19
MAKALAH LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam IKIP PGRI SEMARANG 2013 Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan

Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ini merupakan materi presentasi tentang lingkungan dan lembaga pendidikan

Citation preview

Page 1: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

MAKALAHLINGKUNGAN DAN

LEMBAGA PENDIDIKAN

Pendidikan Matematika

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam

IKIP PGRI SEMARANG

2013

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan

Page 2: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Dosen Pengampu :

Dra. Sri Rahayu Sumardiyati, M. Pd.

KELAS 2ADisusun oleh :KELOMPOK VI

Silvina Susianti (12310005)Nur Kartika Rukmana(12310008)

Nikhla Ainur Rosyada (12310013)

Nailis Sa’adah (12310040)

Page 3: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di dalam membangun masyarakat Indonesia baru tentunya tidak terjadi di dalam sekejap atau semudah membalikkan telapak tangan. Reformasi pendidikan merupakan suatu reformasi tingkah laku yang dengan sendirinya meminta waktu dan usaha yang ulet. Pendidikan yang merupakan aspek dari kebudayaan tidak mudah untuk diubah sebagaimana kebudayaan itu sendiri sulit untuk diubah dalam sekejap mata. Oleh sebab itu, reformasi pendidikan haruslah bertahap dengan memperhitungkan berbagai potensi, kelemahan, kekuatan, dan kemungkinan yang terbuka. Dengan demikian reformasi pendidikan menuntut adanya perencanaan yang matang dan persiapan yang cukup serta ditopang oleh sumber-sumber yang memadai termasuk komitmen politik masyarakat.

Di dalam membangun masyarakat Indonesia baru, masalah-masalah kritis pendidikan yang dihadapi masyarakat dan bangsa Indonesia dalam jangka menengah antara lain sebagai berikut: (1) pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai demokrasi; (2) pengembangan hak asasi manusia; (3) pemberantasan kemiskinan; (4) pelaksanaan otonomi daerah dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.

Dengan adanya beberapa contoh masalah diatas, itu merupakan hal yang melatar belakangi kami membuat makalah ini, yang berjudul “Lingkungan dan Lembaga Pendidikan”.

Page 4: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

2. Rumusan MasalahA. Apa pengaruh lingkungan terhadap pendidikan?B. Apa pengertian lingkungan pendidikan dan tripusat pendidikan?C. Bagaimana pendidikan di keluarga itu?D. Bagaimana pendidikan di sekolah itu?E. Bagaimana pendidikan di masyarakat itu?F. Bagaiman pendidikan jalur formal, non formal dan informal itu?G. Apa hubungan diantara tripusat pendidikan?H. Apa yang diketahui dengan lingkungan makro pendidikan?

2. Tujuan Penulisan Makalah Kita dapat mengetahui pengertian dan maksud apa itu Lingkungan

dan Lembaga Pendidikan Mengetahu Tripusat Pendidikan dan Jalur Pendidikan

Page 5: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Ada beberapa teori tentang pengaruh lingkungan terhadap pendidikan. Beberapa aliran pemikiran itu antara lain, teori tabularasa yang bertentangan dengan teori bakat-pembawaan dan teori konvergensi yang menggabungkan antara keduanya.

Teori bakat-pembawaan mengatakan bahwa”akan menjadi apa anak itu nantinya, ditentukan oleh bakat pembawaanya”. Dengan demikian, teori ini tidak mengakui peran atau pengaruh dari luar (pendidikan, pengajaran, pengalaman), jadi lingkungan tidak berperan dalam pendidikan.

Pendapat tersebut bertentangan dengan teori tabularasa, yang berpendapat bahwa”anak lahir bagaikan meja lilin, yang putih bersih, akan menjadi apa nantinya, tergantung apa yang digoreskan di atasnya (yang dididikan, diajarkan) atau yang dialami”.

Baik teori bakat-pembawaan maupun teori tabularasa, keduaduanya memiliki kebenaran, akan tetapi tidak mutlak,, maka timbul teori yang menggabungkan antara keduanya disebut “teori konvergeni”, yang mengatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak , akan menjadi apa anak itu nantinya, ditentukan baik oleh bakat pembawaanya maupun oleh apa yang dialami, dididikan, diajarkan.

A. Pengaruh Lingkungan terhadap Pendidikan

Exit

BAB IIANALISIS DAN PEMBAHASAN

Page 6: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Lingkungan pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam berinteraksi sosial di mana peserta didik itu berada. Pendidikan pada dasarnya adalah interaksi sosial tersebut. Melalui interaksi sosial itu peserta didik memanfaatkan sumber daya pendidikan secara optimal.Interaksi sosial antara peserta didik dengan lingkungan itu berlangsung secara alamiah.

