View
340
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
dan Catatan Atas Laporan Keuangan
31 Maret 2010 dan 2009
S E & O,
t t d
D i r e k s iApril 2010
31 Mar 2010 31 Maret 2009(Unaudited) (Unaudited)
Catatan Rp Rp
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 6 632,115,844 3,507,904,521Piutang Usaha 7 166,465,068 1,881,456,562Piutang Lain-lain 8 33,157,741 193,759,421Persediaan 9 803,580,448 3,910,139,475Pajak Dibayar Dimuka 10 1,874,276,151 1,804,752,150Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 11 739,771,859 1,902,006,637
Jumlah Aset Lancar 4,249,367,110 13,200,018,766
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Hubungan Istimewa 12 7,459,442,731 8,718,381,431Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 13 2,261,433,353 2,261,433,353Aset Tetap - Nilai buku bersih 14 1,052,385,342,368 1,088,917,456,448Aset Pajak Tangguhan 10 1,518,576,163 942,611,885Aset Lain-lain 15 1,549,318,876 1,628,910,179
Jumlah Aset Tidak Lancar 1,065,174,113,490 1,102,468,793,296
JUMLAH ASET 1,069,423,480,600 1,115,668,812,062
- 1 -
A S E T
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak PerusahaanNeraca Konsolidasian
31 Maret 2010 dan 2009
31 Mar 2010 31 Maret 2009(Unaudited) (Unaudited)
Catatan Rp Rp
KEWAJIBAN LANCARHutang Bank - Jangka pendek 16 1,940,150,000 10,105,986,421Hutang Usaha 17 9,601,317,301 28,722,696,999Hutang Pajak 10 1,800,028,704 8,973,526,941Biaya Yang Masih Harus Dibayar 18 3,196,771,072 5,918,946,698Kewajiban Tidak Lancar Jatuh Tempo Dalam Setahun
Hutang Hubungan Istimewa 21 1,981,061,630 0Hutang Bank - Jangka panjang 22 0 6,240,000,000Hutang Sewa Guna Usaha 23 68,926,573 77,108,400
Uang Muka Penjualan 19 62,114,905,705 70,860,266,054Hutang Lain-lain 20 11,934,538,005 17,746,579,916 Jumlah Kewajiban Lancar 92,637,698,989 148,645,111,428
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang Hubungan Istimewa 21 18,472,292,353 16,000,000,000Hutang Bank - Jangka panjang 22 0 12,497,388,938Hutang Sewa Guna Usaha 23 83,182,160 205,622,400
Pinjaman Jangka Panjang 24 351,699,867,326 445,602,019,217Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 25 11,247,621,820 12,907,422,954
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 381,502,963,659 487,212,453,509Goodwill 4 7,596,210,143 8,012,440,832Hak Minoritas 26 2,224,409,367 2,477,029,455EKUITAS
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh- Saham Seri A, 2.500.000.000 lembar 27 500,000,000,000 500,000,000,000- Saham Seri B, 1.360.057.520 lembar 27 136,005,752,000 136,000,750,000
Agio Saham 27 201,907,883,004 201,899,629,704Selisih Restrukturisasi Entitas Sepengendali 3 7,803,435,210 7,803,435,210Selisih Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan 28 1,648,357,377,084 1,648,357,377,084Laba (Rugi) Ditahan (1,908,612,248,857) (2,024,739,415,159) Jumlah Ekuitas 585,462,198,441 469,321,776,839
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1,069,423,480,600 1,115,668,812,062
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak PerusahaanNeraca Konsolidasian
31 Maret 2010 dan 2009
- 2 -
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
31 Mar 2010 31 Maret 2009(Unaudited) (Unaudited)
Catatan Rp Rp
PENDAPATAN USAHA 29 19,637,131,162 18,524,424,028
BEBAN POKOK USAHA 30 (18,551,966,123) (21,910,269,059)
LABA (RUGI) KOTOR 1,085,165,039 (3,385,845,031)
BEBAN USAHA 31 (3,052,218,436) (5,055,873,282)
LABA (RUGI) USAHA (1,967,053,397) (8,441,718,313)
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 32 61,911,779,168 (25,786,774,382)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 59,944,725,772 (34,228,492,695)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILANPajak Kini 0 0Pajak Tangguhan 0 0
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS 59,944,725,772 (34,228,492,695)
HAK MINORITAS (41,910,002) 7,366,198
LABA (RUGI) BERSIH 59,902,815,770 (34,221,126,497)
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM 33 62.07 (35.46)
Laporan Laba Rugi KonsolidasianUntuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir 31 Maret 2010 dan 2009
- 3 -
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
31 Mar 2010 31 Maret 2009(Unaudited) (Unaudited)
Rp RpPERUBAHAN MODAL DISETOR
Modal Saham Awal Tahun 636,005,752,000 636,000,000,000Penambahan Modal Saham 0 750,000
Jumlah Modal Saham 636,005,752,000 636,000,750,000
Agio Saham Awal Tahun 201,907,883,004 201,898,392,204Penambahan Agio Saham 0 1,237,500
Jumlah Agio Saham 201,907,883,004 201,899,629,704
Modal Disetor Akhir Periode 837,913,635,004 837,900,379,704
SELISIH TRANSAKSI RESTRUKTURISASIENTITAS SEPENGENDALI 7,803,435,210 7,803,435,210
SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITASANAK PERUSAHAAN 1,648,357,377,084 1,648,357,377,084
PERUBAHAN LABA DITAHAN
Laba (Rugi) Ditahan Awal Tahun (1,968,515,064,627) (1,990,518,288,662)Laba (Rugi) Periode Berjalan 59,902,815,770 (34,221,126,497)Laba (Rugi) Ditahan Akhir Periode (1,908,612,248,857) (2,024,739,415,159)
JUMLAH EKUITAS 585,462,198,441 469,321,776,839
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak PerusahaanLaporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir 31 Maret 2010 dan 2009
- 4 -
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 19,637,131,159 17,825,862,854
Pembayaran kepada pemasok (26,626,585,560) (15,209,103,726)
Penurunan (kenaikan) uang muka dan biaya dibayar dimuka 25,282,555 (808,380,517)
Pembayaran beban administrasi dan umum (2,951,020,531) (2,911,381,543)
Pembayaran bunga pinjaman (620,396,596) (1,848,066,355)
Pembayaran pajak 474,191,057 843,133,502
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (10,061,397,915) (2,107,935,785)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenjualan saham anak perusahaan 1,374,500,000 0
Penjualan aset tetap 103,000,000 0
Uang muka penjualan aset tetap 10,000,000,000 0
Penambahan aset tetap (3,775,000) (363,729,243)
Penambahan aset dalam penyelesaian (114,000,000) (370,479,545)
Penurunan (kenaikan) aset lain-lain (324,687,320) (135,450,652)
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 11,035,037,680 (869,659,441)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenambahan (pembayaran) hutang hubungan istimewa (183,119,170) 0
Penurunan (kenaikan) piutang hubungan istimewa (117,453,898) 192,633,238
Kenaikan (penurunan) hutang bank (721,350,000) 2,525,885,700
Pembayaran hutang sewa guna usaha (25,702,800) (25,702,800)
Penambahan modal dari pelaksanaan waran 0 1,987,500
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (1,047,625,868) 2,694,803,638
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS (73,986,102) (282,791,587)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 706,101,946 3,790,696,108
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 632,115,844 3,507,904,521
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Arus Kas KonsolidasianUntuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir 31 Maret 2010 dan 2009
- 5 -
1 UMUM
a. Pendirian Perusahaan
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian31 Maret 2010 dan 2009
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (dahulu PT Indhasana) didirikan berdasarkan akta No.
21 tanggal 14 Pebruari 1978 dibuat dihadapan Notaris Edison Sianipar, SH di Jakarta, akta ini
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/231/24 tanggal
12 Oktober 1979. Anggaran Dasar telah mengalami beberapakali perubahan, terakhir
berdasarkan RUPS tanggal 17 Januari 2008 dengan akta Notaris Sutjipto, SH No. 22 tanggal 5
Pebruari 2008 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI melalui Surat Keputusan
No. AHU-06707.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 12 Pebruari 2008, mengenai perubahan nama
perusahaan menjadi PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI), peningkatan modal
dasar, perubahan nilai nominal saham dan perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan ketentuan
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal dan peraturan pelaksanaannya.
Berdasarkan surat dari Bapepam dan LK No. S-4213/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat
sebanyak 1.360.000.000 saham.
Pada tanggal 4, 5 dan 7 Juli 2008 Perusahaan telah melaksanakan penawaran umum perdana
saham dengan hasil sebesar Rp 353.600.000.000,-. Jumlah saham yang dijual kepada publik
adalah sebanyak 1.360.000.000 saham seri B dengan harga Rp 260,- per lembar.
Perusahan menyatakan penerbitan waran Seri I sebanyak 875.000.000 dengan harga pelaksanaan
sebesar Rp 265,- per lembar saham, dan dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 272 saham
baru hasil penawaran umum melekat 175 waran Seri I secara cuma-cuma, dan setiap pemegang 1
waran Seri I yang terdaftar dalam daftar pemegang waran Seri I berhak untuk membeli saham
baru dengan cara melakukan pelaksanaan pada hari bursa selama masa berlaku pelaksanaan.
Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan antara lain bergerak dalam
bidang industri dan distribusi kertas.
Selanjutnya, perubahan susunan pengurus berdasarkan RUPS tanggal 26 Juni 2009 dengan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 30 tanggal 6 Juli 2009, dibuat
dihadapan Notaris Sutjipto, SH yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-000357.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 6 Januari
2010.
- 6 -
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Bambang Susanto Boediono, SE
Komisaris Independen Amor Kodrat Supardi
Dewan Direksi
Direktur Utama Yusuf Ardhi Yusuf Ardhi
Direktur Tiur Simamora Tiur Simamora
Direktur Bassa Suseno Bassa Suseno
Direktur Krisman Tarigan Adhi Utomo Jusman
d. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
PT Kertas Basuki Rachmat - 99,56 % 1,042,352,922,501 1,043,268,652,000
(Jenis usaha: Pabrik kertas;
Lokasi: Banyuwangi, Jawa Timur)
PT Kertas Blabak - 99,16 % 0 41,967,082,358
(Jenis usaha: Pabrik kertas;
Lokasi: Magelang, Jawa Tengah)
PT HTI Basuki Rachmat - 90,00 % 500,394,000 501,121,000
(Jenis usaha: Hutan tanaman industri;
Lokasi: Ketapang, Kalimantan Barat)
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 Perusahaan mempunyai karyawan tetap sebanyak 255 dan 606
orang.
- 7 -
Jumlah Aset
Susunan pengurus Perusahaan per 31 Maret 2010 sesuai dengan RUPS tanggal 26 Juni 2009
dengan akta perubahan No. 30 tanggal 6 Juli 2009 dihadapan Notaris Sutjipto, SH di Jakarta dan
susunan pengurus Perusahaan per 31 Maret 2009 sesuai dengan akta perubahan No. 276 tanggal
29 Mei 2008 dihadapan Notaris yang sama adalah sebagai berikut:
Daftar Anak Perusahaan yang dikonsolidasi dalam laporan keuangan untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Efektif tanggal 15 Oktober 2009 dan berdasarkan RUPSLB tanggal 22 Januari 2010, Sdri. Tiur
Simamora telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Perusahaan.
2 KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasi
c. Kas dan Setara Kas
- 8 -
Setelah Perusahaan memiliki seluruh saham Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) maka
berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 77 Notaris Sutjipto, SH tanggal 25 Januari 2010,
Perusahaan menjual seluruh saham yang dimilikinya sebanyak 63.531 lembar saham di Anak
Perusahaan (PT Kertas Blabak) kepada perusahaan tidak terafiliasi PT Satya Mitra Mandiri
dengan harga penjualan sebesar Rp 8.874.500.000,-(Catatan 5).
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan metode akrual menggunakan konsep harga
perolehan, dan disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Republik Indonesia. Laporan
arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang diklasifikasi masing-
masing kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang yang digunakan dalam
menyusun laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional Perusahaan.
Berdasarkan Akata Jual Beli Saham No. 26 Notaris Sutjipto, SH tanggal 14 Januari 2010,
Perusahaan telah membeli 531 lembar (0.84%) saham Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak)
yang dimiliki Pemerintah Negara RI dengan harga perolehan sebesar Rp 540.000.000,- sesuai
surat kesepakatan harga dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-559/MBU/2009
tanggal 10 Agustus 2009 tentang Penjualan Saham Milik Negara RI pada PT Kertas Blabak
(Catatan 5).
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan, yang
secara langsung maupun tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50
%, dan Anak Perusahaan dengan kepemilikan dabawah 50 % dimana Perusahaan mempunyai
kemampuan untuk mengendalikan kegiatan usahanya, karena secara substansi operasional Anak
Perusahaan tersebut dikendalikan oleh Perusahaan.
Kas dan Setara Kas meliputi, kas kecil, dana tabungan dan giro tanpa pembatasan yang
ditempatkan di bank serta deposito yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal
penempatannya.
d. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
e. Restrukturisasi Entitas Sepengendali
f. Goodwill
- 9 -
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berupa pengalihan aktiva, kewajiban, saham, atau
instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang
berada dalam satu kelompok usaha yang sama tidak mengakibatkan perubahan substansi
ekonomi kepemilikan, dan oleh karena itu, transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi
bagi seluruh kelompok perusahaan maupun bagi entitas individu dalam kelompok perusahaan
tersebut. Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004) mengenai "Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali", transaksi tersebut harus dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan
usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method).
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas-
entitas yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi dan untuk periode
perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut
telah tergabung sejak permulaan periode perbandingan yang disajikan. Selisih antara harga
pengalihan dan nilai buku dalam transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dalam akun
"Selisih Restrukturisasi Entitas Sepengendali" yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada
neraca konsolidasian.
Jika substansi sepengendali antara entitas yang pernah melakukan transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali kepada pihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo akun selisih nilai
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai laba atau rugi yang direalisasikan
pada laporan laba rugi konsolidasian.
Sesuai dengan PSAK No. 22, selisih lebih antara biaya perolehan dengan bagian kepemilikan
atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi diakui
sebagai goodwill dan disajikan sebagai aktiva yang diamortisasi selama 20 tahun dengan
menggunakan metode garis lurus.
Sesuai dengan PSAK No. 40 tentang "Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau
Perusahaan Asosiasi", selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional
saham atas nilai buku aktiva bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan ekuitas Anak
Perusahaan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan anak Perusahaan terkait,
dicatat dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi pada akun "Selisih
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan".
g. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
h. Persediaan
i. Transaksi Hubungan Istimewa
1)
2) Perusahaan asosiasi.
3)
4)
- 10 -
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan
hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi dalam
transaksinya dengan Perusahaan.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota
dewan komisaris, dewan direksi dan manajer Perusahaan serta anggota keluarga dekat dari
orang-orang tersebut.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi netto,
persediaan yang dimiliki Perusahaan dan Anak Perusahaan berupa persediaan bahan baku dan
pembantu, perlengkapan suku cadang dan bahan bakar minyak, dicatat dengan menggunakan
metode masuk pertama keluar pertama (first-in, first-out method).
Suatu penilaian baru dilakukan atas nilai realisasi netto pada setiap periode berikutnya. Ketika
kondisi yang semula mengakibatkan penurunan nilai persediaan dibawah biaya ternyata tidak
ada lagi atau ketika terdapat bukti yang jelas terhadap peningkatan nilai realisasi netto karena
perubahan keadaan ekonomi, maka jumlah penurunan nilai harus dibalik sehingga jumlah
tercatat yang baru dari persediaa adalah yang terendah dari biaya atau nilai realisasi netto yang
telah direvisi.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
atau berada dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk induk
perusahaan, anak perusahaan dan fellow subsidiaries).
Atas saldo piutang yang diragukan, dibentuk pencadangan piutang ragu-ragu yang tidak tertagih,
manajemen meyakini bahwa saldo penyisihan piutang ragu-ragu tersebut telah memadai.
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memenuhi sifat hubungan istimewa.
Sesuai dengan PSAK No. 7 tentang "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa", pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian kepemilikan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban
yang dapat diidentifikasi yang terjadi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non-
moneter yang dibeli harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut
tereliminasi. Apabila setelah nilai wajar aktiva non-moneter telah diturunkan seluruhnya, namun
masih terdapat sisa selisih yang belum dieliminasi, maka sisa selisih tersebut diakui sebagai
goodwill negatif yang diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan secara sistimatis selama suatu periode yang tidak kurang dari 20 tahun.
5)
j. Aset Tetap
Jenis Aset Tetap Umur Ekonomis
Mesin dan Peralatan 5-15 Tahun
Bangunan dan Prasarana 20 Tahun
Kendaraan 4-5 Tahun
Peralatan dan Inventaris Kantor 4 Tahun
k. Aset Dalam Penyelesaian
- 11 -
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aset tetap. Akumulasi harga perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Biaya
penyusutan dibebankan pada saat aset tersebut mulai digunakan.
Berdasarkan PSAK No. 48 tentang "Penurunan Nilai Aset", nilai aset ditelaah kembali atas
kemungkinan penurunan nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan
yang memberi indikasi bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat dipulihkan. Apabila terdapat
indikasi penurunan nilai aset, Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan menentukan nilai
yang terpulihkan (recoverable value) dari aset yang bersangkutan, dan mencatat penurunan nilai
aset tersebut sebagai kerugian pada laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan.
Aset tetap yang dimiliki Perusahaan dan Anak Perusahaan yang digunakan dalam usaha dicatat
berdasarkan harga perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran umur ekonomis masing-masing aset tetap,
kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan, adalah sebagai berikut:
PSAK No. 47 tentang "Akuntansi Tanah", mengatur perlakuan akuntansi dan pelaporan tanah
sebagai aktiva tetap dan penyusutannya serta perlakuan akuntansi dan pelaporan hak atas tanah
sebagai beban tangguhan dan amortisasinya. Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan
membedakan pencatatan nilai perolehan tanah dan biaya yang terkait dengan perolehan maupun
perpanjangan hak dan status tanah sebagai aktiva tanah atau beban tangguhan perolehan hak atas
tanah.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir 3) atau 4), atau
setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan. Ini mencakup
perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, dewan direksi atau pemegang
saham utama dari Perusahaan, dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota
manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
l. Kapitalisasi Biaya Pinjaman
m. Pendapatan dan Beban
n. Investasi pada Perusahaan Asosiasi
o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
p. Taksiran Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Final:
- 12 -
Pendapatan penjualan SPBU diakui pada saat penyerahan, beban diakui pada saat terjadinya.
