40
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir semua perusahaan dalam pendekatannya banyak menggunakan kajian SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua perusahaan untuk mengkaji kekuatan dan kelemahannya pada perusahaan tersebut, sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh perusahaan agar supaya lancar didalam operasionalnya. Perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas program baru pendidikan kejuruan yang ditawarkan (Martin, 1989). Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program- program baru di lembaga pendidikan. Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan). Meskipun sebenarnya analisa SWOT banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang

manajemen stratejik analisis SWOT

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Hampir semua perusahaan dalam pendekatannya banyak menggunakan

kajian SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua perusahaan untuk

mengkaji kekuatan dan kelemahannya pada perusahaan tersebut,

sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian

tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh

perusahaan agar supaya lancar didalam operasionalnya.

Perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari

ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa,

telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas

program baru pendidikan kejuruan yang ditawarkan (Martin, 1989).

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats)

telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri.

Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai

aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-

program baru di lembaga pendidikan.

Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya

suatu survei internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses

(klemahan) program, serta survei eksternal atas Opportunities

(ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan).

Meskipun sebenarnya analisa SWOT banyak di tujukan untuk

penerapan dalam bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang

pendidikan bukanlah hal yang sama sekali baru. Sebagai contoh,

Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk meningkatkan minat

dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-lembaga

pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk

bidang industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam

bidang pendidikan, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam

tugas-tugas administraitf .

SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga

bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-

kebijakan untuk pengelolaan administrasi (administrator).

Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu

berubah sesuai dengan tuntutan jaman.

B.       Rumusan Masalah

Untuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi

tentunya melalui proses yang optimal, seperti halnya di dalam

mengelola surat kabar pada suatu bisnis, faktor yang mempengaruhi

analisis SWOT, di antaranya faktor internal dan faktor eksternal.

Dari beberapa faktor tersebut, penulis sangat tertarik untuk

mengetahui tentang Analisis SWOT. Masalah tersebut cukup menarik

untuk di teliti, dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis.

C. Tujuan

Tujuan dalam pembuatan makalah ini :

1.      Agar mahasiswa mengetahui pengertian SWOT

2.      Agar mahasiswa mengerti penerapan SWOT dalam organisasi

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Analisis SWOT

Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi

perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis

tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa

domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan

singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan

Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam

mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam

perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha

penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk

jangka pendek maupun jangka panjang.

Aktivitas SWOT dapat diperkuat dengan menjamin analisa

tersebut berfokus pada kebutuhan pelanggan dan konteks kompetitif

tempat beroperasi. Ini adalah dua variable kunci dalam membangun

atau mengembangkan strategi jangka panjang institusi. Strategi

ini harus dikembangkan dengan berbagai metode yang dapat

memungkinkan institusi mampu mempertahankan diri dalam menghadapi

kompetisi serta mampu memaksimalkan daya tariknya bagi para

pelanggan.

Jika pengujian tersebut dipadukan dengan pengaduan visi dan

nilai, maka akan ditemukan sebuah identitas yang berbeda dari

para pesaingnya. Begitu sebuah identitas disitingtif mampu

dikembangkan dalam sebuah perusahaan, maka karakteristik mutu

dalam perusahaan tersebut akan menjadi lebih mudah

diidentifikasi. Kemudian perlu adanya suatu strategi yang dapat

meningkatkan kualitas, penjualan, ataupun tingkat kepercayaan

masyarakat.

Strategi pada hakekatnya adalah perencanakan (planning) dan

manejemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk

mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta

jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tetapi harus menunjukkan

bagaimana taktik operasionalnya.

Tidak ada strategi yang terbaik bagi suatu perusahaan sebab

setiap perusahaan harus menyusun strategi menurut kompetensi inti

yang dipunyai untuk mencapai tujuan. Bahkan dalam suatu

perusahaan, strategi yang berbeda dibutuhkan untuk perusahaan

yang dimiliki agar unggul dalam persaingan. Menurut Kotler dan

Amstrong (1996) ada tiga strategi bersaing untuk menang adalah :

a.  Kepemimpinan biaya rendah

Disini perusahaan bekerja keras untuk mencapai biaya produksi

terendah untuk sehingga dapat menetapkan harga lebih rendah

ketimbang pesaingnya dan berhasil merebut pangsa pasar yang

lebih besar dari pesaingnya.

b.  Diferensiasi

Disini perusahaan memusatkan perhatian pada penciptakan line

product dan program pemasaran berbeda sehingga akhirnya muncul

sebagian pemimpin pasar.

c.   Fokus

Disini perusahaan memusatkan perhatiannya pada usaha melayani

beberapa segmen pasar yang baik dan bukan mengejar seluruh

pasar.

