121
KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PRODUK ASURANSI PENDIDIKAN (PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE SYARIAH DAN PT. AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun oleh: Dimas Lubnan Karima 1110046200066 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PRODUK ASURANSI

Embed Size (px)

Citation preview

KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PRODUK ASURANSI

PENDIDIKAN (PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE

SYARIAH DAN PT. AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun oleh:

Dimas Lubnan Karima

1110046200066

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

iv

ABSTRAK

Dimas Lubnan Karima, NIM : 1110046200066. “Keunggulan Kompetitif pada

Produk Asuransi Pendidikan (PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah dan PT.

AJB Bumiputera 1912 Syariah),” Skripsi Strata Satu (S1) Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2016.

Tujuan Penulisan Skripsi ini adalah untuk menjelaskan bentuk-bentuk

keunggulan produk asuransi pendidikan pada PT. BRIngin Life Syariah dan PT.

AJB Bumiputera, untuk menjelaskan strategi yang digunakan oleh kedua

perusahaan tersebut dalam menarik minat masyarakat. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan analisis metode kualitatif yang bersifat analisis deskriptif

dengan pendekatan kompetitif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dari

hasil survei, wawancara, studi dokumentasi, studi pustaka yang kemudian

diinterpretasikan dalam bentuk pemaparan dan analisis perbandingan sehingga

penulis dapat memberikan kesimpulan pada penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pertama, PT. AJB

Bumiputera 1912 memilki keunggulan yang cukup signifikan dalam bentuk

keunggulan produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra’ terutama dalam segi premi,

Metode pemasaran yang dilakukan, akad yang dilaksanakan dalam sistem

operasionalnya, reputasi perusahaan, serta teknologi yang diterapkan Kedua, PT.

BRIngin Life Syariah memiliki bentuk keunggulan produk Asuransi Pendidikan

Danasiswa Syariah dalam hal manfaat yang diterima oleh pemegang polis, strategi

pemasaran serta kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Ketiga, strategi

pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi BRIngin Life Syariah menerapkan

strategi fokus yang dikombinasikan dengan strategi keunggulan biaya dan

diferensiasi sedangkan PT. AJB. Bumiputera 1912 lebih fokus dalam hal

mengoptimalisasikan sistem keagenan yang dimiliki dari tingkat wilayah sampai

dengan tingkat nasional. Keempat, bahwa Asuransi Pendidikan Mitra Iqra’ PT.

AJB Bumiputera 1912 lebih unggul dari Asuransi Pendidikan Danasiswa Syariah

PT. BRIngin Life Syariah.

Kata kunci : Keunggualan Kompetitif, Asuransi Pendidikan, PT. Asuransi Jiwa

BRIngin Life Syariah dan PT. AJB. Bumiputera 1912

v

KATA PENGANTAR

Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba selain puji dan

syukur atas kehadirat Allah Swt. Semoga rahmat dan karunia-Nya selalu

menyertai setiap langkah kita. Shalawat dan salam tercurahkan kepada manusia

yang paling mulia, Nabi Muhammad Saw, keluarga, para sahabat, dan para

pengikutnya yang selalu istiqomah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir

zaman.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Keunggulan Kompetitif pada Produk Asuransi Pendidikan (PT. Asuransi Jiwa

Bringin Life Syariah dan PT. AJB Bumiputera 1912 Syariah),” sebagai syarat

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan Skripsi ini banyak berbagai kekurangan. Namun

demikian semoga hasil penelitian ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi khalayak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan

Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dan motivasi

dari berbagai pihak. Dari itu penyusun menghaturkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Alm. Ayahanda Masduqi Ikhsan dan Mamah Ani Narmi serta Ibunda Cici

Susilawati yang senantiasa memberikan cinta dan kasih sayangnya dan yang

paling penting adalah doa dari mereka sehingga penulis bisa menyelesaikan

Skripsi ini.

vi

2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si., selaku Ketua Jurusan Program Studi

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Jakarta yang selalu memberikan motivasi dan pemikirannya layaknya orang

tua kami

4. Bapak Dr. H. Sumuran Harahap, M.Ag., MM., MH., MsSi. Dosen

Pembimbing Skripsi yang selalu memberikan waktu dan kesempatan serta

nasehat kepada kami

5. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah membekali

ilmu kepada penulis selama perkuliahan sehingga penulis bisa menyelesaikan

Skripsi ini

6. Seluruh guru-guruku yang ada di Pondok Pesantren Gontor khusus Suwito

Jumari yang selalu memberikan nasehat kepada penulis.

7. Seluruh teman-teman seperjuangan program studi muamalat (Ekonomi

Islam), yang selalu memberikan kebahagian dalam canda dan tawa ketika di

kelas.

8. Serta semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan Skripsi ini.

9. Dalam penyusunan Skripsi ini, penulisan berupaya semaksimal mungkin agar

dapat memenuhi harapan semua pihak. Namun penulis menyadari masih

banyak sekali terdapat kekurangan dan kehilafan dalam penulisan dan

penyusunan Skripsi ini dikarenakan karena keterbatasan kemampuan penulis.

vii

Oleh karena itu sumbang saran dan kritik juga saya butuhkan demi perbaikan

pada Skripsi saya. Terakhir saya berharap semoga segala bantuan yang telah

diberikan menjadi amal yang sholeh sehingga ini dapat bermanfaat untuk

ummat. Akhirnya saya ucapkan banyak terimakasih.

Jakarta, 29 Maret 2017

Dimas Lubnan Karima

NIM: 1110046200066

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................ v

KATA PENGANTAR........................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR............................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 9

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 10

D. Perumusan Masalah .................................................................. 10

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 11

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 11

G. Review Studi Terdahulu ........................................................... 12

H. Kerangka Teori dan Konseptual .............................................. 15

1. Kerangka Teori .................................................................... 15

2. Kerangka Konseptual .......................................................... 19

I. Sistematika Penulisan ............................................................... 19

ix

BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………......... 21

A. Keunggulan Kompetitif ……………………………………….. 21

1. Pengertian Keunggulan Kompetitif ………………………. 21

B. Kreteria keunggulan kompetitif diliat dari berbagai segi …….... 27

1. Keunggulan Produk ..……………………………………... 27

2. Kinerja Pemasaran ...……………………………………… 29

3. Reputasi Perusahaan …………………………………… . ... 30

4. Kualitas Produk …………………………………………… 31

5. SDM dalam Perusahaan …………………………………... 32

C. Teori Asuransi Syariah .. .......................................................... ... 33

1. Pengertian Asuransi Syariah (Asuransi Islam) ................... ... 33

2. Dasar Hukum Asuransi Syariah (Asuransi Islam) .............. ... 34

D. Asuransi Pendidikan ………………………………...…………. 36

1. Pengertian Asuransi Pendidikan ......................................... ... 36

2. Fungsi Asuransi Pendidikan ………………………………… 38

3. Jenis Asuransi Pendidikan ………………………………….. 39

4. Implementasi Akad–Akad pada Asuransi Pendidikan …........ 40

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 63

A. Pendekatan Penelitian .............................................................. 63

B. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 64

C. Objek Penelitian ...................................................................... 65

D. Pengumpulan Data .................................................................. 65

E. Teknik Analisis Data ............................................................... 66

x

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................ 46

A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................. 46

1. Gambaran Umum AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa

Syariah ..................................................................................... 46

2. Gambaran Umum PT. BRIngin Life Syariah ...................... 61

B. Bentuk Keunggulan Kompetitif Produk Asuransi Pendidikan dilihat

dari berbagai sisi ...................................................................... 66

1. Bentuk Keunggulan Kompetitif Produk Asuransi Pendidikan

PT. AJB Bumiputera 1912 ................................................. 66

2. Strategi Pemasaran PT. AJB Bumiputera 1912 .................. 77

3. Bentuk Keunggulan Kompetitif Produk Asuransi Pendidikan PT.

BRIngin Life Syariah .......................................................... 82

4. Strategi Pemasaran PT. BRIngin Life Syariah .................... 88

C. Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah

PT. AJB Bumiputera 1912 (Mitra Iqra’) dan PT. Asuransi Jiwa

Bringin Life Syariah (Danasiswa Syariah) .............................. 89

BAB V PENUTUP ................................................................................... 97

A. Kesimpulan ............................................................................... 97

B. Saran ........................................................................................ 99

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 101

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel tahapan dana pendidikan danasiswa syariah…………… 66

Table 4.2 Premi tabarru’ yang mempengaruhi dalam perhitungan premi

Mitra Iqra’……………………………………………………. 69

Table 4.3 Tahapan dana pendidikan asuransi jiwa Mitra Iqra’ (peserta

hidup)………………………………………………………… 70

Table 4.4 Tahapan dana pendidikan asuransi jiwa Mitra Iqra’ (peserta

meninggal)……………………………………………………. 71

Tabel 4.5 Perbandingan keunggulan produk asuransi Pendidikan Syariah

Pada PT. AJB Bumiputera 1912 (Mitra Iqra’) dan PT. BRIngin Life

Syariah (Danasiswa Syariah)………………………………… 90

Tabel 4.6 Kriteria Keunggulan kompetitif perusahaan dilihat dari berbagai

sisi PT. AJB Bumiputera Divisi Syariah dengan PT. Bringin

Life…………………………………………………………… 96

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka pemikiran ................................................................... 19

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Pusat PT. AJB Bumiputera 1912 ... 57

Gambar 4.2 Struktur Organisasi BRIngin Life Syariah ................................. 65

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang ini berbagai kondisi dan perubahan yang terjadi dalam

lingkungan bisnis akan berdampak terhadap meningkatnya persaingan, sehingga

hal ini membuat banyak perusahaan harus dapat bersaing dengan berbagai cara

yang efektif untuk mencapai daya saing strategis dan menghasilkan keuntungan

yang maksimal. Pada dasamya, keunggulan bersaing tumbuh dari nilai atau

manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya lebih dari biaya

yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menciptakannya. salah satu yang tidak

luput dari dunia persaingan saat ini adalah industri asuransi syariah yang kini

tengah mengalami perkembangan di Indonesia.

Islam telah mengatur dan membimbing umatnya dalam seluruh aspek

kehidupan, salah satunya adalah dalam bermuamalah. Muamalah mencakup

semua aspek hidup manusia dalam hubungannya dengan manusia lain, salah

satunya dalam hal ekonomi. Terdapat sebuah sistem ekonomi yang berlandaskan

dengan prinsip-prinsip Islam yaitu sistem ekonomi syariah yang mengatur setiap

muslim dalam bermuamalah. Prinsip utama dalam sistem ekonomi syariah salah

satunya adalah adanya pelarangan bunga yang merupakan bentuk dari riba.

Kehidupan perekonomian di Indonesia terutama dalam praktek sistem ekonomi

syariah saat ini sudah berkembang dan semakin membaik, hal tersebut dapat

dilihat dari peningkatan pertumbuhan perekonomian syariah yang semakin pesat

perkembangannya. Selain itu, perkembangan sistem keuangan syariah juga

ditandai dengan didirikannya berbagai lembaga keuangan syariah dan

2

diterbitkannya berbagai instrumen keuangan berbasis syariah1 sebagai salah satu

upaya yang dapat dilakukan untuk merealisasikan nilai-nilai ekonomi syariah.

Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang kegiatan usahanya

berkaitan dengan bidang keuangan. Kegiatan usaha lembaga keuangan dapat

berupa menghimpun dana dengan menawarkan berbagai skema, menyalurkan

dana dengan berbagai skema atau melakukan kegiatan menghimpun dana dan

menyalurkan dana sekaligus, di mana kegiatan usaha lembaga keuangan

diperuntukan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, dan kegiatan

distribusi barang dan jasa. Sesuai dengan sistem keuangan yang ada, maka dalam

operasionalnya lembaga keuangan dapat berbentuk lembaga keuangan

konvensional dan lembaga keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah secara

esensial berbeda dengan lembaga keuangan konvensional baik dalam tujuan,

mekanisme, kekuasaan, ruang lingkup serta tanggung jawabnya. Setiap intitusi

dalam lembaga keungan syariah menjadi bagian integral dari sistem keuangan

syariah. Lembaga keuangan syariah bertujuan untuk membantu mencapai tujuan

sosio ekonomi masyarakat Islam. Lembaga keuangan berperan sebagai lembaga

intermediasi keuangan. Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan

dana dari unit surplus ekonomi, baik sektor usaha, lembaga pemerintah maupun

individu (rumah tangga) untuk penyedia dana bagi unit ekonomi lain.2

Kajian tentang asuransi atau dalam literatur ekonomi Islam (ekonomi syariah)

semakin banyak ditemukan di Indonesia. Tidak dipungkiri bahwa pada tahap awal

banyak penulis bidang ekonomi Islam di Indonesia lebih fokus kajiannya terhadap

masalah perbankan Islam dibanding kajian asuransi Islam. Padahal, kajian

1 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 27. 2 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 29.

3

asuransi Islam terlahir satu “paket” dengan kajian perbankan Islam. Kedua bidang

tersebut bersama-sama muncul ke permukaan tatkala dunia Islam tertarik untuk

mengkaji secara mendalam apa dan bagaimana cara menerapkan konsep ekonomi

Islam dalam tataran kelembagaan.

Pilihan utama lahir dengan mengedepankan lembaga keuangan perbankan dan

lembaga keuangan nonbank sebagai model kajian ekonomi Islam secara

kelembagaan. Kajian tentang asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan

nonbank yang dikemas dengan semangat nilai-nilai Islam ini selanjutnya

dijadikan sebagai obyek kajian dalam penulisan skripsi ini. Meskipun bidang

asuransi pernah menjadi suatu perdebatan (pro-kontra) seputar hukum yang ada,

tetapi secara nyata umat Islam membutuhkan keberadaan lembaga yang

berdasarkan syariah ini.

Asuransi Syariah berupaya menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam dari

Al-Quran dan As-Sunnah agar dapat dijabarkan dalam kehidupan secara praktis.

Dalam surat Al- Hayr ayat 18 : Hal ini dilatarbelakangi oleh pemahaman bahwa

sistem ekonomi Islam dapat dikembangkan dan diaplikasikan di Indonesia. Selain

itu, nilai-nilai dasar ekonomi Islam dijadikan pijakan bagi manajemen dan

operasional lembaga keuangan syariah, termasuk asuransi syariah. Secara sosial

dan ekonomi tidak ada seorangpun yang menyangkal manfaat dan peran positif

yang dilakukan oleh asuransi, terutama pada masyarakat yang maju dan

permasalahan masyarakat yang hidup dikelilingi oleh berbagai resiko yang

mengancam ketentraman psikologis jiwa, raga, dan harta. Asuransi dalam hal ini

menawarkan jasa-jasa yang berupa proteksi terhadap penciptaan rasa aman dan

rasa terlindungi. Sehingga orang dalam menjalankan kehidupan ekonominya

menjadi tentram dan dengan demikian dapat meningkatkan produktivitasnya. Di

4

samping itu asuransi menyediakan suatu kesempatan bekerja sama dan saling

menolong antar anggota masyarakat dengan ikut memikul beban finansial yang

diderita orang lain melalui asuransi.3

Dalam perkembangan bidang ekonomi, asuransi memberi andil yang besar,

baik dalam pembangunan ekonomi keluarga, masyarakat maupun negara. Dalam

pembangunan ekonomi keluarga, tercermin adanya upaya membangun

kesejahteraan di hari tua dan disiplin menyisihkan dana kesejahteraan tersebut. Di

negara-negara berkembang yang biasanya mempunyai dana terbatas, asuransi

selalu membuktikan peranannya sebagai lembaga penyedia dana yang cukup

berhasil.

Di Indonesia, pertumbuhan Asuransi Syariah cukup pesat. Pertumbuhan

asuransi syariah didukung oleh ketentuan regulasi yang menjamin kepastian

hukum kegiatan asuransi syariah. Ketentuan hukum yang mengatur asuransi

syariah antara lain : Pertama, Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha

Perasuransian. Kedua, Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 1992 tentang

Penyelenggaraan Usaha Perasuransian, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 1992. Ketiga, Keputusan Menteri Keuangan

Nomor: 421/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Penilaian

Kemampuan dan Kepatutan bagi Direksi dan Komisaris Perusahaan

Perasuransian. Keempat, Keputusan Menteri Keuangan Nomor:

422/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Penyelenggaraan Usaha

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Kelima, Keputusan Menteri

3 Syamsul Anwar “Asuransi Dalam Pandangan Islam”, dalam Sukriyanto, Syamsul Anwar,

Supritna, et.al. Hukum Islam Tentang Waris, Asuransi dan Pengadilan, (Yogyakarta:Lemilit UIN

Sunan Kalijaga 2006), 86-87.

5

Keuangan Nomor: 423/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang

Pemeriksaan Perusahaan Perasuransian. Keenam, Keputusan Menteri Keuangan

Nomor: 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan

Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Ketujuh, Keputusan

Menteri Keuangan Nomor: 426/KMK.06/ 2003 tanggal 30 September 2003

tentang Perizinan Usaha Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.4

Pada tahun 1994, berdiri Asuransi Takaful sebagai ujung tombak asuransi

syariah di Indonesia. Meskipun perkembangan UU No. 2 / 1992 tentang Asuransi

masih belum tegas mengatur bagaimana mekanisme penyelenggaraan asuransi

syariah, pemerintah tetap membuka ruang kepada perusahaan asuransi

konvensional untuk membuka cabang atau unit layanan kepada perusahaan

asuransi konvensional untuk membuka cabang atau unit layanan syariah dengan

cara dual insurance system. Dengan adanya kesempatan ini, berdiri lebih dari 36

(tiga puluh enam) asuransi syariah jiwa dan umum, baik berbentuk divisi atau

sudah berbentuk perusahaan asuransi syariah5.

Dan perkembangan industri asuransi syariah di Indonesia pada tahun 2000

sampai Juli 2007 bertambah menjadi 42 (empat puluh dua) perusahaan dan

ditambah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis aset industri asuransi syariah

4 Muhammad maksum, “Pertumbuhan Asuransi Syariah Di Dunia Dan Indonesia” artikel

diakses pada tanggal 13 November 2016 dari http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/iqtishad 5 Muslim Kelana, Muhammad is a Great Entreprenerur, cet. 1 (Bandung: Dinar Publishing

2008), 104.

6

mampu meningkat 18 persen hingga akhir tahun 2016. Optimisme ini berangkat

dari kinerja yang sangat baik yang dicatatkan asuransi syariah hingga April 2016.6

Industri asuransi syariah membukukan pertumbuhan nilai aset bulanan (month

to month) hingga 38,7 persen pada April 2016. Yakni, dari Rp. 20,9 triliun pada

Maret 2016 menjadi sebesar Rp. 29 triliun April 2016. Pertumbuhan aset tidak

terlepas dari kinerja investasi industri asuransi syariah yang meningkat 19,9

persen mencapai Rp. 24,8 triliun dan pendapatan premi asuransi syariah yang

tembus hingga Rp. 27 triliun atau naik 10,3 persen.

Kinerja industri asuransi syariah di sepanjang tahun 2016 sampai dengan

bulan April 2016 diproyeksi menghadapi tantangan berat, seiring dengan

perlambatan pertumbuhan ekonomi di sektor riil. Pada tahun 2015, menurut OJK,

kinerja investasi asuransi syariah terimbas gejolak pasar keuangan global, dan

dalam negeri. Diketahui 60-70 persen dari total portofolio investasi industri sektor

investasi asuransi syariah banyak ditempatkan di pasar modal. Dengan adanya

sejumlah langkah edukasi dan sosialisasi yang didorong pemerintah, otoritas dan

pelaku industri bakal membantu peningkatan literasi pemanfaatan asuransi

syariah.

