25
TUGAS KULIAH “ PEMERKOSAAN LINGKUNGAN DAN MINIMNYA KESEHATAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN “ ( studi kasus masyarakat daerah streng kali dinoyo surabaya ) Di susun oleh : Muhammad Bangun Q.S ( 124564059 ) Tri Hayyu Parasmo ( 124564230 ) Hendra Tri P ( 124564240 ) Agus Andrianto ( 124564243 ) Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Sosiologi Perkotaan 2015 1

Contoh Proposal Sosiologi Perkotaan

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS KULIAH

“ PEMERKOSAAN LINGKUNGAN DAN MINIMNYA KESEHATAN DI MASYARAKAT

PERKOTAAN “

( studi kasus masyarakat daerah streng kali dinoyo surabaya )

Di susun oleh :Muhammad Bangun Q.S ( 124564059 )

Tri Hayyu Parasmo ( 124564230 )

Hendra Tri P ( 124564240 )

Agus Andrianto ( 124564243 )

Program Studi SosiologiFakultas Ilmu Sosial (FIS)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Sosiologi Perkotaan 2015 1

UNESA

2015

Sosiologi Perkotaan 2015 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era modernitas, kota merupakan cerminan dari kehidupan

yang dikatakan telah mengalami kemajuan yang kompleks. Hal ini

sering dikaitkan dengan pemahaman bahwa kota merupakan pusat dari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, kota

yang menjadi tolok ukur sebagai percontohan pembangunan yang

maju, masih terdapat berbagai permasalahan, terutama distribusi

kekayaan yang tidak seimbang. Ada orang yang memiliki kekayaan

melimpah dan di sisi lain ada orang miskin yang tinggal dikolong-

kolong jembatan. Disinilah mulai muncul perebedaan. Jika di kota

yang terdapat di negara maju, orang-orang miskin diperkotaan

presentasenya masih kecil, sementara di negara-negara berkembang

dan miskin presentasenya jauh lebih besar. Hal inilah yang akan

menimbulkan berbagai permasalahan.

Masyarakat di Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk,

terdiri dari berbagai macam golongan ras, suku, budaya dan agama

yang semakin terdifferensiasi. Disamping banyaknya golongan ras,

Sosiologi Perkotaan 2015 3

suku, budaya dan agama, masyarakat Indonesia selalu dihadapi

dengan Migrasi (perpindahan penduduk). Proses migrasi di

Indonesia sendiri selalu memunculkan permasalahan-permasalahan

baru. Salah satu migrasi yang paling popular di Indonesia adalah

arus Urbanisasi. Istilah Urbanisasi sendiri merupakan pengkotaan

suatu wilayah.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang juga

mengalami masalah terhadap distribusi kekayaan dan penghasilan.

Hal ini juga tidak terlepas dari konteks ekonomi politik

internasional dimana terdapat relasi yang tidak seimbang antara

negara maju (metropolis) dengan negara berkembang (satelit).

Dampaknya bisa dilihat di kota-kota besar di Indonesia, seperti

Jakarta, Surabaya, mengalami berbagai masalah, seperti munculnya

pemukiman kumuh, kepadatan penduduk, tingkat kriminalitas yang

tinggi, masalah lingkungan, fasilitas transportasi yang tidak

memadai sehingga menimbulkan kemacetan, serta sarana dan

prasarana yang kurang memadai.

Potret kota Surabaya sebagai kota terbesar kedua di

Indonesia. Jumlah ini belum ditambah dengan pendatang dari luar

Sosiologi Perkotaan 2015 4

daerah yang bekerja di Surabaya. Hal inilah yang menimbulkan

kemacetan. Belum lagi munculnya pemukiman kumuh di berbagai sudut

kota Surabaya, yang jelas menjadi pemandangan ironis.

Berbagai permasalahan yang hadir, jelas menimbulkan berbagai

pertanyaan tentang konsep modernitas berwujud pembangunan yang

diterapkan. Konsep pembangunan yang harusnya diprakarsai dan

ditujukan oleh seluruh elemen, kini dimonopoli oleh segelintir

orang yang hanya mengejar keuntungan semata. Akibatnya, segala

cara dilakukan untuk bisa mendapatkan keuntungan, mengorbankan

kepentingan orang banyak dan pembangunan yang tidak mementingkan

jangka panjang.

