Upload
khangminh22
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN FUNGSI NON-LINEAR DALAM PENERAPAN EKONOMI
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Matematika Ekonomi
Dosen Pengampu : Wardono
Rombel 1
Oleh:
1. Farah Anisah Zahra 4101413064
2. Rizky Rahman 4101413066
3. Hana Mufti Aulia 4101413086
4. Jihan Dzulfikar 4101413164
5. Nur Said 4101413186
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
FUNGSI NON LINIER
Pendahuluan
Fungsi non linier merupakan model yang tidak kalah pentingnya dibandingkan
dengan fungsi linier dalam penerapan ekonomi, karena sebagian dari model ekonomi linier
yang ada, sesungguhnya merupakan linierisasi dari model non linier.
Ada 4 macam bentuk fungsi non linier yang paling sering dijumpai dalam analisis
ekonomi, yaitu : - Fungsi Kuadrat
- Fungsi Kubik
- Fungsi Eksponensial
- Fungsi Logaritma
Diantara ke empat fungsi nonlinier tersebut yang paling sering digunakan adalah fungsi
kuadrat.
FUNGSI KUADRAT
Fungsi Kuadrat adalah fungsi yang mempunyai pangkat tertinggi dari variabelnya
adalah pangkat dua.
Gambar fungsi kuadrat bisa berupa :
a. Lingkaran
b. Ellips
c. Hiperbola
d. Parabola
Tetapi dalam penerapan ekonomi, yang paling sering digunakan adalah fungsi kuadrat
yang berbentuk Parabola.
Bentuk yang lebih umum dari fungsi kuadrat :
a X 2 + b Y 2 + c X + d Y + p X Y + e = 0
dimana a atau b ≠ 0
sebuah fungsi kuadrat jika mempunyai ciri-ciri berikut ini maka :
Jika p = 0 dan a = b ≠ 0 ⇒
bentuk kurvanya Lingkaran
p 2 – 4 a b < 0 ; a ≠ b dan tanda sama ⇒
bentuk kurvanya Elips
p 2 – 4 a b > 0 ; a & b tanda berlawanan⇒
bentuk kurvanya Hiperbola
p 2 – 4 a b = 0 ⇒
bentuk kurvanya Parabola
berati jika salah satu saja yaitu jika a = 0 atau b = 0 tetapi tidak keduanya, maka kurvanya
akan berbentuk Parabola
A. LINGKARAN
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak tetap terhadap sebuah titik
tertentu yang disebut pusat.
Bentuk umum persamaan lingkaran :
a X 2 + b Y 2 + c X + d Y + e = 0
Lalu ubah bentuk persamaan menjadi ( X – i ) 2 + ( Y – j ) 2 = r 2
Dimana : i = a
c
2− ; j =
a
d
2− dan r =
−+
a
eji
22
Maka i = jarak pusat lingkaran terhadap sumbu Y
j = jarak pusat lingkaran terhadap sumbu X
r = jari-jari lingkaran
Lingkaran bisa digambarkan jika nilai r 2 > 0
Titik potong lingkaran pada sumbu koordinat dapat dicari dengan memisalkan masing-
masing X = 0 dan Y = 0 secara bergantian.
Jika i > r lingkaran tidak memotong sumbu Y
j > r lingkaran tidak memotong sumbu X
Contoh :
3 X 2 + 3 Y 2 – 24 X – 18 Y = 33 : 3
X 2 + Y 2 – 8 X – 6 Y = 11
i = a
c
2− =
( )12
8
−−
= 4 j = a
d
2−=
( )12
6
−−
= 3
dan r =
−+
a
eji 22
=
−
−+1
1134 22
=
36
= 6
jadi lingkaran tersebut mempunyai titik pusat pada sumbu koordinat
( 4 ; 3 ) dengan jari-jari lingkaran = 6
A. ELLIPS
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua fokusElips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua fokus
selalu konstan. Elips mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegak lurus. Sumbu yangselalu konstan. Elips mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegak lurus. Sumbu yang
panjang disebut Sumbu Mayor. Dan yang pendek disebut Sumbu Minor. Titik potong antarapanjang disebut Sumbu Mayor. Dan yang pendek disebut Sumbu Minor. Titik potong antara
kedua sumbu elips tersebut merupakan pusat elips ybs.kedua sumbu elips tersebut merupakan pusat elips ybs.
