67
Pengendalian dan Penanggulangan Hama Penyakit Ikan Pengendalian dan Penanggulangan Hama Penyakit Ikan Oleh : Oleh : ROMI NOVRIADI, S.Pd.Kim, M.Sc BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT BATAM E-mail : [email protected]

Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Pengendalian dan Penanggulangan Hama Penyakit Ikan

Pengendalian dan Penanggulangan Hama Penyakit Ikan

Oleh :Oleh :

ROMI NOVRIADI, S.Pd.Kim, M.ScBALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT BATAM

E-mail : [email protected]

Page 2: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

♦ Potensi perikanan sangat besar:• budidaya laut: 10 juta ha• budidaya udang: 4 juta ha• budidaya air tawar: 55 juta ha

Pendahuluan Pendahuluan

♦ Lingkungan & Penyakit merupakan kendala utama.

Kerugian akibat serangan penyakit: 1. Lernaea cyprinacea : 1970 = $ 740.000 2. Penyakit borok ikan mas (EUS) : 1980-1983 = $ 100.000/th 3. Bercak putih pada udang (WSSV) : 1990-kini = $ 300.000/th 4. Koi herpesvirus (KHV) : 2002-kini = $10.000.000

Sistem managemen kesehatan ikan

Page 3: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Pemahaman UmumPemahaman UmumUji laboratorium sangatlah penting Uji laboratorium sangatlah penting untuk melakukan diagnosa penyakit untuk melakukan diagnosa penyakit ikan dengan tepat ikan dengan tepat

Konsep Dasar

Pathogen Lingk.

InangPenyakit

Berbagai penyakit baik yang bersifat Berbagai penyakit baik yang bersifat cepat menyebar ataupun tidak terdapat cepat menyebar ataupun tidak terdapat pada makhluk akuatikpada makhluk akuatik

Interaksi yang terjadi antara inang, Interaksi yang terjadi antara inang, patogen dan lingkungan pada akhirnya patogen dan lingkungan pada akhirnya akan menimbulkan penyakitakan menimbulkan penyakit

Data penyebaran penyakit Infeksius Data penyebaran penyakit Infeksius terutama penyakit eksotik sangatlah terutama penyakit eksotik sangatlah penting.penting.Hasil analisa negatif dapat sama Hasil analisa negatif dapat sama pentingnya dengan hasil positifpentingnya dengan hasil positif

Kondisi Ikan yang bersifat pembawa Kondisi Ikan yang bersifat pembawa penyakit tersembunyi :penyakit tersembunyi :1.1. Virus, bakteri, protozoa, metazoaVirus, bakteri, protozoa, metazoa2.2. Secara klinis normalSecara klinis normal3.3. Tantangan diagnosaTantangan diagnosa4.4. Dampak dari serangan penyakitDampak dari serangan penyakit

Page 4: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Hubungan ikan, patogen dan l ingkungan Hubungan ikan, patogen dan l ingkungan diatas juga dapat digambarkan diatas juga dapat digambarkan menggunakan persamaan semi menggunakan persamaan semi

kuantitatif sebagai berikut:kuantitatif sebagai berikut:

D = H + P + SD = H + P + S 2 2

Dimana :Dimana :D adalah Penyakit yang munculD adalah Penyakit yang munculH adalah Host / Inang / IkanH adalah Host / Inang / IkanP adalah PathogenP adalah PathogenS S 22 adalah Stress yang disebabkan adalah Stress yang disebabkan Faktor Faktor LingkunganLingkungan

Page 5: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

HAMA DAN PENYAKIT IKANHAMA DAN PENYAKIT IKAN

Hama adalah organisme Hama adalah organisme pengganggu yang dapat pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitas mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung ikan, baik secara langsung maupun secara bertahap. maupun secara bertahap. Hama bersifat sebagai Hama bersifat sebagai organisma yang memangsa organisma yang memangsa (predator), perusak dan (predator), perusak dan kompetitor (penyaing). Sebagai kompetitor (penyaing). Sebagai predator (organisme pemangsa), predator (organisme pemangsa),

Page 6: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

PENYAKIT IKANPENYAKIT IKAN

Penyakit adalah Penyakit adalah terganggunya terganggunya kesehatan ikan kesehatan ikan yang diakibatkan yang diakibatkan oleh berbagai oleh berbagai sebab yang dapat sebab yang dapat mematikan ikan. mematikan ikan.