Peran lingkungan pendidikan:

1. Sebagai pengalaman (masa kanak-kanak sampai dewasa)

2. Menanamkan dasar pendidikan moral

3. Memberikan dasar pendidikan sosial

4. Meletakkan dasar pendidikan agama

5. Menanamkan budi pekerti

6. Memberikan latihan keterampilan

7. Memberikan pendidikan etika

A. Pengaruh Lingkungan terhadap Pendidikan

Exit

Page 7: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Pendidikan adalah tindakan manusia yang terwujud dalam proses mendidik dan dididik. Lingkungan pendidikan adalah lingkungan manusia itu sendiri, yaitu dimana manusia itu berada. Pendidikan ada bersama dan di dalam adanya manusia (Drijarkara, 1961: 239). Itu artinya bahwa pendidikan pada dasarnya pergaulan (ada bersama) manusia atau interaksi antar manusia yang bermakna.

Lingkungan pendidikan mencangkup:

1. Tempat (lingkungan fisik )

2. Tradisi dan budaya ( lingkungan budaya)

3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial)

Lingkungan pendidikan dibedakan dalam tiga jenis yang disebut Tripusat Pendidikan. Langeveld : keluarga ,sekolah, gereja Ki Hajar Dewantara : keluarga, sekolah, organisasi pemuda Undang - Undang No 20 tahun 2003 : keluarga, sekolah, masyarakat

Tripusat pendidikan selain menunjukkan lingkungan pendidikan dapat juga disebut wadah pendidikan.

B. Pengertian Lingkungan Pendidikan dan tripusat Pendidikan

Exit

Menurut para ahli

Page 8: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Fungsi Pendidikan Keluarga

a. Pengalaman pertama masa kanak-kanak

b. Membentuk kehidupan emosional anak

c. Menanamkan dasar pendidikan moral dan sosial

d. Peletakan dasar keagamaan Dasar-dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak :• Adanya motivasi dan dorongan yang didasari cinta kasih antara anak dan orang tua.

Orang tua memiliki rasa rela dan mau berkorban untuk kehidupan anaknya. • Pemberian motivasi moral kepada anak, meliputi tanggung jawab moral dan nilai-nilai

agama dan norma / nilai yang ada di masyarakat.• Tanggung jawab sosial.

Merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab keluarga kepada anak. • Kewajiban memelihara dan membesarkan anak. • Kewajiban memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan kepada anak.

C. Pendidikan di Keluarga

Exit

Page 9: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Tanggung jawab lembaga pendidikan sekolah Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan (sesuai dengan

undang-undang pendidikan). Tanggung jawab keilmuan (berdasarkan isi, tujuan, dan tingkat pendidikan). Tanggung jawab fungsional (tanggungjawab professional pengelola dan pelaksana

pendidikan).

Sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah Merupakan lembaga pendidikan formal : ada perencanaan, teratur, dan ditetapkan

resmi, misalnya jam pelajaran, peraturan dan rencana pembelajaran. Merupakan lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati (didirikan tidak atas dasar

hubungan darah antara guru dan murid namun bersifat kedinasan).

Macam-macam sekolah Ditinjau dari segi yang mengusahakan : sekolah negeri dan sekolah swasta Ditinjau dari segi tingkatan : SD / MI, SMP / MTs, SMA / MA, SMK / MAK, Akademi/ Institut/ Sekolah Tinggi/ Universitas.

Ditinjau dari sifatnya : sekolah umum : SMP, SMA; sekolah kejuruan : SMEA, SMK

D. Pendidikan di Sekolah

Exit

Page 10: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Fungsi lembaga pendidikan sekolah Fungsi sekolah berdasarkan kurikulum adalah : • Sebagai wadah anak didik bergaul antara sesama anak didik, antara guru dengan

anak didik dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan).• Sebagai wadah anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.• Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi

agama, bangsa dan negara. Fungsi sekolah secara umum adalah : • Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan. • Spesialisasi : bidang pendidikan • Sosialisasi : individu anak didik menjadi makhluk sosial • Konservasi dan transmisi kultural : memelihara warisan budaya (transmisi budaya). • Transisi dari rumah ke masyarakat : anak belajar bertanggung jawab sebagai

persiapan sebelum ke masyarakat.

D. Pendidikan di Sekolah

Exit

Page 11: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Pendidikan di masyarakat sangat beragam, dari pendidikan yang formal (mirip dengan pendidikan sekolah), sampai dengan pendidikan yang tidak formal karena tidak memiliki rancangan serta pelaksanaan yang dirumuskan secara tegas dan permanent, karena itu pendidikan masyarakat dikelompokkan sebagai pendidikan kurang formal (non-formal). Ciri-cirinya adalah :

- Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah.

- Peserta pada umumnya adalah mereka yang sudah tidak bersekolah / drop out.

- Peserta tidak perlu homogen.

- Isi pendidikan bersifat praktis.

- Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban akan kebutuhan. Sasaran :

Masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

E. Pendidikan di Masyarakat

Exit

Page 12: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Fungsi :

Mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan kepribadian.

