24
Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIK Universitas Jember 2015 Lampiran 8C LAPORAN PREPLANNING KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TB PARU PADA MASYARAKAT DESA MAKMUR TUGAS PRAKTIKUM oleh Kelompok 3B 1

Lampiran 8c (TBC)

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

Lampiran 8C

LAPORAN PREPLANNING KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATANTENTANG TB PARU PADA

MASYARAKAT DESA MAKMUR

TUGAS PRAKTIKUM

olehKelompok 3B

1

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember

Telp./Fax (0331) 323450

2

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

LAPORAN PREPLANNING KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATANTENTANG TB PARU PADA

MASYARAKAT DESA MAKMUR

TUGAS PRAKTIKUMdiajukan guna memenuhi tugas praktikum matakuliah Komunitas

IIIDosen Tutor: Emi Wuri Wuryaningsih, Ns., M.kep.,Sp.Kep.J

oleh:Kelompok 3B

Dahlia Kurniawati U. NIM 112310101005Kartika Nurif A. P NIM 112310101018Kustantina Alfatie Meidina NIM 112310101019Tediy Junianto NIM 112310101033Kukuh Aria Wijaya NIM 112310101059Fitania Marizka Putrie NIM 112310101064Ervi Fitri Faradiana NIM 122310101001Alifia Rizqi Pratama D NIM 122310101025Ary Januar Pranata PutraNIM 122310101039Wahyu Dini Candra SusilaNIM 122310101043Dwi Nida Dzusturia NIM 122310101045Aprilita Restuningtyas NIM 122310101053Mohammad Tutus Prasetyo NIM 122310101071

3

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

Indra Sarosa NIM 122310101073

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember

Telp./Fax (0331) 323450

4

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang

disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosa yang lebihsering menginfeksi daerah apeks pada paru(Masrin,2008). . TB adalah penyakit menular langsung yangdisebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagianbesar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenaiorgan tubuh lainnya (Kemenkes, 2009). Menurut Riskesdas(2013), Tuberkulosis paru merupakan penyakit menularlangsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacteriumtuberculosis). Gejala utama adalah batuk selama 2 mingguatau lebih, batuk disertai dengan gejala tambahan yaitudahak, dahak bercampur darah, sesak nafas, badan lemas,nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam lebihdari 1 bulan.

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telahterinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 1995,diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 jutakematian akibat TB diseluruh dunia. Diperkirakan 95%kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi padanegara-negara berkembang. Sekitar 75% pasien TB adalahkelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akankehilangan rata-rata waktu kerjanya 3sampai 4 bulan. Haltersebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunanrumah tangganya sekitar 20-30%. Jika ia meninggal akibatTB, maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun.Selain merugikan secara ekonomis, TB juga memberikandampak buruk lainnya secara sosial stigma bahkandikucilkan oleh masyarakat. Menurut laporan WHO tahun2013, prevalensi TB di Indonesia menempati urutan ketigasetelah India dan China yaitu hampir 700 ribu kasus,

5

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

angka kematian masih tetap 27/100 ribu penduduk.Berdasarkan Global Tuberkulosis Kontrol tahun 2011 angkaprevalensi semua tipeTB adalah sebesar 289 per 100.000 penduduk atau sekitar690.000 kasus. Insidensi kasus baru TB Paru dengan BTApositip sebesar 189 per 100.000 penduduk atau sekitar450.000 kasus.

