Upload
ristianawati
View
77
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
CLOUD COMPUTING
DI SUSUN OLEH :
RISTIANAWATI
2114R0800
Makalah Cloud Computing
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman modern sekarang ini teknologi sudah berkembang semakin pesat. Para perusahaan-perusahaan besar telah banyak memanfaatkan jasa-jasa penyimpanan yang besar dan praktis, salah satunya yaitu Cloud Computing. Bayangkan, dengan menggunakan teknologi ini perusahaan dapat menyimpan data yang cukup besar, dengan ongkos yang relatif terjangkau, serta lebih menghemat jasa sumber daya manusia dan waktu. Oleh karena itu tidak heran banyak perusahaan IT seperti Apple,
Microsoft, Google memanfaatkan teknologi ini. Apalagi dengan rakitan yang dibuat sesederhana mungkin membuat teknologi ini banyak dipakai untuk berkomunikasi, berinteraksi, satu sama lain antar pebisnis di area Cloud computing.
B. Rumusan Masalah1. Apa itu Cloud Computing?2. Bagaimana perkembangan Cloud Computing?3. Bagaimana sejarah Cloud Computing?4. Bagaimana karaktersistik Cloud Computing?5. Bagaimana layanan yang diberikan Cloud Computing?6. Bagaimana cara kerja Cloud Computing?7. Apa saja komponen Cloud Computing?8. Bagaimana aspek keamanan pada Cloud Computing?9. Bagaimana infrastruktur Cloud Computing?10. Bagaimana perbandingan Cloud Computing dengan Sistem Konvensional?11. Bagaimana implementasi Cloud Computing?12. Jelaskan macam-macam contoh Cloud Computing?13. Apa saja manfaat Cloud Computing?14. Jelaskan kelebihan dan kekurangan Cloud Computing?15. Bagaimana evaluasi Cloud Computing?
C. TujuanTujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memperkenalkan teknologi
berbasis Cloud Computing kepada pembaca, agar pembaca lebih mengenal dan memahami teknologi Cloud Computing.
D. ManfaatManfaat yang didapat dari makalah ini yaitu pembaca jadi lebih
mengenal dan mengerti apa itu Cloud Computing.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna atau client seperti desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
Sedangkan menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.
Menurut para ahli seperti Gartner misalnya menyebutkan bahwa Cloud Computing merupakan sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet. Berbeda dengan Forester yang berpendapat bahwa Cloud Computing merupakan standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internet dengan cara swalayan dan bayar per-pemakaian. Secara sederhana Cloud Computing dapat di ibaratkan seperti sebuah jaringan, misalnya jaringan hand phone, dengan kartu sim IM3. Kita hanya perlu memasang kartu sim IM3 ke dalam hand phone, maka secara otomatis hand phone akan mencari jaringan IM3. Penyedia yang menyediakan jaringan IM3 ini bisa kita ibaratkan seperti Cloud Computing. Gambaran tentang Cloud Computing.
B. Perkembangan
Perkembangan Informasi saat ini sudah sangat maju dimana banyak konsep yang berkembang seperti openness, one click, sharing, social
networking. Saat ini terdapat trend teknologi yang masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT didunia, yaitu Cloud Computing (Komputasi Awan).
Komputasi Awan yang juga sering disebut dengan istilah Cloud Computing merupakan penggunaan teknologi komputer yang ditujukan untuk tujuan pengembangan informasi berbasis internet dimana layanan internet tersebut didukung oleh teknologi yang berpusat di awan. Komputasi Awan merupakan suatu jenis teknologi komputasi yang menyediakan kemampuan yang berhubungan dengan teknologi informasi sebagai suatu layanan dimana memungkinkan user dapat mengakses data melalui teknologi Komputasi Awan (Cloud Computing).
User tidak perlu memiliki pengetahuan atau kendali terhadap teknologi yang mendukung layanan tersebut. Dimana suatu saat dengan menggunakan teknologi cloud computing kita dapat memakainya sebagai tempat media penyimpanan data, aplikasi yang memudahkan kita dalam mengakses data yang kita inginkan dari berbagai macam cloud, oleh karena itu dengan menggunakan teknologi cloud computing ini diharapkan banyak memberi manfaat atau keuntungan baik dari providernya sendiri maupun pengguna teknologi tersebut. Dengan teknologi cloud computing ini dapat memberikan berbagai macam layanan kepada user secara redistribusi dan dapat di akses dari berbagai macam bentuk device.
Cloud computing mempunyai model yang dapat mendukung service yang biasa disebut dengan Everything as a Service. Sistem dari cloud computing dibagi menjadi 2 yaitu front end dan back end. Antara front end dan back end terkait satu sama lain melalui jaringan yang disebut Internet. Front end adalah bagian dimana pengguna computer (user) atau client berada. Sedangkan back end adalah bagian dimana cloud dari sistem itu berada. Front end juga meliputi komputer client atau komputer jaringan dan aplikasi yang dibutuhkan untuk dapat mengakses sistem cloud computing. Tidak semua cloud computing memiliki user interface yang sama. Contohnya layanan seperti web browser dan layanan email antara satu dengan yang lain memiliki perbedaan akses yang dimiliki atau perbedaan interface.
C. Sejarah
Di tahun 50-an, Cloud Computing memiliki konsep yang mendasar. Ketika komputer mainframe yang tersedia dalam skala yang besar dalam dunia pendidikan dan perusahaan dapat diakses melalui komputer terminal disebut dengan Terminal Statis. Terminal tersebut hanya dapat digunakan untuk melakukan komunikasi tetapi tidak memiliki kapasitas pemrosesan internal. Agar penggunaan mainframe yang relatif mahal menjadi efisien maka mengembangkan akses fisik komputer dari pembagian kinerja CPU. Hal ini dapat menghilangkan periode tidak aktif pada mainframae, memungkinkan untuk kembali pada investasi. Hinga pertengahan tahun 70-an dikenal dengan RJE remote proses Entry Home Job yang berkaitan besar dengan IBM dan DEC Mainframe.
