Upload
rifki-ramdan
View
385
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KEGIATAN
MASA BIMBINGAN CAVING
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi anggota penuh
MAPALA STTG
Disusun oleh
Rifki Muhamad Ramdan
AM. 004 Windu Anoraga
MAHASISWA PECINTA ALAM
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2014
LEMBAR PENGESAHAN
MASA BIMBINGAN PANJAT TEBING
Telah disahkan laporan pertanggung jawaban mabim penelusuran gua yang dilaksanakan
di Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten tasikmalaya pada hari Jum’at 21 februari
2014 sampai dengan minggu 23 Februari 2014
Disahkan pada :
_________________
Div. Pendidikan
Sopian Sumardi
NIA. M. 047 BC
Pembimbing Lapangan
Ade Muhamad Marjanudin
NIA. M. 046 BC
Mengetahui,
Ketua
MAPALA STTG
Ade Muhammad Marjanudin ,
NIA. M. 046 BC
Ketua
Divisi Pengembangan Organisasi
Ulfah Fauziah
NIA. M. 045 BC
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya saya
diberi kesehatan walafiat sehingga saya bisa menyelesaikan laporan kegitan untuk masa
bimbingan penelusuran gua yang menjadi tugas saya sebagai Angkatan Muda di MAPALA
STTG. Selesainya laporan ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari
pembingbing atau teman-teman yang turut serta membantu terselesaikannya laporan ini.
Saya mengucapkan banyak terima kasih karena mereka semualah saya punya motivasi
dalam merampungkan tugas laporan ini. Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya laporan
ini.Sekian dari saya,saya ucapkan terima kasih.
Garut, 10 Juni 2014
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................................................1
1.2 Tujuan Kegiatan.................................................................................................................1
1.3 Batasan masalah.................................................................................................................1
1.4 Dasar Hukum.....................................................................................................................1
1.5 Waktu danTempat Kegiatan..............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................................................3
2.1 Definisi Penelusuran Gua..................................................................................................3
2.2 Pemetaan Gua....................................................................................................................3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................10
3.1 Peserta Masa Bimbingan Penelusuran Gua.....................................................................10
3.2 Deskripsi Kegiatan...........................................................................................................12
3.3 Pemateri dan Pembimbing...............................................................................................12
3.4 CurriculumVitae Pemateri...............................................................................................13
3.5 Manajemen Perjalanan.....................................................................................................13
3.6 Metode dan Sistem Pemetaan..........................................................................................14
3.7 Dokumentasi....................................................................................................................14
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................15
5.1 Kesimpulan......................................................................................................................15
LAMPIRAN..................................................................................................................................16
ii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kegiatan ini dilakukan untuk mengaplikasikan teori yang sudah diberikan di kelas, maka
dari itu dilakukan langsung ke lapangan agar lebih mengerti dan lebih tahu tentang teori yang
telah diberikan.
Kawasan gua perlu dilindungi dan dilestarikan, karena kawasan ini merupakan salah satu
sumber keaneka ragaman hayati yang bernilai tinggi. Selain itu,kawasan gua juga merupakan
habitat dari flora dan fauna yang endemik dan bernilai penting bagi kajian ilmu pengetahuan.
Dalam upaya turut menjaga dan melestarikan kawasan gua.
1.2 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan masa bimbingan penelusuran gua yaitu:
a. Sebagai salah satu syarat menjadi anggota penuh di MAPALA STTG;
b. Memahami dasar-dasar penelusuran gua;
c. Melatih mental;
d. Melatih kemampuan pemetaan gua;
e. Melakukan pemetaan gua.
1.3 Batasan masalah
Pada penulisan laporan ini, akan di bahasa berdasarkan batasan-batasan berikut:
a. Pengenalan;
b. Jenis-jenis penelusuran gua;
c. Perlengkapan standar penelusuran gua;
d. Teknik penggunaan perlengkapan penelusuran gua;
e. Pemetaan Gua;
f. Laporan Kegiatan.
