Upload
politechnic
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROPOSAL TUGAS AKHIR
ANALISIS QUALITY OF SERVICE DAN EFISIENSI ENERGI
PROTOKOL ZIGBEE PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akhir
Program Pendidikan Sarjana Sains Terapan Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Semarang
Disusun oleh :
Prahareza Ardiansyah
4.35.10.0.16
PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2014
2
JURUSAN SURAT PERNYATAAN
T. ELEKTRO PENJAMINAN KARYA FORM-1
POLINES PROYEK AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami :
Nama/NIM/Kelas :
1. Prahareza Ardiansyah / 4.35.10.0.16/ JRK4A
Program Studi : D4 Teknik Telekomunikasi
Jurusan : Teknik Elektro
Menyatakan bahwa dalam proyek akhir ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh sebutan keahlian di suatu pergururan tinggi dan tidak
terdapat karya / pendapat yang pernah ditulis dan dibuat oleh orang lain kecuali
yang secara tertulis diacuan dalam naskah / karya proyek akhir ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Semarang, 23 Maret 2014
a.n. mahasiswa
Prahareza Ardiansyah
NIM.4.35.10.0.16
3
JURUSAN PERSETUJUAN USULAN
T. ELEKTRO FORM-2
PROYEK AKHIR
POLINES
Nama penyusun/NIM/Kelas :
1. Prahareza Ardiansyah / 4.35.10.0.16 / JRK4A
Program Studi : D4 Teknik Telekomunikasi
Jurusan : Teknik Elektro
Judul Proyek Akhir : ANALISIS QUALITY OF SERVICE
DAN EFISIENSI ENERGI PROTOKOL ZIGBEE
PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL
Semarang, 23 Maret 2014
Pembimbing I Pembimbing II
Sidiq Syamsul H., S.T., M.T.,Ph.D. Arif Nursyahid, Drs, M.T.
NIP.197203112000031002 196107171986031001
Mengetahui,
Ketua Program Studi
D4 Teknik Telekomunikasi
Abu Hasan, S.T., M.T.
NIP.196506071990031001
4
1. Judul
Analisis Quality of Service dan Efisiensi Energi Protokol Zigbee Pada
Jaringan Sensor Nirkabel .
2. Latar Belakang Masalah
Jaman semakin berkembang, smartphone dan manusia hampir sepenuhnya
tergantung pada internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50
petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia di internet. Jika
manusia memiliki handset yang begitu banyak tahu tentang semua hal.
Menggunakan data yang terkumpul tanpa peran manusia itu sendiri, sehingga
dapat melacak, memantau, menghitung, bahkan mengontrol segala sesuatunya
yang berguna mengurangi pemborosan dan kerugian. Internet of things memiliki
potensi mengubah dunia seperti yang pernah dilakukan internet, bahkan mungkin
lebih baik (Ashton, 2009).
Wireless Sensor Network merupakan salah satu bagian implementasi dari
internet of things yang terdiri dari kumpulan node sensor yang tersebar di suatu
area tertentu (sensor field). Tiap node sensor memiliki kemampuan untuk
mengumpulkan data dan berkomunikasi dengan node sensor lainnya. Dengan
adanya teknologi WSN, manusia dapat memonitor dan mengontrol temperatur,
kelembaban, kondisi cahaya, level derau, pergerakan suatu objek dan sebagainya.
Dengan berbagai macam fungsinya tersebut, teknologi WSN juga mempunyai
salah satu kelemahan yaitu keterbatasan daya, karena secara fungsional sistem
harus bekerja dan berkomunikasi secara terus-menerus. Maka dari itu,
digunakanlah protokol zigbee sebagai protokol komunikasi data yang dinilai
mempunyai low consumption energy, yang sekaligus dapat menjawab atas
masalah keterbatasan daya WSN.
Zigbee sendiri merupakan protokol jaringan yang membutuhkan daya paling
rendah dibandingkan protokol jaringan lainnya seperti WiFi ataupun bluetooth,
yang dapat dimanfaatkan untuk komunikasi dengan kapasitas dan laju data yang
cukup kecil. Protokol zigbee sangat cocok digunakan dalam jaringan sensor
nirkabel, karena jika perangkat sensor menggunakan catu daya batere yang
5
memiliki energi terbatas, dan zigbee mampu mengatasinya dengan kelebihannya
akan keefisienan dayanya.