Menurut Riskesdas 2013, prevalensi penduduk Indonesiayang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan tahun 2013adalah 0.4 persen, tidak berbeda dengan 2007 (Gambar3.4.4). Lima provinsi dengan TB paru tertinggi adalahJawa Barat (0.7%), Papua (0.6%), DKI Jakarta (0.6%),Gorontalo (0.5%), Banten (0.4%) dan Papua Barat (0.4%).Proporsi penduduk dengan gejala TB paru batuk ≥2 minggusebesar 3,9 persen dan batuk darah 2.8 persen.Berdasarkan karakteristik penduduk, prevalensi TB parucenderung meningkat dengan bertambahnya umur, padapendidikan rendah, tidak bekerja. Prevalensi TB paruterendah pada kuintil teratas. Dari seluruh penduduk yangdidiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan, hanya 44.4%diobati dengan obat program. Lima provinsi terbanyak yangmengobati TB dengan obat program adalah DKI Jakarta(68.9%). DI Yogyakarta (67,3%), Jawa Barat (56,2%),Sulawesi Barat (54,2%) dan Jawa Tengah (50.4%).

Berdasarkkan hasil pengkajian yang dilakukan di DesaMakmur pada tanggal 26 Maret 2015 di dapatkan hasilsebesar 48,1% dari penduduk Desa Makmur tidak mempunyaiventilasi disetiap kamar di rumahnya, sebesar 48,6% daripenduduk yang memiliki ventilasi kamar jarang membukaventilasi kamarnya, sebesar 3,6% kurang mendapatkanpencahayaan sinar matahari, kasus TB Paru meningkatsebesar 75% setiap tahunnya di Desa Makmur. Dengan hasilpengkajian yang demikian menunjukkan bahwa di Desa Makmurmenjadi daerah endemic penyakit TB Paru.

6

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan

masalah dalam kegiatan yang akan dilakukan ini adalahpendidikan kesehatan tentang konsep dasar dan pencegahanpenyakit TB Paru di Desa Makmur.

7

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan

2.1.1 Tujuan UmumKegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk

memberi pengetahuan pada masyarakat desa tentangpenyakit TB paru di Desa Makmur.

2.1.2 Tujuan Khusus1. Masyarakat mampu menjelaskan tentang definisi danpenyebab TBC atau TB-paru minimal 80% benar;2. Masyarakat mampu menjelaskan tentang tanda gejalapenyakit TBC atau TB-paru minimal 85% benar;3. Masyarakat mampu menjelaskan cara pencegahan danpenularan TBC atau TB-paru minimal 85% benar;

2.2 ManfaatMenambah pengetahuan masyarakat tentang konsep dasardan pencegahan penyakit TBC atau TB-paru;

8

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

BAB III KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar PemikiranTuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang

disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan bersifatmenular (Christian, 2009; Storla, 2009). WHO menyatakanbahwa sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kumantuberkulosis. Setiap detik ada satu orang yang terinfeksituberkulosis. Sumber penularan adalah penderitatuberkulosis BTA positif, pada waktu batuk atau bersin,penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet(percikan dahak). Beberapa faktor yang mengakibatkanmenularnya penyakit itu adalah kebiasaan buruk pasien TBparu yang meludah sembarangan (Anton, 2008; Currie,2005). Lingkungan rumah,, lama kontak serumah danperilaku pencegahan baik oleh penderita maupun orang yangrentan sangat mempengaruhi proses penularan penyakit TBparu. Karakteristik wilayah pedesaan, menjadi determinantersendiri pada kejadian penyakit TB (Fortun, 2005;Mitnick, 2008, Randy, 2011).

Kejadian kasus tuberkulosis paru ini paling banyakterjadi pada kelompok masyarakat dengan sosial ekonomilemah. Penderita TB paru mempunyai kebiasaan sering tidakmenutup mulut saat batuk, hal ini tentunya dapat membuatpenularan TB pada orang-orang yang sehat di sekitarnya.Terjadinya peningkatan kasus TB dipengaruhi oleh dayatahan tubuh, status gizi dan kebersihan diri individu dankepadatan hunian lingkungan tempat tinggal TB juga mudahmenular pada mereka yang tinggal di perumahan padat,kurang sinar matahari dan sirkulasi udaranyaburuk/pengap, namun jika ada cukup cahaya dan sirkulasi,maka kuman TB hanya bisa bertahan selama 1-2 jam.