Dari sekian banyak produk yang ditawarkan perusahaan asuransi syariah,

asuransi pendidikan merupakan salah satu yang cukup menarik perhatian di

kalangan lapisan masyarakat. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran

masyarakat atas pendidikan. Mengingat adanya kebutuhan bagi para orang tua di

Indonesia yang ingin menyiapkan pendidikan dengan kualitas yang baik bagi

6“OJK Optimis Bisnis Asuransi Syariah Tumbuh 18 Persen,” Artikel diakses pada tanggal 12

November 2016 dari http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160606163055-78-

136191/ojkoptimistis-bisnis-asuransi-syariah-tumbuh-18-persen/

7

anaknya. Karena pendidikan dirasakan penting bagi segala lingkup bidang

penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik sesuai dengan

martabat manusia. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa biaya pendidikan

menjadi semakin meningkat. Sementara itu kemampuan yang lebih adalah

menjadi suatu keharusan bila anak ingin berkompetensi di dunia kerja yang

semakin kompetitif. Biaya pendidikan yang meningkat membuat masyarakat

mencari alternatif pembiayaan bagi pendidikan anak-anaknya pada masa

mendatang.

Asuransi pendidikan merupakan solusi bagi masyarakat sebagai alternatif

pembiayaan pendidikan. Perusahaan asuransi sebagai media perantara

menyediakan produk asuransi pendidikan, juga semakin bersemangat

mempromosikan produk-produknya. Tampaknya, perusahaan asuransi melihat

peluang untuk “menjual” produk asuransi pendidikan semakin besar khususnya di

kalangan masyarakat menengah. Masyarakat menengah menjadi pasar potensial,

sebab masyarakat menengah semakin menyadari pentingnya arti pendidikan bagi

anak-anak. Di sisi lain, mereka juga menyadari akan semakin beratnya biaya

pendidikan pada masa mendatang. Karena itulah, asuransi pendidikan menjadi

alternatif bagi masyarakat menengah untuk membiayai pendidikan anak-anaknya

pada masa yang akan datang.7

Banyaknya perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi

pendidikan tersebut juga menimbulkan persaingan antar perusahaan dalam

menarik minat masyarakat khususnya para orangtua. Oleh karena itu, perusahaan

7 “Asuransi Pendidikan Semakin Variatif,” artikel diakses pada tanggal 23 Oktober 2016 dari

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/Asuransi-Pendidikan-Semakin-Variatif/

8

asuransi harus menghadirkan berbagai produk yang memiliki kelebihan dan

keunggulan tersendiri dibanding dengan produk pesaing demi mencapai kepuasan

pelanggan.

PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah memiliki produk asuransi pendidikan

yang dinamakan dengan produk Danasiswa Syariah. Produk ini memberikan

perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri serta dana tabungan pendidikan

dengan pilihan manfaat tambahan berupa pembebasan biaya kontribusi apabila

peserta mengalami musibah cacat tetap total atau peserta terdiagnosa menderita

penyakit kritis. Selain itu, orangtua dan anak mendapatkan perlindungan asuransi

sekaligus menerima tahapan dana pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan

anak dimasa mendatang hingga masa asuransi berakhir.8

Selain PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah, PT. AJB Bumiputera 1912

pun memikiliki produk pendidikan yang bernama bernama asuransi pendidikan

Mitra Iqra’,9 dimana Produk Asuransi Mitra Iqra’ yang dikeluarkan oleh AJB

Bumiputera 1912 bertujuan untuk membantu para nasabah atau peserta asuransi

atau pemegang polis dalam mewujudkan cita-cita putra-putrinya secara khusus

dirancang untuk menjamin tersedianya sejumlah dana pendidikan sejak putra-

putrinya memasuki usia Taman Kanak-Kanak (TK) sampai dengan lulus

Perguruan Tinggi (PT).

Dana tahapan inilah yang dimaksudkan sebagai dana pendidikan yang

jumlahnya jauh lebih besar dari dana santunan asuransi jiwanya, Karena itulah

8 “Bringin Danasiswa Syariah,” artikel diakses pada tanggal 24 November 2016 dari

http://www.bringinlife.co.id/danasiswa_syariah 9 “Asuransi Perorangan Syariah,” artikel diakses pada tanggal 25 November 2016 dari

http://www.bumiputera.com/products/product/syariah_individual_insurance/mitra_iqra_plus/0

9

sering disebut dengan “Asuransi Pendidikan”. Dengan dana tahapan pendidikan

yang bersifat pasti dan dapat dicairkan secara bertahap pada tahun polis tertentu

sesuai dengan aturan yang telah ditentukan dan nasabah juga dapat mengambil

masa bayar tertentu.10

Kedua perusahaan tersebut sama-sama memiliki unsur saving atau tabungan.

Asuransi pendidikan yang dimiliki oleh kedua perusahaan tersebut termasuk

kedalam Asuransi Jiwa Dwiguna atau Endowment Insurance, yaitu asuransi jiwa

yang memberikan manfaat polis tertentu, jika peserta hidup sampai masa

perjanjian berakhir atau mengalami musibah meninggal dunia dalam masa

perjanjian. Mekanisme dalam asuransi pendidikan tersebut adalah para orangtua

mempersiapkan dana pendidikan sebagai tabungan ketika anaknya memasuki

Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama

(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga Perguruan Tinggi (PT), maka

pada saat orangtua atau anak sebagai ahli waris mengalami musibah kecelakaan,

cacat tetap total ataupun sampai meninggal dunia, pihak asuransi akan

memberikan manfaat proteksi berupa dana sesuai dengan dana tahapan pendidikan

yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Berbeda dengan kebanyakan perusahaan lain yang memiliki unsur investasi,

yang dinamakan produk unit link. Produk tersebut memiliki unsur investasi

sekaligus proteksi. Peserta mendapatkan proteksi manfaat dari asuransi sekaligus

bisa memilih investasi melalui saham, reksadana ataupun properti. Namun, ketika

nasabah ingin memiliki manfaat tambahan perlindungan, maka pembayaran

10 “Asuransi Pendidikan,” artikel diakses pada tanggal 24 November 2016 dari

http://www.Asuransi-Jiwa.Org/Produk-Allianz/Asuransi-Pendidikan-Allianz/

10

kontribusinya pun menjadi bertambah agar proteksi asuransinya tetap berjalan.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk mencoba

mengadakan penelitian guna mengetahui apa saja keunggulan produk asuransi

pendidikan dan strategi pemasaran yang digunakan oleh masing-masing

perusahaan tersebut serta merumuskannya kedalam sebuah karya tulis yaitu

Skripsi, dengan Judul “Keunggulan Kompetitif Produk Asuransi Pendidikan

(PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dan PT. AJB Bumiputera 1912).”

B. Identifikasi Masalah

Dalam upaya untuk mempertahankan kemajuan perusahaan. Berbagai cara

dilakukan dalam memasarkan produk-produknya. Salah satunya yaitu dengan

keunggulan komparatif yang dimiliki masing-masing perusahaan tersebut akan

membuat perusahaan dapat bertahan dan optimal baik dalam jangka pendek

maupun panjang. Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba mengindentifikasi

masalah yang muncul:

1. Karakteristik produk asuransi pendidikan di PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life

Syariah dan PT. AJB Bumiputera 1912.

2. Strategi pemasaran yang dilakukan di PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah

PT. AJB Bumiputera 1912.

3. Bentuk Keunggulan Kompetitif dari produk asuransi pendidikan yang dimiliki

oleh PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dan PT. AJB Bumiputera 1912.

C. Pembatasan Masalah

11

Adapun pembatasan permasalahan ini yaitu mengenai bentuk, strategi

pemasaran yang digunakan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dan PT. AJB

Bumiputera 1912 dan, dan aspek-aspek yang dapat dibandingkan/diunggulkan

dari produk asuransi pendidikan pada masing-masing perusahaan.

Adapun secara spesifik perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Bentuk Keunggulan Kompetitif dari produk asuransi pendidikan Danasiswa

Syariah PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dan Mitra Iqra‟ di PT. AJB

Bumiputera 1912.

2. Apa strategi yang dilakukan di PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dan

PT. AJB Bumiputera 1912 dalam menciptakan Keunggulan Kompetitif pada

produk asuransi pendidikan tersebut di atas.

D. Perumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penyusunan

Skripsi ini sebagai berikut :

1. Bagaimana Keunggulan Kompetitif pada produk asuransi pendidikan

Danasiswa Syariah di PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dan Mitra Iqra’

di PT. AJB Bumiputera 1912?

2. Langka apa saja yang dilakukan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dan

PT. AJB Bumiputera 1912 dalam menciptakan keunggulan Kompetitif?

E. Tujuan Penelitian

12

Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis bentuk keunggulan kompetitf produk asuransi pendidikan

Danasiswa Syariah di PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dan Asuransi

Pendidikan Mitra Iqra’ PT. AJB Bumiputera 1912.

2. Untuk mengetahui strategi yang digunakan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life

Syariah dalam mempertahankan produk asuransi pendidikan Danasiswa

Syariah.

3. Untuk mengetahui strategi yang digunakan PT. AJB Bumiputera 1912 dalam

mempertahankan produk asuransi pendidikan Mitra Iqra’.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai

berikut:

1. Pihak penulis, dengan melakukan penelitian ini penulis diharapkan

mendapatkan pengetahuan yang komprehensif tentang cara menganalisa suatu

produk asuransi pendidikan dalam sebuah perusahaan asuransi.

2. Pihak perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam mengembangkan produk

asuransi pendidikan di perusahaan-perusahaan tersebut.

3. Pihak universitas, sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan

oleh seluruh kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa dalam

memberikan pengetahuan, informasi dan sebagai proses pembelajaran

mengenai komparatif produk asuransi pendidikan.

13

4. Pihak lainnya, penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan bacaan yang

menambah pengetahuan mengenai produk asuransi pendidikan serta sebagai

media sosialisasi mengenai produk ini.

G. Tinjauan Review Studi Terdahulu

Untuk menghindari penelitian dengan objek yang sama, maka diperlukan

kajian terhadap kajian-kajian terdahulu terhadap beberapa penelitian yang

dilakukan sebelumnya mengenai fenomena yang berkaitan dengan penelitian.

Dibawah ini terdapat beberapa penelitian yang dilakukan oleh penulis:

1. Dilakukan oleh Astri Damayanti, meneliti tentang”Competitive Advantage

Produk Asuransi Pendidikan (Studi PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT.

Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah)”, tahun 2014, Penerbit UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Permasalahan yang diteliti pada topik di atas membahas

bentuk serta strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Takaful Keluarga dan

PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah terhadap produk asuransi pendidikan

yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut.11

Berdasarkan hasil tinjauan (review) kajian terdahulu dari karya tulis di

atas, maka penulis melihat adanya perbedaan penelitian yang dilakukan

penulis dengan karya tulis yang lain. Perbedaan yang paling paling signifikan

adalah penulis menggunakan analisis metode kualitatif yang bersifat analisis

deskriptif dengan pendekatan keunggulan kompetitif. Sedangkan Astri

Damayanti menggunakan analisis metode kualitatif yang bersifat analisis

11 http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/27383. Diakses pada tanggal 25

November 2016

14

deskriptif dengan pendekatan kompetitif. Tujuan Penulisan Skripsi ini adalah

untuk menjelaskan bentuk-bentuk keunggulan produk asuransi pendidikan

pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. BRIngin Life Syariah, untuk

menjelaskan strategi yang digunakan oleh kedua perusahaan tersebut dalam

menarik minat masyarakat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

analisis metode kualitatif yang bersifat analisis deskriptif dengan pendekatan

kompetitif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dari hasil survei,

wawancara, studi dokumentasi, studi pustaka yang kemudian

diinterpretasikan dalam bentuk pemaparan dan analisis perbandingan

sehingga penulis dapat memberikan kesimpulan pada penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pertama, PT. Asuransi

Takaful Keluarga memiliki keunggulan produk dari segi kontribusi, manfaat

yang diterima, dan pelayanan. Kedua, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life

Syariah memiliki keunggulan dari segi teknologi dan strategi pemasaran.

Ketiga, strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful

Keluarga cenderung kepada strategi keunggulan biaya, sedangkan PT.

Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah lebih cenderung ke strategi fokus yang

dikombinasikan antara biaya dan differensiasi. Keempat, bahwa PT. Asuransi

Takaful keluarga lebih unggul dari PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.

2. Dilakukan oleh Rahma Putri Islami, yang meneliti tentang “Comparative

Advantage Produk Dana Talangan Haji dan Talangan Umroh pada Bank

Muamalat Indonesia”, Tahun 2014, penerbit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

15

Permasalahan yang diteliti dalam Skripsi ini mengenai mekanisme dan strategi

Pemasaran Dana Talangan Haji dan Dana Talangan Umroh serta bentuk

komparatif yang terjadi pada produk tersebut di Bank Muamalat Indonesia.

Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keunggulan

produk dana talangan haji dan talangan umroh pada Bank Muamalat

Indonesia, selain itu juga untuk mengetahui produk mana yang lebih

menguntungkan bagi bank dari dua produk pembiayaan tersebut. Penelitian

yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif.

Yaitu menjelaskan keunggulan masing-masing produk serta mekanismenya

yang diterapkan Bank Muamalat Indonesia. Untuk pengumpulan data yaitu

data primer berupa hasil wawancara dengan narasumber terkait dan data

sekunder berupa studi pustaka dan dokumentasi yang berkaitan dengan

penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, produk dana talangan

haji ternyata berbeda dengan talangan umroh baik dari segi akad maupun dari

nama produk. Kemudian, produk yang lebih menguntungkan bagi bank dari

kedua jenis produk tersebut yaitu produk talangan umroh. Selain itu, masing-

masing produk pembiayaan tersebut memiliki keunggulan dalam berbagai

aspek yaitu baik dalam kemampuan finansial ekonomi, inovasi produk serta

promosi.12

12 http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/29166. Diakses pada tanggal 25

November 2016

16

H. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

a. Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan merupakan salah satu alternatif yang dinilai akan

dapat memenuhi kebutuhan biaya pendidikan. Asuransi pendidikan

dirancang untuk membiayai keperluan pendidikan anak yang sesuai

dengan jenjang pendidikan. Dengan produk ini, orangtua dapat

merencanakan biaya pendidikan sejak anak masuk TK, SD, SMP, SMU,

PT, juga dapat menyekolahkan anak di tempat sesuai dengan keinginan.

Asuransi jenis ini merupakan produk dengan unsur tabungan (saving),

asuransi dengan program pendidikan ditujukan untuk orangtua secara

individu atau perorangan guna mempersiapkan dana pendidikan bagi

anakanaknya sampai tingkat sarjana.13

b. Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage)

Keunggulan kompetitif adalah strategi bersaing terhadap

sesuatu yang dirancang untuk dikembangkan oleh suatu organisasi.

Competitive Advantage (keunggulan kompetitif) merupakan konsep

kunci manajemen strategi. Perusahaan dikatakan memiliki

keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut mempunyai

sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaing, melakukan sesuatu

yang lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan

sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain.14 Sumber

13 Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Halal dan Maslahat, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri, 2007), h. 84. 14 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta:

Erlangga, 2006), h. 85.

17

keunggulan bersaing dapat berupa produk terbaik di pasar,

memberikan jasa pelayanan yang paling hebat, memberikan harga

yang lebih murah, memiliki lokasi yang paling strategis, teknologi

yang tepat guna, atribut barang yang sesuai dengan kehendak

konsumen, memasarkan produk baru paling cepat, merk dan reputasi

teruji serta memberikan nilai barang yang lebih besar daripada uang

yang dikeluarkan konsumen.15

Perusahaan yang berhasil mengendalikan pasar adalah perusahaan

yang selalu menyeimbangkan dengan baik dua orientasi, yaitu orientasi

pelanggan dan orientasi pesaing. Dengan memperhatikan kedua orientasi

tersebut akan menghasilkan kinerja pemasaran yang lebih baik. Salah

satunya, yaitu orientasi pada pesaing, dengan cara melakukan

pengembangan strategi terhadap produk yang meliputi diferensiasi atau

diversifikasi produk, variasi produk, dan inovasi produk.16

c. Strategi

Strategi itu sendiri merupakan tindakan yang terintegrasi dalam

mengejar keunggulan kompetitif. Strategi yang sukses membutuhkan

pemahaman atas nilai yang unik yang menjadi sumber keunggulan

komparatif perusahaan. Aktivitas-aktivitas ini membuat perusahaan

menciptakan nilai yang unik bagi para pelanggan mereka. Ini adalah nilai

yang merupakan pusat untuk mencapai dan mendukung keunggulan

15 Bambang Hariadi, Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (Malang:

Bayumedia, 2005), h. 99. 16 Endang Sutrasmawati, “Pengaruh Kompetisi Produk dalam Meningkatkan Kinerja

Pemasaran Melalui Competitive Advantage”, (Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 15 No. 2,

September 2008), h. 93.

18

komparatif. Keunikan dan besarnya nilai pelanggan itu diciptakan oleh

strategi perusahaan yang akhirnya ditentukan oleh persepsi pelanggan.17

Setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk dapat

menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen

sehingga dalam jangka waktu dan jumlah produk tertentu dapat diperoleh

keuntungan seperti yang diharapkan. Melalui produk yang dihasilkannya,

perusahaan menciptakan, membina dan mempertahankan kepercayaan

langganan akan produk tersebut. Keberhasilan suatu perusahaan sangat

ditentukan oleh ketepatan produsen dalam memberikan kepuasan kepada

sasaran konsumen yang ditentukannya, dimana usaha-usaha pemasaran

diarahkan kepada konsumen yang ditujukan sebagai sasaran pasarnya.18

Keberhasilan strategi pemasaran suatu usaha dapat dicapai jika

kepuasan pelanggan telah terpenuhi. Namun untuk memperoleh kepuasan

pelanggan tidaklah mudah, karena tiap pelanggan memiliki tingkat

kepuasan yang berbeda – beda walaupun membutuhkan produk yang

sama. Proses pemenuhan kepuasan pelanggan tidak hanya membutuhkan

produk atau jasa yang berkualitas saja, namun juga membutuhkan adanya

sistem pelayanan yang mendukung. Sehingga para pelanggan akan merasa

senang dengan produk atau jasa yang dibutuhkan, serta nyaman dengan

pelayanan yang diberikan.

Adanya kepuasan pelanggan ternyata juga dapat mempengaruhi omset

penjualan yang dihasilkan. Jika pelanggan merasa puas akan suatu produk

maka permintaan akan meningkat dan omset penjualan pun ikut naik,

17 Warren, J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global, (Jakarta: PT. Indeks Kelompok

Gramedia, 2003), h. 17. 18 Reni Maulidia Rahmad, Analisis Strategi Pemasaran Pada PT. Koko Jaya Prima Makasar,

(Skripsi S1 Universitas Hasanuddin Makasar. 2012). h. 19

19

sebaliknya jika pelanggan tidak merasa puas maka permintaan akan

menurun begitu juga dengan omset penjualannya. Hal penting lainnya

yang harus diperhatikan yaitu, pelanggan yang kurang puas dengan suatu

produk tidak akan membeli ataupun menggunakan lagi produk yang kita

tawarkan. Selain itu pelanggan yang kurang puas juga dapat menceritakan

kepada konsumen lain tentang keburukan produk yang mereka dapatkan,

sehingga dapat menimbulkan citra buruk di kalangan para konsumen.19

2. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual Skripsi ini dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

I. Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah pembahasan dan pemahaman Skripsi ini, maka

peneliti menyusunnya menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut :

19 “Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan”, artikel diakses pada tanggal 30 November

2016 dari http://bisnisukm.com/Strategi-Meningkatkan-Kepuasan-Pelanggan.html

20

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah dari

penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan review

studi terdahulu, kerangka teori dan konseptual, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang pengertian keunggulan kompetitif,

kriteria keunggulan kompetitif dilihat dari berbagai sisi, teori

asuransi syariah dan produk asuransi pendidikan.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan memuat tentang metode dan desain penelitian,

fokus dan instrumen penelitian, pengumpulan data, teknik analisis

data, gambaran umum PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dan

PT. AJB Bumiputera 1912, sejarah singkat dan perkembangan

perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi kepengurusan dan

jenis- jenis produk asuransi yang ditawarkan.

