Upload
robertus-arian-datusanantyo
View
2.426
Download
19
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ini adalah kuliah saya untuk keperawatan gawat darurat di Akademi Keperawatan Panti Rapih. Kuliah ini memuat sindrom koroner
Citation preview
www.m
ysah
ana.or
g
Kegawatan Kardiovaskuler dr. Robertus Arian D. | @robertus_arian | [email protected]
Pembelajaran
• Algoritme Henti Jantung dan Pernafasan • Sindrom Koroner Akut • Syok Kardiogenik • Terapi Elektrik • Obat dan Cairan
www.im
gion
.com
Jantung Sebagai Pusat Sistem Kardiovaskuler
www3.im
peria
l.ac.uk
Kinerja Jantung
• Kemampuan sel miokard memompa dengan cara memanjang pada diastole dan memendek pada sistole.
• Preload dan afterload • Frekuensi kontraksi • Stroke volume dipengaruhi oleh kecukupan volume dan kekuatan miokard
CO = SV x HR TD = CO x RP
Basic Life Support untuk Tenaga Kesehatan
www3.im
peria
l.ac.uk
Berg R A et al. Circulation. 2010;122:S685-‐S705
Berg R A et al. Circulation. 2010;122:S685-‐S705
Resusitasi Jantung Paru
• Pijat jantung langsung dilakukan begitu ada korban tidak sadar
• Kriteria pijat jantung yang baik: • Penderita berbaring dengan alas keras
• Pijat di tulang dada, bukan di kiri atau kanannya
• Push hard and fast
• Sekitar 100 kali per menit, dalamnya 5 cm
• Dinding dada yang ditekan kembali sempurna
• Jangan sering-‐sering menghentikan pijat jantung
• 30 – 2
Jalan Nafas dan Bantuan Nafas
• Pertahankan jalan nafas tetap terbuka agar udara bebas keluar masuk
• Head Tilt -‐ Chin Lift • Bantuan nafas yang baik:
• Mulut -‐ mulut atau mulut -‐ hidung atau mulut stoma • Kedap • Tarik nafas biasa • Tiup cepat sampai dinding dada terangkat • Hati-‐hati
Algoritme Henti Jantung
www3.im
peria
l.ac.uk
Neumar R et al. Circulation 2010;122:S729-‐S767
Takikardia ventrikel / Ventricular tachycardia
Fibrilasi ventrikel / Ventricular fibrillation
Penyebab Reversible
5H 5T Hipoksia Toksin
Hipovolemia Tamponade Jantung
Ion Hidrogen (Asidosis) Pneumothorax Tension
Hipo/Hiperkalemia Trombosis (Paru)
Hipotermia Trombosis (Koroner)
Neumar R et al. Circulation 2010;122:S729-‐S767
Akses Obat-‐obatan
• Intra vena – Pilihan utama
• Intra osseous – Ada kit komersial untuk dewasa
• Endotracheal – Dosis obat 2-‐2,5 kali dosis yang dianjurkan, campur dengan aquades mencapai 5-‐10 cc.
• Intra vena sentral – Ideal, monitor perbaikan kondisi
Terapi Listrik
• Defibrilasi: bifasik sesuai rekomendasi alat atau 120 – 200 J, monofasik 360 J.
• Gelombang bifasik lebih aman dan efektif. • Penggunaan perekat lebih baik, superoanterior kanan dan inferoanterior kiri. Hati-‐hati memberikan gel di permukaan dinding dada.
• Pijat jantung secara efektif setelah terapi listrik!
Epinefrin / Adrenalin
• Indikasi: – Henti jantung, bradikardia simtomatis, hipotensi berat, anafilaksis
• Pada henti jantung – 1 miligram tiap 3-‐5 menit saat resusitasi – 0,2 mg/kg untuk indikasi spesifik (keracunan penyekat beta / penyekat kanal kalsium)
– 2 – 10 mcg/kg/menit dititrasi sesuai respon untuk indikasi bradikardia / hipoteni berat
• Simpan pada suhu <180C
Amiodarone (1)
• Indikasi – Fibrilasi atrium, takiaritmia ventrikuler – VF / VT tanpa nadi refrakter, VT polimorfik dan takikardia QRS lebar sumber tidak jelas, pendukung pada SVT dan VT, takikardia atrial multifokal, mengontrol kecepatan nadi pada fibrilasi atrial
• Perhatian – Vasodilatasi, hipotensi, kontraindikasi pada hipertiroid, inotropik negatif, prolong QT
Amiodarone (2) • Dosis – Henti jantung: 300 miligram iv diencerkan dengan 20 – 30 mL D5%. Lanjutkan dengan 150 miligram dalam selang waktu 3 – 5 menit.