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah

9

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

Kerangka penyelesaian masalah yang dapat dilakukanuntuk mengatasi keluhan yang diutarakan oleh masyarakatDesa Makmur adalah dengan pemberian pendidikan kesehatan.Pendidikan kesehatan dapat dilakukan dengan penggunaanberagam metode untuk memudahkan penerimaan informasi.Metode yang efektif dilakukan adalah pertemuan kelompok.Bentuk pencegahan sekunder yang dilakukan adalahpendeteksian dini dengan cara mengenali tanda dan gejalaTB Paru kemudian melakukan antisipasi penularan TB Parusecara berkelanjutan. Hal ini bertujuan guna merubahperilaku masyarakat untuk mencapai kemandirian gunameningkatkan derajat kesehatannya dengan menurunknaprevalensi kejadian TB Paru di Desa Makmur.

10

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

BAB IV RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah Pendidikan kesehatan merupakan upaya untukmemberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatukondisi bagi Masyarakat Desa Makmur untuk menerapkancara-cara hidup sehat. Dalam realisasi penyelesaianmasalah mengenai TB Paru, sehingga yang dapat dilakukanadalah melakukan pendidikan kesehatan tentang konsepdasar, pencegahan, serta cara penularan penyakit TB Parupada masyarakat Desa Makmur

4.2 Khalayak Sasaran Khalayak sasaran pada kegiatan pendidikan kesehatanini yaitu masyarakat di Desa Makmur telah dapatmenjelaskan tentang konsep dasar penyakit TB Paru dandapat mengenali cara pencegahan serta cara penularannya

4.3 Metode yang Digunakan a. Jenis Model Pembelajaran : Pertemuan kelompokb. Landasan Teori : Konstruktivismec. Landasan Pokok :

1. Menciptakan suasana ruangan yang baik2. Mengajukan masalah3. Membuat keputusan nilai personal4. Mengidentifikasi pilihan tindakan5. Memberi komentar6. Menetapkan tindak lanjut

=Sasaran

11

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

= Pemateri

12

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/Materi : Pengenalan dan Pencegahan PenyakitTuberkulosis (TBC)

Sasaran : Masyarakat di Desa MakmurWaktu : 09.00-09.20Hari/Tanggal : Kamis, 26 Maret 2015Tempat : Balai Desa, Desa Makmur1. Standar Kompetensi

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan memahami tentang penyakit Tuberkolosis dan cara pencegahannya

2. Kompetensi DasarSetelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasiselama 20 menit sasaran akan mampu :a. Menjelaskan tentang pengertian Tuberkulosis;b. Menjelaskan tentang penyebab dan gejala

Tuberkulosis;c. Menjelaska dan mempraktekkan cara pencegahan

penyakit Tuberkulosis;3. Pokok Bahasan :

Konsep dasar Tuberkulosis4. Subpokok Bahasan

a. Pengertian Tuberkulosis;b. Proses Penularan Tuberkolosis dan kebiasaan

masyarakat yang dapat menyebabkan Tuberklosis;c. Tanda dan Gejala Tuberkulosis;d. Cara Pencegahan Tuberkulosis.

5. Waktu1 x 20 Menit

6. Bahan / Alat yang digunakana. Leafletb. Pengeras suara

7. Model Pembelajarand. Jenis Model Pembelajaran : Pertemuan kelompok

13

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

e. Landasan Teori : Konstruktivismef. Landasan Pokok :

7. Menciptakan suasana ruangan yang baik8. Mengajukan masalah9. Membuat keputusan nilai personal10. Mengidentifikasi pilihan tindakan11. Memberi komentar12. Menetapkan tindak lanjut

14

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

8. PersiapanPenyuluh mencari materi tentang penyakit Tuberkuloasisdan bagaimana cara pencegahan penyakit TBC.

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

ProsesTindakan

WaktuKegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

Pendahuluan 1.Salam pembuka2.Memperkenalkan

diri3.Menjelaskan

tujuan umum dantujuan khusus

Menjawab salam, mendengarkan

3 menit

Penyajian 1.Menjelaskanmateri tentang :a.Pengertian

Tuberkulosisb.Proses

PenularanTuberkolosisdan Kebiasaanmasyarakatyang dapatmenyebabkanTuberkulosis

c.Tanda danGejalaTuberkulosis

d.CaraPencegahanTuberkulosis

2.Memberikankesempatan padaklien untukbertanya.

