Upload
cikasanta
View
732
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TALK ABOUT STRATEGI
Citation preview
Modul 6,7
MANAJEMEN OPERASI
Materi Pembahasan
MENGELOLA KUALITAS
Oleh :
Syafril Yurisno,SE.,MM.
Program Kelas Karyawan Fakultas Ekonomi
2009
- 2 -
Tujuan Instruksional Khusus
Agar mahasiswa dapat menjelaskan :
- Hubungan antara kualitas dan strategi
- Arti dari pada kualitas dan standar kualitas internasional
- Arti pentingnya TQM dan alat-alat yang digunakan dalam TQM
Materi Pembahasan
1. Kualitas dan Strategi
2. Definisi Kualitas
3. Standar Kualitas Internasional
4. TQM dan Alat TQM
5. TQM Jasa
6. Inspeksi
7. Model Analisa : SPC dan Acceptance Sampling
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 3 -
1. Kualitas dan Strategi
Kualitas adalah obat ajaib bagi perbaikan operasi.Pengelolaan kualitas
membantu membangun strategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi,
biaya rendah dan respon pelanggan.
Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan pangsa
pasar dan menekan biaya, dan keduanya dapat meningkatkan profitabilitas.
Peningkatan pangsa pasar sering terjadi karena perusahaan merespon
secara cepat, harga jual rendah sebagai hasil dari skala ekonomis, dan
meningkatkan reputasi kualitas produk. Demikian juga, perbaikkan kualitas
akan diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan dapat meningkatkan
produktivitas dan mengurangi kerja ulang, barang sisa dan biaya garansi.
Uraian tersebut dapat digambarkan dalam skema berikut :
Dua Cara Kualitas Dapat
Memperbaiki Profitabilitas
Peningkatan Penjualan
* Memperbaiki Respon
* Harga Yang Lebih Rendah
* Memperbaiki Reputasi
Memperbaiki
Meningkatkan
Kualitas Profit
Pengurangan Biaya
* Meningkatkan Produktivitas
* Mengurangi Pekerjaan Ulang
dan Biaya Sisa
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 4 -
* Menurunklan Biaya Garansi
2. Definisi Kualitas
Sistem Manajemen kualitas total dikembangkan melalui identifikasi dan
pemuasan kebutuhan pelanggan. Manajemen kualitas total mengelola
konsumen. Jadi kualitas dapat didefinisikan sebagai keseluruhan
karakteristik dan fitur/bagian produk atau jasa yang memiliki
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen, atau dapat juga
didefinisikan sebagai kemampuan produk atau jasa memenuhi
kebutuhan konsumen
Namun demikian, terdapat beberapa definisi kualitas yang didasarkan pada
berbagai kategori. Berikut ini beberapa definisi kualitas (3kategori), yaitu :
1. User-based approach. Disini dikatakan bahwa kualitas terletak dimata
konsumen, sehingga untuk mengembangkan produk, manajer operasi
harus mendefinisikan harapan-harapan konsumen. Orang pemasaran
dan juga konsumen senang dengan konsep ini, sehingga mereka
mengartikan bahwa kualitas yang lebih tinggi berarti kinerja yang lebih
baik, bentuk yang lebih bagus dan adanya sejumlah perbaikkan.
2. Manufacturing-base approach. Bagi manajer produksi, kualitas berarti
kesesuaian terhadap standar dan making it right the first time.
3. Product-base approach. Pendekatan ini memandang bahwa kualitas
merupakan suatu variabel yang tepat dan dapat diukur. Bagan
pengendalian merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
mengukur karakteristik produk (variabel/atribut).
Implikasi lain dari kualitas, bahwa kualitas adalah elemen kritis dalam operasi
antara lain karena alasan :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 5 -
Reputasi perusahaan. Kualitas akan menentukan persepsi orang tentang
perusahaan, dan kualitas tidak mungkin digantikan oleh promosi yang
segencar apapun.
Liabilitas produk. Tanggung jawab produk dapat berupa penghindaran
terjadinya kerusakan atau kecelakaan dalam pemakaian/penggunaan
produk yang dapat berakibat pada tingginya pengeluaran legal atau
publisitas yang buruk.
