Upload
universitasnegerimalang
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi merupakan area yang sangat luas dengan berbagai macam bentuk-
bentuk pulaunya. Untuk menggambarkan seluruh area bumi tidak mungkin kita
menggambarkan sesuai dengan ukuran aslinya, karena tidak akan ada kertas yang
cukup untuk memuatnya. Lalu apa yang harus dilakukan agar kita bisa
menggambarkan bagaimana bentuk bumi di sebuah kertas. Maka dari itu konsep
skala dibutuhkan. Konsep skala sendiri merupakan sebuah konsep perbandingan.
Dengan adanya skala inilah kita bisa menggambarkan bagaimana bentuk-bentuk
pulau di bumi dengan proprorsi yang tepat. Tidak hanya bentuknya saja, tetapi
kita juga bisa memperkirakan jarak suatu daerah dengan daerah lain yang sangat
jauh tanpa harus mengukurnya.
Konsep perbandingan juga tidak hanya digunakan dalam konsep skala saja,
banyak kegiatan sehari-hari kita yang membutuhkan konsep perbandingan. Kita
akan lebih mudah menghitung suatu luas daerah yang mempunyai ukuran yang
sangat besar dengan konsep perbandingan, selain itu kita juga dapat
memperkirakan berapa banyak persediaan makanan yang harus kita bawa saat
camping dengan konsep perbandingan. Maka konsep perbandingan sangat
bermanfaat bagi manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perbandingan?
2. Apa yang dimaksud dengan perbandingan senilai?
3. Apa yang dimaksud dengan perbandingan berbalik nilai?
1
4. Apa pengertian dari skala?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari perbandingan.
2. Menjelaskan tentang perbandingan senilai
3. Menjelaskan tentang perbandingan berbalik nilai
4. Menjelaskan pengertian skala
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERBANDINGAN
Perbandingan sering muncul dalam kehidupan sehari-hari, misalnya siswa A
adalah siswa yang paling tinggi diantara teman-teman sekelas. Hal ini berarti kita
membandingkan tinggi siswa A dengan tinggi teman-teman sekelas.
Sekarang kita akan memperhatikan pada perbandingan antara dua benda.
Misalnya, kita mempunyai 2 buah benang yang panangnya masing-masing 6 cm
dan 2 cm. maka ada beberapa cara untuk menyatakan perbandingan penjang
kedua benang tersebut, misalnya:
1. Benang I lebih panjang 4 cm dari benang II.
2. Benang II kurang 4 cm dari benang I.
3. Panjang benang II adalah dari panjang benag I, atau dapat juga dituliskan
perbandingan panjang benang I dan II adalah 1 : 3, dibaca: perbandingan
panjang benang I dan II adalah 1 berbanding 3.
4. Panjang benang I adalah 3 kali panjang benag II atau dapat juga dituliskan
perbandingan panjang benang I dan II adalah 3 : 1, dibaca: perbandingan
panjang benang I dan II adalah 3 berbanding 1.
Pernyataan 3 dan 4 di atas menunjukkan adanya kaitan antara pecahan dan
perbandingan. Sekarang, misalkan kita mempunyai 3 buah kelereng merah dan 2
buah kelereng kuning. Sama seperti diatas, ada beberapa cara untuk menyatakan
perbandingan banyaknya kelereng, misalnya:
3
1. Perbandingan banyaknya kelereng merah dan kelereng kunung adalah 3 : 2.
2. Perbandingan banyaknya kelereng kuning dan kelereng merah adalah 2 : 3.
3. Perbandingan banyaknya kelereng kuning dan seluruh kelereng adalah 2 : 5.
4. Perbandingan banyaknya seluruh kelereng dan kelereng merah adalah 5: 3.
Perbandingan tidak hanya melibatkan 2 bilangan, tetapi dapat dapat juga
lebih dari 2. Misalnya dalam suatu kotak terdapat 2 kelereng merah, 2 kelereng
kuning, dan 5 kelereng biru. Perbandingan banyaknya kelereng merah : kelereng
kuning : kelereng biru adalah 2 : 3 : 5.
