18
ENDODONTIK (PERAWATAN SALURAN AKAR) Mahkota gigi terdiri dari lapisan keras gigi yakni email dan dentin. Kedua lapisan keras gigi ini melindungi jaringan lunak gigi yang disebut pulpa yang memanjang dari mahkota sampai ujung akar gigi . Jaringan lunak pulpa terdiri dari pembuluh darah dan pembuluh syaraf yang menyuplai makanan dan memberikan rasa pada gigi. Perawatan saluran akar dilakukan dengan cara mengangkat jaringan pulpa yang mengalami radang atau terinfeksi. Jaringan pulpa dapat mengalami peradangan atau infeksi karena adanya karies (keropos) gigi yang dalam,tambalan yang sangat dalam sehingga mengiritasi saluran pulpa, gigi pecah/patah sampai mendekati saluran pulpa karena trauma, atau kadang karena peradangan gusi yang sudah parah. Kerusakan jaringan pulpa dapat ditandai dengan rasa nyeri, sensitif yang berlangsung lama saat makan/minum panas atau dingin,diskolorasi gigi,pembengkakan gusi. Kadangkala tanpa keluhan sama sekali. Dan bila kondisi ini dibiarkan maka akan menimbulkan nyeri dan bengkak serta kerusakan tulang penyangga gigi. KEUNTUNGAN PERAWATAN SALURAN AKAR Apabila kerusakan sudah mencapai jaringan pulpa maka daripada harus dilakukan pencabutan ,dokter gigi akan mempertahankan gigi dengan melakukan perawatan saluran akar. Sesudah perawatan, gigi menjadi non vital ( tanpa saluran pulpa), meski demikian masih ada jaringan vital disekeliling gigi seperti gusi,jaringan penyangga gigi dan tulang. Gigi yang telah dirawat akan tetap bisa digunakan berfungsi dan dijaga kebersihannya seperti gigi gigi vital lainnya BAGAIMANA PENATALAKSANAAN PERAWATAN SALURAN AKAR? - Langkah pertama adalah pengambilan jaringan pulpa yang terinfeksi. Kadang dilakukan anestesi,apabila gigi masih vital atau rasa nyeri yang berlebihan. Pembukaan akses dari mahkota ke ruang pulpa dilakukan untuk membuang jaringan pulpa yang terinfeksi - Dengan menggunakan instrumen khusus, saluran akar dibersihkan dan dibentuk agar dapat ditutup dengan bahan pengisi saluran akar. Kotoran di dalam saluran akar dikelurkan dengan cara menyemprot saluran dengan cairan anti bakteri. - Saluran akar akan diisi dengan bahan pengisi saluran akar. - Tambalan sesudah perawatan gigi dapat berupa resin komposit,crown atau onlay dengan atau tanpa post/pasak tergantung dari sisa jaringan keras gigi yang tersisa agar tidak patah/pecah saat berfungsi

ENDODONTIK (PERAWATAN SALURAN AKAR

Embed Size (px)

Citation preview

ENDODONTIK (PERAWATAN SALURAN AKAR)Mahkota gigi terdiri dari lapisan keras gigi yakni email dan dentin. Kedua lapisan keras gigi ini melindungi jaringan lunak gigi yang disebut pulpa yang memanjang dari mahkota sampai ujung akar gigi . Jaringan lunak pulpa terdiri dari pembuluh darah dan pembuluh syaraf yang menyuplai makanan dan memberikan rasa pada gigi.

Perawatan saluran akar dilakukan dengan cara mengangkat jaringan pulpa yang mengalami radang atau terinfeksi. Jaringan pulpa dapat mengalami peradanganatau infeksi karena adanya karies (keropos) gigi yang dalam,tambalan yang sangat dalam sehingga mengiritasi saluranpulpa, gigi pecah/patah sampai mendekati saluran pulpa karena trauma, atau kadang karena peradangan gusi yang sudah parah.

Kerusakan jaringan pulpa dapat ditandai dengan rasa nyeri, sensitif yang berlangsung lama saat makan/minum panas atau dingin,diskolorasi gigi,pembengkakangusi. Kadangkala tanpa keluhan sama

sekali. Dan bila kondisi ini dibiarkan maka  akan menimbulkan nyeri dan bengkak serta kerusakan tulang penyangga gigi.

KEUNTUNGAN PERAWATAN SALURAN AKARApabila kerusakan sudah mencapai jaringan pulpa maka daripada harus dilakukan pencabutan ,dokter gigi akan mempertahankan gigi dengan melakukan perawatan saluran akar. Sesudah perawatan, gigi menjadi non vital ( tanpa saluran pulpa), meski demikian masih adajaringan vital disekeliling gigi seperti gusi,jaringan penyangga gigi dan tulang. Gigi yang telah dirawat akan tetap bisa digunakan berfungsi dan dijaga kebersihannya seperti gigi gigi vital lainnya

BAGAIMANA PENATALAKSANAAN PERAWATAN SALURAN AKAR?- Langkah pertama adalah pengambilan jaringan pulpa yang terinfeksi. Kadang dilakukan anestesi,apabila    gigi masih vital atau rasa nyeri yang berlebihan. Pembukaan akses dari mahkota ke ruang pulpa   dilakukan untuk membuang jaringan pulpa yang terinfeksi- Dengan menggunakan instrumen khusus, saluran akar dibersihkan dan dibentuk agar dapat ditutup   dengan bahan pengisi saluran akar. Kotoran di dalam saluran akar dikelurkan dengan cara menyemprot   saluran dengan cairan anti bakteri.- Saluran akar akan diisi dengan bahan pengisi saluran akar.- Tambalan sesudah perawatan gigi dapat berupa resin komposit,crown atau onlay dengan atautanpa   post/pasak  tergantung dari sisa jaringan keras gigi yang tersisa agar tidak patah/pecahsaat berfungsi

Perawatan saluran akar dapat dilakukan sekali kunjungan atau lebih tergantung dari kondisigigi. Apabila diperlukan, selama antar kunjungan,saluran akar akar diberi obat/medikasi untuk sterilisasi saluran akar dan lubang ditutup dengan tambalan sementara.Pengambilan radiograf seringkali diperlukan untuk menentukan panjang akar dan memonitor tahap-tahap perawatan saluran akar.

