Upload
suri
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Tugas Akhir Jaringan Komputer
PERBANDINGAN IP ADDRESS V.4 dan V.6
Disusun Oleh :
Desta Fatihayati (09061002054)
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2008
BAB IPENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Latar belakang dibuatnya laporan ini adalah sebagai
salah satu bentuk tugas akhir yang harus di lakukan setiap
mahasiswa di akhir perkuliahan mata kuliah Jaringan Komputer
Fasilkom UNSRI. Tetapi terdapat manfaat tersendiri bagi
mahasiswa yang bersangkutan yaitu mempersiapkan mahasiswa agar
terbiasa membuat tulisan ilmiah, persiapan untuk menulis KP /
TA, mahasiswa dapat merangkum/ menganalisa/ membandingkan dan
menuliskannya kembali dalam bahasa ilmiah dan dapat
dipertanggungjawabkan tulisannya tersebut serta tentu saja
untuk menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Jaringan
Komputer.
Atas pertimbangan tertentu Saya memilih “Perbandingan IP
Address V.4 dan V.6” sebagai judul tugas akhir Saya. Hal ini
disebabkan karena istilah-istilah Jaringan Komputer, seperti
IP Address dalam kehidupan di era Teknologi Informasi ini
sudah hal yang sangat melekat dikalangan masyarakat. Maraknya
peralatan yang berbasiskan Jaringan Komputer dengan protokol
IP, baik itu computer itu sendiri maupun peralatan lainnya
seperti handphone, camera, handycam, dan peralatan lain,
menjadi pemicu melekatnya istilah Jaringan Komputer.
Permasalahan yang muncul adalah semakin banyaknya peralatan
memaksa masyarakat untuk tidak hanya mampu sebagai pengguna
saja. Kondisi tersebut memaksa masyarakat di era Teknologi
Informasi ini mempunyai kemampuan dalam hal perancangan sistem
Jaringan Komputer.
I.2 Tujuan Penelitian Tujuan pembuatan tugas akhir ini dimaksudkan agar Kami
sebagai mahasiswa Teknik Informatika, dapat memahami,
mendalami dan mengimplementasikan ilmi-ilmu dibidang Jaringan
Komputer yang telah Kami dapat dibangku perkuliahan.
Sedangkan tujuan dari Perbandingan IP Address V4 dan V6
ini sendiri antara lain :
a. Untuk mengetahui Pembagian Kelas Ipv4 dan Ipv6
b. Untuk mengetahui Format Alamat Ipv4 dan Ipv6
c. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan Ipv4 dan Ipv6
d. Untuk mengetahui Modul Ipv4 dan Ipv6
e. mengetahui sejarah Ipv4 dan Ipv6
f. serta penggunaannya
I.3 Metode Penelitian Tugas AkhirMetode yang di gunakan dalam pembuatan Tugas Akhir ini
adalah dengan literature. Saya mengumpulkan berbagai sumber
yang berhubungan dengan IP address V4 maupun V6, baik itu di
dapatkan dengan browsing, forum-forum maupun sumber-sumber
literature tertulis (buku).
BAB IILANDASAN TEORI
Dalam membuat Tugas Akhir ini saya menggunakan dasar-
dasar teori jaringan komputer sebagai bahan acuan. Berikut
adalah dasar-dasar teori jaringan yang digunakan dalam laporan
ini. penggabungan Teknologi Komputer dan Komunikasi sangat
berpengaruh terhadap bentuk organisasi Sistem Komputer. Suatu
konsep “pust komputer” adalah merupakan konsep yang sudah
ketinggalan zaman. Model Komputer tunggal yang melayani
seluruh tugas-tugas komputasi telah diganti dengan sekumpulan
komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah tetapi saling
berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem tersebut yang
di sebut dengan Jaringan Komputer (computer network).
II.1 Konsep Dasar IPa. Merupakan Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam
jaringan komputer yang digunakan untuk berkomunikasi atau
bertukar data antar komputer.
b. Merupakan protokol standart pada jaringan internet yang
menghubungkan banyak komputer yang berbeda jenis mesin
maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi satu sama
lain.
II.2 Layanan yang diberikan o Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol
(FTP) memungkinkan user dapat mengirim atau menerima file
dari komputer jaringan.
o Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet).
Memungkinkan user untuk melakukan login ke dalam suatu
komputer di dalam jaringan.
o Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail.
o Protokol yang digunakan:
o SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk
pengiriman email
o POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet
Message Access Control) untuk menerima email
o MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk
mengirimkan data selain teks
o Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak
jauh yang memungkinkan klien untuk mengakses file pada
komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut
disimpan lokal.
o Remote Execution. Memungkinkan user untuk menjalankan
suatu program dari komputer yang berbeda.
o Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada
internet.
o IRC (Internet Relay Chat). Memberikan layanan chat
o Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang
langsung mengolah data yang diterima tanpa menunggu
mengolah data selesai dikirim.
II.3 Cara Kerja IPo IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung.
Tugasnya adalah untuk merutekan paket data di dalam
network. IP hanya bertugas menjadi kurir dari TCP dan
mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP
“tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai
dengan utuh, namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan
melalui ICMP (Internet Control Message Protokol) dan
kemudian kembali ke sumber data.
o Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan
data mana yang akan disusun berikutnya, maka menyebabkan
IP mudah untuk dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan
datagram.
II.4 Sifat IPIP (Internet Protokol) memiliki sifat yang dikenal
sebagai
o Unreliable
Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim
pasti sampai ke tempat tujuan.
o Connectionless
Proses pengiriman paket dari tempat asal ke tempat
tujuan tanpa handshake terlebih dahulu.
o datagram delivery service
Setiap paket data yang dikirim adalah independen
terhadap yang lain.
II.5 Format Datagram IP
Versio
n
Header
Length
Type of
Service
Total Length of
Diagram
Indetification FlagsFragment
OffsetTime To Live Protokol Header Checksum
Source IP AddressDestination IP Address
Options
Strict Source Routing, Loose Source RoutingData
a. Version, bersisi versi dari IP yang dipakai
b. Header Length, berisi panjang dari header paket IP
ini dalam hitungan 32 bit word
c. Type of service, berisi kualitas service yang dapat
mempengaruhi cara penanganan paket IP ini.
d. Total Length of Datagram, panjang IP datagram total
dalam ukuran byte.
e. Identification, Flag dan Fragment Offset, berisi
beberapa data yang berhubungan dengan fragmentasi
paket.
f. Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang
boleh dilewati paket IP.
g. Protocol, mengandung data yang mengidentifikasikan
protokol layer atas pengguna isi data dari paket IP.
h. Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung
dari seluruh field dari header paket IP.
i. IP Address penerima dan pengirim, berisi alamat
pengirim dan penerima paket.
j. Strict Source Route, berisi daftar lengkap IP
Address dari router yang harus dilalui oleh paket ke
host tujuan.
k. Loose Source Route, paket yang dikirimkan harus
singgah di beberapa router yang telah ditentukan.
BAB III
PEMBAHASAN
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
termasuk dalam deretan protocol komunikasi yang di gunakan
untuk menghubungkan host-host pada jaringan internet. TCP/IP
menggunakan banyak protocol di dalamnya, adapun protocol
utamanya adalah TCP dan IP. TCP/IP di bangun pada system
operasi UNIX dan di gunakan oleh internet, untuk memancarkan
data keluar dari jaringan sendiri ke jaringan yang di atasnya.
