Upload
hari-purwanto
View
73
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
TUTOR’S GUIDE
Penyusun :
Sekertaris blok :
dr.Anggunan
dr.Ade utia Detty
Anggota :
dr. Eka Silvia
dr. Toni Prasetya, Sp.PD
dr. Fitriyani, Sp.S
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
Kata PengantarPuji syukur kehadirat Allah SWT yang berkat rahmat dan karuniaNya maka
penulisan panduan praktikum reproduksi dapat terlaksana. Panduan praktikum
reproduksi ini merupakan rangkaian modul ilmu kedokteran yang terdapat pada
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Ini merupakan dasar bagi mahasiswa
FK Unimal memasuki dunia pendidikan untuk menjadi seorang dokter.
Praktikum ini diajarkan pada semester 1 yang diharapkan dapat membantu
pemahaman siswa terhadap ilmu kedokteran di tingkat yang lebih lanjut.
Tim penulis berharap, Panduan praktikum ini dapat membuka pemahaman
mahasiswa terhadap dunia kedokteran, sehingga dapat menghasilkan dokter-
dokter yang berkualitas di kemudian hari, berdasarkan standar kompetensi
pendidikan dokter.
Penulisan panduan praktikum ini masih memerlukan perbaikan-perbaikan,
karena itu kami tim penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran demi
peningkatan mutu pendiikan dokter khususnya di FK Malahayati
Akhir kata kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulisan modul ini, terutama pihak yayasan dan
tim MEU (Medical Education) Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Bandar Lampung, Juli 2013
TIM PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
Halaman
1. Kata pengantar........................................................................................ i
2. Daftar isi.................................................................................................. ii
3. Pendahuluan........................................................................................... 3
4. Teori singkat............................................................................................ 4
5. Prasyarat................................................................................................. 5
6. Objektif.................................................................................................... 6
7. Materi dan subjek.................................................................................... 9
8. Topik tree................................................................................................ 12
9. Metoda.................................................................................................... 13
10. Sumber daya manusia dan sarana.......................................................... 14
11. Evaluasi................................................................................................... 18
12. Kasus Pemicu 1...................................................................................... 19
13. Kasusu Pemicu 2 ................................................................................... 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Basic Medical Sience adalah bagian dari dasar-dasar ilmu kedokteran yang
terdiri dari pemahaman sel sebagai unit terkecil dalam kehidupan, struktur sel,
proses metabolisme, reaksi tingkat sel, reproduksi sel beserta berbagai jaringan
tubuh manusia seperti epitel, tulang, syaraf, otot dan jaringan lain. BMS terdiri
dari 3 bagian yaitu bagian 1 – 3. modul ini penting karena berfungsi sebagai
modul dasar untuk memperkenalkan dunia kedokteran kepada mahsiswa baru.
BMS diberikan pada semester I. Dalam modul BMS 2 ini akan dipelajari
pendahuluan dari Biologic Oxidution, Oxidative Phosphorilation, Osmotic Difusi,
Asam Basa, Pemahaman dasar enzim, Biosintesis dan jalur degradasi cairan
tubuh, Metabolisme energi, pengaturan suhu, siklus krebs. Bobot sks dari
sistem BMS ini adalah 4 SKS.
Tujuan umum dari modul ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa
terutama dalam bidang ketrampilan dasar, seperti pembelajaran, sepanjang
hayat, berpikir kritis, budi pekerti, dan terutama memperkenalkan sistem
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dimana pembelajaran mandiri sangat
diperlukan.
3
BAB II
TEORI SINGKAT
Seseorang yang berada dalam keadaan sehat dikatakan berada dalam
keadaan homeostatis. Homeostatis mencerminkan kemampuan tubuh untuk
mempertahankan stabilitas yang relatifdan berfungsi secara normal meskipun
terjadi perubahan konstan. Perubahan dapat terjadi secara eksterna maupun
interna, dan tubuh harus berespons dengan tepat.
