174
PENGARUH PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BAJENG SKIRIPSI Oleh DIAN SRIWAHYUNI 10536 464213 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2018

3436-Full_Text.pdf - Universitas Muhammadiyah Makassar

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BAJENG

SKIRIPSI

Oleh

DIAN SRIWAHYUNI

10536 464213

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2018

PENGARUH PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BAJENG

SKIRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan MatematikaFakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

DIAN SRIWAHYUNI

10536 464213

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2018

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132

\

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dian Sriwahyuni

Nim : 10536 4642 13

Jurusan : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Model Reciprocal Teaching terhadap

Prestasi Belajar Siswa dalam Belajar Matematika Siswa Kelas

VIII di SMP Negeri 1 Bajeng

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi yang saya ajukan di depan TIM Penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri,

bukan hasil ciplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, September 2018

Yang membuat pernyataan

Dian Sriwahyuni

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132

\

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : Dian Sriwahyuni

N I M : 10536 4642 13

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi saya. Saya akan

menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi

saya.

4. Apabila saya melanggar perjanjian saya pada point 1, 2, dan 3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, September 2018

Yang Membuat Perjanjian

Dian Sriwahyuni

Motto dan persembahan

Menukil dari Firman Allah azza wajalla dalam Qs. At-Taubah:119

“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah

kamu bersama orang-orang yang jujur.”

Marilah kita menjadi seorang pendidik yang senantiasa bertakwa kepada

Allah subhanahu wa ta’ala dan menjadikan Rasulullah shalallahu

‘alaihi wasallam sebagai suri tauladan dalam mendidik generasi pelanjut

peradaban umat islam.

Seorang penyair berkata:

Jika engkau tidak tahu apa yang ditanyakan kepadamu

Dan kamu tidak memiliki ilmunya

Maka jangan berkata di dalamnya tanpa dasar ilmu

karena salah adalah dosa bagi ahli ilmu

Katakan jika perkara itu tidak diketahui olehmu

aku tidak memiliki ilmu tentang apa yang kamu tanya

Itu adalah setengah ilmu menurut ulama

Demikian juga senantiasa dikatakan para orang bijak

(Mukhtasar Jami’ bayan an-Ilmi wa Fadhlih, karya ibnu Abdil Barr, hal.224)

Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Untuk: Ayahanda dan Ibunda Tercinta,

Saudara-saudaraku Serta Orang-orang Yang Selalu Memberi Nasehat,

Yang Senantiasa Mendoakan, Memberikan Motivasi dan Menyayangiku

Selamanya..

ABSTRAK

Dian Sriwahyuni, 2018. Pengaruh Penerapan Model Reciprocal Teaching terhadap

Prestasi Belajar Siswa dalam Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di SMP

Negeri 1 Bajeng. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dibimbing oleh Rukli sebagai Pembimbing I dan Mutmainnah sebagai

Pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pembelajaran

matematika melalui Penerapan Model Reciprocal Teaching pada siswa kelas VIII

SMP Negeri 1 Bajeng Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini mengacu pada

prestasi belajar siswa yang ditinjau dari hasil belajar matematika. Jenis penelitian

ini adalah eksperimen semu atau quasi experiment yang melibatkan dua kelas

sebagai kelas eksperimen dan kelas control dengan desain penelitian Two Group

Pre-test and post-test design. Sampel dalam penelitian ini pada kelas eksperimen

adalah siswa kelas VIII.A sebanyak 31orang siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-

laki dan 14 siswa perempuan dan pada kelas control adalah siswa kelas VIII.B

sebanyak 31orang siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 12 siswa

perempuan. Penelitian dilaksanakan selama 6 kali pertemuan. Instrumen dalam

penelitian ini adalah tes hasil belajar (THB) berupa Pre-test dan Post-test untuk

melihat hasil belajar siswa, lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa

selama pembelajaran berlangsung, serta lembar angket untuk mengetahui respon

siswa terhadap pembelajaran melalui model Reciprocal Teaching. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) Prestasi hasil belajar siswa dilihat dari skor rata-rata tes

hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan model Reciprocal Teaching

adalah 77,8 dari skor ideal 100,00 dengan standar deviasi 5,95, dari hasil tersebut

diperoleh bahwa 22 siswa (70,97%) tuntas dan sisanya atau 9 siswa (29,03%)

tidak tuntas. (2).Prestasi hasil belajar siswa dilihat dari skor rata-rata tes hasil

belajar matematika siswa setelah diterapkan metode ekspositori adalah 74,5 dari

skor ideal 100,00 dengan standar deviasi 5,80, dari hasil tersebut diperoleh

bahwa14 siswa (45,16%) tuntas dan sisanya atau 17 siswa ( 54,84%) tidak tuntas.

(3) Terdapat perbedaan menggunakan uji t pada taraf signifikan α = 0,05

diperoleh thitung>ttabel atau 2,45>1,67 yang berarti terdapat perbedaan antara siswa

yang diterapkan Model Reciprocal Teaching (MRT) dengan siswa yang

diterapkan metode ekspositori terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

matematika. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

siswa dengan penerapan Model Reciprocal Teaching (MRT) berpengaruh pada

pembelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bajeng.

Kata kunci:Reciprocal Teaching, Ekspositori, Prestasi Belajar

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan sebagai tugas akhir guna memenuhi salah satu persyaratan

dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi

Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di

Universitas Muhammadiyah Makassar. Shalawat dan salam semoga tetap

tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah meyinari dunia ini dengan

cahaya Islam.

Salah satu dari sekian banyak pertolongan-Nya yang penulis rasakan

adalah uluran tangan dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, suatu

kewajiban bagi penulis untuk menghaturkan rasa terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan selama penulis menempuh pendidikan.

Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayahanda

Abdullah dan Ibunda Sukianti yang senantiasa membesarkan penulis dengan

keikhlasan, memberikan dorongan moral maupun materil, serta doa restunya

yang selalu mengiringi penulis dalam setiap langkahnya. Seluruh keluarga

besar atas segala keikhlasannya memberikan dukungan, pengorbanan, dan doa

restunya demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang

telah mereka berikan berbuah ibadah.

Dengan penuh kerendahan hati, tak lupa pula penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E, M.M., Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Erwin Akib., S.Pd., M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Mukhlis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

sekaligus sebagai Penasehat Akademik.

4. Ma’rup, S.Pd., M.Pd., selaku sekretaris jurusan Pendidikan Matematika

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Dr. Rukli, M.Cs., M.Pd. selaku pembimbing I dan Mutmainnah, S.Pd., M.Pd.,

selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan

beliau untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam upaya

penyusunan skripsi ini sampai tahap penyelesaian.

6. Ernawati, S.Pd., M.Pd., dan Ikramuddin, S.Pd., M.Sc. Validator yang telah

meluangkan waktunya memvalidasi atau memeriksa dan memberikan saran

terhadap perbaikan RPP, LKS dan instrumen penelitian.

7. Bapak dan Ibu dosen serta staf di Program Studi Pendidikan Matematika

yang telah mendidik sekaligus menyalurkan ilmu dan pengalamannya secara

ikhlas selama penulis menimba ilmu.

8. Drs. H. Akhmad Sakti, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bajeng,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian di sekolah tersebut.

9. Hj. Suriati , S.Pd., selaku guru matematika (guru pamong) SMP Negeri 1

Bajeng, yang telah membantu selama peneliti melakukan penelitian di

sekolah.

10. Siswa kelas VIII.A dan siswa kelas VIII.B SMP Negeri 1 Bajeng atas

kerjasama, motivasi dan semangatnya dalam mengikuti pelajaran.

11. Kepada sahabat-sahabatku mahasiswa Mtk2013E, sahabat Akhatifillah yang

ada di KMPI (Komunitas Muslimah Pecinta Ilmu) maupun di FSNI (Forum

Study Nurul Ilmi) yang telah setia menemani perjalananku baik suka maupun

duka dan segala bantuan dan kerjasamanya selama penulis menjalani

perkuliahan.

12. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat

penulis sebutkan namanya satu persatu semoga bantuan yang mereka berikan

menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya..

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya

bagi diri penulis. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan

kritikan dari berbagai pihak yang sempat membaca demi menuju sempurnanya

skripsi ini.

Makassar, 2018

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………….. ................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN................................................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................................. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. vi

ABSTRAK ....................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

PENELITIAN ................................................................................... 7

A. Kajian Pustaka ............................................................................. 7

1. Pengertian Belajar ................................................................... 7

2. Pengertian Belajar Matematika ............................................... 11

3. Pengertian Pembelajaran Matematika ..................................... 12

4. Pengertian Prestasi .................................................................. 14

5. Pengertian Prestasi Belajar ...................................................... 15

6. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching .............................

18

7. Pembelajaran Konvensional ....................................................

23

B. Hasil Penelitian Relevan .............................................................. 30

C. Kerangka Pikir ............................................................................ 31

D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 34

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 34

B. Populasi dan Sampel .................................................................. 34

C. Variabel dan Desain Penelitian .................................................. 35

D. Definisi Operasional Variabel .................................................... 36

E. Prosedur Penelitian..................................................................... 37

F. Instrumen Penelitian................................................................... 38

G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 38

H. Teknik Analisis Data ................................................................. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 41

A. Hasil Penelitian .......................................................................... 41

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 55

A. Kesimpulan ............................................................................... 55

B. Saran .......................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tahap perkembangan kognitif piaget ........................................................ 17

3.1 Two Group Pretest-posttest Design .......................................................... 36

3.2 Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 1 Bajeng ........................................................................ 39

3.3 Kategorisasi Standar yang di tetapkan Departemen PendidikanNasional. 39

4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum Diterapkan

Perlakuan (Pretest ) MRT (kelas Eksperimen) ......................................... 42

4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika

Sebelum Diberikan Perlakuan (Pretest) penerapan MRT (kelas

Eksperimen) .............................................................................................. 42

4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika sebelum diberikan

perlakuan (Pretest ) MRT (kelas Eksperimen).......................................... 43

4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum Diterapkan

Perlakuan (Pret-test) metode Ekspositori (Kelas kontrol) ........................ 44

4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika

Diterapkan Perlakuan (Pret-test) Metode Ekspositori (Kelas kontrol) ..... 44

4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika sebelum diberikan

perlakuan (Pret-test ) metode Ekspositori (Kelas kontrol) ...................... 45

4.7 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Setelah Diterapkan

Perlakuan (Post-test ) MRT (kelas Eksperimen) ....................................... 46

4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika

Setelah Diterapkan perlakuan (post-test) MRT(kelas eksperimen) .......... 46

4.9 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika setelah diterapkan

perlakuan (post-test) MRT (kelas eksperimen) ......................................... 47

4.10 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Setelah Diterapkan Perlakuan

(Post-test ) pada Metode Ekspositori (kelas kontrol) ................................ 48

4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika

Setelah Diterapkan Perlakuan (Post-test) Metode Ekspositori (kelas

kontrol) ...................................................................................................... 49

4.12 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika setelah diterapkan

perlakuan (Post-test ) Metode Ekspositori (kelas kontrol) ........................ 49

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Kerangka Pikir........................................................................................... 32

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2 Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

3 Daftar Hadir Siswa

4 Daftar Nama-Nama Kelompok

5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

LAMPIRAN B

1 Instrumen Tes Hasil Belajar

2 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran

3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar

LAMPIRAN C

1 Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Siswa

2 Instrumen Angket Respons Siswa

LAMPIRAN D

1 Daftar Nilai Tes hasil Belajar Siswa

2 Hasil Analisis Data Aktifitas Siswa

3 Hasil Analisis Data Respons Siswa

4 Hasil Analisis Data Tes Hasil Belajar

5 Analisis Deskriptif dan Inferensial SPSS

LAMPIRAN E

1 Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa

2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

3 Lembar Angket Respon Siswa

LAMPIRAN F

1 Persuratan

2 Validasi

3 Dokumentasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan yang lebih maju, atas kesadaran bahwa mendidik

anak bukan hanya karena kebutuhan keluarga atas kehadiran si anak melainkan

juga kebutuhan oleh kesatuan sosial yang lebih besar, maka masyarakat ikut

mengambil bagian dalam kewajiban mendidik. Dengan maksud terutama untuk

bersama-sama menjaga keselamatan hidup masyarakat, meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. (Agus:1996)

Menurut KBBI (1991:232). Pendidikan berasal dari kata “didik” lalu diberi

awal kata “me” sehingga menjadi “mendidik” yang artinya memelihara dan

memberi latihan.Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya

ajaran,tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan

pemikir.Sedangkan menurut Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 yaitu:

“ Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spirual

keagamaan, pengendalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara ”.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi

informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan

matematika yang kuat sejak dini (Depdiknas, 2006).

Tujuan matematika diajarkan di sekolah yaitu agar siswa memiliki

kemampuan memahami konsep matematika, menggunakan penalaran,

memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan dan memiliki sikap

menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.

Al-Qur’an merupakan bukti betapa pentingnya penggunaan fungsi ranah

cipta dan karsa manusia dalam belajar dan meraih ilmu penegtahuan. Hal ini

tersirat dalam Firman Allah surat Az-zumar ayat 9 yang berbunyi:

“Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang

yang tidak mengetahui? Sesungguhnya hanya orang yang berakallah yang

mampu menerima pelajaran”.

Menurut Drs.H. Abu Ahmadi menjelaskan pengertian prestasi belajar

sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu

kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber

penguat belajar dapat secara ekstrinsik ( nilai, pengakuan, penghargaan) dan

dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyeldiki, mengartikan situasi).

Dari hasil observasi awal yang kami lakukan di sekolah SMP Negeri 1 Bajeng.

Sekolah sudah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi di mana siswa

diharapkan cenderung lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Namun,

masih terdapat kendala yang ada pada siswa yaitu, kurangnya pemahaman

siswa terhadap konsep-konsep dasar matematika, siswa yang belum bisa

mengaitkan konsep-konsep yang akan diajarkan, masih ada siswa yang

cenderung pasif atau tidak terlalu memperhatikan pembelajaran, dikarenakan

Sistem Kelulusan Berlanjut (SKTB) di dunia pendidikan, dimana tidak ada

lagi siswa yang tinggal kelas. Bukan hanya itu, masih ada sebagian siswa

menganggap pelajaran Matematika kurang menyenangkan dan terkesan sulit

untuk dipelajari.

Hal ini dapat dilihat rata-rata nilai ketuntasan yang dicapai siswa berada

di bawah standar KKM yaitu hanya 48,2 data diperoleh dari hasil ulangan

semester. Adapun materi pelajaran yang masih kurang dipahami oleh siswa

adalah materi Operasi Aljabar.

Adapun kendala yang guru rasakan yaitu kurangnya pengetahuan guru

tentang metode baru yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran

sehingga pembelajaran terkesan monoton apalagi media pembelajaran

khususnya matematika sangat kurang. Mayoritas siswa hanya menghafalkan

rumus-rumus tanpa memahaminya. Siswa juga senang meniru langkah-

langkah penyelesaikan soal matematika yang dicontohkan guru. Sehingga jika

menghadapi soal yang konsepnya sama namun sedikit dimodifikasi, maka

siswa merasa pusing dan bingung.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru yaitu dengan

menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan MRT. Pendekatan

Konstruktivisme merupakan pembelajaran yang lebih mengutamakan

pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar sedangkan

MRT merupakan strategi belajar melalui kegiatan mengajarkan teman, dimana

siswa berperan sebagai “guru” menggantikan peran guru untuk mengajarkan

teman-temannya. Sementara itu guru lebih berperan sebagai model yang

menjadi contoh, fasilitator yang memberi kemudahan, pembimbing yang

melakukan scaffolding (bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu

kepada orang yang kurang tahu).

Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, yaitu: menurut Luluk

Afifah (2012) MRT dengan melakukan fieldtrip lebih efektif untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII semester 1 materi pokok

perbandingan pada peta (skala) di MTs. Manbaul Islam Losari Soko Tuban.

Menurut Indri (2009) Pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

IX I SMP Negeri I Pacitan. Sedangkan menurut Sufinah (2010) terdapat

perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberi pendekatan pengajaran

terbalik (Reciprocal Teaching) dengan pendekatan Konvensional (Ekspositori)

terhadap kemampuan berpikir siswa pada pembelajaran matematika.

Dari beberapa penelitian diatas dapat di simpulkan bahwa: MRT mampu

mengembangkan kreativitas siswa, memupuk kerjasama antara siswa,

menumbuhkan bakat siswa terutama dalam berbicara dan mengembangkan

sikap.

Jadi, MRT yang diterapkan, siswa lebih memperhatikan pelajaran karena

menghayati sendiri, memupuk keberanian berpendapat dan berbicara di depan

kelas, melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan

dalam waktu singkat, menumbuhkan sikap menghargai guru karena siswa akan

merasakan perasaan guru pada saat mengadakan pembelajaran terutama pada

saat siswa ramai atau kurang memperhatikan.

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Penerapan Model

Reciprocal Teaching (MRT) Terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam

Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Bajeng”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka penulis membuat rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah penerapan MRT berpengaruh terhadap prestasi belajar Matematika

Siswa SMP Negeri 1 Bajeng?

2. Apakah penerapan metode Ekspositori berpengaruh terhadap prestasi belajar

Matematika Siswa SMP Negeri 1 Bajeng?

3. Apakah ada perbedaan pengaruh antara penerapan MRT dan Metode

Ekspositori terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 1 Bajeng?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan MRT terhadap prestasi belajar siswa

dalam belajar matematika.

2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Ekspositori terhadap

prestasi belajar dalam belajar matematika.

3. Untuk mengetahui pengaruh antara penerapan MRT dengan metode

Ekspositori terhadap prestasi belajar siswa

D. ManfaatPenelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh oleh pihak-pihak yang berkaitan

antara lain:

1. Manfaat bagi para guru, kepala sekolah, dan lembaga pendidikan, penelitian

ini dapat dijadikan referensi sebagai salah satu pendekatan dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa

2. Manfaat bagi siswa dapat meningkatkan prestasi belajar dan dapat dijadikan

sebagai salah satu pendekatan menarik dalam proses belajar

3. Manfaat bagi peneliti sendiri, dapat dijadikan sebagai suatu informasi

penerapan pendekatan MRT dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

4. Manfaat secara umum hal yang dapat diperoleh dari penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi program pendidikan

matematika.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan masalah dan urusan setiap orang. Tingkah laku dan

semua perbuatan manusia dalam rentang kehidupannya terbentuk, disesuaikan

dan berubah karena belajar. Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku

sebagai akibat pengalaman dan latihan. Beberapa pakar pendidikan

mendefinisikan belajar, menurut Gagne dalam Agus Suprijono (2015:2) Belajar

adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui

aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses

pertumbuhan seseorang secara alamiah. Travers dalam Agus Suprijono (2015:2)

Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Morgan dalam

Agus Suprijono (2015:2) Learning is any relatively permanent change in

behavior that is aresult of past experience (Belajar adalah perubahan perilaku

yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman).

Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke

perkembangan pribadi seutuhnya. Namun, realitas yang dipahami oleh sebagian

besar masyarakat tidaklah demikian, belajar dianggapnya sebagai properti

sekolah dimana kegiatan belajar selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah.

Sebagian masyarakat menganggap belajar di sekolah adalah usaha penguasaan

materi ilmu pengetahuan. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, sebab

7

menurut Reber, belajar adalah the process of acquiring knowledge.Belajar

adalah proses mendapatkan pengetahuan.

Menurut Ruseffendi dalam Erman Suherman (2003: 148), matematika

terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses

dan penalaran.

Pada tahap awal matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam

dunianya secara empiris, karena matematika sebagai aktivitas manusia kemudian

pengalaman itu diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan sintesis

dengan penalaran di dalam struktur kognitif, sehingga sampailah pada suatu

kesimpulan konsep-konsep matematika. Agar konsep matematika yang

terbentuk itu dapat dipahami orang lain dan dapat dengan mudah dimanipulasi

secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah yang cermat yang disepakati

bersama secara global (universal) yang dikenal dengan bahasa matematika

(Erman Suherman, 2003: 16).

Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun (dalam hal ini islam)

mengajarkan bahwa belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman

agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat

kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam QS Mujadalah ayat 11 yang

berbunyi:

”...Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-

orang yang beriman dan berilmu”.

Jadi, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relatif melekat sebagai hasil pengalaman dan

interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Belajar dengan

proses pembelajaran ada peran guru, bahan ajar dan lingkungan. Peristiwa

belajar disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik

daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman sosial masyarakat.

Dari beberapa definisi belajar. Maka, dapat disimpulkan adanya beberapa

ciri belajar sebagai berikut: 1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan

tingkah laku (Change Behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat

diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu

menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, 2) Belajar merupakan proses.

Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar

adalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar

merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar, 3) Belajar

merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari

interaksi antara pserta didik dengan lingkungannya, 4) Perubahan tingkah laku

merupakan hasil latihan atau pengalaman, 5) Pengalaman atau latihan itu dapat

memberi penguatan, sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat

atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita

bedakan menjadi 3 macam,yaitu: Faktor internal, Faktor eksternal dan Faktor

pendekatan belajar (approach to learning).

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, faktor ini

meliputi:

a. Faktor Fisiologis: faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.

Faktor ini dibedakan menjadi 2 yang pertama yaitu keadaaan tonus jasmani,

yang pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Dan

yang kedua keadaan fungsi jasmani fisiologis, selama proses blajar

berlangsung peran fungsi fisikologi pada tubuh manusia sangat

mempengaruhi hasil belajar.

b. Faktor psikologis, keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi

proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi proses

belajar antara lain: kecerdasan siswa (kemampuan psiko-fisik dalam

mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui

cara yang tepat), motivasi (salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan

kegiatan belajar siswa, motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan

kegiatan belajar), minat/interst (keinginan yang besar terhadap sesuatu,

sikap (kegiatan internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk

mereaksi/merespon dengan cara yang relative tetap terhadap objek, orang,

peristiwa, dan sebagainya baik secara positif maupun negative),

bakat/aptitude kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mencapai

keberhasilan pada masa yang akan datang).

Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi

dua golongan, yaitu:

a. Lingkungan sosial: Berupa Lingkungan sosial Sekolah (seperti guru,

administrasi dan teman-teman sekelas), Lingkungan sosial masyarakat,

lingkungan sosial keluarga.

b. Lingkungan non-sosial: Lingkungan alamiah. Faktor instrumental, faktor

materi pelajaran

Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan

kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Dari ketiga faktor-faktor diatas, baik faktor internal, faktor eksternal, dan

faktor pendekatan belajar dalam banyak hal sering saling berkaitan dan saling

mempengaruhi satu sama lain.

2. Pengertian Belajar Matematika

Berhubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan tentu saja tidak lepas

dari usaha para ilmuwan dalam mengembangkannya, maka dalam hal iniakan

dibahas tentang berbagai macam definisi dari matematika. a) Matematika adalah

cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik, b)

Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi, c) Matematika

adalah pengetahuan tentang penalaran logika dan berhubungan dengan bilangan,

d) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah

denga ruang dan bentuk, e) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-

struktur yang logis, f) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan

yang ketat.

Matematika juga dikenal sebagai ratunya ilmu, yang dimaksud bahwa

matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Dengan kata lain, banyak

ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembangannya bergantung dari matematika.

Matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri untuk suatu ilmu,

juga untuk melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam pengembangan dan

oprasionalnya.

Matematika menurut Jerome Bruner dalam teorinya menyatakan bahwa

“belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan pada

konsep-konsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang

diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-

struktur.

Belajar matematika juga dikemukakan oleh W. Brownell yang mengatakan

“bahwa belajar matematika harus merupakan belajar bermakna dan belajar

pengertian. Dia menegaskan bahwa belajar pada hakikatnya merupakan suatu

proses yang bermakna.”

Hakekat pendidikan matematika pada prinsipnya membantu peserta didik

agar berpikir kritis, bernalar efektif, efisien, bersikap ilmiah, disiplin,

bertanggung jawab, berjiwa keteladanan, percaya diri yang disertai dengan iman

dan takwa. Karena itu, tugas guru matematika adalah membantu peserta didik

agar memahami dan menghayati prinsip dan nilai matematika, sehingga tumbuh

daya nalar, berpikir logis, sistematik, kritis, kreatif, cerdas, mencintai keindahan,

bersikap terbuka dan rasa ingin tahu.

3. Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran merupakan aktifitas untuk menciptakan kondisi yang

memungkinkan proses belajar siswa belangsung optimal di dalam lingkup

sekolah. Erman Suherman, dkk (2001: 8) menyatakan bahwa pembelajaran

adalah upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar

tumbuh dan berkembang secara optimal. Sudjana (2000: 80) menyatakan bahwa

pembelajaran adalah setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik

yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Gulo (2004:

80) mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha untuk menciptakan sistem

lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Nasution (2005: 80)

mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau

mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik

sehingga terjadi proses belajar.

Menurut Moh. Uzer Usman (2002: 4) pembelajaran merupakan suatu proses

yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan

timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif tertentu. Bardasarkan

pendapat tersebut kegiatan pembelajaran merupakan suatu proes timbal balik

antara guru dan siswa pada situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Ruseffendi dalam Erman Suherman (2003: 148), matematika

terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses

dan penalaran. Pada tahap awal matematika terbentuk dari pengalaman manusia

dalam dunianya secara empiris, karena matematika sebagai aktivitas manusia

kemudian pengalaman itu diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan

sintesis dengan penalaran di dalam struktur kognitif, sehingga sampailah pada

suatu kesimpulan konsep-konsep matematika. Agar konsep matematika yang

terbentuk itu dapat dipahami orang lain dan dapat dengan mudah dimanipulasi

secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah yang cermat yang disepakati

bersama secara global (universal) yang dikenal dengan bahasa matematika

(Erman Suherman, 2003: 16).

Seseorang dikatakan mandiri jika memiliki tanggung jawab yang tinggi,

dapat mengarahkan perilaku sendiri, dapat mengambil keputusan, percaya diri,

bertindak bebas, dan sifat keaslian dalam perilaku. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Sumanto (2003:18), yaitu kemandirian memiliki beberapa aspek

kemampuan, antara lain mengarahkan perilaku sendiri, mengambil keputusan,

bertanggung jawab, kepercayaan pada diri sendiri, bertindak bebas dan sifat

keaslian dalam perilaku.

4. Pengertian Prestasi

Prestasi berasal dari bahasa Belanda, yang berarti hasil bisnis. Prestasi yang

diperoleh dari upaya yang telah dilakukan. Memahami pencapaian tersebut, rasa

prestasi diri adalah hasil dari bisnis seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan

mengandalkan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual serta ketahanan

dalam menghadapi semua aspek situasi kehidupan.

Adapun pengertian Prestasi Menurut para Ahli: menurut Siti Pratini (2005)

“Prestasi adalah hasil dari seorang dalam kegiatan pembelajaran”. Menurut

KBBI “Yang dinamakan prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dan

sebagainya”. Sedangkan menurut Bukhari M.Ed (1983) “Prestasi bisa kita

artikan sebagai hasil yang dicapai atau hasil yang telah dicapai”.

Ada beberapa prestasi yang dapat dicapai oleh setiap orang, diantaranya:

Prestasi belajar, prestasi kerja, prestasi seni, prestasi olah raga, prestasi

lingkungan hidup.

Prestasi dapat digunakan untuk meningkatkan potensi kita. Berikut ini

adalah prestasi penting: Prestasi adalah wujud nyata dari kualitas dan kuantitas

yang diperoleh oleh seseorang. Prestasi adalah sebuah pengalaman yang orang

mengalami dan bisa menjadi pelajaran berharga untuk masa depan. Prestasi

adalah kebanggaan bagi diri sendiri, keluarga, kelompok, masyarakat, bangsa

dan Negara. Prestasi digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan,

kecerdasan dan keterampilan seseorang, kelompok, masyarakat, bangsa dan

Negara. Adapun sikap yang mendukung seseorang dalam berprestasi

diantaranya: 1)Berorientasi masa depan dan cita-cita, 2)Keberhasilan

berorientasi, 3) Berani mengambil atau berisiko, 4) Sebuah rasa tanggung jawab

yang besar, 5)Menerima dan menggunakan kritik sebagai umpan balik,

6)Memiliki sikap kreatif dan inovatif dan mampu mengatur waktu dengan baik

5. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Drs.H. Abu Ahmadi menjelaskan pengertian prestasi belajar

sebagai berikut: secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu

kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber

penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan

dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyeldiki, mengartikan situasi).

Disamping itu siswa memerlukan dan harus menerima umpan balik

langsung derajat sukses pelaksanaan tugas (nilai raport/nilai test) (psikologi

belajar DRS. H abu ahmadi, Drs. Widodo supriono 151).

Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah

hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang

dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar yang merupakan nilai-

nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang,

prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif.

Ada beberapa cara untuk meningkatkan prestasi salah satunya adalah dengan

memperhatikan dan mencermati gaya belajar dan cara belajar yang baik.

Nana Syaodih Sukmadinata (2014:12) berpendapat bahwa hasil belajar atau

achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan

potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penugasan hasil belajar oleh

seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk

penguasaan, pengetahuan, keterampilan bepikir maupun keterampilan motorik.

Berdasarkan pengertian prestasi belajaran tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa. Dalam

kegiatan belajar yang dapat dilihat dari penguasaan pengetahuan, keterampilan,

dan perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam nilai angka/huruf.

Nana Sudjana (2005) Adapun faktor-faktor yang dapat mempengauhi

prestasi belajar matematika yaitu:

a. Faktor yang berasal dari dalam siswa, meliputi kemampuan yang dimiliki

siswa, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

b. Faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu kualitas pengajaran. Kualitas

pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proes belajar

mengajar dalam mencapai tujuan pengejaran. Kualitas pengajaran meliputi:

1) Kompetensi professional guru, baik di bidang kognitif (penguaaan

bahan), bidang sikap (mencintai profesinya) dan bidang perilaku

(keterampilan mengajar), 2) Karakteristik kelas, meliputi: besarnya kelas,

suasana belajar, fasilitas dan sumber belajar yang tersdia, 3) Karakteristik

sekolah, meliputi: disiplin sekolah, perpustakaan, dan lingkungan sekolah.

Firman Allah tentang keutamaan berpikir terdapat dalam surat Al-Rum ayat 8

“Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?

Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara

keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang

ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar

ingat akan pertemuan dengan Tuhannya.”(QS. Al-Rum:8)

Menurut Jean Piaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam

otaknya, seperti sebuah kotak-kotak yang masing-masing mempunyai makna

yang berbeda-beda. Piaget membagi tahap perkembangan kognitif manusia

kedalam empat fase. Berikut ini tahap perkembangan kognitif menurut piaget.

Table 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Tahap Usia/Tahun Gambaran

Sensorimotor 0 – 2

Bayi bergerak dari tindakan refleks instingtif

pada saat lahir sampai permulaan pemikiran

simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman

tentang dunia melalui pengkoordinasian

pengalaman-pengalaman sensor dengan

tindakan fisik.

Operational 2 – 7

Anak mulai merepresentasikan dunia dengan

kata-kata dan gambar-gambar

Kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukkan

adanya penangkatan pemikiran simbolis dan

melampaui hubungan informasi sensor dan

tindak fisik.

Concrete

Operational 7 – 11

Pada saat ini anak dapat berpikir secara logis

mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan

mengklasifikasikan benda-benda kedalam

bentuk-bentuk yang berbeda.

Formal

Operational 11 – 15

Anak remaja berpikir dengan cara yang lebih

abstrak dan logis. Pemikiran lebih idealistik.

Pitajeng (2006) mengemukakan 2 kelompok faktor yang mempengaruhi

prestai belajar matematika yaitu:

a. Faktor internal; 1)Jasmani siswa berupa kesehatan badan dan pola hidup

sehat, 2) Faktor psikologi, terdiri dari: intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, dan kematangan, 3) Faktor kelelahan, agar anak dapat belajar

matematika dengan baik, harus menghindarkan dari kelelahan, baik

kelelahan fisik maupun kelelahan psikis.

b. Faktor eksternal yaitu : 1) faktor dari keluarga tentang bagaimana cara orang

tua mereka mendidik, hubungan antar anggota keluarga terjalin dan suasana

rumah yang menyenangkan, 2) Faktor sekolah yaitu, metode mengajar guru,

metode belajar dan media yang digunakan guru.

6. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

Reciprocal teaching adalah pendekatan konstruktivis yang berdasarkan pada

prinsip-prinsip pembuatan / pengajuan pertanyaan (Trianto, 2007 : 96). Menurut

Sriyanti dan Marlina ( 2003:118 ) pembelajaran terbalik merupakan salah satu

model pembelajaran yang memiliki manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai

melalui kegiatan belajar mandiri sehingga peserta didik mampu menjelaskan

temuannya kepada pihak lain serta dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

belajar mandiri.

Menurut Palinscar dan Brown ( Slavin, 2008: 89) penelitian terhadap

reciprocal teaching menunjukkan bagaimana strategi pembelajaran langsung

dapat meningkatkan pengaruh dari sebuah teknik yang berhubungan dengan

pembelajaran kooperatif.

Menurut Suyatno (2009 : 64), reciprocal teaching merupakan strategi

pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pengajuan pertanyaan dimana siswa

keterampilan-keterampilan metakognitif diajarkan melalui pengajaran langsung

dan pemodelan oleh guru. Pembelajaran menggunakan reciprocal teaching

harus memperhatikan tiga hal yaitu siswa belajar mengingat, berfikir dan

memotivasi diri. Dalam reciprocal teaching, guru mengajarkan siswa

keterampilan-keterampilan kognitif penting dengan menciptakan pengalaman

belajar, melalui pemodelan perilaku tertentu dan kemudian membantu siswa

mengembangkan keterampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan

pemberian semangat (Brown dalam Trianto, 2007 : 96).

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran

terbalik (reciprocal teacing) adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang

untuk memberikan manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai dan memberikan

keterampilan pada siswa dalam memahami apa yang dibaca didasarkan pada

pengajuan pertanyaan.

Menurut Palinscar, Brown (dalam Evendi, 2001:5) kegiatan-kegiatan dalam

model pembelajaran tebalik (reciprocal teaching) meliputi: a) Menyusun

pertanyaan, b) Membuat ringkasan (ikhtisar), c) Membuat prediksi dan d)

Mengklasifikasi atau mencatat hal-hal yang kurang jelas dari bacaan.

Pada pembelajaran matematika dengan metode reciprocal teaching siswa

dituntut untuk bisa melakukan keterampilan menjelaskan/mengklarifikasi,

memprediksi, mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi dan untuk

kemudian menjawabnya dan merangkumnya.

Berikut contoh sederhana penerapannya dalam pembelajaran matematika:

a. Klarifikasi/Menjelaskan

Setelah bahan teks bacaan diberikan, ini dapat berubah teks mengenai

konsep yang ingin diajarkan sekaligus berisi soal yang harus diselesaikan.

b. Prediksi

Pada tahap ini pembaca diajak untuk melibatkan pengetahuan yang sudah

diperolehnya dahulu untuk digabungkan dengan informasi yang diperoleh

dari teks yang dibaca untuk kemudian digunakan dalam mengimajinasikan

kemungkinan yang akan terjadi berdasar atas gabungan informasi yang

sudah dimilikinya. Dari uraian tersebut, jelas diketahui bahwa pada tahap ini

diharapkan terjadi koneksi antara konsep yang baru dipelajarinya dengan

yang sudah dimilikinya.

c. Bertanya

Strategi bertanya ini digunakan untuk memonitori dan mengevaluasi sejauh

mana pemahaman pembaca terhadap bahan bacaan. Pembaca dalam hal ini

siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada dirinya sendiri, teknik ini

seperti sebuah proses metakognitif. Dari uraian tersebut jelas bahwa pada

tahap ini siswa bertanya pada dirinya sendiri untuk melakukan crosscheck

tentang apa yang sudah diperolehnya dari proses belajar dan apa yang belum

dikuasai dari keseluruhan konsep yang diajarkan oleh gurunya.

d. Membuat Rangkuman

Untuk tahap ini, tentu sudah jelas sekali yang paling sederhana adalah

meminta siswa untuk membuat ihtisar dari proses pembelajaran yang

berlangsung beserta hasilnya menggunakan bahasa sendiri.

Menurut Suyatno (2009:64) langkah-langkah pelaksanaan reciprocal

teaching antara lain : 1) Membagikan bacaan hari ini, 2) Menjelaskan bahwa

guru berperan sebagai guru pada bacaan pertama, 3) Meminta siswa membaca

bacaan pada bagian yang ditetapkan, 4) Setelah membaca, siswa disuruh

melakukan pemodelan, 5) Meminta siswa memberikan komentar terhadap

pembelajaran guru, 6) Siswa lain membaca dengan tidak bersuara bagian materi

bacaan yang lain, 7) Memilih salah satu siswa yang berperan sebagai guru, 8)

Membimbing siswa yang berperan sebagai guru dan 9) Mengurangi bimbingan

siswa yang menjadi guru secara periodik.

Pengajaran terbalik terutama dikembangkan untuk membantu guru

menggunakan dialog-dialog belajar yang bersifat kerjasama untuk mengajarkan

pemahaman bacaan secara mandiri (Trianto, 2007 : 96). Melalui pengajaran

terbalik, siswa diajarkan empat strategi pemahaman pengaturan diri yaitu

perangkuman, pengajuan pertanyaan, berbicara dan prediksi.

Dalam tahap kelanjutan pelaksanaan reciprocal teaching melalui prosedur

harian menurut Wikandari dalam Trianto (2009 : 175) adalah sebagai berikut :

a) Disediakan teks bacaan berisi materi yang hendak diselesaikan,

b) Dijelaskan bahwa dalam pembelajaran tersebut terdapat beberapa segmen.

Segmen pertama guru berperan sebagai pengajar (guru),

c) Siswa diminta membaca tanpa bersuara teks materi bagian demi bagian

d) Siswa telah menyelesaikan bagian pertama, dilakukan pemodelan berikut:

1) Pertanyaan yang saya perkirakan akan ditanyakan guru adalah . . . .

2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab

pertanyaan tersebut

3) Siswa merangkum dan membacakan kesimpulan dari bagian/sub bab

4) Memberikan kesempatan kepasa siswa lain untuk memprediksi hal yang

akan dibahas pada sub bab/bagian selanjutnya

5) Siswa memberikan respon

6) Siswa mampu mengekspresikan apa yang telah guru lakukan

a. Siswa diminta memberikan komentar tentang pengajaran yang baru

berlangsung.

b. Pembelajaran seperti segmen pertama diulang tetapi dengan

penunjukan salah satu siswa sabagai guru.

c. Guru membimbing siswa yang ditunjuk sebagai guru

d. Guru mengurangi intensitas bimbingan kepada siswa yang berperan

sebagai guru sampai siswa tersebut bisa mandiri dan mempunyai

inisiatif sendiri untuk membantu siswa lain.

Adapun kelebihan dan kelemahan MRT. Abdul Azis (2007 :113)

mengungkapkan bahwa kelebihan MRT antara lain :

a. Mengembangkan kreativitas siswa.

b. Memupuk kerjasama antara siswa.

c. Menumbuhkan bakat siswa terutama dalam berbicara dan mengembangkan

sikap.

d. Siswa lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri.

e. Memupuk keberanian berpendapat dan berbicara di depan kelas.

f. Melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan

dalam waktu singkat.

g. Menumbuhkan sikap menghargai guru karena siswa akan merasakan

perasaan guru pada saat mengadakan pembelajaran terutama pada saat siswa

ramai atau kurang memperhatikan.

h. Dapat digunakan untuk materi pelajaran yang banyak dan alokasi waktu

yang terbatas.

Kelemahan MRT antara lain :

a. Adanya kurang kesungguhan para siswa yang berperan sebagai guru

menyebabkan tujuan tak tercapai.

b. Pendengar (siswa yang tak berperan) sering mentertawakan tingkah laku

siswa yang menjadi guru sehingga merusak suasana.

c. Kurangnya perhatian siswa kepada pelajaran dan hanya memperhatikan

aktifitas siswa yang berperan sebagai guru membuat kesimpulan akhir sulit

tercapai.

Untuk mengatasi dan mengurangi dampak kelemahan penggunaan strategi

MRT penelitin dan guru selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

berbagai kesempatan. Motivasi siswa menjadi bagian penting untuk

menumbuhkan kesadaran pada diri siswa terhadap keseriusan pembelajaran.

7. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional yang dimaksud disini ialah pembelajaran yang

biasa sering dilakukan yaitu pembelajaran ekspositori klasikal. Hal ini sesuai

dngan pernyataan Ruseffendi bahwa metode ekspositori sama dengan cara

mengajar yang biasa (tradisional) yang kita pakai pada pembelajaran

matematika.

a. Pengertian Metode Ekspositori

Metode pembelajaran ekspositori adalah metode pembelajaran yang

menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru

kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi

pelajaran secara optimal. Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang

digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan

konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan

masalah dalam bentuk ceramah, demontrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa

mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode

ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya

isi pelajaran kepada siswa secara langsung.

Seperti kita ketahui pada metode ceramah pusat pengajarnya terletak pada

guru; guru yang banyak bicara menyampaikan materi pelajaran (informasi),

sedangkan pekerjan murid pada umumnya mencatat dan sebagaian kecil

bertanya. Dominasi guru pada metode ekspositori ini banyak dikurangi. Guru

tidak terus bicara apakah siswa itu mengerti atau tidak, tetapi guru memberi

informasi hanya pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan; misalnya

permulaan pengajaran, pada topik yang baru, pada waktu memberikan contoh-

contoh soal dan sebagainya. Karena itu, dilihat dari terputusnya kepada guru,

metode lebih murni dari metode ekspositori.

Pada metode ini, setelah guru beberapa saat memberikan informasi

(ceramah) guru mulai dengan menerangkan suatu konsep mendemokrasikan

keterampilannya mengenai pola/aturan/dalil tentang konsep itu, siswa bertanya,

guru memeriksa (mengecek) apakah siswa sudah mengerti atau belum. Kegiatan

selanjutnya ialah guru yang memberikan contoh-contoh soal aplikasi konsep

selanjutnya meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal dipapantulis atau

dimejanya. Siswa mungkin bekerja individual atau bekerjasama dengan teman

yang duduk disampingnya, sedikit adanya tanya jawab dan kegiatan terakhir

ialah siswa mencatat materi yang telah diterangkan yang mungkin telah

dilengkapi dengan soal-soal pekerjaan rumah. Jadi, ekspositori ini sama dengan

cara mengajar yang biasa (tradisional) kita pakai pada pelajaran matematika.

b. karasteristik pembelajaran ekspositori

Terdapat beberapa karakteristik metode pembelajaran ekpositori di

antaranya :

1. Metode ekspositori ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi

pembelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat

utama dalam melakukan strategi ini. Oleh karena itu, sering orang

mengidentikanya dengan ceramah.

2. Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pembelajaran yang sudah

jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal

sehingga tidak menutut siswa untuk berfikir ulang.

3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.

Artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat

memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali

materi yang telah diuraikan.

c. Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori

Beberapa prinsip dari metode pembelajaran ekspositori, yaitu:

1. Berorientasi pada Tujuan

Proses penyampaian materi pelajaran harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran, justru tujuan inilah yang harus menjadi pertimbangan utama

dalam penggunaan strategi ini.

2. Prinsip Komunikasi

Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang

diorganisir dan disusun dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai.

3. Prinsip Kesiapan

Siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan,

terlebih dahulu kita harus memosisikan mereka dalam keadaan siap baik

secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran.

4. Prinsip Berkelanjutan

Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa lebih lanjut.

Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk

waktu selanjutnya. Sehingga mendorong siswa untuk mencari dan

menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.

d. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Ekspositori

Adapun langkah dalam penerapan Metode Ekspositori, yaitu:

1. Persiapan (Preparation)

Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima

pelajaran. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan

diantaranya adalah:

1) Memberikan sugesti atau kesan yang positif dan memotivasi siswa

2) Mulailah dengan tujuan yang ingin dicapai

3) Bukalah file dalam otak siswa

2. Penyajian (Presentasion)

Menyajikan materi pelajaran yang dapat dengan mudah ditangkap dan

dipahami oleh siswa. Adapun langkahnya, yaitu:

1) Penggunaan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah dipahami.

2) Intonasi suara yang jelas.

3) Menjaga kontak mata dengan siswa, selalu memperhatikan keadaan

siswa

3. Korelasi (Correlation)

Menghubungkan pemahaman siswa atau materi yang telah diajarkan dalam

konsep kehidupan siswa, maupun pengalaman siswa dengan materi yang

diajarkan. Sehingga siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur

pengetahuan yang dimilikinya.

4. Menyimpulkan (Generalization)

Tahap ini untuk mamahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah

disampaikan.

5. Mengaplikasikan (Application)

Pada tahap ini merupakan tahap pembuktian dari semua tahap yang dijalani

dengan langkah-langkah: guru memberikan tugas yang relevan sesuai

dengan materi yang disajikan serta memberikan tes kepada siswa tentang

materi yang telah mereka peroleh.

e. Keunggulan dan Kelemahan Metode Ekspositori

Setiap metode pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun

keunggulanya adalah guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi

pembelajaran, ia dapat mengtahui sejauh mana siswa memahami pelajaran yang

disampaikan. Metode ini dianggap efektif apabila materi yang dibawakan cukup

luas pembahasannya. Melalui strategi ini siswa tidak hanya mendengarkan suatu

materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasikan

(melalui pelaksanaan demonstrasi). Dan metode ini bisa digunakan untuk jumlah

siswa dan ukuran kelas yang besar.

Adapun kelemahannya yaitu: metode ini hanya dapat dilakukan kepada

peserta didik yang miliki kemampuan dan mendengar yang baik. Metode ini

tidak selamanya menyesuaikan bakat, minat, kemampuan, dan gaya belajar

siswa yang bervariasi. Sulit mengembangkan kreatifitas siswa dan berpikir kritis.

Keberhasilan metode ini lebih dititik beratkan kepada guru tentang seberapa

besar persiapan, perencanaan, stratgi, maupun kepercayaan diri guru dalam

menyajikan materi. Dan kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat

terbatas.

f. Pemaparan Materi Bangun Ruang Sisi Datar

1. Menentukan Luas permukaan Prisma; prisma adalah bangun ruang yang

dibatasi oleh dua bangun datar segi banyak yang kongruen dan sejajar, serta

dibatasi sisi-sisi tegak yang berupa persegi panjang atau jajar genjang.

Contoh:

Jaring –jaring prisma dan luas permukaan prisma. Perhatikan gambar

dibawah ini gambar (a) adalah prisma tegak segitiga sedangkan gambar (b)

adalah jaring-jaringnya.

2. Menentukan Luas permukaan Limas; Limas adalah bangun ruang yang

dibatasi bidang alas dan bidang sisi-sisi tegak berupa segitiga-segitiga yang

bertemu pada satu titik. Titik tempat pertemuan itu disebut titik puncak

limas. contoh

Ket:

(a) Adalah prisma tegak segi empat

(b) Adalah prisma tegak segi lima

(c) Adalah prisma miring segitiga

(d) Adalah prisma miring segi empat

(a) (b) (c)

Ket:

(a) Adalah limas segitiga beraturan

(b) Adalah limas segi empat beraturan

(c) Adalah limas segi empat

sembarang

(a) (b) (c) (d)

I

I

II III IV

(a) (b)

Jaring –jaring limas dan luas permukaan limas

3. Menentukan Volume Kubus dan Balok

a. Rumus Volume Kubus

Vk = rusuk x rusuk x rusuk

= s x s x s

= s3

Menentukan luas permukaan dan volume kubus yang mengalami perubahan

rusuk:

ket: Lbaru = luas permukaan kubus yang baru

L = luas permukaan kubus yang lama

Vbaru = Volume kubus yang baru

V = Volume kubus yang lama

k = ukuran yang diperbesar atau diperkecil

b. Rumus Volume Balok

Vbalok= panjang x lebar x tinggi

= p x l x t

4. Menentukan Volume Prisma. Luas alas prisma tergantung dengan alas

prisma berbentuk apa, jika alas prisma berbentuk segitiga maka luas alas

prisma rumusnya:

alas prisma berbentuk persegi maka luas alas prisma rumusnya:

secara umum rumus menentukan volume prisma disesuaikan dengan bentuk

alas sebagai berikut:

L baru = k2

L

Vbaru = k3V

l t

W V

T U

S R

P p Q

H G

E F

D C

A s B s

s

baprismaalasluas 2

1

baprismaalasluas

H G

E F

D C

A s(k) B s(k)

s(k)

Ket:

(a) Prisma persegi

(b) Prisma segitiga

tinggiprismaalasluasprismavolume

a b

t

t

b

a

(a) (b)

limas segi empat beraturan Jaring-jaring limas

B. Hasil Penelitian Relevan

Adapun referensi dari hasil penelitian sebelumnya dengan menggunakan

model reciprocal teaching adalah sebagai berikut:

1. Indri Lolita Sari (2010) menyimpulkan bahwa diperoleh nilai rata-rata pret-

test siswa 886, sedangkan nilai rata-rata post-test siswa 1733. Pengolahan

data dilakukan dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0.05 dan

dk = 24 diperoleh thitung> ttabel yaitu 11,18 > 1,71 maka Ho ditolak dan H1

diterima. Dengan demikian, kemampuan berpikir siswa meningkat dengan

penerapan model Reciprocal Teaching pada materi Lingkaran di kelas VIII

SMP Negeri 2 Banda Aceh.

