Upload
khangminh22
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Navigasi Transformasi di Tengah Pandemi
Laporan Tahunan Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan
Kementerian Keuangan Tahun 2021
Pembina : Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Staf Ahli Menteri
Keuangan Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi, serta Staf Ahli
Menteri Keuangan Bidang Penerimaan Negara
Pengarah : Deny Agung Pribadi, Wawan Juswanto, dan Yan Inderayana
Penulis : Florentinus Eko Yulianto, Muhamad Harestya Darmawan, Ari Sulistiyo
Budi, Wahyu Jarot Setiaji, Elang Tomi Ariefianto, Nanang Prasetyo Ernawan,
Adek Rendra Muchtar, Donny Maha Putra, Dody Dharma Hutabarat
Pengulas : Hanung Adi Wijaya, Wahyu Wibowo, Muhammad Meirizky Ihsan, Galih
Wicaksono, Farida Nur Cahyani, Sindhu Wardhana, Khomsun Arifin, Arief Tirtana,
Dimas Rahadian, Lazuardi Zulfikar Wicaksana, Canrakerta, Lysa Novita Sirait,
Romasta Siagian, Hasna Imtiyaz Hanifah, Aisyah Umami Harahap
Desainer grafis dan perancang sampul : Wida Hafizah dan Aditio Wahyudi
Penerbit : Central Transformation Office, Sekretariat Jenderal, Kementerian
Keuangan, Gedung Djuanda I Lantai 6, Jalan Dr. Wahidin Raya No. 1, Jakarta
10710. Email: [email protected]
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi Non
Komersial-Berbagi Serupa 4.0 Internasional
(https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/deed.id). Dipersilakan
menggunakan sebagian atau seluruh isi buku ini dengan menyebut sumbernya.
Dipersilakan untuk menggunakan, memperbanyak, menggandakan,
membagikan, dan menyebarkan buku ini dengan bentuk, format, dan cara apa
pun bukan untuk tujuan komersial. Dilarang menggunakan, memperbanyak,
menggandakan, membagikan, dan menyebarkan sebagian atau seluruh isi buku
ini untuk tujuan komersial.
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan
ISBN 978-602-53950-4-8 (Cetak)
ISBN 978-602-53950-5-5 (PDF)
253 halaman; 17 x 24 cm
Buku ini merupakan catatan navigasi di tengah pandemi. Reformasi dan transformasi bukanlah basa basi.
Reformasi dan transformasi itu tentang substansi.
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Segala puji hanya untuk Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kita dapat terus berkarya melalui Kementerian
Keuangan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Kementerian Keuangan memiliki peran yang sangat penting untuk
mengelola Keuangan Negara, dan menentukan apakah bangsa Indonesia akan
mampu mencapai cita-cita Republik. Kemajuan dan capaian itu tidak datang
dengan sendirinya. Dia diraih dengan upaya yang sangat-sangat keras. Kemajuan
dan perbaikan di Republik ini bukan merupakan hadiah, tapi merupakan ikhtiar
yang dipikirkan dengan mendalam, pemikiran yang strategis dan baik, dan
dilakukan dengan disiplin. Perubahan lingkungan global khususnya dalam dua
tahun terakhir di mana terjadi pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina, serta
kenaikan harga komoditas merupakan ‘perfect storm’ yang berdampak pada
seluruh sektor baik itu kesehatan, sosial, geopolitik, maupun ekonomi. Hal ini
merupakan tantangan dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi yang
harus disikapi dengan cara yang tidak biasa, tetapi melalui terobosan dalam
bentuk reformasi ataupun transformasi dalam mengelola negara ini.
Kementerian Keuangan yang menjalankan fungsi bendahara negara harus
memanfaatkan pengaruh besarnya terutama melalui instrumen APBN untuk
mendorong perubahan. Instrumen kebijakan fiskal dan keuangan negara yang
ada harus dapat dimaksimalkan dalam mendukung upaya perbaikan dan
reformasi struktural, termasuk dalam upaya peningkatan produktivitas.
Transformasi Kementerian Keuangan akan terus dilakukan untuk mewujudkan
pelayanan publik yang inklusif dan modern dengan memperkuat sinergi berbagai
SRI MULYANI INDRAWATIMenteri Keuangan Republik Indonesia
SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN
3
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
sisi fiskal, yaitu: penerimaan, belanja (K/L, belanja daerah transfer daerah, danbelanja BUN), pembiayaan, pengelolaan kekayaan negara, dan investasipemerintah.
Sejak pembentukannya pada tahun 2014, Central Transformation Office(CTO) menjadi pilar yang penting dalam mengawal proses Reformasi Birokrasidan Transformasi Kelembagaan (RBTK) di Kementerian Keuangan. Salah satuagenda besar RBTK adalah Transformasi Digital yang telah digulirkan sejakbeberapa tahun terakhir. Kementerian Keuangan harus menjadi organisasi yangmemiliki orientasi yang jelas, memahami lingkungan yang berubah, memahamiperubahan teknologi, serta memahami SDM dan budaya organisasi. Untuk itu,strategi transformasi harus berkelanjutan dengan perubahan yang dinamis danharus terorganisasi secara efektif.
Kementerian Keuangan harus terus berupaya membangun birokrasi yangefisien, modern, melayani, berintegritas, bersih dari korupsi, profesional, danberkinerja tinggi. Sinergi dan kolaborasi dengan berbagai unit akan menimbulkandampak besar. Inisiatif Strategis Kementerian Keuangan harus dirumuskandengan perspektif menyelesaikan masalah sampai ke ujung (follow through).Jajaran Kementerian Keuangan agar selalu memelihara kegelisahan yangproductive untuk berbuat lebih baik dan lebih banyak bagi bangsa dan negara.Inovasi-inovasi yang dilakukan saat ini sudah sangat baik, namun ke depantantangan inovasi di era disruptif semakin nyata, bahkan sudah hadir di tengah-tengah kita. Oleh karena itu, jajaran Kementerian Keuangan harus mempunyaimindset ‘make or break’. Jika melakukan sebuah inovasi jangan tanggung-tanggung, tetapi lakukanlah sesuatu yang benar-benar dibutuhkan oleh bangsaini, yang dampaknya bisa dirasakan secara nyata oleh rakyat Indonesia.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kekuatan danpetunjuk-Nya bagi kita semua untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Sri Mulyani Indrawati
4
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Buku
Laporan Tahunan Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan
(RBTK) Tahun 2021. Buku ini menggambarkan bagaimana Kementerian
Keuangan terus melakukan perubahan melalui pelaksanaan Program RBTK
sepanjang tahun 2021, untuk kemudian menjadi bahan evaluasi implementasi
Program RBTK Kementerian Keuangan pada periode selanjutnya.
Pandemi Covid-19 yang masih berlanjut di tahun 2021 telah mendorong
Kementerian Keuangan untuk terus melakukan akselerasi dalam implementasi
transformasi digital yang telah dilaksanakan secara masif sejak tahun 2019
dalam kerangka Inisiatif Strategis Kementerian Keuangan (IS Kemenkeu). Hal ini
diwujudkan melalui 26 IS yang sarat dengan upaya untuk dapat beradaptasi
secara lebih baik dengan kondisi baru (new normal). IS New Thinking of Working
yang bertujuan untuk mengubah mindset dan budaya kerja pegawai di era digital
telah diperkuat pada tahun 2021 menjadi IS New Ways of Working, dan akan
dilanjutkan dengan IS Collaborative Way of Working yang menitikberatkan pada
implementasi budaya Kemenkeu Satu.
Penguatan Budaya Kemenkeu Satu yang dibangun sebagai fondasi dalam
menjalankan IS Kemenkeu diwujudkan melalui Sapta Program Kemenkeu Satu.
Salah satu kunci utama dalam keberhasilan seluruh program yang disusun
adalah penguatan budaya dan SDM guna mewujudkan budaya kerja dan karakter
yang kolaboratif, bersinergi, dan berintegritas.
HERU PAMBUDISekretaris Jenderal Kementerian Keuangan
SAMBUTANSEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN SELAKU KETUA TIM PENGELOLA TIM REFORMASI BIROKRASI DAN TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PUSAT PUSAT (TRBTKP/CTO)
5
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan apresiasi atas
dukungan dan komitmen jajaran pimpinan di Kementerian Keuangan dalam
penguatan budaya kolaborasi di lingkungan Kementerian Keuangan sebagai satu
kesatuan entitas.
Progres reformasi birokrasi yang dijalankan Kementerian Keuangan juga
telah mendapatkan pengakuan di level nasional. Hal ini sebagaimana hasil
evaluasi Kementerian PAN-RB bahwa Kementerian Keuangan pada tahun 2021
telah meraih Indeks Reformasi Birokrasi dengan nilai 87,63 dengan predikat A.
Kementerian Keuangan selalu berusaha melakukan perbaikan terus menerus
dalam bentuk inovasi terutama di bidang pelayanan publik, pengelolaan SDM, dan
penguatan integritas Hal ini telah menjadikan Kementerian Keuangan sebagai
salah satu acuan bagi instansi lain yang ingin lebih mendalami pengelolaan
reformasi birokrasi. Semoga hal ini dapat menjadi pemicu bagi kita untuk terus
menjadi role model dalam pengelolaan reformasi birokrasi nasional.
Heru Pambudi
6
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Tahun 2021 merupakan tahun penuh tantangan. Pandemi COVID-19 yang
menjadi ancaman global, membuat Kementerian Keuangan harus melakukan
penyesuaian dan perubahan untuk menjaga stabilitas keuangan negara. Berbagai
program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (RBTK)
dilaksanakan sebagai upaya mengakselerasi transformasi digital serta
kebutuhan-kebutuhan strategis Kementerian Keuangan.
Tahun 2021 juga merupakan momentum membangun budaya data di
Kementerian Keuangan. Sebagai organisasi yang terbuka atas perubahan,
Kementerian Keuangan menempatkan data sebagai bagian dari budaya kerja dan
berupaya mewujudkan data driven organization. Hal ini tercermin dari
ditetapkannya 26 project Inisiatif Strategis Data Analytics. Kompetensi data
analytics sangat masif ditingkatkan melalui berbagai pelatihan dan webinar.
Dengan demikian, akan muncul inovasi baru di Kementerian Keuangan yang
semakin gesit, efektif, efisien, dan memberikan dampak yang lebih kuat dan luas.
Sebagai bagian dari rasa tanggung jawab kita sebagai institusi publik,
segenap jajaran Kementerian Keuangan telah berkomitmen untuk menjaga
produktivitas dan kualitas pelayanan di tengah pandemi. Saya bersyukur bahwa
kita semua justru dapat merespon pandemi menjadi peluang untuk
mengakselerasi program RBTK di Kementerian Keuangan. Bahkan beberapa
inovasi dalam proses kerja kita justru semakin marak dieksplorasi dalam rangka
memanfaatkan data dan teknologi secara maksimal bagi delivery dan
peningkatan kualitas kerja kita.
KATA PENGANTAR KETUA PELAKSANA HARIAN I TIM REFORMASI BIROKRASI DAN TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PUSAT (TRBTKP/CTO)
SUDARTOStaf Ahli Menteri KeuanganBidang Organisasi, Birokrasidan Teknologi Informasi (OBTI)
7
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Untuk memberikan informasi secara komprehensif atas pelaksanaan
program RBTK sepanjang tahun 2021, CTO menyusun Buku Laporan Tahunan
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Tahun 2021. Buku
ini di antaranya memuat perjalanan program RBTK, pengelolaan inisiatif strategis
termasuk 26 project data analytics, penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi,
serta arah transformasi dan ringkasan 41 inisiatif strategis Kementerian
Keuangan pada tahun 2022.
Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi bagi seluruh pihak yang telah
berkontribusi aktif dalam menyukseskan program RBTK Tahun 2021. Semoga
Buku Laporan Tahunan Program Transformasi Kelembagaan 2021 ini dapat
bermanfaat serta menjadi bahan evaluasi dan bahan pembelajaran dalam
implementasi Program RBTK Kementerian Keuangan selanjutnya.
Sudarto
8
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita
dapat melewati tahun 2021 yang penuh dengan ketidakpastian akibat pandemi
COVID-19. Tahun 2021 tentu bukan tahun yang mudah, namun dalam perspektif
lain, COVID 19 justru mengakselerasi berbagai upaya perubahan yang dilakukan
Kementerian Keuangan agar dapat menjalankan tugas dan fungsi secara optimal.
Kementerian Keuangan telah melakukan perubahan di berbagai bidang,
tidak hanya pada sistem, tata kelola, layanan, namun juga budaya. Pada tahun
2021, melalui inisiatif strategis data analytics dan program-program
pendukungnya, Kementerian Keuangan mulai menggemakan perubahan budaya
data. Harapannya, potensi tambang data sebagai “the new gold” dapat kita olah
secara optimal dengan sumber daya yang kita miliki. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh unit eselon I/ non eselon di
lingkungan Kementerian Keuangan karena telah menyambut baik dan
berkontribusi melaksanakan project data analytics sepanjang tahun 2021.
Di balik sebuah transformasi tentu dibutuhkan usaha dan dukungan dari
berbagai pihak. Buku Laporan Tahunan Program Transformasi Kelembagaan
2021 ini menceritakan usaha dan dukungan dari setiap unit di Kementerian
Keuangan terhadap transformasi yang dilakukan di Kementerian Keuangan pada
tahun 2021. Melalui buku ini kita dapat melihat bahwa transformasi di
Kementerian Keuangan merupakan keniscayaan dan merupakan perwujudan
kerja bersama dari seluruh unit di Kementerian Keuangan.
OZA OLAVIAStaf Ahli Menteri KeuanganBidang Penerimaan Negara
KATA PENGANTAR KETUA PELAKSANA HARIAN II TIM REFORMASI BIROKRASI DAN TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PUSAT (TRBTKP/CTO)
9
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Saya selaku Ketua Pelaksana Harian II TRBTKP mengucapkan terimakasih kepada seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan baik di pusatmaupun daerah yang turut mendukung, mengimplementasikan, danmenginternalisasikan program-program RBTK Tahun 2021 di lingkunganKementerian Keuangan.
Oza Olavia
10
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Reformasi Birokrasi Kementerian Keuangan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Reformasi Nasional yang dipicu dengan adanya krisis
ekonomi 1998 yang berimbas pada seluruh lapisan kehidupan masyarakat.
Pada tataran nasional, era reformasi ditandai dengan diterbitkannya TAP MPR
No.XI/1998 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi
dan nepotisme (KKN) dan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Sampai
dengan saat ini (2021) Kementerian Keuangan telah melakukan reformasi yang
dibagi menjadi lima periode sebagai berikut:
A. Periode I (2002-2006)
Pada tataran Kementerian Keuangan, sejak tahun 2002 – 2006 telah
dilakukan berbagai pembaharuan antara lain:
1. diterbitkannya Paket UU Keuangan Negara yang terdiri dari UU Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
2. pemisahan fungsi penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran;
3. pembentukan Large Tax Office sebagai bagian dari modernisasi administrasi
perpajakan tahap I.
B. Periode II (2007-2012)
Selanjutnya pada tahun 2007 Kementerian Keuangan melakukan
Reformasi Birokrasi secara masif yang dilaksanakan melalui 3 Pilar Utama yaitu
Pilar Organisasi, Pilar Proses bisnis, dan Pilar SDM. Reformasi Birokrasi yang
dilakukan oleh Kementerian Keuangan telah memberikan dampak positif bagi
peningkatan kinerja dalam pelaksanaan tugas, peningkatan pelayanan dan
kepercayaan masyarakat. Selain itu, Kementerian Keuangan juga selalu
berusaha mendorong dan menginspirasi Kementerian/Lembaga/Pemda untuk
melakukan hal yang sama sehingga reformasi birokrasi menjadi agenda
bersama secara nasional untuk dilaksanakan.
Selanjutnya pada tahun 2010, Presiden Republik Indonesia menetapkan
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025, yang ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10
Tahun 2010 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi 2010-2014. Dengan adanya
peraturan-peraturan tersebut, Reformasi Birokrasi Kementerian Keuangan
diintegrasikan dengan Reformasi Birokrasi Nasional yang dilakukan melalui 8
(delapan) Area Perubahan.
13
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
C. Periode III (2013-2016)
Pada tahun 2013 Kemenkeu merancang Cetak Biru Program
Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan (Tahun 2013-2019) yang
kemudian ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan pada tahun 2014.
Cetak biru ini terdiri atas rumusan 87 inisiatif transformasi yang terbagi dalam
lima tema yaitu tema perpajakan, tema penganggaran, tema perbendaharaan,
tema sentral, serta tema kepabeanan dan cukai. Selain itu, dirumuskan pula
sembilan arah kebijakan transformasi organisasi serta penetapan visi Kemenkeu
yaitu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif di
abad ke-21. Pada periode ini pula, pada tahun 2014 dibentuk Tim Reformasi
Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Pusat (Central Transformation Office)
untuk mengawal reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan
Kementerian Keuangan di tingkat pusat. Untuk melengkapi 87 IS tersebut, pada
tahun 2017 juga ditetapkan 7 IS tambahan sehingga total IS RBTK yang
dilaksanakan sebanyak 94 IS.
D. Periode IV (2017-2018)
Selanjutnya pada periode IV Reformasi Birokrasi dan Transformasi
Kelembagaan (RBTK), dari tahun 2017 hingga tahun 2018, merupakan periode
dilakukannya perubahan mendasar terhadap rumusan inisiatif strategis RBTK.
Dalam tahap ini, disusun inisiatif strategis guna mencapai strategic outcome
Kemenkeu, yaitu “Terjaganya kesinambungan fiskal melalui pendapatan negara
yang optimal, belanja negara yang efisien dan efektif, dan pengelolaan keuangan
negara yang akuntabel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,
berkualitas, dan sustainable”.
Tema besar yang diangkat pada periode ini adalah “connecting the dots”
di mana ditetapkan 20 Inisiatif Baru dalam rangka penguatan implementasi
Program RBTK Kemenkeu.
E. Periode V (2019-saat ini)
Seiring dengan berkembang pesatnya teknologi informasi dan
komunikasi, Kemenkeu mulai mengintegrasikan inisiatif transformasi ke dalam
konteks yang lebih modern dengan menerapkan aspek digitalisasi secara masif.
Dalam transformasi digital, Kemenkeu menggunakan Enterprise Architecture (EA)
sebagai tool utama menuju Kemenkeu modern yang berbasis digital. EA
merupakan alat untuk membantu perencanaan strategis organisasi untuk
mencapai visi dan misinya dengan memberikan kemampuan untuk melihat dan
melakukan perbaikan pada bisnis, informasi, dan teknologi yang digunakan.
14
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Oleh karena itu, untuk mewujudkan komitmen transformasi digital
Kementerian Keuangan tersebut, dalam Leaders’ Offsite Meeting (LOM) pada
tanggal 4 Desember 2020 telah ditetapkan 26 (dua puluh enam) Inisiatif
Strategis Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (IS
RBTK) sebagai berikut:
1. Penguatan Budaya Kementerian Keuangan: New Way of Working;
2. Optimalisasi Sistem Layanan Data Kementerian Keuangan Untuk
Mewujudkan Single Source of Truth Data Kementerian Keuangan;
3. Layanan Digital Kementerian Keuangan;
4. Implementasi Office Automation dalam Rangka Membangun Digital
Workplace;
5. Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian
Keuangan;
6. Modern e-Learning Sebagai Alat Utama Dalam Pengembangan SDM;
7. Optimalisasi Emerging Technologies dalam Kegiatan Pengawasan
Inspektorat Jenderal;
8. Pengembangan Enterprise Architecture Kementerian Keuangan;
9. Evaluasi Insentif Fiskal untuk Mewujudkan Kebijakan yang Efektif dan Tepat
Sasaran;
10. Pengelolaan Akun Penerimaan Terpadu (Unified Revenue Account
Management);
11. Joint Program Optimalisasi Penerimaan;
12. Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Core Tax Administration
System);
13. Pengembangan National Logistics Ecosystem;
14. Integrasi Proses Bisnis Perencanaan dan Penganggaran;
15. Optimalisasi Kebijakan Penganggaran Terkait Pengelolaan Program
Pensiun;
16. Penyempurnaan Sistem Manajemen Pengelolaan Aset Negara;
17. Simplifikasi Pelaksanaan Anggaran Melalui Penggunaan Teknologi Digital
(Shared Service dan Government Platform);
18. Harmonisasi Belanja APBN dengan Belanja APBD Untuk Mendukung
Peningkatan Kualitas Keuangan Nasional;
19. Pengintegrasian Informasi Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan
Negara;
20. Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Keuangan Negara;
21. Sustainable Development Goals Bond;
22. Data Analytics Tema Sentral (Birokrasi dan Layanan Publik yang Agile,
Efektif, dan Efisien);
15
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
23. Data Analytics Tema Pengelolaan Fiskal yang Sehat dan Berkelanjutan;
24. Data Analytics Tema Penerimaan Negara yang Optimal;
25. Data Analytics Tema Pengelolaan Belanja Negara yang Berkualitas;
26. Data Analytics Tema Pengelolaan Perbendaharaan, Kekayaan Negara, dan
Pembiayaan yang Akuntabel dan Produktif dengan Risiko yang Terkendali.
Secara garis besar implementasi 26 IS RBTK 2021 berjalan sesuai
rencana/on-track di mana realisasinya adalah sebesar 98,5% dari target 87,5%.
Capaian implementasi Program RBTK yang di atas target tersebut tidak
terlepas dari pelaksanaan program change management, monitoring, dan
langkah-langkah strategis lainnya baik yang dilakukan oleh pemilik inisiatif,
Project Management Office (PMO), Central Transformation Office (CTO), maupun
komitmen jajaran pimpinan Kementerian Keuangan.
Selain melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan Program
RBTK, CTO bersama dengan Inspektorat Jenderal juga mengoordinasikan
kegiatan Penilaian Mandiri Program Reformasi Birokrasi (PMPRB) dan Evaluasi
Reformasi Birokrasi Nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian PANRB.
Sejak tahun 2019, PMPRB dilaksanakan sampai ke unit-unit Eselon I untuk
menunjukkan pentingnya peran unit Eselon I dalam mendukung pelaksanaan
program reformasi birokrasi. Model penilaian baru ini juga menunjukkan
keseriusan pemerintah dalam mewujudkan birokrasi yang efisien, efektif,
inovatif, dan akuntabel. Hasil evaluasi pelaksanaan RB di Kementerian
Keuangan berdasarkan penilaian Kemenpan RB tahun 2017 adalah 84,40, tahun
2018 sebesar 85,68, tahun 2019 sebesar 87,70, dan pada tahun 2020
mendapatkan nilai 87,63, sedangkan untuk capaian evaluasi RB tahun 2021
belum dipublikasikan oleh Kementerian PANRB.
16
Pendahuluan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan 18
A. Periode Reformasi RegulasiPengelolaan Keuangan Negara
B. Periode Reformasi BirokrasiTiga Pilar
C. Periode TransformasiKelembagaan
D. Periode Penguatan Program RBTK (Connecting The Dots)
E. Periode Transformasi Digital
A. Rincian IS RBTK 2021
B. Capaian Kinerja IS RBTK 2021
C. Change Management IS RBTK 2021
A. Tentang Reformasi BirokrasiB. Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi BirokrasiC. Hasil Penilaian Pelaksanaan
Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
D. Inovasi dan KontribusiKementerian Keuangan dalamMendukung KeberhasilanReformasi Birokrasi nasional
E. Prestasi Kementerian Keuangan sebagai DampakReformasi Birokrasi
A. Anchor Statement 2022B. End State yang Ingin dicapai
pada Akhir Tahun 2022C. Inisiatif Strategis Kementerian
Keuangan 2022D. Inisiatif Strategis berbasis
Project Data Analytics Tahun2022
E. Building Block IS Kementerian Keuangan Tahun 2022
21
22
23
44
55
147149
151
159
161
235236
237
240
241
82
98
121
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) senantiasa membudayakan nilai
kesempurnaan dengan selalu memperbaiki diri yang tercermin dari program
Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (RBTK) Kemenkeu. RBTK ini
tercatat secara mendasar sejak 2002 hingga saat ini dan terus berlangsung di
masa depan. Program tersebut secara umum dibagi ke dalam lima periode.
Periode pertama dimulai tahun 2002 dengan reformasi regulasi terkait
pengelolaan keuangan negara. Selain regulasi, pada periode kedua dimulai tahun
2007 Kemenkeu melakukan reformasi tiga pilar utama birokrasi, yaitu organisasi,
proses bisnis, dan Sumber Daya Manusia. Pada periode ketiga yang dimulai
tahun 2013, Kemenkeu merumuskan cetak biru program Transformasi
Kelembagaan. Program tersebut diperkuat pada periode keempat tahun 2017-
2018 dengan mengubah rumusan Inisiatif Strategis (IS) RBTK yang berdampak
langsung pada strategic outcomes, menjadi terobosan nasional, dan bersifat
sinergi antar UE1 atau K/L (connecting the dots).
Adaptif terhadap perkembangan information and communication
technology (ICT), periode kelima yang dimulai pada tahun 2019 reformasi
Kemenkeu dimulai ditandai dengan adanya integrasi inisiatif transformasi ke
dalam konteks yang lebih modern menuju transformasi digital melalui framework
Enterprise Architecture untuk perencanaan strategis organisasi, ICT collaboration
sebagai backbone sinergi, dan digital analytics untuk menuju data driven
organization.
A. PERIODE REFORMASI REGULASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Program reformasi Kemenkeu merupakan bagian dari Reformasi
Birokrasi Nasional yang dipicu dengan adanya krisis ekonomi 1998 yang
berdampak pada seluruh elemen kehidupan masyarakat. Pada tataran nasional,
era reformasi ditandai dengan diterbitkannya TAP MPR No.XI/1998 tentang
penyelenggara negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) dan UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Di level Kemenkeu, sejak tahun 2002-
2007 telah dilakukan berbagai reformasi regulasi pengelolaan keuangan negara,
antara lain:
1. UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara,
2. UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara,
3. UU No.15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara,
4. UU No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan,
5. UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan,
21
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
6. UU No. 39 Tahun 2007 tentang Cukai,
7. UU No. 36 Tahun 2008 tentang PPh,
8. UU No. 42 Tahun 2009 tentang PPN, serta regulasi lainnya terkait keuangan
negara.
Perumusan serangkaian regulasi pengelolaan keuangan negara tersebut
merupakan wujud untuk memodernisasi pengelolaan keuangan negara yang
lebih adil, transparan, menjamin kepastian hukum, meningkatkan pelayanan,
mencegah penyimpangan, serta mengantisipasi perkembangan teknologi
informasi. Perumusan kembali regulasi keuangan negara tersebut diharapkan
dapat mendukung upaya mewujudkan tujuan bernegara untuk melindungi
segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta menjaga ketertiban dunia.
B. PERIODE REFORMASI BIROKRASI TIGA PILAR
Mulai tahun 2007 Kemenkeu melakukan Reformasi Birokrasi (RB) secara
masif pada tiga pilar utama birokrasi, yaitu sebagai berikut.
1. Organisasi, di antaranya melalui penajaman tugas dan fungsi, pemisahan
fungsi penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran, pengelompokan
tugas-tugas yang koheren, eliminasi tugas yang tumpang tindih, dan
modernisasi kantor baik di bidang perpajakan (pembentukan Large Tax
Office, LTO), kepabeanan dan cukai, perbendaharaan, kekayaan negara, dan
fungsi-fungsi keuangan negara lainnya;
2. Proses Bisnis, di antaranya melalui penetapan dan penyempurnaan Standar
Operasi Prosedur yang memberikan kejelasan dan memuat janji layanan,
dilakukannya analisa dan evaluasi jabatan, penerapan sistem peringkat
jabatan, dan pengelolaan kinerja berbasis balance scorecard serta
pembangunan berbagai sistem aplikasi e-government;
3. SDM, di antaranya melalui peningkatan disiplin, pembangunan assessment
center, diklat berbasis kompetensi, pelaksanaan merit system, penataan
sumber daya manusia, pembangunan SIMPEG, dan penerapan reward and
punishment secara konsisten.
Reformasi tiga pilar birokrasi tersebut telah memberikan dampak positif
bagi peningkatan kinerja pelaksanaan tugas, dan peningkatan pelayanan dan
kepercayaan masyarakat, yang terlihat dari meningkatnya nilai hasil survey
kepuasan pengguna layanan.
Reformasi Birokrasi Kemenkeu tersebut juga menggulirkan dampak
positif kepada Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya untuk mau melakukan hal
yang sama. Pada skala nasional, telah ditetapkan Grand Design RB 2010-2025
22
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
melalui Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 yang ditindaklanjuti oleh
Peraturan MenPAN-RB Nomor 20 Tahun 2010 tentang Roadmap RB Nasional.
Program RB Kemenkeu telah diintegrasikan dengan RB Nasional melalui delapan
area perubahan dan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi.
C. PERIODE TRANSFORMASI KELEMBAGAAN
Di tahun 2012, Indonesia diprediksi menjadi negara dengan
perekonomian terbesar ketujuh di dunia pada 2045, di bawah China, Amerika
Serikat, India, Jepang, Brazil, dan Rusia (McKinsey, 2021). Kemenkeu menilai
tantangan ini harus dijawab dengan terobosan besar dengan meluncurkan 87
inisiatif transformasi dalam program Transformasi Kelembagaan Kemenkeu
(2013-2025), menetapkan sembilan arah kebijakan transformasi, serta
merumuskan kembali visi Kemenkeu. Inisiatif tersebut dikelompokkan ke dalam
5 tema yaitu: sentral, penganggaran, perpajakan, kepabeanan dan cukai, serta
perbendaharaan. Beberapa capaian transformasi kelembagaan tersebut
dijabarkan sebagai berikut.
1. Tema Sentral
Tema Sentral dikoordinasikan oleh Sekretariat Jenderal (Setjen) dan
Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu, serta didukung oleh seluruh UE1 di
Lingkungan Kemenkeu. Tema sentral ini mempunyai beberapa capaian inisiatif
strategis sebagai berikut.
a. Penguatan Organisasi dan Tata Kelola Kemenkeu
Capaian dari inisiatif ini di antaranya ditetapkannya pembentukan
Tim Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (RBTK) Pusat
(Central Transformation Office, CTO) melalui Keputusan Menteri Keuangan
(KMK) No.460/KMK.01/2014. Selain itu, telah ditetapkan juga Pedoman
Penyusunan Proses Bisnis, Kerangka Pengambilan Keputusan, dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) di Lingkungan Kemenkeu melalui Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) No. 131/PMK.01/2015.
Selain pembentukan CTO dan penetapan SOP RBTK, implementasi
sejumlah inisiatif transformasi organisasi dilaksanakan berdasarkan arahan
Pimpinan Kemenkeu yang telah ditetapkan dalam Lampiran IV KMK Nomor
302/KMK.01/2019 yaitu sebagai berikut:
1) Penataan organisasi Setjen (Pusat Korporat) dilaksanakan melalui:
a)Penataan Biro Umum sebagai Sekretariat Setjen;
b)Penggabungan Biro Perlengkapan dan Pusat Layanan Pengadaan
c)Transformasi BPPK menjadi Corporate University dan STAN menjadi
PKN STAN.
23
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
2) Mengurangi rentang kendali Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan
pembentukan 3 (tiga) jabatan Staf Ahli di bidang Perpajakan yang ditugaskan
sebagai span-breaker di DJP.
3) Penataan DJBC dengan pembentukan Direktorat Penerimaan dan
Perencanaan Strategis;
4) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara (DJKN), dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
(DJPPR) tetap sebagai UE1 mandiri dengan penguatan sinergi & koordinasi
pelaksanaan tugas;
5) Penyatuan cakupan regional DJPB dan DJKN melalui layanan colocation
dengan konsep layanan satu atap kepada Satuan Kerja di daerah sesuai
KMK 669/KMK.01/2015 dan KMK 834/KMK.01/2016 tentang Layanan
Bersama Terkait Dengan Pelaksanaan Fungsi Perbendaharaan, Kekayaan
Negara, dan Keuangan negara Lainnya di Daerah serta penyiapan portal
layanan melalui url www.kemenkeu.go.id/layanan/layanan-bersama/.
6) Integrasi pengelolaan special mission melalui Komite Pengarah dan
Pengelola Kebijakan Special Mission Vehicles di Kemenkeu sesuai KMK-
808/KMK.01/2018.
7) Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dan Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan (DJPK) tetap sebagai UE1 mandiri dengan upaya penguatan
sinergi dan koordinasi dalam pelaksanaan tugas;
8) Penggabungan fungsi pajak, penerimaan cukai, dan PNBP ke dalam satu
Ditjen Penerimaan belum menjadi prioritas dan akan dilaksanakan melalui IS
Joint Program yang melibatkan DJP, DJBC, dan DJA (PNBP).
Sejalan dengan implementasi transformasi organisasi Kemenkeu
tersebut, upaya untuk melaksanakan validasi terhadap kondisi existing
organisasi dan proses bisnis Kemenkeu dilakukan melalui pembangunan
Enterprise Architecture (EA). Pembangunan EA diharapkan dapat memberikan
penguatan assessment dan rekomendasi terhadap penataan organisasi
Kemenkeu di masa mendatang.
b. Peningkatan Fokus Organisasi Setjen
Dalam rangka memfokuskan pelaksanaan fungsi strategis Setjen agar
menjadi lebih efektif dengan layanan korporat yang lebih efisien, telah dilakukan
penataan Organisasi Term I (Pembentukan Sekretariat Setjen dan refocusing
fungsi utama Setjen melalui PMK Nomor 234/PMK.01/2015), Penetapan PMK
Nomor 175/PMK.01/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Beban Kerja
(Workload Analysis) di Lingkungan Kemenkeu, Penetapan KMK-
305/KMK.01/2016 Tentang Uraian Jabatan Struktural di Lingkungan Setjen, serta
penyampaian laporan ABK Kemenkeu dan Setjen Tahun 2015.
24
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
c. Revitalisasi Manajemen Kinerja
Untuk menyempurnakan dan meningkatkan kualitas proses penetapan
Indikator Kinerja Unit (IKU) serta membuat proses dialog kinerja organisasi
sesuai best practice, telah dilaksanakan inisiatif “Revitalisasi Manajemen
Kinerja”, dengan capaian signifikan, antara lain: Penetapan kebijakan dan SOP
proses penetapan IKU efektif dan dialog kinerja. Output dari inisiatif ini adalah
pada tahun 2014 telah ditetapkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK
467/KMK.01/2014 Tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kemenkeu. KMK
ini menyempurnakan kebijakan pengelolaan kinerja, salah satunya terkait
ketentuan jumlah maksimal IKU dalam Kontrak Kinerja, yang dinilai terlalu
banyak. Selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas dan target IKU 2016
ditetapkan KMK No 590/KMK.01/2016 Tentang Pedoman Dialog Kinerja di
Lingkungan Kemenkeu dan Penetapan KMK 234/KMK.01/2016 tentang
Pedoman Penghitungan Nilai Kinerja Pegawai Berdasarkan Kualitas Kontrak
Kinerja di Lingkungan Kemenkeu.
d. Penyelarasan Strategi-Perencanaan-Kinerja melalui Anggaran Berbasis
Kinerja
Inisiatif ini dilakukan dalam rangka implementasi reformasi anggaran
dengan menjamin keselarasan antara strategi, program dan perencanaan
outcome dan alokasi anggaran secara keseluruhan. Capaian inisiatif ini di
antaranya: Pada 2014 telah disusun buku Better Practice Guide (BPG) serta
Kepsekjen No.SJ-370/2014 tentang Roadmap Penganggaran Berbasis Kinerja.
Selanjutnya, tahun 2015 telah dibuat BPG proses penganggaran dan roadmap
implementasi Penganggaran Berbasis Kinerja 2015-2019.
e. Penguatan Pengadaan dan Pengelolaan Aset
Terdapat tiga inisiatif untuk memperkuat pengadaan dan pengelolaan
aset, antara lain: “Secara sistematis menjelaskan ownership atas item
pengadaan”, “Menciptakan e-catalogue untuk seluruh produk standar”, dan
“Menerapkan model TCO (Total Cost Ownership) untuk 5 (lima) kategori
pengeluaran utama”. Capaian tiga inisiatif ini di antaranya: penyediaan daftar
kebutuhan produk infrastruktur TI pada e-Catalogue LKPP (misal Laptop,
Desktop, dan Printer) dan pengembangan aplikasi pengadaan langsung secara
elektronik (SIMPEL) sejak 2015; penerbitan SE-24/MK.1/2015 tentang
Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Kemenkeu; serta kajian
penerapan analisis TCO di lingkungan Kemenkeu, telah diusulkan katalog mesin
kapal (Non-IT), dan produk IT Infrastruktur ke LKPP di 2016.
25
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
f. Penguatan Proses Hukum
Untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan hukum di seluruh
Kemenkeu, di 2015 telah dilakukan digitalisasi dan otomasi dari proses repetitif
dengan membangun Aplikasi Pencetakan Dokumen (Cendok) untuk mencetak
dokumen template nota dinas terkait pencegahan, pencabutan pencegahan dan
perpanjangan pencegahan penanggung pajak ke luar negeri, serta izin membuka
rekening dan data perpajakan Wajib Pajak.
g. Penguatan Teknologi Informasi (TI)
Ada delapan inisiatif strategis terkait penguatan teknologi informasi,
antara lain: Meluncurkan arsitektur end-state untuk data dan aplikasi,
Membentuk struktur organisasi TI dan proses tata kelola, Menetapkan proses
penganggaran TI dengan tanggung jawab yang jelas, Membuat arsitektur
keamanan end-state dan mengembangkan langkah-langkah penanganan
ancaman utama, Menetapkan organisasi Disaster Recovery dan prosedur
pengoperasiannya, Membuat e-Catalogue untuk semua produk TI standar,
Mengonsolidasikan semua kontrak pemeliharaan di bawah Pusintek, dan
Memperkenalkan program pelatihan bertarget guna memenuhi kebutuhan TI
Kemenkeu.
Capaian implementasi inisiatif-inisiatif tersebut, yaitu Pembentukan
Kelompok Kerja Komite Pengarah TIK Kemenkeu (Kep-269/SJ/2014); Kebijakan
Standard Platform Pengembangan Aplikasi dan Basis Data dan Kebijakan
tentang Baseline Konfigurasi Keamanan Perangkat TIK Kemenkeu (KEP-
01/SA.5/2015 dan KEP-02/SA.5/2015); Penyediaan perangkat keamanan untuk
perangkat end-user sejak 2015; penyediaan kebutuhan produk IT infrastruktur
pada e-Catalogue LKPP untuk produk standar (Laptop, Desktop dan Printer); dan
Pelatihan TIK bagi Pegawai Baru dalam bidang TIK, dan melakukan evaluasi
program pelatihan atas pelatihan yang telah dilakukan.
h. Penguatan SDM
Terdapat lima inisiatif penguatan SDM Kemenkeu, yaitu: Melakukan
standardisasi dan melembagakan mekanisme perencanaan pegawai yang
dikendalikan oleh UE1 , Rekrutmen eksternal untuk jabatan strategis,
Melembagakan mekanisme end-to-end appraisal yang menyertakan manajemen
rewards dan konsekuensi, Mendesain dan melembagakan program
pengembangan end-to-end talent pool, serta Rencana transisi menuju organisasi
SDM terintegrasi, dengan pemberdayaan UE1.
Beberapa capaian signifikan dari implementasi inisiatif-inisiatif tersebut
antara lain: Penetapan Pedoman Perencanaan SDM yang dilanjutkan dengan
bimbingan teknis pengisian e-Formasi dan Diklat Perencanaan SDM (KMK
Nomor 352/KMK.01/2016); Penyelesaian kebijakan terkait implementasi metode
26
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
baru dalam pengelolaan risiko Kemenkeu (PMK.12/PMK.09/2016); BSC
Awareness and Strategy Mapping Training untuk level Menteri, Wakil Menteri, dan
Pejabat Eselon I (22 April 2014); Strategy Cascading Refresh Training untuk
Pimpinan UE1 dan peserta pilihan dari dua eselon di bawahnya untuk tiap unit
secara berseri (Mei & Juni 2014); OSM Enhancement Training untuk Pushaka dan
Manajer Kinerja Organisasi (13-14 Mei 2014); kebijakan terkait Pemberian
Penghargaan kepada PNS (KMK-7/KMK.01/2016); Regulasi Manajemen Talenta
Kemenkeu (PMK 60/PMK.01/2016) dan Pedoman Pengembangan Talent dan
Mekanisme Mentoring (KMK 1227/KMK.1/2016); penetapan standar basis data
kepegawaian Kemenkeu; Konsep Identifikasi Unit Organisasi SDM Terintegrasi;
Konsep Kerangka Pengambilan Keputusan (RASCI) dalam Organisasi SDM
Terintegrasi; Konsep Proses Bisnis Dan Mekanisme Tata Kelola Organisasi SDM
Terintegrasi; serta inisiatif Rekrutmen eksternal untuk jabatan strategis mengacu
PP No 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
i. Penguatan Manajemen Risiko
IS ini diterapkan dalam rangka membuat risiko operasional menjadi
terukur, transparan, dan memiliki langkah mitigasi. capaian signifikan sebagai
berikut: Telah diterbitkan PMK 12 Tahun 2016 tentang Penerapan Manajemen
Risiko di Lingkungan Kemenkeu, yang ditindaklanjuti dengan pembentukan
Komite Manajemen Risiko melalui KMK 208 Tahun 2016. Terkait dengan
perbaikan tata kelola pengawasan internal di Kemenkeu, telah diterbitkan PMK
237 Tahun 2016 tentang Tata Kelola Pengawasan Intern di Lingkungan
Kemenkeu. Selain itu, terkait penerapan Internal Audit Capability Model (IACM)
yang dicanangkan pada tahun 2016, telah dilakukan kegiatan seperti
penyusunan rancangan kebijakan terkait Pedoman Perencanaan Pengawasan
Berbasis Risiko Inspektorat Jenderal Kemenkeu serta rancangan Komite Audit.
2. TEMA PENGANGGARAN
Dalam rangka menyempurnakan perencanaan anggaran, DJA berfokus
kepada perbaikan outcome dalam penganggaran di Indonesia. Perbaikan
tersebut dilakukan melalui implementasi reformasi penganggaran serta
penguatan sistem monitoring dan evaluasi guna memastikan alokasi anggaran
yang lebih efektif. Keberhasilan dari transformasi DJA juga bergantung pada
kesiapan DJA dalam bekerja sama dengan beberapa stakeholder termasuk
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (BAPPENAS) dan K/L serta institusi lain yang terkait.
27
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Ringkasan capaian IS Tema Penganggaran diuraikan dalam rincian berikut.
a. Penerapan Arsitektur Anggaran yang Berfokus Outcome
Untuk mewujudkan penganggaran strategis berorientasi output dan
outcome, telah ditetapkan PMK 143/PMK.02/2015 tentang Petunjuk Penyusunan
RKA-KL dan Pengesahan DIPA, serta PMK 196/PMK.02/2015 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKAKL) dan Pengesahan DIPA. Ketentuan tersebut mencakup kebijakan
penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerja (ADIK) yang dapat melihat hubungan
logis antara input-output-outcome (logic model). Untuk tindak lanjut ADIK, telah
ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal (Perdirjen) Anggaran PER-3/AG/2015
yang memuat pedoman pelaksanaan penelitian dan penelaahan informasi
kinerja hasil penataan ADIK K/L untuk memastikan informasi kinerja K/L telah
lengkap dan sesuai dengan konsep logic model. Sejak implementasi ADIK pada
RKAKL 2016, anggaran tidak lagi berorientasi pada input dan hanya untuk
pemenuhan ketentuan (compliance based budgeting), namun lebih berorientasi
kepada kinerja (performance based budgeting).
b. Penguatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pada Outcome Anggaran
Hal penting dalam penguatan monev pada outcome anggaran adalah
mengurangi duplikasi melalui Single Point of Contact (SPOC). SPOC merupakan
upaya penyediaan tempat untuk mengumpulkan data dan laporan monev satker,
serta sebagai sumber bagi pelaksana monev dalam memperoleh data dan
laporan monev. Kemenkeu telah menetapkan Aplikasi SMART dan OM-SPAN
sebagai embrio dari sistem SPOC. DJA juga telah menggunakan hasil monitoring
DJPB melalui OM SPAN dalam melakukan monev anggaran. Ke depan,
diharapkan terdapat aplikasi dan laporan tunggal terkait monev sehingga
diharapkan proses pelaporannya menjadi lebih sederhana dan termutakhirkan
secara daring dengan data yang lebih akurat. Hasil monev tersebut juga
diharapkan menjadi masukan penganggaran berikutnya dan menjadi early
warning system.
c. Penyederhanaan Proses Anggaran End-to-End
DJA telah menginisiasi proses bisnis perencanaan penganggaran yang
lebih efektif, efisien, dan kolaboratif melalui sistem penelaahan daring di aplikasi
RKAKLDIPA Online, tanpa pertemuan langsung dengan para stakeholder dari K/L,
UE1, dan Bappenas. Proses revisi anggaran juga dilakukan daring melalui
aplikasi SatuDJA.
28
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
d. Penguatan Efektivitas Interaksi dengan Para Stakeholder Eksternal
Untuk interaksi dengan DPR, format persetujuan DPR terkait
pembahasan anggaran telah diseragamkan sesuai dengan PMK Juksunlah RKA
K/L. DJA juga telah menghimpun data warehouse penganggaran untuk
akuntabilitas dan analisis, yang meliputi: data RKAKL/DIPA, data Realisasi
Belanja, data PNBP (Simponi), dan data Makroekonomi. Selain itu, telah
dibangun juga Decision Support System (DSS) dan Executive Information System
(EIS) untuk mengakses dan menganalisis data di atas melalui Business
Intelligence (bi.anggaran.depkeu.go.id). DJA menginisiasi Identifikasi Pedoman
Teknis Interaksi Eksternal (Trilateral Meeting) dengan Bappenas.
e. Pembangunan Kapabilitas K/L
Pembangunan kapabilitas K/L selaku stakeholder DJA dilakukan dengan
menyusun Petunjuk Proses Penganggaran yang menjadi pedoman bagi K/L
untuk perencanaan penganggaran. Selain itu, dilakukan pula penguatan saluran
& pusat layanan konsultasi DJA secara daring, pembentukan task force
penganggaran untuk proses troubleshooting, dan bimbingan teknis perencanaan
dan penganggaran untuk K/L.
f. Meningkatkan Kapabilitas Internal DJA
Konsekuensi implementasi ADIK yaitu perubahan paradigma peran
pegawai DJA dari budget administrator menjadi budget analyst (analis anggaran).
Sejak 2015 telah dilakukan pembahasan ketentuan jabatan fungsional analis
anggaran (PermenPAN RB No.21 Tahun 2016 mengenai Jabatan Fungsional
Analis Anggaran, PMK Nomor 61/PMK.02/2017 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Analis Anggaran, dan PMK Nomor 103/PMK.02/2017
tentang Standar dan Uji Kompetensi Serta Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Fungsional Analis Anggaran, serta Perdirjen Anggaran No. 4 Tahun 2017
Tentang Pedoman Seleksi Penyesuaian (Inpassing) Jabatan Fungsional Analis
Anggaran. Ketentuan tersebut menjadi dasar pembentukan Jabatan Fungsional
Analis Anggaran pada tahun 2018.
g. Reformulasi Kebijakan Alokasi Transfer ke Daerah
Dalam rangka peningkatan pemerataan kemampuan keuangan
antardaerah, kualitas pelayanan publik, dan kesejahteraan masyarakat, telah
ditetapkan PMK No.130/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Daftar Alokasi
Kegiatan (DAK) Fisik untuk mendukung DAK Fisik berbasis usulan daerah yang
lengkap dan komprehensif. Untuk meningkatkan efektivitas administrasi DAK
Fisik, pengajuan proposal dan pelaporan dilakukan secara elektronik melalui
aplikasi KRISNA dan OM SPAN. Di sisi lain, untuk mendukung efektivitas dana
29
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
desa, telah ditetapkan PMK No.193/PMK.07/2018 tentang Pengelolaan Dana
Desa yang memuat tahapan dan besaran penyaluran Dana Desa, roadmap
alokasi Dana Desa, penyaluran Dana Desa berbasis kinerja, serta monev Dana
Desa. Ketentuan tersebut mendorong Williamson Index sesuai dengan target
dalam Renstra (2017: 0.597; 2018: 0.557; dan 2019: 0.53).
h. Optimalisasi Pemungutan Pajak & Retribusi Daerah (Tax and Levy Ratio)
Optimalisasi pemungutan pajak dan retribusi daerah diupayakan DJPK
melalui kajian terkait Identifikasi Variabel Penghitungan Potensi Pajak Daerah,
penyusunan model penghitungan potensi Pajak Daerah, bimbingan teknis Pajak
Daerah, dan penyusunan buku pedoman umum Modernisasi Administrasi
Perpajakan Daerah.
i. Peningkatan Pemanfaatan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD)
Melalui PMK No.74/PMK.07/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem
Informasi Keuangan Daerah, SIKD Nasional akan dilakukan secara real time-
online dan terintegrasi dengan Sistem Informasi Keuangan Negara (SIKN).
Inisiatif ini dilanjutkan pada tahun 2020 melalui Inisiatif #12 (Harmonisasi
Belanja APBN dengan Belanja APBD Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas
Keuangan Nasional).
j. Peningkatan Efektivitas Monev Transfer Daerah yang Sudah Ditentukan
Peningkatan kualitas penyusunan kebijakan HKPD (Hubungan Keuangan
Pusat dan Daerah) terutama dalam upaya peningkatan efektivitas monev
transfer ke daerah yang penggunaannya yang sudah ditentukan, telah ditetapkan
PMK No.112/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa, yang mengatur pemantauan dan evaluasi Kemenkeu terhadap transfer ke
daerah dan dana desa.
k. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pengelola Keuangan Daerah
Dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelola keuangan daerah,
DJPK telah melaksanakan program bimbingan teknis tahun 2016 s.d. 2018 yang
difokuskan pada bimbingan teknis eksekutif, bimbingan teknis reguler
nonperpajakan, dan bimbingan teknis perpajakan dengan beberapa perguruan
tinggi di Indonesia. Selain itu, DJPK juga telah mengembangkan e-learning
perpajakan sejak tahun 2017. Dengan bimbingan teknis tersebut, kemampuan
SDM Pemda semakin baik, ditandai dengan meningkatnya jumlah LKPD dengan
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK (443 LKPD (82%) di 2019).
30
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
3. TEMA PERPAJAKAN
Tema Perpajakan memiliki 16 inisiatif yang dikoordinasikan oleh DJP,
adapun ringkasan capaian inisiatif strategis Tema Perpajakan adalah sebagai
berikut:
a. Peningkatan Segmentasi WP dan Coverage Model
Sejak 2015 telah dilaksanakan piloting pembayaran pajak dengan Mini
ATM di 15 KPP, peluncuran Mobile Tax Unit di KPP Ketapang Barat, implementasi
e-Billing System pada Bank/Pos Persepsi, serta reorganisasi Kanwil/KPP melalui
penambahan 2 Kanwil dan 10 KPP. Mulai Juni 2016 seluruh Kantor Pelayanan
Pajak telah mengimplementasikan pembayaran pajak melalui mini ATM/mesin
EDC secara nasional.
b. Penjangkauan Ekonomi Informal melalui Pendekatan End-to-End
Uji coba penanganan Usaha Kecil & Menengah (UKM) melalui Business
Development Service (BDS) telah dilaksanakan sejak 2015 yang diadakan di 8
kota yang berfokus pada perdagangan e-commerce. BDS adalah penyuluhan
kepada para pelaku UKM dengan memberikan materi cara-cara yang mendorong
perkembangan usaha para pelaku UKM.
c. Pembenahan Sistem Administrasi PPN
Pada 2015, proyek percontohan Aplikasi Client e-Tax Invoice telah
diujicobakan pada Pengusaha Kena Pajak (PKP) tertentu di KPP LTO, Khusus,
dan Madya, yang dilanjutkan dengan penerapan e-Tax Invoice di Jawa-Bali. Untuk
memperkuat data perpajakan dan memberikan kemudahan bagi WP, mulai Juli
2016 seluruh PKP wajib menggunakan e-Faktur.
d. Pengembangan Model Kepatuhan Prediktif Berbasis-Risiko Proses Bisnis
Sejak 2015 telah dilaksanakan piloting Compliance Risk Management
(CRM) pada 9 Kanwil dan 16 KPP. Selanjutnya di 2016 telah ditetapkan KEP-
60/PJ/2016 tentang Penyuluhan CRM DJP, dan menyempurnakan risk-engine
pemeriksaan dan pengawasan.
e. Peningkatan Efektivitas Pemeriksaan dan Penagihan
Sejak 2015 pendekatan pemeriksaan dan penagihan diluncurkan melalui
pembentukan tim khusus untuk pemeriksaan dan penagihan, batas pemeriksaan
kelebihan bayar ditingkatkan melalui penetapan PMK dan SE terkait
pengembalian tanpa proses pemeriksaan, serta penyeragaman format laporan
hasil pemeriksaan (LHP) dan penyempurnaan prosedur pemeriksaan oleh
petugas Pemeriksa Pajak (non fungsional). Kemudian di 2016 telah
didistribusikan laptop dalam rangka pengembangan aplikasi desktop
pemeriksaan, serta penerbitan SE-06/PJ/2016 tentang Kebijakan Pemeriksaan.
