Upload
universitassemarang
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir semua perusahaan dalam pendekatannya banyak menggunakan
kajian SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua perusahaan untuk
mengkaji kekuatan dan kelemahannya pada perusahaan tersebut,
sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian
tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh
perusahaan agar supaya lancar didalam operasionalnya.
Perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari
ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa,
telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas
program baru pendidikan kejuruan yang ditawarkan (Martin, 1989).
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats)
telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri.
Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai
aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-
program baru di lembaga pendidikan.
Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya
suatu survei internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses
(klemahan) program, serta survei eksternal atas Opportunities
(ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan).
Meskipun sebenarnya analisa SWOT banyak di tujukan untuk
penerapan dalam bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang
pendidikan bukanlah hal yang sama sekali baru. Sebagai contoh,
Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk meningkatkan minat
dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-lembaga
pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk
bidang industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam
bidang pendidikan, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam
tugas-tugas administraitf .
SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga
bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-
kebijakan untuk pengelolaan administrasi (administrator).
Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu
berubah sesuai dengan tuntutan jaman.
B. Rumusan Masalah
Untuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi
tentunya melalui proses yang optimal, seperti halnya di dalam
mengelola surat kabar pada suatu bisnis, faktor yang mempengaruhi
analisis SWOT, di antaranya faktor internal dan faktor eksternal.
Dari beberapa faktor tersebut, penulis sangat tertarik untuk
mengetahui tentang Analisis SWOT. Masalah tersebut cukup menarik
untuk di teliti, dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis.
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini :
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian SWOT
2. Agar mahasiswa mengerti penerapan SWOT dalam organisasi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi
perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis
tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa
domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan
singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan
Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam
mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam
perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha
penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang.
Aktivitas SWOT dapat diperkuat dengan menjamin analisa
tersebut berfokus pada kebutuhan pelanggan dan konteks kompetitif
tempat beroperasi. Ini adalah dua variable kunci dalam membangun
atau mengembangkan strategi jangka panjang institusi. Strategi
ini harus dikembangkan dengan berbagai metode yang dapat
memungkinkan institusi mampu mempertahankan diri dalam menghadapi
kompetisi serta mampu memaksimalkan daya tariknya bagi para
pelanggan.
Jika pengujian tersebut dipadukan dengan pengaduan visi dan
nilai, maka akan ditemukan sebuah identitas yang berbeda dari
para pesaingnya. Begitu sebuah identitas disitingtif mampu
dikembangkan dalam sebuah perusahaan, maka karakteristik mutu
dalam perusahaan tersebut akan menjadi lebih mudah
diidentifikasi. Kemudian perlu adanya suatu strategi yang dapat
meningkatkan kualitas, penjualan, ataupun tingkat kepercayaan
masyarakat.
Strategi pada hakekatnya adalah perencanakan (planning) dan
manejemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk
mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta
jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tetapi harus menunjukkan
bagaimana taktik operasionalnya.
Tidak ada strategi yang terbaik bagi suatu perusahaan sebab
setiap perusahaan harus menyusun strategi menurut kompetensi inti
yang dipunyai untuk mencapai tujuan. Bahkan dalam suatu
perusahaan, strategi yang berbeda dibutuhkan untuk perusahaan
yang dimiliki agar unggul dalam persaingan. Menurut Kotler dan
Amstrong (1996) ada tiga strategi bersaing untuk menang adalah :
a. Kepemimpinan biaya rendah
Disini perusahaan bekerja keras untuk mencapai biaya produksi
terendah untuk sehingga dapat menetapkan harga lebih rendah
ketimbang pesaingnya dan berhasil merebut pangsa pasar yang
lebih besar dari pesaingnya.
b. Diferensiasi
Disini perusahaan memusatkan perhatian pada penciptakan line
product dan program pemasaran berbeda sehingga akhirnya muncul
sebagian pemimpin pasar.
c. Fokus
Disini perusahaan memusatkan perhatiannya pada usaha melayani
beberapa segmen pasar yang baik dan bukan mengejar seluruh
pasar.