Bentuk Umum Persamaan Elips : Bentuk Umum Persamaan Elips :
a X a X 22 + b Y + b Y 22 + c X + d Y + e = 0 + c X + d Y + e = 0
dimana : a tandanya sama dengan b tetapi nilai a dimana : a tandanya sama dengan b tetapi nilai a ≠
b b
Pusat dan jari-jari elips dirumuskan sebagai berikut :Pusat dan jari-jari elips dirumuskan sebagai berikut :
1)()(
2
2
2
2
1
2
=−
+−
r
jY
r
iX
jika r
1= r
2 maka akan menjadi
lingkaran
Contoh :
Tentukan pusat , jari-jari dan perpotongan kurva elips dengan masing-masing sumbu
koordinatnya ( sumbu X dan Y ) dari persamaan elips berikut :
8 X 2 + 2 Y 2 - 32 X - 12 Y + 18 = 0 : 2
4 X 2 + Y 2 - 16 X - 6 Y = - 9
Y
2 27,47
r =6
(4,3)
i=4
j=3
-1,47
X-1,19 0 9,19
4 X 2 - 16 X + Y 2 - 6 Y = - 9
4 X 2 - 16 X + k1
+ Y 2 - 6 Y + k2
= - 9 + k1
+ k2
(4 X 2 - 16 X + 16) + (Y 2 - 6 Y + 9) = - 9 + 16 + 9
4 (X – 2) 2 + (Y – 3) 2 = 16 : 16
4
)2( 2−X
+ 16
)3( 2−Y
= 1
2
2
2
)2( −X
+
2
2
4
)3( −Y
= 1
Dengan demikian : i = 2 dan j = 3 r1
= 2 dan r2
= 4
Berarti : pusat elips ada pada titik ( 2 ; 3 )
Karena r1
< r2
maka sumbu mayor elips // sumbu vertikal Y
r1
adalah jari-jari pendek dan r2
adalah jari-jari panjang
Hitunglah : pada titik koordinat berapakah terjadi perpotongan kurva elips dengan sumbu X
dan sumbu Y.
B. HIPERBOLA
Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang perbedaan jaraknya terhadap duaHiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang perbedaan jaraknya terhadap dua
fokus selalu konstan. Hiperbola mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegak lurus danfokus selalu konstan. Hiperbola mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegak lurus dan
sepasang asimtot. Perpotongan antara sumbu-sumbu simetri (antara asimtot-asimtot)sepasang asimtot. Perpotongan antara sumbu-sumbu simetri (antara asimtot-asimtot)
merupakan pusat hiperbola.merupakan pusat hiperbola.
Bentuk umum persamaan hiperbola :Bentuk umum persamaan hiperbola :
a X a X 22 + b Y + b Y 22 + c X + d Y + e = 0 ; dimana a dan b berlawanan tanda + c X + d Y + e = 0 ; dimana a dan b berlawanan tanda
y
7
8x2+2y2+32x-12y+18=0
2,3
3
x
-1 3,32
Pusat hiperbola dapat dicari dengan cara :Pusat hiperbola dapat dicari dengan cara :
1)()(
2
2
2
2
=−
−−
n
jY
m
iX
dimana sumbu lintang // sumbu Xdimana sumbu lintang // sumbu X
atau atau
1)()(
2
2
2
2
=−
−−
m
jY
n
iX
dimana sumbu lintang // sumbu Ydimana sumbu lintang // sumbu Y
dimana ( i , j ) adalah koordinat titik pusat hiperboladimana ( i , j ) adalah koordinat titik pusat hiperbola
Jika nilai m = n maka asimtotnya akan saling tegak lurus, dan sumbu lintangnya tidak lagiJika nilai m = n maka asimtotnya akan saling tegak lurus, dan sumbu lintangnya tidak lagi
sejajar salah satu sumbu koordinat, dan hiperbolanya disebut hiperbola sama sisisejajar salah satu sumbu koordinat, dan hiperbolanya disebut hiperbola sama sisi
..
C. PARABOLA
Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titikParabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik
fokus dan sebuah garis lurus yang disebut direktriks. Setiap parabola mempunyai sebuahfokus dan sebuah garis lurus yang disebut direktriks. Setiap parabola mempunyai sebuah
sumbu simetri dan sebuah titik ekstrim.sumbu simetri dan sebuah titik ekstrim.
Persamaan parabola :Persamaan parabola :
y = a X y = a X 22 + b X + c jika sumbu simetri // sumbu vertikal (sumbu y) + b X + c jika sumbu simetri // sumbu vertikal (sumbu y)
X = a Y X = a Y 22 + b Y + c jika sumbu simetri // sumbu horisontal (sumbu x) + b Y + c jika sumbu simetri // sumbu horisontal (sumbu x)
X X Y Y
Titik Ekstrim :Titik Ekstrim :
−−−a
acb
a
b
4
4;
2
2
Jarak titik ekstrim Jarak titik ekstrim ↓
↓
Jarak titik ekstrim Jarak titik ekstrim
Pada sumbu YPada sumbu Y pada sumbu X pada sumbu X
yyy y
xxxx
a > 0a < 0a > 0a < 0
Contoh : Tentukan titik ekstrim dan perpotongannya dengan sumbu-sumbu koordinat (sumbu
x dan y) dari parabola berikut :
Y = - X 2 + 6 X – 2
Sumbu simetri sejajar sumbu Y
Karena nilai a = - 1 < 0 ; maka parabolanya menghadap ke bawah.
