88

pedoman penyusunan, pemantauan, dan - Lembaga Edukasi

Embed Size (px)

Citation preview

i

PEDOMAN PENYUSUNAN, PEMANTAUAN, DAN

EVALUASI KURIKULUM BERBASIS KERANGKA

KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) DI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LEMBAGA EDUKASI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2017

ii

BUKU

PEDOMAN PENYUSUNAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI KURIKULUM

BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) DI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Diterbitkan oleh: Lembaga Edukasi Universitas Kristen Maranatha

Edisi ke Satu

Cetakan ke-1 : 2017

iii

KATA SAMBUTAN

REKTOR UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Tantangan perguruan tinggi saat ini dan mendatang begitu besar dalam

menghasilkan lulusan-lulusan yang siap menghadapi tantangan dan peluang

kehidupan yang semakin kompleks di abad ke-21 dan sanggup bersaing di era

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menyikapi hal tersebut pemerintah

melakukan upaya dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun

2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia atau KKNI dan di tahun

yang sama diterbitkan pula Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi, disusul dengan diterbitkan Permenristekdikti Nomor 44

Tahun 2015 tentang Standar nasional pendidikan Tinggi (SN-DIKTI).

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia merupakan salah satu wujud konkret

link and match dunia kerja dan dunia pendidikan melalui penyetarakan luaran

bidang pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja.

Selain mempertimbangkan berbagai peraturan tersebut di atas, serta berbagai

harapan masyarakat dalam menanggapi tantangan di abad 21 tersebut,

Universitas Kristen Maranatha mempertimbangkan visi misi core value yang

dituangkan dalam Profil Lulusan Universitas Kristen Maranatha, yaitu: (1)

Makhluk kasih yang memiliki spiritualitas nilai luhuh, Nilai Hidup Kristiani

Integritas, Kepedulian dan Keprimaan; (2) Warga dunia universal

kemanusiaan yang fasih akan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni abad 21;

(3) Pemimpin, penggerak, dan pelayan yang ahli dan bertanggung jawab

dalam konteks sosial dan sebagai warga Indonesia; (4) Profesional dunia kerja

yang kompeten dan produktif atau sering kita sebut dengan istilah Manusia

Maranatha. Demikianlah Universitas Kristen Maranatha menyusun

kurikulumnya agar lulusannya memiliki kompetensi yang relevan dengan

kebutuhan dunia industri dan mampu menjawab tantangan era global yang

semakin kompleks serta memiliki karakter dan nilai yang sesuai dengan nilai

yang dikembangkan di Universitas Kristen Maranatha..

Saya menyambut baik dengan penyusunan Buku Pedoman Penyusunan,

Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia (KKNI) di Universitas Kristen Maranatha. Kiranya buku ini dapat

bermanfaat bagi para pengembang kurikulum di program studi dan dapat

iv

digunakan sebagai acuan penyusunan kurikulum yang dapat menghasilkan

Manusia-manusia Maranatha.

Akhir kata, kiranya buku pedoman ini bermanfaat dalam rangka mewujudkan

pembelajaran yang berkualitas serta memenuhi kriteria standar nasional

pendidikan tinggi di Universitas Kristen Maranatha.

Bandung, Nopember 2017

Rektor Universitas Kristen Maranatha

Prof. Ir. Armein Z.R. Langi, M.Sc., Ph.D.

v

KATA PENGANTAR

KETUA LEMBAGA EDUKASI

Kurikulum yang adaptif terhadap berbagai perkembangan Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi yang sangat pesat, kebutuhan masyarakat pada umumnya,

serta industri pengguna lulusan Universitas Kristen Maranatha saat ini

merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Pada pihak lain

Universitas Kristen Maranatha sebagai bagian dari Perguruan Tinggi di

Indonesia harus senantiasa memperhatikan dan mendasarkan penyusunan

kurikulumnya pada peraturan perundang-undangan serta peraturan-

peraturan pemerintah lainnya. Dengan demikian kebutuhan kurikulum yang

adaptif serta sesuai dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah merupakan

hal yang harus senantiasa diupayakan oleh Universitas Kristen Maranatha.

Berdasarkan hal tersebut Universitas Kristen Maranatha melalui Lembaga

Edukasi menerbitkan Buku Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi

Kurikulum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) di

Universitas Kristen Maranatha agar dapat dipergunakan sebagai pedoman

dalam melakukan penyusunan kurikulum di program-program studi.

Buku pedoman ini disusun berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor

023/SK/AK/UKM/III/2017 tentang Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan

Evaluasi Kurikulum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

di Universitas Kristen Maranatha. Adapun surat keputusan tersebut

merupakan turunan dari UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,

Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, serta Buku Panduan Penyusunan

Kurikulum Pendidikan Tinggi Tahun 2016.

Melengkapi buku pedoman ini dilampirkan juga Standar Operasional

Prosedur Nomor LEDU-0100 SOP Perancangan Penyusunan Perubahan

Kurikulum, Adapun SOP yang diterbitkan oleh Lembaga Edukasi, antara lain:

(1) LEDU-0200 SOP Penyusunan Profil Lulusan, (2) LEDU-0300 SOP

Penyusunan Bahan Kajian Pembentukan Mata Kuliah, (3) LEDU-0400 SOP

Penyusunan Rancangan Pembelajaran, (4) LEDU-0500 SOP Pembelajaran,

(5) LEDU-0600 SOP Penilaian Pembelajaran, (6) LEDU-0700 SOP Pemantauan

dan Evaluasi Kurikulum Jangka Pendek dan Menengah. (7) LEDU-0800 SOP

Pemantauan dan Evaluasi Suasana Akademik dapat diunduh di

vi

directory.maranatha.edu sebagai kelengkapan standar penyusunan kurikulum

di Program Studi.

Kiranya buku pedoman ini bermanfaat bagi kita semua secara khusus bagi

para penyusun kurikulum di tingkat Program Studi di lingkungan Universitas

Kristen Maranatha. Besar harapan kami pembelajaran di Universitas Kristen

Maranatha dapat semakin berkualitas dan sesuai dengan kriteria Standar

Nasional Pendidikan Tinggi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Bandung, Oktober 2017

Lembaga Edukasi

Dr. dr. Diana Krisanti Jasaputra, M.Kes

vii

viii

ix

x

DAFTAR ISI

SAMBUTAN ............................................................................................................................. iii KATA PENGANTAR .............................................................................................................. v DAFTAR ISI ............................................................................................................................. x DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ xi DAFTAR TABEL .................................................................................................................... xii I. Pendahuluan ............................................................................................................... 1 A. Dasar Pemikiran Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi ....... 1 B. Pengertian yang Digunakan dalam Panduan ......................................... 2 C. Kaitan Kurikulum dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi .. 3 II Tahap Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi .................................... 5 A. Tahap Perancangan Kurikulum ................................................................... 5 1. Perumusan Capaian Pembelajaran (CPL) ........................................ 5 2. Pembentukan Mata Kuliah ..................................................................... 13 3. Penyusunan Mata Kuliah dalam Struktur Kurikulum ................ 18 B. Tahapan Perancangan Pembelajaran ....................................................... 19 1. Merumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) ..... 20 2. Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) .................... 26 3. Proses Pembelajaran ................................................................................ 36 4. Penilaian Pembelajaran ........................................................................... 38 III. Tahap Evaluasi Program Pembelajaran .......................................................... 45 A. Prinsip yang Diterapkan dalam Evaluasi ................................................ 45 B. Nilai Ideal yang dipasangkan Sebagai Tolak Ukur dalam

Penyusunan Isi Angket ....................................................................................

46 IV. Sistem Pemantauan dan Evaluasi Kurikulum .............................................. 47 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran SOP/LEDU/UKM/2016/0100 SOP Perancangan Penyusunan dan Perubahan Kurikulum ..............................................................................................

51

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Acuan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi ....................... 1 Gambar 1.2 Kaitan Kurikulum dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi .........................................................................................................................................

4

Gambar 2.1 Prosedur Penyusunan Profil Lulusan ................................................. 6 Gambar 2.2 Capaian Pembelajaran Lulusan ............................................................. 8 Gambar 2.3 Contoh Matriks Evaluasi Mata Kuliah ................................................ 15 Gambar 2.4 Contoh Matriks Penyusunan Kurikulum .......................................... 16 Gambar 2.5 Skema Pembentukan Mata Kuliah ....................................................... 18 Gambar 2.6 Contoh Kurikulum ...................................................................................... 19 Gambar 2.7 Gambar Perumusan CPMK dan Sub-CPMK dari CPL ................... 20 Gambar 2.8 Diagram hasil analisis pembelajaran Mata Kuliah Etika ............ 25 Gambar 2.9 Ciri Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa ................................ 37 Gambar 2.10 Teknik dan Instrumen Penilaian ....................................................... 39 Gambar 2.11 Mekanisme Penilaian .............................................................................. 44 Gambar 3.1 Evaluasi Kurikulum Jangka Menengah .............................................. 48

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Tabel Profil Lulusan ....................................................................... 7 Tabel 2.2 Contoh Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran Lulusan .......... 8 Tabel 2.3 Capaian Pembelajaran Lulusan .................................................................. 13 Tabel 2.4 Tabel Keluasan dan Kedalaman Materi .................................................. 14 Tabel 2.5 Tabel Contoh Bidang IPTEKS bahan kajian dan tingkat kedalam serta keluasan materi pembelajaran ...........................................................................

17

Tabel 2.6 Contoh Capaian Pembelajaran Lulusan yang dibebankan pada Mata Kuliah .............................................................................................................................

21

Tabel 2.7 Contoh Capaian Pembelajaran Mata Kuliah yang dirumuskan dari CPL yang dibebankan pada Mata Kuliah ..........................................................

22

Tabel 2.8 Contoh Sub-CPMK yang dirumuskan dari CPMK ............................... 23 Tabel 2.9 Contoh Hubungan Kemampuan Indikator dan asesmen ................ 29 Tabel 2.10 Contoh Rencana Pembelajaran Semester ........................................... 30 Tabel 2.11 Contoh Rencana Tugas Mahasiswa ....................................................... 35 Tabel 2.11 Contoh Rubrik Deskriptif untuk Penilaian Presentasi makalah 40 Tabel 2.13 Contoh Bentuk lain dari Rubrik Deskripsi ......................................... 41 Tabel 2.14 Contoh Rubrik Holistik ............................................................................... 41 Tabel 2.15 Contoh Penilaian Portofolio Artikel Jurnal Ilmiah .......................... 43

1

I. Pendahuluan

A. Dasar Pemikiran Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia (KKNI) dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012

tentang Pendidikan Tinggi mendorong Universitas Kristen Maranatha untuk

menyesuaikan diri dengan ketentuan tersebut dan selaras dengan visi dan

misi Universitas Kristen Maranatha. KKNI merupakan pernyataan kualitas

sumber daya manusia Indonesia yang perjenjangan kualifikasinya didasarkan

pada tingkat kemampuan yang dinyatakan dalam rumusan Capaian

Pembelajaran. Universitas Kristen Maranatha sebagai penghasil sumber daya

manusia terdidik perlu mengukur lulusannya, apakah lulusan yang dihasilkan

memiliki kemampuan yang setara dengan Capaian Pembelajaran yang telah

dirumuskan dalam jenjang kualifikasi KKNI.

