View
13
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Topik: Manajemen Negara dan Nasionalisme
Pertumbuhan Ekonomi, DistribusiPendapatan dan Lingkungan^
M.Suparmoko
The goalof the economy development is to increase the welfare ofa nation. The weifareis often indicated by the low or the high of the country's income per capita. However,recently the environmental factor should be included in the formulation of the incomeper capita of a country as a green national income. Firstly, this paper discusses therelationship between the income percapita and the income distribution. Secondly, thediscussion includes the assessment of the income distribution imbalance focusing onthe aspects oflmbaiance Ratio, Lorenz Curve, and Giniindex. Lastly,Kuznet Curve iscrucial to be used in the economic development analysis as an environmental factor inthe income per capita ofa country.
Kata kunci: pembangunan ekonomi,distribusi pendapatan, pemerataan
Tujuan pembangunan ekonomi tidak lainadalah untuk meningkatkan kesejah-
teraan suatu bangsa. Seringkali kesejah-teraan ini diukur dengan tinggi rendahnyapendapatan perkapita bangsa tersebut. Bilapendapatan per kapita tinggi dikatakanbahwa negara tersebut telah maju ataudisebut negara berkembang; sedangkan bilapendapatannya rendah dikatakan bahwanegara tersebut masih tsrbelakang atausedang berkembang. Alat ukur pendapatanper kapita ini telah mendapatkan kritikanyang tidak sedikit karena sebenarnyapendapatan per kapita Itu hanya diperlukanuntuk mengetahui atau mengukur majutidaknya suatu perekonomian walaupunsebenarnya kurang tepat bila digunakanuntuk mengukur tinggi rendahnyakesejahteraan suatu bangsa.
290
Untuk mengatasi kelemahan tersebut,telah diusulkan oleh banyak ahli ekonomibahwa ukuran pendapatan per kapita ituharus dilengkapidengan melihatbagaimanadistribusi pendapatan di negara yangbersangkutan. Bila distribusi pendapatanbersifat merata, dan pendapatan per kapitaitu tinggi maka ini mencerminkan adanyatingkat kesejahteraan yang merata; artinyapendapatan yang ada di negara tersebutdinikmati secara merata oleh banyakpenduduk. Oleh karena itu adalah benar
^ Materi pokok makalah ini pernahdisampaikan pada "Seminar dan WorkshopPerencanaan Pembangunan DenganPendekatan Tannas," Program PengkajianKetahanan Nasional, Program PascasarjanaUniversitas Indonesia, pada tanggal 1 November 1996, di Jakarta dan telah direvisi denganmenambahkan pendekatan terhadaplingkungan hidup.
UNISIA NO. 57/XXVIII/III/2005
PertumbuhanEkonomi,DistribusiPendapatan dan Lingkungan; M.Suparmoko
bahwa tujuan pembangunan ekonomiadalah peningkatan pendapatan perkapitariil dan sekaligus disertai dengan distribusipendapatan yang semakin merata.
Namun demlkian periu disasdari bahwaAkhlr-akhlr in! dengan mencuatnya isulingkungan, ukuran pendapatan per kapitaatas dasar penghitungan konvensionalsudah tidak tepat lagi karena dasarpenghitungan pendapatan tersebut belummemasukkan dimensi lingkungan sebagaisalah satu faktor pertumbuhan ekonomiyang harus diperhitungkan. Apablla dimensilingkungan sudah diperhitungkan dalampenghitungan pendapatan naslonal, makapendapatan itudisebut dengan pendapatannaslonal hijau.^
Hubungan Antara Pendapatan PerKapita dan Distribusi Pendapatan
Seperti telah disinggung diatas bahwakesejahteraan hidup yang leblhtinggi bagisuatu bangsa dapat dicapai bilapendapatanper kapita meningkat disertai dengandistribusipendapatan yang semakin meratapula. Tampaknya pembicaraan mengenaidistribusi pendapatan agak terkesam-plngkan saat Ini dan lebih banyakpembicaraan mengenai aspek lingkunganhidup.