3.Menjawab

Memperhatikan, menanggapi dengan pertanyaan

9 menit

15

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

pertanyaan.4.Memberikan

kesempatankepada wargauntukmenjelaskankembali materiyang telahdisampaikan.

Penutup 1.Menyimpulkanmateri yangtelah diberikan

2.Mengevaluasihasil pendidikankesehatan

3.MemberikanLeaflet tentangTuberkulosis

4.Salam penutup

Memperhatikandan menanggapi

3 menit

16

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

10. EvaluasiJawablah pertanyaan ini dengan tepata. Apa pengertian dari Tuberkulosis?b. Bagaimana proses penularan proses penularanTuberkulosis paru serta apa saja kebiasaanmasyarakat yang dapat menyebabkan Tuberkulosis?

c. Apa saja tanda dan gejala penyakittuberkulosis?

d. Bagaimana cara Pencegahan Tuberkulosis?

17

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

Lampiran 1: Materi

PENGERTIAN DAN CARA PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERKULOSIS

1. Definisi TuberkulosisMenurut Price (2005) Tuberkulosis (TB) adalah penyakit

infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacteriumtuberculosis. Sedangkan menurut Mansjoer arif (1999)Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkanoleh Mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang bervariasi.

Kesimpulan dari dua pernyataan diatas adalahTuberkulosis atau biasa disingkat TB adalah penyakiinfeksit saluran pernafasan yang menular yang disebabkanoleh Mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang ditimbulkandapat bervariasi.

2. Proses Penularan dan Kebiasaan masyarakat yang dapatmenyebabkan TBCMenurut Helper Sahat (2010) Tuberkulosis adalah suatu

penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri berbentukbatang (basil) yang dikenal dengan nama MycobacteriumTuberculosis. Penularan penyakit ini melalui dahak penderitayang mengandung basil tuberkulosis paru tersebut. Padawaktu penderita batuk, butir-butir air ludah beterbangandi udara yang mengandung basil TBC dan terhisap olehorang yang sehat dan masuk ke dalam paru yang kemudianmenyebabkan penyakit tuberkulosis paru.

Kejadian kasus tuberkulosis paru ini paling banyakterjadi pada kelompok masyarakat dengan sosial ekonomilemah. Penderita TB paru mempunyai kebiasaan sering tidakmenutup mulut saat batuk, hal ini tentunya dapat membuatpenularan TB pada orang-orang yang sehat di sekitarnya.Terjadinya peningkatan kasus TB dipengaruhi oleh dayatahan tubuh, status gizi dan kebersihan diri individu dankepadatan hunian lingkungan tempat tinggal TB juga mudah

18

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

menular pada mereka yang tinggal di perumahan padat,kurang sinar matahari dan sirkulasi udaranyaburuk/pengap, namun jika ada cukup cahaya dan sirkulasi,maka kuman TB hanya bisa bertahan selama 1-2 jam.

3. Tanda Gejala TuberkulosisMenurut sumber dari pedoman diagnosis dan

Penatalaksanaan TB Indonesia gejala klinik tuberkulosisdapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejalarespiratorik (atau gejala organ yang terlibat) dan gejalasistemik.

1. Gejala respiratorika) batuk ≥ 3 minggub) batuk darahc) sesak napasd) nyeri dada

2.Gejala Sistemika) Demamb) gejala sistemik lain: malaise (kelemahn),keringat malam,

c) anoreksia, berat badan menurun. Menurut Antoni lomini (2002), dalam Halper Sahat (2010)ada 2 gejala TB, yaitu gejala umum dan gejala khusus.

