15
Tipe Keruntuhan Pondasi Keruntuhan Geser Umum (General Shear Failure) Bidang longsor yang terbentuk berupa lengkung dan garis lurus yang berkembang hingga permukaan tanah, saat keruntuhan terjadi gerakan massa tanah ke arah luar dan ke atas. Keruntuhan terjadi dalam waktu yang singkat diikuti dengan penggulingan pondasi Penurunan Beban A B B C C

KERUNTUHAN PONDASI

Embed Size (px)

Citation preview

Tipe Keruntuhan Pondasi

Keruntuhan Geser Umum (General Shear Failure)

Bidang longsor yang terbentuk berupa lengkung dan garis lurusyang berkembang hingga permukaan tanah, saat keruntuhan terjadigerakan massa tanah ke arah luar dan ke atas. Keruntuhan terjadidalam waktu yang singkat diikuti dengan penggulingan pondasi

Penuru

nan

Beban

A

B B

C C

Keruntuhan Geser Lokal (Local Shear Failure)

Bidang longsor yang terbentuk tidak sampai ke permukaan tanah.Pondasi tenggelam akibat bertambahnya beban. Sedikit terjadipenggembungan tanah di sekitar pondasi tapi tidak terjadipenggulingan pondasi

Penuru

nan

Beban

Keruntuhan Penetrasi (Penetration Failure)

Tidak terjadi keruntuhan geser tanah. Pondasi menembus danmenekan tanah ke samping akibat beban yang menyebabkanpemampatan tanah di dekat pondasi. Penurunan pondasibertambah hampir linier dengan penambahan beban

Penuru

nan

Beban

- TEORI TERZAGHI

Qu = c.Nc + po.Nq + 0,5.g.B.NgPondasi Menerus

Qu : Daya dukung ultimit (ton/m2)

c : Kohesi Tanah (ton/m2)

po : Tekanan Overburden pada dasar pondasi = D x g (ton/m2) ;

D : Kedalaman pondasi (m)

g : Berat Volume Tanah (ton/m3)

B : Lebar atau diameter pondasi (m)

L : Panjang Pondasi (m)

Nc ; Nq ; Ng : Faktor-faktor Daya Dukung

Qu = 1,3c.Nc + po.Nq + 0,4.g.B.NgPondasi Bujur Sangkar

Qu = c.Nc(1+(0,3B/L)) + po.Nq + 0,5.g.B.Ng(1-(0,2B/L))

Qu = 1,3c.Nc + po.Nq + 0,3.g.B.NgPondasi Lingkaran

Pondasi Persegi Panjang

f Keruntuhan Geser Umum Keruntuhan Geser Lokal

Nc Nq Ng Nc’ Nq’ Ng’

0

5

10

15

20

25

30

34

35

40

45

48

50

5.7

7.3

9.6

12.9

17.7

25.1

37.2

52.6

57.8

95.7

172.3

258.3

347.6

1.0

1.6

2.7

4.4

7.4

12.7

22.5

36.5

41.4

81.3

173.3

287.9

415.1

0.0

0.5

1.2

2.5

5.0

9.7

19.7

35.0

42.4

100.4

297.5

780.1

1153.2

5.7

6.7

8.1

9.7

11.8

14.8

19.0

23.7

25.2

34.9

51.2

66.8

81.3

1.0

1.4

1.9

2.7

3.9

5.6

8.3

11.7

12.6

20.5

35.1

50.5

65.6

0.0

0.2

0.5

0.9

1.7

3.2

5.7

9.0

10.1

18.8

37.7

60.4

87.1

- Pengaruh Beban Merata di Permukaan Tanah

D

B

qo

Qu = c.Nc + (po+qo).Nq + 0,5.g.B.Ng

= c.Nc + (D.g+qo).Nq + 0,5.g.B.NgPondasi

menerus

- Pengaruh Muka Air Tanah

a. Muka Air Tanah jauh di bawah dasar pondasi ; z > B

Nilai g pada suku ke-2 adalah gb atau gd jika tanahnya kering

D

B

z

b. Muka Air Tanah di bawah dasar pondasi ; z < B

Nilai g pada suku ke-3 adalah grt (Berat Volume Rata-rata)

