60
KETERAMPILAN BERTANYA A. Pengertian Keterampilan Bertanya Menurut pendapat Brown pengertian bertanya adalah…any statement which tests or creates knowledge in the learner (setiap pertanyaan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa-siswi merupakan pengertian dari bertanya) (Brown, 1975, 103). Dalam proses belajar-mengajar, tujuan pertanyaan yang diajukan oleh guru adalah agar siswa-siswi belajar, artinya memperoleh pengetahuan (informasi) dan meningkatkan kemampuan berpikir. 1 [1] Keterampilan bertanya, bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Sebab melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. Pembelajaran akan menjadi sangat membosankan, jika selama berjam-jam guru menjelaskan materi pelajaran tanpa diselingi dengan pertanyaan, baik hanya sekedar pertanyaan pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir. 2 [2] Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam suatu proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari peserta didik. 3 [3] Ada hal penting dalam keterampilan bertanya yaitu : 1. Pausing Setelah guru mengajukan pertanyaan, murid diminta tenang sebentar. Ini bertujuan untuk : Ø Memberikan kesempatan berpikir mencari jawaban Ø Untuk memperoleh jawaban yang komplit Ø Memahami pertanyaan / menganalisa pertanyaan Ø Agar banyak murid yang menjawab. 2. Prompting Guru mengajukan pertanyaan “sulit”, sehingga tidak ada murid yang dapat menjawab, karena sulitnya, atau karena pertanyaan tidak jelas. Oleh sebab itu guru harus melakukan “prompt” mendorong. Caranya ialah : Ø Memberikan informasi tambahan, agar murid dapat menjawab Ø Mengubah pertanyaaan dalam bentuk lain 1[1] Eni Purwati dkk, Microteaching,(Surabaya : Aprinta, 2009) hlm 6-15 2[2] Syaiful Bahri, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta : PT Rineka cipta,2000) hlm 157 3[3] http://gurukita.guru-indonesia.net/artikel_detail-30362.html

KETERAMPILAN BERTANYA

Embed Size (px)

Citation preview

KETERAMPILAN BERTANYA

  A.   Pengertian Keterampilan BertanyaMenurut pendapat Brown pengertian bertanya adalah…any

statement which tests or creates knowledge in the learner (setiap pertanyaan yangmengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa-siswi merupakan pengertian daribertanya) (Brown, 1975, 103). Dalam proses belajar-mengajar, tujuan pertanyaanyang diajukan oleh guru adalah agar siswa-siswi belajar, artinya memperolehpengetahuan (informasi) dan meningkatkan kemampuan berpikir.1[1]

Keterampilan bertanya, bagi seorang guru merupakanketerampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Sebab melaluiketerampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaranlebih bermakna. Pembelajaran akan menjadi sangat membosankan,jika selama berjam-jam guru menjelaskan materi pelajaran tanpadiselingi dengan pertanyaan, baik hanya sekedar pertanyaanpancingan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir.2[2]

Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalamsuatu proses komunikasi, termasuk dalam komunikasipembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan ataupertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untukmemunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari pesertadidik.3[3] Ada hal penting dalam keterampilan bertanya yaitu :

1.     Pausing Setelah guru mengajukan pertanyaan, murid diminta tenangsebentar. Ini bertujuan untuk :

Ø  Memberikan kesempatan berpikir mencari jawabanØ  Untuk memperoleh jawaban yang komplitØ  Memahami pertanyaan / menganalisa pertanyaanØ  Agar banyak murid yang menjawab.2.     Prompting

Guru mengajukan pertanyaan “sulit”, sehingga tidak ada muridyang dapat menjawab, karena sulitnya, atau karena pertanyaantidak jelas. Oleh sebab itu guru harus melakukan “prompt”mendorong. Caranya ialah :

Ø  Memberikan informasi tambahan, agar murid dapat menjawabØ  Mengubah pertanyaaan dalam bentuk lain

1[1] Eni Purwati dkk, Microteaching,(Surabaya : Aprinta, 2009) hlm 6-15

2[2] Syaiful Bahri, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta : PT Rineka cipta,2000) hlm 157

3[3] http://gurukita.guru-indonesia.net/artikel_detail-30362.html

Ø  Pecah pertanyaan semula menjadi beberapa sub pertanyaansehingga akhirnya semua dapat terjawab.

3.     ProbingMelacak, menuntun, mengarahkan. Probing dilakukan karena belumdiperoleh jawaban yang memuaskan. Untuk memperoleh jawabanyang sempurna, maka guru menunjuk murid lain untuk menjawab.Apabila belum puas, minta murid yang lain lagi. Yang akhirnyadiperoleh jawaban yang sempurna.4[4]

B.   Pentingnya Keterampilan Bertanyav  Telah berakarnya mengajar dengan menggunakan metode ceramah

yang cenderung menempatkan guru sebagai sumber informasisedangkan siswa / i menjadi penerima informasi yang pasif

v  Latar belakang kehidupan anak dalam lingkungan keluarga danmasyarakat yang kurang biasa mengajukan pertanyaan danmenyatakan pendapat

v  Penggalakan penerapan gagasan Active Learning saat ini yangmenuntut para siswa/i lebih banyak terlibat secara mentaldalam proses belajar-mengajar seperti bertanya, berusahamenemukan jawaban masalah yang dihadapinya.

v  Pandangan yang salah mengenai tujuan pertanyaan yangmengatakan bahwa pertanyaan hanya digunakan untuk mengevaluasihasil belajar siswa/i.5[5]

C.   Dasar-Dasar Pertanyaan Yang Baik1.      Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa 2.      Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan3.      Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu4.      Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berpikir

sebelum menjawab pertanyaan5.      Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara

merata6.      Berikanlah respon yang ramah dan menyenangkan sehingga

timbul keberanian siswa untuk menjawab atau bertanya7.      Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan

sendiri jawaban yang benar.6[6]

D.   Jenis-Jenis Pertanyaan

4[4] Bukhari Alma, dkk, Guru Professional (Bandung : Alfabeta, 2009) hlm 24

5[5] Eni Purwati dkk, Op.Cit, hlm 6-16

1.      Jenis pertanyaan menurut maksudnyaa.       Pertanyaan permintaan, yakni pertanyaan yang mengandung

unsure suruhan dengan harapan agar siswa dapat mematuhiperintah yang diucapkan, oleh karena itu pertanyaan ini tidakmengharapkan jawaban dari siswa, akan tetapi yang diharapkanadalah tindakan siswa

b.      Pertanyaan retoris, yakni pertanyaan yang tidakmenghendaki jawaban dari siswa, akan tetapi kita sendiri yangmenjawabnya.

c.       Pertanyaan mengarahkan atau menuntun, yakni pertanyaanyang ditujukan untuk menuntun proses berpikir siswa, denganharapan siswa dapat memperbaiki atau menemukan jawaban yanglebih tepat dari jawaban sebelumnya.

d.      Pertanyaan menggali, yakni pertanyaan yang diarahkanuntuk mendorong siswa agar dapat menambah kualitas dankuantitas jawaban.

2.      Jenis pertanyaan menurut tingkat kesulitan jawaban yangdiharapkan bisa terdiri dari pertanyaan tingkat rendah danpertanyaan tingkat tinggi

a.       Pertanyaan pengetahuan, yakni pertanyaan yang memilikitingkat kesulitan yang paling rendah, karena hanyamengandalkan kemampuan mengingat fakta atau data, oleh sebabitu dinamakan juga pertanyaan yan menghendaki agar siswa dapatmengungkapkan kembali.

b.      Pertanyaan pemahaman, dilihat dari tingkat kesulitanjawaban yang diharapkan, pertanyaan jenis pertama, oleh sebabitu pertanyaan ini tidak hanya sekedar mengharapkan siswauntuk mengungkapkan kembali apa yang diingatkannya, akantetapi pertanyaan yang mengharapkan kemampuan siswa untukmemperjelas gagasan.

c.       Pertanyaan aplikatif, yakni pertanyaan yang menghendakijawaban agar siswa dapat menerapkan pengetahuan yang telahdimilikinya.

d.      Pertanyaan analisis, yakni pertanyaan yang menghendakiagar siswa dapat menguraikan suatu konsep tertentu.

e.       Pertanyaan sintesis, pertanyaan ini menghendaki agarsiswa dapat membuat semacam ringkasan melalui bagan dari suatukajian materi pembelajaran

6[6] User Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2005) hlm 75

f.       Pertanyaan evaluasi, yakni pertanyaan yang menghendakijawaban dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnyaterhadap suatu isu.7[7]

E.   Tujuan Keterampilan Bertanya1.      Merangsang kemampuan berpikir2.      Membantu siswa dalam belajar3.      Mengarahkan siswa pada interaksi belajar yang mandiri4.      Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang

dirumuskan8[8]5.      Memusatkan kekuatan ingatan dalam suatu masalah, sehingga

dapat mengikuti sepenuhnya pembahasan dan pendalamanmasalahnya, kemudian setelah itu bepindah kepada bahan lain(bahan baru)

6.      Memantapkan pengertian-pengertian dan masalah-masalahyang telah diajarkan kepada mereka

7.      Mengukur (mengevaluasi) benar tidaknya bahan pelajaranyang dapat mengerti / ditangkap oleh murid-murid selamapelajaran berlangsung dan mengukur kadar jelas tidaknya(pengertian mereka)

8.      Akan jelas bagi guru, banyaknya pelajaran yang sudahdiketahui/dimengerti oleh murid-muridnya.9[9]

F.    Komponen-Komponen BertanyaKeterampilan bertanya sangat penting dikuasai oleh guru

karena hampir semua kegiatan –kegiatan belajar guru mengajukanpertanyaan dan kualitas guru menentukan jawaban dari murid.Maka keterampilan bertanya dapat dibagi menjadi dua kelompokyaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanyalanjutan10[10]:

1.      Keterampilan Bertanya DasarKomponen keterampilan bertanya dasar adalah :a.       Jelas dan singkat

7[7] Syaiful Bahri, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta : PT Rineka cipta,2000) hlm 158

8 [8] http://irdahendro.blogspot.com/2012/03/teknik-bertanya.html

9[9] Abu Bakar Muhammad, Pedoman Pendidikan dan Pengajaran, (Surabaya : Usaha Nasional, 1981) hlm 92

10[10] Kusnadi, Profesi dan Etika Keguruan, (Pekan Baru : Yayasan Pustaka Riau, 2011) hlm 78

Pertanyaan hendaknya singkat dan jelas, dengan kata-kata yangdipahami siswa. Pertanyaan yang berbelit-belit tidak akandipahami sehingga kemungkinan besar siswa tidak dapatmenjawabnya. Susunan kata-kata harus disesuaikan dengan usiadan tingkat perkembangan siswa

b.      Pemberian acuanSebelum pertanyaan diajukan, kadang-kadang guru perlu memberiacuan pertanyaan yang berisi informasi yang relevan denganjawaban yang diharapkan dari siswa. Pemberian acuan ini akanbanyak menolong siswa mengarahkan pikirannya kepada pokokbahasan yang sedang dibahas.11[11]

c.       Pemusatan Pertanyaan dapat dibagi menjadi pertanyaan luas dan pertanyaansempit. Pertanyaan luas menuntut jawaban yang umum dan cukupluas, sedangkan pertanyaan sempit menuntut jawaban yang khususspesifik. Pertanyaan yang sempit menuntut pemusatan perhatiansiswa pada hal-hal yang khusus yan perlu didalami.