Definisi Perbandingan
Suatu perbandingan adalah pasangan terurut dari bilangan yang ditulis a : b,
dengan b ≠ 0 yang menyatakan hubungan yang ada diantara kedua bilangan
tersebut.
Perbandingan yang melibatkan 2 bilangan, misalkan a: b, dapat ditulis
sebagai pecahan . Misalnya perbandingan 2 : 3 dapat ditulis sebagai .
Contoh berikut menunjukkan bahwa suatu perbandingan dapat
disederhanakan seperti pada pecahan. Perhatikan persegi panjang di bawah ini!
4
4 cm
6 cm
Gambar di atas adalah gambar persegi panjang dengan ukuran panjang 6 cm dan
lebar 4 cm. hubungan antara panjang dan lebar dari persegi panjang di atas adalah
perbandingan panjang dan lebar adalah 6 : 4 atau dapat disingkat panjang : lebar =
6 : 4. Seperti pada pecahan, perbandingan 6 : 4 dapat disederhanakan menjadi 3 :
2, sehingga diperoleh panjang : lebar = 3 : 2. Perbandingan 3 : 2 juga dapat
disederhanakan menjadi 1 : 1, tetapi dalam menuliskan perbandingan,
hendaknya dihindari penggunaan pecahan.
Perhatikan kembali contoh di atas. Jika diberikan suatu persegi panjang
dengan ukuran panjang 6 cm dan lebar 4 cm maka dikatakan panjang : lebar = 6 :
4 = 3 : 2. Tetapi sebaliknya jika diberikan pernyataan ada suatu persegi panjang
yang memiliki perbandingan panjang : lebar = 3: 2, maka belum tentu ukuran
panjang dan lebar persegi panjang tersebut 6 cm dan 4 cm. karena dapat juga
ukuran panjang dan lebar persegi panjang tersebut adalah 30 cm dan 20 cm, 300
cm dan 200 cm, atau ukuran panjang dan lebar lainnya asalkan tetap memenuhi
perbandingan panjang : lebar = 3 : 2.
Perbandingan Ekuivalen
Dua perbandingan yang menyatakan perbandingan yang sama disebut
perbandingan yang ekuivalen.
5
Suatu perbandingan adalah pasangan terurut dari bilangan yang ditulis a : b,
dengan b ≠ 0 yang menyatakan hubungan yang ada diantara kedua bilangan
tersebut.
Salah satu cara untuk memperoleh suatu perbandingan yang ekuivalen
dengan perbandingan yang diketahui adalag dengan mengalikan atau membagi
kedua suku pada perbandingan yang diketahui dengan bilangan tak nol yang
sama.
Contoh:
Carilah tiga perbandingan yang ekuivalen dengan 2 : 3!
Penyelesaian:
Tulislah perbandingan sebagai pecahan. Kalikan pembilang dan penyebut
dengan bilangan yang sama.
= = ,
= = ,
= = .
Jadi, perbandingan 4 : 6, 6 : 9, dan 8 : 12 ekuivalen dengan 2 : 3.
Pembelajaran Perbandingan
Untuk megajarkan perbandingan kepada siswa dapat digunakan media
benang atau kelereng. Setelah siswa paham arti perbandingan dan cara
6
menuliskannya, mintalah mereka untuk mencari contoh perbandingan yang ada di
sekitar sekolah, seperti perbandingan seeda di tempat parkir, perbandingan siswa
putri dan siswa putra, dan lain-lain.
Selanjutnya siswa diajarkan tentang perbandingan yang ekuivalen. Yang
perlu ditekankan adalah jika diketahui suatu perbandingan seperti perbandingan
panjang : lebar suatu persegi panjang = 5 : 3 maka belum tentu panjang dan lebar
persegi panjang itu adalah 5 cm dan 3 cm.
Pada saat mengajarkan perbandingan ada 2 hal yang perlu diperhatikan,
yaitu:
1) Besaran-besaran yang akan dibandingkan haruslah merupakan besaran yang
sejenis atau setipe. Contohnya minggu dan hari adalah besaran yang sejenis
yaitu tentang waktu, tetapi kita tidak dapat membandingkan antara hari
(waktu) dengan kilogram (massa).
