View
217
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PUSKESMAS UMBULHARJO II YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh
Yuldi Satria Sukmana 09.11.2565
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MAJAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2013
ii
iii
DESIGN OF MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM AT COMMUNITY UMBULHARJO II YOGYAKARTA HEALTH CENTER
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PUSKESMAS
UMBULHARJO II YOGYAKARTA
Yuldi Satria Sukmana Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Umbulharjo Health Center II Yogyakarta is a public health facility under the authority of the Public Health Service Yogyakarta. The working area Umbulharjo II health center housed in Yogyakarta Jl. Hybrida number: 194 includes three urban villages namely Semaki, Tahunan, and Muja Muju. Although the management report is to use computer media, and also there is a computerized inventory system. But the system of medical care that is less systematic and management's report on the health center is still susceptible to abuse of vulnerable data and data loss.
Therefore, to overcome this, the authors establish a management information
system at the health center II Umbulharjo Yogyakarta. The data collection methods are interviews, observations, and literature. Making the system also utilizes a number of tools such as system design DFD (Data Flow Diagram) and ERD (Entity Relationship Diagram). Software used include the PHP programming language and MySQL Database.
Applications that will be built by the authors expected to be used to process the data,
starting at the user's access rights, patient registration, examinations, medical records, procurement, payment and instructions to use drugs, so as to simplify the process of collecting data, calculating the overall cost , and also facilitate in making the report, so it will be able to improve the quality of employee health center and also improve the quality of Health Center. Keywords: Health Center, Information Systems Management, DFD, ERD, Services
1
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang
Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang pokok bagi masyarakat.
Meskipun telah banyak sarana kesehatan untuk masyarakat tetapi Puskesmas
memiliki peran tersendiri dalam bagian hidup masyarakat. Dari masing-masing
sarana medis menawarkan keunggulan masing-masing agar dapat menarik
minat masyarakat sebagai calon pelanggan dalam peran sebagai konsumen.
Selain sarana medis dari pemerintah, sekarang juga mulai bermunculan sarana
kesehatan yang didirikan oleh pihak swasta.
Pasien mengharapkan pelayanan medis yang efisien dan mudah
dipahami. Karena Puskemas merupakan pelayanan kesehatan bagi semua
golongan masyarakat maka diperlukan mekanisme pelayanan medis yang
mudah sehingga semua pasien tidak merasa bingung saat berobat. Pasien
mengharapkan proses medis sekali jalan, maksudnya adalah pasien tinggal antri
lalu melakukan proses pemeriksaan medis ke dokter yang bersangkutan.
Puskesmas merupakan sarana medis yang sangat dekat keberadaannya
dengan masyarakat. Hal ini dikarenakan Puskesmas merupakan hasil dari suatu
program dari pemerintah yang bertujuan mensejahterakan masyarakatnya dalam
bidang kesehatan.
Sistem kerja dari masing-masing bagian yang belum terorganisasi
dengan begitu baik dapat menyebabkan kelelahan pada para karyawan
Puskesmas, baik itu bagian yang terlibat dalam medis secara langsung maupun
bagian tata usaha dan bagian penyedia obat. Interaksi antar masing-masing
bagian kerja pada Puskesmas belum memiliki relasi yang sistematis, dan bila
adapun relasinya masih bersifat manual. Sehingga memerlukan energi atau
tenaga lebih untuk melakukan relasi tersebut.
Pembuatan laporan pada data pasien, kunjungan dan barang yang
belum dikelola secara maksimal. Laporan merupakan hal yang penting bagi
semua instansi tidak terlepas pula bagi Puskesmas.
Pengembangan masa depan Puskesmas sebagai sarana medis
masyarakat. Dengan semakin bertambahnya persaingan dari segi sarana
pelayanan kesehatan. Maka Puskesmas juga diperlukan terobosan besar untuk
berani mengubah mekanisme kerja agar semakin baik dan hemat sumber daya.
2
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara membuat sistem informasi pelayanan kesehatan bagi
pasien Puskesmas Umbulharjo II?
2. Bagaimana cara menghasilkan laporan dari sistem informasi untuk
Puskesmas Umbulharjo II supaya dapat mempermudah pekerjaan
pengguna?
3. Bagaimana proses kerja sistem lama pada Puskesmas Umbulharjo II?
4. Bagaimana proses kerja sistem baru pada Puskesmas Umbulharjo II?
1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari kerancuan dalam pemahaman tentang perancangan sistem
maka dalam penulis menetapkan pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Perancangan sistem informasi manajemen dilakukan pada instansi
Puskesmas Umbulharjo II.
