19
OM SWASTYASTU

Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun

Embed Size (px)

Citation preview

OM SWASTYASTU

Pestisida Kategori Praktis Tidak Beracun

OLEH :KELOMPOK 5

Anggota Kelompok :

IDA AYU GEDE DIANGGI ADIATHY (1305105001) NI MADE PRITIYANTI DEWI (1305105003)NI KADEK EMA SUSTIA DEWI (1305105004)NI PUTU MERRY SENI ANTARI (1305105005)NI PUTU ARYANTI (1305105007)NI KADEK DESY ANDYA DEWI (1305105042)

Pengertian Pestisida

berasal dari kata pest  (jasad pengganggu) dan cide (mematikan)

Jadi, pestisida adalah bahan yang dipergunakan untuk  mengendalikan/ mematikan populasi jasad yang dianggap sebagai pest  yang langsung   maupun tidak langsung dapat merugikan kepentingan manusia.

Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracuna. Azadiraktin (azadirachtin)

b. Azadiraktin-dihidro (dihydroazadirachtin)

c. Nikotin 

d. Rotenon 

e. Ryania

f. Aldikarb dan Metiokarb.

g. Organoklorin

h. Bendiokarb

i.Karbaril

j. Metomil

k.Propoksur

Jenis -jenis pestisida kategori praktis tidak beracun

Kelompok Herbisida Praktis Tidak Beracun• Contoh Esteron 45 P.Kelompok Rodentisida Praktis Tidak Beracun• Contoh Racumin. Kelompok Fungisida Praktis Tidak Beracun• Contoh Benlate, Delsene MX 200

Kelompok Bakterisida Praktis Tidak BeracunContohnya Tetrasiklin.

Kelompok Akarisida Praktis Tidak BeracunContoh : Trithion 4E

Kelompok Termisida Praktis Tidak Beracuna. Contoh : Endosulfan dan Dieldrinb. Contoh : Difusol CB.

Kelompok Algisida Praktis Tidak BeracunContohnya Dimanin.

Kelompok Avisida Praktis Tidak BeracunContohnya Avitrol

Kelompok Larvasida Praktis Tidak BeracunContohnya Fenthion.

Kelompok Moluskisida Praktis Tidak BeracunContohnya Brestan 60.

Kelompok Nematisida Praktis Tidak BeracunContohnya Furadan.

Kelompok Piscisida Praktis Tidak BeracunContoh : CHEMISH 5 EC.

- Meninggalkan residu dalam waktu yang diperlukan saja. - Tidak boleh persisten- Dalam perdagangan harus memenuhi persyaratan

keamanan yang maksimum.- Sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan fisik dan

biota. - Relatif aman bagi pemakai (LD50 dermal dan LD50 oral

relatif tinggi).- Termasuk dalam kategori praktis tidak toksik karena

memiliki nilai LD50 diatas 15000 mg/kgBB.

Alasan Pestisida Masuk ke Dalam Kategori Praktis Tidak Beracun

Uji Toksisitas Pestisida Terhadap Serangga (Hama), Daya Racun dan Potensi Bahaya Pestisida.

Pengujian Lethal Dosis (LD50)

Semakin besar kisaran LD50 semakin besar pula kisaran toksisitasnya.

Tabel 1. Klasifikasi toksisitas menurut Lu (1995). 

Kategori Dosis

LD50

Supertoksik 5 mg/kgBB atau kurang

Amat sangat toksik 5-50 mg/kgBB

Sangat toksik 50-500 mg/kgBB

Toksik sedang

0.5-5 g/kgBB

Toksik ringan

5-15 g/kgBB

Praktis tidak toksik

> 15 g/kgBB

Tabel 2. Tingkatan racun B3 (PPRI No. 74/2001)

Urutan Kelompok LD50 (mg/kg)

Amat sangat beracun (extremely toxic) < 1

Sangat beracun (highly toxic) 1 – 50

Beracun (moderately toxic) 51 – 500

Agak beracun (slightly toxic) 501 – 5000

Praktis tidak beracun (practically non-toxic) 5001 – 15000

Relatif tidak berbahaya (relatively harmless) > 15000

Tabel 3. Kriteria toksisitas Komisi Pestisida

Urutan Kategori LC50 (mg/L)

Rendah >100

Sedang 10 – 100

Tinggi 1 – 10

Sangat tinggi < 1

Tabel 4. Kriteria toksisitas IMCO, FAO, UNESCO, WMO, dan Kelompok Ahli (1973).

Urutan Kategori LC50 (mg/L)

Tidak beracun > 10000

Rendah 1000 – 10000

Sedang 100 – 1000

Beracun 1 – 100

Sangat beracun < 1

Tabel 5. Kriteria toksisitas APEA dan ERDC (1994)

Urutan Kategori LC50 (mg/L)

Tidak toksik >100000

Hampir tidak toksik 10000 – 100000

Rendah 1000 – 10000

Sedang 100 – 1000

Toksik 1 –100

Sangat toksik < 1

a. Metode Trevan

Metode ini merupakan cara yang sederhana, tetapi memerlukan jumlah hewan yang besar untuk memperoleh

hasil yang lebih teliti.

b. Metode Perhitungan dengan Cara Grafik Miller dan TainterMetode Miller dan Tainter merupakan metoda yang paling umum dipakai dalam perhitungan efektif dosis (Anonimous 2006).

c. Metode Aritmatik Reed dan Muench

Metode ini menggunakan nilai-nilai kumulatif.

Beberapa Metode Penentuan Letal Dosis

d. Metode KarberPerhitungan nilai LD50 berdasarkan metode Karber menggunakan rata-rata dari jumlah kematian hewan pada tiap kelompok dan perbedaan antar dosis untuk interval yang sama.

e. Metode Perhitungan Secara Grafik Litchfield dan WilcoxonMetode ini merupakan salah satu metode yang sering dipakai dalam penetuan efektif dosis (Anonimous 2006).

f. Metode Thomson dan WeilMetode ini merupakan metode yang sering digunakan karena tidak memerlukan hewan percobaan yang cukup banyak. Perhitungan LD50 tidak menggunakan kertas probit logaritma.

SESI DISKUSI

OM SANTIH,SANTIH,SANTIH

OM