34
CURRICULUM VITAE Nama : Rokiah Kusumapradja Lahir : Sumedang, 9 Pebruari 1952 Status : Menikah, 2 anak , 3 cucu Alamat : Jl. Balap Sepeda IV/ 103 Rawamangun Jkt Timur Telephon/fax : 021 489 8411; 0913 196 45 666; e mail : rorojkt4 @ yahoo.com Pendidikan : S3 Bidang Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, 2003 • S2 Master of Hospital Administration, University of The Philippine, Manila, 1991 • S 1 FKM – UI , Jakarta, 1985 • AKPER Bandung, 1974 Pekerjaan/Jabatan: Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Esa Unggul Jakarta Ketua Komite Perencanaan dan Pengembangan RSUP Persahabatan Jakarta Wakil Ketua Pusat Kesehatan Respirasi Nsional RSUP Persahabatan Jakarta Sekretaris KKP-RS (Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit)-PERSI 05-08 dan Kepala Departemen Diklat Institute Manajemen Rumah sakit - PERSI Ketua Kompartemen Keperawatan Pengurus PERSI Pusat 95-09 KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) Dep Kes RI : Surveior / Pembimbing Akreditasi Senior , 1995- sekarang Ketua Kompartemen Tenaga Kes. Lain Pengurus ARSPI Pusat 98-07/ 08-2011 Pengurus Pusat PPNI 1989 - 2006 Lain-lain : Ketua Jurusan Manajemen Informasi Kesehatan Fak. Ilmu Kes. Univ IEU 1992- sekarang • Dosen Luar Biasa Program S2 KARS- FKM UI 1996 - sekarang Dosen Luar Biasa Program S2 dan S3 Universitas Negeri Jakarta , 2003 - sekarang • Dosen Luar Biasa Program S2 UNiversitas Respati Indonesia dan STIK St Carolus, 2002 - sekarang

etika_keperawatan.pdf - PERSI

Embed Size (px)

Citation preview

CURRICULUM VITAE Nama : Rokiah Kusumapradja Lahir : Sumedang, 9 Pebruari 1952 Status : Menikah, 2 anak , 3 cucu Alamat : Jl. Balap Sepeda IV/ 103 Rawamangun Jkt Timur Telephon/fax : 021 489 8411; 0913 196 45 666; e mail : rorojkt4 @ yahoo.com

Pendidikan :

• S3 Bidang Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, 2003 • S2 Master of Hospital Administration, University of The Philippine, Manila, 1991 • S 1 FKM – UI , Jakarta, 1985 • AKPER Bandung, 1974

Pekerjaan/Jabatan:

• Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Esa Unggul Jakarta

• Ketua Komite Perencanaan dan Pengembangan RSUP Persahabatan Jakarta • Wakil Ketua Pusat Kesehatan Respirasi Nsional RSUP Persahabatan Jakarta • Sekretaris KKP-RS (Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit)-PERSI 05-08 dan Kepala Departemen Diklat Institute Manajemen Rumah sakit - PERSI • Ketua Kompartemen Keperawatan Pengurus PERSI Pusat 95-09 • KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) Dep Kes RI : Surveior / Pembimbing Akreditasi Senior , 1995- sekarang • Ketua Kompartemen Tenaga Kes. Lain Pengurus ARSPI Pusat 98-07/ 08-2011 • Pengurus Pusat PPNI 1989 - 2006

Lain-lain : • Ketua Jurusan Manajemen Informasi Kesehatan Fak. Ilmu Kes. Univ IEU 1992- sekarang

• Dosen Luar Biasa Program S2 KARS- FKM UI 1996 - sekarang • Dosen Luar Biasa Program S2 dan S3 Universitas Negeri Jakarta , 2003 - sekarang

• Dosen Luar Biasa Program S2 UNiversitas Respati Indonesia dan STIK St Carolus, 2002 - sekarang

Rokiah Kusumapradja

ETIKA KEPERAWATAN

TERKAIT PERAN IPCN

Setiap hari perawat yang bekerja ditatanan/sarana pelayanan dihadapkan dengan dilema etik dan dihadapkan untuk membuat keputusan etik. Perawat tidak hanya harus mengerti tentang nilai-nilai dan belief dari pasien tetapi juga harus mengerti nilai-nilai dirinya. Penting untuk IPCN mengetahui bagaimana prinsip etika keperawatan dan diaplikasikan secara baik

PENDAHULUAN

Aspects of Nursing

Legal – what must be done Practical – what can be done Ethical – what should be done

Apakah etika itu ?