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini memaparkan tentang hasil penelitian dan

pembahasan, yaitu tentang bentuk keunggulan kompetitif

(competitive advantage) produk asuransi pendidikan dan strategi

apa saja yang digunakan di kedua perusahaan tersebut, yaitu PT.

Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dan PT. AJB Bumiputera

21

1912 serta analisis data mengenai perbandingan keunggulan

produk asuransi pendidikan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang terdiri dari

kesimpulan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan disertai

dengan saran

22

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Keunggulan kompetitf (Competitive Advantage)

1. Pengertian keunggulan kompetitif

Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing jika

memiliki sesuatu yang lebih atas pesaingnya dalam menarik konsumen

dan mempertahankan diri atas kekuatan persaingan yang mencoba

menekan perusahaan. Dengan demikian, untuk mencapai keunggulan

bersaing yang terus menerus, seorang produsen harus mampu

menyediakan nilai barang atau jasa yang dianggap lebih daripada yang

lain oleh konsumen, produk yang baik dengan harga yang lebih rendah

atau produk yang lebih baik dengan harga yang sama dengan pesaing

atau produk bermutu yang sepadan dengan harganya.1

Keunggulan kompetitif (competitive advantage) adalah keunggulan

atas pesaing yang didapatkan dengan menyampaikan nilai pelanggan

lebih besar, melalui harga yang lebih murah atau dengan menyediakan

lebih banyak manfaat yang sesuai dengan penetapan harga yang lebih

tinggi.2Lebih lanjut didalam bukunya, Porter menunjukkan bagaimana

perusahaan dapat secara aktual menciptakandanmemelihara

1 Bambang Hariadi, Strategi Manajemen Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (Malang:

Bayumedia Publishing, 2005), h. 99. 2 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Prehallindo,

1997), h. 211.

23

keunggulanbersaing perusahaan secara berkelanjutan didalam industri,

bagaimana menerapkan strategi umum untuk itu.

Adanya keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan

tentunya tidak terlepas dari penerapan strategi. Strategi merupakan suatu

kebutuhan besar yang dihadapi organisasi dalam melakukan bisnis, yaitu

suatu keputusan yang menentukan kegagalan dan kesuksesan organisasi.

Strategi yang baik adalah strategi yang memiliki kapabilitas untuk

beradaptasi dengan berbagai kondisi untuk kemudian menguasai target

sasaran yang telah direncanakan. Ketika suatu strategi telah ditetapkan,

maka perusahaan tidak dapat menariknya kembali. Keputusan yang

dibuat oleh perusahaan tersebut seharusnya mampu menciptakan

keunggulan kompetitif perusahaan, yang nantinya akan menentukan

sukses tidaknya perusahaan dalamlingkungan yang kompetitif.3

Walaupun suatu perusahaan dapat saja memiliki banyak kekuatan

dan kelemahan dibandingkan dengan para pesaingnya, ada dua tipe dasar

keunggulan bersaing yang dapat dimilikinya yaitu biaya rendah dan

diferensiasi. Keunggulan biaya dan diferensiasi pada dasarnya berasal

dari struktur industri. Kedua tipe dasar keunggulan bersaing tersebut

dikombinasikan dengan ruang lingkup kegiatan perusahaan yang

dilakukan untuk mencapainya akan menghasilkan tiga

3 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, h. 2.

24

pilihanstrategigenerik untuk mencapai kinerja diatas rata-rata dalam

suatu industri, yaitu diferensiasi, keunggulan biaya dan fokus.4

Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan memandang

perusahaan sebagai suatu keseluruhan, keunggulan bersaing berasal dari

banyak aktivitas berlainan yang dilakukan perusahaan dalam mendesain,

memproduksi, memasarkan, menyerahkan, mendukung produknya.

Masing-masing aktivitas dapat mendukung posisi biaya relatif

perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi.5 Sedangkan untuk

mencapai keunggulan kompetitif tersebut untuk bersaing dan

mempertahankan kinerja terdapat beberapa strategi sebagai berikut.

a. Strategi Diferensiasi

Strategi pembedaan produk (differentiation), mendorong

perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar

yang men jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang

dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat

sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk

bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik

suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata atau psikologis)

yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut.

Ciri dari strategi ini adalah perusahaan memutuskan untuk

membangun persepsi pasar potensial terhadap produk/jasa yang unggul

agar tampak berbeda dibandingkan produk pesaing. Pelanggan diharapkan

4Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja

Unggul, (Jakarta: Erlangga, 1993), h. 10. 5Crown Dirgantoro, Manajemen Strategi, (Jakarta: PT. Grasindo, 2001), h. 159.

25

mau membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan itu secara

umum, terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi ketika perusahaan

memutuskan untuk memanfaatkan strategi ini, yaitu bidang sumber daya

dan bidang organisasi. Dari sisi sumber daya perusahaan, maka untuk

menetapkan strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam

hal pemasaran produk, kreativitas dan bakat, perekayasaan produk, riset

pasar, reputasi perusahaan, distribusi dan keterampilan kerja. Sedangkan

dari sisi organisasi, perusahaan harus kuat dan mampu untuk melakukan

koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait, serta dapat merekrut

tenaga yang berkemampuan tinggi.

b. Strategi Keunggulan Biaya

Dalam strategi ini, perusahaan berusaha menjadi produsen berbiaya

rendah dalam industrinya. Strategi biaya rendah menekan pada upaya

memproduksi produk standar (sama dengan segala aspek) dengan biaya

perunit yang sangat rendah. Produk ini biasanya ditujukan kepada

konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga atau

menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.6

Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan perhatian pada

harga jual produk yang murah untuk menekan biaya produksi, promosi

maupun riset. Jika perlu, produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru

produk pesaing. Produsen berbiaya rendah biasanya menjual produk

6 D.T Johns dan Harding, H. A, Manajemen Operasi (Meraih Keunggulan Bersaing),

(Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1996), h. 27.

26

standar atau yang tidak banyak perniknya (no-frill product) dan

memusatkan perhatian pada usaha mencapai keunggulan biaya dari

sumber yang ada. Dan untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah,

sebuah perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang,

yaitu sumber daya dan organisasi.

Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa

keunggulan di bidang sumber daya daya perusahaan, yaitu kuat akan

modal, terampil pada rekayasa proses, pengawasan yang ketat, mudah

diproduksi serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari

bidang organisasi, perusahaan harus memiliki kemampuan mengendalikan

biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif

berdasarkan target. Jika sebuah perusahaan dapat mencapai dan

mempertahankan keunggulan biaya menyeluruh, perusahaan ini akan

menjadi perusahaan yang prestasinya diatas rata-rata dalam industrinya

jika ia dapat mengatur agar harganya setingkat atau mendekati harga rata-

rata dalam industri.7

c. Strategi Fokus

Strategi fokus ini berarti memusatkan (fokus) pada pembeli,

segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu. Strategi fokus dibangun

untuk melayani target tertentu secara baik. Meskipun strategi fokus tidak

mencapai biaya rendah atau diferensiasai dari segi pandang pasar sebagai

7 Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja

Unggul, h. 12.

27

keseluruhan, strategi ini sesungguhnya mencapai salah satu atau kedua

posisi tersebut di target pasarnya yang lebih sempit.Dengan demikian,

perusahaan akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara

lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing yang bersaing lebih luas.8

Salah satu bentuk strategi fokus adalah spesialisasi produk, dimana

perusahaan menghasilkan satu produk yang ditujukan pada beberapa

segmen pasar berbeda.9 Strategi ini dilakukan untuk menghindari

persaingan langsung dengan beberapa pesaing yang ada dengan memilih

segmen pasar tertentu. Dengan demikian, karena persaingan perusahaan

dapat dikecilkan dan benar-benar mampu untukmemberikan yang terbaik

dalam pasar tersebut.

Masing-masing strategi generik mencakup jalur yang secara

mendasar berbeda-beda menuju ke keunggulan bersaing, strategi

keunggulan biaya dan strategi diferensiasi mencari keunggulan bersaing

dalam beragam segmen industri yang luas sedangkan strategi fokus

mengejar keunggulan biaya (fokus biaya) atau diferensiasi (fokus

diferensiasi) dalam segmen yang sempit.Pemikiran yang melandasi konsep

strategi generik adalah bahwa keunggulan bersaing merupakan inti dari

strategi apapun, dan mencapai keunggulan bersaing mengaharuskan

perusahaan untuk menentukan pilihan. Jika suatu perusahaan

inginmemiliki keunggulan bersaing tertentu, ia harus memilih jenis

8 Agus Maulana, Michael E. Porter, Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan

Pesaing), Jakarta: Erlangga, 1996, h. 35. 9 Tedy Herlambang, Ekonomi Manajerial dan Strategi Bersaing, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada), 2002, h. 36.

28

keunggulan bersaing yang akan dicapainya serta cakupan pasar tempat

perusahaan akan mencapainya.10

Perusahaan yang mengejar suatu strategi yang jelas, salah satunya

yang telah disebutkan diatas maka kemungkinan memiliki kinerja yang

baik. perusahaan yang paling baik melaksanakan strategi tersebut akan

menghasilkan laba paling besar. Tetapi, perusahaan yang tidak jelas

mengikuti strategi apa yang akan digunakan dan melakukan strategi hanya

setengah-setengah, maka perusahaan tersebut memiliki kinerja yang buruk

karena akan terperangkap ditengah dan mengalami kesulitan untuk

bertahan.

B. Kreteria keunggulan kompetitif diliat dari berbagai segi

1. Keunggulan produk

Menurut Henard dan Szimanski, keunggulan kompetitif produk adalah

superioritas dan atau pembedaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

tawaran kompetitor. Unsur-unsur keunggulan produk, misalnya keunikan

nilai dan keuntungan yang ditawarkan perusahaan harus dilihat dari pendapat

pelanggan yang didasarkan pada pemahaman atau kebutuhan dan keinginan

pelanggan, yang didasarkan pada pemahaman atau kebutuhan dan keinginan

pelanggan, juga dari faktor subyektif mereka (suka dan tidak suka). Cara

yang dapat dilakukan adalah:11

10Michael E. Porter, “Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja

Unggul”, h. 11. 11 Soviadi Nor Rachman, 2006, “Analisis pengaruh keunggulan, reputasi perusahaan dan

asosiasi merek terhadap kesuksesan produk baru dalam meningkatkan kinerja pemasaran” (Jurnal

29

a. Mula-mula menentukan kebutuhan, keinginan, preferensi, suka dan

tidak suka dari perspektif konsumen dari riset pemasaran.

b. Melakukan analisis atas produk yang kompetitif, yaitu dengan

menganalisis kelemahan produk-produk kompetitor kemudian

membuat produk yang dapat mengatasi kelemahan tersebut.

c. Melakukan test dan verifikasi atas semua asumsi mengenai desain

produk yang dihasilkan dengan pembuatan prototip yang bisa dicoba

berpotensi mendorong kesuksesan baru.

Keunggulan produk sangat ditentukan oleh keunikan manfaat yang

diberikan perusahaan asuransi kepada peserta, superioritas produk, inovasi

produk yang terus menerus, kebutuhan produk yang memenuhi kebutuhan

peserta, kecanggihan teknologi produk dan desain produk itu sendiri.

Produk yang mempunyai keunggulan kompetitif tinggi akan memiliki

tingkat kesuksesan yang lebih tinggi, memperoleh market share yang lebih

besar, memiliki profit yang lebih tinggi dan target pencapaian penjualan dan

profit lebih mudah tercapai. Faktor yang paling utama yang menyebabkan

suatu produk sukses adalah superioritas produk (keunggulan kompetitif

produk), produk superior (yang meberikan keuntungan unik dan produk

yang bernilai tinggi bagi peserta) akan menentukan kemenangan atau

kekalahan produk yang bertarung di pasar.

Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro

Semarang, 2006) h. 26.

30

Keunggulan produk pada perusahaan asuransi merupakan hal yang

mutlak yang harus dipertahankan oleh perusahaan asuransi tersebut.

keunikan yang berbeda dari perusahaan asuransi lain, dan tingkat efisiensi

produk merupakan kunci dari peningkatan kesuksesan produk baru dalam

peningkatan kinerja pemasaran.

2. Kinerja Pemasaran

Strategi yang berkualitas dapat menimbulkan daya terima pelanggan

terhadap tingkatan kualitas, perbaikan pasar dan kinerja pemasaran sebagai

hasil akhirnya. Kinerja pemasaran merupakan konsep untuk mengukur

prestasi pemasaran suatu produk. Kinerja pemasaran selalu dipandang

sebagai hasil dari dijalankannya sebuah peran stratejik tertentu. Bagi

seorang tenaga penjualan, kinerja dihasilkan sebagai akibat dari keagresifan

tenaga penjualan mendekati dan melayani dengan baik pelanggannya.

Menurut Ferdinand, kinerja pemasaran yang baik dinyatakan dalam tiga

besaran utama, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan penjualan dan porsi pasar

yang pada akhirnya bermuara pada keuntungan perusahaan. Nilai penjualan

menunjukkan rupiah ataupun unit produk yang terjual, sedangkan

pertumbuhan penjualan menunjukkan seberapa besar kenaikan penjualan

produk yang sama dibandingkan satuan waktu tertentu, serta porsi pasar

31

menunjukkan seberapa besar kontribusi produk menguasai pasar produk

sejenis dibanding kompetitor.12

3. Reputasi Perusahaan

Reputasi merupakan penghargaan yang didapat oleh perusahaan karena

adanya keunggulan-keunggulan yang ada pada perusahaan tersebut, seperti

kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan sehingga perusahaan akan terus

dapat mengembangkan dirinya untuk terus dapat menciptakan hal-hal yang

baru lagi bagi pemenuhan kebutuhan konsumen.

Perusahaan dapat membangun berbagai macam reputasi, seperti

reputasi kualitas, reputasi pemasaran, reputasi inovasi produk, dan lain

sebagainya. Suatu reputasi perusahaan akan menurun manakala gagal dalam

memenuhi apa yang disyaratkan pasar.

Perusahaan membangun kompetensi khusus (distinctive competencies).

Kompetensi khusus harus dibangun dengan mengintegrasikan empat

komponen, yaitu kompetensi manajerial dan fokus strategi, komeptensi

berdasarkan sumber daya, kompetensi berdasarkan transformasi, dan

kompetensi berdasarkan pengeluaran. Pada kompetensi berdasarkan

pengeluaran, menegaskan bahwa perusahaan harus membangun reputasi

melalui kekhususan (spesifikasi) atas kualitas produk yang konsisten, dan

dibutuhkan konsumen. Jika kualitas produk konsisten dan selalu sesuai

dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, produk akan sukses di pasar.

12 Widodo, 2008,“Meningkatkan Kinerja Pemasaran Dengan Kreativitas Strategi”,

(Jurnal Manajemen Bisnis Vol. 1 No. 2 Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 2008), h. 154.

32

Perusahaan yang mempunyai reputasi positif lebih memungkinkan

untuk menarik minat pelamar berkualitas tinggi, membangun pangsa pasar

yang luas,menerapkan harga yang lebih tinggi dan lebih menarik minat

investor. Dengan kata lain, reputasi perusahaan yang baik memberikan

perusahaan keunggulan kompetitif.

4. Kualitas Produk

Produk merupakan salah satu dari faktor yang dapat mempengaruhi

keunggulan bersaing, disamping harga dan jangkauan distribusinya. Produk

adalah sesuatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen secara memuaskan. Oleh karena itu, setiap perusahaan berupaya

untuk mengembangkan produknya agar dapat mampu bersaing dengan

produk-produk saingannya di pasar. Unsur yang terpenting dalam produk

adalah mutu/kualitas.

Kualitas diartikan sebagai kemampuan produk untuk memenuhi apa

yang diharapkan konsumen atau pengguna terhadap suatu produk yang

dimilikinya. Kualitas produk harus dapat mencerminkan tingkat kemampuan

produk untuk memberikan kemanfaatan yang diharapkan oleh konsumen

atau pengguna dari produk tersebut.13Keberhasilan suatu perusahaan dalam

persaingan sangat ditentukan oleh tingkat kualitas produk yang dihasilkan

dan dipasarkan, yang memengaruhi posisi produk di pasar.

13Sofjan Assauri, 2008, “Manajemen Produksi dan Operasi”, (Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), h. 368.

33

5. SDM dalam Perusahaan

Menurut Porter, SDM merupakan salah satu komponen dan sistem

organisasi yang dapat menjadi salah satu keunggulan kompetitif dalam

organisasi. Oleh karena itu perusahaan harus benar-benar memperhatikan

kualitas dan kompetensi SDM yang dimiliki dengan cara mengelola SDM

yang ada untuk dikembangkan melalui proses pendidikan dan pelatihan.

Fungsi SDM sebagai salah satu sumber keunggulan kompetitif akan lebih

memberikan manfaat yang besar jika dikelola secara efektif dan efisien.14

Keunggulan kompetitif dapat diciptakan melalui pengelolaan sumber

daya manusia yang efektif dengan memperhatikan faktor internal dan

eksternal perusahaan yang akan dihadapinya. Setiap organisasi perusahaan

beroperasi dengan menggunakan seluruh sumber dayanya untuk dapat

menghasilkan produk baik barang atau jasa yang bisa dipasarkan. Dalam hal

ini pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan meliputi sumber daya

finansial, fisik, SDM dan kemampuan teknologis dan sistem.15

Sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut dapat dijadikan

sebagai sumber untuk meraih keunggulan kompetitif bila perusahaan mampu

menciptakan strategi nilai yang tidak dimiliki atau sulit ditiru oleh

perusahaan pesaingnya. Kriteria yang dapat dipakai sebagai tolok ukur untuk

menetapkan suatu sumber daya meraih keunggulan bersaing atau tidak,

14Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi, h. 8-9. 15Lena Ellitan, 2002, “Praktik-praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan

Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan”, (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 4 No. 2,

2002), h. 66.

34

adalah sumber daya tersebutharus mampu menciptakan nilai, sulit ditiru,

bersifat langka, dan tidak ada substitusi.16

C. Teori Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah (Asuransi Islam)

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)

memberikan pengertian asuransi syariah (ta’min, takaful atau tadhamun)

adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah

orang atau pihak melalui dana investasi dalam bentuk aset atau tabarru‟ yang

memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui

akad (perikatan) yang sesuai dengan syari’at.17 Asuransi berasal dari bahasa

Inggris yaitu insurance yang artinya pertanggungan. Sedangkan pengertian

asuransi dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha

Perasuransian dalam Pasal 1. “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian

antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri

kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan

penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan

keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak

ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu

peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang

didasarkanatas meninggal atau hidupnya seseorang yang

16Ni Wayan Mujiati, “Pengelolaan SDM Untuk Menciptakan Keunggulan Kompetitif”,

(Fakultas Ekonomi Universitas Udayana), Artikel diakses pada tanggal 04 Juli 2014 dari

http://www.e- jurnal.com/2013/12/pengelolaan-sdm-untuk menciptakan.html, h. 7-8. 17Zainuddin Ali. Hukum Asuransi Syari’ah, (Jakarta: Sinar Grafika. 2008) h. 6

35

dipertanggungkan”.18Dalam Islam istilah asuransi dikenal dengan asuransi

takaful atau asuransi syariah, yang artinya asuransi yang bertujuan untuk

tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan menjadikan semua peserta

sebagai keluarga besar yang saling menanggung satu sama lain.19

Dalam konsep asuransi syariah, asuransi disebut dengan takaful, ta’min

dan Islamic insurance. Takaful mempunyai arti saling menanggung antar-

umat manusia sebagai makhluk sosial. Ta’min berasal dari kata‚ amanah yang

berarti memberikan perlindungan, kata aman serta bebas dari rasa takut.

