View
264
Download
5
Category
Preview:
DESCRIPTION
good
Citation preview
BAB XII.
SPESIFIKASI TEKNIS
1. UMUM
Pasal 1Lingkup Pekerjaan
1.1. Satuan Kerja Adalah Satuan Kerja Pengembangan Kawasan PermukimanKalimantan Timur.
1.2. Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman Kalimantan Timur.
1.3. Paket Pekerjaan adalah Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan
Potensial.
1.4. Lokasi Desa Loa Sumber Kec. Loa Kulu Kab. Kutai Kartanegara.
1.5. Sumber Dana APBN.
1.6. Tahun Anggaran 2016.
1.7. Lingkup pekerjaan meliputi :
Pekerjaan Umum.
Pekerjaan Tanah.
Pekerjaan Perkerasan Berbutir.
Pekerjaan Aspal.
Pekerjaan Struktur.
Perkerasan Telford.
1.8. Untuk Pelaksanaan pekerjaan ini pihak penyedia jasa hendaknya menyiapkan
tenaga sebagai berikut:
1. 1 Orang Site Manger (S1 T. Sipil ) ; Pengalaman Minimal 4 Tahun danmemiliki SKA Ahli Muda Pelaksana Jalan dan Jembatan.
2. 1 Orang Pelaksana (S1 Teknik Sipil/ D3 T. Sipil ); Pengalaman 3 Tahun;memiliki SKA Ahli Muda Pelaksana Lapangan Jalan dan Jembatan/(Khusus D3SKTK Pelaksana TK I )
3. 1 Orang Tenaga Surveyor; (D3 T. Sipil; Pengalaman 2 Tahun, memiliki SKTKTK I Juru Ukur.
4. 1 Orang Tenaga Teknisi Aspal; (SMK Sederajat; Pengalaman 2 Tahun, memilikiSKTK Teknisi Lab Aspal.
5. 1 Orang Tenaga Juru Gambar; (SMK Bangunan/Gambar; Pengalaman 2 Tahun,memiliki SKTK TK I Juru Gambar.
6. 1 Orang Tenaga Logistik; (SMK Sederajat; Pengalaman 2 Tahun.7. 1 Orang Tenaga Administrasi; (SMK Sederajat; Pengalaman 2
Tahun.8. 1 Orang Tenaga K3; (S1 Sederajat; Pengalaman 2 Tahun. Memiliki
SKA K3 Konstruksi.
1.8. Pekerjaan harus sesuai ketentuan dalam tiap –tiap item pekerjaan yang
ketentuannya tertera dalam uraian kerja, Spesifikasi Teknis, Gambar Kerja dan
keputusan direksi.
Pasal 2Jenis Dan Mutu Bahan
2.1. Jenis bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini diutamakan
bahan yang diproduksi dari dalam negeri sesuai spesifikasi ini, atau diutamakan
bahan material lokal atau sesuai dengan petunjuk direksi.
2.2. Bila bahan yang digunakan telah sesuai dengan spesifikasi teknis terdapat merk
yang berbeda diharuskan memakai jenis dan dan mutu yang sama.
2.3. Contoh – contoh yang dikehendaki oleh pemberi tugas harus disediakan tanpa
keterlambatan atas biaya kontraktor dan harus memenuhi standar
spesifikasi. Contoh tersebut disimpan sebagai dasar penolakan bila bahan atau
cara mengajukan yang diajukan tidak sesuai dengan contoh baik kualitas
maupun kuantitasnya.
Pasal 3Uraian Pekerjaan
3.1. Kontraktor harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan
secara baik dan efisien dalam urutan yang teratur termassuk semua alat – alat
pendukung pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan oleh rekanan dan untuk
semua pekerjaan.
3.2. Kekeliruan dalam urutan pekerjaan dan kualitas atau pengurangan –
pengurangan bagian dalam gambar dan RKS tidak boleh merusak (
membatalkan) kontrak, akan tetapi hendakya diperbaiki dan dianggap suatu
perubahan yang wajar.