d.      Pemindahan giliranAda kalanya sebuah pertanyaan lebih-lebih pertanyaan yangcukup kompleks, tidak dapat dijawab secara tuntas oleh seorangsiswa. Dalam hal ini, guru perlu memberikan kesempatan kepadasiswa lain dengan cara pemindahan giliran. Artinya, setelahsiswa pertama memberi jawaban, guru meminta siswa keduamelengkapi jawaban tersebut, kemudian meminta lagi siswaketiga dan seterusnya.

e.       Penyebaran Penyebaran pertanyaan berarti menyebarkan giliran untukmenjawab pertanyaan yang diajukan guru. Teknik penyebaranperlu diperhatikan guru, lebih-lebih bagi guru yang biasamengajukan pertanyaan pada siswa tertentu. Ada kalanya gurumelupakan siswa yang duduk dideretan belakang, sehingga amanuntuk dari kejaran guru.

f.       Pemberian waktu berpikir Untuk menjawab satu pertanyaan, seseorang memerlukan waktuuntuk berpikir. Demikian juga seorang siswa yang harusmenjawab pertanyaan guru memerlukan waktu untuk memikirkanjawaban pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, setelahmengajukan pertanyaan guru hendaknya menunggu beberapa saatsebelum meminta atau menunjuk siswa untuk menjawabnya.

g.      Pemberian tuntunan

11[11] Noerhadi Th,Sri anita wiryawan, Strategi Belajar Mengajar, (universitas terbuka, 1994) hlm 8-4

Kadang-kadang pertanyaan yang diajukan guru tidak dapatdijawab oleh siswa, ataupun jika ada yang menjawab, jawabanyang diberikan tidak seperti yang diharapkan. Dalam hal iniguru tidak boleh hanya diam dan menunggu sampai siswamenjawabnya. Guru harus memberikan tuntunan yang memungkinkansiswa secara bertahap mampu memberikan jawaban yang yangdiharapkan. Tuntunan dapat diberikan antara lain sebagaiberikut :

Ø  Memparafrase, yaitu mengungkapkan kembali pertanyaan denancara lain yang lebih mudah dan sederhana, sehingga lebihdipahami oleh siswa

Ø  Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang dapatmenuntun siswa menemukan jawabannya.

Ø  Mengulangi penjelasan / informasi sebelumnya yang berkaitandengan pertanyaan yang diajukan.12[12]

2.      Keterampilan Bertanya Tingkat LanjutanKeterampilan bertanya tingkat lanjutan merupakan kelanjutandari keterampilan bertanya dasar . Komponen bertanya tingkatlanjut adalah :

a.      Pengubahan tuntunan tingkat kognitifGuru hendaknya mampu mengubah pertanyaan dari tingkat kognitifyang hanya sekedar mengingat fakta menuju pertanyaan aspekkognitif lain, seperti pemahaman, penerapan, analisis,sintesis, dan evaluasi.

b.      Pengaturan urutan pertanyaan Pertanyaan yang diajukan hendaknya mulai dari yang sederhanamenuju yang paling kompleks secara berurutan. Janganmengajukan pertanyaan bolak balik dari yang mudah atau yangsederhana kepada yang sukar kemudian kepada yang sukar lagi.

c.       Pertanyaan pelacakPertanyaan pelacak diberikan jika jawaban yang diberikanpeserta didik masih kurang tepat. Ada tujuh teknik pertanyaanpelacak, yaitu :

Ø  KlarifikasiJika jawaban yang diajukan peserta didik belum begitu jelas,maka guru dapat melacak jawaban peserta didik denganpertanyaan lanjutan atau pertanyaan lacakan agar peserta didiktersebut mengungkapkan kembali dengan kalimat lain.

Ø  Meminta peserta didik memberikan alasan

12[12] Djadja Djadjuri, Strategi Belajar Mengajar, (1994) hlm 7-10

Pertanyaan ini diajukan guru untuk meminta peserta didikmemberikan alasan terhadap jawaban yang diajukannya.

Ø  Meminta kesepakatan jawabanPertanyaan ini diajukan kepada peserta didik lain untukmemperoleh kesepakatan bersama tentang jawaban yang telahdiajukan.

Ø  Meminta ketepatan jawabanApabila jawaban yang diajukan peserta didik belum mencapaisasaran yang diharapkan, maka guru dapat mengajukan pertanyaanlanjut untuk memperoleh jawaban yang lebih tepat.

Ø  Meminta jawaban yang lebih relevanJika jawaban yang diajukan oleh peserta didik kurang relevandengan materi standar , maka guru dapat mengajukan pertanyaanlanjutan untuk memperoleh jawaban yang lebih relevan.

Ø  Meminta contohJika jawaban yang diajukan peserta didik belum jelasmaksudnya, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutanuntuk meminta contoh atau ilustrasi atas jawaban yangdiajukannya.

Ø  Meminta jawaban yang lebih kompleksJika jawaban yang diajukan peserta didik masih sederhana, makaguru dapat memberikan pertanyaan lanjutan untuk memperolehjawaban yang lebih luas.

d.      Mendorong terjadinya interaksiUntuk mendorong terjadinya interaksi, hal yang harusdiperhatikan adalah :

Ø  Pertanyaan hendaknya dijawab oleh peserta didik, tetapiseluruh peserta didik diberi kesempatan singkat untukmendiskusikan jawabannya bersama teman dekatnya.

Ø  Guru hendaknya menjadi dinding pemantul, jika ada pesertadidik yang bertanya, janganlah dijawab langsung, tetapidilontarkan kembali kepada seluruh peserta didik untukdidiskusikan.13[13]

G.  Teknik-teknik bertanya1.      Tunjukan keantusiasan dan kehangatan

Keantusiasan dan kehangatan adalah cara guru mengekspresikanpertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa yangdigunakan tidak terkesan memojokkan siswa, wajah yang hangattidak terkesan tegang.

13[13] E Mulyasa, Menjadi Guru Professional, (Bandung : Pt Remaja Rosda Karya, 2005) hlm 73-77

2.      Berikan waktu kepada siswa untuk berpikir Dalam proses bertanya, guru perlu memberikan kesempatan yangcukup bagi siswa untuk menemukan jawaban yang tepat.

3.      Atur lalu lintas bertanya jawab Sering terjadi khususnya disekolah-sekolah tingkat dasar,ketika guru bertanya, secara bersama-sama siswa menjawabserempak pertanyaan yang diajukan sehingga sulit menangkapmakna jawaban.

4.      Hindari pertanyaan gandaPertanyaan ganda adalah pertanyaan yang mengharapkan beberapajawaban sekaligus.14[14]

http://juliamiska.blogspot.com/2013/05/keterampilan-bertanya.html

Keterampilan bertanya dasar dan bertanya lanjut

A.    Latar belakang masalah

Secara etimologis keterampilan bertanya dapat diuraimenjadi dua suku yaiitu ” terampil dan Tanya”. Menurut kamusbesar Bahasa Indonesia “Bertanya” berasal dari kata “Tanya”yang berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata“terampil” yang berarti memilki arti “cakap dalammenyelesaikan tugas atau mampu dan cekatan”.

B.     Rumusan masalahPembahasan dalam makalah ini dibatasi dalam beberapa

pembahasan, diantaranya:

A.    Apa pengertian keterampilan bertanya dasar

B.     Apa tujuan, tipe dan syarat-syarat bertanya

14[14] Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta :Pustaka Insani Madani :2008) hlm 63

C.     Apa komponen-komponen keterampilan bertanya

C.    Tujuan makalahMakalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas mata

kuliah “ppl (microteaching)”, juga untuk menambah wawasan

kita mengenai keterampilan bertanya dasar dan bertanya lanjut, juga

untuk menambah wawasan kita mengenai microteaching.

BAB IIPEMBAHASAN

(Keterampilan bertanya dasar dan bertanya lanjut)

A.    Pengertian keterampilan bertanya dasar

Secara etimologis keterampilan bertanya dapat diurai

menjadi dua suku yaiitu ” terampil dan Tanya”. Menurut kamus

besar Bahasa Indonesia “Bertanya” berasal dari kata “Tanya”

yang berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata

“terampil” yang berarti memilki arti “cakap dalam

menyelesaikan tugas atau mampu dan cekatan”. Dengan demikian

keterampilan bertanya secara sederhana dapat dirumuskan adalah

kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta keterangan

atau penjelasan dari orang lain, atau pihak pihak menjadi

lawan bicara.

1.          Tujuan, tipe dan syarat-syarat bertanya

Ø Tujuan

Pertanyaan dalam pembelajaran pada dasarnya adalah untuk

membelajarkan siswa, yaitu mengomunikasikan materi dan lingkunan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Ø  Tipe pertanyaan

Tipe atau bentuk pertanyaan sangat beragam, penggunaan setiap bentuk

pertanyaan tergantung pada tujuan yang di harapkan. Jika di identifikasikan ada

enam tipe pertanyaan.

2.      Komponen keterampilan bertanya

Keterampilan bertanya memilki beberapa komponen

yang harus diperhatikan oleh guru. Komponen-komponen tersebut

antara lain adalah sebagai berikut.

a.       Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat

b.      Pemberian acuan

c.       Pemusatan

d.      Pemindahan giliran

e.       Penyebaran

f.       Pemberian waktu berfikir

g.      Pembrrian tuntunan

3.      Prinsip-prinsip keterampilan bertanya

Kegiatan bertanya hamper tidak pernah terlewatkan

dalam setiap pembelajaran di setiap jenjang dan jenis satuan

pendidian dimanapun.oleh karena itu keterampilan bertanya

harus dilatih, dikembangkan sehingga dapat memfasilitasi untuk

terjadinya pembelajaran secara lebih aktif dan produktif.

Prinsip-prinsip pokok yang harus dipehatikan oleh para guru,

calon guru dalam mengunakkan keterampilan bertanya antara

lain:

a.       Kehangatan dan keantusiasan

b.      Memberi waktu berfikir

Disamping kedua prinsip tersebut di atas, untuk

mengefektifkan keterampilan bertanya hendaklah menghindari

hal-hal sebagai berikut :

Ø  Mengulangi pertanyaan sendiri

Ø  Memberikan waktu berfikir

Ø  Menjawab pertanyaan sendiri

Ø  Mengajukan pertanyaan yang memancing jawaban serentak

Ø  Mengajukan pertanyaan ganda

Ø  Menentukan siswa yang akan menjawab pertanyaan

B.     Keterampilan bertanya lanjut

Pembelajaran pertanyaan di klasifikasikan kedalam dua

bentukatau jenis, yaitu pertanyaan dasar dan pertanyaan

lanjut. Dalam kegiatan pembelajaran telah dijelaskan bahwa

yang dimaksud keterampilan bertanya dasar adalah pertanyaan

yang pertama atau pembuka untuk mendapatkan atau informasi

dari siswa. Untuk menindaklanjuti dari pertanyaan pertama

diikuti oleh berikutnya atau disebut dengan petanyaaan lanjut.

1.         Tujuan dan manfaat bertanya lanjut

Tujuan dan manfaat dari keterampilan bertanya

dasar masih relevan dan berlaku pula untuk bertanya lanjut.

