Upload
khangminh22
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
WALIKOTA MOJOKERTO
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO
NOMOR 10 TAHUN 2019
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KOTA MOJOKERTO TAHUN 2018-2023
WALIKOTA MOJOKERTO,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengefektilkan proses pemerintahan
yang baik, maka Pemerintah Kota Mojokerto melaksanakan
tata cara dan tahapan perencanaan daerah dengan tujuan
untuk memanfaatkan sumber daya publik dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
b. bahwa untuk mewujudkan penilaian kineija kebijakan
Pemerintah Daerah yang terukur dan terencana, maka perlu
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2018-2023 dalam bentuk Peraturan Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto Tahun 2018-
2023.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil Dalam Lingkungan
Propinsi Jawa Timur / Jawa Tengah / Jawa Barat
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor
16 dan 17 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Kota-Kota
Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551);
2
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan clan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5059);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3242);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian clan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
3
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun
2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6042);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2017 tentang Pembinaan clan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6041);
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6322);
14. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-
2019;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menten Dalam Negeri Nomor
120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Perubahan Jangka Menengah
Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 - 2025;
4
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa
Timur Tahun 2011 -2031;
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2012
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019;
21. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 2 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kota Mojokerto Tahun 2005 - 2025;
22. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota
Mojokerto Tahun 2012 - 2032;
23. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Mojokerto Tahun 2014 - 2019 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mojokerto
Nomor 10 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Mojokerto Tahun 2014 - 2019;
24. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota
Moj okerto.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MOJOKERTO
p$.
WALIKOTA MOJOKERTO
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA MOJOKERTO
TAHUN 2018 -2023.
5
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah mi yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Mojokerto
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Mojokerto
3. Walikota adalah Walikota Mojokerto
4. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan
masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
5. Perencanaan Pembangunan adalah perencanaan pembangunan
yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, dan pengawasan.
6. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adaiah satu
kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk
menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan
oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
Pusat clan Daerah.
7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Mojokerto
yang selanjutnya disebut RPJPD adalah dokumen perencanaan
daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang
selanjutnya disebut RPJMD adalah merupakan penjabaran dan
Visi, Misi dan program Walikota terpilih selama 5 (lima) tahun
masa jabatannya yang isinya memuat arah Kebijakan Keuangan
Daerah, Strategi Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum dan
Program Perangkat Daerah, Lintas Satuan Kerja Perangkat
Daerah dan Program Kewilayahan disertai dengan Rencana Kerja
dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif.
9. Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut PD adalah
perangkat daerah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
urusan pemerintahan di daerah.
10. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut
Renstra PD adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah
untuk periode 5 (lima) tahun.
11. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya
disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah
dokumen Perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
12. Rencana Pembangunan Tahunan Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut
Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) adalah dokumen perencanaan
Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
13. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan
14. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi
15. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
16. Kebijakan adalah arah/ tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk
mencapai tujuan.
17. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran dan tujuan serta untuk
memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
18. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program.
19. Musyawarah Perencanaan Pembangunan selanjutnya disebut Musrenbang
adalah forum antar pemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana
pembangunan daerah.
20. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung
mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan daerah.
'.l.!,
SISTEMATIKA RPJMD
Pasal 2
Sistematika RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah mi terdiri
dan:
BAB I PENDAHULUAN;
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH;
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH;
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH;
BAB V VlSI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN;
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH;
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN
PROGRAM PERANGKAT DAERAH;
BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH;
BAB IX PENUTUP.
7
BAB III
ISI DAN URAJAN RPJMD TAHUN 2018-2023
Pasal 3
Isi dan uraian RPJMD Tahun 2018-2023 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dan
Peraturan Daerah mi.
BAB IV
MASA BERLAKU
Pasal 4
RPJMD sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah mi berlaku mulai tahun 2018
(dua ribu delapan belas) sampai dengan tahun 2023 (dua ribu dua puluh tiga).
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 5
Pada saat Peraturan Daerah mi mulai berlaku, maka RPJMD menjadi pedoman
penyusunan rencana pembangunan sampai dengan Tahun 2023 dan dapat
diberlakukan sebagai RPJMD transisi sebagai pedoman penyusunan RKPD Tahun
2023 sebelum tersusunnya RPJMD Tahun 2024-2029 yang memuat visi dan misi
Walikota dan Wakil Walikota terpilih.
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 6
(1) Vlsi, misi, tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program pembangunan
tahun 2019 dilaksanakan Perangkat Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Nomor 8 Tahun 2016;
(2) Visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program
pembangunan tahun 2020 dan seterusnya dilaksanakan Perangkat Daerah
yang ditetapkan kemudian/baru.
Pasal 7
Peraturan Daerah mi mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah mi dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Mojokerto.
Ditetapkan di Mojokerto
padatanggal 11 Juni 2019
WALIKOT MOJOKERTO q
IKAP)TASARI
Diundangkan di Mojokerto
pada tanggal
SEKRETA MOJO
-.,
,4-IARLISTYATI, S.H., M.Si.
Pembina Utama Madya
NIP. 19610519 198603 2 006
LEMBARAN DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2019 NOMOR 3/
NOREG PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO PRO VINSI JAWA TIMUR: 105-
10/20 19
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO
NOMOR 10 TAJiUN 2019
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KOTA MOJOKERTO TAHUN 2018 - 2023
I. UMUM
Bahwa dalam rangka mengefektifkan proses pemerintahan yang baik,
maka Pemerintah Kota Mojokerto melaksanakan tata cara dan tahapan
perencanaan daerah dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya public
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk memberikan arah dan
tujuan pembangunan daerah sesuai dengan vlsi dan misi Walikota
berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka perlu disusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk periode 5 (lima)
tahun mendatang.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mojokerto Tahun 2018-2023 merupakan penjabaran dari visi, misi dan
program Walikota dan Wakil Walikota yang penyusunannya berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mojokerto Tahun
2005-2025 dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), memuat arah dan
kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum
dan program Perangkat Daerah (PD), lintas PD disertai dengan rencana kerja
dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Penyusunan RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 akan digunakan
sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) pada setiap tahun anggaran. Selain itu juga dijadikan acuan bagi
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan Kota Mojokerto.
10
H. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Culcup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6 ayat (1)
Cukup jelas
Pasal 6 ayat (2)
Apabila Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 8 Tahun 2016
dilakukan perubahan, maka yang berlaku adalah PERDA tentang
perubahan Perangkat Daerah yang baru.
Pasal 7
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2019 NOMOR 3/E
Selanjutnya Renstra Perangkat daerah menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja
(Renja) Perangkat Daerah.
Rancangan Akhir RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 selanjutnya
diajukan kepada DPRD untuk dibahas dan memperoleh kesepakatan serta
disempurnakan berdasarkan nota kesepakatan tersebut. Tahapan berikutnya
rancangan Akhir RPJMD yang telah disempurnakan akan ditindakianjuti dengan
evaluasi kepada Gubernur Jawa Timur untuk memperoleh masukan serta
menjamin keselarasan dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024
yang sedang dalam penyusunan serta kesinambungan pembangunan dari tahapan
sebelumnya.
WALIKOTA MOJOKERTO
IK*USSPITASARI
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab IX -4
i RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................... i
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. I-1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... I-1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan ............................................................. I-3
1.3 Hubungan Antar Dokumen ............................................................. I-6
1.4 Maksud dan Tujuan ........................................................................ I-30
1.4.1 Maksud ................................................................................ I-30
1.4.2 Tujuan ................................................................................. I-30
1.5 Sistematika Penulisan .................................................................... I-30
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ........................................... II-1
2.1 Aspek Geografi dan Demografi ..................................................... II-1
2.1.1 Luas Wilayah dan Letak Geografis ...................................... II-1
2.1.2 Kondisi Topografi ................................................................. II-2
2.1.3 Keadaan Geologi ................................................................. II-2
2.1.4 Hidrologi .............................................................................. II-4
2.1.5 Klimatologi ........................................................................... II-4
2.1.6 Penggunaan Lahan ............................................................. II-5
2.1.7 Potensi Pengembangan Wilayah .......................................... II-7
2.1.8 Wilayah Rawan Bencana ..................................................... II-16
2.1.9 Demografi ............................................................................ II-18
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat .................................................. II-21
2.2.1 Fokus kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi .................. II-21
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial ................................................ II-33
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olah Raga ..................................... II-40
2.3 Aspek Pelayanan Umum ................................................................ II-41
2.3.1 Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Wajib ...................... II-41
2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Wajib Non Dasar ..... II-59
ii RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.3.3 Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Pilihan ..................... II-94
2.3.4 Fokus Layanan Urusan Penunjang Pemerintahan .............. II-99
2.4 Aspek Daya Saing Daerah .............................................................. II-113
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah .................................. II-113
2.4.2 Fokus Iklim Berinvestasi ...................................................... II-115
2.4.3 Fokus Sumber Daya Manusia .............................................. II-116
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH ................................................. III-1
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu ......................................................... III-1
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD ................................................. III-1
3.1.2 Neraca Daerah .................................................................... III-11
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ................................ III-19
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran .......................................... III-19
3.2.2 Analisis Pembiayaan ........................................................... III-39
3.2.3 Analisis Sumber Penutup Defisit Riil .................................... III-39
3.2.4 Analisis Realisasi SisaLebih Penghitungan Anggaran ......... III-42
3.3 Kerangka Pendanaan ..................................................................... III-45
3.3.1 Proyeksi Pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan Daerah .... III-45
3.3.2 Penghitungan Kerangka Pendanaan ................................... III-53
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH .................. IV-1
4.1. Permasalahan Pembangunan ........................................................ IV-1
4.2. Isu Strategis ................................................................................... IV-7
4.2.1.Isu Internasional ................................................................... IV-7
4.2.2.Isu Nasional .......................................................................... IV-11
4.2.3.Isu Regional Jawa Timur ...................................................... IV-13
4.2.4.Isu Strategis Kota Mojokerto ................................................. IV-15
BAB V VISI, MISI TUJUAN DAN SASARAN .................................................. V-1
5.1. Visi ......................................................................................... V-1
5.2. Misi ......................................................................................... V-3
5.3. Tujuan dan Sasaran ....................................................................... V-9
iii RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH ............................................................................ VI-1
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH .................................................................................. VII-1
BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ...... VIII-1
BAB IX PENUTUP ......................................................................................... IX-1
9.1. Pedomanan Transisi ...................................................................... IX-1
9.2. Kaidah Pelaksanaan ...................................................................... IX-1
9.3. Pengembangan Pembiayaan Pembangunan ................................. IX-3
9.4. Penutup .......................................................................................... IX-3
iv RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Kecamatan dan Kelurahan Kota Mojokerto Tahun 2017 ..... II-1
Tabel 2.2 Kondisi Geologi Kota Mojokerto 2017............................................ II-3
Tabel 2.3 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kota Mojokerto ................ II-4
Tabel 2.4 Potensi Genangan Air di Kota Mojokerto ....................................... II-17
Tabel 2.5 Jumlah bencana kebakaran di Kota Mojokerto 2014-2018 ............ II-18
Tabel 2.6 Perkembangan Penduduk Kota Mojokerto 2014-2018 .................. II-19
Tabel 2.7 Komposisi Penduduk Kota Mojokerto Menurut Kelompok Umur
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-19
Tabel 2.8 Komposisi Penduduk Kota Mojokerto Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-20
Tabel 2.9 Komposisi Penduduk Kota Mojokerto Menurut Agama 2014-2018 II-21
Tabel 2.10 Pertumbuhan PDRB Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur
dan Nasional Tahun 2013-2017 .................................................... II-22
Tabel 2.11 Pertumbuhan PDRB per Sektor Kota Mojokerto
Tahun 2013-2017 .......................................................................... II-23
Tabel 2.12 Distribusi PDRB per Sektor Kota Mojokerto 2013-2017 ................. II-24
Tabel 2.13 PDRB Atas Dasar Berlaku Kota Mojokerto Menurut Pengeluaran
Tahun 2013-2017 .......................................................................... II-25
Tabel 2.14. PDRB Per Kapita Kota Mojokerto, Jawa Timur dan Nasional
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-26
Tabel 2.15 Laju Inflasi Kota Kediri,Jawa Timur dan Nasional
Tahun 2013-2017 .......................................................................... II-27
Tabel 2.16 Indeks Gini Kota Mojokerto, Jawa Timur, dan Nasional
Tahun 2013-2017 .......................................................................... II-27
Tabel 2.17 Persentase Penduduk Miskin Kota Mojokerto, Jawa Timur,
dan Nasional Tahun 2014-2018 .................................................... II-28
Tabel 2.18 IPM Kota Mojokerto, Jawa Timur dan Nasional Tahun 2014-2018 II-29
Tabel 2.19 IPG Kota Mojokerto, Jawa Timur dan Nasional Tahun 2013-2017 II-30
Tabel 2.20 TPT Kota Mojokerto, Jawa Timur dan Nasional Tahun 2014-2018 II-31
Tabel 2.21 Indeks Reformasi Birokrasi Kota Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-31
Tabel 2.22 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota Mojokerto,
Jawa Timur dan Nasional Tahun 2014-2018 ................................. II-32
Tabel 2.23 Indeks Kepuasan Masyarakat Kota Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-33
Tabel 2.24 Angka Melek Huruf Kota Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018 ......................................................................... II-34
Tabel 2.25 Angka Rata-rata Lama Sekolah Kota Mojokerto, Jawa Timur dan
Nasional Tahun 2014-2018 ........................................................... II-34
v RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2.26 Angka Harapan Lama Sekolah Kota Mojokerto, Jawa Timur
dan Nasional Tahun 2014-2018 .................................................... II-35
Tabel 2.27 Angka Partisipasi Kasar Kota Mojokerto Tahun 2013-2017 ........... II-36
Tabel 2.28 Jumlah Penduduk menurut Pendidikan Tertinggi yang DItamatkan
di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018.............................................. II-37
Tabel 2.29 Angka Partisipasi Murni di Kota Mojokerto Tahun 2013-2017 ....... II-37
Tabel 2.30 Angka Kelangsungan Hidup Bayi di Kota Mojokerto
Tahun 2013-2017 .......................................................................... II-38
Tabel 2.31 Prevalensi Balita Gizi Buruki di Kota Mojokerto
Tahun 2013-2017 .......................................................................... II-38
Tabel 2.32 Angka Harapan Hidup Kota di Mojokerto, Jawa Timur dan Nasional
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-39
Tabel 2.33 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-39
Tabel 2.34 Rasio Penduduk yang Bekerja di Kota Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-40
Tabel 2.35 Jumlah Grup Kesenian dan Gedung Kesenian di Kota Mojokerto
Tahun 2013-2017 .......................................................................... II-40
Tabel 2.36 Jumlah Club Olahraga, Gedung Olahraga dan Organisasi
Olahraga di Kota Mojokerto Tahun 2013-2017 .............................. II-41
Tabel 2.37 Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD/MI dan SMP/MTs di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................................................. II-41
Tabel 2.38 Angka Putus Sekolah SD/MI dan SMP/MTs di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-42
Tabel 2.39 Angka Kelulusan SD/MI dan SMP/MTs di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-43
Tabel 2.40 Angka Melanjutkan SD/MI dan SMP/MTs di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-43
Tabel 2.41 Rasio Guru/Murid Pendidikan Dasar di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-44
Tabel 2.42 Guru Pendidikan Dasar Berkualifikasi Min D4/S1 di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-45
Tabel 2.43 Angka Kematian Ibu di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............. II-45
Tabel 2.44 Angka Kematian Bayi di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ........... II-46
Tabel 2.45 Proporsi Panjang Jalan dalam Kondisi Baik/Mantap di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................................................. II-47
Tabel 2.46 Rasio Panjang jalan dan Jumlah Penduduk di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-48
Tabel 2.47 Persentase Jalan Yang memiliki Trotoar dan Drainase/
Saluran Pembuangan Air ( Minimal 1.5 m ) di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-48
vi RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2.48 Persentase Penanganan genangan/banjir di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-49
Tabel 2.49 Persentase Irigasi Kota Dalam Kondisi Baik di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-49
Tabel 2.50 Rasio Jaringan Irigasi di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ........... II-49
Tabel 2.51 Rasio Rumah Layak Huni di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018..... II-50
Tabel 2.52 Rasio Perukiman Layak Huni di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-50
Tabel 2.53 Cakupan Ketersediaan Rumah Layak Huni di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-50
Tabel 2.54 Persentase Permukiman yang Tertata di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-51
Tabel 2.55 Proporsi Rumah Tangga Kumuh Perkotaan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-51
Tabel 2.56 Persentase Cakupan Petugas Linmas ........................................... II-52
Tabel 2.57 Persentase Tingkat Penyelesaian K3 (Ketertiban, Ketentraman
Keindahan) Tahun 2014-2018 ....................................................... II-52
Tabel 2.58 Persentase Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kab/Kota ... II-53
Tabel 2.59 Persentase Tingkat Waktu Tanggap (response time rate) daerah
Layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) ......................... II-54
Tabel 2.60 Persentase Penegakan PERDA .................................................... II-54
Tabel 2.61 Persentase Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban Umum dan
Ketentraman di Kota Mojokerto 2014-2018 ................................... II-55
Tabel 2.62 Persentase PMKS yang mendapatkan Bantuan Sosial di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................................................. II-56
Tabel 2.63 Persentase PMKS yang tertangani di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-56
Tabel 2.64 Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang
memperoleh Bantuan Sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018.............................................. II-56
Tabel 2.65 Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial
melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lain di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............. II-57
Tabel 2.66 Persentase Panti Sosial yang menyediakan sarana dan prasarana
pelayanan kesejahteraan sosial di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-57
Tabel 2.67 Persentase Wahana Kesejahteraan Sosial (WKSBM) dan Potensi
sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Lainnya yang menyediakan
sarana prasarana di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................. II-58
Tabel 2.68 Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan
sarana prasarana tanggap darurat lengkap di Kota Mojokerto Tahun
2014-2018 ..................................................................................... II-58
vii RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2.69 Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia
tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018 ......................................................... II-59
Tabel 2.70 Persentase Pencari Kerja Terdaftar yang Ditempatkan di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................................................. II-59
Tabel 2.71 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................................................. II-60
Tabel 2.72 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018 ......................................................... II-60
Tabel 2.73 (IDG) Kota Mojokerto dan Jawa Timur Tahun 2013-2017 .............. II-61
Tabel 2.74 Ketersediaan Pangan Utama Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 .. II-61
Tabel 2.75 Ketersediaan Energi dan Protein Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-62
Tabel 2.76 Persentase Permasalahan Pertanahan yang diselesaikan di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................................................. II-62
Tabel 2.77 Indeks Kualitas Air di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............... II-63
Tabel 2.78 Indeks Kualitas Udara di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 .......... II-63
Tabel 2.79 Indeks Kualitas Tutupan Lahan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-64
Tabel 2.80 Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-65
Tabel 2.81 Cakupan Penerbitan KTP elektronik di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-65
Tabel 2.82 Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-66