Gambar 1.1 Acuan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi

Kurikulum pendidikan tinggi merupakan program untuk menghasilkan

lulusan, sehingga program tersebut seharusnya menjamin agar lulusannya

memiliki kualifikasi yang setara dengan kualifikasi yang disepakati oleh KKNI.

2 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Dalam menyusun kurikulum dimulai dengan menetapkan profil lulusan yang

dijabarkan menjadi rumusan kompetensinya. Dengan adanya KKNI, rumusan

kemampuan dinyatakan dalam istilah Capaian Pembelajaran, yang di

dalamnya mencakup kompetensi sebagai bagian dari Capaian Pembelajaran.

Namun di dunia kerja penggunaan istilah kompetensi diartikan sebagai

kemampuan yang sifatnya lebih berbatas, terutama yang terkait dengan uji

kompetensi dan sertifikat kompetensi, maka selanjutnya dalam kurikulum

pernyataan kemampuan lulusan digunakan istilah Capaian Pembelajaran.

Deskripsi Capaian Pembelajaran dalam KKNI, mengandung empat unsur, yaitu

(1) Unsur Sikap dan Tata Nilai, (2) Unsur Kemampuan Kerja, (3) Unsur

Penguasaan Keilmuan, dan (4) Unsur Kewenangan dan Tanggung Jawab.

Dalam Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI), Capaian Pembelajaran terdiri dari unsur: (1)

Sikap, (2) Keterampilan Umum, (3) Keterampilan Khusus, dan (4)

Pengetahuan. Adapun unsur sikap dan keterampilan umum telah

dirumuskan secara rinci dalam SN-DIKTI, sedangkan unsur keterampilan

khusus dan pengetahuan harus dirumuskan oleh forum prorgram studi

sejenis yang merupakan ciri lulusan program studi tersebut.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi dinyatakan bahwa penyusunan kurikulum adalah hak perguruan tinggi,

tetapi selanjutnya dinyatakan harus mengacu pada standar nasional. Secara

garis besar kurikulum, sebagai sebuah rancangan, terdiri atas empat unsur,

yaitu capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian yang harus dikuasai,

strategi pembelajaran untuk mencapai, dan sistem penilaian ketercapaiannya.

B. Pengertian yang Digunakan dalam Panduan

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses,

dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

program studi.

2. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengah yang mencakup program diploma, program sarjana,

program magister, dan program profesi, yang diselenggarakan oleh

Perguruan Tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

3

3. Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan

Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi

untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan

kecedersan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan.

4. Kurikulum Pendidikan Tinggi untuk program diploma dan sarjana

wajib memuat mata kuliah: Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan

Bahasa Indonesia.

5. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan

Sumber Belajar pada suatu lingkungan belajar.

6. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran

yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam

suatu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau

pendidikan vokasi.

7. Mata Kuliah atau modul adalah bungkus dari bahan kajian/materi ajar

yang dibangun berdasarkan beberapa pertimbangan saat kurikulum

disusun. Mata kuliah dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan

kemandirian materi sebagai cabang/ranting/bahan kajian bidang

keilmuan tertentu atau unit keahlian tertentu (parsial), atau

pertimbangan pembelajaran berintegrasi dari kelompok bahan kajian

atau sejumlah keahlian (sistem blok) dalam rangka pemenuhan

capaian pembelajaran lulusan yang dirumuskan dalam kurikulum.

8. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) suatu mata kuliah adalah

rencana proses pembelajaran yang disusun untuk kegiatan

pembelajaran selama satu semester guna memenuhi capaian

pembelajaran yang dibebankan pada mata kuliah/modul. Rencana

Pembelajaran Semester ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen

secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang

ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi.

9. Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang

penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka

pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

C. Kaitan Kurikulum dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Kurikulum dirumuskan sebagai keseluruhan program yang direncanakan,

disusun, dilaksanakan dan dievaluasi, serta dikembangkan oleh suatu

program studi, dalam rangka menghasilkan lulusan yang memiliki capaian

4 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

pembelajaran tertentu yang direncanakan. SN-Dikti yang terdiri atas 8

Standar Nasional Pendidikan, 8 Standar Nasional Penelitian, dan 8 Standar

Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dapat dipetakan ke dalam skema

kurikulum. Kurikulum Pendidikan Tinggi dapat ditelusuri kesesuaiannya

dengan SN-Dikti melalui kajian di setiap unsur dari kurikulum.

Gambar 1.2. Kaitan Kurikulum dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi

5 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

II. Tahap Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi

A. Tahap Perancangan Kurikulum

Tahap ini berisi kegiatan penyusunan konsep sampai dengan penyusunan

mata kuliah dalam semester dari sautu program studi. Secara keseluruhan

tahapan perancangan kurikulum dibagi menjadi tiga bagian yaitu kegiatan (1)

Perumusan Capaian Pembelajaran Lulusan, (2) Pembentukan Mata Kuliah dan

(3) Penyusunan Mata Kuliah dalam Struktur Kurikulum.

1. Perumusan Capaian Pembelajaran (CPL)

Bagi program studi tahap ini merupakan tahap evaluasi kurikulum lama,

yakni mengkaji seberapa jauh capaian pembelajaran telah terbukti dimiliki

oleh lulusan dan dapat beradaptasi terhadap perkembangan kehidupan.

Informasi untuk pengkajian ini diperoleh melalui penelusuran lulusan,

masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi atau kolokium keilmuan,

dan kecenderungan perkembangan keilmuan/keahlian ke depan. Hasil dari

kegiatan ini adalah rumusan capaian pembelajaran baru.

Bagi program studi baru, tahap pertama akan dimulai dengan analisis SWOT,

penetapan visi keilmuan program studi melalui kebijakan universitas dalam

pengembangan program studi, disamping juga melakukan analisis kebutuhan,

serta mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan, asosiasi

profesi/keilmuan. Semua tahap ini, rumusan capaian pembelajaran lulusan

yang dihasilkan harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SN-Dikti

dan KKNI.

Tahapan penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan:

i. Penetapan Profil Lulusan

Menetapkan peran yang dapat dilakukan oleh lulusan di bidang keahlian

atau bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studinya. Dalam

mengidentifikasi peran lulusan tersebut, program studi dapat mengajukan

pertanyaan “Berperan sebagai apa sajakah lulusan program studi setelah

selesai pendidikan?”

6 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Gambar 2.1 Prosedur Penyusunan Profil Lulusan

Agar lebih konkret profil ditetapkan berdasarkan hasil kajian terhadap

kebutuhan pasar kerja yang dibutuhkan pemerintah, dunia usaha,

kalangan industri, serta kebutuhan dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Profil Lulusan program studi sebaiknya

disusun oleh kelompok program studi sejenis, sehingga terjadi

kesepakatan yang dapat diterima dan dijadikan rujukan secara nasional.

Agar para lulusan dapat menjalankan peran-peran yang dinyatakan dalam

profil tersebut diperlukan kemampuan yang harus dimiliki.

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

7

Tabel 2.1 Contoh Tabel Profil Lulusan

ii. Penetapan kemampuan yang diturunkan dari profil

Pada tahap ini perlu melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder)

yang akan dapat memberikan kontribusi untuk memperoleh konvergensi

dan knektivitas antara program studi dengan pemangku kepentingan yang

akan menggunakan hasil didik, dan hal ini dapat menjamin mutu lulusan.

Penetapan kemampuan lulusan harus mencakup empat unsur untuk

menjadikannya sebagai Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), yakni unsur:

(1) Sikap, (2) Pengetahuan, (3) Keterampilan Umum, dan (4) Keterampilan

Khusus seperti yang dinyatakan dalam SN-Dikti.

8 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Gambar 2.2 Capaian Pembelajaran Lulusan

iii. Merumuskan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)

Pada tahap ini wajib merujuk pada jenjang kualifikasi KKNI, terutama yang

berkaitan dengan unsur keterampilan khusus (kemampuan kerja) dan

penguasaan pengetahuan, sedangkan yang mencakup sikap dan

keterampilan umum dapat mengacu pada rumusan yang telah ditetapkan

dalam SN-Dikti sebagai standar minimal, yang memungkinkan ditambah

sendiri untuk memberi ciri lulusan Universitas Kristen Maranatha.

Perumusan CPL harus jelas, dapat diamati, dapat diukur dan dapat dicapai

dalam proses pembelajaran, serta dapat didemnostrasikan dan dinilai

pencapaiannya. Perumusan CPL yang baik dapat dipandu dengan jawaban

atas pertanyaan-pertanyaan diagnostik sebagai berikut:

(1) Apakah CPL dirumuskan sudah berdasarkan SN-Dikti, khususnya

bagian SIKAP dan KETERAMPILAN UMUM?

(2) Apakah CPL dirumuskan sudah berdasarkan level KKNI?

(3) Apakah CPL menggambarkan visi, misi Universitas Kristen Maranatha,

fakultas atau program studi?

(4) Apakah CPL dirumuskan berdasarkan profil lulusan?

(5) Apakah profil lulusan sudah sesuai dengan kebutuhan bidang kerja

atau pemangku kepentingan?

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

9

(6) Apakah CPL dapat dicapai dan diukur dalam pembelajarn mahasiswa?

Bagaimana mencapai dan mengukurnya?

(7) Apakah CPL dapat ditinjau dan dievaluasi setiap berkala?

(8) Bagaiamana CPL dapat diterjemahkan ke dalam kemampuan nyata

lulusan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

dapat diukur dan dicapai dalam mata kuliah?

Tabel 2.2 Contoh Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran Lulusan

No Profil Deskripsi 1 Assistant Accountant Sarjana Akuntansi yang memiliki kemampuan

menyediakan informasi akuntansi keuangan, mampu melakukan analisis informasi akuntansi, menyusun laporan keuangan, menyusun laporan biaya dan harga pokok produksi, mampu menyusun dan mengevaluasi anggaran perusahaan dengan akurat, bertanggung jawab dengan menjunjung tinggi nilai integritas, kepedulian dan keprimaan.

