Upload
khangminh22
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BAJENG
SKIRIPSI
Oleh
DIAN SRIWAHYUNI
10536 464213
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2018
PENGARUH PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BAJENG
SKIRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan MatematikaFakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
DIAN SRIWAHYUNI
10536 464213
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2018
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
\
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dian Sriwahyuni
Nim : 10536 4642 13
Jurusan : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Model Reciprocal Teaching terhadap
Prestasi Belajar Siswa dalam Belajar Matematika Siswa Kelas
VIII di SMP Negeri 1 Bajeng
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan TIM Penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri,
bukan hasil ciplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, September 2018
Yang membuat pernyataan
Dian Sriwahyuni
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
\
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
N a m a : Dian Sriwahyuni
N I M : 10536 4642 13
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi saya. Saya akan
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi
saya.
4. Apabila saya melanggar perjanjian saya pada point 1, 2, dan 3 maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, September 2018
Yang Membuat Perjanjian
Dian Sriwahyuni
Motto dan persembahan
Menukil dari Firman Allah azza wajalla dalam Qs. At-Taubah:119
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah
kamu bersama orang-orang yang jujur.”
Marilah kita menjadi seorang pendidik yang senantiasa bertakwa kepada
Allah subhanahu wa ta’ala dan menjadikan Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam sebagai suri tauladan dalam mendidik generasi pelanjut
peradaban umat islam.
Seorang penyair berkata:
Jika engkau tidak tahu apa yang ditanyakan kepadamu
Dan kamu tidak memiliki ilmunya
Maka jangan berkata di dalamnya tanpa dasar ilmu
karena salah adalah dosa bagi ahli ilmu
Katakan jika perkara itu tidak diketahui olehmu
aku tidak memiliki ilmu tentang apa yang kamu tanya
Itu adalah setengah ilmu menurut ulama
Demikian juga senantiasa dikatakan para orang bijak
(Mukhtasar Jami’ bayan an-Ilmi wa Fadhlih, karya ibnu Abdil Barr, hal.224)
Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Untuk: Ayahanda dan Ibunda Tercinta,
Saudara-saudaraku Serta Orang-orang Yang Selalu Memberi Nasehat,
Yang Senantiasa Mendoakan, Memberikan Motivasi dan Menyayangiku
Selamanya..
ABSTRAK
Dian Sriwahyuni, 2018. Pengaruh Penerapan Model Reciprocal Teaching terhadap
Prestasi Belajar Siswa dalam Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di SMP
Negeri 1 Bajeng. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dibimbing oleh Rukli sebagai Pembimbing I dan Mutmainnah sebagai
Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pembelajaran
matematika melalui Penerapan Model Reciprocal Teaching pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Bajeng Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini mengacu pada
prestasi belajar siswa yang ditinjau dari hasil belajar matematika. Jenis penelitian
ini adalah eksperimen semu atau quasi experiment yang melibatkan dua kelas
sebagai kelas eksperimen dan kelas control dengan desain penelitian Two Group
Pre-test and post-test design. Sampel dalam penelitian ini pada kelas eksperimen
adalah siswa kelas VIII.A sebanyak 31orang siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-
laki dan 14 siswa perempuan dan pada kelas control adalah siswa kelas VIII.B
sebanyak 31orang siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan. Penelitian dilaksanakan selama 6 kali pertemuan. Instrumen dalam
penelitian ini adalah tes hasil belajar (THB) berupa Pre-test dan Post-test untuk
melihat hasil belajar siswa, lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa
selama pembelajaran berlangsung, serta lembar angket untuk mengetahui respon
siswa terhadap pembelajaran melalui model Reciprocal Teaching. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Prestasi hasil belajar siswa dilihat dari skor rata-rata tes
hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan model Reciprocal Teaching
adalah 77,8 dari skor ideal 100,00 dengan standar deviasi 5,95, dari hasil tersebut
diperoleh bahwa 22 siswa (70,97%) tuntas dan sisanya atau 9 siswa (29,03%)
tidak tuntas. (2).Prestasi hasil belajar siswa dilihat dari skor rata-rata tes hasil
belajar matematika siswa setelah diterapkan metode ekspositori adalah 74,5 dari
skor ideal 100,00 dengan standar deviasi 5,80, dari hasil tersebut diperoleh
bahwa14 siswa (45,16%) tuntas dan sisanya atau 17 siswa ( 54,84%) tidak tuntas.
(3) Terdapat perbedaan menggunakan uji t pada taraf signifikan α = 0,05
diperoleh thitung>ttabel atau 2,45>1,67 yang berarti terdapat perbedaan antara siswa
yang diterapkan Model Reciprocal Teaching (MRT) dengan siswa yang
diterapkan metode ekspositori terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
matematika. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
siswa dengan penerapan Model Reciprocal Teaching (MRT) berpengaruh pada
pembelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bajeng.
Kata kunci:Reciprocal Teaching, Ekspositori, Prestasi Belajar
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan sebagai tugas akhir guna memenuhi salah satu persyaratan
dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi
Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Makassar. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah meyinari dunia ini dengan
cahaya Islam.
Salah satu dari sekian banyak pertolongan-Nya yang penulis rasakan
adalah uluran tangan dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, suatu
kewajiban bagi penulis untuk menghaturkan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan selama penulis menempuh pendidikan.
Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayahanda
Abdullah dan Ibunda Sukianti yang senantiasa membesarkan penulis dengan
keikhlasan, memberikan dorongan moral maupun materil, serta doa restunya
yang selalu mengiringi penulis dalam setiap langkahnya. Seluruh keluarga
besar atas segala keikhlasannya memberikan dukungan, pengorbanan, dan doa
restunya demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang
telah mereka berikan berbuah ibadah.
Dengan penuh kerendahan hati, tak lupa pula penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E, M.M., Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Erwin Akib., S.Pd., M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Mukhlis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
sekaligus sebagai Penasehat Akademik.
4. Ma’rup, S.Pd., M.Pd., selaku sekretaris jurusan Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Dr. Rukli, M.Cs., M.Pd. selaku pembimbing I dan Mutmainnah, S.Pd., M.Pd.,
selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan
beliau untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam upaya
penyusunan skripsi ini sampai tahap penyelesaian.
6. Ernawati, S.Pd., M.Pd., dan Ikramuddin, S.Pd., M.Sc. Validator yang telah
meluangkan waktunya memvalidasi atau memeriksa dan memberikan saran
terhadap perbaikan RPP, LKS dan instrumen penelitian.
7. Bapak dan Ibu dosen serta staf di Program Studi Pendidikan Matematika
yang telah mendidik sekaligus menyalurkan ilmu dan pengalamannya secara
ikhlas selama penulis menimba ilmu.
8. Drs. H. Akhmad Sakti, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bajeng,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah tersebut.
9. Hj. Suriati , S.Pd., selaku guru matematika (guru pamong) SMP Negeri 1
Bajeng, yang telah membantu selama peneliti melakukan penelitian di
sekolah.
10. Siswa kelas VIII.A dan siswa kelas VIII.B SMP Negeri 1 Bajeng atas
kerjasama, motivasi dan semangatnya dalam mengikuti pelajaran.
11. Kepada sahabat-sahabatku mahasiswa Mtk2013E, sahabat Akhatifillah yang
ada di KMPI (Komunitas Muslimah Pecinta Ilmu) maupun di FSNI (Forum
Study Nurul Ilmi) yang telah setia menemani perjalananku baik suka maupun
duka dan segala bantuan dan kerjasamanya selama penulis menjalani
perkuliahan.
12. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat
penulis sebutkan namanya satu persatu semoga bantuan yang mereka berikan
menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya..
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi diri penulis. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan
kritikan dari berbagai pihak yang sempat membaca demi menuju sempurnanya
skripsi ini.
Makassar, 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ………….. ................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN................................................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. vi
ABSTRAK ....................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN ................................................................................... 7
A. Kajian Pustaka ............................................................................. 7
1. Pengertian Belajar ................................................................... 7
2. Pengertian Belajar Matematika ............................................... 11
3. Pengertian Pembelajaran Matematika ..................................... 12
4. Pengertian Prestasi .................................................................. 14
5. Pengertian Prestasi Belajar ...................................................... 15
6. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching .............................
18
7. Pembelajaran Konvensional ....................................................
23
B. Hasil Penelitian Relevan .............................................................. 30
C. Kerangka Pikir ............................................................................ 31
D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 34
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 34
B. Populasi dan Sampel .................................................................. 34
C. Variabel dan Desain Penelitian .................................................. 35
D. Definisi Operasional Variabel .................................................... 36
E. Prosedur Penelitian..................................................................... 37
F. Instrumen Penelitian................................................................... 38
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 38
H. Teknik Analisis Data ................................................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 41
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 41
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 55
A. Kesimpulan ............................................................................... 55
B. Saran .......................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tahap perkembangan kognitif piaget ........................................................ 17
3.1 Two Group Pretest-posttest Design .......................................................... 36
3.2 Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Bajeng ........................................................................ 39
3.3 Kategorisasi Standar yang di tetapkan Departemen PendidikanNasional. 39
4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum Diterapkan
Perlakuan (Pretest ) MRT (kelas Eksperimen) ......................................... 42
4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika
Sebelum Diberikan Perlakuan (Pretest) penerapan MRT (kelas
Eksperimen) .............................................................................................. 42
4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika sebelum diberikan
perlakuan (Pretest ) MRT (kelas Eksperimen).......................................... 43
4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum Diterapkan
Perlakuan (Pret-test) metode Ekspositori (Kelas kontrol) ........................ 44
4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika
Diterapkan Perlakuan (Pret-test) Metode Ekspositori (Kelas kontrol) ..... 44
4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika sebelum diberikan
perlakuan (Pret-test ) metode Ekspositori (Kelas kontrol) ...................... 45
4.7 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Setelah Diterapkan
Perlakuan (Post-test ) MRT (kelas Eksperimen) ....................................... 46
4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika
Setelah Diterapkan perlakuan (post-test) MRT(kelas eksperimen) .......... 46
4.9 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika setelah diterapkan
perlakuan (post-test) MRT (kelas eksperimen) ......................................... 47
4.10 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Setelah Diterapkan Perlakuan
(Post-test ) pada Metode Ekspositori (kelas kontrol) ................................ 48
4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika
Setelah Diterapkan Perlakuan (Post-test) Metode Ekspositori (kelas
kontrol) ...................................................................................................... 49
4.12 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika setelah diterapkan
perlakuan (Post-test ) Metode Ekspositori (kelas kontrol) ........................ 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Skema Kerangka Pikir........................................................................................... 32
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2 Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
3 Daftar Hadir Siswa
4 Daftar Nama-Nama Kelompok
5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
LAMPIRAN B
1 Instrumen Tes Hasil Belajar
2 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
LAMPIRAN C
1 Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Siswa
2 Instrumen Angket Respons Siswa
LAMPIRAN D
1 Daftar Nilai Tes hasil Belajar Siswa
2 Hasil Analisis Data Aktifitas Siswa
3 Hasil Analisis Data Respons Siswa
4 Hasil Analisis Data Tes Hasil Belajar
5 Analisis Deskriptif dan Inferensial SPSS
LAMPIRAN E
1 Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa
2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
3 Lembar Angket Respon Siswa
LAMPIRAN F
1 Persuratan
2 Validasi
3 Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan yang lebih maju, atas kesadaran bahwa mendidik
anak bukan hanya karena kebutuhan keluarga atas kehadiran si anak melainkan
juga kebutuhan oleh kesatuan sosial yang lebih besar, maka masyarakat ikut
mengambil bagian dalam kewajiban mendidik. Dengan maksud terutama untuk
bersama-sama menjaga keselamatan hidup masyarakat, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. (Agus:1996)
Menurut KBBI (1991:232). Pendidikan berasal dari kata “didik” lalu diberi
awal kata “me” sehingga menjadi “mendidik” yang artinya memelihara dan
memberi latihan.Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya
ajaran,tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan
pemikir.Sedangkan menurut Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 yaitu:
“ Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spirual
keagamaan, pengendalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara ”.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.
Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
matematika yang kuat sejak dini (Depdiknas, 2006).
Tujuan matematika diajarkan di sekolah yaitu agar siswa memiliki
kemampuan memahami konsep matematika, menggunakan penalaran,
memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan dan memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.
Al-Qur’an merupakan bukti betapa pentingnya penggunaan fungsi ranah
cipta dan karsa manusia dalam belajar dan meraih ilmu penegtahuan. Hal ini
tersirat dalam Firman Allah surat Az-zumar ayat 9 yang berbunyi:
“Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui? Sesungguhnya hanya orang yang berakallah yang
mampu menerima pelajaran”.
Menurut Drs.H. Abu Ahmadi menjelaskan pengertian prestasi belajar
sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu
kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber
penguat belajar dapat secara ekstrinsik ( nilai, pengakuan, penghargaan) dan
dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyeldiki, mengartikan situasi).
Dari hasil observasi awal yang kami lakukan di sekolah SMP Negeri 1 Bajeng.
Sekolah sudah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi di mana siswa
diharapkan cenderung lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Namun,
masih terdapat kendala yang ada pada siswa yaitu, kurangnya pemahaman
siswa terhadap konsep-konsep dasar matematika, siswa yang belum bisa
mengaitkan konsep-konsep yang akan diajarkan, masih ada siswa yang
cenderung pasif atau tidak terlalu memperhatikan pembelajaran, dikarenakan
Sistem Kelulusan Berlanjut (SKTB) di dunia pendidikan, dimana tidak ada
lagi siswa yang tinggal kelas. Bukan hanya itu, masih ada sebagian siswa
menganggap pelajaran Matematika kurang menyenangkan dan terkesan sulit
untuk dipelajari.
Hal ini dapat dilihat rata-rata nilai ketuntasan yang dicapai siswa berada
di bawah standar KKM yaitu hanya 48,2 data diperoleh dari hasil ulangan
semester. Adapun materi pelajaran yang masih kurang dipahami oleh siswa
adalah materi Operasi Aljabar.
Adapun kendala yang guru rasakan yaitu kurangnya pengetahuan guru
tentang metode baru yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
sehingga pembelajaran terkesan monoton apalagi media pembelajaran
khususnya matematika sangat kurang. Mayoritas siswa hanya menghafalkan
rumus-rumus tanpa memahaminya. Siswa juga senang meniru langkah-
langkah penyelesaikan soal matematika yang dicontohkan guru. Sehingga jika
menghadapi soal yang konsepnya sama namun sedikit dimodifikasi, maka
siswa merasa pusing dan bingung.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru yaitu dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan MRT. Pendekatan
Konstruktivisme merupakan pembelajaran yang lebih mengutamakan
pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar sedangkan
MRT merupakan strategi belajar melalui kegiatan mengajarkan teman, dimana
siswa berperan sebagai “guru” menggantikan peran guru untuk mengajarkan
teman-temannya. Sementara itu guru lebih berperan sebagai model yang
menjadi contoh, fasilitator yang memberi kemudahan, pembimbing yang
melakukan scaffolding (bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu
kepada orang yang kurang tahu).
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, yaitu: menurut Luluk
Afifah (2012) MRT dengan melakukan fieldtrip lebih efektif untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII semester 1 materi pokok
perbandingan pada peta (skala) di MTs. Manbaul Islam Losari Soko Tuban.
Menurut Indri (2009) Pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan
pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
IX I SMP Negeri I Pacitan. Sedangkan menurut Sufinah (2010) terdapat
perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberi pendekatan pengajaran
terbalik (Reciprocal Teaching) dengan pendekatan Konvensional (Ekspositori)
terhadap kemampuan berpikir siswa pada pembelajaran matematika.
Dari beberapa penelitian diatas dapat di simpulkan bahwa: MRT mampu
mengembangkan kreativitas siswa, memupuk kerjasama antara siswa,
menumbuhkan bakat siswa terutama dalam berbicara dan mengembangkan
sikap.
Jadi, MRT yang diterapkan, siswa lebih memperhatikan pelajaran karena
menghayati sendiri, memupuk keberanian berpendapat dan berbicara di depan
kelas, melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan
dalam waktu singkat, menumbuhkan sikap menghargai guru karena siswa akan
merasakan perasaan guru pada saat mengadakan pembelajaran terutama pada
saat siswa ramai atau kurang memperhatikan.
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Penerapan Model
Reciprocal Teaching (MRT) Terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam
Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Bajeng”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka penulis membuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah penerapan MRT berpengaruh terhadap prestasi belajar Matematika
Siswa SMP Negeri 1 Bajeng?
2. Apakah penerapan metode Ekspositori berpengaruh terhadap prestasi belajar
Matematika Siswa SMP Negeri 1 Bajeng?
3. Apakah ada perbedaan pengaruh antara penerapan MRT dan Metode
Ekspositori terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 1 Bajeng?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan MRT terhadap prestasi belajar siswa
dalam belajar matematika.
2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Ekspositori terhadap
prestasi belajar dalam belajar matematika.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara penerapan MRT dengan metode
Ekspositori terhadap prestasi belajar siswa
D. ManfaatPenelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh oleh pihak-pihak yang berkaitan
antara lain:
1. Manfaat bagi para guru, kepala sekolah, dan lembaga pendidikan, penelitian
ini dapat dijadikan referensi sebagai salah satu pendekatan dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa
2. Manfaat bagi siswa dapat meningkatkan prestasi belajar dan dapat dijadikan
sebagai salah satu pendekatan menarik dalam proses belajar
3. Manfaat bagi peneliti sendiri, dapat dijadikan sebagai suatu informasi
penerapan pendekatan MRT dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
4. Manfaat secara umum hal yang dapat diperoleh dari penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi program pendidikan
matematika.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan masalah dan urusan setiap orang. Tingkah laku dan
semua perbuatan manusia dalam rentang kehidupannya terbentuk, disesuaikan
dan berubah karena belajar. Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku
sebagai akibat pengalaman dan latihan. Beberapa pakar pendidikan
mendefinisikan belajar, menurut Gagne dalam Agus Suprijono (2015:2) Belajar
adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui
aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses
pertumbuhan seseorang secara alamiah. Travers dalam Agus Suprijono (2015:2)
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Morgan dalam
Agus Suprijono (2015:2) Learning is any relatively permanent change in
behavior that is aresult of past experience (Belajar adalah perubahan perilaku
yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman).
Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke
perkembangan pribadi seutuhnya. Namun, realitas yang dipahami oleh sebagian
besar masyarakat tidaklah demikian, belajar dianggapnya sebagai properti
sekolah dimana kegiatan belajar selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah.
Sebagian masyarakat menganggap belajar di sekolah adalah usaha penguasaan
materi ilmu pengetahuan. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, sebab
7
menurut Reber, belajar adalah the process of acquiring knowledge.Belajar
adalah proses mendapatkan pengetahuan.
Menurut Ruseffendi dalam Erman Suherman (2003: 148), matematika
terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses
dan penalaran.
Pada tahap awal matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam
dunianya secara empiris, karena matematika sebagai aktivitas manusia kemudian
pengalaman itu diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan sintesis
dengan penalaran di dalam struktur kognitif, sehingga sampailah pada suatu
kesimpulan konsep-konsep matematika. Agar konsep matematika yang
terbentuk itu dapat dipahami orang lain dan dapat dengan mudah dimanipulasi
secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah yang cermat yang disepakati
bersama secara global (universal) yang dikenal dengan bahasa matematika
(Erman Suherman, 2003: 16).
Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun (dalam hal ini islam)
mengajarkan bahwa belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman
agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat
kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam QS Mujadalah ayat 11 yang
berbunyi:
”...Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-
orang yang beriman dan berilmu”.
Jadi, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif melekat sebagai hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Belajar dengan
proses pembelajaran ada peran guru, bahan ajar dan lingkungan. Peristiwa
belajar disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik
daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman sosial masyarakat.
Dari beberapa definisi belajar. Maka, dapat disimpulkan adanya beberapa
ciri belajar sebagai berikut: 1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan
tingkah laku (Change Behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat
diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, 2) Belajar merupakan proses.
Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar
adalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar
merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar, 3) Belajar
merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari
interaksi antara pserta didik dengan lingkungannya, 4) Perubahan tingkah laku
merupakan hasil latihan atau pengalaman, 5) Pengalaman atau latihan itu dapat
memberi penguatan, sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat
atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita
bedakan menjadi 3 macam,yaitu: Faktor internal, Faktor eksternal dan Faktor
pendekatan belajar (approach to learning).
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, faktor ini
meliputi:
a. Faktor Fisiologis: faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.
Faktor ini dibedakan menjadi 2 yang pertama yaitu keadaaan tonus jasmani,
yang pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Dan
yang kedua keadaan fungsi jasmani fisiologis, selama proses blajar
berlangsung peran fungsi fisikologi pada tubuh manusia sangat
mempengaruhi hasil belajar.
b. Faktor psikologis, keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi
proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi proses
belajar antara lain: kecerdasan siswa (kemampuan psiko-fisik dalam
mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui
cara yang tepat), motivasi (salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan
kegiatan belajar siswa, motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan
kegiatan belajar), minat/interst (keinginan yang besar terhadap sesuatu,
sikap (kegiatan internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk
mereaksi/merespon dengan cara yang relative tetap terhadap objek, orang,
peristiwa, dan sebagainya baik secara positif maupun negative),
bakat/aptitude kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang).
Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi
dua golongan, yaitu:
a. Lingkungan sosial: Berupa Lingkungan sosial Sekolah (seperti guru,
administrasi dan teman-teman sekelas), Lingkungan sosial masyarakat,
lingkungan sosial keluarga.
b. Lingkungan non-sosial: Lingkungan alamiah. Faktor instrumental, faktor
materi pelajaran
Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Dari ketiga faktor-faktor diatas, baik faktor internal, faktor eksternal, dan
faktor pendekatan belajar dalam banyak hal sering saling berkaitan dan saling
mempengaruhi satu sama lain.
2. Pengertian Belajar Matematika
Berhubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan tentu saja tidak lepas
dari usaha para ilmuwan dalam mengembangkannya, maka dalam hal iniakan
dibahas tentang berbagai macam definisi dari matematika. a) Matematika adalah
cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik, b)
Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi, c) Matematika
adalah pengetahuan tentang penalaran logika dan berhubungan dengan bilangan,
d) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah
denga ruang dan bentuk, e) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-
struktur yang logis, f) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan
yang ketat.
Matematika juga dikenal sebagai ratunya ilmu, yang dimaksud bahwa
matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Dengan kata lain, banyak
ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembangannya bergantung dari matematika.
Matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri untuk suatu ilmu,
juga untuk melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam pengembangan dan
oprasionalnya.
Matematika menurut Jerome Bruner dalam teorinya menyatakan bahwa
“belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan pada
konsep-konsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang
diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-
struktur.
Belajar matematika juga dikemukakan oleh W. Brownell yang mengatakan
“bahwa belajar matematika harus merupakan belajar bermakna dan belajar
pengertian. Dia menegaskan bahwa belajar pada hakikatnya merupakan suatu
proses yang bermakna.”
Hakekat pendidikan matematika pada prinsipnya membantu peserta didik
agar berpikir kritis, bernalar efektif, efisien, bersikap ilmiah, disiplin,
bertanggung jawab, berjiwa keteladanan, percaya diri yang disertai dengan iman
dan takwa. Karena itu, tugas guru matematika adalah membantu peserta didik
agar memahami dan menghayati prinsip dan nilai matematika, sehingga tumbuh
daya nalar, berpikir logis, sistematik, kritis, kreatif, cerdas, mencintai keindahan,
bersikap terbuka dan rasa ingin tahu.
3. Pengertian Pembelajaran Matematika
Pembelajaran merupakan aktifitas untuk menciptakan kondisi yang
memungkinkan proses belajar siswa belangsung optimal di dalam lingkup
sekolah. Erman Suherman, dkk (2001: 8) menyatakan bahwa pembelajaran
adalah upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar
tumbuh dan berkembang secara optimal. Sudjana (2000: 80) menyatakan bahwa
pembelajaran adalah setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik
yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Gulo (2004:
80) mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha untuk menciptakan sistem
lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Nasution (2005: 80)
mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau
mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik
sehingga terjadi proses belajar.