Dalam membicarakan masalahdistribusi pendapatan blasanya dibedakanantara distribusi perorangan {size distribution) dan distribusi fungsional {functionaldistribution). Size distribution membahasmengenai distribusi pendapatan antarindivldu atau rumahtangga, sedangkan functional distribution membicarakan distribusi
pendapatan antar faktor produkst sepertitenaga kerja, modal dan tanah. DI antarakedua pengukuran itu, para ekonom lebihbanyak menggunakan cara yang pertamauntuk menunjukkan tingkat pemerataan
UNISIA NO. 57/XXVIII/III/2005
atau keadilan dalam perekonomian suatunegara. Memang dalam pengukuran itutidakpemah dipersoalkan proses bagaimanadandari mana penerlma pendapatan memper-oleh pendapatan mereka; seperti apakahpendapatan itu berasai dari menjual tenagakerja, memperoleh bunga modal, menda-patkan sewa lahan ataupun menerima-bagian laba.
Pada umumnya dihlpotesiskan bahwapertumbuhan ekonomi,yang cepat akandibarengi dengan distribusi pendapatan yangtidak merata, karena pertumbuhan ekonomiyang cepat menghendaki digunakannyateknoiogi yang bersifat padat modal danbukan padat karya. Banyak pengalamanmenunjukkan bahwa teknoiogi padat modalakan membawa dampak pada semakintidakmeratanya distribusi pendapatan. Lebihjauh lagi diargumentasikan bahwa untukpertumbuhan ekonomi yang cepat justrudistribusi pendapatan yang tidak merataitulah yang diperlukan, karena harus adasekelompok pendudukyang penghasilannyatinggi dan mampu membentuk tabunganuntuk disalurkan menjadi investasi yangdiperlukan bagi pertumbuhan.^
Di pihak lain ada argumentasi bahwakeadaan sekarang ini berbeda dengankeadaan negara maju pada waktu merekamulaidengan pembangunan ekonominyadimana kelompok kaya yang ada di negarasedang berkembang tidak melakukantabungan, melainkan menggunakanpendapatannya yang tinggi itu untukkeperluan konsumsi mewah guna membeli
2 M.Suparmoko, "Neraca SDAL untukPembangunan Berkelanjutan" dalamM.Suparmoko Editor Neraca SumberdayaAlam (Natural Resource Accounting), BPFE,Yogyakarla, 2005.
®Arthur Lewi's, The Theory of EconomicGrowth, George Alias&Urwin Ltd., Londonri965
291
Topik: Manajemen Negara dan Nasionalisme
barang-barang impor yang bermerek danmelakukan perjalanan ke luar negeri danberbelanja disana/ Dengan kata lain inves-tasi bag! pembangunan tidak banyakteiiadidi negara sedang berkembang.
Seianjutnya kelompok miskindi negarasedang berkembang di samping pendapat-annya rendah dan tingkat hidup sertakesehatannya rendah, juga pendidikannyarendah dan kekurangan gizi, dan akanberakibat lebih lanjut pada rendahnyaproduktivitas kerja mereka, sehlnggamenyebabkan pertumbuhan ekonomimenjadi semakin lamban. Oleh karena itudistribusi pendapatan yang tidak merata dinegara sedang berkembang perludihapuskan. Teori tetesan ke bawah {trickledown effect) menyatakan bahwa denganpembangunan ekonomi yang berhasilkelompok miskin akan seoara otomatismendapatkan bagian dari hasil pembangunan. Namun hai ini tidak dapat berlakudalam waktu singkat. Orang miskin tidaktahan lagi menunggu sampai kapan akanterjadi tetesan ke bawah itu seandainyadistribusi pendapatan yang tidak merata dankonsentrasi kekayaan pada beberapa gelintirorang ditoleransi. Oleh karena itu pende-katan pembangunan yang tepat menghen-daki adanya pertumbuhan yang sekaligusdisertai dengan pembagian pendapatan yanglebih merata.
