19

Teori anomie suziana 2

  • Upload
    ety-sue

  • View
    370

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Teori anomie suziana 2
Page 2: Teori anomie suziana 2

ANOMIE Pada tahun 1930-an khususnya masyarakat

Eropah telah banyak menarik perhatian pakar-pakar sosiologi. Hal itu disebabkan karena telah terjadi perubahan besar pada struktur masyarakat sebagai akibat depresi iaitu, tradisi yang menghilang dan telah terjadi “deregulasi” di dalam masyarakat. Keadaan ini yang dinamakan sebagai “anomi” menurut Durkheim (Williams III & Mcshane, 1988)

Page 3: Teori anomie suziana 2

Teori Sosiologi

Teori anomie Durkheim Teori anomie Merton

Page 4: Teori anomie suziana 2

Émile DurkheimTokoh sosiologi

Perancis

Page 5: Teori anomie suziana 2

Emile DurkheimNama penuh Émile Durkheim French sociologistLahir 15 April 1858 di Épinal,

FranceMeninggal 15 November 1917

(umur 59)Paris, France

Kewarganegaraan FrenchKebangsaan French

Bidang Philosophy, Sociology, Anthropology,

Religious StudiesInstitusi Université de Bordeaux, La SorbonneDikenali atas Institutionalizing SociologyDipengaruhi Immanuel Kant, Rene Descartes, Plato,

Herbert Spencer, Aristotle, Montesquieu, Jean-Jacques Rousseau, William James, John Dewey, Charles Sanders Peirce, Auguste Comte, Fustel de Coulanges

Mempengaruhi Marcel Mauss, Claude Lévi-Strauss,

Talcott Parsons, Maurice Halbwachs, Pierre Bourdieu, Charles Taylor (philosopher), Henri Bergson, Emmanuel Levinas, Steven Lukes, Alfred Radcliffe-Brown, E. E. Evans-Pritchard, Paul Fauconnet, Robert Bellah, Lucien Lévy-Brühl, Ziya Gökalp, David Bloor, Randall Collins

Page 6: Teori anomie suziana 2

Emile Durkheim (1858 – 1917)

i. Menekankan fakta sosial adalah sama seperti mengkaji benda. 2 jenis fakta sosial: a) Fakta sosial material (peraturan dan birokrasi)

b) Fakta sosial bukan material (budaya dan institusi sosial)

ii. Menekankan penggunaan statistik dalam menganalisis teori-teori sosial.

iii. Mengemukakan penganalisisan terhadap perkembangan pembahagian tugas dalam masyarakat.

iv. Menyatakan pandangan bahawa perubahan sosial membawa kepada masalah sosial - fenomena anomie

v. Membicarakan perimbangan antara keperluan kepada peraturan dan kebebasan.

TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI

Page 7: Teori anomie suziana 2

Teori Anomie Durkheim Istilah anomie ialah sesuatu keadaan

seseorang itu hilang arah haluan ataupun keliru dengan nilai dan norma masyarakat yang menjadikannya dalam keadaan ‘ketiadaan norma’ atau normlessness.

Menurut Durkheim : conformity (selaras) dan obedeince (pengukuhan) menjadi kurang penting apabila hasrat individu untuk mencapai sesuatu menjadi mustahil.

Hal ini kerana, seseorang itu akan bebas melakukan tindakan yang tidak sesuai dan menimbulkan perasaan tidak perlu kepada norma-norma masyarakat.

Page 8: Teori anomie suziana 2

Teori Anomie Durkheim Teori ini berdasarkan tulisan Dudrkheim

dalam menjelaskan fenomena manusia membunuh diri

disebabkan oleh keadaan masyarakat dan bukannya individu itu sendiri.

Menurut Durkheim, keadaan ini wujud kerana berlakunya keruntuhan ekonomi, perubahan sosial dan masa ketiadaan kawalan sosial dalam masyarakat (Durkheim, 1996: 131).

Page 9: Teori anomie suziana 2

BUNUH DIRIFaktor: Kuat /rendahnya integrasi sosial dalam masyarakat

Bunuh Diri terdiri Dari 3 bentuk

1. Bunuh diri egoistis

Dilakukan oleh seseorang kerana integrasi sosial yang cenderung rendah dengan orang lain

Egoistis I Dalam bidang agama

Egoistis IIDalam Keluarga

Page 10: Teori anomie suziana 2

Egoistis III dalam politik

2. Bunuh diri altruistikSeseorang melakukan bunuh diri, kerana orang tersebut mempunyai integrasi sosial yang sangat kuatdianggap mengabdikan diri terhadap kelompoknya

Contoh:- Sati di India

- Harakiri di Jepun (jika kalah perang)3. Bunuh diri anomi (kekaburan norma)

