Upload
khangminh22
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASKEP KELUARGA BARU MENIKAHASKEP KELUARGA BARU MENIKAH
BAB IBAB I
PENDAHULUANPENDAHULUAN
1.11.1 Latar BelakangLatar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangyaitu suatu rangkaian kegiatan yang dkaian kegiatan yang diberikan melaluiiberikan melalui
praktek praktek keperawatan keperawatan pada pada keluarga keluarga . . Asuhan Asuhan keperawatan keperawatan keluarga keluarga digunakan digunakan untukuntuk
membantu menyelesaikan masalah membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga kesehatan keluarga dengan menggundengan menggunakan pendekatanakan pendekatan
proses keperawata proses keperawatan. Agar n. Agar pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan yang diberikan yang diberikan dapat diteridapat diterima oleh ma oleh keluarga,keluarga,
maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkatmaka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat
pencapaian pencapaian keluarga keluarga dalam dalam melakukan melakukan fungsinya. fungsinya. Memerlukan Memerlukan pemahaman pemahaman setiap setiap tahaptahap
perkembangan perkembangan keluarga keluarga dan dan tugas tugas perkembangannya. perkembangannya. Pengkajian Pengkajian asuhan asuhan keperawatankeperawatan
keluarga keluarga dilakukan dilakukan untuk untuk mengetahui mengetahui sejauh mana sejauh mana keluarga keluarga memenuhi tumemenuhi tugasgas
perkembangannya. perkembangannya. Pasangan Pasangan baru baru ( ( keluarga keluarga baru baru menikah) menikah) ialah ialah ketika ketika masing-masingmasing-masing
individu laki-laki dan pindividu laki-laki dan perempuan membentuk erempuan membentuk keluarga keluarga melalui perkawinan yang melalui perkawinan yang sah dansah dan
meninggalkan keluarga nya masing-masing.meninggalkan keluarga nya masing-masing.
Mempersiapkan keluarga Mempersiapkan keluarga yang baru yang baru membutuhkan penymembutuhkan penyesuaian peran dan fungesuaian peran dan fungsisi
sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dansehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan
pasangannya. pasangannya. Masing-masing Masing-masing menghadapi menghadapi perpisahan perpisahan dengan dengan keluarga keluarga sendiri sendiri dan dan orangorang
tuanya, mulai membina hubuntuanya, mulai membina hubunganungan baru dengan ganungan baru dengan keluarga keluarga dan kelompok social lainnya.dan kelompok social lainnya.
1.21.2 TujuanTujuan
Untuk mengetahuUntuk mengetahui tentang asuhan keperawatan kelui tentang asuhan keperawatan keluarga arga baru menikah .baru menikah .
Untuk mengetahui Untuk mengetahui tugas perkembangan tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada dan masalah-masalah yang terjadi pada keluarga keluarga barubaru
menikah.menikah.
Untuk mengetahuUntuk mengetahui asuhan keperawatan yang i asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga diberikan kepada keluarga baru menikah.baru menikah.
1.31.3 ManfaatManfaat
Agar dapat mengAgar dapat mengetahui tentang asuhan keperawatan ketahui tentang asuhan keperawatan keluarga eluarga baru menikah .baru menikah .
Agar dapat mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada keluargaAgar dapat mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada keluarga
baru menikah. baru menikah.
Agar dapat mengAgar dapat mengetahui asuhan keperawatan yang etahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga diberikan kepada keluarga baru menikah.baru menikah.
BAB IIBAB II
PEMBAHASANPEMBAHASAN
2.1. keluarga2.1. keluarga
keluarga keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suadalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya ami istri dan anaknya atauatau
ayah dan anaknya atau ibu dan anaknyayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992). keluarga. (UU. No 10, 1992). keluarga a adalah kumpulan duaadalah kumpulan dua
orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individuorang / lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu
punya peran masing-masing (Friedman 19 punya peran masing-masing (Friedman 1998).98).
Whall (1986) dalam anWhall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga alisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu dsebagai unit yang perlu dirawat,irawat,
ia mendefinisikan keluarga ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok ysebagai kelompok yang mengidentifikasikan dang mengidentifikasikan diri denganiri dengan
anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-
istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yangistilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang
berfungsi berfungsi sedemikian sedemikian rupa rupa sehingga sehingga mereka mereka menganggap menganggap diri diri mereka mereka sebagai sebagai sebuahsebuah
keluarga .keluarga .
Family Service AmFamily Service America (1984) mendefinisikan kerica (1984) mendefinisikan keluarga eluarga dalam suatu cara ydalam suatu cara yangang
komprehensif, yaitu sebagai ”dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatankomprehensif, yaitu sebagai ”dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan -ikatan-ikatan
kebersamaan dan keintiman”.kebersamaan dan keintiman”.