Adapun Islamic Insurance mengandung makna‚ pertanggungan atau saling

menanggung.20 Jadi, secara singkat asuransi merupakan suatu perjanjian,

yang objeknya adalah pertanggungan terhadap risiko yang mungkin akan

dialami oleh seseorang baik terhadap diri, maupun harta bendanya sebagai

akibat dari kejadian yang diharapkan.

2. Dasar Hukum Asuransi Syariah (Asuransi Islam)21

Dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadist yang dapat menjadi dasar hukum

asuransi syariah dapat dilihat sebagai berikut:

18Anshari dan Abdul Ghafur. 2010. Hukum Perjanjian Islam di Indonesia, (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press), h. 89-90. 19Anshari dan Abdul Ghafur. 2010. Hukum Perjanjian Islam di Indonesia, (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press), h. 90. 20Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan

Agama, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 243. 21 A.M. Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis

Historis, Teoritis dan Praktis, Cet. I, Jakarta: Kencana, 2004, h. 104-105

36

a. Al-Qur’an

ين هاٱلذ يأ ءامنواي اقرننظولٱتذقواٱللذ وفسمذ متلغد هدذ ٱتذقواٱللذ إنذ

بماتعملونٱللذ ١٨خبي

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada

Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada

Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan”. [QS. Al-Hasyr:18]22

b. Al-Hadist

Dari Abu Musa dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

bersabda: “Orang mukmin yang satu dengan mukmin yang lain

bagaikan satu bangunan, satu dengan yang lainnya saling

mengokohkan.”[HR. Bukhari dan Muslim]

c. Ijtihad

Khalifah Umar bin Khattab pernah mempraktikkan al-

Aqilah yaitu iuran daerah yang dilakukan dari pihak laki-laki

(asabah) dari si pembunuh yang membunuh karena tidak

22 Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahan, (penegoro: Al-Hikmah 2007), h .548

37

disengaja. Umar juga yang pertama kali mengeluarkan perintah

untuk menyiapkan daftar secara profesional perwilayah dan orang

yang terdaftar diwajibkan saling menanggung beban.23 Atas

tindakan Umar dalam menerapkan al-Aqilah ini, para sahabat lain

tidak ada yang menentang keputusan Umar ini. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa terjadi ijma dikalangan para sahabat mengenai

kebijakan umar ini.

D. Asuransi pendidikan

1. Pengertian Asuransi Pendidikan

Pengertian Asuransi di dalam Pasal 246 Kitab Undang-Undang

Hukum dagang (KUHD) disebutkan bahwa, “Asuransi atau

pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang

penangung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan

menerima suatu Premi, untuk memberikan penggantian kepadanya

karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang

tak tertentu.24 Pengertian yang lebih luas tentang Asuransi terdapat

dalam Pasal 1 angka 1Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang

Usaha Perasuransian: “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian

antara 2(dua) pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung

meningkatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi, untuk

23Widyaningsih, dkk. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana Media Group,

2006), h. 194. 24Indonesia, KitabUndang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel voor

Indonesie), Pasal 246, h. 64

38

memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,

kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan

diderita tertanggung, ysng timbul dari suatu pristiwa yang tidak pasti,

atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas

meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”25.

Apabila dibandingkan dengan rumusan Pasal 246 Kitab Undang-

Undang Hukum Dagang, Rumusan Pasal 1 angka 1 Undang-undang

Nomor 2 tahun 1992 ternyata lebih luas cakupannya karena tidak

hanya meliputi bidang asuransi jiwa atau dengan kata lain rumusan

pasal ini tidak hanya menyangkut harta kekayaan tetapi juga terdapat

jiwa/raga manusia.

Asuransi pendidikan merupakan salah satu alternatif yang

dinilai akan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan. Asuransi

pendidikan dirancang sedemikian rupa, sehingga hanya untuk

keperluan pendidikan anak yang sesuai dengan jenjang pendidikan.

Bahkan ketika orangtua tidak produktif atau mengalami risiko

kematian, para penerima manfaat polis (anak-anak) akan tetap

terjamin kelangsungan hidup dan pendidikannya. Ada banyak

pengertian dalam mendefinisikan asuransi pendidikan, namun dapat

ditarik benang merahnya dari pengertian asuransi pendidikan.

Asuransi pendidikan adalah kontrak antara perusahaan asuransi dan

25Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian,

Pasal 1, h. 2

39

orangtua yang menyebutkan bahwa orangtua setuju untuk membayar

sejumlah premi asuransi secara berkala kepada pihak perusahaan

asuransi, untuk kemudian orangtua mendapatkan sejumlah dana

pendidikan tertentu dari perusahaan asuransi pada saat anak memasuki

usia sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya.26

Asuransi pendidikan adalah produk asuransi yang digunakean

untuk menjamin biaya pendidikan anak sedari dini. Asuransi ini bisa

dikatakan sebagai alternative tabungan pendidikan yang akan

membiayai pendidikan buah hati Anda dari sekolah dasar (SD) sampai

ke perguruan tinggi. Pada umumnya, asuransi ini dibagi menjadi dua

bagian, yaitu investasi dan proteksi. Investasi bertujuan untuk

mengumpulkan dana sehubungan dengan biaya pendidikan anak.

Sedangkan proteksi bertujuan untuk melindungi dan menjamin biaya

kesehatan anak ketika si buah hati jatuh sakit.27

2. Fungsi Asuransi Pendidikan

Tujuan utama dari asuransi pendidikan adalah mengalihkan

risiko anak-anak kita tidak bisa melanjutkan pendidikan jika ada hal

buruk terjadi dalam hidup kita sehingga kita tidak bisa lagi mencari

uang. Untuk pengalihan risiko ini, kita harus membayar premi. Jadi,

tujuan asuransi ini bukanlah untuk membuat uang kita berkembang

dengan pesat, namun untuk berjaga-jaga. Asuransi ini bisa disamakan

26 Astri Damayanti, Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan (Studi PT. Asuransi

Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah), h. 25 27Widodo, “Asuransi Pendidikan”, http://www.asuransi-pendidikan.org/asuransi-pendidikan-

101/artikel diakses pada tanggal 22 Desember 2016

40

dengan payung yang berfungsi sebagai pelindung. Jika tidak terjadi

apa-apa dalam hidup kita, uang yang kita bayarkan untuk asuransi ini

akan hilang. Sekali lagi saya ingin tekan-kan bahwa asuransi ini

hanyalah untuk pelindung dan bukan untuk membuat uang kita

berlipat ganda. Asuransi pendidikan merupakan asuransi yang

menawarkan dua kegunaan (dwiguna), yaitu fungsi proteksi dan

investasi. Fungsi proteksi akan menanggung risiko 3kematian atas

Anda dengan menjanjikan sejumlah uang tertentu bila Anda

mengalami kejadian yang tidak terduga. Uang pertanggungan yang

diberikan biasanya telah disesuaikan dengan biaya pendidikan anak

Anda dan sudah disepakati di dalam polis.28 Asuransi pendidikan

memiliki karakteristik yaitu pengambilan investasi bisa disesuaikan

dengan jadwal masuk sekolah anak dan memberikan fungsi proteksi.

Ini berarti ketersediaan dana pendidikan anak tetap terjamin meskipun

dengan adanya risiko kematian

3. Jenis Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan murni (tradisional) dengan manfaat kontrak

pasti hanya digunakan untuk masa pendidikan anak (selesai

pendidikan polis akan close). Bila terjadi risiko pada orangtua akan

keluar uang pertanggungan dan kewajiban membayar terhenti, namun

manfaat dana tahapan pendidikan tetap diperoleh hingga usai. Bila

28Soviadi Nor Rachman, 2012,

“FungsiAsuransiPendidikan”,https://tentangasuransipendidikan.blogspot.co.id/2012/04/fungsi-

asuransipendidikan.html diakses pada 05 januari 2017

41

tidak terjadi risiko maka diterima sejumlah tahapan dana pendidikan

hingga usai.

Asuransi pendidikan dengan unit link dapat menjadikan

orangtua sebagai tertanggung yang disebut asuransi dana pendidikan,

karena yang diasuransikan adalah kebutuhan terhadapa total dana

pendidikan kedalam Uang Pertanggungan dasar. Asuransi pendidikan

dengan unit link dapat menjadikan anak sebagai tertanggung yang

kemudian disebutasuransi perencana pendidikan, karena yang

diasuransikan adalah rencana menabungnya dengan manfaat Payor.29

4. Implementasi Akad pada Asuransi pendidikan

Ada tiga akad yang terhimpun dalam kontrak pada asuransi

pndidikan. Diantaranya adalah akad tabarru’, akad mudharabah, dan

akad wakalah bil ujroh. Berikut adalah implmntasi dari akad

tersebut.30

a. Akad tabarru’ digunnakan sabagai dasar pemberian derma oleh

anggota untuk membayar klaim. Akad ini menjadikan dana yang

didermakan berpindah kepemilikannya sebagai kumpulan dana

tabarru’ bersama (hak para anggota). Seperti yang di tetapkan

dalam fatwa yang mengatur tentang akad tabarru” yaitu fatwa

No: 53/DSN-MUI/III/2006 dan fatwa No: 81/DSN-MUI/III/2011

29“Perbedaan Asuransi Pendidikan Dengan Tabungan Pendidikan”, artikel diakses pada

tanggal 28 Desember 2016 dari http://www.asuransipendidikanterbaik.com/perbedaan-asuransi-

pendidikanvs-tabungan-pendidikan/ 30 Fatwa DSN No: 21 /DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.

42

tentang pengembalian dana tabarru’ bagi para peserta asuransi

yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir.

b. Akad mudharabahdigunakan dalam pengelolaan dana untuk

diinvestasikan. Baik dana tabungan peserta asuransi ataupun dana

tabarru’ yang mengendap (dalam rekening sendiri). Dalam

menginvestasikan juga disertakan dana milik perusahaan. Sperti

yang telah ditetapkan dalam ketentuan fatwa No:

51/DSN/MUI/III/2006 tentang akad mudharabah musytarakah

pada asuransi syariah.

c. Akad wakalah dalam pelaksanaan asuransi pendidikan dilakukan

dalam pengelolaan dana premi dan operasional. Baik itu

pengelolaan dana tabarru’, dana tabungan (investasi), dana qord.

Dalam akad ini jenis akad wakalah adalah bil ujroh, amah, dan

muqoyyadah (waktu tertentu). Seperti yang telah ditetapkan

dalam fatwa DSN-MUI (No: 52/DSN-MUI/III/2006) tentang

wakala bil ujroh pada asuransi syariah.

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang penulis lakukan menggunakan

pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan oleh peneliti

dengan mendasarkan pada data-data yang digunakan responden secara

lisan atau tulisan, dan juga perilakunya yang nyata dan diteliti dan

dipelajari sebagai suatu yang utuh.1

Penelitian kualitatif lebih mengutamakan kualitas data, oleh karena

itu teknik pengumpulan datanya banyak menggunakan wawancara yang

berkesinambungan dan observasi langsung. Penulis ingin memaparkan

data yang terkumpul berupa dokumen dan informasi yang aktual mengenai

produk asuransi pendidikan di dua perusahaan sehingga ditemukannya

interpretasi keunggulan di produk tersebut. bersifat kualitatif ini artinya

penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis yang berupa kata-

kata tertulis terhadap apa yang diamati, atau dengan kata lain data yang

dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskriptif.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yakni

gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Dalam hal ini, penelitian

deskriptif tidak dimaksudkan untuk mengukur suatu hipotesis tertentu,

1 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 2006) h. 7.

44

tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala

atau keadaan.2 Dengan kata lain penelitian ini dilakukan guna

memecahkan suatu masalah. Sedangkan, untuk pendekatan penelitian

menggunakan pendekatan Kualitatif. Pendekatan Kualitatif merupakan

penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung

menggunakan analisis. Penelitian kualitatif sering pula disebut dengan

naturalistic inquiry (inkuiri alamiah). Menurut Strauss dan Corbin,

penelitian kualitatif merupakan penelitian yang temuan-temuannya tidak

diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.

B. Jenis dan Sumber Data

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber

data sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti dari sumber pertamanya.3 Data ini didapat baik dari individu

atau perseroan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner

yang biasa dilakukan oleh peneliti.4 Dalam penelitian ini, yang akan

menjadi data primer yaitu dokumen-dokumen hasil penelitian yang

terkait dengan pembiayaan bermasalah pada perusahaan modal ventura

dan hasil wawancara dengan pihak lembaga terkait.

2 Suharsismi Arikunto. Manajemen Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal. 309-310. 3 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Cet. ke-16, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2004) h. 39. 4 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2011), h. 42.

45

2. Data Sekunder

Selain data primer, dalam penelitian ini digunakan juga data

sekunder yang dapat memudahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Data sekunder adalah data yang didapat melalui studi

kepustakaan yang berhubungan dengan materi penelitian,5 yaitu data

yang diperoleh dari literatur kepustakaan seperti buku-buku dan

sumber lainnya.

C. Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilaksanakan di kantor PT Bank Rakyat

Indoensia (persero) Tbk. Divisi Syariah Graha Irama Lt.5, Jl. H.R.Rasuna

Said Blok X-1 Kav 1 dan 2 Daerah Khusus Ibukota Jakarta serta di kantor

Pusat PT. AJB Bumiputera Divisi Asuransi Jiwa Syariah yang berlokasi di

Wisma Bumiputera Lt. 17- 21 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 75 Jakarta

12910.

D. Pengumpulan Data

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka penulis

mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan (library research)

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan sumber-sumber

literatur yang ada kaitannya dengan penelitian. Adapun sumber

literatur yang digunakan berupa buku-buku, artikel, jurnal, kajian

pustaka, dan sebagainya. Langkah dalam studi kepustakaan ini adalah

5 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

2011), h. 31.

46

denga cara membaca, mengutip untuk menganalisa dan merumuskan

hal-hal yang dianggap perlu untuk memenuhi data dalam penelitian ini.

2. Studi Lapangan (field research)

Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang

akurat dengan cara mendatangi langsung objek penelitian. Untuk

memperoleh data dari lapangan ini, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara.

E. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif

analisis, yaitu suatu teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu

memaparkan semua data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian

menganalisanya dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis.

Penelitian secara deskriptif menguraikan subjek sedemikian rupa sehingga

diperoleh gambaran menyeluruh mengenainya.

47

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Gambaran Umum AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa

Syariah

a. Profil AJB Bumiputera 1912

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJB) adalah Perusahaan

Asuransi Jiwa Nasional milik Bangsa Indonesia yang pertama dan tertua.

Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana bernama M. Ng.

Dwidjosewojo - Sekretaris Persatuan Guru-Guru Hindia Belanda (PGHB)

sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo. Dwidjosewojo

menggagas pendirian perusahaan asuransi karena didorong oleh

keprihatinan mendalam terhadap nasib para guru Bumiputera (pribumi). Ia

mencetuskan gagasannya pertama kali di Kongres Budi Utomo, tahun

1910. Dan kemudian terealisasi menjadi badan usaha sebagai salah satu

keputusan Kongres pertama PGHB di Magelang, 12 Februari 1912.1

Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang bertindak

sebagai Presiden Komisaris, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai

Direktur, dan M. Adimidjojo sebagai Bendahara. Ketiga orang iniah yang

kemudian dikenal sebagai "tiga serangkai" pendiri Bumiputera, sekaligus

1 AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, Company Profile, (Jakarta:

AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, 2001), h .1

48

peletakan batu pertama industri asuransi syariah Indonesia.2 Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera 1912 Cabang Syariah memperoleh izin pendirian

sejak 26 September 2002, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi AJB

Bumiputera 1912 NO.SK.9/DIR/2002 tentang Pembentukan Divisi

Asuransi Jiwa Syariah dan Cabang Asuransi Jiwa Syariah, karena

semakin meningkatnya kesadaran umat untuk bermuamalah sesuai

prinsip syariah, bahwa dalam rangka mengantisipasi perubahan lingkungan

makro yang demikian pesat serta dalam upaya mempertajam penetrasi

pemasaran asuransi jiwa syariah maka AJB Bumiputera 1912 membentuk

Divisi Asuransi Jiwa Syariah dan Cabang Asuransi Jiwa Syariah.

Bumiputera 1912 pindah ke Yogyakarta pada tahun 1921 dan pada

tahun 1958 kantor pusatnya dipindahkan ke Jakarta. Dari Wisma

Bumiputera yang berlantai 21 di jalan Jend. Sudirman, manajemen

perusahaan mengatur usaha perusahaan di seluruh Indonesia dan

melakukan hubungan Internasional dengan mitra usaha dinegara lain

seperti Jepang, Swiss, dan Fhilipina.3 Sekitar 2900 karyawan dan 22.400

agen tersebar di 605 kantor yang strategis terdapat diseluruh tanah air yang

melayani 9 juta lebih pemegang polis atau peserta AJB Bumiputera 1912

dan masyarakat umum. Dengan sistem kebersamaan, AJB Bumiputera

1912 senantiasa mengembangkan usaha dasar prinsip gotong royong

melalui pemberdayaan potensi diri, oleh dan untuk komunitas Bumiputera

2 Sejarah” Artikel di akses pada tanggal 03 Januari 2017 dari https://bp1912.wordpress

.com/about/ 3 AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, Company profile, (Jakarta:

AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, 2001), h.4

49

Kepentingan bersama para pemegang polis untuk memiliki,

mengendalikan dan mengarahkan nasib perusahaan, membuat Bumiputera

1912 yang berbentuk usaha bersama (mutual) unik dan berbeda dengan

asuransi jiwa lainya di Indonesia yang pada umumnya berbentuk

Perseroan Terbatas (PT).

Sebagai perusahaan perjuangan, AJB Bumiputera 1912 tetap

mengedepankan profesionalisme dengan menerapkan tata kelola

perusahaan yang baik, dan senantiasa menyesuaikan terhadap tuntutan

lingkungan dengan menciptakan produk dan layanan yang memberikan

manfaat optimal bagi komunitasnya. AJB Bumiputera 1912 ingin tetap

menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dengan berupaya mewujudkan

perusahaan yang berhasil baik secara ekonomi maupun sosial.

Unit syariah AJB Bumiputera 1912 secara resmi berbentuk sejak

dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.

Kep.286/KMK.6/2002 tanggal 7 November 2002 dalam bentuk cabang

usaha Asuransi Jiwa Syariah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional

No.21/SDN- MUI/X/2001, 17 oktober 2001.4 Demi menjaga kemurnian

pelaksanaan prinsip-prinsip syariah, maka berdasarkan keputusan Direksi

No. SK.14/DIR/2002, tanggal 11 November dan 2002 dibentuk Divisi

Asuransi Syariah dan kantor Cabang Asuransi Syariah Jakarta.

