10
ASKEP KELUARGA BARU MENIKAH ASKEP KELUARGA BARU MENIKAH BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Asuhan keperawatan keluarga Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rang yaitu suatu rang kaian kegiatan yang d kaian kegiatan yang d iberikan melalui iberikan melalui  praktek  praktek keperawatan keperawatan pada pada keluarga keluarga . . Asuhan Asuhan keperawatan keperawatan keluarga keluarga digunakan digunakan untuk untuk membantu menyelesaikan masalah membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga kesehatan keluarga dengan menggun dengan menggun akan pendekatan akan pendekatan  proses keperawata  proses keperawata n. Agar n. Agar pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan yang diberikan yang diberikan dapat diteri dapat diteri ma oleh ma oleh keluarga, keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat  pencapaian  pencapaian keluarga keluarga dalam dalam melakukan melakukan fungsinya. fungsinya. Memerlukan Memerlukan pemahaman pemahaman setiap setiap tahap tahap  perkembangan  perkembangan keluarga keluarga dan dan tugas tugas perkembangannya. perkembangannya. Pengkajian Pengkajian asuhan asuhan keperawatan keperawatan keluarga keluarga dilakukan dilakukan untuk untuk mengetahui mengetahui sejauh mana sejauh mana keluarga keluarga memenuhi tu memenuhi tu gas gas  perkembangannya.  perkembangannya. Pasangan Pasangan baru baru ( ( keluarga keluarga baru baru menikah) menikah) ialah ialah ketika ketika masing-masing masing-masing individu laki-laki dan p individu laki-laki dan p erempuan membentuk erempuan membentuk keluarga keluarga melalui perkawinan yang melalui perkawinan yang sah dan sah dan meninggalkan keluarga nya masing-masing. meninggalkan keluarga nya masing-masing. Mempersiapkan keluarga Mempersiapkan keluarga yang baru yang baru membutuhkan peny membutuhkan peny esuaian peran dan fung esuaian peran dan fung si si sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan  pasangannya.  pasangannya. Masing-masing Masing-masing menghadapi menghadapi perpisahan perpisahan dengan dengan keluarga keluarga sendiri sendiri dan dan orang orang tuanya, mulai membina hubun tuanya, mulai membina hubun ganungan baru dengan ganungan baru dengan keluarga keluarga dan kelompok social lainnya. dan kelompok social lainnya. 1.2 1.2 Tujuan Tujuan Untuk mengetahu Untuk mengetahu i tentang asuhan keperawatan kelu i tentang asuhan keperawatan kelu arga arga baru menikah . baru menikah . Untuk mengetahui Untuk mengetahui tugas perkembangan tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada dan masalah-masalah yang terjadi pada keluarga keluarga baru baru menikah. menikah. Untuk mengetahu Untuk mengetahu i asuhan keperawatan yang i asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga diberikan kepada keluarga baru menikah. baru menikah. 1.3 1.3 Manfaat Manfaat Agar dapat meng Agar dapat meng etahui tentang asuhan keperawatan k etahui tentang asuhan keperawatan k eluarga eluarga baru menikah . baru menikah . Agar dapat mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada keluarga Agar dapat mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada keluarga  baru menikah.  baru menikah.

Askep Keluarga Baru Menikah - baixardoc

Embed Size (px)

Citation preview

ASKEP KELUARGA BARU MENIKAHASKEP KELUARGA BARU MENIKAH

BAB IBAB I

PENDAHULUANPENDAHULUAN

1.11.1 Latar BelakangLatar Belakang

Asuhan keperawatan keluarga Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangyaitu suatu rangkaian kegiatan yang dkaian kegiatan yang diberikan melaluiiberikan melalui

 praktek  praktek keperawatan keperawatan pada pada keluarga keluarga . . Asuhan Asuhan keperawatan keperawatan keluarga keluarga digunakan digunakan untukuntuk

membantu menyelesaikan masalah membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga kesehatan keluarga dengan menggundengan menggunakan pendekatanakan pendekatan

 proses keperawata proses keperawatan. Agar n. Agar pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan yang diberikan yang diberikan dapat diteridapat diterima oleh ma oleh keluarga,keluarga,

maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkatmaka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat

 pencapaian  pencapaian keluarga keluarga dalam dalam melakukan melakukan fungsinya. fungsinya. Memerlukan Memerlukan pemahaman pemahaman setiap setiap tahaptahap

 perkembangan  perkembangan keluarga keluarga dan dan tugas tugas perkembangannya. perkembangannya. Pengkajian Pengkajian asuhan asuhan keperawatankeperawatan

keluarga keluarga dilakukan dilakukan untuk untuk mengetahui mengetahui sejauh mana sejauh mana keluarga keluarga memenuhi tumemenuhi tugasgas

 perkembangannya.  perkembangannya. Pasangan Pasangan baru baru ( ( keluarga keluarga baru baru menikah) menikah) ialah ialah ketika ketika masing-masingmasing-masing

individu laki-laki dan pindividu laki-laki dan perempuan membentuk erempuan membentuk keluarga keluarga melalui perkawinan yang melalui perkawinan yang sah dansah dan

meninggalkan keluarga nya masing-masing.meninggalkan keluarga nya masing-masing.

