Upload
jerino-gorter
View
191
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Rekayasa Berbasis Skenario Dalam Pengembangan Schizo
Care
Disusun Oleh:
Nama : Jerino Gorter
NPM : 53411811
Jurusan : Teknik Informatika
Pembimbing : Dr. rer. nat. I Made Wiryana
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat
Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu
(S1)
JAKARTA
2015
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring pengaruh teknologi yang berkembang pesat di era globalisasi, terda-
pat pengaruh positif yang dapat manusia manfaatkan yaitu menggantikan
cara-cara tradisional ke teknologi digital. Teknologi digital yang dikembang-
kan harus memiliki kemampuan yang baik dalam memecahkan masalah dan
memiliki solusi dari domain masalah. Salah satu contoh masalah yang dite-
mukan pada kehidupan sehari-hari adalah gelandangan psikotik atau yang
dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai ”orang gila” dengan sebutan me-
dis yaitu Skizofrenia. Skizofrenia memiliki gejala primer antara lain ganggu-
an proses pikiran, gangguan kemauan, gangguan psikomotor dan gangguan
sekunder berupa waham dan halusinasi [Cantelon et al., 2014].
Sedang gelandangan psikotik dapat memiliki arti seseorang yang hi-
dup dalam keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang
layak dalam masyarakat, mempunyai tingkah laku yang aneh, su-
ka berpindah-pindah dan menyimpang dari norma-norma yang ada
[Salmah and Sarinem, 2009].
Fenomena keberadaan gelandangan psikotik ini sudah dikenal lama oleh
masyarakat di Indonesia baik di pedesaan maupun di kota metropolitan. Ge-
landangan psikotik sering kali dijumpai dengan kondisi tidak memiliki tem-
pat tinggal dan kehidupan yang jauh dari kata layak, namun sampai seka-
rang belum terdapat solusi yang ditemukan agar dapat melaporkan kebera-
daan mereka. Masyarakat yang ingin menolong memiliki masalah seperti
merasa takut, merasa jijik karena tampilan atau karena sikap gelandangan
psikotik yang tidak seperti orang normal. Kurangnya kepedulian dan peng-
gunaan produk teknologi di kehidupan masyarakat terhadap keberadaan ge-
1
2
landangan psikotik di sekitar tempat tinggal mereka merupakan domain ma-
salah dari penulisan ini.
Dari beberapa hal yang menjadi masalah tersebut, aplikasi pelaporan di-
buat dengan tujuan dapat mengajak masyarakat agar lebih perduli terhadap
keberadaan gelandangan psikotik dengan menggunakan pendekatan berba-
sis skenario. Penulis memiliki ide agar masyarakat dapat menolong dengan
menggunakan smartphone Android dan laman Schizo Care dengan tekno-
logi yang sedang berkembang.
1.2 Ruang Lingkup
Penelitian ini difokuskan untuk mengembangkan tahapan metodis dari basis
skenario menjadi diagram use case dan sequence. Model skenario dirancang
sesuai dengan cerita dan kejadian di lapangan, selanjutnya diturunkan ke
dalam use case diagram untuk menceritakan apa yang dapat aktor lakukan
dan diagram sequence untuk menjelaskan urutan kejadian di aplikasi Schizo
Care. Pada sisi server-side, aplikasi Schizo Care diuji pada local sedangkan
sisi client-side diuji pada emulator Android Studio.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi Schizo Care sesuai
dengan pemanfaatan basis skenario yang diturunkan ke dalam diagram use
case dan sequence. Dengan menggunakan pendekatan teknologi, diharapk-
an dapat menumbuhkan rasa keperdulian masyarakat terhadap keberadaan
gelandangan psikotik.
Aplikasi Schizo Care memiliki 2 macam platform, yaitu aplikasi Androiddan laman. Aplikasi Android digunakan sebagai alat lapor masyarakat atau
anggota untuk melakukan pelaporan terhadap gelandangan psikotik. Di apli-
kasi Android disediakan fitur untuk melakukan pelaporan seperti melakukan
login, meminta alamat e-mail pelapor, melakukan foto, mendapatkan titik
latitude dan longitude.
Sedangkan pada laman Schizo Care , disediakan fitur untuk melakukan
pengolahan data oleh Tim KPSI, Tim Satpol-PP dan Tim RSJ. Di laman ju-
ga menampilkan berita laporan yang berisi informasi tentang gelandangan
psikotik.
3
Masyarakat yang mendaftarkan dirinya ke aplikasi Schizo Care dan me-
laporkan keberadaan gelandangan psikotik, akan diapresiasi dengan meng-
gunakan pendekatan social persepective, yaitu dengan pemberian pangkat
dan mendapatkan poin lapor yang selanjutnya dapat ditukar menjadi souve-nir. Pelaporan gelandangan psikotik yang telah dilakukan dapat di follow-uppada berita laporan. Dengan adanya pendekatan dengan social-perspectivedi aplikasi Schizo Care diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian
terhadap keberadaan gelandangan psikotik.
1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini dengan tahap-tahap
berikut :
1. Studi Pustaka: Penulis melakukan studi kepustakaan yaitu dengan ca-
ra mengumpulkan data dengan pendekatan ethnography dan memba-
ca literatur-literatur dari internet serta buku-buku yang relevan dengan
penulisan tugas akhir.
2. Diskusi: Berdiskusi dengan dosen pembimbing, teman-teman dan na-
rasumber yang berkaitan dengan proses pengerjaan dan penyelesai-
an masalah-masalah yang ditemukan selama proses penyusunan tugas
akhir berlangsung.
3. Pemodelan Skenario: Proses penyelesaian masalah untuk mendapat-
kan solusi dibuat dengan basis skenario agar maksud dan tujuan dari
pembuatan aplikasi dapat terpenuhi.
4. Implementasi dan Pengujian: Bagian ini menjelaskan tentang pro-
ses aplikasi dan laman Schizo Care saat dibangun sampai dengan ta-
hap pengujian. Aplikasi ini dibangun menggunakan NodeJS, ExpressJSFramework, MongoDB, Mongoose, dan Android. Dengan spesifikasi pe-
rangkat keras yang digunakan yaitu Laptop Dell Inspiron, prosessor i3
2.4GHz, RAM 4GB, dan Memory 500GB.
1.5 Sistematika Penulisan
• BAB 1 Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang pe-
nulisan, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian dan sis-
tematika penulisan skripsi.
4
• BAB 2 Basis Skenario dan Requirement Engineering Bab ini menje-
laskan tentang landasan teori yang dipakai pada penulisan skripsi me-
ngenai apa saja yang berhubungan dengan skenario dan diagram use
case.
• BAB 3 Pemodelan Notasi dan Isi Skenario Bab ini menjelaskan ten-
tang perancangan model notasi dan isi dari skenario yang digunakan
dalam membangun sistem yang digunakan pada aplikasi.
• BAB 4 Derivasi Notasi Model Skenario ke dalam Diagra Use Ca-
se dan Sequence Bab ini membahas penurunan dari model skenario
menjadi diagram use case dan sequence yang akan digunakan dalam
membangun sistem yang digunakan pada aplikasi.
• BAB 5 Deskripsi Implementasi Model Skenario Bab ini membahas
proses uji coba aplikasi yang didapatkan dari model skenario dari bab
3 dan penurunan model skenario menjadi diagram use case dan sequ-
ence dari bab 4.
• BAB 6 Penutup Bab ini berisi uraian tentang kesimpulan serta saran
dari semua bahasan dalam penulisan skripsi.
Bab 2
Basis Skenario dan RequirementEngineering
2.1 Skenario
Skenario adalah sebuah format cerita yang sangat dibatasi oleh kemampuan
visualisasi dan keterbatasan waktu dalam karakter dan aktor. Skenario ada-
lah deskripsi yang berisi tentang aktor, informasi latar belakang aktor, narasi,
dan asumsi tentang lokassi lingkungan mereka serta berisi urutan tindakan
dan peristiwa yang sedang terjadi. Skenario disebut juga urutan kegiatan
atau peristiwa yang diceritakan ke dalam suatu naskah oleh seseorang mu-
lai dari kegiatan awal sampai dengan akhir dari suatu peristiwa. Skenario
berisikan tentang adegan, aktor, lokasi, narasi dan lain-lain [Dennis, 2009] .
Berikut adalah penjelasan mengenai adegan, aktor, lokasi dan narasi:
• Adegan, yaitu bagian dari skenario yang digunakan untuk memberikan
informasi kegiatan yang sedang terjadi dan dilakukan oleh aktor.
• Aktor, yaitu bagian dari skenario yang digunakan untuk menjelaskan
pihak atau pelaku yang melakukan suatu kegiatan.
• Lokasi, yaitu bagian dari skenario yang digunakan untuk menjelaskan
tempat dimana aktor melakukan kegiatan.
• Narasi, yaitu bagian dari skenario untuk memberikan penjelasan ber-
upa narasi cerita tentang adegan, aktor dan lokasi yang terjadi.
Skenario disajikan dalam berbagai media dan bentuk. Misalnya, skenario
dapat menjadi narasi tekstual, papan cerita atau protitpe masalah. Dalam il-
mu komputer, skenario adalah sebuah narasi yang biasanya menggambarkan
5
6
interaksi dari peran pengguna atau dikenal dalam kebanyakan bahasa mesin
pada sistem yaitu sebagai aktor, serta sistem yang lebih ke arah teknis yang
biasanya meliputi perangkat keras dan lunak. Skenario sering digunakan se-
bagai bagian dari proses pengembangan sistem. Biasanya dibuat oleh ahli
pemasaran, yang juga sering bekerja sama dengan pengguna akhir. Skenario
ditulis dalam bahasa sederhana.
Sebuah skenario memiliki sebuah tujuan yang lebih fungsional. Sebuah
skenario menjelaskan cara sebuah sistem akan dipertimbangkan untuk digu-
nakan dalam konteks kegiatan dalam kurun waktu yang ditetapkan. Berikut
adalah jenis dari skenario pada pengembangan sistem yaitu:
• Story, yaitu deskripsi yang direncanakan yang secara kasuan terhu-
bung terhadap suatu peristiwa atau tindakan yang di ambil pada pe-
ngembang sistem melalui cerita.
• Situation, yaitu situasi masa depan yang telah diperhitungkan atau su-
dah ada gambarannya, yang berarti sudah direncanakan terlebih dahu-
lu, tapi dalam kasus ini biasnya kurang lazim ketika digunakan dalam
software development.
• Storyboard, yaitu digunakan untuk menggambarkan user interface, hal
umum yang ada pada interaksi manusia dan komputer yaitu untuk me-
nentukan apa yang akan dilihat dan dipahami oleh pengguna.
• Structure, yaitu salah satu struktur yang lebih rumit yang mempresen-
tasikan skenario, termasuk diagram alur atau flowchart. Structure bia-
sanya digunakan dalam kassus yang sedang dipecahkan pada softwaredevelopment.
Desain berbasis skenario adalah teknik dimana penggunaan sistem yang ak-
an dibuat dijelaskan pada titik awal dalam proses pembangunan. Deskripsi
narasi penggunaan dibayangkan kemudian digunakan dalam berbagai cara
untuk memandu pengembangan sistem yang akan dipergunakan.
Desain berbasis skenario seperti pendekatan yang berpusat pada penggu-
na lainnya, desain berbasis skenario biasanya untuk perubahan fokus karya
desain dengan mendefinisikan sistem operasi yaitu seperti spesfikasi fung-
sional, untuk menggambarkan bagaimana orang akan menggunakan sistem
untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan dan kegiatan lainnya. Namun,
desain berbasis skenario ini tidak seperti pendekatan yang mengganggap
perilaku manusia melalui analisis formal dan pemodelan tugas.
7
Desain berbasis skenario adalah relatif ringan, metode ini untuk memba-
yangkan penggunaan untuk masa depan. Salah satu alasan kenapa skenario
ini telah menjadi begitu populer dalam desain sistem interaktif karena ske-
nario ini memungkinkan untuk komunikasi yang cepat tentang penggunaan.
2.2 Skenario dalam Perangkat Lunak
Skenario adalah salah satu cara untuk merancang sistem yang interaktif. Ada
metode yang berhubungan dengan skenario, diantaranya Software Archite-cture Analysis Method (SAAM), teknik SAAM diciptakan untuk dapat menilai,
memodifikasi arsitektur. Tujuan pembuatan SAAM yaitu mencari metode
yang mampu mengekspresikan klaim kualitas yang berbeda. Dengan meng-
gunakan skenario dan mengevaluasinya [Ionita et al., 2002].
Dalam prakteknya SAAM telah terbukti berguna untuk cepat menilai ba-
nyak kualitas atribut seperti modifiability, portabilitas, extensibility, integra-bility, serta mencakup fungsional. Metode ini juga dapat digunakan untuk
menilai aspek kualitas arsitektur perangkat lunak seperti kinerja atau kean-
dalan dari perangkat lunak. Tedapat langkah-langkah yang bisa dilakukan
[Ionita et al., 2002]:
1. Develop Scenarios, latihan tukar pendapat dengan ruang lingkup un-
tuk mengidentifikasi jenis kegiatan dari sistem yang harus didukung.