Hariyanto, 2005. Hariyanto, 2005. keluarga keluarga menunjuk kepada dua menunjuk kepada dua orang atau lebih yang orang atau lebih yang disatukandisatukan
oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan dirioleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri
mereka sebagai bagian dari keluarga .mereka sebagai bagian dari keluarga .
Dapat disimpulkan bahwDapat disimpulkan bahwa keluarga a keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang /orang /
lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga,lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu b berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.udaya.
Ciri-ciri keluarga , antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubunganCiri-ciri keluarga , antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubungan
darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masingdarah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing – – masing, ada pengambil keputusan,masing, ada pengambil keputusan,
kerjasama diantara anggota keluarga , interaksi, dan tkerjasama diantara anggota keluarga , interaksi, dan t inggal dalam suatu rumahinggal dalam suatu rumah
Ciri, ciri struktur keluarga Ciri, ciri struktur keluarga : 1. Terorganisasi, bergan: 1. Terorganisasi, bergantung satu sama lain 2tung satu sama lain 2. Ada. Ada
keterbatasan, 3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.keterbatasan, 3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.
Struktur Struktur keluarga keluarga (ikatan darah) (ikatan darah) : 1.Patrilineal, : 1.Patrilineal, keluarga keluarga sedarah terdiri sedarah terdiri sanaksanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah 2.saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah 2.
Matrilineal, keluarga Matrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa gsedarah dalam beberapa generasi , dimanaenerasi , dimana
hubungan hubungan itu berasal dari jalur ibu 3. itu berasal dari jalur ibu 3. Matrilokal, suami istri tinggal pada kMatrilokal, suami istri tinggal pada keluarga eluarga sedarahsedarah
istri 4. Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah suami 5. keluarga kawinan,
hubungan. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari
pihak suami dan istri.
a. Kelompok keluarga di Indonesia berdasarkan social ekonomi dan kebutuhan dasar
1. PRASEJATERA, belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal : pengajaran agama,
sandang, papan, pangan, kesehatan atau keluarga belum dapat memenuhi salah satu /lebih
indikator KS tahap I.
2. KELUARGA SEJAHTERA (KS I) telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal,
tetapi belum dapat sosial psikologis, pendidikan, KB, interaksi lingkungan.
Indikator : ibadah sesuai agama, makan 2 kali sehari, pakaian berbeda tiap keperluan, lantai
bukan tanah, kesehatan : anak sakit, ber-KB, dibawa kesarana kesehatan
3. KELUARGA SEJAHTERA II
Indikator: belum dapat menabung, ibadah (anggota keluarga ) sesuai agama, makan 2 kali
sehari, pakaian berbeda, lantai bukan tanah, kesehatan (idem), daging/ telur minimal 1 kali
seminggu, Pakaian baru setahun sekali, Luas lantai 8m2 per orang, Sehat 3 bulan terakhir,
Anggota yang berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap, Umur 10, 60 tahun dapat
baca tulis, Umur 7-15 tahun bersekolah, Anak hidup 2 /lebih . keluarga masih pus saat ini
berkontrasepsi.
4. KELUARGA SEJAHTERA III
Indikator : belum berkontribusi pada masyarakat, ibadah sesuai agama, pakaian berbeda
tiap keperluan, lantai bukan tanah, kesehatan idem, anggota melaksanakan ibadah,
daging/telur seminggu sekali, memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir, luas
lantai 8 m2 perorang, anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir.
5. KS TAHAP III PLUS, dapat memenuhi seluruh kebutuhannya : dasar, sosial,
pengembangan, kontribusi pada masyarakat, indikator KS III + (ditambah), memberikan
sumbangan.
b. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif dan koping keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu
anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
2. Fungsi sosialisasi keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan
mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan
masalah.
3. Fungsi reproduksi keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan
keturunan.
4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga nya dan
kepentingan di masyarakat.
5. Fungsi fisik, keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.
2.2. Tugas perkembangan keluarga baru menikah menurut Duval (Sociological
Perspective)
1. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3. Membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok sosial.
4. Merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua),
mendiskusikan rencana punya anak.
2.3. Masalah keperawatan kesehatan keluarga
Komunikasi keluarga disfungsional
Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan(krisis) menjadi orangtua, konflik peran
orangtua
Perubahan penampilan peran
Gangguan citra tubuh
Koping keluarga tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial peningkatan koping
keluarga
risiko terhadap tindak kekerasan
perilaku mencari bantuan kesehatan,
gangguan tumbuh kembang,
risiko penularan penyakit,
2.4. Proses Keperawatan keluarga
Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan merupakan pusat bagi semua
tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam kerangka
referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah. Friedman dalam Proses keperawatan
keluarga juga membagi dalam lima tahap proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian
terhadap keluarga , identifikasi masalah keluarga dan individu atau diagnosa keperawatan,
rencana perawatan, implemntasi rencana pengerahan sumber-sumber dan evaluasi perawatan.
Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga menurut Effendi (2004)
dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga yaitu dengan
mengadakan kontrak dengan keluarga , menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk
membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga , menyatakan kesediaan
untuk membantu memenuhi kebutuhan – kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga dan
membina komunikasi dua arah dengan keluarga .
Friedman (1998: 55) menjelakan proses asuhan keperawatan keluarga terdiri dari
lima langkah dasar meliputi :
1. Pengkajian
Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang
perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang dibinanya.
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga . Agar
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga , perawat
diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan
sederhana (Suprajitno: 2004).
Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan informasi dengan
cara sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian keluarga , diklasifikasikan dan
dianalisa (Friendman, 1998: 56).
a. Pengumpulan data
1) Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan tipe keluarga .
2) Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
Istirahat tidur seseorang akan terganggu manakala sedang mengalami masalah yang
belum terselesaikan.
11) Pemeriksaan fisik anggota keluarga
Sebagaimana prosedur pengkajian yang komprehensif, pemeriksaan fisik juga
dilakukan menyeluruh dari ujung rambut sampai kuku untuk semua anggota keluarga .
Setelah ditemukan masalah kesehatan, pemeriksaan fisik lebih terfokuskan.
12) Koping keluarga
Bila ada stressor yang muncul dalam keluarga , sedangkan koping keluarga tidak
efektif, maka ini akan menjadi stress anggota keluarga yang berkepanjangan.
13) Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, type rumah, jumlah ruangan,
jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta
denah rumah.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang meliputi
kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat.
e. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang
sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas
mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan
fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia atas
perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu. Perawat secara legal dapat
mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah keperawatan. Kolaborasi dan koordinasi
dengan anggota tim lain merupakan keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan
kurangnya pelayanan kesehatan.
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada
pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi
yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu
pada PES dimana untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :
- Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
- Resiko (ancaman kesehatan)
- Keadaan sejahtera (wellness)
Contoh diagnosa keperawatan keluarga ;
Diagnosa Keperawatan keluarga Aktual
Contoh 1
a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi.
b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil keputusan/tindakan untuk
mengatasi masalah kekurangan nutrisi.
c. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dangan masalah
kekurangan nutrisi.
Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga ) mengandung 3 unsur yaitu
ketidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mauan mengambil keputusan dan ketidak
mampuan merawat, maka dari 3 diagnosa tersebut cukup hanya menentukan 1 (satu)
diagnosa yaitu diagnosa yg ketiga, akan tetapi dalam metrumuskan tujuan dan intervensi
harus melibatkan ketiga etiologi tersebut
Contoh 2
Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah peran suami
Contoh 3
Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu A) keluarga bapak B berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik).
Diagnosa Keperawatan keluarga Resiko (ancaman)
Sudah ada data yang menunjangtapi belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan rumah
kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak
adekuat, dsb.
Contoh
a. Resiko terjadi konflik pada keluarga bapak B berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal masalah komunikasi
b. Resiko gangguan perkembangan pada Balita (Anak S) keluarga bapak B berhubungan
dengan ketidakmauan keluarga mellakukan stimulasi terhadap Balita.
Diagnosa Keperawatan keluarga Sejahtera/Potensial
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat
ditingkatkan . Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak
menggunakan etiologi.
Contoh
a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga bapak R
b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak L) keluarga bapak R
c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga bapak R
3. Menyusun prioritas
Friedman (1998:64), menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi bersama
yang dirancang untuk mencapai tujuan. Faktor penetapan prioritas perasaan peka terhadap
klien dan efek terpeutik terhadap tindakan dimasa mendatang.
Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :
NO KRITERIA SKOR BOBOT
1 Sifat masalah
Aktual (Tidak/kurang sehat)
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah
Sebagian
2
1 2
baik. Tapi hanya sedikit saja dilakukan untuk mengimbangi tekanan-tekanan masyarakat terhadap
seks dan perkawinan dengan pendidikan kontrasepsi yang realistis.
Diagnosa yang mungkin pada keluarga pemula:
1. Gangguan komunikasi verbal
2. Perubahan proses keluarga
3. Perubahan penampilan peran
4. Gangguan interaksi sosial
5. Disfungsi seksual
Diagnosa yang mungkin pada ibu hamil:
Trimester I
Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
ketidaknyamanan
resiko kekurangan volume cairan
resiko cidera terhadap janin
resiko keletihan
resiko konstipasi
resiko infeksi : ISK
resiko gangguan citra tubuh
resiko perubhan penampilan peran
perubahan pola seksualitas
Trimester II
Ketidaknyamanan
Resiko cidera terhadap janin dan ibu
Perubahan pola seksualitas
Perubahan pola nafas
Resiko kelebihan vol cairan
Resiko koping individu tidak efektif
Trimester III
Gangguan pola tidur
Resiko cidera terhadap janin dan ibu
Resiko harga diri rendah situasional