Mempersiapkan keluarga Mempersiapkan keluarga yang baru yang baru membutuhkan penymembutuhkan penyesuaian peran dan fungesuaian peran dan fungsisi

sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dansehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan

 pasangannya.  pasangannya. Masing-masing Masing-masing menghadapi menghadapi perpisahan perpisahan dengan dengan keluarga keluarga sendiri sendiri dan dan orangorang

tuanya, mulai membina hubuntuanya, mulai membina hubunganungan baru dengan ganungan baru dengan keluarga keluarga dan kelompok social lainnya.dan kelompok social lainnya.

1.21.2 TujuanTujuan

Untuk mengetahuUntuk mengetahui tentang asuhan keperawatan kelui tentang asuhan keperawatan keluarga arga baru menikah .baru menikah .

Untuk mengetahui Untuk mengetahui tugas perkembangan tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada dan masalah-masalah yang terjadi pada keluarga keluarga barubaru

menikah.menikah.

Untuk mengetahuUntuk mengetahui asuhan keperawatan yang i asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga diberikan kepada keluarga baru menikah.baru menikah.

1.31.3 ManfaatManfaat

Agar dapat mengAgar dapat mengetahui tentang asuhan keperawatan ketahui tentang asuhan keperawatan keluarga eluarga baru menikah .baru menikah .

Agar dapat mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada keluargaAgar dapat mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada keluarga

 baru menikah. baru menikah.

Agar dapat mengAgar dapat mengetahui asuhan keperawatan yang etahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga diberikan kepada keluarga baru menikah.baru menikah.

BAB IIBAB II

PEMBAHASANPEMBAHASAN

2.1. keluarga2.1. keluarga

keluarga keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suadalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya ami istri dan anaknya atauatau

ayah dan anaknya atau ibu dan anaknyayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992). keluarga. (UU. No 10, 1992). keluarga a adalah kumpulan duaadalah kumpulan dua

orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individuorang / lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu

 punya peran masing-masing (Friedman 19 punya peran masing-masing (Friedman 1998).98).

Whall (1986) dalam anWhall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga alisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu dsebagai unit yang perlu dirawat,irawat,

ia mendefinisikan keluarga ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok ysebagai kelompok yang mengidentifikasikan dang mengidentifikasikan diri denganiri dengan

anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-

istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yangistilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang

 berfungsi  berfungsi sedemikian sedemikian rupa rupa sehingga sehingga mereka mereka menganggap menganggap diri diri mereka mereka sebagai sebagai sebuahsebuah

keluarga .keluarga .

Family Service AmFamily Service America (1984) mendefinisikan kerica (1984) mendefinisikan keluarga eluarga dalam suatu cara ydalam suatu cara yangang

komprehensif, yaitu sebagai ”dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatankomprehensif, yaitu sebagai ”dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan -ikatan-ikatan

kebersamaan dan keintiman”.kebersamaan dan keintiman”.

Hariyanto, 2005. Hariyanto, 2005. keluarga keluarga menunjuk kepada dua menunjuk kepada dua orang atau lebih yang orang atau lebih yang disatukandisatukan

oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan dirioleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri

mereka sebagai bagian dari keluarga .mereka sebagai bagian dari keluarga .

Dapat disimpulkan bahwDapat disimpulkan bahwa keluarga a keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang /orang /

lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga,lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga,

 berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu b berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.udaya.

Ciri-ciri keluarga , antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubunganCiri-ciri keluarga , antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubungan

darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masingdarah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing –  – masing, ada pengambil keputusan,masing, ada pengambil keputusan,

kerjasama diantara anggota keluarga , interaksi, dan tkerjasama diantara anggota keluarga , interaksi, dan t inggal dalam suatu rumahinggal dalam suatu rumah

Ciri, ciri struktur keluarga Ciri, ciri struktur keluarga : 1. Terorganisasi, bergan: 1. Terorganisasi, bergantung satu sama lain 2tung satu sama lain 2. Ada. Ada

keterbatasan, 3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.keterbatasan, 3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.