D

B z

grt = g’ + (z/B) (gb- g’)

Nilai g pada suku ke-2 adalah gb atau gd jika tanahnya kering

c. Muka Air Tanah di atas atau sama dengan dasar pondasi

Nilai g pada suku ke-3 adalah g’ (Berat Volume Effektif)

D

B

d

g’ = gsat – gw ; gw = Berat Volume Air = 1 t/m3

Nilai po pada suku ke-2 adalah

po = g’ (D-d) + gb . d

- Daya Dukung Ultimit Netto (Qun)

Qun = Qu – D.g

Qun = c.Nc + D.g.(Nq-1) + 0,5.g.B.Ng

Qun = c.Nc + po.(Nq-1) + 0,5.g.B.Ng

Adalah Nilai Intensitas Beban Pondasi saat tanah akan mengalami keruntuhan geser

- Tekanan Pondasi Total (Q)

Adalah Nilai Intensitas Tekanan Total pada tanah di dasar pondasi, setelah struktur selesai dibangun dengan pembebanan penuh

- Tekanan Pondasi Netto (Qn)

Qn = Q – D.g

Pondasi

menerus

- Faktor Keamanan (F)

- Daya Dukung Aman (Qs)

Adalah Tekanan Pondasi Total ke dalam tanah maksimum yang tidak mengakibatkan keruntuhan

F =Qun

Qn Q – D.g

Qu – D.g=

1

Qs =Qun

D.g+F

FQs = [c.Nc + po.(Nq-1) + 0,5.g.B.Ng] + D.g

Qu = po.Nq + 0,5.g.B.NgPondasi Menerus

Qu = po.Nq + 0,4.g.B.Ng

Qu = po.Nq + 0,5.g.B.Ng(1-(0,2B/L))

Qu = po.Nq + 0,3.g.B.Ng

Pondasi Bujur Sangkar

Pondasi Lingkaran

Pondasi Persegi Panjang

Daya Dukung dengan menganggap lebar pondasi fiktif

Untuk Pondasi Bujur Sangkar dan Lingkaran harus disesuaikan menurut faktor bentuk pondasi

Untuk Pondasi Persegi Panjang (B x L)

Quf = c2Nc + g1.(D+H)Nq + 0,5.g2.Bf.Ng

Qu = (Quf – g1H)Bf

B

Untuk Pondasi Memanjang

Qu = (Quf – g1H)Bf Lf

BL

Qun = Qu – g1H

Qs =Qun g1H+F

D

B

H

Bf = B + H

Tanah Lap. 1

C1 ; g1 ; f1

Tanah Lap. 2

C2 ; g2 ; f2

2

1

Gaya Angkat ke atas yang bekerja pada pondasi ditahan oleh gesekan sepanjang tepi tanah yang terangkat ditambah dengan berat pondasinya sendiri dan berat tanah

Gaya Angkat T = W+Fr

WFrFr

Gaya Angkat T = W

W

q

Tu = Wp + Wt + Fr

Tu : Tahanan Ultimit Pondasi terhadap gaya tarik vertikal ke atas

Wp : Berat Plat Pondasi

Wt : Berat Prisma Tanah

Fr : Tahanan Gesek di Sepanjang Tanah yang tergeser

: 0,5 D.g . A . Ko . tg f (Tanah Granuler)

: c.A (Tanah Kohesif)

A : Luas selimut prisma tanah yang tertarik ke atas

D : Kedalaman Pondasi

g : Berat Volume Tanah

Ko : Koefisien Tekanan Tanah Lateral saat diam = 1 – sin f

c : Kohesi