Tabel 2.83 Cakupan Penerbitan Akta Kematian di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-67
Tabel 2.84 Rasio Penduduk ber KTP per Satuan Penduduk di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-67
Tabel 2.85 Rasio Bayi ber Akta Kelahiran di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-68
Tabel 2.86 Rasio Pasangan ber Akta Nikah di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-68
Tabel 2.87 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-69
Tabel 2.88 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa
yang baik di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............................. II-70
Tabel 2.89 Rata-rata jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................ II-70
Tabel 2.90 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa
yang baik di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............................. II-71
Tabel 2.91 Persentase LPM Aktif di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ......... II-71
viii RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2.92 Persentase LPM Berprestasi di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... II-72
Tabel 2.93 Persentase PKK Aktif di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 .......... II-72
Tabel 2.94 Persentase Posyandu Aktif di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 II-73
Tabel 2.95 Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
masyarakat di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 .......................... II-73
Tabel 2.96 Pemeliharaan Pasca program pemberdayaan masyarakat
di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018.............................................. II-73
Tabel 2.97 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ... II-74
Tabel 2.98 TFR di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ...................................... II-74
Tabel 2.99 Rata-rata Anak per Keluarga di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 II-75
Tabel 2.100 Rasio Akseptor KB di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............ II-75
Tabel 2.101 Angka Pemakaian Kontrasepsi/CPR bagi Perempuan Menikah
Usia 15-49 Tahun di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 .............. II-75
Tabel 2.102 Angka Kelahiran Remaja (Perempuan Usia 15-19 Tahun) di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............................................... II-76
Tabel 2.103 Rata-Rata Usia Kawin Pertama Wanita di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-76
Tabel 2.104 Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-77
Tabel 2.105 Rasio ijin Trayek di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................ II-77
Tabel 2.106 Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-77
Tabel 2.107 Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-78
Tabel 2.108 Persentase Kepemilikan KIR Angkutan Umum di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-78
Tabel 2.109 Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-79
Tabel 2.110 Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-79
Tabel 2.111 Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............................................... II-80
Tabel 2.112 Jumlah Orang/ Barang melalui Dermaga/Terminal/Bandara
per Tahun di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 .......................... II-80
Tabel 2.113 Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi
Masyarakat di Tingkat Kecamatan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-81
Tabel 2.114 Jaringan Komunikasi di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ......... II-82
Tabel 2.115 Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang
Menguasai/Memiliki Telepon Seluler dalam 3 bulan terakhir di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............................................... II-83
ix RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2.116 Jumlah Internet/Hotspot Masyarakat di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-83
Tabel 2.117 Persentase Rumah Tangga yang Anggota Rumah Tangga Ada
yang Mengakses Internet Dalam 3 Bulan Terakhir di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-84
Tabel 2.118 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Komputer (Desktop,
Laptop dan Notebook) di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ....... II-85
Tabel 2.119 Persentase Koperasi Aktif di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 . II-85
Tabel 2.120 Persentase UKM Non BPR/LKM Aktif di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-86
Tabel 2.121 Realisasi Investasi di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............. II-87
Tabel 2.122 Persentase Organisasi Pemuda yang Aktif di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-88
Tabel 2.123 Persentase Wirausaha Muda di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-88
Tabel 2.124 Cakupan Pembinaan Olahraga di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-89
Tabel 2.125 Cakupan Pelatih yang Bersertifikat di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-89
Tabel 2.126 Cakupan Pembinaan Atlet Muda di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-90
Tabel 2.127 Penyelenggaran Festival di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ... II-92
Tabel 2.128 Jumlah karya budaya yang direvitalisasi dan inventarisasi di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............................................... II-92
Tabel 2.129 Jumlah Pengunjung Perpustakaan per tahun di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-93
Tabel 2.130 Rasio Perpustakaan per Satuan Penduduk di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-93
Tabel 2.131 Persentase PD yang Mengelola Arsip secara Baku di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018 ....................................................... II-94
Tabel 2.132 Produksi Perikanan di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ........... II-94
Tabel 2.133 Jumlah Konsumsi Ikan di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ...... II-94
Tabel 2.134 Persentase Kunjungan Wisata di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-95
Tabel 2.135 Lama Kunjungan Wisata di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ... II-95
Tabel 2.136 Produktivitas pertanian/perkebunan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-95
Tabel 2.137 Jumlah Rumah Tangga Pengguna Listrik dan Rasio Ketersediaan
Listrik di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................................. II-96
Tabel 2.138 Persentase Rumah Tangga Pengguna Jaringan Gas Bumi di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............................................... II-97
Tabel 2.139 Nilai Ekspor Produk Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............... II-98
x RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2.140 Pedagang Informal mendapat Pembinaan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-98
Tabel 2.141 IKM di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................................... II-99
Tabel 2.142 Tersedianya dokumen perencanaan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-100
Tabel 2.143 Indeks Kapasitas Fiskal Daerah di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-101
Tabel 2.144 Opini BPK terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............................................... II-101
Tabel 2.145 Persentase SiLPA terhadap APBD di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-101
Tabel 2.146 Realisasi Pendapatan dan Pendapatan Asli Daerah di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............................................... II-102
Tabel 2.147 Proporsi Pendapatan di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ......... II-102
Tabel 2.148 Realisasi Belanja Daerah di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 .. II-103
Tabel 2.149 Perbandingan Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Terhadap APBD di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................ II-103
Tabel 2.150 Temuan dan rekomendasi BPK dan APIP di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-104
Tabel 2.151 Rata-Rata Lama Pegawai Mendapatkan Pendidikan dan
Pelatihan di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ........................... II-105
Tabel 2.152 Persentase ASN yang mengikuti pendidikan dan pelatihan di
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............................................... II-105
Tabel 2.153 Persentase Pejabat ASN yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan struktural di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............ II-106
Tabel 2.154 Jumlah Pemangku Jabatan - Jabatan pimpinan tinggi pada instansi
pemerintah di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ........................ II-107
Tabel 2.155 Jumlah Pemangku Jabatan administrasi pada instansi pemerintah
di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ........................................... II-107
Tabel 2.156 Jumlah pemangku jabatan fungsional tertentu pada instansi
pemerintah di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018......................... II-108
Tabel 2.157 Indeks Profesionalitas Pegawai (IPP) di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-108
Tabel 2.158 Persentase Pelayanan Keprotokolan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-109
Tabel 2.159 Nilai SAKIP Kota Mojokerto Tahun 2013-2017 ........................... II-109
Tabel 2.160 Peringkat LPPD Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 .................... II-110
Tabel 2.161 Persentase Penyelesaian Permasalahan Hukum Baik Litigasi
dan Non Litigasi serta Perkara Perdata maupun PTUN Kota
Mojokerto Tahun 2013-2017 ....................................................... II-110
Tabel 2.162 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) DPRD terhadap Pelayanan
Sekretariat DPRD Tahun 2014-2018 .......................................... II-111
xi RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2.163 Tersedianya Rencana Kerja Tahunan pada setiap Alat-alat
Kelengkapan DPRD Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 .............. II-111
Tabel 2.164 Tersusun dan terintegrasinya Progam-Progam Kerja DPRD untuk
melaksanakan Fungsi Pengawasan, Fungsi Pembentukan
Perda dan Fungsi Anggaran dalam Dokumen Rencana Lima
Tahunan (RPJM) maupun Dokumen Rencana Tahunan (RKPD)
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-112
Tabel 2.165 Terintegrasinya Progam-Progam Kerja DPRD untuk melaksanakan
Fungsi Pengawasan, Fungsi Pembentukan Perda dan Fungsi
Anggaran dalam Dokumen Perencanaan dan Dokumen Anggaran
Setwan DPRD Tahun 2014-2018 ................................................ II-112
Tabel 2.166 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita di
Kota Mojokerto dan Jawa Timur Tahun 2013-2017..................... II-113
Tabel 2.167 Persentase Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita di
Kota Mojokerto dan Jawa Timur Tahun 2013-2017..................... II-114
Tabel 2.168 Nilai Tukar Petani di Kota Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018 ....................................................................... II-114
Tabel 2.169 Angka Kriminalitas Kota Mojokerto Tahun 2013-2017 ................ II-115
Tabel 2.170 Jumlah Demonstrasi di Kota Mojokerto Tahun 2013-2017 .......... II-116
Tabel 2.171 Rasio Lulusan S1/S2/S3 Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ....... II-116
Tabel 2.172 Rasio Ketergantungan Kota Mojokerto Tahun 2014-2018........... II-117
Tabel 2.173 Hasil Analisis Gambaran Umum Daerah terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kota Mojokerto Tahun
2014-2018 .................................................................................. II-118
Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 .............. III-5
Tabel 3.2 Realisasi Belanja Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ..................... III-8
Tabel 3.3 Realisasi Pembiayaan Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ............. III-10
Tabel 3.4 Neraca Daerah Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2013 – 2017... III-12
Tabel 3.5 Analisis Rasio Likuiditas Pemerintah Kota Mojokerto
Tahun 2013 - 2017 ........................................................................ III-16
Tabel 3.6 Analisis Rasio Solvabilitas Pemerintah Kota Mojokerto
Tahun 2013 - 2017 ........................................................................ III-17
Tabel 3.7 Analisis Rasio Aktivitas Pemerintah Kota Mojokerto Tahun
2013 - 2017 ................................................................................... III-18
Tabel 3.8 Proporsi Pendapatan Kota Mojokerto Tahun 2014 - 2018 ............. III-19
Tabel 3.9 Pola Hubungan dan Tingkat Kemampuan Daerah ........................ III-21
Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Tingkat Desentralisasi Fiskal ............................. III-22
Tabel 3.11 Kriteria Penilaian Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah ......... III-23
Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Rasio Efektivitas ................................................ III-24
Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Indeks Kapasitas Fiskal Daerah......................... III-26
xii RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3.14 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................................................. III-26
Tabel 3.15 Kriteria Penilaian Rasio Efisiensi Belanja ...................................... III-28
Tabel 3.16 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... III-32
Tabel 3.17 Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 .......................................................................... III-34
Tabel 3.18 Pengeluaran Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 ................................................. III-36
Tabel 3.19 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan
Mengikat serta Prioritas Utama Kota Mojokerto Tahun 2019-2023 III-38
Tabel 3.20 Penutup Defisit Riil Anggaran ........................................................ III-41
Tabel 3.21 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kota Mojokerto
Tahun 2015-2018 .......................................................................... III-43
Tabel 3.22 Proyeksi Pendapatan Kota Mojokerto Tahun 2019 - 2023 ............. III-47
Tabel 3.23 Proyeksi Belanja Kota Mojokerto Tahun 2019 - 2023 .................... III-49
Tabel 3.24 Proyeksi Pembiayaan Kota Mojokerto Tahun 2019 - 2023 ............ III-52
Tabel 3.25 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai
Pembangunan Daerah Kota Mojokerto .......................................... III-53
Tabel 3.26 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan
Kota Mojokerto Tahun 2019 – 2023 .............................................. III-54
Tabel 4.1 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah .................................................................. IV-1
Tabel 5.1 Visi Misi Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Kota Mojokerto
Tahun2018-2023 ........................................................................... V-14
Tabel 6.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Kota Mojokerto
2019-2023 ..................................................................................... VI-2
Tabel 6.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, dan Program
Pembangunan Kota Mojokerto Tahun 2019 - 2023 ....................... VI-7
Tabel 6.3 Arah Kebijakan Pembangunan Kota Mojokerto 2019-2023 ........... VI-41
Tabel 6.4 Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif
Kota Mojokerto 2019-2023 ............................................................ VI-42
Tabel 7.1 Capaian Kinerja Program Prioritas I dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2019-2023 .......................................................................... VII-3
Tabel 7.2 Capaian Kinerja Program Prioritas II dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2019-2023 .......................................................................... VII-20
Tabel 7.3 Capaian Kinerja Program Prioritas III dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2019-2023 .......................................................................... VII-53
xiii RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 8.1 Indikator Kinerja Utama Kepala Daerah Kota Mojokerto Tahun
2019-2023 .................................................................................... VIII-2
Tabel 8.2 Penetapan Indikator Kinerja menurut Bidang Urusan Penyelenggaraan
Tingkat Sasaran Kota Mojokerto Tahun 2019-2023 ...................... VIII-3
xiv RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional…………………………..I-5
Gambar 2.1 Peta Wilayah administrasi..…………………………………………….....II-2
Gambar 2.2 Penggunaan Lahan Kota Mojokerto……………………………………...II-6
Gambar 2.3 Peta Kawasan Rawan Bencana Kota Mojokerto………...……………II-18
Gambar 3.1 Realisasi Pendapatan Kota Mojokerto Tahun 2014-2018…………….III-3
Gambar 3.2 Realisasi Belanja Kota Mojokerto Tahun 2013-2017…………………..III-6
Gambar 3.3 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Kota Mojokerto Tahun
2014-2018…………………………………………………………………III-20
Gambar 3.4 Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal Kota Mojokerto Tahun
2014-2018…………………………………………………………………III-21
Gambar 3.5 Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah Kota Mojokerto Tahun
2014-2018…………………………………………………………………III-22
Gambar 3.6 Rasio Efektivitas Kota Mojokerto Tahun 2014-2018………………….III-23
Gambar 3.7 Indeks Kapasitas Fiskal Daerah Tahun 2014-2017…………………..III-24
Gambar 3.8 Rasio Efisiensi Belanja Kota Mojokerto Tahun 2014-2018…………..III-26
Gambar 3.9 Rasio Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Terhadap Total
Belanja Kota Mojokerto Tahun 2014-2018…………………………….III-27
Gambar 3.10 Rasio Belanja Daerah Terhadap PDRB Kota Mojokerto Tahun
2014-2017……………………………………………………………….III-28
Gambar 3.11 Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja dan Dana Alokasi Umum
(DAU) Kota Mojokerto Tahun 2014-2018…………………………….III-29
Gambar 3.12 Rasio SILPA Tahun Sebelumnya Terhadap Belanja Daerah Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018…………………………………………..III-30
Gambar 3.13 Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja Kota Mojokerto Tahun
2014-2018……………………………………………………………….III-34
Bab I - 1 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO Nomor : 10 Tahun 2019 Tanggal : 11 Juni 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sesuai dengan hasil pemilihan umum kepala daerah serentak yang
diselenggarakan pada 27 Juni 2018, serta telah dilantiknya Walikota dan Wakil
Walikota Mojokerto periode Tahun 2018-2023 oleh Gubernur Jawa Timur pada
tanggal 10 Desember 2018, maka Pemerintah Kota Mojokerto periode 2018-2023
dipimpin oleh Ika Puspitasari sebagai Walikota dan Achmad Rizal Zakaria sebagai
Wakil Walikota. Berdasarkan pasal 1 ayat (12) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa “Pemerintah Daerah berwenang
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia”.
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah tersebut, disusunlah
suatu perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional. Kewenangan tersebut merupakan kewenangan
dalam menentukan dan melaksanakan kebijakan menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat mulai dari perencanaan, penganggaran dan
pelaksanaan, pengawasan serta evaluasi. Oleh karena itu, dalam implementasinya
pelaksanaan otonomi daerah harus terencana dan sinergis dengan perencanaan
pemerintahan yang lebih tinggi dengan tidak menghilangkan nilai kekhasan setiap
daerah.
Selanjutnya dalam pasal 258 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
diamanatkan bahwa pembangunan daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan
urusan pemerintahan yang telah diserahkan ke daerah sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional Hal ini memiliki makna bahwa pemerintahan daerah
melaksanakan pembangunan sebagai bentuk perwujudan dari pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangannya sesuai dengan karakteristik dan potensi
yang dimiliki. Pelaksanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kerangka pembangunan nasional. Dalam pelaksanaannya,
pembangunan daerah harus sinergi dan mendukung pencapaian target pembangunan
nasional, sehingga dapat diwujudkan tujuan bernegara.
Pelaksanaan pembangunan daerah diawali dengan penyusunan rencana
sebagai permulaan dari siklus perencanaan pembangunan. Berdasarkan Pasal 260
Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, daerah sesuai dengan
kewenangannya menyusun rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan
Bab I - 2 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Pemerintah daerah harus
menyusun dan menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) untuk pembangunan 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) untuk pembangunan 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) untuk pembangunan tahunan sesuai tahapan dan
tatacara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun
terhitung sejak dilantik sampai dengan berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah.
Selain janji-janji politik yang harus diterjemahkan pada RPJMD, penyusunan RPJMD
juga mendasar atas hasil evaluasi kinerja periode sebelumnya, isu-isu strategis serta
potensi-potensi unggulan daerah. Keseluruhan hal tersebut dianalisis berdasarkan
ketentuan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.
Dokumen RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala
daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan
daerah dan keuangan daerah, serta program perangkat daerah dan lintas perangkat
daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
Dengan demikian, visi dan misi serta program prioritas kepala daerah terpilih
menjiwai seluruh muatan RPJMD Kota Mojokerto 2018-2023 dan harus
dioperasionalkan oleh seluruh perangkat daerah sesuai kewenangannya.
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 merupakan rencana pembangunan
jangka menengah periode kelima dari RPJPD Kota Mojokerto Tahun 2005-2025
yang memuat deskripsi tentang kondisi umum Kota Mojokerto, potensi
pembangunan dan faktor strategis yang dapat dikembangkan, penyusunan visi dan
misi pembangunan 2005-2025 Kota Mojokerto serta arah pembangunan jangka
panjang Kota Mojokerto.
Penyusunan RPJMD Kota Mojokerto merupakan rangkaian yang
berkesinambungan, mulai dari tahap persiapan sampai dengan penetapan Perda
tentang RPJMD. Pada tahap persiapan telah dilakukan penyusunan Rancangan
teknokratik RPJMD, sesuai amanat dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
tahun 2017. Hasil dari Rancangan Teknokratik RPJMD menjadi salah satu input bagi
penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Selanjutnya, Rancangan Awal RPJMD
disusun dan disempurnakan dengan hasil konsultasi publik yang dilaksanakan pada
tanggal 8 Januari 2019, pembahasan dan kesepakatan dengan DPRD serta hasil
konsultasi ke Gubernur Jawa Timur.
Rancangan Awal RPJMD yang telah disempurnakan selanjutnya menjadi
dasar bagi perangkat daerah untuk menyempurnakan Rancangan Awal Rencana
Strategis (Renstra) Perangkat Daerah. Hasil penyempurnaan Rancangan Awal
Bab I - 3 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Renstra PD menjadi rancangan Renstra PD, menjadi masukan untuk perumusan
Rancangan RPJMD dan siap untuk dibahas dalam Musrenbang RPJMD.
Musrenbang RPJMD Kota Mojokerto yang telah dilaksanakan pada tanggal
25 Maret 2019 menghasilkan masukan untuk penyempurnaan Rancangan RPJMD
menjadi rancangan Akhir RPJMD. Rancangan Akhir RPJMD selanjutnya diajukan ke
DPRD untuk dibahas dan disetujui menjadi Peraturan Daerah tentang RPJMD.
Setelah disetujui, maka Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJMD dievaluasi
oleh Gubernur Jawa Timur. Hasil evaluasi Gubernur Jawa Timur menjadi dasar
penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJMD, yang selanjutnya
ditetapkan dengan Perda tentang RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023.
Selanjutnya, RPJMD yang disusun akan menjadi dasar bagi seluruh
perangkat daerah dalam menyusun Renstra Perangkat Daerah Tahun 2018-2023.
Dengan demikian, tercipta keselarasan antara perencanaan strategik di RPJMD
dengan perencanaan operasional di perangkat daerah, dalam rangka mewujudkan
visi dan misi pembangunan jangka menengah, sekaligus sebagai perwujudan
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan Kota Mojokerto.
Sebagai penjabaran tahunan dari RPJMD adalah Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas
pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1
(satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RKP dan program strategis
nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. RKPD menjadi pedoman bagi
perangkat daerah dalam menyusun Renja Perangkat Daerah yang memuat program,
kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran yang disertai indikator kinerja dan
pendanaan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. 1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Dalam penyusunan RPJMD Kota Mojokerto ini, terdapat sejumlah peraturan
yang berskala Nasional maupun lokal yang secara langsung terkait dengan
penyusunan Ranwal dan digunakan sebagai rujukan yaitu:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kota Kecil dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa
Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950
(Republik Indonesia Dahulu) tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-
Kota Kecil di Jawa;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab keuangan Daerah;
Bab I - 4 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025;
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan;
12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evalusi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencanca Tata Ruang
Wilayah Nasional;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
Bab I - 5 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tata Cara
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
25. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 80 tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 5 tahun 2017
tentang pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Fungsi Penunjang Penyelenggaraan
urusan Pemerintahan;
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Perubahan Jangka Menengah Daerah, serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah;
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 7 tahun 2018 tentang Pembuatan dan
Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan RPJMD;
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun
2005-2025;
31. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur 2011-2031;
32. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2019 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Timur Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RJPMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;
33. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Mojokerto Tahun 2005-2025;
34. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Mojokerto Tahun 2012-2032;
35. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
Perangkat Daerah Kota Mojokerto.