2. Describe Architecture, mendeskripsikan kandidat yang akan diguna-
kan dalam skenario.
3. Classify and Prioratize Scenarios, membagi skenario ke dalam bebe-
rapa kelas yang didasarkan pada kebutuhan.
4. Individually Evaluate Indirect Scenarios, dalam kasus skenario tidak
langsung arsitek menggambarkan bagaimana arsitektur yang diperluk-
an dapat dirubah ke dalam skenario.
5. Access Scenario Interaction, ketika dua atau lebih skenario ada peru-
bahan selama komponen arsitektur yang sama, mereka dikatakan ber-
interaksi. Dalam hal ini, komponen yang terkena dampak harus dimo-
difikasi untuk menghindar dari interaksi skenario yang berbeda.
6. Create an Overhall, membuat evaluasi secara keseluruhan dari skena-
rio yang dilakukan.
8
2.3 Use Case
Dalam fase requirements, model use case mengambarkan sistem sebagai se-
buah kotak hitam dan interaksi antara aktor dan sistem dalam suatu bentuk
naratif, yang terdiri dari input user dan respon-respon sistem. Setiap use ca-
se menggambarkan perilaku aktor pada sistem, tanpa mengurangi struktur
internalnya. Selama pembuatan model use case secara pararel juga harus
ditetapkan obyek-obyek yang terlibat dalam setiap use case.
2.4 Aktor
Sebuah aktor mencirikan suatu bagian susunan yang berkaitan dengan user
yang berinteraksi dengan sistem [Jacobson et al., 1999]. Dalam model use
case, aktor merupakan satu-satunya kesatuan eksternal yang berinterak-
si dengan sistem. Terdapat beberapa variasi bagaimana aktor dibentuk
[Achour et al., 1999]. Sebuah aktor sering kali merupakan manusia (humanuser).
Dalam sejumlah sistem informasi, manusia adalah satu-satunya aktor.
Dalam sistem informasi, seorang aktor bisa saja menjadi suatu sistem eks-
ternal. Primary actor (aktor utama) memprakarsai sebuah use case. Jadi,
suatu primary actor memegang peran sebagai proaktif dan yang memulai
aksi dalam sistem. Aktor lainnya yang berperan sebagai secondary actor bisa
saja terlibat dalam use case dengan menerima output dan memberikan in-put. Setidaknya satu aktor harus mendapatkan nilai dari use case. Biasanya
adalah primary actor (aktor utama).
2.5 Identifikasi Use Case
Sebuah use case dimulai dengan masukan dari seorang aktor. Use case me-
rupakan suatu urutan lengkap kejadian-kejadian yang diajukan oleh seorang
aktor, dan spesifikasi interaksi antara aktor dengan sistem. Use case yang
sederhana hanya melibatkan satu interaksi atau hubungan dengan sebuah
aktor, dan use case yang lebih kompleks melibatkan beberapa interaksi de-
ngan aktor. Use case yang lebih kompleks juga melibatkan lebih dari satu
aktor.
Untuk menjabarkan use case dalam sistem, sangat baik bila dimulai de-
ngan memperhatikan aktor dan aksi yang mereka lakukan dalam sistem. Se-
9
tiap use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara aktor dengan
sistem. Sebuah use case harus memberikan sejumlah nilai pada satu aktor.
2.6 Diagram Use Case
Diagram use case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh
suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. Fokus utama pada peng-
gunaan diagram use case adalah pada apa yang dilakukan bukan bagaimana
melakukannya. Diagram use case dekat kaitannya dengan kejadian-kejadian.
Kejadian atau skenario merupakan contoh apa yang terjadi ketika seseorang
berinteraksi dengan sistem. Sebuah diagram use case pada umumnya memi-
liki aktor, use case, dan relasi. Seperti pada Gambar 2.1 merupakan contoh
dari penggunaan diagram use case.
Gambar 2.1: Contoh Diagram Use Case [AgileModeling, 2015b]
10
2.7 Pendokumentasian Skenario Model Use Case
Use case didokumentasi dalam sebagai berikut:
• Use Case Name: Setiap use case diberi nama.
• Summary: Deskripsi singkat use case, biasanya satu atau dua kalimat.
• Dependency: Bagian ini menggambarkan apakah use case yang satu
tergantung pada use case yang lain, dalam arti apakah use case terse-
but termasuk pada use case yang lain atau malah memperluas use case
lain.
• Actors: Bagian ini memberikan nama pada actor dalam use case. Sela-
lu terdapat use case utama (primary use case) yang memulai use case.
Disamping itu terdapat juga secondary use case yang terlibat dalam use
case. Contohnya, dalam use case Withdraw Funds, ATM Customer ada-
lah aktornya.
• Preconditions: Satu atau lebih kondisi harus berjalan dengan baik pa-
da permulaan use case; contohnya mesin ATM yang tidak jalan, me-
nampilkan pesan Selamat Datang.
• Deskripsi: Bagian terbesar dari use case merupakan deskripsi naratif
dari urutan utama use case yang merupakan urutan yang paling umum
dari interaksi antara aktor dan sistem. Deskripsi tersebut dalam bentuk
input dari aktor, diikuti oleh respon pada sistem. Sistem ditandai de-
ngan sebuah kotak hitam (black box) yang berkaitan dengan apa yang
sistem lakukan dalam merespon input aktor.
• Alternatif: Deskripsi naratif dari alternatif merupakan cabang dari
urutan utama. Terdapat beberapa cabang alternatif dari urutan utama.
Contohnya, jika rekening customer terdapat dana yang tidak sesuai,
akan tampil permohonan maaf dan menolak kartu.
• Postcondition: Kondisi yang selalu terjadi di akhir use case, jika urutan
utama telah dilakukan; contohnya dana customer telah ditarik.
• Outstanding questions: Pertanyaan-pertanyaan tentang didokumen-
tasikan untuk didiskusikan dengan para user.
11
2.8 Diagram Sequence
Diagram sequence menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di se-
kitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Diagram se-
quence terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-
objek yang terkait).
Diagram sequence biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau
rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah
event untuk menghasilkan keluaran tertentu. Diawali dari apa yang men-
jadi aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara
internal dan output yang dihasilkan.
Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Messa-ge digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya.
Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi dari
class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasa-
nya diawali dengan diterimanya sebuah message. Seperti pada Gambar 2.2
merupakan contoh dari penggunaan diagram sequence.
Gambar 2.2: Contoh Diagram Sequence [AgileModeling, 2015a]
Bab 3
Pemodelan Notasi dan IsiSkenario
Pada bagian ini akan dibahas sebuah pemodelan skenario dari aplikasi
Schizo Care. Aplikasi Schizo Care merupakan sebuah aplikasi yang ber-
tujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap keberadaan “oranggila” atau yang disebut dengan gelandangan psikotik. Pemodelan skena-
rio menjadi bahasan yang ditulis karena dapat memodelkan dalam interaksi
nyata sistem.
Isi skenario didapat dari penelitian secara ethnography yang telah dila-
kukan oleh penulis saat proses pengambilan data. Dalam pembuatan sebuah
skenario terdapat proses penyusunan, berikut adalah proses yang digunakan
penulis dalam melakukan pemodelan skenario:
1. Diidentifikasi kemungkinan kejadian yang akan dijadikan sebuah ske-
nario.
2. Dikenali aktor-aktor yang ikut berperan di dalam sebuah skenario.
3. Ditentukan lokasi yang digunakan di dalam sebuah skenario.
4. Dibuat narasi berdasarkan alur cerita.
5. Dibuat adegan yang terdiri dari aktor, lokasi dan narasi.
Skenario yang ditulis pada bahasan ini telah disesuaikan untuk rancangan
aplikasi Schizo Care. Berikut adalah fungsi aktor, lokasi dan narasi di dalam
sebuah adegan:
• Aktor adalah seorang yang akan bermain pada suatu adegan.
12
13
• Lokasi merupakan keterangan tempat yang digunakan pada saat terja-
dinya adegan.
• Narasi untuk menceritakan aksi dari aktor di dalam sebuah set atau
lokasi.
Berikut adalah daftar adegan yang disajikan dalam penulisan ini:
1. Melakukan registrasi anggota Schizo Care menggunakan laman.
2. Melakukan registrasi anggota Schizo Care menggunakan aplikasi An-droid.
3. Melakukan login.
4. Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh anggota.
5. Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh masyarakat.
6. Melakukan publikasi berita laporan.
7. Melihat berita laporan sebelum melakukan razia gelandangan
psikotik.
8. Melakukan razia gelandangan psikotik.
9. Mengantar gelandangan psikotik yang telah ditemukan ke Rumah
Sakit Jiwa.
10. Melakukan perubahan status ditemukan gelandangan psikotik yang
berhasil ditemukan.
11. Melakukan identifikasi gelandangan psikotik.
12. Membuat kartu kesehatan BPJS untuk gelandangan psikotik.
13. Melakukan pengolahan data gelandangan psikotik.
14. Proses rehabilitasi gelandangan psikotik di Rumah Sakit Jiwa.
15. Proses makan gelandangan psikotik di Rumah Sakit Jiwa.
16. Ketika malam menjelang bagi gelandangan psikotik di Rumah Sakit
Jiwa.
17. Anggota melihat halaman profile.
14
18. Melakukan follow-up berita laporan.
19. Mendapat pangkat dalam pendekatan social perspective.
20. Menukar poin dengan souvenir.
21. Pengenalan penyakit Skizofrenia.
22. Menambah daftar Rumah Sakit Jiwa di Indonesia.
23. Promosi donasi untuk Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia.
Pemodelan skenario dibuat bernotasi agar mempermudah pembacaan dan
penggolongan aktor. Skenario yang dibahas terdiri dari beberapa adegan,
masing-masing memiliki nomor dan judul adegan.
Tabel 3.1 memperlihatkan notasi skenario yang digunakan dalam penyu-
sunan metodis dari aplikasi Schizo Care.
Tabel 3.1: Notasi Skenario
Isi Notasi
Skenario [adegan 1, adegan 2, ..., adegan n]
Adegan [aktor, lokasi, narasi]
Aktor A[noadegan][noaktor]
Lokasi L[noadegan][nolokasi]
Aksi [aksi berhubungan dengan sistem]
Selanjutnya, skenario dibahas dalam bentuk adegan yang memiliki no-
tasi. Berikut adalah adegan yang bernotasi di dalam skenario pembuatan
aplikasi Schizo Care:
3.1 Adegan 1: Melakukan registrasi anggota
menggunakan laman Schizo Care
• A[1][1]: Masyarakat , A[1][2]: Anggota dan A[1][3]: Gelandangan
psikotik
• L[1][1]: Rumah atau L[1][2]: Jalan raya
• Narasi: A[1][1] adalah warga negara Indonesia yang mengetahui aplikasi
Schizo Care sebagai aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan
15
pelaporan keberadaan A[1][3]. A[1][3] adalah “orang gila” yang tidak me-
miliki tempat tinggal yang biasanya dapat ditemui di L[1][2]. Adegan
ini menceritakan tentang proses [melakukan registrasi]. Untuk da-
pat [melakukan registrasi] terlebih dahulu dengan langkah berikut
ini:
1. A[1][1] dapat mendaftarkan dirinya sebagai anggota di aplikasi Schizo
Care dengan mengakses laman yang disediakan. Untuk dapat meng-
akses laman, tidak dibatasi oleh jam. A[1][1] dapat mengakses laman di
L[1][1]|[1][2] baik menggunakan laptop atau smartphone.
2. Setelah mengakses laman, A[1][1] dapat [melakukan registrasi] di me-
nu Registrasi.
3. Untuk registrasi, A[1][1] diperkenankan untuk mengisi beberapa per-
tanyaan sebagai validasi data diri, seperti [nama lengkap, alamat
e-mail, tanggal lahir, nomor handphone dan password].
4. Jika semua pertanyaan telah diisi dengan lengkap pada form yang telah
disediakan, maka data A[1][1] akan dicek. Jika persayaratan memenuhi
peraturan, maka A[1][1] sudah menjadi A[1][2] dari aplikasi Schizo Care.
3.2 Adegan 2: Melakukan registrasi anggota
menggunakan aplikasi Android Schizo Care
• A[2][1]: Masyarakat, A[2][2]: Anggota dan A[2][3]: Gelandangan
psikotik
• L[2][1]: Rumah atau L[2][2]: Jalan raya
• Narasi: A[2][1] adalah Warga Negara Indonesia yang mengetahui aplika-
si Schizo Care sebagai aplikasi yang dapat digunakan untuk melaku-
kan pelaporan keberadaan A[2][3]. A[2][3] adalah “orang gila” yang tidak
memiliki tempat tinggal yang biasanya dapat ditemui di L[2][2]. Adeg-
an ini menceritakan tentang proses [melakukan registrasi] melalui
aplikasi Android. Untuk dapat [melakukan registrasi] terlebih da-
hulu dengan langkah berikut ini:
1. A[2][1] dapat mendaftarkan dirinya sebagai anggota resmi aplikasi
Schizo Care dengan mengakses aplikasi Android yang disediakan. Un-
tuk dapat mengakses aplikasi, tidak dibatasi oleh jam. A[2][1] dapat
16
membuka aplikasi tersebut di L[2][1]|[2][2] dengan menggunakan smar-tphone.
