Upload
edy-santoso
View
2.558
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
File ini untuk mempermudah pihak sekolah / madrasah yang akan divisitasi dalam menghitung nilai yang akan dicapai dengan mudah, akurat dan jelas.
Citation preview
A 4 1 TIDAK TERAKREDITASIB 3 2 TIDAK TERAKREDITASIC 2 3 TIDAK TERAKREDITASID 1 4 TIDAK TERAKREDITASIE 0 5 TIDAK TERAKREDITASI
6 TIDAK TERAKREDITASIA SANGAT BAIK A 7 TIDAK TERAKREDITASIB BAIK B 8 TIDAK TERAKREDITASIC CUKUP BAIK C 9 TIDAK TERAKREDITASI
BATAL BATAL BATAL 10 TIDAK TERAKREDITASI11 TIDAK TERAKREDITASI
SANGAT BAIK BATALBAIK B
CUKUP BAIK CBATAL A
12 TIDAK TERAKREDITASI1.5 BATAL 13 TIDAK TERAKREDITASI2.5 BATAL 14 TIDAK TERAKREDITASI3.5 BATAL 15 TIDAK TERAKREDITASI4.5 BATAL 16 TIDAK TERAKREDITASI5.5 BATAL 17 TIDAK TERAKREDITASI6.5 BATAL 18 TIDAK TERAKREDITASI7.5 BATAL 19 TIDAK TERAKREDITASI8.5 BATAL 20 TIDAK TERAKREDITASI9.5 BATAL 21 TIDAK TERAKREDITASI
10.5 BATAL 22 TIDAK TERAKREDITASI11.5 BATAL 23 TIDAK TERAKREDITASI12.5 BATAL 24 TIDAK TERAKREDITASI13.5 BATAL 25 TIDAK TERAKREDITASI14.5 BATAL 26 TIDAK TERAKREDITASI15.5 BATAL 27 TIDAK TERAKREDITASI16.5 BATAL 28 TIDAK TERAKREDITASI17.5 BATAL 29 TIDAK TERAKREDITASI18.5 BATAL 30 TIDAK TERAKREDITASI19.5 BATAL 31 TIDAK TERAKREDITASI20.5 BATAL 32 TIDAK TERAKREDITASI21.5 BATAL 33 TIDAK TERAKREDITASI22.5 BATAL 34 TIDAK TERAKREDITASI23.5 BATAL 35 TIDAK TERAKREDITASI24.5 BATAL 36 TIDAK TERAKREDITASI25.5 BATAL 37 TIDAK TERAKREDITASI26.5 BATAL 38 TIDAK TERAKREDITASI27.5 BATAL 39 TIDAK TERAKREDITASI28.5 BATAL 40 TIDAK TERAKREDITASI29.5 BATAL 41 TIDAK TERAKREDITASI30.5 BATAL 42 TIDAK TERAKREDITASI31.5 BATAL 43 TIDAK TERAKREDITASI32.5 BATAL 44 TIDAK TERAKREDITASI33.5 BATAL 45 TIDAK TERAKREDITASI34.5 BATAL 46 TIDAK TERAKREDITASI35.5 BATAL 47 TIDAK TERAKREDITASI36.5 BATAL 48 TIDAK TERAKREDITASI37.5 BATAL 49 TIDAK TERAKREDITASI38.5 BATAL 50 TIDAK TERAKREDITASI
39.5 BATAL 51 TIDAK TERAKREDITASI40.5 BATAL 52 TIDAK TERAKREDITASI41.5 BATAL 53 TIDAK TERAKREDITASI42.5 BATAL 54 TIDAK TERAKREDITASI43.5 BATAL 55 TIDAK TERAKREDITASI44.5 BATAL 56 TERAKREDITASI45.5 BATAL 57 TERAKREDITASI46.5 BATAL 58 TERAKREDITASI47.5 BATAL 59 TERAKREDITASI48.5 BATAL 60 TERAKREDITASI49.5 BATAL 61 TERAKREDITASI50.5 BATAL 62 TERAKREDITASI51.5 BATAL 63 TERAKREDITASI52.5 BATAL 64 TERAKREDITASI53.5 BATAL 65 TERAKREDITASI54.5 BATAL 66 TERAKREDITASI55.5 C 67 TERAKREDITASI56.5 C 68 TERAKREDITASI57.5 C 69 TERAKREDITASI58.5 C 70 TERAKREDITASI59.5 C 71 TERAKREDITASI60.5 C 72 TERAKREDITASI61.5 C 73 TERAKREDITASI62.5 C 74 TERAKREDITASI63.5 C 75 TERAKREDITASI64.5 C 76 TERAKREDITASI65.5 C 77 TERAKREDITASI66.5 C 78 TERAKREDITASI67.5 C 79 TERAKREDITASI68.5 C 80 TERAKREDITASI69.5 C 81 TERAKREDITASI70.5 C 82 TERAKREDITASI71.5 B 83 TERAKREDITASI72.5 B 84 TERAKREDITASI73.5 B 85 TERAKREDITASI74.5 B 86 TERAKREDITASI75.5 B 87 TERAKREDITASI76.5 B 88 TERAKREDITASI77.5 B 89 TERAKREDITASI78.5 B 90 TERAKREDITASI79.5 B 91 TERAKREDITASI80.5 B 92 TERAKREDITASI81.5 B 93 TERAKREDITASI82.5 B 94 TERAKREDITASI83.5 B 95 TERAKREDITASI84.5 B 96 TERAKREDITASI85.5 A 97 TERAKREDITASI86.5 A 98 TERAKREDITASI87.5 A 99 TERAKREDITASI88.5 A 100 TERAKREDITASI89.5 A90.5 A91.5 A92.5 A
93.5 A94.5 A95.5 A96.5 A97.5 A98.5 A99.5 A
TIDAK TERAKREDITASI BATAL
SANGAT BAIKBAIK CUKUP BAIKBATAL
LAPORAN HASIL VISITASI
SD / MI
SMP / MTs SMA / MA
SMK / MAK
TK / RA
Hasil karya : Edy Santoso ( Guru MTs Negeri Umbulsari - Jember )Hasil karya : Edy Santoso ( Guru MTs Negeri Umbulsari - Jember )
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kita limpahan karunia yang banyak sekali. Karena Ridho-Nya pula maka kami dapat menyelesaikan pembuatan sarana untuk memudahkan penilaian bagi Assesor Akreditasi. Selanjutnya kami sampaikan terima kasih kepada :
1. Drs. H. Soleh Faishol M.Si, Staf Mapenda Kantor Departemen Agama Kabupaten Gresik yang telah memberikan ilmu pengetahuan tentang Komputerisasi yang sangat bermanfaat bagi kami.2. Nur Diana, S.Pd, istriku tercinta yang senantiasa membantu dan mendukungku disetiap saat.3. Drs. H. Raefi, M.Pd.I, Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Jember yang telah memberi kepercayaan penuh kepada kami untuk mengabdi di lingkungan Kantor Departemen Agama Kabupaten Jember.4. DR. Hadi Purnomo, Kasi Mapenda Kantor Departemen Agama Kabupaten Jember yang telah memberi wacana tentang dunia pendidikan khususnya di Lingkungan Departemen Agama.5. Drs. Tahmid, M.Pd.I Pengawas PPAI Kantor Departemen Agama Kabupaten Jember yang telah memberi semangat bagi terselesaikannya program ini.6. Drs. Syaiful Anwar, M.Pd, Kepala MTs Negeri Umbulsari, yang telah berkenan memberi amanah dan menjadi rujukan untuk pembuatan program aplikasi ini.7. Drs. Imam Syafi'i, M.Pd.I, Kepala MTs Negeri 2 Jember, yang telah senantiasa memberi petunjuk dan arahan yang sangat bermanfaat bagi kami.8. Semua rekan - rekan Guru dan Karyawan MTs Negeri Umbulsari, yang selalu memberi saran dan masukan bagi terselesaikannya program ini.9. Semua Pihak yang telah membantu terselesaikannya media ini.
Kami menyadari bahwa sarana ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik membangun, senantiasa kami tunggu untuk perbaikan / penyempurnaan. Sekian dan terima kasih. Hormat Kami,
Edy Santoso, M.Pd.I
KEMBALI
DAFTAR RIWAYAT HIDUPIDENTITASNAMA : EDY SANTOSO, S.Pd.,M.Pd.ITEMPAT / TGL LAHIR : JEMBER, 04 DESEMBER 1974AGAMA : ISLAMALAMAT : Jl. Kotta Blater N0. 33 Watukebo Ambulu, JemberEmail : [email protected]. Telepon / HP : 085 258 103 340TEMPAT DINAS : MTs NEGERI UMBULSARI
Jl. WR. Supratman No. 55 Telp. 0336-441816 Umbulrejo - UmbulsariJabatan : Guru Bahasa InggrisPENDIDIKANFORMAL : Taman Kanak - kanak Aisyiah Tahun 1981
: Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah I Watukebo Tahun 1987: SMP Muhammadiyah IX Watukebo Tahun 1990: SMA Negeri Ambulu Tahun 1993: S 1 - Universitas Islam Jember Tahun 1997: S 2 - Universitas Muhammadiyah Surabaya Tahun 2007
NON FORMAL : Kursus Latihan Kerja Tahun 1993: Ponpes Al Fatah Talangsari Tahun 1994: Kursus Komputer Tahun 1997
PENGALAMAN MENGAJAR : SMP Negeri 1 Cluring Banyuwangi Tahun 1995 - 1997
: SMP Negeri 1 Ambulu Jember Tahun 1997 - 2005: SD Negeri Andongsari VII Ambulu Jember Tahun 2004 - 2005: MTs Negeri Umbulsari Jember Tahun 2005 - Sekarang
ORGANISASI : Ketua OSIS SMP Muhammadiyah IX Watukebo Tahun 1988: Ketua Ranting IPM Watukebo Tahun 1991 - 1992: Ketua Bidang Dakwah OSIS SMA N Ambulu Tahun 1991 - 1992: Ketua Pemuda Panca Marga Ranting Ambulu Tahun 2003 - 2008: Sekretaris Dikdasmen Muhammadiyah Watukebo Tahun 2006 - 2011: Pengurus PGRI Kab. Jember Tahun 2010 - 2015: Tim Pengembang Kurikulum Madrasah Kab. Jember Tahun 2010
KEMBALI
Jl. WR. Supratman No. 55 Telp. 0336-441816 Umbulrejo - Umbulsari
Tahun 1981Tahun 1987Tahun 1990Tahun 1993Tahun 1997Tahun 2007Tahun 1993Tahun 1994Tahun 1997
Tahun 1995 - 1997Tahun 1997 - 2005Tahun 2004 - 2005Tahun 2005 - Sekarang
Tahun 1988Tahun 1991 - 1992Tahun 1991 - 1992Tahun 2003 - 2008Tahun 2006 - 2011Tahun 2010 - 2015Tahun 2010
LAPORAN HASIL VISITASI MTS NEGERI UMBULSARI
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR ISI
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
HASIL VISITASI
GRAFIK
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN
HASIL PENILAIAN STANDARD ISI
MTS NEGERI UMBULSARINO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
1 2 3 4 5
1 B 3 3 9
2 A 4 3 12
3 B 3 3 9
4 B 3 3 9
5 B 3 3 9
6 A 4 2 8
7 A 4 2 8
8 A 4 2 8
9 A 4 3 12
10 A 4 3 12
11 A 4 3 12
12 A 4 2 8
13 A 4 2 8
14 A 4 3 12
15 D 1 3 3
16 A 4 3 12
17 A 4 2 8
JUMLAH 61 45 159
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD PROSES
MTS NEGERI UMBULSARINO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
1 2 3 4 5
18 A 4 3 12
19 A 4 3 12
20 A 4 3 12
21 A 4 3 12
22 B 3 3 9
23 A 4 3 12
24 A 4 3 12
25 A 4 3 12
26 B 3 3 9
27 A 4 2 8
28 A 4 2 8
29 B 3 3 9
JUMLAH 45 34 127
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD KOMPETENSI LULUSAN
MTS NEGERI UMBULSARINO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
1 2 3 4 5
30 C 2 3 6
31 A 4 3 12
32 B 3 3 9
33 B 3 3 9
34 B 3 3 9
35 A 4 3 12
36 A 4 3 12
37 A 4 3 12
38 B 3 3 9
39 B 3 3 9
40 A 4 3 12
41 A 4 3 12
42 B 3 3 9
43 A 4 3 12
44 B 3 3 9
45 B 3 3 9
46 A 4 3 12
47 B 3 3 9
48 A 4 3 12
49 A 4 3 12
JUMLAH 69 60 207
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANMTS NEGERI UMBULSARI
NO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN1 2 3 4 5
50 A 4 4 16
51 A 4 3 12
52 A 4 3 12
53 A 4 4 16
54 A 4 3 12
55 A 4 3 12
56 A 4 4 16
57 A 4 3 12
58 A 4 3 12
59 A 4 3 12
60 A 4 3 12
61 C 2 3 6
62 A 4 3 12
63 A 4 2 8
64 A 4 2 8
65 A 4 2 8
66 C 2 2 4
67 B 3 3 9
68 A 4 2 8
69 A 4 3 12
70 B 3 3 9
71 A 4 2 8
72 A 4 3 12
73 A 4 2 8
74 A 4 2 8
75 A 4 2 8
JUMLAH 98 72 272
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD SARANA DAN PRASARANAMTS NEGERI UMBULSARI
NO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN1 2 3 4 5
76 A 4 3 12
77 A 4 3 12
78 A 4 3 12
79 A 4 3 12
80 A 4 3 12
81 B 3 3 9
82 A 4 3 12
83 A 4 3 12
84 A 4 3 12
85 A 4 2 8
86 A 4 3 12
87 A 4 3 12
88 A 4 3 12
89 B 3 3 9
90 B 3 4 12
91 A 4 4 16
92 A 4 3 12
93 A 4 2 8
94 B 3 3 9
95 A 4 2 8
96 A 4 3 12
97 A 4 2 8
98 A 4 2 8
99 A 4 2 8
100 A 4 3 12
101 A 4 1 4
102 B 3 2 6
103 A 4 3 12
JUMLAH 107 77 293
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD PENGELOLAAN
MTS NEGERI UMBULSARINO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
1 2 3 4 5
104 A 4 3 12
105 B 3 3 9
106 A 4 3 12
107 A 4 3 12
108 A 4 3 12
109 A 4 3 12
110 A 4 3 12
111 A 4 3 12
112 A 4 4 16
113 B 3 3 9
114 B 3 3 9
115 A 4 3 12
116 B 3 4 12
117 A 4 3 12
118 A 4 2 8
119 A 4 3 12
120 A 4 3 12
121 A 4 3 12
122 A 4 3 12
123 A 4 3 12
KEMBALI
JUMLAH 76 61 231
HASIL PENILAIAN STANDARD PEMBIAYAAN
MTS NEGERI UMBULSARINO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
1 2 3 4 5
124 C 2 4 8
125 C 2 3 6
126 C 2 3 6
127 C 2 3 6
128 C 2 4 8
129 C 2 3 6
130 C 2 4 8
131 C 2 3 6
132 C 2 3 6
133 C 2 3 6
134 C 2 3 6
135 C 2 2 4
136 C 2 1 2
137 C 2 3 6
138 C 2 3 6
139 C 2 2 4
140 C 2 3 6
141 C 2 3 6
142 C 2 3 6
143 C 2 2 4
144 C 2 3 6
145 C 2 4 8
146 C 2 3 6
147 C 2 3 6
148 C 2 3 6
KEMBALI
JUMLAH 50 74 148
HASIL PENILAIAN STANDARD PENILAIAN
MTS NEGERI UMBULSARI
NO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
1 2 3 4 5
149 A 4 3 12
150 A 4 3 12
151 A 4 3 12
152 A 4 3 12
153 A 4 3 12
154 A 4 3 12
155 A 4 4 16
156 A 4 3 12
157 A 4 2 8
158 A 4 2 8
159 A 4 3 12
160 A 4 2 8
161 A 4 2 8
162 A 4 3 12
163 A 4 2 8
164 A 4 3 12
165 A 4 3 12
166 A 4 3 12
167 A 4 3 12
168 A 4 4 16
169 C 2 4 8
KEMBALI
JUMLAH 82 61 236
1
A
B B
C
D
E
2
A A
B
C
D
E
3
A
B B
C
D
E
4
A
B B
C
D
E
5
A
B B
C
D
E
6
A A
B
C
D
E
7
A A
B
C
D
E
8
A A
B
C
D
E
9
A A
B
C
D
E
10
A A
B
C
D
E
11
A A
B
C
D
E
12
A A
B
C
D
E
13
A A
B
C
D
E
14
A A
B
C
D
E
15
A
B
C
D D
E
16
A A
B
C
D
E
17
A A
B
C
D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
I. STANDAR ISI
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 6 muatan KTSP
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 5 atau kurang muatan KTSP
Tidak melaksanakan KTSP
Tidak mengembangkan kurikulum
Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum dengan menggunakan prinsip pengembangan KTSP.
Mengembangkan kurikulum dengan menggunakan 7 prinsip pengembangan KTSP
Mengembangkan kurikulum dengan menggunakan 5 - 6 prinsip pengembangan KTSP
Mengembangkan kurikulum dengan menggunakan 3 - 4 prinsip pengembangan KTSP
Mengembangkan kurikulum dengan menggunakan 1 - 2 prinsip pengembangan KTSP
Tidak mengembangkan kurikulum
Sekolah/Madrasah melaksanakan pengembangan kurikulum melalui mekanisme penyusunan KTSP.
Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 7 kegiatan pokok
Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 5 - 6 kegiatan pokok
Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 3 - 4 kegiatan pokok
Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 1 - 2 kegiatan pokok
Tidak mengembangkan kurikulum
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum dalam bentuk pengajaran berdasarkan prinsip pelaksanaan kurikulum.
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 prinsip pelaksanaan
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 5 - 6 prinsip pelaksanaan
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 3 - 4 prinsip pelaksanaan
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 1 - 2 prinsip pelaksanaan
Tidak melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip dimaksud
Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum bersama-sama pihak terkait berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.
Mengembangkan kurikulum bersama seluruh guru mata pelajaran, konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan
Mengembangkan kurikulum bersama perwakilan guru mata pelajaran, konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan
Mengembangkan kurikulum bersama perwakilan guru mata pelajaran dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan
Mengembangkan kurikulum bersama perwakilan guru mata pelajaran tanpa melibatkan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan
melibatkan 4 - 5 pihak
melibatkan 3 pihak
melibatkan 2 pihak
melibatkan 1 pihak
Tidak menyusun silabus mata pelajaran
Sekolah/Madrasah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Melaksanakan 4 jenis atau lebih program ekstrakurikuler
Melaksanakan 3 jenis program ekstrakurikuler
Melaksanakan 2 jenis program ekstrakurikuler
Melaksanakan 1 jenis program ekstrakurikuler
Tidak melaksanakan program ekstrakurikuler
Sekolah/Madrasah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan layanan konseling.
Melaksanakan 4 jenis kegiatan layanan konseling
Melaksanakan 3 jenis kegiatan layanan konseling
Melaksanakan 2 jenis kegiatan layanan konseling
Melaksanakan 1 jenis kegiatan layanan konseling
Tidak melaksanakan kegiatan layanan konseling
Sebanyak 10 mata pelajaran telah sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikatornya
Sebanyak 7 - 9 mata pelajaran telah sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikatornya
Sebanyak 4 - 6 mata pelajaran telah sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikatornya
Sebanyak 1 - 3 mata pelajaran telah sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikatornya
Tidak ada mata pelajaran yang sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikatornya
Menerapkan 3 ketentuan beban belajar sesuai dengan Permendiknas dan menyelenggarakan program pengayaan
Menerapkan 3 ketentuan beban belajar sesuai dengan Permendiknas
Menerapkan 2 ketentuan beban belajar sesuai dengan Permendiknas
Menerapkan 1 ketentuan beban belajar sesuai dengan Permendiknas
Tidak menerapkan ketentuan beban belajar sesuai dengan Permendiknas
Sebanyak 76% - 100% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Sebanyak 26% - 50% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Tidak ada guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Sekolah/Madrasah menyusun silabus mata pelajaran muatan lokal dengan melibatkan pihak: (1) kepala sekolah/madrasah, (2) guru, (3) komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, (4) dinas pendidikan kabupaten/kota atau Kandepag, dan (5) instansi terkait di daerah.
Sekolah/Madrasah menjabarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) ke dalam indikator-indikator untuk setiap mata pelajaran.
Sekolah/Madrasah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar yang tertuang pada lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
Guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi yang diberikan kepada siswa maksimal 50% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
Pengembangan KTSP telah disahkan oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan atau Kanwil Depag/Kandepag.
KTSP tidak disahkan oleh Dinas Pendidikan atau Kanwil Depag/ Kandepag
Sekolah/Madrasah mengembangkan silabus mata pelajaran dengan menggunakan 7 langkah pengembangan silabus.
Sebanyak 76% - 100% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan menggunakan 7 langkah pengembangan silabus
Sebanyak 51% - 75% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan menggunakan 7 langkah pengembangan silabus
Sebanyak 26% - 50% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan menggunakan 7 langkah pengembangan silabus
Sebanyak 1% - 25% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan menggunakan 7 langkah pengembangan silabus
Tidak ada silabus mata pelajaran dikembangkan dengan menggunakan 7 langkah pengembangan silabus
Dalam mengembangkan KTSP, guru menyusun silabus sendiri.
Sebanyak 76% - 100% guru menyusun silabus sendiri
Sebanyak 51% - 75% guru menyusun silabus sendiri
Sebanyak 26% - 50% guru menyusun silabus sendiri
Sebanyak 1% - 25% guru menyusun silabus sendiri
Tidak ada guru menyusun silabus sendiri
Sekolah/Madrasah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran melalui rapat dewan guru.
Sebanyak 4 atau lebih mata pelajaran dengan KKM 75,00 atau lebih
Sebanyak 3 mata pelajaran dengan KKM 75,00 atau lebih
Sebanyak 2 mata pelajaran dengan KKM 75,00 atau lebih
Sebanyak 1 mata pelajaran dengan KKM 75,00 atau lebih
Tidak ada mata pelajaran dengan KKM 75,00 atau lebih
Menentukan KKM dengan memperhatikan 3 unsur melalui rapat dewan guru
Menentukan KKM dengan memperhatikan 2 unsur melalui rapat dewan guru
Menentukan KKM dengan memperhatikan 1 unsur melalui rapat dewan guru
Menentukan KKM tanpa memperhatikan 3 unsur melalui rapat dewan guru
Menentukan KKM tanpa memperhatikan 3 unsur dan tidak melalui rapat dewan guru
Menyusun kalender pendidikan sekolah/madrasah secara rinci dan jelas
KTSP telah disahkan oleh Dinas Pendidikan atau Kanwil Depag/ Kandepag dan sebanyak 10 atau lebih silabus mata pelajaran telah dikembangkan KTSP-nya
KTSP telah disahkan oleh Dinas Pendidikan atau Kanwil Depag/ Kandepag dan sebanyak 7 - 9 silabus mata pelajaran telah dikembangkan KTSP-nya
KTSP telah disahkan oleh Dinas Pendidikan atau Kanwil Depag/ Kandepag dan sebanyak 4 - 6 silabus mata pelajaran telah dikembangkan KTSP-nya
KTSP telah disahkan oleh Dinas Pendidikan atau Kanwil Depag/ Kandepag dan sebanyak 1 - 3 silabus mata pelajaran telah dikembangkan KTSP-nya
Sekolah/Madrasah menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan: (1) karakteristik siswa, (2) karakteristik mata pelajaran, dan (3) kondisi sekolah/madrasah.
Sekolah/Madrasah menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, pembelajaran efektif, dan hari libur pada kalender pendidikan yang dimiliki.
Menyusun kalender pendidikan sekolah/madrasah secara rinci
Menyusun kalender pendidikan sekolah/madrasah secara kurang rinci
Menyusun kalender pendidikan sekolah/madrasah secara tidak rinci
Tidak menyusun kalender pendidikan sekolah/madrasah
KEMBALI
18
A A
B
C
D
E
19
A A
B
C
D
E
20
A A
B
C
D
E
21
A A
B
C
D
E
22
A
B B
C
D
E
23
A A
B
C
D
E
24
A A
B
C
D
E
25
A A
B
C
D
E
26
A
B B
C
D
E
27
A A
B
C
D
E
28
A A
B
C
D
E
29
A
B B
C
D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
II. STANDAR PROSES
Mengembangkan silabus melalui kelompok guru mata pelajaran dalam sebuah sekolah/madrasah
Mengembangkan silabus secara mandiri
Mengembangkan silabus secara kelompok dari beberapa sekolah/madrasah
Mengembangkan silabus dengan mengadopsi contoh yang sudah ada
Tidak mengembangkan silabus
Setiap mata pelajaran memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dijabarkan dari silabus.
Sebanyak 10 atau lebih mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus
Sebanyak 7 - 9 mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus
Sebanyak 4 - 6 mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus
Sebanyak 1 - 3 mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus
Tidak ada mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus
Sebanyak 76% - 100% RPP dikembangkan berdasarkan prinsip di atas
Sebanyak 51% - 75% RPP dikembangkan berdasarkan prinsip di atas
Sebanyak 26% - 50% RPP dikembangkan berdasarkan prinsip di atas
Sebanyak 1% - 25% RPP dikembangkan berdasarkan prinsip di atas
Tidak ada RPP dikembangkan berdasarkan prinsip di atas
Dalam mengembangkan KTSP, guru menyusun RPP.
Sebanyak 76% - 100% RPP disusun oleh guru
Sebanyak 51% - 75% RPP disusun oleh guru
Sebanyak 26% - 50% RPP disusun oleh guru
Sebanyak 1% - 25% RPP disusun oleh guru
Tidak ada RPP disusun oleh guru
Sekolah/Madrasah melaksanakan proses pembelajaran dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Memenuhi 4 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran
Memenuhi 3 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran
Memenuhi 2 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran
Memenuhi 1 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran
Tidak memenuhi persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran
Proses pembelajaran di sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Sebanyak 76% - 100% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
Sebanyak 51% - 75% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
Sekolah/Madrasah mengembangkan silabus secara mandiri atau cara lainnya berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP.
Dokumen RPP disusun oleh guru berdasarkan prinsip keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber bahan.
Sebanyak 26% - 50% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
Sebanyak 1% - 25% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
Tidak ada guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
Sekolah/Madrasah melakukan penilaian hasil belajar untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Sebanyak 76% - 100% guru melakukan penilaian hasil belajar untuk memperbaiki proses pembelajaran
Sebanyak 51% - 75% guru melakukan penilaian hasil belajar untuk memperbaiki proses pembelajaran
Sebanyak 26% - 50% guru melakukan penilaian hasil belajar untuk memperbaiki proses pembelajaran
Sebanyak 1% - 25% guru melakukan penilaian hasil belajar untuk memperbaiki proses pembelajaran
Tidak melakukan penilaian hasil belajar untuk memperbaiki proses pembelajaran
Mencakup 3 tahap pemantauan serta dilakukan diskusi hasil pemantauan
Mencakup 3 tahap pemantauan tanpa dilakukan diskusi hasil pemantauan
Mencakup 2 tahap pemantauan
Mencakup 1 tahap pemantauan
Tidak pernah melakukan pemantauan
Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 4 cara
Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 3 cara
Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 2 cara
Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 1 cara
Tidak melakukan supervisi
Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 4 aspek
Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek
Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 2 aspek
Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 1 aspek
Tidak melakukan evaluasi
Kepala sekolah/madrasah menyampaikan hasil pengawasan proses pembelajaran kepada pemangku kepentingan.
Hasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan, dewan guru, pengawas sekolah/madrasah, dan komite sekolah/madrasah
Hasil pengawasan disampaikan kepada yang bersangkutan, dewan guru, dan pengawas sekolah/madrasah
Hasil pengawasan disampaikan kepada yang bersangkutan dan dewan guru
Hasil pengawasan disampaikan kepada yang bersangkutan saja
Tidak menyampaikan hasil pengawasan
Kepala sekolah/madrasah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran.
Sebanyak 76% - 100% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir ditindaklanjuti
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/ madrasah mencakup tiga tahapan yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap penilaian hasil pembelajaran.
Supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan empat cara yaitu: (1) pemberian contoh, (2) diskusi, (3) pelatihan, dan (4) konsultasi.
Evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah, dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi pembelajaran, dan (4) rencana tidak lanjut.
Sebanyak 51% - 75% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir ditindaklanjuti
Sebanyak 26% - 50% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir ditindak lanjuti
Sebanyak 1% - 25% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir ditindaklanjuti
Tidak ada hasil pengawasan ditindaklanjuti
KEMBALI
30
A
B
C C
D
E
31
A A
B
C
D
E
32
A
B B
C
D
E
33
A
B B
C
D
E
34
A
B B
C
D
E
35
A A
B
C
D
E
36
A A
B
C
D
E
37
A A
B
C
D
E
38
A
B B
C
D
E
39
A
B B
C
D
E
40
A A
B
C
D
E
41
A A
B
C
D
E
42
A
B B
C
D
E
43
A A
B
C
D
E
44
A
B B
C
D
E
45
A
B B
C
D
E
46
A A
B
C
D
E
47
A
B B
C
D
E
48
A A
B
C
D
E
49
A A
B
C
D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran iptek 75,00 atau lebih
Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran iptek 70,00 - 74,99
Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran iptek 65,00 - 69,99
Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran iptek 60,00 - 64,99
Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran iptek kurang dari 60,00
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial.
Sekolah/Madrasah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial
Sekolah/Madrasah melaksanakan 3 kegiatan yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial
Sekolah/Madrasah melaksanakan 2 kegiatan yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial
Sekolah/Madrasah melaksanakan 1 kegiatan yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial
Sekolah/Madrasah tidak melaksanakan kegiatan yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
Siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan.
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar selama satu tahun pelajaran terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan 10 kali atau lebih kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar
Sekolah/Madrasah menjalankan 7 - 9 kali kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar
Sekolah/Madrasah menjalankan 4 - 6 kali kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar
Sekolah/Madrasah menjalankan 1 - 3 kali kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar
Sekolah/Madrasah tidak menjalankan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar
Sekolah/Madrasah melaksanakan 4 jenis atau lebih kegiatan yang dapat memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Sekolah/Madrasah melaksanakan 3 jenis kegiatan yang dapat memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Sekolah/Madrasah melaksanakan 2 jenis kegiatan yang dapat memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Sekolah/Madrasah melaksanakan 1 jenis kegiatan yang dapat memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Sekolah/Madrasah tidak melaksanakan kegiatan yang dapat memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Sekolah/Madrasah memfasilitasi 4 kali atau lebih kegiatan untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah melaksanakan 4 atau lebih jenis kegiatan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Sekolah/Madrasah melaksanakan 3 jenis kegiatan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Sekolah/Madrasah melaksanakan 2 jenis kegiatan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Sekolah/Madrasah melaksanakan 1 jenis kegiatan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Sekolah/Madrasah tidak melaksanakan kegiatan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab.
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
Sekolah/Madrasah tidak menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial
Sekolah/Madrasah memfasilitasi 3 kali kegiatan untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah memfasilitasi 2 kali kegiatan untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah memfasilitasi 1 kali kegiatan untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah tidak memfasilitasi kegiatan untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya dalam satu tahun terakhir
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui jenis kegiatan pada kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah tidak menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam satu tahun terakhir
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Sekolah/Madrasah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil terbaik
Sekolah/Madrasah melaksanakan 3 kegiatan yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil terbaik
Sekolah/Madrasah melaksanakan 2 kegiatan yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil terbaik
Sekolah/Madrasah melaksanakan 1 kegiatan yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil terbaik
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk dapat menjalankan ajaran agama dan akhlak mulia yang bersifat afektif.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi 3 jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah memfasilitasi 2 jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah memfasilitasi 1 jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah tidak pernah melaksanakan kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama
Sekolah/Madrasah tidak melaksanakan kegiatan yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil terbaik
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI.
Sekolah/Madrasah melaksanakan 4 kali atau lebih kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah melaksanakan 3 kali kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah melaksanakan 2 kali kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah melaksanakan 1 kali kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam satu tahun terakhir
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan.
Sekolah/Madrasah melaksanakan 4 kali atau lebih kegiatan untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah melaksanakan 3 kali kegiatan untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah melaksanakan 2 kali kegiatan untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah melaksanakan 1 kali kegiatan untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah tidak melaksanakan kegiatan untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah memfasilitasi 4 jenis atau lebih kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama dalam satu tahun terakhir
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global.
Sekolah/Madrasah melaksanakan 4 kali atau lebih kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah melaksanakan 3 kali kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah melaksanakan 2 kali kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah melaksanakan 1 kali kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global dalam satu tahun terakhir
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia melalui pembiasaan dan pengamalan.
Sekolah/Madrasah tidak melaksanakan kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri
Sebanyak 76% - 100% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat
Sebanyak 51% - 75% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat
Sebanyak 26% - 50% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat
Sebanyak 1% - 25% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat
Tidak ada kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok.
Siswa memperoleh pengalaman keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis.
Sekolah/Madrasah menyediakan kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba
Sekolah/Madrasah tidak menyediakan kumpulan karya tulis siswa
Sekolah/Madrasah menghasilkan 4 atau lebih karya siswa
Sekolah/Madrasah menghasilkan 3 karya siswa
Sekolah/Madrasah menghasilkan 2 karya siswa
Sekolah/Madrasah menghasilkan 1 karya siswa
Sekolah/Madrasah setiap minggu melaksanakan 4 kali atau lebih kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri
Sekolah/Madrasah setiap minggu melaksanakan 3 kali kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri
Sekolah/Madrasah setiap minggu melaksanakan 2 kali kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri
Sekolah/Madrasah setiap minggu melaksanakan 1 kali kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi 4 kali atau lebih kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah memfasilitasi 3 kali kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah memfasilitasi 2 kali kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah memfasilitasi 1 kali kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah tidak memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok dalam satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah menyediakan kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan, majalah dinding, dan buletin siswa internal
Sekolah/Madrasah menyediakan kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan, dan majalah dinding
Sekolah/Madrasah menyediakan kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, dan laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan
Siswa memperoleh pengalaman keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.
Sekolah/Madrasah tidak menghasilkan karya siswa
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam mengembangkan iptek seiring dengan perkembangannya.
Sekolah/Madrasah melaksanakan 4 kali atau lebih kegiatan pengembangan iptek
Sekolah/Madrasah melaksanakan 3 kali kegiatan pengembangan iptek
Sekolah/Madrasah melaksanakan 2 kali kegiatan pengembangan iptek
Sekolah/Madrasah melaksanakan 1 kali kegiatan pengembangan iptek
Sekolah/Madrasah tidak melaksanakan kegiatan pengembangan iptek
Siswa memperoleh pengalaman belajar dan mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Sekolah/Madrasah melaksanakan 4 kali atau lebih kegiatan yang mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Sekolah/Madrasah melaksanakan 3 kali kegiatan yang mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Sekolah/Madrasah melaksanakan 2 kali kegiatan yang mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Sekolah/Madrasah melaksanakan 1 kali kegiatan yang mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Sekolah/Madrasah tidak pernah melaksanakan kegiatan yang mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
KEMBALI
50
A A
B
C
D
E
51
A A
B
C
D
E
52
A A
B
C
D
E
53
A A
B
C
D
E
54
A A
B
C
D
E
55
A A
B
C
D
E
56
A A
B
C
D
E
57
A A
B
C
D
E
58
A A
B
C
D
E
59
A A
B
C
D
E
60
A A
B
C
D
E
61
A
B
C C
D
E
62
A A
B
C
D
E
63
A A
B
C
D
E
64
A A
B
C
D
E
65
A A
B
C
D
E
66
A
B
C C
D
E
67
A
B B
C
D
E
68
A A
B
C
D
E
69
A A
B
C
D
E
70
A
B B
C
D
E
71
A A
B
C
D
E
72
A A
B
C
D
E
73
A A
B
C
D
E
74
A A
B
C
D
E
75
A A
B
C
D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Guru memiliki kualifikasi akademik minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1).
Sebanyak 76% - 100% guru berpendidikan D-IV atau S1
Sebanyak 51% - 75% guru berpendidikan D-IV atau S1
Sebanyak 26% - 50% guru berpendidikan D-IV atau S1
Sebanyak 1% - 25% guru berpendidikan D-IV atau S1
Tidak ada guru berpendidikan D-IV atau S1
Guru mata pelajaran mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Tidak ada guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diajarkan dengan latar belakang pendidikannya
Guru memiliki kesehatan jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya.
Rata-rata kehadiran guru 96% - 100% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya
Rata-rata kehadiran guru 91% - 95% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya
Rata-rata kehadiran guru 86% - 90% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya
Rata-rata kehadiran guru 81% - 85% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya
Rata-rata kehadiran guru kurang dari 81% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya
Guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
Sebanyak 1% - 25% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
Tidak ada guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
Semua guru bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku
Sebanyak 76% - 100% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diajarkan dengan latar belakang pendidikannya
Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diajarkan dengan latar belakang pendidikannya
Sebanyak 26% - 50% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diajarkan dengan latar belakang pendidikannya
Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diajarkan dengan latar belakang pendidikannya
Sebanyak 76% - 100% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
Sebanyak 51% - 75% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
Sebanyak 26% - 50% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
Guru memiliki integritas kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun diberi kesempatan memperbaiki diri dan dilakukan pembinaan
Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun hanya diberikan peringatan lisan
Guru berkomunikasi secara efektif dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orangtua, dan masyarakat.
Adanya dialog dalam rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala sekolah/madrasah, serta guru dan komite sekolah/madrasah
Adanya dialog dalam rapat dewan guru serta rapat antara guru dan kepala sekolah/madrasah
Adanya rapat dewan guru
Tidak diadakan rapat
Guru menguasai materi pelajaran yang diajarkan serta mengembangkan nya dengan metode ilmiah.
Sebanyak 76% - 100% guru memiliki penguasaan materi pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
Sebanyak 51% - 75% guru memiliki penguasaan materi pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
Sebanyak 26% - 50% guru memiliki penguasaan materi pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
Sebanyak 1% - 25% guru memiliki penguasaan materi pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
Tidak ada guru memiliki penguasaan materi pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
Kepala sekolah/madrasah memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV).
Tidak memiliki kualifikasi akademik
Berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan SK sebagai kepala sekolah/madrasah
Berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, namun tidak memiliki SK sebagai kepala sekolah/madrasah
Berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik tetapi memiliki SK sebagai kepala sekolah/madrasah
Berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik maupun SK sebagai kepala sekolah/madrasah
Tidak berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik maupun SK sebagai kepala sekolah/madrasah
Kepala sekolah/madrasah memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah.
Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun atau lebih
Memiliki pengalaman mengajar 3 - 4 tahun
Memiliki pengalaman mengajar 2 - 3 tahun
Memiliki pengalaman mengajar 1 - 2 tahun
Memiliki pengalaman mengajar kurang dari 1 tahun
Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun hanya diberikan peringatan tertulis
Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku; dan telah dikenai sanksi yang sepadan seperti dibebastugaskan dari mengajar atau dikeluarkan
Adanya dialog dalam rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala sekolah/madrasah, guru dan komite sekolah/madrasah, serta pertemuan antara guru dan orangtua siswa
Memiliki kualifikasi akademik berpendidikan S1 atau D-IV kependidikan atau nonkependidikan yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi terakreditasi
Memiliki kualifikasi akademik berpendidikan S1 atau D-IV Kependidikan atau nonkependidikan yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi tidak terakreditasi
Memiliki kualifikasi akademik berpendidikan dibawah S1 atau D-IV kependidikan atau nonkependidikan yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi terakreditasi
Memiliki kualifikasi akademik berpendidikan dibawah S1 atau D-IV kependidikan atau nonkependidikan yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi tidak terakreditasi
Kepala sekolah/madrasah berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan Surat Keputusan (SK) sebagai kepala sekolah/madrasah.
Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola siswa.
Sebanyak 76% - 100% siswa lulus ujian akhir
Sebanyak 51% - 75% siswa lulus ujian akhir
Sebanyak 26% - 50% siswa lulus ujian akhir
Sebanyak 1% - 25% siswa lulus ujian akhir
Tidak ada siswa lulus ujian akhir
Memiliki 4 atau lebih jenis usaha
Memiliki 3 jenis usaha
Memiliki 2 jenis usaha
Memiliki 1 jenis usaha
Tidak memiliki usaha
Kepala sekolah/madrasah melakukan supervisi dan monitoring.
Tidak melakukan supervisi dan monitoring
Kepala Tenaga Administrasi memiliki kualifikasi akademik minimal D-III.
Memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal D-III
Memiliki kualifikasi akademik pendidikan D-II
Memiliki kualifikasi akademik pendidikan D-I
Memiliki kualifikasi akademik Pendidikan Menengah
Kepala tenaga administrasi pada waktu diangkat memenuhi masa kerja minimal.
Melebihi masa kerja minimal
Memenuhi masa kerja minimal
Kurang 1 tahun dari masa kerja minimal
Kurang 2 tahun dari masa kerja minimal
Kurang 3 tahun dari masa kerja minimal
Tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat.
Sekolah/Madrasah memiliki 5 orang atau lebih tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
Sekolah/Madrasah memiliki 4 orang tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
Sekolah/Madrasah memiliki 3 orang tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan dengan adanya kegiatan kewirausahaan sebagai sumber belajar siswa seperti: (1) koperasi siswa, (2) peternakan/perikanan, (3) pertanian/perkebunan, (4) kantin sekolah, (5) unit produksi dan lain-lain.
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 76% - 100% dari kegiatan monitoring yang direncanakan dalam RKA-S/M
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 51% - 75% dari kegiatan monitoring yang direncanakan dalam RKA-S/M
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 26% - 50% dari kegiatan monitoring yang direncanakan dalam RKA-S/M
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 1% - 25% dari kegiatan monitoring yang direncanakan dalam RKA-S/M
Tidak memiliki kualifikasi akademik atau memiliki kualifikasi akademik di bawah Pendidikan Menengah atau tidak memiliki Kepala Tenaga Administrasi
Sekolah/Madrasah memiliki 2 atau 1 orang tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
Tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya.
Sekolah/Madrasah memiliki 5 orang atau lebih tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah memiliki 4 orang tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah memiliki 3 orang tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah memiliki 2 atau 1 orang tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Memiliki kualifikasi akademik dibawah D-IV atau S1 dan mempunyai sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan
Memiliki kualifikasi akademik D-IV atau S1, tidak mempunyai sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan
Memiliki kualifikasi akademik dibawah D-IV dan tidak mempunyai sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan
Tidak memiliki kualifikasi akademik yang dipersyaratkan atau tidak memiliki Kepala Perpustakaan
Kepala perpustakaan pada waktu diangkat memenuhi masa kerja minimal.
