14
FUNGSI DAN KEDUDUKAN AL–QUR’AN DALAM ISLAM Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “al-Qur’an” Dosen Pengampu : Dr. H. Tasman Hamami Disusun oleh : 1. Fajar Fitrianto (12410047) 2. Irfan Hamdi (12410051) 3. Mahmud Alwi (12410058) 4. Nurul Aini (12410060) 5. Sofwatul Basiroh (12410068)

makalah al quran

Embed Size (px)

Citation preview

FUNGSI DAN KEDUDUKAN AL–QUR’AN DALAM ISLAM

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

“al-Qur’an”

Dosen Pengampu : Dr. H. Tasman Hamami

Disusun oleh :

1. Fajar Fitrianto (12410047)

2. Irfan Hamdi (12410051)

3. Mahmud Alwi (12410058)4. Nurul Aini

(12410060)5. Sofwatul Basiroh

(12410068)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang menerapkan aqidah,

syariat dan akhlak yang tidak dapat terpisahkan

satu sama lain. Di dalam syariah terdapat

dasar-dasar hukum yang mengatur hubungan dengan

Allah maupun sesama manusia. Adapun dasar-dasar

hukum dalam islam yaitu al-qur’an, al-hadis,

ijma’, dan qiyas.

Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang

disampaikan melalui malaikat jibril yang

tersusun atas mushaf-mushaf dan yang

membacaanya bernilai ibadah.

Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai

fungsi dan kedudukan al-Qur’an dalam islam. Hal

ini menjadi sangat menarik untuk dibahas karena

al-Qur’an merupakan kitab suci dalam agama

islam serta sebagai dasar-dasar hukum islam

yang utama dan sekaligus langsung dari Allah

yang mempunyai fungsi serta kedudukan penting

dalam agama islam

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian al-Qur’an itu?

2. Bagaimana kedudukan al-Qur’an dalam islam?

3. Apa sajakah fungsi al-Qur’an itu?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penlisan makalah ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui secara umum/global tentang fungsi

dan kedudukan al-Qur’an,

2. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tugas

yang diberikan oleh dosen,

3. Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada

pembaca makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian al-Qur’an

Di kalangan para ulama dijumpai adanya

perbedaan pendapat tentang pengertian al-Qur’an baik

dari bahasa maupun istilah.

Menurut bahasa, As-Syafi’i misalnya mengatakan

bahwa Al-Qur’an bukan berasal dari kata apa pun,

bukan isim musytaq, melainkan nama kitab Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Sementara Al-

Farra berpendapat bahwa lafadz al-Qur’an merupakan

jamak dari kata qarinah yang berarti bukti, kaitan,

karena dilihat dari segi makna dan kandungannya

ayat-ayat al-Qur’an itu satu sama lain saling

berkaitan dan al-Qur’an membuktikan kebenaran.

Selanjutnya Musa Al-Asy’ari mengatakan bahwa lafadz

al-Qur’an diambil dari akar kata al-qar’u yang berarti

mengumpulkan, menggabungkan sesuatu atas yang lain,

karena surah-surah, ayat-ayat, dan huruf-huruf dalam

al-Qur’an dikumpulkan dan digabung menjadi satu

dalam mushaf al-Qur’an.

Sedangkan secara istilah, menurut Ulama

Mutakallimin (ahli teologi islam), al-Qur’an adalah

kalam Allah yang qodim, bukan makhluk dan terbebas

dari sifat-sifat kebendaan. Sedangkan menurut Ulama

Ushuliyyah, Fuqaha, dan Ahli Bahasa, al-Qur’an adalah

kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw,

yang di awali surah al-Fatihah dan di akhiri dengan

surah an-Nass.1

B.Kedudukan al-Qur’anAl-Qur’an mempunyai kedudukan dan posisi

penting dalam islam. Al-Qur’an menjadi basis dari

segala aspek kehidupan individual, sosial dan budaya

1 Handout al-Qur’an

kaum muslim. Adapun kedudukan al-Qur’an dalam islam

yaitu antara lain :

1) Sumber Hukum

Al-Qur’an dipandang sebagai sumber dari segala

macam aturan tentang hukum, sosial ekonomi, kebudayaan,

pendidikan, moral, dan sebagainya. Al-Qur’an harus

dijadikan way of life bagi seluruh umat manusia untuk

memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya. Hal

ini telah dijelaskan dalam al-Qur’an surah ar-Ra’d ayat

37, yang berbunyi:

Artinya : “Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Qur'an itu

sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya

kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan

kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu

terhadap (siksa) Allah”

Selain dalam QS. Ar-Ra’d ayat 37, kedudukan al-

Qur’an sebagai sumber hukum juga dijelaskan dalam al-

Qur’an surat an-Nisa’ ayat 105 yaitu Allah berfirman:

ما ي� ص ن�� خ� ي� ن ئ��� ا لخ ن� ل� ك �راك�& ال�له ولا ت� ما ا( اس ب�* ن� ال�ن ي� م ب�* ك خ ت3 ل� ق3 ح ال� اب* ت�* كن3 ك& ال� ن� ل� ا ا; ن ل� ز> ن� ا ا( ت� ا;

Artinya : ”Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu

dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia

dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu

menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela)

orang-orang yang khianat”

Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam, al-

Qur’an berisi hukum, petunjuk dan pelajaran untuk

mengatur tata kehidupan manusia agar memperoleh

kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hukum-hukum yang

dikandung dalam al-Qur’an secara garis besar terdiri

atas:

1. Hukum-hukum yang menjelaskan tentang aqidah dan

tauhid “al-Ahkam al-I’tiqadiyyah”

2. Hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan

Tuhannya yang disebut “ahkam al-ibadah”, seperti

shalat, puasa, zakat, haji dan lain-lain.

3. Hukum-hukum yang mengatur pergaulan hidup manusia

dengan sesamanya yang disebut “ahkam al-mu’amalah”,

seperti jual beli, sewa menyewa, perkawinan,

qishash, hubungan antar kelompok, antar bangsa,

antar Negara dan lain-lain.

Hukum-hukum yang terdapat di dalam al-Qur’an itu

tidak pernah bertentangan dengan nurani dan akal sehat

manusia, sehingga mudah diterima dan tidak memberatkan.

Jika diteliti dengan cermat, ada tiga hal yang menjadi

dasar penetapan hukum dalam Al-Qur’an, yaitu :

1. Tidak memberatkan ( دم ال�ح��رج� artinya : hukum-hukum ,(ع���yang terdapat dalam al-Qur’an itu sesuai dengan

kemampuan manusia, tidak memaksa dan tidak

memberatkan. Dalam al-Qur’an surat Al Baqarah ayat

185 Allah berfiaman :

عسر م ال� ك د ت�* �Jت ز سر ولا ن�� ي� م ال� ك د ال�له ت�* �Jت ز ن��

Artinya :”Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak

menghendaki kesukaran bagimu”.

Dalam surat An Nisa’ ayat 28 Allah berfirman :

ا ف عي� سان� ض� ن� لق3 الا; م وخ� ك ن ف ع� ف ح ن� ي�� د ال�له ا( �Jت ز ن��

Artinya :”Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan

manusia dijadikan bersifat lemah”

2. Menyedikitkan beban ( ف كلي�������� ل�������ه3 ال�ت3 maksudnya adalah ,(ق�3hukum yang terdapat dalam al-Qur’an itu tidak

menyulitkan sehingga setiap orang yang normal

dapat melaksanakannya. Termasuk dalam dasar ini

adalah adanya rukhshah dalam beberapa jenis ibadah,

seperti menjamak dan mengqasar shalat.

3. Al-qur’an dalam menetapkan hukum secara berangsur-

angsur/bertahap, seperti hukum terhadap keharaman

khamr (nash-mansukh)

4. Sebagai Korektor

2) Sebagai Korektor

Selain sebagai sumber hukum, al-Qur’an juga

berkedudukan sebagai korektor, yaitu kitab yang

mengoreksi kepercayaan-kepercayaan / pandangan-

pandangan yang salah dikalangan umat beragama, termasuk

kepercayaan-kepercayaan (anggapan–anggapan) yang salah,

yang terdapat di dalam Byble atau kitab lain yang

dipandang suci oleh para pemeluknya.

Ajaran-ajaran (anggapan-anggapan) dari agama-agama

lain yang salah, kemudian dikoreksi al-Qur’an, antara

lain sebagai berikut:

1. Ajaran Trinitas dalam Byble

2. Kepercayaan bangsa arab pada pra-islam, bahwa

Tuhan itu mempunyai anak-anak perempuan, ialah

para malaikat (surah al-Najm :27 )

3. Sejumlah Nabi dan Rasul yang terhormat dan

merupakan manusia pilihan tuhan yang dijadikan

suri teladan untuk umatnya, diungkapkan dalam Byble

sebagai orang-orang yang melakukan perbuatan hina

dan tercela. Misalnya Nabi Ibrahim, digambarkan

sebagai pendusta (pembohong)

B. FUNGSI AL-QUR’AN

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah s.w.t. untuk

disampaikan kepada umat manusia demi kemaslahatan

manusia. Kemaslahatan itu dapat berupa sesuatu yang

mendatangkan manfaat atau keberuntungan maupun dalam

bentuk sesuatu yang dapat melepaskan manusia dari

kemadharatan yang akan menimpanya.