2. Setelah mengakses aplikasi, A[2][1] dapat [melakukan registrasi] pada
menu Registrasi.
3. Untuk registrasi, A[2][1] diperkenankan untuk mengisi beberapa per-
tanyaan sebagai validasi data diri, seperti [nama lengkap, alamat
e-mail, tanggal lahir, nomor handphone dan password].
4. Jika semua pertanyaan telah diisi dengan lengkap pada form yang telah
disediakan, maka data A[2][1] akan dicek. Jika persayaratan memenuhi
peraturan, maka A[2][1] sudah menjadi A[2][2] dari aplikasi Schizo Care.
3.3 Adegan 3: Melakukan login
• A[3][1]: Anggota, A[3][2]: Tim KPSI, A[3][3]: Tim Satpol-PP, dan A[3][4]:
Tim RSJ
• L[3][1]:Rumah, L3][2]: Jalan raya dan L3][3]: Kantor kerja
• Narasi: Adegan ini menceritakan cara aktor dalam [melakukan
login] ke dalam aplikasi Schizo Care. Berikut adalah aktor yang
dapat melakukan proses login untuk fungsi kerjanya masing-masing:
1. Setelah mengakses laman atau aplikasi smartphone,
A[3][1]|[3][2]|[3][3]|[3][4] dapat [melakukan login] di menu Login.
2. Untuk [melakukan login], A[3][1]|[3][2]|[3][3]|[3][4] diperkenankan untuk
mengisi beberapa pertanyaan sebagai validasi data diri, seperti
[alamat e-mail dan password].
3. Jika data A[3][1] cocok, maka A[3][1] dapat [melihat halaman profile]
ataupun [melakukan pelaporan].
4. Jika data A[3][2] cocok, maka A[3][2] dapat masuk ke menu halaman
berita laporan ataupun daftar anggota.
5. Jika data A[3][3] cocok, maka A[3][3] dapat masuk ke menu halaman
berita laporan ataupun daftar anggota.
6. Jika data A[3][4] cocok, maka A[3][4] dapat masuk ke menu halaman
berita laporan ataupun daftar anggota.
17
3.4 Adegan 4: Melakukan pelaporan gelandang-
an psikotik oleh anggota
• A[4][1]: Anggota dan A[4][2]: Gelandangan psikotik
• L[4][1]: Jalan raya atau L[4][1]: Lingkungan tempat tinggal
• Narasi: Adegan ini menceritakan tentang kronologi pelaporan yang
akan dilakukan oleh A[4][1] dalam melaporkan keberadaan A[4][2] di
L[4][1]|[4][2]. Berikut adalah adegan dari kronologi pelaporan yang di-
lakukan oleh A[4][1]:
1. A[4][1] dapat menggunakan aplikasi Android sebagai alat dalam mela-
porkan keberadaan A[4][2].
2. Ketika sedang berjalan di L[4][1]|[4][2], A[4][1] melihat keberadaan A[4][2]
yang menggunakan baju tidak layak pakai, tidak memiliki arah perja-
lanan, memiliki kelainan seperti tertawa sendiri dan membawa sejum-
lah barang yang tidak semestinya.
3. A[4][1] membuka aplikasi dan [membaca ciri-ciri A[4][2]] yang terdapat
pada aplikasi.
4. A[4][1] [melakukan login].
5. Jika [melakukan login] berhasil, A[4][1] dapat meneruskan aktivitas
untuk [melakukan pelaporan] keberadaan A[4][2], dengan [melakukan
foto A[4][2] sebanyak 3 kali]. Foto tersebut merupakan salah satu
bukti otentik keberadaan A[4][2].
6. Data laporan yang akan disimpan pada sistem yaitu [foto, titik
koordinat, alamat lokasi pelaporan, dan e-mail pelapor].
7. Setelah [melakukan pelaporan], A[4][1] [mendapatkan point lapor
dan jumlah lapor] karena sudah terdaftar sebagai anggota.
3.5 Adegan 5: Melakukan pelaporan gelandang-
an psikotik oleh masyarakat
• A[5][1]: Masyarakat dan A[5][2]: Gelandangan psikotik
18
• L[5][1]: Jalan raya atau L[5][1]: Lingkungan tempat tinggal
• Narasi: Adegan ini menceritakan tentang kronologi pelaporan yang
akan dilakukan oleh A[5][1] dalam melaporkan keberadaan A[5][2] di
L[5][1]|[5][2]. Berikut adalah adegan dari kronologi pelaporan yang di-
lakukan oleh A[5][2]:
1. A[5][1] dapat menggunakan aplikasi Android sebagai alat dalam mela-
porkan keberadaan A[5][2].
2. Ketika sedang berjalan di L[5][1]|[5][2], A[5][1] melihat keberadaan A[5][2]
yang menggunakan baju tidak layak pakai, tidak memiliki arah perja-
lanan, memiliki kelainan sepKENARIOerti tertawa sendiri dan memba-
wa sejumlah barang yang tidak semestinya.
3. A[5][1] membuka aplikasi dan [membaca ciri-ciri A[4][2]] yang terdapat
pada aplikasi.
4. A[5][1] dapat [melakukan pelaporan] tanpa login pada aplikasi dengan
mengakses menu Lapor Login.
5. Selanjutnya, [melakukan pelaporan] keberadaan A[5][2] dengan
[memfoto A[5][2] sebanyak 3 kali] dan A[5][1] [mengisi alamat
e-mail]. Foto tersebut merupakan salah satu bukti otentik keberadaan
A[5][2].
6. Data laporan yang akan disimpan pada sistem yaitu [foto, titik
koordinat, alamat lokasi pelaporan, dan e-mail pelapor].
7. Setelah [melakukan pelaporan], A[5][1] tidak mendapatkan point dan
jumlah lapor karena belum terdaftar sebagai anggota.
3.6 Adegan 6: Melakukan publikasi berita lapor-
an
• A[6][1]: Tim KPSI
• L[6][1]: Kantor kerja KPSI
• Narasi: Dalam adegan ini diceritakan fungsi kerja dari A[6][1]. A[6][1] ada-
lah komunitas nirlaba yang perduli terhadap penderita Skizofrenia dan
19
keluarganya. A[6][1] bertugas untuk melakukan penyuluhan, pendata-
an, mengayomi dan memberikan edukasi demi kesembuhan penderita
Skizofrenia. Dalam sistem ini, A[6][1] bekerja sebagai pengawas berita
laporan yang telah masuk. Dalam melakukan pekerjaannya, A[5][1] be-
kerja di L[6][1] dari pukul 09.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB. Berikut
adalah adegan untuk [melakukan publikasi berita laporan] berita
laporan yang masuk:
1. Untuk dapat [melakukan publikasi berita laporan] pada laman,
A[6][1] mengakses laman Schizo Care dan [melakukan login] terlebih
dahulu.
2. Untuk login, [mengisi alamat e-mail dan password] pada halaman
yang telah disediakan.
3. Untuk publikasi berita laporan, A[6][1] [memilih menu publikasi
laporan], lalu [pilih berita laporan] yang ingin dipublikasi.
4. Berita laporan berisikan [alamat e-mail pelapor, tanggal lapor,
posisi gp, latitude gp, longitude gp, foto 1, foto 2, foto
3, status ditemukan, tanggal ditemukan, nama gp, status
BPJS, status publikasi, tanggal publikasi]. Jika data pada beri-
ta laporan lengkap dan memenuhi persyaratan, maka akan dilakukan
publikasi oleh A[6][1].
5. Setelah dipublikasi, berita laporan akan tertampil di menu Berita La-
poran laman Schizo Care.
3.7 Adegan 7: Melihat berita laporan sebelum
melakukan razia gelandangan psikotik
• A[7][1]: Tim Satpol-PP
• L[7][1]: Kantor kerja Satpol-PP
• Narasi: Dalam adegan ini diceritakan fungsi kerja dari A[7][1]. A[7][1]
adalah instansi pemerintah yang memiliki payung hukum dalam me-
nertibkan seseorang yang memiliki keterbatasan sosial seperti gelan-
dangan, pengemis, pengamen dan gelandangan psikotik. Dalam sistem
20
ini, A[7][1] bertugas untuk [melihat berita laporan], melakukan pen-
carian gelandangan psikotik dan [merubah status ditemukan]. Da-
lam melakukan tugasnya, A[7][1] bekerja di L[7][1] mulai pukul 09.00 WIB
- 15.00 WIB. Berikut adalah adegan [melihat berita laporan] sebe-
lum melakukan razia:
1. A[7][1] mengakses laman Schizo Care untuk [melihat berita
laporan].
2. Selanjutnya, [melakukan login] terlebih dahulu, dengan [mengisi
alamat e-mail dan password] pada halaman yang telah disediakan.
3. Jika berhasil masuk, maka akan masuk ke halaman berita laporan.
Berita laporan berfungsi menampilkan data yang digunakan oleh A[7][1]
sebelum melakukan pencarian gelandangan psikotik. Di dalam berita
laporan terdapat data seperti [alamat e-mail pelapor, tanggal
lapor, posisi gp, latitude gp, longitude gp, foto 1, foto
2, foto 3, status ditemukan, tanggal ditemukan, nama gp,
status BPJS, status publikasi, tanggal publikasi, status
ditemukan dan tanggal ditemukan].
4. Jika data pada berita laporan lengkap dan memenuhi persyaratan, ma-
ka akan dilakukan pencarian gelandangan psikotik oleh A[7][1].
3.8 Adegan 8: Melakukan razia gelandangan
psikotik
• A[8][1]: Tim Satpol-PP, A[8][2] : Masyarakat dan A[8][3] : Gelandangan
psikotik
• L[8][1]: Jalan raya , L[8][2] : Pasar tradisional, dan L[8][3] : Kantor Satpol-
PP
• Narasi: Adegan ini menceritakan aktifitas A[8][1] setelah melihat berita
laporan yang masuk dan memenuhi persyaratan, A[8][1] turun ke L[8][1]
untuk melakukan pencarian A[8][3]. Razia oleh A[8][3] dilakukan jika ba-
nyaknya laporan dari A[8][2] yang masuk ke pihak A[8][1]. Terkadang ke-
beradaan A[8][3] meresahkan dan mengganggu A[8].Berikut adalah adeg-
an penertiban A[8][3]:
21
1. A[8][1] melakukan pencarian dengan menggunakan truk atau mobil di-
nas.
2. A[8][1] melakukan penertiban pada jam kerja yaitu mulai pukul 09.00
WIB sampai 15.00 WIB.
3. A[8][1] [mendapatkan titik koordinasi dan alamat pelaporan] da-
ri berita laporan.
4. Penertiban dilakukan di sekitar data laporan maupun di L[8][1]|[8][2]. Jika
A[8][3] berhasil ditemukan, A[8][3] dibawa ke L[8][3] untuk dilakukan iden-
tifikasi.
3.9 Adegan 9: Mengantar gelandangan psikotik
yang telah ditemukan ke Rumah Sakit Jiwa
• A[9][1]: Tim Satpol-PP, A[9][2]: Gelandangan psikotik, dan A[9][3]: Tim
Rumah Sakit Jiwa
• L[9][1]: Kantor Satpol-PP dan L[9][2]: Rumah Sakit jiwa
• Narasi: Adegan ini menceritakan proses setelah ditemukannya A[9][2]
oleh A[9][1] yang selanjutnya akan diantar ke L[9][2]. Berikut adalah adeg-
an identifikasi:
1. A[9][1] melakukan identifikasi terhadap A[9][2] di L[9][1].
2. Selanjutnya jika A[9][2] memang benar terindikasi penyakit “gila” atau
Skizofrenia dan tidak memiliki tempat tinggal, maka A[9][2] akan dibawa
ke L[9][2] dengan menggunakan mobil yang didampingi oleh A[9][1].
3. A[9][2] akan dibawa ke L[9][2] terdekat untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih layak dan mendapatkan pengobatan medis.
4. Setelah sampai di L[9][2], A[9][2] akan dilakukan identifikasi oleh A[9][3].
3.10 Adegan 10: Melakukan perubahan status
ditemukan gelandangan psikotik
• A[10][1]: Tim Satpol-PP dan A[10][2]: Gelandangan psikotik
22
• L[10][1]: Di kantor kerja Satpol-PP
• Narasi: Adegan ini menceritakan proses perubahan status dite-
mukan di berita laporan. Setelah melakukan penertiban, A[10][1]
melanjutkan fungsi kerjanya yang berkaitan dengan sistem yaitu
[melakukan perubahan status ditemukan]. [Melakukan perubahan
status ditemukan] dilakukan di L[10][1] saat jam kerja berlangsung ya-
itu mulai pukul 09.00 WIB - 15.00 WIB. Berikut adalah isi adengan:
1. Untuk [melakukan perubahan status ditemukan], A[10][1] terlebih da-
hulu [melakukan login] ke dalam laman Schizo Care dengan
[mengisi e-mail dan password].
