21
PEMERIKSAAN KEHAMILAN Oleh : Euis Mais Nurcholifah Nadia Nurda Oktaviani Nursyamsiah Tingkat/semester: 2B/IV

pemeriksaan kehamilan

Embed Size (px)

Citation preview

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Oleh : Euis Mais NurcholifahNadia Nurda Oktaviani

NursyamsiahTingkat/semester: 2B/IV

TUJUAN PEMERIKSAAN

JADWAL PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

USIA KEHAMILAN

PENGERTIAN

DAMPAK TIDAK MEMERIKSAKAN

KEHAMILAN

Daftar ISI

Pemeriksaan antenatal care atau pemeriksaan

kehamilan adalah pemeriksaan untuk

mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.

Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan

ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara

wajar (Manuaba, 1998).

PENGERTIAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Back

Menurut Saifudin (2005), Ibu hamil secara ideal melaksanakan pemeriksaan kehamilan maksimal 13 sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu :1x pada trimester I atau K1

(kehamilan <14 minggu), 1x pada trimester II atau K2 (14-28

minggu), dan 2x pada trimester III atau K3 (28-

36 minggu dan diatas 36 minggu).

Namun jika terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing- masing.

JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Back

TUJUAN PEMERIKSAAN KEHAMILANMenurut Ayuray (2009) tujuan

pemeriksaan kehamilan secara umum adalah:1) Memantau kemajuan

kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.

2) Meningkatkan/mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.

3) Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif

6) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

Menurut Manuaba (1998) tujuan pemeriksaan kehamilan secara khusus adalah:1) Mengenal dan menangani

sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan, dan nifas.

2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas.

3) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.

4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatalBack

Menurut Dewitree (2010), Yang menjadi kebijakan dalam Pelayanan/asuhan standar Pemeriksaan Kehamilan minimal termasuk “10T” yaitu:

1. Timbang berat badan2. Tinggi badan3. Tekanan darah4. Tinggi fundus uteri5. Tes Detak Jantung Janin 6. Tes urin7. Imunisasi Tetanus Toksoid lengkap8. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama

kehamilan9. Tes Penyakit Menular Seksual/ uji (TORCH)1o.Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

Pelayanan/asuhan standar Pemeriksaan kehamilan

Back

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

1. Pemeriksaan kehamilan awal atau kunjungan pertama

2. Pemeriksaan kehamilan berikutnya

Pemeriksaan kehamilan awal atau kunjungan

pertama

Anamnesis lengkap

Pemeriksaan rutin

Penilaian faktor resiko

•Anamnesis lengkap•Identitas pasien dan suami

meliputi nama, umur, pekerjaan, nama suami,

agama alamat •Alasan datang atau

keluhan – keluhan yang muncul pada kehamilan

•Riwayat menstruasi Meliputi : HPHT / hari pertama haid terakhir dan menarche

•Riwayat kehamilan sekarang Meliputi : HPHT,

gerakan janin, imunisasi TT, keluhan umum, dan obat yang

di konsumsi.

•Riwayat kehamilan sebelumnya

Meliputi : jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup, riwayat

persalinan dll

•Riwayat kesehatan

Meliputi : penyakit

berat, penyakit menular, penyakit

keturunan

•Riwayat sosial

ekonomi Meliputi :

status perkawinan gizi yang di konsumsi,

dll.

Back

•Pemeriksaan rutin

Tanda-tanda Vital

Keadaan Umum

Pemeriksaan fisiklengkap/sistematis

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan fisiklengkap/sistematis

Meliputi : Rambut, wajah (chloasma gravidarum, edema +/-), mata (reaksi cahaya, konjungtiva, sklera), Mulut dan gigi (karies/stomatitis/perdarahan gusi), lidah, telinga (serumen/perdarahan), Leher (pembesaran kelenjar tiroid, vena yugolaris dan kelenjar limfe +/-)

Kepala dan leher

Dada Meliputi: tarikan dada +/-, auskultasi paru (vesikuler/wheezing/ronchi), auskultasi jantung (regular/ireguler), Mammae ( bentuk simetris/tidak, masa/benjolan, putting susu menonjol/datar/masuk/bersih/kotor, hyperpigmentasi areola +/-, kolostrum +/-, nyeri tekan +/-, tanda dumpling +/-).

Abdomen • InspeksiMeliputi : linea alba +/-, striae albican+/-, striae livide+/-, bekas luka operasi+/-, pembesaran (sesuai kehamilan/tidak),

• Palpasi Meliputi : TFU dan Pemeriksaan leopold

Leopold I untuk menentukan usia kehamilan dan juga

untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).

Leopold IIuntuk menentukan bagian janin yang

berada pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.

Leopold IIIuntuk menentukan bagian janin apa (kepala

atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).

Leopold IVuntuk mengkonfirmasi ulang bagian

janin apa yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul.

Genitalia luar

Ektremitas atas dan bawah

• Auskultasi Pemeriksaan DJJ

Vulva meliputi : perineum, varices +/-, flour albus

+/-Anus (hemoroid +/-)

Meliputi : varices +/-, edema +/-, reflek patella +/-, pucat pada kuku +/-, CVAT +/-.

Back

Penilaian faktor resiko

Ibu dengan Anemia

Umur kehamilan Hb Normal Hb Anemia

Kurang

Dari (gr/dl)

Trimester Pertama :

0-12 minggu

11.0-14.0 11.0

Trimester Kedua :

13-28 minggu

10.5-14.5 10.5

Trimester ketiga :

29 aterm

11.0-14.0 11.0

jika Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil sebagai berikut:

(Tarwoto, 2007:64)

Penilaian faktor resiko

Ibu dengan Hipertensi

Yaitu tekanan darah tinggi pada ibu hamil dan kelebihan kadar protein dalam urine (proteinuria).

Tekanan darah tinggi biasanya di atas 130/90, sedangkan tekanan darah normalnya 120/80.

Namun baru disebut preeklamsia bila usia kehamilan sudah menginjak 20 minggu ke atas.

Gejalanya seperti pusing, kaki bengkak, mata berkunang-kunang.

Bila seorang ibu hamil terdeteksi tekanan darahnya tinggi, maka ia harus mengurangi asupan garam, mengurangi makanan berlemak, istirahat cukup dan minum obat.

Back

Pemeriksaan kehamilan berikutnya

Pada kunjungan pertama jika ditemukan faktor resiko dari anamnesis dan pemeriksaan rutin maka dilakukan evaluasi selama kunjungan berikutnya.

 

Back

usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas

simpisisusia kehamilan 16

minggu, fundus dapat teraba di antara

simpisis dan pusatusia kehamilan 20

minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah

pusatusia kehamilan 24

minggu, fundus dapat teraba tepat di pusat

USIA KEHAMILAN

Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus

dapat teraba 3 jari di atas pusat

Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus

dapat teraba di pertengahan antara Prosesus Xipoideus

dan pusatPada usia kehamilan

36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di

bawah Prosesus Xipoideus

Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus

dapat teraba di pertengahan antara Prosesus Xipoideus

dan pusat.

Lanjutan…

Back

a) Tidak dapat diupayakan kehamilan yang sehat.

b) Tidak dapat melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta persiapan rujukan bila diperlukan.

c) Tidak dapat melakukan Persiapan persalinan yang bersih dan aman

d) Ibu, suami dan Keluarga tidak dapat mengetahui perencanaan antisipstif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.

DAMPAK TIDAK MEMERIKSAKAN KEHAMILAN

TERIMA KASIH