Namun demiklan dari penelitlan yangdiadakan oleh beberapa ekonom diantaranyaSimon Kuznets® ditemukan bahwa tidak
ada hubungan antara pertumbuhan ekonomidan distribusi pendapatan. Memang telahditemukan bahwa untuk negara-negara yangtergolong sudah maju ketidakmerataanpendapatan ada pada derajat rendah danmoderat; sedangkan untuk negara yangsedang berkembang distribusi pendapatantersebar, yaitu ada yang rendah, moderat
292
maupun tinggl.® Dengan kata lain untuknegara sedang berkembang pola distribusipendapatan tidak jelas hubungannyadengan tingkat pendapatan per kapitanya,tetapi sangat pasti bahwa untuk negara-negara yang telah maju distribusipendapatan selalu dalam keadaan yanglebih merata {low inequalit)f). PerhatlkanTabel 1.
Salah satu aiasan yang dapatdikemukakan mengapa negara majumemiliki distribusi pendapatan yang lebihmerata adalah karena di negara majuterdapat sistem kesejahteraan sosial (so-cial security system) yang memadai dansistem pajak umumnya bersifat progreslf.Sistem kesejahteraan sosial ini sangatlemah di negara sedang berkembangtermasuk Indonesia. Pemerlntah Indonesia
sejauh ini tidak mengembangkan sistemkesejahteraan sosial yang balk, sehlnggasetiap individu/rumah tangga berusahasekuat tenaga untuk mengembangkansistem pengurangan resiko bagi anggotakeluarganya di masa datang denganmengoptimalkan tingkat pendapatan yang
* Kasus ini disebut sebagai "demonstration effect", llhat Irawan dan Suparmoko,Ekonomlka Pembangunan, BPFE.Yogyakarta, EdIsI 6,1990
^ Hollis Chenery, Montek S Ahluwalta,C.L.G Bell, John H. Duloy, Richard Jolly, Redistribution with Growth. Oxford UniversityPress, Singapore, 1975
^ Distribusi pendapatan dikatakan sangattidak merata fhiah [nequalitvt blla 40%penduduk termiskin hanya mendapat kurangdari '12% pendapatan naslonal, moderatfmoderat ineaualitvl bila mendapatkan antara12 - 17% bagian pendapatan naslonal, danrendah flow IneQuaiitv^ bila mendapatkanbagian pendapatan naslonal di atas 17%.Lihat E.Wayne Nafziger, The Economic of Developing Countries, Prentice Hall, New Jersey,1990, hal 105.
UNISIANO. 57/XXVIII/III/2005
Pertumbuhan Ekonomi, Distribusi Pendapatan dan Lingkungan; M.Suparmoko
Tabell.
Pengelompokkan Negara Menurut Ungkat Pendapatan dan KetimpanganDistribusi, 1973
High InequalityGini > 0.50
Moderate InequalityGini = 0 < 0 - 0.50
Low InequalityGini < 0.40
Country Year
1970
1970
per
capitaIncom
e
231
251
1970 202
1960 261
Gini Country
1959
1969
1955-
1956
1961-
1964
65
248
272
84
Countiy Year
per
capitaIncom
Gini
Brazil
Colombia
Equador
Gatwn
Honduras
IraqMadagaskar
Peru
Rhodesia
Senega]
1967-
1968
1956
19960
1970-
1971
1968
1960
224
172
93
297
214
171
0.61 Dahotrtey0.54 Bsavador
0.66 Gayana
0.65 Irxfia
0.61 Philippine
0.61 Sudan
0.52 Tanzania
0.57 Thailand
0.62 Tunisia
0.56 Zamina
1965 150
0.44 Ceyton 1969-1970 . 155 0.37
0.45 Taiwan 1964 201 0J2
0.40 (had 1958 63 0.35