2. Jika A[10][2] telah berhasil ditemukan, selanjutnya A[10][1] da-
pat [melakukan perubahan status ditemukan] dengan cara [klik
tombol Ubah] maka pada kolom [Status Ditemukan] dari [Belum
Ditemukan] menjadi [Sudah Ditemukan] dan [Tanggal Ditemukan]
akan terisi sesuai dengan waktu di hari ditemukan.
3.11 Adegan 11: Melakukan identifikasi gelan-
dangan psikotik
• A[11][1]: Tim RSJ dan A[11][2]: Gelandangan psikotik
• L[11][1]: Rumah Sakit Jiwa
• Narasi: Adegan ini menceritakan proses identifikasi A[11][2] setelah sam-
pai di L[11][1], A[11][2] diidentifikasi oleh A[11][1] di L[11][1]. Berikut adalah
adegan proses identifikasi:
1. Seringkali, A[11][2] kesulitan mendapatkan identitas diri dari A[11][2].
A[11][2] yang menderita Skizofrenia memiliki daya ingat dan perilaku so-
sial yang buruk, menyebabkan pembicaraan yang melantur, berubah-
ubah ketika ditanyakan nama, tidak mengetahui asal usulnya dan ter-
kadang tidak mau berbicara sepatah katapun.
2. Solusi dari masalah tersebut yaitu dengan memberikan nama untuk
A[11][2] ditangannya dengan menggunakan spidol.
3. Selanjutnya A[11][2] dimandikan, diberikan pakaian yang layak dan di-
berikan makanan secukupnya.
23
4. Nama yang telah diberikan akan digunakan sebagai identitas diri A[11][2]
yang selanjutnya akan dibuatkan kartu kesehatan BPJS oleh A[11][1].
3.12 Adegan 12: Membuat kartu kesehatan BPJS
untuk gelandangan psikotik
• A[12][1]: Tim RSJ dan A[12][2]: Gelandangan psikotik
• L[12][1]: Rumah Sakit Umum Daerah
• Narasi: Adegan ini menceritakan proses pembuatan BPJS untuk A[12][2].
BPJS merupakan program pemerintah di bidang kesehatan untuk
mengurangi beban biaya seseorang dalam melakukan pengobatan.
A[12][2] merupakan warga negara NKRI yang memiliki hak hidup yang
sama dengan warga negara lain, dari hal tersebut A[12][2] juga berhak
memiliki kartu BPJS. Berikut adalah adegan pembuatan BPJS:
1. Setelah memiliki identitas diri A[12][2], selanjutnya A[12][1] pergi ke L[12][1]
menggunakan kendaraan bermotor untuk membuat kartu BPJS.
2. A[12][2] yang baru saja ditemukan tidak luput dari serangan penyakit
kulit, batuk atau diare. A[12][2] juga membutuhkan pengobatan medis
untuk proses penyembuhan mental dan fisik, dengan terdaftar sebagai
anggota BPJS, A[12][2] akan mendapatkan pelayanan medis dan obat-
obatan secara gratis untuk kesembuhan jiwanya.
3. A[12][2] mendapatkan obat yang dapat dikonsumsi dari L[12][1] dengan
pengawasan dari A[12][1].
3.13 Adegan 13: Melakukan pengolahan data
gelandangan psikotik
• A[13][1]: Tim RSJ dan A[13][2]: Gelandangan psikotik
• L[13][1]: Rumah Sakit Jiwa atau L[13][2]: Kantor kerja
• Narasi: Adegan ini menceritakan proses setelah dilakukan identifikasi
dan pembuatan BPJS terhadap A[13][2]. Pengolahan data berita laporan
dilakukan saat jam kerja berlangsung yaitu mulai pukul 09.00 - 15.00
24
WIB. Pengolahan yang dilakukan berkaitan dengan identifikasi nama,
lokasi rehabilitasi, dan status BPJS untuk A[13][2]. Berikut adalah adeg-
an [melakukan pengolahan data gelandangan psikotik] di L[13][1] |[13][2]:
1. Langkah untuk [melakukan pengolahan data Gelandangan
Psikotik] adalah A[13][1] terlebih dahulu [melakukan login] ke
dalam laman Schizo Care dengan [mengisi e-mail dan password].
2. Jika A[13][1] telah mengidentifikasi nama pada A[13][2] maka A[13][1] dapat
[mengisi nama gelandangan psikotik].
3. Jika A[13][1] telah membuat kartu BPJS untuk A[13][2] maka A[13][1] dapat
[merubah status BPJS].
4. Jika A[13][1] telah melakukan rehabilitasi kepada A[13][2] maka A[13][1] da-
pat [mengisi lokasi rehabilitasi].
5. Untuk [melakukan pengolahan data gelandangan psikotik] dila-
kukan dengan cara [klik tombol Ubah].
3.14 Adegan 14: Proses rehabilitasi gelandang-
an psikotik di Rumah Sakit Jiwa
• A[14][1]: Tim RSJ dan A[14][2]: Gelandangan psikotik
• L[14][1]: Rumah Sakit Jiwa
• Narasi: Adegan ini menceritakan kehidupan A[14][2] selama masa reha-
bilitasi di L[14][1]. A[14][2] sudah memiliki nama, lokasi rehabilitasi dan
memiliki kartu BPJS untuk kesembuhan jiwa mereka. Berikut adalah
proses rehabilitasi:
1. Ketika sudah diberikan pakaian yang layak terkadang A[14][2] sering kali
merobek-robek atau membuang baju.
2. A[14][2] kerap melakukan buang air kecil atau besar di ruangan tersebut,
padahal telah disediakan wc khusus. Tak heran, jika bau tidak sedap
tercium di sekitarnya.
3. A[14][2] akan diberi kegiatan seperti mandi, bermain, membuat obrolan
kecil, dan berolahraga.
25
4. Beberapa bulan setelah rehabilitasi, kondisi kejiawaan A[14][2] memba-
ik. A[14][2] mulai dilepaskan di sekitar L[14][1].
5. Dipakaikan pakaian yang pantas dan menempati tempat tidur yang le-
bih layak.
6. Pada hari-hari tertentu A[14][2] mendapatkan pembinaan mental spiritual
dan keterampilan yang diberikan oleh A[14][1].
7. Bagi yang telah mampu melakukan pekerjaan tertentu, akan diperban-
tukan di dapur umum, membantu memasak, atau melayani menyedia-
kan makanan bagi sesama penghuni.
8. Namun, jarang sekali yang dapat dikembalikan ke lingkungan masya-
rakat. Bahkan A[14][1] yang sudah sembuh, mereka akan memilih tinggal
di L[14][1] menghabiskan seumur hidupnya untuk membantu penghuni
lain agar dapat sembuh seperti mereka.
3.15 Adegan 15: Proses makan gelandangan psi-
kotik di Rumah Sakit Jiwa
• A[15][1]: Tim RSJ dan A[15][2]: Gelandangan psikotik
• L[15][1]: Dapur rumah sakit jiwa dan L[15][2]: Lingungan rumah sakit jiwa
• Narasi: Adegan ini menceritakan suasana makan A[15][2] di L[15][1] yang
berlangsung tertib. Berikut adalah proses makan:
1. A[15][1] menyiapkan menu makan yang telah ditentukan untuk tiap ha-
rinya di L[15][1].
2. Kandungan dalam makanan yang akan dikonsumsi oleh A[15][1] diha-
ruskan memiliki kadar vitamin, zat besi dan protein yang cukup agar
dapat mendukung kesembuhan A[14][1].
3. Untuk makan, A[15][1] diberikan makan 3 kali perhari.
4. A[15][1] berkumpul dan makan di ruangan secara bersama-sama.
5. A[15][1] mengantri untuk mendapatkan bagiannya pada sesi makan.
6. Setelah makan selesai, A[15][1] melanjutkan kegiatan bersama di L[15][2].
26
3.16 Adegan 16: Ketika malam menjelang bagi
gelandangan psikotik di Rumah Sakit Jiwa
• A[16][1]: Tim RSJ dan A[16][2]: Gelandangan psikotik
• L[16][1]: Rumah Sakit Jiwa
• Narasi: Adegan ini menceritakan tentang suasana ketika malam hari di
L[16][1].
1. Terkadang A[16][2] berteriak tidak karuan, berkelahi dengan sesama, dan
melakukan hal tidak wajar seperti berbicara sendiri atau menangis se-
cara tiba-tiba.
2. Agar A[16][2] dapat tidur di malam hari, terapi yang dilakukan adalah
dengan menghindari tidur siang dan A[16][2] diwajibkan untuk mandi.
3. Untuk A[16][2] yang berkelahi, mengganggu dan gundah gulana biasa-
nya disuntikan obat penenang oleh A[16][1] agar tidak menggangu A[16][2]
lainnya.
3.17 Adegan 17: Anggota melihat halaman pro-
file
• A[17][1]: Anggota
• L[17][1]: Rumah atau L[17][2]: Tempat Lainnya
• Narasi: Adegan ini menceritakan tentang [halaman profile ].
[Halaman profile ] adalah salah satu menu yang dapat dilihat oleh
A[17][1]. Di dalamnya terdapat informasi data diri A[17][1]. Berikut adalah
adegan untuk [melihat halaman profile ]:
1. A[17][1] dapat [melihat halaman profile ] setelah [melakukan
login ].
2. A[17][1] memilih menu [halaman profil e]. Di halaman profile
A[16][1] ditampilkan informasi seperti [nama, alamat alamat e-mail ,
no handphone , tanggal lahir, banyak lapor, point lapor,
tanggal daftar dan pangkat].
27
3.18 Adegan 18: Melakukan follow-up berita la-
poran
• A[18][1]: Masyarakat atau A[18][2]: Anggota
• L[18][1]: Rumah atau L[18][2]: Lokasi lainnya
• Narasi: Adegan ini menceritakan tentang perkembangan berita laporan
yang telah dilaporkan oleh A[18][1]|[18][2]. Berita laporan dapat dilihat
pada halaman laman di menu berita laporan. Di menu berita
laporan berisi informasi sepeti [alamat e-mail pelapor, tanggal
lapor, posisi gp, latitude gp, longitude gp, foto 1, foto
2, foto 3, status ditemukan, tanggal ditemukan, nama gp,
status BPJS, status ditemukan dan tanggal ditemukan]. Beri-
kut adalah adegan dalam [melakukan follow-up berita laporan]:
1. A[18][1]|[18][2] dapat [melakukan follow-up berita laporan] dengan
mengakses laman Schizo Care.
2. Untuk [melakukan follow-up berita laporan], terlebih dahulu
A[18][1]|[18][2] [mengisi alamat e-mail dan komentar] pada berita
laporan yang dipilih.
3. Setelah itu, [klik kirim] maka komentar A[18][1]|[18][2] akan ditampil-
kan.
3.19 Adegan 19: Mendapat pangkat dalam pen-
dekatan social perspective
• A[19][1]: Tim KPSI dan A[19][2]: Anggota
• L[19][1]: Rumah atau L[19][2]: Tempat lainnya
• Narasi: Adegan ini menceritakan tentang penggunaan pendekatan
social perspective yaitu pemberian pangkat kepada A[19][1] yang telah
[melakukan pelaporan]. Berikut adalah proses pangkat di aplikasi
Schizo Care:
1. A[19][1] [melakukan pelaporan].
28
2. Setelah [melakukan pelaporan], [point lapor] A[19][1] akan bertam-
bah sesuai dengan [banyak lapor].
3. A[19][2] melakukan pemeriksaan laporan pada halaman [berita
laporan].
4. Jika pelaporan yang masuk memenuhi persyaratan, A[19][2] [melakukan
update pangkat].
5. A[19][1] [mendapat pangkat] baru yang telah dikonfirmasi oleh A[19][2].
3.20 Adegan 20: Menukar poin dengan souvenir
• A[20][1]: Tim KPSI dan A[20][2]: Anggota
• L[20][1]: Kantor kerja KPSI
• Narasi: Aplikasi Schizo Care memiliki menu [penukaran poin] yang
dapat digunakan oleh A[20][2]. Poin tersebut merupakan apresiasi ter-
hadap A[20][2] yang perduli dan telah bergabung. Poin yang didapat
merupakan hasil dari pelaporan. Poin hanya dapat ditukar di L[20][1]
dan dalam pengawasan A[20][1]. Berikut adalah proses penukaran poin
menjadi souvenir:
1. A[20][2] mengunjungi L[20][1] pada jam kerja mulai pukul 09.00 WIB sam-
pai dengan 17.00 WIB.
2. A[20][1] menyediakan komputer yang dapat digunakan untuk membuka
laman Schizo Care.
3. A[20][2] [melakukan login] pada laman dan [memasukkan alamat
e-mail dan password].
4. Setelah berhasil login, A[20][2] [memilih menu Tukar Point] maka ak-
an [tampil poin] yang dimiliki oleh A[20][2].
5. A[20][2] memilih souvenir yang diinginkan, A[20][2] memberitahukan kepa-
da A[20][1] untuk menukarkan poinnya.
6. Poin dapat ditukarkan dengan jenis-jenis souvenir menarik yang telah
disediakan oleh A[20][1].
7. Maka setelah ditukarkan, poin A[20][1] akan berkurang sesuai dengan
jenis souvenir yang telah ditukarkan.
