15
LAPORAN PRAKTIKUM HUKUM MELDE “Diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas matakuliah Eksperimen Fisika Dasar IOleh Mutiara Mathari NIM 1100350 Tekanan ruangan sebelum percobaan = 68,54± 0,005 cmHg Suhu ruangan sebelum percobaan = 26± 0,25 Tekanan ruangan setelah percobaan = 68,57± 0,005 cmHg Suhu ruangan setelah percobaan = 26± 0,25 LABORATORIUM FISIKA DASAR JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012

97803387 hukum-melde-laporan-muti

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

LAPORAN PRAKTIKUM

HUKUM MELDE

“Diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas matakuliah Eksperimen Fisika Dasar I”

Oleh

Mutiara Mathari

NIM

1100350

Tekanan ruangan sebelum percobaan = 68,54± 0,005 cmHg

Suhu ruangan sebelum percobaan = 26± 0,25 ℃

Tekanan ruangan setelah percobaan = 68,57± 0,005 cmHg

Suhu ruangan setelah percobaan = 26± 0,25 ℃

LABORATORIUM FISIKA DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2012

Page 2: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

HukumMeldemempelajaritentangbesaran-besaran yang

mempengaruhicepatrambatgelombang transversal padatali.Melaluipercobaannya,

Meldemenemukanbahwacepatrambatgelombangpadadawaisebandingdenganakargayatega

ngantalidanberbandingterbalikdenganakarmassa per satuanpanjangdawai.

PercobaanMeldedigunakanuntukmenyelidikicepatrambatgelombang transversal

dalamdawai.

Gelombang yang terjadi pada dawai gitar adalah gelombang berdiri

atau gelombang stationer. Jika tegangan dawai gitar diubah

(disetel) dan atau panjang daawi gitar diubah (ditekan pada grip

yang berbeda), maka dawai itu akan menghasilkan nada yang

berbeda pula.

Gelombang berdiri atau gelombang stationer pada dawai terjadi

karena interferensi gelombang datang dan gelombang pantul.

Gelombang berdiri mempunyai amplitudo yang berbeda pada tiap

titik di sepanjang dawai. Amplitudo maksimumm disebut perut, sedangka amplitudo nol atau

tidak ada simpangan disebut simpul. Panjang gelombang berdiri pada dawai dapat diamati dan

dihitung dari panjang dawai, jumlah simpul, dan jumlah pert yang teradi pada dawai itu

Tegangan dawai adalah

F = m.g

F =tegangan dawai (N)

m = massa beban (kg)

g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)

Frekuensi sama dengan frekuensi sumbernya, sedagkan laju geombang pada dawai ditentukan

oleh tegangan dan kerapatan massa linear dawai. Secara matematik laju gelombang pada dawai

dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

v = √𝐹

𝜇

dengan F adalah tegangan dawai (N) , 𝜇 adalah massa tiap satu satuan panjang dawai (kg/m) dan

v adalah laju gelombang transversal pada dawaii (m/s)

Page 3: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

3. Alat dan Bahan

No. Alat Jumlah

1. Vibrator 1 Set 2. Audio Generator 1 buah

3. Anak timbangan 1buah 4. Katrol meja 1 buah

5. Mistar 1 buah 6. Statif 1 buah

7. Sambungan statip 1 buah 8. Kabel Penghubung 1 buah

9. Piring beban 1 buah

10. Benang 1 buah

4. Prosedur Kerja

Ukur dan catat temperatur udara, tekanan udara dan kelembaban udara di laboratorium sebelum

Anda melakukan praktikum!

