82
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI Rekayasa Berbasis Skenario Dalam Pengembangan Schizo Care Disusun Oleh: Nama : Jerino Gorter NPM : 53411811 Jurusan : Teknik Informatika Pembimbing : Dr. rer. nat. I Made Wiryana Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) JAKARTA 2015

Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Rekayasa Berbasis Skenario Dalam Pengembangan Schizo

Care

Disusun Oleh:

Nama : Jerino Gorter

NPM : 53411811

Jurusan : Teknik Informatika

Pembimbing : Dr. rer. nat. I Made Wiryana

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu

(S1)

JAKARTA

2015

Page 2: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring pengaruh teknologi yang berkembang pesat di era globalisasi, terda-

pat pengaruh positif yang dapat manusia manfaatkan yaitu menggantikan

cara-cara tradisional ke teknologi digital. Teknologi digital yang dikembang-

kan harus memiliki kemampuan yang baik dalam memecahkan masalah dan

memiliki solusi dari domain masalah. Salah satu contoh masalah yang dite-

mukan pada kehidupan sehari-hari adalah gelandangan psikotik atau yang

dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai ”orang gila” dengan sebutan me-

dis yaitu Skizofrenia. Skizofrenia memiliki gejala primer antara lain ganggu-

an proses pikiran, gangguan kemauan, gangguan psikomotor dan gangguan

sekunder berupa waham dan halusinasi [Cantelon et al., 2014].

Sedang gelandangan psikotik dapat memiliki arti seseorang yang hi-

dup dalam keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang

layak dalam masyarakat, mempunyai tingkah laku yang aneh, su-

ka berpindah-pindah dan menyimpang dari norma-norma yang ada

[Salmah and Sarinem, 2009].

Fenomena keberadaan gelandangan psikotik ini sudah dikenal lama oleh

masyarakat di Indonesia baik di pedesaan maupun di kota metropolitan. Ge-

landangan psikotik sering kali dijumpai dengan kondisi tidak memiliki tem-

pat tinggal dan kehidupan yang jauh dari kata layak, namun sampai seka-

rang belum terdapat solusi yang ditemukan agar dapat melaporkan kebera-

daan mereka. Masyarakat yang ingin menolong memiliki masalah seperti

merasa takut, merasa jijik karena tampilan atau karena sikap gelandangan

psikotik yang tidak seperti orang normal. Kurangnya kepedulian dan peng-

gunaan produk teknologi di kehidupan masyarakat terhadap keberadaan ge-

1

Page 3: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

2

landangan psikotik di sekitar tempat tinggal mereka merupakan domain ma-

salah dari penulisan ini.

Dari beberapa hal yang menjadi masalah tersebut, aplikasi pelaporan di-

buat dengan tujuan dapat mengajak masyarakat agar lebih perduli terhadap

keberadaan gelandangan psikotik dengan menggunakan pendekatan berba-

sis skenario. Penulis memiliki ide agar masyarakat dapat menolong dengan

menggunakan smartphone Android dan laman Schizo Care dengan tekno-

logi yang sedang berkembang.

1.2 Ruang Lingkup

Penelitian ini difokuskan untuk mengembangkan tahapan metodis dari basis

skenario menjadi diagram use case dan sequence. Model skenario dirancang

sesuai dengan cerita dan kejadian di lapangan, selanjutnya diturunkan ke

dalam use case diagram untuk menceritakan apa yang dapat aktor lakukan

dan diagram sequence untuk menjelaskan urutan kejadian di aplikasi Schizo

Care. Pada sisi server-side, aplikasi Schizo Care diuji pada local sedangkan

sisi client-side diuji pada emulator Android Studio.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi Schizo Care sesuai

dengan pemanfaatan basis skenario yang diturunkan ke dalam diagram use

case dan sequence. Dengan menggunakan pendekatan teknologi, diharapk-

an dapat menumbuhkan rasa keperdulian masyarakat terhadap keberadaan

gelandangan psikotik.

Aplikasi Schizo Care memiliki 2 macam platform, yaitu aplikasi Androiddan laman. Aplikasi Android digunakan sebagai alat lapor masyarakat atau

anggota untuk melakukan pelaporan terhadap gelandangan psikotik. Di apli-

kasi Android disediakan fitur untuk melakukan pelaporan seperti melakukan

login, meminta alamat e-mail pelapor, melakukan foto, mendapatkan titik

latitude dan longitude.

Sedangkan pada laman Schizo Care , disediakan fitur untuk melakukan

pengolahan data oleh Tim KPSI, Tim Satpol-PP dan Tim RSJ. Di laman ju-

ga menampilkan berita laporan yang berisi informasi tentang gelandangan

psikotik.

Page 4: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

3

Masyarakat yang mendaftarkan dirinya ke aplikasi Schizo Care dan me-

laporkan keberadaan gelandangan psikotik, akan diapresiasi dengan meng-

gunakan pendekatan social persepective, yaitu dengan pemberian pangkat

dan mendapatkan poin lapor yang selanjutnya dapat ditukar menjadi souve-nir. Pelaporan gelandangan psikotik yang telah dilakukan dapat di follow-uppada berita laporan. Dengan adanya pendekatan dengan social-perspectivedi aplikasi Schizo Care diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian

terhadap keberadaan gelandangan psikotik.

1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini dengan tahap-tahap

berikut :

1. Studi Pustaka: Penulis melakukan studi kepustakaan yaitu dengan ca-

ra mengumpulkan data dengan pendekatan ethnography dan memba-

ca literatur-literatur dari internet serta buku-buku yang relevan dengan

penulisan tugas akhir.

2. Diskusi: Berdiskusi dengan dosen pembimbing, teman-teman dan na-

rasumber yang berkaitan dengan proses pengerjaan dan penyelesai-

an masalah-masalah yang ditemukan selama proses penyusunan tugas

akhir berlangsung.

3. Pemodelan Skenario: Proses penyelesaian masalah untuk mendapat-

kan solusi dibuat dengan basis skenario agar maksud dan tujuan dari

pembuatan aplikasi dapat terpenuhi.

4. Implementasi dan Pengujian: Bagian ini menjelaskan tentang pro-

ses aplikasi dan laman Schizo Care saat dibangun sampai dengan ta-

hap pengujian. Aplikasi ini dibangun menggunakan NodeJS, ExpressJSFramework, MongoDB, Mongoose, dan Android. Dengan spesifikasi pe-

rangkat keras yang digunakan yaitu Laptop Dell Inspiron, prosessor i3

2.4GHz, RAM 4GB, dan Memory 500GB.

1.5 Sistematika Penulisan

• BAB 1 Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang pe-

nulisan, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian dan sis-

tematika penulisan skripsi.

Page 5: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

4

• BAB 2 Basis Skenario dan Requirement Engineering Bab ini menje-

laskan tentang landasan teori yang dipakai pada penulisan skripsi me-

ngenai apa saja yang berhubungan dengan skenario dan diagram use

case.

• BAB 3 Pemodelan Notasi dan Isi Skenario Bab ini menjelaskan ten-

tang perancangan model notasi dan isi dari skenario yang digunakan

dalam membangun sistem yang digunakan pada aplikasi.

• BAB 4 Derivasi Notasi Model Skenario ke dalam Diagra Use Ca-

se dan Sequence Bab ini membahas penurunan dari model skenario

menjadi diagram use case dan sequence yang akan digunakan dalam

membangun sistem yang digunakan pada aplikasi.

• BAB 5 Deskripsi Implementasi Model Skenario Bab ini membahas

proses uji coba aplikasi yang didapatkan dari model skenario dari bab

3 dan penurunan model skenario menjadi diagram use case dan sequ-

ence dari bab 4.

• BAB 6 Penutup Bab ini berisi uraian tentang kesimpulan serta saran

dari semua bahasan dalam penulisan skripsi.

Page 6: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

Bab 2

Basis Skenario dan RequirementEngineering

2.1 Skenario

Skenario adalah sebuah format cerita yang sangat dibatasi oleh kemampuan

visualisasi dan keterbatasan waktu dalam karakter dan aktor. Skenario ada-

lah deskripsi yang berisi tentang aktor, informasi latar belakang aktor, narasi,

dan asumsi tentang lokassi lingkungan mereka serta berisi urutan tindakan

dan peristiwa yang sedang terjadi. Skenario disebut juga urutan kegiatan

atau peristiwa yang diceritakan ke dalam suatu naskah oleh seseorang mu-

lai dari kegiatan awal sampai dengan akhir dari suatu peristiwa. Skenario

berisikan tentang adegan, aktor, lokasi, narasi dan lain-lain [Dennis, 2009] .

Berikut adalah penjelasan mengenai adegan, aktor, lokasi dan narasi:

• Adegan, yaitu bagian dari skenario yang digunakan untuk memberikan

informasi kegiatan yang sedang terjadi dan dilakukan oleh aktor.

• Aktor, yaitu bagian dari skenario yang digunakan untuk menjelaskan

pihak atau pelaku yang melakukan suatu kegiatan.

• Lokasi, yaitu bagian dari skenario yang digunakan untuk menjelaskan

tempat dimana aktor melakukan kegiatan.

• Narasi, yaitu bagian dari skenario untuk memberikan penjelasan ber-

upa narasi cerita tentang adegan, aktor dan lokasi yang terjadi.

Skenario disajikan dalam berbagai media dan bentuk. Misalnya, skenario

dapat menjadi narasi tekstual, papan cerita atau protitpe masalah. Dalam il-

mu komputer, skenario adalah sebuah narasi yang biasanya menggambarkan

5

Page 7: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

6

interaksi dari peran pengguna atau dikenal dalam kebanyakan bahasa mesin

pada sistem yaitu sebagai aktor, serta sistem yang lebih ke arah teknis yang

biasanya meliputi perangkat keras dan lunak. Skenario sering digunakan se-

bagai bagian dari proses pengembangan sistem. Biasanya dibuat oleh ahli

pemasaran, yang juga sering bekerja sama dengan pengguna akhir. Skenario

ditulis dalam bahasa sederhana.

Sebuah skenario memiliki sebuah tujuan yang lebih fungsional. Sebuah

skenario menjelaskan cara sebuah sistem akan dipertimbangkan untuk digu-

nakan dalam konteks kegiatan dalam kurun waktu yang ditetapkan. Berikut

adalah jenis dari skenario pada pengembangan sistem yaitu:

• Story, yaitu deskripsi yang direncanakan yang secara kasuan terhu-

bung terhadap suatu peristiwa atau tindakan yang di ambil pada pe-

ngembang sistem melalui cerita.

• Situation, yaitu situasi masa depan yang telah diperhitungkan atau su-

dah ada gambarannya, yang berarti sudah direncanakan terlebih dahu-

lu, tapi dalam kasus ini biasnya kurang lazim ketika digunakan dalam

software development.

• Storyboard, yaitu digunakan untuk menggambarkan user interface, hal

umum yang ada pada interaksi manusia dan komputer yaitu untuk me-

nentukan apa yang akan dilihat dan dipahami oleh pengguna.

• Structure, yaitu salah satu struktur yang lebih rumit yang mempresen-

tasikan skenario, termasuk diagram alur atau flowchart. Structure bia-

sanya digunakan dalam kassus yang sedang dipecahkan pada softwaredevelopment.

Desain berbasis skenario adalah teknik dimana penggunaan sistem yang ak-

an dibuat dijelaskan pada titik awal dalam proses pembangunan. Deskripsi

narasi penggunaan dibayangkan kemudian digunakan dalam berbagai cara

untuk memandu pengembangan sistem yang akan dipergunakan.

Desain berbasis skenario seperti pendekatan yang berpusat pada penggu-

na lainnya, desain berbasis skenario biasanya untuk perubahan fokus karya

desain dengan mendefinisikan sistem operasi yaitu seperti spesfikasi fung-

sional, untuk menggambarkan bagaimana orang akan menggunakan sistem

untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan dan kegiatan lainnya. Namun,

desain berbasis skenario ini tidak seperti pendekatan yang mengganggap

perilaku manusia melalui analisis formal dan pemodelan tugas.

Page 8: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

7

Desain berbasis skenario adalah relatif ringan, metode ini untuk memba-

yangkan penggunaan untuk masa depan. Salah satu alasan kenapa skenario

ini telah menjadi begitu populer dalam desain sistem interaktif karena ske-

nario ini memungkinkan untuk komunikasi yang cepat tentang penggunaan.

2.2 Skenario dalam Perangkat Lunak

Skenario adalah salah satu cara untuk merancang sistem yang interaktif. Ada

metode yang berhubungan dengan skenario, diantaranya Software Archite-cture Analysis Method (SAAM), teknik SAAM diciptakan untuk dapat menilai,

memodifikasi arsitektur. Tujuan pembuatan SAAM yaitu mencari metode

yang mampu mengekspresikan klaim kualitas yang berbeda. Dengan meng-

gunakan skenario dan mengevaluasinya [Ionita et al., 2002].

Dalam prakteknya SAAM telah terbukti berguna untuk cepat menilai ba-

nyak kualitas atribut seperti modifiability, portabilitas, extensibility, integra-bility, serta mencakup fungsional. Metode ini juga dapat digunakan untuk

menilai aspek kualitas arsitektur perangkat lunak seperti kinerja atau kean-

dalan dari perangkat lunak. Tedapat langkah-langkah yang bisa dilakukan

[Ionita et al., 2002]:

1. Develop Scenarios, latihan tukar pendapat dengan ruang lingkup un-

tuk mengidentifikasi jenis kegiatan dari sistem yang harus didukung.