Perubahan eksterna adalah peningkatan suhu lingkungan. Pada hari yang
panas, suhu tubuh juga cenderung meningkat. Namun, suhu tubuh harus selalu
dijaga dalam rentang normal, sekitar 36 sampai 38C, untuk menyokong fungsi
normal tubuh. Apa yang terjadi? Salah satu respons tubuh terhadap
peningkatan suhu eksterna adalah meningkatkan produksi keringat sehingga
tubuh yang berlebih dapat dibuang melalui penguapan keringat di permukaan
kulit. Renspons ini dapat juga menimbulkan perubahan interna yang tidak
diinginkan, yaitu dehidrasi. Apa yang terjadi? Pada saat cairan tubuh
berkurang, kita akan merasa haus lalu minum cairan untuk menggantikan
kehilangan air saat berkeringat. Perhatikan bahwa saat terjadi respons tubuh
tertentu, tubuh berespons terbalik terhadap kejadian yang menjadi pemicunya.
Pada contoh diatas, peningkatan suhu tubuh merangsang peningkatan
keringat, yang akan menurunkan suhu tubuh, yang pada giliranya mengurangi
keringat. Hal inilah dinamakan mekanisme umpan balik negatif, yakni tubuh
berespons terbalik terhadap rangsangnya dan menjaga beberapa aspek tubuh
dalam rentang normal.
Situasi lain ketika tubuh berespons terhadap perubahan dan membuat tetap
hidup dan sehat – keadaan menetap atau ekuilibrium ini disebut homeostasis.
4
BAB III
PRASYARAT
Peserta modul BMS II ini adalah mahasiswa semester satu Fakultas
Kedokteran Universitas Malahayati atau mahasiswa yang mengulang.
Prasyarat peserta modul BMS ini adalah mahasiswa yang telah mengikuti
modul Generic Skill, BMS I.
5
BAB IV
OBJEKTIF
4.1. Objektif Mahasiswa
4.1.1. Sasaran Pembelajaran Utama
Sesudah menyelesaikan modul BMS II, bila diberi data tentang penyakit
tertentu mahasiswa diharapkan mampu menentukan masalah klinik yang timbul
dalam pembelajaran berdasarkan kasus (case bases learning).
Yang berhubungan dengan suatu masalah kesehatan, mampu menjelaskan
Etiologi, patogenesis dan progresivitas masalah kesehatan, molkular-selular
dan fisiologi.
- Menentukan masalah klinik yang timbul dalam pembelajaran berdasar
kasus (case based learning) yang berhubungan dengan suatu masalah
kesehatan.
- Mencari informasi untuk menjawab masalah klinik yang timbul pada
suatu kasus
- Menilai kualitas informasi yang didapat dari kepustakaan atau konsultasi
dalam konteks kedokteran berbasis bukti (evidence based medicine).
- Menjelaskan etiologi,patogenesis,dan progresivitas masalah kesehatan
- Menjelaskan manifestasi dan konsekuensi masalah kesehatan secara
molekular,selular dan fisiologi.
- Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara profesional
- Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah untuk menilai relevansi
dan validitasnya.
- Menerapkan ilmu/pengetahuan secara efektif.
- Memperlihatkan kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis
makalah ilmiah dan kedokteran.
6
4.1.2. Sasaran Pembelajaran Tambahan
- Bila diberi data tertentu, mahasiswa mampu menjelaskan biologic
oxidation.
- Bila diberi data tertentu mahasiswa mampu menjelaskan oxidative
phosphorilation.
- Bila diberi data tertentu mahasiswa mampu menjelaskan osmotik
difusi.
- Bila diberi data tertentu mahasiswa mampu menjelaskan pemahaman
dasar enzim.
- Bila diberi data tertentu mahasiswa mampu menjelaskan biosintesis
dan jalur degradasi cairan tubuh serta penyakit yang disebabkan
karena kekurangan dan kelebihan cairan.
- Bila diberi data tertentu mahasiswa mampu menjelaskan
metabolisme energi.
- Bila diberi data tertentu mahasiswa mampu menjelaskan pengaturan
suhu.