Implikasi global. Kualitas saat ini menjadi perhatian internasional,
sehingga produk juga harus sesuai dengan kualitas, disain dan harga
yang diharapkan oleh pasar global.
3. Standar Kualitas Internasional
Japan Industrial Standard
Menekankan pada perbaikan yang terus-menerus dan peran
komitmen serta koordinasi organisasi secara keseluruhan.
Disebut Industrial Standard Z8101-1981.
Europe’s ISO 9000 Standard
Standar kualitas yang dikembangkan oleh Masyarakat Eropa (ME)
yang disebut ISO 9000, 9001, 9002, 9003 dan 9004.
Fokusnya adalah menekan agar ditetapkan prosedur manajemen
kualitas, melalui dokumentasi yang rinci atas bisnis perusahaan dalam
ME, dan perusahaan akan diberi sertfikat setelah diuji.
Beberapa faktor yang membuat ISO 9000 menarik adalah: (1) standar
ini telah diterima oleh seluruh dunia, (2) standar ini sekarang
diterapkan pada produk yang dibuat atau diimport oleh ME, dan (3)
taat pada standar ini akan penting bagi sertifikasi produk.
Environmental Management Standard (ISO 1400)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 6 -
Merupakan standar manajemen lingkungan yang ditetapkan oleh ME
Terdiri atas lima elemen inti, yaitu (1) manajemen lingkungan, (2)
auditing, (3) evaluasi kinerja, (4) pemberian label, (5) penilaian atau
pengukuran daur hidup produk.
US Standards
AS telah lama mempunyai spesifikasi militer untuk pertahanan yang
belakangan dikembangkan dalam standar kualitas, yang terdiri dari
Q90, Q91, Q92, Q93 dan Q94.
Q90 : berisi tentang overview dan introduksi atas standar yang lain,
definisi dan konsep yang berhubungan dengan kualitas.
Q91 : standar umum untuk rancangan, pengembangan, manufaktur,
instalasi dan pelayanan produk atau jasa.
Q92 : lebih detil dari Q91 untuk keterlibatan organisasi dalam
produksi, instalasi dan pelayanan produk dan jasa.
Q93 : lebih detil dari Q91 untuk keterlibatan khusus organisasi dalam
inspeksi dan pengujian dan juga distributor serta kontraktor yang akan
memberikan nilai tambah.
Q94 : memberikan petunjuk untuk pengelolaan dan auditing atas
suatu sistem kontrol kualitas.
4. Total Quality Management (TQM)
TQM merupakan manajemen kualitas dari keseluruhan organisasi, dari
supllier sampai pelanggan. TQM menekankan pada suatu komitmen
manajemen terhadap kontinuitas organisasi menuju keunggulan dalam
semua semua aspek produk dan jasa yang penting bagi pelanggan. TQM
penting karena keputusan kualitas akan mempengaruhi ke-10 keputusan
MO.
Lima aspek untuk TQM yang efektif
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 7 -
1. Continuous improvement : mensyaratkan suatu proses perbaikan
terus menerus yang tidak pernah berhenti, yang meliputi orang,
peralatan, suplier, material dan prosedur-prosedur (Jepang
menggunakan sebutan “Kaizen” ).
2. Employee empowerment : melibatkan karyawan dalam semua
langkah proses produksi, dapat dilakukan dengan: mengembangkan
jaringan komunikasi yang melibatkan konsumen, mengembangkan
supervisi yang terbuka dan sportif, melimpahkan tanggung jawab dari
manajer dan staf ke karyawan, membangun moralitas organisasi, dan
menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim dan gugus kendali
mutu.
3. Benchmarking : memilih standar kinerja atas suatu produk, jasa,
biaya atau praktek-praktek yang mewakili suatu kinerja terbaik untuk
suatu proses atau kegiatan dalam suatu organisasi. Sasarannya
adalah mengembangkan suatu target yang akan dicapai diikuti
dengan pengembangan standar, atau membenchmark , bentuk tim ,
identifikasi partner benchmarking, kumpulkan dan analisa informasi
benchmarking, laksanakan benchmark untuk menyesuaikan atau
melebihi partner yang di benchmark.
