4

Click here to load reader

Strategi pembelajaran inquiry

Embed Size (px)

DESCRIPTION

strategi pembelajaran inquiry

Citation preview

Page 1: Strategi pembelajaran inquiry

Strategi Pembelajaran Inquiry

Penerapan strategi pembelajaran inquiry sesuai dengan teori konstruktivisme. Teori ini

meyakinkan guru bahwa proses belajar merefleksikan pengalaman siswa. Dalam proses

belajar, siswa membangun pemahaman dirinya sendiri. Tiap siswa menghasilkan sendiri

“aturan” dan “model mental,” yang digunakannya untuk membangun pengalaman dan

memperoleh pengetahuan.

Belajar, karenanya, merupakan proses penyesuaian model mental siswa dalam menyusun

dan mengakomodasi pengalaman baru. Belajar merupakan proses interaksi sosial (Wikipedia:

2010)

Pengetahuan siswa dibangun dengan informasi yang diperoleh secara alami. Proses

belajar siswa merpakan bagian dari pengembangan pengalaman melalui pertemuan mereka

dengan guru dan rekan-rekan mereka, dan mengkaji apa yang telah mereka pelajari dari sumber

belajar yang terpercaya. Karena itu pula, ilmu pengetahuan harus dibangun secara bertahap dan

sedikit demi sedikit.

Berdasarkan konsep itu, maka dalam menerapkan strategi pembelajaran inquiry guru

harus melibatkan siswa untuk melakukan penyelidikan, penelitian, atau investigasi yang dapat

membangun pemahaman mereka sendiri. Siswa melakukan langkah kegiatan belajar aktif

dan menerapkan keterampilan berpikir kritis yang dipadukan dengan metode ilmiah.

Inquiry bersinonim dengan riset atau investigasi. Pembelajaran berbasis

iquiry adalah strategi mengajar yang mengkombinasikan rasa ingin tahu siswa dan metode

ilmiah. Penggunaan strategi ini untuk meningkatkan pengembangan keterampilan berpikir kritis

melalui kegiatan belajar seperti pada bidang sains.

Penerapan strategy ini merupakan upaya untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa.

Dorongan itu berkembang melalui proses merumuskan pertanyaan, merumuskan masalah,

mengamati, dan menerapkan informasi baru dalam meningkatkan pemahaman mengenai sesuatu

masalah. Rasa ingin tahu itu terus ditumbuhkan untuk meningkatkan semangat bereksplorasi

sehingga siswa belajar secara aktif.

Page 2: Strategi pembelajaran inquiry

Proses belajar dapat berlangsung jika dalam diri siswa tumbuh rasa ingin tahu, mencari

jawaban atas pertanyaan, memperluas dan memperdalam pemahaman dengan menggunakan

metode yang berlaku umum. Jawaban atas pertanyaan itu sering diusulkan oleh peserta didik

sendiri dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu, keterampilan merumuskan pertanyaan menjadi

bagian penting dalam penerapan inquiry, seperti, merumuskan pertanyaan dalam penelitian.

Kemampuan bertanya dan keberanian mengungkap pertanyaan menjadi bagaian penting dalam

penerapan strategi ini.

Inquiry dapat dimulai dengan pertanyaan “Apa?” atau “ Bagaimana?” untuk

membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu gejala alam atau pun sosial.

Thomas Kuhn menyatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan, metode dan kerangka

penafsiran berasal dari paradigma para ilmuwan. Mereka berusaha untuk menegaskan sudut

pandangnya. Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan dari dalam sudut pandang mereka. Dari

situ muncul sudut pandang baru.

Para ilmuwan juga mencari penyebab. Misalnya, mereka mencari jawaban atas

pertanyaan, Apa yang menyebabkan orang sakit TBC? Para ilmuwan mencari penyebab

muculnya parasit dan menemukan bakteri tuberkulosis. Setelah diketahui penyebabnya,

Bagaimana mengobatinya? Dari prose itu orang kemudian mencari obatnya. Ketika antibiotik

ditemukan maka peluang menyembuhkan menjadi tersedia. Semua jawaban diperoleh melalui

metode ilmiah.