1.4 Dasar Hukum
Dasar hukum kegiatan masa bimbingan penelusuran gua adalah:
a. Anggaraan rumah tangga MAPALA STTG BAB III Mengenai keanggotaan,pasal
8ayat 1C;
1
b. Anggaran rumah tangga MAPALA STTG BAB IV pasal 10, mengenai kewajiban
anggota biasa ayat 1 C;
c. Program Kerja Pengurus MAPALA STTG periode 2013/ 2014.
1.5 Waktu danTempat Kegiatan
Waktu dan tempat kegiatam masa bimbingan penelusuran gua dilaksanakan di Gua Saliang
Ratu, Gua Paseban dan Gua Sarikaya pada hari Jum’at 21 februari 2014 sampai dengan hari
Minggu 23 Februari 2014 di Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.
2
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Definisi Penelusuran Gua
Susur gua atau jelajah gua (Inggris caving) adalah olah raga rekreasi menjelajahi gua.
Tantangan dari olah raga ini tergantung dari gua yang dikunjungi, tapi seringkali termasuk
negosiasi lubang, kelebaran, dan air. Pemanjatan atau perangkakan sering dilakukan dan tali juga
diguanakan di banyak tempat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Susur_gua, 2014) [1]
Caving kadangkala dilakukan hanya untuk kenikmatan melakukan aktivitas tersebut atau
untuk latihan fisik, tetap awal penjelajahan, atau ilmu fisik dan biologi juga memegang peranan
penting. Sistem gua yang belum dijelajahi terdiri dari beberapa daerah di bumi dan banyak usaha
dilakukan untuk mencari dan menjelajahi mereka. Di wilayah yang telah dijelajahi (seperti
banyak negara dunia pertama), kebanyakan gua telah dijelajahi, dan menemukan gua baru
seringkali memerlukan penggalian gua atau penyelaman gua.
Gua telah dijelajahi karena kebutuhan manusia untuk beberapa ribu tahun, namun hanya
dalam beberapa abad terakhir aktivitas ini menjadi sebuah olah raga. Dalam dekade terakhir
caving telah berubah karena adanya peralatan dan baju perlindungan modern. Banyak keahlian
dalam caving dapat digunakan di olah raga lain seperti penjelajahan tambang dan penjelajah
perkotaan.
2.2 Pemetaan Gua
Definisi Pemetaan Gua adalah gambaran perspektif gua yang diproyeksikan keatas bidang
datar yang bersifat selektif dan dapat dipertanggung jawabkan secara visual dan matematis
dengan menggunakan skala tertentu. (http://mapala-gms-artikel.blogspot.com/2012/03/cave-
mapping-pemetaan-gua.html,2014) [2]
2.2.1 Manfaat Pemetaan Gua
Adapun manfaat dari pemetaan gua sendiri yaitu sebagai berikut :
1. Merupakan bukti otentik bagi penelusur gua, sebagai penulusuran yang
pertama kali menelusuri goa tersebut.
2. Membantu para ahli dalam mempelajari Biospeologi, Hidrologi,
Arkeologi ataupun ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan dengan Speleologi.
3
3. Untuk mencari korelasi dengan goa-goa disekitarnya atau System Perguaan
yang ada disekitarnya
4. Untuk memudahkan dalam usaha pertolongan apabila terjadi kecelakaan
didalam gua/Cave Rescue.
5. Untuk kepentingan Pertahanan dan Keamanan Nasional ( HANKAMNAS ).
6. Sebagai data rekaman keadaan gua saat itu ( biasanya dilampiri foto ).
7. Untuk memudahkan / menentukan dalam pengembangan obyek wisata gua
di bidang pariwisata.
8. Sebagai sumber informasi dalam mendukung kegiatan penelitian ilmiah
dan keperluan pelajaran penelusuran gua.