Arus urbanisasi sering terjadi di kota-kota besar di

Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan lain-

lain. Kota Surabaya merupakan salah satu kota terbesar yang ada

di Indonesia setelah Jakarta. Kota - kota besar di Indonesia

seperti Surabaya merupakan pusat dari adanya kegiatan CBD

(Central Business Districk), ini yang menyebabkan penduduk di

sekitar kota-kota besar di Indonesia hijrah ke sana. Kota yang

tergolong metropolitan yang berada di provinsi Jawa Timur

Sosiologi Perkotaan 2015 5

sekaligus menjadi ibukota provinsi. Selain sebagai pusat

pemerintahan, Kota Surabaya juga memiliki penduduk yang sangat

padat, banyak penduduk luar kota yang masuk ke Kota Surabaya.

Jumlah penduduk di Kota Surabaya dari tahun ke tahun selalu

mengalami kenaikan secara signifikan. Oleh karena itu banyak

penduduk di Kota Surabaya mengalami krisis tempat tinggal karena

tanah di wilayah Kota Surabaya sudah padat dengan pemukiman

penduduk. Hal tersebut memunculkan permasalahan baru yakni

banyaknya munculnya pemukiman-pemukiman liar yang tidak layak

huni.

Dalam rangka menuju kota metropolitan, adanya efek lompat

katak atau perpindahan penduduk ke daerah pinggiran sesungguhnya

merupakan hal yang wajar, karena bagaimanapun kota yang mulai

besar, daerah pusat kotanya pasti tidak lagi bisa diharapkan

untuk menampung pertumbuhan penduduk yang kian padat. Yang

sekarang menjadi persoalan jika efek lompat katak yang terjadi

melulu hanya di bidang pemukiman saja. Benar bahwa di berbagai

kota besar untuk sebagian lahan pinggiran kota telah berubah

fungsi menjadi pusat industry atau perkantoran, tetapi dalam

Sosiologi Perkotaan 2015 6

banyak hal sesungguhnya disana lebih banyak muncul wilayah-

wilayah pemukiman baru.

Pemukiman-pemukiman yang liar dan tidak layak huni tersebut

terjadi di wilayah daerah streng sungai Dinoyoh Kota Surabaya.

Disana banyak dijumpai masyarakat yang mendirikan bangunan-

bangunan liar di pinggiran sungai Dinoyoh yang seharusnya tidak

layak huni. Akibat dari banyaknya bangunan-bangunan atau

pemukiman liar ini memunculkan perkampungan yang kumuh dan akan

menimbulkan datangnya penyakit di wilayah pinggiran sungai

Dinoyoh. Selain menimbulkan datangnya penyakit yang ada di

wilayah tersebut juga menurunkan atau meminimalkan kualitas

kesehatan di masyarakat yang tinggal di wilayah pinggiran sungai

Dinoyoh.

Penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini

adalah Penambangan Pasir Liar Di Sungai Luk Ulo Dan Implikasinya

Terhadap Integrasi Masyarakat, (Studi Analisis di Kecamatan

Karangsambung, Kabupaten Kebumen )

Dimana dalam penelitihan tersebut tentang penambangan pasir

di sungai luk ulo daerah karang sembung kabupaten kebumen

Sosiologi Perkotaan 2015 7

menyimpulkan bahwa, fakta yang tersaji hingga saat ini

menunjukkan bahwa akibat kebijakan “pembiaran” ini, semua

aktivitas penambangan oleh masyarakat tersebut tidak berdampak

pada peningkatan kesejahteraan mereka dan bahkan hanya menyisakan

kerusakan lingkungan dan berbagai kerugian sosial budaya yang

akan membekas hingga waktu yang lama. Akibat segala keterbatasan

yang terdapat pada para penambang tersebut, kegiatan ini telah

menimbulkan persoalan yang sangat kompleks, mulai dari persoalan

pelanggaran hukum, pemborosan sumber daya tambang, persoalan sosial

budaya, ekonomi dan politik hingga ancaman kerusakan lingkungan

yang serius. Semua itu seringkali menjadi bertambah rumit,

tatkala pemerintah setempat tidak memiliki konsep dan pemahaman

yang baik dalam menangani dan merespon persoalan ini, yang

merupakan persoalan lintas sektor.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Mengapa masyarakat di wilayah pinggiran sungai Dinoyoh

mendirikan bangunan-bangunan liar?