2. Describe Architecture, mendeskripsikan kandidat yang akan diguna-

kan dalam skenario.

3. Classify and Prioratize Scenarios, membagi skenario ke dalam bebe-

rapa kelas yang didasarkan pada kebutuhan.

4. Individually Evaluate Indirect Scenarios, dalam kasus skenario tidak

langsung arsitek menggambarkan bagaimana arsitektur yang diperluk-

an dapat dirubah ke dalam skenario.

5. Access Scenario Interaction, ketika dua atau lebih skenario ada peru-

bahan selama komponen arsitektur yang sama, mereka dikatakan ber-

interaksi. Dalam hal ini, komponen yang terkena dampak harus dimo-

difikasi untuk menghindar dari interaksi skenario yang berbeda.

6. Create an Overhall, membuat evaluasi secara keseluruhan dari skena-

rio yang dilakukan.

Page 9: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

8

2.3 Use Case

Dalam fase requirements, model use case mengambarkan sistem sebagai se-

buah kotak hitam dan interaksi antara aktor dan sistem dalam suatu bentuk

naratif, yang terdiri dari input user dan respon-respon sistem. Setiap use ca-

se menggambarkan perilaku aktor pada sistem, tanpa mengurangi struktur

internalnya. Selama pembuatan model use case secara pararel juga harus

ditetapkan obyek-obyek yang terlibat dalam setiap use case.

2.4 Aktor

Sebuah aktor mencirikan suatu bagian susunan yang berkaitan dengan user

yang berinteraksi dengan sistem [Jacobson et al., 1999]. Dalam model use

case, aktor merupakan satu-satunya kesatuan eksternal yang berinterak-

si dengan sistem. Terdapat beberapa variasi bagaimana aktor dibentuk

[Achour et al., 1999]. Sebuah aktor sering kali merupakan manusia (humanuser).

Dalam sejumlah sistem informasi, manusia adalah satu-satunya aktor.

Dalam sistem informasi, seorang aktor bisa saja menjadi suatu sistem eks-

ternal. Primary actor (aktor utama) memprakarsai sebuah use case. Jadi,

suatu primary actor memegang peran sebagai proaktif dan yang memulai

aksi dalam sistem. Aktor lainnya yang berperan sebagai secondary actor bisa

saja terlibat dalam use case dengan menerima output dan memberikan in-put. Setidaknya satu aktor harus mendapatkan nilai dari use case. Biasanya

adalah primary actor (aktor utama).

2.5 Identifikasi Use Case

Sebuah use case dimulai dengan masukan dari seorang aktor. Use case me-

rupakan suatu urutan lengkap kejadian-kejadian yang diajukan oleh seorang

aktor, dan spesifikasi interaksi antara aktor dengan sistem. Use case yang

sederhana hanya melibatkan satu interaksi atau hubungan dengan sebuah

aktor, dan use case yang lebih kompleks melibatkan beberapa interaksi de-

ngan aktor. Use case yang lebih kompleks juga melibatkan lebih dari satu

aktor.

Untuk menjabarkan use case dalam sistem, sangat baik bila dimulai de-

ngan memperhatikan aktor dan aksi yang mereka lakukan dalam sistem. Se-

Page 10: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

9

tiap use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara aktor dengan

sistem. Sebuah use case harus memberikan sejumlah nilai pada satu aktor.

2.6 Diagram Use Case

Diagram use case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh

suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. Fokus utama pada peng-

gunaan diagram use case adalah pada apa yang dilakukan bukan bagaimana

melakukannya. Diagram use case dekat kaitannya dengan kejadian-kejadian.

Kejadian atau skenario merupakan contoh apa yang terjadi ketika seseorang

berinteraksi dengan sistem. Sebuah diagram use case pada umumnya memi-

liki aktor, use case, dan relasi. Seperti pada Gambar 2.1 merupakan contoh

dari penggunaan diagram use case.

Gambar 2.1: Contoh Diagram Use Case [AgileModeling, 2015b]

Page 11: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

10

2.7 Pendokumentasian Skenario Model Use Case

Use case didokumentasi dalam sebagai berikut:

• Use Case Name: Setiap use case diberi nama.

• Summary: Deskripsi singkat use case, biasanya satu atau dua kalimat.

• Dependency: Bagian ini menggambarkan apakah use case yang satu

tergantung pada use case yang lain, dalam arti apakah use case terse-

but termasuk pada use case yang lain atau malah memperluas use case

lain.

• Actors: Bagian ini memberikan nama pada actor dalam use case. Sela-

lu terdapat use case utama (primary use case) yang memulai use case.

Disamping itu terdapat juga secondary use case yang terlibat dalam use

case. Contohnya, dalam use case Withdraw Funds, ATM Customer ada-

lah aktornya.

• Preconditions: Satu atau lebih kondisi harus berjalan dengan baik pa-

da permulaan use case; contohnya mesin ATM yang tidak jalan, me-

nampilkan pesan Selamat Datang.

• Deskripsi: Bagian terbesar dari use case merupakan deskripsi naratif

dari urutan utama use case yang merupakan urutan yang paling umum

dari interaksi antara aktor dan sistem. Deskripsi tersebut dalam bentuk

input dari aktor, diikuti oleh respon pada sistem. Sistem ditandai de-

ngan sebuah kotak hitam (black box) yang berkaitan dengan apa yang

sistem lakukan dalam merespon input aktor.

• Alternatif: Deskripsi naratif dari alternatif merupakan cabang dari

urutan utama. Terdapat beberapa cabang alternatif dari urutan utama.

Contohnya, jika rekening customer terdapat dana yang tidak sesuai,

akan tampil permohonan maaf dan menolak kartu.

• Postcondition: Kondisi yang selalu terjadi di akhir use case, jika urutan

utama telah dilakukan; contohnya dana customer telah ditarik.

• Outstanding questions: Pertanyaan-pertanyaan tentang didokumen-

tasikan untuk didiskusikan dengan para user.

Page 12: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

11

2.8 Diagram Sequence

Diagram sequence menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di se-

kitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Diagram se-

quence terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-

objek yang terkait).

Diagram sequence biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau

rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah

event untuk menghasilkan keluaran tertentu. Diawali dari apa yang men-

jadi aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara

internal dan output yang dihasilkan.

Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Messa-ge digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya.

Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi dari

class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasa-

nya diawali dengan diterimanya sebuah message. Seperti pada Gambar 2.2

merupakan contoh dari penggunaan diagram sequence.

Gambar 2.2: Contoh Diagram Sequence [AgileModeling, 2015a]

Page 13: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

Bab 3

Pemodelan Notasi dan IsiSkenario

Pada bagian ini akan dibahas sebuah pemodelan skenario dari aplikasi

Schizo Care. Aplikasi Schizo Care merupakan sebuah aplikasi yang ber-

tujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap keberadaan “oranggila” atau yang disebut dengan gelandangan psikotik. Pemodelan skena-

rio menjadi bahasan yang ditulis karena dapat memodelkan dalam interaksi

nyata sistem.

Isi skenario didapat dari penelitian secara ethnography yang telah dila-

kukan oleh penulis saat proses pengambilan data. Dalam pembuatan sebuah

skenario terdapat proses penyusunan, berikut adalah proses yang digunakan

penulis dalam melakukan pemodelan skenario:

1. Diidentifikasi kemungkinan kejadian yang akan dijadikan sebuah ske-

nario.

2. Dikenali aktor-aktor yang ikut berperan di dalam sebuah skenario.

3. Ditentukan lokasi yang digunakan di dalam sebuah skenario.

4. Dibuat narasi berdasarkan alur cerita.

5. Dibuat adegan yang terdiri dari aktor, lokasi dan narasi.

Skenario yang ditulis pada bahasan ini telah disesuaikan untuk rancangan

aplikasi Schizo Care. Berikut adalah fungsi aktor, lokasi dan narasi di dalam

sebuah adegan:

• Aktor adalah seorang yang akan bermain pada suatu adegan.

12

Page 14: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

13

• Lokasi merupakan keterangan tempat yang digunakan pada saat terja-

dinya adegan.

• Narasi untuk menceritakan aksi dari aktor di dalam sebuah set atau

lokasi.

Berikut adalah daftar adegan yang disajikan dalam penulisan ini:

1. Melakukan registrasi anggota Schizo Care menggunakan laman.

2. Melakukan registrasi anggota Schizo Care menggunakan aplikasi An-droid.

3. Melakukan login.

4. Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh anggota.

5. Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh masyarakat.

6. Melakukan publikasi berita laporan.

7. Melihat berita laporan sebelum melakukan razia gelandangan

psikotik.

8. Melakukan razia gelandangan psikotik.

9. Mengantar gelandangan psikotik yang telah ditemukan ke Rumah

Sakit Jiwa.

10. Melakukan perubahan status ditemukan gelandangan psikotik yang

berhasil ditemukan.

11. Melakukan identifikasi gelandangan psikotik.

12. Membuat kartu kesehatan BPJS untuk gelandangan psikotik.

13. Melakukan pengolahan data gelandangan psikotik.

14. Proses rehabilitasi gelandangan psikotik di Rumah Sakit Jiwa.

15. Proses makan gelandangan psikotik di Rumah Sakit Jiwa.

16. Ketika malam menjelang bagi gelandangan psikotik di Rumah Sakit

Jiwa.

17. Anggota melihat halaman profile.

Page 15: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

14

18. Melakukan follow-up berita laporan.

19. Mendapat pangkat dalam pendekatan social perspective.

20. Menukar poin dengan souvenir.

21. Pengenalan penyakit Skizofrenia.

22. Menambah daftar Rumah Sakit Jiwa di Indonesia.

23. Promosi donasi untuk Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia.

Pemodelan skenario dibuat bernotasi agar mempermudah pembacaan dan

penggolongan aktor. Skenario yang dibahas terdiri dari beberapa adegan,

masing-masing memiliki nomor dan judul adegan.

Tabel 3.1 memperlihatkan notasi skenario yang digunakan dalam penyu-

sunan metodis dari aplikasi Schizo Care.

Tabel 3.1: Notasi Skenario

Isi Notasi

Skenario [adegan 1, adegan 2, ..., adegan n]

Adegan [aktor, lokasi, narasi]

Aktor A[noadegan][noaktor]

Lokasi L[noadegan][nolokasi]

Aksi [aksi berhubungan dengan sistem]

Selanjutnya, skenario dibahas dalam bentuk adegan yang memiliki no-

tasi. Berikut adalah adegan yang bernotasi di dalam skenario pembuatan

aplikasi Schizo Care:

3.1 Adegan 1: Melakukan registrasi anggota

menggunakan laman Schizo Care

• A[1][1]: Masyarakat , A[1][2]: Anggota dan A[1][3]: Gelandangan

psikotik

• L[1][1]: Rumah atau L[1][2]: Jalan raya

• Narasi: A[1][1] adalah warga negara Indonesia yang mengetahui aplikasi

Schizo Care sebagai aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan

Page 16: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

15

pelaporan keberadaan A[1][3]. A[1][3] adalah “orang gila” yang tidak me-

miliki tempat tinggal yang biasanya dapat ditemui di L[1][2]. Adegan

ini menceritakan tentang proses [melakukan registrasi]. Untuk da-

pat [melakukan registrasi] terlebih dahulu dengan langkah berikut

ini:

1. A[1][1] dapat mendaftarkan dirinya sebagai anggota di aplikasi Schizo

Care dengan mengakses laman yang disediakan. Untuk dapat meng-

akses laman, tidak dibatasi oleh jam. A[1][1] dapat mengakses laman di

L[1][1]|[1][2] baik menggunakan laptop atau smartphone.

2. Setelah mengakses laman, A[1][1] dapat [melakukan registrasi] di me-

nu Registrasi.

3. Untuk registrasi, A[1][1] diperkenankan untuk mengisi beberapa per-

tanyaan sebagai validasi data diri, seperti [nama lengkap, alamat

e-mail, tanggal lahir, nomor handphone dan password].

4. Jika semua pertanyaan telah diisi dengan lengkap pada form yang telah

disediakan, maka data A[1][1] akan dicek. Jika persayaratan memenuhi

peraturan, maka A[1][1] sudah menjadi A[1][2] dari aplikasi Schizo Care.

3.2 Adegan 2: Melakukan registrasi anggota

menggunakan aplikasi Android Schizo Care

• A[2][1]: Masyarakat, A[2][2]: Anggota dan A[2][3]: Gelandangan

psikotik

• L[2][1]: Rumah atau L[2][2]: Jalan raya

• Narasi: A[2][1] adalah Warga Negara Indonesia yang mengetahui aplika-

si Schizo Care sebagai aplikasi yang dapat digunakan untuk melaku-

kan pelaporan keberadaan A[2][3]. A[2][3] adalah “orang gila” yang tidak

memiliki tempat tinggal yang biasanya dapat ditemui di L[2][2]. Adeg-

an ini menceritakan tentang proses [melakukan registrasi] melalui

aplikasi Android. Untuk dapat [melakukan registrasi] terlebih da-

hulu dengan langkah berikut ini:

1. A[2][1] dapat mendaftarkan dirinya sebagai anggota resmi aplikasi

Schizo Care dengan mengakses aplikasi Android yang disediakan. Un-

tuk dapat mengakses aplikasi, tidak dibatasi oleh jam. A[2][1] dapat

Page 17: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

16

membuka aplikasi tersebut di L[2][1]|[2][2] dengan menggunakan smar-tphone.