2. Luluk Afifah (2012) menyimpulkan bahwa pada pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji t diperoleh thitung 5.834 dan dari tabel distribusi t

diperoleh 2.00 tabel t dengan 0.05 dan dk = 34 + 34 – 2 = 66. Hal ini

menunjukkan bahwa hitung tabel t t . Jadi Ha 1 2 :diterima. Sedangkan

rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen x 79,26 dan hasil belajar

kelompok kontrol x 63,82. Artinya model Reciprocal Teaching dengan

melakukan fieldtrip lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik kelas VII semester 1 materi pokok perbandingan pada peta (skala) di

MTs. Manbaul Islam Losari Soko Tuban.

3. Ahmad Zaeni (2013) menyimpulkan bahwa hasil uji hipotesis diperoleh

thitung= 4,302 dan ttabel2,05 yaitu 4,302 >2,05 sehingga, ada pengaruh yang

positif dan signifikan antara variabel X dan Y sebesar 39% dan sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain.

4. Indri Nur Hayati (2009) menyimpulkan bahwa pendekatan reciprocal

teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX I SMP Negeri I

Pacitan. Rata-rata hasil tes siswa pada siklus I adalah 7,1 sedangkan pada

siklus II adalah 7,5 sehingga meningkat.

5. Sufinah Nurhasanah(2010) menyimpulkan hasil perhitungan hipotesis

dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0.05 diperoleh thitung>

ttabel yaitu 4,231> 1,661 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan

antara siswa yang diberi pendekatan pengajaran terbalik (reciprocal

teaching) dengan yang tidak diberi pendekatan pengajaran terbalik

(reciprocal teaching) terhadap kemampuan berpikir siswa pada

pembelajaran matematika.

C. Kerangka Pikir

Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan dan kebanyakan

sekolah mengalami hal tersebut yakni lemahnya proses pembelajaran. Dalam

proses pembelajaran siswa dituntut untuk menghafalkan rumus yang disampaikan

tanpa adanya dorongan motivasi untuk mengaitkannya/menghubungkan atau

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa kurang mampu

untuk mengembangkan berpikir kritisnya dan belum bisa keluar dari

permasalahan yang sempat disinggung sebelumnya.

Nampaknya masih ada guru yang belum bisa menciptakan kondisi dan

situasi yang menyenangkan, hal ini dikarenakan metode yang sering dilakukan

oleh guru di sekolah adalah metode ceramah di mana siswa hanya menerima dan

menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru dan pembelajar di sekolah

cenderung monoton, dan terkesan tetap dimana guru menjelaskan, guru/siswa

bertanya, guru/siswa menjawab pertanyaan kemudian siswa mengerjakan soal

yang diberikan oleh guru.

Adapun solusi yang dapat ditawarkan guna meningkatkan prestasi belajar

siswa. Berdasarkan teori pendukung serta kerangka bepikir secara teoritis dapat

dikatakan bahwa MRT merupakan pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan

agar tujuan pembelajaran tercapai melalui proses belajar mandiri, dan siswa

mampu menyajikan materi di depan kelas.

Pada usaha awal penerapan MRT peneliti mengharapkan agar tujuan

pembelajaran tersebut tercapai dan kemampuan siswa dalam belajar mandiri dan

prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan.

Berikut disajikan bagan kerangka pikir sebagaimana uraian diatas :

Metode

pembelajaran

yang guru

gunakan

kurang

tepat/kurang

Siswa terkesan hanya meng-copy paste penjelasan guru,

sehingga keterampilan belajar untuk mengingat,

berpikir serta memotivasi diri guna

mengembangkan sendiri pengetahuan dan

pengalaman belajar kurang tercipta.

Melihat pengaruh yang diterapkan pada Pembelajaran dengan

menggunakan Model Reciprocal Teaching (MRT) dengan

penerapan metode Ekspositori

Penerapan Model Reciprocal Teaching (MRT) dapat

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

Rendahnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika

Siswa mampu menjelaskan, bertanya, menjawab, serta

aktif/menciptakan pengalaman belajar sendiri

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas maka Hipotesis

bahwa: “prestasi belajar dengan penerapan MRT berpengaruh dibandingkan

prestasi belajar dengan penerapan metode ekspositori dalam belajar

matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Bajeng”.

H0 = tidak terdapat perbedaan pengaruh prestasi belajar siswa dengan

menerapkan Model Reciprocal Teaching (MRT) dengan metode

Ekspositori di kelas VIII SMP Negeri 1 Bajeng

Ha= terdapat perbedaan pengaruh antara prestasi belajar siswa dengan

menerapkan Model Reciprocal Teaching (MRT) dan prestasi belajar siswa

dengan metode Ekspositori di kelas VIII SMP Negeri 1 Bajeng

Dengan Taraf signifikan (𝛼 = 5 %)

Perumusan hipotesis adalah sebagai berikut:

Ho : E≤K

Ha : E>K

𝛼 = 5 %

Keterangan:

Ho : Hipotesis Nol

Ha : Hipotesis Alternatif

E : Prestasi belajar setelah diajar dengan menerapkan MRT

K : Prestasi belajar setelah diajar dengan menerapkan metode

ekspositori

Kriteria pengujian T-independen sampel test

Jika nilai signifikan pada uji t (sig(2-tailed)) lebih besar dari 0,05 maka

Ho diterima dan sebaliknya jika nilai signifikan pada uji t (sig (2-tailed)) lebih

kecil dari 0,05maka Ho ditolak.

Kriteria pengujian hipotesis penelitian

Jika Uji-t pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung >ttabel maka

hipotesis Ho ditolak. Jika diperoleh thitung ≤ttabel maka hipotesis Ho diterima

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi ekperimen, yaitu

“penelitian yang mendekati percobaan sesungguhnya dimana tidak mungkin

mengadakan kontrol/memanipulasikan semua variable internal dan eksternal

sesuai dengan batasan-batasan yang ada.

Peneliti akan menguji coba dua pendekatan kemudian membandingkan

hasil tes tersebut antara siswa yang menerapkan MRT (kelas eksperimen)

dengan siswa yang menerapkan metode Ekspositori (kelas kontrol).

B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari seluruh subjek penelitian. Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: Obyek/Subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah:

Populasi target; seluruh siswa SMP Negeri 1 Bajeng

Populasi terjangkau; seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Bajeng

b. Sampel

Sampel penelitian menurut Sugiyono (2010: 118), adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

34

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin dipelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diperlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representatif (mewakili).

Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu unit siswa sebanyak 2 kelas. Pada

kelas eksperimen diambil siswa kelas VIII.A sebanyak 31 orang siswa yang

terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan dan pada kelas kontrol

adalah siswa kelas VIII.B sebanyak 31 orang siswa yang terdiri dari 19 siswa

laki-laki dan 12 siswa perempuan

C. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Macam

variable dalam penelitian ini yaitu:

a. Variabel Independen (Variabel Bebas) adalah variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variable dipenden (terikat), dalam penelitian ini variabel bebasnya

yaitu: penerapan MRT dan penerapan metode Espositori dalam

pembelajaran matematika.

b. Variabel Dependen (Variabel Terikat) adalah variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

variabel terikatnya yaitu; prestasi belajar siswa.

2. Desain Penelitian; Desain penelitian yang digunakan adalah Two

Randomized Control Group Pretes-Posttest Design Rancangan ini terdiri

atas dua kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum

dilakukan penelitian kedua kelas diberikan tes awal (pret-test) dan setelah

dilakukan penelitian kedua kelompok diberikan tes akhir (post-test).

Untuk lebih jelasnya rancangan penelitian tersebut dinyatakan dalam

kontrol dibawah:

Tabel 3.1 Two Randomized Control Group Pretes-Posttest Design

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Eksperimen O1 XE O2

Kontrol O1 XK O2

Keterangan:

O1 : Pretest

O2 : Postest

XE : Perlakuan dengan penerapanMRT

XK : Perlakuan dengan penerapan metode Eskpositori

D. Defenisi operasional Variabel

Defenisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing-

masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator

yang membentuknya.

1. Model Reciprocal Teaching (MRT) adalah model pembelajar dimana Siswa

mampu menjelaskan, bertanya, menjawab, serta aktif/menciptakan

pengalaman belajar sendiri dengan bertindak sebagai guru.

2. Metode Ekspositori adalah pembelajaran yang biasa sering dilakukan yaitu

pembelajaran ekspositori klasikal dengan cara pengajaran langsung.

3. Pengertian prestasi belajar siswa adalah prestasi belajar matematika

merupakan nilai akhir yang diperoleh siswa pada mata pelajaran

matematika.

E. Prosedur Penelitian

Setelah dilakukan penetapan sampel penelitian dan sebagainya yang

diuraikan pada langkah-langkah diatas, maka pelaksanaan eksperimen dilakukan

dengan prosedur sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Konsultasi dengan pembimbing, guru dan kepala skolah untuk meminta

izin melakukan penelitian di sekolah

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja

Siswa (LKS)

c. Menyusun instrument penelitian dalam bentuk tes untuk divalidasi.

Adapun instrument berupa angket respon, aktivitas siswa dan hasil

belajar siswa (pret-test dan post-test)

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memilih dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol

b. Memberikan pretes kepada siswa baik kelas eksperimen dan kontrol

c. Kelas ekperimen diterapkan perlakuan MRT sedangkan kelas kontrol

diterapkan perlakuan Ekspositori

d. Di akhir proses pembelajaran diberikan postest baik kelas eksperimen

dan kontrol

3. Tahap Akhir

Mengumpulkan, menganalisis dan mendiskripsikan data yang telah

diperoleh sesuai dengan variabel yang diteliti. Dan instrument divalidasi

oleh tim validator

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini adalah :

1. Berupa tes tipe uraian terdiri dari 5 soal. Tes bentuk esai (uraian) adalah

jenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat

pembahasan atau uraian kata-kata. Untuk skor hasil belajar diperoleh

dengan hasil pemeriksaan jawaban siswa terhadap tes yang diberikan, skor

masing-masing soal bervariasi berdasarkan tingkat kesukarannya.

2. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa di kelas selama proses

pembelajaran berlangsung.

3. Angket digunakan untuk memperoleh respon siswa terhadap penerapan

MRT.

G. Teknik pengumpulan data

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan data tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Data mengenai prestasi belajar siswa didapat dari tes belajar matematika

yang diberikan kepada kelas eksperimen yang dimenerapkan MRT dan

kelas kontrol yang menerapkan metode Ekspositori

2. Data mengenai aktifitas siswa proses belajar mengajar diamati melalui

obsevasi.

3. Data tentang respon siswa terhadap penerapan MRT diperoleh dengan

memberikan angket respon siswa

H. Teknik analisis data

a. Data kualitatif

Data kualitatif yaitu hasil observasi saat kegiatan pembelajaran berlangsung,

Dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Untuk mengkategorikan hasil

belajar siswa digunakan teknik kategori standar yang diterapkan oleh

Kementerian Pendidikan Nasional yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bajeng Kabupaten Gowa

Skor Kategorisasi Ketuntasan Belajar

0 ≤ × <74 Tidak tuntas

75 ≤ × ≤ 100 Tuntas

(Sumber: SMP Negeri 1 Bajeng)

Tabel 3.3 Kategorisasi Standar yang ditetapkan Kementerian

Pendidikan Nasional

Nilai Kategori

0 ≤ 𝑥 ≤ 64

65 ≤ 𝑥 ≤ 74

75 ≤ 𝑥 ≤ 84

85 ≤ 𝑥 ≤ 94

95 ≤ 𝑥 ≤ 100

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

(Sumber: SMP Negeri 1 Bajeng)

b. Data kuantitatif

Adapun teknik analisis data dari instrument penelitian berupa data

kuantitatif menggunakan aplikasi SPSS dengan Uji data sebagai berikut:

1. Uji prasyarat analisis

a) Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui subjek yang diteliti

distribusi normal atau tidak dengan rumus sebagai berikut:

S

XXZ i

i

b) UJi Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua keadaan

atau populasidengan rumus:

1

dimana

22

2

2

2

2

1

nn

xxnS

S

SF

Keterangan:

F = Homogenitas 2

1S = Variansi data pertama (Varians terbesar) 2

2S = Variansi data kedua (Varians terkecil)

2. Uji Hipotesis

Setelah uji normalitas dan homogenitas terpenuhi, maka selanjutnya

melakukan uji hipotesis, untuk mengetahui adanya pengaruh prestasi belajar

siswa yang menerapkan MRT dengan penerapan metode Ekspositori. Pengujian

hipotesis dilakukan dengan perhitungan “uji-t” dengan syarat:

a) Jika kedua kelompok heterogen, uji statistik yang digunakan adalah:

Ket: Zi = Skor baku

𝑋 = Nilai rata-rata

X1 = Skor data

S = Simpangan baku

K

K

E

E

KE

n

S

n

S

XXt

22

b) Jika kedua kelompok homogen,uji statistik yang digunakan adalah:

gabS

KE

KEhitung

nn

XXt

11

dimana:

)2(

)1()1( 22

KE

KEEgab

nn

SnSnS

Keterangan:

EX : nilai rata-rata prestasi belajar kelas eksperimen

KX : nlai rata-rata prestasi belajar kelas kontrol 2

ES : varians data kelas ksperimen 2

KS : varians data kelas kontrol

En : jumlah sampel kelas eksperimen

Kn : jumlah sampel kelas kontrol

gabS : nilai deviasi standard gabungan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Deskriptif

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Bajeng dengan mengambil dua

kelas untuk dijadikan sampel penelitian yaitu kelas VIII.A sebagai kelas

eksperimen dan kelas VIII.B sebagai kelas kontrol. Sebelum kedua kelas

tersebut diberikan perlakuan, terlebih dahulu diberikan pret-test. Hal ini

dimaksud untuk melihat kondisi awal kedua sampel serta menentukan apakah

sampel yang diambil memiliki sifat yang homogen atau tidak. Setelah itu, kedua

kelas tersebut diberikan perlakuan yang berbeda selama proses pembelajaran.

Kemudian pada akhir penelitian kedua kelas tersebut diberi post-test.

Berikut ini akan diuraikan hasil analisis statistik deskriptif yaitu hasil belajar

matematika siswa sebelum dan sesudah pembelajaran, hasil observasi aktivitas

siswa, dan hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran melalui penerapan

Model Reciprocal Teaching (kelas ekperimen) pada siswa kelas VIII.A dan

penerapan metode Ekspositori (kelas kontrol) pada siswa kelas VIII.B

a. Deskripsi Hasil Belajar Matematika

1) Data Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum Diterapkan Perlakuan

(Pretest) menggunakan MRT (kelas ekperimen) pada siswa kelas VIII.A

di SMP Negeri 1 Bajeng

Skor hasil belajar matematika siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest)

disajikan secara lengkap pada lampiran D5. Selanjutnya berdasarkan hasil

analisis deskriptif terhadap skor hasil belajar matematika siswa sebelum

diberikan perlakuan pada kelas Eksperimen ditunjukkan seperti pada Tabel 4. 1

berikut:

Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

Diterapkan Perlakuan (Pretest) MRT (kelas Eksperimen)

Pada tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa

sebelum proses pembelajaran melalui penerapan model Reciprocal Teaching

adalah 62,69 dengan standar deviasi 9,18. Skor yang dicapai oleh siswa tersebut

dari skor terendah 47,16 sampai dengan skor tertinggi 77,36 dengan rentang skor

30,20. Jika hasil belajar matematika siswa dikelompokkan kedalam 5 kategori

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar

Matematika Sebelum Diberikan Perlakuan (Pretest )

penerapan MRT (kelas Eksperimen)

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1. 0 ≤ 𝑥 ≤64 Sangat Rendah 18 58,06

2. 65≤ 𝑥 ≤74 Rendah 10 32,26

3. 75 ≤ 𝑥 ≤ 84 Sedang 3 9,68

4. 85≤ 𝑥 ≤94 Tinggi - -

5. 95≤ 𝑥 ≤100 Sangat Tinggi - -

Jumlah 31 100

Pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 31 siswa kelas kelas VIII.A

SMP Negeri 1 Bajeng yang memperoleh skor pada kategori sangat rendah ada

18 siswa (58,06%), memperoleh skor pada kategori rendah ada 10 siswa

Statistika Deskriptif Nilai Statistik

Jumlah Siswa 31

Minimum 47,16

Maksimum 77,36

Mean 62,69

Range 30,20

Variansi 84,22

Simpangan Baku 9,18

(32,26%) kategori sedang 3 siswa (9,68%) dan tidak ada yang memperoleh

kategori tinggi dan sangat tinggi. Setelah skor rata-rata hasil belajar siswa

sebesar 62,69 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas, maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa kelas VIII.A SMP Negeri SMP Negeri 1 Bajeng

sebelum penerapan Model Reciprocal Teaching (MRT) tergolong sangat rendah.

Selanjutnya, data hasil belajar sebelum pembelajaran (pretest) melalui

penerapan Model Reciprocal Teaching (MRT) dikategorikan berdasarkan

kriteria ketuntasan dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika sebelum

diberikan perlakuan (Pretest ) MRT (kelas Eksperimen)

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

0 ≤ × < 74 Tidak Tuntas 28 90,32

75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 3 9,68

Jumlah 31 100

Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai paling sedikit 75.

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak

memenuhi kriteria ketuntasan individu adalah sebanyak 28 orang (90,32%) dari

31 jumlah keseluruhan siswa, sedangkan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan sebanyak 3 orang(9,68%). Dari deskripsi di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII.A SMP Negeri 1 Bajeng

sebelum diterapkan Model Reciprocal Teaching (MRT) tergolong sangat rendah.

2) Data Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum Diterapkan Perlakuan

(Pretest) menggunakan Metode Ekspositori (kelas kontrol) pada siswa

kelas VIII.B di SMP Negeri 1 Bajeng

Skor hasil belajar matematika siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest)

disajikan secara lengkap pada lampiran D5. Selanjutnya berdasarkan hasil

analisis deskriptif terhadap skor hasil belajar matematika siswa sebelum

diberikan perlakuan pada kelas kontrol ditunjukkan seperti pada Tabel 4.7

berikut:

Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

Diterapkan Perlakuan (Pret-test) metode Ekspositori

(Kelas kontrol)

Pada tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar

sebelum proses pembelajaran melalui metode Ekspositori adalah 62,23 dengan

standar deviasi 9,09. Skor yang dicapai oleh siswa tersebut dari skor terendah

46,22 sampai dengan skor tertinggi 76,42 dengan rentang skor 30,20. Jika hasil

belajar matematika siswa dikelompokkan kedalam 5 kategori maka diperoleh

distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar

Matematika Diterapkan Perlakuan (Pret-test) Metode

Ekspositori (Kelas kontrol)

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1. 0 ≤ 𝑥 ≤64 Sangat Rendah 18 58,07

2. 65≤ 𝑥 ≤74 Rendah 11 35,48

3. 75 ≤ 𝑥 ≤ 84 Sedang 2 6,45

4. 85≤ 𝑥 ≤94 Tinggi - -

5. 95≤ 𝑥 ≤100 Sangat Tinggi - -

Jumlah 31 100

Pada tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa dari 31 siswa kelas kelas VIII.B

SMP Negeri 1 Bajeng yang memperoleh skor pada kategori sangat rendah ada

18 siswa (58,07%), memperoleh skor pada kategori rendah ada 11 siswa

Statistika Deskriptif Nilai Statistik

Jumlah Siswa 31

Minimum 46,22

Maksimum 76,42

Mean 62,23

Range 30,20

Variansi 82,60

Simpangan Baku 9,09

(35,48%), kategori sedang 2 siswa (6,45%) dan tidak ada yang memperoleh

kategori tinggi dan sangat tinggi. Setelah skor rata-rata hasil belajar siswa

sebesar 62,63 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas, maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa kelas VIII.B SMP Negeri SMP Negeri 1 Bajeng

sebelum metode Ekspositori tergolong sangat rendah.

Selanjutnya, data hasil belajar sebelum pembelajaran (pret-test) melalui

metode Ekspositori dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan dapat dilihat

pada tabel 4.6 sebagai berikut

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika sebelum

diberikan perlakuan (Pret-test ) metode Ekspositori (Kelas

kontrol)

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

0 ≤ × < 74 Tidak Tuntas 29 93,55

75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 2 6,45

Jumlah 31 100

Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai paling sedikit 75.

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak

memenuhi kriteria ketuntasan individu adalah sebanyak 29 orang (93,55%) dari

31 jumlah keseluruhan siswa, sedangkan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan sebanyak 2 orang (6,45%). Dari deskripsi di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII.B SMP Negeri 1 Bajeng

sebelum diterapkan metode Ekspositori tergolong sangat rendah.

3) Data Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diterapkan Perlakuan

(Post-test) menggunakan MRT (kelas ekperimen) pada siswa kelas

VIII.A di SMP Negeri 1 Bajeng

Skor hasil belajar matematika siswa setelah diberikan perlakuan (Post-test)

disajikan secara lengkap pada lampiran D5. Selanjutnya berdasarkan hasil

analisis deskriptif terhadap skor hasil belajar matematika siswa setelah diberikan

perlakuan ditunjukkan seperti pada Tabel 4. 7 berikut:

Tabel 4.7 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Setelah

Diterapkan Perlakuan (Post-test) MRT (kelas Eksperimen)

S

Pada tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar

siswa setelah proses pembelajaran melalui penerapan Model Reciprocal

Teaching (MRT) adalah 77,87 dengan standar deviasi 5,95. Skor yang dicapai

oleh siswa tersebut dari skor terendah 66,67 sampai dengan skor tertinggi 87,04

dengan rentang skor 20,37. Jika hasil belajar matematika siswa dikelompokkan

kedalam 5 kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai

berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar

Matematika Setelah Diterapkan perlakuan (post-test) MRT

(kelas eksperimen)

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1. 0 ≤ 𝑥 ≤64 Sangat Rendah - -

2. 65≤ 𝑥 ≤74 Rendah 9 29,03

3. 75 ≤ 𝑥 ≤ 84 Sedang 18 58,07

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

Statistika Deskriptif Nilai Statistik

Jumlah Siswa 31

Minimum 66,67

Maksimum 87,04

Mean 77,87

Range 20,37

Variansi 35,42

Simpangan Baku 5,95

4. 85≤ 𝑥 ≤94 Tinggi 4 12,90

5. 95≤ 𝑥 ≤100 Sangat Tinggi - -

Jumlah 31 100

Pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa dari 31 siswa kelas kelas VIII.A

SMP Negeri 1 Bajeng yang memperoleh skor pada kategori rendah ada 9 siswa

(29,03%) memperoleh skor pada kategori sedangkan 18 siswa (58,07%),

kategori tinggi 4 siswa (12,90%) dan tidak ada yang memperoleh kategori sangat

tinggi. Setelah skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 77,87 dikonversi ke

dalam 5 kategori di atas, maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa

kelas VIII.A SMP Negeri SMP Negeri 1 Bajeng setelah penerapan Model

Reciprocal Teaching (MRT) tergolong sedang.

Selanjutnya, data hasil belajar sebelum pembelajaran (post-test) melalui

pendekatan Model Reciprocal Teaching dikategorikan berdasarkan kriteria

ketuntasan dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut

Tabel 4.9 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika setelah

diterapkan perlakuan (post-test) MRT (kelas eksperimen)

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

0 ≤ × < 74 Tidak Tuntas 9 29,03

75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 22 70,97

Jumlah 31 100

Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai paling sedikit 75.

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak

memenuhi kriteria ketuntasan individu adalah sebanyak 9 orang (29,03%) dari

31 jumlah keseluruhan siswa, sedangkan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan sebanyak 22 orang (70,97%). Dari deskripsi di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII.A SMP Negeri 1 Bajeng

setelah diterapkanModel Reciprocal Teaching tergolong sudah memenuhi

indikator ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu ≥ 75%.