Pada awal pembentukanya Divisi atau Cabang Asuransi Syariah

memiliki sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia (SDM),

4 Fatwa DSN No: 21 / DSN – MUI / X / 2001 tentang “Pedoman Umum Asuransi

Syariah.”

50

perkantoran dan sistem yang sangat terbatas. Namun demikian Divisi

Asuransi Syariah telah memulai operasinya, ditandai dengan

dilimpahkannya pengelolaan Asuransi Kumpulan Perjalan Haji dari Divisi

Askum, dan selanjutnya diluncurkan produk Asuransi Perorangan Syariah

Mitra Mabrur dan Mitra Iqra pada pertengahan April 2003 dan Mitra

Sakinah awal tahun 2004.

b. Falsafah, Visi dan Misi AJB Bumiputera 1912

1) Falsafah

a) Idealisme.

PT. AJB Bumiputera 1912 senantiasa memelihara nilai-

nilai kejuangan dalam mengangkat martabat anak bangsa sesuai

sejarah pendirian Bumiputera 1912 sebagai perusahaan perjuangan.

b) Mutualisme (kebersamaan).

Mendengarkan sistem kebersamaan dalam pengelolaan

perusahaan dengan memberdayakan potensi komunitas Bumiputera

dari, oleh dan untuk komunitas Bumiputera sebagai manifestasi

rakyat.

c) Profesionalisme.

Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan

mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate

51

govermance) dan senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap

tuntunan perusahaan lingkungan.5

2) VISI.

Visi6 dari Asuransi Syariah AJB Bumiputera 1912 adalah

“menjadi wahana untuk menjadikan Bumiputera sebagai

Asuransinya Bangsa Indonesia di segmen Asuransi Jiwa Syariah.

3) MISI.

Sedangkan Misi7 dari Asuransi Syariah AJB Bumiputera

1912 adalah “menjadikan Bumiputera senantiasa berada dibenak

dan dihati Bangsa Indonesia disegmen Asuransi Jiwa Syariah

dengan :8

Memelihara keberadaan Bumiputera sebagai perusahaan.

Mengembangkan korporasi dan kooperasi yang menerapkan

prinsip dasar gotong-royong.

Menciptakan berbagai produk dan layanan yang memberikan

manfaat optimal bagi komunitas Bumiputera.

Mewujudkan perusahaan yang berhasil secara ekonomi dan

sosial.

5 AJB Bumiputera 1912 Kantor wilayah Syariah Jakarta 1, Brosur-Brosur Produk

Asuransi Syariah, (Jakarta: AJB Bumiputera 1912 kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, 2001), h. 2 6 …dengan visi dapat diketahui secara detail kegiatan harian yang harus dilaksanakan.

Dalam kehidupan organisasi dan perusahaan sealu terjadi kompetisi yang tajam, maka pemimpin

dari organisasi itu harus menyadari dang mengetahui segala hal yang diperlukan oleh massyarakat

atau pelanggan. Sumuran Harahap, Wakaf Uang dan Prospek Ekonominya di Indonesia, Solusi

Efektif Pemberantasan Pengangguran dan Kemiskinan (Jakarta: Mitra Abadi Press), h.103 7 Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya

mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi

juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Sumuran Harahap, Wakaf

Uang dan Prospek Ekonominya di Indonesia, Solusi Efektif Pemberantasan Pengangguran dan

Kemiskinan (Jakarta: Mitra Abadi Press), h.103 8 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta, 02

Januari 2017.

52

c. Produk-Produk PT. AJB Bumiputera 1912 Syariah.

AJB Bumiputera 1912 Syariah menawarkan beberapa jenis produk

asuransi berupa Mitra Iqra, Mitra Mabrur dan Mitra Sakinah. Setiap

produk memiliki manfaat dan ketentuan yang berbeda satu dengan yang

lainnya. Masing-masing produk dirancang khusus untuk memperoleh

musibah dari pemegang polis dan jenis-jenis produk asuransi syariah AJB

Bumiputera 1912 beserta definisi, manfaat dan ketentuan dari masing-

masing produk tersebut dapat dilihat sebagai berikut :9

1) Mitra Iqra.

a) Definisi.

Asuransi jiwa syariah yang benefitnya dirancang untuk

membantu menyediakan dana kelangsungan belajar pada setiap

tahapan jenjang pendidikan anak, dari taman kanak-kanak hingga

perguruan tinggi, baik peserta masih hidup maupun meninggal dunia.

b) Manfaat.

a. Jika pemegang polis atau peserta hidup atau ditakdirkan

meninggal dunia dalam masa asuransi, maka kepada pemegang

polis atau ahli waris yang ditunjuk dibayarkan tahapan dana

pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut :10

Jika anak yang ditunjuk pada saat masa asuransi berusia 2

(dua) tahun atau kurang maka pembayaran tahapan dana.

9 AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, Brosur-Brosur Produk

Asuransi Syariah, (Jakarta: AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, 2001) 10 AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, Brosur-Brosur Produk

Asuransi Syariah, (Jakarta: AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, 2001)

53

Pendidikan dimulai pada saat berusia 4 tahun, Taman

Kanak-Kanak (TK).

Jika anak yang ditunjuk pada saat asuransi berusia 3 (tiga)

tahun sampai dengan 4 (empat) tahun maka pembayaran

tahapan dana pendidikan dimulai pada saat anak berusia 6

(enam) tahun, Sekolah Dasar (SD).

Jika anak yang ditunjuk pada saat masuk asuransi berusia 5

tahun sampai dengan 10 (sepuluh) tahun maka pembayaran

tahapan dana pendidikan dimulai pada saat berusia 12

tahun, Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Jika anak yang ditunjuk pada saat masuk asuransi berusia

11 tahun sampai dengan 13 tahun maka pembayaran

tahapan dana pendidikan dimulai pada saat anak berusia 15

tahun, Sekolah Menengah Akhir (SMA).

Jika anak yang ditunjuk pada saat masuk asuransi berusia

14 tahun sampai dengan 16 tahun maka pembayaran

tahapan dana pendidikan dimulai pada saat anak berusia 18

tahun (saat masuk Perguruan Tinggi).

b. Jika Polis habis kontrak dan peserta masih hidup maka kepada

yang ditunjuk dibayarkan dana pendidikan sekaligus atau

berkala.

c. Jika pemegang polis/peserta ditakdirkan meninggal dunia

dalam masa asuransi, maka ahli waris menerima :

54

Santunan Kebajikan.

Dana Tabungan.

Dana Tabungan

Bagi Hasil (mudharabah).

d. Jika pemegang polis/peserta mengundurkan diri sebelum

perjanjian berakhir, maka pemegang polis akan mendapatkan :

Dana tabungan yang telah disetor.

Bagi Hasil (mudharabah).

e. Jika anak yang ditunjuk ditakdirkan meninggal dunia dalam

masa asuransi atau dalam masa pembayaran tahapan dana

pendidikan. Pemegang polis dapat menunjk pengganti (anak

lain) untuk menerima tahapan dana pendidikan yang belum

diberikan.11

2) Mitra Mabrur.

a) Definisi.

Asuransi Jiwa Syariah yang dirancang untuk membantu

pengelola dana guna membiayai perjalanan ibadah haji. Produk ini

merupakan gabungan antara unsur tabungan dan unsur

mudharabah (tolong menolong dalam menanggulangi musibah)

jika peserta ditakdirkan meninggal dunia.

b) Manfaat.

11 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

55

a. Jika peserta hidup sampai masa perjanjian asuransi berakhir

maka peserta akan mendapatkan :

Dana tabungan yang telah disetor.

Bagian keuntungan (mudharabah) atas hasil investasi dana

tabungan.

Bagian keuntungan atas dana khusus (tabarru’) yang

ditentukan oleh PT. AJB Bumiputera 1912 Syariah, jika

ada.

3) Mitra Sakinah.

a) Definisi.

Asuransi Jiwa Syariah yang merupakan gabungan antara

unsur tabungan dana unsur mudharabah, dimaksudkan untuk

menjamin tersedianya dana masa depan keluarga. Dengan masa

pembayaran premi 3 (tiga) tahun lebih pendek dari masa

pembayaran premi berakhir hingga masa asuransi berakhir.12

b) Manfaat.

a. Jika peserta hidup sampai masa perjanjian asuransi berakhir,

maka pemegang polis akan mendapatkan :

Pada akhir masa pembayaran premi, sebesar 50% manfaat

awal, dibayar pada akhir tahun.

Akhir tahun 1 (satu) setelah pembayaran premi, sebesar

30% sisa nilai tunai.

12 AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, Brosur-Brosur Produk

Asuransi Syariah, (Jakarta: AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, 2001)

56

Akhir tahun 2 (dua) setelah masa pembayaran premi,

sebesar 50% sisa nilai tunai.

Akhir tahun 3 (tiga) setelah masa pembayaran premi,

sebesar 100% sisa nilai tunai.

b. Jika pemegang polis mengundurkan diri sebelum perjanjian

asuransi berakhir, maka pemegeng polis akan memperoleh nilai

tunai.

c. Jika pemegang polis ditakdirkan meninggal dunia dalam masa

perjanjian asuransi yang ditunjuk/penerima manfaat akan

mendapatkan :

Nilai tunai.

Santunan kebajikan sebesar selisih dari manfaat awal

dengan premi tabungan yang sudah dibayar, dan asuransi

berakhir.

d. Jika pemegang polis ditakdirkan meninggal dunia dalam masa

perjanjian asuransi setelah Masa Pembayaran Premi (MPP)

berakhir, maka yang ditunjuk/penerima manfaat akan

mendapatkan:

Sisa nilai tunai.

Santunan kebajikan sebesar manfaat awal.

d. Investasi

Jenis investasi perusahaan asuransi sistem syariah, bahwa

keuangan dikelola sendiri oleh Divisi Syariah (tidak dicampur dengan

57

usaha konvensional), dan sesuai Kep. Dirjen Lembaga Keuangan

No.Kep.4499/LK/2000, yaitu berupa :13

a. Deposito dan sertifikat deposito syariah.

b. Serifikat wadi‟ah bank Indonesia.

c. Saham syariah yang tercatat di bursa efek.

d. Obligasi yang tercatat di bursa efek.

e. Surat berharga syariah yang diterbitkan atau dijamin oleh

perusahaan (SUKUK).

f. Unit penyertaan reksadana syariah

g. Penyertaan langsung syariah.

h. Bangunan atau tanah dan bangunan untuk investasi

i. Pembiayaan kepemilikan tanah dan atau bangunan, kendaraan

bermotor dan barang modal dengan skema murabahah (jual beli

dengan pembayaran ditangguhkan).

e. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan selalu memiliki struktur organisasi. Karena

dengan adanya struktur organisasi dalam perusahaan tersebut dapat

mempermudah pelaksanaan pekerjaan baik pimpinan maupun karyawan.

Struktur organisasi yang dipakai oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera

Syariah dengan struktur organisasi lini dan staf dimana secara vertikal

jenjang wewenang dan tanggung jawab mengalir dari atas ke bawah yang

13 Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor Kep.4499/LK/2000 tentang

Jenis, Penilaian dan Pembatasan Investasi Peusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan

Sistem Syariah, di akses pada tanggal 03 Januari 2017.

58

berupa perintah dan dari bawah ke atas berupa laporan. Sedangkan secara

horizontal terdapat koordinasi di antara karyawan setingkat. Sebagai

perusahaan yang berbentuk mutual, kekuasaan tertinggi di AJB Bumiputra

1912 terletak ditangan anggotanya yang dalam hal ini pemegang polis AJB

Bumiputra 1912 itu sendiri.14

Kedudukan pemegang polis AJB Bumiputra 1912 selain sebagai

pembeli jasa asuransi (klien) juga berarti pemilik perusahaan. Perwujudan

kekuasaan anggota disalurkan melalui wakil-wakilnya pada lembaga

tertinggi perusahaan yakni Badan Perwakilan Anggota (BPA). Dan secara

terstruktur struktur organisasi PT. AJB Bumiputra 1912 dapat dilihat

sebagai berikut :

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kantor Pusat PT. AJB Bumiputera 1912

14 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, koesummah Jakarta,

02 Januari 2017.

59

f. Mitra Iqra’

Produk Mitra Iqra’ dirancang untuk memprogram pendidikan anak

secara syariah mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan anak

menjadi sarjana SI, sekaligus berfungsi untuk menata kesejahteraan

keluarga agar kelak apabila orang tua meninggal tidak sampai

kesejahteraan dan pendidikan anak terabaikan.

Firman Allah dalam Surat An-Nisa‟ ayat 9.

ينٱشخول يذفهمخلمنتركوا لولذ ٱيتذقوا فلمهعليوا خافاف ضع ة ذر للذ

قوقولوا لو ال سديد

Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang

mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh sebab itu

hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang benar”( Surat An-Nisa‟ ayat 9).

Ciri-ciri spesifikasi dan manfaat produk Mitra Iqra’ dapat diliat sebagai

berikut :15

1. Produk Mitra Iqra‟ merupakan gabungan antara :

a. Unsur tabungan.

b. Unsur tolong menolong (ta’awun).

2. Premi Mitra Iqra‟ terdiri dari :

a. Premi tabungan.

b. Premi tabarru’.

c. Premi biaya.

15 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

60

3. Umur calon peserta.

a. Minimal usia 15 tahun (dikenakan tabel premi tabarru‟ usia 20

tahun).

b. Umur saat mulai asuransi ditambah masa asuransi maksimal 65

tahun.

4. Usia peserta Non Medical maksimal 53 tahun dan dalam kondisi sehat.

5. Cara bayar premi dibagi menjadi 4 :

a. Triwulan minimal Rp. 250.000,-

b. Setengah tahun minimal Rp. 500.000,-

c. Tahunan minimal Rp. 1.000.000,-

d. Sekaligus minimal manfaat awal sebesar Rp. 5.000.000,-

6. Masa pembayaran premi minimal 2 (dua) tahun dan maksimal 17 tahun.

7. Masa obsevasi Non Medical selama 2 (dua) tahun :16

a. Tahun I sebesar NILAI TUNAI + (60 % xSantunan Kebajikan).

b. Tahun II sebesar NILAI TUNAI + (80% x Santunan Kebajikan).

c. Tahun III dst sebesar 100 % X KLAIM MENINGGAL.

8. Pembagian keuntungan hasil investasi (mudharabah) :

a. Untuk Peserta (shohibul mall) sebesar 70 %.

b. Untuk Pengelola (mudharib) sebesar 30 %.

9. Penerimaan dana tahapan pendidikan syariah.

1) Peserta panjang umur sampai berakhirnya akad diberikan tahapan :

a. SD usia 6 tahun menerima tahapan 10% x manfaat awal.

16 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

61

b. SMP usia12 tahun menerima tahapan 20% x manfaat awal.

c. SMA usia15 tahun menerima tahapan 25% x manfaat awal.

d. PT.1 usia 18 tahun menerima tahapan 35% x manfaat awal.

e. PT.2 usia 19 tahun menerima tahapan 25%x sisa nilai tunai.

f. PT.3 usia 20 tahun menerima tahapan 35% x sisa nilai tunai.

g. PT.4 usia 21 tahun menerima tahapan 50% x sisa nilai tunai.

h. PT.5 usia 22 tahun menerima tahapan 100% x sisa nilai tunai

mulai usia 19 - 22 tahun, kewajiban peserta membayar premi

berhenti.

2) Bila peserta meninggal dunia sebelum akad asuransi berakhir,

diterimakan :

a. Santunan kebajikan.

b. Nilai tunai (premi tabungan + mudharobah).

c. Dana tahapan pendidikan tetap diberikan sesuai aturan :17

TK usia 4 tahun menerima tahapan 10 % x manfaat awal.

SD usia 6 tahun menerima tahapan 10% x manfaat awal.

SMP usia 12 tahun menerima tahapan 20% x manfaat awal.

SMA usia 15 tahun menerima tahapan 25% x manfaat awal.

PT.1 usia 18 tahun menerima tahapan 35% x manfaat awal.

PT.2 usia 19 tahun menerima tahapan15% x sisa nilai tunai.

PT.3 usia 20 tahun menerima tahapan 20% x sisa nilai

tunai.

17 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, koesummah Jakarta,

02 Januari 2017.

62

PT.4 usia 21 tahun menerima tahapan 20% x sisa nilai

tunai.

PT.5 usia 22 tahun menerima tahapan 25% x sisa nilai

tunai.

3) Apabila peserta berhenti sebelum akad berakhir peserta bisa

mengambil nilai tunai (premi tabungan + mudharabah ).

4) Peserta boleh berhenti sementara (cuti) bayar :18

a. Apabila peserta dalam rentang waktu cuti mendapatkan

tahapan pendidikan, maka peserta wajib melunasi premi yang

belum terbayar terlebih dahulu baru kemudian bisa

mendapatkan tahapan pendidikan

b. Apabila peserta meninggal dunia saat cuti bayar selama masih

ada premi tabarru’ :

Ahli waris menerima santunan kebajikan.

Nilai tunai (bila masih ada).

Tahapan pendidikan tidak berlaku.

2. Gambaran Umum PT. BRIngin Life Syariah

a. Profil PT BRIngin Life Syariah

PT. Asuransi jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA dengan merek

dagang BRINGIN LIFE didirikan oleh Dana Pensiun Bank Rakyat

Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1987 atas izin usaha yang berdasarkan

Akte Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito No. 116 dan SK. Menteri

18 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

63

Keuangan RI 10 Oktober 1988. BRINGIN LIFE pada awalnya dibentuk

untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan kepada nasabah

perbankan khususnya nasabah kredit kecil BRI. Namun dalam

perkembangan selanjutnya mengingat akan adanya kebutuhan jasa asuransi

yang meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, program dana pensiun,

kecelakaan diri, anuitas dan program kesejahteraan hari tua cukup besar,

maka bisnis BRINGIN LIFE merambah pasar di luar BRI untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat secara individu dan kumpulan. Pada tahun 1995,

atas dasar Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep-184/KM.17/1995

BRINGIN LIFE mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan

pensiun di hari tua. BRINGIN LIFE juga membuka unit usaha berupa

Asuransi Syariah dengan izin operasional sesuai dengan Keputusan

Menteri Keuangan RI Nomor : KEP-007/KM.6/2003 tanggal 21 Januari

2003 dengan beberapa kantor penjualan syariah yang tersebar di kota-kota

besar dengan susunan Dewan Pengawas Syariah yaitu K.H Ma‟ruf Amin

sebagai Ketua, dan beranggotakan (Alm) K.H Prof. Ali Mustafa Yaqub,

MA dan H. Drs. Moh. Hidayat, MBA MBL.19

b. Visi dan Misi PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah

Visi dari PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah adalah menjadi

perusahaan asuransi jiwa yang terkemuka di Indonesia. Dan misi dari PT.

BRIngin Life Syariah adalah melaksanakan bisnis asuransi jiwa secara

19 Artikel Diakses pada tanggal 26 September 2017 pukul 15.43 WIB dari

http://www.bringinlife.co.id/kilas_sejarah.aspx

64

professional di Indonesia, memberikan pelayanan prima kepada Nasabah

dan Pemegang Saham melalui jaringan kerja yang luas, serta memberikan

keuntungan Pemegang Saham dan meningkatkan kesejahteraan Pegawai.

c. Jenis-jenis Produk Asuransi Syariah PT. Asuransi Jiwa BRIngin

Life Syariah

PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah secara umum terdiri dari

dua kelompok, yaitu perorangan (individu) dan kelompok (kumpulan).

a) Kategori Perorangan (individu) :20

1) BRIngin Danasiswa Syariah.