Perusahaan yang melakukan dengan baik salah satu strategi
diatas kemungkinan akan memperoleh kinerja yang baik. Dan
strategi yang lain yang dapat dilakukan juga dapat dengan
strategi-strategi SWOT :
- Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan lembaga, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
- Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
- Strategi WO
Strategi diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
- Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defisit
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisa SWOT.
Yang paling utama adalah membawa berbagai macam
pandangan/perspektif bersama-sama sehingga akan terlihat
keterkaitan baru dan implikasi dari hubungan tersebut.
SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan
sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan
sebagai perencanaan strategi dalam berbagai terapan. Proses
pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan.
Teknik analisis SWOT pada dasarnya merupakan suatu
teknik untuk mengenali berbagai kondisi yang menjadi basis
bagi perencanaan strategi. Tujuan utama perencanaan strategi
adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki
produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dan dukungan
yang optimal dari sumber daya yang ada.
Berikut saya lampirkan pengertiannya menurut salah satu
pakar SWOT Indonesia, yaitu Fredy Rangkuti. Kurang lebih
seperti ini :
“Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan
atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan,
terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred
R.,2005:47) yaitu :
Berdasarkan analisis makro dan mikro akan di rumuskan
variabel peluang dan ancaman. sedangkan dari analisis
internal akan dirumuskan variabel kekuatan dan kelemahan.
rumusan variabel tersebut sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-
keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing
perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh
perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Contoh kasusnya
adalah suatu perusahaan tetap eksis dengan banyaknya
persaingan perusahaan yang juga berkualitas, namun tetap
dapat mengalahkan perusahaan-perusahaan yang baru dan
lebih baik. Inilah yang dimiliki suatu perusahaan yang
memiliki segmen pasar sendiri, dan telah teruji puluhan
tahun lamanya.
Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
a. pemasaran dan market share perusahaan ini cukup besar
b. penguasaan teknis dan teknologi menghasilkan
produktivitas SDM yang terus meningkat.
c. kukuhnya SDM perusahaan ini dilandasi oleh:
a). GKM dan PMT dalam penanganan masalah produksi
b). budaya perusahaan yang dapat menyatukan persepsi SDM
c). sertifikasi ISO 9000di seluruh produk
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber
daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif
menghambat kinerja perusahaan.
Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya
keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran
dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan. Contoh
kasusnya adalah suatu perusahaan mempunyai beberapa
kelemahan yang dimiliki adalah kurangnya SDM yang
berkualitas.
Beberapa kelemahan tersebut diantaranya:
a. struktur permodalan kurang mendukung , rasio modal
luar terhadap equity mencapai hampir 80%
b. program penelitian dan pengembangan usaha belum optimal
c. lobi dan negosiasi mempunyai keterbatasan
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan
penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti
perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara
perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan
gambaran peluang bagi perusahaan. beberapa peluang
diantaranya:
a. masuknya modal dan teknologi asing pada pasca free trade
b. pemasok dana yang mengarahkan sasaran ke BUMN
c. pasar jasa konstruksi yang tumbuh cukup besar.
Contoh kasusnya adalah misalkan suatu media masa di Riau, peluang yang mereka miliki adalah jumlah penduduk Indonesia khusunya Propinssi Riau yang sangat besar dan ini merupakan pasar yang potensial untuk pemasaran media.Dalam kasus Koran Riau, karena ini adalah media baru maka peluang yang dimiliki adalah kebutuhan masyarakat yang membutuhkan informasi yang kritis dan informasi yang
sesuai dengan faktanya. Dan permintaan masyarakat yang tinggi akan produk yang murah namun berkualiatas.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan
dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu
utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan
perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang
baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi
kesuksesan perusahaan.
a. tingkat bunga BUMN yang masih tetap tinggi sekitar 18%
b. tidak menguntungkan terutama untuk investasi
c. kurang pekanya pemerintah terhadap kredit asing
Dalam kasus media, pada dasarnya semua perusahaan baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil memiliki ancaman. ancaman yang paling potensial bagi media pada umumnya adalahapabila system pemerintah yang berubah-ubah, bagaimana jika fungsi media dikembalikan kembali pada masa pada zaman pemerintah yang otoriter. Pembatasan iklan pada media tentu akan sangat berdampak negatif pada perusahaan dan pemasaran media. Selain itu, ancaman lainnya adalah kesadaran masyarakat yang makin tinggi akan munculnya beragam kampanyedan propaganda yang ada pada media tersebut.