Namun untuk kepentingan bertanya lanjut, tujuan dan manfaat

itu lebih luas dan hal-hal yang belum terjangkau oleh tujuan

dan manfaat darti pertanyaan dasar. Tujuan dan manfaat dari

pertanyaan lanjut yang dimaksud yaitu untuk memungkinkan siswa

dapat berfikir lbih tajam analitis dan komperetif.

2.      Penggolongan bertanya lanjut

Sebagai penuntun bagi calon guru atau para guru

dalam menerapkan keterampilan bertanya lanjut, dapat digunakan

klasifiikasi tingkatan belajar yang disampaikan oleh bloom

(taksonomi bloom).

Berdasarkan taksonomi dari bloom, pertanyaan dapat digolongkan

kedalam enam kelompok atau jenis, yaitu :

a.       Pertanyaan ingatan (knowledge)

b.      Pertanyaan pemahaman(comprehension)

c.       Pertanyaan penarapan (application)

d.      Pertanyaan analisis (analysis)

e.       Pertanyaan sintesis (sintesis)

f.       Pertanyaan evaluasi (evaluation)

3.         Prinsip penggunaaan berrtanya lanjut

Prinsip-prinsip yang berlaku pada keterampilan

bertannya dasar berlaku pula sebagai prinsip bertanya lanjut.

Prinsip-prinsip tersebet yaitu antara lain : kehangatan,

keantusiasan, menghindari menjawab pertanyaan sendiri,

mengajukan pertanyaaan ganda, dan peertanyaan yang memancing

jawaban yang serentak.

4.         Komponen-komponen keterampilan bertanya lanjut

a.       Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab

prtanyaan.

Guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya dapat

berusaha mengubah tuntunan tingkat kognitif dalam menjawab

pertanyaan dari tingkat yang sekedar mengingat kembali fakta-

fakta yang telah dipelajari siswa, keberbagai tingkat kognitif

lainnya yang lebih tinggi, seperti tingkat pemhaman,

penerapan, anlisis, sintesis dan evaluasi.

b.      Pengaturan urutan pertanyaan

Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang

sifatnya lebih rendah ke yang lebih tinggi dan kompleks, guru

hendak nya mengatur urutan pertanyaan yang di ajukan kepada

siswa. Misalnya pertama mengajukan pertanyaan pemahaman,

setelah itu pertanyaan penerapan, analisis, sinttesis dan

terakhir pertanyaan evaluasi.

c.       Pertanyaan pelacak

Pertanyaan pelacak digunakan untuk menindak lanjuti atas

jawaban yang pertama yang telah di sampaiakan, misalnya

jawaban siswa sudah benar, namun bisa di tingkatkan lebih

sempurna lagi

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1.   Secara etimologis keterampilan bertanya dapat diurai menjadi

dua suku yaiitu ” terampil dan Tanya”. Menurut kamus besar

Bahasa Indonesia “Bertanya” berasal dari kata “Tanya” yang

berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata

“terampil” yang berarti memilki arti “cakap dalam

menyelesaikan tugas atau mampu dan cekatan”.

2.   Tujuan, dan tipe syarat-syarat bertanya adalah

Ø Tujuan

Ø Tipe pertanyaan

3.      Komponen-komponen keterampilan bertanya yaitu

a.    Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat

b.   Pemberian acuan

c.    Pemusatan

d.   Pemindahan giliran

e.    Penyebaran

f.    Pemberian waktu berfikir

g.   Pembrrian tuntunan

B.  KRITIK DAN SARAN

Makalah ini disajikan dengan segudang kekurangan, oleh

karenanya Saya berharap pengamatan yang teliti dari pembaca

terhadap sistematika pembahasan, gaya bahasa dan kesesuaian

tema dan isi dari makalah ini, sehingga menghasilkan saran dan

keritik yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

http://tyoashter.blogspot.com/2012/05/keterampilan-bertanya-dasar-dan.html

Blog Guru Fisika

Where there's a will, there's a way

Beranda Foto Tentang   Penulis

RSS ← Keterampilan Mengadakan Variasi Guna Meningkatkan Pembelajaran di   Sekolah

Keterampilan Mengelola   Kelas →

Keterampilan Bertanya 30 Des

Makalah ini disusun oleh:

1. Alin Eliani (109321420151)

2. Tri Yuliani (109321422595)

3. Agnes Fitriana (109321422619)

 Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Program Studi Pendidikan Fisika

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah pondasi utama suatu insan. Seseorang akan menjadi bermutu, berwawasan dan berilmu karena pendidikan. Pendidikan juga dikatakan bermutu apabila mencetak insan-insanyang bener-benar berpendidikan. Untuk mewujudkan suatu pendidikan yang bermutu dan berkelas juga harus diperhatikan dari berbagai unsur yang terlibat dalam proses mendidik tersebut. Pengajar atau pendidik adalah unsur yang sangat berpengaruh dan berperan penting dalam proses pendidikan tersebut, oleh karena itu perlu adanya pendidik yang benar-benar profesional.

Dalam mengajar dibutuhkan pendidik yang benar-benar profesional, tidak hanya dituntut untuk dapat mengajar saja, dan juga menguasai kelas, namun jauh dari itu pendidik harus memiliki ilmu pengetahuan dan skill yang banyak, sehingga dapat menyampaikan ilmu yang diajarkannya kepada peserta didik.

Banyak kita temuai terkadang pendidik hanya asal-asalan dalam mengajar, dan tidak mempunyai keterampilan, namun tetap saja mengajar, sehingga hasilnya tidak maksimal. Oleh karena itu, perlu keterampilan khusus yang dimiliki oleh seorang pendidik.

Ada banyak sekali keterampilan di dalam mengajar, namun pada pembahasan ini akan menguraikan tentang keterampilan bertanya yang harus dikuasai oleh pendidik di dalam mendidik anak-anaknya agar lebih termotivasi didalam belajar.

Pertanyaan untuk murid adalah pertanyaan yang diharapkan akan memberi umpan balik positif bagi murid. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh pengajar dalam proses pembelajaran diharapkan murid terpacu dan tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar dan tidak hanya itu murid juga tertantang pada suatu pembahasan yang dilaksanakan. Oleh karena itu pendidik haruslah terampil dalam bertanya.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan bertanya?2. Apa jenis-jenis keterampilan bertanya? 3. Apa jenis-jenis pertanyaan?

4. Apa hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam mengajukanpertanyaan dalam proses mengajar pada siswa?

5. Apa kelebihan dan kelemahan dari keterampilan bertanya?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi keterampilan bertanya.2. Untuk mengetahui jenis-jenis keterampilan bertanya.3. Untuk mengetahui jenis-jenis pertanyaan.4. Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan guru

dalam mengajukan pertanyaan dalam proses mengajar pada siswa.

5. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari keterampilan bertanya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Keterampilan Bertanya

Menurut Brown yang dikutip Udin S. Saud dan Cicih Sutarsih (2007:59), menyatakan bahwa bertanya adalah setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa.

Keterampilan bertanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, yang sekaligus merupakan bagian dari keberhasilan dalam pengelolaan instruksional dan pengelolaan kelas. Melalui keterampilan bertanya guru mampu mendeteksi hambatan proses berpikir di kalangan siswa dan sekaligus dapatmemperbaiki dan meningkatkan proses belajar di kalangan siswa (Sofa, 2008).

B. Jenis-Jenis Keterampilan Bertanya

Menurut Albantati (2010), keterampilan bertanya dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu:

1. Keterampilan Bertanya Dasar

a. Pengertian

Pengertian keterampilan bertanya dasar secara etimologis diuraikan menjadi dua suku kata yaitu “terampil dan tanya”. Menurut kamus bahasa Indonesia “bertanya” berasal dari kata “tanya” yang berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata “terampil” memiliki arti “cakap dalam penyelesaian tugas ataupun mampu dan cekatan”. Dengan demikianketerampilan bertanya secara sederhana dapat diartikan dengan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain atau pihak yang menjadi lawan bicara.

Menurut John. I. Bolla dalam proses pembalajaran setiap pertanyaan baik berupa kalimat tanya atau suruhan, yang menuntut respon siswa, sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir, dimasukkan pertanyaan. Pendapat serupa dikemukakan oleh G.A. Brown dan R.Edmonson dalam Siti Julaeha, pertanyaan adalah segala pertanyaan yang menginginkan tanggapan verbal (lisan).

Merujuk pada dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang diajukan tidak selalu dalam rumusan kalimat tanya, melainkan dalam bentuk suruhan atas pertanyaan, selain itu dimaksudkan adanya respon siswa.

b. Komponen-Komponen

1. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat.

Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.

2. Pemberian acuan.

Kadang-kadang guru perlu memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan.

3. Pemindahan giliran.

Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari satu siswa, karena jawaban siswa benar atau belum memadai.

4. Penyebaran.

Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya dalam pembelajaran, guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak.

5. Pemberian waktu berfikir

Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlumemberi waktu untuk berfikir sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawab.

6. Pemberian tuntunan

Bila siswa itu menjawab salah atau tidak bisa menjawab pertanyan, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa ituagar dapat menemukan sendiri jawaban yang benar.

2. Keterampilan Bertanya Lanjut

a. Pengertian

Dalam kegiatan pembelajaran di atas telah dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan keterampilan bertanya dasar adalah pertanyaan pertama atau pembuka untuk mendapatkan keterangan atau informasi dari siswa. Untuk menindaklanjuti pertanyaan pertama diikuti oleh pertanyaan berikutnya atau disebut denganpertanyaan lanjut.

Dengan demikian, pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari pertanyaan pertama (dasar) yaitu mengorek atau mengungkapkan kemampuan berfikir yang lebih dalam dan komperehensif dari pihak yang diberi pertanyaan (siswa). Keberhasilan mengembangkan kemampuan berfikir yang dilakukan melalui bertanya lanjut banyak dipengaruhi oleh hasil pembelajaran yang dikembangkan melalui pengggunaan pertanyaan dasar.

Kemampuan bertanya lanjut sebagai kelanjutan dari bertanya dasar lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berfikir, memperbesar partisipasi dan mendorong lawan bicara agar lebih aktif dan kritis mengembangkan kemampuan berfikirnya.

b. Komponen-Komponen

1. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab suatupertanyaan

Pengubahan ini artinya agar seorang guru dalam mengajukan pertanyaan dapat berusaha mengubah tingkat kognitif siswa dalam menjawab suatu pertanyaan dari tingkat yang rendah ke tingkat kognitif yang lebih tinggi. Seperti: tingkat pemahaman, penerapan, analisis, sintesis maupun tingkat evaluasi.

2. Pengaturan urutan pertanyaan secara tepat

Dalam memberikan urutan pertanyaan seorang guru harus memberikannya secara terurut, misal: pertama seorang guru mengajukan pertanyaan pemahaman penerapan, analisis, sintesis dan yang terakhir lanjut ke pertanyaan evaluasi. Selain itu, seorang guru hendaknya memberikan waktu yang cukup untuk bisa menjawab pertanyaan yang diajukan.

3. Penggunaan pertanyaan pelacak

Ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan oleh seorang guru.

a) Klarifikasi

Jika ada salah satu siswa menjawab pertanyaan guru dengan kalimat yang kurang tepat, maka guru memberikan pertanyaan pelacak yang meminta siswa untuk menjelaskan atau dengan kata-kata lain sehingga jawaban siswa menjadi lebih baik atau menyuruh siswa untuk mengulang jawabannya dengan kata yang lebih lugas.