4) Data Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diberikan (Post-test)

Metode Ekspositori (kelas kontrol) pada Siswa Kelas VIII.B di SMP

Negeri 1 Bajeng

Skor hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan perlakuan (Post-test)

disajikan secara lengkap pada lampiran D5. Selanjutnya berdasarkan hasil

analisis deskriptif terhadap skor hasil belajar matematika siswa setelah

diterapkan perlakuan ditunjukkan seperti pada Tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Setelah

Diterapkan Perlakuan (Post-test) pada Metode

Ekspositori (kelas kontrol)

S

Pada tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa

setelah proses pembelajaran melalui metode Ekspositori adalah 74,55 dengan

standar deviasi 5,80. Skor yang dicapai oleh siswa tersebut dari skor terendah

66,67 sampai dengan skor tertinggi 86,48 dengan rentang skor 19,81. Jika hasil

belajar matematika siswa dikelompokkan kedalam 5 kategori maka diperoleh

distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut:

Statistika Deskriptif Nilai Statistik

Jumlah Siswa 31

Minimum 66,67

Maksimum 86,48

Mean 74,55

Range 19,81

Variansi 33,66

Simpangan Baku 5,80

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar

Matematika Setelah Diterapkan Perlakuan (Post-test)

Metode Ekspositori (kelas kontrol)

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1. 0 ≤ 𝑥 ≤64 Sangat Rendah - -

2. 65≤ 𝑥 ≤74 Rendah 17 54,84

3. 75 ≤ 𝑥 ≤ 84 Sedang 12 38,71

4. 85≤ 𝑥 ≤94 Tinggi 2 6,45

5. 95≤ 𝑥 ≤100 Sangat Tinggi - -

Jumlah 31 100

Pada tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa dari 31 siswa kelas kelas VIII.B

SMP Negeri 1 Bajeng yang memperoleh skor pada kategori rendah ada 17

siswa (54,84%) memperoleh skor pada kategori sedangada 12 siswa (38,7 %)

kategori tinggi 2 siswa (6,45%) dan tidak ada yang memperoleh kategori sangat

rendah dan sangat tinggi. Setelah skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74,55

dikonversi ke dalam 5 kategori di atas, maka skor rata-rata hasil belajar

matematika siswa kelas VIII.B SMP Negeri SMP Negeri 1 Bajeng setelah

penerapan metode Ekspositori tergolong sedang.

Selanjutnya, data hasil belajar sebelum pembelajaran (post-test) melalui

metode Ekspositori dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan dapat dilihat

pada tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika setelah

diterapkan perlakuan (Post-test ) Metode Ekspositori

(kelas kontrol)

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

0 ≤ × < 74 Tidak Tuntas 17 54,84

75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 14 45,16

Jumlah 31 100

Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai paling sedikit 75.

Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak

memenuhi kriteria ketuntasan individu adalah sebanyak 17 orang (54,84%) dari

31 jumlah keseluruhan siswa, sedangkan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan sebanyak 14 orang (45,16%). Dari deskripsi di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII.B SMP Negeri 1 Bajeng

setelah penerapan metode Ekspositori tergolong sudah memenuhi indikator

ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu ≥ 75%.

b. Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa yang diamati dalam proses pembelajaran matematika

dengan menerapkan Model Reciprocal Teaching selama 4 (empat) kali

pertemuan dinyatakan dalam hasil analisis aktivitas siswa secara ringkas dapat

dilihat pada lampiran D2.

Berdasarkan lampiran D2 dapat dilihat bahwa aktivitas siswa selama 4 kali

pertemuan menunjukan bahwa:

a. Rata-rata persentasi siswa yang menjawab salam dengan sopan 93,72%

b. Rata-rata persentasi siswa berani tampil menjelaskan materi yang

ditugaskan77,63%

c. Rata-rata persentasi siswa berdiskusi dengan teman sekelompok untuk

menyelesaikan LKS 93,72%

d. Rata-rata persentasi siswa yang memiliki tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas secara berkelompok8 4,40%

e. Rata-rata persentasi siswa yang dipanggil berani mempresentasikan hasil

diskusinya 70,20%

f. Rata-rata persentasi siswa yang berani mengajukan pertanyaan, komentar

atau tanggapan terhadap jawaban yang dipaparkan oleh temannya/kelompok

lain 85,62%

g. Rata-rata persentasi siswa yang Siswa mencatat tugas/PR yang diberikan

guru 92,11%

h. Rata-rata persentasi siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat proses

pembelajaran berlangsung (ribut, bermain, dll.) 34,68%

Dari deskripsi diatas persentasi aktivitas positif siswa melalui penerapan

Model Reciprocal Teaching adalah 90,30% dan persentasi aktivitas pasif siswa

adalah 9,70%. Sehingga aktivitas dikatakan efektif karena telah memenuhi

kriteria aktivitas siswa secara klasikal yaitu ≥ 75% siswa terlibat aktif dalam

proses pembelajaran.

c. Deskripsi Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran

Data tentang respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui

penerapan Model Reciprocal Teaching diperoleh melalui pemberian angket

respon siswa yang selanjutnya dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis respon

siswa selanjutnya disajikan dalam lampiran D.4.

Berdasarkan lampiran D4 dapat dilihat bahwa secara umum rata-rata siswa

kelas VIII.A SMP Negeri 1 Bajeng (kelas eksperimen) memberi respon positif

terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan Model Reciprocal

Teaching dimana rata-rata persentasi respon siswa adalah 82,72%. Dengan

demikian respon siswa yang diajar dengan metode ini dapat dikatakan efektif

karena telah memenuhi kriteria respons siswa yakni ≥ 70% memberikan respon

positif.

2. Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial pada bagian ini digunakan untuk pengujian

hipotesis yang telah dirumuskan, dan sebelum melakukan analisis statistik

inferensial terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas, selanjutnya mencari uji hipotesis dengan

menggunakan uji t

1) Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah skor rata-rata hasil

belajar siswa (pretest-posttest) berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya

adalah:

Jika Pvalue ≥ α = 0,05 maka distribusinya adalah normal

Jika Pvalue < α = 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.

b. Uji HomogenitasKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara dua keadaan

atau populasi. Kriteria pengujiannya: Jika nilai signifikansi (sig) Based on

Mean > 0,05 maka varians data adalah homogen. Jika nilai signifikansi (sig)

Based on Mean < 0,05 maka varians data adalah tidak homogeny.

Dengan menggunakan bantuan program komputer dengan program

Statistical Product and Service Solutions (SPSS) diketahui nilai signifikansi

(sig) Based on Mean adalah sebesar 0,849 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Varians Kelompok Post-tes kelas eksperimen dan Post-test kelas kontrol

adalah sama atau homogen

2) Uji Hipotesis

Uji hipotesis dianalisis dengan menggunakan uji-tindependent sampel test

untuk menguji H0 yang menyatakan bahwa prestasi belajar siswa terhadap

pelajaran matematika dengan penerapan Model Reciprocal Teaching lebih

rendah atau sama dengan prestasi belajar siswa dengan penerapan metode

Ekspositori. Berdasarkan hasil analisis SPSS (lampiran D.5), tampak bahwa nilai

signifikansi atau Sig.(2-tailed) yaitu 0,030 < 0,05 menunjukan bahwa rata-rata

hasil belajar siswa setelahdiajar melalui penerapan Model Reciprocal Teaching

lebih dari 74,99 berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yakni rata-rata hasil

belajar post-tes siswa kelasVIII.A SMP Negeri 1 Bajeng lebih dari atau sama

dengan KKM (77,8677 ≥ 74,99).Sehingga dapat disimpulkan bahwa Model

Reciprocal Teaching dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dalam

belajar matematika.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh,

rata-rata prestasi belajar siswa kelas eksperimen didapat sebesar 77,8 dan rata-

rata prestasi belajar siswa kelas kontrol sebesar 74,5 dan setelah dilakukan

perhitungan hipotesis dengan menggunakan uji t pada taraf signifikan α = 0,05

diperoleh thitung >ttabel atau 2,45>1,67 yang berarti terdapat perbedaan antara siswa

dengan penerapan Model Reciprocal Teaching (MRT) dengan siswa yang tidak

diterapkan Model Reciprocal Teaching (MRT) terhadap prestasi belajar siswa

dalam pembelajaran matematika. Dengan demikian dapat diinterprestasikan

bahwa terdapat pengaruh penggunaan Model Reciprocal Teaching (MRT)

terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

Selama proses pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan dua kelas untuk dijadikan sampel penelitian, diawal sebelum

penelitian kedua sampel diberikan pret-test yang sama. Dalam kelas eksperimen

diterapkan Model Reciprocal Teaching (MRT) sedangkan dalam kelas kontrol

diterapkan metode Ekspositori.

Dari hasil pengamatan selama penelitian didapat bahwa Model Reciprocal

Teaching (MRT) terlihat bahwa siswa lebih bersemangat dalam proses

pembelajaran (lihat lampiran D.2). Karena setiap anggota kelompok mendapat

tugas secara bergantian untuk menjelaskan materi di depan kelas dan menjawab

pertanyaan siswa/kelompok lain, sehingga melatih siswa mengembangkan dan

meningkatkan daya pikir secara kritis, lebih menghargai pendapat serta dapat

bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dan

melatih rasa percaya diri untuk berbicara didepan orang banyak.

Berdasarkan pembahasan di atas peneliti dapat menyampaikan bahwa

penerapan Model Reciprocal Teaching (MRT) yang digunakan dalam penelitian

di SMP Negeri 1 Bajeng memberikan dampak positif dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa dalam belajar matematika, sehingga bisa menjadi salah satu

alternatif dalam meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Analisis deskriptif prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol:

a) Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika

siswa kelas VIII.A SMP Negeri 1 Bajeng setelah diterapkan Model

Reciprocal Teaching (MRT) diperoleh skor pada kategori rendah ada 9 siswa

(29,03%) kategori sedang ada 18 siswa (58,07%) kategori tinggi 4 siswa

(12,90%) dan tidak ada kategori sangat rendah dan sangat tinggi. Sehingga,

skor rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 77,8 dari skor ideal 100,00.

b) Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika

siswa kelas VIII.B SMP Negeri 1 Bajeng setelah diterapkan metode

Ekspositori menunjukkan bahwa dari 31 siswa yang memperoleh skor pada

kategori rendah ada 17 siswa (54,84%), kategori sedang ada 12 siswa

(38,7%), kategori tinggi 2 siswa (6,45%) dan tidak ada kategori sangat rendah

dan sangat tinggi. Sehingga, skor rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 74,5

dari skor ideal 100,00.

c) Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang diterapkan Model Reciprocal

Teaching (MRT) sebesar 77,8 dengan prestasi belajar siswa yang diterapkan

metode Ekspositori sebesar 74,5. Dari hasil analisis deskriptif dan inferensial

pada uji-t, diperoleh, thitung lebih dari ttabel(α-1) maka H0 ditolak atau (2,45 >

1,671).

2. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika dengan penerapan

Model Reciprocal Teaching (MRT) berada pada kategori aktif.

3. Respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan penerapan Model

Reciprocal Teaching (MRT) pada umumnya memberikan tanggapan positif.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa: “prestasi belajar dengan

penerapan MRT berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dibandingkan dengan

prestasi belajar dengan penerapan metode Ekspositori dalam belajar matematika

kelas VIII SMP Negeri 1 Bajeng”.

B. Saran

Setelah melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan

bahwa:

1. Kepada pihak sekolah supaya dapat menggunakan Model Reciprocal Teaching

(MRT) dalam proses pembelajaran untuk mata pelajaran matematika.

2. Diharapkan kepada guru untuk menggunakan dan memilih pendekatan

pembelajaran yang relevan sehingga proses pembelajaran di sekolah mampu

meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, proses belajar dan mengajar di

sekolah bias lebih menyenangkan serta mampu menumbuhkan berpikir kritis

siswa.

3. Diharapkan kepada para peneliti dalam bidang pendidikan matematika supaya

dapat meneliti lebih jauh Model Reciprocal Teaching (MRT) untuk

mengetahui pengaruh yang ditimbulkan terhadap prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Arlina. 2010. Artikel Pembelajaran HOTS

<online>(https://arlinaagung.wordpress.com/tugas-internet-desaing-dan-

web/artikel-pembelajaran-hots/diakses pada tanggal 17 Februari 2017)

Agus Sujanto, Drs.1996. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Arif Tiro, Muhammad. 2008. Dasar-dasar Statistik (edisi ke-tiga).

Makassar: Andira Published

Aris. 2015. Pengertian Prestasi Menurut Para Ahli beserta Macam-

macamnya <online>(http://www.academicindonesia.com/pengertian-

prestasi-menurut-paraahli-beserta-macamnya diakses pada tanggal 16

Juni 2017)

Bin Abdul Aziz, Fuad.2014. Begini Seharusnya Menjadi Guru. Jakarta:

DarulHaq

Bung educatin. MetodePembelajaran.2012

<online>(http://wbungs.blogspot.co.id/2012/07/normal-0-false-false-

false-en-us-x-none_16.html, diakses pada tanggal 17 Februari 2017)

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

FKIP. 2014. Pedoman Panduan Skripsi (Edisi Revisi 1). Makassar:

Paritta Press

Hartoto. 2017. Pengertian Pendidikan Secara Umum dan Para Ahli.

<online>(http://fatamorghana.wordpress.com diakses pada tanggal 02

Juni 2017)

Hidayat, Aris.2015. langkah-langkah model pembelajaran Reciprocal

Teaching <online>(http://arishidayat89.blogspot.co.id/2015/09/langkah-

langkah-model-pembelajaran.html diaksespadatanggal 16 Januari 2017)

Ibrahim, Muslim.2015. <online> (Muslimin Ibrahim,

(http://www.kpicenter.org/index).diakses pada tanggal 16 Januari 2017)

Lolita Sari, Indri.2016. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi

Lingkaran dengan Model Reciprocal Teaching di SMP Negeri 2 Banda

Aceh Tahun 2016/2017

<skripsi.online>(https://journal.unsika.ac.id/index.php/judika/article/vie

w/118) diaksespadatanggal 19 Mei 2018

Majida,Nafisa.2015. Penelitian Eksperimen Dan contohnya. <online>

(http://majidanafisa.blogspot.co.id/2015/05/penelitian-eksperimen-dan-

contohnya.html diaksespadatanggal 16 Januari 2017)

Maya. 2012. Langkah-langkah Pembelajaran Reciprocal. <online>

(http://m4y-a5a.blogspot.co.id/2012/09/langkah-langkah-pembelajaran-

reciprocal.htmldiakses pada tanggal 04 Februari 2017)

Muslimin Ibrahim, dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Universitas

Negeri Surabaya: University Press.

Nurhasanah, Sufinah. 2010. Pengaruh pendekatan Reciprocal Teaching

terhadap kemampuan berpikir siswa.

<online>(http://sufinah.blogspot.co.id/2010/10/skripsiku.htmldiakses

padatanggal 16Januari 2017)

NurHayati, Indri. 2010. Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan

Reciprocal Teaching Sebagai Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar

Matematika Dan Hasil Belajar Matematika Untuk Pokok Bahasan

Kesebangunan Pada Siswa Kelas Ix-I SMP Negeri 1 Pacitan.

<online>(http://Nurhayati.blogspot.co.id/2010/05/proposal-skripsi-

RTFefektivitas.html diakses pada tanggal 16 Januari 2017)

Rusyan, TA, 1989. Pendekatan dalam Proses belajar Mengajar.

Bandung: Remaja RosdaKarya.

Tiro, Muhammad Arif . 2014.Dasar-Dasar Statistika. Makassar: Andira

Publisher..

TN.(tanpa tahun). Prstasi

Belajar<online>(http://RSSbelajarpsikologi.comdiakses padatanggal 16

Juni 2017)

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikul

2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Sugiyono, Dr. 2016. MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif,

Kualitatif, danR&D.Bandung: Alfa Beta

Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Peneletian, Psikologi

Pendidikan, Ekonomi Bisnis, dan Sosial. Jakarta: PT Buku Seru

Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi

PAIKEM. Surabaya: Pustaka Belajar

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah

Dasar. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama

Suyitno, Amin dkk. 2001. Dasar – dasar dan Proses Pembelajaran

Matematika I (Diktat). Semarang: Jurusan Matematika FMIPA, IKIP

Semarang.

LAMPIRAN A:

A. 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

A. 2 LKS

A. 3 Daftar Hadir Siswa

A. 4 Daftar Nama-Nama Kelompok

A. 5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

A. 6 Daftar nilai

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP

(Kelompok Eksperimen 1 – 4 )

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII/Genap

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Materi Pembelajaran : Bangun Ruang Sisi Datar

Alokasi Waktu : 11 x 40 menit ( 4 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti ( KI )

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleran,

gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual,

procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD)

KI-1.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2.1. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten, dan teliti,

bertanggungjawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam

memecahkan masalah serta Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri,

dan ketertarikan matematika serta memiliki rasa percaya pada daya

dan kegunaan matematik yang terbentuk melalui pengalaman

belajar

KI-3.1. Penerapan Materi Bangun Ruang Sisi Datar dalam pembelajaran

matematika

KI-4.1. Melukiskan Bangun Ruang Sisi Datar dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator

3.1.1. Menjelaskan pengertian dan menentukan luas permukaan prisma

dan jarring-jaringnya

3.1.2. Menjelaskan pengertian dan menentukan luas permukaan limas dan

jaring-jaringnya

3.1.3. Menjelaskan dan menentukan volume kubus dan balok

3.1.4. Menjelaskan dan menentukan volume prisma

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui penjelasan singkat materi, pengamatan, tanya jawab, penugasan,

siswa dapat: mengembangkan rasa ingin tahu dalam:

Pertemuan-1(3 × 40 menit)

1. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran

2. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas

3. Mampu mengenal bangun ruang sisi datar pada prisma beserta jaring-

jaringnya

4. Menjelaskan kembali tentang bangun ruang sisi datar pada prisma

dengan bahasa sendiri

Pertemuan-2(3 × 40 menit)

1. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran

2. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas

3. Mampu mengenal bangun ruang sisi datar pada limas

4. Menjelaskan kembali tentang bangun ruang sisi datar pada limas

dengan bahasa sendiri

Pertemuan-3(3 × 40 menit)

1. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran

2. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas

3. Mampu menentukan volume kubus dan balok

4. Menjelaskan kembali cara menentukan volume kubus dan balok dengan

bahasa sendiri

Pertemuan-4(2 × 40 menit)

1. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran

2. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas

3. Mampu menentukan volume prisma

4. Menjelaskan kembali cara menentukan volume prisma dengan bahasa

sendiri

E. Materi Pembelajaran

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan-1 sampai pertemuan-4

yakni BANGUN RUANG SISI DATAR

E1. Menentukan Luas Permukaan Prisma

a. Defenisi Prisma

b. Jaring –jaring prisma dan luas permukaan prisma

E2. Menentukan Luas Permukaan Limas

a. Defenisi Limas

b. Jaring –jaring limas dan luas permukaan limas

E3. Menentukan Volume Kubus Dan Balok

c. Rumus Volume Kubus

d. Rumus Volume Balok

E4. Menentukan Volume Prisma

F. Metode Pembelajaran

1. Model : Pembelajaran aktif

2. Pendekatan : Reciprocal Teaching

3. Metode : Tanya jawab, Diskusi, Pemberian tugas

G. Alat, Media, dan Sumber Belajar

1. Alat : Spidol, Penghapus papan, dan Papan tulis

2. Media : alat peraga berbentuk 3 dimensi

3. Sumber belajar : buku teks matematika kelas VIII kemendikbud

2013 dan referensi lain yang berkaitan dengan

materi ajar, bahan latihan, dan LKS yang dibuat

sesuai dengan materi yang diajarkan

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama (3 x 40 menit)

No Kegiatan Alokasi

Waktu

Komponen

RT

1 Kegiatan Awal

Tahap 1. Pendahuluan (review)

FASE 1 : Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

4. Guru memberikan apersepsi dan motivasi siswa untuk

belajar

5. Pada awal pertemuan diinformasikan kepada siswa

bahwa pembelajaran yang akan dilakukan selama proses

belajar mengajar dikelas adalah pendekatan reciprocal

teaching yang menerapkan 4 kognitif penting yaitu:

mengklarifikasi, memprediksi, mengajukan pertanyaan,

dan merangkum.

10

menit

Konstructi-

visme

2 Kegiatan Inti

Tahap 2. Pengembangan

FASE II : Guru Menyajikan Informasi

40

menit

Mengklarifi

-kasi

1. Pada awal pertemuan guru bertindak sebagai guru dan

menjelaskan/mengklarifikasi materi tentang bangun

ruang sisi datar pada prisma, serta contohnya

2. Melalui dialog tanya jawab, siswa di beri kesempatan

untuk bertanya tentang materi yang belum jelas

FASE III : Mengorganisasikan Siswa Ke

dalam kelompok-kelompok

Belajar

Guru mengelompokkan siswa yang terdiri dari 4-5 orang

menjadi kelompok kooperatif

Tahap 3. Latihan Terkontrol

FASE IV : Memberikan Bimbingan

1. Guru membagikan LKS ditiap kelompok yang berisi

beberapa pertanyaan prediksi tentang bangun ruang sisi

datar pada prisma untuk dikerjakan secara berkelompok.

2. Untuk selanjutnya guru dapat menunjuk secara acak 1

kelompok untuk mempresentasikan hasil jawaban dari

LKS.

3. Melalui dialog tanya jawab, guru melibatkan semua

siswa dikelas untuk menanyakan hal-hal lain yang belum

jelas dan belum dimengerti, dan memberikan kesempatan

kepada siswa yang lainnya yang lebih mengerti untuk

menjawabnya, dan guru dapat membantu jika diperlukan.

4. Secara keseluruhan, guru mengungkap dan menjelaskan

kembali tentang bangun ruang sisi datar pada prisma,

serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

50

menit

Prediksi

Mengajukan

pertanyaan

Tahap 4. Kerja Mandiri/seatwork

FASE V : Evaluasi

Siswa ditugaskan untuk merangkum dan menyimpulkan dari

proses pembelajaran yang berlangsung dengan

menggunakan bahasa sendiri.

3 Kegiatan Akhir

FASE VI : Memberikan Penghargaan

1. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat

bekerjasama dengan baik, dan memberikan motivasi bagi

kelompok yang belum tampil

2. Menetapkan materi kepada tiap-tiap kelompok untuk

dipresentasikan pada tiap pertemuan yang akan datang,

dan menugaskan kepada kelompok satu untuk bersiap

mempresentasikan materi bangun ruang sisi datar pada

Limas pada pertemuan berikutnya.

3. Memberikan tugas dirumah tentang bangun ruang sisi

datar pada prisma

20

menit Refleksion

4. Memberikan tugas dirumah untuk merangkum materi

tentang bangun ruang sisi datar pada limas untuk

pembahasan pada pertemuan berikutnya.

5. Menutup pelajaran dengan salam

Pertemuan kedua (3 x 40 menit)

No Kegiatan Alokasi

Waktu

Komponen

RT

1 Kegiatan Awal

Tahap 1. Pendahuluan (review)

FASE 1 : Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Guru mengumpulkan tugas/PR pada pertemuan

sebelumnya tentang bangun ruang sisi datar pada prisma

4. Guru memberikan apersepsi dan motivasi siswa untuk

belajar

10

menit

Konstructi-

visme

2 Kegiatan Inti

Tahap 2. Pengembangan

FASE II : Guru Menyajikan Informasi

1. Kelompok selanjutnya Secara bergantian bertindak

sebagai guru dan menjelaskan/mengklarifikasi materi

tentang bangun ruang sisi datar pada Limas, serta

contohnya.

2. Dengan dialog tanya jawab, siswa yang lain diberi

kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum

jelas dan belum dipahami kepada kelompok yang tampil

FASE III : Mengorganisasikan Siswa Ke

dalam kelompok-kelompok

Belajar

Guru bertindak sebagai Fasilitator untuk membimbing dan

mengarahkan kegiatan siswa yang sedang berlangsung

40

menit

Mengklarifi

kasi

Tahap 3. Latihan Terkontrol

FASE IV : Memberikan Bimbingan

1. Guru membagikan LKS ditiap kelompok yang berisi

beberapa pertanyaan prediksi tentang mengklarifikasi

untuk dikerjakan secara berkelompok.

2. Untuk selanjutnya guru dapat menunjuk secara acak 1

kelompok untuk mempresentasikan hasil jawaban dari

LKS.