- Bila diberi data tertentu mahasiswa mampu menjelaskan siklus krebs
4.1.3. Sasaran Pembelajaran Penunjang
- Mahasiswa mampu menentukan masalah klinik yang timbul dalam
pembelajaran berdasar kasus (case bases learning). Yang
berhubungan dengan satu masalah kesehatan.
- Mahasiswa mampu mencari informasi untuk menjawab masalah
klinik yang timbul pada suatu kasus.
- Mahasiswa mampu menilai kualitas informasi yang didapat dari
kepustakaan atau konsultasi dalam kontek kadokteran berbasis bukti
( evidence based medicine )
- Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi ,patogenesis,dan
progresivitas masalah kesehatan
7
- Menjelaskan manifestasi dan konsekuensi masalah kesehatan
secara molekular,selular dan fisiologi
- Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara profesional
- Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah untuk menilai
relevansi dan validitasnya
- Menerapkan ilmu/pengetahuan secara efektif
- Memperlihatkan kemampuan untuk mengidentifikasi dan
menganalisis makalah ilmiah dan kedokteran
4.2. Objektif Modul
90% mahasiswa harus mengikuti kegiatan
80% mahasiswa harus lulus dengan rata-rata nilai C
8
BAB V
MATERI DAN SUBJEK
1. Anatomi Klinik :
1. Sistim Kardivaskular
2. Anatomi Klinik :
1. Sistim Traitus Urinarius
3. Reaksi Kinetik
1. Laju reaksi
2. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi
4. Reaksi Reduksi
1. Proses reaksi reduksi
2. Contoh-contoh reaksi reduksi
5. Biologic Oxidation
1. Perubahan energi bebas dapat diekspresikan lewat potensial redoks
2. Enzim oksidase menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen
3. Deteidrogenasetidak dapat menggunakan oksigen sebagai akseptor
hidrogen
4. Enzim hidroperosidase mengunakan hidrogen peroksida atau peroksida
organik sebagai substrat
5. Enzim peroksidase mereduksi senyawa peroksida dengan menggunakan
berbagai akseptor elektron
6. Enzim oksigerase menkatalisis pengangkutan langsung dan penyatuan
oksigen kedalam molekul substrat
7. Radikal bebas superoksida dapat menyebabkan keracunan oksigen
9
6. Oxidative Phosphorilation
1. Teori kemiosmotik menjelaskan mekanisme fosforilasi oksidatif
2. Enzim ATP sintesa yang berbeda dalam membran yang membentuk
ATP
3. Teori kemiosmotik dapat menjelaskan pengendalian respirasi
4. Teori kemiosmotik menjelaskan kerja zat pemutus rangkaian
5. Teori kemiosmotik menjelaskan keberadaan sistem pengangkut
pertukaran mitokondria
6. Impermeabilitas relatif pada membran internal mitokondria memerlukan
pengangkutan pertukaran
7. Osmotic Difusi
1. Pengaturan berpindah cairan dan keseimbangan osmotic dalam
intraseluler dan ekstraseluler
2. Keseimbangan osmotic ekstraseluler menentukan antara intraseluler dan
ekstraseluler
8. Asam basa
1. Keseimbangan asam basa
2. Sistem dapar (Buffer)
3. Sistem dapar (Buffer) Bikarbonat
4. Sistem dapar (Buffer) Fosfat
5. Sistem dapar (Buffer) Protein
6. Mekanisme pernapasan : asidosis dan alkalosis respiratorik
7. Kompensasi pernapasan terhadap perubahan metabolik pH
8. Mekanisme ginjal
9. Efek perubahan pH
9. Pemahaman Dasar Enzim
1. Sifat umum
2. Enzim kinetik
3. Mekasnisme kerja
10
4. Regulasi dan Aktifitas
10. Cairan Tubuh
1. Pemasukan cairan dan pengeluaran selama kondisi normal
2. Bagian-bagian cairan tubuh
3. Bagian cairan eksternal
4. Unsur-unsur Pokok cairan ekstraseluler dan cairan intraseluler
5. Pengkuran Volume cairan pada bagian cairan tubuh dengan prinsip
indicator dilarutkan.