2.2 Tujuan, Manfaat dan Fungsi Analisis SWOT
Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara
memfokuskan perhatian pada kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats)
yang merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan.
a. Tujuan Analisis SWOT
Tujuan analisis SWOT pada perusahaan (Freddy Rangkuti, 1997)
adalah untuk membenarkan faktor-faktor internal dan
eksternal perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat
kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan baik maka
perusahaan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta
memanfaatkan peluang yang ada secara baik begitu juga pihak
perusahaan harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar
menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman menjadi peluang.
Tujuan lainnya adalah:
a. meningkatkan pertumbuhan penjualan sebesar 200% (dalam 5
tahun kedepan), dengan memanfaatkan peluang usaha jasa
konstruksi.
b. meningkatkan kemampuan menghasilkan keuntungan melalui
pengembangan usaha industri.
c. meningkatkan pengembangan pasar atau produk baru yang
didukung oleh usaha perdagangan.
b. Manfaat Analisis SWOT
Analisis SWOT (Freddy Rangkuti, 1997) bermanfaat apabila
telah secara jelas ditentukan dalam bisnis apa perusahaan
beroprasi, dan arah mana perusahaan menuju ke masa depan
serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai
keberhasilan manajemen dalam menjalankan misinya dan
mewujudkan visinya. Manfaat dari analisis SWOT adalah
merupakan strategi bagi para stakeholder untuk menetapkan
sarana-sarana saat ini atau kedepan terhadap kualitas
internal maupun eksternal.
c. Fungsi Analisis SWOT
Ketika suatu perusahan mengorbitkan suatu produk tentunya
pasti telah mengalami proses penganalisaan terlebih dahulu
oleh tim teknis corporate plan. Sebagian dari pekerjaan
perencanaan strategi terfokus kepada apakah perusahaan
mempunyai sumber daya dan kapabilitas memadai untuk
menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Pengenalan akan
kekuatan yang dimiliki akan membantu perusahaan untuk tetap
menaruh perhatian dan melihat peluang-peluang baru.
Sedangkan penilaian yang jujur terhadap kelemahan-kelemahan
yang ada akan memberikan bobot realisme pada rencana-rencana
yang akan dibuat perusahaan.
Maka, fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa
mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan
yang dilakukan melalui telah terhadap kondisi internal
perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang
dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap
kondisi eksternal perusahaan.
2.3 Jenis-Jenis Analisis SWOT
1. Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang
berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi
berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam
setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan
dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang
harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength
(S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan
setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu
pasangan satu Threath (T).
Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan
dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses
penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor
pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen
dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen
yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang
lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor
yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan
kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas
penilaian.
2. Model Kualitatif
Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif,
tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif,
perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat
pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila
pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki
pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki
pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif
hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada
masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan
tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model
kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena
mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah,
sementara subkomponen W hanya 6 buah.
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai
panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat
peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak
menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat
menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin
mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika
tujuan telah ditetapkan. Bagaimana menetapkan tujuan
adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi
organisasi atau program.