APAKAH PERAWATAN TERSEBUT MENIMBULKAN RASA SAKIT?Prosedur perawatan saluran akar diusahakan untuk dilakukan senyaman mungkin bagi pasien, sehingga kadang dilakukan anestesi sebelumnya. Sesudah perawatan kadang timbul rasa sensitive untuk beberapa hari karena peradangan yang sebelumnya telah terjadi. Rasa tidak nyaman ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat penahan sakit,misalnya Paracetamol. Apabila rasa sakit terus berlanjut,bahkan makin parah dan timbul pembengkakan, maka anda harus menghubungi dokter yang merawat.

PEMELIHARAAN GIGI SESUDAH PERAWATAN SALURAN AKAR.Selama perawatan,hindari menggigit makanan keras di daerah gigi yang sedang dirawat untuk menghindari gigi pecah/retak kecuali gigi dilindungi dengan mahkota sementara.Gigi yang telah dirawat,relatiflebih rapuh dari gigi vital,oleh karena itu restorasi gigi yang sesuai dengan kondisi gigi harus segera dilakukan.Pemeliharaan kebersihan gigi seperti sikat gigi dan flossing pada gigi paska perawatan saluran akar tetap harus dilakukan untuk menghindari infeksi ulang. Lakukan pemeriksaan berkala tiap 6 bulan secara teratur.

    

 BAHAN PENGISI SALURAN AKAR

Pengisian saluran akar dilakukan untuk mencegah masuknya mikro-organisme ke dalamsaluran akar melalui koronal, mencegah multiplikasi mikro-organisme yang tertinggal,

mencegah masuknya cairan jaringan ke dalam pulpa melalui foramen apikal karena dapatsebagai media bakteri, danmenciptakan lingkungan biologis yang sesuai untuk prosespenyembuhanjaringan. Hasil pengisiansaluran akar yang kurang baik tidak hanyadisebabkanteknik preparasi dan teknik pengisianyang kurang baik, tetapi juga disebabkan olehkualitas bahan pengisi saluran akar.

Pasta saluran akar merupakan bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi ruanganantarabahan pengisi (semi solid atau solid) dengan dinding saluran akar serta bagian-bagian yang sulit terisi atau tidak teratur. Kalsium hidroksida [Ca(OH)2] merupakan bahanyang sering digunakan dalam perawatan resorbsi dan perforasi akar (Harty. FJ, 2003).

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan tindakan, yaitu :         Pengisian saluran akar yaitu gigi bebas dari rasa sakit         Saluran akar bersih dan kering         Tidak terdapat nanah         Tidak terdapat bau busuk

Pada umumnya bahan pengisi saluran akar digolongkan menjadi :           Golongan padat

Termasuk golongan padat ialah guttap silver point dan acrilic cone. Silver point digunakanuntuk saluran akar yang sempit, bulat mengecil, dan bengkok. Kontraindikasinya gigianterior, premolar akar tunggal, dan molar akar tunggal yang besar.

           Golongan pastaBahan ini tidak mengeras dalam saluran akar, mudah dimasukkan tapi mudah keluar melaluiforamen apikal, dan porus kebbocoran lebih besar. Contoh :  pasta dengan bahan dasar ZnO,bahan dasar Ca(OH)2, dan bahan dasar resin.

1.      ZnO. Merupakan serbuk amorf yang halus, rapuh, mudah larut dalam asam, tidak larutdalam air/alkohol, antiseptik, dan toksisitasnya rendah. ZnEO bersifat non toksik dandigunakan untuk perawatan pulpektomi.

2.      Ca(OH)2, bersifat :-          Mempunyai efek bakteriostatik atau bakterisid           Golongan semen

Bahan ini setelah beberapa waktu dalam saluran akar akan mengeras, sukar dimasukkan dalamsaluran akar yang sempit, mudah terdesak keluar melalui foramen apikal, iritasi, dan sulitdikeluarkan. Contoh : oxycloride, oxysulfate, zinc oxyfosfat, zinc oxyeugenol.

           Golongan plastis1.      Amalgam

Amalgam dalam bidang kedokteran gigi disebut dental amalgam, yaitu suatu paduanantara merkuri (Hg) dan suatu alloy. Menurut Charbeneau dkk. (1981) amalgam pertama kalidiperkenalkan oleh Taveau pada tahun 1826 di Paris. Pada waktu pertama kali diperkenalkan,amalgam disebut silver amalgam, karena bagian terbesar komponennya adalah perak. Blackadalah orang yang pertama kali memperkenalkan amalgam dengan bentuk partikel lathecut. Dalam publikasinya pada tahun 1896, komposisi alloy amalgam adalah :

-          Ag (perak) 68,50%-          Sn (Timah putih) 25,50%-          Au (emas) 5%-          Zn (seng) 1%

Amalgam telah dikenal sebagai bahan pengisi retrograde sejak lama. Dewasa ini parapeneliti terus berusaha mencari alternatif bahan pengisi retrograde selain amalgam. Tidakada bahan pengisi retrograde yang ideal. Amalgam sebagai bahan pengisi retrograde memilikiKekurangan: yaitu kebocoran marginal, korosi, kontaminasi merkuri pada jaringan

periapikal, beberapa alloy sensitif terhadap kelembaban, memerlukan preparasi untukundercut dan dapat mewarnai jaringan lunak dan jaringan keras. (Heptorina, 2007).2.  Gutta percha

Gutta percha point memiliki biokompatibilitas yang baik terhadap jaringanperiradikuler dengan kombinasi semen saluran akar (siler) yang dapat menginduksipembentukan jaringan keras (respon osteogenic) den merangsang penutupan apeks. Guttapercha tersedia dalam dua bentuk yang mengalami dua fase yaitu: fase β dan fase α.Struktur isomer gutta percha adalah trans-7, 4-polyisoprene, dimana memiliki struktur yangteratur yang dapat mengalami kristalisasi sehingga tampak keras dan kaku. Untukmendapatkan kualitas bahan pengisian saluran akar yang baik dan memiliki sifat plastismaka gutta percha dalam pembuatannya selalu dikombinasikan dengan wax, zinc oxide, calsiumhidroxide. Untuk mendapatkan suatu pengisian yang hermetis sangat perlu diketahui sifat-sifat material gutta percha point (Tamba, 2010).

Pasta dan semen dapat dibagi dalam lima kelompok, berbahan dasar zinc oksideeugenol, resin komposit, guttap perca, bahan adhesif dentin, dan bahan yang ditambah obat– obatan.

1.        Zinc oxide eugenolSemen oksida dan seng eugenol adalah suatu semen tipe sedative yang lembut. Biasanya

disediakan dalam bentuk bubuk dan cair, dan berguna untuk basis insulatif (penghambat).Bahan ini juga sering digunakan untuk balutan sementara. PH-nya mendekati 7 yangmembuatnya menjadi salah satu semen dental yang paling sedikit mengiritasi.