6. Penentuan volume cairan tubuh yang spesifik
11. Pengaturan suhu
1. Produksi panas
2. Kehilangan panas
- Kehilangan panas melalui kulit
- Kehilangan panas melalui saluran pernapasan
- Kehilangan panas melalui saluran pencernaan dan saluran perkemihan
3. Pengaturan suhu tubuh
- Mekanisme meningkatkan kehilangan panas
- Mekanisme untuk menghemat panas
11
BAB VI
TOPIC TREE
12
HOMEOSTASIS
BIOLOGIC OXIDATION
OXIDATIVE PHOSPHORI
LATION
THERMODYNAMIC
METABOLISME ENERGI
OSMOTIC DIFUSI
CAIRAN TUBUH
PEMAHAMAN DASAR ENZIM
ASAM BASA
BIOMEDICAL SCIENCE II
SIKLUS KREBS
BAB VII
METODA
METODA PEMBELAJARAN
Kuliah (2 X 50 menit X 16 kali pertemuan)
Tutorial ( 2 kasus @ 1X pertemuan)
Praktikum
Feed Back/Pleno (2 kasus X 1 X 50 menit)
Self Directed Learning
13
BAB VIII
SDM DAN SARANA
1. Sumber Daya Manusia
2. Departemen Terkait dan Nama Dosen
- Departemen biologi medik : dr. Darlen
- Departemen Fisiologi : dr. Eka Silvia
- Departemen biokimia : dr. Marisa, MPK
- Departemen kimia medik : DR. Ratu Betta
- Departemen Fisika Medik : Drs. Suharman
3. Ketua penanggung jawab modul BMS II: dr EKA SILVIA
4. Penanggung jawab praktikum: dr EKA SILVIA
5. Daftar personal penanggung jawab modul BMS II:
- dr. EKA SIlVIA FISIOLOGI
- dr. ISKANDAR PATOLOGI ANATOMI
- dr.PUTRA HARAPAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- dr.K.PENTA,Sp.U BEDAH UROLOGI
- dr.TONI,Sp.PD ILMU PENYAKIT DALAM
6. Daftar fasilitator
1. dr. Agung Mudapati, SpA
2. dr. Toni Prasetia, SpPD
3. dr. Budi Syamhudi, SpOG
4. dr. R.A. Neilan Amroisa, SpS, M.Kes.
5. dr. Elitha Martharina, MARS
6. dr. Nurlis Mahmmud, MM
7. dr. Febrika Wediasari
8. dr. Marisa Angraini, M.Med.
9. dr. Eka Silvia
10.dr. Deviani Utami
11.dr. Edi Ramdhani
14
12.dr. Zulfian, SpPK
13.dr. Iskandar
14.dr.Anggunan,M.M
15.dr.Ade Utia Detty
16.dr.Mardheni Wulandari
17.dr. Nita Sahara
18.dr. Arti Febriati
19.dr.Aria Novalisa
20.dr.yunita sari tanjung
21.dr.Zulhafis Mandala,M.M
22.dr.Rakhmi rafie
23.dr.Nia Trisnawati
24.dr.Festy ladyani
25.dr.Tessa sjahriani
26.dr.astri pinilih
27.dr.Robby
28.dr.Ringgo alfarisi,M.kes
29.dr.verlianty
30.dr.dexarifandi
31.dr.boby suryawan
32.dr.sylvia anggraini
33.dr.Chintya Mutiara
34.dr.Ester
35.dr. Veronica Ela
36.dr. Neno fitriani Hasby
37.dr. Aswan Jonet
38.dr. A. Kheru
6. Sumber pembelajaran
- Brady Senese, chemistry Matter and its changes, Fourth edition,
Willey international edition, 2004
15
- Raven and Jhonson, Biology Fourth edition, Washington University,
1996
- Murray, Granner, Mayes, Rodwel, Biokomia Harper, EGC, Mcgraw
hill, 2003
- Guyton and Hall, Buku Ajar Fisiologi, Edisi 9, EGC, 1997
- Biokimia harper, Robert K Murray, Darly K. Granner, Peter A. Mayes
- Anatomi klinik
- Internet
- Slide
- Preparat
7. Sarana
- Text book
- Sumber pustaka lain seperti jurnal, internet, dll
- Laboratorium
- Ruangan Tutorial
- Ruangan Pleno
- Buku Praktikum, Student guide
- Preparat / Bahan Praktikum terkait
- CD Rom
- LCD
Kuliah :
Pertemua
n
Materi Departemen