BRIngin Danasiswa Syariah memberikan manfaat yang

dibutuhkan orangtua dalam merencanakan pendidikan bagi

Putra/Putri sejak taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi

berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Program ini memberikan

perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri serta dana

tabungan pendidikan dengan pilihan manfaat tambahan berupa

pembebasan biaya kontribusi apabila peserta mengalami musibah

cacat tetap total atau peserta terdiagnosa menderita penyakit kritis.

2) BRIngin Danadwiguna Syariah.

BRIngin Danadwiguna Syariah dihadirkan untuk

memberikan perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan sekaligus

tersedianya dana baik dalam masa perjanjian maupun pada

perjanjian sesuai dengan prisnip-prinsip syariah.

20 http://www.bringinlife.co.id/produk asuransi syariah.aspx, Artikel Diakses pada tanggal

26 September 2017 pukul 15.43 WIB.

65

3) BRIngin Purnadana Syariah.

BRIngin Purnadana Syariah memberikan perlindungan

asuransi jiwa dan kecelakaan tersedianya dana hingga usia lanjut

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

4) BRIngin Investama Syariah.

BRIngin Investama Syariah merupakan program asuransi

jiwa yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang

memberikan manfaat investasi sekaligus.

d. Investasi

Keuangan dikelola sendiri oleh divisi syariah (tidak

dicampuradukan dengan usaha konvensional) berupa :21

1) Mudharabah Bank Syariah Mandiri.

2) Obligasi Syariah Mandiri.

3) Murabahah.

e. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Bringin Life dapat dilihat dalam bagan

sebagai berikut:

21 Hasil wawancara dengan kepala divisi operasional PT. asuransi jiwa BRIngin Life

Syariah, Basuki Achmad, SE, AAIJ., Jakarta, 29 september 2016

66

Gambar 4.2

Struktur Organisasi BRIngin Life Syariah

f. Danasiswa Syariah

Memberikan manfaat yang dibutuhkan dalam merencanakan

pendidikan Putra/Putri sejak taman kanak-kanak hingga perguruan

tinggi berdasarkan prinsip-prinsip syariah dengan memberikan

perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri serta dana tabungan

pendidikan dengan pilihan manfaat tambahan berupa pembebasan

biaya kontribusi apabila peserta mengalami musibah cacat tetap total

atau peserta terdiagnosa menderita penyakit kritis.

Orang Tua (Ayah atau Ibu) dan Putera/Puteri mendapatkan

perlindungan asuransi sekaligus menerima Tahapan Dana Pendidikan

sesuai dengan jenjang pendidikan anak di masa mendatang hingga

masa asuransi berakhir.

67

Tabel 4.1

Tabel Tahapan Dana Pendidikan Danasiswa Syariah

Usia

Ananda

Jenjang

Pendidikan %

Tahapan Dana Pendidikan

*Keterangan

4

5

6

12

15

TK A

TK B

SD

SMP

SMU

5

10

15

20

25

Persentase dari Rencana Dana Pendidikan.

Total Tahapan Dana Pendidikan Maksimum

75% dari Rencana Dana Pendidikan

18

19

20

21

22

PT-I

PT-II

PT-III

PT-IV

PT-V

30

35

40

50

100

Persentase dari Nilai Tunai Polis

Keterangan :

* Tahapan Dana Pendidikan (TDP) adalah biaya masuk sekolah sesuai

dengan jenjang pendidikan Anak (Putera-Puteri).

** Rencana Dana Pendidikan (RDP) adalah sejumlah dana yang

direncanakan sejak dini untuk digunakan sebagai biaya untuk masuk

sekolah atau perguruan tinggi bagi Anak (putera-puteri).22

B. Bentuk Keunggulan Kompetitif Produk Asuransi Pendidikan PT. AJB

Bumiputra 1912 dan PT. BRIngin Life Syariah dapat dilihat dari

berbagai aspek sebagai berikut :

1. Keunggulan Kompetitif Produk Asuransi Pendidikan PT. AJB

Bumiputera 1912.

a. Produk Mitra Iqra’ dan Persyaratan Umum Produk Asuransi

Pendidikan PT. AJB Bumiputera 1912

Produk Mitra Iqra‟ atau dikenal sebagai asuransi dana pendidikan

merupakan produk unggulan dari AJB Bumiputera 1912 Syariah

22 Hasil wawancara dengan kepala divisi operasional PT. asuransi jiwa BRIngin Life

Syariah, Basuki Achmad, SE, AAIJ., Jakarta, 29 september 2016

68

diperuntukan bagi masyarakat yang berencana untuk menjamin

keberlangsungan biaya pendidikan anak sejak dini hingga memasuki usia

perguruan tinggi. Produk ini juga bisa dimanfaat untuk masyarakat yang

belum mempunyai anak, namun ingin menyiapkan keperluan dana

pendidikan anak sejak dini demi menjamin keberlangsungan pendidikan

calon si anak nanti. Bahkan masyarakat yang belum menikah pun bisa

menggunakan produk ini, sebagai tabungan pribadi, karena Mitra Iqra‟

adalah asuransi yang memiliki unsur tabungan. Secara garis besar produk

ini memberikan manfaat tahapan biaya pendidikan anak sejak memasuki

usia sekolah sampai tingkat pendidikan yang dikehendaki.

b. Keunggulan premi

1) Lama Kontrak Asuransi / Pembayaran Premi

Lama kontrak asuransi Mitra Iqra‟ maksimal 18 (delapan belas)

tahun, dikurangi usia anak pada saat mulai bergabung dengan asuransi

ini. Proses awal yang mutlak dalam mekanisme pengelolaan dana

Mitra Iqra‟ adalah dari uang premi yang diakumulasikan dari seluruh

peserta asuransi. Besar kecilnya nominal premi disesuaikan dengan

kebutuhan dan kemampuan peserta dalam menyisihkan dana untuk

premi asuransi, namun perusahaan menetukan batas minimal nominal

premi.23

2) Cara Pembayaran Premi

23 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

69

Cara pembayaran premi bisa dilakukan bulanan, triwulan,

semesteran, tahunan, atau single premi alias pembayaran dilakukan

sekali sejumlah manfaat awal (MA) yang diharapkan. Untuk

membayar premi, nasabah bisa langsung transfer uang premi ke

rekening yang sudah ditentukan AJB Bumiputera 1912 Syariah, bisa

juga membayar premi dengan langsung mendatangi kantor cabang AJB

Bumiputera 1912 Syariah terdekat, atau melalui agen asuransi dimana

dia membuka polis. Dengan besaran premi minimum Rp. 100.000,- /

bulan.

a) Langkah-langkah yang dilakukan PT. AJB Bumiputera Syariah

1912 untuk memulai Mitra Iqra :24

1) Form SPAJ (Surat Pengajuan Asuransi Jiwa) dilengkapi

kelengkapannya seperti fotocopy KTP, dan lain-lain.

2) Entry data peserta pada system.

3) Cetak Kuitansi Pembayaran.

4) Cetak Kuitansi Pembayaran Titipan Premi.

5) Berikan Kuitansi Pembayaran Titipan premi kepada nasabah.

6) Kantor Cabang mengecek kebenaran Form Pengisian SPAJ.

7) Dari Kantor Cabang mengirim SPAJ (Surat Pengajuan

Asuransi Jiwa) tersebut kekantor wilayah untuk mencetak polis.

8) Kantor wilayah memeriksa kembali dan mencetak polis.

24 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

70

9) Setelah polis jadi, polis dikirim kekantor cabang untuk

diberikan ke pemegang polis.

b) Premi Mitra Iqra Dihitung Dengan Rumus :25

1) Manfaat awal

i. Premi x Masa Asuransi

ii. Minimal Rp. 5.000.000,-

Masa Asuransi = 18 – Usia masuk anak.

Masa Asuransi minimal 2 tahun dan maksimal 17 tahun.

Cara Pembayaran Premi Mitra Iqra:

I. Premi Tabungan = Premi yg disetor –Premi Tabarru –

Premi Biaya.

II. Premi Tabarru ditentukan oleh Usia Peserta dan Masa

Asuransi.

Tabel 4.2.

Premi Tabarru Yang Mempengaruhi Dalam Perhitungan Premi Mitra Iqra

Usia Anak

Usia Peserta 20-25 26-30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-55 56-60

1 4,60 5,80 8,00 12,10 14,80 15,50 - - 2 4,40 5,40 7,50 11,20 12,60 12,60 - - 3 4,10 5,00 6,90 10,30 12,60 12,60 - - 4 3,80 4,60 6,30 9,40 12,60 12,60 20,80 - 5 3,50 4,20 5,80 8,50 12,60 12,60 20,80 - 6 3,20 3,80 5,20 7,70 11,50 12,60 20,80 - 7 3,00 3,40 4,70 6,90 10,40 12,60 20,80 - 8 2,80 3,10 4,20 6,20 9,80 12,40 20,80 - 9 2,60 2,80 3,70 5,50 8,10 12,40 19,20 21,00

10 2,30 2,40 3,20 4,80 7,10 10,70 16,60 19,50 11 2,10 2,10 2,80 4,10 6,00 9,10 14,10 19,00 12 1,80 1,80 2,30 3,40 5,00 7,50 11,60 18,00 13 1,50 1,50 1,90 2,70 4,10 6,10 9,40 14,50

25 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

71

14 1,20 1,20 1,50 2,10 3,20 4,70 7,30 11,20 15 0,90 0,90 1,10 1,50 2,30 3,40 5,20 8,00 16 0,60 0,60 0,70 1,00 1,50 2,20 3,50 5,30

Sumber :26

Premi Tabarru = Tabel Premi Tabarru x Premi yang disetor.

c) Premi Biaya ditentukan sebagai berikut :

a) Tahun Pertama :

1) Masa Asuransi 1 sampai dengan 11 tahun = 3,5% x n x G

2) Masa Asuransi 12 tahun atau lebih = 3,25% x 12 x G

b) Tahun Kedua :

1) Masa Asuransi 1 sampai dengan 11 tahun = 2% x n x G

2) Masa Asuransi 12 tahun atau lebih = 2% x 12 x G

c) Tahun Ketiga dan seterusnya = 5% x G

Sebagai ilustrasi mekanisme pengelolaan dana beserta manfaat

dan perhitungan dana premi dari produk Asuransi Mitra Iqra’ AJB

Bumiputera 1912 Syariah dalam prakteknya berbeda sesuai tingkat

hasil keutungan yang diterima oleh perusahaan AJB Bumiputera

1912 Syariah dapat dilihat dalam table sebagai berikut:

Tabel 4.3

Tahapan Dana Pendidikan Asuransi Jiwa Mitra Iqra (Peserta Hidup)

Usia

Anak

Tahapan Dana Pendidikan Dibayarkan Pada Saat

4 (TK) 6 (SD) 12 (SMP) 15

(SMA) 18 (PT) 19/Th III 20/Th. IV

21/Th.V 21/Th.V

1-2 10%MA 10%MA 20%MA 25%MA 35%MA 25%SNT 35%SNT 50%SNT 100%SNT

3-4 - 10%MA 20%MA 25%MA 35%MA 25%SNT 35%SNT 50%SNT 100%SNT

5-10 - - 20%MA 25%MA 35%MA 25%SNT 35%SNT 50%SNT 100%SNT

26 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

72

11-13 - - - 25%MA 35%MA 25%SNT 35%SNT 50%SNT 100%SNT

14-16 - - - - 35%MA 25%SNT 35%SNT 50%SNT 100%SNT

Sumber :27

Keterangan :

MA = Manfaat Awal

SNT = Saldo NIlai Tunai

Tabel 4.4

Tabel Tahapan Dana Pendidikan Asuransi Jiwa Mitra Iqra

(Peserta Meninggal)

Usia

Anak

Tahapan Dana Pendidikan Dibayarkan Pada Saat Usia Anak (Tahun) – MA 4 Tahun di Perguruan Tinggi - MA

4 6 12 15 18 19 20 21 22 1-2 10% 10% 20% 25% 35% 10% 20% 20% 25% 3-4 - 10% 20% 25% 35% 10% 20% 20% 25%

4-10 - - 20% 25% 35% 10% 20% 20% 25% 11-13 - - - 25% 35% 10% 20% 20% 25% 14-16 - - - - 35% 10% 20% 20% 25%

Sumber:28

Proses dasar dari mekanisme pengelolaan dana yang terjadi pada

program Mitra Iqra‟ adalah pembayaran premi. Karena disini dana nasabah akan

mulai dikumpulkan untuk kepentingan dana pendidikan si anak dengan contoh

perhitungannya dapat dilihat sebagai berikut :

Nyonya X berusia 40 (empat puluh) tahun ingin membuka Asuransi

Mitra Iqra‟ (Pendidikan). Untuk anaknya yang berusia 5 (lima) tahun. Dengan

premi di setahunkan sebesar Rp.4.000.000,00. (untuk contoh kasus perhitungan

premi Mitra Iqra tahun pertama).

Perhitungannya sebagai berikut :

Premi = Rp.4.000.000,00

27 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017. 28 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

73

Peserta = 40 tahun

iii. Masa Asuransi = 18 tahun – Umur anak => 18 – 5 = 13

tahun.

iv. Manfaat Awal = Premi disetahunkan x masa asuransi

= Rp.4.000.000,00 x 13tahun

= Rp.52.000.000,00

Manfaat Awal digunakan untuk menentukan Tahapan Dana

Pendidikan dan Klaim Meninggal (Uang Pertanggungan Peserta

Asuransi). Premi yang disetahunkan terdiri dari Premi Tabarru, Premi

Tabungan dan Premi Biaya. Dengan perhitungan sebagai berikut :

1. Premi Tabarru :

Lihat dari Tabel Tarif 4.2 Premi Tabarru, Usia peserta 40 tahun

dan usia anak 5 (Lima) tahun, maka dihasilkan = 8,50%.

Rumus = Tabel x Premi disetor

= 8,50% x Rp.4.000.000,00

= Rp.340.000,00

2. Premi Biaya :

Kontrak premi Nyonya X selama 13 tahun dalam rumusan Premi

biaya dapat dilihat sebagai berikut :

Rumus : Kontrak >12 tahun = 3,25 x 12 x Premi disetor

= 3,25% x 12 x Rp.4.000.000,00

= Rp.1.560.000,-

3. Premi Tabungan :

= Total Premi – Premi Tabarru – Premi Biaya

= Rp.4.000.000,00 - Rp.340.000,00 - Rp.1.560.000,00

= Rp.2.100.000,00

4. Bagi Hasil (Mudharabah) :

Asumsi yang digunakan = 9%

Total Hasil Investasi = Premi Tabungan x Asumsi yang

digunakan

= Rp.2.100.000,00

= Rp.189.000,00

74

I. Bagi Hasil Investasi untuk Peserta atau Pemegang Polis

= 70%

= Total Hasil Investasi x 70%

= Rp.189.000,00 x 70%

= Rp.132.300,00

II. Bagi Hasil Investasi untuk Perusahaan

= 30%

= Total Hasil Investasi x 30%

= Rp.189.000,00 x 30%

= Rp.56.700,00

5. Santunan Kebajikan :

Besarnya Manfaat Awal – Premi yang dibayar

= Rp.52.000.000,00 – Rp.4.000.000,00

= Rp.48.000.000,00

6. Nilai Tunai

= Tabungan + Mudharabah

= Rp.2.100.000,00 + Rp.132.300,00

= Rp.2.232.300,00

Nilai Tunai dibayarkan apabila peserta memutuskan berhenti

asuransi.

7. Klaim Meninggal :

= Santunan Kebajikan + Nilai Tunai

= Rp.48.000.000,00 + Rp.2.232.300,00

= Rp.50.232.300,00

Klaim meninggal dibayarkan apabila terjadi klaim meninggal.

Kesimpulan :

Cara Perhitungan Premi Mitra Iqra dihitung dengan

rumus, yaitu : Manfaat Awal dan Masa Asuransi. Cara

pembayaran premi Mitra Iqra bisa dilakukan dengan cara

75

tahunan, semesteran, triwulan dan sekaligus yang terdiri dari :

Premi Tabungan, Premi Tabarru dan Premi Biaya.

Peserta yang masih hidup dengan peserta yang

sudah meninggal memiliki manfaat produk Mitra Iqra yang

berbeda sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam perhitungan penerimaan manfaat asuransi

terdapat perbedaan antara pembayaran yang dicicil (triwulan,

semester atau tahunan) dengan pembayaran secara sekaligus.

Pembayaran secara sekaligus lebih menguntungkan bagi

nasabah atau pemegang polis.

Dalam sistem input keuangan untuk semua produk AJB Bumiputera

Syariah sama, yang membedakan ada pada accountingnya dan tidak ada

perlakuan khusus untuk masing-masing produk, kumpulan premi

setiap produk dijadikan satu dan operasional pengelolaan dana keuangan

dalam arti perhitungan - perhitungan asuransi yang ada, baik yang

masuk atau keluar dikelola oleh pusat langsung, sehingga kantor - kantor

cabang hanya merupakan penghubung bagi nasabah dengan kantor pusat

di Jakarta sana, kalaupun dana tidak disetor selagi rekening kantor cabang

ada isinya, kantor pusat langsung menarik otomatis dana tersebut dan

76

Departemen Investasi, Departemen Dana, Departemen Klaim, pokoknya

departemen yang terkait disana yang melakukan pengelolaan.”29

c. Investasi

Dana premi yang masuk ke kantor pusat setelah dikurangi ujrah atau

biaya, akan dikelompokkan menjadi 2 rekening. Pertama pada rekening

Tabarru‟ (dana kebajikan). Tabarru‟ berasal dari kata Tabarra’a-

yatabarra’u-tabrru’an artinya sumbangan atau dana kebajikan atau derma.

Orang yang memberi sumbangan disebut mutabarri‟ (dermawan). Niat

tabarru‟ adalah alternatif yang sah yang dibenarkan oleh syara‟ dalam

melepaskan diri dari praktek ketidak jelasan (gharar) yang diharamkan

dalam praktik asuransi konvensional. Premi Tabarru‟ merupakan bagian

premi yang diikhlaskan, disumbangkan untuk tujuan tolong - menolong

kepada sesama peserta asuransi. Kedua yaitu premi tabungan. Premi

tabungan adalah bagian premi yang merupakan tabungan para peserta yang

mutlak menjadi milik para peserta asuransi. Premi tabungan ini dapat

diambil kapan saja oleh peserta asuransi, atau dikembalikan pada akhir

kontrak asuransi. Kumpulan dana peserta tersebut akan dikelola oleh AJB

Bumiputera 1912 Syariah Pusat. Sedangkan untuk syariah diinvestasikan

berdasarkan syariah Islam, pastinya ke bank - bank syariah dan investasi

yang berdasarkan syariah. Dana yang dikelola atau diinvestasikan harus

sepengetahuan dan persetujuan dari Dewan Pengawas Syariah (DPS),

29 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

77

kalau pengelolaannya tidak sesuai syari’ah Islam maka Bumiputera Syariah

sebagai pengelola akan mendapatkan sanksi dari DPS.”30

Investasi tersebut dilakukan oleh satu tim khusus dari AJB

Bumiputera 1912 Syariah Pusat, dan tim ini yang mengatur dana investasi

dan kapan akan berinvestasi. Satu hal yang menjadi catatan bahwa

dana yang akan diinvestasikan merupakan kumpulan dana dari semua

produk AJB Bumiputera 1912 Syariah. Akan tetapi pembagian hasilnya

tetap ada jumlah – jumlah tertentu disetiap produk–produknya, karena ada

laporan atau semacam data yang dapat dilihat jumlah dari masing–

masing produk dan pembagiannya sesuai dengan melihat data tersebut.