Menurut Moh. Uzer Usman (2002: 4) pembelajaran merupakan suatu proses
yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif tertentu. Bardasarkan
pendapat tersebut kegiatan pembelajaran merupakan suatu proes timbal balik
antara guru dan siswa pada situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Ruseffendi dalam Erman Suherman (2003: 148), matematika
terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses
dan penalaran. Pada tahap awal matematika terbentuk dari pengalaman manusia
dalam dunianya secara empiris, karena matematika sebagai aktivitas manusia
kemudian pengalaman itu diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan
sintesis dengan penalaran di dalam struktur kognitif, sehingga sampailah pada
suatu kesimpulan konsep-konsep matematika. Agar konsep matematika yang
terbentuk itu dapat dipahami orang lain dan dapat dengan mudah dimanipulasi
secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah yang cermat yang disepakati
bersama secara global (universal) yang dikenal dengan bahasa matematika
(Erman Suherman, 2003: 16).
Seseorang dikatakan mandiri jika memiliki tanggung jawab yang tinggi,
dapat mengarahkan perilaku sendiri, dapat mengambil keputusan, percaya diri,
bertindak bebas, dan sifat keaslian dalam perilaku. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Sumanto (2003:18), yaitu kemandirian memiliki beberapa aspek
kemampuan, antara lain mengarahkan perilaku sendiri, mengambil keputusan,
bertanggung jawab, kepercayaan pada diri sendiri, bertindak bebas dan sifat
keaslian dalam perilaku.
4. Pengertian Prestasi
Prestasi berasal dari bahasa Belanda, yang berarti hasil bisnis. Prestasi yang
diperoleh dari upaya yang telah dilakukan. Memahami pencapaian tersebut, rasa
prestasi diri adalah hasil dari bisnis seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan
mengandalkan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual serta ketahanan
dalam menghadapi semua aspek situasi kehidupan.
Adapun pengertian Prestasi Menurut para Ahli: menurut Siti Pratini (2005)
“Prestasi adalah hasil dari seorang dalam kegiatan pembelajaran”. Menurut
KBBI “Yang dinamakan prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dan
sebagainya”. Sedangkan menurut Bukhari M.Ed (1983) “Prestasi bisa kita
artikan sebagai hasil yang dicapai atau hasil yang telah dicapai”.
Ada beberapa prestasi yang dapat dicapai oleh setiap orang, diantaranya:
Prestasi belajar, prestasi kerja, prestasi seni, prestasi olah raga, prestasi
lingkungan hidup.
Prestasi dapat digunakan untuk meningkatkan potensi kita. Berikut ini
adalah prestasi penting: Prestasi adalah wujud nyata dari kualitas dan kuantitas
yang diperoleh oleh seseorang. Prestasi adalah sebuah pengalaman yang orang
mengalami dan bisa menjadi pelajaran berharga untuk masa depan. Prestasi
adalah kebanggaan bagi diri sendiri, keluarga, kelompok, masyarakat, bangsa
dan Negara. Prestasi digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan,
kecerdasan dan keterampilan seseorang, kelompok, masyarakat, bangsa dan
Negara. Adapun sikap yang mendukung seseorang dalam berprestasi
diantaranya: 1)Berorientasi masa depan dan cita-cita, 2)Keberhasilan
berorientasi, 3) Berani mengambil atau berisiko, 4) Sebuah rasa tanggung jawab
yang besar, 5)Menerima dan menggunakan kritik sebagai umpan balik,
6)Memiliki sikap kreatif dan inovatif dan mampu mengatur waktu dengan baik
5. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Drs.H. Abu Ahmadi menjelaskan pengertian prestasi belajar
sebagai berikut: secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu
kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber
penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan
dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyeldiki, mengartikan situasi).
Disamping itu siswa memerlukan dan harus menerima umpan balik
langsung derajat sukses pelaksanaan tugas (nilai raport/nilai test) (psikologi
belajar DRS. H abu ahmadi, Drs. Widodo supriono 151).
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah
hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang
dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar yang merupakan nilai-
nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang,
prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan prestasi salah satunya adalah dengan
memperhatikan dan mencermati gaya belajar dan cara belajar yang baik.
Nana Syaodih Sukmadinata (2014:12) berpendapat bahwa hasil belajar atau
achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan
potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penugasan hasil belajar oleh
seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk
penguasaan, pengetahuan, keterampilan bepikir maupun keterampilan motorik.
Berdasarkan pengertian prestasi belajaran tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa. Dalam
kegiatan belajar yang dapat dilihat dari penguasaan pengetahuan, keterampilan,
dan perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam nilai angka/huruf.
Nana Sudjana (2005) Adapun faktor-faktor yang dapat mempengauhi
prestasi belajar matematika yaitu:
a. Faktor yang berasal dari dalam siswa, meliputi kemampuan yang dimiliki
siswa, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
b. Faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu kualitas pengajaran. Kualitas
pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proes belajar
mengajar dalam mencapai tujuan pengejaran. Kualitas pengajaran meliputi:
1) Kompetensi professional guru, baik di bidang kognitif (penguaaan
bahan), bidang sikap (mencintai profesinya) dan bidang perilaku
(keterampilan mengajar), 2) Karakteristik kelas, meliputi: besarnya kelas,
suasana belajar, fasilitas dan sumber belajar yang tersdia, 3) Karakteristik
sekolah, meliputi: disiplin sekolah, perpustakaan, dan lingkungan sekolah.
Firman Allah tentang keutamaan berpikir terdapat dalam surat Al-Rum ayat 8
“Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?
Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang
ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar
ingat akan pertemuan dengan Tuhannya.”(QS. Al-Rum:8)
Menurut Jean Piaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam
otaknya, seperti sebuah kotak-kotak yang masing-masing mempunyai makna
yang berbeda-beda. Piaget membagi tahap perkembangan kognitif manusia
kedalam empat fase. Berikut ini tahap perkembangan kognitif menurut piaget.
Table 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Piaget
Tahap Usia/Tahun Gambaran
Sensorimotor 0 – 2
Bayi bergerak dari tindakan refleks instingtif
pada saat lahir sampai permulaan pemikiran
simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman
tentang dunia melalui pengkoordinasian
pengalaman-pengalaman sensor dengan
tindakan fisik.
Operational 2 – 7
Anak mulai merepresentasikan dunia dengan
kata-kata dan gambar-gambar
Kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukkan
adanya penangkatan pemikiran simbolis dan
melampaui hubungan informasi sensor dan
tindak fisik.
Concrete
Operational 7 – 11
Pada saat ini anak dapat berpikir secara logis
mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan
mengklasifikasikan benda-benda kedalam
bentuk-bentuk yang berbeda.
Formal
Operational 11 – 15
Anak remaja berpikir dengan cara yang lebih
abstrak dan logis. Pemikiran lebih idealistik.
Pitajeng (2006) mengemukakan 2 kelompok faktor yang mempengaruhi
prestai belajar matematika yaitu:
a. Faktor internal; 1)Jasmani siswa berupa kesehatan badan dan pola hidup
sehat, 2) Faktor psikologi, terdiri dari: intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, dan kematangan, 3) Faktor kelelahan, agar anak dapat belajar
matematika dengan baik, harus menghindarkan dari kelelahan, baik
kelelahan fisik maupun kelelahan psikis.
b. Faktor eksternal yaitu : 1) faktor dari keluarga tentang bagaimana cara orang
tua mereka mendidik, hubungan antar anggota keluarga terjalin dan suasana
rumah yang menyenangkan, 2) Faktor sekolah yaitu, metode mengajar guru,
metode belajar dan media yang digunakan guru.
6. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching
Reciprocal teaching adalah pendekatan konstruktivis yang berdasarkan pada
prinsip-prinsip pembuatan / pengajuan pertanyaan (Trianto, 2007 : 96). Menurut
Sriyanti dan Marlina ( 2003:118 ) pembelajaran terbalik merupakan salah satu
model pembelajaran yang memiliki manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai
melalui kegiatan belajar mandiri sehingga peserta didik mampu menjelaskan
temuannya kepada pihak lain serta dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
belajar mandiri.
Menurut Palinscar dan Brown ( Slavin, 2008: 89) penelitian terhadap
reciprocal teaching menunjukkan bagaimana strategi pembelajaran langsung
dapat meningkatkan pengaruh dari sebuah teknik yang berhubungan dengan
pembelajaran kooperatif.
Menurut Suyatno (2009 : 64), reciprocal teaching merupakan strategi
pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pengajuan pertanyaan dimana siswa
keterampilan-keterampilan metakognitif diajarkan melalui pengajaran langsung
dan pemodelan oleh guru. Pembelajaran menggunakan reciprocal teaching
harus memperhatikan tiga hal yaitu siswa belajar mengingat, berfikir dan
memotivasi diri. Dalam reciprocal teaching, guru mengajarkan siswa
keterampilan-keterampilan kognitif penting dengan menciptakan pengalaman
belajar, melalui pemodelan perilaku tertentu dan kemudian membantu siswa
mengembangkan keterampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan
pemberian semangat (Brown dalam Trianto, 2007 : 96).
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran
terbalik (reciprocal teacing) adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang
untuk memberikan manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai dan memberikan
keterampilan pada siswa dalam memahami apa yang dibaca didasarkan pada
pengajuan pertanyaan.
Menurut Palinscar, Brown (dalam Evendi, 2001:5) kegiatan-kegiatan dalam
model pembelajaran tebalik (reciprocal teaching) meliputi: a) Menyusun
pertanyaan, b) Membuat ringkasan (ikhtisar), c) Membuat prediksi dan d)
Mengklasifikasi atau mencatat hal-hal yang kurang jelas dari bacaan.
Pada pembelajaran matematika dengan metode reciprocal teaching siswa
dituntut untuk bisa melakukan keterampilan menjelaskan/mengklarifikasi,
memprediksi, mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi dan untuk
kemudian menjawabnya dan merangkumnya.
Berikut contoh sederhana penerapannya dalam pembelajaran matematika:
a. Klarifikasi/Menjelaskan
Setelah bahan teks bacaan diberikan, ini dapat berubah teks mengenai
konsep yang ingin diajarkan sekaligus berisi soal yang harus diselesaikan.
b. Prediksi
Pada tahap ini pembaca diajak untuk melibatkan pengetahuan yang sudah
diperolehnya dahulu untuk digabungkan dengan informasi yang diperoleh
dari teks yang dibaca untuk kemudian digunakan dalam mengimajinasikan
kemungkinan yang akan terjadi berdasar atas gabungan informasi yang
sudah dimilikinya. Dari uraian tersebut, jelas diketahui bahwa pada tahap ini
diharapkan terjadi koneksi antara konsep yang baru dipelajarinya dengan
yang sudah dimilikinya.
c. Bertanya
Strategi bertanya ini digunakan untuk memonitori dan mengevaluasi sejauh
mana pemahaman pembaca terhadap bahan bacaan. Pembaca dalam hal ini
siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada dirinya sendiri, teknik ini
seperti sebuah proses metakognitif. Dari uraian tersebut jelas bahwa pada
tahap ini siswa bertanya pada dirinya sendiri untuk melakukan crosscheck
tentang apa yang sudah diperolehnya dari proses belajar dan apa yang belum
dikuasai dari keseluruhan konsep yang diajarkan oleh gurunya.
d. Membuat Rangkuman
Untuk tahap ini, tentu sudah jelas sekali yang paling sederhana adalah
meminta siswa untuk membuat ihtisar dari proses pembelajaran yang
berlangsung beserta hasilnya menggunakan bahasa sendiri.
Menurut Suyatno (2009:64) langkah-langkah pelaksanaan reciprocal
teaching antara lain : 1) Membagikan bacaan hari ini, 2) Menjelaskan bahwa
guru berperan sebagai guru pada bacaan pertama, 3) Meminta siswa membaca
bacaan pada bagian yang ditetapkan, 4) Setelah membaca, siswa disuruh
melakukan pemodelan, 5) Meminta siswa memberikan komentar terhadap
pembelajaran guru, 6) Siswa lain membaca dengan tidak bersuara bagian materi
bacaan yang lain, 7) Memilih salah satu siswa yang berperan sebagai guru, 8)
Membimbing siswa yang berperan sebagai guru dan 9) Mengurangi bimbingan
siswa yang menjadi guru secara periodik.
Pengajaran terbalik terutama dikembangkan untuk membantu guru
menggunakan dialog-dialog belajar yang bersifat kerjasama untuk mengajarkan
pemahaman bacaan secara mandiri (Trianto, 2007 : 96). Melalui pengajaran
terbalik, siswa diajarkan empat strategi pemahaman pengaturan diri yaitu
perangkuman, pengajuan pertanyaan, berbicara dan prediksi.
Dalam tahap kelanjutan pelaksanaan reciprocal teaching melalui prosedur
harian menurut Wikandari dalam Trianto (2009 : 175) adalah sebagai berikut :
a) Disediakan teks bacaan berisi materi yang hendak diselesaikan,
b) Dijelaskan bahwa dalam pembelajaran tersebut terdapat beberapa segmen.
Segmen pertama guru berperan sebagai pengajar (guru),
c) Siswa diminta membaca tanpa bersuara teks materi bagian demi bagian
d) Siswa telah menyelesaikan bagian pertama, dilakukan pemodelan berikut:
1) Pertanyaan yang saya perkirakan akan ditanyakan guru adalah . . . .
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab
pertanyaan tersebut
3) Siswa merangkum dan membacakan kesimpulan dari bagian/sub bab
4) Memberikan kesempatan kepasa siswa lain untuk memprediksi hal yang
akan dibahas pada sub bab/bagian selanjutnya
5) Siswa memberikan respon
6) Siswa mampu mengekspresikan apa yang telah guru lakukan
a. Siswa diminta memberikan komentar tentang pengajaran yang baru
berlangsung.
b. Pembelajaran seperti segmen pertama diulang tetapi dengan
penunjukan salah satu siswa sabagai guru.
c. Guru membimbing siswa yang ditunjuk sebagai guru
d. Guru mengurangi intensitas bimbingan kepada siswa yang berperan
sebagai guru sampai siswa tersebut bisa mandiri dan mempunyai
inisiatif sendiri untuk membantu siswa lain.
Adapun kelebihan dan kelemahan MRT. Abdul Azis (2007 :113)
mengungkapkan bahwa kelebihan MRT antara lain :
a. Mengembangkan kreativitas siswa.
b. Memupuk kerjasama antara siswa.
c. Menumbuhkan bakat siswa terutama dalam berbicara dan mengembangkan
sikap.
d. Siswa lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri.
e. Memupuk keberanian berpendapat dan berbicara di depan kelas.
f. Melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan
dalam waktu singkat.
g. Menumbuhkan sikap menghargai guru karena siswa akan merasakan
perasaan guru pada saat mengadakan pembelajaran terutama pada saat siswa
ramai atau kurang memperhatikan.
h. Dapat digunakan untuk materi pelajaran yang banyak dan alokasi waktu
yang terbatas.
Kelemahan MRT antara lain :
a. Adanya kurang kesungguhan para siswa yang berperan sebagai guru
menyebabkan tujuan tak tercapai.
b. Pendengar (siswa yang tak berperan) sering mentertawakan tingkah laku
siswa yang menjadi guru sehingga merusak suasana.
c. Kurangnya perhatian siswa kepada pelajaran dan hanya memperhatikan
aktifitas siswa yang berperan sebagai guru membuat kesimpulan akhir sulit
tercapai.
Untuk mengatasi dan mengurangi dampak kelemahan penggunaan strategi
MRT penelitin dan guru selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
berbagai kesempatan. Motivasi siswa menjadi bagian penting untuk
menumbuhkan kesadaran pada diri siswa terhadap keseriusan pembelajaran.
7. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional yang dimaksud disini ialah pembelajaran yang
biasa sering dilakukan yaitu pembelajaran ekspositori klasikal. Hal ini sesuai
dngan pernyataan Ruseffendi bahwa metode ekspositori sama dengan cara
mengajar yang biasa (tradisional) yang kita pakai pada pembelajaran
matematika.
a. Pengertian Metode Ekspositori
Metode pembelajaran ekspositori adalah metode pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pelajaran secara optimal. Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang
digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan
konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan
masalah dalam bentuk ceramah, demontrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa
mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode
ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya
isi pelajaran kepada siswa secara langsung.
Seperti kita ketahui pada metode ceramah pusat pengajarnya terletak pada
guru; guru yang banyak bicara menyampaikan materi pelajaran (informasi),
sedangkan pekerjan murid pada umumnya mencatat dan sebagaian kecil
bertanya. Dominasi guru pada metode ekspositori ini banyak dikurangi. Guru
tidak terus bicara apakah siswa itu mengerti atau tidak, tetapi guru memberi
informasi hanya pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan; misalnya
permulaan pengajaran, pada topik yang baru, pada waktu memberikan contoh-
contoh soal dan sebagainya. Karena itu, dilihat dari terputusnya kepada guru,
metode lebih murni dari metode ekspositori.
Pada metode ini, setelah guru beberapa saat memberikan informasi
(ceramah) guru mulai dengan menerangkan suatu konsep mendemokrasikan
keterampilannya mengenai pola/aturan/dalil tentang konsep itu, siswa bertanya,
guru memeriksa (mengecek) apakah siswa sudah mengerti atau belum. Kegiatan
selanjutnya ialah guru yang memberikan contoh-contoh soal aplikasi konsep
selanjutnya meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal dipapantulis atau
dimejanya. Siswa mungkin bekerja individual atau bekerjasama dengan teman
yang duduk disampingnya, sedikit adanya tanya jawab dan kegiatan terakhir
ialah siswa mencatat materi yang telah diterangkan yang mungkin telah
dilengkapi dengan soal-soal pekerjaan rumah. Jadi, ekspositori ini sama dengan
cara mengajar yang biasa (tradisional) kita pakai pada pelajaran matematika.
b. karasteristik pembelajaran ekspositori
Terdapat beberapa karakteristik metode pembelajaran ekpositori di
antaranya :
1. Metode ekspositori ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pembelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat
utama dalam melakukan strategi ini. Oleh karena itu, sering orang
mengidentikanya dengan ceramah.
2. Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pembelajaran yang sudah
jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal
sehingga tidak menutut siswa untuk berfikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
Artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat
memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali
materi yang telah diuraikan.
c. Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori
Beberapa prinsip dari metode pembelajaran ekspositori, yaitu:
1. Berorientasi pada Tujuan
Proses penyampaian materi pelajaran harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran, justru tujuan inilah yang harus menjadi pertimbangan utama
dalam penggunaan strategi ini.
2. Prinsip Komunikasi
Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang
diorganisir dan disusun dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai.
3. Prinsip Kesiapan
Siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan,
terlebih dahulu kita harus memosisikan mereka dalam keadaan siap baik
secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran.
4. Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa lebih lanjut.
Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk
waktu selanjutnya. Sehingga mendorong siswa untuk mencari dan
menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.
d. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Ekspositori
Adapun langkah dalam penerapan Metode Ekspositori, yaitu:
1. Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima
pelajaran. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan
diantaranya adalah:
1) Memberikan sugesti atau kesan yang positif dan memotivasi siswa
2) Mulailah dengan tujuan yang ingin dicapai
3) Bukalah file dalam otak siswa
2. Penyajian (Presentasion)
Menyajikan materi pelajaran yang dapat dengan mudah ditangkap dan
dipahami oleh siswa. Adapun langkahnya, yaitu:
1) Penggunaan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah dipahami.
2) Intonasi suara yang jelas.
3) Menjaga kontak mata dengan siswa, selalu memperhatikan keadaan
siswa
3. Korelasi (Correlation)
Menghubungkan pemahaman siswa atau materi yang telah diajarkan dalam
konsep kehidupan siswa, maupun pengalaman siswa dengan materi yang
diajarkan. Sehingga siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur
pengetahuan yang dimilikinya.
4. Menyimpulkan (Generalization)
Tahap ini untuk mamahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah
disampaikan.
5. Mengaplikasikan (Application)
Pada tahap ini merupakan tahap pembuktian dari semua tahap yang dijalani
dengan langkah-langkah: guru memberikan tugas yang relevan sesuai
dengan materi yang disajikan serta memberikan tes kepada siswa tentang
materi yang telah mereka peroleh.
e. Keunggulan dan Kelemahan Metode Ekspositori
Setiap metode pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun
keunggulanya adalah guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi
pembelajaran, ia dapat mengtahui sejauh mana siswa memahami pelajaran yang
disampaikan. Metode ini dianggap efektif apabila materi yang dibawakan cukup
luas pembahasannya. Melalui strategi ini siswa tidak hanya mendengarkan suatu
materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasikan
(melalui pelaksanaan demonstrasi). Dan metode ini bisa digunakan untuk jumlah
siswa dan ukuran kelas yang besar.
Adapun kelemahannya yaitu: metode ini hanya dapat dilakukan kepada
peserta didik yang miliki kemampuan dan mendengar yang baik. Metode ini
tidak selamanya menyesuaikan bakat, minat, kemampuan, dan gaya belajar
siswa yang bervariasi. Sulit mengembangkan kreatifitas siswa dan berpikir kritis.
Keberhasilan metode ini lebih dititik beratkan kepada guru tentang seberapa
besar persiapan, perencanaan, stratgi, maupun kepercayaan diri guru dalam
menyajikan materi. Dan kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat
terbatas.
f. Pemaparan Materi Bangun Ruang Sisi Datar
1. Menentukan Luas permukaan Prisma; prisma adalah bangun ruang yang
dibatasi oleh dua bangun datar segi banyak yang kongruen dan sejajar, serta
dibatasi sisi-sisi tegak yang berupa persegi panjang atau jajar genjang.
Contoh:
Jaring –jaring prisma dan luas permukaan prisma. Perhatikan gambar
dibawah ini gambar (a) adalah prisma tegak segitiga sedangkan gambar (b)
adalah jaring-jaringnya.
2. Menentukan Luas permukaan Limas; Limas adalah bangun ruang yang
dibatasi bidang alas dan bidang sisi-sisi tegak berupa segitiga-segitiga yang
bertemu pada satu titik. Titik tempat pertemuan itu disebut titik puncak
limas. contoh
Ket:
(a) Adalah prisma tegak segi empat
(b) Adalah prisma tegak segi lima
(c) Adalah prisma miring segitiga
(d) Adalah prisma miring segi empat
(a) (b) (c)
Ket:
(a) Adalah limas segitiga beraturan
(b) Adalah limas segi empat beraturan
(c) Adalah limas segi empat
sembarang
(a) (b) (c) (d)
I
I
II III IV
(a) (b)
Jaring –jaring limas dan luas permukaan limas
3. Menentukan Volume Kubus dan Balok
a. Rumus Volume Kubus
Vk = rusuk x rusuk x rusuk
= s x s x s
= s3
Menentukan luas permukaan dan volume kubus yang mengalami perubahan
rusuk:
ket: Lbaru = luas permukaan kubus yang baru
L = luas permukaan kubus yang lama
Vbaru = Volume kubus yang baru
V = Volume kubus yang lama
k = ukuran yang diperbesar atau diperkecil
b. Rumus Volume Balok
Vbalok= panjang x lebar x tinggi
= p x l x t
4. Menentukan Volume Prisma. Luas alas prisma tergantung dengan alas
prisma berbentuk apa, jika alas prisma berbentuk segitiga maka luas alas
prisma rumusnya:
alas prisma berbentuk persegi maka luas alas prisma rumusnya:
secara umum rumus menentukan volume prisma disesuaikan dengan bentuk
alas sebagai berikut:
L baru = k2
L
Vbaru = k3V
l t
W V
T U
S R
P p Q
H G
E F
D C
A s B s
s
baprismaalasluas 2
1
baprismaalasluas
H G
E F
D C
A s(k) B s(k)
s(k)
Ket:
(a) Prisma persegi
(b) Prisma segitiga
tinggiprismaalasluasprismavolume
a b
t
t
b
a
(a) (b)
limas segi empat beraturan Jaring-jaring limas
B. Hasil Penelitian Relevan
Adapun referensi dari hasil penelitian sebelumnya dengan menggunakan
model reciprocal teaching adalah sebagai berikut:
1. Indri Lolita Sari (2010) menyimpulkan bahwa diperoleh nilai rata-rata pret-
test siswa 886, sedangkan nilai rata-rata post-test siswa 1733. Pengolahan
data dilakukan dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0.05 dan
dk = 24 diperoleh thitung> ttabel yaitu 11,18 > 1,71 maka Ho ditolak dan H1
diterima. Dengan demikian, kemampuan berpikir siswa meningkat dengan
penerapan model Reciprocal Teaching pada materi Lingkaran di kelas VIII
SMP Negeri 2 Banda Aceh.