2) Besaran-besaran yang akan dibandingkan harus menggunakan satuan yang
sama, contohnya jika ingin membandingkan minggu dengan hari, maka
minggu harus diubah terlebih dahulu menjadi hari.
a. Perbandingan Senilai
Perhatikan contoh di bawah ini!
Harga sebuah buku adalah Rp 500. Berdasarkan pernyataan ini tentunya dapat
ditentukan harga 2 buku, 3 buku dan seterusnya. Perhatikan tabel di bawah
ini!
7
Tabel 1
Perhatikanlah nomor
satu dan nomor tiga
pada tabel di atas!
Perbandingan
banyaknya buku pada nomor satu dan nomor tiga adalah 1 : 3, sedangkan
perbandingan harga buku pada nomor satu dan nomor tiga adalah 500 : 1500
= 1 : 3. Selanjutnya, jika kita membandingkan banyaknya buku pada nomor
tiga dan empat akan diperoleh 3 : 10 dan perbandingan harga buku pada
nomor tiga dan nomor empat adalah 1500 : 5000 = 3 : 10. Perhatikan lebih
lanjut, pada kolom kedua jika banyaknya buku bertambah maka pada kolom
ketiga harga buku juga bertambah. Karena itu perbandingan di atas disebut
perbandingan senilai. Jadi, ciri perbandingan senilai adalah jika suatu besaran
bertambah, maka besaran yang lain juga akan bertambah pula.
Contoh 1:
Jika harga 6 kg gula adalah Rp 15.000. Tentukan berapakah harga 8 kg gula!
8
No Banyaknya Buku Harga Buku
1 1 Rp 500
2 2 Rp 1000
3 3 Rp 1500
4 10 Rp 5000
5 20 Rp 10.000
6 30 Rp 15.000
Ciri perbandingan senilai adalah jika suatu besaran bertambah, maka besaran
yang lain juga akan bertambah pula.
tersebut.
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa contoh ini berhubungan dengan perbandingan senilai
karena semakin banyak gula yang dibeli maka semakin mahal harga gula
yang harus di bayar. Selanjutnya, misalkan harga 8 kg gula adalah Rp n.
karena perbandingannya senilai maka perbandingan berat gula, yaitu 6 : 8
akan sama dengan perbandingan harga 6 kg gula dengan harga 8 kg gula,
yaitu 15.000 : n. jadi 6 : 8 = 15.000 : n, maka diperoleh persamaan:
6 : 8 = 15.000 : n
=
x n = x n
= 15.000
6n = 8 x 15.000
6n = 120.000
n = 20.000.
Diperoleh n = 20.000. Jadi, harga 8 kg gula adalah Rp 20.000.
Contoh 2 :
9
Suatu mobil berjalan dengan kecepatan tetap. Setiap 3 jam mobil tersebut
menempuh 20 km. tentukan jarak yang ditempuh mobil tersebut selama 5
jam.
Penyelesaian:
Contoh ini berhubungan dengan perbandingan senilai karena semakin lama
mobil berjalan maka semakin jauh jarak yang ditempuh mobil tersebut.
Sekarang, misalkan jarak yang ditempuh mobil selama 5 jam adalah n km.
karena perbandingannya senilai maka perbandingan antara waktu yang
ditempuh mobil, yaitu 3 : 5 sama dengan perbandingan jarak yang ditempuh
mobil, yaitu 20 : n. maka, diperoleh 3 : 5 = 20 : n, yang menghasilkan
persamaan:
3 : 5 = 20 : n
=
x n = x n
= 20
3n = 20 x 5
3n = 100
n = = 33
10
diperoleh n = 33 km. jadi, jarak yang ditempuh mobil tersebut selama 5 jam
adalah 33 km.
b. Perbandingan Berbalik Nilai
Untuk mengilustrasikan perbandingan bernilai balik , perhatikanlah
contoh berikut :
Tabel berikut ini menunjukkan hubungan antara banyaknya karyawan dengan
waktu yang diperlukan (dalam jam) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
yang sama.