Page 7: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Gejala Umum Ikan Sakit :Gejala Umum Ikan Sakit :

SSuka menyendiriuka menyendiri Produksi lendir berlebihanProduksi lendir berlebihan MMenggosok-gosokkan badan ke jaring/ dinding dan dasar enggosok-gosokkan badan ke jaring/ dinding dan dasar

bakbak NNafsu makan menurunafsu makan menurun WWarna tubuh berubah menjadi lebih gelap (gejala ikan yang arna tubuh berubah menjadi lebih gelap (gejala ikan yang

stressstress)) GGerakan renang tidak beraturan, melayang, berlindung dibalik erakan renang tidak beraturan, melayang, berlindung dibalik

suatu objek, berputar dan akhirnya hilang keseimbangansuatu objek, berputar dan akhirnya hilang keseimbangan KKemerahan di sekitar mulut, tutup insang, pangkal sirip atau emerahan di sekitar mulut, tutup insang, pangkal sirip atau

permukaan kulitpermukaan kulit LLuka pada permukaan tubuhuka pada permukaan tubuh AAnatomi (bentuk tubuh) tidak normalnatomi (bentuk tubuh) tidak normal PPertumbuhan lambatertumbuhan lambat

Page 8: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Dampak Infeksi PenyakitDampak Infeksi Penyakit : :

NNilai konversi pakan (FCR) tinggiilai konversi pakan (FCR) tinggi WWarna berubaharna berubah KKerdil/tumbuh lambat dan perlu waktu erdil/tumbuh lambat dan perlu waktu

pemeliharaan yang lamapemeliharaan yang lama AApabila penyebab penyakit belum dapat pabila penyebab penyakit belum dapat

diatasi, akan terjadi kematiandiatasi, akan terjadi kematian

Page 9: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Penularan PenyakitPenularan Penyakit

VertikalVertikal : :

ditransfer oleh induk ke ditransfer oleh induk ke anak melalui sperma atau anak melalui sperma atau telurtelur

HorizontalHorizontal : :

melalui air, pakan alamimelalui air, pakan alami

/pakan segar/pakan /pakan segar/pakan buatan, organisme lain buatan, organisme lain yang terdapat dalam media yang terdapat dalam media pemeliharaanpemeliharaan

Page 10: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

INFEKSI NON INFEKSI

PENYAKIT

1) BAKTERI

2) VIRUS

3) FUNGI

4) PARASIT

1) BERHUBUNGAN DG PAKAN

2) BERHUBUNGAN DG KUALITAS AIR/ LINGKUNGAN

3) KELAINAN GENETIK & TUMOR

Page 11: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Penyakit Non InfeksiPenyakit Non InfeksiAkibat Mal NutrisiAkibat Mal Nutrisi

Page 12: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Akibat Kesalahan PenangananAkibat Kesalahan Penanganan(Penyakit Non-Infeksi)(Penyakit Non-Infeksi)

Page 13: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Akibat Lingkungan / Kualitas Air yang burukAkibat Lingkungan / Kualitas Air yang buruk(Penyakit Non-Infeksi)(Penyakit Non-Infeksi)

Page 14: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Beberapa Kasus Kematian Ikan Beberapa Kasus Kematian Ikan Akibat Lingkungan Yang BurukAkibat Lingkungan Yang Buruk

1.1. Kematian ikan di Batu Kematian ikan di Batu Licin (Tahun 2006)Licin (Tahun 2006)

2.2. Kematian ikan di Selat Kematian ikan di Selat Los-Senggarang, Los-Senggarang, akibat dampak akibat dampak penambangan bauksit penambangan bauksit (Tahun 2009)(Tahun 2009)

Page 15: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Penyakit Infeksi

Penyakit Infeksi

PenyakitParasitik

Penyakit Bakterial

PenyakitVirus

PenyakitJamur

Page 16: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

A. PENYAKIT PARASITIKA. PENYAKIT PARASITIK Parasit : organisme yang hidup pada organisme lain Parasit : organisme yang hidup pada organisme lain

dan mendapat keuntungan dari hasil simbiosenya dan mendapat keuntungan dari hasil simbiosenya sedangkan inang dirugikansedangkan inang dirugikan

Jumlah dan jenisnya sangat banyak Jumlah dan jenisnya sangat banyak Dalam jumlah sedikit masih bisa ditoleransiDalam jumlah sedikit masih bisa ditoleransi Mempengaruhi kondisi fisiologis ikanMempengaruhi kondisi fisiologis ikan Patogenitas masing-masing parasit berbeda-beda Patogenitas masing-masing parasit berbeda-beda

tergantung host nyatergantung host nya Umumnya memiliki siklus hidup langsung tanpa ada Umumnya memiliki siklus hidup langsung tanpa ada

inang perantara inang perantara Menimbulkan dampak langsung atau tidak langsung Menimbulkan dampak langsung atau tidak langsung

terhadap hewan budidayaterhadap hewan budidaya Perlu melakukan kontrolPerlu melakukan kontrol

Page 17: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Cara penularan penyakit parasitik :Cara penularan penyakit parasitik :

Melalui airMelalui air , yaitu apabila kita menggunakan air yang telah , yaitu apabila kita menggunakan air yang telah tercemar oleh bibit penyakit maupun parasit, maka biasanya tercemar oleh bibit penyakit maupun parasit, maka biasanya ikan yang dipelihara akan segera terserang penyakit atau ikan yang dipelihara akan segera terserang penyakit atau parasit tersebut.parasit tersebut.