Tahun 60-an, John McCarthy berpendapat bahwa “Perhitungan suatu hari nanti dapat diatur sebagai utilitas publik.” Di buku Douglas Parkhill, The Challenge of the Computer Utility menunjukkan perbandingan idustri listrik dan penggunaan pada listrik di masyarakat umum dan pemerintahan dalam penyediaan cloud computing. Ketika Ilmuan Herb Grosch mendalilkan bahwa seluruh dunia akan beroperasi pada terminal bodah didukung oleh sekitar 15 pusat data yang besar. Karena komputer ini sangat canggih, banyak perusahaan dan entitas lain menyediakan sendiri kemampuan komputasi melalui berbagai waktu danbeberapa organisasi, seperti GE GEISCO, Anak perusahaan IBM Biro Corporation, Tymshare, CSS Nasional, Data Dial, Bolt, dan Beranek and Newman.
Tahun 90-an, perusahaan telekomunikasi mulai menawarkan VPN layanan jaringan pribadi dengan kualitas sebanding pelayanannya, tapi dengan biaya yang lebih rendah. Karena merasa cocok dengan hal tersebut untuk menyeimbangkan penggunaan server, mereka dapat menggunakan bandwidth jaringan secara keseluruhan. Lalu menggunakan simbol awan sebagai penunjuk titik demarkasi antara penyedia dan pengguna yang saling bertanggung jawab. Cloud computing memperluas batas ini untuk menutup server serta infrastruktur jaringan.
Sejak Tahun 2000, Amazon sebagai peran penting dalam semua pengembangan cloud computing dengan memodernisasi pusat data, seperti jaringan komputer yang menggunakan sesedikit 10% dari kapasitas mereka pada satu waktu. Setelah menemukan asitektur awan baru, mengalami peningkatan efisiensi internal sedikit bergerak capat “Tim Dua-Pizza”(Tim kecil untuk memberi makan dengan dua pizza) dapat menambahkan fitur baru dengan cepat dan lebih mudah. Kemudian Amazon mulai mengembangkan produk baru sebagai penyedia cloud computing untuk pelanggan eksternal dan meluncurkan Amazon Web Service (AWS) tahun 2006.
Awal tahun 2008, Eucalypus menjadi yang pertama open source, AWS API Platform yang kompatibel menyebarkan awan swasta. Open Nebula ditingkatkan dalam proyek Eropa Reservoir Komisi yang sudah didanai. Pada tahun yang sama, agar difokuskan pada penyediaan jaminan kualitas layanan (seperti yang dipersyaratkan oleh aplikasi interaktif real-time) untuk infrastruktur berbasis cloud dalam rangka IRMOS Eropa Proyek yang didanai Komisi. Pertengahan 2008, Gartner melihat kesempatan untuk membentuk hubungan antara konsumen layanan TI, mereka menggunakan layanan TI dan menjualnya. Dan mengamati bahwa “Organisasi layanan TI yang beralih dari perangkat keras milik perusahaan dan aset perangkat lunak untuk digunakan layanan berbasis model sehingga pergeseran diproyeksikan untuk komputasi akan menghasilkan pertumbuhan dramatis dalam produk IT di beberapa daerah dan pengurangan yang signifikan di daerah lain.
Tanggal 1 Maret 2011, IBM mengumumkan SmartCloud kerangka IBM Smarter Planet untuk mendukung. Di antara berbagai komponen dasar Smarter Computing, cloud computing adalah bagian yang paling penting.
D. Karakteristik Cloud Computing
1. On-Demand Self-ServicesSebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh
pengguna melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2. Broad Network Access Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja,
kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
3. Resource Pooling Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan
dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Rapid Elasticity Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau
menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5. Measured Service Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur,
karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
E. Layanan Cloud ComputingCloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan
kepada pengguna, yaitu:
1. Infrastructure as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service. Amazon Web Service, seperti Amazon Elastic Compute Cloud (EC2). Skytap, seperti Skytap Cloud(TM). Hexagrid, seperti V3Cloud Reseller Program.
2. Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing dan lain-lain. Contohnya, Google, seperti Google App Engine, Google Web Toolkit. Microsoft, seperti Microsoft Windows Live, Microsoft Windows Azure, dll.
3. Software as a service. Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya: Google, seperti Google Docs, Gmail, GoogleCalendar. Microsoft, seperti Microsoft Office Web Apps, Microsoft Office Communication Online, Microsoft Dynamics CRM, dll.
Jangkauan layanan, terbagi menjadi 3 yaitu Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud.
1. Public Cloud Sesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya. Layanan-layanan yang sudah saya sebutkan sebelumnya dapat dijadikan contoh dari public cloud in.
2. Private Cloud Di mana sebuah infrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu.
3. Hybrid Cloud Untuk jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Di mana meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal
F. Cara Kerja Cloud ComputingDengan Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus menjalankan
pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, yang diperlukan hanya melakukan installasi operating system pada satu aplikasi. Jaringan komputer yang membentuk awan (internet) menangani mereka sebagai gantinya. Server ini yang akan menjalankan semuanya
aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata, sampai program analisis data yang kompleks. Ketika pengguna mengakses awan (internet) untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa terjadi. Pengguna Internet Protokol (IP) misalnya dapat digunakan untuk menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). Domain Name System (DNS) jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan yang disimpan dalam browser mereka.
Gambar urutan depan belakangApa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web server.
Webservers menjalankan perangkat lunak dan menyajikan pengguna dengan cara interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna (klik, mengetik, upload dan lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan pengguna kemudian disajikan dengan halaman yang telah diperbarui. Data di beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan juga untuk mencegah kehilangan data.
Gambar Pengolahan sistemWeb service telah memberikan mekanisme umum untuk pengiriman
layanan, hal ini membuat service-oriented architecture (SOA) ideal untuk diterapkan. Tujuan dari SOA adalah untuk mengatasi persyaratan yang bebas digabungkan, berbasis standar, dan protocol-independent distributed computing. Dalam SOA, sumber daya perangkat lunak yang dikemas sebagai "layanan," yang terdefinisi dengan baik, modul mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis standar dan konteks jasa lainnya. Kematangan web service telah memungkinkan penciptaan layanan yang kuat yang dapat diakses berdasarkan permintaan, dengan cara yang seragam.
