30
Laporan Praktik Lapang Wawasan Sosial Budaya Bahari Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba DISUSUN OLEH : 1. Suci Samharira Said (D41113012) 2. Ari Purijalsan (D41113013) 3. Muhammad Azwal (D41113016) 4. Rahmat Rizaldi (D41113017) 5.Abdul Fatah (D41113015)

laporan wsbm

  • Upload
    unhas

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Praktik Lapang

Wawasan Sosial Budaya Bahari

Kecamatan Bontobahari KabupatenBulukumba

DISUSUN OLEH :

1.Suci Samharira Said(D41113012)2.Ari Purijalsan (D41113013)3. Muhammad Azwal (D41113016)4.Rahmat Rizaldi (D41113017) 5.Abdul Fatah (D41113015)

TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS HASANUDDIN

2013/2014KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt,oleh karena izin-Nyalah sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah kami yang berjudul “LaporanPraktik Lapang (potensi kemaritiman di kecamatanBontobahari kabupaten Bulukumba)”.

Makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa adanyakerjasama antar anggota kelompok serta bimbingan dariDosen maka kami mengucapkan banyak terima kasih.

Kami selaku penyusun, menyadari bahwa makalah kamimasih jauh dari kesempurnaan, sesuai dengan kodratkami sebagai manusia yang jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran yangBapak/Ibu/Saudara(i) demi kelengkapan makalah inidikemudian hari.

Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.Semoga upaya kami dalam menyusun makalah ini dapatbermanfaat bagi anda.

Gowa, 17 April 2014

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSejak berabad abad lamanya lautan yang sangat luas

oleh manusia dianggap sebagai kawasan perburuan untukmenangkap ikan atau sekedar lintas pelayaran, Namunseiring berkembangnya zaman, maka fungsi, peranan danpotensi laut semakin mengalami kemajuan. Hal inilahyang mendasari Indonesia sebagai benua maritim. Denganlokasi yang diapit oleh dua benua dan dua samuderamenjadikan Indonesia kaya akan sumber daya alam. Salahsatu provinsi di Indonesia yang kaya akan sumber dayaadalah provinsi Sulawesi Selatan. Dengan panjang garispantai sekitar 1.973,7 km merupakan wilayah denganperairan yang cukup luas.

Provinsi Sulawesi Selatan dikenal sebagai wilayahyang memiliki sejarah keterkaitan yang erat dengankehidupan laut, dan budaya masyarakat yang kaya akanpengalaman dan petualangan di laut. Dari tumbuhnyakerajaan maritime yang dikenal dengan kerajaan Gowahingga kisah sawerigading yang terkenal. Jikaberbicara tentang sejarah, maka ada sebuah sejarahmenarik di kota ini. Cerita dari sawerigading. KapalSawerigading yang melakukan pelayaran dari Tiongkok keLuwu Sulawesi Selatan tersebut mengalami kecelakaankarena diterjang oleh gelombang yang pada akhirnyabagian- bagian kapal itu terpecah menjadi 3 bagian.Lunas kapal itu terdampar di Bira, layarnya terdampardi Ara dan perahu- perahu kecil berada di tana Beru.Muncullah pemikiran dari masyarakat setempat untukmembuat kapal. Ketiga desa ini masing masing memilikikeahlian, yaitu Bira, Ara dan Tana Beru. Selanjutnya,mereka juga membuat kesepakatan bersama bahwa hanyaorang Ara yang boleh membuat kapal Phinisi meskitempat proses pembuatannya berada di Bira dan hanyaorang Bira yang dapat melayarkan kapal tersebutsedangkan orang Tana Beru hanya membuat miniature darikapal pinisi saja.

Hingga sekarang potensi tersebut masih terusdijalankan bahkan sangat mengalami perkembangan.Masyarakat maritime yang tidak hanya menganggap haltersebut sebagai mata pencarian belaka, namun tetapmemegang teguh tradisi dan kebudayaan yang lahir. Olehkarena itu, kita sebagai generasi penerus dari benuamaritime Indonesia perlu mengetahui potensi yangdimiliki oleh bangsa kita demi kelestarian sumber dayayang ada. Potensi yang dapat mengantarkan Indonesia

menjadi Negara yang lebih baik dan jaya di masamendatang.

B. Rumusan Masalah1) Bagaimana perkembangan pelayaran perahu pinisi di

kabupaten Bulukumba?

2) Bagaimana perkembangan industri pembuatan perahupinisi di kabupaten Bulukumba ?

3) Apa bentuk potensi kemaritiman dari sumber dayaalam yang dapat diperbaharui(Suhu) ?

C. Tujuan Penulisan Laporan

1) Agar mahasiswa mengetahui perkembangan pelayaranperahu pinisi di kabupaten Bulukumba.

2) Agar mahasiswa dapat mengetahui perkembanganindustri pembuatan perahu pinisi di kabupatenBulukumba.

3) Agar mahasiswa dapat mengetahui potensikemaritiman dari sumber daya alam dapatdiperbaharui.

D. MANFAAT PENELITIAN 1) Bagi peneliti

Untuk mengembangkan pengetahuan dan lebih melatihdiri dalam membuat makalah.

2) Bagi masyarakatUntuk memberikan informasi mengenai potensi yangdimiliki untuk mengembangkan Negara ke arah yanglebih baik.

3) Bagi NegaraUntuk menginformasikan kepada pemerintah agarlebih peduli terhadap masyarakat dan mampu

mengembangkan potensi yang dimiliki olehmasyarakat dalam memanfaatkan sumber daya yangada.