Contoh: Dapatkah kamu menjelaskan sekali lagi apa yang kamu maksud?

b) Meminta siswa memberikan alasan

Guru dapat meminta siswa untuk memberikan bukti yang menunjangkebenaran suatu pandangan yang diberikan dalam menjawab pertanyaan. Contoh: Mengapa kamu mengatakan demikian?

c) Meminta kesepakatan pandangan

Guru memberikan kesempatan kepada siswa-siswa lainnya untuk menyatakan persetujuan atau penolakan siswa serta memberikan alasan-alasannya terhadap suatu pandangan yang diungkapkan oleh seorang siswa, dengan maksud agar diperoleh pandangan yang benar dan dapat diterima oleh semua pihak.

Contoh: Siapa setuju dengan jawaban itu? Mengapa?

d) Meminta ketepatan jawaban

Jika jawaban siswa belum tepat guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban itu agar diperoleh jawaban yang tepatatau guru dapat menggunakan metode pemberian pertanyaan dengansistem bergilir.

e) Meminta jawaban yang lebih relevan

Mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa menilai kembali jawabannya atau mengemukakan kembali jawabannya menjadi lebih relevan.

f) Meminta contoh

Jika ada jawaban dari siswa yang kurang jelas maka guru dapat meminta siswa untuk memberikan ilustrasi atau contoh yang konkret.

Contoh: Dapatkah kamu memberi satu atau beberapa contoh dari jawabanmu?

g) Meminta jawaban yang lebih kompleks

Guru memberikan penjelasan agar jawaban siswa menjadi lebih kompleks dan mampu menemukan ide-ide penting lainnya.

Contoh: Dapatkah kamu memberikan penjelasan yang lebih luas lagi dari ide yang dikatakan tadi?

4. Peningkatan terjadinya interaksi

Ada 2 cara guru untuk menghilangkan peranannya sebagai penanyasentral.

Guru mencegah pertanyaan dijawab langsung oleh seorang siswa tetapi siswa diberi kesempatan singkat untuk mendiskusikan jawabannya untuk didiskusikan.

Jika siswa mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab pertanyaan dari murid, tetapi melontarkan kembali pertanyaan tersebut kepada siswa untuk didiskusikan.

Komponen ini akan dapat membantu siswa memberikan komentar yang wajar dan mampu mengembangkan cara berfikir siswa.

c. Prinsip-Prinsip Keterampilan Bertanya

Prisip-prisip yang harus diperhatikan dalam menggunakan keterampilan bertanya antara lain:

1. Kehangatan dan keantusiasan

Suasana pembelajaran harus diciptakan dalam kondisi yang menyenangkan, sehingga merasa nyaman dan betah dalam belajar. Salah satu upaya mengembangkan suasana pembelajarana yang menyenangkan antara lain yaitu bagaimana pertanyaan yang diajukan memiliiki nuansa psikologis yang hangat dan mendorongsemangat belajar yang tinggi.

2. Memberikan waktu berfikir

Setelah guru mengajukan pertanyaan hendaknya tidak langsung menunjuk salah seorang dari siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukannya tetapi memberikan kelonggaran (waktu) kepada siswa untuk memikirkan atau menemukan jawaban atas pertanyaannya.

C. Jenis-Jenis Pertanyaan

Jenis-jenis pertanyaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Klasifikasi Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom

Menurut Beni (2008), Taksonomi Bloom merupakan salah satu carayang dipakai dalam merumuskan tujuan pengajaran. Taksonomi inidapat juga diterapkan untuk mengklasifikasikan pertanyaan yangdiajukan guru di kelas.

Ada tiga kawasan atau disebut juga ranah (domein) yang dikemukan Bloom dan kawan-kawan dalam taksonomi tersebut ialah: kognitif (yang menyangkut aspek pikir); afektif (yang menyangkut aspek sikap); psikomotor (yang menyangkut aspek keterampilan).

Dalam kaitannya dengan pertanyaan ini, maka domein yang digunakan ialah kognitif oleh karena seseorang yang bertanya berarti ia berpikir (aspek pikir yang diutamakan). Untuk domein kognitif ini ada enam tingkatan, yang masing-masing tingkat dituntut proses berpikir yang berbeda. Sesuai dengan tingkat kesukarannya dari keenam tingkatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua golongan ialah:

a. Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih rendah: 1. pengetahuan (knowledge)2. pemahaman (comprehension)3. penerapan (application)

b. Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih tinggi: 1. analisis (analysis)2. sintesis (synthesis)3. evaluasi (evaluation)

Dari keenam tingkatan tersebut secara berturut-turut akan diuraikan sebagai berikut:

a. Pertanyaan pengetahuan

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan penalaran dalam kategori yang terendah, yang hanya menuntut siswa untuk dapat mengungkapkan kembali pengetahuan tentang fakta, kejadian, definisi dan sebagainya. Siswa hanya dituntut mengingat kembali apa yang dipelajarinya. Kata-kata yang sering digunakan untuk pertanyaan pengetahuan ini antara lain: Apa?, Siapa?, Bilamana?, Di mana?, Sebutkan!, Ingatlah istilah, Kemukakan definisi!, Pasangkan!, Berilah nama!, dan Golongkan!.

b. Pertanyaan pemahaman

Pertanyaan ini meminta untuk menujukkan bahwa ia telah mengerti atau memahami sesuatu. Ia dikatakan memahami sesuatu berarti ia telah dapat mengorganisasikan dan mengutarakan

kembali apa yang dipelajarinya dengan menggunakan kalimatnya sendiri. Beberapa kata yang dapat digunakan untuk pertanyaan pemahaman adalah: Bedakanlah, Terangkan, Simpulkan, Bandingkanlah, Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, Terjemahkan, Ubahlah, Berilah contoh, dan Berikan interpretasi.

c. Pertanyaan penerapan (aplikasi)

Pertanyaan penerapan adalah pertanyaan pertanyaan yang menuntut suatu jawaban dengan menggunakan informasi yang telahdiperoleh sebelumnya. Siswa dihadapkan pada pemecahan masalah sederhana dengan menggunakan pengetahuan yang telah dipelajarinya. Dengan menggunakan konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses yang dipelajari sebelumnya, siswa diharapkandapat menentukan suatu jawaban yang benar terhadap masalah itu. Beberapa kata yang sering digunakan untuk pertanyaan penerapan adalah: Gunakanlah, Tunjukkanlah, Demonstrasikan, Buatlah sesuatu, Carilah hubungan, Tuliskan suatu contoh, Siapkanlah, dan Klasifikasikanlah.

d. Pertanyaan analisis

Pertanyaan ini merupakan jenjang pertama dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi. Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis, bahkan menciptakan sesuatu yang baru, untuk menjawab pertanyaan analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab-sebab, motif-motif atau mengadakan deduksi (dari suatu generalisasi/kesimpulan umum/hukum/teori, dicari fakta-faktanya). Oleh karena itu, pertanyaan analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai alternatif. Pertanyaan analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif sebagai berikut:

1. Menguraikan alasan atau sebab-sebab dari suatu kejadian

2. Mempertimbangkan dan menganalisis inforamsi yang tersedia agar mencapai suatu kesimpulan atau generalisasi berdasarkan informasi

3. Menganalisis kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan bukti yang menunjang atau menyangkal kesimpulan/generalisasi itu.

Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah: Analisislah, Kemukakan bukti-bukti, Mengapa, Identifikasikan, Tunjukkanlah sebabnya, dan Berilah alasan-alasan.

e. Pertanyaan sintesis

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan tingkat tinggi yang menuntut siswa untuk berpikir orisinil dan kreatif. Dengan pertanyaan ini akan diperoleh kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian atau unsur-unsur agar dapat menjadi suatu kesatuan. Mereka dituntut untuk dapat mengambil suatu kesimpulan dari informasi yang telah diberikan. Siswa tidak hanya menerka jawaban, melainkan harus berpikir dengan sungguh-sungguh. Berikut ini adalah kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan-pertanyaan sintesis: Ramalkanlah, Bentuk, Ciptakanlah, Susunlah, Rancanglah, Tulislah, Bagaimanakita dapat memecahkan, Apa yang terjadi seaindainya, Bagaimanakita dapat memperbaiki, dan Kembangkan.

f. Pertanyaan evaluasi

Pertanyaan ini menuntut proses berpikir yang paling tinggi danuntuk dapat menyatakan pendapat atau menilai berbagai ide, karya seni, pemecahan masalah serta alasan-alasan keputusannya, harus digunakan kriteria-kriteria tertentu. Pertanyaan evaluasi dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. pertanyaan yang meminta siswa memberikan pendapat tentang berbagai persoalan

2. pertanyaan yang menilai suatu ide3. pertanyaan yang meminta siswa menetapkan suatu cara

pemecahan masalah4. pertanyaan yang meminta siswa menetapkan karya seni

terbaik.

2. Pertanyaan Berdasarkan Maksudnya

Menurut Hutasoit (2010), pertanyaan berdasarkan maksudnya, terdiri atas:

a. Pertanyaan permintaan ( compliance question) adalah pertanyaan yang mengharapkan peserta didik mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pernyataan.

b. Pertanyaan retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawabsendiri oleh guru, dengan maksud hanya menyampaikan informasi kepada peserta didiknya.

c. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question)adalah pertanyaan yang bermaksud memberi arah atau menuntun peserta didik sehingga dapat menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepadanya. Pertanyaan ini diperlukan jika guru ingin agar peserta didiknya memperhatikan dengan seksama bagian-bagian tertentu atau pokok inti dari bahan yang disajikannya.

d. Pertanyaan menggali (probing question) adalah pertanyaan lajutan yang dapat mendorong peserta didik untuk lebih mendalami jawaban atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Jenis pertanyaan ini dimaksudkan untuk mendorong peserta didik meningkatkan kuantitas dan kualitas jawaban yang diberikan.

3. Pertanyaan Berdasarkan Tujuannya

Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan maksudnya terdiri atas:

a. Pertanyaan Kognitif

Pertanyaan kognitif adalah pertanyaan yang dilakukan guru kepada siswa dengan tujuan untuk menguji pengetahuan, pemahaman, dan pendapat siswa tentang materi pelajaran. Contohnya dalam ilmu fisika: “ Apa yang dimaksud dengan tekanan?”

b. Pertanyaan Performansi

Pertanyaan performansi adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa melakukan penampilan/performansi sesuai dengan yang dianjurkan guru. Contonya: “ Bisakah Kamu mengerjakan soal itu di papan tulis?”.

c. Pertanyaan Konsekuensi

Pertanyaan konsekuensi adalah adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa menjelaskan atau memberikan alas an terhadap tindakan ataupun pendapat yang telah dikemukakan. Contohnya: “Apa yang terjadi ketika tembagadan kayu didekatkan pada sebuah magnet? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?”

d. Pertanyaan Eksplorasi

Prtanyaan eksplorasi adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan untuk menjajagi sejauh mana pengetahuan dan pengalaman siswa sebelum ia menempuh pelajaranbaru. Contonya: setelah guru selesai menjelaskan tentang besaran dan satuan, kemudian meberikan pertanyaan “Kecepatan dan usaha termasuk besaran apa?”.

4. Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya

Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan sifatnya terdiri atas:

a. Pertanyaan Ingatan

Pertanyaan ingatan adalah pertanyaan yang menghendaki siswa untuk mengenal atau mengingat kembali apa yang telah dipelajari. “ Ada berapa macam besaran di fisika?”

b. Pertanyaan Pemahaman

Pertanyaan pemahaman adalah pertanyaan yang meminta siswa untuk membuktikan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yangcukup untuk menyusun materi yang telah diketahui secara mantap. Contihnya: “ Tolomg jelaskan dengan bahasa kamu sendiri, bagaimana proses terjadinya interferensi pada gelombang cahaya?”.

c. Pertanyaan Analisis

Pertanyaan analisis adalah pertanyaan yang menghendaki siswa untuk berpikir secara kritis dan mendalam.Biasanya meminta siswa untuk mencari alasan atau sebab dari suatu masalah atau dapat juga dengan menganalisa suatu informansi. Contohnya: “ Mengapa gas kalau dipanaskan tekanannya meningkat?”.

d. Pertanyaan Sintesis

Pertanyaan sintesis adalah pertanyaan tingkat tinggi yang meminta siswa untuk menampilkan pikiran yang murni dan kreatif. Contohnya: “ Apa yang terjadi seandainya dua benda yang beratnya berbeda dijatuhkan bersama-sama dari gedung yangtinggi?”

e. Pertanyaan Evaluasi

Pertanyaan evaluasi adalah pertanyaan tingkat tinggi berdasarkan proses mental yang terlibat di dalamnya. Pertanyaan evaluasi tidak memiliki satu jawaban yang benar mutlak dan tidak mempunyai jawaban tunggal. Contohnya: “ Menurut kalian cara mana yang paling mudah untuk menyelesaikansoal integral ini?”.

5. Pertanyaan Berdasarkan Caranya

Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan caranya terdiriatas:

a. Pertanyaan Mengarahkan

Pertanyaan mengarahkan adalah pertanyaan yang diberikan guru untuk menuntun siswa dalam dalam proses berpikir, sehingga siswa dapat menemukan inti permasalahannya. Contohnya: pada saat guru menerangkan tentang sifat-sifat bayangan pada cermindatar, guru menyuruh siswa untuk menggambar bayangan benda di depan cermin datar berdasarkan hukum pemantulan pada cermin datar.

b. Pertanyaan Menggali

Pertanyaan menggali adalah pertanyaan lanjutan yang mendorong siswa untuk lebih mendalami maksud dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya, dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanyaan sebelumnya.

c. Pertanyaan Memancing

Pertanyaan memancing adalah pertanyaan yang bertujuan untuk memancing ide-ide siswa secara original, sehingga siswa dapat

memberikan jawaban secara tepat, jujur, benar, tidak malu, dantakut menjawabnya.

D. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Guru dalam Mengajukan Pertanyaan dalam Proses Mengajar pada Siswa

1. Tujuan

Tujuan yang dicanangkan guru dalam mengajukan suatu pertanyaanharus jelas.

2. Penyusunan Kata-Kata

Untuk membantu siswa merespon pertanyaan guru, pertanyaan harus disusun dengan kata-kata yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswanya dan harus memahami bahwa pembendaharaan kata-kata dan pemahaman terhadap kata-kata antara guru dan siswa berbeda.

3. Struktur

Selama proses belajar mengajar, sebaiknya guru memberikan informasi yang relevan dengan tugas atau pertanyaan yang diajukan pada siswa baik sebelum maupun sesudah pertanyaan itudiajukan.

4. Pemusatan

Pemusatan sangat penting dalam ruang lingkup pertanyaan yang diberikan guru agar pertanyaan tidak meluas ke topik-topik yang lain yang bukan menjadi tujuan materi yang diajarkan. Pemusatan lainnya yaitu perhatian terhadap jumlah pertanyaan yang diberikan pada siswa.

5. Pindah Gilir

Agar respon dari siswa tetap ada dalam proses belajar mengajar, guru dapat melakukan pindah gilir terhadap pertanyaan yang diajukan, misalnya pertanyaan yang diajukan pada salah satu siswa belum terjawab, maka guru bisa mengajukannya lagi pada siswa yang lain dengan pertanyaan yangsama.

6. Distribusi/Penyebaran

Untuk melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar, guru disarankan mendistribusikan pertanyaan secara acak selamaproses belajar mengajar. Pertanyaan dapat diberikan pada seluruh kelas kemudian baru pada salah satu siswa, dan guru harus berusaha agar semua siswa mendapat giliran menjawab pertanyaan.

7. Pemberian Waktu

Guru perlu memberikan waktu bagi siswanya untuk berpikir sebelum menemukan jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru.

8. Pemberian Tuntunan

Guru dapat memberikan tuntunan pada siswa untuk meberikan jawaban dengan baik dan benar, misalnya dengan menanggapi jawaban yang kurang tepat atau jawaban yang salah yang diberikan siswa.

9. Antusias dan Hangat

Sikap antusias dan hangat yang diberikan guru pada siswa dapatmemberikan arti dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Misalnya tidak secara langsung mengatakan bahwa jawaban si A salah dan langsung mengajukannyapada siswa lain, akan tetapi memberikan arahan lain yang yang bersifat membantu (Wartono, 2003).

E. Kelebihan dan Kelemahan dari Keterampilan Bertanya

Kelebihan

a. Mempererat hubungan keilmuan antara guru dan siswa.b. Melatih anak-anak mengeluarkan pendapatnya secara

merdeka, sehingga pelajaran akan lebih menarik.c. Menghilangkan verbalisme, individualisme dan

intelektaulisma (Munsyi (1981:70) dalam Albantati, 2010).

Kelemahan

a. Mudah menjurus kepada hal yang tidak dibahas.b. Bila guru kurang waspada pedebatan beralih kepada

sentiment pribadi.

c. Tidak semua anak mengerti dan dapat mengajukan pendapat (Munsyi (1981:70) dalam Albantati, 2010).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Keterampilan bertanya merupakan kemampuan dalam memberikan pertanyaan kepada siswa agar mencapai sasaran yang tepat dengan maksud antara lain untuk memberikan dorongan kepada siswa agar mereka mengemukakan pendapat, sekedar apersepsi, atau untuk mendapatkan umpan balik dari penjelasan yang telah disampaikan. keterampilan ini merupakan salah satu kunci untuk meningkatakan mutu dan kebermaknaan pembelajaran.

2. Keterampilan bertanya dibedakan menjadi 2, yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut.

3. Pertanyaan dapat dibedakan menjadi bermacam-macam, antaralain yaitu: klasifikasi pertanyaan berdasarkan Taksonomi Bloom, berdasarkan maksudnya, berdasarkan tujuannya, berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan caranya.

4. Hal yang perlu diperhatikan guru dalam mengajukan pertanyaan yaitu sebelum memberi pertanyaan yaitu tentangtujuan, penysusunan kata-kata, struktur, pemusatan, pindah gilir, distribusi/penyebaran, pemberian waktu, pemberian tuntunan, antusias, dan hangat.

5. Kelebihan keterampilan bertanya yaitu mempererat hubunganguru dengan murid dan melatih untuk berpendapat, sedangkan kelemahannya antara lain mudah keluar dari topik pembicaraan, menimbulkan perdebatan, serta tidak semua siswa mengerti dan dapat berpendapat.

B. Saran

Dari uraian pembahasan yang telah disebutkan diatas, penulis menyarankan kepada para pembaca yang akan berprofesi sebagai calon guru agar dapat menguasai keterampilan bertanya ini, karena keterampilan ini merupakan satu komponen penting di dalam memotivasi minat belajar anak.

DAFTAR PUSTAKA

Albantati, Fadlie. 2010. Keterampilan Bertanya, (online), (http://keterampilan-bertanya-fadli_files/navbar.htm, diakses 17 Agustus 2011).

Beni. 2008. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut, (online), (http://KETERAMPILAN%20BERTANYA%20DASAR%20DAN%20LANJUT%20%C2%AB%20BENI%27S%20WEBLOG_files/jquery.js“, diakses 17 Agustus 2011).

Hutasoit, Amelia. 2010. Keterampilan Bertanya, (online), (http://callmeamel.blogspot.com/2010/07/keterampilan-bertanya.html, diakses 17 Agustus 2011).

Sofa, Pakde. 2008. Keterampilan Bertanya, Mendengar dan Evaluasi

dalam pembelajaran Fisika, (online), (http://massofa.wordpress.com/2008/02/04/keterampilan-bertanya-mendengar-dan-evaluasi-dalam-pembelajaran-fisika, diakses 17 Agustus 2011).

Wartono. 2003. Keterampilan Dasar Mengajar. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang.

Rate this:

 

 http://areknerut.wordpress.com/2012/12/30/978/

KETERAMPILAN BERTANYA (DASAR DAN LANJUTAN)

I. Pengertian Dan Rasional

Dalam PBM tujuan pertanyaan yang dijukan guru ialah agar siswa

belajar yaitu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan

kemampuan berpikir, baik berupa kalimat Tanya atau suruhan

yang menuntut respon siswa.

Dalam PBM umumnya guru mengajukan pertanyaan kepada siswanya

cara yang digunakan mempunyai pengaruh dalam pencapaian hasil

belajar sehingga ketrampilan bertanya dibedakan atas :

ketrampilan bertanya dasar, mempunyai beberapa komponen yang

perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan,

sedangkan ketrampilan bertanya lanjut : lanjutan dari bertanya

dasar yang mengutamakan usaha pengembangan kemampuan berfikir

siswa.

A.    Tujuan Bertanya Akan Dicapai

Ø Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan

Ø Memusatkan perhatian

Ø Mendiaknosis kegiatan khusus yang menghambat siswa belajar

Ø Mengembangkan SCL (Studen Center Learning)

B.    Hal Yang Perlu Diperhatikan

1.     Kehangatan Dan Keantusiasan

Baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun menerima jawaban

siswa, sikap dan gaya guru suara, ekpresi wajah, gerakan

badan, dan sebagainya. Menampilkan ada tidaknya kehangatan.

2.     Kebiasaan Yang Harus Dihindari

a.    Mengulangi Pertanyaan Sendiri

Contoh : Sebelum siswa dapat berpikir maksimal terhadap

pertanyaan guru

mengulangi pertanyaan kembali

akibatnya siswa tidak konsentrasi.

b.    Mengulangi Jawaban Siswa

Menyebabkan waktu terbuang, siswa tidak mendengar jawaban

dari temanya yang lain karena guru akan mengulanginya.

c.     Mejawab Pertanyaan Sendiri

Pertanyaan dijawab guru sebelum siswa mendapatkan kesempatan

cukup untuk memikirkan jawabanya sehingga anak beranggapan

tidak perlu memikirkan jawabanya karena guru akan memikirkan

jawabanya.

d.    Pertanyaan Yang Memancing Jawaban Serentak

Contoh : Apa ibu kota RI?

Akibatnya guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang

benar dan menutut kemungkinan terjadi interaksi selanjutnya.

e.     Pertanyaan Ganda

Contoh : Siapa pemimpin orang belanda yang pertama datang ke

Indonesia,

mengapa mereka datang, dan apa akibat mereka itu

bagi bangsa Indonesia.