Sosiologi Perkotaan 2015 8

2. Bagaimana cara mereka menjaga kebersihan dan kesehatan di

dalam keluarga mereka ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari

adanya kepadatan penduduk di Kota Surabaya khususnya di wilayah

pinggiran sungai Dinoyoh.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis :

1. Untuk memperkaya kajian Sosiologi Perkotaan terkait dengan

masalah kepadatan penduduk di Kota Surabaya.

Manfaat Praktis :

1. Memperluas wawasan atau ilmu pengetahuan peneliti terkait

dengan permasalahan dampak dari adanya kepadatan penduduk.

2. Sebagai bahan tambahan referensi dalam penelitian kepadatan

penduduk masyarakat kota.

Sosiologi Perkotaan 2015 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Tentang Sanitasi Lingkungan

Menurut Slamet ( 1994 ) sanitasi lingkungan adalah segala

sesuatu yang ada di sekitarnya, baik berupa benda hidup, benda

mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk manusia lainnya, serta

suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara

elemen – elemen di alam tersebut.

Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan ada dua cara positif

dan negatif. Pengaruh positif, karena didapat elemen yang

menguntungkan hidup manusia seperti bahan makanan, sumber daya

hayati yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraannya

seperti bahan baku untuk papan, pangan, sandang, industi, mikroba

dan serangga yang berguna dan lain-lainnya.

Adapula elemen yang merugikan seperti mikroba patogen, hewan

dan tanaman beracun, hewan berbahaya secara fisik, vektor

penyakit dan reservoir penyebab dan penyebar penyakit. Secara

tidak langsung pengaruhnya disebabkan elemen-elemen didalam

biosfir banyak dimanfaatkan manusia untuk meningkatkan

Sosiologi Perkotaan 2015 10

kesejahteraanya. Semakin sejahtera manusia, diharapkan semakin

naik pula derajat kesehatannya. Dalam hal ini, lingkungan

digunakan sebagai sumber bahan mentah untuk berbagai kegiatan

industri kayu, industri meubel, rotan, obat-obatan, papan,

pangan, fermentasi dan lain-lainnya.

2.2 Tinjauan Umum tentang Penyediaan Air Bersih

Air adalah unsur penting yang sangat berperan dalam

kehidupan manusia. Tidak hanya karena sekitar 80 % tubuh manusia

terdiri dari cairan, akan tetapi juga karena di dalam air

terdapat unsur mineral yang diperlukan untuk perkembangan dan

pertumbuhan fisik manusia ( Hasyim, 2000 )

Berikut penggolongan penyakit yang berhubungan dengan air

menurut bentuk infeksi dan rute transmisi oleh Bradley ( Hasyim,

2000 ) :

1. Water Borne Disease, Jenis penyakit yang ditularkan atau

disebarkan akibat kontaminasi air oleh kotoran manusia atau

air seni, yang kemudian airnya dikonsumsi oleh manusia yang

tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut antara

lain : cholera, thypoid, basillary dysentry, weil’s disease.

Sosiologi Perkotaan 2015 11

2. Water Washed Diseas, Jenis penyakit yang ditransmisikan dengan

masuknya air yang tercemar kotoran ke dalam tubuh secara

langsung ( fecal oral ) akibat penyedian air bersih dan untuk

pencucian alat atau benda yang digunakan kurang secara

kuantitas maupun kualitas. Jenis penyakit pada kelompok ini

adalah : Bacterial Ulcers ( bisul ), Scabies ( kudis ), Trachoma (

terserang pada mata ).

3. Water Based Disease, Penyakit akibat organisme patogen yang

sebagian siklus hidupnya dalam air atau host sementara yang

hidup dalam air. Penyakit yang masuk dalam golongan ini

adalah Schistosimiasis, cacing Guinea.

4. Insect Water Related, Penyakit yang disebabkan oleh insekta yang

berkembangbiak atau memperoleh makanan di sekitar air

sehingga insiden – insidennya dapat dihubungkan dengan

dekatnya sumber air yang cocok, misalnya penyakit malaria

dan oncohocersiasis ( river blindness ).