3. Melalui dialog tanya jawab, guru melibatkan semua

siswa dikelas untuk menanyakan hal-hal lain yang belum

45

menit

Prediksi dan

Mengajukan

pertanyaan

jelas dan belum dimengerti, dan memberikan kesempatan

kepada siswa yang lainnya yang lebih mengerti untuk

menjawabnya, dan guru dapat membantu jika diperlukan.

4. Secara keseluruhan, guru mengungkap dan menjelaskan

kembali tentang bangun ruang sisi datar pada Limas,

serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Tahap 4. Kerja Mandiri/seatwork

FASE V : Evaluasi

Siswa ditugaskan untuk merangkum dan menyimpulkan dari

proses pembelajaran yang berlangsung dengan

menggunakan bahasa sendiri.

Menyimpul

kan

3 Kegiatan Akhir

FASE VI : Memberikan Penghargaan

1. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat

bekerjasama dengan baik, dan memberikan motivasi bagi

kelompok yang belum tampil

2. Memberikan tugas dirumah untuk merangkum materi

tentang volume kubus dan balok untuk pembahasan pada

pertemuan berikutnya.

3. Menutup pelajaran dengan salam

25

menit Refleksion

Pertemuan ketiga (2 x 40 menit)

No Kegiatan Alokasi

Waktu

Komponen

RT

1 Kegiatan Awal

Tahap 1. Pendahuluan (review)

FASE 1 : Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Guru mengumpulkan tugas/PR pada pertemuan

sebelumnya

4. Guru memberikan apersepsi dan motivasi siswa untuk

belajar

5 menit

Konstructi-

visme

2 Kegiatan Inti

Tahap 2. Pengembangan

FASE II : Guru Menyajikan Informasi

1. Kelompok selanjutnya Secara bergantian bertindak

sebagai guru dan menjelaskan/mengklarifikasi materi

tentang volume kubus dan balok serta contohnya

2. Dengan dialog tanya jawab, siswa yang lain diberi

kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum

jelas dan belum dipahami kepada kelompok yang tampil

45

menit

Mengklari-

fikasi

FASE III : Mengorganisasikan Siswa Ke

dalam kelompok-kelompok

Belajar

Guru bertindak sebagai Fasilitator untuk membimbing dan

mengarahkan kegiatan siswa yang sedang berlangsung

Tahap 3. Latihan Terkontrol

FASE IV : Memberikan Bimbingan

1. Guru membagikan LKS ditiap kelompok yang berisi

beberapa pertanyaan prediksi volume kubus dan balok

untuk dikerjakan secara berkelompok.

2. Untuk selanjutnya guru dapat menunjuk secara acak 1

kelompok untuk mempresentasikan hasil jawaban dari

LKS.

3. Melalui dialog tanya jawab, guru melibatkan semua

siswa dikelas untuk menanyakan hal-hal lain yang belum

jelas dan belum dimengerti, dan memberikan kesempatan

kepada siswa yang lainnya yang lebih mengerti untuk

menjawabnya, dan guru dapat membantu jika diperlukan.

4. Secara keseluruhan, guru mengungkap dan menjelaskan

kembali tentang volume kubus dan balok, serta

contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

50

menit

Prediksi dan

mengajukan

pertanyaan

Tahap 4. Kerja Mandiri/seatwork

FASE V : Evaluasi

Siswa ditugaskan untuk merangkum dan menyimpulkan dari

proses pembelajaran yang berlangsung dengan

menggunakan bahasa sendiri.

Merangkum

3 Kegiatan Akhir

FASE VI : Memberikan Penghargaan

1. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat

bekerjasama dengan baik, dan memberikan motivasi bagi

kelompok yang belum tampil

2. Memberikan tugas dirumah untuk merangkum materi

volume prisma untuk pembahasan pada pertemuan

berikutnya.

3. Menutup pelajaran dengan salam

15

menit Refleksion

Pertemuan keempat (3 x 40 menit)

No Kegiatan Alokasi

Waktu

Komponen

RT

1 Kegiatan Awal 5 menit Konstructi-

Tahap 1. Pendahuluan (review)

FASE 1 : Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Guru mengumpulkan tugas/PR pada pertemuan

sebelumnya

4. Guru memberikan apersepsi dan motivasi siswa untuk

belajar

visme

2 Kegiatan Inti

Tahap 2. Pengembangan

FASE II : Guru Menyajikan Informasi

1. Kelompok selanjutnya Secara bergantian bertindak

sebagai guru dan menjelaskan/mengklarifikasi materi

tentang menentukan volume prisma beserta contohnya

2. Dengan dialog tanya jawab, siswa yang lain diberi

kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum

jelas dan belum dipahami kepada kelompok yang tampil

FASE III : Mengorganisasikan Siswa Ke

dalam kelompok-kelompok

Belajar

Guru bertindak sebagai Fasilitator untuk membimbing dan

mengarahkan kegiatan siswa yang sedang berlangsung

30

menit Inquiri

Tahap 3. Latihan Terkontrol

FASE IV : Memberikan Bimbingan

1. Guru membagikan LKS ditiap kelompok yang berisi

beberapa pertanyaan prediksi tentang menentukan

volume prisma untuk dikerjakan secara berkelompok.

2. Untuk selanjutnya guru dapat menunjuk secara acak 1

kelompok untuk mempresentasikan hasil jawaban dari

LKS.

3. Melalui dialog tanya jawab, guru melibatkan semua

siswa dikelas untuk menanyakan hal-hal lain yang belum

jelas dan belum dimengerti, dan memberikan kesempatan

kepada siswa yang lainnya yang lebih mengerti untuk

menjawabnya, dan guru dapat membantu jika diperlukan.

4. Secara keseluruhan, guru mengungkap dan menjelaskan

kembali tentang pengertian sisi, rusuk, dan titik sudut

pada kubus dan balok serta menentukan luas permukaan

kubus dan balok serta contohnya dalam kehidupan

sehari-hari.

40

menit

Inquiri

Tahap 4. Kerja Mandiri/seatwork

FASE V : Evaluasi

Siswa ditugaskan untuk merangkum dan menyimpulkan dari

proses pembelajaran yang berlangsung dengan

menggunakan bahasa sendiri.

3 Kegiatan Akhir

FASE VI : Memberikan Penghargaan

1. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat

bekerjasama dengan baik, dan memberikan motivasi bagi

kelompok yang belum tampil

2. Memberikan tugas dirumah untuk melengkapi materi

Bangun Ruang Sisi Datar yang telah dipelajari

3. Menginfokan kepada siswa bahwa akan ada penilaian

akhir/postes untuk materi yang telah dipelajari

4. Menutup pelajaran dengan salam

5 menit Refleksion

I. Penilaian Hasil Pembelajaran (terlampir)

Teknik Penilaian : Test tulis

Teknik Individu : Test Harian

Tugas Akhir Ujian

Bentuk Instrumen : tertulis

1. Prosedur Penilaian

No. Aspek yang dinilai Teknik penilaian

1 Rasa ingin tahu Pengamatan

2 Diskusi yang efektif Pengamatan

3 Tanggungjawab dalam kelompok Pengamatan

4 Pengetahuan Latihan tertulis

2. Instrument penilaian

Soal dan Jawaban pertemuan pertama

1. Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan luas alasnya

40 cm2. Jika lebar persegi panjang 5 cm dan tinggi prisma 12 cm maka

hitunglah luas permukaan prisma!

Alternatif Jawaban:

Dik: luas alas = 40 cm2

lebar = 5 cm

tinggi = 12 cm

Dit: luas permukaan prisma…?

Penyelesaian:

Pertama cari terlebih dahulu panjang sisi pada alas yang berbentuk

persegi panjang

cmcm

cmpanjang

cmpanjangcm

lebarpanjangalasluas

85

40

540

2

2

Selanjutnya carilah luas permukaan prisma

2

22

2

2

2

392

31280

122680

121016402

125282402

222

2

cmL

cmcmL

cmcmcmL

cmcmcmcmL

cmcmcmcmL

tinggilplpL

tinggialaskelilingalasluasL

Jadi, Luas permukaan prisma adalah 392 cm2

2. Buatlah jaring-jaring prisma segitiga dengan alas berbentuk segitiga

siku-siku yang panjang sisinya 10 cm, 12 cm dan 15 cm, tinggi

prisma 25 kemudian carilah luas permukaan prisma!

Alternatif Jawaban:

Dik: panjang sisi masing – masing 10 cm, 12 cm, 15 cm

tinggi = 25 cm

Dit: luas permukaan prisma…?

Penyelesaian:

luas permukaan prisma

2

22

2

2

1045

925120

1237602

251512101202

12

2515121012102

12

2

cmL

cmcmL

cmcmcmL

cmcmcmcmcmL

cmcmcmcmcmcmL

tinggialaskelilingalasluasL

Jadi, Luas permukaan prisma adalah 1045 cm2

Soal dan Jawaban pertemuan kedua

1. Perhatikan limas segi empat beraturan K.PQRS di samping. Tuliskan

semua :

a. rusuk

b. bidang sisi tegak

c. tinggi limas

Alternatif Jawaban:

Dik limas segi empat beraturan K.PQRS

Dit:

a. rusuk….?

b. bidang sisi tegak.…?

c. tinggi limas…..?

Penyelesaian:

a. rusuk = KS, KP,SP, KR, KQ, QR, SR, dan PQ = 8 rusuk

b. bidang sisi tegak = SKP, PKQ, QKR, dan RKS = 4 bidang

c. tinggi limas = KO = 1 dari alas ke titik puncak

2. Limas segitiga T.ABC pada gambar berikut merupakan limas dengan

alas segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang kaki-kaki segitiganya

adalah 10 cm. jika diketahui tinggi sisi tegak limas tersebut 20 cm, maka

berapakah luas permukaan limas tersebut?

Alternatif Jawaban:

Dik: limas segitiga T.ABC

Panjang kaki segitiga masing-masing

AC = 10 cm dan AB = 10 cm

tinggi sisi tegak limas AO = 20 cm

Dit: luas permukaan limas …?

Penyelesaian:

S R

P Q

O

K

C

O

A

B

T

2

22

22

22

350

30050

100350

2002

13100

2

1

20102

131010

2

1

tegakbidang luas jumlahalas luaslimaspermukaanluas

cm

cmcm

cmcm

cmcm

cmcmcmcm

Jadi, Luas permukaan limas adalah 350 cm2

Soal dan Jawaban pertemuan ketiga

1. Sebuah kubus memiliki panjang rusuknya 14 cm. tentukan volume

kubus tersebut. ?

Alternatif Jawaban:

Dik: Panjang rusuk kubus = 14 cm

Dit: volume kubus…?

Penyelesaian:

Jadi,volume kubus itu adalah 2744 cm3

2. Tentukan volume balok yang berukuran 13 cm x 15 cm x 17 cm

Alternatif Jawaban:

Dik: rusuk (p) = 13 cm, rusuk (l ) = 15 cm, rusuk (t) = 17 cm

Dit: volume balok …?

Penyelesaian:

3

3

2

3315 adalahebut balok ters volumejadi,

3315

17195

171513

cm

cm

cmcm

cmcmcm

tlpbalokvolume

3

2

2744

14196

141414

kubus volume

cm

cmcm

cmcmcm

sss

3. Sebuah kubus panjang rusuknya 4 cm, kemudian rusuk-rusuk tersebut

diperkecil sebesar ½ kali panjang rusuk semula. Berapa volume kubus

setelah diperkecil ?

Alternatif Jawaban:

Dik: rusuk kubus = 4 cm

rusuk kubus diperkecil (k ) = 4 x ½ = 2 cm

Dit: volume kubus setelah diperkecil …?

Penyelesaian:

33

3

3

3

333

8648

1

642

1

2

1

644

cmcm

cm

VkV

k

cmsV

lamakubusbarukubus

lamakubus

3 8 adalahsemula kali2

1 diperkecilrusuknya setelah kubus volumejadi, cm

Soal dan Jawaban pertemuan keempat

1. Alas sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang 12 cm,

16 cm, dan 20 cm. Jika tinggi prisma 30 cm, hitunglah volume prisma

tersebut.

Alternatif Jawaban:

Dik: alas prisma segitiga siku-siku = 12 cm, 16 cm, dan 20 cm

tinggi prisma 30 cm

Dik: volume prisma…?

Penyelesaian:

Sebelum mencari volume prisma terlebih dahulu cari luas alas

prisma berbentuk segitiga siku-siku

3

2

22

1920

2096

961922

1

16122

1

cm

cmcm

tinggiprismaalasluasprismavolume

cmcm

cmcmprismaalasluas

Jadi, volume prisma tersebut adalah 1920 cm3

2. Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan panjang sisi-

sisinya 6 cm dan 8 cm. Apabila tinggi prisma adalah 15 cm, berapakah

volume prisma?

Alternatif Jawaban:

Dik: prisma alasnya berbentuk persegi = 6 cm dan 8 cm

tinggi = 15cm

Dik: volume prisma…?

Penyelesaian:

Sebelum mencari volume prisma terlebih dahulu cari luas alas

prisma berbentuk persegi panjang

3

2

2

720

1548

48

86

cm

cmcm

tinggiprismaalasluasprismavolume

cm

cmcmprismaalasluas

Jadi, volume prisma tersebut adalah 720 cm3

Pedoman Penskoran

1. Proses dan jawaban benar nilai 5

2. Proses benar dan jawaban salah nilai 3

3. Proses salah dan jawaban benar nilai 2

4. Proses salah dan jawaban salah nilai 1

5. Tidak menjawab nilai 0

Pedoman Penilaian

𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐀𝐤𝐡𝐢𝐫 = 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧 𝐒𝐤𝐨𝐫

𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥𝐱 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐈𝐝𝐞𝐚𝐥 𝟏𝟎𝟎

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP

(Kelompok Kontrol 1 – 4 )

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII/Genap

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Materi Pembelajaran : Bangun Ruang Sisi Datar

Alokasi Waktu : 11 x 40 menit ( 4 x pertemuan)

J. Kompetensi Inti ( KI )

5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleran,

gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

7. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual,

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

8. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

K. Kompetensi Dasar (KD)

KI-1.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2.1. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten, dan teliti,

bertanggungjawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam

memecahkan masalah serta Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri,

dan ketertarikan matematika serta memiliki rasa percaya pada daya

dan kegunaan matematik yang terbentuk melalui pengalaman

belajar

KI-3.1. Penerapan Materi Bangun Ruang Sisi Datar dalam pembelajaran

matematika

KI-4.1. Melukiskan Bangun Ruang Sisi Datar dalam kehidupan sehari-hari

L. Indikator

3.1.1. Menjelaskan pengertian dan menentukan luas permukaan prisma

dan jarring-jaringnya

3.1.2. Menjelaskan pengertian dan menentukan luas permukaan limas dan

jaring-jaringnya

3.1.3. Menjelaskan dan menentukan volume kubus dan balok

3.1.4. Menjelaskan dan menentukan volume prisma

M. Tujuan Pembelajaran

Melalui penjelasan singkat materi, pengamatan, tanya jawab, penugasan,

siswa dapat: mengembangkan rasa ingin tahu dalam:

Pertemuan-1(3 × 40 menit)

5. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran

6. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas

7. Mampu mengenal bangun ruang sisi datar pada prisma beserta jaring-

jaringnya

8. Menjelaskan kembali tentang bangun ruang sisi datar pada prisma

dengan bahasa sendiri

Pertemuan-2(3 × 40 menit)

5. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran

6. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas

7. Mampu mengenal bangun ruang sisi datar pada limas

8. Menjelaskan kembali tentang bangun ruang sisi datar pada limas

dengan bahasa sendiri

Pertemuan-3(2 × 40 menit)

5. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran

6. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas

7. Mampu menentukan volume kubus dan balok

8. Menjelaskan kembali cara menentukan volume kubus dan balok dengan

bahasa sendiri

Pertemuan-4(3 × 40 menit)

5. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran

6. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas

7. Mampu menentukan volume prisma

8. Menjelaskan kembali cara menentukan volume prisma dengan bahasa

sendiri

N. Materi Pembelajaran

BANGUN RUANG SISI DATAR

E5. Menentukan Luas permukaan Prisma

a. Defenisi Prisma

Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bangun datar

segi banyak yang kongruen dan sejajar, serta dibatasi sisi-sisi tegak yang

berupa persegi panjang atau jajar genjang.

Contoh:

Ket:

(e) Adalah prisma tegak segi empat

(f) Adalah prisma tegak segi lima

(g) Adalah prisma miring segitiga

(h) Adalah prisma miring segi empat

(c) (b) (c) (d)

b. Jaring –jaring prisma dan luas permukaan prisma

Perhatikan gambar dibawah ini gambar (a) adalah prisma tegak segitiga

sedangkan gambar (b) adalah jaring-jaringnya.

Sekarang, coba kita Perhatikan gambar dibawah ini kemudian,

Tentukanlah luas permukaan Prismanya

Jawab:

Dik: I = luas alas prisma berbentuk segitiga

II = sisi prisma 4 cm

III = sisi prisma 5 cm

IV = sisi prisma 3 cm

Tinggi Prisma = 20 cm

Dit: Luas permukaan Prisma…?

I

I

II III IV

(b) (b)

5 cm

3 cm 4 cm

3 cm

5 cm

4 cm

4 cm

4 cm

5 cm

5 cm

3 cm

3 cm

20 cm 20 cm

I

I

II III IV

Penyelesaian:

2cm252

24012

201262

20354432

12

203205204432

12

2

prisma tinggialas kelilingalas luas2 Prisma permukaan Luas

IVIIIIII

Jadi, Luas permukaan Prisma adalah 252 cm2

E6. Menentukan Luas permukaan Limas

a. Defenisi Limas

Limas adalah bangun ruang yang dibatasi bidang alas dan bidang

sisi-sisi tegak berupa segitiga-segitiga yang bertemu pada satu titik. Titik

tempat pertemuan itu disebut titik puncak limas.

contoh

b. Jaring –jaring limas dan luas permukaan limas

(b) (b) (c) (c)

Ket:

(e) Adalah limas segitiga beraturan

(f) Adalah limas segi empat beraturan

(g) Adalah limas segi empat

sembarang

limas segi empat beraturan

Jarring-jaring limas

Kita telah belajar tentang limas segi empat beraturan, berikut ini penjabaran

cara menentukan luas permukaan limas

Alternatif Penyelesaian:

Soal tersebut bisa diselesaikan, karena bentuk alasnya persegi dengan ukuran

sisi 6 cm dan tinggi bidang tegaknya juga sudah diketahui ukurannya

yaitu 5 cm. Dengan demikian, selanjutnya tinggal cari luas

permukaannya dengan rumus:

96

6036

562

146

tegakbidang luas jumlah + alas Luas=

2

L

L

L

L

Jadi, Luas permukaan limas adalah 96 cm2

E7. Menentukan Volume Kubus Dan Balok

e. Rumus Volume Kubus

Vk = rusuk x rusuk x rusuk

= s x s x s

= s3

Menentukan luas permukaan dan volume kubus yang mengalami

perubahan rusuk:

ket: Lbaru = luas permukaan kubus yang baru

L = luas permukaan kubus yang lama

Vbaru = Volume kubus yang baru

V = Volume kubus yang lama

k = ukuran yang diperbesar atau diperkecil

A B

D C

T

E

Diketahui alas limas tersebut berbentuk

persegi dengan panjang TE = 5 cm

dan AB = 6 cm. Berdasarkan

informasi yang diketahui pada soal ini

apakah luas permukaannya bisa

ditentukan?

L baru = k2

L

Vbaru = k3 V

H G

E F

D C

A s B s

s

H G

E F

D C

A s(k) B s(k)

s(k)

f. Rumus Volume Balok

Vbalok = panjang x lebar x tinggi

= p x l x t

E8. Menentukan Volume Prisma

Luas alas prisma tergantung dengan alas prisma berbentuk apa, jika

alas prisma berbentuk segitiga maka luas alas prisma rumusnya:

alas prisma berbentuk persegi

maka luas alas prisma rumusnya:

O. Metode Pembelajaran

1. Model : Pembelajaran langsung

2. Pendekatan : Konvensional/Ekspositori

3. Metode : Tanya jawab, Pemberian tugas

P. Alat, Media, dan Sumber Belajar

1. Alat : Spidol, Penghapus papan, dan Papan tulis

l t

W V

T U

S R

P p Q

tinggiprismaalasluasprismavolume

baprismaalasluas 2

1

baprismaalasluas t

b

a

prisma berbentuk persegi

a b

t

2. Media : alat peraga berbentuk 3 dimensi

3. Sumber belajar : buku teks matematika kelas VIII kemendikbud

2013 dan referensi lain yang berkaitan dengan

materi ajar, bahan latihan, dan LKS yang dibuat

sesuai dengan materi yang diajarkan

Q. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama (3 x 40 menit)

1. Kegiatan Awal

Fase I: Penyampaian tujuan dan mempersiapkan Siswa (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Mengucap salam dan Berdoa

Mengecek kehadiran peserta didik

Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik

dengan memberikan alat peraga

berbentuk prisma

Memberikan apersepsi pada peserta

didik dengan cara bertanya pada

peserta didik tentang pembelajaran

yang kemarin

Menjawab salam

dan Berdoa

Merespon Kegiatan Guru

Memperhatikan penyampaian guru

dan menjawab

pertanyaan guru

Memperhatikan

penyampaian guru

Religius

Menghargai

Menghargai/ Terampil

berkomunikasi

secara efektif dan

santun

Menghargai

2. Kegiatan Inti

Fase II: Demonstrasi dan penyajian pengetahuan & keterampilan ( 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Menjelaskan/mengklarifikasi materi

menentukan luas permukaan prisma

beserta jaring-jaringnya dan

contohnya

Memperhatikan informasi yang

disampaikan guru dan

mengajukan pertanyaan

Menghargai. Rasa ingin tahu/

Terampil

berkomunikasi secara

efektif dan santun

Fase III: Membimbing Pelatihan ( 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Membentuk kelompok belajar mandiri

dengan teman sebangku,

mengorganisasikan peserta didik

untuk menyelesaikan soal secara

berkelompok dan membimbing

peserta didik dalam mengerjakan

soal

Menerima tugas, menyelesaikan

tugas, dan memperhatikan

bimbingan guru dan

mengajukan pertanyaan

apabila menemukan

kesulitan dalam

menyelesaikan tugas

Berkelompok

Mandiri/ Terampil

Bertanya

Fase IV: Mengecek Pemahaman dan Umpan Balik (25 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Memberikan kesempatan kepada salah satu

kelompok untuk menjelaskan hasil

pekerjaannya

Mempresentasikan hasil kerja dan

peserta didik lain

memberikan tanggapan

Terampil Berkomunikasi

secara efektif, kritis

dan santun dan

Jujur

Fase V: Pelatihan lanjutan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Memberikan soal untuk dikerjakan di

rumah (PR)

Mencatat tugas sebelum pelajaran

selesai

Mandiri

3. Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Mengarahkan peserta didik

membuat rangkuman

Mengingatkan topik yang akan dipelajari pada pertemuan

berikut.

Menutup pembelajaran dengan salam

Membuat rangkuman

dari materi yang telah

diajarkan

Mencatat topik yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya

Menjawab salam dari guru

Disiplin dan Religius

Pertemuan Kedua (3 x 40 menit)

1. Kegiatan Awal

Fase I: Penyampaian tujuan dan mempersiapkan Siswa (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Mengucap salam dan Berdoa

Mengecek kehadiran peserta didik

Menyampaikan tujuan pembelajaran

dan memotivasi peserta didik

dengan memberikan alat peraga

berbentuk limas

Memberikan apersepsi pada peserta didik dengan cara bertanya pada

peserta didik tentang pembelajaran

yang kemarin

Menjawab salam dan Berdoa

Merespon Kegiatan Guru

Memperhatikan

penyampaian guru

dan menjawab

pertanyaan guru

Memperhatikan penyampaian guru

Religius

Menghargai

Menghargai/

Terampil

berkomunikasi

secara efektif dan

santun

Menghargai

2. Kegiatan Inti

Fase II: Demonstrasi dan penyajian pengetahuan & keterampilan ( 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Menjelaskan/mengklarifikasi materi

menentukan luas permukaan limas

dan jaring-jaringnya beserta contoh

Memperhatikan informasi yang

disampaikan guru dan

mengajukan pertanyaan

Menghargai. Rasa ingin tahu/

Terampil

berkomunikasi secara

efektif dan santun

Fase III: Membimbing Pelatihan ( 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Membentuk kelompok belajar dengan

teman sebangku, mengorganisasikan

peserta didik untuk menyelesaikan

soal secara berkelompok dan

membimbing peserta didik dalam

mengerjakan soal

Menerima tugas, menyelesaikan

tugas, dan memperhatikan

bimbingan guru dan

mengajukan pertanyaan

apabila menemukan

kesulitan dalam

menyelesaikan tugas

Berkelompok

Mandiri/ Terampil

Bertanya

Fase IV: Mengecek Pemahaman dan Umpan Balik (25 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Memberikan kesempatan kepada salah satu

kelompok untuk menjelaskan hasil

pekerjaannya

Mempresentasikan hasil kerja dan

peserta didik lain

memberikan tanggapan

Terampil Berkomunikasi

secara efektif, kritis

dan santun dan

Jujur

Fase V: Pelatihan lanjutan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Memberikan soal untuk dikerjakan di

rumah (PR)

Mencatat tugas sebelum pelajaran

selesai

Mandiri

3. Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Mengarahkan peserta didik membuat rangkuman

Mengingatkan topik yang akan dipelajari pada pertemuan

berikut.