Eugenol memiliki efek paliatif terhadap pulpa gigi dan ini adalah salah satukelebihanjenis semen tersebut. Kelebihan lainnya adalah kemampuan semen untukmeminimalkan kebocoranmicro, dan memberikan perlindungan terhadap pulpa. Bahan ini paling sering digunaakanketika merawat lesi-lesi karies yang besar.

Campuran konvensional dari oksida seng dan eugenol relatif lemah. Di tahun tahunterakhir ini mulai diperkenalkan semen-semen oksida seng eugenol yang telahdisempurnakan.Salah satu produk OSE (Oksida Seng Eugenol) yang diperkuat dan cukup terkenal adalahproduk yang menggunakan polimer sebagai penguat. Selain itu, partikel-partikel bubukoksida seng telah “dirawat permukaan” untuk menghasilkan ikatan partikel-partikel kematriks yang lebih baik. Hal ini menghasilkan kekuatan yang lebih besar dan durabilitas(masa pakai) yang lebih lama digunakan sebagai bahan tambalan sementara. Sejumlah bahanlain, seperti resin hidroginase, dapat juga dijumpai dalam beberapa produk.

Kegunaan seng oksida eugenol :-          restorasi sementara dan menengah-          bahan perekat/pengikat sementara dan permanen untuk restorasi

2.        Resin komposit              Kelebihan Bahan Komposit

Bahan komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan konvensionalseperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari beberapa sudut yangpenting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal, keupayaan (reliability),kebolehprosesan dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini :

            a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikalPada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam

menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serta dapatmenghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahankonvensional seperti keluli.

-       Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan bahankonvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam konteks penggunaan karenakomposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahankonvensional. Implikasi kedua ialah produk komposit yang dihasilkan akan mempunyai kerutyang lebih rendah dari logam. Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalamindustri pembuatan seperti automobile dan angkasa lepas. Ini karena berhubungan denganpenghematan bahan bakar.

-       Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan komponen yangdiperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti komposit mempunyai rintanganterhadap fatigue yang baik terutamanya komposit yang menggunakan serat karbon.

-       Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang lemahterutama produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan komponen logam untuk mengalamikakisan menyebabkan biaya pembuatan yang tinggi. Bahan komposit sebaiknya mempunyairintangan terhadap kakisan yang baik.

-       Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna) yaituproduk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang dapat dihasilkan denganmengubah sesuai jenis matriks dan serat yang digunakan. Contoh dengan menggabungkan lebihdari satu serat dengan matriks untuk menghasilkan komposit hibrid.

            b. Proses pembuatanKebolehprosesan merupakan suatu kriteria yang penting dalam penggunaan suatu bahan

untuk menghasilkan produk. Ini karena dikaitkan dengan produktivitas dan mutu suatuproduk. Perbandingan antara produktiviti dan kualiti adalah penting dalam kontekspemasaran produk yang dipabrikasi. Selain dari itu kebolehprosesan juga dikaitkan dengankeberbagai teknik fabrikasi yang dapat digunakan untuk memproses suatu produk.

Adalah jelas bahwa bahan komposit dibolehprosesan dengan berbagai teknik fabrikasiyang merupakan daya tarik yang dapat membuka ruang luas bagi penggunaan bahan komposit.Contohnya untuk komposit termoplastik yang mempunyai kelebihan dari segi pemrosesan yaituianya dapat diproses dengan berbagai teknik fabrikasi yang umum yang biasadigunakan untukmemproses termoplastik tanpa serat (Hendri Ginting, 2002).

Pada umumnya bentuk dasar suatu bahan komposit adalah tunggal dimana merupakansusunan dari paling tidak terdapat dua unsur yang bekerja bersama untuk menghasilkansifat-sifat bahan yang berbeda terhadap sifat-sifat unsur bahan penyusunnya. Dalamprakteknya komposit terdiri dari suatu bahan utama (matrik – matrix) dan suatu jenispenguatan (reinforcement) yang ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuanmatrik. Penguatan ini biasanya dalam bentuk serat (fibre, fiber).

Sekarang, pada umumnya komposit yang dibuat manusia dapat dibagi kedalam tigakelompok utama :

-          Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)-          Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)-          Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)-           

Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)Bahan ini merupakan bahan komposit yang sering digunakan disebut, Polimer BerpenguatanSerat (FRP – Fibre Reinforced Polymers or Plastics) – bahan ini menggunakan suatu polimer-berdasar resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid(Kevlar) sebagai penguatannya.

Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)Ditemukan berkembang pada industri otomotif, bahan ini menggunakan suatu logam sepertialuminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.

Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)Digunakan pada lingkungan bertemperatur sangat tinggi, bahan ini menggunakan keramiksebagai matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimanaterbuat dari silikon karbida atau boron nitridaKomposit Matrik Polimer

Sistem resin seperti epoksi dan poliester mempunyai batasan penggunaan dalammanufaktur strukturnya, dikarenakan sifat-sifat mekanik tidak terlalu tinggi dibandingkansebagai contoh sebagian besar logam. Bagaimanapun, bahan tersebut mempunyai sifat-sifatyang diinginkan, sebagian besar khususnya kemampuan untuk dibentuk dengan mudah kedalambentuk yang rumit.

Bahan seperti kaca, aramid dan boron mempunyai kekuatan tarik dan kekuatan tekanyang luar biasa tinggi tetapi dalam ‘bentuk padat’ sifat-sifat ini tidak muncul. Hal iniberkenaan dengan kenyataan ketika ditegangkan, serabut retak permukaan setiap bahanmenjadi retak dan gagal dibawah titik tegangan patah teoritisnya. Untuk mengatasipermasalahan ini, bahan diproduksi dalam bentuk serat, sehingga, meskipun dengan jumlahserabut retak yang terjadi sama, serabut retak tersebut terbatasi dalam sejumlah kecilserat dengan memperlihatkan sisa kekuatan teoritis bahan. Oleh karena itu seikat seratakan mencerminkan lebih akurat kinerja optimum bahan. Bagaimanapun juga satu serat dapathanya memperlihatkan sifat-sifat kekuatan tarik sesuai panjang serat, seperti halnya seratdalam suatu tali.