0.46 Ivory Crrast 1959 139 0.43
0.50 South Korea 1970 180 0.36
0.43 Libya 1962 220 026
0.48 Malaysia 1957-1958 208 0.36
0.50 Nigeria 1960 73 0.36
0.50 Pakistan 1963-1964 63 0.37
0.49 Uganda 1969-1970 110 0.38
1963
1967
91
70
1962 92
1961
1959
156
150
Lebanon1955-
1960388 0.56 Argentina 1961 681 0.42
Kexko 1968 454 0.52 Chile 1968 427 0.49
Panama 1969 560 0.54 Costa Rca 1971 423 0.43
South Africa 1965 530' 0.56 Uruguay 1967 460 0.42
Votezuela 1962 750 0.52
iamaica 1958 388 ' 0.56
Denmarlc
Finland
Fianw
West
GermanyNetfieiiand
Puerto Rko
1968
1962
1962
1,838
1,1931,373
0.42
0.45
0.50
1964 1,614 0.45
1967
1963
1,437988
0.43
0.44
Bulgaria
Greece
Israel
Poland
SpainSurinam
Yugoslavia
1962
1957
1957
1964
1964-1965
1962
1968
Canada 1965
Cedioslovalda 1964
Hungary 1969
lapan
New Zealand
Norway
1963
1968-1969
1963
Sweden 1963
Unit Kingdom 1968UnHed States 1970
407 0.21
341 0.37
686 0.30
649 0.25
572 0.38
311 0.31
451 0.33
2,057 0.32880 0.18
870 0.24
780 0.31
1,800 0.371,609 0.352,220 0.39
1,599 0.323,603 0.31
Source: Montek Ahluwalia, "Some Dimension ofthe Problem"in H.Chenery, C.LG. Bell, John H,Duloy and R.Jolly, Redistribution with Growth: AnApproach to Policy, Washington, D.C.: (IBRD.1973) (mimeo). Reprinted by permission ofThe World Bankand Oxford University Press.
bisa dicapal walaupun akhirnya denganmenghalaikan segala cara. Tidak adajamlnan sekolah bebas biaya darlpemerintah. Juga tidak ada bantuan yangcukup untuk merekayang kekurangan dan
UNISIA NO. 57/XXVIII/III/2005
membutuhkan seperti "low cost housing","free lunch program untuk anak sekolah,dan sebagainya.
Dl negara sedang berkembangtingginya ketidakmerataan distribusi ' •
293
Topik: Manajemen Negara dan Nasionalisme
Tabel 2Distrlbusi Pendapatan Individual daiam Quintiles dan Deciles
IndividuaiPersonal Income
(money units)
Percentage share Intotal Income
Quintiles Deciles1 0,82 1,03 1.44 1.8 5 3.25 1,96 2.0 3.9
7 2,4
8 2,7 9 5.1
9 2,810 3,0 5.8
11 3,412 3,8 13 7.2
13 4,214 4,8 9.0
15 5,916 7,1 22 13.0
17 10,5IS 12,0 22.5
19 13,520 15,0 51 28.5
Total 100 100,0 100 100
Measureof inequality - Ratio of bottom 40% to top 20% =14/51 (0,28)Sumber: Michael Todaro, op.cit.
pendapatan disebabkan oleh beberapafaktor^:
1.
2.
3.
Pemilikan tanah. dan penguasaantanah sangat tidak merata.Masih kurangnya tenaga ahli dantenaga profesional, sehingga tingkatpendapatan mereka menjadi sangattinggi relatif terhadap pendapatansebagian besar penduduk padaumumnya.
Adanya ketidak sempurnaan pasardan kurangnya mobilitas tenaga kerja,
294
4.
5.
sehingga untuk kelompok tertentupenghasilannya tetap tinggi, dan yanglain tidak meningkat.Sistem Pajak dan subsldi masihkurang efektif daiam mendistribusikanpendapatan.Kebijakan harga, pajak, subsidi, kreditdan sebagainya masih cenderungmemihak kelomook kaya.
' Jan S. Hogendom, Economic Development, Harsper Collins Publisher, 1992, SecondEdition, hal 44.
