29
1 Daftar isi KATA PENGANTAR................................................... ..........................................i.I DAFTAR ISI.................................................1 BAB I......................................................2 DESKRIPSI UMUM BUKU........................................2 BAB II.....................................................4 PEMBAHASAN.................................................4 A.STRATEGI DASAR PEMBELAJARAN..............................4 B. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN.........................5 C. MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN..........................6 D. PROSES PELAKSANAAN PAKEM...............................10 KELEBIHAN BUKU............................................13 KEKURANGAN BUKU...........................................14 SARAN.....................................................14 BAB III...................................................15 PENUTUP...................................................15 DAFTAR PUSTAKA............................................17

TUGAS proposal

Embed Size (px)

Citation preview

1

Daftar isi

KATA

PENGANTAR...................................................

..........................................i.I

DAFTAR ISI.................................................1

BAB I......................................................2

DESKRIPSI UMUM BUKU........................................2

BAB II.....................................................4

PEMBAHASAN.................................................4

A.STRATEGI DASAR PEMBELAJARAN..............................4

B. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN.........................5

C. MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN..........................6

D. PROSES PELAKSANAAN PAKEM...............................10

KELEBIHAN BUKU............................................13

KEKURANGAN BUKU...........................................14

SARAN.....................................................14

BAB III...................................................15

PENUTUP...................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................17

2

Hal 2

BAB I

DESKRIPSI UMUM BUKU

Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan

banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air adalah

pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan atau

disingkat dengan PAKEM. Menurut Sunhaji,M.Ag, kegiatan

pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mentransformasikan

bahan pelajaran kepada subjek belajar.Sedangkan metode

berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos.Methodos berasal

dari kata meta berarti melalui, sedang bodos berarti jalan,

Metode berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk

melakukan sesuatu atau prosedur, Dalam bahasa Arab, metode

bisa bermakna “minhaj, al-wasilah, al-kaifiyah, al-Thariqayah”. Kata ini

berarti jalan atau cara yang harus ditempuh.Materi dan

metode adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

3

Materi tanpa metodelogi dirasa kurang efektif dan metodelogi

tanpa materi akan terasa hampa, karena tidak ada yang diolah

dan dikembangkan.

Istilah yang hampir sama dengan “metode” adalah

“teori”, menurut Winfred F, Hill, teori adalah interpretasi

sistematis atas sebuah bidang pengetahuan. Teori mempunyai

tiga fungsi yang berbeda-beda, namun saling terkait erat.

Pertama, teori pembelajaran adalah pendekatan terhadap

status bidang pengetahuan, Kedua, teori pembelajaran

berupaya untuk meringkas sekumpulan pengetahuan mengenai

hukum-hukum pembelajaran kedalam ruang yang sangat kecil.

Ketiga, teori pembelajaran secara kreatif berupaya

menjelaskan apa itu pembelajaran dan mengapa pembelajaran

berlangsung seperti adanya.

Lebih lanjut, Winfred F. Hill mengemukakan bahwa

teori-teori pembelajaran bisa diklasifikasikan dalam

beberaoa cara, Interpretasi pembelajaran koneksionis,

meskipun banyak perbedaan diantara mereka sendiri, namun

sepakat untuk memandang persoalan pembelajaran sebagai

persoalan hubungan (Koneksi) antara stimulus dan bisa

4

berwujud sembarang input energi, yang cenderung untuk

mempengaruhi perilaku.

Metodologi adalah cara meramu materi yang banyak, Materi

tanpa metodologi kurang menarik, membosankan, dan kehilangan

daya pikat, sehingga dikhawatirkan anak didik lari.

Menurut Martiningsih, metodologi mengajar adalah ilmu yang

mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang

tersistem dari sebuah lingkungan, yang terdiri dari pendidik

dan peserta didik, untuk saling berinteraksi dalam melakukan

suatu kegiatan, sehingga proses belajar berjalan dengan baik

dan tujuan pengajaran tercapai.

Ada dua indikator yang dapat dijadikan sebagai

tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar. Pertama,

daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan agar

mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun

kelompok. Kedua, perilaku yang digariskan dalam tujuan

pembelajaran yang telah dicapai siswa, baik secara

individual maupun kelompok.