Hal ini akan mematahkan semangat siswa yang hanya sanggup

menyelesaikan satu dari semua tugas itu.

f. Menentukan siswa tertentu untuk menjawabnya. Akibatnya anakyang tidak ditunjuk tidak memikirkan jawabanya.

II.    KOMPONEN KETRAMPILAN BERTANYA

a.       Pengungkapan pertanyaan yang jelas dan singkat

b.       Pemberian acuan

Contoh : Kita telah mengetahui bahwa erosi tanah dapat

disebabkan oleh air dan angin terutama jika tanah itu gundul,

tanah yang bagaimana lagi yang mudah terjadi erosi tanah oleh

air.

c.        Pemusatan

d.       Pemindahan giliran

e.        Penyebaran (ada perbedaan)

Antara pemindahan giliran : beberapa siswa bergilir diminta

menjawab pertanyaan yang sama.

Penyebaran : beberapa pertanyaan yang berbeda disebarkan

giliranya kepada siswa yang bertanda.

f.         Pemberian waktu erfikir

g.       Pemberian tuntunan

Ø Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan dengan cara lain yang

lebih sederhana.

Ø Mengajukan pertanyaan yang lebih sederhana

Ø Mengulangi penjelasan sebelumnya yang berhubungan pertanyaan.

Komponen Keterampilan Bertanya (dasar)

.

Keterampilan Bertanya Dasar

Keterampilan bertanya dasar terdiri atas beberapa komponen

yang perlu diterapkan oleh guru dalam mengajukan berbagai

jenis pertanyaan. Selanjutnya Wardani mengemukakan tentang

komponen-komponen keterampilan bertanya dasar, sebagai

berikut:

1.         Mengajukan pertanyaan secara jelas dan singkat.

Pertanyaan yang jelas dan singkat akan membantu mempermudah

siswa dalam memahami pertanyaan yang diajukan. Guru dapat

membuat pertanyaan dengan struktur kalimat yang sederhana dan

mudah dipahami oleh siswa.

2.        Memberi acuan. Sebelum bertanya guru hendaknya

memberikan acuan berupa informasi yang berkaitan dengan isi

pertanyaan kepada siswa. Dengan demikian siswa akan dapat

menjawab pertanyaan guru setelah mengolah informasi yang

diberikan.

3.        Pemusatan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan guru

hendaknya jangan terlalu luas sehingga membutuhkan jawaban

yang luas juga. Pertanyaan yang lebih spesifik dan sempit akan

menuntut pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang lebih

khusus. Jika yang diajukan adalah pertanyaan yang umum maka

usahakan diiringi dengan pertanyaan yang lebih spesifik.

4.       Pemindahan giliran. Pertanyaan yang rumit kadang-kadang

tidak mampu dijawab oleh seorang siswa secara lengkap. Untuk

itu guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk

melengkapinya. Dengan memindah giliran, siswa akan termotivasi

untuk memperhatikan jawaban yang diberikan temannya dan

memungkinkan timbulnya interaksi antar siswa.

5.       Penyebaran. Jika memungkinkan dan waktu mencukupi,

setiap siswa sebaiknya mendapat giliran untuk menjawab

pertanyaan guru. Tujuan penyebaran pertanyaan hampir sama

dengan pemindahan giliran yaitu meningkatkan perhatian dan

partisipasi siswa. Bedanya, pada pemindahan giliran

pertanyaannya satu tetapi rumit dan dijawab oleh siswa secara

bergilir untuk saling melengkapi; sedangkan pada penyebaran

masing-masing siswa menjawab pertanyaan yang berbeda.

6.       Memberi waktu berfikir. Dalam mengajukan pertanyaan,

guru tidak perlu menunjuk siswa terlebih dahulu. Seyogyanya

ajukan pertanyaan, beri waktu kepada siswa untuk berfikir

kemudian tentukan atau tunjuk siswa yang akan menjawab

pertanyaan itu.

7.       Memberikan tuntunan. Sering terjadi jawaban yang

diberikan siswa terhadap pertanyaan guru tidak sesuai harapan

(jawaban salah). Jika terjadi hal seperti ini guru jangan

menunggu sampai ada siswa yang menjawab dengan benar karena

akan menyita waktu pembelajaran. Guru dapat memberikan

gambaran yang bisa menuntun siswa secara bertahap sehingga

siswa mampu memberikan jawaban sesuai yang diharapkan.

Langkah-langkahnya seperti berikut:

Mengulang pertanyaan dengan cara lain yang lebih

sederhana.

Mengajukan pertanyaan yang lebih sederhana dengan lebih

jelas.

Menjelaskan kembali informasi yang berhubungan dengan

pertanyaan.

Dalam proses pembelajaran, tujuan utama pertanyaan yang

diajukan guru adalah agar siswa belajar dengan harapan

memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikirnya,

oleh karena itu komponen-komponen keterampilan bertanya dasar

di atas seharusnya merupakan keterampilan bertanya yang wajib

dikuasai/dimiliki oleh seorang guru. Semoga ada manfaatnya!

KOMPONEN KETRAMPILAN BERTANYA LANJUTAN

a.       Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab

pertanyaan

Pertanyaan yang dikemukakan guru dapat mengandung proses

mental yang berbeda-beda, dari proses mental yg rendah sampai

proses mentl yang tinggi.Oleh karena itu, guru dalam

mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntutan

tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat

mengikat kembali fakta-fakta ke bebagai tingkat kognitif

lainnya yg lebih tinggi seperti pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis dan evaluasi.

b.       Pengaturan urutan pertanyaan

Untuk mengembkan tingkatkognitif dari yg sifatnya rendah ke

yang lebih tinggi dan kompleks, guru hendaknya dapat mengatur

urutan pertanyaan ygdiajukan kepada siswa dari tingkat

mengingat, kemudian pertanyaaan pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Usahkan agar jangan

memberikan pertanyaan yg tidak menentu atau yg bolak-balik,

misalnya sudah sampai kepada pertnyaan aanalisis, kembali

lagi kepada pertanyaan ingatan, dan kemudian melonjak pada

pertanyaan evaluaasi. Hal ini akan menimbulkan kebingungan

pada siswa dan partisipasi siswa dalamg mengikuti pelajaran

dapat menurun

c.        Penggunaan pertanyaan pecak

Jika pertanyaan yg diberikan oleh siswa dinilai benaar oleh

guru, tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi lebih sempurna,

guru dapata mengajukan pertanyan-pertanyaan pelcak kepada

sisiwa tersebut. Beberapa teknik pertanyaan pelacak yg dapat

digunkan :

1.         klasifikasi: jika siswa menjawab dengan kalimat yg

kurang tepat, guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yg

meminta siswa tersebut untuk menjelaskan dengan kata-kata lain

shg jawaban siswa menjadi lebih baik

2.        meminta siswa memberikan alasan (argumentasi) yg

dapatmenunjang kebenaran pandangannya dalam menjawab peranyaan

guru

3.        meminta kesempatan pandangan; guru dpat memberikan

kesempatan kepada siswa lainnya untuk menyatakan persetujuan

atau penolkandisertai alas an terhadap jawaban rekannya, agar

diperoleh pandangan yg dapata diterima oleh semua pihak

4.       meminta kesempatan jawaban; guru dapat meminta siswa

untuk meninjau kembali jawaban yg diberikannya biladianggap

kurtepat

5.       meminta jawaban yg lebih relevan; bila jawaban siswa

kurang relevan, guru dapat meminta jawaban yg benar dan

relevan dari siswa tersebut

6.       meminta contoh

7.       meminta jawaban yg lebih kompleks

d.       Peningkatan terjadinya interaksi(dapat siswa ke siswa

dan bisa dari siswa ke guru)

sumberhttp://www.gurukelas.com/2012/02/komponen-keterampilan-

bertanya-dasar.html

http://atinbeatifulsmile.blogspot.com/2012/09/keterampilan-bertanyadasar-dan-lanjutan.html

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Keterampilan dalam proses belajar mengajar berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan proses belajar. Teknik belajar yang terlalu monoton dan tidak memiliki variasi akan membentuksuasana yang membosankan sehingga peserta didik tidak tertarikdalam mengikuti pelajaran. Maka untuk menciptakan kehidupan interaksi belajar mengajar yang efektif, Guru perlu menimbulkan adanya dialog atau tanya jawab.

Dialog antara Guru dan peserta didik akan menciptakan interaksi belajar yang lebih efektif dan akrab. Adanya tanya jawab yang dilakukan secara kelompok atau secara  individu diharapkan akan membentuk suasana belajar yang menyenangkan. Dengan adanya tanya jawab akan memberi motivasi tersendiri kepada peserta didik agar membangkitkan pemikiran dan cara pandang yang luas terhadap materi yang sedang dipelajari di dalam kelas. Selain itu adanya tanya jawab dapat terlihat bahwa sejauh mana peserta didik memahami materi yang sedang didiskusikan.

Selama pelajaran berlangsung, siswa ikut serta secara aktif dalam pembahasan materi yang diberikan oleh Guru. Pertanyaan yang berkaitan dengan isi pelajaran atau juga pengalaman yang dihayati dengan tanya jawab itu, pelajaran akan lebih mendalamdan meluas. Adanya teknik tanya jawab yang dilakukan oleh gurubertujuan agar siswa dapat mengerti, atau mengingat terhadap

fakta-fakta yang dipelajari, didengar ataupun dibaca, sehinggamemiliki pemahaman yang mendalam terhadap fakta tersebut.

Dengan adanya tanya jawab diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah berpikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan soal atau masalah sehingga dapat menjawab soal ataumasalah dengan benar dan tepat. Penggunaan teknik tanya jawab juga dilakukan oleh guru guna meneliti sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi atau masalah yang dihadapi.

Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa, antara siswa ini menunjukan adanya interaksi di kelas yang dinamis dan multi arah. Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang sudah profesional karenadengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugahperhatian siswa atau peserta. Pertanyaan yang baik memiliki kriteria-kriteria khusus seperti: jelas, informasi yang lengkap, terfokus pada satu masalah, berikan waktu yang cukup,sebarkan terlebih dahulu pertanyaan kepada seluruh siswa, berikan respon yang menyenangkan sesegera mungkin dan yang terakhir tuntunlah jawaban siswa sampai ia menemukan jawaban sendiri.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan bertanya adalah kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, keterampilan bertanya yang dimaksud adalah kecakapan atau kemampuan seorang guru dalam mengolah kelas dengan meminta siswa merespon pernyataannya baik berupa kalimat tanya atau suruhan, sehinggasiswa memperoleh pengetahuan dan mampu meningkatkan kemampuan berfikir.

 

1. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam makalah ini adalah, apa dan bagaimana keterampilan bertanya yang dilakukan oleh Guru?

 

1. Manfaat Penulisan.

Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah:

1. Guru, sebagai informasi atau pemahaman akan materi atau metode yang efektif untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dikelas.

2. Peserta Didik, sebagai media belajar untuk menyesuaikan dalam setiap metode pembelajaran dikelas.

BAB I

Keterampilan Dasar Bertanya Guru

Keterampilan dasar mengajar harus diperlukan untuk memudahkan guru dalam melakukan peranannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif danefisien. Selain itu, keterampilan dasar ini merupakan syarat mutlak agar guru bisa mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang ada agar proses pembelajaran berjalan lebih menyenangkan bagi anak didik. Salah satu dari keterampilan ituadalah keterampilan dasar bertanya.