Hubungan Antara Banyaknya Karyawan Dengan Banyaknya Jam Untuk
Menyelesaikan Suatu Pekerjaan Yang Sama.
Banyaknya Karyawan Banyaknya Jam Yang Diperlukan
10 6 (Baris Pertama)
20 3 (Baris Kedua)
30 2 (Baris Ketiga)
40 1,5 (Baris Keempat)
50 1.2 (Baris Kelima)
60 1 (Baris Keenam)
Perhatikan bahwa perbandingan banyaknya karyawan yang bekerja
pada baris pertama dan kedua adalah 10 : 20 = 1 : 2. Sedangkan perbandingan
banyaknya jam yang diperlukan pada baris pertama dan kedua adalah 6 : 3 =
11
Tabel 2
2 : 1. Perhatikan juga bahwa kedua perbandingan tersebut tidak sama tetapi
saling berkebalikan . bandingkan hal ini dengan
perbandingan senilai.
Demikian juga untuk baris yang ketiga dan baris yang kelima ,
diperoleh perbandingan banyaknya jam adalah 30 : 50 = 3 : 5 dan
perbandingan waktu yang diperlukan adalah 2 : 1,2 = 5 : 3. Sekali lagi
diperoleh dua perbandingan yang saling berkebalikan.
Perbandingan banyaknya jam dan perbandingan waktu yang
diperlukan pada baris keempat dan kelima, baris kedua dan baris ketiga hasil
dari kedua perbandingan tersebut akan saling berkebalikan . karena itu
perbandingan pada tabel di atas disebut perbandingan berkebalik senilai.
Pada tabel diatas , tampak pada kolom pertama dan kolom kedua
bahwa semakin banyak karyawan yang bekerja akan semakin sedikit waktu
yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal ini merupakan ciri dari
perbandingan berbalik nilai, yaitu jika suatu besaran bertambah maka besaran
lainnya akan berkurang.
Contoh 1 :
12
Ciri dari perbandingan berbalik nilai, yaitu jika suatu besaran bertambah
maka besaran lainnya akan berkurang.
tersebut.
Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 50 km/jam dan menempuh perjalan
Malang – Surabaya selama 2 jam. Jika kecepatan mobil tersebut 60 km/jam,
tentukan waktu yang diperlukan mobil itu untuk menempuh perjalanan
Malang – Surabaya.
Penyelesaian :
Perhatikan bahwa contoh ini berhubungan dengan perbandingan
berbalik nilai, karena makin cepat mobil berjalan maka makin sedikit waktu
yang dibutuhkan untuk menempuh jarak Malang – Surabaya.
Selanjutnya, misalkan waktu yang diperlukan mobil itu untuk
menempuh jarak Malang – Surabaya dengan kecepatan 60 km/jam adalah n
jam.
Karena perbandingannya berbalik nilai maka perbandingan antara
kecepatan mobil, yaitu 50 : 60 merupakan kabalikan dari perbandingan antara
waktu yang diperlukan mobil yaitu 2 : n.
Jadi diperoleh 50 : 60 = n : 2 (ingat bukan 2 : n karena merupakan
kebalikan), yang menghasilkan persamaan:
50 : 60 = n : 2
=
x = x
=
13
60n = 100
n = 1
Diperoleh n = 1 .
Jadi waktu yang diperlukan mobil tersebut untuk menempuh jarak Malang –
Surabaya dengan kecepatan 60 km/jam adalah 1 jam.
Contoh 2:
Untuk membangun sebuah rumah , diperlukan waktu 50 hari jika bekerja 10
orang. Tentuka banyaknya orang yang harus ditambahkan supaya waktu yang
diperlukan untuk membangun rumah yang sama adalah 20 hari ?
Penyelesaian :
Makin banyak orang yang bekerja, makin sedikit waktu yang diperlukan
untuk membangun rumah. Sekarang, misalkan banyaknya orang yang
diperlukan untuk membangun rumah selama 20 hari adalah n.