2. Perancangan sistem ini dilakukan untuk pelayanan pada bagian poli umum
dan poli gigi.
3. Perancangan sistem ini dilakukan untuk pembuatan laporan data pasien,
kunjungan, dan barang.
4. Pelayanan medis yang ada di Puskesmas Umbulharjo II merupakan
pelayanan medis rawat jalan, sehingga tidak ada kasus rawat inap.
5. Perancangan sistem informasi manajemen terbatas pada sistem
pendaftaran, pemeriksaan, pembayaran, penyimpanan riwayat kesehatan
pasien, struktur kontrol user, persediaan obat, dan pembuatan laporan.
6. Pengguna atau user dalam sistem ini adalah teller, dokter, apoteker, kepala
bagian tata usaha sebagai pengatur aktifitas pengguna, dan koordinator
bagian pengadaan obat ataupun alat medis.
7. Sistem yang dibahas dalam skripsi adalah sistem yang merupakan bagian
dari sistem informasi manajemen.
8. Aplikasi yang dipakai dalam perancangan sistem informasi ini menggunakan
software Dreamweaver, XAMPP, Adobe Photoshop.
9. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam perancangan sistem informasi
ini adalah Sql, HTML dan PHP dengan framework Code Igniter (CI).
10. Teknologi yang diterapkan dalam peracangan sistem informasi ini
menggunakan teknologi berbasis client server.
3
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Sistem
Pengertian tentang sistem sudah banyak dikemukan oleh para ahli,
sistem merupakan suatu kata yang bersifat umum sehingga dapat dipakai dalam
berbagai konsep kalimat. Sistem juga dapat mengalami penyempitan makna bila
dihubungkan dalam beberapa disiplin ilmu tertentu. Dan berikut ini adalah
beberapa pengertian tentang sistem (Fatta, 2007 : 1) :
1. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang sama.
2. Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta
hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang
untuk mencapai satu tujuan.
2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Majemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada
level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian
dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-
laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari Transaction Processing
System (TPS) dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang
dibutuhkan manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk
mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi
apa saja yang dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan
informasi tersebut. (Fatta, 2007 : 12)
2.3 Pengertian Codeigniter Code Igniter adalah sebuah framework untuk web yang dibuat dalam
format PHP. Format yang dibuat ini selanjutnya dapat digunakan untuk membuat
sistem aplikasi web yang kompleks. Codeigniter dapat mempercepat proses
pembuatan web, karena semua class dan modul yang dibutuhkan sudah ada dan
kita hanya tinggal menggunakannya kembali pada aplikasi web yang akan kita
buat. (Wiswakarma, 2010 : 2)
4
3. Analisis 3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan bagian penting dari System Development
Life Cycle (SDLC). Sehingga dengan tahapan analisis sistem diharapkan dapat
membuat suatu sistem baru yang lebih baik dan dapat menjawab kebutuhan-
kebutuhan dari kelemahan sistem lama.
Selain itu dengan tahapan analisis sistem dapat menjamin tingkat
kelayakan pengoperasian sistem baru. Pada penulisan ini, penulis
menggunakan beberapa tahapan analisis yang meliputi : analisis kelemahan
sistem, analisis kebutuhan sistem, dan analisis kelayakan sistem.
3.1.1 Analisis Kelemahan Sistem Untuk menganalisis kelemahan sistem diperlukan sebuah
metode baku yang sudah diyakini kebenaran dari masing-masing
komponen pengujinya. Penulis menggunakan metode PIECES
(performance, information, economy, control, eficiency, dan services)
untuk menguji kelemahan sistem. Metode ini memiliki pokok bahasan
tentang analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan
aplikasi, efisiensi, dan pelayanan pelanggan.
1. Analisis Kinerja
Kinerja merupakan bagian dari kelancaran proses kerja suatu
sistem kerja. Analisis kinerja ditujukan untuk peningkatan terhadap
kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja
dapat diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu
tanggap (respon time) dari suatu sistem. Analisis kinerja di
tunjukkan dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1 Analisis Kinerja
Parameter Kelemahan
Jumlah Produksi Jumlah produksi sangat berhubungan erat dengan jumlah pasien,
sehingga bila jumlah pasien banyak akan semakin menambah
beban kerja para karyawan.
