HEWAN TRANSGENIK

Preview:

DESCRIPTION

biologi

Citation preview

BY.NURIDHA TRI LESTARI

Hewan transgenik merupakan hewan yang mengandung sisipan gen asing di dalam genomnya.

Penyisipan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan fenotipik yang dapat bersifat menyeluruh maupun parsial.

Gen asing dikonstruksi menggunakan teknologi DNA rekombinan.

Gen asing harus disertai dengan sekuen lainnya yang agar bisa bersatu dengan DNA organisme target dan bisa diekspresikan secara benar.

Rekayasa genetik melalui teknik transgenik telah lama digunakan pada hewan baik pada taraf penerapan maupun eksperimental.

Hewan yang telah berhasil dikembangkan menjadi hewan transgenik adalah mencit sebagai hewan pioneer yang pertama kali dibuat.

Saat ini telah dikembangkan tikus, kelinci, domba, sapi dan babi.

Domba dan kambing transgenik telah berhasil mengekspresikan protein asing di dalam susunya.

Ayam transgenik bisa mensintesis protein manusia di dalam putih telurnya.

(1) “perbaikan” kinerja atau produktivitas ternak/hewan secara lebih cepat dibandingkan teknik pemuliaan konvensional.misalnya adalah usaha untuk menyisipkan gen yang merangsang pertumbuhan dan produksi susu. 

(2) “introduksi” komponen keunggulan tertentu yang sama sekali baru. penyisipan gen untuk produksi protein farmasetik melalui susu, produksi organ tubuh untuk pencangkokan pada manusia, ketahanan terhadap penyakit tertentu, sistem kekebalan tubuh, dan kemampuan pemanfaatan pakan yang lebih baik

mikroinjeksi DNA, transfer gen dengan media retrovirus transfer gen dengan media sel cangkokan

embrionik.

Mikroinjeksi DNA dilakukan dengan melakukan injeksi langsung gen terpilih yang diambil dari anggota lain dalam spesies yang sama ataupun berbeda ke dalam pronukleus ovum yang telah dibuahi.

Pada metode ini, sel telur yang telah dihasilkan dari proses superovulasi dan fertilisasi in vitro diinjeksi dengan gen asing.

Untuk mempertahankan posisi sel telur digunakan tabung kecil.

Proses injeksi larutan yang berisi copy gen asing (transgen) ke dalam pronukleus betina dilakukan dengan menggunakan jarum yang sangat halus.

Selanjutnya sel telur diintroduksikan ke oviduk betina pengganti/ induk angkat

Transfer gen dengan media retrovirus menggunakan retrovirus sebagai vektor, kemudian menginjeksikan DNA ke dalam sel inang.

DNA dari retrovirus berintegrasi ke dalam genom untuk bekerja.

Transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik diaplikasikan dengan menggunakan sequence DNA yang diharapkan muncul ke dalam kultur in vitro sel cangkokan embrionik.

Sel cangkokan dapat menjadi organisme lengkap.

Sel kemudian berikatan dalam embrio pada tahap perkembangan blastosit.

Blastosit kemudian diimplantasi ke induk angkat sehingga dihasilkan keturunan chimera.

Untuk mendapatkan keturunan yang homozigot dilakukan perkawinan secara berulang-ulang antara sesama keturunan chimera.

Tujuan utama dari pemanfaatan teknik transgenik adalah terjadinya perubahan fenotipik yang dapat bersifat menyeluruh maupun parsial.

Pada bidang pertanian, dengan manipulasi genetik dihasilkan hewan yang memiliki karakter yang diharapkan (breeding), pangan yang lebih sehat dihasilkan lebih cepat (kualitas pangan) dan resistensi terhadap infeksi bakteri yang tersebar bebas (resistensi penyakit).

Bidang industri, produk baru (kambing yang menghasilkan sutra laba-laba) dapat diciptakan.

Dalam bidang riset, memunculkan model riset baru (mencit transgenik) dan evolusi yang dipaksa (organisme baru dengan karakter yang lebih diharapkan).