2.2.2 Peralatan Pemetaan Gua
Adapun Jenis-jenis peralatan gua yang di sesuaikan dengan jenis guanya sendiri yaitu
seperti berikut:
2.2.2.1 Peralatan Gua Horizontal
1. Peralatan pribadi
a. Helm
b. Caving Sling
c. Cover All
d. Caving pack sack
e. Head Lamp
f. Sepatu Boot
2. Peralatan tim
a. Kamera (jika dianggap perlu)
b. Kompas
c. Topofil
2.2.2.2 Peralatan Gua Vertical
1. Peralatan Pribadi
Dalam penelususran gua vertical peralatan pribadi yang wajib dibawa
oleh seorang caver pada garis besarnya yaitu peralatan untuk naik,peralatan
untuk turun dan peralatan penunjang.
4
Peralatan pribadi yang wajib dipakai dalam penelusuran gua vertical yaitu
seperti berikut:
a. Peralatan Naik (ascender)
1. Foot Loop Jammer
2. Chest Jammer
b. Peralatan Turun (Descender)
1. Figure Of Eight
2. Bobin Descender
3. Rack
4. Auto Stop Descender
c. Peralatan Penunjang
Alat penunjang Merupakan peralatan yang juga harus dikenakan
ketika melakukan SRT, yang digambarkan disini adalah prinsip-
prinsipnya, bisa digunakan benda lain dengan prinsip sama.
1. Sit Harness
2. Linking Maillon
3. Foot Loop
4. Security Link
5. Chest Harness
6. Main Attachment
7. Cow’s tail
8. Karabiner
9. Helmet
5
2. Perlengkapan Tim
a. Tali
Tali yang dipakai dalam penelusuran gua vertikal, harus
mempunyai karakteristik Kuat, memiliki daya tahan terhadap gesekan,
daya lentur kecil dan dapat menyerap kejut. Speleo rope memenuhi syarat
ini. Biasanya, spleleo rope yang dipakai berdiameter9,5 mm sampai 11
mm.Untuk memperpanjang umur tali, jauhkan dari asam (acid), alkali,
hindarkan dari kemungkinan gesekan dengan batu, atau gunakan “rope
pad” (alas tali). Cucilah tali setelah digunakan tanpa memakai sabun,
pakailah sikat halus.Jemur tali di tempat teduh da berangin, jangan sekali-
kali menjemur di bawah panas matahari.
b. Webbing
Disebut juga tape (pita) terbuat dari nilon. Digunakan untuk
membuat harness, anchor, dan lain-lain.
3. Perlengkapan lainnya
Perlengkapan lain yang diperlukan yaitu sebagai berikut:
a. Tas
untuk membawa tali (rucksack, tackle bag), juga untuk membawa
perlengkapan lainnya.
b. Alat penerangan
Head lamp, lampu karbit, atau lainnya. Sebaiknya membawa batre
atau karbit cadangan.
c. Tali temali
1. Bowline
Digunakan untuk membuat anchor karena sifatnya yang
semakin mengikat apabila mendapat beban. Bowline juga
digunakan dalam teknik rescue.Waktu membuat simpul ini, ujung
tali harus overhand knot.
6
2. Tapeknot
Simpul ini digunakan untuk menyambung webbing dengan
menggabungkan kedua ujungnya. Tidak ada simpul lain untuk
keperluan tersebut.
3. Butterfly knot
Berfungsi untuk mengikat tali yang patah sehingga tidak
terbeban.Simpul ini untuk tali dengan beban vertikal.
4. Prusik knot
Untuk prusikking (naik tali dengan bantuan prusik). Atau bisa
juga disebut sebagai pengganti dari ascender/discander.
5. Anchor System
Anchor merupakan sebuah “titik keamanan”. Anchor yang
baik, menjamin keselamatan penelusur gua, saat menuruni sumuran
(potholing) maupun pada saat kembali naik. Dalam verticalCaving
dikenal sistim “back up” dengan menggunakan beberapa titik
(point).Selain untuk keamanan juga agar tali tergantung bebas
(hangbelay), guna menghindari gesekan batu.Kegunaan lain anchor
adalah, untuk membelay dan untuk keperluan tertentu, seperti
hauling, lowering, rescue dll.Ada dua macam sistim anchor, yaitu:
6. Anchor Alam (Natural Anchor)
Natural Anchor relatif sangat kuat, dengan memanfaatkan
batu, pohon dan lain-lain. Caranya dengan melingkarkan sling pada
batu atau pohon. Dapat juga langsung menggunakan tali, dengan
simpul bowline.