2. Setelah mengakses aplikasi, A[2][1] dapat [melakukan registrasi] pada

menu Registrasi.

3. Untuk registrasi, A[2][1] diperkenankan untuk mengisi beberapa per-

tanyaan sebagai validasi data diri, seperti [nama lengkap, alamat

e-mail, tanggal lahir, nomor handphone dan password].

4. Jika semua pertanyaan telah diisi dengan lengkap pada form yang telah

disediakan, maka data A[2][1] akan dicek. Jika persayaratan memenuhi

peraturan, maka A[2][1] sudah menjadi A[2][2] dari aplikasi Schizo Care.

3.3 Adegan 3: Melakukan login

• A[3][1]: Anggota, A[3][2]: Tim KPSI, A[3][3]: Tim Satpol-PP, dan A[3][4]:

Tim RSJ

• L[3][1]:Rumah, L3][2]: Jalan raya dan L3][3]: Kantor kerja

• Narasi: Adegan ini menceritakan cara aktor dalam [melakukan

login] ke dalam aplikasi Schizo Care. Berikut adalah aktor yang

dapat melakukan proses login untuk fungsi kerjanya masing-masing:

1. Setelah mengakses laman atau aplikasi smartphone,

A[3][1]|[3][2]|[3][3]|[3][4] dapat [melakukan login] di menu Login.

2. Untuk [melakukan login], A[3][1]|[3][2]|[3][3]|[3][4] diperkenankan untuk

mengisi beberapa pertanyaan sebagai validasi data diri, seperti

[alamat e-mail dan password].

3. Jika data A[3][1] cocok, maka A[3][1] dapat [melihat halaman profile]

ataupun [melakukan pelaporan].

4. Jika data A[3][2] cocok, maka A[3][2] dapat masuk ke menu halaman

berita laporan ataupun daftar anggota.

5. Jika data A[3][3] cocok, maka A[3][3] dapat masuk ke menu halaman

berita laporan ataupun daftar anggota.

6. Jika data A[3][4] cocok, maka A[3][4] dapat masuk ke menu halaman

berita laporan ataupun daftar anggota.

Page 18: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

17

3.4 Adegan 4: Melakukan pelaporan gelandang-

an psikotik oleh anggota

• A[4][1]: Anggota dan A[4][2]: Gelandangan psikotik

• L[4][1]: Jalan raya atau L[4][1]: Lingkungan tempat tinggal

• Narasi: Adegan ini menceritakan tentang kronologi pelaporan yang

akan dilakukan oleh A[4][1] dalam melaporkan keberadaan A[4][2] di

L[4][1]|[4][2]. Berikut adalah adegan dari kronologi pelaporan yang di-

lakukan oleh A[4][1]:

1. A[4][1] dapat menggunakan aplikasi Android sebagai alat dalam mela-

porkan keberadaan A[4][2].

2. Ketika sedang berjalan di L[4][1]|[4][2], A[4][1] melihat keberadaan A[4][2]

yang menggunakan baju tidak layak pakai, tidak memiliki arah perja-

lanan, memiliki kelainan seperti tertawa sendiri dan membawa sejum-

lah barang yang tidak semestinya.

3. A[4][1] membuka aplikasi dan [membaca ciri-ciri A[4][2]] yang terdapat

pada aplikasi.

4. A[4][1] [melakukan login].

5. Jika [melakukan login] berhasil, A[4][1] dapat meneruskan aktivitas

untuk [melakukan pelaporan] keberadaan A[4][2], dengan [melakukan

foto A[4][2] sebanyak 3 kali]. Foto tersebut merupakan salah satu

bukti otentik keberadaan A[4][2].

6. Data laporan yang akan disimpan pada sistem yaitu [foto, titik

koordinat, alamat lokasi pelaporan, dan e-mail pelapor].

7. Setelah [melakukan pelaporan], A[4][1] [mendapatkan point lapor

dan jumlah lapor] karena sudah terdaftar sebagai anggota.

3.5 Adegan 5: Melakukan pelaporan gelandang-

an psikotik oleh masyarakat

• A[5][1]: Masyarakat dan A[5][2]: Gelandangan psikotik

Page 19: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

18

• L[5][1]: Jalan raya atau L[5][1]: Lingkungan tempat tinggal

• Narasi: Adegan ini menceritakan tentang kronologi pelaporan yang

akan dilakukan oleh A[5][1] dalam melaporkan keberadaan A[5][2] di

L[5][1]|[5][2]. Berikut adalah adegan dari kronologi pelaporan yang di-

lakukan oleh A[5][2]:

1. A[5][1] dapat menggunakan aplikasi Android sebagai alat dalam mela-

porkan keberadaan A[5][2].

2. Ketika sedang berjalan di L[5][1]|[5][2], A[5][1] melihat keberadaan A[5][2]

yang menggunakan baju tidak layak pakai, tidak memiliki arah perja-

lanan, memiliki kelainan sepKENARIOerti tertawa sendiri dan memba-

wa sejumlah barang yang tidak semestinya.

3. A[5][1] membuka aplikasi dan [membaca ciri-ciri A[4][2]] yang terdapat

pada aplikasi.

4. A[5][1] dapat [melakukan pelaporan] tanpa login pada aplikasi dengan

mengakses menu Lapor Login.

5. Selanjutnya, [melakukan pelaporan] keberadaan A[5][2] dengan

[memfoto A[5][2] sebanyak 3 kali] dan A[5][1] [mengisi alamat

e-mail]. Foto tersebut merupakan salah satu bukti otentik keberadaan

A[5][2].

6. Data laporan yang akan disimpan pada sistem yaitu [foto, titik

koordinat, alamat lokasi pelaporan, dan e-mail pelapor].

7. Setelah [melakukan pelaporan], A[5][1] tidak mendapatkan point dan

jumlah lapor karena belum terdaftar sebagai anggota.

3.6 Adegan 6: Melakukan publikasi berita lapor-

an

• A[6][1]: Tim KPSI

• L[6][1]: Kantor kerja KPSI

• Narasi: Dalam adegan ini diceritakan fungsi kerja dari A[6][1]. A[6][1] ada-

lah komunitas nirlaba yang perduli terhadap penderita Skizofrenia dan

Page 20: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

19

keluarganya. A[6][1] bertugas untuk melakukan penyuluhan, pendata-

an, mengayomi dan memberikan edukasi demi kesembuhan penderita

Skizofrenia. Dalam sistem ini, A[6][1] bekerja sebagai pengawas berita

laporan yang telah masuk. Dalam melakukan pekerjaannya, A[5][1] be-

kerja di L[6][1] dari pukul 09.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB. Berikut

adalah adegan untuk [melakukan publikasi berita laporan] berita

laporan yang masuk:

1. Untuk dapat [melakukan publikasi berita laporan] pada laman,

A[6][1] mengakses laman Schizo Care dan [melakukan login] terlebih

dahulu.

2. Untuk login, [mengisi alamat e-mail dan password] pada halaman

yang telah disediakan.

3. Untuk publikasi berita laporan, A[6][1] [memilih menu publikasi

laporan], lalu [pilih berita laporan] yang ingin dipublikasi.

4. Berita laporan berisikan [alamat e-mail pelapor, tanggal lapor,

posisi gp, latitude gp, longitude gp, foto 1, foto 2, foto

3, status ditemukan, tanggal ditemukan, nama gp, status

BPJS, status publikasi, tanggal publikasi]. Jika data pada beri-

ta laporan lengkap dan memenuhi persyaratan, maka akan dilakukan

publikasi oleh A[6][1].

5. Setelah dipublikasi, berita laporan akan tertampil di menu Berita La-

poran laman Schizo Care.

3.7 Adegan 7: Melihat berita laporan sebelum

melakukan razia gelandangan psikotik

• A[7][1]: Tim Satpol-PP

• L[7][1]: Kantor kerja Satpol-PP

• Narasi: Dalam adegan ini diceritakan fungsi kerja dari A[7][1]. A[7][1]

adalah instansi pemerintah yang memiliki payung hukum dalam me-

nertibkan seseorang yang memiliki keterbatasan sosial seperti gelan-

dangan, pengemis, pengamen dan gelandangan psikotik. Dalam sistem

Page 21: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

20

ini, A[7][1] bertugas untuk [melihat berita laporan], melakukan pen-

carian gelandangan psikotik dan [merubah status ditemukan]. Da-

lam melakukan tugasnya, A[7][1] bekerja di L[7][1] mulai pukul 09.00 WIB

- 15.00 WIB. Berikut adalah adegan [melihat berita laporan] sebe-

lum melakukan razia:

1. A[7][1] mengakses laman Schizo Care untuk [melihat berita

laporan].

2. Selanjutnya, [melakukan login] terlebih dahulu, dengan [mengisi

alamat e-mail dan password] pada halaman yang telah disediakan.

3. Jika berhasil masuk, maka akan masuk ke halaman berita laporan.

Berita laporan berfungsi menampilkan data yang digunakan oleh A[7][1]

sebelum melakukan pencarian gelandangan psikotik. Di dalam berita

laporan terdapat data seperti [alamat e-mail pelapor, tanggal

lapor, posisi gp, latitude gp, longitude gp, foto 1, foto

2, foto 3, status ditemukan, tanggal ditemukan, nama gp,

status BPJS, status publikasi, tanggal publikasi, status

ditemukan dan tanggal ditemukan].

4. Jika data pada berita laporan lengkap dan memenuhi persyaratan, ma-

ka akan dilakukan pencarian gelandangan psikotik oleh A[7][1].

3.8 Adegan 8: Melakukan razia gelandangan

psikotik

• A[8][1]: Tim Satpol-PP, A[8][2] : Masyarakat dan A[8][3] : Gelandangan

psikotik

• L[8][1]: Jalan raya , L[8][2] : Pasar tradisional, dan L[8][3] : Kantor Satpol-

PP

• Narasi: Adegan ini menceritakan aktifitas A[8][1] setelah melihat berita

laporan yang masuk dan memenuhi persyaratan, A[8][1] turun ke L[8][1]

untuk melakukan pencarian A[8][3]. Razia oleh A[8][3] dilakukan jika ba-

nyaknya laporan dari A[8][2] yang masuk ke pihak A[8][1]. Terkadang ke-

beradaan A[8][3] meresahkan dan mengganggu A[8].Berikut adalah adeg-

an penertiban A[8][3]:

Page 22: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

21

1. A[8][1] melakukan pencarian dengan menggunakan truk atau mobil di-

nas.

2. A[8][1] melakukan penertiban pada jam kerja yaitu mulai pukul 09.00

WIB sampai 15.00 WIB.

3. A[8][1] [mendapatkan titik koordinasi dan alamat pelaporan] da-

ri berita laporan.

4. Penertiban dilakukan di sekitar data laporan maupun di L[8][1]|[8][2]. Jika

A[8][3] berhasil ditemukan, A[8][3] dibawa ke L[8][3] untuk dilakukan iden-

tifikasi.

3.9 Adegan 9: Mengantar gelandangan psikotik

yang telah ditemukan ke Rumah Sakit Jiwa

• A[9][1]: Tim Satpol-PP, A[9][2]: Gelandangan psikotik, dan A[9][3]: Tim

Rumah Sakit Jiwa

• L[9][1]: Kantor Satpol-PP dan L[9][2]: Rumah Sakit jiwa

• Narasi: Adegan ini menceritakan proses setelah ditemukannya A[9][2]

oleh A[9][1] yang selanjutnya akan diantar ke L[9][2]. Berikut adalah adeg-

an identifikasi:

1. A[9][1] melakukan identifikasi terhadap A[9][2] di L[9][1].

2. Selanjutnya jika A[9][2] memang benar terindikasi penyakit “gila” atau

Skizofrenia dan tidak memiliki tempat tinggal, maka A[9][2] akan dibawa

ke L[9][2] dengan menggunakan mobil yang didampingi oleh A[9][1].

3. A[9][2] akan dibawa ke L[9][2] terdekat untuk mendapatkan kehidupan

yang lebih layak dan mendapatkan pengobatan medis.

4. Setelah sampai di L[9][2], A[9][2] akan dilakukan identifikasi oleh A[9][3].

3.10 Adegan 10: Melakukan perubahan status

ditemukan gelandangan psikotik

• A[10][1]: Tim Satpol-PP dan A[10][2]: Gelandangan psikotik

Page 23: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

22

• L[10][1]: Di kantor kerja Satpol-PP

• Narasi: Adegan ini menceritakan proses perubahan status dite-

mukan di berita laporan. Setelah melakukan penertiban, A[10][1]

melanjutkan fungsi kerjanya yang berkaitan dengan sistem yaitu

[melakukan perubahan status ditemukan]. [Melakukan perubahan

status ditemukan] dilakukan di L[10][1] saat jam kerja berlangsung ya-

itu mulai pukul 09.00 WIB - 15.00 WIB. Berikut adalah isi adengan:

1. Untuk [melakukan perubahan status ditemukan], A[10][1] terlebih da-

hulu [melakukan login] ke dalam laman Schizo Care dengan

[mengisi e-mail dan password].

2. Jika A[10][2] telah berhasil ditemukan, selanjutnya A[10][1] da-

pat [melakukan perubahan status ditemukan] dengan cara [klik

tombol Ubah] maka pada kolom [Status Ditemukan] dari [Belum

Ditemukan] menjadi [Sudah Ditemukan] dan [Tanggal Ditemukan]

akan terisi sesuai dengan waktu di hari ditemukan.