Jika sistem resin dikombinasikan dengan serat penguat seperti kaca, karbon danaramid, sifat-sifat yang luarbiasa dapat diperoleh. Matrik resin menyebarkan beban yangdikenakan terhadap komposit antara setiap individu serat dan juga melindungi serat darikerusakan karena abrasi dan benturan. Kekuatan dan kekakuan yang tinggi, memudahkanpencetakan bentuk yang rumit, ketahanan terhadap lingkungan yang tinggi dengan berat jenisrendah, membuat kesimpulan komposite lebih superior terhadap logam dalam banyak aplikasi.

Bila Komposit Matrik Polimer mengabungkan sistem resin dan serat penguat, sifat-sifat yang dihasilkan bahan komposit akan memadukan beberapa hal sifat-sifat yang dimilikioleh resin dan yang dimiliki oleh serat.Secara umum, sifat-sifat komposit ditentukan oleh :

-          Sifat-sifat serat-          Sifat-sifat resin-          Rasio serat terhadap resin dalam komposit (Fraksi Volume Serat – Fibre Volume

Fraction)-          Geometri dan orientasi serat pada komposit

Bahan komposit dibentuk pada saat yang sama ketika struktur tersebut dibuat. Hal iniberarti bahwa orang yang membuat struktur menciptakan sifat-sifat bahan komposit yangdihasilkan, dan juga proses manufaktur yang digunakan biadanya merupakan bagian yangkritikal yang berperanan menentukan kinerja struktur yang dihasilkan.PembebananTerdapat empat beban langsung utama dimana setiap bahan dalam suatu struktur harusmenahannya: tarik, tekan, geser/lintang dan lenturTarikGambar dibawah memperlihatkan beban tarik yang diterapkan pada suatu komposit. Reaksikomposit terhadap beban tarik sangat tergantung pada sifat kekakuan dan kekuatan tarikdari serat penguat, dimana jauh lebih tinggi dibandingkan dengan resinnya.

TekanGambar dibawah ini memperlihatkan suatu komposit dibawah beban tekan. Disini sifat dayarekat dan kekakuan dari sistem resin adalah penting, sebagaimana resin menjaga seratsebagai kolom lurus dan menjaganya dari tekukan (buckling)Geser/LintangGambar dibawah ini memperlihatkan suatu komposit dikenakan beban geser. Beban ini mencobauntuk meluncurkan setiap lapisan seratnya. Dibawah beban geser resin memainkan perananutama, memindahkan tegangan melintang komposit. Untuk membuat komposit tahan terhadapbeban geser, unsur resin harus tidak hanya mempunyai sifat-sifat mekanis yang baik tetapijuga daya rekat yang tinggi terhadap serat penguat.LenturanBeban lentursebetulnya merupakan kombinasi beban tarik, tekan dan geser. Ketika bebanseperti diperlihatkan, bagian atas terjadi tekan, bagian bawah terjadi tarik dan bagiantengah lapisan terjadi geser.Sistem-sistem ResinApapun sistem resin yang digunakan dalam bahan komposit akan memerlukan sifat-sifatberikut :

-          Sifat-sifat mekanis yang bagus-          Sifat-sifat daya rekat yang bagus-          Sifat-sifat ketangguhan yang bagus-          Ketahanan terhadap degradasi lingkungan bagus

Sifat-sifat Mekanis Sistem ResinGambar dibawah memperlihatkan kurva tegangan/regangan untuk suatu sistem resin

ideal. Kurva untuk resin menunjukkan kekuatan puncak tinggi, kekakuan tinggi (ditunjukkandengan kemiringan awal) dan regangan tinggi terhadap kegagalan. Hal ini berarti bahwaresin pada awalnya kaku tetapi pada waktu yang sama tidak akan mengalami kegagalan getas.

Seharusnya dicatat dimana ketika suatu komposit di bebani tarik, untuk mencapaisifat-sifat mekanis yang optimal dari komponen serat, resin harus mampu berubah panjangpaling tidak sama dengan serat. Gambar dibawah ini memberikan regangan terhadap kegagalan

yang dimiliki untuk serat kaca-E, serat kaca-S, serat aramid, dan serat karbon berkekuatantinggi (yaitu bukan dalam bentuk komposit). Disini terlihat, sebagai contoh, serat kaca-Sdengan perpanjangan 5,3%, akan membutuhkan resin dengan perpanjangan paling tidak samadengan nilai tersebut untuk mencapai sifat tarik yang maksimum.

Sifat-sifat Daya rekat Sistem ResinDaya rekat yang tinggi antara resin dan serat penguat diperlukan untuk apapun jenis

sistem resin. Hal ini akan menjamin bahwa beban dipindahkan secara efisiensi dan akanmenjaga pecahnya atau lepasnya ikatan serat dan resin ketika ditegangkan.Sifat Ketangguhan Sistem Resin

Ketangguhan adalah suatu ukuran dari ketahanan bahan terhadap propaganda retak,tetapi dalam komposit hal ini akan susah untuk diukur secara akurat. Bagaimanapun juga,kurva tegangan dan regangan yang dimiliki sistem resin menyediakan beberapa indikasiketangguhan bahan. Sistem resin dengan regangan terhadap kegagalan yang rendah akancenderung menciptakan komposit yang getas, dimana retak dapat mudah terjadi.Sifat terhadap Lingkungan Sistem Resin

Ketahanan terhadap lingkungan, air dan substansi agresif lain yang bagus, bersama-sama dengan kemampuan untuk bertahan terhadap siklus tegangan konstan, adalah sifat yangpaling esensi untuk apapun jenis sistem resin. Sifat-sifat ini secara khusus penting untukpenggunaan pada lingkungan laut.3. Guttap perca

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran gigi telah terbuktibahwa gutta percha point menipakan bahan yang paling ideal dan sering digunakan sebagaibahan pengisian saJuran akar.

Gutta percha merupakan lateks koagulasi dari cairan getah murni yang dapat mengerasdan berasal dari pohon jenis Sapotaceae yang dapat dipadatkan, terdapat di semenanjungMalaysia dan pulau-pulau sekitarya serta pada daerah tropis yang pertama sekali dijumpaioleh Isonandra Gutta.

Gutta percha point memiliki biokompatibilitas yang baik terhadap jaringanperiradikular dengan kombinasi semen saluran akar (siler) yang dapat menginduksipembentukan jaringan keras (respon osteogenic) dan tnerangsang penutupan apeks. Guttapercha tersedia dalam dua bentuk yang dapat mengalami dua fase (fase beta/ {3 dan fasea/fa/ a). Struktur isomer gutta percha adalah trans -7, 4- poiy isoprene, dimana memilikistruktur yang teratur yang dapat mengalami kritalisasi sehingga tampak keras dan kaku.