Bab I - 6 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
RPJMD merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan
pembangunan nasional, yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku
pembangunan. Sehingga RPJMD harus sinkron dan sinergi antar daerah, antar
waktu, antar ruang dan antar fungsi pemerintah serta menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan
evaluasi. Hubungan antar dokumen perencanaan dapat dilihat melalui Gambar 1.1.
Gambar 1. 1 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sebagai konsekuensi dari landasan hukum pada penyusunan RPJMD, maka
dokumen RPJMD Kota Mojokerto tahun 2018-2023 memiliki keterkaitan dengan
dokumen-dokumen perencanaan pembangunan lainnya. Adapun penjelasan
keterkaitan dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Hirarki perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan
pembangunan daerah. Oleh karena itu, RPJMD merupakan bagian yang
terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk
mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
2. RPJMD Kota Mojokerto memperhatikan dan selaras dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) karena pembangunan
daerah adalah bagian dari pembangunan nasional. Bagaimana pun visi dan
misi pembangunan nasional akan tercapai jika didukung oleh
pembangunan daerah yang selaras dengan visi-misi pembangunan nasional;
Kota Mojokerto
RTRW Kota
Mojokerto RPJPD Kota
Mojokerto
RPJMD Kota
Mojokerto
Bab I - 7 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
3. Substansi RPJP Nasional Tahun 2005-2025, RPJM Nasional Tahun 2020-2025,
RPJMD Provinsi Jawa Timur 2019-2024, RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2014-
2019 dan RPJPD Kota Mojokerto Tahun 2005-2025 menjadi acuan dalam
penyusunan RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023. Secara lebih lanjut
bahwa RPJMD membentuk keterkaitan secara hirarkis dengan penyusunan
RKPD setiap tahunnya;
Selain itu, penyusunan RPJMD juga memperhatikan beberapa dokumen
lainnya yaitu:
1. Peraturan Menteri Pendayaangunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
2. Penyusunan RPJMD Kota Mojokerto juga memperhatikan RTRW Kota
Mojokerto Tahun 2012-2032 terutama dari sisi pola dan struktur ruang sebagai
dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan
pemanfaatan ruang di Kota Mojokerto. Kebijakan yang tertuang dalam dokumen
RTRW Kota Mojokerto Tahun 2012-2032 yang berhubungan dengan dokumen
RPJMD antara lain:
- Kebijakan dan strategi struktur ruang Kota Mojokerto;
- Kebijakan dan strategi pola ruang Kota Mojokerto mencakup kawasan lindung
dan kawasan budi daya;
- Kebijakan dan strategi kawasan strategis Kota Mojokerto.
3. Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018 terkait
dengan daya dukung dan daya tampung terhadap beberapa isu strategis yang
masih menjadi kendala di Kota Mojokerto meliputi: peningkatan kapasitas dan
distribusi air bersih dan sanitasi yang layak, pemenuhan kebutuhan pangan dari
daerah lain, pengolahan dan pengendalian sampah, dan pengendalian terhadap
limbah pencemar.
4. RPJMD dan RTRW kabupaten sekitar sebagai instrumen pembanding dalam
penyusunan RPJMD Kota Mojokerto supaya mampu bersaing dengan daerah
disekitarnya.
5. Selain berpedoman dan memperhatikan ketentuan yang ada, penyusunan
RPJMD juga memperhatikan: (1) Pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan (SDGs); (2) Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI); (3) Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI); (4) Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan (5) RAD Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.
Berikut ini disajikan keterkaitan dokumen RPJMD dengan dokumen
perencanaan lainnya sebagaimana tabel di bawah ini.
Bab I - 8 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 1.1
KESELARASAN ISU STRATEGIS
No.
Isu Strategis
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD Provinsi Jatim 2014-2019
RPJMN 2015-2019
1. Membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan mampu bersaing
Terbatasnya kualitas sumberdaya manusia, baik dari sisi tingkat pendidikan, derajat kesehatan maupun daya belinya. Masyarakat rentan terhadap instabilitas harga komoditas serta ketergantungan tinggi terhadap subsidi pemerintah.
Pendidikan : Pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun yang Berkualitas Peningkatan Kualitas Pembelajaran Peningkatan Manajemen Guru, Pendidikan Keguruan, dan Reformasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Kesehatan : Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia Percepatan Perbaikan Status Gizi Masyarakat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan\ Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang Berkualitas
2. Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Kota yang tertib, aman dan stabil
- Kualitas Penegakan Hukum.
- Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan HAM
3. Mewujudkan Good Governance dan pelayanan prima
- Keterbatasan kualitas pelayanan publik, termasuk terbatasnya pemanfaatn teknologi dan informasi dalam pelayanan publik yang dapat menjamin tata kelola yang baik
- Keterbatasan kualtas sumberdaya aparatur negara
Pengarusutamaan Tatakelola Pemerintahan yang Baik
- peningkatan keterbukaaninformasi dan komunikasi publik.
- peningkatan partisipasi masyarakatdalam perumusan kebijakan.
- peningkatan kapasitas birokrasi melaluipelaksanaan Reformasi Birokrasi di pusat dan daerah.
- peningkatankualitas pelayanan publik.
4. Peningkatan infrastruktur untuk mendukung daya saing Kota Mojokerto dalam ekonomi kerakyatan
Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
Pengarusutamaan Pembangunan Berkelanjutan, dengan sasaran pertama mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif untuk mendukung kemandirian ekonomi, keberlanjutan kehidupan social dan kesejahteraan masyarakat, serta mengurangi kesenjangan antar wilayah. (Buku II RPJMN, Sub bab 1.1.1.2). Pertumbuhan Ekonomi Inklusif juga merupakan arah kebijakan Peningkatan Pemerataan dan penanggulangan Kemiskinan. (Buku II RPJMN Sub Bab 1.2, bagian A).
Infrastruktur 1. Peningkatan konektivitas dan
Isu Strategis Infrastruktur dan Ekonomi (Buku II RPJMN, Sub bab
Bab I - 9 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No.
Isu Strategis
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD Provinsi Jatim 2014-2019
RPJMN 2015-2019
penyediaan jaringan transportasi
2. Pengembangan keterpaduan antarmoda dan pengembangan transportasi multimoda
3. Penurunan biaya transportasi dan biaya logistik
4. Pengelolaan jaringan irigasi dalam mendukung kedaulatan pangan
5. Penanganan Bencana banjir dan kekeringan
6. Pengembangan Sistim Pengelolaan Air Minum (SPAM) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional.
7. Pemanfaatan sumber pembiayaan alternatif infrastruktur (non APBD)
9.1)
5. Melestarikan budaya lokal yang relevan dengan kehidupan bermasyarakat
Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sambil meningkatkan kontribusinya bagi peningkatan kesejahteraan
6. Pemberdayaan masyarakat untuk kemandirian ekonomi
Peningkatan kemampuan dan Daya Saing Koperasi dan UMKM
Mencapai pertumbuhan yang tinggi dan mengutamakan penumbuhan usaha pemula di ekonomi kreatif
7. Anggaran yang berbasis pelayanan pada masyarakat
Reformasi Keuangan Negara
- Peningkatan Penerimaan Negara
- Peningkatan Kualitas Belanja Negara Melalui Sinergitas Perencanaan Dan Penganggaran Baik Di Pusat Maupun Daerah
Tabel 1.2
KESELARASAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD Prov Jatim RPJMN
Visi Misi Tujuan Sasaran/Indikator
Sasaran Sasaran/Indikator
Sasaran Sasaran/Indikator
Sasaran
Terwujudnya Kota Mojokerto yang berdaya saing, mandiri, demokratis, adil, makmur, sejahtera dan bermartabat
Mewujudkan SDM berkualitas melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehata
Mewujudkan SDM Yang Berdaya Saing Dan Berkualitas
Meningkatnya Kualitas dan Akses Pendidikan Indikator :
- Rata-Rata Lama
Sekolah;
- Harapan Lama
Sekolah;
- Rata-Rata Nilai UN
SD/MI; dan
- Rata-Rata Nilai UN
SMP/MTs
Meningkatnya akses pendidikan menengah yang berkualitas. Meningkatnya gemar dan budaya baca.
Pendidikan :
- Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas 15 tahun
- Rata-rata angka melek aksara penduduk usia diatas 15 tahun
Meningkatnya Kualitas dan Akses Kesehatan Indikator : Angka Harapan Hidup
Menurunya angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan. Meningkatnya pelayanan kesehatan sesuai dengan SPM
Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat :
- Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
Bab I - 10 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD Prov Jatim RPJMN
Visi Misi Tujuan Sasaran/Indikator
Sasaran Sasaran/Indikator
Sasaran Sasaran/Indikator
Sasaran
- Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
- Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita
- Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta
Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan
- Prevalensi TB per 100.000 penduduk
- Prevalensi HIV
- Prevalensi tekanan darah tinggi
- Prevalensi obesitas pneduduk usia 18+ tahun
- Prevalensi merokok pada penduduk usia < 18 th
Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan serta sumber daya kesehatan :
- Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas terakreditasi
- Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi
- Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
Meningkatnya daya beli masyarakat Indikator : Indeks Daya Beli
Meningkatnya hubungan industrial yang harmonis Indikator : Persentase peningkatan pendapatan pekerja di Jawa Timur
Meningkatkan kualitas kerukunan masyarakat
Terwujudnya masyarakat yang rukun, tertib dan agamis Indikator : Indeks Pembangunan Masyarakat
Meningkatnya kehidupan bermasyarakat yang taat hukum. Meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak politik dan penanganan konflik sosial
Pembangunan manusia : - Indeks toleransi
Bab I - 11 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD Prov Jatim RPJMN
Visi Misi Tujuan Sasaran/Indikator
Sasaran Sasaran/Indikator
Sasaran Sasaran/Indikator
Sasaran
Mewujudkan Ketertiban, Supremasi Hukum, Dan HAM
Mewujudkan Masyarakat Taat Hukum
Meningkatnya ketaatan masyarakat terhadap Peraturan Daerah Indikator : Persentase penurunan pelanggaran perda
Meningkatnya kehidupan bermasyarakat yang taat hukum Persentase penanganan kasus pelanggaran ketertiban umum & ketentraman yang diselesaikan
Penegakan hokum: - Indeks
Pembangunan Hukum
- Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK)
- Indeks Penegakan Hukum Tipikor
Mewujudkan Pemerintah Daerah Yang Efektif, Demokratis, Bersih, Professional Dan Adil Dalam Melayani Masyarakat
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
Terwujudnya birokrasi yang bersih, akuntabel, dan melayani Indikator :
- Nilai SAKIP;
- Opini BPK;
- IKM
- Jumlah unit yang
mendapatkan
predikat WBK/WBBM
meningkatnya transparasi, akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, kualitas pengelolaan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Tata kelola dan reformasi birokrasi :
- Opini WTP atas laporan keuangan Pemda Kabupaten
- Persentase instansi pemerintah Kabupaten/Kota yang akuntabilitas kinerjanya baik (skor B)
Mewujudkan Ekonomi Daerah Yang Mandiri, Berdaya Saing, Berkeadilan Dan Berbasis Pada Ekonomi Kerakyatan Melalui Peningkatan Fasilitas Pembangunan Infrastruktur Daerah
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Meningkatnya kontribusi sektor-sektor unggulan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indikator :
- Nilai Realisasi Investasi (PMA dan PMDN);
- Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB;
- Kontribusi sektor lainnya terhadap PDRB
Meningkatnya kontribusi sektor unggulan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
Penguatan investasi :
- Meningkatnya pertumbuhan investasi
- Realisasi investasi
Meningkatnya industri pariwisata Indikator : Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Persentase kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Pariwisata - kontribusi terhadap
PDB Nasional - Wisatawan Manca
Negara (orang) - Wisatawan
Nusantara (kunjungan)
- Devisa (triliun rupiah)
Terjaganya stabilitas ekonomi Indikator : laju inflasi
Inflasi Moneter : Inflasi dan Nilai tukar dolar
Menyediakan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi
Tersedianya akses jalan yang berkualitas Indikator : Panjang Jalan dalam kondisi mantab
Meningkatnya ketersediaan dan kualitas layanan infrastruktur setrategis
Meningkatnya kemantapan jalan nasional menjadi 98%, jalan provinsi menjadi 75% dan jalan kabupaten/kota menjadi 65%
Tersedianya pemukiman layak huni Indikator :
- Persentase masyarakat yang menghuni rumah layak huni
- Persentase kawasan kumuh
Meningkatnya Capaian Infrastruktur Dasar Perumahan dan Permukiman Indikator : Persentase Capaian Infrastruktur Dasar Perumahan dan Permukiman
Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat untuk bertempat tinggal yang layak dengan didukung prasarana, sarana dan utilitas yang memadai dalam mendorong peningkatan produktivitas rakyat
Bab I - 12 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD Prov Jatim RPJMN
Visi Misi Tujuan Sasaran/Indikator
Sasaran Sasaran/Indikator
Sasaran Sasaran/Indikator
Sasaran
dan daya saing di pasar internasional;
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup Indikator : Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup :
- Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Mewujudkan Ketahanan Sosial Budaya Dalam Kerangka Integrasi Nasional, Pada Tatanan Masyarakat Yang Bermartabat, Berakhlak Mulia, Beretika, Dan Berbudaya Luhur Berlandaskan Pancasila
Meningkatkan Kesalehan Sosial
Meningkatnya kuantitas dan kualitas seni budaya lokal Indikator : Jumlah kelompok seni budaya yang aktif
Jumlah Karya Seni Budaya yang mendapat penghargaan nasional
Pariwisata - kontribusi terhadap
PDB Nasional - Wisatawan Manca
Negara (orang) - Wisatawan
Nusantara (kunjungan)
- Devisa (triliun rupiah)
Menguatkan Ketahanan Sosial Masyarakat Indikator : Jumlah konflik sosial
Meningkatnya kehidupan bermasyarakat yang taat hukum. Meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak politik dan penanganan konflik sosial
Pembangunan manusia : - Indeks toleransi
Meningkatnya kerukunan antar-umat beragama Indikator : Jumlah konflik SARA
Mewujudkan Partispasi Masyarakat Melalui Pemberian Akses Dan Kesempatan Dalam Pembangunan
Meningkatnya kesetaraan hasil pembangunan dan ekonomi
Meningkatnya Kesempatan Kerja Masyarakat Indikator : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurunya persentase penduduk miskin. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan penyerapan tenaga kerja.
Menurunkan kesenjangan antar kelompok ekonomi
- Tingkat kemiskinan
- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurunnya angka kemiskinan Indikator : angka kemiskinan
Meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan Indikator : Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan: a. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) b. Persentase penurunan kasus tindak kekerasan dan trafficking di Jawa Timur c. Persentase Laju pertumbuhan penduduk d. Cakupan KB Aktif/CPR (%)
Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Indeks Pembangunan Gender (IPG); IndeksPemberdayaan Gender (IDG)
Mewujudkan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Yang Lebih Mengutamakan Kesejahteraan Masyarakat
Meningkatkan Kemandirian Fiskal Daerah
Meningkatnya kemandirian keuangan daerah Indikator : Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
meningkatnya transparasi, akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, kualitas pengelolaan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Kinerja Kuangan Daerah - Rata-rata
presentase belanja pegawai Kab/Kota
- Rata-rata pajak retribusi Kab/Kota terhadap total pendapatan
- Rata-rata pajak retribusi Provinsi terhadap total pendapatan
- Rata-rata belanja modal Kab/Kota
Bab I - 13 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD Prov Jatim RPJMN
Visi Misi Tujuan Sasaran/Indikator
Sasaran Sasaran/Indikator
Sasaran Sasaran/Indikator
Sasaran
- Rata-rata belanja modal Provinsi
- Rata-rata presentase belanja pegawai Kab/Kota
- Rata-rata presentase belanja pegawai Provinsi
- Rata-rata ketergantungan dana transfer Kab/Kota
- Rata-rata ketergantungan dana transfer Provinsi
- Rata-rata nasional WTP Pemda Provinsi
- Rata-rata nasional WTP Pemda Kabupaten
- Rata-rata nasional WTP Pemda Kota
TABEL 1.3
KESELARASAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
1. Meningkatnya Kualitas dan Akses Pendidikan
Meningkatkan akses dan kualitas layanan PAUD
Meningkatkan akses sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan yang bermutu dan terjangkau, peningkatan kopetensi guru dan tenaga kependidikan serta kualitas layanan pendidikan
- Meningkatkan akses Pendidikan Anak Usia Dini
- Melaksanakan Wajib Belajar 12 Tahun dengan melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh penduduk mendapatkan layanan pendidikan dasar sembilan tahun berkualitas
Pengembangan PAUD berbasis komunitas dengan pembiayaan dari berbagai sumber, termasuk Dana Kelurahan, untuk menjangkau anak miskin, anak kurang beruntung, atau anak berkebutuhan khusus
Peningkatan dan pengembangan secara bertahap wajib belajar pendidikan menengah 12 tahun sebagai kelanjutan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
- Pengembangan PAUD berbasis komunitas dengan pembiayaan dari berbagai sumber, termasuk Dana Desa, untuk menjangkau anak miskin, anak kurang beruntung, atau anak berkebutuhan khusus
- Peningkatan pelayanan pendidikan dasar bagi seluruh anak Indonesia Pengembangan dan
penerapan sistem jaminan kualitas PAUD yang efektif, termasuk pengembangan karir pendidik
Penerapan dan pencapaian SPM jenis layanan dasar PAUD
- Peneriapan dan pencapaian SPM jenis layanan dasar pendidikan kesetaraan
Bab I - 14 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
Melaksanakan Wajib Belajar 12 Tahun dengan melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh penduduk mendapatkan layanan pendidikan dasar sembilan tahun berkualitas
Peningkatan pelayanan pendidikan dasar bagi seluruh anak dengan pemberian peluang lebih besar bagi anak dari keluarga kurang mampu
Perluasan pendidikan khusus dan layanan khusus termasuk pendidikan inklusif sebagai upaya pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan;
Penerapan dan pencapaian SPM jenis layanan dasar pendidikan dasar
Meningkatkan profesionalisme, kualitas, dan akuntabilitas guru dan tenaga kependidikan
Meningkatkan kopetensi guru dan tenaga kependidikan dan kualitas layanan pendidikan
Meningkatkan profesionalisme, kualitas, dan akuntabilitas guru dan tenaga kependidikan
Penguatan sistem Uji Kompetensi Guru sebagai bagian dari proses penilaian hasil belajar siswa
Peningkatan mutu dan sebaran tenaga kependidikan secara merata
Penguatan sistem Uji Kompetensi Guru sebagai bagian dari proses penilaian hasil belajar siswa
Peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi guru dengan perbaikan desain program dan keselarasan disiplin ilmu
pelaksanaan Pengembangan Profesional Berkesinambungan (PPB) bagi guru dalam jabatan melalui latihan berkala dan merata, serta penguatan KKG/MGMP;
Pelaksanaan pembinaan karir, peningkatan kualifikasi, pengembangan profesi/kompetensi bagi tenaga kependidikan termasuk kepala sekolah dan pengawas
Meningkatkan budaya gemar membaca
Meningkatkan minat baca masyarakat
- Meningkatkan budaya gemar membaca
- Meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, baik kapasitas dan akses, maupun utilitas
Penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai wahana pembelajar sepanjang hayat dan sarana pendukung proses belajar mengajar di sekolah.