Perusahaan yang melakukan dengan baik salah satu strategi

diatas kemungkinan akan memperoleh kinerja yang baik. Dan

strategi yang lain yang dapat dilakukan juga dapat dengan

strategi-strategi SWOT :

-   Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan lembaga, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya.

-    Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

-  Strategi WO

Strategi diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

-   Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defisit

dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman.

Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisa SWOT.

Yang paling utama adalah membawa berbagai macam

pandangan/perspektif bersama-sama sehingga akan terlihat

keterkaitan baru dan implikasi dari hubungan tersebut.

SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan

sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan

sebagai perencanaan strategi dalam berbagai terapan. Proses

pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan

perusahaan.

Teknik analisis SWOT pada dasarnya merupakan suatu

teknik untuk mengenali berbagai kondisi yang menjadi basis

bagi perencanaan strategi. Tujuan utama perencanaan strategi

adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki

produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dan dukungan

yang optimal dari sumber daya yang ada.

Berikut saya lampirkan pengertiannya menurut salah satu

pakar SWOT Indonesia, yaitu Fredy Rangkuti. Kurang lebih

seperti ini :

“Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan

atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan,

terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.

Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred

R.,2005:47) yaitu :

Berdasarkan analisis makro dan mikro akan di rumuskan

variabel peluang dan ancaman. sedangkan dari analisis

internal akan dirumuskan variabel kekuatan dan kelemahan.

rumusan variabel tersebut sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-

keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing

perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh

perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Contoh kasusnya

adalah suatu perusahaan tetap eksis dengan banyaknya

persaingan perusahaan yang juga berkualitas, namun tetap

dapat mengalahkan perusahaan-perusahaan yang baru dan

lebih baik. Inilah yang dimiliki suatu perusahaan yang

memiliki segmen pasar sendiri, dan telah teruji puluhan

tahun lamanya.

Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan

keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

a. pemasaran dan market share perusahaan ini cukup besar

b. penguasaan teknis dan teknologi menghasilkan

produktivitas SDM yang terus meningkat.

c. kukuhnya SDM perusahaan ini dilandasi oleh:

a). GKM dan PMT dalam penanganan masalah produksi

b). budaya perusahaan yang dapat menyatukan persepsi SDM

c). sertifikasi ISO 9000di seluruh produk

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber

daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif

menghambat kinerja perusahaan.

Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya

keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran

dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan. Contoh

kasusnya adalah suatu perusahaan mempunyai beberapa

kelemahan yang dimiliki adalah kurangnya SDM yang

berkualitas.

Beberapa kelemahan tersebut diantaranya:

a. struktur permodalan kurang mendukung , rasio modal

luar terhadap equity mencapai hampir 80%

b. program penelitian dan pengembangan usaha belum optimal

c. lobi dan negosiasi mempunyai keterbatasan

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam

lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan

penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti

perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara

perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan

gambaran peluang bagi perusahaan. beberapa peluang

diantaranya:

a. masuknya modal dan teknologi asing pada pasca free trade

b. pemasok dana yang mengarahkan sasaran ke BUMN

c. pasar jasa konstruksi yang tumbuh cukup besar.

Contoh kasusnya adalah misalkan suatu media masa di Riau,  peluang yang mereka miliki adalah jumlah penduduk Indonesia khusunya Propinssi Riau yang sangat besar dan ini merupakan pasar yang potensial untuk pemasaran media.Dalam kasus Koran Riau, karena ini adalah media  baru maka peluang yang dimiliki adalah kebutuhan masyarakat yang membutuhkan informasi yang kritis dan informasi yang

sesuai dengan faktanya. Dan permintaan masyarakat yang tinggi akan produk yang murah namun berkualiatas.        