Melalui kontak atau gesekan secara langsung dengan Melalui kontak atau gesekan secara langsung dengan ikan yang terserang penyakit atau parasit.ikan yang terserang penyakit atau parasit. Penebaran Penebaran ikan-ikan yang tidak sehat biasanya akan berakibat buruk, ikan-ikan yang tidak sehat biasanya akan berakibat buruk, terutama jika padat penebaran terlalu tinggi. terutama jika padat penebaran terlalu tinggi.

Melalui alat-alat yang telah digunakan untuk Melalui alat-alat yang telah digunakan untuk menangani atau mengangkut ikan-ikan yang terserang menangani atau mengangkut ikan-ikan yang terserang penyakit atau parasitpenyakit atau parasit . Sebaiknya peralatan yang digunakan . Sebaiknya peralatan yang digunakan untuk menangani atau mengangkut ikan disterilkan dahulu untuk menangani atau mengangkut ikan disterilkan dahulu untuk membunuh penyakit atau parasit. untuk membunuh penyakit atau parasit.

Terbawa oleh ikanTerbawa oleh ikan , makan atau tumbuhan dari daerah , makan atau tumbuhan dari daerah asalnya dan berkembang dengan pesat dikolam yang baru. asalnya dan berkembang dengan pesat dikolam yang baru. Pemindahan ikan, makanan alami atau tumbuhan dari suatu Pemindahan ikan, makanan alami atau tumbuhan dari suatu perairan yang telah tercemar . perairan yang telah tercemar .

Page 18: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Ciri-ciri ikan terserang parasit

Ikan terlihat pasif, lemah dan kehilangan keseimbangan. Nafsu makan mulai berkurang Malas berenang dan cenderung mengapung di permukaan air. Adakalanya ikan bergerak secara cepat dan tiba-tiba. Selaput lendimya berangsur-angsur berkurang atau habis, sehingga

tubuh ikan tidak licin lagi (kesat). Pada permukaan tubuh ikan terjadi pendarahan, terutama dibagian

dada, perut atau pangkal ekor. Di beberapa bagian tubuh ikan, sisiknya tampak rusak bahkan

terlepas. Sering pula terlihat kulit ikan mengelupas. Sirip dada, punggung maupun ekor sering di jumpai rusak dan

pecah-pecah, pada serangan yang lebih hebat kadang-kadang hanya tinggal jari-jari siripnya saja.

Insang terjadi rusak sehingga ikan sulit untuk bernafas, wama insang menjadi keputih-putihan atau kebiru-biruan.

Bagian isi perutnya terutama hati, berwarna kekuning-kuningan dan ususnya menjadi rapuh.

Page 19: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Pembagian Penyakit ParasitikPembagian Penyakit Parasitik

PROTOZOA(Microsporadia)

(otot dan organ Dalam, permu-Kaan organ Dalam (Kista)

ISOPODA / CRUSTACEA :1. Rhexanella sp2. Caligus sp

( Kulit )

NEMATODA :

1. Philometra sp2. Anisakis

(Organ dalam)

CESTODA :Tetrarhynchidea(Jaringan PenggantungUsus, organ – dalam,Otot daging

PROTOZOA• Trichodina sp• Cryptocaryon

Irritans3. Amyloodinium

ocellatum4. Uronema sp( Insang)

TREMATODA :1. Benedenia sp2. Neobenedenia3. Diplectanum sp4. Haliotrema sp

(Kulit dan Insang)

Penyakit Parasit

Ektoparasit Endoparasit

Page 20: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Trichodina sp.Benedenia sp.

Diplectanum sp

Page 21: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Cryptocaryon spKista Microsporidia

Caligus sp

Page 22: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Philometra pd kerapu sunu

Koleksi Isti Koesharyani

Page 23: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Isopoda / CrustaceaIsopoda / Crustacea

RhexanellaRhexanella sp. sp. CaligusCaligus sp. sp.

Rhexanella sp Rhexanella sp.

