14
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan Bina Cinta Lingkungan yang diadakan oleh Institut Pertanian Bogor ini dengan baik. Dan juga kami berterima kepada seluruh civitas akademika TPB IPB atas bantuan dan dukungannya dalam terlaksananya kegiatan ini. Kami juga berterimakasih kepada aparat desa Situ Gede atas sambutanya serta seluruh warga masyarakat Situ Gede yang telah menerima kami dengan baik. Kami sangat berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kami serta seluruh masyarakat desa Situ Gede.Banyak manfaat yang dapat kami peroleh dari kegiatan Bina Cinta Lingkungan ini antara lain, dalam rangka belajar untuk dapat mendekatkan diri dengan masyarakat, belajar mendengar, dan berempati kepada masyarakat. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan kegiatan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan laporan kegiatan yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.Semoga laporan kegiatan sederhana ini dapat menjadi pertanggungjawaban kegiatan kami. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan . Bogor, April 2015 Tim Penulis

Laporan Kegiatan Bina Cinta Lingkungan

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan

kegiatan Bina Cinta Lingkungan yang diadakan oleh Institut Pertanian Bogor ini

dengan baik. Dan juga kami berterima kepada seluruh civitas akademika TPB IPB

atas bantuan dan dukungannya dalam terlaksananya kegiatan ini. Kami juga

berterimakasih kepada aparat desa Situ Gede atas sambutanya serta seluruh warga

masyarakat Situ Gede yang telah menerima kami dengan baik.

Kami sangat berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kami serta seluruh

masyarakat desa Situ Gede.Banyak manfaat yang dapat kami peroleh dari kegiatan

Bina Cinta Lingkungan ini antara lain, dalam rangka belajar untuk dapat

mendekatkan diri dengan masyarakat, belajar mendengar, dan berempati kepada

masyarakat. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan kegiatan ini

terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap

adanya kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan laporan kegiatan

yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang

sempurna tanpa saran yang membangun.Semoga laporan kegiatan sederhana ini dapat

menjadi pertanggungjawaban kegiatan kami. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan .

Bogor, April 2015

Tim Penulis

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bina Cinta Lingkungan adalah salah satu kegiatan bakti sosial yang diadakan

oleh Institut Pertanian Bogor. Kegiatan ini dilakukan di 17 desa dan kelurahan lingkar

kampus. Diadakannya kegiatan ini dengan tujuan agar mahasiswa dapat belajar untuk

mengabdikan diri kepada masyarakat, belajar mendengar, dan berempati kepada

masyarakat. Kegiatan BCL ini diikuti oleh seluruh mahasiswa tingkat persiapan

bersama (TPB) IPB yang berjumlah sekitar 3.500 orang.Kegiatan Bina Cinta

Lingkungan ini diwajibkan kepada mahasiswa TPB, mengingat pentingnya esensi dan

tingginya antusiasme mahasiswa IPB pada kegiatan seperti ini.Dalam pelepasan

relawan BCL yang di pimpin langsung oleh Rektor IPB Prof.Dr.Herry Suhardianto,

rektor menyampaikan peran penting mahasiswa sebagai penerus bangsa. Beliau juga

menyampaikan bahwa sangat penting menumbuhkan rasa cinta dan peduli pada

lingkungan sekitar. Kegiatan ini akan memberikan pengalaman yang dapat di jadikan

pelajaran untuk berkiprah setelah lulus nanti, karena peka terhadap keadaan sekitar

menjadi kunci keberhasilan di masyarakat.Kegiatan BCL yang di ikuti oleh seluruh

mahasiswa TPB ini di bagi menjadi dua tahap pelaksanaan, yakni tanggal 19April dan

26 April 2015. Bentuk kegiatan yang diadakan diantaranya membersihkan fasilitas

umum di setiap Desa Lingkar Kampus.

1.2 Tujuan

Program Bina Cinta Lingkungan bertujuan:

1. Memperkenalkan mahasiswa kepada lingkungan pedesaan dan kehidupan

masyarakat di dalamnya.

2. Memupuk kepedulian, empati, dan kemampuan mahasiswa berinteraksi

dengan kehidupan masyarakat.