Titik sentra etik

PENILAIAN terhadap :

Apa yang benar dan apa yang salah

Apa yang merupakan kebaikan dan apa

yang merupakan keburukan

Apa yang merupakan kebajikan dan apa

yang merupakan kejahatan

Apa yang dikehendaki dan apa yang

ditolak

UNSUR-UNSUR KODE ETK PERAWAT

1. Prinsip dan Nilai Etik

2. Pernyataan tanggungjawab

Prinsip Etik :

Penting untuk praktik

keperawatan

Respek Otonomi Beneficence (kemurahan hati) Non-Maleficence Veracity (Kejujuran) Konfidensialitas (Kerahasiaan) Fidelity (Kesetiaan) Justice (Keadilan)

Respek Respek diartikan sebagai perilaku perawat yang menghormati atau menghargai pasien/klien dan keluarganya. Perawat harus menghargai hak-hak pasien/klien seperti hak untuk pencegahan bahaya dan mendapatkan penjelasan secara benar.

Penerapan “informed concent” secara tidak langsung menyatakan suatu trilogi hak pasien yaitu, hak untuk dihargai, hak untuk menerima dan hak untuk menolak trietmen

Perawat juga harus menghargai rekan-rekan kerjanya seperti dokter, ahli gizi, petugas kesehatan lainnya

Perawat adalah tenaga yang mempunyai kontak paling lama dengan pasien, dituntut untuk dapat menjawab pertanyaan dengan cara yang relevan, tepat, empati dan mudah dimengerti

Otonomi Pada prinsipnya otonomi berkaitan dengan hak seseorang untuk memilih bagi diri mereka sendiri, apa yang menurut pemikiran dan pertimbangannya merupakan hal yang terbaik. Dengan demikian akan melibatkan konsep diri dalam menentukan nasib atau mempertanggung jawabkan dirinya sendiri.

Beneficence (kemurahan hati) Kemurahan hati berkaitan dengan kewajiban untuk melakukan hal yang baik dan tidak membahayakan orang lain. Kesulitan muncul pada waktu menentukan siapa yang harus memutuskan hal yang terbaik untuk seseorang. Permasalahan lain yang muncul berpusat pada apa yang disebut baik dan apa yang disebut tidak baik Sebagai contohnya adalah suatu keputusan yang harus diambil, apakah lebih baik, menopang dan memperpanjang hidup dalam menghadapi semua ketidakmampuan atau lebih baik memperbolehkan seseorang untuk meninggal atau mengakhiri penderitaannya

Non-Maleficence Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk tidak dengan sengaja menimbulkan kerugian atau cidera Kerugian atau cedera dapat diartikan adanya kerusakan fisik seperti nyeri, kecacatan, kematian atau adanya gangguan emosi atl adalah perasaan tidak berdaya, merasa terisolasi dan adanya kesalahan. Kerugian juga dapat berkaitan dengan ketidak adilan, pelanggaran atau berbuat kesalahan Prinsip nin maleficience atl adalah : jangan membunuh, menghilangkan nyawa orang lain, jangan menyebabkab nyeri atau penderitaan pada orang lain, jangan membuat orang lain berdaya dan melukai perasaaan orang lain

Veracity (Kejujuran) Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk mengatakan suatu kebenaran, tidak berbohong atau menipu orang lain. Kejujuran adalah landasan untuk “informed concent” yang baik. Perawat harus dapat menyingkap semua informasi yang diperlukan oleh pasien maupun keluarganya sebelum mereka membuat keputusan

Konfidensialitas (Kerahasiaan) Prinsip ini berkaitan dengan penghargaan perawat terhadap semua informasi tentang pasien/klien yang dirawatnya. Pasien/klien harus dapat menerima bahwa informasi yang diberikan kepada tenaga profesional kesehatan akan dihargai dan tidak disampaikan/ diberbagikan kepada pihak lain secara tidak tepat. Perlu dipahami bahwa berbagi informasi tentang pasien/klien dengan anggota kesehatan lain yang ikut merawat pasien tersebut bukan merupakan pembeberan rahasia selama informasi tersebut relevan dengan kasus yang ditangani