Pendapatan penjualan Kertas diakui pada saat hasil produksi diserahkan, sedangkan beban
dicatat dengan menggunakan metode akrual, yaitu diakui pada saat terjadinya transaksi sesuai
dengan persyaratan yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Penyertaan modal pada Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi merupakan investasi jangka
panjang dalam bentuk saham. Dalam menyusun laporan keuangan sebagai induk Perusahaan,
Perusahaan menggunakan metode ekuitas (equity method) untuk mencatat penyertaan saham
dengan penyertaan lebih dari 50 %, dan metode harga perolehan (cost method) untuk mencatat
penyertaan kurang dari 50 %.
Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subyek pajak penghasilan
final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui
pada periode berjalan. Sesuai Surat Dirjen Pajak No. S-73/PJ.312/1998 tertanggal 26
Maret 1998 mengenai pembebanan biaya bagi wajib pajak yang memiliki kegiatan yang
dikenakan pajak penghasilan final dan tidak final, selisih antara jumlah pajak penghasilan
final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan
final pada perhitungan laba rugi konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau
hutang pajak.
Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs tetap yang telah ditentukan
pada awal bulan transaksi berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada akhir
bulan sebelumnya. Pada tanggal neraca, pos-pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing disajikan kedalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia
pada tanggal tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs tengah Bank Indonesia masing-
masing adalah 1 Dolar AS = Rp 9.115,- dan 1 Dolar AS = Rp 11.575,-
Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997) tentang "Biaya Pinjaman", beban bunga dan rugi kurs
yang timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang digunakan untuk pembangunan dan
instalasi fasilitas-fasilitas penting dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya pinjaman berakhir pada saat
aset dalam penyelesaian tersebut selesai dibangun dan siap untuk digunakan, atau pembangunan
aset tersebut dihentikan untuk sementara waktu.
Pajak Penghasilan Tidak Final:
Pajak Tangguhan:
q. Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan
r. Laba ( Rugi ) Per Saham
- 13 -
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui estimasi kewajiban manfaat karyawan berdasarkan
UU No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang "Ketenagakerjaan". Sesuai UU tersebut,
Perusahaan diharuskan membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang
penggantian hak jika kondisi tertentu dipenuhi dalam UU. Perusahaan dan Anak Perusahaan
menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang "Imbalan Kerja", secara restropektif dan
mengubahan metode akuntansi sebelumnya atas imbalan kerja karyawan.
Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih sebagai pembilang dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebagai penyebut.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kenapajak dalam periode
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban
pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun menandatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaak pajak aset dan kewajiban pada tanggal neraca. Kewajiban pajak tangguhan
diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak, dan aset pajak tangguhan diakui untuk
semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dengan akumulasi rugi fiskal,
sepanjang kemungkinan besar dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena
pajak pada masa mendatang.
Sehubungan dengan perubahan UU PPh No. 36 tahun 2008, yang berlaku mulai 1 Januari
2009 dimana terdapat perubahan tarif pajak penghasilan badan menjadi tarif tunggal
sebesar 28% dan adanya kemungkinan diturunkannya tarif pajak tersebut menjadi 25%
pada tahun 2010, maka perhitungan atas pajak tangguhan disesuaikan dengan
menggunakan tarif tersebut.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang sama disajikan dalam neraca
konsolidasian atas dasar kompensasi (offset), kecuali apabila merupakan entitas legal yang
berbeda.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau
dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian atau ke ekuitas apabila pajak tersebut
berhubungan dengan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas.
s. Informasi Segmen
t. Penggunaan Estimasi
u. Aset Lain-lain
v. Biaya Emisi Saham
- 14 -
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi
dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam
membuat estimasi, maka hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin
berbeda dengan jumlah estimasi tersebut.
Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi dalam rangka pemasyarakatan saham
Perusahaan yang meliputi biaya notaris, penasehat hukum, perusahaan penilai, biaya percetakan
efek dan prospektus, biaya pendaftaran, penjamin emisi dan lain-lain. Biaya emisi saham
diperlakukan sebagai pengurangan atas agio saham yang timbul dari selisih nilai saham pada saat
penawaran umum perdana dengan nilai nominal saham.
Pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aset lancar, piutang hubungan
istimewa, penyertaan saham, aset tetap dan aset dalam penyelesaian maupun aset tak berwujud,
seperti: aset tetap yang tidak digunakan, godwill, beban yang ditangguhkan dan aset lancar
lainnya disajikan dalam kelompok aset lain-lain.
Biaya pendirian perusahaan yang timbul pada perusahaan dalam tahap pengembangan, lihat
PSAK No. 6 tentang "Akuntansi dan Pelaporan Bagi Perusahaan Dalam Tahap Pengembangan".
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) yang mensyaratkan
penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Segmen usaha
adalah komponen yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda
menurut pembagian industri atau kelompok produk atau jasa dengan jenis yang berbeda,
terutama untuk pelanggan diluar entitas Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Biaya-biaya yang tidak dapat dilaporkan sebagai beban pada saat terjadinya karena dianggap
dapat memberikan manfaat pada periode-periode selanjutnya digolongkan sebagai beban yang
ditangguhkan.
Selisih hutang pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba kena pajak dengan perhitungan
pajak penghasilan berdasarkan laba akuntansi, yang disebabkan oleh pos-pos tidak lancar yang
bersaldo debet disajikan dalam kelompok aset lain-lain.
3 TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Nilai Transfer Saham
PT Indhasana Purisejahtera 4,750,000,000 4,750,000,000
PT Sinar Pedoman Abadi 4,043,000,000 4,043,000,000
PT Tridiantara Alvindo 39,423,000,000 39,423,000,000
Jumlah Nilai Transfer 48,216,000,000 48,216,000,000
Aset Bersih Bagian Induk di Anak Perusahaan
PT Indhasana Purisejahtera 4,750,000,000 4,750,000,000
PT Sinar Pedoman Abadi 1,000,000,000 1,000,000,000
PT Tridiantara Alvindo 34,662,564,790 34,662,564,790
Jumlah Aset Bersih Bagian Induk 40,412,564,790 40,412,564,790
Selisih Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali 7,803,435,210 7,803,435,210
4 GOODWILL NEGATIF
- 15 -
Pada tanggal 15 Juli 2008, Perusahaan telah membeli 440.700 lembar saham Anak Perusahaan
(PT Kertas Basuki Rachmat) yang dimiliki sepenuhnya oleh Goal Trading Asstes Ltd (GTA)
dengan harga sejumlah Rp 308.750.000.000,- sesuai akta No. 118 tentang perjanjian jual beli
saham yang dibuat dihadapan Notaris Sutjipto, SH di Jakarta. Sumber pendanaan untuk
pembelian saham tersebut berasal dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan.
Penjualan Saham
Bulan Pebruari 2008, Perusahaan menjual tiga Anak Perusahaan (PT Indhasana Purisejahtera,
PT Sinar Pedoman Abadi dan PT Tridiantara Alvindo) dengan nilai transfer sebesar Rp
48.216.000.000,- kepada PT Sinar Semindo Rezeki (sekarang bernama PT Petroneks Energy,
perusahaan asosiasi), transaksi penjualan tidak dalam bentuk tunai tetapi diselesaikan dengan
cara pengalihan piutang Perusahaan atas penjualan saham tersebut ke Quest Corporation
(Catatan 24), dengan rincian adalah sebagai berikut:
Sehubungan dengan transaksi pembelian saham Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat)
dibawah nilai wajar aset bersihnya, menimbulkan goodwill negatif yang diamortisasi selama 20
tahun menggunakan metode garis lurus, dengan perhitungan sebagai berikut:
Atas penjualan saham Anak Perusahaan tersebut di atas, dengan nilai transfer yang lebih besar
dari nilai aset bersih bagian induk dalam Anak Perusahaan, menimbulkan selisih transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 7.803.435.210,-.
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan
(PT Kertas Basuki Rachmat) 481,072,088,987 481,072,088,987
Nilai wajar kepemilikan GTA (65,91%) 317,074,613,851 317,074,613,851
Harga pembelian saham 308,750,000,000 308,750,000,000
Selisih harga pembelian dengan nilai wajar 8,324,613,851 8,324,613,851
Penyesuaian nilai wajar aktiva bersih 0 0
Goodwill Negatif 8,324,613,851 8,324,613,851
Akumulasi Amortisasi:
Saldo Awal 624,346,035 208,115,346
Amortisasi Periode Berjalan 104,057,673 104,057,673
Jumlah Akumulasi Amortisasi 728,403,708 312,173,019
Goodwill Negatif - Bersih 7,596,210,143 8,012,440,832
5 PELEPASAN SAHAM ANAK PERUSAHAAN
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan (161,348,469,375) 0
Harga pembelian saham 540,000,000 0
Nilai wajar kepemilikan Negara RI (0,84%) (1,355,327,143) 0
Goodwill Positif 1,895,327,143 0
Akumulasi Amortisasi:
Saldo Awal 0 0
Amortisasi Periode Berjalan 0 0
Jumlah Akumulasi Amortisasi 0 0
Goodwill Positif - Bersih 1,895,327,143 0
- 16 -
Pada tanggal 14 Januari 2010, Perusahaan membeli 531 lembar saham Anak Perusahaan (PT
Kertas Blabak) yang dimiliki Pemerintah Negara RI dengan harga perolehan sebesar Rp
540.000.000,- sesuai surat kesepakatan harga dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
No. S-559/MBU/2009 tanggal 10 Agustus 2009 tentang Penjualan Saham Milik Negara RI pada
PT Kertas Blabak. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, jumlah harga perolehan tersebut
telah dibayarkan Perusahaan ke Pemerintah Negara RI. Atas pembelian saham Anak Perusahaan
yang dimiliki Pemerintah Negara RI dengan harga lebih besar dari nilai aset bersihnya per 31
Desember 2009, maka menimbulkan goodwill positif yang diperhitungkan kedalam perhitungan
laba (rugi) atas penjualan keseluruhan saham anak perusahaan tersebut kepada PT Satya Mitra
Mandiri.