3.11 Adegan 11: Melakukan identifikasi gelan-

dangan psikotik

• A[11][1]: Tim RSJ dan A[11][2]: Gelandangan psikotik

• L[11][1]: Rumah Sakit Jiwa

• Narasi: Adegan ini menceritakan proses identifikasi A[11][2] setelah sam-

pai di L[11][1], A[11][2] diidentifikasi oleh A[11][1] di L[11][1]. Berikut adalah

adegan proses identifikasi:

1. Seringkali, A[11][2] kesulitan mendapatkan identitas diri dari A[11][2].

A[11][2] yang menderita Skizofrenia memiliki daya ingat dan perilaku so-

sial yang buruk, menyebabkan pembicaraan yang melantur, berubah-

ubah ketika ditanyakan nama, tidak mengetahui asal usulnya dan ter-

kadang tidak mau berbicara sepatah katapun.

2. Solusi dari masalah tersebut yaitu dengan memberikan nama untuk

A[11][2] ditangannya dengan menggunakan spidol.

3. Selanjutnya A[11][2] dimandikan, diberikan pakaian yang layak dan di-

berikan makanan secukupnya.

Page 24: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

23

4. Nama yang telah diberikan akan digunakan sebagai identitas diri A[11][2]

yang selanjutnya akan dibuatkan kartu kesehatan BPJS oleh A[11][1].

3.12 Adegan 12: Membuat kartu kesehatan BPJS

untuk gelandangan psikotik

• A[12][1]: Tim RSJ dan A[12][2]: Gelandangan psikotik

• L[12][1]: Rumah Sakit Umum Daerah

• Narasi: Adegan ini menceritakan proses pembuatan BPJS untuk A[12][2].

BPJS merupakan program pemerintah di bidang kesehatan untuk

mengurangi beban biaya seseorang dalam melakukan pengobatan.

A[12][2] merupakan warga negara NKRI yang memiliki hak hidup yang

sama dengan warga negara lain, dari hal tersebut A[12][2] juga berhak

memiliki kartu BPJS. Berikut adalah adegan pembuatan BPJS:

1. Setelah memiliki identitas diri A[12][2], selanjutnya A[12][1] pergi ke L[12][1]

menggunakan kendaraan bermotor untuk membuat kartu BPJS.

2. A[12][2] yang baru saja ditemukan tidak luput dari serangan penyakit

kulit, batuk atau diare. A[12][2] juga membutuhkan pengobatan medis

untuk proses penyembuhan mental dan fisik, dengan terdaftar sebagai

anggota BPJS, A[12][2] akan mendapatkan pelayanan medis dan obat-

obatan secara gratis untuk kesembuhan jiwanya.

3. A[12][2] mendapatkan obat yang dapat dikonsumsi dari L[12][1] dengan

pengawasan dari A[12][1].

3.13 Adegan 13: Melakukan pengolahan data

gelandangan psikotik

• A[13][1]: Tim RSJ dan A[13][2]: Gelandangan psikotik

• L[13][1]: Rumah Sakit Jiwa atau L[13][2]: Kantor kerja

• Narasi: Adegan ini menceritakan proses setelah dilakukan identifikasi

dan pembuatan BPJS terhadap A[13][2]. Pengolahan data berita laporan

dilakukan saat jam kerja berlangsung yaitu mulai pukul 09.00 - 15.00

Page 25: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

24

WIB. Pengolahan yang dilakukan berkaitan dengan identifikasi nama,

lokasi rehabilitasi, dan status BPJS untuk A[13][2]. Berikut adalah adeg-

an [melakukan pengolahan data gelandangan psikotik] di L[13][1] |[13][2]:

1. Langkah untuk [melakukan pengolahan data Gelandangan

Psikotik] adalah A[13][1] terlebih dahulu [melakukan login] ke

dalam laman Schizo Care dengan [mengisi e-mail dan password].

2. Jika A[13][1] telah mengidentifikasi nama pada A[13][2] maka A[13][1] dapat

[mengisi nama gelandangan psikotik].

3. Jika A[13][1] telah membuat kartu BPJS untuk A[13][2] maka A[13][1] dapat

[merubah status BPJS].

4. Jika A[13][1] telah melakukan rehabilitasi kepada A[13][2] maka A[13][1] da-

pat [mengisi lokasi rehabilitasi].

5. Untuk [melakukan pengolahan data gelandangan psikotik] dila-

kukan dengan cara [klik tombol Ubah].

3.14 Adegan 14: Proses rehabilitasi gelandang-

an psikotik di Rumah Sakit Jiwa

• A[14][1]: Tim RSJ dan A[14][2]: Gelandangan psikotik

• L[14][1]: Rumah Sakit Jiwa

• Narasi: Adegan ini menceritakan kehidupan A[14][2] selama masa reha-

bilitasi di L[14][1]. A[14][2] sudah memiliki nama, lokasi rehabilitasi dan

memiliki kartu BPJS untuk kesembuhan jiwa mereka. Berikut adalah

proses rehabilitasi:

1. Ketika sudah diberikan pakaian yang layak terkadang A[14][2] sering kali

merobek-robek atau membuang baju.

2. A[14][2] kerap melakukan buang air kecil atau besar di ruangan tersebut,

padahal telah disediakan wc khusus. Tak heran, jika bau tidak sedap

tercium di sekitarnya.

3. A[14][2] akan diberi kegiatan seperti mandi, bermain, membuat obrolan

kecil, dan berolahraga.

Page 26: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

25

4. Beberapa bulan setelah rehabilitasi, kondisi kejiawaan A[14][2] memba-

ik. A[14][2] mulai dilepaskan di sekitar L[14][1].

5. Dipakaikan pakaian yang pantas dan menempati tempat tidur yang le-

bih layak.

6. Pada hari-hari tertentu A[14][2] mendapatkan pembinaan mental spiritual

dan keterampilan yang diberikan oleh A[14][1].

7. Bagi yang telah mampu melakukan pekerjaan tertentu, akan diperban-

tukan di dapur umum, membantu memasak, atau melayani menyedia-

kan makanan bagi sesama penghuni.

8. Namun, jarang sekali yang dapat dikembalikan ke lingkungan masya-

rakat. Bahkan A[14][1] yang sudah sembuh, mereka akan memilih tinggal

di L[14][1] menghabiskan seumur hidupnya untuk membantu penghuni

lain agar dapat sembuh seperti mereka.

3.15 Adegan 15: Proses makan gelandangan psi-

kotik di Rumah Sakit Jiwa

• A[15][1]: Tim RSJ dan A[15][2]: Gelandangan psikotik

• L[15][1]: Dapur rumah sakit jiwa dan L[15][2]: Lingungan rumah sakit jiwa

• Narasi: Adegan ini menceritakan suasana makan A[15][2] di L[15][1] yang

berlangsung tertib. Berikut adalah proses makan:

1. A[15][1] menyiapkan menu makan yang telah ditentukan untuk tiap ha-

rinya di L[15][1].

2. Kandungan dalam makanan yang akan dikonsumsi oleh A[15][1] diha-

ruskan memiliki kadar vitamin, zat besi dan protein yang cukup agar

dapat mendukung kesembuhan A[14][1].

3. Untuk makan, A[15][1] diberikan makan 3 kali perhari.

4. A[15][1] berkumpul dan makan di ruangan secara bersama-sama.

5. A[15][1] mengantri untuk mendapatkan bagiannya pada sesi makan.

6. Setelah makan selesai, A[15][1] melanjutkan kegiatan bersama di L[15][2].

Page 27: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

26

3.16 Adegan 16: Ketika malam menjelang bagi

gelandangan psikotik di Rumah Sakit Jiwa

• A[16][1]: Tim RSJ dan A[16][2]: Gelandangan psikotik

• L[16][1]: Rumah Sakit Jiwa

• Narasi: Adegan ini menceritakan tentang suasana ketika malam hari di

L[16][1].

1. Terkadang A[16][2] berteriak tidak karuan, berkelahi dengan sesama, dan

melakukan hal tidak wajar seperti berbicara sendiri atau menangis se-

cara tiba-tiba.

2. Agar A[16][2] dapat tidur di malam hari, terapi yang dilakukan adalah

dengan menghindari tidur siang dan A[16][2] diwajibkan untuk mandi.

3. Untuk A[16][2] yang berkelahi, mengganggu dan gundah gulana biasa-

nya disuntikan obat penenang oleh A[16][1] agar tidak menggangu A[16][2]

lainnya.

3.17 Adegan 17: Anggota melihat halaman pro-

file

• A[17][1]: Anggota

• L[17][1]: Rumah atau L[17][2]: Tempat Lainnya

• Narasi: Adegan ini menceritakan tentang [halaman profile ].

[Halaman profile ] adalah salah satu menu yang dapat dilihat oleh

A[17][1]. Di dalamnya terdapat informasi data diri A[17][1]. Berikut adalah

adegan untuk [melihat halaman profile ]:

1. A[17][1] dapat [melihat halaman profile ] setelah [melakukan

login ].

2. A[17][1] memilih menu [halaman profil e]. Di halaman profile

A[16][1] ditampilkan informasi seperti [nama, alamat alamat e-mail ,

no handphone , tanggal lahir, banyak lapor, point lapor,

tanggal daftar dan pangkat].

Page 28: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

27

3.18 Adegan 18: Melakukan follow-up berita la-

poran

• A[18][1]: Masyarakat atau A[18][2]: Anggota

• L[18][1]: Rumah atau L[18][2]: Lokasi lainnya

• Narasi: Adegan ini menceritakan tentang perkembangan berita laporan

yang telah dilaporkan oleh A[18][1]|[18][2]. Berita laporan dapat dilihat

pada halaman laman di menu berita laporan. Di menu berita

laporan berisi informasi sepeti [alamat e-mail pelapor, tanggal

lapor, posisi gp, latitude gp, longitude gp, foto 1, foto

2, foto 3, status ditemukan, tanggal ditemukan, nama gp,

status BPJS, status ditemukan dan tanggal ditemukan]. Beri-

kut adalah adegan dalam [melakukan follow-up berita laporan]:

1. A[18][1]|[18][2] dapat [melakukan follow-up berita laporan] dengan

mengakses laman Schizo Care.

2. Untuk [melakukan follow-up berita laporan], terlebih dahulu

A[18][1]|[18][2] [mengisi alamat e-mail dan komentar] pada berita

laporan yang dipilih.

3. Setelah itu, [klik kirim] maka komentar A[18][1]|[18][2] akan ditampil-

kan.

3.19 Adegan 19: Mendapat pangkat dalam pen-

dekatan social perspective

• A[19][1]: Tim KPSI dan A[19][2]: Anggota

• L[19][1]: Rumah atau L[19][2]: Tempat lainnya

• Narasi: Adegan ini menceritakan tentang penggunaan pendekatan

social perspective yaitu pemberian pangkat kepada A[19][1] yang telah

[melakukan pelaporan]. Berikut adalah proses pangkat di aplikasi

Schizo Care:

1. A[19][1] [melakukan pelaporan].

Page 29: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

28

2. Setelah [melakukan pelaporan], [point lapor] A[19][1] akan bertam-

bah sesuai dengan [banyak lapor].

3. A[19][2] melakukan pemeriksaan laporan pada halaman [berita

laporan].

4. Jika pelaporan yang masuk memenuhi persyaratan, A[19][2] [melakukan

update pangkat].

5. A[19][1] [mendapat pangkat] baru yang telah dikonfirmasi oleh A[19][2].

3.20 Adegan 20: Menukar poin dengan souvenir

• A[20][1]: Tim KPSI dan A[20][2]: Anggota

• L[20][1]: Kantor kerja KPSI

• Narasi: Aplikasi Schizo Care memiliki menu [penukaran poin] yang

dapat digunakan oleh A[20][2]. Poin tersebut merupakan apresiasi ter-

hadap A[20][2] yang perduli dan telah bergabung. Poin yang didapat

merupakan hasil dari pelaporan. Poin hanya dapat ditukar di L[20][1]

dan dalam pengawasan A[20][1]. Berikut adalah proses penukaran poin

menjadi souvenir:

1. A[20][2] mengunjungi L[20][1] pada jam kerja mulai pukul 09.00 WIB sam-

pai dengan 17.00 WIB.

2. A[20][1] menyediakan komputer yang dapat digunakan untuk membuka

laman Schizo Care.

3. A[20][2] [melakukan login] pada laman dan [memasukkan alamat

e-mail dan password].

4. Setelah berhasil login, A[20][2] [memilih menu Tukar Point] maka ak-

an [tampil poin] yang dimiliki oleh A[20][2].

5. A[20][2] memilih souvenir yang diinginkan, A[20][2] memberitahukan kepa-

da A[20][1] untuk menukarkan poinnya.

6. Poin dapat ditukarkan dengan jenis-jenis souvenir menarik yang telah

disediakan oleh A[20][1].

7. Maka setelah ditukarkan, poin A[20][1] akan berkurang sesuai dengan

jenis souvenir yang telah ditukarkan.

Page 30: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

29

3.21 Adegan 21: Pengenalan penyakit Skizofre-

nia

• A[21][1]: Tim KPSI dan A[21][2]: Masyarakat, dan A[21][3]: Anggota

• L[21][1]: Kantor kerja KPSI

• Narasi: A[21][1] memiliki visi dan misi untuk dapat melakukan

penyuluhan atau pengenalan penyakit Skizofrenia kepada A[21][1] | [21][2].