2. Luluk Afifah (2012) menyimpulkan bahwa pada pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t diperoleh thitung 5.834 dan dari tabel distribusi t
diperoleh 2.00 tabel t dengan 0.05 dan dk = 34 + 34 – 2 = 66. Hal ini
menunjukkan bahwa hitung tabel t t . Jadi Ha 1 2 :diterima. Sedangkan
rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen x 79,26 dan hasil belajar
kelompok kontrol x 63,82. Artinya model Reciprocal Teaching dengan
melakukan fieldtrip lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas VII semester 1 materi pokok perbandingan pada peta (skala) di
MTs. Manbaul Islam Losari Soko Tuban.
3. Ahmad Zaeni (2013) menyimpulkan bahwa hasil uji hipotesis diperoleh
thitung= 4,302 dan ttabel2,05 yaitu 4,302 >2,05 sehingga, ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara variabel X dan Y sebesar 39% dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain.
4. Indri Nur Hayati (2009) menyimpulkan bahwa pendekatan reciprocal
teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX I SMP Negeri I
Pacitan. Rata-rata hasil tes siswa pada siklus I adalah 7,1 sedangkan pada
siklus II adalah 7,5 sehingga meningkat.
5. Sufinah Nurhasanah(2010) menyimpulkan hasil perhitungan hipotesis
dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0.05 diperoleh thitung>
ttabel yaitu 4,231> 1,661 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan
antara siswa yang diberi pendekatan pengajaran terbalik (reciprocal
teaching) dengan yang tidak diberi pendekatan pengajaran terbalik
(reciprocal teaching) terhadap kemampuan berpikir siswa pada
pembelajaran matematika.
C. Kerangka Pikir
Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan dan kebanyakan
sekolah mengalami hal tersebut yakni lemahnya proses pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran siswa dituntut untuk menghafalkan rumus yang disampaikan
tanpa adanya dorongan motivasi untuk mengaitkannya/menghubungkan atau
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa kurang mampu
untuk mengembangkan berpikir kritisnya dan belum bisa keluar dari
permasalahan yang sempat disinggung sebelumnya.
Nampaknya masih ada guru yang belum bisa menciptakan kondisi dan
situasi yang menyenangkan, hal ini dikarenakan metode yang sering dilakukan
oleh guru di sekolah adalah metode ceramah di mana siswa hanya menerima dan
menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru dan pembelajar di sekolah
cenderung monoton, dan terkesan tetap dimana guru menjelaskan, guru/siswa
bertanya, guru/siswa menjawab pertanyaan kemudian siswa mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru.
Adapun solusi yang dapat ditawarkan guna meningkatkan prestasi belajar
siswa. Berdasarkan teori pendukung serta kerangka bepikir secara teoritis dapat
dikatakan bahwa MRT merupakan pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan
agar tujuan pembelajaran tercapai melalui proses belajar mandiri, dan siswa
mampu menyajikan materi di depan kelas.
Pada usaha awal penerapan MRT peneliti mengharapkan agar tujuan
pembelajaran tersebut tercapai dan kemampuan siswa dalam belajar mandiri dan
prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan.
Berikut disajikan bagan kerangka pikir sebagaimana uraian diatas :
Metode
pembelajaran
yang guru
gunakan
kurang
tepat/kurang
Siswa terkesan hanya meng-copy paste penjelasan guru,
sehingga keterampilan belajar untuk mengingat,
berpikir serta memotivasi diri guna
mengembangkan sendiri pengetahuan dan
pengalaman belajar kurang tercipta.
Melihat pengaruh yang diterapkan pada Pembelajaran dengan
menggunakan Model Reciprocal Teaching (MRT) dengan
penerapan metode Ekspositori
Penerapan Model Reciprocal Teaching (MRT) dapat
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
Rendahnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika
Siswa mampu menjelaskan, bertanya, menjawab, serta
aktif/menciptakan pengalaman belajar sendiri
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas maka Hipotesis
bahwa: “prestasi belajar dengan penerapan MRT berpengaruh dibandingkan
prestasi belajar dengan penerapan metode ekspositori dalam belajar
matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Bajeng”.
H0 = tidak terdapat perbedaan pengaruh prestasi belajar siswa dengan
menerapkan Model Reciprocal Teaching (MRT) dengan metode
Ekspositori di kelas VIII SMP Negeri 1 Bajeng
Ha= terdapat perbedaan pengaruh antara prestasi belajar siswa dengan
menerapkan Model Reciprocal Teaching (MRT) dan prestasi belajar siswa
dengan metode Ekspositori di kelas VIII SMP Negeri 1 Bajeng
Dengan Taraf signifikan (𝛼 = 5 %)
Perumusan hipotesis adalah sebagai berikut:
Ho : E≤K
Ha : E>K
𝛼 = 5 %
Keterangan:
Ho : Hipotesis Nol
Ha : Hipotesis Alternatif
E : Prestasi belajar setelah diajar dengan menerapkan MRT
K : Prestasi belajar setelah diajar dengan menerapkan metode
ekspositori
Kriteria pengujian T-independen sampel test
Jika nilai signifikan pada uji t (sig(2-tailed)) lebih besar dari 0,05 maka
Ho diterima dan sebaliknya jika nilai signifikan pada uji t (sig (2-tailed)) lebih
kecil dari 0,05maka Ho ditolak.
Kriteria pengujian hipotesis penelitian
Jika Uji-t pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung >ttabel maka
hipotesis Ho ditolak. Jika diperoleh thitung ≤ttabel maka hipotesis Ho diterima
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi ekperimen, yaitu
“penelitian yang mendekati percobaan sesungguhnya dimana tidak mungkin
mengadakan kontrol/memanipulasikan semua variable internal dan eksternal
sesuai dengan batasan-batasan yang ada.
Peneliti akan menguji coba dua pendekatan kemudian membandingkan
hasil tes tersebut antara siswa yang menerapkan MRT (kelas eksperimen)
dengan siswa yang menerapkan metode Ekspositori (kelas kontrol).
B. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari seluruh subjek penelitian. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: Obyek/Subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah:
Populasi target; seluruh siswa SMP Negeri 1 Bajeng
Populasi terjangkau; seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Bajeng
b. Sampel
Sampel penelitian menurut Sugiyono (2010: 118), adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
34
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin dipelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diperlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili).
Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu unit siswa sebanyak 2 kelas. Pada
kelas eksperimen diambil siswa kelas VIII.A sebanyak 31 orang siswa yang
terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan dan pada kelas kontrol
adalah siswa kelas VIII.B sebanyak 31 orang siswa yang terdiri dari 19 siswa
laki-laki dan 12 siswa perempuan
C. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Macam
variable dalam penelitian ini yaitu:
a. Variabel Independen (Variabel Bebas) adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variable dipenden (terikat), dalam penelitian ini variabel bebasnya
yaitu: penerapan MRT dan penerapan metode Espositori dalam
pembelajaran matematika.
b. Variabel Dependen (Variabel Terikat) adalah variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
variabel terikatnya yaitu; prestasi belajar siswa.
2. Desain Penelitian; Desain penelitian yang digunakan adalah Two
Randomized Control Group Pretes-Posttest Design Rancangan ini terdiri
atas dua kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum
dilakukan penelitian kedua kelas diberikan tes awal (pret-test) dan setelah
dilakukan penelitian kedua kelompok diberikan tes akhir (post-test).
Untuk lebih jelasnya rancangan penelitian tersebut dinyatakan dalam
kontrol dibawah:
Tabel 3.1 Two Randomized Control Group Pretes-Posttest Design
Kelompok Pretes Perlakuan Postes
Eksperimen O1 XE O2
Kontrol O1 XK O2
Keterangan:
O1 : Pretest
O2 : Postest
XE : Perlakuan dengan penerapanMRT
XK : Perlakuan dengan penerapan metode Eskpositori
D. Defenisi operasional Variabel
Defenisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing-
masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator
yang membentuknya.
1. Model Reciprocal Teaching (MRT) adalah model pembelajar dimana Siswa
mampu menjelaskan, bertanya, menjawab, serta aktif/menciptakan
pengalaman belajar sendiri dengan bertindak sebagai guru.
2. Metode Ekspositori adalah pembelajaran yang biasa sering dilakukan yaitu
pembelajaran ekspositori klasikal dengan cara pengajaran langsung.
3. Pengertian prestasi belajar siswa adalah prestasi belajar matematika
merupakan nilai akhir yang diperoleh siswa pada mata pelajaran
matematika.
E. Prosedur Penelitian
Setelah dilakukan penetapan sampel penelitian dan sebagainya yang
diuraikan pada langkah-langkah diatas, maka pelaksanaan eksperimen dilakukan
dengan prosedur sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Konsultasi dengan pembimbing, guru dan kepala skolah untuk meminta
izin melakukan penelitian di sekolah
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja
Siswa (LKS)
c. Menyusun instrument penelitian dalam bentuk tes untuk divalidasi.
Adapun instrument berupa angket respon, aktivitas siswa dan hasil
belajar siswa (pret-test dan post-test)
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memilih dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
b. Memberikan pretes kepada siswa baik kelas eksperimen dan kontrol
c. Kelas ekperimen diterapkan perlakuan MRT sedangkan kelas kontrol
diterapkan perlakuan Ekspositori
d. Di akhir proses pembelajaran diberikan postest baik kelas eksperimen
dan kontrol
3. Tahap Akhir
Mengumpulkan, menganalisis dan mendiskripsikan data yang telah
diperoleh sesuai dengan variabel yang diteliti. Dan instrument divalidasi
oleh tim validator
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini adalah :
1. Berupa tes tipe uraian terdiri dari 5 soal. Tes bentuk esai (uraian) adalah
jenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat
pembahasan atau uraian kata-kata. Untuk skor hasil belajar diperoleh
dengan hasil pemeriksaan jawaban siswa terhadap tes yang diberikan, skor
masing-masing soal bervariasi berdasarkan tingkat kesukarannya.
2. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa di kelas selama proses
pembelajaran berlangsung.
3. Angket digunakan untuk memperoleh respon siswa terhadap penerapan
MRT.
G. Teknik pengumpulan data
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan data tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Data mengenai prestasi belajar siswa didapat dari tes belajar matematika
yang diberikan kepada kelas eksperimen yang dimenerapkan MRT dan
kelas kontrol yang menerapkan metode Ekspositori
2. Data mengenai aktifitas siswa proses belajar mengajar diamati melalui
obsevasi.
3. Data tentang respon siswa terhadap penerapan MRT diperoleh dengan
memberikan angket respon siswa
H. Teknik analisis data
a. Data kualitatif
Data kualitatif yaitu hasil observasi saat kegiatan pembelajaran berlangsung,
Dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Untuk mengkategorikan hasil
belajar siswa digunakan teknik kategori standar yang diterapkan oleh
Kementerian Pendidikan Nasional yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bajeng Kabupaten Gowa
Skor Kategorisasi Ketuntasan Belajar
0 ≤ × <74 Tidak tuntas
75 ≤ × ≤ 100 Tuntas
(Sumber: SMP Negeri 1 Bajeng)
Tabel 3.3 Kategorisasi Standar yang ditetapkan Kementerian
Pendidikan Nasional
Nilai Kategori
0 ≤ 𝑥 ≤ 64
65 ≤ 𝑥 ≤ 74
75 ≤ 𝑥 ≤ 84
85 ≤ 𝑥 ≤ 94
95 ≤ 𝑥 ≤ 100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
(Sumber: SMP Negeri 1 Bajeng)
b. Data kuantitatif
Adapun teknik analisis data dari instrument penelitian berupa data
kuantitatif menggunakan aplikasi SPSS dengan Uji data sebagai berikut:
1. Uji prasyarat analisis
a) Uji Normalitas
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui subjek yang diteliti
distribusi normal atau tidak dengan rumus sebagai berikut:
S
XXZ i
i
b) UJi Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua keadaan
atau populasidengan rumus:
1
dimana
22
2
2
2
2
1
nn
xxnS
S
SF
Keterangan:
F = Homogenitas 2
1S = Variansi data pertama (Varians terbesar) 2
2S = Variansi data kedua (Varians terkecil)
2. Uji Hipotesis
Setelah uji normalitas dan homogenitas terpenuhi, maka selanjutnya
melakukan uji hipotesis, untuk mengetahui adanya pengaruh prestasi belajar
siswa yang menerapkan MRT dengan penerapan metode Ekspositori. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan perhitungan “uji-t” dengan syarat:
a) Jika kedua kelompok heterogen, uji statistik yang digunakan adalah:
Ket: Zi = Skor baku
𝑋 = Nilai rata-rata
X1 = Skor data
S = Simpangan baku
K
K
E
E
KE
n
S
n
S
XXt
22
b) Jika kedua kelompok homogen,uji statistik yang digunakan adalah:
gabS
KE
KEhitung
nn
XXt
11
dimana:
)2(
)1()1( 22
KE
KEEgab
nn
SnSnS
Keterangan:
EX : nilai rata-rata prestasi belajar kelas eksperimen
KX : nlai rata-rata prestasi belajar kelas kontrol 2
ES : varians data kelas ksperimen 2
KS : varians data kelas kontrol
En : jumlah sampel kelas eksperimen
Kn : jumlah sampel kelas kontrol
gabS : nilai deviasi standard gabungan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Deskriptif
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Bajeng dengan mengambil dua
kelas untuk dijadikan sampel penelitian yaitu kelas VIII.A sebagai kelas
eksperimen dan kelas VIII.B sebagai kelas kontrol. Sebelum kedua kelas
tersebut diberikan perlakuan, terlebih dahulu diberikan pret-test. Hal ini
dimaksud untuk melihat kondisi awal kedua sampel serta menentukan apakah
sampel yang diambil memiliki sifat yang homogen atau tidak. Setelah itu, kedua
kelas tersebut diberikan perlakuan yang berbeda selama proses pembelajaran.
Kemudian pada akhir penelitian kedua kelas tersebut diberi post-test.
Berikut ini akan diuraikan hasil analisis statistik deskriptif yaitu hasil belajar
matematika siswa sebelum dan sesudah pembelajaran, hasil observasi aktivitas
siswa, dan hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran melalui penerapan
Model Reciprocal Teaching (kelas ekperimen) pada siswa kelas VIII.A dan
penerapan metode Ekspositori (kelas kontrol) pada siswa kelas VIII.B
a. Deskripsi Hasil Belajar Matematika
1) Data Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum Diterapkan Perlakuan
(Pretest) menggunakan MRT (kelas ekperimen) pada siswa kelas VIII.A
di SMP Negeri 1 Bajeng
Skor hasil belajar matematika siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest)
disajikan secara lengkap pada lampiran D5. Selanjutnya berdasarkan hasil
analisis deskriptif terhadap skor hasil belajar matematika siswa sebelum
diberikan perlakuan pada kelas Eksperimen ditunjukkan seperti pada Tabel 4. 1
berikut:
Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
Diterapkan Perlakuan (Pretest) MRT (kelas Eksperimen)
Pada tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa
sebelum proses pembelajaran melalui penerapan model Reciprocal Teaching
adalah 62,69 dengan standar deviasi 9,18. Skor yang dicapai oleh siswa tersebut
dari skor terendah 47,16 sampai dengan skor tertinggi 77,36 dengan rentang skor
30,20. Jika hasil belajar matematika siswa dikelompokkan kedalam 5 kategori
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar
Matematika Sebelum Diberikan Perlakuan (Pretest )
penerapan MRT (kelas Eksperimen)
No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. 0 ≤ 𝑥 ≤64 Sangat Rendah 18 58,06
2. 65≤ 𝑥 ≤74 Rendah 10 32,26
3. 75 ≤ 𝑥 ≤ 84 Sedang 3 9,68
4. 85≤ 𝑥 ≤94 Tinggi - -
5. 95≤ 𝑥 ≤100 Sangat Tinggi - -
Jumlah 31 100
Pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 31 siswa kelas kelas VIII.A
SMP Negeri 1 Bajeng yang memperoleh skor pada kategori sangat rendah ada
18 siswa (58,06%), memperoleh skor pada kategori rendah ada 10 siswa
Statistika Deskriptif Nilai Statistik
Jumlah Siswa 31
Minimum 47,16
Maksimum 77,36
Mean 62,69
Range 30,20
Variansi 84,22
Simpangan Baku 9,18
(32,26%) kategori sedang 3 siswa (9,68%) dan tidak ada yang memperoleh
kategori tinggi dan sangat tinggi. Setelah skor rata-rata hasil belajar siswa
sebesar 62,69 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas, maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa kelas VIII.A SMP Negeri SMP Negeri 1 Bajeng
sebelum penerapan Model Reciprocal Teaching (MRT) tergolong sangat rendah.
Selanjutnya, data hasil belajar sebelum pembelajaran (pretest) melalui
penerapan Model Reciprocal Teaching (MRT) dikategorikan berdasarkan
kriteria ketuntasan dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika sebelum
diberikan perlakuan (Pretest ) MRT (kelas Eksperimen)
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0 ≤ × < 74 Tidak Tuntas 28 90,32
75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 3 9,68
Jumlah 31 100
Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai paling sedikit 75.
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak
memenuhi kriteria ketuntasan individu adalah sebanyak 28 orang (90,32%) dari
31 jumlah keseluruhan siswa, sedangkan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan sebanyak 3 orang(9,68%). Dari deskripsi di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII.A SMP Negeri 1 Bajeng
sebelum diterapkan Model Reciprocal Teaching (MRT) tergolong sangat rendah.
2) Data Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum Diterapkan Perlakuan
(Pretest) menggunakan Metode Ekspositori (kelas kontrol) pada siswa
kelas VIII.B di SMP Negeri 1 Bajeng
Skor hasil belajar matematika siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest)
disajikan secara lengkap pada lampiran D5. Selanjutnya berdasarkan hasil
analisis deskriptif terhadap skor hasil belajar matematika siswa sebelum
diberikan perlakuan pada kelas kontrol ditunjukkan seperti pada Tabel 4.7
berikut:
Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
Diterapkan Perlakuan (Pret-test) metode Ekspositori
(Kelas kontrol)
Pada tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar
sebelum proses pembelajaran melalui metode Ekspositori adalah 62,23 dengan
standar deviasi 9,09. Skor yang dicapai oleh siswa tersebut dari skor terendah
46,22 sampai dengan skor tertinggi 76,42 dengan rentang skor 30,20. Jika hasil
belajar matematika siswa dikelompokkan kedalam 5 kategori maka diperoleh
distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar
Matematika Diterapkan Perlakuan (Pret-test) Metode
Ekspositori (Kelas kontrol)
No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. 0 ≤ 𝑥 ≤64 Sangat Rendah 18 58,07
2. 65≤ 𝑥 ≤74 Rendah 11 35,48
3. 75 ≤ 𝑥 ≤ 84 Sedang 2 6,45
4. 85≤ 𝑥 ≤94 Tinggi - -
5. 95≤ 𝑥 ≤100 Sangat Tinggi - -
Jumlah 31 100
Pada tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa dari 31 siswa kelas kelas VIII.B
SMP Negeri 1 Bajeng yang memperoleh skor pada kategori sangat rendah ada
18 siswa (58,07%), memperoleh skor pada kategori rendah ada 11 siswa
Statistika Deskriptif Nilai Statistik
Jumlah Siswa 31
Minimum 46,22
Maksimum 76,42
Mean 62,23
Range 30,20
Variansi 82,60
Simpangan Baku 9,09
(35,48%), kategori sedang 2 siswa (6,45%) dan tidak ada yang memperoleh
kategori tinggi dan sangat tinggi. Setelah skor rata-rata hasil belajar siswa
sebesar 62,63 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas, maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa kelas VIII.B SMP Negeri SMP Negeri 1 Bajeng
sebelum metode Ekspositori tergolong sangat rendah.
Selanjutnya, data hasil belajar sebelum pembelajaran (pret-test) melalui
metode Ekspositori dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan dapat dilihat
pada tabel 4.6 sebagai berikut
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika sebelum
diberikan perlakuan (Pret-test ) metode Ekspositori (Kelas
kontrol)
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0 ≤ × < 74 Tidak Tuntas 29 93,55
75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 2 6,45
Jumlah 31 100
Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai paling sedikit 75.
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak
memenuhi kriteria ketuntasan individu adalah sebanyak 29 orang (93,55%) dari
31 jumlah keseluruhan siswa, sedangkan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan sebanyak 2 orang (6,45%). Dari deskripsi di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII.B SMP Negeri 1 Bajeng
sebelum diterapkan metode Ekspositori tergolong sangat rendah.
3) Data Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diterapkan Perlakuan
(Post-test) menggunakan MRT (kelas ekperimen) pada siswa kelas
VIII.A di SMP Negeri 1 Bajeng
Skor hasil belajar matematika siswa setelah diberikan perlakuan (Post-test)
disajikan secara lengkap pada lampiran D5. Selanjutnya berdasarkan hasil
analisis deskriptif terhadap skor hasil belajar matematika siswa setelah diberikan
perlakuan ditunjukkan seperti pada Tabel 4. 7 berikut:
Tabel 4.7 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Setelah
Diterapkan Perlakuan (Post-test) MRT (kelas Eksperimen)
S
Pada tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar
siswa setelah proses pembelajaran melalui penerapan Model Reciprocal
Teaching (MRT) adalah 77,87 dengan standar deviasi 5,95. Skor yang dicapai
oleh siswa tersebut dari skor terendah 66,67 sampai dengan skor tertinggi 87,04
dengan rentang skor 20,37. Jika hasil belajar matematika siswa dikelompokkan
kedalam 5 kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai
berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar
Matematika Setelah Diterapkan perlakuan (post-test) MRT
(kelas eksperimen)
No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. 0 ≤ 𝑥 ≤64 Sangat Rendah - -
2. 65≤ 𝑥 ≤74 Rendah 9 29,03
3. 75 ≤ 𝑥 ≤ 84 Sedang 18 58,07
No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
Statistika Deskriptif Nilai Statistik
Jumlah Siswa 31
Minimum 66,67
Maksimum 87,04
Mean 77,87
Range 20,37
Variansi 35,42
Simpangan Baku 5,95
4. 85≤ 𝑥 ≤94 Tinggi 4 12,90
5. 95≤ 𝑥 ≤100 Sangat Tinggi - -
Jumlah 31 100
Pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa dari 31 siswa kelas kelas VIII.A
SMP Negeri 1 Bajeng yang memperoleh skor pada kategori rendah ada 9 siswa
(29,03%) memperoleh skor pada kategori sedangkan 18 siswa (58,07%),
kategori tinggi 4 siswa (12,90%) dan tidak ada yang memperoleh kategori sangat
tinggi. Setelah skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 77,87 dikonversi ke
dalam 5 kategori di atas, maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa
kelas VIII.A SMP Negeri SMP Negeri 1 Bajeng setelah penerapan Model
Reciprocal Teaching (MRT) tergolong sedang.
Selanjutnya, data hasil belajar sebelum pembelajaran (post-test) melalui
pendekatan Model Reciprocal Teaching dikategorikan berdasarkan kriteria
ketuntasan dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut
Tabel 4.9 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika setelah
diterapkan perlakuan (post-test) MRT (kelas eksperimen)
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0 ≤ × < 74 Tidak Tuntas 9 29,03
75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 22 70,97
Jumlah 31 100
Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai paling sedikit 75.
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak
memenuhi kriteria ketuntasan individu adalah sebanyak 9 orang (29,03%) dari
31 jumlah keseluruhan siswa, sedangkan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan sebanyak 22 orang (70,97%). Dari deskripsi di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII.A SMP Negeri 1 Bajeng
setelah diterapkanModel Reciprocal Teaching tergolong sudah memenuhi
indikator ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu ≥ 75%.