Pembelian Saham
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan (161,348,469,375) 0
Nilai Penjualan Saham 8,874,500,000 0
Kompensasi Piutang Hubungan Istimewa 119,039,249,846 0
Kompensasi Goodwill 1,895,327,143 0
Aktiva Bersih Bagian Induk Perusahaan
dalam Anak Perusahaan (100,- %) (161,348,469,375) 0
Laba (Rugi) Pelepasan Anak Perusahaan 49,288,392,386 0
6 KAS DAN SETARA KAS
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
K a s
Kas Penjualan 352,594,731 183,004,178
Kas Kecil 16,544,436 34,189,006
Jumlah Kas 369,139,167 217,193,184
Bank - Rupiah
Bank DBS Indonesia 0 98,062,238
Bank BNI 26,636,976 68,058,957
Bank Mandiri 71,156,431 686,587,735
Bank Haga 7,157,953 4,933,405
Bank BCA 81,671,595 715,013,542
Bank Muamalat Indonesia 26,298,938 1,642,279,586
Bank Panin 6,141,992 1,187,520
Bank Mega 1,692,922 14,269,090
Bank CIMB Niaga 308,520 464,810
Bank BRI 0 121,481
Jumlah Bank - Rupiah 221,065,327 3,230,978,363
Setelah Perusahaan memiliki seluruh saham Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) maka
berdasarkan akta jual beli saham No. 77 Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 25 Januari 2010,
Perusahaan telah melepas 63.531 lembar saham di Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) dengan
harga sebesar Rp 8.874.500.000,- kepada perusahaan tidak terafiliasi PT Satya Mitra Mandiri.
Atas penjualan saham Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) dengan harga yang lebih besar dari
nilai aset bersih bagian induk dalam anak perusahaan per 31 Desember 2009, maka selisih
transaksi tersebut diakui sebagai Laba (Rugi) Pelepasan Anak Perusahaan, dengan perhitungan
adalah sebagai berikut.
- 17 -
Pelepasan Saham
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Bank - Dollar AS
Bank DBS Indonesia 0 11,004,735
Bank BNI 33,346,075 39,895,153
Bank Muamalat Indonesia 8,565,274 8,833,086
Jumlah Bank - Dollar AS 41,911,350 59,732,974
Jumlah Kas dan Setara Kas 632,115,844 3,507,904,521
7 PIUTANG USAHA
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Pihak Ketiga:
UD Siong Khong 10,868,034 10,868,034
CV Tri Inti Pratama 15,739,028 15,739,028
Percetakan Angkasa 10,549,263 10,549,263
Penjilidan Dian 10,118,281 10,118,281
PT Greta Sastra Prima 0 768,523,109
Koperasi Insani 15,359,010 15,359,010
PT Indonesia Cone 0 22,879,214
PT Tatimel 0 38,420,951
CV Rema Abadi 0 19,563,364
PT Sabnani 0 90,681,980
PT Suryo Renggo 0 110,364,736
PT Wijaya Santoso Box 0 260,852,430
CV Putra Tunggal 0 226,647,071
PT Masco Indonesia 0 471,908,776
Filipus Nasib 0 29,565,845
PT Yapanto 0 55,765,547
Lain-lain (dibawah Rp 10 juta) 54,743,255 102,813,826
Jumlah Piutang Usaha - Pihak Ketiga 117,376,871 2,260,620,466
Pihak Hubungan Istimewa:
PT Indhasana Energy 165,591,006 0
Penyisihan piutang ragu-ragu (116,502,809) (379,163,903)
Jumlah Piutang Usaha - Bersih 166,465,068 1,881,456,562
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dicadangkan
cukup untuk mengkompensasi kerugian yang mungkin timbul jika ada piutang usha yang tidak
dapat ditagih.
- 18 -
Rincian piutang usaha menurut umur piutang adalah sebagai berikut:
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Belum jatuh tempo 0 0
Lewat jatuh tempo
30 hari 0 0
60 hari 0 0
Lebih dari 60 hari 282,967,877 2,260,620,466
Jumlah Piutang Usaha 282,967,877 2,260,620,466
Rincian mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Saldo Awal 116,502,809 251,359,175
Penambahan 0 127,804,728
Pengurangan 0 0
Saldo Akhir 116,502,809 379,163,903
8 PIUTANG LAIN-LAIN
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Pihak Ketiga:
Lainnya 44,398,818 177,941,449
Pihak Hubungan Istimewa:
Karyawan 7,536,491 28,867,097
Penyisihan piutang ragu-ragu (18,777,568) (13,049,125)
Jumlah Piutang Lain-lain 33,157,741 193,759,421
Rincian mutasi penyisihan piutang lain-lain ragu-ragu adalah sebagai berikut:
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Saldo Awal 18,777,568 13,049,125
Penambahan 0 0
Pengurangan 0 0
Saldo Akhir 18,777,568 13,049,125
- 19 -
9 PERSEDIAAN
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Barang jadi 0 1,024,120,885
Bahan baku dan pembantu 169,546,585 1,224,924,351
Barang dalam proses 0 781,275,604
Perlengkapan suku cadang 526,313,756 738,216,510
Bahan bakar minyak dan pelumas 532,104,270 141,602,125
1,227,964,611 3,910,139,475
Penyisihan penurunan nilai persediaan (424,384,163) 0
Jumlah Persediaan 803,580,448 3,910,139,475
Rincian persediaan menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
SPBU 532,104,270 446,067,198
Kertas 271,476,178 3,464,072,276
Jumlah Persediaan 803,580,448 3,910,139,475
10 PERPAJAKAN
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Pajak Dibayar Dimuka:
PPN-Masukan 1,158,369,412 1,618,493,427
PPh 22 213,534,274 14,043,731
PPh 23 401,238,543 64,339,701
PPh 25 101,133,922 107,875,291
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka 1,874,276,151 1,804,752,150
Persediaan Perusahaan sebesar Rp 536.300.000,- dijadikan jaminan plafond L/C atau SKBDN
dan fasilitas KMK Post-Financing dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 16).
Persediaan Perusahaan sebesar Rp 500.000.000,- diasuransikan terhadap kerugian karena
kebakaran kepada PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 dan persediaan Anak Perusahaan
(PT Kertas Basuki Rachmat) sebesar Rp 5.000.000.000,- diasuransikan terhadap kemungkinan
kerugian karena kebakaran, kehilangan dan sebagainya kepada PT Asuransi Wahana Tata.
- 20 -
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Hutang Pajak:
PPN-Keluaran 101,152,264 8,394,272,541
PPh 21 1,061,900,359 528,024,544
PPh 22 - Final 47,943,192 47,938,722
PPh 23 293,788,891 3,291,134
PBB 295,243,998 0
Jumlah Hutang Pajak 1,800,028,704 8,973,526,941
Taksiran Beban Pajak Kini Perusahaan:
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 50,401,923,273 (3,015,507,900)
Beda Waktu/Temporer
Beban penyusutan aktiva tetap 0 0
Beban manfaat karyawan 0 0
Jumlah Beda Temporer 0 0
Beda Tetap
Beban yang tidak dapat dikurangkan 360,754,275 1,565,059,575
Pendapatan yang tidak dapat ditambahkan (49,288,392,386) 0
Rugi pelepasan saham anak perusahaan (54,656,500,000) 0
Pendapatan yang telah kena PPh final (16,636,876,670) (14,186,677,960)
Jumlah Beda Tetap (120,221,014,781) (12,621,618,385)
Koreksi Fiskal (120,221,014,781) (12,621,618,385)
Taksiran Laba (Rugi) Kena Pajak (69,819,091,508) (15,637,126,285)
Rugi pajak yang dapat diperhitungkan (5,180,652,272) (6,698,562,435)
Jumlah rugi pajak (74,999,743,780) (22,335,688,720)
Taksiran beban pajak kini 0 0
Aktiva Pajak Tangguhan:
Saldo Awal Pajak Tangguhan
Beban penyusutan aktiva tetap 111,423,447 67,018,774
Beban manfaat karyawan 1,407,152,716 875,593,111
Jumlah Saldo Awal 1,518,576,163 942,611,885
Manfaat Pajak Tanguhan
Beban penyusutan aktiva tetap 0 0
Beban manfaat karyawan 0 0
Jumlah Manfaat Pajak Tangguhan 0 0
Saldo Akhir Pajak Tangguhan
Beban penyusutan aktiva tetap 111,423,447 67,018,774
Beban manfaat karyawan 1,407,152,716 875,593,111
Jumlah Saldo Akhir 1,518,576,163 942,611,885
- 21 -
11 UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Uang muka pembelian 29,843,526 1,142,269,356
Uang muka proyek 13,097,499 517,405,263
Asuransi 7,837,482 96,718,982
Listrik PLN 0 34,506,438
Lain-lain 688,993,352 111,106,599
Jumlah Uang Muka & Biaya Dibayar Dimuka 739,771,859 1,902,006,637
12 PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
PT Tridiantara Alvindo 6,620,834,548 6,504,632,509
PT Petroneks Energy 3,504,020 123,765
PT Indhasana Energy 590,830,437 414,580,621
Pemegang Saham 244,273,725 1,799,044,536
Jumlah Piutang Hubungan Istimewa 7,459,442,731 8,718,381,431
13 INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
PT KHI Pipe Industries Tbk 2,261,433,353 2,261,433,353
Penambahan investasi 0 0
Penurunan nilai wajar (impairment) 0 0
Jumlah Investasi - Bersih 2,261,433,353 2,261,433,353
Perusahaan tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu atas piutang hubungan istimewa
karena menajemen berpendapat bahwa piutang-piutang tersebut masih dapat ditagih.