G. Komponen Cloud Computing Cloud Clients adalah seperangkat komputer ataupun software yang didesain
secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing.
Mobile – Windows Mobile, Symbian, dan lain-lain.
Thin Client – Windows Terminal Service, CherryPal, dll.
Thick Client – Internet Explorer, FireFox, Chrome, dll.
Cloud Services adalah produk, layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real-time melalui media Internet. Contoh yang paling popular adalah web service.
Identitas – OpenID, OAuth.
Integration – Amazon Simple Queue Service.
Payments – PayPal, Google Checkout.
Mapping – Google Maps, Yahoo! Maps.
Cloud Storage melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan. Misal :
Database – Google Big Table, Amazon SimpleDB.
Network Attached Storage – Nirvanix CloudNAS, MobileMe iDisk.
Cloud Infrastructure merupakan penyampaian infrastruktur komputasi sebagai sebuah layanan. Contohnya :
Grid Computing – Sun Grid.
Full Virtualization – GoGrid, Skytap.
Compute – Amazon Elastic Compute Cloud
H. Aspek Keamanan Cloud Computing
Ada lima aspek yang terkait dengan keamanan dan privasi cloud computing:
1. Manajemen risiko dan ketaatan
Menurut National Technology Officer Microsoft Tony Seno Hartono, banyak perusahaan cloud computing yang menyatakan jasa mereka aman. "Kalau ingin tahu apakah benar demikian, perlu dicek mereka mengikuti standar yang mana," papar Tony.
Sebab, penyedia komputasi awan harus menggunakan beberapa frameworkatau best practice seperti MOF atau ITIL dan mempunyai sertifikasi seperti ISO/IEC 27001:2005, serta mempublikasikan laporan audit ke SAS 70 type II. Selain itu juga harus disesuaikan ketentuan suatu negara.
2. Manajemen akses dan identitas
Sekarang sudah banyak perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa cloud computing. Identitas bisa diperoleh dari beberapa penyedia jasa komputasi awan dan bersifat interoperable antarorganisasi yang berbeda. Perlu diperhatikan bagaimana jika pengguna lupa password. Karena itu, Tony menyarankan autentikasi sebaiknya menggunakan cara lain seperti biometric, one time password token seperti token BCA atau kartu ID dengan chip.
3. Integritas layanan
Penyedia komputasi awan harus mengikuti proses yang dapat dibuktikan, terdefinisi dan jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke dalam layanan mereka, mulai dari siklus awal sampai terakhir. Tony menyarankan penggunaan sertifikasi seperti EAL4+ untuk mengevaluasi keamanan, SDL untuk mengembangkan aplikasi dan ISO/IEC 18044 untuk insiden.
4. Integritas klien
Jasa komputasi awan yang digunakan di sisi klien harus memerhatikan aspek keamanan, ketaatan dan integritas di sisi klien. Integritas klien bisa ditingkatkan menggunakan panduan praktik terbaik. Caranya, perkuat sistem komputer, terapkan kebijakan teknologi informasi yang tepat, federasi identitas atau menggunakan metode network access protection.
5. Proteksi informasi
Ini penting. Bayangkan saja. Orang sudah menggunakan layanan komputasi awan gratis. Mereka menyimpan foto dan data lain, tetapi bocor. Padahal informasi yang bocor tidak mungkin ditarik kembali. Untuk mencegah kejadian tersebut, gunakan teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM) sebelum data dilepas ke cloud. (MI/ICH)
I. Infrastruktur Cloud Computing
1. Proved web-services integreted. Sesuai dengan sifatnya, teknologi Cloud Computing jauh lebih mudah dan lebih cepat untuk mengintegrasikan dengan aplikasi lain user di perusahaan (baik perangkat lunak tradisional dan Cloud Computing infrastruktur-based).
2. World-class Services Delivery. Cloud computing infrastruktur menawarkan skalabilitas yang jauh lebih besar, pemulihan bencana yang lengkap, dan uptime mengesankan.
3. No Hardware and Software to Install. infrastruktur cloud computing 100%. Keindahan teknologi cloud computing adalah kesederhanaannya dan dalam kenyataan bahwa ia memerlukan belanja modal secara signifikan lebih sedikit untuk di bangun dan berjalan.
4. Faster and Lower-risk Deployment. User bisa membangun dan berjalan di sebagian kecil dari waktu dengan infrastruktur Cloud Computing. Tidak menunggu bulan lagi atau tahun dan menghabiskan jutaan dolar sebelum ada yang sampai ke login ke solusi baru. Teknologi Cloud Computing Anda yang tinggal dalam hitungan minggu atau bulan, bahkan dengan kustomisasi yang luas atau integrasi.
5. Support for Deep Cutomizations. Beberapa profesional TI keliru berpikir bahwa teknologi Cloud Computing sulit atau tidak mungkin untuk menyesuaikan luas, dan karenanya bukan merupakan pilihan yang baik untuk perusahaan yang kompleks. Infrastruktur Cloud Computing tidak hanya memungkinkan penyesuaian dalam dan konfigurasi aplikasi, itu mempertahankan semua kustomisasi bahkan selama upgrade. Dan bahkan lebih baik, teknologi Cloud Computing
sangat ideal untuk pengembangan aplikasi untuk mendukung kebutuhan organisasi.
6. Empowered Business Suport. Cloud computing teknologi memungkinkan on-the-fly, kustomisasi point-and-klik dan generasi laporan untuk pengguna bisnis, sehingga IT tidak menghabiskan setengah waktu membuat perubahan kecil dan menjalankan laporan.