Menutup pembelajaran dengan

salam

Membuat rangkuman dari materi yang telah

diajarkan

Mencatat topik yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya

Menjawab salam dari

guru

Disiplin dan Religius

Pertemuan Ketiga (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Awal

Fase I: Penyampaian tujuan dan mempersiapkan Siswa (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Mengucap salam dan Berdoa

Mengecek kehadiran peserta didik

Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik

dengan memberikan alat peraga

berbentuk kubus dan balok

Menjawab salam dan Berdoa

Merespon

Kegiatan Guru

Memperhatikan penyampaian guru

Religius

Menghargai

Menghargai/ Terampil

Fase I: Penyampaian tujuan dan mempersiapkan Siswa (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Memberikan apersepsi pada peserta

didik dengan cara bertanya pada

peserta didik tentang pembelajaran

yang kemarin

dan menjawab

pertanyaan guru

Memperhatikan

penyampaian guru

berkomunikasi

secara efektif dan

santun

Menghargai

2. Kegiatan Inti

Fase II: Demonstrasi dan penyajian pengetahuan & keterampilan ( 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Menjelaskan/mengklarifikasi materi

menentukan volume kubus dan volume

kubus apabila diperkecil atau

diperbesar serta menentukan volume

balok beserta masing-masing contohnya

Memperhatikan informasi yang

disampaikan guru dan

mengajukan pertanyaan

Menghargai. Rasa ingin

tahu/ Terampil

berkomunikasi

secara efektif dan

santun

Fase III: Membimbing Pelatihan ( 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Membentuk kelompok belajar mandiri

dengan teman sebangku,

mengorganisasikan peserta didik

untuk menyelesaikan soal secara

berkelompok dan membimbing

peserta didik dalam mengerjakan

soal

Menerima tugas, menyelesaikan

tugas, dan memperhatikan

bimbingan guru dan

mengajukan pertanyaan

apabila menemukan

kesulitan dalam

menyelesaikan tugas

Berkelompok

Mandiri/ Terampil

Bertanya

Fase IV: Mengecek Pemahaman dan Umpan Balik (25 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Memberikan kesempatan kepada salah satu

kelompok untuk menjelaskan hasil

pekerjaannya

Mempresentasikan hasil kerja dan

peserta didik lain

memberikan tanggapan

Terampil Berkomunikasi

secara efektif, kritis

dan santun dan

Jujur

Fase V: Pelatihan lanjutan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Memberikan soal untuk dikerjakan di

rumah (PR)

Mencatat tugas sebelum pelajaran

selesai

Mandiri

3. Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Mengarahkan peserta didik

membuat rangkuman

Mengingatkan topik yang akan dipelajari pada pertemuan

berikut.

Menutup pembelajaran dengan salam

Membuat rangkuman

dari materi yang telah

diajarkan

Mencatat topik yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya

Menjawab salam dari guru

Disiplin dan Religius

Pertemuan Keempat (3 x 40 menit)

2. Kegiatan Awal

Fase I: Penyampaian tujuan dan mempersiapkan Siswa (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Mengucap salam dan Berdoa

Mengecek kehadiran peserta didik

Menyampaikan tujuan pembelajaran

dan memotivasi peserta didik dengan memberikan alat peraga

berbentuk prisma

Memberikan apersepsi pada peserta

didik dengan cara bertanya pada

peserta didik tentang pembelajaran

yang kemarin

Menjawab salam dan Berdoa

Merespon Kegiatan Guru

Memperhatikan penyampaian guru

dan menjawab

pertanyaan guru

Memperhatikan

penyampaian guru

Religius

Menghargai

Menghargai/ Terampil

berkomunikasi

secara efektif dan

santun

Menghargai

2. Kegiatan Inti

Fase II: Demonstrasi dan penyajian pengetahuan & keterampilan ( 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Menjelaskan/mengklarifikasi materi

menentukan volume prisma dan

contohnya

Memperhatikan informasi yang

disampaikan guru dan

mengajukan pertanyaan

Menghargai. Rasa ingin tahu/

Terampil

berkomunikasi secara

efektif dan santun

Fase III: Membimbing Pelatihan ( 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Membentuk kelompok belajar mandiri

dengan teman sebangku,

mengorganisasikan peserta didik

untuk menyelesaikan soal secara

berkelompok dan membimbing

peserta didik dalam mengerjakan

soal

Menerima tugas, menyelesaikan

tugas, dan memperhatikan

bimbingan guru dan

mengajukan pertanyaan

apabila menemukan

kesulitan dalam

menyelesaikan tugas

Berkelompok

Mandiri/ Terampil

Bertanya

Fase IV: Mengecek Pemahaman dan Umpan Balik (25 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Memberikan kesempatan kepada salah satu

kelompok untuk menjelaskan hasil

pekerjaannya

Mempresentasikan hasil kerja dan

peserta didik lain

memberikan tanggapan

Terampil Berkomunikasi

secara efektif, kritis

dan santun dan

Jujur

Fase V: Pelatihan lanjutan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Memberikan soal untuk dikerjakan di

rumah (PR)

Mencatat tugas sebelum pelajaran

selesai

Mandiri

3. Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter/

Ket. Sosial

Mengarahkan peserta didik

membuat rangkuman

Mengingatkan topik yang akan dipelajari pada pertemuan

berikut.

Menutup pembelajaran dengan salam

Membuat rangkuman dari

materi yang telah diajarkan

Mencatat topik yang akan dipelajari pada pertemuan

berikutnya

Menjawab salam dari guru

Disiplin dan

Religius

R. Penilaian Hasil Pembelajaran (terlampir)

Teknik Penilaian : Test tulis

Teknik Individu : Test Harian

Tugas Akhir Ujian

Bentuk Instrumen : tertulis

1. Prosedur Penilaian

No. Aspek yang dinilai Teknik penilaian

1 Rasa ingin tahu Pengamatan

2 Diskusi yang efektif Pengamatan

3 Tanggungjawab dalam kelompok Pengamatan

4 Pengetahuan Latihan tertulis

2. Instrument penilaian

Soal dan Jawaban pertemuan pertama

3. Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan luas alasnya

40 cm2. Jika lebar persegi panjang 5 cm dan tinggi prisma 12 cm maka

hitunglah luas permukaan prisma!

Alternatif Jawaban:

Dik: luas alas = 40 cm2

lebar = 5 cm

tinggi = 12 cm

Dit: luas permukaan prisma…?

Penyelesaian:

Pertama cari terlebih dahulu panjang sisi pada alas yang berbentuk

persegi panjang

cmcm

cmpanjang

cmpanjangcm

lebarpanjangalasluas

85

40

540

2

2

Selanjutnya carilah luas permukaan prisma

2

22

2

2

2

392

31280

122680

121016402

125282402

222

2

cmL

cmcmL

cmcmcmL

cmcmcmcmL

cmcmcmcmL

tinggilplpL

tinggialaskelilingalasluasL

Jadi, Luas permukaan prisma adalah 392 cm2

4. Buatlah jaring-jaring prisma segitiga dengan alas berbentuk segitiga

siku-siku yang panjang sisinya 10 cm, 12 cm dan 15 cm, tinggi

prisma 25 kemudian carilah luas permukaan prisma!

Alternatif Jawaban:

Dik: panjang sisi masing – masing 10 cm, 12 cm, 15 cm

tinggi = 25 cm

Dit: luas permukaan prisma…?

Penyelesaian:

luas permukaan prisma

2

22

2

2

1045

925120

1237602

251512101202

12

2515121012102

12

2

cmL

cmcmL

cmcmcmL

cmcmcmcmcmL

cmcmcmcmcmcmL

tinggialaskelilingalasluasL

Jadi, Luas permukaan prisma adalah 1045 cm2

Soal dan Jawaban pertemuan kedua

1. Perhatikan limas segi empat beraturan K.PQRS di samping. Tuliskan

semua :

S R

P Q

O

K

a. rusuk

b. bidang sisi tegak

c. tinggi limas

Alternatif Jawaban:

Dik limas segi empat beraturan K.PQRS

Dit:

d. rusuk….?

e. bidang sisi tegak.…?

f. tinggi limas…..?

Penyelesaian:

d. rusuk = KS, KP,SP, KR, KQ, QR, SR, dan PQ = 8 rusuk

e. bidang sisi tegak = SKP, PKQ, QKR, dan RKS = 4 bidang

f. tinggi limas = KO = 1 dari alas ke titik puncak

2. Limas segitiga T.ABC pada gambar berikut merupakan limas dengan

alas segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang kaki-kaki segitiganya

adalah 10 cm. jika diketahui tinggi sisi tegak limas tersebut 20 cm, maka

berapakah luas permukaan limas tersebut?

Alternatif Jawaban:

Dik: limas segitiga T.ABC

Panjang kaki segitiga masing-masing

AC = 10 cm dan AB = 10 cm

tinggi sisi tegak limas AO = 20 cm

Dit: luas permukaan limas …?

Penyelesaian:

C

O

A

B

T

2

22

22

22

350

30050

100350

2002

13100

2

1

20102

131010

2

1

tegakbidang luas jumlahalas luaslimaspermukaanluas

cm

cmcm

cmcm

cmcm

cmcmcmcm

Jadi, Luas permukaan limas adalah 350 cm2

Soal dan Jawaban pertemuan ketiga

1. Sebuah kubus memiliki panjang rusuknya 14 cm. tentukan volume

kubus tersebut. ?

Alternatif Jawaban:

Dik: Panjang rusuk kubus = 14 cm

Dit: volume kubus…?

Penyelesaian:

Jadi,volume kubus itu adalah 2744 cm3

2. Tentukan volume balok yang berukuran 13 cm x 15 cm x 17 cm

Alternatif Jawaban:

Dik: rusuk (p) = 13 cm, rusuk (l ) = 15 cm, rusuk (t) = 17 cm

Dit: volume balok …?

Penyelesaian:

3

3

2

3315 adalahebut balok ters volumejadi,

3315

17195

171513

cm

cm

cmcm

cmcmcm

tlpbalokvolume

3. Sebuah kubus panjang rusuknya 4 cm, kemudian rusuk-rusuk tersebut

diperkecil sebesar ½ kali panjang rusuk semula. Berapa volume kubus

setelah diperkecil ?

3

2

2744

14196

141414

kubus volume

cm

cmcm

cmcmcm

sss

Alternatif Jawaban:

Dik: rusuk kubus = 4 cm

rusuk kubus diperkecil (k ) = 4 x ½ = 2 cm

Dit: volume kubus setelah diperkecil …?

Penyelesaian:

33

3

3

3

333

8648

1

642

1

2

1

644

cmcm

cm

VkV

k

cmsV

lamakubusbarukubus

lamakubus

3 8 adalahsemula kali2

1 diperkecilrusuknya setelah kubus volumejadi, cm

Soal dan Jawaban pertemuan keempat

1. Alas sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang 12 cm,

16 cm, dan 20 cm. Jika tinggi prisma 30 cm, hitunglah volume prisma

tersebut.

Alternatif Jawaban:

Dik: alas prisma segitiga siku-siku = 12 cm, 16 cm, dan 20 cm

tinggi prisma 30 cm

Dik: volume prisma…?

Penyelesaian:

Sebelum mencari volume prisma terlebih dahulu cari luas alas

prisma berbentuk segitiga siku-siku

3

2

22

1920

2096

961922

1

16122

1

cm

cmcm

tinggiprismaalasluasprismavolume

cmcm

cmcmprismaalasluas

Jadi, volume prisma tersebut adalah 1920 cm3

2. Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan panjang sisi-

sisinya 6 cm dan 8 cm. Apabila tinggi prisma adalah 15 cm, berapakah

volume prisma?

Alternatif Jawaban:

Dik: prisma alasnya berbentuk persegi = 6 cm dan 8 cm

tinggi = 15cm

Dik: volume prisma…?

Penyelesaian:

Sebelum mencari volume prisma terlebih dahulu cari luas alas

prisma berbentuk persegi panjang

3

2

2

720

1548

48

86

cm

cmcm

tinggiprismaalasluasprismavolume

cm

cmcmprismaalasluas

Jadi, volume prisma tersebut adalah 720 cm3

Pedoman Penskoran

1. Proses dan jawaban benar nilai 5

2. Proses benar dan jawaban salah nilai 3

3. Proses salah dan jawaban benar nilai 2

4. Proses salah dan jawaban salah nilai 1

5. Tidak menjawab nilai 0

Pedoman Penilaian:

𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢𝐀𝐤𝐡𝐢𝐫 = 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧𝐒𝐤𝐨𝐫

𝐒𝐤𝐨𝐫𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥𝐱𝐒𝐤𝐨𝐫𝐈𝐝𝐞𝐚𝐥 𝟏𝟎𝟎

Lembar Kerja Siswa

(LKS)

Kompetensi Dasar : Penerapan Materi Bangun Ruang Sisi Datar dalam

pembelajaran matematika

Indikator : Menjelaskan defenisi bangun ruang sisi datar dan

menentukan luas

permukaan bangun ruang sisi datar prisma

Petunjuk:

Tulislah nama anggota kelompokmu

Diskusikan dengan anggota kelompokmu dan tulislah jawabannya

pada lembar yang

telah disediakan

Sebelum mengerjakan jangan lupa Berdoa

Selamat Bekerja !

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

2. Tentukanlah luas permukaan Prisma jika diketahui Alas sebuah Prisma

berbentuk persegi panjang dengan panjang 8 cm, lebar 6 cm dan tinggi 12

cm.

3. Perhatikan gambar dibawah ini!

Tentukanlah luas permukaan Prisma!

Nama Anggota Kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

a. Apa nama bangun ruang tersebut? Tuliskan!

b. Berapa banyak sisinya?

c. Berapa banyak rusuknya?

d. Berapa banyak titik sudutnya ?

6 c6 cm

4 cm 5 cm

4 c 4 cm

6 c6 cm

5 c5 cm

5 c5 cm

5 c 5 cm

6 c6 cm

6 c6 cm

4 c 4 cm

4 c 4 cm

20 20 cm 20 20 cm

I

I

II III IV

ALTERNATIF JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

No. Jawaban Skor Bobot

1.

1

1

1

1

4

2. Dik: p = 8 cm

l = 6 cm

t = 12 cm

Dit: Luas Permukaan Prisma.....?

Penyelesaian:

Luas Permukaan Prisma

2cm432

33696

123096

126868682

prisma tinggialas kelilingalas luas2

Jadi, Luas permukaan Prisma adalah 432 cm2

4

1

1

1

1

1

1

10

a. Apa nama bangun ruang tersebut? Tuliskan!

Jawab: Prisma Tegak Segitiga

b. Berapa banyak sisinya? Tuliskan!

Jawab: sisinya ada 5

c. Berapa banyak rusuknya? Tuliskan!

Jawab: rusuknya ada 9

d. Berapa banyak titik sudutnya ? Tuliskan!

Jawab: titik sudutnya ada 6

3. Dik: I = luas alas prisma berbentuk segitiga

II = sisi prisma 5 cm

III = sisi prisma 6 cm

IV = sisi prisma 4 cm

Tinggi Prisma = 20 cm

Dit: Luas permukaan Prisma…?

Penyelesaian:

2cm320

30020

2015102

20465542

12

204206205542

12

2

prisma tinggialas kelilingalas luas2 Prisma permukaan Luas

IVIIIIII

Jadi, Luas permukaan Prisma adalah 320 cm2

6

2

2

2

1

1

1

1

16

Total 30 30

Nilai Perolehan = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏× 𝟏𝟎𝟎

Lembar Kerja Siswa

(LKS)

Kompetensi Dasar : Penerapan Materi Bangun Ruang Sisi Datar dalam

pembelajaran matematika

Indikator : Menjelaskan defenisi bangun ruang sisi datar,

membedakan dan menentukan luas

permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus,

balok, prisma, limas).

Petunjuk:

Tulislah nama anggota kelompokmu

Diskusikan dengan anggota kelompokmu dan tulislah jawabannya

pada lembar yang

telah disediakan

Sebelum mengerjakan jangan lupa Berdoa

Selamat Bekerja !

1. Perhatikanlah gambar dibawah ini! Tentukanlah luas permukaan limas jika

diketahui alas limas tersebut berbentuk persegi dengan panjang AB = 8 cm dan

TO = 12 cm.

2. Perhatikanlah gambar dibawah ini! Sebuah limas alasnya berbentuk segitiga

siku-siku sama kaki, dengan panjang kaki-kaki segitiganya adalah 10 cm.

Apabila tinggi sisi tegak limas adalah 20 cm. Tentukanlah luas permukaan

limas!

3. Gambarlah jaring-jaring limas pada soal nomor 2

Nama Anggota Kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

D C

A B

O E

T

A

B

T

C

ALTERNATIF JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

No. Jawaban Skor Bobot

1.

2

2

256

19264

48464

962

1464

1282

148

:

limas...? permukaan luas:Dit

8

12:dengan persegiberbentuk limas alas :Dik

cm

tegakbidangluasjumlahalasluasL

anpenyelesai

cmABpanjang

cmTOpanjang

3

2

1

1

1

1

1

10

2. Dik: limas segitiga T.ABC

Panjang kaki segitiga masing-masing

AC = 10 cm dan AB = 10 cm

tinggi sisi tegak limas AO = 20 cm

Dit: luas permukaan limas …?

Penyelesaian:

2

22

22

22

350

30050

100350

2002

13100

2

1

20102

131010

2

1

tegakbidang luas jumlahalas luaslimaspermukaanluas

cm

cmcm

cmcm

cmcm

cmcmcmcm

Jadi, Luas permukaan limas adalah 350 cm2

4

2

1

1

1

1

1

11

3.

4

4

Total 25 25

Nilai Perolehan = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏× 𝟏𝟎𝟎

Sisi alas

Sisi tegak

Sisi tegak

Sisi tegak

Lembar Kerja Siswa

(LKS)

Kompetensi Dasar : Penerapan Materi Bangun Ruang Sisi Datar dalam

pembelajaran matematika

Indikator : Menjelaskan defenisi bangun ruang sisi datar,

membedakan dan menentukan luas

permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus,

balok, prisma, limas).

Petunjuk:

Tulislah nama anggota kelompokmu

Diskusikan dengan anggota kelompokmu dan tulislah jawabannya

pada lembar yang

telah disediakan

Sebelum mengerjakan jangan lupa Berdoa

Selamat Bekerja !

1. Sebuah kubus memiliki panjang rusuknya 6 cm. tentukan volume kubus

tersebut. ? 2. Tentukan volume balok berikut ini

3. Volume sebuah balok 120 cm3. Jika panjang balok 7 cm dan lebar balok 5

cm, tentukan tinggi balok tersebut.? 4. Tentukan volume kubus berikut ini apabila rusuk-rusuknya telah

diperbesar sebanyak 2 kali pada rusuk semula.

Nama Anggota Kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

H G

E F

D C

A 4 cm B

W V

T U

S R

P 10 cm Q 5 cm 8 cm

ALTERNATIF JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

No. Jawaban Skor Bobot

1.

3

3

3

cm216

6

s V

:anpenyelesai

kubus....? volume:Dit

cm 6s :Dik

2

3

5

2.

3cm400

850

8510

V

:anpenyelesai

?balok..... volume:Dit

cm8

cm5

cm 10 :Dik

tlp

t

l

p

4

6

10

3.

cmt

t

t

tlp

t

l

p

43,335

120

35120

57120

V

:anpenyelesai

.....? :Dit

cm5

cm 7

cm120balok volume:Dik 3

4

6

10

4.

Dik: rusuk kubus = 4 cm

rusuk kubus diperbesar (k ) = 2 kali rusuk semula

Dit: volume kubus setelah diperbesar …?

Penyelesaian:

3

3

33

3

333

512

648

642

2

644

cm

cm

cm

VkV

k

cmsV

lamakubusbarukubus

lamakubus

3 512 adalahsemula kali 2 diperbesarrusuknya setelah kubus volumejadi, cm

3

2

2

3

10

Total 35 35

Nilai Perolehan = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏× 𝟏𝟎𝟎

Lembar Kerja Siswa

(LKS)

Kompetensi Dasar : Penerapan Materi Bangun Ruang Sisi Datar dalam

pembelajaran matematika

Indikator : Menjelaskan defenisi bangun ruang sisi datar,

membedakan dan menentukan luas

permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus,

balok, prisma, limas).

Petunjuk:

Tulislah nama anggota kelompokmu

Diskusikan dengan anggota kelompokmu dan tulislah jawabannya

pada lembar yang

telah disediakan

Sebelum mengerjakan jangan lupa Berdoa

Selamat Bekerja !

1. Sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga dengan panjang sisi-sisinya 3 cm,

4 cm, dan 5 cm. Apabila tinggi prisma adalah 10 cm, berapakah volume

prisma?

2. Alas sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi

masing-masing 6 cm, 8 cm, dan 10 cm. tinggi prisma adalah 14 cm. Jika

panjang sisi-sisi alasnya diperbesar menjadi 9 cm, 12 cm, dan 15 cm,

tentukanlah perbandingan volume prisma sebelum dan sesudah diperbesar

Nama Anggota Kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

F

D E

10 cm 10

cm

C

4 cm 3 cm

A B

ALTERNATIF JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

No. Jawaban Skor Bobot

1.

3

prisma

cm60

106

10432

1

2

1

tinggiprisma alas luas V

:anpenyelesai

?prisma.... volume:Dit

cm10prisma ggi tin

cm 5 dan ,cm 4,cm 3prisma sisi :Dik

tba

3

2

5

10

2.

3

3

sesudahprisma

3

sebelumprisma

cm 420336-756 adalah volumeperubahanbesarnya dan 756:336annya perbanding

cm756

7129

141292

1

2

1

tinggiprisma alas luas V

cm336

786

14862

1

2

1

tinggiprisma alas luas V

:anpenyelesai

.?sesudah... dan sebelumprisma volume:Dit

cm14apprisma tet i tingg

cm 15 dan ,cm 12,cm 9akhirprisma sisi

cm 10 dan ,cm 8,cm 6awalprisma sisi :Dik

tba

tba

4

8

8

20

Total 30 30

Nilai Perolehan = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏× 𝟏𝟎𝟎

DAFTAR HADIR SISWA

TAHUN AJARAN 2017/2018

VIII. A Hari: Senin dan Jum’at

NO NAMA L/P

Tanggal/ Pertemuan

23/03/18 02/03/18 06/04/18 20/04/18 23/04/18 27/04/18

1 2 3 4 5 6

1 Sitti Sri Rahmawati P s

2 Arya L a

3 Risma Wulandari P

4 Nursyamsani P

5 Muh. Fahreza L

6 Dalilul Fahirin L

7 Muh. Bagus Saputra L

8 Muh. Riski Pratama Sadin L s

9 Ainun Fitri Delila P

10 Zulfadli L

11 Wafiq Adillah L

12 Ghina Fadhillah Auliah P

13 Mulfahidah P

14 Khairunnisa P

15 Ariq Athallah L

16 Dimas L s

17 Ridha Amaliah Hamid P

18 Rifal Irvandi L a

19 Rismayanti P

20 Muh. Hardi Maulana L

21 Fachrul Islam L

22 Fitri Ramadhani Burhanuddin P

23 Safaruddin L

24 Nandasari P

25 Nur Ikhsan Darmansa L s

26 Muh. Syifaul Qalbi L

27 Nurul Annisa P

28 Muh.Yusril Hakim L s

29 Alriana Sahar P

30 Muh Khairil Syam L

31 Indah Suci Ramadhani P

REKAPITULASI

Jumlah siswa laki-laki 17 orang

Jumlah siswa perempuan 14 orang

Total 31 orang

VIII. B Hari: Senin dan Jum’at

NO NAMA L/P

Tanggal/ Pertemuan

23/03/18 02/03/18 06/04/18 20/04/18 23/04/18 27/04/18

1 2 3 4 5 6

1 Asmiani Nurul Adystia P s

2 Muh. Naufal L

3 Syarifah Nurul Hikmah P

4 Ismail L

5 Renaldi L

6 Rostiah P

7 Lutfi Anrian Muhammad L

8 Nursalam L

9 Muahra Dwi Putri P

10 Dimas Andrean L

11 Risna P s

12 Harisatul Jannah P

13 Yusriah P

14 Rosa Berliana P

15 Muh. Fajar L a

16 Fajriah Indahyani P

17 Eka Febrianty P

18 Dewa Saputra L a

19 Magfirha Ramadani P

20 Syahrul Ramadhan L

21 Adam Hamdani L

22 Muh. Fiqih Tasawufy Salby L

23 Aidil Aqsa L

24 Wiranto Rusli L

25 Syamsidar P

26 Asrullah L

27 Rahmat Pratama L

28 Ahmad Taufiq L

29 Muh. Taufiq Walhidayah L

30 Muh. Sultan Sanjaya L

31 Muh. Ridho Al Muhyi L a

REKAPITULASI

Jumlah siswa laki-laki 19 orang

Jumlah siswa perempuan 12 orang

Total 31 orang

NAMA-NAMA KELOMPOK

KELAS VIII.A SMP NEGERI 1 BAJENG

1

1. Muh. Riski Pratama

Sadin

2. Dimas

3. Rifal Irvandi

4. Muh.Yusril Hakim

3

1. Risma Wulandari

2. Ainun Fitri Delila

3. Ridha Amaliah Hamid

4. Alriana Sahar

5

1. Muh. Fahreza

2. Dalilul Fahirin

3. Zulfadli

4. Safaruddin

6

1. Muh. Bagus Saputra

2. Wafiq Adillah

3. Muh. Hardi Maulana

4. Nur Ikhsan Darmansa

5. Muh. Syifaul Qalbi

6.