31
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
f. Pemastian Kualitas dan Konsistensi Penegakan Hukum
Untuk memaksimalkan dampak dari upaya penegakan hukum DJP telah
dilaksanakan Gijzeling dan tahun pajak pembinaan di 2015. Selanjutnya, di 2016
telah diselesaikan modul pemeriksaan pada case management dan aplikasi
administrasi, serta inventarisasi dokumen dalam rangka integrasi modul
penegakan hukum melalui DMS.
g. Peluncuran Strategi Komunikasi Terintegrasi
Di 2015 telah disepakati inklusi materi kesadaran pajak pada Mata Kuliah
Wajib Umum untuk perguruan tinggi melalui Memorandum of Understanding
(MoU) Kemenkeu dengan Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, serta telah
disusun buku “Pajak itu Gampang, Loh” untuk pendidikan dasar dan menengah.
Selain itu, Dit. P2Humas DJP telah mengadakan Media Gathering sebagai
komunikasi publikasi Penegakan Hukum, dan menyiapkan grand strategy
edukasi perpajakan dan inklusi kesadaran pajak di kurikulum pendidikan
nasional. Materi kesadaran pajak ini telah diintegrasikan pula dalam buku mata
kuliah wajib umum di perguruan tinggi (mata kuliah Bahasa Indonesia, Pancasila
dan Pendidikan Kewarganegaraan, dan dan Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Budha, dan Konghucu)
h. Pelibatan Pihak Ketiga untuk Data, Penegakan & Penjangkauan WP
Rasio pihak ketiga pemberi data terhadap total pihak ketiga yang wajib
memberi data mencapai 90% dari target 30% (2014) dan meningkat menjadi
93,7% (2015). Rasio data yang berhasil dibersihkan dari total perolehan data
adalah 55% dari target 70% (2014), dan mencapai 77% (2015). Rasio kasus
menang dari total kasus yang dinyatakan sebagai P21 oleh Jaksa Agung sebesar
100% dari target 70% (2014 dan 2015). Untuk penguatan fungsi pengawasan
DJP, selama 2015 telah dijalin kerjasama dengan 61 instansi, lembaga, asosiasi,
dan pihak lain untuk penyediaan data dan informasi yang diperlukan oleh DJP.
i. Penyempurnaan KPP
Guna memperkuat fungsi KPP, sejak 2015 telah disempurnakan
pengelolaan arsip substantif dan penerapan sistem pengarsipan secara
elektronik, Surat Edaran Dirjen Pajak terkait standarisasi TPT telah
ditandatangani, serta SPT (1170 SS) yang diterima di setiap KPP dikirim
langsung ke Data Processing Center (DPC).
j. Perluasan Selektif Jangkauan DPC & Peningkatan Perolehan Data
Sejak 2015 telah diubah mekanisme pengolahan SPT jenis 1770 SS
melalui/di DPC bukan di KPP yang diharapkan mengurangi beban kerja
administratif KPP sehingga KPP dapat fokus mengamankan penerimaan. Selain
itu, untuk memperbaiki kecepatan, akurasi, dan keamanan dalam proses SPT
32
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
sejak 2016 telah dilakukan uji coba sistem untuk meningkatkan kapasitas Kantor
Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (KPDDP) agar memiliki proses bisnis
penuh (Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan, PPDDP), serta
penyusunan SOP KPDDP yang memiliki proses bisnis penuh.
k. Migrasi WP ke e-filing
Pada tahun 2015, dapat dicapai target 700.000 pengguna e-filing orang
pribadi, dan pada akhir tahun mencapai 2,64 juta dari target 2 juta e-filers. Di
2016 telah mencapai 8.091.464 SPT elektronik dari target 7 juta. Efisiensi waktu
yang terjadi dari implementasi e-filing mencapai 57,3% (dari 360 hari di 2012
menjadi 154 hari di 2015), serta telah diimplementasikan pre-populated SPT
Tahunan PPh melalui e-filing secara terbatas, pengembangan aplikasi untuk
penyampaian SPT Orang Pribadi Pensiunan, serta pengembangan aplikasi untuk
pihak ketiga penyedia layanan SPT elektronik, implementasi loader SPT
elektronik untuk SPT Tahunan WP Badan 1771, SPT Tahunan WP OP 1770, SPT
Masa PPh Pasal 21, dan SPT Masa PPh Pasa l4.
l. Peningkatan Masif Kapasitas Call Centers
Di 2015 DJP meraih penghargaan Platinum dan Gold untuk Kring Pajak
melalui upaya rekrutmen 112 orang pegawai call center, penyelesaian piloting
sistem interactive voice response (IVR), serta pelaksanaan program kampanye
standar komunikasi call center.
m. Perluasan Fungsionalitas Website
Pada 2015, DJP meredesain website DJP menjadi lebih user friendly,
cepat, dan mudah diakses melalui peningkatan fitur layanan dan penyuluhan
dengan pembaharuan konten dengan segmentasi berdasarkan jenis WP,
penyediaan beberapa fasilitas layanan elektronik, serta peningkatan infrastruktur
dengan penambahan kapasitas server.
n. Penyelarasan Staf Fungsional dan Peningkatan Kapasitas
Untuk memperjelas peranan Account Representative (AR) dan membuat
peranan atau bagian yang menangani fungsi layanan atau pemeriksaan pada
tahun 2015 telah dilakukan pemisahan fungsi AR untuk mengawasi dan
melayani WP. Selanjutnya, di 2016 dilakukan sinkronisasi peran AR dan
Pemeriksa Pajak dengan pengembangan CRM pada 24 KPP.
o. Restrukturisasi Organisasi
Di 2015 DJP telah menyelesaikan desain organisasi DJP keseluruhan
(sampai tingkat eselon 4), yang dilanjutkan dengan pembentukan dua direktorat
baru (Dit. Pajak Internasional & Dit. Intelijen). Untuk optimalisasi span of control
Dirjen Pajak, sejak 2015 juga telah ditetapkan tiga Staf Ahli Menteri Keuangan
untuk membantu pelaksanaan tugas Dirjen Pajak.
33
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
p. Penjaminan Otonomi yang Diperlukan untuk Transformasi
Guna menjamin bahwa DJP memiliki fleksibilitas lebih dalam rangka
transformasi, sejak 2015 telah dilaksanakan perbaikan sistem remunerasi
pegawai DJP sebagai upaya penguatan pengamanan penerimaan negara. Selain
itu, DJP juga telah menerima pendelegasian mandat di bidang kepegawaian
melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 465/KMK.01/2015.
4. TEMA KEPABEANAN DAN CUKAI
Tema Kepabeanan dan Cukai memiliki 10 inisiatif yang dikoordinasikan
oleh DJBC, adapun ringkasan capaian IS tema ini adalah sebagai berikut:
a. Perbaikan Sistem Manajemen Kinerja
Inisiatif ini dilakukan untuk meningkatkan manajemen kinerja DJBC perlu
penyelarasan dan pengurangan IKU E1-E3, serta perancangan sebuah sistem
manajemen kinerja yang andal. Capaian utama inisiatif ini, antara lain: IKU DJBC
2014 dan UAT sistem otomasi kinerja organisasi di DJBC.
b. Piloting Kantor Modern 2.0 untuk Mengurangi Dwelling Time
Sejak akhir 2013, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPUBC) Tipe
A Tanjung Priok ditunjuk untuk piloting kantor modern 2.0 karena merupakan
salah satu kantor pelayanan modern DJBC dalam melakukan pengawasan dan
pelayanan kepada pengguna jasa dengan aktivitas kegiatan ekspor impor
terbesar di dalam periode waktu 2014 s.d. 2017. Beberapa wujud implementasi
inisiatif ini adalah:
1) Kebijakan pendukung Penggunaan Dokumen Pelengkap Pabean Dalam
Bentuk Elektronik (Dokap Online) (PMK-175/PMK.04/2014), Percepatan
Pemeriksaan Pabean di KPUBC Tipe A Tanjung Priok (PMK-
176/PMK.04/2014), serta Piloting Dokap Online pada KPUBC Tipe A
Tanjung Priok (Kepdirjen BC No.KEP-145/BC/2014).
2) Launching implementasi penyampaian dokap online pada 10 Oktober 2014
3) Implementasi HiCO Scan untuk penyederhanaan prosedur pemeriksaan
fisik barang.
4) Penurunan dwelling time dari 7.91 hari (Januari 2013), 5.69 (Desember
2014), dan 4,65 hari (Desember 2015), dan 4,07 hari (2016).
5) Penyelesaian aplikasi mobile CEISA untuk penggunaan tablet dalam
melaksanakan pemeriksaan fisik jalur merah.
c. Peluncuran Customs Call Center
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan informasi dengan
memperbaiki interaksi verbal kepada customers DJBC melalui capaian tahun
34
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
2016 berupa pembentukan Customs Contact Center Bravo Bea Cukai 1500225,
integrasi layanan Contact Center dengan KPPBC Soekarno Hatta dan KPPBC di
bandara internasional, integrasi layanan Contact Center dengan PUSKI dan KPU
Tanjung Priok, layanan Dwi Bahasa (Bahasa Indonesia dan Inggris), penggunaan
Customer Relationship Management (CRM) untuk kantor vertikal, penerapan ISO
untuk inbound call, dan piloting layanan 24/7. Pembentukan Bravo Bea Cukai
1500225 dengan konsep single point of contact diharapkan dapat memberikan
informasi terkini maupun menerima keluhan atas layanan yang diberikan oleh
DJBC kepada masyarakat dan pengguna layanan.
d. Stakeholder Lab Eksternal untuk Mengurangi Waktu Impor
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh lamanya waktu impor di Indonesia 2013
mencapai 23 hari di 2013 (hampir 3 kali waktu impor Malaysia), Inisiatif ini
diharap dapat menginisiasi kerja sama yang efektif antar stakeholder yang
relevan melalui stakeholder lab yang akhirnya diharap menurunkan waktu impor.
Inisiatif ini telah selesai di 2015 dengan capaian: pertemuan (Megalab) dengan
beberapa K/L terkait dengan hasil akhir berupa penandatanganan Charter oleh
11 pimpinan K/L terkait penurunan waktu impor.
e. Future Proofing Kawasan Berikat (KB)
Inisiatif ini diterapkan untuk meningkatkan kecepatan dan kepastian
layanan fasilitas KB sekaligus melakukan pengawasan efektif, dengan capaian
berupa implementasi Monitoring Room untuk 6 KPPBC Tipe AA dan A (2014);
diperluas 36 KPPBC Tipe B, Tipe C, dan Tipe D (2015); otomasi Sistem CEISA
TPB untuk Perijinan, Layanan, dan Pengawasan di Tempat Penimbunan Berikat
(2016); serta implementasi penuh Sistem Otomasi Pemberitahuan Pabean TPB
melalui Kepdirjen BC No.351/BC/2017 (2017). Beberapa Perdirjen BC terkait
SOP untuk layanan dan perijinan TPB juga telah ditetapkan, di antaranya:
Perdirjen Nomor:13/BC/2016, 14/BC/2016, 15/BC/2016, 20/BC/2016,
26/BC/2016, 27/BC/2016, dan 28/BC/2016.
f. Perbaikan Layanan dan Optimasi Pengawasan Impor melalui Kantor Pos
Inisiatif ini dilakukan untuk meningkatkan kepastian layanan dan
optimalisasi pengawasan atas barang kiriman dengan penyederhanaan prosedur
pelayanan berbasis teknologi informasi. Capaian utama inisiatif ini di antaranya:
penerbitan PMK No.182/PMK.04/2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman,
Perdirjen BC No.PER-02/BC/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Impor Barang
Kiriman, Implementasi Sistem Aplikasi Barang Kiriman, dan Sistem Tracking
Barang Kiriman.
35
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
g. Otomasi Proses Pelayanan dan Pengawasan
Otomasi merupakan hal yang sangat fundamental dalam reformasi dan
modernisasi organisasi DJBC. Oleh karena itu, telah dilaksanakan inisiatif
otomasi proses pelayanan dan pengawasan dengan beberapa kegiatan dan
capaian utama, di antaranya:
1) Otomasi tata naskah dinas dengan pengembangan aplikasi tata naskah dinas
DJBC
2) Pengembangan Sistem Kepatuhan Pengguna Jasa (SKPJ), yang merupakan
aplikasi proofing yang integrasi dengan sistem pelayanan masih terus
disempurnakan.
3) Informasi elektronik bagi pengguna jasa berbasis yang memungkinkan
pengguna jasa dapat mengakses informasi kapan saja dan dimana saja
melalui Portal Pengguna Jasa
4) Pengembangan sistem otomasi, seperti Sistem Aplikasi Cukai (SAC), Sistem
aplikasi CEISA TPB, dan CEISA Barang Kiriman.
h. Peningkatan Citra dengan Optimasi Kegiatan Kehumasan
Untuk perbaikan layanan informasi dan mengoptimalkan publikasi media
dalam rangka peningkatan citra DJBC, peningkatan citra dengan optimasi
kegiatan kehumasan diupayakan melalui roll out website baru melalui alamat
www.beacukai.go.id. yang memperluas sarana publikasi, di antaranya sosial
media.
i. Integrasi Sistem Manajemen Risiko
Untuk keseimbangan pelayanan dan pengawasan, perlu dilakukan
integrasi sistem manajemen risiko operasional yang terintegrasi dan handal.
Capaian inisiatif ini antara lain: desain Risk Engine (RE) dan monev secara
keseluruhan (2014-2015); pembangunan RE Targeting Audit (RETA) untuk
penentuan obyek audit dan dashboard analysis untuk joint analysis DJBC-DJP;
integrasi NPPBKC dan NPWP (PMK No 66/PMK.04/2018); ketentuan, desain,
simulasi, & piloting SKPJ dan Single Profile RE Pengguna Jasa Reguler (2018);
serta integrasi RE KB ke RE Pengguna Jasa Reguler pada komponen rekam jejak
(disobedience accumulative ratio), dan penyelesaiannya di inisiatif Joint Program.
j. Penyelarasan Pondasi dengan Mandat
Untuk keselarasan Organisasi, SDM, dan Infrastruktur (OSI) dengan
mandat, inisiatif menyelaraskan fondasi dengan mandat ini mempunyai capaian:
pemetaan mandat DJBC berdasarkan UU Pabean dan Cukai serta penetapan
fungsi utama DJBC (Kepdirjen BC No.KEP-105/BC/2014); penetapan tema
prioritas/program strategis implementasi penyelarasan OSI (Kepdirjen BC
No.KEP-359/BC/2016); pemenuhan program prioritas (PMK-234/PMK.01/2015);
36
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
serta aturan tindak lanjutnya: PMK-188/PMK.01/2016, PMK-144/PMK.02/2016,
PMK-145/PMK.02/2016, PER-16/BC/2015, PER-11/BC/2016, KEP-628/BC/2016.
5. TEMA PERBENDAHARAAN
Dalam implementasi Transformasi Kelembagaan Kemenkeu, Tema
Perbendaharaan dilaksanakan secara sinergi oleh DJPB, DJKN, dan DJPPR, yang
difokuskan pada:
1. penciptaan sistem pencairan dan penerimaan yang efisien, akurat serta
berbiaya rendah,
2. pengintegrasian pengelolaan likuiditas untuk memastikan ketersediaan kas
dengan mengoptimalkan cost of funds,
3. pembangunan pasar obligasi dalam negeri yang likuid dan dalam,
4. penjaminan pengelolaan Sovereign Risk yang transparan dan aktif,
5. optimalisasi aset Indonesia,
6. rasionalisasi fungsi “special mission”, serta
7. akuntabilitas dan transparansi.
Ringkasan capaian inisiatif strategis Tema Perbendaharaan adalah sebagai
berikut:
a. Sistem Pembayaran Terpusat, dengan e-Verifikasi & Saluran Modern
Perwujudan inisiatif ini melalui peluncuran Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara (SPAN) oleh Presiden RI (29 April 2015). SPAN merupakan
sistem integrasi seluruh proses pengelolaan anggaran, meliputi: penyusunan,
manajemen dokumen, manajemen komitmen pengadaan barang & jasa,
manajemen pembayaran, manajemen penerimaan negara, manajemen kas, dan
pelaporan. Dengan SPAN, pemantauan, pengelolaan, dan akuntabilitas belanja
dan pelaporan keuangan pemerintah dapat ditingkatkan.
b. Basis Data Penerimaan Terintegrasi dengan Saluran Pengumpulan Modern
Data penerimaan telah diintegrasikan melalui Modul Penerimaan Negara
Generasi Kedua (MPN G2), yaitu sebuah sistem penerimaan negara (pajak, BC,
serta PNBP) dengan surat setoran elektronik berdasarkan sistem billing. MPN G2
secara bertahap mulai diterapkan melalui bank/pos persepsi sejak Februari
2014. Saat ini, telah dikembangkan menjadi MPN G3, yang mampu melayani
setoran penerimaan hingga 1.000 transaksi/detik.
c. Fungsi Back Office “Shared service” seluruh K/L Dipusatkan di Kemenkeu
Perdirjen Perbendaharaan No.PER-2/PB/2018 mengatur pelaksanaan
pembayaran gaji dengan menggunakan database gaji terpusat yang diharapkan
37
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
dapat mempermudah administrasi belanja pegawai dengan tingkat akurasi
tinggi. Ke depannya, sedang disusun ketentuan shared service terkait belanja
operasional dan perjalanan dinas.
d. Peningkatan Proses Pengelolaan Likuiditas End-to-End
Untuk optimalisasi pengelolaan kas negara, dilakukan integrasi
perencanaan kas setiap UE1 (UE1) melalui aplikasi CPIN (Cash Planning
Information Network). CPIN berbasis web yang dapat diakses UE1 pada alamat :
www.cpin.djpbn.depkeu.go.id untuk menyampaikan dan melakukan
pemutakhiran (updating) data pendapatan, belanja, dan pembiayaan sesuai
dengan tugas dan fungsinya ke aplikasi. CPIN diamanatkan di PMK
No.154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Perbendaharaan dan Anggaran
Negara.
e. Peningkatan Kapabilitas TDR dan Pemastian Prudensi Operasional
Sebagai salah satu bentuk modernisasi perencanaan kas, melalui PMK
No.206/PMK.01/2014, telah membentuk Subdirektorat Treasury Dealing Room
(TDR) dan Manajemen Risiko untuk melaksanakan kebijakan terkait TDR. Pada
17 Desember 2015 telah dilakukan MoU Deputi Gubernur BI dan Dirjen
Perbendaharaan terkait Roadmap TDR. Selain itu, telah disepakati penempatan
dana TDR sebesar Rp.5 Triliun untuk 5 tahun, serta penetapan PMK Nomor
3/PMK.05/2014 mengenai penempatan TDR di bank umum.
f. Panduan Perencanaan Kas dengan Target Saldo Cadangan Terdefinisi
Sebelumnya perencanaan kas dilakukan dengan target saldo cadangan
Rekening Kas Umum Negara sebesar Rp 2 triliun untuk optimalisasi kepemilikan
kas dan memastikan likuiditas pencairan, tanpa target kas secara keseluruhan.
Melalui inisiatif ini, DJPB telah melakukan kajian reserve management, untuk
mengetahui besaran cadangan kas yang mampu menjamin likuiditas pemerintah
dengan biaya pengelolaan yang efisien dengan penetapan batasan saldo kas,
seperti Saldo Kas Minimal (SKM), Lower Cash Balance (LCB), Target Cash
Balance (TCB), dan Upper Cash Balance (UCB).
g. Perbaikan Prakiraan Belanja dari Para Satker
Untuk ketersediaan dana belanja pemerintah dan optimalisasi
penempatan idle cash pemerintah ke dalam instrumen investasi jangka pendek
untuk menghasilkan imbal hasil yang optimal, telah dikembangkan dan
diterapkan (sejak Juli 2015) Aplikasi Renkas G2 untuk perencanaan kas satker
dalam rangka pengelolaan likuiditas keuangan pemerintah.
38
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
h. Koordinasi Pengelolaan Likuiditas dengan Bank Indonesia (BI)
Sejalan dengan IS Peningkatan Kapabilitas TDR, beberapa aktivitas
pengelolaan likuiditas sudah dimasukkan dalam MoU dengan BI, dan telah
ditetapkan ketentuan penempatan kas di bank umum (PMK Nomor 3/2014).
i. Perluasan Jangkauan TSA
Rekening Tunggal Perbendaharaan (Treasury Single Account, TSA)
adalah suatu rekening untuk pengelolaan penerimaan dan pengeluaran negara
yang saldo kasnya dikonsolidasikan dalam rangka transaksi keuangan
pemerintah. Pada 23 Desember 2015, DJPB memperluas penerapan TSA dengan
memasukkan kas pada rekening Bendahara Pengeluaran untuk satker KPPN
Sumedang, KPPN Kuningan, KPPN Karawang, dan KPPN Rangkasbitung
(Perdirjen Perbendaharaan No.37 Tahun 2015). Dengan TSA, berbagai risiko
penyimpanan kas dapat dikelola lebih baik dan dapat menjadi dasar kebijakan
keuangan publik, khususnya yang terkait defisit dan surplus kas.
j. Strategi & Pedoman Pengelolaan Valuta Asing Jangka Pendek
Pengelolaan valuta asing dalam pengelolaan likuiditas pemerintah telah
diatur dalam PMK Nomor 203/PMK.08/2015 tentang Lelang Surat Utang Negara
dalam Mata Uang Rupiah dan Mata Uang Asing di Pasar Perdana Domestik.
k. Pengenalan Platform Perdagangan Elektronik
Urgensi implementasi Electronic Trading Platform (ETF) adalah
transparansi dan likuiditas perdagangan Surat Berharga Negara (SBN). Melalui
inisiatif ini, pasar perdagangan SBN Indonesia beralih dari sistem Over The
Counter (OTC) manual ke ETP sehingga pasar lebih efisien dengan pembaharuan
informasi yang lebih cepat oleh investor (real time). ETP yang diluncurkan pada 6
April 2014 di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan hasil sinergi dari Kemenkeu,
Otoritas Jasa Keuangan, dan PT. BEI.
l. Peluncuran Sistem Baru Primary Dealer
Berdasarkan kajian Efektivitas Sistem Dealer Utama, sistem dealer
utama (primary dealer) yang berjalan saat ini sudah berjalan efektif sehingga
tidak perlu diimplementasikan sistem yang baru. Sistem tersebut sejauh ini
dapat meningkatkan efektivitas lelang di pasar perdana dan membawa tren
positif terhadap pasar sekunder SBN.
m. Peningkatan Kerangka Kerja Stabilisasi Obligasi secara Berkelanjutan
Sebagai salah satu mitigasi Pemerintah, Kemenkeu menetapkan BSF
(Bond Stabilization Framework) sebagai salah satu kerangka kerja Crisis
Management Protocol untuk menstabilkan pasar SBN. Langkah jangka pendek
kerangka stabilisasi ini berupa pembelian SBN di pasar sekunder.
39
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Berdasar hasil kajian, pembentukan BSF berpotensi menimbulkan dampak
negatif dan menolong aksi spekulasi untuk mengukur kekuatan Pemerintah.
Pada 2015, full-dress simulation implementasi BSF telah dilaksanakan dari
sinergi antara Kedeputian Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan
Konsultan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), DJPb Kemenkeu,
BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, 10 BUMN Asuransi dan Penjaminan,
serta 4 perusahaan sekuritas berlaku sebagai arranger. Selain itu, telah
ditetapkan KMK No.960/KMK.08/2017 tentang Penunjukan Unit-Unit terkait di
Lingkungan Kemenkeu untuk Melaksanakan Koordinasi dalam rangka
Stabilisasi Pasar SBN. KMK tersebut menjadi landasan bagi penambahan
partisipan baru BSF, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan BUMN di bawah
Kemenkeu.
n. Pengelolaan utang: Konsolidasi Benchmark SBN Domestik
Untuk meningkatkan likuiditas SBN dan konsolidasi beberapa
pembiayaan dalam beberapa seri on-the-run, telah dilakukan debt switching
dengan fasilitas Ministry of Finance Dealing System (MOFiDS). Mekanisme
MOFiDS dilakukan secara many to many (penukaran beberapa seri obligasi yang
tidak likuid yang ditawarkan dengan beberapa seri benchmark sebagai obligasi
penukar) dan staple bond.
o. Penguatan Hubungan Investor
Untuk membangun strategi dan perencanaan, memperdalam dan
memperluas basis investor, serta menyediakan informasi yang lengkap, akurat
dan komprehensif, berdasarkan PMK No.234/PMK.01/2015, dibentuk
Subdirektorat Hubungan Investor (Dit. Strategi dan Portofolio Pembiayaan
DJPPR) yang bertugas melakukan pemetaan, pengembangan, dan pendalaman
basis investor; melakukan koordinasi kegiatan diseminasi informasi, edukasi dan
sosialisasi kepada investor; mengelola basis data investor serta kegiatan
hubungan investor dan masyarakat lain, termasuk pameran, eksibisi, kunjungan
delegasi dan lain-lain.
p. Mendukung OJK dalam Pengembangan Pasar Repo yang Likuid & Dalam
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh likuiditas pasar repo yang cukup rendah.
Oleh karena itu, Kemenkeu melalui Direktorat SUN DJPPR terlibat aktif dalam
pembahasan dalam Tim Pengembangan Pasar Surat Utang (TPPSU). Pada 25
Juni 2015 telah ditetapkan Peraturan OJK No.POJK-9/POJK.04/2015 tentang
Pedoman Transaksi Repurchase Agreement bagi Lembaga Jasa Keuangan, yang
mengatur bahwa transaksi repo dapat mengacu pada standar transaksi yang
berlaku secara umum dan menjamin adanya kepastian hukum.
40
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
q. Peningkatan Partisipasi Domestik dari Investor-Investor Utama
Untuk mendorong partisipasi domestik, telah ditetapkan Peraturan OJK
No. POJK-1/ POJK.05/2016 mengenai Investasi SBN bagi Jasa Keuangan Non-
Bank, sehingga industri asuransi dan dana pensiun dapat berperan membiayai
pembangunan nasional melalui SBN.
r. Tata Kelola Risiko untuk Keseluruhan Sovereign Risk
Sejalan dengan penyusunan kerangka kerja risiko yang bersifat holistik,
telah disusun kerangka kerja komite Asset Liability Management untuk
mewujudkan APBN yang kredibel melalui pengelolaan risiko fiskal yang efektif,
serta sebagai early warning system terhadap krisis keuangan dan dampaknya
terhadap Neraca Pemerintah. Tiga pilar kerangka kerja ALM adalah organisasi,
proses bisnis, dan dukungan teknis.
s. Kerangka Kerja Risiko yang Bersifat Holistik
Untuk mengkonsolidasi risiko fiskal, telah dilakukan beberapa upaya,
antara lain penyusunan SOP mengenai Pengembangan Konsep Neraca Negara
dan Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Berbasis Sovereign Asset and Liability
Management (SALM); MoU antara Kemenkeu dan BI tentang koordinasi dalam
rangka Penyusunan Kerangka Kerja Sovereign Asset Liability Management
Indonesia, serta pengembangan prototype dan format SRBSA. Dengan
dilaksanakannya beberapa milestones tersebut diharapkan dapat mempertajam
kualitas asesmen dan mitigasi risiko fiskal dalam pelaksanaan APBN.
t. Pengelolaan Risiko pada Area-area Risiko Utama
Pengelolaan risiko fiskal yang mendalam dan komprehensif, Kemenkeu
telah memiliki tools untuk memitigasi beberapa risiko area utama, di antaranya
pengembangan macro test model risiko BUMN, pengelolaan risiko special
mission vehicle Kemenkeu, dampak penganggaran Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN), risiko pelemahan ekonomi melalui penugasan khusus ekspor,
dan pengelolaan risiko keuangan negara dengan mengembangkan pembiayaan
pemanfaatan sumber daya alam terbarukan.
u. Kebijakan Inventarisasi & Penilaian
End-state-condition inisiatif ini yaitu tersedianya neraca SDA dan laporan
potensi fiskal SDA. Laporan potensi fiskal SDA merupakan sebuah laporan yang
menyajikan data SDA dalam satuan fisik dan nilai nominal, beserta analisis
potensi fiskal yang terdiri dari penghitungan indikator makroekonomi yang
disesuaikan dan analisis potensi penerimaan dan pengeluaran sektor SDA. Saat
ini, DJKN sudah berhasil menyusun laporan experimental potensi SDA timah dan
batubara. Dengan ditetapkannya PP No 46 Tahun 2017 tentang Instrumen
Ekonomi Lingkungan Hidup, DJKN berperan dalam membantu penilaian SDA.
41
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
v. Pengelolaan Aset dan Portofolio dalam Bentuk Digital
DJKN telah mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Aset Negara
(SIMAN) sebagai aplikasi untuk pengelolaan BMN mulai dari perencanaan,
penggunaan, pemeliharaan, penatausahaan, pemanfaatan, pemindahtanganan,
pemusnahan, penghapusan sampai dengan pengawasan dan pengendalian
BMN. SIMAN menggunakan database terpusat dan komunikasi data berbasis
internet yang dapat diakses oleh pengelola dan pengguna barang. SIMAN telah
diluncurkan oleh Menteri Keuangan pada 30 Juli 2015. Untuk mendukung kinerja
SIMAN, DJKN juga mengembangkan SMARt sebagai aplikasi yang ditujukan
untuk mewujudkan e-Corporate di DJKN dengan mengintegrasikan semua
aplikasi internal DJKN dalam satu pintu, seperti aplikasi persuratan, portal
keuangan, sistem informasi kepegawaian, aplikasi perjalanan dinas, aplikasi
presensi digital serta aplikasi diklat DJKN. SMARt akan diharmonisasi dengan
NADINE sebagai aplikasi persuratan Kemenkeu.
w. Regulasi & Panduan Optimalisasi Aset secara Penuh oleh K/L
Untuk meningkatkan optimalisasi dan tanggung jawab pengelolaan aset
oleh K/L, telah ditetapkan PMK No.76/PMK.06/2015 tentang Standar Barang dan
Standar Kebutuhan selain tanah dan bangunan, serta PMK No.71/PMK.06/2016
tentang Tata Cara Pengelolaan Barang Milik Negara yang Tidak Digunakan untuk
Menyelenggarakan Tugas dan Fungsi K/L.
x. Optimalisasi Aset Tertentu yang Berada di Bawah Tanggung Jawab
Kemenkeu
Dalam rangka optimalisasi aset tertentu di bawah Kemenkeu, telah
ditetapkan Kepdirjen Nomor 171/KN/2017 tentang Pedoman Teknis
Penatausahaan Pemeliharaan, dan Pengamanan Aset Eks-BPPN, Eks PT PPA,
dan Eks BDL di Lingkungan DJKN.
y. Maksimalisasi Pemanfaatan Aset dan Return on Asset
Untuk mendorong pemanfaatan aset BUN, telah dibentuk Lembaga
Manajemen Aset Negara (LMAN) sebagai BLU melalui Keputusan Menteri
Keuangan nomor KMK-1319/KMK.05/2015 tanggal 30 Desember 2015. LMAN
memiliki tugas melaksanakan diantaranya pelayanan pengembangan usaha,
analisis pasar properti, pengembangan strategi bisnis jasa penilaian dan
konsultasi manajemen aset, penelitian di bidang properti, pemanfaatan dalam
bentuk pendayagunaan dan kerjasama operasional aset negara termasuk pinjam
pakai, pemindahtanganan, serta pelaporan, dan monev manajemen aset negara.
z. Kajian Portofolio Aset Setiap Tahun
Dalam rangka optimalisasi aset, DJKN perlu melakukan evaluasi struktur
portofolio aset secara keseluruhan untuk kemudian dapat mengambil kebijakan
42
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
terkait penambahan/divestasi aset. Inisiatif ini dilanjutkan untuk dilaksanakan
pada tahun 2020 dalam Inisiatif #10 “Penyempurnaan Sistem Manajemen Aset
Negara”.
aa. Penjelasan Mandat, Strategi & Kinerja Special Missions Vehicles (SMV)
Untuk penguatan dan optimalisasi pengelolaan BUMN, BLU dan
beberapa unit dengan mandat sebagai fiscal tools (SMV) di , telah ditetapkan 3
(tiga) inisiatif strategis berikut:
1) Memperjelas mandat, strategi, peningkatan kinerja dari setiap SMV
Capaian: klarifikasi mandat, strategi pengelolaan, dan arahan kebijakan
pemindahan SMV sesuai Berita Acara Leaders Offsite Meeting (LOM)
Kemenkeu tahun 2015.
2) Menerapkan tata kelola, pelaporan, dan struktur hukum yang jelas
Capaian: sejak 2018 telah dibentuk Komite Pengarah dan Pengelola
Kebijakan SMV di lingkungan Kemenkeu sesuai KMK
No.808/KMK.01/2018.
3) Menempatkan proses-proses yang tepat.
Capaian: monitoring kinerja yang dilakukan secara konsisten melalui
monitoring terhadap IKU mandat sebagaimana telah disetujui dalam Berita
Acara LOM Tahun 2015 oleh Pokja yang telah ditetapkan melalui
Kep.Sekjen Nomor 135/SJ/2017 tentang Pembentukan Tim Monitoring
Kinerja Unit Special Mission di lingkungan Kemenkeu.
bb. Penerapan Roadmap Strategi Akuntansi Akrual
DJPB terus menyusun aturan turunan dari PP 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah sejak penerbitannya. Dengan pelaporan berbasis akrual,
dapat dipantau posisi keuangan pemerintah dan perubahannya, termasuk juga
kemampuan pendanaannya sehingga kapasitas pemerintah dapat diukur dengan
lebih akurat.
cc. Integrasi Sistem Akuntansi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah
Sebagai prasyarat terintegrasinya informasi keuangan pemerintah pusat
dan daerah, DJPK telah mengembangkan Sistem Informasi Keuangan Daerah
(SIKD) yang akan diintegrasikan dengan informasi keuangan pusat dari SPAN
dengan bagan akun yang standar. (Inisiatif ini dilanjutkan di tahun 2020 dalam
inisiatif #12 dan #13).
dd. Peningkatan Pengelolaan Keuangan K/L dan BUN
Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan & pelaporan keuangan, DJPB
telah mengembangkan aplikasi e-Rekon & Laporan Keuangan (LK) yang berbasis
web untuk rekonsiliasi data transaksi keuangan dan penyusunan LK K/L.
43
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Dengan e-Rekon dan LK ini, data menjadi lebih kredibel karena perbedaan data
dapat segera diketahui semua pihak terkait, proses konsolidasi LK di tingkat
Wilayah, Eselon 1 dan K/L menjadi lebih mudah, dan monitoring data menjadi
lebih cepat, mudah, dan simpel. Aplikasi e-Rekon dan LK dilengkapi dengan fitur
untuk analisis dan telaah LK. DJPB juga telah melakukan pelatihan pengelolaan
keuangan termasuk monitoring audit kepada pengelola keuangan satker dalam
rangka peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan K/L dan BUN. Dengan
berbagai upaya tersebut, LKPP 2016, 2017, dan 2018 berhasil memperoleh
predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), serta 81 LK K/L dan LK BUN di 2018
juga mendapat predikat WTP.
ee. Peningkatan Sistem Pengendalian Internal
Kemenkeu telah mendorong BPKP untuk meningkatkan kualitas sistem
pengendalian internal pemerintah pada pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara, yang ditindaklanjuti dengan PMK Nomor 14/PMK.09/2017 jo.
PMK Nomor 17/PMK.09/2019 tentang Pedoman Penerapan, Penilaian, dan
Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. DJPB
bersama Itjen juga telah secara aktif melaksanakan edukasi terkait PMK
tersebut untuk meningkatkan sistem pengendalian internal satuan kerja.
D. PERIODE PENGUATAN PROGRAM RBTK (CONNECTING THE DOTS)
Berdasarkan kebijakan pimpinan, penyesuaian terhadap kondisi eksternal,
dan pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan internal dan eksternal,
pelaksanaan Program RBTK mengalami perubahan dengan dirumuskannya 20 IS
baru sejak 2017 (periode keempat). Beberapa IS yang milestone dan acceptance
criteria-nya belum diselesaikan namun telah tercakup (carry on) dalam IS RBTK
2017, dapat dinyatakan selesai (Diktum Keenam Keputusan Sekretaris Jenderal
Nomor 438/SJ/2019). Terhadap IS yang milestone dan acceptance criteria-nya
belum diselesaikan dan tidak tercakup dalam IS RBTK 2017 akan diselesaikan
dalam program rutin oleh UE1 sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pada periode keempat (2017-2018) ini dilakukannya perubahan
mendasar rumusan IS RBTK dengan Arah Transformasi Kelembagaan
Kemenkeu yang fokus pada budaya akuntabilitas berbasis outcome dan
terobosan nasional. IS RBTK baru harus mendorong pencapaian strategic
outcomes Kemenkeu yaitu terjaganya kesinambungan fiskal melalui pendapatan
negara yang optimal, belanja negara yang efisien dan efektif, dan pengelolaan
keuangan negara yang akuntabel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
44
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
inklusif, berkualitas, dan sustainable. Selain itu, IS RBTK baru juga harus
merupakan terobosan yang bersifat nasional dan connecting the dots
(memerlukan sinergi antar UE1 atau K/L).
Dalam rapat Steering Committee Program RBTK tanggal 19 September 2016,
Menteri Keuangan menegaskan bahwa untuk mewujudkan Indonesia yang adil
dan makmur, Kemenkeu dituntut menjalankan tugas & fungsinya secara optimal
baik dari sisi pendapatan, belanja, dan pengelolaan keuangan negara, serta peka
terhadap tuntutan stakeholders.
Pada level pusat, Central Transformation Office (CTO) berkoordinasi dengan
Staf Ahli, Sekretaris Jenderal, dan para PMO UE1 mendesain dan mengusulkan
20 IS Program RBTK baru pada 4 tema utama, yaitu Tema Penerimaan, Tema
Penganggaran, Tema Perbendaharaan, dan Tema Sentral. Usulan tersebut
dibahas dalam Leaders Offsite Meeting (LOM) pada 2-3 Desember 2016 yang
dipimpin oleh Menteri Keuangan, serta dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan dan
seluruh pejabat eselon I. 20 IS RBTK tersebut terbagi dalam tiga outcomes
tematik dan satu tema sentral (sesuai KMK No.974/KMK.01/2016 tentang
Implementasi IS RBTK Kemenkeu 2017-2019), yaitu:
Gambar 1.1 20 Inisiatif Strategis 2017-2018
45
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
1. Tema Penerimaan “Pendapatan negara yang optimal”, akan dicapai melalui 5
Inisiatif.
2. Tema Perbendaharaan “Pengelolaan Keuangan Negara yang Akuntabel”,
3. akan dicapai melalui 7 Inisiatif.
4. Tema Penganggaran “Belanja Negara yang Efektif dan Efisien”, akan dicapai
melalui 4 Inisiatif.
5. Tema Sentral, yang menjiwai, mendukung, dan menggerakkan pencapaian
seluruh IS RBTK pada tiga outcomes tematik tersebut dengan didukung oleh
4 inisiatif.
Adapun capaian signifikan dari IS RBTK 2017-2018 diuraikan sebagai berikut.
1. TEMA SENTRAL
a. Penguatan Budaya Organisasi Kemenkeu
Inisiatif ini dilakukan untuk meningkatkan budaya organisasi Kemenkeu
guna mendorong reformasi birokrasi, serta menguatkan branding nasional
Kemenkeu sebagai pengelola APBN yang kredibel, berkeadilan, dan
berkelanjutan. Capaian inisiatif ini yaitu sebagai berikut:
1) pada 2017 telah dilakukan diagnostik budaya oleh 97% Pegawai dan Gerakan
Efisiensi (IMK 346/IMK.01/2017) yang menghasilkan penghematan sebesar
Rp345,8 M;
2) dilanjutkan di 2018 dengan Surat Edaran (SE) No.SE-12/MK.1/2018 tentang
Penerapan Nilai-Nilai Kemenkeu dan Kode Etik sebagai Early Warning System
di Lingkungan Kemenkeu;
3) reviu pelaksanaan IMK efisiensi yang dikoordinasi oleh Itjen.
b. Penguatan SDM melalui Kemenkeu Corporate University (Corpu)
Inisiatif ini diterapkan untuk mewujudkan SDM Kemenkeu yang mampu
mencapai target kinerja organisasi melalui proses pembelajaran yang relevan,
aplikatif, mudah diakses, dan berdampak nyata, Capaian inisiatif ini pada 2017,
yaitu dilaksanakan launching Portal Knowledge Management System (KMS),
dengan jumlah knowledge capture mencapai 631 Video pembelajaran termasuk
executive knowledge capture tentang APBN 2016 dan Tax Amnesty; pada 2018,
ditetapkan dan diimplementasikan regulasi pendukung Corpu (blueprint, Standar
Kompetensi Teknis Manajemen Pelatihan, Analisis Kebutuhan Pembelajaran,
Standar Smart Classroom, Desain Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, dan
Knowledge Capture); telah dilakukan Identifikasi Crucial Job Kemenkeu dan
penyusunan Learning Journey untuk beberapa Crucial Job pelaksanaan e-learning
46
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
melalui portal KMS (klc.kemenkeu.go.id). Dengan peralihan diklat konvensional
ke e-learning terdapat potensi penghematan biaya pelatihan sebesar 88.07%.
c. Optimalisasi Kemenkeu Leaders Factory untuk Pengelolaan Keuangan
Negara yang Kredibel
Optimalisasi peran SDM Kemenkeu sebagai talents/leaders dalam bidang
keuangan negara telah diimplementasikan melalui inisiatif “Optimalisasi
Kemenkeu Leaders Factory untuk mendukung pengelolaan keuangan negara
yang kredibel”. Capaian inisiatif ini di 2017, yaitu telah dilaksanakan program
secondment antara BKF-DJP-DJBC serta MoU dengan BI, OJK, dan LPS. Capaian
signifikan tahun 2018 di antaranya:
1) Pelaksanaan pilot project Leaders Factory lingkup eksternal, melalui
penempatan lulusan PKN STAN ke 26 K/L yang memperoleh alokasi lulusan
PKN STAN.
2) Program mutasi leaders pimpinan antar UE1 Kemenkeu
3) Program secondment: 100 orang pegawai DJP dan DJBC, 5 orang pegawai
Kemenkeu ke BI, 16 orang pegawai BI ke Kemenkeu (DJPB, DJPK, DJPPR,
dan BKF), 2 (dua) orang pegawai Kemenkeu ke ADB, dan 3 (tiga) orang
pegawai Biro Advokasi ke law firm swasta; Pegawai yang dipekerjakan (10
orang: BAWASLU, BEKRAF, BNN, Kemenko Perekonomian, Kementerian
PUPR, KPK, KSP, dan PPATK).
4) Penetapan PMK 191/PMK.01/2018 tentang Leaders Factory dan aturan
pendukung lainnya (leadership & development framework sebagai infrastruktur
Leaders factory);
5) Implementasi Jabatan Fungsional berupa pengangkatan JF AKPD serta
pembentukan Jabatan Fungsional Analis Anggaran dan Penilai Pemerintah.
d. Perumusan Kebijakan Fiskal yang Terintegrasi
Melalui implementasi inisiatif yang bertujuan untuk menghasilkan rumusan
kebijakan fiskal dan penganggaran yang optimal, pada 2017, format dan standar
KEM-PPKF telah disusun dan disampaikan kepada DPR. Selanjutnya, pada 2018
telah disusun proses bisnis perencanaan dan penganggaran APBN, yang meliputi
penyusunan KEM-PPKF. Pelaksanaan evaluasi kebijakan penerimaan negara
terdiri dari: Evaluasi Ekspor Jasa 0%; Kajian Pengenaan Bea Masuk Ditanggung
P e m e r in t a h P r od u k B e n a n g K a p a s S e l a in B e n a n g J a h i t (P M K
No.14/PMK.010/2018); serta Evaluasi Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
(P3B) Indonesia-Singapura, dan P3B Indonesia-Jepang. Hasil kesepakatan
pembahasan KEM-PPKF 2019 pemerintah dan DPR menjadi dasar penyusunan
NK-RAPBN 2019, dan APBN 2019. Utilisasi hasil spending review dan strategi
47
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
peningkatan ruang fiskal melalui artikel dukungan APBN terhadap kajian
pengembangan energi terbarukan dalam media publikasi “Tinjauan Ekonomi,
Keuangan, dan Fiskal” (TEKF), dan penerbitan artikel kajian EBTKE pada TEKF,
serta penyusunan laporan Fiscal Review pada TEKF.
2. TEMA PENERIMAAN
a. Pengamanan Penerimaan Pajak atas Belanja Pemerintah
Inisiatif ini diimplementasikan dalam rangka peningkatan kepatuhan
kewajiban perpajakan bendahara, dengan target waktu penyelesaian dari tahun
2017-2020. Capaian utama IS ini antara lain:
1) Pemanfaatan SIKD yang sudah menampung Data Transaksi Harian–
Rekapitulasi Transaksi Harian (DTH-RTH) yang dibutuhkan oleh DJP (data
exchange) untuk memastikan Bendahara telah menjalankan kewajiban
perpajakan;
2) Penetapan PMK-85/PMK.03/2019 tentang Mekanisme Pengawasan
Pemotongan/ Pemungutan dan Penyetoran Pajak atas Belanja yang
Bersumber dari APBD; Penetapan Inpres 4/2018 tentang Pengawasan
Penerimaan Pajak atas Belanja Pemerintah dan PNBP;
3) pemutakhiran database bendahara dalam rangka pembentukan basis data
bendahara dan belanja yang terpusat; penyusunan kajian Redesign Proses
Bisnis Perpajakan Bendahara, termasuk penyederhanaan formulir SPT
(BEND 17) untuk pelaporan pemotongan/ pemungutan pajak oleh
Bendaharawan selain PPh Pasal 21/26;
4) pengembangan dashboard Penganggaran, Realisasi, Pelaporan, dan
Penerimaan Pajak, untuk pengawasan pajak belanja pemerintah melalui
Sistem Layanan Data Kemenkeu (SLDK);
b. Modernisasi Sistem Informasi DJP untuk Optimalisasi Penerimaan Pajak
Pada 2017 inisiatif ini dilaksanakan untuk menyediakan Sistem Informasi
DJP dengan platform teknologi baru yang mencakup keseluruhan fungsi inti
administrasi perpajakan (core tax system) yang terintegrasi, serta peningkatan
jumlah layanan, keamanan, kehandalan, stabilitas dan kemudahan akses layanan
elektronik DJP. Capaian utama inisiatif ini antara lain:
1) implementasi multichannel e-Services berupa MoU smartcard Kartin1 dengan
4 Bank telah implementasi di Kantor Wilayah DJP Malang,
2) Implementasi Aplikasi e-Form 1771 SPT Tahunan Badan
3) Implementasi Tahap 2 Aplikasi e-Bupot PPh Pasal 23,
4) pengembangan Predictive Analytic (Obyek Faktur Pajak),
48
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
5) Penetapan Perpres No 40 Tahun 2018 tentang Pembaruan Sistem
Administrasi Perpajakan dan Revisi PMK No.238/PMK.02/2015 tentang Tata
Kontrak Tahun Jamak sebagai dasar hukum pengadaan core tax system.
Mulai Tahun 2019, inisiatif ini dilanjutkan dalam kerangka inisiatif
Transformasi Digital.
c. Joint Program Optimalisasi Penerimaan
Inisiatif ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan penerimaan negara dan
penegakan hukum di bidang perpajakan dan kepabeanan dan/atau cukai.
Capaian inisiatif ini di antaranya:
1) ditetapkan PMK No.120/PMK.04/ 2017 tentang Tata Laksana Pemasukan
dan Pengeluaran Barang Ke dan Dari Kawasan yang Telah Ditetapkan
sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dan
Pembebasan Cukai.
2) pada 2018 ditetapkan PMK No.29/PMK.04/2018 tentang Percepatan
Perizinan Kepabeanan dan Cukai Dalam Rangka Kemudahan Berusaha, yang
merupakan salah satu joint proses bisnis perizinan TPB DJP-DJBC, Kebijakan
bersama DJP-DJBC terkait kebijakan joint collection, telah diselesaikan
aplikasi joint analysis tools.
d. Pembangunan Sistem Kepatuhan Pengguna Jasa Terintegrasi untuk
Optimalisasi Penerimaan Kepabeanan dan Cukai
Inisiatif ini diterapkan sejak 2017 dalam rangka meningkatkan kepatuhan
pengguna jasa melalui pengawasan yang andal di bidang kepabeanan dan cukai
untuk percepatan pelayanan, dan perluasan fasilitasi serta optimalisasi
penerimaan. Inisiatif ini merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari 87 IS
RBTK pada periode Transformasi Kelembagaan, yaitu inisiatif mengintegrasikan
Sistem Manajemen Risiko. Capaian utama inisiatif ini antara lain:
1) pada 2017 telah diintegrasikan Nomor Induk Kepabeanan (NIK) dengan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sesuai PMK No.179/PMK.04/2016,
2) penyusunan Risk Engine (RE) Pengguna Jasa Sistemik.
3) pada 2018 telah diselesaikan peraturan terkait integrasi Nomor Pokok
Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) dan NPWP, yaitu PMK
No.66/PMK.04/2018;
4) telah diselesaikan ketentuan Sistem Kepatuhan Pengguna Jasa dan single
profile pengguna jasa melalui Perdirjen BC No.31 Tahun 2018.
5) telah disusun dan telah dilaksanakan piloting dan simulasi RE Pengguna
Jasa Prioritas dan Pengguna Jasa Reguler,
6) telah disusun desain sistem database yang terintegrasi.
49
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
e. Optimalisasi PNBP
Dalam rangka peningkatan PNBP melalui Penyederhanaan Penetapan
Jenis dan Tarif, Pemberian Insentif Pengelola PNBP dan Pemetaan Potensi
PNBP, Monev Minerba dan peningkatan efisiensi dan kualitas biaya operasi
KKKS migas pada tahun 2017-2018 telah dilaksanakan inisiatif Optimalisasi
PNBP dengan capaian utama diantaranya: pada tahun 2017 telah dilaksanakan
interkoneksi SIMPONI dengan sistem pemungutan PNBP di beberapa K/L
(Kemen LHK, Kemenkes, dan BATAN) dan proses development dengan Kemen
ESDM, serta komitmen sinergi APIP K/L/Pemda dalam pengawasan penerimaan
perpajakan. Pada tahun 2018 telah ditetapkan UU 9/2018 tentang PNBP dan
penyiapan peraturan turunan UU PNBP, serta penetapan Inpres 4/2018 tentang
Pengawasan Penerimaan Pajak atas Belanja Pemerintah dan PNBP.
3. TEMA PERBENDAHARAAN
a. Pengelolaan Keuangan Negara yang Modern dan Terintegrasi
Inisiatif ini diselenggarakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan anggaran, mempermudah pembayaran bagi wajib pajak/wajib
bayar/wajib setor, dan memperkuat akuntabilitas pelaporan. Capaian utama
inisiatif ini di antaranya: pada 2018 telah diselesaikan penyempurnaan sistem
penerimaan negara dengan pelaksanaan UAT Portal Single Sign-On DJA, DJBC
dan DJP; Piloting Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) pada
Satker Kantor Pusat Kemenkeu dan beberapa K/L (sebagian termasuk modul
Anggaran/RKA K/L); interkoneksi SAKTI dengan Sistem Informasi Manajemen
Aset Negara (SIMAN), interkoneksi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara (SPAN) dengan LKPP (data Online Monitoring SPAN (OMSPAN) sudah
terkoneksi dengan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP);
integrasi aplikasi Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah ke dalam SAKTI,
interkoneksi SPAN dengan Portal Program K/L (piloting di 11 K/L), serta
penetapan Perdirjen Perbendaharaan No.PER-2/PB/2018 tentang Pelaksanaan
Pembayaran Gaji Menggunakan Database Gaji Terpusat.
b. Pengelolaan Likuiditas Keuangan Negara Dengan Instrumen Keuangan
Modern
Inisiatif ini diimplementasikan dalam rangka mewujudkan pengelolaan
likuiditas jangka pendek yang terpadu dan mendorong terciptanya suku bunga
pasar yang rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Capaian signifikan
IS ini di antaranya: penetapan Perdirjen Perbendaharaan No.Per-17/PB/2017
tentang Uji Coba Pembayaran dengan Kartu Kredit Dalam Rangka Penggunaan
Uang Persediaan; pelaksanaan peningkatan size penerbitan SPN tenor kurang
50
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
dari 3 bulan; serta penetapan skema Pemanfaatan Dana BLU untuk likuiditas
(PMK No.98/PMK.05/2017). Selanjutnya, pada 2018 telah ditetapkan PMK
No.196/PMK.05/2018 tentang Tata Cara Pembayaran dan Pengajuan Kartu
Kredit Pemerintah, pelaksanaan piloting penggunaan Kartu Kredit dalam rangka
penggunaan uang persediaan, penyusunan draft dan publikasi strategi
pengelolaan kas dengan dukungan US Treasury OTA dan IMF, serta pelaksanaan
evaluasi operasionalisasi Treasury Dealing Room dan Kajian terkait term deposit
(penyempurnaan MoU dengan Bank Indonesia).
c. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dengan Pengembangan Jalur
Distribusi SBN Ritel secara Online
Inisiatif ini diterapkan untuk guna mempermudah masyarakat berinvestasi di
SBN Ritel, memperluas basis investor domestik, dan mendukung terwujudnya
keuangan inklusif. Capaian utama inisiatif ini diantaranya: Pembangunan sistem
SBN Ritel Online (e-SBN) yang mencakup sistem pengolah database SBN Ritel
online dan Application Programming Interface (API), pengembangan Sistem
Informasi PNBP Online (SIMPONI), dan pengembangan aplikasi Mitra Pilot
Project. Selain itu, telah ditetapkan juga PMK No.31/PMK.08/2018 sebagai dasar
penerbitan SBN Ritel secara online, pelaksanaan public outreach di 10 kota di
Indonesia, serta launching Savings Bond Ritel seri SBR003 melalui sistem SBN
Ritel Online dengan capaian nominal penerbitan sebesar Rp1.928T (target Rp1
T), perluasan mitra distribusi, coverage seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah
investor menjangkau 7.642 investor di 34 provinsi.
d. Penjaminan Obligasi Infrastruktur untuk Percepatan Pembangunan
Infrastruktur
Untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur sehingga
tercapai pemenuhan layanan publik yang baik dengan biaya yang efisien dan
risiko fiskal yang minimal, pada tahun 2017-2018 telah dilaksanakan inisiatif
penjaminan obligasi infrastruktur untuk percepatan pembangunan infrastruktur
dengan capaian signifikan diantaranya penetapan Perpres 49/2017 yang
mengamanatkan pemberian jaminan atas obligasi PT KAI dalam proyek Light
Rail Transit, penetapan PMK No.148/PMK.08/2017 tentang Tata Cara Pemberian
Jaminan Obligasi Infrastruktur, penerbitan Surat Jaminan Obligasi bagi PT
Hutama Karya dalam rangka pembangunan Tol Sumatera.
e. Pemberdayaan Aset untuk Mendorong Perekonomian Nasional
Inisiatif ini dilaksanakan dalam rangka melakukan pemberdayaan aset
untuk mendorong perekonomian nasional pada 2017-2018. Capaian signifikan
inisiatif ini pada 2017: PNBP dari sewa pengelolaan aset sebesar Rp.1.041,35M.