Jenis :

Pendidikan kecakapan hidup, kepemudaan, pemberdayaan perempuan, keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan dalam bentuk lembaga kursus, sanggar yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

E. Pendidikan di Masyarakat

Exit

Page 13: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Selain pendidikan yang dapat dikategorikan ke dalam pendidikan formal, nonformal, dan informal, ada pendidikan yang dapat disenggarakan baik secara formal,nonformal,maupun informal. Macam-macam pendidikan itu adalah: Pendidikan anak usia dini, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan jarak jauh, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (UU No. 20 Tahun 2003: pasal 28-32).

Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh

departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan keagamaan disenggarakan oleh Pemerintah dan/ atau kelompok masyarakat

dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendidikan jarak jauh dapat disenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan.

F. Pendidikan Jalur Formal, Non Formal dan Informal

Exit

Page 14: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/ atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Pendidikan layanan khusus merupakan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/ atau mengalami bencana alam,bencana social, dan tidak mampu dari segi ekonomi.

Exit

F. Pendidikan Jalur Formal, Non Formal dan Informal

Page 15: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Hubungan yang negatif menimbulkan persaingan sedang hubungan yang positif menuntun kerjasama. Persaingan. Karena tuntutan perkembangan zaman dan perkembangan IPTEKS, telah

terjadi persaingan baik sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja antara pusat-pusat pendidikan tersebut. Masyarakatpun melaju dengan cepat meninggalkan pendidikan itu sendiri. Realitanya, pendidikan selalu ketinggalan dari perkembangan IPTEKS dan tuntutan kebutuhan masyarakat. Hal itu terjadi karena ketika IPTEKS telah berkembang dan kebutuhan masyarakat menuntut, pendidikan baru bertindak.

Kerjasama. Agar visi, misi, dan fungsi pendidikan dapat tercapai dengan baik, harus terdapat kerjasama yang harmonis di antara ketiga pusat pendidikan ,yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Sejalan dengan hal itu UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional telah menggariskan peran serta masyarakat dalam pendidikan (Bab XV, Pasal 54-56). Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil pendidikan.

G. Hubungan diantara Tripusat Pendidikan

Exit

Page 16: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Lingkungan makro pendidikan adalah lingkungan yang lebih besar atau lebih luas yang berpengaruh terhadap semua lingkungan mikro tersebut. Lingkungan itu adalah lingkungan masyarakat dalam arti seluas luasnya, dalam bentuknya sebagai bangsa, negara atau dunia global. Dari lingkungan tersebut yang berpengaruh terhadap pendidikan adalah lingkungan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer atau pertahanan dan keamanan, serta era global itu sendiri.

Ideologi menjadi landasan sekaligus tujuan setiap bentuk pendidikan, darimana pendidikan itu bertolak dan kemana pendidikan itu akan berakhir.

Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kepentingan politik, karena kebijakan-kebijakan pendidikan ditentukan oleh golongan politik di lembaga legislatif.

Yang terkait dengan kesejahteraan dan pendanaan pendidikan berpengaruh besar terhadap pendidikan.

Karena budaya yang menjiwai seluruh proses pendidikan. Makin tinggi pendidikan seseorang maka makin berbudaya.

H. Lingkungan Makro Pendidikan

Exit

Page 17: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

Proses pendidikan memerlukan ketahanan dan keamanan fisik (lahir) maupun batin (mental). Pertahanan dan keamanan suatu bangsa menjadi materi pendidikan kewarganegaraan dalam rangka membentuk warga negara yang baik.

Era globalisasi sebagai lingkungan pendidikan di satu sisi menimbulkan modernisasi, tetapi di sisi lain dapat menimbulkan dominasi negara maju terhadap negara berkembang.

H. Lingkungan Makro Pendidikan

Exit

Page 18: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pendidikan bukanlah semata-mata pembelajaran, namun pendidikan sangat berkaitan pula dengan seluruh aspek kehidupan manusia di dalam masyarakat. Pendidikan bukan hanya sekedar membuat peserta didik pandai menghafal tetapi yang lebih penting ialah menjadikannya sebagai manusia, pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia. Pendidikan adalah proses hominisasi dan proses humanisasi seseorang dalam kehidupan keluarga, masyarakat yang berbudaya kini dan masa depan. Oleh karena itu, perubahan paradigma ini pun tentu berimplikasi pada perlunya reposisi pendidik, peserta didik, dan lingkungan pendidikan/iklim pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) dalam proses pendidikan dan pembelajaran.

2. Daftar Pustaka

Sukmadinata, NS. (2002). Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosydakarya.

Tilaar, HAR. (2000). Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

Tilaar, HAR. (2000). Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudharto dkk. (2012). Pengantar Ilmu Pendidikan. semarang : IKIP PGRI Semarang Press.

Page 19: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

TERIMA KASIH. . . .

“Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan

kekuatanmu. Apabila tidak dapat dengan kekuatan maka cegahlah dengan lisan, jika tidak dapat dengan lisan dengan

hati. Maka memberantas kemungkaran dengan hati ini adalah selemah-

lemahnya iman.”(HR. Muslim)