2.3 Tinjauan Tentang Penyediaan Jamban Keluarga

1. Pengertian Jamban

Sosiologi Perkotaan 2015 12

Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk

membuang tinja atau kotoran manusia yang lazim disebut kakus atau

wc. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan

menyebabkan kontaminasi pada air tanah.

Untuk mencegah atau sekurang- kurangnya mengurangi

kontaminasi tinja dengan lingkungan, maka pembuangan kotoran

manusia harus dikelola dengan baik, maksudnya harus dilakukan di

suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu jamban

keluarga disebut sehat apabila memenuhi syarat sebagai berikut :

Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban.

Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya.

Tidak dapat dijangkau oleh serangga terutama lalat dan

kecoa.

Tidak menimbulkan bau.

Mudah digunakan dan dirawat

Desainnya sederhana

Murah

Dapat diterima oleh pemakainnya.

2. Tinja Sebagai Sumber Penularan Penyakit.

Sosiologi Perkotaan 2015 13

Pembungan tinja manusia yang tidak memenuhi syarat kesehatan

seringkali berhubungan dengan kurangnya penyedian air bersih dan

fasilitas kesehatan lainnya. Hal yang demikian ini dapat menjadi

sumber berbagai penyakit yang ditularkan oleh tinja seperti :

kholera, diare, cacingan dan penyakit lainnya.

Jamban yang dapat memberi pengaruh langsung atau tidak

langsung terhadap status kesehatan masyarakat. Pengaruh langsung

misalnya, dapat mengurangi insiden penyakit tertentu seperti

kholera, hepatitis dan lain- lain, sedangkan hubungan tidak

langsung berkaitan dengan komponen sanitasi lingkungan

Lebih dari 50 jenis infeksi oleh virus, bakteri maupun

mikroorganisme dapat ditularkan dan diderita masyarakat seperti

diare, kholera, penyakit saluran pernapasan jika ekstreta/tinja

dibuang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu jamban keluarga

sangat dibutuhkan untuk digunakan oleh masyarakat.

2.4 Tinjauan Umum Tentang Sampah

1. Pengertian

Menurut Entjang (1997), yang dimaksud dengan sampah adalah

semua zat atau benda yang sudah tidak dipakai lagi yang berasal

Sosiologi Perkotaan 2015 14

dari rumah-rumah ataupun sisa-sisa proses industri. Sampah adalah

bahan buangan bukan cairan yang dihasilkan dari aktivitas

domestik, komersial, pertanian, pelayanan umum, pembangunan,

pertambangan, industri dan lain sebagaianya ataupun bahan buangan

berasal dari suatu proses alamia yang mungkin terjadi .

2. Sumber Sampah

Menurut Notoatmodjo,1997 bahwa pada umumnya klasifikasikan

sumber sampah dihubungkan dengan aktivitas manusia dan pemggunaan

(tata guna) lahan yaitu : (a). Sampah yang berasal dari

permukiman (domestic waste), (b). Sampah yang berasal dari tempat-

tempat umum(c).Sampah yang berasal dari perkantoran (d). Sampah

yang berasal dari jalan (e). Sampah yang berasal dari industri

(industrial wastes). (e). Sampah yang berasal dari

pertanian/perkebunan. (f). Sampah yang berasal dari pertambangan.

(g). Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Sampah

Menurut Sahidi, 2003 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

produksi sampah adalah :

Jumlah penduduk dan kepadatannya

Sosiologi Perkotaan 2015 15

Sistem pengumpulan dan pembuangan sampah.

Pengambilan bahan-bahan pada sampah untuk dipakai kembali

Geografi

Waktu, musim dan iklim

Status sosial ekonomi

Teknologi

2.5 Tinjauan Tentang Saluran Pembuangan Air Limbah

Air limbah merupakan air yang berasal dari kamar mandi, air

bekas cucian pakaian, cucian peralatan dapur. Sarana pembuangan

air limbah adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang

air buangan dari kamar mandi, tempat cucian, dapur dan lain-lain

bukan dari jamban atau peturasan.

Bebebrapa istilah yang digunakan dalam pengelolaan air

limbah :

1. Kotoran rumah tangga (domestik sewage) adalah iar telah

dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau perkamar

mandi, tempat cuci piring, WC, serta tempat memasak.

