Upload
mputantular
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
ANOTASIPERATURAN DERAH
TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
(sebagai urusan pemerintahan)
HERU PURNOMOKantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DIY
2
Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang
berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan
ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan
yang masih terpengaruh aktivitas daratan
PENGERTIAN 1
3
Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengatur hubungan timbal balik antara
sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala aktivitasnya, agar terwujud kelestarian dan keserasian ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan sumberdaya alam bagi manusia secara berkelanjutan
PENGERTIAN 2
4
Pengelolaan DAS merupakan sub urusan pemerintahan konkuren (pilihan)
dibidang kehutananNo Sub Urusan Pemerintah
PusatDaerah Provinsi Daerah
Kab/Kota1 2 3 4 5
5. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Penyelenggaraan pengelolaan DAS.
Pelaksanaan pengelolaan DAS lintas Daerah kab/kota dan dalam Daerah kab/kota dlam 1 (satu) Daerah provinsi.
-
LANDAS PIKIR 1
LANDAS PIKIR 2
urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar penyelenggaraan Otonomi Daerah
5
danuntuk menyelenggarakan Otonomi Daerah, Daerah membentuk PERDA
LANDAS PIKIR 3
Materi muatan PERDA:
6
1. penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Tugas Pembantuan; dan
2. penjabaran lebih lanjut ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi; serta
3. muatan lokal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
LANDAS PIKIR 4
Pengelolaan DAS yang menjadi urusan pemerintahan DIY (baca:kewenangan)
adalah DAS yang lintas daerah kab/kota dan dalam daerah kab/kota di DIY berdasarkan
pada DAS yang telah di Kodefikasi dan Nama DAS, yaitu DAS Bribin yang terletak di Kabupaten Gunungkidul
7
Penyelenggaraan Pengelolaan DAS harus sesuai dengan:
8
{rujukan hukum Ps. 2 ayat (3) dan (4) PP 37/2012}
1. rencana tata ruang; dan2. pola pengelolaan SDA, yang dilaksanakan secara terkoordinasi dengan melibatkan:
a. Instansi Terkait pada lintas wilayah administrasi dan
b. peran serta masyarakat (perorangan/Forum)
Pengelolaan DAS 2
KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAS 9
mengatur pengelolaan DAS dari hulu -hilir secara utuh
menjadi salah satu dasar dalam penyusunan rencana pembangunan sektor dan wilayah di DIY dan kabupaten/kota
ditujukan untuk mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronisasikan
, dan mensinergikan
Pengelolaan DAS dalam rangka
meningkatkan daya dukung DAS
energi
Penataan ruang
minerba
pertanian hutan
sumber daya air
LH
transportasi
infrastruktur
Pengelolaan DAS, melalui: 1.perencanaan; 2.pelaksanaan; 3.monitoring dan evaluasi; dan 4.pembinaan dan pengawas
an
diselenggarakan sesuai dengan
rencana tata ruang dan pola
pengelolaan SDA
dilaksanakan secara terkoordinasi dgan melibatkan Instansi Terkait pada lintas wilayah administrasi dan peran serta masyarakat (perorangan/Forum)
Beberapa ketentuan dalam RaPerda Pengelolaan DAS ini yang perlu dilakukan perubahan atau penyesuaian rumusan norma hukumnya, yakni sebagai berikut:
10
Ketentuan AnotasiDasar Hukum Mengingat sesuai ketentuan yang diatur dalam UU 12/2011
bahwa dasar hukum pembentukan PERDA:1.Pasal 18 ayat (6) UUD NRI Tahun 1945; 2.UU tentang Pembentukan Daerah; 3.UU tentang Pemerintahan Daerah; dan4.PUU yang memerintahkan secara langsung pembentukan PERDA
Ruang lingkup huruf d Perda yang berbunyi “pendidikan, pelatihan, penyuluhan” tidak perlu dirumuskan dalam ruang lingkup karena pendidikan, pelatihan, penyuluhan merupakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam Pembinaan Pengelolaan DAS
ANOTASI TERHADAP 1RAPERDA PENGELOLAAS DAS
11
Ketentuan AnotasiRuang lingkup huruf b Perda yang berbunyi “Penerapan tata nilai
budaya dalam” tidak perlu dirumuskan, tidak perlu dirumuskan di ruang lingkup, lebih baik dirumuskan dalam BAB PELAKSANAAN PENGELOLAAN SDA
Ruang lingkup huruf d Perda yang berbunyi “swasta dan akademisi” tidak perlu dirumuskan dalam ruang lingkup karena swasta dan akademisi merupakan ruang lingkup dari “peran serta masyarakat”
Ruang lingkup huruf f Perda yang berbunyi “pemberdayaan masyarakat” norma hukum ini lebih dirumuskan dalam huruf e (pengelompokan) karena norma hukum ini satu kesatuan dengan ruang lingkup peran serta masyarakat
Ruang lingkup huruf g, h, i dan j Perda yang berbunyi “hak, kewajiban, dan larangan” tidak perlu dirumuskan dalam ruang lingkup
ANOTASI TERHADAP 2RAPERDA PENGELOLAAS DAS