3. Mengajak masyarakat desa untuk tanggap dan aktif dalam menangani

masalah lingkungan di sekitarnya.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Apa itu BCL?

1.3.2 Dimana kegiatan BCL dilaksanakan?

1.3.3 Bagaimana kegiatan BCL dilaksanakan ?

1.3.4 Apa saja manfaat dari dilksanakanya BCL?

BAB II

ISI

1.2 Pengertian Bina Cinta Lingkungan

BCL atau Bina Cinta Lingkungan adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh IPB

bagi mahasiswa TPB IPB yang berisikan kegiatan turun ke desa-desa lingkar kampus

dengan kegiatan pemeliharaan lingkungan yaitu kebersihan bersama dengan

masyarakat dan meningkatkan keperdualian mahasiswa terhadap lingkungan dan

kemampuan mahasiswaberinteraksi dengan masyarakat.

2.2 Lokasi pelaksanaan BCL

Kegiatan BCL ini dilaksanakan di 17 Desa di lingkar kampus IPB yang

diselenggrakan selama dua sesi. Sesi pertama diselenggarakan pada 19 April 2015,

dan sesi kedua pada 26 April 2015. Pada sesi kedua ini P 14 diamanahkan untuk

melaksanakan kegiatan ini di desa Situ Gede RT 1 RW 4.

2.3 Pelaksanaan Kegiatan BCL

Rangkaian kegiatan BCL ini meliputi kegiatan kerjabakti membersihkan

lingkungan desa bersama warga, dilanjutkan dengan isoma yang sempat diisi oleh

games-games untuk melatih kekompakan.Seusai kegiatan ishoma ,rangkaian kegiatan

BCL (Bina Cinta Lingkungan ) dilanjutkan dengan sesi wawancara. Pada sesi

wawancara kali ini,kami mendapat tantangan dari panitia untuk mewawancarai

tokoh masyarakat di desa Situ Gede setempat.Dalam kegiatan BCL ini mahasiswa

dibagi kedalam 12 kelompok.Setiap kelompok terdiri dari 7-8 orang mahasiswa. Ada

kelompok yang membersihkan jalan utama, membersihkan mushola, membersihkan

posyandu, membersihkan sungai dan lingkungan sekitar desa.

Kami kelompok 12 ditugaskan untuk membersihkan sungai di desa tersebut.

Dari sampah yang dipinggiran sungai sampai sampah yang terjerat dan mengalir

dialiran sungai. Setelah itu sampah tersebut dikumpulkan dalam kantong

plastik.Kemudian sampah dipilah lagi berdasarkan sifat organik atau anorganik.

Setelah lingkungan desa sekitar bersih, kegiatan BCL ini diisi oleh games dari

panitia.Sehingga dalam kegiatan BCL kali ini kami tidak hanya memperoleh manfaat

dapat membantu masyarakat,namun juga bermanfaat menambah kekompakan serta

keakraban antara anggota kelompok .Kebetulan saat kegiatan BCL berlangsung ,

warga sedang mengadakan pawai dalam rangka memperingati hari Kartini.Kegiatan

pawai tersebut diikuti oleh siswa SD dengan mengenakan baju khas kebaya .Seusai

bermain games,kami dijamu oleh bapak lurah dengan masakan ibu-ibu PKK yang

sangat lezat. Seusai menghabiskan santapan siang kami langsung bergegas menuju

masjid tidak jauh dari kantor kelurahan.

Seusai sholat Dzuhur ,kegiatan dilanjutkan dengan wawancara dengan tokoh

masyarakat. Kelompok kami ditugaskan mewawancarai Ibu Ida Marlina selaku

anggota PKK di desa Situ Gede. Ibu Ida merupakan seorang ibu berusia 50 tahun

yang sudah memiliki dua orang anak. Ibu Ida mulanya merupakan warga pindahan

dari Jakarta. Beliau pindah karena suaminya pensiun. Ibu Ida pindah ke desa Situ

Gede pada tahun 1997 dan menjadi anggota PKK pada tahun1998 atas ajakan warga

desa.Pengurus PKK di desa Situ Gede ini sebanyak 23 orang. Anggota tersebut

merupakan perwakilan dari RW-RW di Desa Situ Gede. Namun anggota terbanyak

bersal dari RW 4. Dalam menjalankan tugasnya, Ibu Ida juga merangkap menjadi

sekretaris Ibu Lurah, tugas tidak hanya aktif di PKK tetapi sesekali juga membantu

Ibu lurah dalam menjalankan tugasnya.Tidak jarang Ibu Ida juga tidak jarang

membantu terjun dalam kegiatan posyandu di RT 1 RW 4 situ gede. Menurut ibu

ida, PKK merupakan program sosialisasi yang dicanangkan oleh pejabat ditingkat

kabupaten kota lalu disampaikan ke masyarakat.