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan

dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu

utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan

perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang

baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi

kesuksesan perusahaan.

a. tingkat bunga BUMN yang masih tetap tinggi sekitar 18%

b. tidak menguntungkan terutama untuk investasi

c. kurang pekanya pemerintah terhadap kredit asing

Dalam kasus media, pada dasarnya semua perusahaan baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil memiliki ancaman. ancaman yang paling potensial bagi media pada umumnya adalahapabila system pemerintah yang berubah-ubah, bagaimana jika fungsi media dikembalikan kembali pada masa pada zaman pemerintah yang otoriter. Pembatasan iklan pada media tentu akan sangat berdampak negatif pada perusahaan dan pemasaran media. Selain itu, ancaman lainnya adalah kesadaran masyarakat yang makin tinggi akan munculnya beragam kampanyedan propaganda yang ada pada media tersebut.

2.2 Tujuan, Manfaat dan Fungsi Analisis SWOT

Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara

memfokuskan perhatian pada kekuatan (strengths), kelemahan

(weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats)

yang merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan.

a. Tujuan Analisis SWOT

Tujuan analisis SWOT pada perusahaan (Freddy Rangkuti, 1997)

adalah untuk membenarkan faktor-faktor internal dan

eksternal perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat

kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan baik maka

perusahaan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta

memanfaatkan peluang yang ada secara baik begitu juga pihak

perusahaan harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar

menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman menjadi peluang.

Tujuan lainnya adalah:

a. meningkatkan pertumbuhan penjualan sebesar 200% (dalam 5

tahun kedepan), dengan memanfaatkan peluang usaha jasa

konstruksi.

b. meningkatkan kemampuan menghasilkan keuntungan melalui

pengembangan usaha industri.

c. meningkatkan pengembangan pasar atau produk baru yang

didukung oleh usaha perdagangan.

b. Manfaat Analisis SWOT

Analisis SWOT (Freddy Rangkuti, 1997) bermanfaat apabila

telah secara jelas ditentukan dalam bisnis apa perusahaan

beroprasi, dan arah mana perusahaan menuju ke masa depan

serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai

keberhasilan manajemen dalam menjalankan misinya dan

mewujudkan visinya. Manfaat dari analisis SWOT adalah

merupakan strategi bagi para stakeholder untuk menetapkan

sarana-sarana saat ini atau kedepan terhadap kualitas

internal maupun eksternal.

c. Fungsi Analisis SWOT

Ketika suatu perusahan mengorbitkan suatu produk tentunya

pasti telah mengalami proses penganalisaan terlebih dahulu

oleh tim teknis corporate plan. Sebagian dari pekerjaan

perencanaan strategi terfokus kepada apakah perusahaan

mempunyai sumber daya dan kapabilitas memadai untuk

menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Pengenalan akan

kekuatan yang dimiliki akan membantu perusahaan untuk tetap

menaruh perhatian dan melihat peluang-peluang baru.

Sedangkan penilaian yang jujur terhadap kelemahan-kelemahan

yang ada akan memberikan bobot realisme pada rencana-rencana

yang akan dibuat perusahaan.

Maka, fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa

mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan

yang dilakukan melalui telah terhadap kondisi internal

perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang

dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap

kondisi eksternal perusahaan.

2.3 Jenis-Jenis Analisis SWOT

1. Model Kuantitatif

Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang

berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi

berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam

setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan

dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang

harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength

(S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan

setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu

pasangan satu Threath (T).

Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan

dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses

penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor

pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen

dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen

yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang

lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor

yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan

kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas

penilaian.

2. Model Kualitatif

Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif,

tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif,

perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat

pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila

pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki

pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki

pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif

hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada

masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan

tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model

kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena

mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah,

sementara subkomponen W hanya 6 buah.

Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai

panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat

peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak

menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat

menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin

mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika

tujuan telah ditetapkan. Bagaimana menetapkan tujuan

adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi

organisasi atau program.