TCP/IP menangani komunikasi jaringan antara node-node pada
jaringan. sehingga TCP/IP termasuk salah satu dari sekian
banyak bahasa komunikasi computer yang ada untuk melakukan
komunikasi antar computer, hal itu di karenakan untuk dapat di
katakana mampu berkomunikasi adalah harus mempuyai bahasa yang
sama, dalam hal ini menggunakan protocol yang sama, walaupun
jenis computer dan system operainya berbeda sekalipun tidak
masalah.
Jika di asumsikan jenis computer berbeda adalah orang
yang berasal dari lokasi yang berbeda misalnya orang bersuku
Sunda dan orang besuku Padang melakukan komuniksai, komuniksi
akan berhasil jika kedua orang tersebut menggunakan bahasa
yang sama, menggunakan bahasa Indonesia bikan menggunakan
bahasa setempat masing-masing. computer PC dengan system
operasi Windows XP dapat berkomunikasi dengan computer Sun
SPARC dengan system operasi Solarys, kondisi ini di mungkinkan
karena keduanya menggunakan protocol TCP/IP dan terhubung
langsung pada satu jaringan yang sama naik local maupun
internet sekalipun.
TCP/IP pada awalnya di kembangkan oleh suatu departemen
pertahanan (Department of Defense / DOD) di Amerika. Dalam
risetnya mampu merancang hubungan antar jaringan yang berbeda.
Itu adalah pada awal suksesnya dari keberhasilan riset
tersebut di buat berapa jasa dasar yang semua orang butuhkan
seperti file transfer, electronic mail, remote logon
kesejumlah client lain dan system server. Beberapa computer
dalam lingkungan departemen yang kecil dapat menggunakan
TCP/IP bersamaan dengan protocol lainnya pada system LAN yang
sama. Komponen akan meroutingkan dari jaringan dlaam
departemen ke jaringan perusahaannya, kemudaian di lanjutkan
ke jaringan regional nya dan akhirnya ke jaringan global
internet.
Seperti halnya protocol-protokol komunikasi yang lain,
TCP/IP memiliki lapisan-lapisan, adapun lapisannya terdiri
atas lapisan :
o IP – bertanggung jawab atas perpindahan packet data
antar node.Ip akan menerusakan packet dengan basis 4
byte address tujuan (nomor IP). Internet memberikan
otoritas pendelegasian kelompok penomoran IP untuk
setiap organisasi yang berbeda. Untuk kebutuhan
pengoperasian IP di lakukan melalui mesin gateway
yang selanjutnya oleh mesin gateway akan diatur
kemana data harus dikirim, apakah kejaringan dalam
yang di bawahnya atau jaringan luar yang di atasnya,
yang selanjutnya di mungkinkan data berpindah ke
seluruh penjuru dunia.
o TCP – bertanggungjawab atas pengujian penyerahan dat
dari client ke server. Data dapat saja hilang di
antara jaringan. TCP memiliki penambahan dukungan
untuk mel;akukan deteksi error atau kehilangan data
dan memungkinkan memperbaiki error atau
mengembalikan kehilangan data tersebut, sehingha
datadapatdi terima sepenuhnya pada sisi penerima.
o Socket – adalah suatu nama yang di berikan pada
paket dari subroutine guna penyediaan akses ke
TCP/IP pada banyak system.
TCP/IP merupakan protocol yang di terima luas dan praktis
menjadi standart de facto jaringan computer berkaitan dengan
ciri-ciri yang terdapat protocol itu sendiri :
Protocol TCP/IP di kembnagkan menggunak nstandart
protocol yang terbuka.
Standart protocol TCP/IP dalam bentuk request for comment
(RFC) dapat di ambil oleh siapapun tanpa biaya, untuk
RFCsatandart TCP/IP adalah [RFC:793,791].
TCP/IP dikembnagkan dengan tidak tergantung pada system
operasi atau perangkat keras tertentu.
Pengembangan TCP/IP dilakukan dengan consensus dan tidak
tergantung vendor tertentu.
TCP/IP independent terhadap perangkat keras jaringan dan
dapat di jalankan pada jaingan Ethernet, token ring,
jalur telpon dial-up, jaringan X.25, dan praktis jenis
media transmisi apapun (wired ataupun wireless).
Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global.
Dengan cara ini, kokputer dapat saling terhubung walaupun
jaringan seluas internet sekarang ini.
TCP/IP memiliki fasilitas routing yang meungkinkan
sehingga dapat di terapkan pada internetwork.
TCP/IP meiliki banyak jenis layanan.
SEJARAH TCP/IP
Seperti yang sudah disinggung pada bagian awal bahwa
TCP/IP pada awalnya di kembangkan oleh suaru departemen
pertahanan (Department of Defense atau DOD) di Amerika, yaitu
pada tahun 1969 Lembaga Riset Departemen Pertahanan Amerika
yaitu DARPA (Defence Advance Research project Agency),
memberikan dan sebuah riset pengembangan jaringan komunikasi
data antar computer. Tujuan riset adalah pengembangan aturan
komunikasi antar computer yang manpu bekerja secara
transparan, melalui bermacam-macam jaringan komunikasi yang
telah terpasang dan tahan terhadap berbagai gangguan alam.
Reset tersebut dan melahirkan ARPAnet, sehingga pad tahun 1972
ARPAnet mendemonstrasikan hasil riset tersebut di depan
peserta the First International Conference on Computer
Communications dengan menghubungkan 40 node.
Dalam perjalanan masaARPAnet semakin besar, protocol yang
digunakan pada waktu itu NCP(Network Communication Protocol)
sudah tidak mampu menampung node computer yang sudah semakin
besar. DARPA selanjutnya memberikan dana riset untuk masalah
tersebut, dengan tujuan membuat protocol yang lebih umum. MAka
lahirlah protocol TCP/IP, yang selanjutnya pada tahun 1982
oleh DARPA dan pada tahun 1983 oleh ARPAnet menyatakan
protokool TCP/IP di nyatakan menjadi standart untuk jaringan.
Sebuah perusahaan BBN(Bolt Beranek Newman) membuat TCP/IP
berjalan di atas computer dengan system operasi Unix, dan pada
saat itulah Unix dan TCP/IP di kawinkan.
Dari keberhasilan yang telah di capainya, pada tahun 1984
terjaring lebih dari 1000host di internet. Dan karena jaringan
sudah semakin besar, system penamaan lama cara host table
tidak realistis untuk mengatur system penamaan host, kemudian
di perkenalkan system baru yaitu DNS (Domain Name System) dan
di gunakan sampai saat ini.
Pada tahun 1986, Lembag Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika
Serikat yaitu U.S.National Science Foundation (NSF) memberikan
dana dalam pembuatan jaringan TCP/IP yang di namakan NSFnet.
Jaringan ini di gunakan untuk menggabungkan 5 buah pusat
computer super dan memungkinkan terhubungnya universitas-
universitas di Amerika Serikat dengan kecepatan jaringan
backbone sebesar 56kbps. Jaringan inilah yang kemudian menjadi
embrio dari internet yang sekarang kita kenal.