Bunuh diri yang dilakukan kerana terjadinya perubahan sosial yang berlangsung sangat cepat, sehingga orang kehilangan pegangan hidup/pedoman hidup

Contoh: Orang kaya bangkrup

Page 11: Teori anomie suziana 2

Robert K. Merton

Page 12: Teori anomie suziana 2

Robert K. Merton (1910 - ) Robert K. Merton Robert K. Merton lahir di Philadelphia, Amerika

Serikat, Beliau memperoleh gelaran doktor dari universiti Harvard. Pemikirannya sangat dipengaruhi oleh pemikir seperti Pitirim Sorokin,

dan Talcott Parsons. Merton dapat digolongkan sebagai ahli sosiologi beraliran

fungsionalisme modern. Berbeza dengan tokoh fungsionalisme pendahulunya yang melihat

kesatuan masyarakat yang fungsional secara universal dan indispensibility (mutlak tak terbantah), Merton lebih melihat adanya disfungsi, alternatif fungsional, konsekwensi keseimbangan fungsional, serta fungsi manifes dan laten.

Merton menggerakkan kajian sosiologi lebih kepada perilaku individu yang unik dan abstrak, namun individu tersebut memiliki status dan peranan yang membentuk struktur

Page 13: Teori anomie suziana 2

TEORI ANOMIE (Robert K. Merton)

Teori ini sejalan dengan perspektif disorganisasi sosial = Teori ini berpendapat bahawa: penyimpangan adalah akibat dari adanya berbagai ketegangan dalam suatu struktur masyarakat tertentu sehingga ada individu-individu yang mengalami tekanan/ketegangan akibatnya menyimpang.

Konsep anomie sebelumnya diperkenalkan oleh Emile Durkheim suicide anomique (akibat dari hilangnya kontrol sosial dan tidak ada norma sosial yang dapat dijadikan pegangan)

Page 14: Teori anomie suziana 2

Munculnya keadaan anomie menurut Merton

Masyarakat industri modern (seperti Amerika Syarikat) memiliki nilai-nilai dan tujuan hidup: kesuksesan materi wujudnya adalah kemakmuran dan kekayaan, serta pendidikan tinggi (AMERICAN DREAM);

 Bila dapat memenuhi tujuan hidup itu

dianggap sebagai orang sukses dalam mencapai tujuan-tujuan status atau kulturalnya (cultural goals). sukses berarti juga melalui akses atau kelembagaan yang sah (misalnya sekolah, pekerjaan formal, kedudukan politik, dll).

Page 15: Teori anomie suziana 2

Akibat dari keterbatasan akses muncul situasi anomie, yaitu:○ Suatu keadaan di mana kedudukan atau situasi

masyarakat lebih menekankan pentingnya tujuan status, tetapi cara-cara yang sah untuk mencapai tujuan tersebut sulit untuk dijangkau (Karana akses dan jumlahnya sedikit).

Kenyataannya memang struktur sosial tidak dapat menyediakan kesempatan

yang sama bagi semua lapisan masyarakat untuk dapat meraih tujuan status tersebut.

Page 16: Teori anomie suziana 2

Akibat dari situasi anomie:

Sekelompok masyarakat terpaksa mencapai tujuan-tujuan statusnya melalui cara-cara yang tidak sah termasuk penyimpangan atau tindakan kriminal lainnya.

Fakta yang ada menunjukkan bahwa tindakan menyimpang keranana situasi anomie, banyak dilakukan oleh orang-orang miskin dan kelas-kelas sosial bawah.

Page 17: Teori anomie suziana 2

BENTUK-BENTUK ADAPTASI (untuk menyesuaikan diri) DALAM SITUASI TEGANG (STRAIN)

CONFORMITi: contohnya adalah orang yang berhasil meraih mimpi dengan cara yang halal (american dream)

RITUALISM: contohnya adalah orang-orang yang tekun beribadah tetapi mengabaikan keperluan hidup/duniawinya; atau orang-orang yang bekerja tanpa memahami makna kerjanya (seperti mesin)

PEMBERONTAKAN: contohnya adalah orang-orang yang melakukan pemberontakan atau orang-orang yang mengikut garis keras politik radikal

Page 18: Teori anomie suziana 2

INOVASI: contohnya: orang-orang yang melakukan tindakan kriminal: pencuri, perompak, pelacur, dll.

RETREATISM: contohnya adalah orang-orang yang mengasingkan diri, menarik diri dari pergaulan, orang yang merasa gagal dan kalah orang-orang yang kecanduan, ingin bunuh diri, kekacauan mental, dll.

Page 19: Teori anomie suziana 2

Matriks pola adaptasi Cara-cara beradaptasi

Tujuan-tujuan kultural

(cultural goals)

Cara-cara yang terlembaga

(institutionalized means)

Conformity + +innovation + -Ritualism - +Retreatism - -

rebellion ± ±