4. Just in Time (JIT) : merupakan sistem perbaikan secara kontinyu dan
pemecahan masalah-masalah. JIT dirancang untuk menghasilkan dan
mengantarkan produk saat dibutuhkan. JIT berhubungan dengan
kualitas pada 3 hal : (a) JIT memotong biaya kualitas (karena barang
sisa, kerja ulang persediaan dan biaya kerusakan dihilangkan), (b) JIT
meningkatkan kualitas (karena JIT menekan lead time dan sumber-
sumber kesalahan), dan (c) kualitas yang lebih baik berarti persediaan
yang lebih sedikit dan berarti penerapan sistem JIT akanlebih baik
dan lebih mudah.
5. Knowledge of TQM Tools : untuk pemberdayaan tenaga kerja &
implementasi TQM sebagai upaya berkelanjutan, setiap orang harus
dilatih dalam teknik/alat TQM.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 8 -
Alat-alat TQM
Untuk pemberdayaan karyawan dan implementasi TQM, maka setiap
orang harus memahami teknik TQM. Berikut ini akan dibahas TQM Tools
yang terdiri dari 6 teknik/alat yang digunakan untuk upaya perbaikan
berkelanjutan TQM :
1. Quality Function Deployment (house of quality) : merupakan suatu proses
untuk menentukan persyaratan yang diminta oleh pelanggan dan
menterjemahkannya kedalam sejumlah atribut dalam disain produk. QFD
memiliki teknik yang disebut house of quality, yaitu teknik grafis yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen
dengan fitur produk/jasa.
2. Taguchi Technique : merupakan suatu teknik pengendalian kualitas yang
memfokuskan pada perbaikan produk pada tahap disain.
3. Pareto charts : suatu metode grafis untuk mengidentifikasi masalah
(kesalahan ataupun kerusakan) penting/kritis yang mungkin jumlahnya
sedikit, untuk memfokuskan upaya pemecahan masalah. Dengan kata
lain, pemecahan masalah lebih difokuskan pada sedikit masalah penting
daripada banyak masalah tetapi tidak penting.
4. Process charts : merupakan suatu bagan yang menggunakan simbol
untuk menganalisa pergerakan orang dan material. Bagan ini
menggambarkan tahapan-tahapan proses dan hubungannya.
5. Cause-and-effect diagram (Ishikawa diagram or fish-bone charts) :
merupakan suatu teknik skematik yang digunakan untuk menemukan
lokasi yang memungkinkan timbulnya masalah kualitas dan titik dimana
diperlukan inspeksi. Setiap tulang mewakili suatu sumber masalah.
Misalnya masalah barang cacat, lokasi/titik yang memungkinkan
timbulnya masalah bisa saja bahan baku, tenaga kerja, mesin, atau
metode kerjanya.
6. Statistical process control : merupakan suatu proses yang digunakan
untuk memonitor standar, mengukur dan melakukan tindakan korektif
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 9 -
saat produk atau jasa sedang diproduksi. Kontrol dapat dilakukan dengan
menggunakan control charts, yaitu bagan yang mempresentasikan grafik
atas data proses dari waktu ke waktu dengan batas atas dan batas
bawahnya.
5. TQM Jasa
Kualitas jasa lebih sulit diukur daripada kualitas barang manufaktur. Pada
umumnya pengguna jasa memiliki sejumlah fitur sebagai dasar menilai jasa.
Jika fitur tidak ditemukan pada jasa tertentu, maka jasa tersebut tidak akan
diperhitungkan lagi. Jasa juga sering dipandang sebagai segepok atribut
dimana pesaing mungkin lebih unggul pada suatu atribut tertentu.
Faktor penentu dalam kualitas jasa, meliputi:
1. Reliability : melibatkan konsistensi kinerja dan ketergantungan. Ini berarti
perusahaan harus melakukan jasa yang benar pada saat pertama jasa itu
diperkenalkan dan akan selalu demikian.
2. Responsiveness : berkaitan dengan keinginan atau kesiapan karyawan
untuk memberikan pelayanan.
3. Competence : berarti penguasaan skill dan pengetahuan yang dibutuhkan
untuk melakukan jasa.