1 Sistim Kardiovaskular Anatomi Klinik
2 Sistim Urnarius Anatomi Klinik
3 Reaksi kinetik Kimia medik
4 Reaksi reduksi Biokimia
5 Biologi oksidasi Biologi medik
6 Oxidative phosphorilation Biologi medik
7 Osmotik difuse Fisiologi
16
8 Volume dan osmolalitas cairan ekstraseluler dan
intraseluler pada keadaan abnormal
Fisiologi
9 Metablisme Glikogen Biokimia
10 Unsur-unsur pokok cairan ekstraseluler dan
cairan intraseluler
Fisiologi
11 Asam basa Biokimia
12 Pemahaman dasar enzim Biokimia
13 Cairan tubuh Fisiologi
14 Pengaturan suhu Fisiologi
15 Mekanisme meningkatkan kehilangan panas Fisiologi
Daftar Pratikum :
Pertemua
n
Materi Departemen
1 Regulasi suhu tubuh Fisiologi II
2 Cold pressurure test Fisiologi II
3 pH larutan Kimia Medik
4 pH larutan buffer Kimia Medik
5 Keseimbangan kimia Kimia Medik
6 Faktor yang mempengaruhi keseimbangan
kimia
Kimia Medik
7 Peneraan termometer Fisika Medik
8 Tanggapan panas suatu larutan Fisika Medik
9 Kalori meter Fisika Medik
10 Enzim ptyalin, enzim pencernaan Biokimia
11 Cairan tubuh Fisiologi III
Tutorial
No Kasus
1 Metabolisme Energi
17
2 Cairan tubuh
BAB IX
EVALUASI
Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi Materi
Tutorial 10%
Pratikum 30%
Ujian setiap akhir pratikum pada masing-masing departemen
Ujian akhir 60% terdiri dari MCQ 1(tengah blok)50%MCQ
(Akhir blok)50%
Evaluasi tutor
Dengan formulir penilaian pada tutorial:
Umpan balik mahasiswa terhadap tutor
Tutor feed back on student performance
Student feed back on the lecture performance
Student feed back on the lab activity
Evaluasi Program
Efektivitas
80% mahasiswa harus lulus dengan rata-rata nilai C
Program pembelajaran menunjukan keberhasilan bila
mahasiswa mencapai sasaran pembelajaran.
9.2.2. Efisiensi
90% kegiatan terlaksana
18
Tutor mampu nmemberikan motivasi pada proses
pembelajaran
Ada kesesuaian dalam proses tutorial
Peran pembimbing pratikum berjalan dengan baik
Kasus Pemicu 1
DEMO MOGOK MAKAN
Diskusi Hari Kesatu
Bagian pertama
Disuatu pabrik tekstil telah terjadi demo besar-besaran berkaitan dengan
keinginan buruh pabrik untuk mendapatkan kenaikan upah. Diantara
demonstran terdapat 6 orang nekat melakukan mogok makan. Pada hari
pertama mereka yang mogok makan tersebut masih kuat bertahan, pada hari
kedua, 2 orang mulai mengalami peningkatan suhu badan, ada lemas, dan
kencing mulai berwarna pekat.
Respon mahasiswa yang diharapkan dari bagian pertama:
Langkah-
langkah
PBL
Pertanyaan Topik
pembelajaran
Kata kunci
dan
informasi
umum
Informasi apa yang ditemukan pada kasus
di atas?
- Mogok makan 2 hari
- Peningkatan suhu badan
- Lemas
- Kencing berwarna kuning pekat
- Metabolism
e air dalam sel
- Cairan
tubuh
- Keseimban
gan elektrolit
Masalah Kurangnya intake cairan dan makanan
Analisa
masalah
Lihat kerangka berpikir pada halaman
berikut
19
Hipotesis 1.Penanganan Intake yang tidak baik,
mengganggu kesimbangan cairan.
i. Mekanisme tubuh
dalam menjaga keseimbangn cairan
normal.