7. Automatic Upgrades that dont Impact IT Resources. Cloud computing infrastruktur mengakhiri dilema besar IT. Jika kita upgrade ke versi terbaru-dan-terbesar aplikasi, kita akan dipaksa untuk menghabiskan waktu dan sumber daya (bahwa kita tidak memiliki) untuk membangun kembali kustomisasi dan integrasi. Cloud computing teknologi tidak memaksa untuk memutuskan antara upgrade dan melestarikan semua kerja keras user, karena mereka kustomisasi dan integrasi secara otomatis disimpan selama sebuah upgrade.
J. Perbandingan Cloud Computing dengan Sistem Konvensional
Terdapat perbandingan antara sistem komputer konvensional (kuno) dengan cloud computing (komputasi awan) dalam hal ketiga lapisan yang ada di dalamnya. Dalam hal ini baik sistem komputer konvensional maupun cloud computing, sama – sama memiliki 3 buah lapisan dengan fungsionalitas berbeda.
Pada sistem komputer konvensional, terdapat tiga buah lapisan dengan fungsionalitas masing – masing, yaitu :
1. Lapisan 1, yaitu lapisan infrastruktur (lapisan fisik). Berupa perangkat keras (hardware) dari suatu komputer. meliputi motherboard, VGA, memory, processor, dan sebagainya.
2. Lapisan 2, yaitu lapisan sistem operasi (disebut juga platform). Berupa sistem operasi yang digunakan oleh komputer bersangkutan sehingga bisa menjalankan fungsionalitas hardware maupun untuk menginstalasi dan menjalankan perangkat lunak lainnya. Meliputi berbagai perangkat lunak di komputer maupun mobile : MS Windows, GNU/Linux, BSD, Solaris, Android, Windows Mobile, Symbian, dan sebagainya.
3. Lapisan 3, yaitu lapisan software (perangkat lunak). Berupa perangkat lunak yang terinstall maupun dijalankan langsung oleh komputer melalui sistem operasi.
Ketiga lapisan ini sama penting dan saling terkait. Lapisan 1 merupakan komponen dasar. tanpa adanya hardware, suatu mesin (komputer) tidak akan bisa digunakan meski telah tersedia perangkat lunak (dan sistem operasi). Demikian juga, tanpa adanya sistem operasi dan
perangkat lunak berupa aplikasi – aplikasi lainnya, komputer yang hanya terdiri dari hardware saja tidak akan dapat berfungsi.
Lapisan 2 menjadi jembatan yang menghubungkan antara lapisan 1 dan lapisan 3. Sistem operasi menyediakan cara/metode agar aplikasi dan perangkat keras dapat berkomunikasi dengan baik, termasuk juga dengan adanya perangkat lunak tambahan berupa driver.
K. Implementasi Cloud ComputingCloud Computing dapat diimplementasi pada Jejaring Pendidikan
Nasional dimana implementasinya cukup satu infrastruktur di pusat, kemudian seluruh workstation akan mengakses.
Dengan melakukan implementasi infrastruktur diharapkan adanya efisiensi pada sisi pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak dengan tercapainya kondisi berikut:
1. Di setiap titik sekolah, kantor wilayah setingkat kota/kabupaten tidak diperlukan lagi pengadaan server karena seluruh fungsi server telah dijalankan pada cloud computing server array yang ada di NOC pusat.
2. Penggunaan Live CD dengan sistem operasi yang berbasis opensource pada PC yang digunakan di setiap titik dapat menghemat biaya lisensi di tiap PC. Karena sebagian besar proses komputasi dilakukan di server, maka fungsi dari PC workstation hanya untuk menjalankan web browser saja sehingga PC standar tanpa hardiskpun dapat digunakan.
3. Di sisi server dapat digunakan aplikasi cloud computing yang berbasis Open Source seperti EyeOS yang sudah cukup matang untuk digunakan secara luas. Penggunaan Sistem Operasi berbasis Open Source pada server yang digunakan untuk melayani cloud computing ini juga sangat dimungkinkan.
Selain efisiensi diatas, implementasi cloud computing juga menjawab
sebagian besar masalah-masalah teknis yang telah teridentifikasi antara
lain:
1. Penggunaan Live CD sebagai boot device meminimalisir terjadinya
gangguan pada Operating systemsehingga meminimalisir
kemungkinan serangan virus/trojan pada PC yang dapat mengganggu
para siswa dalam menggali ilmu.
2. Dengan dieliminasinya kebutuhan server pada setiap titik maka dapat
dipastikan hal ini tidak akan menjadi kendala lagi.
3. Dengan dua kondisi diatas juga meminimalisir kebutuhan adanya pihak
ketiga untuk melakukan perawatan dan perbaikan infrasturktur saat
terjadi gangguan.
4. Di sisi server dengan mengimplementasikan satu dari dua jenis
arsitektur yang telah disebutkan diatas.
L. Contoh Cloud Computing
1. Google Drive
Google Drive adalah layanan penyimpanan Online yang dimiliki Google. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya Google Drive merupakan pengembangan dari Google Docs. Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap penggunanya. Kapasitas tersebut dapat ditambahkan dengan melakukan pembayaran atau pembelian Storage. Penyimpanan file di Google Drive dapat memudahkan pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop, komputer tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun melakukan kolaborasi dalam pengeditan. Fitur-fitur Google Drive, diantaranya:
Penyimpanan gratis sebesar 5GB
Google Drive memberikan fasilitas penyimpanan sebesar 5GB kepada penggunanya dengan cuma-cuma untuk menyimpan dokumen, baik berupa gambar, video, musik, ataupun file-file lain.
Memungkinkan membuat dokumenPada fitur ini Google Drive memungkinkan para penggunanya untuk
membuat dokumen, seperti mengolah data, mengolah angka, membuat presentasi, form dan dokumen lainnya.
Berbagi fileGoogle Drive memudahkan untuk berbagi file dengan orang lain, dan
juga memudahkan orang lain untuk melakukan pengeditan terhadap file yang kita buat.
Terintegrasi dengan layanan Google lainnyaPara pengguna layanan Google lainnya akan merasakan kemudahan
dalam memanagement file dari Google Drive. Karena Google Drive secara otomatis terintegrasi dengan layanan google lainnya.