4. Access : melibatkan kedekatan dan kemudahan kontrak.
5. Courtesy : melibatkan kesopanan, respek, pertimbangan, dan keramahan
personel yang melakukan kontrak.
6. Communication : menjaga agar pelanggan tetap diberikan informasi yang
dapat dimengerti dan didengar dengan baik (penggunaan bahasa dan
cara komunikasi yang memadai).
7. Credibility : melibatkan kepercayaan dan kejujuran
8. Security : bebas dari rasa takut, risiko, dan keraguan
9. Understanding / knowing the custumer : melibatkan upaya untuk
memahami kebutuhan pelanggan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 10 -
10.Tangibles : termasuk bukti/tindakan fisik jasa.
6. Inspeksi
Untuk memastikan suatu sistem berjalan sesuai dengan tingkat kualitas
yang diharapkan, maka kontrol terhadap proses sangat diperlukan. Proses
yang terbaik hanya memiliki penyimpangan kecil dari standar yang
diharapkan. Tugas manajer operasi adalah mengembangkan suatu sistem dan
melakukan verifikasi bahwa tidak terjadi penyimpangan yaitu dengan inspeksi.
Inspeksi adalah suatu tindakan untuk memastikan bahwa suatu operasi
dilaksanakan pada tingkat kualitas yang diharapkan. Inspeksi dapat
melibatkan pengukuran, uji rasa, sentuhan, pembebanan atau uji produk.
Tujuannya adalah menemukan proses buruk (tidak memadai atau kerusakan)
secepatnya. Inspeksi seperti audit, jadi tidak secara langsung menambah nilai
produk.
Dimana dan Kapan Dilakukan Inspeksi :
1. Dipabrik yang dimiliki supplier, saat supplier melakukan produksi.
2. Dipabrik kita pada saat penerimaan material dan supplier.
3. Sebelum proses (yang memakan biaya atau yang tidak dapat ditarik
kembali).
4. Selama tahap-tahap proses produksi.
5. Pada saat produksi telah selesai.
6. Sebelum pengiriman barang dari pabrik.
7. Pada saat kontak dengan pelanggan.
7. Model Analisa Kualitas
Statiscal Process Control (SPC)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 11 -
SPC merupakan aplikasi teknik statistik untuk mengontrol kinerja proses operasi.
Jadi SPC merupakan suatu proses yang digunakan untuk memonitor standar,
membuat pengukuran dan mengambil tindakan korektif pada saat produk atau
jasa diproduksi. Semua jenis proses adalah subjek penyimpangan Walter
Shewhart membedakan dua sumber penyimpangan yaitu sumber penyimpangan
biasa (yang sering disebut penyebab natural) dan sumber penyimpangan
khusus (penyebab yang dapat ditentukan (assignable). Untuk
memisahkannya, Shewhart menggunakan control chart. Keduanya dibedakan
agar : (1) untuk memastikan bahwa proses dapat dioperasikan secara terkontrol
dengan terjadi variasi natural, dan (2) mengidentifikasi dan enghilangkan variasi
khusus (assignable) sehingga proses tetap terkontrol.
Natural variation. Merupakan variabilitas/penyimpangan yang mempengaruhi
hampir semua proses produksi pada beberapa tingkatan dan yang diharapkan
(disebut juga sebagai penyebab yang biasa). Penyimpangan natural adalah
sebab-sebab penyimpangan yang terjadi jika proses berada dalam in statistical
control (disingkat in control). Dengan kata lain, jika proses in control maka variasi
yang terjadi masih berada diantara batas atas dan bawah dan
penyimpangannya/variasinya biasa (masih dapat ditolerir).
Assignable Variation. Merupakan variasi khusus dalam proses produksi, yang
dapat ditelusuri sampai pada sebeb-sebab spesifiknya. Sebab variasi khusus
dapat berupa kesalahan mesin atau peralatan, pekerja yang tidak terampil, atau
material yang baru.
Control chart. Merupakan presentasi grafis data proses dari waktu ke waktu,
tentunya dalam hal ini digunakan data sample. Dari pengggambaran grafik
tersebut, hasilnya ditunjukkan dalam suatu distribusi yang menunjukkan tiga
jenis proses, yaitu :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 12 -
In control dan proses mampu memproduksi dalam batas-batas
pengendaliannya. Ini merupakan suatu proses dengan hanya variasi natural
dan mampu berproduksi dalam batas tertentu.
