1. ASAM DAN BASA SUDAH DIKENAL SEJAK ZAMAN DULU. ISTILAH ASAM
(ACID) BERASAL DARI BAHASA LATIN ACETUM YANG BERARTI CUKA. ISTILAH
BASA (ALKALI) BERASAL DARI BAHASA ARAB YANG BERARTI ABU. BASA
DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN SABUN. JUGA SUDAH LAMA DIKETAHUI BAHWA
ASAM DAN BASA SALING MENETRALKAN. DI ALAM, ASAM DITEMUKAN DALAM
BUAH-BUAHAN, MISALNYA ASAM SITRAT DALAM BUAH JERUK BERFUNGSI UNTUK
MEMBERI RASA LIMUN YANG TAJAM. CUKA MENGANDUNG ASAM ASETAT, DAN
ASAM TANAK DARI KULIT POHON DIGUNAKAN UNTUK MENYAMAK KULIT. ASAM
MINERAL YANG LEBIH KUAT TELAH DIBUAT SEJAK ABAD PERTENGAHAN, SALAH
SATUNYA ADALAH AQUA FORTI (ASAM NITRAT) YANG DIGUNAKAN OLEH PARA
PENELITI UNTUK MEMISAHKAN EMAS DAN PERAK.
2. Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH yang dihasilkan,
larutan basa juga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut. 1.
Basa Kuat Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion
seluruhnya menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan
reaksi berkesudahan. Secara umum, ionisasi basa kuat dirumuskan
sebagai berikut. M(OH)x(aq) Mx+(aq) + x OH(aq) dengan: x = valensi
basa M = konsentrasi basa
3. 2. Basa Lemah Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam
larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi
ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan. Secara
umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai
berikut. M(OH)(aq) M+(aq) + OH(aq) Makin kuat basa maka reaksi
kesetimbangan basa makin condong ke kanan, akibatnya Kb bertambah
besar.
4. Sifat Umum Asam dan Basa Asam Asam memiliki rasa masam;
misalnya cuka yang mempunyai rasa dari asam asetat, dan lemon serta
buah buahan sitrun lainnya yang mengandung asam sitrat. Asam
menyebabakan perubahan zat warna pada zat warna tumbuhan , misalnya
mengubah warna lakmus dari biru menjadi merah. Asam bereaksi dengan
logam tertentu seperti seng, magnesium, dan besi menghasilkan
hidrogen. Larutan asam dalam air menghantarkan arus listrik.
Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu
asam organik dan asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat asam
lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya
bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka
asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan
manusia.
5. Basa Basa memiliki rasa pahit. Basa terasa licin; misalnya,
sabun yang mengandung basa memiliki sifat ini. Basa menyebabkan
perubahan warna pada zat warna tumbuhan: misalnya mengubah warana
lakmus dari merah menjadi biru. Larutan basa dalam air
menghantarkan arus listrik.
6. Sebagai contoh bunga sepatu merah digerus dalam lumpang,
kemudian ditambah sedikit air. Selanjutnya ambil ekstrah bunga
sepatu dengan cara menyaringnya. Cara pengujiannya dengan
meneteskan ekstrak bunga sepatu ini ke dalam senyawa yang bersifat
asam, basa, atau netral. Misalnya larutan cuka (asam), air kapur
(basa), atau air suling (netral). Hasil perubahan warna yang
terjadi : Indikator asam-basa dari bunga sepatu, ketika didalam
larutan asam akan memberikan warna merah, di dalam larutan basa
akan memberikan warna hijau dan pada larutan netral tidak
berwarna
8. 1. Identifikasi dengan Kertas Lakmus Warna kertas lakmus
dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral
berbeda. Ada dua macam kertas lakmus,yaitu lakmus merah dan lakmus
biru. Sifat dari masing- masing kertas lakmus tersebut adalah
sebagai berikut. a. Lakmus merah Lakmus merah dalam larutan asam
berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. b. Lakmus biru
Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan
basa berwarna biru. c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan
netral tidak berubah warna. Identifikasi Larutan Asam, Basa, dan
Netral
9. 2. Identifikasi Larutan Asam, Basa, dan Netral Menggunakan
Indikator Alami Percobaan yang dapat kamu lakukan adalah
mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral
dengan menggunakan kertas lakmus. Ada beberapa cara yang dapat kamu
lakukan sendiri di rumah, yaitu dengan menggunakan indikator alami.
Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota
bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan
sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini
dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.
Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan
campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam
keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-
masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam
terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan.
Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi
biru kehitaman.
10. A. INDIKATOR UNIVERSAL INDIKATOR UNIVERSAL MERUPAKAN
CAMPURAN DARI BERMACAM- MACAM INDIKATOR YANG DAPAT MENUNJUKKAN PH
SUATU LARUTAN DARI PERUBAHAN WARNANYA. INDIKATOR UNIVERSAL ADA DUA
MACAM YAITU INDIKATOR YANG BERUPA KERTAS DAN LARUTAN. B. INDIKATOR
KERTAS (INDIKATOR STICK) INDIKATOR KERTAS BERUPA KERTAS SERAP DAN
TIAP KOTAK KEMASAN INDIKATOR JENIS INI DILENGKAPI DENGAN PETA
WARNA. PENGGUNAANNYA SANGAT SEDERHANA, SEHELAI INDIKATOR DICELUPKAN
KE DALAM LARUTAN YANG AKAN DIUKUR PH-NYA. KEMUDIAN DIBANDINGKAN
DENGAN PETA WARNA YANG TERSEDIA. Menentukan pH Suatu Larutan
11. C. LARUTAN INDIKATOR SALAH SATU CONTOH INDIKATOR UNIVERSAL
JENIS LARUTAN ADALAH LARUTAN METIL JINGGA (METIL ORANGE = MO). PADA
PH KURANG DARI 6 LARUTAN INI BERWARNA JINGGA, SEDANGKAN PADA PH
LEBIH DARI 7 WARNANYA MENJADI KUNING. CONTOH INDIKATOR CAIR LAINNYA
ADALAH INDIKATOR FENOLFTALIN (PHENOLPHTALEIN = PP). PH DI BAWAH 8,
FENOLFTALIN TIDAK BERWARNA, DAN AKAN BERWARNA MERAH ANGGUR APABILA
PH LARUTAN DI ATAS 10. WARNA INDIKATOR METIL JINGGA DLM LARUTAN
DNGN PH 2, 7, DAN 11 D. PH METER PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM BASA
DAPAT JUGA MENGGUNAKAN PH METER. PENGGUNAAN ALAT INI DENGAN CARA
DICELUPKAN PADA LARUTAN YANG AKAN DIUJI, PADA PH METER AKAN MUNCUL
ANGKA SKALA YANG MENUNJUKKAN PH LARUTAN.