19
KELOMPOK 1 : 1. Arno Estu Prayogi 2. Elsya Rahayu 3. Feby Sartika 4. Ike Nurjannah 5. Puteri Nurul Ramadhan 6. Riani Octavianty Raju ESENSI DAN RANAH PROFESI KEPENDIDIKAN PENDEKATAN PELEMBAGAAN PROFESI

esensi dan ranah kependidikan

  • Upload
    suri

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KELOMPOK 1 :1. Arno Estu Prayogi

2. Elsya Rahayu3. Feby Sartika

4. Ike Nurjannah5. Puteri Nurul Ramadhan6. Riani Octavianty Raju

•ESENSI DAN RANAH PROFESI KEPENDIDIKAN

•PENDEKATAN PELEMBAGAAN PROFESI

ESENSI DAN RANAH PROFESI KEPENDIDIKAN

A. Ranah Profesi Kependidikan

1.

1. 1.

2.Profesi Tenaga Kependidikan

Profesi Pendidik

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan

sebutan lainnya yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan kependidikan.

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk

menunjang penyelenggaraan pendidikan, dimana didalamnya termasuk pendidik.

Lima kategori tenaga kependidikan

Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, penguji, pengajar, dan pelatih

Tenaga lain yang mengurusi masalah-masalah manajerial atau administratif kependidikan.

Tenaga pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pimpinan satuan

pendidikan luar sekolah.

Tenaga teknis kependidikan terdiri atas laboran dan teknisi sumber belajar

2

3

4

5

1

Tenaga fungsional kependidikan terdiri atas penilik, pengawas, peneliti, dan pengembang dibidang

kependidikan dan pustakawan.

B. Guru dan Tenaga Kependidikan Profesional

Kriteria Guru Profesional

Guru mampu menjalankan fungsi utamanya secara efektif dan efisien untuk mewujudkan proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidik profesional yang mempunyai tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal.

Definisi Guru

Keterampilan guru

Guru yang hebat adalah guru yang kompeten secara metodologi pembelajaran dan keilmuan. Tautan antara keduanya tercermin dalam kinerjanya selama transformasi pembelajaran.

Sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal sesuai dengan peraturan perundang undangan

Kedudukan Guru

C. Profesi dan Prinsip-prinsip Profesionalitas

Profesi adalah sebuah jabatan yang memerlukan kemampuan intelektual khusus, yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan yang bertujuan untuk menguasai ketermpilan dalam melayani atau memberikan advis pada

orang lain dengan memperoleh upah atau gaji dalam jumlah tertentu.

Profesional bermakna pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu tertentu serta

memerlukan pendidikan profesi

Menurut Howard M. Volmer dan Donald

L. Mills

Pengertian profesional

Faktor Penting Penentu Profesionalisme dalam Suatu Jabatan

1

2

3

Memiliki keahlian khusus yang dipersiapkan oleh program pendidikan keahlian atau spesialisasi.

Kemampuan untuk memperbaiki kemampuan (keterampilan dan keahlian khusu yang dikuasai)

Penghasilan yang memadai sebagai imbalan terhadap keahlian khusus yang dimiliki.

Menurut Djojonegoro (1998)

Unsur terpenting dalam profesi guru adalah penguasaan sejumlah kompetensi sebagai keterampilan atau keahlian

khusus yang diperlukan untuk melaksanakan tugasmendidik dan mengajar secara efektif dan efisien.

Kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan

profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi.

Kriteria Kompetensi Guru

1

2

3

Knowledge criteria

Perfomance criteria

Product criteria

Menurut Conny R. Semmiawan

Prinsip-prinsip Profesi Guru dan Dosen

Menurut UU No.14 tahun 2015

1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme

2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan aklak mulia

3. Memiliki kualifiksi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas

4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas

5.Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan

8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan

7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar

sepanjang hayat

9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas

keprofesionalan guru

6.Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja

PENDEKATAN PELEMBAGAAN PROFESI

Hasil studi beberapa ahli mengenai sifat – sifat atau karakteristik – karakteristik profesi itu menghasilkan kesimpulan seperti berikut ini :

Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan

Memiliki pengetahuan spesialisasi

Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh orang lain atau klien

Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan atau cummunicable

Memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara mandiri atau self organization

A. Pendekatan Karakteristik

Mementingkan kepentingan orang lain (altruism)

Memiliki kode etik

Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunita

Mempunyai sistem upah

Budaya profesional

B. Pendekatan Institusional

Pendekatan institusional memandang profesi dari segi proses institusional atau perkembangan

asosional.

Memunculkan suatu pekerjaan yang penuh waktu atau full time

Menetapkan sekolah tempat menjalani proses pendidikan atau

pelatihan

Mendirikan asosiasi profesi

Melakukan agitasi secara politis untuk memperjuangkan adanya perlindungan

hukum terhadap asosiasi atau perhimpunan tersebut

Mengadopsi secara formal kode etik yang ditetapkan

Menurut H. L Wilensky (1976)

5 Langkah Memprofesionalkan Pekerjaan

1. Menetapkan perkumpulan profesi.2. Mengubah dan menetapkan pekerjaan itu

menjadi suatu kebutuhan.3. Menetapkan dan mengembangkan kode etik.4. Melancarkan agitasi untuk memperoleh dukungan

masyarakat.5. Secara bersama mengembangkan fasilitas

latihan.

5 Tahap Memprofesionalkan Suatu Pekerjaan

Menurut T. Caplow (1975)

The legislatic approach yaitu pendekatan yang menekankan adanya pengakuan atas suatu profesi oleh negara atau pemerintah.

Menurut M. Friedman (1976), pengakuan atas suatu pekerjaan menjadi suatu profesi sungguhan dapat

ditempuh melalui tiga tahap, yaitu:1. Registrasi (registration)2. Sertifikasi (certification)3. Lisensi (licensing)

C. Pendekatan Legalistik