Pada tahun 1987berdirilah UUnet yang saat ini merupakan
salah satu provider utama internet. Dari catatan terakhir masa
itu host yang terhubung lebih dari 10.000. Kurang lebih pada
tehun 1988 NFSnet kecepatan jaringan backbone ditingkatkan
menjadi 1,544nbps(T1), dan pada saat itu ada beberapa Negara
di eropa telah masuk ke jaringan NSFnet tersebut. Perkembangan
internet menjadi semakin luas dan sampai menjangkau Australia
dan Selandia baru pada tahun 1989. Tercatat pada tahun
tersebut telah terhubung 100.000 host lebih.
Pada tahun 1991 telah di temukan aplikasi yang berjalan
di internet WAIS(Wide Area Information Srvers), GOPHER, dan
aplikasi yang sekarang ini menjadi primadona penggunaan
internet yaitu WWW(World Wide Web). Pada saat itu kecepatan
jaringan backbone NSFt telah di itngkatkan menjadi 45mbfs(T3).
Dan berdasarkan catatan terakhir yang ada, yaitu pada
tahun 1992 jumlah host di internet mencapai 1juta host, suatu
angka yang cukup signifikan perkembangannya jika dilihat hanya
dalam orde 10tahun kurang sejak di lahirkan protocol TCP/IP.
Dan selanjutnjya belum ada catatn terakhir yang mamapu merekam
jumlah host sekarang ini yan gtergabung di internet karena
semakin luas dan luas, apalagi jika termasuk host yang berada
dalam lingkup jaringan dalam (Private) juga di hitung selain
jaringan publik(Public) tadi. Mungkin dapat dikatakan sekarang
ini jumlah yang tersambung hamper sama dengan jumlah computer
yang aktif di gunakan di dunia ini.
PROTOKOL
Protokol dapat di misalkan sebagai 2 orang yang berasal
dari bangsa yang berbeda akan berdilaog dan berkomunikasi,
kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan berbicara dengan
bahasa kebangsaannya masing-masing, sehingga dapat di pastikan
bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak akan
tercapai. Oleh karena itu agar dialog dan komunikasi dapat
bverjalan dengan lancar maka masing-masing orang tersebut
harus berdialog jasa penterjemah atau protocol.
Demikian juga halnya 2 komputer dari pabrik yang berbeda
ketika akan berkomunikasi dengan caranya masing-masing juga
tidak akan terselenggara dialog yang baik. Sehingga agar
komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tercapainya
dialogyang di mengerti oleh kedua computer tersebut, maka
harus menggunakan suatu protocol yang dapat digunakan secara
umum.
Proltokol internet pertama kali di rancang pada awal
tahun 1980an. Akan tetapi pada saat itu protocol tersebut
hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja dan
tidak diprediksikan akan tumbuh secara global seperti saat
ini. Baru pada awal tahun 1990 an mulai di sadari bahwa
internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat. Sehingga
mulai banyak bermunculan berbagi jenis protocol yang di
gunakan untuk beberapa kalangan tertentu. Dengan terciptanya
banyak jenis protocol, maka timbul suatu masalah baru dimana
jenis protocol dari sebuah pabrik tertentu tidak dapat saling
berkomunikasi terhadap protocol jenis lain. Sehingga pad
akhirnya suatu badan, yaitu International Standard
Organisation(ISO) membuat standarisasi protocol yang saat ini
di kenal dengan protocol model Open System Interconnection
atau yang dikenal dengan OSI. Tetapi di karenakan model OSi
ini adalah sebgai konsep dasar dan preferensi teori cara
bekerja sebuah protocol, dalam perkembangannya protocol TCP/IP
di gunak nsebagai standar de facto, yaitu standar yang di
terima karena pemakainnya secar sendirinya semakin berkembang.
TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL(TCP)TCP berfungsi untuk melakukan transmisi data per –
segmen, artinya paket dat di pecah dalam jumlah yang sesuai
dengan besaran packet kemudian di kirim satu hingga selesai.
Agar pengiriman dat sampai dengan baik, maka pada saat setiap
packet pengiriman, TCp akan menyertakan nomor seri (sequence
number). Adapun komputer tujuan yang menerima packet tersebut
harus mengirim balik senuah signal Acknowledge dalam satu
periode yang di tentukan. Bila pad waktunya computer tujuan
belum juga memberika ACK maka terjadi “time out” yang
menandakan pengiriman packet gagl dan harus di ulang kembali.
model protocol TCP di sebut sebagai connection oriented
protocol. Berbeda pada model protocol UDP (User Datagram
Protocol) disebut sebagai connectionless protocol.
Pada TCP terdapat port, port merupakan pintu masuk data
gram dan packet data. Port data dibuat mulai dari port 0 sd
port 65.536. Port 0 sampai dengan 1024 di sediakan untuk
layanan standar, seperti FTP pada port 21, Telnet pada port
23, POP3 pada port 110, HTTP pada port 80 dan lainnya. Port
ini lebih dikenal dengan nama wellknown port.
INTERNET PROTOCOL (IP)
IP address atau alamat IP yang bahasa awamnya bias
disebut dengan kode pengenal computer pada jaringan merupakan
komponen vital pada internet, karena tanpa alamat IP seseorang
tidak akan dapat terhubung dengan internet. Setiap computer
yang terhubung dengan internet setidaknya harus memiliki satu
buah alamat IP pada setiap peangkat yang terhubung ke internet
dan alamat IP itu sendiri harus Unik karena tidak boleh ada
computer/server/perangkat jaringan lainnya yang menggunakan
alamat IP yang sama di internet.
Alamat IP (IP v4) pada awalnya adalah sederetan bilangan
biner sepanjang 32 bit yang di pakai untuk mengidentifikasi
host pada jaringan. Alamat IP ini di berika secara unik pada
masing-masing computer/host yang terhubung ke internet.
prinsip kerjanya adalah packet-packet yang membawa data di
muati alamat IP dari computer pengirim data kepada alamat IP
pada computer yang akan di tuju, kemudian data trsebut dikirim
ke jaringan. Packet-packet ini kemudian di kirim dari router
ke router dengan berpedoman pada alamat IP tersebut menuju ke
computer yang dituju. Seluruh computer/host yang tersambung ke
internet, di bedakan hanya berdasarkan alamt IP ini, oleh
karena itu tidak boleh terjadi duplikasi pada alamat IP untuk
setiap yang terhubung ke ke jaringan internet.
Setelah IP v4 sukses penggunaanya oleh para pengguna
internet, kemudian timbul suatu permasalahan baru dimana IP v4
hanya dapat menam[ung para pengguna internet sebanyak 4,3
milyar saja, sedangka ndi perkirakan pada beberapa tahun
menjelang era globalisasi para pengguna internet akan
mengalami lonjakan yang cukup tajam yang akhirnya akan membuat
para pengguna internet baru akan kehabisan alamat IPv4.
berdasarkan hal itulah kemudian di rancang internet protocol
baru yang di namakan IPnext generation pada (IPng) tahun 1996
yang penggunaanya secara bertahap akan menggeser penggunaan
dari IPv4 yang telah sukses sebelumnya.