2.4 Permasalahan dan Keterbatasan Analisis SWOT

1. Rentan terhadap penyalahgunaan dan analisa yg dangkal karena

hanya menggunakan satu level analisis

2. Menghasilkan daftar yg panjang

3. Faktor yg sama dapat ditempatkan dlm dua kategori karena

perbedaan cara pandang

4. Tidak ada kewajiban utk menguji opini dg data data dan

analisis

2.5 . Cara Membuat Analisis SWOT

Dalam merencanakan kegiatan usaha diperlukan perencanaan

usaha yang baik. Perencanaan merupakan suatu proses yang

diawali dengan pencarian data, analisis situasi internal dan

eksternal yang lebih dikenal dengan analisis SWOT (Strength,

Weakness, Opportunity, Threat), hingga penyusunan rencana kegiatan

yang akan dilakukan dalam suatu periode tertentu untuk

mencapai tujuan dan sasaran, serta bagaimana proses evaluasi

akan dilakukan sampai akhir masa perencanaan. Analisis ini

menjadi dasar sangat penting bagi pembuatan perencanaan

usaha. Dengan mengenal situasi internal dan eksternal, dapat

dilakukan pengambilan keputusan yang tepat untuk menjalankan

kegiatan usaha. Analisis SWOT merupakan salah satu media yang

efektif untuk mengetahui situasi internal dan eksternal

perusahaan guna menyusun suatu strategic planning atau perencanaan

strategi perusahaan.

Sebelum melakukan analisis lingkungan dengan analisis SWOT,

ada lima hal yang harus diperhatikan yang seringkali menjadi

problem dalam mengimplementasikan SWOT di lapangan, yaitu

sebagai berikut:

a. Hati-hati jangan sampai salah dalam menghubungkan faktor

internal dan eksternal.

b. Jangan terpukau hanya pada faktor kekuatan saja, sedangkan

kelemahan yang sangat sensitif malah dilupakan.

c. Jangan meremehkan faktor tantangan, betapun kecilnya dia.

d. Sebaliknya, juga jangan berlebihan atau terlalu

memperhatikan kelemahan.

e. Jangan meletakan kereta di dalam kuda, artinya jangn bersikap

“kerjakan dulu, strategic planning belakangan”.

Dalam merumuskan keputusan strategi guna penyusunan

perencanaan usaha yang baik dengan menggunakan salah satu

metode SWOT diantara berbagai metode yang ada. Kearns

menampilkan Matriks dalam delapan kotak, yaitu dua paling

atas adalah kotak faktor eksternal (peluang dan tantangan),

sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal

(kekuatan dan kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak

isu-isu strategi yang timbul sebagai hasil titik pertemuan

antara faktor-faktor internal dan eksternal.

Comparative Advantage ‘Keunggulan Komparatif’ berarti pertemuan

dua elemen kekuatan dan peluang sehingga peluang tersebut

tidak boleh dibiarkan hilang begitu saja, namun sebaliknya

harus segera diperkuat dengan berbagai perencanaan yang mampu

mendukungnya.

Sel A, memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang

lebih cepat, namun harus senantiasa waspada terhadap

perubahan yang tidak menentu dalam lingkungannya. Dengan

demikian soal yang harus dijawab adalah “bagaimana memanfaatkan

peluang yang ada pada kita untuk meningkatkan posisi kompetitifnya?”

Sel B, menghadapkan organisasi pada isu strategis Mobilization,

yaitu kotak interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar

yang diidentifikasikan dengan kekuatan organisasi. Di sini,

harus dilakukan mobilisasi sumber daya yang merupakan

kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar

tersebut, bahkan jika mungkin akan merubahnya menjadi

peluang.

Sel C, menampilkan isu pilihan strategis Investment atau

Divestment yang memberikan pilihan dengan situasi yang kabur.

Peluang yang tersedia sangat meyakinkan, namun kemampuan

untuk menggarapnya tidak dimiliki. Jika dipaksakan, dapat

memakan biaya yang cukup besar sehingga akan merugikan

organisasi. Jika memang demikian, lebih baik ditinggalkan dan

diserahkan kepada organisasi lain untuk menggarapnya, atau

bisa juga organisasi mengambil keputusan tidak berbuat apa-

apa. Pertanyaannya adalah, “Haruskah organisasi menanam investasi

untuk memperkuat titik lemahnya, sehingga mampu mengubah dan memperbaiki

posisi kompetitifnya?”