Pasal 4Gambar – gambar Pekerjaan
4.1. Gambar – gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek,
gambardetail konstruksi dan sebagainya yang telah dilakukan perencana telah
disampaikan kepada rekanan beserta dokumen lainnya.
4.2. Kontraktor tidak boleh menambah atau merubah tanpa persetujuan tertulis dari
Direksi dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen. Gambar – gambar tersebut
tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya menghindari
penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
4.3. Bila direksi menganggap perlu maka kontraktor harus membuat tambahan
gambar detail yang diperlukan dan diperiksa dan disyahkan oleh direksi,
gambar – gambar tersebut menjadi milik pemberi tugas.
4.4. Kontraktor harus menyimpan ditempat tersentuh 1 ( satu ) rangkap gambar
kontrak lengkap termasuk Spesifikasi Teknis , Berita Acara Aanwizjing dan Time
Schedule serta kurva-S dalam keadaan baik dan dapat dibaca jenis termasuk
perubahan – perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan pekerjaan agar selalu
tersedia apabila sewaktu – waktu kuasa Pengguna Anggaran / Direksi
memerlukannya.
Pasal 5Persiapan Dilapangan
5.1. Kontraktor harus menyediakan dan mendirikan bangunan sementara yang
digunakan sebagai tempat penyimpanan dan perlindungan bahan – bahan
material konstruksi. Kontraktor harus menyediakan ruangan untuk keperluan
direksi dengan perlengkapan administrasi dan lainnya sesuai keperluan
dilapangan.
5.2. Akses jalan baik akan dan keluar lokasi pekerjaan yang telah ditetapkan harus
diadakan oleh kontraktor bilaman sesuai kebutuhan dan menyangkut
pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 6Jadwal Pelaksanaan dan Pelaporan Pekerjaan.
6.1. Waktu pelaksanaan pekerjaan selama 150 ( Seratus Lima Puluh ) hari kalender
sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ).
6.2. Pada saat kontraktor akan memulai pekerjaan dilapangan atau setelah
menerima SPMK, Kontraktor harus segera membuat jadwal pelaksanaan yang
berisi tahap – tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang direncanakan harus
sesuai dengan waktu yang ada dalam kontrak.
6.3. Laporan perkembangan pekerjaan bulanan, mingguan dan harian.
Kontraktor harus mempersiapkan dan memberikan laporan bulanan, mingguan
dan harian kepada direksi sebanyak 5 (lima) salinan laporan yang terdiri dari :
Laporan Harian
Laporan Mingguan
Laporan Bulanan
Perkembangan Fisik dari pekerjaan hingga bulan yang mendahului dan
perkiraan perkembangan untuk bulan ini.
Tingkat kemajuan pekerjaan berdasarkan jadwal pelaksanaan pekerjaan (
Time Schedule ) berupa Kurva S/ Diagram Bart Chart.
Daftar Keadaan Cuaca Harian
Back Up Quantity dan Quality.
Dan lain – lain yang berhubungan dengan progress pekerjaan.
Pasal 7Pengukuran dan Pematokan Peil
7.1. Kontraktor diharuskan mempelajari seluruh gambar dan uraian teknis.
Bilamana dalam perencanaan tersebut terdapat perbedaan ukuran diantara
gambar. Dan apabila terdapat perbedaan maka kontraktor diwajibkan
melaporkan kepada pihak direksi . Kontraktor tidak dibenarkan memperbaiki
dan memperbaharui perbedaan ukuran yang terdapat dalam perencanaan
tersebut. Akibat kelalaian tersebut maka semua tanggung jawab dibebankan
pada kontraktor.
7.2. Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut
ketentuan peil – peil dan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan
spesifikasi teknis. Kontraktor diwajibkan mencocokan seluruh ketentuan ukuran
satu sama lain tiap pekerjaan dan segara melapor kepada pihak Pengguna Jasa.