4

1. Nursyamsani

2. Mulfahidah

3. Khairunnisa

4. Rismayanti

5. Nurul Annisa

6.

2

1. Arya

2. Ariq Athallah

3. Fachrul Islam

4. Muh Khairil Syam

7

1. Sitti Sri Rahmawati

2. Ghina Fadhillah Auliah

3. Fitri Ramadhani Burhanuddin

4. Nandasari

5. Indah Suci Ramadhani

6.

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

KELAS VIII.A DAN KELAS VIII.B SMP NEGERI 1 BAJENG

TAHUN AJARAN 2017/2018

JADWAL BELAJAR KELAS VIII.A (KELAS EKSPERIMEN)

No Hari/Tgl Jam Pukul Pertemuan ke-

1. Senin, 23 Maret 2018

I

II

III

08.00 – 08.40

08.40 – 09.20

09.20 – 10.00

I (Preetest)

2. Senin, 02 April 2018

I

II

III

08.00 – 08.40

08.40 – 09.20

09.20 – 10.00

II

3. Jum’at, 06 April 2018 I

II

10.00 – 10.40

10.40 – 11.20 III

4. Jum’at, 20 April 2018 I

II

10.00 – 10.40

10.40 – 11.20 IV

5. Senin, 23 April 2018

I

II

III

08.00 – 08.40

08.40 – 09.20

09.20 – 10.00

V

6. Jum’at, 27 April 2018 I

II

10.00 – 10.40

10.40 – 11.20 VI (Postest)

JADWAL BELAJAR KELAS VIII.B (KELAS KONTROL)

No Hari/Tgl Jam Pukul Pertemuan ke-

1. Senin, 23 Maret 2018

IV

V

VI

10.00 – 10.40

10.40 – 11.20

11.20 – 12.00

I (Preetest)

2. Senin, 02 April 2018

I

II

III

10.00 – 10.40

10.40 – 11.20

11.20 – 12.00

II

3. Jum’at, 06 April 2018 I

II

08.40 – 09.20

09.20 – 10.00 III

4. Jum’at, 20 April 2018 I

II

08.40 – 09.20

09.20 – 10.00 IV

5. Senin, 23 April 2018

I

II

III

10.00 – 10.40

10.40 – 11.20

11.20 – 12.00

V

6. Jum’at, 27 April 2018 I

II

08.40 – 09.20

09.20 – 10.00 VI (Postest)

DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST SISWA KELAS VIII.A

SMP NEGERI 1 BAJENG (Kelas Eksperimen)

Hari: Senin dan Jum’at

NO NAMA L/P PRET-

EST LKS 1 LKS 2 LKS 3 LKS 4

POST-

TES

1 Sitti Sri Rahmawati P 47,16 40 100 - 85,3 66,67

2 Arya L 56,60 30,77 - 82,86 86,67 73,14

3 Risma Wulandari P 75,47 67,31 100 97,14 85 83,3

4 Nursyamsani P 56,60 61,54 86,67 97,14 86,67 71,29

5 Muh. Fahreza L 71,69 80,77 100 100 86,67 85,2

6 Dalilul Fahirin L 58,49 80,77 100 100 86,67 77,78

7 Muh. Bagus Saputra L 73,58 71,15 100 94,3 73,3 84,26

8 Muh. Riski Pratama Sadin L 47,16 61,59 - 85,71 73,3 66,67

9 Ainun Fitri Delila P 62,26 67,31 100 97,14 85 75,93

10 Zulfadli L 60,37 80,77 100 100 86,67 85,2

11 Wafiq Adillah L 53,77 71,15 100 94,3 73,3 74,07

12 Ghina Fadhillah Auliah P 64,15 40 100 97,14 85,3 82,41

13 Mulfahidah P 77,36 61,54 86,67 97,14 86,67 87,04

14 Khairunnisa P 76,42 61,54 86,67 97,14 86,67 87,04

15 Ariq Athallah L 60,37 30,77 100 82,86 86,67 76,85

16 Dimas L 50,94 61,59 - 85,71 73,3 75,93

17 Ridha Amaliah Hamid P 67,92 67,31 100 97,14 85 80,56

18 Rifal Irvandi L 49,05 61,59 86,67 85,71 - 68,51

19 Rismayanti P 62,26 61,54 86,67 97,14 86,67 77,78

20 Muh. Hardi Maulana L 71,69 71,15 100 94,3 73,3 81,5

21 Fachrul Islam L 66,04 30,77 100 82,86 86,67 82,41

22 Fitri Ramadhani Burhanuddin P 68,86 40 100 97,14 85,3 79,63

23 Safaruddin L 57,54 80,77 100 100 86,67 72,22

24 Nandasari P 66,98 40 100 97,14 85,3 81,5

25 Nur Ikhsan Darmansa L 74,53 71,15 100 94,3 73,3 83,3

26 Muh. Syifaul Qalbi L 74,53 71,15 100 94,3 73,3 81,5

27 Nurul Annisa P 54,71 61,54 86,67 97,14 86,67 75

28 Muh.Yusril Hakim L 54,71 61,59 - 85,71 73,3 69,44

29 Alriana Sahar P 52,83 67,31 100 97,14 85 70,37

30 Muh Khairil Syam L 69,81 30,77 100 82,86 86,67 78,70

31 Indah Suci Ramadhani P 59,43 40 100 97,14 85,3 78,70

REKAPITULASI

Jumlah siswa laki-laki 17 orang

Jumlah siswa perempuan 14 orang

Total 31 orang

DAFTAR NILAI PRETEST dan POSTEST SISWA KELAS VIII.B

SMP NEGERI 1 BAJENG (Kelas Kontrol)

Hari: Senin dan Jum’at

NO NAMA L/P PRE-

TEST LKS 1 LKS 2 LKS 3 LKS 4

POST-

TEST

1 Asmiani Nurul Adystia P 49,05 - 80 78 86,67 67,59

2 Muh. Naufal L 66,98 63,46 80,77 85,71 73,3 74,07

3 Syarifah Nurul Hikmah P 75,47 80 80,77 78 86,67 84,26

4 Ismail L 66,98 63,46 88,46 80 73,3 74,07

5 Renaldi L 55,56 69,23 88,46 85,71 73,3 71,29

6 Rostiah P 55,56 69,23 80 89,43 73,3 71,29

7 Lutfi Anrian Muhammad L 74,53 80 84,62 82,86 73,3 83,5

8 Nursalam L 46,22 53,87 75,67 85,71 80 68,51

9 Muahra Dwi Putri P 69,81 63,46 80,77 89,43 88,3 75

10 Dimas Andrean L 71,69 65,39 75,67 82,86 73,3 80,56

11 Risna P 72,64 77,31 - 75 86,67 79,63

12 Harisatul Jannah P 47,16 75 75,67 75 80 67,59

13 Yusriah P 67,92 53,87 75,67 89,43 88,3 70,37

14 Rosa Berliana P 73,58 75 73,08 89,43 88,3 77,2

15 Muh. Fajar L 56,60 - 75,67 75 80 66,67

16 Fajriah Indahyani P 71,69 63,46 80,77 85,71 88,3 80,56

17 Eka Febrianty P 67,92 75 73,08 82 73,3 81,56

18 Dewa Saputra L 46,22 65,39 - 82 86,67 73,14

19 Magfirha Ramadani P 57,54 77,31 80,77 89,43 88,3 75,95

20 Syahrul Ramadhan L 64,15 69,23 80,77 82,86 86,67 72,22

21 Adam Hamdani L 53,77 65,39 84 82,86 73,3 66,67

22 Muh. Fiqih Tasawufy Salby L 61,31 53,87 84 89,43 80 75,95

23 Aidil Aqsa L 60,37 63,46 84 85,71 73,3 70,37

24 Wiranto Rusli L 59,54 63,46 84,62 75 80 69,44

25 Syamsidar P 69,81 80 80,77 82,86 86,67 85,2

26 Asrullah L 50,94 53,87 80,77 82,86 80 76,85

27 Rahmat Pratama L 60,37 53,87 80,77 82,86 73,3 69,44

28 Ahmad Taufiq L 62,26 63,46 84,62 84,29 73,3 75

29 Muh. Taufiq Walhidayah L 56,60 63,46 75,67 75 71,67 72,22

30 Muh. Sultan Sanjaya L 76,42 71,15 88,46 84,29 71,67 86,48

31 Muh. Ridho Al Muhyi L 60,37 63,46 - 75 71,67 68,51

REKAPITULASI

Jumlah siswa laki-laki 19 orang

Jumlah siswa perempuan 12 orang

Total 31 orang

LAMPIRAN B:

B.1 Instrumen Tes Hasil Belajar

B.2 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskora

B.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar

PRETES

Petunjuk:

Tulislah nama lengkap, kelas dan NIS pada lembar jawaban yang disediakan.

Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan sesuai dengan kemampuan sendiri tanpa

melihat pekerjaan teman (Allah Maha Melihat)

Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu

Sebelum mengerjakan jangan lupa Berdoa

Selamat Bekerja !

1. Selesaikanlah

2. Hitunglah luas permukaan bangun berikut ini

3. Hitunglah luas permukaan bangun berikut ini

4. Diketahui luas permukaan prisma segiempat adalah 500 cm2. Alas prisma tersebut

berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 4 cm. Tentukanlah

tinggi prisma tersebut.

No Nama Bangun Ruang Banyak Sisi Banyak Rusuk Banyak titik sudut

1 Kubus

2 Balok

3 Tabung

4 Kerucut

5 Limas segi lima

6 Prisma segitiga

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII/Genap

Alokasi Waktu : 80 menit

H G

E F

D C

A 5 cm B

6 cm

7 cm

H G

E F

D C

A 14 cm B

5. Pada gambar dibawah ini!

ALTERNATIF JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

No. Jawaban Skor Bobot

1.

No Nama Bangun

Ruang

Banyak Sisi Banyak Rusuk Banyak titik

sudut

1 Kubus 6 12 12

2 Balok 6 12 12

3 Tabung 3 2 0

4 Kerucut 2 1 1

5 Limas segi lima 5 10 6

6 Prisma segitiga 5 9 8

3

3

3

3

3

3

3

18

2.

2448

2242

4298842

677146142

2

:

balok...? permukaan luas:Dit

7

6

14 :Dik

cm

lttplpL

anpenyelesai

cmt

cml

cmp

4

1

1

1

1

1

9

Diketahui alas prisma tersebut berbentuk persegi dengan panjang TE=

4 cm dan AB= 5 cm. tentukan luas permukaan limas D C

A B

E

T

3.

2

2

2

150

256

56

6

:

kubus...? permukaan luas:Dit

5 :Dik

cm

sL

anpenyelesai

cms

2

1

1

1

1

6

4.

cmcm

cmtinggi

tinggicm

tinggicm

tinggicm

tinggicm

tinggilplpcm

tinggialaskelilingalasluasL

anpenyelesai

cmpcml

cm

62,858

500

58500

1840500

810202500

4252452500

222500

2

:

prisma...? tinggi:Dit

5dan4,denganpanjangpersegiberbentukprismaalas

500prismapermukaanluas :Dik

2

2

2

2

2

2

2

3

2

1

1

1

1

1

1

11

5.

2

2

65

4025

202

1425

452

145

:

limas...?permukaan luas:Dit

5

4:dengan persegiberbentuk limas alas :Dik

cm

tegakbidangluasjumlahalasluasL

anpenyelesai

cmABpanjang

cmTEpanjang

3

2

1

1

1

1

9

Total 53 53

Nilai Perolehan = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏× 𝟏𝟎𝟎

POSTTES

Petunjuk:

Tulislah nama lengkap, kelas dan NIS pada lembar jawaban yang disediakan.

Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan sesuai dengan kemampuan sendiri tanpa

melihat pekerjaan teman (Allah Maha Melihat)

Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu

Sebelum mengerjakan jangan lupa Berdoa

Selamat Bekerja !

1. Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan luas alasnya 40 cm2. Jika lebar

persegi panjang 5 cm dan tinggi prisma 12 cm maka hitunglah luas permukaan prisma!

2. Limas segitiga T.ABC pada gambar berikut merupakan limas dengan

alas segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang kaki-kaki segitiganya

adalah 10 cm. jika diketahui tinggi sisi tegak limas tersebut 20 cm,

maka berapakah luas permukaan limas tersebut?

3. Tentukan volume balok yang berukuran 13 cm x 15 cm x 17 cm.

4. Sebuah kubus panjang rusuknya 4 cm, kemudian rusuk-rusuk tersebut diperkecil sebesar

½ kali panjang rusuk semula. Berapa volume kubus setelah diperkecil ?

5. Alas sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang 12 cm, 16 cm, dan 20

cm. Jika tinggi prisma 30 cm, hitunglah volume prisma tersebut!

C

O

A

B

T

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII/Genap

Alokasi Waktu : 80 menit

H G

E F

D C

A 4 cm B

H G

E F

D C

A 4×

1

2 cm B

ALTERNATIF JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

No. Jawaban Skor Bobot

1. Dik: luas alas = 40 cm2

lebar = 5 cm

tinggi = 12 cm

Dit: luas permukaan prisma…?

Penyelesaian:

Pertama cari terlebih dahulu panjang sisi pada alas yang berbentuk

persegi panjang

cmcm

cmpanjang

cmpanjangcm

lebarpanjangalasluas

85

40

540

2

2

Selanjutnya carilah luas permukaan prisma

2

22

2

2

2

392

31280

122680

121016402

125282402

222

2

cmL

cmcmL

cmcmcmL

cmcmcmcmL

cmcmcmcmL

tinggilplpL

tinggialaskelilingalasluasL

Jadi, Luas permukaan prisma adalah 392 cm2

4

3

2

2

1

1

1

1

1

16

2. Dik: limas segitiga T.ABC

Panjang kaki segitiga masing-masing

AC = 10 cm dan AB = 10 cm

tinggi sisi tegak limas TO = 20 cm

Dit: luas permukaan limas …?

Penyelesaian:

2

22

22

22

350

30050

100350

2002

13100

2

1

20102

131010

2

1

tegakbidang luas jumlahalas luaslimaspermukaanluas

cm

cmcm

cmcm

cmcm

cmcmcmcm

Jadi, Luas permukaan limas adalah 350 cm2

4

2

2

1

1

1

1

12

3. Dik: rusuk (p) = 13 cm, rusuk (l ) = 15 cm, rusuk (t) = 17 cm

Dit: volume balok …?

Penyelesaian:

3

3

2

3315 adalahebut balok ters volumejadi,

3315

17195

171513

cm

cm

cmcm

cmcmcm

tlpbalokvolume

4

4

8

4. Dik: rusuk kubus = 4 cm

rusuk kubus diperkecil (k ) = 4 x ½ = 2 cm

Dit: volume kubus setelah diperkecil …?

Penyelesaian:

33

3

3

3

333

8648

1

642

1

2

1

644

cmcm

cm

VkV

k

cmsV

lamakubusbarukubus

lamakubus

3 8 adalahsemula kali2

1 diperkecilrusuknya setelah kubus volumejadi, cm

3

2

2

1

1

1

10

5. Dik: alas prisma segitiga siku-siku = 12 cm, 16 cm, dan 20 cm

tinggi prisma 30 cm

Dik: volume prisma…?

Penyelesaian:

Sebelum mencari volume prisma terlebih dahulu cari luas alas prisma

berbentuk segitiga siku-siku

3

2

22

1920

2096

961922

1

16122

1

cm

cmcm

tinggiprismaalasluasprismavolume

cmcm

cmcmprismaalasluas

Jadi, volume prisma tersebut adalah 1920 cm3

3

1

1

1

1

1

8

Total 54 54

Nilai Perolehan = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏× 𝟏𝟎𝟎

Kisi – kisi tes hasil belajar

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk

Tes

Nomor

Soal

KI-3.1. Penerapan

Materi Bangun Ruang

Sisi Datar dalam

pembelajaran

matematika

KI-4.1. Menuliskan

Bangun Ruang Sisi

Datar dalam kehidupan

sehari-hari

Bangun

Ruang Sisi

Datar

prisma,

limas,

volume

balok,

volume

kubus dan

volume

prisma

3.1.1. Menjelaskan

pengertian dan

menentukan luas

permukaan prisma

dan jarring-

jaringnya

3.1.2. Menjelaskan

pengertian dan

menentukan luas

permukaan limas

dan jaring-

jaringnya

3.1.3. Menjelaskan dan

menentukan

volume kubus dan

balok

3.1.4. Menjelaskan dan

menentukan

volume prisma

Uraian

1

2

3 dan 4

5

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII/Genap

Alokasi Waktu : 80 menit

Jumlah Soal : 5 Butir

LAMPIRAN C

C.1 Instrumen Lembar Observasi Aktivitas

Siswa

C.2 Instrumen Angket Respons Siswa

Angket Respon Siswa Terhadap Pelaksanaan Model Pembelajaran Reciprocal

Teaching

Nama :

NIS/ No. Urut :

Kelas :

A. Petunjuk Penggunaan

Dalam pembelajaran matematika yang Anda ikuti selama empat pertemuan, Anda

berada dalam suasana pembelajaran yang menggunakan model Reciprocal Teaching.

Angket ini digunakan untuk mengetahui respon Anda terhadap penerapan model

pembelajaran tersebut.

B. Petunjuk Pengisian

1. Tulislah nama, Nis, dan kelas pada tempat yang telah disediakan.

2. Berilah tanda cek (√) pada kolom Ya atau Tidak dan beri alasan sesuai pendapat

Anda.

3. Respons yang Anda berikan tidak mempengaruhi penilaian hasil belajar.

4. Respon ini jenis tertutup artinya Respon yang diberikan yaitu angket yang

didalamnya telah terdapat alternative jawaban yang telah ditentukan oleh si pemuat

angket untuk mengetahui respon Anda terhadap proses pelajaran yang digunakan

C. Uraian Pertanyaan

No.

Pertanyaan

Respon

Alasan Ya Tidak

1. Apakah anda senang terhadap

pelajaran matematika?

2. Apakah Anda menyukai pelajaran

matematika dengan menggunakan

model pembelajaran seperti ini?

3. Apakah Anda menyukai cara

mengajar yang diterapkan guru

dalam proses pembelajaran yang

sedang berlangsung?

4. Apakah anda termotivasi untuk

belajar matematika, setelah

diterapkan model pembelajaran

seperti ini?

5. Apakah dengan model

pembelajaran yang terapkan guru

No.

Pertanyaan

Respon

Alasan Ya Tidak

dapat membantu dan

mempermudah Anda memahami

materi pelajaran matematika?

6. Apakah dengan model

pembelajaran yang sedang

berlangsung membuat Anda

menjadi siswa yang aktif?

7. Apakah Anda merasa terbantu

dengan adanya Lembar Kerja

Siswa (LKS)?

8. Apakah Anda mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan

soal-soal yang diberikan guru?

9. Apakah rasa percaya diri Anda

meningkat dalam mengeluarkan

ide/pendapat/pertanyaan pada

kegiatan pembelajaran yang

sedang berlansung?

10. Apakah Anda merasakan ada

kemajuan setelah diterapkan

model pembelajaran seperti

sekarang?

Saran

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………

Limbung,……………………2018

Responden

(……………………….)

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran

Model Reciprocal Teaching

Petunjuk Pengisian untuk Pengamat:

Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung

mulai dari kegiatan awal sampai dengan akhir pembelajaran.

2. Penilaian aktivitas siswa secara keseluruhan, disesuaikan dengan banyaknya skor pada

keterangan.

Kategori Aktivitas Siswa

1. Siswa yang menjawab salam

2. Siswa berani tampil menjelaskan materi yang ditugaskan

3. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompok untuk menyelesaikan LKS

4. Siswa memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas secara berkelompok

5. Siswa yang dipanggil berani mempresentasikan hasil diskusinya.

6. Siswa berani mengajukan pertanyaan, komentar atau tanggapan terhadap jawaban

yang dipaparkan oleh temannya / kelompok lain.

7. Siswa mencatat tugas / PR yang diberikan guru.

8. Siswa melakukan kegiatan lain pada saat proses pembelajaran berlangsung (ribut,

bermain, dll.)

No. Nama Siswa Aspek yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Sitti Sri Rahmawati

2. Arya

3. Risma Wulandari

4. Nursyamsani

5. Muh. Fahreza

6. Dalilul Fahirin

7. Muh. Bagus Saputra

8. Muh. Riski Pratama Sadin

9. Ainun Fitri Delila

10. Zulfadli

11. Wafiq Adillah

12. Ghina Fadhillah Auliah

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VIII.A Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Datar

Hari/Tanggal : Pertemuan Ke- :

No. Nama Siswa Aspek yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7 8

13. Mulfahidah

14. Khairunnisa

15. Ariq Athallah

16. Dimas

17. Ridha Amaliah Hamid

18. Rifal Irvandi

19. Rismayanti

20. Muh. Hardi Maulana

21. Fachrul Islam

22. Fitri Ramadhani Burhanuddin

23. Safaruddin

24. Nandasari

25. Nur Ikhsan Darmansa

26. Muh. Syifaul Qalbi

27. Nurul Annisa

28. Muh.Yusril Hakim

29 Alriana Sahar

30 Muh Khairil Syam

31 Indah Suci Ramadhani

Jumlah

Persentase

Keterangan :

n = Aktivitas ke...

Sn = Presentase aktivitas siswa

Xn = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas

N = Jumlah siswa secara keseluruhan

Limbung, 2018

Peneliti Observer

Dian Sriwahyuni Faradiba

NIM. 10536464213 NIM : 10536462913

Sn = 𝑋𝑛

𝑁 x 100%

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran

Metode Ekspositori

Petunjuk Pengisian untuk Pengamat:

Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung

mulai dari kegiatan awal sampai dengan akhir pembelajaran.

2. Penilaian aktivitas siswa secara keseluruhan, disesuaikan dengan banyaknya skor pada

keterangan.

Kategori Aktivitas Siswa

1. Siswa yang menjawab salam

2. Siswa memperhatikan/mendengarkan penjelasan materi yang dipaparkan oleh guru

3. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompok/teman duduk untuk menyelesaikan LKS

4. Siswa memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas secara berkelompok

5. Siswa yang dipanggil berani mempresentasikan hasil diskusinya.

6. Siswa berani mengajukan pertanyaan, komentar atau tanggapan terhadap jawaban yang

dipaparkan oleh guru

7. Siswa mencatat tugas / PR yang diberikan guru.

8. Siswa melakukan kegiatan lain pada saat proses pembelajaran berlangsung (ribut,

bermain, dll.)