Jadi penjelasan mengenai mekanisme pengelolaan dana hanya diketahui

secara umum oleh peneliti, yang akan dipaparkan selanjutnya. Adapun

pembagian hasil keuntungan yang diperoleh AJB Bumiputera 1912

Syariah memakai akad mudharabah dengan nisbah bagi hasil 70% untuk

nasabah dan 30% untuk perusahaan. Akan tetapi besar kecilnya yang

didapatkan nasabah juga tergantung dari besar kecilnya nasabah juga

tergantung dari besar kecilnya keuntungan yang diperoleh keuntungan

yang diperoleh perusahaan atas dasar investasi tersebut dan hasil investasi

tiap bulan berbeda–beda, tergantung keuntungannya dapat berapa. Hasil

keuntungan yang dilihat adalah sewaktu ada klaim dari nasabah.31

30 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017. 31 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

78

d. Akad yang digunakan

Akad Mudharabah yang digunakan AJB Bumiputera 1912 Syariah

merupakan sistem transaksi yang dianjurkan oleh Islam sebagai ganti

sistem bunga yang mengandung riba. Nasabah memperoleh hak atas bagi

hasil tersebut sampai masa kontrak habis yang nantinya pada masa akhir

kontrak akan ditambahkan dengan dana tabungan yang telah disetorkan

atau telah terbentuk. Bilamana peserta Mitra Iqra‟ meninggal sebelum

masa pertanggungan berakhir, maka klaim Manfaat Awal (MA) akan

dibayarkan melalui rekening Tabarru‟ yang besarnya disesuaikan akad

dan biaya tahapan pendidikan tetap dibayarkan jika si anak mulai masuk

dunia pendidikan.

2. Strategi Pemasaran PT. AJB Bumiputera 1912

Perkembangan perekonomian yang semakin meningkat menghendaki

perlunya upaya untuk memobilisasi dan memanfaatkan dana masyarakat

secara optimal. Sebagai salah satu lembaga keuangan non Bank, industri

asuransi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa dan pertanggungan

memiliki peranan yang signifikan dalam memupuk dan memobilisasi dana

masyarakat. Dalam memasarkan produk asuransi mitra Iqra‟ Plus ini strategi-

strategi yang digunakan pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah sebagai

berikut :32

32 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

79

A. Strategi Melalui Agen Asuransi

Agen merupakan asset SDM yang berperan penting dan bahkan bisa

disebut ujung tombak perusahaan dalam sistem penjualan yang ada di AJB

Bumiputera 1912 Divisi Syariah yang masih mengadop jalur pemasaran

secara tradisional (melalui agen). Oleh karena hal tersebut strategi

pemasaran melalui agen dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai

berikut:

1) Agen.

a) Membekali Calon Agen dengan berbagai pendidikan sebelum

terjun ke lapangan.

b) Memberikan pelatihan langsung kepada para Calon Agen.

c) Terus memberikan bimbingan melalui pertemuan-pertemuan

yang sudah diagendakan.

d) Memberikan dorongan dan motivasi serta membantu kelancaran

dalam hal prospek kepada Calon Nasabah.

e) Mengevaluasi kinerja dan produktivitas Agen.

B. Melakukan perkembangan dalam membina bagian pemasaran, antara

lain :33

1) Meningkatkan keunggulan daya saing Agen dan Agen Kordinator

(AK) secara berkelanjutan berbasis Sisdiklat dan Pengembangan

Keagenan yang baru.

33 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah. Jakarta, 02 Januari

2017.

80

2) Mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan Sisdiklat,

Pengembangan, dan Pembinaan Agen di Kantor Wilayah

dan Cabang.

3) Meningkatkan keterampilan managerial dan leadership

melalui coaching dan counseling bagi para pimpinan

operasional pemasaran (AK, KUO, dan Kacab) di kantor

cabang.

4) Memberikan punishment kepada SDM yang melakukan

penyimpangan SOP, administrasi dan keuangan yang

merugikan perusahaan.

5) Menciptakan produk-produk baru sekaligus meningkatkan

remunerasi agen, AK/KUO, KAUAK, Kacab, dan Kawil.34

Menyiapkan produk-produk baru sesuai dengan need

dan want pasar.

Melakukan sosialisasi produk-produk baru.

Meningkatkan remunerasi agen, AK/KUO, KAUAK,

Kacab, dan Kawil melalui penjualan produk-produk

baru.

Melakukan pengawasan dan pengendalian penjualan

produkproduk baru.

6) Melakukan pemberdayaan hubungan kemitraan dengan

pemegang polis di kantor cabang sebagai bagian dari

34 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah. Jakarta, 02 Januari

2017.

81

pengembangan jaringan pasar dan MUAS untuk

mendukung peningkatan produktivitas agen 1,5 polis

menjadi 2 polis per agen/bulan.

Menetapkan jumlah dan pemberdayaan MUAS untuk

meningkatkan produktivitas agen.

Melakukan pengawasan dan pengendalian pengadaan

maupun pemberdayaan MUAS.

C. Melalui media-media elektronik ataupun cetak. Sedangkan pemasaran

yang digunakan pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah dalam

menarik minat masyarakat khususnya pada produk Mitra Iqra‟ Plus

adalah:35

1) Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Sebagai perusahaan yang

bergerak di bidang jasa, kepuasan pelanggan merupakan kunci

sukses untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan

melalui kegiatan berikut:36

a) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada mitra kerja

dan karyawan.

(1) Menjamin hak-hak mitra kerja yang berhubungan dengan

pembayaran premi baik pemegang polis yang membayar

sendiri ke kantor ataupun yang membayar via bank.

(2) Menyelesaikan regulasi administrasi yang belum ada.

35 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah. Jakarta, 02 Januari

2017. 36 Hasil Wawancara dengan Staff AJB Bumiputera Divisi Syariah, Koesoemah, Jakarta,

02 Januari 2017.

82

(3) Melengkapi regulasi remunerasi keagenan.

(4) Mendukung terjalinnya sinergi antar lini bisnis (syariah,

asper, askum) dan anak-anak perusahaan.

(5) Mendisign pelaksanaan sosialisasi produk baru

Asper Syariah (Mitra Iqra‟ Plus dan Mitra abrur Plus) dan

Produk Askum Syariah (Ekawarsa, Kecelakaan diri dan

Ta‟awun Pembiayaan.

(6) Menetapkan dan mengimplementasikan standar

penyelesaian keluhan-keluhan pemegang polis secara

cepat, benar, dan tuntas di kantor wilayah dan cabang.

(7) Mengefektifkan pelaksanaan cash management untuk

meningkatkan pelayanan hak-hak pemegang polis.

b) Mengintensifkan pelaksanaan pembayaran premi via Bank dan

pembayaran Klaim langsung ke rekening pemegang polis.

c) Menyediakan dan memberdayakan petugas customer service di

kantor cabang.

d) Menyediakan dan mengoptimalkan hotline pelayanan

pemegang polis di kantor wilayah.

e) Mendorong dan membantu pembangunan BIL Syariah

termasuk support data.

f) Mengevaluasi implementasi pelayanan kepada pelanggan.

83

3. Bentuk keunggulan kompetitif Produk Asuransi Pendidikan PT.

BRIngin Life Syariah

a. Produk Danasiswa Syariah dan Persyaratan Umum Produk

Asuransi Pendidikan PT. Bringin Life Syariah.

Asuransi ini merupakan asuransi yang dimiliki oleh PT. BRIngin Life

Syariah berbentuk Asuransi Jiwa yang merupakan asuransi

pendidikan bagi putra/putri pemegang polis sejak masuk sekolah sampai

dengan jenjang perguruan tinggi. Ada pun persyaratan utama untuk

mengikuti/masuk ke dalam program asuransi pendidikan

b. Keunggulan Premi.

1) Lama Kontrak Asuransi / Pembayaran Premi

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh penulis

untuk masa perjanjian kontrak asuransi pendidikan Danasiswa

Syariah yaitu untuk minimum masa perjanjian kontrak

asuransi/pembayaran premi asuransi pendidikan Danasiswa

Syariah yang berlaku di PT. BRIngin Life syariah selama 5 tahun

dan maksimum masa perjanjian kontrak asuransi/pembayaran

premi asuransi pendidikan Danasiswa Syariah selama 20 tahun

dengan batas usia maksimal yang dikehendaki 65 tahun terhitung

ketika masa perjanjian kontrak asuransi pendidikan Danasiswa

Syariah ini berakhir dengan pihak perusahaan. Dengan besaran

premi minimum per bulan Rp. 200.000,-.

2) Cara Pembayaran Premi

84

Cara pembayaran premi pada PT. BRIngin Life Syariah

bisa dilakukan bulanan, triwulan, semesteran ataupun tahunan.

Untuk pembayaran premi yang paling unggul melalui Must Debit

dengan menggunakan SKPRS (Surat Kuasa Pendebitan Rekening

Syariah) yang bekerjasama dengan Bank BNI dan BRI Syariah.

SKPRS bisa dibuat apabila ada nasabah yang telah memiliki

rekening di Bank BNI dan BRI Syariah, maka nasabah tersebut

bisa membuat surat kuasa tersebut. Artinya, tiap bulan perusahaan

bisa mendebit rekening nasabahnya secara otomatis. Sehingga, tiap

bulannya dana yang telah disimpan di Bank akan terpotong

otomatis untuk pembayaran premi. Kemudian cara yang kedua

bisa melalui ATM, yaitu ATM BRI Syariah dan Bank Syariah

Mandiri (BSM), dimana cara ini sudah dicoba oleh beberapa

perusahaan, dan sudah mulai efektif berjalan.37

c. Akad yang Digunakan.

Akad yang digunakan dalam perjanjian penggunaan produk Danasiswa

Syariah di PT. BRIngin Life Syariah adalah menggunakan akad

Wakalah bil Ujrah.

1) Manfaat Utama (masukan ke dalam manfaat yang diterima)

Apabila Peserta Utama (Ayah atau Ibu) mengalami musibah

meninggal dunia dalam masa asuransi, maka:38

37 Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin

Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 2 Januari 2017 38 Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin

Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 2 Januari 2017

85

a) Secara otomatis Polis menjadi bebas Kontribusi dan Tahapan

Dana Pendidikan tetap dibayarkan sesuai dengan jenjang

pendidikan anak di masa mendatang hingga Masa Perjanjian

Asuransi berakhir.

b) Jika meninggal dunia bukan akibat kecelakaan, maka Penerima

Manfaat akan menerima santunan duka sebesar 50% (lima

puluh persen) Rencana Dana Pendidikan sebagai Dana

Kebajikan.

c) Apabila meninggal dunia akibat kecelakaan, maka Termaslahat

(Ahli Waris) akan menerima santunan duka sebesar 100%

(seratus persen) Rencana Dana Pendidikan sebagai Dana

Kebajikan.

d) Apabila Peserta Anak (Putera/Puteri) mengalami musibah

meninggal dunia dalam masa perjanjian, maka Termaslahat

(Ahli Waris) akan menerima Dana Kebajikan sebesar Rp.

15.000.000 (Lima Belas Juta Rupiah) ditambah Nilai Tunai

Polis dan selanjutnya Polis akan berakhir (terminated).

e) Jika Pemegang Polis Peserta mengundurkan diri dalam masa

perjanjian, maka Penerima Manfaat akan menerima Nilai

Tunai pada saat mengundurkan diri.

f) Pertanggungan Polis akan berakhir, apabila seluruh Tahapan

Dana Pendidikan telah diterima oleh Termaslahat sesuai

dengan jenjang pendidikan Anak.

86

2) Manfaat Tambahan (Rider)

a) Apabila Peserta mengalami musibah meninggal dunia karena

kecelakaan (usia peserta saat meninggal dunia tersebut tidak

melewati usia 60 (enam puluh) tahun), maka termaslahat atau

Ahli Waris akan menerima manfaat / santunan tambahan

berupa Dana Kebajikan sebesar 50% (lima puluh persen)

Rencana Dana Pendidikan.

b) Apabila Peserta mengalami musibah cacat tetap total akibat

dari penyakit maupun kecelakaan selama polis berlaku, maka

peserta akan menerima manfaat berupa pembebasan

pembayaran kontribusi sejak peserta diakui menderita cacat

tetap total sampai akhir pembayaran kontribusi dan usia tidak

melebihi 60 (enam puluh) tahun.39

c) Apabila Peserta terdiagnosa salah satu dari 31 (tiga puluh satu)

penyakit kritis (critical illness) maka akan menerima manfaat

berupa pembebasan pembayaran kontribusi sejak peserta

diakui menderita cacat tetap total hingga akhir pembayaran

kontribusi dan usia tidak melebihi 60 (enam puluh) tahun.

3) Ilustrasi

Calon Nasabah / Tertanggung : Muhamad Fata Rizka (30

Tahun)

Penerima Manfaat : Safa (1 tahun)

39 Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin

Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 2 Januari 2017

87

Rencana Dana Pendidikan (RDP) : Rp. 50.000.000,-

Masa Perjanjian : 21 tahun

Masa Bayar Kontribusi : 10 Tahun

Cara Bayar Kontribusi : Tahunan

Kontribusi : Rp. 5.000.000,- / tahun

Keterangan : Bapak Fata mengambil

manfaat rider

Manfaat asuransi yang diterima :40

Tahapan dana Pendidikan :

Berusia 4 tahun, dibayarkan 5 % dari RDP = Rp. 2.500.000,-

Berusia 5 tahun, dibayarkan 10 % dari RDP = Rp. 5.000.000,-

Berusia 6 tahun, dibayarkan 15 % dari RDP = Rp. 7.500.000,-

Berusia 12 tahun, dibayarkan 20 % dari RDP= Rp. 10.000.000,-

Berusia 15 tahun, dibayarkan 25 % dari RDP= Rp. 12.500.000,-

Berusia 18 tahun, dibayarkan 30 % dari NT = Rp. 8.399.000,-

Berusia 19 tahun, dibayarkan 35 % dari NT = Rp. 7.203.000,-

Berusia 20 tahun, dibayarkan 40 % dari NT = Rp. 5.560.000,-

Berusia 21 tahun, dibayarkan 50 % dari NT = Rp. 4.248.000,-

Berusia 22 tahun, dibayarkan 100 % dari NT = Rp. 4.094.000,-

Apabila Bapak M. Fata Rizka mengalami musibah meninggal

dunia dalam masa asuransi, maka :41

40 Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin

Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 2 Januari 2017

88

Secara otomatis Polis menjadi bebas kontribusi dan Tahapan

Dana Pendidikan tetap dibayarkan sesuai dengan jenjang

pendidikan anak dimasa mendatang hingga masa perjanjian

asuransi berakhir.

Jika meninggal dunia bukan akibat kecelakaan, maka

Termaslahat (Ahli Waris) akan menerima santunan duka 50%

(lima puluh persen) dari Rencana Dana Pendidikan sebagai

Dana Kebajikan yakni sebesar Rp.25.000.000,- (dua puluh

lima juta rupiah).

Apabila meninggal dunia akibat kecelakaan, maka

Termaslahat (Ahli Waris) akan menerima santunan duka

sebesar 100% (seratus persen) dari Rencanan Dana

Pendidikan sebagai Dana Kebajikan, yakni sebesar

Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

Jika Peserta Anak (safa) mengalami musibah meninggal dunia

dalam masa perjanjian, maka Termaslahat (Ahli Waris) akan

menerima Dana Kebajikan sebesar Rp.15.000.000,- (lima belas juta

rupiah) ditambah Nilai Tunai polis dan selanjutnya polis akan

berakhir (terminated).

Manfaat Tambahan untuk Bapak Fata (Rider Benefit) :

Apabila Peserta (Bapak M. Fata Rizka) mengalami musibah

cacat tetap total atau menderita penyakit kritis dalam masa

41 Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin

Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 2 Januari 2017

89

perjanjian, maka secara otomatis Polis menjadi bebas kontribusi

dan Tahapan Dana Pendidikan tetap dibayarkan sesuai dengan

jenjang pendidikan anak di masa mendatang hingga masa

perjanjian berakhir.

4. Strategi Pemasaran PT. BRIngin Life Syariah

Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah

yaitu melalui dua jalur distribusi, jalur pertama adalah melalui branch (kantor

cabang penjualan) yang ada di 9 kota seperti Jakarta dengan dua kantor

cabang, Bandung, Surabaya, Semarang, Pekanbaru, Jambi, Padang, Makassar.

Dan membuka cabang lagi di Bengkulu dan Banjarmasin. Kemudian jalur

yang kedua adalah melalui jalur korporasi atau chief corporation sale, yaitu

adanya kerjasama korporasi dengan lembaga lain. Strategi yang dilakukan

oleh pihak perusahaan adalah melalui media website. Selain itu, adanya tenaga

agen juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan produk asuransi

pendidikan syariah itu sendiri.42 Para agen diharuskan mengikuti pendidikan

dan pelatihan di bagian pendiidkan dan pelatihan (diklat) agar bisa mengetahui

kriteria dan sifat calon peserta. Dengan begitu, maka dapat lebih mudah untuk

menarik minat peserta mengikuti program tersebut. Para agen juga memiliki

daya kreativitas, seperti adanya strategi untuk mendekati target pemasaran

dengan melakukan promosi secara mendalam karena adanya hubungan dekat.

Perusahaan tidak membuat ketetapan strategi untuk agen mengikutiya.

Tetapi, lebih kepada daya kreativitas agen bagaimana memasarkan produk

42 Hasi wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin

Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 2017

90

tersebut kepada calon peserta. Terkadang, ada juga agen yang melakukan

kerjasama dengan pihak Rumah Sakit katakanlah bidan atau perawat. Jadi

ketika ada yang melahirkan, agen bisa menawarkan produk tersebut dengan

lebih mudah. Selain itu, ada juga marketing personal yang melakukan

kerjasama dengan pihak sekolah untuk menawarkan produk asuransi

pendidikan syariah dengan melakukan kegiatan demo produk yang ditujukan

langsung kepada orangtua siswa.43 Melihat dari adanya pemilihan terhadap

segmen pasar tertentu, seperti Rumah Sakit dan Sekolah maka strategi yang

cocok digunakan oleh PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah adalah strategi

fokus yang mengkombinasikan antara diferensiasi dan keunggulan biaya.

Kemudian adanya inovasi produk juga timbul dari promosi yang dilakukan

langsung ke lokasi oleh para agen untuk memasarkan produknya sehingga bisa

lebih memahami karakteristik dan keinginan konsumen. Dengan begitu agen

bisa melaporkan hasil dari kegiatan pemasaran tersebut kepada pihak

perusahaan untuk menghasilkan ide baru sebagai inovasi dan perkembangan

produk.

C. Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah PT.

AJB Bumiputera 1912 (Mitra Iqra’) dan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life

Syariah (Danasiswa Syariah)

Berdasarkan uraian yang telah penulis uraikan di atas terhadap dua produk

asuransi pendidikan yang dimiliki oleh PT. AJB Bumiputera 1912 dengan

43 Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin

Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 2017.

91

nama produk Mitra Iqra‟ dan PT. BRIngin Life Syariah dengan nama

Danasiswa Syariah dapat penulis tuangkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5

Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah

No Kriteria

Keunggulan

PT. AJB

BUMIPUTERA 1912

Divisi Syariah (Mitra

Iqra’)

PT. BRIngin Life Syariah

(Danasiswa)

1 Keunggulan

produk:

a. Segi Premi

b. Cara

Pembayaran

c. Masa

Pembayaran

d. Manfaat yang

Diterima

Besaran minimum

pembayaran premi rp.