Melebihi masa kerja minimal
Memenuhi masa kerja minimal
Kurang 1 tahun dari masa kerja minimal
Kurang 2 tahun dari masa kerja minimal
Kurang 3 tahun dari masa kerja minimal
Tenaga perpustakaan memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan dengan tugasnya sebagai tenaga perpustakaan.
Tidak memiliki tenaga perpustakaan
Kepala laboratorium memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV atau S1 dari jalur guru atau minimal (D-III) dari jalur laboran/teknisi.
Memenuhi kualifikasi dan memiliki sertifikat kepala laboratorium
Memenuhi kualifikasi dan tidak memiliki sertifikat kepala laboratorium
Tidak memenuhi kualifikasi tetapi memiliki sertifikat kepala laboratorium
Tidak memenuhi kualifikasi dan tidak memiliki sertifikat kepala laboratorium
Tidak memiliki kepala laboratorium
Kepala laboratorium pada waktu diangkat memenuhi masa kerja minimal.
Melebihi masa kerja minimal
Kepala perpustakaan memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV atau S1 dari jalur pendidikan atau minimal (D-II) Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV atau S1 dan mempunyai sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan atau minimal (D-II) Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Tenaga perpustakaan memiliki latar belakang pendidikan minimal pendidikan menengah dan bersertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan
Tenaga perpustakaan memiliki latar belakang pendidikan minimal pendidikan menengah dan tidak memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan
Tenaga perpustakaan memiliki latar belakang pendidikan di bawah pendidikan menengah dan bersertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan
Tenaga perpustakaan memiliki latar belakang pendidikan di bawah pendidikan menengah dan tidak memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan
Memenuhi masa kerja minimal
Kurang 1 tahun dari masa kerja minimal
Kurang 2 tahun dari masa kerja minimal
Kurang 3 tahun dari masa kerja minimal
Kepala laboratorium minimal memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya.
Memiliki 3 kriteria sesuai standar minimal kualifikasi
Memiliki 2 kriteria sesuai standar minimal kualifikasi
Memiliki 1 kriteria sesuai standar minimal kualifikasi
Memiliki salah satu atau lebih kriteria, tetapi tidak memenuhi standar minimal kualifikasi
Tidak memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kriteria standar minimal
Teknisi laboratorium memiliki kualifikasi akademik minimal D-II yang relevan dengan peralatan laboratorium.
Memiliki kualifikasi akademik minimal D-II
Memiliki kualifikasi akademik D-I
Memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah
Memiliki kualifikasi akademik pendidikan dasar
Tidak memiliki kualifikasi akademik atau tidak memiliki teknisi laboratorium
Laboran memiliki kualifikasi akademik minimal D-I.
Memiliki kualifikasi akademik minimal D-I
Memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah
Memiliki kualifikasi akademik SMP/MTs/Paket B
Memiliki kualifikasi akademik SD/MI/Paket A
Tidak memiliki kualifikasi akademik atau tidak memiliki laboran
Sekolah/Madrasah memiliki petugas layanan khusus.
Memiliki 4 jenis atau lebih petugas layanan khusus
Memiliki 3 jenis petugas layanan khusus
Memiliki 2 jenis petugas layanan khusus
Memiliki 1 jenis petugas layanan khusus
Tidak memiliki petugas layanan khusus
KEMBALI
76
A A
B
C
D
E
77
A A
B
C
D
E
78
A A
B
C
D
E
79
A A
B
C
D
E
80
A A
B
C
D
E
81
A
B B
C
D
E
82
A A
B
C
D
E
83
A A
B
C
D
E
84
A A
B
C
D
E
85
A A
B
C
D
E
86
A A
B
C
D
E
87
A A
B
C
D
E
88
A A
B
C
D
E
89
A
B B
C
D
E
90
A
B B
C
D
E
91
A A
B
C
D
E
92
A A
B
C
D
E
93
A A
B
C
D
E
94
A
B B
C
D
E
95
A A
B
C
D
E
96
A A
B
C
D
E
97
A A
B
C
D
E
98
A A
B
C
D
E
99
A A
B
C
D
E
100
A A
B
C
D
E
101
A A
B
C
D
E
102
A
B B
C
D
E
103
A A
B
C
D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Lahan sekolah/madrasah memenuhi ketentuan luas minimal.
Memiliki lahan seluas 76% - 100% atau lebih dari ketentuan luas lahan minimal
Memiliki lahan seluas 51% - 75% dari ketentuan luas lahan minimal
Memiliki lahan seluas 26% - 50% dari ketentuan luas lahan minimal
Memiliki lahan seluas 1% - 25% dari ketentuan luas lahan minimal
Tidak tersedia lahan
Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa
Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam keselamatan jiwa
Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan
Tidak berada di lokasi aman
Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, pencemaran udara, dan kebisingan
Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air dan kebisingan
Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air
Tidak berada di lokasi yang nyaman
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Tidak berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya
Lantai sekolah/madrasah memenuhi ketentuan luas minimal.
Memiliki lantai bangunan seluas 76% - 100% dari ketentuan luas minimal atau lebih
Memiliki lantai bangunan seluas 51% - 75% dari ketentuan luas minimal
Memiliki lantai bangunan seluas 26% - 50% dari ketentuan luas minimal
Memiliki lantai bangunan seluas 1% - 25% dari ketentuan luas minimal
Tidak memiliki gedung sendiri
Lahan sekolah/madrasah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat
Lahan sekolah/madrasah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, pencemaran udara, dan kebisingan serta memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan.
Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, pencemaran udara, dan kebisingan serta memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan
Sekolah/Madrasah berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya dan memiliki status hak atas tanah tetapi tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, tetapi tidak memiliki status hak atas tanah dan tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Tidak berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, tetapi memiliki status hak atas tanah dan memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Bangunan sekolah/madrasah memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.
Memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir
Memiliki struktur yang stabil dan kokoh tetapi tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran
Memiliki struktur yang stabil tetapi tidak kokoh dan tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran
Memiliki struktur yang tidak stabil dan tidak kokoh tetapi dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran
Tidak memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir
Bangunan sekolah/madrasah memiliki sanitasi sebagai persyaratan kesehatan.
Memiliki 4 atau lebih jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan
Memiliki 3 jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan
Memiliki 2 jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan
Memiliki 1 jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan
Tidak memiliki sanitasi sebagai persyaratan kesehatan
Bangunan sekolah/madrasah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.
Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan memadai
Memiliki ventilasi udara memadai tetapi pencahayaan kurang memadai
Memiliki ventilasi udara kurang memadai tetapi pencahayaan memadai
Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan kurang memadai
Tidak memiliki ventilasi udara dan pencahayaan
Bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt.
Memiliki instalasi listrik dengan daya 1300 watt atau lebih
Memiliki instalasi listrik dengan daya 900 watt
Memiliki instalasi listrik dengan daya 450 watt
Memiliki instalasi listrik dengan memanfaatkan sumber daya lain yang digunakan secara bersama
Tidak memiliki instalasi listrik
Sekolah/Madrasah memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya.
Memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya sebelum bangunan berdiri
Memiliki izin mendirikan bangunan, dan memiliki izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya setelah bangunan berdiri
Memiliki izin mendirikan dan memiliki izin penggunaan bangunan sementara
Memiliki izin mendirikan tetapi tidak memiliki izin penggunaan bangunan
Tidak memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan
Sekolah/Madrasah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan secara berkala.
Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan secara berkala sesuai ketentuan
Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan, tetapi melebihi waktu yang sesuai ketentuan
Melakukan pemeliharaan ringan tetapi melebihi waktu yang sesuai ketentuan, dan tidak pernah melakukan pemeliharaan berat
Melakukan pemeliharaan terhadap bangunan, jika sudah ada bagian bangunan yang rusak berat
Tidak pernah melakukan pemeliharaan
Sekolah/Madrasah memiliki prasarana yang lengkap.
Memiliki 14 atau lebih jenis prasarana yang dipersyaratkan
Memiliki 10 - 13 jenis prasarana yang dipersyaratkan
Memiliki 5 - 9 jenis prasarana yang dipersyaratkan
Memiliki 1 - 4 jenis prasarana yang dipersyaratkan
Tidak memiliki prasarana sendiri
Sekolah/Madrasah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang kelas dengan 2 unsur di atas sesuai ketentuan
Memiliki ruang kelas dengan 1 unsur di atas sesuai ketentuan
Memiliki ruang kelas dengan 3 unsur di atas tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki ruang kelas
Sekolah/Madrasah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai dengan ketentuan
Memiliki ruang perpustakaan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang perpustakaan dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan
Memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki ruang perpustakaan
Sekolah/Madrasah memiliki buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas.
Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran/siswa
Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 2 - 5 siswa
Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 6 - 10 siswa
Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 11 atau lebih siswa
Tidak memiliki buku teks
Sekolah/Madrasah memanfaatkan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas.
Sebanyak 10 atau lebih mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas
Sebanyak 7 - 9 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas
Sebanyak 4 - 6 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas
Sebanyak 1 - 3 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas
Tidak ada mata pelajaran menggunakan buku teks mata pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas
Memiliki ruang laboratorium IPA, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas dan sarana sesuai ketentuan
Tidak memiliki ruang laboratorium IPA
Sekolah/Madrasah memiliki ruang laboratorium IPA yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium IPA, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang laboratorium IPA, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan
Memiliki ruang laboratorium IPA, yang tidak dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan
Sekolah/Madrasah memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang pimpinan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang pimpinan dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan
Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki ruang pimpinan
Sekolah/Madrasah memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang guru dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang guru dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan
Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki ruang guru
Sekolah/Madrasah memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang tata usaha dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang tata usaha dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan
Memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki ruang tata usaha
Sekolah/Madrasah memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah/ madrasah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuan.
Memiliki tempat beribadah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuan
Memiliki tempat beribadah dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki perlengkapan sesuai ketentuan
Memiliki tempat beribadah dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki perlengkapan tidak sesuai ketentuan
Memiliki tempat beribadah dengan luas dan perlengkapan tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki tempat beribadah
Sekolah/Madrasah memiliki ruang konseling dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang konseling dengan luas dan sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang konseling dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang konseling dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan
Memiliki ruang konseling dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki ruang konseling
Sekolah/Madrasah memiliki ruang UKS/M dengan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang UKS/M dengan luas dan sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang UKS/M dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang UKS/M dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan
Memiliki ruang UKS/M dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki ruang UKS/M
Sekolah/Madrasah memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan
Memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki ruang organisasi kesiswaan
Sekolah/Madrasah memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan
Memiliki jamban dengan jumlah dan ukuran tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai dengan ketentuan
Memiliki jamban dengan jumlah dan ukuran sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan
Memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki jamban
Sekolah/Madrasah memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuan
Memiliki gudang dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan
Memiliki gudang dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan
Memiliki gudang dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki gudang
Sekolah/Madrasah memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai ketentuan.
Memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai ketentuan
Memiliki ruang sirkulasi dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki kualitas sesuai ketentuan
Memiliki ruang sirkulasi dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki kualitas tidak sesuai ketentuan
Memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki ruang sirkulasi
Sekolah/Madrasah memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana sesuai ketentuan
Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan
Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan
Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan
Tidak memiliki tempat bermain/berolahraga
KEMBALI
104
A A
B
C
D
E
105
A
B B
C
D
E
106
A A
B
C
D
E
107
A A
B
C
D
E
108
A A
B
C
D
E
109
A A
B
C
D
E
110
A A
B
C
D
E
111
A A
B
C
D
E
112
A A
B
C
D
E
113
A
B B
C
D
E
114
A
B B
C
D
E
115
A A
B
C
D
E
116
A
B B
C
D
E
117
A A
B
C
D
E
118
A A
B
C
D
E
119
A A
B
C
D
E
120
A A
B
C
D
E
121
A A
B
C
D
E
122
A A
B
C
D
E
123
A A
B
C
D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
VI. STANDAR PENGELOLAAN
Tidak merumuskan dan menetapkan visi
Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan misi lembaga yang sesuai dengan visi.
Merumuskan dan menetapkan misi bersama warga sekolah/ madrasah, sesuai dengan visi dan sering disosialisasikan
Merumuskan dan menetapkan misi bersama warga sekolah/ madrasah, sesuai dengan visi dan pernah disosialisasikan
Merumuskan dan menetapkan misi bersama warga sekolah/ madrasah, sesuai dengan visi tetapi tidak disosialisasikan
Tidak merumuskan dan menetapkan misi
Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga.
Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan disosialisasikan
Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami tetapi tidak pernah disosialisasikan
Merumuskan dan menetapkan tujuan, sulit dipahami dan disosialisasikan
Merumuskan dan menetapkan tujuan, sulit dipahami dan tidak disosialisasikan
Tidak merumuskan dan menetapkan tujuan
Memiliki rencana kerja tahunan dan rencana kerja jangka menengah dan sudah disosialisasikan
Memiliki rencana kerja tahunan dan rencana kerja jangka menengah dan salah satunya sudah disosialisasikan
Memiliki rencana kerja tahunan dan rencana kerja jangka menengah tetapi belum disosialisasikan
Memiliki rencana kerja tahunan atau rencana kerja jangka menengah baik sudah maupun belum disosialisasikan
Tidak memiliki rencana kerja tahunan dan rencana kerja jangka menengah
Memiliki 7 atau lebih dokumen aspek pengelolaan secara tertulis
Memiliki 5 atau 6 dokumen aspek pengelolaan secara tertulis
Memiliki 3 atau 4 dokumen aspek pengelolaan secara tertulis
Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga, selaras dengan visi institusi di atasnya dan sesuai dengan perkembangan serta tantangan di masyarakat.
Merumuskan dan menetapkan visi bersama warga sekolah/madrasah, selaras dengan visi institusi di atasnya, mudah dipahami dan disosialisasikan
Merumuskan dan menetapkan visi bersama warga sekolah/madrasah, selaras dengan visi institusi di atasnya, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikan
Merumuskan dan menetapkan visi visi bersama warga sekolah/madrasah, tidak selaras dengan visi institusi di atasnya mudah dipahami dan disosialisasikan
Merumuskan dan menetapkan visi bersama warga sekolah/madrasah, tidak selaras dengan visi institusi di atasnya mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikan
Merumuskan dan menetapkan misi bersama warga sekolah/ madrasah, tidak sesuai dengan visi dan tidak disosialisasikan
Sekolah/Madrasah memiliki rencana kerja tahunan dan rencana kerja jangka menengah dan disosialisasikan kepada warga sekolah/ madrasah.
Sekolah/Madrasah memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait.
Memiliki 1 atau 2 dokumen aspek pengelolaan secara tertulis
Tidak memiliki dokumen aspek pengelolaan secara tertulis
Sekolah/Madrasah memiliki struktur organisasi dengan kejelasan uraian tugas.
Memiliki struktur organisasi yang dipajang di dinding dan disertai uraian tugas yang jelas
Memiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas yang jelas
Memiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas tetapi tidak jelas
Memiliki struktur organisasi tetapi tidak ada uraian tugas
Tidak memiliki struktur organisasi
Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan.
Sebanyak 76% - 100% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan
Sebanyak 51% - 75% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan
Sebanyak 26% - 50% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan
Sebanyak 1% - 25% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan
Tidak melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahunan
Sekolah/Madrasah melaksanakan pengelolaan kegiatan kesiswaan.
Memiliki 4 atau lebih jenis kegiatan kesiswaan
Memiliki 3 jenis kegiatan kesiswaan
Memiliki 2 jenis kegiatan kesiswaan
Memiliki 1 jenis kegiatan kesiswaan
Tidak memiliki jenis kegiatan kesiswaan
Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Melaksanakan 3 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Melaksanakan 2 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Melaksanakan 1 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Tidak melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Sekolah/Madrasah melaksanakan program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.
Melaksanakan 4 atau lebih program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
Melaksanakan 3 program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
Melaksanakan 2 program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
Melaksanakan 1 program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
Tidak melaksanakan program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
Sekolah/Madrasah mengelola sarana dan prasarana pembelajaran.
Mengelola 4 atau lebih program sarana dan prasarana
Mengelola 3 program sarana dan prasarana
Mengelola 2 program sarana dan prasarana
Mengelola 1 program sarana dan prasarana
Tidak mengelola program sarana dan prasarana
Sekolah/Madrasah mengelola pembiayaan pendidikan.
Memiliki 4 program pengelolaan pembiayaan pendidikan
Memiliki 3 program pengelolaan pembiayaan pendidikan
Memiliki 2 program pengelolaan pembiayaan pendidikan
Memiliki 1 program pengelolaan pembiayaan pendidikan
Tidak memiliki program pengelolaan pembiayaan pendidikan
Sekolah/Madrasah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
Memiliki 4 atau lebih kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif
Memiliki 3 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif
Memiliki 2 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif
Memiliki 1 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif
Tidak memiliki kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif
Memiliki 4 atau lebih dokumen kemitraan
Memiliki 3 dokumen kemitraan
Memiliki 2 dokumen kemitraan
Memiliki 1 dokumen kemitraan
Tidak memiliki dokumen kemitraan
Melaksanakan 4 atau 5 program pengawasan
Melaksanakan 3 program pengawasan
Melaksanakan 2 program pengawasan
Melaksanakan 1 program pengawasan
Tidak melaksanakan program pengawasan
Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan evaluasi program kerja sekolah/madrasah.
Melaksanakan evaluasi diri sekurang-kurangnya sekali dalam 1 tahun
Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 2 tahun
Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 3 tahun
Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 4 tahun
Tidak melaksanakan evaluasi diri
Sekolah/Madrasah melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.
Melaksanakan 4 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Melaksanakan 3 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Melaksanakan 2 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Melaksanakan 1 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Tidak melakukan program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Sekolah/Madrasah melibatkan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan.
Sekolah/Madrasah melaksanakan program pengawasan yang disosiali- sasikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan.
Sekolah/Madrasah mempersiapkan unsur-unsur pelaksanaan akreditasi.
Mempersiapkan 4 unsur pelaksanaan akreditasi
Mempersiapkan 3 unsur pelaksanaan akreditasi
Mempersiapkan 2 unsur pelaksanaan akreditasi
Mempersiapkan 1 unsur pelaksanaan akreditasi
Tidak mempersiapkan unsur pelaksanaan akreditasi
Sekolah/Madrasah memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan.
Sekolah/Madrasah memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan.
Memiliki sistem informasi, fasilitas, dan petugas khusus
Memiliki sistem informasi, fasilitas tetapi tidak memiliki petugas khusus
Memiliki sistem informasi dan petugas khusus tetapi tidak memiliki fasilitas
Memiliki sistem informasi tetapi tidak memiliki fasilitas dan/atau petugas khusus
Tidak memiliki sistem informasi
Memiliki kepala sekolah/madrasah dan wakil kepala sekolah /madrasah yang dipilih melalui rapat dewan guru dan proses penetapannya dilaporkan ke institusi di atasnya
Memiliki kepala sekolah/madrasah dan wakil kepala sekolah /madrasah yang dipilih melalui rapat dewan guru tetapi proses penetapannya tidak dilaporkan ke institusi di atasnya
Memiliki kepala sekolah/madrasah dan wakil kepala sekolah/ madrasah yang dipilih melalui rapat perwakilan guru dan wali kelas serta proses penetapannya dilaporkan ke institusi di atasnya
Memiliki kepala sekolah/madrasah dan wakil kepala sekolah/ madrasah yang dipilih melalui rapat perwakilan guru dan wali kelas tetapi proses penetapannya tidak dilaporkan ke institusi di atasnya
Tidak memiliki wakil kepala sekolah/madrasah atau memiliki wakil kepala sekolah/madrasah yang ditunjuk langsung oleh kepala sekolah
KEMBALI
124
A
B
C C
D
E
125
A
B
C C
D
E
126
A
B
C C
D
E
127
A
B
C C
D
E
128
A
B
C C
D
E
129
A
B
C C
D
E
130
A
B
C C
D
E
131
A
B
C C
D
E
132
A
B
C C
D
E
133
A
B
C C
D
E
134
A
B
C C
D
E
135
A
B
C C
D
E
136
A
B
C C
D
E
137
A
B
C C
D
E
138
A
B
C C
D
E
139
A
B
C C
D
E
140
A
B
C C
D
E
141
A
B
C C
D
E
142
A
B
C C
D
E
143
A
B
C C
D
E
144
A
B
C C
D
E
145
A
B
C C
D
E
146
A
B
C C
D
E
147
A
B
C C
D
E
148
A
B
C C
D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
VII. STANDAR PEMBIAYAAN
Sekolah/Madrasah menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dengan melibatkan stakeholders.
Menyusun RKA-S/M dengan melibatkan 4 atau lebih unsur stakeholders sekolah/madrasah
Menyusun RKA-S/M dengan melibatkan 3 unsur stakeholders sekolah/madrasah
Menyusun RKA-S/M dengan melibatkan 2 unsur stakeholders sekolah/madrasah
Menyusun RKA-S/M dengan melibatkan 1 unsur stakeholders sekolah/madrasah
Tidak menyusun RKA-S/M
Sekolah/Madrasah memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh.
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh selama 3 tahun terakhir
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh selama 2 tahun terakhir
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh selama 1 tahun terakhir
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara tidak menyeluruh selama 1 tahun terakhir
Tidak memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan RKA-S/M.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKAS/M
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKAS/M
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKAS/M
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKAS/M
Tidak membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
Sekolah/Madrasah memiliki modal kerja sebesar yang tertuang dalam RKA-S/M membiayai seluruh kebutuhan pendidikan.
Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan 91% - 100% modal kerja
Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan 81% - 90% modal kerja
Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan 71% - 80% modal kerja
Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan kurang dari 71% modal kerja
Sekolah/Madrasah tidak dapat merealisasikan modal kerja
Sekolah/Madrasah membayar gaji, insentif, transpor, dan tunjangan lain pendidik.
Membelanjakan dana sebanyak 91% - 100% dari anggaran gaji serta tunjangan pendidik
Membelanjakan dana sebanyak 81% - 90% dari anggaran gaji serta tunjangan pendidik
Membelanjakan dana sebanyak 71% - 80% dari anggaran gaji serta tunjangan pendidik
Membelanjakan dana sebanyak kurang dari 71% anggaran gaji serta tunjangan pendidik
Tidak membelanjakan dana untuk gaji dan tunjangan pendidik
Sekolah/Madrasah membayar gaji, insentif, transpor, dan tunjangan lain tenaga kependidikan.
Membelanjakan dana sebanyak 91% - 100% dari anggaran gaji serta tunjangan tenaga kependidikan
Membelanjakan dana sebanyak 81% - 90% dari anggaran gaji serta tunjangan tenaga kependidikan
Membelanjakan dana sebanyak 71% - 80% dari anggaran gaji serta tunjangan tenaga kependidikan
Membelanjakan dana sebanyak kurang dari 71% anggaran gaji serta tunjangan tenaga kependidikan
Tidak membelanjakan dana untuk gaji dan tunjangan tenaga kependidikan
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk menunjang pelaksana-an kegiatan pembelajaran.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir
Tidak membelanjakan biaya dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan dana untuk kegiatan kesiswaan.
Membelanjakan dana sebanyak 76% - 100% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama satu tahun terakhir
Membelanjakan dana sebanyak 51% - 75% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama satu tahun terakhir
Membelanjakan dana sebanyak 26% - 50% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama satu tahun terakhir
Membelanjakan dana sebanyak 1% - 25% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama satu tahun terakhir
Tidak membelanjakan dana dari anggaran kegiatan kesiswaan selama satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan alat tulis selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan alat tulis selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan alat tulis selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan alat tulis selama satu tahun terakhir
Tidak membelanjakan biaya pengadaan alat tulis selama satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama satu tahun terakhir
Tidak membelanjakan biaya pengadaan bahan habis pakai selama satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama satu tahun terakhir
Tidak membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakai selama satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah mengalokasikan biaya kegiatan rapat.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhir
Tidak membelanjakan biaya pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya transpor dan perjalanan dinas.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan transpor dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan transpor dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan transpor dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan transpor dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir
Tidak membelanjakan biaya pengadaan transpor dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu tahun terakhir
Tidak membelanjakan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan daya dan jasa.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir
Tidak membelanjakan biaya pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir
Tidak membelanjakan biaya untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir
Sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat dikelola secara sistematis, transparan dan dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah.
Dikelola secara sistematis, transparan dan dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah atau orangtua siswa
Dikelola secara sistematis, transparan tetapi tidak dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah atau orangtua siswa
Dikelola secara sistematis tetapi tidak transparan dan dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah atau orangtua siswa
Dikelola secara sistematis tetapi tidak transparan dan tidak dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah atau orangtua siswa
Tidak dikelola secara sistematis dan tidak transparan
Penetapan uang sekolah/madrasah mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa.
Sebanyak 91% - 100% orangtua siswa mampu membayar uang sekolah/madrasah
Sebanyak 81% - 90% orangtua siswa mampu membayar uang sekolah/madrasah
Sebanyak 71% - 80% orangtua siswa mampu membayar uang sekolah/madrasah
Sebanyak kurang dari 71% orangtua siswa mampu membayar uang sekolah/madrasah
Tidak ada orangtua siswa mampu membayar uang sekolah/madrasah
Sekolah/Madrasah melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu.
Melaksanakan subsidi silang untuk membantu 90% siswa kurang mampu atau lebih
Melaksanakan subsidi silang untuk membantu 80% - 89% siswa kurang mampu
Melaksanakan subsidi silang untuk membantu 70% - 79% siswa kurang mampu
Melaksanakan subsidi silang untuk membantu kurang dari 70% siswa kurang mampu
Tidak melaksanakan subsidi silang
Sekolah/Madrasah melakukan pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah.
Tidak melakukan pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah
Melakukan 1 jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah
Melakukan 2 jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah
Melakukan 3 jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah
Melakukan 4 atau lebih jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah
Kepala sekolah/madrasah melibatkan 3 di antara unsur di atas
Kepala sekolah/madrasah melibatkan 2 di antara unsur di atas
Kepala sekolah/madrasah melibatkan 1 di antara unsur di atas
Tidak melibatkan siapapun
Sebanyak 91% - 100% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA-S/M
Sebanyak 81% - 90% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA-S/M
Sebanyak 71% - 80% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA-S/M
Sebanyak kurang dari 71% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA-S/M
Dana dari masyarakat tidak tercantum dalam RKA-S/M
Sekolah/Madrasah memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M.
Memiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 4 tahun terakhir
Memiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 3 tahun terakhir
Memiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 2 tahun terakhir
Memiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 1 tahun terakhir
Tidak memiliki pedoman pengelolaan keuangan
Sekolah/Madrasah memiliki pembukuan biaya operasional.
Memiliki pembukuan biaya operasional selama 4 tahun terakhir
Memiliki pembukuan biaya operasional selama 3 tahun terakhir
Memiliki pembukuan biaya operasional selama 2 tahun terakhir
Memiliki pembukuan biaya operasional selama 1 tahun terakhir
Tidak memiliki pembukuan biaya operasional
Pengambilan keputusan dalam penetapan besarnya dana yang digali dari masyarakat sebagai biaya operasional dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait (kepala sekolah/madrasah melibatkan komite sekolah/madrasah, perwakilan guru, perwakilan tenaga kependidikan, perwakilan siswa dan penyelenggara pendidikan/yayasan untuk swasta).
Kepala sekolah/madrasah melibatkan komite sekolah/ madrasah, perwakilan guru, perwakilan tenaga kependidikan, siswa, dan penyelenggara pendidikan/yayasan untuk swasta
Pengelolaan dana dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan secara transparan, dan akuntabel yang ditunjukkan oleh adanya RKA-S/M.
Sekolah/Madrasah membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan.
Tidak membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 4 tahun terakhir
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 3 tahun terakhir
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 2 tahun terakhir
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 1 tahun terakhir
KEMBALI
149
A A
B
C
D
E
150
A A
B
C
D
E
151
A A
B
C
D
E
152
A A
B
C
D
E
153
A A
B
C
D
E
154
A A
B
C
D
E
155
A A
B
C
D
E
156
A A
B
C
D
E
157
A A
B
C
D
E
158
A A
B
C
D
E
159
A A
B
C
D
E
160
A A
B
C
D
E
161
A A
B
C
D
E
162
A A
B
C
D
E
163
A A
B
C
D
E
164
A A
B
C
D
E
165
A A
B
C
D
E
166
A A
B
C
D
E
167
A A
B
C
D
E
168
A A
B
C
D
E
169
A
B
C C
D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
VIII. STANDAR PENILAIAN
Guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran kepada siswa pada awal semester.
Sebanyak 76% - 100% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa
Sebanyak 51% - 75% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa
Sebanyak 26% - 50% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa
Sebanyak 1% - 25% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa
Tidak ada guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa
Teknik penilaian yang ada pada silabus telah sesuai dengan indikator pencapaian KD.
Sebanyak 96% - 100% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian KD
Sebanyak 91% - 95% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian KD
Sebanyak 86% - 90% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian KD
Sebanyak 81% - 85% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian KD
Kurang dari 81% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian KD
Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.
Sebanyak 86% - 100% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian
Sebanyak 71% - 85% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian
Sebanyak 56% - 70% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian
Sebanyak 41% - 55% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian
Kurang dari 41% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian
Guru menggunakan berbagai teknik penilaian.
Sebanyak 86% - 100% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau lebih teknik penilaian
Sebanyak 71% - 85% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau lebih teknik penilaian
Sebanyak 56% - 70% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau lebih teknik penilaian
Sebanyak 41% - 55% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau lebih teknik penilaian
Kurang dari 41% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau lebih teknik penilaian
Guru mengolah/menganalisis hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.
Sebanyak 86% - 100% guru mengolah/menganalisis hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa
Sebanyak 71% - 85% guru mengolah/menganalisis hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa
Sebanyak 56% - 70% guru mengolah/menganalisis hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa
Sebanyak 41% - 55% guru mengolah/menganalisis hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa
Kurang dari 41% guru mengolah/menganalisis hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa
Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik.
Sebanyak 86% - 100% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik
Sebanyak 71% - 85% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik
Sebanyak 56% - 70% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik
Sebanyak 41% - 55% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik
Kurang dari 41% guru mengembalikan hasil pemeriksaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik
Guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
Sebanyak 86% - 100% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
Sebanyak 71% - 85% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
Sebanyak 56% - 70% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
Sebanyak 41% - 55% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
Kurang dari 41% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
Sebanyak 100% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasah
Sebanyak 95% - 99% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasah
Sebanyak 90% - 94% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasah
Sebanyak 85% - 89% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasah
Kurang dari 85% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasah
Guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru pendidikan agama sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester.
Sebanyak 86% - 100% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru pendidikan agama
Sebanyak 71% - 85% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru pendidikan agama
Sebanyak 56% - 70% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru pendidikan agama
Sebanyak 41% - 55% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru pendidikan agama
Kurang dari 41% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru pendidikan agama
Sebanyak 86% - 100% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan kewarganegaraan
Sebanyak 71% - 85% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan kewarganegaraan
Sebanyak 56% - 70% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan kewarganegaraan
Sebanyak 41% - 55% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan kewarganegaraan
Kurang dari 41% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan kewarganegaraan
Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.
Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas
Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah semester dan ulangan kenaikan kelas
Sekolah/Madrasah hanya mengkoordinasikan ulangan kenaikan kelas
Tidak pernah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
Sekolah/Madrasah menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat.
Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat kepala sekolah/madrasah, wali kelas, dan dewan guru
Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala sekolah/madrasah dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa.
Guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester.
Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat kepala sekolah/madrasah, wali kelas, dan guru mata pelajaran
Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat kepala sekolah/madrasah dan wali kelas
Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh wali kelas tanpa melalui rapat
Tidak menentukan kriteria kenaikan kelas
Menentukan nilai akhir melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru
Menentukan nilai akhir melalui rapat dewan guru tanpa mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru
Menentukan nilai akhir tanpa melalui rapat dewan guru tetapi mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru
Menentukan nilai akhir bersama wali kelas saja
Hanya ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
Sekolah/Madrasah melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada semua orangtua/wali siswa.
Tidak melaporkan hasil penilaian kepada orangtua/wali siswa
Sekolah/Madrasah melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kepada Dinas Pendidikan/Departemen Agama Kabupaten/Kota.
Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kurang dari 20 hari setelah akhir semester
Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 21 - 40 hari setelah akhir semester
Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 41 - 60 hari setelah akhir semester
Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 61 - 80 hari setelah akhir semester
Tidak melaporkan pencapaian hasil belajar siswa atau melaporkannya lebih dari 80 hari
Sekolah/Madrasah menentukan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru sesuai kriteria kelulusan.
Menentukan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru
Menentukan kelulusan siswa melalui rapat perwakilan guru-guru mata pelajaran
Menentukan kelulusan siswa melalui rapat wali kelas
Menentukan kelulusan siswa melalui rapat guru BK
Hanya ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
Sekolah/Madrasah menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN).
Menyerahkan SKHUN kurang dari 7 hari setelah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag
Menyerahkan SKHUN antara 8 - 14 hari setelah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag
Menyerahkan SKHUN antara 15 - 21 hari setelah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag
Menyerahkan SKHUN antara 22 - 35 hari setelah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag
Menyerahkan SKHUN lebih dari 35 hari setelah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag
Sekolah/Madrasah menyerahkan ijazah kepada setiap siswa yang telah lulus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Sekolah/Madrasah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, serta pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Laporan hasil penilaian setiap akhir semester dengan penjelasan kepala sekolah/madrasah dan wali kelas kepada orangtua/wali siswa dan siswa yang bersangkutan
Laporan hasil penilaian setiap akhir semester dengan penjelasan kepala sekolah/madrasah dan wali kelas kepada orangtua/wali siswa tanpa siswa yang bersangkutan
Laporan hasil penilaian setiap akhir semester tanpa penjelasan kepala sekolah/madrasah tetapi langsung dari wali kelas kepada orangtua/wali siswa dan siswa yang bersangkutan
Laporan hasil penilaian setiap akhir semester tanpa penjelasan kepala sekolah/madrasah tetapi langsung dari wali kelas kepada orangtua/wali siswa tanpa siswa yang bersangkutan
Menyerahkan ijazah kepada siswa sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan
Menyerahkan ijazah kepada siswa setelah 7 hari dari ketentuan waktu yang ditetapkan
Menyerahkan ijazah kepada siswa setelah 8 - 14 hari dari ketentuan waktu yang ditetapkan
Menyerahkan ijazah kepada siswa setelah 15 - 21 hari dari ketentuan waktu yang ditetapkan
Menyerahkan ijazah kepada siswa setelah 21 hari atau lebih dari ketentuan waktu yang ditetapkan
Menggunakan hasil UASBN SD/MI atau hasil UNPK program Paket A secara transparan sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru
Hanya menggunakan hasil UASBN SD/MI dan tes masuk secara transparan sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru
Hanya menggunakan hasil UASBN SD/MI secara transparan sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru
Tidak menggunakan hasil UASBN SD/MI atau hasil UNPK program Paket A sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru
Sekolah/Madrasah memiliki prestasi hasil UN yang ditunjukkan dengan persentase tingkat kelulusan tahun terakhir.
Memiliki prestasi hasil UN dengan tingkat kelulusan 91% - 100%
Memiliki prestasi hasil UN dengan tingkat kelulusan 81% - 90%
Memiliki prestasi hasil UN dengan tingkat kelulusan 71% - 80%
Memiliki prestasi hasil UN dengan tingkat kelulusan 61% - 70%
Memiliki prestasi hasil UN dengan tingkat kelulusan kurang dari 61%
Sekolah/Madrasah memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan rata-rata hasil UN tahun terakhir.
Semua mata pelajaran yang diujikan lebih tinggi dari rata-rata nasional
Tiga mata pelajaran yang diujikan lebih tinggi dari rata-rata nasional
Dua mata pelajaran yang diujikan lebih tinggi dari rata-rata nasional
Satu mata pelajaran yang diujikan lebih tinggi dari rata-rata nasional
Tidak ada mata pelajaran yang diujikan lebih tinggi dari rata-rata nasional
Sekolah/Madrasah menggunakan hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) SD/MI atau hasil Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) program Paket A sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru.
Menggunakan hasil UASBN SD/MI atau hasil UNPK program Paket A dan tes masuk secara transparan sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN VISITASI
MTS NEGERI UMBULSARI
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR ISI
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN VISITASI
MTS NEGERI UMBULSARI
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
KEMBALI
HASIL VISITASI
MTS NEGERI UMBULSARI
NO KOMPONEN AKREDITASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Standar Isi 001 - 017 17 13 4 45 180 159 11.48 88.33
2 Standar Proses 018 - 029 12 15 4 34 136 127 14.01 93.38
3 Standar Kompetensi Lulusan 030 - 049 20 13 4 60 240 207 11.21 86.25
4 050 - 075 26 15 4 72 288 272 14.17 94.44
5 Standar Sarana dan Prasarana 076 - 103 28 12 4 77 308 293 11.42 95.13
6 Standar Pengelolaan 104 - 123 20 11 4 61 244 231 10.41 94.67
7 Standar Pembiayaan 124 - 148 25 10 4 74 296 148 5.00 50.00
8 Standar Penilaian Pendidikan 149 - 169 21 11 4 61 244 236 10.64 96.72
JUMLAH 169 100 32 484 1936 1673 88.34
1 KRITERIA STATUS AKREDITASI : TERAKREDITASI 88.34
2 PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI : A SANGAT BAIK
NOMOR BUTIR
JUMLAH BUTIR
BOBOT KOMPONEN
SKOR BUTIR MAKSIMUM
JUMLAH BOBOT BUTIR
JUMLAH SKOR TERTIMBANG MAKSIMUM
JUMLAH SKOR TERTIMBANG PEROLEHAN
NILAI KOMPONEN AKREDITASI
NILAI KOMPONEN AKREDITASI
SKALA RATUSAN
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
KEMBALI
GRAFIK HASIL VISITASI AKREDITASI
MTS NEGERI UMBULSARI
1 KRITERIA STATUS AKREDITASI : TERAKREDITASI 88.34
2 PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI : A SANGAT BAIK
Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
KEMBALI
Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
LAPORAN HASIL VISITASI MI NEGERI BALUNG
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR ISI
HASIL VISITASI
GRAFIK
DAFTAR PERTANYAAN
KEMBALI
LAPORAN HASIL VISITASI MI NEGERI BALUNG
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
HASIL VISITASI
GRAFIK
DAFTAR PERTANYAAN
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD ISI
MI NEGERI BALUNGNO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR
1 2 3 4
1 A 4 4
2 A 4 3
3 A 4 3
4 A 4 3
5 A 4 3
6 A 4 3
7 A 4 2
8 A 4 2
9 A 4 4
10 A 4 3
11 A 4 2
12 A 4 4
13 A 4 2
14 A 4 4
15 A 4 4
16 A 4 3
17 A 4 3
18 A 4 3
JUMLAH 72 55
HASIL PENILAIAN STANDARD ISI
MI NEGERI BALUNGSKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
5
16
12
12
12
12
12
8
8
16
12
8
16
8
16
16
12
12
12
220
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD PROSES
MI NEGERI BALUNGNO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR
1 2 3 4
19 A 4 4
20 A 4 3
21 A 4 3
22 A 4 3
23 A 4 3
24 A 4 3
25 A 4 3
26 A 4 3
27 A 4 2
28 A 4 2
29 A 4 3
JUMLAH 44 32
HASIL PENILAIAN STANDARD PROSES
MI NEGERI BALUNGSKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
5
16
12
12
12
12
12
12
12
8
8
12
128
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD KOMPETENSI LULUSAN
MI NEGERI BALUNGNO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR
1 2 3 4
30 A 4 4
31 A 4 3
32 A 4 3
33 A 4 3
34 A 4 3
35 A 4 3
36 A 4 3
37 A 4 2
38 A 4 3
39 A 4 3
40 A 4 4
41 A 4 3
42 A 4 3
43 A 4 3
44 A 4 3
45 A 4 4
46 A 4 4
JUMLAH 68 54
HASIL PENILAIAN STANDARD KOMPETENSI LULUSAN
MI NEGERI BALUNGSKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
5
16
12
12
12
12
12
12
8
12
12
16
12
12
12
12
16
16
216
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
MI NEGERI BALUNGNO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR
1 2 3 4
47 A 4 4
48 A 4 3
49 A 4 4
50 A 4 4
51 A 4 3
52 A 4 3
53 A 4 3
54 A 4 4
55 A 4 3
56 A 4 3
57 A 4 4
58 A 4 2
59 A 4 3
60 A 4 4
61 A 4 2
62 A 4 2
63 A 4 2
64 A 4 2
65 A 4 1
JUMLAH 76 56
HASIL PENILAIAN STANDARD PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
MI NEGERI BALUNGSKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
5
16
12
16
16
12
12
12
16
12
12
16
8
12
16
8
8
8
8
4
224
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD SARANA DAN PRASARANAMI NEGERI BALUNG
NO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR1 2 3 4
66 A 4 3
67 A 4 3
68 A 4 3
69 A 4 3
70 A 4 3
71 A 4 4
72 A 4 4
73 A 4 3
74 A 4 3
75 A 4 3
76 A 4 3
77 A 4 4
78 A 4 4
79 A 4 3
80 A 4 4
81 A 4 4
82 A 4 3
83 A 4 3
84 A 4 3
85 A 4 3
86 A 4 2
87 A 4 3
88 A 4 1
89 A 4 2
90 A 4 3
JUMLAH 100 77
HASIL PENILAIAN STANDARD SARANA DAN PRASARANAMI NEGERI BALUNG
SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN5
12
12
12
12
12
16
16
12
12
12
12
16
16
12
16
16
12
12
12
12
8
12
4
8
12
308
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD PENGELOLAAN
MI NEGERI BALUNGNO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR
1 2 3 4
91 A 4 4
92 A 4 4
93 A 4 4
94 A 4 3
95 A 4 3
96 A 4 3
97 A 4 3
98 A 4 3
99 A 4 4
100 A 4 4
101 A 4 3
102 A 4 3
103 A 4 4
104 A 4 3
105 A 4 3
106 A 4 3
107 A 4 3
108 A 4 3
109 A 4 4
110 A 4 3
JUMLAH 80 67
HASIL PENILAIAN STANDARD PENGELOLAAN
MI NEGERI BALUNGSKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
5
16
16
16
12
12
12
12
12
16
16
12
12
16
12
12
12
12
12
16
12
268
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD PEMBIAYAANMI NEGERI BALUNG
NO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR1 2 3 4
111 A 4 4
112 A 4 4
113 A 4 4
114 A 4 4
115 A 4 4
116 A 4 4
117 A 4 3
118 A 4 3
119 A 4 3
120 A 4 3
121 A 4 2
122 A 4 2
123 A 4 3
124 A 4 3
125 A 4 3
126 A 4 4
127 A 4 2
128 A 4 1
129 A 4 3
130 A 4 2
131 A 4 3
132 A 4 4
133 A 4 3
134 A 4 3
135 A 4 4JUMLAH 100 78
HASIL PENILAIAN STANDARD PEMBIAYAANMI NEGERI BALUNG
SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN5
16
16
16
16
16
16
12
12
12
12
8
8
12
12
12
16
8
4
12
8
12
16
12
12
16
312
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD PENILAIANMI NEGERI BALUNG
NO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR1 2 3 4
136 A 4 3
137 A 4 3
138 A 4 4
139 A 4 4
140 A 4 3
141 A 4 3
142 A 4 4
143 A 4 3
144 A 4 2
145 A 4 2
146 A 4 3
147 A 4 3
148 A 4 2
149 A 4 2
150 A 4 3
151 A 4 2
152 A 4 3
153 A 4 2
154 A 4 3
155 A 4 3
156 A 4 3
157 A 4 1
JUMLAH 88 61
HASIL PENILAIAN STANDARD PENILAIANMI NEGERI BALUNG
SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN5
12
12
16
16
12
12
16
12
8
8
12
12
8
8
12
8
12
8
12
12
12
4
244
KEMBALI
1A A B C D
E
2
A A
B
C D
E
3A A B
C D
E
4A A B
C D
E
5A A B
C D
E
6
A A B
C D
E
7
A A B
C D
E
8A A B
C D
E
9
A A B
C D
E
10
A A B
C D
E
11
A A B
C D
E
12
A A B
C D
E
13A A B
C D
E
14A A
BC
DE
15A A B
C D
E
16A A B
C D
E
17
A A B
C D
E
18
A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
I. STANDAR ISI
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSPMelaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSPMelaksanakan kurikulum berdasarkan 6 muatan KTSPMelaksanakan kurikulum berdasarkan 5 atau kurang muatan KTSPTidak melaksanakan KTSP
Mengembangkan kurikulum bersama kepala sekolah, seluruh guru, dan komite sekolah/ madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan
Mengembangkan kurikulum bersama kepala sekolah dan seluruh guruMengembangkan kurikulum bersama kepala sekolah dibantu beberapa orang guruTidak mengembangkan kurikulum
Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum dengan menggunakan prinsip pengembangan KTSP.Mengembangkan kurikulum dengan menggunakan 7 prinsip pengembangan KTSPMengembangkan kurikulum dengan menggunakan 5 — 6 prinsip pengembangan KTSPMengembangkan kurikulum dengan menggunakan 3 — 4 prinsip pengembangan KTSPMengembangkan kurikulum dengan menggunakan 1 — 2 prinsip pengembangan KTSPTidak mengembangkan kurikulum Sekolah/Madrasah melaksanakan pengembangan kurikulum melalui mekanisme penyusunan KTSP.Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 7 kegiatan pokokMekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 5 — 6 (enam) kegiatan pokokMekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 3 — 4 kegiatan pokokMekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 1 — 2 kegiatan pokokTidak mengembangkan kurikulum
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum dalam bentuk pengajaran berdasarkan prinsip pelaksanaan kurikulum.Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 prinsip pelaksanaanMelaksanakan kurikulum berdasarkan 5 — 6 prinsip pelaksanaan kurikulumMelaksanakan kurikulum berdasarkan 3 — 4 prinsip pelaksanaanMelaksanakan kurikulum berdasarkan 1 — 2 prinsip pelaksanaanTidak melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip dimaksud
Melibatkan 4 - 5 pihakMelibatkan 3 pihakMelibatkan 2 pihakHanya melibatkan 1 pihakTidak menyusun silabus mata pelajaran muatan lokal Sekolah/Madrasah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan konseling.
Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum dengan melibatkan pihak terkait berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.
Mengembangkan kurikulum bersama kepala sekolah, seluruh guru, komite sekolah/ madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan dan tokoh pendidikan setempat
Sekolah/Madrasah menyusun silabus mata pelajaran muatan lokal dengan melibatkan pihak: (1) kepala sekolah/madrasah, (2) guru, (3) komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, (4) dinas pendidikan kabupaten/kota atau Kandepag, dan (5) instansi terkait di daerah.
Melaksanakan 4 jenis kegiatan layanan konselingMelaksanakan 3 jenis kegiatan layanan konselingMelaksanakan 2 jenis kegiatan layanan konselingMelaksanakan 1 jenis kegiatan layanan konselingTidak melaksanakan kegiatan layanan konseling
Sekolah/Madrasah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Melaksanakan 4 jenis atau lebih program ekstrakurikulerMelaksanakan 3 jenis program ekstrakurikulerMelaksanakan 2 jenis program ekstrakurikulerMelaksanakan 1 jenis program ekstrakurikulerTidak melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler
Sekolah/Madrasah menjabarkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) ke dalam indikator-indikator untuk setiap mata pelajaran.
Sebanyak 7 atau lebih mata pelajaran, telah sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikatornyaSebanyak 5 — 6 mata pelajaran, telah sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikatornyaSebanyak 3 — 4 mata pelajaran telah sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikatornyaSebanyak 1 — 2 mata pelajaran, telah sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikatornyaTidak ada mata pelajaran yang sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikatornya
Menerapkan 4 ketentuan beban belajar sesuai dengan PermendiknasMenerapkan 3 ketentuan beban belajar sesuai dengan PermendiknasMenerapkan 2 ketentuan beban belajar sesuai dengan PermendiknasMenerapkan 1 ketentuan beban belajar sesuai dengan PermendiknasTidak menerapkan ketentuan beban belajar
Sebanyak 76% — 100% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstrukturSebanyak 51% — 75% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstrukturSebanyak 26% — 50% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstrukturSebanyak 1% — 25% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstrukturTidak ada guru yang mengalokasikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Dilaksanakan dengan mengacu kepada 4 unsur di atasDilaksanakan dengan mengacu kepada 3 unsur di atasDilaksanakan dengan mengacu kepada 2 unsur di atasDilaksanakan dengan mengacu 1 unsur di atasTidak mengembangkan KTSP
Sekolah/Madrasah mengembangan silabus mata pelajaran dengan menggunakan 7 langkah pada Panduan Penyusunan KTSP Sebanyak 76% — 100% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan menggunakan 7 langkahSebanyak 51% — 75% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan menggunakan 7 langkahSebanyak 26% — 50% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan menggunakan 7 langkahSebanyak 1% — 25% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan menggunakan 7 langkahTidak ada silabus mata pelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan 7 langkah
Dalam mengembangkan KTSP, guru menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diajarkan.Sebanyak 76% atau lebih silabus dikembangkan sendiri oleh guru bersama-sama guru lain dalam satu sekolah/madrasah
Sekolah/Madrasah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang tertuang pada lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
Guru mengalokasikan waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur kepada siswa maksimal 40% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
Pengembangan KTSP dilaksanakan dengan mengacu kepada: (1) Standar Isi, (2) Standar Kompetensi Lulusan, (3) berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta (4) memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah.
Sebanyak 76% atau lebih silabus dikembangkan melalui gugus atau Kelompok Kerja Guru (KKG)Sebanyak 76% atau lebih silabus dikembangkan melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)/Dinas Pendidikan/KandepagSebanyak 76% atau lebih silabus dikembangkan dengan mengadopsi atau mengadaptasi KTSP yang sudah adaTidak ada guru yang menyusun silabus sendiri
Sekolah/Madrasah memiliki silabus untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan panduan penyusunan KTSP.Sebanyak 7 atau lebih mata pelajaran memiliki silabusSebanyak 5 — 6 mata pelajaran memiliki silabusSebanyak 3 — 4 mata pelajaran memiliki silabusSebanyak 1 — 2 mata pelajaran memiliki silabusTidak ada mata pelajaran yang memiliki silabus
Sekolah/Madrasah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran melalui rapat dewan guru.Sebanyak 4 atau lebih mata pelajaran dengan KKM sama dengan 75,00 atau lebihSebanyak 3 mata pelajaran dengan KKM sama dengan 75,00 atau lebihSebanyak 2 mata pelajaran dengan KKM sama dengan 75,00 atau lebihSebanyak 1 mata pelajaran dengan KKM sama dengan 75,00 atau lebihTidak ada mata pelajaran dengan KKM sama dengan 75,00 atau lebih
Menentukan KKM dengan memperhatikan 3 unsur melalui rapat dewan guruMenentukan KKM dengan memperhatikan 2 unsur melalui rapat dewan guruMenentukan KKM dengan memperhatikan 1 unsur melalui rapat dewan guruMenentukan KKM tanpa memperhatikan 3 unsur melalui rapat dewan guruMenentukan KKM tanpa memperhatikan 3 unsur dan tidak melalui rapat dewan guru
Sekolah/Madrasah menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, pembelajaran efektif, dan hari libur pada kalender akademik yang dimiliki.
Menyusun kalender akademik sekolah secara rinci dan jelasMenyusun kalender akademik sekolah secara rinciMenyusun kalender akademik sekolah secara kurang rinciMenyusun kalender akademik sekolah secara tidak rinciTidak memiliki kalender akademik
Sekolah/Madrasah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan memperhatikan unsur: (1) karakteristik siswa, (2) karakteristik mata pelajaran, dan (3) kondisi satuan pendidikan.
KEMBALI
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
BC
DE
A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
II. STANDAR PROSES
19. Setiap mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.Sebanyak sepuluh mata pelajaran atau lebih memiliki RPP yang dijabarkan dari silabusSebanyak 7 — 9 mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabusSebanyak 4 — 6 mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabusSebanyak 1 — 3 mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabusTidak ada mata pelajaran yang memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus
20. RPP disusun dengan memperhatikan 6 prinsip penyusunan.Sebanyak 76% — 100% RPP sudah memperhatikan 6 prinsip penyusunanSebanyak 51% — 75% RPP sudah memperhatikan 6 prinsip penyusunanSebanyak 26% — 50% RPP sudah memperhatikan 6 prinsip penyusunanSebanyak 1% — 25% RPP sudah memperhatikan 6 prinsip penyusunanTidak ada RPP yang memperhatikan prinsip 6 prinsip penyusunan
21. Sekolah/Madrasah melaksanakan proses pembelajaran dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan.Memenuhi 4 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaranMemenuhi 3 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaranMemenuhi 2 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaranMemenuhi 1 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaranTidak memenuhi persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran 22. Proses pembelajaran di sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.Sebanyak 76% — 100% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaranSebanyak 51% — 75% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaranSebanyak 26% — 50% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaranSebanyak 1% — 25% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaranTidak ada guru yang melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
23. Sekolah/Madrasah melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematik untuk kelas I — III.Kelas I — III melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematikKelas I dan II melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematikKelas I dan III atau kelas II dan III melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematikKelas I atau II atau III melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematikKelas I — III tidak melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematik
24. Sekolah/Madrasah melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mata pelajaran untuk kelas IV — VI.Kelas IV — VI melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mata pelajaranKelas V dan VI melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mata pelajaranKelas IV dan V atau IV dan VI melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mata pelajaranKelas IV atau V atau VI melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mata pelajaranKelas IV — VI tidak melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mata pelajaran
Mencakup 3 tahap pemantauan serta dilakukan diskusi hasil pemantauanMencakup 3 tahap pemantauan tanpa dilakukan diskusi hasil pemantauanMencakup 2 tahap pemantauan Mencakup 1 tahap pemantauanTidak pernah melakukan pemantauan
25. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah mencakup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran.
Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 4 caraMelakukan supervisi proses pembelajaran melalui 3 caraMelakukan supervisi proses pembelajaran melalui 2 caraMelakukan supervisi proses pembelajaran melalui 1 caraTidak melakukan supervisi proses pembelajaran
Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 4 aspekEvaluasi dilakukan dengan memperhatikan 3 aspekEvaluasi dilakukan dengan memperhatikan 2 aspekEvaluasi dilakukan dengan memperhatikan 1 aspekTidak melakukan evaluasi
28. Kepala sekolah/madrasah menyampaikan hasil pengawasan proses pembelajaran kepada pemangku kepentingan.
Hasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan, dewan guru, dan pengawas sekolah/madrasahHasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan saja dan dewan guruHasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan sajaTidak menyampaikan hasil pengawasan proses pembelajaran
29. Kepala sekolah/madrasah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran.Sebanyak 76% — 100% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir ditindaklanjutiSebanyak 51% — 75% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir ditindaklanjutiSebanyak 26% — 50% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir ditindaklanjutiSebanyak 1% — 25% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir ditindaklanjutiTidak ada hasil pengawasan yang ditindaklanjuti
26. Supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
27. Evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi pembelajaran, dan (4) rencana tindak lanjut.
Hasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan, dewan guru, pengawas sekolah/madrasah, dan komite sekolah/madrasah
KEMBALI
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A
B
C
DE
A A B
C D
E
A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran Iptek 75,00 atau lebihRata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran Iptek 70,00 — 74,99Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran Iptek 65,00 — 69,99Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran Iptek 60,00 — 64,99Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran Iptek kurang dari 60,00
31. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar dan buku teks
Sekolah/Madrasah tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa dengan sumber belajar
32. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan 5 sumber belajarSekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan 4 sumber belajarSekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan 3 sumber belajarSekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan 2 sumber belajarSekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan hanya 1 sumber belajar
34. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.Sebanyak 76% — 100% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran membaca dan menulisSebanyak 51% — 75% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran membaca dan menulisSebanyak 26% — 50% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran membaca dan menulisSebanyak 1% — 25% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran membaca dan menulisTidak ada RPP mata pelajaran yang memuat kegiatan pembelajaran membaca dan menulis
35. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan sosial dan fisik.Sebanyak 76% — 100% RPP semua mata pelajaran dikaitkan dengan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkunganSebanyak 51% — 75% RPP semua mata pelajaran dikaitkan dengan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
30. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, perpustakaan, laboratorium, dan internet
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, perpustakaan, dan laboratorium
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, dan perpustakaan
Sebanyak 76% — 100% RPP mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memuat kegiatan pembelajaran yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial
Sebanyak 51% — 75% RPP mata pelajaran IPA dan IPS memuat kegiatan pembelajaran yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial
Sebanyak 26% — 50% RPP mata pelajaran IPA dan IPS memuat kegiatan pembelajaran yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial
Sebanyak 1% — 25% RPP mata pelajaran IPA dan IPS memuat kegiatan pembelajaran yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial
Tidak ada RPP mata pelajaran IPA dan IPS yang memuat kegiatan pembelajaran yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial
33. Siswa memperoleh pengalaman belajar menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif melalui pemanfaatan sumber belajar berupa; (1) bahan ajar, (2) buku teks, (3) perpustakaan, (4) laboratorium, dan (5) internet.
Sebanyak 26% — 50% RPP semua mata pelajaran dikaitkan dengan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkunganSebanyak 1% — 25% RPP semua mata pelajaran dikaitkan dengan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkunganTidak ada RPP mata pelajaran yang dikaitkan dengan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.Dalam satu tahun terakhir, sekolah/madrasah melaksanakan atau memfasilitasi 4 jenis/kali kegiatan seni dan budaya lokalDalam satu tahun terakhir, sekolah/madrasah melaksanakan atau memfasilitasi 3 jenis/kali kegiatan seni dan budaya lokalDalam satu tahun terakhir, sekolah/madrasah melaksanakan atau memfasilitasi 2 jenis/kali kegiatan seni dan budaya lokalDalam satu tahun terakhir, sekolah/madrasah melaksanakan atau memfasilitasi 1 jenis/kali kegiatan seni dan budaya lokalDalam satu tahun terakhir, sekolah/madrasah tidak melaksanakan atau memfasilitasi kegiatan seni dan budaya lokal
Tidak ada siswa yang melanggar peraturan sekolah (terlambat masuk, membolos, tidak berseragam, berkelahi,dan lainnya)Kurang dari 5% siswa yang melanggar peraturan sekolah (terlambat masuk, membolos, tidak berseragam, berkelahi, dan lainnya)Antara 6 — 10% siswa yang melanggar peraturan sekolah (terlambat masuk, membolos, tidak berseragam, berkelahi, dan lainnya)Antara 11 — 15% siswa yang melanggar peraturan sekolah (terlambat masuk, membolos, tidak berseragam, berkelahi, dan lainnya)Lebih dari 15% siswa yang melanggar peraturan sekolah (terlambat masuk, membolos, tidak berseragam, berkelahi, dan lainnya)
39. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang.
Sekolah/Madrasah tiap pekan menyelenggarakan kegiatan kebersihanSekolah/Madrasah setiap bulan menyelenggarakan kegiatan kebersihanSekolah/Madrasah setiap triwulan menyelenggarakan kegiatan kebersihanSekolah/Madrasah setiap semester menyelenggarakan kegiatan kebersihanSekolah/Madrasah tidak pernah menyelenggarakan kegiatan Kebersihan
40. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk dapat menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Sekolah/madrasah setiap minggu tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
41. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi.
37. Dalam satu tahun terakhir, siswa memperoleh pengalaman belajar untuk dapat mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku di lingkungannya.
38. Dalam setahun terakhir siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia.
Sekolah/madrasah mengadakan 4 kali atau lebih kegiatan yang mampu menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia
Sekolah/madrasah mengadakan 3 kali kegiatan yang mampu menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia
Sekolah/madrasah mengadakan 2 kali kegiatan yang mampu menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia
Sekolah/madrasah mengadakan 1 kali kegiatan yang mampu menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia
Sekolah/madrasah tidak pernah mengadakan kegiatan yang mampu menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia
Sekolah/madrasah setiap minggu menyelenggarakan 4 jenis atau lebih kegiatan pembelajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
Sekolah/madrasah setiap minggu menyelenggarakan 3 jenis kegiatan pembelajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
Sekolah/madrasah setiap minggu menyelenggarakan 2 jenis kegiatan pembelajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
Sekolah/madrasah setiap minggu menyelenggarakan 1 jenis kegiatan pembelajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
43. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
44. Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, serta diskusi dan presentasiTidak tersedia kumpulan karya tulis siswa, diskusi, dan presentasi
45. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.Sekolah/Madrasah menghasilkan 4 karya siswa atau lebihSekolah /Madrasah menghasilkan 3 karya siswaSekolah /Madrasah menghasilkan 2 karya siswaSekolah /Madrasah menghasilkan 1 karya siswaSekolah /Madrasah tidak menghasilkan karya siswa
46. Sekolah/Madrasah memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan rata-rata hasil UASBN.Rata-rata UASBN lebih dari 8,00Rata-rata UASBN antara 7,01 — 8,00Rata-rata UASBN lebih dari 6,01 — 7,00Rata-rata UASBN lebih dari 5,01 — 6,00Rata-rata UASBN lebih rendah 5,01
Dalam satu tahun terakhir, sekolah/madrasah menyelenggarakan 4 kali atau lebih kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras,dan golongan sosial ekonomi
Dalam satu tahun terakhir, sekolah/madrasah menyelenggarakan 3 kali kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
Dalam satu tahun terakhir, sekolah/madrasah menyelenggarakan 2 kali kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
Dalam satu tahun terakhir, sekolah/madrasah menyelenggarakan 1 kali kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
Dalam satu tahun terakhir, sekolah/madrasah tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
42. Siswa memperoleh pengalaman belajar bekerjasama dalam kelompok, tolong-menolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.Sebanyak 76% — 100% RPP semua mata pelajaran menggunakan metode belajar secara kelompok (cooperatif learning)Sebanyak 51% — 75% RPP semua mata pelajaran menggunakan metode belajar secara kelompok (cooperatif learning)Sebanyak 26% — 50% RPP semua mata pelajaran menggunakan metode belajar secara kelompok (cooperatif learning)Sebanyak 1% — 25% RPP semua mata pelajaran menggunakan metode belajar secara kelompok (cooperatif learning)Tidak ada RPP mata pelajaran yang menggunakan metode belajar secara kelompok (cooperatif learning)
Sebanyak 76% — 100% RPP semua mata pelajaran menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving/problem based learning)
Sebanyak 51% — 75% RPP semua mata pelajaran menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving/problem based learning)
Sebanyak 26% — 50% RPP semua mata pelajaran menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving/problem based learning)
Sebanyak 1% — 25% RPP semua mata pelajaran menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving/problem based learning)
Tidak ada RPP mata pelajaran yang menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving/problem based learning)
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan, majalah dinding, dan buletin siswa internal sekolah/madrasah, serta diskusi dan presentasi
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan, dan majalah dinding, serta diskusi dan presentasi
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, dan laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan, serta diskusi dan presentasi
KEMBALI
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
BC
DE
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C
D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A
B
C
DE
A A
B
C
DE
A A
B
C
DE
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
47. Guru memiliki kualifikasi akademik minimum.Sebanyak 76% — 100% guru berpendidikan minimum S1/DIV PGSD/PGMISebanyak 51% — 75% guru berpendidikan minimum S1/DIV PGSD/PGMISebanyak 76% — 100% guru berpendidikan setingkat DII PGSD/PGMISebanyak 51% — 75% guru berpendidikan setingkat DII PGSD/PGMIKurang dari 51% guru berpendidikan setingkat atau di bawah DII PGSD/PGMI
48. Guru agama, guru pendidikan jasmani, dan guru kesenian mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya.Ketiga mata pelajaran diajarkan oleh guru yang sesuai dengan latar belakang pendidikannyaHanya 2 mata pelajaran diajarkan oleh guru yang sesuai dengan latar belakang pendidikannyaHanya 1 mata pelajaran diajarkan oleh guru yang sesuai dengan latar belakang pendidikannyaTidak ada guru yang sesuai dengan mata pelajaran, tetapi diajarkan oleh tenaga dari institusi lain yang relevan.Ketiga mata pelajaran diajarkan oleh guru kelas
49. Guru memiliki kompetensi pedagogik sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.Sebanyak 76% — 100% guru memiliki kompetensi pedagogik sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaranSebanyak 51% — 75% guru memiliki kompetensi pedagogik sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaranSebanyak 26% — 50% guru memiliki kompetensi pedagogik sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaranSebanyak 1% — 25% guru memiliki kompetensi pedagogik sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaranTidak ada guru yang memiliki kompetensi pedagogik sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
50. Guru memiliki kompetensi kepribadian sebagai agen pembelajaran.Sebanyak 76% — 100% guru memiliki kompetensi kepribadianSebanyak 51% — 75% guru memiliki kompetensi kepribadianSebanyak 26% — 50% guru memiliki kompetensi kepribadianSebanyak 1% — 25% guru memiliki kompetensi kepribadianTidak ada guru yang memiliki kompetensi kepribadian
51. Guru berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
Adanya dialog dalam rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala sekolah/madrasah, serta guru dan komite sekolah/madrasahAdanya dialog dalam rapat dewan guru serta rapat antara guru dan kepala sekolah/madrasahAdanya dialog dalam rapat dewan guruTidak pernah diadakan rapat
52. Guru memiliki kesehatan jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya.Rata-rata kehadiran guru 96% — 100% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnyaRata-rata kehadiran guru 91% — 95% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnyaRata-rata kehadiran guru 86% — 90% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnyaRata-rata kehadiran guru 81% — 85% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnyaRata-rata kehadiran guru kurang dari 81% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya
53. Kepala sekolah/madrasah berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan Surat Keputusan (SK) sebagai kepala sekolah/madrasah.
Berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan memiliki SK sebagai kepala sekolah/madrasahBerstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, tetapi tidak memiliki SK sebagai kepala sekolah/madrasahBerstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, tetapi memiliki SK sebagai kepala sekolah/madrasahBerstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, tidak memiliki SK sebagai kepala sekolah/ madrasah
Adanya dialog dalam rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala sekolah/madrasah, guru dan komite sekolah/madrasah, serta pertemuan antara guru dan orangtua siswa
Tidak berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, dan tidak memiliki SK sebagai kepala sekolah/madrasah
54. Kepala sekolah/madrasah memiliki kualifikasi akademik minimum Sarjana (S1) atau Diploma Empat (D-IV).Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV PGSD/PGMI, dari perguruan tinggi terakreditasi, dan memiliki sertifikat pendidikMemiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV PGSD/PGMI, dari perguruan tinggi terakreditasi, tetapi tidak memiliki sertifikat pendidik
Tidak memiliki kualifikasi akademik yang dipersyaratkan
55. Kepala sekolah/madrasah memiliki pengalaman mengajar sekurangkurangnya 5 tahun.Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun atau lebihMemiliki pengalaman mengajar 3 — 4 tahunMemiliki pengalaman mengajar 2 — 3 tahunMemiliki pengalaman mengajar 1 — 2 tahunMemiliki pengalaman mengajar kurang dari 1 tahun
56. Kepala sekolah/madrasah memiliki kompetensi kepribadian.Memiliki kompetensi kepribadian yang meliputi 6 unsurMemiliki kompetensi kepribadian yang meliputi 4 — 5 unsurMemiliki kompetensi kepribadian yang meliputi 2 — 3 unsurMemiliki kompetensi kepribadian hanya 1 unsurTidak memiliki kompetensi kepribadian
57. Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola siswa.Sebanyak 76%— 100% lulusan diterima di sekolah lanjutan pertama terakreditasi A pada 3 tahun terakhirSebanyak 51% — 75% lulusan diterima di sekolah lanjutan pertama terakreditasi A pada 3 tahun terakhirSebanyak 26% — 50% lulusan diterima di sekolah lanjutan pertama terakreditasi A pada 3 tahun terakhirSebanyak 1% — 25% lulusan diterima di sekolah lanjutan pertama terakreditasi A pada 3 tahun terakhirTidak ada lulusan yang diterima di sekolah lanjutan pertama terakreditasi pada 3 tahun terakhir
Mampu mengelola kegiatan produksi/jasa yang cukup untuk membiayai 76% — 100% biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiriMampu mengelola kegiatan produksi/jasa yang cukup untuk membiayai 51% — 75% biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiriMampu mengelola kegiatan produksi/jasa yang cukup untuk membiayai 26% — 50% biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiriMampu mengelola kegiatan produksi/jasa yang cukup untuk membiayai 1% — 25% biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiriTidak mampu mengelola kegiatan produksi/jasa
Mampu bekerjasama dengan 4 pihak atau lebihMampu bekerjasama dengan 3 pihakMampu bekerjasama dengan 2 pihakMampu bekerjasama dengan 1 pihakTidak mampu bekerjasama dengan pihak manapun
60. Kepala sekolah/madrasah melakukan supervisi dan monitoring.
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 51% — 75% dari kegiatan monitoring yang direncanakan
Memiliki kualifikasi akademik berpendidikan S1 atau D-IV kependidikan non-PGSD/PGMI, dari perguruan tinggi terakreditasi, tetapi tidak memiliki sertifikat pendidik
Memiliki kualifikasi akademik berpendidikan S1 atau D-IV nonkependidikan, dari perguruan tinggi tidak terakreditasi, dan tidak memiliki sertifikat pendidik
58. Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan antara lain dengan adanya naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sebagai sumber belajar siswa.
59. Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan bekerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah,berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, dan memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 76% — 100% dari kegiatan monitoring yang direncanakan
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 26% — 50% dari kegiatan monitoring yang direncanakan
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 1% — 25% dari kegiatan monitoring yang direncanakan
Tidak melakukan supervisi dan monitoring
61. Tenaga administrasi minimum memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat.Sekolah/Madrasah memiliki tenaga adminstrasi lebih dari seorang yang memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga adminstrasi lebih dari seorang tetapi tidak semua memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga adminstrasi 1 orang tetapi tidak memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajatTidak ada tenaga administrasi
62. Tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya.
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga adminstrasi lebih dari seorang yang semuanya memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga adminstrasi lebih dari seorang tetapi tidak semua memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga adminstrasi 1 orang tetapi tidak memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnyaTidak ada tenaga administrasi
63. Tenaga perpustakaan minimum memiliki kualifikasi akademik pendidikanmenengah atau yang sederajat.
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan lebih dari seorang yang semuanya memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan lebih dari seorang tetapi tidak semua memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan 1 orang tetapi tidak memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajatTidak ada tenaga perpustakaan
64. Tenaga perpustakaan memiliki surat penugasan sebagai penanggung jawab perpustakaan.
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan satu orang dan memiliki surat penugasan sebagai penanggung jawab perpustakaan
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan satu orang tetapi tidak memiliki surat penugasan sebagai penanggung jawab perpustakaan
Tidak ada tenaga yang diberi tugas sebagai penanggung jawab perpustakaan
Memiliki 4 jenis atau lebih tenaga layanan khususMemiliki 3 jenis tenaga layanan khususMemiliki 2 jenis tenaga layanan khususMemiliki 1 jenis tenaga layanan khususTidak memiliki tenaga layanan khusus
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga adminstrasi 1 orang yang memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajat, atau lebih dari 1 orang tetapi semuanya tidak memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga adminstrasi 1 orang yang memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya, atau lebih dari 1 orang tetapi semuanya tidak memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan 1 orang yang memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajat, atau lebih dari 1 orang tetapi tidak memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan lebih dari seorang yang semuanya memiliki surat penugasan sebagai penanggung jawab perpustakaan
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan lebih dari seorang tetapi tidak semua memiliki surat penugasan sebagai penanggung jawab perpustakaan
65. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga layanan khusus, yaitu: (1) penjaga sekolah/madrasah, (2) tukang kebun, (3) tenaga kebersihan, (4) pengemudi, dan (5) pesuruh.
KEMBALI
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C
DE
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
66. Lahan sekolah/madrasah memenuhi ketentuan luas minimal sesuaidengan rasio jumlah siswa.Memiliki lahan seluas 76% — 100% dari ketentuan luas lahan minimal sesuai dengan rasio jumlah siswa atau lebihMemiliki lahan seluas 51% — 75% dari ketentuan luas lahan minimal sesuai dengan rasio jumlah siswaMemiliki lahan seluas 26% — 50% dari ketentuan luas lahan minimal sesuai dengan rasio jumlah siswaMemiliki lahan seluas 1% — 25% dari ketentuan luas lahan minimal sesuai dengan rasio jumlah siswaTidak tersedia lahan
Berada di lokasi yang terhindar dari gangguan pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, dan kebisinganBerada di lokasi yang terhindar dari gangguan pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanahBerada di lokasi yang terhindar dari gangguan pencemaran air dan pencemaran udaraBerada di lokasi yang terhindar dari gangguan pencemaran air.Tidak berada di lokasi yang aman dari gangguan pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, dan kebisingan
70. Lantai sekolah/madrasah memenuhi ketentuan luas minimal sesuai dengan rasio jumlah siswa dan lantai gedung.Memiliki lantai seluas 76% — 100% dari ketentuan luas minimal atau lebihMemiliki lantai seluas 51% — 75% dari ketentuan luas minimalMemiliki lantai seluas 26% — 50% dari ketentuan luas minimalMemiliki lantai seluas 1% — 25% dari ketentuan luas minimalTidak memiliki gedung sendiri
67. Lahan sekolah/madrasah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan, keselamatan jiwa, dan memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan, keselamatan jiwa, dan memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat
Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan, keselamatan jiwa, tetapi tidak memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat
Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan, tetapi tidak terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan jiwa, dan tidak memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat
Berada di lokasi aman, tetapi tidak terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan, mengancam keselamatan jiwa, dan tidak memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat
Berada di lokasi yang tidak aman, tidak terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan jiwa, tidak terhindar dari potensi bahaya yang mengancam keselamatan jiwa, dan tidak memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat
68. Lahan sekolah/madrasah berada di lokasi yang terhindar dari gangguan pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, dan kebisingan
69. Sekolah/Madrasah berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukan, memiliki status hak atas tanah, ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, dan ijin mendirikan bangunan.
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukan, memiliki status hak atas tanah, ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, dan ijin mendirikan bangunan
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah, ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, tetapi tidak memiliki ijin mendirikan bangunan
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah, tetapi tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, dan tidak memiliki ijin mendirikan bangunan
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya tetapi memiliki status hak atas tanah, tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, dan tidak memiliki ijin mendirikan bangunan
Tidak Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukan, tidak memiliki status hak atas tanah, tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, dan tidak memiliki ijin mendirikan bangunan
Memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir
Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi keempat kebutuhan di atas.Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 3 dari 4 kebutuhan.Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 2 dari 4 kebutuhan.Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 1 dari 4 kebutuhan.Tidak memiliki sanitasi di dalam dan di luar yang dapat memenuhi keempat kebutuhan di atas.
73. Bangunan sekolah/madrasah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadaiMemiliki ventilasi udara yang memadai tetapi tidak memiliki ventilasi pencahayaan yang memadaiMemiliki ventilasi udara yang tidak memadai, tetapi memiliki ventilasi pencahayaan yang memadaiMemiliki ventilasi udara dan ventilasi pencahayaan yang tidak memadaiTidak memiliki ventilasi udara dan pencahayaan
74. Bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 900 watt.Memiliki instalasi listrik dengan daya 900 watt atau lebihMemiliki instalasi listrik dengan daya 450 wattTidak memiliki instalasi listrik, tetapi menggunakan sumber daya lain setara dengan daya 900 wattTidak memiliki instalasi listrik, tetapi menggunakan sumber daya lain setara dengan daya 450 wattTidak memiliki instalasi listrik dan tidak menggunakan sumber daya lain
75. Sekolah/Madrasah memiliki izin mendirikan bangunan dan izinpenggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya.Memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya sebelum bangunan berdiriMemiliki izin mendirikan bangunan, dan memiliki izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya setelah bangunan berdiriMemiliki izin mendirikan dan memiliki izin penggunaan bangunan sementaraMemiliki izin mendirikan tetapi tidak memiliki izin penggunaan bangunanTidak memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan
76. Sekolah/Madrasah melakukan pemeliharaan secara berkala baik pemeliharaan ringan maupun berat terhadap bangunan sekolah/madrasah.
Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan secara berkala sesuai ketentuanMelakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan, tetapi melebihi waktu yang sesuai ketentuanMelakukan pemeliharaan ringan tetapi melebihi waktu yang sesuai ketentuan, dan tidak pernah melakukan pemeliharaan beratMelakukan pemeliharaan terhadap bangunan, jika sudah ada bagian bangunan yang rusak beratTidak pernah melakukan pemeliharaan
71. Bangunan sekolah/madrasah memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.
Memiliki struktur yang stabil dan kokoh, dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran, tetapi tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya petir
Memiliki struktur yang stabil dan kokoh, tetapi tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran, dan tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya petir
Memiliki struktur yang stabil, tetapi tidak kokoh, tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran, dan tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya petir
Memiliki struktur yang tidak stabil, tidak kokoh, tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran, dan tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya petir
72. Sekolah/Madrasah memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan: (1) air bersih, (2) saluran air kotor dan/atau air limbah, (3) tempat sampah, dan (4) saluran air hujan.
77. Sekolah/Madrasah memiliki prasarana sesuai dengan ketentuan: (1) ruang kelas, (2) ruang perpustakaan, (3) laboratorium IPA, (4) ruang pimpinan, (5) ruang guru, (6) tempat beribadah, (7) ruang UKS, (8) jamban, (9) gudang, dan (10) ruang sirkulasi.
Memiliki (1) ruang kelas, (2) ruang perpustakaan, (3) laboratorium IPA, (4) ruang pimpinan, (5) ruang guru, (6) tempat beribadah, (7) ruang UKS, (8) jamban, (9) gudang, dan (10) ruang sirkulasi
Memiliki (1) ruang kelas, (2) ruang perpustakaan, (3) laboratorium IPA, (4) ruang pimpinan, (5) ruang guru, (6) tempat beribadah, dan (7) jamban
Memiliki (1) ruang kelas, (2) ruang perpustakaan, (3) laboratorium IPA, (4) ruang guru, dan (5) jambanMemiliki (1) ruang kelas, (2) ruang perpustakaan, (3), ruang guru, dan (4) jambanTidak memiliki prasarana sendiri.
78. Sekolah/Madrasah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuanMemiliki sejumlah ruang kelas dan sarana sesuai dengan ketentuan tetapi ukuran ruang kelas tidak sesuai dengan ketentuanMemiliki ruang kelas dengan jumlah dan ukuran tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuanMemiliki ruang kelas dengan ukuran, jumlah, dan sarana tidak sesuai ketentuanTidak memiliki ruang kelas atau gedung sendiri
79. Sekolah/Madrasah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang perpustakaan dilengkapi dengan buku teks, buku panduan pendidikan dan buku pengayaanMemiliki ruang perpustakaan dilengkapi dengan buku teksTidak memiliki perpustakaan
80. Sekolah/Madrasah memiliki buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas.Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran/siswaMemiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 2 — 5 siswaMemiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 6 — 10 siswaMemiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 11 siswa atau lebihTidak memiliki buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Mendiknas
81. Sekolah/Madrasah memanfaatkan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas.Sebanyak 8 atau lebih mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan PermendiknasSebanyak 6 — 7 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan PermendiknasSebanyak 4 — 5 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan PermendiknasSebanyak 1 — 3 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan PermendiknasTidak ada mata pelajaran yang menggunakan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas
82. Sekolah/Madrasah memiliki laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan sarana laboratorium IPA lengkap.Memiliki laboratorium IPA dengan 1 almari atau lebih dan memiliki 13 jenis sarana atau lebihMemiliki laboratorium IPA, dengan 1 almari dan memiliki 8 — 12 saranaMemiliki laboratorium IPA, tanpa memiliki almari dan memiliki 4 — 7 saranaMemiliki laboratorium IPA, tanpa memiliki almari dan memiliki 1 — 3 saranaTidak memiliki laboratorium IPA
83. Sekolah/Madrasah memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuanMemiliki ruang pimpinan dengan luas sesuai ketentuan tetapi tidak memiliki sarana sesuai ketentuanMemiliki ruang pimpinan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuanMemiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuanTidak memiliki ruang pimpinan
84. Sekolah/Madrasah memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuanMemiliki ruang guru dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuanMemiliki ruang guru dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan
Memiliki ruang perpustakaan dilengkapi dengan buku teks, buku panduan pendidikan, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lain, perabot, media pendidikan, dan perlengkapan lain
Memiliki ruang perpustakaan dilengkapi dengan buku teks, buku panduan pendidikan, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lain, dan perabot
Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuanTidak memiliki ruang guru
85. Sekolah/madrasah memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah/madrasah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuan.Memiliki tempat beribadah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuanMemiliki tempat beribadah dengan luas sesuai ketentuan tetapi tidak memiliki perlengkapan sesuai ketentuanMemiliki tempat beribadah dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki perlengkapan sesuai ketentuanMemiliki tempat beribadah dengan luas dan perlengkapan tidak sesuai ketentuanTidak memiliki tempat beribadah
86. Sekolah/Madrasah memiliki ruang Unit Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang UKS/M dengan luas dan sarana sesuai ketentuanMemiliki ruang UKS/M dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuanMemiliki ruang UKS/M dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuanMemiliki ruang UKS/M dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuanTidak memiliki ruang UKS/M
87. Sekolah/Madrasah memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuanMemiliki jamban dengan jumlah dan ukuran sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai dengan ketentuanMemiliki jamban dengan jumlah dan ukuran tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuanMemiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana tidak sesuai ketentuanTidak memiliki jamban
88. Sekolah/Madrasah memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuanMemiliki gudang dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuanMemiliki gudang dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuanMemiliki gudang dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuanTidak memiliki gudang
89. Sekolah/Madrasah memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai ketentuan.Memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai ketentuanMemiliki ruang sirkulasi dengan luas sesuai ketentuan tetapi kualitasnya tidak sesuai ketentuanMemiliki ruang sirkulasi dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi kualitasnya sesuai ketentuanMemiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas tidak sesuai ketentuanTidak memiliki ruang sirkulasi
90. Sekolah/Madrasah memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana sesuai ketentuanMemiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuanMemiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuanMemiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuanTidak memiliki tempat bermain/berolahraga
KEMBALI
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
VI. STANDAR PENGELOLAAN
91. Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga.Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami, dan sering disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami, dan pernah disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami, tetapi tidak disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan visi, sulit dipahami, dan tidak disosialisasikanTidak merumuskan dan menetapkan visi
92. Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan misi lembaga.Merumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami dan sering disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami dan pernah disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan misi, sulit dipahami dan tidak disosialisasikanTidak merumuskan dan menetapkan misi
93. Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga.Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan sering disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan pernah disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan tujuan, sulit dipahami dan tidak disosialisasikanTidak merumuskan dan menetapkan tujuan
94. Sekolah/Madrasah memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja tahunan.Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan dan sudah disosialisasikanMemiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan dan salah satunya sudah disosialisasikanMemiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan dan keduanya belum disosialisasikanMemiliki rencana kerja jangka menengah atau rencana kerja tahunan, baik sudah maupun belum disosialisasikanTidak memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan
Memiliki pedoman yang mengatur 7 atau lebih aspek pengelolaan secara tertulisMemiliki pedoman yang mengatur 5 atau 6 aspek pengelolaan secara tertulisMemiliki pedoman yang mengatur 3 atau 4 aspek pengelolaan secara tertulisMemiliki pedoman yang mengatur 1 atau 2 aspek pengelolaan secara tertulisTidak memiliki pedoman yang mengatur pengelolaan secara tertulis
96. Sekolah/Madrasah memiliki struktur organisasi dengan kejelasan uraian tugas.Memiliki struktur organisasi yang dipajang di dinding dan disertai uraian tugas yang jelasMemiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas yang jelasMemiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas tetapi tidak jelasMemiliki struktur organisasi tetapi tidak ada uraian tugas Tidak memiliki struktur organisasi
97. Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan.Sebanyak 76% — 100% kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunanSebanyak 51% — 75% kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunanSebanyak 26% — 50% kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunanSebanyak 1% — 25% kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan
95. Sekolah/Madrasah memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait.
Tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan
98. Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan kesiswaan.Melaksanakan 4 atau lebih jenis kegiatan kesiswaanMelaksanakan 3 jenis kegiatan kesiswaanMelaksanakan 2 jenis kegiatan kesiswaanMelaksanakan 1 jenis kegiatan kesiswaanTidak melaksanakan kegiatan kesiswaan
99. Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaranMelaksanakan 3 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaranMelaksanakan 2 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaranMelaksanakan 1 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaranTidak melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran
100. Sekolah/Madrasah melaksanakan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.Melaksanakan 4 atau lebih program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikanMelaksanakan 3 program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikanMelaksanakan 2 program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikanMelaksanakan 1 program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikanTidak melaksanakan program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
101. Sekolah/Madrasah mengelola sarana dan prasarana pembelajaran.Mengelola 4 atau lebih program sarana dan prasaranaMengelola 3 program sarana dan prasaranaMengelola 2 program sarana dan prasaranaMengelola 1 program sarana dan prasaranaTidak mengelola program sarana dan prasarana
102. Sekolah/Madrasah mengelola pembiayaan pendidikan.Memiliki 4 program pengelolaan pembiayaan pendidikanMemiliki 3 program pengelolaan pembiayaan pendidikanMemiliki 2 program pengelolaan pembiayaan pendidikanMemiliki 1 program pengelolaan pembiayaan pendidikanTidak memiliki program pengelolaan pembiayaan pendidikan
103. Sekolah/Madrasah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusifMelaksanakan 3 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusifMelaksanakan 2 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusifMelaksanakan 1 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusifTidak melaksanakan kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif
104. Sekolah/Madrasah melibatkan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan.
Memiliki 4 atau lebih dokumen tentang keterlibatan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan
Memiliki 3 dokumen tentang keterlibatan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan
Memiliki 2 dokumen tentang keterlibatan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan
Memiliki 1 dokumen tentang keterlibatan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan
105. Sekolah/Madrasah memiliki program pengawasan yang disosialisasikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan.Memiliki 4 atau lebih dokumen program pengawasanMemiliki 3 dokumen program pengawasanMemiliki 2 dokumen program pengawasanMemiliki 1 dokumen program pengawasanTidak memiliki dokumen program pengawasan
106. Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan evaluasi diri.Melaksanakan evaluasi diri setidak-tidaknya sekali dalam 1semesterMelaksanakan evaluasi diri sekali dalam 2 semesterMelaksanakan evaluasi diri sekali dalam 3 semesterMelaksanakan evaluasi diri sekali dalam 4 semesterTidak melaksanakan evaluasi diri
107. Sekolah/Madrasah melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.Melaksanakan 4 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikanMelaksanakan 3 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikanMelaksanakan 2 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikanMelaksanakan 1 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikanTidak melakukan program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
108. Sekolah/Madrasah mempersiapkan unsur-unsur pelaksanaan akreditasi.Mempersiapkan 4 unsur pelaksanaan akreditasiMempersiapkan 3 unsur pelaksanaan akreditasiMempersiapkan 2 unsur pelaksanaan akreditasiMempersiapkan 1 unsur pelaksanaan akreditasiTidak mempersiapkan 1 unsur pun pelaksanaan akreditasi
109. Kepala Sekolah/Madrasah melaksanakan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) kepemimpinan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Melaksanakan 15 — 18 tupoksi kepemimpinan kepala sekolah/madrasahMelaksanakan 11 — 14 tupoksi kepemimpinan kepala sekolah/madrasahMelaksanakan 6 — 10 tupoksi kepemimpinan kepala sekolah/madrasahMelaksanakan 1 — 5 tupoksi kepemimpinan kepala sekolah/madrasahTidak melaksanakan tupoksi kepemimpinan kepala sekolah/madrasah
110. Sekolah/Madrasah memiliki sistem informasi manajemen untukmendukung administrasi pendidikan.Memiliki sistem informasi dan memiliki fasilitas dan petugas khususMemiliki sistem informasi dan memiliki fasilitas tetapi tidak memiliki petugas khususMemiliki sistem informasi dan memiliki petugas khusus tetapi tidak memiliki fasilitasMemiliki sistem informasi tetapi tidak memiliki fasilitas dan/atau petugas khususTidak memiliki sistem informasi
Tidak memiliki dokumen tentang keterlibatan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan
KEMBALI
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A
B
C
D
E
A A
BC
DE
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
BC
DE
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
VII. STANDAR PEMBIAYAAN
111. Sekolah/Madrasah memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh.Memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara menyeluruh selama 3 tahun terakhirMemiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara menyeluruh selama 2 tahun terakhirMemiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara menyeluruh selama 1 tahun terakhirMemiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara tidak menyeluruh selama 1 (satu) tahun terakhirTidak memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana
Membelanjakan biaya sebanyak 76% — 100% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKAS/MMembelanjakan biaya sebanyak 51% — 75% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKAS/MMembelanjakan biaya sebanyak 26% — 50% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKAS/MMembelanjakan biaya sebanyak 1% — 25% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKAS/MTidak membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
113. Sekolah/Madrasah memiliki modal kerja sebesar yang tertuang dalam RKA-S/M untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikanSekolah/Madrasah dapat merealisasikan 91% — 100% modal kerjaSekolah/Madrasah dapat merealisasikan 81% — 90% modal kerjaSekolah/Madrasah dapat merealisasikan 71% — 80% modal kerjaSekolah/Madrasah dapat merealisasikan kurang dari 70% modal kerjaSekolah/Madrasah tidak dapat merealisasikan modal kerja
114. Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan-kegiatan sekolah, insentif, dan tunjangan lain pendidik pada tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatankegiatan sekolah, insentif, dan tunjangan lain bagi pendidik pada tahun berjalan
115. Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan-kegiatan sekolah, insentif, dan tunjangan lain tenaga kependidikan pada tahun berjalan.