51
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
PNBP dari pengelolaan oleh LMAN Rp250,03M, Kontribusi lahan untuk
pembangunan infrastruktur proyek strategis nasional (27 ruas tol), dan
penetapan Perpres No.75/2017 tentang Revaluasi Aset. Pada 2018 terdapat
capaian: revaluasi BMN sebanyak 945.460 unit dengan nilai wajar Rp5.728,49T;
utilisasi aset sebesar 87,30% (target 80%, dari nilai hasil revaluasi), manfaat
ekonomi pengelolaan aset pada 2018 sebesar Rp 4.083,05 M, dan pendanaan
lahan Proyek Strategis Nasional pada 2018 telah dilakukan untuk 41 ruas tol, 15
bendungan, dan 5 infrastruktur transportasi, serta penyelesaian laporan potensi
fiskal untuk akun timah.
f. Optimalisasi Investasi Pemerintah Untuk Pembangunan yang
Berkelanjutan
Untuk mendorong penyelarasan pembiayaan pembangunan nasional pada
2017-2018 telah dilaksanakan inisiatif optimalisasi investasi pemerintah untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan dengan capaian signifikan: penetapan
PP 47/2017 (PT. Inalum sebagai holding BUMN Pertambangan), dan pada 2018
dilakukan interkoneksi data dengan BUMN di bawah Kemenkeu, MoU pertukaran
data dengan Kementerian BUMN, dan manfaat ekonomi dari investasi
Pemerintah tahun 2018 sebesar Rp733,25M (target Rp 906,8 M).
g. Sinergi Pengawasan Pelaksanaan Anggaran BUN dan Pengendalian Intern
Pelaporan Keuangan LKPP (K/L dan BUN)
Inisiatif ini dilaksanakan dalam rangka implementasi dan penilaian terhadap
pengendalian intern atas pelaporan keuangan di lingkungan APIP K/L dan BUN
(Internal Control Over Financial Reporting–ICOFR) untuk mendukung pencapaian
opini WTP dari BPK atas seluruh LK Pemerintah.
Capain utama inisiatif ini diantaranya: pada 2017 telah dilaksanakan uji
coba reviu ICOFR pada LK BA BUN 2016 Tingkat UAKPA, UAP, dan
Konsolidasian; LK BA 015 2016; dan LKPP (BPKP), yang dilanjutkan dengan
Asistensi ICOFR kepada beberapa K/L yaitu BPKP, KemenKP, KemenPUPR,
Kemendiknas, Kemenkes, Kemenkominfo, Kemensos, Bawaslu, dan BPK. Untuk
2018, telah dilaksanakan training of trainers (ToT) penerapan, penilaian, dan
reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (PIPK)
untuk seluruh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) K/L, yang
dilanjutkan dengan asistensi penerapan, penilaian, dan reviu PIPK untuk seluruh
K/L.
52
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
4. TEMA PENGANGGARAN
a. Mewujudkan APBN Berkualitas melalui Efisiensi dan Efektivitas Belanja
Negara
Untuk mendukung pengelolaan APBN yang berkualitas, telah dilaksanakan
inisiatif mewujudkan APBN berkualitas melalui efisiensi dan efektivitas belanja
negara. Capaian inisiatif ini pada 2017, penelaahan Kerangka Pengeluaran
Jangka Menengah dilaksanakan dengan aplikasi serta telah digulirkan inisiatif
efisiensi belanja birokrasi pada lingkup internal Kemenkeu, dan pada 2018 telah
ditetapkan Standar Biaya Masukan (PMK 32/PMK.01/2018) untuk mendorong
efisiensi pada K/L, di antaranya tidak ada kenaikan uang harian perjalanan dinas,
pembatasan jumlah honor tim untuk tim lintas K/L dan yang ditandatangani
Presiden, pemberian kudapan/makan siang rapat diberikan apabila pembahasan
lintas UE1.
b. Meningkatnya Kualitas SDM dan Standar Kesehatan Masyarakat melalui
Perbaikan Kualitas Belanja Bidang Pendidikan dan Kesehatan
Inisiatif ini dilaksanakan dalam rangka menciptakan kebijakan perencanaan
penganggaran pada bidang pendidikan dan kesehatan yang terpadu berdasarkan
tools, arsitektur dan informasi kinerja anggaran dan Monev yang handal
(reliable). Capaian utama inisiatif ini pada tahun 2017 diantaranya, telah
dilaksanakan sinkronisasi perencanaan penganggaran dengan aplikasi KRISNA
(gabungan aplikasi Renja dan ADIK) yang menjadi referensi dalam RKA K/L, dan
sinergi prototype peta anggaran dan dashboard dalam portal data APBN, serta
pada tahun 2018 data kinerja (output) bidang pendidikan dan kesehatan telah
tersedia melalui K/L dan Transfer ke Daerah untuk beberapa komponen utama,
serta pelaksanaan koordinasi dengan KSP, Bappenas, DJPK untuk design
monitoring dan evaluasi pendidikan dan kesehatan yang terintegrasi.
c. Menghadirkan Pemerintah pada Seluruh Wilayah Indonesia melalui
Sinkronisasi Penganggaran Pusat dan Daerah
Inisiatif ini disusun dengan tujuan meningkatkan efektivitas TKDD dalam
mendorong percepatan penyediaan layanan publik dasar yang berstandar
nasional dalam rangka mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antardaerah.
Capaian utama inisiatif ini di antaranya pada 2017 telah dilaksanakan
penyempurnaan kebijakan pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa
melalui PMK No.50/PMK.07/2017 jo. PMK No. 112/PMK.07/2017, perbaikan
pengalokasian DAK Fisik berbasis usulan daerah melalui aplikasi e-planning dan
aplikasi sinkron DAK Fisik dan penguatan peran provinsi dalam memberikan
rekomendasi atas usulan kabupaten/kota.
53
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Capaian DAK fisik TA 2017 antara lain adalah kemantapan jalan provinsi 71,8%,
pembangunan ruang kelas sebanyak 8.156 unit, pembangunan jaringan irigasi
sebanyak 5.000 ha, dan sarana prasarana RS dan Puskesmas sebanyak 5.512
unit. Pada 2018 proses penilaian proposal Dana Alokasi Khusus (DAK) dan
sinkronisasi telah dilaksanakan melalui aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan
Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA), launching aplikasi Mobile Dashboard SIKD
dengan inisiasi koordinasi oleh Kantor Staf Presiden.
d. Optimalisasi Kebijakan Penganggaran terkait Pengelolaan Program
Pensiun
Capaian utama inisiatif optimalisasi kebijakan penganggaran terkait
pengelolaan program pensiun diantaranya: pada tahun 2018 telah disusun
konsep RPP tentang Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua ASN bersama
dengan instansi terkait antara lain internal Kemenkeu (BKF, DJA, DJPB, Setjen),
Kementerian PAN-RB, BKN, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Setneg,
PT Taspen, dan PT Asabri. Selain itu, pembahasan skema pensiun oleh 4
(empat) Menteri Koordinator yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Seperti halnya tahun 2017, tahun 2019 juga terdapat perubahan kebijakan
pimpinan dan faktor lain yang menyebabkan terjadinya perubahan arah
pelaksanaan Program RBTK. Perubahan ini ditandai dengan dirumuskannya
sejumlah Inisiatif Strategis (IS) baru dengan karakteristik lebih berfokus pada
tema digital. Rumusan IS baru dan penguatan 20 IS 2017 menghasilkan 15 (lima
belas) IS RBTK 2019 dan menandai periode kelima perjalanan Program RBTK
Kemenkeu. Di periode baru sejumlah IS yang milestone dan acceptance criteria-
nya belum diselesaikan namun telah tercakup (carry on) dalam IS RBTK 2020, IS
tersebut termasuk yang mengalami penguatan. Di sisi lain, terhadap IS yang
milestone dan acceptance criteria-nya tidak mengalami penguatan, akan
dilanjutkan penyelesaiannya.
54
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
E. PERIODE TRANSFORMASI DIGITAL
Sebagai respon terhadap disrupsi digital dan tantangan Revolusi Industri
4.0, Kemenkeu mulai mengintegrasikan inisiatif transformasi ke dalam konteks
yang lebih modern dengan menerapkan aspek digitalisasi yang menjadi tahap
kelima dari program reformasi Kemenkeu. Transformasi Digital Kemenkeu
dikemukakan untuk mewujudkan perbaikan layanan yang berfokus pada
masyarakat dan stakeholder (citizen-centric); meningkatkan efisiensi proses
bisnis dan operasional; meningkatkan kualitas layanan melalui digitalisasi;
membangun data driven organization untuk perumusan kebijakan yang lebih
efisien; mendorong budaya kerja yang kolaboratif dan terdigitalisasi; serta
meningkatkan kolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga lain, sehingga
mampu meningkatkan reputasi Kemenkeu sebagai institusi kelas dunia yang
modern.
IS RBTK transformasi digital tersebut disetujui pada Steering Committee
Meeting Januari 2019 dan kemudian ditetapkan melalui KMK No. KEP-
438/SJ/2019 tentang Implementasi Inisiatif Strategis Program Reformasi
Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan. Transformasi digital Kemenkeu
dilaksanakan sejak tahun 2019 melalui KMK No.302/KMK.01/2019 yang
menetapkan 11 IS yang berfokus pada upaya mengintegrasikan proses
Transformasi Digital ke dalam empat pilar tema RBTK Kemenkeu yaitu Tema
Sentral, Penerimaan, Perbendaharaan, dan Penganggaran, seperti gambar
berikut.
Gambar 1.2 Building Block IS RBTK 2019
55
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Adapun capaian signifikan dari IS RBTK 2019 diuraikan sebagai berikut.
1. TEMA SENTRAL
a. Penguatan Budaya Kementerian Keuangan: New Thinking of Working
Key outcomes IS ini yaitu untuk meningkatkan Indeks Persepsi Kesehatan
Organisasi (MOFIN/ SFO), meningkatkan produktivitas dan kinerja pegawai, dan
piloting open space di setiap Unit Eselon I (UE I). Capaian utama IS ini pada 2019,
yaitu:
1) Piloting Activity Based Workplace (ABW) yang dilakukan di seluruh UE I.
2) Penetapan pedoman review gerakan efisiensi di lingkungan Kemenkeu.
3) Pelaksanaan Culture Re-assessment Kemenkeu 2019.
4) Penyempurnaan Integrity Framework Kemenkeu.
5) Pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi Penyuluh Antikorupsi
b. Implementasi Office Automation dalam Rangka Membangun Digital
Workplace
Key outcomes IS ini yaitu untuk digitalisasi proses bisnis administrasi
perkantoran yang menuju digital workplace, efisiensi proses bisnis dan
operasional unit; memungkinkan flexy working hours, compress working hours
dan remote working, dan green organization. Capaian utama IS ini pada 2019,
yaitu:
1) Penyelesaian Grand Design & roadmap e-Kemenkeu (Office Automation/OA).
2) Implementasi OA modul Nadine pada seluruh UE I Kemenkeu pusat termasuk
beberapa kantor vertikal, dan piloting modul kolaboratif mencakup platform
chat, video conference, drive, serta email.
3) Implementasi digital signature pada seluruh UE I
c. Pengembangan Organisasi dan SDM Kementerian Keuangan
Key outcomes IS ini yaitu membuat Kemenkeu menjadi semakin efisien,
efektif, produktif, dan berbasis digital. Transformasi fungsi Kemenkeu meliputi:
(1) pengelolaan kas & pengelolaan utang antara DJPb-DJPPR; (2) alokasi dan
pengawasan ke daerah antara DJA-DJPK-DJPb; (3) Lembaga NSW; (4) Menkeu
sebagai Ketua KSSK; (5) Peningkatan peran SMV terhadap proyek strategis
nasional. Capaian utama IS ini pada 2019, yaitu:
1) Mutasi antar UE I pada level eselon II sampai dengan pelaksana.
2) Penyelesaian 7 kajian alignment dari empat tema transformasi fungsi.
3) Rekomendasi EA untuk perumusan IS Digital berdampak pada penyesuaian
pengembangan organisasi & SDM Kemenkeu di era Transformasi Digital.
56
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
d. Implementasi Modern e-learning sebagai Alat Utama Dalam
Pengembangan SDM
Key outcomes IS ini yaitu pemenuhan gap kompetensi individu secara
mudah; penghematan biaya penyelenggaraan pelatihan hingga 70%; menekan
anggaran perjalanan dinas (perjadin) pelatihan sebesar 70%; pegawai dapat
mengakses kebutuhan kompetensi jabatan dan kompetensi individu yang harus
dipenuhi dalam HRIS; implementasi full e-learning 2019: 30%, 2020: 50%, dan
2021: 70%. Capaian utama IS ini pada 2019, yaitu:
1) Pengembangan KLC generasi 2 sesuai kebutuhan user.
2) Integrasi SEMANTIK dengan HRIS terkait input history pelatihan, data
kompetensi, dan fitur untuk e-certificate.
3) Penyelenggaraan 139 program pelatihan full e-learning dengan jumlah
peserta sebanyak 144.538 orang.
2. TEMA PENERIMAAN
a. Pengelolaan Akun Penerimaan Terpadu (Unified Revenue Account
Management)
Key outcomes IS ini yaitu tersedianya joint proses bisnis end-to-end yang
dilakukan oleh sistem digital; tersedianya data/informasi WP/Wajib
Bayar/Pengguna Jasa terkait pajak, bea cukai, serta PNBP yang komprehensif,
valid, dan terkini untuk meningkatkan kepatuhan WP/Wajib Bayar/Pengguna
Jasa. Capaian utama IS ini di 2019, yaitu:
1) Pemetaan data/informasi perpajakan dan nonperpajakan single stakeholders
information (SSI) dan joint profile perpajakan.
2) Penyusunan dashboard URAM v.1.0
3) Penetapan KMK No.866/KMK.01/2019 terkait pertukaran data internal
Kemenkeu (DJP, DJBC, DJA, LNSW).
4) Finalisasi konsep integrasi DC/DRC DJP.
5) Uji coba JPP pada FTZ Batam tanggal 12 Desember 2019.
6) Penyusunan Joint Profile Perpajakan v.1.0.
b. Joint Program Optimalisasi Penerimaan
Pada tahun 2019, key outcomes IS ini yaitu berupa tambahan
penerimaan negara dari sinergi DJP, DJBC, dan DJA; menurunnya
persentase piutang macet; meningkatnya kepatuhan bendahara pemda.
Capaian utama IS ini di 2019, yaitu:
1) Telah dilaksanakan Joint Analysis terkait PNBP Minerba.
2) Mekanisme pengawasan Pot/Put dan penyetoran pajak atas belanja APBD.
57
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
3) Pelaksanaan Joint Analysis DJA, DJP, dan DJBC terkait optimalisasi
penerimaan PNBP. Perluasan joint audit DJP - DJBC di kantor vertikal.
4) Piloting validasi data PIB ke dalam SPT Masa PPN dan Piloting integrated
data dokumen BC pemasukan ke Kawasan Berikat dengan faktur pajak.
c. Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Core Tax System)
IS ini memiliki key outcomes terwujudnya proses bisnis & sistem informasi
inti administrasi perpajakan yang efektif, efisien, akuntabel, terpercaya, handal,
dan terintegrasi. Capaian utama IS ini di 2019, yaitu:
1) Penunjukan agen pengadaan oleh Tim Pengadaan Core Tax System.
2) Penetapan regulasi dalam rangka pengadaan Core Tax System.
3) Penetapan KAK dan RUP pengadaan dalam rangka Core Tax System.
3. TEMA PERBENDAHARAAN
a. Simplifikasi Pelaksanaan Anggaran Melalui Penggunaan Teknologi Digital
IS ini memiliki key outcomes penurunan clerical works di Satker, KPPN,
Kanwil DJPb, DJA, DJPK, dan DJKN yang signifikan; Penghematan
administration cost untuk pembayaran gaji, utility, kartu kredit, perjalanan dinas,
belanja barang operasional (less invoice/SPP/SPM/SP2D/BAST); Kepastian
pembayaran belanja operasional pemerintah; Penggunaan kartu kredit akan
membantu pengelolaan likuiditas pemerintah; K/L/Satker lebih fokus pada tusi
utama. Capaian utama IS ini di 2019, yaitu:
1) Peluncuran aplikasi SAS, SILABI, SAIBA, OM SPAN, dan SAKTI untuk
mendukung implementasi KKP.
2) Penyelesaian desain dan arsitektur shared service untuk common expenses.
3) Piloting pengadaan sederhana di DJPb dengan marketplace tertutup dan
koordinasi dan penyiapan pengadaan sederhana dengan marketplace terbuka.
4) Peluncuran modul untuk mendukung implementasi Kartu Kredit Pemerintah.
5) Implementasi dan sosialisasi pemakaian Kartu Kredit Pemerintah kepada
K/L.
6) Telah diselesaikannya kajian awal pembayaran gaji fortnightly.
b. Penyediaan Data Transaksi Pemda untuk Dukung Perumusan Kebijakan
Fiskal
Key outcomes IS ini yaitu tersedianya informasi keuangan Pemda pada level
Bagan Akun Standar dan level LKPD; tersedianya data transaksi pemda: 271
Pemda/13.550 satker SKPD, 542 pemda/27,100 satker SKPD; integrasi informasi
keuangan pemerintah daerah pada level transaksi: 542 pemda; dan peningkatan
efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan dana alokasi yang tepat sasaran.
58
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Capaian utama IS ini di 2019, yaitu:
1) Telah dilakukan review atas pelaksanaan uji coba dalam Bimtek Evaluasi
Pelaksanaan Penyediaan Data Transaksi dengan 102 daerah uji coba.
2) Perjanjian kerja sama antara DJPK dan BPKP terkait interkoneksi SIKD dan
SIMDA.
3) Uji coba implementasi teknologi integrasi dan komunikasi data di 102 pemda,
dengan jumlah data 101 juta record, menggunakan aplikasi agen SINERGI
SIKD versi 5.0.0.
4. TEMA PENGANGGARAN
a. Integrasi Proses Bisnis Perencanaan dan Penganggaran
Key outcomes IS ini yaitu peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam
perencanaan dan penganggaran dengan fokus kepada output; peningkatan user
experience bagi K/L (SAKTI akan menjadi aplikasi yang bersifat single point of
contact bagi K/L terkait pengelolaan Keuangan Negara); Single database sebagai
single source of truth. Penanggung jawab IS RBTK ini adalah DJA yang didukung
oleh DJPb, BKF, DJPK, DJKN. Capaian utama IS ini di 2019, yaitu:
1) Penyelesaian RPMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan dalam
Proses Integrasi Planning dan Budgeting.
2) Penyelesaian desain dan arsitektur integrasi planning dan budgeting.
3) Penguatan monev atas outcome anggaran.
4) Otomasi KEM PPKF melalui portal BKF.
5) Implementasi SAKTI terintegrasi dengan RKAKL.
6) Mock Up Prototype Reporting Dashboard untuk Integrasi Planning dan
Budgeting.
7) Momentum penyusunan redesign sistem penganggaran melalui
restrukturisasi 12 program menjadi 5 program atau subprogram.
a. Optimalisasi Kebijakan Penganggaran Terkait Pengelolaan Program
Pensiun
Key outcomes IS ini yaitu perbaikan dasar hukum pengelolaan program pensiun
PNS; perbaikan lembaga penyelenggara program pensiun Pegawai Negeri;
efisiensi belanja dana pensiun dan kesejahteraan pegawai. Penanggung jawab IS
RBTK ini adalah DJA yang didukung oleh DJKN, DJPb, DJPK, dan BKF. Capaian
utama IS ini di 2019, yaitu:
1) Penyelesaian konsep RPP Skema Program Pensiun dan Jaminan Hari Tua
oleh DJA dan kelembagaannya oleh DJKN.
2) Menteri Keuangan, Menteri PAN RB, dan Mendagri telah membahas skema
pensiun dan THT dengan opsi skenario waktu implementasi 2020 atau
59
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
2021. Pertemuan ini ditindaklanjuti dengan analisis tambahan atas
variasi skema pensiun.
Berdasarkan analisis gap implementasi inisiatif Transformasi Digital
yang telah dilaksanakan selama 2019, diskusi pada high level pada kegiatan
Leaders’ Offsite Meeting akhir tahun 2019, dan rangkaian rapat teknis, seperti
minilab, forum ketua PMO, dan one-on-one, mengamanatkan untuk dilakukan
penguatan dan penambahan beberapa IS.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan komitmen transformasi digital
Kementerian Keuangan tersebut, dalam Leaders’ Offsite Meeting (LOM) pada
tanggal 11 Desember 2019 telah ditetapkan 15 (sebelas) Inisiatif Strategis
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (IS RBTK) dan
tambahan 1 IS yang ditetapkan kemudian. Total 16 IS RBTK Tahun 2020 adalah
sebagai berikut:
1. Penguatan Budaya Kementerian Keuangan: New Thinking of Working;
2. Satu Data SLDK;
3. Layanan Digital Kemenkeu;
4. E-Kemenkeu;
5. Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkeu;
6. Modern e-learning Sebagai Alat Utama Dalam Pengembangan SDM;
7. Unified Revenue Account Management;
8. Joint Program Optimalisasi Penerimaan;
9. Core Tax System;
10. Penyempurnaan Pengelolaan Aset Negara;
11. Simplifikasi Pelaksanaan Anggaran Melalui Penggunaan Teknologi
Digital/Shared Service;
12. Penyediaan Data Transaksi Pemerintah Daerah untuk Mendukung
Perumusan Kebijakan Fiskal;
13. Pengintegrasian Informasi Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemda;
14. Pengintegrasian Informasi Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemda;
15. Integrasi Proses Bisnis Perencanaan dan Penganggaran;
16. Optimalisasi Kebijakan Penganggaran Terkait Pengelolaan Program
Pensiun;
17. Pengembangan National Logistic Ecosystem.
60
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 1.3 Enam Belas (16) IS RBTK Transformasi Digital
IS RBTK transformasi digital tersebut disetujui pada Steering Committee
Meeting bulan Januari 2020 dan kemudian ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 125/KMK.01/2020 tentang Implementasi Inisiatif Strategis
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan sebagaimana
terakhir diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 454/KMK.01/2020.
Secara garis besar implementasi 16 IS RBTK 2020 berjalan sesuai
rencana/on-track di mana capaiannya adalah sebesar 95% dari target 85%
dengan rincian sebagai berikut:
1. IS #1 Penguatan Budaya Organisasi Kementerian Keuangan: The New
Thinking of Working: Capaian 100%
IS The New Thinking of Working (NTOW) bertujuan untuk mewujudkan
budaya kerja yang adaptif, berbasis digital, dan berintegritas guna meningkatkan
produktivitas dan kinerja Kementerian Keuangan di era digital. Penanggung
jawab IS ini adalah Sekretariat Jenderal yang didukung oleh seluruh UE I. Adapun
capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2020 adalah:
a. FWS sudah berjalan sesuai KMK Nomor 223/KMK.01/2020, termasuk
penerapan Satellite Office.
b. Piloting ABW pada 14 Unit Kemenkeu Pusat dan satu Unit Daerah
berdasarkan SE-9/2019. Selanjutnya telah ditetapkan KMK No
453/KMK.01/2020 sebagai dasar implementasi ABW di Kemenkeu.
61
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
c. Peningkatan hasil review gerakan efisiensi dari Itjen sebesar 96,35% pada
tahun 2020 dari tahun 2019 sebesar 90,31%.
d. Penyempurnaan Integrity Framework dan pelaksanaan kegiatan penyuluhan
anti korupsi (framework KPK).
2. IS #2 Optimalisasi Sistem Layanan Data Kementerian Keuangan (SLDK)
untuk mewujudkan single source of truth data Kemenkeu; Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk mewujudkan Kementerian Keuangan sebagai data
driven organization melalui pemanfaatan SLDK, dimana hal yang mendasari
terwujudnya Kemenkeu data driven organization adalah sinergi dan komitmen
antar Unit Eselon I serta ketersediaan SDM yang berkompeten. Penanggung
jawab IS ini adalah Sekretariat Jenderal yang didukung oleh Staf Ahli OBTI dan
seluruh Unit Eselon I. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun
2020 adalah:
a. Penetapan Grand Design SLDK dalam Keputusan Menteri Keuangan nomor
618/KMK.01/2020 sebagai panduan dalam proses pengembangan SLDK
generasi 2 yang melingkupi layanan SLDK, tata kelola SLDK, arsitektur dan
teknologi, dan roadmap pengembangan SLDK.
b. Pengaturan Model Pengelola Data dalan KMK nomor 527 Tahun 2020 dan
pengembangan Katalog Data.
c. Implementasi solusi integrasi data dengan memanfaatkan Kemenkeu Service
Bus (untuk lingkup internal Kemenkeu) dan Open API (dengan pihak eksternal
Kemenkeu).
d. Pengembangan Dashboard ALM versi I
e. Pemanfaatan data analytics di lingkungan Kemenkeu dengan use case
otomatisasi profiling dokumen hasil putusan sidang Pengadilan Pajak.
3. IS #3 Layanan Digital Kemenkeu (LDK); Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk menyediakan platform layanan digital yang
terintegrasi sebagai cikal bakal omnichannel seluruh UE 1 Kemenkeu. Digitalisasi
juga mendorong interaksi layanan juga semakin berbasis pada user experience.
Pelaksanaan IS ini melibatkan seluruh Unit Eselon 1 Kemenkeu namun
dikoordinasikan oleh Sekretariat Jenderal. Capaian signifikan pada tahun 2020
meliputi:
a. Penggunaan satu environment Customer Relation Management dan
Knowledge Based dalam pengelolaan Kemenkeu PRIME antara contact
center DJPB, DJA, DJKN, DJPK, BPPK, LNSW, Setjen, DJPPR, BKF, Itjen. Pada
tahun 2020, untuk integrasi contact center DJP dan DJBC dengan Kemenkeu
PRIME telah berjalan dalam bentuk transfer format teks.
62
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
b. Soft launching web Layanan Digital Kemenkeu sebagai mock-up portal
digital ke depan. Kemenkeu PRIME 134 sebagai contact center terintegrasi
juga diluncurkan.
c. High Level Design dan Roadmap integrasi layanan dalam Layanan Digital
Kemenkeu.
4. IS #4 Implementasi Office Automation dalam Rangka Membangun Digital
Workplace (e-Kemenkeu); Capaian 98%
IS ini bertujuan untuk mendukung Kemenkeu Digital Workplace, melakukan
digitalisasi proses bisnis dan layanan agar mampu menambah value added
dalam produktivitas, efisiensi birokrasi dan kepuasan pegawai Kemenkeu.
Pelaksanaan IS ini melibatkan seluruh Unit Eselon 1 Kemenkeu namun
dikoordinasikan oleh Sekretariat Jenderal. Capaian signifikan pada tahun 2020
meliputi:
a. Implementasi modul e-Kemenkeu pada awal pandemi (Presensi, Kesehatan
dan MyTask Gen.1)
b. Upgrade template Naskah Dinas Elektronik (Nadine) dan optimalisasi Digital
Signature.
c. Upgrade modul e-Kemenkeu untuk memfasilitasi layanan kepegawaian
seperti Presensi, Izin Ketidakhadiran/Terlambat, Cuti, Izin Luar Negeri, dan
Direktori Informasi Pegawai.
5. IS #5 Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kementerian Keuangan; Capaian 93%
IS ini mencakup transformasi kebijakan kelembagaan dan SDM untuk
mewujudkan organisasi Kementerian Keuangan yang mengadopsi Flatter and
Boundaryless Organization sebagai konsekuensi logis transformasi fungsi
Kemenkeu di era digital dan demografi pegawai. Serta sebagai respon
Kemenkeu terhadap strategi delayering nasional. Penanggung jawab IS ini
adalah Sekretariat Jenderal dengan dukungan seluruh UE I. Adapun capaian
signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2020 adalah:
a. Delayering pejabat Eselon V DJBC menjadi JF Pemeriksa Bea dan Cukai.
b. Penetapan Permenpan mengenai JF PPK dan Validasi hasil uji petik JF AKN
dalam rangka Akselerasi implementasi JF Kemenkeu sebagai instansi
Pembina dan Jafung K/L lain sebagai instansi Pembina.
c. Internal vacancy policy telah dilaksanakan dengan 64 pegawai telah
dinyatakan Lulus Seleksi Pemenuhan Kebutuhan Pegawai.
d. Enhancement HRIS melalui penggunaan Digital Signature pada Surat
Keputusan Kepegawaian (Pangkat, NKP, KK, CPNS)
63
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
6. IS #6 Modern e-learning Sebagai Alat Utama Dalam Pengembangan
Sumber Daya Manusia; Capaian 92%
Tujuan inisiatif ini adalah untuk mewujudkan SDM Kementerian Keuangan
yang kompetitif melalui proses pembelajaran yang efisien, relevan, aplikatif,
berdampak nyata (impactful), dan mudah diakses. Penanggung jawab IS ini
adalah BPPK dengan dukungan Sekretariat Jenderal dan seluruh UE I. Adapun
capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2020 adalah:
a. Realisasi full e-Learning: 74,99% (478 program dan 352.581 peserta).
b. Interkoneksi HRIS dan e-performance dengan KLC2, serta pengembangan SI
machine learning.
c. Penambahan konten digital sebesar 16,17% (menjadi 1.954 konten pada
2020).
7. IS #7 Pengelolaan Akun Penerimaan Terpadu (Unified Revenue Account
Management); Capaian 95%
Unified Revenue Account Management (URAM) merupakan platform tunggal
profil risiko dan informasi WP yang mencakup aspek perpajakan dan PNBP
sebagai fungsi alert management dan Decision Support System (DSS) bagi
pimpinan. Tujuan IS ini adalah untuk mewujudkan terintegrasinya pengelolaan
database penerimaan negara yang meliputi penerimaan negara pajak, bea cukai,
dan bukan pajak. Penanggung jawab IS RBTK ini adalah DJP DJBC, DJA, LNSW,
dan Sekretariat Jenderal. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada
tahun 2020 adalah:
a. Pengembangan dan ujicoba URAM platform Single Stakeholder Information
(SSI) dan Joint Profile Perpajakan (JPP).
b. Pemanfaatan SSI di bulan November 2020.
c. Pemanfaatan JPP untuk risk engine Joint Endorsement dokumen pajak dan
bea cukai di FTZ Batam
8. IS #8 Joint Program Optimalisasi Penerimaan; Capaian 93%
Merupakan program sinergi dengan UIC utama (DJP, DJBC, DJA, dan
LNSW) dan UIC Pendukung (DJPK, DJKN, DJPB, dan BPPK) untuk optimalisasi
penerimaan negara melalui penegakan hukum dan perbaikan proses bisnis di
bidang perpajakan dan PNBP. Penanggung jawab IS RBTK ini adalah DJP, DJBC,
DJA, dan LNSW. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2020
di antaranya adalah:
a. Joint Proses Bisnis (Probis): Penyempurnaan probis, regulasi, dan IT untuk
pelayanan dan pengawasan: impor (implementasi nasional prepopulated
PIB), ekspor (piloting prepopulated PEB), kawasan berfasilitas (piloting single
document pengeluaran & implementasi nasional integrated document
64
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
pemasukan), cukai (piloting prepopulated CK-1), serta penandatanganan MoU
Kemenkeu-BP Batam.
b. Joint Analysis: mendorong kontribusi penerimaan negara sebesar Rp3,8 T,
Implementasi Automatic Blocking System (ABS) berupa reject layanan
PIB/PEB terhadap WP yang tidak lapor Surat Pemberitahuan (SPT), dan
perluasan sinergi Kemenkeu dengan 85 Pemerintah Daerah untuk
optimalisasi pajak pusat dan daerah.
c. Joint Audit: pemanfaatan data Automatic Exchange of Information (AEoI)
untuk mengungkap dugaan transfer pricing, pemeriksaan bersama
Kemenkeu-BPKP untuk komoditas batubara.
d. Joint Investigasi: temuan penyalahgunaan fasilitas Kawasan Bebas (tekstil
dan rokok), pengungkapan modus penyalahgunaan pita cukai, dan
pemanfaatan bersama Data Intelijen, Data Penindakan dan Data Penyidikan
oleh DJBC-DJP.
e. Joint Collection: penerbitan Surat OJK No. S19-D.03-2020 tentang
Kewenangan DJBC dalam Membuka Rahasia Bank, dan Pemblokiran akses
kepabeanan terhadap WP yang memiliki utang pajak.
9. IS #9 Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Core Tax
Administration System); Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk mewujudkan Tersedianya Sistem Informasi Direktorat
Jenderal Pajak dengan platform teknologi baru, yang mencakup keseluruhan
fungsi inti administrasi perpajakan (core tax system) yang terintegrasi.
Penanggung jawab IS ini adalah DJP dengan dukungan Sekretariat Jenderal dan
Inspektorat Jenderal. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun
2020 adalah:
a. Penetapan Agen Pengadaan oleh Menkeu.
b. Usulan pemenang lelang pengadaan System Integrator, Project Management,
dan Quality Assurance telah disampaikan kepada Menkeu.
c. Penetapan anggota Tim Pelaksana pada Tim PSIAP (KMK
483/KMK.03/2020).
10. IS #10 Penyempurnaan Sistem Manajemen Pengelolaan Aset Negara;
Capaian 95%
IS ini bertujuan untuk menguatkan pengelolaan aset Negara dalam rangka
mengoptimalkan manfaat ekonomi melalui peningkatan PNBP dan cost saving.
Penanggung jawab IS RBTK ini adalah DJKN yang didukung oleh DJA, DJPPR,
DJPB, dan Sekretariat Jenderal. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih
pada tahun 2020 adalah:
a. Interkoneksi SIMAN v1 dengan SAKTI dan SIMPONI.
65
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
b. Penyusunan UR modul Grand Design SIMAN v2, dan penyusunan desain
simplifikasi probis.
c. Piloting penilaian aset sumber daya 2 sub-akun.
d. Kajian atas aset tanah dan bangunan Kemenkeu di 34 provinsi.
11. IS #11 Simplifikasi Pelaksanaan Anggaran Melalui Penggunaan Teknologi
Digital (Shared Service dan Government Platform); Capaian 100%
IS ini selaras dengan aspirasi efisiensi proses bisnis khususnya pada
pelaksanaan anggaran melalui pembangunan fungsi organisasi shared services
dan government payment platform untuk pembayaran ‘common expenses’ dan
transaksi lain ke depan. Penanggung jawab IS ini adalah DJPB yang didukung
oleh Sekretariat Jenderal. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada
tahun 2020 adalah:
a. Telah dibentuk Tim Ad hoc Shared Service Center sesuai KEP-130/PB/2020.
b. Piloting pembayaran gaji untuk satker DJPB dan Setjen (8.500 pegawai),
serta piloting pembayaran PLN dan Telkom untuk bulan Januari 2021.
c. Telah terlaksana implementasi modul KKP untuk satker biasa.
d. Telah dilakukan implementasi penuh SAKTI dengan KKP KPK.
12. IS #12 Harmonisasi Belanja APBN dengan belanja APBD untuk mendukung
Peningkatan Kualitas Keuangan Nasional; Capaian 67%
IS ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah
yang akuntabel dengan mendorong belanja Pemda yang efisien dan produktif
serta penyediaan data Pemerintah Daerah hingga level data transaksi yang
lengkap, andal dan tepat waktu untuk mendukung penyusunan, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi kebijakan fiskal secara nasional. Penanggung jawab IS
ini adalah DJPK yang didukung oleh DJPB, DJP, Sekretariat Jenderal, DJA, dan
DJPB. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2020 adalah:
a. Telah terinterkoneksi 288 pemda untuk penyediaan data transaksi per
November 2020.
b. Telah ditetapkan regulasi DID untuk insentif bagi daerah yang berkinerja
baik melalui PMK 87, 114, 151 dan 167 Tahun 2020.
c. Telah ditetapkan Perpres Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar Harga
Satuan Regional (SHSR). SHSR sudah dijadikan acuan pada penyusunan
APBD 2021.
Beberapa yang menjadi concern terkait capaian IS ini disebabkan karena belum
ditetapkannya RPP BAS yang menyebabkan beberapa milestone setelahnya
yang bersifat sequential tidak tercapai. Berikut beberapa catatan terkait dengan
RPP BAS:
a. RPP BAS hanya mengatur pokok pengaturan BAS Daerah, sedangkan detail
66
Perjalanan RBTKI Pengelola RBTKIIPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
antara lain kodefikasi, konsolidasi, dan sistem diatur dalam peraturan menteri
masing-masing (Menkeu dan Mendagri).
b. Pokok RPP BAS yaitu:
1) Prinsip dan Tujuan BAS Daerah.
2) Tujuh Segmen BAS Daerah (Program, Fungsi, Keluaran, Perangkat
Daerah, Sumber Dana, Wilayah, Akun).
3) Pengaturan lebih lanjut segmen dan manual guide diatur dalam
Permendagri.
4) Perubahan BAS Daerah dilakukan melalui Pokja yang dibentuk dengan
Permenkeu.
5) Aturan peralihan.
c. Terdapat Lampiran RPP yang memuat pokok struktur kode, uraian, dan
informasi utama setiap segmen.
13. IS #13 Pengintegrasian Informasi Keuangan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pengelolaan
Keuangan Negara; Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk mewujudkan terintegrasinya informasi keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Business Intelligence
Pemerintah untuk mendukung pengambilan kebijakan fiskal yang komprehensif,
serta meningkatkan sinergi keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Penanggung jawab IS ini adalah DJPB yang didukung oleh DJPK, Sekretariat
Jenderal dan BKF. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun
2020 adalah:
a. Simulasi Data Transaksi Keuangan Pemerintah Daerah yang dikompilasi
oleh SIKD menjadi laporan keuangan.
b. Pembahasan arsitektur SIKD dengan DJPK dalam rangka penyusunan
Arsitektur SIKRI.
14. IS #14 Integrasi Proses Bisnis Perencanaan dan Penganggaran; Capaian
100%
IS ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perencanaan
serta penganggaran dalam pengelolaan keuangan negara melalui integrasi
proses bisnis perencanaan dan penganggaran. Pada tahun 2020, IS mencakup
implementasi dalam rangka mengatasi tantangan dalam konsolidasi
penganggaran antara lain Redesain Sistem Perencanaan dan 1 Penganggaran,
langkah sinkronisasi TKDD dan belanja K/L untuk belanja tertentu, dan
implementasi SAKTI. Penanggung jawab IS ini adalah DJA yang didukung oleh
DJPB, DJPK, BKF, Sekretariat Jenderal. Adapun capaian signifikan yang berhasil
diraih pada tahun 2020 adalah:
67
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
a. APBN 2021 sudah disusun dengan RSPP, dengan fokus pada perbaikan
informasi kinerja (program, kegiatan, klasifikasi output dan output).
b. APBN 2021 sudah diselesaikan melalui aplikasi SAKTI full web, untuk
seluruh Satker dan KL.
15. IS #15 Optimalisasi Kebijakan Penganggaran Terkait Pengelolaan Program
Pensiun; Capaian 87%
IS ini bertujuan untuk mewujudkan Program pensiun dan JHT yang lebih
efektif dan efisien melalui reformasi program pensiun dan lembaga
penyelenggara program pensiun PNS. Penanggung jawab IS RBTK ini adalah
DJA yang didukung oleh DJKN, BKF, dan DJPB. Adapun capaian signifikan yang
berhasil diraih pada tahun 2020 adalah:
a. Telah disusun perbaikan simulasi tindak lanjut hasil pembahasan antara
Menkeu, Menpan RB, dan Mendagri serta telah dilaporkan ke pimpinan
Kemenkeu sebagai bahan Rapat Terbatas.
b. Kesepakatan dua opsi bentuk kelembagaan dalam rapat pembahasan
transformasi kelembagaan Badan Pelaksana Program Pensiun (13 Agustus
2020).
16. IS #16 Pengembangan National Logistic Ecosystem (NLE); Capaian 87%
IS ini bertujuan untuk memperbaiki performa logistik indonesia dan
membantu kebutuhan entitas bisnis logistik yang transparan, cepat, serta
berbiaya rendah. Penanggung jawab IS ini adalah DJBC dan LNSW. Adapun
capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2020 adalah:
a. Penyelesaian Grand Design NLE.
b. Telah beroperasi platform Delivery Order (D/O) online, SP2 Online, dan e-
trucking.
c. Uji coba transaksi pembayaran D/O & SP2 online, serta e-trucking melalui
Bank Mandiri.
d. Sistem single submission Pabean-Karantina telah berjalan dan menjadi
mandatory di 4 Pelabuhan Utama (Belawan, Tanjung Mas, Tanjung Perak,
dan Tanjung Priok); serta
e. Uji coba transaksi pembayaran D/O dan SP2 Online, serta e-trucking melalui
salah satu bank nasional dalam satu bill.
68
III Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Keberhasilan proses transformasi suatu organisasi tidak bisa dilepaskan
dari peran dan komitmen pimpinan. Hasil survei McKinsey menunjukkan bahwa
hanya sekitar 30% proses transformasi yang mencapai hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Ada sekitar 70% proses transformasi mengalami kegagalan, salah
satunya disebabkan karena kurangnya dukungan dan komitmen jajaran
manajemen. Oleh karena itu, untuk memastikan dukungan jajaran manajemen
Kementerian Keuangan terhadap pelaksanaan Inisiatif Strategis Reformasi
Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (IS RBTK) tahun 2021, maka dibentuk
Tim Pengarah dan Tim Pengelola RBTK Kementerian Keuangan melalui
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 601/KMK.01/2020. Sesuai KMK tersebut,
Tim Pengarah dan Pengelola memiliki tugas antara lain:
A. Tim Pengarah
1. Menetapkan arah, kebijakan, dan program RBTK tahun 2021;
2. Menetapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi kendala dalam
pelaksanaan program RBTK;
3. Memberikan arahan terkait kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan data
Kementerian Keuangan;
4. Memberikan arahan kepada Tim Pengelola.
B. Tim Pengelola
1. Merumuskan, menetapkan, mengeskalasi, memonitoring, dan
mengharmonisasi kegiatan program RBTK Tahun 2021;
2. Mengkoordinasikan, memberikan asistensi, dan melakukan monitoring
aktif dalam implementasi program RBTK 2021 yang dilaksanakan oleh
seluruh unit eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan;
3. Melaksanakan manajemen perubahan dengan melakukan identifikasi
hambatan dan ancaman, serta mengelola dan mensinergikan upaya
dalam rangka mengatasi hambatan dan ancaman yang berkenaan
dengan pelaksanaan program RBTK;
4. Mengelola keterlibatan stakeholders internal dan eksternal dalam
mendukung proses perubahan struktur organisasi, bisnis proses, layanan
publik, dan implementasi program RBTK Tahun 2021;
5. Mengoordinasikan kegiatan penatalayanan data tingkat Kementerian
Keuangan;
71
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
6. Menetapkan standardisasi penyiapan data (data preparation) yang
terdiri atas menjaga konsistensi data dan mereduksi data ekstrim (data
cleansing) serta penggabungan sumber data multiple (data integration)
dan standardisasi pemanfaatan data;
7. Mengeskalasi rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil kegiatan
meneliti dan memeriksa data mentah untuk mendapatkan kesimpulan
yang akurat berdasarkan data yang telah dikumpulkan (data analytics)
dan hasil evaluasi data analytics; dan
8. Menyusun laporan konsolidasi pelaksanaan Program Reformasi
Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan dan menyampaikan kemajuan
perkembangan informasi terkini kepada Tim Pengarah dan pemangku
kepentingan lainnya.
Anggota Tim Pengarah dan Tim Pengelola sesuai dengan KMK Nomor
601/KMK.01/2020 adalah:
A. Tim Pengarah:
Ketua
MENTERI KEUANGAN
Wakil Ketua
WAKIL MENTERI KEUANGAN
Anggota
Seluruh Pejabat Eselon I
B. Tim Pengelola:
Ketua Tim Pengelola
Sekretaris Jenderal (Heru Pambudi)
Ketua Pelaksana Harian I
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang OBTI (Sudarto)
Ketua Pelaksana Harian II
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang
Penerimaan Negara (Oza Olavia)
72
III Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Tugas CCMO I:
• Merumuskan strategi manajemen perubahan RBTK
• Mengoordinasikan, memantau, analisis implementasi IS
RBTK
• Mengoordinasikan pengelolaan SMV
Tugas CCMO II:
• Merumuskan strategi manajemen perubahan RBTK
• Mengoordinasikan, memantau, analisis implementasi IS
RBTK
• Mengoordinasikan penguatan budaya Kemenkeu
Tugas CRO:
• Merumuskan kebijakan
pelaporan, analisis dan
evaluasi kinerja serta solusi
permasalahan implementasi IS
RBTK
• Mengoordinasikan, memantau,
analisis implementasi IS RBTK
• Mengoordinasikan pelaporan
reformasi birokrasi
73
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 2.1 Susunan Keanggotaan Tim CTO
Tugas CDTO:
• Merumuskan kebijakan dan
mengoordinasikan pelaksanaan
transformasi digital
• Mengoordinasikan, memantau,
analisis implementasi IS RBTK
Tugas CDMO:
Mengoordinasikan penyusunan program prioritas,
standardisasi, dan evaluasi pengelolaan dan
pemanfaatan data
74
III Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021III
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Dalam mengelola implementasi IS RBTK, Tim Pengelola didukung oleh
tim PMO (Project Management Office) masing-masing unit eselon I Kementerian
Keuangan. Ketua Tim PMO masing-masing unit eselon I tahun 2021 adalah:
1. Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan Sekretariat Jenderal, Dini
Kusumawati, selaku Ketua PMO Setjen;
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran, Mariatul Aini, selaku Ketua PMO
DJA;
3. Direktur Transformasi Proses Bisnis DJP, Imam Arifin, selaku Ketua PMO
DJP;
4. Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC, Sugeng
Apriyanto, selaku Ketua PMO DJBC;
5. Direktur Sistem Perbendaharaan DJPB, Agung Yulianta, selaku Ketua
PMO DJPb;
6. Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Dedi Syarif Usman,
selaku Ketua PMO DJKN;
7. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Iyan
Rubiyanto, selaku Ketua PMO DJPPR;
8. Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Hary Z. Soeratin,
selaku Ketua PMO DJPK;
9. Sekretaris Inspektorat Jenderal, Bambang Karuliawasto, selaku Ketua
PMO Itjen;
10. Sekretaris Badan Kebijakan Fiskal, Ayu Sukorini, selaku Ketua PMO BKF;
11. Sekretaris BPPK, Iqbal Islami, selaku Ketua PMO BPPK;
12. Sekretaris Lembaga National Single WIndow, M. Lukman, selaku Ketua
PMO LNSW.
75
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan 76
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Adanya pandemi Covid-19 telah banyak mengubah sistem kinerja pada
seluruh sektor. Penggunaan teknologi, sebagai contoh, menjadi sebuah inovasi
yang dilaksanakan organisasi dan sektor bisnis untuk mendukung kelancaran
aktivitas operasional dalam rangka beradaptasi dengan situasi pandemi. Tak
terkecuali pada stakeholder pemerintah, pandemi yang tengah berlangsung
mendorong akselerasi transformasi digital yang dilakukan oleh Kementerian
Keuangan. Transformasi digital ini merupakan agenda Kementerian Keuangan
yang telah dilaksanakan secara masif sejak tahun 2019 dalam kerangka IS RBTK
untuk mewujudkan visi “Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk Mewujudkan
Perekonomian Indonesia yang produktif, kompetitif, inklusif, dan berkeadilan
untuk mendukung Visi Misi Presiden dan Wakil Presiden: Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.”
Pada tahun 2021 sendiri, Kementerian Keuangan masih terus berupaya
untuk mengembangkan kelanjutan fase transformasi digital, dengan tambahan
titik fokus untuk mewujudkan Data Driven Organization. Sebagai wujud komitmen
Kementerian Keuangan pada transformasi digital, Leaders’ Offsite Meeting (LOM)
pada tanggal 4 Desember 2020 telah berhasil menetapkan 26 (dua puluh enam)
Inisiatif Strategis Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan
dan Data Analisis (IS RBTK/DA) untuk tahun 2021, yang terdiri dari 21 Inisiatif
Strategis atas Program RBTK dan 5 Inisiatif Strategis atas Data Analytics sesuai
dengan lima tema besar yang diampu (Tema Sentral, Fiskal, Penerimaan,
Belanja, dan Perbendaharaan, Kekayaan Negara, dan Pembiayaan).
Implementasi IS RBTK pada tahun 2021 ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 91/KMK.01/2021 tentang Implementasi Inisiatif
Strategis Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan
Kementerian Keuangan sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 414/KMK.01/2021 tentang Perubahan Atas Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 81/KMK.01/2021 tentang Implementasi Inisiatif
Strategis Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan
Kementerian Keuangan. Pedoman implementasi IS RBTK tahun 2021 ditetapkan
dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor KEP-59/SJ/2021 tentang Tata
Kelola Implementasi Inisiatif Strategis Program Reformasi Birokrasi dan
Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan sebagaimana diubah
dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor KEP-124/SJ/2021 tentang
Perubahan Atas Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor KEP-59/SJ/2021 tentang
Tata Kelola Implementasi Inisiatif Strategis Program Reformasi Birokrasi dan
Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan.
79
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Adapun 26 IS RBTK/DA 2021 yang dimaksud dapat diuraikan dalam
penjabaran berikut.
1. Penguatan Budaya Kementerian Keuangan: New Way of Working;
2. Optimalisasi Sistem Layanan Data Kementerian Keuangan untuk
Mewujudkan Single Source of Truth Data Kementerian Keuangan;
3. Layanan Digital Kementerian Keuangan;
4. Implementasi Office Automation dalam Rangka Membangun Digital
Workplace;
5. Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian
Keuangan;
6. Modern e-learning Sebagai Alat Utama dalam Pengembangan SDM;
7. Optimalisasi Emerging Technologies dalam Kegiatan Pengawasan
Inspektorat Jenderal;
8. Pengembangan Enterprise Architecture Kementerian Keuangan;
9. Evaluasi Insentif Fiskal;
10. Pengelolaan Akun Penerimaan Terpadu (Unified Revenue Account
Management);
11. Joint Program Optimalisasi Penerimaan;
12. Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Core Tax Administration
System);
13. Pengembangan National Logistic Ecosystem;
14. Integrasi Proses Bisnis Perencanaan dan Penganggaran;
15. Optimalisasi Kebijakan Penganggaran terkait Pengelolaan Program
Pensiun;
16. Penyempurnaan Sistem Manajemen Pengelolaan Aset Negara;
17. Simplifikasi Pelaksanaan Anggaran melalui Penggunaan Teknologi Digital
(Shared Service dan Government Platform);
18. Harmonisasi Belanja APBN dengan Belanja APBD Untuk Mendukung
Peningkatan Kualitas Keuangan Nasional;
19. Pengintegrasian Informasi Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan
Negara;
20. Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Keuangan Negara–Tema
Perbendaharaan, Kekayaan Negara, dan Pembiayaan;
21. Sustainable Development Goals Bond;
22. Data Analytics Tema Sentral (Birokrasi dan Layanan Publik yang Agile,
Efektif, dan Efisien);
23. Data Analytics Tema Pengelolaan Fiskal yang Sehat dan Berkelanjutan;
24. Data Analytics Tema Penerimaan Negara yang Optimal;
80
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
25. Data Analytics Tema Pengelolaan Belanja Negara yang Berkualitas;
26. Data Analytics Tema Pengelolaan Perbendaharaan, Kekayaan
Negara, dan Pembiayaan yang Akuntabel dan Produktif dengan
Risiko yang Terkendali
Gambar 3.1 Building Block IS RBTK 2021
Gambar 3.2 Daftar 26 Project Data Analytics 2021
81
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
A. RINCIAN IS RBTK 2021
1. IS #1 Penguatan Budaya Organisasi Kementerian Keuangan: The New
Thinking of Working
IS ini bertujuan untuk mewujudkan budaya kerja yang adaptif, berbasis
digital, berintegritas, serta menciptakan adaptasi pola kerja baru guna
meningkatkan produktivitas dan kinerja Kementerian Keuangan. Hal yang
melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Masih perlunya dorongan untuk perubahan mindset, pola kerja, dan
semangat dalam pelaksanaan tugas dalam menghadapi transformasi
digital dan tren perubahan mekanisme kerja.
b. Mendukung efisiensi birokrasi.
c. Era revolusi industri 4.0 serta momentum pandemi Covid19 perlu direspon
dengan akselerasi pelaksanaan transformasi digital menuju new normal dan
perubahan signifikan di Kemenkeu dalam rangka menciptakan budaya baru
Kemenkeu.