Fasilitas pencarianGoogle Drive memberikan layanan pencarian yang lebih baik dan lebih
cepat untuk para penggunanya dengan menggunakan kata kunci tertentu. Google Drive juga dapat mengenali gambar atau teks dari dokumen hasil scan.
Menampilkan berbagai fileLebih dari 30 type file yang dapat dibuka dan ditampilkan oleh Google
Drive, termasuk file video, file image, dan lain-lain tanpa mengharuskan pengguna untuk mengunduh dan menginstal software yang sesuai dengan tipe atau ekstensi file tersebut.
Menjalankan aplikasiGoogle Drive juga mempunyai kemampuan untuk membuat,
menjalankan dan membagi file aplikasi favorit yang dimiliki oleh pengguna.
2. Windows Azure
Windows Azure adalah sistem operasi yang berbasis komputasi awan, dibuat oleh Microsoft untuk mengembangkan dan mengatur aplikasi serta melayani sebuah jaringan global dari Microsoft Data Centers. Windows Azure yang mendukung berbagai macam bahasa dan alat pemograman. Sistem operasi ini dirilis pada 1 Februari 2010. Fitur-fitur Windows Azure, diantaranya:
Layanan InfrastrukturWindows Azure menyediakan infrastruktur dengan skala yang sesuai
dengan kebutuhan. Baik dalam membuat aplikasi baru atau menjalankan aplikasi yang telah disediakan.
Kembangkan dan Lakukan PercobaanWindows Azure memungkinkan pengguna untuk melakukan
pengembangan aplikasi dan langsung melakukan percobaan pada aplikasi tersebut secara cepat.
Big DataWindows Azure menyediakan kapasitas data yang besar. Kapasitas ini
didukung oleh Apache Hadoop.
Aplikasi MobileWindows Azure memberikan kemudahan dalam pembuatan aplikasi
mobile. Aplikasi yang telah dibuat dan dapat langsung dimasukan ke penyimpanan komputasi awan.
Media
Layanan Media Windows Azure memperbolehkan untuk mengembangkan solusi penyebaran media, yang mana bisa menampilkan media dari Adobe Flash, Android, iOS, Windows, dan platform lainnya
Aplikasi WebWindows Azure menawarkan keamanan dan fleksibilitas
pengembangan, penyebaran, dan pilihan skala untuk berbagai macam ukuran aplikasi web.
Penyimpanan, Pencadangan, dan PemulihanWindows Azure menyediakan penyimpanan, pencadangan, dan solusi
pemulihan data apapun.
Identitas dan Manajemen AksesWindows Azure Active Directory memberikan layanan pengamanan
pada identitas perusahaan. Serta melakukan manajemen pada banyak pengguna di sebuah perusahaan.
IntegrasiWindows Azure memperbolehkan pengguna untuk membawa seluruh
aplikasi, data, perangkat, mitra ke perangkat lokal dan ke awan.
Manajemen DataWindows Azure menyediakan solusi yang tepat untuk kebutuhan data
pengguna.3. Google App Engine
Google App Engine merupakan salah satu layanan PaaS (Platfrom as a Services) yang dipersembahkan Google yang dapat memungkinkan user menjalankan aplikasi web pada infrastruktur Google. Dengan Aplikasi App Engin user mudah untuk membangun, mudah untuk mempertahankan, dan mudah untuk skala sebagai lalu lintas dan kebutuhan penyimpanan data berkembang. Dengan App Engine, tidak ada server untuk mempertahankan: user hanya meng-upload aplikasi. Google App Engine mendukung aplikasi yang ditulis dalam beberapa bahasa pemrograman.
Dengan App Engine lingkungan runtime Java, user dapat membangun aplikasi menggunakan teknologi Java standar, termasuk JVM, servlet Java, dan bahasa pemrograman Java-atau bahasa lainnya menggunakan interpreter JVM-based atau compiler, seperti JavaScript atau Ruby. App Engine juga memiliki dua berdedikasi Python lingkungan runtime, yang masing-masing mencakup interpreter Python cepat dan perpustakaan Python standar. Akhirnya, App Engine menyediakan lingkungan runtime Go yang berjalan native dikompilasi Go kode. Lingkungan runtime ini dibangun untuk memastikan bahwa aplikasi berjalan dengan cepat, aman, dan tanpa gangguan dari aplikasi lain pada sistem.
Dengan App Engine, user hanya membayar untuk apa yang digunakan. Tidak ada set-up biaya dan tidak ada biaya berulang. Sumber daya aplikasi
yang digunakan, seperti penyimpanan dan bandwidth, yang diukur dengan gigabyte, dan ditagih dengan harga yang bersaing. User mengontrol jumlah maksimum sumber daya aplikasi yang dapat anda konsumsi, sehingga selalu tetap dalam anggaran.
App Engine tidak ada biaya untuk memulai. Semua aplikasi dapat menggunakan hingga 1 GB penyimpanan dan CPU yang cukup dan bandwidth untuk mendukung sebuah aplikasi yang efisien melayani tampilan halaman sekitar 5 juta per bulan, benar-benar gratis.
Lingkungan ApplicationGoogle App Engine memudahkan untuk membangun sebuah aplikasi
yang berjalan, bahkan di bawah beban berat dan dengan data dalam jumlah besar. App Engine mencakup beberapa fitur berikut:
Melayani web dinamis, dengan dukungan penuh untuk teknologi web umum Gigih penyimpanan dengan pertanyaan, menyortir dan transaksi Otomatis scaling dan load balancing API untuk otentikasi pengguna dan mengirim email menggunakan Akun
Google Lingkungan pengembangan fitur penuh lokal yang mensimulasikan Google
App Engine di komputer Menangani antrian Tugas untuk melakukan pekerjaan di luar lingkup
permintaan web Tugas dijadwalkan untuk memicu peristiwa pada waktu tertentu dan secara
berkalaAplikasi dapat berjalan di salah satu dari tiga lingkungan runtime:
lingkungan Go, lingkungan Java, dan lingkungan Python yang memberikan pilihan Python 2.5 atau Python 2.7. Lingkungan masing-masing menyediakan protokol standar dan teknologi umum untuk pengembangan aplikasi web.