Sel D, adalah kotak yang paling lemah dari semua sel karena

merupakan kontak atau titik temu dua sisi yang masing-masing

lemah. Kerenanya keputusan yang salah akan membawa bencana

bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage

Control ‘mengendalikan kerugian’ sehingga tidak menjadi lebih

parah dari yang diperkirakan.

Karena itu, dalam menyusun skala prioritas perencanaan

organisasi, model titik temu tersebut harus dimanfaatkan,

sejauh mana isu tersebut relevan dengan visi dan misi

organisasi, dengan berpedoman pada sikap: semakin dekat isu itu

relevansinya dengan visi dan misi organisasi, semakin perlu diberikan skala

prioritas untuk diprogramkan.

SWOT Matrix menggambarkan berbagai alternatif strategi yang

dapat dilakukan oleh perusahaan yang disarakan pda hasil

analisis SWOT. Karenanya tidaklah mengherankan jika kemudian

ada 4 alternatif strategi yang tersedia yaitu strategi SO,

WO, ST dan WT. Data dan informasi yang digunakan oleh masing-

masing strategi ini diperoleh dari matrix EFE dan IFE. Oleh

karena itu sebelum menghasilkan SWOT Matrix, pembuatan EFE

(External Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor

Evaluation) tentu saja menjadi hal yang harus didahulukan

terlebih dahulu.

Strategi SO dalam SOWT Matrix ini adalah strategi yang

digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan

kekuatan yang dimilikinya/Strength (S) untuk memanfaatkan

berbagai peluang/Opportunities (O) yang ada. Sedangkan WO

strategi adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan

seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan/Weakness (W) yang

ada untuk memanfaatkan berbagai peluang/Opportunity (O).

Strategi ST adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan

memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan/Strength (S) untuk

mengurangi berbagai ancaman/Threats (T) yang mungkin

melingkupi perusahaan. Dan yang terakhir, strategi WT adalah

strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan/Weaknesses

(W) dalam rangka meminimalisir menghindari ancaman/Threats

(T).

Tabel 2.1 Diagram Matriks SWOT Kearns

EKSTERNAL

INTERNALOPPORTUNITY THREATS

STRENGTHComparative

AdvantageMobilization

WEAKNESSDivestment/

InvestmentDemage control

Sumber: M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas

Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.82

Analisis SWOT meruapakan prosedur sistematis untuk

mengidentifikasikan faktor-faktor keberhasilan kritis (critical

success factors) yang dimiliki oleh perusahaan, meliputi kekuatan

dan kelemahan internalnya, dan peluang serta ancaman yang

bersifat eksternal. Kekuatan (strengths) adalah keahlian dan sumber

daya utama yang dimiliki perusahaan. Keahlian (skills) atau

kompetisi yang secara khusus dimilki perusahaan disebut ‘core

competencies’ konsep ‘core competencies’ merupakan konsep yang

penting karena hal itu menunjukkan keunggulan kompetitif yang

signifikan yang dimiliki perusahaan. Sebaliknya, kelemahan

menunjukkan kekurangan perusahaan dalam keahlian atau kompetensi

tertentu, yang relatif dimiliki oleh perusahaan pesaing.

Kelemahan

Internal

Berbagai Peluang

Berbagai Ancaman

Kekuatan

Internal

Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT

Kuadran I :

Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan

yang agresif.

Kuadran II :

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/pasar).

Kuadran III :

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,

tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala atau

kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu meminimalkan

masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar

yang lebih baik (turn around).

Kuadran IV :

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan

kelemahan internal. Fokus strategi yaitu melakukan tindakan

penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar

(defensive).

2.6Penyusunan Strategi Berdasarkan Analisis SWOT

Setelah kondisi-kondisi teridentifikasi, maka strategi dapat

disusun berdasarkan analisis SWOT:

1) Bagaimana menggunakan Strength?

2) Bagaimana memperbaiki Weakness?

3) Bagaimana mengeksploitasi setiap Opportunity?

4) Bagaimana melunakkan Threat?

· Terancang suatu proses yang dapat dieksekusi secara

optimal.