*

Penerapan strategi inquiry memerlukan keterampilan dasar bertanya. Pertanyaan itu

harus merefleksikan dorongan rasa ingin tahu. Kemudian, dorongan rasa ingin tahu itu

dipadukan dengan keterampilan berpikir kritis untuk mencari jawabannya dari pertanyaan yang

dibuatnya sendiri oleh siswa.

Keterampilan berpikir kritis harus memadukan proses intelektual yang terus aktif melalui

langkah menerapkan konsep, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang

diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, komunikasi, dan proses

Page 3: Strategi pembelajaran inquiry

eksplorasi maupun elaborasi. Hasil yang diperoleh digunakan sebagai landasan untuk

meneguhkan keyakinan melakukan suatu tindakan itu benar.

Dalam meneguhkan keyakinan bahwa tindakannya benar, perlu dilandasi dengan nilai-nilai

intelektual yang berlaku secara universal, yaitu: kejelasan, ketepatan, presisi, konsistensi,

relevansi, bukti suara, argumantasi, kedalaman, luas, keadilan, dan nilai-nilai etika yang berlaku.

Untuk memulai pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi inquiry Anda dapat

menetapkan sebuah topik yang layak eksplorasi. Jauhkan siswa siswa dari sikap berpikir

seperti Anda. Doronglah mereka untuk menggunakan pikirannya sendiri, dari pertanyaannya.

Biarlah pertanyaan itu dikembangkan secara independen, namun usahakan relevan dengan

kompetensi dasar yang hendak Anda kembangkan dalam kelas.

Langkah-langkah pelajaran investigasi dalam penerapan inquiry.

Menentukan tujuan, sampaikan informasi kepada siswa apa yang mereka akan mereka

pelajari, implikasi yang menarik dari proses pelajaran yang akan berlangsung, cotoh yang

menarik adalah pelacakan perkiraan berat bumi. Untuk proses belajar ini berikan petunjuk

pelaksanaanya. Untuk contoh pelacakan berat bumi, tidak perlu ada hipotesis. Jika diperlukan

sampaikan pula tujuan pedagogis dari pelajaran ini.

Menentukan Hipotesis: Para siswa harus selalu diharapkan untuk membuat hipotesis sendiri.

Hal ini sebaiknya dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil yang ditindaklanjuti dalam diskusi

seluruh kelas. Anda harus mendorong mereka untuk merumuskna hipotesis dengan benar.

Menentukan Prosedur: Setelah siswa memiliki gagasan yang jelas tentang tujuan percobaan

atau penelitian, mereka harus memiliki ide tentang bagaimana untuk menemukan jawabannya.

Menurut pengalaman dalam berbagai diskusi dalam kelas hipotesis yang berbeda akan

memberikan ide yang berbeda pula dalam menguji hipotesis mereka sendiri.

Hanya saja jika mereka telah menunjukkan bahwa hipotesis mereka mungkin benar tidak berarti

mereka telah membuktikannya!

Bahan: Setelah siswa mengetahui apa yang mereka rencanakan, mereka dapat membuat daftar

bahan mereka perlukan. Doronglah siswa menulis apa yang mereka rencanakan dan bahan yang

mereka butuhkan.

Page 4: Strategi pembelajaran inquiry

Data: Sebelum siswa memulai studi, mengingatkan mereka tentang semua tindakan

pengamanan. Jika mereka bekerja dengan bahan kimia, mereka harus memakai kacamata

keselamatan dan perangkat keselamatan lain secukupnya.

Arah kegiatan: Siswa harus tahu apa yang mereka mencari. Mereka mungkin membutuhkan

bantuan guru, berikan bantuan secukupnya.

Kesimpulan: Ketika siswa telah selesai studi, mereka harus membahas hasil mereka dengan satu

sama lain. Mereka harus mencari tahu siapa yang memiliki hasil yang sama, yang memiliki hasil

yang berbeda, mengapa hasil mungkin akan berbeda. Mereka harus menginterpretasikan hasil

berdasarkan pertanyaan awal. Apa hasil rata-ratanya?

Jika hasil mengarah ke pertanyaan lain, maka proses studi dimulai lagi. Perhatikan agar

kesimpulan diskusi kelas bermakna dan relevan dengan kompetensi dasar yang ingin

dikembangkan.