SandboxSandbox adalah Aplikasi berjalan di lingkungan yang aman yang
memberikan akses terbatas ke sistem operasi yang mendasarinya. Keterbatasan ini memungkinkan App Engine untuk mendistribusikan permintaan web untuk aplikasi di beberapa server, mulai dan berhenti server untuk yang memenuhi permintaan lalu lintas. Sandbox mengisolasi aplikasi sendiri di lingkungan yang aman, handal yang independen dari sistem, perangkat keras operasi dan lokasi fisik dari server web. Contoh keterbatasan lingkungan sandbox aman meliputi:
Sebuah aplikasi hanya dapat mengakses komputer lain di Internet melalui URL yang diberikan mengambil dan email layanan. Komputer lainnya hanya dapat terhubung ke aplikasi dengan membuat HTTP (atau HTTPS) permintaan pada port standar.
Aplikasi tidak dapat menulis ke sistem file dalam salah satu lingkungan runtime. Sebuah aplikasi dapat membaca file, tetapi file upload hanya dengan kode aplikasi. Aplikasi ini harus menggunakan datastore App Engine, memcache atau layanan lainnya untuk semua data yang bertahan antara
permintaan. Lingkungan 2.7 Python memungkinkan bytecode untuk dibaca, ditulis, dan dimodifikasi.
Kode aplikasi hanya berjalan dalam menanggapi permintaan web, tugas yang antri, atau tugas yang dijadwalkan, dan harus kembali data respon dalam waktu 60 detik dalam hal apapun. Seorang penangan permintaan tidak bisa menelurkan sebuah proses sub-atau mengeksekusi kode setelah respon telah dikirim.
Lingkungan Go RuntimeLingkungan runtime Go App Engine menyediakan cara yang nyaman
untuk menerapkan dan menyebarkan aplikasi web yang ditulis dalam Bahasa Pemrograman Go.
Lingkungan runtime Go Go menggunakan rilis r60.3. SDK meliputi compiler Go dan perpustakaan standar, sehingga tidak memiliki dependensi tambahan. Seperti halnya dengan lingkungan Java dan Python, tidak semua fungsi perpustakaan standar yang tersedia di dalam Sandbox. Misalnya, mencoba untuk membuka socket atau menulis ke file akan kembali kesalahan os.EINVAL.
SDK termasuk layanan membangun otomatis untuk mengkompilasi aplikasi Anda, sehingga user tidak akan pernah perlu memanggil compiler sendiri. Dan-seperti dengan Python SDK-aplikasi, user akan secara otomatis dibangunkan (auto reload) kembali setiap kali mengubah sumber. Hal ini membuat user produktif dengan membuat siklus edit-kompilasi-run.
Lingkungan Go Go menyediakan idiomatic API untuk sebagian besar layanan App Engine.
Java Runtime EnvironmentUser dapat mengembangkan aplikasinya untuk lingkungan runtime
Java menggunakan alat umum pengembangan Java web dan standar API. App berinteraksi dengan lingkungan dengan menggunakan Java Servlet standar, dan dapat menggunakan teknologi aplikasi web umum seperti JavaServer Pages (JSP).
Lingkungan runtime Java menggunakan Java 6. The App Engine Java SDK mendukung aplikasi berkembang baik menggunakan Java 5 atau 6.
Lingkungan mencakup Java SE Runtime Environment (JRE) 6 platform dan perpustakaan. Pembatasan dari lingkungan sandbox diimplementasikan dalam JVM. Sebuah aplikasi dapat menggunakan JVM bytecode atau fitur perpustakaan, asalkan tidak melebihi pembatasan sandbox. Misalnya, bytecode yang mencoba untuk membuka soket atau menulis ke file akan melempar pengecualian runtime.
App user mengakses layanan Mesin Web menggunakan Java standar API. Untuk datastore App Engine, SDK Java termasuk implementasi dari data Java Objects (JDO) dan (JPA) Java Persistence API interface. App yang dijalankan dapat menggunakan API JavaMail untuk mengirim pesan email dengan layanan App Engine Mail. The java.net HTTP akses API URL mengambil layanan App Engine. App Engine juga termasuk tingkat rendah
API untuk layanan untuk mengimplementasikan adapter tambahan, atau menggunakan langsung dari aplikasi.
Biasanya, pengembang Java menggunakan bahasa pemrograman Java dan API untuk mengimplementasikan aplikasi web untuk JVM. Dengan menggunakan JVM-kompatibel kompiler atau interpreter, user juga dapat menggunakan bahasa lain untuk mengembangkan aplikasi web, seperti JavaScript, Ruby, atau Scala.
Runtime Environment PythonDengan App Engine runtime environment Python, user dapat
menerapkan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Python, dan menjalankannya pada seorang penerjemah Python dioptimalkan. App Engine termasuk API kaya, dan tool untuk pengembangan aplikasi web Python, termasuk fitur pemodelan data kaya API, yang mudah-menggunakan kerangka kerja aplikasi web, dan alat untuk mengelola dan mengakses data aplikasi. User juga dapat mengambil keuntungan dari berbagai perpustakaan matang dan kerangka kerja untuk pengembangan aplikasi web Python, seperti Django.
Lingkungan runtime Python menggunakan Python versi 2.5.2 secara default. User juga dapat memilih runtime 2.7.2 Python. Lingkungan Python termasuk perpustakaan standar Python. Tentu saja, tidak semua fitur perpustakaan dapat dijalankan dalam lingkungan sandbox. Misalnya, panggilan ke metode yang mencoba untuk membuka socket atau menulis ke file akan memunculkan eksepsi. Untuk kenyamanan, beberapa modul di perpustakaan standar yang inti fitur tidak didukung oleh lingkungan runtime telah dinonaktifkan, dan kode yang mereka impor akan meningkatkan kesalahan.