Program PKK secara rutinitasnya ada program PKK tingkat RT dan tingkat

RW. Kegiatan PKK ditingkat RT biasanya dilaksanakan seminggu sekali sedangkan

ditingkat RW dilaksanakan sebulan sekali. Salah satu program dari PKK misalnya

Gotong royong dan koperasi. Dalam melaksanakan program tersebut kendala yang

dihadapi muncul ketika RT yang dibina ditunjuk untuk mengikuti perlomba, karena

memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.Dalam aspek kebersihan, di

desa Situ Gede RT 1 RW 4 terbilang bersih .Hal ini karena di RT tersebut selalu

diadakan minggu bersih dan jumat bersih.Sehingga keadaan lingkungan kotor dapat

diantisipasi dengan adanya minggu bersih serta jumat bersih. Di desa Situ Gede ini

juga terdapat TPA (Tempat Pembuangan Akhir),namun sayangnya belum ada

penanganan lanjutan untuk sampah-sampah di TPA tersebut.Sampah hanya dibakar

apabila sudah kering, pemerintah melalui lurah setempat sebenarnya sudah ada upaya

sosialisasi dari pihak seperti bank sampah dan kompos. Namun sosialisasi ini ternyata

belum efektif dalam menangani masalah sampah ini.Kerjasama antara pemerintah

dan masyarakat sangat diperlukan dalam menangani masalah sampah ini. Saat ditanya

tentang kendala dalam pelaksanakan kegiatan minggu dan jumat ini, Ibu Ida

mengungkapkan bahwa masyarakat cukup aktif sehingga tidak ada kendala yang

serius dalam kegiatan Jumat dan Minggu bersih tersebut.

Kegiatan Jumat dan Minggu bersih ini biasanya diikuti oleh bapak-bapak

warga sekitar RT ,ibu-ibu biasanya bertugas menyediakan makanan dan minuman

untuk bapak-bapak yang sedang melaksanakan jumat bersih dan minggu bersih. Para

remaja di desa ini pun juga tak mau ketinggalan turut serta dalam program kebersihan

tersebut. Ibu Ida selaku warga RT setempat berharap, agar semua warga desa selalu

menjaga kebersihan lingkungan,baik lingkungan rumah maupun lingkungan sekitar.

Ibu Ida mengungkapkan salah satu hambatan program menjaga kebersihan

lingkungan ini yaitu terbatasnya alat-alat kebersihan yang sudah ada.Dalam kegiatan

wawancara tersebut Ibu Ida juga menceritakan sekilas tentang kegiatan PKK yang

ada di RT 4 tersebut.

Kegiatan PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) tersebut diikuti

oleh berbagai kalangan , mulai dari ibu-ibu muda sampai ibu-ibu usia tua. Saat ini

PKK sedang mencanangkan program UP2K, yaitu upaya peningkatan kesejahteraan

keluarga, namun program ini belum berkembang karenaketerbatasan dana dari

pemerintah. Dalam program UP2K ini masyarakat dapat meminjam dana usaha

untuk membuka usaha nya sendiri.Dana pinjaman ini sebenarnya sangat bermanfaat

bagi masyarakat untuk membangun usaha-usaha kecil berbasis padat karya, selain itu

pinjaman ini juga tidak dikenai bunga pinjaman.Di bidang kesehatan, di desa Situ

Gede ini sudah ada kinik untuk pelananan kesehatannya, tepatnya di RW 2,klinik

Nuraina Husada.Selain itu desa ini terdapat pula posyandu percontohan tepatnya di

Rw 5 yang memiliki model posyandu yang berintegrasi pendidian, kesehatan, dan

kebudayaan.Tingkat kemanan di desa Situ Gede ini terbilang aman,namun terkadang

juga masih ada kasus pencurian, biasanya warga ini menjadi korban pencurian

tersebut ketika diluar wilayah desa. Keamanan desa ini terjamin karena setiap

malamnya diadakan ronda malam atau siskamling secara rutin oleh warga.