BAB IIHASIL DAN PEMBAHASAN

A.PELAYARAN PERAHU PHINISIDiperkirakan kapal pinisi telah ada sejak tahun

1500an. Kapal Sawerigading yang melakukan pelayarandari Tiongkok ke Luwu Sulawesi Selatan tersebutmengalami kecelakaan karena diterjang oleh gelombangyang pada akhirnya bagian- bagian kapal itu terpecahmenjadi 3 bagian. Lunas kapal itu terdampar di Bira,layarnya terdampar di Ara dan perahu- perahu kecilberada di tana Beru. Muncullah pemikiran darimasyarakat setempat untuk membuat kapal. Ketiga desaini masing masing memiliki keahlian, yaitu Bira, Aradan Tana Beru. Selanjutnya, mereka juga membuatkesepakatan bersama bahwa hanya orang Ara yang bolehmembuat kapal Phinisi meski tempat proses pembuatannyaberada di Bira dan hanya orang Bira yang dapatmelayarkan kapal tersebut. Untuk pergi berlayar, padatahun 60 sampai 70an suku pondo atau suku marginalmasih mengandalkan hari baik. Namun, sekitar tahun 70sampai 80an masyarakat yang mengikuti tradisi inisudah semakin berkurang. Hal ini karena semakin

kentalnya kayakinan atau agama masyarakat. Perjalananpelaut ke berbagai daerah, mengubah wawasan mereka kearah yang lebih modern. Mulai dari tahun tersebut,masyarakaat menganggap kalo hari baik adalah haridimana perahu tersebut sudah siap untuk di laut danseluruh perlengkapan telah disiapkan. Untuk layarsendiri, perahu pinisi ini juga mengalami perkembangandari layar satu, layar dua, layar tiga dan sekaranglayar tujuh. Pada mulanya, bentuk layarnya persegipanjang untuk perahu dengan bobot 3 sampai 5 ton.Kemudian dengan semakin bertambahnya bobot atau tonaseperahu, layar juga berkembang menjadi tiga layar(lambo) hingga layar yang ke tujuh (pinisi).

Replika perahu pinisiSeiring dengan perkembangan tonase perahu, maka

layar juga akan bertambah besar yang mengakibatkanpelaut akan semakin mengalami kerepotan. Karena prosespemasangan layar dilakukan dengan menggunakan tenagamanusia. Kalau peristiwa seperti ini sudah terjadi,maka ada kemungkinan untuk menggunakan elektrik agarlebih memudahkan pelaut. Faktanya, sejak dahulu layarsudah dibuat secara tradisional sehingga jika adaperubahan, maka harus dilakukan penyelidikan terlebihdahulu dengan mempertimbangkan segi alat, biaya sertakefektifan penggunaannya. Jika akhirnya penggunaan

elektrik akan terjadi, hal ini tidak akan berpengaruhbanyak terhhadap generasi mendatang. Proses pelayaranakan lebih mudah lagi.

Menjadi seorang pelayar atau pelaut ulung bukanlahpekerjaan yang mudah. Suka duka yang dialami parapelaut menjadi synopsis cerita yang menarik dalamhidup mereka. Kemudahan bagi pelaut ketika punyabanyak muatan dan angin bertiup bagus sehingga mudahsampai ke tempat tujuan. Duka yang para pelaut alamiketika sulit sampai ke tempat tujuan karena arah anginyang tidak searah dengan tempat tujuan hingga tidakpunya muatan. Persiapan mental yang dilakukan untukmeninggalkan keluarga selama 9 sampai 10 bulan jugamenjadi sisi lain dari kehidupan para pelaut. Sebelummelakukan pelayaran, pelaut akan melakukan nikahbathin dan jabat tangan. Nikah batin sendiri dilakukansaat hari H dengan berjabat tangan dengan istri,menahan nafas, dan mengucapkan syahadat(suami syahadatpertama, istri syahadat kedua) hingga mengucapkanjanji yang akan mereka tepati. Kehidupan pelayaranperahu pinisi synopsis cerita yang menarik dalam hiduppara pelaut ulung ini.

Wawancara dengan narasumber

B. INDUSTRI PEMBUATAN PERAHU

Bebicara tentang Makassar (Sulawesi selatan), yangada di pikiran dan sering kali terdengar adalah PantaiLosari, Bantimurung (Bulusaraung), Toraja dan PulauSamalona. Padahal, ada salah satu daerah yaitu DesaTana Beru kec. Bonto Bahari Kab. Bulukumba yangterletak di bagian selatan Makassar jaraknya sekitar160 km dari kota Makassar. Bulukumba adalah daerahpusat pembuatan kapal Phinisi sekitar abad ke-15.

Seperti yang kita ketahui bersama, dari peristiwasejarah yang terjadi pada perahu Sawerigadingmuncullah tradisi yang hidup dari 3 buah desa. Ketigadesa ini masing masing memiliki keahlian, yaitu Bira,Ara dan Tana Beru. Orang Bira mendapat pusaka layardan kemudian menjadi pelaut hebat. Orang Ara yangmembuat kapal, sepintar-pintarnya orang membuatlambung, tidak akan lebih bagus pekerjaan daripadalambung buatan orang Ara. Dan orang Tana Beru yangmembuat perahu- perahu kecil yang juga menjadi pelautulung. Selanjutnya, mereka juga membuat kesepakatanbersama bahwa hanya orang Ara yang boleh membuat kapalPhinisi meski tempat proses pembuatannya berada diBira dan hanya orang Bira yang dapat melayarkan kapaltersebut.