Berbagai terobosan dari IS ini antara lain:
a. Budaya Kemenkeu mendorong penguatan nilai – nilai Kemenkeu.
b. Menetapkan collaborative working space sebagai alternatif bentuk ruang
kerja yang lebih nyaman bagi pegawai dan menghilangkan silo baik secara
vertikal maupun horizontal.
c. Menetapkan kebijakan terkait flexible working arrangements termasuk
remote working untuk mendorong work life balance dan produktivitas kerja.
d. Membangun green office yang mendukung efisiensi dan environment
friendly (paperless dan energy saving).
IS ini dilaksanakan pada periode 2019 s.d 2021. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Sekretaris Jenderal, dan Initiative Owner adalah
seluruh Pejabat Eselon I. Output yang diharapkan dicapai pada akhir periode
project adalah Implementasi Flexible Working Arrangement (FWA) melalui
penerapan Flexible Working Space (FWS) dan Flexible Working Hour (FWH) pada
kondisi new normal. Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Produktivitas organisasi melampaui target melalui kesadaran pola kerja
produktif.
b. Terbentuknya budaya pola kerja baru.
82
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
2. IS #2 Optimalisasi Sistem Layanan Data Kementerian Keuangan (SLDK)
untuk mewujudkan Single Source of Truth Data Kemenkeu
IS ini bertujuan untuk Pemanfaatan Sistem Layanan Data Kementerian
Keuangan (SLDK) untuk mewujudkan Kementerian Keuangan sebagai data
driven organization. Hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Adanya grand design SLDK sebagai panduan dalam pengelolaan kumpulan
data Kemenkeu sehingga terintegrasi secara bertahap dan
berkesinambungan untuk mewujudkan single source truth data Kemenkeu.
b. Adanya kebutuhan peningkatan kapabilitas SDM pengelola dan pengolah
data, penyempurnaan tata kelola data, dan pengembangan SLDK 2.0.
c. Adanya kebutuhan katalog data Kemenkeu yang berisikan seluruh data di
lingkungan Kemenkeu, termasuk informasi pemilik serta penanggung jawab
data.
Berbagai terobosan dari IS ini adalah:
a. Penguatan kebijakan tata kelola data, standar, proses, kontrol, peraturan,
dan kepatuhan dalam mendukung Perpres Nomor 39/2019 tentang Satu
Data Indonesia, dan sebagai dasar hukum untuk praktik data yang baik di
Kemenkeu.
b. Peningkatan kemampuan SLDK untuk mendukung "program Satu Data",
dengan penyediaan environment dan pengembangan portal SLDK.
c. Peningkatan kapabilitas SDM pengelola dan pengolah data.
IS ini dilaksanakan pada periode 2020 s.d 2021. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Sekretaris Jenderal, dan Initiative Owner adalah SA
OBTI selaku CIO. Output yang diharapkan dicapai pada akhir periode project
adalah:
a. Tata kelola data yang baik di lingkungan Kemenkeu.
b. Peningkatan kapabilitas SDM pengelola dan pengolah data.
c. Tersedianya portal SLDK.
Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Peningkatan kualitas data berdasarkan data akurasi, kelengkapan, dan
ketepatan waktu data pada tahun 2021 (sesuai kamus data).
b. Pemanfaatan SLDK untuk mendukung data analytics Kemenkeu tahun
2021.
c. Penggunaan SLDK sebagai pendukung pengambilan keputusan Tahun 2021.
d. Terwujudnya data driven organization Kemenkeu Tahun 2021.
83
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
3. IS #3 Layanan Digital Kemenkeu (LDK)
IS ini bertujuan untuk mewujudkan pelayanan publik yang efektif, efisien,
dan handal melalui portal layanan digital Kementerian Keuangan sehingga dapat
meningkatkan kepuasan dan kepercayaan stakeholder. Hal yang
melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Proses bisnis layanan Kemenkeu masih tersebar di berbagai sistem UE I
b. Belum optimalnya saluran informasi kepada stakeholder.
c. Potensi untuk mewujudkan e-government yang lebih baik khususnya di
Kemenkeu.
Berbagai terobosan dari IS ini adalah
a. Harmonisasi layanan dari tiap UE I, yang mencakup: Government to
Citizen, Government to Business, Government to Employee, dan
Government to Government.
b. Penyusunan layanan digital Kemenkeu.
c. Implementasi portal Layanan Digital terintegrasi yang mengedepankan
user centric approach.
d. Implementasi omnichannel terintegrasi.
IS ini dilaksanakan pada periode 2020 s.d 2023. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Sekretaris Jenderal, dan Initiative Owner adalah
Sekretaris Jenderal. Output yang diharapkan dicapai pada akhir periode
project adalah portal layanan digital Kemenkeu dan contact center Kemenkeu
terintegrasi. Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Meningkatnya kepuasan stakeholder terhadap layanan digital Kemenkeu
di tahun 2024 (dibandingkan tahun 2023).
b. Meningkatkan transparansi dan kepercayaan stakeholder.
c. Tersedianya SLA layanan digital Kemenkeu di tahun 2021
d. Meningkatnya kepuasan stakeholder terhadap layanan Kemenkeu
secara keseluruhan.
e. Penyederhanaan bisnis proses layanan Kemenkeu.
4. IS #4 Implementasi Office Automation dalam Rangka Membangun Digital
Workplace (e-Kemenkeu)
IS ini bertujuan untuk mewujudkan proses bisnis dan layanan yang efisien
dari sisi biaya, mutu, dan waktu. Hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya IS
ini antara lain:
a. Saat ini terdapat beberapa aplikasi yang mendukung fungsi e-Office
(termasuk Nadine 2.0) di beberapa UE I dan telah terimplementasi.
84
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
b. Belum terdapat Office Automation yang terintegrasi termasuk collaborative
environment dan folder sharing.
c. Digital culture seperti video conference, collaborative workplace, dan less
paper belum optimal dan menyeluruh.
IS ini dilaksanakan pada periode 2019 s.d 2021. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Sekretaris Jenderal, dan Initiative Owner adalah
Sekretaris Jenderal. Output yang diharapkan dicapai pada akhir periode project
adalah Implementasi aplikasi e-Kemenkeu di seluruh Unit Eselon I beserta
regulasi pendukungnya. Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Peningkatan efektifitas bekerja diukur dengan pengurangan norma waktu
penyelesaian produk organisasi sesuai probis dalam e-Kemenkeu.
b. Peningkatan efisiensi diukur dengan berkurangnya biaya operasional terkait
seperti ATK, perjalanan dinas, kurir, dll sebesar 30% pada 2022.
c. Peningkatan kepuasan pengguna e-Kemenkeu 15% di 2022.
[Baseline T-1 implementasi salah satu modul e-Kemenkeu]
5. IS #5 Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kementerian Keuangan
IS ini bertujuan untuk mewujudkan organisasi Kementerian Keuangan yang
mengadopsi Flatter dan Boundaryless Organization serta Adaptive dan Tech Savvy
Human Resources. Hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Perkembangan teknologi informasi memaksa Kemenkeu untuk menjadi
organisasi yang adaptif dan efisien.
b. Proses birokrasi yang panjang dan memiliki banyak touch points dalam
proses bisnisnya.
c. Proses bisnis UE I banyak yang masih bersinggungan sehingga perlu
adanya alignment fungsi antar UE I.
d. Adanya potensi peningkatan koordinasi lintas UE I dalam pengelolaan SMV.
e. Tren kenaikan hasil perhitungan ABK tahun 2014 s.d. 2018 sebesar 3% per
tahun, potensi jabatan yang hilang sebagai implikasi revolusi industri 4.0,
dan anggaran belanja pegawai yang saat ini sudah mencapai 45% dari total
pagu belanja Kemenkeu.
Berbagai terobosan dari IS ini adalah:
a. Pengendalian growth SDM baru secara bertahap, meliputi: (1)
pengurangan growth pegawai s.d. 2023, (2) zero/minus-growth pegawai
mulai tahun 2020.
85
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
b. Integrasi fungsi-fungsi Kementerian Keuangan yang berdampak pada
efisiensi dan simplifikasi proses bisnis.
c. Koordinasi pengelolaan Special Mission Vehicle (SMV) lintas UE I melalui
komite SMV sebagai bridging tools pengelolaan fiskal Menkeu.
IS ini dilaksanakan pada periode 2019 s.d 2023. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Sekretaris Jenderal, dan Initiative Owner adalah
Sekretaris Jenderal. Output yang diharapkan dicapai pada akhir periode project
antara lain:
a. Transformasi fungsi: (1) pengelolaan kas dan pengelolaan utang antara
DJPB dan DJPPR; (2) alokasi dan pengawasan ke daerah antara DJA, DJPK,
dan DJPB; (3) Fungsi LNSW; (4) Menteri Keuangan sebagai Ketua KSSK; (5)
Peningkatan peran/kontribusi SMV terhadap proyek strategis nasional.
b. Jumlah SDM Kemenkeu yang efisien dan terkendali (zero/minus growth).
c. Indeks Kepuasan pegawai atas pengelolaan organisasi dan SDM (melalui
survei) – 2024.
d. Indeks engagement pegawai (melalui survei) – 2021.
Adapun outcomes yang diharapkan adalah Kemenkeu yang semakin efisien,
efektif, produktif, dan berbasis digital.
6. IS #6 Modern e-learning Sebagai Alat Utama dalam Pengembangan
Sumber Daya Manusia
IS ini bertujuan untuk mewujudkan SDM Kementerian Keuangan yang
kompetitif melalui proses pembelajaran yang efisien, relevan, aplikatif,
berdampak nyata (impactful), dan mudah diakses. Hal yang melatarbelakangi
dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Pelaksanaan e-learning saat ini dilaksanakan melalui Kemenkeu Learning
Center (KLC) dengan komposisinya sebesar 15% dari total proporsi
pelatihan yang diselenggarakan oleh BPPK.
b. Sistem pembelajaran online belum terbangun dengan baik.
c. Pelaksanaan training tatap muka berpotensi mengganggu ritme
pelaksanaan pekerjaan rutin.
d. Repository pengetahuan dalam KLC masih rendah dan belum optimal
(belum memadai untuk menggantikan metode pembelajaran klasikal).
e. Tingginya biaya pembelajaran klasikal dan perjalanan dinas.
f. Kebutuhan untuk meningkatkan partisipasi/penetrasi/penyebaran
pengetahuan dan kemudahan untuk mengakses kembali pengetahuan.
g. Analisis Kebutuhan Pembelajaran (AKP) belum terintegrasi dengan HRIS.
h. Jumlah pegawai yang diajukan pada AKP kurang dari 80% dari jumlah
pegawai.
86
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Berbagai terobosan dari IS ini adalah:
a. Penguatan fungsi Learning and Knowledge Management System (LKMS)
Kemenkeu dan integrase LKMS yang tersebar pada UE I ke KLC.
b. Penggunaan omnichannel dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan
user experience.
c. Peningkatan konten digital baik secara kuantitas maupun kualitas.
d. Implementasi change management yang komprehensif untuk mendukung
budaya pembelajaran modern.
e. Penggunaan Kemenkeu Leadership Development Program (KLDP) sebagai
salah satu dasar dalam merencanakan pengembangan SDM.
IS ini dilaksanakan pada periode 2020 s.d 2023. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Kepala BPPK, dan Initiative Owner adalah Kepala
BPPK. Output yang diharapkan dicapai pada akhir periode project adalah:
a. Penghematan biaya penyelenggaraan dan anggaran perjalanan dinas
pelatihan sebesar 70%.
b. Platform pembelajaran digital yang semakin accessible.
c. Integrasi AKP Jabatan dan Individual dengan HRIS/e-performance.
Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Perubahan budaya belajar pegawai yang semakin mandiri dan mengarah
pada digital learning.
b. Pemenuhan gap kompetensi individu.
7. IS #7 Emerging Technology Dalam Pengawasan (ET Pengawasan)
IS ini bertujuan untuk mewujudkan data-driven organization melalui
penyampaian informasi kondisi Government Risk and Control (GRC) secara real-
time berdasarkan hasil pengawasan berbasis pemanfaatan emerging
technologies. Hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Tantangan peningkatan jumlah, kecepatan, kejelasan, dan variasi (4Vs of
data) sebagai implikasi digitalisasi proses bisnis internal Kemenkeu maupun
mitra eksternal Kemenkeu sebagai peluang sekaligus tantangan dalam
mewujudkan Kemenkeu sebagai data-driven organization dalam mendukung
kebijakan strategis maupun keputusan operasional.
b. Belum terimplementasikannya emerging technologies untuk memfasilitasi
peran Itjen dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan peran Kemenkeu.
Berbagai terobosan dari IS ini adalah:
a. Penerapan Data Analytics dalam kegiatan pengawasan Itjen dengan
87
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
melibatkan Unit Eselon I.
b. Optimalisasi teknik dan metode berbasis emerging technologies (ET) lainnya
dalam analisis dan pengujian data.
c. Optimalisasi pemanfaatan infrastruktur teknologi informasi Kemenkeu.
IS ini dilaksanakan pada periode 2021 s.d 2023. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Inspektur Jenderal, dan Initiative Owner adalah
Inspektur Jenderal. Output yang diharapkan dicapai pada akhir periode project
antara lain:
a. Enam project CACM (2021).
b. Enam project CACM (2022).
c. Satu kajian pemanfaatan ET lainnya untuk kegiatan pengawasan (2022).
d. Tiga project pemanfaatan ET berupa analisis prediktif dan/atau
pemanfaatan ET lainnya untuk menunjang kegiatan pengawasan (2023).
Adapun outcomes yang diharapkan adalah hasil pengawasan intern yang
memberi nilai tambah baik insight maupun foresight melalui kegiatan tepat
waktu dan komprehensif (pada area proses bisnis yang menjadi obyek project).
8. IS #8 Enterprise Architecture Kementerian Keuangan (EA Kemenkeu)
IS ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan Enterprise Architecture (EA)
dalam mengorkestrasi transformasi Kementerian Keuangan sebagai organisasi
digital yang agile, adaptif, dan berfokus pada nilai tambah. Hal yang
melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Belum meratanya kapasitas serta peran optimal dari tim arsitek masing-
masing Eselon I Kemenkeu.
b. Pendekatan Enterprise Architecture belum dimanfaatkan optimal dalam
mendukung transisi transformasi digital Kemenkeu yang kompleks.
c. Partisipasi dan bentuk peran aktif para pihak dalam Enterprise Architecture
belum didukung dengan operasionalisasi tata kelola EA Kemenkeu yang
terpadu dan konsisten.
d. Belum ada pengukuran atas kematangan pengelolaan EA Kemenkeu serta
realisasi obyektif atas arsitektur yang dirancang dengan implementasinya
(deliverables management).
Berbagai terobosan dari IS ini adalah:
a. Terbentuknya tim arsitek melalui mekanisme rekrutmen yang selektif.
b. Pelibatan pimpinan tinggi Kemenkeu dalam proses pengelolaan EA.
c. Pelaksanaan secara berkala EA Maturity Assessment untuk mengukur level
kematangan pengelolaan EA Kemenkeu.
88
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
d. Pelaksanaan secara berkala Architecture Compliance Review untuk
mengukur level kepatuhan pengembangan dan implementasi dengan
obyektif dan arsitektur yang dirancang, serta kesesuaian arsitektur dengan
standar arsitektur yang telah ditentukan.
e. Terbangunnya peran/fungsi konsultatif EA dalam proses implementasi
transformasi digital.
IS ini dilaksanakan pada periode 2021 s.d 2022. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Sekretaris Jenderal, Initiative Owner adalah Sekretaris
Jenderal. Output yang diharapkan dicapai pada akhir periode project adalah
operasionalisasi Tim EA Kemenkeu sesuai pedoman Tata Kelola EA Kemenkeu
yang komprehensif. Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Peningkatan kualitas pengelolaan EA Kemenkeu berdasarkan pengukuran
level maturitas yang dilakukan pada tahun 2022.
b. Peningkatan kapabilitas dan peran tim arsitek pada proses perencanaan,
perancangan, pengembangan, dan evaluasi program transformasi digital di
Kemenkeu.
c. Peningkatan kualitas artefak pada repository sehingga dapat dimanfaatkan
lebih lanjut seperti analisis continuous improvement.
9. IS #9 Evaluasi Insentif Fiskal
IS ini bertujuan untuk peningkatan efektivitas insentif fiskal bagi
perekonomian melalui penyediaan data monitoring dan analisis evaluasi insentif
fiskal. Hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Banyaknya insentif fiskal yang telah disediakan oleh pemerintah dan telah
dipublikasikannya laporan belanja perpajakan.
b. Tax ratio menunjukkan tren yang menurun sehingga upaya perbaikan perlu
dilaksanakan dari berbagai sisi.
c. Evaluasi insentif fiskal, baik dalam aspek kebijakan maupun tata kelola,
perlu untuk dilakukan secara sistematis dan komprehensif dan perlu
didokumentasikan dengan baik.
d. Instrumen pengawasan dan monitoring evaluasi insentif fiskal perlu
dioptimalkan sebagai bahan pendukung untuk pengambilan keputusan oleh
pimpinan.
Berbagai terobosan dari IS ini adalah:
a. Peningkatan kualitas evaluasi terkait pemberian insentif fiskal, termasuk
dampaknya.
b. Perbaikan tata kelola insentif fiskal.
c. Penyediaan dashboard insentif fiskal.
89
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
d. Mendorong integrasi data untuk kebutuhan evaluasi insentif fiskal.
e. Peningkatan kualitas monitoring/pengawasan atas insentif fiskal yang telah
diberikan.
IS ini dilaksanakan pada periode 2021 s.d 2024. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Sekretaris Jenderal, Initiative Owner adalah Sekretaris
Jenderal. Output yang diharapkan dicapai pada akhir periode project antara lain:
a. Evaluasi insentif fiskal yang komprehensif dan terdokumentasi dengan baik.
b. Rekomendasi perbaikan regulasi atau prosedur terkait pengelolaan insentif
fiskal.
c. Adanya payung hukum dan sistem (dashboard) monitoring insentif fiskal
yang valid dan handal.
Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Belanja perpajakan tepat sasaran sesuai indikator yang diakui.
b. Peningkatan tax ratio dalam jangka panjang.
c. Peningkatan kepatuhan perpajakan.
10. IS #10 Pengelolaan Akun Penerimaan Terpadu (Unified Revenue Account
Management)
IS ini bertujuan untuk terintegrasinya informasi database penerimaan pajak,
bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak, serta profil risiko Wajib
Pajak/Pengguna Jasa/Wajib Bayar. Hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya
IS ini antara lain:
a. Masih belum terintegrasinya database penerimaan untuk keperluan internal
Kemenkeu.
b. Masih terdapat beberapa sistem yang berbeda untuk mengetahui profil
Wajib Pajak yaitu CRM (profil Wajib Pajak) dan SKPJ (profil Pengguna
Jasa).
c. Masih belum tersedianya sebuah platform tunggal yang menyediakan
informasi dan profil risiko WP/Pengguna Jasa/Wajib Bayar secara
komprehensif.
Berbagai terobosan dari IS ini adalah:
a. Integrasi informasi DJP, DJBC, dan DJA (PNBP SDA-KND) dalam Single
Stakeholder Information (SSI) untuk layanan perpajakan dan PNBP.
b. Pembangunan dan pemanfaatan Single Stakeholder Profile dalam
pelaksanaan manajemen risiko, pelayanan perpajakan dan PNBP.
c. Pembentukan user interface SSP URAM untuk pimpinan.
d. Jaminan pengaliran data yang valid dan realtime dari DJP, DJBC, dan DJA
melalui SLDK.
90
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
IS ini dilaksanakan pada periode 2019 s.d 2021. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Menteri dan Wakil Menteri Keuangan, Initiative Owner
adalah Direktur Jenderal Pajak, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Direktur
Jenderal Anggaran. Output yang diharapkan dicapai pada akhir periode project
antara lain:
a. Terciptanya harmonisasi dan sinergi tata kelola terkait pelayanan serta
pengawasan di bidang penerimaan perpajakan dan PNBP.
b. Terintegrasinya proses bisnis pengawasan bersama atas komoditas SDA,
barang modal hulu migas, layanan K/L dsb.
c. Menurunnya persentase piutang macet yang meliputi pajak, bea, dan cukai.
d. Realisasi cost recovery tidak melebihi dari yang ditargetkan.
e. Meningkatnya kepatuhan perpajakan dan pelaporan informasi keuangan
daerah dari bendahara Pemda.
f. Kemenkeu akan memiliki data & informasi yang lebih komprehensif dan
terintegrasi atas harmonisasi dan sinergi tata kelola penerimaan perpajakan
dan PNBP.
Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Peningkatan tata kelola penerimaan negara dalam rangka mendukung
peningkatan tax ratio & mengurangi kebocoran penerimaan negara.
b. Peningkatan tata kelola pemberian insentif fiskal.
c. Meningkatnya kepatuhan sukarela Wajib Pajak, Wajib Bayar, & Pengguna
Jasa Kepabeanan & Cukai
11. IS #11 Joint Program Optimalisasi Penerimaan
IS ini bertujuan untuk mengoptimalkan penerimaan negara melalui
perbaikan proses bisnis dan penegakan hukum di bidang pajak, kepabeanan
cukai, dan PNBP. Hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Optimalisasi penerimaan menjadi kunci utama pemenuhan sumber
anggaran dalam rangka mendukung kebijakan pembangunan nasional.
b. Terdapat irisan proses bisnis dan informasi antara UE I Kemenkeu yang
dapat disinergikan dalam rangka optimalisasi pelayanan dan pengawasan
terkait penerimaan negara.
c. Potensi peningkatan negara dan PNBP melalui sinergi antara UE I
Kemenkeu – Kementerian/Lembaga (K/L) – pemerintah daerah (Pemda) -
Pihak Lain.
d. Potensi peningkatan penerimaan perpajakan atas belanja pemerintah:
1) Kepatuhan perpajakan Bendahara belum optimal;
2) Data keuangan pemerintah pusat dan Daerah belum terintegrasi.
91
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Berbagai terobosan dari IS ini adalah:
a. Kolaborasi dan compatibility business process antar unit melalui scaling up
program sinergi DJP-DJBC, menjadi sinergi antar UE I Kemenkeu
(penerimaan perpajakan, cukai, PNBP, dan pajak belanja pemerintah pusat
dan Daerah), mencakup joint analysis-joint audit-joint collection-joint
investigation-joint intelligence-joint proses bisnis-secondment
b. Sinergi data, pemanfaatan data analytics, dan pengawasan bersama antara
UE I Kemenkeu-K/L-Pemda-Pihak Lain terhadap WP/Pengguna Jasa/Wajib
Bayar untuk optimalisasi penerimaan negara.
c. Integrated Analysis System di Kemenkeu.
IS ini dilaksanakan pada periode 2019 s.d 2021. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Wakil Menteri Keuangan, Initiative Owner adalah Dirjen
Pajak, Dirjen BC, Dirjen Anggaran, Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Output yang
diharapkan dicapai pada akhir periode project antara lain:
a. Terciptanya harmonisasi dan sinergi tata kelola terkait pelayanan serta
pengawasan di bidang penerimaan perpajakan dan PNBP.
b. Terintegrasinya proses bisnis pengawasan bersama atas komoditas SDA,
barang modal hulu migas, layanan K/L dsb.
c. Menurunnya persentase piutang macet yang meliputi pajak, bea, dan cukai.
d. Realisasi cost recovery tidak melebihi dari yang ditargetkan.
e. Meningkatnya kepatuhan perpajakan dan pelaporan informasi keuangan
daerah dari bendahara Pemda.
f. Kemenkeu akan memiliki data & informasi yang lebih komprehensif dan
terintegrasi atas harmonisasi dan sinergi tata kelola penerimaan perpajakan
dan PNBP.
Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Peningkatan tata kelola penerimaan negara dalam rangka mendukung
peningkatan tax ratio & mengurangi kebocoran penerimaan negara.
b. Peningkatan tata kelola pemberian insentif fiskal.
c. Meningkatnya kepatuhan sukarela Wajib Pajak, Wajib Bayar, & Pengguna
Jasa Kepabeanan & Cukai
12. IS #12 Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Core Tax
Administration System)
IS ini bertujuan untuk menyediakan Sistem Informasi Direktorat Jenderal
Pajak dengan platform teknologi baru, yang mencakup keseluruhan fungsi inti
administrasi perpajakan (Core Tax Administration System) yang terintegrasi, dan
memiliki interoperabilitas dengan sistem penerimaan negara. Hal yang
melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
92
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
a. Pesatnya kemajuan teknologi menyebabkan tingginya ekspektasi Wajib
Pajak terhadap penyediaan layanan perpajakan berbasis teknologi.
b. Ekspektasi para pemangku kepentingan terhadap sistem informasi dengan
teknologi terbaru, terintegrasi, mencakup seluruh proses bisnis inti
administrasi perpajakan, mempermudah pelaksanaan pekerjaan (decision
support system), andal, dan memiliki interoperabilitas dengan sistem
penerimaan negara.
c. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di Direktorat Jenderal
Pajak belum berfokus kepada pengembangan Sistem Inti Administrasi
Perpajakan (core tax administration system).
Terobosan dari IS ini adalah Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan
(Core Tax Administration System) yang terintegrasi dan memiliki interoperabilitas
dengan sistem penerimaan negara. IS ini dilaksanakan pada periode 2019 s.d
2023. Adapun yang menjadi Initiative Champion adalah Wakil Menteri Keuangan,
Initiative Owner adalah Direktur Jenderal Pajak, Direktur Jenderal Bea dan Cukai,
Direktur Jenderal Anggaran. Output yang diharapkan dicapai pada akhir periode
project adalah Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak dengan platform
teknologi baru yang handal dan terintegrasi dengan proses bisnis inti
administrasi perpajakan, serta memiliki interoperabilitas dengan sistem
penerimaan negara. Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Proses bisnis inti administrasi perpajakan yang efektif, efisien, dan
akuntabel.
b. Mendukung peningkatan kepatuhan Wajib Pajak secara bertahap.
c. Mendukung peningkatan tax ratio secara bertahap.
13. IS #13 Pengembangan National Logistic Ecosystem
IS ini bertujuan untuk membangun ekosistem logistik nasional guna
memperbaiki performa logistik Indonesia dan membantu kebutuhan entitas
bisnis logistik yang transparan, cepat, serta berbiaya rendah. Hal yang
melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Kinerja logistik Indonesia masih berada di peringkat 5 (lingkup ASEAN).
b. Tingkat kemudahan berusaha (EODB) khususnya pada indikator Trading
Across Border (TAB) belum ada peningkatan signifikan dalam 2 tahun
terakhir.
c. Biaya logistik Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 23,5% dari GDP
(2016/2017).
d. Proses perizinan impor ekspor masih membebani pelaku usaha.
93
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Berbagai terobosan dari IS ini adalah:
a. Pengembangan Sistem NLE untuk mengolaborasi platform logistics
berbasis ekosistem.
b. Penyusunan Transformasi Probis Logistik, misal dengan SSm untuk
mengurangi redudansi.
c. Penyusunan regulasi dan aturan terkait NLE.
d. Pendekatan intensif dan strakom yang tepat.
e. Pembentukan tim kerja lintas sektor (K/L dan private)
IS ini dilaksanakan pada periode 2020 s.d 2024. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Menteri Keuangan, Initiative Owner adalah Direktur
Jenderal Bea dan Cukai, Kepala LNSW. Output yang diharapkan dicapai pada
akhir periode project antara lain:
a. Terhubungnya seluruh siklus logistik nasional (Pelayaran, Kepelabuhanan,
Trucking, Warehousing, dan pembayaran) melalui kolaborasi platform-
platform pemerintah dan swasta.
b. Terciptanya sistem dan tata ruang kepelabuhanan yang mendorong
efisiensi proses bisnis logistik di Pelabuhan.
c. Terciptanya kemudahan akses ke sistem pemerintah melalui:
1) Tersedianya sistem SSm (Single Submission) Pengangkutan, sistem
SSm Perizinan.
2) Tersedianya sistem SSm Pabean-Karantina dan berjalannya probis
pemeriksaan bersama pabean-karantina.
3) Tersedianya API SSm di NLE yang dapat dimanfaatkan oleh platform
logistics.
Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Terciptanya transparansi sistem logistik dengan bergabungnya platform
pembayaran dengan NLE.
b. Peningkatan kemudahan akses layanan logistik oleh pengguna jasa.
c. Peningkatan kepuasan pengguna jasa layanan logistic.
d. Peningkatan peringkat EODB di Indonesia.
14. IS #14 Integrasi Proses Bisnis Perencanaan dan Penganggaran
IS ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas serta efisiensi perencanaan
dan penganggaran dalam pengelolaan keuangan negara. Hal yang
melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Masih terdapat siklus perencanaan dan penganggaran APBN yang
dilakukan secara manual, tidak efisien, dan tidak terintegrasi.
b. Terdapat beberapa aplikasi dalam proses pengelolaan keuangan negara
(KRISNA, RKA KL, SPAN Custom Web, SAKTI, Satu DJA).
94
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
c. PP Nomor 17/2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan
Penganggaran Pembangunan Nasional, pasal 34.
Berbagai terobosan dari IS ini adalah:
a. Restrukturisasi 12 program menjadi 5 program di Kemenkeu dan di K/L dan
belanja TKDD untuk menajamkan fokus program yang lebih koheren antar
UE I dengan impact yang masif.
b. Integrasi antara perencanaan dan sistem anggaran untuk memastikan data
dari sistem penganggaran memberikan umpan balik ke sistem perencanaan
dan sebaliknya.
c. Memperkuat SAKTI sebagai sistem anggaran tunggal di Kemenkeu.
d. Perampingan aplikasi untuk pemantauan realisasi anggaran.
e. Reformasi proses anggaran melalui pembentukan program tata kelola COA
dan kementerian lintas lini dalam rangka meningkatkan proses peninjauan
belanja.
IS ini dilaksanakan pada periode 2019 s.d 2021. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Menteri dan Wakil Menteri Keuangan, Initiative Owner
adalah Direktur Jenderal Anggaran, Direktur Jenderal Perbendaharaan, Direktur
Jenderal Perimbangan Keuangan, dan Kepala BKF. Output yang diharapkan
dicapai pada akhir periode project adalah aplikasi perencanaan dan
penganggaran yang terintegrasi. Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Deviasi rumusan kinerja antara perencanaan dan penganggaran dengan
gap kurang dari 5% tahun 2023.
b. Pengurangan jumlah program secara nasional dengan rumusan
nomenklatur yang lebih mencerminkan outcome yang dihasilkan (tidak
berbasis struktur unit organisasi).
c. Meningkatkan pencapaian kinerja aspek manfaat K/L sebesar 10%
dalam mendukung program prioritas nasional pada tahun 2023
(dibanding sebelum implementasi redesain/2020).
15. IS #15 Optimalisasi Kebijakan Penganggaran Terkait Pengelolaan Program
Pensiun
IS ini bertujuan untuk program pensiun dan THT yang lebih efektif dan
efisien. Hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Potensi beban APBN yang tinggi dari skema pensiun yang existing (pay as
you go):
1) Adanya keterbatasan anggaran.
2) Data menunjukkan belanja pensiun semakin meningkat dari tahun ke
tahun.
95
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
3) Pengelolaan iuran pensiun belum optimal.
b. Berdasarkan perhitungan dari PT ASABRI masih terdapat potensi unfunded
THT yang perlu dikaji lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan.
c. UU ASN mengindikasikan perlunya reformasi di bidang pengelolaan
program pensiun PNS.
d. Amanat UU 12 Tahun 1980 yang memberikan ruang adanya overlapping
pemberian pensiun. Beberapa orang mendapatkan pensiun dari jabatan
berbeda.
e. Meningkatnya life expectancy masyarakat Indonesia.
Berbagai terobosan dari IS ini adalah:
a. Pengelolaan Program Pensiun ASN dengan skema yang mendukung fiscal
sustainability.
b. Adanya kebijakan terkait lembaga pengelola, lembaga pendukung dan
infrastruktur terkait pengelolaan skema pensiun yang baru (lembaga BUMN
di bawah Kementerian Keuangan).
c. Tersedianya Peraturan Perundang-Undangan yang memayungi program
pensiun PNS yang baru.
IS ini dilaksanakan pada periode 2019 s.d 2022. Adapun yang menjadi
Initiative Champion adalah Direktur Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara, Staf Ahli Menkeu bidang Pengeluaran Negara, Initiative Owner
adalah Direktur Jenderal Anggaran, Direktur Jenderal Kekayaan Negara. Output
yang diharapkan dicapai pada akhir periode project antara lain:
a. Perbaikan dasar hukum pengelolaan program pensiun PNS
b. Perbaikan kelembagaan penyelenggara program pensiun Pegawai Negeri
c. Peningkatan hasil investasi akumulasi iuran pensiun
Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Peningkatan kesejahteraan ASN setelah purna tugas.
b. Sustainability pengelolaan dana pensiun.
16. IS #16 Penyempurnaan Sistem Manajemen Pengelolaan Aset Negara
IS ini bertujuan untuk penguatan pengelolaan aset negara untuk
mengoptimalkan manfaat ekonomi dan sosial melalui peningkatan PNBP dan
cost saving. Hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya IS ini antara lain:
a. Kebijakan pemindahan ibukota membutuhkan kebijakan pengelolaan aset.
b. Aplikasi yang ada belum dapat berperan sebagai single source of truth yang
mampu menyajikan informasi up to date terkait aset negara dan mendukung
pengelolaan aset negara secara end to end.
96
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
c. Belum optimalnya proses pada pengawasan, pengendalian dan
pemanfaatan aset negara.
d. Masih terdapat aset negara yang status kepemilikannya belum jelas.
e. Kurangnya insentif bagi pengguna barang untuk mendorong optimalisasi
dan meningkatkan efisiensi pengelolaan aset negara
f. Adanya PP 46 yang menetapkan tugas penyusunan neraca SDA
dilakukan oleh BPS dengan berkoordinasi dengan Kemenkeu (cq. DJKN)
untuk penilaian aset SDA.
Berbagai terobosan dari IS ini adalah:
a. Percepatan penyusunan portofolio aset negara untuk mendukung
penerapan capital charge mechanism.
b. Penguatan SIMAN agar dapat mengakomodasi pengelolaan aset negara
secara end to end meliputi penyediaan data master aset, perencanaan aset,
persediaan dan revaluasi, underlying aset pada SBSN, dan portofolio aset
negara.
c. Perbaikan tata kelola pengelolaan aset negara dalam lingkup pengawasan,
pengendalian, dan pemanfaatan aset
d. Sentralisasi pengelolaan aset di Kemenkeu sebagai Pengguna Barang.
e. Penguatan standarisasi biaya pemeliharaan aset negara secara nasional.
f. Utilisasi aset Kemenkeu meliputi efektivitas penggunaan ruang kerja dan
komersialisasi ruang untuk meningkatkan PNBP.
g. Penilaian aset sumber daya alam dalam rangka mendukung penyusunan
neraca SDA.
h. Pemberian insentif bagi pengguna barang untuk mendorong optimalisasi
aset.
IS ini dilaksanakan pada periode 2020 s.d 2024. Adapun yang menjadi Initiative
Champion adalah Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Initiative Owner adalah
Direktur Jenderal Kekayaan Negara. Output yang diharapkan dicapai pada akhir
periode project adalah SIMAN versi 2 yang mendukung penguatan proses bisnis
pengelolaan aset negara. Adapun outcomes yang diharapkan antara lain:
a. Meningkatnya kepuasan stakeholder terhadap pengelolaan aset negara
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
b. Meningkatnya manfaat ekonomi dan sosial dari asset.
97
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
B. CAPAIAN KINERJA IS RBTK 2021
Secara garis besar, implementasi 26 IS RBTK/DA 2021 telah berjalan sesuai
rencana (on-track) dengan capaian sebesar 98,5% dari target 87.5%. Rincian
Implementasi Inisiatif Strategis atas Program RBTK diuraikan dalam penjabaran
sebagai berikut.
1. IS #1 Penguatan Budaya Organisasi Kementerian Keuangan: The New
Thinking of Working: Capaian 100%
IS The New Way of Working (NWOW) bertujuan untuk mewujudkan budaya
kerja yang adaptif, berbasis digital, dan berintegritas guna meningkatkan
produktivitas dan kinerja Kementerian Keuangan di era digital. Penanggung
jawab IS ini adalah Sekretariat Jenderal yang didukung oleh seluruh UE I. Adapun
capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2021 adalah Implementasi
Flexible Working Space di seluruh lingkungan Kemenkeu, termasuk ABW,
Coworking Space, Satellite Office, dan Ruang Kerja Kolaboratif.
Gambar 3.3 Menteri Keuangan Meninjau Aktivitas Pegawai di Ruang Kerja
Kolaboratif dan
Gambar 3.4 Peresmian Ruang Kerja Kolaboratif Kemenkeu oleh Menteri
Keuangan pada tanggal 22 Desember 2021
2. IS #2 Optimalisasi Sistem Layanan Data Kementerian Keuangan (SLDK)
untuk mewujudkan Single Source of Truth Data Kemenkeu; Capaian 100%
IS SLDK ini bertujuan untuk mewujudkan Kementerian Keuangan sebagai
data driven organization melalui pemanfaatan SLDK. Penanggung jawab IS ini
adalah Sekretariat Jenderal yang didukung oleh Staf Ahli OBTI dan seluruh Unit
Eselon I. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2021 adalah:
98
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
a. Penetapan KMK 269/2021 tentang Tata Kelola Data.
b. Penyediaan environment big data.
c. Penetapan Kep-CIO No. 4/SA-8/2021 tentang Data Referensi di Lingkungan
Kemenkeu.
d. Pelaksanaan Reviu Tata Kelola Data oleh Inspektorat Jenderal.
Gambar 3.5 Halaman Portal SLDK
3. IS #3 Layanan Digital Kemenkeu (LDK); Capaian 99%
IS ini bertujuan untuk menyediakan platform layanan digital yang
terintegrasi (sebagai bagian dari omnichannel platform Kemenkeu) dan berbasis
pada user experience. Penanggung jawab IS ini adalah Sekretariat Jenderal yang
didukung oleh Seluruh Unit Eselon I. Adapun capaian signifikan yang berhasil
diraih pada tahun 2021 adalah:
a. Telah ditetapkan KMK-503/KMK.01/2021 tentang Tata Kelola Layanan
Digital Kementerian Keuangan tanggal 7 Desember 2021;
b. Pengembangan Contact Center Kemenkeu 134 dan DRP Kemenkeu
PRIME; dan
c. Pengembangan Single Identity Login (SIL) Portal LDK.
99
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 3.6 Layanan Kemenkeu Prime 134
4. IS #4 Implementasi Office Automation dalam Rangka Membangun Digital
Workplace (e-Kemenkeu); Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk mewujudkan proses bisnis dan layanan yang efisien
dari sisi biaya, mutu, dan waktu. Penanggung jawab IS ini adalah Sekretariat
Jenderal yang didukung oleh Seluruh Unit Eselon I. Adapun capaian signifikan
yang berhasil diraih pada tahun 2021 adalah:
a. Telah ditetapkan KMK 487/KMK.01/2021 tentang Tata Kelola Automasi
Perkantoran (OA) Kemenkeu pada tanggal 29 November 2021.
b. Telah diselesaikan proses hosting modul e-Kemenkeu Fase III dan saat ini
telah dapat diakses pada alamat oa.kemenkeu.go.id.
Gambar 3.7 Tampilan Office Automation (e-Kemenkeu) sebagai backbone
Digital Workspace Kemenkeu
100
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
5. IS #5 Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kementerian Keuangan; Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk mewujudkan organisasi Kementerian Keuangan yang
mengadopsi Flatter and Boundaryless Organization serta Adaptive and Tech Savvy
HR. Penanggung jawab IS ini adalah Sekretariat Jenderal dengan dukungan
seluruh UE I. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2021
adalah:
a. Perencanaan Pegawai di lingkungan Kemenkeu melalui penyampaian surat
Menteri Keuangan nomor S-246/MK.01/2021 perihal Penyampaian Usul
Formasi CPNS Tahun Anggaran 2021 dan 2022 kepada Menteri PAN-RB dan
Badan Kepegawaian Negara.
b. Penyampaian Kajian Job Shifting kepada Sekretaris Jenderal melalui ND
Karo Organta No. ND-1946/SJ.2/2021 tanggal 17 Desember 2021.
c. Redistribusi SDM melalui alokasi Lulusan PKN STAN Tahun 2021 pada 77
instansi pusat dan daerah.
d. Penetapan PMK 118 tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan dan PMK 154 tahun 2021 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagai
dampak dari penyetaraan jabatan.
e. Penyusunan Progres Pengembangan HRIS TA 2021 dan Rencana
Pengembangan HRIS TA 2022.
f. Telah ditetapkan KMK Nomor 1198/KM.1/UP.9/2021 dan
1199/KM.1/UP.9/2021 tentang pemindahan 155 pegawai melalui IJV.
g. Pelaksanaan Survei Engagement Pegawai tahun 2021.
Gambar 3.8 Internal Job Vacancy Kemenkeu Memungkinkan Pegawai Pindah
Antara Unit Eselon I Sesuai Minat Pegawai dan Kebutuhan Organisasi
101
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
6. IS #6 Modern e-learning Sebagai Alat Utama dalam Pengembangan
Sumber Daya Manusia; Capaian 92%
Tujuan inisiatif ini adalah untuk mewujudkan SDM Kementerian Keuangan yang
kompetitif melalui proses pembelajaran yang efisien, relevan, aplikatif,
berdampak nyata (impactful), dan mudah diakses. Penanggung jawab IS ini
adalah BPPK dengan dukungan Sekretariat Jenderal dan seluruh UE I. Adapun
capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2021 adalah telah
diselenggarakan 844 program digital, dengan 298.525 peserta sampai dengan
30 November 2021, dari total rencana program tahun 2021 sebanyak 863
program dan 323.332 peserta. Implementasi pembelajaran digital pada tahun
2021 proporsinya sebesar 99,43% dari total pembelajaran di Kementerian
Keuangan. Selain itu, terdapat 90 course open publik pada KLC yang telah
diakses oleh 62.520 orang selama tahun 2021. Realisasi biaya pelatihan s.d. 30
November 2021 sebesar Rp14.509.916.764,00 dari pagu awal tahun 2021
sebesar Rp107.426.243.000,00 sehingga terjadi penghematan biaya
penyelenggaraan pelatihan sebesar 86,49%.
Capaian tersebut dapat terlaksana dengan dukungan berupa
pengembangan modul KMS, KLC Mobile, dan penambahan fitur pada KLC yang
memudahkan pegawai mengakses materi e-learning dari mana saja dan kapan
saja. Selain itu, penerapan gamification dalam pembelajaran (KC Fun Quest)
telah memberikan cara baru dalam belajar melalui media permainan yang sangat
menarik dan berhasil meningkatkan engagement untuk mewujudkan budaya
belajar yang berkelanjutan.
Gambar 3.9 KC Fun Quest sebagai upaya meningkatkan budaya belajar e-learning
102
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
7. IS #7 Emerging Technology Dalam Pengawasan (ET Pengawasan); Capaian
100%
Tujuan inisiatif ini adalah Mewujudkan data-driven organization melalui
penyampaian informasi kondisi Government Risk and Control (GRC) secara real-
time berdasarkan hasil pengawasan berbasis pemanfaatan emerging
technologies. Penanggung jawab IS ini adalah Inspektorat Jenderal dengan
dukungan seluruh UE I. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada
tahun 2021 adalah implementasi continuous audit continuous monitoring untuk 6
use case: pemantauan restitusi, pemeriksaan pabean ekspor, e-Reviu LK BUN,
pengurusan piutang negara, pengawasan PNBP dan reviu kebutuhan aset tetap.
Gambar 3.10 e-Reviu LK BUN sebagai salah satu use case CACM ET
Pengawasan
8. IS #8 Enterprise Architecture Kementerian Keuangan (EA Kemenkeu);
Capaian 98%
Tujuan IS ini adalah untuk Memperkuat pengelolaan Enterprise Architecture
(EA) dalam mengorkestrasi transformasi Kementerian Keuangan sebagai
organisasi digital yang agile, adaptif, dan berfokus pada nilai tambah.
Penanggung jawab IS RBTK ini adalah Sekretariat Jenderal dan dukungan
seluruh Unit Eselon I. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun
2021 adalah:
103
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
a. Penetapan KMK-512/KMK.01/2021 tentang EA Kemenkeu yang memuat
kerangka kerja EA.
b. Penguatan awareness EA kepada jajaran pimpinan Kemenkeu dan pelatihan
kepada tim pengelola EA Kemenkeu.
c. Pelaksanaan mekanisme rekrutmen tim EA Kemenkeu.
d. Pengembangan strategic architecture domain BDAT.
e. Portal EA dapat diakses melalui laman https://ea.kemenkeu.go.id
menggunakan username dan password sesuai email Kemenkeu masing-
masing pegawai. Tools yang digunakan untuk membangun arsitektur EA
Kemenkeu adalah orbus iServer.
Gambar 3.11 Tampilan portal EA Kemenkeu menggunakan Orbus iServer
9. IS #9 Evaluasi Insentif Fiskal; Capaian 100%
Tujuan IS ini adalah untuk Peningkatan efektivitas insentif fiskal bagi
perekonomian melalui penyediaan data monitoring dan analisis evaluasi insentif
fiskal. Penanggung jawab IS RBTK ini adalah Badan Kebijakan Fiskal dan
dukungan DJP, DJBC, DJPK, DJA, DJPb, DJPPR, LNSW, SA OBTI, SA Kepatuhan
Pajak dan SA Penerimaan Negara. Adapun capaian signifikan yang berhasil
diraih pada tahun 2021 adalah: penyusunan Grand Design Evaluasi Insentif Fiskal
dengan mengakomodasi beberapa evaluasi insentif yang telah dilakukan UE1
dan sesuai metode penelitian umum. Pelaksanaan evaluasi insentif tax
allowance, evaluasi threshold PPN & PPh, dan evaluasi kawasan industri.
104
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
10. IS #10 Pengelolaan Akun Penerimaan Terpadu (Unified Revenue Account
Management); Capaian 100%
Unified Revenue Account Management (URAM) merupakan platform
tunggal profil risiko dan informasi WP yang mencakup aspek perpajakan dan
PNBP sebagai fungsi alert management dan Decision Support System (DSS) bagi
pimpinan. Tujuan IS ini adalah untuk mewujudkan terintegrasinya pengelolaan
database penerimaan negara yang meliputi penerimaan negara pajak, bea cukai,
dan bukan pajak. Penanggung jawab IS RBTK ini adalah DJP DJBC, DJA, LNSW,
dan Sekretariat Jenderal. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada
tahun 2021 adalah telah dilakukan evaluasi model Single Stakeholders Profile
URAM di Indonesia Single Risk Management (ISRM) setelah dimasukan data
PNBP dari DJA, serta telah dibangun Automatic Blocking System (ABS) akses
kepabeanan berbasis data piutang PNBP.
Gambar 3.12 Skema Automatic Blocking System (ABS)
11. IS #11 Joint Program Optimalisasi Penerimaan; Capaian 95%
Merupakan program sinergi dengan UIC utama (DJP, DJBC, DJA, dan
LNSW) dan UIC Pendukung (DJPK, DJKN, DJPB, dan BPPK) untuk optimalisasi
penerimaan negara melalui penegakan hukum dan perbaikan proses bisnis di
bidang perpajakan dan PNBP. Penanggung jawab IS RBTK ini adalah DJP, DJBC,
DJA, dan LNSW. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2021
adalah:
105
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
a. Telah ditetapkan KMK-210/KMK.01/2021 tentang Program Sinergi
Reformasi dalam Rangka Optimalisasi Penerimaan Negara sebagai
panduan pelaksanaan dan omnibus dari beberapa regulasi yang sudah ada.
b. Mendorong penerimaan negara sebesar Rp 2,1 Triliun atas 952 WP dalam
Daftar Sasaran Besar (DSB) yang ditetapkan melalui eksekusi Joint Analysis,
Joint Audit, Joint Investigasi, Joint Collection dan Joint Intelligence.
c. Mendorong penyempurnaan regulasi, proses bisnis dan teknologi informasi
untuk tujuan meningkatkan kemudahan pelayanan dalam rangka
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, pengguna jasa, dan Wajib Bayar.
d. Prepopulated dokumen PEB dan CK-1 pada SPT Masa PPN yang telah
diimplementasi secara nasional pada 1 November 2021 menyusul
implementasi Prepopulated dokumen PIB pada SPT Masa PPN.
e. Piloting atas integrated document atas pemasukan barang dan single
document atas pengeluaran barang di Kawasan Berikat, direncanakan
implementasi nasional pada 2022.
f. Pelaksanaan Secondment (tema penerimaan) yang melingkupi 6 UE1, 36
kantor vertikal, 416 Secondee, 14 tema, 239 pendalaman use case, dan FGD
dengan 3 tema arahan Menteri Keuangan, yaitu digital economy, nikel, dan
sarang burung walet.
g. Pelaksanaan pengawasan bersama Kemenkeu dengan 169 Pemda via
Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang mendorong penerimaan pajak pusat
sebesar Rp2,4 M dan pajak daerah sebesar Rp63,7 M.
h. Penyusunan aturan turunan SE OJK berupa SE Dirjen BC No.09/SE/2021
terkait akses rahasia bank untuk DJBC.
i. Implementasi Sistem Pengawasan Mineral dan Batubara dan Implementasi
Tahap I Integrasi Dokumen KEK.
Gambar 3.13 Tim Monev Joint Program 2021
106
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
12. IS #12 Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Core Tax
Administration System); Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk mewujudkan Tersedianya Sistem Informasi Direktorat
Jenderal Pajak dengan platform teknologi baru, yang mencakup keseluruhan
fungsi inti administrasi perpajakan (core tax system) yang terintegrasi.
Penanggung jawab IS ini adalah DJP dengan dukungan Sekretariat Jenderal dan
Inspektorat Jenderal. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun
2021 adalah:
a. Penyelesaian fase planning and scoping, seperti project charter, project plan,
dan project management plan.
b. Penyelesaian fase High Level Design.
c. Penyelesaian Detail Design 20 proses bisnis PSIAP.
Gambar 3.14 Steering Committee Meeting Coretax pada tanggal
22 November 2021
107
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
13. IS # 13 Pengembangan National Logistic Ecosystem (NLE); Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk memperbaiki performa logistik indonesia dan
membantu kebutuhan entitas bisnis logistik yang transparan, cepat, serta
berbiaya rendah. Penanggung jawab IS ini adalah DJBC dan LNSW. Adapun
capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2021 adalah telah disediakan
Application Programming Interface (API) untuk mempermudah kolaborasi
antarplatform; Piloting Single Submission (SSm) Pengangkutan, SSm Perizinan,
dan Pembayaran Online; Growth Hacking keterlibatan platform trucking, depo,
warehousing, dan banking; serta penerapan sistem pembayaran dan
pengoperasian tunggal oleh operator terminal peti kemas.
Gambar 3.15 Tampilan Dashboard NLE
14. IS # 14 Integrasi Proses Bisnis Perencanaan dan Penganggaran (RSPP);
Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perencanaan
serta penganggaran dalam pengelolaan keuangan negara melalui integrasi
proses bisnis perencanaan dan penganggaran. Penanggung jawab IS ini adalah
DJA yang didukung oleh Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, DJPK, DJPB,
BKF, dan DJPPR. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun
2021 adalah:
a. Perumusan standardisasi KRO dan RO generik.
b. Telah ditetapkan Perdirjen Anggaran Nomor 6/AG/2021 tentang Petunjuk
108
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Teknis Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L dan Pengesahan DIPA.
c. Implementasi SAKTI dalam penyusunan Anggaran tahun anggaran 2022
sudah dilaksanakan.
d. Aliran data realisasi anggaran dan capaian level RO dari SAS/SAKTI ke
SMART, dan sudah dihitung dalam nilai kinerja SMART.
e. Dashboard IKPA sudah tersedia pada aplikasi SMART user Satker, Unit
Eselon I, dan K/L.
f. Penyelesaian menu pelaporan kinerja anggaran, dashboard dan monitoring
pada SMART yang mengikuti PMK 22 Tahun 2021 dan Perdirjen Anggaran
Nomor PER-7/AG/2021.
g. Implementasi penguatan RSPP dalam penyusunan Renja K/L TA 2022 dan
RKA-K/L Pagu Anggaran TA 2022.
h. Kewajiban untuk penyempurnaan RSPP dalam penyusunan RKA-K/L 2022
telah diakomodasi dalam surat Menteri Keuangan tentang Pagu Alokasi
Anggaran 2022.
Gambar 3.16 Rollout SAKTI secara resmi oleh Menteri Keuangan
15. IS # 15 Optimalisasi Kebijakan Penganggaran Terkait Pengelolaan
Program Pensiun; Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk mewujudkan program pensiun dan THT yang lebih
efektif dan efisien melalui reformasi program pensiun dan lembaga
penyelenggara program pensiun PNS. Penanggung jawab IS RBTK ini adalah
DJA yang didukung oleh DJKN, BKF, dan DJPB. Adapun capaian signifikan yang
berhasil diraih pada tahun 2021 adalah:
a. Penyusunan draft RPP program pensiun dan JHT.
b. Update asumsi dan simulasi atas Iuran dan Manfaat Program JP dan
JHT yang Baru.