– Takikardi QRS lebar stabil: maksimal 2,2 gram/24 jam, 150 miligram iv dalam 5 – 10 menit dapat diulang selang 10 menit. Lanjutkan dosis pemeliharaan 360 miligram selama 6 jam lalu 540 miligram dalam 18 jam.
• Jangan diencerkan dengan NaCl / RL (mengkristal)!
Sindrom Koroner Akut
www3.im
peria
l.ac.uk
Sindrom Koroner Akut
• Trombosis koroner dan robekan plak – Plak tidak stabil – Ruptur plak – Mikroemboli – Trombus oklusif
• Spasme arteri koroner • STEMI, NSTEMI, dan Angina pektoris tidak stabil (UAP)
• Serangan jantung
http://humanbodydisease.com/
Tanda dan Gejala (1)
• Nyeri retrosternal / sulit dilokalisasi • Berat, terhimpit, tertekan, diremas • Waspada: pingsan, nyeri epigastrik, sesak nafas
• Penjalaran: lengan kiri, bahu, punggung leher, rahang bawah
• Lebih dari 20 menit • Gejala sistemik: mual, muntah, keringat dingin (diaforesis)
https://s3.yimg.com/
Tanda dan Gejala (2)
• Pemeriksaan fisik dapat normal • Sering muncul: cemas, keringat dingin • Tanda komplikasi: sesak nafas, bradikardia, takikardia, galop S3, ronkhi basah halus, dan bising jantung.
• Elektrokardiogram: – Elevasi segmen ST / LBBB baru – Depresi segmen ST / inversi T yang dinamis
STEMI anterolateral
STEMI inferior
Iskemia anterior
O'Connor R E et al. Circulation. 2010;122:S787-‐S817
Terapi Reperfusi
• Fibrinolitik: aliran koroner 50-‐60% – Indikasi dan kontra indikasi – Streptokinase 1,5 juta unit diencerkan dalam 500cc NaCl 0,9% atau D5%
– Infus dalam 30 menit dengan pengawasan ketatm
• Percutaneus Coronary Intervention: 90% – Syok kardiogenik – STEMI usia> 75 tahun dengan syok kardiogenik – Kontra indikasi fibrinolisis
O'Connor R E et al. Circulation. 2010;122:S787-‐S817
Monaco • Morfin – Drug of choice, NSAIDs tidak boleh
• Oksigen • Nitrat – Isosorbid dinitrat 5 miligram
• Aspirin – 160 – 325 miligram kecuali kontraindikasi
• Clopidogrel – 300 miligram kecuali akan PCI (600 miligram)
• Antikoagulan – Enoxaparin / Fondaparinux / Heparin
Morfin Sulfat
• Indikasi: – Angina pada sindrom koroner akut yang tidak respon dengan nitrat, edema paru tanpa syok
• Perhatian – Perlahan, depresi nafas, hipotensi pada hipovolemia, hati-‐hati pada infark ventrikel
• Dosis – 2 – 4 miligram iv. – Naikkan maks 10 mg dengan interval 5 – 15 menit
Hipotensi dan Syok Kardiogenik
www3.im
peria
l.ac.uk
Hipotensi, Syok, Edema Paru • Hipotensi: sistolik < 100 mmHg • Syok: hipotensi dengan kumpulan gejala akibat perfusi seluler yang tidak mencukupi dan asupan oksigen tidak mencukupi untuk kebutuhan metabolik.
• Edema paru: penumpukan cairan di pembuluh darah dan parenkim paru.
• Gagal jantung akut: penurunan fungsi jantung mendadak dengan atau tanpa didahului kelainan jantung.
Kinerja Jantung
• Kemampuan sel miokard memompa dengan cara memanjang pada diastole dan memendek pada sistole.
• Preload dan afterload • Frekuensi kontraksi • Stroke volume dipengaruhi oleh kecukupan volume dan kekuatan miokard
CO = SV x HR TD = CO x RP
Triad Kardiovaskuler
Rate Problem Pump Problem Volume – Vascular Resistance Problem
Bradikardi Sinus bradikardi, AV-‐Block derajat dua dan tiga, kegagalan pacemaker.
Primer Infark, kardiomiopati, miokarditis, ruptur korda, ruptur interventrikuler, insufisiensi aorta akut.
Kehilangan Volume Perdarahan, kehilangan cairan dari gastrointestinal dan ginjal, insensible loss, insufisiensi adrenal.
Takikardi Sinus takikardi, flutter atrial, fibrilasi atrial, PSVT, takikardi ventrikel.
Sekunder Akibat obat, tamponade kordis, emboli paru, miksoma, sindrom vena cavae superior.
Resistensi Vaskuler Trauma sistem saraf, jejas spinal, kehilangan ruang ketiga, sepsis, akibat obat.
Reynolds H R , and Hochman J S Circulation. 2008;117:686-‐697
Masalah VOLUME
• Hipovolemia absolut – Cairan tubuh hilang, misal perdarahan, muntah, diare, poliuri, penguapan berlebihan, dehidrasi.