Kode aplikasi yang ditulis untuk lingkungan Python harus ditulis secara eksklusif dengan Python. Ekstensi yang ditulis dalam bahasa C tidak didukung.
Lingkungan Python menyediakan kaya Python API untuk datastore, Account Google, URL fetch, dan layanan email. App Engine juga menyediakan kerangka kerja Python web sederhana aplikasi bernama webapp untuk membuatnya mudah untuk memulai membangun aplikasi.
Menyimpan DataLingkungan App Engine menyediakan berbagai pilihan untuk
menyimpan data seperti: App Engine Datastore menyediakan datastore objek NoSQL schemaless,
dengan mesin query dan transaksi atom. Google Cloud SQL menyediakan layanan SQL database relasional untuk
aplikasi App Engine, berdasarkan RDBMS MySQL familiar. Google Cloud Storage menyediakan layanan penyimpanan untuk objek dan
file hingga dalam ukuran terabyte, dapat diakses dari aplikasi Python dan Java.
DatastoreApp Engine menyediakan NoSQL yang didistribusikan untuk layanan
penyimpanan data yang dilengkapi dengan mesin query dan transaksi. Sama seperti web server yang didistribusikan tumbuh dengan lalu lintas, datastore didistribusikan tumbuh dengan data yang dimiliki. User memiliki pilihan antara dua pilihan penyimpanan data dibedakan oleh ketersediaan dan jaminan konsistensi yang berbeda.
Datastore App Engine tidak seperti database relasional tradisional. Data benda, atau “badan,” memiliki jenis dan set properti. Pertanyaan dapat mengambil entitas dari jenis tertentu disaring dan diurutkan berdasarkan nilai-nilai dari properti. Nilai properti dapat menjadi salah satu jenis nilai properti yang didukung.
Entitas Datastore adalah “schemaless.” Struktur entitas data disediakan oleh dan ditegakkan oleh kode aplikasi. Java JDO / JPA interface dan antarmuka datastore Python termasuk fitur untuk menerapkan dan menegakkan struktur dalam aplikasi user.
Datastore ini menyediakan transaksi ACID menggunakan kontrol konkurensi optimis. Update entitas terjadi dalam transaksi yang dicoba tetap jumlah kali jika proses lain mencoba untuk memperbarui entitas yang sama secara bersamaan. Aplikasi user dapat mengeksekusi operasi beberapa datastore dalam satu transaksi yang baik semua berhasil atau gagal semua, memastikan integritas data Anda.
Datastore menerapkan transaksi di seluruh jaringan terdistribusi dengan menggunakan “kelompok entitas.” Sebuah transaksi memanipulasi entitas dalam suatu kelompok tunggal. Entitas dari kelompok yang sama disimpan bersama-sama untuk pelaksanaan efisien transaksi.
Google AccountApp Engine mendukung mengintegrasikan sebuah aplikasi dengan
Account Google untuk otentikasi pengguna. Aplikasi ini dapat memungkinkan pengguna untuk sign in dengan akun Google, dan mengakses alamat email dan nama dapat ditampilkan terkait dengan account. Menggunakan Akun Google memungkinkan pengguna mulai menggunakan aplikasi ini lebih cepat, karena pengguna tidak perlu membuat akun baru.
Jika aplikasi berjalan di bawah Google Apps, dapat menggunakan fitur yang sama dengan anggota organisasi dan akun Google Apps.Pengguna API juga dapat memberitahu aplikasi apakah pengguna saat ini adalah administrator terdaftar untuk aplikasi. Hal ini mempermudah untuk menerapkan admin-status area situs user.
Layanan App EngineApp Engine menyediakan berbagai layanan yang memungkinkan user
untuk melakukan operasi umum ketika mengelola aplikasi. API berikut disediakan untuk mengakses layanan ini:
URL Fetch
Aplikasi dapat mengakses sumber daya di Internet, seperti layanan web atau data lain, mengambil layanan dan menggunakan URL App Engine. URL fetch sumber layanan web mengambil menggunakan infrastruktur kecepatan tinggi yang sama seperti Google yang mengambil halaman web untuk banyak produk Google lainnya.
SuratAplikasi dapat mengirim pesan email dengan menggunakan layanan mail App Engine. Layanan mail menggunakan infrastruktur Google untuk mengirim pesan email.
MemcacheLayanan Memcache menyediakan aplikasi dengan kinerja tinggi di memori kunci-nilai cache yang dapat diakses oleh beberapa contoh dari aplikasi. Memcache berguna untuk data yang tidak memerlukan ketekunan dan fitur transaksional dari datastore, seperti data sementara atau data yang disalin dari datastore ke cache untuk akses kecepatan tinggi.
Manipulasi GambarLayanan Gambar memungkinkan aplikasi Anda memanipulasi gambar. Dengan API ini, Anda dapat mengubah ukuran, crop, rotate dan flip gambar dalam format JPEG dan format PNG.
M. Manfaat Cloud Computing
Skalabilitas , yaitu dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll. Kita cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
Aksesibilitas , yaitu kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada, asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita mengakses data disaat yang penting.
Keamanan , yaitu data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan.
Kreasi , yaitu para user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkan nya lewat penyedia layanan cloud computing.
Kecemasan , ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di cloud meskipun hardisk atau gadget kita rusak
N. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
a. KelebihanSecara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud
Computing antara lain: (1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya, (2) Bagi application developer,layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas, (3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi, (4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet, (5) Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat. Keunggulan lainnya adalah :
1. Tanpa Investasi AwalDengan cloud computing, user dapat menggunakan sebuah
layanan tanpa investasi yang s igni f ikan d i awal . In i sangat pent ing bagi b isn is , terutama bisn is pemula (startup). Mungkin di awal bisnis, user hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa model cloud computing, maka sejak awal user sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, u s e r c u k u p membayar sesuai yang di butuhkan.