2.4 Permasalahan dan Keterbatasan Analisis SWOT
1. Rentan terhadap penyalahgunaan dan analisa yg dangkal karena
hanya menggunakan satu level analisis
2. Menghasilkan daftar yg panjang
3. Faktor yg sama dapat ditempatkan dlm dua kategori karena
perbedaan cara pandang
4. Tidak ada kewajiban utk menguji opini dg data data dan
analisis
2.5 . Cara Membuat Analisis SWOT
Dalam merencanakan kegiatan usaha diperlukan perencanaan
usaha yang baik. Perencanaan merupakan suatu proses yang
diawali dengan pencarian data, analisis situasi internal dan
eksternal yang lebih dikenal dengan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat), hingga penyusunan rencana kegiatan
yang akan dilakukan dalam suatu periode tertentu untuk
mencapai tujuan dan sasaran, serta bagaimana proses evaluasi
akan dilakukan sampai akhir masa perencanaan. Analisis ini
menjadi dasar sangat penting bagi pembuatan perencanaan
usaha. Dengan mengenal situasi internal dan eksternal, dapat
dilakukan pengambilan keputusan yang tepat untuk menjalankan
kegiatan usaha. Analisis SWOT merupakan salah satu media yang
efektif untuk mengetahui situasi internal dan eksternal
perusahaan guna menyusun suatu strategic planning atau perencanaan
strategi perusahaan.
Sebelum melakukan analisis lingkungan dengan analisis SWOT,
ada lima hal yang harus diperhatikan yang seringkali menjadi
problem dalam mengimplementasikan SWOT di lapangan, yaitu
sebagai berikut:
a. Hati-hati jangan sampai salah dalam menghubungkan faktor
internal dan eksternal.
b. Jangan terpukau hanya pada faktor kekuatan saja, sedangkan
kelemahan yang sangat sensitif malah dilupakan.
c. Jangan meremehkan faktor tantangan, betapun kecilnya dia.
d. Sebaliknya, juga jangan berlebihan atau terlalu
memperhatikan kelemahan.
e. Jangan meletakan kereta di dalam kuda, artinya jangn bersikap
“kerjakan dulu, strategic planning belakangan”.
Dalam merumuskan keputusan strategi guna penyusunan
perencanaan usaha yang baik dengan menggunakan salah satu
metode SWOT diantara berbagai metode yang ada. Kearns
menampilkan Matriks dalam delapan kotak, yaitu dua paling
atas adalah kotak faktor eksternal (peluang dan tantangan),
sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal
(kekuatan dan kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak
isu-isu strategi yang timbul sebagai hasil titik pertemuan
antara faktor-faktor internal dan eksternal.
Comparative Advantage ‘Keunggulan Komparatif’ berarti pertemuan
dua elemen kekuatan dan peluang sehingga peluang tersebut
tidak boleh dibiarkan hilang begitu saja, namun sebaliknya
harus segera diperkuat dengan berbagai perencanaan yang mampu
mendukungnya.
Sel A, memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang
lebih cepat, namun harus senantiasa waspada terhadap
perubahan yang tidak menentu dalam lingkungannya. Dengan
demikian soal yang harus dijawab adalah “bagaimana memanfaatkan
peluang yang ada pada kita untuk meningkatkan posisi kompetitifnya?”
Sel B, menghadapkan organisasi pada isu strategis Mobilization,
yaitu kotak interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar
yang diidentifikasikan dengan kekuatan organisasi. Di sini,
harus dilakukan mobilisasi sumber daya yang merupakan
kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar
tersebut, bahkan jika mungkin akan merubahnya menjadi
peluang.
Sel C, menampilkan isu pilihan strategis Investment atau
Divestment yang memberikan pilihan dengan situasi yang kabur.
Peluang yang tersedia sangat meyakinkan, namun kemampuan
untuk menggarapnya tidak dimiliki. Jika dipaksakan, dapat
memakan biaya yang cukup besar sehingga akan merugikan
organisasi. Jika memang demikian, lebih baik ditinggalkan dan
diserahkan kepada organisasi lain untuk menggarapnya, atau
bisa juga organisasi mengambil keputusan tidak berbuat apa-
apa. Pertanyaannya adalah, “Haruskah organisasi menanam investasi
untuk memperkuat titik lemahnya, sehingga mampu mengubah dan memperbaiki
posisi kompetitifnya?”
Sel D, adalah kotak yang paling lemah dari semua sel karena
merupakan kontak atau titik temu dua sisi yang masing-masing
lemah. Kerenanya keputusan yang salah akan membawa bencana
bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage
Control ‘mengendalikan kerugian’ sehingga tidak menjadi lebih
parah dari yang diperkirakan.