2 Junior Auditor Sarjana Akuntanasi yang memiliki kemampuan sebagai internal auditor junior yang mampu melakukan audit internal laporan keuangan, audit kinerja operasional, kebijakan manajemen, dan sistem operasional prosedur dengan tahapan audit sesuai dengan siklus audit, membuat kertas kerja audit, menyusun management letter, serta mampu menyusun laporan audit secara bertanggung jawab dengan menjunjung nilai integritas, kepedulian dan keprimaan.

3 Junior Cost Accountant Sarjana Akuntansi yang mampu melakukan penyajian informasi harga pokok, analisis kinerja manajemen, mampu melakukan pengendalian biaya secara bertanggung jawab dengan menjunjung nilai integritas, kepedulian dan keprimaan.

4 Perpajakan Sarjana Akuntansi yang mampu melakukan perencanaan pajak, menyusun manajemen pajak, dan menghitung pajak secara akurat bertanggung jawab dengan menjunjung nilai

10 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

integritas, kepedulian dan keprimaan. 5 Akuntansi Manajemen Sarjana Akuntansi yang mampu menyediakan

informasi akuntansi keuangan dan operasional untuk pengambilan keputusan manajemen, menyusun laporan keuangan, menyusun laporan biaya dan harga pokok produksi, menyusun dan mengevaluasi anggaran tahunan perusahaan secara bertanggung jawab dengan menjunjung nilai integritas, kepedulian dan keprimaan.

Program Studi: S1 Akuntansi Sikap

a. Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap Religius.

b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika.

c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa.

d. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila.

e. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarkat dan lingkungan.

f. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan serta pendapat atau temuan orsinal orang lain.

g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. h. Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik. i. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang

keahliannya secara mandiri. j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan. k. Makhluk kasih yang memiliki spiritualitas nilai luhur, berintegritas,

berkepedulian dan berkeprimaan. Penguasaan Pengetahuan

a. Menguasai pengetahuan konsep dan teori akuntansi keuangan, menguasai pengetahuan prosedural metode dan standar akuntansi yang berlaku secara mendalam, serta mampu menyusun laporan keuangan.

b. Menguasai pengetahuan konsep dan teori akuntansi manajemen dan sistem pengendalian manajemen secara umum, mampu menghitung dan menganalisis, melaporkan financial dan non finansisal untuk membantu manajemen mengambil keputusan.

c. Menguasai pengetahuan konsep dan teori penentuan harga pokok secara

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

11

umum, menguasai teknik activity based costing, target costing, life cycle costing serta mampu memformulasikan ke dalam penyelesaian masalah penentuan harga pokok.

d. Menguasai konsep dan teori perpajakan dan prinsip akuntansi keuangan dan menguasai peraturan dan ketentuan perpajakan, PPh, PPn, PPn-BM, Bea Materai, PBB dan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia, mampu merumuskan perhitungan dan merencanakan pajak.

e. Menguasai konsep teoritis audit, akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, sistem informasi akuntansi dan pengendalian, serta menguasi pengetahuan prosedur audit, pelaksanaan dan pelaporan audit internal.

f. Menguasai konsep dan teori analisis laporan keuangan dan manajemen keuangan secara umum, menguasai secara spesifik perhitungan rasio-rasio keuangan beserta interpretasinya secara mendalam, sehingga mampu merumuskannya dalam pengambilan keputusan manajemen.

g. Menjadi warga dunia universal kemanusiaan fasih akan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni abad 21.

Keterampilan Umum a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam

konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya.

b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur. c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implemenasi ilmu

pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi.

d. Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi.

e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data.

f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaga.

g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya.

h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran

12 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

secara mandiri. i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan

menentukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

Keterampilan Khusus a. Mampu menyusun laporan keuangan. b. Mampu menyusun laporan biaya dan harga pokok produk dengan

menggunakan teknik activity based costing, target costing dan life cycle costing untuk penentuan harga jual, penilaian persediaan, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan.

c. Mampu menganalisis dan evaluasi kinerja keuangan organisasi dengan menggunakan teknik analisis (rasio, tren, analisis statistik), mampu melakukan interpretasi hasil analisis dan memberikan saran untuk meningkatkan kinerja keuangan dengan mempertimbangkan aspek internal dan eksternal organisasi.

d. Mampu membuat perencanaan strategi perpajakan, menyusun laporan keuangan rekonsiliasi fiskal, dan mengidentifikasi peluang pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku.

e. Mampu melaksanakan prosedur audit internal, kinerja, ketaatan dan pengendalian sistem informasi, menyiapkan kertas kerja dan draft laporan audit internal sesuai dengan standar audit internal yang ditetapkan.

f. Mampu menganalisis dan mengevaluasi kinerja manajemen dengan menggunakan berbagai teknik interaktif dan menyarankan cara untuk meningkatkan kinerja dengan perimbangan aspek internal dan eksternal perusahaan.

g. Mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmu akuntansi dengan didukung oleh kemampuan kepemimpinan, sebagai penggerak, dan pelayan yang ahli dan bertanggung jawab dalam konteks sosial dan sebagai warga negara.

h. Profesional dalam dunia kerja yang kompeten dan produktif.

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

13

Tabel 2.3 Tabel Capaian Pembelajaran

2. Pembentukan Mata Kuliah

Tahap ini dibagi dalam dua kegiatan. Pertama, pemilihan bahan kajian dan

secara simultan juga dilakukan penyusunan matriks antara bahan kajian

dengan rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang telah ditetapkan.

Kedua, kajian dan penetapan mata kuliah beserta besar SKS-nya.

i. Pemilihan Bahan Kajian dan Materi Pembelajaran

Unsur pengetahuan dari CPL yang telah didapat dari proses tahap

pertama, seharusnya telah tergambarkan batas dan lingkup bidang

keilmuan/keahlian yang merupakan rangkaian bahan kajian minimal yang

harus dikuasai oleh setiap lulusan program studi. Bahan Kajian ini dapat

berupa satu atau lebih cabang ilmu beserta ranting ilmunya, atau

sekelompok pengetahuan yang telah terintegrasi dalam suatu

pengetahuan baru yang sudah disepakati oleh forum program studi sejenis

sebagai ciri bidang ilmu program studi tersebut. Dari bahan kajian

minimal tersebut, program studi dalam kurikulum kemudian menjadi

standar isi pembelajaran yang memiliki tingkat kedalaman dan keluasan

yang mengacu pada CPL.

14 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Bahan kajian dan materi pembelajaran dapat diperbaharui atau

dikembangkan sesuai perkembangan IPTEKS dan arah pengembangan

ilmu program studi sendiri. Proses penetapan bahan kajian perlu

melibatkan kelompok bidang keilmuan/laboratorium yang ada di program

studi. Pembentukan suatu mata kuliah berdasarkan bahan kajian yang

dipilih harus dimulai dengan membuat matriks antara rumusan CPL:

Sikap, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus dan Pengetahuan

dengan bahan kajian untuk menjamin keterkaitannya.

Tabel 2.4 Tabel Keluasan dan Kedalaman Materi

ii. Penetapan Mata Kuliah

a) Penetapan Mata Kuliah dari Hasil Evaluasi Kurikulum

Penetapan mata kuliah untuk kurikulum yang sedang berjalan dapat

dilaksanakan dengan melakukan evaluasi tiap-tiap mata kuliah dengan

acuan CPL yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Evaluasi dilakukan

dengan mengkaji seberapa jauh keterkaitan setiap mata kuliah (materi

pembelajaran, bentuk tugas, soal, ujian dan penilaian) dengan CPL

yang telah dirumuskan. Kajian ini dapat dilakukan dengan menyusun

matriks antar butir-butir CPL dengan mata kuliah yang sudah ada.

Dengan mengisikan butir-butir CPL (Sikap, Keterampilan Umum,

Keterampilan Khusus, dan Pengetahuan) ke dalam baris dan mengisi

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

15

kolom dengan semua mata kuliah per semester, maka evaluasi dapat

mulai dilakukan.

Gambar 2.3 Contoh Matriks Evaluasi Mata Kuliah (Sumber: Panduan

Kurikulum Pendidikan Tinggi 2016)

Matriks ini dapat menguraikan hal-hal berikut:

(1) Mata Kuliah yang secara tepat terkait dan berkontribusi dalam

pemenuhan CPL yang ditetapkan dapat diberi tanda contreng (v)

pada kotak. Tanda contreng berarti menyatakan ada bahan kajian

yang diajarkan atau harus dikuasai untuk memberikan kemampuan

tertentu, yang terkait butir CPL, dan berkontribusi pada pencapaian

CPL pada lulusan. Bila suatu mata kuliah seharusnya dicontreng

tetapi ternyata tidak ada bahan kajian yang terkait, maka bahan

kajian tersebut wajib ditambahkan.

(2) Bila terdapat mata kuliah yang tidak terkait atau tidak

berkontribusi pada pemenuhan CPL, maka mata kuliah tersebut

16 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

dapat dihapuskan atau diintegrasikan dengan mata kuliah lain.

Sebaiknya bila beberapa butir dari CPL belum terkait pada mata

kuliah yang ada, maka dapat diusulkan mata kuliah baru.

b) Penetapan Mata Kuliah Berdasarkan CPL dan Bahan Kajian

Penetapan mata kuliah dalam rangka merekonstruksi atau

mengembangkan kurikulum baru, dapat dilakukan dengan

menggunakan pola matriks yang sama (Gambar 2.3) hanya pada kolom

vertikal diisi dengan bidang keilmuan program studi. Keilmuan

program studi ini dapat diklasifikasi ke dalam kelompok bidang kajian

atau menurut cabang ilmu/keahlian yang secara sederhana dapat

dibagi ke dalam misalnya inti keilmuan program studi, IPTEK

pendukung atau penunjang dan IPTEK yang diunggulkan sebagai ciri

program studi sendiri.

Gambar 2.4 Contoh Matriks Penyusunan Kurikulum (Sumber: Panduan

Kurikulum Pendidikan Tinggi 2016)

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

17

Matriks tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum

baru dengan menyusun mata kuliah – mata kuliah yang berbeda.