Peningkatan kuantitas sarana dan prasarana perpustakaan serta kapasitas kelembagaan secara terpadu
- Penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai wahana pembelajar sepanjang hayat dan sarana pendukung proses belajar mengajar di sekolah dan perguruan tinggi
- Penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat
Bab I - 15 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
sumber belajar masyarakat
- Pembudayaan kegemaran membaca
- Peningkatan kualitas dan keberagaman koleksi perpustakaan termasuk naskah kuno
- Peningkatan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
Penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat
Pembudayaan kegemaran membaca
Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan
Meningkatkan partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan berbasis komunitas
Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan
peningkatan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama
Peningkatan kelembagaan karang taruna dan/atau organisasi lain yang berafiliasi dengan kepemudaan
- perluasan kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan
- peningkatan peran serta pemuda dalam pembangunan
- sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama
- peningkatan potensi pemuda dalam kewirausahaan,
- kepeloporan, dan kepemimpinan dalam pembangunan;
- pelindungan generasi muda terhadap bahaya
- penyalahgunaan napza, minuman keras, penyebaran
- penyakit HIV/AIDS, dan penyakit menular seksual di kalangan pemuda
peningkatan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam pembangunan
pelindungan generasi muda terhadap bahaya penyalah-gunaan napza, minuman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS, dan penyakit menular seksual di kalangan pemuda
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga
Meningkatkan prestasi olahraga di berbagai event
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga
pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi dan olahraga tradisional bagi masyarakat
Peningkatan prestasi olahraga
- peningkatan peran pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dunia usaha/ swasta dalam pembudayaan kegiatan olahraga, termasuk media massa;
- pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga bagi masyarakat berkebutuhan khusus;
- pemberdayaan masyarakat yang berperan sebagai sumber, pelaksana,
pemberdayaan masyarakat yang berperan sebagai sumber, pelaksana, tenaga sukarela, penggerak, pengguna hasil, dan/atau pelayanan kegiatan olahraga
penyelenggaraan dan mengikuti kejuaraan keolahragaan secara berjenjang dan berkelanjutan
Bab I - 16 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
penguatan pembinaan dan pengembangan olahragawan andalan
tenaga sukarela, penggerak, pengguna hasil, dan/atau pelayanan kegiatan olahraga
2. Meningkatnya Kualitas Dan Akses Kesehatan
Meningkatkan status derajat kesehatan dengan Pendekatan Keluarga untuk setiap golongan umur dan mengikuti siklus hidup manusia.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan bagi ibu, anak, dan balita
Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lansia yang berkualitas
Pemenuhan Akselerasi Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas.
Peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak di bawah lima tahun melalui penguatan dan pengembangan taman posyandu disetiap desa/ keluarahan yang mengintegrasikan posyandu, pos PAUD dan BKB
- Peningkatan akses dan mutu continuum of care pelayanan ibu dan anak
- Peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi pada remaja
- Penguatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
- Penguatan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga
- Peningkatan pelayanan kesehatan penduduk usia produktif dan lanjut usia
- Peningkatan cakupan imunisasi tepat waktu pada bayi dan balita
- Peningkatan peran upaya kesehatan berbasis masyarakat
Akselerasi perbaikan gizi masyarakat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, dalam rangka pencegahan dan penanggulangan gizi buruk dan balita stunting
Peningkatan Upaya Promotif dan Preventif Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan Pemberdayaan Masyarakat
Peningkatan akses pada Penyehatan Lingkungan
Intervensi Kesehatan Berbasis Risiko
Meningkatkan standar kualitas pelayanan RSUD, puskesmas dan jaringannya
Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
optimalisasi tata laksana pengendalian dan penanggulangan penyakit menular
Peningkatan standarisasi pelayanan RSUD, puskesmas dan jaringannya secara merata
- peningkatan mutu kesehatan lingkungan
- pencegahan dan penanggulangan kejadian luar biasa/wabah
- peningkatan upaya preventif dan promotif termasuk pencegahan kasus baru penyakit dalam pengendalian penyakit menular terutama TB, HIV, dan malaria dan penyakit tidak m
Meningkatkan kesehatan masyarakat berbasis keluarga dan masyarakat melalui upaya promotif dan preventif
optimalisasi tata laksana pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa
Peningkatan pelayanan kesehatan komprehensif yang lebih mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengenyampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif
Imusisasi, Surveilans Epidemiologi dan Penanganan Wabah/KLB
Meningkatkan pemenuhan sumber daya kesehatan dengan Pendekatan Pelayanan Keberlanjutan (Continuum of Care)
- Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lansia yang berkualitas
Penyediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan
- Peningkatan akses dan mutu continuum of care pelayanan ibu dan anak
Penyediaan, Pemerataan, dan Kualitas Obat Farmasi, fasilitas alat, sarana, dan Perbekalan Kesehatan
Pengawasan Obat dan
Bab I - 17 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
Makanan Minuman
Meningkatkan aksebilitas dan kualitas Pelayanan Kesehatan, khusus-nya Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Penunjang lebih Berkualitas
- peningkatan kerjasama puskesmas dengan unit transfuse darah khususnya dalam rangka penurunan kematian ibu
- pengembangan dan penerapan sistem akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah dan swasta
- peningkatan pengawasan dan kerjasama pelayanan kesehatan dasar dengan fasilitas swasta;
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas
Penyelenggaraan Jaminan Asuransi Kesehatan serta evaluasi pelaksanaannya.
- pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan terutama rumah sakit rujukan nasional, rumah sakit rujukan regional, rumah sakit di setiap kabupaten/kota, termasuk rumah sakit pratama di daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan;
- peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan rujukan melalui akreditasi rumah sakit dan pengembangan standar guideline pelayanan kesehatan
- peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan preventif di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan lebih Berkualitas
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Tradisional yang Berkualitas
Meningkatkan standar pelayanan Rumah Sakit Sesuai dengan standar akreditasi Rumah Sakit
Pemenuhan sumber daya RS sesuai standar akreditasi Rumah Sakit
Peningkatan kerjasama operasional (KSO) dengan RS sekitar
- PengembanganSistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara bertahap dan berkesinambungan yang dapat menyediakan data dan informasi bagi seluruh tingkat manajemen secara cepat dan tepat dalam rangka meningkatkan kecepatan dan mutu pelayanan
Meningkatkan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
- Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lansia yang berkualitas
Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi
- Peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi pada remaja
Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai;
Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan MKJP untuk mengurangi risiko drop-out dan
Bab I - 18 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
penggunaan non MKJP dengan memberikan informasi secara berkesinambungan untuk keberlangsungan kesertaan ber-KB
Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas Tenaga Lapangan KB dan Tenaga kesehatan pelayanan KB
Advokasi program KKBPK kepada para Pembuat Kebijakan, serta promosi dan penggerakkan masyarakat
Peningkatan pengetahuan dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja
Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga dalam rangka melestarikan kesertaan ber-KB
3. Meningkatnya Daya Beli Masyarakat
Meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat, kualitas, keragaman dan keamanan pangan
Peningkatan ketersediaan, penguatan cadangan, distribusi, akses dan penganekaragaman pangan, serta keamanan konsumsi pangan masyarakat dan penanganan daerah rawan pangan.
4. Meningkatnya ketaatan masyarakat terhadap Peraturan Daerah
Meningkatkan kesadaran masayarakat terhadap peraturan hukum melalui penegakan peraturan daerah dan pencegahan pelanggaran peraturan daerah
Meningkatkan sosialisasi mengenai hukum dan HAM, penguatan koordinasi antar pemangku kepentingan serta mengoptimalkan edukasi politik terhadap masyarakat
Mengembangkan pendidikan kewargaan di sekolah untuk menumbuhkan jiwa kebangsaan, memperkuat nilai-nilai toleransi, menumbuhkan penghargaan pada keragaman sosial-budaya, memperkuat pemahaman mengenai hak-hak sipil dan kewargaan, serta tanggung jawab sebagai warga negara yang baik (good citizen)
Peningkatan kuantitas dan kualitas Pol PP dan PPNS
Peningkatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai keseimbangan antara hak dan kewajiban azasi manusia didalam berdemokrasi yang menjujung tinggi supremasi hukum
Pengembangan pendidikan kewargaan di kalangan masyarakat, untuk meneguhkan jati diri bangsa melalui pemahaman mengenai nilai-nilai multi kulturalisme dan penghormatan pada kemajemukan sosial
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hukum
Meningkatkan upaya keberlanjutan pembangunan sosial
Patroli dan penertiban secara rutin serta melaksanakan operasi gabungan dengan instansi terkait
Revitalisasi keamanan berbasis komunitas untuk mewujudkan keamanan lingkungan termasuk mencegah timbulnya masalah yang berkaitan penggunaan penyebaran narkoba serta
Peningkatan keamanan yang tercermin dalam rendahnya konflik horisonal dan rendahnya tingkat kriminalitas
Bab I - 19 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
terorisme
- Menguatkan iklim kondusif bagi berkembangnya demokrasi yang beradab, memelihara perdamaian, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
Pengamanan pejabat, unjuk rasa, asset, serta pengamanan kegiatan lainnya.
- Pengembangan sistem deteksi dini konflik
Meningkatkan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan serta kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana
- Mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketangguhan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana
Peningkatan pembinaan tibumtranmas, satuan perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya
- Peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerah pasca bencana, melalui percepatan penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah pasca bencana alam
Menguatka tata kelola kelembagaan pemerintahan, koodinasi lintas sektor dan wilayah dalam penanggulangan bencana (pra, tanggap, pascabencana)
Mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketangguhan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana
Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Pelindungan Masyarakat
Peningkatan pengembangan mekanisme perlindungan masyaraka dari bencana alam
Mendorong dan menumbuhkan budaya sadar bencana serta meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana
Terwujudnya birokrasi yang bersih, akuntabel, dan melayani
Peningkatan penerapan prinsip tata kelola pemerintah yang baik secara konsisten
- Pembentukan Pusat Pelayanan Informasi dan Dokumentasi pada setiap unit organisasi
Peningkatan transparansi dan akuntabilitas melalui pelaksanaan SPM serta optimalisasi pengawasan internal oleh APIP dan pengawasan masyarakat
-
Publikasi semua proses perencanaan dan penganggaran ke dalam website Pemerintah Daerah
Publikasi informasi penggunaan/pelaksanaan anggaran
Kerjasama dengan media massa dalam rangka public awareness campaign
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif
Pengembangan dan penerapan teknologi informasi dalam manajemen
Peningkatan penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi dalam pelayanan publik
Pengembangan website yang berinteraksi dengan masyarakat
Pengembangan dan penerapan e-Government
Penerapan keamanan SPBE dan penyelesaian permasalahan keamanan SPBE
Peningkatan pengendalian dan
Bab I - 20 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
evaluasi pembangunan daerah
Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah
Peningkatan kualitas penelitian, kajian, dan inovasi daerah
Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Peningkatan Pengawasan internal untuk mendukung tata kelola dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
Peningkatan transparansi dan akuntabiltas melalui pengembangan zona integritas,
Penataan pengelolaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
Peningkatan kerjasama dalam akses terhadap data dan informasi kependudukan
Penerapan e-Arsip di tiap unit organisasi pemerintah
Mewujudkan pengelolaan kearsipan daerah yang mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
Melakukan restrukturisasi organisasi dan tata kerja instansi untuk rightsizing di dasarkan pada Sasaran dan Kebijakan RPJMD
Penyederhanaan proses bisnis dan penyusunan SOP utama khususnya yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkualitas
Penyusunan Kebijakan, Sistem dan Prosedur Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Potensi Perekonomian Daerah
Optimalisasi pengadaan barang dan jasa
Penyusunan Laporan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang berkualitas (LPPD, LKPJ, ILP, SPM)
Peningkatan kerjasama
Bab I - 21 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
pembangunan daerah
Peningkatan publikasi kegiatan pimpinan daerah pada media yg berskala lokal, regional maupun nasional
Peningkatan kuantitas dan kualitas pendokumentasian serta pelayanan protokol kegiatan pimpinan daerah
Menata sistem hukum di daerah
Menyediakan produk hukum daerah untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan
Peningkatan Penyelarasan peraturan daerah,
Peningkatan sinergitas penanganan perkara dengan lembaga lainnya
Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban politik sebagai warga negara
Peningkatan kapasitas lembaga legislatif dan intensitas komunikasi antara pemerintah daerah dengan DPRD.
Meningkatkan profesionalitas Aparatur Pemerintah Daerah
Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku aparatur berbasis kompetensi,
Meningkatkan kesejahte-raan aparatur berbasis kinerja
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan kualitas perencanaan, penganggaran, dan pengendalian secara terpadu antar dan lintas OPD
- Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja aparat
Peningkatan koordinasi integrasi dan singkronisasi serta sinergi perencanaan pembangunan antar dan lintas OPD
-
Penerapan Standar Pelaya-nan Publik untuk seluruh unit pelayanan publik
Penyusunan SOP untuk berbagai jenis pelayanan
Percepatan Penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang efefktif dan efisien
Penerapan manajemen pengaduan berbasis teknologi informasi yang efektif pada setiap unit pelayanan publik
Penerapan Unit Pelayanan Publik yang Berbasis Teknologi Informas
Penerapan standar pelayanan publik yang disusun secara
Bab I - 22 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
partisipatif dan berbasis teknologi informasi
Pengembangan sistem publikasi informasi proaktif yang dapat diakses dan mudah dipahami
5. Meningkatnya kontribusi sektor-sektor unggulan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
Meningkatkan pertumbuhan investasi
Meningkatkan kinerja sektor-sektor unggulan
Penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan
Percepatan waktu pemrosesan perijinan investasi
peningkatan kapasitas pelayanan perizinan
- Penguatan integrasi berbagai jenis pelayanan publik (pelayanan satu atap, di pusat dan di daerah); menciptakan layanan satu atap untuk investasi, efisiensi perijinan bisnis menjadi maksimal 15 hari
Percepatan waktu dan pengurangan jumlah prosedur untuk memulai usaha
Peningkatan cakupan substansi pameran investasi berskala domestik, nasional dan internasional
-
Meningkatkan kualitas kelembagaan serta produktivitas koperasi dan usaha mikro
Meningkatkan kinerja sektor-sektor unggulan
Meningkatkan daya saing UMKM dan koperasi sehingga mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar (“naik kelas”) dalam rangka mendukung kemandirian perekonomian nasional
Penguatan kelembagaan usaha koperasi dan usaha mikro
Optimalisasi peran UKM terhadap pembentukan PDRB dan penciptaan lapangan kerja melalui fasilitasi skema pembiayaan, peningkatan daya saing, perluasan dan penguatan kelembagaan, serta peningkatan usaha koperasi
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia
- Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan
- Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran
- Penguatan kelembagaan usaha
Peningkatan nilai produk dan jangkauan pemasaran koperasi dan usaha mikro
Peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk dan pembiayaan bagi Koperasi dan usaha mikro
Meningkatkan produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian, perikanan, dan peternakan
Meningkatkan kinerja sektor-sektor unggulan
- Peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian
- Peningkatan Produktivitas, Optimalisasi Kapasitas dan Kontinuitas Produksi Perikanan
Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perikanan budidaya, dan peternakan
Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian untuk meningkatkan surplus bahan pangan khususnya pajale, gula, daging, telor, dan ikan untuk memenuhi konsumsi dan bahan baku industri pengolahan (Agroindustri)
- Revitalisasi sistem perbenihan padi dan perbibitan sapi dan kerbau
- Peningkatan kualitas input produksi, seperti benih ikan unggul, induk yang berkualitas, pakan murah bermutu, obat-obatan dan vitamin, serta ketersediaan dan kemudahan distribusinya
Peningkatan kinerja sumber daya dan kelembagaan pertanian, perikanan budidaya, dan peternakan
Bab I - 23 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
Pengembangan usaha dan sarana prasarana pengolahan serta pemasaran produk pertanian, perikanan budidaya, dan peternakan
Peningkatan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak
6. Terjaganya stabilitas ekonomi
Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang, pengembangan pasar dalam negeri, serta perlindungan konsumen dan pasar tradisional
- Meningkatkan aktivitas perdagangan dalam negeri yang lebih efisien dan berkeadilan
Peningkatan perdagangan dan pengembangan pasar dalam negeri
- Meningkatkan kualitas sarana perdagangan (terutama pasar rakyat)
Penggunaan produk lokal, peningkatan pengembangan dan perlindungan sarana dan prasarana perdagangan dan pasar tradisional;
Pembangunan/revitalisasi pasar rakyat
Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis serta menata distribusi barang yang efektif dan efisien
Peningkatan perlindungan konsumen
Meningkatkan daya saing industri
Peningkatan unit usaha industri kecil dan menengah serta kemitraan antar industri
Peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif dan industri alas kaki).
7. Meningkatnya industri pariwisata
Meningkatkan kinerja sektor-sektor unggulan
Pembangunan Destinasi Pariwisata
Meningkatkan keunggulan, daya tarik dan promosi pariwisata untuk peningkatan daya beli
Peningkatan pengembangan destinasi pariwisata melalui perluasan pengembangan obyek wisata alam dan buatan
Fasilitasi pembangunan destinasi pariwisata nasional yang menjadi fokus pemasaran pariwisata dengan dalam penetapan kawasan peruntukan pariwisata dalam RTRW dan RRTR, site plan destinasi wisata beserta rancangan detail (detail design) kawasan destinasi wisata
8. Menyediakan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi
Meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang
Peningkatan penyediaan dan kualitas layanan infrastruktur strategis
Menjaga Keseimbangan Antara Transportasi Yang Berorientasi Nasional Dengan Transportasi Yang Berorientasi Lokal Dan Kewilayahan
Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat
Peningkatan, rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan untuk menunjang aktifitas ekonomi. Pemenuhan sarana prasarana perhubungan
Penyediaan DAK bidang Transportasi yang lebih terintegrasi melalui penyediaan sarana dan prasarana transportasi, seperti pembangunan jalan provinsi, kabupaten/kota dan jalan non status yang menghubungkan
Bab I - 24 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
kawasan-kawasan strategis dan pusat-pusat pertumbuhan di daerah, berikut fasilitas keselamatan dan keamanan transportasi, serta sarana transportasi yang disesuaikan dengan karakteristik daerah
Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air
- peningkatan pendayagunaan sumber daya air
Peningkatan layanan jaringan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan
-
Peningkatan pengendalian daya rusak air
Pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi
9. Tersedianya pemukiman layak huni
meningkatkan kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
Perluasan dan Peningkatan Pelayanan Dasar
Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana air minum
Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan sarana pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu
Peningkatan cakupan pelayanan air limbah domestik;
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan
Perluasan dan Peningkatan Pelayanan Dasar
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap hunian
Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan sarana pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu
penyediaan rumah untuk rakyat miskin dan buruh (Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR)
10. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (IKLHD)
Meningkatan penanganan kerusakan lingkungan akibat pembangunan
Pemeliharaan dan pemulihan sumber air dan ekosistemnya
peningkatan cakupan layanan persampahan
Peningkatan kualitas air dan kualitas udara
Perbaikan Sistem Monitoring Hidrologis dan Kualitas Air di 15 Danau prioritas/Situ-Situ kritis, dan danau cemar sedang : Mitigasi pencemaran sungai melalui upaya struktural dan non struktural seperti percepatan pembangunan sanitasi dan pengolahan limbah di wilayah bantaran Sungai
peningkatan ketersediaan drainase perkotaan
pengembangan lingkungan permukiman sehat
Meningkatkan proses
Meningkatkan peran rencana
- Perwujudan harmonisasi dalam pemanfaatan,
Fasilitasi upaya ketaatan terhadap
-
Bab I - 25 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing
tataruang sebagai pedoman dalam pemanfaatan ruang
penataan dan pengendalian ruang pada seluruh Kawasan Strategis Kota
rencana tata ruang
Peningkatan kinerja perencanaan ruang;
Peningkatan kinerja pemanfaatan ruang
Peningkatan kinerja pengendalian pemanfaatan ruang
Menurunkan beban pencemaran lingkungan dan risiko bencana
Meningkatan penanganan kerusakan lingkungan akibat pembangunan
Pemeliharaan dan pemulihan sumber air dan ekosistemnya
Peningkatan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah
Peningkatan kualitas air dan kualitas udara
Perbaikan Sistem Monitoring Hidrologis dan Kualitas Air di 15 Danau prioritas/Situ-Situ kritis, dan danau cemar sedang : Mitigasi pencemaran sungai melalui upaya struktural dan non struktural seperti percepatan pembangunan sanitasi dan pengolahan limbah di wilayah bantaran Sungai
Peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Mengembangkan infrastruktur transportasi perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan pergerakan orang dan barang serta mengembangkan sistem transportasi publik yang nyaman
Peningkatan sarana dan prasarana dasar perhubungan
11. Meningkatnya kuantitas dan kualitas seni budaya lokal
Meningkatkan apresiasi terhadap keragaman seni dan kreativitas karya budaya
Peningkatan aktivitas seni dan karya budaya yang diinisiasi oleh masyarakat;
Penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni dan karya budaya;
Pemberian insentif kepada para pelaku seni dalam pengembangan kualitas karya budaya dalam bentuk fasilitasi, pendukungan dan
Bab I - 26 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
penghargaan;
Fasilitasi pengembangan kreativitas dan produktivitas para pelaku budaya kreatif;
Melestarikan warisan budaya baik bersifat benda (tangible) maupun tak benda (intangible)
Peninggalan Purbakala
Pengembangan permuseuman sebagai sarana edukasi dan rekreasi;
Pencatatan warisan budaya tak benda;
Penguatan sistem registrasi warisan budaya yang terstruktur dan akurat;
Sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam pelestarian warisan budaya
Mengembangkan sumber daya kebudayaan
Peningkatan kualitas SDM kebudayaan;
Peningkatan dukungan sarana dan prasarana untuk pengembangan karya budaya masyarakat;
Peningkatan penelitian dan pengembangan kebudayaan;
Pengembangan kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah, serta pemangku kepentingan lainnya baik masyarakat maupun dunia usaha
12. Menguatkan Ketahanan Sosial Masyarakat
Meningkatkan kerukunan antar agama dan pemahaman pengamalan agama
- Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama
Peningkatan kualitas kerukunan hidup baik inter umat beragama
- Peningkatan pengelolaan dan fungsi tempat ibadat
13. Meningkatnya kerukunan antar-umat beragama
Peningkatan peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan
- Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama
Penguatan lembaga keagamaan
- Peningkatan pengelolaan dan fungsi tempat ibadat
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Hak dan kewajiban politik sebagai warga Negara
Peningkatan fungsi partai politik dalam pendidikan politik
Peningkatan peran serta
Bab I - 27 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
masyarakat dalam pembangunan politik
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemilu
Memantapkan semangat kebangsaan dan bernegara
Peningkatan pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa dan negara.
14. Meningkatnya Kesempatan Kerja Masyarakat
Meningkatkan kesempatan kerja terutama di sektor formal serta mendorong produktivitas tenaga kerja yang berkualitas, produktif serta berjiwa wira usaha
Meningkatkan kualitas , produktivitas, kopetensi tenaga kerja dan memperluas kesempatan kerja
Memperkuat daya saing tenaga kerja dalam memasuki pasar tenaga kerja secara global
Peningkatan jumlah pekerja formal
Optomalisasi dan pengembangan kapasitas dan pendayagunaan UPT pelatihan kerja/ BLK serta peluasan skala pelatihan ketrampilan tenaga kerja yang berkualitas berbasis kopetensi
- Harmonisasi standardisasi dan sertifikasi kompetensi
- Peningkatan tata kelola penyelenggaraan program pelatihan untuk mempercepat sertifikasi pekerja
- Penguatan Balai Latihan Kerja (BLK)
15. Menurunnya angka kemiskinan
Meningkatkan kualitas , produktivitas, kopetensi tenaga kerja dan memperluas kesempatan kerja
Memfungsikan pasar tenaga kerja
Peningkatan jumlah tenaga profesional dan berkeahlian
Pengembangan jejaring informasi pasar kerja (bursa kerja online), job fair, magang kerja agar dapat meningkatkan penempatan kerja
Mengintegrasikan sistem informasi pasar tenaga kerja untuk merespon kebutuhan informasi dari perusahaan, penyedia pelatihan dan pencari kerja dengan membangun kemitraan antara pembuat kebijakan dengan bursa kerja swasta
16. Meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan
Meningkatkan kualitas keadilan dan kesetaraan gender di segala sektor pembangunan
meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan
Peningkatan jumlah tenaga profesional dan berkeahlian
Peningkatan kualitas dan peran perempuan dalam pembangu-nan, serta perlindungan perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasan melalui upaya pencegahan, pelayanan dan pemberdayaan
- Peningkatan pemahaman dan komitmen para pelaku pembangunan tentang pentingnya pengintegrasian perspektif gender dalam berbagai tahapan, proses, dan bidang pembangunan, di tingkat nasional maupun di daerah;
- Penerapan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) di berbagai bidang pembangunan, di tingkat nasional dan daerah;
meningkatkan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan, termasuk TPPO
Peningkatan keterampilan pekerja rentan agar dapat memasuki pasar tenaga kerja.
- Peningkatan pemahaman penyelenggara negara termasuk aparat penegak hukum dan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha tentang tindak kekerasan terhadap perempuan serta nilai-nilai sosial dan budaya yang melindungi perempuan dari
Bab I - 28 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
berbagai tindak kekerasan;
- Perlindungan hukum dan pengawasan pelaksanaan penegakan hukum terkait kekerasan terhadap perempuan;
meningkatkan kapasitas kelembagaan PUG dan kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan
Penerapan kebijakan pengupahan sebagai payung hukum
- Penyempurnaan proses pembentukan peraturan perundangan-undangan dan kebijakan agar selalu mendapatkan masukan dari perspektif gender
- Pelaksanaan review dan harmonisasi seluruh peraturan perundanganundangan dari UU sampai dengan peraturan daerah agar berperspektif
- gender
Peningkatan hubungan industrial yang harmonis antara serikat pekerja dan pengusaha
Penyediaan informasi pasar tenaga kerja yang efektif untuk menghubungkan antara pencari kerja dengan industri
Peningkatan Wira Usaha Baru (WUB)
Meningkatkan peran dan fungsi potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS,
Meningkatkan pelayanan dan rehabilitasi PMKS
Penyelenggaraan Perlindungan Sosial yang komprehensif
Pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS dan pembangunan kesejahteraan sosial.
Peningkatan kualitas hidup PMKS dan peran aktif masyarakat dalam penanganan kesejahteraan sosial
Peningkatan pemenuhan hak dasar dan inklusivitas penyandang disabilitas, lansia, serta kelompok masyarakat marjinal pada setiap aspek penghidupan
Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin
Pemberian bantuan sosial terpadu berbasis keluarga
Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin;
Penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat
Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan Usaha Mikro dan Kecil
Penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil,
Mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan
Meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin
Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial,
Bab I - 29 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
perlindungan sosial terhadap PMKS
Meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha bagi perempuan
Peningkatan upaya pemberdayaan, pengetahuan, keterampilan dan kemandirian perempuan
Mewujudkan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan
Pemberdayaan gender/pemberdayaan perempuan
Mencegah dan menangani perdagangan perempuan dan anak (trafficking)
Perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking)
mewujudkan Pengarusutamaan Hak-hak Anak (PUHA) dan mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan mandiri
Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai kota layak anak
Meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dan partisipasi masyarakat
-
Penguatan Pemerintahan Desa, melalui Pengembangan kapasitas dan pendampingan aparatur pemerintah desa dan kelembagaan pemerintahan desa secara berkelanjutan
Peningkatan kinerja pemerintah kelurahan melalui peningkatan kemampuan keuangan dan sarana prasarana pemerintahan kelurahan
Peningkatan kapasitas pengelolaan pemerintahan desa terutama dalam hal administrasi dan keuangan melalui pembinaan, fasilitasi, dan pengawasan
Meningkatkan kapasitas pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa melalui fasilitasi, pelatihan, dan pendampingan
Peningkatan pembinaan bagi perangkat kelurahan
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Meningkatkan Infrastruktur kelurahan
17. Meningkatnya kemandirian keuangan daerah
Meningkatkan PAD melalui Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi pajak daerah secara strategis, akurat, dan tertib dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT)
Meningkatkan penerapan prinsip tata kelola pemerintah yang baik secara konsisten
Peningkatan Penerimaan Negara
Peningkatan penerimaan daerah sesuai dengan potensi
Optimalisasi pengelolaan keuangan dan aset daerah secara terpadu
- Penyempurnaan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk insentif pajak untuk mendorong re-industrialisasi yang berkelanjutan dalam rangka transformasi ekonomi.
- Pemetaan wilayah potensi penerimaan pajak hasil pemeriksaan beserta pembangunan basis data perpajakan.
- Pembenahan sistem administrasi perpajakan.
Meningkatkan pengelolaan sistem keuangan
Peningkatan Kualitas Belanja Negara Melalui Sinergitas
Penyusunan laporan keuangan yang akuntabel dan sesuai
- Pengurangan pendanaan bagi kegiatan konsumtif
Bab I - 30 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No
RPJMD Kota Mojokerto RPJMD
Provinsi Jatim RPJMN
RPJMD Kota Mojokerto
RPJMD Prov Jatim RPJMN
Sasaran
Strategi Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
daerah yang bersih dan trasnparan melalui pemanfaatan teknologi informasi pengelolaan keuangan.
Perencanan Dan Penganggaran
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
dalam alokasi anggaran K/L.
- Merancang ulang kebijakan subsidi guna mewujudkan subsidi yang rasional penganggarannya dan tepat sasaran.
Pengaturan pengelolaan keuangan daerah
Peningkatan pelayanan pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah,
Mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mojokerto
Peningkatan koordinasi dengan instansi vertikal dalam menyelesaikan asetaset daerah yang bermasalah
Penggunaan Aplikasi SIMDA Keuangan
1.4 MAKSUD DAN TUJUAN
1.4.1 MAKSUD
Maksud dari Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto Tahun 2018—2023, adalah:
1. Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang
memberikan pedoman arah penyelenggaraan pembangunan daerah
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan dalam upaya mewujudkan
cita-cita pembangunan daerah;
2. Menjadi acuan dalam penyusunan APBD, Rencana Strategis (Renstra)
setiap Perangkat Daerah, Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah dan
sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Kota Mojokerto ;
3. Sebagai tolok ukur penilaian keberhasilan Perangkat Daerah dalam
melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan
dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mewujudkan visi, misi
dan program Walikota dan Wakil Walikota terpilih;
4. Sebagai pedoman seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan
pembangunan di wilayah Kota Mojokerto;
Bab I - 31 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
5. Sebagai instrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam
mengendalikan penyelenggaraan pembangunan daerah dan
menyuarakan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran
program pembangunan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang
RPJMD.
1.4.2 TUJUAN
Berdasarkan maksud tersebut, tujuan dari Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto
Tahun 2018—2023 adalah sebagai berikut:
1. Menjabarkan visi dan misi kepala daerah terpilih dalam agenda
pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan;
2. Merumuskan Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan sebagai acuan
dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah;
3. Menjamin terwujudnya konsistensi antara perencanaan, pembiayaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan;
4. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan
pembangunan daerah antara Pemerintah Kota Mojokerto dengan daerah
sekitar, pemerintah provinsi, serta pemerintah pusat;
5. Mewujudkan partisipasi pemangku kepentingan pembangunan daerah
secara proporsional dan profesional;
6. Mewujudkan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan;
7. Mendukung upaya pencapaian kesejahteraan bersama melalui sinergitas
koordinasi dan sinkronisasi oleh masing-masing pelaku pembangunan;
8. Mewujudkan keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi dalam
pembangunan daerah yang berkelanjutan.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penyajian Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto adalah sebagai berikut:
Bab I - 32 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
1.3 Hubungan Antar Dokumen
1.4 Maksud dan Tujuan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografi dan Demografi
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.3.1 Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar
2.3.2 Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Non Dasar
2.3.3 Urusan Pemerintahan Pilihan
2.4 Aspek Daya Saing Daerah
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.3 Kerangka Pendanaan
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH
4.1 Permasalahan Pembangunan
4.2 Isu Strategis
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi
5.2. Misi
5.3. Tujuan dan Sasaran
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
6.1 Strategi Pembangunan Daerah
6.2 Arah Kebijakan
6.3 Program Prioritas Pembangunan Daerah
Bab I - 33 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IX PENUTUP
9.1 Pedoman Transisi
9.2 Kaidah Pelaksanaan
9.3 Pengembangan Pembiayaan Pembangunan
9.4 Penutup
Bab II - 1 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1. Luas Wilayah dan Letak Geografis
Kota Mojokerto adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa
Timur, memiliki luas wilayah 20,217 km2 atau 20.217 Ha dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut; sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan
Sooko dan Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, sebelah timur berbatasan
dengan Kecamatan Mojoanyar dan Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto,
sebelah utara berbatasan dengan Sungai Brantas, dan sebelah barat
berbatasan dengan Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.
Secara geografis, Kota Mojokerto terletak antara 7° 27’ 0,16” sampai
dengan 7° 29’ 37,11” Lintang Selatan serta 112° 24’ 14,3” sampai dengan
112° 27’ 24” Bujur Timur. Wilayah Kota Mojokerto merupakan dataran rendah
dengan ketinggian rata – rata 22 m diatas permukaan laut dengan kondisi
permukaan tanah yang agak miring ke Timur dan Utara antara 0-3%. Secara
administratif Kota Mojokerto terbagi atas 3 kecamatan dan 18 kelurahan
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2. 1 Daftar Kecamatan dan Kelurahan Kota Mojokerto Tahun 2017
No. Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Persentase
1. Prajurit Kulon 7,4113 36,67
Kelurahan: Surodinawan Prajurit Kulon Blooto Mentikan Kauman Pulorejo
1,436 1,377
2,1133 0,393 0,257 1,835
7,11 6,81
10,45 1,94 1,27 9,08
2. Magersari 8,083 39,98
Kelurahan: Gunung Gedangan Kedundung Balongsari Gedongan Magersari Wates
1,875 2,614 0,976 0,222 0,690 1,706
9,28
12,79 4,82 1,10 3,42 8,59
3. Kranggan 4,7211 23,35
Kelurahan: Kranggan Meri Jagalan
1,2899 1,9157 0,256
6,38 9,48 1,27
Bab II - 2 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No. Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Persentase Miji Sentanan Purwotengah
0,8265 0,188 0,245
4,09 0,93 1,21
Jumlah 20,217 100 Sumber: Kota Mojokerto Dalam Angka 2018
Gambar 2.1. Peta Wilayah Administrasi Kota Mojokerto
2.1.2. Kondisi Topografi
Berdasarkan besarnya tingkat kemiringan tanah (kelerengan),
sebagian besar wilayah di Kota Mojokerto berada pada kelerengan antara 0-
20%. Oleh karena itu, beberapa wilayah Kota Mojokerto dapat digambarkan
seperti Lepek (tatakan gelas/cekung) sehingga berpotensi menjadi wilayah
genangan ketika terjadi hujan deras dalam jangka waktu yang lama. Peluang
untuk mengurangi genangan tersebut adalah dengan dipompa karena posisi
ketinggian tanahnya cekung ke bawah sesuai dengan topografi Kota
Mojokerto.
Berdasarkan peta peta topografinya, Kota Mojokerto berada pada
ketinggian antara 18,75 - 25 mdpl. Sebagian besar wilayah di Kota Mojokerto
berada pada ketinggian 18,75 mdpl sedangkan sisanya di kisaran 25 mdpl.
2.1.3. Keadaan Geologi
Jenis tanah di wilayah Kota Mojokerto sebagian besar terdiri dari jenis
alluvial seluas ± 633,93 Ha ( ± 38,50%) dan jenis gromosol seluas ± 1.012,61
Bab II - 3 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Ha (± 61,50%). Jenis tanah ini cukup baik untuk usaha pertanian, namun
yang menjadi persoalan adalah keterbatasan lahan pertanian. Sehingga yang
menjadi prioritas adalah meningkatkan intensifikasi pengolahan tanah dari
pertanian umum seiring meningkatnya alih guna lahan sebagai konsekuensi
dari pertumbuhan ekonomi.
Kondisi geologi Kota Mojokerto dapat dikatakan tidak memiliki Sumber
Daya Alam seperti sumber daya mineral yang berarti kecuali sumber daya
pasir galian C, namun posisi Kota Mojokerto tidak memungkinkan dilakukan
penambangan pasir di sungai Brantas karena kondisi sungai yang sudah
ditetapkan sebagai wilayah terlarang untuk penambangan pasir akibat tingkat
erosi yang tinggi.
Potensi yang dimiliki dengan keterbatasan dan kondisi lahan yang ada
justru berkembang dari pendayagunaan sektor jasa dan perdagangan karena
Kota Mojokerto memiliki potensi sebagai daya tarik usaha bagi daerah
sekitarnya.
Tabel 2.2: Kondisi Geologi Kota Mojokerto 2017
No Kecamatan/
Kelurahan
Jenis Geologi
Jumlah (Ha) Alluvium
Pleistosen,
Fasies
Sedimen
Alluvium,
Fasies
Gunung
Berapi
1. Prajurit Kulon 294,85 - 328,51 623,36
Surodinawan - - 145,88 145,88
Prajurit Kulon 11,53 - 108,00 119,53
Blooto 123,86 - 54,21 178,07
Mentikan 5,67 - 13,23 18,90
Kauman 11,44 - 7,19 18,63
Pulorejo 142,35 - - 142,35
2 Magersari 431,31 223,40 6,85 661,56
Gunung Gedangan 104,62 65,83 - 170,45
Kedundung 71,01 65,83 - 228,58
Balongsari 82,86 - - 82,86
Gedongan 14,55 - 0,13 14,68
Magersari 26,17 - 6,72 32,89
Wates 132,10 - - 132,10
3 Kranggan 254,20 - 107,42 361,62
Kranggan 51,36 - 61,95 113,31
Miji 17,74 - 21,86 39,60
Meri 164,84 - - 164,84
Jagalan 13,44 - 3,11 16,55
Bab II - 4 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Sentanan - - 13,85 13,85
Purwotengah 6,82 - 6,65 13,47
Jumlah 980,36 223,40 442,78 1.646,54
Sumber: Estimasi Hasil Olahan Tim Penyusun RPJMD
2.1.4. Hidrologi
Kota Mojokerto secara keseluruhan masuk dalam Daerah Aliran
Sungai (DAS) Brantas yang merupakan wilayah sungai strategis nasional.
Wilayah Sungai Brantas terdiri dari 4 (empat) DAS yaitu DAS Brantas, DAS
Tengah, DAS Ringin Bandulan dan DAS Kondang Merak, dan memiliki 9 Sub
DAS yaitu Sub DAS Brantas Hulu, Sub DAS Brantas Tengah, Sub DAS
Ngrowo/Ngasinan, Sub DAS Konto, Sub DAS Widas, Sub DAS Brantas Hilir,
Sub DAS Kali Tengah, Sub DAS Ringin Bandulan dan Sub DAS Kondang
Merak.