Tingkat keejahteraan di desa ini tepatnya di RT ini relatif sedang. Dari tipe

pekerjaanya masyarakat di desa ini cukup kompleks. Kebanyakan merupakan

pegawai yang bekerja di luar desa Situ Gede, seperti PNS,guru,dosen,TNI dan

sebagian kecil berprofesi sebagai petani penggarap. Kebanyakan warga di situ Gede

merupakan pendatang dari luar desa Situ Gede. Oleh arena itu terkadang ketika

perayaan hari besar Islam. Desa ini sepi karena banyak penduduk yang pulang ke

kampung halamannaya.Gambaran tentang latar belakang Pendidikan warga di Situ

Gede terbilang cukup tinggi,hal ini dapat dilihat dari jarang sekali anak yang putus

sekolah di desa situ Gede ini. Terdapat lima SD di desa ini dan satu SMP,namun

sayangnya di desa ini belum ada sekolah tingkat SLTA,sehingga warga desa banyak

yang menyekolahkan anaknya di luar desa Situ Gede.

Di bidang pertanian di desa Situ Gede, meskipun hanya sedikit tapi terbilang

lancar dan tanpa hambatan. Karena sepengetahuan Ibu Ida di desa ini belum pernah

petani mengalami gagal panen. Namun untuk teknologi peranian sendiri masih belum

ada. Jadi pertanian di desa ini masih bersifat tradisional. Penyuluhan pertanian pun

sering diasakan oleh pemerintah namun untuk kearah pertanian berbasis teknologi

belum dapat terlaksana. Kegiatan-kegiatan yang rutin di desa ini adalah kegiatan

pengajian ibu-ibu yang rutin diadakan setiap minggu sekali. Rangkaian kegiatan

pengajian tersebut biasanya dilanjutnkan dengan pengajian gabungan yang diadakan

pada minggu ketiga. Pengajian gabungan ini pesertanya dari berbagaia RW yang

terdapat di desa situ gede. Tempatnya dapat di aula desa atau kadang bergilir dari satu

RW ke RW lain. Antusia ibu-ibu pengajian di desa ini terbilang tinggi. Terkadang

pengajian di satu RW dpat dihadiri oleh 80-90 orang. Pengisi pengajian adalah

ustadz setempat yang bergilir setiap minggunya. Untuk pengajian anak-anak di RT di

desa ini, setipa RT memiliki pengajian masig-masing.. biasanya anak-anak mengaji

setiap hari setiap sore. Untuk pengajian bapak-bapak sendiri biasanya diadakan setiap

malam jumat yaitu Dzikir malam jumatan. Selain itu terdapat pula ikatan remaja

masjid (IRMA) yang berperan aktif di desa ini.

Program lain yang sedang dicanangkan adalah program tidak merkok di

dalam rumah. Program ini dimulai dari keluarga terlebih dahulu. PKK sealalu

mensosialisasikan program ini kepada masyarkat. Terutama di RW 4 jumlah

perokoknya lebih banyak dari RW lain. Tanggapan dari pihak perokok yaitu para

suami dan bapak-bapak sedikit kontra karena menurut mereka hal ini masih sulit

untuk dilakukan. Kebiasaan buruk di desa ini salah satunya misalnya saat tahlilan

tuan rumah biasanya menyediakan rokok. Namun saai ini kebiasaan ini mulai sedidkit

demi sedikit diminimlisir dan diganti dengan makanan seperti permen. Di desa situ

Gede sumber air bersih disini didapat ari sumur yang berupa air tanah. Namun ada pla

dari perusahaan PDAM. Dulu ketika sungai Sindang barang masih bersih masyarakat

desa masih menggunakanya sebagai sumber air. Namun setelah pencemaran berupa

limbah rumah tangga dan sampah sungai tersebut sudah tidak digunakan lagi. Secara

keseluruhan tingkat solidaritas di desa ini tinggi yaitu tercermin dengan kekompakan

mereka dalam acara-acara yang diprogramkan didesa ini. Misalnya dalam acara

gotong royong, hari besar keislaman, hari besar nasional.