109
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
16. IS #16 Penyempurnaan Sistem Manajemen Pengelolaan Aset Negara;
Capaian 94%
IS ini bertujuan untuk menguatkan pengelolaan aset Negara dalam rangka
mengoptimalkan manfaat ekonomi melalui peningkatan PNBP dan cost saving.
Penanggung jawab IS RBTK ini adalah DJKN yang didukung oleh DJA, DJPPR,
DJPB, dan Sekretariat Jenderal. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih
pada tahun 2021 adalah:
a. Penguatan SIMAN v1 dan Pengembangan SIMAN v2.
b. Penetapan kajian kebijakan Capital Charge Mechanism.
c. Penetapan PMK 155/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Pengelolaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang mengakomodasi kajian DJKN terkait
pemberian insentif bagi pengguna barang untuk mendorong optimalisasi
aset.
17. IS # 17 Simplifikasi Pelaksanaan Anggaran Melalui Penggunaan Teknologi
Digital (Shared Service dan Government Platform); Capaian 94%
IS ini bertujuan untuk mewujudkan penyederhanaan proses bisnis
pelaksanaan anggaran dengan penggunaan teknologi digital. Penanggung jawab
IS ini adalah DJPB yang didukung oleh DJA dan Sekretariat Jenderal. Adapun
capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2021 adalah:
a. PPP telah mendukung pelaksanaan pembayaran secara full elektronik
dengan dokumen digital dengan piloting pada 218 Satker Kemenkeu (1
satker Kantor Pusat Setjen dan 217 satker DJPb).
b. PPP telah menggunakan dokumen elektronik disahkan dengan tanda tangan
elektronik tidak tersertifikasi dan diamankan dengan OTP.
c. Untuk pembayaran gaji sudah berjalan sejak Januari 2021, dan common
expenses (PLN dan Telkom) sejak Agustus 2021.
d. Telah dilakukan quality assurance terkait keandalan sistem pada PPP
dengan hasil 89% memenuhi prasyarat di PMK 204/2020. Namun demikian,
perluasan layanan masih memerlukan penguatan tata cara pengesahan
dokumen elektronik pada PPP, terutama untuk transaksi yang sudah
memiliki risiko tipikor. Penggunaan full dokumen elektronik untuk dasar
pengujian pembayaran pemerintah merupakan hal baru di Indonesia. Dasar
hukum pelaksanaan piloting PPP adalah PMK 204/2020.
e. Sampai dengan 17 Desember 2021, total transaksi di DIGIPAY adalah
10.977 transaksi dengan nominal mencapai Rp24,67miliar, melibatkan
4.902 satker dari 76 K/L dan 900 vendor. Satker Kemenkeu pengguna
rekening UP Himbara seluruhnya telah terdaftar sebagai pengguna Digipay.
f. Dashboard monitoring penggunaan KKP telah selesai dan beroperasi. Ke
depannya, kepatuhan pengguna KKP akan dipantau lebih baik.
110
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 3.17 Digipay sebagai salah satu inovasi pemberdayaan UMKM
18. IS #18 Harmonisasi Belanja APBN dengan belanja APBD untuk mendukung
Peningkatan Kualitas Keuangan Nasional; Capaian 96%
IS ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan
daerah yang akuntabel dengan mendorong belanja Pemda yang efisien dan
produktif serta penyediaan data Pemerintah Daerah hingga level data transaksi
yang lengkap, andal dan tepat waktu untuk mendukung penyusunan,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi kebijakan fiskal secara nasional.
Penanggung jawab IS ini adalah DJPK yang didukung oleh DJPB, DJP,
Sekretariat Jenderal, DJA, dan DJPB. Adapun capaian signifikan yang berhasil
diraih pada pada tahun 2021 adalah:
a. Penetapan Strategi TIK DJPK 2021—2024 melalui Kepdirjen PK nomor KEP-
35/PK/2021.
b. Penetapan Perdirjen Tata Kelola Data melalui Perdirjen PK Nomor PER-
3/PK/2021.
c. 497 Pemda (91,6% ) terinterkoneksi dalam sistem SIKD (on going Desember
2021).
d. Telah diimplementasikan simplifikasi LRA bulanan APBD untuk 430 Pemda
yg telah terinterkoneksi.
111
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 3.18 Tampilan SIKD Mobile
19. IS #19 Pengintegrasian Informasi Keuangan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pengelolaan
Keuangan Negara; Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk mewujudkan terintegrasinya informasi keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Business Intelligence
Pemerintah untuk mendukung pengambilan kebijakan fiskal yang komprehensif,
serta meningkatkan sinergi keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Penanggung jawab IS ini adalah DJPB yang didukung oleh DJPK, Sekretariat
Jenderal dan BKF. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun
2021 adalah:
a. Konsolidasi laporan keuangan dan laporan statistik keuangan pemerintah
secara terintegrasi melalui SIKRI Modul Pelaporan. Sistem Informasi
Keuangan Republik Indonesia Modul Pelaporan (SIKRI MP) merupakan
sistem informasi yang mengintegrasikan data keuangan Pemerintah Pusat
pada SPAN & data keuangan pemerintah daerah dari SIKD di level laporan
keuangan dengan tujuan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian
dan laporan statistik keuangan yang digunakan sebagai dasar pengambilan
kebijakan.
b. Penyusunan Enterprise Architecture SIKRI yang ditetapkan dalam Keputusan
Menteri Keuangan yang menggambarkan gambaran dan arah
pengembangan SIKRI
112
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 3.19 Tampilan SIKRI Modul Pelaporan
c. Penyusunan draft Bagan Akun Standar Konsolidasian level Akun yang akan
menjembatani dan mengharmonisasikan perbedaan penggunaan BAS
Pemerintah Pusat dan BAS Pemerintah Daerah.
d. Uji coba interkoneksi data pemerintah daerah (data Laporan Realisasi
Anggaran) secara parsial dari SIKD ke SIKRI.
20. IS #20 Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Keuangan Negara; Capaian 97%
IS ini bertujuan untuk Tersedianya kerangka kerja sebagai acuan (guideline)
pengelolaan Risiko Keuangan Negara (RKN) yang terstruktur, antisipatif, efektif,
komprehensif, dan terintegrasi. Penanggung jawab IS ini adalah DJPPR yang
didukung oleh Sekretariat Jenderal. Adapun capaian signifikan yang berhasil
diraih pada tahun 2021 adalah telah diterbitkan PMK nomor 222/PMK.01/2021
tentang Manajemen Risiko Pengelolaan Keuangan Negara.
21. IS #21 Sustainable Development Goals Bonds; Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk Penerbitan Sustainable Development Goals Bond (SDGs
Bond). Penanggung jawab IS ini adalah DJPPR yang didukung oleh DJA, DJPb
dan BKF. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2021
adalah:
113
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
a. Penetapan SDGs Bond Framework yang telah mendapatkan Second Party
Opinion dari CICERO dan IISD. Framework baru tersebut merupakan
pengembangan dari Green Bond dan Green Sukuk Framework yang
diterbitkan tahun 2018.
b. Penerbitan SDGs Bonds pada semester II tahun 2021 dalam mata uang
asing Euro dengan format SEC-Registered Shelf Take-Down sebesar 500 juta
Euro.
Gambar 3.20 Penerbitan SDGs Bond Pertama dalam Sejarah Indonesia
114
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
22. IS #22 Data Analitik Tema Sentral; Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk Pemanfaatan data analytics untuk mewujudkan
birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien. Penanggung jawab IS
ini adalah Sekretariat Jenderal, BPPK dan LNSW. Adapun capaian signifikan
yang berhasil diraih pada tahun 2021 adalah:
a. Telah dibangun visualisasi Analisis Association Rule dengan menggunakan
aplikasi Tableau dan sudah dilakukan UAT serta hosting ke dashboard
SLDK.
b. Implementasi Data Analytics to Improve Learning Process dalam bentuk
Machine Learning sudah selesai dilaksanakan. Rekomendasi pelatihan untuk
pegawai sudah muncul ketika membuka aplikasi KLC dengan fitur berupa:
Rekomendasi Pelatihan.
c. Data Analytics Pengembangan Kompetensi SDM melalui Pembelajaran
Dashboard klc2.kemenkeu.go.id/sipp memberikan dampak signifikan bagi
pengelola kepegawaian di UE I dalam melakukan pengendalian atas
pegawainya yang mengikuti pelatihan dan mendapatkan rekomendasi
terbaik calon peserta atas suatu pelatihan tertentu.
Gambar 3.21 Tampilan Dashboard Sistem Informasi Pemantauan Pembelajaran
d. Data Analytics Optimalisasi Utilisasi BMN mampu menghasilkan
visualisasi pemanfaatan BMN Kemenkeu seluruh Indonesia berupa sewa.
Data Analytics juga mampu memberikan rekomendasi jenis pemanfaatan
BMN yang berpotensi meningkatkan utilisasi BMN dan optimalisasi PNBP
melalui Top 7 pemanfaatan BMN (ATM, Kantin, Aula, Open Table,
Koperasi, Bank, Jasa Ekspedisi).
115
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
e. Data Analytics Dwelling Time oleh LNSW menghasilkan sebuah dashboard
yang handal dan mendekati real-time dalam memantau serta menganalisis
kecepatan penanganan barang di setiap pelabuhan di Indonesia untuk
memudahkan dalam pengambilan keputusan dan evaluasi kebijakan terkait
kepabeanan yang ditetapkan. Dashboard ini akan mendukung akselerasi
atas kebijakan pemerintah Indonesia yang terus berusaha menurunkan
standar waktu dwelling time agar menjadi 2 hari, sehingga bisa mengurangi
biaya logistik dari 23.5% di tahun 2019 menjadi 17.5% di tahun 2024 sesuai
dengan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.
Gambar 3.22 Tampilan Dashboard Analitik Dwelling Time
23. IS #23 Data Analitik Tema Pengelolaan Fiskal; Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk Pemanfaatan data analytics untuk mewujudkan
pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan. Penanggung jawab IS ini
adalah BKF. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2021
adalah:
a. Data Analytics Early Warning System Makro Finansial telah dilakukan
identifikasi kebutuhan dan sumber data eksternal.
116
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
b. Data Analytics Dana Desa menghasilkan rekomendasi kebijakan terkait dana
desa bahwa beragamnya karakteristik setiap wilayah di Indonesia
mengindikasikan bahwa pengentasan kemiskinan membutuhkan kebijakan
yang berbeda dari setiap wilayah diantaranya:pemfokusan program
pengentasan kemiskinan kepada wilayah pedesaan karena keluarga miskin
di wilayah pedesaan mencapai 66-81% dan cenderung bekerja di sektor
pertanian, pembangunan jalan pada daerah luar jawa dimana masih
terdapat 7,315 desa yang tidak memiliki jalan desa yang dapat dilalui roda 4
selama tahun 2014-2020.
c. Data Analytics Logistic Cost Analysis menghasilkan rekomendasi kebijakan
terkait sistem logistik nasional, seperti pengaturan UU terkait, penguatan
fasilitas dalam kebijakan logistik, sinkronisasi program antara pusat dan
daerah, pengawasan kepatuhan tarif perusahaan pelayaran, pengusaha
depo, dan juga PPJK, penyediaan layanan helpdesk, optimalisasi sistem
informasi, investasi integrasi jalur kereta api ke pelabuhan, dan seamless
transportation.
24. IS #24 Data Analitik Tema Penerimaan Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk Peningkatan kepatuhan wajib bayar dalam rangka
optimalisasi penerimaan negara dengan memanfaatkan data analytics.
Penanggung jawab IS ini adalah DJP, DJBC, DJA dan LNSW. Adapun capaian
signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2021 adalah:
a. Data Analytics Transfer Pricing diimplementasikan dalam bentuk Peta Risiko
CRM Transfer Pricing. Peta Risiko tersebut memberikan dampak pada
peningkatan kualitas analisis/penelitian komprehensif terhadap WP oleh
Account Representative (AR). Per 17 Desember 2021, data analytics ini
memberikan kontribusi berupa diterbitkannya 36.513 himbauan (SP2DK)
terkait transaksi transfer pricing dengan jumlah realisasi sebesar 20,6 T atau
sekitar 6% dari total pencairan SP2DK (Surat Permintaan Penjelasan Data
dan/atau Keterangan).
b. Dari 99 data pemicu pada data analytics di Approweb, berhasil membentuk
total nilai selisih data Rp10.428,4 Triliun. Nilai selisih tersebut akan
digunakan oleh unit vertikal sebagai bahan analisis untuk dilakukan
klarifikasi kepada Wajib Pajak. Atas nilai selisih data tersebut, sebesar
Rp4.986,7 Triliun sudah dimanfaatkan oleh unit vertikal. Sampai dengan
tanggal 23 Desember 2021 menghasilkan Realisasi MPN sebesar Rp14,35
Triliun.
c. Data Analytics Pengawasan WP HNWI beserta Grup Usahanya sudah
dilaksanakan roll out nasional sesuai SE Dirjen Pajak Nomor SE-
39/PJ/2021.
117
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
d. Pengembangan prototype skema model graph analytics trade circumvention
untuk mendeteksi kesamaan penanggung jawab maupun kesamaan alamat.
e. Data Analytics kinerja, proyeksi, dan dampak kebijakan ekspor, impor; serta
penerimaan negara Sudah dilakukan penyiapan data untuk scope yang lebih
kecil (pergeseran importir).
f. Penyiapan data untuk analisis tarif PNBP.
g. Dashboard Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Komoditi Batubara Antar
Kementerian/Lembaga dan Relasi Entitas Pelaku Usaha Komoditi Batubara
dapat menggambarkan proses alur transaksi batubara dalam satu siklus
dari hulu ke hilir secara komprehensif sehingga dapat menjadi rujukan
utama dalam kegiatan pengawasan dan/atau pelayanan
Kementerian/Lembaga khususnya pengelolaan komoditi batubara,
terciptanya tata kelola komoditas batubara yang baik, dan meningkatnya
efektivitas Kementerian/Lembaga dalam melakukan pengawasan dan/atau
pelayanan di sektor komoditi batubara baik dari sisi penerimaan maupun
perizinan.
Gambar 3.23 Tampilan Dashboard Simbara (Sistem Informasi Batubara)
118
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
25. IS #25 Data Analitik Tema Belanja; Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk Pemanfaatan data analytics dalam pengelolaan
belanja negara yang berkualitas. Penanggung jawab IS ini adalah DJP, DJBC,
DJA dan LNSW. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2021
adalah:
a. Big Data Analytics BLU melakukan penentuan model analisis efisiensi
dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA).
b. Otomasi pengelolaan data menggunakan mesin sehingga kecepatan
pengolahan data meningkat 266 kali lebih cepat, menghilangkan anggaran
lembur, efisiensi anggaran gudang dan arsip melalui digitalisasi data, serta
penyediaan dashboard financial advisor sebagai tools untuk perbaikan
pengelolaan keuangan daerah berbasiskan data.
Gambar 3.24 Tampilan Dashboard AIFA
c. Laporan evaluasi pendanaan terintegrasi antara Belanja K/L dengan DAK
Fisik (Sektor Pendidikan dan Jalan)
d. Telah didapatkan dan dipelajari hasil evaluasi kinerja penganggaran K/L
tahun 2020 yang disusun oleh DJA yang dilakukan dari aspek: konteks,
manfaat, dan implementasi.
e. Continuous audit ketepatan pembayaran iuran jaminan kesehatan dengan
temuan kompensasi pembayaran kelebihan lebih dari 10 Miliar Rupiah
sampai dengan Triwulan II.
119
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
26. IS #26 Data Analitik Tema Perbendaharaan; Capaian 100%
IS ini bertujuan untuk Mewujudkan efisiensi penganggaran dan
pembiayaan, memperkuat pengelolaan risiko, serta meningkatkan kinerja
investasi pemerintah. Penanggung jawab IS ini adalah DJPb, DJKN, DJPPR dan
Itjen. Adapun capaian signifikan yang berhasil diraih pada tahun 2021 adalah:
a. Data Analytics Pemberdayaan Masyarakat melalui Bantuan Sosial dan
Pembiayaan Pemerintah kepada UMKM telah mengumpulkan data terkait
program bansos dan pembiayaan.
b. Pengumpulan data terkait modernisasi kegiatan analisis biaya dan risiko
portofolio utang dan mengembangkan beberapa model proyeksi yield Surat
Berharga Negara (SBN).
c. Dashboard dan data analytics prediktif potensi biaya rekonstruksi gedung
perkantoran yang ada di daerah rawan gempa mampu memprediksi serta
melihat potensi biaya rekonstruksi gedung perkantoran di wilayah rawan
bencana sehingga dapat merekomendasikan prioritas objek yang perlu
diasuransikan. Hal ini dapat dikembangkan tidak hanya di Kementerian
Keuangan, tetapi juga secara nasional.
d. Analisis Prediktif Kualitas Pinjaman Pemerintah melakukan normalisasi data
training dan testing
e. Pemahaman bisnis terhadap government investment portfolio analysis
dengan pelatihan manajemen portofolio investasi.
f. Telah ditemukan anomali-anomali dan telah dikoordinasikan dengan unit
terkait pada project Data Analytics continuous audit atas pelayanan lelang
melalui internet.
Gambar 3.25 Tampilan Dashboard Kerentanan Bencana BMN Kemenkeu
120
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
g. Hasil dari proyek data analytics pinjaman luar negeri dapat digunakan
sebagai peringatan dini untuk memperkirakan apakah sebuah proyek yang
dibiayai dari pinjaman/hibah luar negeri akan selesai tepat waktu atau tidak.
C. CHANGE MANAGEMENT IS RBTK 2021
Program manajemen perubahan Reformasi Birokrasi dan Transformasi
Kelembagaan (RBTK) merupakan bagian dari penguatan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Kementerian Keuangan, melalui penetapan inisiatif
strategis RBTK pada tema sentral, tema fiskal, tema penerimaan, tema belanja,
dan tema perbendaharaan, kekayaan negara dan pembiayaan sekaligus
mengawal Digital Transformation Kementerian Keuangan. Dukungan seluruh
elemen Kementerian Keuangan merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan RBTK Kementerian Keuangan.
Keberhasilan IS RBTK Transformasi Digital dapat terjadi karena adanya
komitmen yang kuat pada level pimpinan. Komitmen pimpinan didapatkan dalam
Leaders’ Offsite Meeting (LOM), yakni ketika Menteri Keuangan dan seluruh
pimpinan eselon I dalam melakukan evaluasi IS RBTK yang berjalan dan
merumuskan IS RBTK yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya. Hasil
kesepakatan pimpinan ini selanjutnya ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Keuangan tentang Implementasi IS RBTK Kemenkeu sebagai payung hukum
sekaligus memastikan IS RBTK dapat berjalan dengan baik. Selain itu, IS RBTK
juga diikat sebagai IKU mulai dari level wide dan diturunkan secara berjenjang
sampai level paling bawah untuk memastikan bahwa seluruh unit teknis dapat
menyelesaikan sesuai target waktu yang ditetapkan.
Selama tahun berjalan, juga dilakukan serangkaian one-on-one meeting
antara CTO, PMO, dan unit teknis IS RBTK sebagai forum debottlenecking apabila
terdapat kendala yang perlu penyelesaian segera. Pada level pimpinan tertinggi,
juga dilakukan Steering Committee Meeting sebagai forum laporan progres
capaian IS RBTK dan pengambilan keputusan pimpinan atas strategic issue yang
muncul.
Kendala yang dihadapi dalam mencapai Transformasi Digital Kemenkeu
adalah terjadinya bottleneck pada saat implementasi IS RBTK dilaksanakan pada
tataran teknis. Di mana pegawai tidak buy-in (tidak yakin) bahwa IS RBTK akan
berhasil dilaksanakan dan memiliki dampak yang positif bagi organisasi dan
pegawai itu sendiri. Terkait dengan data analytics, permasalahan utamanya
adalah karena tingkat maturity serta SDM di setiap unit eselon I tidak merata.
121
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 3.26 Pelaksanaan Steering Committee Meeting pada
tanggal 29 Juli 2021
Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan serangkaian Change Management
(CM) program untuk meningkatkan awareness dan komitmen pegawai di
berbagai level jabatan.vCM memiliki peranan yang sangat penting dalam
mendukung keberhasilan proses perubahan/transisi dalam sebuah organisasi
serta untuk membangun budaya data. Perubahan tersebut dapat terjadi karena
perubahan strategi organisasi, perubahan kepemimpinan, ataupun perubahan
teknologi. Resistensi terhadap perubahan sering kali muncul karena pegawai
merasa keberadaanya terancam oleh perubahan tersebut. Jika kondisi
lingkungan internal sedang mengalami resistensi dan perubahan terus
dipaksakan, hal itu justru akan menciptakan “boiled frog phenomenon” yang akan
membawa proses perubahan kepada kegagalan.
Atas dasar itu, CM perlu dilakukan untuk meminimalisasi resistensi dan
mengurangi risiko kegagalan dalam proses perubahan. CM dapat membantu
pegawai untuk memahami dengan lebih baik mengapa perubahan dilakukan,
akan seperti apa bentuk perubahannya, dan manfaat apa saja yang dapat
diperoleh oleh pegawai sebagai dampak dari perubahan. Dengan pemahaman
yang baik terhadap perubahan, pegawai akan lebih terbuka dan lebih engage
dalam setiap proses perubahan. Ketika pegawai telah merasa engage dengan
perubahan, proses transisi dalam organisasi dapat dilakukan secara lebih cepat,
efektif, dan efisien.
122
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Komunikasi yang terbuka melalui berbagai kanal/saluran komunikasi
menjadi kunci keberhasilan program CM dalam mewujudkan proses perubahan.
Tahapan proses CM di Kemenkeu melalui berbagai saluran komunikasi dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.27 Tahapan Proses Change Management
Selama tahun 2021, program CM yang telah dilakukan dalam rangka
mengomunikasikan perubahan kepada pegawai Kemenkeu, antara lain
dijabarkan dalam uraian berikut.
1. Program Duta Transformasi Kementerian Keuangan
Duta Transformasi Kemenkeu tahun 2021 ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Keuangan nomor 145/KMK.01/2021 sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1296/KM.1/2021. Duta transformasi
Kemenkeu tahun 2021 adalah sebanyak 641 orang yang terdiri dari gabungan
antara Change Agent, yang merupakan pejabat eselon III, dan lighthouse team
yang merupakan pejabat eselon IV dan pelaksana. Pemilihan duta transformasi
dilakukan oleh masing-masing unit eselon I yang kemudian ditetapkan melalui
KMK. Sesuai KMK 145/2021, duta transformasi memiliki tugas antara lain:
123
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 3.28 Diseminasi dan Kick Off Duta Transformasi 2021
a. Melakukan sosialisasi dan membantu terlaksananya proses perubahan
dalam kaitannya dengan implementasi Program RBTK Kementerian
Keuangan di lingkungan unit kerja masing-masing;
b. Mengumpulkan umpan balik, baik dari pemangku kepentingan internal
maupun eksternal Kementerian Keuangan terkait implementasi Program
RBTK Kementerian Keuangan;
c. Berpartisipasi dalam kegiatan RBTK Kementerian Keuangan, baik yang
diselenggarakan oleh Tim RBTK Pusat (Central Transformation Office/ CTO)
maupun Tim RBTK Unit (Project Management Office/PMO);
d. Menjadi penghubung antara CTO dan PMO dengan pegawai Kementerian
Keuangan dalam menyampaikan pesan perubahan dan pelaksanaan
Program RBTK Kementerian Keuangan;
e. Menjadi panutan (role model) bagi pegawai di lingkungan Kementerian
Keuangan dengan menerapkan inisiatif dan menunjukkan pola pikir yang
semakin berfokus pada layanan pelanggan sebagai bentuk dukungan
terhadap Program RBTK Kementerian Keuangan; dan
f. Menjadi panutan (role model) bagi pegawai di lingkungan Kementerian
Keuangan dengan menerapkan nilai-nilai Kementerian Keuangan sebagai
perwujudan budaya Kementerian Keuangan.
124
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan duta transformasi terkait
perubahan, diselenggarakan workshop duta transformasi. Pada tahun 2021,
workshop Duta Transformasi dilaksanakan pada awal tahun sebagai tindak lanjut
telah ditetapkannya Duta Transformasi melalui Keputusan Menteri Keuangan
nomor 145/KMK.01/2021. Kegiatan workshop duta transformasi dilaksanakan
dalam rangka:
a. meningkatkan kapasitas Change Agent terutama dalam peranannya sebagai
role model,
b. sebagai saluran komunikasi terkait 26 Inisiatif Strategis Program RBTK
tahun 2021, dan
c. sebagai sarana implementasi integrity framework terutama dalam rangka
penguatan integritas bagi Change Agent.
Karena adanya pandemi Covid-19 kegiatan Workshop Duta Transformasi
pada tahun 2021 ini dilakukan bersamaan dengan acara Bincang Transformasi
yang dilakukan secara daring melalui zoom pada tanggal 14-16 September 2021
dan diikuti oleh Change Agent, perwakilan PMO, dan perwakilan unit yang
menangani kehumasan di unit eselon I.
Gambar 3.29 Workshop Duta Transformasi 14-16 September 2021
125
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Tujuan utama program Duta Transformasi adalah sebagai perpanjangan
tangan pimpinan Kementerian Keuangan dalam memastikan kesamaan
persepsi, percepatan internalisasi, dan menggali aspirasi manajemen perubahan
RBTK terhadap seluruh pegawai Kementerian Keuangan, setidaknya pada unit
kerja serta stakeholder tempat yang bersangkutan bertugas. Sebagai agen
perubahan, Duta Transformasi juga diharapkan dapat menjadi panutan (role
model) dalam manajemen perubahan dan penerapan nilai-nilai Kementerian
Keuangan, Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Negeri Sipil Kementerian
Keuangan.
Selain mengusahakan pencapaian tujuan tersebut, Duta Transformasi tahun
2021 diberikan tugas berupa pelaksanaan program kerja seputar tema
perubahan yang dibagi menjadi tiga tema besar, antara lain:
a. Tema Wajib (Mandatory)
1) Inisiatif Strategis Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan
(Tema A)
2) Efisiensi Anggaran dan Program Anti Korupsi (Tema B)
3) Data Analytics (Tema C)
4) Riset dan Inovasi (Tema D)
b. Tema Penting (Essential): Aksi Kolaborasi (Tema E)
c. Tema Pelengkap (Supplementary): Kementerian Keuangan Dinamis (Tema
F)
Berdasarkan hasil laporan kinerja Duta Transformasi semester I (per 12 Juli
2021) dan akhir tahun 2021 (per 19 Januari 2022) dari PMO, telah disusun
informasi Kinerja Duta Transformasi Semester I Tahun 2021 sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Duta Transformasi Tahun 2021 menghasilkan sejumlah 6.657
output dengan rata-rata persentase capaian sebesar 73%. (Terlampir tabel
rata-rata bobot capaian dan total output Program Kerja per Unit Eselon
I/Non Eselon)
b. Adapun output dimaksud berbentuk kegiatan, hasil riset/inovasi/kajian,
proposal/proyek data analytics, dan tindak lanjut atas kebijakan yang
selaras dengan implementasi dan capaian program reformasi birokrasi dan
transformasi kelembagaan Kementerian Keuangan yang terbagi menjadi 6
tema Program Kerja.
2. One-on-One Meeting
Kegiatan one-on-one meeting dilakukan secara rutin antara CTO, PMO,
dan pemilik inisiatif untuk memastikan bahwa inisiatif strategis berjalan secara
efektif, efisien, dan optimal. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau
perkembangan implementasi inisiatif strategis oleh masing-masing pemilik
126
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
inisiatif serta membahas isu-isu maupun kendala terkait implementasi inisiatif
program RBTK. Secara rutin dan serempak one-on-one dengan PMO
dilaksanakan setiap triwulanan. Namun, one-on-one lebih intensif di setiap IS
RBTK dilakukan dalam jangka waktu bulanan tergantung dari kompleksitas
pelaksanaan dari setiap IS RBTK.
Gambar 3.30 Gambaran 1 one 1 Meeting IS RBTK dengan Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan dan Ketua PMO DJPK
3. Festival Transformasi
Festival Transformasi 2021 dilaksanakan pada tanggal 19 dan 27 Oktober
2021 secara virtual. Festival Transformasi merupakan salah satu rangkaian
kegiatan peringatan Hari Oeang Republik Indonesia ke-74. Festival Transformasi
tahun 2021 mengangkat tema Transformasi Pelayanan Publik di Indonesia yang
Modern dan Inklusif. Tujuan tema ini adalah untuk memberikan inspirasi
bagaimana institusi publik dapat meningkatkan kualitas pelayanannya melalui
transformasi digital yang modern sesuai dengan dinamika lingkungan yang
berkembang. Tentu saja transformasi tersebut harus dapat memberikan
manfaat kepada seluruh golongan dan elemen masyarakat tanpa terkecuali
(inklusif) sehingga pada akhirnya publik lah yang paling besar menerima
manfaat dari suatu perubahan.
127
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Tujuan kegiatan Festival Transformasi 2021, antara lain:
a. Sebagai wadah berbagi pengalaman (experience) dan pemahaman
(knowledge) mengenai inisiatif strategis, reformasi birokrasi, inovasi, dan
transformasi digital seputar kebijakan maupun sistem pelayanan publik
yang diimplementasikan oleh Kementerian Keuangan dan
kementerian/lembaga/daerah;
b. Meningkatkan awareness, menularkan inspirasi, dan memberikan referensi
kepada kementerian/lembaga/daerah di Indonesia dalam konteks
transformasi pelayanan publik yang modern dan inklusif; dan
c. Memberikan eksposur kepada kementerian/lembaga/daerah publik inovator
sebagai wujud apresiasi dalam usahanya meningkatkan kualitas, efisiensi,
dan efektivitas pelayanan publik.
Festival Transformasi tahun ini juga menjadi momen untuk menjalankan
rekomendasi Kemenpan-RB agar Kemenkeu meningkatkan perannya dalam
melakukan sharing best practice dan sosialisasi/edukasi terkait proses
transformasi kepada Kementerian Lembaga dan Instansi Daerah sehingga
diharapkan akan menjadi embrio bagi terbentuknya community of practice di
bidang transformasi kelembagaan secara nasional.
Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu: pemaparan mengenai progress
report Transformasi Digital dan IS RBTK selama setahun terakhir, showcase Unit
Eselon I terkait capaian transformasi Kemenkeu dan IS RBTK, launching portal
Layanan Digital Kementerian Keuangan, arahan Menteri Keuangan terhadap
proses Transformasi Digital ke depan, Global Insight “The Role of Big Data
Analytics in a Globalized World”, High Level Panel Discussion “Tantangan dan
Peluang Pemanfaatan Data dalam Pengambilan Kebijakan Organisasi”,
Workshop “Using Digital Analytics to Transform Data into Information”, dan
Refleksi Transformasi Digital “Memelihara Jati Diri Kita sebagai Manusia
Indonesia di Tengah Pesatnya Perkembangan Teknologi Digital.”
Gambar 3.31 Festival Transformasi 2021
128
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
4. Kemenkeu Data Hackathon 2021
Rangkaian kegiatan Kemenkeu Data Hackathon 2021 resmi dimulai tanggal
23 Juli 2021 dan grand final diadakan pada tanggal 28 September 2021. Tujuan
Kemenkeu Data Hackathon 2021 adalah untuk mengakselerasi program RBTK
Kementerian Keuangan guna mewujudkan transformasi digital dan penguatan
budaya data.
Kemenkeu Data Hackathon ini bukan kegiatan yang berdiri sendiri.
Kementerian Keuangan telah melaksanakan serial kegiatan pemanfaatan data
sepanjang 2021 meliputi kompetisi Bedah Data APBD 2021 yang
diselenggarakan oleh DJPK, dilanjutkan Kompetisi Data DJP yang difokuskan
pada penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Data Analytics seputar
topik perpajakan, dilanjutkan Internal Data Analytics Competition DJBC dan
puncaknya yaitu Kemenkeu Data Hackathon 2021.
Selain menyelenggarakan kompetisi data, dalam kegiatan ini Kementerian
Keuangan juga mengajak pegawai di luar Kemenkeu untuk mengikuti kelas data
analytics, baik itu Pegawai Special Mission Vehicle (SMV) di lingkungan
Kemenkeu, ASN Kementerian/Lembaga, anggota TNI/POLRI. Tujuannya adalah
untuk bergerak bersama dalam menjadikan data sebagai aset dalam
mengoptimalkan tugas dan fungsi serta pemecahan masalah bersama sehingga
upaya menjadikan Government 4.0 di Indonesia dapat diakselerasi. Antusiasme
peserta kegiatan ini sangat tinggi. Kelas data analytics dengan konsep bootcamp
telah diikuti oleh 2.056 ASN (Kemenkeu 1.189 peserta dan non Kemenkeu 376
peserta). Executive webinar bagi eselon II dan eselon III diikuti sebanyak 947
peserta. Kompetisi Hackathon SLDK diikuti 37 tim/proposal. Sedangkan
Kompetisi Hackathon ASN diikuti oleh 218 tim.
Gambar 3.32 Kemenkeu Data Hackathon 2021
129
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
5. Media Sosial @transformasi_kemenkeu
Pada tahun 2021 dilakukan revitalisasi media sosial CTO melalui instagram
dan Facebook @transformasi_kemenkeu. Beberapa perbaikan yang dilakukan
antara lain:
a. Rebranding nama akun dari @transformasi_kelembagaan menjadi
@transformasi_kemenkeu. Hal ini dilakukan karena transformasi yang
diimplementasikan saat ini bukan hanya terkait kelembagaan, namun lebih
besar dari itu adalah transformasi secara keseluruhan dalam tema
transformasi digital Kemenkeu.
b. Upload secara rutin meliputi beberapa konten terstruktur seperti:
1) Progres Key Milestone IS (zoom in);
2) Resonansi BERAKSI (Berita Aktual Transformasi);
3) Change Management Kemenkeu;
4) Highlight Kegiatan CTO;
5) Tips ringan terkait pekerjaan.
6. Penyebarluasan Berita Aktual Transformasi (BERAKSI)
Berita Aktual Transformasi (BERAKSI) merupakan salah satu kanal
informasi yang digunakan untuk menyampaikan perkembangan program
reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan (RBTK) Kemenkeu. BERAKSI
terbit setiap akhir bulan dan disampaikan kepada seluruh pegawai Kemenkeu
melalui nota dinas, email kedinasan, website Kemenkeu dan media sosial.
BERAKSI terdiri dari tiga segmen informasi yaitu “Apa yang Telah Kita Capai”
yang menyajikan informasi capaian program RBTK pada periode satu bulan
terakhir, “Pesan Menteri Keuangan”, dan “Fokus Beraksi” yang menyajikan
informasi tentang perkembangan pelaksanaan program RBTK yang perlu
memperoleh perhatian lebih dari pegawai.
Refinement desain media komunikasi RBTK Kementerian Keuangan yang
diterbitkan oleh CTO, BERAKSI (Berita Aktual Transformasi), menjadi lebih segar,
dinamis, dan fleksibel atas konten yang disajikan. Refinement tagar media sosial
RBTK Kementerian Keuangan menjadi #BerubahButuhKita guna meningkatkan
kondisi bawah sadar (unconscious) bahwa keberhasilan perubahan niscaya
dapat optimal apabila seluruh pihak mendukung transformasi tersebut.
130
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan131
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan 132
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 3.33 Contoh BERAKSI
133
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
7. Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Pejabat Administrator
FGD Pejabat Administrator bertujuan untuk mengomunikasikan hal-hal
strategis yang menjadi perhatian pimpinan Kementerian Keuangan ke seluruh
pegawai Kementerian Keuangan melalui pejabat eselon III di seluruh
Kementerian Keuangan. Sepanjang tahun 2021 telah dilaksanakan empat kali
FGD Pejabat Administrator yaitu sebagai berikut:
a. FGD Pejabat Administrator Triwulan I dengan tema “Kemenkeu Giat, Rakyat
Sehat, Ekonomi Kuat” dilaksanakan tanggal 18 Februari 2021 dengan tujuan
untuk mendukung upaya pemerintah melakukan program vaksinasi Covid-
19 dan memberikan pembekalan materi tentang Pemulihan Ekonomi
Berlanjut, Kebijakan Fiskal Tetap Diperkuat.
b. FGD Pejabat Administrator Triwulan II dengan tema “Kemenkeu Satu,
Kemenkeu Tepercaya” yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2021
dengan tujuan penguatan budaya Kemenkeu Satu, membangun IT Security
Awareness, dan Sosialisasi KMK 210/KMK.01/2021 tentang Joint Program.
c. FGD Pejabat Administrator Triwulan III dengan tema “Menuju Kemenkeu
Government 4.0” yang dilaksanakan pada tanggal 9 September 2021 dengan
tujuan membahas terkait Ruang Kerja Masa Depan, Integrity Framework, dan
Learning Organization yang diimplementasikan di Kementerian Keuangan.
d. FGD Pejabat Administrator Triwulan IV dengan tema “Kemenkeu Bersinergi
Membangung Negeri” yang dilaksanakan pada tanggal 19 November 2021
dengan tujuan memberikan pembekalan materi tentang membangun Digital
Culture di Kementerian Keuangan serta Program PEN dan APBN 2021 untuk
Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi.
Gambar 3.34 Pelaksanaan FGD Pejabat Administrator 2021
134
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
8. Podcast Satu-Satu
Satu-Satu adalah sebuah sarana diskusi antara pegawai Kementerian
Keuangan dari mana saja untuk bisa berdialog dengan pejabat tinggi di
Kementerian Keuangan melalui media online. Satu-Satu adalah sebuah program
podcast yang dibuat oleh CTO dengan tujuan:
a. Engagement Para Pejabat Kemenkeu (Eselon I) dengan pegawai Kemenkeu
(level pelaksana).
b. Internalisasi Nilai-Nilai / Budaya Kemenkeu.
Untuk konsep acaranya sendiri adalah sebagai berikut:
a. Obrolan santai one-on-one antara Tuan Rumah (pejabat Eselon I) dengan
Tamu (pelaksana).
b. Media komunikasi melalui Zoom (online), tetapi tidak live sehingga
editable.
c. Tuan Rumah sebagai pemantik diskusi dengan Tamu (lawan dialog).
d. Tuan Rumah lebih banyak mendengar.
e. Tuan Rumah menginternalisasi salah satu budaya Kemenkeu yang
menjadi fokus pada setiap episode.
f. Untuk edisi awal, Tuan Rumah bisa dari Kalakhar I & II CTO, untuk edisi
selanjutnya bisa diperluas ke Pejabat Eselon I lainnya.
g. Untuk Tamu, diutamakan pelaksana dari instansi daerah.
h. Pencarian tamu edisi perdana dengan hunting, untuk selanjutnya bisa
terbuka diedarkan ke Sekretaris Eselon I ataupun secara terbuka setiap
pegawai Kemenkeu bisa mengusulkan diri sendiri atau temannya.
i. Kriteria Tamu: berkinerja baik dan mempunyai kisah unik/inspiratif yang
bisa dikaitkan dengan nilai-nilai Kemenkeu dan budaya Kemenkeu Satu.
j. Konsep produksi yang dihasilkan adalah podcast, yang akan di-convert ke
beberapa kanal media seperti Youtube, Spotify, dan IGTV.
k. Durasi sekitar 15-20 menit.
Gambar 3.35 Podcast Satu Satu
135
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
9. Podcast Ngotak
Dalam rangka menuju Data Driven Organization, dua hal yang diperlukan
oleh organisasi adalah Data Culture dan Teknologi. Teknologi relatif mudah untuk
dipenuhi, namun demikian berbeda halnya dengan Data Culture, butuh waktu
untuk menciptakan hal tersebut. Di samping itu, ke depan Data analytics telah
dan akan terus menjadi semakin strategis bagi Kementerian Keuangan. Bahkan
saat ini, terdapat 5 inisiatif data analytics yang menjadi inisiatif strategis RBTK
Kementerian Keuangan (KMK Nomor 91/KMK.01/2021).
Dalam rangka menciptakan data culture di Kementerian Keuangan, Central
Transformation Office terus melaksanakan campaign di kanal-kanal media sosial
yang ada baik melalui Instagram, Twitter, Facebook, Youtube, dan grup Whatsapp.
Salah satu program yang digagas oleh CTO adalah dengan menginisiasi
pembuatan podcast yang diberi nama Ngotak (Ngobrol Data Keuangan).
Harapannya, selain ditayangkan di Youtube dan IGTV, produk podcast ini bisa
merambah ke media audio seperti Spotify, Google Podcast, dll. Ngotak adalah
sebuah program podcast yang dibuat oleh CTO dengan tujuan:
a. Memberikan pemahaman terkait perkembangan data driven organization di
Kementerian Keuangan.
b. Memberikan awareness kepada seluruh lapisan pegawai di Kementerian
Keuangan tentang pentingnya pemanfaatan data dalam setiap pengambilan
keputusan.
Sedangkan konsep acaranya sendiri adalah
a. Merupakan podcast yang fokus membahas tentang perkembangan data
analytics baik di dalam Kementerian Keuangan atau di luar Kementerian
Keuangan.
b. Host di sini akan lebih banyak mendengar dari narasumber.
c. Narasumber tidak terpaku pada pejabat, bisa berasal dari kalangan internal
CTO, professional ataupun rekan MofDAC.
d. Durasi maks. 20 menit.
e. Metode pengambilan video secara taping (fisik) dengan mengambil latar
kantor CTO.
f. Tuan Rumah sebagai pemantik diskusi dengan Tamu (lawan dialog).
g. Tuan Rumah lebih banyak mendengar.
h. Kriteria Tamu: Pegawai Kementerian Keuangan yang berkutat dengan data
analytics di unit organisasinya, Expert dari luar Kementerian Keuangan
terkait data science.
i. Konsep produksi yang dihasilkan adalah podcast, yang akan di-convert ke
beberapa kanal media seperti Youtube, Spotify, dan IGTV.
136
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
j. Durasi sekitar 15-20 menit.
Gambar 3.36 Podcast NGOTAK
10. Bincang Transformasi
Bincang Transformasi merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk
mengomunikasikan program perubahan yang sedang dilakukan dan untuk
memperoleh masukan atau informasi terkait beberapa isu yang bersifat spesifik.
Berbeda dengan workshop duta transformasi yang khusus diselenggarakan
untuk para duta transformasi, Bincang Transformasi terbuka untuk seluruh
pegawai Kemenkeu dalam bentuk bincang interaktif maupun focus group
discussion (FGD). Selama tahun 2021, telah dilakukan beberapa kali Bincang
Transformasi di antaranya:
a. Focus Group Discussion tanggal 16 Februari 2021 s.d. 3 Maret 2021
membahas mengenai pengelolaan IS data analitik dengan seluruh UE I dan
LNSW di lingkungan Kemenkeu;
b. Focus Group Discussion dengan tema Perilaku Efektif ketika Penerapan
Sistem Kerja Flexible Working Space (April 2021)
c. Focus Group Discussion tanggal 5-6 Mei 2021 dengan topik reviu mengenai
dataset DJPb dan DJPPR pada Katalog Data Kemenkeu;
d. Focus Group Discussion tanggal 6 Juni 2021 mengenai Women Leadership
bersama dengan Prospera.
e. Bincang Transformasi Seri I: Penggalian Opini Duta Transformasi dan SPAK
(Sertifikasi Penyuluh Anti Korupsi) atas Program Penguatan Budaya dan
Kolaborasi Sistem Kemenkeu Satu. Bincang Transformasi ini dilakukan
137
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
pada tanggal 17 Juni 2021. Kegiatan ini dihadiri oleh para Change Agent yang
terdiri dari Duta Transformasi dan Lighthouse Team serta Penyuluh Anti Korupsi
di Lingkungan Kementerian Keuangan.
f. Program Kemenkeu untuk Negeri (akhir Juni - awal Juli 2021)
g. Focus Group Discussion tematik sektoral (digital economy, nikel, dan sarang
burung walet) joint program optimalisasi penerimaan pada tanggal 26 Juni
2021, 30 Juli 2021 dan tanggal 3 Agustus 2021;
h. Focus Group Discussion tanggal 16 Agustus 2021 mengenai transformasi
sistem kerja berbasis digital dalam rangka Reformasi Birokrasi (studi
banding di Kemenkeu) oleh Tim RB Nasional; dan
i. Tergabung dalam uji coba implementasi ruang kerja masa depan dalam
penyusunan mini video kolaborasi tema program kerja dan ‘Indonesia Kita’
(Agustus 2021);
j. Bincang Transformasi Seri II: Inovasi Integrasi Pemanfaatan Data
(September 2021)
k. Bincang Transformasi Leading Change With Project Management. Bincang
Transformasi ini bagaimana mengelola sebuah project dengan manajemen
yang baik sehingga tujuan dari project tersebut dapat menghasilkan output
dan outcome yang akan memberikan dampak signifikan bagi organisasi.
Acara Bincang Transformasi ini dilakukan pada tanggal 14 September 2021
dan dilakukan secara daring.
11. Sharing Session Program RBTK 2021
Dampak positif keberhasilan program Reformasi Birokrasi Kementerian
Keuangan bagi peningkatan kinerja pelaksanaan tugas, peningkatan pelayanan,
dan kepercayaan masyarakat telah menginspirasi kementerian/instansi lain dan
pemda untuk melakukan reformasi di instansinya masing-masing. Sebagai
konsekuensinya, CTO Kemenkeu sering diminta oleh kementerian/instansi lain
untuk menyampaikan sharing session program RBTK yang telah dilaksanakan.
Beberapa kegiatan sharing session yang telah dihadiri oleh CTO pada tahun
2021, antara lain diuraikan dalam penjabaran berikut.
a. Sharing Knowledge dengan BPK RI
Pada tanggal 21 Januari 2021 CTO memberikan sharing knowledge terkait
dengan tata kelola, rencana strategis, dan pengembangan teknologi
informasi yang telah dan sedang dilakukan oleh Kementerian Keuangan.
b. Sharing Session bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pada tanggal 29 Januari 2021 CTO berkesempatan memberikan sharing
session terkait Change Agent dan implementasi Reformasi Birokrasi di
Lingkungan Kemenkeu dengan Kemendikbud secara daring melalui zoom
meeting.
138
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 3.37 Sharing Session bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
c. Sharing Session bersama Kementerian Agama
Pada tanggal 9 Februari 2021 CTO berkesempatan memberikan sharing
session terkait Agen Perubahan di Lingkungan Kemenkeu dengan
Kementerian Agama secara daring melalui zoom meeting.
Gambar 3.38 Sharing Session bersama Kementerian Agama
139
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
d. Visitasi Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pada tanggal 23 Februari 2021 Tim Reformasi Birokrasi Kemendikbud yang
dipimpin oleh Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan Kemendikbud
melakukan kunjungan ke CTO untuk melihat implementasi Activity Based
Workplace dan mereka akan mencoba menerapkan di Kemendikbud.
Gambar 3.39 Visitasi Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
e. Sharing Session bersama Kementerian Investasi/BKPM
Pada tanggal 23 Maret 2021 CTO memberikan sharing session mengenai
pengalaman dalam mengelola change agent dan rencana tindak yang
dilakukan dalam mendukung implementasi RBTK di lingkungan Kemenkeu
secara hybrid dengan Kementerian Investasi/BKPM.
Gambar 3.40 Sharing Session bersama Kementerian Investasi/BKPM
140
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
f. Sharing Session bersama Kementerian ESDM
Pada tanggal 9 April 2021 CTO memberikan sharing session mengenai
pengalaman dalam mengelola change agent dan rencana tindak yang
dilakukan dalam mendukung implementasi RBTK di lingkungan Kemenkeu.
Gambar 3.41 Sharing Session bersama Kementerian ESDM
g. Sharing Session bersama Kementerian Hukum dan HAM
Pada tanggal 21 April 2021 CTO memberikan sharing session mengenai
implementasi RBTK di lingkungan Kemenkeu secara daring dengan
Kemenkumham.
Gambar 3.42 Sharing Session bersama Kementerian Hukum dan HAM
141
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
h. Sharing Session bersama Kementerian PUPR
Pada tanggal 22 April 2021 CTO memberikan sharing session mengenai
change agent dan rencana tindak yang dilakukan dalam mendukung
implementasi RBTK di lingkungan Kemenkeu secara daring dengan
Kementerian PUPR.
i. Sharing Session bersama Kementerian Sekretariat Negara
Pada tanggal 29 April 2021 CTO memberikan sharing session mengenai
pengalaman dalam mengelola change agent dan rencana tindak yang
dilakukan dalam mendukung implementasi RBTK di lingkungan Kemenkeu.
j. Sharing Session bersama Komisi ASN
Pada tanggal 30 April 2021 CTO memberikan sharing session mengenai
implementasi RBTK di lingkungan Kemenkeu secara daring dengan Komisi
ASN.
k. Sharing Session bersama Sekretariat DPD
Pada tanggal 8 Juni 2021 CTO memberikan sharing session mengenai
pengalaman dalam mengelola change agent dan rencana tindak yang
dilakukan dalam mendukung implementasi RBTK di lingkungan Kemenkeu
secara daring dengan Sekretariat DPD.
l. Sharing Session dengan para Auditor Inspektorat Jenderal
Pada tanggal 23 Juni 2021 CTO memberikan sharing session tata kelola dan
implementasi IS RBTK termasuk mekanisme monitoring dan pelaporannya
bersama dengan para auditor di lingkungan Inspektorat Jenderal.
Gambar 3.43 Sharing Session bersama Auditor Inspektorat Jenderal
142
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
m. Sharing Session bersama Kementerian ESDM
Pada tanggal 8 Juli 2021 CTO memberikan sharing session mengenai
pengalaman dalam mengelola change agent dan rencana tindak yang
dilakukan dalam mendukung implementasi RBTK di lingkungan Kemenkeu
secara daring dengan Kementerian ESDM.
Gambar 3.44 Sharing Session bersama Kementerian ESDM
n. Visitasi Tim Reformasi Birokrasi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
(LPMP) Jateng
Pada tanggal 15 Oktober 2021 Tim Reformasi Birokrasi LPMP Jateng
melakukan kunjungan ke CTO untuk melihat implementasi Activity Based
Workplace di lingkungan Kementerian Keuangan.
Gambar 3.45 Visitasi Tim Reformasi Birokrasi Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan (LPMP) Jateng
143
Evaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
o. Sharing Session bersama Sekretariat Daerah Pemprov Jawa Barat
Pada tanggal 24 November 2021 Tim RB Sekretariat Pemprov Jabar
melakukan kunjungan ke CTO dan berdiskusi mengenai tata kelola
implementasi RBTK di lingkungan Kemenkeu termasuk peran dari CTO yang
akan dijadikan referensi oleh Tim RB Sekretariat Pemprov Jawa Barat.
Gambar 3.46 Sharing Session bersama Sekretariat Daerah Pemprov Jawa Barat
144
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
A. TENTANG REFORMASI BIROKRASI
Kegagalan birokrasi yang terjadi pada masa Orde Baru pernah berakibat
pada terkikisnya kepercayaan publik yang masif terhadap pemerintah. Hal ini
terjadi mengingat birokrasi yang ada pada masa itu mengorbit pada sentralisasi
kepentingan penguasa yang justru merugikan masyarakat. Maraknya KKN,
sebagai contoh, menjadi bumerang telak pada rezim yang bermuara pada krisis
ekonomi maupun politik pada tahun 1998. Patologi birokrasi ini tentunya menjadi
sebuah catatan kelam bagi lembar sejarah negeri ini sebab birokrasi sebelum
era reformasi belum mampu membawa Indonesia pada cita-cita besarnya
sebagaimana tertuang dalam UUD 1945.
Dalam kaidah birokrasi, Indonesia telah melaksanakan berbagai
perubahan mendasar terkait dengan bagaimana pemerintah melakukan
pelayanan publik yang lebih berkualitas. Reformasi atas birokrasi merupakan
wujud dari pembaharuan sistemik setelah tumbangnya masa pemerintahan Orde
Baru, yakni ketika pemerintah berupaya untuk terus melakukan penataan ulang
terhadap penyelenggaraan kebijakan pembangunan untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance). Hal ini menjadi penting sebab
dalam perspektif administrasi publik, good governance merupakan muara dari
penyelenggaraan pelayanan publik yang membutuhkan kompetensi birokrasi
untuk mendesain dan melaksanakan kebijakan.
Tujuan yang diharapkan dari Reformasi Birokrasi di antaranya yakni
mengurangi dan akhirnya menghilangkan setiap penyalahgunaan kewenangan
publik oleh pejabat di instansi yang bersangkutan, menjadikan negara yang
memiliki most-improved bureaucracy, meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat, meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan
kebijakan/program instansi, meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu) dalam
pelaksanaan semua segi tugas organisasi, dan menjadikan birokrasi Indonesia
antisipatif, proaktif, dan efektif dalam menghadapi globalisasi dan dinamika
perubahan lingkungan strategis. Pelaksanaan reformasi birokrasi ditujukan
dalam rangka menciptakan iklim pemerintahan yang akuntabel dan kapabel,
sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional.
Reformasi birokrasi juga mendorong setiap kementerian/lembaga/pemerintah
daerah agar manfaat keberadaannya dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat. Tujuan ini selaras dengan visi Reformasi Birokrasi, yakni
'terwujudnya pemerintahan kelas dunia' sehingga performa birokrasi setiap
waktunya juga harus disesuaikan dengan perubahan mindset dan culture set.
Birokrasi seperti itu diharapkan akan memberikan kontribusi nyata pada capaian
kinerja pemerintahan dan pembangunan nasional serta daerah.
147
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Selain itu, makna dari Reformasi Birokrasi adalah:
Perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahanIndonesia.
Pertaruhan besar bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan abadke-21
Berkaitan dengan ribuan proses tumpang tindih antar fungsi-fungsipemerintahan, melibatkan jutaan pegawai, dan memerlukan anggaranyang tidak sedikit.