Titik ekstrimnya terletak di atas atau titik maksimum, dengan titik
koordinat :
−−−a
acb
a
b
4
4;
2
2
=
−−
−−−−−
)1(4
)2)(1(46;
)1(2
6 2
=
−−−
4
836;
2
6
= ( 3 , 7 )
Perpotongan dengan sumbu Y terjadi pada saat X = 0 Y = - 2
Perpotongan dengan sumbu X terjadi pada saat Y = 0
0 = - X 2 + 6 X – 2
Dengan menggunakan rumus a b c diperoleh
X1
= 5,65 dan X2
= 0,35
y (3,7)
7
y = -x2 + 6x - 22
x = 3 sumbu simetri
x
0 0,35 3 5,65
-2
FUNGSI KUBIK
Fungsi kubik atau fungsi berderajat tiga ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah pangkat tiga. Setiap fungsi kubik setidak - tidaknya mempunyai sebuah
titik belok (inflextion point), yaitu titik peralihan bentuk kurva dari cekung menjadi cembung
atau cembung menjadi cekung. Selain titik belok, sebuah fungsi kubik mungkin pula
mempunyai satu titik ekstrim (maksimum atau minimum) atau titik dua ekstrim (maksimum
atau minimum). Ada tidaknya titik ekstrim dalam suatu fungsi kubik tergantung pada
besarnya nilai-nilai b, c, dan d di dalam persamaannya. Dengan demikian terdapat beberapa
kemungkinan mengenai bentuk kurva suatu fungsi kubik. Fungsi-fungsi kubik hanya
mempunyai titik belok, tanpa titik ekstrim.
Persamaan parabola :
y = a X 3 + b X 2 + c X + d
Fungsi Kubik
Mencari :
1. Titik Ekstrims
2. Titik Belok
HUBUNGAN NON LINEAR
1. Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran dapat pula berbentuk
fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat berupa
potongan lingkaran, potongan elips, potongan hiperbola maupun potongan parabola. Cara
menganalisis keseimbangan pasar untuk permintaan dan penawaran yang non linier sama
seperti halnya dalam kasus yang linier. Keseimbangan pasar ditunjukkan oleh kesamaan
Qd=Qs , pada perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Keseimbangan Pasar :
Qd=Qs
Qd=¿ jumlah permintaan
Qs=¿ jumlah penawaran
E=¿ titik keseimbangan
Pe=¿ harga keseimbangan
Qe=¿ jumlah keseimbangan
Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar juga sama
seperti pada kondisi linier. Pajak atau subsidi menyebabkan harga jual yang ditawarkan
oleh produsen berubah, tercermin oleh berubahnya persamaan penawaran, sehingga harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasarpun berubah. Pajak
menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih tinggi dan jumlah keseimbangan
menjadi lebih sedikit. Sebaliknya subsidi menyebabkan harga keseimbangan menjadi
lebih rendah dan jumlah keseimbangan menjadi lebih banyak.
Contoh Soal
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh persamaan Qd = 19 – P2 ,
sedangkan fungsi penawarannya adalah Qs = –8 + 2P2 . Berapakah harga dan jumlah
keseimbangan yang tercipta di pasar ?
Penyelesaian
Keseimbangan PasarQd=Qs
↔19 – P2=–8+2P
2
↔27=3 P2
↔P2=9
↔P=3
Q=19 – P2
¿19−(3 )2
¿19−9
¿10
Jadi, Pe=3
dan Qe=10
Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E=(3,10)
Jika misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar 1
(rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi :
Q's=–8+2(P – 1)2=– 8+2(P2
–2 P+1)=–6 – 4 P+2 P2
Keseimbangan pasar yang baru :Qd=Q ' s
19– P2=– 6 – 4 P+2P
2
3P2– 4P –25=0
Selanjutnya dengan rumus abc diperoleh P
1=3,63
dan P
2=– 2,30
. P2 tidak dipakai
karena harga negative adalah irrasional.
Dengan memasukkan P=3,63 ke dalam persamaan Qd atau Q' s diperoleh
Q=5,82.
Jadi, dengan adanya pajak : P' e=3,63
atau Q' e=5,82
.
Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi tanggungan konsumen dan
produsen per unit barang, serta jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah, masing-
masing adalah sebagai berikut.t k=P 'e−P=3,63– 3=0,63
t p=t – t k=1 –0,63=0,37
T=Q' e×t=5,82×1=5,82
2. Fungsi Biaya
Selain pengertian biaya tetap, biaya variabel dan biaya total, dalam konsep biaya
dikenal pula pengertian biaya rata-rata (average cost) dan biaya marjinal (marginal cost).
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit produk atau
keluaran, merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan.
Adapun biaya marjinal ialah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghsilkan satu
unit tambahan produk.
Biaya tetap : FC=k
(k: konstanta)
Biaya variabel : VC=J (Q)
Biaya total : C=FC+VC=k+ f (Q )=c (Q)
Biaya tetap rata-rata : AFC=
FC
Q