Piutang kepada PT Tridiantara Alvindo, PT Petroneks Energy dan PT Indhasana Energy
merupakan pinjaman modal kerja tanpa bunga yang tidak mempunyai jadwal pengembalian, dan
tidak ditetapkan tanggal jatuh temponya.
Piutang hubungan istimewa kepada Pemegang Saham merupakan pinjaman tanpa bunga yang
digunakan untuk pengembangan usaha, dan tidak ditetapkan tanggal jatuh temponya.
- 22 -
PT KHI Pipe Industries Tbk
Berdasarkan akta Notaris Sutjipto, SH No. 178 tanggal 29 Agustus 1994 dan Surat Keputusan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-6404.HT.01.04.Th.95 tanggal 22 Mei 1995,
Perusahaan telah menyetor saham sebanyak 5.000 lembar @ Rp 415.000 ditambah dengan
setoran uang tunai sebesar Rp 186.433.353,- atau sama dengan sejumlah Rp 2.261.433.353,-.
Berdasarkan pernyataan sirkular pemegang saham PT KHI Pipe Indistries Tbk tanggal 30 April
2007, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham menjadi Rp 100,- per
saham, sehingga jumlah saham yang dimiliki Perusahaan menjadi sebanyak 22.614.330 lembar
atau sama dengan sejumlah Rp 2.261.433.000,- dengan persentase kepemilikan sebesar 1,52 %.
- 23 -
14 ASET TETAP
Saldo Pengurangan Saldo
Awal Penambahan (Reklasifikasi) Akhir
Harga Perolehan
Tanah 15,401,175,500 0 36,900,000 15,364,275,500
Mesin dan Peralatan 11,369,281,513 0 0 11,369,281,513
Bangunan dan Prasarana 22,274,704,069 0 72,616,587 22,202,087,482
Kendaraan 1,676,807,752 0 133,813,850 1,542,993,902
Peralatan dan Inventaris Kantor 1,407,618,231 3,775,000 0 1,411,393,230
Aset Dalam Penyelesaian 1,021,827,332,231 114,000,000 0 1,021,941,332,231
1,073,956,919,296 117,775,000 243,330,437 1,073,831,363,859
Akumulasi Penyusutan
Tanah 0 0 0 0
Mesin dan Peralatan 7,982,570,558 142,193,244 0 8,124,763,802
Bangunan dan Prasarana 10,760,573,624 212,556,218 72,616,586 10,900,513,256
Kendaraan 1,381,836,077 22,895,000 133,813,850 1,270,917,227
Peralatan dan Inventaris Kantor 1,125,966,117 23,861,089 0 1,149,827,206
Aset Dalam Penyelesaian 0 0 0 0
21,250,946,376 401,505,550 206,430,436 21,446,021,491
Nilai Buku 1,052,705,972,920 1,052,385,342,368
31 Maret 2010 (Unaudited)
- 24 -
Saldo Pengurangan Saldo
Awal Penambahan (Reklasifikasi) Akhir
Harga Perolehan
Tanah 17,292,178,484 0 0 17,292,178,484
Mesin dan Peralatan 144,567,854,841 239,831,544 0 144,807,686,385
Bangunan dan Prasarana 37,787,802,900 0 4 37,787,802,896
Kendaraan 4,861,857,731 123,597,699 0 4,985,455,430
Peralatan dan Inventaris Kantor 2,160,714,549 300,000 0 2,161,014,549
Aset Dalam Penyelesaian 1,020,823,781,484 370,479,545 0 1,021,194,261,030
1,227,494,189,989 734,208,788 4 1,228,228,398,773
Akumulasi Penyusutan
Tanah 0 0 0 0
Mesin dan Peralatan 114,270,269,544 2,126,918,345 0 116,397,187,889
Bangunan dan Prasarana 17,182,038,298 413,087,069 0 17,595,125,367
Kendaraan 3,459,065,066 118,807,087 0 3,577,872,153
Peralatan dan Inventaris Kantor 1,714,398,663 26,358,254 0 1,740,756,917
Aset Dalam Penyelesaian 0 0 0 0
136,625,771,571 2,685,170,754 0 139,310,942,325
Nilai Buku 1,090,868,418,418 1,088,917,456,448
31 Maret 2009 (Unaudited)
- 25 -
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Bunga 135,402,042,229 135,402,042,229
Rugi Kurs 324,163,893,620 324,163,893,620
Jumlah Kapitalisasi Biaya Pinjaman 459,565,935,849 459,565,935,849
15 ASET LAIN-LAIN
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Biaya ditangguhkan 1,408,639,376 1,427,246,567
Bank garansi 94,839,700 0
Uang jaminan PLN 45,839,800 201,663,613
1,549,318,876 1,628,910,180
Cadangan denda proyek dalam penyelesaian 0 0
Jumlah Aset Lain-lain 1,549,318,876 1,628,910,180
- 26 -
Aset tetap Perusahaan sebesar Rp 3.130.000.000,- diasuransikan terhadap kerugian karena
kebakaran kepada PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 dan aset tetap Anak Perusahaan
(PT Kertas Basuki Rachmat) sebesar Rp 84.646.800.000,- diasuransikan terhadap kemungkinan
kerugian "Property All Risk" kepada PT Asuransi Wahana Tata.
Aset dalam penyelesaian merupakan biaya yang terjadi sehubungan dengan pengadaan mesin
dan pembangunan pabrik kertas baru (PM-2) untuk ekspansi kertas HVS serta biaya proyek HTI
pada Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat), termasuk biaya pinjaman.
PSAK No. 26 tentang "Biaya Pinjaman", mengatur kapitalisasi beban bunga dan rugi kurs yang
timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang digunakan untuk pembangunan dan instalasi
fasilitas-fasilitas penting. Kapitalisasi biaya pinjaman ini berakhir pada saat aset dalam
penyelesaian tersebut selesai dibangun dan siap untuk digunakan, atau pembangunan aset
tersebut dihentikan untuk sementara.
Kapitalisasi beban bunga dan rugi kurs yang dicatat Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki
Rachmat) kedalam akun "aset dalam penyelesaian", adalah sebagai berikut:
Aset tetap Perusahaan dijaminkan kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk, aset tetap Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) dijaminkan
kepada Quest Corporation dan aset tetap Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) dijaminkan
kepada PT Bank DBS Indonesia (Catatan 16, 21, 22 dan 24).
16 HUTANG BANK - Jangka Pendek
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
PT Bank DBS Indonesia 0 7,505,100,921
PT Bank Negara Indonesia Tbk 1,940,150,000 2,600,885,500
Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek 1,940,150,000 10,105,986,421
Bank DBS
Bank BNI
- 27 -
Pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia tersebut telah direstrukturisasi pada tanggal 21 Juli 2009
dengan fasilitas dari bentuk RCF dan OD menjadi Non Revolving Credit Facility, grace period
sampai 25 Desember 2009 dan suku bunga sebesar 11 % per tahun. Pinjaman ini dijamin secara
fiducia dengan mesin-mesin dan peralatan, dan pemberian hak tanggungan atas 17 bidang tanah
milik Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak), (Catatan 14 dan 22).
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 25 Nopember 2009, perusahaan memperoleh
perpanjangan fasilitas plafond L/C atau SKBDN dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.500.000.000,- yang berjangka waktu tiga bulan. Pada
tanggal 20 Nopember 2009, Perusahaan medapatkan perpanjangan fasilitas KMK Post-Financing
maksimum sebesar Rp 1.860.000.000,- dan memperoleh tambahan KMK lainnya sebesar Rp
721.350.000,- yang berjangka waktu tiga bulan dengan suku bunga sebesar 13,75 % per tahun.
