Upload
independent
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FUNGSI DAN KEDUDUKAN AL–QUR’AN DALAM ISLAM
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
“al-Qur’an”
Dosen Pengampu : Dr. H. Tasman Hamami
Disusun oleh :
1. Fajar Fitrianto (12410047)
2. Irfan Hamdi (12410051)
3. Mahmud Alwi (12410058)4. Nurul Aini
(12410060)5. Sofwatul Basiroh
(12410068)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM B
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang menerapkan aqidah,
syariat dan akhlak yang tidak dapat terpisahkan
satu sama lain. Di dalam syariah terdapat
dasar-dasar hukum yang mengatur hubungan dengan
Allah maupun sesama manusia. Adapun dasar-dasar
hukum dalam islam yaitu al-qur’an, al-hadis,
ijma’, dan qiyas.
Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
disampaikan melalui malaikat jibril yang
tersusun atas mushaf-mushaf dan yang
membacaanya bernilai ibadah.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
fungsi dan kedudukan al-Qur’an dalam islam. Hal
ini menjadi sangat menarik untuk dibahas karena
al-Qur’an merupakan kitab suci dalam agama
islam serta sebagai dasar-dasar hukum islam
yang utama dan sekaligus langsung dari Allah
yang mempunyai fungsi serta kedudukan penting
dalam agama islam
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian al-Qur’an itu?
2. Bagaimana kedudukan al-Qur’an dalam islam?
3. Apa sajakah fungsi al-Qur’an itu?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penlisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui secara umum/global tentang fungsi
dan kedudukan al-Qur’an,
2. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tugas
yang diberikan oleh dosen,
3. Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada
pembaca makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian al-Qur’an
Di kalangan para ulama dijumpai adanya
perbedaan pendapat tentang pengertian al-Qur’an baik
dari bahasa maupun istilah.
Menurut bahasa, As-Syafi’i misalnya mengatakan
bahwa Al-Qur’an bukan berasal dari kata apa pun,
bukan isim musytaq, melainkan nama kitab Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Sementara Al-
Farra berpendapat bahwa lafadz al-Qur’an merupakan
jamak dari kata qarinah yang berarti bukti, kaitan,
karena dilihat dari segi makna dan kandungannya
ayat-ayat al-Qur’an itu satu sama lain saling
berkaitan dan al-Qur’an membuktikan kebenaran.
Selanjutnya Musa Al-Asy’ari mengatakan bahwa lafadz
al-Qur’an diambil dari akar kata al-qar’u yang berarti
mengumpulkan, menggabungkan sesuatu atas yang lain,
karena surah-surah, ayat-ayat, dan huruf-huruf dalam
al-Qur’an dikumpulkan dan digabung menjadi satu
dalam mushaf al-Qur’an.
Sedangkan secara istilah, menurut Ulama
Mutakallimin (ahli teologi islam), al-Qur’an adalah
kalam Allah yang qodim, bukan makhluk dan terbebas
dari sifat-sifat kebendaan. Sedangkan menurut Ulama
Ushuliyyah, Fuqaha, dan Ahli Bahasa, al-Qur’an adalah
kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw,
yang di awali surah al-Fatihah dan di akhiri dengan
surah an-Nass.1
B.Kedudukan al-Qur’anAl-Qur’an mempunyai kedudukan dan posisi
penting dalam islam. Al-Qur’an menjadi basis dari
segala aspek kehidupan individual, sosial dan budaya
1 Handout al-Qur’an
kaum muslim. Adapun kedudukan al-Qur’an dalam islam
yaitu antara lain :
1) Sumber Hukum
Al-Qur’an dipandang sebagai sumber dari segala
macam aturan tentang hukum, sosial ekonomi, kebudayaan,
pendidikan, moral, dan sebagainya. Al-Qur’an harus
dijadikan way of life bagi seluruh umat manusia untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya. Hal
ini telah dijelaskan dalam al-Qur’an surah ar-Ra’d ayat
37, yang berbunyi:
Artinya : “Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Qur'an itu
sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya
kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan
kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu
terhadap (siksa) Allah”
Selain dalam QS. Ar-Ra’d ayat 37, kedudukan al-
Qur’an sebagai sumber hukum juga dijelaskan dalam al-
Qur’an surat an-Nisa’ ayat 105 yaitu Allah berfirman:
ما ي� ص ن�� خ� ي� ن ئ��� ا لخ ن� ل� ك �راك�& ال�له ولا ت� ما ا( اس ب�* ن� ال�ن ي� م ب�* ك خ ت3 ل� ق3 ح ال� اب* ت�* كن3 ك& ال� ن� ل� ا ا; ن ل� ز> ن� ا ا( ت� ا;
Artinya : ”Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu
dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia
dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu
menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela)
orang-orang yang khianat”
Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam, al-
Qur’an berisi hukum, petunjuk dan pelajaran untuk
mengatur tata kehidupan manusia agar memperoleh
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hukum-hukum yang
dikandung dalam al-Qur’an secara garis besar terdiri
atas:
1. Hukum-hukum yang menjelaskan tentang aqidah dan
tauhid “al-Ahkam al-I’tiqadiyyah”
2. Hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya yang disebut “ahkam al-ibadah”, seperti
shalat, puasa, zakat, haji dan lain-lain.