Konfidensialitas (Kerahasiaan) Dalam praktik klinik perawat sering menemukan prinsip-prinsip yang bertentangan, sehingga mendapatkan kesulitan dalam menanganinya. Sebagai contoh: adanya pasien yang tidak diberitahu tentang diagnosa penyakitnya,

sehingga dia bertanya kepada seorang perawat. Jika perawat tidak mempunyai kewenangan untuk menyampaikan informasi ini, maka perawat akan mengalami dilema etik antara memberitahu pasien sesuai dengan penghargaan terhadap otonomi atau tidak akan menceritakan kebenaran yang berarti melanggar prinsip kejujuran

Fidelity (Kesetiaan) Kesetiaan berkaitan dengan kewajiban untuk selalu setia pada kesepakatan dan tanggung jawab yang telah dibuat Setiap tenaga keperawatan mempunyai tanggung jawab asuhan keperawatan kepada individu, pemberi kerja, pemerintah dan masyarakat. Apabila terdapat konflik diantara berbagai tanggungjawab, maka diperlukan penentuan prioritas sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada

Justice (Keadilan) Keadilan berkenaan dengan kewajiban untuk berlaku adil kepada semua orang. Perkataan adil sendiri berarti tidak memihak atau tidak berat sebelah Azas ini bertujuan untuk melaksanakan keadilan dalam transaksi dan pelayanan/perlakuan antar individu pasien/klien, berarti setiap orang harus mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan kebutuhannya

NILAI YANG TERKANDUNG DALAM ETIK

a. Kesehatan dan kesejahteraan

b. Pilihan

c. Martabat

d. Akuntabilitas

e. Lingkungan keperawatan yang kondusif

a. Kesehatan dan kesejahteraan. Pengertian : Perawat peduli terhadap kes. dan kesejahteraan serta membantu orang lain mencapai tingkat kes. yg optimal dalam rentang situasi sehat normal, sakit, cedera atau dalam proses menghadapi kematian. Uraian : Perawat selalu peduli terhadap kes. dan kesejahteraan masy. umum. Dalam perilaku kehidupan sehari-harinya selalu berupaya u/ mencegah terjadinya kondisi penyimpangan kes. dan kesejahteraan melalui upaya pendidikan kes., memanfaatkan SD yg ada di masy. Perawat membantu mmnhi kebutuhan dasar klien apabila dirawat dan apabila hidup tidak bisa dipertahankan lagi, perawat berupaya u/ mengurangi penderitaannya dan membimbing dalam menghadapi kematian dengan damai dan bermartabat. Perawat berpartisipasi secara aktif dalam penyelesaian masalah pel. Kes. dan kegiatan-kegiatan lain, khususnya dlm pengemb iptek keper. melalui riset.

b.Pilihan. Pengertian: Perawat mendukung dan menghargai otonomi klien serta membantunya mengekspresikan kebutuhan dan nilai kesehatan serta mendapatkan informasi pelayanan yang tepat. Uraian: Perawat bertanggung jawab u/ mencarikan dan memberikan informasi yg lengkap ttg resiko dan keuntungan dari beberapa alternatif tindakan yg ditawarkan serta memberikan kebebasan untuk menentukan pilihan. Apabila klien tetap menolak semua alternatif yang ditawarkan, perawat tetap berupaya agar menentukan pilihan yang mempunyai dampak paling kecil.

c. Martabat. Pengertian : Perawat menghargai dan mengadvokasi martabat dan kehormatan diri manusia. Uraian : Perawat dlm melaksanakan asuhan bertanggung jawab terhadap kebutuhan, nilai-nilai dan pilihan klien. Perawat juga mempunyai perhatian terhadap kelompok resiko serta mengadvokasi martabat klien dalam penggunaan teknologi di tatanan pelayanan kesehatan. Perawat mengobservasi kondisi kesehatan dan social yang memungkinkan seseorang hidup bermartabat sepanjang hidupnya dan selama proses kematian.

d.Akuntabilitas. Pengertian : Perawat bertindak secara konsisten sesuai dengan standar praktik dan tanggung jawab profesi. Uraian: Perawat baik perawat klinik, manajer, pendidik maupun peneliti, harus menyadari tanggung jawab profesinya dan akontabel dalam mengawal mutu asuhan keperawatan. Walaupun tanggung jawabnya berbeda namun semua berorientasi pada praktik keperawatan yang aman, kompeten dan berlandaskan etik..