1.Gejala Umuma) Batuk selma lebih dari 3 minggub) Demamc) Berat badan menurun tanpa sebabd) Berkeringat pada malam harie) Mudah lelahf) Nafsu makan hilang

2.Gejala Khususa) Suara mengib) Nafas melemah dan sesakc) Sakit dada

19

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

4. Cara Pencegahan Tuberkulosis.1) Untuk Penderita

a. Minum obat sampai habis sesuai petunjukb. Menutup mulut ketika batuk atau bersinc. Tidak meludah di sembarang tempatd. Meludah di tempat yang terkena sinar matahari

langsung atau ditempat yang sudah adakarbol/lisol

2) Untuk Keluargaa. Jemur kasur seminggu sekalib. Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar

matahari bisa langsung masuk3) Pencegahan Lain

a. Imunisasi BCG pada bayiMenurut Ikatan Dokter Indonesia (2011) imunisasiBCG optimal diberkan pada umur 2 sampai 3 bulan.Bila vaksin BCG akan diberikan sesudah umur 3bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin. Bila ujituberkulin pra-BCG tidak dimungkinkan, BCG dapatdiberikan, namun harus diobservasi dalam 7 hari.Bila ada reaksi lokal cepat di tempat suntikan,perlu di observasi lebih lanjut untukmendiagnostik bayi tersebut menderita TB

b. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makananbergizi

Lampiran 2 : Media Leaflet20

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

21

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

22

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

DAFTAR PUSTAKA

Anton, M., & Thomas, A. 2008. Influence of Multidrug Resistance onTuberculosis Treatment Outcomes with Standardized Regimens.American Journal of Respiratory and Critical CareMedicine, 178(3): 306-312.

Christian, W., Gomes, V.F. Rabna, P., Gustafson, P.,Aaby, P., Lisse, I.M, Andersen, P.L., Glerup, H. &Sodemann, M. 2009. Vitamin D as Supplementary Treatment forTuberculosis. American Journal of Respiratory andCritical Care Medicine, 179(9): 843-850.

Currie, C.S.M. 2005. Cost, Aff -ordability and Cost-eff ectiveness ofStrategies to Control Tuberculosis in Countries with High HIV Prevalence.BMC Public Health, 5:130.

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Laporan Hasil Riset KesehatanDasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan PenelitianPengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Ikatan Dokter Indonesia. 2011. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18Tahun. Diakses melalui http://idai.or.id/wpcontent/uploads/2013/02/Jadwal_Imunisasi_IDAI2011.pdf.Pada tanggal 24 Maret 2015, pukul 18.57.

Kemenkes RI No. 364/MENKES/SK/V/2009 tentang PedomanPenanggulangan Tuberkulosis (TB).

Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: MediaAesculapius Universitas Indonesia.

Pedoman diagnosis dan Penatalaksanaan TB Indonesi._____.Pedoman Penatalaksanaan TB (Konsesnsus). Diakses melaluihttp://klikpdpi.com/konsensus/Xsip/tb.pdf. padatanggal 24 Maret 2015, pukul 19.00.

23

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIKUniversitas Jember

2015

Price, Sylvia A. Patofisiologi: Konsep klinis dan Proses-ProsesPenyakit. 2005. Jakarta: EGC.

Sahat, Helper. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian TBParu dan Upaya Penanggulangannya. Diakses melaluihttp://bpk.litbang.depkes.go.id/index.php/jek/article/viewFile/1598/pdf. pada tanggal 24 Maret 2015, pukul19.06.

Storla, D.G. 2008. A Systematic Review of Delay in The Diagnosis andTreatment of Tuberculosis. BMC Public Health, 8:15.

WHO. WHO Report 2013-Global Tuberculosis Control.www.who.int/tb/data. diunduh tanggal 31 Oktober 2013.

24