Menata ulang proses birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendahdan melakukan terobosan baru dengan langkah-langkah bertahap,konkret, realistis, sungguh-sungguh, berpikir di luar kebiasaan yangada, perubahan paradigma, dan dengan upaya luar biasa.
Merevisi dan membangun berbagai regulasi, memodernkan berbagaikebijakan dan praktik manajemen pemerintah pusat dan daerah, danmenyesuaikan tugas fungsi instansi pemerintah dengan paradigmadan peran baru.
Selanjutnya, dalam upaya pemerintah untuk merealisasikan reformasi
birokrasi, telah dikeluarkan Peraturan Presiden No 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi (GDRB) 2010-2025. Pada pengimplementasiannya,
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 telah memasuki beberapa fase,
seperti fase ke-1 Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014, fase ke-2 Road Map
Reformasi Birokrasi 2015-2019. Pada fase ke-3, Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menerbitkan Peraturan
Menteri PANRB No 25 tahun 2020 sebagai pertanda masuknya Indonesia pada
fase ke-3 Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024. Road map ini merunutkan
tentang strategi pelaksanaan reformasi birokrasi yang diformulasikan secara riil
menjawab permasalahan yang terjadi di lapangan, dengan mengedepankan
kolaborasi dan keterlibatan banyak pihak. Selain itu, peraturan ini juga memuat
evaluasi capaian dan pelaksanaan reformasi birokrasi pada periode 2015-2019
yang telah membawa perubahan signifikan dalam hal tata kelola pemerintahan.
Di samping itu, terdapat analisis atas lingkungan strategis, faktor lingkungan
yang dimaksud dalam road map reformasi birokrasi ini adalah context (konteks)
di mana birokrasi beroperasi, sedangkan isu strategis merupakan content
(konten) yang berpengaruh signifikan dalam proses reformasi birokrasi.
Gambar 4.1 Makna Reformasi Birokrasi
148
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Untuk mewujudkan hal tersebut, kesuksesan reformasi birokrasi merupakan
tanggungjawab segenap elemen pemerintahan, dan harus disadari serta
dibangun bersama oleh seluruh kementerian/lembaga/pemerintah daerah di
Indonesia, tak terkecuali dalam mewujudkan visi Indonesia maju. Tujuan dan
sasaran reformasi birokrasi yang telah ditetapkan diharapkan dapat menjawab
tantangan/hambatan pada periode sebelumnya serta mampu menjawab isu-isu
strategis reformasi birokrasi ke depan.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk melaksanakan pemetaan
lingkungan strategis pelaksanaan reformasi birokrasi dan evaluasi dalam rangka
melihat sejauh mana instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah,
melaksanakan program-program reformasi birokrasi. Evaluasi pelaksanaan
reformasi birokrasi dilaksanakan setiap tahun oleh Kementerian PAN-RB. Tahap
awal dari evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi tersebut dimulai dari
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB).
Guna menilai kemajuan pelaksanaan program reformasi birokrasi di masing-
masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah sesuai dengan Grand
Design dan Road Map yang telah digariskan, Kementerian PAN dan RB
menggunakan instrumen self-assessment yang dikenal dengan Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB). Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi yang selanjutnya disingkat PMPRB adalah model penilaian
mandiri yang berbasis prinsip Total Quality Management dan digunakan sebagai
metode untuk melakukan penilaian serta analisis yang menyeluruh terhadap
kinerja instansi pemerintah.
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi bertujuan:
1. memudahkan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam
menyediakan informasi mengenai perkembangan pelaksanaan reformasi
birokrasi dan upaya-upaya perbaikan yang perlu dilakukan oleh
kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang bersangkutan; dan
2. menyediakan data/informasi bagi Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi dalam rangka menyusun profil nasional
pelaksanaan reformasi birokrasi.
Model PMPRB yang digunakan dalam pedoman ini disusun atas dasar
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024. Dalam peraturan
ini digunakan program-program reformasi birokrasi sebagai unsur komponen
pengungkit dan sasaran reformasi birokrasi sebagai hasil seperti model berikut.
B. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
149
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Melalui model tersebut dapat diuraikan bahwa program-program yang
ditetapkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024 merupakan proses
yang menjadi pengungkit yang diharapkan dapat menghasilkan sasaran
pemerintah yang bersih dan akuntabel, pemerintahan yang kapabel, serta
pelayanan publik yang prima. PMPRB dilaksanakan sekali setahun yang
dilaksanakan melalui aplikasi pmprbonline yang disediakan oleh Kementerian
PAN-RB melalui proses sebagai berikut:
Gambar 4.2 Model Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Gambar 4.3 Alur PMPRB melalui aplikasi pmprbonlineSumber: Permenpan Nomor 26 Tahun 2020
150
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
PMPRB yang dilakukan oleh kementerian/lembaga/pemerintah daerah atas
pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan kementerian/
lembaga/pemerintah daerah itu sendiri beserta unit kerja di dalamnya. Evaluasi
eksternal yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi atau tim yang ditugaskan oleh Unit Pengelola
Reformasi Birokrasi Nasional (UPRBN). Evaluasi ini meliputi validasi/verifikasi
terhadap hasil penilaian mandiri yang dilakukan oleh seluruh
kementerian/lembaga/pemerintah daerah beserta unit kerja di dalamnya.
Pada tanggal 12-13 Oktober 2021, telah dilaksanakan Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Kemenkeu melalui pertemuan
secara daring dengan media zoom. Evaluasi ini melibatkan Tim Evaluasi
Reformasi Birokrasi dari Kementerian PAN-RB beserta para asesor Reformasi
Birokrasi Kementerian Keuangan yang dihadiri pula oleh Para Sekretaris Unit
Eselon I, Direktur Kitsda DJP, Direktur KI DJBC, Inspektur VII Itjen sebagai Tim
Penilai Internal (TPI), dan masing-masing Eselon II Sekretariat Jenderal. Hasil
Penilaian dari Kementerian PAN dan RB ini biasanya akan disampaikan pada
Bulan Maret tahun 2022.
C. Hasil Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian
Keuangan
Gambar 4.4 Foto Evaluasi PMPRB Kemenkeu Tahun 2021
151
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Dalam melaksanakan penilaian reformasi birokrasi, Inspektorat Jenderal
melakukan validasi atas hasil penilaian mandiri yang dilaksanakan oleh para
asesor. Selanjutnya, hasil validasi ini disampaikan kepada Kementerian PAN-RB
untuk dilakukan penilaian, baik secara desk-evaluation maupun field-evaluation
melalui survei. Indeks PMPRB kemudian ditentukan dengan melakukan
weighing pada komponen pengungkit (60%) dan komponen hasil (40%).
Komponen pengungkit terdiri dari 8 area perubahan, yaitu Manajemen
Perubahan, Peraturan Perundang-undangan, Penataan dan Penguatan
Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM,
Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik. Sementara itu, komponen hasil terdiri atas 5 area
perubahan, yang terdiri dari Nilai Akuntabilitas Kinerja, Survei Internal Integritas
Organisasi, Survei Eksternal Persepsi Korupsi, Opini BPK, dan Survei Eksternal
Pelayanan Publik.
Berdasarkan penilaian dari TPI, indeks PMPRB Kemenkeu Tahun 2021
memperoleh hasil sebesar 92,67, dengan rincian komponen pengungkit (60%)
sebesar 56,16 dan komponen hasil (40%) sebesar 36,27. Adapun nilai indeks
Reformasi Birokrasi Kementerian Keuangan Tahun 2020 (yang dikeluarkan
tahun 2021) berada pada skala 87,63 dengan predikat A (memuaskan).
Hal ini menambah catatan baik bagi Kementerian Keuangan sebagai
salah satu pioneer atas pelaksanaan reformasi birokrasi. Nilai ini mencerminkan
upaya sungguh-sungguh yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan dalam
melaksanakan reformasi di berbagai aspek birokrasi, layanan publik, dan inovasi
yang dibuat dalam rangka perbaikan proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas organisasi. Selain itu, hasil evaluasi tersebut juga merefleksikan
proses pengelolaan reformasi di Kementerian Keuangan telah melalui tata kelola
yang baik di mana terdapat harmonisasi antara perencanaan strategis,
enterprise architecture, implementasi inisiatif strategis RBTK, duta transformasi,
serta monitoring dan evaluasinya. Dengan capaian indeks reformasi birokrasi
tersebut, Kementerian Keuangan menjadi salah satu tujuan bagi
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang ingin lebih mendalami
mengenai pengelolaan reformasi birokrasi. Salah satu aspek dalam komponen
pelaksanaan reformasi birokrasi yang sering menjadi acuan bagi K/L dan Pemda
adalah pengelolaan agen perubahan (agent of change) dalam Manajemen
Perubahan. Duta Transformasi, nama yang diberikan untuk agen perubahan di
Kementerian Keuangan, dikelola oleh Central Transformation Office dan dinilai
berhasil berperan dalam menyampaikan pesan-pesan perubahan.
152
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Beberapa tindak lanjut yang telah dilakukan oleh Kementerian Keuangan
atas rekomendasi Kementerian PAN dan RB pada Laporan Hasil Evaluasi
Reformasi Birokrasi tahun 2020 adalah:
1. Mengupayakan perbaikan Kualitas Pengelolaan Pengadaan Barang dan
Jasa, nilai dari LKPP: 60 (predikat cukup).
Tindak lanjut:
a. Meningkatkan persentase pemenuhan JFPPBJ di tahun 2021 (per Juni
2021 telah mencapai 55 orang dari formasi total 92 orang (59,7%) dan
diupayakan penambahan jabfung melalui perpindahan jabatan).
b. Meningkatkan tingkat kematangan UKPBJ dari level 3 (proaktif) di
tahun 2020 menjadi level 4 (strategis) di tahun 2021.
2. Mengupayakan perbaikan Profesionalitas ASN, nilai dari BKN: 78 (predikat
sedang). Menyusun pedoman pengembangan kompetensi melalui
Kemenkeu Leadership Development Program (KLDP).
Tindak lanjut:
a. Mendorong peningkatan kualifikasi jenjang pendidikan pegawai melalui
pemberian tugas belajar dan izin belajar serta rekrutmen pegawai baru
secara selektif dan terbatas dengan kualifikasi pendidikan minimal DIII
kecuali untuk Anak Buah Kapal.
b. Mendorong peningkatan kompetensi pegawai melalui berbagai
program pengembangan dan sertifikasi kompetensi.
c. Mengembangkan instrumen/tools penilaian kinerja dan perilaku untuk
mengukur kinerja secara lebih objektif.
d. Mengusulkan kembali IKU Jamlat sebagai IKU mandatory bagi seluruh
pegawai.
e. Melanjutkan interkoneksi SAPK dan HRIS, dengan memperhatikan
kesiapan pengembangan SIASN.
3. Melakukan reviu arah pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada masing-
masing unit eselon I agar lebih konkret.
Tindak lanjut:
a. Memastikan agar perumusan RBTK selalu bersifat kolaboratif dan
konkret.
b. Melakukan monitoring dan reviu berkala terhadap pelaksanaan RBTK di
setiap UE I.
4. Melakukan pemetaan kebijakan yang memiliki keterkaitan dengan kebijakan
instansi lain perlu dipetakan kembali agar kebijakan yang dikeluarkan baik
oleh Kemenkeu dan instansi terkait dapat berjalan beriringan dan saling
melengkapi.
153
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Tindak lanjut:
Senantiasa akan melanjutkan koordinasi intensif bersama UE I melalui
forum rutin dan melaporkan secara berkala kepada Menteri/Wakil Menteri
berupa laporan pending matters tindak lanjut arahan Menteri/Wakil Menteri
dan laporan realisasi agenda Menteri/Wakil Menteri, guna memberikan
update perkembangan perumusan kebijakan Kemenkeu di tingkat nasional.
5. Integrasi SAKTI, SMART dengan KRISNA dan e-monev.
Tindak lanjut:
a. Telah dilakukan integrasi data melalui SLDK terkait data pagu belanja
K/L, data Rencana Penarikan Dana, dan data target kinerja anggaran
untuk masing-masing variabel.
b. Telah dilakukan integrasi data yang bersumber dari OMSPAN yaitu data
realisasi belanja dan data realisasi kinerja anggaran (Realisasi Capaian
Rincian Output).
c. Integrasi KRISNA dan SAKTI akan ditindaklanjuti dengan MoU sebagai
tindak lanjut pertemuan Menteri Keuangan dengan Menteri PPN,
sampai saat ini berada di tahap integrasi data perencanaan.
d. Penyelesaian UR Integrasi Krisna dan SAKTI.
e. Proses pengembangan Modul Perencanaan di SAKTI, serta
penyesuaian pada Modul Penganggaran dan Kerangka Pengeluaran
Jangka Menengah (KPJM) SAKTI.
6. Integrasi LKPP dan LKjPP serta mereviu kebijakan reward dan punishment
atas pelaksanaan anggaran agar juga mempertimbangkan capaian
kinerja/outcome
Tindak lanjut:
a. Merevisi KMK Manajemen Kinerja.
b. Pengaturan metode direct cascading, di antara terkait kriteria,
pembatasan level/tingkat, dan IKU pendukungnya.
c. Penilaian kinerja pegawai dalam jangka waktu yang lebih singkat
(triwulanan/semesteran) dan dapat dijadikan dasar pemberian
remunerasi bulanan.
d. Mengakomodir penyusunan SKP Jabatan Fungsional (JF) sesuai
dengan PermenPAN dan RB Nomor 8 tahun 2021 Sebagai kelanjutan
atas pelaksanaan program delayering. Pada tahun 2021 Kementerian
Keuangan akan melakukan penyederhanaan birokrasi (delayering)
melalui transisi penggunaan jabatan fungsional secara selektif sesuai
arahan kebijakan nasional.
154
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
7. Mendorong percepatan Enterprise Architecture yang berdampak pada
simplifikasi organisasi.
Tindak lanjut:
a. Perlunya aplikasi SAKIP pada Satker yang dapat memproses data
rencana, realisasi, satuan kegiatan dan melakukan penggabungan data
transaksi keuangan dengan data kegiatan, sehingga dapat dihasilkan
laporan kinerja yang menampilkan besarnya alokasi anggaran dan
realisasinya serta data output kegiatan yang telah dicapai.
b. Untuk TA 2022, akan dilakukan penetapan KMK sebagai implementasi
atas kebijakan pemberian penghargaan dan pengenaan sanksi atas
kinerja anggaran TA 2021 yang memperhitungkan aspek penganggaran
yang berfokus pada hasil (output dan outcome) melalui nilai EKA-
SMART dan aspek pelaksanaan yang berfokus pada proses (teknis
administratif) melalui nilai IKPA. Kebijakan tersebut juga akan
mempertimbangkan aspek percepatan pelaksanaan berusaha dalam
hal penilaian dari BKPM telah tersedia.
8. Perbaikan manajemen kinerja (terkait direct cascading, dasar remunerasi
bulanan, dan penyetaraan jabatan struktural ke fungsional)
Tindak lanjut:
a. Pemutakhiran tata kelola EA yang agile dan berfokus pada value
realization.
b. Penyusunan dan pelaksanaan program pengembangan kapabilitas
SDM dalam pengelolaan EA Kemenkeu.
c. Penyusunan arsitektur.
9. Menyelesaikan proses penyederhanaan birokrasi (delayering) baik dari sisi
mekanisme kerja, kelembagaan, manajemen SDM, maupun indikator kinerja.
Tindak lanjut:
a. Tahun 2021
1) Penetapan PMK OTK pasca Perpres 57/2021 dan pasca delayering
Pusintek dan DJKN.
2) Pengalihan Kepala Seksi Pelayanan Penilaian menjadi JF Penilai
Muda (KPKNL)
3) Pengalihan Kepala Seksi Pelayanan Lelang menjadi JF Pelelang
Muda (KPKNL)
4) Pengalihan Pejabat Es III dan IV menjadi JF Pranata Komputer
Madya dan Muda (Pusintek)
155
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
b. Tahun 2022
1) Evaluasi lanjutan terhadap delayering BKF dan DJBC
2) Evaluasi awal terhadap delayering KPKNL dan Pusintek.
3) Proses konsolidasi JF
c. Tahun 2023
1) Asesmen organisasi from top to bottom
2) Usulan penataan organisasi Kemenkeu (Perpres dan PMK OTK)
3) Proses konsolidasi JF
d. Tahun 2024
1) Implementasi Konsolidasi JF
10. Melanjutkan budaya integritas dan melakukan reviu berkala pada sistem
pengendalian dan pengawasan internal untuk mencegah fraud berulang (OTT
KPK).
Tindak lanjut:
a. Melakukan akselerasi profiling integritas pegawai.
b. Meningkatkan pemantauan indikator fraud berdasarkan Fraud Risk
Scenario (FRS) yang telah disusun.
c. Rapat koordinasi yang diikuti seluruh perwakilan UKI di setiap Eselon I
secara triwulanan.
d. Pengusulan RKMK Kerangka Integritas Kementerian Keuangan.
e. Pengadaan aplikasi crawling data yang diperuntukan untuk
mempercepat proses penelusuran digital footprint yang merupakan
bagian dari informasi clearance.
11. Merumuskan best practice ZI menuju WBK/WBBM agar dapat menjadi
standar baru tata kelola unit kerja di Kemenkeu.
Tindak lanjut:
a. Penyelesaian materi ELISA (e-Learning Information Security Awareness).
b. Penyelesaian penyusunan buku perjalanan ZI-WBK/WBBM Kemenkeu.
c. Melanjutkan monev pada unit kerja yang telah berpredikat ZI
WBK/WBBM.
Selama 2021, Kementerian Keuangan telah berhasil melangsungkan
berbagai macam program dan kegiatan yang mendukung terlaksananya
reformasi birokrasi yang selaras dengan kepentingan nasional dan bersesuaian
dengan pencapaian hasil indeks RB.
Pada indikator Manajemen Perubahan, Kementerian Keuangan c.q. CTO
berhasil menyelenggarakan agenda terkait dengan Duta Transformasi, seperti
Workshop Duta Transformasi dan Diseminasi Duta Transformasi. Kemudian,
156
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
setiap Eselon I Kementerian Keuangan juga berhasil mengoordinasikan
penyelenggaraan, di antaranya Podcast: Manajemen Talenta Kemenkeu
(Sekretariat Jenderal), Webinar Internasional ‘Designing the Optimum Ecosystem
of Pension’ (DJA), inovasi otomasi kegiatan intelijen perpajakan melalui aplikasi
‘SILENT’ (DJP), Penulisan buku ‘Jangan 'Mati' Karena Pandemi!’ dan inisiatif
kegiatan ‘Milisi (Milenial Siap Beraksi)’ (DJBC), Internalisasi IS RBTK (DJPb),
Ngobrol Asyik Transformasi (Ngobrast) (DJKN), Membuat kolom Duta di bulletin
UE I (Media Defis) (DJPK), Aktif mengikuti Olimpiade RBTK (DJPPR), Seminar
Data Analytics (Inspektorat Jenderal), Role Model: ASN Berprestasi (BKF), Sesi di
Ngopi Hitam tema RBTK (BPPK), dan Webinar Transformasi Digital (LNSW).
Terkait inovasi pada bidang Deregulasi Kebijakan, Kementerian Keuangan
telah melaksanakan harmonisasi setiap peraturan di bidang kekayaan dan
keuangan negara oleh Biro Hukum dengan menggunakan matriks identifikasi,
analisis dan pemetaan regulasi, dan matriks evaluasi regulasi di bidang
keuangan negara.
Sementara itu, dalam hal indikator Penataan dan Penguatan Organisasi,
telah dilaksanakan pula beberapa agenda, seperti penataan kelembagaan
tercermin melalui perwujudan organisasi yang ramping dan tanpa sekat-sekat
(flatter and boundaryless organization), organisasi yang lean, clean, and green,
SDM yang adaptive and technology savvy, dan Teknologi Informasi sebagai
enabler, penyempurnaan peta proses bisnis Level 0 s.d. 3 melalui penyusunan
arsitektur bisnis pada repository Enterprise Architecture tools Orbus iServer
dengan melibatkan seluruh Unit Eselon I, serta penyederhanaan birokrasi di
Inspektorat Jenderal, BKF, dan DJBC.
Terkait dengan indikator Manajemen Ketatalaksanaan, Kementerian
Keuangan menajamkan fokus pada dua bagian besar: penataan tatalaksana dan
penataan sistem manajemen SDM. Penataan tatalaksana melahirkan agenda
berupa Implementasi SPBE telah terintegrasi dan mampu mendorong
pelaksanaan pelayanan publik yang lebih cepat dan efisien. Selanjutnya, terdapat
pula efisiensi MPN G3 yang mampu melayani penyetoran penerimaan negara
hingga 1.000 transaksi per detik, meningkat signifikan dari hanya 60 transaksi
per detik pada MPN G2. Dalam hal perpajakan, cara penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) secara elektronik yang dilakukan secara online dan real
time dengan layanan E-Filing. Kemudian, dukungan terbesar dari Kementerian
Keuangan juga diarahkan pada otomasi sistem, seperti penerapan SPAN bagi
Pengguna Anggaran di setiap K/L dan pengimplementasian layanan Office
Automation (OA) yang mampu meningkatkan efektivitas bekerja melalui
pengurangan norma waktu penyelesaian pekerjaan, meningkatkan efisiensi
157
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
melalui pengurangan biaya operasional (ATK, perjalanan dinas, kurir), serta
meningkatkan kepuasan pengguna.
Sementara itu, dalam hal indikator Penataan Sistem Manajemen SDM,
Kementerian Keuangan telah melakukan perbaikan atas implementasi IKU,
seperti penyelarasan Sasaran Strategis (SS), IKU, dan target dengan strategi
organisasi secara vertikal dan horizontal, cascading SS dan IKU dari unit
manajemen hingga unit teknis, dan penyelarasan pencapaian IKU Cascading dan
Non Peta dengan kinerja pimpinan pada non-cascading IKU. Pemantauan kinerja
juga dilaksanakan secara bulanan, triwulanan, dan semesteran dalam bentuk
forum DKO atau DKI, sedangkan penilaian perilaku kinerja pegawai dilakukan
secara semesteran, sedikit berbeda dengan penilaian atas capaian kinerja
pegawai yang dapat dilakukan secara bulanan atau triwulanan melalui aplikasi e-
Performance (modul Dialog Kinerja Individu). Hasil penilaian kinerja individu telah
dijadikan dasar pengembangan karir individu, yaitu sebagai salah satu dasar
penentuan kenaikan peringkat jabatan dan promosi/pengangkatan pegawai
dalam jabatan struktural. Selain itu capaian kinerja individu juga digunakan
sebagai dasar dalam pemberian reward yaitu pemberian tunjangan kinerja,
employee of the month, pegawai teladan, pegawai berprestasi, juga sebagai
dasar pemberian sanksi.
Kementerian Keuangan juga tidak berhenti untuk melakukan penguatan
terkait akuntabilitas dan pengawasan. Penguatan Akuntabilitas dilaksanakan
melalui penyusunan Renstra, penyusunan penetapan kinerja, monitoring
pencapaian kinerja dan tindak lanjut, dan pendokumentasian dan pemantauan
arahan Menteri Keuangan melalui aplikasi Daily Activity Monitoring System
(DAMS). Di sisi lain, penguatan pengawasan dilakukan melalui penetapan
Kerangka Kerja Integritas, sebuah kerangka (framework) yang sistematis dan
komprehensif dalam rangka meningkatkan integritas dan mencegah korupsi.
Selain itu, Kementerian Keuangan juga telah berhasil melakukan inovasi terkait
kegiatan pengawasan dengan inovasi E-Kompas APIP (Pengawasan PEN)
dan Aplikasi Mawas PNBP.
Kementerian Keuangan juga terus mengusahakan adanya Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik. Kualitas pelayanan publik diukur melalui Survei
Kepuasan Pengguna Layanan (SKPL). SKPL merupakan survei yang dilakukan
secara rutin setiap tahunnya untuk melihat tingkat kepuasan pengguna layanan
Kementerian Keuangan. Indeks kepuasan pengguna layanan yang diperoleh
Kemenkeu untuk tahun 2021 adalah sebesar 4,40 dalam skala 5. Hal ini
menunjukan layanan Kemenkeu sudah baik namun masih terdapat ruang untuk
melakukan perbaikan.
158
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Kementerian Keuangan selalu memberi ruang yang seluas-luasnya untuk
inovasi. Setiap unit atau bahkan pegawai secara individual selalu kami dorong
untuk melakukan inovasi. Rekap inovasi kami yang kami ikutkan pada Kompetisi
Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian PANRB antara
lain:
D. Inovasi dan Kontribusi Kementerian Keuangan dalam Mendukung
Keberhasilan Reformasi Birokrasi Nasional
Tahun 2019 Internship dan secondment bagi Pemerintah Daerah sebagaiTOP 45 Inovasi Pelayanan Publik.
Tahun 2020 Sistem Pertukaran Data Elektronik ASEAN Trade in Goods Agreement (SiPakde Atiga) sebagai TOP 45 Inovasi Pelayanan Publikdan saat ini mewakili Indonesia di ajang internasional.
Tahun 2021 Penerapan Artificial Intelligence sebagai Financial Advisor bagi Pemerintah Daerah sebagai TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik.
Gambar 4.5 Inovasi Kementerian Keuangan pada Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik
Inovasi tidak dimaknai hanya sebagai pembuatan aplikasi, namun yang
lebih penting dari inovasi adalah menyelesaikan permasalahan, membuat
pelayanan menjadi lebih baik, atau bahkan mengubah proses bisnis existing
menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Sehingga setiap inovasi yang dibuat bisa
benar-benar berdampak kepada masyarakat.
Inovasi dalam pengelolaan SDM kami lakukan secara komprehensif dari
hulu ke hilir, mulai dari perencanaan SDM, pengadaan ASN, manajemen kinerja,
pengembangan karier dan kompetensi, promosi dan mutasi, penghargaan dan
disiplin, perlindungan dan pelayanan ASN, serta sistem informasi ASN.
Integritas merupakan hal terpenting yang selalu kami jadikan prioritas di
Kemenkeu serta bersifat zero tolerance. Dimotori oleh rekan-rekan Itjen, beberapa
terobosan terkait penguatan integritas di antaranya:
159
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Untuk memperkuat ekosistem inovasi, terkait pengembangan inovasi ini
telah masuk dalam Rencana Strategis Kemenkeu tahun 2019-2024 dan dengan
salah satu output andalannya yaitu Keputusan Menteri Keuangan Nomor
1032/KM.1/2021 tentang Pedoman penyelenggaraan Kompetisi Inovasi di
Lingkungan kementerian Keuangan (KMK-1032). Dengan adanya KMK-1032
tersebut, Kemenkeu juga mendorong pegawai untuk lebih aware terhadap
budaya berinovasi. Oleh karena itu, seluruh pegawai Kemenkeu diharapkan
dapat memberikan masukan maupun usulan ide inovasi dalam rangka perbaikan
pelayanan/proses bisnis/kebijakan serta hal lainnya untuk perbaikan Kemenkeu.
Hal ini juga didukung melalui platform office automation di Kemenkeu (e-
Kemenkeu) dengan membangun Modul Ide Inovasi yang dapat menjadi wadah
bagi para pegawai untuk menyalurkan ide-ide inovasi yang nantinya akan
diverifikasi untuk kemudian dapat diimplementasikan.
Pelaksanaan reformasi birokrasi dapat dinyatakan berhasil apabila terdapat
kontribusi nyata atas sinergi dan kolaborasi yang kuat antara tiap Kementerian,
Lembaga, dan Pemerintah Daerah. Keberhasilan reformasi birokrasi
sebagaimana ditargetkan dalam Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional
akan semakin cepat (accelerated) jika Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah dapat saling bertukar praktik terbaik (best practices) di tempat masing-
masing agar dapat diadopsi di tempat lain. Dengan demikian, akumulasi praktik
terbaik tersebut dapat mempercepat proses perbaikan birokrasi di Indonesia.
Kerangka Kerja Integritas: Kemenkeu telah mempunyai sebuah kerangka
(framework) yang sistematis dan komprehensif dalam rangka meningkatkan
integritas (integrity) dan mencegah korupsi (ditetapkan dengan KMK
323/KMK.09/2021)
Penguatan UKI: memperkuat peran UKI di seluruh satuan kerja yang ada di
Kemenkeu (sebanyak 846 UKI) dalam hal pemantauan penerapan pengendalian
intern di antaranya mencakup asistensi dan pembinaan terkait tugas & fungsi
UKI.
Whistleblowing System (WISE): Saluran pengaduan masyarakat memiliki peran
esensial dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Inspektorat Jenderal selalu
konsisten menerima pengaduan masyarakat baik pengaduan terindikasi fraud
maupun pengaduan non-fraud.
Gambar 4.6 Inovasi Penguatan Integritas Kementerian Keuangan
160
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional (KP-RBN) mendorong
percepatan reformasi birokrasi nasional, terutama mempertimbangkan
perubahan lingkungan strategis dan perkembangan governansi dunia menuju
Digital Governance. IS RBTK Kemenkeu 2021 sudah berisi poin-poin penting
Digital Governance KP-RBN.
Sebagai institusi publik yang memiliki sentralitas sebagai Bendahara Umum
Negara dan otoritas fiskal, rekam jejak Kemenkeu menunjukkan bahwa
Kemenkeu telah menjadi pelopor reformasi birokrasi. Ke depan Kemenkeu tetap
dapat menjadi terdepan dengan berkontribusi pada pengembangan digital
governance tingkat nasional dan menjadi barometer bagi institusi publik lainnya.
Maka apa yang kami lakukan di Kemenkeu ini selalu kami tawarkan ke institusi
lain agar dapat diadaptasi sesuai karakteristik masing-masing instansi.
E. Prestasi Kementerian Keuangan Sebagai Dampak Reformasi
Birokrasi
Sejak tahun 2014 hingga tahun 2021, Kemenkeu telah memperoleh
beberapa prestasi membanggakan dalam acara Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik (KIPP). Capaian inovasi Kemenkeu pada KIPP yaitu sebagai berikut: Top
99 pada 2014 untuk whistleblowing system (dari Inspektorat Jenderal/Itjen), Top
99 di 2015 untuk Rumah Pajak untuk Anak (Direktorat Jenderal Pajak/DJP), E-
Auction (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara/DJKN), Top 35 untuk download
MPN G-2 tahun 2016 (Direktorat Jenderal Perbendaharaan/DJPb), pada tahun
2019 untuk internship dan secondment pada Pemerintah Daerah/Pemda
(Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan/DJPK) berhasil masuk ke Top 45,
selain itu SIMSERBA (DJPb), Mobile Tax Unit dan e-Filing (DJP) berhasil masuk
ke Top 99. Tahun 2020, SiPakDE-ATIGA dari Lembaga National Single Window
(LNSW) juga masuk ke Top 45, dan tahun 2021 masuk Top 45 untuk Artificial
Intelligence sebagai Financial Advisor (DJPK).
Kompetisi Inovasi Kementerian Keuangan (KIKK) merupakan ajang tahunan
penjaringan inovasi-inovasi karya jajaran Kementerian Keuangan yang telah
dilaksanakan secara rutin sejak tahun 2018. Inovasi yang dinilai adalah inovasi
yang telah diimplementasikan dan memberikan dampak/kemanfaatan
secara langsung bagi peningkatan kualitas pelayanan publik Kementerian
Keuangan, maupun terkait perbaikan manajemen dan dukungan layanan internal.
Dengan adanya KIKK ini, diharapkan dapat mendukung tumbuhnya iklim inovasi
di lingkungan Kemenkeu.
161
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Selain itu, KIKK juga dilaksanakan untuk mempersiapkan inovasi-inovasi
Kementerian Keuangan dalam berpartisipasi pada Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik (KIPP) di tahun selanjutnya, yang diselenggarakan secara rutin oleh
Kementerian PAN dan RB.
Beberapa prestasi Kemenkeu dalam KIPP dalam hubungannya dengan
penyelenggaraan KIKK, antara lain:
No Nama Inovasi KIKK KIPP
1. IdS - Internship dan Secondment bagiPemerintah Daerah – Ditjen
Perimbangan Keuangan
Terbaik Pertama KIKK
2018
Top 45 KIPP 2019
2. Aplikasi SIMSERBA: BendaharaPintar, Pembangunan Lancar – Ditjen
Perbendaharaan
Top 12 KIKK 2018
Top 99 KIPP 2019
3. E-Filing: Semudah Menjentikkan Jari Kelingking – Ditjen Pajak
- Top 99 KIPP 2019
4. Mobile Tax Unit (MTU) – Ditjen Pajak - Top 99 KIPP 2019
5. Penerapan Sistem Pertukaran Data Elektronik ASEAN Trade in Goods
Agreement (SiPakDe-ATIGA) –Lembaga National Single Window
Top 12 KIKK 2019
Top 45 KIPP 2020
6. Penerapan Artificial Intelligencesebagai Financial Advisor (AIFA) bagi
Pemerintah Daerah – DitjenPerimbangan Keuangan
TerbaikPertama KIKK
2020
Top 45 KIPP 2021
Tabel 4.1 Prestasi Kemenkeu dalam KIPP
162
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Berbagai pencapaian yang diperoleh dalam rangka melaksanakan program
Reformasi Birokrasi tersebut tidak membuat Kementerian Keuangan cepat
berpuas diri. Sebaliknya, Kementerian Keuangan akan terus mengusahakan
keberlanjutan dan peningkatan serta penyempurnaan bersama dengan
monitoring dan evaluasi atas program-program Reformasi Birokrasi dan
Transformasi Kelembagaan yang tengah dijalankan. Kementerian Keuangan
senantiasa berupaya mewujudkan tujuan reformasi birokrasi secara paripurna,
yakni menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik,
berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih dari KKN, mampu melayani
publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan
kode etik aparatur negara.
Daftar beberapa prestasi Kementerian Keuangan sebagai dampak dari
program RBTK yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Capaian HAI DJPb pada Kompetisi The Best Contact Center Indonesia
(TBCCI) dan Top Ranking Performance Awards (TRPA) Tingkat Asia Pasifik
Tahun 2020
HAI-DJPb mewakili DJPb mengikuti 2 ajang kompetisi bidang contact center
tahun 2020, yaitu:
a. Lomba The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) tahun 2020 (oleh
Indonesia Contact Center Association);
b. Lomba Top Ranking Performance Awards (TRPA) tahun 2020 tingkat Asia
Pasifik (oleh Contact Center World).
Gambar 4.7 Capaian HAI DJPb pada Kompetisi The Best Contact
Center Indonesia (TBCCI) dan Top Ranking Performance Awards
(TRPA) Tingkat Asia Pasifik Tahun 2020
163
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Pada keduanya diperoleh 1 Medali Emas dan 3 Medali Perak pada TBCCI,
serta 1 Medali Emas pada TRPA. Medali Emas yang diperoleh pada TRPA 2020
tingkat Asia Pasifik mengantarkan HAI-DJPb untuk bersaing pada TRPA tahun
2020 – World Finals, bersaing dengan juara dari wilayah Amerika, wilayah
Eropa,Timur Tengah, dan Afrika, yang direncakan dilaksanakan pada Februari
2021.
2. TOP DIGITAL Implementation 2020 on Institution Sector dan TOP Leader on
Digital Implementation
DJPb memperoleh 2 penghargaan pada ajang TOP Digital Awards 2020
yang diselenggarakan oleh Madani Solusi Internasional (MSI) sebagai
penerbit Majalah It Works. Kedua penghargaan tersebut, yaitu:
a. TOP Digital Implementation 2020 on institution Sector (Level Stars 4)
berdasarkan keberhasilan pemanfaatan TI dalam pengelolaan APBN,
melalui implementasi 3 aplikasi utama DJPb (SPAN, SAKTI, dan MPN-
G3), yang memiliki dampak besar untuk masyarakat, khususnya dalam
pengelolaan keuangan negara.
b. Direktur SITP, Saiful Islam, juga mendapatkan penghargaan sebagai
salah satu Top Leader on Digital Implementation 2020.
Gambar 4.8 Penghargaan TOP DIGITAL Implementation 2020 on Institution
Sector dan TOP Leader on Digital Implementation yang diraih DJPb
164
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terus meningkatkan pemanfaatan
teknologi dalam mewujudkan perubahan tata kelola pemerintahan berbasis
elektronik. Pemanfaatan ini juga untuk mendukung peningkatan layanan publik
dan pengawasan yang cepat serta tepat sasaran, hal tersebut pun mendapat
apresiasi pada Selasa, 22 Desember 2020, DJBC meraih dua penghargaan yaitu
Top Digital Implementation 2020 on Institution Sector Level Stars 4 dan Top
Leader on Digital Implementation 2020 pada ajang Top Digital Awards 2020 yang
diselenggarakan oleh majalah IT Works yang bekerja sama dan didukung oleh
beberapa Asosiasi dan Perusahaan Konsultan TI TELCO/Digital.
Gambar 4.9 Penghargaan Top Digital Implementation 2020 on Institution Sector
Level Stars 4 dan Top Leader on Digital Implementation 2020 yang diraih DJBC
3. Penghargaan Top Digital Implementation 2020 on Institution Sector Level Stars 4 dan Top Leader on Digital Implementation 2020
4. DJP Peroleh Dua Penghargaan Teknologi Informasi
Direktorat Jenderal Pajak memperoleh penghargaan Top Digital
Implementation 2020 dalam acara Top Digital Award 2020. Selain itu, Direktur
Teknologi Informasi dan Komunikasi, Iwan Djanuardi juga terpilih sebagai Top
Leader on Digital Implementation 2020.
165
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Ketua penyelenggara Top Digital Awards 2020 menuturkan, apresiasi ini
diberikan kepada perusahaan dan instansi pemerintahan yang dinilai berhasil
dalam mengimplementasikan dan memanfaatkan teknologi digital sepanjang
2020.
Kriteria penilaian antara lain tata kelola teknologi informasi dan penerapan
sistem sudah baik, digitalisasi berhasil diimplementasikan, penggunaannya
terpadu di semua divisi, infrastruktur pendukung digital sesuai untuk kebutuhan
saat ini dan dapat dikembangkan hingga masa mendatang. serta implementasi
solusi digitalnya layak direkomendasikan kepada perusahaan atau instansi lain.
Gambar 4.10 Penghargaan Top Digital Implementation 2020 dalam acara Top
Digital Award 2020
5. TOP DIGITAL AWARDS - LNSW
Lembaga National Single Window, Kementerian Keuangan meraih tiga
penghargaan dari ajang TOP Digital Awards 2020 yang diselenggarakan oleh
majalah It Works yang bekerjasama dan didukung oleh beberapa Asosiasi dan
Perusahaan Konsultan TI TELCO. LNSW meraih kategori TOP Digital
Implementation 2020 #Star 4 (sangat baik) dan TOP Digital Transformation
Readiness 2020. Selanjutnya Kepala LNSW M.Agus Rofiudin dianugerahi
penghargaan TOP Leader on Digital Implementation 2020. TOP Digital
Implementation 2020 sendiri, menilai tata kelola TIK, baik dari segi kebijakan,
organisasi, penerapan sistem, maupun prosedur. Implementasi teknologi digital
166
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terus meningkatkan pemanfaatan
teknologi dalam mewujudkan perubahan tata kelola pemerintahan berbasis
elektronik. Pemanfaatan ini juga untuk mendukung peningkatan layanan publik
dan pengawasan yang cepat serta tepat sasaran, hal tersebut pun mendapat
apresiasi pada Selasa, 22 Desember 2020, DJBC meraih dua penghargaan yaitu
Top Digital Implementation 2020 on Institution Sector Level Stars 4 dan Top
Leader on Digital Implementation 2020 pada ajang Top Digital Awards 2020 yang
diselenggarakan oleh majalah IT Works yang bekerja sama dan didukung oleh
beberapa Asosiasi dan Perusahaan Konsultan TI TELCO/Digital.
6. Best Public Debt Office/Sovereign Debt Management Office in East AsiaPacific dari Global Markets
Gambar 4.11 Penghargaan Top Digital Awards 2020 dalam acara Top Digital
Award 2020 yang diraih LNSW
Global Markets menobatkan Indonesia sebagai "Best Public Debt
Office/Sovereign Debt Management Office in East Asia Pacific” Tahun 2020 atau
peminjam berdaulat terbaik dalam merespons pandemi Covid-19 di Asia Pasifik
Timur.
di LNSW, dipandang berhasil dan penggunaannya terpadu di hampir semuadivisi/unit kerja. Kondisi ini berdampak signifikan terhadap kinerja, daya saing,dan layanan pelanggan.
167
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Penerbitan Green Sukuk
oleh Pemerintah Indonesia
mendapatkan penghargaan
Best Green Sukuk - Sovereign
pada kategori Best Sustainable
Finance dan Best Deal By
Country, serta Pemerintah
Indonesia sebagai Issuer of the
Year pada ajang Islamic
Finance Awards 2020 yang
diselenggarakan oleh The
Asset Tripple A.
Gambar 4.13 Capaian 3G Best Green Initiative of
the Year 2020 dari Cambridge IFA
7. 3G Best Green Initiative of the Year 2020 dari Cambridge IFA
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko berhasil meraih
penghargaan 3G Best Green Initiative of the Year 2020 dari Cambridge IFA untuk
penerbitan Green Sukuk.
8. Best Green Sukuk – Sovereign dari The Asset Tripple A
Gambar 4.14 Capaian 3G Best Green Initiative
of the Year 2020 dari Cambridge IFA
9. Indonesia Best Sovereign Bond dari The Asset Tripple A
Penerbitan Global Bonds oleh pemerintah Indonesia berhasil mendapatkan
penghargaan “Indonesia Best Sovereign Bond” pada ajang The Asset Tripple A
Country Awards 2020.
Gambar 4.12 "Best PublicDebt Office/Sovereign DebtManagement Office in EastAsia Pacific
168
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.15 Indonesia
Best Sovereign Bond dari
The Asset Tripple A
10. Best Sovereigns Supranationals and Agencies (SSA) Bond Global Capital Asia
Indonesia meraih penghargaan Best Sovereigns Supranationals and Agencies
(SSA) Bond dari Global Capital Asia atas penerbitan Global Bond.
11. Best Green Bond dari The Assets Triple A
Pada tahun 2021, DJPPR mendapatkan penghargaan Best Green Bond dari
The Assets Triple A atas produk SNI0625 Green Sukuk.
12. Largest Green Sukuk in 2020 dari Climate Bond Initiative (CBI)
DJPPR mendapatkan Climate Bonds Awards Tahun 2021 sebagai Largest
Green Sukuk in 2020 dan diakui sebagai salah satu organisasi terkemuka di dunia
yang terus mendorong kemajuan green finance selama satu tahun terakhir.
Climate Bonds Awards merupakan pengakuan internasional terkemuka atas
kepemimpinan, praktik terbaik, inovasi dalam keuangan hijau dan berkelanjutan,
yang mencakup obligasi hijau, pinjaman, sukuk, dan perkembangan pasar yang
signifikan dalam investasi berbasis iklim.
13. KLIP DJP Menerima Sertifikat ISO 9001:2015 atas Penyediaan Layanan
Pengaduan
Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan (KLIP) DJP pada tahun 2020
menerima sertifikasi ISO 9001:2015 atas penyediaan layanan pengaduan dari
PT. BSI Group Indonesia dengan lisensi Komite Akreditasi Nasional. Sertifikasi
ISO 9001 2015 merupakan suatu standar bertaraf internasional untuk Sertifikasi
Sistem Manajemen Mutu, atau bisa disebut juga sebagai Sertifikasi Sistem
Manajemen Kualitas. Sertifikasi ini menetapkan berbagai persyaratan, pedoman,
dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu Sertifikasi Manajemen
Kualitas.
169
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.16 Indonesia Best Sovereign Bond dari The Asset Tripple A
Gambar 4.17 Sertifikat ISO 9001:2015 atas Penyediaan LayananPengaduan
Tujuan sertifikasi ini adalah untuk menjamin produk atau jasa yang
dihasilkan suatu lembaga/institusi memenuhi persyaratan yang ditetapkan
badan standar dunia yaitu, ISO. Ketika lembaga/institusi telah berhasil lulus audit
dan mendapatkan ISO 9001 2015, artinya KLIP DJP telah memenuhi berbagai
persyaratan yang telah ditetapkan secara internasional.
14. LNSW Dianugerahi WCO Certificate of Merit
LNSW mendapat anugerah WCO Certificate of Merit tahun 2021 pada acara
Virtual Gathering International Customs Day, yang diselenggarakan oleh DJBC.
170
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Penghargaan ini diberikan kepada LNSW karena dinilai menunjukkan kontribusi
dalam pemulihan pembaruan, ketahanan rantai pasokan yang berkelanjutan,
khususnya barang penanganan COVID-19 melalui Aplikasi Perizinan Tanggap
Darurat.
Gambar 4.18 Penganugerahan WCO Certificate of Merit kepada LNSW
15. Alokasi Lulusan PKN STAN pada K/L dan Pemda
Sejak tahun 2016 - 2020 Kemenkeu telah mengalokasikan lulusan PKN
STAN pada 55 K/L lain dan 13 Pemda sebanyak 2.785 orang. Pada tahun 2021
dilakukan perluasan K/L dan Pemda Prioritas sehingga total total alokasi lulusan
diproyeksikan mencapai 5.768 orang yang terdiri atas 61 K/L dan 40 Pemda.
Alokasi lulusan PKN STAN pada K/L/P diharapkan dapat secara langsung
berkontribusi meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Penentuan Pemda Prioritas untuk mendapat alokasi lulusan PKN STAN
berdasarkan pada hasil evaluasi SAKIP dan PMPRB, hasil Audit BPK atas
Laporan Keuangan Pemda, dan besarnya APBN/APBD yang dikelola.
171
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.19 Penandatanganan MOU Penempatan Lulusan STAN Tahun 2020
Gambar 4.20 Capaian Peringkat 1 Kategori Penilaian Kompetensi, padakategori Kementerian Tipe A, Peringkat 1 Kategori Implementasi PenilaianKinerja pada Kementerian Tipe A, dan Peringkat 1 Kategori ImplementasiPenilaian Kinerja pada Kementerian Tipe A
16. BKN Award tahun 2020 dan 2021
17. BKN Award tahun 2020 dan 2021
Gambar 4.21 Capaian Peringkat I Penilaian Kompetensi Terbaik pada kategoriKementerian Besar, Peringkat I Komitmen Pengawasan dan Pengendalian padakategori Kementerian Besar, dan Peringkat III Implementasi Penilaian KinerjaTerbaik pada kategori Kementerian Besar
172
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
18. Anugerah KASN Award 2019
Sesuai Keputusan Kepala KASN Nomor 01/KEP.KASN/C/IX/2019 tanggal25 September 2019, Kementerian Keuangan ditetapkan sebagai salah satu dari 3instansi pada level nasional yang menerapkan Sistem Merit dengan PredikatSangat Baik (Kategori IV)
Gambar 4.22 Predikat Sangat Baik dalam Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara
19. Penghargaan KPK
Gambar 4.23 Instansi dengan pengelolaan dan penerapan LHKPN terbaik selama4 tahun berturut-turut untuk kategori K/L dengan Penyelenggara Negara/WajibLapor lebih dari 10.000 orang
20. Assesment Center
Gambar 4.24 Pengakuan Kelayakan/Akreditasi dari BKN dengan kategori Adengan nilai 94,69 dan Penghargaan Sertifikat ISO 9001:2015 dari SucofindoInternational Certification Service
173
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
21. Partisipasi Aktif dalam Program P4GN
Kemenkeu berpartisipasi aktif sebagai eksekutor dalam pemenuhanRencana Aksi Nasional P4GN melalui Pelaksanaan Tes Urine Terhadap 1.757pegawai Kemenkeu dan pernyataan dari BNN bahwa tidak ada PegawaiKementerian Keuangan yang positif menggunakan atau menyalahgunakanNarkotika dan Prekusor Narkotika secara ilegal atau melawan hukum.
Gambar 4.25 Partisipasi Kemenkeu dalam P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika)
22. Anugerah ASN Kementerian PAN-RB
Pada tahun 2020, M. Rifki Al Habib, pegawai pada Dit. KIAL DJBC berhasilmeraih Piala Adhigana sebagai Top 3 Kategori The Future Leader. Pada tahun2019, Jaya Setiawan Gulo, pegawai pada Biro KLI Sekretariat Jenderal meraihpenghargaan sebagai Top 3 Kategori PNS Inspiratif, dan pada tahun 2019, DwiTeguh Wibowo, Kepala KPU BC Tipe A Tanjung Priok meraih penghargaansebagai PPT Teladan
Gambar 4.26 Anugerah ASN Kementerian PAN-RB
23. TOP 45 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
Lembaga National Single Window
meraih Top 45 Inovasi Pelayanan Publik
dengan inovasinya Penerapan Sistem
Pertukaran Data Elektronik ASEAN Trade
in Goods Agreement (SiPakDE-ATIGA).
Gambar 4.27 Penghargaan LNSW padaTOP 45 Inovasi Pelayanan Publik
174
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
24. SIPAKDE-ATIGA dalam Call for Innovation 2021 on Cross BorderCollaboration
Penerapan Sistem Pertukaran Data
Elektronik ASEAN Trade In Goods
Agreement (SIPAKDE-ATIGA) dari Lembaga
National Single Window - Kementerian
Keuangan mengikuti ajang Call for
Innovation 2021 on Cross Border
Collaboration yang diselenggarakan oleh
OECD.
Gambar 4.28 SIPAKDE-ATIGA dalam Callfor Innovation 2021 on Cross BorderCollaboration
Gambar 4.29 Penghargaan Peringkat Pertama Terbaik ProgramSecondment Periode I Tahun 2021
25. LNSW bersama DJBC dan LPEI Raih Peringkat Pertama Terbaik ProgramSecondment Periode I Tahun 2021
LNSW bersinergi dengan DJBC dan LPEI sedang melakukan pengembangan
aplikasi terintegrasi pengelolaan atau pemanfaatan database ekspor UMKM
Indonesia yang akan digunakan untuk menjaring calon eksportir UMKM serta
pengembangan rumah solusi ekspor online yang akan digunakan sebagai
platform untuk mendukung ekspor UMKM.
Melalui pelaksanaan secondment ini, Kementerian Keuangan dan LPEI
berkontribusi dalam penguatan pondasi perekonomian negara melalui
peningkatan kualitas SDM, sinergi, dan value institusi.
175
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
26. DJP -Penghargaan dalam Evaluasi Kinerja Unit Penyelenggara PelayananPublik (EUPP) 2021
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar meraih penghargaandalam acara Penyampaian Hasil Evaluasi Kinerja Unit Penyelenggara PelayananPublik (EUPP) serta Apresiasi Atas Penyelenggaraan Sarana dan PrasaranaPelayanan Publik Kelompok Rentan Lingkup Kementerian Lembaga yangdiselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi (PAN RB) di Jakarta.
Evaluasi Unit Pelayanan Publik (EUPP) merupakan penilaian yang dilakukanoleh Kementerian PAN-RB terhadap instansi pemerintah pusat dan daerah,kementerian/lembaga untuk mengukur pemberian pelayanan publik yangberkualitas, transparan dan memuaskan masyarakat
Gambar 4.30 Penghargaan dalam Evaluasi Kinerja Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik (EUPP) 2021
27. DJPb - Penghargaan dalam ajang Top Rangking Performers Award 2021
(Kategori Best Home/Remote Agent Program)
Pada ajang Top Ranking Performers Awards 2021 yang diselenggarakan
oleh asosiasi Contact center World, HAI DJPb kembali berhasil meraih Medali
Emas di tahap Asia Pasifik pada kategori Korporat. Dengan diperolehnya medali
emas di tahap Asia Pasifik, HAI DJPb memiliki kesempatan untuk kembali
bersaing di kategori yang sama pada level dunia (World Championship). Ajang
Top Ranking Performers Awards merupakan ajang yang diikuti oleh contact
center lingkup global, mempertandingkan program dan/atau prestasi kerjanya
nya sesuai dengan kategori lomba yang diikuti.
176
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
28. DJPb - Penghargaan dalam ajang Top Rangking Performers Award 2021(Kategori Best Contact Center Operational Manager)
Gambar 4.31 Penghargaandalam ajang Top RangkingPerformers Award 2021(Kategori Best Home/RemoteAgent Program)
Gambar 4.32 Penghargaandalam ajang Top RangkingPerformers Award 2021(Kategori Best ContactCenter Operational Manager)
Pada ajang Top Ranking Performers Awards 2021 yang diselenggarakan
oleh asosiasi Contact center World, HAI DJPb kembali berhasil meraih Medali
Emas di tahap Asia Pasifik pada kategori Korporat. Dengan diperolehnya medali
emas di tahap Asia Pasifik, HAI DJPb memiliki kesempatan untuk kembali
bersaing di kategori yang sama pada level dunia (World Championship). Ajang
Top Ranking Performers Awards merupakan ajang yang diikuti oleh contact
center lingkup global, mempertandingkan program dan/atau prestasi kerjanya
nya sesuai dengan kategori lomba yang diikuti.