4) Data Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diberikan (Post-test)
Metode Ekspositori (kelas kontrol) pada Siswa Kelas VIII.B di SMP
Negeri 1 Bajeng
Skor hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan perlakuan (Post-test)
disajikan secara lengkap pada lampiran D5. Selanjutnya berdasarkan hasil
analisis deskriptif terhadap skor hasil belajar matematika siswa setelah
diterapkan perlakuan ditunjukkan seperti pada Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Setelah
Diterapkan Perlakuan (Post-test) pada Metode
Ekspositori (kelas kontrol)
S
Pada tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa
setelah proses pembelajaran melalui metode Ekspositori adalah 74,55 dengan
standar deviasi 5,80. Skor yang dicapai oleh siswa tersebut dari skor terendah
66,67 sampai dengan skor tertinggi 86,48 dengan rentang skor 19,81. Jika hasil
belajar matematika siswa dikelompokkan kedalam 5 kategori maka diperoleh
distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut:
Statistika Deskriptif Nilai Statistik
Jumlah Siswa 31
Minimum 66,67
Maksimum 86,48
Mean 74,55
Range 19,81
Variansi 33,66
Simpangan Baku 5,80
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar
Matematika Setelah Diterapkan Perlakuan (Post-test)
Metode Ekspositori (kelas kontrol)
No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. 0 ≤ 𝑥 ≤64 Sangat Rendah - -
2. 65≤ 𝑥 ≤74 Rendah 17 54,84
3. 75 ≤ 𝑥 ≤ 84 Sedang 12 38,71
4. 85≤ 𝑥 ≤94 Tinggi 2 6,45
5. 95≤ 𝑥 ≤100 Sangat Tinggi - -
Jumlah 31 100
Pada tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa dari 31 siswa kelas kelas VIII.B
SMP Negeri 1 Bajeng yang memperoleh skor pada kategori rendah ada 17
siswa (54,84%) memperoleh skor pada kategori sedangada 12 siswa (38,7 %)
kategori tinggi 2 siswa (6,45%) dan tidak ada yang memperoleh kategori sangat
rendah dan sangat tinggi. Setelah skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74,55
dikonversi ke dalam 5 kategori di atas, maka skor rata-rata hasil belajar
matematika siswa kelas VIII.B SMP Negeri SMP Negeri 1 Bajeng setelah
penerapan metode Ekspositori tergolong sedang.
Selanjutnya, data hasil belajar sebelum pembelajaran (post-test) melalui
metode Ekspositori dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan dapat dilihat
pada tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika setelah
diterapkan perlakuan (Post-test ) Metode Ekspositori
(kelas kontrol)
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0 ≤ × < 74 Tidak Tuntas 17 54,84
75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 14 45,16
Jumlah 31 100
Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai paling sedikit 75.
Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak
memenuhi kriteria ketuntasan individu adalah sebanyak 17 orang (54,84%) dari
31 jumlah keseluruhan siswa, sedangkan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan sebanyak 14 orang (45,16%). Dari deskripsi di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII.B SMP Negeri 1 Bajeng
setelah penerapan metode Ekspositori tergolong sudah memenuhi indikator
ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu ≥ 75%.
b. Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa yang diamati dalam proses pembelajaran matematika
dengan menerapkan Model Reciprocal Teaching selama 4 (empat) kali
pertemuan dinyatakan dalam hasil analisis aktivitas siswa secara ringkas dapat
dilihat pada lampiran D2.
Berdasarkan lampiran D2 dapat dilihat bahwa aktivitas siswa selama 4 kali
pertemuan menunjukan bahwa:
a. Rata-rata persentasi siswa yang menjawab salam dengan sopan 93,72%
b. Rata-rata persentasi siswa berani tampil menjelaskan materi yang
ditugaskan77,63%
c. Rata-rata persentasi siswa berdiskusi dengan teman sekelompok untuk
menyelesaikan LKS 93,72%
d. Rata-rata persentasi siswa yang memiliki tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas secara berkelompok8 4,40%
e. Rata-rata persentasi siswa yang dipanggil berani mempresentasikan hasil
diskusinya 70,20%
f. Rata-rata persentasi siswa yang berani mengajukan pertanyaan, komentar
atau tanggapan terhadap jawaban yang dipaparkan oleh temannya/kelompok
lain 85,62%
g. Rata-rata persentasi siswa yang Siswa mencatat tugas/PR yang diberikan
guru 92,11%
h. Rata-rata persentasi siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat proses
pembelajaran berlangsung (ribut, bermain, dll.) 34,68%
Dari deskripsi diatas persentasi aktivitas positif siswa melalui penerapan
Model Reciprocal Teaching adalah 90,30% dan persentasi aktivitas pasif siswa
adalah 9,70%. Sehingga aktivitas dikatakan efektif karena telah memenuhi
kriteria aktivitas siswa secara klasikal yaitu ≥ 75% siswa terlibat aktif dalam
proses pembelajaran.
c. Deskripsi Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran
Data tentang respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui
penerapan Model Reciprocal Teaching diperoleh melalui pemberian angket
respon siswa yang selanjutnya dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis respon
siswa selanjutnya disajikan dalam lampiran D.4.
Berdasarkan lampiran D4 dapat dilihat bahwa secara umum rata-rata siswa
kelas VIII.A SMP Negeri 1 Bajeng (kelas eksperimen) memberi respon positif
terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan Model Reciprocal
Teaching dimana rata-rata persentasi respon siswa adalah 82,72%. Dengan
demikian respon siswa yang diajar dengan metode ini dapat dikatakan efektif
karena telah memenuhi kriteria respons siswa yakni ≥ 70% memberikan respon
positif.
2. Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial pada bagian ini digunakan untuk pengujian
hipotesis yang telah dirumuskan, dan sebelum melakukan analisis statistik
inferensial terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas, selanjutnya mencari uji hipotesis dengan
menggunakan uji t
1) Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah skor rata-rata hasil
belajar siswa (pretest-posttest) berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya
adalah:
Jika Pvalue ≥ α = 0,05 maka distribusinya adalah normal
Jika Pvalue < α = 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.
b. Uji HomogenitasKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara dua keadaan
atau populasi. Kriteria pengujiannya: Jika nilai signifikansi (sig) Based on
Mean > 0,05 maka varians data adalah homogen. Jika nilai signifikansi (sig)
Based on Mean < 0,05 maka varians data adalah tidak homogeny.
Dengan menggunakan bantuan program komputer dengan program
Statistical Product and Service Solutions (SPSS) diketahui nilai signifikansi
(sig) Based on Mean adalah sebesar 0,849 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa Varians Kelompok Post-tes kelas eksperimen dan Post-test kelas kontrol
adalah sama atau homogen
2) Uji Hipotesis
Uji hipotesis dianalisis dengan menggunakan uji-tindependent sampel test
untuk menguji H0 yang menyatakan bahwa prestasi belajar siswa terhadap
pelajaran matematika dengan penerapan Model Reciprocal Teaching lebih
rendah atau sama dengan prestasi belajar siswa dengan penerapan metode
Ekspositori. Berdasarkan hasil analisis SPSS (lampiran D.5), tampak bahwa nilai
signifikansi atau Sig.(2-tailed) yaitu 0,030 < 0,05 menunjukan bahwa rata-rata
hasil belajar siswa setelahdiajar melalui penerapan Model Reciprocal Teaching
lebih dari 74,99 berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yakni rata-rata hasil
belajar post-tes siswa kelasVIII.A SMP Negeri 1 Bajeng lebih dari atau sama
dengan KKM (77,8677 ≥ 74,99).Sehingga dapat disimpulkan bahwa Model
Reciprocal Teaching dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dalam
belajar matematika.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh,
rata-rata prestasi belajar siswa kelas eksperimen didapat sebesar 77,8 dan rata-
rata prestasi belajar siswa kelas kontrol sebesar 74,5 dan setelah dilakukan
perhitungan hipotesis dengan menggunakan uji t pada taraf signifikan α = 0,05
diperoleh thitung >ttabel atau 2,45>1,67 yang berarti terdapat perbedaan antara siswa
dengan penerapan Model Reciprocal Teaching (MRT) dengan siswa yang tidak
diterapkan Model Reciprocal Teaching (MRT) terhadap prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran matematika. Dengan demikian dapat diinterprestasikan
bahwa terdapat pengaruh penggunaan Model Reciprocal Teaching (MRT)
terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Selama proses pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan dua kelas untuk dijadikan sampel penelitian, diawal sebelum
penelitian kedua sampel diberikan pret-test yang sama. Dalam kelas eksperimen
diterapkan Model Reciprocal Teaching (MRT) sedangkan dalam kelas kontrol
diterapkan metode Ekspositori.
Dari hasil pengamatan selama penelitian didapat bahwa Model Reciprocal
Teaching (MRT) terlihat bahwa siswa lebih bersemangat dalam proses
pembelajaran (lihat lampiran D.2). Karena setiap anggota kelompok mendapat
tugas secara bergantian untuk menjelaskan materi di depan kelas dan menjawab
pertanyaan siswa/kelompok lain, sehingga melatih siswa mengembangkan dan
meningkatkan daya pikir secara kritis, lebih menghargai pendapat serta dapat
bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dan
melatih rasa percaya diri untuk berbicara didepan orang banyak.
Berdasarkan pembahasan di atas peneliti dapat menyampaikan bahwa
penerapan Model Reciprocal Teaching (MRT) yang digunakan dalam penelitian
di SMP Negeri 1 Bajeng memberikan dampak positif dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam belajar matematika, sehingga bisa menjadi salah satu
alternatif dalam meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Analisis deskriptif prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol:
a) Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika
siswa kelas VIII.A SMP Negeri 1 Bajeng setelah diterapkan Model
Reciprocal Teaching (MRT) diperoleh skor pada kategori rendah ada 9 siswa
(29,03%) kategori sedang ada 18 siswa (58,07%) kategori tinggi 4 siswa
(12,90%) dan tidak ada kategori sangat rendah dan sangat tinggi. Sehingga,
skor rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 77,8 dari skor ideal 100,00.
b) Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika
siswa kelas VIII.B SMP Negeri 1 Bajeng setelah diterapkan metode
Ekspositori menunjukkan bahwa dari 31 siswa yang memperoleh skor pada
kategori rendah ada 17 siswa (54,84%), kategori sedang ada 12 siswa
(38,7%), kategori tinggi 2 siswa (6,45%) dan tidak ada kategori sangat rendah
dan sangat tinggi. Sehingga, skor rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 74,5
dari skor ideal 100,00.
c) Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang diterapkan Model Reciprocal
Teaching (MRT) sebesar 77,8 dengan prestasi belajar siswa yang diterapkan
metode Ekspositori sebesar 74,5. Dari hasil analisis deskriptif dan inferensial
pada uji-t, diperoleh, thitung lebih dari ttabel(α-1) maka H0 ditolak atau (2,45 >
1,671).
2. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika dengan penerapan
Model Reciprocal Teaching (MRT) berada pada kategori aktif.
3. Respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan penerapan Model
Reciprocal Teaching (MRT) pada umumnya memberikan tanggapan positif.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa: “prestasi belajar dengan
penerapan MRT berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dibandingkan dengan
prestasi belajar dengan penerapan metode Ekspositori dalam belajar matematika
kelas VIII SMP Negeri 1 Bajeng”.
B. Saran
Setelah melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan
bahwa:
1. Kepada pihak sekolah supaya dapat menggunakan Model Reciprocal Teaching
(MRT) dalam proses pembelajaran untuk mata pelajaran matematika.
2. Diharapkan kepada guru untuk menggunakan dan memilih pendekatan
pembelajaran yang relevan sehingga proses pembelajaran di sekolah mampu
meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, proses belajar dan mengajar di
sekolah bias lebih menyenangkan serta mampu menumbuhkan berpikir kritis
siswa.
3. Diharapkan kepada para peneliti dalam bidang pendidikan matematika supaya
dapat meneliti lebih jauh Model Reciprocal Teaching (MRT) untuk
mengetahui pengaruh yang ditimbulkan terhadap prestasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Arlina. 2010. Artikel Pembelajaran HOTS
<online>(https://arlinaagung.wordpress.com/tugas-internet-desaing-dan-
web/artikel-pembelajaran-hots/diakses pada tanggal 17 Februari 2017)
Agus Sujanto, Drs.1996. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Arif Tiro, Muhammad. 2008. Dasar-dasar Statistik (edisi ke-tiga).
Makassar: Andira Published
Aris. 2015. Pengertian Prestasi Menurut Para Ahli beserta Macam-
macamnya <online>(http://www.academicindonesia.com/pengertian-
prestasi-menurut-paraahli-beserta-macamnya diakses pada tanggal 16
Juni 2017)
Bin Abdul Aziz, Fuad.2014. Begini Seharusnya Menjadi Guru. Jakarta:
DarulHaq
Bung educatin. MetodePembelajaran.2012
<online>(http://wbungs.blogspot.co.id/2012/07/normal-0-false-false-
false-en-us-x-none_16.html, diakses pada tanggal 17 Februari 2017)
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
FKIP. 2014. Pedoman Panduan Skripsi (Edisi Revisi 1). Makassar:
Paritta Press
Hartoto. 2017. Pengertian Pendidikan Secara Umum dan Para Ahli.
<online>(http://fatamorghana.wordpress.com diakses pada tanggal 02
Juni 2017)
Hidayat, Aris.2015. langkah-langkah model pembelajaran Reciprocal
Teaching <online>(http://arishidayat89.blogspot.co.id/2015/09/langkah-
langkah-model-pembelajaran.html diaksespadatanggal 16 Januari 2017)
Ibrahim, Muslim.2015. <online> (Muslimin Ibrahim,
(http://www.kpicenter.org/index).diakses pada tanggal 16 Januari 2017)
Lolita Sari, Indri.2016. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi
Lingkaran dengan Model Reciprocal Teaching di SMP Negeri 2 Banda
Aceh Tahun 2016/2017
<skripsi.online>(https://journal.unsika.ac.id/index.php/judika/article/vie
w/118) diaksespadatanggal 19 Mei 2018
Majida,Nafisa.2015. Penelitian Eksperimen Dan contohnya. <online>
(http://majidanafisa.blogspot.co.id/2015/05/penelitian-eksperimen-dan-
contohnya.html diaksespadatanggal 16 Januari 2017)
Maya. 2012. Langkah-langkah Pembelajaran Reciprocal. <online>
(http://m4y-a5a.blogspot.co.id/2012/09/langkah-langkah-pembelajaran-
reciprocal.htmldiakses pada tanggal 04 Februari 2017)
Muslimin Ibrahim, dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Universitas
Negeri Surabaya: University Press.
Nurhasanah, Sufinah. 2010. Pengaruh pendekatan Reciprocal Teaching
terhadap kemampuan berpikir siswa.
<online>(http://sufinah.blogspot.co.id/2010/10/skripsiku.htmldiakses
padatanggal 16Januari 2017)
NurHayati, Indri. 2010. Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan
Reciprocal Teaching Sebagai Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar
Matematika Dan Hasil Belajar Matematika Untuk Pokok Bahasan
Kesebangunan Pada Siswa Kelas Ix-I SMP Negeri 1 Pacitan.
<online>(http://Nurhayati.blogspot.co.id/2010/05/proposal-skripsi-
RTFefektivitas.html diakses pada tanggal 16 Januari 2017)
Rusyan, TA, 1989. Pendekatan dalam Proses belajar Mengajar.
Bandung: Remaja RosdaKarya.
Tiro, Muhammad Arif . 2014.Dasar-Dasar Statistika. Makassar: Andira
Publisher..
TN.(tanpa tahun). Prstasi
Belajar<online>(http://RSSbelajarpsikologi.comdiakses padatanggal 16
Juni 2017)
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikul
2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Sugiyono, Dr. 2016. MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif,
Kualitatif, danR&D.Bandung: Alfa Beta
Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Peneletian, Psikologi
Pendidikan, Ekonomi Bisnis, dan Sosial. Jakarta: PT Buku Seru
Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Surabaya: Pustaka Belajar
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama
Suyitno, Amin dkk. 2001. Dasar – dasar dan Proses Pembelajaran
Matematika I (Diktat). Semarang: Jurusan Matematika FMIPA, IKIP
Semarang.
LAMPIRAN A:
A. 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A. 2 LKS
A. 3 Daftar Hadir Siswa
A. 4 Daftar Nama-Nama Kelompok
A. 5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
A. 6 Daftar nilai
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
(Kelompok Eksperimen 1 – 4 )
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Genap
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pembelajaran : Bangun Ruang Sisi Datar
Alokasi Waktu : 11 x 40 menit ( 4 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti ( KI )
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleran,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual,
procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar (KD)
KI-1.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2.1. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten, dan teliti,
bertanggungjawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah serta Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri,
dan ketertarikan matematika serta memiliki rasa percaya pada daya
dan kegunaan matematik yang terbentuk melalui pengalaman
belajar
KI-3.1. Penerapan Materi Bangun Ruang Sisi Datar dalam pembelajaran
matematika
KI-4.1. Melukiskan Bangun Ruang Sisi Datar dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator
3.1.1. Menjelaskan pengertian dan menentukan luas permukaan prisma
dan jarring-jaringnya
3.1.2. Menjelaskan pengertian dan menentukan luas permukaan limas dan
jaring-jaringnya
3.1.3. Menjelaskan dan menentukan volume kubus dan balok
3.1.4. Menjelaskan dan menentukan volume prisma
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui penjelasan singkat materi, pengamatan, tanya jawab, penugasan,
siswa dapat: mengembangkan rasa ingin tahu dalam:
Pertemuan-1(3 × 40 menit)
1. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran
2. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas
3. Mampu mengenal bangun ruang sisi datar pada prisma beserta jaring-
jaringnya
4. Menjelaskan kembali tentang bangun ruang sisi datar pada prisma
dengan bahasa sendiri
Pertemuan-2(3 × 40 menit)
1. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran
2. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas
3. Mampu mengenal bangun ruang sisi datar pada limas
4. Menjelaskan kembali tentang bangun ruang sisi datar pada limas
dengan bahasa sendiri
Pertemuan-3(3 × 40 menit)
1. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran
2. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas
3. Mampu menentukan volume kubus dan balok
4. Menjelaskan kembali cara menentukan volume kubus dan balok dengan
bahasa sendiri
Pertemuan-4(2 × 40 menit)
1. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran
2. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas
3. Mampu menentukan volume prisma
4. Menjelaskan kembali cara menentukan volume prisma dengan bahasa
sendiri
E. Materi Pembelajaran
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan-1 sampai pertemuan-4
yakni BANGUN RUANG SISI DATAR
E1. Menentukan Luas Permukaan Prisma
a. Defenisi Prisma
b. Jaring –jaring prisma dan luas permukaan prisma
E2. Menentukan Luas Permukaan Limas
a. Defenisi Limas
b. Jaring –jaring limas dan luas permukaan limas
E3. Menentukan Volume Kubus Dan Balok
c. Rumus Volume Kubus
d. Rumus Volume Balok
E4. Menentukan Volume Prisma
F. Metode Pembelajaran
1. Model : Pembelajaran aktif
2. Pendekatan : Reciprocal Teaching
3. Metode : Tanya jawab, Diskusi, Pemberian tugas
G. Alat, Media, dan Sumber Belajar
1. Alat : Spidol, Penghapus papan, dan Papan tulis
2. Media : alat peraga berbentuk 3 dimensi
3. Sumber belajar : buku teks matematika kelas VIII kemendikbud
2013 dan referensi lain yang berkaitan dengan
materi ajar, bahan latihan, dan LKS yang dibuat
sesuai dengan materi yang diajarkan
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama (3 x 40 menit)
No Kegiatan Alokasi
Waktu
Komponen
RT
1 Kegiatan Awal
Tahap 1. Pendahuluan (review)
FASE 1 : Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
4. Guru memberikan apersepsi dan motivasi siswa untuk
belajar
5. Pada awal pertemuan diinformasikan kepada siswa
bahwa pembelajaran yang akan dilakukan selama proses
belajar mengajar dikelas adalah pendekatan reciprocal
teaching yang menerapkan 4 kognitif penting yaitu:
mengklarifikasi, memprediksi, mengajukan pertanyaan,
dan merangkum.
10
menit
Konstructi-
visme
2 Kegiatan Inti
Tahap 2. Pengembangan
FASE II : Guru Menyajikan Informasi
40
menit
Mengklarifi
-kasi
1. Pada awal pertemuan guru bertindak sebagai guru dan
menjelaskan/mengklarifikasi materi tentang bangun
ruang sisi datar pada prisma, serta contohnya
2. Melalui dialog tanya jawab, siswa di beri kesempatan
untuk bertanya tentang materi yang belum jelas
FASE III : Mengorganisasikan Siswa Ke
dalam kelompok-kelompok
Belajar
Guru mengelompokkan siswa yang terdiri dari 4-5 orang
menjadi kelompok kooperatif
Tahap 3. Latihan Terkontrol
FASE IV : Memberikan Bimbingan
1. Guru membagikan LKS ditiap kelompok yang berisi
beberapa pertanyaan prediksi tentang bangun ruang sisi
datar pada prisma untuk dikerjakan secara berkelompok.
2. Untuk selanjutnya guru dapat menunjuk secara acak 1
kelompok untuk mempresentasikan hasil jawaban dari
LKS.
3. Melalui dialog tanya jawab, guru melibatkan semua
siswa dikelas untuk menanyakan hal-hal lain yang belum
jelas dan belum dimengerti, dan memberikan kesempatan
kepada siswa yang lainnya yang lebih mengerti untuk
menjawabnya, dan guru dapat membantu jika diperlukan.
4. Secara keseluruhan, guru mengungkap dan menjelaskan
kembali tentang bangun ruang sisi datar pada prisma,
serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
50
menit
Prediksi
Mengajukan
pertanyaan
Tahap 4. Kerja Mandiri/seatwork
FASE V : Evaluasi
Siswa ditugaskan untuk merangkum dan menyimpulkan dari
proses pembelajaran yang berlangsung dengan
menggunakan bahasa sendiri.
3 Kegiatan Akhir
FASE VI : Memberikan Penghargaan
1. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat
bekerjasama dengan baik, dan memberikan motivasi bagi
kelompok yang belum tampil
2. Menetapkan materi kepada tiap-tiap kelompok untuk
dipresentasikan pada tiap pertemuan yang akan datang,
dan menugaskan kepada kelompok satu untuk bersiap
mempresentasikan materi bangun ruang sisi datar pada
Limas pada pertemuan berikutnya.
3. Memberikan tugas dirumah tentang bangun ruang sisi
datar pada prisma
20
menit Refleksion
4. Memberikan tugas dirumah untuk merangkum materi
tentang bangun ruang sisi datar pada limas untuk
pembahasan pada pertemuan berikutnya.
5. Menutup pelajaran dengan salam
Pertemuan kedua (3 x 40 menit)
No Kegiatan Alokasi
Waktu
Komponen
RT
1 Kegiatan Awal
Tahap 1. Pendahuluan (review)
FASE 1 : Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengumpulkan tugas/PR pada pertemuan
sebelumnya tentang bangun ruang sisi datar pada prisma
4. Guru memberikan apersepsi dan motivasi siswa untuk
belajar
10
menit
Konstructi-
visme
2 Kegiatan Inti
Tahap 2. Pengembangan
FASE II : Guru Menyajikan Informasi
1. Kelompok selanjutnya Secara bergantian bertindak
sebagai guru dan menjelaskan/mengklarifikasi materi
tentang bangun ruang sisi datar pada Limas, serta
contohnya.
2. Dengan dialog tanya jawab, siswa yang lain diberi
kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
jelas dan belum dipahami kepada kelompok yang tampil
FASE III : Mengorganisasikan Siswa Ke
dalam kelompok-kelompok
Belajar
Guru bertindak sebagai Fasilitator untuk membimbing dan
mengarahkan kegiatan siswa yang sedang berlangsung
40
menit
Mengklarifi
kasi
Tahap 3. Latihan Terkontrol
FASE IV : Memberikan Bimbingan
1. Guru membagikan LKS ditiap kelompok yang berisi
beberapa pertanyaan prediksi tentang mengklarifikasi
untuk dikerjakan secara berkelompok.
2. Untuk selanjutnya guru dapat menunjuk secara acak 1
kelompok untuk mempresentasikan hasil jawaban dari
LKS.