Namun dalam suatu jaringan sensor nirkabel yang berfungsi sebagai sistem
monitoring, bahkan controlling, diperlukan komunikasi data antar node pada
jaringan secara berkala dan realtime agar sistem berfungsi maksimal. Sedangkan
konsumsi energi semakin lama akan semakin bertambah seiring berjalannya
waktu. Oleh karena itu, efisiensi energi perlu dilakukan agar sumber daya sistem
dapat bertahan dalam waktu yang jauh lebih lama, karena dalam komunikasi
nirkabel penghematan daya merupakan sesuatu yang sangat penting.
Di lain sisi, kinerja jaringan area personal nirkabel (WPAN) akan lebih
optimal jika parameter-parameter WPAN sesuai dengan kondisi lingkungan dan
peralatan, maka dalam pembuatan Tugas Akhir ini juga akan dilakukan penelitian
tentang beberapa parameter jaringan seperti throughput, packet loss dan delay
untuk meningkatkan kinerja jaringan zigbee, yang nantinya akan disimulasikan
dalam beberapa metode. Oleh karena itu dipilihlah judul Tugas Akhir “Analisis
Quality of Service dan Efisiensi Energi Protokol Zigbee pada Jaringan Sensor
Nirkabel”.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
a. Bagaimana mendesain sebuah sistem monitoring suhu berbasis jaringan
sensor nirkabel?
b. Apa saja parameter yang mempengaruhi penghematan energi pada jaringan
zigbee?
c. Bagaimana delay dan packet loss dapat diminimalisir agar kinerja jaringan
lebih optimal?
d. Bagaimana nilai throughput dapat ditingkatkan?
6
4. Tujuan
Tugas akhir ini bertujuan untuk meningkatkan performansi protokol zigbee
pada jaringan sensor nirkabel, dalam hal efisiensi energi dan penelitian
kinerja jaringannya.
5. Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, masalah yang akan dibahas terbatas pada:
a. Penelitian performansi protokol zigbee pada jaringan sensor nirkabel
b. Penghitungan throughput, delay, dan packet loss pada jaringan zigbee
dengan topologi multihop dan dengan jumlah empat node
c. Pengujian besar energi terpakai yaitu pada komunikasi point-to-point
antara node sensor dan coordinator
d. Penghitungan energi terpakai yaitu dalam kurun waktu tertentu (tidak
sampai baterai habis)
e. Simulasi sistem deteksi kebakaran berbasis JSN dilakukan di satu sampel
lokasi sebagai tempat di mana sistem diujikan
6. Metodologi
Metode yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir ini sebagai berikut:
a. Metode Studi Literatur
Metode literatur digunakan untuk memperoleh informasi, dasar teori
yang diperoleh dari buku, internet, serta jurnal, yaitu sebagai studi
pustaka yang akan mendukung pembuatan proyek akhir.
b. Studi Lapangan (Observasi)
Metode studi lapangan digunakan untuk memperoleh informasi dan
data-data dari hasil pengamatan yang dapat mendukung dalam
pembuatan Proyek Akhir.
c. Perancangan dan Pembuatan Sistem
Metode perancangan dan pembuatan sistem digunakan untuk
merencanakan, membuat sistem, serta merealisasikan alat sebagai
tugas akhir.
7
d. Pengujian
Metode pengujian dilakukan untuk menguji sistem yang telah dibuat,
serta menguji parameter yang mempengaruhi sistem kerja dari alat
tersebut. Data hasil pengujian yang diperoleh akan dianalisis sehingga
dapat ditarik suatu kesimpulan
e. Metode Analisis
Metode analisis digunakan untuk menganalisis data dan menghitung
data yang diperoleh.
7. Landasan Teoritis
7.1. Sensor
Sensor adalah bagian dari tranduser yang digunakan untuk melakukan
sensing (merasakan dan menangkap) terhadap perubahan di lingkungan. Sistem
kerja dari sensor ini adalah mengubah besaran fisik menjadi besaran listrik
sehingga dapat dianalisis dalam rangkaian elektronika. Biasanya sensor di rancang
dalam ukuran yang relatif kecil. Adapun sensor yang dipakai dalam sistem ini
adalah sensor suhu LM 35.
7.2. Arduino
Arduino adalah salah satu single board microcontroller yang bersifat open
source dan fleksibel, mudah dalam menggunakan baik dari segi hardware
maupun software. Dengan adanya arduino ini, perakitan microcontroller yang
sangat rumit dapat dikonfigurasi dengan mudah, bahkan orang awam pun yang
tidak mengenal dunia elektronika dapat menggunakan arduino, cukup dengan
mengisikan program di dalamnya. Arduino dapat memproses data lingkungan
dengan input dari sensor sehingga dapat digunakan sebagai pengendali, baik
pengendali cahaya, lampu, motor, dan lain-lain. Arduino dapat bekerja sendiri
ataupun dikombinasi dengan software yang berjalan dalam komputer. Gambar 1.
adalah salah satu contoh dari jenis arduino. ( sumber : www. arduino.cc )
8
Gambar 1. Arduino Uno R3
7.3. Jaringan sensor nirkabel
Jaringan sensor nirkabel adalah sebuah jaringan tanpa kabel yang terdiri dari
banyak sensor sehingga dapat digunakan untuk memantau suatu lingkungan. Tiap-
tiap sensor (node) akan mengukur dan memantau suatu lingkungan sehingga
dapat dikirimkan menuju koordinator. Fungsi dari koordinator pada jaringan
sensor nirkabel adalah mengatur dan mengkoordinasi semua node sehingga node
dapat diproses ke gateway. Gateway (router) akan memproses hasil pengiriman
data dari node menuju penerima (Robert Faludi, 2011).
Dalam pengiriman data dari sensor menuju gateway, digunakan jaringan
nirkabel dengan standar protokol IEEE 802.15.4, dimana lebih sering disebut
sebagai protokol zigbee. Alasan digunakan protokol zigbee adalah konsumsi daya
yang rendah sehingga sangat cocok untuk mengukur dan memantau suatu
lingkungan yang tidak terjangkau oleh listrik perumahan. Gambar 2. adalah modul
Xbee sebagai salah satu modul yang menggunakan protokol zigbee.
Gambar 2. Modul Xbee S2
7.4. Variabel Penelitian
7.4.1 Delay
Dalam proses pengiriman data (transmisi) dari komputer satu dengan
komputer lain atau lebih luas lagi dari jaringan suatu kota ke kota lain,
kemungkinan terjadinya gangguan dari proses tersebut pasti ada. Hal ini
9
dikarenakan adanya gangguan pada media transmisi itu sendiri atau gangguan
dari luar. Gangguan yang mungkin terjadi pada sinyal analog akan
mengakibatkan kualiatas sinyal yang diterima tidak lengkap sehingga
menurunkan kualitas data. Sedangkan pada sinyal digital, kemungkinan dapat
terjadi data error artinya binary ‘1' akan menjadi binary ‘0' dan sebaliknya,
yang mengakibatkan kesalahan data. Gangguan yang sering terjadi pada
proses transmisi data diantaranya adalah Attenuation / Attenuation Distortion
dan Delay Distortion. Delay Distortion adalah pemotongan/pelemahan fasa,
dimana fasa atau waktu yang diperlukan sinyal untuk melewati media
transmisi dilemahkan, terjadi akibat kecepatan sinyal yang melalui medium
berbeda-beda, sehingga sinyal yang dikirimkan transmitter ke reciver akan
cenderung lebih lama. Nilai delay didapatkan dari rumus berikut:
𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚
𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡
7.4.2. Packet Loss
Definisi packet loss adalah banyaknya paket yang hilang selama proses
transmisi dari sumber ke tujuan. Nilai packet loss selama proses transmisi
dari sumber ke tujuan adalah sebagai berikut:
𝑃𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡 𝐿𝑜𝑠𝑡 = (𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚 − 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎)
𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚𝑥 100%
7.4.3. Throughput
Throughput merupakan kinerja jaringan yang terukur. Throughput merupakan
jumlah bit yang berhasil dikirim pada suatu jaringan (Yunia Ikawati dkk,
2011). Sedangkan menurut E. Setio Dewo (2003), throughput adalah
bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu
hari menggunakan rute jaringan yang spesifik ketika sedang men-download
suatu file. Nilai throughput dinyatakan dalam rumus berikut:
𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛
10
7.4.4. Energi
Energi adalah sumber kekuatan utama yang dibutuhkan bagi peralatan
elektronik, yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A) dan
tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan
konsumsi daya dengan satuan Watt (W) untuk untuk menghasilkan bentuk
energi yang lain. Energi besarnya dari beberapa Joule sampai ribuan hingga
jutaan Joule. Jumlah energi dapat dinyatakan dalam rumus:
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 (𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒) = 𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑤𝑎𝑡𝑡)𝑥 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)
𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 (𝑤𝑎𝑡𝑡) = 𝐴𝑟𝑢𝑠 (𝑚𝐴) 𝑥 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑉𝑜𝑙𝑡)
8. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memperoleh gambaran mengenai
permasalahan yang dibahas, maka pada penulisan Proyek Akhir dibagi
dalam lima bab. Isi dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan
masalah, tujuan, metode penyusunan, serta sistematika penulisan
proyek akhir
II. DASAR TEORI
Bab ini membahas mengenai teori dari sistem monitoring suhu dan
variabel penelitian jaringan sensor nirkabelnya, yang mendukung
pembuatan proyek akhir ini.
III. KONFIGURASI SISTEM
Bab ini berisi pembahasan mengenai konfigurasi sistem monitoring
suhu berbasis jaringan sensor nirkabel, mulai dari instalasi sensor dan
arduino dan instalasi jaringan nirkabel zigbee.
IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM
Bab ini berisi mengenai pengujian efisiensi energi dan kualitas
layanan jaringan sistem beserta analisis data dari hasil pengujian.
V. PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
11
9. Topologi Sistem
Sistem yang akan dijadikan objek penelitian yaitu sistem monitoring suhu
berbasis jaringan sensor nirkabel, ditunjukkan dengan Gambar 3. di bawah ini:
Gambar 3. Topologi Sistem
9.1. Prinsip Kerja Sistem
Informasi pembacaan sensor suhu dari semua node sensor akan dikirimkan
melalui jaringan zigbee menuju ke node sensor 1 (coordinator), kemudian
microcontroller (arduino) membaca informasi tersebut dan meneruskannya
menuju gateway. Fungsi gateway di sini untuk menghubungkan jaringan sensor
nirkabel dengan internet atau jaringan komputer, yang akhirnya informasi tadi
dapat ditampilkan ke PC pengguna sebagai pemantau suhu.
Dalam sistem tersebut, node sensor 2 dan 3 juga berfungsi sebagai node
repaeter, di mana selain dapat mengirimkan data dari sensornya sendiri, keduanya
dapat meneruskan informasi dari sensor pada node 4.
Penghitungan besar energi dilakukan saat pengiriman data antar node,
dengan menentukan perubahan jarak baik melalui penghalang ataupun dalam
kondisi loss, mengubah besar data, data rate, dan interval waktu pengiriman dari
node pengirim ke node penerima. Maka akan dapat dibandingkan dalam rentan
waktu tertentu berapa jumlah daya yang telah dihabiskan.
Selanjutnya melakukan penelitian terhadap parameter throughput, delay,
dan packet loss dalam beberapa kondisi komunikasi antar node yang berbeda pula,
Sensor Node 1
(Coordinator Node)
Sensor node 4
(End Node)
Sensor node 3 Sensor node 2
12
yaitu dengan menentukan besar data yang dikirim (payload), data rate
pengiriman, dan mode pengiriman data, yang dimaksudkan untuk mengetahui
bagaimana kondisi optimal jaringan zigbee bekerja, sehingga mendapatkan
kualitas layanan jaringan sebagaimana mestinya agar sistem deteksi kebakaran
dapat berfungsi maksimal.
Gambar 4. Flowchart Perencanaan dan Pengujian Penelitian
9.2. Parameter Pengujian
Parameter yang digunakan sebagi pengujian adalah :
a. Berjalan atau tidaknya sistem deteksi kebakaran berbasis JSN.
b. Pengujian besar energi dengan mengubah variabel:
Perencanaan
Jaringan dan
Konfigurasi Alat
Start
Survey Alat dan
Lokasi
Pengujian
Pengujian
Sistem
Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data
End
13
Jarak antar node (dengan ada dan tidak adanya penghalang)
Besar data yang dikirim
Data rate
Interval pengiriman data
c. Pengujian throughput, delay dan packet lost dengan mengubah variabel:
Besar data yang dikirim
Data rate
Mode pengiriman paket
10. Anggaran Biaya
Perencanaan anggaran biaya untuk pembuatan Tugas Akhir adalah sebagai
berikut.
No. Nama
Barang Spesifikasi Satuan Harga
Ketera-
ngan
1
Arduino
Leonardo
DFRobot
Mikrokontroller :
ATmega32µ4
Tegangan Input
(recommended) : 7-
12 V
Interface : Micro
USB
Pin Digital I/O : 20
PWM Channel : 7
Arus DC per pin I/O
: 40mA
Arus DC untuk pin
3.3 V : 800 mA
Flash Memory : 32
KB dengan 4 KB
digunakan untuk
bootloader
SRAM : 2.5 KB
EEPROM : 1 KB
3 Rp 255.000,- Beli
14
2 Xboard
V2
MCU:ATmega328P
low voltage version
(16 MHz)
Ethernet : WIZ5100
SuplyVoltage:5-12
Output Voltage : 5
V/3.3 V
Digital I/O : 8
Analog In : 8
1 Rp 390.000,- Beli
3 Xbee
Series 2
3.3V @ 40mA 250
kbps Max data rate
2mW output
(+3dBm)
400ft (120m)range
Built-in antenna
Fully FCC certified
6 10-bit ADC input
pins
8 digital IO pins
128-bit encryption
Local or over-air
ConfigurationAT or
API command set
4 Rp 390.000,- 1 Beli 3
Pinjam
4 Sensor
Suhu
Sensitivitas suhu,
dengan faktor skala
linier antara tegangan
dan suhu 10
mVolt/ºC.
Akurasi kalibrasi
yaitu 0,5ºC pada suhu
25 ºC.
Jangkauan operasi
suhu antara-55 ºC
sampai +150 ºC.
Bekerja pada
tegangan 4 sampai 30
volt.
4 Rp 30.000,- Beli
15
6 Xbee
Adapter
Supports the ZigBee
PRO feature set
Compatible with
ConnectPort® X
gateways for IP
connectivity
Flexible powering
options
Outdoor RF line-of-
sight range up to 1
mile with XBee-
PRO®
Product datasheet
4 Rp 260.000,- 2 Beli
2 pinjam
7
Mikrotik
RB751U-
2HND
Architecture MIPS-
BE
RAM64MB
Ports 5 Fast Ethernet
Wireless Standarts
802.11 b/g/n
Wireless Tx Power
30dbm
Port USB
Power Jack 8-30V
Input POE
Mikrotik Router OS
RouterOS License
Level 4
1 Rp 750.000,- Pinjam
Total biaya dikeluarkan Rp 2.085.000,-
16
11. Jadwal Kegiatan
Berikut ini adalah jadwal kegiatan pembuatan Tugas Akhir.
12. Penutup
Demikian proposal Tugas Akhir yang berjudul, "Rancang Bangun dan
Analisis Sistem Penanganan Dini Kebakaran Berbasis Internet of Things
pada Jaringan Sensor Nirkabel" ini disusun sebagai acuan untuk
pelaksanaan Tugas akhir.
17
DAFTAR PUSTAKA
Aga, Sujaya. 2013. Tugas Akhir : Rancang Bangun dan Analisis Sistem
Deteksi Dini Kebakaran Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel. Semarang :
Politeknik Negeri Semarang.
Faludi, Robert, 2011, Building Wireless Sensor Network, Gravenstein Highway
North : O'Reilly, 2011.
Sinclair, Ian. 2001. Sensors and Tranducers. Butterwort : Newnes
Sugiarto, Bambang, Perancangan Sistem Pengendalian Suhu pada Gedung
Bertingkat dengan Teknologi Wireless Sensor Network, Jurnal Teknik Mesin
Cakra M, Vol. 4 No.1. April 2010.
Kazem et al. 2007. Wireless Sensor Network Technology, Protocols, and
Applications. New Jersey: Wiley.
Rappaport, Theodore S. 2002. Wireless Communications Principles and Practice.
Upper Saddle River: Prentice Hall