Karena itu, dalam menyusun skala prioritas perencanaan
organisasi, model titik temu tersebut harus dimanfaatkan,
sejauh mana isu tersebut relevan dengan visi dan misi
organisasi, dengan berpedoman pada sikap: semakin dekat isu itu
relevansinya dengan visi dan misi organisasi, semakin perlu diberikan skala
prioritas untuk diprogramkan.
SWOT Matrix menggambarkan berbagai alternatif strategi yang
dapat dilakukan oleh perusahaan yang disarakan pda hasil
analisis SWOT. Karenanya tidaklah mengherankan jika kemudian
ada 4 alternatif strategi yang tersedia yaitu strategi SO,
WO, ST dan WT. Data dan informasi yang digunakan oleh masing-
masing strategi ini diperoleh dari matrix EFE dan IFE. Oleh
karena itu sebelum menghasilkan SWOT Matrix, pembuatan EFE
(External Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor
Evaluation) tentu saja menjadi hal yang harus didahulukan
terlebih dahulu.
Strategi SO dalam SOWT Matrix ini adalah strategi yang
digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan
kekuatan yang dimilikinya/Strength (S) untuk memanfaatkan
berbagai peluang/Opportunities (O) yang ada. Sedangkan WO
strategi adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan
seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan/Weakness (W) yang
ada untuk memanfaatkan berbagai peluang/Opportunity (O).
Strategi ST adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan
memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan/Strength (S) untuk
mengurangi berbagai ancaman/Threats (T) yang mungkin
melingkupi perusahaan. Dan yang terakhir, strategi WT adalah
strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan/Weaknesses
(W) dalam rangka meminimalisir menghindari ancaman/Threats
(T).
Tabel 2.1 Diagram Matriks SWOT Kearns
EKSTERNAL
INTERNALOPPORTUNITY THREATS
STRENGTHComparative
AdvantageMobilization
WEAKNESSDivestment/
InvestmentDemage control
Sumber: M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas
Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.82
Analisis SWOT meruapakan prosedur sistematis untuk
mengidentifikasikan faktor-faktor keberhasilan kritis (critical
success factors) yang dimiliki oleh perusahaan, meliputi kekuatan
dan kelemahan internalnya, dan peluang serta ancaman yang
bersifat eksternal. Kekuatan (strengths) adalah keahlian dan sumber
daya utama yang dimiliki perusahaan. Keahlian (skills) atau
kompetisi yang secara khusus dimilki perusahaan disebut ‘core
competencies’ konsep ‘core competencies’ merupakan konsep yang
penting karena hal itu menunjukkan keunggulan kompetitif yang
signifikan yang dimiliki perusahaan. Sebaliknya, kelemahan
menunjukkan kekurangan perusahaan dalam keahlian atau kompetensi
tertentu, yang relatif dimiliki oleh perusahaan pesaing.
Kelemahan
Internal
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman
Kekuatan
Internal
Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT
Kuadran I :
Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif.
Kuadran II :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(produk/pasar).
Kuadran III :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala atau
kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu meminimalkan
masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar
yang lebih baik (turn around).
Kuadran IV :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal. Fokus strategi yaitu melakukan tindakan
penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar
(defensive).
2.6Penyusunan Strategi Berdasarkan Analisis SWOT
Setelah kondisi-kondisi teridentifikasi, maka strategi dapat
disusun berdasarkan analisis SWOT:
1) Bagaimana menggunakan Strength?
2) Bagaimana memperbaiki Weakness?
3) Bagaimana mengeksploitasi setiap Opportunity?
4) Bagaimana melunakkan Threat?
· Terancang suatu proses yang dapat dieksekusi secara
optimal.
Jadi, antara kekuatan maupun kelemahan, peluang ataupun
ancaman bila digunakan sudut pandang yang berbeda dapat
menjadi terbalik. Oleh karena itu, hal utama sebelum
menentukan SWOT adalah memahami tujuan (objektif) dari suatu
organisasi itu sendiri sehingga konteks SWOT pun tentu
sesuai dengan pencapaian objektif SWOT.