3. Melalui dialog tanya jawab, guru melibatkan semua
siswa dikelas untuk menanyakan hal-hal lain yang belum
45
menit
Prediksi dan
Mengajukan
pertanyaan
jelas dan belum dimengerti, dan memberikan kesempatan
kepada siswa yang lainnya yang lebih mengerti untuk
menjawabnya, dan guru dapat membantu jika diperlukan.
4. Secara keseluruhan, guru mengungkap dan menjelaskan
kembali tentang bangun ruang sisi datar pada Limas,
serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Tahap 4. Kerja Mandiri/seatwork
FASE V : Evaluasi
Siswa ditugaskan untuk merangkum dan menyimpulkan dari
proses pembelajaran yang berlangsung dengan
menggunakan bahasa sendiri.
Menyimpul
kan
3 Kegiatan Akhir
FASE VI : Memberikan Penghargaan
1. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat
bekerjasama dengan baik, dan memberikan motivasi bagi
kelompok yang belum tampil
2. Memberikan tugas dirumah untuk merangkum materi
tentang volume kubus dan balok untuk pembahasan pada
pertemuan berikutnya.
3. Menutup pelajaran dengan salam
25
menit Refleksion
Pertemuan ketiga (2 x 40 menit)
No Kegiatan Alokasi
Waktu
Komponen
RT
1 Kegiatan Awal
Tahap 1. Pendahuluan (review)
FASE 1 : Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengumpulkan tugas/PR pada pertemuan
sebelumnya
4. Guru memberikan apersepsi dan motivasi siswa untuk
belajar
5 menit
Konstructi-
visme
2 Kegiatan Inti
Tahap 2. Pengembangan
FASE II : Guru Menyajikan Informasi
1. Kelompok selanjutnya Secara bergantian bertindak
sebagai guru dan menjelaskan/mengklarifikasi materi
tentang volume kubus dan balok serta contohnya
2. Dengan dialog tanya jawab, siswa yang lain diberi
kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
jelas dan belum dipahami kepada kelompok yang tampil
45
menit
Mengklari-
fikasi
FASE III : Mengorganisasikan Siswa Ke
dalam kelompok-kelompok
Belajar
Guru bertindak sebagai Fasilitator untuk membimbing dan
mengarahkan kegiatan siswa yang sedang berlangsung
Tahap 3. Latihan Terkontrol
FASE IV : Memberikan Bimbingan
1. Guru membagikan LKS ditiap kelompok yang berisi
beberapa pertanyaan prediksi volume kubus dan balok
untuk dikerjakan secara berkelompok.
2. Untuk selanjutnya guru dapat menunjuk secara acak 1
kelompok untuk mempresentasikan hasil jawaban dari
LKS.
3. Melalui dialog tanya jawab, guru melibatkan semua
siswa dikelas untuk menanyakan hal-hal lain yang belum
jelas dan belum dimengerti, dan memberikan kesempatan
kepada siswa yang lainnya yang lebih mengerti untuk
menjawabnya, dan guru dapat membantu jika diperlukan.
4. Secara keseluruhan, guru mengungkap dan menjelaskan
kembali tentang volume kubus dan balok, serta
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
50
menit
Prediksi dan
mengajukan
pertanyaan
Tahap 4. Kerja Mandiri/seatwork
FASE V : Evaluasi
Siswa ditugaskan untuk merangkum dan menyimpulkan dari
proses pembelajaran yang berlangsung dengan
menggunakan bahasa sendiri.
Merangkum
3 Kegiatan Akhir
FASE VI : Memberikan Penghargaan
1. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat
bekerjasama dengan baik, dan memberikan motivasi bagi
kelompok yang belum tampil
2. Memberikan tugas dirumah untuk merangkum materi
volume prisma untuk pembahasan pada pertemuan
berikutnya.
3. Menutup pelajaran dengan salam
15
menit Refleksion
Pertemuan keempat (3 x 40 menit)
No Kegiatan Alokasi
Waktu
Komponen
RT
1 Kegiatan Awal 5 menit Konstructi-
Tahap 1. Pendahuluan (review)
FASE 1 : Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengumpulkan tugas/PR pada pertemuan
sebelumnya
4. Guru memberikan apersepsi dan motivasi siswa untuk
belajar
visme
2 Kegiatan Inti
Tahap 2. Pengembangan
FASE II : Guru Menyajikan Informasi
1. Kelompok selanjutnya Secara bergantian bertindak
sebagai guru dan menjelaskan/mengklarifikasi materi
tentang menentukan volume prisma beserta contohnya
2. Dengan dialog tanya jawab, siswa yang lain diberi
kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
jelas dan belum dipahami kepada kelompok yang tampil
FASE III : Mengorganisasikan Siswa Ke
dalam kelompok-kelompok
Belajar
Guru bertindak sebagai Fasilitator untuk membimbing dan
mengarahkan kegiatan siswa yang sedang berlangsung
30
menit Inquiri
Tahap 3. Latihan Terkontrol
FASE IV : Memberikan Bimbingan
1. Guru membagikan LKS ditiap kelompok yang berisi
beberapa pertanyaan prediksi tentang menentukan
volume prisma untuk dikerjakan secara berkelompok.
2. Untuk selanjutnya guru dapat menunjuk secara acak 1
kelompok untuk mempresentasikan hasil jawaban dari
LKS.
3. Melalui dialog tanya jawab, guru melibatkan semua
siswa dikelas untuk menanyakan hal-hal lain yang belum
jelas dan belum dimengerti, dan memberikan kesempatan
kepada siswa yang lainnya yang lebih mengerti untuk
menjawabnya, dan guru dapat membantu jika diperlukan.
4. Secara keseluruhan, guru mengungkap dan menjelaskan
kembali tentang pengertian sisi, rusuk, dan titik sudut
pada kubus dan balok serta menentukan luas permukaan
kubus dan balok serta contohnya dalam kehidupan
sehari-hari.
40
menit
Inquiri
Tahap 4. Kerja Mandiri/seatwork
FASE V : Evaluasi
Siswa ditugaskan untuk merangkum dan menyimpulkan dari
proses pembelajaran yang berlangsung dengan
menggunakan bahasa sendiri.
3 Kegiatan Akhir
FASE VI : Memberikan Penghargaan
1. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat
bekerjasama dengan baik, dan memberikan motivasi bagi
kelompok yang belum tampil
2. Memberikan tugas dirumah untuk melengkapi materi
Bangun Ruang Sisi Datar yang telah dipelajari
3. Menginfokan kepada siswa bahwa akan ada penilaian
akhir/postes untuk materi yang telah dipelajari
4. Menutup pelajaran dengan salam
5 menit Refleksion
I. Penilaian Hasil Pembelajaran (terlampir)
Teknik Penilaian : Test tulis
Teknik Individu : Test Harian
Tugas Akhir Ujian
Bentuk Instrumen : tertulis
1. Prosedur Penilaian
No. Aspek yang dinilai Teknik penilaian
1 Rasa ingin tahu Pengamatan
2 Diskusi yang efektif Pengamatan
3 Tanggungjawab dalam kelompok Pengamatan
4 Pengetahuan Latihan tertulis
2. Instrument penilaian
Soal dan Jawaban pertemuan pertama
1. Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan luas alasnya
40 cm2. Jika lebar persegi panjang 5 cm dan tinggi prisma 12 cm maka
hitunglah luas permukaan prisma!
Alternatif Jawaban:
Dik: luas alas = 40 cm2
lebar = 5 cm
tinggi = 12 cm
Dit: luas permukaan prisma…?
Penyelesaian:
Pertama cari terlebih dahulu panjang sisi pada alas yang berbentuk
persegi panjang
cmcm
cmpanjang
cmpanjangcm
lebarpanjangalasluas
85
40
540
2
2
Selanjutnya carilah luas permukaan prisma
2
22
2
2
2
392
31280
122680
121016402
125282402
222
2
cmL
cmcmL
cmcmcmL
cmcmcmcmL
cmcmcmcmL
tinggilplpL
tinggialaskelilingalasluasL
Jadi, Luas permukaan prisma adalah 392 cm2
2. Buatlah jaring-jaring prisma segitiga dengan alas berbentuk segitiga
siku-siku yang panjang sisinya 10 cm, 12 cm dan 15 cm, tinggi
prisma 25 kemudian carilah luas permukaan prisma!
Alternatif Jawaban:
Dik: panjang sisi masing – masing 10 cm, 12 cm, 15 cm
tinggi = 25 cm
Dit: luas permukaan prisma…?
Penyelesaian:
luas permukaan prisma
2
22
2
2
1045
925120
1237602
251512101202
12
2515121012102
12
2
cmL
cmcmL
cmcmcmL
cmcmcmcmcmL
cmcmcmcmcmcmL
tinggialaskelilingalasluasL
Jadi, Luas permukaan prisma adalah 1045 cm2
Soal dan Jawaban pertemuan kedua
1. Perhatikan limas segi empat beraturan K.PQRS di samping. Tuliskan
semua :
a. rusuk
b. bidang sisi tegak
c. tinggi limas
Alternatif Jawaban:
Dik limas segi empat beraturan K.PQRS
Dit:
a. rusuk….?
b. bidang sisi tegak.…?
c. tinggi limas…..?
Penyelesaian:
a. rusuk = KS, KP,SP, KR, KQ, QR, SR, dan PQ = 8 rusuk
b. bidang sisi tegak = SKP, PKQ, QKR, dan RKS = 4 bidang
c. tinggi limas = KO = 1 dari alas ke titik puncak
2. Limas segitiga T.ABC pada gambar berikut merupakan limas dengan
alas segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang kaki-kaki segitiganya
adalah 10 cm. jika diketahui tinggi sisi tegak limas tersebut 20 cm, maka
berapakah luas permukaan limas tersebut?
Alternatif Jawaban:
Dik: limas segitiga T.ABC
Panjang kaki segitiga masing-masing
AC = 10 cm dan AB = 10 cm
tinggi sisi tegak limas AO = 20 cm
Dit: luas permukaan limas …?
Penyelesaian:
S R
P Q
O
K
C
O
A
B
T
2
22
22
22
350
30050
100350
2002
13100
2
1
20102
131010
2
1
tegakbidang luas jumlahalas luaslimaspermukaanluas
cm
cmcm
cmcm
cmcm
cmcmcmcm
Jadi, Luas permukaan limas adalah 350 cm2
Soal dan Jawaban pertemuan ketiga
1. Sebuah kubus memiliki panjang rusuknya 14 cm. tentukan volume
kubus tersebut. ?
Alternatif Jawaban:
Dik: Panjang rusuk kubus = 14 cm
Dit: volume kubus…?
Penyelesaian:
Jadi,volume kubus itu adalah 2744 cm3
2. Tentukan volume balok yang berukuran 13 cm x 15 cm x 17 cm
Alternatif Jawaban:
Dik: rusuk (p) = 13 cm, rusuk (l ) = 15 cm, rusuk (t) = 17 cm
Dit: volume balok …?
Penyelesaian:
3
3
2
3315 adalahebut balok ters volumejadi,
3315
17195
171513
cm
cm
cmcm
cmcmcm
tlpbalokvolume
3
2
2744
14196
141414
kubus volume
cm
cmcm
cmcmcm
sss
3. Sebuah kubus panjang rusuknya 4 cm, kemudian rusuk-rusuk tersebut
diperkecil sebesar ½ kali panjang rusuk semula. Berapa volume kubus
setelah diperkecil ?
Alternatif Jawaban:
Dik: rusuk kubus = 4 cm
rusuk kubus diperkecil (k ) = 4 x ½ = 2 cm
Dit: volume kubus setelah diperkecil …?
Penyelesaian:
33
3
3
3
333
8648
1
642
1
2
1
644
cmcm
cm
VkV
k
cmsV
lamakubusbarukubus
lamakubus
3 8 adalahsemula kali2
1 diperkecilrusuknya setelah kubus volumejadi, cm
Soal dan Jawaban pertemuan keempat
1. Alas sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang 12 cm,
16 cm, dan 20 cm. Jika tinggi prisma 30 cm, hitunglah volume prisma
tersebut.
Alternatif Jawaban:
Dik: alas prisma segitiga siku-siku = 12 cm, 16 cm, dan 20 cm
tinggi prisma 30 cm
Dik: volume prisma…?
Penyelesaian:
Sebelum mencari volume prisma terlebih dahulu cari luas alas
prisma berbentuk segitiga siku-siku
3
2
22
1920
2096
961922
1
16122
1
cm
cmcm
tinggiprismaalasluasprismavolume
cmcm
cmcmprismaalasluas
Jadi, volume prisma tersebut adalah 1920 cm3
2. Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan panjang sisi-
sisinya 6 cm dan 8 cm. Apabila tinggi prisma adalah 15 cm, berapakah
volume prisma?
Alternatif Jawaban:
Dik: prisma alasnya berbentuk persegi = 6 cm dan 8 cm
tinggi = 15cm
Dik: volume prisma…?
Penyelesaian:
Sebelum mencari volume prisma terlebih dahulu cari luas alas
prisma berbentuk persegi panjang
3
2
2
720
1548
48
86
cm
cmcm
tinggiprismaalasluasprismavolume
cm
cmcmprismaalasluas
Jadi, volume prisma tersebut adalah 720 cm3
Pedoman Penskoran
1. Proses dan jawaban benar nilai 5
2. Proses benar dan jawaban salah nilai 3
3. Proses salah dan jawaban benar nilai 2
4. Proses salah dan jawaban salah nilai 1
5. Tidak menjawab nilai 0
Pedoman Penilaian
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐀𝐤𝐡𝐢𝐫 = 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧 𝐒𝐤𝐨𝐫
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥𝐱 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐈𝐝𝐞𝐚𝐥 𝟏𝟎𝟎
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
(Kelompok Kontrol 1 – 4 )
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Genap
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pembelajaran : Bangun Ruang Sisi Datar
Alokasi Waktu : 11 x 40 menit ( 4 x pertemuan)
J. Kompetensi Inti ( KI )
5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleran,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
7. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual,
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
8. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
K. Kompetensi Dasar (KD)
KI-1.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2.1. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten, dan teliti,
bertanggungjawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah serta Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri,
dan ketertarikan matematika serta memiliki rasa percaya pada daya
dan kegunaan matematik yang terbentuk melalui pengalaman
belajar
KI-3.1. Penerapan Materi Bangun Ruang Sisi Datar dalam pembelajaran
matematika
KI-4.1. Melukiskan Bangun Ruang Sisi Datar dalam kehidupan sehari-hari
L. Indikator
3.1.1. Menjelaskan pengertian dan menentukan luas permukaan prisma
dan jarring-jaringnya
3.1.2. Menjelaskan pengertian dan menentukan luas permukaan limas dan
jaring-jaringnya
3.1.3. Menjelaskan dan menentukan volume kubus dan balok
3.1.4. Menjelaskan dan menentukan volume prisma
M. Tujuan Pembelajaran
Melalui penjelasan singkat materi, pengamatan, tanya jawab, penugasan,
siswa dapat: mengembangkan rasa ingin tahu dalam:
Pertemuan-1(3 × 40 menit)
5. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran
6. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas
7. Mampu mengenal bangun ruang sisi datar pada prisma beserta jaring-
jaringnya
8. Menjelaskan kembali tentang bangun ruang sisi datar pada prisma
dengan bahasa sendiri
Pertemuan-2(3 × 40 menit)
5. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran
6. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas
7. Mampu mengenal bangun ruang sisi datar pada limas
8. Menjelaskan kembali tentang bangun ruang sisi datar pada limas
dengan bahasa sendiri
Pertemuan-3(2 × 40 menit)
5. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran
6. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas
7. Mampu menentukan volume kubus dan balok
8. Menjelaskan kembali cara menentukan volume kubus dan balok dengan
bahasa sendiri
Pertemuan-4(3 × 40 menit)
5. Menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran
6. Bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas
7. Mampu menentukan volume prisma
8. Menjelaskan kembali cara menentukan volume prisma dengan bahasa
sendiri
N. Materi Pembelajaran
BANGUN RUANG SISI DATAR
E5. Menentukan Luas permukaan Prisma
a. Defenisi Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bangun datar
segi banyak yang kongruen dan sejajar, serta dibatasi sisi-sisi tegak yang
berupa persegi panjang atau jajar genjang.
Contoh:
Ket:
(e) Adalah prisma tegak segi empat
(f) Adalah prisma tegak segi lima
(g) Adalah prisma miring segitiga
(h) Adalah prisma miring segi empat
(c) (b) (c) (d)
b. Jaring –jaring prisma dan luas permukaan prisma
Perhatikan gambar dibawah ini gambar (a) adalah prisma tegak segitiga
sedangkan gambar (b) adalah jaring-jaringnya.
Sekarang, coba kita Perhatikan gambar dibawah ini kemudian,
Tentukanlah luas permukaan Prismanya
Jawab:
Dik: I = luas alas prisma berbentuk segitiga
II = sisi prisma 4 cm
III = sisi prisma 5 cm
IV = sisi prisma 3 cm
Tinggi Prisma = 20 cm
Dit: Luas permukaan Prisma…?
I
I
II III IV
(b) (b)
5 cm
3 cm 4 cm
3 cm
5 cm
4 cm
4 cm
4 cm
5 cm
5 cm
3 cm
3 cm
20 cm 20 cm
I
I
II III IV
Penyelesaian:
2cm252
24012
201262
20354432
12
203205204432
12
2
prisma tinggialas kelilingalas luas2 Prisma permukaan Luas
IVIIIIII
Jadi, Luas permukaan Prisma adalah 252 cm2
E6. Menentukan Luas permukaan Limas
a. Defenisi Limas
Limas adalah bangun ruang yang dibatasi bidang alas dan bidang
sisi-sisi tegak berupa segitiga-segitiga yang bertemu pada satu titik. Titik
tempat pertemuan itu disebut titik puncak limas.
contoh
b. Jaring –jaring limas dan luas permukaan limas
(b) (b) (c) (c)
Ket:
(e) Adalah limas segitiga beraturan
(f) Adalah limas segi empat beraturan
(g) Adalah limas segi empat
sembarang
limas segi empat beraturan
Jarring-jaring limas
Kita telah belajar tentang limas segi empat beraturan, berikut ini penjabaran
cara menentukan luas permukaan limas
Alternatif Penyelesaian:
Soal tersebut bisa diselesaikan, karena bentuk alasnya persegi dengan ukuran
sisi 6 cm dan tinggi bidang tegaknya juga sudah diketahui ukurannya
yaitu 5 cm. Dengan demikian, selanjutnya tinggal cari luas
permukaannya dengan rumus:
96
6036
562
146
tegakbidang luas jumlah + alas Luas=
2
L
L
L
L
Jadi, Luas permukaan limas adalah 96 cm2
E7. Menentukan Volume Kubus Dan Balok
e. Rumus Volume Kubus
Vk = rusuk x rusuk x rusuk
= s x s x s
= s3
Menentukan luas permukaan dan volume kubus yang mengalami
perubahan rusuk:
ket: Lbaru = luas permukaan kubus yang baru
L = luas permukaan kubus yang lama
Vbaru = Volume kubus yang baru
V = Volume kubus yang lama
k = ukuran yang diperbesar atau diperkecil
A B
D C
T
E
Diketahui alas limas tersebut berbentuk
persegi dengan panjang TE = 5 cm
dan AB = 6 cm. Berdasarkan
informasi yang diketahui pada soal ini
apakah luas permukaannya bisa
ditentukan?
L baru = k2
L
Vbaru = k3 V
H G
E F
D C
A s B s
s
H G
E F
D C
A s(k) B s(k)
s(k)
f. Rumus Volume Balok
Vbalok = panjang x lebar x tinggi
= p x l x t
E8. Menentukan Volume Prisma
Luas alas prisma tergantung dengan alas prisma berbentuk apa, jika
alas prisma berbentuk segitiga maka luas alas prisma rumusnya:
alas prisma berbentuk persegi
maka luas alas prisma rumusnya:
O. Metode Pembelajaran
1. Model : Pembelajaran langsung
2. Pendekatan : Konvensional/Ekspositori
3. Metode : Tanya jawab, Pemberian tugas
P. Alat, Media, dan Sumber Belajar
1. Alat : Spidol, Penghapus papan, dan Papan tulis
l t
W V
T U
S R
P p Q
tinggiprismaalasluasprismavolume
baprismaalasluas 2
1
baprismaalasluas t
b
a
prisma berbentuk persegi
a b
t
2. Media : alat peraga berbentuk 3 dimensi
3. Sumber belajar : buku teks matematika kelas VIII kemendikbud
2013 dan referensi lain yang berkaitan dengan
materi ajar, bahan latihan, dan LKS yang dibuat
sesuai dengan materi yang diajarkan
Q. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (3 x 40 menit)
1. Kegiatan Awal
Fase I: Penyampaian tujuan dan mempersiapkan Siswa (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Mengucap salam dan Berdoa
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik
dengan memberikan alat peraga
berbentuk prisma
Memberikan apersepsi pada peserta
didik dengan cara bertanya pada
peserta didik tentang pembelajaran
yang kemarin
Menjawab salam
dan Berdoa
Merespon Kegiatan Guru
Memperhatikan penyampaian guru
dan menjawab
pertanyaan guru
Memperhatikan
penyampaian guru
Religius
Menghargai
Menghargai/ Terampil
berkomunikasi
secara efektif dan
santun
Menghargai
2. Kegiatan Inti
Fase II: Demonstrasi dan penyajian pengetahuan & keterampilan ( 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Menjelaskan/mengklarifikasi materi
menentukan luas permukaan prisma
beserta jaring-jaringnya dan
contohnya
Memperhatikan informasi yang
disampaikan guru dan
mengajukan pertanyaan
Menghargai. Rasa ingin tahu/
Terampil
berkomunikasi secara
efektif dan santun
Fase III: Membimbing Pelatihan ( 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Membentuk kelompok belajar mandiri
dengan teman sebangku,
mengorganisasikan peserta didik
untuk menyelesaikan soal secara
berkelompok dan membimbing
peserta didik dalam mengerjakan
soal
Menerima tugas, menyelesaikan
tugas, dan memperhatikan
bimbingan guru dan
mengajukan pertanyaan
apabila menemukan
kesulitan dalam
menyelesaikan tugas
Berkelompok
Mandiri/ Terampil
Bertanya
Fase IV: Mengecek Pemahaman dan Umpan Balik (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Memberikan kesempatan kepada salah satu
kelompok untuk menjelaskan hasil
pekerjaannya
Mempresentasikan hasil kerja dan
peserta didik lain
memberikan tanggapan
Terampil Berkomunikasi
secara efektif, kritis
dan santun dan
Jujur
Fase V: Pelatihan lanjutan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Memberikan soal untuk dikerjakan di
rumah (PR)
Mencatat tugas sebelum pelajaran
selesai
Mandiri
3. Penutup (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Mengarahkan peserta didik
membuat rangkuman
Mengingatkan topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikut.
Menutup pembelajaran dengan salam
Membuat rangkuman
dari materi yang telah
diajarkan
Mencatat topik yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Menjawab salam dari guru
Disiplin dan Religius
Pertemuan Kedua (3 x 40 menit)
1. Kegiatan Awal
Fase I: Penyampaian tujuan dan mempersiapkan Siswa (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Mengucap salam dan Berdoa
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran
dan memotivasi peserta didik
dengan memberikan alat peraga
berbentuk limas
Memberikan apersepsi pada peserta didik dengan cara bertanya pada
peserta didik tentang pembelajaran
yang kemarin
Menjawab salam dan Berdoa
Merespon Kegiatan Guru
Memperhatikan
penyampaian guru
dan menjawab
pertanyaan guru
Memperhatikan penyampaian guru
Religius
Menghargai
Menghargai/
Terampil
berkomunikasi
secara efektif dan
santun
Menghargai
2. Kegiatan Inti
Fase II: Demonstrasi dan penyajian pengetahuan & keterampilan ( 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Menjelaskan/mengklarifikasi materi
menentukan luas permukaan limas
dan jaring-jaringnya beserta contoh
Memperhatikan informasi yang
disampaikan guru dan
mengajukan pertanyaan
Menghargai. Rasa ingin tahu/
Terampil
berkomunikasi secara
efektif dan santun
Fase III: Membimbing Pelatihan ( 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Membentuk kelompok belajar dengan
teman sebangku, mengorganisasikan
peserta didik untuk menyelesaikan
soal secara berkelompok dan
membimbing peserta didik dalam
mengerjakan soal
Menerima tugas, menyelesaikan
tugas, dan memperhatikan
bimbingan guru dan
mengajukan pertanyaan
apabila menemukan
kesulitan dalam
menyelesaikan tugas
Berkelompok
Mandiri/ Terampil
Bertanya
Fase IV: Mengecek Pemahaman dan Umpan Balik (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Memberikan kesempatan kepada salah satu
kelompok untuk menjelaskan hasil
pekerjaannya
Mempresentasikan hasil kerja dan
peserta didik lain
memberikan tanggapan
Terampil Berkomunikasi
secara efektif, kritis
dan santun dan
Jujur
Fase V: Pelatihan lanjutan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Memberikan soal untuk dikerjakan di
rumah (PR)
Mencatat tugas sebelum pelajaran
selesai
Mandiri
3. Penutup (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Mengarahkan peserta didik membuat rangkuman
Mengingatkan topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikut.