IPng atau di sebut juga sebagai IPv6 sendiri adalah suatu
protocol layer ketiga terbaru yang di ciptakan untuk
menggantikan IPv4 atau yang sering di kenal sebagai IP. Alasan
pertama dari penciptaan internet protocol version 6 (IPv6) ini
adalah untuk mengoreksi masalah pengalamatan pada versi
4(IPv4). Karena kebutuhan akana alamat internet semakin
banyak, maka IPv6 di ciptakan dengan tujuan untuk memberikan
pengalamatan yang lebih banyak di bandingkan dengan IPv4,
sehingga perubahan pada IPv6 masih berhubungan dengan
pengalamatan IP sebelumnya.
Konsep pengalamatan pada IPv6 memiliki persamaan paad IP
v4, akan tetapi lebih di perluas dengan tujuan untuk
menciptakan system pengalamatan yang bias mendukung
perkembangan internet yang semakin pesat dan penggunaan
aplikasi baru di masa depan. Perubahan terbesar pada IPv6
adalah terdapat pada header, yaitu penungkatan jumlah alamat
dari 32 bit(IPv4) menjadi 128bit(IPv6).
INTERNET PROTOCOL VERSION 4 (IPv4)
Internet Protocol addresss (alamat IP) merupakan suatu
komponen vital dalam dunia internet, karena lamat IP dapat di
katakana sebagai identitas dari pemakai internet, sehingga
antara satu alamat dengan alamat lainnya tidak boleh sama.
Pada awal perkembanagn internet di gunakan IPv4 yang
penggunaanya masih di rasakan sampai sekarang.
Internet Protocol (IP) pada awalnya di rancang untuk
memfasilitasi hubungan antara bebrapa organisasi yang
tergabung dalam departemen pertahanan Amerika yaitu Advanced
Research Project Agency(ARPA). Sebelum terciptanya internet
protocol, jaringna memiliki peralatan dan protocol tersendiri
yang di gunaka nuntuk saling berhubungan, sehingga mainframe
vendor A tidak dapat berkomunikasi dengan minicomputer pada
vendor Begitupun sebaliknya. Dari permasalahan tersebut,
kemudian di buatlah suatu protocol yang dapat di gunakan
secara umum untuk menyatukan berbagai perbedaan dalam
penggunaan perangkat yang terhubung di dalam jaringan.
Protocol tersebutlah yang sampai saat ini masih mendominasi
dalam pemakaiannya oleh masyarakat banyak, yaitu internet
protocol versi 4 (IPv4).
Pembagian Kelas IPv4Pada IPv4 dapat di bagi menjadi 3 kelas yang tergantung dari
besarnya bagian host, yaitu :
Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16,7
juta host)
Kelas B (bagian host sepanjang 16 bit, terdiri dari 65534
host)
Kelas C (bagian host sepanjang 8 bit , terdiri dari 254
host)
Alamat IPv4 dapat juga di bagi menjadi 5 bagian, yaitu kelas
A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Akan tetapi kelas
yang paling banyak digunakan adalah kelas A, B dan C saja,
karena kelas E di gunakan untuk alamat multicase yang tidak
memilki network ID dan host ID, sedangkan kelas E di gunakan
untuk penggunaan khusu. Berikut adalah gambar pembagian kelas
dari alamat IPv4 .
Bit 0 8 16
24 32
Byte 1 Byte 2
Byte 3 Byte 4
kelas A
kelas B
kelas C
kelas D
kelas E
Untuk lebih jelasnya lagi dalam pembagian kelas dalam IPv4,
maka dapat dilihat melalui table pembagian kelas IPv4
Table pembagian kelas IPv4
Bit
Inisial
a
Format Range a Jumla
h
Kelas
Kelas Bagian
Network
Bagian
Host
Guna
0… 0hhhhhhh.hhhhhhh
h.
hhhhhhhh.
hhhhhhhh
0-127 126 A A b,c,d Jaringan
besar
10… 10hhhhhh.hhhhhhh
h. hhhhhhhh.
hhhhhhhh
128-191 16.38
4
B a,b c,d Jar.mene
ngah
110… 110hhhhh.hhhhhhh
h.
hhhhhhhh.
192-223 2.097
.152
C a,b,c d Jar.
kecil
0 network
ID
Host ID
10 Network
ID
Host ID
110 Network ID Host ID
1110 Multicast Address
1111 Digunakan untuk keperluan masa depan
hhhhhhhh1110… 1110mmmm.
mmmmmmmm.
mmmmmmmm.
mmmmmmmm
224-247 -0 D a,b,c d Cadangan
:IPmulti
casting
1111… 1111rrrr.rrrrrrr
r.rrrrrrrr.
rrrrrrrr
248-255 - E a,b,c d Cadangan
:
eksperim
en
Untuk keperluan alokasi alamat Ip yang di gunakan untuk
jaringan pribadi ( Private network), yang tidak di gunakan
dalam internet (Public network), menurut RFC 1597 di atur
sebagai berikut :
The internet assigned number authority (IANA) has reserved
the three blocks of the IP address space for private
network :10.0.0.0
172.16.0.0
192.168.0.0
-
-
-
10.255.255.255
172.31.255.255
192.168.255.255
For class A
For class B
For class C
Subnetting IPv4Subnet mask ialah angka biner 32 bit yang di gunakan untuk :
membedakan network ID dan host ID
menentukan letak suatu host, apakah berada di jaringan
local atau di jaringan luar.
Kelas A
Kelas B
Kelas C
255.0.0.0
255.255.0.0
255.255.255.0
FF.00.00.00
FF.FF.00.00
FF.FF.FF.00
Catatan :
Aturan RFC 950 adalah, subnet-ID 0 (alamat subnet)
dan subnet-ID tertinggi (alamat broadcast) tidak boleh di
gunakan. daftar subnet yang di alokasikan adalah sebagai
berikut :
Alamat SubnetAlamat
BroadcastRange IP address
192.168.0.0
192.168.0.32
192.168.0.64
192.168.0.96
192.168.0.128
192.168.0.160
192.168.0.192.
192.168.0.224
192.168.0.31
192.168.0.63
192.168.0.95
192.168.0.127
192.168.0.159
192.168.0.191
192.168.0.223
192.168.0.255
192.168.0.1 s/d
192.168.0.30
192.168.0.33 s/d
192.168.0.62
192.168.0.65 s/d
192.168.0.94
192.168.0.97 s/d
192.168.0.126
192.168.0.129 s/d
192.168.0.158
192.168.0.161 s/d
192.168.0.190
192.168.0.193 s/d
192.168.0.222
192.168.0.225 s/d
192.168.0.254
Jika dengan subnet
11111111.11111111.1111111.00000000 =
FF.FF.FF.00 =
255.255.255.000
Pada subnet ID
192.168.0.0 / 24
Subnet yang dialokasikan adalah sebagai berikut :
Alamat SubnetAlamat
BroadcastRange IP address
192.168.0.0 192.168.0.255192.168.0.1 s/d
192.168.0.254
VLSM (Variabel Length Subnet Mask) memungkinkan pembagian
ruang IP address secara rekrusif, contoh agregasi routingnya
sebagai berikut :
192.168.0.0/27
192.
168.0.0/24
192.168.0.32/27
192
.168.1.0/24 ….