Pengenalan tersebut dilakukan dengan [pemberian informasi dengan

e-book ] pada laman. E-book yang disajikan dapat dinikmati oleh se-

mua kalangan yang membuka laman. Informasi e-book yang disajik-

an berbentuk tabel dengan informasi yaitu [nama e-book , pengarang

e-book , keterangan e-book dan link download e-book ]. Berikut

adalah proses menambah e-book:

1. A[21][1] mengakses laman Schizo Care dan [melakukan login].

2. A[21][1] memilih menu [tambah daftar e-book].

3. A[21][1] mengisi [nama e-book , pengarang e-book , keterangan

e-book dan link download e-book ] pada halaman yang telah

disediakan.

4. E-book yang sudah didaftarkan akan tampil di [table e-book ].

3.22 Adegan 22: Menambah daftar Rumah Sakit

Jiwa di Indonesia

• A[22][1]: Tim RSJ

• L[22][1]: Rumah Sakit Jiwa atau L[22][2]: Ruang kerja RSJ

• Narasi: Adegan ini menceritakan menambahkan daftar rumah sakit ji-

wa. Penambahan daftar rumah sakit jiwa dilakukan saat jam kerja ber-

langsung yaitu mulai pukul 09.00 - 15.00 WIB. Berikut adalah adegan

[menambah daftar rsj] di L[22][1]|[22][2]:

1. Untuk [menambah daftar rsj], A[22][1] terlebih dahulu [melakukan

login] ke dalam laman Schizo Care.

Page 31: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

30

2. Jika berhasil [melakukan login] A[22][2] memilih menu Tambah Daftar

RSJ.

3. Lalu, A[22][1] [mengisi nama rsj, provinsi rsj, no telepon rsj

dan alamat rsj] pada kolom Tambah Daftar RSJ.

4. Jika selesai melakukan input, dilanjutkan dengan aksi [simpan data

rsj].

3.23 Adegan 23: Promosi donasi untuk Komuni-

tas Peduli Skizofrenia Indonesia.

• A[23][1]: Tim KPSI, A[23][2]: Masyarakat, dan A[23][3]: Anggota

• L[23][1]: Kantor kerja KPSI

• Narasi: Komunitas Peduli Skizofrenia adalah komunitas nirlaba yang

perduli terhadap penyakit Skizofrenia. Komunitas ini menggalang da-

na dari donasi. Dukungan sangat berarti bagi kelangsungan organi-

sasi ini. Di dalam laman Schizo Care terdapat [informasi promosi

donasi] berupa keterangan penyaluran berupa rekening. Fitur ini da-

pat dinikmati oleh A[23][2]|[23][3]. Berikut adalah proses donasi:

1. A[23][2]|[23][3] melihat informasi cara donasi di laman Schizo Care.

2. A[23][2]|[23][3] dapat mentransfer sejumlah uang ke rekening A[23][1].

3. A[23][2]|[23][3] dapat berdonasi langsung di L[23][1].

Page 32: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

Bab 4

Derivasi Notasi Model Skenario kedalam Diagram Use Case dan

Sequence

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang cara penurunan dari model skenario

ke dalam diagram use case dan sequence. Dengan menggunakan diagram

use case, interaksi aktor ke sistem dapat diketahui. Setelah mendapatkan

diagram use case, dilanjutkan dengan membuat diagram sequence yang da-

pat menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang sesuai

dengan urutan proses waktu kejadian.

Di dalam proses penurunannya, akan digunakan aktor dan aksi. Aktor

dinotasikan dengan A[noadegan][noaktor]. Aksi yang diturunkan ke dalam dia-

gram use case adalah aksi yang berhubungan dengan sistem yang dimodelk-

an dengan notasi [aksi dengan sistem]. Berikut adalah rangkaian proses

penurunan model skenario menjadi diagram use case dan sequence.

1. Identifikasi aktor.

2. Identifikasi use case.

3. Membuat diagram use case.

4. Membuat dokumentasi skenario model use case.

5. Membuat diagram sequence.

31

Page 33: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

32

4.1 Identifikasi Aktor

Aktor pada diagram use case didapat dari model skenario. Aktor yang ditu-

runkan merupakan aktor-aktor yang didapat dari skenario Bab 3. Identifikasi

aktor adalah proses penyamaan aktor dalam semua adegan.

Aktor yang sama dikelompokan, setelah itu aktor tersebut digunakan

pada diagram use case. Notasi yang digunakan dalam penggolongan aktor

adalah A[noadegan][noaktor].

• Aktor 1: A[1][1], A[2][1], A[5][1], A[8][2], A[18][1], A[21][2] dan A[23][2]

adalah masyarakat.

• Aktor 2: A[1][2], A[2][2], A[3][1], A[4][1], A[17][1], A[18][2], A[19][2],

A[20][2], A[21][2] dan A[23][3] adalah anggota.

• Aktor 3: A[1][3], A[2][3], A[4][2], A[5][2], A[7][3], A[8][3], A[9][2], A[10][2],

A[11][2], A[12][2], A[13][2], A[14][2], A[15][2] dan A[16][2] adalah gelandangan

psikotik.

• Aktor 4: A[3][2], A[6][1], A[19][1], A[20][1], A[21][1], dan A[23][1] adalah Tim

KPSI.

• Aktor 5: A[3][3], A[7][1], A[8][1], A[9][1] dan A[10][1] adalah Tim

Satpol-PP.

• Aktor 6: A[3][4], A[9][3], A[11][1], A[12][1], A[13][1], A[14][1], A[15][1],

A[16][1] dan A[22][1] adalah Tim RSJ.

Didapatkan 6 aktor dari notasi skenario. 5 Aktor akan berinteraksi nya-

ta ke dalam sistem yaitu masyarakat, anggota, Tim KPSI, Tim Satpol-PP,

dan Tim RSJ, sementara 1 aktor yaitu gelandangan psikotik menjadi aktor

yang tidak melakukan aktivitas ke dalam sistem.

4.2 Identifikasi Use Case

Setelah mendapatkan aktor, langkah selanjutnya adalah identifikasi use ca-

se. Use case didapatkan dari aksi dalam narasi skenario. Aksi tersebut terba-

gi 2, yaitu aksi yang berhubungan dengan sistem dan aksi yang tidak berhu-

bungan dengan sistem.

Page 34: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

33

Pada penurunan metodis ini, difokuskan terhadap aksi yang berhubungan

dengan sistem, aksi tersebut akan dijadikan sebuah usecase. Tabel 4.1 adalah

daftar notasi [aksi dengan sistem].

Tabel 4.1: Identifikasi Use Case

No Use Case Aktor

1 [melakukan registrasi] Masyarakat

2 [mengisi nama lengkap, alamat

e-mail, tanggal lahir, no hp dan

password]

Masyarakat

3 [membaca ciri-ciri GP] Masyarakat/Anggota

4 [melakukan login] Anggota

5 [mengisi alamat e-mail dan password] Anggota

6 [mengisi alamat e-mail] Masyarakat

7 [melakukan pelaporan] Masyarakat/Anggota

8 [melakukan foto] Masyarakat/Anggota

9 [mendapat titik lokasi GP] Masyarakat/Anggota

10 [mendapat point] Anggota

11 [menukar point] Anggota

12 [mendapat pangkat] Anggota

13 [melakukan follow-up berita laporan] Masyarakat/Anggota

14 [memberikan komentar berita laporan] Masyarakat/Anggota

15 [melihat pengenalan penyakit] Masyarakat/Anggota

16 [melihat promosi donasi] Masyarakat/Anggota

17 [melihat halaman profile] Anggota

18 [melakukan login] Tim KPSI

19 [mengisi alamat e-mail dan password] Tim KPSI

20 [melakukan publikasi laporan] Tim KPSI

21 [menambah daftar e-book] Tim KPSI

22 [melakukan update pangkat] Tim KPSI

23 [melakukan klik tukar point] Tim KPSI

24 [melakukan login] Tim Satpol-PP

25 [mengisi alamat e-mail dan password] Tim Satpol-PP

26 [melihat berita laporan] Tim Satpol-PP

27 [merubah status ditemukan] Tim Satpol-PP

28 [mendapat tanggal ditemukan] Tim Satpol-PP

29 [melakukan login] Tim RSJ

Page 35: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

34

No Use Case Aktor

30 [mengisi alamat e-mail dan password] Tim RSJ

31 [melihat berita laporan] Tim RSJ

32 [menambah daftar Rumah Sakit Jiwa] Tim RSJ

33 [mengisi nama Gelandangan Psikotik] Tim RSJ

34 [merubah status BPJS] Tim RSJ

35 [mengisi lokasi rehabilitasi] Tim RSJ

4.3 Membuat Diagram Use Case

Pada diagram use case akan dijelaskan komunikasi antara aktor dengan sis-

tem melalui use case. Komunikasi yang dijelaskan menitik beratkan pada

apa yang dapat dilakukan oleh seorang aktor kepada sistem. Diagram use

case yang disajikan dalam bentuk high-level. Gambar 4.1 memperlihatkan

diagram use case aplikasi Schizo Care.

Page 36: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

35

Gambar 4.1: Diagram use case

4.4 Pendokumentasian Skenario Model Use Case

Use case yang telah didapat, selanjutnya akan dijelaskan dengan menggu-

nakan dokumentasi skenario use case. Skenario use case berguna untuk

mendeskripsikan kerja use case yang berhubungan dengan sistem yang di

dalamnya terdapat beberapa komponen seperti Use Case Name, Summary,Dependency, Actors, Preconditions, Event Description, Postcondition, Alternatifdan Kesimpulan. Skenario use case akan disajikan dalam bentuk Tabel 4.2

sampai 4.17.

Page 37: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

36

Tabel 4.2: Skenario [melakukan registrasi]

Use Case Name [melakukan registrasi]

Summary Digunakan oleh masyarakat untuk melakukan

registrasi sebagai anggota Schizo Care.

Dependency [mengisi nama lengkap, alamat e-mail, tanggal

lahir, no hp dan password]

Actor Masyarakat

Preconditions Menampilkan halaman Registrasi.

Event Description 1. Memilih halaman Registrasi

(Action Actor)2. Menampilkan formulir

Registrasi (Respon System)3. Melakukan Registrasi (ActionActor)4. Menyimpan data Registrasi

(Respon System)

Postcondition Data diri masyarakat tersimpan ke dalam database.

Alternatif -

Kesimpulan Masyarakat berhasil melakukan registrasi menjadi

anggota.

Tabel 4.3: Skenario [melakukan login]

Use Case Name [melakukan login]

Summary Digunakan oleh aktor untuk masuk ke halaman lapor,

halaman profile, dan halaman berita laporan.

Dependency [mengisi alamat e-mail dan passsword]

Actors 1 Anggota

Actors 2 Tim KPSI

Actors 3 Tim Satpol-PP

Actors 4 Tim RSJ

Preconditions Menampilkan halaman Login.

Page 38: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

37

Use Case Name [melakukan login]

Event Description 1. Memilih menu Login (Action Actor)2. Menampilkan form Login (Respon System)3. Mengisi form Login (Action Actor)4. Memeriksa identitas alamat e-mail dan password

aktor. (Respon System)5. Menampilkan halaman profile ke anggota.

(Respon System)6. Menampilkan halaman berita laporan ke Tim

KPSI. (Respon System)7. Menampilkan halaman berita laporan ke Tim.

Satpol-PP. (Respon System)8. Menampilkan halaman berita laporan ke Tim RSJ.

(Respon System)

Postcondition E-mail dan password aktor dicocokan dengan data

yang terdapat pada database.

Alternatif Jika alamat e-mail dan password tidak cocok,

tidak dapat melakukan login .

Kesimpulan Anggota dan Tim berhasil melakukan login ke

dalam aplikasi untuk dapat mengakses halaman

halaman lapor, halaman profile, dan halaman berita

laporan.

Tabel 4.4: Skenario [melakukan pelaporan oleh anggota]

Use Case Name [melakukan pelaporan oleh anggota]

Summary Digunakan oleh anggota untuk melakukan pelaporan

terhadap gelandangan psikotik.

Dependency 1. [melakukan login],

2. [melakukan foto],

3. [mendapat titik koordinat],

4. [mengisi alamat e-mail ],

5. [mendapat point], dan

6. [menambah jumlah lapor].

Actor Anggota

Page 39: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

38

Use Case Name [melakukan pelaporan oleh anggota]

Preconditions 1. Menampilkan halaman Pelaporan,

2. Mengambil titik koordinat dari lokasi

pelaporan,

3. Point awal untuk aktor adalah 0,

4. Jumlah lapor untuk aktor adalah 0, dan

5. Pangkat awal untuk aktor adalah Newbie

Care.

Event Description 1. Memilih menu Lapor. (Action Actor)2. Melakukan login. (Action Actor)3. Menampilkan form Lapor. (Respon System)3. Melakukan 3 kali foto. (Action Actor)4. Menampilkan titik koordinat dan lokasi

pelaporan gelandangan psikotik. (ResponSystem)5. Menampilkan alamat e-mail pelapor. (ResponSystem)6. Menekan tombol Lapor. (Action System)7. Menambah point +10 untuk aktor. (ResponSystem).8. Menambah jumlah lapor +1 untuk aktor.