Waktu Tanggap Indikator dari waktu tanggap dapat dilihat dari jumlah waktu yang
diperlukan pasien untuk mendapatkan pelayanan medis hingga
memperoleh obat. Selain itu proses pelaporan, baik itu laporan
rekam medis pasien maupun laporan kepada pimpinan dan pihak-
pihak yang berkepentingan, seperti data obat, user, dan
pengamatan sistem.
5
2. Analisis Informasi (information)
Dalam proses penyajian informasi sering terjadi keterlambatan
yang dikarenakan berbagai macam masalah. Tidak hanya faktor
keterlambatan bahkan juga dalam pengolahan informasi yang ada
sering terjadi adanya kesalahan. Bahkan informasi kadang tidak
tepat sasaran dan disajikan kepada pihak yang tidak seharusnya
menerima. Informasi juga lebih bersifat sebagai arsip bukan
sebagai alat bantu pengambilan keputusan.
Tabel 3.2 Analisis Informasi
Parameter Kelehaman
Akurat Masih banyak kesalahan dalam penyajian informasi, seperti salah
ketik dan banyak data yang tidak diisikan secara lengkap dan
sesuai dengan standar yang harus diinputkan, tidak adanya
validasi dan penggizinan menu allow null pada perancangan basis
data sistem lama.
Tepat Waktu Penyajian data harus diawali dengan rekapan yang dilakukan
secara manual, sehingga membutuhkan durasi waktu yang lama
dan lebih melelahkan. Dan hal-hal tersebut yang menyebabkan
keterlambatan penyajian informasi.
Relevan Manfaat informasi belum terlalu terlihat di sistem lama. Informasi
hanya bersifat sebagai arsip saja dan pengambilan keputusan
yang berdasarkan dari informasi yang tersedia belum begitu
maksimal. Bahkan penyajian informasi terkesan hanya untuk
memenuhi tugas dari atasan.
3. Analisis Ekonomi (Economy)
Puskesmas Umbulharjo II merupakan program pemerintah dalam
bidang pelayanan masyarakat. Dalam hal ini menyangkut aspek
kehidupan secara keseluruhan. Bila pelayanan kesehatan di
masyarakat berjalan lambat akan mempengaruhi tingkat
produktifitas kerja dari masyarakat secara umum, sehingga dapat
mengganggu jalannya perekonomian masyarakat secara luas.
6
Tabel 3.3 Analisi Ekonomi
Parameter Kelemahan
Biaya Biaya yang dikenakan untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas
Umbulharjo II Yogyakarta merupakan biaya standar yang telah
ditetapkan oleh pihak Dinas Kesehatan Yogyakarta yaitu sebesar
Rp 5.000,00 untuk setiap kali pemeriksaan dan sudah termasuk
biaya obat. Dengan biaya yang murah ini sering menimbulkan
keraguan pada masyarakat tentang profesionalisme dan tingkat
kesembuhan yang didapatkan dari pelayanan kesehatan termasuk
obat.
Waktu Harus dapat menekan waktu operasional, karena dengan semakin
lama waktu operasional semakin sedikit pula pasien yang dapat
ditangani. Dan hal ini berhubungan dengan masalah orang sakit,
sehingga memerlukan penanganan cepat.
4. Analisis Pengendalian (Control)
Sistem pengendalian erat hubungannya dengan sistem keamanan.
Sistem ini terdiri dari bagian pengendalian hak akses ataupun
otoritas user, dan keamanan informasi maupun data. Selain itu
juga tidak bisa lepas dari back up dan recovery.
Tabel 3.4 Analisis Pengendalian
Parameter Kelemahan
Hak akses Tidak adanya pembatasan hak akses, data hanya disimpan dalam
bentuk file Microsoft Office (Word dan Excel). Bahkan dengan
mudahnya saling meminta data antar karyawan melalui flash disk
tanpa ada mekanisme aturan yang baku.
Keamanan Pada sistem lama keamanan data tidak begitu menjadi pusat
perhatian. Kurangnya kesadaran akan keamanan data dikarenakan
oleh kurang pahamnya mereka terhadap betapa pentingnya data
untuk menyajikan informasi. Hal ini dapat terlihat dengan bebasnya
komputer dipakai secara bersama-sama tanpa khawatir disusupi
virus, maupun pencurian data.