Percobaan 1 : Menyelidiki hubungan tegangan dawai dengan panjang gelombang

1. Susunlah alat-alat

2. Hubungkan audio generator dan vibrator dengan sumber tegangan, on kan audio generator dan

vibrator. Atur frekuensi audior generator, tegangan dawai, dan panjang dawai, agar pada dawai

terbentuk gelombang stationer. Dalam keadaan tersebut, catat frekuensi, panjang benang, massa

beban dan jumlah simpul yang terjadi

3. Tambahkan massa beban (maks 20 gram), hitung jumlah simpul yang terjadi. Catat hasilnya!

4. Ulangi langkah 4 sebanyak 5 kali dengan massa yang berbeda-beda!

Percobaan 2 : Menyelidiki hubungan kerapatan linier dengan panjang gelombang

1. Ukur massa persatuan panjang masing-masing benag, catat hasilnya!

2. Ganti benang yang terpasang dengan panjang yang sama kemudian hitung jumlah simpul yang

terjadi, kemudian catat!

3. Susunlah peralatan

Page 4: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

4. Hubungkan audio generator dan vibrator dengan sumber tegangan , on kan audio generator dan

vibrator. Atur frekuensi audior generator, tegangan dawai, dan panjang dawai, agar pada dawai

terbentuk gelombang stationer. Dalam keadaan tersebut, catat frekuensi, panjang benang, massa

beban dan jumlah simpul yang terjadi

5. Ulangi langkah 4 dengan mengganti benag hingga diperoleh 5 data yang berbeda!

Percobaan 3 : Menyelidiki hubungan frekuensi dengan panjang gelombang

1. Susunlah peralatan

2. Hubungkan audio generator dan vibrator dengan sumber tegangan , on kan audio generator dan

vibrator. Atur frekuensi audior generator, tegangan dawai, dan panjang dawai, agar pada dawai

terbentuk gelombang stationer. Dalam keadaan tersebut, catat frekuensi, panjang benang, massa

beban dan jumlah simpul yang terjadi

3. Atur frekuensi sehingga diperoleh jumlah simpul yang berbeda dengan mengubah frekuensi!

Ukur dan catat temperatur udara, tekanan udara dan kelembaban udara di laboratorium setelah

Anda melakukan Praktikum

5. Data Pengamatan

Percobaan ke 1 = hubungan antara tegangan dawai dan panjang gelombang

f = 30 Hz

l = 225 cm

𝑚 cawan = 3,13 gr

𝜇 = 0,08

255 = 3,13 x 10-4 gr/cm

Percobaan ke-

Massa beban Banyaknya simpul (buah)

Panjang antar simpul (±0,05 cm)

1 (1 + 3,13 gr) = 4,13 gr

5 58

2 (2 +3,13 gr)= 5,13 gr

4 75

Page 5: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

3 (5 + 3,13 gr)= 8,13

3,5 90

4 (9,92 + 3,13 gr) = 13,05

3 110

5 (19,90 + 3,13 gr) = 23,13

3 150

Percobaan ke 2 = hubungan kerapatan massa linier dengan panjang gelombang

Percobaan ke-

Rapat massa Banyaknya simpul (buah)

Panjang antar simpul (±0,05 cm)

1 (Merah) 51013.3 xgr/cm

3 150

2 (Putih) 51063.8 x gr/cm

3 93

3 (Kenur) 41065.1 x gr/cm

4 70

4 (Kuning) 31068.1 x gr/cm

4 65

5 (b.kasur) 41094.4 x gr/cm

7 38

Percobaan ke 3 = hubungan frekuensi dengan panjang gelombang

l = 255 cm mkgx /1094.4 4 mbeban= 19,90 + 3,13 = 23,03 gr

Percobaan ke-

Frekuensi (Hz)

Banyaknya simpul (buah)

Panjang antar simpul (±0,05 cm)

1 20 5 55 2 25 6 45

3 30 7 38

4 35 8 33 5 40 9 28

Page 6: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

6. Pengolahan Data

TUGAS AKHIR

Dari data hasil Percobaan I, buatlah grafik hubungan antara kuadrat panjang gelombang terhadap

tegangan dawai 𝜆2 = f (F). Dari grafik yang Anda peroleh, tentukan gradien kurva grafik dan

buatlah kesimpulannya!