Karena merupakan perbandingan berbalik nilai maka perbandingan lamanya
hari yang diperlukan untuk membangun rumah yaitu 50 : 20 metrupakan
kebalikan dari perbandingan banyaknya orang yang bekerja yaitu 10 : n.
Diperoleh 50 : 20 = n : 10 (ingat bukan 10 : n karena merupakan kebalikan),
yang menghasilkan persamaan:
50 : 20 = n : 10
14
=
x = x
=
20n = 50 x 10.
20n = 500
n = 25
Diperoleh n = 25.
Jadi diperlukan 25 orang untuk membangun rumah dalam waktu 20 hari.
Karena itu perlu ditambahkan 25 – 10 = 15 orang supaya rumah tersebut
selesai dalam waktu 20 hari.
Contoh 3:
Sebuah proyek selesai dikerjakan oleh 6 orang selama 12 hari. proyek
tersebut sudah dikerjakan selama 5 hari. karena ada suatu hal proyek terhenti
selama 4 hari. Supaya proyek selesai tepat waktu maka tentukan tambahan
pekerja yang diperlukan .
Penyelesaian :
Banyak pekerjaan yang harus dikerjakan oleh 6 orang selama 12 hari adalah 6
x 12 = 72 bagian. Selama 5 hari sudah dikerjakan 6 x 5 = 30 bagian. Sisa
pekerjaan adalah 72 – 30 = 42 bagian yang harus dikerjakan dalam 12 – (5 +
15
4) = 3 hari. Misalkan diperlukan tambahan y orang. Maka diperoleh
persamaan :
(6 + y) x 3 = 42
18 + 3y = 42
3y = 42 – 18
3y = 24
y = 8,
Jadi perlu ditambahkan 8 orang lagi
Contoh 4:
Seekor sapi dapat menghabiskan sebuah bagian padang rumput selama 4 hari,
sedangkan seekor kambing dapat menghabiskan bagian padang rumput yang
sama sela 12 hari. Tentukan waktu yang diperlukan untuk menghabiskan
bagian padang rumput yang sama, jika sapi dan kambing bersama-sama.
Penyelesaian :
Karena seekor sapi dapat menghabiskan sebuah bagian padang rumput selama
4 hari berarti sehari seekor sapi dapat menghabiskan bagian padang rumput.
Dengan cara yang sama, dalam sehari seekor kambing dapat menghabiskan
bagian padang rumput. Jika mereka makan bersama – sama , sehari
mereka dapat menghabiskan bagian padang rumput.
16
Jadi diperlukan waktu 3 hari untuk menghabiskan bagian padang rumput jika
sapi dan kambing makan bersama-sama.
Pembelajaran Perbandingan Senilai Dan Perbandingan Berbalik Nilai
Untuk mengajarkan perbandingan senilai dapat dimulai dengan menjelaskan
Tabel 1. Supaya siawa lebih memahami perbandingan senilai, mintalah siswa
membuat tabel seperti Tabel 1 yang menyatakan hubungan antara banyaknya
karung beras dengan beratnya. Asumsikan 1 karung beras beratnya 100 kg.
mintalah mereka untuk mengamati perbandingan antara 2 baris seperti pada
contoh di Tabel 1. Suruhlah mereka untuk menyimpulkan hasil pengamatan
mereka dan siswa diarahkan untuk memahami bahwa perbandingan yang
diperoleh adalah perbandingan senilai. Mintalah mereka untuk membuat contoh
sendiri dengan membuat tabel dan mengamati perbandingan 2 barisnya.
Dengan cara yang sama seperti di atas, untuk menjelaskan perbandingan
berbalik nilai dapat digunakan Tabel 2. Mintalah mereka untuk membuat contoh
sendiri dengan membuat tabel, mengamati perbandingan 2 barisnya, dan siswa
diarahkan untuk memahami bahwa perbandingan yang diperoleh adalah
perbandingan berbalik nilai.