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab adalah suatu keadaan dimana seseorang wajib menanggung segala perbuatannya bila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan boleh dituntut, dipersalahkan atau diperkarakan. Pernyataan tanggung jawab akan memperjelas setiap nilai dan memberikan bimbingan yang lebih langsung.

Sebagai contohnya adalah sebagai berikut : 1. Pernyataan tanggung jawab yang terkait dengan nilai pilihan menyatakan bahwa: “perawat berusaha melibatkan klien dalam perencanaan keperawatan dan pengambilan keputusan perihal kesehatan pasien/klien”.

2. Pernyataan tanggung jawab yang berkait dengan nilai kejujuran menyatakan bahwa: “perawat mengemukakan dan mengadvokasi minat semua klien/pasien yang berada dalam perawatannya. Hal ini termasuk untuk membantu/menolong individu dan kelompok dalam memperoleh akses pada asuhan keperawatan yang tepat dan sesuai dengan pilihan mereka”. Bagi setiap nilai, lingkup tanggung jawab yang diidentifikasi meluas melampaui individu yang meliputi keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai klien.

Etika Keperawatan

Terkait Peran IPCN

Interview with an Infection Control Nurse

Tracey Cooper, Consultant Nurse Infection

Prevention at Southampton University Hospitals .

2008

Please explain your clinical role and how it relates

to your hospital’s overall infection control strategy.

The infection control nurse (ICN) role is

wideranging and varies according to the

healthcare setting and organisational needs. ICNs

may work in acute hospital trusts, primary care

trusts, mental health and learning disability trusts,

home care or a combination of settings.

The role is primarily to act as an expert advisor on infection

prevention and control matters in order to protect patients, staff

and the public from infection risks. The range of activities

incorporated under this broad statement is vast, and may include:

•Delivering an organisational strategy for infection prevention.

•Developing and implementing an annual programme.

•Providing education and training for staff, patients and the public.

•Providing advice on individual patient care and outbreak

management.

•Practice development, including research, audit and surveillance.

•Selecting, evaluating and implementing infection control products.

•Developing, implementing and monitoring policy.

As Consultant Nurse Infection Prevention, lead and co-ordinate

infection control team work to support the clinical staff in reducing

avoidable infection .

Dilema etik : Situasi yang memaksa individu memilih antara 2 alternatif yang tidak menyenangkan. Sebagai dampaknya, tidak ada solusi dan keputusan yang baik dapat dipertahankan terhadap mereka yang tidak setuju.

PERAN IPCN

for ethical decision making in

nursing

Advocacy

Accountability

Cooperation

Caring ( ICN, 1994)

Advocacy

Active support of an important cause

Role of advocate is to speak on

patient’s behalf

Nurse as:

defender of patient’s rights

assistant to patient to make decisions

based on his/her values and lifestyle

Accountability

Answerable for how one carries out

responsibility as a nurse

Promote health

Prevent illness

Restore health

Alleviate suffering (ICN Code for Nurses)

Cooperation

Active participation with others to obtain

quality care for patients

Fosters networks of mutual support,

collaboration with others

Caring

Valued in nurse/patient relationship

Caring behaviors is a fundamental to role

Penutup

IPCN sebagai Perawat berperan dalam meningkat mutu pelaynan di Rumah Sakit

IPCN seyoganya menerapkan Prinsip Etik dalam melaknakan perannya sebagai IPCN

IPCN seyogianya mau berbagi pengalaman yang cukup dan saling menghargai perspektif orang lain untuk berkontribusi dalam keputusan situasional/dilema etik

A NURSE IS SOMEONE WHO

LISTENS WITH HEART

Daftar Pustaka

PPNI, standar Profesi dan Kode Etik Perawat Indonesia, Jakarta, 2010

PERSI , Rita Sekarsari, Etika Keperawatan terkait Peran IPCN, kumpulan makalah, 2011