In control tetapi proses tidak mampu berproduksi dalam batas-batas
pengendalian. Merupakan suatu proses yang berada dalam pengendalian
(hanya penyebab variasi natural saja yang terjadi) tetapi tidak mampu
berproduksi dalam batas pengendalian tertentu.
Out of control. Merupakan suatu proses diluar kendali yang memiliki variasi
khusus (assignable).
Karakteristik Kualitas
Karakteristik produk dalam pengendalian kualitas dapat dibedakan menjadi :
1. Variabel :
Karakteristik yang dapat diukur (mis : berat, panjang, kecepatan,
kekuatan).
Karakteristik tersebut mungkin dalam jumlah keseluruhan atau
dalam angka fraksional.
Variabel random yang memiliki dimensi kontinyu.
2. Atribut :
Karakteristik dimana fokusnya adalah pada cacat/rusak.
Klasifikasi produk menjadi baik atau buruk atau menghitung jumlha
cacat/rusak (mis : radio bias dioperasikan atau tidak).
Variabel kategorial atau variable diskrit acak.
Jenis-jenis Control Chart :
Data numerical, data kontinyu : menggunakan Variabel Charts (R-chart
dan x-chart)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 13 -
Data kategorial, data diskrit, data numerical : menggunakan Attribut
Charts (P-chart, C-chart)
Control Chart untuk Variabel
Control chart untuk veriabel adalah x dan untuk range adalah R, digunakan untuk
memonitor proses yang memiliki dimensi kontinyu.
1. X-chart : bagan pengendalian yang mengindikasikan perubahan yang
etrtjadi dalam tendensi sentral dari suatu proses produksi (perubahan dan mean-
nya () yang ditunjukkan dengan garis sentral).
Rumus :
Contoh soal :
Berat kotak dari Oat Flakes dalam suatu produk jumlah besar di jadikan sample
setiap jam. Batasan pengendalian ditetapkan 99.7% dari mean sample yang
digunakan. Sampel dari 9 kotak dipilih secara acak dan ditimbang. Standar
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 14 -
deviasi populasi () diketahui sebesar 1 ons. Berikut adalah hasil dari 12 jam
terakhir yang diteliti :
Jam Rata-rata Jam Rata-rata Jam Rata-rata 9 kotak 9 kotak 9 kotak1 16.1 5 16.5 8 16.32 16.8 6 16.4 10 14.83 15.5 7 15.2 11 14.24 16.5 8 16.4 12 17.3
Rata-rata mean dari 12 sampel adalah 16 ons. Dengan x = 16 ons, = 1 ons
dan n = 9 serta z = 3, maka batas pengendaliannya adalah :
2. R-chart : mengindikasikan gain atau loss dalam dispersi/range yang
terjadi.
Rumus :
UCL = D4R
LCL = D3R
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 15 -
Dimana :
UCL = batasan kendali atas untuk suatu skala
LCL = batasan kendali bawah untuk suatu skala
D4 dan D3 = nilai dari table S4.1 (lihat textbook)
Contoh soal :
Skala (range) rata-rata dari suatu proses untuk bongkar muat truk adalah 5.3
pon. Jika jumlah sample adalah 5, maka tentukan batasan kendali atas dan
bawah. Dengan melihat pada Tabel S4.1 untuk ukuran sample 5, maka D4 =
2115 dan D3 = 0. Maka skala batasan kendalinya adalah :
UCL = D4R
= (2115) (5.3 pon)
= 11.2 pon
LCL = D3R
= (0) (5.3 pon)
= 0
Control Chart untuk Atribut
Digunakan saat sample produk dengan karakteristik atribut yaitu biasanya
diklasifikasikan sebagai cacat atau tidak cacat.
1. P-chart : adalah merupakan bagan kendali kualitas yang digunakan untuk
mengontrol atribut produk.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 16 -
Contoh soal :
Karyaman ketik data entry pada perusahaan ARCO memasukkan ribuan
data asuransi setiap harinya. Sampel kerja dari 20 orang tenaga ketik
dapat dilihat dalam table berikut. 100 data dimasukkan setiap tenaga
ketik. Fraksi cacat pada masing-masing sample kemudian dihitung.