Secara umum ada dua cara dalam membentuk mata kuliah, yakni yang

parsial yaitu hanya berisi satu, bahan kajian, dan yang terintegrasi

yaitu berisi berbagai bahan kajian. Pertimbangan pembentukan mata

kuliah secara terintegrasi didasarkan pada aspek:

(1) Efektivitas/ketepatan metode pembelajaran yang dipilih dalam

memenuhi CPL, yaitu bila dinilai bahwa dengan dibelajarkan secara

terintegrasi hasilnya akan lebih baik, maka mata kuliahnya dapat

berbentuk terintegrasi/modul/blok.

(2) Bahan kajian terintegrasi secara keilmuan.

iii. Penetapan Besarnya SKS Mata Kuliah

Besarnya SKS suatu mata kuliah dimaknai sebagai waktu yang dibutuhkan

oleh mahasiswa untuk dapat memiliki kemampuan yang dirumuskan

dalam sebuah mata kuliah tersebut. Unsur penentu perkiraan besaran SKS

adalah:

(1) Tingkat kemampuan yang harus dicapai (lihat Standar Kompetensi

Lulusan untuk setiap jenis program studi dalam SN-Dikti).

(2) Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran yang harus dikuasai

(lihat Standar Isi Pembelajaran dalam SN-Dikti).

(3) Metode/strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai

kemampuan tersebut (lihat Standar Proses Pembelajaran dalam SN

Dikti).

Tabel 2.5 Tabel Contoh Bidang IPTEKS bahan kajian dan tingkat

kedalaman serta keluasan materi pembelajaran

18 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

3. Penyusunan Mata Kuliah dalam Struktur Kurikulum

Tahap ini adalah menyusun mata kuliah ke dalam semester. Pola susunan

mata kuliah perlu memperhatikan hal berikut:

(1) Konsep pembelajaran yang direncanakan dalam usaha memenuhi capaian

pembelajaran lulusan.

Gambar 2.5 Skema Pembentukan Mata Kuliah (Sumber: Panduan

Kurikulum Pendidikan Tinggi 2016)

(2) Ketepatan letak mata kuliah yang disesuaikan dengan keruntutan tingkat

kemampuan dan integrasi antar mata kuliah.

(3) Beban belajar mahasiswa rata-rata di setiap semester yakni 18-20 SKS.

Susunan mata kuliah yang dilengkapi dengan uraian butir Capaian

Pembelajaran Lulusan yang dibebankan pada mata kuliah tersebut dan

Rencana Pembelajaran setiap mata kuliah merupakan dokumen kurikulum.

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

19

Gambar 2.6 Contoh Kurikulum (Sumber: Panduan Kurikulum Pendidikan

Tinggi 2016)

B. Tahap Perancangan Pembelajaran

Tahap perancangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran

sebagai sebuah tahapan pelaksanaan Rencana Pembelajaran Semester (RPS).

Tahap perancangan pembelajaran dilakukan secara sistematis, logis dan

terukur agar dapat menjamin tercapainya Capaian Pembelajaran Lulusan

(CPL). Tahapan perancangan pembelajaran tersebut setidaknya dilakukan

dalam tahapan sebagai berikut:

(1) Menemukan dan mengenali CPL yang dibebankan pada mata kuliah.

(2) Merumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) yang bersifat

spesifik terhadap mata kuliah berdasarkan CPL yang dibebankan pada

mata kuliah tersebut.

(3) Merumuskan Sub-CPMK yang merupakan kemampuan akhir yang

direncanakan pada setiap tahap pembelajaran, dan dirumuskan

berdasarkan CPMK.

(4) Analisis pembelajaran (analisis tiap tahap belajar).

20 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

(5) Menentukan indikator dan kriteria Sub-CPMK.

(6) Mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran berdasarkan

indikator pencapaian kemampuan akhir tiap tahapan belajar.

(7) Memilih dan mengembangkan model/metode/strategi pembelajaran.

(8) Mengembangkan materi pembelajaran.

(9) Mengembangkan dan melakukan evaluasi pembelajaran.

1. Merumuskan capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kuliah

masih bersifat umum, oleh karena itu CPL yang dibebankan pada mata kuliah

harus diturunkan menjadi Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) atau

disebut sebagai courses learning outcomes. CPMK kemudian diturunkan lagi

menjadi beberapa Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CPMK) sesuai

dengan tahap belajar. Dengan kata lain Sub-CPMK merupakan kemampuan

akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran yang berkontribusi

terhadap CPL. CPMK dan Sub-CPMK bersifat dapat diamati, dapat diukur dan

dinilai, lebih spesifik terhadap mata kuliah, serta dapat didemonstrasikan oleh

mahasiswa sebagai Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL).

Gambar 2.7 Gambar Perumusan CPMK dan Sub-CPMK dari CPL

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

21

Berikut contoh CPL yang dibebankan pada mata kuliah Etika pada program-

program studi di Universitas Kristen Maranatha.

Tabel 2.6 Contoh Capaian Pembelajaran Lulusan yang dibebankan pada

Mata Kuliah

Kode Capaian Pembelajaran Lulusan yang dibebankan pada Mata Kuliah Etika

Sikap (S)

S1 Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan Mampu menunjukan sikap religius;

S2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika;

S5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

S8 Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik;

S11 Makhluk Kasih yang memiliki spiritualitas nilai luhur, NHK, Integritas, kepedulian dan keprimaan

Keterampilan Umum (KU)

KU1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya

KU4 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data

KU10 Profesional dunia kerja yang kompeten dan produktif

Keterampilan Khusus (KK)

KK 10 Menguasai konsep teoritis Etika secara umum serta konsep teoritis secara khusus dibidang keilmuannya secara mendalam, sehingga mampu memformulasikan penyelesaian masalah dilema moral dibidangnya dengan pertimbangan etis yang benar, tepat dan bertanggung jawab.

Pengetahuan (P)

11 Menjadi warga dunia universal kemanusiaan fasih akan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni abad 21

Rumusan CPMK harus mengandung unsur-unsur kemampuan dan materi

pembelajaran yang dipilih dan ditetapkan tingkat kedalaman dan

keluasannya. Berikut contoh CPMK yang dirumuskan berdasarkan CPL yang

dibebankan pada mata kuliah sebagai berikut dalam tabel di bawah ini.

22 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Tabel 2.7 Contoh Capaian Pembelajaran Mata Kuliah yang dirumuskan

dari CPL yang dibebankan pada Mata Kuliah

Kode Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

M1 Menguasai dan dapat membedakan Etika sebagai ilmu filsafat dengan Moral. (S2, S5, S11, KU1)

M2 Menguasai konsep manusia sebagai mahluk yang memiliki otonomi moral, norma-norma sebagai patokan bertindak manusia, mampu menjelaskan sumber-sumber norma-norma tersebut, mampu menghubungkan kebebasan dan tanggung jawab yang dimiliki manusia, serta mampu menjelaskan peranan hati nurani manusia dalam pengambilan keputusan etis. (S2, S5, S8, S11, KU4, KU10)

M3 Menguasai konsep Etika Dasar dengan membedakan teori-teori Etika Teleologis, Deontologis, dan Kontekstual serta mampu mengaplikasikan teori etika tersebut dalam bentuk pendapat (keputusan) etis (S2, S8, S11, KU4, KU10)

M4 Menguasai dan membedakan Teori Etika Deontologis dan Keutamaan (virtue) serta mampu mengaplikasikan Etika Dasar melalui Teori Etika Keutamaan dalam peranannya mengembangkan karakter yang berintegritas, peduli dan keprimaan (S2, S5, S8, S11, KU4, KU10, KK10)

M5 Mampu menjelaskan dan menguasi bidang kajian etika khusus/terapan ruang lingkup, metode, pendekatan, dan perkembangannya (S2, S5, S8, S11, KU4, KU10, KK10)

M6 Mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip etika dasar, penggunaan metode dan pendekatan etika terapan untuk mengkaji, memberikan pertimbangan etis dan memecahkan masalah-masalah dibidang sosial, politik, profesi, bisnis, rekayasa, komunikasi, seksualitas (dan isu-isu gender) serta lingkungan (S2, S5, S8, S11, KU4, KU10, KK10)

Keterangan:

- Kode merupakan kode CPMK

- Kode dalam kurung menunjukkan bahwa CPMK tersebut mengandung

unsur CPL yang dibebankan pada mata kuliah, misalnya kode (KU10:

Keterampilan Umum nomor 10)

i. Sub-CPMK

Setelah merumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK),

kemudian dilanjutkan dengan merumuskan Sub-CPMK. Sub-CPMK

merupakan rumusan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran yang bersifat spesifik dan dapat diukur sehingga

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

23

dalam perumusannya harus bersifat S.M.A.R.T. yakni: Specific,

menggunakan istilah yang spesifik menggambarkan kemampuan, sikap,

pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dengan menggunakan

kata kerja nyata. Measurable, memiliki target hasil belajar yang dapat

diukur, sehingga dpat ditentukan kapan hal tersebut dapat dicapai oleh

mahasiswa. Achievable, menyatakan kemampuan yang dapat dicapai oleh

mahasiswa. Realistic, menyatakan kemampuan yang realistis untuk dapat

dicapai oleh mahasiswa. Time-bound, menyatakan kemampuan yang dapat

dicapai oleh mahasiswa dalam waktu yang cukup dan wajar. Berikut

contoh Sub-CPMK yang dirumuskan berdasarkan CPMK mata kuliah Etika

di atas, sebagai berikut di bawah ini:

Tabel 2.8 Contoh Sub-CPMK yang dirumuskan dari CPMK

Kode Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

L1 Mahasiswa mampu menjelaskan dan menunjukan perbedaan Etika dan Moral (M1)

L2 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep manusia yang berkesadaran moral, serta mampu menghubungkan Norma Umum dan Khusus (M2)

L3 Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghubungkan konsep kebebasan dan tanggung jawab (M2)

L4 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep peranan hati nurani dan mampu menghubungkan peranan hati nurani dengan keputusan etis (M2)

L5 Mahasiswa mampu menjelaskan teori pengambilan keputusan etis, sehingga Mahasiswa dapat bertindak secara ETIS (Baik, Benar dan Bertanggung Jawab) (M3)

L6 Mahasiswa mampu menjelaskan teori Etika Keutamaan dan mampu menghubungkannya dengan Teori Etika Kewajiban (M4)

L7 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Teori Etika Terapan dan mampu menghubungkan dengan Etika Dasar(M5)

L8 Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep Etika Sosial dan mampu menghubungkan dengan realitas kehidupan mahasiswa(M6)

L9 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep etika lingkungan dan mampu menghubungkan dengan realitas kehidupan lingkungannya (M6)

L10 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep etika profesi dan menghubungkan dengan realitas kehidupannya dalam menjalankan profesi di bidangnya masing-masing (M6)

L11 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Etika Bisnis dan menghubungkan dengan realitas kehidupannya dalam bidang bisnis(M6)

L12 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep etika rekayasa dan mampu menghubungkan dengan realitas kehidupannya dalam bidang rekayasa (M6)

24 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

L13 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Etika Politik dan mampu menghubungkan dengan realitas kehidupannya dalam bidang politik (M6)

Keterangan: kode M1-M6 merupakan kode CPMK

ii. Analisis Pembelajran

Analisis pembelajaran pada dasarnya merupakan susunan Sub-CPMK yang

sistematis dan logis. Analisis pembelajaran menggambarkan tahapan-

tahapan pencapaian kemampuan akhir mahasiswa yang diharapkan

berkontribusi terhadap pencapaian CPL. Ada empat macam struktur

penyusunan Sub-CPMK yang menyatakan tahap pembelajaran, yakni:

(1) Struktur hierarkis, untuk belajar kemampuan A, harus terlebih dahulu

belajar kemampuan B, digambarkan dengan dua kota masing-masing

berisi kemampuan A dan kemampuan B, dan kedua kota tersebut

dihubungkan dengan anak panah vertikal menuju ke atas.