Awalnya, pembuatan perahu hingga menjadi kapalPhinisi atau kapal pelayaran (pesiar) dimulai dariperahu- parahu yang berukuran kecil yang umumnyaseperti digunakan oleh pelaut atau nelayan yang ulunguntuk melaut sebagai mata pencaharian, sebelum tragedikapal Sawerigading. Namun secara bertahap, pembuatankapal ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat

digunakan untuk berlayar kelautan luas sekitar abadke-15.

Pada mulanya, kapal tersebut hanya dibuat denganmenggunakan layar satu atau layar panjang yangdinamakan Palari dengan ukuran 10m- 15m memuat muatanhingga 30 ton, kemudian dibuat yang lebih kuat lagimenjadi layar tiga (Lamba/ Lambo) yang dapat memuat 60ton dan akhirnya hingga sekarang, phinisi yangberlayar tujuh yang dapat memuat 1500 ton muatan.Adapun Proses pembuatan kapal Phinisi seperti yangdijelaskan oleh bapak Daeng Pannojeng seorang PanritaLopi (ahli pembuat kapal) yaitu hanya menggunakan ilmutafsir (perkiraan), sangat sedikit alat permanen yangdigunakan dalam pembuatan phinisi ini. Begitupundengan bahan baku yang digunakan adalah kayu besi,karena kayu jenis ini adalah kayu yang sangat tahanterhadap air dan akan lebih kuat kayu ini jika beradadi dalam air.

Kayu bitti’ sebagai bahan baku utama

Kayu Ulin/kayu besi

Langkah- langkah pembuatan kapal phinisi adalahsebagai berikut :

a. Pertama dibuat Kalatiseang/ Lunas. Lunasmerupakan kayu utama yang dipasang di haluanberguna menyatukan lembaran-lembaran papanuntuk membentuk lambung kapal. Pemasangan lunaspada kapal sama halnya dengan peletakan batupertama pada proses pembangunan gedung. Panjanglunas diukur menggunakan langkah kaki denganpanjang 33 meter. Dalam penyambungan kayu untuklunas diibaratkan sebagai laki- laki danperempuan yang tidak akan putus atau terpisah,yaitu dengan membuat cangkang pada masing-masing ujung kayu yang akan disambung. Kemudiandisatukan dengan lem.

b. Setelah lunas telah siap, maka langkahselanjutnya dengan membuat badan kapal ataudinding kapal atau bisa dikatakan lambungkapal. Proses pembentukan lambung denganmenggunakan alat bantu bor listrik untukmelubangi kayu yang nantinya akan dipasangkanbaut agar lembaran- lembaran kayu tidak lepassehingga lambung lebih sangat kuat.

Lambung pada kapalc. Setelah badan kapal telah kuat, kemudian

dibuatlah kerangka kapal. Pembuatan kapalphinisi tidak sama dengan pembuatan kapalmodern, langkah pertama pada pembuatan kapalmodern sendiri dengan membuat kerangka kapal.Perantara lembaran kayu pada lambung kappalyang kelihatan masih berlubang di tutupi denganmemasukkan barru’ atau tali putih (talipramuka) dan mencampurnya dengan serbuk pati.Barru adalah jenis bahan yang sangat baikdigunakan untuk menutupi lubang pada lambungkapal karena tahan terhadap air dan jikaterkena air akan mengembang.

Proses Penutupan dengan Barru’d. Setelah rangka telah jadi, kemudian langkah

berikutnya yaitu membuat papan kapal. Sebelummembuat papan kapal, terlebih dahulu dibuatpenahan/ palleppe agar proses pembuatan papan

phinisi lebih kuat. Lalu dilanjutkan membuatkamar- kamar kapal. Untuk pemesanan kapalpesiar penumpang/ pariwisata, kamar dibuatlebih banyak dan didesain lebih indah danmenarik seperti halnya kamar- kamar pada hotel.Sedangkan untuk pemesanan kapal khusus muatan/pengangkut barang, kamar didesain secarasederhana dan lebih sedikit jumlah kamarnya.

e. Setelah itu langkah terakhir untuk pembuatanbagian- bagian kapal adalah proses pembuatanlayar pada phinisi, yaitu 3 layar dipasang diujung depan, 2 layar di bagian depan dan 2layar lagi dipasang di bagian belakang kapal.

f. Bodi (bagian- bagian kapal) telah jadi,selanjutnya bagian belakang kapal ditambahkanmesin atau generator yang berfungsi sebagaipenggerak kapal. Untuk mempercantik/memperindah phinisi, maka kapal diwarnai dengancat avian pada umumnya.

Dalam pembuatan kapal phinisi telah terjadi banyakperubahan, dimulai dari layar tunggal, kemudianmenjadi layar 3 dan hingga sekarang menjadi kapalberlayar 7 dengan 2 tiang utama. 2 tiang utama padalayar berarti kalimat syahadat dan 7 layar kapalberarti Surah Al-Fatihah yaitu ada 7 ayat dalam SurahAl-Fatihah. Dalam artian lain yaitu 7 layar menandakanbahwa nenek moyang telah mengarungi 7 samudera luas.

Perubahan juga terjadi pada bagian belakang bodikapal yaitu dulunya bagian belakang sama dengan bagiandepan kapal yang bentuknya runcing. Tapi bentukbelakang sudah berubah menjadi tumpul atau bentuknyamelebar. Perubahan tersebut terjadi karena dipengaruhijuga dengan perubahan kapal yang dulunya tidakmenggunakan mesin atau generator penggerak. Tetapi

sekarang, phinisi sudah dilengkapi dengan generatoragar kapal lebih cepat lajunya karena sudah memilikibantuan penggerak dari mesin atau generator. Sertamasih banyak perubahan yang lainnya.