Hirudinae (lintah)Hirudinae (lintah)ZeylanicobdellaZeylanicobdella sp. sp.

Page 24: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Penanganan / pengobatan :Penanganan / pengobatan :

TrichodinaTrichodina sp. sp. formalin 25-30 ppm (selama dua formalin 25-30 ppm (selama dua hari) + hari) + aerasi kuat)aerasi kuat)

Cryptocaryon Cryptocaryon sp.sp. copper sulfat 0,5 ppm ; formalin copper sulfat 0,5 ppm ; formalin 25 ppm (5-7 hari)25 ppm (5-7 hari)

Amyloodinium Amyloodinium sp.sp. 1,25 ppm copper sulfat (7-10 1,25 ppm copper sulfat (7-10 hari); formalin 250 ppm 1 jam hari); formalin 250 ppm 1 jam (tergantung ukuran ikan + (tergantung ukuran ikan + aerasi aerasi kuat)kuat)

Cacing insang / Cacing insang / Diplectanum spDiplectanum sp formalin 30 ppm formalin 30 ppm 1-2 hari (aerasi kuat)1-2 hari (aerasi kuat)

Benedenia spBenedenia sp air tawar (5-10 menit, air tawar (5-10 menit, tergantung jenis dan ukuran tergantung jenis dan ukuran ikan), Hikan), H22OO22 150 ppm (30 menit) 150 ppm (30 menit)

Page 25: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

… … lanjutanlanjutan

Rhexanella spRhexanella sp Diambil satu persatuDiambil satu persatu Caligus spCaligus sp perendaman air tawar (5-10 perendaman air tawar (5-10

menit) tergantung kondisi menit) tergantung kondisi ikanikan

Endoparasit : Endoparasit : belum ada penanggulangan, belum ada penanggulangan, diperhatikan kondisi dan gizi pakandiperhatikan kondisi dan gizi pakan

Page 26: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

B. PENYAKIT BAKTERIAL :B. PENYAKIT BAKTERIAL : Bakteri merupakan mikroorganisme yang Bakteri merupakan mikroorganisme yang

berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10 berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10 mikron dan terdapat dari semua lingkungan.mikron dan terdapat dari semua lingkungan.

Di lingkungan budidaya biasanya melayang Di lingkungan budidaya biasanya melayang bebas di air, menempel pada jaring, tumbuhan bebas di air, menempel pada jaring, tumbuhan dan binatang air serta partikel-partikel di air. dan binatang air serta partikel-partikel di air.

Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit. Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit. Bakteri bersifat oportunistik dan menyebabkan Bakteri bersifat oportunistik dan menyebabkan penyakit bila ikan lemah, cara pembudidayaan penyakit bila ikan lemah, cara pembudidayaan dan kondisi lingkungan yang kurang baik dimana dan kondisi lingkungan yang kurang baik dimana bahan organik melimpah, perubahan suhu yang bahan organik melimpah, perubahan suhu yang cepat.cepat.

Page 27: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Penyebab Penyakit Bakterial

Stres karena kepadatan, mutu pakan dan kondisi air kurang baik

Luka akibat infeksi parasit Polusi bahan organik dan sirkulasi air kurang

memadai Luka fisik selama pengangkutan

Page 28: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Gejala Klinis Ikan Terserang Bakterial

Gerakan ikan lemah Produksi lendir berkurang setelah ikan yang terinfeksi

mengeluarkan lendir yang berlebihan Timbul pendarahan dan nekrosa pada tempat infeksi Luka (ulcer) pada tempat infeksi Beberapa bakteri menyebabkan rontok pada insang

dan sirip Timbul Ascites (semacam benjolan) Bengkak pada perut dan mengeluarkan cairan kuning

darah (dropsy) Mata menonjol (exophthalmos) Beberapa bakteri dapat menghasilkan “tubercle” atau

“granuloma” pada bagian tubuh yang terinfeksi

Page 29: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Penyakit bakterial Umum pada ikan laut :

Penyakit BakteriUmum

Vibriosis StreptococcosisBusuk Sirip

( Fin Rot)

Page 30: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

VibriosisVibriosis Disebabkan oleh bakteri genus Vibrio.Disebabkan oleh bakteri genus Vibrio. Bakteri ini biasanya muncul sebagai patogen sekunder Bakteri ini biasanya muncul sebagai patogen sekunder

yang timbul akibat infeksi primer oleh protozoa. yang timbul akibat infeksi primer oleh protozoa. Bakteri penyebabnya adalah Bakteri penyebabnya adalah VibrioVibrio sp. dan penyakitnya sp. dan penyakitnya disebut disebut VibriosisVibriosis..