192.168.0.0/16
192.168.2.0/24
….
Untuk memperoleh alamat jaringan tersebut, maka
administrator jaringan harus mengajukan permohonana jenis
kelas berdasarkan skala jaringan yang di kelolanya. Konsep
kelas ini memiliki keuntungan yaitu pengelolaaan route
informasi tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan
cukup hanya bagian jaringan nya saja, sehingga besar informasi
route yang di simpan di router, menjadi kecil. Setelah alamat
jaringan di peroleh, maka organisasi tersebut dapat secara
bebas memeberikan alamat bagian host pada masing-masing
hostnya. Alasan pembagian kelas tersebut adalah :
memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-
alamat.
memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak
ada alamat yang terlewat).
memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia
dengan memebedakan jaringan tersebut kategori besar,
menengah, atau kecil.
membedakan antara untuk jaringan dan alamat untuk
host/router.
Format Alamat IPv4Pemberian alamat dalam internet mengikuti format alamat
IP (RFC1166). Alamat ini di nyatakan dengan 32bit(bilangan 0
dan 1) yang di bagi atas 4 bagian (setiap bagian terdiri dari
8 bit/octet) dan tiap kelompok di pisahkan dalam sebuah tanda
titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat di lakukan
dengan angka decimal, misalnya alamat IP 192.168.1.2 yang jika
dinyatakan dalam bilangan biner menjadi 1100 0000.1010
1000.0000 0001.0000 0010. Dari 32 bit ini berarti banyaknya
jumlah maksimum alamat yang dapat di tuliskan adalah 2 pangkat
32 atau 4.294.967.296 alamat.
Adapun format alamat IPv4 terdiri dari 2 bagian, netid
dan hosted. Netid sendiri menyatakan alamat jamringan
sedangkan hosted menyatakan alamat local(host/router). Akan
tetapi dari 32 bit ini tidak boleh semuanya angka 0 atau
1(0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak di kenal dan
255.255.255.255 digunakn untuk broadcast).
Sebagai contoh adalah :
Alamat IPv4 dalam bilangan biner :
11000000.10101000.00000001.00000010Setelah di konversi ke bilangan decimal menjadi :
192.168.1.2
Pengalamatan IPv4Alamat IP (dalam hal ini adalah IPv4) di gunakan untuk
mengidentifikasi interface jaringan pada host computer. Untuk
memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat IPv4,
maka umumnya penamaan yang di gunakan adalah berdasarkan
bilangan decimal atau sering di sebut sebagai notasi dotted
decimal.
IPv4 memilki sifat yang di kenal sebagai : unriable,
connectionless, datagram delivery service. IP address
merupakan bilanagan biner 32 bit yang di pisahkan dengan oleh
tanda pemisah berupa titik setiap 8 bit nya. Tiap 8 bit ini di
sebut sebagai octet. Bentuk IP address adalah sebagai
berikut :
(setiap symbol ”x” dapat di gantikan dengan angka 0 atau 1)
xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx.
xxxxxxxx.Alamat IP dapat dibagai menjadi 2 bagian, yaitu :
Network ID Host ID
Network Address Translation (NAT)
Keterbatasan alamat pada IPv4 merupakan maslah pada jaringan
global atau internet. Untuk memksimalkan menggunakqn alamat IP
yang di berikan oleh internet service provider (ISP) maka
dapat digunakan Network Address Translation atau sering di
singkat dengan NAT. NAT membuat jaringan yang menggunakan
alamat local(private), alamat yang tidak boleh ada dalam table
routing internet dan di khusukan untuk jaringan
local/internet, agar dapat berkomunikasi ke internet dengan
jalan meminjam alamat IP internet yang di alokasikan oleh ISP.
Dengan teknologi NAT maka di mungkinkan alamat IP
local/private terhubung dengan jaringan public seperti
internet sebuah router NAT di tempatkan antara jaringan
local(inside network) dan jaringan public (outside network),
dan mentranslasikan alamat local/internal menjadi alamat IP
global yang unik sebelum mengirimkan paket ke jaringan luar
seperti internet. Sehingga dengan NAT,jaringan internal/local
tidak akan terlihat oleh dunia luar/internal.
a. Pembagian Nat
Nat dapat di bagi menjadi 2, yaitu :
1). Static
Translasi static terjadi ketika sebuah alamat
local (inside) di petakan kepada sebuah alamat
global/internet(outside). Alamat local dan global
tersebut di petakan 1 lawan 1 secara statistic.
2). Dinamik
o NAT dengan kelompok
Translasi dinamik terjadi ketika router NAT di set
untuk memahami alamat local yang harus di
translasikan, dan kelompok (POOL) alamt global yang
akan di gunakan untuk terhubung ke internet. Proses
NAT dinamik ini dapat memetakan beberap kelompok
alamat local ke beberapa kelompok alamat global.
o Nat overload
Sejumlah IP local internal dapat di translasikan ke
suatu alamat IP global(outside). Hali ini sangat
menghemat penggunaan alokasi IP dari ISP.
Sharing/pemakaian bersama 1 alamat Ip ini menggunakan
methode port multiplexing, atau perubahan port ke
packet outbound.
b. Keuntungan dan Kerugian NAT
Nat sangan berguna/penting untuk mentranslasikan alamat
IP. sebagai contoh apabila akan berganti ISP atau
menggabungkan 2 internet(2 perusahaan) maka di harmuskan
untuk merubah alamat IP internal. Akan tatapi dengan
menggunkan teknologi Nat maka di mungkinkan untuk
menambah alamat IP tanpa merubah alamat IP pada host atau
computer. Dengan demikian akan menghilangkan duplicate IP
tanpa pengalamatan kembali host atau computer.
Berikut adalah table keuntungan dan Kerugian dari
penggunaan NAT :Keuntungan Kerugian
Menghemat alamat IP legal
yang di tetapkan oleh NIC
atau servis provider
Translasi menimbulkan delay
switching
Mengurangi terjadinya
duplicate alamat jaringan
Menghilangkan kemampuan
trace(traceability) end to
endip
Meningkatkan fleksibilitas
untuk koneksi ke internet
Aplikasi tertentu tidak dapat
langsung berjalan jika
menggunkan NAT, perlu
penyesuaian
Menghindarkan proses
pengalamatan kembali
(readdressing) pada saat
jaringan berubah
DHCP (Dynamic Host Configuratio Protocol)DHCP merupakan salah satu keunggulan dari teknolohi IPv4,
dimana dengan DHCP tersebut alamat IP dan subnet mask dapat di
berikan secara otomatis oleh server ketika computer baru akan
terhubung ke dalam suatu jaringan. DHCP sendiri berfungsi
untuk memberikan IP address secara otomatis paad computer yang
menggunak protocol TCP/IP. DHCP berkerja dengan relasi client-
server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP
address yang dapat di berikan pada DHCP client. Dalam
memberika IP address ini DHCP hanya meminjamkan IP address
tersebut. Jadi pemberian Ip address ini berlangsung secara
dinamis.