Tidak mengeluarkan dana apa pun bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
116. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk satu tahun terakhir.Membelanjakan biaya sebanyak 76% — 100% dari alokasi anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran
112. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M).
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatankegiatan sekolah, dan insentif, tetapi tidak mengeluarkan tunjangan lain bagi pendidik pada tahun berjalan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji dan honor kegiatan-kegiatan sekolah tetapi tidak membayar insentif dan tunjangan lain bagi pendidik pada tahun berjalan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji tetapi tidak membayar honor kegiatan-kegiatan sekolah, insentif dan tunjangan lain bagi pendidik pada tahun berjalan
Tidak mengeluarkan dana untuk gaji, honor kegiatan-kegiatan sekolah, insentif, dan tunjangan lain bagi pendidik pada tahun berjalan sesuai yang direncanakan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatankegiatan sekolah, insentif, dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatankegiatan sekolah, dan insentif, tetapi tidak mengeluarkan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji dan honor kegiatan-kegiatan sekolah tetapi tidak membayar insentif dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji tetapi tidak membayar honor kegiatan-kegiatan sekolah, insentif dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
Membelanjakan biaya sebanyak 51% — 75% dari alokasi anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaranMembelanjakan biaya sebanyak 26% — 50% dari alokasi anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaranMembelanjakan biaya sebanyak 1% — 25% dari alokasi anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaranTidak membelanjakan alokasi biaya anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran
117. Sekolah/Madrasah membelanjakan dana untuk kegiatan kesiswaan selama satu tahun terakhir.Membelanjakan dana sebanyak 76% — 100% dari alokasi anggaran kegiatan kesiswaanMembelanjakan dana sebanyak 51% — 75% dari alokasi anggaran kegiatan kesiswaanMembelanjakan dana sebanyak 26% — 50% dari alokasi anggaran kegiatan kesiswaanMembelanjakan dana sebanyak 1% — 25% dari alokasi anggaran kegiatan kesiswaanTidak membelanjakan alokasi dana anggaran kegiatan kesiswaan
118. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun terakhir.Membelanjakan biaya sebanyak 76% — 100% dari alokasi anggaran pengadaan alat tulisMembelanjakan biaya sebanyak 51% — 75% dari alokasi anggaran pengadaan alat tulisMembelanjakan biaya sebanyak 26% — 50% dari alokasi anggaran pengadaan alat tulisMembelanjakan biaya sebanyak 1% — 25% dari alokasi anggaran pengadaan alat tulisTidak membelanjakan alokasi biaya pengadaan alat tulis
119. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun terakhir.Membelanjakan biaya sebanyak 76% — 100% dari alokasi anggaran pengadaan bahan habis pakaiMembelanjakan biaya sebanyak 51% — 75% dari alokasi anggaran pengadaan bahan habis pakaiMembelanjakan biaya sebanyak 26% — 50% dari alokasi anggaran pengadaan bahan habis pakaiMembelanjakan biaya sebanyak 1% — 25% dari alokasi anggaran pengadaan bahan habis pakaiTidak membelanjakan biaya pengadaan bahan habis pakai selama satu tahun terakhir
120. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun terakhir.Membelanjakan biaya sebanyak 76% — 100% dari alokasi anggaran pengadaan alat habis pakaiMembelanjakan biaya sebanyak 51% — 75% dari alokasi anggaran pengadaan alat habis pakaiMembelanjakan biaya sebanyak 26% — 50% dari alokasi anggaran pengadaan alat habis pakaiMembelanjakan biaya sebanyak 1% — 25% dari alokasi anggaran pengadaan alat habis pakaiTidak membelanjakan alokasi biaya pengadaan alat habis pakai selama satu tahun terakhir
121. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhir.Membelanjakan biaya sebanyak 76% — 100% dari alokasi biaya pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 51% — 75% dari alokasi biaya pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 26% — 50% dari alokasi biaya pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 1% — 25% dari alokasi biaya pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhirTidak membelanjakan biaya biaya pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhir
122. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir.Membelanjakan biaya sebanyak 76% — 100% dari anggaran pengadaan transport dan perjalanan dinasMembelanjakan biaya sebanyak 51% — 75% dari anggaran pengadaan transport dan perjalanan dinasMembelanjakan biaya sebanyak 26% — 50% dari anggaran pengadaan transport dan perjalanan dinasMembelanjakan biaya sebanyak 1% — 25% dari anggaran pengadaan transport dan perjalanan dinasTidak membelanjakan biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas
123. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu tahun terakhir.Membelanjakan biaya sebanyak 76% — 100% dari alokasi anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujianMembelanjakan biaya sebanyak 51% — 75% dari alokasi anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujianMembelanjakan biaya sebanyak 26% — 50% dari alokasi anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujianMembelanjakan biaya sebanyak 1% — 25% dari alokasi anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujianTidak membelanjakan alokasi biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian
124. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir.Membelanjakan biaya sebanyak 76% — 100% dari alokasi anggaran pengadaan daya dan jasaMembelanjakan biaya sebanyak 51% — 75% dari alokasi anggaran pengadaan daya dan jasaMembelanjakan biaya sebanyak 26% — 50% dari alokasi anggaran pengadaan daya dan jasaMembelanjakan biaya sebanyak 1% — 25% dari alokasi anggaran pengadaan daya dan jasaTidak membelanjakan alokasi biaya pengadaan daya dan jasa
125. Sekolah/Madrasah membelanjakan anggaran untuk mendukung kegiatan operasi tidak langsung untuk satu tahun terakhir.Membelanjakan biaya sebanyak 76% — 100% dari alokasi anggaran untuk mendukung kegiatan operasi tidak langsungMembelanjakan biaya sebanyak 51% — 75% dari alokasi anggaran untuk mendukung kegiatan operasi tidak langsungMembelanjakan biaya sebanyak 26% — 50% dari alokasi anggaran untuk mendukung kegiatan operasi tidak langsungMembelanjakan biaya sebanyak 1% — 25% dari alokasi anggaran untuk mendukung kegiatan operasi tidak langsungTidak membelanjakan alokasi biaya untuk mendukung kegiatan operasi tidak langsung
Selama setahun terakhir digunakan untuk 4 — 5 posSelama setahun terakhir digunakan untuk 3 posSelama setahun terakhir digunakan untuk 2 posSelama setahun terakhir digunakan hanya untuk 1 posSelama setahun terakhir belum digunakan
127. Sekolah/Madrasah memungut biaya pendidikan.Seluruh siswa tidak dipungut biaya pendidikanSebanyak 1% — 25% siswa dipungut biaya pendidikanSebanyak 26% — 50% siswa dipungut biaya pendidikanSebanyak 51% — 75% siswa dipungut biaya pendidikanSebanyak 76% — 100% siswa dipungut biaya pendidikan
128. Siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang setiap awal tahun pelajaran.Tidak ada seorangpun siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaranSebanyak 1% — 25% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaranSebanyak 26% — 50% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaranSebanyak 51% — 75% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaranSebanyak 76% — 100% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran
129. Sekolah/Madrasah melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu.Melaksanakan subsidi silang untuk membantu 90% siswa kurang mampuMelaksanakan subsidi silang untuk membantu 80 — 89% siswa kurang mampuMelaksanakan subsidi silang untuk membantu 70 — 79% siswa kurang mampuMelaksanakan subsidi silang untuk membantu kurang dari 70% siswa kurang mampuTidak melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu
130. Sekolah/Madrasah melakukan pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah.Tidak melakukan pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasahMelakukan 1 jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasahMelakukan 2 jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasahMelakukan 3 jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasahMelakukan 4 jenis atau lebih pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah
Pengambilan keputusan dilakukan dengan melibatkan 4 unsur yang terkait atau lebih
126. Biaya operasi sekolah digunakan untuk: (1) kesejahteraan warga sekolah/madrasah, (2) pengembangan guru dan tenaga kependidikan, (3) sarana prasarana, (4) pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, dan (5) kegiatan ketatausahaan.
131. Pengambilan keputusan sekolah/madrasah untuk menarik atau tidak menarik dana dari masyarakat dilakukan dengan melibatkan unsur: (1) penyelenggara pendidikan/ yayasan, (2) kepala sekolah/madrasah, (3) komite sekolah/madrasah, (4) perwakilan guru, dan (5) perwakilan tenaga kependidikan.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan melibatkan 3 unsur yang terkaitPengambilan keputusan dilakukan dengan melibatkan 2 unsur yang terkaitPengambilan keputusan dilakukan dengan melibatkan hanya 1 unsur yang terkaitPengambilan keputusan dilakukan berdasarkan sekolah/madrasah lainnya
132. Pengelolaan dana dilakukan secara sistematis, transparan, efisien, danakuntabel.Dilakukan secara sistematis, transparan, efisien, dan akuntabelDilakukan secara sistematis, transparan, dan efisien, tetapi tidak akuntabelDilakukan secara sistematis dan transparan tetapi tidak efisien dan akuntabelDilakukan secara sistematis tetapi tidak transparan, efisien, dan akuntabelTidak sistematis, transparan, efisien, dan akuntabel
133. Sekolah/Madrasah memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M.Memiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 4 tahun terakhir secara berturut-turutMemiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 3 tahun terakhir secara berturut-turutMemiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 2 tahun terakhir secara berturut-turutMemiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 1 tahun terakhirTidak memiliki pedoman pengelolaan keuangan
134. Sekolah/Madrasah memiliki pembukuan biaya operasional.Memiliki pembukuan biaya operasi secara menyeluruh selama 3 tahun terakhir secara berturut-turutMemiliki pembukuan biaya operasi secara menyeluruh selama 2 tahun terakhir secara berturut-turutMemiliki pembukuan biaya operasi secara menyeluruh selama 1 tahun terakhirMemiliki pembukuan biaya operasi secara tidak menyeluruh selama 1 tahun terakhirTidak memiliki pembukuan biaya operasional
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 4 tahun terakhir
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 3 tahun terakhir
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 2 tahun terakhir
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 1 tahun terakhir
Tidak membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
135. Sekolah/Madrasah membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan.
KEMBALI
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
DE
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C
DE
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
VIII. STANDAR PENILAIAN
Sebanyak 76% — 100% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswaSebanyak 51% — 75% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswaSebanyak 26% — 50% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswaSebanyak 1% — 25% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswaTidak ada guru yang menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa
137. Teknik penilaian yang ada pada silabus telah sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dasar (KD).Sebanyak 96% — 100% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian KDSebanyak 91% — 95% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian KDSebanyak 86% — 90% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian KDSebanyak 81% — 85% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian KDKurang dari 81% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator pencapaian KD
138. Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.Sebanyak 86% — 100% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaianSebanyak 71% — 85% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaianSebanyak 56% — 70% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaianSebanyak 41% — 55% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaianKurang dari 41% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian
139. Guru menggunakan berbagai teknik penilaian.Sebanyak 86% — 100% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau lebih teknik penilaianSebanyak 71% — 85% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau lebih teknik penilaianSebanyak 56% — 70% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau lebih teknik penilaianSebanyak 41% — 55% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau lebih teknik penilaianKurang dari 41% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau lebih teknik penilaian
140. Guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.Sebanyak 86% — 100% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswaSebanyak 71% — 85% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswaSebanyak 56% — 70% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswaSebanyak 41% — 55% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswaKurang dari 41% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa
141. Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/ komentar yang mendidik.Sebanyak 86% — 100% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidikSebanyak 71% — 85% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidikSebanyak 56% — 70% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidikSebanyak 41% — 55% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidikKurang dari 41% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik
Guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.Sebanyak 86% — 100% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaranSebanyak 71% — 85% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaranSebanyak 56% — 70% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaranSebanyak 41% — 55% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaranKurang dari 41% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
136. Guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran kepada siswa pada semester yang berjalan.
Sebanyak 100% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasahSebanyak 95% — 99% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasahSebanyak 90% — 94% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasahSebanyak 85% — 89% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasahKurang dari 85% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasah
144. Guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester.
Sebanyak 86% — 100% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan AgamaSebanyak 71% — 85% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan AgamaSebanyak 56% — 70% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan AgamaSebanyak 41% — 55% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan AgamaKurang dari 41% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama
Sebanyak 86% — 100% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan KewarganegaraanSebanyak 71% — 85% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan KewarganegaraanSebanyak 56% — 70% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan KewarganegaraanSebanyak 41% — 55% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan KewarganegaraanKurang dari 41% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan
146. Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah, akhir semester, dan kenaikan kelas tanpa melalui rapatSekolah/Madrasah tidak mengkoordinasikan ulangan tengah dan akhir semester
147. Sekolah/Madrasah menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat.Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat yang dihadiri kepala sekolah, guru kelas, dan guru mata pelajaranMenentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat yang dihadiri kepala sekolah dan guru kelas tanpa guru mata pelajaranMenentukan kriteria kenaikan kelas melaui rapat yang dihadiri kepala sekolah dan sebagian guruKriteria kenaikan kelas ditentukan oleh kepala sekolah tanpa melalui rapatTidak ada kriteria kenaikan kelas secara jelas
Menentukan nilai akhir melalui rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah, guru mata pelajaran, dan guru kelasMenentukan nilai akhir melalui rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah dan guru kelas tanpa guru mata pelajaranMenentukan nilai akhir melalui rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah dan sebagian guruMenentukan nilai akhir oleh guru mata pelajaran tanpa melalui rapatDitetapkan oleh guru
149. Sekolah/Madrasah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian.Menentukan nilai akhir melalui rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah, guru mata pelajaran, dan guru kelasMenentukan nilai akhir melalui rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah dan guru mata pelajaranMenentukan nilai akhir melalui rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah dan sebagian guru
143. Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala sekolah/madrasah dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa.
145. Guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester.
Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, akhir semester, dan kenaikan kelas melalui rapat yang dihadiri oleh guru mata pelajaran, guru kelas, dan kepala sekolah
Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah, akhir semester, dan kenaikan kelas melalui rapat yang dihadiri oleh guru kelas, dan kepala sekolah
Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah, akhir semester, dan kenaikan kelas melalui rapat yang dihadiri oleh sebagian guru dan kepala sekolah
148. Sekolah/madrasah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Menentukan nilai akhir oleh guru mata pelajaran tanpa melalui rapatDitetapkan oleh guru
150. Sekolah/Madrasah melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk buku laporan pendidikan.
Tidak melaporkan hasil penilaian langsung kepada siswa
151. Sekolah/Madrasah melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kurang dari 20 hari setelah akhir semesterMelaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 21 — 40 hari setelah akhir semesterMelaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 41 — 60 hari setelah akhir semesterMelaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 61 — 80 hari setelah akhir semesterMelaporkan pencapaian hasil belajar siswa lebih dari 80 hari setelah akhir semester
152. Sekolah/Madrasah menentukan kelulusan siswa dari satuan pendidikan.Menentukan kelulusan melalui rapat yang dihadiri guru kelas, guru mata pelajaran, dan kepala sekolah/madrasahMenentukan kelulusan melalui rapat yang dihadiri guru kelas dan kepala sekolah/madrasah, tanpa guru mata pelajaranMenentukan kelulusan melalui rapat dihari oleh perwakilan guru dan kepala sekolah/madrasahMenentukan kelulusan tanpa melalui rapatTidak menentukan kelulusan dari satuan pendidikan
153. Sekolah/Madrasah menentukan nilai rata-rata sebagai kriteria kelulusan UASBN.Lebih besar dari 6,00Antara 5,01 — 6,00Antara 4,01 — 5,00Antara 3,01 — 4,00Lebih kecil dari 3,01
154. Sekolah/Madrasah menentukan nilai minimal mata pelajaran sebagai kriteria kelulusan UASBN.Lebih besar dari 5,00Antara 4,01 — 5,00Antara 3,01 — 4,00Antara 2,01 — 3,00Lebih kecil dari 2,01
Kurang dari 7 hari setelah pengumuman hasil ujianAntara 8 — 14 hari setelah pengumuman hasil ujianAntara 15 — 21 hari setelah pengumuman hasil ujianAntara 22 — 28 hari setelah pengumuman hasil ujianLebih dari 28 hari setelah pengumuman hasil ujian
156. Sekolah/Madrasah menyerahkan ijazah kepada setiap siswa yang telah lulus.Kurang dari 7 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/KandepagAntara 8 — 14 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag
Laporan hasil penilaian setiap akhir semester dengan penjelasan kepala sekolah/madrasah dan wali kelas kepada orang tua/wali siswa dan siswa yang bersangkutan
Laporan hasil penilaian setiap akhir semester dengan penjelasan kepala sekolah/madrasah dan wali kelas kepada orang tua/wali siswa tanpa siswa yang bersangkutan
Laporan hasil penilaian setiap akhir semester tanpa penjelasan umum kepala sekolah/madrasah tetapi langsung dari wali kelas kepada orang tua/wali siswa dan siswa yang bersangkutan
Laporan hasil penilaian setiap akhir semester tanpa penjelasan umum kepala sekolah/madrasah tetapi langsung dari wali kelas kepada orang tua/wali siswa tanpa siswa yang bersangkutan
155. Sekolah/Madrasah menerbitkan dan menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (SKHUASBN) setiap siswa yang mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).
Antara 15 — 21 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/KandepagAntara 22 — 28 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/KandepagLebih dari 28 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag
157. Sekolah/Madrasah menerima siswa baru dengan menggunakan berbagai pertimbangan.Penerimaan siswa baru hanya mempertimbangkan usiaPenerimaan siswa baru mempertimbangkan usia dan jarak tempat tinggalPenerimaan siswa baru mempertimbangkan usia dan tes masukPenerimaan siswa baru mempertimbangkan unsur usia, jarak tempat tinggal, dan sertifikat tamat TK/RAPenerimaan siswa baru tidak mempertimbangkan persyaratan apa pun
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN VISITASI
MI NEGERI BALUNG
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR ISI
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN VISITASI
MI NEGERI BALUNG
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
KEMBALI
HASIL VISITASIMI NEGERI BALUNG
NO KOMPONEN AKREDITASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Standar Isi 001 - 018 18 15 4 55
2 Standar Proses 019 - 029 11 15 4 32
3 Standar Kompetensi Lulusan 030 - 046 17 13 4 54
4 047 - 065 19 15 4 56
5 Standar Sarana dan Prasarana 066 - 090 25 11 4 77
6 Standar Pengelolaan 091 - 110 20 10 4 67
7 Standar Pembiayaan 111 - 135 25 10 4 78
8 Standar Penilaian Pendidikan 136 - 157 22 11 4 61
JUMLAH 157 100 32 480
1 KRITERIA STATUS AKREDITASI : TERAKREDITASI
2 PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI : A SANGAT BAIK
NOMOR BUTIR
JUMLAH BUTIR
BOBOT KOMPONEN
SKOR BUTIR MAKSIMUM
JUMLAH BOBOT BUTIR
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
HASIL VISITASIMI NEGERI BALUNG
8 9 10 11
220 220 15.00 100.00
128 128 15.00 100.00
216 216 13.00 100.00
224 224 15.00 100.00
308 308 11.00 100.00
268 268 10.00 100.00
312 312 10.00 100.00
244 244 11.00 100.00
1920 1920 100.00
100.00
SANGAT BAIK
JUMLAH SKOR TERTIMBANG MAKSIMUM
JUMLAH SKOR TERTIMBANG PEROLEHAN
NILAI KOMPONEN AKREDITASI
NILAI KOMPONEN AKREDITASI
SKALA RATUSAN
KEMBALI
GRAFIK HASIL VISITASI AKREDITASI
MI NEGERI BALUNG
1 KRITERIA STATUS AKREDITASI : TERAKREDITASI
2 PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI : A SANGAT BAIK
Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
GRAFIK HASIL VISITASI AKREDITASI
MI NEGERI BALUNG
100.00
SANGAT BAIK
Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
KEMBALI
LAPORAN HASIL VISITASI
TK DARMA WANITA
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN
PERKEMBANGANHASIL VISITASI
GRAFIK
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN
LAPORAN HASIL VISITASI
TK DARMA WANITA
STANDAR ISI, PROSES, PENILAIAN
STANDAR SARANA DAN PRASARANA,
PENGELOLAAN DAN PEMBIAYAAN
HASIL VISITASI
GRAFIK
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN
HASIL PENILAIAN STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
TK DARMA WANITA
NO BUTIR
1 2 3
1 A A 4 4
2 A A 4 4
3 A A 4 4
4 A A 4 4
5 A A 4 4
6 A A 4 4
7 A A 4 4
8 A A 4 4
9 A A 4 4
10 A A 4 4
11 A A 4 4
JUMLAH 44 44
RATA - RATA
JAWABAN USIA 4 - 5
JAWABAN USIA 5 - 6
SKOR BUTIR PEROLEHAN
SKOR BUTIR PEROLEHAN
HASIL PENILAIAN STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
TK DARMA WANITA
BOBOT BUTIR
4 4 5
4 16 16
3 12 12
3 12 12
4 16 16
4 16 16
3 12 12
3 12 12
3 12 12
3 12 12
2 8 8
3 12 12
35 140 140
RATA - RATA 140
SKOR TERTIMBANG PEROLEHAN
SKOR TERTIMBANG PEROLEHAN
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
TK DARMA WANITANO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN
1 2 3
12 A 4
13 A 4
14 A 4
15 A 4
16 A 4
17 A 4
18 A 4
19 A 4
20 A 4
21 A 4
22 A 4
23 A 4
24 A 4
25 A 4
26 A 4
27 A 4
28 A 4
29 A 4
30 A 4
31 A 4
32 A 4
33 A 4
34 A 4
35 A 4
36 A 4
37 A 4
38 A 4
39 A 4
40 A 4
41 A 4
42 A 4
43 A 4
44 A 4
45 A 4
46 A 4
47 A 4
48 A 4
49 A 4
50 A 4
51 A 4
52 A 4
53 A 4
54 A 4
55 A 4
56 A 4
57 A 4
JUMLAH 184
HASIL PENILAIAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
TK DARMA WANITABOBOT BUTIR SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
4 5
4 16
2 8
3 12
4 16
3 12
3 12
3 12
2 8
4 16
3 12
2 8
4 16
4 16
2 8
4 16
2 8
2 8
3 12
3 12
2 8
3 12
3 12
3 12
2 8
2 8
4 16
3 12
4 16
2 8
2 8
3 12
3 12
2 8
4 16
3 12
4 16
4 16
2 8
4 16
3 12
4 16
KEMBALI
3 12
3 12
2 8
2 8
1 4
134 536
HASIL PENILAIAN STANDAR ISI, PROSES, PENILAIAN
TK DARMA WANITANO BUTIR JAWABAN BOBOT BUTIR
1 2 4
58 A 4
59 A 3
60 A 3
61 A 2
62 A 2
63 A 2
64 A 3
65 A 2
66 A 4
67 A 2
68 A 3
69 A 3
70 A 3
71 A 2
72 A 3
73 A 3
74 A 4
75 A 2
76 A 2
77 A 3
78 A 3
79 A 2
80 A 4
81 A 3
82 A 2
83 A 3
84 A 2
85 A 3
86 A 2
87 A 2
88 A 2
JUMLAH 83
HASIL PENILAIAN STANDAR ISI, PROSES, PENILAIAN
TK DARMA WANITASKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
5
16
12
12
8
8
8
12
8
16
8
12
12
12
8
12
12
16
8
8
12
12
8
16
12
8
12
8
12
8
8
8
332
KEMBALI
TK DARMA WANITA
NO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR
1 2 3 4
89 A 4 4
90 A 4 3
91 A 4 4
92 A 4 4
93 A 4 3
94 A 4 1
95 A 4 4
96 A 4 3
97 A 4 2
98 A 4 4
99 A 4 3
100 A 4 3
101 A 4 3
102 A 4 3
103 A 4 1
104 A 4 4
105 A 4 3
JUMLAH 68 52
HASIL PENILAIAN STANDAR SARANA DAN
PRASARANA, PENGELOLAAN DAN PEMBIAYAAN
TK DARMA WANITA
SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
5
16
12
16
16
12
4
16
12
8
16
12
12
12
12
4
16
12
208
HASIL PENILAIAN STANDAR SARANA DAN
PRASARANA, PENGELOLAAN DAN PEMBIAYAANKEMBALI
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
BC
DE
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
I. STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
A. UMUR 4 — 5 TAHUN1. Peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agamaSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agamaSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agamaSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agamaKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama
2. Peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasar.Sebanyak 81% — 100 % peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasarSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasarSebanyak 41% — 60 % peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasarSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasarKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasar
3. Peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halus.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halusSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halusSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halusSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halusKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halus
4. Peserta didik TK/RA memiliki kesehatan fisik sesuai dengan pertumbuhan.
5. Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sains.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sainSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sainSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sainSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sainKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sain
6. Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan pola.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan polaSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan polaSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan polaSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan polaKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan pola
7. Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf
Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA memilikikesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA memilikikesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA memilikikesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaianantara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan hurufSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan hurufSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan hurufKurang dari 21% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf
8. Peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasaSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasaSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasaSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasaKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa
9. Peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa.Sebanyak 81% − 100% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasaSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasaSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasaSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasaKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa
10. Peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan.Sebanyak 81% − 100% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraanSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraanSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraanSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraanKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan
11. Peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkunganSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkunganSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkunganSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkunganKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan
B. USIA 5 — 6 TAHUN
1. Peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agamaSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agamaSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agamaSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agamaKurang dari 21% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama
2. Peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasar.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasarSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasarSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasarSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasarKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasar
3. Peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halus.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halusSebanyak 60% — 80% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halusSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halusSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halus
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halus
4. Peserta didik TK/RA memiliki kesehatan fisik sesuai dengan pertumbuhan.
5. Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sains.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mengenal konseppengetahuan umum dan sainsSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mengenal konsep pengetahuan umum dan sainsSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mengenal konsep pengetahuan umum dan sainsSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mengenal konsep pengetahuan umum dan sainsKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sains
6. Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan polaSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan polaSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan polaSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan polaKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola
7. Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan hurufSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan hurufSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan hurufSebanyak 21 % — 40% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan hurufKurang dari 21% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf 8. Peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasaSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasaSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasaSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasaKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa
9. Peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa.Sebanyak 81% − 100% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasaSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasaSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasaSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasaKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa
10. Peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan.Sebanyak 81% − 100% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraanSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraanSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraanSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan
Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan 11. Peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan.Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkunganSebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkunganSebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkunganSebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkunganKurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan
KEMBALI
A A
B
C
DE
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
BC
DE
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A
B
C
D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A B
C
DE
A A
B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C D
E
A A
BC
DE
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
BC
DE
A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
II. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
A. Guru TK/RA12. Guru TK/RA memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan akademik minimum sarjana (S1)/diploma empat (D-IV).
Memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1)/diploma empat (D-IV) nonkependidikanTidak memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1)/diploma empat (D-IV)
13. Guru TK/RA menguasai aspek-aspek karakteristik peserta didik.Menguasai 6 aspek karakteristik peserta didikMenguasai 5 aspek karakteristik peserta didikMenguasai 4 aspek karakteristik peserta didikMenguasai 3 aspek karakteristik peserta didikMenguasai 1—2 aspek karakteristik peserta didik 14. Guru TK/RA menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.Dalam 1 tahun terakhir terlibat lebih dari 4 kali kegiatan peningkatan kompetensi pedagogikDalam 1 tahun terakhir terlibat 4 kali kegiatan peningkatan kompetensi pedagogikDalam 1 tahun terakhir terlibat 3 kali kegiatan peningkatan kompetensi pedagogikDalam 1 tahun terakhir terlibat 2 kali kegiatan peningkatan kompetensi pedagogikDalam 1 tahun terakhir terlibat kurang dari 2 kali peningkatan kompetensi pedagogik
15. Guru mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan.
Mengembangkan kurikulum dalam bentuk Program Kegiatan Semester dan Rencana Kegiatan MingguanMengembangkan kurikulum dalam bentuk Program Kegiatan SemesterTidak mengembangkan kurikulum
16. Guru TK/RA menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.Selama 1 semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual sebanyak lebih dari 9 kaliSelama 1 semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual sebanyak 8 — 9 kaliSelama 1 semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual sebanyak 6 — 7 kaliSelama 1 semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual sebanyak 4 — 5 kaliSelama 1 semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual sebanyak kurang dari 4 kali
Selama 1 semester memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak lebih dari 9 kaliSelama 1 semester memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak 8 — 9 kaliSelama 1 semester memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak 6 — 7 kaliSelama 1 semester memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak 4 — 5 kaliSelama 1 semester, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak kurang dari 4 kali
Memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1)/diploma empat (D-IV) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi
Memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1)/diploma empat (D-IV) dalam bidang pendidikan anak usia dini ataupsikologi yang diperoleh dari program studi yang tidak terakreditasi
Memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1)/diploma empat (D-IV) kependidikan tetapi bukan dari bidang anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi
Mengembangkan kurikulum dalam bentuk Program Kegiatan Semester, Rencana Kegiatan Mingguan, dan Rencana Kegiatan Harian secara lengkap selama 1 tahun
Mengembangkan kurikulum dalam bentuk Program Kegiatan Semester, Rencana Kegiatan Mingguan, dan Rencana Kegiatan Harian secara lengkap selama 1 semester
17. Guru TK/RA memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan melalui bermain yang mendidik.
18. Guru TK/RA memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
Selama 1 semester melatih kreativitas anak didik sebanyak lebih dari 9 kaliSelama 1 semester melatih kreativitas anak didik sebanyak 8 — 9 kaliSelama 1 semester melatih kreativitas anak didik sebanyak 6 — 7 kaliSelama 1 semester melatih kreativitas anak didik sebanyak 4 — 5 kaliSelama 1 semester, melatih kreativitas anak didik sebanyak kurang dari 4 kali
19. Guru TK/RA berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.Mampu melakukan 4 ciri komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didikMampu melakukan 3 ciri komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didikMampu melakukan 2 ciri komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didikMampu melakukan 1 ciri komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didikTidak mampu melakukan komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
20. Guru TK/RA menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar.Menyelenggarakan lebih dari 4 jenis penilaianMenyelenggarakan 4 jenis penilaianMenyelenggarakan 3 jenis penilaianMenyelenggarakan 2 jenis penilaianMenyelenggarakan 1 jenis penilaian
21. Guru TK/RA memanfaatkan hasil penilaian untuk kepentingan pembelajaran.Dalam 1 semester melakukan lebih dari 3 kali tindak lanjutDalam 1 semester melakukan 3 kali tindak lanjutDalam 1 semester melakukan 2 kali tindak lanjutDalam 1 semester melakukan 1 kali tindak lanjutTidak memanfaatkan hasil penilaian
22. Guru TK/RA melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran melalui bermain.Dalam 1 semester melakukan lebih dari 3 kegiatan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaranDalam 1 semester melakukan 3 kegiatan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaranDalam 1 semester melakukan 2 kegiatan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaranDalam 1 semester melakukan 1 kegiatan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaranTidak melakukan kegiatan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
23. Guru TK/RA bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.Dalam 1 tahun terakhir tidak pernah terjadi pelanggaran peraturan TK/RADalam 1 tahun terakhir terjadi 1 kali pelanggaran peraturan TK/RADalam 1 tahun terakhir terjadi 2 kali pelanggaran peraturan TK/RADalam 1 tahun terakhir terjadi 3 kali pelanggaran peraturan TK/RADalam 1 tahun terakhir terjadi lebih dari 3 kali pelanggaran peraturan TK/RA
24. Guru TK/RA menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
Selama 4 tahun terakhir, seluruh hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria baikSelama 4 tahun terakhir, 1 dari 4 hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria kurang baik atau ada catatan untuk pendidikSelama 4 tahun terakhir, 2 dari 4 hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria kurang baik atau ada catatan untuk pendidikSelama 4 tahun terakhir, 3 dari 4 hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria kurang baik atau ada catatan untuk pendidikSelama 4 tahun terakhir, seluruh hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria kurang baik atau ada catatan untuk pendidik
25. Guru TK/RA menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.Menampilkan 5 unsur kematangan pribadiMenampilkan 4 unsur kematangan pribadi
Menampilkan 3 unsur kematangan pribadiMenampilkan 2 unsur kematangan pribadiMenampilkan 1 unsur kematangan pribadi
26. Guru TK/RA menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi pendidik, dan rasa percaya diri.
Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama 1 tahunMemiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama 1 semesterMemiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat 1 jenis laporan yang tidak lengkapMemiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat 2 jenis laporan yang tidak lengkapLaporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tidak lengkap
27. Guru TK/RA menjunjung tinggi kode etik profesi.Dalam 1 tahun terakhir tidak pernah terjadi pelanggaran kode etik profesiDalam 1 tahun terakhir terjadi 1 kali pelanggaran kode etik profesiDalam 1 tahun terakhir terjadi 2 kali pelanggaran kode etik profesiDalam 1 tahun terakhir terjadi 3 kali pelanggaran kode etik profesiDalam 1 tahun terakhir terjadi lebih dari 3 kali pelanggaran kode etik profesi
28. Guru TK/RA bersikap inklusif, bertindak objektif, dan tidak diskriminatif.Dalam 1 semester melakukan lebih dari 8 kali pembelajaran dengan pendekatan multikulturalDalam 1 semester melakukan 6 — 8 kali pembelajaran dengan pendekatan multikulturalDalam 1 semester melakukan 4 — 5 kali pembelajaran dengan pendekatan multikulturalDalam 1 semester melakukan 2 — 3 kali pembelajaran dengan pendekatan multikulturalDalam 1 semester melakukan kurang dari 2 kali pembelajaran dengan pendekatan multikultural
Adanya rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala TK/RA, serta guru dan komite TK/RAAdanya rapat dewan guru serta rapat antara guru dan kepala TK/RAAdanya rapat dewan guruTidak pernah diadakan rapat
30. Guru TK/RA beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikutilebih dari 8 kali dalam kegiatan lingkunganMampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 6 — 8 kali dalam kegiatan lingkunganMampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 4 — 5 kali dalam kegiatan lingkunganMampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 2 — 3 kali dalam kegiatan lingkunganTidak mampu menggunakan bahasa daerah
31. Guru TK/RA berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Dalam 1 tahun mengikuti lebih dari 8 kali kegiatan komunitas profesi sendiri dan profesi lainDalam 1 tahun mengikuti 6 — 8 kali atau lebih kegiatan komunitas profesi sendiri dan profesi lainDalam 1 tahun mengikuti 4 — 5 kali atau lebih kegiatan komunitas profesi sendiri dan profesi lainDalam 1 tahun mengikuti 2 — 3 kali atau lebih kegiatan komunitas profesi sendiri dan profesi lainDalam 1 tahun mengikuti kurang dari 2 kali kegiatan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
32. Guru TK/RA menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan sebagai bagian kompetensi profesional.Dalam 1 tahun mengikuti lebih dari 4 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional.Dalam 1 tahun mengikuti 4 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional
29. Guru TK/RA berkomunikasi secara efektif, empatik, santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
Adanya rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala TK/RA, guru dan komite TK/RA, serta pertemuan antara guru dan orangtua siswa
Dalam 1 tahun mengikuti 3 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesionalDalam 1 tahun mengikuti 2 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesionalDalam 1 tahun mengikuti 1 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional
33. Guru TK/RA menguasai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) bidang pengembangan.Menguasai 5 bidang pengembanganMenguasai 4 bidang pengembanganMenguasai 3 bidang pengembanganMenguasai 2 bidang pengembanganMenguasai 1 bidang pengembangan
34. Guru TK/RA mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.Selama 1 semester mengembangkan lebih dari 9 media pembelajaran hasil kreativitas guruSelama 1 semester mengembangkan 7 — 9 media pembelajaran hasil kreativitas guruSelama 1 semester mengembangkan 4 — 6 media pembelajaran hasil kreativitas guruSelama 1 semester mengembangkan 1 — 3 kali media pembelajaran hasil kreativitas guruTidak pernah mengembangkan media pembelajaran hasil kreativitas guru
35. Guru TK/RA mengembangkan kompetensi profesional secara berkelanjutan.Dalam 2 tahun terakhir melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak lebih dari 3 kaliDalam 2 tahun terakhir melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak 3 kaliDalam 2 tahun terakhir melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak 2 kaliDalam 2 tahun terakhir melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak 1 kaliDalam 2 tahun terakhir tidak pernah melakukan penelitian tindakan kelas
36. Guru TK/RA memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.Selama 1 semester memanfaatkan internet lebih dari 9 kali untuk berkomunikasi dan mengembangkan diriSelama 1 semester memanfaatkan internet 7 — 9 kali untuk berkomunikasi dan mengembangkan diriSelama 1 semester memanfaatkan internet 4 — 6 kali untuk berkomunikasi dan mengembangkan diriSelama 1 semester memanfaatkan internet 1 — 3 kali untuk berkomunikasi dan mengembangkan diriTidak pernah memanfaatkan internet untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
B. Guru Pendamping TK/RA
37. Guru pendamping TK/RA memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan.
Memiliki ijazah SMP/sederajat
38. Guru pendamping TK/RA bersikap dan berperilaku sesuai dengan kebutuhan psikologis anak.
Memiliki ijazah D-II PGTK atau lulus SMA/sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus TK/RA yang terakreditasi, atau memiliki ijazah SMA sederajat dan telah berpengalaman sebagai guru pendamping TK/RA minimal 5 tahun
Memiliki ijazah D-II PGTK atau lulus SMA/sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus TK/RA yang tidak terakreditasi, atau memiliki ijazah SMA sederajat dan telah berpengalaman sebagai guru pendamping TK/RA antara 3 — 4 tahun
Memiliki ijazah SMA/sederajat tetapi tidak memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus TK/RA dan berpengalaman sebagai guru pendamping TK/RA antara 1 — 2 tahun
Memiliki ijazah SMA/sederajat tidak berpengalaman sebagai guru TK/RA dan berpengalaman kurang dari 3 tahun sebagai guru pendamping TK/RA
Dalam buku supervisi rata-rata tidak terdapat catatan kekurangsesuaian perilaku guru pendamping dengan kebutuhan psikologis anak
Dalam buku supervisi rata-rata terdapat 1 catatan kekurangsesuaian perilaku guru pendamping dengan kebutuhan psikologis anak
Dalam buku supervisi rata-rata terdapat 2 catatan kekurangsesuaian perilaku guru pendamping dengan kebutuhan psikologis anak
39. Guru pendamping TK/RA bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma agama, budaya dan keyakinan anak.Semua guru pendamping bertindak sesuai dengan peraturan dan ketentuan TK/RA yang berlaku
Ada guru pendamping yang melanggar peraturan dan ketentuan TK/RA yang berlaku, namun hanya diberikan peringatan tertulis
Ada guru pendamping yang melanggar peraturan dan ketentuan TK/RA yang berlaku, namun tidak diberikan sanksi apa pun
40. Guru pendamping TK/RA menampilkan diri sebagai pribadi yang berbudi pekerti luhur (jujur dan bertanggung jawab).Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama 1 tahunMemiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama 1 semesterMemiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat 1 jenis laporan yang tidak lengkapMemiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat 2 jenis laporan yang tidak lengkapLaporan harian, mingguan, bulanan, dan semester, tetapi semuanya tidak lengkap
41. Guru pendamping TK/RA menguasai tahapan perkembangan anak sebagai bagian kompetensi profesional.Dalam 1 tahun mengikuti lebih dari 4 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesionalDalam 1 tahun mengikuti 4 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesionalDalam 1 tahun mengikuti 3 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesionalDalam 1 tahun mengikuti 2 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesionalDalam 1 tahun mengikuti 1 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional
42. Guru pendamping TK/RA menguasai pertumbuhan dan perkembangan anak.
43. Guru pendamping TK/RA memahami pemberian rangsangan, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan.Dalam 1 minggu memberikan 6 kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek perkembanganDalam 1 minggu memberikan 5 kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek perkembanganDalam 1 minggu memberikan 4 kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek perkembanganDalam 1 minggu memberikan 3 kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek perkembanganDalam 1 minggu memberikan kurang dari 3 kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan
44. Guru pendamping TK/RA membangun kerjasama dengan orang tua dalam pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak.