Gejala : Luka di permukaan tubuh, kemerahan disekitar Gejala : Luka di permukaan tubuh, kemerahan disekitar anus, kerusakan sirip, mata putih dan mata menonjol, anus, kerusakan sirip, mata putih dan mata menonjol, Ikan yang terifeksi secara kronis umumnya Ikan yang terifeksi secara kronis umumnya menunjukkan insang sangat pucat dan luka borok yang menunjukkan insang sangat pucat dan luka borok yang dalam pada otot dalam pada otot

Treatment : acriflavine 5 – 7 ppm 1 jam, oxolinic acid Treatment : acriflavine 5 – 7 ppm 1 jam, oxolinic acid 20 mg/ kg 20 mg/ kg

Page 31: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Page 32: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

StreptococcosisStreptococcosis

Agen : Streptococcus spAgen : Streptococcus sp Pada Kakap Putih Pada Kakap Putih Streptococcus iniaeStreptococcus iniae Gejala : berenang tidak normal, tubuh menjadi gelap, Gejala : berenang tidak normal, tubuh menjadi gelap,

satu atau kedua mata menonjol, kornea mata menjadi satu atau kedua mata menonjol, kornea mata menjadi putih, pendarahan pada tutup insangputih, pendarahan pada tutup insang

InfeksiInfeksi Streptococcus Streptococcus sp dapat dicegah dengan sp dapat dicegah dengan meghindari pemberian pakan yang berlebihan, meghindari pemberian pakan yang berlebihan, kepadatan tinggi serta sterss penanganan.kepadatan tinggi serta sterss penanganan.

Treatmen : Treatmen : Erytromycin dosis 25-50 mg/kg berat ikan Erytromycin dosis 25-50 mg/kg berat ikan selama 5 – 7 hari atau oxolinic acid dicampur pakan selama 5 – 7 hari atau oxolinic acid dicampur pakan dengan dosis 20 mg/kg ikan. dengan dosis 20 mg/kg ikan.

Page 33: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Page 34: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

FINROTFINROT Agen: Flexibacter maritimusAgen: Flexibacter maritimus GK : sirip busuk/rontok, ekor buntung, kematian GK : sirip busuk/rontok, ekor buntung, kematian

jaringan kulit (berwarna kuning),jaringan kulit (berwarna kuning), Awal penyakit terlihat pada ujung sirip berwarna abu Awal penyakit terlihat pada ujung sirip berwarna abu

abu sirip erosi dan disertai haemorhagi. Infeksi yang abu sirip erosi dan disertai haemorhagi. Infeksi yang parah akan menyebabkan sirip menjadi hilang, parah akan menyebabkan sirip menjadi hilang, kemungkinan akan berlanjut sampai ke otot badankemungkinan akan berlanjut sampai ke otot badan

Tranmisi via air Tranmisi via air Jaga kualitas airJaga kualitas air Treatment : ACriflavine 5 – 7 ppm, 1 jam.Treatment : ACriflavine 5 – 7 ppm, 1 jam.

Page 35: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

C. PENYAKIT VIRALC. PENYAKIT VIRAL

Page 36: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Viral Nervous Necrosis (VNN) = VER

Penyebab: Nodavirus RNA icosahedral 25-30 nm

Ikan rentan: ikan laut (kerapu)

Penyebaran: Asia dan pasifik

Organ target: sistem syaraf, mata dan otak

Tingkat Kematian : 80-100%

Page 37: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Gejala klinis:

• terutama menyerang benih – ikan kecil kurang 20 g

• merusak sistem syaraf berenang abnormal,

muter-muter, membalik

• Limpa membesar

Page 38: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

VER = Viral Encephalopathy and Retinopathy VER = Viral Encephalopathy and Retinopathy

secara histopatologi terjadi kerusakan secara histopatologi terjadi kerusakan pada otak dan retina mata pada otak dan retina mata

Page 39: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

.. lanjutan.. lanjutan

2. Iridovirus (Sleepy Grouper Disease)2. Iridovirus (Sleepy Grouper Disease) terutama menginfeksi ikan ukuran fingerling - terutama menginfeksi ikan ukuran fingerling -

besarbesar Gejala : Ikan berenang di permukaan / berdiam Gejala : Ikan berenang di permukaan / berdiam

diri di dasar ikan seperti ‘tidur’, Anemia berat diri di dasar ikan seperti ‘tidur’, Anemia berat Perdarahan pada hati, pembengkakan Perdarahan pada hati, pembengkakan limpa dan limpa dan

ginjalginjal Di Indonesia tahun 2000 pada Kerapu Lumpur di Di Indonesia tahun 2000 pada Kerapu Lumpur di