Pertanyaan
terjaring
1. Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses gangguan
keseimbangan ciran normal.
2. Komposisi cairan
tubuh.
3. Faktor-faktor
yang mempengaruhi peningkatan suhu
badan.
4. Metabolisme sel.
Bagian kedua (Diskusi hari kedua)
Seorang tenaga kesehatan memeriksa kondisi para demonstran dan menyatak
bahwa 2 orang tersebut sudah jatuh dalam kondisi dehidrasi dan hipoglikemia,
dan menyarankan agar menghentikan aksi mogok makannya karena
membahayakan jiwanya. Tetapi kedua demonstran nekat meneruskan aksinya.
Menginjak hari ketiga orang tersebut kolaps, dan disusl 3 orang lain mulai
menurun kondisinya.
Respon mahasiswa yang diharapkan dari bagian kedua:
Masalah Dehidrasi
Pertanyaan terjaring 1. Bagaiman mekanisme
terjadinya dehidrasi & hipoglikemi.
2. Tanda-tanda dehidrasi &
hipoglikemi.
3. Menetukan derajat dehidrasi &
hipoglikemi.
20
Penutup
Buruh tersebut diberikan cairan pengganti sehingga jumlah elektrolit tercukupi
sehingga pasien tersebut diperbolehkan pulang.
Kerangka berpikir
21
Mogok Makan
Intake Menurun
Hipoglikemi Kondisi dehidrasi
Etiologi Patogenesis Tanda-tandaDehidrasi
FaktorPenyulit
Metabolisme, Glukosa, Vitamin
Cairan Tubuh
Penatalaksanaan Dehidrasi
DISKUSI HARI KEDUA
Respon yang diharapkan pada diskusi kedua
Melakukan langkah PBL ke 8-12 , dengna memperhatikan hal-hal berikut:
- Berpartisipasi bersama mengumpulkan dan saling bertukar ilmu
pengetahuan untuk disintesis menjadi jawaban pemecahan masalah yang
teridentifikasi
- Perolehan ilmu pengetahuan harus sesuai dengan pertanyaan yang
terjaring pada diskusi hari pertama dan mengacu kepada rujukan yang
tersedia atau rujukan lain dari kepustakaan
- Mencatat pertanyaan-pertanyaan baru yang timbul
- Menyampaikan buku catatan mahasiswa (loog book) yang mencakup
pertanyaan yang terjaring pada diskusi pertama, jawaban serta rujukan
kepada tutor.
22
Kasus Pemicu 2
SI SESAK NAFAS
Diskusi Hari Kesatu
Bagian pertama
Seorang wanita mahasiswa fakultas ekonomi, dia sejak kecil menderita
hipersensitifitas terhadap debu. Setiap terpapar debu rumah dia akan
mengalami serangan asma. Rsepiratory rate akan meningkat dan mulai
terdengar wheezing ekspiratoar biasanya segera dia menghisap obat astma
yang biasa dia pakai untuk ,elegakan jalan nafasnya.
Respon mahasiswa yang diharapkan dari bagian pertama:
Langkah-langkah
PBL
Pertanyaan Topik pembelajaran
Kata kunci dan informasi umum
Informasi apa yang ditemukan pada kasus di atas?
- Wanita- Hiper Sensitivitas- Asma- Respiratory rate meningkat
- Anatomi pernapasan
- Fisiologi pernapasan
- Patofisiologi mekanisme pernapasan
- Kompemsasi pernapasan terhadap perubahan metabolik pH
- Patogenesis gagal napas
- Etiologi gagal napas.