Dengan batasan pengendalian 99.7% variasi random dalam poses,
tentukan batas-batas pengendliannya!
Nomor Nomor Fraksi Nomor Nomor FraksiSampel Rusak Rusak Sampel Rusak Rusak
1 6 0.06 11 6 0.062 5 0.05 12 1 0.013 0 0 13 8 0.084 1 0.01 14 7 0.075 4 0.04 15 5 0.056 2 0.02 16 4 0.047 5 0.05 17 11 0.118 3 0.03 18 3 0.039 3 0.03 19 0 010 2 0.02 20 4 0.04
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 17 -
Jawab :
Total jumlah kesalahan 80
P = ---------------------------------------------- = ------------------ = 0.04
Total jumlah record yang diuji ( 100 ) ( 20 )
2. C-chart : adalah merupakan suatu bagan pengendalian kualitas yang
digunakan untuk mengendalikan jumlah rusak/cacat per unit output.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 18 -
Contoh soal :
Red Top Cab Company menerima sejumlah keluhan setiap hari mengenai
perilaku pengemudi mereka. Lebih dari 9 hari periode waktu (dimana hari
adalah merupakan unit yang diukur), pemilik menerima sejumlah
panggilan dari penumpang : 3, 0, 8, 9, 6, 7, 4, 9, 8, untuk total keluhan
sebanyak 54 keluhan. Untuk menghitung 99.7% batasan pengendalian
digunakan : C = 54/9 = 6 keluhan per hari.
Maka,
Acceptance Sampling
Merupakan suatu metoda pengukuran sample acak atas satu
lot/sekelompok produk akhir dengan standar yang telah ditentukan.
Kualitas sample digunakan untuk menilai kualitas seluruh produk dalam
lot/kelompok. Metode ini lebih banyak digunakan untuk karakteristik atribut
produk.
Digunakan untuk mengontrol kualitas material yang baru dikirim dari
supplier atau pada inspeksi akhir, tetapi lebih banyak digunakan untuk
mengontrol produk yang baru dibeli.
Operating characteristic (OC) curve adalah grafik yang menjelaskan
seberapa baik suatu rencana penerimaan (acceptance plan)
membedakan antara lot produk baik dan buruk. Kurva ini berkaitan
dengan suatu rencana spesifik, yaitu kombinasi antara jumlah sample (n)
dan level penerimaan ( c ). Jadi kurva ini untuk menunjukkan rencana
penerimaan atas lot produk dengan berbagai level kualitas.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL
- 19 -
Dalam metode AS ini melibatkan 2 pihak, yaitu produsen dan kosumen
dimana setiap pihak ini akan menghindari kesalahan dalam menerima
atau menolak produk. Produsen mempunyai tanggung jawab untuk
menggganti semua kerusakan pada produk yang ditolak atau membayar
biaya pengiriman untuk produk yang baru. Produsen dengan demikian
ingin menghindari resiko produsen yaitu kesalahan karena ditolaknya
produk yang bagus dalam pengambilan sampel. Di lain pihak, konsumen
ingin mengindari kesalahan dalam menerima produk yang buruk karena
kerusakan yang ditemukan jika produk telah diterima menjadi tanggung
jawab konsumen. Ini disebut dengan risiko konsumen, yaitu kesalahan
konsumen karena menerima produk yang buruk dalam pengambilan
sample. (lihat gambar kurva dalam transparansi).
Prosedur dalam Acceptance Sampling :
Ambil sample secara acak dari suatu lot/kelompok item/produk.
Lakukan inspeksi pada masing-masing item didalam sampel.
===================
Daftar Pustaka :
1. Barry Render & Jay Haizer, 2001, Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, Jakarta:Salemba Empat.
2. Hani Handoko, T, 2000, Dasar-dasar Manajemen Produksi & Operasi, Yogyakarta: BPFE-UGM.
3. Manahan P.Tampubolon, 2004, Manajemen Operasional, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MMMANAJEMEN OPRASIONAL