Struktur Struktur keluarga keluarga (ikatan darah) (ikatan darah) : 1.Patrilineal, : 1.Patrilineal, keluarga keluarga sedarah terdiri sedarah terdiri sanaksanak

saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah 2.saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah 2.

Matrilineal, keluarga Matrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa gsedarah dalam beberapa generasi , dimanaenerasi , dimana

hubungan hubungan itu berasal dari jalur ibu 3. itu berasal dari jalur ibu 3. Matrilokal, suami istri tinggal pada kMatrilokal, suami istri tinggal pada keluarga eluarga sedarahsedarah

istri 4. Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah suami 5. keluarga kawinan,

hubungan. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari

 pihak suami dan istri.

a. Kelompok keluarga di Indonesia berdasarkan social ekonomi dan kebutuhan dasar

1. PRASEJATERA, belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal : pengajaran agama,

sandang, papan, pangan, kesehatan atau keluarga belum dapat memenuhi salah satu /lebih

indikator KS tahap I.

2. KELUARGA SEJAHTERA (KS I) telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal,

tetapi belum dapat sosial psikologis, pendidikan, KB, interaksi lingkungan.

Indikator : ibadah sesuai agama, makan 2 kali sehari, pakaian berbeda tiap keperluan, lantai

 bukan tanah, kesehatan : anak sakit, ber-KB, dibawa kesarana kesehatan

3. KELUARGA SEJAHTERA II

Indikator: belum dapat menabung, ibadah (anggota keluarga ) sesuai agama, makan 2 kali

sehari, pakaian berbeda, lantai bukan tanah, kesehatan (idem), daging/ telur minimal 1 kali

seminggu, Pakaian baru setahun sekali, Luas lantai 8m2 per orang, Sehat 3 bulan terakhir,

Anggota yang berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap, Umur 10, 60 tahun dapat

 baca tulis, Umur 7-15 tahun bersekolah, Anak hidup 2 /lebih . keluarga masih pus saat ini

 berkontrasepsi.

4. KELUARGA SEJAHTERA III

Indikator : belum berkontribusi pada masyarakat, ibadah sesuai agama, pakaian berbeda

tiap keperluan, lantai bukan tanah, kesehatan idem, anggota melaksanakan ibadah,

daging/telur seminggu sekali, memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir, luas

lantai 8 m2 perorang, anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir.

5. KS TAHAP III PLUS, dapat memenuhi seluruh kebutuhannya : dasar, sosial,

 pengembangan, kontribusi pada masyarakat, indikator KS III + (ditambah), memberikan

sumbangan.

 b. Fungsi keluarga

1. Fungsi afektif dan koping keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu

anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.

2. Fungsi sosialisasi keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan

mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan

masalah.

3. Fungsi reproduksi keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan

keturunan.

4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga nya dan

kepentingan di masyarakat.

5. Fungsi fisik, keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan

untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.

2.2. Tugas perkembangan keluarga baru menikah menurut Duval (Sociological

Perspective)

1. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.

2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

3. Membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok sosial.

4. Merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua),

mendiskusikan rencana punya anak.

2.3. Masalah keperawatan kesehatan keluarga

Komunikasi keluarga disfungsional

Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan(krisis) menjadi orangtua, konflik peran

orangtua

Perubahan penampilan peran

Gangguan citra tubuh

Koping keluarga tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial peningkatan koping

keluarga

risiko terhadap tindak kekerasan

 perilaku mencari bantuan kesehatan,

gangguan tumbuh kembang,

risiko penularan penyakit,

2.4. Proses Keperawatan keluarga

Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan merupakan pusat bagi semua

tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam kerangka

referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah. Friedman dalam Proses keperawatan

keluarga juga membagi dalam lima tahap proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian

terhadap keluarga , identifikasi masalah keluarga dan individu atau diagnosa keperawatan,

rencana perawatan, implemntasi rencana pengerahan sumber-sumber dan evaluasi perawatan.

Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga menurut Effendi (2004)

dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga yaitu dengan

mengadakan kontrak dengan keluarga , menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk

membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga , menyatakan kesediaan

untuk membantu memenuhi kebutuhan  –  kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga dan

membina komunikasi dua arah dengan keluarga .

Friedman (1998: 55) menjelakan proses asuhan keperawatan keluarga terdiri dari

lima langkah dasar meliputi :

1. Pengkajian

Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang

 perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang dibinanya.

Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga . Agar

diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga , perawat

diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan

sederhana (Suprajitno: 2004).

Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan informasi dengan

cara sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian keluarga , diklasifikasikan dan

dianalisa (Friendman, 1998: 56).

a. Pengumpulan data

1) Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan tipe keluarga .

2) Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.

 b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta

kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.

c. Riwayat keluarga inti

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit

keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap

 pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan

keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.