Selanjutnya arahkan siswa untuk memahami ciri perbandingan senilai dan
perbandingan berbalik nilai jika kita membandingkan 2 besaran yaitu pada
perbandingan senilai, jika suatu besaran bertambah besar maka besaran yang
lainnya juga bertambah besar. Sedangkan pada prbandingan berbalik nilai, jika
suatu besaran bertambah besar maka besaran yang lainnya akan bertambah kecil.
17
Setelah siswa memahami perbandingan senilai dan perbandingan berbalik
nuilai, mintalah mereka untuk membuat contoh sendiri tentang perbandingan
senilai dan perbandingan berbalik nilai. Selanjutnya guru dapat mengajarkan cara
menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan kedua perbandingan
tersebut. Penting untuk ditekankan kepada siswa di awal menyelesaikan soal,
siswa harus mengetahui soal tersebut berhubungan dengan perbandingan senilai
atau berbalik nilai. Jika siswa salah menentukan hal ini maka tentu saja mereka
akan salah dalam menjawab soal.
B. SKALA
Salah satu penerapan perbandingan senilai adalah penyelesaian soal skala
karena perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya yang
dinyatakannya adalah sama.
Perhatikan bahwa pada peta suatu daerah / wilayah selalu tercantum skala
misalnya 1 : 2000. Skala tersebut berarti jarak 1 cm pada peta menyatakan jarak
sesungguhnya sebesar 2000 cm. ingat bahwa satuan jarak pada peta harus sama
dengan satuan jarak pada tempat sesungguhnya dalam hal ini adalah cm. Jadi
skala merupakan perbandingan antara ukuran gambar dengan ukuran sebenarnya.
Skala digunakan pada peta, denah, dan rancangan benda.
Untuk mencari skala kita dapat menggunakan rumus:
Skala =
Untuk lebih memahami persoalan tentang skala, perhatikan contoh di
bawah ini :
18
Contoh:
Jarak 2 cm pada suatu peta menyatakan jarak sesungguhnya di bumi sebesar 16
km.
a. Tentukan skala peta tersebut!
b. Jika jarak 2 kota pada peta itu 6 cm, berapa km jarak sesungguhnya?
c. Jika jarak sesungguhnya dua kota lainnya adalah 480 km, tentukan jarak
kedua kota tersebut pada peta!
Penyelesaian
16 km = 1. 600.000 cm
a. Skala = = = 1 : 800.000
b. Jarak sesungguhnya = 6 x 800.000
= 4.800.000 cm
= 48 km
c. 480 km = 48.000.000 cm
Jarak pada peta =
= 60 cm
19
Skala merupakan perbandingan antara ukuran gambar dengan ukuran
sebenarnya. Rumus skala : Skala =
Pembelajaran Skala
Untuk mengajarkan skala, guru dapat menggunakan media peta suatu
provinsi. Sebagai motivasi, mintalah kepada siswa untuk menunjukkan letak
beberapa kota, gunung, sungai dan lainnya. Selanjutnya jelaskanlah kepada siswa
arti skala yang tercantum di peta tersebut. Mintalah kepada siswa untuk mengukur
jarak 2 kota yang terdapat di peta tersebut. Dengan menggunakan skala yang
tercantum, mintalah mereka untuk menghitung jarak sesungguhnya antara kedua
kota tersebut. Ada baiknya jika guru mempunyai informasi tentang jarak
sesungguhnya antara 2 kota lainnya. Mintalah kepada siswa untuk menghitung
jarak di peta dan mencocokkan hasilnya dengan mengukur jarak kedua kota
tersebut. Tanyakanlah kepada mereka, persoalan skala berhubungan dengan
perbandingan senilai atau perbandingan berbalik nilai.