3. Hukum-hukum yang mengatur pergaulan hidup manusia
dengan sesamanya yang disebut “ahkam al-mu’amalah”,
seperti jual beli, sewa menyewa, perkawinan,
qishash, hubungan antar kelompok, antar bangsa,
antar Negara dan lain-lain.
Hukum-hukum yang terdapat di dalam al-Qur’an itu
tidak pernah bertentangan dengan nurani dan akal sehat
manusia, sehingga mudah diterima dan tidak memberatkan.
Jika diteliti dengan cermat, ada tiga hal yang menjadi
dasar penetapan hukum dalam Al-Qur’an, yaitu :
1. Tidak memberatkan ( دم ال�ح��رج� artinya : hukum-hukum ,(ع���yang terdapat dalam al-Qur’an itu sesuai dengan
kemampuan manusia, tidak memaksa dan tidak
memberatkan. Dalam al-Qur’an surat Al Baqarah ayat
185 Allah berfiaman :
عسر م ال� ك د ت�* �Jت ز سر ولا ن�� ي� م ال� ك د ال�له ت�* �Jت ز ن��
Artinya :”Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu”.
Dalam surat An Nisa’ ayat 28 Allah berfirman :
ا ف عي� سان� ض� ن� لق3 الا; م وخ� ك ن ف ع� ف ح ن� ي�� د ال�له ا( �Jت ز ن��
Artinya :”Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan
manusia dijadikan bersifat lemah”
2. Menyedikitkan beban ( ف كلي�������� ل�������ه3 ال�ت3 maksudnya adalah ,(ق�3hukum yang terdapat dalam al-Qur’an itu tidak
menyulitkan sehingga setiap orang yang normal
dapat melaksanakannya. Termasuk dalam dasar ini
adalah adanya rukhshah dalam beberapa jenis ibadah,
seperti menjamak dan mengqasar shalat.
3. Al-qur’an dalam menetapkan hukum secara berangsur-
angsur/bertahap, seperti hukum terhadap keharaman
khamr (nash-mansukh)
4. Sebagai Korektor
2) Sebagai Korektor
Selain sebagai sumber hukum, al-Qur’an juga
berkedudukan sebagai korektor, yaitu kitab yang
mengoreksi kepercayaan-kepercayaan / pandangan-
pandangan yang salah dikalangan umat beragama, termasuk
kepercayaan-kepercayaan (anggapan–anggapan) yang salah,
yang terdapat di dalam Byble atau kitab lain yang
dipandang suci oleh para pemeluknya.
Ajaran-ajaran (anggapan-anggapan) dari agama-agama
lain yang salah, kemudian dikoreksi al-Qur’an, antara
lain sebagai berikut:
1. Ajaran Trinitas dalam Byble
2. Kepercayaan bangsa arab pada pra-islam, bahwa
Tuhan itu mempunyai anak-anak perempuan, ialah
para malaikat (surah al-Najm :27 )
3. Sejumlah Nabi dan Rasul yang terhormat dan
merupakan manusia pilihan tuhan yang dijadikan
suri teladan untuk umatnya, diungkapkan dalam Byble
sebagai orang-orang yang melakukan perbuatan hina
dan tercela. Misalnya Nabi Ibrahim, digambarkan
sebagai pendusta (pembohong)
B. FUNGSI AL-QUR’AN
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah s.w.t. untuk
disampaikan kepada umat manusia demi kemaslahatan
manusia. Kemaslahatan itu dapat berupa sesuatu yang
mendatangkan manfaat atau keberuntungan maupun dalam
bentuk sesuatu yang dapat melepaskan manusia dari
kemadharatan yang akan menimpanya.