• Hipovolemia relatif – Kapasitas vaskuler meningkat.
• Sering tersamar atau bersama masalah pompa dan rate è Fluid challenge.
• Vasopresor diberikan SETELAH kekurangan cairan teratasi.
Masalah RATE
• Frekuensi cepat atau lambat? • Paling mudah dideteksi dengan meraba nadi / monitor elektrokardiografi.
• Tentukan jenis irama! • Atasi irama tersebut dengan algoritme yang sesuai!
Neumar R et al. Circulation 2010;122:S729-‐S767
Neumar R et al. Circulation 2010;122:S729-‐S767
Masalah POMPA (1)
• Kumpulkan data subjektif – Faktor risiko kardiovaskuler, riwayat sakit jantung, stroke, penyakit ginjal
• Kumpulkan data objektif – Pemeriksaan fisik, foto polos thorax, EKG, echocardiography kalau perlu.
• Semua pasien syok dapat menjadi masalah pompa bila sirkulasi tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen, gula, dan ATP di jaringan.
Masalah POMPA (2) • Perlu: – Pengobatan bersama memperbaiki rate dan volume.
– Koreksi masalah dasar: hipoksia, hipoglikemia, dan overdosis obat.
– Memperbaiki kontraksi, vasodilator, diuretik, alat bantu mekanik, atau operasi koreksi.
• Usahakan tekanan pengisian ventrikel kiri di atas 18 mmHg.
• Challenge test: 250 – 500 cc cairan salin normal.
Circulation. 2000;102:I-‐172-‐I-‐203
Norepinefrine / Noradrenaline
• Indikasi – Syok kardiogenik berat dengan tekanan darah sistolik < 70 mmHg
• Dosis – BB < 70 kg: 0,1 – 0,5 mcg/kg/menit – BB > 70 kg: 7 – 35 mcg/menit
• Perhatian – Bila ekstravasasi: nekrosis – Meningkatkan oxygen demand & aritmia
Dobutamine • Indikasi: – Masalah pompa dengan TD 70-‐100 mmHg tanpa tanda syok.
• Perhatian: – Syok / tanda syok, menyebabkan takiaritmia, tekanan darah fluktuatif, sakit kepala, mual.
– Jangan kombinasi dengan larutan alkali (misal natrium bikarbonat).
• Dosis: – 2 – 20 mcg/kg/menit dititrasi, jaga agar HR tidak meningkat > 10% dari awal.
Dopamine • Indikasi: – Lini kedua untuk bradikardi simtomatis setelah atropin, hipotensi (TD 70 – 100 mmHg) dengan tanda syok.
• Perhatian: – Kecukupan cairan, menyebabkan takiaritmia, tekanan darah fluktuatif, sakit kepala, mual, hati-‐hati dengan gagal jantung kongestif.
– Jangan kombinasi dengan larutan alkali (misal natrium bikarbonat).
• Dosis – 2 – 20 mcg/kg/menit dititrasi perlahan.
Furosemide
• Indikasi: – Terapi edema paru akut dengan TD > 90 – 100 mmHg tanpa tanda dan gejala syok.
• Perhatian: – Dehidrasi, hipovolemia, hipotensi, hipokalemia, dan dapat menimbulkan ketidakseimbangan elektrolit.
• Dosis: – 0,5 – 1 mg/kg diberikan selama 1 – 2 menit – Dapat dinaikkan menjadi 2 mg/kg perlahan, 1 – 2 menit
Referensi • American Heart Association. Part 7: The Era of Reperfusion: Section 1:
Acute Coronary Syndromes (Acute Myocardial Infarction). Circulation. 2000;102:I-‐172-‐I-‐203
• Berg RA et al. Part 5: Adult Basic Life Support: 2010 American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation. 2010;122:S685-‐S705
• Neumar R et al. Part 8: Adult Advanced Cardiovascular Life Support: 2010 American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation 2010;122:S729-‐S767
• O'Connor R E et al. Part 10: Acute Coronary Syndromes: 2010 American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation. 2010;122:S787-‐S817
• Reynolds H R , and Hochman J S. Cardiogenic Shock: Current Concepts and Improving Outcomes. Circulation. 2008;117:686-‐697
• Standring S (Ed.). 2005. Gray’s Anatomy, the Anatomical Basis of Clinical Practice. Elsevier
SELESAI
Presentasi ini disiapkan dengan Microsoft® PowerPoint® for Mac 2011 version 14.4.3. Seluruh sumber ditampilkan dalam halaman referensi. Sumber gambar dicantumkan bersama dengan gambar. Tidak ada konflik kepentingan dalam pembuatan naskah presentasi ini. File PDF presentasi ini dapat diunduh gratis di http://slideshare.net.
Kabupaten Rote Ndao, NTT, May 10, 2014