UNISIA NO. 57/XXVIII/III/2005
PertumbuhanEkonomi, DistribusiPendapatan dan Lingkungan; M.Suparmoko
Mengukur Ketimpangan DistribusiPendapatan
1. Rasio ketimpangan
Ketimpangan distribusi pendapatanyang ada dalam setiap perekonomlan Ituperlu digambarkan secara jelas. Untuk Itudiperlukan suatu visualisasi atau suatuangka atau suatu ukuran sebagai Indeksdistribusi pendapatan. Cara paling umumdan sedertiana adalah dengan mengurutkanpara indlvldu sesual dengan urutanpendapatannya mulai darl yang terendahsampai ke yang tertinggi dan dinyatakandalam persentase {share). KemudianIndlvldu tersebut dikelompokkan menjadilima kelompok {quintiles) atau ke dalamsepuiuh kelompok{deciles), laluditentukanberapa baglan pendapatan yang diterimaoleh setiap kelompok Indlvldu tersebut.Untuk menentukan apakah terdapatdistribusi yang merata atau tidak, dllihat40% dari selumh Indlvldu yang ada mendapatbaglan berapa person daritotalpendapatan.Hal In! sama dengan melihat persentasekumulatif pendapatan yang bersangkutan.Darl contoh pada Tabel 2 dapat diketahulbahwa 40% Indlvldu dengan pendapatanterendah memperoleh baglan 14%pendapatan; dan 20% indlvldu denganpendapatan tertinggi memperoleh baglan51% pendapatan. Derajat ketimpangandapat diukur dengan membandlngkan duanllal tersebut untuk memperoleh suatuangka {rasio) ketimpangan setlnggi 14/51atau 0,28.® Inlberarti bahwa perekonomlanmemiliki ketimpangan rendah dalamdistribusi pendapatan.
2. Kurva Lorenz
Kurva Lorenz merupakan alat yangbanyak digunakan dalam membahasketimpangan pendapatan. Kurva ini
UNISIANO. 57/XXVUI/III/2005
digambarkan dalam suatu kotak dl manasumbu horlsontal menunjukkan persentasepenerlma pendapatan dan sumbu vertlkalmenunjukkan persentase pendapatan yangditerima (Gambar 1).Pada sumbu horlsontalangka 20% menunjukkan 20% pendudukpenerlma pendapatan terendah, dan angka70% menunjukkan 70% penduduk penerlmapendapatan tertinggi. Sumbu vertlkalmenunjukkan persentase pendapatan yangditerima masing-masing kelompokpenduduk (Indlvldu) dan angkanya bersifatkumulatif pula. Dengan demiklan garls diagonal yang menghubungkan titik O dengan0-' menunjukkan adanya distribusipendapatan yang merata, artlnya 20% darijumlah penduduk memperoleh baglan 20%jumlah pendapatan, atau 70% jumlahpenduduk memperoleh 70% jumlahpendapatan. KurvaLorenzsendlrl berbentukcekung terhadap diagorial 00-'. Inimenunjukkan bahwa semakin cekung kurvaItudan menjauhi garis diagonal 00-' berartisemakin timpang distribusi pendapatan.Hanya saja suatu kerancuan dapat timbulapablla ada dua kurva Lorenz yangberpotongan untuksuatu negara pada waktuyang berbeda, atau membandlngkan derajat'ketimpangan distribusi pendapatan antaradua proplnsi pada waktu .yang samamisalnya. (LIhatinset pada Gambar 1)
3. Indeks Gini
Langkah selanjutiiya dalam mengukurketimpangan distribusi pendapatan adalahdengan menggunakan indeks GIni. Indeksinldiperoleh dengan membagi seluruh luasdaerah antara kurva Lorenz dan garls diagonal 00' pada Gambar 1 dengan seluruh luas
®LIhat Michael P. Todaro,_Econom/c Development in the Third World, LongmanHouse, 1986, halaman 143 - 154.
295
Topik: Manajemen Negara dan Nasionalisme
100%
Kurva X tidak lebihmerata daripadakurva Y
c(D
•<3ara•oco
a
0w(S
c01w2 300
Q.
10
100%
Persentase Penduduk
(penerima pendapatan)Gambarl.