Gutta percha dapat digunakan bersama dengan pelarut organik misalnya chloroform danxylohencalyptol yaitu guttapercha solvents yang dikenal dengan nama chloropercha ataueupercha. Untuk mendapatkan kualitas bahan pengisian saluran akar yang baik dan memiiikisifat plastis maka gutta percha dalam pembuatannya selalu dikombinasikan dengan wax, zincoxide, calcium hidroxide. Untuk mendapatkan suatu pengisian yang hermetis sangat perludiketahui sifat-sifat material gutta percha point. Pada perawatan saluran akar denganmemakai gutta percha point mempunyai tujuan untuk mempertahankan gigi selama mungkinsesuai dengan anatomi saluran akar gigi di dalam rongga mulut dan dapat memadat denganbaik. Gutta percha point sebagai material yang popularitas dan keunggulannya sudah terujimasih memiliki kerugian. Oleh karena itu sangat diperiukan keteiitian dalam menggunakangutta percha point sebagai bahan pengisian saluran akar.

Pada guttaercha, dilakukan beberapa teknik untuk emmasukkannya ke dalam saluranakar. Yaitu. kondensasi lateral dan kondensasi vertical. Kondensasi lateral bahanpengisian gutta percha adalah teknik pengisian yang paling sering diajarkan dandipraktekkan, serta merupakan prosedur standar dibandingkan dengan semua teknik lain yangdievaluasi. Untuk mendapatkan hasil perawatan endodontik yang optimal, saluran akar harusseluruhnya terisi dengan bahan padat, terutama pada bagian sepertiga apikal. Obturasisaluran akar menggunakan gutaperca yang dikombinasikan dengan siler saluran akar denganteknik kondensasi lateral akan memberikan penutupan apikal yang baik. Penggunaan silerbertujuan menyempurnakan obturasi karena siler berfungsi sebagai perekat dan pengisi celahantara bahan pengisi dan dindingsaluran akar, serta mengisi saluran-saluran lateral dan saluran-saluran tambahan.Adapunmerek-merek guttap yang sering dipergunakan yakni ProTaper Gutta percha point [P-LC],ProTaper [P] dan warm [P-OE] Gutta percha point, Teknik Kondensasi Vertical (Gutta perca panas).

4. Bahan adhesif dentinSistem adhesif dalam kedokteran gigi telah dipakai selama 30 tahun terakhir.

Perkembangan bahan adhesif telah menyebabkan restorasi resin komposit lebih dapatdiandalkan dan bertahan lebih lama. Sistem adhesif yang lebih baru menghasilkan kekuatanperlekatan yang tinggi pada dentin yang lembab dan kering, dengan pembuangan smearlayersecara keseluruhan ataupun sebagian. Akan tetapi, kekuatan perlekatan dapat bervariasitergantung pada kelembaban intrinsik dentin, daerah yang dietsa, dan bahan adhesifnya.

Kata adhesif berasal dari bahasa latin adhaerere yang berarti melekatkan. Secaraterminologi, adhesi adalah suatu proses interaksi zat padat maupun cair dari suatu bahan(adhesive atau adherent) dengan bahan yang lain (adherend) pada sebuah interface. Dentaladhesion biasanya disebut juga dengan dental bonding. Kebanyakan keadaan yang berhubungandengan dental adhesion akan melibatkan adhesive joint.Adhesive joint adalah hasil interaksi lapisanbahan intermediet (adhesiveatau adherent) dengan dua permukaan (adherend) menghasilkan duabuahadhesive interface. Enamel bonding agent yang melekat di antara enamel yang dietsa dan bahanresin komposit, merupakan dental adhesive jointyang klasik.

 

Gambar 1. Skema adhesi dan adhesive joint dental

Perlekatan yang kuat bahan tumpatan pada dentin sulit didapatkan bila dibandingkanke permukaan enamel meskipun telah dilakukan pengetsaan asam. Hal ini disebabkan adanyakomponen tertentu yang dimiliki dentin seperti struktur tubulus dentin, kelembabanintrinsik dentin dan bersifat lebih hidrofilik dibanding enamel. Beberapa faktor yangmemberikan pengaruh pada perlekatan dentin antara lain komposisi dari dentin (dentinmengandung air lebih banyak 12%, kolagen 18% dan hidroksiapatit 70%), adanya cairan didalam tubulus dentin, prosesusodontoblast yang terdapat pada tubulus dentin, jumlah danlokasi dari tubulus dentin, serta keberadaan smear layer. Smear layer tersebut dapat menutuptubulus dentin dan berperan sebagai barrier difusi sehingga mengurangi permeabilitas dentin

Permukaan dentin yang telah dietsa dapat dikeringkan dengan dua cara yaituteknik wet-bonding dan dry-bonding. Teknik wet-bonding yaitu permukaan dentin dikeringkan dengancara blotting sehingga permukaan dentin dalam kondisi lembab. Teknik dry-bonding yaitupermukaan dentin dikeringkan dengan semprotan udara yang menghasilkan permukaan dentinyang benar-benar kering.

Teknik ”wet-bonding” mencegah perubahan yang timbul (kolapsnya kolagen) saatpengeringan dentin yang terdemineralisasi. Penggunaan bahan adhesif pada dentin yanglembab dimungkinkan oleh penggabungan solvent organik aseton atau etanol dalam primer atauadhesif. Karena solvent dapat menggantikan air dari permukaan dentin dan kolagen yanglembab, hal tersebut mendukung infiltrasi monomer resin ke dalam kolagen. Teknik ”wet-bonding” meningkatkan kekuatan perlekatan karena air mempertahankan porositas kolagenuntuk difusi monomer.Penelitian in vitro yang telah dilakukan menyebutkan bahwa kondisidentin yang basah dapat memberi pengaruh buruk dan dapat mengurangi kekuatan perlekatanbahan adhesif pada dentin, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kanca menunjukkankekuatan perlekatan bahan adhesif dengan pelarut aseton secara signifikan lebih tinggipada permukaan dentin yang basah daripada permukaan dentin yang kering. Tay et

almenyebutkan bahwa bahan adhesif yang menggunakan primer berpelarut air pada permukaandentin yang basah akan menimbulkan fenomena ”over-wet”.