Seluruh keputusan revisi harus disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggaran.
7.3. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor terlebih dahulu mempelajari ketepatan
peil – peil yang tercantum dalam gambar dan uraian spesifikasi teknis.
Ketepatan peil – peil mutlak diperhatikan dengan sesungguhnya, Apabila terjadi
kasalahan yang menyimpang dari ketentuan yang ada, maka tindakan tersebut
tidak dapat ditolerir, karena itu pihak pengguna jasa berhak untuk
memerintahkan untuk membongkar dengan resiko menjadi tanggungan
kontraktor.
Pasal 8Pekerjaan Pembersihan Lapangan
8.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus membersihkan lokasi dari
material – material yang mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan.
8.2. Kontraktor tidak diperkenankan menebang pohon, pagar hidup dilokasi proyek,
Bila sesuatu hal mengharuskan penebangan pohon, harus dilakukan melalui
persetujuan tertulis dari pemberi tugas.
8.3. Bila dalam rencana konstruksi atau lainnya terdapat bangunan instalasi lain,
kontraktor tidak diperkenankan membongkar/ memindahkannya tanpa
persetujuan tertulis dari pemberi tugas.
Pasal 9Pekerjaan Pendahuluan/ Kewajiban Pelaksana
Melakukan Langkah Awal
9.1. Pekerjaan – pekerjaan Penunjang
Pelaksana/kontraktor harus melaksanakan dan membangun pekerjaan –
pekerjaan penunjang seperti pembuatan jalan masuk( kalau diperlukan ),
rambu – rambu lalu lintas, rambu batas kerja, lampu tanda bahaya dan lain –
lain yang mungkin diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan secara baik. Biaya
untuk melakukan pekerjaan – pekerjaan ditanggung oleh kontraktor.
9.2. Upaya Keselamatan Kerja
Kontraktor harus menyediakan dan merawat rambu – rambu peringatan yang
memadai, sinyal tanda bahaya, perlengkapan keamanan kerja. Penjaga harus
mengambil tindakan dan langkah pencegahan yang perlu untuk melindungi
pekerjaan dan keselamatan umum. Pelaksana dalam pelaksanaan pekerjaan
mempekerjakan karyawannya harus dengan cara – cara aman dan
menggunakan alat – alat keselamatan yang memadai karena diharuskan oleh
peraturan pemerintah yang meliputi keselamatan pekerja. Dipandang perlu
direksi memperhatikan bahwa metode keselamatan kerja yang digunakan atau
diusulkan pelaksana tidak memadai, maka kontraktor harus mengubah metode
– metode keselamatan kerja tersebut.
9.3. Keamanan
Pelaksana harus bertanggung jawab sendiri atas wilayah atau lokasi
pekerjaannya. Semua langkah pengamanan harus dilakukan dengan kerjasama
yang baik dengan masyarakat setempat atau pihak berwenang terkait.
Gangguan pekerjaan terhadap lalau lintas jalan raya harus diatasi dan bekerja
sama dengan aparat terkait setempat.
9.4. Jaminan Pelayanan Kesehatan
Pelaksana harus sepanjang waktu memelihara pelayanan kesehatan para
pekerja dan harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi terhadap
pekerjannya.
Pasal 10
Dokumentasi Pekerjaan
10.1. Foto dokumentasi yang memperlihatkan kemajuan pekerjaan, ciri – ciri tertentu
dari pekerjaan, peralatan atau hal – hal yang menarik selama pelaksanaan
pekerjaan atau lingkungannya harus dibuat sedikitnya 3 ( tiga ) kali, yakni :
Sebelum memulai pekerjaan Kondisi 0 %
Selama berlangsungnya pekerjaan 25, 50, 75 %
Setelah selesainya pekerjaan atau selama masa pemeliharaan 100 %.
10.2. Foto – foto ini harus dilakukan sedikitnya dari tiga pengulangan serta pada
posisi yang sama untuk masing – masing kegiatan dengan latar belakang yang
berbeda tiap titik.