Sebaiknya, alangkah bijaksana jika tidak mengeliminasi
kandidat daftar SWOT terlalu terburu-buru. Pentingnya
masing-masing SWOT akan diungkapakan oleh nilai dari
strategi yang akan dikembangkan. Jadi, item SWOT yang tidak
menghasilkan strategi tidaklah penting. Analisis SWOT
hanyalah salah satu metode untuk mengidentifikasi dan
memiliki kelemahan. Analisis SWOT juga terkadang menampilkan
hasil daftar yang tanpa prioritas yang jelas, sehingga dapat
terjadi “peluang kecil terlihat seperti ancaman besar”
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Perusahaan
3.1.1 Pendirian Perusahaan
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang
disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak
besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah
mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-
bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah.
Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa
mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan
merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Lahirnya
Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan
November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi
tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang
tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara
syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.
PT Bank Susila Bakti (PT Bank Susila Bakti) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank
Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi berupaya keluar dari
krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-
langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi
menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.
Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara,
Bank Bumi Daya, BankExim dan Bapindo) ke dalam PT Bank
Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana
perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan
nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT Bank Mandiri
(Persero).
PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung
sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila
Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT Bank
Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal
dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT Bank Susila
Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta
Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei
1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999
Notaris: Sutjipto, SH nama PT Bank Syariah Sakinah Mandiri
diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui
Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.
BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha
konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah kepada PT Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan
Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia
telah menyetujui perubahaan nama PT Bank Susila Bakti
menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November
1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah
Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha
bersama dari para perintis bank syariah di PT Bank Susila
Bakti dan Manajemen PT Bank Mandiri yang memandang
pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT Bank
Mandiri (Persero). PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai
bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-
nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara
idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi
salah satu keunggulan PT Bank Syariah Mandiri sebagai
alternatif jasa perbankan di Indonesia.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.
Misi
Ø Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang
berkesinambungan
Ø Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM
Ø Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam
lingkungan kerja yang sehat
Ø Mengembangkan nilai-nilai syariah universal
Ø Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan
yang sehat.
3.1.3 Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah Direksi, dan
Sususnan dewan komisaris, dewan pengawas syariah dan
direksi adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama dan Independen : Achmad Marzuki