(Respon System)9. Memberikan pangkat untuk aktor. (ResponSystem)10. Melakukan penyimpanan laporan. (ResponSystem)

Postcondition Berita laporan anggota tersimpan pada database.

Alternatif -

Kesimpulan Anggota berhasil melakukan pelaporan terhadap

gelandangan psikotik.

Tabel 4.5: Skenario [melakukan pelaporan oleh masyarakat]

Use Case Name [melakukan pelaporan oleh masyarakat]

Summary Digunakan oleh masyarkat untuk melakukan

pelaporan terhadap gelandangan psikotik.

Page 40: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

39

Use Case Name [melakukan pelaporan oleh masyarakat]

Dependency 1.[melakukan foto],

2.[mengisi alamat e-mail ], dan

3.[mendapat titik koordinat]

Actor Masyarakat

Preconditions 1. Menampilkan halaman Pelaporan,

2. Mengambil titik koordinat dari lokasi

pelaporan

Event Description 1. Memilih menu Lapor tanpa Login. (ActionActor)2. Menampilkan form Lapor. (Respon System)3. Melakukan 3 kali foto. (Action Actor)4. Menampilkan titik koordinat dan lokasi

pelaporan gelandangan psikotik. (ResponSystem)5. Mengisi alamat e-mail . (Action System)6. Menekan tombol Lapor. (Action System)7. Melakukan penyimpanan laporan. (Respon System)

Postcondition Berita laporan masyarakat tersimpan pada database.

Alternatif -

Kesimpulan Masyarakat berhasil melakukan pelaporan

terhadap gelandangan psikotik.

Tabel 4.6: Skenario [publikasi berita laporan]

Use Case Name [publikasi berita laporan]

Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim

KPSI untuk publikasi berita laporan yang telah

masuk untuk ditampilkan di halaman Berita

Laporan Schizo Care.

Dependency 1. melakukan login

Actor Tim KPSI

Preconditions 1.Menampilkan halaman berita laporan.

2. Status publikasi berita laporan adalah false.

Page 41: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

40

Use Case Name [publikasi berita laporan]

Event Description 1. Tim KPSI memilih halaman Berita Laporan.

(Action Actor)2. Menampilkan halaman Berita Laporan.

(Respon System)

3. Tim KPSI memilih berita laporan yang ingin di

publikasi dan tombol Publikasi ditekan. (ActionActor)4. Status publikasi berita laporan adalah true.(Respon System)

Postcondition Status berita laporan pada sistem berubah dari false

menjadi true , sehingga terpublikasi di halaman

Berita Laporan.

Alternatif Jika berita laporan tidak memenuhi persyaratan,

berita laporan tidak dipublikasi.

Kesimpulan Dengan adanya publikasi berita laporan yang

dilakukan oleh Tim KPSI, berguna untuk menyaring

laporan yang masuk dan mempublikasi berita laporan

yang layak dan telah memenuhi syarat.

Tabel 4.7: Skenario [melihat berita laporan]

Use Case Name [melihat berita laporan]

Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim

KPSI, Tim Satpol-PP, dan Tim RSJ untuk melihat

laporan yang masuk di laman Schizo Care.

Dependency 1. melakukan login

Actors 1 Tim KPSI

Actors 2 Tim Satpol-PP

Actors 3 Tim RSJ

Preconditions Menampilkan berita laporan.

Event Description 1. Aktor memilih halaman Daftar Berita Laporan.

(Action Actor)2. Menampilkan halaman Daftar Berita Laporan.

(Respon System)

Postcondition Menampilkan berita laporan dan komentar dari

aktor 1|2 dan tersimpan di database.

Page 42: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

41

Use Case Name [melihat berita laporan]

Alternatif Jika pada saat memberikan komentar tidak

menyertakan alamat e-mail dan mengisi

komentar, akan tampil dialog untuk menyertakan

alamat e-mail dan isi komentar.

Kesimpulan Dengan adanya Daftar Berita Laporan

memudahkan Tim KPSI, Tim Satpol-PP dan Tim

RSJ dalam melihat laporan yang masuk.

Tabel 4.8: Skenario [merubah status ditemukan]

Use Case Name [merubah status ditemukan]

Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim

Satpol-PP untuk merubah data status ditemukan di

Daftar Berita Laporan.

Dependency 1. melakukan login

Actor Tim Satpol-PP

Preconditions Data untuk status ditemukan gelandangan psikotik

'Belum Ditemukan'.

Event Description 1. Tim Satpol-PP memilih halaman Daftar

Berita Laporan. (Action Actor)

2. Menampilkan halaman Daftar Berita

Laporan. (Respon System)3. Tim Satpol-PP merubah status ditemukan

dengan klik tombol Update. (Action Actor)4. Menyimpan dan menampilkan status 'Sudah

Ditemukan'. (Respon System)

5. Mendapatkan tanggal ditemukan. (Respon

System)

6. Data tersimpan pada database. (Respon System)

Postcondition Status ditemukan menjadi 'Sudah Ditemukan' dan

mendapat tanggal ditemukan lalu tersimpan ke

dalam database.

Alternatif Jika gelandangan psikotik tidak ditemukan, maka

tidak dilakukan perubahan status ditemukan.

Page 43: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

42

Use Case Name [merubah status ditemukan]

Kesimpulan Dengan adanya merubah status ditemukan, maka

informasi akan lebih diperjelas, apakah gelandangan

psikotik 'Sudah Ditemukan atau 'Belum

Ditemukan'.

Tabel 4.9: Skenario [pengolahan data gelandangan psikotik]

Use Case Name [pengolahan data gelandangan psikotik]

Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim

RSJ untuk mengisi nama,status BPJS, dan

lokasi rehabilitasi di Daftar Berita Laporan.

Dependency 1. melakukan login,

2. mengisi nama GP,

3. merubah status BPJS dan

4. mengisi lokasi rehabilitasi.

Actor Tim RSJ

Preconditions 1. Data nama untuk gelandangan psikotik masih

kosong,

2. Data status BPJS untuk gelandangan psikotik

'Belum Dibuat', dan

3. Data lokasi rehabilitasi untuk gelandangan

psikotik 'Belum Direhabilitasi'.

Page 44: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

43

Use Case Name [pengolahan data gelandangan psikotik]

Event Description 1. Setelah login , Tim RSJ memilih halaman

Daftar Berita Laporan. (Action Actor)2. Menampilkan halaman Daftar Berita

Laporan. (Respon System)3. Tim RSJ merubah nama gelandangan psikotik.

(Action Actor)4. Menyimpan nama gelandangan psikotik setelah

itu data terubah pada database. (Respon System)5. Tim RSJ merubah status BPJS Gelandangan

Psikotik. (Action Actor)6. Menyimpan status BPJS gelandangan psikotik

setelah itu data terubah pada database. (ResponSystem)7. Aktor menambah lokasi rehabilitasi

gelandangan psikotik. (Action Actor),

8. Menyimpan lokasi rehabilitasi gelandangan

psikotik setelah itu data terubah pada database.

(Respon System)

Postcondition Nama, status bpjs, dan lokasi rehabilitasi

untuk gelandangan psikotik tersimpan ke dalam

database.

Alternatif -

Kesimpulan Dengan adanya fungsi merubah nama gelandangan

psikotik, maka akan lebih memperjelas identitas dan

juga sebagai syarat untuk melakukan pembuatan

kartu BPJS serta memberikan informasi lokasi

rehabilitasi.

Tabel 4.10: Skenario [melihat halaman profile]

Use Case Name [melihat halaman profile]

Summary Halaman profile adalah menu yang dapat dilihat

oleh anggota yang di dalamnya terdapat informasi

data diri anggota.

Dependency 1. melakukan login

Actor Anggota

Page 45: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

44

Use Case Name [melihat halaman profile]

Preconditions 1. Menampilkan halaman profile.

Event Description 1. Setelah login , anggota masuk ke halaman

profile. (Action Actor)2. Menampilkan halaman profile yang berisi nama,

alamat email, no hp, tanggal lahir, banyak

lapor, poin lapor, tanggal daftar dan pangkat.

(Respon System)

Postcondition -

Alternatif -

Kesimpulan Anggota dapat melihat data diri dan hasil pelaporan.

Tabel 4.11: Skenario [follow-up berita laporan]

Use Case Name [follow-up berita laporan]

Summary Digunakan oleh aktor untuk memberikan komentar di

halaman Berita Laporan.

Dependency 1. mengisi alamat e-mail

2. mengisi kolom komentar

Actors 1 Anggota

Actors 2 Masyarakat

Preconditions Menampilkan berita laporan dengan komentar

kosong.

Event Description 1. Aktor 1|2 membuka halaman Berita Laporan.

(Action Actor)2. Menampilkan halaman Berita Laporan.

(Respon System)3. Aktor 1|2 mengisi alamat e-mail dan

komentar pada sebuah berita laporan. (ActionActor)4. Menyimpan komentar dan menampilkan

komentar di bawah berita laporan. (ResponSystem)

Postcondition Menampilkan berita laporan dan komentar dari

aktor 1|2 dan tersimpan di database.

Alternatif -

Page 46: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

45

Use Case Name [follow-up berita laporan]

Kesimpulan Dengan adanya fitur follow-up berita laporan,

memberikan kemudahan bagi semua pihak baik

masyarakat maupun anggota untuk follow up

berita laporan apakah gelandangan psikotik

'Sudah Ditemukan' atau 'Belum Ditemukan'.

Tabel 4.12: Skenario [melihat promosi donasi]

Use Case Name [melihat promosi donasi]

Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh

anggota dan masyarakat untuk mengetahui cara

melakukan donasi kepada Komunitas Peduli

Skizofrenia Indonesia.

Dependency -

Actors 1 Anggota

Actors 2 Masyarakat

Preconditions Menampilkan halaman promosi donasi.

Event Description 1. Anggota dan masyarakat membuka halaman

promosi donasi. (Action Actor)2. Menampilkan halaman promosi donasi.

(Respon System)3. Anggota dan masyarakat melihat cara

melakukan donasi. (Action Actor)

Postcondition -

Alternatif -

Kesimpulan Dengan adanya fitur promosi donasi, diharapkan

Komunitas Peduli Skizofrenia dapat berkembang.

Tabel 4.13: Skenario [melakukan update pangkat]

Use Case Name [melakukan update pangkat]

Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim

KPSI untuk melakukan validasi pangkat anggota

yang telah melakukan pelaporan.

Dependency 1. melakukan login

Actors 1 Tim KPSI

Page 47: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

46

Use Case Name [melakukan update pangkat]

Actors 2 Anggota

Preconditions Pangkat seorang anggota adalah �newbie care�.

Event Description 1. Tim KPSI memilih halaman daftar anggota.

(Action Actor)2. Menampilkan halaman daftar anggota.

(Respon System)3. Tim KPSI memilih anggota yang akan diupdate

pangkatnya. (Action Actor)4. Jika pelaporan yang dilakukan anggota sesuai

dengan yang telah ditentukan, Tim KPSI akan

melakukan update pangkat.

5. Sistem melakukan update pangkat (Respon

System).

Postcondition Pangkat seorang Anggota berubah setelah diupdate

dan tersimpan di database.

Alternatif -

Kesimpulan Dengan adanya fitur rubah pangkat oleh Tim KPSI,

dapat digunakan untuk validasi profile anggota.

Jika berita pelaporan sesuai dengan yang ditentukan,

maka akan dapat kenaikan pangkat sesuai dengan

jumlah pelaporan yang telah dilakukan.

Tabel 4.14: Skenario [menukar point]

Use Case Name [menukar point]

Summary Sebuah bentuk aktivitas dari anggota untuk menukar

poin yang telah didapat menjadi sebuah souvenir

yang menarik.

Dependency 1. melakukan login

2. klik tukar point

Actors 1 Anggota

Actors 2 Tim KPSI

Preconditions 1. Menampilkan halaman tukar poin

Page 48: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

47

Use Case Name [menukar point]

Event Description 1. Anggota melakukan login.

2. Menampilkan halaman login (Respon System).

3. Anggota memasukkan alamat e-mail dan

password (Action Actor).

4. Jika data cocok, anggota masuk ke halaman

profile (Respon System).

5. Anggota memilih halaman tukar poin (Action

Actor).

6. Menampilkan halaman tukar poin (Respon

System).

7. Anggota memilih souvenir yang akan ditukar

dengan point (Action Actor).

8. Tim KPSI menukarkan poin dengan klik tukar poin

yang dipilih (Action Actor).

9. Sistem mengurangi poin anggota sesuai dengan

souvenir yang dipilih (Respon System).

Postcondition Poin yang dimiliki oleh anggota berkurang setelah

menukarkan poinnya dengan souvenir.

Alternatif Jika anggota melakukan penukaran poin tanpa

pengawasan Tim KPSI, poin dianggap hangus.

Kesimpulan Anggota dapat menukarkan poin sesuai pengawasan

Tim KPSI. Souvenir yang didapat merupakan apresiasi

bagi anggota yang telah mendaftar dan berkontribusi.

Tabel 4.15: Skenario [pengenalan penyakit Skizofrenia ]

Use Case Name [pengenalan penyakit Skizofrenia ]

Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh

anggota dan masyarakat untuk mengenali penyakit

Skizofrenia.

Dependency -

Actors 1 Anggota

Actors 2 Masyarakat

Preconditions Menampilkan halaman pengenalan penyakit

Skizofrenia.