(2) Struktur prosedural, untuk belajar kemampuan A, sebaiknya terlebih

dahulu belajar kemampuan B, digambarkan dengan dua kota masing-

masing berisi kemampuan A dan kemampuan B, dan kedua kotak

tersebut dihubungkan dengan anak panah horisontal. Prinsipnya

bahwa belajar dimulai dari subjek yang mudah kemudian meningkat

ke subjek yang lebih sulit.

(3) Struktur kombinasi, adalah struktur kombinasi dari dua atau tiga

struktur hierarkis prosedur dan pengelompokan.

Melalui hasil analisis pembelajaran terhadap CPMK dan Sub-CPMK mata

kuliah tersebut diperoleh diagram seperti gambar di bawah ini yang

menggambarkan tahapan belajar. Sub-CPMK yang terdapat pada setiap

kota pada gambar tersebut dituliskan kembali pada kelompok

kemampuan akhir yang diharapkan pada format Rencana Pembelajaran

Semester (RPS)

Berikut gambar diagram hasil analisis pembelajaran mata kuliah Etika

sebagai berikut di bawah ini:

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

25

Gambar 2.8 Diagram hasil analisis pembelajaran Mata Kuliah Etika

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menunjukan perbedaan Etika dan Moral (mg 1)

Mahasiswa mampu menjelaskan konsep manusia yang berkesadaran moral, serta mampu menghubungkan Norma Umum dan Khusus (mg 2)

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghubungkan konsep kebebasan dan tanggung jawab (mg 3)

Mahasiswa mampu menjelaskan konsep peranan hati nurani dan menghubungkan dengan keputusan etis (mg 4)

Mahasiswa mampu menjelaskan teori pengambilan keputusan etis, sehingga Mahasiswa dapat bertindak secara ETIS (Baik, Benar dan Bertanggung Jawab) (mg 5)

Mahasiswa mampu menjelaskan teori Etika Keutamaan dan mampu menghubungkannya dengan Teori Etika Kewajiban (mg 6,7)

UJIAN TENGAH SEMESTER (MG 8)

Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Teori Etika Terapan dan mampu menghubungkan dengan Etika Dasar (mg 9)

Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep Etika Sosial dan memapu menghubungkan dengan realitas kehidupan mahasiswa(mg 9)

Mahasiswa mampu menjelaskan konsep etika lingkungan dan mampu menghubungkan dengan realitas kehidupan lingkungannya (mg10)

Mahasiswa mampu menjelaskan konsep etika profesi dan menghubungkan dengan realitas kehidupannya dalam menjalankan profesi di bidangnya masing-masing (mg11)

Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Etika Bisnis dan menghubungkan dengan realitas kehidupannya dalam bidang bisnis (mg12)

Mahasiswa mampu menjelaskan konsep etika rekayasa dan mampu menghubungkan dengan realitas kehidupannya dalam bidang rekayasa (mg13)

Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Etika Politik dan mampu menghubungkan dengan realitas kehidupannya dalam bidang politik (mg14)

UJIAN TENGAH SEMESTER (MG 8)

1. Menguasai dan dapat membedakan Etika sebagai ilmu filsafat dengan Moral. (S2, S5, S11, KU1) 2. Menguasai konsep manusia sebagai mahluk yang memiliki otonomi moral, norma-norma sebagai patokan bertindak

manusia, mampu menjelaskan sumber-sumber norma-norma tersebut, mampu menghubungkan kebebasan dan tanggung jawab yang dimiliki manusia, serta mampu menjelaskan peranan hati nurani manusia dalam pengambilan keputusan etis. (S2, S5, S8, S11, KU4, KU10)

3. Menguasai konsep Etika Dasar dengan membedakan teori-teori Etika Teleologis, Deontologis, dan Kontekstual serta mampu mengaplikasikan teori etika tersebut dalam bentuk pendapat (keputusan) etis (S2, S8, S11, KU4, KU10)

4. Menguasai dan membedakan Teori Etika Deontologis dan Keutamaan (virtue) serta mampu mengaplikasikan Etika Dasar melalui Teori Etika Keutamaan dalam peranannya mengembangkan karakter yang berintegritas, peduli dan keprimaan (S2, S5, S8, S11, KU4, KU10, KK10)

5. Mampu menjelaskan dan menguasi bidang kajian etika khusus/terapan ruang lingkup, metode, pendekatan, dan perkembangannya (S2, S5, S8, S11, KU4, KU10, KK10)

6. Mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip etika dasar, penggunaan metode dan pendekatan etika terapan untuk mengkaji, memberikan pertimbangan etis dan memecahkan masalah-masalah dibidang sosial, politik, profesi, bisnis, rekayasa, kominikasi, seksualitas (dan isu-isu gender) serta lingkungan (S2, S5, S8, S11, KU4, KU10, KK10)

26 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

2. Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

i. Prinsip Penyusunan RPS

a) Rencana Pembelajaran Semester merupakan dokumen program

pembelajaran yang dirancang untuk menghasilkan lulusan yang

memiliki kemampuan sesuai dengan CPL yang ditetapkan, sehingga

harus dapat ditelusuri keterkaitan dan kesesuaian dengan konsep

kurikulumnya.

b) Rancangan dititikberatkan pada bagaimana agar mahasiswa memiliki

kemampuan sesuai dengan CPL yang ditetapkan dalam kurikulum.

Dengan demikian RPS ini dirancang bukan untuk kepentingan dosen

mengajar.

c) Pembelajaran yang dirancang adalah pembelajaran yang berpusat

pada mahasiswa atau student centered learning (SCL).

d) RPS wajib ditinjau dan disesuaikan secara berkala dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

ii. RPS dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi

RPS menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi paling sedikit memuat:

a) Nama Program Studi, Nama dan Kode Mata Kuliah, Semester, SKS,

Nama Dosen Pengampu.

b) Capaian Pembelajaran Lulusan yang dibebankan pada Mata Kuliah

c) Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran

untuk memenuhi CPL.

d) Bahan Kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai.

e) Metode Pembelajaran

f) Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap

pembelajaran.

g) Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi

tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester.

h) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian.

i) Daftar referensi yang digunakan

iii. Rincian unsur yang dicantumkan dalam RPS

a) Nama Program Studi: diisi sesuai dengan yang tercantum dalam ijin

pembukaan program studi yang dikeluarkan oleh kementerian.

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

27

b) Nama dan Kode, Semester, SKS, Mata Kuliah/Modul: harus sesuai

dengan rancangan kurikulum yang dijalankan.

c) Nama dosen pengampu: dapat diisi lebih dari satu orang bila

pembelajaran dilakukan secara team teaching, atau kelas paralel.

d) Capaian Pembelajaran Lulusan yang dibebankan pada Mata

Kuliah: CPL yang tertulis dalam RPS merupakan sejumlah Capaian

Pembelajaran Lulusan yang dibebankan pada mata kuliah ini, yang bisa

terdiri dari unsur sikap, keterampilan umum, keterampilan khusus,

dan pengetahuan. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan yang telah

dirumuskan dalam dokumen kurikulum dapat dibebankan kepada

bebarapa mata kuliah, sehingga CPL yang dibebankan pada suatu mata

kuliah merupakan bagian dari usaha untuk memberikan kemampuan

yang mengarahkan pada pemenuhan CPL.

e) Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK): capaian pembelajaran

yang bersifat spesifik terhadap mata kuliah mencakup aspek sikap,

keterampilan umum, keterampilan khusus dan pengetahuan yang

dirumuskan berdasarkan beberapa CPL yang dibebankan pada mata

kuliah.

f) Kemampuan akhir yang direncanakan disetiap tahapan

pembelajaran (Sub-CPMK): merupakan kemampuan tiap tahap

pembelajaran yang diharapkan mampu berkontribusi terhadap

pemenuhan CPL yang dibebankan. Sub-CPMK merupakan penjabaran

dari setiap CPMK bersifat dapat diukur dan/atau diamati dan

merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap

pembelajaran.

g) Materi Pembelajaran: materi pembelajaran yang terkait dengan

kemampuan akhir yang hendak dicapai. Deskripsi materi

pembelajaran disajikan secara lengkap dalam sebuah buku ajar atau

modul atau buku teks. Materi pembelajaran ini merupakan uraian dari

bahan kajian bidang keilmuan yang dipelajari dan dikembangkan oleh

dosen atau kelompok dosen program studi. Apabila mata kuliah

disusun dan dirancang berdasarkan satu bidang keilmuan, maka

materi pembelajaran difokuskan (parsial) pada pendalaman bidang

keilmuan tersebut. Sedangkan bila mata kuliah disusun secara

terintegrasi dalam satu modul atau blok, maka materi pembelajaran

berisi kajian yang diambil dari beberapa cabang/bagian bidang

28 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

keilmuan dengan tujuan mahasiswa dapat mempelajari secara

terintegrasi keterkaitan beberapa bidang keilmuan atau keahlian.

Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pda CPL yang

dirumuskan dalam kurikulum.

h) Metode Pembelajaran: penetapan metode pembelajaran didasarkan

pada keyakinan bahwa kemampuan yang diharapkan telah ditetapkan

dalam suatu tahap pembelajaran akan tercapai dengan menggunakan

metode pembelajaran yang dipilih. Metode pembelajaran bisa berupa:

diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif,

pembelajaraan kooperatif, pembelajaran berbasis proyek,

pembelajaran berbasis masalah atau metode pembelajaran lain yang

dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan Capaian Pembelajaran

Lulusan.

i) Waktu: merupakan takaran waktu sesuai dengan bahan belajar

mahasiswa dan menunjukan kapan suatu kegiatan pembelajaran

dilaksanakan. Waktu dalam satu semester yakni mulai minggu ke 1

sampai ke 16 (bisa 1/2/3/4 mingguan) dan waktu yang disediakan

untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap kegiatan pembelajaran.