Dari data hasil Percobaan II, buatlah grafik hubungan antara kuadrat pajang gelobang terhadap

kerapatan massa linear dawai 𝜆2 = f (1

𝜆). Dari grafik yang Anda peroleh, tentukan gradien kurva

grafik dan buatlah kesimpulannya?

Dari data hasil Percobaan III, buatlah grafik hubungan antara panjang gelombang terhadap

frekensi λ = f (1

𝑓). Dari grafik yang Anda peroleh, tentukan gradien kurva grafik dan buatlah

kesimpulannya?

Dari analisis data Percobaa I,II, dan III dapatkah Anda menghubungkan panjang gelombang

dengan cepat rambat gelombang?Jelaskan

Sebuah gitar standar memiliki enam senar yang masing-masing terhubung dengan sebuah kunci

dan sejumlah grip. Jelaskan kira-kira untuk apa semuanya ini?

Jawab

Percobaan 1: Menentukan hubungan tegangan dawai dengan panjang gelombang

v = f (1)

v =

F (2)

sehinggadidapat :

F

f

F

f 22

F

f 2

2 1 , F2

No massabeban(gr)

massabeban

(kg)

beratbeban

(N)

1/2

(m)

(m) )( 22 m

v

sinusoidal v melde

1 4.13 0.00413 0.040474 0.58 1.16 1.3456 34.8 35.91808

2 5.13 0.00513 0.050274 0.75 1.5 2.25 45 40.03103

3 8.13 0.00813 0.079674 0.9 1.8 3.24 54 50.39453

Page 7: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

4 13.05 0.01305 0.12789 1.1 2.2 4.84 66 63.84743

5 23.03 0.02303 0.225694 1.5 3 9 90 84.81743

∑ 289.8 275.0085

Kesesatan = %100sin

xv

vv

melde

usoidalmelde

= %100275

8.289275x

=5.4%

Kebenaran = 100% - 5.4%

= 94.6 %

Grafik 1. Hubungan antara kuadratpanjang gelombang terhadap tegangandawai (excel)

Hubungan antara kuadrat panjang gelombang terhadap tegangan dawai (origin)

y = 39.716x - 0.0272R² = 0.9947

0

2

4

6

8

10

0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25

kuad

rat

pan

jan

g ge

lom

ban

g (m

^2)

F (N)

kuadrat panjang gelombang terhadap F

Page 8: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

0.05 0.10 0.15 0.20 0.25

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

ku

ad

rat p

an

jan

g g

elo

mb

an

g

F (N)

B

Linear Fit of B

Equation y = a + b*

Adj. R-Square 0.9929

Value Standard Error

B Intercept -0.02716 0.20932

B Slope 39.71597 1.67798

Percobaan 2: Menyelidiki hubungan kerapatan massa linear dengan panjang gelombang

v = f (1)

v =

F (2)

sehinggadidapat :

F

f

F

f 22

F

f 2

2 1 ,

12

no

massatali

(kg)

l tali

(m) µ (kg/m)

1/µ

(m/kg)

1/2

(m)

(m) 2 (m2 )

v

sinusoidal v melde

1 0.00008 2.55 51013.3 x 31875 1.5 3 9 42 34.41003

2 0.00022 2.55 51063.8 x 11590.91 0.93 1.86 3.4596 39 34.00756

3 0.00042 2.55 41065.1 x 6071.429 0.7 1.4 1.96 90 78.84328

4 0.00043 2.55 31068.1 x 5930.233 0.65 1.3 1.69 22.8 19.86664

5 0.00126 2.55 41094.4 x 2023.81 0.38 0.76 0.5776 55.8 47.54429

∑ 249.6 214.6718

Page 9: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

Kesesatan = %100sin

xv

vv

melde

usoidalmelde

= %10067.214

6.24967.214x

= 16.3%

Kebenaran = 100% - 16.3%

= 83.7%

Grafik 2.Hubungan antara kuadrat panjang gelombang terhadap kerapatan massa linear

dawai (excel)