Sosiologi Perkotaan 2015 16

2. Air limbah (wastewater) adalah kotoran dari masyarakat dan

rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah,

air permukaan serta buangan lainya.

3. Saluran air limbah adalah perlengkapan pengeloaan air

limbah. Bisa meggunakan pipa ataupun selokan yang

dipergunakan untuk membawa air buangan dari sumbernya sampai

ketempat pengolahan atau tempat pembuangan.

4. Saluran tercampur (combined sewer) adalah saluran air limbah

yang dipergunakan untuk mengalirkan air limbah baik yang

berasal dari rumah tangga maupun yang berasal dari daerah

industri, air hujan dan air permukaan.

5. Saluran terpisah (separate Sewr) adalah cara pembuangan air

limbah dengan cara mengadakan pemisahan antara air limbah

yang berasal dari rumah tangga atau daerah pemukiman dan air

limbah yang berasal dari daerah industri dengan daerah yang

berasal dari luapan air hujan atau aliran pengeringan.

6. Pembuangan system saluran (Sewerage) adalah cara pengelolaan

iar limbah termasuk didalamnya mulai dari pengumpulan,

Sosiologi Perkotaan 2015 17

pemompoaan, proses pengaliran sampai pada proses pengolahan

berikutnya bangunan pengolahan.

7. Bangunan air limbah adlah (sewage treatment plant) adalah

kelompok bangunan yang dipergunakan untuk mengolah/memproses

air limbah menjadi bahan –bahan yang berguna lainya serta

tidak berbahaya bagi skelilingnya. Bangunan ini dinuat untuk

wilayah tertentu sesuai dengan kapasitas bangunan tersebut.

(Sugiharto, 2005).

1. Persyaratan saran pembuangan air limbah :

Sarana pembuangan air limbah yang sehat harus memenuhi

persyaratan sebagau berikut :

Tidak mencemari sumber air

Tidak menimbulkan genangan air yang dapat dipergunakan untuk

sarang nyamuk

Tidak menimbulkan bau.

Tidak menimbulkan becek-becek atau pandangan yang tidak

menyenangkan.

Sosiologi Perkotaan 2015 18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif (descriptive

research) yang diarahkan untuk memberikan gambaran tentang

gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara

sistematis dan akurat, menengenai sifat-sifat popoulasi atau

daerah tertentu dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bogdan dan Tylor,

1990). Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti akan berusaha

menggambarkan dan menjelaskan suatu fenomena yang ada di

masyarakat berkaitan dengan pemerkosaan lahan di daerah surabaya

terutama di bantaran pinggir sungai dinoyo yang mengakibatkan

tingkat kesehatan mereka mengalami penurunan.

3.2 Lokasi Penelitian

Berdasarkan permasalahan maupun tujuan penelitian yang telah

dijabarkan sebelumnya, maka dalam kaitan ini peneliti mengambil

Sosiologi Perkotaan 2015 19

lokasi di daerah Stren kali Dinoyo Surabaya, hal tersebut dipilih

sebagai lokasi penelitian dengan berharap dapat ditemukannya

realitas sosial sebagaimana yang digambarkan pada topik

penelitian kali ini. Lokasi tersebut dipilih karena minimnya

kesehatan masyarakat diperkotaan, khususnya daerah stren kali

dinoyo, dan juga permasalahan lingkungan disekitar.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian sering didefinisikan sebagai seseorang

atau sesuatu yang dijadikan pusat informasi mengenai data untuk

variabel penelitian dan yang dipermasalhkan. Dalam penelitian

kualitatif, pemilihan subjek penelitian dapat menggunakan

critarion-based selection (Muhajir, 1993), yang didasarkan pada

asumsi bahwa subjek tersebut sebagai aktor dalam tema penelitian

yang diajukan. Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek

penelitian adalah para warga yang tinggal di daerah bantaran kali

dinoyo surabaya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang akan dilakukan

oleh peneliti untuk memperoleh data yang valid dan reliable.