Istirahat tidur seseorang akan terganggu manakala sedang mengalami masalah yang

 belum terselesaikan.

11) Pemeriksaan fisik anggota keluarga

Sebagaimana prosedur pengkajian yang komprehensif, pemeriksaan fisik juga

dilakukan menyeluruh dari ujung rambut sampai kuku untuk semua anggota keluarga .

Setelah ditemukan masalah kesehatan, pemeriksaan fisik lebih terfokuskan.

12) Koping keluarga

Bila ada stressor yang muncul dalam keluarga , sedangkan koping keluarga tidak

efektif, maka ini akan menjadi stress anggota keluarga yang berkepanjangan.

13) Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, type rumah, jumlah ruangan,

 jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta

denah rumah.

 b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang meliputi

kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang

mempengaruhi kesehatan.

c. Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan

keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat.

e. Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang

sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas

mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan

fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia atas

 perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu. Perawat secara legal dapat

mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah keperawatan. Kolaborasi dan koordinasi

dengan anggota tim lain merupakan keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan

kurangnya pelayanan kesehatan.

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada

 pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi

yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu

 pada PES dimana untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.

Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :

- Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)

- Resiko (ancaman kesehatan)

- Keadaan sejahtera (wellness)

Contoh diagnosa keperawatan keluarga ;

 Diagnosa Keperawatan keluarga Aktual 

Contoh 1

a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R

 berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi.

 b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R

 berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil keputusan/tindakan untuk

mengatasi masalah kekurangan nutrisi.

c. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R

 berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dangan masalah

kekurangan nutrisi.

Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga ) mengandung 3 unsur yaitu

ketidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mauan mengambil keputusan dan ketidak

mampuan merawat, maka dari 3 diagnosa tersebut cukup hanya menentukan 1 (satu)

diagnosa yaitu diagnosa yg ketiga, akan tetapi dalam metrumuskan tujuan dan intervensi

harus melibatkan ketiga etiologi tersebut

Contoh 2

Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah peran suami

Contoh 3

Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu A) keluarga bapak B berhubungan dengan

ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik).

 Diagnosa Keperawatan keluarga Resiko (ancaman)

Sudah ada data yang menunjangtapi belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan rumah

kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak

adekuat, dsb.

Contoh

a. Resiko terjadi konflik pada keluarga bapak B berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga

mengenal masalah komunikasi

 b. Resiko gangguan perkembangan pada Balita (Anak S) keluarga bapak B berhubungan

dengan ketidakmauan keluarga mellakukan stimulasi terhadap Balita.

 Diagnosa Keperawatan keluarga Sejahtera/Potensial 

Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat

ditingkatkan . Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak

menggunakan etiologi.

Contoh

a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga bapak R

 b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak L) keluarga bapak R

c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga bapak R

3. Menyusun prioritas

Friedman (1998:64), menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi bersama

yang dirancang untuk mencapai tujuan. Faktor penetapan prioritas perasaan peka terhadap

klien dan efek terpeutik terhadap tindakan dimasa mendatang.

Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :

 NO KRITERIA SKOR BOBOT

1 Sifat masalah

 Aktual (Tidak/kurang sehat)

 Ancaman kesehatan

 Keadaan sejahtera

3

2

1

1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah

 Mudah

 Sebagian

2

1 2

baik. Tapi hanya sedikit saja dilakukan untuk mengimbangi tekanan-tekanan masyarakat terhadap

seks dan perkawinan dengan pendidikan kontrasepsi yang realistis.

Diagnosa yang mungkin pada keluarga pemula:

1. Gangguan komunikasi verbal

2. Perubahan proses keluarga

3. Perubahan penampilan peran

4. Gangguan interaksi sosial

5. Disfungsi seksual

Diagnosa yang mungkin pada ibu hamil:

Trimester I

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

ketidaknyamanan

resiko kekurangan volume cairan

resiko cidera terhadap janin

resiko keletihan

resiko konstipasi

resiko infeksi : ISK

resiko gangguan citra tubuh

resiko perubhan penampilan peran

perubahan pola seksualitas

Trimester II

Ketidaknyamanan

Resiko cidera terhadap janin dan ibu

Perubahan pola seksualitas

Perubahan pola nafas

Resiko kelebihan vol cairan

Resiko koping individu tidak efektif

Trimester III

Gangguan pola tidur

Resiko cidera terhadap janin dan ibu

Resiko harga diri rendah situasional

Perubahan eliminasi

Peran perawat

Konselon pada penyesuaian seksual & peran marital

Gusru konselon dalam perencanaan keluarga

Koordinator untuk konseling menjadi orang tua

Fasilitator dalam hubungan kekerabatan interpersonal