29
3.21 Adegan 21: Pengenalan penyakit Skizofre-
nia
• A[21][1]: Tim KPSI dan A[21][2]: Masyarakat, dan A[21][3]: Anggota
• L[21][1]: Kantor kerja KPSI
• Narasi: A[21][1] memiliki visi dan misi untuk dapat melakukan
penyuluhan atau pengenalan penyakit Skizofrenia kepada A[21][1] | [21][2].
Pengenalan tersebut dilakukan dengan [pemberian informasi dengan
e-book ] pada laman. E-book yang disajikan dapat dinikmati oleh se-
mua kalangan yang membuka laman. Informasi e-book yang disajik-
an berbentuk tabel dengan informasi yaitu [nama e-book , pengarang
e-book , keterangan e-book dan link download e-book ]. Berikut
adalah proses menambah e-book:
1. A[21][1] mengakses laman Schizo Care dan [melakukan login].
2. A[21][1] memilih menu [tambah daftar e-book].
3. A[21][1] mengisi [nama e-book , pengarang e-book , keterangan
e-book dan link download e-book ] pada halaman yang telah
disediakan.
4. E-book yang sudah didaftarkan akan tampil di [table e-book ].
3.22 Adegan 22: Menambah daftar Rumah Sakit
Jiwa di Indonesia
• A[22][1]: Tim RSJ
• L[22][1]: Rumah Sakit Jiwa atau L[22][2]: Ruang kerja RSJ
• Narasi: Adegan ini menceritakan menambahkan daftar rumah sakit ji-
wa. Penambahan daftar rumah sakit jiwa dilakukan saat jam kerja ber-
langsung yaitu mulai pukul 09.00 - 15.00 WIB. Berikut adalah adegan
[menambah daftar rsj] di L[22][1]|[22][2]:
1. Untuk [menambah daftar rsj], A[22][1] terlebih dahulu [melakukan
login] ke dalam laman Schizo Care.
30
2. Jika berhasil [melakukan login] A[22][2] memilih menu Tambah Daftar
RSJ.
3. Lalu, A[22][1] [mengisi nama rsj, provinsi rsj, no telepon rsj
dan alamat rsj] pada kolom Tambah Daftar RSJ.
4. Jika selesai melakukan input, dilanjutkan dengan aksi [simpan data
rsj].
3.23 Adegan 23: Promosi donasi untuk Komuni-
tas Peduli Skizofrenia Indonesia.
• A[23][1]: Tim KPSI, A[23][2]: Masyarakat, dan A[23][3]: Anggota
• L[23][1]: Kantor kerja KPSI
• Narasi: Komunitas Peduli Skizofrenia adalah komunitas nirlaba yang
perduli terhadap penyakit Skizofrenia. Komunitas ini menggalang da-
na dari donasi. Dukungan sangat berarti bagi kelangsungan organi-
sasi ini. Di dalam laman Schizo Care terdapat [informasi promosi
donasi] berupa keterangan penyaluran berupa rekening. Fitur ini da-
pat dinikmati oleh A[23][2]|[23][3]. Berikut adalah proses donasi:
1. A[23][2]|[23][3] melihat informasi cara donasi di laman Schizo Care.
2. A[23][2]|[23][3] dapat mentransfer sejumlah uang ke rekening A[23][1].
3. A[23][2]|[23][3] dapat berdonasi langsung di L[23][1].
Bab 4
Derivasi Notasi Model Skenario kedalam Diagram Use Case dan
Sequence
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang cara penurunan dari model skenario
ke dalam diagram use case dan sequence. Dengan menggunakan diagram
use case, interaksi aktor ke sistem dapat diketahui. Setelah mendapatkan
diagram use case, dilanjutkan dengan membuat diagram sequence yang da-
pat menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang sesuai
dengan urutan proses waktu kejadian.
Di dalam proses penurunannya, akan digunakan aktor dan aksi. Aktor
dinotasikan dengan A[noadegan][noaktor]. Aksi yang diturunkan ke dalam dia-
gram use case adalah aksi yang berhubungan dengan sistem yang dimodelk-
an dengan notasi [aksi dengan sistem]. Berikut adalah rangkaian proses
penurunan model skenario menjadi diagram use case dan sequence.
1. Identifikasi aktor.
2. Identifikasi use case.
3. Membuat diagram use case.
4. Membuat dokumentasi skenario model use case.
5. Membuat diagram sequence.
31
32
4.1 Identifikasi Aktor
Aktor pada diagram use case didapat dari model skenario. Aktor yang ditu-
runkan merupakan aktor-aktor yang didapat dari skenario Bab 3. Identifikasi
aktor adalah proses penyamaan aktor dalam semua adegan.
Aktor yang sama dikelompokan, setelah itu aktor tersebut digunakan
pada diagram use case. Notasi yang digunakan dalam penggolongan aktor
adalah A[noadegan][noaktor].
• Aktor 1: A[1][1], A[2][1], A[5][1], A[8][2], A[18][1], A[21][2] dan A[23][2]
adalah masyarakat.
• Aktor 2: A[1][2], A[2][2], A[3][1], A[4][1], A[17][1], A[18][2], A[19][2],
A[20][2], A[21][2] dan A[23][3] adalah anggota.
• Aktor 3: A[1][3], A[2][3], A[4][2], A[5][2], A[7][3], A[8][3], A[9][2], A[10][2],
A[11][2], A[12][2], A[13][2], A[14][2], A[15][2] dan A[16][2] adalah gelandangan
psikotik.
• Aktor 4: A[3][2], A[6][1], A[19][1], A[20][1], A[21][1], dan A[23][1] adalah Tim
KPSI.
• Aktor 5: A[3][3], A[7][1], A[8][1], A[9][1] dan A[10][1] adalah Tim
Satpol-PP.
• Aktor 6: A[3][4], A[9][3], A[11][1], A[12][1], A[13][1], A[14][1], A[15][1],
A[16][1] dan A[22][1] adalah Tim RSJ.
Didapatkan 6 aktor dari notasi skenario. 5 Aktor akan berinteraksi nya-
ta ke dalam sistem yaitu masyarakat, anggota, Tim KPSI, Tim Satpol-PP,
dan Tim RSJ, sementara 1 aktor yaitu gelandangan psikotik menjadi aktor
yang tidak melakukan aktivitas ke dalam sistem.
4.2 Identifikasi Use Case
Setelah mendapatkan aktor, langkah selanjutnya adalah identifikasi use ca-
se. Use case didapatkan dari aksi dalam narasi skenario. Aksi tersebut terba-
gi 2, yaitu aksi yang berhubungan dengan sistem dan aksi yang tidak berhu-
bungan dengan sistem.
33
Pada penurunan metodis ini, difokuskan terhadap aksi yang berhubungan
dengan sistem, aksi tersebut akan dijadikan sebuah usecase. Tabel 4.1 adalah
daftar notasi [aksi dengan sistem].
Tabel 4.1: Identifikasi Use Case
No Use Case Aktor
1 [melakukan registrasi] Masyarakat
2 [mengisi nama lengkap, alamat
e-mail, tanggal lahir, no hp dan
password]
Masyarakat
3 [membaca ciri-ciri GP] Masyarakat/Anggota
4 [melakukan login] Anggota
5 [mengisi alamat e-mail dan password] Anggota
6 [mengisi alamat e-mail] Masyarakat
7 [melakukan pelaporan] Masyarakat/Anggota
8 [melakukan foto] Masyarakat/Anggota
9 [mendapat titik lokasi GP] Masyarakat/Anggota
10 [mendapat point] Anggota
11 [menukar point] Anggota
12 [mendapat pangkat] Anggota
13 [melakukan follow-up berita laporan] Masyarakat/Anggota
14 [memberikan komentar berita laporan] Masyarakat/Anggota
15 [melihat pengenalan penyakit] Masyarakat/Anggota
16 [melihat promosi donasi] Masyarakat/Anggota
17 [melihat halaman profile] Anggota
18 [melakukan login] Tim KPSI
19 [mengisi alamat e-mail dan password] Tim KPSI
20 [melakukan publikasi laporan] Tim KPSI
21 [menambah daftar e-book] Tim KPSI
22 [melakukan update pangkat] Tim KPSI
23 [melakukan klik tukar point] Tim KPSI
24 [melakukan login] Tim Satpol-PP
25 [mengisi alamat e-mail dan password] Tim Satpol-PP
26 [melihat berita laporan] Tim Satpol-PP
27 [merubah status ditemukan] Tim Satpol-PP
28 [mendapat tanggal ditemukan] Tim Satpol-PP
29 [melakukan login] Tim RSJ
34
No Use Case Aktor
30 [mengisi alamat e-mail dan password] Tim RSJ
31 [melihat berita laporan] Tim RSJ
32 [menambah daftar Rumah Sakit Jiwa] Tim RSJ
33 [mengisi nama Gelandangan Psikotik] Tim RSJ
34 [merubah status BPJS] Tim RSJ
35 [mengisi lokasi rehabilitasi] Tim RSJ
4.3 Membuat Diagram Use Case
Pada diagram use case akan dijelaskan komunikasi antara aktor dengan sis-
tem melalui use case. Komunikasi yang dijelaskan menitik beratkan pada
apa yang dapat dilakukan oleh seorang aktor kepada sistem. Diagram use
case yang disajikan dalam bentuk high-level. Gambar 4.1 memperlihatkan
diagram use case aplikasi Schizo Care.
35
Gambar 4.1: Diagram use case
4.4 Pendokumentasian Skenario Model Use Case
Use case yang telah didapat, selanjutnya akan dijelaskan dengan menggu-
nakan dokumentasi skenario use case. Skenario use case berguna untuk
mendeskripsikan kerja use case yang berhubungan dengan sistem yang di
dalamnya terdapat beberapa komponen seperti Use Case Name, Summary,Dependency, Actors, Preconditions, Event Description, Postcondition, Alternatifdan Kesimpulan. Skenario use case akan disajikan dalam bentuk Tabel 4.2
sampai 4.17.
36
Tabel 4.2: Skenario [melakukan registrasi]
Use Case Name [melakukan registrasi]
Summary Digunakan oleh masyarakat untuk melakukan
registrasi sebagai anggota Schizo Care.
Dependency [mengisi nama lengkap, alamat e-mail, tanggal
lahir, no hp dan password]
Actor Masyarakat
Preconditions Menampilkan halaman Registrasi.
Event Description 1. Memilih halaman Registrasi
(Action Actor)2. Menampilkan formulir
Registrasi (Respon System)3. Melakukan Registrasi (ActionActor)4. Menyimpan data Registrasi
(Respon System)
Postcondition Data diri masyarakat tersimpan ke dalam database.
Alternatif -
Kesimpulan Masyarakat berhasil melakukan registrasi menjadi
anggota.
Tabel 4.3: Skenario [melakukan login]
Use Case Name [melakukan login]
Summary Digunakan oleh aktor untuk masuk ke halaman lapor,
halaman profile, dan halaman berita laporan.
Dependency [mengisi alamat e-mail dan passsword]
Actors 1 Anggota
Actors 2 Tim KPSI
Actors 3 Tim Satpol-PP
Actors 4 Tim RSJ
Preconditions Menampilkan halaman Login.
37
Use Case Name [melakukan login]
Event Description 1. Memilih menu Login (Action Actor)2. Menampilkan form Login (Respon System)3. Mengisi form Login (Action Actor)4. Memeriksa identitas alamat e-mail dan password
aktor. (Respon System)5. Menampilkan halaman profile ke anggota.
(Respon System)6. Menampilkan halaman berita laporan ke Tim
KPSI. (Respon System)7. Menampilkan halaman berita laporan ke Tim.
Satpol-PP. (Respon System)8. Menampilkan halaman berita laporan ke Tim RSJ.
(Respon System)
Postcondition E-mail dan password aktor dicocokan dengan data
yang terdapat pada database.
Alternatif Jika alamat e-mail dan password tidak cocok,
tidak dapat melakukan login .
Kesimpulan Anggota dan Tim berhasil melakukan login ke
dalam aplikasi untuk dapat mengakses halaman
halaman lapor, halaman profile, dan halaman berita
laporan.
Tabel 4.4: Skenario [melakukan pelaporan oleh anggota]
Use Case Name [melakukan pelaporan oleh anggota]
Summary Digunakan oleh anggota untuk melakukan pelaporan
terhadap gelandangan psikotik.
Dependency 1. [melakukan login],
2. [melakukan foto],
3. [mendapat titik koordinat],
4. [mengisi alamat e-mail ],
5. [mendapat point], dan
6. [menambah jumlah lapor].
Actor Anggota
38
Use Case Name [melakukan pelaporan oleh anggota]
Preconditions 1. Menampilkan halaman Pelaporan,
2. Mengambil titik koordinat dari lokasi
pelaporan,
3. Point awal untuk aktor adalah 0,
4. Jumlah lapor untuk aktor adalah 0, dan
5. Pangkat awal untuk aktor adalah Newbie
Care.