Dari perubahan yang sangat mencolok yang dijelaskantadi, keuntungan dari pembuat perahu sendiri adalahtidak terlalu merumitkan dalam pembuatan bodi ataulambung kapal khususnya bodi bagian belakang karenapembuatan bagian belakang yang menggunakan modelruncing harus membutuhkan tafsiran yang jeli danmemakan waktu yang lama dalam proses pembengkokan ataupembelokan pemotongan kayu yang akan digunakan padabagian belakang. Sisa- sisa kayu juga sedikitberkurang karena kayu pada bodi bagian belakangpemotongannya sudah tidak dibengkokkan/ dibelokkan,jadi tidak terlalu banyak sisa- sisa dari bahan bakupotongan kayu yang terbuang. Terdapat banyakkeuntungan yang diperoleh dari perubahan- perubahantersebut, khususnya perubahan bodi bagian belakangkapal sehingga pembuatan bodi kapal phinisi lebihcepat selesai dibandingkan dengan model bodisebelumnya.

Gambar konstruksi perahu pinisiDari perubahan yang sangat mencolok yang dijelaskan

tadi, keuntungan dari pembuat perahu sendiri adalahtidak terlalu merumitkan dalam pembuatan bodi ataulambung kapal khususnya bodi bagian belakang karenapembuatan bagian belakang yang menggunakan modelruncing harus membutuhkan tafsiran yang jeli danmemakan waktu yang lama dalam proses pembengkokan ataupembelokan pemotongan kayu yang akan digunakan padabagian belakang. Sisa- sisa kayu juga sedikitberkurang karena kayu pada bodi bagian belakangpemotongannya sudah tidak dibengkokkan/ dibelokkan,jadi tidak terlalu banyak sisa- sisa dari bahan bakupotongan kayu yang terbuang. Terdapat banyakkeuntungan yang diperoleh dari perubahan- perubahantersebut, khususnya perubahan bodi bagian belakangkapal sehingga pembuatan bodi kapal phinisi lebihcepat selesai dibandingkan dengan model bodisebelumnya.

Dengan perubahan - perubahan yang tejadi padapembuatan phinisi itu sendiri hingga sekarang jugamembuat kapal sekarang sudah sangat tangguhdibandingkan sebelumnya. Letak ketangguhannya yaitu :

1. Dengan layar yang dimiliki oleh phinisi sekarangyaitu sudah berlayar 7, ketangguhan kapal dalammelawan ombak juga sudah kuat dikarenakan selainmemiliki banyak layar tetapi bentuk danpenyusunan layar dibuat sedemikian rupa untukmelawan angin yang kencang agar pada saatditerjang ombak dan angin, kapal tidak oleng dantetap mempertahankan keseimbangannya.

2. Kini phinisi sudah dilengkapi dengan mesinpenggerak yaitu generator, sehingga laju ataukecepatan phinisi sudah lebih cepat dibandingkansebelumnya yang hanya memiliki layar saja.

Ketika kapal pesanan telah selesai dibuat, makaponggawa kapal/ investor segera menghubungi si pemesanyang tidak lain pemesan kebanyakan dari luar Indonesia(luar negeri). Namun, perjanjian itu mengatas namakansalah satu orang Indonesia sendiri karena kerjasamaini dianggap illegal oleh Negara. Pada saat sebelumkapal dilepaskan dilautan, terlebih dahulu dilakukanritual oleh masyarakat setempat yang disaksikan jugasi pemesan kapal. Ritual ini merupakan salah satu adatmasyarakat desa Bira. Adat (salamatan) tersebutdilakukan secara mistis yang bertujuan agar kapaltersebut mampu menerima si pemesan sebagai pemilikaslinya, karena kapal itu dianggap oleh para pembuatkapal dan masyarakat bahwa kapal tersebut ada yangpunya, tidak lain adalah makhluk halus.

Setelah ritual dilakukan, maka phinisi tersebut akandilepaskan ke lautan luas. Adapun proses pelepasanphinisi yang begitu besar dan berat itu hanyamenggunakan katrol dan kekuatan masyarakat. Cara inidilakukan berupa dorongan dan tarikan dengan alatbantu tali dan katrol serta nyanyian- nyanyian yangberbau porno, sebab dengan nyanyian seprti itu akanmembuat si pendorong kapal lebih bersemangat dan tidakterlalu merasakan rasa capek. Dengan cara yang sangatsederhana seperti itu, setiap harinya kapal hanyameninggalkan tempat sekitar 1-2 meter saja. Sehinggawaktu yang dibutuhkan untuk menurunkan kapal sampailautan yaitu 1 bulan.

Sebagai mahasiswa jurusan elektro, kami mencobauntuk mengaplikasi bagaimana memudahkan menurunkankapal ke lautan agar tidak memakan waktu dan tenagayang banyak dengan menggunakan alat bantu elektrik(generator listrik). Generator listrik sendiri

merupakan alat yang dapat memproduksi energi listrikdari sumber energi mekanik.