Kuadrat panjang gelombang terhadap kerapatan massa linear dawai (origin)

y = 0.0003x + 0.1206R² = 0.9989

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000

ku

ad

rat

pan

jan

g g

elo

mb

an

g

1/rapat massa linear (kg/m)^-1

Kuadrat panjang gelombang terhadap 1/rapat massa

linear

Page 10: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000

0

2

4

6

8

10

ku

ad

rat p

an

jan

g g

elo

mb

an

g

1/rapat massa linear

B

Linear Fit of B

Equation y = a + b*x

Adj. R-Square 0.99848

Value Standard Error

B Intercept 0.12059 0.08547

B Slope 2.79768E-4 5.45709E-6

Percobaan 3: Menyelidiki hubungan frekuensi dengan panjang gelombang

v = f

f

v ,

f

1

f (Hz) 1/f (Hz )1 1/2 (m) (m)

v

sinusoidal

v melde

20 0.05 0.55 1.1 22 21.371983

25 0.04 0.45 0.9 22.5 21.371983

30 0.033333333 0.38 0.76 22.8 21.371983

35 0.028571429 0.33 0.66 23.1 21.371983

40 0.025 0.28 0.56 22.4 21.371983

∑ 112.8 106.86

Kesesatan = %100sin

xv

vv

melde

usoidalmelde

= %10067.214

6.24967.214x

= 5.5%

Kebenaran = 100% - 5.5%

= 94.5%

Page 11: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

Grafik 3.Hubungan antara panjang gelombang terhadap frekuensi (excel)

Hubungan antara panjang gelombang terhadap frekuensi (origin)

0.025 0.030 0.035 0.040 0.045 0.050

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1.0

1.1

pa

nja

ng

ge

lom

ba

ng

1/f

B

Linear Fit of B

Equation y = a + b*x

Adj. R-Square 0.99666

Value Standard Error

B Intercept 0.04281 0.02246

B Slope 21.2881 0.61568

Fungsi kunci dan grip pada gitar

Fungsi kunci yaitu untuk mengatur tinggi/rendahnya tegangan pada dawai gitar saat

penyetelan alat sehingga akan menghasilkan nada yang berbeda. Semakin tinggi tegangan

dawai maka akan menghasilkan nada yang tinggi pula, sebaliknya, semakin rendah tegangan

dawai maka akan menghasilkan nada yang rendah pula.

Fungsi grip pada gitar yaitu menghasikan nada yang berbeda pada setiap dawai yang

diberi gaya (tekanan). Bila kita memberikn gaya (menekan) pada dawai tersebut mendekati lubang suara yang berfungsi untuk memperkuat output suara dari sebuah gitar agar cukup keras

untuk dapat didengar,maka nada yang dihasilkan akan semakin tinggi, begitupun sebaliknya, bila kita memberikan gaya (menekan) dawai tersebut menjauhi lubang suara, maka nada yang dihasilkan akan semakin rendah.

y = 21.288x + 0.0428R² = 0.9975

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06

pan

jan

g ge

lom

ban

g

1/f

panjang gelombang terhadap 1/f

Page 12: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

A. Analisis Data

Dari data percobaan 1, didapatkan grafik hubungan antara kuadrat panjang gelombang terhadap

tegangan dawai.Pada grafik tersebut didapat persamaan garis y = 39,71x – 0,027. Maka gradien

tersebut adalah 39,71. Dari grafik tersebut terlihat saat tegangan dawai semakin besar, semakin

besar pula jarak antar dua simpul yang terjadi.Hal ini sesuai dengan teori yang ada, bahwa kuadrat

panjang gelombang berbanding lurus dengan tegangan dawai/tali. (Tugas nomor 1)