Page 49: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

48

Use Case Name [pengenalan penyakit Skizofrenia ]

Event Description 1. Aktor 1|2 membuka halaman pengenalan

penyakit Skizofrenia . (Action Actor)

2. Menampilkan halaman pengenalan penyakit

Skizofrenia . (Respon System)

3. Aktor 1|2 melihat artikel jenis penyakit,

daftar, nama, judul, pengarang dan link

download e-book . (Action Actor)

4. Menampilkan jenis penyakit dan e-book pada

laman. (Respon System)

Postcondition -

Alternatif -

Kesimpulan Dengan adanya pengenalan penyakit Skizofreniamemberikan pengetahuan kepada anggota dan

masyarakat.

Tabel 4.16: Skenario [menambah daftar e-book]

Use Case Name [menambah daftar e-book ]

Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim

KPSI untuk menambah daftar e-book sebagai

pengenalan tentang penyakit Skizofrenia.

Dependency 1. melakukan login

Actors Tim KPSI

Preconditions Menampilkan halaman tambah e-book.

Event Description 1. Tim KPSI memilih halaman tambah e-book .

(Action Actor)2. Menampilkan halaman tambah e-book . (ResponSystem)3. Tim KPSI mengisi judul,pengarang,dan link

download e-book. (Action Actor)4. Menyimpan dan menampilkan daftar e-book.

(Respon System)

Postcondition Daftar e-book tersimpan ke dalam database.

Alternatif Jika saat mengisi daftar e-book tidak menyertakan

nama pengarang, judul, dan link e-book akan

muncul dialog untuk melengkapi ketiga hal tersebut.

Page 50: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

49

Use Case Name [menambah daftar e-book ]

Kesimpulan Dapat membagi ilmu pengetahuan seputar penyakit

Skizofrenia melalui e-book yang disajikan dalam

bentuk tabel.

Tabel 4.17: Skenario [menambah daftar rsj]

Use Case Name [menambah daftar rsj]

Summary Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh Tim

RSJ untuk menambah daftar Rumah Sakit Jiwa.

Dependency -

Actors Tim RSJ

Preconditions Menampilkan tabel daftar rsj kosong.

Event Description 1. Tim RSJ memilih halaman Tambah Daftar RSJ.

(Action Actor)2. Menampilkan halaman Tambah Daftar RSJ.

(Respon System)3. Tim RSJ mengisi nama,provinsi, no.telepon

dan alamat RSJ. (Action Actor)4. Menyimpan dan menampilkan daftar RSJ.

(Respon System)

Postcondition Daftar RSJ tersimpan ke dalam database.

Alternatif -

Kesimpulan Tim RSJ dapat memberikan informasi tentang

keberadaan Rumah Sakit Jiwa di Indonesia.

4.5 Membuat Diagram Sequence

Diagram sequence berhubungan erat dengan diagram use case. Ada 2 ma-

cam diagram sequence, yaitu High Level Sequence Diagram dan ApplicationLevel Sequence Diagram. Dalam penulisan ini, penulis memilih High LevelSequence Diagram, karena memfokuskan pada skenario use case yang akan

digunakan dalam aplikasi Schizo Care.

Berikut adalah diaram sequence yang didapatkan dari pemodelan skena-

rio model use case.

Page 51: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

50

Gambar 4.2: Diagram sequence melakukan registrasi

• Gambar 4.2 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-

se yaitu [melakukan registrasi]. Diagram sequence menceritak-

an masyarakat sebagai aktor dapat melakukan registrasi pada aplikasi

Schizo Care.

Gambar 4.3: Diagram sequence melakukan login

• Gambar 4.3 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use case

yaitu [melakukan login]. Diagram sequence menceritakan anggota

sebagai aktor dapat melakukan login pada aplikasi Schizo Care.

Page 52: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

51

Gambar 4.4: Diagram sequence melakukan pelaporan(1)

• Gambar 4.4 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-

se yaitu [melakukan pelaporan oleh anggota]. Diagram sequence

menceritakan anggota sebagai aktor dapat melakukan pelaporan pada

aplikasi Schizo Care.

Page 53: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

52

Gambar 4.5: Diagram sequence melakukan pelaporan(2)

• Gambar 4.5 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use case

yaitu [melakukan pelaporan oleh masyarakat]. Diagram sequen-

ce menceritakan masyarakat sebagai aktor dapat melakukan pelaporan

pada aplikasi Schizo Care.

Page 54: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

53

Gambar 4.6: Diagram sequence publikasi berita laporan

• Gambar 4.6 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use case

yaitu [publikasi berita laporan]. Diagram sequence menceritak-

an Tim KPSI sebagai aktor dapat melakukan publikasi berita laporan

pada aplikasi Schizo Care.

Page 55: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

54

Gambar 4.7: Diagram sequence melihat berita laporan

• Gambar 4.7 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use case

yaitu [melihat berita laporan]. Diagram sequence menceritakan

Tim KPSI, RSJ dan Satpol-PP sebagai aktor dapat melihat berita lapor-

an pada aplikasi Schizo Care.

Page 56: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

55

Gambar 4.8: Diagram sequence merubah status ditemukan

• Gambar 4.8 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-

se yaitu [merubah status ditemukan]. Diagram sequence menceri-

takan Tim Satpol-PP sebagai aktor dapat merubah status ditemukan

gelandangan psikotik pada aplikasi Schizo Care.

Page 57: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

56

Gambar 4.9: Diagram sequence pengolahan data gelandangan psikotik

• Gambar 4.9 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-

se yaitu [pengolahan data gelandangan psikotik]. Diagram se-

quence menceritakan Tim RSJ sebagai aktor dapat melakukan peng-

olahan data gelandangan psikotik pada aplikasi Schizo Care.

Page 58: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

57

Gambar 4.10: Diagram sequence melihat halaman profile

• Gambar 4.10 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-

se yaitu [melihat halaman profile]. Diagram sequence menceri-

takan anggota sebagai aktor dapat melihat halaman profile setelah me-

lakukan login pada aplikasi Schizo Care.

• Gambar 4.11 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-

se yaitu [follow-up berita laporan]. Diagram sequence menceri-

takan anggota dan masyarakat sebagai aktor dapat mengikuti perkem-

bangan atau follow-up berita laporan pada aplikasi Schizo Care.

Page 59: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

58

Gambar 4.11: Diagram sequence follow-up berita laporan

Page 60: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

59

Gambar 4.12: Diagram sequence melihat promosi donasi

• Gambar 4.12 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-

se yaitu [melihat promosi donasi]. Diagram sequence menceritak-

an anggota dan masyarakat sebagai aktor dapat melihat promosi dona-

si pada aplikasi Schizo Care.

Page 61: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

60

Gambar 4.13: Diagram sequence melakukan update pangkat

• Gambar 4.13 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-

se yaitu [melakukan update pangkat]. Diagram sequence menceri-

takan Tim KPSI sebagai aktor dapat melakukan update pangkat seo-

rang anggota pada aplikasi Schizo Care.

Page 62: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

61

Gambar 4.15: Diagram sequence pengenalan penyakit Skizofrenia

Gambar 4.14: Diagram sequence menukar poin

• Gambar 4.14 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-

se yaitu [menukar poin]. Diagram sequence menceritakan anggota

sebagai aktor dapat menukar poin dengan souvenir dalam pengawasan

Tim KPSI pada aplikasi Schizo Care.

• Gambar 4.15 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-

Page 63: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

62

se yaitu [pengenalan penyakit Skizofrenia ]. Diagram sequence

menceritakan anggota dan masyarakat sebagai aktor dapat mengeta-

hui informasi seputar penyakit Skizofrenia pada aplikasi Schizo Care.

Gambar 4.16: Diagram sequence menambah daftar e-book

• Gambar 4.16 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-

se yaitu [menambah daftar e-book]. Diagram sequence menceritak-

an Tim KPSI sebagai aktor dapat menambah daftar e-book tentang pe-

nyakit Skizofrenia pada aplikasi Schizo Care.

Page 64: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

63

Gambar 4.17: Diagram sequence menambah daftar RSJ

• Gambar 4.17 sesuai dengan pendokumentasian skenario model use ca-

se yaitu [menambah daftar rsj]. Diagram sequence menceritakan

Tim RSJ sebagai aktor dapat menambah daftar Rumah Sakit Jiwa yang

ada di Indonesia pada aplikasi Schizo Care.

Page 65: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

Bab 5

Deskripsi Implementasi ModelSkenario

Pada bagian ini akan dijabarkan hasil implementasi skenario menggunakan

bahasa program sebagai berikut:

• Server-side yaitu NodeJS,

• Client-side yaitu Android, dan

• Database No Sql yaitu MongoDB.

Hasil yang ditampilkan didapat dari pengujian model skenario yang dideri-

vasi ke dalam bentuk diagram use case dan sequence. Uji coba ini memper-

lihatkan perbandingan antara model skenario dengan kegiatan yang dapat

dilakukan oleh aktor di aplikasi Schizo Care.

Berikut adalah daftar perencanaan model skenario yang akan diuji de-

ngan melakukan perbandingan terhadap aplikasi yang telah dibuat:

1. Melakukan registrasi anggota Schizo Care menggunakan laman.

2. Melakukan registrasi anggota Schizo Care menggunakan aplikasi An-droid.

3. Melakukan login.

4. Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh anggota.

5. Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh masyarakat.

6. Melakukan publikasi berita laporan.

7. Melihat berita laporan.

64

Page 66: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

65

8. Melakukan perubahan status ditemukan gelandangan psikotik.

9. Melakukan pengolahan data gelandangan psikotik.

10. Melihat halaman profile.

11. Melakukan follow-up berita laporan.

12. Melihat promosi donasi.

13. Melakukan update pangkat dalam pendekatan social perspective.

14. Menukar poin dengan souvenir.

15. Pengenalan penyakit Skizofrenia.

16. Menambah daftar e-book.

17. Menambah daftar Rumah Sakit Jiwa di Indonesia.

Berikut adalah hasil pengujian model skenario yang berinteraksi nyata ter-

hadap aplikasi Schizo Care:

5.1 Melakukan registrasi anggota Schizo Care

menggunakan laman

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan re-

gistrasi adalah:

rou te r . post ( ’ / save ’ , saveUser ) ;

Gambar 5.1 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 1: Melakukan registrasi anggota menggunakan laman Schizo Care.

Masyarakat dapat melakukan registrasi di laman Schizo Care. Berikut lang-

kah untuk melakukan registrasi:

1. Memilih halaman Daftar Anggota pada laman Schizo Care.

2. Mengisi nama lengkap, alamat e-mail, tanggal lahir, no handphone dan

password serta menekan tombol daftar.

Page 67: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

66

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2

Gambar 5.1: Melakukan registrasi di laman Schizo Care

5.2 Melakukan registrasi anggota Schizo Care

menggunakan aplikasi Android

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan re-

gistrasi adalah:

rou te r . post ( ’ / save ’ , saveUser ) ;

Gambar 5.2 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 2: Melakukan registrasi anggota menggunakan aplikasi AndroidSchizo Care. Berikut langkah untuk melakukan registrasi:

1. Memilih halaman Register pada aplikasi Android Schizo Care.

2. Mengisi nama lengkap, alamat e-mail, tanggal lahir, no handphone dan

password serta menekan tombol register.

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2

Gambar 5.2: Melakukan registrasi di aplikasi Android

Page 68: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

67

5.3 Melakukan login

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan lo-gin adalah:

rou te r . get ( ’ / f i nd / : alamat_email ’ , ge tUserObjec t ) ;

Gambar 5.3 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 3: Melakukan login di laman Schizo Care. Anggota, Tim KPSI,

Tim Satpol-PP dan Tim RSJ dapat melakukan login. Berikut langkah untuk

melakukan login:

1. Memilih halaman Daftar Anggota pada laman Schizo Care.

2. Mengisi alamat e-mail dan password dan menekan tombol login.

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2

Gambar 5.3: Melakukan login

5.4 Melakukan pelaporan gelandangan psikotik

oleh anggota

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan pe-

laporan oleh anggota adalah:

rou te r . post ( ’ / save ’ , saveLaporan ) ;

Gambar 5.4 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 4: Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh anggota. Ber-

ikut langkah untuk melakukan pelaporan:

1. Memilih menu Lapor dengan Login.

2. Melakukan login.

Page 69: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

68

3. Melakukan 3 kali foto gelandangan psikotik serta menekan tombol

lapor.

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2 (c) Langkah 3

Gambar 5.4: Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh anggota

5.5 Melakukan pelaporan gelandangan psikotik

oleh masyarakat

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan pe-

laporan oleh maysarakat adalah:

rou te r . post ( ’ / save ’ , saveLaporan ) ;

Gambar 5.5 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 5: Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh masyarakat. Ma-

syarakat dapat melakukan pelaporan dengan menggunakan aplikasi Android.Berikut langkah untuk melakukan pelaporan:

1. Memilih menu Lapor tanpa Login.

2. Melakukan 3 kali foto gelandangan psikotik, mengisi alamat e-mail dan

menekan tombol lapor.

Page 70: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

69

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2

Gambar 5.5: Melakukan pelaporan gelandangan psikotik oleh masyarakat

5.6 Melakukan publikasi berita laporan

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan pu-

blikasi berita laporan adalah:

rou te r . put ( ’ / update / : id ’ , updatePubl i sh ) ;

Gambar 5.6 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 6: Melakukan publikasi berita laporan. Tim KPSI dapat melakukan

publikasi berita laporan yang berguna untuk menyaring berita laporan yang

telah masuk, jika persayaratan memenuhi maka akan dilakukan publikasi.Berikut langkah untuk melakukan pelaporan:

1. Melakukan login.

2. Memilih berita laporan yang akan dipublikasi dan menekan tombol

publish .