Event Description 1. Memilih menu Lapor. (Action Actor)2. Melakukan login. (Action Actor)3. Menampilkan form Lapor. (Respon System)3. Melakukan 3 kali foto. (Action Actor)4. Menampilkan titik koordinat dan lokasi
pelaporan gelandangan psikotik. (ResponSystem)5. Menampilkan alamat e-mail pelapor. (ResponSystem)6. Menekan tombol Lapor. (Action System)7. Menambah point +10 untuk aktor. (ResponSystem).8. Menambah jumlah lapor +1 untuk aktor.
(Respon System)9. Memberikan pangkat untuk aktor. (ResponSystem)10. Melakukan penyimpanan laporan. (ResponSystem)
Postcondition Berita laporan anggota tersimpan pada database.
Alternatif -
Kesimpulan Anggota berhasil melakukan pelaporan terhadap
gelandangan psikotik.
Tabel 4.5: Skenario [melakukan pelaporan oleh masyarakat]
Use Case Name [melakukan pelaporan oleh masyarakat]
Summary Digunakan oleh masyarkat untuk melakukan
pelaporan terhadap gelandangan psikotik.
39
Use Case Name [melakukan pelaporan oleh masyarakat]
Dependency 1.[melakukan foto],
2.[mengisi alamat e-mail ], dan
3.[mendapat titik koordinat]
Actor Masyarakat
Preconditions 1. Menampilkan halaman Pelaporan,
2. Mengambil titik koordinat dari lokasi
pelaporan
Event Description 1. Memilih menu Lapor tanpa Login. (ActionActor)2. Menampilkan form Lapor. (Respon System)3. Melakukan 3 kali foto. (Action Actor)4. Menampilkan titik koordinat dan lokasi
pelaporan gelandangan psikotik. (ResponSystem)5. Mengisi alamat e-mail . (Action System)6. Menekan tombol Lapor. (Action System)7. Melakukan penyimpanan laporan. (Respon System)
Postcondition Berita laporan masyarakat tersimpan pada database.
Alternatif -
Kesimpulan Masyarakat berhasil melakukan pelaporan
terhadap gelandangan psikotik.
Tabel 4.6: Skenario [publikasi berita laporan]
Use Case Name [publikasi berita laporan]
Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim
KPSI untuk publikasi berita laporan yang telah
masuk untuk ditampilkan di halaman Berita
Laporan Schizo Care.
Dependency 1. melakukan login
Actor Tim KPSI
Preconditions 1.Menampilkan halaman berita laporan.
2. Status publikasi berita laporan adalah false.
40
Use Case Name [publikasi berita laporan]
Event Description 1. Tim KPSI memilih halaman Berita Laporan.
(Action Actor)2. Menampilkan halaman Berita Laporan.
(Respon System)
3. Tim KPSI memilih berita laporan yang ingin di
publikasi dan tombol Publikasi ditekan. (ActionActor)4. Status publikasi berita laporan adalah true.(Respon System)
Postcondition Status berita laporan pada sistem berubah dari false
menjadi true , sehingga terpublikasi di halaman
Berita Laporan.
Alternatif Jika berita laporan tidak memenuhi persyaratan,
berita laporan tidak dipublikasi.
Kesimpulan Dengan adanya publikasi berita laporan yang
dilakukan oleh Tim KPSI, berguna untuk menyaring
laporan yang masuk dan mempublikasi berita laporan
yang layak dan telah memenuhi syarat.
Tabel 4.7: Skenario [melihat berita laporan]
Use Case Name [melihat berita laporan]
Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim
KPSI, Tim Satpol-PP, dan Tim RSJ untuk melihat
laporan yang masuk di laman Schizo Care.
Dependency 1. melakukan login
Actors 1 Tim KPSI
Actors 2 Tim Satpol-PP
Actors 3 Tim RSJ
Preconditions Menampilkan berita laporan.
Event Description 1. Aktor memilih halaman Daftar Berita Laporan.
(Action Actor)2. Menampilkan halaman Daftar Berita Laporan.
(Respon System)
Postcondition Menampilkan berita laporan dan komentar dari
aktor 1|2 dan tersimpan di database.
41
Use Case Name [melihat berita laporan]
Alternatif Jika pada saat memberikan komentar tidak
menyertakan alamat e-mail dan mengisi
komentar, akan tampil dialog untuk menyertakan
alamat e-mail dan isi komentar.
Kesimpulan Dengan adanya Daftar Berita Laporan
memudahkan Tim KPSI, Tim Satpol-PP dan Tim
RSJ dalam melihat laporan yang masuk.
Tabel 4.8: Skenario [merubah status ditemukan]
Use Case Name [merubah status ditemukan]
Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim
Satpol-PP untuk merubah data status ditemukan di
Daftar Berita Laporan.
Dependency 1. melakukan login
Actor Tim Satpol-PP
Preconditions Data untuk status ditemukan gelandangan psikotik
'Belum Ditemukan'.
Event Description 1. Tim Satpol-PP memilih halaman Daftar
Berita Laporan. (Action Actor)
2. Menampilkan halaman Daftar Berita
Laporan. (Respon System)3. Tim Satpol-PP merubah status ditemukan
dengan klik tombol Update. (Action Actor)4. Menyimpan dan menampilkan status 'Sudah
Ditemukan'. (Respon System)
5. Mendapatkan tanggal ditemukan. (Respon
System)
6. Data tersimpan pada database. (Respon System)
Postcondition Status ditemukan menjadi 'Sudah Ditemukan' dan
mendapat tanggal ditemukan lalu tersimpan ke
dalam database.
Alternatif Jika gelandangan psikotik tidak ditemukan, maka
tidak dilakukan perubahan status ditemukan.
42
Use Case Name [merubah status ditemukan]
Kesimpulan Dengan adanya merubah status ditemukan, maka
informasi akan lebih diperjelas, apakah gelandangan
psikotik 'Sudah Ditemukan atau 'Belum
Ditemukan'.
Tabel 4.9: Skenario [pengolahan data gelandangan psikotik]
Use Case Name [pengolahan data gelandangan psikotik]
Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim
RSJ untuk mengisi nama,status BPJS, dan
lokasi rehabilitasi di Daftar Berita Laporan.
Dependency 1. melakukan login,
2. mengisi nama GP,
3. merubah status BPJS dan
4. mengisi lokasi rehabilitasi.
Actor Tim RSJ
Preconditions 1. Data nama untuk gelandangan psikotik masih
kosong,
2. Data status BPJS untuk gelandangan psikotik
'Belum Dibuat', dan
3. Data lokasi rehabilitasi untuk gelandangan
psikotik 'Belum Direhabilitasi'.
43
Use Case Name [pengolahan data gelandangan psikotik]
Event Description 1. Setelah login , Tim RSJ memilih halaman
Daftar Berita Laporan. (Action Actor)2. Menampilkan halaman Daftar Berita
Laporan. (Respon System)3. Tim RSJ merubah nama gelandangan psikotik.
(Action Actor)4. Menyimpan nama gelandangan psikotik setelah
itu data terubah pada database. (Respon System)5. Tim RSJ merubah status BPJS Gelandangan
Psikotik. (Action Actor)6. Menyimpan status BPJS gelandangan psikotik
setelah itu data terubah pada database. (ResponSystem)7. Aktor menambah lokasi rehabilitasi
gelandangan psikotik. (Action Actor),
8. Menyimpan lokasi rehabilitasi gelandangan
psikotik setelah itu data terubah pada database.
(Respon System)
Postcondition Nama, status bpjs, dan lokasi rehabilitasi
untuk gelandangan psikotik tersimpan ke dalam
database.
Alternatif -
Kesimpulan Dengan adanya fungsi merubah nama gelandangan
psikotik, maka akan lebih memperjelas identitas dan
juga sebagai syarat untuk melakukan pembuatan
kartu BPJS serta memberikan informasi lokasi
rehabilitasi.
Tabel 4.10: Skenario [melihat halaman profile]
Use Case Name [melihat halaman profile]
Summary Halaman profile adalah menu yang dapat dilihat
oleh anggota yang di dalamnya terdapat informasi
data diri anggota.
Dependency 1. melakukan login
Actor Anggota
44
Use Case Name [melihat halaman profile]
Preconditions 1. Menampilkan halaman profile.
Event Description 1. Setelah login , anggota masuk ke halaman
profile. (Action Actor)2. Menampilkan halaman profile yang berisi nama,
alamat email, no hp, tanggal lahir, banyak
lapor, poin lapor, tanggal daftar dan pangkat.
(Respon System)
Postcondition -
Alternatif -
Kesimpulan Anggota dapat melihat data diri dan hasil pelaporan.
Tabel 4.11: Skenario [follow-up berita laporan]
Use Case Name [follow-up berita laporan]
Summary Digunakan oleh aktor untuk memberikan komentar di
halaman Berita Laporan.
Dependency 1. mengisi alamat e-mail
2. mengisi kolom komentar
Actors 1 Anggota
Actors 2 Masyarakat
Preconditions Menampilkan berita laporan dengan komentar
kosong.
Event Description 1. Aktor 1|2 membuka halaman Berita Laporan.
(Action Actor)2. Menampilkan halaman Berita Laporan.
(Respon System)3. Aktor 1|2 mengisi alamat e-mail dan
komentar pada sebuah berita laporan. (ActionActor)4. Menyimpan komentar dan menampilkan
komentar di bawah berita laporan. (ResponSystem)
Postcondition Menampilkan berita laporan dan komentar dari
aktor 1|2 dan tersimpan di database.
Alternatif -
45
Use Case Name [follow-up berita laporan]
Kesimpulan Dengan adanya fitur follow-up berita laporan,
memberikan kemudahan bagi semua pihak baik
masyarakat maupun anggota untuk follow up
berita laporan apakah gelandangan psikotik
'Sudah Ditemukan' atau 'Belum Ditemukan'.
Tabel 4.12: Skenario [melihat promosi donasi]
Use Case Name [melihat promosi donasi]
Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh
anggota dan masyarakat untuk mengetahui cara
melakukan donasi kepada Komunitas Peduli
Skizofrenia Indonesia.
Dependency -
Actors 1 Anggota
Actors 2 Masyarakat
Preconditions Menampilkan halaman promosi donasi.
Event Description 1. Anggota dan masyarakat membuka halaman
promosi donasi. (Action Actor)2. Menampilkan halaman promosi donasi.
(Respon System)3. Anggota dan masyarakat melihat cara
melakukan donasi. (Action Actor)
Postcondition -
Alternatif -
Kesimpulan Dengan adanya fitur promosi donasi, diharapkan
Komunitas Peduli Skizofrenia dapat berkembang.
Tabel 4.13: Skenario [melakukan update pangkat]
Use Case Name [melakukan update pangkat]
Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim
KPSI untuk melakukan validasi pangkat anggota
yang telah melakukan pelaporan.
Dependency 1. melakukan login
Actors 1 Tim KPSI
46
Use Case Name [melakukan update pangkat]
Actors 2 Anggota
Preconditions Pangkat seorang anggota adalah �newbie care�.
Event Description 1. Tim KPSI memilih halaman daftar anggota.
(Action Actor)2. Menampilkan halaman daftar anggota.
(Respon System)3. Tim KPSI memilih anggota yang akan diupdate
pangkatnya. (Action Actor)4. Jika pelaporan yang dilakukan anggota sesuai
dengan yang telah ditentukan, Tim KPSI akan
melakukan update pangkat.
5. Sistem melakukan update pangkat (Respon
System).
Postcondition Pangkat seorang Anggota berubah setelah diupdate
dan tersimpan di database.
Alternatif -
Kesimpulan Dengan adanya fitur rubah pangkat oleh Tim KPSI,
dapat digunakan untuk validasi profile anggota.
Jika berita pelaporan sesuai dengan yang ditentukan,
maka akan dapat kenaikan pangkat sesuai dengan
jumlah pelaporan yang telah dilakukan.
Tabel 4.14: Skenario [menukar point]
Use Case Name [menukar point]
Summary Sebuah bentuk aktivitas dari anggota untuk menukar
poin yang telah didapat menjadi sebuah souvenir
yang menarik.
Dependency 1. melakukan login
2. klik tukar point
Actors 1 Anggota
Actors 2 Tim KPSI
Preconditions 1. Menampilkan halaman tukar poin
47
Use Case Name [menukar point]
Event Description 1. Anggota melakukan login.
2. Menampilkan halaman login (Respon System).
3. Anggota memasukkan alamat e-mail dan
password (Action Actor).
4. Jika data cocok, anggota masuk ke halaman
profile (Respon System).
5. Anggota memilih halaman tukar poin (Action
Actor).
6. Menampilkan halaman tukar poin (Respon
System).
7. Anggota memilih souvenir yang akan ditukar
dengan point (Action Actor).
8. Tim KPSI menukarkan poin dengan klik tukar poin
yang dipilih (Action Actor).
9. Sistem mengurangi poin anggota sesuai dengan
souvenir yang dipilih (Respon System).
Postcondition Poin yang dimiliki oleh anggota berkurang setelah
menukarkan poinnya dengan souvenir.
Alternatif Jika anggota melakukan penukaran poin tanpa
pengawasan Tim KPSI, poin dianggap hangus.
Kesimpulan Anggota dapat menukarkan poin sesuai pengawasan
Tim KPSI. Souvenir yang didapat merupakan apresiasi
bagi anggota yang telah mendaftar dan berkontribusi.