Adapun langkah yang dilakukan ialah, membangunmenara beton di tengah laut yang berjarak sekitar 100meter dari pinggir pantai. Bagian atas atau ujungmenara merupakan receiver/ penerima radiasi panasmatahari (menara yang mampu mengkonsentrasikan energymatahari hingga 1.500 kali). Setelah menara telahjadi, lalu dibuatlah cermin parabola yang ditempatkanpada letak yang tepat, posisi yang sejajar dengancermin yang lain dan tidak tehalang oleh mataharisupaya cermin tersebut dapat menerima radiasi panascahaya matahari. Proses penangkapan panas matahari inioleh cermin parabola adalah setiap saat akan bergerakseiring arah jarum putaran jam atau dari timur kebarat di siang hari dan akan selalu bergerak mengikutigerak matahari agar selalu mendapat cahaya panasmatahari yang akan dipantulkan mengenai solarreceiver. Receiver ini berfungsi untuk menangkapribuan energy matahari untuk diubah menjadi uap. Uapinilah yang akan menggerakkan turbin sebagai generatoruntuk menghasilkan listrik.Setelah system tenaga surya telah jadi, alat

tersebut sudah bisa digunakan dalam penurunan kapal kelautan agar lebih cepat dan tidak memakan tenagamanusia yang banyak yang dibandingkan dengan penurunankapal dengan hanya menggunakan katrol dan tali. Prosespenurunan kapal dilakukan dengan memasang kawat besisebagai penggati daripada tali yang dihubungkan denganturbin generator sebagai pengganti daripada katrolyang akan digunakan untuk menarik kapal. Kemudianlistrik yang dihasilkan oleh generator di konversikanlagi ke turbin agar kecepatan putarnya lebih kuat dankencang. Dengan demikian, penggunaan alat bantu SistemTenaga Surya lebih dapat memudahkan dalam penurunankapal ke laut. Selain membantu penurunan kapal kelaut, Sistem Tenaga Surya juga dapat digunakan olehmasyarakat disekitar pinggir pantai sebagai sumber

listrik untuk kehidupan sehari- hari mereka jika alattersebut nganggur dalam menurunkan kapal.

Diagram Prinsip Kerja Sistem Tenaga Surya

Pembuatan kapal phinisi di Bira oleh orang Araadalah salah satu mata pencaharian yang palingdigeluti dan diminati masyarakat tersebut. Keahlianitu dimiliki yang diturunkan dari orang terdahulu didesa itu. Kalau hanya mengenai tenaga kerja, pembuatanphinisi akan terus berlanjut dan akan selalu diminatioleh orang Ara. Pekerjaan tersebut sudah menjadikeseharian atau kebiasaan orang- orang di tempat itu.Anak- anak mulai dari kecil sudah hidup dalamkebiasaan orang tuanya sebagai nelayan dan pembuatperahu. Olehnya itu, melaut dan membuat perahu sudahbanyak diminati di daerah Tana Beru tersebut.

Salah seorang yang bergerak di bidang pertanian,tokoh agama dan merupakan salah satu mentor pembuatkapal yang bernama Pak Samad. Ia mengatakan bahwa,untuk menjaga kelangsungan pembuatan phinisi ini agar

tetap berjalan dengan baik maka ada beberapa hal yangharus tetap dioptimalkan :

1. Pemerintah harus memperhatikan daerah- daerahpembuat kapal phinisi dengan melindungi kayukhususnya kayu besi yang merupakan bahan bakuutama pembuatan kapal phinisi.

2. Adanya motivasi oleh H. Muslim Baso seorangpenanam modal/ investor dalam pembuatan phinisiini. Agar jangan samapai beliau telah tidak adalagi, maka industry pembuatan kapal akan vakum(berhenti) karena tidak adanya lagi penerus daribeliau.

3. Diadakan penelitian khusus sehingga industrypembuatan kapal ini bisa dipandang legal, dijagadan diperhatikan oleh pemerintah.

Menurut Pak Samad, jika beberapa hambatan tersebuttidak ditindaklanjuti maka ada kemungkinan industrypembuatan kapal phinisi ini suatu saat akan berhentidan tidak berjalan lagi. Ia juga menegaskan bahwa,hambatan yang paling utama adalah ketersediaan bahanbaku kayu dan sulitnya untuk mendatangkan kayu besitersebut karena transaksinya secara ilegal. Keadaantanah di Tanah Beru sendiri tidak cocok untuk untukditanami dan memproduksi kayu besi sendiri karenakeadaan tanahnya yang tandus dan bebatuan. Jadi, jikabahan baku kayu besi yang dalam lindungan pemerintahitu sudah sedikit, maka tidak ada jalan lain yaitupembuatan kapal akan digunakan bahan kayu lain yangtidak sekuat dan setahan lama kayu besi seperti kayujati atau kayu bitti. Pak Samad bersama masyarakatsetempat sangat mengharapkan perhatian dari pemerintahdalam menangani industry pembuatan kapal phinisitersebut.

C. OBSERVASI POTENSI KEMARITIMAN1. PendahuluanIde pemanfaatan energi panas laut bersumber dari

adanya perbedaan temperature di dalam laut. Jika andapernah berenang di laut dan menyelam ke bawahpermukaannya, anda tentu menyadari bahwa semakin dalamdi bawah permukaan, airnya akan semakin dingin.Temperatur di permukaan laut lebih hangat karena panasdari sinar matahari diserap sebagian oleh permukaanlaut.

Tapi di bawah permukaan, temperatur akan turundengan cukup drastis. Inilah sebabnya mengapa penyelammenggunakan pakaian khusus selam ketika menyelam jauhke dasar laut. Pakaian khusus tersebut dapat menangkappanas tubuh sehingga menjaga mereka tetap hangat.Sinarmatahari yang jatuh di lautan diserap oleh air lautsecara efektif dan energi tersebut tertahan padalapisan permukaan laut pada kedalaman 35– 100 m,dimana gaya angin dan gelombang menyebabkantemperature dan kadar garam mendekati uniform. Padawilayah lautan tropis yang terletak kira–kira diantara15° lintang utara dan 15° lintang selatan, energypanas yang diserap dari matahari memanasi air laut

pada mixed layer dengan suhu sekitar 28°C (82°F) yangkonstant siang dan malam.