Komisaris : Abdillah
Komisaris : Lilis Kurniasih
Komisaris : Tardi
Komisaris : M. Haryoko
Ketua Dewan Pengawas Syariah : Prof. KH. Ali Yafie
Anggota Dewan Pengawas Syariah : Drs. H. Mohamad Hidayat,
MBA.
Anggota Dewan Pengawas Syariah : Dr. Muhammad Syafi’i
Antonio, Mec
Direktur utama : Yuslam Fauzi
Direktur : Sugiharto
Direktur : Hanawijaya
Direktur : Srie Sulistyowati
Direktur : Amran Nasution
Direktur : Zainal Fanani
3.1.4 Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri
1. Pendanaan
Tabungan
- Tabungan Berencana BSM
- Tabungan Simpatik BSM
- Tabungan BSM
- Tabungan BSM Dollar
- Tabungan Mabrur BSM
- Tabungan Kurban BSM
- Tabungan BSM Investa Cendekia
Deposito
- Deposito BSM
- Deposito BSM Valas
Giro
- Giro BSM EURO
- Giro BSM
- Giro BSM Valas
- Giro BSM Singapore Dollar
Obligasi
- Obligasi BSM
2. Pembiayaan
- BSM Customer Network Financing
- Pembiayaan Resi Gudang
- PKPA
- Pembiayaan Edukasi BSM
- BSM Implan
- Pembiayaan Dana Berputar
- Pembiayaan Griya BSM
- Pembiayaan Griya BSM Optima
- Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi
- Pembiayaan Umroh
- Pembiayaan Griya BSM DP 0%
- Gadai Emas Syariah Mandiri
- Pembiayaan Mudharabah BSM
- Pembiayaan Musyarakah BSM
- Pembiayaan Murabahah BSM
- Pembiayaan Talangan Haji BSM
- Pembiayaan Dengan Agunan Investasi Terikat BSM
- Pembiayaan Kepada Pensiunan
- Pembiayaan Peralatan Kedokteran
- Pembiayaan Istishna BSM
- Qardh
- Ijarah Muntahiyah Bitamliik
- Hawalah
- Salam
3. Jasa
Jasa Produk
- BSM Card
- Sentra Bayar BSM
- BSM SMS Banking
- BSM Mobile Banking GPRS
- BSM Net Banking
- Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM (PPBA)
- Jual Beli Valas BSM
- Bank Garansi BSM
- BSM Electronic Payroll
- SKBDN BSM (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)
- BSM Letter of Credit
- BSM SUHC (Saudi Umrah HYPERLINK
"http://www.syariahmandiri.co.id/produkdanjasa/jasa/jasap
roduk/saudiumrahhajcard.php"HYPERLINK
"http://www.syariahmandiri.co.id/produkdanjasa/jasa/jasap
roduk/saudiumrahhajcard.php" HYPERLINK
"http://www.syariahmandiri.co.id/produkdanjasa/jasa/jasap
roduk/saudiumrahhajcard.php"& HYPERLINK
"http://www.syariahmandiri.co.id/produkdanjasa/jasa/jasap
roduk/saudiumrahhajcard.php"HYPERLINK
"http://www.syariahmandiri.co.id/produkdanjasa/jasa/jasap
roduk/saudiumrahhajcard.php" HYPERLINK
"http://www.syariahmandiri.co.id/produkdanjasa/jasa/jasap
roduk/saudiumrahhajcard.php" Haj Card)
Jasa Operasional
- Transfer Lintas Negara BSM Western Union
- Kliring BSM
- Inkaso BSM
- BSM Intercity Clearing
- BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)
- Transfer Dalam Kota (LLG)
- Transfer Valas BSM
- Pajak Online BSM
- Pajak Import BSM
- Referensi Bank BSM
- BSM Standing Order
Jasa Investasi
- Reksadana
3.2 Analisis SWOT Matriks Bank Syariah Mandiri
SWOT MATRIKS : Bank Syariah Mandiri
Internal
eksternal
KEKUATAN (S)
vAdanya dewan
pengawas yang
menjamin bahwa
Bank Syariah
tidak melenceng
dari konsep
ekonomi syariah.
vAdanya manajemen
perusahaan yang
terpisah dari
dewan pengawas
maka tidak ada
KELEMAHAN (W)
vAdanya direktur
yang memegang
jabatan rangkap
yang berbeda
bidangnya.
vButuh penyesuaian
dan pelatihan bagi
karyawan baru.
vSulit mendapatkan
SDM yang
berkompeten
intervensi antara
dewan pengawas
dengan manajemen
dan sebaliknya.
vPegawai yang
bekerja adalah
pegawai yang
profesional dan
sepenuhnya
mengerti
operasional
perbankan
syariah.
vAdanya Pusat
Pendidikan dan
Pelatihan BSM
(Training Centre
BSM) mempermudah
merencanakan
berbagai program
pendidikan dan
pelatihan
perbankan
syariah.
v Beroperasi atas
dibidang ini.
vBelum meratanya
penyebaran kantor
bank syariah
mandiri di seluruh
provinsi.
vBelum adanya
pelayanan produk
(ATM) bersama.
vImage yang
terbentuk
dimasyarakat
adalah bank yang
diperuntukkan
hanya untuk orang
Islam.
vTidak adanya paten.
dasar prinsip
syariah Islam
menetapkan budaya
perusahaan dalam
lima pilar yang
disingkat SIFAT
vTersebar di 24
provinsi di tanah
air.
vProduk dan jasa
yang ditawarkan
sangat
bervariasi.
vNama syariah
mandiri sudah
membentuk
persepsi yang
masyarakat adalah
bank yang
menganut prinsip
ekonomi syariah .
vDengan dukungan
modal dari
PT.Bank Mandiri
sehingga tidak
mengalami
kesulitan
dibidang
permodalan.
vKinerja kuangan
sudah cukup baik.