2.2.3 GradePemetaanGua
Grade adalah tingkat keakuratan peta. Adapun tipe-tipenya adalah sebagai berikut:
a. Grade 1
Peta dibuat diluar gua dan digambar tanpa skala dan berdasarkan ingatan/
perkiraan.
7
b. Grade 2
Hampir sama dengan Grade 1, tapi peta dibuat di dalam gua, tanpa skala dan
berdasarkan ingatan/perkiraan.
c. Grade 3
Sketsa gua dibuat didalam gua dengan menggunakan bantuan kompas dan klino
(clino).
d. Grade 4
Pengukuran telah menggunakan kompas serta meteran, lebih akurat
dibandingkan dengan Grade 3.
e. Grade 5
Pengukuran dengan menggunakan kompas, klinometer dan pita ukur.Lebih
akurat dan kesalahan kurang dari 10cm.
f. Grade 6
Pada dasarnya sama dengan Grade 5 akan tetapi pada Grade ini kompas dan
klinometernya menggunakan tripod jadi pada pengukuran posisi alat tidak
bergerak.
g. Grade X
Pengukuran dengan menggunakan totallaser dan tanpa kelas.
2.2.4 Pelaku-Pelaku Pemetaan Gua
Dalam kegiatan pemetaan gua idealnya ada 5 orang dalam tim pemetaan dan masing-
masing mempunyai tugas sendiri, yaitu:
a. Leader
Yaitu orang yang menentukan titik-titik stasiun.
b. Shotter
Yaitu orang yang membaca alat ukur. Seperti kompas, klinometer, dan meteran.
c. Stasioner
Yaitu orang yang menjadi target bidikan shotter dan diharuskan mempunyai tinggi
badan yang sama dengan shotter.
d. Notulen
Yaitu orang yang mencatat data-data pengukuran.
e. Desckriptor
Yaitu orang yang membuat gambar sketsa gua (tampak atas, samping dan depan).8
2.2.5 Kode EtikPenelusuran Gua
Penelusuran gua dilarang:
Mengambil sesuatu – kecuali mengambil foto.
Meningkatan sesuatu – keculai meningkatan jejak kaki.
Membunuh sesuatu – kecuali membunuh waktu.
Kode etik ini pertama kali dicetuskan oleh National Speleological Society (Amerika
Serikat). Karena mudah dipahami setiap penelusuran gua, maka kode etik ini diterima secara
internasional dan menjadi pegangan bagi semua penelusuran gua. Setiap penelusuran gua
dilarang mengeluarkan atau memindahkan sesuatu dari bahan gua tanpa tujuan jelas. Bila
dilakukan untuk tujuan ilmiah maka tindakan itu harus selektif dan dilaksanakan oleh yang
berwenang. Mengambil binatang dalam gua untuk tujuan identifikasi (taksonomi) misalnya,
harus disertai kesadaran bahwa jumlah binatang unik itu mungkin sangat terbatas. Dengan
demikian, jumlahnya harus dievaluasi terlebih dahulu dan hanya diambil satu atau dua spesimen
untuk penelitian. (http://zenithsca1999.blogspot.com/2012/01/kode-etik-penelusuran-gua-
himpunan.html) [3]
9
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Peserta Masa Bimbingan Penelusuran Gua
a. Nama : Tintin Kartini
TTL : Garut, 24April 1993
No. Anggota : AM. 02 WA
Alamat : Kp. Bongkor, RT/ RW 03/ 08, Ds. Cintarakyat, Kec. Samarang,Kab.
Garut.
Jurusan : Teknik Sipil 2011
No. Hp : 08992789833
b. Nama : Fahmy Khalid Ibrahim
TTL : Garut, 29April 1992
No. Anggota : AM. 03 WA
Alamat : Jl. Bratayuda, Kp. Pasantren Sukadana, RT/ RW 02/ 21, Ds. Kota
Kulon, Kec. Garut Kota,Kab. Garut
Jurusan : Teknik Industri 2012
No. Hp : 089604487291
c. Nama : Rifki Muhamad Ramdan
TTL : Garut, 1 Februari 1994
No. Anggota : AM. 04WA
Alamat : Kp. Cimareme, RT/ RW 03/ 01, Ds. Cimareme, Kec. Banyuresmi,
Kab. Garut.