No. Nama Siswa Aspek yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Asmiani Nurul Adystia

2. Muh. Naufal

3. Syarifah Nurul Hikmah

4. Ismail

5. Renaldi

6. Rostiah

7. Lutfi Anrian Muhammad

8. Nursalam

9. Muahra Dwi Putri

10. Dimas Andrean

11. Risna

12. Harisatul Jannah

13. Yusriah

14. Rosa Berliana

15. Muh. Fajar

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VIII.B Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Datar

Hari/Tanggal : Pertemuan Ke- :

No. Nama Siswa Aspek yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7 8

16. Fajriah Indahyani

17. Eka Febrianty

18 Dewa Saputra

19 Magfirha Ramadani

20 Syahrul Ramadhan

21 Adam Hamdani

22 Muh. Fiqih Tasawufy Salby

23 Aidil Aqsa

24 Wiranto Rusli

25 Syamsidar

26 Asrullah

27 Rahmat Pratama

28 Ahmad Taufiq

29 Muh. Taufiq Walhidayah

30 Muh. Sultan Sanjaya

31 Muh. Ridho Al Muhyi

Jumlah

Persentase

Keterangan :

n = Aktivitas ke...

Sn = Presentase aktivitas siswa

Xn = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas

N = Jumlah siswa secara keseluruhan

Limbung, 2018

Peneliti Observer

Dian Sriwahyuni Faradiba

NIM. 10536464213 NIM. 10536462913

Sn = 𝑋𝑛

𝑁 x 100%

LAMPIRAN D:

D.1 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siswa

D.2 Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

D.3 Hasil Analisis Data Angket Respons Siswa

D.4 Hasil Analisis Data Tes Hasil Belajar

D.5 Analisis Deskriptif dan Inferensial (SPSS )

DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST SISWA KELAS VIII.A

SMP NEGERI 1 BAJENG (kelas eksperimen)

NO NAMA L/P PRET- EST POST-TES

1 Sitti Sri Rahmawati P 47,16 66,67

2 Arya L 56,60 73,14

3 Risma Wulandari P 75,47 83,30

4 Nursyamsani P 56,60 71,29

5 Muh. Fahreza L 71,69 85,20

6 Dalilul Fahirin L 58,49 77,78

7 Muh. Bagus Saputra L 73,58 84,26

8 Muh. Riski Pratama Sadin L 47,16 66,67

9 Ainun Fitri Delila P 62,26 75,93

10 Zulfadli L 60,37 85,20

11 Wafiq Adillah L 53,77 74,07

12 Ghina Fadhillah Auliah P 64,15 82,41

13 Mulfahidah P 77,36 87,04

14 Khairunnisa P 76,42 87,04

15 Ariq Athallah L 60,37 76,85

16 Dimas L 50,94 75,93

17 Ridha Amaliah Hamid P 67,92 80,56

18 Rifal Irvandi L 49,05 68,51

19 Rismayanti P 62,26 77,78

20 Muh. Hardi Maulana L 71,69 81,50

21 Fachrul Islam L 66,04 82,41

22 Fitri Ramadhani Burhanuddin P 68,86 79,63

23 Safaruddin L 57,54 72,22

24 Nandasari P 66,98 81,50

25 Nur Ikhsan Darmansa L 74,53 83,30

26 Muh. Syifaul Qalbi L 74,53 81,50

27 Nurul Annisa P 54,71 75,00

28 Muh.Yusril Hakim L 54,71 69,44

29 Alriana Sahar P 52,83 70,37

30 Muh Khairil Syam L 69,81 78,70

31 Indah Suci Ramadhani P 59,43 78,70

Jumlah 1943,28 2413,90

Rata – rata 62,68 77,86

DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST SISWA KELAS VIII.B

SMP NEGERI 1 BAJENG (Kelas Kontrol)

NO NAMA L/P PRE- TEST POST-TEST

1 Asmiani Nurul Adystia P 49,05 67,59

2 Muh. Naufal L 66,98 74,07

3 Syarifah Nurul Hikmah P 75,47 84,26

4 Ismail L 66,98 74,07

5 Renaldi L 55,56 71,29

6 Rostiah P 55,56 71,29

7 Lutfi Anrian Muhammad L 74,53 83,50

8 Nursalam L 46,22 68,51

9 Muahra Dwi Putri P 69,81 75,00

10 Dimas Andrean L 71,69 80,56

11 Risna P 72,64 79,63

12 Harisatul Jannah P 47,16 67,59

13 Yusriah P 67,92 70,37

14 Rosa Berliana P 73,58 77,20

15 Muh. Fajar L 56,60 66,67

16 Fajriah Indahyani P 71,69 80,56

17 Eka Febrianty P 67,92 81,56

18 Dewa Saputra L 46,22 73,14

19 Magfirha Ramadani P 57,54 75,95

20 Syahrul Ramadhan L 64,15 72,22

21 Adam Hamdani L 53,77 66,67

22 Muh. Fiqih Tasawufy Salby L 61,31 75,95

23 Aidil Aqsa L 60,37 70,37

24 Wiranto Rusli L 59,54 69,44

25 Syamsidar P 69,81 85,20

26 Asrullah L 50,94 76,85

27 Rahmat Pratama L 60,37 69,44

28 Ahmad Taufiq L 62,26 75,00

29 Muh. Taufiq Walhidayah L 56,60 72,22

30 Muh. Sultan Sanjaya L 76,42 86,48

31 Muh. Ridho Al Muhyi L 60,37 68,51

Jumlah 1929,03 2311,16

Rata – rata 62,2 74,5

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa Selama Penerapan Model Reciprocal Teaching

No Komponen Yang Diamati

Pertemuan ke- Persentase

rata-rata

(%) I II III IV V VI

1. Siswa yang menjawab salam

P

R

E

T

E

S

T

100 % 90,32% 87,14% 97,42%

P

O

S

T

T

E

S

T

93,72

2. Siswa berani tampil menjelaskan materi

yang ditugaskan 64,52% 80,66% 81,21% 84,14% 77,63

3. Siswa berdiskusi dengan teman

sekelompok untuk menyelesaikan LKS 100 % 90,32% 87,14% 97,42% 93,72

4.

Siswa memiliki tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas secara

berkelompok

100 % 81,14% 74,24% 82,21% 84,40

5. Siswa yang dipanggil berani

mempresentasikan hasil diskusinya. 35,48% 74,24% 87,14% 83,87% 70,20

6.

Siswa berani mengajukan pertanyaan,

komentar atau tanggapan terhadap

jawaban yang dipaparkan oleh

temannya / kelompok lain.

83,87% 90,32% 84,14% 84,14% 85,62

7. Siswa mencatat tugas / PR yang 93,55% 90,32% 87,14% 97,42% 92,11

diberikan guru.

8.

Siswa melakukan kegiatan lain pada

saat proses pembelajaran berlangsung

(ribut, bermain, dll.)

51,61% 32,26% 29,03% 25,81% 34,68

Jumlah persentase aktivitas siswa 632,08

Keterangan :

n = Aktivitas ke...

Sn = Presentase aktivitas siswa

Xn = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas

N = Jumlah siswa secara keseluruhan

𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

= 632,08

7

= 90,30 %

Sn = 𝑋𝑛

𝑁 x 100%

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa Selama Penerapan Model Konvensional/Ekspositori

No Komponen Yang Diamati

Pertemuan ke- Persentase

rata-rata

(%) I II III IV V VI

1. Siswa yang menjawab salam

P

R

E

T

E

S

T

100 % 87,14% 97,42% 97,42%

P

O

S

T

T

E

S

T

95,49

2. Siswa berani tampil menjelaskan materi

yang ditugaskan 51,61% 65,21% 77,42% 58,12% 63,09

3. Siswa berdiskusi dengan teman

sekelompok untuk menyelesaikan LKS 71,41% 82,21% 84,14% 81,21% 79,49

4. Siswa memiliki tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas secara

berkelompok 81,21% 74,24% 90,32% 65,21% 77,75

5. Siswa yang dipanggil berani

mempresentasikan hasil diskusinya. 55,40% 61,30% 64,52% 52,13% 63,27

6.

Siswa berani mengajukan pertanyaan,

komentar atau tanggapan terhadap

jawaban yang dipaparkan oleh

temannya / kelompok lain.

68,42% 65,21% 64,52% 71,41% 67,39

7. Siswa mencatat tugas / PR yang

diberikan guru. 81,21% 74,24% 81,14% 61,30% 74,53

8. Siswa melakukan kegiatan lain pada

saat proses pembelajaran berlangsung

(ribut, bermain, dll.) 39,14 26,21% 42,44% 52,13% 40,01

Jumlah persentase aktivitas siswa 521,01

Keterangan :

n = Aktivitas ke...

Sn = Presentase aktivitas siswa

Xn = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas

N = Jumlah siswa secara keseluruhan

𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

= 521,01

7

= 74,43%

Sn = 𝑋𝑛

𝑁 x 100%

Hasil Analisis Data Angket Respon Siswa Kelas Eksperimen

No. Komponen Pertanyaan

Jawaban (ya) Jawaban (tidak)

Jumlah Persentasi

(%)

Jumlah Persentasi

(%)

1. Apakah anda senang terhadap pelajaran

matematika? 15 65,22 16 51,61

2. Apakah Anda menyukai pelajaran

matematika dengan menggunakan model

pembelajaran seperti ini?

31 100 0 0

3. Apakah Anda menyukai cara mengajar yang

diterapkan guru dalam proses pembelajaran

yang sedang berlangsung?

31 100 0 0

4. Apakah anda termotivasi untuk belajar

matematika, setelah diterapkan model

pembelajaran seperti ini?

29 74,24 2 7,21

5. Apakah dengan model pembelajaran yang

terapkan guru dapat membantu dan

mempermudah Anda memahami materi

pelajaran matematika?

25 81,21 6 19,45

6. Apakah dengan model pembelajaran yang

sedang berlangsung membuat Anda menjadi

siswa yang aktif?

27 87,14 4 13,03

7. Apakah Anda merasa terbantu dengan adanya

Lembar Kerja Siswa (LKS)? 29 74,24 2 7,21

8. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal-soal yang diberikan

guru?

24 77,42 7 23,15

9. Apakah rasa percaya diri Anda meningkat

dalam mengeluarkan ide/pendapat/pertanyaan

pada kegiatan pembelajaran yang sedang

berlansung?

24 77,42 7 23,15

10. Apakah Anda merasakan ada kemajuan

setelah diterapkan model pembelajaran

seperti sekarang?

28 90,32 3 10,42

Jumlah 827,21

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌 𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒊𝒇 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 =𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒊 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂

𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒂𝒏%72,82

10

21,827

HASIL ANALISI DATA TES HASIL BELAJAR (PRET-TEST) KELAS EKSPERIMEN

1. Nilai Rata-rata 6367,6231

98,1942

i

ii

f

xfx

2. Variansi

69,8430

83,2540

131

83,2540

1

2

2

n

xxfS

ii

3. Standar Deviansi 20,969,84 SD

4. Nilai Maksimum 36,77max x

Skor (𝒙𝒊) Banyaknya Siswa (𝒇𝒊) 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ( 𝒙𝒊 − 𝒙 ) ( 𝒙𝒊 − 𝒙 )𝟐 𝒇𝒊( 𝒙𝒊 − 𝒙 )𝟐

47,16 2 94,32 -16 256 512

49,05 1 49,05 -13,95 194,60 194,60

50,94 1 50,94 -12,06 145,44 145,44

52,83 1 52,83 -10,17 103.43 103.43

53,77 1 53,77 -9,23 86,19 86,19

54,71 2 109,42 -8,29 68,72 137,44

56,60 2 113,2 -6,4 40,96 81,92

57,54 1 57,54 -5,46 29,81 29,81

58,49 1 58,49 -4,51 20,34 20,34

59,43 1 59,43 -3,57 12,75 12,75

60,37 2 120,74 -2,63 6,92 13,84

62,26 2 124,52 -0,74 0,55 1,1

64,15 1 64,15 1.15 1,32 1,32

66,04 1 66,04 3,04 9,24 9,24

66,98 1 66,98 3,98 15,84 15,84

67,92 1 67,92 4,92 24,20 24,20

68,86 1 68,86 5,86 34,34 34,34

69,81 1 69,81 6,81 46,38 46,38

71,69 2 143,38 8,69 75,51 151,02

73,58 1 73,58 10,58 111,94 111,94

74,53 2 149,06 11,53 132,94 265,88

75,47 1 75,47 12,47 155,50 155,50

76,42 1 76,42 13,42 180,10 180,10

77,36 1 77,36 14,36 206,21 206,21

Jumlah 31 1942,98 3,8 1959,24 2540,83

5. Nilai Minimum 16,47min x

6. Rentang 30,2 = 47,16 - 77,36minmax xx

HASIL ANALISIS DATA TES HASIL BELAJAR (PRET-TEST) KELAS KONTROL

1. Nilai Rata-rata 6223,6231

03,1929

i

ii

f

xfx

2. Variansi

69,8230

57,2480

131

57,2480

1

2

2

n

xxfS

ii

3. Standar Deviansi 09,969,82 SD

Skor (𝒙𝒊) Banyaknya Siswa (𝒇𝒊) 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ( 𝒙𝒊 − 𝒙 ) ( 𝒙𝒊

− 𝒙 )𝟐

𝒇𝒊( 𝒙𝒊

− 𝒙 )𝟐

46,22 2 92,44 -15,78 249,01 498,02

47,16 1 47,16 -14,84 220,23 220,23

49,05 1 49,05 -12,95 167,70 167,70

50,94 1 50,94 -11,06 122,32 122,32

53,77 1 53,77 -8,23 67,73 67,73

55,56 2 111,12 -6,44 41,47 82,94

56,60 2 113,2 -5,4 29,16 59,32

57,54 1 57,54 -4,46 19,89 19,89

59,54 1 59,54 -2,46 6,10 6,10

60,37 3 181,11 -1,63 2,67 8,01

61,31 1 61,31 -0,69 0,48 0,48

62,26 1 62,26 0,26 0,07 0,07

64,15 1 64,15 2,15 4,62 4,62

66,98 2 133,96 4,98 24,80 49,6

67,92 2 135,84 5,92 35,05 70,1

69,81 2 139,62 7,81 60,99 121,98

71,69 2 143,38 9,69 93,89 187,78

72,64 1 72,64 10,64 113,21 113,21

73,58 1 73,58 11,58 134,09 134,09

74,53 1 74,53 12,53 157 157

75,47 1 75,47 13,47 181,44 181,44

76,42 1 76,42 14,42 207,94 207,94

Jumlah 31 1929,03 9,51 2480,57

4. Nilai Maksimum 42,76max x

5. Nilai Minimum 22,46min x

6. Rentang 30,2 = 46,22 - 76,42minmax xx

HASIL ANALISIS DATA TES HASIL BELAJAR (POST-TEST) KELAS EKSPERIMEN

1. Nilai Rata-rata 788,7731

9,2413

i

ii

f

xfx

2. Variansi

44,3530

12,1063

131

12,1063

1

2

2

n

xxfS

ii

3. Standar Deviansi 95,544,35 SD

4. Nilai Maksimum 04,87max x

Skor (𝒙𝒊) Banyaknya Siswa (𝒇𝒊) 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ( 𝒙𝒊 − 𝒙 ) ( 𝒙𝒊

− 𝒙 )𝟐

𝒇𝒊( 𝒙𝒊

− 𝒙 )𝟐

66,67 2 133,34 -11,33 128,37 256,74

68,51 1 68,51 -9,49 90,06 90,06

69,44 1 69,44 -8,56 73,27 73,27

70,37 1 70,37 -7,63 58,22 58,22

71,29 1 71,29 -6,71 45,02 45,02

72,22 1 72,22 -5,78 33,41 33,41

73,14 1 73,14 -4,86 23,62 23,62

74,07 1 74,07 -3,93 15,45 15,45

75 1 75 -3 9 9

75,93 2 151,86 -2,07 4,29 8,58

76,85 1 76,85 -1,15 1,32 1,32

77,78 2 155,56 -0,22 0,05 0,1

78,70 2 157,4 0,7 0,49 0,98

79,63 1 79,63 1,63 2,66 2,66

80,56 1 80,56 2,56 6,55 6,55

81,50 3 244,5 3,5 12,25 36,75

82,41 2 164,82 4,41 19,45 38,9

83,30 2 166,60 5,3 28,09 56,18

84,26 1 84,26 6,26 39,19 39,19

85,20 2 170,40 7,2 51,84 103,68

87,04 2 174,08 9,04 81,72 163,44

Jumlah 31 2413,9 -24,13 1063,1

5. Nilai Minimum 67,66min x

6. Rentang 20,37 = 66,67 -87,04minmax xx

HASIL ANALISIS DATA TES HASIL BELAJAR (POST-TEST) KELAS KONTROL

1. Nilai Rata-rata 54,7431

2311,04

i

ii

f

xfx

2. Variansi

85,3330

1015,47

131

1014,66

1

2

2

n

xxfS

ii

3. Standar Deviansi 76,585,33 SD

4. Nilai Maksimum 46,86max x

Skor (𝒙𝒊) Banyaknya Siswa (𝒇𝒊) 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ( 𝒙𝒊 − 𝒙 ) ( 𝒙𝒊

− 𝒙 )𝟐

𝒇𝒊( 𝒙𝒊

− 𝒙 )𝟐

66,67 2 133,34 -7,87 61,94 123,8

67,59 2 135,18 -6,95 48,30 96,6

68,51 2 137,02 -6,03 36,36 72,72

69,44 2 138,88 -5,1 26,01 52,02

70,37 2 140,74 -4,17 17,39 34,78

71,29 2 142,58 -3,25 10,56 21,12

72,22 2 144,44 -2,32 5,38 10,76

73,14 1 73,14 -1,4 1,96 1,96

74,07 2 148,14 0,47 0,22 0,44

75 2 150 0,46 0,21 0,42

75,95 2 151,86 1,41 1,99 3,98

76,85 1 76,85 2,31 5,34 5,34

77,20 1 77,20 2,66 7,08 7,08

79,63 1 79,63 5,09 25,91 25,91

80,56 2 161,12 6,02 36,24 72,48

81,50 1 81,50 6,96 48,44 48,44

83,50 1 83,50 8.96 80,28 80,28

84,26 1 84,26 9,72 94,48 94,48

85,20 1 85,20 10,66 113,64 113,64

86,46 1 86,46 11,92 142,07 142,07

Jumlah 31 2311,04 1015,47

5. Nilai Minimum 67,66min x

6. Rentang 19,79 = 66,67 -86,46minmax xx

Perhitungan Uji Hipotesis

Hipotesis statistiknya adalah:

Ho : E ≤ K

Ha : E > K

𝛼 = 5 %

Karena sampel berdistribusi normal dan homogen maka perhitungan uji-t yang digunakan adalah

gabS

KE

KEhitung

nn

XXt

11

dimana:

)2(

)1()1( 22

KE

KEEgab

nn

SnSnS

Dik :

EX = 77,8 En = 31

KX = 74,54 Kn = 31

2

ES = 35,44 ttabel = 1,671 2

KS = 33,85

Dit uji hipotesis dengan kriteria uji Hipotesis:

Jika thitung kurang dari atau sama dengan ttabel(α-1) maka H0 diterima (thitung ≤ ttabel(α-1))

Jika thitung lebih dari ttabel(α-1) maka H0 ditolak, sebaliknya (thitung > ttabel(α-1))

Penyelesaian:

9,589,5

645,34

60

7,2078

60

5,10152,1063

60

85,33)30(44,35)30(

23131

85,33)131(44,35)131(

)2(

)1()1( 22

gab

KE

KEEgab

S

nn

SnSnS

Setelah mendapatkan Sgab selanjutnya cari thitung dengan rumus berikut

45,2

48,1

26,3

25,09,5

26,3

065,084,5

54,748,77

31

1

31

184,5

54,748,77

11

gabS

KE

KEhitung

nn

XXt

Kesimpulan :

Dengan demikian, thitung lebih dari ttabel(α-1) maka H0 ditolak atau (2,45 > 1,671). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan model reciprocal teaching

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

%72,8210

21,827

ANALISIS DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

MODEL RECIPROCAL TEACHING (KELAS EKPERIMEN) DAN MODEL

KONVENSIONAL (KELAS KONTROL)

A. ANALISIS DESKRITIF

Pret-test

Case Processing Summary

Pret-test

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Eksperimen 31 50,0% 31 50,0% 62 100,0%

Kontrol 31 50,0% 31 50,0% 62 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Eksperimen

(Pret-tes)

Mean 62,6865 1,64827

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 59,3202

Upper Bound 66,0527

5% Trimmed Mean 62,7524

Median 62,2600

Variance 84,220

Std. Deviation 9,17716

Minimum 47,16

Maximum 77,36

Range 30,20

Interquartile Range 16,98

Skewness -,012 ,421

Kurtosis -1,154 ,821

Kontrol

(Pret-test)

Mean 62,2268 1,63231

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 58,8932

Upper Bound 65,5604

5% Trimmed Mean 62,3463

Median 61,3100

Variance 82,597

Std. Deviation 9,08830

Minimum 46,22

Maximum 76,42

Range 30,20

Interquartile Range 14,25

Skewness -,202 ,421

Kurtosis -1,002 ,821

Post-test

Case Processing Summary

Post-test

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Ekperimen 31 50,0% 31 50,0% 62 100,0%

Kontrol 31 50,0% 31 50,0% 62 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Ekperimen

(Post-test)

Mean 77,8677 1,06890

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 75,6848

Upper Bound 80,0507

5% Trimmed Mean 77,9803

Median 78,7000

Variance 35,419

Std. Deviation 5,95136

Minimum 66,67

Maximum 87,04

Range 20,37

Interquartile Range 9,27

Skewness -,345 ,421

Kurtosis -,865 ,821

Kontrol

(Post-test)

Mean 74,5535 1,04198

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 72,4255

Upper Bound 76,6816

5% Trimmed Mean 74,3542

Median 74,0700

Variance 33,657

Std. Deviation 5,80151

Minimum 66,67

Maximum 86,48

Range 19,81

Interquartile Range 10,19

Skewness ,524 ,421

Kurtosis -,755 ,821

B. ANALISIS INFERENSIAL

a. Uji Normalitas

Pret-test

Post-test

Tests of Normality

Pret-test

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Eksperimen ,095 31 ,200* ,954 31 ,203

Kontrol ,119 31 ,200* ,954 31 ,197

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Post-test

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Ekperimen ,116 31 ,200* ,958 31 ,255

Kontrol ,108 31 ,200* ,941 31 ,086

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil output di atas diketahui nilai signifikan untuk variable pret-test dan

post-test pada kelas eksperimen dan kontrol lebih besar dari 0,05. Sehingga variable

berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Hasil

Belajar

Siswa

Based on Mean ,037 1 60 ,849

Based on Median ,043 1 60 ,836

Based on Median and with

adjusted df

,043 1 59,971 ,836

Based on trimmed mean ,044 1 60 ,835

Berdasarkan output di atas diketahui nilai signifikansi (sig) based on mean adalah sebesar

0,849 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varians kelompok post-tes kelas

eksperimen dan post-test kelas kontrol adalah sama atau homogen

c. Uji Independen Sample t-test

Prestasi Belajar Sebelum Perlakuan (Pret-test)

Group Statistics

Kelompok awal N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Prestasi awal (Pret-test) eksperimen 31 62,6865 9,17716 1,64827

Case Processing Summary

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil Belajar

Siswa

Eksperiment 31 100,0% 0 0,0% 31 100,0%

Kontrol 31 100,0% 0 0,0% 31 100,0%

Kontrol 31 62,2268 9,08830 1,63231

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Prestasi

awal

(Pret-

test)

Equal variances

assumed

,026 ,871 ,198 60 ,844 ,45968 2,31974 -4,18050 5,09986

Equal variances

not assumed

,198 59,994 ,844 ,45968 2,31974 -4,18051 5,09986

Prestasi Belajar Setelah Perlakuan (Post-test)

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Prestasi akhir (Post-

test)

Eksperimen 31 77,8677 5,95136 1,06890

Kontrol 31 74,5535 5,80151 1,04198

Dari hasil output di atas diperoleh nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) yaitu 0,030 < 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa model Reciprocal Teaching dapat berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa dalam hal ini adalah hasil belajar siswa

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Prestasi

akhir

(Post-

test)

Equal variances

assumed

,037 ,849 2,220 60 ,030 3,31419 1,49274 ,32828 6,30011

Equal variances

not assumed

2,220 59,961 ,030 3,31419 1,49274 ,32824 6,30015

LAMPIRAN E:

E.1 Lembar Tes Hasil Belajar Siswa

E.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

E.3 Lembar Angket Respons Siswa

LAMPIRAN F:

F.1 Dokumentasi

F.2 Persuratan

F.3 Validasi

F.4 Power Point

DOKUMENTASI PROSES PEMBELAJARAN

Kelas VIII.A

Kelas VIII.B