Sumatera Utara (mort >80%)Sumatera Utara (mort >80%)

Page 40: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

PencegahanPencegahan Seleksi induk bebas VNN dengan PCRSeleksi induk bebas VNN dengan PCR Mensucihamakan bak dan alat-alat untuk Mensucihamakan bak dan alat-alat untuk

pembenihanpembenihan Pemeriksaan larva yang baru menetas Pemeriksaan larva yang baru menetas

dengan PCRdengan PCR Meningkatkan air masukMeningkatkan air masuk Pemberian antibiotik Pemberian antibiotik

Larva 1 ppm Larva 1 ppm Pembesaran 1 gram/kg pakanPembesaran 1 gram/kg pakan

Page 41: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Membuang ikan yang sakit dari bak Membuang ikan yang sakit dari bak pemeliharaanpemeliharaan

Mengurangi stres selama pengangkutanMengurangi stres selama pengangkutan Kepadatan rendahKepadatan rendah

Untuk KJA :Untuk KJA :

Beli benih yang bebas dari VNNBeli benih yang bebas dari VNN

Page 42: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

D. PENYAKIT JAMUR (FUNGI)D. PENYAKIT JAMUR (FUNGI)Ciri Umum Jamur :

Eukariotik, nonmotil, nonklorofil, uni atau multiseluler

Memiliki nukleus, mitokondria, 70s dan 80s ribosom

Plasma membran mengandung ergosterol Dinding sel tersusun atas kitin, glukan,

mannans dan polisakarida Ukurannya lebih besar dari bakteri Membutuhkan nutrisi yang sederhana

Page 43: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Jamur IchtyophoniasisJamur Ichtyophoniasis Disebabkan oleh Disebabkan oleh Ichthyphonus hoferiIchthyphonus hoferi

(sinonim (sinonim Ichthyosporidium hoferiIchthyosporidium hoferi)) Bentuk bulat atau ovalBentuk bulat atau oval Interseluler dalam organ hostInterseluler dalam organ host Endemik di daerah subtropis (range suhu Endemik di daerah subtropis (range suhu

3-203-20ooC, suhu optimum 10C, suhu optimum 10ooC)C) Menyerang ikan air tawar dan air lautMenyerang ikan air tawar dan air laut Ditularkan secara oral (spora yang Ditularkan secara oral (spora yang

tertelan)tertelan)

Page 44: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Daur hidupDaur hidup

Plasmodia (0,2-2 Plasmodia (0,2-2 mm)mm)hyphae hyphae coenocytic (lebar 7-15 coenocytic (lebar 7-15 µm)µm)jamur berfilamen jamur berfilamen (lebar 2-3 µm)(lebar 2-3 µm)spora spora (clamydospora)(clamydospora)endocendoconidia (onidia (∅∅1,4-4 µm)1,4-4 µm) Spora Ichthyphonus

Page 45: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Gejala klinis (internal)Gejala klinis (internal) Hyphae tidak tampak dari luarHyphae tidak tampak dari luar Dapat menyerang sampai 70% dari populasiDapat menyerang sampai 70% dari populasi Ada luka kelabu sampai putih pada organAda luka kelabu sampai putih pada organ Organ atropiOrgan atropi Adanya nodul kecil yang merupakan kista pada Adanya nodul kecil yang merupakan kista pada

organ, terutama heparorgan, terutama hepar Pembengkakanorgan berbentuk granul, permukaan Pembengkakanorgan berbentuk granul, permukaan

organ yang demikian nampak kasarorgan yang demikian nampak kasar HepatomegalyHepatomegaly Sirosis jaringanSirosis jaringan Lesi karena nekrosisLesi karena nekrosis Hiperpigmentasi pada kulitHiperpigmentasi pada kulit Ascite formationAscite formation Pembengkakan bagian perutPembengkakan bagian perut

Page 46: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

IchthyoponiasisIchthyoponiasisKista

Page 47: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Ichthyphonus hoferiIchthyphonus hoferi

Kista Pada otot

Page 48: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

PengendalianPengendalian

Tidak menggunakan ikan yang terinfeksi Tidak menggunakan ikan yang terinfeksi sebagai pakansebagai pakan

Memusnahkan ikan terinfeksiMemusnahkan ikan terinfeksi Disinfeksi dengan pengapuran, klorin (200 Disinfeksi dengan pengapuran, klorin (200

mg/l), MG(2900 mg/l)mg/l), MG(2900 mg/l)

Page 49: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Suatu sediaan yang terdiri dari zat aktif atau campuran zat

aktif dengan zat pembawa yang diformulasikan dan diproduksi

serta dikemas sedemikian rupa untuk diaplikasikan kepada ikan

dan /atau media lingkungannya dan/atau produknya dengan

tujuan untuk pengobatan, pencegahan, diagnosa penyakit,

peningkatan produksi serta perbaikan tampilan.