Tabel 4.15: Skenario [pengenalan penyakit Skizofrenia ]
Use Case Name [pengenalan penyakit Skizofrenia ]
Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh
anggota dan masyarakat untuk mengenali penyakit
Skizofrenia.
Dependency -
Actors 1 Anggota
Actors 2 Masyarakat
Preconditions Menampilkan halaman pengenalan penyakit
Skizofrenia.
48
Use Case Name [pengenalan penyakit Skizofrenia ]
Event Description 1. Aktor 1|2 membuka halaman pengenalan
penyakit Skizofrenia . (Action Actor)
2. Menampilkan halaman pengenalan penyakit
Skizofrenia . (Respon System)
3. Aktor 1|2 melihat artikel jenis penyakit,
daftar, nama, judul, pengarang dan link
download e-book . (Action Actor)
4. Menampilkan jenis penyakit dan e-book pada
laman. (Respon System)
Postcondition -
Alternatif -
Kesimpulan Dengan adanya pengenalan penyakit Skizofreniamemberikan pengetahuan kepada anggota dan
masyarakat.
Tabel 4.16: Skenario [menambah daftar e-book]
Use Case Name [menambah daftar e-book ]
Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim
KPSI untuk menambah daftar e-book sebagai
pengenalan tentang penyakit Skizofrenia.
Dependency 1. melakukan login
Actors Tim KPSI
Preconditions Menampilkan halaman tambah e-book.
Event Description 1. Tim KPSI memilih halaman tambah e-book .
(Action Actor)2. Menampilkan halaman tambah e-book . (ResponSystem)3. Tim KPSI mengisi judul,pengarang,dan link
download e-book. (Action Actor)4. Menyimpan dan menampilkan daftar e-book.
(Respon System)
Postcondition Daftar e-book tersimpan ke dalam database.
Alternatif Jika saat mengisi daftar e-book tidak menyertakan
nama pengarang, judul, dan link e-book akan
muncul dialog untuk melengkapi ketiga hal tersebut.
49
Use Case Name [menambah daftar e-book ]
Kesimpulan Dapat membagi ilmu pengetahuan seputar penyakit
Skizofrenia melalui e-book yang disajikan dalam
bentuk tabel.
Tabel 4.17: Skenario [menambah daftar rsj]
Use Case Name [menambah daftar rsj]
Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim
RSJ untuk menambah daftar Rumah Sakit Jiwa.
Dependency -
Actors Tim RSJ
Preconditions Menampilkan tabel daftar rsj kosong.
Event Description 1. Tim RSJ memilih halaman Tambah Daftar RSJ.
(Action Actor)2. Menampilkan halaman Tambah Daftar RSJ.
(Respon System)3. Tim RSJ mengisi nama,provinsi, no.telepon
dan alamat RSJ. (Action Actor)4. Menyimpan dan menampilkan daftar RSJ.
(Respon System)
Postcondition Daftar RSJ tersimpan ke dalam database.
Alternatif -
Kesimpulan Tim RSJ dapat memberikan informasi tentang
keberadaan Rumah Sakit Jiwa di Indonesia.
4.5 Membuat Diagram Sequence
Diagram sequence berhubungan erat dengan diagram use case. Ada 2 ma-
cam diagram sequence, yaitu High Level Sequence Diagram dan ApplicationLevel Sequence Diagram. Dalam penulisan ini, penulis memilih High LevelSequence Diagram, karena memfokuskan pada skenario use case yang akan
digunakan dalam aplikasi Schizo Care.
Berikut adalah diaram sequence yang didapatkan dari pemodelan skena-
rio model use case.
50
Gambar 4.2: Diagram sequence melakukan registrasi
• Gambar 4.2 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-
se yaitu [melakukan registrasi]. Diagram sequence menceritak-
an masyarakat sebagai aktor dapat melakukan registrasi pada aplikasi
Schizo Care.
Gambar 4.3: Diagram sequence melakukan login
• Gambar 4.3 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use case
yaitu [melakukan login]. Diagram sequence menceritakan anggota
sebagai aktor dapat melakukan login pada aplikasi Schizo Care.
51
Gambar 4.4: Diagram sequence melakukan pelaporan(1)
• Gambar 4.4 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-
se yaitu [melakukan pelaporan oleh anggota]. Diagram sequence
menceritakan anggota sebagai aktor dapat melakukan pelaporan pada
aplikasi Schizo Care.
52
Gambar 4.5: Diagram sequence melakukan pelaporan(2)
• Gambar 4.5 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use case
yaitu [melakukan pelaporan oleh masyarakat]. Diagram sequen-
ce menceritakan masyarakat sebagai aktor dapat melakukan pelaporan
pada aplikasi Schizo Care.
53
Gambar 4.6: Diagram sequence publikasi berita laporan
• Gambar 4.6 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use case
yaitu [publikasi berita laporan]. Diagram sequence menceritak-
an Tim KPSI sebagai aktor dapat melakukan publikasi berita laporan
pada aplikasi Schizo Care.
54
Gambar 4.7: Diagram sequence melihat berita laporan
• Gambar 4.7 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use case
yaitu [melihat berita laporan]. Diagram sequence menceritakan
Tim KPSI, RSJ dan Satpol-PP sebagai aktor dapat melihat berita lapor-
an pada aplikasi Schizo Care.
55
Gambar 4.8: Diagram sequence merubah status ditemukan
• Gambar 4.8 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-
se yaitu [merubah status ditemukan]. Diagram sequence menceri-
takan Tim Satpol-PP sebagai aktor dapat merubah status ditemukan
gelandangan psikotik pada aplikasi Schizo Care.
56
Gambar 4.9: Diagram sequence pengolahan data gelandangan psikotik
• Gambar 4.9 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-
se yaitu [pengolahan data gelandangan psikotik]. Diagram se-
quence menceritakan Tim RSJ sebagai aktor dapat melakukan peng-
olahan data gelandangan psikotik pada aplikasi Schizo Care.
57
Gambar 4.10: Diagram sequence melihat halaman profile
• Gambar 4.10 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-
se yaitu [melihat halaman profile]. Diagram sequence menceri-
takan anggota sebagai aktor dapat melihat halaman profile setelah me-
lakukan login pada aplikasi Schizo Care.
• Gambar 4.11 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-
se yaitu [follow-up berita laporan]. Diagram sequence menceri-
takan anggota dan masyarakat sebagai aktor dapat mengikuti perkem-
bangan atau follow-up berita laporan pada aplikasi Schizo Care.
58
Gambar 4.11: Diagram sequence follow-up berita laporan
59
Gambar 4.12: Diagram sequence melihat promosi donasi
• Gambar 4.12 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-
se yaitu [melihat promosi donasi]. Diagram sequence menceritak-
an anggota dan masyarakat sebagai aktor dapat melihat promosi dona-
si pada aplikasi Schizo Care.
60
Gambar 4.13: Diagram sequence melakukan update pangkat
• Gambar 4.13 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-
se yaitu [melakukan update pangkat]. Diagram sequence menceri-
takan Tim KPSI sebagai aktor dapat melakukan update pangkat seo-
rang anggota pada aplikasi Schizo Care.
61
Gambar 4.15: Diagram sequence pengenalan penyakit Skizofrenia
Gambar 4.14: Diagram sequence menukar poin
• Gambar 4.14 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-
se yaitu [menukar poin]. Diagram sequence menceritakan anggota
sebagai aktor dapat menukar poin dengan souvenir dalam pengawasan
Tim KPSI pada aplikasi Schizo Care.
• Gambar 4.15 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-
62
se yaitu [pengenalan penyakit Skizofrenia ]. Diagram sequence
menceritakan anggota dan masyarakat sebagai aktor dapat mengeta-
hui informasi seputar penyakit Skizofrenia pada aplikasi Schizo Care.
Gambar 4.16: Diagram sequence menambah daftar e-book
• Gambar 4.16 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-
se yaitu [menambah daftar e-book]. Diagram sequence menceritak-
an Tim KPSI sebagai aktor dapat menambah daftar e-book tentang pe-
nyakit Skizofrenia pada aplikasi Schizo Care.
63
Gambar 4.17: Diagram sequence menambah daftar RSJ
• Gambar 4.17 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-
se yaitu [menambah daftar rsj]. Diagram sequence menceritakan
Tim RSJ sebagai aktor dapat menambah daftar Rumah Sakit Jiwa yang
ada di Indonesia pada aplikasi Schizo Care.
Bab 5
Deskripsi Implementasi ModelSkenario
Pada bagian ini akan dijabarkan hasil implementasi skenario menggunakan
bahasa program sebagai berikut:
• Server-side yaitu NodeJS,
• Client-side yaitu Android, dan
• Database No Sql yaitu MongoDB.
Hasil yang ditampilkan didapat dari pengujian model skenario yang dideri-
vasi ke dalam bentuk diagram use case dan sequence. Uji coba ini memper-
lihatkan perbandingan antara model skenario dengan kegiatan yang dapat
dilakukan oleh aktor di aplikasi Schizo Care.
Berikut adalah daftar perencanaan model skenario yang akan diuji de-
ngan melakukan perbandingan terhadap aplikasi yang telah dibuat:
1. Melakukan registrasi anggota Schizo Care menggunakan laman.
2. Melakukan registrasi anggota Schizo Care menggunakan aplikasi An-droid.
3. Melakukan login.
4. Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh anggota.
5. Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh masyarakat.
6. Melakukan publikasi berita laporan.
7. Melihat berita laporan.
64
65
8. Melakukan perubahan status ditemukan gelandangan psikotik.
9. Melakukan pengolahan data gelandangan psikotik.
10. Melihat halaman profile.
11. Melakukan follow-up berita laporan.
12. Melihat promosi donasi.
13. Melakukan update pangkat dalam pendekatan social perspective.
14. Menukar poin dengan souvenir.
15. Pengenalan penyakit Skizofrenia.
16. Menambah daftar e-book.
17. Menambah daftar Rumah Sakit Jiwa di Indonesia.
Berikut adalah hasil pengujian model skenario yang berinteraksi nyata ter-
hadap aplikasi Schizo Care:
5.1 Melakukan registrasi anggota Schizo Care
menggunakan laman
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan re-
gistrasi adalah:
rou te r . post ( ’ / save ’ , saveUser ) ;
Gambar 5.1 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 1: Melakukan registrasi anggota menggunakan laman Schizo Care.
Masyarakat dapat melakukan registrasi di laman Schizo Care. Berikut lang-
kah untuk melakukan registrasi:
1. Memilih halaman Daftar Anggota pada laman Schizo Care.
2. Mengisi nama lengkap, alamat e-mail, tanggal lahir, no handphone dan
password serta menekan tombol daftar.
66
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2
Gambar 5.1: Melakukan registrasi di laman Schizo Care
5.2 Melakukan registrasi anggota Schizo Care
menggunakan aplikasi Android
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan re-
gistrasi adalah:
rou te r . post ( ’ / save ’ , saveUser ) ;
Gambar 5.2 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 2: Melakukan registrasi anggota menggunakan aplikasi AndroidSchizo Care. Berikut langkah untuk melakukan registrasi:
1. Memilih halaman Register pada aplikasi Android Schizo Care.
2. Mengisi nama lengkap, alamat e-mail, tanggal lahir, no handphone dan
password serta menekan tombol register.
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2
Gambar 5.2: Melakukan registrasi di aplikasi Android
67
5.3 Melakukan login
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan lo-gin adalah:
rou te r . get ( ’ / f i nd / : alamat_email ’ , ge tUserObjec t ) ;
Gambar 5.3 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 3: Melakukan login di laman Schizo Care. Anggota, Tim KPSI,
Tim Satpol-PP dan Tim RSJ dapat melakukan login. Berikut langkah untuk
melakukan login:
1. Memilih halaman Daftar Anggota pada laman Schizo Care.
2. Mengisi alamat e-mail dan password dan menekan tombol login.
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2
Gambar 5.3: Melakukan login
5.4 Melakukan pelaporan gelandangan psikotik
oleh anggota
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan pe-
laporan oleh anggota adalah:
rou te r . post ( ’ / save ’ , saveLaporan ) ;
Gambar 5.4 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 4: Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh anggota. Ber-
ikut langkah untuk melakukan pelaporan:
1. Memilih menu Lapor dengan Login.
2. Melakukan login.
68
3. Melakukan 3 kali foto gelandangan psikotik serta menekan tombol
lapor.
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2 (c) Langkah 3
Gambar 5.4: Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh anggota
5.5 Melakukan pelaporan gelandangan psikotik
oleh masyarakat
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan pe-
laporan oleh maysarakat adalah:
rou te r . post ( ’ / save ’ , saveLaporan ) ;
Gambar 5.5 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 5: Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh masyarakat. Ma-
syarakat dapat melakukan pelaporan dengan menggunakan aplikasi Android.Berikut langkah untuk melakukan pelaporan:
1. Memilih menu Lapor tanpa Login.
2. Melakukan 3 kali foto gelandangan psikotik, mengisi alamat e-mail dan
menekan tombol lapor.