2. Mengubah CAPEX menjadi OPEXTanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus
dilakukan di awal,sehingga user harus melakukan pengeluaran modal (Capita l Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, user dapat melakukan pengeluaran operasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama persis dengan biaya utilitas lainnya.
3. Lentur dan Mudah DikembangkanDengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis user dapat
memanfaatkan TI sesuai kebutuhan. Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja. D a l a m s k e n a r i o “ P r e d i c t a b l e B u r s t i n g ” , a d a p e r i o d e d i m a n a p e n g g u n a a n T I meningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang pada akhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan. Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI juga harus mengikuti. Contoh skenar io “Unpredictable Burst ing” adalah ket ika sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik. Skenario “On and Off” adalah penggunaan TI yang t idak berkelanjutan. Misa lnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.
Dengan cloud computing, karena s i fatnya yang lentur dan mudah d ikembangkan(elastic and scalable) , maka kapasi tas
dapat d i t ingkatkan pada saat d ibutuhkan, dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.
4. Fokus pada Bisnis, bukan TID e n g a n m e n g g u n a k a n C l o u d C o m p u t i n g , u s e r d a p a t
f o k u s p a d a b i s n i s u t a m a p e r u s a h a a n , d a n b u k a n b e r k e c i m p u n g d i d a l a m p e n g e l o l a a n T I . H a l i n i d a p a t dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh user sendir i . Misa lnya, melakukan patching, security update, upgrade hardware, upgrade software, maintenance, dan lain-lain. Apabila user memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis user, sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedia layanan.
b. KekuranganMerujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user
dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain: (1) service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery, (2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama, (3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user, (4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud, (5) data mobility yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.
Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computing adalah:
Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider Kurang memadainya pelatihan dan audit TI Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.O. Evaluasi Model Computing
Cloud computing adalah next generation internet computing dan next generation data centers hasil inovasi pengembangan dari teknologi komputing sebelumnya seperti grid computing, utility computing dan software as a services dan lain-lain.
Cloud Computing menggunakan kombinasi teknologi processor baru berkecepatan tinggi, tenologi virtualiasi, distributed storage,
broadband internet access, automated management serta server yang tidak terlalu mahal.Berikut gambaran tentang evolusi model computing.
1. Grid ComputingGrid Computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan
banyak komputer yang letaknya terpisah secara geografis dan saling terhubung melalui jalur komunikasi untuk memecahkan persoalan komputasi skala besar.
Dengan kata lain konsep Grid Computing adalah komputasi parallel dengan infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia
Grid Computing adalah suatu istilah yang dipakai untuk menggambarkan satu dari dua sub-kategori besar yang terkait dengan distributed computing :
Komputasi online (Online computation) atau “storage offered as a service” yang didukung oleh sebuah kumpulan sumber daya ‘distributed computing’ atau yang dikenal dengan Utility Computing, on-demand computing atau cloud computing. Data grid menyediakan ‘controlled sharing and management’ dari sejumlah besar data yang terdistribusi, sering digunakan dalam kombinasi dengan komputasi grid.
Pembentukan sebuah "superkomputer virtual" yang terdiri dari jaringan komputer loosely-coupled, bertindak dalam memandu untuk melakukan tugas yang sangat besar. Teknologi ini telah diterapkan untuk masalah ilmiah, matematika, dan akademis komputasi-intensif melalui komputasi relawan, dan digunakan di perusahaan-perusahaan komersial untuk aplikasi yang beragam seperti penemuan obat, peramalan ekonomi, analisis seismik, dan back-office pengolahan data untuk mendukung e-commerce dan layanan web.
2. Utility ComputingUtility computing adalah suatu model bisnis penyediaan aplikasi
sumber daya infrastruktur IT kuhususnya berkaitan dengan ‘price
model”. Utility computing sering menggunakan infrastuktur cloud computing tetapi tidak harus utility computing dapat mengadopsi price model dari yang lain.
3. Komponen Cloud Computinga. Komponen dasar: Clients : LAN, Lapotop , PC, Mobile phone, PDA. Data Center Hw : Kumpulan server di sebuah gedung Sw: Virtuallizing server Distributed Server Server-server yg tersebar di beberapa lokasib. Komponen lain: Cloud Application Sw Cloud Services : Produk layanan dan slousi Cloud Platform : Hw & Sw Cloud Storage Cloud Infrastructure Cloud Client, adalah seperangkat komputer ataupun software yang didisain
secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing Mobile, Windows mobile, Symbian. Thin Client, Windows terminal service, CherryPal. Thick Client, Internet explorer, FireFox. Cloud Services, adalah produk layanan dan solusi yang dipakai dan
disampaikan secara real time melalui media internet. Contoh yang paling populer adalah :
Identitas ; OpenID, Oauth. Integration ; Amazon Simple Queue Service. Payment ; Paypal, Google Chekout. Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps, Cloud Storage ; Melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai
sebuah layanan, misalnya Database ; Google Big Table, Amazon SimpleDB Network Attached Storage ; Nirvanix CloudNAS, Mobile Me iDisk. Cloud Infrastructure ; merupakan penyampaian infrastruktur kemampuan
sebuah layanan, contohnya : Grid Computing ; Sun Grid Full Virtualization ; GoGrid , Skytap Compute ; Amazon Elastic Compute Cloud
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Cloud Computing merupakan sebuah paradigma atau kerangka berpikir dimana informasi secara permanen dapat tersimpan dalam server internet dan terseimpan secara sementara dalam komputer pengguna termasuk didalamnya terdapat desktop, tablet, notebook, komputer, sensor, monitor, dan lain sebagainya.
Dengan melihat kemampuan dan keunggulan yang dimiliki Cloud Computing, penulis dapat menyimpulkan bahwa alangkah lebih baik apabila teknologi ini dapat diterapkan dalam ruang lingkup pendidikan, sehingga komunikasi yang terjalin antara guru dan murid lebih praktis, efisien dan efektif.
B. SaranKarena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, demi perbaikan makalah ini dan untuk pembuatan makalah selanjutnya