Banyak praktisi masih mengeringkan gigi yang telah dietsa untuk memeriksa enamelyang teretsa. Karena tidak mungkin mengeringkan enamel tanpa mengeringkan dentin, kolagendentin kolaps selama pengeringan udara, menyebabkan penutupan celah mikro dalamkolagen.9 Jika dilakukan pengeringan udara pada dentin yang demineralisasi maka dapatmengakibatkan kolapsnya kolagen dan mencegah infiltrasi resin.14 Adanya air dalamkomposisi beberapa bahan adhesif dapat membasahkan serat kolagen sehingga membuka celahuntuk infiltrasi resin primer. Oleh karena itu, adanyasolvent organik dan air dapat menjadidasar untuk infiltrasi beberapa adhesif ke dalam dentin yang terdemineralisasi.

Kanca cit. Yesilyurt membagi sistem adhesif menjadi dua jenis ditinjau daritekniknya, yaitu sistem total-etching dan sistem self-etching.19Van Merbeek B et al. cit. PurnamaDewi membagi bahan adhesif berdasarkan jumlah tahap-tahap dalam aplikasi klinisnyayaitu total-etching three-step adhesive (generasi keempat), total-etching two-step adhesive (generasikelima), self-etching two-step adhesive (generasi keenam) dan self-etching one-step adhesive (generasiketujuh).10Perbedaan dari generasi-generasi bahan adhesif yang telah ada terletak padaperlakuan yang diberikan terhadap smear layer.

Self-etching telah diperkenalkan untuk mengurangi sensitivitas teknik denganmenyederhanakan langkah bonding, yaitu menggabungkan langkah conditioning dengan langkahinfiltrasi monomer hidrofilik (priming). Demineralisasi jaringan keras gigi terbatas padadaerah infiltrasi monomer. Monomer self-etching yang lemah dengan pH 2 atau self-etching yang kuatdengan pH 0.8 sudah tersedia saat ini. Beberapa produk mengandung semua substansi yangdigunakan untuk adhesi dalam satu kemasan (one-bottle system).

Sistem adhesif generasi ke-7 menggunakan sistem self-etchingsebagai karakteristikutamanya, yaitu sistem one-step self-etching. Sistem adhesif ini disebut juga dengan all-in-oneadhesive system, ketiga langkah etsa, priming, dan bonding resin telah digabung, dalam satukemasan dengan air, etanol atau aseton. Aplikasi dari asam primer menyebabkandemineralisasi dentin dan penetrasi adhesif. Air dan monomer hidrofilik merupakan komponenpenting yang akan menghasilkan ion hidrogen yang diperlukan untuk melarutkan danmendemineralisasi gigi. Etanol dan/atau aseton juga mendukung kelarutan monomer resin.

Untuk mendapatkan perlekatan ke dentin yang stabil, sistem adhesif self-etchharusberpenetrasi melewati smear layer ke dalam dentin. Sistem adhesif one-step self-etching mengandalkan demineralisasi sebagian dari permukaan dentin oleh monomer asam untukmenghilangkan smear layer serta mengekspos serat kolagen untuk penetrasi monomer resin. Efekpengetsaan sistem adhesif one-step self-etching berhubungan dengan interaksi monomer fungsionalasam dengan komponen mineral substrat gigi, dan membentuk kesatuan antara permukaan gigidan adhesif oleh demineralisasi yang simultan dan penetrasi resin. Sistem adhesif one-stepself-etching harus mengandung air serta monomer hidrofilik yang larut terhadap air seperti 2-hidroksietil metakrilat (HEMA), sehingga monomer asam dapat penetrasi ke dalam dentin yanghidrofilik. Kedalaman demineralisasi selama aplikasi adhesif tergantung pada tipe monomerasam, konsentrasinya, dan lamanya aplikasi serta komposisi dentin.

              Gambar 2. Bonding resin pada dentin dengan teknik self-etc

Sistem adhesif one-step self-etching adalah alternatif sistem adhesif yang menguntungkanuntuk restorasi karena dapat digunakan dengan mudah dan dirancang untuk digunakan padadentin yang kering. Walaupun tidak bisa mendapatkan dentin yang kering, permukaan dentindapat dikeringkan setelah preparasi kavitas.

Tujuan aplikasi bahan adhesif one-step self-etching adalah untuk memudahkan prosedurrestorasi dengan mengurangi langkah-langkah yang dibutuhkan dalam prosedur bahan adhesif.Keuntungan lain dari sistem adhesifone-step self-etching yaitu sistem adhesif ini tidak teretsaterlalu jauh ke dalam dentin di bawah smear layer. Pada sistem ini, smear layer tidakdisingkirkan sehingga sensitivitas post-operative, yang disebabkan infiltrasi resin yang tidaksempurna pada tubulus dentin, dapat dikurangi. Secara klinis, sistem one-step self-etching initidak hanya mengurangi jumlah tahap aplikasi, tetapi juga menghilangkan beberapasensitivitas teknik dari sistem total-etching. Meskipun lapisan hybrid dangkal, kekuatanperlekatan resin ke dentin sangat tinggi.

Pada umumnya sistem adhesif one-step self-etching atau sistem all-in-onememiliki kemampuanperlekatan yang lebih lemah dibandingkan sistem adhesif lain. Hal ini disebabkan beberapafaktor. Pertama, asam, monomer hidrofilik dan hidrofobik, solvent organik, dan air digabungbersama dalam satu atau dua botol ini mempengaruhi fungsi dan efisiensi komponen inimenjadi buruk. Kedua, konsentrasi solvent yang tinggi. Ketiga, kadar air yang tinggi danviskositas yang rendah menyebabkan lapisan adhesif yang tebal selama light cured. Keempat,kemungkinan beberapa solvent yang tersisa (air), mengganggu polimerisasi resin. Kelima,sifat hidrofilik yang tinggi setelah polimerisasi, membuatnya berperan seperti membranyang permeabel.

Pada sistem adhesif one-step self-etching, solvent dan monomer fungsional biasanya 50% dariadhesif. Maka konsentrasi monomer hidrofobik cross-linking berkurang drastis. Oleh karenakekuatan mekanis bahan adhesif diberikan oleh polimerisasi monomer cross-linking, monomerhidrofobik yang lebih sedikit terdapat pada permukaan gigi setelah aplikasi bahan adhesifini mengganggu kekuatan perlekatan.

Tokuyama Bond Force memiliki pH sebesar 2,3 sehingga dikelompokkan sebagai self-etch yangringan. Kemampuan self-etch yang lebih ringan untuk bereaksi secara kimia dengan kristalhidroksiapatit di dalam smear layer yang terdemineralisasi sebagian dapat dipertimbangkan.Di samping itu, monomer self-reinforcing Bond Force diperlukan untuk memberikan lapisan adhesif

yang lebih kuat yang dapat menghasilkan kekuatan perlekatan yang lebih tinggi (ParulinaTamba, 2010).