Peta Persebaran Panas Laut

Setiap bulan (Avery and Wu.1994). Dibawah mixedlayer, air laut menjadi semakin dingin seiring denganpertambahan kedalaman hingga mencapai kedalaman 800sampai 1000 m (2500 to 3300ft), temperatur air berubahmenjadi 4,4°C (40°F). Pada kedalaman 900 m ke atasterdapat reservoir air dingin yang sangat besar. Airdingin ini merupakan akumulasi dari air dan es yangmencari dari daerah kutub. 2 hal di atas adalah adanyareservoir air panas yang besar di permukaan danreservoir air dingin dibawah dengan perbedaan suhusekitar 22°C sampai 25°C. Temperatur ini tak berubahdrastis sepanjang tahun, dengan variasi beberapaderajat akibat adanya perubahan cuaca dan musim, danperbedaan suhu antara pergantian siang dan malam hanyaberefek sekitar 1 derajat.

OTEC merupakan singkatan dari Ocean ThermalEnergy Conversion adalah salah satu teknologi terbaruyang menggunakan perbedaan suhu antara permukaan laut

dan dasar laut untuk mengoperasikan generator yangmenghasilkan energi listrik (wikipedia.2009).Sistemkerja OTEC mempunyai kemiripan dengan mesin uap yaitufluida dievaporasi dan dikondensasi, perbedaan tekananyang terjadi inilah yang memutar turbin dan kemudianmenghasilkan listrik. namun, pada OTEC menggunakan airlaut yang tak terbatas jumlahnya sehingga OTEC dapatmenjadi salah satu sumber energi terbaharukan(Averyand Wu.1994). Dalam sistem OTEC terdapat duamacam siklus yang bisa digunakan untuk menghasilkanenergi, yaitu siklus terbuka (Open-Cycle) dan siklustertutup (Closed-Cycle). Pada siklus terbuka fluidakerja dilepaskan setelah digunakan dan fluida kerjaitu adalah uap air. Air hangat dengan temperaturberkisar 25°C–30°C, dipompa dengan menggunakan pipamasuk ke dalam ruang vakum untuk dievaporasi. Akibatperbedaan tekanan antara tekanan uap air dan tekanandalam turbin maka uap air yang telah masuk kedalamturbin dapat memutar rotor turbin sehinggamenghasilkan listrik. Selanjutnya uap air dialirkankembali lagi ke kondensator untuk dikondensasikankembali oleh air dingin yang dipompa dari kedalaman1000m yang kemudian menjadi air bersih(desalinatedwater). Sedangkan siklus tertutupmenggunakan fluida kerja sebagai pemutar rotor turbin.Dimana fluida kerja tersebut harus mempunyai titikdidih yang rendah agar cepat menguap sehingga airhangat dan air dingin yang berasal dari laut dapatberfungsi sebagai evaporator dan kondensor bagi fluidakerja Pembangkit listrik dapat memanfaatkan perbedaantemperatur tersebut untuk menghasilkan energi.Pemanfaatan sumber energy jenis ini disebut dengankonversi energi panas laut (Ocean Themal EnergyConversion atau OTEC). Perbedaan temperatur antarapermukaan yang hangat dengan air laut dalam yangdingin dibutuhkan minimal sebesar 77 derajatFahrenheit (25°C) agar dapat dimanfaatkan untukmembangkitkan listrik dengan baik. Adapun proyek-proyek demonstrasi dari OTEC sudah terdapat di Jepang,

India, dan Hawaii. Pada teknologi konversi energipanas laut atau KEPL (Ocean Thermal Energy Conversion,OTEC), siklus Rankine digunakan untuk menarik arus–arus energi termal yang memiliki sekurang–kurangnyaselisih suhu sebesar 20°C.

Lautan yang meliputi dua per tiga permukaan bumi,menerima energi panas yang berasal dari penyinaranmatahari. Lautan befungsi sebagai suatu penampunganyang cukup besar dari energi surya yang mencapai bumi.Kira-kira seperempat dari daya surya sebesar 1,7 x1017 watt yang mencapai atmosfer diserap oleh lautan.Selain itu, air laut juga menerima energi panas yangberasal dari panas bumi, yaitu magma yang berasal daribawah laut. Pemanasan dari permukaan air di daerahtropikalmengakibatkan permukaaan air laut memiliki suhu kira-kira 27 – 30oC. Bilamana air permukaan yang hangat inidipakai dalam kombinasi dengan air yang lebih dingin(5- 7oC) pada kedalaman 500 – 600 meter, maka suatusumber energi panas yang relative besar akan tersedia.