29. Kemenkeu - Penerima Anugerah Parahita Ekapraya Tahun 2020 KategoriMentor
Gambar 4.33 Anugerah Parahita Ekapraya Kategori Mentor Tahun 2020
177
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Kementerian Keuangan Menerima Anugerah Parahita Ekapraya Tahun 2020
Kategori Mentor dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas komitmen
dan peran kementerian/ lembaga, serta pemerintah daerah yang telah berupaya
melaksanakan pembangunan PPPA melalui pengarusutamaan gender (PUG)
30. Kemenkeu -Penghargaan WTP dalam Kategori "Peraih Opini Wajar TanpaPengecualian (WTP) Minimal 10 Kali Berturut-turut atas PelaporanKeuanganAcara Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah tersebut
merupakan acara rutin yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Dalam acara tersebut terdapat beberapa rangkaian kegiatan, salah satunya
adalah pemberian penghargaan kepada entitas pelaporan. Pada tahun 2021 ini,
Kementerian Keuangan selaku BA 015 mendapatkan penghargaan dalam
kategori "Peraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Minimal 10 Kali
Berturut-turut atas Pelaporan Keuangan. Laporan Keuangan BA 015
Kementerian Keuangan telah mendapatkan opini WTP sebanyak 10 kali
berturut-turut sejak 2011.
Gambar 4.34 Peraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Minimal 10 Kali Berturut-turut atas Pelaporan Keuangan
31. Kemenkeu - Penghargaan atas kontribusi nyata Kementerian Keuangandalam pembangunan sistem manajemen kinerja PNS
Kementerian Keuangan menerima penghargaan dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB)
sebagai apresiasi atas upaya dan kontribusi nyata Kemenkeu dalam mendukung
Sistem Manajemen Kinerja PNS melalui program Pilot Project Manajemen Kinerja
PNS yang disampaikan pada kegiatan Sosialisasi Peraturan Menteri PANRB
178
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.35 Penghargaan atas kontribusi nyata Kementerian Keuangan dalampembangunan sistem manajemen kinerja PNS
32. Kemenkeu -Peringkat Pertama Kinerja Anggaran Tahun Anggaran 2020pada Kelompok Kementerian Negara/Lembaga Kategori Pagu Besardengan nilai 98,22 dan predikat sangat baik
Gambar 4.36 Piagam PenghargaanPeringkat Pertama Kinerja AnggaranTahun Anggaran 2020
Piagam penghargaan diberikan kepada Kementerian Negara /Lembaga
yang mencapai kinerja anggaran terbaik pada kelompok Pagu Besar dan
Kementerian Negara/Lembaga yang kinerja anggarannya termasuk dalam
kategori Sangat Baik (di atas 90)
33. Kemenkeu mendapatkan Predikat A dengan nilai 88,69 untuk Nilai LAKINKemenkeu Tahun 2020
Kementerian Keuangan menerima
Penghargaan tersebut sebagai hasil
evaluasi akuntabilitas kinerja pada
Kemenkeu. Penghargaan diberikan oleh
Kementerian PAN dan RB
Nomor 8 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Kinerja PNS.
179
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
34. Gold Winner pada Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA)
Majalah Internal Inspektorat Jenderal Auditoria Edisi 57 meraih Gold Winner
pada Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) kategori the best of
government inhouse magazine, serta Bronze Winner pada Public Relations
Indonesia Award (PRIA) kategori kementerian.
Gambar 4.37 Gold Winner pada Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA)
35. Admin Unit Terbaik- Pelaporan LHKPN
Itjen menerima penghargaan sebagai Admin Unit Terbaik Pelaporan LHKPN
dengan Kategori Jumlah Wajib Lapor 300 – 1000 yang diberikan pada acara
puncak Hakordia Kementerian Keuangan 2020.
Gambar 4.38 Penghargaan Admin Unit Terbaik Pelaporan LHKPN
180
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
37. Gold Winner Ajang The 10th Indonesia Inhouse Magazine Award (InMA)
Majalah Internal Inspektorat Jenderal Auditoria Edisi 62 meraih Gold Winner
pada Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA)
Majalah Internal Inspektorat Jenderal Auditoria Edisi 60 meraih Gold Winner
dan Auditoria Edisi 62 memperoleh Silver Winner pada Ajang Public Relations
Indonesia Awards 2021.
38. Gold Winner dan Silver Winner Ajang Public Relations Indonesia Awards 2021
Gambar 4.40 Penghargaan Gold Winner Ajang The 10th Indonesia Inhouse Magazine Award (InMA)
Gambar 4.39 Penghargaan UPG Terbaik
Kemenkeu menerima penghargaan sebagai Unit Pengendalian Gratifikasi
(UPG) Peringkat II Terbaik untuk Kategori Kementerian/ Lembaga.
36. Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Terbaik
181
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.41 Penghargaan Gold Winner dan Silver Winner Ajang Public
Relations Indonesia Awards 2021
39. Gold Winner untuk Sub Kategori Media Sosial dari PR INDONESIA Magazine
Gambar 4.42 Gold Winner untuk Sub Kategori Media Sosial dari PR INDONESIA Magazine
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko meraih
penghargaan PR INDONESIA Awards (PRIA) yang diselengarakan oleh PR
INDONESIA Magazine dengan rincian Gold Winner untuk Sub Kategori Media
Sosial, Silver Winner untuk Sub Kategori Government PR - Program InFest
DJPPR, dan Bronze Winner untuk Sub Kategori Tata Kelola Kehumasan
40. Predikat Unit Wilayah Bebas Korupsi
Dua Unit Eselon II di DJPPR yaitu Sekretariat Direktorat Jenderal dan
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen mendapatkan predikat sebagai
Unit Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2020.
182
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.43 Penghargaan Predikat Unit Wilayah Bebas Korupsi
41. Penghargaan Majalah Edukasi Keuangan BPPK Tahun 2020-2021
Gambar 4.44 Penghargaan Majalah Edukasi Keuangan BPPK Tahun 2020-2021
Majalah Edukasi Keuangan BPPK memperoleh:
a. Silver Winner (2020) & Gold Winner (2021) The Best of Government InMA
(Inhouse Magazine Awards), dan
b. 1st Winner (2020) The Best Inhouse Magazine in Government Institution
Indonesia Content Marketing Award (ICMA)
42. Predikat Unit Wilayah Bebas Korupsi dari Kemenpan-RB
Tiga satuan kerja di BPPK, yaitu:
a. Balai Diklat Keuangan Yogyakarta,
b. Balai Diklat Keuangan Manado, dan
c. Balai Diklat Kepemimpinan Magelang
mendapatkan predikat sebagai Unit Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada
tahun 2020.
183
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.45 Piagam Penghargaan Predikat Unit Wilayah Bebas Korupsi dari Kemenpan-RB
43. Widyaiswara Berprestasi (LAN Award) dari Lembaga Administrasi Negara
Dwi Ari Wibawa, Widyaiswara Pusdiklat Anggaran dan PerbendaharaanBPPK mendapatkan penghargaan LAN Award kategori Widyaiswara Berprestasipada 6 Agustus 2020 dan Jamila Lestyowati, Widyaiswara Balai Diklat KeuanganYogyakarta BPPK mendapatkan penghargaan Peringkat II WidyaiswaraBerprestasi Nasional dari Lembaga Administrasi Negara.
Gambar 4.46 Penghargaan Widyaiswara Berprestasi pada LAN Award
184
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
44. Admin Unit Terbaik - Pelaporan LHKPN Tahun 2020 dari Kemenkeu
Gambar 4.47 Penghargaan Admin Unit Terbaik
45. Nominasi ASN Inspiratif dan Future Leader dari Kementerian Keuanganpada Anugerah ASN 2021 (Menpan RB)
Yadhi Cahyady, Dosen PKN STAN BPPK menjadi nominasi ASN Inspiratif
dan Nova Mardianti, Kepala Subbidang Program Pusdiklat Keuangan Umum
BPPK menjadi nominasi The Future Leader yang diusulkan Kementerian
Keuangan pada acara Anugerah ASN Tahun 2021.
BPPK menerima penghargaan sebagai Admin Unit Terbaik Pelaporan
LHKPN dengan Kategori Jumlah Wajib Lapor <300 yang diberikan pada acara
puncak Peringatan Hakordia Kementerian Keuangan tahun 2020.
Gambar 4.48 Nominasi ASN Inspiratif dan Future Leader pada Anugerah ASN 2021 (Menpan RB)
Nurhuda pegawai Pusdiklat Pengembangan SDM BPPK menjadi Winner
pada InFest Inkubasi DJPPR Kementerian Keuangan tahun 2021.
46. Pegawai BPPK Menjadi Winner pada InFest Inkubasi Tahun 2021 dariDJPPR Kementerian Keuangan
185
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
47. PPID Tingkat I Kategori Informatif dari Kementerian Keuangan
PPID Tingkat I BPPK memperoleh penghargaan Kategori Informatif Tahun
2021 yang disampaikan pada Seminar Keterbukaan Informasi Publik
Kementerian Keuangan
Gambar 4.49 Penghargaan InFest Inkubasi Tahun 2021 dari DJPPR Kementerian Keuangan
Gambar 4.50 Penghargaan Kategori Informatif 2021
48. BPPK Menjadi Benchmark K/L/Pemda/BUMN
BPPK diakui oleh eksternal Kementerian Keuangan dalam memotori
pelaksanaan Corporate University, Knowledge Management System, dan Learning
Organization di Kementerian Keuangan. Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya 22
kegiatan benchmarking pada tahun 2020 dan 32 kegiatan benchmarking pada
tahun 2021 (s.d. September 2021) yang berasal dari berbagai BUMN,
Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
186
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
49. Festival Transformasi 2020
Tujuan Festival Transformasi:
a. Memberikan capacity building bagi peserta.
b. Memberikan showcase dan benchmarking kepada para peserta eksternal dari
Kementerian Lembaga dan Pemerintah Daerah
c. Memberikan momen sharing ide inovasi dan pengalaman implementasi dan
mendorong terbentuknya community of practice dalam transformasi
kelembagaan.
d. Menjalankan rekomendasi Kemenpan-RB untuk melakukan sharing best
practice sosialisasi/edukasi terkait proses transformasi kepada KLID
Gambar 4.52 Festival Transformasi 2020
Gambar 4.51 BPPK menjadi Benchmark K/L/Pemda/BUMN
187
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
50. Predikat WBK dan WBBM Tingkat Nasional Tahun 2020
Sejumlah Instansi Vertikal DJPb memperoleh penghargaan sebagai unit
berpredikat WBK dan WBBM berdasarkan hasil evaluasi Zona Integritas tahun
2020 oleh KemenPAN-RB. Sebanyak 189 unit kerja Kementerian Keuangan
mendapatkan predikat WBK dan 25 Unit kerja mendapatkan predikat WBBM.
Dari jumlah tersebut, DJPb memberikan kontribusi sejumlah 57 unit kerja
yang berpredikat WBK (2 Kanwil dan 55 KPPN) dan 9 unit kerja yang berpredikat
WBBM (1 Kanwil dan 8 KPPN). WBBM merupakan predikat tertinggi penilaian
Zona Integritas di mana perolehan predikat tersebut oleh DJPb pada tahun 2020
menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya (2019: 6 unit kerja).
Gambar 4.53 Predikat WBK dan WBBM Tingkat Nasional Tahun 2020
51. Kategori Informatif PPID Tingkat I lingkup Kemenkeu
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DJPb tahun 2020
memperoleh penghargaan sebagai salah satu PPID Tingkat I lingkup Kemenkeu
dengan Kategori Informatif berdasarkan hasil Monitoring dan Evaluasi
Keterbukaan Informasi Publik yang dilakukan oleh Kemenkeu bersama Komisi
Informasi Pusat (KIP). Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Menkeu
kepada PPID Tk. I DJPb (online) dalam Webinar Keterbukaan Informasi Publik, 6
Agustus 2020.
Informasi mengenai APBN dan pengelolaan keuangan negara menjadi
kebutuhan bagi masyarakat dan pemangku kepentingan lain sebagai wujud dari
pelaksanaan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Di lingkup Kemenkeu,
termasuk DJPb, telah tersedia saluran layanan informasi publik melalui prosedur
mekanisme permohonan informasi publik kepada PPID.
188
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
52. TOP 3 Kategori Unit Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik Terbaik Tahun2020
Gambar 4.54 Kategori Informatif PPID Tingkat I lingkup Kemenkeu
Gambar 4.55 TOP 3 Kategori UnitPengelola Pengaduan PelayananPublik Terbaik Tahun 2020
Pada ajang Kompetisi Inovasi
Pelayanan Publik Tahun 2020 yang
diselenggarakan Kementerian PANRB,
DJPb melalui Aplikasi Sistem
Informasi Pengelolaan Pengaduan
(SIPANDU) terpilih dalam Top 3
Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik
Tahun 2020 pada kategori Unit
Pengelola Pelayanan terbaik. DJPb
memperoleh penghargaan tersebut
setelah bersaing dengan 202 unit pada
kategori Unit Pengelola Pelayanan.
Kompetisi Tersebut merupakan
ajang pemberian penghargaan kepada
instansi dengan pengelolaan
pengaduan pelayanan publik di
Indonesia yang menekankan pada
pencapaian Sustainable Development
Goals (SDGs).
189
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
53. Kantor Wilayah Terbaik Kemenkeu dan Kantor Pelayanan TerbaikKemenkeu Tahun 2020
Gambar 4.56 Kantor Wilayah Terbaik Kemenkeu dan Kantor PelayananTerbaik Kemenkeu Tahun 2020
54. Adopsi dan Implementasi baik manajemen mutu standar standar ISO9001:2015
DJPb mengikuti penilaian Kantor Wilayah Terbaik Kemenkeu dan Kantor
Pelayanan Terbaik Kemenkeu Tahun 2020 yang dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja setiap Kanwil dan Kantor
Pelayanan di lingkungan Kemenkeu.
Dalam Penilaian ini, Kanwil DJPb Prov. Bali ditetapkan sebagai Kantor
Wilayah Terbaik Ketiga. Sementara itu, berdasarkan hasil penilaian KPT Tingkat
Kemenkeu, untuk lingkup DJPb ditetapkan sebagai berikut:
a. KPPN Ketapang (peringkat Pertama);
b. KPPN Tanjung Pandan (peringkat Kedua);
c. KPPN Tanjung Pinang (peringkat Ketiga).
Setelah perolehan sertifikasi ISO 9001:2015 pada seluruh KPPN dan Unit
Layanan HAI-DJPb, wajib dilakukan surveillance audit setiap tahun untuk
memastikan unit bersangkutan konsisten dan masih menerapkan sistem
manajemen mutu sesuai standar ISO 9001:2015.
Selanjutnya, diajukan 10 KPPN sebagai sampel dan berdasarkan surveillance
audit tahun 2020 oleh Badan Sertifikasi TUV Rheinland, KPPN dan unit layanan
HAI DJPb tetap berhak mempertahankan sertifikat Sistem Manajemen Mutu
(SMM) ISO 9001:2015 yang berarti diakui telah memiliki dan
mengimplementasikan sistem manajemen mutu berstandar internasional.
190
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
55. Penandatanganan Kesepakatan dan Perjanjian
Kerja Sama TDR DJPb-Bank Indonesia Wujud Sinergi Otoritas Fiskal dan
Moneter Dukung PEN
Gambar 4.57 Implementasi standar ISO 9001:2015
Kemenkeu dan BI melakukanterobosan pengelolaan fiskal dan monetermelalui Penandatanganan KesepakatanForum Harmonisasi Tahun 2020 danPerjanjian Kerja Sama KoordinasiOperasionalisasi Treasury Dealing Room(TDR) antara Kemenkeu dan BI secaradaring pada 7 Desember 2020.
Sinergi kuat pengelola fiskal danmoneter yang menjadi akseleratorpemulihan ekonomi, ditunjukkan melaluilangkah fundamental dengan PerjanjianKerja Sama pembelian SBN di pasarperdana dan pembagian beban biaya(burden sharing) dalam rangka pembiayaanpenanganan dampak pandemi COVID 19dan pemulihan ekonomi nasional. PerjanjianKerja Sama TDR merupakan sinergi otoritasmoneter dan otoritas fiskal, serta bentukkomitmen BI dalam mendukung upayapengelolaan kas pemerintah yang telahberjalan. Gambar 4.58 Penandatanganan
MoU DJPb-BI
191
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
56. Simplifikasi Dan Modernisasi Proses Bisnis/ Mekanisme/ Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran
Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan anggaran yang lebih efektif, efisien
dan akuntabel serta menjawab tuntutan kebutuhan penyelesaian permasalahan
anggaran yang muncul, dengan mempertimbangkan perkembangan TI dan
memperhatikan best practice internasional, dilakukan upaya simplifikasi dan
modernisasi proses bisnis/mekanisme /tata cara pelaksanaan anggaran pada
tahun 2020 berupa:
a. Piloting Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan APBN melalui Platform
Pembayaran Pemerintah (SSC-Gaji);
b. Otomasi Maksimum Pencairan (MP) PNBP Terpusat
c. Optimalisasi penggunaan Kartu Kredit Pemerintah (KKP) di Dalam Negeri;
d. Uji Coba Penggunaan KKP di Luar Negeri oleh Satker perwakilan RI di Luar
Negeri.
Building block Platform Pembayaran Pemerintah
Proses Bisnis MP PNBP Secara Elektronik
Mekanisme penggunaan Kartu Kredit Pemerintah
Sebaran Satker Perwakilan RI Peserta Uji Coba KKP
di Luar Negeri
Gambar 4.59 Simplifikasi Dan Modernisasi Proses Bisnis/ Mekanisme/
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
192
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
57. Kick off meeting uji coba Penyetoran Pajak ke Kas Negara yang terintegrasi
dengan pencairan dana belanja daerah (SP2D Online)
DJPb menyelenggarakan kick off meeting uji coba Penyetoran Pajak ke Kas
Negara yang terintegrasi dengan pencairan dana belanja daerah atau yang lebih
dikenal sebagai SP2D Online di Jakarta pada 29 Januari 2020. SP2D Online
dilatarbelakangi perhatian penting Kemenkeu dalam pengelolaan penerimaan
negara terutama perpajakan.
Penyetoran SP2D Online merupakan upaya modernisasi sistem penerimaan
negara yang memenuhi tiga tuntutan, yaitu: (1) Ketepatan waktu, (2) Kemudahan
penyetor, dan (3) Adaptasi perubahan TI.
Diharapkan, melalui SP2D online penyetoran pajak ke kas negara yang
terintegrasi dengan pencairan dana belanja daerah memberikan manfaat dari sisi
akselerasi penerimaan negara, peningkatan kanal elektronik, serta manfaat bagi
Bank Persepsi termasuk Pemda.
Gambar 4.60 Kick Off Meeting Integrasi SP2D Online
193
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
58. TOWN HALL MEETING INTEGRITY FRAMEWORK DJPb “Integrity Framework,
Wujud Komitmen Insan Perbendaharaan dalam Menjalankan Tugas dan
Fungsi”
DJPb menyelenggarakan Town Hall Meeting Kerangka Penguatan Integritas
DJPb 2020 di Kantor Pusat DJPb dan diikuti secara daring oleh para pegawai
DJPb. Pada acara tersebut, disampaikan disusunnya Kepdirjen Nomor KEP-
253/PB/2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kerangka Penguatan
Integritas.
Pedoman tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan penyelenggaraan
birokrasi yang bersih dan bebas dari KKN, meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan dan kebijakan yang memenuhi prinsip keadilan, menciptakan budaya
organisasi yang sehat dan menjunjung tinggi profesionalisme, integritas, dan
sesuai kode etik, serta meningkatkan kepercayaan publik bahwa DJPb zero
tolerance terhadap korupsi dan pelanggaran integritas lainnya. Irjen Kemenkeu,
Sumiyati (narasumber) mengapresiasi atas penyusunan pedoman tersebut.
Gambar 4.61 TOWN HALL MEETING INTEGRITY FRAMEWORK DJPb
59. Proses Bisnis Layanan Non Tatap Muka Dalam Masa Pandemi COVID-19
Dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19, DJPb menyesuaikan
proses bisnis pelayanan KPPN kepada stakeholders menjadi dilakukan tanpa
tatap muka langsung melalui pemanfaatan TI yang telah dikembangkan DJPb.
Pelayanan tanpa tatap muka oleh KPPN antara lain:
a. Penyampaian Dokumen SPM/dokumen yang dipersamakan melalui SAKTI
yang terkoneksi dengan portal SPAN (oleh Satker pengguna SAKTI);
b. Penyampaian ADK dan Dokumen Pendukung SPM pada Satker Akses
Langsung SPAN (oleh Satker dengan hak akses langsung SPAN);
c. Penyampaian Dokumen SPM atau dokumen yang dipersamakan melalui e-
SPM (oleh Satker yang belum menggunakan aplikasi SAKTI/Satker
pengguna aplikasi SAS).
194
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.62 Predikat WBK dan WBMM Tingkat Nasional Tahun 2020 oleh DJBC
60. Satker DJBC Meraih Predikat WBK dan WBBM Tingkat Nasional Tahun 2020
36 (tiga puluh enam) unit kerja
berhasil memperoleh predikat WBK dan 5
(lima) kantor meraih predikat WBBM dari
KemenPAN-RB, dimana pemberian
penghargaan tersebut dilaksanakan pada
hari Senin, 21 Desember 2020 oleh Menteri
PAN-RB. Predikat ini tidak hanya melihat
hasil akhir, namun sejak pencanangan
pembangunan zona integritas tentunya
mengikutsertakan K/L terkait untuk
mendukung satker DJBC.
Gambar 4.63 Penghargaan TheFuture Leader dalam AjangPenghargaan AnugerahAparatur Sipil Negara Tahun2020
61. Penghargaan The Future Leader dalam Ajang Penghargaan AnugerahAparatur Sipil Negara Tahun 2020
Ajang Anugerah Aparatur Sipil Negara
tahun 2020 mengemban tema “ASN
Berkinerja dan Berdampak Nyata” merupakan
bentuk apresiasi kepada sosok yang telah
memberikan kontribusinya dan sudah
dirasakan langsung, baik oleh organisasi
maupun masyarakat. Pada tahun ini, penilaian
akan dikhususkan bagi nomine yang
mempunyai inovasi dan kontribusi dalam
penanganan COVID-19.
Inovasi dan Kreativitas serta semangat
“pemuda Bea Cukai” yang dibawa Muhammad
Rifki Al Habib ke ajang tersebut melalui
berbagai program seperti Bea Cukai Peduli,
Event Bea Cukai, Parade Sosialisasi,
Penyuluhan dan Layanan Informasi (PLI)
Milenial berbagi dan beberapa project lainnya
yang menjadi wadah Pelaksana Bea Cukai
untuk berkarya. Hal tersebut menunjukkan
adaptabilitas di tengah pandemi serta
pemanfaatan teknologi dan informasi.
195
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
62. Peran Fasilitasi Ekspor Perdana di Berbagai Daerah SepanjangTahun 2020
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
terus meningkatkan sinergi dengan K/L
terkait dalam memfasilitasi ekspor
perdana di berbagai daerah, diantaranya :
a. Pelepasan Perdana Ekspor Sarang
Burung Walet ke Amerika, Australia,
Eropa, dan China dari Medan
b. Pelepasan Perdana Ekspor Daging
Kelapa Beku 12 Ton Tujuan India dari
Makassar
c. Ekspor perdana Crude Palm Kernel Oil
dari Ketapang
d. Ekspor Perdana Produk Hasil Kelautan
berupa Life Crab (Kepiting Hidup) ke
Singapura dari Manokwari Gambar 4.64 Ekspor Perdanaoleh DJBC
63. Kontribusi DJBC dalam Simplifikasi Proses Bisnis Logistik antara
Pemerintah dan Swasta melalui National Logistic Ecosystem (NLE)
Berdasarkan Instruksi Presiden RI nomor 5 tahun 2020, penataan NLE akan
dilaksanakan mulai dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2024. Terdapat empat
besaran program dari penataan NLE. Yang Pertama adalah simpifikasi proses
bisnis layanan pemerintah terkait logistik seperti Single Submission (SSm) dan
Joint Inspection Bea Cukai–Karantina, serta kolaborasi sistem-sistem
pemerintahan di bidang logistik.
Kedua, kolaborasi sistem-sistem layanan logistik baik internasional maupun
domestik antar pelaku kegiatan logistik di sektor pemerintah dan swasta yang
meliputi sektor transportasi, pelayaran, pelabuhan, pergudangan, depo peti
kemas, dan kolaborasi end-to-end. Ketiga, mewujudkan kemudahan transaksi
pembayaran penerimaan negara dan fasilitasi pembayaran antar pelaku usaha di
sektor logistik. Dan yang keempat adalah penataan tata ruang kepelabuhanan
dan jalur distribusi.
196
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.65 Skema NLE
64. DJP Raih Penghargaan Tiga UPP Terbaik versi KemenPANRB
Direktorat Jenderal Pajak menyabet penghargaan prestisius kategori Unit
Pelayanan Publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi). Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka Kompetisi
Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) tahun 2019. Ini
merupakan bukti komitmen serius dari DJP untuk terus memperbaiki pelayanan
kepada wajib pajak dalam rangka Reformasi Perpajakan. Penghargaan ini tidak
lepas dari peran serta petugas pajak yang dengan setulus hati melayani dan
para wajib pajak yang terus mendukung Direktorat Jenderal Pajak dalam
meningkatkan pelayanannya.
197
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
65. DJP Terima Penghargaan Atas Dukungan Terhadap Kemajuan Pasar Modal Indonesia
Gambar 4.67 Apresiasi PasarModal untuk DJP
Gambar 4.66 Penghargaan UPP Terbaik
Direktur Jenderal Pajak, menerima
penghargaan dan apresiasi dari para
regulator pasar modal, yaitu PT Bursa Efek
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia, dan PT
Kliring Penjaminan Efek Indonesia, atas
dukungan yang diberikan DJP terhadap
kemajuan pasar modal Indonesia.
Penghargaan ini diberikan dalam pembukaan
acara Capital Market Summit and Expo 2020
yang diselenggarakan di Main Hall Gedung
Bursa Efek Indonesia. Penghargaan ini
diberikan atas dukungan DJP terhadap
upaya penambahan perusahaan tercatat,
yang diwujudkan dalam bentuk sosialisasi
dan edukasi go public serta kemudahan
regulasi bagi perusahaan tercatat.
Sepanjang periode 2019 – 2020 DJP bersama para regulator pasar modal
telah mengadakan 11 kali go public workshop yang diadakan di berbagai kota di
Indonesia dan dihadiri lebih dari 1600 peserta. Adapun dukungan dalam bentuk
regulasi diberikan antara lain dalam bentuk tarif pajak penghasilan yang lebih
rendah bagi perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di bursa dengan
tingkat kepemilikan saham oleh publik sekurangnya 40 persen.
198
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.68 Peraturan Menter!Keuangan Republik Indonesia Nomor184/Pmk.01/2020 Tentang PerubahanAtas Peraturan Menter! KeuanganNomor 210/Pmk.01/2017 TentangOrganisasi Dan Tata Kerja InstansiVertikal Direktorat Jenderal Pajak
66. Area Perubahan: Manajemen Perubahan
Dalam rangka melaksanakan manajemen perubahan, DJP telah mengadakan
program ICV yang merupakan bagian dari nilai integritas yakni program “Knowing
Your Employee”, di mana atasan langsung wajib untuk memahami dengan baik
bawahannya baik terkait pelaksanaan tugas kedinasan maupun pergaulan hidup
sehari-hari sebagai bentuk kepedulian dan upaya menjaga integritas pegawai.
Dalam rangka melaksanakan deregulasi kebijakan, DJP telah melakukan
revisi atas peraturan yang tidak harmonis, contohnya melalui: Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 35/PMK.03/2019 tentang Pembentukan Bentuk Usaha Tetap
68. Area Perubahan: Penataan dan Penguatan Organisasi
67. Area Perubahan: Deregulasi Kebijakan
Dalam rangka melaksanakan penataan dan penguatan organisasi, DJP telah
melakukan:
a. Perubahan Desain KPP Pratama
dengan tujuan memetakan dan
menyusun struktur organisasi DJP
yang best fit dengan memperhatikan
cakupan geografis, karakteristik
organisasi, ekonomi, kearifan lokal,
potensi penerimaan, dan span of
control / rentang kendali yang
memadai melalui PMK
184/PMK.01/2020 tentang
PERUBAHAN ATAS PERATURAN
MENTER! KEUANGAN NOMOR
210/PMK.01/2017 TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA
INSTANSI VERTIKAL DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK
b. Penerbitan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 426/KMK.03/2020
tentang Petunjuk Teknis
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
dalam Jabatan Fungsional Penyuluh
Pajak Melalui Penyesuaian/Inpassing.
199
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
69. Area Perubahan: Penataan Tata Laksana
Gambar 4.69 Interface StudiA dan Logbook DJP
Dalam rangka melaksanakan penataan tata laksana, DJP telah melakukan:
a. Pengembangan e-Learning (StudiA) untuk pelatihan dan uji kompetensi
b. Perumusan Standar Kompetensi Jabatan
c. Pengembangan Aplikasi Logbook dalam rangka Knowing Your Employee
termasuk untuk pemantauan pelaksanaan Work From Home (WFH)
70. Area Perubahan: Penataan Sistem Manajemen SDM
Dalam rangka melaksanakan Penataan Sistem Manajemen SDM, DJP
telah melakukan:
a. Perumusan Konsep Pola Mutasi dan Pola Karir
b. Manajemen Talenta
c. Program Penghargaan Kinerja Pegawai
d. Kebijakan Remunerasi (Tunjangan Kinerja) berbasis Kinerja
e. Kebijakan Pemberian Cuti bagi daerah yg sulit perhubungan/remote
f. Pengukuran kompetensi seluruh pegawai
Gambar 4.70 Pengembangan Modul HRIS
71. Area Perubahan: Penguatan Akuntabilitas
Dalam rangka melaksanakan Penguatan Akuntabilitas, DJP telah
melakukan:
200
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
72. Area Perubahan: Penguatan Pengawasan
a. Telah terbit Rencana Strategis DJP 2020-2024
b. Implementasi Dialog Kinerja Organisasi
c. Penyusunan Indikator Kinerja Utama
d. Pelaporan Kinerja tepat waktu
Gambar 4.71 Dialog Kinerja Organisasi DJP
Dalam rangka melaksanakan Penguatan
Pengawasan, DJP telah melakukan:
1. Public Campaign Pengendalian
Gratifikasi
2. Program Pelatihan dan Sertifikasi
Penyuluh Antikorupsi (kerja sama
Kemenkeu dengan LSP KPK)
3. Pembuatan Aplikasi Manajemen Risiko
DJP (Periskop)
4. Survei Penilaian Integritas Mandiri DJP
5. Hari Antikorupsi Sedunia
6. Pembuatan Video/Film Kasus2
Pelanggaran Kode Etik dan Disiplin PNS
termasuk lomba Video Motivasi
7. PER-05/PJ/2020 tentang Pelaksanaan
Tugas Unit Kepatuhan Internal di
Lingkungan DJP
8. Fraud Risk Scenario
9. Profiling Pegawai
10. Pengelola Pengaduan dan Tindak
Lanjutnya
Gambar 4.72 Periskop DJP dan Survei Penilaian IntegritasMandiri DJP
201
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
73. Area Perubahan: Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Gambar 4.73 Mobile Tax Unit dan 3C WP Interface StudiA dan Logbook DJP
Dalam rangka melaksanakan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, DJP telah
melakukan:
a. Mobile Tax Unit yakni serangkaian kegiatan pelayanan perpajakan bagi
masyarakat atau WP yang bertempat di lokasi atau daerah tertentu dalam
wilayah kerja KPP /KP2KP dan dilaksanakan di luar kantor.
b. 3C (click, call, and counter) dimana Wajib Pajak diberikan alternatif pilihan
layanan melalui 3 cara yaitu:
1) Pelayanan berbasis web
2) Pelayanan melalui call center, dan
3) Pelayanan konvensional melalui Tempat Pelayanan Terpadu (TPT)
74. Area: Penguatan Pengawasan
Sebagai Tujuan Knowledge Sharing Berbagai Tema Untuk Kementerian/Lembaga
lain dan Pemerintah Daerah, Itjen telah menyelenggarakan Knowledge Sharing
yang bertujuan untuk memberikan kesadaran dan mendorong K/L/Pemda turut
berperan dalam menyukseskan kegiatan perbaikan dan peningkatan kualitas
APIP.
a. Pada tahun 2020, Inspektorat Jenderal telah menerima 12 kali kunjungan
yang melibatkan tidak kurang dari 101 K/L/Pemda. Kegiatan dilakukan
melalui Workshop, FGD, Bimbingan Teknis, Seminar, Sosialisasi, maupun
Rapat.
b. Tema yang diangkat antara lain: Reviu LK, SPIP, MR, Pelaksanaan Reviu
Perbaikan Penilaian Kembali BMN, Pengawalan Program PC-PEN,
Pengendalian atas Pelaporan Keuangan, Penguatan Integritas, Praktik
Pengawasan Berbasis IT, Probity Audit, Tata Kelola BLU, Telaah Sejawat, War
Room Itjen, Pengawasan Revisi ANggaran di masa Pandemi Covid-19, dan
TLHP BPK-RI.
202
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
75. Area: Penguatan Pengawasan
Gambar 4.74 Kunjungan Inspektorat Jenderal dalam RangkaPenguatan Pengawasan
Gambar 4.75 Inspektur Jenderal Menyapa
Kegiatan “Inspektur Jenderal Menyapa” dalam rangka Penguatan Integritas
Pegawai Kementerian Keuangan. Untuk meningkatkan integritas pegawai serta
dalam rangka pelaksanaan program pencegahan fraud, Inspektorat Jenderal
bekerja sama dengan Penyuluh Anti Korupsi di lingkungan Kemenkeu,
melaksanakan kegiatan “Inspektur Jenderal Menyapa”.
Pada tahun 2020, kegiatan tersebut telah terlaksana secara daring pada 10
kantor yang mayoritas merupakan unit Kementerian Keuangan yang ada di
daerah perbatasan (remote area).
76. Seminar Nasional Sinergi Pengawasan APIP – SPI - APH
Seminar Nasional Sinergi Pengawasan APIP – SPI - APH dengan tema
“Sinergi Mengawal Negeri, Menuju Indonesia Maju” diselenggarakan pada Hari
Selasa tanggal 29 September 2020. Seminar ini merupakan wujud koordinasi
dan kerja sama untuk mewujudkan sinergi APIP – SPI – APH dalam pengawalan
pelaksanaan Program PC-PEN. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai sinergi,
koordinasi, dan komunikasi antar APIP K/L/D, BPKP, SPI BUMN, SPI BLU, POLRI,
203
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.76 Seminar Nasional Sinergi Pengawasan APIP-SPI-APH
77. Kegiatan yang mendorong RB Nasional: Pemberian Insentif TA 2020 atas Kinerja Anggaran K/L TA 2019
Kejaksaan RI, dan KPK dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan dan
pengawalan terhadap pelaksanaan anggaran PC-PEN pada APBN. Tujuan
dilakukannya kegiatan ini antara lain untuk:
a. Menyelaraskan persepsi antara APIP K/L/D, BPKP, SPI BUMN, SPI BLU,
POLRI, Kejaksaan RI, dan KPK atas urgensi Program PC-PEN;
b. Mengedepankan peran pencegahan dalam pengawalan Program PC-PEN;
c. Mengidentifikasi tantangan dan mitigasi risiko dalam implementasi
Program PC-PEN di tingkat operasional;
d. Mendorong kepercayaan diri (meminimalisasi keraguan) untuk
mempercepat pelaksanaan Program PC-PEN (perlindungan sosial,
kesehatan, sektoral K/L/Pemda, UMKM, pembiayaan korporasi, dan
insentif usaha);
e. Mengidentifikasi risiko dan mitigasi dalam pengawasan pelaksanaan
anggaran PC-PEN;
f. Meningkatkan sinergi pengawalan Program PC-PEN antara APIP K/L/D,
BPKP, SPI BUMN, SPI BLU, POLRI, Kejaksaan RI, dan KPK; serta
g. Melakukan pertukaran informasi terkait pengawasan pelaksanaan
anggaran PC-PEN.
Sesuai PMK Nomor 14/PMK.02/2020 tentang Tata Cara Pemberian Insentif
TA 2020 atas Kinerja Anggaran K/L TA 2019. Insentif diberikan kepada
kementerian K/L berdasarkan hasil penilaian atas Kinerja Anggaran yang memiliki
nilai Kinerja Anggaran terbaik. Penilaian atas Kinerja Anggaran dilakukan oleh DJA
dengan memperhitungkan nilai evaluasi kinerja anggaran dan nilai kinerja
pelaksanaan anggaran yang tercantum pada aplikasi Sistem Monitoring dan
Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) yang disediakan DJA dan sistem informasi
yang disediakan oleh DJPb.
204
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.77 Program Existing RSPP
78. Kegiatan yang mendorong RB Nasional: Implementasi Program RSPP
K/L penerima Penghargaan Tahun 2020
a. K/L kategori Pagu Besar: Kemenkumham, Kemenkeu, Kemenkes
b. K/L kategori Pagu Sedang: Kemen ESDM, Kemenlu, Kemendagri
c. K/L kategori Pagu Kecil: BATAN, KPK, BPOM
Pemerintah berkomitmen melakukan reformasi belanja negara dalam
rangka penguatan efisiensi untuk belanja kebutuhan dasar, efektivitas belanja
prioritas dengan penekanan pada pelaksanaan anggaran berbasis pada hasil
(result based) serta penguatan kapasitas kebijakan countercyclical baik melalui
penguatan automatic stabilizer maupun pencadangan belanja anticipatory. Upaya
tersebut salah satunya dilakukan dengan Redesain Sistem Perencanaan dan
Penganggaran (RSPP) yang akan berlaku efektif untuk TA 2021.
Outcomes RSPP: Pengurangan jumlah program secara nasional dengan
rumusan nomenklatur yang lebih mencerminkan outcome yang dihasilkan (tidak
berbasis struktur unit organisasi)
Manfaat RSPP
a. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome.
b. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam
mencapai sasaran pembangunan.
c. Meningkatkan efisiensi belanja
d. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran.
205
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
79. Sekretariat DJA menyandang status WBK Diberikan oleh Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi kepada Sekretariat DJA, sebagai unit kerja yang memenuhi
sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem
manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.
Gambar 4.78 Predikat Wilayah Bebas Korupsi untuk Sekretariat DJA
80. Kompetisi Inovasi Kementerian Keuangan diberikan oleh Kementerian Keuangan
Kompetisi inovasi Kementerian Keuangan diselenggarakan untuk menyaring
inovasi terbaik di seluruh unit Kementerian Keuangan sebelum melangkah maju
ke ajang nasional melalui Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP). Pada
tahun 2020 ini, Inovasi peraih top 5 dari Direktorat Jenderal Anggaran pada ajang
dimaksud adalah satuDJA dari Direktorat Sistem Penganggaran dengan
inovatornya Didik Setiawan.
Aplikasi SatuDJA adalah akronim dari Sistem Aplikasi Terpadu Anggaran
Kementerian Keuangan RI yang yang mengintegrasikan seluruh sistem informasi
dan sistem aplikasi yang dihasilkan oleh DJA, sehingga diharapkan pegawai dan
stakeholder DJA hanya perlu mengakses satu sistem aplikasi untuk
menyelesaikan seluruh proses bisnis penganggaran.
Satu DJA dibangun pada tiga platform sistem aplikasi, yaitu: aplikasi
berbasis desktop, aplikasi berbasis web, dan aplikasi berbasis mobile dengan
tujuh sub sistem yang saling terintegrasi.
Gambar 4.79 Rapat Koordinasi Aplikasi SatuDJA
206
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
82. DJA Raih Top 4 pada Penghargaan PPID Tingkat I Kategori Informatif
Gambar 4.80 Penghargaan TOP 3 Pengukuran Tingkat Kematangan Implementasi NTOW
81. DJA Raih Top 3 pada Pengukuran Tingkat Kematangan Implementasi NTOW Kementerian Keuangan
Pengukuran Tingkat Kematangan Implementasi NTOW dilakukan dalam
rangka monitoring dan evaluasi penguatan budaya organisasi yang dilakukan
terhadap dimensi ekosistem tempat bekerja menuju modern workplace yang
meliputi domain Talent, Space, Place dan Technology dengan indikator
pengukuran sebagian besar mengacu pada terobosan dan milestone
implementasi inisiatif strategis NTOW.
Dengan optimalnya implementasi NTOW, diharapkan budaya organisasi di
DJA akan dapat lebih baik lagi terutama pada masa Flexible Working Space
saat ini diberlakukan.
DJA Raih Penghargaan PPID Tingkat I Kategori Informatif. Penghargaan
tersebut diberikan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam
acara Webminar Keterbukaan Informasi Publik Kementerian Keuangan.
Gambar 4.81 Top 4 Penghargaan PPID
207
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
83. Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) diberikan oleh KementerianPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Gambar 4.82 Penghargaan WBK untuk DirektoratEfisiensi dan Sistem Informasi DJPK
Diberikan kepada Direktorat Evaluasi dan Sistem Informasi, DJPK, sebagai
unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata
laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan
penguatan akuntabilitas kinerja
84. Kompetisi The Best Contact Center Indonesia 2020
Penghargaan Bronze Medal Category: Reporting Team dari Indonesia Contact
Center Association (ICCA) kepada Contact Center DJPK dalam Kompetisi The
Best Contact Center Indonesia 2020
Gambar 4.83 Penghargaan The Best Contact CenterIndonesia 2020untuk DJPK
208
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
86. Top 5 Kompetisi Inovasi Kementerian Keuangan Tahun 2020 diberikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Gambar 4.84 Penghargaan Unit Terbaik Pengelola LHKPN kepada DJPK
85. Unit Terbaik Pengelola LHKPN diberikan oleh Kementerian Keuangan Republik IndonesiaDJPK memperoleh Penghargaan sebagai Unit Terbaik Pengelola LHKPN
dengan Jumlah Wajib Lapor <300. Diberikan sebagai salah satu unit dengan
tingkat kepatuhan penyampaian LHKPN terbaik pada Tahun 2020.
Penganugerahan penghargaan ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Anti
Korupsi Sedunia di lingkungan Kementerian Keuangan. Pencapaian ini
ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 564/KMK.01/2020
Gambar 4.85 DJPK memperoleh Penghargaan Top 5 KompetisiInovasi Kementerian Keuangan Tahun 2020
209
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
87. Kompetisi Project Data Analytics di Lingkungan Kementerian KeuanganTahun 2020 diberikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Gambar 4.86 Penghargaan Juara 2 Project Data Analytics Tahun 2020 untuk DJPK
DJPK mendapatkan Juara 2 dalam Kompetisi Project Data Analytics di
Lingkungan Kementerian Keuangan Tahun 2020 Dengan tema project : “Model
Artificial Intelligence sebagai Financial Advisor bagi Pemerintah Daerah.
88. Penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik - AIFA
Gambar 4.87 DJPK
mendapatkan
Penghargaan Top 45
Kompetisi Inovasi
Pelayanan Publik
oleh Kementerian
PAN/RB
89. Kompetisi The Best Contact Center Indonesia 2021
Penghargaan Gold Medal untuk
Category: The Best Quality
Teamwork - Small, dari Indonesia
Contact Center Association (ICCA)
kepada Contact Center DJPK dalam
Kompetisi The Best Contact Center
Indonesia 2021
Gambar 4.88 Penghargaan The BestContact Center Indonesia 2021untuk DJPK
210
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Penghargaan Silver Medal untuk
Category: The Best Reporting
Teamwork, dari Indonesia Contact
Center Association (ICCA) kepada
Contact Center DJPK dalam Kompetisi
The Best Contact Center Indonesia
2021
Penghargaan Gold Medal untuk
Category: The Best Agent Digital Email-
Publik, dari Indonesia Contact Center
Association (ICCA) kepada Contact
Center DJPK dalam Kompetisi The
Best Contact Center Indonesia 2021
Gambar 4.89 Penghargaan SilverMedal untuk Category: The BestReporting Teamwork untuk DJPK
Gambar 4.90 Penghargaan Gold Medaluntuk Category: The Best Agent DigitalEmail-Publik untuk DJPK
90. Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil oleh Kementerian PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
DJPK menjadi unit sampel dalam Pilot Project PP Nomor 30 Tahun 2019
tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil oleh Kementerian PANRB.
Gambar 4.91 DJPK menjadi Pilot Project Penilaian Kinerja PNS
211
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
92. Hak atas Kekayaan Intelektual(HaKI) diberikan olehKemenkumHam
DJPK telah mendapatkan Hak
atas Kekayaan Intelektual atas
Aplikasi Sistem Informasi Keuangan
Daerah (SIKD) Nasional
93. Webinar Percepatan PenyediaanData Transaksi untukMenyederhanakan Pelaporan DataBulanan Pemda
Gambar 4.93 HaKI atas SIKDDJPK
Gambar 4.94 Webinar PercepatanPenyediaan Data Transaksi
Diadakan dalam rangka
percepatan implementasi
penyediaan data transaksi
pemerintah daerah. Tujuan :
Penyederhanaan Pelaporan Data
Bulanan Pemda
91. Kematangan Penerapan Manajemen Risiko diberikan oleh KementerianHukum dan Hak Asasi Manusia
Sekretariat DJPK memperoleh nilai Tingkat Kematangan Penerapan
Manajemen Risiko (TKPMR) sebesar 78 (kategori Risk Managed).
Gambar 4.92 Perolehan TKPMR DJPK Kategori Risk Managed
212
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan salah satu langkah kebijakan
yang diarahkan untuk menjaga konsumsi masyarakat, melindungi dan
meningkatkan kemampuan ekonomi, serta mendorong inestasi dan ekspor-impor.
Berdasarkan hal tersebut, PEN dimaksud salah satunya ditujukan kepada
pemerintah daerah.
PEN untuk pemerintah daerah ditujukan untuk mendukung daerah dalam
pencegahan dan penanganan COVID-19 sekaligus percepatan pemulihan ekonomi
daerah. Setidaknya terdapat Rp23,7 T dukungan pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah melalui: (i) penyiapan tambahan dukungan berupa Dana
Insentif Daerah (DID) untuk mendukung percepatan pemulihan perekonomian di
daerah sebesar Rp5 T; (ii) penggunaan cadangan DAK Fisik sebesar Rp8,7 T untuk
program pembangunan fisik (al. perumahan dan pemukiman, serta pertanian)
dengan metode swakelola, padat karya, tenaga local, dan selesai dalam kurun
waktu 3 s.d. 4 bulan; serta (iii) penyediaan fasilitas pinjaman ke daerah sekitar
Rp10 T.
Tujuan dilaksanakan webinar ini adalah untuk memberikan pemahaman
mengenai kebijakan PEN untuk Daerah khususnya Cadangan DAK Fisik dengan
memanfaatkan penggunaannya untuk program padat karya.
94. Webinar Pelaksanaan Cadangan DAK Fisik Program PEN Bagi Pemda
Gambar 4.95 Webinar Pelaksanaan Cadangan DAK Fisik Program PEN Bagi Pemda
213
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
95. Webinar Pelaksanaan DID Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Daerah
Pemaparan paparan kebijakan penyaluran dan penggunaan DID Tambahan
(PMK 87 Tahun 2020), kontribusi daerah dalam pemulihan ekonomi nasional,
kupas tuntas kesiapan APBD dalam menghadapi Covid-19, dan sharing session
dari perwakilan Kepala Daerah penerima DID. Tujuan dilaksanakannya kegiatan
ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai kebijakan PEN untuk
Daerah khususnya pelaksanaan DID Tambahan.
Gambar 4.96 Webinar Pelaksanaan DID
96. Webinar DID Tambahan untuk Penanganan Pandemi Covid-19 DalamRangka Kebangkitan Ekonomi Daerah
Sesuai dengan PMK 87 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Dana Insentif
Tambahan Tahun Anggaran 2020 di dalam pasal 3 ayat (2) telah dialokasikan
DID Tambahan periode pertama sebesar Rp1.918.000.000.000 (satu triliun
sembilan ratus delapan belas miliar rupiah). Selanjutnya di dalam pasal 13,
Pengalokasian DID Tambahan periode kedua dan perode ketiga diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan tersendiri. Melalui Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 114 Tahun 2020 tentang Pengelolaan DID Tambahan Periode Kedua TA
2020 telah ditetapkan rincian alokasi DID Tambahan Periode Kedua untuk
masing-masing daerah.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah::
a. Memberikan informasi kepada Pemerintah daerah dalam proses
pengalokasian serta perhitungan alokasi DID Tambahan Periode Kedua;
b. Memberikan panduan kepada Pemerintah daerah dalam pelaksanaan
kegiatan DID Tambahan untuk mendukung program PEN; dan
214
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
a. Memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai kegiatan-kegiatan
DID Tambahan Periode Kedua yang diprioritaskan untuk mendorong
pemulihan ekonomi di daerah serta penanganan Covid-19 di bidang
kesehatan dan bantuan social.
Gambar 4.97 Webinar DID Tambahan
97. Webinar Penerapan Standar Harga Satuan Regional Dalam PenyusunanAPBD
Menindaklanjuti ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020
(Perpres 33/2020) tentang Standar Harga Satuan Regional. Adapun pokok-
pokok pengaturan yang tertuang dalam Perpres 33/2020 yakni (i) SHSR
digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan APBD; (ii) mengatur satuan
biaya honorarium, perjalanan dinas dalam negeri, rapat/pertemuan di dalam
dan di luar kantor, pengadaan kendaraan dinas, dan pemeliharaan; serta (iii)
SHSR digunakan paling lambat untuk perencanaan dan pelaksanaan APBD
Tahun 2021.
Tujuan dilaksanakannya agenda ini adalah untuk
a. memberikan panduan kepada pemerintah daerah dalam penyusunan
APBD TA 2021;
b. memberikan informasi kepada pemerintah daerah berkenaan dengan
keserasian pengaturan SHSR dengan SBM;
c. Memberikan informasi kepada pemerintah daerah mengenai aturan yang
masih belum tertuang dalam Perpres 33/2020 mengacu pada SBM yang
berlaku pada APBN (satuan biaya perjadin luar negeri);
215
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.98 Webinar Penerapan SHSR
d. memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai kebijakan SHSR
merupakan panduan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan APBD
98. Seri Diskusi Ekonomi Regional: Mendorong Peningkatan Investasi di Daerahdalam Situasi COVID-19
Pemaparan kebijakan yang mendorong peningkatan investasi di daerah,
sharing session strategi dan upaya peningkatan investasi di daerah, dan diskusi
terkait dengan kendala dan perbaikan kebijakan TKDD dalam rangka
meningkatkan investasi di daerah.
Sebagaimana dimaklumi bahwa Dana Insentif Daerah (DID) merupakan
alokasi dari Pemerintah Pusat sebagai insentif bagi daerah yang dianggap
memiliki capaian atau perbaikan kinerja di bidang pengelolaan fiskal daerah,
pelayanan umum pemerintahan, pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan
masyarakat. Sejak tahun 2015, alokasi DID dalam APBN terus mengalami
peningkatan yang signifikan. Kenaikan anggaran DID merupakan suatu upaya
Pemerintah Pusat untuk mendorong daerah dalam memaksimalkan potensi
wilayah masing-masing. Investasi daerah merupakan salah satu kategori kinerja
yang diperhitungkan dalam pengalokasian DID
216
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.99 Diskusi Ekonomi Regional Mendorong Peningkatan Investasi di Daerah dalam Situasi COVID-19
99. Seri Diskusi Ekonomi Regional - Pembangunan Desa Melalui Desa Digital
Dalam kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini telah memberikan
dampak yang tidak terduga bagi perubahan pola kehidupan dan ekonomi
masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Pola kehidupan dan
transaksi ekonomi menjadi serba online. Pemerintah desa dan masyarakat desa
dituntut untuk bisa beradaptasi dengan pola kehidupan dan ekonomi yang baru
tersebut.
Tatanan pola ekonomi baru era Pandemi COVID-19 merupakan momentum
yang krusial bagi pengembangan ekonomi digital di perdesaan. Transformasi
ekonomi digital desa tersebut dapat menjadi salah satu alternatif solusi bagi
peningkatan pelayanan publik dan produktivitas ekonomi masyarakat di
pedesaan. Sehingga, Desa digital dapat menjadi ekosistem baru dalam :
transformasi ekonomi digital.
Tujuan dilaksanakannya agenda ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
peran teknologi digital bagi pembangunan ekonomi Desa dan manfaatnya bagi
masyarakat Desa, khususnya di masa pandemi COVID-19
217
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Gambar 4.100 Diskusi Ekonomi Regional Pembangunan Desa Melalui Desa Digital
100.Seri Diskusi Ekonomi Regional: Pembangunan Infrastruktur Prioritas diDaerah
Seri Diskusi Ekonomi Regional kali ini membahas mengenai
Pembangunan Infrastruktur Prioritas di Daerah. Pembangunan infrastruktur
prioritas sangatlah penting sebagai mobil penggerak pembangunan nasional.
Keberadaan infrastruktur yang memadai akan berkontribusi pada kelancaran
produksi maupun distribusi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
negara dan meningkatkan pemerataan ekonomi di berbagai wilayah.
Gambar 4.101 Diskusi Ekonomi Regional: Pembangunan Infrastruktur Prioritas di Daerah
218
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
101.Webinar Pengelolaan TKDD yang Akuntabel untuk KesejahteraanMasyarakat
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) merupakan instrumen
pemerintah untuk mendorong pembangunan yang optimal dalam kerangka
Desentralisasi Fiskal. TKDD TA 2021 juga sebagai upaya mendorong pemerintah
daerah dalam pemulihan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan dalam rangka
mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi nasional.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan, peserta akan
mendapatkan informasi kebijakan pengalokasian dan penyaluran dana TKDD TA
2021 serta pengelolaan pinjaman daerah secara lengkap
DJKN meraih penghargaan Pembangunan Zona Integritas dengan predikat
Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani dari
Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan
RB) di 28 unit kerjanya.
Dari 28 unit kerja yang menerima penghargaan, sebanyak 23 unit kerja lolos
dengan predikat WBK dan 5 unit kerja lolos dengan predikat WBBM sehingga
berhasil lolos 100% dari unit yang diusulkan.