Penetapan lama waktu pembelajaran ini didasarkan pada perkiraan

jangka waktu yang disediakan rata-rata mahasiswa dapat mencapai

kemampuan yang telah ditetapkan melalui pengalaman belajar yang

dirancang pada tahap pembelajaran tersebut.

j) Pengalaman Belajar Mahasiswa: Pengalaman belajar mahasiswa

yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh

mahasiswa selama satu semester, adalah bentuk kegiatan belajar

mahasiswa yang dipilih agar mahasiswa mampu mencapai

kemampuan yang diharapkan di setiap tahapan pembelajaran. Proses

ini termasuk di dalamnya kegiatan asesmen proses dan hasil belajar

mahasiswa.

k) Kriteria, Indikator, dan Bobot Penilaian: penilaian mencakup

prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang

dilakukan secara terintegrasi. Kriteria menunjuk pada standar

keberhasilan mahasiswa dalam sebuah tahapan pembelajaran,

sedangkan indikator merupakan unsur-unsur yang menunjukkan

kualitas kinerja mahasiswa yang spesifik dan terukur menunjukan

kemampuan atau hasil kinerja belajar mahasiswa yang disertai bukti-

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

29

bukti. Bobot penilaian merupakan ukuran dalam prosen (%) yang

menunjukkan prosentase keberhasilan satu tahap penilaian terhadap

nilai keberhasilan keseluruhan mata kuliah.

l) Asesmen/Penilaian: satu atau lebih proses yang mengidentifikasi,

mengumpulkan, dan menyiapkan data untuk mengevaluasi pencapaian

hasil belajar mahasiswa. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator-

indikator dan kemampuan akhir yang dicapai oleh mahasiswa.

Penilaian meliputi ranah sikap, keterampilan dan penguasaan

pengetahuan.

m) Daftar Referensi: berisi buku atau bentuk lainnya yang dapat

digunakan sebagai belajar dalam pembelajaran mata kuliah.

n) Format RPS: Format RPS menurut Standar Nasional Pendidikan

sebagai berikut (Format dari hasil BIMTEK Kurikulum KKNI Kopertis

Wilayah IV Bulan Oktober 2017).

Tabel 2.9 Contoh Hubungan Kemampuan Indikator dan asesmen

Kemampuan Indikator Asesmen Mampu menjelaskan fungsi dan sistem kerja beragam perangkat keras dalam Personal Computer (C2, A2)

a. Ketepatan mengidentifikasi komponen perangkat keras sebuah PC.

b. Ketepatan menjelaskan fungs kerja tiap komponen perangkat PC.

a. Ujian Tulis b. Ujian lisan berkelompok

Mampu melakukan perakitan PC sederhana (C2, A2, P1)

a. Ketepatan menjelaskan tahap merakit komponen perangkat PC.

b. Ketepatan merakit PC c. Kecepatan merakit PC

a. Pre tes lisan sebelum praktikum.

b. Ujian praktik merakit PC.

Keterangan: C= cognitif, A=afektif, P= Psikomotorik

Angka dibelakang huruf menunjukan tingkatan dari Taksonomi Bloom

30 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

NAMA PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA NAMA FAKULTAS : Choose an item. NAMA JURUSAN / PRODI : Choose an item.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER TGL

PENYUSUNAN

Click here to enter text. Click here to enter text.

Click here to enter text.

Click here to enter text.

Click here to enter a date.

OTORISASI DOSEN PENGEMBANG RPS (KOORDINATOR MK)

KOORDINATOR RMK

KA PRODI

TANDA TANGAN

Click here to enter text.

TANDA TANGAN

Click here to enter text.

TANDA TANGAN

Click here to enter text.

Capaian Pembelajaran (CP)

CPL-PRODI

KOMPETENSI LULUSAN (SNDIKTI)-SIKAP

S1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius

S2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika

S3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila

S4 Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada Negara dan bangsa

S5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinil orang lain

Tabel 2.10 Contoh Rencana Pembelajaran Semester

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

31

S6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan

S7 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

S8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik

S9 Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri

S10 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan

S11 Mahluk kasih yang memiliki spiritualitas nilai luhur (nilai hidup kristiani) integritas, kepedulian dan keprimaan

S12

KOMPETENSI LULUSAN (SNDIKTI)-KETERAMPILAN UMUM LEVEL 6 D4/S1

KU1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannyaserta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan

KU2 Mampu menunjukkan kerja mandiri, bermutu dan terukur

KU3 Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni sesuai dengan bidang keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau karya seni.

KU4 Mampu menyusun hasil kajiannya dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, persyaratan, atau essai seni dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi

KU5 Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervise dan evaluasi pada pekerjaannya

KU6 Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil kerja sama didalam maupun di luar lembaganya

KU7 Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervise dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya

KU8 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri

32 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

KU9 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin keahlian dan mencegah plagiasi

KOMPETENSI LULUSAN (SNDIKTI)-KETERAMPILAN KHUSUS LEVEL 6 (D4 / S1)

Click here to enter text.

Click here to enter text.

Click here to enter text.

Click here to enter text.

KK... Mampu mempimpin, penggerak dan pelayan yang ahli dan bertanggung jawab dalam konteks sosial dan sebagai warga Indonesia

KK.... Profesional dunia kerja yang kompeten dan produktif

KOMPETENSI LULUSAN (SNDIKTI)-PENGETAHUAN LEVEL 6 (D4/S1)

P Click here to enter text.

P Click here to enter text.

P... Menguasai dan fasih akan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni abad 21 sebagai bagian dari warga dunia universal kemanusiaan

CP-MK

M1 Click here to enter text.

M2 Click here to enter text.

M3 Click here to enter text.

M4 Click here to enter text.

M5 Click here to enter text.

M6 Click here to enter text.

M7 Click here to enter text.

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

33

M.. Diskripsi Singkat MK Click here to enter text. Materi Pembelajaran/ Pokok Bahasan

1. Click here to enter text. 2. Click here to enter text. 3. Click here to enter text. 4. Click here to enter text. 5. Click here to enter text. 6. Click here to enter text. 7. Click here to enter text. 8. Click here to enter text. 9. Click here to enter text. 10.

Pustaka Utama

Click here to enter text.

Pendukung :

Click here to enter text.

Media Pembelajaran Perangkat lunak Perangkat keras

Click here to enter text. LDC

Team Teaching Click here to enter text.

Mata Kuliah syarat Click here to enter text.

Minggu ke

Sub-CPMK Kemampunan akhir

yang diharapkan

Bahan kajian (materi

pembelajaran

Bentuk dan Metode

Pembelajaran

Estimasi Waktu

Pengalaman Belajar

Mahasiswa

Penilaian

Kriteria & Bentuk

Penilaian

Indikator Bobot (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

34 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Click here to enter text.

Click here to enter text.

Click here to enter text.

Bentuk: (kuliah/Praktikum dll) Metode: pembelajaran (diskusi / ceramah dll)

TM= Tatap Muka Kulaih & diskusi, (TM= ..... (sks) X 50 menit) BT= Belajar Terstruktur Tugas 1 menyususn ringkasan ...... (BT= ....SKS x 60 menit) BM= Belajar Mandiri Belajar Mandiri (..... SKS x 60 menit)

Ringkasan/ makalah

Kriteria: Ketepatan dan penguasaan Bentuk nontest : Tulisan makalah Presentasi

Ketepatan menjelaskan tantang pengetahuan …. Ketepatan menjelaskan pengertian ….. dalam penelitian

5%

Keterangan: RPS di atas merupakan format baru yang disampaikan dalam Bimbingan Tekniks Kurikulum KKNI di Kopertis Wilayah IV Bulan Oktober 2017. Tambahan kolom tanda tangan (otorisasi) pembuat, koordinator dan ka prodi. RPS format baru ini memuat lebih banyak informasi.

35 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

iv. Format Rancangan Tugas Mahasiswa

Rancangan Tugas Mahasiswa (RTM) adalah gambaran detail tugas yang

diberikan kepada mahasiswa meliputi metode pengerjaan tugas, bentuk

dan format luaran yang diharapkan, melalui indikator penilaian, jadwal

pelaksanaan yang jelas, dan data referensi yang menjadi acuan pembuat

tugas. RTM akan membantu ketercapaian pembelajaran. Format

Rancangan Tugas Mahasiswa dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.11 Contoh Rencana Tugas Mahasiswa

NAMA PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA NAMA FAKULTAS : Choose an item. NAMA JURUSAN / PRODI : Choose an item.

RENCANA TUGAS MAHASISWA MATA KULIAH Click here to enter text.

KODE Click here to enter text.

DOSEN PENGAMPU (TULIS SEMUA DOSEN YANG MENGAJAR)

BENTUK TUGAS

Click here to enter text.

JUDUL TUGAS

Click here to enter text.

SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH

Click here to enter text.

DISKRIPSI TUGAS

Tuliskan objek garapan tugas, dan batas-batasnya, relevansi dan manfaat tugas

METODE PENGERJAAN TUGAS

1. Click here to enter text. 2. Click here to enter text. 3. Click here to enter text. 4. Click here to enter text.

BENTUK DAN FORMAT LUARAN

a. Obyek Garapan : Click here to enter text.

b. Bentuk Luaran : Click here to enter text.

INDIKATOR, KRITERIA, DAN BOBOT PENILAIAN

Indikator Click here to enter text. Kriteria Click here to enter text.

36 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Bobot Penilaian Click here to enter text.

JADWAL PELAKSANAAN

Click here to enter text.

LAIN-LAIN

Click here to enter text.

DAFTAR RUJUKAN

Click here to enter text.

Sumber: Bimtek KKNI – Kopertis Wilayah IV Oktober 2017

v. Penjelasan Pengisian Rencana Tugas Mahasiswa

a) Tujuan Tugas/deskripsi tugas: merupakan rumusan kemampuan yang

diharapkan dapat dicapai oleh mahasiswa bila mahasiswa berhasil

mengerjakan tugas ini (hard skill dan soft skill)

b) Objek Garapan: berisi deskripsi objek material yang akan dipelajari

dalam tugas ini.

c) Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan: uraian besaran, tingkat

kerumitan, dan keluasan masalah dari obyek material yang harus

dipelajari, tingkat ketajaman dan kedalaman studi yang distandarkan.