Menutup pembelajaran dengan
salam
Membuat rangkuman dari materi yang telah
diajarkan
Mencatat topik yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Menjawab salam dari
guru
Disiplin dan Religius
Pertemuan Ketiga (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Awal
Fase I: Penyampaian tujuan dan mempersiapkan Siswa (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Mengucap salam dan Berdoa
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik
dengan memberikan alat peraga
berbentuk kubus dan balok
Menjawab salam dan Berdoa
Merespon
Kegiatan Guru
Memperhatikan penyampaian guru
Religius
Menghargai
Menghargai/ Terampil
Fase I: Penyampaian tujuan dan mempersiapkan Siswa (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Memberikan apersepsi pada peserta
didik dengan cara bertanya pada
peserta didik tentang pembelajaran
yang kemarin
dan menjawab
pertanyaan guru
Memperhatikan
penyampaian guru
berkomunikasi
secara efektif dan
santun
Menghargai
2. Kegiatan Inti
Fase II: Demonstrasi dan penyajian pengetahuan & keterampilan ( 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Menjelaskan/mengklarifikasi materi
menentukan volume kubus dan volume
kubus apabila diperkecil atau
diperbesar serta menentukan volume
balok beserta masing-masing contohnya
Memperhatikan informasi yang
disampaikan guru dan
mengajukan pertanyaan
Menghargai. Rasa ingin
tahu/ Terampil
berkomunikasi
secara efektif dan
santun
Fase III: Membimbing Pelatihan ( 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Membentuk kelompok belajar mandiri
dengan teman sebangku,
mengorganisasikan peserta didik
untuk menyelesaikan soal secara
berkelompok dan membimbing
peserta didik dalam mengerjakan
soal
Menerima tugas, menyelesaikan
tugas, dan memperhatikan
bimbingan guru dan
mengajukan pertanyaan
apabila menemukan
kesulitan dalam
menyelesaikan tugas
Berkelompok
Mandiri/ Terampil
Bertanya
Fase IV: Mengecek Pemahaman dan Umpan Balik (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Memberikan kesempatan kepada salah satu
kelompok untuk menjelaskan hasil
pekerjaannya
Mempresentasikan hasil kerja dan
peserta didik lain
memberikan tanggapan
Terampil Berkomunikasi
secara efektif, kritis
dan santun dan
Jujur
Fase V: Pelatihan lanjutan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Memberikan soal untuk dikerjakan di
rumah (PR)
Mencatat tugas sebelum pelajaran
selesai
Mandiri
3. Penutup (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Mengarahkan peserta didik
membuat rangkuman
Mengingatkan topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikut.
Menutup pembelajaran dengan salam
Membuat rangkuman
dari materi yang telah
diajarkan
Mencatat topik yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Menjawab salam dari guru
Disiplin dan Religius
Pertemuan Keempat (3 x 40 menit)
2. Kegiatan Awal
Fase I: Penyampaian tujuan dan mempersiapkan Siswa (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Mengucap salam dan Berdoa
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran
dan memotivasi peserta didik dengan memberikan alat peraga
berbentuk prisma
Memberikan apersepsi pada peserta
didik dengan cara bertanya pada
peserta didik tentang pembelajaran
yang kemarin
Menjawab salam dan Berdoa
Merespon Kegiatan Guru
Memperhatikan penyampaian guru
dan menjawab
pertanyaan guru
Memperhatikan
penyampaian guru
Religius
Menghargai
Menghargai/ Terampil
berkomunikasi
secara efektif dan
santun
Menghargai
2. Kegiatan Inti
Fase II: Demonstrasi dan penyajian pengetahuan & keterampilan ( 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Menjelaskan/mengklarifikasi materi
menentukan volume prisma dan
contohnya
Memperhatikan informasi yang
disampaikan guru dan
mengajukan pertanyaan
Menghargai. Rasa ingin tahu/
Terampil
berkomunikasi secara
efektif dan santun
Fase III: Membimbing Pelatihan ( 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Membentuk kelompok belajar mandiri
dengan teman sebangku,
mengorganisasikan peserta didik
untuk menyelesaikan soal secara
berkelompok dan membimbing
peserta didik dalam mengerjakan
soal
Menerima tugas, menyelesaikan
tugas, dan memperhatikan
bimbingan guru dan
mengajukan pertanyaan
apabila menemukan
kesulitan dalam
menyelesaikan tugas
Berkelompok
Mandiri/ Terampil
Bertanya
Fase IV: Mengecek Pemahaman dan Umpan Balik (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Memberikan kesempatan kepada salah satu
kelompok untuk menjelaskan hasil
pekerjaannya
Mempresentasikan hasil kerja dan
peserta didik lain
memberikan tanggapan
Terampil Berkomunikasi
secara efektif, kritis
dan santun dan
Jujur
Fase V: Pelatihan lanjutan (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Memberikan soal untuk dikerjakan di
rumah (PR)
Mencatat tugas sebelum pelajaran
selesai
Mandiri
3. Penutup (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter/
Ket. Sosial
Mengarahkan peserta didik
membuat rangkuman
Mengingatkan topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikut.
Menutup pembelajaran dengan salam
Membuat rangkuman dari
materi yang telah diajarkan
Mencatat topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
Menjawab salam dari guru
Disiplin dan
Religius
R. Penilaian Hasil Pembelajaran (terlampir)
Teknik Penilaian : Test tulis
Teknik Individu : Test Harian
Tugas Akhir Ujian
Bentuk Instrumen : tertulis
1. Prosedur Penilaian
No. Aspek yang dinilai Teknik penilaian
1 Rasa ingin tahu Pengamatan
2 Diskusi yang efektif Pengamatan
3 Tanggungjawab dalam kelompok Pengamatan
4 Pengetahuan Latihan tertulis
2. Instrument penilaian
Soal dan Jawaban pertemuan pertama
3. Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan luas alasnya
40 cm2. Jika lebar persegi panjang 5 cm dan tinggi prisma 12 cm maka
hitunglah luas permukaan prisma!
Alternatif Jawaban:
Dik: luas alas = 40 cm2
lebar = 5 cm
tinggi = 12 cm
Dit: luas permukaan prisma…?
Penyelesaian:
Pertama cari terlebih dahulu panjang sisi pada alas yang berbentuk
persegi panjang
cmcm
cmpanjang
cmpanjangcm
lebarpanjangalasluas
85
40
540
2
2
Selanjutnya carilah luas permukaan prisma
2
22
2
2
2
392
31280
122680
121016402
125282402
222
2
cmL
cmcmL
cmcmcmL
cmcmcmcmL
cmcmcmcmL
tinggilplpL
tinggialaskelilingalasluasL
Jadi, Luas permukaan prisma adalah 392 cm2
4. Buatlah jaring-jaring prisma segitiga dengan alas berbentuk segitiga
siku-siku yang panjang sisinya 10 cm, 12 cm dan 15 cm, tinggi
prisma 25 kemudian carilah luas permukaan prisma!
Alternatif Jawaban:
Dik: panjang sisi masing – masing 10 cm, 12 cm, 15 cm
tinggi = 25 cm
Dit: luas permukaan prisma…?
Penyelesaian:
luas permukaan prisma
2
22
2
2
1045
925120
1237602
251512101202
12
2515121012102
12
2
cmL
cmcmL
cmcmcmL
cmcmcmcmcmL
cmcmcmcmcmcmL
tinggialaskelilingalasluasL
Jadi, Luas permukaan prisma adalah 1045 cm2
Soal dan Jawaban pertemuan kedua
1. Perhatikan limas segi empat beraturan K.PQRS di samping. Tuliskan
semua :
S R
P Q
O
K
a. rusuk
b. bidang sisi tegak
c. tinggi limas
Alternatif Jawaban:
Dik limas segi empat beraturan K.PQRS
Dit:
d. rusuk….?
e. bidang sisi tegak.…?
f. tinggi limas…..?
Penyelesaian:
d. rusuk = KS, KP,SP, KR, KQ, QR, SR, dan PQ = 8 rusuk
e. bidang sisi tegak = SKP, PKQ, QKR, dan RKS = 4 bidang
f. tinggi limas = KO = 1 dari alas ke titik puncak
2. Limas segitiga T.ABC pada gambar berikut merupakan limas dengan
alas segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang kaki-kaki segitiganya
adalah 10 cm. jika diketahui tinggi sisi tegak limas tersebut 20 cm, maka
berapakah luas permukaan limas tersebut?
Alternatif Jawaban:
Dik: limas segitiga T.ABC
Panjang kaki segitiga masing-masing
AC = 10 cm dan AB = 10 cm
tinggi sisi tegak limas AO = 20 cm
Dit: luas permukaan limas …?
Penyelesaian:
C
O
A
B
T
2
22
22
22
350
30050
100350
2002
13100
2
1
20102
131010
2
1
tegakbidang luas jumlahalas luaslimaspermukaanluas
cm
cmcm
cmcm
cmcm
cmcmcmcm
Jadi, Luas permukaan limas adalah 350 cm2
Soal dan Jawaban pertemuan ketiga
1. Sebuah kubus memiliki panjang rusuknya 14 cm. tentukan volume
kubus tersebut. ?
Alternatif Jawaban:
Dik: Panjang rusuk kubus = 14 cm
Dit: volume kubus…?
Penyelesaian:
Jadi,volume kubus itu adalah 2744 cm3
2. Tentukan volume balok yang berukuran 13 cm x 15 cm x 17 cm
Alternatif Jawaban:
Dik: rusuk (p) = 13 cm, rusuk (l ) = 15 cm, rusuk (t) = 17 cm
Dit: volume balok …?
Penyelesaian:
3
3
2
3315 adalahebut balok ters volumejadi,
3315
17195
171513
cm
cm
cmcm
cmcmcm
tlpbalokvolume
3. Sebuah kubus panjang rusuknya 4 cm, kemudian rusuk-rusuk tersebut
diperkecil sebesar ½ kali panjang rusuk semula. Berapa volume kubus
setelah diperkecil ?
3
2
2744
14196
141414
kubus volume
cm
cmcm
cmcmcm
sss
Alternatif Jawaban:
Dik: rusuk kubus = 4 cm
rusuk kubus diperkecil (k ) = 4 x ½ = 2 cm
Dit: volume kubus setelah diperkecil …?
Penyelesaian:
33
3
3
3
333
8648
1
642
1
2
1
644
cmcm
cm
VkV
k
cmsV
lamakubusbarukubus
lamakubus
3 8 adalahsemula kali2
1 diperkecilrusuknya setelah kubus volumejadi, cm
Soal dan Jawaban pertemuan keempat
1. Alas sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang 12 cm,
16 cm, dan 20 cm. Jika tinggi prisma 30 cm, hitunglah volume prisma
tersebut.
Alternatif Jawaban:
Dik: alas prisma segitiga siku-siku = 12 cm, 16 cm, dan 20 cm
tinggi prisma 30 cm
Dik: volume prisma…?
Penyelesaian:
Sebelum mencari volume prisma terlebih dahulu cari luas alas
prisma berbentuk segitiga siku-siku
3
2
22
1920
2096
961922
1
16122
1
cm
cmcm
tinggiprismaalasluasprismavolume
cmcm
cmcmprismaalasluas
Jadi, volume prisma tersebut adalah 1920 cm3
2. Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan panjang sisi-
sisinya 6 cm dan 8 cm. Apabila tinggi prisma adalah 15 cm, berapakah
volume prisma?
Alternatif Jawaban:
Dik: prisma alasnya berbentuk persegi = 6 cm dan 8 cm
tinggi = 15cm
Dik: volume prisma…?
Penyelesaian:
Sebelum mencari volume prisma terlebih dahulu cari luas alas
prisma berbentuk persegi panjang
3
2
2
720
1548
48
86
cm
cmcm
tinggiprismaalasluasprismavolume
cm
cmcmprismaalasluas
Jadi, volume prisma tersebut adalah 720 cm3
Pedoman Penskoran
1. Proses dan jawaban benar nilai 5
2. Proses benar dan jawaban salah nilai 3
3. Proses salah dan jawaban benar nilai 2
4. Proses salah dan jawaban salah nilai 1
5. Tidak menjawab nilai 0
Pedoman Penilaian:
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢𝐀𝐤𝐡𝐢𝐫 = 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧𝐒𝐤𝐨𝐫
𝐒𝐤𝐨𝐫𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥𝐱𝐒𝐤𝐨𝐫𝐈𝐝𝐞𝐚𝐥 𝟏𝟎𝟎
Lembar Kerja Siswa
(LKS)
Kompetensi Dasar : Penerapan Materi Bangun Ruang Sisi Datar dalam
pembelajaran matematika
Indikator : Menjelaskan defenisi bangun ruang sisi datar dan
menentukan luas
permukaan bangun ruang sisi datar prisma
Petunjuk:
Tulislah nama anggota kelompokmu
Diskusikan dengan anggota kelompokmu dan tulislah jawabannya
pada lembar yang
telah disediakan
Sebelum mengerjakan jangan lupa Berdoa
Selamat Bekerja !
1. Perhatikan gambar dibawah ini!
2. Tentukanlah luas permukaan Prisma jika diketahui Alas sebuah Prisma
berbentuk persegi panjang dengan panjang 8 cm, lebar 6 cm dan tinggi 12
cm.
3. Perhatikan gambar dibawah ini!
Tentukanlah luas permukaan Prisma!
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
a. Apa nama bangun ruang tersebut? Tuliskan!
b. Berapa banyak sisinya?
c. Berapa banyak rusuknya?
d. Berapa banyak titik sudutnya ?
6 c6 cm
4 cm 5 cm
4 c 4 cm
6 c6 cm
5 c5 cm
5 c5 cm
5 c 5 cm
6 c6 cm
6 c6 cm
4 c 4 cm
4 c 4 cm
20 20 cm 20 20 cm
I
I
II III IV
ALTERNATIF JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban Skor Bobot
1.
1
1
1
1
4
2. Dik: p = 8 cm
l = 6 cm
t = 12 cm
Dit: Luas Permukaan Prisma.....?
Penyelesaian:
Luas Permukaan Prisma
2cm432
33696
123096
126868682
prisma tinggialas kelilingalas luas2
Jadi, Luas permukaan Prisma adalah 432 cm2
4
1
1
1
1
1
1
10
a. Apa nama bangun ruang tersebut? Tuliskan!
Jawab: Prisma Tegak Segitiga
b. Berapa banyak sisinya? Tuliskan!
Jawab: sisinya ada 5
c. Berapa banyak rusuknya? Tuliskan!
Jawab: rusuknya ada 9
d. Berapa banyak titik sudutnya ? Tuliskan!
Jawab: titik sudutnya ada 6
3. Dik: I = luas alas prisma berbentuk segitiga
II = sisi prisma 5 cm
III = sisi prisma 6 cm
IV = sisi prisma 4 cm
Tinggi Prisma = 20 cm
Dit: Luas permukaan Prisma…?
Penyelesaian:
2cm320
30020
2015102
20465542
12
204206205542
12
2
prisma tinggialas kelilingalas luas2 Prisma permukaan Luas
IVIIIIII
Jadi, Luas permukaan Prisma adalah 320 cm2
6
2
2
2
1
1
1
1
16
Total 30 30
Nilai Perolehan = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏× 𝟏𝟎𝟎
Lembar Kerja Siswa
(LKS)
Kompetensi Dasar : Penerapan Materi Bangun Ruang Sisi Datar dalam
pembelajaran matematika
Indikator : Menjelaskan defenisi bangun ruang sisi datar,
membedakan dan menentukan luas
permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus,
balok, prisma, limas).
Petunjuk:
Tulislah nama anggota kelompokmu
Diskusikan dengan anggota kelompokmu dan tulislah jawabannya
pada lembar yang
telah disediakan
Sebelum mengerjakan jangan lupa Berdoa
Selamat Bekerja !
1. Perhatikanlah gambar dibawah ini! Tentukanlah luas permukaan limas jika
diketahui alas limas tersebut berbentuk persegi dengan panjang AB = 8 cm dan
TO = 12 cm.
2. Perhatikanlah gambar dibawah ini! Sebuah limas alasnya berbentuk segitiga
siku-siku sama kaki, dengan panjang kaki-kaki segitiganya adalah 10 cm.
Apabila tinggi sisi tegak limas adalah 20 cm. Tentukanlah luas permukaan
limas!
3. Gambarlah jaring-jaring limas pada soal nomor 2
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
D C
A B
O E
T
A
B
T
C
ALTERNATIF JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban Skor Bobot
1.
2
2
256
19264
48464
962
1464
1282
148
:
limas...? permukaan luas:Dit
8
12:dengan persegiberbentuk limas alas :Dik
cm
tegakbidangluasjumlahalasluasL
anpenyelesai
cmABpanjang
cmTOpanjang
3
2
1
1
1
1
1
10
2. Dik: limas segitiga T.ABC
Panjang kaki segitiga masing-masing
AC = 10 cm dan AB = 10 cm
tinggi sisi tegak limas AO = 20 cm
Dit: luas permukaan limas …?
Penyelesaian:
2
22
22
22
350
30050
100350
2002
13100
2
1
20102
131010
2
1
tegakbidang luas jumlahalas luaslimaspermukaanluas
cm
cmcm
cmcm
cmcm
cmcmcmcm
Jadi, Luas permukaan limas adalah 350 cm2
4
2
1
1
1
1
1
11
3.
4
4
Total 25 25
Nilai Perolehan = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏× 𝟏𝟎𝟎
Sisi alas
Sisi tegak
Sisi tegak
Sisi tegak
Lembar Kerja Siswa
(LKS)
Kompetensi Dasar : Penerapan Materi Bangun Ruang Sisi Datar dalam
pembelajaran matematika
Indikator : Menjelaskan defenisi bangun ruang sisi datar,
membedakan dan menentukan luas
permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus,
balok, prisma, limas).
Petunjuk:
Tulislah nama anggota kelompokmu
Diskusikan dengan anggota kelompokmu dan tulislah jawabannya
pada lembar yang
telah disediakan
Sebelum mengerjakan jangan lupa Berdoa
Selamat Bekerja !
1. Sebuah kubus memiliki panjang rusuknya 6 cm. tentukan volume kubus
tersebut. ? 2. Tentukan volume balok berikut ini
3. Volume sebuah balok 120 cm3. Jika panjang balok 7 cm dan lebar balok 5
cm, tentukan tinggi balok tersebut.? 4. Tentukan volume kubus berikut ini apabila rusuk-rusuknya telah
diperbesar sebanyak 2 kali pada rusuk semula.
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
H G
E F
D C
A 4 cm B
W V
T U
S R
P 10 cm Q 5 cm 8 cm
ALTERNATIF JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban Skor Bobot
1.
3
3
3
cm216
6
s V
:anpenyelesai
kubus....? volume:Dit
cm 6s :Dik
2
3
5
2.
3cm400
850
8510
V
:anpenyelesai
?balok..... volume:Dit
cm8
cm5
cm 10 :Dik
tlp
t
l
p
4
6
10
3.
cmt
t
t
tlp
t
l
p
43,335
120
35120
57120
V
:anpenyelesai
.....? :Dit
cm5
cm 7
cm120balok volume:Dik 3
4
6
10
4.
Dik: rusuk kubus = 4 cm
rusuk kubus diperbesar (k ) = 2 kali rusuk semula
Dit: volume kubus setelah diperbesar …?
Penyelesaian:
3
3
33
3
333
512
648
642
2
644
cm
cm
cm
VkV
k
cmsV
lamakubusbarukubus
lamakubus
3 512 adalahsemula kali 2 diperbesarrusuknya setelah kubus volumejadi, cm
3
2
2
3
10
Total 35 35
Nilai Perolehan = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏× 𝟏𝟎𝟎
Lembar Kerja Siswa
(LKS)
Kompetensi Dasar : Penerapan Materi Bangun Ruang Sisi Datar dalam
pembelajaran matematika
Indikator : Menjelaskan defenisi bangun ruang sisi datar,
membedakan dan menentukan luas
permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus,
balok, prisma, limas).
Petunjuk:
Tulislah nama anggota kelompokmu
Diskusikan dengan anggota kelompokmu dan tulislah jawabannya
pada lembar yang
telah disediakan
Sebelum mengerjakan jangan lupa Berdoa
Selamat Bekerja !
1. Sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga dengan panjang sisi-sisinya 3 cm,
4 cm, dan 5 cm. Apabila tinggi prisma adalah 10 cm, berapakah volume
prisma?
2. Alas sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi
masing-masing 6 cm, 8 cm, dan 10 cm. tinggi prisma adalah 14 cm. Jika
panjang sisi-sisi alasnya diperbesar menjadi 9 cm, 12 cm, dan 15 cm,
tentukanlah perbandingan volume prisma sebelum dan sesudah diperbesar
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
F
D E
10 cm 10
cm
C
4 cm 3 cm
A B
ALTERNATIF JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban Skor Bobot
1.
3
prisma
cm60
106
10432
1
2
1
tinggiprisma alas luas V
:anpenyelesai
?prisma.... volume:Dit
cm10prisma ggi tin
cm 5 dan ,cm 4,cm 3prisma sisi :Dik
tba
3
2
5
10
2.