Tidak ada bahan pengisi saluran akar yang mempunyai sifat yang ideal, tetapi palingtidak memenuhi beberapa kriteria yaitu : Mudah dimasukkan ke dalam saluran akar Harus dapat menutup saluran lateral atau apikal Tidak boleh menyusut sesudah dimasukkan ke dalam saluran akar gigi Tidak dapat ditembus oleh air atau kelembaban Bakteriostatik Radiopaque Tidak mewarnai struktur gigi Tidak mengiritasi jaringan apikal Steril atau dapat dengan mudah disterilkan Tidak larut dalam cairan jaringan  Bukan penghantar panas Pada waktu dimasukkan harus dalam keadaan pekat atau semi solid dan sesudahnyamenjadi keras (Ray. H. Seltzer, 2005)

Salah satu bahan pengisi saluran tersebut adalah glass ionomer cement. Glass ionomercement mempunyai biokompatibilitas, melepaskan flourida secara long acting, melekat baikpada lapisan dentin. Karena sifat – sifat glass ionomer cement tersebut beberapa penelitimenganjurkan untuk pemakaian endodontik sealer. Glass ionomer cement terbukti lebihefektif dari pada zinc okside eugenol untuk mencegah kebocoran secara in vitro, tapi biladitanam dalam tulang menyebabkan terjadinya peradangan dan bahan dapat ditolerir cukupbaik (Ray.H. Seltzer, 2004).

Mekanisme kerja sebelum pengisian saluran akar, dilakukan preparasisaluranakar. Preparasi saluran akar biomekanikal dalam perawatan endodonti bertujuan untukmembersihkan dan membentuk saluran dalam mempersiapkan pengisian yang hermetisdengan bahan dan teknik pengisian yang sesuai. Bila preparasi saluran akar tidakdilakukan, maka perawatan endodontik akan gagal. Oleh karena itu, preparasi saluranakar biomekanikal harus dilakukan sebaik mungkin, sesuai dengan bentuk saluran akar. Dengan adanya bentuk gigi yang berbeda, anatomi rongga pulpa dari setiap gigi juga tidaksama, sehingga teknik preparasi saluran akar pada gigi yang satu akan berbeda dengan gigiyang lain. Jadi dalam melakukan preparasi saluran akar pada gigi yang mempunyai bentukanatomi saluran yang berbeda, diperlukan beberapa teknik preparasi saluran akaryang sesuaiyaitu: teknik preparasi konvensional, telescope, flaring, step-back.

Saluran akar harus dikeringkan setelah irigasi yang terakhir, terutama sebelumpengisian saluran akar. Cairan dapat diaspirasi dengan meletakkan ujung spuit padadinding saluran akar. Pengeringan menyeluruh dapat dilakukan dengan  menggunakan paperpoint yang tediri dari berbagai macam ukuran. Secara klinis perlu disadari bahwa paperpoint bekerja seperti kertas penyerap dan harus diberi waktu dalam saluran akar agar dapatbekerja efektif. Paper point dapat dipegang dengan pinset dan diukur sesuai dengan panjangkerja sehingga ujungnya tidak terdorong secara tidak sengaja melalui foramen apikal. Paperpoint dimasukkan secara perlahan sehingga mengurangi terdorongnya cairan irigasi ke dalamjaringan apikal. Kecelakaan seperti ini dapat menyebabkan pasien merasa sakit pada terapiendodontic. Saluran akar segera diisi setelah pengeringan.

 Pada kasus pulpektomi vital, pengisian saluran segera dilakukan setelah preparasidan pembersihan, hal ini dapat mengurangi resiko kontaminasi saluran akar, waktu yangdiperlukan untuk perawatan dan menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi. Ada berbagai

macam teknik pengisian saluran akar, yang dapat dibagi menjadi teknik sementasi cone,teknik guttapercha hangat, teknik preparasi dentin. Hasil penelitian belum dapatmembuktikan keunggulan teknik tersebut walaupun memang ada beberapa teknik yangkemungkinan kebocorannya lebih besar dari yang lain. (Trimurni & Darwis aswal, 2004)

PENGUKURAN PANJANG GIGI DENGAN TEKNIK DIAGNOSTIC WIRE FOTO (DWF)Berikut adalah teknik mengukur panjang gigi dengan menggunakan Diagnostic Wire Foto

(DWF) :1.       Jarum miller atau file dimasukkan ke dalam saluran akar panjang gigi rata-rata

dikurangi 2 mm.2.      Untuk gigi yang mahkotanya patah, panjang alat yang dimasukkan ke dalam saluran akar

dikurangi lagi dengan panjang mahkota yang patah tersebut (dalam arah cervico-insisal).3.      Jarum tersebut diberi STOP sebagai batas panjang alat. STOP sebaiknya terbuat dari

Guttap (guttap stopping) karena akan memberikan gambaran radiopag pada hasil foto yangdiambil.

4.      Posisi film, phantom diatur sedemikian rupa dan alat cone sinar X diatur sedemikianrupa pada waktu pengambilan foto. Dari hasil foto dilakukan pengukuran , dapat dihitungdengan rumus sebagai berikut :

Pgs =   Pgf x Paf               Paf            Keterangan :            Pgs adalah panjang gigi sebenarnya            Pgf adalah panjang gigi dalam foto            Pas adalah panjang alat sebenarnya            Paf adalah panjang alat dalam foto

(Staf Konservasi Gigi, 2009 ; 19)

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Hendri. 2002. Pengendalian Bahan Komposit. Sumatra Utara : Fakultas Teknik USU.Heptorina, Y. 2007. Case Report : Perawatan Bedah Apeks Reseksi pada Gigi yang Direstorasi Mahkota Pasak

dengan Granuloma Periapeks. Dikutip dari : http://yusiheptorina.multiply.com.Harty. FJ. alih bahasa Lilian Yuono. 1992. Endodontik Klinis. Jakarta :Hipokrates. 184-213.

Ray.H.Seltzer. 1991. A New Glass Ionomer Root Canal Sealer, J.Endodon.

Satu mulut sejuta makna. 2008. Panduan Untuk Komposit. Dikutipdari :http://www.scienticdirect/net.com

Staf Konservasi Gigi. 2009. Buku Petunjuk Praktikum Preklinik Endodontia.Jember : FKG UNEJ.

Tamba, Parulina. 2010. Barbagai Sifat dan Penggunaan Gutta Percha Point diBidang kedokteranGigi. Dikutip dari : http://www.researchgate.net/comTrimurni, Darwis aswal. Preparasi Saluran Akar Biomekanikal Teknik Double

Flated. Sumatra Utara : Lab. Konservasi FKG-USU.