5

Hal 4

BAB II

PEMBAHASAN

A.Strategi Dasar Pembelajaran Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu

garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha

mencapai sasaran yang telah ditentukan, strategi bisa

diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak

didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. ada 4

strategi dasar dalam proses belajar mengajar.

1. Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan

kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian

anak didik sebagaimana diharapkan.

2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan

aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

3. Memiih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik

belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan

efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru

dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.

6

4. Menetapakn kriteria serta standar keberhasilan,

sehingga dapat dijadikan pedoman guru dalam

mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang

selanjutnya dijadikan umpan balik untuk menyempurnakan

sisem intriksional yang bersangkutan secara

keseluruhan.

Menurut sudjana, yang termasuk dalam komponen

pembelajaran adalah tujuan, bahan, metode, alat, serta

penilaian. Hasil yang dirasakan dalam waktu dekat dikatakan

sebagai dampak langsung (instructional effect), sedangkan hasil yang

dirasakan dalam waktu relatif lama disebut dampak pengiring

(nurturant effect). Dampak pengiring ini biasanya berkenaan dengan

sikap dan nilai. Pendekatan pembelajaran dibedakan menjadi

dua, yaitu pendekatan konservatif (conservative approaches) dan

pendekatan liberal (liberal approach). Pendekatan konservatif

memandang bahwa proses belajar dilakukan sebagaimana umumnya

guru mengajarkan materi kepada siswanya. Sedangkan

pendekatan Liberal adalah pendekatan pembelajaran yang

memberi kesempatan luas kepada siswa untuk mengembangkan

strategi dan keterampilan belajarnya sendiri.

7

B. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN1. Metode ceramah

Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan

sebagai metode tradisional, karena sejak dulu metode ini

digunakan sebagai metode guru berinteraksi dengan anak didik

dala interaksi edukatif.

a. Kelebihan metode ceramah:

1)Guru mudah menguasai kelas

2)Mudah dilaksanakan

3)Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar, dan

4)Guru mudah menerangkan bahan pelajaran dalam jumlah

banyak

b. Kekurangan metode ceramah

1)Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian

kata-kata)

2)Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan

menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap

auditifnya dapat lebih cepat menerimanya,

3)Bila terlalu lama akan membosanan

4)Menyebabkan anak didik pasif

2. Metode Proyek

8

Metode proyek adalah suatu cara mengajar yang

memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan

unit-unit kehidupan sehari-hari sebagaai bahan pelajarannya.

3. Metode Eksperimen

4. Metode pemberian tugas dan resitassi

5. Metode Diskusi

6. Metode Latihan

7. Metode Artikulasi

8. Metode mind mapping

C. Macam-macam Model Pembelajaran1. CTL (Contextual Teaching and Learning)

CTL adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan

untuk membantu siswa dalam memahami makna yang ada pada

bahan ajar.

Contextual teacing learning adalah suatu konsep mengajar dan

belajar, dengan bahan ajar melalui situasi nyata, contextual

teaching and learning adalah pembelajaran yang situasi dan

isinya khusus kepada siswa agar dapat memecahkan masalah,

latihan, dan tugas, secara riil dan otentik.

9

2. Pendekatan Keterampilan Proses

A. Dasar-dasar PAKEM:

1) Pengamatan

2) Klasifikasi

3) Komunikasi

4) Pengukuran

5) Prediksi, dan

6) Inferensi

B.Langkah-langkah terpadu dari pembelajaran PAKEM

1)Identifikasi variabel

2)Susun tabel data

3)Deskripsi hubungan antar variabel

4)Perumusan hipotesis

5)Definisi hipotesis

6)Definisi variabel secara operasional, serta

7)Eksperimen

PAKEM termasuk salah satu model pembelajaran yang

menarik perhatian publik.

10

PAKEM adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan

peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk

mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahamannya dengan

penekanan belajar sambil bekerja.

Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru

harus menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga siswa

aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan.

Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan

belajar yang beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat

kemempuan siswa.