Jika siswa sudah memahami tentang skala, dapat ditingkatkan dengan
masalah yang berhubungna dengan luas daerah, yaitu jika diketahui luas suatu
daerah di peta, berapakah luas daerah sesungguhnya. Ingat bahwa, jika diberikan
skala 1 : n maka skala untuk perbandinga luas daerah adalah 1 : n2. Pada
umumnya, siswa sering membuat kesalahan dalam perhitungan yaitu tetap
menggunakan skala 1 : n, daripada skala 1 : n2
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suatu perbandingan adalah pasangan terurut dari bilangan yang ditulis a : b,
dengan b ≠ 0 yang menyatakan hubungan yang ada diantara kedua bilangan
tersebut. Ada 2 macam perbandingan yaitu perbandingan senilai dan
perbandingan berbalik nilai. Ciri perbandingan senilai adalah jika suatu besaran
bertambah, maka besaran yang lain juga akan bertambah pula. Sedangkan ciri dari
perbandingan berbalik nilai, yaitu jika suatu besaran bertambah maka besaran
lainnya akan berkurang.
Salah satu penerapan perbandingan senilai adalah penyelesaian soal skala.
skala merupakan perbandingan antara ukuran gambar dengan ukuran sebenarnya.
21
LATIHAN
1. Umur Eva 5 tahun lebih muda dari umur Lina. Jumlah umur mereka 21 tahun.
Tentukan perbandingan umur Eva dan Umur Lina 2 tahun mendatang!
2. Untuk membuat sebuah taman berukuran 3 m x 4 m diperlukan biaya sebesar
Rp 600.000. tentukan biaya yang diperlukan untuk membuat taman sejenis
dengan ukuran 7 m x 8 m!
3. Seorang peternak mempunyai makanan untuk 35 ekor kambing selama 4
minggu. Bila ia menjual 7 ekor kambingnya, tentukan berapa minggu
makanan kambing itu akan habis!
4. Suatu pekerjaan mengecat tembok jika dikerjakan oleh 3 orang akan selesai
dalam 7 hari. Setelah pekerjaan berlangsung 3 hari, karena sesuatu hal
pekerjaan terhenti selama 2 hari. Jika pekerjaan itu ingin diselesaikan tepat
waktu, berapa pekerja tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut?
5. Jarak 5 cm pada suatu peta menyatakan jarak sesungguhnya sebesar 15 km di
bumi.
a. Tentukan skala peta tersebut
b. Jika jarak antara 2 kota 450 km, berapakah jarak antara kedua kota
tersebut pada peta tadi?
c. Jika jarak antara dua kota lain adalah 16 cm, tentukan berapa km jarak
sesungguhnya antara kedua kota tersebut?
22
KUNCI JAWABAN
1. Misal : Umur Lina = n
Umur Eva = n – 5
n + (n – 5) = 21
2n – 5 = 21
2n = 26
n = 13
umur Lina = n = 13 tahun
umur Eva = n – 5 = 13 – 5 = 8 tahun.
2 tahun mendatang :
Umur Lina = 13 + 2 = 15 tahun
Umur Eva = 8 +2 = 10 tahun
Jadi, perbandingan umur Eva dan umur Lina 2 tahun mendatang = 10 : 15
= 2 : 3
2. Taman 1 = 3 m x 4 m = 12 m2
Taman 2 = 7 m x 8 m = 56 m2
Misal : biaya taman =
=
23
12 = 56 x 600.000
12 = 33.600.000
= 2. 800.000
Jadi, biaya yang dibutuhkan untuk membuat taman 2 sebesar Rp
2.800.000.
3. Misal : jumlah minggu makanan akan habis =
=
35 x 4 = 28
28 = 140
= 5
Jadi, makanan tersebut akan habis dalam waktu 5 minggu.
4. Misal : pekerja tambahan yang dibutuhkan = x
=
=
24
3 x 4 = 2 (3 +x)
12 = 6 +2x
2x = 12 – 6
2x = 6
x = 3
Jadi, pekerja tambahan yang dibutuhkan agar pekerjaan tersebut selesai
tepat waktu adalah 3 orang
5. 15 km = 1. 500.000 cm
d. Skala = = = 1 : 300.000
e. 450 km = 45.000.000 cm
Jarak pada peta =
= 150 cm
f. Jarak sesungguhnya = 16 x 300.000
= 4.800.000 cm
= 48 km
25