Jadi, antara kekuatan maupun kelemahan, peluang ataupun

ancaman bila digunakan sudut pandang yang berbeda dapat

menjadi terbalik. Oleh karena itu, hal utama sebelum

menentukan SWOT adalah memahami tujuan (objektif) dari suatu

organisasi itu sendiri sehingga konteks SWOT pun tentu

sesuai dengan pencapaian objektif SWOT.

Sebaiknya, alangkah bijaksana jika tidak mengeliminasi

kandidat daftar SWOT terlalu terburu-buru. Pentingnya

masing-masing SWOT akan diungkapakan oleh nilai dari

strategi yang akan dikembangkan. Jadi, item SWOT yang tidak

menghasilkan strategi tidaklah penting. Analisis SWOT

hanyalah salah satu metode untuk mengidentifikasi dan

memiliki kelemahan. Analisis SWOT juga terkadang menampilkan

hasil daftar yang tanpa prioritas yang jelas, sehingga dapat

terjadi “peluang kecil terlihat seperti ancaman besar”

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Perusahaan

3.1.1 Pendirian Perusahaan

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang

disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak

besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah

mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-

bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah.

Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa

mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan

merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Lahirnya

Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas

Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan

November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi

tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang

tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara

syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.

PT Bank Susila Bakti (PT Bank Susila Bakti) yang

dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank

Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi berupaya keluar dari

krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-

langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi

menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.

Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara,

Bank Bumi Daya, BankExim dan Bapindo) ke dalam PT Bank

Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana

perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan

nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT Bank Mandiri

(Persero).

PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung

sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila

Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT Bank

Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal

dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT Bank Susila

Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta

Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei

1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999

Notaris: Sutjipto, SH nama PT Bank Syariah Sakinah Mandiri

diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui

Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.

BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha

konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah kepada PT Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan

Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.

1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia

telah menyetujui perubahaan nama PT Bank Susila Bakti

menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November

1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah

Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha

bersama dari para perintis bank syariah di PT Bank Susila

Bakti dan Manajemen PT Bank Mandiri yang memandang

pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT Bank

Mandiri (Persero). PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai

bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-

nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara

idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi

salah satu keunggulan PT Bank Syariah Mandiri sebagai

alternatif jasa perbankan di Indonesia.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.

Misi

Ø Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang

berkesinambungan

Ø Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM

Ø Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam

lingkungan kerja yang sehat

Ø Mengembangkan nilai-nilai syariah universal

Ø Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan

yang sehat.

3.1.3 Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah Direksi, dan

Sususnan dewan komisaris, dewan pengawas syariah dan

direksi adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama dan Independen : Achmad Marzuki

Komisaris : Abdillah

Komisaris : Lilis Kurniasih

Komisaris : Tardi

Komisaris : M. Haryoko

Ketua Dewan Pengawas Syariah : Prof. KH. Ali Yafie

Anggota Dewan Pengawas Syariah : Drs. H. Mohamad Hidayat,

MBA.