Back up Sistem lama tidak pernah melakukan back up, sehingga tidak dapat
dimungkinkan untuk melakukan recovery saat terjadi kerusakan
maupun kehilangan data.
7
5. Analisis Efisiensi (eficiency)
Meskipun Puskesmas Umbulharjo II merupakan program
pemerintah dengan dukungan dana yang kuat. Sehingga dapat
dikatakan memiliki posisi keuangan yang relatif stabil dan aman.
Namun untuk lebih baiknya dan perkembangan di masa depan
masih memerlukan penghematan baik dalam segi efektifitas waktu
kerja maupun efektifitas biaya.
Tabel 3.5 Analisis Efisiensi
Parameter Kelemahan
Sumber Daya
Biaya
Kelemahan pada aspek biaya dikarenakan tidak efektifnya pola
kerja para karyawan. Dengan kata lain sistem lama membutuhkan
banyak karyawan dalam melakukan suatu prosedur kerja. Selain itu
membutuhkan biaya tambahan untuk keperluan pengadaan sarana
kertas dalam bentuk arsip-arsip laporan, maupun resep dokter.
Sumber Daya
Waktu
Efektifitas waktu pada sistem lama masih sangat rendah, karena
pelayanan kesehatan yang membutuhkan waktu yang lama dapat
menghambat produktivitas kerja pasien.
Sumber Daya
Manusia
Pada sistem lama diperlukan sumber daya manusia yang banyak,
mulai dari proses pendaftaran hingga peracikan obat.
6. Analisis Pelayanan (services)
Pelayanan merupakan aspek penting dari kemajuan suatu badan
usaha. Apalagi bagi Puskesmas Umbulharjo II yang bergerak
dalam bidang jass pelayanan kesehatan. Pelayanan yang ramah
sangat sesuai dengan harapan kultur masyarakat jawa tempat
usaha ini berdiri.
Tabel 3.6 Analisis Pelayanan
Parameter Kelemahan
Pelayanan Pelayanan masih merupakan suatu masalah dari sistem lama. Hal
ini karena bagi pasien baru akan merasa kesulitan memahami alur
pelayanan, dan petugas yang adapun tidak berusaha mengarahkan
sebelum pasien tersebut bertanya kepada petugas. Apalagi bila
jumlah pasien banyak atau jam kerja sudah mulai berakhir tingkat
kualitas pelayanan petugas semakin memburuk.
8
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem Berikut kebutuhan fungsional yang akan dibangun pada sistem
pelayanan kesehatan dan proses pengolahan informasi sebagai
berikut:
a. Sistem harus dapat mengolah data pasien secara akurat, tepat
waktu dan relevan :
1) Pasien cukup sekali melakukan pembuatan akun.
2) Sistem dapat menjaga kerahasiaan data pasien.
3) Pengguna (teller) dapat melakukan insert pada data pasien.
4) Pengguna (teller) dimungkinkan untuk mencari akun user dengan
kriteria id_pasien, nama pasien, dan tanggal lahir.
5) Data pelayanan medis menjadi bagian di dalam data pasien.
b. Sistem harus dapat mengolah data barang secara akurat, tepat
waktu dan relevan :
1) Pengguna (bagian perlengkapan) dapat melakukan insert,
update, delete pada data obat.
2) Pengguna (bagian perlengkapan) dimungkinkan untuk mencari
informasi obat dengan kriteria id_obat dan nama obat.
c. Sistem harus dapat membuat pelayanan medis yang berorientasi
kepada pasien (mempermudah pasien) :
1) Pengguna (dokter) menerima input berupa data pasien dari
bagian dokter melalui media transfer elektronik.
2) Pengguna (teller) memanggil pasien untuk menuju ke dokter
yang dituju.
3) Pengguna (dokter) memasukan hasil pemeriksaan, obat
rekomendasi, dan aturan pakai ke dalam sistem agar dapat
dikirim ke pengguna (apoteker).
4) Pasien tinggal menunggu proses pembayaran sambil mengambil
obat.
5) Pengguna (apoteker) mengecek data obat dan perlengkapan
medis melalui sistem guna memenuhi permintaan dari resep
hasil pemeriksaan dokter.
6) Pengguna (kasir) memperoleh laporan dari apoteker untuk
membuat nota dan total tagihan, pada bagian ini sistem secara
otomatis melakukan penyimpanan data rekam medis pasien.
d. Sistem dapat mempermudah pembuatan laporan dan penyajian
informasi dengan bantuan fitur pencarian.