Masalah HipersensitivitasAnalisa masalah
Lihat kerangka berpikir pada halaman berikut
Hipotesis Kurangnya intake O2 akan mengakibatkan gangguan metyabolisme sel
Pertanyaan terjaring
1. Bagaimana mekanisme terjadinya sesak
2. Bagaimana mekanisme pernapasan3. Factor apa saja yang dapat
mengakibatkan respiratiry rate meningkat
Bagian kedua
Tetapi setelah menggunakan obat tersebut napas dini tidak mengalami
perbaikan segera oleh teman-teman kostnya dibawa ke UGD. Di UGD dia
mendapatkan perawatan intensive dan harus masuk ke ICU karena Andini jatuh
23
ke kondisi gagal nafas.. Dan setelah do cek analisa gas darah menunjukkan
terjadi alkalosisi respiratorik dan kompensasi metabolik asidosis.
Respon mahasiswa yang diharapkan dari bagian kedua:
Masalah Kulit kering
Pertanyaan terjaring 4. Bagaimana mekanisme terjadinya gagal napas
5. Apa penyebab terjadinya gagal napas
6. Patogenesis alkalosisi repiretory7. Bagaimana mengnalisa gas
darah
Kerangka berpikir
24
Seorang Wanita
Hipersensitive terhadap debu
Asma (Status asmatikus)
Intake O2 Menurun
Respiratory rate meningkat
Analisa Gas Darah
Kekurangan O2
Etiologi PatogenesisGangguan
metabolisme
Komplikasi
DISKUSI HARI KEDUARespon yang diharapkan pada diskusi kedua
Melakukan langkah PBL ke 8-12 , dengna memperhatikan hal-hal berikut:
- Berpartisipasi bersama mengumpulkan dan saling bertukar ilmu
pengetahuan untuk disintesis menjadi jawaban pemecahan masalah yang
teridentifikasi
- Perolehan ilmu pengetahuan harus sesuai dengan pertanyaan yang
terjaring pada diskusi hari pertama dan mengacu kepada rujukan yang
tersedia atau rujukan lain dari kepustakaan
- Mencatat pertanyaan-pertanyaan baru yang timbul
- Menyampaikan buku catatan mahasiswa (loog book) yang mencakup
pertanyaan yang terjaring pada diskusi pertama, jawaban serta rujukan
kepada tutor.
PBL
Problem based learning (PBL) adalah metoda instuksional yang menantang
siswa untuk ”learn to learn”, bekerja sama dalam grup untuk mencapai hasil
pemecahan masalah. PBL di kelompok kecil adalah pendekatan efektif student-
centred. Dengan strategi PBL diharapkan akan dihasilkan dokter yang dapat
menangani pasien secara kolaboratif dan interdisipliner (patient-centred).
Sistem PBL mempunyai kelebihan yaitu :
Trend PBL dengan cepat menyebar keseluruh dunia, bahkan metode ini
diabsorpsi oleh fakultas lain. Ini membuktikan bahwa metode ini pasti
mempunyai keunggulan.
Dasar teori PBL : salah satu argumen yang mendukung PBL adalah
konsep contextual learning.
Dalam pelaksanaan PBL mahasiswa diajarkan untuk mengumpulkan
dan mengolah informasi. Keterampilan ini sangat berguna di klinik. Dalam
PBL juga belajar bekerja sama dengan teman yang lain sehingga akan
meningkatkan higher quality problem solving. Motivasi siswa juga
bertambah, hal ini juga sesuai dengan teori Albanase dimana PBL alat
meningkatkan motivasi internal.
25
Mahasiswa akan merasa lebih senang dengan sistem PBL karena
dalam sistem ini mahasiswa akan diberi kebebasan untuk mempelajari
hal-hal yang diminatinya.
PBL saat ini dinilai paling sesuai untuk mempersiapkan lulusan dokter agar
dapat bekerja secar profesional dan kolaboratif. Dengan PBL mahasiswa
diajarkan berlatih komunikasi dengan sejawat, pasien,hal mana yang pada
kurikulum konvesional tidak diajarkan secara eksplisit. Tidak heran banyak
dokter menjadi ”poor comunicator”.
Dengan PBL lulusan dokter juga dapat melaksanakan life long learning dan
mandiri, karena dalam PBL mahasiswa dituntut untuk mencari dan menglah
informasi secara mandiri, tidak hanya menunggu diberikab kuliah oleh dosen
seperti pada pembelajaran konvensional. Dalam PBL siswa diajarkan aktif, dan
memandang persoalan secara holistik, baik integrasi horizontal dan vertikal
pada kurikulum.