Keamanan IPv4Saat ini metode dengan menggunakan S-HTTP(Secure-HTTP)
untuk pengiriman nomor kartu kredit, ataupun data pribadi
dengan mengenkripsinya, mengenkripsi email dengan PGP (Pretty
Good Privacy) telah dipakai secara umum. Akan tetapi cara di
atas adalah security yang di tawarkan oleh aplikasi. Dengan
kata lain bila ingin memakai fungsi tersebut maka kita harus
memakai aplikasi tersebut. Jika membutuhkan security pada
komunikasi tanpa tergantung pada aplikasi tertentu maka di
perlukan fungsi security pada layer TCP atau IP, karena IPv4
tidak mendukung fungsi keamanan ini kecuali di pasang suatu
aplikasi khusus agar bisa mendukuing security.
Modul IPv4Pada Redhat Linux versi 9, modul IPv4 telah terinstal
secara langsung dengan status enabled. Oleh karena itu tidak
di perlukan teknik tamabahan lagi untuk melakukan
pengkonfigurasian pada modul IPv4.
Setting alamat IPv4
Untuk melakukan setting atau melakukan perubahaan alamat
IPv4 dapat dilakukan melalui terminal Linux dengan memasukkan
format perintah sebagai berikut :
/ifconfig <interface> <alamat IPv4 baru> netmask
<subnet IPv4 baru>Pada format perintah di atas berfungsi untuk melakukan
perintah perubahan alamat IPv4dan subnetnya pada interface
yang digunakan. Adapun interface yang di gunakan pada
komputer1 dan 2 adalah eth0, sehingga perintah perubahan
alamat IPv4 dapat menjadi :
[root@localhost root]# ifconfig eth0
192.168.2.1
netmask 255.255.255.0Pada perintah perubahan alamat IPv4 tersebut, dimasukkan
alamat IPv4baru dengan alamat 192.168.2.1 serta alamat subnet
255.255.255.0 karena menggunakan kelas C pada suatu interface
bernama eth0.
Setelah memasukkan perintah untuk merubah alamat IPv4
tersebut, maka selanjutnya dapat di lakukan pengecekjan apakah
alamat IPv4 yang telah di masukkan telah berhasil atau tidak
denga menggunakan perintah “ifconfig” sebagai berikut :
[root@localhost root]#ifconfig
eth0 link encap : Ethernet HWaddr
00:11:95:60:24:08
inet addr :192.168.2.1
Bcast : 192.168.2.255
Mask : 255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU
: 1500
Metric : 1
RX packets : 23 errors:0 dropped:0
overruns : 0
Frame : 0
TX packets : 10 errors:0 dropped:0
overruns : 0
Carrier : 0
Collisions : 0 txquelen : 100
RX bytes :2572 (2.5 Kb) TX
bytes:700 (700.0 b)
Interupt : 10 Base address:0x3000
lo link encap : Local Loopback
inet addr :127.0.0.1 Mask :
255.255.255.0
UP LOOPBACK RUNNING MTU : 16436
Metric : 1
RX packets :8565 errors:0 dropped:0
overruns : 0
Frame : 0
TX packets : 8565 errors:0
dropped:0 overruns : 0
Carrier : 0
Collisions : 0 txquelen : 100
RX bytes :584702 (570.9 Kb) TX
bytes: 584702 (570.9 Kb)
Dengan perintah ifconfig tersebut,maka jelas terlihat bahwa
proses perubahan alamat IPv4 yang dilakukan sebelumnya telah
berhasil (di tinjukkan pada karakter panah).
Untuk perubahan alamat pada computer 2, dapat dilakukan
dengan perintah yang sama pada computer 1, akan tetapi dengan
alamat IPv4 yang berbeda yaitu 192.168.2.2 dan subnet
255.255.255.0
Akhir dari IPv4Dengan perkembangan Internet dan jaringan akhir-akhir ini
telah membuat internet protocol (IP) yang merupakan tulang
punggung networking berbasis TCP/IP dengan cepat menjadi
ketinggalan zaman, saat ini berbagai macam apliksi yang
menggunakan internet, di antaranya transfer file (FTP), surat
elektronik(e-mail), akses jarak jauh(telnet), multimedia
menggunakan internet, Voice Over Internet Protocol (VOIP),
dan lain senagainya, membuat pemakainy dapat melampaui
kapasitas jaringan berbasis IP untuk mensuplai layanana dan
fungsi yang di perlikan tersebut. Sehingga di pekirakan bahwa
7 tahun mendatang alamat IPv4 Akan habis terpakai dan secara
perlahan akan di kurangi penggunaanuya Karena tidak mampu lagi
menfasilitasi perkembangan internet yang terbaru.
Hal ini mendorong para ahli untuk merumuskan internet
protocol baru untuk menaggulangi keterbatasan resource
Internet Protocol yang sudah muali habi serta menciptakan
suatu Internet Protocol yang memiliki fungsi security yang
dapat di andalkan (reliability).
INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPv6)
Penggunaan IPv6 yang memilki nama lain IPng (IP next
generation) pertama kali di rekomendasikan pada tanggal 25
juli di Toronto pada saat pertemuan IETF. Perancanagan dari
IPv6 ini di latarbelakangi oleh keterbatasan pengalamatan IPv4
yang saat ini memiliki panjang 32 bit dirasa tidak dapat
menangani seluruh pwngguna internet di masa depan akibat dari
pertumbuhan jaringan pengembangan jaringan khususnya internet.
Keunggulan IPv6IPv6 memiliki berbagai keunggulan di bandingkan denga IPv4.
Adapun keunggulan dari IPv6 adalah :
a. Otomatisai setting(stateless less auto configuration).
Alamat pada IPv4 pada dasaranya statis terhadap host.
Biasanya di berikan secara berurut pada host. Memang saat
ini hal ini bias di lakukan secara otomatis dengan
menggunakan DHCP, tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan
fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk
mensetting secara otomatis di sediakan secara standard
dan merupakan default nya. Pada setting otomatis ini
terdapata 2 cara tergantung dari penggunaan address,
yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
b. Setting otomatis stateless
Cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan
dan pemabgian IP address, hanya mensetting router saja di
mana host yang telah tersambung di jaringan dari router
yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix alamat
dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern
bit yang di peroleh dari informasi yang unik terhadap
host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan
menjadikannya sebagai alamat IP dari host tersebut.
c. Setting otomatis statefull
Merupakan pengelolaan secara ketat dalam hal range IP
address yang di berikan pada host dengan menyediakan
server untuk pengelolaan keadaan alamat IP, Dimana cara
ini hamper mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat
melakukan setting secara otomatis, informasi yang di
butuhkan antara router, server dan host adalah
ICMP(Internet Control Message Protocol) yang telah di
perluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini termasuk pula
IGMP(Internet Group Management Protocol) yang di pakai
pada multicast dalam IPv4.
Keamanan IPv6Pada IPv6 telah mendukung komunikasi komunikasi
terenkripsi maupun authentification pada layer IP. Dengan
memilki fungsi security pada IP itu sendiri, maka dapat di
lakukan hal seperti packet yang di kirim dari host tertentu
seluruhnya di enkripsi. Pada IPv6 untuk authentification dan
komunikasi terenkripsi memakai header yang di perluas ynag di
sebut AH (Authentification Header) dan payload yang di
enkripsi yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload).
Pada komunikasi yang memerlukan enkripsi kedua atau salah satu
header tersebut di tambahkan.