Selama 1 semester melakukan lebih dari 9 kali kerjasama dengan orang tuaSelama 1 semester melakukan 8 — 9 kali kerjasama dengan orang tuaSelama 1 semester melakukan 6 — 7 kali kerjasama dengan orang tua
Dalam buku supervisi rata-rata terdapat 3 catatan kekurangsesuaian perilaku guru pendamping dengan kebutuhan psikologis anak
Dalam buku supervisi rata-rata terdapat lebih dari 3 catatan kekurangsesuaian perilaku guru pendamping dengan kebutuhan psikologis anak
Ada guru pendamping yang melanggar peraturan dan ketentuan TK/RA yang berlaku dan telah dikenai sanksi yang sepadan seperti dibebastugaskan dari mengajar atau dikeluarkan
Ada guru pendamping yang melanggar peraturan dan ketentuan TK/RA yang berlaku, namun diberi kesempatan memperbaiki diri dan dilakukan pembinaan
Selama 1 semester melakukan lebih dari 9 kali kegiatan pemantauan terhadap perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi, dan moral agama
Selama 1 semester melakukan 8 — 9 kali kegiatan pemantauan terhadap perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosialemosi, dan moral agama
Selama 1 semester melakukan 6 — 7 kali kegiatan pemantauan terhadap perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosialemosi, dan moral agama
Selama 1 semester melakukan 4 — 5 kali kegiatan pemantauan terhadap perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosialemosi, dan moral agama
Selama 1 semester melakukan kurang dari 4 kali kegiatan pemantauan terhadap perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi, dan moral agama
Selama 1 semester melakukan 4 — 5 kali kerjasama dengan orang tuaSelama 1 semester melakukan kurang dari 4 kali kerjasama dengan orang tua
45. Guru pendamping TK/RA menyusun program kegiatan.
Memiliki Program Kegiatan Semester dan Rencana Kegiatan MingguanMemiliki Program Kegiatan SemesterTidak memiliki progam kegiatan
46. Guru pendamping TK/RA melaksanakan proses pengasuhan dan pendidikan.Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama 1 tahunMemiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama 1 semesterMemiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat 1 jenis laporan yang tidak lengkapMemiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat 2 jenis laporan yang tidak lengkapLaporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tidak lengkap
47. Guru pendamping TK/RA melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil pengasuhan dan pendidikan.Melaksanakan 5 jenis kegiatan penilaianMelaksanakan 4 jenis kegiatan penilaianMelaksanakan 3 jenis kegiatan penilaianMelaksanakan 2 jenis kegiatan penilaianMelaksanakan 1 jenis kegiatan penilaian
48. Guru pendamping TK/RA mampu beradaptasi dengan lingkungan TK/RA dan masyarakat.Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti lebih dari 8 kali dalam kegiatan lingkunganMampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 6 —8 kali dalam kegiatan lingkunganMampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 4 — 5 kali dalam kegiatan lingkunganMampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 2 — 3 kali dalam kegiatan lingkunganTidak mampu menggunakan bahasa daerah setempat
49. Guru pendamping TK/RA mengkomunikasikan program pembelajaran kepada orangtua peserta didik.Dalam 1 semester rata-rata sebanyak lebih dari 4 kaliDalam 1 semester rata-rata sebanyak 4 kaliDalam 1 semester rata-rata sebanyak 3 kaliDalam 1 semester rata-rata sebanyak 2 kaliDalam 1 semester rata-rata sebanyak 1 kali
C. Kepala TK/RA
Memiliki ijazah Diploma II PGTK/RA dan memenuhi 4 — 5 kualifikasi lainnyaMemiliki ijazah Diploma II PGTK/RA dan memenuhi 2 — 3 kualifikasi lainnyaMemiliki ijazah di bawah Diploma II PGTK/RA
51. Kepala TK/RA memiliki kompetensi kepribadian.Dalam 1 tahun terakhir melakukan lebih dari 4 kali kegiatan pengembangan diri sebagai kepala TK/RA
Memiliki Program Kegiatan Semester, Rencana Kegiatan Mingguan, dan Rencana Kegiatan Harian secara lengkap selama 1 tahun
Memiliki Program Kegiatan Semester, Rencana Kegiatan Mingguan, dan Rencana Kegiatan Harian secara lengkap selama 1 semester
50. Kepala TK/RA memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) dan memenuhi 5 kualifikasi lainnya.
Memiliki ijazah sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) bidang TK/RA atau Psikologi dari Prodi terakreditasi dan memenuhi 4 — 5 kualifikasi lainnya
Memiliki ijazah sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) bidang TK/RA atau Psikologi dari Prodi yang belum terakreditasi dan memenuhi 2 — 3 kualifikasi lainnya
Dalam 1 tahun terakhir melakukan 4 kali kegiatan pengembangan diri sebagai kepala TK/RADalam 1 tahun terakhir melakukan 3 kali kegiatan pengembangan diri sebagai kepala TK/RADalam 1 tahun terakhir melakukan 2 kali kegiatan pengembangan diri sebagai kepala TK/RADalam 1 tahun terakhir melakukan kurang dari 2 kali kegiatan pengembangan diri sebagai kepala TK/RA
52. Kepala TK/RA memiliki kompetensi manajerial.Menyelenggarakan 7 — 8 kegiatan pengembangan lembagaMenyelenggarakan 5 — 6 kegiatan pengembangan lembagaMenyelenggarakan 3 — 4 kegiatan pengembangan lembagaMenyelenggarakan 1 — 2 kegiatan pengembangan lembagaTidak menyelenggarakan kegiatan pengembangan lembaga
53. Kepala TK/RA memiliki kompetensi kewirausahaan.Mengelola lebih dari 4 kali/jenis kegiatan produksi/jasa TK/RA sebagai sumber belajar peserta didikMengelola 4 kali/jenis kegiatan produksi/jasa TK/RA sebagai sumber belajar peserta didikMengelola 3 kali/jenis kegiatan produksi/jasa TK/RA sebagai sumber belajar peserta didikMengelola 1 — 2 kali/jenis kegiatan produksi/jasa TK/RA sebagai sumber belajar peserta didikTidak memiliki kompetensi kewirausahaan
54. Kepala TK/RA melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi.Dalam 1 tahun terakhir melakukan lebih dari 4 kali kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasiDalam 1 tahun terakhir melakukan 4 kali kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasiDalam 1 tahun terakhir melakukan 3 kali kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasiDalam 1 tahun terakhir melakukan 2 kali kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasiDalam 1 tahun terakhir melakukan kurang dari 2 kali kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi
55. Kepala TK/RA mempunyai kompetensi sosial.Dalam 1 tahun terakhir melakukan lebih dari 4 kali kegiatan sosialDalam 1 tahun terakhir melakukan 4 kali kegiatan sosialDalam 1 tahun terakhir melakukan 3 kali kegiatan sosialDalam 1 tahun terakhir melakukan 2 kali kegiatan sosialDalam 1 tahun terakhir melakukan kurang dari 2 kali kegiatan sosial
D. Tenaga administrasi
Memiliki kualifikasi akademik SMA atau sederajat dan memiliki kemampuan pembukuan dan kesekretariatanMemiliki kualifikasi akademik SMA atau sederajat dan memiliki kemampuan aplikasi komputerMemiliki kualifikasi akademik SMA atau sederajat tetapi tidak memiliki keterampilan lain yang sesuaiMemiliki kualifikasi akademik di bawah SMA atau sederajat
57. Tenaga administrasi melaksanakan tugas pokok sesuai dengan kualifikasinya.Melaksanakan lebih dari 4 tugas pokokMelaksanakan 4 tugas pokokMelaksanakan 3 tugas pokokMelaksanakan 2 tugas pokokMelaksanakan 1 tugas pokok
56. Tenaga administrasi minimum memiliki kualifikasi akademik SMA atau yang sederajat dan memiliki keterampilan lain yang sesuai.
Memiliki kualifikasi akademik SMA atau sederajat, memiliki kemampuan aplikasi komputer, dan memiliki kemampuan pembukuan dan kesekretariatan
KEMBALI
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A
B
C
D
E
A A B
C D
E
A A
BC
DE
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
III. STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN
A. STANDAR ISI
59. TK/RA menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 5 lingkup pengembangan.Menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 5 lingkup pengembanganMenjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 4 lingkup pengembanganMenjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 3 lingkup pengembanganMenjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 2 lingkup pengembanganMenjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 1 lingkup pengembangan
60. TK/RA menyusun Struktur Program Kegiatan secara terpadu dengan pendekatan tematik.Sebanyak 81% — 100% Struktur Program Kegiatan disusun secara terpadu dengan pendekatan tematikSebanyak 61% — 80% Struktur Program Kegiatan disusun secara terpadu dengan pendekatan tematikSebanyak 41% — 60% Struktur Program Kegiatan disusun secara terpadu dengan pendekatan tematikSebanyak 21% — 40% Struktur Program Kegiatan disusun secara terpadu dengan pendekatan tematikKurang dari 21% Struktur Program Kegiatan yang disusun secara terpadu dengan pendekatan tematik
61. Alokasi waktu belajar kelompok usia 4 — 6 tahun di TK/RA diselenggarakan sesuai dengan ketentuan BSNP.Diselenggarakan 900 menit atau lebih permingguDiselenggarakan antara 850—899 menit permingguDiselenggarakan antara 840—849 menit permingguDiselenggarakan antara 830—839 menit permingguDiselenggarakan kurang dari 830 menit perminggu
62. TK/RA memiliki rombongan belajar dengan jumlah peserta didik sesuai ketentuan.Rasio guru dengan peserta didik 1 : 20 atau lebih kecilRasio guru dengan peserta didik 1 : 21— 22Rasio guru dengan peserta didik 1 : 23—14Rasio guru dengan peserta didik 1 : 25—26Rasio guru dengan peserta didik 1 : 27 atau lebih besar
63. TK/RA memiliki kalender pendidikan untuk pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun.Memuat 5 macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama 1 tahun pelajaranMemuat 4 macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama 1 tahun pelajaranMemuat 3 macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama 1 tahun pelajaranMemuat 2 macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama 1 tahun pelajaranMemuat 1 macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama 1 tahun pelajaran
B. Standar Proses
58. Struktur program kegiatan di TK/RA mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan.
Sebanyak 81% — 100% Struktur Program Kegiatan mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan
Sebanyak 61% — 80% Struktur Program Kegiatan mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan
Sebanyak 41% — 60% Struktur Program Kegiatan mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan
Sebanyak 21% — 40% Struktur Program Kegiatan mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan
Kurang dari 21% Struktur Program Kegiatan disusun mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan
64. TK/RA mengembangkan rencana pembelajaran.Rata-rata setiap bulan terdapat lebih dari 20 Rencana Kegiatan Harian (RKH)Rata-rata setiap bulan terdapat 16 — 20 Rencana Kegiatan Harian (RKH)Rata-rata setiap bulan terdapat 11—15 Rencana Kegiatan Harian (RKH)Rata-rata setiap bulan terdapat 6 —10 Rencana Kegiatan Harian (RKH)Rata-rata setiap bulan terdapat kurang dari 6 Rencana Kegiatan Harian (RKH)
65. TK/RA menerapkan 5 prinsip pembelajaran.Menerapkan 5 prinsip pembelajaranMenerapkan 4 prinsip pembelajaranMenerapkan 3 prinsip pembelajaranMenerapkan 2 prinsip pembelajaranMenerapkan 1 prinsip pembelajaran
66. TK/RA mengorganisasikan perencanaan pembelajaran.Mengorganisasikan 5 aspek perencanaan pembelajaranMengorganisasikan 4 aspek perencanaan pembelajaranMengorganisasikan 3 aspek perencanaan pembelajaranMengorganisasikan 2 aspek perencanaan pembelajaranMengorganisasikan 1 aspek perencanaan pembelajaran
67. Penataan lingkungan bermain mampu menciptakan suasana: (1) aman, (2) nyaman, (3) bersih, (4) sehat, dan (5) menarik.
Mampu menciptakan 5 suasana bermainMampu menciptakan 4 suasana bermainMampu menciptakan 3 suasana bermainMampu menciptakan 2 suasana bermainMampu menciptakan 1 suasana bermain
Kurang dari 21% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan
69. Alat Permainan Edukatif (APE) dirancang dengan memanfaatkan lingkungan.Sebanyak 81% — 100% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkunganSebanyak 61% — 80% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkunganSebanyak 41% — 60% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkunganSebanyak 21% — 40% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkunganKurang dari 21% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkungan
70. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam dan di luar ruangan.
68. Alat Permainan Edukatif (APE) memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan.
Sebanyak 81% — 100% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan
Sebanyak 61% — 80% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan
Sebanyak 41% — 60% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan
Sebanyak 21% — 40% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan
Dalam 1 bulan terakhir sebanyak 16 atau lebih Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran
71. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan.Memiliki lebih dari 4 ciri pembelajaran yang menyenangkanMemiliki 4 ciri pembelajaran yang menyenangkanMemiliki 3 ciri pembelajaran yang menyenangkanMemiliki 2 ciri pembelajaran yang menyenangkanHanya memiliki 1 ciri pembelajaran yang menyenangkan
72. TK/RA mengorganisasikan pengelolaan kegiatan pembelajaran.Melaksanakan sebanyak lebih dari 3 bentuk kegiatan pengorganisasianMelaksanakan sebanyak 3 bentuk kegiatan pengorganisasianMelaksanakan sebanyak 2 bentuk kegiatan pengorganisasianMelaksanakan sebanyak 1 bentuk kegiatan pengorganisasianTidak melaksanakan kegiatan pengorganisasian
73. Dalam pelaksanaan program, TK/RA melibatkan orangtua/keluarga peserta didikDalam 1 tahun terakhir sebanyak lebih dari 3 kali pelaksanaan program melibatkan orang tua/keluarga peserta didikDalam 1 tahun terakhir sebanyak 3 kali pelaksanaan program melibatkan orang tua/keluarga peserta didikDalam 1 tahun terakhir sebanyak 2 kali pelaksanaan program melibatkan orang tua/keluarga peserta didikDalam 1 tahun terakhir sebanyak 1 kali pelaksanaan program melibatkan orang tua/keluarga peserta didikDalam 1 tahun terakhir pelaksanaan program tidak pernah melibatkan orang tua/keluarga peserta didik
C. Standar Penilaian
74. TK/RA melaksanakan teknik-teknik penilaian.Melaksanakan lebih dari 4 teknik penilaianMelaksanakan 4 teknik penilaianMelaksanakan 3 teknik penilaianMelaksanakan 2 teknik penilaianMelaksanakan 1 teknik penilaian
75. TK/RA melaksanakan penilaian yang mencakup seluruh tingkat pencapaian perkembangan peserta didik.Melaksanakan lebih dari 4 lingkup penilaianMelaksanakan 4 lingkup penilaianMelaksanakan 3 lingkup penilaianMelaksanakan 2 lingkup penilaianMelaksanakan 1 lingkup penilaian
76. TK/RA melakukan penilaian mencakup data tentang status kesehatan, pengasuhan, dan pendidikan.Memiliki data penilaian peserta didik secara lengkap selama 4 atau lebih semester terakhirMemiliki data penilaian peserta didik secara lengkap selama 3 semester terakhirMemiliki data penilaian peserta didik secara lengkap selama 2 semester terakhirMemiliki data penilaian peserta didik secara lengkap selama 1 semester terakhirTidak memiliki data penilaian
77. TK/RA melaksanakan proses penilaian secara berkala, intensif, bermakna, menyeluruh, dan berkelanjutan.
Dalam 1 bulan terakhir sebanyak 13 — 15 Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat guru memilih tempat kegiatan yangsesuai dengan tema pembelajaran
Dalam 1 bulan terakhir sebanyak 11 — 12 Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran
Dalam 1 bulan terakhir sebanyak 8 — 10 Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran
Dalam 1 bulan terakhir sebanyak kurang dari 8 Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran
Melaksanakan proses penilaian secara harian, mingguan, bulanan, tengah semester, dan semesterMelaksanakan proses penilaian secara mingguan, bulanan, tengah semester, dan akhir semesterMelaksanakan proses penilaian secara mingguan, bulanan, dan akhir semesterMelaksanakan proses penilaian secara bulanan dan akhir semesterMelaksanakan proses penilaian pada akhir semester saja
78. TK/RA melaksanakan pengamatan pada saat anak beraktivitas selama di TK/RA.Sebanyak 81% — 100% anak diamati saat beraktivitas selama di TK/RASebanyak 61% — 80% anak diamati saat beraktivitas selama di TK/RASebanyak 41% — 60% anak diamati saat beraktivitas selama di TK/RASebanyak 21% — 40% anak diamati saat beraktivitas selama di TK/RAKurang dari 21% anak yang diamati saat beraktivitas selama di TK/RA
79. TK/RA secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan anak termasuk kebutuhan khusus.Secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan dari 4 dokumenSecara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan dari 3 dokumenSecara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan dari 2 dokumenSecara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan dari 1 dokumenTidak pernah mengkaji ulang catatan perkembangan
80. TK/RA melakukan komunikasi dengan orangtua.Dalam 1 semester melakukan lebih dari 4 kali komunikasi dengan orangtuaDalam 1 semester melakukan 4 kali komunikasi dengan orangtuaDalam 1 semester melakukan 3 kali komunikasi dengan orangtuaDalam 1 semester melakukan 2 kali komunikasi dengan orangtuaDalam 1 semester melakukan 1 kali komunikasi dengan orangtua
81. TK/RA memonitor semua aspek tingkat pencapaian perkembangan anak.Memonitor 5 aspek tingkat pencapaian perkembangan anakMemonitor 4 aspek tingkat pencapaian perkembangan anakMemonitor 3 aspek tingkat pencapaian perkembangan anakMemonitor 2 aspek tingkat pencapaian perkembangan anakMemonitor 1 aspek tingkat pencapaian perkembangan anak
82. TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia.
TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia setiap semester
83. TK/RA mengelola hasil penilaian dan melaporkan kepada orang tua/keluarga peserta didik.Dalam 1 semester melaporkan lebih dari 4 kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga peserta didikDalam 1 semester melaporkan 4 kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga peserta didikDalam 1 semester melaporkan 3 kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga peserta didikDalam 1 semester melaporkan 2 kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga peserta didikDalam 1 semester melaporkan 1 kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga peserta didik
84. TK/RA menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kompetensi diri (guru dan guru pendamping).Sebanyak 81% — 100% hasil penilaian digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru dan guru pendamping
TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia setiap hari, mingguan, bulanan, tengah semester, dan semester.
TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia setiap mingguan, bulanan, tengah semester, dan semester
TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia setiap bulanan, tengah semester, dan semester
TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia setiap tengah semester dan semester
Sebanyak 61% — 80% hasil penilaian digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru dan guru pendampingSebanyak 41% — 60% hasil penilaian digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru dan guru pendampingSebanyak 21% — 40% hasil penilaian digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru dan guru pendampingKurang dari 21% hasil penilaian yang digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru dan guru pendamping
85. Guru TK/RA menggunakan hasil penilaian untuk memperbaiki program.Menggunakan hasil penilaian untuk lebih dari 4 jenis perbaikanMenggunakan hasil penilaian untuk 4 jenis perbaikanMenggunakan hasil penilaian untuk 3 jenis perbaikanMenggunakan hasil penilaian untuk 2 jenis perbaikanMenggunakan hasil penilaian untuk 1 jenis perbaikan
Dalam 1 semester mengadakan lebih dari 4 kali pertemuanDalam 1 semester mengadakan 4 kali pertemuanDalam 1 semester mengadakan 3 kali pertemuanDalam 1 semester mengadakan 2 kali pertemuanDalam 1 semester mengadakan 1 kali pertemuan
87. TK/RA merujuk anak yang memiliki keterlambatan perkembangan pada ahlinya melalui orang tua.Sebanyak 81% — 100% anak yang memiliki keterlambatan perkembangan dikonsultasikan pada ahlinyaSebanyak 61% — 80% anak yang memiliki keterlambatan perkembangan dikonsultasikan pada ahlinyaSebanyak 41% — 60% anak yang memiliki keterlambatan perkembangan dikonsultasikan pada ahlinyaSebanyak 21% — 40% anak yang memiliki keterlambatan perkembangan dikonsultasikan pada ahlinyaKurang dari 21% anak yang memiliki keterlambatan perkembangan dikonsultasikan pada ahlinya
88. TK/RA melakukan tindak lanjut untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam program pelayanan.Sebanyak 81% — 100% anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat layananSebanyak 61% — 80% anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat layananSebanyak 41% — 60% anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat layananSebanyak 21% — 40% anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat layananKurang dari 21% anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat layanan
86. TK/RA mengadakan pertemuan dengan orangtua/keluarga anak untuk mendiskusikan dan melakukan tindak lanjut kemajuan perkembangan anak.
KEMBALI
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
IV. STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN
A. Standar Sarana dan Prasarana89. Tersedia Alat Permainan Edukatif (APE) yang memenuhi 3 (tiga) prinsip.Memenuhi 3 prinsip APEMemenuhi 2 prinsip APEMemenuhi 1 prinsip APETidak memenuhi prinsip APETidak memiliki APE
90. TK/RA memiliki luas lahan sesuai dengan standar.Memiliki lahan seluas 300m2 atau lebihMemiliki lahan seluas 250—299m2Memiliki lahan seluas 200—249m2Memiliki lahan seluas 150—199m2Memiliki lahan seluas kurang dari 150m2
91. TK/RA memiliki sejumlah ruang sesuai dengan kebutuhan kegiatan anak.Memiliki 5 atau lebih jenis ruanganMemiliki 4 jenis ruanganMemiliki 3 jenis ruanganMemiliki 2 jenis ruanganMemiliki 1 jenis ruangan
92. TK/RA memiliki alat permainan edukatif buatan guru, buatan anak, dan buatan pabrik.Memiliki alat permainan edukatif buatan guru, buatan anak, dan buatan pabrikMemiliki alat permainan edukatif buatan guru dan buatan anakMemiliki alat permainan edukatif buatan anak dan buatan pabrikemiliki alat permainan edukatif buatan pabrik sajaTidak memiliki alat permainan edukatif
93. TK/RA memiliki fasilitas permainan baik di dalam dan di luar ruangan yang dapat mengembangkan berbagai konsep.Memiliki 81% — 100% fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan dapat mengembangkan berbagai konsepMemiliki 61% — 80% fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan dapat mengembangkan berbagai konsepMemiliki 41% — 60% fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan dapat mengembangkan berbagai konsepMemiliki 21% — 40% fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan dapat mengembangkan berbagai konsepMemiliki kurang dari 21% fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan dapat mengembangkan berbagai konsep
94. TK/RA memiliki peralatan pendukung untuk menunjang keaksaraan.Memiliki lebih dari 4 jenis peralatan pendukungMemiliki 4 jenis peralatan pendukungMemiliki 3 jenis peralatan pendukungMemiliki 2 jenis peralatan pendukungMemiliki 1 jenis peralatan pendukung
B. Standar Pengelolaan
95. TK/RA memiliki visi-misi lembaga.Memiliki visi-misi, mudah dipahami, dan disosialisasikan secara luasMemiliki visi-misi, mudah dipahami, dan telah disosialisasikan secara terbatasMemiliki visi-misi, mudah dipahami, tetapi belum disosialisasikanMemiliki visi-misi, tetapi sulit dipahami, dan tidak disosialisasikan
Tidak memiliki visi-misi yang jelas
96. TK/RA telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga.Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan sering disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan pernah disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan tujuan, tetapi sulit dipahami dan tidak disosialisasikanTidak merumuskan dan menetapkan tujuan
97. Penyusunan visi, misi, dan tujuan TK/RA dilakukan oleh kepala TK/RA dengan melibatkan unsur-unsur terkait yang relevan.
Melibatkan lebih dari 3 unsurMelibatkan 3 unsurMelibatkan 2 unsurMelibatkan 1 unsurTidak melibatkan unsur lain
98. TK/RA mengadministrasikan kegiatan.Mengadministrasikan lebih dari 3 jenis kegiatanMengadministrasikan 3 jenis kegiatanMengadministrasikan 2 jenis kegiatanMengadministrasikan 1 jenis kegiatanTidak mengadministrasikan kegiatan
99. TK/RA mengelola sumber belajar/media pembelajaran.Melakukan lebih dari 4 kegiatan pengelolaan sumber belajarMelakukan 4 kegiatan pengelolaan sumber belajarMelakukan 3 kegiatan pengelolaan sumber belajarMelakukan 2 kegiatan pengelolaan sumber belajarMelakukan 1 kegiatan pengelolaan sumber belajar
100. TK/RA melaksanakan pengawasan dan evaluasi programSebanyak 81% — 100% program dilakukan pengawasan dan evaluasiSebanyak 61% — 80% program dilakukan pengawasan dan evaluasiSebanyak 41% — 60% program dilakukan pengawasan dan evaluasiSebanyak 21% — 40% program dilakukan pengawasan dan evaluasiKurang dari 21% program dilakukan pengawasan dan evaluasi
C. Standar Pembiayaan
101. TK/RA memiliki biaya investasi.Membelanjakan 81% — 100% dari alokasi anggaran untuk investasiMembelanjakan 61% — 80% dari alokasi anggaran untuk investasiMembelanjakan 41% — 60% dari alokasi anggaran untuk investasiMembelanjakan 21% — 40% dari alokasi anggaran untuk investasiMembelanjakan 1% — 20% dari alokasi anggaran untuk investasi
102. TK/RA memiliki biaya operasionalMembelanjakan 81% — 100% dari alokasi anggaran untuk operasionalMembelanjakan 61% — 80% dari alokasi anggaran untuk operasionalMembelanjakan 41% — 60% dari alokasi anggaran untuk operasionalMembelanjakan 21% — 40% dari alokasi anggaran untuk operasionalMembelanjakan 1% — 20% dari alokasi anggaran untuk operasional
103. TK/RA memungut biaya personalMemungut 1 jenis biaya personalMemungut 2 jenis biaya personalMemungut 3 jenis biaya personalMemungut 4 jenis biaya personalMemungut lebih dari 4 jenis biaya personal
Mencukupi untuk membiayai lebih dari 3 aspekMencukupi untuk membiayai 3 aspekMencukupi untuk membiayai 2 aspekMencukupi untuk membiayai 1 aspekTidak mencukupi untuk membiyai 1 aspek.
105. TK/RA melaksanakan pengawasan dan pertanggungjawaban sesuai mekanisme dan aturan yang dimiliki lembaga.Melaksanakan mekanisme pengawasan dan pertanggungjawaban sesuai dengan peraturanMelaksanakan mekanisme pengawasan dan pertanggungjawaban, tetapi tidak sepenuhnya sesuai dengan peraturanMelaksanakan mekanisme pengawasan dan pertanggungjawaban tetapi dengan melaksanakan penyesuaian peraturanMelaksanakan sebagian mekanisme pengawasan, tetapi tidak menyusun pertanggungjawabanTidak melaksanakan mekanisme pengawasan dan tidak membuat pertanggungjawaban sesuai peraturan
104. Sumber dana digali pengelola melalui berbagai cara yang tidak bertentangan dengan aturan dan mencukupi untuk berbagai kegiatan.
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN VISITASI
TK DARMA WANITA
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN
PERKEMBANGAN
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN VISITASI
TK DARMA WANITA
STANDAR ISI, PROSES, PENILAIAN
STANDAR SARANA DAN PRASARANA,
PENGELOLAAN DAN PEMBIAYAANKEMBALI
HASIL VISITASI
TK DARMA WANITA
NO KOMPONEN AKREDITASI
1 2 3 4 5 6
1 001 - 011 11 10 4
2 012 - 057 46 30 4
3 Standar Isi, Proses, Penilaian 058 - 088 31 30 4
4 089 - 105 17 30 4
JUMLAH 105 100 16
1 KRITERIA STATUS AKREDITASI : TERAKREDITASI
2 PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI : A
NOMOR BUTIR
JUMLAH BUTIR
BOBOT KOMPONEN
SKOR BUTIR MAKSIMUM
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, dan Pembiayaan
HASIL VISITASI
TK DARMA WANITA
7 8 9 10 11
35 140 140 10.00 100.00
134 536 536 30.00 100.00
83 332 332 30.00 100.00
52 208 208 30.00 100.00
304 1216 1216 100.00
TERAKREDITASI 100.00
SANGAT BAIK
JUMLAH BOBOT BUTIR
JUMLAH SKOR TERTIMBANG MAKSIMUM
JUMLAH SKOR TERTIMBANG PEROLEHAN
NILAI KOMPONEN AKREDITASI
NILAI KOMPONEN AKREDITASI
SKALA RATUSAN
KEMBALI
GRAFIK HASIL VISITASI AKREDITASI
TK DARMA WANITA
1 KRITERIA STATUS AKREDITASI : TERAKREDITASI
2 PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI : A SANGAT BAIK
Standar Tingkat Pencapaian Perkem-bangan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Isi, Proses, Penilaian Standar Sarana dan Prasarana, Pengelo-laan, dan Pembiayaan
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
GRAFIK HASIL VISITASI AKREDITASI
TK DARMA WANITA
100.00
SANGAT BAIK
Standar Tingkat Pencapaian Perkem-bangan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Isi, Proses, Penilaian Standar Sarana dan Prasarana, Pengelo-laan, dan Pembiayaan
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
KEMBALI
LAPORAN HASIL VISITASI MA NEGERI JEMBER
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR ISI
HASIL VISITASI
GRAFIK
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN
LAPORAN HASIL VISITASI MA NEGERI JEMBER
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
HASIL VISITASI
GRAFIK
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN
HASIL PENILAIAN STANDARD ISI
MA NEGERI JEMBERNO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN
1 2 3
1 B 3
2 D 1
3 E 0
4 E 0
5 E 0
6 E 0
7 E 0
8 E 0
9 E 0
10 E 0
11 E 0
12 E 0
13 C 2
14 A 4
15 E 0
JUMLAH 10
KEMBALI
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD PROSES
MA NEGERI JEMBERNO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN
1 2 3
16 A 4
17 A 4
18 A 4
19 A 4
20 A 4
21 A 4
22 A 4
23 A 4
24 A 4
25 A 4
JUMLAH 40
KEMBALI
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDARD KOMPETENSI LULUSAN
MA NEGERI JEMBERNO BUTIR JAWABAN
1 2
26 A
27 A
28 A
29 A
30 A
31 A
32 A
33 A
34 A
35 A
36 A
37 A
38 A
39 A
40 A
41 A
42 A
43 A
44 A
45 A
46 A
47 A
48 A
49 A
50 A
JUMLAH
HASIL PENILAIAN STANDARD KOMPETENSI LULUSAN
MA NEGERI JEMBERSKOR BUTIR PEROLEHAN
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
100
KEMBALI
MA NEGERI JEMBERNO BUTIR JAWABAN
1 2
51 A
52 A
53 A
54 A
55 A
56 A
57 A
58 A
59 A
60 A
61 A
62 A
63 A
64 A
65 A
66 A
67 A
68 A
69 A
70 A
JUMLAH
HASIL PENILAIAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
MA NEGERI JEMBERSKOS BUTIR PEROLEHAN
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
80
HASIL PENILAIAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA
MA NEGERI JEMBERNO BUTIR JAWABAN
1 2
71 A
72 A
73 A
74 A
75 A
76 A
77 A
78 A
79 A
80 A
81 A
82 A
83 A
84 A
85 A
86 A
87 A
88 A
89 A
90 A
91 A
92 A
93 A
94 A
95 A
96 A
97 A
98 A
99 A
100 A
JUMLAH
HASIL PENILAIAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA
MA NEGERI JEMBERSKOR BUTIR PEROLEHAN
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
120
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDAR PENGELOLAAN
MA NEGERI JEMBERNO BUTIR JAWABAN
1 2
101 A
102 A
103 A
104 A
105 A
106 A
107 A
108 A
109 A
110 A
111 A
112 A
113 A
114 A
115 A
116 A
117 A
118 A
119 A
120 A
JUMLAH
HASIL PENILAIAN STANDAR PENGELOLAAN
MA NEGERI JEMBERSKOR BUTIR PEROLEHAN
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
80
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDAR PEMBIAYAAN
MA NEGERI JEMBER
NO BUTIR JAWABAN
1 2
121 A
122 A
123 A
124 A
125 A
126 A
127 A
128 A
129 A
130 A
131 A
132 A
133 A
134 A
135 A
136 A
137 A
138 A
139 A
140 A
141 A
142 A
143 A
144 A
145 A
JUMLAH
HASIL PENILAIAN STANDAR PEMBIAYAAN
MA NEGERI JEMBER
SKOR BUTIR PEROLEHAN
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
100
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDAR PENILAIAN
MA NEGERI JEMBERNO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN
1 2 3
146 C 2
147 C 2
148 C 2
149 D 1
150 D 1
151 D 1
152 A 4
153 A 4
154 A 4
155 A 4
156 A 4
157 A 4
158 A 4
159 A 4
160 A 4
161 A 4
162 A 4
163 A 4
164 A 4
165 A 4
JUMLAH 65
KEMBALI
1 AB B
C D E
2
A B
C
D D
E
3 A B C DE E
4
A
B
C
DE E
5
A
B
C DE E
6 A B
C DE E
7
A
B
C DE E
8
A
B
C
D
E E
9
A
B
C
D
E E
10
A
B
C
D
E E
11 A B
C DE E
12 A B
C DE E
13 A BC C D E
14A A B
C D E
15
A B
C DE E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
I. STANDAR ISI
Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) komponen muatan KTSP.Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 (tujuh) komponen muatan KTSP.Melaksanakan kurikulum berdasarkan 6 (enam) atau kurang komponen muatan KTSP.Tidak melaksanakan KTSP.
Bersama seluruh guru mata pelajaran, konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan.Bersama representasi guru mata pelajaran, konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan.Bersama representasi guru mata pelajaran dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan.
Bersama representasi guru mata pelajaran tanpa melibatkan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan.
Tidak mengembangkan kurikulum. Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum melalui mekanisme penyusunan KTSP.Mengembangkan kurikulum melalui mekanisme yang mencakup 7 (tujuh) tahap penyusunan.Mengembangkan kurikulum melalui mekanisme yang mencakup 5 (lima) atau 6 (enam) tahap penyusunan.Mengembangkan kurikulum melalui mekanisme yang mencakup 3 (tiga) atau 4 (empat) tahap penyusunan.Mengembangkan kurikulum melalui mekanisme yang mencakup 1 (satu) atau 2 (dua) tahap penyusunan.Tidak mengembangkan kurikulum.
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran.Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum tidak menggunakan prinsip tersebut. Sekolah/Madrasah memiliki kurikulum muatan lokal yang penyusunannya melibatkan beberapa pihak.
Penyusunan kurikulum muatan lokal melibatkan guru dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan.Penyusunan kurikulum muatan lokal hanya melibatkan guru.Tidak menyusun kurikulum muatan lokal. Sekolah/Madrasah memiliki program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.Di samping kegiatan konseling, melaksanakan 4 (empat) jenis atau lebih program ekstrakurikuler.Di samping kegiatan konseling, melaksanakan 3 (tiga) jenis program ekstrakurikuler.Di samping kegiatan konseling, melaksanakan 2 (dua) jenis program ekstrakurikuler.Di samping kegiatan konseling, melaksanakan 1 (satu) jenis program ekstrakurikuler.Tidak melaksanakan kegiatan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum bersama-sama pihak terkait berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi alam, serta pendayagunaan kondisi sosial dan budaya.
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi alam, serta pendayagunaan kondisi sosial dan budaya.
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, dan pendayagunaan kondisi alam.
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran dan pengayaan layanan pembelajaran.
Penyusunan kurikulum muatan lokal melibatkan guru, komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, dinas pendidikan, dan instansi terkait di daerah.
Penyusunan kurikulum muatan lokal melibatkan guru, komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, dan dinas pendidikan.
Sebanyak 13 (tiga belas) mata pelajaran atau lebih memiliki dokumen standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebanyak 9 (sembilan) sampai dengan 12 (dua belas) mata pelajaran memiliki dokumen standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebanyak 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) mata pelajaran memiliki dokumen standar kompetensi dan kompetensi dasar.Sebanyak 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) mata pelajaran memiliki dokumen standar kompetensi dan kompetensi dasar.Tidak ada satu pun mata pelajaran memiliki dokumen standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Tidak menerapkan ketentuan beban belajar yang ditetapkan Depdiknas. Guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.
Tidak ada seorang pun guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa. Guru pelajaran merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu.
Tidak ada seorang pun guru pelajaran merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu. Pengembangan KTSP telah disahkan oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan atau Kanwil Depag/Kandepag.Sebanyak 13 (tiga belas) silabus mata pelajaran atau lebih telah dikembangkan KTSP-nya.Sebanyak 9 (sembilan) sampai dengan 12 (dua belas) silabus mata pelajaran telah dikembangkan KTSP-nya.Sebanyak 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) silabus mata pelajaran telah dikembangkan KTSP-nya.Sebanyak 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) silabus mata pelajaran telah dikembangkan KTSP-nya.Tidak ada silabus mata pelajaran yang dikembangkan KTSP-nya. Dalam mengembangkan KTSP, guru menyusun silabus sendiri.Sebanyak 76% - 100% guru menyusun silabus sendiri.Sebanyak 51% - 75% guru menyusun silabus sendiri.
Sekolah/Madrasah memiliki beberapa mata pelajaran yang dilengkapi dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap mata pelajaran.
Sekolah/Madrasah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar yang tertuang pada lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
Satu jam pembelajaran tatap muka selama 45 menit, jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 38 jam, dan jumlah minggu efektif per tahun minimal 34 minggu.
Satu jam pembelajaran tatap muka selama 45 menit, jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 38 jam, dan jumlah minggu efektif per tahun kurang dari 34 minggu.
Satu jam pembelajaran tatap muka selama 45 menit, jumlah jam pembelajaran per minggu kurang dari 38 jam, dan jumlah minggu efektif per tahun kurang dari 34 minggu.
Satu jam pembelajaran tatap muka kurang dari 45 menit, jumlah jam pembelajaran per minggu kurang dari 38 jam, dan jumlah minggu efektif per tahun kurang dari 34 minggu.
Sebanyak 76% - 100% guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
Sebanyak 51% - 75% guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
Sebanyak 26% - 50% guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
Sebanyak 1% - 25% guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
Sebanyak 76% - 100% guru pelajaran merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
Sebanyak 51% - 75% guru pelajaran merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
Sebanyak 26% - 50% guru pelajaran merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
Sebanyak 1% - 25% guru pelajaran merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
Sebanyak 26% - 50% guru menyusun silabus sendiri.Sebanyak 1% - 25% guru menyusun silabus sendiri.Tidak ada seorang pun guru menyusun silabus sendiri. Sekolah/Madrasah memiliki silabus untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan panduan penyusunan KTSP.Sebanyak 13 (tiga belas) mata pelajaran atau lebih memiliki silabus.Sebanyak 9 (sembilan) sampai dengan 12 (dua belas) mata pelajaran memiliki silabus.Sebanyak 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) mata pelajaran memiliki silabus.Sebanyak 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) mata pelajaran memiliki silabus.Tidak ada satu pun mata pelajaran memiliki silabus. Guru mengembangkan silabus sesuai dengan langkah–langkah pada panduan penyusunan KTSP.Sebanyak 76%-100% silabus mata pelajaran dikembangkan melalui 7 (tujuh) langkah.Sebanyak 51%-75% silabus mata pelajaran dikembangkan melalui 7 (tujuh) langkah.Sebanyak 26%-50% silabus mata pelajaran dikembangkan melalui 7 (tujuh) langkah.Sebanyak 1%-25% silabus mata pelajaran dikembangkan melalui 7 (tujuh) langkahTidak mengikuti langkah-langkah pengembangan silabus.
Menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, pembelajaran efektif, dan hari libur.Menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, dan pembelajaran efektif.Menjadwalkan awal tahun pelajaran dan minggu efektif.Menjadwalkan awal tahun pelajaran.Tidak memiliki kalender akademik.
Sekolah/Madrasah menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, pembelajaran efektif, dan hari libur pada kalender akademik yang dimiliki.
KEMBALI
16
A A B
C D
E
17A A B
C D
E
18
A A
B
C
D
E
19A A B
C D
E
20A A B
C D
E
21
A A B
C D
E
22
A A B
C D
E
23A A B
C D
E
24A A B
C D
E
25A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
II. STANDAR PROSES
Mengembangkan silabus secara mandiri.Mengembangkan silabus melalui kelompok guru mata pelajaran dalam sebuah sekolah/madrasah.Mengembangkan silabus melalui kelompok guru dari beberapa sekolah/madrasah.Mengembangkan silabus dengan mengadopsi contoh yang sudah ada.Tidak mengembangkan silabus. Setiap mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.Sebanyak 13 (tiga belas) mata pelajaran atau lebih memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.Sebanyak 9 (sembilan) sampai 12 (dua belas) mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.Sebanyak 5 (lima) sampai 8 (delapan) mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.Sebanyak 1 (satu) sampai 4 (empat) mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.Tidak ada satu pun mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.
Sekolah/Madrasah melaksanakan proses pembelajaran dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan.Memenuhi 4 (empat) persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.Memenuhi 3 (tiga) persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.Memenuhi 2 (dua) persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.Memenuhi 1 (satu) persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.Tidak memenuhi persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran. Proses pembelajaran di sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.Sebanyak 76% - 100% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.Sebanyak 51% - 75% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.Sebanyak 26% - 50% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.Sebanyak 1% - 25% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.Tidak ada seorang pun guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Mencakup 3 (tiga) tahap pemantauan serta dilakukan diskusi hasil pemantauan.Mencakup 3 (tiga) tahap pemantauan tanpa dilakukan diskusi hasil pemantauan.Mencakup 2 (dua) tahap pemantauan.Mencakup 1 (satu) tahap pemantauan.Tidak pernah melakukan pemantauan.
Sekolah/Madrasah mengembangkan silabus secara mandiri atau cara lainnya berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP.
Penyusunan RPP sudah memerhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Sebanyak 76% - 100% RPP sudah memerhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Sebanyak 51% - 75% RPP sudah memerhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Sebanyak 26% - 50% RPP sudah memerhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Sebanyak 1% - 25% RPP sudah memerhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Tidak ada satu pun RPP memerhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/ madrasah mencakup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran.
Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 4 (empat) cara.Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 3 (tiga) cara.Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 2 (dua) cara.Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 1 (satu) cara.Tidak melakukan supervisi. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah.Dengan memerhatikan 2 (dua) aspek evaluasi yaitu proses pembelajaran dan kinerja guru.Dengan memerhatikan 1 (satu) aspek evaluasi yaitu proses pembelajaran.Dengan memerhatikan 1 (satu) aspek evaluasi yaitu kinerja guru.Evaluasi dilakukan tetapi tidak memerhatikan kedua aspek evaluasi.Tidak ada proses evaluasi. Kepala sekolah/madrasah melaporkan pengawasan proses pembelajaran kepada pemangku kepentingan.Pengawasan dilaporkan kepada yang bersangkutan, dewan guru, dan pengawas sekolah/madrasah.Pengawasan dilaporkan kepada yang bersangkutan dan dewan guru.Pengawasan dilaporkan kepada yang bersangkutan saja.Tidak dilaporkan.Tidak melakukan pengawasan. Kepala sekolah/madrasah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran.Sebanyak 76% - 100% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir dilakukan tindak lanjut.Sebanyak 51% - 75% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir dilakukan tindak lanjut.Sebanyak 26% - 50% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir dilakukan tindak lanjut.Sebanyak 1% - 25% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir dilakukan tindak lanjut.Tidak ada satu pun hasil pengawasan ditindaklanjuti.
Supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
KEMBALI
26
A A B
C D
E
27
A A
B
C
D
E
28A A B
C D
E
29
A A
B
C
DE
30
A A
B
C
D
E
31
A A
B
C
D
E
32
A A
B
C
D
E
33
A A
B
C
D
E
34
A A
B
C
D
E
35
A A
B
C
D
E
36A A B
C D
E
37
A A
B
C
D
E
38
A A
B
C
D
E
39
A A
B
C
D
E
40
A A
B
C
D
E
41A A B
C D
E
42
A A
B
C
D
E
43
A A
BC
DE
44
A A B
C D
E
45
A A
B
C
D
E
46
A A
B
C
D
E
47
A A
B
C D
E
48A A B
C D
E
49
A A
BC
DE
50
A A
B
C
D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan.
Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran kelompok iptek ditetapkan 75,0 atau lebih.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran kelompok iptek ditetapkan 70,0 sampai 74,9.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran kelompok iptek ditetapkan 65,0 sampai 69,9.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran kelompok iptek ditetapkan 60,0 sampai 64,9.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran kelompok iptek ditetapkan kurang dari 60. Siswa terlibat dalam kegiatan belajar yang berkaitan dengan analisis dan pemecahan masalah-masalah kompleks.
Sekolah/madrasah tidak pernah menjalankan kegiatan siswa yang dapat menganalisis dan memecahkan masalah-masalah kompleks. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 75,0 atau lebih.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 70,0 sampai 74,9.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 65,0 sampai 69,9.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 60,0 sampai 64,9.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan kurang dari 60. Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam kelompok mata pelajaran iptek secara efektif.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar dan buku teks.Sekolah/Madrasah tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa dengan sumber belajar.
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar.
Sekolah/Madrasah tidak pernah menjalankan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar.
Sekolah/madrasah menjalankan kegiatan siswa yang dapat menganalisis dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/madrasah menjalankan kegiatan siswa yang dapat menganalisis dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/madrasah menjalankan kegiatan siswa yang dapat menganalisis dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/madrasah menjalankan kegiatan siswa yang dapat menganalisis dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, perpustakaan, laboratorium, dan internet.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, perpustakaan, dan laboratorium.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, dan perpustakaan.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
Siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
Sekolah/Madrasah tidak pernah memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya. Siswa memperoleh pengalaman mengapresiasikan karya seni dan budaya.
Sekolah/Madrasah tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab.
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah tidak pernah menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah tidak pernah menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah tidak pernah menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif untuk mendapatkan hasil terbaik.Sekolah/Madrasah memberikan penghargaan bagi juara sekolah/madrasah, juara jurusan, juara kelas, dan juara mata pelajaran.Sekolah/Madrasah memberikan penghargaan bagi juara sekolah/madrasah, juara jurusan, dan juara kelas.Sekolah/Madrasah memberikan penghargaan bagi juara sekolah/madrasah dan juara kelas.Sekolah/Madrasah memberikan penghargaan bagi juara sekolah/madrasah.Sekolah/Madrasah tidak memberikan penghargaan bagi juara. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik.
Sekolah/Madrasah tidak pernah memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik.
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk membentuk karakter siswa, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan.
Sekolah/Madrasah tidak melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan.
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui pembiasaan untuk memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat.
Sekolah/Madrasah memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah tidak pernah menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis.
Sekolah/Madrasah melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.
Sebanyak 76% - 100% silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat.
Sebanyak 51% - 75% silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat.
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia yang bersifat afektif.Sekolah/Madrasah memfasilitasi 4 (empat) jenis atau lebih kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama.Sekolah/Madrasah memfasilitasi 3 (tiga) jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama.Sekolah/Madrasah memfasilitasi 2 (dua) jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama.Sekolah/Madrasah memfasilitasi 1 (satu) jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama.Sekolah/Madrasah tidak melaksanakan kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama.
Tidak ada kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global.
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia melalui pembiasaan dan pengamalan.
Ada kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali setiap minggu.Ada kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali setiap minggu.Ada kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali setiap minggu.Tidak ada kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri.
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain.
Sebanyak 76% - 100% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat.Sebanyak 51% - 75% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat.Sebanyak 26% - 50% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat.Sebanyak 1% - 25% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat.Tidak ada kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat. Siswa memperoleh pengalaman dalam menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok.
Sekolah/Madrasah tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok.
Sebanyak 26% - 50% silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat.
Sebanyak 1% - 25% silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat.
Tidak ada satu pun silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat. 18
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global.
Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.
Ada kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih setiap minggu.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.
Siswa memperoleh pengalaman dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun.
Sekolah/Madrasah tidak memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun. Siswa memperoleh keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis.
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, dan laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan.Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba.Tidak tersedia kumpulan karya tulis siswa. Siswa memperoleh keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris ditetapkan 75,0 atau lebih.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris ditetapkan 70,0 sampai 74,9.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris ditetapkan 65,0 sampai 69,9.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris ditetapkan 60,0 sampai 64,9.Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris ditetapkan kurang dari 60. Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam mengembangkan iptek seiring dengan perkembangannya.
Sekolah/Madrasah memberikan layanan dalam pengembangan iptek sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.Sekolah/Madrasah memberikan layanan dalam pengembangan iptek sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.Sekolah/Madrasah memberikan layanan dalam pengembangan iptek sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.Sekolah/Madrasah tidak pernah memberikan layanan dalam pengembangan iptek. Siswa memperoleh pengalaman belajar agar menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
Sekolah/Madrasah tidak melakukan kegiatan untuk menghadapi ujian akhir dan seleksi masuk perguruan tinggi.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu tahun terakhir.
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan, majalah dinding, dan buletin siswa internal sekolah/madrasah.
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan, dan majalah dinding.
Sekolah/Madrasah memberikan layanan dalam pengembangan iptek sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah melakukan kegiatan untuk menghadapi ujian akhir dan seleksi masuk perguruan tinggi sebanyak 4 (empat) jenis dan/atau 4 (empat) kali atau lebih dalam satu semester.
Sekolah/Madrasah melakukan kegiatan untuk menghadapi ujian akhir dan seleksi masuk perguruan tinggi sebanyak 3 (tiga) jenis dan/atau 3 (tiga) kali dalam satu semester.
Sekolah/Madrasah melakukan kegiatan untuk menghadapi ujian akhir dan seleksi masuk perguruan tinggi sebanyak 2 (dua) jenis dan/atau 2 (dua) kali dalam satu semester.
Sekolah/Madrasah melakukan kegiatan untuk menghadapi ujian akhir dan seleksi masuk perguruan tinggi sebanyak 1 (satu) jenis dan/atau 1 (satu) kali dalam satu semester.
KEMBALI
51A A B
C D
E
52
A A
B
C
D
E
53A A B
C D
E
54
A A
B
C
D
E
55
A A
B
C
D
E
56
A A
BC
DE
57
A A
B
C
D
E
58
A A B
C D
E
59A A B
C D
E
60A A B
C D
E
61A A B
C D
E
62
A A
B
C
D
E
63
A A
B
C
D
E
64A A B
C D
E
65A A B
C D
E
66A A
B
C D
E
67A A B
C D
E
68A A
B
C D
E
69A A B
C D
E
70A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV).Sebanyak 76% - 100% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.Sebanyak 51% - 75% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.Sebanyak 26% - 50% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.Sebanyak 1% - 25% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.Tidak ada seorang pun guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV. Guru pelajaran mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Sebanyak 76% - 100% guru pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya.
Sebanyak 51% - 75% guru pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya.
Sebanyak 26% - 50% guru pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya.
Sebanyak 1% - 25% guru pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya.
Tidak ada seorang pun guru pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya.
Guru sehat jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas mengajar.Sebanyak 76% - 100% guru hadir untuk menjalankan tugas mengajar dalam satu semester terakhir.Sebanyak 51% - 75% guru hadir untuk menjalankan tugas mengajar dalam satu semester terakhir.Sebanyak 26% - 50% guru hadir untuk menjalankan tugas mengajar dalam satu semester terakhir.Sebanyak 1% - 25% guru hadir untuk menjalankan tugas mengajar dalam satu semester terakhir.Tidak ada seorang pun guru hadir untuk menjalankan tugas mengajar dalam satu semester terakhir.
Guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
Sebanyak 1% - 25% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
Semua guru bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Sebanyak 76% - 100% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
Sebanyak 51% - 75% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
Sebanyak 26% - 50% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
Tidak ada seorang pun guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
Guru memiliki integritas kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku; dan telah dikenai sanksi yang sepadan seperti dibebastugaskan dari mengajar atau dikeluarkan.
Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun diberi kesempatan memperbaiki diri dan dilakukan pembinaan.
Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun hanya diberikan peringatan tertulis.
Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun tidak diberikan sanksi apa pun.
Guru berkomunikasi secara efektif dan santun dengan sesama guru, tenaga kependidikan, dan orangtua siswa.
Adanya rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala sekolah/madrasah, serta guru dan komite sekolah/madrasah.Adanya rapat dewan guru serta rapat antara guru dan kepala sekolah/madrasah.Adanya rapat dewan guru.Tidak pernah diadakan rapat. Guru menguasai materi pelajaran yang diampu serta mengembangkannya dengan metode ilmiah.
Tidak ada kesesuaian antara latar belakang kompetensi guru dengan mata pelajaran yang diampu.
Berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan memiliki SK sebagai kepala sekolah/madrasah.Berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, tetapi memiliki SK sebagai kepala sekolah/madrasah.Berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, tetapi tidak memiliki SK sebagai kepala sekolah/madrasah.Tidak berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, tetapi memiliki SK sebagai kepala sekolah/ madrasah.Tidak berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, dan tidak memiliki SK sebagai kepala sekolah/madrasah. Kepala sekolah/madrasah memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV).Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV kependidikan dikeluarkan oleh perguruan tinggi terakreditasi.Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV Kependidikan dikeluarkan oleh perguruan tinggi tidak terakreditasi.Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV nonkependidikan dikeluarkan oleh perguruan tinggi terakreditasi.Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV nonkependidikan dikeluarkan oleh perguruan tinggi tidak terakreditasi.Tidak memiliki kualifikasi akademik minimum yang dipersyaratkan. Kepala sekolah/madrasah memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun.Memiliki pengalaman mengajar 5 (lima) tahun atau lebih.Memiliki pengalaman mengajar 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) tahun.Memiliki pengalaman mengajar 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) tahun.Memiliki pengalaman mengajar 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) tahun.Memiliki pengalaman mengajar kurang dari 1 (satu) tahun. Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola siswa.Sebanyak 76% - 100% lulusan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir.Sebanyak 51% - 75% lulusan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir.Sebanyak 26% - 50% lulusan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir.Sebanyak 1% - 25% lulusan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir.Tidak ada seorang pun lulusan yang diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir.
Adanya rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala sekolah/madrasah, guru dan komite sekolah/madrasah, serta pertemuan antara guru dan orangtua siswa.
Adanya kesesuaian antara latar belakang kompetensi guru dengan mata pelajaran yang diampu dengan pengalaman mengajar rata-rata di atas 9 tahun.
Adanya kesesuaian antara latar belakang kompetensi guru dengan mata pelajaran yang diampu dengan pengalaman mengajar rata-rata antara 7 sampai dengan 9 tahun.
Adanya kesesuaian antara latar belakang kompetensi guru dengan mata pelajaran yang diampu dengan pengalaman mengajar rata-rata antara 4 sampai dengan 6 tahun.
Adanya kesesuaian antara latar belakang kompetensi guru dengan mata pelajaran yang diampu dengan pengalaman mengajar rata-rata 3 tahun atau kurang.
Kepala sekolah/madrasah berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan Surat Keputusan (SK) sebagai kepala sekolah/madrasah.
Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan antara lain dengan adanya naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sebagai sumber belajar siswa.
Mampu menggalang dana pengembangan kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri sebanyak 76% - 100% dari dana ekstrakurikuler dalam Rencana Kerja Sekolah/ Madrasah (RKS/M).
Tidak mampu menggalang dana pengembangan kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri. Kepala sekolah/madrasah melakukan supervisi dan monitoring.
Tidak melakukan supervisi dan monitoring. Tenaga administrasi minimum memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat.Sebanyak 76% - 100% tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat.Sebanyak 51% - 75% tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat.Sebanyak 26% - 50% tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat.Sebanyak 1% - 25% tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat.Tidak ada seorang pun tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat. Tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya.Sebanyak 76% - 100% tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya.Sebanyak 51% - 75% tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya.Sebanyak 26% - 50% tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya.Sebanyak 1% - 25% tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya.Tidak ada seorang pun tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya. Tenaga perpustakaan minimum memiliki kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan.Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 (dua) orang, keduanya memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-I).
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 (satu) orang dan memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-I).Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 (satu) orang dan tidak memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-I).Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga perpustakaan. Tenaga perpustakaan memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya.Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 (dua) orang, keduanya sesuai dengan tugasnya.Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 (dua) orang, salah satu di antaranya sesuai dengan tugasnya.Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 (satu) orang dan sesuai dengan tugasnya.Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 (satu) orang dan tidak sesuai dengan tugasnya.Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga perpustakaan. Tenaga laboratorium memiliki kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan.Sekolah/Madrasah memiliki tenaga laboratorium minimal 2 (dua) orang, keduanya memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1)
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga laboratorium minimal 1 (satu) orang dan memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1).Sekolah/Madrasah memiliki tenaga laboratorium minimal 1 (satu) orang dan tidak memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1).
Mampu menggalang dana pengembangan kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri sebanyak 51% - 75% dari dana ekstrakurikuler dalam RKS/M.
Mampu menggalang dana pengembangan kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri sebanyak 26% - 50% dari dana ekstrakurikuler dalam RKS/M.
Mampu menggalang dana pengembangan kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri sebanyak 1% - 25% dari dana ekstrakurikuler dalam RKS/M.
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 76% - 100% dari kegiatan monitoring yang direncanakan dalam RKS/M.
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 51% - 75% dari kegiatan monitoring yang direncanakan dalam RKS/M.
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 26% - 50% dari kegiatan monitoring yang direncanakan dalam RKS/M.
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 1% - 25% dari kegiatan monitoring yang direncanakan dalam RKS/M.
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 (dua) orang, salah satu di antaranya memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-I).
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga laboratorium minimal 2 (dua) orang, salah satu di antaranya memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1).
Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga laboratorium. Tenaga laboratorium memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya.Sekolah/Madrasah memiliki tenaga laboratorium minimal 2 (dua) orang, keduanya sesuai dengan tugasnya.Sekolah/Madrasah memiliki tenaga laboratorium minimal 2 (dua) orang, salah satu di antaranya sesuai dengan tugasnya.Sekolah/Madrasah memiliki tenaga laboratorium minimal 1 (satu) orang dan sesuai dengan tugasnya.Sekolah/Madrasah memiliki tenaga laboratorium minimal 1 (satu) orang dan tidak sesuai dengan tugasnya.Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga laboratorium. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga layanan khusus.Memiliki 4 (empat) jenis atau lebih tenaga layanan khusus.Memiliki 3 (tiga) jenis tenaga layanan khusus.Memiliki 2 (dua) jenis tenaga layanan khusus.Memiliki 1 (satu) jenis tenaga layanan khusus.Tidak memiliki satupun tenaga layanan khusus.
KEMBALI
71A A B
C D
E
72
A A
B
C
D
E
73
A A
B
C
D
E
74
A A
B
C
D
E
75A A B
C D
E
76
A A B
C D
E
77A A B
C D
E
78A A B
C D
E
79A A B
C D
E
80A A
B
C D
E
81A A B
C D
E
82A A B
C D
E
83A A
BC
DE
84A A B
C D
E
85
A A
B
C
D
E
86
A A
B
C
D
E
87
A A
B
C
D
E
88
A A
B
C
D
E
89
A A
B
C
D
E
90A A B
C D
E
91A A B
C D
E
92A A B
C D
E
93A A B
C D
E
94A A B
C D
E
95
A A
B
C
DE
96A A B
C D
E
97A A B
C D
E
98A A B
C D
E
99A A B
C D
E
100A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Lahan sekolah/madrasah memenuhi ketentuan luas minimal.Memiliki lahan seluas 76% - 100% atau lebih dari ketentuan luas lahan minimal.Memiliki lahan seluas 51% - 75% dari ketentuan luas lahan minimal.Memiliki lahan seluas 26% - 50% dari ketentuan luas lahan minimal.Memiliki lahan seluas 1% - 25% dari ketentuan luas lahan minimal.Tidak tersedia lahan.
Tidak berada di lokasi aman.
Tidak berada di lokasi yang nyaman.
Tidak berada di lokasi sesuai dengan peruntukannya. Lantai sekolah/madrasah memenuhi ketentuan luas minimal.Memiliki lantai seluas 76% - 100% atau lebih dari ketentuan luas minimal.Memiliki lantai seluas 51% - 75% dari ketentuan luas minimal.Memiliki lantai seluas 26% - 50% dari ketentuan luas minimal.Memiliki lantai seluas 1% - 25% dari ketentuan luas minimal.Tidak memiliki gedung sendiri.
Lahan sekolah/madrasah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, tetapi tidak memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam keselamatan jiwa, tetapi tidak terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan jiwa, serta tidak memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan jiwa, tetapi tidak terhindar dari potensi bahaya yang mengancam keselamatan jiwa, serta tidak memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
Lahan sekolah/madrasah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan.
Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan.
Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara, tetapi tidak memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan.
Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air dan kebisingan, tetapi tidak terhindar dari gangguan pencemaran udara, serta tidak memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan.
Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, tidak terhindar dari gangguan kebisingan dan pencemaran udara, serta tidak memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan.
Sekolah/Madrasah berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya dan memiliki status hak atas tanah, tetapi tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, tidak memiliki status hak atas tanah, tetapi memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, tidak memiliki status hak atas tanah dan tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.
Memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.Memiliki struktur yang stabil dan kokoh tetapi tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran.Memiliki struktur yang stabil tetapi tidak kokoh dan tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran.Memiliki struktur yang tidak stabil dan tidak kokoh tetapi dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran.Tidak memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir. Bangunan sekolah/madrasah memiliki sanitasi sebagai persyaratan kesehatan.Memiliki 4 (empat) jenis atau lebih sanitasi sebagai persyaratan kesehatan.Memiliki 3 (tiga) jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan.Memiliki 2 (dua) jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan.Memiliki 1 (satu) jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan.Tidak memiliki sanitasi memenuhi persyaratan kesehatan. Bangunan sekolah/madrasah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.Memiliki ventilasi udara memadai dan pencahayaan memadai.Memiliki ventilasi udara yang kurang memadai tetapi pencahayaan memadai.Memiliki ventilasi udara kurang memadai dan pencahayaan kurang memadai.Tidak memiliki ventilasi udara tetapi memiliki pencahayaan yang kurang memadai.Tidak memiliki ventilasi udara dan pencahayaan. Bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 1300 Watt.Memiliki instalasi listrik dengan daya 1300 Watt atau lebih.Memiliki instalasi listrik dengan daya 900 Watt.Memiliki instalasi listrik dengan daya 450 Watt.Memiliki instalasi listrik dengan memanfaatkan sumber daya lain yang digunakan secara bersama.Tidak memiliki instalasi listrik. Sekolah/Madrasah memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya.Memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya sebelum bangunan berdiri.
Memiliki izin mendirikan bangunan, dan memiliki izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya setelah bangunan berdiri.
Memiliki izin mendirikan dan memiliki izin penggunaan bangunan sementara.Memiliki izin mendirikan tetapi tidak memiliki izin penggunaan bangunan.Tidak memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan. Sekolah/Madrasah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan secara berkala.Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan secara berkala sesuai ketentuan.Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan, tetapi melebihi waktu dalam ketentuan.Melakukan pemeliharaan ringan tetapi melebihi waktu yang sesuai ketentuan, dan tidak pernah melakukan pemeliharaan berat.Melakukan pemeliharaan terhadap bangunan, jika sudah ada bagian bangunan yang rusak berat.Tidak pernah melakukan pemeliharaan. Sekolah/Madrasah memiliki prasarana yang lengkap.Memiliki 15 (lima belas) atau lebih jenis prasarana yang dipersyaratkan.Memiliki 11 (sebelas) sampai dengan 14 (empat belas) jenis prasarana yang dipersyaratkan.Memiliki 6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh) jenis prasarana yang dipersyaratkan.Memiliki 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) jenis prasarana yang dipersyaratkan.Tidak memiliki prasarana sendiri. Sekolah/Madrasah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.
Bangunan sekolah/madrasah memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.
Memiliki ruang kelas dengan jumlah dan ukuran tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang kelas dengan jumlah dan ukuran sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.Memiliki ruang kelas dengan ukuran, jumlah, dan sarana tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki ruang kelas atau gedung sendiri. Sekolah/Madrasah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai dengan ketentuan.Memiliki ruang perpustakaan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang perpustakaan dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.Memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki ruang perpustakaan.
Tidak memiliki ruang laboratorium biologi.
Tidak memiliki ruang laboratorium fisika.
Tidak memiliki ruang laboratorium kimia.
Sekolah/Madrasah memiliki ruang laboratorium biologi yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium biologi, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium biologi, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium biologi, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium biologi, yang tidak dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.
Sekolah/Madrasah memiliki ruang laboratorium fisika yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium fisika, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium fisika, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium fisika, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium fisika, yang tidak dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.
Sekolah/Madrasah memiliki ruang laboratorium kimia yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium kimia, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium kimia, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium kimia, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium kimia, yang tidak dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.
Sekolah/Madrasah memiliki ruang laboratorium komputer yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium komputer, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium komputer, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.
Tidak memiliki ruang laboratorium komputer.
Tidak memiliki ruang laboratorium bahasa. Sekolah/Madrasah memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang pimpinan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang pimpinan dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki ruang pimpinan. Sekolah/Madrasah memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang guru dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang guru dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki ruang guru. Sekolah/Madrasah memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang tata usaha dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang tata usaha dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.Memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki ruang tata usaha. Sekolah/Madrasah memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah/ madrasah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuan.Memiliki tempat beribadah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuan.Memiliki tempat beribadah dengan luas tidak sesuai ketentuan, tetapi memiliki perlengkapan sesuai ketentuan.Memiliki tempat beribadah dengan luas sesuai ketentuan, tetapi memiliki perlengkapan tidak sesuai ketentuan.Memiliki tempat beribadah dengan luas dan perlengkapan tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki tempat beribadah. Sekolah/Madrasah memiliki ruang konseling dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang konseling dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang konseling dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang konseling dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.Memiliki ruang konseling dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki ruang konseling. Sekolah/Madrasah memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah dengan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium komputer, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium komputer, yang tidak dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.
Sekolah/Madrasah memiliki ruang laboratorium bahasa yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium bahasa, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium bahasa, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium bahasa, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.
Memiliki ruang laboratorium bahasa, yang tidak dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.
Memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.
Memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.
Memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah. Sekolah/Madrasah memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.Memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.Memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki ruang organisasi kesiswaan. Sekolah/Madrasah memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki jamban dengan jumlah dan ukuran tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai dengan ketentuan.Memiliki jamban dengan jumlah dan ukuran sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.Memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki jamban. Sekolah/Madrasah memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki gudang dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.Memiliki gudang dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.Memiliki gudang dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki gudang. Sekolah/Madrasah memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai ketentuan.Memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai ketentuan.Memiliki ruang sirkulasi dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki kualitas sesuai ketentuan.Memiliki ruang sirkulasi dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki kualitas tidak ketentuan.Memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki ruang sirkulasi. Sekolah/Madrasah memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.Tidak memiliki tempat bermain/berolahraga.
KEMBALI
5 50 A000
5 5
0 A
0
0
0
5 5
0 A
0
0
0
5 5
0 A
0
0
0
5 50 A000
5 50 A000
5 50 A000
5 50 A000
5 50 A000
5 5
0 A
000
5 50 A000
5 50 A000
5 5
0 A000
5 50 A000
5 5
0 A
0
0
0
5 5
0 A
0
0
0
5 5
0 A
0
0
0
5 5
0 A
0
0
0
5 5
0 A
0
0
0
5 50 A000
5 50 A000
5 50 A000
5 50 A000
5 50 A000
5 5
0 A
0
00
5 50 A000
5 50 A000
5 50 A000
5 50 A000
5 50 A000
101A A B
C D
E
102A A B
C D
E
103A A B
C D
E
104A A B
C D
E
105
A A B
C D
E
106A A B
C D
E
107A A B
C D
E
108A A B
C D
E
109A A B
C D
E
110A A B
C D
E
111A A B
C D
E
112A A B
C D
E
113A A B
C D
E
114
A A
B
C
D
E
115A A B
C D
E
116A A B
C D
E
117A A B
C D
E
118A A B
C D
E
119A A B
C D
E
120A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
VI. STANDAR PENGELOLAAN
Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga.Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami dan sering disosialisasikan.Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami dan pernah disosialisasikan.Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikan.Merumuskan dan menetapkan visi, sulit dipahami dan tidak disosialisasikan.Tidak merumuskan dan menetapkan visi. Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan misi lembaga.Merumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami dan sering disosialisasikan.Merumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami dan pernah disosialisasikan.Merumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikan.Merumuskan dan menetapkan misi, sulit dipahami dan tidak disosialisasikan.Tidak merumuskan dan menetapkan misi. Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga.Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan sering disosialisasikan.Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan pernah disosialisasikan.Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikan.Merumuskan dan menetapkan tujuan, sulit dipahami dan tidak disosialisasikan.Tidak merumuskan dan menetapkan tujuan. Sekolah/Madrasah memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja tahunan.Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan dan sudah disosialisasikan oleh pimpinan.Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan tetapi belum disosialisasikan oleh pimpinan.Memiliki rencana kerja jangka menengah atau rencana kerja tahunan dan sudah disosialisasikan oleh pimpinan.Memiliki rencana kerja jangka menengah atau rencana kerja tahunan tetapi belum disosialisasikan oleh pimpinan.Tidak memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan.
Memiliki 7 (tujuh) atau 8 (delapan) dokumen aspek pengelolaan secara tertulis.Memiliki 5 (lima) atau 6 (enam) dokumen aspek pengelolaan secara tertulis.Memiliki 3 (tiga) atau 4 (empat) dokumen aspek pengelolaan secara tertulis.Memiliki 1 (satu) atau 2 (dua) dokumen aspek pengelolaan secara tertulis.Tidak memiliki dokumen aspek pengelolaan secara tertulis. Sekolah/Madrasah memiliki struktur organisasi dengan kejelasan uraian tugas.Memiliki struktur organisasi yang dipajang di dinding dan disertai uraian tugas yang jelas.Memiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas yang jelas.Memiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas tetapi tidak jelas.Memiliki struktur organisasi tetapi tidak ada uraian tugas.Tidak memiliki struktur organisasi. Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan.Sebanyak 76% - 100% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan.Sebanyak 51% - 75% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan.Sebanyak 26% - 50% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan.Sebanyak 1% - 25% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan.Tidak melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahunan.
Sekolah/Madrasah memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait.
Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan kesiswaan.Memiliki 4 (empat) atau 5 (lima) dokumen kegiatan kesiswaan.Memiliki 3 (tiga) dokumen kegiatan kesiswaan.Memiliki 2 (dua) dokumen kegiatan kesiswaan.Memiliki 1 (satu) dokumen kegiatan kesiswaan.Tidak memiliki dokumen kegiatan kesiswaan. Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.Memiliki 4 (empat) atau 5 (lima) dokumen kegiatan kurikulum dan pembelajaran.Memiliki 3 (tiga) dokumen kegiatan kurikulum dan pembelajaran.Memiliki 2 (dua) dokumen kegiatan kurikulum dan pembelajaran.Memiliki 1 (satu) dokumen kegiatan kurikulum dan pembelajaran.Tidak memiliki dokumen kegiatan kurikulum dan pembelajaran. Sekolah/Madrasah melaksanakan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.Melaksanakan 4 (empat) atau 5 (lima) program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.Melaksanakan 3 (tiga) program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.Melaksanakan 2 (dua) program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.Melaksanakan 1 (satu) program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.Tidak melaksanakan program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan. Sekolah/Madrasah mengelola sarana dan prasarana pembelajaran.Mengelola 4 (empat) atau 5 (lima) program sarana dan prasarana.Mengelola 3 (tiga) program sarana dan prasarana.Mengelola 2 (dua) program sarana dan prasarana.Mengelola 1 (satu) program sarana dan prasarana.Tidak mengelola program sarana dan prasarana. Sekolah/Madrasah mengelola pembiayaan pendidikan.Memiliki 4 (empat) program pengelolaan pembiayaan pendidikan.Memiliki 3 (tiga) program pengelolaan pembiayaan pendidikan.Memiliki 2 (dua) program pengelolaan pembiayaan pendidikan.Memiliki 1 (satu) program pengelolaan pembiayaan pendidikan.Tidak memiliki program pengelolaan pembiayaan pendidikan. Sekolah/Madrasah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.Memiliki 4 (empat) atau 5 (lima) kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.Memiliki 3 (tiga) kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.Memiliki 2 (dua) kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.Memiliki 1 (satu) kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.Tidak memiliki kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
Sekolah/Madrasah melibatkan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan.
Memiliki 4 (empat) atau lebih dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan.
Memiliki 3 (tiga) dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan.
Memiliki 2 (dua) dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan.
Memiliki 1 (satu) dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan.
Sekolah/Madrasah memiliki program pengawasan yang disosialisasikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan.Memiliki 4 (empat) atau 5 (lima) dokumen program pengawasan.Memiliki 3 (tiga) dokumen program pengawasan.Memiliki 2 (dua) dokumen program pengawasan.Memiliki 1 (satu) dokumen program pengawasan.Tidak memiliki dokumen program pengawasan. Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan evaluasi diri.Melaksanakan evaluasi diri setidak-tidaknya sekali dalam 1 (satu) semester.Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 2 (dua) semester.Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 3 (tiga) semester.Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 4 (empat) semester.Tidak melaksanakan evaluasi diri. Sekolah/Madrasah melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.Melaksanakan 4 (empat) atau lebih program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.Melaksanakan 3 (tiga) program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.Melaksanakan 2 (dua) program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.Melaksanakan 1 (satu) program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.Tidak melakukan program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. Sekolah/Madrasah mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk akreditasi.Memiliki 4 (empat) bahan persiapan akreditasi.Memiliki 3 (tiga) bahan persiapan akreditasi.Memiliki 2 (dua) bahan persiapan akreditasi.Memiliki 1 (satu) bahan persiapan akreditasi.Tidak memiliki persiapan bahan akreditasi. Sekolah/Madrasah memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan.Memiliki kepala sekolah/madrasah dan 3 (tiga) atau lebih wakil kepala sekolah/madrasah.Memiliki kepala sekolah/madrasah dan 2 (dua) wakil kepala sekolah/madrasah.Memiliki kepala sekolah/madrasah dan 1 (satu) wakil kepala sekolah/madrasah.Memiliki kepala sekolah/madrasah tetapi tidak memiliki wakil kepala sekolah/madrasah.Tidak memiliki kepala sekolah/madrasah dan wakil kepala sekolah/madrasah. Sekolah/Madrasah memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan.Memiliki sistem informasi dan memiliki fasilitas dan petugas khusus.Memiliki sistem informasi dan memiliki fasilitas tetapi tidak memiliki petugas khusus.Memiliki sistem informasi dan memiliki petugas khusus tetapi tidak memiliki fasilitas.Memiliki sistem informasi tetapi tidak memiliki fasilitas dan/atau petugas khusus.Tidak memiliki sistem informasi.
Tidak memiliki dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan.
KEMBALI
121A A
B
C
D
E
122
A A B
C D
E
123A A B
C D
E
124A A
B
C
D
E
125
A A
B
C
D
E
126
A A
B
C
D
E
127A A B
C D
E
128A A B
C D
E
129A A B
C D
E
130A A B
C D
E
131A A B
C D
E
132
A A
BC
DE
133A A B
C D
E
134A A B
C D
E
135A A B
C D
E
136
A A
B
C
D
E
137A A B
C D
E
138A A B
C D
E
139A A B
C D
E
140A A B
C D
E
141
A A
BC
DE
142A A B
C D
E
143A A B
C D
E
144A A B
C D
E
145
A A
B
C
D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
VII. STANDAR PEMBIAYAAN
Sekolah/Madrasah memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara menyeluruh.Memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara menyeluruh selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara menyeluruh hanya selama 2 (dua) tahun terakhir.
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara menyeluruh hanya selama 1 (satu) tahun terakhir.
Tidak memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M.Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M.Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M.Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M.Tidak membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan. Sekolah/Madrasah memiliki modal kerja untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir.Memiliki modal kerja sebanyak 76% - 100% untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir.Memiliki modal kerja sebanyak 51% - 75% untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir.Memiliki modal kerja sebanyak 26% - 50% untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir.Memiliki modal kerja sebanyak 1% - 25% untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir.Tidak memiliki modal kerja sama sekali. Sekolah/Madrasah membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan.Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan.
Tidak mengeluarkan dana apapun bagi guru pada tahun berjalan. Sekolah/Madrasah membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan.
Tidak mengeluarkan dana apa pun bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan. Sekolah/Madrasah mengalokasikan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir.
Mengeluarkan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir.
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara tidak menyeluruh hanya selama 1 (satu) tahun terakhir.
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan rencana kerja dan anggaran sekolah/madrasah (RKA-S/M).
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, insentif, dan transport bagi guru, tetapi tidak mengeluarkan dana tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, dan insentif bagi guru, tetapi tidak mengeluarkan dana transport dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji bagi guru, tetapi tidak mengeluarkan dana insentif, transport dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, insentif, dan transport, tetapi tidak mengeluarkan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji dan insentif, tetapi tidak mengeluarkan transport dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, tetapi tidak mengeluarkan insentif, transport dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan.
Mengeluarkan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir.
Mengeluarkan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir.
Mengeluarkan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir.
Tidak mengeluarkan biaya dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir. Sekolah/Madrasah mengalokasikan dana untuk kegiatan kesiswaan.Mengeluarkan dana sebanyak 76% - 100% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan dana sebanyak 51% - 75% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan dana sebanyak 26% - 50% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan dana sebanyak 1% - 25% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama satu tahun terakhir.Tidak mengeluarkan dana dari anggaran kegiatan kesiswaan selama satu tahun terakhir. Sekolah/Madrasah mengeluarkan biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran.Mengeluarkan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan alat tulis selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan alat tulis selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan alat tulis selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan alat tulis selama satu tahun terakhir.Tidak mengeluarkan biaya pengadaan alat tulis selama satu tahun terakhir. Sekolah/Madrasah menyediakan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.Mengeluarkan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama satu tahun terakhir.Tidak menyediakan biaya pengadaan bahan habis pakai selama satu tahun terakhir. Sekolah/Madrasah menyediakan biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.Mengeluarkan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama satu tahun terakhir.Tidak menyediakan biaya pengadaan alat habis pakai selama satu tahun terakhir. Sekolah/Madrasah menyediakan biaya pengadaan kegiatan rapat.Mengeluarkan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhir.Tidak menyediakan biaya pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun terakhir. Sekolah/Madrasah menyediakan biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas.
Mengeluarkan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan transport dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir.
Mengeluarkan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan transport dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan transport dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan transport dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir.Tidak menyediakan biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir. Sekolah/Madrasah menyediakan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian.Mengeluarkan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu tahun terakhir.
Mengeluarkan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu tahun terakhir.Tidak menyediakan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu tahun terakhir. Sekolah/Madrasah menyediakan biaya pengadaan daya dan jasa.Mengeluarkan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir.Mengeluarkan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir.Tidak menyediakan biaya pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir. Sekolah/Madrasah menyediakan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir.Memiliki biaya sebanyak 76% - 100% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir.Memiliki biaya sebanyak 51% - 75% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir.Memiliki biaya sebanyak 26% - 50% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir.Memiliki biaya sebanyak 1% - 25% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir.Tidak memiliki biaya untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir.
Hanya digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/ madrasah. Penetapan uang sekolah/madrasah mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa.Sebanyak 76% - 100% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringanan.Sebanyak 51% - 75% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringanan.Sebanyak 26% - 50% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringanan.Sebanyak 1% - 25% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringanan.Tidak ada seorang pun siswa mendapatkan keringanan. Siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.Tidak ada seorang pun siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.Sebanyak 1% - 25% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.Sebanyak 26% - 50% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.Sebanyak 51% - 75% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.Sebanyak 76% - 100% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran. Sekolah/Madrasah melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu.Melaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90 persen siswa kurang mampu selama 4 (empat) tahun terakhir.Melaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90 persen siswa kurang mampu selama 3 (tiga) tahun terakhir.Melaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90 persen siswa kurang mampu selama 2 (dua) tahun terakhir.Melaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90 persen siswa kurang mampu selama 1 (satu) tahun terakhir.Tidak melaksanakan subsidi silang. Sekolah/Madrasah melakukan pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah.Tidak melakukan pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah.Melakukan 1 (satu) jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah.
Sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat digunakan untuk kesejahteraan dan peningkatan mutu pendidikan sekolah/madrasah.
Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, serta kegiatan ketatausahaan.
Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, dan pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, tetapi tidak untuk kegiatan ketatausahaan.
Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, dan sarana prasarana, tetapi tidak untuk pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, serta kegiatan ketatausahaan.
Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah serta pengembangan guru dan tenaga kependidikan, tetapi tidak untuk sarana dan prasarana, pengembangan kurikulum dan pembelajaran, serta kegiatan ketatausahaan.
Melakukan 2 (dua) jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah.Melakukan 3 (tiga) jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah.Melakukan 4 (empat) jenis atau lebih pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah.
Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan, kepala sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah, dan perwakilan guru.Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan, kepala sekolah/madrasah, dan komite sekolah/madrasah.Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan dan kepala sekolah/madrasah.Hanya melibatkan kepala sekolah/madrasah. Pengelolaan dana dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan secara sistematis, transparan, efisien, dan akuntabel.Sebanyak 76% - 100% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA-S/M.Sebanyak 51% - 75% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA-S/M.Sebanyak 26% - 50% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA-S/M.Sebanyak 1% - 25% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA-S/M.Tidak tercantum dalam RKA-S/M. Sekolah/Madrasah memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M.Memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M selama 4 (empat) tahun terakhir.Memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M selama 3 (tiga) tahun terakhir.Memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M selama 2 (dua) tahun terakhir.Memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M selama 1 (satu) tahun terakhir.Tidak memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M. Sekolah/Madrasah memiliki pembukuan biaya operasional.Memiliki pembukuan biaya operasional selama 4 (empat) tahun terakhir.Memiliki pembukuan biaya operasional selama 3 (tiga) tahun terakhir.Memiliki pembukuan biaya operasional selama 2 (dua) tahun terakhir.Memiliki pembukuan biaya operasional selama 1 (satu) tahun terakhir.Tidak memiliki pembukuan biaya operasional.