9
1) Pengguna (admin) memiliki hak akses sebagai administrator
berhak untuk mengatur semua data yang ada termasuk
mengambil data untuk kepentingan pembuatan laporan.
2) Pengguna (admin) berhak membuat pengguna baru dengan
tingkat dibawahnya.
3.1.2 Analisis Kelayakan Sistem Pada bagian ini penulis menjelaskan tentang tingkat kelayakan
penerapan sistem informasi manajemen pada Puskesmas Umbulharjo
II Yogyakarta. Hal yang menjadi acuan dalam pembuat sistem baru
dikarena berbagai masalah yang telah didefinisikan pada bagian
analisis kelemahan sistem. Oleh sebab itu, untuk mengetahui apakah
sistem baru lebih baik dan layak dari sistem lama maka perlu adanya
analisis dan studi kelayakan pada sistem baru. Dalam hal ini tentunya
diperlukan pertimbangan yang matang seberapa yang didapat dan
biaya yang diperlukan dari sistem yang baru. Analisis kelayakan
meliputi beberapa aspek, antara lain :
3.1.2.1 Analisis Kelayakan Teknologi Teknologi yang diterapkan dalam perancangan sistem
ini adalah teknologi yang berbasiskan client server. Arsitektur
client server yang digunakan pada program ini berupa two-tier.
Yaitu memisahkan komputer yang berfungsi server yang
nantinya akan dikelola oleh administrator dan komputer client
yang dikelola oleh para pengguna. Dengan arsitektur ini
dimungkinkan komputer server dapat dioperasikan sebagai
komputer client untuk keperluan pembuatan laporan dan
penyajian informasi yang dibutuhkan.
Dengan penerapan teknologi ini, dimaksudkan untuk
menjaga kelancaran transfer data dan mempercepat
mekanisme kerja yang pada sistem lama harus dilakukan
dengan manual. Oleh karena itu diharapkan dengan teknologi
ini para karyawan dapat bekerja secara maksimal dan
profesional. Dilain pihak keberadaan pasien juga menjadi
perhatian utama dalam pelayanan kesehatan.
10
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Implementasi
Implementasi sistem merupakan tahapan yang digunakan untuk
menerapkan sistem yang baru (setelah selesai dibuat). Dalam implementasi ini
juga termasuk tahapan uji coba program maupun sistem, manual program
maupun instalasi dan pemeliharaan sistem. Sehingga dapat diketahui pengaruh
sistem baru pada peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas Umbulharjo II
Yogyakarta.
Tabel 4.1 Fungsional Testing
Jenis User Halaman Fungsi Hasil
Semua User Login Untuk identifikasi user Baik
Admin Halaman Utama Mempermudah navigasi menu Baik
Pendaftaran
User Memasukkan data user Baik
Data Pasien Melihat , menghapus dan
membuat laporan data pasien Baik
Laporan Data
Pasien
Mengekspor laporan keformat
excel Baik
Laporan
Kunjungan
Mengekspor laporan keformat
excel perbulan Baik
Ubah Data
Pasien Mengubah data pasien Baik
Data User
Melihat , menghapus, rekam
medis dan membuat laporan data
user
Baik
Ubah Data User Mengubah data user Baik
Data Barang Melihat data barang Baik
Upadate Tarif Melakukan perubahan tarif Baik
Penentuan tarif Menentukan tarif baru Baik
Bantuan Pusat informasi penggunaan
program Baik
Teller Halaman Utama Mempermudah navigasi menu Baik
11
Verifikasi Pasien Melakukan identifikasi pasien Baik
Pendaftaran
Pasien Melakukan pendaftaran pasien Baik
Antrian Pasien Mengetahui proses antrian pasien Baik
Data Pasien Melihat data pasien Baik
Rekam Medis Mengetahui rekam medis pasien
dari kode pasien Baik
Status Dokter Mengetahui status 'online' atau
'offline' dokter Baik
Bantuan Pusat informasi penggunaan
program Baik
Dokter Halaman Utama Mempermudah navigasi menu Baik
Antrian Pasien Melihat antrian pasien untuk
proses pemeriksaan medis Baik
Diagnosis Pasien Melakukan pemeriksaan pasien
dan pemberian resep Baik
Bantuan Pusat informasi penggunaan
program Baik
Perlengkapan Halaman Utama Mempermudah navigasi menu Baik
Tambah Master
Barang Menambah master barang Baik
Master Barang Melihat data barang Baik
Laporan Data
Barang
Mengekspor laporan keformat
excel
Ubah Barang Mengubah data barang Baik
Pilih Barang
Masuk Memilih barang masuk Baik
Tambah Barang
Masuk Memasukkan barang masuk Baik
Bantuan Pusat informasi penggunaan
program Baik
Apoteker Halaman Utama Mempermudah navigasi menu Baik
Antrian Resep Menampilkan antrian pembuatan
resepa Baik
12
Resep Pedoman peracikan obat
berdasarkan resep dokter Baik
Data Obat Menampilkan data barang Baik
Bantuan Pusat informasi penggunaan
program Baik
Kasir Halaman Utama Mempermudah navigasi menu Baik
Antrian Nota Menampilkan antrian pembuatan
nota Baik
Nota Pencetakan nota Baik
Bantuan Pusat informasi penggunaan
program Baik
4.2 Pembahasan Dalam penulisan ini penulis melakukan pembahasan pada pada basis
data dan tampilan antarmuka program. Hal ini dikarenakan adanya penambahan
suatu hal dari kedua komponen tersebut bila dibandingkan pada perancangan
sistem.