Sosiologi Perkotaan 2015 20

Berikut teknik pengumpulan data yang akan dilakukan oleh

peneliti:

1. Pengamatan Langsung (Observasi)

Menurut S. Margono (1997:158) observasi diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang

tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini

dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya

peristiwa. Alasan peneliti melakukan pengamatan langsung ke

lapangan karena metode observasi mempunyai kelebihan yaitu

sebagai alat pengumpul data, dapat dikatakan berfungsi ganda,

sederhana, dan dapat dilakukan tanpa menghabiskan banyak biaya.

Dalam teknik observasi ini, peneliti akan mengamati tempat

kejadian atau peristiwa yang akan diteliti.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara atau interview menurut Black dan Champion (1992)

dalam muslimin (2002) adalah teknik penelitian yang paling

sosiologis dari semua teknik penelitian sosial. Hal ini

dikarenakan bentuknya berasal dari interaksi verbal antara

peneliti dengan informan. Alasan peneliti menggunakan teknik

Sosiologi Perkotaan 2015 21

wawancara adalah untuk mencari dan memperoleh data yang benar-

benar valid dan reliable karena wawancara (interview) cara

pendekatan terhadap informan lebih simpatik dan partisipasi. Oleh

karena itu peneliti bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk

menggali data sebanyak mungkin. Dalam teknik ini, peneliti

berusaha menggali dan memperoleh data dengan melakukan wawancara

terhadap para pengemudi angkutan umum.

3. Teknik Sosiometris

Teknik sosiometris dipakai untuk mempelajari organisasi

kelompok-kelompok kecil. Prosedur dasarnya dapat berupa

permintaan kepada para anggota suatu kelompok untuk menunjuk

teman pilihan mereka yang pertama, kedua, dan seterusnya menurut

kriteria tertentu. Melalui teknik ini dapat diketahui anggota

kelompok yang popular (bintang), yang terkecil, dan kelompok

klik-klikan. Teknik sosiometris yang digunakan oleh peneliti ini

karena peneliti akan mencari dan memperoleh data dari kelompok-

kelompok pengemudi angkutan umum. Dalam teknik ini mereka akan

saling menunjuk temannya dan bergilir untuk memberikan penjelasan

ke peneliti.

Sosiologi Perkotaan 2015 22

4. Dokumenter

Teknik dokumenter atau studi dokumenter adalah suatu cara

untuk mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti

arsip termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil, atau

hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Karena ini jenis penelitian kualitatif, maka teknik ini dalam

penelitian kualitatif merupakan alat pengumpul data yang utama

karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan

rasional melalui pendapat, teori, atau hukum-hukum yang diterima,

baik mendukung maupun yang menolong hipotesis tersebut.

3.5 Teknik Analisis Data

Berhubungan penelitian ini menggunakan pendekatan

Kualitatif, maka penelitian ini menggunakan Teknik Analisis

Komparasi Konstan (Constant Comparative Analysis) yaitu peneliti

berusaha mengkonsentrasikan dirinya pada deskripsi yang rinci

tentang sifat dan ciri dari data yang sudah dikumpulkan, sebelum

berusaha menghasilkan pernyataan-pernyataan teoretis yang lebih

umum. Pada waktu telah memadainya rekaman cadangan deskripsi yang

akurat tentang fenomena sosial yang relevan, barulah peneliti

Sosiologi Perkotaan 2015 23

dapat memulai menghipotesiskan jalinan hubungan diantara

fenomena-fenomena yang ada, kemudian mengujinya dengan

menggunakan porsi data yang lain.

Sosiologi Perkotaan 2015 24

DAFTAR PUSTAKA

Dardiri Hasyim. 2004. Hukum Lingkungan. Surakarta: Sebelas Maret

University Press

Deliarnov. 2006. Ekonomi Politik. Jakarta : Erlangga.

Gunawan, Suratmo.(1992). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial : Perspektif Klasik, Modern,

Posmodern, dan Poskolonial. Jakarta : Rajawali Pers.

Suyanto, Bagong. 2013. Anatomi Kemiskinan dan Strategi

Penanganannya. Malang: In-TRANS.

Surbakti, Ramlan. 1999. Memahami Ilmu Politik. Cetakan Ke-4. Jakarta

: Grasindo.

Tim Penulis Pengelolahan Sampah. 2008. Penanganan dan Pengolahan

Sampah. Penebar Swadaya

Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan:

Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Sosiologi Perkotaan 2015 25