Fasilitas KMK Post-Financing ini dipergunakan untuk penebusan dokumen L/C atau SKBDN
dan bersifat clean-up system yang harus lunas maksimum empat bulan setelah pendudukan
dokumen L/C atau SKBDN tersebut. Fasilitas tersebut diatas dijamin dengan tanah/bangunan
kantor dan persediaan, sesuai nilai taksasi terakhir masing-masing jaminan sebesar Rp
15.073.600.000,- dan Rp 536.300.000,- (Catatan 9 dan 14).
Pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia per 31 Maret 2009 merupakan pinjaman Anak
Perusahaan (PT Kertas Blabak) yang direstrukturisasi pada tanggal 9 Mei 2008 dengan fasilitas
sebesar Rp 7.500.000.000,- dalam bentuk Revolving Credit Facility (RCF-I) dan Over Draft
(OD) dengan suku bunga sebesar 17 % per tahun. Pinjaman ini dijamin secara fiducia dengan
mesin-mesin dan peralatan, dan pemberian hak tanggungan atas 17 bidang tanah milik Anak
Perusahaan (PT Kertas Blabak), (Catatan 14).
17 HUTANG USAHA
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Pihak Ketiga
PT Masco Indonesia 0 265,970,000
CV Artha Perdana 0 479,715,000
PT Klorin Inti 661,823,608 687,823,608
PT Inti Kaliasin, Surabaya 468,173,981 494,173,981
PT Indimex SAG 258,129,972 284,129,972
CV Putra Tunggal 4,248,755,713 5,025,875,276
PT Jaya Mandiri 0 814,222,800
UD Samak Jaya 0 431,567,481
Suharjono 0 247,311,017
PD Sumber Tehnik 0 383,996,211
UD Jaya 0 1,601,044,975
PT CBC Indonesia 0 363,681,751
PT GSP Teknik 0 1,388,927,674
UD Wijaya E 0 482,328,000
CV Nine Stars & Stockpile 0 2,951,439,890
Lain-lain (dibawah Rp 200 juta) 3,460,970,190 5,912,620,069
Jumlah Hutang Usaha - Pihak Ketiga 9,097,853,464 21,814,827,705
Pihak Hubungan Istimewa
PT Sinar Pedoman Abadi 503,463,837 6,907,869,294
Jumlah Hutang Usaha 9,601,317,301 28,722,696,999
Hutang usaha kepada pihak ketiga CV Putra Tunggal merupakan hutang Anak Perusahaan (PT
Kertas Basuki Rachmat) atas penerimaan bahan baku dan bahan kimia sehubungan dengan
transaksi makloon, dan hutang tersebut akan dikompensasi dengan pengiriman barang jadi kertas
kepada CV Putra Tunggal.
- 28 -
Hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Sinar Pedoman Abadi
merupakan hutang atas penebusan bahan bakar minyak untuk SPBU Mampang.
18 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Gaji 1,532,457,203 2,830,405,339
Astek/Jamsostek 13,984,264 14,915,969
Listrik, telepon dan air 699,664,140 1,194,047,918
Asuransi 225,087,973 225,087,973
Bunga 266,651,429 266,651,429
Purna kerja/Pesangon pensiun 332,387,529 202,342,949
Denda pajak 0 179,085,400
Lain-lain (dibawah Rp 10 juta) 126,538,534 1,006,409,721
Jumlah Biaya Yang Masih Harus Dibayar 3,196,771,072 5,918,946,698
19 UANG MUKA PENJUALAN
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
PT Greta Sastra Prima 51,916,742,076 63,376,562,843
PT Masco Indonesia 0 5,350,003,263
CV Putra Tunggal 107,000,000 1,698,007,626
Dili Machineries Unipessoal, Lda 10,000,000,000 0
PT Wijaya Santosa Box 0 252,465,535
Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) 91,163,629 183,226,787
Jumlah Uang Muka Penjualan 62,114,905,705 70,860,266,054
- 29 -
Uang muka penjualan CV Putra Tunggal merupakan hutang Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki
Rachmat) atas penerimaan bahan baku, bahan kimia dan penerimaan uang tunai sehubungan
dengan transaksi makloon, dan hutang tersebut akan dikompensasi dengan pengiriman barang
jadi kertas kepada CV Putra Tunggal.
Uang muka penjualan PT Masco Indonesia merupakan hutang Anak Perusahaan (PT Kertas
Blabak) atas penerimaan bahan baku, bahan kimia dan penerimaan uang tunai sehubungan
dengan transaksi makloon, dan hutang tersebut akan dikompensasi dengan pengiriman barang
jadi kertas kepada PT Masco Indonesia.
Uang muka penjualan PT Greta Sastra Prima merupakan kewajiban Anak Perusahaan (PT Kertas
Basuki Rachmat dan PT Kertas Blabak) sehubungan dengan transaksi makloon, dimana Anak
Perusahaan menerima pekerjaan untuk memproduksi kertas, bahan baku dan modal kerja
disediakan oleh PT Greta Sastra Prima, dan kewajiban tersebut akan dikompensai dengan
penyerahan kertas jadi kepada PT Gerta Sastra Prima.
20 HUTANG LAIN-LAIN
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Pihak Ketiga
PT Valmet Corporation 2,639,520,000 3,074,760,000
PT Weltes Energi Nusantara 1,094,800,000 1,094,800,000
PT Tirta Kreasi Amrita 745,385,015 745,385,015
Niigata Engineering Co. 374,248,728 438,000,000
PT Grama Bazita 422,297,411 422,297,411
PT Saka 387,763,653 387,763,653
PT Seltech Utama 359,029,698 359,029,698
PT Purna Sentana Baja 618,202,000 657,722,722
HA Simons, Ltd. 249,670,298 290,839,337
PT Arianto Darmawan 212,430,200 212,430,200
Pakaian Dinas Karyawan 376,403,999 362,763,690
Pesangon Karyawan 0 955,369,298
Taspen dan Astek/Jamsostek 0 861,140,601
DPLK 0 2,250,330,607
Gaji 0 388,292,500
Dana Kematian 0 277,442,500
Lain-lain (dibawah Rp 200 juta) 3,215,846,004 2,646,407,670
10,695,597,005 15,424,774,903
Pihak Hubungan Istimewa
PT Indhatama Laksana Perdana 0 2,321,805,013
PT Sinar Pedoman Abadi 1,238,941,000 0
1,238,941,000 2,321,805,013
Jumlah Hutang Lain-lain 11,934,538,005 17,746,579,916
- 30 -
Hutang lain-lain kepada pihak hubungan istimewa (PT Sinar Pedoman Abadi), merupakan
pinjaman modal kerja Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) tanpa bunga yang tidak
mempunyai jadwal pengembalian, dan tidak ditetapkan tanggal jatuh temponya.
Uang muka penjualan dari Dili Machineries Unipessoal, Lda merupakan uang muka penjualan 4
unit Diesel Generator Set merk Niigata milik Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat)
sesuai perjanjian jual beli tanggal 17 Maret 2010 (Catatan 34).
Hutang lain-lain kepada pihak hubungan istimewa (PT Indhatama Laksana Perdana), merupakan
hutang pekerjaan proyek PM-2 di Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) yang telah
dialihkan kepada Ahli Waris dari Almarhum Tuan Boediono (pemegang saham Perusahaan)
sesuai Akta Perjanjian Pengalihan Piutang No. 38 tanggal 27 Juli 2009 (Catatan 21).
21 HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Pemegang Saham 4,821,805,013 0
PT Sinar Pedoman Abadi 15,631,548,970 16,000,000,000
20,453,353,983 16,000,000,000
Kewajiban Jatuh Tempo Dalam Setahun:
PT Sinar Pedoman Abadi 1,981,061,630 0
Jumlah Hutang Hubungan Istimewa 18,472,292,353 16,000,000,000
22 HUTANG BANK - Jangka Panjang
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Hutang Bank
Bank DBS (TL-1) 0 18,737,388,938
Bank DBS (TL-2) 0 0
Jumlah Hutang Bank 0 18,737,388,938
Kewajiban Jatuh Tempo Dalam Setahun
Bank DBS (TL-1) 0 6,240,000,000
Bank DBS (TL-2) 0 0
0 6,240,000,000
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0 12,497,388,938
- 31 -
Hutang kepada pemegang saham PT Malindo Nusantara Cemerlang sebesar Rp 2.500.000.000,-
merupakan pinjaman tanpa bunga yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan, sedangkan
hutang kepada pemegang saham Ahli Waris Tuan Boediono sebesar Rp 2.321.805.013,-
merupakan piutang PT Indhatama Laksana Perdana dari Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki
Rachmat) yang telah dialihkan (Catatan 20). Hutang-hutang tersebut tidak mempunyai jadwal
pengembalian dan tidak ditetapkan tanggal jatuh temponya.
Pada tanggal 30 Juni 2008 dan adendum tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan mengadakan
"Perjanjian Hutang" dengan perusahaan asosiasi (PT Sinar Pedoman Abadi) berjumlah sebesar
Rp 16.000.000.000,- yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Jangka waktu pinjaman 72
bulan termasuk masa tenggang 12 bulan dengan bunga 14,50 % pertahun. Pinjaman ini dijamin
dengan tanah dan bangunan SPBU Mampang milik Perusahaan (Catatan 14).