DEFINISI

“teknis”:

Page 50: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

-PENGOBATAN PENYAKIT-PENCEGAHAN PENYAKIT-PENINGKATAN PRODUKSI -PERBAIKAN TAMPILAN-DIAGNOSA-PEMBANTU PROSESING

Tujuan Penggunaan:

Page 51: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Page 52: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

-Senyawa Kimia

-Bahan Alami

-Mikroorganisme

-Bagian Mikro

Organisme

-Cairan Tubuh

Page 53: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

-Vaksin

-Antisera

-Antigen

-Toxoid

-Diagnostik

-dsb

-Antibiotik

-Anthelmintik

-Antiparasit

-Vitamin,

mineral

-Diagnostik

-dsb

Page 54: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

- Obat ikan harus aman, berkhasiat dan - Obat ikan harus aman, berkhasiat dan

terjamin mutunyaterjamin mutunya

- Pemberian harus sesuai dengan aturan - Pemberian harus sesuai dengan aturan

dan tata cara penggunaaanyadan tata cara penggunaaanya

Page 55: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

KONSEP PENGGUNAAN OBAT IKAN YANG BAIK

Pemilihan jenis obat

-Dosis : Jumlah

Interval

L

amanya

-Rute pemberian

-Prosedur

Monitoring:

-Indikator efektifitas

- Hasil Pengobatan

(Target + Lingkungan)

Tujuan Penggunaan :

- Pengobatan penyakit

- Pencegahan penyakit

- Peningkatan produksi

- Perbaikan tampilan

-Pembantu Diagnosa

- Pembantu prosesing

-Diagnosa-Pemeriksaan kondisi target/ lingkungan-Pertimbangan keamanan, efektifitas dan profit

Obat ikan yang bermutu

Pemberian obat yang sesuai dengan aturan dan tatacara penggunaannya

Page 56: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Lingk/Media

Pekerja

Konsumen

Lingkungan

Ikan

Patogen

Organ/Tissue

Tubuh

Added Value

Min. Req.

Page 57: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Obat yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya serta telah diuji mutunya dan dinyatakan memenuhi persyaratan yang berlaku bagi obat tersebut.

OBAT YANG BERMUTU

Page 58: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

MUTU OBAT IKAN

-Mutu Bahan Zat Aktif dan Zat Pembawa-Cara Pembuatan (GMP)-Cara Penyimpanan dan Transportasi-Pengawasan Mutu-Tata cara penggunaan

BERHUBUNGAN ERAT DENGAN :

Page 59: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

A. PERENDAMAN

CELUP

MANDI (SHORT BATH)

RENDAM

B. ORAL (SELAGI IKAN MASIH MAU MAKAN)

JUMLAH OBAT RELATIF LEBIH SEDIKIT

EFEK NEGATIF KE LINGKUNGAN – KECIL

DAPAT DIAPLIKASIKAN UNTUK KJA

C. APLIKASI LANGSUNG

INJEKSI, OLES, POWDER/BEDAK

Page 60: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Contoh obat ikan illegal diContoh obat ikan illegal di lapangan:lapangan:

11 FISH SEPTIKFISH SEPTIK

22 FISH POWERFISH POWER

33 SUPER QOBIESUPER QOBIE

44 SUPER - ICHSUPER - ICH

55 FISH STABILIZERFISH STABILIZER

66 D-BIO MAXD-BIO MAX

77 GRO FISHGRO FISH

88 OCEAN FREE (ERBAL Treatment)OCEAN FREE (ERBAL Treatment)

99 SUPER PH - UPSUPER PH - UP

1010 FISH JENONKFISH JENONK

1111 SUPER PRO FISH-PSUPER PRO FISH-P

1212 TOP FISH-PTOP FISH-P

1313 PACIFIC PRO-TECH SUPERPACIFIC PRO-TECH SUPER

1414 PACIFIC PRO-TECH EXTRA STRONGPACIFIC PRO-TECH EXTRA STRONG

1515 NUTRI FISHNUTRI FISH

1616 HOLICO BIONICHOLICO BIONIC

1717 SHRIMP HEALTHSHRIMP HEALTH

1818 BIO - ONBIO - ON

1919 GREEN CANOPY (Hormon Organik)GREEN CANOPY (Hormon Organik)

2020 GREEN CANOPY (Suplemen Organik)GREEN CANOPY (Suplemen Organik)

2121 PRE VITA - FISH-PPRE VITA - FISH-P

Page 61: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

OBAT OBAT YANG DILARANG : Chloramphenicol Nitrofuran (termasuk Furazolidone) Ronidozol Dapson Cholichicin Chlorpromazon Chloroform Dimetildazol Metronidazol