3
3
sesudahprisma
3
sebelumprisma
cm 420336-756 adalah volumeperubahanbesarnya dan 756:336annya perbanding
cm756
7129
141292
1
2
1
tinggiprisma alas luas V
cm336
786
14862
1
2
1
tinggiprisma alas luas V
:anpenyelesai
.?sesudah... dan sebelumprisma volume:Dit
cm14apprisma tet i tingg
cm 15 dan ,cm 12,cm 9akhirprisma sisi
cm 10 dan ,cm 8,cm 6awalprisma sisi :Dik
tba
tba
4
8
8
20
Total 30 30
Nilai Perolehan = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏× 𝟏𝟎𝟎
DAFTAR HADIR SISWA
TAHUN AJARAN 2017/2018
VIII. A Hari: Senin dan Jum’at
NO NAMA L/P
Tanggal/ Pertemuan
23/03/18 02/03/18 06/04/18 20/04/18 23/04/18 27/04/18
1 2 3 4 5 6
1 Sitti Sri Rahmawati P s
2 Arya L a
3 Risma Wulandari P
4 Nursyamsani P
5 Muh. Fahreza L
6 Dalilul Fahirin L
7 Muh. Bagus Saputra L
8 Muh. Riski Pratama Sadin L s
9 Ainun Fitri Delila P
10 Zulfadli L
11 Wafiq Adillah L
12 Ghina Fadhillah Auliah P
13 Mulfahidah P
14 Khairunnisa P
15 Ariq Athallah L
16 Dimas L s
17 Ridha Amaliah Hamid P
18 Rifal Irvandi L a
19 Rismayanti P
20 Muh. Hardi Maulana L
21 Fachrul Islam L
22 Fitri Ramadhani Burhanuddin P
23 Safaruddin L
24 Nandasari P
25 Nur Ikhsan Darmansa L s
26 Muh. Syifaul Qalbi L
27 Nurul Annisa P
28 Muh.Yusril Hakim L s
29 Alriana Sahar P
30 Muh Khairil Syam L
31 Indah Suci Ramadhani P
REKAPITULASI
Jumlah siswa laki-laki 17 orang
Jumlah siswa perempuan 14 orang
Total 31 orang
VIII. B Hari: Senin dan Jum’at
NO NAMA L/P
Tanggal/ Pertemuan
23/03/18 02/03/18 06/04/18 20/04/18 23/04/18 27/04/18
1 2 3 4 5 6
1 Asmiani Nurul Adystia P s
2 Muh. Naufal L
3 Syarifah Nurul Hikmah P
4 Ismail L
5 Renaldi L
6 Rostiah P
7 Lutfi Anrian Muhammad L
8 Nursalam L
9 Muahra Dwi Putri P
10 Dimas Andrean L
11 Risna P s
12 Harisatul Jannah P
13 Yusriah P
14 Rosa Berliana P
15 Muh. Fajar L a
16 Fajriah Indahyani P
17 Eka Febrianty P
18 Dewa Saputra L a
19 Magfirha Ramadani P
20 Syahrul Ramadhan L
21 Adam Hamdani L
22 Muh. Fiqih Tasawufy Salby L
23 Aidil Aqsa L
24 Wiranto Rusli L
25 Syamsidar P
26 Asrullah L
27 Rahmat Pratama L
28 Ahmad Taufiq L
29 Muh. Taufiq Walhidayah L
30 Muh. Sultan Sanjaya L
31 Muh. Ridho Al Muhyi L a
REKAPITULASI
Jumlah siswa laki-laki 19 orang
Jumlah siswa perempuan 12 orang
Total 31 orang
NAMA-NAMA KELOMPOK
KELAS VIII.A SMP NEGERI 1 BAJENG
1
1. Muh. Riski Pratama
Sadin
2. Dimas
3. Rifal Irvandi
4. Muh.Yusril Hakim
3
1. Risma Wulandari
2. Ainun Fitri Delila
3. Ridha Amaliah Hamid
4. Alriana Sahar
5
1. Muh. Fahreza
2. Dalilul Fahirin
3. Zulfadli
4. Safaruddin
6
1. Muh. Bagus Saputra
2. Wafiq Adillah
3. Muh. Hardi Maulana
4. Nur Ikhsan Darmansa
5. Muh. Syifaul Qalbi
6.
4
1. Nursyamsani
2. Mulfahidah
3. Khairunnisa
4. Rismayanti
5. Nurul Annisa
6.
2
1. Arya
2. Ariq Athallah
3. Fachrul Islam
4. Muh Khairil Syam
7
1. Sitti Sri Rahmawati
2. Ghina Fadhillah Auliah
3. Fitri Ramadhani Burhanuddin
4. Nandasari
5. Indah Suci Ramadhani
6.
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
KELAS VIII.A DAN KELAS VIII.B SMP NEGERI 1 BAJENG
TAHUN AJARAN 2017/2018
JADWAL BELAJAR KELAS VIII.A (KELAS EKSPERIMEN)
No Hari/Tgl Jam Pukul Pertemuan ke-
1. Senin, 23 Maret 2018
I
II
III
08.00 – 08.40
08.40 – 09.20
09.20 – 10.00
I (Preetest)
2. Senin, 02 April 2018
I
II
III
08.00 – 08.40
08.40 – 09.20
09.20 – 10.00
II
3. Jum’at, 06 April 2018 I
II
10.00 – 10.40
10.40 – 11.20 III
4. Jum’at, 20 April 2018 I
II
10.00 – 10.40
10.40 – 11.20 IV
5. Senin, 23 April 2018
I
II
III
08.00 – 08.40
08.40 – 09.20
09.20 – 10.00
V
6. Jum’at, 27 April 2018 I
II
10.00 – 10.40
10.40 – 11.20 VI (Postest)
JADWAL BELAJAR KELAS VIII.B (KELAS KONTROL)
No Hari/Tgl Jam Pukul Pertemuan ke-
1. Senin, 23 Maret 2018
IV
V
VI
10.00 – 10.40
10.40 – 11.20
11.20 – 12.00
I (Preetest)
2. Senin, 02 April 2018
I
II
III
10.00 – 10.40
10.40 – 11.20
11.20 – 12.00
II
3. Jum’at, 06 April 2018 I
II
08.40 – 09.20
09.20 – 10.00 III
4. Jum’at, 20 April 2018 I
II
08.40 – 09.20
09.20 – 10.00 IV
5. Senin, 23 April 2018
I
II
III
10.00 – 10.40
10.40 – 11.20
11.20 – 12.00
V
6. Jum’at, 27 April 2018 I
II
08.40 – 09.20
09.20 – 10.00 VI (Postest)
DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST SISWA KELAS VIII.A
SMP NEGERI 1 BAJENG (Kelas Eksperimen)
Hari: Senin dan Jum’at
NO NAMA L/P PRET-
EST LKS 1 LKS 2 LKS 3 LKS 4
POST-
TES
1 Sitti Sri Rahmawati P 47,16 40 100 - 85,3 66,67
2 Arya L 56,60 30,77 - 82,86 86,67 73,14
3 Risma Wulandari P 75,47 67,31 100 97,14 85 83,3
4 Nursyamsani P 56,60 61,54 86,67 97,14 86,67 71,29
5 Muh. Fahreza L 71,69 80,77 100 100 86,67 85,2
6 Dalilul Fahirin L 58,49 80,77 100 100 86,67 77,78
7 Muh. Bagus Saputra L 73,58 71,15 100 94,3 73,3 84,26
8 Muh. Riski Pratama Sadin L 47,16 61,59 - 85,71 73,3 66,67
9 Ainun Fitri Delila P 62,26 67,31 100 97,14 85 75,93
10 Zulfadli L 60,37 80,77 100 100 86,67 85,2
11 Wafiq Adillah L 53,77 71,15 100 94,3 73,3 74,07
12 Ghina Fadhillah Auliah P 64,15 40 100 97,14 85,3 82,41
13 Mulfahidah P 77,36 61,54 86,67 97,14 86,67 87,04
14 Khairunnisa P 76,42 61,54 86,67 97,14 86,67 87,04
15 Ariq Athallah L 60,37 30,77 100 82,86 86,67 76,85
16 Dimas L 50,94 61,59 - 85,71 73,3 75,93
17 Ridha Amaliah Hamid P 67,92 67,31 100 97,14 85 80,56
18 Rifal Irvandi L 49,05 61,59 86,67 85,71 - 68,51
19 Rismayanti P 62,26 61,54 86,67 97,14 86,67 77,78
20 Muh. Hardi Maulana L 71,69 71,15 100 94,3 73,3 81,5
21 Fachrul Islam L 66,04 30,77 100 82,86 86,67 82,41
22 Fitri Ramadhani Burhanuddin P 68,86 40 100 97,14 85,3 79,63
23 Safaruddin L 57,54 80,77 100 100 86,67 72,22
24 Nandasari P 66,98 40 100 97,14 85,3 81,5
25 Nur Ikhsan Darmansa L 74,53 71,15 100 94,3 73,3 83,3
26 Muh. Syifaul Qalbi L 74,53 71,15 100 94,3 73,3 81,5
27 Nurul Annisa P 54,71 61,54 86,67 97,14 86,67 75
28 Muh.Yusril Hakim L 54,71 61,59 - 85,71 73,3 69,44
29 Alriana Sahar P 52,83 67,31 100 97,14 85 70,37
30 Muh Khairil Syam L 69,81 30,77 100 82,86 86,67 78,70
31 Indah Suci Ramadhani P 59,43 40 100 97,14 85,3 78,70
REKAPITULASI
Jumlah siswa laki-laki 17 orang
Jumlah siswa perempuan 14 orang
Total 31 orang
DAFTAR NILAI PRETEST dan POSTEST SISWA KELAS VIII.B
SMP NEGERI 1 BAJENG (Kelas Kontrol)
Hari: Senin dan Jum’at
NO NAMA L/P PRE-
TEST LKS 1 LKS 2 LKS 3 LKS 4
POST-
TEST
1 Asmiani Nurul Adystia P 49,05 - 80 78 86,67 67,59
2 Muh. Naufal L 66,98 63,46 80,77 85,71 73,3 74,07
3 Syarifah Nurul Hikmah P 75,47 80 80,77 78 86,67 84,26
4 Ismail L 66,98 63,46 88,46 80 73,3 74,07
5 Renaldi L 55,56 69,23 88,46 85,71 73,3 71,29
6 Rostiah P 55,56 69,23 80 89,43 73,3 71,29
7 Lutfi Anrian Muhammad L 74,53 80 84,62 82,86 73,3 83,5
8 Nursalam L 46,22 53,87 75,67 85,71 80 68,51
9 Muahra Dwi Putri P 69,81 63,46 80,77 89,43 88,3 75
10 Dimas Andrean L 71,69 65,39 75,67 82,86 73,3 80,56
11 Risna P 72,64 77,31 - 75 86,67 79,63
12 Harisatul Jannah P 47,16 75 75,67 75 80 67,59
13 Yusriah P 67,92 53,87 75,67 89,43 88,3 70,37
14 Rosa Berliana P 73,58 75 73,08 89,43 88,3 77,2
15 Muh. Fajar L 56,60 - 75,67 75 80 66,67
16 Fajriah Indahyani P 71,69 63,46 80,77 85,71 88,3 80,56
17 Eka Febrianty P 67,92 75 73,08 82 73,3 81,56
18 Dewa Saputra L 46,22 65,39 - 82 86,67 73,14
19 Magfirha Ramadani P 57,54 77,31 80,77 89,43 88,3 75,95
20 Syahrul Ramadhan L 64,15 69,23 80,77 82,86 86,67 72,22
21 Adam Hamdani L 53,77 65,39 84 82,86 73,3 66,67
22 Muh. Fiqih Tasawufy Salby L 61,31 53,87 84 89,43 80 75,95
23 Aidil Aqsa L 60,37 63,46 84 85,71 73,3 70,37
24 Wiranto Rusli L 59,54 63,46 84,62 75 80 69,44
25 Syamsidar P 69,81 80 80,77 82,86 86,67 85,2
26 Asrullah L 50,94 53,87 80,77 82,86 80 76,85
27 Rahmat Pratama L 60,37 53,87 80,77 82,86 73,3 69,44
28 Ahmad Taufiq L 62,26 63,46 84,62 84,29 73,3 75
29 Muh. Taufiq Walhidayah L 56,60 63,46 75,67 75 71,67 72,22
30 Muh. Sultan Sanjaya L 76,42 71,15 88,46 84,29 71,67 86,48
31 Muh. Ridho Al Muhyi L 60,37 63,46 - 75 71,67 68,51
REKAPITULASI
Jumlah siswa laki-laki 19 orang
Jumlah siswa perempuan 12 orang
Total 31 orang
LAMPIRAN B:
B.1 Instrumen Tes Hasil Belajar
B.2 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskora
B.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
PRETES
Petunjuk:
Tulislah nama lengkap, kelas dan NIS pada lembar jawaban yang disediakan.
Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan sesuai dengan kemampuan sendiri tanpa
melihat pekerjaan teman (Allah Maha Melihat)
Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu
Sebelum mengerjakan jangan lupa Berdoa
Selamat Bekerja !
1. Selesaikanlah
2. Hitunglah luas permukaan bangun berikut ini
3. Hitunglah luas permukaan bangun berikut ini
4. Diketahui luas permukaan prisma segiempat adalah 500 cm2. Alas prisma tersebut
berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 4 cm. Tentukanlah
tinggi prisma tersebut.
No Nama Bangun Ruang Banyak Sisi Banyak Rusuk Banyak titik sudut
1 Kubus
2 Balok
3 Tabung
4 Kerucut
5 Limas segi lima
6 Prisma segitiga
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Genap
Alokasi Waktu : 80 menit
H G
E F
D C
A 5 cm B
6 cm
7 cm
H G
E F
D C
A 14 cm B
5. Pada gambar dibawah ini!
ALTERNATIF JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban Skor Bobot
1.
No Nama Bangun
Ruang
Banyak Sisi Banyak Rusuk Banyak titik
sudut
1 Kubus 6 12 12
2 Balok 6 12 12
3 Tabung 3 2 0
4 Kerucut 2 1 1
5 Limas segi lima 5 10 6
6 Prisma segitiga 5 9 8
3
3
3
3
3
3
3
18
2.
2448
2242
4298842
677146142
2
:
balok...? permukaan luas:Dit
7
6
14 :Dik
cm
lttplpL
anpenyelesai
cmt
cml
cmp
4
1
1
1
1
1
9
Diketahui alas prisma tersebut berbentuk persegi dengan panjang TE=
4 cm dan AB= 5 cm. tentukan luas permukaan limas D C
A B
E
T
3.
2
2
2
150
256
56
6
:
kubus...? permukaan luas:Dit
5 :Dik
cm
sL
anpenyelesai
cms
2
1
1
1
1
6
4.
cmcm
cmtinggi
tinggicm
tinggicm
tinggicm
tinggicm
tinggilplpcm
tinggialaskelilingalasluasL
anpenyelesai
cmpcml
cm
62,858
500
58500
1840500
810202500
4252452500
222500
2
:
prisma...? tinggi:Dit
5dan4,denganpanjangpersegiberbentukprismaalas
500prismapermukaanluas :Dik
2
2
2
2
2
2
2
3
2
1
1
1
1
1
1
11
5.
2
2
65
4025
202
1425
452
145
:
limas...?permukaan luas:Dit
5
4:dengan persegiberbentuk limas alas :Dik
cm
tegakbidangluasjumlahalasluasL
anpenyelesai
cmABpanjang
cmTEpanjang
3
2
1
1
1
1
9
Total 53 53
Nilai Perolehan = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏× 𝟏𝟎𝟎
POSTTES
Petunjuk:
Tulislah nama lengkap, kelas dan NIS pada lembar jawaban yang disediakan.
Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan sesuai dengan kemampuan sendiri tanpa
melihat pekerjaan teman (Allah Maha Melihat)
Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu
Sebelum mengerjakan jangan lupa Berdoa
Selamat Bekerja !
1. Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan luas alasnya 40 cm2. Jika lebar
persegi panjang 5 cm dan tinggi prisma 12 cm maka hitunglah luas permukaan prisma!
2. Limas segitiga T.ABC pada gambar berikut merupakan limas dengan
alas segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang kaki-kaki segitiganya
adalah 10 cm. jika diketahui tinggi sisi tegak limas tersebut 20 cm,
maka berapakah luas permukaan limas tersebut?
3. Tentukan volume balok yang berukuran 13 cm x 15 cm x 17 cm.
4. Sebuah kubus panjang rusuknya 4 cm, kemudian rusuk-rusuk tersebut diperkecil sebesar
½ kali panjang rusuk semula. Berapa volume kubus setelah diperkecil ?
5. Alas sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang 12 cm, 16 cm, dan 20
cm. Jika tinggi prisma 30 cm, hitunglah volume prisma tersebut!
C
O
A
B
T
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Genap
Alokasi Waktu : 80 menit
H G
E F
D C
A 4 cm B
H G
E F
D C
A 4×
1
2 cm B
ALTERNATIF JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban Skor Bobot
1. Dik: luas alas = 40 cm2
lebar = 5 cm
tinggi = 12 cm
Dit: luas permukaan prisma…?
Penyelesaian:
Pertama cari terlebih dahulu panjang sisi pada alas yang berbentuk
persegi panjang
cmcm
cmpanjang
cmpanjangcm
lebarpanjangalasluas
85
40
540
2
2
Selanjutnya carilah luas permukaan prisma
2
22
2
2
2
392
31280
122680
121016402
125282402
222
2
cmL
cmcmL
cmcmcmL
cmcmcmcmL
cmcmcmcmL
tinggilplpL
tinggialaskelilingalasluasL
Jadi, Luas permukaan prisma adalah 392 cm2
4
3
2
2
1
1
1
1
1
16
2. Dik: limas segitiga T.ABC
Panjang kaki segitiga masing-masing
AC = 10 cm dan AB = 10 cm
tinggi sisi tegak limas TO = 20 cm
Dit: luas permukaan limas …?
Penyelesaian:
2
22
22
22
350
30050
100350
2002
13100
2
1
20102
131010
2
1
tegakbidang luas jumlahalas luaslimaspermukaanluas
cm
cmcm
cmcm
cmcm
cmcmcmcm
Jadi, Luas permukaan limas adalah 350 cm2
4
2
2
1
1
1
1
12
3. Dik: rusuk (p) = 13 cm, rusuk (l ) = 15 cm, rusuk (t) = 17 cm
Dit: volume balok …?
Penyelesaian:
3
3
2
3315 adalahebut balok ters volumejadi,
3315
17195
171513
cm
cm
cmcm
cmcmcm
tlpbalokvolume
4
4
8
4. Dik: rusuk kubus = 4 cm
rusuk kubus diperkecil (k ) = 4 x ½ = 2 cm
Dit: volume kubus setelah diperkecil …?
Penyelesaian:
33
3
3
3
333
8648
1
642
1
2
1
644
cmcm
cm
VkV
k
cmsV
lamakubusbarukubus
lamakubus
3 8 adalahsemula kali2
1 diperkecilrusuknya setelah kubus volumejadi, cm
3
2
2
1
1
1
10
5. Dik: alas prisma segitiga siku-siku = 12 cm, 16 cm, dan 20 cm
tinggi prisma 30 cm
Dik: volume prisma…?
Penyelesaian:
Sebelum mencari volume prisma terlebih dahulu cari luas alas prisma
berbentuk segitiga siku-siku
3
2
22
1920
2096
961922
1
16122
1
cm
cmcm
tinggiprismaalasluasprismavolume
cmcm
cmcmprismaalasluas
Jadi, volume prisma tersebut adalah 1920 cm3
3
1
1
1
1
1
8
Total 54 54
Nilai Perolehan = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏× 𝟏𝟎𝟎
Kisi – kisi tes hasil belajar
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk
Tes
Nomor
Soal
KI-3.1. Penerapan
Materi Bangun Ruang
Sisi Datar dalam
pembelajaran
matematika
KI-4.1. Menuliskan
Bangun Ruang Sisi
Datar dalam kehidupan
sehari-hari
Bangun
Ruang Sisi
Datar
prisma,
limas,
volume
balok,
volume
kubus dan
volume
prisma
3.1.1. Menjelaskan
pengertian dan
menentukan luas
permukaan prisma
dan jarring-
jaringnya
3.1.2. Menjelaskan
pengertian dan
menentukan luas
permukaan limas
dan jaring-
jaringnya
3.1.3. Menjelaskan dan
menentukan
volume kubus dan
balok
3.1.4. Menjelaskan dan
menentukan
volume prisma
Uraian
1
2
3 dan 4
5
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Genap
Alokasi Waktu : 80 menit
Jumlah Soal : 5 Butir
Angket Respon Siswa Terhadap Pelaksanaan Model Pembelajaran Reciprocal
Teaching
Nama :
NIS/ No. Urut :
Kelas :
A. Petunjuk Penggunaan
Dalam pembelajaran matematika yang Anda ikuti selama empat pertemuan, Anda
berada dalam suasana pembelajaran yang menggunakan model Reciprocal Teaching.
Angket ini digunakan untuk mengetahui respon Anda terhadap penerapan model
pembelajaran tersebut.
B. Petunjuk Pengisian
1. Tulislah nama, Nis, dan kelas pada tempat yang telah disediakan.
2. Berilah tanda cek (√) pada kolom Ya atau Tidak dan beri alasan sesuai pendapat
Anda.
3. Respons yang Anda berikan tidak mempengaruhi penilaian hasil belajar.
4. Respon ini jenis tertutup artinya Respon yang diberikan yaitu angket yang
didalamnya telah terdapat alternative jawaban yang telah ditentukan oleh si pemuat
angket untuk mengetahui respon Anda terhadap proses pelajaran yang digunakan
C. Uraian Pertanyaan
No.
Pertanyaan
Respon
Alasan Ya Tidak
1. Apakah anda senang terhadap
pelajaran matematika?
2. Apakah Anda menyukai pelajaran
matematika dengan menggunakan
model pembelajaran seperti ini?
3. Apakah Anda menyukai cara
mengajar yang diterapkan guru
dalam proses pembelajaran yang
sedang berlangsung?
4. Apakah anda termotivasi untuk
belajar matematika, setelah
diterapkan model pembelajaran
seperti ini?
5. Apakah dengan model
pembelajaran yang terapkan guru
No.
Pertanyaan
Respon
Alasan Ya Tidak
dapat membantu dan
mempermudah Anda memahami
materi pelajaran matematika?
6. Apakah dengan model
pembelajaran yang sedang
berlangsung membuat Anda
menjadi siswa yang aktif?
7. Apakah Anda merasa terbantu
dengan adanya Lembar Kerja
Siswa (LKS)?
8. Apakah Anda mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan
soal-soal yang diberikan guru?
9. Apakah rasa percaya diri Anda
meningkat dalam mengeluarkan
ide/pendapat/pertanyaan pada
kegiatan pembelajaran yang
sedang berlansung?
10. Apakah Anda merasakan ada
kemajuan setelah diterapkan
model pembelajaran seperti
sekarang?
Saran
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
Limbung,……………………2018
Responden
(……………………….)
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran
Model Reciprocal Teaching
Petunjuk Pengisian untuk Pengamat:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
mulai dari kegiatan awal sampai dengan akhir pembelajaran.
2. Penilaian aktivitas siswa secara keseluruhan, disesuaikan dengan banyaknya skor pada
keterangan.
Kategori Aktivitas Siswa
1. Siswa yang menjawab salam
2. Siswa berani tampil menjelaskan materi yang ditugaskan
3. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompok untuk menyelesaikan LKS
4. Siswa memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas secara berkelompok
5. Siswa yang dipanggil berani mempresentasikan hasil diskusinya.
6. Siswa berani mengajukan pertanyaan, komentar atau tanggapan terhadap jawaban
yang dipaparkan oleh temannya / kelompok lain.
7. Siswa mencatat tugas / PR yang diberikan guru.
8. Siswa melakukan kegiatan lain pada saat proses pembelajaran berlangsung (ribut,
bermain, dll.)
No. Nama Siswa Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Sitti Sri Rahmawati
2. Arya
3. Risma Wulandari
4. Nursyamsani
5. Muh. Fahreza
6. Dalilul Fahirin
7. Muh. Bagus Saputra
8. Muh. Riski Pratama Sadin
9. Ainun Fitri Delila
10. Zulfadli
11. Wafiq Adillah
12. Ghina Fadhillah Auliah
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII.A Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Datar
Hari/Tanggal : Pertemuan Ke- :
No. Nama Siswa Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
13. Mulfahidah
14. Khairunnisa
15. Ariq Athallah
16. Dimas
17. Ridha Amaliah Hamid
18. Rifal Irvandi
19. Rismayanti
20. Muh. Hardi Maulana
21. Fachrul Islam
22. Fitri Ramadhani Burhanuddin
23. Safaruddin
24. Nandasari
25. Nur Ikhsan Darmansa
26. Muh. Syifaul Qalbi
27. Nurul Annisa
28. Muh.Yusril Hakim
29 Alriana Sahar
30 Muh Khairil Syam
31 Indah Suci Ramadhani
Jumlah
Persentase
Keterangan :
n = Aktivitas ke...
Sn = Presentase aktivitas siswa
Xn = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas
N = Jumlah siswa secara keseluruhan
Limbung, 2018
Peneliti Observer
Dian Sriwahyuni Faradiba
NIM. 10536464213 NIM : 10536462913
Sn = 𝑋𝑛
𝑁 x 100%
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran
Metode Ekspositori
Petunjuk Pengisian untuk Pengamat:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
mulai dari kegiatan awal sampai dengan akhir pembelajaran.
2. Penilaian aktivitas siswa secara keseluruhan, disesuaikan dengan banyaknya skor pada
keterangan.
Kategori Aktivitas Siswa
1. Siswa yang menjawab salam
2. Siswa memperhatikan/mendengarkan penjelasan materi yang dipaparkan oleh guru
3. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompok/teman duduk untuk menyelesaikan LKS
4. Siswa memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas secara berkelompok
5. Siswa yang dipanggil berani mempresentasikan hasil diskusinya.
6. Siswa berani mengajukan pertanyaan, komentar atau tanggapan terhadap jawaban yang
dipaparkan oleh guru
7. Siswa mencatat tugas / PR yang diberikan guru.
8. Siswa melakukan kegiatan lain pada saat proses pembelajaran berlangsung (ribut,
bermain, dll.)