Misalnya setiap tahun menjelang bulan ramadhan sering diadakan acara

“ngobek situ” yaitu menangkap ikan bersama-sama. Selain itu saling tolong

menolong antar warga tingi, misalnya ketika ada warga yang meninggal mereka akan

datang membantu meski tanpa diminta dan di undang. Selain itu di desa ini terdapat

pula program sumbangan kain kafan jika ada warga yang meninggal. Kebiasaan

masyarakat ini ternyata sudah berlangsung cukup lama.Saat kami tanya tentang kesan

kegiatan BCL ini,ibu Ida,mengungkapkan dukungannya terhadap kegiatan BCL

ini ,menurut beliau kegiatan BCL ini adalah salah satu kegiatan yang sangat baik dan

berdampak positif bagi masyarakat khususnya , bagi masyarakat desa Situ Gede . Ibu

Ida menyambut baik acara ini dahn harapannya akan selalu diadakan secara

berkesinambungan setiap tahunnya. Ibu Ida merasa senang dengan mahasiswa IPB,

karena dinilai peduli terhadap lingkungan dan masyarakat.

2.4 Manfaat dari pelaksanaan BCL

Banyak sekali manfaat yang dapat kami peroleh dari kegiatan BCL tersebut,antara

lain kami dapat belajar berkomunikasi dengan masyarakat secara

langsung,bekerjasama dengan masyarakat,dengan kegiatan BCL ini kami juga

langsung bisa mengetahui permasalahan yang ada di masyarakat dan bisa langsung

mendengar keluh kesah yang dirasakan oleh masyarakat dan yang tidak kalah penting

dengan adanya kegiatan ini kita bisa belajar bersosialisasi langsung dengan

masyarakat.

BAB III

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil wawancara dan kegiatan selama BCL dapat disimpulkan bahwa

warga di Desa Situ Gede merupakan warga yang memiliki solidaritas dan antusiasme

yang baik. Warga desa situ gede sangat menyambut baik akan turut sertanya

mahasiswa pada lingkungan sekitar. Sehingga warga desa pun berharap agar

kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan setiap tahunnya. Selain itu,

kegiatan ini pun memberi banyak manfaat, baik kepada mahasiswa itu sendiri

maupun masyarakat di sekeliling IPB

Saran

Semoga kegiatan BCL ini terus berlanjut bahkan jika bisa BCL ini

dilaksanakan tidak hanya sekali dalam satu tahun. Hendaknya kegiatan yang

dilakukan tidak hanya meliputi kegiatan kebersihan dan mewawancarai masyarakat,

namun kegiatan seperti penyuluhan pertanian dan pemberdayaan masyarakat serta

pembinaan pendidikan kepada anak-anak di desa tersebut. Disamping itu,

perencanaan dan publikasinya lebih di gencarkan .

Lampiran 1

Bina Cinta Lingkungan – 2015 Page 1 of 2

KUESIONER

PROFIL DAN HARAPAN MASYARAKAT

Desa : Situ Gede

Nama responden : Ida Marlina Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SLTA Umur : 50 tahun

Pewawancara : Kelompok 12

1. Kegitan yang ditekuni saat ini (Sebagai tokoh, petugas posyandu, karang taruna,

pelaku UKM, dsb). Gali informasi yang berkaitan dengan kegiatan ini: kegiatan-

kegiatan rutin yg dilakukan, manfaatnya, masalah yg dihadapi, harapan-harapan, dsb

Kegiatan yang ditekuni Ibu Ida adalah sebagai anggota PKK yang bertugas dalam

mensosialisakan kebijakan dari pihak pemerintah ke masyarakat.