A. Pengertian  Keterampilan dasar bertanya

Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru yang menuntun respon atau jawaban dari peserta didik. Keterampilan dasar bertanya merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru. Melalui keterampilan ini seorang guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. Tanpa adanya pertanyaan-pertanyaan dari guru suasanaakan terasa membosankan dan suasana kelas pun menjadi tidak kondusif. Oleh karena itu, dalam setiap proses pembelajaran, strategi apapun yang digunakan bertanya merupaka kegiatan yangtidak dapat dipisahkan. Pertanyaan yang dibeikan guru kepada siswa tentunya akan memberikan berbagai manfaat yakni:

meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar meningkatkan kemampuan berpikir siswa membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan menuntunnya

kesebuah jawaban

memusatkan siswa pada masalah yang dibahas

 

Selain itu, keterampilan bertanya bertujuan untuk :

-          Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar

-          Melatih kemampuan mengutarakan pendapat

-          Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik

-          Melatih peserta didik berfikir divergen

-          Mencapai tujuan belajar

Dalam memberikan pertanyaan kepada siswa kita juga harus mengetahui tujuan yang hendak dicapai dalam proses belajar tersebut. Oleh karena itu, terdapat beberapa jenis-jenis pertanyaan yakni,

-          Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta didik

-          Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas

-          Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban

-          Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggalifakta dan informasi

-          Pertanyaaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain

-          Pertanyaan memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri

Sebelum memberikan pertanyaan kepada siswa sebaiknya guru jugamemperhatikan beberapa prinsip-prinsip bertanya yakni,

-          Pertanyaan hendaknya mengenai satu masalah saja. Berikan waktu berfikir kepada peserta didik

-          Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang sederhana

-          Pertanyaan didistribusikan secara merata kepada para peserta didik

-          Pertanyaan langsung sebaiknya diberikan secara random

-          Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik

-          Sebaiknya hindari pertanyaan retorika atau leading question

 

B. Petunjuk Teknis bertanya pada siswa

1. tunjukkan keantusiasan dan kehangatan

guru mengekpresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan denganmenggunakan bahasa yang komunikatif tidak memojokkan siswa, wajah yang hangat dan tidak terkesan tegang dan tidak memelototi siswa.

 

1. berikan waktu kepada siswa untuk berpikir

guru perlu memberikan kesempatan yang cukup bagi siswa untuk berpikir dan menemukan jawaban yang tepat. Guru harus menghindari untuk menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan. Biarkan siswa mencari, menduga, bereksplorasi untuk menemukan jawaban sesuai dengan kemampuannya.

 

1. atur lalu lintas bertanya

guru harus bisa mengatur proses tanya jawab. Artinya, setelah pertanyaan diberikan kepada seluruh kelas aturlah siapa yang berhak memberikan jawaban dan siswa yang lain diminta untuk menyimak.

 

1. hindari pertanyaan ganda

pertanyaan ganda adalah pertanyaan yang mengharapkan beberapa jawaban sekaligus. Pertanyaan semacam ini akan mengganggu proses berpikir siswa karena tidak fokus terhadap arah pertanyaan yang diajukan. Contoh :

- Faktor apa yang menimbulkan inflasi dan apa dampaknya bagi perekonomian?

-

C. Meningkatkan Kualitas Pertanyaan

Dalam teknik bertanya juga perlu diperhatikan bagaimana meningkatkan kualitas pertanyaan agar mampu menjadi alat untukmeningkatkan kemampuan berpikir dan meningkatkan kualitas belajar siswa.

 

1. Berikan pertanyaan secara berjenjang

pertanyaan secara berjenjang adalah pengaturan pertanyaan yangdimulai dari pertanyaan tingkat rendah ke pertanyaan tingkat tinggi. Artinya, dalam memberikan pertanyaan sebaiknya dimulaidari pertanyaan mengingat, memahami, penerapan dan seterusnya.Misalnya dalam satu bahasan tertentu guru memberikan pertanyaan ingatan untuk menghafal fakta, kemudian pertanyaan analisis dan seterusnya. Contoh : 1. Bagaimana bunyi hukum permintaan ?

2. Barang subtitusi dari teh adalah kopi. Apa yang terjadi pada permintaan teh bila harga barang subtitusinya naik ?

1. Gunakan pertanyaan-pertanyaan untuk melacak

Pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya melacak sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas bertanya sebagai alat pembelajaran. Beberapa hal yang berkaitan dengan pertanyaan melacak antara lain :

ketika guru mendapatkan jawaban siswa dengan struktur kalimat yang rancu, maka guru dapat mengajukan pertanyaanyang mengaharapkan siswa memperbaiki kalimat yang diajukan.

ketika siswa menjawab berdasarkan alur pikiran atau pandangan menurut siswa sendiri, guru dapat mengajukan pertanyaan agar siswa dapat memberikan argumen yang tepat

ketika siswa menjawab pertanyaan belum lengkap sesuai konsep yang benar, maka guru dapat membimbing siswa agar siswa memberikan jawaban yang lengkap.

 

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Proses tanya jawab diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah berpikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan soal atau masalah sehingga dapat menjawab soal atau masalah dengan benar dan tepat. Penggunaan teknik tanya jawab juga dilakukan oleh guru guna meneliti sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi atau masalah yang dihadapi. Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antaraguru dan siswa, antara siswa ini menunjukan adanya interaksi dikelas yang dinamis dan multi arah.

Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baikitu guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta. Selain itu, keterampilan bertanya bertujuan untuk memotivasi peserta didik agar terlibat dalam

interaksi belajar, melatih kemampuan mengutarakan pendapat, merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik, melatih peserta didik berfikir divergen, serta mencapai tujuanbelajar.

b. Saran

Sebagai seorang guru yang profesional kita harus memiliki kemampuan untuk bertanya dengan siswa dan dapat mengarahkan apabila siswa bertanya kepada kita sebagai seorang guru. ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru agar para siswanyaman untuk bertanya, diantaranya:

guru harus menunjukkan keantusiasan dan kehangatan pada saat memberi pertanyaan

guru sebaiknya memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir agar dapat memberikan jawaban yang tepat

guru harus bisa mengatur lalu lintas bertanya agar seluruh siswa dapat memahami jawaban yang akan disampaikan oleh temannya

guru sebaiknya menghindari pertanyaan ganda yang dapat membingungkan siswa

soal evaluasi

1. apa yang dimaksud dengan keterampilan bertanya?2. sebutkan manfaat-manfaat bertanya bagi siswa?3. sebutkan jenis-jenis pertanyaan?4. apa yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar tidak

membuang-buang waktu pada saat proses tanya jawab?5. bagaimanakah teknik memberikan pertanyaan yang baik

kepada siswa?

jawaban

1. dalam kaitannya dengan proses belajar, keterampilan bertanya adalah kecakapan atau kemampuan seorang guru dalam mengolah kelas dengan meminta siswa merespon pernyataannya baik berupa kalimat tanya atau suruhan, sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan mampu meningkatkan kemampuan berfikir. (skor 6)

 

1. manfaat bertanya bagi siswa:

ü  meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar

ü  meningkatkan kemampuan berpikir siswa

ü  membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan menuntunnya kesebuah jawaban

ü  memusatkan siswa pada masalah yang dibahas

(skor 4)

1. dalam proses belajar-mengajar, terdapat beberapa jenis pertanyaan, diantaranya:

Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta didik

Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas

Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban

Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali faktadan informasi

Pertanyaaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yangdikembalikan kepada peserta didik atas pertanyaan pesertadidik lain

Pertanyaan memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri

(skor 6)

1. sebagai guru sebaiknya harus dapat mengatur proses tanya jawab. artinya setelah pertanyaan diberikan kepada siswa aturlah siswa mana yang berhak memberikan jawaban dan siswa yang lain menyimak dan memberikan komentar. (skor 2)

1. dalam memberikan pertanyaan, seorang guru disarankan bisamemberikan pertanyaan yang berjenjang kepada siswanya. Artinya, dalam memberikan pertanyaan sebaiknya dimulai dari pertanyaan mengingat, memahami, penerapan dan seterusnya. Misalnya dalam satu bahasan tertentu guru

memberikan pertanyaan ingatan untuk menghafal fakta, kemudian pertanyaan analisis dan seterusnya.

http://catarts.wordpress.com/2012/04/15/keterampilan-bertanya/

A. Pengertian Keterampilan Mengajar Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks danmelibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karenaitu, untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukanberbagai keterampilan yaitu keterampilan mengajar dalam halini membelajarkan. Keterampilan mengajar atau membelajarkanmerupakan kompetensi pedagogik yang cukup kompleks karenamerupakan integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuhdan menyeluruh.

Persepsi ( Perception ) yang berarti pengelihatan, keyakinandapat dilihat atau dimengerti. Persepsi terjadi karena adanyastimulus ataurangsangan dari lingkungan sekitar,sehinggaindividu dapat memberikan makna atau menafsirkan sesuatu hal.Slameto (2010:102) menjelaskan bahwa “Persepsi merupakanproses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalamotak manusia. Melalui persepsi, manusia terus menerusmengadakan hubungan dengan lingkungannya, hubungan inidilakukan dengan indera yaitu, pendengaran, peraba danpenciuman”. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwapersepsi adalah suatu proses pemberian makna yang dilakukansecara sadar berupa tanggapan ataupendapat individu terhadapsuatu objek atau peristiwa yang diterima melalui alat indera.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilanmerupakan”kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkanmengajar adalah “melatih”. DeQueliy dan Gazali (Slameto,2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuanpada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Definisiyang modern di Negara-negara yang sudah maju bahwa “teachingis the guidance of learning” . Mengajar adalah bimbingankepada siswa dalam proses belajar. Alvin W.Howard (Slameto,2010:32) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitasuntuk mencoba menolong, membimbing seseorang untukmendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude,

ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) danknowledge .

Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.

B. Macam-macam Keterampilan Mengajar Turney (Uzer Usman, 2010:74) mengemukakan ada 8 (delapan)keterampilan mengajar/membelajarkan yang sangat berperan danmenentukan kualitas pembelajaran, diantaranya:

1. KETERAMPILAN BERTANYA

Ada yang mengatakan bahwa “berpikir itu sendiri adalahbertanya”. Bertanya merupakan ucapan verbal yang memintarespon dari seseorang yang dikenal.Respon yang di berikandapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakanhasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektifyang mendorong kemampuan berpikir.

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan perananpenting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknikpelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif terhadapsiswa, yaitu:

*. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar-mengajar,

*. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadapsuatu masalah yang sedang dihadai ataudibicarakan,

*. Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebabberfikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya,

*. Menuntun proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baikakan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik,

*. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedangdibahas.

Keterampilan dan kelancaran bertanya dari calon guru maupundari guru itu perlu dilatih dan ditingkatkan, baik isipertanyaannya maupun teknik bertanya.

a. Dasar-dasar pertanyaan yang baik

*. Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa

*. Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan

*. Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu

*. Berikan waktu yang cukup kepadaanak untuk berfikir sebelummenjawab pertanyaan

*. Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secaramerata

*. Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbulkeberanian siswa untuk menjawab atau bertanya

*. Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukansendiri jawaban yang benar

b. Jenis-jenis pertanyaan yang baik

*. Jenis pertanyaan menurut maksudnya

1) Pertanyaan permintaan (compliance question) ,

2) Pertanyaan retoris (rhetorical question)

3) Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question,)dan

4) Pertanyaan menggali (probing question) .