Anggota Dewan Pengawas Syariah : Dr. Muhammad Syafi’i

Antonio, Mec

Direktur utama : Yuslam Fauzi

Direktur : Sugiharto

Direktur : Hanawijaya

Direktur : Srie Sulistyowati

Direktur : Amran Nasution

Direktur : Zainal Fanani

3.1.4 Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri

1. Pendanaan

Tabungan

- Tabungan Berencana BSM

- Tabungan Simpatik BSM

- Tabungan BSM

- Tabungan BSM Dollar

- Tabungan Mabrur BSM

- Tabungan Kurban BSM

- Tabungan BSM Investa Cendekia

Deposito

- Deposito BSM

- Deposito BSM Valas

Giro

- Giro BSM EURO

- Giro BSM

- Giro BSM Valas

- Giro BSM Singapore Dollar

Obligasi

- Obligasi BSM

2. Pembiayaan

- BSM Customer Network Financing

- Pembiayaan Resi Gudang

- PKPA

- Pembiayaan Edukasi BSM

- BSM Implan

- Pembiayaan Dana Berputar

- Pembiayaan Griya BSM

- Pembiayaan Griya BSM Optima

- Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi

- Pembiayaan Umroh

- Pembiayaan Griya BSM DP 0%

- Gadai Emas Syariah Mandiri

- Pembiayaan Mudharabah BSM

- Pembiayaan Musyarakah BSM

- Pembiayaan Murabahah BSM

- Pembiayaan Talangan Haji BSM

- Pembiayaan Dengan Agunan Investasi Terikat BSM

- Pembiayaan Kepada Pensiunan

- Pembiayaan Peralatan Kedokteran

- Pembiayaan Istishna BSM

- Qardh

- Ijarah Muntahiyah Bitamliik

- Hawalah

- Salam

3. Jasa

Jasa Produk

- BSM Card

- Sentra Bayar BSM

- BSM SMS Banking

- BSM Mobile Banking GPRS

- BSM Net Banking

- Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM (PPBA)

- Jual Beli Valas BSM

- Bank Garansi BSM

- BSM Electronic Payroll

- SKBDN BSM (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)

- BSM Letter of Credit

- BSM SUHC (Saudi Umrah HYPERLINK

"http://www.syariahmandiri.co.id/produkdanjasa/jasa/jasap

roduk/saudiumrahhajcard.php"HYPERLINK

"http://www.syariahmandiri.co.id/produkdanjasa/jasa/jasap

roduk/saudiumrahhajcard.php" HYPERLINK

"http://www.syariahmandiri.co.id/produkdanjasa/jasa/jasap

roduk/saudiumrahhajcard.php"& HYPERLINK

"http://www.syariahmandiri.co.id/produkdanjasa/jasa/jasap

roduk/saudiumrahhajcard.php"HYPERLINK

"http://www.syariahmandiri.co.id/produkdanjasa/jasa/jasap

roduk/saudiumrahhajcard.php" HYPERLINK

"http://www.syariahmandiri.co.id/produkdanjasa/jasa/jasap

roduk/saudiumrahhajcard.php" Haj Card)

Jasa Operasional

- Transfer Lintas Negara BSM Western Union

- Kliring BSM

- Inkaso BSM

- BSM Intercity Clearing

- BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)

- Transfer Dalam Kota (LLG)

- Transfer Valas BSM

- Pajak Online BSM

- Pajak Import BSM

- Referensi Bank BSM

- BSM Standing Order

Jasa Investasi

- Reksadana

3.2 Analisis SWOT Matriks Bank Syariah Mandiri

SWOT MATRIKS : Bank Syariah Mandiri

Internal

eksternal

KEKUATAN (S)

vAdanya dewan

pengawas yang

menjamin bahwa

Bank Syariah

tidak melenceng

dari konsep

ekonomi syariah.

vAdanya manajemen

perusahaan yang

terpisah dari

dewan pengawas

maka tidak ada

KELEMAHAN (W)

vAdanya direktur

yang memegang

jabatan rangkap

yang berbeda

bidangnya.

vButuh penyesuaian

dan pelatihan bagi

karyawan baru.

vSulit mendapatkan

SDM yang

berkompeten

intervensi antara

dewan pengawas

dengan manajemen

dan sebaliknya.

vPegawai yang

bekerja adalah

pegawai yang

profesional dan

sepenuhnya

mengerti

operasional

perbankan

syariah.

vAdanya Pusat

Pendidikan dan

Pelatihan BSM

(Training Centre

BSM) mempermudah

merencanakan

berbagai program

pendidikan dan

pelatihan

perbankan

syariah.

v Beroperasi atas

dibidang ini.

vBelum meratanya

penyebaran kantor

bank syariah

mandiri di seluruh

provinsi.

vBelum adanya

pelayanan produk

(ATM) bersama.

vImage yang

terbentuk

dimasyarakat

adalah bank yang

diperuntukkan

hanya untuk orang

Islam.

vTidak adanya paten.

dasar prinsip

syariah Islam

menetapkan budaya

perusahaan dalam

lima pilar yang

disingkat SIFAT

vTersebar di 24

provinsi di tanah

air.

vProduk dan jasa

yang ditawarkan

sangat

bervariasi.

vNama syariah

mandiri sudah

membentuk

persepsi yang

masyarakat adalah

bank yang

menganut prinsip

ekonomi syariah .

vDengan dukungan

modal dari

PT.Bank Mandiri

sehingga tidak

mengalami

kesulitan

dibidang

permodalan.

vKinerja kuangan

sudah cukup baik.