Adapun fungsi al-qur’an antara lain yaitu:

1) Petunjuk bagi Umat Manusia

Allah SWT menurunkan al-Qur’an sebagai petunjuk

umat manusia, seperti yang terdapat dalam surah al-

Baqarah ayat 2 :

ن� ي� ف3 لمي3 دى ل� ة� ه� ي� �ي�Jب* ف� كت3ب* لا ر ك& ال� ل� ذArtinya : “Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya;

petunjuk bagi mereka yang bertakwa”

2) Risalah Baru

Al-Qur’an sebagai pengganti kedudukan kitab

suci sebelumnya Taurat (Kitab Nabi Musa), Zabur

(Kitab Nabi Dawud), Injil (Kitab Nabi Isa) yang

pernah diturunkan oleh Allah swt. Al-Qur’an sebagai

kitab terakhir berfungsi sebagai korektor serta

melengkapi kitab-kitab sebelumnya sehingga menjadi

sempurna.

3) Pembenar Kitab-Kitab Sebelumnya

Sebagai pembenar terhadap kitab-kitab

sebelumnya, ini berarti bahwa al Qur’an memberikan

pengakuan terhadap kitab-kitab sebelumnya sebagai

wahyu Allah. Seperti yang terdapat dalam surah Ali-

Imran ayat 3 :

ل ي� ج* ورى�ه3 والا ي� ل ال�ت3 ز> ه وان� دى�� ن� ت�� ي� ما ب�* ا ل� د ق�3 ص م� ق3 ح ا ل� كت3ب* ت� ك& ال� لن� ل ع� ز> .ن�Artinya : “Dia menurunkan Kitab (al-Qur’an) kepadamu

(Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-

kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.”

4) Sebagai Obat

Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surah

Al-Isra’ ayat 82, yang berbunyi :

Artinya: “Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang

menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan

(Alquran itu) tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim

selain kerugian”. (Al-Isra' (17): 82).

5) Pelajaran atau Pengajaran

Al-Qur’an sebagai pelajaran yang akan

mengajarkan dan membimbing umat dalam kehidupannya

untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Pelajaran yang disampaikan dalam al-Qur’an banyak

disampaikan dalam bentuk kisah-kisah umat dan Nabi

terdahulu. Seperti yang terdapat dalam surah al-

A’raf ayat 145 :

امر ة3 و و ف3 ا ب�* ه� د خ ء. ف� ي� ل ش| ك لا ل� ن� ص ف ة3 و ب�3 ظ� و ع� ءم� ي� ل ش| ن� ك� واج م� ي الال� ا له ف ي ب* ن3 و ك�

ن� ي� سف3 ف م ذارال� ك �Jت اور ها. س� سن ح� ا( وات�* د ا خ� ك& ت�� وم� .ق3Artinya : “Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada lauh-lauh

(Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan untuk

segala hal; maka (Kami berfirman), “Berpegang teguhlah kepadanya

dan suruhlah kaummu berpegang kepadanya dengan sebaik-baiknya,

Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang fasik.”

6) Sebagai Mukjizat

Turunnya Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat

yang dimilki oleh Nabi Muhammad saw. Di antara

kemukjizatan al-Qur’an yaitu : keindahan kalimat dan

isinya tidak dapat ditiru oleh sastrawan manapun,

sebagai sumber pengetahuan, dan mejelaskan kejadian

yang akan terjadi (masa depan).

Dengan menganalisa fungsi al-Qur’an secara

harfiyah yang terdapat dalam al-Qur’an, dapat

dirangkum bahwa terdapat dua hal pokok diturunkannya

al-Qur’an yaitu :

a. Sebagai rahmat yang dikaruniakan oleh Allah

kepada umat manusia, bila mereka menerima dan

mengamalkan keseluruhan isi al-Qur’an, dan

niscaya akan mendapatkan kehidupan yang bahagidi

aa di dunia dan akhirat.

b. Sebagai petunjuk, ini dapat berarti petunjuk bagi

manusia untuk mengenal Rasulullah dan membenarkan

idenitas kerasulannya.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sebagai umat islam al-Qur’an merupakan kitab suci

yang sangat diagungkan. Al-Qur’an mempunyai kedudukan

tinggi di agama islam yaitu:

1. Sebagai sumber dari segala sumber

Yaitu al-Qur’an menetapkan hukum-hukum

syariah, mengatur kehidupan manusia, sosial,

budaya, dan ekonomi serta menjawab segala

permasalahan yang ada.

2. Sebagai Korektor

Al-Qur’an berkedudukan sebagai pengoreksi

terhadap kitab-kitab sebelumnya dan juga

membenarkan serta membimbing ajaran-ajaran dan

budaya yang kurang tepat atau bahkan salah.

Sedangkan fungsi al-Qur’an yaitu antara lain

yaitu:

1. Petunjuk bagi umat manusia

2. Risalah baru

3. Pembenar kitaab-kitab sebelumnya

4. Sebagai obat

5. Pelajaran atau pengajaran

6. Sebagai mukjizat

DAFTAR PUSTAKA

Masyhur, kahar.1992.POKOK-POKOK ULUMUL QUR’AN. Jakarta:

Rineka Cipta

Handout Al-Qur’an

http://mbegedut.blogspot.com/2010/12/kedudukan-al-

quran-sebagai-sumber-hukum.html