Kurva Lorenz
area! segitiga dibawah garis diagonal(segitigaOO'IG). IndeksGIni ini menunjuk-kan nilai pecahan. Semakin besar nilaiindeks Itu semakin tidak.merata distribusipendapatan di negara atau daerah yangbersangkutan. Dengan kata lain semakinjauh kurva Lorenz itu dari garis diagonal,semakin timpang distribusi pendapatan dinegara yang bersangkutan dan semakinbesar indeks Gini. Sebagai gambaranmengenai ketimpangan di berbagai negaraperhatikan label 3. Dari Tabel 3 tersebuttampakbahwa Indonesia padatahun 1994berada pada kondisi kesenjanganpendapatan yang reiatif rendah dibandingdengan negara-negara lain yaitu denganindeks Gini31,7, sedangkan Brasii memilikiindeks Gini 73,4 yang berarti distribusi
296
pendapatannya tidak merata. Apakahkondisi ini tetap atau berubah belum adahasilpenelitian yang dapat diacu.Walaupundemikian dapat dinyatakan 1997 dansesudahnya, jumlah penduduk miskin diIndonesia teiah meningkat jumiahnya.
Tabel 4 menunjukkan puia bahwanegara-negara sedang berkembang padatahun 1994 masih selalu menghadapidistribusi pendapatan yang kurang meratadengan indeks Gini diatas 40.
Kurva Kuznets: Distribusi
Pendapatan
KurvaKuznets menunjukkan hubunganantara keiompok pendapakn per kapitaterendah 60%> dengan keiompokpendapatan
UNISIANO. 57/XXVIII/III/2005
Pertumbuhan Ekonomi, Distribusi Pendapatan dan Lingkungan; M.Suparmoko
Tabel 3
GNP dan Indeks Gini Pembagian Pendapatan/Konsumsi di Delapan NegaraBerkembang, 1995
Jumlah GNP PPP dan GNP
No. Negara Penduduk Per kaplta Perkaplta Indeks GinI
(juta) 1994 (US$) 1994 (US$)1 Banglades 117,9 220 1.330 28,32 Pakistan 126,3 430 2.130 31,23 Indonesia 190,4 880 3.600 31,74 India 913,9 320 1.280 33,85 Nigeria 108,0 280 1.190 37,56 CIna 1.190,0 530 2.510 37,6 •7 Federasi Rusia 148,3 2650 4.610 49,68 Brasil 159,1 22.970 5.400 73,4
Catalan: Kecuali Brasil yang termasuk negara berkembang berpendapatan menengahke alas, tujuh negara lainnyaadalah negara berkembang berpendapatan menengah kebawah.
Sumber: World Development Report 1996.Tabel 4
Indeks GInl, GNP dan PPP pada 57 Negara Berkembang, 1994
Kelompok GNP 1994 PPP dari GNP1994 Indeks Gini
Negara (USS) (US$))1 387 1.558 41.3
II 1.726 4.194 40.0
III 3.909 7.014 44.9
Rata-rata 2.007 4.255 42.1
Catalan: I. Negara berkembang berpendapatan rendah,II. Negara berkembang berpendapatan menengah ke bawah,III. Negara berkembang berpendapatan menengah ke alas.Sumber: World Development Report 1996.
perkaplta tertinggi 40%. Kurva Kuznets In!menunjukkan distribusi pendapatan yangtidak berubah dengan meningkatnyapendapatan. (Lihat Gambar 2). Pada titikAmisalnya 40% penduduk pada kelompokteratas menerima kira-kira $800, dan 60%penduduk pada kelompok terendahmenerima kurang lebih 200$. Pegeseran
,kedudukan ke titik Bdari titik A meningkatkan
pendapatan maslng-masing kelompok dantidakmengubah distribusi pendapatan. Tetapiapabila terjadi perubahan dalam distribusipendapatan menjadi semakin tidak merata,maka kurva Kuznets memotong sumbuhorisontal. Sebailknya bila distribusipendapatan menj'adi semakin merata kurvakuznets, menjadi semakin landai danmemotong sumbu vertikal.
UNISIANO. 57/XXVIII/1II/2005 297
Topik:Manajemen Negara dan Nasionalisme
Kaltenantara dlstribusLpendapatandanpertumbuhan ekonomitelah ditemukan olehSimon Kuznets pada tahun 1954 bahwa adahubungan y'ang berbentuk hUriif Uterballk.Artinya dengan berkembangnya waktu, yangbiasanya disertal dengan peningkatanpendapatan per kaplta, koefisien atauindeks GIni mula-mula rendah, kemudiannaik, lalu turunkembali seperti tampak padaGambar 3. Namun demikian bentuk huruf Uterballk Itu tidak tajaiti tetapi sedlkit landaidan berubah secara gradual.