Dapat juga ditetapkan hasilnya harus dipresentasikan di forum

diskusi/seminar.

d) Metode/cara pengerjaan tugas: berupa petunjuk tentang

teori/teknik/alat yang sebaiknya digunakan, alternatif langkah-

langkah yang dapat ditempuh, data dan buku acuan yang wajib dan

yang disarankan untuk digunakan, ketentuan dikerjakan secara

kelompok atau individual.

e) Kriteria penilaian: berisi butir-butir indikator yang dapat menunjukan

tingkat keberhasilan mahasiswa dalam usaha mencapai kemampuan

yang telah dirumuskan.

3. Proses Pembelajaran

Pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa menjadi prinsip yang utama,

sedangkan prinsip pembelajaran yang lain akan melengkap. Ciri

Pembelajaran yang berpusat pada mahasiwa secara skematik dapat diikuti

pada gambar di bawah ini:

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

37

Gambar 2.9 Ciri Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa (sumber: Panduan

Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi – Dikti)

Prinsip pembelajaran menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi, sebagai

berikut di bawah ini:

(1) Interaktif, yaitu capaian pembelajaran lulusan diraih dengan

mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.

(2) Holistik adalah proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir

yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan

kearifan lokal maupun nasional.

(3) Integratif adalah pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran

yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara

keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antar

disiplin dan multidisplin.

(4) Saintifik adalah capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses

pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta

lingkungkan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah

ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan

kebangsaan.

(5) Kontekstual, yaitu capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses

pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan

menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.

38 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

(6) Tematik adalah capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses

pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program

studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan

transdisiplin.

(7) Efektif adalah capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna

dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam

kurun waktu yang optimum.

(8) Berpusat pada mahasiswa menyatakan bahwa capaian pembelajaran

lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan

pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan

mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam menemukan

pengetahuan.

4. Penilaian Pembelajaran

Tahap penilaian pembelajaran merupakan tahap penilaian proses dan hasil

pembelajaran. Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup

prinsip penilaian, teknik dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur

penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian, dan kelulusan

mahasiswa.

i. Prinsip Penilaian

No Prinsip Penilaian Pengertian 1 Edukatif Merupakan penilaian yang memotivasi

mahasiswa agar mampu: a. Memperbaiki perencanaan dan cara belajar. b. Meraih Capaian Pembelajaran Lulusan

2 Otentik Merupakan penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

3 Objektif Merupakan penilaian yang didasarkan pada standar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilaian dan yang dinilai

4 Akuntabel Merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

39

mahasiswa. 5 Transparan Merupakan penilaian yang prosedur dan hasil

penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan

ii. Teknik dan Instrumen Penilaian

a) Teknik Penilaian

Penilaian capaian pembelajaran dilakukan pada ranah sikap,

pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut:

(1) Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,

penilaian antar mahasiswa (mahasiswa menilai kinerja rekannya

dalam satu bidang atau kelompok), dan penilaian aspek pribadi

yang menekankan pada aspek beriman, berakhlak mulia, percaya

diri, disiplin, dan bertanggung ajwab dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia

peradabannya.

(2) Penilaian ranah pengetahuan melalui berbagai bentuk tes tulis dan

tes lisan yang secara teknis dapat dilaksanakan langsung maupun

tidak langsung (dengan cara menggunakan lembar soal ujian tulis).

(3) Penilaian ranah keterampilan melalui penilaian kinerja yang dapat

diselenggarakan, misalanya melalui praktikum, praktik, simulasi,

praktik lapangan, sehingga memungkinkan mahasiswa untuk dapat

meningkatkan kemampuan dan keterampilannya.

Gambar 2.10 Teknik dan Instrumen Penilaian

40 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

b) Instrumen Penilaian

(1) Rubrik

Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan

kriteria yang diinginkan dalam menilai atau memberi tingkatan

dari hasil kerja belajar mahasiswa. Tujuan penilaian menggunakan

rubrik adalah memperjelas dimensi dan tingkatan penilaian dari

Capaian Pembelajaran mahasiswa. Selain itu rubrik diharap dapat

menjadi pendorong atau motivator mahasiswa untuk mencapai

capaian pembelajarannya. Ada tiga macam rubrik, yaitu: (a) rubrik

holistik, merupakan pedoman untuk menilai berdasarkan kesan

keseluruhan atau kombinasi semua kriteria; (b) rubri deskriptif,

memiliki tingkat kriteria penilaian yang dideskripsikan dan

diberikan skala penilaian atau skor penilaian; (c) rubrik skala

persepsi memiliki tingkat kriteria penilaian yang tidak

dideskripsikan namun tetap diberikan skala penilaian atau skor

penilaian.

Tabel 2.12 Contoh Rubrik Deskriptif untuk PenilaianPresentasi Makalah

Dimensi SKALA Sangat Baik

Skor > 81 Baik

(61-80) Cukup

(41-60) Kurang (21-40)

Sangat Kurang

< 20 Organisasi Terorganisasi

dengan baik menyajikan fakta yang didukung oleh contoh yang telah dianalisis sesuai konsep

Terorganisasi dengan baik dan menyajikan fakta yang meyakinkan untuk mendukung simpulan

Presentasi mempunyai fokus dan menyajikan beberapa bukti yang mendukung simpulan

Cukup fokus, namun bukti kurang mencukupi untuk digunakan dalam menarik simpulan

Tidak ada organisasi yang jelas Fakta tidak digunakan untuk mendukung pernyataan

Isi Isi mampu menggugah pendengar untuk menggambarkan pikiran

Isi akurat dan lengkap para pendengar menambah wawasan baru tentang topik tersebut

Isi secara umum akurat, tetapi tidak lengkap para pendengar bisa mempelajari beberapa fakta yang tersirat, tetapi tidak menambah wawasan baru tentang

Isi kurang akurat karena tidak ada data faktual tidak menambah pemahaman pendengar

Isinya tidak akurat atau terlalu umum pendengar tidak belajar apapun atau kadang menyesatkan

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

41

topik tersebut

Gaya Presentasi

Berbicara dengan semangat menularkan semangat dan antusiasme pada pendengar

Pembicara tenang dan menggunakan intonasi yang tepat, berbicara tanpa tergantung pada catatan an berinteraksi secara intensif dengan pendengar, pembicara selalu kontak mata dengan pendengar

Secara umum pembicara tenang, tetapi dengan nada yang datar dan cukup sering bergantung pada catatan. Kadang-kadang kontak mata dengan pendengar diabaikan

Berpatokan pada catatan tidak ada ide yang dikembangkan diluar catatan suara monoton

Pembicara cemas dan tidak nyaman dan membaca berbagai catatan dari pada berbicara. Pendengar sering diabaikan, tidak terjadi kontak mata, karena pembicara lebih banyak melihat layar

Sumber: Panduan Kurikulum DIKT, 2016

Tabel 2.13 Contoh Bentuk lain dari Rubrik Deskripsi

Grade Skor Indikator Kinerja Sangat kurang

< 20 Rancangan yang disajikan tidak teratur dan tidak menyelesaikan permasalahan

Kurang 21-40 Rancangan yang disajikan teratur namun kurang menyelesaikan permasalahan

Cukup 41-60 Rancangan yang disajikan tersistematis, menyelesaikan masalah, namun kurang dapat diimplementasikan

Baik 61-80 Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan masalah, dapat diimplementasikan, kurang infovatif.

Baik sekali

>80 Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan masalah, dapat diimplematasikan dan inovatif.

Sumber: Panduan Kurikulum DIKTI, 2016

Tabel 2.14 Contoh Rubrik Holistik

Dimensi Bobot Nilai Komentar (catatan) Nilai Total

Penguasaan Materi 30% Ketepatan menyelesaikan masalah

30%

Kemampuan komunikasi

20%

42 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Kemampuan menghadapi pertanyaan

10%

Kelengkapan alat peraga dalam presentasi

10%

Nilai Akhir 100% Sumber: Panduan Kurikulum DIKTI, 2016

(2) Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang

didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan

perkembangan capaian belajar mahasiswa dalam satu periode

tertentu. Informasi dapat berupa karya mahasiswa yang dianggap

terbaik atau yang menunjukkan perkembangan kemampuannya

untuk meraih capaian pembelajaran. Rupa-rupa penilaian

portofolio sebagai berikut (a) portofolio perkembangan, berisi

koleksi karya mahasiswa yang menunjukkan kemajuan pencapaian

kemampuannya, (b) portofolio pamer/showcase merupakan karya

mahasiwa yang menunjukkan hasil kinerja belajar terbaiknya, (c)

portofolio komprehensif, berisi seluruh hasil karya mahasiswa

selama proses pembelajaran.

Selain portofolio karya, pendekatan penilaian portofolio juga dapat

diterapkan untuk portofolio kemampuan mahasiswa dalam

memilih dan meringkas artikel jurnal ilmiah. Adapun capaian

belajar dalam pemilihan karya jurnal ilmiah adalah: kemampuan

memilih artikel jurnal bereputasi dan mutakhir sesuai dengan

tema, kemampuan meringkas artikel jurnal dengan tepat dan

benar.

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

43

Tabel 2.15 Contoh Penilaian Portofolio Artikel Jurnal Ilmiah No Aspek Penilaian

Tinggi (6-10)

Rendah (1-5)

Tinggi (6-10)

Rendah (1-5)

Tinggi (6-10)

Rendah

(1-5) 1 Artikel berasal dari Jurnal

terindek dalam kurun waktu 3 tahun terakhir

2 Artikel berkaitan dengan tema

3 Jumlah artikel sekurang-kurangnya membahas tema

4 Ketepatan meringkas isi bagian-bagian penting dari abstrak artikel

5 Ketepatan meringkas konsep pemikiran penting dalam artikel

6 Ketepatan meringkas metodelogi yang digunakan dalam artikel

7 Ketepatan meringkas hasil penelitian dalam artikel

8 Ketepatan meringkas pembahasan hasil penelitian dalam artikel

9 Ketepatan meringkas simpulan hasil penelitian dalam artikel

10 Ketepatan memberikan komentar pada artikel jurnal yang dipilih

Jumlah skor tiap ringkasan artikel

Rata-rata skor yang diperoleh

Sumber: Panduan Kurikulum DIKTI, 2016

(3) Mekanisme dan Prosedur Penilaian

Mekanisme penilaian terkait dengan tahapan penilaian, teknik

penilaian, instrumen penilaian, kriteria penilaian, indikator

penilaian dan bobot penilaian dilakukan dengan alur sebagai

berikut:

44 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Gambar 2.11 Mekanisme Penilaian

Sedangkan prosedur penilaian mencakup tahap-tahap: (1)

Prosedur (dapat dilakukan melalui penilaian bertahap dan/atau

penilaian ulang), (2) Kegiatan pemberian tugas atau soal, (3)

observasi kinerja, (4) pengembalian hasil observasi, dan (5)

pemberian nilai akhir.