69
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2
Gambar 5.5: Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh masyarakat
5.6 Melakukan publikasi berita laporan
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan pu-
blikasi berita laporan adalah:
rou te r . put ( ’ / update / : id ’ , updatePubl i sh ) ;
Gambar 5.6 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 6: Melakukan publikasi berita laporan. Tim KPSI dapat melakukan
publikasi berita laporan yang berguna untuk menyaring berita laporan yang
telah masuk, jika persayaratan memenuhi maka akan dilakukan publikasi.Berikut langkah untuk melakukan pelaporan:
1. Melakukan login.
2. Memilih berita laporan yang akan dipublikasi dan menekan tombol
publish .
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2
Gambar 5.6: Melakukan publikasi laporan
70
5.7 Melihat berita laporan
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melihat berita
laporan adalah:
rou te r . get ( ’ / beritaLaporanAdmin ’ , f indAllLaporanAdmin ) ;
Gambar 5.7 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 7: Melihat berita laporan sebelum melakukan razia gelandangan
psikotik. Tim KPSI, Tim Satpol-PP dan Tim RSJ dapat melihat berita laporan
di laman Schizo Care dalam melaksanakan fungsi kerjanya masing-masing.Berikut langkah untuk melihat berita laporan:
1. Melakukan login.
2. Melihat halaman berita laporan.
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2
Gambar 5.7: Melihat berita laporan
5.8 Melakukan perubahan status ditemukan ge-
landangan psikotik
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan
perubahan status ditemukan adalah:
rou te r . put ( ’ / updateStatus / : id ’ , updateStatusODS ) ;
Gambar 5.8 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 10: Melakukan perubahan status ditemukan gelandangan psikotik.
Tim Satpol-PP dapat melakukan perubahan untuk status gelandangan psiko-
tik jika telah ditemukan pada laman Schizo Care. Berikut langkah untuk
perubahan status:
1. Melakukan login.
71
2. Memilih berita laporan yang akan dilakukan perubahan status dan me-
nekan tombol update .
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2
Gambar 5.8: Merubah status ditemukan gelandangan psikotik
5.9 Melakukan pengolahan data gelandangan
psikotik
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan
pengolahan data gelandangan psikotik adalah:
rou te r . put ( ’ / updateNama / : id ’ , updateNamaODS ) ;
Gambar 5.9 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 13: Melakukan pengolahan data gelandangan psikotik. Tim RSJ
dapat melakukan pengolahan data untuk gelandangan psikotik jika telah di-
identifikasi. Berikut langkah untuk pengolahan data:
1. Melakukan login.
2. Memilih berita laporan lalu mengisi nama, merubah status BPJS,
mengisi lokasi rehabilitasi gelandangan psikotik dan menekan tombol
simpan.
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2
Gambar 5.9: Pengolahan data gelandangan psikotik
72
5.10 Melihat halaman profile
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melihat ha-
laman profile adalah:
rou te r . get ( ’ / f i nd / : alamat_email ’ , ge tUserObjec t ) ;
Gambar 5.10 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 17: Anggota melihat halaman profile. Anggota dapat melihat ha-
laman profile baik menggunakan laman atau aplikasi Android Schizo Care.Berikut langkah untuk melihat halaman profile:
1. Melakukan login.
2. Memilih halaman profile yang berisi data diri anggota.
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2
Gambar 5.10: Melihat halaman profile
5.11 Melakukan follow-up berita laporan
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk follow-up beri-
ta laporan adalah:
rou te r . post ( ’ / comment ’ , updateComment ) ;
Gambar 5.11 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 18: Melakukan follow-up berita laporan. Anggota dan masyarakat
dapat follow-up berita laporan di laman Schizo Care. Berikut langkah untuk
follow-up berita laporan:
73
1. Memilih menu berita laporan pada laman Schizo Care.
2. Mengisi alamat e-mail dan mengisi komentar serta menekan tombol
kirim untuk berkomentar.
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2
Gambar 5.11: Follow-up berita laporan
5.12 Melihat promosi donasi
Implementasi function pada server-side yang digunakan dalam melihat pro-
mosi donasi untuk KPSI adalah:
rou te r . get ( ’ / donasi ’ , func t ion ( req , r e s ) { re turn re s . render ( ’ user / donas i s k i zo f r en i a ’ ) ; } ) ;
Gambar 5.12 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 23: Melihat promosi donasi. Anggota dan masyarakat dapat melihat
promosi donasi untuk KPSI di laman Schizo Care. Berikut langkah untuk
melihat promosi donasi:
1. Memilih menu promosi donasi pada laman Schizo Care.
Gambar 5.12: Melihat promosi donasi
5.13 Melakukan update pangkat dalam pende-
katan social perspective
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk update pang-
kat anggota adalah:
74
route r . put ( ’ / updatePangkat / : alamat_email / ’ , updateUser ) ;
Gambar 5.13 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 19: Mendapat pangkat dalam pendekatan social perspective. Tim
KPSI dapat melakukan update pangkat anggota melalui pendekatan social-perspective di laman Schizo Care. Berikut langkah untuk melakukan updatepangkat:
1. Melakukan login.
2. Memilih anggota yang ingin diupdate pangkatnya dan menekan tombol
update .
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2
Gambar 5.13: Melakukan update pangkat
5.14 Menukar poin dengan souvenir
Implementasi function pada server-side yang digunakan anggota untuk me-
nukarkan poin dengan souvenir adalah:
rou te r . post ( ’ / tukarPo in t / : email / : jumlahPoint ’ , tukarPo in t ) ;
Gambar 5.14 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 20: Menukar poin dengan souvenir. Anggota dapat menukarkan
poin dengan souvenir dalam pengawasan Tim KPSI di laman Schizo Care.
Berikut langkah untuk menukar poin dengan souvenir:
1. Melakukan login.
2. Memilih halaman tukar poin.
3. Memilih souvenir yang ingin ditukar dengan poin yang dimiliki lalu Tim
KPSI menekan tombol tukar.
75
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2 (c) Langkah 3
Gambar 5.14: Menukar poin dengan souvenir
5.15 Pengenalan penyakit Skizofrenia
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melihat penge-
nalan penyakit Skizofrenia adalah:
rou te r . get ( ’ / a r t i k e l ’ , func t ion ( req , r e s ) { re turn re s . render ( ’ user / a r t i k e l ’ ) ; } ) ;
Gambar 5.15 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 21: Pengenalan penyakit Skizorenia. Anggota dan masyarakat da-
pat melihat pengenalan penyakit Skizofrenia di laman Schizo Care. Berikut
langkah untuk melihat informasi penyakit Skizofrenia:
1. Memilih halaman pengenalan penyakit Skizofrenia.
Gambar 5.15: Pengenalan penyakit Skizofrenia
5.16 Menambah daftar e-book
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk menambah
daftar e-book adalah:
rou te r . post ( ’ / saveBuku ’ , saveBuku ) ;
76
Gambar 5.16 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 21: Pengenalan penyakit Skizorenia. Tim KPSI dapat menambah
daftar e-book sebagai pengenalan penyakit Skizofrenia. Berikut langkah un-
tuk menambah daftar e-book:
1. Melakukan login.
2. Memilih halaman tambah daftar e-book.
3. Mengisi judul, pengarang dan link download e-book dan menekan tom-
bol simpan.
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2 (c) Langkah 3
Gambar 5.16: Menambah daftar e-book
5.17 Menambah daftar Rumah Sakit Jiwa di In-
donesia
Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk menambah
daftar Rumah Sakit Jiwa adalah:
rou te r . post ( ’ / saveRumahSakit ’ , saveRumahsakit ) ;
Gambar 5.17 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di
Adegan 22: Menambah daftar Rumah Sakit Jiwa di Indonesia. Tim RSJ
dapat menambah daftar Rumah Sakit Jiwa di Indonesia pada laman Schizo
Care. Berikut langkah untuk RSJ:
1. Melakukan login.
2. Memilih halaman tambah daftar RSJ.
3. Mengisi nama, provinsi, no telepon dan alamat RSJ dan menekan tom-
bol simpan.
77
(a) Langkah 1 (b) Langkah 2 (c) Langkah 3
Gambar 5.17: Menambah daftar RSJ
Telah dilakukan uji coba penurunan basis skenario ke dalam aplikasi
Schizo Care yang disertai dengan urutan langkah-langkah sesuai dengan
model skenario pada Bab 3 yang telah dibuat dan diimplementasi pada dia-
gram sequence pada Bab 4.
Bab 6
Penutup
6.1 Kesimpulan
Untuk membuat aplikasi pelaporan gelandangan psikotik atau “orang gila”
dapat dimodelkan dari basis skenario. Aktor dan use case dihasilkan dari
skenario, setelah itu diturunkan menjadi diagram sequence yang dapat di-
implementasikan pada aplikasi Schizo Care. Aplikasi dibuat dengan bahasa
server-side NodeJS, client-side Android dan penyimpanan data berbentuk do-
kumentasi menggunakan MongoDB.
Aplikasi Schizo Care dikembangkan dalam 2 macam platform yaitu An-droid dan laman. Aplikasi Android digunakan sebagai alat lapor oleh ma-
syarakat atau anggota untuk melakukan pelaporan terhadap gelandangan
psikotik. Di aplikasi Android disediakan fitur untuk melakukan pelaporan,
seperti fungsi login, pengisian alamat e-mail, melakukan foto, mendapatkan
titik latitude dan longitude.Sedangkan pada aplikasi laman, digunakan untuk melakukan pengolah-
an data berita laporan oleh Tim KPSI, Tim Satpol-PP dan Tim RSJ. Masyara-
kat yang mendaftarkan dirinya ke aplikasi Schizo Care dan melaporkan ke-
beradaan gelandangan psikotik, akan diapresiasi dengan menggunakan pen-
dekatan social perspective yaitu dengan pemberian pangkat dan mendapat
poin lapor yang selanjutnya dapat ditukar dengan souvenir. Setelah melaku-
kan pelaporan, baik masyarakat atau anggota dapat melakukan follow-up be-
rita laporan di laman. Dengan adanya pendekatan dengan social-perspectivedi aplikasi Schizo Care diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian
terhadap keberadaan gelandangan psikotik.
78
79
6.2 Saran
Saran untuk pengembangan aplikasi selanjutnya adalah dapat dijalankan se-
cara online. Ditambahkan dengan pengalamatan titik-titik keberadaan ge-
landangan psikotik yang dapat dimunculkan pada maps agar mempermudah
fungsi kerja dari Tim KPSI, Tim Satpol-PP dan Tim RSJ dalam melakukan
pencarian gelandangan psikotik.
DAFTAR PUSTAKA
[Achour et al., 1999] Achour, C. B., Rolland, C., Maiden, N., and Souveyet,
C. (1999). Guiding use case authoring: Results of an empirical study. In
Requirements Engineering, 1999. Proceedings. IEEE International Symposi-um on, pages 36–43. IEEE.
[AgileModeling, 2015a] AgileModeling (2015a). Uml 2 sequence diagrams:
An agile introduction.
[AgileModeling, 2015b] AgileModeling (2015b). Uml 2 use case diagrams:
An agile introduction.
[Alifil, 2014] Alifil, K. (2014). REHABILITASI SOSIAL TERHADAP GELAN-DANGAN PSIKOTIK DI LEMBAGA SOSIAL HAFARA.
[Azizah et al., 2012] Azizah, I. N., Nurcahyanto, H., and Musawa, M.
(2012). Strategi penanganan gelandangan di kota semarang. Journalof Public Policy and Management Review, 1(1):201–210.
[Cantelon et al., 2014] Cantelon, M., Harter, M., Holowaychuk, T., and Ra-
jlich, N. (2014). Node. js in Action. Manning.
[Dennis, 2009] Dennis, F. G. (2009). Bekerja Sebagai Penulis Skenario. Pe-
nerbit Erlangga.
[Eriksson and Penker, 2000] Eriksson, H.-E. and Penker, M. (2000). Busi-
ness modeling with uml. Business Patterns at Work, John Wiley & Sons,New York, USA.
[Ionita et al., 2002] Ionita, M. T., Hammer, D. K., and Obbink, H. (2002).
Scenario-based software architecture evaluation methods: An overview.
ICSE/SARA.
80
81
[Jacobson et al., 1999] Jacobson, I., Booch, G., Rumbaugh, J., Rumbaugh,
J., and Booch, G. (1999). The unified software development process, volu-
me 1. Addison-wesley Reading.
[Kurniawan, 2014] Kurniawan, A. (2014). Pemrograman Java Tingkat Lan-jut. ANDI Yogyakarta.
[Maramis, 2009] Maramis, W. F. (2009). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa ,Edisi 2. Pusat Penerbit dan Percetakan Airlangga University Press.
[Mardan, 2013] Mardan, A. (2013). EXPRESS.JS GUIDE. Lean Publishing.
[Salmah and Sarinem, 2009] Salmah, S. and Sarinem (2009). Pelayanan
rehabilitasi gelandangan psikotik di panti margo widodo semarang jawa
tengah. Pelayanan Rehabilitasi Gelandangan Psikotik di Panti Margo wido-do Semarang Jawa Tengah.
[Seguin, 2011] Seguin, K. (2011). The little mongodb book.
[Sevilleja and Lloyd, 2015] Sevilleja, C. and Lloyd, H. (2015). MEAN MA-CHINE The Beginner’s Guide to the JavaScript Stack. Lean Publishing.