Menurut rancangan-rancangan terkini energilistrik akan dapat dibangkitkan dalam pusat-pusatlistrik tenaga panas laut (PLT-PL) dengan menggunakansiklus Rankine rangkaian tertutup maupun terbuka.Selisih suhu sebesar 20oC akan tersedia selama 24 jamsehari dan sepanjang tahun. Hal ini jauh lebihmenguntungkan dibanding dengan pemanfaatan sinarmatahari di daratan, yang tersedia hanya sianghari, itupun bilamana udara tidak mendung atau cuacatidak hujan. Bilamana selisih 20oC itu dimanfaatkandengan suatu efisiensi efektif sebesar misalnya 1,2%,maka suatu arus air sebesar 5 meter kubik per detikakan dapat menghasilkan daya elektrik bersih dengandaya sebesar kira-kira 1 MW. Dapat dibayangkan bahwaukuranukuran yang besar sekali diperlukan untuk dapatmembantu suatu PLT-PL yang besar. Sebab sejumlah arusair yang meliputi 500 meter kubik per detik yang akandiperlukan untuk dapat membuat suatu PLT-PL yang

besar, misalnya 100 MW. Dengan demikian maka tarafefisiensi yang perlu diusahakan untuk ditingkatkan.

2. Prinsip KerjaPada teknologi konversi energi panas laut atau KEPL

(Ocean Thermal Energy Conversion, OTEC), siklusRankine digunakan untuk menarik arus-arus energytermal yang memiliki sekurang-kurangnya selisih suhusebesar 20oC.

Pada saat ini terdapat dua siklus daya alternatifyang dikembangkan, yaitu siklus Claude terbuka dansiklus tertutup.1. Siklus terbuka dengan mendidihkan air laut yangberoperasi pada tekanan rendah, menghasilkan uap airpanas yang melewati turbin penggerak/generator.

Proses pembangkitan listrik pada siklus terbukaDalam siklus Claude terbuka, air laut digunakan

sebagai medium kerja maupun sebagai sumber energi. Airhangat yang berasal dari permukaan laut diuapkan dalamsuatu alat penguap (flash evaporator) dan menghasilkanuap air dengan tekanan yang sangat rendah, lk 0,02hingga 0,03 bar dan suhu kira-kira 20oC. Uap itumemutar sebuah turbin uap yang merupakan penggerakmula bagi generator yang menghasilkan energi listrik(Gambar 1). Karena tekanan uap itu rendah sekali makaukuran-ukuran turbin menjadi sangat besar. Setelahmelewati turbin, uap yang sudah dimanfaatkan dialirkankesebuah kondensor yang menghasilkan air tawar.Kondensor didinginkan oleh air laut yang berasal darilapisan bawah permukaan laut. Dengan demikian, metodedengan siklus Claude ini menghasilkan energi listrikmaupun air tawar. Masalah dengan metode ini adalahbahwa ukuran-ukuran turbin menjadi sangat besar olehkarena tekanan uap yang begitu rendah. Sebagai contoh,sebuah modul sebesar 10MW yang terdiri atas penguap,turbin dan kondensor, akan memerlukan ukuran garistengah dan panjang 100 meter.

Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (SiklusTerbuka)

2. Siklus tertutup menggunakan panas permukaan lautuntuk menguapkan fluida pengerak dengan Amonia atauFreon. Uap panas menggerakan turbin, kemudian turbinberkerja menghidupkan generator untuk menghasilkanlistrik. Prosesnya, air laut yang hangat dipompamelewati tempat pengubah dimana fluida pemanastekanan rendah diuapkan hingga menjalankan turbo-generator. Air dingin dari dalam laut dipompamelewati pengubah kedua mengubah uap menjadi cairkemudian dialiri kembali dalam sistem. Proses pembangkit listrik pada siklus tertutupDalam kaitan ini maka metode kedua, yaitu dengan

siklus tertutup, merupakan pilihan yang pada saat inilebih disukai dan digunakan banyak proyekpercobaan.Seperti yang terlihat pada gambar 2, airpermukaan yang hangat dipompa ke sebuah penukar panasatau evaporator, dimana energi panas dilepaskan kepadasuatu medium kerja, misalnya amonia. Amonia cair ituakan berubah menjadi gas dengan tekanan kira-kira 8,7bar dan suhu lk 21oC. Turbin berputar menggerakkkangenerator listrik yang menghasilkan energi listrik.Gas amonia akan meninggalkan turbin pada tekanan kira-

kira 5,1 bar dan suku lk 11oC dan kemudian di bawa kekondensor. Pendinginan pada kondensor mengakibatkangas amonia itu kembali menjadi bentuk benda cair.Perbedaan suhu dalam rangkaian perputaran ammoniaadalah 10oC sehingga rendemen Carnot akan menjadi :

ηC = T2 - T1 = 3,4 %

T2Rendemen ini merupakan efisiensi termodinamika yang

baik sekali, namun di dalam praktek rendemen yangsebenarnya akan terjadi lebih rendah, yaitu sekitar 2-2,5 %. Pada rancangan-rancangan terkini suatu arus airsebesar 3-5 m3/s baik pada sisi air hangat maupun padasisi air dingin, diperlukan untuk menghasilkan dayasebesar 1 MW pada generator. Selain amonia (NH3), jugaFron-R-22 (CHClF2) danPropan (C3H6) memiliki titik didih yang sangat rendah,yaitu antara -30oC sampai -50oC pada tekanan atmosferdan + 30oC pada tekanan antara 10 dan 12,5 Kg/cm2. Gas-gas inilah yang prosfektif untuk dimanfaatkan sebagaimedium kerja pada konversi energi panas laut.

Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (SiklusTertutup)

PLT-PL Di PantaiOTEC (Konversi Energi Panas Laut) memiliki potensi

dan prospek yang sangat baik untuk dikembangkan diSulawesi Selatan. OTEC memiliki banyak manfaat bagimasyarakat dan merupakan suatu yang kompetitif untukdikembangkan. OTEC memiliki berbagai keuntungan dankeunggulan seperti :1.Sumber daya energi untuk OTEC merupakan sumberterbarukan secara alamiah.2. Hampir tidak ada dampak negative terhadaplingkungan, bahkan dari sisi ekologi berdampak positifkarena akan memperkaya nutrisi pada permukaan airlaut.3.Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbahlainnya.4.Tidak membutuhkan bahan bakar, biaya operasionalrelatif rendah.5.Produksi listrik stabil. OTEC juga memiliki beberapa produk sampingan seperti :1. Air pendingin AC: air dingin sisa proses OTEC dapatdimanfaatkan untuk mendinginkan air biasa yangdibutuhkan AC standar melalui mekanisme tertentu.2. Pertanian : saat air laut mengalir melalui pipabawah tanah, akan mendinginkan tanah di sekitarnya,sehingga tanah dapat ditanami berbagai tanaman yangcocok untuk ditanam di iklim dingin.3. Desalinasi air laut: proses pembangkitan energi.

4. Produksi hidrogen: hidrogen diproduksi denganproses elektrolisis, dengan memanfaatkan tenagalistrik yang diproduksi dari proses OTEC.5. Produksi air minum, suplai air untuk aquaculture,ekstraksi mineral.

Secara umum kendala pada teknologi konversi energipanas laut adalah efisiensi pemompaan yang masihrendah, korosi pipa, bahan pipa air dingin, danbiofouling, yang semuanya menyangkut investasi. Selainitu kajian sumber daya kelautan masih terbatasterhadap langkah pengembangan konversi energi panaslaut.

Ada beberapa keuntungan bagi pemerintah jikamengembangkan sumber daya ini diantaranya:

1. Pemanfaatan energi baru, seperti tenaga panaslaut, akan mengurangiketergantungan akan BBM atau Batu bara yangcadangannya diperkirakan akan habis dalambeberapa tahun mendatang.

2. Penelitian ini akan melibatkan instansi-instansiyang terkai departemen sehingga diharapkan akanmemberikan sumbangsihnya dalam bidang ilmupengetahuan dan teknologi (IPTEK).

3. Penggunaan teknologi ini akan mengurangi dampakpencemaran lingkungan akibat emisi gas buang dariproduk BBM atau Batu bara.

4. Setiap proyek yang akan dibangun nantinya akanmengurangi jumlah pengangguran, karena tentunyaakan menyerap banyak tenaga kerja.

Keuntungan bagi konsumen :Konsumen akan merasa lega akan kontinuitas penyediaanenergi listrik untuk beberapa waktu mendatang.

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan1. Pelayaran perahu pinisi telah lama berlangsung di

Bira dan terus mengalami perkembangan dari layarsatu, hingga layar tujuh seperti sekarang. Dimasa yang akan datang akan ada kemungkinanpenggunaan elektrik seiring pertambahan tonasekapal yang akan memudahkan pekerjaan dalammenaikkan layar. Tetapi dalam perubahan, akantetap diperhatikan bagian-bagian lain dari kapalagar ketangguhannya tidak berkurang.

2. Pada mulanya, kapal tersebut hanya dibuat denganmenggunakan layar satu (Palari) dengan ukuran10m- 15m memuat hingga 30 ton dan akhirnya hinggasekarang, phinisi yang berlayar tujuh yang dapatmemuat 1500 ton muatan. ketangguhan kapal dalammelawan ombak sudah kuat memiliki banyak layaryang dibentuk untuk melawan angin yang kencang.Karena konstruksi perahu semakin besar maka kamimencoba untuk mengaplikasi bagaimana memudahkanmenurunkan kapal ke lautan dengan alat bantuelektrik (generator listrik). Adapun langkah yangdilakukan ialah, membangun menara beton di tengahlaut yang berjarak sekitar 100 meter dari pinggirpantai. Pembuatan kapal phinisi di Bira olehorang Ara adalah salah satu mata pencaharian yangpaling digeluti dan diminati masyarakat tersebut.Keahlian itu dimiliki yang diturunkan dari orangterdahulu di desa itu.

3. Salah satu sumber daya yang dapat puli dari hasilobservasi potensi kemaritiman adalah suhu. Padateknologi konversi energi panas laut atau KEPL(Ocean Thermal Energy Conversion, OTEC), siklusRankine digunakan untuk menarik arus-arus energytermal yang memiliki sekurang-kurangnya selisihsuhu sebesar 20oC. Pada saat ini terdapat duasiklus daya alternatif yang dikembangkan, yaitusiklus Claude terbuka dan siklus tertutup.

B.Saran

Kami mengharapkan kepada masyarakat Bira dan Araagar tetap mempertahankan potensi yang telah dimilikidan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yangada. Masyarakat juga dapat mengembangkan ide-de yangselanjutnya dapat membantu dalam pengembangan potensi.Di samping itu,kami juga mengharapkan kepadapemerintah agar pemerintah mampu membantu masyarakatyang telah memiliki potensi untuk mengembangkan apayang telah ada. Pemerintah harus segera mengeluarkankebijakan yang menindak–lanjuti secara nyatapengembangan konversi energy terbarukan untuk sesegeramungkin mengantisipasi krisis energi nanti.

DAFTAR PUSTAKA

Tim pengajar WSBM.2011.Wawasan Sosial Budaya Maritim.Makassar:UPT MKU Unhas

Adhi.2013.Kisah di balik Pembuatan Pinisi Bulukumba.(Diakses 11 April 2014 pukul 08.19)

Anonim.2013.Cara Kerja Pembangkit Tenaga Surya .http:www.gomuda.com /2013/06/cara-kerja-pembangkit-tenaga-surya.html (Diakses 17 April 2014 pukul 18.07)