4.2.1 Pembahasan Basis Data Basis data merupakan komponen pokok sebagai media
penampung data dan penghasil informasi. Karena peran pentingnya
tersebut penulis merasa perlu membuat basis data dengan sebaik
mungkin. Pada pembahasan basis data, penulis menjelaskan tentang
penambahan dua tabel, yaitu tabel periksa dan tabel antrian.
Pada Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram tidak
dicantumkan keberadaan tabel periksa. Tetapi dalam relasi antar tabel
terdapat tabel periksa. Hal ini dikarenakan tabel periksa merupakan tabel
hasil relasi antara tabel diagnosis, kunjungan dan user.
Sedangkan tabel antrian tidak dicantumkan pada perancangan
karena tabel antrian merupakan suatu tabel yang sifatnya tidak
permanen. Hal ini dikarenakan isi dari tabel ini yang berupa antrian
pasien akan terhapus bila pasien telah selesai melakukan proses
pembayaran. Pada implementasi tabel antrian terdapat field status,
sedangkan pada rancangan tabel tidak terdapat tabel tersebut. Hal
tersebut ditambahkan penulis karena untuk mempermudah mengetahui
letak proses antrian pasien secara tepat.
13
Sedangkan untuk khasus tabel tarif tidak direlasikan. Hal tersebut
dikarenakan tarif untuk semua pelayanan dan obat sama baik untuk poli
gigi dan umum. Tetapi dalam kenyataannya terdapat relasi dalam basis
data untuk kepentingan pembuatan nota dan menghitung total
pendapatan di laporan kunjungan. Selain itu juga masih terdapat
kekurangan untuk memisahkan tarif pada poli gigi karena masing-masing
pemeriksaan pada poli gigi memiliki tarif yang berbeda.
Pada implementasi tabel resep terdapat field kode_diagnosis,
sedangkan pada rancangan tabel tidak terdapat field tersebut. Hal ini
dikarenakan untuk mempermudah penulis menggabungkan kedua tabel
tersebut. Selain itu juga mempermudah penampilan dan pengoperasian
kedua tabel tersebut.
4.2.2 Pembahasan Antarmuka Program Antarmuka program merupakan bagian dari program yang
berhubungan secara lamgsung kepada pengguna. Penulis menganggap
pengguna dari program ini adalah golongan awam yang memiliki dasar
pendidikan yang kuat tetapi tidak memiliki pengetahuan di bidang
pengoperasian komputer. Oleh karena itu penulis mencoba membuat
tampilan halaman antarmuka yang mudah dimengerti dalam
penggunaannya. Dan hal ini yang menjadi dasar penulis melakukan
pembahasan tentang perubahan antara rancangan antarmuka dengan
implementasi antarmuka yang telah dibuat.