JadI ada hubungan berbentuk huruf Uantara distrlbusi pendapatan dan tingkatpendapatan per kapita atau dinyatakandalam hubungan pendapatan per kaplta
o
(B
a10
aa
e
Qare
B
$ 2.500 - -
Less Equality
$2,000--
$ 1.500
$ 1.000--
500
dengan koefisien GInl kurva Ituberbentuk Uterballk
4) Kurva Kuznets: Lingkungan
Indonesiadan Brasil merupakan negara-negara yang kaya akan hutan tropis danhasil tambang pada tahun 1990an dantampak pula pendapatan per kapita jugareiatif tinggi bila dibanding negara-negaralain. Namun bila unsur deplisi sumberdayaalam juga dlperhitungkan dan dikurangkandarijumiahpendapatan perkapitayang ada,maka akan tampak bahwa pendapatan perkaplta di kedua negara tersebut akan leblhkecildaripadayang ditampllkan dalam tabel
Kuznets curve of
constant equality
Growing Equality
$ 500 $ 1.000 $ 1.500
Pendapatan perkapita 60% tertiawah
Gambar 2.
Kurva Kuznets
Sumben Jan 8. Hagendorn, Economic Development, ibid.
298 UNISIANO. 57/XXVIII/III/2005
Pertumbuhan Ekonomi, Distribusi Pendapatan dan Lingkungan; M.Suparmoko
Distribusi
Pendapatan
Distribusi
Pendapatan(%)
Kurve
Kuznets
Indeks
GIni
Pendapatan 0per kapita C®)
Gambar 3
Distribusi Pendapatan dan indeks Gini
Gambar 4.
Bentuk huruf U terbalik Indeks Gini
Pendapatanper kapita
Kurva
Distribusi
Kuznets
PendapatanPer kapita
tersebut. Repeto mencatat bahwa lajupertumbuhan ekonomi yang konvensionaidinyatakan setinggi (7% per tahun) padatahun 1971 -1984 menjadl lebih rendah (4% per tahun) setelah deplisi lahan, hutandan minyak bumi diperhitungkan.®
®Reppeto, R., Wasting Asset: NaturalResources in The National Income dalamMarkandya/Rlchardson, editors EnvironmentalEconomics, Earthscan, London, 1993, ha! 364-388
UNISIANO. 57/XXVIII/III/2005 299
TopUc: Manajemen Negara dan Nasionalisme
Kualitas
lingkungan
Kurva
LingkunganKuznets
PendapatanPer kapita
Gambar 5.aKurva Kuznets: Kualitas Lingkungan
TIngkatPencemaran
Kurva
Pencemaran
Kuznets
PendapatanPer kapita
Gambar 5.b
Kurva Kuznets: Pencemaran Lingkungan
Kuznets juga menghubungkanpendapatan'perkapita dengan kualitaslingkungan, dl mana tingkat pendapatanperkapita yang sangat rendah dan yangsangat tinggi kondisi kualitas lingkungan
300
balk adanya sedangkan pada tingkatpendapatan perkapita sedang, kualitaslingkungan sangat rendah.
Beberapa alasan mengapa gerakandari indeks GIni itu mengikuti poia bentukhuruf
UNISIA NO. 57/XXVIII/III/2005
Pertumbuhan Ekonomi, Distribusi Pendapatan dan Lingkungan; M.Suparaioko
Uterbalik dapat dikemukakan sebagaiberikut:
1. Pada awal pertumbuhan ekonomi dlnegara-negara miskin, kelompoktertentu seperti para wiraswasta,tenaga ahli, tenaga terdidik, terutamadl wilayah dl mana pembangunanterjadi, akan mengalami kenalkanpendapatan secara cepat, sementarakelompok lain masih ketinggalan.
2. Terdapat perubahan struktur produksiyang berupa perpindahan pendudukdan tenaga kerja dart sektor pertanlan(desa) ke sektor industri kota.
