Upload
independent
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Daftar isi
KATA
PENGANTAR...................................................
..........................................i.I
DAFTAR ISI.................................................1
BAB I......................................................2
DESKRIPSI UMUM BUKU........................................2
BAB II.....................................................4
PEMBAHASAN.................................................4
A.STRATEGI DASAR PEMBELAJARAN..............................4
B. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN.........................5
C. MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN..........................6
D. PROSES PELAKSANAAN PAKEM...............................10
KELEBIHAN BUKU............................................13
KEKURANGAN BUKU...........................................14
SARAN.....................................................14
BAB III...................................................15
PENUTUP...................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................17
2
Hal 2
BAB I
DESKRIPSI UMUM BUKU
Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan
banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air adalah
pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan atau
disingkat dengan PAKEM. Menurut Sunhaji,M.Ag, kegiatan
pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mentransformasikan
bahan pelajaran kepada subjek belajar.Sedangkan metode
berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos.Methodos berasal
dari kata meta berarti melalui, sedang bodos berarti jalan,
Metode berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk
melakukan sesuatu atau prosedur, Dalam bahasa Arab, metode
bisa bermakna “minhaj, al-wasilah, al-kaifiyah, al-Thariqayah”. Kata ini
berarti jalan atau cara yang harus ditempuh.Materi dan
metode adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.
3
Materi tanpa metodelogi dirasa kurang efektif dan metodelogi
tanpa materi akan terasa hampa, karena tidak ada yang diolah
dan dikembangkan.
Istilah yang hampir sama dengan “metode” adalah
“teori”, menurut Winfred F, Hill, teori adalah interpretasi
sistematis atas sebuah bidang pengetahuan. Teori mempunyai
tiga fungsi yang berbeda-beda, namun saling terkait erat.
Pertama, teori pembelajaran adalah pendekatan terhadap
status bidang pengetahuan, Kedua, teori pembelajaran
berupaya untuk meringkas sekumpulan pengetahuan mengenai
hukum-hukum pembelajaran kedalam ruang yang sangat kecil.
Ketiga, teori pembelajaran secara kreatif berupaya
menjelaskan apa itu pembelajaran dan mengapa pembelajaran
berlangsung seperti adanya.
Lebih lanjut, Winfred F. Hill mengemukakan bahwa
teori-teori pembelajaran bisa diklasifikasikan dalam
beberaoa cara, Interpretasi pembelajaran koneksionis,
meskipun banyak perbedaan diantara mereka sendiri, namun
sepakat untuk memandang persoalan pembelajaran sebagai
persoalan hubungan (Koneksi) antara stimulus dan bisa
4
berwujud sembarang input energi, yang cenderung untuk
mempengaruhi perilaku.
Metodologi adalah cara meramu materi yang banyak, Materi
tanpa metodologi kurang menarik, membosankan, dan kehilangan
daya pikat, sehingga dikhawatirkan anak didik lari.
Menurut Martiningsih, metodologi mengajar adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang
tersistem dari sebuah lingkungan, yang terdiri dari pendidik
dan peserta didik, untuk saling berinteraksi dalam melakukan
suatu kegiatan, sehingga proses belajar berjalan dengan baik
dan tujuan pengajaran tercapai.
Ada dua indikator yang dapat dijadikan sebagai
tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar. Pertama,
daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan agar
mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun
kelompok. Kedua, perilaku yang digariskan dalam tujuan
pembelajaran yang telah dicapai siswa, baik secara
individual maupun kelompok.
5
Hal 4
BAB II
PEMBAHASAN
A.Strategi Dasar Pembelajaran Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu
garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan, strategi bisa
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak
didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. ada 4
strategi dasar dalam proses belajar mengajar.
1. Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian
anak didik sebagaimana diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan
aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memiih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik
belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan
efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru
dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
6
4. Menetapakn kriteria serta standar keberhasilan,
sehingga dapat dijadikan pedoman guru dalam
mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang
selanjutnya dijadikan umpan balik untuk menyempurnakan
sisem intriksional yang bersangkutan secara
keseluruhan.
Menurut sudjana, yang termasuk dalam komponen
pembelajaran adalah tujuan, bahan, metode, alat, serta
penilaian. Hasil yang dirasakan dalam waktu dekat dikatakan
sebagai dampak langsung (instructional effect), sedangkan hasil yang
dirasakan dalam waktu relatif lama disebut dampak pengiring
(nurturant effect). Dampak pengiring ini biasanya berkenaan dengan
sikap dan nilai. Pendekatan pembelajaran dibedakan menjadi
dua, yaitu pendekatan konservatif (conservative approaches) dan
pendekatan liberal (liberal approach). Pendekatan konservatif
memandang bahwa proses belajar dilakukan sebagaimana umumnya
guru mengajarkan materi kepada siswanya. Sedangkan
pendekatan Liberal adalah pendekatan pembelajaran yang
memberi kesempatan luas kepada siswa untuk mengembangkan
strategi dan keterampilan belajarnya sendiri.
7
B. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan
sebagai metode tradisional, karena sejak dulu metode ini
digunakan sebagai metode guru berinteraksi dengan anak didik
dala interaksi edukatif.
a. Kelebihan metode ceramah:
1)Guru mudah menguasai kelas
2)Mudah dilaksanakan
3)Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar, dan
4)Guru mudah menerangkan bahan pelajaran dalam jumlah
banyak
b. Kekurangan metode ceramah
1)Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian
kata-kata)
2)Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan
menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap
auditifnya dapat lebih cepat menerimanya,
3)Bila terlalu lama akan membosanan
4)Menyebabkan anak didik pasif
2. Metode Proyek
8
Metode proyek adalah suatu cara mengajar yang
memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan
unit-unit kehidupan sehari-hari sebagaai bahan pelajarannya.
3. Metode Eksperimen
4. Metode pemberian tugas dan resitassi
5. Metode Diskusi
6. Metode Latihan
7. Metode Artikulasi
8. Metode mind mapping
C. Macam-macam Model Pembelajaran1. CTL (Contextual Teaching and Learning)
CTL adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan
untuk membantu siswa dalam memahami makna yang ada pada
bahan ajar.
Contextual teacing learning adalah suatu konsep mengajar dan
belajar, dengan bahan ajar melalui situasi nyata, contextual
teaching and learning adalah pembelajaran yang situasi dan
isinya khusus kepada siswa agar dapat memecahkan masalah,
latihan, dan tugas, secara riil dan otentik.
9
2. Pendekatan Keterampilan Proses
A. Dasar-dasar PAKEM:
1) Pengamatan
2) Klasifikasi
3) Komunikasi
4) Pengukuran
5) Prediksi, dan
6) Inferensi
B.Langkah-langkah terpadu dari pembelajaran PAKEM
1)Identifikasi variabel
2)Susun tabel data
3)Deskripsi hubungan antar variabel
4)Perumusan hipotesis
5)Definisi hipotesis
6)Definisi variabel secara operasional, serta
7)Eksperimen
PAKEM termasuk salah satu model pembelajaran yang
menarik perhatian publik.
10
PAKEM adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan
peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk
mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahamannya dengan
penekanan belajar sambil bekerja.
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru
harus menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga siswa
aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan.
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan
belajar yang beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemempuan siswa.
Efektif berarti proses pembelajaran tersebut bermakna bagi
siswa. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika
proses pembelajaran tidak efektif.
Menyenangkan maksudnya adalah membuat suasana belajar
mengajar yang menyenangkan, sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar dan waktu curah anak
pada pelajaran menjadi (time ontask) tinggi.
Pendekatan belajar aktif adalah cara pandang yang
menganggap bahwa belajar merupakan kegiatan membangun makna/
11
pengertian terhadap pengalaman dan informasi, yang dilakukan
oleh si pembelajar, bukan oleh si pengajar.
Paling sedikit ada tiga alasan mengapa belajar aktif
perlu diterapkan, yaitu karakteristik anak, hakikat belajar,
dan karakteristik lulusan yang dikehendakai.
1) Karakteristik anak, sifat ingin tahu merupakan model
dasar bagi perkembangan sikap kritis, dan imajinasi
bagi perilaku kreatif.
2) Hakikat Belajar, belajar adalah proses menemukan dan
membangun makna/ pengertian oleh si pembelajar,
terhadap informasi dan pengalaman, yang disaring
melalui persepsi, pikiran, dan perasaan si pembelajar
3) Karakteristik Lulusan yang Dikehendaki, Agar mampu
bertahan dan berhasil dalam hidup, lulusan yang
diinginkan adalah generasi yang peka, mandiri
( termasuk kreatif), dan bertanggung jawab. Peka
berarti berpikir tajam, kritis dan tanggap terhadap
pikiran dsn perasaan orang lain.
Ciri-ciri PAKEM
a. Menurut pelatihan MBS
12
Secara singkat, ciri-ciri PAKEM digambarkan dalam buku
pelatihan awal program MBS. Berikut ciri-ciri PAKEM
tersebut.
1) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang
mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan
penekanan pada belajar melalui berbuat (learning to do).
2) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan linkungan
sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menjadi menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3) Guru mengatur kelas dengan cara memajang buku-buku dan
bahan ajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok
baca”.
4) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif
dan interaktif, termasuk belajar kelompok.
5) Guru mendorong siswa untuk menemukan cara sendiri
dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan
gagasannya.
Penjelasan diatas memberikan penekanan bahwa PAKEM
adalah manifestasi dari pembelajaran aktif (active learning).
13
PAKEM harus mampu memberikan perhatian pada aspek penyajian
pembelajaran.
Pembelajaran kreatif yaitu pembelajaran yang mendorong
siswa untuk melakukan proses pembelajaran yang kreatif.
Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang
nyaman, sehingga siswa dapat memusatkan perhatiannya secara
penuh pada belajar dan waktu curah perhatiannya (time on
task) menjadi tinggi.
Efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus
dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.
D. Proses Pelaksanaan PAKEMDalam pelaksanaan PAKEM, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan.
1. Memahami Sifat yang Dimiliki Anak
2. Mengenal Anak secara Perseorangan
3. Memanfaatkan Perilaku Anak dalam Pengorganisasian
Belajar
4. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, dan
Kemampuan Memecahkan Masalah.
5. Mengembangkan Ruang Kelas sebagai Lingkungan Belajar
yang Menarik
14
6. Memanfaatkan Lingkungan sebagai Sumber Belajar
7. Memberikan Umpan Balik yang Baik untuk Meningkatkan
Kegiatan Belajar
8. Membedakan Aktif Fisik dan Aktif Mental
1. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan
berimajinasi. Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak
orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan Indonesia –
selama mereka normal – terlahir memiliki kedua sifat itu.
Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi
berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif.
Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus
kita olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat,
anugerah Tuhan, tersebut. Suasana pembelajaran dimana guru
memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan
pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak
untuk melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran
yang subur seperti yang dimaksud.
15
2. Mengenal anak secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang
bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM
(Pembelajaran Aktif, Menyenangkan, dan Efektif) perbedaan
individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam
kegiatan pembelajaran.Semua anak dalam kelas tidak selalu
mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai
dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki
kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya
yang lemah (tutor sebaya).Dengan mengenal kemampuan anak,
kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga
belajar anak tersebut menjadi optimal.
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami
bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku
ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam
melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja
berpasangan atau dalam kelompok.
16
Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan
baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini
memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran.
Namun demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara
perorangan agar bakat individunya berkembang.
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan memecahkan masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal
ini memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis
untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan
alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut,
kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan
imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir.Oleh
karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain
dengan sering-sering memberikan tugas atau mengajukan
pertanyaan yang terbuka serta memberoi kebebasan kepada
siswanya untuk kreatif..
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar
yang menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat
disarankan dalam PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya
17
dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain
itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi
siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi
bagi siswa lain.Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja
perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat
berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi,
karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan
pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik,
dapat membantu guru dalam PEMBELAJARAN karena dapat
dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan
sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan
dapat berperan sebagai media belajar, tetapi juga sebagai
objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai
sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam
belajar.Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu
harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke
ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan
lingkungan dapat men-gembangkan sejumlah keterampilan
seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat,
18
merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi,
membuat tulisan, dan membuat gambar/diagram.
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan
kegiatan belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi
interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik dari guru
kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara
guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap
kekuatan daripada kelemahan siswa.Selain itu, cara
memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini
dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi
tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten
memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan
catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih
bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar
angka.
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan
para siswa kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi
jika bangku dan meja diatur berkelompok serta siswa duduk
19
saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang
sebenarnya dari PAKEM.
Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik. Sering
bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan
mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental.
Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan
tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau
takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya
menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang
dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya
rasa takut sangat bertentangan dengan ‘PAKEM menyenangkan.’
Metodologi PAKEM
Ada delapan metodologi jitu yang harus dilakukan oleh guru,
yaitu mendorong siswa untuk menghafalkan, menekankan siswa
untuk bertanya, memulai diskusi interaktif, mengajak siswa
belajar di luar kelas, mengembangkan kreativitas siswa,
melatih penelitian, studi banding, dan melatih jurnalistik
Tujuh Tips Efektif Aplikasi Pakem
1) Memprioritaskan Pelatihan guru
2) Optimalisasi Microteaching
20
3) Mencoba Teamteaching
4) Menerapkan Moving Class
5) Berlatiih Membuat Ice Breaker
6) Membuat Diktat Praktis
7) Sedikit Bicaara Banyak Diamnya.
. NILAI-NILAI KARAKTER DALAM STRATEGI PAKEM
Strategi PAKEM ini masuk dalam pengembangan strategi active
learning, banyak persamaan yang mendasari antara kedua
strategi tersebut. Menurut T. Taslimuharom, proses strategi
PAKEM dapat dikatakan active learning jika mengandung komitmen,
tanggung jawab dan motivasi dalam proses pembelajarannya.
Ketiga eleman ini merupakan alat untuk pembentukan karakter
peserta didik.
1. Komitmen (keterlekatan pada tugas)
Artinya materi, metode dan strategi pembelajaran bermanfaat
untuk siswa (meaningful) sesuai dengan kebutuhan siswa
(relevant) dan bersifat pribadi (personal)
2. Tanggung jawab (responsibility)
Tanggung jawab merupakan suatu proses belajar yang memberi
wewenang pada siswa untuk kritis. Guru lebih banyak
mendengar daripada bicara, menghormati ide-ide siswa, member
21
pilihan dan memberi kesempatan pada siswa untuk memutuskan
sendiri
3. Motivasi
Motivasi belajar ada dua macam yaitu motivasi intrinsik dan
ekstrinsik. Dalam pembelajaran ini, motivasi intrinsik siswa
harus lebih dikembangkan agar proses belajar yang
ditekuninya muncul berdasarkan minat dan inisiatif sendiri,
bukan karena dorongan lingkungan atau orang lain. Motivasi
belajar siswa akan meningkat karena pendekatan belajar yang
dilakukan guru lebih dipusatkan pada siswa (student centered
approach). Guru tidak hanya menyuapi atau menuangkan dalam
ember, tetapi menghidupkan api yang menerangi sekelilingnya
serta bersikap positif kepada siswa.
PAKEM dalam Active learning bisa dibangun oleh seorang guru
yang gembira, tekun, dan setia pada tugasnya, bertanggung
jawab, motivator yang bijak, berpikir positif, terbuka pada
ide baru dan saran dari siswa atau orang tuanya/masyarakat,
tiap hari energinya untuk siswa supaya belajar kreatif,
selalu membimbing, seorang pendengar yang baik, memahami
kebutuhan siswa secara individual dan mengikuti perkembangan
pengetahuan.
22
Selain active learning, PAKEM harus ditunjang oleh
pembelajaran kreatif. Pembelajaran kreatif adalah kemampuan
untuk menciptakan, mengimajinasikan, melakukan inovasi dan
melakukan hal-hal yang artistik lainnya. Selain itu, guru
juga harus mampu menciptakan suatu proses yang baru,
memiliki kemampuan untuk menciptakan dan merancang untuk
mensimulasikan imajinasi. Kreativitas adalah kemampuan
(berdasarkan data dan informasi yang tersedia) untuk
memberikan gagasan-gagasan baru dengan menemukan banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah yang menekankan
segi kuantitas, ketergantungan, keragaman jawaban dan
menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Faktor yang mempengaruhi motivasi manusia
1. Tujuan yang jelas, Tujuan yang jelas akan membantu
seseorang dalam belajar ataupun bekerja
2. Tantangan, Manusia telah dikaruniai mekanisme
pertahanan diri yang disebut fight atau fight syndrome.
3. Tanggung jawab, secara umum setiap orang akan
terstimulasi ketika diberi suatu tanggung jawab,
Tanggung jawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas
23
untuk membuat perubahan atau mengambil suatu
keputusan.
4. Kesempatan untuk maju, setiap orang akan melakukan
banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,
mempelajari konsep, dan keterampilan baru, serta
melankah menuju kehidupan yang lebih baik, jika
seseorang merasa dapat melakukan hal-hal tersebut,
maka akan tercipta motivasi dan komitmen yang tinggi.
5. Kepemimpinan, kepemimpinan bagi diri sendiri dan orang
lain, Kepemimpinan (leadership) bagi diri sendiri maksudnya
mengarahkan pada kehidupan yang lebih baik, lebih maju,
dan lebih disiplin. Kepemimpinan utuk orang lain
berkenaan dengan kemampuan seseorag untuk mengarahkan
dan membawa orang lain pada kehidupan yang lebih baik,
lebih maju dan lebih disiplin.
Pada intinya, motivasi merupakan kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, dalam
kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan memberikan arah
24
kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat
tercapai.
Kelebihan Buku
Buku PAKEM ini sangat bermanfaat sekali untuk cara-cara
mengajar seorang guru kepada murid dan di dalam buku ini di
cantumkan Metode-metode mengajar yang baik dan diberi
motivasi untuk bisa semangat dalam belajar.
1. Buku Tips Aplikasi PAKEM ( pembelajaran,Aktif,
Kreatif, Efektif dan Menyenagkan) membahas mengenai model-
model pembelajaran PAKEM secara komprehensif( menyeluruh ) .
dalam buku ini penulis mencoba memaparkan mengenai aplikasi
PAKEM dalam suatu pembelajaran dan juga tips-tips
pengaplikasian PAKEM dalam sebuah pembelajaran.
2. Pembahasan dalam buku ini sangat runtut mulai dari
pengenalan model dan metode pembelajaran, kemudian hakikat
PAKEM,Prinsip PAKEM, Metodologi PAKEM, peran Guru, komite
sekolah ,orang tuam masyarakat, kemudian kendala-kendala
dalam pengaplikasian PAKEM serta memberikan tips-tips dalam
aplikasi PAKEM.
Tips-tips yang disampaikan oleh penulis meliputi dalam
pengaplikasian PAKEM antara lain : Memprioritaskan Pelatihan
25
Guru, Optimalisasi Microteaching, mencoba Teamteaching,
menerapkan moving Class, Berlatih membuat Ice Breaker,
Membuat Diktat Praktisi dan sedikit bicara dan banyak
diamnya.
3. Cara penyampaian menarik bahasa yang digunakan dalam
buku ini juga bagus dan mudah dipahami, kata-kata yang
digunakan mudah dicerna oleh pembaca.
4. Dalam setiap halaman Buku ini juga dilengkapi kolom
kecil yang berisi informasi penting dalam bab tersebut jadi
pembaca bisa memahami gambaran umum tentang isi dari setiap
pembahasan melalui kolom kecil tersebut.
5. Pembahsan buku ini juga dijelaskan cara merancang
dalam penggunaan model PAKEM dan juga cara Penilaian dengan
menggunakan PAKEM.
Kekurangan BukuHal-hal yang dibahas dalam buku 7 Tips Aplikasi PAKEM
(pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenagkan)
secara keseluruhan sudah bagus, penyampaianya sesuai dan
lengkap hanya saja buku ini tidak dilengkapi dengan contoh
sekolah yang sudah melakukan pembelajaran PAKEM. Sehingga
26
pembaca benar-benar memahami tentang isi dan cara-cara
pengaplikasian model PAKEM tersebut.
Buku ini dilengkapi dengan daftar pustaka namun, tidak
disertai footnote. Menurut saya, lebih baik disertai
footnote sehingga pembaca mudah mengerti, cuplikan ini
bersumber dari buku mana.
SARANSebagai guru Pada dasarnya guru sudah banyak yang mengetahui
tentang konsep PAKEM, tetapi dalam penerapannya masih banyak
kendala. Disinilah dibutuhkan kemauan dan motivasi yang kuat
dari guru untuk menerapkan PAKEM didalam proses
pembelajaran. Karena metode pembelajaran PAKEM ini akan
menyelamatkan peserta didik dari pembelajaranyang
membosankan Bagi pemerintah Sebaiknya pemerintah banyak
melakukan pelatihan dan seminar tentang metode pakem ini
kepada guru-guru di seluruh Indonesia. Serta memenuhi sarana
dan prasarana sekolah-sekolah yang ada di daerah.
27
Hal
20
Bab III
Penutup
A .Kesimpulan
Keberhasilan sebuah proses belajar mengajar seharusnya
diindikasikan oleh pematangan intelektual, kedewasaan
emosional, ketinggian spiritual, kecakapan hidup dan
tentunya keagungan moral, sebuah hasil yang tentunya menjadi
harapan setiap orang tua dan guru terhadap anak atau peserta
didiknya. Disinilah letak pentingnya strategi PAKEM, yaitu
pembelajaran aktif, efektif, dan menyenangkan sebagai acuan
pembelajaran strategi ini berorientasi untuk menggali
potensi terbesar siswa dengan metodelogi pembelajaran yang
mengedepankan keaktifan anak, mendorong kreativitas, efektif
dalam pencapaian target dan kualitas serta menyenangkan
28
dalam prosesnya, sehingga anak bisa memahami materi dengan
nyaman, senang dan ceria.
Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu
garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan, strategi bisa
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak
didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. ada 4
strategi dasar dalam proses belajar mengajar.
1. Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian
anak didik sebagaimana diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan
aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memiih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik
belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan
efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru
dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4. Menetapakn kriteria serta standar keberhasilan,
sehingga dapat dijadikan pedoman guru dalam
mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang
selanjutnya dijadikan umpan balik untuk menyempurnakan