10.3. Ukuran foto tersebut tidak boleh kurang dari 140 x 90 mm dan enam lembar
masing – masing foto dialbumkan, mencantumkan kondisi kegiatan, tanggal
pengambilan dan harus disampaikan kepada direksi. Biaya foto – foto tersebut
seperti ditentukan harus ditanggung oleh kontraktor.
Pasal 11Perlindungan Pekerjaan Dari Cuaca
Kontraktor harus dengan cermat melindungi semua pekerjaan dan bahan – bahan yang
dapat rusak atau terpengaruh oleh cuaca. Seandainya suatu pekerjaan rusak, maka
pekerjaan tersebut harus diperbaiki atau diganti dan penggantian dan perbaikan
pekerjaan tersebut atas biaya penyedia jasa, sampai perkerjaan tersebut memenuhi
syarat.
Pasal 12Pencegahan dan Pencemaran
12.1. Pelaksana harus setiap saat memelihara aliran air, tempat pekerjaan dan tanah
milik warga sekitar lokasi sehingga lingkungan tersebut bersih dan bebas dari
pencemaran yang timbul akibat pekerjaan. Kontraktor harus mengganti
kerugian atas pecemaran yang timbul diakibatkan pekerjaan yang dilakukan.
12.2. Pelaksana harus selalu menjaga dampak lingkungan yang ditimbulkan dengan
adanya debu dari galian tanah, urugan tanah, dengan menjaga kelembaban
tanah tersebut sehingga tidak menimbulkan debu yang berterbangan.
Pasal 13Kuasa Kontraktor Dilapangan
13.1. Kontraktor harus menguasai dan mampu melaksanakan pekerjaan dengan
menggunakan kecakapan, keahlian serta penuh tanggung jawab. Kontraktor
bertanggung jawab untuk semua alat –alat, cara- cara teknik, urutan dan
prosedur serta mengkoordinasikan semua bagian dari pekerjaan didalam
kontrak dengan direksi/pengguna jasa.
13.2. Pada pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus mendelegasikan seseorang
tanaga pelaksana ahli sesuai bidang keahliannya yang diberi kuasa penuh dan
bertanggung jawab serta selalu berada dilapangan.
13.3. Sebagai penanggung jawab lapangan, pelaksana harus mempelajar dan
memahami semua isi gambar bestek, berita acara aanwizjing sehingga tidak
terjadi kesalahan pelaksanaan dan penggunaan bahan dan material yang
berkualitas.
13.4. Pengguna Jasa/ Direksi berhak menolak penunjukan seseorang pelaksana dari
kontraktor berdasarkan pendidikan, pengalaman kerja yang pernah
dilaksanakan, keahlian dan kecakapan serta tanggung jawab. Dalam hal ini
kontraktor harus segera menempatkan pengganti pelaksana lain dengan
persetujuan Direksi.
Pasal 14Alat – alat Pelaksanaan
14.1. Semua pelaksanaan pekerjaaan, kontraktor haruis menyiapkan/ menyediakan
alat – alat pekerjaan yang baik, sarana peralatan yang diperlukan untuk
memenuhi kualitas hasil pekerjaan.
Adapun alat - alat yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini :
a. Asphal Sprayer 1 Unitb. Concrette Mixer 1 Unitc. Dump Truck 4 Unitd. Motor Grader 1 Unite. Three Wheel Roller 1 Unitf. Vibrator Roller 1 Unit
g. Concrette Vibrator 1 Unit
h.i.j.
Water PumpWater TankTamper
1 Unit1 Unit1 Unit
Pasal 15Papan Nama
15.1. Kontraktor diharuskan membuat/ memasang papan nama dilokasi proyek,
ditempat yang mudah terlihat oleh umum.
15.2. Bentuk, ukuran dan isi papan nama ditentukan oleh penyedia jasa. Saat
pemasangan adalah sejak dimulainya pelaksanaan proyek dan dilepas kembali
setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
SPESIFlKASI UMUM 2010 (Revisi 2)
NomorMataPembayaran
UraianSatuan
Pengukuran
7.6.(1)
7.6.(2)
7.6.(3)
7.6.(4)
7.6.(5)
7.6.(6)
7.6.(7)
7.6.(8).a
7.6.(8).b
7.6.(8).c
7.6.(9).a
7.6.(9).b
7.6.(10).a
7.6.(IO).b
7.6.(1I).a
7.6.(1I).b
7.6.(12).a
7.6.(12).b
Fondasi Cerucuk, Penyediaan & Pemancangan
Dinding Turap Kayu Tanpa Pengawetan
Dinding Turap Kayu Dengan Pengawetan
Dinding Turap Baja
Dinding Turap Beton
Penyediaan Tiang Pancang Kayu TanpaPengawetan Ukuran mm
Penyediaan Tiang Pancang Kayu DenganPengawetan Ukuran rom
Penyediaan Tiang Pancang Baja Diameter 500mm tebal 10 rom
Penyediaan Tiang Pancang Baja Diameter 500mm tebal ..... mm
Penyediaan Tiang Pancang Baja Diameter ....mm tebal ..... mm
Penyediaan Tiang Pancang Baja H BeamUkuran 300 mm x 300 mm x 10 mm x IS mm
Penyediaan Tiang Pancang Baja H BeamUkuran '" mm x ... mm x ... mm x ... mm
Penyediaan Tiang Pancang Beton BertulangPracetak ukuran 350 mm x 350 mm
Penyediaan Tiang Pancang Beton BertulangPracetak ukuran ..... mm x ...... mm
Penyediaan Tiang Pancang Beton PratekanPracetak ukuran 400 mm x 400 mm
Penyediaan Tiang Pancang Beton PratekanPracetak ukuran ..... mm x ..... mm
Penyediaan Tiang Pancang Beton PratekanPracetak diameter 450 mm
Penyediaan Tiang Pancang Beton PratekanPracetak diameter ..... mm
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
Meter Panjang
7 - lOS
penampang rnelintang yang disetujui Direksi Pekerjaan dengan tebal dan panjangnya diukursecara mendatar sepanjang sumbu jalan.Pekerjaan penyiapan dan pemeliharaan tanah dasar yang barn dan bahu jalan lama dimanaLapis Perkerasan Telford akan dihampar tidak diukur atau dibayar menurut Spesifikasi khususini, tetapi harus dibayar terpisah dari harga penawaran yang sesuai untuk Penyiapan BadanJalan dan Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama atau Bahu Jalan yang ada menurut Seksi3.3, Seksi 8.1 danSeksi 8;2 dari Spesifikasi Umum.
2) Pengukuran dari Pekeriaan yang Diperbaiki
Bilamana perbaikan dari Lapis Perkerasan Telford yang tidak memenuhi ketentuan telahdiperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan SKh-l.S.9.4.2), kuantitas yang akandiukur untuk pembayaran haruslah kuantitas yang akan dibayar seandainya pekerjaan semulatelah diterima. Tidak ada pembayaran tambahan yang dilakukan untuk pekerjaan tambahantersebut atau juga kuantitas yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan tersebut. .
3) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan, sebagaimana diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga SatuanKontrak per satuan pengukuran untuk masing-masing Mata Pembayaran yang terdaftar dibawah ini dan termasuk dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang harga serta pembayarannyaharus merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan, penghamparan,pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan, pemeliharan permukaan akibat dilewatioleh lalu lintas selama periode kontrak, dan semua biaya lain-lain yang diperlukan atau lazimuntuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalamSpesifikasi Khusus ini.
Nomor Mata Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran
SKh-1.5.9.(l) Perkerasan Telford Meter Kubik
SKh-1.5.9.(2) Lapis Pasir Urug Meter Kubik
SKh-1.5.9 -7
Recommended