No. Nama Siswa Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Asmiani Nurul Adystia
2. Muh. Naufal
3. Syarifah Nurul Hikmah
4. Ismail
5. Renaldi
6. Rostiah
7. Lutfi Anrian Muhammad
8. Nursalam
9. Muahra Dwi Putri
10. Dimas Andrean
11. Risna
12. Harisatul Jannah
13. Yusriah
14. Rosa Berliana
15. Muh. Fajar
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII.B Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Datar
Hari/Tanggal : Pertemuan Ke- :
No. Nama Siswa Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
16. Fajriah Indahyani
17. Eka Febrianty
18 Dewa Saputra
19 Magfirha Ramadani
20 Syahrul Ramadhan
21 Adam Hamdani
22 Muh. Fiqih Tasawufy Salby
23 Aidil Aqsa
24 Wiranto Rusli
25 Syamsidar
26 Asrullah
27 Rahmat Pratama
28 Ahmad Taufiq
29 Muh. Taufiq Walhidayah
30 Muh. Sultan Sanjaya
31 Muh. Ridho Al Muhyi
Jumlah
Persentase
Keterangan :
n = Aktivitas ke...
Sn = Presentase aktivitas siswa
Xn = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas
N = Jumlah siswa secara keseluruhan
Limbung, 2018
Peneliti Observer
Dian Sriwahyuni Faradiba
NIM. 10536464213 NIM. 10536462913
Sn = 𝑋𝑛
𝑁 x 100%
LAMPIRAN D:
D.1 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siswa
D.2 Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
D.3 Hasil Analisis Data Angket Respons Siswa
D.4 Hasil Analisis Data Tes Hasil Belajar
D.5 Analisis Deskriptif dan Inferensial (SPSS )
DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST SISWA KELAS VIII.A
SMP NEGERI 1 BAJENG (kelas eksperimen)
NO NAMA L/P PRET- EST POST-TES
1 Sitti Sri Rahmawati P 47,16 66,67
2 Arya L 56,60 73,14
3 Risma Wulandari P 75,47 83,30
4 Nursyamsani P 56,60 71,29
5 Muh. Fahreza L 71,69 85,20
6 Dalilul Fahirin L 58,49 77,78
7 Muh. Bagus Saputra L 73,58 84,26
8 Muh. Riski Pratama Sadin L 47,16 66,67
9 Ainun Fitri Delila P 62,26 75,93
10 Zulfadli L 60,37 85,20
11 Wafiq Adillah L 53,77 74,07
12 Ghina Fadhillah Auliah P 64,15 82,41
13 Mulfahidah P 77,36 87,04
14 Khairunnisa P 76,42 87,04
15 Ariq Athallah L 60,37 76,85
16 Dimas L 50,94 75,93
17 Ridha Amaliah Hamid P 67,92 80,56
18 Rifal Irvandi L 49,05 68,51
19 Rismayanti P 62,26 77,78
20 Muh. Hardi Maulana L 71,69 81,50
21 Fachrul Islam L 66,04 82,41
22 Fitri Ramadhani Burhanuddin P 68,86 79,63
23 Safaruddin L 57,54 72,22
24 Nandasari P 66,98 81,50
25 Nur Ikhsan Darmansa L 74,53 83,30
26 Muh. Syifaul Qalbi L 74,53 81,50
27 Nurul Annisa P 54,71 75,00
28 Muh.Yusril Hakim L 54,71 69,44
29 Alriana Sahar P 52,83 70,37
30 Muh Khairil Syam L 69,81 78,70
31 Indah Suci Ramadhani P 59,43 78,70
Jumlah 1943,28 2413,90
Rata – rata 62,68 77,86
DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST SISWA KELAS VIII.B
SMP NEGERI 1 BAJENG (Kelas Kontrol)
NO NAMA L/P PRE- TEST POST-TEST
1 Asmiani Nurul Adystia P 49,05 67,59
2 Muh. Naufal L 66,98 74,07
3 Syarifah Nurul Hikmah P 75,47 84,26
4 Ismail L 66,98 74,07
5 Renaldi L 55,56 71,29
6 Rostiah P 55,56 71,29
7 Lutfi Anrian Muhammad L 74,53 83,50
8 Nursalam L 46,22 68,51
9 Muahra Dwi Putri P 69,81 75,00
10 Dimas Andrean L 71,69 80,56
11 Risna P 72,64 79,63
12 Harisatul Jannah P 47,16 67,59
13 Yusriah P 67,92 70,37
14 Rosa Berliana P 73,58 77,20
15 Muh. Fajar L 56,60 66,67
16 Fajriah Indahyani P 71,69 80,56
17 Eka Febrianty P 67,92 81,56
18 Dewa Saputra L 46,22 73,14
19 Magfirha Ramadani P 57,54 75,95
20 Syahrul Ramadhan L 64,15 72,22
21 Adam Hamdani L 53,77 66,67
22 Muh. Fiqih Tasawufy Salby L 61,31 75,95
23 Aidil Aqsa L 60,37 70,37
24 Wiranto Rusli L 59,54 69,44
25 Syamsidar P 69,81 85,20
26 Asrullah L 50,94 76,85
27 Rahmat Pratama L 60,37 69,44
28 Ahmad Taufiq L 62,26 75,00
29 Muh. Taufiq Walhidayah L 56,60 72,22
30 Muh. Sultan Sanjaya L 76,42 86,48
31 Muh. Ridho Al Muhyi L 60,37 68,51
Jumlah 1929,03 2311,16
Rata – rata 62,2 74,5
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa Selama Penerapan Model Reciprocal Teaching
No Komponen Yang Diamati
Pertemuan ke- Persentase
rata-rata
(%) I II III IV V VI
1. Siswa yang menjawab salam
P
R
E
T
E
S
T
100 % 90,32% 87,14% 97,42%
P
O
S
T
T
E
S
T
93,72
2. Siswa berani tampil menjelaskan materi
yang ditugaskan 64,52% 80,66% 81,21% 84,14% 77,63
3. Siswa berdiskusi dengan teman
sekelompok untuk menyelesaikan LKS 100 % 90,32% 87,14% 97,42% 93,72
4.
Siswa memiliki tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas secara
berkelompok
100 % 81,14% 74,24% 82,21% 84,40
5. Siswa yang dipanggil berani
mempresentasikan hasil diskusinya. 35,48% 74,24% 87,14% 83,87% 70,20
6.
Siswa berani mengajukan pertanyaan,
komentar atau tanggapan terhadap
jawaban yang dipaparkan oleh
temannya / kelompok lain.
83,87% 90,32% 84,14% 84,14% 85,62
7. Siswa mencatat tugas / PR yang 93,55% 90,32% 87,14% 97,42% 92,11
diberikan guru.
8.
Siswa melakukan kegiatan lain pada
saat proses pembelajaran berlangsung
(ribut, bermain, dll.)
51,61% 32,26% 29,03% 25,81% 34,68
Jumlah persentase aktivitas siswa 632,08
Keterangan :
n = Aktivitas ke...
Sn = Presentase aktivitas siswa
Xn = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas
N = Jumlah siswa secara keseluruhan
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
= 632,08
7
= 90,30 %
Sn = 𝑋𝑛
𝑁 x 100%
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa Selama Penerapan Model Konvensional/Ekspositori
No Komponen Yang Diamati
Pertemuan ke- Persentase
rata-rata
(%) I II III IV V VI
1. Siswa yang menjawab salam
P
R
E
T
E
S
T
100 % 87,14% 97,42% 97,42%
P
O
S
T
T
E
S
T
95,49
2. Siswa berani tampil menjelaskan materi
yang ditugaskan 51,61% 65,21% 77,42% 58,12% 63,09
3. Siswa berdiskusi dengan teman
sekelompok untuk menyelesaikan LKS 71,41% 82,21% 84,14% 81,21% 79,49
4. Siswa memiliki tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas secara
berkelompok 81,21% 74,24% 90,32% 65,21% 77,75
5. Siswa yang dipanggil berani
mempresentasikan hasil diskusinya. 55,40% 61,30% 64,52% 52,13% 63,27
6.
Siswa berani mengajukan pertanyaan,
komentar atau tanggapan terhadap
jawaban yang dipaparkan oleh
temannya / kelompok lain.
68,42% 65,21% 64,52% 71,41% 67,39
7. Siswa mencatat tugas / PR yang
diberikan guru. 81,21% 74,24% 81,14% 61,30% 74,53
8. Siswa melakukan kegiatan lain pada
saat proses pembelajaran berlangsung
(ribut, bermain, dll.) 39,14 26,21% 42,44% 52,13% 40,01
Jumlah persentase aktivitas siswa 521,01
Keterangan :
n = Aktivitas ke...
Sn = Presentase aktivitas siswa
Xn = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas
N = Jumlah siswa secara keseluruhan
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
= 521,01
7
= 74,43%
Sn = 𝑋𝑛
𝑁 x 100%
Hasil Analisis Data Angket Respon Siswa Kelas Eksperimen
No. Komponen Pertanyaan
Jawaban (ya) Jawaban (tidak)
Jumlah Persentasi
(%)
Jumlah Persentasi
(%)
1. Apakah anda senang terhadap pelajaran
matematika? 15 65,22 16 51,61
2. Apakah Anda menyukai pelajaran
matematika dengan menggunakan model
pembelajaran seperti ini?
31 100 0 0
3. Apakah Anda menyukai cara mengajar yang
diterapkan guru dalam proses pembelajaran
yang sedang berlangsung?
31 100 0 0
4. Apakah anda termotivasi untuk belajar
matematika, setelah diterapkan model
pembelajaran seperti ini?
29 74,24 2 7,21
5. Apakah dengan model pembelajaran yang
terapkan guru dapat membantu dan
mempermudah Anda memahami materi
pelajaran matematika?
25 81,21 6 19,45
6. Apakah dengan model pembelajaran yang
sedang berlangsung membuat Anda menjadi
siswa yang aktif?
27 87,14 4 13,03
7. Apakah Anda merasa terbantu dengan adanya
Lembar Kerja Siswa (LKS)? 29 74,24 2 7,21
8. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal yang diberikan
guru?
24 77,42 7 23,15
9. Apakah rasa percaya diri Anda meningkat
dalam mengeluarkan ide/pendapat/pertanyaan
pada kegiatan pembelajaran yang sedang
berlansung?
24 77,42 7 23,15
10. Apakah Anda merasakan ada kemajuan
setelah diterapkan model pembelajaran
seperti sekarang?
28 90,32 3 10,42
Jumlah 827,21
𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌 𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒊𝒇 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 =𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒊 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒂𝒏%72,82
10
21,827
HASIL ANALISI DATA TES HASIL BELAJAR (PRET-TEST) KELAS EKSPERIMEN
1. Nilai Rata-rata 6367,6231
98,1942
i
ii
f
xfx
2. Variansi
69,8430
83,2540
131
83,2540
1
2
2
n
xxfS
ii
3. Standar Deviansi 20,969,84 SD
4. Nilai Maksimum 36,77max x
Skor (𝒙𝒊) Banyaknya Siswa (𝒇𝒊) 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ( 𝒙𝒊 − 𝒙 ) ( 𝒙𝒊 − 𝒙 )𝟐 𝒇𝒊( 𝒙𝒊 − 𝒙 )𝟐
47,16 2 94,32 -16 256 512
49,05 1 49,05 -13,95 194,60 194,60
50,94 1 50,94 -12,06 145,44 145,44
52,83 1 52,83 -10,17 103.43 103.43
53,77 1 53,77 -9,23 86,19 86,19
54,71 2 109,42 -8,29 68,72 137,44
56,60 2 113,2 -6,4 40,96 81,92
57,54 1 57,54 -5,46 29,81 29,81
58,49 1 58,49 -4,51 20,34 20,34
59,43 1 59,43 -3,57 12,75 12,75
60,37 2 120,74 -2,63 6,92 13,84
62,26 2 124,52 -0,74 0,55 1,1
64,15 1 64,15 1.15 1,32 1,32
66,04 1 66,04 3,04 9,24 9,24
66,98 1 66,98 3,98 15,84 15,84
67,92 1 67,92 4,92 24,20 24,20
68,86 1 68,86 5,86 34,34 34,34
69,81 1 69,81 6,81 46,38 46,38
71,69 2 143,38 8,69 75,51 151,02
73,58 1 73,58 10,58 111,94 111,94
74,53 2 149,06 11,53 132,94 265,88
75,47 1 75,47 12,47 155,50 155,50
76,42 1 76,42 13,42 180,10 180,10
77,36 1 77,36 14,36 206,21 206,21
Jumlah 31 1942,98 3,8 1959,24 2540,83
HASIL ANALISIS DATA TES HASIL BELAJAR (PRET-TEST) KELAS KONTROL
1. Nilai Rata-rata 6223,6231
03,1929
i
ii
f
xfx
2. Variansi
69,8230
57,2480
131
57,2480
1
2
2
n
xxfS
ii
3. Standar Deviansi 09,969,82 SD
Skor (𝒙𝒊) Banyaknya Siswa (𝒇𝒊) 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ( 𝒙𝒊 − 𝒙 ) ( 𝒙𝒊
− 𝒙 )𝟐
𝒇𝒊( 𝒙𝒊
− 𝒙 )𝟐
46,22 2 92,44 -15,78 249,01 498,02
47,16 1 47,16 -14,84 220,23 220,23
49,05 1 49,05 -12,95 167,70 167,70
50,94 1 50,94 -11,06 122,32 122,32
53,77 1 53,77 -8,23 67,73 67,73
55,56 2 111,12 -6,44 41,47 82,94
56,60 2 113,2 -5,4 29,16 59,32
57,54 1 57,54 -4,46 19,89 19,89
59,54 1 59,54 -2,46 6,10 6,10
60,37 3 181,11 -1,63 2,67 8,01
61,31 1 61,31 -0,69 0,48 0,48
62,26 1 62,26 0,26 0,07 0,07
64,15 1 64,15 2,15 4,62 4,62
66,98 2 133,96 4,98 24,80 49,6
67,92 2 135,84 5,92 35,05 70,1
69,81 2 139,62 7,81 60,99 121,98
71,69 2 143,38 9,69 93,89 187,78
72,64 1 72,64 10,64 113,21 113,21
73,58 1 73,58 11,58 134,09 134,09
74,53 1 74,53 12,53 157 157
75,47 1 75,47 13,47 181,44 181,44
76,42 1 76,42 14,42 207,94 207,94
Jumlah 31 1929,03 9,51 2480,57
HASIL ANALISIS DATA TES HASIL BELAJAR (POST-TEST) KELAS EKSPERIMEN
1. Nilai Rata-rata 788,7731
9,2413
i
ii
f
xfx
2. Variansi
44,3530
12,1063
131
12,1063
1
2
2
n
xxfS
ii
3. Standar Deviansi 95,544,35 SD
4. Nilai Maksimum 04,87max x
Skor (𝒙𝒊) Banyaknya Siswa (𝒇𝒊) 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ( 𝒙𝒊 − 𝒙 ) ( 𝒙𝒊
− 𝒙 )𝟐
𝒇𝒊( 𝒙𝒊
− 𝒙 )𝟐
66,67 2 133,34 -11,33 128,37 256,74
68,51 1 68,51 -9,49 90,06 90,06
69,44 1 69,44 -8,56 73,27 73,27
70,37 1 70,37 -7,63 58,22 58,22
71,29 1 71,29 -6,71 45,02 45,02
72,22 1 72,22 -5,78 33,41 33,41
73,14 1 73,14 -4,86 23,62 23,62
74,07 1 74,07 -3,93 15,45 15,45
75 1 75 -3 9 9
75,93 2 151,86 -2,07 4,29 8,58
76,85 1 76,85 -1,15 1,32 1,32
77,78 2 155,56 -0,22 0,05 0,1
78,70 2 157,4 0,7 0,49 0,98
79,63 1 79,63 1,63 2,66 2,66
80,56 1 80,56 2,56 6,55 6,55
81,50 3 244,5 3,5 12,25 36,75
82,41 2 164,82 4,41 19,45 38,9
83,30 2 166,60 5,3 28,09 56,18
84,26 1 84,26 6,26 39,19 39,19
85,20 2 170,40 7,2 51,84 103,68
87,04 2 174,08 9,04 81,72 163,44
Jumlah 31 2413,9 -24,13 1063,1
HASIL ANALISIS DATA TES HASIL BELAJAR (POST-TEST) KELAS KONTROL
1. Nilai Rata-rata 54,7431
2311,04
i
ii
f
xfx
2. Variansi
85,3330
1015,47
131
1014,66
1
2
2
n
xxfS
ii
3. Standar Deviansi 76,585,33 SD
4. Nilai Maksimum 46,86max x
Skor (𝒙𝒊) Banyaknya Siswa (𝒇𝒊) 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ( 𝒙𝒊 − 𝒙 ) ( 𝒙𝒊
− 𝒙 )𝟐
𝒇𝒊( 𝒙𝒊
− 𝒙 )𝟐
66,67 2 133,34 -7,87 61,94 123,8
67,59 2 135,18 -6,95 48,30 96,6
68,51 2 137,02 -6,03 36,36 72,72
69,44 2 138,88 -5,1 26,01 52,02
70,37 2 140,74 -4,17 17,39 34,78
71,29 2 142,58 -3,25 10,56 21,12
72,22 2 144,44 -2,32 5,38 10,76
73,14 1 73,14 -1,4 1,96 1,96
74,07 2 148,14 0,47 0,22 0,44
75 2 150 0,46 0,21 0,42
75,95 2 151,86 1,41 1,99 3,98
76,85 1 76,85 2,31 5,34 5,34
77,20 1 77,20 2,66 7,08 7,08
79,63 1 79,63 5,09 25,91 25,91
80,56 2 161,12 6,02 36,24 72,48
81,50 1 81,50 6,96 48,44 48,44
83,50 1 83,50 8.96 80,28 80,28
84,26 1 84,26 9,72 94,48 94,48
85,20 1 85,20 10,66 113,64 113,64
86,46 1 86,46 11,92 142,07 142,07
Jumlah 31 2311,04 1015,47
Perhitungan Uji Hipotesis
Hipotesis statistiknya adalah:
Ho : E ≤ K
Ha : E > K
𝛼 = 5 %
Karena sampel berdistribusi normal dan homogen maka perhitungan uji-t yang digunakan adalah
gabS
KE
KEhitung
nn
XXt
11
dimana:
)2(
)1()1( 22
KE
KEEgab
nn
SnSnS
Dik :
EX = 77,8 En = 31
KX = 74,54 Kn = 31
2
ES = 35,44 ttabel = 1,671 2
KS = 33,85
Dit uji hipotesis dengan kriteria uji Hipotesis:
Jika thitung kurang dari atau sama dengan ttabel(α-1) maka H0 diterima (thitung ≤ ttabel(α-1))
Jika thitung lebih dari ttabel(α-1) maka H0 ditolak, sebaliknya (thitung > ttabel(α-1))
Penyelesaian:
9,589,5
645,34
60
7,2078
60
5,10152,1063
60
85,33)30(44,35)30(
23131
85,33)131(44,35)131(
)2(
)1()1( 22
gab
KE
KEEgab
S
nn
SnSnS
Setelah mendapatkan Sgab selanjutnya cari thitung dengan rumus berikut
45,2
48,1
26,3
25,09,5
26,3
065,084,5
54,748,77
31
1
31
184,5
54,748,77
11
gabS
KE
KEhitung
nn
XXt
Kesimpulan :
Dengan demikian, thitung lebih dari ttabel(α-1) maka H0 ditolak atau (2,45 > 1,671). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan model reciprocal teaching
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
%72,8210
21,827
ANALISIS DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
MODEL RECIPROCAL TEACHING (KELAS EKPERIMEN) DAN MODEL
KONVENSIONAL (KELAS KONTROL)
A. ANALISIS DESKRITIF
Pret-test
Case Processing Summary
Pret-test
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Eksperimen 31 50,0% 31 50,0% 62 100,0%
Kontrol 31 50,0% 31 50,0% 62 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Eksperimen
(Pret-tes)
Mean 62,6865 1,64827
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 59,3202
Upper Bound 66,0527
5% Trimmed Mean 62,7524
Median 62,2600
Variance 84,220
Std. Deviation 9,17716
Minimum 47,16
Maximum 77,36
Range 30,20
Interquartile Range 16,98
Skewness -,012 ,421
Kurtosis -1,154 ,821
Kontrol
(Pret-test)
Mean 62,2268 1,63231
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 58,8932
Upper Bound 65,5604
5% Trimmed Mean 62,3463
Median 61,3100
Variance 82,597
Std. Deviation 9,08830
Minimum 46,22
Maximum 76,42
Range 30,20
Interquartile Range 14,25
Skewness -,202 ,421
Kurtosis -1,002 ,821
Post-test
Case Processing Summary
Post-test
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Ekperimen 31 50,0% 31 50,0% 62 100,0%
Kontrol 31 50,0% 31 50,0% 62 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Ekperimen
(Post-test)
Mean 77,8677 1,06890
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 75,6848
Upper Bound 80,0507
5% Trimmed Mean 77,9803
Median 78,7000
Variance 35,419
Std. Deviation 5,95136
Minimum 66,67
Maximum 87,04
Range 20,37
Interquartile Range 9,27
Skewness -,345 ,421
Kurtosis -,865 ,821
Kontrol
(Post-test)
Mean 74,5535 1,04198
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 72,4255
Upper Bound 76,6816
5% Trimmed Mean 74,3542
Median 74,0700
Variance 33,657
Std. Deviation 5,80151
Minimum 66,67
Maximum 86,48
Range 19,81
Interquartile Range 10,19
Skewness ,524 ,421
Kurtosis -,755 ,821
B. ANALISIS INFERENSIAL
a. Uji Normalitas
Pret-test
Post-test
Tests of Normality
Pret-test
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Eksperimen ,095 31 ,200* ,954 31 ,203
Kontrol ,119 31 ,200* ,954 31 ,197
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Post-test
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Ekperimen ,116 31 ,200* ,958 31 ,255
Kontrol ,108 31 ,200* ,941 31 ,086
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan hasil output di atas diketahui nilai signifikan untuk variable pret-test dan
post-test pada kelas eksperimen dan kontrol lebih besar dari 0,05. Sehingga variable
berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil
Belajar
Siswa
Based on Mean ,037 1 60 ,849
Based on Median ,043 1 60 ,836
Based on Median and with
adjusted df
,043 1 59,971 ,836
Based on trimmed mean ,044 1 60 ,835
Berdasarkan output di atas diketahui nilai signifikansi (sig) based on mean adalah sebesar
0,849 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varians kelompok post-tes kelas
eksperimen dan post-test kelas kontrol adalah sama atau homogen
c. Uji Independen Sample t-test
Prestasi Belajar Sebelum Perlakuan (Pret-test)
Group Statistics
Kelompok awal N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Prestasi awal (Pret-test) eksperimen 31 62,6865 9,17716 1,64827
Case Processing Summary
Kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hasil Belajar
Siswa
Eksperiment 31 100,0% 0 0,0% 31 100,0%
Kontrol 31 100,0% 0 0,0% 31 100,0%
Kontrol 31 62,2268 9,08830 1,63231
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Prestasi
awal
(Pret-
test)
Equal variances
assumed
,026 ,871 ,198 60 ,844 ,45968 2,31974 -4,18050 5,09986
Equal variances
not assumed
,198 59,994 ,844 ,45968 2,31974 -4,18051 5,09986
Prestasi Belajar Setelah Perlakuan (Post-test)
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Prestasi akhir (Post-
test)
Eksperimen 31 77,8677 5,95136 1,06890
Kontrol 31 74,5535 5,80151 1,04198
Dari hasil output di atas diperoleh nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) yaitu 0,030 < 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa model Reciprocal Teaching dapat berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa dalam hal ini adalah hasil belajar siswa
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Prestasi
akhir
(Post-
test)
Equal variances
assumed
,037 ,849 2,220 60 ,030 3,31419 1,49274 ,32828 6,30011
Equal variances
not assumed
2,220 59,961 ,030 3,31419 1,49274 ,32824 6,30015
LAMPIRAN E:
E.1 Lembar Tes Hasil Belajar Siswa
E.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
E.3 Lembar Angket Respons Siswa