2. Kondisi lingkungan desa

(pandangan mengenai masalah kebersihan, penanganan sampah saat ini, pandangan

mengenai program BCL, harapan-harapan, hambatan-hambatan, dsb)

Menurut Ibu Ida kebersihan di desa Situ Gede RT 1 RW 4 terbilang bersih karena di

RT tersebut diadakan program Minggu berih dan jjumat bersih. Kesan ibu Ida

terhadap BCL adalah Ibu Ida mrasa senang karena mahasiswa dapat turut serta

menjaga kebersihan lingkungan di RT 1 ini. Untuk penanganan sampah masih belum

ada penangan sampah yang benar-benar memanfaatkan sampah dan penangangan

yang baik. Biasanya sampah hanya ditampung dipenampungan sampah atau dibakar

ketika cuaca panas. Penanganan sampah di RT ini masih belum sampai ke kompos

an lain-lain. Tapi sudah ada sosialisasi dari pihak pemerintah seperti bank sampah

dan kompos. Dalam melaksanakan kegiatan minggu bersih dan jumat bersih peran

masyarakat juga ktif, pendatang baru dmaupun warga pribumi. Dan biasanya ibu-ibu

di desa ini menyediakan makanan dan minuman untuk bapak-bapak yang sedang

melaksanakan jumat bersih dan minggu bersih. Peran remaja di desa ini pun aktif dan

turut serta dalam program kebersihan tersebut. Harapan ibu Ida, setidaknya warga

desa ini menjaga kebersihannya dirumah masing-masing terlebih dahulu. Hambatan

program menjaga kebersihan lingkungan ini yaitu terbatasnya alat-alat kebersihan.

3. Permasalahan umum di desa

(permasalahan yg dhadapi warga dalam kehidupan sehari-hari, usaha yang telah

dilakukan, apakah ada bantuan pemerintah, dsb) Bina Cinta Lingkungan – 2015 Page

2 of 2

Menurut ibu ida, program PKK itu merupakan program sosialisasi program yang

dicanangkan oleh pejabat ditingkat kabupaten kota lalu disampaikan ke masyarakat.

Program PKK secara rutinitasnya ada program PKK tingkat RT dan tingkat RW.

Kegiatan PKK ditingkat RT biasanya dilaksanakan seminggu sekali dan ditingkat

RW dilaksanakan sebulan sekali. Salah satu program dari PKK misalnya Gotong

royong dan koperasi. Dalam melaksanakan program tersebut menurut Ibu Ida kendala

yang dihadapi adalah ketika dRT yang dibina Ibu Ida ditunjuk lomba, kaerna

memerlukan persiapan dan perencanaan.

4. Pandangan mengenai bidang pertanian

(sejarah bidang pertanian di wilayah tsb, mengapa pelakunya berkurang (atau

mungkin bertambah), siapa saja yg masih bertani, apakah ada penyuluhan, apakah

ingin memiliki anak yg akan bertani, dsb)

Bidang pertanian di desa Situ Gede meskipun hanya sedikit tapi terbilang

lancar dan tanpa hambatan. Karena sepengetahuan Ibu Ida di desa ini belum pernah

petani mengalami gagal panen. Namun untuk teknologi peranian sendiri masih belum

ada. Jadi pertanian di desa ini masih bersifat tradisional. Penyuluhan pertanian pun

sering diasakan oleh pemerintah namun untuk kearah pertanian berbasis teknologi

belum dapat terlaksana.

5. Pendidikan

(tingkat pendidikan keluarga, keinginan/harapan, permasalahan, dsb)

Pendidikan warga di Situ Gede terbilang memenngkan pendidikan. Seikit

sekali yang putus sekolah di desa situ Gede ini. Terdapat lima SD di desa ini dan satu

SMP. Namun untuk jenjang SMA pelajar di desa ini harus pergi keluar desa.

6. Pandangan mengenai IPB

(apakah mengenal IPB, apakah itu IPB, peran IPB thd masyarakat di wilayah tsb,

apakah ingin menyekolahkan anak di IPB, keinginan/harapan thd IPB, saran kpd IPB,

dsb)

Kesan ibu Ida terhadap IPB dan BCL ini sangat baik. Ibu Ida menyambut baik acara

ini dahn harapannya akan selalu diadakan secara berkesinambungan sitiap tahunnya.

Ibu Ida merasa senang dengan mahasiswa IPB, karena dinilai peduli terhadap

lingkungan dan masyarakat.

Lampiran 2

Dokumentasi

Pawai Hari Kartini Wawancara dengan tokoh masyarakat

Bersih-bersih sungai Bersih-bersih sungai