100.000,- / bulan

Secara sekaligus

(tunggal) dan reguler

(tahunan, semesteran,

triwulan, ataupun

bulanan)

Dipengaruhi oleh usia

anak dengan rumus = 18

– usia masuk anak masa

asuransi minimal 2 tahun

dan maksimal 17 tahun.

a) Besaran tahapan dana

pendidikan:

TK : 10%

SD : 10%

SMP : 20%

SMA : 25 %

PT Ke-1 : 35%

Besaran minimum

pembayaran premi rp.

200.000,- /bulan

Secara sekaligus (tunggal)

dan reguler (tahunan,

semesteran, triwulan,

ataupun bulanan)

Dipengaruhi oleh usia anak

dengan rumus = usia anak +

masa asuransi ≤ 22 tahun

dan usia peserta dengan

berdasarkan rumus = usia

peserta = masa asuransi ≤

65 tahun.

a) Besaran tahapan dana

pendidikan:

TK A : 5%

TK B : 10%

SD : 15%

SMP : 20%

SMA : 25%

92

PT Ke-2 : 25%

PT Ke-3 : 35%

PT Ke-4 : 50%

PT Ke-5 : 100%

b) Apabila peserta utama

meninggal dalam

masa asuransi, maka

secara otomatis polis

menjadi bebas premi

dan tahapan dana

pendidikan tetap

dibayarkan sesuai

dengan jenjang

pendidikan anak di

masa mendatang

hingga masa asuransi

berakhir yaitu sebesar

rp.50.232.300,-

PT Ke-1 : 30%

PT Ke-2 : 35%

PT Ke-3 : 40%

PT Ke-4 : 50%

PT Ke-5 : 100%

b) Apabila Peserta Utama

mengalami musibah

meninggal dalam masa

asuransi, maka secara

otomatis polis menjadi

bebas premi dan Tahapan

Dana Pendidikan tetap

dibayarkan sesuai dengan

jenjang pendidikan anak

di masa mendatang

hingga masa asuransi

berakhir yaitu sebesar

Rp 91.509.683,-

2 Kinerja

pemasaran:

a) Berdasarkan

promosi

b) Metode

pemasaran

Melalui perantara agen

a) Menggunakan jalur

distribusi di tingkat

nasional, Divisi dan di

tingkat kantor wilyah,

b) Melalui media-media

elektronik ataupun

cetak.

c) Optimalisasi serta

pemberdayaan agen di

semua lini pemasaran.

d) Bekerjasama dengan

mitrakerja dan

Melalui perantara agen

a) Menggunakan 2 Jalur

distribusi, yaitu branch

dan chief corporation

sale.

b) Melalui media cetak

(brosur) dan elektronik

(Website).

c) Melalui daya kreativitas

agen dalam memasarkan

produk.

93

c) Strategi

pemasaran

karyawan dalam

memasarkan produk.

Strategi Melalui Agen

Asuransi, yaitu dengan

melakukan optimalisasi

Keagenan sebagai ujung

tombak perusahaan

dalam sistem penjualan

yang masih menjalankan

jalur pemasaran

tradisional.

Strategi fokus, yang

dikombinasikan antara

keunggulan biaya dan

diferensiasi, karena dengan

adanya promosi langsung

kepada calon nasabah

maka akan lebih

mengembangkan daya

kreativitas agen sehingga

dapat memberikan laporan

terhadap perusahaan atas

perkembangan produk

untuk membuat inovasi

produk.

3 Akad Menggunakan Akad Tabarru’, Mudharabah dan Akad Wakalah bil Ujrah.

Menggunakan Akad Wakalah bil Ujrah.

4 Reputasi Perusahaan

a) Berdasarkan tanggal didirikannya

Berdiri pada tanggal 12

Februari 1912

membuka unit syariah

pada tanggal 26

September 2002.

Pada tanggal 28 Oktober

1987, dan baru membuka

unit syariah pada tanggal 21

Januari 2003.

5 Kualitas Produk

Perusahaan

a) Penerapan

teknologi

a) Alamat situs yang bisa dikunjungi www.bumiputera.com

b) Pembayaran Premi via Bank-Bank serta mitra kerja yang telah bekerjasama dengan pihak PT.

a) Alamat situs yang bisa dikunjungi www.bringinlife.co.id

b) Kemudahan akses dalam pembayaran premi adalah melalui Must Debit dengan menggunakan SKPRS (Surat Kuasa Pendebitan

94

AJB Bumiputera 1912. Seperti halnya Indomaret.

c) Menyediakanlayanan pembayaran klaim langsung ke rekening pemegang polis

Rekening Syariah) bekerjasama dengan Bank BNI dan BRI Syariah. Sehingga rekening akan terpotong secara otomatis untuk pembayaran premi.

c) Melalui layanan ATM BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM) meski masih baru dirintis, tetapi sudah efektif berjalan.

6 Kualitas SDM

Perusahaan

Pelatihan dan

pembekalan terhadap

Calon agen dan Agen

secara berkala di seluruh

lini pemasaran dari

wilayah sampai tingkat

nasional. Meningkatkan

keunggulan daya saing

agen dan agen

koordinator secara

berkelanjutan berbasis

Sisdiklat dan

Pengembangan keagenan

yang baru.

Adanya pelatihan dan pendidikan pada agen agar menjadi agen yang jujur dan memiliki integritas tinggi.

a) Dipelopori oleh PT. Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia.

b) PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

c) PT. Asuransi Adira Dinamika.

d) Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

95

Berdasarkan hasil analisa penulis di atas, maka penulis dapat menyimpulkan

sebagai berikut:

1. Keunggulan produk, dilihat dari sisi:

a. Segi Premi.

Berdasarkan dari besaran premi yang dibayarkan tiap bulannya PT.

AJB Bumiputera 1912 dengan produknya Mitra Iqra’ lebih unggul

daripada PT. BRIngin Life Syariah dengan produknya Danasiswa

Syariah. Hal ini bisa dilihat dari besaran premi yang dibayarkan, untuk

AJB. Bumiputera 1912 besaran premi yang dibayarkan Rp. 100.000,-

per bulannya.

b. Manfaat yang diterima pemegang polis.

Berdasarkan dari manfaat yang diterima pemegang polis PT.

BRIngin Life Syariah memiliki manfaat yang lebih unggul. Hal ini bisa

dilihat dari besaran manfaat yang diterima oleh pemegang polis yaitu

Rp.91.509.683,-

c. Kinerja pemasaran.

a) Berdasarkan metode pemasaran, PT. AJB Bumiputera 1912 lebih

unggul karena adanya optimalisasi keagenan dalam memasarkan

produk asuransinya yang langsung menyentuh kepada lapisan

masyarakat paling bawah. hal ini bisa dilihat dengan adanya

kerjasama dengan mitra kerja di Indomaret, yang notabene bisa

diakses langsung oleh seluruh lapisan masyarakat.

96

b) Berdasarkan strategi pemasaran, PT. BRIngin Life Syariah lebih

unggul dikarenakan menggunakan Strategi Fokus yang dapat

dikombinasikan dengan strategi keunggulan biaya dan diferensiasi

sehingga dapat menghasilkan inovasi produk.

d. Akad, berdasarkan akad, sama-sama unggul karena menggunakan dua

akad, yaitu wakalah bil ujrah dan mudharabah musytarakah.

e. Reputasi perusahaan, berdasarkan pada tanggal pendirian perusahaan

PT. AJB Bumiputera lebih unggul, karena pertama lebih dulu pada

tanggal 26 September 2002.

f. Kualitas produk, perusahaan masing-masing, Berdasarkan penerapan

teknologi, PT. AJB Bumiputera 1912 memiliki keunggulan yang cukup

signfikan. Hal ini dilihat dari adanya kemudahan akses dalam hal

pembayaran premi melalui Mitra Kerja yaitu Indomaret, walaupun PT.

BRIngin Life Syariah bekerjasama dengan pihak Bank BNI dan BRI

Syariah. Hal ini dikarenakan keberadaan Indomaret sebagai sentra jual

beli seluruh lapisan masyarakat sangat strategis dengan jumlah yang

tersebar di seluruh indonesia.

g. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), berdasarkan kerjasama

dengan beberapa lembaga, PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih ungul

karena dalam hal asuransi syariah, perusahaan ini lebih banyak

bekerjasama dengan aliansi lembaga syariah. Selain itu, perusahaan ini

juga dipelopori langsung oleh PT. Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia,

97

PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk, PT. Asuransi Adira Dinamika dan

Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dengan demikian, dilihat dari bentuk kriteria keunggulan kompetitif

dilihat dari sisi keunggulan produk, kinerja pemasaran, reputasi perusahaan,

kualitas produk dan SDM dalam perusahaan maka dapat disimpulkan melalui

tabel berikut :

Tabel 4.6

Bentuk Keunggulan kompetitif perusahaan PT. AJB Bumiputera Divisi

Syariah dengan PT. Bringin Life dapat dilihatdalam table sebagai berikut:

Comparative

Item

PT. BRIngin Life Syariah

(Danasiswa Syariah)

PT. AJB Bumiputera

1912 (Mitra Iqra’)

1. Keunggulan Produk a. Segi Premi

b. Cara Pembayaran

c. Masa Pembayaran

d. Manfaat diterima

2. Kinerja Pemasaran a. Berdasarkan promosi

b. Metode Pemasaran

c. Strategi Pemasaran

3. Akad √ √

4. Reputasi Perusahaan √

5. Kualitas Produk a. Penerapan Teknologi

6. Kualitas SDM √

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan data-data yang diperoleh mengenai

bentuk karakteristik keunggulan kompetitif dan strategi pemasaran yang

dilakukan oleh PT. BRIngin Life Syariah dengan produknya Asuransi

Pendidikan Syariah Danasiswa Syariah dan PT. AJB Bumiputera 1912

dengan produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra’ Syariah PT. AJB

Bumiputera 1912, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk karakteristik keunggulan kompetitif yang dilakukan pada

produk Produk Asuransi Pendidikan Danasiswa Syariah di PT.

Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dan Mitra Iqra‟ di PT. AJB

Bumiputera 1912?

a. Produk Asuransi Pendidikan Danasiswa Syariah PT. Asuransi Jiwa

BRIngin Life Syariah memiliki keunggulan : Pertama dari segi

keunggulan produk terutama dalam hal manfaat yang diterima

peserta dan penerima hidup sampai masa perjanjian berakhir.

Kedua, berdasarkan kinerja pemasaran terutama implementasi

strategi pemasaran yang menggunakan kombinasi antara Strategi

Fokus dan Diferensiasi keunggulan biaya dapat menghasilkan

inovasi produk.

b. Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra‟ PT. AJB Bumiputera

1912 memiliki keunggulan : Pertama : Dari segi Keunggulan

99

Produk terutama segi premi yang pembayaran premi perbulannya

lebih murah. Kedua, dari bentuk kinerja pemasarannya terutama

dalam hal metode pemasaran yang menekankan pada optimalisasi

keagenan dalam memasarkan produk asuransinya yang dapat

menyentuh langsung lapisan masyarakat paling bawah. Ketiga,

berdasarkan akad yang dilaksanakan PT. AJB Bumiputera

melakukan secara bersamaan Akad Wakalh bil Ujrah dan

Mudharabah Mustarakah. Keempat, berdasarkan reputasi

perusahaan yang lebih dulu berdiri. Kelima, berdasarkan penerapan

teknologi yang dilakukan yang dimana PT. AJB Bumiputera telah

berhasil mengimplementasikan akses yang mudah (ease of

accessibility) di kalangan lapisan masyarakat menengah ke bawah.

2. Strategi yang dilakukan di PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah

dan PT. AJB Bumiputera 1912 dalam menciptakan keunggulan

kompetitif, masing-masing perusahaan lebih menekankan terhadap

optimalisasi keagenan serta diferensiasi biaya premi yang diterapkan.

Hal ini bisa dilihat dari fokusitas kedua perusahaan melakukan

pembinaan terhadap agen-agen yang dimiliki baik dari tingkat wilayah

sampai dengan tingkat nasional serta minimalisasi pembayaran premi

yang dapat diberikan kepada pemegang polis.

100

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan dengan hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi PT. BRIngin Life Syariah hendaknya bisa meminimalisasi

kembali segi pembayaran premi yang bisa dijangkau oleh kalangan

masyarakat menengah ke bawah, dan bisa mempertahankan serta

menambah kembali manfaat-manfaat Asuransi yang diterima oleh

pemegang polis baik peserta hidup ataupun yang meninggal dunia.

Dari sisi penerapan teknologi PT. BRIngin life Syariah diharapkan bisa

menerapkan implementasi teknologi terapan yang menyentuh lapisan

kalangan masyarakat menengah ke bawah.

2. Bagi PT. AJB Bumiputera 1912 diharapkan bisa mempertahankan

reputasi perusahaan sebagai perusahaan Asuransi Pertama yang berdiri

di Indonesia dengan kredibilitas yang lebih baik, serta lebih mampu

menyerap aspirasi pemegang polis oleh para agen sebagai ujung

tombak perusahaan ke depannya. Hal ini untuk lebih meningkatkan

kinerja Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh perusahaan dalam

menjelaskan kualitas produk yang dimiliki. Dalam implementasi

teknologi yang diterapkan diharapkan PT. AJB Bumiputera 1912

melakukan perluasan kerjasama mitra kerja bersama dengan pihak-

pihak yang bisa membantu pemasaran produk-produk yang dimiliki

seperti halnya yang telah dilakukan dengan pihak Indomaret. Hal ini

101

untuk lebih meningkatkan efektifitas pemasaran di kalangan

masyarakat menengah ke bawah.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat lebih meningkatkan

penelitian yang lebih baik lagi, yaitu dengan lebih menekankan

terhadap pendalaman informasi produk yang diteliti serta strategi

pemasaran yang dilakukan sebagai berikut.

a. Melakukan kajiann kembali terkait posisi dana qard yang ada

pada lembaga asuransi, dalam hal ini penulis mendapatkan

dana qard digunakan untuk menutupi difisit underwriting.

b. Mengkaji kemballi terhadapbagaimana pengembangan

investasi perusahaan asuransi syariah gina mendapatkan profit

dan sejauh mana pengembangan itu dilakukan. Sehingga

didapatkan, bahwa peran perusahaan asuransi selain sabagai

lembaga ta’min dan takaful, juga memberikan fasilitas untuk

berinvestasi.

102

DAFTAR

PUSTAKA

Afzalurrahman, Economics Doctrines of Islam. Lahore Islamic Publication,

1975

Ali, Zainuddin. Hukum Asuransi Syari‟ah, Jakarta: Sinar Grafika. 2008.

Anshari, Abdul Ghafur. 2010. Hukum Perjanjian Islam di Indonesia,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press)

Anwar, Khoiril. Asuransi Syariah Halal dan Maslahat, PT. Tiga

Serangkai Pustaka Mandiri: Solo, 2007.

Anwar, Syamsul. Asuransi dalam Pandangan Islam, dalam Sukriyanto,

Syamsul Anwar, Supritna, et.al. Hukum Islam tentang Waris,

Asuransi dan Pengadilan, Yogyakarta: Lemilit UIN Sunan

Kalijaga 2006.

Arikunto, Suharsismi. Manajemen Penelitian. (Jakarta: Rineka

Cipta, 1998)

Ar-Rifa‟i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 4, GIP, Jakarta, 2000

az-Zuhaili, Wahbah. Fikih al-Islam Wa‟adillatuhu, Dar al-Fikr, Damaskus,

Syria, 1404.

Damayanti, Astri. Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan

(Studi PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa

BRIngin Life Syariah). Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,

Unviersitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Iqbal, Muhaimin. Asuransi Umum Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema

Insani, 2005)

Islami, Rahma Putri. Comparative Advantage Produk Dana Talangan Haji

dan Talangan Umroh pada Bank Muamalat Indonesia. Skripsi

S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Unviersitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014.

Keegan, Warren, J. Manajemen Pemasaran Global, Jakarta: PT.

Indeks Kelompok Gramedia, 2003.

Kelana, Muslim. Muhammad is a Great Entreprenerur, Dinar Publishing:

Bandung, 2008.

103

Lubis, Nurmansyah. Konsep Mudharabah dan Investasi, Materi Pelatihan

Asuransi Syariah, Syariah Management Consulting: Jakarta, 2002.

Manan, Abdul. Hukum Ekonomi Syariah Dalam Perspektif Kewenangan

Peradilan Agama, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012)

Muhammad Syakir Sula, Buku Panduan Pemasaran Grup Takaful, STI,

Jakarta: 2003, STI.

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Rineka

Cipta: Jakarta, 2011.

Rahmad, Reni Maulidia. Analisis Strategi Pemasaran pada PT. Koko Jaya

Prima Makasar, Skripsi S1 Universitas Hasanuddin: Makasar,

2012.

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press,

2006). Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,

(Jakarta: Kencana, 2009)

Sula, Muhammad Syakir. Prinsip-Prinsip Dan Sitem Operasional Takaful

Serta Perbedaanya Dengan Asuransi Konvensional, AAMAI,

Jakarta,2002.

Sula, Muhammad Syakir. Prospek dan Tantangan Asuransi Syariah, The

Internasional Institute of Islamic Thought Indonesia, Jakarta:

2003.

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Cet. ke-16, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2004)

Umar, Husein. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2011)

Uzair, Muhammad. Some Conceptual and Pratical Aspect Of Interest-Free

Banking. Studies in Islamic Economic, the Islamic

foundation: Leicester, 1980.

Widyaningsih, dkk. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia Jakarta:

Kencana Media Group, 2006.

Internet

“Asuransi Pendidikan Semakin Variatif,” Artikel diakses pada tanggal 23

Oktober 2016 dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id

“Asuransi Pendidikan,” Artikel diakses pada tanggal 24 November

2016 dari http://www.asuransi-jiwa.org

104

“Asuransi Pendidikan” Artikel diakses pada tanggal 22 Desember

2016 dari http://www.asuransi-pendidikan.org

“Asuransi Perorangan Syariah” Artikel diakses pada tanggal 25

November 2016 dari http://www.bumiputera.com

“Fungsi Asuransi Pendidikan”,https://tentangasuransipendidikan.blogspot.co.id

/2012/04/fungsi-asuransi-pendidikan.html

“Bringin Danasiswa Syariah,” Artikel diakses pada tanggal 24 November

2016 dari http://www.bringinlife.co.id

“OJK Optimis Bisnis Asuransi Syariah Tumbuh 18 Persen,” Artikel diakses

pada tanggal 12 November 2016 dari

http://www.cnnindonesia.com

“Pengertian, Teori Keunggulan Mutlak, Komparatif” Artikel diakses pada

tanggal 07 Desember 2016 dari https://ardra.biz

“Perbedaan Asuransi Pendidikan dengan Tabungan Pendidikan”, Artikel

diakses pada tanggal 28 Desember 2016 dari

http://www.asuransipendidikanterbaik.com

“Perbedaan Keunggulan Kompettitif dan Komparatif”, artikel diakses

pada tanggal 27 November 2016

“Sejarah” Artikel di akses pada tanggal 03 Januari 2017

dari https://bp1912.wordpress .com

“Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan”, artikel diakses pada tanggal

30 November 2016 dari http://bisnisukm.com

http://www.bringinlife.co.id Artikel Diakses pada tanggal 26 Agustus 2014

pukul 15.43 WIB dari http://repository.uinjkt.ac.id Diakses pada

tanggal 25 November 2016

Aturan dan Perundang – Undangan

Indonesia, Usaha Perasuransian, Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 2, 1992.

Fatwa DSN No: 21/DSN–MUI/X/2001, Pedoman Konvensional

AsuransiSyariah.2001

Lampiran