Bank DBS
23 HUTANG SEWA GUNA USAHA
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
PT BCA Finance 152,108,733 282,730,800
Jumlah Hutang Sewa Guna Usaha 152,108,733 282,730,800
Kewajiban Jatuh Tempo Dalam Setahun 68,926,573 77,108,400
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 83,182,160 205,622,400
24 PINJAMAN JANGKA PANJANG
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Quest Corporation:
Tranche A - US$ 10.000.000,- 91,150,000,000 115,750,000,000
Tranche B - US$ 19.000.000,- 173,185,000,000 219,925,000,000
Tranche C - US$ 9.584.736,- 87,364,867,326 109,927,019,217
Jumlah Pinjaman Jangka Panjang 351,699,867,326 445,602,019,217
- 32 -
Hutang sewa guna usaha merupakan hutang Perusahaan kepada perusahaan pembiayaan
sehubungan dengan perolehan kendaraan untuk Direktur Perusahaan.
Pada tanggal 21 Juli 2009, pinjaman PT Bank DBS Indonesia per 31 Maret 2009 tersebut yang
merupakan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Anak Perusahaan (PT. Kertas Blabak)
tahun 2008 direstrukturisasi menjadi Term Loan-1 dan Term Loan-2 dengan fasilitas sebesar Rp
28.788.438.000,- dan grace period sampai dengan 25 Desember 2009 serta tingkat suku bunga
sebesar 11 % per tahun. Pinjaman ini dijamin secara fiducia dengan mesin-mesin dan peralatan,
dan pemberian hak tanggungan atas 17 bidang tanah milik Anak Perusahaan (PT. Kertas
Blabak), (Catatan 14 dan 16).
Pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia per 31 Maret 2009 merupakan pinjaman jangka panjang
Anak Perusahaan (PT. Kertas Blabak) yang direstrukturisasi pada tanggal 9 Mei 2008 dengan
fasilitas sebesar Rp 21.300.000.000,- dalam bentuk Amortizing Term Loan (ATL) dan RCF-II
dengan bunga sebesar 17 % per tahun. Pinjaman ini dijamin secara fiducia dengan mesin-mesin
dan peralatan, dan pemberian hak tanggungan atas 17 bidang tanah milik Anak Perusahaan (PT.
Kertas Blabak), (Catatan 14).
a.
b.
c.
25 KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Perusahaan 4,967,553,563 4,316,490,395
Anak Perusahaan 6,280,068,257 8,590,932,559
Jumlah Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 11,247,621,820 12,907,422,954
Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, mensyaratkan Perusahaan untuk
membayar pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan jika
terjadi pemutusan hubungan kerja apabila memenuhi kondisi sesuai dengan ketentuan ini. Pada
tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja masing-
masing adalah 255 orang dan 606 orang.
Berdasarkan perjanjian tanggal 11 Oktober 2007 antara Perusahaan dengan Quest Corporation,
hutang Tranche C di Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) kepada Quest Corporation
dialihkan menjadi hutang Perusahaan, pengalihan ini tidak dalam bentuk tunai.
Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan dan Quest Corporation mengadakan perjanjian
pengalihan hak tagih Perusahaan kepada Pemegang Saham dan PT Petroneks Energy, perusahaan
asosiasi (dahulu bernama PT Sinar Semindo Rezeki) menjadi hak tagih Quest Corporation
(Catatan 3).
- 33 -
Tranche C, hutang pokok sebesar US$ 16.000.000,- jatuh tempo 15 tahun setelah tanggal
perjanjian restrukturisasi, bunga 3 % per tahun dan grace period 4 tahun setelah tanggal
perjanjian restrukturisasi. Pinjaman Tranche C ini tidak ada jaminannya.
Tranche B, hutang pokok sebesar US$ 19.000.000,- jatuh tempo 12 tahun setelah tanggal
perjanjian restrukturisasi, bunga 2,5 % per tahun dan grace period 4 tahun setelah tanggal
perjanjian restrukturisasi. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh aset tetap Anak Perusahaan
(PT Kertas Basuki Rachmat) yang meliputi mesin, tanah dan bangunan termasuk aset dalam
penyelesaian (Catatan 14).
Tranche A, hutang pokok sebesar US$ 10.000.000,- jatuh tempo 10 tahun setelah tanggal
perjanjian restrukturisasi, bunga 2 % per tahun dan grace period 4 tahun setelah tanggal
perjanjian restrukturisasi. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh aset tetap Anak Perusahaan
(PT Kertas Basuki Rachmat) yang meliputi mesin, tanah dan bangunan termasuk aset dalam
penyelesaian (Catatan 14).
Pinjaman jangka panjang kepada Quest Corporation awalnya, merupakan hutang Anak
Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) kepada Goal Trading Assets Ltd yang telah
direstrukturisasi pada tanggal 29 Mei 2006. Selanjutnya, pada tanggal 30 Agustus 2007, Goal
Trading Assets Ltd mengalihkan piutangnya kepada Quest Corporation, yang kemudian
merestrukturisasi hutang tersebut menjadi tiga fisilitas Tranche, adalah sebagai berikut:
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Asumsi Keuangan
Tingkat diskonto 10 % per tahun 10 % per tahun
Tingkat kenaikan gaji 10 % per tahun 10 % per tahun
Asumsi Demografis
Tingkat mortalita TMI-II 1999 TMI-II 1999
Tingkat cacat 10 % x mortalita 10 % x mortalita
Tingkat pengunduran diri
s/d 39 tahun 0,05 % 0,05 %
40 s/d 44 tahun 0,03 % 0,03 %
45 s/d 40 tahun 0,02 % 0,02 %
50 s/d 44 tahun 0,01 % 0,01 %
Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun
26 HAK MINORITAS
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Hak minoritas pihak ketiga atas ekuitas pada
masing-masing Anak Perusahaan 2,224,409,367 2,477,029,455
Jumlah Hak Minoritas 2,224,409,367 2,477,029,455
27 MODAL SAHAM
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Modal Ditempatkan dan Disetor
Saham Seri A, 2.500.000.000 lembar:
Ahli Waris Tn. Boediono 287,900,000,000 287,900,000,000
Tn. Yusuf Ardhi 100,000,000 100,000,000
PT Malindo Nusantara Cemerlang 212,000,000,000 212,000,000,000
Saham Seri B, 1.360.057.520 lembar:
Saham Publik 136,005,752,000 136,000,000,000
Pelaksanaan Waran Seri I 0 750,000
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 636,005,752,000 636,000,750,000
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2004) tentang "Imbalan
Kerja" dalam mengakui estimasi biaya manfaat karyawan. Perhitungan manfaat karyawan
dilakukan oleh aktuaris independen PT Mitra Jasa Prima dengan menggunakan metode
"projected unit credit actuarial cost method" dan asumsi sebagai berikut:
- 34 -
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Agio Saham
Saham Publik 201,907,883,004 201,898,392,204
Pelaksanaan Waran Seri I 0 1,237,500
Jumlah Agio Saham 201,907,883,004 201,899,629,704
Jumlah Modal Saham 837,913,635,004 837,900,379,704
28 TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
Jumlah (Rp)
Sebelum perubahan pemegang saham Anak Perusahaan
Nilai aktiva bersih Anak Perusahaan (1,513,509,308,527)
Kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan 98.72%
Bagian Perusahaan (1,494,086,188,082)
Setelah perubahan pemegang saham Anak Perusahaan
Nilai aktiva bersih Anak Perusahaan 458,442,550,091
Kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan 33.65%
Bagian Perusahaan 154,271,189,056
Selish Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan 1,648,357,377,084
Agio saham per 31 Maret 2010 sebesar Rp 201.907.883.004,- berasal dari selisih nilai saham
pada saat penawaran umum perdana sebesar Rp 353.600.000.000,- dengan nilai nominal saham
sebesar Rp 136.000.000.000,- dan dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 15.701.607.796,-
serta ditambah dengan pelaksanaan waran seri I sebesar Rp 9.490.800,-.
Sehubungan restrukturisasi hutang Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) kepada Goal
Trading Assets Ltd, disepakati bahwa nilai tercatat hutang tersebut sebesar Rp
1.971.951.858.618,- dikonversi menjadi modal saham sebanyak 440.700 lembar dengan nilai
nominal sebesar Rp 440.700.000.000,- dan selisih nilai hutang yang dikonversi dengan nilai
wajar saham yang diperoleh sebesar Rp 1.531.251.858.618,- diakui sebagai agio saham. Jumlah
selisih perubahan ekuitas Anak Perusahaan adalah sebesar Rp 1.648.357.377.084,- yang
merupakan selisih nilai aset bersih bagian Perusahaan di Anak Perusahaan sesudah dan sebelum
konversi hutang menjadi modal efektif, dengan perhitungan sebagai berikut:
Pada tanggal 16 Januari 2009, 3 Agustus 2009 dan 1 Oktober 2009 telah terjadi pelaksanaan
waran Seri I menjadi Saham KBRI masing-masing sebanyak 7.500 lembar, 20 lembar dan 50.000
lembar saham atau jumlah keseluruhan 57.520 lembar saham, sehinga jumlah Saham KBRI yang
tercatat di Bursa pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sejumlah 3.860.057.520 lembar saham dan
874.942.480 waran Seri I.
