Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Oleh : Euis Mais NurcholifahNadia Nurda Oktaviani
NursyamsiahTingkat/semester: 2B/IV
TUJUAN PEMERIKSAAN
JADWAL PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
USIA KEHAMILAN
PENGERTIAN
DAMPAK TIDAK MEMERIKSAKAN
KEHAMILAN
Daftar ISI
Pemeriksaan antenatal care atau pemeriksaan
kehamilan adalah pemeriksaan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.
Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan
ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara
wajar (Manuaba, 1998).
PENGERTIAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Back
Menurut Saifudin (2005), Ibu hamil secara ideal melaksanakan pemeriksaan kehamilan maksimal 13 sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu :1x pada trimester I atau K1
(kehamilan <14 minggu), 1x pada trimester II atau K2 (14-28
minggu), dan 2x pada trimester III atau K3 (28-
36 minggu dan diatas 36 minggu).
Namun jika terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing- masing.
JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Back
TUJUAN PEMERIKSAAN KEHAMILANMenurut Ayuray (2009) tujuan
pemeriksaan kehamilan secara umum adalah:1) Memantau kemajuan
kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2) Meningkatkan/mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
3) Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif
6) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Menurut Manuaba (1998) tujuan pemeriksaan kehamilan secara khusus adalah:1) Mengenal dan menangani
sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan, dan nifas.
2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas.
3) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatalBack
Menurut Dewitree (2010), Yang menjadi kebijakan dalam Pelayanan/asuhan standar Pemeriksaan Kehamilan minimal termasuk “10T” yaitu:
1. Timbang berat badan2. Tinggi badan3. Tekanan darah4. Tinggi fundus uteri5. Tes Detak Jantung Janin 6. Tes urin7. Imunisasi Tetanus Toksoid lengkap8. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama
kehamilan9. Tes Penyakit Menular Seksual/ uji (TORCH)1o.Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Pelayanan/asuhan standar Pemeriksaan kehamilan
Back
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
1. Pemeriksaan kehamilan awal atau kunjungan pertama
2. Pemeriksaan kehamilan berikutnya
Pemeriksaan kehamilan awal atau kunjungan
pertama
Anamnesis lengkap
Pemeriksaan rutin
Penilaian faktor resiko
•Anamnesis lengkap•Identitas pasien dan suami
meliputi nama, umur, pekerjaan, nama suami,
agama alamat •Alasan datang atau
keluhan – keluhan yang muncul pada kehamilan
•Riwayat menstruasi Meliputi : HPHT / hari pertama haid terakhir dan menarche
•Riwayat kehamilan sekarang Meliputi : HPHT,
gerakan janin, imunisasi TT, keluhan umum, dan obat yang
di konsumsi.
•Riwayat kehamilan sebelumnya
Meliputi : jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup, riwayat
persalinan dll
•Riwayat kesehatan
Meliputi : penyakit
berat, penyakit menular, penyakit
keturunan
•Riwayat sosial
ekonomi Meliputi :
status perkawinan gizi yang di konsumsi,
dll.
Back
•Pemeriksaan rutin
Tanda-tanda Vital
Keadaan Umum
Pemeriksaan fisiklengkap/sistematis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan fisiklengkap/sistematis
Meliputi : Rambut, wajah (chloasma gravidarum, edema +/-), mata (reaksi cahaya, konjungtiva, sklera), Mulut dan gigi (karies/stomatitis/perdarahan gusi), lidah, telinga (serumen/perdarahan), Leher (pembesaran kelenjar tiroid, vena yugolaris dan kelenjar limfe +/-)
Kepala dan leher
Dada Meliputi: tarikan dada +/-, auskultasi paru (vesikuler/wheezing/ronchi), auskultasi jantung (regular/ireguler), Mammae ( bentuk simetris/tidak, masa/benjolan, putting susu menonjol/datar/masuk/bersih/kotor, hyperpigmentasi areola +/-, kolostrum +/-, nyeri tekan +/-, tanda dumpling +/-).
Abdomen • InspeksiMeliputi : linea alba +/-, striae albican+/-, striae livide+/-, bekas luka operasi+/-, pembesaran (sesuai kehamilan/tidak),
• Palpasi Meliputi : TFU dan Pemeriksaan leopold
Leopold I untuk menentukan usia kehamilan dan juga
untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).
Leopold IIuntuk menentukan bagian janin yang
berada pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.
Leopold IIIuntuk menentukan bagian janin apa (kepala
atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).
Leopold IVuntuk mengkonfirmasi ulang bagian
janin apa yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul.
Genitalia luar
Ektremitas atas dan bawah
• Auskultasi Pemeriksaan DJJ
Vulva meliputi : perineum, varices +/-, flour albus
+/-Anus (hemoroid +/-)
Meliputi : varices +/-, edema +/-, reflek patella +/-, pucat pada kuku +/-, CVAT +/-.
Back
Penilaian faktor resiko
Ibu dengan Anemia
Umur kehamilan Hb Normal Hb Anemia
Kurang
Dari (gr/dl)
Trimester Pertama :
0-12 minggu
11.0-14.0 11.0
Trimester Kedua :
13-28 minggu
10.5-14.5 10.5
Trimester ketiga :
29 aterm
11.0-14.0 11.0
jika Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil sebagai berikut:
(Tarwoto, 2007:64)
Penilaian faktor resiko
Ibu dengan Hipertensi
Yaitu tekanan darah tinggi pada ibu hamil dan kelebihan kadar protein dalam urine (proteinuria).
Tekanan darah tinggi biasanya di atas 130/90, sedangkan tekanan darah normalnya 120/80.
Namun baru disebut preeklamsia bila usia kehamilan sudah menginjak 20 minggu ke atas.
Gejalanya seperti pusing, kaki bengkak, mata berkunang-kunang.
Bila seorang ibu hamil terdeteksi tekanan darahnya tinggi, maka ia harus mengurangi asupan garam, mengurangi makanan berlemak, istirahat cukup dan minum obat.
Back
Pemeriksaan kehamilan berikutnya
Pada kunjungan pertama jika ditemukan faktor resiko dari anamnesis dan pemeriksaan rutin maka dilakukan evaluasi selama kunjungan berikutnya.
Back
usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas
simpisisusia kehamilan 16
minggu, fundus dapat teraba di antara
simpisis dan pusatusia kehamilan 20
minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah
pusatusia kehamilan 24
minggu, fundus dapat teraba tepat di pusat
USIA KEHAMILAN
Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus
dapat teraba 3 jari di atas pusat
Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus
dapat teraba di pertengahan antara Prosesus Xipoideus
dan pusatPada usia kehamilan
36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di
bawah Prosesus Xipoideus
Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus
dapat teraba di pertengahan antara Prosesus Xipoideus
dan pusat.
Lanjutan…
Back
a) Tidak dapat diupayakan kehamilan yang sehat.
b) Tidak dapat melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta persiapan rujukan bila diperlukan.
c) Tidak dapat melakukan Persiapan persalinan yang bersih dan aman
d) Ibu, suami dan Keluarga tidak dapat mengetahui perencanaan antisipstif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
DAMPAK TIDAK MEMERIKSAKAN KEHAMILAN