PELUANG (O)

vPertumbuhan yang

sangat pesat

dengan

pembangunan bank

syariah di

daerah-daerah.

vPeluang yang besar

untuk penerapan

teknologi-

teknologi baru

dengan

perkembangan IT.

vKebijakan Bank

Indonesia terbaru

belum akan memicu

bank konvensional

melepas unit

usaha syariah

Strategi SO:

vMenambah kantor

cabang mandiri

syariah di

povinsi-provinsi

yang berpotensial.

Mempertahankan dan

meningkatkan

variasi produk

dengan penerapan

teknologi-

teknologi terbaru.

vMemperkuat image di

masyarakat dengan

menekankan prinsip

ekonomi syariah.

v Meningkatkan

kualitas pelayanan

Strategi WO:

vMenjalin kerjasama

dengan bank-bank

lain baik itu

konvensional

maupun syari ah

untuk pengembangan

ATM link.

vMelakukan

sosialisasi di

berbagai media

tentang prinsip

perbankan mandiri

syariah sehingga

dapat menarik

nasabah sebanyak-

banyaknya tidak

hanya dikalangan

umat islam saja.

menjadi bank umum

syariah

tersendiri.

vMasyarakat

Indonesia yang

mayoritas

beragama islam

merupakan pasar

potensial yang

sangat besar.

vTidak dikhususkan

untuk orang

Islam.

vMasih sedikit

pesaing.

kepada nasabah

dengan menyuguhkan

pelayanan yang

profesional oleh

tenaga-tenaga yang

profesional pula

vMeningkatkan

kualitas dan

kuantitas sumber

daya manusia yang

berkompeten di

bidang ekonomi

perbankan syariah.

vMenigkatkan

fasilitas-

fasilitas yang

berbasis teknologi

sehingga dapat

memudahkan akses

bagi nasabah.

vMeningkatkan

kualitas dan

frekuensi

pelatihan BSM

(Training Centre

BSM) sehingga

dapat memenuhi

kebutuhan SDM.

ANCAMAN (T)

v Pesaing mempunyai

teknologi yang

Strategi ST:

vPemanfaatan dan

pengalokasian

Strategi WT:

v Mengadakan

Program-program

lebih canggih

vBanyaknya produk

yang sejenis yang

menawarkan banyak

keunggulan.

vBanyaknya pilihan

produk dari

perbankan lain.

vKekuatan nasabah

untuk memilih

bank cukup

tinggi.

vPesaing dari dalam

negeri tidak

hanya terdiri

dari bank-bank

konvensional tapi

juga bank syariah

yang lain.

modal dengan

tepat yang

digunakan untuk

pengembangan

teknologi

seoptimal

mungkin.

vMempertahankan ciri

khas produk

dengan berbasis

ekonomi perbankan

syariah.

vMengembangkan

variasi produk

dengan cara

benchmarking.

vMembentuk tim

customer Care

untuk

mengembangkan

performansi bank

syariah.

vMempertahankan

performansi

keuangan untuk

untuk meningkatkan

kompetensi

karyawan syariah

mandiri dalam

bidang IT

vMempererat

kerjasama dengan

penanam modal dan

bank-bank lain.

v Melakukan strategi

promosi yang lebih

gencar disemua

media untuk

meningkatkan

pangsa pasar

dapat memenangkan

persaingan.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan

atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang

lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun

multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength

(S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang

artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala,

dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam

mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam

perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha

penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk

jangka pendek maupun jangka panjang.

4.2Saran

Adapun saran dari pembuatan makalah ini yaitu dengan menggunakan

analisis SWOT baik dalam sebuah perusahaan atau sebuah organisasi

baik internal maupun eksternal dengan baik akan memudahkan

kedepannya untuk bekerja lebih mudah dan dapat dijangkau oleh

instansi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 1997),h.19.

Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.78.

M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.79.

M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002),h.79-81.

Blocher,chen, Lin, diterjemahkan oleh A. Susty Ambarriani, Manajemen Biaya,(Jakarta: Salemba Empat, 2000), h.41.

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997). h.19.