Adapun fungsi al-qur’an antara lain yaitu:
1) Petunjuk bagi Umat Manusia
Allah SWT menurunkan al-Qur’an sebagai petunjuk
umat manusia, seperti yang terdapat dalam surah al-
Baqarah ayat 2 :
ن� ي� ف3 لمي3 دى ل� ة� ه� ي� �ي�Jب* ف� كت3ب* لا ر ك& ال� ل� ذArtinya : “Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa”
2) Risalah Baru
Al-Qur’an sebagai pengganti kedudukan kitab
suci sebelumnya Taurat (Kitab Nabi Musa), Zabur
(Kitab Nabi Dawud), Injil (Kitab Nabi Isa) yang
pernah diturunkan oleh Allah swt. Al-Qur’an sebagai
kitab terakhir berfungsi sebagai korektor serta
melengkapi kitab-kitab sebelumnya sehingga menjadi
sempurna.
3) Pembenar Kitab-Kitab Sebelumnya
Sebagai pembenar terhadap kitab-kitab
sebelumnya, ini berarti bahwa al Qur’an memberikan
pengakuan terhadap kitab-kitab sebelumnya sebagai
wahyu Allah. Seperti yang terdapat dalam surah Ali-
Imran ayat 3 :
ل ي� ج* ورى�ه3 والا ي� ل ال�ت3 ز> ه وان� دى�� ن� ت�� ي� ما ب�* ا ل� د ق�3 ص م� ق3 ح ا ل� كت3ب* ت� ك& ال� لن� ل ع� ز> .ن�Artinya : “Dia menurunkan Kitab (al-Qur’an) kepadamu
(Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-
kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.”
4) Sebagai Obat
Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surah
Al-Isra’ ayat 82, yang berbunyi :
Artinya: “Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang
menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan
(Alquran itu) tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian”. (Al-Isra' (17): 82).
5) Pelajaran atau Pengajaran
Al-Qur’an sebagai pelajaran yang akan
mengajarkan dan membimbing umat dalam kehidupannya
untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pelajaran yang disampaikan dalam al-Qur’an banyak
disampaikan dalam bentuk kisah-kisah umat dan Nabi
terdahulu. Seperti yang terdapat dalam surah al-
A’raf ayat 145 :
امر ة3 و و ف3 ا ب�* ه� د خ ء. ف� ي� ل ش| ك لا ل� ن� ص ف ة3 و ب�3 ظ� و ع� ءم� ي� ل ش| ن� ك� واج م� ي الال� ا له ف ي ب* ن3 و ك�
ن� ي� سف3 ف م ذارال� ك �Jت اور ها. س� سن ح� ا( وات�* د ا خ� ك& ت�� وم� .ق3Artinya : “Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada lauh-lauh
(Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan untuk
segala hal; maka (Kami berfirman), “Berpegang teguhlah kepadanya
dan suruhlah kaummu berpegang kepadanya dengan sebaik-baiknya,
Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang fasik.”
6) Sebagai Mukjizat
Turunnya Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat
yang dimilki oleh Nabi Muhammad saw. Di antara
kemukjizatan al-Qur’an yaitu : keindahan kalimat dan
isinya tidak dapat ditiru oleh sastrawan manapun,
sebagai sumber pengetahuan, dan mejelaskan kejadian
yang akan terjadi (masa depan).
Dengan menganalisa fungsi al-Qur’an secara
harfiyah yang terdapat dalam al-Qur’an, dapat
dirangkum bahwa terdapat dua hal pokok diturunkannya
al-Qur’an yaitu :
a. Sebagai rahmat yang dikaruniakan oleh Allah
kepada umat manusia, bila mereka menerima dan
mengamalkan keseluruhan isi al-Qur’an, dan
niscaya akan mendapatkan kehidupan yang bahagidi
aa di dunia dan akhirat.
b. Sebagai petunjuk, ini dapat berarti petunjuk bagi
manusia untuk mengenal Rasulullah dan membenarkan
idenitas kerasulannya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sebagai umat islam al-Qur’an merupakan kitab suci
yang sangat diagungkan. Al-Qur’an mempunyai kedudukan
tinggi di agama islam yaitu:
1. Sebagai sumber dari segala sumber
Yaitu al-Qur’an menetapkan hukum-hukum
syariah, mengatur kehidupan manusia, sosial,
budaya, dan ekonomi serta menjawab segala
permasalahan yang ada.
2. Sebagai Korektor
Al-Qur’an berkedudukan sebagai pengoreksi
terhadap kitab-kitab sebelumnya dan juga
membenarkan serta membimbing ajaran-ajaran dan
budaya yang kurang tepat atau bahkan salah.
Sedangkan fungsi al-Qur’an yaitu antara lain
yaitu:
1. Petunjuk bagi umat manusia
2. Risalah baru
3. Pembenar kitaab-kitab sebelumnya
4. Sebagai obat
5. Pelajaran atau pengajaran
6. Sebagai mukjizat
DAFTAR PUSTAKA