Fungsi security yang di pakai pada layer aplikasi,
mislnya pada S-HTTP dipaakai SSL sebagai metode enkripsi,
sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode enkripsinya.
Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula.
Sebaliknya, pada IPv6 tidak di tetapkan cara tertentu dalam
metode enkripsi dan manajemen kunci, sehingga mnejadi
fleksibel dapat memakai metode manapun.Hal ini di kenal
sebagai Sh(Security Assocaition). Fungsi Security pada IPv6
selain pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar sepasang
host dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar
jaringan dengan cara menenkripsi paket oleh gateway dari 2
jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.
Pengalamatan IPv6Seperti diketahui sebelumnya, IPv6 di ciptakan untuk
menangani masalah-masalah yang terdapat pada IP, akan tetapi
perubahan dan penambahan pada IPv6 tersebut di buat tanpa
melakukan perubahan pada core sebenarnya dari IP itu sendiri.
Addressing atau pengalamatan merupakan perubahan yang mencolok
yang dapat di lihat dari perbedaan antara IPv6dengan IPv4,
akan tetapi perubahan tersebut merupakan hal bagaimana
pengalamatan tersebut di implemntasikan dan di gunakan.
a. Karakteristik Model pengalamatan IPv6
Secara umum karakteristik model pengalamatan model pada
IPv6 memiliki dasar yang sama dengan pengalamatan IPv4.
Berikut adalah karakteristik model dari pengalamatan IPv6
:
o Core Function of Addressing (Fungsi Inti dari
Pengalamatan)
2 Fungsi utama dari pengalamatan adalah network
interface identification dan routing. Routing
merupakan suatu kemudahan untuk melakukan proses
struktur dari pengalamatan pada internetwork.
o Network Layer Addressing (Pengalamatan Layer
Jsaringan)
Pengalamatan IPv6 masih berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan network layer pada jaringan TCP/IP
dan langsung dari alamat data link layer (sering
disebut phsycal).
o Jumlah pengalamatan IP per device (alat)
Pengalamatan biasanya di gunakan untuk menandai
perangkat jaringan sehingga setiap computer yang
terhubung biasanya akana memilki 1 alamat(unicase),
dan router dapat memilki lebih dari satu alamat
untuk masing-masing physical network yang terhubung.
o Address Innerpretation and Prefix Representation
Alamat IPv6 memiliki kesamaan kelas dengan alamat
IPv4 dimana masing-masing memiliki bagian network
identifier dan bagian host identifier. Jumlah
panjang prefix digunakan untuk menyatakan panjang
dari network ID itu sendiri(prefix length)
o Private and Public Address
Kedua type dari alamat tersebut terdapat pada IPv6,
walaupun kedua type tersebut di definisikan dan di
gunakan untuk keperluan yang berbeda.
b. Type Alamat Pendukung IPv6
Satu perubahan penting yang terdapat pada model
pengalamatan dari IPv6 adalah type alamat yang di
dukungnaya. Pada IPv4 hnaya mendukung 3 type alamat
seperti : unicast, multicast, dan broadcast dengan actual
traffic yang paling banyak di gunakan adalah alamat
unicast. IP multicast pada IPv4 tidak di kembangkan untuk
keperluan luas sampai beberapa tahun setelah internet di
luncurkan dan terus berlanjut dengan beberapa isu yang
menghambat dari perkembangannya. Sedangkan IP broadvast
memiliki beberapa alas an yang di tolak dengan alas an
performansi (performance).
Pada IPv6, juga memiliki 3 type alamat seperti IPv4
akan tetapi dengan beberapa perubahan. Type alamat IPv6
terbagi mnjadi 3, yaitu : unicast, multicast, dan
anycast. Selain ke tiga pembagian type alamat tersebut,
IPv6 juga memilki 1 type alamat lagi yang di gunakan
untuk keperluan di masa yang akan dating yang dinamakan
dengan reserved.
a. Alamat Unicast
Alamat Unicast digunakan untuk komunikasi 1 lawan 1
dengan menunjuk 1 host. Alamat Unicast dapat di bagi
menjadi 4 bagian yaitu :
>>. Alamat Global
>>. Alamat Link Lokal
>>. Site Lokal
>>. Compatible
b. Alamat Multicast
Alamat Multicast di gunakan untuk komunikasi 1 lawan
banyak dengan menunjuk host dari group.
c. Alamat Anycast
Alamat Anycast digunkan ketika suatu paket harus
dikirimkan kebeberapa member dari group dan bukan
mengirimkan ke seluruh member dari group atau dapat
juga di katakana menunjuk host dari group, tetapi
paket yang dikirim hanya pada satu host saja.
c. Ukuran Alamat IPv6
Secara teori ukuran/panjang dari alamat IP
mempengaruhi jumlah alamat yang tersedia. Semakin panjang
alamat IP maka semakin banyak pula ruang alamat yang
tersedia untuk pemakainya. Seperti diketahui bahwa jumlah
lamat IPv4 sangatlah kecil untuk mendukung teknologi
Internet di mass depan dimana hal ini merupakan implikasi
dari bagaimana alamat internet tersebur di gunakan.
Berbeda dengan IPv6. dengan alas an utnuk mengatasu
kekurangan akan alamat pada internet, maka IPv6
menggunakan ukuran alamt sebesar 128 bit yang di bagi
menjadi 16 oktet dan masing-masing octet terdiri dari 8
bit. Jika semua alamat digunakan, maka dapat dilakukan
perhitungan sebagai berikut :
2128 bit =
340.282.366.920.938.463.374.607.431.768.211
.456
AlamatApabila di tulis dalam bentuk scientific, maka
sekitar 3.4* 1038 , atau sekitar 340 triliun triliun
triliun. Melebihi kapasitas pendududk di dunia yang akan
terhubung internet di masa depan.
Akan tetapi terdapat beberapa kelemahan untuk
mendapatkan atau menciptakan kapasitas ruang alamat yang
besar. dengan pertimbangan menggunakan 64 bit sekalipun
maka akan di dapatkan jumlah alamat sebesra 18 juta
triliun. Dengan jumlah alamat sebanyak itu maka masih
memungkinkan penggunaan internet di masa mendatang. Akan
tetapi penggunaan lebar alamat 128 bit pada IPv6 adalah
untuk alas an fleksibilitas bila dibandingkan dengan
lebar alamat 64 bit.