(4) Pelaksanaan Penilaian

Pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana

pembelajaran dan dapat dilakukan oleh: (1) dosen pengampu atau

tim dosen pengampu, (2) dosen pengampu atau tim dosen

pengampu dengan mengikutsertakan mahasiswa, dan/atau (3)

dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan

mengikutsertakan pemangku kepentingan yang relevan.

(5) Pelaporan Penilaian

Mekanisme pelaporan penilaian mengacu pada Peraturan

Akademik Universitas Kristen Maranatha yang berlaku.

Menyusun

Menyampaikan

Menyepakati

Melaksanakan

Memberi umpan balik

Mendokumentasikan

45

III. Tahap Evaluasi Program Pembelajaran

Setiap program studi dalam mengelola pembelajaran salah satunya wajib

melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka

menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran (Peraturan Menteri

Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 39 ayat 2d). Selanjutnya dalam

Permenristekdikti No 44 Tahun 2015 tentang SN-Dikti pasal 39 ayat 3

disebutkan, Perguruan Tinggi dalam mengelola pembelajaran salah satunya

juga wajib melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program

studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut

diperlukan kegiatan evaluasi program pembelajaran yang dapat digunakan

sebagai tolok ukur keberhasilan dan perbaikan mutu pembelajaran dan

pengembangan kurikulum program studi.

Kegiatan evaluasi tersebut dilakukan dengan menyebarkan angket kepada

mahasiswa sebelum kegiatan pembelajaran selesai disetiap semester. Hasil

angket tersebut ditabulasi dan dianalisis untuk melihat keberhasilan

pembelajaran yang telah dilakukan oleh dosen atau sekelompok dosen pada

setiap mata kuliah. Hasil analisis inilah yang dapat digunakan untuk evaluasi

diri dan perbaikan terutama pada proses pembelajarannya.

A. Prinsip yang Diterapkan dalam Evaluasi

Prinsip-prinsip yang diterapkan dalam evaluasi ini adalah:

(1) Kurikulum yang dipahami selain sebagai dokumen (curriculum plan) juga

dipahami sebagai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara nyata

(actual curriculum).

(2) Bentuk pembelajaran yang dilaksanakan diasumsikan berpola

“Pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa” (Student Centered

Learning). Sehingga pertanyaan yang disusun diarhkan pada nilai ideal

dari pembelajaran SCL dengan harapan dapat dijaring informasi seberapa

jauh mutu pembelajaran SCL telah ditetapkan.

(3) Fokus pertanyaan diarahkan pada seberapa jauh mahasiswa dapat

melakukan proses belajar dengan baik dan sebara bagus mereka

mendapat pelayanan pembelajaran.

46 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

(4) Tujuan penyebaran angket untuk mendapatkan informasi tentang aspek

pembelajran yang memerlukan perbaikan, sekaligus dapat digunakan

sebagai sarana perjanjian mutu pembelajaran.

B. Nilai ideal yang Dipasangkan Sebagai Tolok Ukur dalam Penyusunan

Isi Angket

Adapun nilai ideal yang dipasangkan sebagai tolok ukur dalam

penyusunan isi angket adalah:

(1) Mahasiswa mendapatkan kejelasan tentang rencana pembelajaran

(2) Mahasiswa mendapat beban kerja yang sesuai dengan SKS-nya

(3) Mahasiswa mendapat kesempatan yang memadai untuk

mengartikulasikan kemampuannya.

(4) Mahasiswa mendapat umpan balik yang memadai dalam proses

belajarnya

(5) Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan lewat berbagai bentuk

pembelajaran.

(6) Mahasiswa dapat mencerap materi yang konekstual

(7) Mahasiwa termotivasi dengan pembelajaran yang dirancang dosen

(8) Mahasiswa mendapatkan bentuk evaluasi belajar yang jujur dan

akademis

(9) Mahasiswa mempunyai kepercayaan terhadap kemampuan dan

kedisiplinan dosennya.

47

IV. Sistem Pemantauan dan Evaluasi Kurikulum

Sistem pemantauan dan evaluasi kurikulum perlu dilakukan untuk

meningkatkan efektifitas dari efisiensi pembelajaran. Sistem pemantauan dan

evaluasi kurikulum dilakukan terhadap proses dan hasil penyelenggaraan

kegiatan belajar mengajar sebelumnya, dengan mempertimbangkan kekhasan

dan kemampuan program studi yang dihubungkan dengan kajian terhadap

kebutuhan di masa mendatang.

Sistem pemantauan dan evaluasi kurikulum menurut jangka waktunya dibagi

menjadi, pemantauan dan evaluasi jangka pendek, jangka menengah dan

jangka panjang, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

(a) Pemantuan dan evaluasi kurikulum jangka pendek mengkaji metode

pembelajaran suatu materi ajar per mata kuliah pada kurikulum yang

sedang berjalan.

(b) Pemantauan dan evaluasi kurikulum jangka menengah mengkaji

materi ajar per mata kuliah pada kurikulum yang sedang berjalan,

sebagai acuan perbaikan materi ajar atau bahan kajian mata kuliah

dan dilaksanakan setiap semester.

(c) Pemantauan dan evaluasi kurikulum jangka panjang merupakan

evaluasi yang bersifat menyeluruh dalam rangka peninjauan dan

perbaikan keseluruhan isi kurikulum. Evaluasi jangka panjang

dilakukan setiap 4 tahun sekali untuk menghasilkan perumusan

kurikulum, berdasarkan peninjauan kurikulum setiap 2 tahun sebelum

masa berlaku SK Kurikulum yang sedang berjalan berakhir.

Pemantauan dan evaluasi kurikulum jangka pendek dilakukan oleh tim dosen

yang tergabung dalam Kelompok Bidang Keahlian masing-masing, untuk

merespon dinamika proses pembelajaran dalam satu semester. Pemantauan

dan evaluasi ini dilakukan sesuai kebutuhan dapat dalam periode harian,

mingguan atau bulanan yang dipicu oleh statistik pencapaian nilai tugas, quis,

ujian dan lain-lain. Hasil pemantauan dan evaluasi kurikulum jangka pendek

adalah rencana metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan kondisi kelas

dengan tetap memperhatikan tujuan pembelajaran.

48 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Pemantauan dan evaluasi kurikulum jangka menengah tim dosen yang

tergabung dalam Kelompok Bidang Keahlian masing-masing yang

berkoordinasi dengan Tim Kurikulum Program Studi. Hasil pemantuan dan

evaluasi kurikulum jangka menengah pada akhir semester digunakan sebagai

masukan perbaikan materi, pemilihan metode pembelajaran, penyesuaian

model asesmen dan persiapan penyelenggaraan semester berikutnya.

Instrumen yang digunakan dalam pemantauan dan evaluasi jangka menengah

adalah portofolio mata kuliah yang berisi:

(a) RPS, RTM, LKM dan LPHB dilengkap dengan arsip soal, dan kuis serta

contoh hasil pekerjaan mahasiswa yang terbaik, menengah dan

terendah.

(b) Daftar nilai

(c) Hasil Evaluasi PBM

(d) Refleksi dan Evaluasi terhadap penyelenggaraan proses pembelajaran

sepanjang satu semester.

Mekanisme pemantuan dan evaluasi kurikulum diformalkan dalam bentuk

rapat koordinasi evaluasi perkuliahan menjelang akhir semester dan/atau

menjelas awal semester penyelenggaraan satu mata kuliah.

Gambar 3.1 Evaluasi Kurikulum Jangka Menengah

RPS

Materi Ajar

Penugasan

Asesmen

Semester N

Delivery MK X

Portofolio

Mata Kuliah

X Smt N

Semester N+1

Perbaikan RPS:

Materi, penugasan,

asesment

PLAN DO CHECK ACTION

Materi Ajar

Penugasan

Asesmen

RPS REVISI

Semester N+2

Delivery MK X

. . .

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

49

Pemanatuan dan evaluasi kurikulum jangka panjang dilakkan oleh tim

kurikulum masing-masing program studi dengan berkoordinasi pada tingkat

universitas yaitu Wakil Rektor I Bidang Akademik, Riset dan Inovasi dan

Lembaga Edukasi. Monitor dan evaluasi kurikulum meliputi cakupan bidang

ilmunya, analisisnya memperhatikan aspek:

(a) Internal: terkait dengan penyelenggaraan kurikulum yang lalu,

ketersediaan sumber daya, pemenuhan standar pendidikan,

kesesuaian dengan visi dan misi Universitas Kristen Maranatha dan

Program Studi.

(b) Eksternal: terkait dengan kepuasan pengguna (dari data tracer study)

yang mencerminkan kesesuaian kompetensi lulusan dengan

kebutuhan dunia kerja, strategi pembangunan nasional (dari dokumen

resmi pemerintah), trend perkembangan ilmu dan teknologi (studi

literatur, rekomendasi asosiasi profesi, dan diskusi dengan pakar).

Keluaran dari evaluasi jangka panjang meliputi:

(a) Analisis efektifitas kurikulum yang antara lain didapat dari umpan

balik pengguna lulusan dan efisiensi implementasi kurikulum yang

terkait operasional program studi dan aspek pendukungnya.

(b) Analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) terhadap

kemampuan program studi.

(c) Analisis terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

serta kebutuhan pengguna lulusan di masa yang akan datang.

(d) Rekomendasi perbaikan yang perlu dilakukan terhadap kurikulum

Pemantauan dan evaluasi kurikulum jangka panjang melibatkan para pakar

eksternal, yaitu dengan kriteria kualifikasi antara lain:

(a) Guru Besar dan/atau pakar kurikulum pada program studi di

perguruan tinggi dengan akreditasi nasional dan/atau internasional

sangat baik.

(b) Akademiki atau Praktisi yang memahami kurikulum dan diutamakan

memiliki afiliasi pada asosiasi profesi dan/atau asosiasi industri yang

terkait dengan program studi.

50 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Lampiran

51

52 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

53

54 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

55

56 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

57

58 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

59

60 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

61

62 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

63

64 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

65

66 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

67

68 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

69

70 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI

71

72 Universitas Kristen Maranatha Pedoman Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI