1. MANAJER SEBAGAI PEMIMPIN Saryati (023122004) Umi Badriyah
(023122008) Linda Triyantika (023122010) Fitriana Melani
(023122025) 2013 FE TRISAKTI
2. Siapakah Pemimpin dan Apakah Kepemimpinan Itu? Pemimpin
adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain dan memiliki
otoritas manajerial. Kepemimpinan adalah proses memimpin sebuah
kelompok dan mempengaruhi kelompok itu dalam mencapai
tujuannya.
3. 1. Teori Sifat Teori ini mengemukakan bahwa efektivitas
kepemimpinan sangat tergantung pada kehebatan karakter pemimpin.
Tujuh sifat yang berkaitan dengan kepemimpinan yang efektif : a.
Penggerak (drive) b. Hasrat untuk memimpin (desire to lead) c.
Kejujuran dan integritas (honesty and integrity) d. Kepercayaan
diri (self confidence) e. Kecerdasan (intelligence) f. Pengetahuan
yang relevan mengenai pekerjaan (job relevant knowledge) g.
Extraversion
4. 2. Teori Perilaku (Behavioral Theories) Gaya Demokratis Gaya
Autokrasi Gaya Laissez-faire Universitas Iowa Konsiderasi Inisiasi
Struktur Negara bagian Ohio Orientasi pada karyawan Orientasi pada
produksi Universitas Michigan Perhatian terhadap orang Perhatian
terhadap produksi Grid Manajerial Teori ini mengidentifikasi
perilaku yang membedakan antara kepemimpinan efektif dan tidak
efektif.
5. Grid Manajerial Manajemen Country Club Perhatian yang tulus
terhadap kebutuhan manusia akan relasi yang baik sehingga
menghasilkan atmosfer dan irama kerja yang nyaman dan ramah dalam
organisasi. Manajemen Tim Pekerjaan terselesaikan dengan bantuan
karyawan yang berkomitmen. Ketergantungan terhadap kepentingan
bersama dalam organisasi dapat menghasilkan hubungan saling
menghargai dan saling percaya. 9 1,9 9,9 Manajemen Middle-of-the-
Road Kinerja organisasi dapat dicapai dengan menyeimbangkan hasil
kerja dengan memelihara semangat karyawan pada tingkat kepuasan
tertentu. 8 7 6 5 5,5 4 3 2 1 1,1 1,9 Manajemen yang lemah
(impoverished) Mengerahkan usaha minimal untuk menyelesaikan
pekerjaan yang diinginkan, tepat dilakukan untuk mempertahankan
keanggotaan organisasi. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Manajemen Tugas Efisiensi
dalam operasional dapat dihasilkan dengan mengatur kondisi kerja
agar gangguan pada elemen manusia dapat diminimalkan Tinggi Tinggi
Rendah Rendah Perhatianpadamanusia Perhatian pada produksi
6. 1. Model Fiedler Kinerja kelompok yang efektif tergantung
pada kesesuaian antara gaya kepemimpinan dan banyaknya kendali
serta pengawasan terhadap situasi tertentu. Untuk mengukur gaya
kepemimpinan, Fiedler menggunakan kuesioner rekan kerja yang paling
tidak disukai (least preffered coworker/LPC). Tiga dimensi
kontingensi yang menentukan faktor kunci situasional terhadap
efektivitas pemimpin: 1. Relasi pemimpin-anggota 2. Struktur tugas
3. Posisi kekuatan
7. 2. Teori Kepemimpinan Situasi Hersey dan Blanchard Teori
kontingensi yang berfokus pada kesiapan pengikutnya. Teori ini
mencakup 4 gaya kepemimpinan yaitu: 1. Telling (pekerjaan
tinggi-relasi rendah) 2. Selling (pekerjaan tinggi-relasi tinggi)
3. Participating (pekerjaan rendah-relasi tinggi) 4. Delegating
(pekerjaan rendah-relasi rendah) Empat tahap kesiapan pengikut: 1.
Tidak mampu dan tidak memiliki keinginan (R1) 2. Tidak mampu namun
memiliki keinginan (R2) 3. Mampu namun tidak memiliki keinginan
(R3) 4. Mampu dan memiliki keinginan (R4)
8. 3. Teori Jalur-Tujuan (Path-Goal Theory) Teori kepemimpinan
yang menyatakan bahwa tugas pemimpin adalah membantu pengikutnya
mencapai tujuan dan mengarahkan atau memberikan dukungan sesuai
kebutuhan untuk memastikan bahwa tujuan mereka sejalan dengan
tujuan kelompok atau organisasi (dikembangkan oleh Robert House).
Empat perilaku kepemimpinan menurut House: 1. Pemimpin yang
mengarahkan (directive leader) 2. Pemimpin yang mendukung
(supportive leader) 3. Pemimpin yang partisipatif (participative
leader) 4. Pemimpin yang berorientasi prestasi
(achievement-oriented leader
9. Model Jalur-Tujuan Perilaku pemimpin Mengarahkan Mendukung
Partisipatif Berorinentasi Prestasi Faktor Kontingensi lingkungan
Struktur tugas Sistem otoritas formal Kelompok kerja Faktor
Kontingensi Bawahan Lokus Kendali Pengalaman Kemampuan Pemahaman
Hasil Kinerja Kepuasan
10. Pemimpin Transaksi Pemimpin Transformasi Pemimpin
Karismatik Pemimpin Visioner Kepemimpinan Tim
11. Peran Kepemimpinan Tim Pelatih Hubungan dgn konsultasi
eksternal Peran Pemimpin Tim Pemecahan masalah Manajer konflik
12. Mengelola Kekuatan Sumber Kekuasaan Pemimpin: 1. Kekuasaan
sah 2. Kekuasaan paksaan 3. Kekuasaan imbalan 4. Kekuasaan ahli 5.
Kekuasaan rujukan
13. Mengembangkan Rasa Percaya Lima dimensi yang mendasari
konsep rasa percaya yaitu: a. Integritas b. Kompetensi c.
Konsistensi d. Loyalitas e. Keterbukaan
14. Memberdayakan Karyawan Pemberdayaan (empowerment) yaitu
meningkatkan keleluasaan karyawan dalam mengambil keputusan. Alasan
memberdayakan karyawan: 1. Kebutuhan pengambilan keputusan yang
cepat oleh orang yang paling mengetahui permasalahannya. 2. Agar
rentang kendali manajer menjadi lebih lebar.
15. Memimpin di Berbagai Budaya Budaya nasional mempengaruhi
gaya kepemimpinan karena budaya mempengaruhi bagaimana pengikutnya
memberikan respon. Pemimpin bisnis yang efektif dari negara manapun
harus: 1. Memberikan visi yang kuat dan proaktif untuk membimbing
perusahaan menuju masa depan 2. Memiliki keterampilan dalam
memotivasi karyawan untuk menepati visi 3. Memiliki kemampuan
perencanaan yang baik untuk mengimplementasikan visi
16. Memahami Perbedaan Gender dan Kepemimpinan Kemampuan Pria
Wanita Memotivasi yang lain Mengembangkan Komunikasi * Menghasilkan
Kualitas Kerja Tinggi Perencanaan Strategis * Mendengarkan yang
lain Meneliti Permasalahan * Centang melambangkan kelompok yang
bernilai lebih tinggi Di studi yang lain, kondisi wanita dan pria
seimbang Sumber: : R. Sharpe, As Leaders, Women Rule, BusinessWeek,
November 20. 2000, p. 75
17. Menjadi Pemimpin yang Efektif Pelatihan Pemimpin Tujuan
dari pelatihan pemimpin adalah untuk melatih seseorang menjadi
pemimpin yang efektif, fleksibel dalam menyesuaikan perilaku dalam
situasi berbeda, dapat menganalisis situasi, menilai, dan
memodifikasi situasi agar tujuan dapat tercapai dengan cara
efektif. Substitusi Kepemimpinan Karena di beberapa situasi
perilaku kepemimpinan tidak relevan, individu, pekerjaan, dan
variabel organisasi tertentu dapat bertindak sebagai substitusi
kepemimpinan (meniadakan pengaruh pemimpinnya).