View
39
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
gbctg
Citation preview
EFFECTS OF SPINAL ANAESTHESIA VERSUS EPIDURAL ANAESTHESIA FOR
CAESAREAN SECTION ON POSTOPERATIVE ANALGESIC
CONSUMPTION AND POSTOPERATIVE PAIN
Schewe JC, Komusin A, Zinserling J, Nadstawek J, Hoeft A, Hering R.
Background• Angka kematian ibu yang menurun berkaitan
dengan menghindari anastesi umum• Caesarean section paling umum digunakan di
AS 27,5% dan Jerman 15-29%• Anastesi regional (Spinal dan Epidural) lebih
banyak digunakan
Anestesi regional umumnya digunakan untuk operasi caesar elektif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki apakah ada efek positif baik anestesi spinal atau epidural pada kebutuhan analgesik pasca operasi dan nyeri.
Methode
Inklusi
• 132 pasien yang direncanakan SC elektif (ASA II atau III)
• Tanpa penyulit• 2 kelompok :– Spinal– Epidural
eksklusi
• Umur < 18 thn• Ada risiko perdarahan• Harus menggunakan
dosis tinggi• Anastesi umum
visual analogue scales (VASs)
Interventions
• Sebelum dilakukan anastesi neuraxial infus iv 500ml hidroksietil
• Posisi pasien duduk, • L2-L3, L3-L4 dengan loss-of-resistance to saline
technique
Epidural
• Jarum touchy 18• 12.5mg bupivakain
isobarik 0,5%• ropivacaine 0,75% (7,5
mg per 10 cm) • 10 mg sufentanil
Spinal
• Jarum no.20• Bupivakain isobarik
0,5% (0.5mg per 10 cm) • sufentanil 5mg sekitar
30 s
• T0 -> awal dimulai anastesi• T1 -> selesai anastesi• T1-T2 -> blok sensorik mencapai dermatom
dgn cek sentuh• T3 -> sayatan kulit• T4 -> penjepitan tali pusat• T5 -> op selesaiNyeri intraoperatif dinilai setelah menggunakan skala nyeri analog visual (0 mm, tidak ada rasa sakit, 100mm, nyeri hebat).
• Setelah operasi, pasien dipindahkan ke ruangan selama 1 jam
• bolus ropivacaine 0,133% sesuai dengan tinggi badan pasien: – 160cm atau kurang, 8 ml (11 mg)– 161-165cm, 9 ml (12 mg)– 166-170 cm, 10 ml (13 mg)– 170cm atau lebih, 11 ml (15mg).
• Jika pasien dengan anestesi lokal melalui PCEA, ditambah analgesia dengan 100mg diklofenak rektal.
Dinilai secara statistik
• efek samping seperti mual, muntah, pruritus, sakit punggung dan sakit kepala
• Sedasi dinilai pada skala empat poin: 0, waspada; 1, mengantuk; 2, tidur tetapi terbangun dengan mudah berbicara kepada pasien; 3, mendalam
• Ditanya kepuasan pasien mengenai teknik anastesi
• Selama operasi, tidak ada pasien yang dibutuhkananalgesia intravena tambahan; Namun, perempuan yang diberikan EDA dinilai rasa sakit mereka lebih tinggi pada VAS selama operasi
Discussion
• Penelitian ini untuk membandingkan efek dari anestesi spinal dan EDA pada kebutuhan analgesik 24 jam pasca operasi dengan ropivacaine pada wanita yang menjalani operasi caesar elektif.
• Pada EDA perlu diklofenak tambahan dibandingkan dengan anastesi spinal
• Anastesi regional semakin banyak digunakan karena terbukti efektif selama operasi
• Selama operasi juga biasa diberikan analgesia secara iv opioid– Epidural : sulfentanil 10 mg– Spinal : sulfentanil 5 mg
Conclusion
Kedua anastesi regional dapat ditoleransi dengan baik, tidak ada efek samping yang parah pada kedua teknik anastesi
Pada anastesi spinal memiliki efek yang baik selama operasi dan nyeri pasca operasi, tidak menggunakan analgetik tambahan pasca operasi dibandingkan dengan anastesi epidural
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.researchgate.net/profile/J_Christian_Schewe/publication/23720234_Effects_of_spinal_anaesthesia_versus_epidural_anaesthesia_for_caesarean_section_on_postoperative_analgesic_consumption_and_postoperative_pain/links/549d4bc50cf2d6581ab60cc9.pdf&prev=search
Recommended