14
5. Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
Pada bagian ini penulis mencoba menarik suatu kesimpulan yang
berdasarkan dari penelitian di Puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta dan
pembuatan sistem baru yang berjudul Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta. Berdasarkan acuan dari bab-bab
sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Fitur-fitur yang telah berhasil dibuat yaitu:
a. Fitur memasukkan (insert) data melalui halaman antar muka, fitur ini
mencakup keberhasilan memasukkan data pengguna, data pasien
,data diagnosis, data resep, data tarif, data barang, dan data barang
masuk.
b. Fitur memasukkan (insert) data tanpa halaman antar muka, dalam
pembuatannya penulis menggunakan algoritma khusus untuk
keberhasilan penggunaannya. Fitur ini mencakup keberhasilan
memasukkan data anrian, data kunjungan, data item, dan data periksa.
c. Fitur mengubah (update) data melalui halaman antar muka, fitur ini
berhasil digunakan dalam perubahan data pasien, data pengguna,
maupun data barang.
d. Fitur mengubah (update) data tanpa melalui halaman antar muka,
keberhasilan pembuatan fitur ini dapat diketahui dari keperhasilan
perubahan status secara otomatis pada status antrian di tabel antrian.
e. Fitur menghapus (delete) data melalui halaman antar muka, fitur ini
telah berhasil diuji pada data pasien, data pengguna, dan data barang.
f. Fitur menghapus (delete) data tanpa melalui halaman antar muka, fitur
ini telah berhasil diuji pada penghapusan data antrian setelah pasien
selesai melakukan proses pembayaran dan pengambilan obat di kasir
g. Fitur menampilkan (select) data, fitur ini telah berhasil diterapkan
secara keseluruhan pada halaman antar muka masing-masing jenis
pengguna. Diantaranya adalah data pengguna, data pasien, data
rekam medis, data antrian dan data barang.
15
2. Laporan yang telah dapat dihasilkan dari aplikasi sistem informasi
manajemen Puskemas Umbulharjo II Yogyakarta adalah sebagai berikut :
a. Laporan data pasien dan kunjungan, keberhasilan kinerja pembuatan
laporan ini dapat diketahui pada halaman data pasien untuk hak akses
pengguna sebagai admin. Sedangkan untuk laporan data kunjungan
dilengkapi dengan fitur untuk mengetahui jumlah pendapatan perbulan.
b. Laporan data barang dan barang masuk, laporan ini dihasilkan oleh
pengguna dengan jenis perlengkapan. Laporan ini telah berhasil dibuat
dan letaknya berada di halaman data barang.
3. Sedangkan untuk proses kerja sistem lama Puskesmas Umbulharjo II
Yogyakarta yang telah dijelaskan pada BAB III dengan menggunakan
analisis PIECES dapat ditarik kesimpulan seperti berikut :
a. Hasil analisis kinerja karyawan Puskesmas dalam hal ini adalah jumlah
produksi dan waktu tanggap masih memerlukan perbaikan.
b. Hasil analisis informasi terhadap proses penyajian informasi masih
lambat dan belum konsisten.
c. Hasil analisis ekonomi dalam hal ini adalah biaya dan waktu masih
memerlukan perbaikan sistem kerja.
d. Hasil analisis kontrol dalam hal ini menyangkut keamanan, hak akses,
dan back up data masih dalam kondisi yang memerlukan perbaikan
sistem kerja.
e. Hasil analisis pelayanan dalam hal ini berkaitan dengan sumber daya
biaya, manusia dan waktu masih terdapat pemborosan sehingga
diperlukan adanya perbaikan sistem kerja.
f. Hasil analisis pelayanan masih terdapat penyimpangan dari visi dan
misi Puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta, sehingga memerlukan
perbaikan sistem kerja.
4. Sistem baru ini dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut :
a. Halaman antar muka telah diberhasil digunakan secara keseluruhan.
b. Penggunaan algoritma dan pengoperasian basis data telah berhasil dijalankan secara keseluruhan.
16
17
Daftar Pustaka
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Offset.
Sunyoto, Andi, M.Kom. 2007. AJAX Membangun Web dengan Teknologi
ASYNCHRONOUSE JavaScript & XML. Yogyakarta: Andi Offset.
Umiyatun. 2012. BAB III Program Pembangunan Kesehatan Di Puskesmas
Umbulharjo II. Yogyakarta.
Utami, Ema dan Sukrisno. 2008. Mengoptimalkan QUERY pada Ms SQL Server.
Yogyakarta: Andi Offset.
Wibowo Angga. 2007.16 Aplikasi PHP Gratis untuk Pengembangan Situs Web.
Yoyakarta: Andi Offset.
Wiswakarma, Komang. 2010. 9 Langkah Menjadi Master Framework Codeigniter.
Yogyakarta : Lokomedia.
18
Recommended