Page 62: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

PENCEGAHAH PENYAKITPENCEGAHAH PENYAKIT1.1. MMenggunakan benih yang bebas penyakit (parasit, enggunakan benih yang bebas penyakit (parasit,

bakteri, virus)bakteri, virus)

2.2. MMempertahankan kualitas air tetap baikempertahankan kualitas air tetap baik

3.3. MMencegah menyebarnya organisme penyebab penyakit encegah menyebarnya organisme penyebab penyakit dari bak pemeliharaan yang satu ke bak pemeliharaan dari bak pemeliharaan yang satu ke bak pemeliharaan yang lain.yang lain.

4.4. PPada saat benih datang, lakukan tindakan : ada saat benih datang, lakukan tindakan : penyortiran, apabila ada ikan yang luka segera penyortiran, apabila ada ikan yang luka segera

pisahkan dan lakukan perendaman dengan air pisahkan dan lakukan perendaman dengan air tawar atau antiseptiktawar atau antiseptik

karantina, apabila ikan yang menunjukkan gejala karantina, apabila ikan yang menunjukkan gejala sakitsakit

Page 63: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

5.5. Selama masa pemeliharaanSelama masa pemeliharaan : : Selalu memonitor kesehatan ikan dan Selalu memonitor kesehatan ikan dan

lingkungan/kualitas air. lingkungan/kualitas air. Menggunakan padat tebar yang sesuai ukuran ikan Menggunakan padat tebar yang sesuai ukuran ikan

karena kepadatan yang tinggi ikan mudah karena kepadatan yang tinggi ikan mudah terserang penyakit, stress.terserang penyakit, stress.

Melakukan grading secara rutin untuk menghindari Melakukan grading secara rutin untuk menghindari kanibalisme dan kompetisi pakan. kanibalisme dan kompetisi pakan.

Pemberian pakan yang cukup, baik mutu, ukuran Pemberian pakan yang cukup, baik mutu, ukuran maupun jumlahnya, baik berupa pellet maupun maupun jumlahnya, baik berupa pellet maupun ikan rucah. Pemberian ikan rucah sebaiknya ikan rucah. Pemberian ikan rucah sebaiknya ditambah vitamin serta mineral mix.ditambah vitamin serta mineral mix.

Melakukan manajemen penggantian jaring secara Melakukan manajemen penggantian jaring secara rutin rutin

Melakukan manajemen penggantian air yang baik Melakukan manajemen penggantian air yang baik apabila ikan dipelihara dalam bak/tambakapabila ikan dipelihara dalam bak/tambak

mengurangi penanganan yang kasarmengurangi penanganan yang kasar

Page 64: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

6. 6. Tidak membuang sampah/limbah organik di sekitar Tidak membuang sampah/limbah organik di sekitar lokasi budidaya lokasi budidaya

7. 7. Melakukan pemindahan Melakukan pemindahan KJA KJA secara periodik. Sisa pakan secara periodik. Sisa pakan dan kotoran ikan dalam jangka waktu tertentu akan dan kotoran ikan dalam jangka waktu tertentu akan menumpuk di dasar perairan akibat kegiatan budidaya menumpuk di dasar perairan akibat kegiatan budidaya sehingga dapat menjadi sumber pencemar dan sehingga dapat menjadi sumber pencemar dan penyakit. KJA disarankan untuk digeser ke tempat lain penyakit. KJA disarankan untuk digeser ke tempat lain walaupun dalam satu kawasan budidaya setiap 3-4 walaupun dalam satu kawasan budidaya setiap 3-4 tahun sekali.tahun sekali.

8. 8. Penambahan vitamin C/multivitamin, imunostimulan, Penambahan vitamin C/multivitamin, imunostimulan, probiotik pada pakan, serta penggunaan vaksin. Hal ini probiotik pada pakan, serta penggunaan vaksin. Hal ini dilakukan guna memberikan daya tahan dan daya dilakukan guna memberikan daya tahan dan daya kekebalan pada ikan agar terhindar dari penyakit. kekebalan pada ikan agar terhindar dari penyakit.

9. 9. Penerapan bio-securityPenerapan bio-security

Page 65: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Kunci dari semua itu adalah :

BIOSECURITY

Page 66: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Page 67: Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan