14
P-ISSN 2598-0637 E-ISSN 2621-5632 202 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA ANAK USIA DINI Afifah Mutiara Tasya Universitas Negeri Malang [email protected] Abstrak : Bahasa Arab adalah salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di dunia, karena merupakan bahasa Al-Quran. Pembelajarannbahasa Arab pada hakikatnya adalah pengembangan kemahiran berkomunikasinsosial dengan menggunakan bahasa Arab. Mempelajari bahasa Arab dapat dilakukan sedini mungkin. Namun, dalam pelaksanaannya anak-anak sering mengalami kesulitan dalam memahaminya karena bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang memiliki banyak dialek. oleh karena itu dibutuhkan strategi pembelajaran yang efektif untuk anak usia dini. Strategi pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini yaitu strategi pembelajaran yang meliputi startegi memori, strategi kognitif, dan strategi kompensasi; dan strategi tidak langsung yang meliputi strategi metakognitif, strategi afektif dan strategi sosial. Sedangkan metode yang dapat diterapkan yaitu: metode bercerita, metode proyek, metode bernyanyi, dan metode tugas. Kata Kunci : PAUD, Bahasa Arab, Strategi pembelajaran. Pembelajaran dimulai dari dari sedini mungkin, karena waktu yang tepat untuk memulai pendidikan adalah sejak usia dini. Anak-anak cenderung cepat menangkap sesuatu yang ia pelajari sejak kecil dan akan terus mengingatnya sampai ia dewasa nanti. Oleh karena itu, seringkali lagu anak-anak masih bisa dinyanyikan oleh orang dewasa karena masih mengingat liriknya dengan jelas. Pembelajaran dengan metode yang sesuai dengan tahun kelahiran sampai usia enam tahun biasanya menentukan kepribadian anak setelah dewasa. Namun, tak lepas dari seberapa baik dan sehat orang tua bersikap kepada anak usia dini. Seperti contoh pada bayi harus sering dikenalkan pada hal-hal, suara-suara, orang-orang, benda-benda di sekitarnya agar tumbuh normal dan menjadi anak yang sehat. Bahasa merupakan salah satu potensi yang perlu dikembangkan sejak usia dini karena mengingat pentingnya kedudukan bahasa dalam pembelajaran. Bahasa adalah suatu yang digunakan oleh setiap orang untuk

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA ANAK

Embed Size (px)

Citation preview

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

202 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA ANAK

USIA DINI

Afifah Mutiara Tasya

Universitas Negeri Malang

[email protected]

Abstrak : Bahasa Arab adalah salah satu bahasa asing yang

banyak dipelajari di dunia, karena merupakan bahasa Al-Quran.

Pembelajarannbahasa Arab pada hakikatnya adalah pengembangan

kemahiran berkomunikasinsosial dengan menggunakan bahasa

Arab. Mempelajari bahasa Arab dapat dilakukan sedini mungkin.

Namun, dalam pelaksanaannya anak-anak sering mengalami

kesulitan dalam memahaminya karena bahasa Arab merupakan

salah satu bahasa yang memiliki banyak dialek. oleh karena itu

dibutuhkan strategi pembelajaran yang efektif untuk anak usia dini.

Strategi pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran bahasa

Arab pada anak usia dini yaitu strategi pembelajaran yang meliputi

startegi memori, strategi kognitif, dan strategi kompensasi; dan

strategi tidak langsung yang meliputi strategi metakognitif, strategi

afektif dan strategi sosial. Sedangkan metode yang dapat

diterapkan yaitu: metode bercerita, metode proyek, metode

bernyanyi, dan metode tugas.

Kata Kunci : PAUD, Bahasa Arab, Strategi pembelajaran.

Pembelajaran dimulai dari dari sedini mungkin, karena waktu yang tepat

untuk memulai pendidikan adalah sejak usia dini. Anak-anak cenderung cepat

menangkap sesuatu yang ia pelajari sejak kecil dan akan terus mengingatnya

sampai ia dewasa nanti. Oleh karena itu, seringkali lagu anak-anak masih bisa

dinyanyikan oleh orang dewasa karena masih mengingat liriknya dengan jelas.

Pembelajaran dengan metode yang sesuai dengan tahun kelahiran sampai

usia enam tahun biasanya menentukan kepribadian anak setelah dewasa. Namun,

tak lepas dari seberapa baik dan sehat orang tua bersikap kepada anak usia dini.

Seperti contoh pada bayi harus sering dikenalkan pada hal-hal, suara-suara,

orang-orang, benda-benda di sekitarnya agar tumbuh normal dan menjadi anak

yang sehat. Bahasa merupakan salah satu potensi yang perlu dikembangkan

sejak usia dini karena mengingat pentingnya kedudukan bahasa dalam

pembelajaran. Bahasa adalah suatu yang digunakan oleh setiap orang untuk

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

203 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

mengungkapkan keinginannya. Ada banyak sekali bahasa yang ada didunia,

termasuk salah satunya adalah Bahasa Arab (Fathur Rohman, 2015:1)

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di

dunia, selain karena merupakan bahasa Al-Quran, bahasa Arab juga banyak

digunakan kalangan pebisnis Timur Tengah. bahasa Arab menjadi salah satu

bahasa yang penting untuk dipelajari sehingga tak jarang bahasa Arab menjadi

salah satu bahasa asing yang termasuk dalam kurikulum sekolah. Namun, dalam

pelaksanaannya sering kali anak-anak mengalami kesulitan dalam

memahaminya oleh karena itu dibutuhkan strategi pembelajaran yang efektif

untuk anak usia dini.

Pembelajaran bahasa Arab dapat dimulai sejak usia dini. Anak usia dini

cenderung lebih kuat ingatannya akan sesuatu. Anak usia dini secara umum

adalah anak-anak dibawah usia enam tahun. National Association For The

Education Of Children (NAEYC) dan para ahli menetapkan batasan usia dini

umumnya adalah “Early Childhood” atau anak masa awal adalah anak yang

sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun. Jadi, anak usia 0-8 tahun akan

dikategorikan sebagai anak usia dini.

Anak usia dini hakikatnya adalah individu dimana memiliki pola

pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional,

kreativitas, bahasa dan komunikasi khusus yang sesuai dengan tahapan yang

sedang dilalui oleh anak tersebut. Dapat disimpulkan bahwasannya anak usia

dini ialah anak usia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan

perkembangan baik fisik maupun mental.

Pengajar atau guru untuk anak usia dini, dalam menjalankan tugasnya

harus memiliki wawasan yang utuh dan kompeten tentang kegiatan belajar

mengajar. Salah satunya yaitu harus memiliki wawasan tentang strategi

pembelajaran, dengan begitu guru akan tahu cara belajar mengajar dengan tepat

kepada anak usia dini. Tujuannya agar ketika proses pembelajaran anak dapat

menangkap dengan baik apa yang diajarkan kepada mereka dan pembelajaran

dapat berlangsung secara teratur, sistematis, terarah dan efektif.

Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan karena merupakan komponen

penting dalam suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran memudahkan pengajar

untuk membuat pendidik menjadi lebih cepat menangkap maksud yang

dijelaskan oleh guru atau pengajar. Oleh karena itu stategi pembelajaran menjadi

komponen yang sangat penting karena dapat membuat pembelajaran menjadi

teratur, terarah dan efektif.

Melalui penelitian ini, dapat mengetahui bahwa bahasa Arab penting

untuk dipelajari sejak dini. Dalam mempelajarinya dibutuhkan strategi

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

204 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini dan mengerti apa saja metode

yang sesuai untuk dipraktikkan dalam proses pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan

pengetahuan, teori, untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah

dalam kehidupan manusia (Sugiyono: 2012). Penelitian ini menggunakan

metode penelitian studi literatur (literatur review). Alasan yang mendukung

digunakannya studi literatur sebagai metode penelitian ini, karene didasarkan

pada: (1) sumber data dalam penelitian ini berupa proses pembelajaran, (2)

masalah yang dianalisis adalah isi komunikasi, dan (3) tujuan dalam penelitian

ini adalah untuk membuat inferensi pembelajaran.

Penelitian ini juga dapat dikategorikan sebagai penelitian kualitatif,

karena dalam penelitian ini terdapat salah satu karakteristik penelitian kualitatif,

yaitu peneliti sebagai instrumen kunci dalam mengumpulkan dan

menginterpretasi data. Data dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran

bahasa Arab pada anak usia dini. Data ini dianalisis sampai informasi yang

ditemukan berupa variasi strategi pembelajaran bahasa Arab bagi anak usia dini.

Sumber data dari artikel ini adalah dokumen yaitu dari buku dan penelitian-

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pembelajaran bahasa

Arab pada anak usia dini.

Analisis data dilakukan secara kualitatif. Secara operasional langkah-langkah

yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: (1) mengumpulkan sumber

data sebanyak-banyaknya, (2) membaca sumber data serta memahami maksud

penulis, (3) membuat catatan (recording) terhadap data yang telah ditetapkan

untuk dianalisis (strategi pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini) sesuai

yang tertera dalam sumber data, (4) membuat inferensi (menemukan apa yang

dimaksud data) setelah melakukan identifikasi, (5) melakukan analisis data

dengan cara sebagai berikut: (a) menentukan data apa saja yang sesuai dengan

tujuan penulis, (b) membuat klasifikasi data apa saja yang cocok untuk

pembelajaran pada anak usia dini, (c) menjelaskan hasil analisis penulis terhadap

sumber data.

Untuk mendapatkan hasil analisis data yang tepat, maka sejak proses

pengumpulan data sampai analisis data penulis melakukan hal berikut: (1)

observasi secara menerus yaitu dengan membaca dan mengkaji ulang dengan

cermat terhadap sumber data, (2) mengkaji dengan cermat sumber data yang

relevan yaitu artikel penelitian dan buku-buku tentang pembelajaran bahasa

Arab untuk anak usia dini.

Pendidikan Anak Usia Dini

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

205 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Pendidikan Anak Usia Dini atau yang disingkat dengan PAUD

merupakan dasar pengetahuan, perkembangan sikap, penyesuaian dengan

lingkungan sosialnya, keterampilan dan daya cipta. Berbicara mengenai

Pendidikan Anak Usia Dini beberapa tokoh telah membahasnya sejak lama

diantaranya yaitu:

Prof. Marjory Ebbeck, seorang pakar Anak Usia Dini dari Australia

menyatakan bahwa pendidikan pada anak usia dini adalah pelayanan kepada

anak dimulai sejak lahir sampai umur delapan tahun (Hibana, 2005:3). Soemiarti

Patmonodewo dalam bukunya “Pendidikan Anak Prasekolah” memaparkan

beberapa tokoh Pendidikan Anak Usia Dini yaitu:

a. Friederich Wilhelm Froebel

Dikenal karena menciptakan “garden of children atau kindergaten” atau

yang sering disebut dengan taman kanak-kanak. Froebel berpandangan bahwa

pendidikan merupakan sarana untuk membantu perkembangan anak secara

wajar. Dan pendidikan taman kanak-kanak (TK) harus mengikuti sifat dari anak,

yaitu bermain dipandang sebagai suatu metode dari pendidikan dan cara dari

anak untuk meniru kehidupan orang dewasa dengan wajar. Froebel juga

merancang kurikulum pendidikan anak meliputi pekerjaan, kegiatan seni dan

keahlian dengan bermain lilin, kotak-kotak dan kayu, juga dengan menganyam,

menggunting kertas, melipat kertas dan kegiatan lainnya seperti bernyanyi,

bermain, berbahasa dan aritmatika.

b. J. McVicker Hunt

Hunt menyatakan bahwa dalam pendidikan prasekolah atau anak usia

dini hendaklah sering melakukan program intervensi, sehingga dapat

meningkatkan pengalaman anak, baik melalui pengamatan maupun melalui

percakapan.

c. Jean jacques Rousseau,

Jean menyarankan bahwa pendidikan anak usia dini hendaknya “kembali

ke alam” (a return to nature) dan pendekatan yang digunakan bersifat alamiah

yang dikenal dengan “naturalisme” dalam artian bahwa anak akan berkembang

tanpa hambatan. Dengan pendidikan yang bersifat alamiah akan menghasilkan

dan memicu berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan, spontanitas, dan

rasa ingin tahu.

PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang

menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta,

kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emisonal (sikap dan perilaku serta

agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap

perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Oleh karena itu, PAUD sedapat

mungkin harus menjadi perhatian, baik menurut kebutuhan masyarakat luas,

maupun menurut individu. Fase kanak-kanak merupakan salah satu fase

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

206 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

kehidupan manusia yang cukup penting, artinya pada masa itu seorang anak

sedang mengalami pertumbuhan fisik, kejiwaan maupun akal pikirannya yang

mudah sekali menerima pengaruh dari berbagai faktor kehidupan di sekitarnya.

(Ahmad, 1989: 122)

PAUD merupakan awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak,

karena hal itu akan membawa dampak bagi sepanjang kehidupan anak

selanjutnya. Anak Usia Dini memiliki karakteristik yang khas baik secara fisik,

psikis, sosial, moral, dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga merupakan masa

yang paling penting sepanjang usia hidupnya, oleh karena itu usia dini sering

disebut dengan Golden Age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga

dibandingkan dengan usia- usia selanjutnya. Karena pada anak usia dini

merupakan individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan

perkembangan yang sangat pesat bahkan dikatakan sebagai lompatan

perkembangan. (Hibana, 2005)

Agar tidak terjadi kesalahan dalam PAUD, maka perlulah kiranya kita

untuk memperhatikan masalah strategi pembelajaran pada Anak Usia Dini,

dengan memperhatikan kekhasan dunia anak, karakteristik anak yang khas serta

disesuaikan dengan ciriciri psikologi dan paedagogis serta tahap perkembangan

moral mereka.

Strategi merupakan penggabungan berbagai macam tindakan untuk

mencapai tujuan kegiatan. Pada TK kegiatan dapat dilakukan dalam bentuk

bermain dan kegiatan yang lain. Dan strategi kegiatan lebih banyak menekankan

pada aktivitas anak dari pada aktivitas guru.

Strategi pembelajaran Anak Usia Dini harus dilakukan dengan menarik,

mensosial, penuh dengan permainan dan keceriaan serta tidak merampas dunia

kanak-kanak mereka. Dalam strategi pembelajaran kita juga perlu

mengembangkan dan memperhatikan pendekatan pembelajaran yang

menjadikan mereka senang, asyik, kreatif dan aktif, sehingga lepas dari suasana

tertekan, dan tidak terbebani.

Sebagai seorang pendidik perlulah kiranya mengembalikan praktek

pendidikan dan pembelajaran pada usia dini. Kita kembalikan ruang kelas

menjadi arena bermain, bernyanyi, bergerak bebas. Kita kembalikan ruang kelas

sebagai ajang kreatif bagi anak dan menjadikan mereka secara psikologis

nyaman. Kita bangun kembali suasana kelas yang penuh kekeluargaan, hangat,

dan akrab, tidak lagi kita teruskan kelas menjadi ajang instruksi, indoktrinasi,

dan pembebanan materi saja. Kembalikan kelas dalam suasana dimana setiap

anak dihargai, diakui dan diberi kesempatan untuk berkembang. Dengan

demikian mereka akan membangun rasa percaya diri dan nilainilai positifnya.

Kita hilangkan sistem komando militer dengan menggunakan pendekatan asih.

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

207 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Bahasa Arab

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang penting dalam agama islam,

karena bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi yang berkaitan dengan Islam.

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia, tidak

hanya pada pondok-pondok pesantren, melainkan juga pada sekolah formal baik

negeri maupun swasta. Khususnya pada madrasah-madrasah, bahasa Arab

merupakan mata pelajaran wajib dan diujikan pada ujian akhir madrasah bertaraf

nasional.

Bahasa Arab (العربية اللغة al-lughah al- ‘Arabiyyah), atau secara mudahnya

Arab ( عربي‘Arabi), adalah sebuah bahasa Semitik yang muncul dari daerah

yang sekarang termasuk wilayah Arab Saudi. Bahasa ini adalah sebuah bahasa

yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa Semitik. (Sultani,

2011)

Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari

dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa.

Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya,

terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak

bahasa Eropa turut meminjam banyak kata darinya. Kata benda dalam bahasa

Arab dibagi tiga macam yaitu nominatif, akusatif, dan genitif. Bahasa Arab juga

memiliki tiga tingkat perbandingan; juga dua jenis kelamin dan tiga keadaan

(lampau, sekarang, masa depan, dan perintah). Sedangkan kata kerja dalam

bahasa Arab dibagi sesuai sudut pandang, jenis kelamin dan jumlah. Sementara

itu, kata sifat atau adjektiva dalam bahasa Arab dibagi sesuai dengan jumlah,

jenis kelamin dan keadaaan. Kata ganti dalam bahasa Arab terbagi sesuai jenis

kelamin dan jumlah.

Menurut Asrori (2011: 3) hakikat belajar bahasa Arab adalah

untuknkeperluan komunikasi sosial, sedangkan pembelajarannbahasa Arab pada

hakikatnya adalah pengembangan kemahiran berkomunikasinsosial dengan

menggunakan bahasa Arab. Akan tetapi pembelajaran bahasanArab dianggap

sulit oleh sebagian besar peserta didik, meskipun sebenarnya bahasa Arab itu

mudah. Maka dari itu dibutuhkan strategi pembelajaran yang sesuai agar peserta

didik tidak merasankesulitan.

Strategi Pembelajaran

Istilah strategi pada awalnya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi

berasal dari bahasa Yunani strategos yang memiliki arti jenderal atau panglima.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia strategi berarti siasat perang atau ilmu

siasat, sedangkan dalam ensiklopedia Indonesia strategi berarti ilmu perang.

Pengertian strategi tersebut kemudian digunakan dalam dunia pendidikan.

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

208 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Secara pragmatis, istilah strategi banyak diguakan dalam segala bidang

kegiatan dengan makna: memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam

mencapai tujuan adanya suatu kegiatan, termasuk salah satunya bidang

pendidikan. Seorang pendidik yang mengharapkan hasil yang baik tentu akan

menerapkan suatu strategi pembelajaran yang relevan demi mencapai tujuan

pembelajaran.

Dalam bidang pendidikan, istilah strategi dipahami dengan arti yang

beragam. Ada yang memahami secara luas adapula yang memahaminya secara

sempit. Memahami atau memaknai secara luas dalam arti sangat luas meliputi

seluruh aspek pembelajaran, sedangkan memaknai secara sempit yaitu sebagai

teknik pembelajaran. Keragaman pemahaman ini juga tampak dalam komunikasi

sehari-hari. Ada yang menyamakan strategi dengan metode, pendekatan, teknik,

dan model. Bahkan, ada pula orang yang tidak mempedulikan apakah istilah

tersebut memiliki arti yang berbeda atau sama.

Pembelajaran adalah proses interaksi pengajar atau pendidik dengan

peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, baik pendidikan

formal maupun nonformal. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu kondisi

yang sengaja diciptakan untuk proses belajar peserta didik. Interaksi antara

pendidik dan peserta didik dipandang sebagai interaksi edukatif yang

memanfaatkan bahan ajar sebagai media pembelajaran. Tugas pendidik dalam

hal ini adalah memanfaatkan secara optimal input yang ada untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan

Mustofa dan Hamid (2012: 67) mengungkapkan bahwa strategi

pembelajaran merupakan rencana, aturan-aturan, langkah-langkah serta sarana

yang prakteknya akan diterapkan dan akan dilalui dari pembukaan hingga

penutupan dalam proses pembelajaran di dalam kelas guna merealisasikan

tujuan.

Kemp (dalam Ahmadi, Amri, dan Elisah, 2011: 11) mengatakan bahwa

strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan

pengajar dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat efektif dan efisien.

Menurut Mustofa (2011: 9) strategi pembelajaran adalah cara-cara yang

digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan dilakukan

dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada, sumber belajar, serta

kebutuhan peserta didik dan karakteristik peserta didik yang dihadapi agar

mencapai tujuan pembelajaran.

Strategi pembelajaran memuat beberapa alternatif yang harus

dipertimbangkan untuk dipilih dalam rangka perencanaan pengajaran. Untuk

melaksanakan strategi pembelajran diperlukan seperangkat metode pengajaran.

Suatu program pengajaran yang dilakukan olek pengajar bisa dilakukan dengan

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

209 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

berbagai metode. Keseluruhan metode itu termasuk didalamnya media

pembelajaran yang digunakan untuk menggambarkan strategi pembelajaran.

Syaiful Bahri memaparkan bahwa dalam strategi pembelajaran ada beberapa

komponen yang selalu berkaitan diantaranya yaitu: (a) mengidentifikasi serta

menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian,

(b) memilih sistem pendekatan pembelajaran berdasarkan apresiasi dan

pandangan hidup masyarakat, (3) memilih dan menetapkan prosedur, metode,

dan teknik yang dianggap paling tepat, (4) menetapkan norma-norma atau batas

minimal keberhasilan atau kriteria standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan

untuk evaluasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah

pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Dalam pelaksaanya strategi pembelajaran mengandung beberapa

komponen yang saling terkait. Strategi pembelajaran merupakan serangkain

rencana dan cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip dasar dapat

terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif.

(Nurmadiah, 2015) Cara-cara membawakan pengajaran itu merupakan urutan

atau pola umum perbuatan pendidik dan peserta didik dalam mewujudkan

kegiatan pembelajaran.

Secara umum strategi pembelajaran dapat dilihat sebagai berikut:

i. Strategi Pembelajaran Exspositori

Strategi pembelajaran exspositori adalah strategi pembelajaran dengan

menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari pendidik

kepada peserta didik dengan tujuan agar peserta didik dapat menguasai materi

pembelajaran secara optimal. Strategi exspositori ini disampaikan langsung oleh

pendidik dan peserta didik tidak dituntut untuk menemukan materi

pembelajaran. Materi tersebut seakan-akan sudah jadi, karena strategi ini lebih

menekankan kepada proses bertutur. Oleh karena itu strategi ini juga sering

disebut dengan “chalk and talk”.

Strategi pembelajaran exspositori diterapkan pada anak usia dini ketika

menghadapi tingkat pengetahuan anak yang rendah sehingga guru atau pendidik

harus menjelaskan di depan anak atau peserta didik dengan baik. Anak yang

memiliki tingkat pengetahuan rendah memelurkan strategi khusus bagi pendidik

untuk memberikan bekal pengetahuan secara lebih luas dengan penjelasan yang

lebih dominan. Langkah-langkah menerapkan strategi exspositori anatara lain,

yaitu: (1) Melakukan persiapan sebelum pembelajaran, pada langkah ini seorang

pendidik dapat memulai pembelajaran dengan mendengarkan cerita yang

disampaikan dari seorang anak atau peserta didik. Hal ini bertujuan agar

meningkatkan motivasi belajar dari peserta didik ketika proses pembelajaran.,

(2) Pendidik memberikan tanggapan kepada peserta didik yang telah berani

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

210 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

untuk menyampaikan cerita pada awal pembelajaran, (3) Pendidik

menyampaikan materi pelajaran dengan alur yang jelas, suara yang lantang,

serta ekspresi wajah yang sesuai, (4) Pendidik harus mampu mengkorelasikan

materi pelajaran dengan pengetahuan lain agar pemahaman peserta didik

semakin tajam, (5) Pendidik meminta peserta didik untuk menyimpulkan isi dari

materi atau cerita tersebut.

ii. Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada proses mencari dan

menemukan. Pada strategi ini peserta didik berperan aktif untuk menemukan

sendiri materi pembelajaran, pendidik hanya berperan sebagai fasilitator dan

pembimbing ketika proses pembelajaran. Strategi inkuiri juga menuntut peserta

didik agar berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri

jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir dilakukan

melalui tanya jawab antara pendidik dan peserta didik. Dalam Direktorat Tenaga

Kependidikan, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya disebutkan bahwa

Strategi pembelajaran inkuiri sering juga dinamakan strategi heuristic, yang

berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskien yang berarti saya menemukan.

Strategi pembelajaran ini menekankan pada kreatifitas peserta didik

dalam berpikir, kritis dan analisis yang kemudian diaplikasikan kedalam bentuk

sikap yang baik atau akhlaqul karimah. Pendidik sebagai fasilitator

mengarahkan peserta didik untuk selalu berakhalaqul karimah. Sejak kecil,

manusia memiliki keninginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra

penglihatan, pengecapan, pendengaran, dan indra-indra yang lainnya. Hingga

manusia menjadi dewasa keingintahuannta terus-menerus berkembang dengan

menggunakan otak dan pikirannya. Oleh karena itulah strategi pembelajaran

inkuiri ini berawal dari asumsi tersebut yaitu bahwa sejak manusia lahir ke

dunia, secara naluriah manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri

pengetahuannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna manakala

didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi pembelajaran

inkuiri dikembangkan. (Sanjaya, 2011)

Beberapa contoh kegiatan pembelajaran pada anak usia dini dengan

menerapkan strategi pembelajaran inkuiri anatara lain: (1) Pembelajaran manik

dan balok, (2) Melukis dengan jari, (3) Lilin dan plastisin. Hardiningrum (2014)

juga menyebutkan beberapa kelebihan pembelajaran dengan menggunakan

strategi inkuiri ini adalah: (a) Ingatan siswa meningkat, (b) Membekali siswa

untuk menangani situasi-situasi masalah baru, (c) Memotivasi siswa berkaitan

dengan penemuan. Siswa dimotivasi untuk mengemukakan gagasannya dan

merancang cara untuk menguji gagasan tersebut., (d) Siswa dapat

mengembangkan ketrampilan dan sikap pokok belajar dengan mengarahkan diri

sendiri, (e) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

211 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

iii. Strategi Pembelajaran Konstektual

Direktorat tenaga Kependidikan dalam Strategi Pembelajaran dan

Pemilihannya mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran konstektuan

merupakan suatu proses pendidikan yang holistic dan bertujuan untuk

memotivasi peserta didik memahami makna materi pembelajaran yang

dipelajarinya dengan cara mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan

mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga peserta didik

memiliki pengetahuan / keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan

(ditransfer) dari satu permasalahan / konteks ke permasalahan / konteks lainnya.

Pendekatan kontekstual (Contextual Teacing and Learning) merupakan konsep

belajar yang membantu pendidik mengaitkan antara materi yang diajarkan

dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep

tersebut hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi peserta didik.

Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik

bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari peserta didik lain.

Strategi pembelajaran atau proses lebih dipentingkan daripada hasil.

Penerapan pembelajaran konstektual dapat diterapkan pada anak usia

dini. Strategi pembelajaran konstektual dalam kelas dapat diterapkan dengan

nuansa bermain tukar kata, dengan begitu diharapkan dapat mengembangkan

kemampuan kognitif pada anak menggunakan kata yang baik dan kurang baik,

karena dengan menerapkan pembelajaran konstektual bernuansa bermain

pendidik dapat mengembangkan pembelajaran dengan berbagai kegiatan yang

menarik dan menyenangkan.

Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Pada Anak Usia Dini

Strategi pembelajaran bahasa Arab untuk usia dini adalah metode atau

serangkaian cara belajar bahasa Arab pada anak agar mencapai tujuan belajar.

Nurhidayati dan Ridwan mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran yang

dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini yaitu

strategi pembelajaran langsung yang meliputi startegi memori, strategi kognitif,

dan strategi kompensasi; dan strategi tidak langsung yang meliputi strategi

metakognitif, strategi afektif dan strategi sosial.

Berikut ini merupakan pembelajaran langsung yaitu:

1. Strategi Memori

Strategi ini berfungsi untuk menyimpan informasi penting yang didapat

oleh peserta didik atau pembelajar melalui membaca dan mendengar, dan

memanggilnya kembali jika diperlukan. Strategi ini mencakup empat aspek

yaitu: (a) Menghubungkan aspek-aspek kreatifitas mental, (b) mencocokkan

suara dengan imajinasi, (c) meriview, dan (d) melakukan aktifitas.

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

212 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

2. Strategi Kognitif

Strategi ini ditempuh melalui teknik pelatihan, proses mengirim dan

menerima pesan, menganalisis dan menyimpulkan, serta menyusun pola kalimat

3. Strategi Kompenasi

Strategi ini membantu peserta didik mengatasi keterbatasan pengetahuan

dan pemahaman bahasa serta kemampuan berbahasa siswa

Berikut ini merupakan strategi pembelajaran tidak langsung yaitu:

1. Strategi Metakognitif

Strategi ini digunakan untuk membantu peserta didik yang mempelajari

bahasa yang masih memiliki kelemahan dalam memahami kata-kata baru,

ungkapan gramatika, dan perbedaan sistem tulisan.

2. Strategi Afektif

Strategi ini dapat dilaksanakan melalui teknik menetralisir aspek mental

dan fisik, mengendalikan diri, dan menekan tingkat emosi

3. Strategi Sosial

Bahasa merupakan bentuk tingkah laku sosial, bahasa juga merupakan

komunikasi, dan komunikasi itu terjadi dalam masyarakat. Dalam strategi sosial

ada tiga perangkat teknik yaitu bertanya, bekerjasama, dan mengambil

perhatian.

Metode Pembelajaran Bahasa Arab Pada Anak Usia Dini

Pada anak usia dini selalu mengedepankan aspek-aspek aktivitas

bermain, bernyanyi (bergembira), dan bekerja dalam arti berkegiatan. Bermain,

bernyanyi, dan berkegiatan ketiganya merupakan ciri dari PAUD. Bermain,

bernyanyi, dan bekerja, kriganya akan mengasak otak, kecerdasan, emosi, dan

keterampilan fisik yang dilakukan dengan bebas, ceria dan tanpa beban. (Theo

dan Martin, 2004)

Untuk melaksanakan pembelajaran anak usia dini membutuhkan strategi

yang aktif dan aktraktif. Begitupun ketika mempelajari bahasa Arab pada anak

usia dini, strategi pembelajaran yang digunakan tidak jauh yaitu seputar

bermain, bernyanyi dan bekerja. Adapun metode pembelajaran bahasa Arab

untuk anak usia dini:

i. Metode Bercerita

Bercerita merupakan cara untuk meneruskan warisan budaya dari satu

generasi ke generasi berikutnya, bercerita juga dapat menjadi media untuk

menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Beberapa makna

penting dari bercerita bagi perkembangan anak yaitu: (a) mengkomunikasikan

nilai-nilai sosial dan budaya, (2) mengkomunikasikan nilai-nilai keagamaan, (c)

menanamkan disimplin waktu, etos kerja dan ramah lingkungan, (d) membantu

mengembangkan dimensi kognisi anak, dimensi bahasa anak, dan fantasi anak.

ii. Metode Proyek

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

213 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Metode proyek adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk

melatih kemampuan anak memecahkan masalah yang dialami anak dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan metode ini dapat menggerakkan

anak-anak untuk melakukan kerjasama secara terpadu dan sepenuh hati untuk

mencapai tujuan bersama. Kegiatan proyek juga memiliki makna penting bagi

anak usia dini, karena kegiatan ini dapat dihubungkan satu dengan yang lainnya

dan bersifat fleksibel.

iii. Metode Bernyanyi

Menyanyi atau mendengarkan musik adalah salah satu metode yang

dapat diterapkan dalam pembelajaran pada anak usia dini. Melalui nyanyian dan

musik, kemampuan apresiasi seorang anak akan berkembang dan melalui

nyanyian anak dapat mengresikan segala pikiran dan isi hatinya.

iv. Metode Tugas

Tugas adalah pekerjaan tertentu bagi siswa yang mendapatkannya. Pada

anak usia dini tugas diberikan langsung oleh seorang guru atau pendidik dalam

bentuk kesempatan melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk langsung

guru. Dengan pemberian tugas seorang anak akan menyelesaikan kegiatan

secara nyata dan sampai tuntas.

Simpulan

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dilakukan untuk mengetahui

strategi pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini, dapat disimpulkan

bahwasanya Pendidikan Anak Usia Dini atau yang disingkat dengan PAUD

merupakan dasar pengetahuan, perkembangan sikap, penyesuaian dengan

lingkungan sosialnya, keterampilan dan daya cipta. Agar tidak terjadi kesalahan

dalam PAUD, maka kita harus memperhatikan strategi pembelajaran pada Anak

Usia Dini, yang sesuai dunia anak, karakteristik anak yang khas serta

disesuaikan dengan ciri-ciri psikologi dan pedagogis serta tahap perkembangan

moral mereka.

Bahasa Arab sendiri adalah salah satu bahasa asing yang banyak

dipelajari di Indonesia karena merupakan salah satu bahasa yang digunakan

orang islam untuk berkomunikasi dan merupakan bahasa al-quran.

Pembelajarannbahasa Arab pada hakikatnya adalah pengembangan kemahiran

berkomunikasinsosial dengan menggunakan bahasa Arab. Akan tetapi

pembelajaran bahasa Arab dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik,

meskipun sebenarnya bahasa Arab itu mudah. Maka dari itu mempelajari bahasa

Arab sejak dini dan dengan strategi pembelajaran yang sesuai akan

memudahkan peserta didik dalam mempelajarinya.

Strategi pembelajaran merupakan rencana, aturan-aturan, langkah-

langkah serta sarana yang prakteknya akan diterapkan dan akan dilalui dari

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

214 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

pembukaan hingga penutupan dalam proses pembelajaran di dalam kelas guna

merealisasikan tujuan. Sedangkan strategi pembelajaran bahasa Arab untuk usia

dini adalah metode atau serangkaian cara belajar bahasa Arab pada anak agar

mencapai tujuan belajar. Strategi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam

pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini yaitu strategi pembelajaran

langsung yang meliputi strategi memori, strategi kognitif, dan strategi

kompensasi; dan strategi tidak langsung yang meliputi strategi metakognitif,

strategi afektif dan strategi sosial. Strategi pembelajaran memuat beberapa

alternatif yang harus dipertimbangkan untuk dipilih dalam rangka perencanaan

pengajaran. Untuk melaksanakan strategi pembelajran diperlukan seperangkat

metode pengajaran, ada empat metode yang dapat diterapkan dalam pembelajran

bahasa Arab bagi anak usia dini yaitu: metode bercerita, metode proyek, metode

bernyanyi, dan metode tugas. Oleh karena itu, dengan adanya strategi dan

metode pembelajaran yang tepat untuk anak usia dini akan memudahkan anak-

anak untuk mempelajari bahasa Arab sesuai dengan usia dan kemampuan

mereka.

Daftar Pustaka

Fadli, H. STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI MASA

PENDEMI COVID-19.

Faridah, L. U. (2017). Pengenalan Bahasa Arab Untuk Anak Sejak

Dini. Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab, 3(3), 411-419.

Huliyah, M. (2016) ‘Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini’, As-Sibyan : Jurnal

Pendidikan Anak Usia Dini.

Istiana, Y. (2014) ‘Konsep-Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini’,

Didaktika.

Khansa, H. Q. (2016). Strategi pembelajaran bahasa Arab. Prosiding Konferensi

Nasional Bahasa Arab, 1(2).

Kunci, K., Aplikasi, : and Dasar, P. K. (2011) ‘PERANCANGAN PROGRAM

APLIKASI PEMBELAJARAN KOSAKATA DASAR UMUM

BAHASA INGGRIS DAN BAHASA ARAB’, Jurnal Informatika

Mulawarman.

Mahyudin, E. (2014). Model pembelajaran diskoveri sebagai strategi

pembelajaran bahasa Arab. Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab

dan Kebahasaaraban, 1(2), 195-208.

Rahmatullah, N. A., Paramita, A., & Herlinda, H. (2021, January). Perancangan

Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Android. In Semnas Ristek

(Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi) (Vol. 5, No. 1).

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

215 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Ramadhan, S., Sunan, U. and Yogyakarta, K. (2017) ‘STRATEGI

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA ANAK USIA DINI’,

Utile: Jurnal Kependidikan.

Suhana, C. (2014) ‘Konsep Strategi Pembelajaran’, in Jurnal Ipteks Terapan.