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2

Gambar 5.6: Melakukan publikasi laporan

Page 71: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

70

5.7 Melihat berita laporan

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melihat berita

laporan adalah:

rou te r . get ( ’ / beritaLaporanAdmin ’ , f indAllLaporanAdmin ) ;

Gambar 5.7 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 7: Melihat berita laporan sebelum melakukan razia gelandangan

psikotik. Tim KPSI, Tim Satpol-PP dan Tim RSJ dapat melihat berita laporan

di laman Schizo Care dalam melaksanakan fungsi kerjanya masing-masing.Berikut langkah untuk melihat berita laporan:

1. Melakukan login.

2. Melihat halaman berita laporan.

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2

Gambar 5.7: Melihat berita laporan

5.8 Melakukan perubahan status ditemukan ge-

landangan psikotik

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan

perubahan status ditemukan adalah:

rou te r . put ( ’ / updateStatus / : id ’ , updateStatusODS ) ;

Gambar 5.8 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 10: Melakukan perubahan status ditemukan gelandangan psikotik.

Tim Satpol-PP dapat melakukan perubahan untuk status gelandangan psiko-

tik jika telah ditemukan pada laman Schizo Care. Berikut langkah untuk

perubahan status:

1. Melakukan login.

Page 72: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

71

2. Memilih berita laporan yang akan dilakukan perubahan status dan me-

nekan tombol update .

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2

Gambar 5.8: Merubah status ditemukan gelandangan psikotik

5.9 Melakukan pengolahan data gelandangan

psikotik

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melakukan

pengolahan data gelandangan psikotik adalah:

rou te r . put ( ’ / updateNama / : id ’ , updateNamaODS ) ;

Gambar 5.9 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 13: Melakukan pengolahan data gelandangan psikotik. Tim RSJ

dapat melakukan pengolahan data untuk gelandangan psikotik jika telah di-

identifikasi. Berikut langkah untuk pengolahan data:

1. Melakukan login.

2. Memilih berita laporan lalu mengisi nama, merubah status BPJS,

mengisi lokasi rehabilitasi gelandangan psikotik dan menekan tombol

simpan.

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2

Gambar 5.9: Pengolahan data gelandangan psikotik

Page 73: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

72

5.10 Melihat halaman profile

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melihat ha-

laman profile adalah:

rou te r . get ( ’ / f i nd / : alamat_email ’ , ge tUserObjec t ) ;

Gambar 5.10 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 17: Anggota melihat halaman profile. Anggota dapat melihat ha-

laman profile baik menggunakan laman atau aplikasi Android Schizo Care.Berikut langkah untuk melihat halaman profile:

1. Melakukan login.

2. Memilih halaman profile yang berisi data diri anggota.

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2

Gambar 5.10: Melihat halaman profile

5.11 Melakukan follow-up berita laporan

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk follow-up beri-

ta laporan adalah:

rou te r . post ( ’ / comment ’ , updateComment ) ;

Gambar 5.11 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 18: Melakukan follow-up berita laporan. Anggota dan masyarakat

dapat follow-up berita laporan di laman Schizo Care. Berikut langkah untuk

follow-up berita laporan:

Page 74: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

73

1. Memilih menu berita laporan pada laman Schizo Care.

2. Mengisi alamat e-mail dan mengisi komentar serta menekan tombol

kirim untuk berkomentar.

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2

Gambar 5.11: Follow-up berita laporan

5.12 Melihat promosi donasi

Implementasi function pada server-side yang digunakan dalam melihat pro-

mosi donasi untuk KPSI adalah:

rou te r . get ( ’ / donasi ’ , func t ion ( req , r e s ) { re turn re s . render ( ’ user / donas i s k i zo f r en i a ’ ) ; } ) ;

Gambar 5.12 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 23: Melihat promosi donasi. Anggota dan masyarakat dapat melihat

promosi donasi untuk KPSI di laman Schizo Care. Berikut langkah untuk

melihat promosi donasi:

1. Memilih menu promosi donasi pada laman Schizo Care.

Gambar 5.12: Melihat promosi donasi

5.13 Melakukan update pangkat dalam pende-

katan social perspective

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk update pang-

kat anggota adalah:

Page 75: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

74

route r . put ( ’ / updatePangkat / : alamat_email / ’ , updateUser ) ;

Gambar 5.13 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 19: Mendapat pangkat dalam pendekatan social perspective. Tim

KPSI dapat melakukan update pangkat anggota melalui pendekatan social-perspective di laman Schizo Care. Berikut langkah untuk melakukan updatepangkat:

1. Melakukan login.

2. Memilih anggota yang ingin diupdate pangkatnya dan menekan tombol

update .

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2

Gambar 5.13: Melakukan update pangkat

5.14 Menukar poin dengan souvenir

Implementasi function pada server-side yang digunakan anggota untuk me-

nukarkan poin dengan souvenir adalah:

rou te r . post ( ’ / tukarPo in t / : email / : jumlahPoint ’ , tukarPo in t ) ;

Gambar 5.14 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 20: Menukar poin dengan souvenir. Anggota dapat menukarkan

poin dengan souvenir dalam pengawasan Tim KPSI di laman Schizo Care.

Berikut langkah untuk menukar poin dengan souvenir:

1. Melakukan login.

2. Memilih halaman tukar poin.

3. Memilih souvenir yang ingin ditukar dengan poin yang dimiliki lalu Tim

KPSI menekan tombol tukar.

Page 76: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

75

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2 (c) Langkah 3

Gambar 5.14: Menukar poin dengan souvenir

5.15 Pengenalan penyakit Skizofrenia

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk melihat penge-

nalan penyakit Skizofrenia adalah:

rou te r . get ( ’ / a r t i k e l ’ , func t ion ( req , r e s ) { re turn re s . render ( ’ user / a r t i k e l ’ ) ; } ) ;

Gambar 5.15 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 21: Pengenalan penyakit Skizorenia. Anggota dan masyarakat da-

pat melihat pengenalan penyakit Skizofrenia di laman Schizo Care. Berikut

langkah untuk melihat informasi penyakit Skizofrenia:

1. Memilih halaman pengenalan penyakit Skizofrenia.

Gambar 5.15: Pengenalan penyakit Skizofrenia

5.16 Menambah daftar e-book

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk menambah

daftar e-book adalah:

rou te r . post ( ’ / saveBuku ’ , saveBuku ) ;

Page 77: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

76

Gambar 5.16 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 21: Pengenalan penyakit Skizorenia. Tim KPSI dapat menambah

daftar e-book sebagai pengenalan penyakit Skizofrenia. Berikut langkah un-

tuk menambah daftar e-book:

1. Melakukan login.

2. Memilih halaman tambah daftar e-book.

3. Mengisi judul, pengarang dan link download e-book dan menekan tom-

bol simpan.

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2 (c) Langkah 3

Gambar 5.16: Menambah daftar e-book

5.17 Menambah daftar Rumah Sakit Jiwa di In-

donesia

Implementasi function pada server-side yang digunakan untuk menambah

daftar Rumah Sakit Jiwa adalah:

rou te r . post ( ’ / saveRumahSakit ’ , saveRumahsakit ) ;

Gambar 5.17 sesuai dengan skenario yang telah dibuat pada Bab 3 di

Adegan 22: Menambah daftar Rumah Sakit Jiwa di Indonesia. Tim RSJ

dapat menambah daftar Rumah Sakit Jiwa di Indonesia pada laman Schizo

Care. Berikut langkah untuk RSJ:

1. Melakukan login.

2. Memilih halaman tambah daftar RSJ.

3. Mengisi nama, provinsi, no telepon dan alamat RSJ dan menekan tom-

bol simpan.

Page 78: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

77

(a) Langkah 1 (b) Langkah 2 (c) Langkah 3

Gambar 5.17: Menambah daftar RSJ

Telah dilakukan uji coba penurunan basis skenario ke dalam aplikasi

Schizo Care yang disertai dengan urutan langkah-langkah sesuai dengan

model skenario pada Bab 3 yang telah dibuat dan diimplementasi pada dia-

gram sequence pada Bab 4.

Page 79: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

Bab 6

Penutup

6.1 Kesimpulan

Untuk membuat aplikasi pelaporan gelandangan psikotik atau “orang gila”

dapat dimodelkan dari basis skenario. Aktor dan use case dihasilkan dari

skenario, setelah itu diturunkan menjadi diagram sequence yang dapat di-

implementasikan pada aplikasi Schizo Care. Aplikasi dibuat dengan bahasa

server-side NodeJS, client-side Android dan penyimpanan data berbentuk do-

kumentasi menggunakan MongoDB.

Aplikasi Schizo Care dikembangkan dalam 2 macam platform yaitu An-droid dan laman. Aplikasi Android digunakan sebagai alat lapor oleh ma-

syarakat atau anggota untuk melakukan pelaporan terhadap gelandangan

psikotik. Di aplikasi Android disediakan fitur untuk melakukan pelaporan,

seperti fungsi login, pengisian alamat e-mail, melakukan foto, mendapatkan

titik latitude dan longitude.Sedangkan pada aplikasi laman, digunakan untuk melakukan pengolah-

an data berita laporan oleh Tim KPSI, Tim Satpol-PP dan Tim RSJ. Masyara-

kat yang mendaftarkan dirinya ke aplikasi Schizo Care dan melaporkan ke-

beradaan gelandangan psikotik, akan diapresiasi dengan menggunakan pen-

dekatan social perspective yaitu dengan pemberian pangkat dan mendapat

poin lapor yang selanjutnya dapat ditukar dengan souvenir. Setelah melaku-

kan pelaporan, baik masyarakat atau anggota dapat melakukan follow-up be-

rita laporan di laman. Dengan adanya pendekatan dengan social-perspectivedi aplikasi Schizo Care diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian

terhadap keberadaan gelandangan psikotik.

78

Page 80: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

79

6.2 Saran

Saran untuk pengembangan aplikasi selanjutnya adalah dapat dijalankan se-

cara online. Ditambahkan dengan pengalamatan titik-titik keberadaan ge-

landangan psikotik yang dapat dimunculkan pada maps agar mempermudah

fungsi kerja dari Tim KPSI, Tim Satpol-PP dan Tim RSJ dalam melakukan

pencarian gelandangan psikotik.

Page 81: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

DAFTAR PUSTAKA

[Achour et al., 1999] Achour, C. B., Rolland, C., Maiden, N., and Souveyet,

C. (1999). Guiding use case authoring: Results of an empirical study. In

Requirements Engineering, 1999. Proceedings. IEEE International Symposi-um on, pages 36–43. IEEE.

[AgileModeling, 2015a] AgileModeling (2015a). Uml 2 sequence diagrams:

An agile introduction.

[AgileModeling, 2015b] AgileModeling (2015b). Uml 2 use case diagrams:

An agile introduction.

[Alifil, 2014] Alifil, K. (2014). REHABILITASI SOSIAL TERHADAP GELAN-DANGAN PSIKOTIK DI LEMBAGA SOSIAL HAFARA.

[Azizah et al., 2012] Azizah, I. N., Nurcahyanto, H., and Musawa, M.

(2012). Strategi penanganan gelandangan di kota semarang. Journalof Public Policy and Management Review, 1(1):201–210.

[Cantelon et al., 2014] Cantelon, M., Harter, M., Holowaychuk, T., and Ra-

jlich, N. (2014). Node. js in Action. Manning.

[Dennis, 2009] Dennis, F. G. (2009). Bekerja Sebagai Penulis Skenario. Pe-

nerbit Erlangga.

[Eriksson and Penker, 2000] Eriksson, H.-E. and Penker, M. (2000). Busi-

ness modeling with uml. Business Patterns at Work, John Wiley & Sons,New York, USA.

[Ionita et al., 2002] Ionita, M. T., Hammer, D. K., and Obbink, H. (2002).

Scenario-based software architecture evaluation methods: An overview.

ICSE/SARA.

80

Page 82: Rekayasa Berbasis Skenario dalam Pengembangan Schizo Care

81

[Jacobson et al., 1999] Jacobson, I., Booch, G., Rumbaugh, J., Rumbaugh,

J., and Booch, G. (1999). The unified software development process, volu-

me 1. Addison-wesley Reading.

[Kurniawan, 2014] Kurniawan, A. (2014). Pemrograman Java Tingkat Lan-jut. ANDI Yogyakarta.

[Maramis, 2009] Maramis, W. F. (2009). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa ,Edisi 2. Pusat Penerbit dan Percetakan Airlangga University Press.

[Mardan, 2013] Mardan, A. (2013). EXPRESS.JS GUIDE. Lean Publishing.

[Salmah and Sarinem, 2009] Salmah, S. and Sarinem (2009). Pelayanan

rehabilitasi gelandangan psikotik di panti margo widodo semarang jawa

tengah. Pelayanan Rehabilitasi Gelandangan Psikotik di Panti Margo wido-do Semarang Jawa Tengah.

[Seguin, 2011] Seguin, K. (2011). The little mongodb book.

[Sevilleja and Lloyd, 2015] Sevilleja, C. and Lloyd, H. (2015). MEAN MA-CHINE The Beginner’s Guide to the JavaScript Stack. Lean Publishing.