Bahan Pengisi Saluran Akar

PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGPerawatan endodontik adalah suatu usaha menyelamatkan gigi terhadap tindakan pencabutan agar gigi dapat bertahan dalam socket. Karena itu sebaiknya seorang klinisi (Dokter Gigi, red) harus mengetahui prinsip-prinsip ilmu endodontik secara benar yaitu pengetahuan mendiagnosis, cara merestorasi jaringan gigi yang hilang dan mempertahankan sisa jaringan,sehingga gigi tersebut dapat bertahan selama mungkin di dalam mulut dan menghindari tindakan pencabutan agar gigi dapat bertahan dalam soketnya sehingga dapat memperlambat resorbsi tulang alveolar gigi terkait. Keuntungan secara psikologis yang diperoleh adalah gigi dapat bertahan secara alamiah. Pasien tetap memiliki gigi asli dalam kedaan sehat, karena gigi dapat berfungsi seperti semula, dan gigi dapat dipakai sebagai tumpuan gigi tiruan lepasan. Dalam setiap melakukan perawatan endodontik, prinsip prinsip perawatan endodontik harus selalu diperhatikan, yaitu teknik asepsis, akses langsung saluran akar, pembersihan dan pembentukan saluran akar, pengisian saluran akar, dan pembuatan restorasi (penambalan, pembuatan onlay atau mahkota) yang benar, sehingga didapatkan jaringan periodondal yang sehat. Umumnya kualitas restorasi sangat bergantung pada tiga faktor, yaitu klinisi/Dokter Gigi, bahan restorasi, Laboratorium Gigi, dan pasien. Tetapi dari keempat faktor penyebab kegagalan tersebut, yang sangat memegang peranan adalah faktor klinisi/Dokter Gigi tersebut. Sedang bahan restorasi adalah faktor terakhir kegagalan restorasi (penambalan, pembuatan onlay atau mahkota).

B. TUJUAN1. Dapat mengetahui bahan – bahan pengisi saluran akar2. Dapat mengetahui indikasi bahan – bahan pengisi saluran akar3. Dapat mengetahui komposisi bahan – bahan pengisi saluran akar

C. MANFAAT1. Dapat membedakan jenis bahan pengisi saluran akar2. Dapat mengetahui fungsi bahan dan proses pengisian bahan pada saluran akar

PEMBAHASAN

D. IDENTIFIKASI BAHANBahan – bahan pengisi saluran akar hendaknya mempunyai beberapa syarat sebagai berikut ;1. Tidak mengiritasi pulpa2. Tidak mengiritasi jaringan periodonsium3. Tidak mengiritasi gingival 4. Tidak mengiritasi mucosa5. Mudah dimasukan pada ruang pulpa6. Dapat menutup saluran pulpa7. Tidak boleh menyusut pada saluran pulpa8. Tidak dapat ditembus air9. Bakteriostatik

E. Macam – macam bahan pengisi pulpa1. Gutta perca2. Cresophate3. N24. Endometason5. Putridomors

6. Triplex pasta7. Triopasta gysi8. Triodin9. Trioxy10. Cemen ZOE11. Calcium hydroxide

F. ANALISIS BAHAN

1. Gutta PercaSifat fisik : batang berwarna jinggaKomposisi : cairan getah murniIndikasi : - bahan pengisi saluran akar- mempertahankan gigi selama mungkinSifat : plastis, keras dan kaku Kemasan : botol kecilCara penyimpanan : simpan di tempat tertutup

2. CresophateSifat fisis : berwarna putihKomposisi : a. Parachlorophenol 7.36 gramb. Champor 11.75 gramc. Dry zinc sulfate 10.00 gramd. Excipient q.s.ad 100.00 gramIndikasi :a. Bahan pengisi untuk perawatan saluran akarb. Antiseptic untuk saluran gigi dan dindingnya.

Kontra indikasi :Pada penggunaan cresophate sebagai bahan pengisi saluran akar gigi tidak boleh dilakukan dalam keadaan gigi yang lembab atau basah karena dapat mengganggu proses pemasukan bahan yang bias berakibat gagal perawatan saluran akar gigi. Dan dapat membuat daya tahan dentinmenurun sehingga bakteri akan mudah masuk ke dalam pulpa.Cara penyimpanan : Wadah harus tertutup rapat di ruang bersuhu 5 Celcius dan terlindung dari paparan sinar matahari langsung.

3. N2Sifat fisik :a. Powder : bubuk halus warna merah muda berbau cengkeh ( menyengat ) bermassa 7 gramb. Liquid : bening warna merah tak ada endapan.Komposisi : a. Paraformaldehydeb. Bismuts saltsc. Zinc oxided. Eugenole. Rose oil

Indikasi : a. Perawatan saluran akar gigi, baik yang masih vital maupun gigi yang gangrene.

b. Menstimulasi penyembuhan granuloma pada sekitar apexs.c. Haeomoragie pada pulpa akibat penggunaan instrument.

Kontra indikasi :a. Diagnosisi pasti belum ditegakan.b. Pada gigi vital tidak boleh mengenai region apical.c. Tidak boleh digunakan untuk pengobatan endodontic karena bacterial N2 hanya sebentar dan kira – kira 10 hari akan hilang.

Efek samping :a. Iritasi pada jaringan disekitar apex oleh N2 pada gigi yang masih vital jika ada diperforasi apex.b. Dapat timbul nyeri setelah pengisian saluran akar gigi.

Cara penyimpanan :Bahan disimpan dalam wadah tertutup, di tempat yang kering dalam ruangan yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung.

PENUTUP

G. KESIMPULANDalam tugas ini didapatkan contoh – contoh bahan pengisi saluran akar, tetapi dalam pembahasan kami tidak mencakup semua bahan yang telah disampaikan. Hal ini karena media informasi yang kami himpun sulit didapatkan. Hendaknya dalam prosedur perawatan endodontic, bahan pengisi saluran akar harus mempunyai detail analisis yang dapat memberikan efek positif selama perawatan. Dalam tugas ini kami juga mengetahui macam – macam bahan pengisi saluran pulpa. Oleh karena itu kami selaku penyusun tugas ini mengarapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan pengetahuan kami.

DAFTAR PUSTAKA

Ebook “Perawatan saluran pulpa”filetype: PDFGoogle.com/ilmu endodonticCombe . E.C . SARI DENTAL MATERIAL.1992.Balai Pustaka.Jakarta