Efektif berarti proses pembelajaran tersebut bermakna bagi

siswa. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika

proses pembelajaran tidak efektif.

Menyenangkan maksudnya adalah membuat suasana belajar

mengajar yang menyenangkan, sehingga siswa memusatkan

perhatiannya secara penuh pada belajar dan waktu curah anak

pada pelajaran menjadi (time ontask) tinggi.

Pendekatan belajar aktif adalah cara pandang yang

menganggap bahwa belajar merupakan kegiatan membangun makna/

11

pengertian terhadap pengalaman dan informasi, yang dilakukan

oleh si pembelajar, bukan oleh si pengajar.

Paling sedikit ada tiga alasan mengapa belajar aktif

perlu diterapkan, yaitu karakteristik anak, hakikat belajar,

dan karakteristik lulusan yang dikehendakai.

1) Karakteristik anak, sifat ingin tahu merupakan model

dasar bagi perkembangan sikap kritis, dan imajinasi

bagi perilaku kreatif.

2) Hakikat Belajar, belajar adalah proses menemukan dan

membangun makna/ pengertian oleh si pembelajar,

terhadap informasi dan pengalaman, yang disaring

melalui persepsi, pikiran, dan perasaan si pembelajar

3) Karakteristik Lulusan yang Dikehendaki, Agar mampu

bertahan dan berhasil dalam hidup, lulusan yang

diinginkan adalah generasi yang peka, mandiri

( termasuk kreatif), dan bertanggung jawab. Peka

berarti berpikir tajam, kritis dan tanggap terhadap

pikiran dsn perasaan orang lain.

Ciri-ciri PAKEM

a. Menurut pelatihan MBS

12

Secara singkat, ciri-ciri PAKEM digambarkan dalam buku

pelatihan awal program MBS. Berikut ciri-ciri PAKEM

tersebut.

1) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang

mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan

penekanan pada belajar melalui berbuat (learning to do).

2) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara dalam

membangkitkan semangat, termasuk menggunakan linkungan

sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran

menjadi menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

3) Guru mengatur kelas dengan cara memajang buku-buku dan

bahan ajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok

baca”.

4) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif

dan interaktif, termasuk belajar kelompok.

5) Guru mendorong siswa untuk menemukan cara sendiri

dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan

gagasannya.

Penjelasan diatas memberikan penekanan bahwa PAKEM

adalah manifestasi dari pembelajaran aktif (active learning).

13

PAKEM harus mampu memberikan perhatian pada aspek penyajian

pembelajaran.

Pembelajaran kreatif yaitu pembelajaran yang mendorong

siswa untuk melakukan proses pembelajaran yang kreatif.

Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang

nyaman, sehingga siswa dapat memusatkan perhatiannya secara

penuh pada belajar dan waktu curah perhatiannya (time on

task) menjadi tinggi.

Efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus

dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.

D. Proses Pelaksanaan PAKEMDalam pelaksanaan PAKEM, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan.

1. Memahami Sifat yang Dimiliki Anak

2. Mengenal Anak secara Perseorangan

3. Memanfaatkan Perilaku Anak dalam Pengorganisasian

Belajar

4. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, dan

Kemampuan Memecahkan Masalah.

5. Mengembangkan Ruang Kelas sebagai Lingkungan Belajar

yang Menarik

14

6. Memanfaatkan Lingkungan sebagai Sumber Belajar

7. Memberikan Umpan Balik yang Baik untuk Meningkatkan

Kegiatan Belajar

8. Membedakan Aktif Fisik dan Aktif Mental

1. Memahami sifat yang dimiliki anak

Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan

berimajinasi. Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak

orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan Indonesia –

selama mereka normal – terlahir memiliki kedua sifat itu.

Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi

berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif.

Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus

kita olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat,

anugerah Tuhan, tersebut. Suasana pembelajaran dimana guru

memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan

pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak

untuk melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran

yang subur seperti yang dimaksud.

15

2. Mengenal anak secara perorangan

Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang

bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM

(Pembelajaran Aktif, Menyenangkan, dan Efektif) perbedaan

individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam

kegiatan pembelajaran.Semua anak dalam kelas tidak selalu

mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai

dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki

kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya

yang lemah (tutor sebaya).Dengan mengenal kemampuan anak,

kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga

belajar anak tersebut menjadi optimal.

3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar

Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami

bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku

ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam

melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja

berpasangan atau dalam kelompok.

16

Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan

baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini

memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran.

Namun demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara

perorangan agar bakat individunya berkembang.

4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan

kemampuan memecahkan masalah

Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal

ini memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis

untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan

alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut,

kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan

imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir.Oleh

karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain

dengan sering-sering memberikan tugas atau mengajukan

pertanyaan yang terbuka serta memberoi kebebasan kepada

siswanya untuk kreatif..

5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar

yang menarik

Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat

disarankan dalam PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya

17

dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain

itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi

siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi

bagi siswa lain.Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja

perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat

berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi,

karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan

pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik,

dapat membantu guru dalam PEMBELAJARAN karena dapat

dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.

6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan

sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan

dapat berperan sebagai media belajar, tetapi juga sebagai

objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai

sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam

belajar.Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu

harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke

ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan

lingkungan dapat men-gembangkan sejumlah keterampilan

seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat,

18

merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi,

membuat tulisan, dan membuat gambar/diagram.

7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan

kegiatan belajar

Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi

interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik dari guru

kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara

guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap

kekuatan daripada kelemahan siswa.Selain itu, cara

memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini

dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi

tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten

memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan

catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih

bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar

angka.

8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan

para siswa kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi

jika bangku dan meja diatur berkelompok serta siswa duduk

19

saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang

sebenarnya dari PAKEM.

Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik. Sering

bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan

mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental.

Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan

tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau

takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya

menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang

dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya

rasa takut sangat bertentangan dengan ‘PAKEM menyenangkan.’

Metodologi PAKEM

Ada delapan metodologi jitu yang harus dilakukan oleh guru,

yaitu mendorong siswa untuk menghafalkan, menekankan siswa

untuk bertanya, memulai diskusi interaktif, mengajak siswa

belajar di luar kelas, mengembangkan kreativitas siswa,

melatih penelitian, studi banding, dan melatih jurnalistik

Tujuh Tips Efektif Aplikasi Pakem

1) Memprioritaskan Pelatihan guru

2) Optimalisasi Microteaching

20

3) Mencoba Teamteaching

4) Menerapkan Moving Class

5) Berlatiih Membuat Ice Breaker

6) Membuat Diktat Praktis

7) Sedikit Bicaara Banyak Diamnya.

.     NILAI-NILAI KARAKTER DALAM STRATEGI PAKEM

Strategi PAKEM ini masuk dalam pengembangan strategi active

learning, banyak persamaan yang mendasari antara kedua

strategi tersebut. Menurut T. Taslimuharom, proses strategi

PAKEM dapat dikatakan active learning jika mengandung komitmen,

tanggung jawab dan motivasi dalam proses pembelajarannya.

Ketiga eleman ini merupakan alat untuk pembentukan karakter

peserta didik.

1.      Komitmen (keterlekatan pada tugas)

Artinya materi, metode dan strategi pembelajaran bermanfaat

untuk siswa (meaningful) sesuai dengan kebutuhan siswa

(relevant) dan bersifat pribadi (personal)

2.      Tanggung jawab (responsibility)

Tanggung jawab merupakan suatu proses belajar yang memberi

wewenang pada siswa untuk kritis. Guru lebih banyak

mendengar daripada bicara, menghormati ide-ide siswa, member

21

pilihan dan memberi kesempatan pada siswa untuk memutuskan

sendiri

3.      Motivasi

Motivasi belajar ada dua macam yaitu motivasi intrinsik dan

ekstrinsik. Dalam pembelajaran ini, motivasi intrinsik siswa

harus lebih dikembangkan agar proses belajar yang

ditekuninya muncul berdasarkan minat dan inisiatif sendiri,

bukan karena dorongan lingkungan atau orang lain. Motivasi

belajar siswa akan meningkat karena pendekatan belajar yang

dilakukan guru lebih dipusatkan pada siswa (student centered

approach). Guru tidak hanya menyuapi atau menuangkan dalam

ember, tetapi menghidupkan api yang menerangi sekelilingnya

serta bersikap positif kepada siswa.

PAKEM dalam Active learning bisa dibangun oleh seorang guru

yang gembira, tekun, dan setia pada tugasnya, bertanggung

jawab, motivator yang bijak, berpikir positif, terbuka pada

ide baru dan saran dari siswa atau orang tuanya/masyarakat,

tiap hari energinya untuk siswa supaya belajar kreatif,

selalu membimbing, seorang pendengar yang baik, memahami

kebutuhan siswa secara individual dan mengikuti perkembangan

pengetahuan.

22

Selain active learning, PAKEM harus ditunjang oleh

pembelajaran kreatif. Pembelajaran kreatif adalah kemampuan

untuk menciptakan, mengimajinasikan, melakukan inovasi dan

melakukan hal-hal yang artistik lainnya. Selain itu, guru

juga harus mampu menciptakan suatu proses yang baru,

memiliki kemampuan untuk menciptakan dan merancang untuk

mensimulasikan imajinasi. Kreativitas adalah kemampuan

(berdasarkan data dan informasi yang tersedia) untuk

memberikan gagasan-gagasan baru dengan menemukan banyak

kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah yang menekankan

segi kuantitas, ketergantungan, keragaman jawaban dan

menerapkannya dalam pemecahan masalah.

Faktor yang mempengaruhi motivasi manusia

1. Tujuan yang jelas, Tujuan yang jelas akan membantu

seseorang dalam belajar ataupun bekerja

2. Tantangan, Manusia telah dikaruniai mekanisme

pertahanan diri yang disebut fight atau fight syndrome.

3. Tanggung jawab, secara umum setiap orang akan

terstimulasi ketika diberi suatu tanggung jawab,

Tanggung jawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas

23

untuk membuat perubahan atau mengambil suatu

keputusan.

4. Kesempatan untuk maju, setiap orang akan melakukan

banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,

mempelajari konsep, dan keterampilan baru, serta

melankah menuju kehidupan yang lebih baik, jika

seseorang merasa dapat melakukan hal-hal tersebut,

maka akan tercipta motivasi dan komitmen yang tinggi.

5. Kepemimpinan, kepemimpinan bagi diri sendiri dan orang

lain, Kepemimpinan (leadership) bagi diri sendiri maksudnya

mengarahkan pada kehidupan yang lebih baik, lebih maju,

dan lebih disiplin. Kepemimpinan utuk orang lain

berkenaan dengan kemampuan seseorag untuk mengarahkan

dan membawa orang lain pada kehidupan yang lebih baik,

lebih maju dan lebih disiplin.

Pada intinya, motivasi merupakan kondisi psikologis yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, dalam

kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan memberikan arah

24

kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat

tercapai.

Kelebihan Buku

Buku PAKEM ini sangat bermanfaat sekali untuk cara-cara

mengajar seorang guru kepada murid dan di dalam buku ini di

cantumkan Metode-metode mengajar yang baik dan diberi

motivasi untuk bisa semangat dalam belajar.

1.      Buku Tips Aplikasi PAKEM ( pembelajaran,Aktif,

Kreatif, Efektif dan Menyenagkan) membahas mengenai model-

model pembelajaran PAKEM secara komprehensif( menyeluruh ) .

dalam buku ini penulis mencoba memaparkan mengenai aplikasi

PAKEM dalam suatu pembelajaran dan juga tips-tips

pengaplikasian PAKEM dalam sebuah pembelajaran.

2.      Pembahasan dalam buku ini sangat runtut mulai dari

pengenalan model dan metode pembelajaran, kemudian hakikat

PAKEM,Prinsip PAKEM, Metodologi PAKEM, peran Guru, komite

sekolah ,orang tuam masyarakat, kemudian kendala-kendala

dalam pengaplikasian PAKEM serta memberikan tips-tips dalam

aplikasi PAKEM.