*. Jenis pertanyaan menurut Taksonomi Bloom

1) Pertanyaan pengetahuan (recallquestion atau knowlagdequestion) ,

2) Pertanyaan pemahaman (conprehention question) ,

3) Pertanyaan penerapan (application question) ,

4) Pertanyaan sintetis (synthesis question), dan

5) Pertanyaan evaluasi (evaluationquestion).

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan

*. Kehangatan dan Keantusiasan. Untuk meningkatkan partisipasisiswa dalam proses belajar mengajar, guru perlu menunjukkansikap baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketikamenerima jawaban siswa. Sikap dan cara guru termasuk suara,ekspresi wajah, gerakan, dan posisi badan menampakkan ada-tidaknya kehangatan dan keantusiasannya.

*. Kebiasaan yang perlu dihindari. Untuk meningkatkanpartisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, guru perlumenunjukkan sikap yang baik pada waktu mengajukan pertanyaanmaupun ketika menerima jawaban siswa. Guru harus menghindarikebiasaan seperti :

1) Menjawab pertanyaan sendiri,

2) Mengulang jawaban siswa,

3) Mengulang pertanyaan sendiri,

4) Mengajukan pertanyaan denganjawaban serentak,

5) Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya, dan

6) Mengajukan pertanyaan ganda.

Keterampilan bertanya di bedakan atas :

1. Keterampilan bertanya dasar . Keterampilan bertanya dasarmempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalammengajukan segala jenis pertanyaan. Komponen-komponen yang dimaksud adalah: Pengungkapan pertanyaan secara jelas dansingkat, pemberian acuan, pemusatan, pemindah giliran,penyebaran, pemberian waktu berpikir dan pemberian tuntunan.

2. Keterampilan bertanya lanjut . Keterampilan bertanya lanjutmerupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar yanglebihmengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa,memperbesar partisipasi dan mendorong siswa agar dapatberinisiatif sendiri. Keterampilan bertanya lanjut di bentukdi atas landasan penguasaan komponen-komponen bertanya dasar.Karenaitu, semua komponen bertanya dasar masih dipakai dalampenerapan keterampilan bertanyalanjut. Adapun komponen-komponen bertanya lanjut itu adalah : Pengubahan susunantingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan, Pengaturan urutanpertanyaan, Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatanterjadinya interaksi.

2. KETERAMPILAN MEMPEBERIKAN PENGUATAN

Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakahbersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian darimodifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yangbertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back)bagi sipenerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan ataukoreksi. Penguatan juga merupakanrespon terhadap suatu tingkahlakuyang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembalitingkah laku tersebut.

a). Tujuan Pemberian Penguatan

Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positifterhadap proses belajar siswa dan bertujuan sebagai berikut:(a). Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran.(b)Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar. (c).Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswayang produktif.

b). Jenis-jenis Penguatan

1. Penguatan verbal, Penguatan verbal biasanya diungkapkandengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan,persetujuan dan sebagainya.

2. Penguatan non-verbal, Penguatannon-verbal terdiri daripenguatan gerak isyarat, penguatan pendekatan, penguatandengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yangmenyenangkan, penguatan berupa simbol atau benda danpenguatan tak penuh ( partial ).

c). Prinsip Penggunaan Penguatan

Penggunaan penguatan secara efektif harus memperhatikan tigahal, yaitu kehangatan dan keantusiasan, kebermaknaan, danmenghindari penggunaan respons yang negatif.

3. KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI

Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteksprosesinteraksi belajar mengajar yang ditujukan untukmengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi belajarmengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme,serta penuhpartisipasi.

a. Tujuan dan Manfaat

1. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepadaaspek-aspek belajar mengajar yang relevan.

2. Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat inginmengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yangbaru.

3. Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dansekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup danlingkungan belajar yang lebih baik.

4. Guna member kesempatan kepadasiswa untuk memperoleh caramenerima pelajaran yang disenanginya.

b. Prinsip Penggunaan

1. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentuyang relevan dengan tujuan yanghendak dicapai.

2. Variasi harus digunakan secara lancer dan berkesinambungansehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidakmengganggu pelajaran.

3. Direncanakan secara baik, dan secara eksplisit dicantumkandalam rencana pelajaran atau satuan pelajaran.

c. Komponen-komponen Keterampilan Mengadakan Variasi

Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagaiproses perubahan dalam pengajaran, yang dapat di kelompokkanke dalam tiga kelompok atau komponen, yaitu :

1. Variasi dalam cara mengajar guru , Variasi dalam caramengajar guru meliputi : penggunaan variasi suara (teachervoice), Pemusatan perhatian siswa (focusing) , kesenyapan ataukebisuan guru (teacher silence) , mengadakan kontak pandangdan gerak (eye contact and movement) , gerakan badan mimik,dan pergantian posisi gurudalam kelas dan gerak guru (teachersmovement).

2. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran . Mediadan alat pengajaran bila ditunjau dari indera yang digunakandapat digolongkan ke dalam tiga bagian,yakni dapat didengar,dilihat, dan diraba. Adapun variasi penggunaan alat antaralain adalah sebagai berikut : variasi alat atau bahan yangdapat dilihat (visual aids) , variasi alat atau bahan yangdapat didengar (auditif aids) , variasi alat atau bahan yangdapat diraba (motorik) , dan variasi alat atau bahan yangdapat didengar, dilihat dan diraba (audio visual aids) .

3. Variasi pola interaksi dan kegiatansiswa. Pola interaksiguru dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangatberaneka ragam coraknya, mulai dari kegiatan yang didominasioleh guru sampai kegiatan sendiri yang dilakukan anak.

Penggunaan variasi pola interaksi dimaksudkan agar tidakmenimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkansuasana kelas demi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan.Adapun jenis pola interaksi (gaya interaksi) dapat digambarkansebagai berikut:a (a) Pola guru-murid, yakni komunikasisebagai aksi (satu arah) (b). Pola guru-murid-guru, yakni adabalikan ( feedback ) bagi guru, tidak ada interaksi antarsiswa(komunikasi sebagai interaksi) (c). Pola guru-murid-murid,yakni ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu samalain. (d). Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid. Interaksioptimal antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid(komunikasi sebagai transaksi, multiarah) (e). Pola melingkar,dimana setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakansambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kaliapabila setiap siswa belum mendapat giliran.

4. KETERAMPILAN MENJELASKAN

Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secaralisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkanadanya hubungan yang satu dengan yang lainnya.Penyampaianinformasi yang terencana dengan baik dan disajikandengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatanmenjelaskan.

a. Tujuan Memberikan Penjelasan

1. Membimbing murid untuk mendapatkan dan memahami hukum,dalil, fakta, definisi, dan prinsip secara objektif danbernalar.

2. Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan.

3. Untuk mendapatkan balikan dari murid mengenai tingkatpemahamannya dan untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.

4. Membimbing murid untuk menghayati dan mendapatprosespenalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahanmasalah.

b. Komponen-komponen keterampilan menjelaskan

Secara garis besar komponen-komponen keterampilan menjelaskanterbagi dua, yaitu : (1). Merencanakan , mencakuppenganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenishubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkandenganpenggunaan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuaidengan hubungan yang telah ditentukan. (2). Penyajian suatupenjelasan , dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan,dan penggunaan balikan.

5. KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatanyang dilakukan oleh guru dalam kegiatanbelajar mengajar untukmenciptakan prokondusi bagi siswaagar mental maupun perhatianterpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usahatersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatanbelajar. Sedangkan menutup pelajaran (closure) ialah kegiatanyang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran ataukegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itudimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yangtelah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaiansiswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar-mengajar.

Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi: menarikperhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan melaluiberbagai usaha, dan membuat kaitan atau hubungan di antaramateri-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman danpengetahuan yang telah dikuasai siswa. Komponen keterampilanmenutup pelajaran meliputi: meninjau kembali penguasaan intipelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuatringkasan, dan mengevaluasi.

6. KETEAMPILAM MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yangmelibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yanginformal dengan berbagai pengalaman atau informasi,pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusikelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasaisuatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu prosesyang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial,

serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusikelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membinakemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilanberbahasa.

Komponen-komponen keterampilanmembimbing diskusi

1. memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topic diskusi

2. memperluas masalah atau urutan pendapat

3. menganalisis pandangan siswa

4. meningkatkan urunan pikir siswa

5. menyebarkan kesempatan berpartisipasi

6. menutup diskusi

7. KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakandan memelihara kondisi belajar yang optimal danmengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajarmengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakandan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya prosesbelajar mengajar, misalnya penghentian tingkah laku siswa yangmenyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi

ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, ataupenetapannorma kelompok yang produktif.

Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika gurumampu mengatur siswa dan sarana pengajaran sertamengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untukmencapai tujuan pengajaran. Dalammelaksanakan keterampilanmengelola kelas maka perlu diperhatikan komponen-komponenketerampilan, antara lain:

1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan danpemeliharaan kondisi belajar yangoptimal (bersifatpreventif ).. Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan gurudalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran sertakegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal sepertiketerampilan menunjukkan sikap tanggap, member perhatian,memusatkan perhatian, memusatkan perhatiankelompok, memberikanpetunjuk-petunjuk yang jelas, menegur danmember penguatan.

2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisibelajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan denganrespons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan denganmaksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untukmengembalikan kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapatsiswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupunguru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang sesuai,guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselorsekolah, atau orang tua siswa.

Dalam usaha mengelola kelas secaraefektif ada sejumlahkekeliruan yang harus dihindari oleh guru, yaitu sebagaiberikut: (1) campur tangan yang berlebihan ( teachersinstruction ). (2). kesenyapan ( fadeaway ) (3).ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan ( stop andstars ) (4). penyimpangan ( digression ) (5). bertele-tele( overdwelling )

8. KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas,yaitu berkisar antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, danseorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil danperseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap

setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antaraguru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa.

Komponen keterampilan yang digunakan adalah: keterampilanmengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilanmengorganisasi, keterampilan membimbing dan memudahkan belajardan keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatanbelajar mengajar.

Diharapkan setelah menguasai delapan keterampilan mengajaryang telah dijelaskan di atas dapat bermanfaat untuk mahasiswacalonguru sehingga dapat membina dan mengembangkanketerampilan-keterampilan tertentu mahasiswa calon guru dalammengajar. Keterampilan mengajar yang esensial secaraterkontrol dapat dilatihkan, diperoleh balikan (feed back)yang cepat dan tepat, penguasaan komponen keterampilanmengajar secara lebihbaik, dapat memusatkan perhatian secarakhusus kepada komponen keterampilan yang objektif dandikembangkannya pola observasi yang sistematis dan objektif.

DAFTAR BACAAN

Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar . Jakarta: PT.BumiAksara

Hasibuan, JJ & Moedjiono.1993. Proses Belajar Mengajar .Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor YangMempengaruhinya . Jakarta: Rineka Cipta.

Syaefudin, S. (2009). PengembanganProfesi Guru . Bandung: CV.Alfabeta.

S.Nasution. (2000). Didaktik Asas-Asas Mengajar . Jakarta:PT.Bumi Aksara.

Usman, M.Uzer. (2010). Menjadi Guru Profesional . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.