Jurusan : Teknik Sipil 2011
No. Hp : 08992789833
d. Nama : Aziman Fathurahman
TTL : Garut,
No. Anggota : AM. 05WA
Alamat :
10
Jurusan : Teknik Industri 2012
No. Hp :
e. Nama : Abdul Jawad
TTL : Garut,
No. Anggota : AM. 06WA
Alamat : Kp. Cibangban
Jurusan : Teknik Industri 2012
No. Hp :
f. Nama : Dede Syaban Almutaqin
TTL : Garut, 4Januari 1995
No. Anggota : AM. 07WA
Alamat : Kp. Talaga Hilir, RT/ RW 03/ 06, Ds. Talaga, Kec. Pasirwangi,Kab.
Garut.
Jurusan : Teknik Industri 2012
No. Hp : 087718326642
g. Nama : Lendra Permana
TTL : Garut,
No. Anggota : AM. 08WA
Alamat : Kp.
Jurusan : Teknik Industri 2013
No. Hp :
11
3.2 Deskripsi Kegiatan
Sebelum kegiatan masa bimbingan ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan materi
kelas sebagai bekal dasar pengetahuan penelusuran gua, kemudian di bentuk kepanitiaan
manajemen perjalanan oleh peserta mabim yaitu anggota muda. Anggota MAPALA yang lain
melakukan survei tempat/ lapangan untuk mengetahui situasi dan kondisi tempat masa
bimbingan, hingga kemudian pemberangkatan ke lokasi/ lapangan pada hari Jum’at 21 Februari
2014 sampai dengan 23 Februari 2014.
Kegiatan Masa Bimbingan Penelusuran Gua diikuti oleh 7 (tujuh) orang Anggota muda, 2
(dua) orang Pemateri sekaligus Pembimbing teknis, dan 5 (lima) orang Anggota MAPALA
STTG yang lain. Gradepemetaan gua pada Masa Bimbingan Penelusuran gua ini adalah Grade 3,
karena Sketsa gua dibuat didalam gua dengan menggunakan bantuan kompas dan klino (clino).
Pada hari pertama, Anggota Muda dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok A dan
Kelompok B. Kelompok A memasuki Gua Saliang Ratu dan kelompok B memasuki Gua Sedong,
kemudian melakukan pemetaan pada masing-masing kelompok hingga bertemu pada titik temu
pemetaan (bertemunya kelompok A dan B), maka pemetaan dinyatakan selesai.
Pada Hari kedua, Anggota Muda memasuki Gua Sarikaya, dan melakukan pemetaan (sesuai
kelompok). Jika pemetaan di gua Sarikaya sudah selesai, maka pindah ke gua Paseban, setelah
melihat kondisi gua paseban, terlihat bahwa ruang gua yang sedikit, dan hanya bisa dimasuki
mulut guanya saja karena sangat sempit, sehingga tidak dilakukan pemetaan.
Pada hari ke tiga, semua yang mengikuti Masa Bimbingan Penelusuran Gua beristirahat dan
Packing untuk persiapan pulang.
3.3 Pemateri dan Pembimbing
Pemateri dalam Masa Bimbingan Penelusuran Gua ini adalah Roni Kadar Ginanjar yang
merupakan anggota MAPALA STTG dengan nomor anggota M. 016 BG dan Ade Muhammad
Marjanudin dengan nomor anggota M. 046 WA, serta beberapa anggota lain (Senior) yang
mengikuti kegiatan ini yang ikut serta memberikan bimbingan.