PELUANG (O)
vPertumbuhan yang
sangat pesat
dengan
pembangunan bank
syariah di
daerah-daerah.
vPeluang yang besar
untuk penerapan
teknologi-
teknologi baru
dengan
perkembangan IT.
vKebijakan Bank
Indonesia terbaru
belum akan memicu
bank konvensional
melepas unit
usaha syariah
Strategi SO:
vMenambah kantor
cabang mandiri
syariah di
povinsi-provinsi
yang berpotensial.
Mempertahankan dan
meningkatkan
variasi produk
dengan penerapan
teknologi-
teknologi terbaru.
vMemperkuat image di
masyarakat dengan
menekankan prinsip
ekonomi syariah.
v Meningkatkan
kualitas pelayanan
Strategi WO:
vMenjalin kerjasama
dengan bank-bank
lain baik itu
konvensional
maupun syari ah
untuk pengembangan
ATM link.
vMelakukan
sosialisasi di
berbagai media
tentang prinsip
perbankan mandiri
syariah sehingga
dapat menarik
nasabah sebanyak-
banyaknya tidak
hanya dikalangan
umat islam saja.
menjadi bank umum
syariah
tersendiri.
vMasyarakat
Indonesia yang
mayoritas
beragama islam
merupakan pasar
potensial yang
sangat besar.
vTidak dikhususkan
untuk orang
Islam.
vMasih sedikit
pesaing.
kepada nasabah
dengan menyuguhkan
pelayanan yang
profesional oleh
tenaga-tenaga yang
profesional pula
vMeningkatkan
kualitas dan
kuantitas sumber
daya manusia yang
berkompeten di
bidang ekonomi
perbankan syariah.
vMenigkatkan
fasilitas-
fasilitas yang
berbasis teknologi
sehingga dapat
memudahkan akses
bagi nasabah.
vMeningkatkan
kualitas dan
frekuensi
pelatihan BSM
(Training Centre
BSM) sehingga
dapat memenuhi
kebutuhan SDM.
ANCAMAN (T)
v Pesaing mempunyai
teknologi yang
Strategi ST:
vPemanfaatan dan
pengalokasian
Strategi WT:
v Mengadakan
Program-program
lebih canggih
vBanyaknya produk
yang sejenis yang
menawarkan banyak
keunggulan.
vBanyaknya pilihan
produk dari
perbankan lain.
vKekuatan nasabah
untuk memilih
bank cukup
tinggi.
vPesaing dari dalam
negeri tidak
hanya terdiri
dari bank-bank
konvensional tapi
juga bank syariah
yang lain.
modal dengan
tepat yang
digunakan untuk
pengembangan
teknologi
seoptimal
mungkin.
vMempertahankan ciri
khas produk
dengan berbasis
ekonomi perbankan
syariah.
vMengembangkan
variasi produk
dengan cara
benchmarking.
vMembentuk tim
customer Care
untuk
mengembangkan
performansi bank
syariah.
vMempertahankan
performansi
keuangan untuk
untuk meningkatkan
kompetensi
karyawan syariah
mandiri dalam
bidang IT
vMempererat
kerjasama dengan
penanam modal dan
bank-bank lain.
v Melakukan strategi
promosi yang lebih
gencar disemua
media untuk
meningkatkan
pangsa pasar
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan
atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang
lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun
multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength
(S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang
artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala,
dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam
mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam
perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha
penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang.
4.2Saran
Adapun saran dari pembuatan makalah ini yaitu dengan menggunakan
analisis SWOT baik dalam sebuah perusahaan atau sebuah organisasi
baik internal maupun eksternal dengan baik akan memudahkan
kedepannya untuk bekerja lebih mudah dan dapat dijangkau oleh
instansi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 1997),h.19.
Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.78.
M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.79.
M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.79-81.