Dari data percobaan 2, didapatkan grafik hubungan antara kuadrat panjang gelombang terhadap

rapat massa linear dawai. Pada grafik tersebut didapat persamaan garis y = 0,0003x+0,1026. Maka

gradient tersebut adalah0,0003.Dari grafik tersebut, terlihat bahwa hubungan antara kuadrat

panjang gelombang terhadap kerapatan massa linear dawai berbanding lurus. Hal ini sesuai dengan

teori yang ada.(Tugas nomor 2)

Dari data percobaan 3, didapatkan grafik hubungan antara panjang gelombang terhadap

frekuensi.Pada grafik tersebut didapat persamaan garis y = 21,28x+0,042. Maka gradient tersebut

adalah 21,28.(Tugas nomor 3)

Dari analisis data percobaan 1, 2, dan 3, panjang gelombang dengan cepat rambat gelombang

tranversal pada dawai dapat dinyatakan secara matematis:

fv

Semakin besar panjang gelombangnya, semakin besar pula cepat rambat gelombang pada

dawai.Dapat pula dikatakan, semakin besar frekuensi yang dihasilkan, maka semakin besar pula cepat

rambat gelombang pada dawai dan panjang gelombang yang terjadi akan lebih kecil. (Tugas nomor 5).

Hukum melde ini bias diterapkan salah satunya pada gitar.Gitar standar memiliki enam senar

yang masing-masing terhubung dengan sebuah kunci dan sejumlah grip. Fungsi kunci pada gitar

berfungsi untuk mengatur tegangan dawai gitar.Sejumlah grip berfungsi untuk menghasilkan warna

bunyi dengan menghasilkan amplitudo yang berbeda-beda pula. (Tugas nomor 6).

Dalam percobaan melde ini, kesesatan diperoleh dengan membandingkan antara selisih kedua

total cepat rambat (total cepat rambat sinusoidal dan total cepat rambat melde) dengan total cepat

rambat melde,lalu dikalikan 100%. Pada percobaan 1, diperoleh persentase kebenaran 94.6% dan

persentase kesalahan5.4%. Pada percobaan ke 2, diperoleh persentase kebenaran 83.7% dan

persentase kesalahan 16.3%. Pada percobaan ke 3, diperoleh persentase kebenaran 94.5% dan

persentase kesalahan 5.5%.

Terdapatnya kesesatan pada percobaan ini, disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Kesalahan sistematik : kesalahan instrumental : diantaranya : kesalahan kalibrasi, waktu dan

umur pakai alat ukur, paralaks.

b.Kesalahan acak : kesalahan tidak disengaja : getaran-getaran disekitar atau ditempat

pengukuran

Page 13: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

B. Kesimpulan

Dari grafik percobaan 1, didapatkan hubungan antara kuadrat panjang gelombang terhadap

tegangan dawai. Berdasarkan grafik yang didapat, maka percobaan 1 sesuai dengan teori yang ada,

bahwa kuadrat panjang gelombang terhadap tegangan dawai berbanding lurus.Pada percobaan I

(variasi massa beban), semakin besar massa beban yang digantungkan, maka akan terjadi panjang gelombang yang

semakin besar. Hal ini menyebabkan cepat rambat semakin besar pula.

Dari grafik percobaan 2, didapatkan hubungan antara kuadrat panjang gelombang terhadap

tegangan dawai. Dari data hasil percobaan dan perhitungan, didapatkan bahwa semakin besar rapat

massa linier tali maka semakin kecil cepat rambat gelombang. Semakin besarnya rapat massa linier tali

juga mempengaruhi panjang gelombang yang terbentuk, yaitu semakinkecil.

Dari percobaan ke 3, dapat disimpulkan, semakin besar frekuensi yang dihasilkan, maka

panjang gelombang yang terjadi akan semakin kecil.

Page 14: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

DAFTAR PUSTAKA

Modul Eksperimen Fisika Dasar I, Semester Genap 2011/2012. Laboratorium Fisika Dasar Jurusan

Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

http://nenysmadda.ucoz.org/news/hukum_melde/2010-08-10-5

Page 15: 97803387 hukum-melde-laporan-muti

LAMPIRAN