3. Menyertai pertumbuhan pendapatanadalah pertumbuhan penduduk dinegara-negara yang relatrfmiskin; yangberakibat pada meningkatnya jumlahpenduduk usia muda. Pada gillrannyaakan menyebabkan ketimpangandistribusi pendapatan meningkat iagi.
4. Pemerataan akan terjadi kembali padatahap berikutnya apabila denganmeningkatnya pendapatan, pendidikanmeningkat bagi sebagian besarpenduduk miskindan laju pertumbuhanjumlah penduduk menurun.
Penutup
Sebagai penutup dari makalah inidapatdislmpulkan bahwa pembangunan ekonomiyang membawa kenaikan produksi barangdan jasa serta menguras sumberdaya alamdanjikatidakmengurangi fungsi lingkunganjelas akan meningkatkan taraf hidup ataukesejahteraan suatu bangsa. Namun yangdipersoalkan adalah apakah penlngkatankesejahteraan Itu dirasakan oleh seluruhlapisan masyarakat? Dari sinilah timbulpersoalan mengenai distribusi hasilpembangunan itu. Siapa yang menikmatihasil pembangunan yang paling banyak,dan siapa yang menikmati paling sedikit?
UNISIANO. 57/XXVIII/III/2005
Siapa yang menanggung beban pencemar-an lingkungan yang paling banyak? Dengankata lain apakah hasil pembangunan itutelah dinikmati secara adil?
Dalam kaitan Ini timbul pemlklranapakah sebaiknya membesarkan kueterlebih dahulu dan membagi ratakemudian? Atau membesarkan kue
sekaligiis membagi rata kue tersebut? Darisegi etika tampaknya alternatlf yang keduayang dipilih; sehingga mau tidak mau harusada usaha-usaha pemerataan penghasilansementara usaha pembangunan terusdijalankan. Bahkan ada pemikiran daripemerataan pembangunan dan kesejahteraan antardaerah melalui "transfer biaya"(cost transfer). Suatu daerah (A) yangmemelihara lingkungannya dengan balkdantidak menebang hutan, seharusnya dapatdiberikan pembayaran jasa lingkungan daridaerah lain (B)yang mendapatkan manfaathasil dari pemeliharaan hutan ataulingkungan di daerah A. Dengan demiklandaerah atau kabupaten yang bersediamemelihara hutan sebagai hutan lindungakan tetap bisa membangun dengan danatransfer dari daerah lain yang mendapatkanmanfaat karena terpeliharanya hutan didaerah yang satu tadi.
Selanjutnya metode untuk melihatmengenai ketimpangan distribusipendapatan ada beberapa macam,diantaranya dengan menggunakan KurvaLorenz, Indeks GIni, dan Kun/a Kuznetsserta kurva lingkungan Kuznets. Hendaknyaanalisis pembangunan mulai mengadaptasiinformasi yang ditampilkan oleh KurvaDistribusi Kuznets sekaligus KurvaLingkungan Kuznets.#
301
Topik:Manajemen Negara dan Nasionalisme
Daftar Pustaka
Chenery H., Ahluwalia, Montek S., BellC.LG., Duloy John H., Jolly Richard,1975, Redistribution with Growth,Singapore:OxfordUniversity Press.
Hogendorn Jan S.,1992, Economic Development, Second Edition, New York:Harsper Collins Publisher,
Irawan, Suparmoko.M,1990, EkonomikaPembangunan, Edisi 6 Yogyakarta:BPFE.
Lewi's, Arthur,1965, The TheoryofEconomicGrowth, London: George Alles &Urwin Ltd.
Nafziger E.Wayne,1990, The Economic ofDeveloping Countries, NewJersey:Prentice Hall.
Reppeto, R.,1993, Wasting Asset: NaturalResources in The National Incomedalam Markandya/Richardson, editors Environmental Economics,London:Earthscan.
Suparmoko.M, 2005, "Neraca SDAL untukPembangunan Berkelanjutan" dalamM.Suparmoko Editor NeracaSumberdaya A/am(NaturalResourceAccounting), Yogyakarta:BPFE,2005.
Todaro Michael P.,1986, Economic Development in the Third World.l^Y:Longman House.
•••
302 UNISIANO. 57/XXVIII/III/2005
Recommended