- 35 -
29 PENDAPATAN USAHA
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
SPBU 16,706,525,593 14,249,143,996
Perdagangan 0 0
Makloon Kertas 2,930,605,569 4,275,280,032
Jumlah Pendapatan Usaha 19,637,131,162 18,524,424,028
30 BEBAN POKOK USAHA
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
SPBU 15,984,486,895 13,994,780,645
Perdagangan 0 0
Makloon Kertas 2,567,479,228 7,915,488,414
Jumlah Beban Pokok Usaha 18,551,966,123 21,910,269,059
Seluruh transaksi penjualan dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi makloon dilakukan oleh
Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) dengan cara memproses bahan baku menjadi
kertas yang bahan baku dan modal kerjanya disediakan oleh rekanan usaha. Penjualan yang
melebihi 10 % berasal dari Publik dan CV Putra Tunggal.
Beban pokok usaha dan pembelian yang melebihi 10 % berasal dari PT Pertamina (Persero) dan
CV Putra Tunggal.
- 36 -
31 BEBAN USAHA
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Beban Pemasaran 99,420,254 148,789,387
Beban Umum dan Administrasi
Gaji, upah dan tunjangan 1,835,664,317 2,689,021,259
Administrasi bank 8,315,864 9,092,974
Listrik, air dan telepon 117,926,963 297,770,284
Penyusutan 157,163,507 902,440,552
Jasa profesional 501,191,612 230,474,443
Biaya kantor 141,462,641 280,208,286
Perjalanan dinas 70,922,517 160,943,279
Perbaikan dan pemeliharaan 29,846,082 70,413,495
Representasi, jamuan tamu dan sumbangan 22,922,041 110,858,876
Asuransi 33,792,218 137,730,386
Pajak 16,261,920 0
Lain-lain 17,328,500 18,130,061
Jumlah Beban Umum dan Administrasi 2,952,798,182 4,907,083,895
Jumlah Beban Usaha 3,052,218,436 5,055,873,282
32 PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Pendapatan Lain-lain
Penjualan aset tetap 1,666,099,999 0
Amortisasi goodwill 104,057,673 104,057,673
Laba selisih kurs 11,114,400,372 0
Laba pelepasan anak perusahaan 49,288,392,386 0
Pendapatan luar usaha lain-lain 396,440,334 15,761,581
Jumlah Pendapatan Lain-lain 62,569,390,765 119,819,255
Beban Lain-lain
Penghapusan piutang 0 0
Amortisasi goodwill 0 0
Rugi selisih kurs 0 (24,058,527,281)
Beban bunga (620,396,596) (1,848,066,355)
Beban luar usaha lain-lain (37,215,000) 0
Jumlah Beban Lain-lain (657,611,596) (25,906,593,636)
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih 61,911,779,168 (25,786,774,382)
- 37 -
33 LABA (RUGI) PER SAHAM
31 Mar 2010 31 Maret 2009
(Unaudited) (Unaudited)
Rp Rp
Laba (rugi) bersih 59,902,815,770 (34,221,126,497)
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar 965,014,380 965,001,875
Laba (rugi) per saham 62.07 (35.46)
34 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
a.
b.
c.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. SK.59/Menhut-II/2007
tanggal 22 Pebruari 2007, Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) memiliki Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada Hutan Tanaman Industri (HTI) atas areal
hutan produksi seluas 100.150 hektar yang berlokasi di Kecamatan Kendawangan dan Marau,
Kabupaten Ketapang, Propinsi Kalimantan Barat, terdiri dari Blok Kendawangan seluas
62.170 hektar dan Blok Air Hitam seluas 37.980 hektar.
Perjanjian Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) dengan CV Putra Tunggal (pihak
kedua) telah diperpanjang pada tanggal 1 Pebruari 2010. PT Kertas Basuki Rachmat akan
mengolah bahan baku yang disediakan oleh pihak kedua dan hasil produksi diserahkan
kembali kepada pihak kedua. PT Kertas Basuki Rachmat memperoleh jasa produksi sebesar
Rp 2.500/kg kertas jadi dan pihak kedua menyediakan pinjaman modal kerja untuk
menunjang operasional PT Kertas Basuki Rachmat.
Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih sebagai pembilang dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebagai penyebut.
- 38 -
Pada tanggal 2 Maret 2009 dan adendum tanggal 13 Maret 2009, perusahaan memperoleh
fasilitas "Al Wakalah bil Ujrah" dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan plafond
sebesar US$ 2.255.000,- yang berjangka waktu 12 bulan sejak penandatangan Persetujuan
Prinsip Fasilitas pembiayaan tersebut. Fasilitas ini digunakan untuk pembukaan L/C atau
SKBDN atas pembelian 1 (satu) unit Distillate Genset merk Caterpillar, type D3616,
kapasitas 14 MW dalam rangka pelaksanaan kontrak dengan PT Pertamina (Persero). Jaminan
pembiayaan ini berupa Cross Collateral dengan fasilitas PT Sinar Pedoman Abadi, Corporate
Guarantee dari PT Sinar Pedoman Abadi, pengalihan tagihan atas pembayaran kontrak oleh
PT Pertamina (Persero) sebesar US$ 2.388.225,- dan Cash Collateral minimal sebesar US$
120.000,-
d.
e.
35 REKLASIFIKASI AKUN
- 39 -
Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan bulan Maret 2009 yang disajikan sebagai
pembanding telah direklasifikasi, agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan bulan Maret
2010.
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Tagihan tanggal 8 Maret 2010 antara Perusahaan dengan
Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat), piutang Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki
Rachmat) kepada Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) per 31 Desember 2009 sebesar Rp
1.504.274.162,- dialihkan menjadi hak tagih Perusahaan.
Pada tanggal 17 Maret 2010, Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) mengadakan
perjanjian jual beli Diesel Generator Set (Gen Set) dengan Dili Machineries Unipessoal, Lda
untuk menjual 4 unit Diesel Generator Set merk Niigata milik Anak Perusahaan (PT Kertas
Basuki Rachmat) dengan harga penjualan sebesar Rp 57.000.000.000,-. Per 31 Maret 2010,
atas penjualan GenSet tersebut Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) telah
menerima uang muka dari Dili Machineries Unipessoal, Lda sebesar Rp 10.000.000.000,-
(Catatan 19).
36 INFORMASI SEGMEN USAHA
(dalam Rp 000)
SPBU Perdagangan Kertas Jumlah Eliminasi Bersih
Pendapatan Usaha 16,706,526 0 2,930,606 19,637,131 0 19,637,131
Beban Pokok Usaha 15,984,487 0 2,567,479 18,551,966 0 18,551,966
Laba (Rugi) Kotor 722,039 0 363,126 1,085,165 0 1,085,165
Beban Usaha 2,102,760 0 949,458 3,052,218 0 3,052,218
Laba (Rugi) Usaha (1,380,722) 0 (586,332) (1,967,053) 0 (1,967,053)
Pendapatan (Beban) Lain-lain (273,856) 0 62,185,636 61,911,779 0 61,911,779
Laba (Rugi) Sebelum Pajak (1,654,578) 0 61,599,304 59,944,726 0 59,944,726
Manfaat (Beban) Pajak 0 0 0 0 0 0
Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas (1,654,578) 0 61,599,304 59,944,726 0 59,944,726
Hak Minoritas 0 0 0 0 (41,910) (41,910)
Laba (Rugi) Bersih (1,654,578) 0 61,599,304 59,944,726 (41,910) 59,902,816
Informasi Segmen Usaha Menurut Geografis (dalam Rp 000) :
SPBU Perdagangan Kertas Jumlah
Daerah Khusus Ibukota (DKI) 16,706,526 0 0 16,706,526
Jawa Tengah 0 0 0 0
Jawa Timur 0 0 2,930,606 2,930,606
Jumlah 16,706,526 0 2,930,606 19,637,131
31 Maret 2010 (Unaudited)
31 Maret 2010 (Unaudited)
- 40 -
(dalam Rp 000)
SPBU Perdagangan Kertas Jumlah Eliminasi Bersih
Pendapatan Usaha 14,249,144 0 4,275,280 18,524,424 0 18,524,424
Beban Pokok Usaha 13,994,781 0 7,915,488 21,910,269 0 21,910,269
Laba (Rugi) Kotor 254,363 0 (3,640,208) (3,385,845) 0 (3,385,845)
Beban Usaha 1,913,953 3,141,920 5,055,873 0 5,055,873
Laba (Rugi) Usaha (1,659,590) 0 (6,782,129) (8,441,718) 0 (8,441,718)
Pendapatan (Beban) Lain-lain (6,387,445) 0 (19,399,330) (25,786,774) 0 (25,786,774)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak (8,047,034) 0 (26,181,458) (34,228,493) 0 (34,228,493)
Manfaat (Beban) Pajak 0 0 0 0 0 0
Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas (8,047,034) 0 (26,181,458) (34,228,493) 0 (34,228,493)
Hak Minoritas 0 0 0 0 7,366 7,366
Laba (Rugi) Bersih (8,047,034) 0 (26,181,458) (34,228,493) 7,366 (34,221,126)
Informasi Segmen Usaha Menurut Geografis (dalam Rp 000) :
SPBU Perdagangan Kertas Jumlah
Daerah Khusus Ibukota (DKI) 14,249,144 0 0 14,249,144
Jawa Tengah 0 0 960,044 960,044
Jawa Timur 0 0 3,315,237 3,315,237
Jumlah 14,249,144 0 4,275,280 18,524,424
31 Maret 2009 (Unaudited)
31 Maret 2009 (Unaudited)
Recommended