Tidak membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.
Pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan, kepala sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah, perwakilan guru, dan perwakilan tenaga kependidikan.
Sekolah/Madrasah membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan.
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 4 (empat) tahun terakhir.
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 2 (dua) tahun terakhir.
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 1 (satu) tahun terakhir.
KEMBALI
146
A BC C D
E
147 A BC C D
E
148 A BC C D
E
149
A
B
C
D D
E
150 A B
CD D
E
151 A B
CD D
E
152A A
BC
DE
153
A A B
C D
E
154
A A
B
C
D
E
155A A B
C D
E
156A A B
C D
E
157
A A
B
C D
E
158
A A B
C
DE
159
A A B
C D
E
160
A A
B
C
D
E
161
A A B
C D
E
162A A B
C D
E
163
A A B
C D
E
164A A B
C D
E
165
A A B
C
DE
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
VIII. STANDAR PENILAIAN
Sebanyak 76% - 100% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa.Sebanyak 51% - 75% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa.Sebanyak 26% - 50% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa.Sebanyak 1% - 25% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa.Tidak ada seorang pun guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa. Silabus mata pelajaran dilengkapi dengan indikator pencapaian kompetensi dasar (KD) dan teknik penilaian.Sebanyak 76% - 100% silabus mata pelajaran dilengkapi indikator pencapaian KD dan teknik penilaian.Sebanyak 51% - 75% silabus mata pelajaran dilengkapi indikator pencapaian KD dan teknik penilaian.Sebanyak 26% - 50% silabus mata pelajaran dilengkapi indikator pencapaian KD dan teknik penilaian.Sebanyak 1% - 25% silabus mata pelajaran dilengkapi indikator pencapaian KD dan teknik penilaian.Tidak ada satu pun silabus dilengkapi indikator pencapaian KD dan teknik penilaian. Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.Sebanyak 76% - 100% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.Sebanyak 51% - 75% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.Sebanyak 26% - 50% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.Sebanyak 1% - 25% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.Tidak ada seorang pun guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian. Guru menggunakan teknik penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain dalam menilai siswa.
Tidak ada seorang pun guru melaksanakan penilaian. Guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.Sebanyak 76% - 100% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.Sebanyak 51% - 75% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.Sebanyak 26% - 50% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.Sebanyak 1% - 25% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.Tidak ada seorang pun guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa. Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik.Sebanyak 76% - 100% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik.Sebanyak 51% - 75% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik.Sebanyak 26% - 50% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik.Sebanyak 1% - 25% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik.Tidak ada seorang pun guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa. Guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.Sebanyak 76% - 100% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
Guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran kepada siswa pada semester yang berjalan.
Sebanyak 76% - 100% guru menggunakan teknik penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan terstuktur, penugasan mandiri, dan/atau bentuk lain.
Sebanyak 51% - 75% guru menggunakan teknik penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan terstuktur, penugasan mandiri, dan/atau bentuk lain.
Sebanyak 26% - 50% guru menggunakan teknik penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan terstuktur, penugasan mandiri, dan/atau bentuk lain.
Sebanyak 1% - 25% guru menggunakan teknik penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan terstuktur, penugasan mandiri, dan/atau bentuk lain.
Sebanyak 51% - 75% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.Sebanyak 26% - 50% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.Sebanyak 1% - 25% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.Tidak ada seorang pun guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
Sebanyak 76% - 100% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasah.Sebanyak 51% - 75% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasah.Sebanyak 26% - 50% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasah.Sebanyak 1% - 25% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada kepala sekolah/madrasah.Tidak ada seorang pun guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa.
Sekolah/Madrasah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran melalui rapat dewan guru.Sebanyak 76% - 100% mata pelajaran ditentukan KKM-nya melalui rapat dewan guru.Sebanyak 50% - 75% mata pelajaran ditentukan KKM-nya melalui rapat dewan guru.Sebanyak 26% - 50% mata pelajaran ditentukan KKM-nya melalui rapat dewan guru.Sebanyak 1% - 25% mata pelajaran ditentukan KKM-nya melalui rapat dewan guru.Tidak ada satu pun mata pelajaran ditentukan KKM-nya melalui rapat dewan guru. Sekolah/madrasah mengoordinasikan ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.Sekolah/madrasah mengoordinasikan ulangan tengah dan akhir semester.Sekolah/madrasah mengoordinasikan ulangan akhir semester saja.Sekolah/madrasah mengoordinasikan ulangan tengah semester saja.Tidak tentu.Tidak pernah.
Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat dewan guru.
Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat dengan perwakilan guru-guru mata pelajaran.
Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat dengan wali kelas saja.Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat pimpinan sekolah.Hanya ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.
Menentukan nilai akhir melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru.Menentukan nilai akhir melalui rapat dewan guru tanpa mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru.Menentukan nilai akhir tanpa melalui rapat dewan guru tetapi mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru.
Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala sekolah/madrasah dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa.
Guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru pendidikan agama dan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester.
Sebanyak 76% - 100% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru pendidikan agama dan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan kewarganegaraan.
Sebanyak 51% - 75% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru pendidikan agama dan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan kewarganegaraan.
Sebanyak 26% - 50% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru pndidikan agama dan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan kewarganegaraan.
Sebanyak 1% - 25% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru pendidikan agama dan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan kewarganegaraan.
Tidak seorang pun guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan kewarganegaraan.
Sekolah/Madrasah menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran (beban Sistem Kredit Semester/SKS) melalui rapat.
Sekolah/Madrasah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Menentukan nilai akhir bersama wali kelas saja.Hanya ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.
Sekolah/Madrasah menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan siswa sesuai dengan kriteria yang berlaku.
Lebih tinggi dari 1,1 atau lebih di atas kriteria yang berlaku.Lebih tinggi dari 0,6 sampai 1,0 di atas kriteria yang berlaku.Lebih tinggi dari 0,1 sampai 0,5 di atas kriteria yang berlaku.Sama dengan kriteria yang berlaku.Tidak menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah.
Tidak melaporkan hasil penilaian langsung kepada siswa.
Kurang dari 1 (satu) bulan setelah akhir semester.Antara 1 (satu) sampai 2 (dua) bulan setelah akhir semester.Antara 2 (dua) sampai 3 (tiga) bulan setelah akhir semester.Antara 3 (tiga) sampai 4 (empat) bulan setelah akhir semester.Lebih dari 1 (satu) semester. Sekolah/Madrasah menentukan kelulusan siswa sesuai kriteria kelulusan.Menentukan kelulusan siswa sesuai kriteria kelulusan melalui rapat dewan guru.Menentukan kelulusan siswa sesuai kriteria kelulusan melalui rapat dengan perwakilan guru-guru mata pelajaran.Menentukan kelulusan siswa sesuai kriteria kelulusan melalui rapat dengan wali kelas saja.Menentukan kelulusan siswa sesuai kriteria kelulusan melalui rapat pimpinan sekolah.Hanya ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.
Kurang dari 1 (satu) minggu setelah pengumuman hasil ujian.Antara 1 (satu) sampai 2 (dua) minggu setelah pengumuman hasil ujian.Antara 2 (dua) sampai 3 (tiga) minggu setelah pengumuman hasil ujian.Antara 3 (tiga) sampai 4 (empat) minggu setelah pengumuman hasil ujian.Lebih dari 4 (empat) minggu setelah pengumuman hasil ujian. Sekolah/Madrasah menerbitkan dan menyerahkan ijazah kepada setiap siswa yang telah lulus.Kurang dari 1 (satu) minggu setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag.Antara 1 (satu) sampai 2 (dua) minggu setelah blanko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag.Antara 2 (dua) sampai 3 (tiga) minggu setelah blanko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag.Antara 3 (tiga) sampai 4 (empat) minggu setelah blanko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag.Lebih dari 4 (empat) minggu setelah blanko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag.
Sekolah/Madrasah melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk buku laporan hasil belajar siswa.
Diawali dengan penjelasan umum kepala sekolah/madrasah dilanjutkan penjelasan wali kelas dengan masing-masing orang tua/wali siswa dan siswa yang bersangkutan.
Diawali dengan penjelasan umum kepala sekolah/madrasah dilanjutkan penjelasan wali kelas dengan masing-masing orang tua/wali siswa tanpa siswa yang bersangkutan.
Diawali dengan penjelasan umum kepala sekolah/madrasah tetapi langsung dari wali kelas ke masing-masing orang tua/wali siswa dengan siswa yang bersangkutan.
Tanpa diawali dengan penjelasan umum kepala sekolah/ madrasah tetapi langsung dari wali kelas ke masing-masing orang tua/wali siswa tanpa siswa yang bersangkutan.
Sekolah/Madrasah melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kanwil Depag.
Sekolah/Madrasah menerbitkan dan menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN).
Sekolah/Madrasah menggunakan hasil Ujian Nasional (UN) SMP/MTs/ Paket B sebagai salah satu penentu penerimaan siswa baru.
Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B secara transparan sebagai penentu penerimaan siswa baru.Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B dan seleksi masuk secara transparan sebagai penentu penerimaan siswa baru.
Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B dan seleksi masuk secara tidak transparan sebagai penentu penerimaan siswa baru.
Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B secara tidak transparan sebagai penentu penerimaan siswa baru.Tidak menggunakan UN SMP/MTs/Paket B sebagai penentu penerimaan siswa baru.
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN VISITASI
MA NEGERI JEMBER
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR ISI
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN VISITASI
MA NEGERI JEMBER
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
KEMBALI
HASIL VISITASI
MA NEGERI JEMBER
NO KOMPONEN AKREDITASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Standar Isi 001 - 015 15 15 1.00 4
2 Standar Proses 016 - 025 10 10 1.00 4
3 Standar Kompetensi Lulusan 026 - 050 25 10 0.40 4
4 051 - 070 20 15 0.75 4
5 Standar Sarana dan Prasarana 071 - 100 30 15 0.50 4
6 Standar Pengelolaan 101 - 120 20 10 0.50 4
7 Standar Pembiayaan 121 - 145 25 15 0.60 4
8 Standar Penilaian Pendidikan 146 - 165 20 10 0.50 4
JUMLAH 165 100 32
1 KRITERIA STATUS AKREDITASI : TIDAK TERAKREDITASI
2 PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI : BATAL BATAL
NOMOR BUTIR
JUMLAH BUTIR
BOBOT KOMPONEN
BOBOT BUTIR
SKOR BUTIR
MAKSIMUM
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
HASIL VISITASI
MA NEGERI JEMBER
NILAI AKHIR
8 9 10 11 12
60 10 10.00 16.67 16.67
40 40 40.00 100.00 100.00
40 100 40.00 100.00 100.00
60 80 60.00 100.00 100.00
60 120 60.00 100.00 100.00
40 80 40.00 100.00 100.00
60 100 60.00 100.00 100.00
40 65 32.50 81.25 81.25
400 595 342.50 85.63
85.63
BATAL
SKOR TERTIMBAN
G MAKSIMUM
JUMLAH SKOR BUTIR
SKOR TERTIMBAN
G
NILAI AKREDITASI KOMPONEN
SKALA RATUSAN
KEMBALI
GRAFIK HASIL VISITASI AKREDITASI
MA NEGERI JEMBER
1 KRITERIA STATUS AKREDITASI : TIDAK TERAKREDITASI
2 PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI : BATAL BATAL
Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
GRAFIK HASIL VISITASI AKREDITASI
MA NEGERI JEMBER
85.63
BATAL
Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
KEMBALI
LAPORAN HASIL VISITASI SMK NEGERI JEMBER
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR ISI
HASIL VISITASI
GRAFIK
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN
LAPORAN HASIL VISITASI SMK NEGERI JEMBER
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
HASIL VISITASI
GRAFIK
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN
HASIL PENILAIAN STANDAR ISISMK NEGERI JEMBER
NO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR
1 2 3 4
1 A 4 4
2 A 4 4
3 A 4 3
4 A 4 3
5 A 4 2
6 A 4 2
7 A 4 3
8 A 4 4
9 A 4 3
10 A 4 3
11 A 4 2
12 A 4 3
13 A 4 2
14 A 4 4
15 A 4 3
16 A 4 3
17 A 4 3
18 A 4 3
JUMLAH 72 54
HASIL PENILAIAN STANDAR ISISMK NEGERI JEMBER
SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
5
16
16
12
12
8
8
12
16
12
12
8
12
8
16
12
12
12
12
216
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDAR PROSES
SMK NEGERI JEMBERNO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR
1 2 3 4
19 A 4 3
20 A 4 3
21 A 4 4
22 A 4 3
23 A 4 3
24 A 4 3
25 A 4 3
26 A 4 4
27 A 4 3
28 A 4 4
29 A 4 3
30 A 4 3
31 A 4 4
JUMLAH 52 43
HASIL PENILAIAN STANDAR PROSES
SMK NEGERI JEMBERSKOR TERTIMBANG PEROLEHAN
5
12
12
16
12
12
12
12
16
12
16
12
12
16
172
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDAR KOMPETENSI LULUSANSMK NEGERI JEMBER
NO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR1 2 3 4
32 A 4 4
33 A 4 3
34 A 4 3
35 A 4 3
36 A 4 3
37 A 4 4
38 A 4 2
39 A 4 2
40 A 4 3
41 A 4 3
42 A 4 3
43 A 4 3
44 A 4 3
45 A 4 3
46 A 4 3
47 A 4 3
48 A 4 3
49 A 4 3
50 A 4 3
51 A 4 3
52 A 4 3
53 A 4 3
54 A 4 3
55 A 4 3
56 A 4 4
57 A 4 4
58 A 4 3
59 A 4 3
60 A 4 3
61 A 4 4
62 A 4 3
JUMLAH 124 96
HASIL PENILAIAN STANDAR KOMPETENSI LULUSANSMK NEGERI JEMBER
SKOR TERTIMBANG PEROLEHAN5
16
12
12
12
12
16
8
8
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
16
16
12
12
12
16
KEMBALI
12
384
SMK NEGERI JEMBERNO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN
1 2 3
63 A 4
64 A 4
65 A 4
66 A 4
67 A 4
68 A 4
69 A 4
70 A 4
71 A 4
72 A 4
73 A 4
74 A 4
75 A 4
76 A 4
77 A 4
78 A 4
79 A 4
80 A 4
81 A 4
82 A 4
83 A 4
84 A 4
85 A 4
86 A 4
87 A 4
JUMLAH 100
HASIL PENILAIAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
SMK NEGERI JEMBERBOBOT BUTIR SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
4 5
4 16
4 16
4 16
4 16
3 12
4 16
4 16
4 16
4 16
3 12
3 12
3 12
2 8
3 12
3 12
3 12
3 12
2 8
3 12
3 12
4 16
4 16
3 12
1 4
3 12
81 324
HASIL PENILAIAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDAR SARANA DAN PRASARANASMK NEGERI JEMBER
NO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR
1 2 3 4
88 A 4 3
89 A 4 3
90 A 4 3
91 A 4 3
92 A 4 3
93 A 4 4
94 A 4 4
95 A 4 4
96 A 4 4
97 A 4 3
98 A 4 4
99 A 4 3
100 A 4 4
101 A 4 3
102 A 4 4
103 A 4 3
104 A 4 2
105 A 4 3
106 A 4 3
107 A 4 3
108 A 4 3
109 A 4 3
110 A 4 3
111 A 4 3
112 A 4 3
JUMLAH 100 81
HASIL PENILAIAN STANDAR SARANA DAN PRASARANASMK NEGERI JEMBER
SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
5
12
12
12
12
12
16
16
16
16
12
16
12
16
12
16
12
8
12
12
12
12
12
12
12
12
324
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDAR PENGELOLAAN
SMK NEGERI JEMBERNO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR
1 2 3 4
113 A 4 4
114 A 4 4
115 A 4 3
116 A 4 3
117 A 4 3
118 A 4 3
119 A 4 3
120 A 4 2
121 A 4 3
122 A 4 3
123 A 4 4
124 A 4 3
125 A 4 4
126 A 4 3
127 A 4 4
128 A 4 3
129 A 4 3
130 A 4 3
131 A 4 2
132 A 4 3
133 A 4 2
134 A 4 3
135 A 4 3
136 A 4 3
137 A 4 3
138 A 4 3
JUMLAH 104 80
HASIL PENILAIAN STANDAR PENGELOLAAN
SMK NEGERI JEMBERSKOR TERTIMBANGPEROLEHAN
5
16
16
12
12
12
12
12
8
12
12
16
12
16
12
16
12
12
12
8
12
8
12
12
12
12
12
320
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDAR PEMBIAYAANSMK NEGERI JEMBER
NO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR1 2 3 4
139 A 4 4140 A 4 4141 A 4 3142 A 4 3143 A 4 3144 A 4 3145 A 4 3146 A 4 4147 A 4 4148 A 4 4149 A 4 2150 A 4 2151 A 4 4152 A 4 3153 A 4 3154 A 4 3155 A 4 3156 A 4 4157 A 4 1158 A 4 3159 A 4 1160 A 4 3161 A 4 4162 A 4 4163 A 4 4164 A 4 4
JUMLAH 104 83
HASIL PENILAIAN STANDAR PEMBIAYAANSMK NEGERI JEMBER
SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN5
1616121212121216161688
1612121212164
124
1216161616
332
KEMBALI
HASIL PENILAIAN STANDAR PENILAIANSMK NEGERI JEMBER
NO BUTIR JAWABAN SKOR BUTIR PEROLEHAN BOBOT BUTIR1 2 3 4
165 A 4 4
166 A 4 3
167 A 4 3
168 A 4 3
169 A 4 4
170 A 4 3
171 A 4 3
172 A 4 2
173 A 4 3
174 A 4 3
175 A 4 3
176 A 4 3
177 A 4 3
178 A 4 3
179 A 4 3
180 A 4 2
181 A 4 4
182 A 4 3
183 A 4 4
184 A 4 2
185 A 4 4
JUMLAH 84 65
HASIL PENILAIAN STANDAR PENILAIANSMK NEGERI JEMBER
SKOR TERTIMBANGPEROLEHAN5
16
12
12
12
16
12
12
8
12
12
12
12
12
12
12
8
16
12
16
8
16
260
KEMBALI
1A A B
C D
E
2
A A
B
C
D
E
3A A B
C D
E
4
A A
B
C
DE
5
A A
BC
DE
6A A B
C
DE
7A A B
C D
E
8A A B
C D
E
9
A A B
C D
E
10
A A
B
C
D
E
11
A A
BC
DE
12
A A B
C D
E
13
A A
B
C
DE
14A A B
C D
E
15A A B
C D
E
16
A A
B
C
DE
17
A A B
C D
E
18
A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
I. STANDAR ISI
Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSPMelaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSPMelaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSPMelaksanakan kurikulum berdasarkan 6 atau kurang muatan KTSPTidak melaksanakan KTSP
Tidak mengembangkan kurikulum Kurikulum program keahlian dikembangkan sesuai dengan mekanisme penyusunan KTSP.Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 7 kegiatan pokokMekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 5 - 6 kegiatan pokokMekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 3 - 4 kegiatan pokokMekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 1 - 2 kegiatan pokokTidak mengembangkan kurikulum
Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaranProgram keahlian melaksanakan kurikulum tidak menggunakan prinsip tersebut Penyusunan silabus mata pelajaran muatan lokal melibatkan berbagai pihak.
Melibatkan guru, komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, dan dinas pendidikanMelibatkan guru dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikanHanya melibatkan guruTidak menyusun kurikulum muatan lokal Program keahlian melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Melaksanakan 4 jenis atau lebih program ekstrakurikulerMelaksanakan 3 jenis program ekstrakurikulerMelaksanakan 2 jenis program ekstrakurikuler
KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.Mengembangkan KTSP bersama seluruh guru mata pelajaran, Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI), konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikanMengembangkan KTSP bersama perwakilan guru mata pelajaran, DU/DI, konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikanMengembangkan KTSP bersama seluruh atau perwakilan guru mata pelajaran, DU/DI, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan tanpa melibatkan konselor
Mengembangkan KTSP bersama seluruh atau perwakilan guru mata pelajaran tanpa melibatkan DU/DI, Konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan
Kurikulum program keahlian dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi alam, serta pendayagunaan kondisi sosial dan budaya.
Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi alam, serta pendayagunaan kondisi sosial dan budaya
Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, dan pendayagunaan kondisi alam
Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran dan pengayaan layanan pembelajaran
Melibatkan guru, komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, dinas pendidikan, instansi terkait di daerah, dan DU/DI
Melaksanakan 1 jenis program ekstrakurikulerTidak melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler Program keahlian melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan konseling.Melaksanakan 4 atau lebih jenis kegiatan konselingMelaksanakan 3 jenis kegiatan konselingMelaksanakan 2 jenis kegiatan konselingMelaksanakan 1 jenis kegiatan konselingTidak melaksanakan kegiatan konseling Program Praktik Kerja Industri (prakerin) dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu pada struktur kurikulum.Siswa melakukan prakerin selama 2 bulan (setara 500 jam atau lebih), mengikuti jam kerja karyawan/pegawaiSiswa melakukan prakerin 2 bulan, tidak mengikuti jam kerja karyawan/pegawaiSiswa melakukan prakerin kurang dari 2 bulan, mengikuti jam kerja karyawan/pegawaiSiswa melakukan prakerin kurang dari 2 bulan, tidak mengikuti jam kerja karyawan/pegawaiSiswa tidak melakukan prakerin
Menerapkan 3 ketentuan beban belajar sesuai dengan Permendiknas dan program pengayaanMenerapkan 3 ketentuan beban belajar sesuai dengan PermendiknasMenerapkan 2 ketentuan beban belajar sesuai dengan PermendiknasMenerapkan 1 ketentuan beban belajar sesuai dengan PermendiknasTidak menerapkan ketentuan beban belajar sesuai dengan Permendiknas
Sebanyak 76% - 100% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Sebanyak 26% - 50% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Tidak ada guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan didasarkan pada silabus, RPP, dan alokasi waktu 192 jam pelajaran
Proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan didasarkan pada silabus dan RPPProses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan didasarkan pada salah satu silabus atau RPP sajaProses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan berdasarkan alokasi waktu 192 jam pelajaranTidak melaksanakan proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan
Sebanyak 76% - 100% mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIKSebanyak 51% - 75% mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIKSebanyak 26% - 50% mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIKSebanyak 1% - 25% mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIKTidak ada mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIK
Program keahlian menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar yang tertuang pada lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
Guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi yang diberikan kepada siswa maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
Program keahlian melaksanakan proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan sesuai dengan ketentuan dalam struktur kurikulum.
Pelaksanaan pembelajaran seluruh mata pelajaran di program keahlian memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Belum disahkan kepala sekolah/madrasahBelum dikembangkan Dalam mengembangkan KTSP, guru/kelompok guru dalam program keahlian secara aktif menyusun silabus.Sebanyak 76% - 100% guru/kelompok guru secara aktif menyusun silabusSebanyak 51% - 75% guru/kelompok guru secara aktif menyusun silabusSebanyak 26% - 50% guru/kelompok guru secara aktif menyusun silabusSebanyak 1% - 25% guru/kelompok guru secara aktif menyusun silabusTidak ada guru/kelompok guru yang aktif menyusun silabus Guru mengembangkan silabus mata pelajaran sesuai dengan langkah–langkah pada Panduan Penyusunan KTSP.Sebanyak 76% - 100% silabus mata pelajaran dikembangkan sesuai dengan Panduan Penyusunan KTSPSebanyak 51% - 75% silabus mata pelajaran dikembangkan sesuai dengan Panduan Penyusunan KTSPSebanyak 26% - 50% silabus mata pelajaran dikembangkan sesuai dengan Panduan Penyusunan KTSPSebanyak 1% - 25% silabus mata pelajaran dikembangkan sesuai dengan Panduan Penyusunan KTSPTidak ada silabus mata pelajaran yang dikembangkan
Mengembangkan silabus secara mandiri oleh guru mata pelajaran dalam program keahlian
Mengembangkan silabus dengan mengadopsi contoh yang sudah ada.Tidak mengembangkan silabus
Menentukan KKM dengan memperhatikan 3 unsur melalui rapat dewan guruMenentukan KKM dengan memperhatikan 2 unsur melalui rapat dewan guruMenentukan KKM dengan memperhatikan 1 unsur melalui rapat dewan guruMenentukan KKM tanpa memperhatikan 3 unsur melalui rapat dewan guruMenentukan KKM tanpa memperhatikan 3 unsur dan tidak melalui rapat dewan guru
Menyusun kalender akademik sekolah/madrasah secara rinci dan jelasMenyusun kalender akademik sekolah/madrasah secara rinciMenyusun kalender akademik sekolah/madrasah secara kurang rinciMenyusun kalender akademik sekolah/madrasah secara tidak rinciTidak menyusun kalender akademik sekolah/madrasah
KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah/Madrasah dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dan diketahui oleh Dinas Pendidikan Provinsi atau Kanwil Depag.
Sudah disahkan kepala sekolah/madrasah dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah atau penyelenggaran pendidikan serta diketahui oleh Dinas Pendidikan Provinsi atau Kanwil Depag
Sudah disahkan kepala sekolah/madrasah dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara pendidikan, namun belum diketahui Dinas Pendidikan Provinsi atau Kanwil Depag
Sudah disahkan kepala sekolah, namun tanpa pertimbangan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara pendidikan dan tidak diketahui oleh Dinas Pendidikan Provinsi atau Kanwil Depag
Program keahlian mengembangkan silabus berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP secara mandiri atau berkelompok.
Mengembangkan silabus secara mandiri melalui kelompok guru mata pelajaran dalam sebuah program keahlian dalam satu sekolah/madrasah
Mengembangkan silabus melalui kelompok guru mata pelajaran dari beberapa program keahlian yang sama pada beberapa sekolah/madrasah
Program keahlian menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran dengan memperhatikan unsur: 1) karakteristik siswa, 2) karakteristik mata pelajaran, dan 3) kondisi program keahlian.
Program keahlian menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, pembelajaran efektif, dan hari libur pada kalender akademik program keahlian yang dimiliki.
KEMBALI
19A A B
C D
E
20
A A
B
C
D
E
21A A B
C D
E
22A A B
C D
E
23
A A
B
C
DE
24
A A
B
C
DE
25A A B
C D
E
26A A B
C D
E
27
A A B
C D
E
28
A A B
C D
E
29
A A B
C D
E
30
A A B
C D
E
31A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
II. STANDAR PROSES
Setiap mata pelajaran memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematis.Sebanyak 13 mata pelajaran atau lebih memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematisSebanyak 9 - 12 mata pelajaran memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematisSebanyak 5 - 8 mata pelajaran memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematisSebanyak 1 - 4 mata pelajaran memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematisTidak ada mata pelajaran memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematis
Tidak ada RPP memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerapkan TIK
Program keahlian melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.Memenuhi 4 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaranMemenuhi 3 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaranMemenuhi 2 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaranMemenuhi 1 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaranTidak memenuhi persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran Proses pembelajaran di program keahlian dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.Sebanyak 76% - 100% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaranSebanyak 51% - 75% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaranSebanyak 26% - 50% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaranSebanyak 1% - 25% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaranTidak ada seorang pun guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK dilakukan oleh pihak lain dengan sebagian SDM dari pihak program keahlian
Pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK dilakukan oleh pihak lain (outsource)Tidak melaksanakan pembelajaran berbasis TIK
Penyusunan RPP sudah memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerapkan TIK.
Sebanyak 76% - 100% RPP sudah memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerapkan TIK
Sebanyak 51% - 75% RPP sudah memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerapkan TIK
Sebanyak 26% - 50% RPP sudah memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerapkan TIK
Sebanyak 1% - 25% RPP sudah memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerapkan TIK
Program keahlian melaksanakan proses pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (sesuai dengan tingkat kebutuhan program keahliannya) dengan SDM yang memiliki kesesuaian kompetensi.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK dilakukan sendiri oleh pihak program keahlian dengan SDM sendiri yang memiliki kesesuaian kompetensi dan bersertifikat
Pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK dilakukan sendiri oleh pihak program keahlian dengan mendatangkan SDM dari sekolah/madrasah lain
Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan sebagai wahana untuk meningkatkan kompetensi siswa sesuai dengan keahliannya.
Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan sesuai dengan proses pembelajaran, materi program keahlian, dan aturan pengelolaan yang transparan
Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan sesuai dengan proses pembelajaran, dan materi program keahlian
Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan hanya sesuai dengan proses pembelajaran.Tidak sesuai dengan proses pembelajaran Sekolah/Madrasah menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama dengan DU/DI.Sebanyak 76% - 100% MoU ditindaklanjuti dengan pembelajaranSebanyak 51% - 75% MoU ditindaklanjuti dengan pembelajaranSebanyak 26% - 50% MoU ditindaklanjuti dengan pembelajaranSebanyak 1% - 25% MoU ditindaklanjuti dengan pembelajaranTidak ada tindaklanjut kerjasama dengan DU/DI Siswa melakukan prakerin untuk memperoleh kompetensi kejuruan.Sebanyak 76% - 100% siswa melakukan prakerin pada DU/DI yang relevanSebanyak 51% - 75% siswa melakukan prakerin pada DU/DI yang relevanSebanyak 26% - 50% siswa melakukan prakerin pada DU/DI yang relevanSebanyak 1% - 25% siswa melakukan prakerin pada DU/DI yang relevanTidak ada siswa melakukan prakerin pada DU/DI yang relevan
Mencakup 3 tahap pemantauan serta dilakukan diskusi hasil pemantauanMencakup 3 tahap pemantauan tanpa dilakukan diskusi hasil pemantauanMencakup 2 tahap pemantauanMencakup 1 tahap pemantauanTidak pernah melakukan pemantauan
Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 4 caraMelakukan supervisi proses pembelajaran melalui 3 caraMelakukan supervisi proses pembelajaran melalui 2 caraMelakukan supervisi proses pembelajaran melalui 1 caraTidak melakukan supervisi proses pembelajaran
Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 4 aspekEvaluasi dilakukan dengan memperhatikan 3 aspekEvaluasi dilakukan dengan memperhatikan 2 aspekEvaluasi dilakukan dengan memperhatikan 1 aspekTidak melakukan evaluasi
Hasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan, dewan guru, dan pengawas sekolah/madrasahHasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan dan dewan guruHasil pengawasan disampaikan kepada yang bersangkutan sajaTidak disampaikanTidak melakukan pengawasan
Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan sesuai dengan proses pembelajaran dan aturan pengelolaan yang transparan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah mencakup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran.
Supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
Evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu 1) persiapan, 2) pelaksanaan, 3) evaluasi pembelajaran, dan 4) rencana tindak lanjut.
Kepala sekolah/madrasah menyampaikan hasil pengawasan (pemantauan, supervisi, dan evaluasi) proses pembelajaran kepada pemangku kepentingan.
Kepala sekolah/madrasah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran.Sebanyak 76% - 100% hasil pengawasan selama 1 tahun terakhir dilakukan tindak lanjutSebanyak 51% - 75% hasil pengawasan selama 1 tahun terakhir dilakukan tindak lanjutSebanyak 26% - 50% hasil pengawasan selama 1 tahun terakhir dilakukan tindak lanjutSebanyak 1% - 25% hasil pengawasan selama 1 tahun terakhir dilakukan tindak lanjutTidak ada hasil pengawasan yang ditindaklanjuti
KEMBALI
32
A A B
C D
E
33
A A
B
C
D
E
34
A A B
C D
E
35
A A
B
C
D
E
36
A A
B
C
D
E
37
A A
B
C
D
E
38
A A
BC
DE
39
A A
B
C
D
E
40
A A
B
C
D
E
41
A A
B
C
D
E
42
A A
BC
DE
43
A A
B
C
D
E
44
A A
B
C
D
E
45
A A
B
C
D
E
46
A A
B
C
D
E
47
A A B
C D
E
48
A A
B
C
D
E
49
A A
B
C
D
E
50
A A
B
C
D
E
51
A A
B
C
D
E
52
A A
B
C
D
E
53
A A
B
C
DE
54
A A
B
C
D
E
55
A A B
C D
E
56
A A B
C D
E
57
A A B
C D
E
58
A A B
C D
E
59
A A B
C D
E
60
A A B
C D
E
61
A A B
C D
E
62A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran ipteks ditetapkan 75,00 atau lebihRata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran ipteks ditetapkan 70,00 sampai 74,90Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran ipteks ditetapkan 65,00 sampai 69,90Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran ipteks ditetapkan 60,00 sampai 64,90Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran ipteks ditetapkan kurang dari 60,00 Siswa terlibat dalam kegiatan belajar yang berkaitan dengan analisis dan pemecahan masalah-masalah kompleks.
Siswa tidak pernah menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks
Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 75,00 atau lebihRata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 70,00 sampai 74,90Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 65,00 sampai 69,90Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 60,00 sampai 64,90Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan kurang dari 60,00 Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam kelompok mata pelajaran Adaptif secara efektif.
Program keahlian tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa dengan sumber belajar
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan.
Siswa menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
Siswa menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Siswa menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Siswa menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial melalui mata pelajaran IPA dan IPS.
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, perpustakaan, laboratorium, dan internet
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, perpustakaan, dan laboratorium
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, dan perpustakaan
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar dan buku teks
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar.
Siswa melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
Siswa melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Siswa melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Siswa melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
Siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
Siswa mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun
Siswa mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 3 jenis dan/atau 3kali dalam 1 tahunSiswa mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahunSiswa mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahunSiswa tidak pernah mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya Siswa memperoleh pengalaman mengapresiasikan karya seni dan budaya.
Program keahlian tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab.
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
Siswa tidak pernah melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar
Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian tidak pernah menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian tidak pernah menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab
Program keahlian menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian tidak pernah menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif untuk mendapatkan hasil terbaik.
Sekolah/madrasah memberikan penghargaan bagi juara sekolah/ madrasah, juara program keahlian, dan juara kelas
Sekolah/madrasah memberikan penghargaan bagi juara sekolah/ madrasah dan juara program keahlianSekolah/madrasah memberikan penghargaan bagi juara sekolah/ madrasahSekolah/madrasah memberikan penghargaan bagi juara program keahlianSekolah/madrasah tidak memberikan penghargaan Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik.
Program keahlian menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian tidak pernah memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI.
Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian tidak pernah menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk membentuk karakter siswa, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan.
Program keahlian melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportifitas, dan kebersihan lingkungan sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportifitas, dan kebersihan lingkungan sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportifitas, dan kebersihan lingkungan sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportifitas, dan kebersihan lingkungan sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian tidak melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportifitas, dan kebersihan lingkungan
Program keahlian memfasilitasi 4 jenis atau lebih kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agamaProgram keahlian memfasilitasi 3 jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agamaProgram keahlian memfasilitasi 2 jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agamaProgram keahlian memfasilitasi 1 jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agamaProgram keahlian tidak melaksanakan kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia melalui pembiasaan dan pengamalan.
Tidak ada kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri
Sebanyak 76% - 100% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat
Sebanyak 51% - 75% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui pembiasaan untuk memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat.
Sebanyak 76% - 100% silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Sebanyak 51% - 75% silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Sebanyak 26% - 50% silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Sebanyak 1% - 25% silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Tidak ada silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk dapat menjalankan ajaran agama melalui kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia yang bersifat afektif.
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global.
Program keahlian melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Tidak ada kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global
Adanya kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih setiap minggu
Adanya kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali setiap minggu
Adanya kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali setiap minggu
Adanya kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali setiap minggu
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain.
Sebanyak 26% - 50% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat
Sebanyak 1% - 25% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat
Tidak ada kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok.
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun.
Siswa memperoleh keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis.
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lombaTidak tersedia kumpulan karya tulis siswa
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Program keahlian tidak memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan mau-pun lomba, laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan, majalah dinding, dan buletin siswa internal sekolah/madrasah
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan, dan majalah dinding
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, dan laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan
Siswa memperoleh keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.
Siswa mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhi
Siswa mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
Siswa mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
Siswa mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Siswa tidak mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris
Siswa mengikuti kegiatan pengembangan iptek sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhirSiswa mengikuti kegiatan pengembangan iptek sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhirSiswa mengikuti kegiatan pengembangan iptek sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhirSiswa mengikuti kegiatan pengembangan iptek sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhirSiswa tidak mengikuti kegiatan dalam pengembangan iptek
Siswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi 61% -70% memuat studi kasus, selebihnya bukan studi kasusSiswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi 51% -60% memuat studi kasus, selebihnya bukan studi kasusSiswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi 41% -50% memuat studi kasus, selebihnya bukan studi kasusSiswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi 31% -40% memuat studi kasus, selebihnya bukan studi kasusSiswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi lebih kecil dari 31%
Mencapai nilai rata-rata 2,00 atau lebih di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata 1,01 sampai 1,99 di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata 0,01 sampai 1,00 di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata sama dengan rata-rata nasionalLebih rendah dari rata-rata nasional
Mencapai nilai rata-rata 2,00 atau lebih di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata 1,01 sampai 1,99 di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata 0,01 sampai 1,00 di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata sama dengan rata-rata nasionalLebih rendah dari rata-rata nasional
Mencapai nilai rata-rata 2,00 atau lebih di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata 1,01 sampai 1,99 di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata 0,01 sampai 1,00 di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata sama dengan rata-rata nasionalLebih rendah dari rata-rata nasional terakhir
Mencapai nilai rata-rata 2,00 atau lebih di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata 1,01 sampai 1,99 di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata 0,01 sampai 1,00 di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata sama dengan rata-rata nasionalLebih rendah dari rata-rata nasional
Mencapai nilai rata-rata 2,00 atau lebih di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata 1,01 sampai 1,99 di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata 0,01 sampai 1,00 di atas rata-rata nasionalMencapai nilai rata-rata sama dengan rata-rata nasional
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam mengembangkan ipteks (ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni) seiring dengan perkembangannya.
Siswa memperoleh pengalaman belajar agar menguasai kompetensi keahlian dan kewirausahaan, melalui kegiatan pembelajaran yang memuat studi kasus (nyata dan rekaan).
Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata UN teori dan praktik kelompok mata pelajaran produktif pada tahun terakhir.
Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata UN mata pelajaran Matematika pada tahun terakhir.
Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata UN mata pelajaran Bahasa Inggris pada tahun terakhir.
Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata UN mata pelajaran Bahasa Indonesia pada tahun terakhir.
Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata uji kompetensi mata pelajaran produktif pada tahun terakhir.
Lebih rendah dari rata-rata nasional Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan persentase tingkat kelulusan pada tahun terakhir.Kelulusan 91% - 100%Kelulusan 81% - 90%Kelulusan 71% - 80%Kelulusan 61% - 70%Kurang dari 61%.
KEMBALI
63
A A B
C D
E
64
A A
B
C
D
E
65
A A
B
C
D
E
66A A B
C D
E
67
A A
B
C
D
E
68
A A
B
C
D
E
69
A A
B
C D
E
70A A B
C D
E
71
A A
B
C
D
E
72
A A
B
C
D
E
73
A A B
C
D
E
74
A A B
C D
E
75A A B
C D
E
76
A A
B
C
D
E
77
A A
B
C
D
E
78
A A
B
C
D
E
79
A A
BC
DE
80
A A
B
C
D
E
81
A A
B
C D
E
82
A A
B
C
D
E
83
A A B
C D
E
84
A A
B
C
D
E
85
A A B
C D
E
86A A B
C D
E
87
A A
BC
DE
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Sebanyak 76% -100% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IVSebanyak 51% -75% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IVSebanyak 26% -50% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IVSebanyak 1% -25% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IVTidak ada seorang pun guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV Guru mata pelajaran mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Program keahlian memiliki guru mata pelajaran produktif sesuai dengan jumlah rombelnya.
Sebanyak 76% - 100% mata pelajaran produktif memiliki guru produktif minimal sama dengan jumlah rombongan belajar
Sebanyak 51% - 75% mata pelajaran produktif memiliki guru produktif minimal sama dengan jumlah rombongan belajar
Sebanyak 26% - 50% mata pelajaran produktif memiliki guru produktif minimal sama dengan jumlah rombongan belajar
Sebanyak 1% - 25% mata pelajaran produktif memiliki guru produktif minimal sama dengan jumlah rombongan belajar
Tidak satupun mata pelajaran produktif memiliki guru produktif Guru memiliki kesehatan jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya.Rata-rata kehadiran guru 96% - 100% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnyaRata-rata kehadiran guru 91% - 95% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnyaRata-rata kehadiran guru 86% - 90% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnyaRata-rata kehadiran guru 81% - 85% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnyaRata-rata kehadiran guru kurang dari 81% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya Guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV). Untuk bidang tertentu, kualifikasi kepakaran ditunjukkan dengan pengakuan lain setingkat S1 atau D-IV.
Sebanyak 76% - 100% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya
Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya
Sebanyak 26% - 50% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya
Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya
Tidak ada guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya
Sebanyak 76% - 100% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
Sebanyak 51% - 75% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
Sebanyak 26% - 50% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
Sebanyak 1% - 25% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
Tidak ada seorang pun guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
Semua guru bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku
Guru berkomunikasi secara efektif dan santun dengan sesama guru, tenaga kependidikan, dan orangtua siswa.
Adanya rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala program keahlian, serta guru dan komite sekolah/madrasah
Adanya rapat dewan guru serta rapat antara guru dan kepala program keahlianAdanya rapat dewan guruTidak pernah diadakan rapat Guru menguasai materi pelajaran yang diampu serta mengembangkannya dengan metode ilmiah.Sebanyak 76% - 100% guru memiliki penguasaan materi mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuanSebanyak 51% - 75% guru memiliki penguasaan materi mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuanSebanyak 26% - 50% guru memiliki penguasaan materi mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuanSebanyak 1% - 25% guru memiliki penguasaan materi mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuanTidak ada guru memiliki penguasaan materi mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan Guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat sesuai dengan keahliannya.
Guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan.
Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan
Sebanyak 26% - 50% guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan
Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan
Tidak ada guru mata pelajaran produktif yang memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan
Guru memiliki integritas kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun diberi kesempatan memperbaiki diri dan dilakukan pembinaan
Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun hanya diberikan peringatan lisan
Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun hanya diberikan peringatan tertulis
Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku; dan telah dikenai sanksi yang sepadan seperti dibebastugaskan dari mengajar atau dikeluarkan
Adanya dialog dalam rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala program keahlian, guru dan komite sekolah/madrasah, serta pertemuan antara guru, dan orangtua siswa
Sebanyak 76% - 100% guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga sertifikasi profesi sesuai keahliannya
Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga sertifikasi profesi sesuai keahliannya
Sebanyak 26% - 50% guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga sertifikasi profesi sesuai keahliannya
Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga sertifikasi profesi sesuai keahliannya
Tidak ada guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga sertifikasi profesi sesuai keahliannya
Sebanyak 76% - 100% atau lebih guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan
Kepala program keahlian berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan Surat Keputusan (SK) sebagai kepala program keahlian.
Berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan memiliki SK sebagai kepala program keahlianBerstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, tetapi memiliki SK sebagai kepala program keahlianBerstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, tetapi tidak memiliki SK sebagai kepala program keahlian
Tidak berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, tetapi memiliki SK sebagai kepala program keahlian
Tidak berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, dan tidak memiliki SK sebagai kepala program keahlian
Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV kependidikan dari perguruan tinggi terakreditasiMemiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV Kependidikan dari perguruan tinggi tidak terakreditasiMemiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV nonkependidikan dari perguruan tinggi terakreditasiMemiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV nonkepen-didikan dari perguruan tinggi tidak terakreditasiTidak memiliki kualifikasi akademik minimum yang dipersyaratkan Kepala Program keahlian memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun.Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun atau lebihMemiliki pengalaman mengajar 4 tahunMemiliki pengalaman mengajar 3 tahunMemiliki pengalaman mengajar 2 tahunMemiliki pengalaman mengajar 1 tahun atau kurang
Tidak ada lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir
Tidak mampu mengelola unit usaha Kepala sekolah/madrasah atau kepala program keahlian melakukan supervisi dan monitoring.
Kepala program keahlian memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV), atau pakar kejuruan lain yang setingkat untuk bidang tertentu.
Kepala program keahlian memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola program keahlian.
Sebanyak 76% - 100% lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir
Sebanyak 51% - 75% lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir
Sebanyak 26% - 50% lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir
Sebanyak 1% - 25% lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir
Kepala program keahlian memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan antara lain dengan adanya naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sebagai sumber belajar siswa.
Mampu mengelola kegiatan unit usaha yang cukup untuk membiayai 76% - 100% biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri
Mampu mengelola kegiatan unit usaha yang cukup untuk membiayai 51% - 750% biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri
Mampu mengelola kegiatan unit usaha yang cukup untuk membiayai 26% - 50% biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri
Mampu mengelola kegiatan unit usaha yang cukup untuk membiayai 1% - 25% biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 76% - 100% dari yang direncanakan dalam RK-S/M
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 51% - 75% dari yang direncanakan dalam RK-S/M
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 26% - 50% dari yang direncanakan dalam RK-S/M
Tidak melakukan supervisi dan monitoring Tenaga administrasi minimum memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat.
Sekolah/Madrasah memiliki 5 orang atau lebih tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
Sekolah/Madrasah memiliki 4 orang tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajatSekolah/Madrasah memiliki 3 orang tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajatSekolah/Madrasah memiliki 2 atau 1 orang tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajatSekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat Tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya.
Sekolah/Madrasah memiliki 4 orang tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah memiliki 3 orang tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya Tenaga perpustakaan minimum memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat.
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 orang, keduanya memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1)
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan 1 orang dan memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1)Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan 1 orang dan tidak memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1)Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga perpustakaan Tenaga perpustakaan minimum memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya.
Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga perpustakaan
Memenuhi kualifikasi dan memiliki sertifikat kepala laboratoriumMemenuhi kualifikasi dan tidak memiliki sertifikat kepala laboratoriumTidak memenuhi kualifikasi tetapi memiliki sertifikat kepala laboratoriumTidak memenuhi kualifikasi dan tidak memiliki sertifikat kepala laboratoriumTidak memiliki kepala laboratorium
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 1% - 25% dari yang direncanakan dalam RK-S/M
Sekolah/Madrasah memiliki 5 orang atau lebih tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah memiliki 2 atau 1 orang tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 orang, salah satu di antaranya memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1)
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 orang, keduanya memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 orang, salah satu di antaranya memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang dan memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang dan memiliki latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan tugasnya
Kepala laboratorium/bengkel program keahlian memiliki kualifikasi akademik minimum sesuai standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang tertuang dalam Permendiknas.
Teknisi laboratorium/bengkel program keahlian memiliki kualifikasi akademik minimum sesuai dengan standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang tertuang dalam Permendiknas.
Memiliki kualifikasi akademik minimal D-I sesuai program keahlianMemiliki kualifikasi akademik minimum SMK sesuai program keahlianMemiliki kualifikasi akademik minimum D-I tidak sesuai program keahlianMemiliki kualifikasi akademik minimum SMA/MA atau SMK tidak sesuai dengan program keahlianTidak meiliki kualifikasi akademik atau tidak memiliki laboran Program keahlian memiliki tenaga layanan khusus.Memiliki 4 jenis atau lebih tenaga layanan khususMemiliki 3 jenis tenaga layanan khususMemiliki 2 jenis tenaga layanan khususMemiliki 1 jenis tenaga layanan khususTidak memiliki satupun tenaga layanan khusus
Program keahlian memiliki tenaga teknisi maintenance peralatan dan gedung.
Program keahlian memiliki 1 tenaga teknisi untuk maintenance peralatan dan 1 tenaga teknisi untuk maintenance gedung
Program keahlian memiliki 1 tenaga teknisi untuk maintenance peralatan dan gedungSekolah/Madrasah memiliki 1 tenaga teknisi maintenance peralatan dan 1 tenaga teknisi maintenance gedungSekolah/Madrasah memiliki 1 tenaga teknisi maintenance peralatan dan gedungTidak memiliki tenaga teknisi maintenance peralatan dan gedung
Sebanyak 76% - 100% teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah
Sebanyak 51% - 75% teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah
Sebanyak 26% - 50% teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah
Sebanyak 1% - 25% teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah
Tidak ada teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah
Laboran program keahlian memiliki kualifikasi akademik minimum sesuai standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang tertuang dalam Permendiknas.
KEMBALI
88A A B
C D
E
89
A A B
C D
E
90
A A
B
C
DE
91
A A
B
C
D
E
92A A B
C D
E
93
A A B
C D
E
94
A A B
C D
E
95A A B
C D
E
96A A B
C D
E
97A A B
C D
E
98
A A B
C D
E
99
A A
B
C D
E
100A A
B
C
DE
101
A A B
C D
E
102
A A B
C D
E
103
A A B
C D
E
104A A B
C D
E
105
A A B
C D
E
106
A A B
C D
E
107
A A B
C D
E
108
A A B
C D
E
109
A A B
C D
E
110
A A
B
C
D
E
111
A A
B
C D
E
112
A A
BC
DE
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Sekolah/madrasah memiliki lahan yang memenuhi ketentuan luas minimal.Memiliki luas lahan 76% - 100% atau lebih dari ketentuan luas lahan minimalMemiliki luas lahan 51% - 75% dari ketentuan luas lahan minimalMemiliki luas lahan 26% - 50% dari ketentuan luas lahan minimalMemiliki luas lahan 1% - 25% dari ketentuan luas lahan minimalTidak memiliki lahan sendiri
Lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan daruratLokasi aman, terhindar dari potensi bahaya, tetapi tidak memiliki akses daruratLokasi aman, tetapi masih memiliki peluang potensi bahaya dan tidak memiliki akses daruratLokasi tidak aman, sehingga masih memiliki peluang potensi bahaya dan tidak memiliki akses daruratBerada di lokasi yang tidak layak untuk belajar
Berada di lokasi yang nyaman, tetapi berpeluang untuk terpapar pencemaran udara/air dan kebisinganTidak berada di lokasi yang nyaman
Tidak berada di lokasi sesuai dengan peruntukannya Luas lantai yang digunakan Program Keahlian memenuhi ketentuan luas minimal.Memiliki luas lantai 76% - 100% atau lebih dari ketentuan luas minimalMemiliki luas lantai 51% - 75% dari ketentuan luas minimalMemiliki luas lantai 26% - 50% dari ketentuan luas minimalMemiliki luas lantai 1% - 25% dari ketentuan luas minimalTidak memiliki gedung sendiri
Memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petirMemiliki struktur yang stabil dan kokoh tetapi tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran
Sekolah/madrasah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
Sekolah/madrasah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan.
Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran udara, dan pencemaran air, serta gangguan kebisingan secara alamiah
Berada di lokasi yang nyaman, terlindung fasilitas peredam gangguan pencemaran udara, dan pencemaran air, serta gangguan kebisingan
Berada di lokasi yang nyaman, terlindung fasilitas peredam gangguan pencemaran udara/air, tetapi masih terganggu kebisingan
Fasilitas pembelajaran berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya dan memiliki status hak atas tanah, tetapi tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, tetapi tidak memiliki status hak atas tanah dan tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Tidak berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, tetapi memiliki status hak atas tanah dan memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Bangunan sekolah/madrasah memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.
Memiliki struktur yang stabil tetapi tidak kokoh dan tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaranMemiliki struktur yang tidak stabil dan tidak kokoh tetapi dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran
Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi keempat kebutuhan di atas.Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 3 dari 4 kebutuhanMemiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 2 dari 4 kebutuhanMemiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 1 dari 4 kebutuhanTidak memiliki sanitasi di dalam dan di luar yang dapat memenuhi keempat kebutuhan di atas Program keahlian memiliki buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas.Memiliki buku teks pelajaran dengan ratio 1 buku teks/mata pelajaran/siswaMemiliki buku teks pelajaran dengan ratio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 2 - 5 siswaMemiliki buku teks pelajaran dengan ratio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 6 - 10 siswaMemiliki buku teks pelajaran dengan ratio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 11 siswa atau lebihTidak memiliki buku teks Program keahlian memanfaatkan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas.Sebanyak 13 atau lebih mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan dengan PermendiknasSebanyak 9 - 12 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan dengan PermendiknasSebanyak 5 - 8 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan dengan PermendiknasSebanyak 1 - 4 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan dengan PermendiknasTidak ada mata pelajaran menggunakan buku teks mata pelajaran yang ditetapkan dengan Permendiknas Bangunan sekolah/madrasah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan memadaiMemiliki ventilasi udara memadai tetapi pencahayaan yang kurang memadaiMemiliki ventilasi udara kurang memadai tetapi pencahayaan memadaiMemiliki ventilasi udara dan pencahayaan kurang memadaiTidak memiliki ventilasi udara dan pencahayaan
Memiliki instalasi listrik dengan keterkecukupan daya lebih 100%Memiliki instalasi listrik dengan keterkecukupan daya 76% - 100%Memiliki instalasi listrik dengan keterkecukupan daya 51% - 75%Memiliki instalasi listrik dengan keterkecukupan daya 25% - 50%Tidak memiliki instalasi listrik.
Sekolah/Madrasah memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya.
Memiliki izin mendirikan dan memiliki izin penggunaan bangunan sementaraMemiliki izin mendirikan tetapi tidak memiliki izin penggunaan bangunanTidak memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan Sekolah/Madrasah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan secara berkala.Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan secara berkala sesuai ketentuan
Tidak memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir
Sekolah/Madrasah memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan: (1) air bersih, (2) saluran air kotor dan/atau air limbah, (3) tempat sampah, dan (4) saluran air hujan.
Bangunan sekolah/madarasah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 1300 Watt untuk administrasi sekolah dan ruang teori, serta daya tambahan untuk laboratorium dan bengkel sesuai kebutuhan.
Memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya sebelum bangunan berdiri
Memiliki izin mendirikan bangunan, dan memiliki izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya setelah bangunan berdiri
Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan, tetapi melebihi waktu yang sesuai ketentuan
Melakukan pemeliharaan terhadap bangunan, jika sudah ada bagian bangunan yang rusak beratTidak pernah melakukan pemeliharaan
Program keahlian memiliki ruang pembelajaran umum (RPU) sesuai dengan Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
Memiliki seluruh jenis RPU yang dipersyaratkan oleh setiap program keahlianMemiliki ruang kelas, perpustakaan, lab bahasa, lab komputer, dan satu RPU yang lainMemiliki ruang kelas, perpustakaan, lab komputer, dan lab bahasaMemiliki ruang kelas, perpustakaan, dan lab komputerTidak memiliki RPU
Sebanyak 76% - 100% RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 51% - 75% RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 26% - 50% RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 1% - 25% RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standarTidak ada RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
Program keahlian memiliki RPU dengan sarana sebagaimana tercantum pada Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
Sebanyak 76% - 100% RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 51% - 75% RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 25% - 49 % RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 1% - 25% RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standarTidak ada satupun RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar Sekolah/Madrasah memiliki ruang penunjang (RP) sesuai dengan Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK.Memiliki 76% - 100% RP sesuai dengan persyaratan dalam standarMemiliki 51% - 75% RP sesuai dengan persyaratan dalam standarMemiliki 25% - 50% RP sesuai dengan persyaratan dalam standarMemiliki 1% - 25% RP sesuai dengan persyaratan dalam standarTidak memiliki RP
Sebanyak 76% - 100% RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 51% - 75% RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 26% - 50% RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 1% - 25% RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standarTidak ada RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
Sekolah/Madrasah memiliki RP dengan sarana sebagaimana tercantum pada Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
Sebanyak 76% - 100% RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 51% - 75% RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 26% - 50% RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 1% - 25% RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standarTidak ada satupun RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
Melakukan pemeliharaan ringan tetapi melebihi waktu yang sesuai ketentuan, dan tidak pernah melakukan pemeliharaan berat
Program keahlian memiliki RPU dengan ukuran minimum sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
Sekolah/Madrasah memiliki RP dengan ukuran minimum sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
Program keahlian memiliki ruang pembelajaran khusus (RPK) sesuai dengan Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
Memiliki 76% - 100% RPK sesuai dengan persyaratan dalam standarMemiliki 51% - 75% RPK sesuai dengan persyaratan dalam standarMemiliki 26% - 50% RPK sesuai dengan persyaratan dalam standarMemiliki 1% - 25% RPK sesuai dengan persyaratan dalam standarTidak memiliki RPK
Sebanyak 76% - 100% RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 51% - 75% RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 26% - 50% RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 1% - 25% RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standarTidak ada RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
Program keahlian memiliki RPK dengan sarana sebagaimana tercantum pada Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
Sebanyak 76% - 100% RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 51% - 75% RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 26% - 50% RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standarSebanyak 1% - 25% RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standarTidak ada satupun RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar Sekolah/Madrasah memiliki business center sebagai wahana kewirausahaan.
Business center memiliki fasilitas usaha sendiri, sistem usaha sendiri, SDM yang melayani, dan menghasilkan profit
Business center memiliki fasilitas usaha sendiri, sistem usaha sendiri, SDM yang melayani dan belum menghasilkan profit
Tidak memiliki business center
Memiliki business center yang menghasilkan barang dan atau jasa tersebar luas lintas Kabupaten/Kota
Memiliki business center yang menghasilkan barang dan atau jasa tersebar dalam lingkungan sekolah/madrasahMemiliki business center yang menghasilkan barang dan atau jasa tersebar dalam lingkungan program keahlianTidak memiliki business center
Sekolah/Madrasah memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) dengan berbagai kegiatan.
Memiliki BKK yang memasarkan lulusan, melakukan seleksi, dan penyaluran lulusannya ke dunia kerja yang relevan
Memiliki BKK yang melakukan seleksi dan penyaluran lulusannya ke dunia kerja yang relevanMemiliki BKK yang menginformasikan adanya lowongan kerja ke sekolah/madrasah dan lulusannyaMemiliki BKK namum tidak melakukan kegiatan bagi sekolah/madrasah maupun lulusannyaTidak memiliki BKK di sekolah/madrasah
Program keahlian memiliki RPK dengan ukuran minimum sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
Business center memiliki fasilitas usaha sendiri, sistem usaha sendiri, belum ada SDM yang melayani dan belum menghasilkan profit
Business center memiliki fasilitas usaha sendiri, belum terbentuk sistem usaha sendiri, belum ada SDM yang melayani dan belum menghasilkan profit
Program keahlian memiliki business center yang dapat menghasilkan barang dan atau jasa yang tersebar luas secara nasional.
Memiliki business center yang menghasilkan barang dan atau jasa tersebar dalam lingkungan masyarakat umum sekitar sekolah/madrasah
KEMBALI
113A A B
C D
E
114A A B
C D
E
115A A B
C D
E
116A A
B
C D
E
117
A A B
C D
E
118A A B
C D
E
119A A B
C D
E
120A A B
C D
E
121A A B
C D
E
122A A B
C D
E
123A A B
C D
E
124A A B
C D
E
125A A B
C D
E
126
A A
B
C
D
E
127
A A B
C D
E
128A A B
C D
E
129
A A
B
C
D
E
130A A B
C D
E
131A A B
C D
E
132
A A B
C D
E
133A A B
C D
E
134A A B
C D
E
135A A B
C D
E
136A A B
C D
E
137A A B
C D
E
138A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
VI. STANDAR PENGELOLAAN
Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga.Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami dan sering disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami dan pernah disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan visi, sulit dipahami dan tidak disosialisasikanTidak merumuskan dan menetapkan visi Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan misi lembaga.Merumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami dan sering disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami dan pernah disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan misi, sulit dipahami dan tidak disosialisasikanTidak merumuskan dan menetapkan misi Program keahlian telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga.Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan sering disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan pernah disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikanMerumuskan dan menetapkan tujuan, sulit dipahami dan tidak disosialisasikanTidak merumuskan dan menetapkan tujuan Program keahlian memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja tahunan.Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan dan sudah disosialisasikan
Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan tetapi hanya salah satu yang sudah disosialisasikan
Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan tetapi belum disosialisasikanMemiliki rencana kerja jangka menengah atau rencana kerja tahunan baik sudah maupun belum disosialisasikanTidak memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan
Memiliki 7 atau lebih dokumen aspek pengelolaan secara tertulisMemiliki 5 - 6 dokumen aspek pengelolaan secara tertulisMemiliki 3 - 4 dokumen aspek pengelolaan secara tertulisMemiliki 1 - 2 dokumen aspek pengelolaan secara tertulisTidak memiliki dokumen aspek pengelolaan secara tertulis Program keahlian memiliki struktur organisasi dengan kejelasan uraian tugas dan mekanisme kerja.Memiliki struktur organisasi yang dipajang di dinding dan disertai uraian tugas yang jelasMemiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas yang jelasMemiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas tetapi tidak jelasMemiliki struktur organisasi tetapi tidak ada uraian tugas.Tidak memiliki struktur organisasi Program keahlian melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan.Sebanyak 76% - 100% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunanSebanyak 51% - 75% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunanSebanyak 26% - 50% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunanSebanyak 1% - 25% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan
Program keahlian memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait.
Tidak melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahunan Program keahlian melaksanakan kegiatan kesiswaan.Memiliki 4 atau lebih jenis kegiatan kesiswaanMemiliki 3 jenis kegiatan kesiswaanMemiliki 2 jenis kegiatan kesiswaanMemiliki 1 jenis kegiatan kesiswaanTidak melaksanakan kegiatan kesiswaan Program keahlian melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaranMelaksanakan 3 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaranMelaksanakan 2 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaranMelaksanakan 1 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaranTidak melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran Program keahlian melaksanakan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.Melaksanakan 4 atau lebih program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikanMelaksanakan 3 program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikanMelaksanakan 2 program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikanMelaksanakan 1 program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikanTidak melaksanakan program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan Program keahlian mengelola sarana dan prasarana pembelajaran.Mengelola 4 atau lebih program sarana dan prasaranaMengelola 3 program sarana dan prasaranaMengelola 2 program sarana dan prasaranaMengelola 1 program sarana dan prasaranaTidak mengelola program sarana dan prasarana Program keahlian mengelola pembiayaan pendidikan.Memiliki 4 atau lebih program pengelolaan pembiayaan pendidikanMemiliki 3 program pengelolaan pembiayaan pendidikanMemiliki 2 program pengelolaan pembiayaan pendidikanMemiliki 1 program pengelolaan pembiayaan pendidikanTidak memiliki program pengelolaan pembiayaan pendidikan Program keahlian menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusifMelaksanakan 3 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusifMelaksanakan 2 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusifMelaksanakan 1 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusifTidak Melaksanakan kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif Program keahlian melibatkan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan.
Memiliki 4 atau lebih dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan
Memiliki 3 dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan
Memiliki 2 dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan
Memiliki 1 dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan
Sebanyak 76% - 100% teknisi atau laboran mengikuti pelatihan kejuruanSebanyak 51% - 75% teknisi atau laboran mengikuti pelatihan kejuruanSebanyak 26% - 50% teknisi atau laboran mengikuti pelatihan kejuruanSebanyak 1% - 25% teknisi atau laboran mengikuti pelatihan kejuruanTidak satupun teknisi atau laboran mengikuti pelatihan kejuruan Program keahlian menjalin kerjasama dengan DU/DI dalam melaksanakan magang guru.Memiliki 10 atau lebih kerjasama dengan DU/DIMemiliki 7 - 9 kerjasama dengan DU/DIMemiliki 4 - 6 kerjasama dengan DU/DIMemiliki 1 - 3 kerjasama dengan DU/DITidak memiliki kerjasama dengan DU/DI Program keahlian menerapkan Sistem Manajemen Mutu.
Program keahlian sedang dalam tahap persiapan menuju Sistem Manajemen Mutu pada kurun waktu 3 tahun mendatang
Program keahlian tidak memiliki program Sistem Manajemen Mutu Bidang garapan business center sesuai dengan bidang kejuruan yang dimiliki program keahlian.Memiliki 4 jenis atau lebih barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki program keahlianMemiliki 3 jenis barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki program keahlianMemiliki 2 jenis barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki program keahlianMemiliki 1 jenis barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki program keahlianTidak menghasilkan barang atau jasa sama sekali Pengelolaan business center melibatkan seluruh warga program keahlian.Melibatkan guru, siswa dan karyawan program keahlianMelibatkan guru dan siswa program keahlianMelibatkan siswa dan karyawan program keahlianHanya melibatkan guru, siswa atau karyawan sajaTidak melibatkan guru, siswa, dan karyawan program keahlian
Sebanyak 76% - 100% lulusan mendapatkan pekerjaan melalui BKKSebanyak 51% - 75% lulusan mendapatkan pekerjaan melalui BKKSebanyak 26% - 50% lulusan mendapatkan pekerjaan melalui BKKSebanyak 1% - 25% lulusan mendapatkan pekerjaan melalui BKKTidak satupun lulusan mendapatkan pekerjaan melalui BKK Program keahlian memiliki program pengawasan yang disosialisasikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan.Memiliki 4 atau lebih dokumen program pengawasanMemiliki 3 dokumen program pengawasan
Tidak memiliki dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan
Program keahlian melakukan kegiatan pelatihan kejuruan bagi teknisi atau laboran dalam rangka pemutakhiran keahlian kejuruan.
Program keahlian telah menerapkan dan memperoleh pengakuan Sistem Manajemen Mutu pada manajemen sekolah dan pembelajaran
Program keahlian telah menerapkan dan memperoleh pengakuan Sistem Manajemen Mutu salah satu dari manajemen sekolah atau pembelajaran
Program keahlian telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu, tetapi belum memperoleh pengakuan dari lembaga yang berwenang
Bursa Kerja Khusus (BKK) yang dimiliki sekolah/madrasah mampu menyalurkan penempataan kerja bagi lulusan di DU/DI dalam 3 tahun terakhir.
Memiliki 2 dokumen program pengawasanMemiliki 1 dokumen program pengawasanTidak memiliki dokumen program pengawasan Program keahlian melaksanakan kegiatan evaluasi diri.Melaksanakan evaluasi diri setidak-tidaknya sekali dalam 1 semesterMelaksanakan evaluasi diri sekali dalam 2 semesterMelaksanakan evaluasi diri sekali dalam 3 semesterMelaksanakan evaluasi diri sekali dalam 4 semesterTidak melaksanakan evaluasi diri Program keahlian melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.Melaksanakan 4 atau lebih program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikanMelaksanakan 3 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikanMelaksanakan 2 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikanMelaksanakan 1 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikanTidak melakukan program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan Program keahlian mempersiapkan unsur-unsur pelaksanaan akreditasi.Mempersiapkan 4 unsur pelaksanaan akreditasiMempersiapkan 3 unsur pelaksanaan akreditasiMempersiapkan 2 unsur pelaksanaan akreditasiMempersiapkan 1 unsur pelaksanaan akreditasiTidak mempersiapkan unsur pelaksanaan akreditasi. Sekolah/Madrasah memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan.Memiliki kepala sekolah/madrasah dan 4 atau lebih wakil kepala sekolah/madrasahMemiliki kepala sekolah/madrasah dan 3 wakil kepala sekolah/madrasahMemiliki kepala sekolah/madrasah dan 2 wakil kepala sekolah/madrasahMemiliki kepala sekolah/madrasah dan 1 wakil kepala sekolah/madrasahMemiliki kepala sekolah/madrasah dan tidak memiliki wakil kepala sekolah/madrasah
Sekolah/Madrasah memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan.Memiliki sistem informasi, fasilitas, dan petugas khususMemiliki sistem informasi, fasilitas tetapi tidak memiliki petugas khususMemiliki sistem informasi dan petugas khusus tetapi tidak memiliki fasilitasMemiliki sistem informasi tetapi tidak memiliki fasilitas dan/atau petugas khususTidak memiliki sistem informasi
KEMBALI
139
A A
B
C
D
E
140
A A
B
C
D
E
141
A A B
C D
E
142
A A
B
C
D
E
143
A A
B
C
D
E
144
A A
B
C
D
E
145A A B
C D
E
146A A B
C D
E
147A A B
C D
E
148A A B
C D
E
149A A B
C
DE
150
A A
BC
DE
151
A A
B
C
D
E
152A A B
C D
E
153
A A
B
C
D
E
154
A A B
C
D
E
155
A A
B
C
D
E
156A A B
C D
E
157A A B
C D
E
140A A B
C D
E
159A A B
C D
E
160
A A
B
C D
E
161
A A B
C D
E
162A A B
C D
E
163A A B
C D
E
164
A A
B
C
D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
VII. STANDAR PEMBIAYAAN
Sekolah/Madrasah memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh.
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh selama 3 tahun terakhir
Tidak memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana
Tidak membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan 91% - 100% modal kerjaSekolah/Madrasah dapat merealisasikan 81% - 90% modal kerjaSekolah/Madrasah dapat merealisasikan 71% - 80% modal kerjaSekolah/Madrasah dapat merealisasikan kurang dari 71% modal kerjaSekolah/Madrsah tidak merealisasikan modal kerja
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh hanya selama 2 tahun terakhir
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh hanya selama 1 tahun terakhir
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara tidak menyeluruh hanya selama 1 tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M).
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M
Sekolah/Madrasah memiliki modal kerja sebesar yang tertuang dalam RKA-S/M untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan.
Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, dan insentif, tetapi tidak mengeluarkan dana tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji dan honor kegiatan sekolah/madrasah, tetapi tidak mengeluarkan insentif dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji bagi guru, tetapi tidak mengeluarkan dana honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan
Tidak mengeluarkan dana untuk gaji, honor kegatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan sesuai dengan yang direncanakan
Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
Tidak membelanjakan biaya dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan dana untuk kegiatan kesiswaan.Membelanjakan dana sebanyak 76% - 100% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhirMembelanjakan dana sebanyak 51% - 75% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhirMembelanjakan dana sebanyak 26% - 50% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhirMembelanjakan dana sebanyak 1% - 25% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhirTidak membelanjakan dana dari anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhir Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran.Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 5% - 75% dari anggaran pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhirTidak membelanjakan biaya pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhir Sekolah/Madrasah membelajakan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhirTidak membelanjakan biaya pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhir Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhirTidak membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhir Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk kegiatan rapat.Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran untuk kegiatan rapat selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran untuk kegiatan rapat selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran untuk kegiatan rapat selama 1 tahun terakhir
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, dan insentif, tetapi tidak mengeluarkan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji dan honor kegiatan sekolah/madrasah, tetapi tidak mengeluarkan dana insentif dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, tetapi tidak mengeluarkan honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
Tidak mengeluarkan dana untuk gaji, honor kegatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan sesuai dengan yang direncanakan
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran untuk kegiatan rapat selama 1 tahun terakhirTidak membelanjakan biaya untuk kegiatan rapat selama 1 tahun terakhir Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya transport dan perjalanan dinas.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhirTidak membelanjakan biaya transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhir Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian.
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama 1 tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama 1 tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama 1 tahun terakhir
Tidak membelanjakan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama 1 tahun terakhir Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya daya dan jasa.Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran daya dan jasa selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran daya dan jasa selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran daya dan jasa selama 1 tahun terakhirMembelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran daya dan jasa selama 1 tahun terakhirTidak membelanjakan biaya daya dan jasa selama 1 tahun terakhir
Tidak membelanjakan biaya untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya untuk prakerin, uji kompetensi, bimbingan karir, dan program kewirausahaanMembelanjakan biaya untuk prakerin, uji kompetensi, dan bimbingan karirMembelanjakan biaya untuk prakerin dan uji kompetensi
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama 1 tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir
Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk menunjang kegiatan prakerin, uji kompetensi, bimbingan karir, dan program kewirausahaan.
Membelanjakan biaya hanya untuk salah satu diantara prakerin, uji kompetensi, bimbingan karir, atau program kewirausahaan
Tidak membelanjakan biaya untuk menunjang kegiatan prakerin, uji kompetensi, bimbingan karir, dan program kewirausahaan
Sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat digunakan untuk kesejahteraan dan peningkatan mutu pendidikan sekolah/madrasah.
Hanya digunakan untuk kesejahteraan sekolah/madrasah. Penetapan uang sekolah/madrasah mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa.Sebanyak 76% - 100% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringananSebanyak 51% - 75% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringananSebanyak 26% - 50% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringananSebanyak 1% - 25% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringananTidak ada seorang pun siswa mendapatkan keringanan Siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.Tidak ada seorang pun siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaranSebanyak 1% - 25% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaranSebanyak 26% - 50% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaranSebanyak 51% - 75% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaranSebanyak 76% - 100% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran Sekolah/Madrasah melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu.Melaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90% siswa kurang mampu selama 4 tahun terakhirMelaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90% siswa kurang mampu selama 3 tahun terakhirMelaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90% siswa kurang mampu selama 2 tahun terakhirMelaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90% siswa kurang mampu selama 1 tahun terakhirTidak melaksanakan subsidi silang
Sekolah/Madrasah melakukan pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah.Tidak melakukan pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasahMelakukan 1 jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasahMelakukan 2 jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasahMelakukan 3 jenis pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasahMelakukan 4 jenis atau lebih pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah
Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan, kepala sekolah/ madrasah dan komite sekolah/madrasahMelibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan dan kepala sekolah/madrasahHanya melibatkan kepala sekolah/madrasah
Sebanyak 91% - 100% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA-S/MSebanyak 81% - 90% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA-S/M
Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, serta kegiatan ketatausahaan
Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, dan pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, tetapi tidak untuk kegiatan ketatausahaan
Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, dan sarana prasarana, tetapi tidak untuk pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, serta kegiatan ketatausahaan
Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah serta pengembangan guru dan tenaga kependidikan, tetapi tidak untuk sarana dan prasarana, pengembangan kurikulum dan pembelajaran, serta kegiatan ketatausahaan
Pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan, kepala sekolah/ madrasah, komite sekolah/madrasah, perwakilan guru, perwakilan tenaga kependidikan
Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan, kepala sekolah/ madrasah, komite sekolah/madrasah, dan perwakilan guru
Pengelolaan dana dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel yang ditunjukkan oleh adanya RKA-S/M.
Sebanyak 71% - 80% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA-S/MKurang dari 71% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA-S/MTidak tercantum dalam RKA-S/M Sekolah/Madrasah memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M.Memiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 4 tahun terakhir secara berturut-turutMemiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 3 tahun terakhir secara berturut-turutMemiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 2 tahun terakhir secara berturut-turutMemiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 1 tahun terakhir secara berturut-turutTidak memiliki pedoman pengelolaan keuangan Sekolah/Madrasah memiliki Buku Kas Umum (BKU).Memiliki BKU yang diisi dengan benar selama 4 tahun terakhirMemiliki BKU yang diisi dengan benar selama 3 tahun terakhirMemiliki BKU yang diisi dengan benar selama 2 tahun terakhirMemiliki BKU yang diisi dengan benar selama 1 tahun terakhirTidak memiliki BKU
Tidak membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
Sekolah/Madrasah membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan.
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 4 tahun terakhir
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 3 tahun terakhir
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 2 tahun terakhir
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 1 tahun terakhir
KEMBALI
165
A A B
C D
E
166
A A
BC
DE
167
A A
B
C
D
E
168A A B
C D
E
169
A A
B
C
D
E
170
A A
B
C
D
E
171A A B
C D
E
172
A A B
C D
E
173
A A B
C D
E
174
A A
B
C
D
E
175
A A B
C D
E
176
A A
B
C D
E
177
A A B
C D
E
178A A B
C D
E
179
A A
B
C
D
E
180
A A B
C D
E
181A A B
C D
E
182
A A B
C D
E
183A A B
C D
E
184
A A
B
C
D
E
185A A B
C D
E
ISILAH A, B, C, D ATAU E PADA KOTAK BERWARNA SEBELAH KIRI !
VIII. STANDAR PENILAIAN
Sebanyak 76% - 100% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswaSebanyak 51% - 75% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswaSebanyak 26% - 50% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswaSebanyak 1% - 25% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswaTidak ada seorang pun guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa Teknik penilaian dalam silabus mata pelajaran sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dasar (KD).
Sebanyak 96% - 100% silabus mata pelajaran mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KD
Sebanyak 91% - 95% silabus mata pelajaran mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KDSebanyak 86% - 90% silabus mata pelajaran mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KDSebanyak 81% - 85% silabus mata pelajaran mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KDKurang dari 81 % silabus mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KD Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.
Kurang dari 41% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian
Guru menggunakan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.Sebanyak 86% - 100% guru menggunakan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaranSebanyak 71% - 85% guru menggunakan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaranSebanyak 56% - 70% guru menggunakan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaranSebanyak 41% - 55% guru menggunakan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaranKurang dari 41% guru melaksanakan penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.
Sebanyak 71% - 85% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa
Sebanyak 56% - 70% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa
Sebanyak 41% - 55% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa
Kurang dari 41% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa
Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik.
Guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran kepada siswa pada semester yang berjalan.
Sebanyak 86% - 100% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian
Sebanyak 71% - 85% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian
Sebanyak 56% - 70% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian
Sebanyak 41% - 55% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian
Sebanyak 86% - 100% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa
Sebanyak 86% - 100% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik
Sebanyak 71% - 85% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik
Sebanyak 56% - 70% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik
Sebanyak 41% - 55% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik
Kurang dari 41% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa Guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.Sebanyak 86% - 100% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.Sebanyak 71% - 85% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaranSebanyak 56% - 70% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaranSebanyak 41% - 55% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaranKurang dari 41% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
Sebanyak 100% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada Kepala program keahlianSebanyak 95% - 99% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada Kepala program keahlianSebanyak 90% - 94% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada Kepala program keahlianSebanyak 85% - 89% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada Kepala program keahlianKurang dari 85% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa
Sebanyak 86% - 100% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan AgamaSebanyak 71% - 85% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan AgamaSebanyak 56% - 70% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan AgamaSebanyak 41% - 55% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan AgamaKurang dari 41% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama
Sebanyak 86% - 100% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan
Sebanyak 71% - 85% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan
Sebanyak 56% - 70% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan
Sebanyak 41% - 55% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan
Kurang dari 41% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan
Program keahlian mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
Program keahlian mengkoordinasikan ulangan tengah, akhir semester, dan ulangan kenaikan kelasProgram keahlian mengkoordinasikan ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelasProgram keahlian mengkoordinasikan ulangan tengah semester dan ulangan kenaikan kelasProgram keahlian hanya mengkoordinasikan ulangan kenaikan kelasTidak pernah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala program keahlian dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa.
Guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester.
Guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester.
Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat dewan guru
Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat dengan wali kelas sajaMenentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat pimpinan sekolahHanya ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
Menentukan nilai akhir melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh guruMenentukan nilai akhir melalui rapat dewan guru tanpa mempertimbangkan hasil penilaian oleh guruMenentukan nilai akhir tanpa melalui rapat dewan guru tetapi mempertimbangkan hasil penilaian oleh guruMenentukan nilai akhir oleh wali kelasHanya ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah Program keahlian menyelenggarakan ujian semester sesuai Prosedur Opersional Standar (POS).Memiliki POS dan dilaksanakan sesuai POSMemiliki POS tetapi tidak dilaksanakan sesuai POSMenyelenggarakan ujian tetapi tidak memiliki POSMenyelenggarakan ujian hanya oleh masing-masing guruTidak menyelenggarakan ujian Program keahlian melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada orang tua/wali siswa.
Tidak melaporkan hasil penilaian kepada orang tua/wali siswa
Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kurang dari 20 hari setelah akhir semesterMelaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 11 — 64 hari setelah akhir semesterMelaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 41 — 60 hari setelah akhir semesterMelaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 61 — 80 hari setelah akhir semesterMelaporkan pencapaian hasil belajar siswa lebih dari 80 hari Program keahlian menentukan kelulusan siswa dari satuan pendidikan.Menentukan kelulusan siswa melalui rapat dewan guruMenentukan kelulusan siswa melalui rapat dengan perwakilan guru-guru mata pelajaranMenentukan kelulusan siswa melalui rapat dengan wali kelas sajaMenentukan kelulusan siswa melalui rapat pimpinan sekolah/madrasahHanya ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
Kurang dari 7 hari setelah pengumuman hasil ujianAntara 8 — 14 hari setelah pengumuman hasil ujian
Program keahlian menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran (beban Sistem Kredit Semester) melalui rapat.
Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat dengan perwakilan guru-guru mata pelajaran
Sekolah/Madrasah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak; kewarganegaraan dan kepribadian; estetika; serta jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Laporan hasil penilaian setiap akhir semester dengan penjelasan kepala program keahlian dan wali kelas kepada orang tua/wali siswa dan siswa yang bersangkutan
Laporan hasil penilaian setiap akhir semester dengan penjelasan kepala program keahlian dan wali kelas kepada orang tua/wali siswa tanpa siswa yang bersangkutan
Laporan hasil penilaian setiap akhir semester tanpa penjelasan kepala program keahlian tetapi langsung dari wali kelas kepada orang tua/wali siswa dan siswa yang bersangkutan
Laporan hasil penilaian setiap akhir semester tanpa penjelasan kepala program keahlian tetapi langsung dari wali kelas kepada orang tua/wali siswa tanpa siswa yang bersangkutan
Sekolah/Madrasah melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kanwil Depag.
Sekolah/Madrasah menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN).
Antara 15 — 21 hari setelah pengumuman hasil ujianAntara 22 — 28 hari setelah pengumuman hasil ujianLebih dari 28 hari setelah pengumuman hasil ujian Sekolah/Madrasah menerbitkan dan menyerahkan ijazah kepada setiap siswa yang telah lulus.Kurang dari 7 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/KandepagAntara 8 — 14 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/KandepagAntara 15 — 21 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag.Antara 22 — 28 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/KandepagLebih dari 28 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag
Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B secara transparan sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru
Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B secara tidak transparan sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru
Tidak menggunakan UN SMP/MTs/Paket B sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru Uji kompetensi melibatkan berbagai pihak.Melibatkan pihak DU/DI, lembaga sertifikasi atau asosiasi profesi yang sejenis, dan Guru KejuruanMelibatkan pihak DU/DI dan lembaga sertifikasi atau asosiasi profesi yang sejenisMelibatkan pihak DU/DI dan guru kejuruan di bawah koordinasi sekolahMelibatkan hanya pihak DU/DI atau lembaga sertifikasi atau asosiasi profesi yang sejenis sajaTidak melibatkan berbagai pihak
Sekolah/Madrasah menggunakan hasil Ujian Nasional (UN) SMP/MTs/ Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Program Paket B sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru.
Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B dan seleksi masuk secara transparan sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru
Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B dan seleksi masuk secara tidak transparan sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN VISITASI
SMK NEGERI JEMBER
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR ISI
KEMBALI
DAFTAR PERTANYAAN VISITASI
SMK NEGERI JEMBER
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
KEMBALI
HASIL VISITASI
SMK NEGERI JEMBER
NO KOMPONEN AKREDITASI
1 2 3 4 5 6
1 Standar Isi 001 - 018 18 12 4
2 Standar Proses 019 - 031 13 15 4
3 Standar Kompetensi Lulusan 032 - 062 31 13 4
4 063 - 087 25 15 4
5 Standar Sarana dan Prasarana 088 - 112 25 13 4
6 Standar Pengelolaan 113 - 138 26 10 4
7 Standar Pembiayaan 139 - 164 26 11 4
8 Standar Penilaian Pendidikan 165 - 185 21 11 4
JUMLAH 185 100 32
1 KRITERIA STATUS AKREDITASI : TERAKREDITASI
2 PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI : A
NOMOR BUTIR
JUMLAH BUTIR
BOBOT KOMPONEN
SKOR BUTIR
MAKSIMUM
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
HASIL VISITASI
SMK NEGERI JEMBER
7 8 9 10 11
54 216 216 12.00 100.00
43 172 172 15.00 100.00
96 384 384 13.00 100.00
81 324 324 15.00 100.00
81 324 324 13.00 100.00
80 320 320 10.00 100.00
83 332 332 11.00 100.00
65 260 260 11.00 100.00
583 2332 2332 100.00
TERAKREDITASI 100.00
SANGAT BAIK
JUMLAH BOBOT BUTIR
JUMLAH SKOR
TERTIMBANG MAKSIMUM
JUMLAH SKOR
TERTIMBANG PEROLEHAN
NILAI KOMPONEN AKREDITASI
NILAI KOMPONEN AKREDITASI
SKALA RATUSAN
KEMBALI
GRAFIK HASIL VISITASI AKREDITASI
SMK NEGERI JEMBER
1 KRITERIA STATUS AKREDITASI : TERAKREDITASI
2 PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI : A SANGAT BAIK
Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
GRAFIK HASIL VISITASI AKREDITASI
SMK NEGERI JEMBER
100.00
SANGAT BAIK
Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
KEMBALI