Tips-tips yang disampaikan oleh penulis meliputi dalam

pengaplikasian PAKEM antara lain : Memprioritaskan Pelatihan

25

Guru, Optimalisasi Microteaching, mencoba Teamteaching,

menerapkan moving Class, Berlatih membuat Ice Breaker,

Membuat Diktat Praktisi dan sedikit bicara dan banyak

diamnya.

3.      Cara penyampaian menarik bahasa yang digunakan dalam

buku ini juga bagus dan mudah dipahami, kata-kata yang

digunakan mudah dicerna oleh pembaca.

4.      Dalam setiap halaman Buku ini juga dilengkapi kolom

kecil yang berisi informasi penting dalam bab tersebut jadi

pembaca bisa memahami gambaran umum tentang isi dari setiap

pembahasan melalui kolom kecil tersebut.

5.      Pembahsan buku ini juga dijelaskan cara merancang

dalam penggunaan model PAKEM dan juga cara Penilaian dengan

menggunakan PAKEM.

Kekurangan BukuHal-hal yang dibahas dalam buku 7 Tips Aplikasi PAKEM

(pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenagkan)

secara keseluruhan sudah bagus, penyampaianya sesuai dan

lengkap hanya saja buku ini tidak dilengkapi dengan contoh

sekolah yang sudah melakukan pembelajaran PAKEM. Sehingga

26

pembaca benar-benar memahami tentang isi dan cara-cara

pengaplikasian model PAKEM tersebut.

Buku ini dilengkapi dengan daftar pustaka namun, tidak

disertai footnote. Menurut saya, lebih baik disertai

footnote sehingga pembaca mudah mengerti, cuplikan ini

bersumber dari buku mana.

SARANSebagai guru Pada dasarnya guru sudah banyak yang mengetahui

tentang konsep PAKEM, tetapi dalam penerapannya masih banyak

kendala. Disinilah dibutuhkan kemauan dan motivasi yang kuat

dari guru untuk menerapkan PAKEM didalam proses

pembelajaran. Karena metode pembelajaran PAKEM ini akan

menyelamatkan peserta didik dari pembelajaranyang

membosankan Bagi pemerintah Sebaiknya pemerintah banyak

melakukan pelatihan dan seminar tentang metode pakem ini

kepada guru-guru di seluruh Indonesia. Serta memenuhi sarana

dan prasarana sekolah-sekolah yang ada di daerah.

27

Hal

20

Bab III

Penutup

A .Kesimpulan

Keberhasilan sebuah proses belajar mengajar seharusnya

diindikasikan oleh pematangan intelektual, kedewasaan

emosional, ketinggian spiritual, kecakapan hidup dan

tentunya keagungan moral, sebuah hasil yang tentunya menjadi

harapan setiap orang tua dan guru terhadap anak atau peserta

didiknya. Disinilah letak pentingnya strategi PAKEM, yaitu

pembelajaran aktif, efektif, dan menyenangkan sebagai acuan

pembelajaran strategi ini berorientasi untuk menggali

potensi terbesar siswa dengan metodelogi pembelajaran yang

mengedepankan keaktifan anak, mendorong kreativitas, efektif

dalam pencapaian target dan kualitas serta menyenangkan

28

dalam prosesnya, sehingga anak bisa memahami materi dengan

nyaman, senang dan ceria.

Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu

garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha

mencapai sasaran yang telah ditentukan, strategi bisa

diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak

didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. ada 4

strategi dasar dalam proses belajar mengajar.

1. Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan

kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian

anak didik sebagaimana diharapkan.

2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan

aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

3. Memiih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik

belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan

efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru

dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.

4. Menetapakn kriteria serta standar keberhasilan,

sehingga dapat dijadikan pedoman guru dalam

mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang

selanjutnya dijadikan umpan balik untuk menyempurnakan

29

sisem intriksional yang bersangkutan secara

keseluruhan.

Daftar pustaka

Jamal ma’mur asmani, 2011, “7 tips aplikasi pakem”, jogjakarta, DIVA press.

akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/konsep-pakem