Modul IPv6Setelah melakukan hubungan antara kedua computer dengan
menggunakan alamat IPv4, maka selanjutnya akan dibahas
mengenai penggunaan IPv6 sebagai migrasi dari IPv4.
a. Memuat modul IPv6
Sebelum memuat modul IPv6, maka dapat di lkukan
pengecekan terlebih dahulu terhadap system opreasi Redhat
Linux 9 yang di gunakan. Hal ini tidak lah waajib, karena
pada Redhat Linux versi 9 sendiri sebetulnya telah
menyertakan modul IPv6 pada kernel yang di gunakan nya
yaitu kernel versi 2.4.20-8. Semua tulisan yang berada
pada kotak/table berwarna abu-abu berisi perintah yang
diketikkan pada terminal redhat Linux 9 beserta dengan
hasil keluaran atau output dari terminal. Perintah yang
di gunakan untuk melakukan pengecekana modul IPv6
tersebut adalah sebagai berikut :
[root@localhost root]# test –f /proc/net/if_net6
&&
echo “ kernel Linux telah mendukung IPv6”
kernel Linux telah mendukung IPv6Perintah di atas di gunakan untuk melihat apakah
pada /proc/file-system terdapat entry/proc/net/if_net6
atau tidak dengan penambahan && echo “ kernel Linux telah
mendukung IPv6”, maka apabila kernel linux telah
mensukung modul IPv6 akan menghasilakan output tulisan
kernel Linux telah mendukung IPv6.
b. Membuat Modul IPv6
Memuat modul IPv6 bertujuan untuk mengaktifkan modul
yang akan di gunakan untuk menangani IPv6 baik
konfigurasi maupun interkoneksi. Perintah yang di gunakan
untuk memuat modul IPv6 tersebut adalah sebegai berikut :
[root@localhost root]# insmood IPv6
using / lib/modules/2.4.20-
8/kernel/net/ipv6/ipv6.0
Dengan menggunakan perintah “insmood”, maka semua
aplikasi dan perangkat lunak yang mendukung IPv6 akan di
aktifkan.Dengan menggunakan perintah “ifconfig” pada
terminal linux, maka dapat di lihat hasil aktivitas modul
IPv6 sebelum dan sesudah aktivitas, sebagai berikut :
o Sebelum Aktifasi
[root@localhost root]#ifconfig eth0
eth0 link encap : Ethernet HWaddr
00:11:95:60:24:08
inet addr :192.168.2.1 Bcast :
192.168.2.255
Mask : 255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU
: 1500
Metric : 1
RX packets : 15 errors:0 dropped:0
overruns : 0
Frame : 0
TX packets : 63 errors:0 dropped:0
overruns : 0
Carrier : 0
Collisions : 0 txquelen : 100
RX bytes :1128 (1.1 Kb) TX
bytes:4008 (3.9 b)
Interupt : 10 Base address:0x3000
o Sesudah Aktifasi
[root@localhost root]#ifconfig eth0
eth0 link encap : Ethernet HWaddr
00:11:95:60:24:08
inet addr :192.168.2.1
Bcast : 192.168.2.255
Mask : 255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU
: 1500
Metric : 1
RX packets : 372 errors:0 dropped:0
overruns : 0
Frame : 0
TX packets : 244 errors:0 dropped:0
overruns : 0
Carrier : 0
Collisions : 0 txquelen : 100
RX bytes :22320 (21.7 Kb) TX
bytes:14740 (14.3 b)
Interupt : 10 Base address:0x3000
c. Memuat Modul IPv6 secara otomatis
Modul IPv6 yang di aktifkan sebelumnya, sebetulnya
belum secara otomatis di load, sehingga apabila computer
di restart, maka modul IPv6 akan kembali nonaktif. Untuk
membuat modul IPv6 dapat secara otomatis di load ketika
redHat Linux pertama kali start Up, maka perlu di
tambahkan 1 baris perintah pada file/etc/modules.conf.
Perintah tersebut adalah :
Alias net-pf-10 IPv6 # load Ipv6 secara
otomatis
Selain itu di mungkinkan juga untuk me-nonaktifkan
proses load modul IPv6 secara otomatis dengan cara
menambahkan baris perintah pada file/otc/modules.conf
sebagai berikut :
Alias net-pf-10 off # Un-load Ipv6 secara
otomatis
Interkoneksi IPv6 dengan IPv4Ipv6 mempunyai format alamat dan header yang berbeda
dengan IPv4. Sehingga secar langsung IPv4 tidak bias melakukan
interkoneksi dengan IPv6. Hal ini tentunya akan menimbulakan
masalah implementasi pada IPv6 pada jaringan internet IPv4
yang telah ada. Sebagai solusi dalam masalah implementasi
IPv6, maka diperlukan suatu mekanisme transisi IPv6. Tujuan
pembuatan mekanisme pembuatan transisi ini adalah supaya paket
IPv6 dapat di lewatkan pada jaringan IPv4 yang telah ada
ataupun sebaliknya.
Pada interkoneksi IPv6 dengan IPv4 tersebut, menggunakan
mekanisme automatic tunneling yang berfungsi untuk melewatkan
paket IPv6 melalui jaringan IPv4 yang telah ada, tanpa merubah
infrastruktur jaringna IPv4. mekanisme automatic tunneling
mempunyai prinsip kerja mengenkapsulasi paket IPv6 dengan
header IPv4, kemudian paket tersebut langsung di kirimkan ke
jaringan IPv4.
BAB IV
KESIMPULAN
Protokol dapat dimisalkan sebagai 2 orang yang berasal
dari bangsa yang berbeda akan berdialog dan berkomunikasi,
kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan berbicara dengan
bahasa kebangsaannya masing-masing, sehingga dapat di pastikan
bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak akan
tercapai. Oleh karena itu agar dialog dan komunikasi dapat
berjalan dengan lancar maka masing-masing orang tersebut harus
berdialog dengan memakai jasa penterjemah atau protocol.
Demikian jiga halnya dengan dua computer dari pabrik yang
berbeda ketika akan berkomunikasi dengan caranya masing-masing
juga tidak akan tersebut dialog yang baik. Sehingga akan agar
komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tercapainya dialog
yang di mengerti oleh kedua computer tersebut, maka harus
menggunakan suatu protocol yang dapat digunakan secara umum.
Pada protokol model TCP/IP standard, protocol di
bagi menjadi 4 lapisan/ layer, yaitu network interface
layer, internet layer, host-two-host transport layer dan
application layer.Alamat IP (dalam hal ini adalah IPv4) di gunakan
untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host computer.
Untuk memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat
IPv4, maka umumnya penamaan yang di gunakan adalah berdasarkan
bilangan decimal atau sering di sebut sebagai notasi dotted
decimal.
IPv4 memilki sifat yang di kenal sebagai : unriable,
connectionless, datagram delivery service. IP address
merupakan bilanagan biner 32 bit yang di pisahkan dengan oleh
tanda pemisah berupa titik setiap 8 bit nya. Tiap 8 bit ini di
sebut sebagai octet. Alamat IP dapat di bagi menjadi 2 bagian,
yaitu : network ID dan host ID. Alamat IPv6 lebih panjang dari
alamat IPv4, sehingga menibulkan permasalahan dalam penggunaan
dotted decimal seperti pada IPv4. Apabila menggunakan notasi
dotted decimal tersebut, maka alamat IPv6 sepanjang 128 bit
harus dibagi menjadi 16 oktet dan masing-masing octet di
tuliskan dalam angka decimal dari 0 – 255.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno Sugeng, Jaringan Komputer dengan TCP/IP,Penerbit
Informatika,
Bandung 2006
Iwan Sofana, Membangun Jaringan Komputer (Membuat Jaringan
Komputer
(Wire dan Wireless)) Untuk Pengguna Windows dan Linux,
Penerbit Informatika, 2006
Andi Kristanto, Jaringan Komputer, Graha Ilmu, 2003
Jim Michael Widi, S.Kom., Diktat Jaringan Komputer.ppt,
Universitas Budi Luhur