12
3.4 CurriculumVitae Pemateri
(Terlampir)
3.5 Manajemen Perjalanan
3.5.1 Pra Pelaksanaan
a. Susunan Kepanitian
1. Koordinator Lapangan : Rifki Muhammad Ramdan (AM. 04 WA)
Tugas : Bertanggung jawab terhadapat tim
2. Sekretaris : Dede Syaban Almutaqin (AM. 07 WA)
Tugas : mengurusi segala kebutuhan administrasi
3. Bendahara : Tintin Kartini (AM. 02 WA)
Tugas : Membuat rincian kebutuhan dan Pengalokasian
dana kegiatan.
4. Div. Peralatan : Aziman Fathurrahman (AM. 05 WA)
Lendra Permana (AM. 08 WA)
Tugas : Membuat rincian peralatan yang dibutuhkan
dan menginventarisirnya.
5. Div. Konsumsi : Abdul Jawad (AM. 06 WA)
Tugas : Merinci semua kebutuhan makanan .
6. Div. Humas : Fahmy Khalid Ibrahim (AM. 03 WA)
Tugas :Mengurusi semua keperluan dengan masyarakat
maupun pemerintahan.
b. RencanaOperasional Kegiatan
(Terlampir)
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
(Terlampir)
d. Daftar Alat Yang di Butuhkan
(Terlampir)
13
3.5.2 Pelaksanaan
a. Tim Pemetaan
1. Leader Lapangan: Fahmy Khalid Ibrahim
Tugas : Menentukan jalur pemetaan, menentukan titik statsiun
untuk stasioner, dan bertanggung jawab terhadap tim.
2. Stasioner : Abdul Jawad
Tugas : Sebagai titik bidikan dari shooter.
3. Shooter : Rifki Muhamad Ramdan
Tugas :Membaca alat ukur kemudian melaporkan hasil pembacaan
kepada Descriptor.
4. Descriptor : Dede Syaban Almutaqin
Tugas : Pencatat data pengukuran (meng-input data),
danmenggambar sketsa gua selama pemetaan
b. Operasional Kegiatan Terlaksana
(Terlampir)
c. Data Mentah Pemetaan
(Terlampir)
d. Hasil pemetaan
(Terlampir)
3.6 Metode dan Sistem Pemetaan
Metode Pemetaan Gua yang digunakan pada pemetaan ini adalah metode Forwardmethod,
dimana surveyor dan pencatat berjalan secara berurutan (depan belakang) terus menerus konstan
sampai stasiun terakhir. Adapun sistem yang digunakan pada pemetaan ini adalah sistem
Surveytoptobottom yaitu arah pengambilan data yang diawali dari luar ke dalam.
3.7 Dokumentasi
(Terlampir)
14
BAB IVPENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam melakukan kegiatan di alam kita sebagai pelaku kegiatan harus mengetahui
tentang apa yang kita lakukan, khususnya dalam kegiatan penelusuran gua kita harus
mengetahui bahaya yang mengancam khususnya bagi para pemula harus mengetahui
peralatan dasar dan cara menggunakannya sehingga dalam kegiatan penelusuran gua bisa
berjalan dengan lancar.
Pemetaan gua,Seperti halnya penelususran gua dalam pemetaan gua kita harus
mengetahui fungsi dan kegunaan alat yang dipakai sehingga dalam proses pemetaan tidak
terhambat akibat kurang tahunya fungsi alat yang digunakan.
15
LAMPIRAN1. Curiculum vitae pemateri
2. Rencana operasional kegiatan
3. Rencana anggaran biaya
4. Daftar alat
5. Daftar operasional terlaksana
6. Data mentah pemetaan
7. Dokumentasi
16
DAFTAR PUSTAKA1. (http://id.wikipedia.org/wiki/Susur_gua, 2014)
Diambil pada: 10 Juni 2014 pukul 19.00 WIB
2. (http://mapala-gms-artikel.blogspot.com/2012/03/cave-mapping-pemetaan-
gua.html,2014)
Diambil pada: 10 Juni 2014 pukul 19.15 WIB
3. (http://zenithsca1999.blogspot.com/2012/01/kode-etik-penelusuran-gua-himpunan.html)
Diambil pada: 10 Juni 2014 pukul 19.20 WIB
17