Ada 12 langkah dalam PBL
1. Klasifikasi dan mendefinisikan masalah
2. Analisa problem
3. Membangun hipotesa
4. Identifikasi dan mengkarateristikkan pengetahuan yang diperlukan
5. Mengidentifikasikan apa yang sudah diketahui
6. Identifikasi apa saja yang perlu dipelajari
7. Mengumpulkan informasi baru
8. Mensintesa informasi baru dan lama
9. Pengulangan seluruh atau sebagian langkah yang diperlukan
10. Idntifikasi apa yang belum dipelajari
11. Kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari
12. Mengetes pengetahuan yang sudah dipahami dengan
mengaplikasikan dengan problem lain.
26
Lembar Penilaian Mahasiswa
Group :
Kasus Pemicu :
Tanggal :
Fasilitator :
NPM NAMA
PARTICIPATION ATTITUDE
SHARING ARGUMENTATION ACTIVITI DEMOTING
FACTOR
DISCIPLIN MANNER
SCORE
DISCIPLINE PRESENT : 1; LATE > MINUTES : 0
MANNER GOOD MANNER :1
SCORE 1 3 5
SHARING SELDOM MODERATE FREQUENT
ARGUMENTATION BAD MODERATE GOOD
ACTIVITY BAD MODERATE GOOD
DOMINANT YES SCORE 1
27
LEMBAR PENILAIAN MAHASISWA TERHADAP FASILITATOR
KASUS PEMICU :
TANGGAL :
FASILITATOR :
PENILAIAN SKOR (0 – 100)
1. Pengetahuan tentang tutorial
Mengerti tentang objektif dari
prosesd tutorial
Familiar dengan kasus pemicu
Mengerti apa yang harus dipelajari
2. Attitude
Menunjukkan antusiasme sebagai tutor, -
perhatian pada siswa dan apa yang siswa
pelajari
Datang tepat waktu
Memberikan feed back
Memberikan evaluasi lengkap
3. Skill
Tidak mengarahkan diskusi
Memberikan pertanyaan pancingan
Tidak memberi kuliah singkat
Memberikan alternatif materi yang harus
dipelajari
Menjaga agar tetap fokus pada masalah
Mengulang diskusi apabila diperlukan
Memfasilitasi feed back dan evaluasi
Merangsang critcal thingking
Membuat siswa nyaman
Tidak membuat atmosfir yang tidak
menyenangkan
Komentar :
28
LEMBAR PENILAIAN MAHASISWA TERHADAP PRAKTIKUM
GRUP :
PRAKTIKUM :
TANGGAL :
PENANGGUNG JAWAB :
ASISTEN :
PENILAIAN SKOR (0 – 100)
1. Penanggung jawab
Menguasai materi pratikum
Membimbing pratikum dengan
baik
Tepat waktu
2. Asisten
Menguasai materi pratikum
Membimbing pratikum dengan
baik
Tepat waktu
3. Pelaksanaan
Materi sesuai dengan silabus
Memberikan pre test dan post
test
Bahan dan alat tersedia dengan
baik
Kenyamanan ruangan
Komentar
29
LEMBAR PENILAIAN MAHASISWA TERHADAP DOSEN
KULIAH :
TANGGAL :
DOSEN :
PENILAIAN SKOR (0 – 100)
1. Penanggung jawab
Memberikan silabus pada
awal kuliah
Kesesuaian materi dengan
silabus
Menerangkan bagaimana
evaluasi akan dilakukan
Membuat presentasi yang
menarik
Membawakan materi
dengan baik
Menguasai materi kuliah
Tepat waktu
Penampilan yang baik
Kualitas diktat
Memberikan kuis dan tugas
Memberikan feed back dan
hasil evaluasi
Memberikan atmosphere
30
yang baik bagi pengajaran
2. Alat
LCD berfungsi dengan baik
Tersedianya absen
Tersedianya white board, spidol
Kenyamanan ruangan
Komentar
31