Pemberian ini kepada unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen
perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan
pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.
Gambar 4.102 Webinar Pengelolaan TKDD yang Akuntabel untuk Kesejahteraan Masyarakat
102.DJKN: Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) diberikan oleh KementerianPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
219
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
103.Kantor Wilayah Terbaik Kemenkeu dan Kantor Pelayanan TerbaikKemenkeu Tahun 2020
Gambar 4.103 Penghargaan WBK untuk DJKN
DJKN mengikuti penilaian Kantor Wilayah Terbaik Kemenkeu dan Kantor
Pelayanan Terbaik Kemenkeu Tahun 2020 yang dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja setiap Kanwil dan Kantor
Pelayanan di lingkungan Kemenkeu.
Dalam Penilaian ini, Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan tengah ditetapkan
sebagai Kantor Wilayah Terbaik Keempat. Sementara itu, berdasarkan hasil
penilaian KPT Tingkat Kemenkeu, untuk lingkup DJKN ditetapkan sebagai
berikut:
a. KPKNL Pekalongan (peringkat Pertama);
b. KPKNL Pangkal Bun (peringkat Kedua);
c. KPKNL Bontang (peringkat Ketiga).
Gambar 4.104 Kantor Wilayah Terbaik Kemenkeu dan Kantor Pelayanan Terbaik Kemenkeu Tahun 2020
220
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
104. Piagam Penghargaan Kompetisi Inovasi Kemenkeu (KIKK) Tahun 2020
DJKN mengikuti Kompetisi Inovasi Kemenkeu (KIKK) Tahun 2020 yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan inovasi di linkup Kemekeu yang akan
berdampak pada kualitas pelayanan publik di lingkungan Kemenkeu. Dalam
KIKK ini, DJKN berpartisipasi degan mengajukan 9 Inovasi. Sementara itu,
berdasarkan hasil penilaian Akhir, 2 Inovasi DJKN Masuk sebagai TOP 12
Inovasi KIKK 2020 sebagai berikut:
a. Sekretariat DJKN (AksesKN, Optimalisasi Kendaraan Roda Empat);
b. KPKNL Madiun (Inovasi Layanan Pasca Lelang)
Gambar 4.105 Gold Winner Public Relations Indonesia Awards 2020, Kategori Government PR untuk Kampanye Jaga Aset Negara
105.Gold Winner Public Relations Indonesia Awards 2020, Kategori GovernmentPR untuk Kampanye Jaga Aset Negara
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) berhasil keluar sebagai Gold
Winner pada acara Public Relations Indonesia Award (PRIA) 2020 melalui
Kampanye Jaga Aset Negara yang digiatkan selama tahun 2019. Kampanye ini
didampuk sebagai program hubungan masyarakat pemerintah (Government PR)
terbaik pada kategori Kementerian. Prestasi ini merupakan buah dari kerja keras
DJKN yang senantiasa berupaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi rakyat
Indonesia untuk ikut serta menjaga aset negara.
221
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
106. Silver Winner The 9th Indonesia InHouse Magazine 2020, Kategori The Best e-Magazine Government
Gambar 4.106 Silver Winner The9th Indonesia InHouseMagazine 2020, Kategori TheBest e-Magazine Government
Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara (DJKN) menerima penghargaan
Silver Winner dalam ajang The 9th SPS
Indonesia Inhouse Magazine Awards
(InMA) 2020.
InMA 2020 diselenggarakan oleh
Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat.
Acara ini dilaksanakan sejak tahun
2012 yang merupakan bentuk apresiasi
atas kinerja para pengelola inhouse
magazine (majalah internal) di lembaga
dan korporasi se-Indonesia. InMA juga
ditujukan untuk meningkatkan level
kreativitas penerbitan inhouse, agar
pada akhirnya mengkontribusi reputasi
organisasi penerbitnya.
107. Best Presenter Public Relations Indonesia Awards 2020 KategoriGovernment PR
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) berhasil meraih penghargaan
Best Public Relations Indonesia Awards 2020 untuk kategori Goverment PR
Gambar 4.107 Sertifikat Best Presenter Public Relations Indonesia Awards 2020 Kategori Government PR
222
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
108.TOWN HALL MEETING DJKN 2020 Peran dan Respon DJKN dalamPemulihan Ekonomi Nasional
DJKN menyelenggarakan Town Hall Meeting sebagai bentuk respon
terhadap penanganan pandemi, yaitu dengan adaptasi proses bisnis,
meningkatkan potensi dalam digitalisasi, penyesuaian regulasi dan anggaran,
serta penguatan SDM.
Peran dan respon DJKN dalam PEN, seperti penggunaan dan pemanfaatan
aset negara untuk penanganan pandemi COVID 19 seperti Penggunaan
Sementara Wisma Atlet, pembangunan observasi dan penampungan di pulau
Galang dan mekanisme pinjam pakai beberapa aset negara lainnya. Dengan
mengoptimalkan peran Strategis SMV sebagai Fiscal Tools Pemerintah dalam
PEN seperti Program Penyehatan BUMN dan Program Pemulihan Ekonomi
Daerah.
Insan DJKN tetap menjalankan tusi dengan mengikuti protokol penangan
pandemi yang tepat mengingat tusi DJKN memiliki peran yang besar dalam
Pemulihan Aset Negara (PEN) seperti pengelolaan aset negara, pelaksanaan
kegiatan lelang, penilaian aset, dan penyelesaian berkas kasus Piutang Negara.
Gambar 4.108 Town Hall Meeting 2020Peran dan Respon DJKN dalamPemulihan Ekonomi Nasional
223
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
109.Bronze Medal The Best Contact Center Indonesia 2020
Gambar 4.109 Penghargaan Bronze Medal Category: Reporting Team dariIndonesia Contact Center Association (ICCA) kepada Contact Center DJPKdalam Kompetisi The Best Contact Center Indonesia 2020.
110.Penghargaan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) kepada DJPK
Gambar 4.110 Penghargaan dari Kemenpan RB kepada DJPK c/q/ Dit. Evaluasidan Sistem Informasi sebagai Unit Kerja Pelayanan berpredikat Wilayah Bebasdari Korupsi (WBK) Tahun 2020.
224
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
111. Penghargaan Menteri Keuangan kepada DJPK sebagai Unit TerbaikPengelola LHKPN tahun 2020
Gambar 4.111 DJPK sebagai Unit TerbaikPengelola LHKPN 2020
Penghargaan Menteri Keuangan kepada DJPK sebagai Unit Terbaik
Pengelola LHKPN tahun 2020 dengan jumlah Wajib Lapor <300 dalam acara
Webinar Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2020 di lingkungan
Kementerian Keuangan.
112. Juara 2 Kompetisi Project Data Analytics 2020
Dengan tema project: “Model Artificial Intelligence sebagai Financial Advisor
bagi Pemerintah Daerah, DJPK mendapat Juara 2 dalam Kompetisi Project Data
Analytics di Lingkungan Kementerian Keuangan Tahun 2020.
Gambar 4.112 DJPK sebagai Juara 2 Kompetisi Project Data Analytics 2020
DJPK menjadi unit sampel dalam Pilot Project PP Nomor 30 Tahun 2019
tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil oleh Kementerian PANRB.
114. Pilot Project Peniliaian Kinerja
225
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Badan Kebijakan Fiskal mendapatkan penghargaan Menteri Keuangan
sebagai Admin Unit Terbaik untuk kategori unit dengan jumlah wajib lapor < 300
orang pada acara Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) Tahun 2020. Ditetapkan
dalam KMK 564/KMK.01/2020 tentang Penghargaan LHKPN di Lingkungan
Kementerian Keuangan Tahun 2020.
Gambar 4.115 Kompetisi ProjectData Analytics KementerianKeuangan 2020 meraih Juara III
114. TOP 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021
116. BKF menjadi Admin Unit Terbaik
Gambar 4.113 DJPK menjadi unitsampel dalam Pilot Project PPNomor 30 Tahun 2019 tentangPenilaian Kinerja Pegawai NegeriSipil oleh Kementerian PANRB.
Gambar 4.114 DJPK mewakiliKementerian Keuangan berhasilmeraih TOP 45 pada KompetisiInovasi Pelayanan Publik Tahun 2021dengan inovasinya yaitu “PenerapanArtificial Intelligence sebagai FinancialAdvisor (AIFA) bagi Pemda”
Badan Kebijakan Fiskal (BKF) yang
diwakili oleh 4 (empat) orang pegawai
sebagaimana disebut dalam sertifikat
nomor SERT-3/KPDA/KDAK/2020 dalam
Kompetisi Project Data Analytics
Kementerian Keuangan 2020 meraih
Juara III. BKF memenangkan kompetisi
tersebut dengan judul project “Analisis
Pemetaan Negara Mitra Potensial dan
Posisi Produk Indonesia dalam
Perdagangan Internasional”.
115. Juara 3 Kompetisi Project DataAnalytics Kementerian Keuangan2020
226
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
117.Webinar- Fasilitasi Perdagangan dalam Rangka Peningkatan Ekspor UMKM
Gambar 4.116 Webinar- Fasilitasi Perdagangandalam Rangka Peningkatan Ekspor UMKM
Single Submission Fasilitas Fiskal Minyak Bumi dan Gas, inovasi dari
Lembaga National Single Window mendapatkan Predikat Top 12 inovasi pada
Kompetisi Kementerian Keuangan (KIKK) Tahun 2020.
118. Inovasi SSm Migas TOP 12 KIKK Tahun 2020
Kendati menghadapi pandemi covid-19, kinerja ekspor Indonesia di tahun ini
tidaklah lebih buruk dari tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari peran
berbagai pihak yang terus berupaya untuk menggenjot ekspor Indonesia, baik
dari segi pemerintah maupun pelaku usaha.
Spesifik menargetkan peningkatan ekspor UMKM yang persentase
jumlahnya paling besar di Indonesia, dalam webinar Fasilitasi Perdagangan
dalam Rangka Peningkatan Ekspor UMKM, diulas mendalam berbagai hal yang
dapat dilakukan untuk mendorong UMKM melakukan ekspor
227
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
119.Pekan INSW
Lembaga National Single Window bersinergi dengan Kementerian/Lembaga
dalam Indonesia National Single Window (INSW), mengadakan Pekan INSW 2021
yang diisi dengan serangkaian acara mulai dari launching buku, Webinar Kawasan
Ekonomi Khusus, Webinar Sistem Informasi UKM Ekspor, Coaching Clinic
Peningkatan UKM Ekspor, Talkshow Bangga Buatan Indonesia serta berbagai
kompetisi menarik. Pekan INSW berlangsung tanggal 13-17 September 2021.
Gambar 4.117 Pekan INSW
120.DJP - Top 40 Public Relations Person 2020
Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mendapatkan anugerah Top 40 Public
Relations (PR) Person 2020 dalam acara Iconomics Indonesia PR Person Award
2020 yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta. Dirjen Pajak menjadi satu
dari lima tokoh kehumasan yang berasal dari institusi pemerintahan dan
selebihnya berasal dari BUMN dan swasta. Apresiasi ini diberikan kepada
individu yang memiliki peran dalam kehumasan di masing-masing instansinya.
Kriteria penilaian berdasarkan 3 aspek, yakni Exposure, Influence, dan Creativity
Gambar 4.118 Top 40 Public Relations Person 2020
228
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
121.DJP - 3 Gold Winner The 6th Public Relations Indonesia Awards (PRIA)2021
Gambar 4.119 Gold Winner The 6th Public Relations Indonesia Awards (PRIA) 2021
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) meraih tiga penghargaan kehumasan dalam
ajang The 6th Public Relations Indonesia Awards (PRIA) yang diselenggarakan
secara virtual melalui kanal Youtube PR Indonesia Magazine di Jakarta (Rabu,
31/3). Secara terperinci, DJP meraih tiga penghargaan Gold Winner dalam
subkategori situs web, media sosial, dan laporan tahunan.
Tiga penghargaan yang diraih DJP ini menyumbang kemenangan untuk
Kementerian Keuangan dan menjadikan Kementerian Keuangan sebagai salah
satu dari empat peraih Platinum PRIA 2021. Platinum adalah apresiasi tertinggi
yang diberikan kepada peserta yang telah menghimpun penghargaan terbanyak
di hampir semua lini kategori PRIA 2021
122. DJPb - Penghargaan Pejabat Pengelola Informasi & Dokumentasi (PPID)Tingkat I Lingkup Kementerian Keuangan
Menteri Keuangan menyampaikan penghargaan kepada DJPb yang
termasuk ke dalam empat PPID Tingkat I di Kementerian Keuangan dengan
kategori informatif.
229
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
DJKN melalui Direktorat Hukum dan Hubungan
Masyarakat meraih penghargaan, yaitu:
a. Gold Winner Government PR, PR Indonesia
Awards 2020, Kategori Kementerian, Sub
Kategori Government PR. Diberikan kepada:
Kampanye Jaga Aset Negara
b. Silver Winner The Best of E-Magazine
Government, The 9th SPS Indonesia InMA
2020, Kategori Media Digital. Diberikan
kepada: Media Kekayaan Negara
c. Best Presenter, PR Indonesia Awards 2020,
Kategori Best Presenter, Sub Kategori
Kementerian. Diberikan kepada: Kepala
Seksi Komunikasi Publik, Subdit Humas
Gambar 4.120 Penghargaan Pejabat Pengelola Informasi & Dokumentasi (PPID) Tingkat I Lingkup Kementerian Keuangan
123.DJKN Meraih Penghargaan Kehumasan Tahun 2020-2021
Hal ini merupakan bentuk penghargaan bagi DJPb yang telah secara aktif
mengembangkan inovasi aplikasi e-PPID DJPb yang memiliki tujuan untuk
mempercepat waktu penyelesaian permohonan informasi.
Selain itu juga, sebagai bentuk apresiasi bagi DJPb yang telah secara
konsisten melakukan publikasi berbagai program maupun informasi terkait
pemerintahan melalui berbagai media sebagai bentuk transparansi kepada
publik.
Gambar 4.121 PenghargaanKehumasan DJKN
230
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
124.DJKN-LMAN Meraih Penghargaan dari Public Relation Indonesia Award2021
Gambar 4.122 Penghargaan dari Public Relation Indonesia Award 2021 untuk LMAN
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) meraih beberapa subkategori
Public Relation Indonesia Award (PRIA) selama tahun 2020 dan 2021, yaitu:
a. Sub Kategori e-Magzine, Bronze Winner-LMANEWS Edisi ke 2
b. Sub Kategori Pra Krisis, Silver Winner
c. Sub Kategori Government PR, Silver WInner – Asset Talk (Bincang Santai
Seputar Asset Negara)
d. Sub Kategori Annual Report, Gold Winner
e. Bronze Winner sub Kategori Video Profil, diberikan oleh PR Indonesia Award
2021
f. Bronze Winner sub kategori Video Profil, diberikan oleh PR Indonesia Award
2020
231
IVEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022V
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan 232
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
A. Anchor Statement 2022:
Pada Leaders’ Offsite Meeting (LOM) pada tanggal 14-15 Januari 2022 telah
ada rekomendasi Inisiatif Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2022.
Pelaksanaan IS Kemenkeu 2022 tidak terlepas dari Anchor Statement dan End
State sebagai berikut:.
1. Program Pengelolaan Fiskal yang Sehat dan Berkelanjutan
“Kemenkeu secara proaktif ikut mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional
melalui pengelolaan fiskal yang prudent, stabilisasi sektor keuangan,
optimalisasi benefit dari kerja sama ekonomi dan keuangan internasional
khususnya peluang dalam konsensus Presidensi G20, serta penguatan reformasi
struktural di bidang ekonomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat,
inklusif, seimbang, dan berkelanjutan.”
2. Program Penerimaan Negara yang Optimal
“Kemenkeu mewujudkan penerimaan negara yang optimal, guna mendukung
percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui efisiensi proses bisnis,
digitalisasi layanan, peningkatan kepatuhan wajib pajak, wajib bayar, dan
pengguna jasa kepabeanan dan cukai serta pemanfaatan teknologi informasi
sebagai enabler.”
3. Program Belanja Negara yang Berkualitas
“Kemenkeu mewujudkan belanja negara yang berkualitas, mencakup belanja
kementerian/lembaga, belanja non-K/L dan transfer ke daerah, melalui
penguatan sinergi perencanaan dan penganggaran, penyempurnaan regulasi dan
penyederhanaan proses bisnis perencanaan dan penganggaran; serta integrasi
sistem informasi perencanaan dan penganggaran untuk mendukung percepatan
pemulihan ekonomi nasional.”
4. Program Perbendaharaan, Kekayaan Negara, dan Pembiayaan yang
Akuntabel dan Produktif dengan Risiko yang Terkendali
“Kemenkeu mewujudkan pengelolaan treasury dan neraca keuangan pusat
yang modern, prudent, produktif, inovatif, dan akuntabel secara terintegrasi
didukung dengan transformasi digital, pemanfaatan data analitik, simplifikasi
proses bisnis, dan SDM yang handal dalam rangka mendukung kesinambungan
fiskal serta mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.”
5. Program Birokrasi Layanan Publik yang Agile, Efektif, dan Efisien
(Dukungan Manajemen)
Kemenkeu mewujudkan budaya kerja Kemenkeu Satu dalam ekosistem
kolaboratif berbasis teknologi informasi dan komunikasi, sumber daya dan tata
kelola yang agile, dan dilaksanakan secara akuntabel, yang mendukung
235
VEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
B. End State yang Ingin Dicapai pada Akhir Tahun 2022:
1. Proses Bisnis dan Regulasi
a. Proses bisnis end-to-end lintas Unit Eselon I didukung
integrasi/interoperabilitas sistem informasi yang baik (prioritas);
b. Seluruh proses bisnis sudah terdigitalisasi (administrasi dan teknis);
c. Memanfaatkan shared-service untuk efisiensi dukungan back-office yang
terintegrasi di Sekretariat Jenderal Kemenkeu;
d. Pelaksanaan pekerjaan berbasis output dengan memanfaatkan squad team,
open-space ekosistem, dan hybrid working (Collaborative Way of Working
sebagai kelanjutan dari New Way of Working), sehingga organisasi Kemenkeu
menjadi agile, responsif, dan less bureaucratic;
e. Layanan berbasis omni-channel mengarah kepada layanan bersama satu
pintu untuk seluruh Unit Eselon I.
a. Integrasi common applications ke e-Kemenkeu;
b. Digitalisasi peraturan di Kemenkeu;
c. Budaya sadar data di setiap unit kerja dan pegawai;
d. Integrasi dan interoperabilitas sistem Layanan Digital Kemenkeu melalui
implementasi Enterprise Architecture;
e. Smart Data Center Kemenkeu telah beroperasi;
f. Pemanfaatan data bersama, termasuk melalui penciptaan Dashboard Satu
(Executive Information System) dan peran data analitik secara masif;
g. Tersedianya ekosistem digital untuk mendukung proses bisnis dan end-state
Kemenkeu 2022.
2. Sistem Informasi dan Teknologi
3. Organisasi dan SDM
a. Penguatan budaya organisasi Kemenkeu;
b. Organisasi semakin ramping selaras dengan kebijakan minus-growth sebagai
dampak simplifikasi proses bisnis dan digitalisasi;
c. SDM terkelola berbasis merit system, berintegritas, open recruitment dan
mutasi antar Unit Eselon I/Non Eselon (30%), BLU, dan SMV, serta
didukung sistem terintegrasi Human Resource Information System (HRIS)
Kemenkeu;
d. Harmonisasi remunerasi antar grading dan antar Unit Eselon I dan Non
Eselon;
terlaksananya keseluruhan program Kementerian Keuangan secara efisien dan
efektif dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional..
236
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
c. Harmonisasi komposisi remunerasi (gaji dan insentif) SMV Kemenkeu (BLU
dan BUMN di lingkungan Kementerian Keuangan) dengan porsi insentif lebih
besar daripada gaji dan dikaitkan dengan kinerja;
d. Delayering dan konsolidasi jabatan fungsional Kemenkeu menjadi 5 klaster
sudah terimplementasi;
e. Terdapat Corporate Identity Kementerian Keuangan Satu;
f. Melanjutkan program afirmasi PKN STAN;
g. Integrasi dan otomasi sistem Manajemen Kinerja Individu dan Organisasi
didukung tools penunjang yang optimal (e-jafung dan Penilaian Kinerja serta
aplikasi Squad Team).
4. Komunikasi Publik
Penguatan ekosistem kehumasan Kemenkeu Satu melalui kolaborasi
narasi, tata kelola, dan sumber daya kehumasan.
5. Kinerja Keuangan, Risiko, dan Aset
a. Sistem management tools Kemenkeu yang terintegrasi dan kolaboratif mulai
dari Renstra, ALCO, RSPP, kinerja, risiko, dan inisiatif strategis Kemenkeu;
b. Terjadi efisiensi anggaran yang terukur dan berkualitas, sebagai hasil dari
kolaborasi, digitalisasi, serta simplifikasi proses bisnis dan organisasi
termasuk shared-service;
c. Standar Barang dan Standar Kebutuhan terimplementasi dengan optimal
tercermin dari penggunaan aset bersama dan berkurangnya kebutuhan sewa
gedung satker-satker Kemenkeu.
6. SMV serta Komite/Dedicated Team di Kemenkeu
a. BUMN dan BLU Kemenkeu menjadi tools fiskal yang efektif untuk
pencapaian program-program pembangunan;
b. Komite dan dedicated team berkinerja sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan;
c. Kemenkeu Sandbox sudah beroperasi.
C. Inisiatif Strategis Kementerian Keuangan 2022:
1. Penguatan Budaya Kemenkeu Satu: Collaborative Ways of Working yang
bertujuan untuk mewujudkan budaya kerja Kemenkeu Satu yang kolaboratif
dan berbasis digital guna meningkatkan produktivitas dan kinerja
Kementerian Keuangan.
237
VEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
2. Pengembangan Organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM), Anggaran, dan
Kehumasan Kementerian Keuangan.
3. Layanan Digital Kementerian Keuangan yang bertujuan mewujudkan Layanan
Kemenkeu yang efektif, efisien, dan andal melalui integrasi layanan digital
untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan stakeholder.
4. Penguatan Implementasi Pembelajaran Terintegrasi dan Manajemen
Pengetahuan Kementerian Keuangan untuk Mewujudkan Kementerian
Keuangan sebagai Learning Organization yang bertujuan untuk mewujudkan
Kementerian Keuangan sebagai learning organization melalui penguatan
implementasi pembelajaran terintegrasi dan manajemen pengetahuan. untuk
meningkatkan budaya belajar, penciptaan pengetahuan, dan berbagi
pengetahuan di Kementerian Keuangan.
5. Pemanfaatan Emerging Technologies dalam Kegiatan Pengawasan Itjen yang
bertujuan untuk mewujudkan data-driven organization melalui penyampaian
informasi kondisi GRC secara real-time berdasarkan hasil pengawasan
berbasis pemanfaatan emerging technologies.
6. Pengembangan Enterprise Architecture Kementerian Keuangan dengan
tujuan memperkuat pengelolaan Enterprise Architecture (EA) dalam
mengorkestrasi transformasi Kementerian Keuangan sebagai organisasi
digital yang agile, adaptif, dan berfokus pada nilai tambah
7. Evaluasi insentif fiskal dengan tujuan meningkatkan efektivitas insentif
fiskal bagi perekonomian melalui penyediaan data monitoring dan analisis
evaluasi insentif fiskal.
8. Joint Program Optimalisasi Penerimaan dengan tujuan untuk
mengoptimalkan penerimaan negara melalui perbaikan proses bisnis dan
penegakan hukum di bidang pajak, kepabeanan dan cukai, dan PNBP.
9. Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Core Tax) yang bertujuan
untuk menyediakan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak dengan
platform teknologi baru, yang mencakup keseluruhan fungsi inti administrasi
perpajakan (Core Tax Administration System) yang terintegrasi, dan memiliki
interoperabilitas dengan sistem penerimaan negara.
10. Pengembangan National Logistic Ecosystem dengan tujuan membangun
ekosistem logistik nasional guna memperbaiki performa logistik Indonesia
dan membantu kebutuhan entitas bisnis logistik yang transparan, cepat,
serta berbiaya rendah.
11. Penyelarasan Proses Bisnis–Teknologi Informasi Kepabeanan dan Cukai
dengan tujuan menciptakan keselarasan antara proses bisnis dengan
teknologi informasi kepabeanan dan cukai dari hulu sampai hilir sehingga
pelayanan dan pengawasan lebih optimal dan berkualitas.
238
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
12. Harmonisasi belanja APBN dengan belanja APBD dengan tujuan
meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dengan
mendorong belanja Pemda yang efisien dan produktif serta penyediaan data
Pemerintah Daerah hingga level data transaksi yang lengkap, andal dan tepat
waktu untuk mendukung penyusunan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi
kebijakan fiskal secara nasional.
13. Integrasi Proses Bisnis Perencanaan dan Penganggaran dengan tujuan untuk
meningkatkan efektivitas serta efisiensi perencanaan dan penganggaran
dalam pengelolaan keuangan negara.
14. Optimalisasi Peran Menteri Keuangan dalam Pengawasan Pengelolaan
Anggaran BA BUN dengan tujuan untuk memberikan assurance atas
akuntabilitas dan efektivitas pengelolaan anggaran BA BUN dalam rangka
menghasilkan dampak dan manfaat yang optimal bagi kesinambungan
fiskal.
15. Penyempurnaan Sistem Manajemen Pengelolaan Aset Negara dengan tujuan
untuk penguatan pengelolaan aset negara untuk mengoptimalkan manfaat
ekonomi dan sosial melalui peningkatan PNBP dan cost saving.
16. Simplifikasi Pelaksanaan Anggaran melalui Penggunaan Teknologi Digital
dengan tujuan untuk penyederhanaan proses bisnis pelaksanaan anggaran
dengan penggunaan teknologi digital.
17. Pengintegrasian Informasi Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah dengan tujuan untuk mewujudkan terintegrasinya informasi
keuangan Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah serta Business
intelligence Pemerintah untuk mendukung pengambilan kebijakan fiskal yang
komprehensif, serta meningkatkan sinergi keuangan Pemerintah Pusat dan
pemerintah daerah.
18. Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Keuangan Negara dengan tujuan untuk
menyediakan kerangka kerja sebagai acuan (guideline) pengelolaan Risiko
Keuangan Negara (RKN) yang terstruktur, antisipatif, efektif, komprehensif,
dan terintegrasi.
19. Penerbitan Sustainable Development Goals Bond (SDGs Bond).
20. Penguatan RCE dalam rangka Kesinambungan Fiskal Berbasis Kewilayahan
dengan tujuan untuk membangun sinergitas Kemenkeu berbasis
kewilayahan untuk mengoptimalkan peran Regional Chief Economist.
21. Joint Program Pemberdayaan UMKM dengan tujuan membangun sinergi
Kemenkeu berbasis kewilayahan dalam mendukung UMKM.
22. Kerangka Kerja Mainstreaming ESG dalam Pemberian Dukungan Pemerintah
Proyek KPBU dengan tujuan untuk mainstreaming ESG dalam Pemberian
Dukungan Pemerintah Proyek KPBU.
239
VEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
D. Inisiatif Strategis berbasis Project Data Analytics Tahun 2022:
1. Data Analytics Tema Sentral, bertujuan untuk:
a. Mendorong terciptanya Sistem Kehumasan Kementerian Keuangan yang
kolaboratif dan modern melalui pemanfaatan data analitik.
b. Pemanfaatan data analitik dalam rangka optimalisasi BMN Kementerian
Keuangan.
c. Tersedianya perangkat pendukung kegiatan pengendalian dan pengawasan
di lingkungan Kementerian Keuangan yang berbasis risiko dalam rangka
implementasi kerangka kerja integritas melalui kegiatan pencegahan,
deteksi, respon, monitoring Kemenkeu dalam bentuk Dashboard Profiling.
d. Pemanfaatan data analytics untuk memberikan rekomendasi kepada pelaku
manajemen pengetahuan dalam memilih pegawai dengan expertise tertentu,
untuk memenuhi kebutuhan penyusunan aset intelektual pada Knowledge
Management System.
2. Data Analytics Tema Fiskal, bertujuan untuk
a. Pemanfaatan data analitik Dana Desa.
b. Pemanfaatan data analitik Pengembangan Dasbor Makro Finansial.
3. Data Analytics Tema Penerimaan, bertujuan untuk:
a. Membentuk prognosa penerimaan pajak dari analitik data berikut otomasi
distribusi penerimaan pajak.
b. Peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam rangka optimalisasi penerimaan
negara dengan memanfaatkan data analytics.
c. Terciptanya sistem manajemen risiko yang mampu mendukung Pejabat Bea
dan Cukai dalam melakukan penelitian atas Surat Keterangan Asal (SKA) dan
Deklarasi Asal Barang (DAB) sehingga dapat mencegah penyalahgunaan tarif
bea masuk preferensi berdasarkan perjanjian atau kesepakatan internasional.
d. Mewujudkan pengawasan post-clearance kepabeanan dan cukai yang lebih
efektif dan efisien sehingga dapat Mendeteksi kebocoran penerimaan negara,
Mengoptimalkan tambahan penerimaan negara (Extra Effort), Meningkatkan
kepatuhan Pengguna Jasa.
e. Membentuk mesin risiko kepatuhan wajib pajak yang terintegrasi untuk seluruh
proses bisnis perpajakan di DJP.
f. Terciptanya basis data yang valid dan akurat dan metode analisis yang tepat
untuk meningkatkan fungsi pengawasan tematik PNBP K/L.
g. Terciptanya basis data yang valid dan akurat dan metode analisis yang tepat
untuk meningkatkan fungsi pengawasan tematik PNBP K/L.
240
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
4. Data Analytics Tema Belanja, bertujuan untuk:
a. Pemanfaatan data analytics dalam pengelolaan belanja negara yang
berkualitas.
b. Pemanfaatan data analytics untuk meningkatkan sinergi belanja pemerintah
pusat dan TKDD.
5. Data Analytics Tema Perbendaharaan, Kekayaan Negara, dan Pembiayaan,
bertujuan untuk:
a. Menyusun rekomendasi alokasi penarikan pinjaman dan estimasi waktu
penyelesaian proyek dengan cara menyusun benchmark berdasarkan pinjaman
kegiatan yang telah diadakan sebelumnya.
b. Mewujudkan Optimalisasi Pengelolaan Kekayaan Negara melalui Peningkatan
Efektivitas dan Efisiensi Metode Penilaian Sewa BMN Berbasis Data Analitik.
c. Mewujudkan indikator kinerja keuangan atas penambahan PMN pada BUMN.
d. Mewujudkan Optimalisasi Pengelolaan Kekayaan Negara melalui Peningkatan
Efektivitas dan Efisiensi Metode Penilaian Sewa BMN Berbasis Data Analitik.
E. Building Block IS Kemenkeu Tahun 2022
Inisiatif Strategis Kementerian Keuangan yang telah ditetapkan, baik pada
Inisiatif Strategis RBTK maupun Inisiatif Strategis Data Analytics, harus dapat
berkesinambungan dan saling mengisi satu sama lain dalam cakupan 5 tema
besar, yaitu tema sentral, fiskal, penerimaan, belanja, perbendaharaan, kekayaan
negara, dan pembiayaan. Inisiatif Strategis tersebut kemudian dapat digambarkan
dalam kerangka berikut.
Gambar 5.1 Building Block IS Kemenkeu Tahun 2022
241
VEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Inisiatif Strategis Kementerian Keuangan yang telah ditetapkan, baik pada
Inisiatif Strategis RBTK maupun Inisiatif Strategis Data Analytics, harus dapat
berkesinambungan dan saling mengisi satu sama lain dalam cakupan 5 tema
besar, yaitu tema sentral, fiskal, penerimaan, belanja, perbendaharaan, kekayaan
negara, dan pembiayaan. Inisiatif Strategis tersebut kemudian dapat
digambarkan dalam kerangka berikut.
Gambar 5.2 Building Block Inisiatif Strategis Data Analitik
1. Penguatan Budaya Kemenkeu Satu: Collaborative Ways of Working
mengupayakan tercapainya program internalisasi dan penguatan budaya
serta sikap dasar pegawai Kemenkeu, implementasi cara kerja kolaboratif
(squad team), dan penyempurnaan modul Office Automation. Target
penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
2. Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian
Keuangan mengupayakan tercapainya Roadmap Pengelolaan Organisasi,
Roadmap Pengelolaan SDM, konsolidasi JF di lingkungan Kemenkeu,
pembangunan management keberlangsungan bisnis, pengendalian growth
dan penataan komposisi pegawai, dan integrasi sistem kepegawaian. Target
penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2023.
3. Layanan Digital Kementerian Keuangan mengupayakan tercapainya
penyusunan desain high level Layanan Digital Kemenkeu, penyusunan desain
detail Layanan Digital Kemenkeu untuk tahap I (sesuai roadmap), integrasi
contact center Kementerian Keuangan (quick wins LDK), penyusunan regulasi
yang mengatur integrasi/harmonisasi seluruh layanan Kemenkeu,
pengembangan layanan digital Kemenkeu, implementasi layanan digital
Kemenkeu, pengembangan Kemenkeu PRIME: Fase Fondasi dan
Standarisasi, pengembangan Kemenkeu PRIME: Fase Stabilisasi, penguatan
242
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
tata kelola data, dan pengembangan Kemenkeu PRIME: Fase Optimalisasi. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2023.
4. Penguatan Implementasi Pembelajaran Terintegrasi dan Manajemen
Pengetahuan Kementerian Keuangan untuk Mewujudkan Kementerian
Keuangan sebagai Learning Organization mengupayakan tercapainya cetak
biru manajemen pengetahuan, terciptanya pengetahuan baru dan kebiasaan
berbagi pengetahuan, tingkat implementasi LO sesuai target, Implementasi
Pembelajaran Terintegrasi secara lebih luas, dan integrasi KMS di Kemenkeu.
Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2023.
5. Pemanfaatan Emerging Technologies dalam Kegiatan Pengawasan Itjen
mengupayakan tercapainya use case project CA/CM, penyelesaian 6 project
CA/CM, dan kajian pemanfaatan ET lainnya dalam kegiatan pengawasan.
Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2023.
6. Pengembangan Enterprise Architecture Kementerian Keuangan
mengupayakan tercapainya penyempurnaan tata kelola EA Kemenkeu yang
berfokus pada penguatan tata kelola yang agile serta value realization,
penyusunan dan pelaksanaan program pengembangan kapabilitas SDM
dalam mengelola EA Kemenkeu, pengembangan arsitektur, dan monitoring
dan evaluasi. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
7. Evaluasi Insentif Fiskal mengupayakan tercapainya Grand Design Evaluasi
Insentif, evaluasi sesuai dengan identifikasi prioritas kebijakan tahap I,
evaluasi sesuai dengan identifikasi prioritas kebijakan tahap II, evaluasi
sesuai dengan identifikasi prioritas kebijakan tahap III, dan dashboard
monitoring insentif fiskal. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun
2023.
8. Joint Program Optimalisasi Penerimaan mengupayakan tercapainya Joint
Analysis, Joint Audit, Joint Investigation, Joint Collection, Joint Intelligence,
Joint Proses Bisnis & Teknologi Informasi, dan Secondment. Target
penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2024.
9. Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan mengupayakan tercapainya
Pengadaan Agen Pengadaan, Pengadaan System Integrator, Pengadaan Jasa
Konsultansi Project Management and Quality Assurance, Pengadaan Jasa
Konsultansi Change Management, penyelesaian seluruh arsitektur BDAT
sesuai framework EA ke dalam ORBUS iServer, Planning and Scoping, High
Level Design, Detailed Design, Build, Test and Quality Assurance, dan Deploy
and Support. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2023.
10.Pengembangan National Logistic Ecosystem mengupayakan tercapainya
Single submission (SSm) & Joint Inspect ion Pabean-Karantina ,
kolaborasisistem-sistem pemerintah di bidang kegiatan logistic, kolaborasi,
243
VEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
platform trucking, delivery order (D/O) online pemesanan tempat di kapal
online, layanan penyerahan peti kemas (SP2) online, layanan pergudangan,
layanan depo penimbunan peti kemas, dan pembayaran online,
penyederhanaan proses bisnis pembayaran penerimaan negara, sistem
pembayaran dan pengoperasian tunggal operator terminal peti kemas,
penerapan satu siklus outbound dan inbound melalui platform kolaborasi,
zonasi terminal peti kemas berdasarkan jenis kegiatan dan fungsi, dan
sinkronisasi jalur kereta api peti kemas. Target penyelesaian dari agenda ini
adalah tahun 2024.
11. Penyelarasan Proses Bisnis–Teknologi Informasi Kepabeanan dan Cukai
mengupayakan tercapainya persiapan, penetapan area perbaikan,
penyempurnaan regulasi, penyempurnaan IT, dan Change Management dan
Monev. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2023.
12.Harmonisasi belanja APBN dengan belanja APBD untuk mendukung
Peningkatan Kualitas Keuangan Nasional mengupayakan tercapainya
Pengembangan SIKD Tahap I, Penetapan SIKD sebagai Single Source of Truth
Data, Peningkatan kualitas belanja Pemda, Pengembangan SIKD dalam
rangka penguatan evaluasi desentralisasi fiskal dan simplifikasi pelaporan,
Konsolidasi data keuangan Pemerintah Daerah, dan Simplifikasi Pelaporan
Pemda. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
13.Integrasi Proses Bisnis Perencanaan dan Penganggaran mengupayakan
tercapainya Implementasi Kerangka Anggaran Jangka Menengah TA 2023-
2025, Pengembangan Sistem Perencanaan dan Penganggaran Belanja Pusat
(K/L), Penguatan sinkronisasi Belanja pusat (K/L) dan Belanja daerah (TKDD-
DAK Fisik) dalam sistem perencanaan dan penganggaran, dan
Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja anggaran pusat (K/L)
dan anggaran BUN. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2023.
14.Optimalisasi Pengawasan dalam rangka Peran Menteri Keuangan sebagai
Pengelola Fiskal dan Wakil Pemerintah dalam Kepemilikan KND
mengupayakan tercapainya penyusunan regulasi mengenai pengawasan
pengelolaan BA BUN oleh Kementerian/ Lembaga/BUMN/Pemda/Lembaga
Lainnya dan pengawasan atas BUMN/Lembaga non BUMN di bawah
Kemenkeu, perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan pengawasan
terhadap BA BUN PMN, Subsidi, dan TKDD serta BUMN/Lembaga dibawah
Menkeu, penataan Organisasi dan SDM Itjen, Optimalisasi Peran PPA BUN
dalam Pengawasan BA BUN, pengembangan dan pemanfaatan aplikasi
pengawasan pengelolaan BA BUN oleh Menkeu cq. Itjen, interkoneksi aplikasi
pengawasan pengelolaan BA BUN dengan aplikasi BUN terkait, dan
pembentukan dashboard pengawasan pengelolaan BA BUN. Target
penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2023.
244
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
15. Penyempurnaan Sistem Manajemen Pengelolaan Aset Negara
mengupayakan tercapainya kajian kebijakan pengelolaan aset di Ibu Kota
Negara lama, perbaikan tata kelola pengelolaan aset negara dalam lingkup
pengawasan, pengendalian, dan pemanfaatan aset, kajian dan regulasi
kebijakan pemberian insentif bagi pengguna barang untuk mendorong
optimalisasi aset, pengembangan SIMAN V.2.0, dan penyesuaian struktur
portofolio/penilaian kinerja sesuai hasil evaluasi. Target penyelesaian dari
agenda ini adalah tahun 2024.
16.Simplifikasi Pelaksanaan Anggaran melalui Penggunaan Teknologi Digital
mengupayakan tercapainya implementasi PPP Tahap I (2022-2023),
Persiapan dan Implementasi Piloting PPP Tahap II (2022-2023), Persiapan
dan Implementasi Piloting PPP Tahap III (2022- 2023), Reviu Pelaksanaan
Implementasi PPP (2022-2023), Pelaksanaan change management and
communication (2022-2023), Implementasi tanda tangan elektronik
tersertifikasi (Digital Signature) pada SAKTI dan Gaji Web (2022-2023),
Business Continuity Plan (BCP) untuk implementasi PPP (2022-2023), dan
Pembentukan unit pengelola platform (2022-2023). Target penyelesaian dari
agenda ini adalah tahun 2024.
16. Pengintegrasian Informasi Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan
Negara mengupayakan tercapainya pengusulan dan penetapan SIKRI
sebagai platform integrasi keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, penyelarasan BAS Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah
melalui BAS Konsolidasian, pengembangan SIKRI untuk konsolidasi
informasi keuangan level laporan dan level transaksi dengan dukungan data
analytic dan business intelligence, dan peningkatan kualitas sinergi
pengelolaan keuangan melalui pemanfaatan informasi keuangan pemerintah
konsolidasian dan statistik keuangan pemerintah. Target penyelesaian dari
agenda ini adalah tahun 2023.
17. Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Keuangan Negara mengupayakan
tercapainya penyusunan legal basis untuk kerangka kerja risiko keuangan
negara, penyusunan Strategi Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, dan
pengembangan sistem aplikasi dan basis data monitoring risiko keuangan
negara dalam rangka mendukung implementasi pengelolaan risiko
keuangan negara. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
18. Sustainable Development Goals Bond mengupayakan tercapainya
penyusunan Annual Report SDGs Bonds (2021-2022) dan penerbitan SDGs
Bonds tahun 2022. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
245
VEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
19. Penguatan RCE dalam rangka Kesinambungan Fiskal Berbasis Kewilayahan
mengupayakan tercapainya penyiapan dasar hukum dan pembentukan Tim
Implementasi dan Kerangka Kerja Sinergi Kemenkeu Kewilayahan dalam
rangka penguatan RCE, pembentukan standar kerangka kerja, asistensi,
output, analisa (business intelligence), pelaporan, dan strategi komunikasi
penguatan RCE berbasis kewilayahan, pelaksanaan roll out standardisasi
program penguatan RCE berbasis kewilayahan, Dashboard Informasi
Keuangan berbasis Kewilayahan dalam rangka penguatan RCE, dan
Monitoring dan Evaluasi penguatan RCE berbasis kewilayahan. Target
penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
20. Kerangka Kerja Mainstreaming ESG dalam Pemberian Dukungan Pemerintah
Proyek KPBU mengupayakan tercapainya penetapan ESG Policy
Statement, penerbitan Framework ESG Dukungan Pemerintah bagi proyek
KPBU Infrastruktur, dan implementasi ESG dalam pemberian Dukungan
Pemerintah bagi proyek KPBU Infrastruktur. Target penyelesaian dari agenda
ini adalah tahun 2023.
21. Kerangka Kerja Mainstreaming ESG dalam Pemberian Dukungan Pemerintah
Proyek KPBU mengupayakan tercapainya penetapan ESG Policy Statement,
penerbitan Framework ESG Dukungan Pemerintah bagi proyek KPBU
Infrastruktur, dan implementasi ESG dalam pemberian Dukungan Pemerintah
bagi proyek KPBU Infrastruktur. Target penyelesaian dari agenda ini adalah
tahun 2023.
22. Joint Program Pemberdayaan UMKM mengupayakan tercapainya
penyusunan RKMK tentang Harmonisasi Strategi dan Proses Bisnis
Pemberdayaan UMKM Antar Instansi Vertikal Kemenkeu (include
kelembagaan), terbentuknya Forum Bersama Program Sinergi
Pemberdayaan UMKM Pusat dan Wilayah, peta proses bisnis Kemenkeu
dalam mendukung UMKM, dan rencana kerja program Sinergi pemberdayaan
UMKM di lingkungan Kemenkeu, piloting pelaksanaan program sinergi
pemberdayaan UMKM Kemenkeu (Joint Analisis dan Joint Program
Pemberdayaan UMKM), optimalisasi platform pemasaran UMKM binaan
Kemenkeu, single database UMKM sasaran pemberdayaan Kemenkeu (2022
dan 2023), pelaksanaan monitoring dan evaluasi 2023, dan pelaksanaan
program sinergi pemberdayaan UMKM Kemenkeu. Target penyelesaian dari
agenda ini adalah tahun 2023.
23. Data Analytics Platform Media Analitik mengupayakan tercapainya
pemahaman Proses Bisnis kehumasan mengenai media analitik, penyiapan
data untuk pengembangan platform model media analitik, dan
pengembangan model media analitik dan evaluasi. Target penyelesaian dari
agenda ini adalah tahun 2022.
246
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
24. Optimalisasi BMN Kemenkeu Versi 2 mengupayakan tercapainya Tool
crawling data Google dan Media Sosial terkait penyelenggaraan event,
visualisasi tren penyelenggaraan event, dan Model Rekomendasi Rencana
Usulan Nilai Sewa. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
25. Data Analytics Rekomendasi Expert Locator/Penyusun Aset Intelektual
mengupayakan tercapainya pemahaman bisnis dan eskplorasi data,
penyiapan data untuk modeling, pengembangan model dan visualisasi, dan
deployment. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
26. Dana Desa mengupayakan tercapainya koordinasi antar stakeholder,
persiapan database, Migrasi dan Integrasi Database dan Code Berbasis Web,
dan Pembentukan Sistem Evaluasi Dana Desa Semi Otomasi Pemanfaatan
model evaluasi dana desa semi-otomasi. Target penyelesaian dari agenda ini
adalah tahun 2022.
27. Pengembangan Dasbor Makro Fiskal mengupayakan tercapainya Workshop
dasbor dan penyusunan dasbor. Target penyelesaian dari agenda ini adalah
tahun 2022.
28. Peta Risiko Kepatuhan Wajib Pajak Terintegrasi mengupayakan tercapainya
Penyusunan Risk Register, eksplorasi dan penyiapan data, pembentukan
modelling, Pengembangan User Interface, dan Uji Coba. Target penyelesaian
dari agenda ini adalah tahun 2022.
29. Analitik ekonomi makro terhadap penerimaan pajak dan otomasi distribusi
rencana penerimaan pajak mengupayakan tercapainya business
understanding, pengumpulan data, pembangunan model prognosis,
pembangunan simulasi distribusi, pembangunan aplikasi simulasi prognosis
dan distribusi rencana penerimaan, deployment, dan evaluasi. Target
penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
30. Peta Risiko Kepatuhan Wajib Pajak Terintegrasi mengupayakan tercapainya
Penyusunan Risk Register, eksplorasi dan penyiapan data, pembentukan
modelling, Pengembangan User Interface, uji coba, dan deployment. Target
penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
31. Data Analytics atas seluruh jenis data keuangan pada Aplikasi Profile WP
Berbasis Web (Approweb) mengupayakan tercapainya pemahaman proses
bisnis dan data, penyusunan desain dan modelling serta uji script
pembentukan data, pembentukan data di lingkungan production, penjaminan
mutu dan karantina data, dan deployment hasil data analytics pada
Approweb. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
32. Analitik ekonomi makro terhadap penerimaan pajak dan otomasi distribusi
rencana penerimaan pajak mengupayakan tercapainya business
understanding, pengumpulan data,
247
VEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
pembangunan model prognosis, pembangunan simulasi distribusi,
pembangunan aplikasi simulasi prognosis dan distribusi rencana penerimaan,
deployment, dan evaluasi. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun
2022.
33. Single data analytics KC Tema Impor : Smart PCC (Sistem Manajemen
Analisis dan Risiko Targeting Post Clearance) mengupayakan tercapainya
evaluasi di lapangan (business understanding) dan eksplorasi data,
identifikasi data 3. Proses ekstrak dan cleansing data, penyiapan SDM yang
kompeten dalam membangun machine learning dan visualisasi data,
penyusunan modelling, pengembangan visualisasi, dan pelaksanaan deploy
visualisasi pada sistem komputerisasi pabean. Target penyelesaian dari
agenda ini adalah tahun 2022.
34. Pengawasan berbasis data analitik untuk optimalisasi PNBP Minerba
mengupayakan terbentuknya data yang valid PNBP sektor minerba,
tersedianya desain dan pembangunan model dan alat bantu analisis yang
handal, dan pemanfaatan alat bantu analisis yang tepat guna. Target
penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
35. Pengawasan Tematik PNBP K/L mengupayakan tercapainya
pemahaman/pemetaan probis (KL/Jenis PNBP tertentu), pembentukan data
dukung pengawasan tematik PNBP K/L, desain, pembangunan dan uji coba
alat bantu analisis serta dashboard dan pemanfaatan. Target penyelesaian
dari agenda ini adalah tahun 2022.
36. Joint Program Pemberdayaan Model Financial Advisor bagi Pemerintah
Daerah berdasarkan Data Transaksi mengupayakan tercapainya koordinasi
dengan TSIKD dan PABDIOTI, integrasi Dashboard AIFA dengan SIKD Core
Versi 5, sosialisasi pemanfaatan AIFA, bagi pemda yang sudah bertransaksi,
identifikasi pemda anomali, evaluasi probis, dan optimalisasi AIFA. Target
penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
37. Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Data Analitik untuk Peningkatan
Belanja Berkualitas mengupayakan tercapainya ketersediaan Data DAK Fisik
dalam setiap proses perencanaan dan penganggaran, penyelarasan referensi
data belanja KL dan TKDD, kesepakatan model sinergi belanja KL dan TKDD,
dan pengembangan Model Sinergi dalam Dashboard data output pada level
yang disepakati. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
38. Analisis Trajektori Penarikan Pinjaman Pemerintah mengupayakan
tercapainya Data Understanding, Data Preparation dan Pembuatan Model
Prediksi, Evaluation, Deployment Modul Pengelolaan Portofolio Pinjaman
Versi Website, dan Pengembangan Modul Pengelolaan Portofolio Pinjaman
Versi Mobile Apps. Target penyelesaian dari agenda ini adalah tahun 2022.
248
IIIIII Perjalanan RBTK Pengelola RBTKPengelolaan 26 IS RBTK 2021
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
39. Analisis Kinerja Keuangan atas Penambahan PMN pada BUMN
mengupayakan tercapainya sintesis literatur terkini di bidang keuangan
terkait penilaian investasi, pengumpulan data nilai PMN dan Laporan Kinerja
Keuangan pada BUMN penerima PMN, pengolahan data nilai PMN dan
Laporan Kinerja Keuangan pada BUMN penerima PMN, analisis data
efektivitas PMN pada BUMN, dan rekomendasi dari penilaian kinerja
keuangan atas penambahan PMN pada BUMN. Target penyelesaian dari
agenda ini adalah tahun 2022.
40. Data Analitik Penilaian Pemanfaatan Barang Milik Negara Dalam Bentuk
Sewa mengupayakan tersedianya Buletin Teknis Penilaian sewa BMN
berupa ruang/kamar, tersedianya data sewa BMN berupa ruang/kamar dari
marketplace, terbentuknya model penilaian berbasis data analitik, dan
penyempurnaan regulasi di bidang penilaian. Target penyelesaian dari
agenda ini adalah tahun 2022.
41. Pengembangan Business Intelligence Pengelolaan Likuiditas
mengupayakan terlaksananya tahap persiapan pengembangan BI, tahap
pengembangan Web CPIN, tahap pengembangan fungsi Learning Machine,
tahap pengembangan fungsi statistic, tahap pengembangan presentation
layer, dan transfer knowledge. Target penyelesaian dari agenda ini adalah
tahun 2022.
249
VEvaluasi Reformasi BirokrasiKementerian Keuangan
Arah Transformasi dan Ringkasan41 IS Kemenkeu Tahun 2022IV
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan 250
Kementerian Keuangan memandang tahun 2021 sebagai periode yang
sangat menantang namun sekaligus sebagai sebuah kesempatan melakukan
akselerasi transformasi digital dalam program Reformasi Birokrasi dan
Transformasi Kelembagaan (RBTK) di Kementerian Keuangan yang sudah
dimulai dari sebelum adanya pandemi Covid-19.
Selama tahun 2021 Kementerian Keuangan telah berhasil mendorong
program RBTK yang ditetapkan melalui 26 Inisiatif Strategis dengan capaian
sebesar 98,50% dari target 87,5%. Selain melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
terkait dengan Program RBTK, pada tahun 2021 CTO juga mengoordinasikan
kegiatan Penilaian Mandiri Program Reformasi Birokrasi (PMPRB) dan Evaluasi
Reformasi Birokrasi Nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian PAN-RB
dengan hasil indeks sebesar 87,63 atau predikat A (memuaskan).
Kementerian Keuangan mengimplementasikan 26 Inisiatif Strategis RBTK
yang terdiri dari 21 IS RBTK dan 5 IS Project Data Analytics (DA). Terkait IS RBTK,
16 IS merupakan kelanjutan IS RBTK 2020 dan terdapat penambahan 5 IS baru
hasil penajaman terkait program kerja di Kementerian Keuangan. IS DA pada
tahun 2021 mulai diterapkan dalam rangka mendorong pemahaman seluruh Unit
Eselon I terkait data analytics sekaligus mendukung percepatan transformasi
digital di Kementerian Keuangan. Tantangan implementasi Program RBTK ke
depan semakin besar seiring dengan komitmen Kementerian Keuangan untuk
melanjutkan program-program yang semakin mendorong perbaikan dan
penyempurnaan kinerja Kemenkeu di masa depan, dan menciptakan organisasi
yang modern dan agile dalam konteks transformasi digital.
Dengan tugas yang cukup berat itu, semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberikan kekuatan agar Kementerian Keuangan dapat
mengimplementasikan program-program strategis pada tahun-tahun mendatang
yang lebih berdampak (make or break) serta terobosan/inovasi yang benar-benar
memecahkan akar masalah dan hasilnya bisa dirasakan oleh seluruh rakyat
Indonesia (follow through).
252