Kota Mojokerto masuk dalam Sub DAS Brantas Hilir meliputi wilayah
sebagian Kelurahan Gunung Gedangan, sebagian Kelurahan Meri, sebagian
Kelurahan Miji, Kelurahan Balongsari, Kelurahan Jagalan, Kelurahan
Sentanan, Kelurahan Purwotengah, sebagian Kelurahan Mentikan, Kelurahan
Kauman, Kelurahan Gedongan, Kelurahan Magersari, Kelurahan Wates dan
Kelurahan Kedundung.
Konsekuensi dari wilayah yang dilewati beberapa sungai ini adalah
genangan di Kota Mojokerto yang tidak hanya disebabkan oleh frekuensi
hujan lokal namun juga hujan yang terjadi di wilayah upstream DAS yang ada.
Tabel 2.3: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kota Mojokerto
NO NAMA SUNGAI PANJANG SUNGAI
(M) LUAS (M2) KARAKTER
1 Sungai Brantas 11.088,661 733.247,014 Bertanggul
2 Sungai Brangkal 7.616,542 103.337,774 Bertanggul
3 Sungai Sadar 7.860,713 70.842,839 Bertanggul
4 Sungai Cemporat 1.874,852 8.533,763 Bertanggul
5 Sungai Ngrayung 3.818,769 17.779,728 Bertanggul
6 Watu Dakon 4.211,452 31.708,677 Bertanggul
7 Ngotok/Pulo 4.902,914 119.103,526 Bertanggul
Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mojokerto
2.1.5. Klimatologi
Kota Mojokerto memiliki 2 jenis perubahan iklim setiap tahunnya, yakni
musim kemarau (Mei – September) dan musim hujan (Oktober – April)
dengan curah hujan rata-rata sebesar 259,61 mm. Kota Mojokerto memiliki
ketinggian rata-rata 22 mdpl.
Bab II - 5 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
1. Rata-rata curah hujan selama tahun 2017 mencapai 259,61 mm.
Curah hujan terendah terjadi pada Bulan Agustus yaitu sebesar
33,80 mm , sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan
Maret sebesar 632,80 mm;
2. Presentase rata-rata penyinaran matahari pada tahun 2017
mencapai 70,26%, terendah pada Bulan Februari sebesar 33,60%
dan tertinggi pada Bulan Agustus 92,60%;
3. Rata-rata kelembaban udara pada tahun 2017 diperkirakan 80%.
Kelembaban terendah terjadi pada Bulan September dengan rata-
rata kelembaban udara sebesar 76%. Sebaliknya kelembaban
tertinggi terjadi pada Bulan Februari dan Maret dengan besaran 83
%;
Rata-rata suhu udara terendah terjadi pada Bulan Juli 2016 sebesar
26,80 derajat celcius. Sedang tertinggi pada Bulan Desember sebesar 28,80
derajat celcius.
2.1.6. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan tidak terbangun di Kota Mojokerto cukup
mendominasi dengan persentase sebesar 60,67%. Penggunaan lahan tidak
terbangun didominasi oleh lahan sawah sebesar 26,79%, kebun sebesar
11,70%, semak belukar 6,19%, tanah kosong sebesar 3,74%, hutan kota
sebesar 0,02%, taman sebesar 1,18%, taman pemakaman umum (TPU)
sebesar 1,24%, lapangan sebesar 0,33%, kolam 0,07%, tempat pemrosesan
akhir sampah (TPAS) sebesar 0,16%, rawa sebesar 0,11%, perikanan 0,07%,
jalan seluas 6,4% dan sungai sebesar 2,67%.
Luas lahan terbangun Kota Mojokerto sebesar 39,36%. Penggunaan
lahan terbangun didominasi untuk perumahan dengan persentase terbesar
yaitu 31,98%, kemudian perdagangan dan jasa sebesar 3,46%, industri
sebesar 3,07%, pariwisata 0,03%, pertanahan dan keamanan sebesar 0,38%,
terminal/ stasiun sebesar 0,16%, dan gardu listrik sebesar 0,28%.
Bab II - 6 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Gambar 2. 2: Penggunaan Lahan Kota Mojokerto
Sumber: RTRW Kota Mojokerto 2012 - 2032
Berdasarkan penggunaan dan kondisi lahan yang ada, Kota Mojokerto
mengembangkan wilayahnya dalam tiga bagian, yaitu: Barat, Timur, dan
Tengah.
1. Bagian Barat merupakan wilayah yang berkarakteristik pertanian
serta masih bersifat relatif rural. Pengembangan daerah ini
berpusat di Kelurahan Prajuritkulon.
2. Di sebelah Timur yang berkarakteristik urban,
pengembangannya terpusat di Kelurahan Kedundung.
3. Di wilayah Tengah yang merupakan jantung kota,
pengembangannya dipusatkan di Kelurahan Mentikan.
Bab II - 7 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.1.7. Potensi Pengembangan Wilayah
Potensi pengembangan wilayah, ditentukan berdasarkan deskripsi
karakteristik wilayah, dapat diidentifikasi wilayah yang memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai kawasan budidaya dengan berpedoman pada RTRW.
Kawasan yang dikategorikan sebagai kawasan budidaya di Kota Mojokerto
antara lain adalah: kawasan perumahan, kawasan perdagangan dan jasa,
kawasan perkantoran, kawasan industri, kawasan pariwisata, kawasan ruang
terbuka non hijau, kawasan ruang evakuasi bencana, kawasan ruang bagi
kegiatan sektor informal, kawasan peruntukan lainnya. Kawasan peruntukan
lainnya terdiri dari: kawasan pertanian, kawasan pelayanan umum (meliputi:
kawasan pendidikan, kawasan kesehatan dan kawasan peribadatan), dan
kawasan pertahanan dan keamanan Negara.
1. Kawasan Perumahan
A. Potensi
a. Perkembangan pembangunan rumah oleh individu/perorangan
sebagai akibat dari perkembangan jumlah penduduk.
b. Perkembangan pemukiman oleh pihak swasta atau developer
berkembang pesat.
B. Prospek Pengembangan
a. Pemenuhan kebutuhan perumahan dengan penambahan luas
kawasan permukiman perkotaan diupayakan pada lahan yang
tingkat produktivitasnya rendah, yaitu lahan pertanian kering
(tegalan/kebun dll).
b. Peringatan kepada masyarakat yang bermukim di kawasan
sempadan/ squater.
c. Pengembangan permukiman secara vertikal seperti rumah
tingkat, apartemen maupun Rusunawa guna memenuhi
kebutuhan rumah.
2. Kawasan Perdagangan Dan Jasa
A. Potensi
a. Memilki banyak kawasan peta wilayah perdagangan dan jasa
seperti pertokoan dan Swalayan, yang berpotensi untuk
dijadikan pariwisata modern.
b. Memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan
perdagangan dan jasa regional yaitu sebagai pusat
perdagangan dan jasa Kabupaten Mojokerto dan kabupaten
Jombang.
c. Memilki banyak kawasan perdagangan dan jasa seperti
pertokoan dan Swalayan, yang berpotensi untuk dijadikan
pariwisata modern, Diantaranya Perdagangan dan Jasa Modern
Bab II - 8 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
dan Tradisional skala regional diantaranya Perdagangan Modern
berupa Swalayan, Perdagangan Modern berupa Pertokoan di
sepanjang Jalan Mojopahit, Jl. Gajah Mada, Jl. PB. Sudirman, Jl.
Residen Pamuji, Jl. Bayangkara, Jl. Empu Nala dan Jl. By Pass.
Pasar Tradisional berupa Pasar Tanjung Anyar di Kelurahan
Jagalan.
d. Memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan
perdagangan dan jasa regional yaitu sebagai pusat
perdagangan dan jasa Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten
Jombang. Memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai
kawasan industri sedang, karena letaknya strategis di Jl. By
Pass Kelurahan Kedundung yang merupakan jalan nasional
arteri primer. Selain itu juga ditunjang dengan sudah
berkembangnya beberapa industri besar/sedang yang ada di
Kota Mojokerto.
e. Selain industri sedang, di Kota Mojokerto juga terdapat
beberapa industri kecil yang juga bisa membantu menyerap
tenaga kerja dan mengurangi pengangguran di Kota Mojokerto.
B. Prospek Pengembangan
a. Penyediaan prasarana dan sarana pendukung kegiatan
perdagangan dan jasa.
b. Adanya alokasi lahan untuk kegiatan sektor informal.
c. Penertiban para pedagang yang masih berjualan di ruas jalan.
d. Diperlukan pengawasan dan pengendalian perkembangan
kegiatan perdagangan dan jasa karena berpotensi
menyebabkan kerusakan lingkungan.
e. Pengembangan perdagangan dan jasa diarahkan untuk
mendukung konsep kegiatan pariwisata Kota Mojokerto sebagai
wisata belanja dan kuliner.
3. Kawasan Perkantoran
A. Potensi
a. Kantor pemerintahan Kota Mojokerto tersebar di wilayah Kota
Mojokerto dan sebagian terdapat di Jl. Gajah Mada, Jl,
Bayangkara, Jalan Raden Wijaya, Jalan Jawa Jl. Pahlawan, Jl.
By Pass Jl. Benteng Pancasila, dan di Kelurahan Surodinawan.
b. Perkatoran Swasta tersebar di Kota Mojokerto dan sebagian
mengumpul di Jalan Mojopahit, Jalan A. Yani dan Jalan Empu
Nala.
Bab II - 9 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
B. Prospek Pengembangan
Pengembangan kawasan perkatoran dalam satu kawasan yang
terinterigrasi, sehingga memudahkan dalam pelayanan kepada
masyarakat.
4. Kawasan Industri
A. Potensi
a. Terdapat kegiatan industri dan home industri yang potensial
untuk dikembangkan diantaranya industri rokok Bokor Mas,
Industri Sepatu Dragon/Pro ATT di jalan Pahlawan, industri
pakan Ternak di jalan By Pass dan home industri sepatu dan
sandal kulit, home industri kerajinan miniatur perahu, home
industri logam cetakan kue, home industri batik, home industri
makanan onde-onde, keciput, krupuk yang lokasinya tersebar
di Kota Mojokerto.
b. Kegiatan industri dan home industri didukung oleh kebijakan
pemerintah Kota Mojokerto sehingga semakin berkembang dari
segi kualitas maupun kuantitasnya.
c. Letak Kota Mojokerto yang strategis memudahkan distribusi
hasil produksi.
B. Prospek Pengembangan
a. Peningkatan SDM melaluli Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dan pelatihan.
b. Adanya bantuan modal untuk pengembangan usaha kecil dan
home industri oleh pemerintah setempat.
c. Pengembangan industri besar yang sudah ada dengan
memprioritaskan penduduk lokal sebagai tenaga kerjanya.
d. Pengembangan workshop/tempat pemasaran hasil home
industri sebagai usaha untuk promosi dan pemasaran.
5. Kawasan Pariwisata
A. Potensi
Memilki potensi wisata yang belum dikelola secara optimal
diantaranya wisata air jogging track dan kuliner di Sungai Brantas,
Jalan Hayam Wuruk Kelurahan Magersari dengan luas 0,47 Ha atau
0,03%, wisata penunjang perbelanjaan, wisata pemandian, wisata
kampung sepatu di Kel. Miji, wisata religi di Kel. Kauman, wisata di
kawasan alun-alun, wisata kampung bunga di Kel. Kauman, wisata
kampung cor di Kel. Pulorejo, wisata batik di Kel. Surodinawan dan
Kel. Gunung Gedangan, dan wisata religi makam KH. Achyat Chalimy
di Jalan. KH. Wachid Hasyim.
Bab II - 10 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
B. Prospek Pengembangan
Optimalisasi pengelolaan wisata di Kota Mojokerto pada
kawasan wisata kuliner dan joging track, wisata sungai dan wisata
sosial budaya dan ilmu pengetahuan, wisata belanja dan kuliner pada
kawasan perdagangan dan jasa modern serta wisata belanja hasil
kerajinan home industri Kota Mojokerto.
6. Kawasan Peruntukan Perumahan
Perkembangan kawasan perumahan di Kota Mojokerto meliputi:
kawasan yang pemanfaatannya untuk perumahan dan permukiman,
serta berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Kawasan ini
terdiri dari rumah yang dibangun oleh penduduk sendiri dan dibangun
oleh perusahaan pembangunan perumahan (developer) dan/atau
dibangun oleh pemerintah.
Kawasan perumahan yang terdapat di Kota Mojokerto
direncanakan seluas 430,85 Ha atau sekitar 26,17% dari luas seluruh
Kota Mojokerto. Adapun perumahan tersebut direncanakan terbagi
menjadi 3 kategori, yaitu: perumahan kepadatan tinggi, perumahan
kepadatan sedang, dan perumahan kepadatan rendah. Adapun
distribusi dari masing-masing adalah sebagai berikut:
1. Perumahan Kepadatan Tinggi
Perumahan kepadatan tinggi berlokasi di Kelurahan
Kranggan, Kelurahan Miji, Kelurahan Prajuritkulon, Kelurahan
Mentikan, Kelurahan Kauman, Kelurahan Pulorejo, Kelurahan
Balongsari, Kelurahan Jagalan, Kelurahan Sentanan, Kelurahan
Purwotengah, Kelurahan Sentanan, Kelurahan Gedongan, dan
Kelurahan Magersari. Luas dari perumahan kepadatan tinggi
tersebut adalah sebesar 110,40 Ha.
2. Perumahan Kepadatan Sedang
Rencana perumahan kepadatan sedang adalah seluas
212,24 Ha atau sekitar 12,89% dari luas total wilayah kota.
Perumahan kepadatan sedang ini dialokasikan di wilayah
Kelurahan Surodinawan, Kelurahan Kranggan, Kelurahan Miji,
Kelurahan Prajuritkulon, Kelurahan Blooto, Kelurahan Meri,
Kelurahan Gunung Gedangan, Kelurahan Kedundung,
Kelurahan Balongsari, Kelurahan Gedongan, Kelurahan
Magersari, dan Kelurahan Wates.
Bab II - 11 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
3. Perumahan Kepadatan Rendah
Perumahan kepadatan rendah diarahkan pada Kelurahan
Surodinawan, Kelurahan Blooto, Kelurahan Kauman, Kelurahan
Pulorejo, Kelurahan Gedongan, Kelurahan Magersari, dan
Kelurahan Wates. Rencana dari perumahan kepadatan rendah
ini adalah sebesar 108,21 Ha.
Arahan-arahan pengembangan kawasan perumahan di Kota
Mojokerto antara lain:
1. Pengembangan perumahan yang telah ada dan pengembangan
perumahan baru.
2. Pembangunan perumahan baru dilakukan secara intensif
(vertikal dan horizontal) dengan memanfaatkan lahan secara
optimal pada kawasan di luar kawasan fungsi lindung.
3. Peningkatan kualitas lingkungan, dan pembenahan prasarana
dan sarana lingkungan perumahan meliputi pembenahan
lingkungan dan peremajaan.
7. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Kawasan perdagangan dan jasa dikembangkan untuk
mewujudkan Kota Mojokerto sebagai sentra perdagangan dan jasa
dalam skala regional (beberapa kabupaten/Kota). Rencana
pengembangan kawasan perdagangan dan jasa yang terdapat di Kota
Mojokerto direncanakan seluas 127,51 Ha atau sekitar 7,74%. Adapun
rencana pengembangan berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Pasar tradisional
Pasar tradisional di Kota Mojokerto diantaranya adalah Pasar
Tanjung Anyar, Pasar Kliwon, Pasar Kranggan, Pasar Prapanca, Pasar
Prajuritkulon, Pasar Hewan, dan Pasar Burung Empunala. Pasar
tradisional ini direncanakan dengan luas sebesar 6,93 Ha dan
diarahkan pada: Kelurahan Kranggan, Kelurahan Prajuritkulon,
Kelurahan Mentikan, Kelurahan Kedundung, Kelurahan Balongsari,
Kelurahan Jagalan, dan Kelurahan Purwotengah. Selain itu terdapat
beberapa rencana dalam pengembangan pasar tradisional, antara lain:
a. Rencana renovasi pasar tradisional Tanjung Anyar yang
bisa mengakomodasi pasar tradisional dan pasar modern.
b. Adanya rencana membangun pasar lingkungan di bagian
Timur kota yaitu di Kelurahan Kedundung atau Kelurahan
Gunung Gedangan.
c. Adanya rencana membangun pasar lingkungan di bagian
Barat kota yaitu di Kelurahan Blooto atau Kelurahan
Pulorejo.
Bab II - 12 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
d. Adanya relokasi atau revitalisasi pasar Kranggan dan
pasar Prajuritkulon.
2. Pusat perbelanjaan dan toko modern
Kawasan perdagangan dan jasa yang berfungsi sebagai pusat
perbelanjaan dan toko modern mempunyai luas lebih kurang 120,58
Ha. Lokasi dari pusat perbelanjaan dan toko modern diarahkan pada
Jl. Mojopahit dan Mojopahit Selatan, Jl. Bhayangkara, Jl. Gajah Mada,
Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. PB Sudirman, Jl. Residen Pamuji, Jl. Letkol
Sumarjo, Jl. Ahmad Yani, Jl. Raya Prajuritkulon, Jl. Bypass,
Jl. Surodinawan, Jl. Benteng Pancasila dan Jl. Ijen.
Rencana pengembangan pada kawasan perdagangan dan jasa
pada subpusat pelayanan ini adalah sebagai upaya untuk bisa
melayani daerah sekitarnya. Selain itu, ada beberapa hal yang juga
perlu diperhatikan dalam hal pengembangan kawasan perdagangan
dan jasa, antara lain sebagai berikut:
a. Memperhatikan pelaku sektor informal pada perdagangan dan
jasa. Menyediakan prasarana lingkungan, utilitas umum, area
untuk pedagang informal dan fasilitas sosial dengan proporsi 40%
dari keseluruhan luas lahan.
b. Pelaksanaan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa
harus tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. Menyediakan prasarana lingkungan, utilitas umum, area untuk
pedagang informal dan fasilitas sosial dengan proporsi 40% dari
keseluruhan luas lahan.
d. Pelaksanaan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa
harus tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
e. Menyediakan prasarana lingkungan, utilitas umum, area untuk
pedagang informal dan fasilitas sosial dengan proporsi 40% dari
keseluruhan luas lahan.
8. Kawasan Peruntukan Perkantoran
Kawasan perkantoran dikembangkan dalam upaya untuk
memberikan pelayanan yang lebih efektif, cepat, dan hemat.
Penyatuan dalam suatu kawasan akan relatif membantu bagi para
pengguna dalam mengakses jasa pelayanan. Rencana
pengembangan kawasan perkantoran di Kota Mojokerto diarahkan
sebagai berikut :
1. Pusat pemerintahan tetap dipertahankan di pusat kota, dan
fasilitas pemerintahan yang tersebar dipertahankan untuk
Bab II - 13 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
efisiensi pelayanan meliputi : Jl. Pahlawan, Jl. Gajah Mada,
Jl. Bhayangkara, Jl. Raden Wijaya, Jl. Bypass, Jl. Jawa,
Jl. Letkol Sumarjo, dan Jl. Raya Prajuritkulon.
2. Peningkatan fisik pembangunan pemerintahan diarahkan pada
intensifikasi lokasi, jika lahan terbatas dapat dikembangkan
secara vertikal.
3. Kawasan perkantoran swasta diarahkan pada kawasan pusat
kota dan menyatu pada pusat-pusat kawasan perdagangan dan
jasa, yang direncanakan di : Jl. Bypass, Jl. Pahlawan,
Jl. Gajahmada, Jl. Mojopahit, Jl. Raya Prajuritkulon, dan
Jl. Surodinawan
4. Pengembangan kapasitas pemerintahan (meliputi: peningkatan
kapasitas ekonomi untuk pemerintah daerah melalui kerjasama
dan monitoring, evaluasi dan pengendalian kegiatan
pembangunan).
9. Kawasan Peruntukan Ruang Bagi Sektor Informal
Pengembangan kawasan peruntukan ruang bagi sektor informal
akan memberikan banyak hal positif bagi perkembangan kota baik dari
segi spasial maupun ekonomi antara lain adalah:
1. Mampu sebagai wadah pengembangan dan penataan sektor
informal kota, agar dapat memberikan kontribusi positif bagi
kota.
2. Mampu sebagai salah satu daya tarik kota (wisata kota) yang
dapat dijangkau semua kalangan.
3. Mampu memberikan pemasukan bagi PAD Kota Mojokerto
melalui penarikan retribusi perdagangan dan parkir.
4. Mampu menyerap tenaga kerja, sehingga secara bertahap dapat
mengurangi angka pengganguran kota dan diharapkan akan
dapat mengurangi permasalahan sosial kota.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan ruang bagi
sektor informal PKL yang diarahkan dilokasikan pada:
1. Kawasan PKL di Jalan Benteng Pancasila
2. Kawasan PKL di Jalan Surodinawan.
10. Kawasan Peruntukan Lainnya
Kawasan peruntukan lainnya ini terdiri atas: kawasan pertanian,
kawasan pelayanan umum, dan kawasan pertahanan dan keamanan
negara.
1. Kawasan Pertanian
Kota Mojokerto mempunyai kawasan pertanian yang terdapat di
Kelurahan Prajuritkulon, Blooto, Surodinawan, dan Pulorejo. Kawasan
Bab II - 14 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
pertanian tersebut ialah: kawasan pertanian tanaman pangan,
holtikultura, kawasan perkebunan, kawasan peternakan, dan kawasan
perikanan. Adapun kawasan pertanian tersebut seluas 104,25 Ha.
Kawasan tersebut ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (LP2B) di Kota Mojokerto. Kawasan peternakan
lokasinya menyatu dengan perumahan. Kawasan perikanan yang
terdapat di Kota Mojokerto terdiri dari waduk, perairan umum, dan
kolam. Waduk ini berlokasi di Kelurahan Mentikan, Prajuritkulon, dan
Pulorejo dengan luas 1,2 Ha. Pada kawasan perikanan yang terdapat
di peraiaran umum, tepatnya terdapat di Sungai Brantas, Pulo/Kali
Ngotok, Brangkal, Sadar, Cemporat, Ngrayung, dan Watu Dakon.
Kawasan perikanan yang terdapat di kolam adalah seluas 6,1 Ha.
Secara umum, rencana pengembangan kawasan pertanian diarahkan
sebagai berikut:
a. Penerapan pola disinsentif meliputi pengurusan perizinan,
pembukaan akses jalan, pemasangan utilitas (listrik, telepon, air
bersih, drainase, dan persampahan).
b. Penerapan insentif meliputi bantuan pupuk dan obat-obatan
secara berkala, kemudahan pengajuan kredit tanam, suplai air
irigasi yang kontinyu, dan stabilisasi harga jual hasil panen
c. Pengembangan prasarana pengairan.
d. Pengendalian kegiatan lain agar tidak mengganggu lahan
pertanian yang subur.
e. Mempertahankan fungsi kawasan pertanian
f. Membatasi kegiatan pembangunan disekitar kawasan pertanian
potensial.
g. Mengupayakan intensifikasi pertanian meliputi daya dukung
tanah, daya dukung pengairan/irigasi, dan produktivitas lahan
pertanian.
h. Mengembangkan sentra produksi tanaman pertanian sesuai
dengan jenis tanaman yang cocok dan produksi yang dominan.
2. Kawasan Pelayanan Umum
Kawasan peruntukan lainnya yang perlu dikembangkan di Kota
Mojokerto adalah kawasan pelayanan umum yang meliputi kawasan
pendidikan, kawasan kesehatan, dan kawasan peribadatan dengan
luas sebesar 43,26 Ha.
a. Fasilitas Pendidikan
Pembangunan fasilitas pendidikan dilakukan dalam rangka
peningkatan dan penyediaan sumber daya manusia yang dapat
mendukung peran dan fungsi Kota Mojokerto sebagai pusat
Bab II - 15 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
perdagangan dan jasa skala kota dan regional. Rencana
pembangunan fasilitas pendidikan diarahkan sebagai berikut:
Peningkatan kualitas pendidikan, dan pembenahan
prasarana dan sarana.
Pembangunan fasilitas pendidikan baru tingkat dasar
hingga menengah dilakukan tersebar pada lokasi fasilitas
umum sekitar kawasan permukiman sesuai dengan
tingkat dan lingkup pelayanannya.
b. Fasilitas Kesehatan
Pembangunan fasilitas kesehatan dilakukan dalam rangka
peningkatan kualitas kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat
sesuai dengan standar pelayanan yang ada baik dalam skala kota
maupun regional. Rencana pengembangan fasilitas kesehatan di Kota
Mojokerto diarahkan sebagai berikut:
Peningkatan kualitas prasarana dan sarana kesehatan
yang ada meliputi rumah sakit milik Pemerintah Daerah
Dr. Wahidin Sudirohusodo, dan puskesmas juga
pembangunan fasilitas kesehatan baru.
Penyediaan rumah sakit skala regional untuk
mengantisipasi perkembangan di Mojokerto yaitu Rumah
Sakit Umum yang terdapat di Kelurahan Surodinawan
dengan Tipe B.
c. Fasilitas Peribadatan
Pembangunan tempat peribadatan dilakukan dalam rangka
peningkatan kualitas iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
serta untuk memenuhi kebutuhan tempat beribadah bagi semua
golongan masyarakat warga Kota Mojokerto baik pada skala kota
maupun skala lingkungan. Rencana pengembangan fasilitas
peribadatan di Kota Mojokerto diarahkan sebagai berikut:
Perbaikan fasilitas serta sarana dan prasarana yang ada.
Kawasan peribadatan diarahkan menyebar merata di
seluruh kawasan permukiman sesuai dengan kebutuhan
dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Kawasan Pertahanan Dan Keamanan Negara
Kawasan pertahanan dan keamanan atau kawasan militer di
Kota Mojokerto yang ada saat ini keberadaanya tetap dipertahankan
dengan upaya pelestarian bangunan yang ada. Adapun kawasan
pertahanan dan keamanan negara yang terdapat di Kota Mojokerto,
antara lain, yaitu:
Bab II - 16 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
a. Komando Resort Militer (KOREM) di Jalan Veteran Kelurahan
Kauman;
b. Komando Distrik Militer (KODIM) di Kelurahan Magersari,
Kecamatan Magersari;
c. Komando Rayon Militer (KORAMIL) yang terdapat di Kecamatan
seluruh wilayah Kota Mojokerto;
d. Detasemen Polisi Militer (PM) Kota Mojokerto di Kelurahan
Magersari;
e. Perbekalan dan Angkutan Komando Distrik Militer di Jalan
Pahlawan Kelurahan Miji;
f. Kepolisian Resort Kota Mojokerto di Jalan Bhayangkara
Kelurahan Sentanan;
g. Kepolisian Sektor yang terdapat di Kecamatan seluruh wilayah
Kota Mojokerto.
2.1.8. Wilayah Rawan Bencana
2.1.8.1. Bencana Banjir
Sebagian besar wilayah Kota Mojokerto mempunyai tingkat resiko
bencana banjir rendah, sedang, dan tinggi. Hal ini disebabkan karena Kota
Mojokerto mempunyai permukaan tanah yang relatif datar, sehingga aliran
sungai/ saluran menjadi relatif lambat dan mempercepat terjadinya
pendangkalan yang pada akhirnya timbul kecenderungan ada genangan pada
berbagai bagian kota apabila terjadi hujan.
Banjir bandang pernah menenggelamkan separuh kota pada tahun
2004. Wilayah rawan banjir di Kota Mojokerto berdasarkan tingkat resikonya
yaitu Kecamatan Prajuritkulon dengan tingkat resiko tinggi dan Kecamatan
Magersari dengan resiko sedang. Banjir yang terjadi merupakan banjir
kiriman yang berasal dari Kali Kromong Pacet dan Kali Pikatan. Dua sungai
tersebut bertemu di Dusun Wiyu dan menjadi satu dengan air yang berasal
dari dataran tinggi Wonosalam yang selanjutnya mengalir ke Kali Brangkal.
Akibat kondisi tersebut, Kali Brangkal tidak mampu menampungnya sehingga
menyebabkan banjir di sekitar wilayah Kota Mojokerto yang dilewatinya
terutama di bagian barat. Sedangkan Kali Sadar menyebabkan banjir di
wilayah Mojokerto bagian timur. Pada saat banjir, rata-rata luas genangannya
adalah sebesar 66,7 Ha, setinggi rata-rata 0,5 m dan lama genangan rata-
rata 12 jam.
Selain ancaman banjir yang disebabkan oleh jebolnya tanggul sungai
perbatasan Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto, Kota mojokerto
berpotensi terjadi genangan air akibat infrastuktur drainase Kota Mojokerto
seperti tabel
Bab II - 17 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 4: Potensi Genangan Air di Kota Mojokerto
Kecamatan/Kelurahan Tinggi (cm)
Luas Genangan
(km2)
Lama Genangan
(jam)
Luas genangan
tidak memenuhi SPM (km2)*
Kecamatan Prajuritkulon
Surodinawan 0 0 0
Prajuritkulon 0,1 0 0
B l o o t o 0 0 0
Mentikan 0 0 0
Kauman 0 0 0
Pulorejo 0 0 0
Kecamatan Magersari
Gunung Gedangan 10 0,1 1 0,1
Kedundung 2,155 0 0
Balongsari 0 0 0
Gedongan - - - -
Magersari - - - -
Wates - - - -
Kecamatan Kranggan
Kranggan 0 0 0
Miji 10 0,1 3 0,1
Meri 10 0,1 1 0,1
Jagalan 2,36 0 0
Sentanan - - - -
Purwotengah - - - -
Sumber: RTRW Kota Mojokerto 2012 – 2032
Bab II - 18 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Gambar 2. 3: Peta Kawasan Rawan Bencana Kota Mojokerto
2.1.8.2. Bencana Kebakaran
Selain banjir, Kota Mojokerto memiliki potensi resiko terjadinya
bencana kebakaran. Kepadatan penduduk yang meningkat, banyaknya
pembangunan gedung perkantoran, kawasan perumahan, industri yang
semakin berkembang sehingga menimbulkan kerawanan dan apabila terjadi
kebakaran membutuhkan penanganan secara khusus.Bencana kebakaran
yang terjadi di Kota Mojokerto kebanyakan disebabkan karena kelalaian
maupun korsleting listrik. Berikut jumlah bencana kebakaran di Kota
Mojokerto :
Tabel 2. 5: Jumlah bencana kebakaran di Kota Mojokerto 2014-2018
Indikator 2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah bencana kebakaran 2 4 3 2 1
2.1.9. Demografi
a. Jumlah, Kepadatan dan Perkembangan Penduduk Jumlah penduduk Kota Mojokerto pada tahun 2018 mencapai 143.377
jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki-laki 71.271 jiwa dan jumlah
penduduk perempuan 72.106 jiwa. Mulai dari tahun 2014 sampai dengan
tahun 2017 penduduk Kota Mojokerto rata-rata mengalami kenaikan
sebanyak 1%, namun pada tahun 2018 mengalami penurunan. Berikut ini
tabel perkembangan jumlah penduduk Kota Mojokerto tahun 2014 – 2018:
Bab II - 19 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 6: Perkembangan Penduduk Kota Mojokerto 2014-2018
No. Uraian Satuan 2014 2015 2016 2017 2018
1. Luas Wilayah Km2 16,46 16,46 16,46 16,46 20,217
2. Penduduk Laki-Laki
Jiwa 69.297 70.310 70.879 66.374 71.271
3. Penduduk Perempuan
Jiwa 70.380 71.514 72.153 72.764 72.106
4. Jumlah penduduk Jiwa 139.677 141.824 143.032 144.493 143.377
5. Kepadatan penduduk
Jw/km 8.485 8.616 8.690 8.778 7.092
6. Pertumbuhan penduduk
% - 1,54 0,85 1,02 -0,77
7. Sex Ratio % 98 98 98 98 98
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto
Jumlah penduduk di kota Mojokerto sampai dengan tahun 2018
sebanyak 143.377, dengan kepadatan penduduk sebesar 7.092 jiwa/Km2.
Dari data kependudukan tersebut maka Kota Mojokerto dapat digolongkan
kepada kelas kota sedang, dimana berdasarkan kriteria BPS mengenai kelas
kota, kota sedang adalah kota dengan jumlah penduduk antara 100.000 –
500.000 jiwa.
Besarnya jumlah penduduk di Kota Mojokerto dengan luas wilayah
yang sangat kecil akan menyebabkan kepadatan Kota Mojokerto menjadi
sangat tinggi, yaitu 7.092 penduduk per kilometer persegi (km2) di tahun
2018.
b. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Pada akhir tahun 2018, penduduk usia produktif (15-64 tahun)
mencapai 70,16%, sedangkan penduduk usia muda (0-14 tahun) mencapai
23,13% dan usia tua (65 tahun ke atas) mencapai 6,71%.
Tabel 2. 7: Komposisi Penduduk Kota Mojokerto Menurut Kelompok Umur
Tahun 2014-2018
No. Kelompok
Umur Satuan 2014 2015 2016 2017 2018
1. 0-4 Jiwa 10.513 10.421 10.342 10.084 10.006
2. 5-9 Jiwa 11.240 11.542 11.645 11.797 11.635
3. 10-14 Jiwa 11.648 11.476 11.504 11.509 11.515
4. 15-19 Jiwa 10.506 10.785 10.873 11.227 11.354
5. 20-24 Jiwa 10.219 10.471 10.727 10.563 10.487
6. 25-29 Jiwa 10.807 10.639 10.362 10.461 10.451
7. 30-34 Jiwa 12.970 12.835 12.546 12.073 11.348
8. 35-39 Jiwa 11.628 11.831 12.015 12.492 12.501
9. 40-44 Jiwa 10.771 10.959 11.124 11.087 11.072
10. 45-49 Jiwa 10.021 9.912 10.228 10.562 10.360
Bab II - 20 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No. Kelompok
Umur Satuan 2014 2015 2016 2017 2018
11. 50-54 Jiwa 8.533 8.800 8.952 8.985 8.999
12. 55-59 Jiwa 7.265 7.603 7.570 7.767 7.770
13. 60-64 Jiwa 5.099 5.431 5.769 6.049 6.245
14. > 65 Jiwa 8.457 9.119 9.375 9.837 9.634
JUMLAH Jiwa 139.677 141.824 143.032 144.493 143.377
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto
Kondisi ini merupakan hal yang baik dalam pencapaian kualitas hidup
khususnya kualitas kesehatan di Kota Mojokerto, namun di sisi lain kondisi ini
merupakan tantangan bagi Pemerintah Kota untuk menyediakan sarana dan
prasarana yang relevan dan memihak bagi para Lansia tersebut seperti
dukungan prasarana kesehatan, ruang publik yang layak lansia dan berbagai
kebijakan terkait lainnya.
Data dan analisis di atas dapat menyimpulkan bahwa jumlah penduduk
usia produktif Kota Mojokerto jauh lebih tinggi daripada penduduk usia non
produktif, sehingga sumber daya manusia produktif di Kota Mojokerto
memiliki potensi jumlah yang besar untuk peningkatan partisipasi
pembangunan.
c. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Berdasarkan catatan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Mojokerto, penduduk Kota Mojokerto sebagian besar (32%)
berpendidikan SD sederajad.
Tabel 2. 8: Komposisi Penduduk Kota Mojokerto Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2014-2018
No. Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Tidak/ belum sekolah
34.795 24.91 36.380 25.65 37.484 26.21 38.488 26.64 38.721 27.01
2. SD sederajad
23.873 17.09 23.892 16.85 23.594 16.50 23.384 16.18 22.636 15.79
3. SMP sederajat
19.989 14.31 20.091 14.17 20.188 14.11 20.234 14.00 10.950 7.64
4. SMA sederajat
46.221 33.09 46.438 32.74 46.460 32.48 46.727 32.34 46.273 32.27
5. Diploma 3.317 2.37 3.333 2.35 3.327 2.33 3.361 2.33 3.307 2.31
6. Strata 1 10.902 7.81 11.080 7.81 11.330 7.92 11.615 8.04 11.781 8.22
7. Strata 2 570 0.41 599 0.42 635 0.44 673 0.47 696 0.49
8. Strata 3 10 0.01 11 0.01 14 0.01 11 0.01 13 0.01
Jumlah 139.677 100 141.824 100 143.032 100 144.493 100 143.377 100
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto
Bab II - 21 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
d. Komposisi Penduduk Menurut Agama
Berdasarkan agama yang dianut pada akhir tahun 2018 mayoritas
penduduk Kota Mojokerto beragama Islam 92,18%, diikuti oleh Kristen 5,52%,
Katholik 1,33%, Budha 0,86%, Hindu 0,09% dan Kong Hu Cu 0,03%.
Tabel 2. 9: Komposisi Penduduk Kota Mojokerto Menurut Agama 2014-2018
No. Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
1. Islam 128.031 130.151 131.394 132.896 132.166
2. Katholik 1.985 2.010 1.991 1.972 1.903
3. Kristen Protestan 8.110 8.143 8.149 8.142 7.913
4. Budha 1.375 1.348 1.328 1.307 1.232
5. Hindu 141 137 134 134 122
6. Kong Hu Cu 35 35 36 42 41 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto, 2019
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1. Fokus kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.2.1.1 Pertumbuhan PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu
indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam
suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh
unit ekonomi pada suatu daerah. PDRB atas dasar harga berlaku
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan
harga pada tahun berjalan, sedang PDRB atas dasar harga konstan
menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun
dasar. PDRB menurut harga berlaku digunakan untuk mengetahui
kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu
daerah. Sementara itu, PDRB konstan digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan
ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga. PDRB juga dapat
digunakan untuk mengetahui perubahan harga dengan menghitung deflator
PDRB (perubahan indeks implisit). Indeks harga implisit merupakan rasio
antara PDRB menurut harga berlaku dan PDRB menurut harga konstan.
Pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Mojokerto bersama
masyarakat, utamanya bidang ekonomi semakin meningkat seiring dengan
dinamika pembangunan itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya
besaran angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar
harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Apabila dihitung atas dasar
Bab II - 22 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
harga berlaku, total nilai PDRB Jawa Timur tahun 2013 sebesar Rp.
4.036.134,1 Juta, meningkat menjadi Rp. 4.426.812,2 Juta pada tahun 2014,
Rp. 4.881.579,5 Juta pada tahun 2015, Rp. 5.371.366,4 Juta pada tahun
2016, dan Rp. 5.865.002,2 Juta pada tahun 2017. Apabila dihitung atas dasar
harga konstan tahun 2010, total nilai PDRB Jawa Timur tahun 2013 sebesar
Rp. 3.566.667,2 Juta meningkat menjadi Rp. 3.774.643,6 Juta pada tahun
2014, Rp. 3.991.374,4 Juta pada tahun 2015, Rp. 4.221.826,6 Juta pada
tahun 2016, dan Rp. 4.459.531,2 Juta pada tahun 2016.
Tabel 2. 10: Pertumbuhan PDRB Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur dan
Nasional Tahun 2013-2017
Indikator 2013 2014 2015 2016 2017
PDRB ADHB (Juta Rupiah) 4.036.134,1 4.426.812,2 4.881.579,5 5.371.366,4 5.865.002,2
PDRB ADHK (Juta Rupiah) 3.566.667,2 3.774.643,6 3.991.374,4 4.221.826,6 4.459.531,2
Pertumbuhan Ekonomi (%) 6.20 5.83 5.74 5.77 5.65
Jawa Timur (%) 6,08 5,86 5,44 5,57 5,45
Nasional (%) 5,56 5,02 4,88 5,02 5,07
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto
Untuk melihat pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto dapat dilihat dari
besaran nilai PDRB atas dasar harga konstan, karena pertumbuhan ekonomi
ini benar-benar diakibatkan oleh perubahan jumlah barang dan jasa yang
sudah bebas dari pengaruh harga (pertumbuhan riil). Pada tahun 2013
perekonomian Kota Mojokerto tumbuh 6,20 persen, Namun empat tahun
berikutnya terus melambat, masing-masing tumbuh 5,83 persen (Thn. 2014),
5,74 persen (Thn. 2015), 5,77 persen (Thn. 2016), dan pada tahun 2017
mengalami sedikit peningkatan menjadi 5,65 persen.
Ekonomi Kota Mojokerto Tahun 2017 bila dibanding Tahun 2016 tumbuh
sebesar 5,65 persen, sedikit melambat dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya sebesar 5,77 persen. Perlambatan ini lebih dikarenakan
faktor esternal (ekonomi global) seperti menguatnya dolar, ketidakstabilan
harga minyak mentah dunia, naiknya harga pangan dunia, dan krisis utang
Yunani yang berimbas pada Uni Eropa hingga Amerika dan akhirnya
berdampak pada seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di samping itu adanya
perubahan asumsi makro ekonomi dan sosial berdampak pula terhadap
perekonomian nasional dan Kota Mojokerto sehingga berpengaruh terhadap
capaian target kinerja pembangunan daerah. Terjadinya perubahan
metodologi penghitungan PDRB menggunakan tahun dasar 2010 yang
memakai SNA (System National Account) 2008, maka cakupan
sektor/katagori semakin luas, terbagi menjadi 19 sektor lapangan usaha, dan
dampak dari perubahan ini capaian angka petumbuhan ekonomi menjadi
lebih rendah.
Bab II - 23 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Peningkatan pada besaran angka PDRB Kota Mojokerto tahun 2017
sebesar 5,65 persen mencerminkan bahwa perekonomian Kota Mojokerto
tumbuh positif walaupun ditengah lesunya perekonomian global dan nasional
sekaligus menunjukkan bahwa struktur ekonomi Kota Mojokerto memiliki
kekuatan dan semakin kokoh. Pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto tahun
2017 termasuk cukup tinggi melampaui pertumbuhan ekonomi Jawa Timur
yang sebesar 5,45 persen dan nasional yang hanya mencapai 5,02 persen.
Pertumbuhan dan Distribusi Sektoral
Perekonomian Kota Mojokerto tahun 2013 mengalami pertumbuhan
sebesar 5,65 persen. Tingginya pertumbuhan ekonomi tersebut terutama
didukung oleh lapangan usaha kategori jasa keuangan dan asuransi dan
kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh masing-masing
sebesar 9,02 persen dan 8,19 persen.
Lapangan usaha lain yang juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi
antara lain kategori jasa pendidikan sebesar 7,99 persen, kategori informasi
dan komunikasi sebesar 7,89 persen, real estate sebesar 6,69 persen,
perdagangan besar dan eceran sebesar 6,55 persen, serta jasa lainnya
sebesar 6,31 persen.
Selanjutnya tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto tumbuh
5,83 persen, melambat dibanding tahun sebelumnya. Apabila dilihat
pertumbuhannya pada masing-masing kategori, maka ada tiga kategori
utama yang mengalami pertumbuhan melambat yaitu kategori perdagangan
besar dan eceran, jasa keuangan dan asuransi, kategori real estate; dan jasa
pendidikan.
Tabel 2. 11: Pertumbuhan PDRB per Sektor Kota Mojokerto Tahun 2013-2017
Kategori Sektor/Sub Sektor 2013 2014 2015 2016 2017
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (4,83) 4,64 3,00 1,97 1,62
B Pertambangan dan Penggalian - - - - -
C Industri Pengolahan 4,75 6,01 6,09 5,70 6,16
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,93 1,03 2,19 3,30 4,20
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
(2,32) (0,20) 2,47 4,01 4,98
F Konstruksi 6,12 6,02 3,55 4,85 6,08
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 6,55 5,72 5,81 5,51 6,16
H Transportasi dan Pergudangan 3,19 3,89 5,30 5,54 6,86
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,41 6,26 6,28 7,25 7,36
J Informasi dan Komunikasi 7,89 7,87 7,53 7,24 6,62
k Jasa Keuangan dan Asuransi 9,02 6,27 5,97 6,12 3,14
l Real Estate 6,69 4,72 4,29 4,99 3,74
M,N Jasa Perusahaan 5,46 7,09 5,56 4,95 5,29
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan aminan Sosial Wajib
2,38 0,90 5,76 5,13 3,36
Bab II - 24 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kategori Sektor/Sub Sektor 2013 2014 2015 2016 2017
P Jasa Pendidikan 7,99 5,09 6,42 5,71 3,81
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,19 8,32 3,09 5,76 5,41
R,S,T,U Jasa lainnya 6,31 5,53 4,99 4,56 3,91
Total 6,20 5,83 5,74 5,77 5,65
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto
Perlambatan pertumbuhan ekonomi juga terjadi pada tahun 2015
yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,74 persen, melambat dibanding
tahun 2014. Apabila dilihat pertumbuhannya pada masing-masing kategori,
maka lapangan usaha yang mengalami perlambatan antara lain kategori
konstruksi, kategori jasa keuangan dan asuransi, jasa perusahaan, jasa
kesehatan dan kegiatan sosial, jasa lainnya serta kategori real estate.
Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto sedikit
meningkat menjadi 5,77 persen dibanding tahun sebelumnya. Apabila dilihat
pertumbuhannya pada masing-masing kategori, maka lapangan usaha yang
mengalami peningkatan antara lain kategori pengadaan listrik dan gas,
konstruksi, penyediaan akomudasi dan makanan minuman, Real estate, jasa
keuangan dan asuransi, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, dan Pengadaan
Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.
Perekonomian Kota Mojokerto Tahun 2017 tumbuh sebesar 5,65 persen,
melambat dibanding tahun 2016. Dari sisi produksi, semua kategori
mengalami pertumbuhan positif. Apabila dilihat pertumbuhannya pada
masing-masing kategori, maka lapangan usaha yang mengalami perlambatan
antara lain kategori pertanian, kehutanan dan perikanan; kategori informasi
dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, jasa pendidikan, jasa lainnya
dan kategori real estate.
Tabel 2. 12: Distribusi PDRB per Sektor Kota Mojokerto 2013-2017
Kategori Sektor/Sub Sektor 2013 2014 2015 2016 2017
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,68 0,69 0,68 0,67 0,65
B Pertambangan dan Penggalian - - - - -
C Industri Pengolahan 11,02 11,15 11,26 11,30 11,45
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,07 0,07 0,07 0,07 0,08
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,13 0,12 0,11 0,11 0,11
F Konstruksi 11,10 11,26 11,09 10,99 10,86
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 29,70 29,50 29,32 29,26 29,62
H Transportasi dan Pergudangan 2,59 2,61 2,61 2,62 2,70
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,28 6,49 6,62 6,82 6,87
J Informasi dan Komunikasi 12,39 12,24 12,04 11,81 11,84
k Jasa Keuangan dan Asuransi 7,90 8,09 8,26 8,47 8,29
l Real Estate 2,97 2,85 2,87 2,82 2,75
Bab II - 25 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kategori Sektor/Sub Sektor 2013 2014 2015 2016 2017
M,N Jasa Perusahaan 0,78 0,78 0,78 0,78 0,78
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan aminan Sosial Wajib
5,00 4,66 4,78 4,79 4,69
P Jasa Pendidikan 4,55 4,57 4,64 4,69 4,56
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,14 1,16 1,15 1,15 1,18
R,S,T,U Jasa lainnya 3,70 3,77 3,71 3,64 3,56
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto
Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran
Nilai PDRB menurut pengeluaran Kota Mojokerto selama kurun waktu
tahun 2013 sampai tahun 2017 terus mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan
struktur per komponen tidak berbeda jauh dibanding dengan tahun-tahun
sebelumnya. Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tetap pada
urutan pertama. Pada tahun 2017 sebesar 68,93 persen, disusul dengan
Impor Barang dan Jasa sebesar 58,25 persen dan Ekspor Barang dan Jasa
sebesar 36,94 persen.
Tabel 2. 13: PDRB Atas Dasar Berlaku Kota Mojokerto Menurut Pengeluaran
Tahun 2013-2017
Indikator 2013 2014 2015 2016 2017
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2,794,461.1 3,060,168.2 3,326,451.4 3,606,477.8 4.031.338,4
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 39,906.4 43,566.1 45,226.8 48,196.1 50.916,7
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
794,532.6 834,063.8 918,779.7 912,349.3 973.451,4
Pembentukan Modal Tetap Brute 1,347,558.7 1,532,395.6 1,708,298.7 1,854,094.5 2.038.012,2
Perubahan lnventori 24.5 13,859.0 1,029.6 676.3 743,0
Ekspor Barang dan Jasa 1,231,383.6 1,362,163.7 1,511,176.2 1,673,445.1 2.160.485,4
Impor Barang dan Jasa 2,171,732.8 2,419,117.4 2,629,382.9 2,724,210.6 3.406.712,4
PDRB 4,036,134.1 4,427,099.0 4,881,579.5 5,371,028.6 5.848.234,7
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, 2018
2.2.1.2 PDRB Perkapita
Pendapatan per kapita merupakan sebuah indikator yang sangat
dikenal, terutama oleh para birokrat yang berkecimpung dalam penanganan
peningkatan kemakmuran masyarakat. PDRB Perkapita adalah PDRB dibagi
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Besaran ini dipengaruhi oleh
jumlah penduduk pertengahan tahun dalam arti bahwa semakin tinggi jumlah
penduduk akan semakin kecil besaran PDRB per kapita wilayah tersebut.
Semakin tinggi PDRB perkapita suatu wilayah semakin baik tingkat
Bab II - 26 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
perekonomian wilayahnya, walaupun ukuran ini tidak dapat memperlihatkan
kesenjangan pendapatan antar penduduk. Meskipun masih terdapat
keterbatasan, indikator ini cukup memadai untuk mengetahui tingkat
perekonomian suatu wilayah dalam lingkup makro, paling tidak sebagai acuan
memantau kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan produk domestik
barang dan jasa wilayah tersebut. Berikut data PDRB Perkapita Kota
Mojokorto Tahun 2014-2018.
Tabel 2.14: PDRB Per Kapita Kota Mojokerto, Jawa Timur dan Nasional
Tahun 2014-2018
Indikator 2014 2015 2016 2017 2018
PDRB Per Kapita (Juta Rupiah) 35.49 38.83 42.48 45.94 49,17
Jawa Timur (Juta Rupiah) 39,83 43,51 47,54 51,39 -
Nasional (Juta Rupiah) 41,92 45,12 47,96 51,89 -
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, 2018
PDRB per kapita Kota Mojokerto lima tahun terakhir terus mengalami
peningkatan. Pada Tahun 2014 PDRB per kapita Kota Mojokerto telah
mencapai sekitar 35,49 juta. Pada tahun 2018, PDRB per kapita Kota
Mojokerto mencapai 49,17 juta atau meningkat 7,03 persen dibanding tahun
sebelumnya. Hal ini menunjukkan, bahwa secara umum kesejahteraan
masyarakat Kota Mojokerto dari tahun ke tahun semakin membaik.
2.2.1.3 Laju Inflasi
Inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk menilai keberhasilan pelaksanaan pembangunan terutama
yang berkaitan dengan kemampuan pemerintah mengendalikan harga
komoditi-komoditi beredar di masyarakat. Dengan melihat data inflasi dapat
diketahui apakah perencanaan program pembangunan di bidang ekonomi
yang telah dilaksanakan dapat berdaya guna dan berhasil guna dengan baik.
Inflasi yang tinggi menunjukkan terjadinya kenaikan barang dan jasa
kebutuhan masyarakat sehari-hari yang cukup tinggi atau dapat juga
dikatakan menurunnya kemampuan daya beli masyarakat untuk memperoleh
barang dan jasa tersebut (nilai riil uang menurun). Laju inflasi dalam arti
sempit adalah meningkatnya harga barang/jasa kebutuhan masyarakat
secara rata-rata. Hal ini berarti terjadi penurunan kemampuan/daya beli uang
untuk memperoleh barang/jasa (nilai riil yang menurun), tidak hanya
merugikan golongan masyarakat akan tetapi juga berdampak negatif bagi
produsen dan pengusaha lainnya, prospek penanaman modal/investasi
diberbagai sektor juga terhambat. Berbagai cara, daya dan upaya tetap dan
terus dilakukan oleh pengambil keputusan kebijakan pemerintah pusat
maupun daerah dalam menekan dan mengendalikan laju inflasi. Oleh karena
Bab II - 27 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
itu data inflasi merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan
pembangunan perekonomian di suatu daerah maupun nasional.
Di Jawa Timur ada 8 Kabupaten / Kota yang digunakan sebagai Kota
Inflasi dari 82 Kabupaten / Kota secara Nasional, yaitu Kabupaten Jember,
Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Sumenep, Kota Kediri, Kota Malang,
Kota Probolinggo, Kota Madiun, dan Kota Surabaya. Sedangkan untuk Kota
Mojokerto, penghitungan inflasi yang digunakan adalah menggunakan
pendekatan Sister City dengan Kota Inflasi. Pendekatan sister city yang
dimaksud adalah menggunakan diagram timbang dengan kota inflasi yang
memiliki pola konsumsi yang hampir sama serta letaknya secara geografis
berdekatan. Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi rujukan Kota Mojokerto
dalam penghitungan inflasi adalah Kota Kediri.
Tabel 2.15: Laju Inflasi Kota Kediri, Jawa Timur dan Nasional Tahun 2013-2017
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Kota Kediri 8,05 7,49 1,71 1,3 3,44
Jawa Timur 7,59 7,77 3,08 2,74 4,04
Nasional 8,38 8,36 3,35 3,02 3,61
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, 2018
2.2.1.4 Indeks Gini
Salah satu ukuran ketimpangan yang sering digunakan adalah Gini
Ratio. Nilai Gini Ratio berkisar antara 0–1. Semakin tinggi nilai Gini Ratio
menunjukkan ketimpangan yang semakin tinggi. Gini Ratio di Kota Mojokerto
pada 2013 tercatat sebesar 0,30 dan meningkat menjadi 0,31 pada 2014.
Selanjutnya, Gini Ratio meningkat terus hingga mencapai angka tertinggi
pada 2017 yaitu sebesar 0,39. Bila dibandingkan angka gini rasio Provinsi
Jawa Timur dan Nasional di Kota Mojokerto lebih kecil yang menandakan
bahwa ketimpangan antara penduduk miskin dan non miskin tidak terlalu
jauh.
Tabel 2.16: Indeks Gini Kota Mojokerto, Jawa Timur, dan Nasional
Tahun 2013-2017
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Kota Mojokerto 0,30 0.31 0,36 0,37 0,39
Jawa Timur 0,36 0,37 0,40 0,40 0,41
Nasional 0,41 0,41 0,40 0,39 0,39
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, 2018
2.2.1.5 Persentase Penduduk Miskin
Sesuai Amanat Nasional dan Komitmen Pemerintahan Kota Mojokerto
bahwa perlu memberikan perhatian lebih besar terhadap upaya pengentasan
Bab II - 28 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
kemiskinan. Upaya ini telah sesuai dengan substansi pembangunan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pendapatan dan pemerataan. Berbagai strategi pembanguan ekonomi yang
dilakukan, dengan tetap berorientasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi
dan terciptanya pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Adapun wujud nyata
dari upaya tersebut adalah menurunnya jumlah penduduk miskin.
Tabel 2. 17: Persentase Penduduk Miskin Kota Mojokerto, Jawa Timur, dan
Nasional Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Kota Mojokerto 6,42 6,16 5,73 5,73 5,50
Jawa Timur 12,28 12,34 12,05 11,77 10,98
Nasional 10,96 11,13 10,70 10,12 9,82
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, 2019
Angka kemiskinan di Kota Mojokerto selama lima tahun terakhir secara
gradual (2014-2018) menunjukkan trend penurunan. Pada tahun 2014 angka
kemiskinan sebesar 6,42 persen atau dengan jumlah penduduk miskin
sebesar 8,00 ribu jiwa, selanjutnya mengalami penurunan pada tahun 2018
menjadi 5,50 persen atau jumlah penduduk miskin sebesar 7,04 ribu jiwa.
Persentase penduduk miskin di Kota Mojokerto tersebut masih lebih rendah
dibandingkan dengan tingkat kemiskinan Jawa Timur sebesar 10,98 persen
dan Nasional yaitu sebesar 9,82 persen.
2.2.1.6 Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indeks komposit yang
dibuat lebih dari satu indeks yang digabung menjadi indeks tunggal. Indeks ini
penting untuk melihat sampai seberapa jauh pertumbuhan dan pemerataan
hasil pembangunan mampu secara nyata memberikan output berupa
peningkatan kebutuhan fisik dasar manusia dan perluasan kemampuan
manusia untuk melakukan pilihan-pilihan. Agak berbeda dengan Indek Mutu
Hidup (IMH) yang berfungsi sebagai indikator fisik (mengukur tingkat
kemajuan), maka IPM cenderung berfungsi sebagai indikator posisi
(membandingkan keberhasilan pembangunan antar waktu atau wilayah).
Pembangunan Manusia diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). IPM dihitung secara komposit berdasarkan tiga indeks yang terdiri dari
Indeks Pendidikan (Harapan lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah),
Indeks Kesehatan (Usia Harapan Hidup) dan Indeks Daya beli (Daya Beli).
Dari tahun 2014 hingga 2018 IPM Kota Mojokerto memiliki kecenderungan
meningkat bahkan berada diatas rata-rata Provinsi Jawa Timur. Kenaikan ini
dipengaruhi dari naiknya ketiga indeks komponen IPM yang terdiri dari Indeks
Kesehatan, Indeks Pendidikan dan Pengeluaran Perkapita.
Bab II - 29 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 18: IPM Kota Mojokerto, Jawa Timur dan Nasional Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Kota Mojokerto 75,04 75,54 76,38 76,77 77,14
Jawa Timur 68,14 68,95 69,74 70,27 70,77
Nasional 68,90 69,55 70,18 70,81 n/a
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto,2019
Upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Kota Mojokerto
telah berhasil meningkatkan angka indeks pembangunan manusia (IPM)
daerah. Sejak tahun 2014-2018 IPM Kota Mojokerto cenderung mengalami
peningkatan seiring dengan berbagai program peningkatan kesejahteraan
warganya. Menggunakan perhitungan metode baru, IPM Kota Mojokerto
tahun 2018 mencapai 77,14.
2.2.1.7 Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Salah satu pengembangan dari penghitungan IPM adalah Indeks
Pembangunan Gender. Baik metodologi maupun konsep definisi yang dipakai
dalam penghitungan Indeks Pembangunan Gender sama dengan
penghitungan IPM. Perbedaannya, penghitungan ini dibedakan menurut
gender. Tujuan penghitungan IPG adalah untuk mengetahui seberapa jauh
pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah, berimplikasi kepada
pembangunan perempuan. Peran perempuan dalam perekonomian suatu
daerah dari waktu ke waktu semakin tinggi. Sayangnya, masih dirasakan
adanya diskriminasi perlakuan terhadap perempuan dalam kancah sosial
ekonomi. Upah kerja perempuan masih lebih rendah dibanding laki- laki.
Selain itu, masih berlaku budaya menempatkan perempuan pada urusan
dapur rumah tangga. Sehingga kesempatan pendidikan perempuan relatif
rendah dan berpengaruh pada rendahnya daya saing di masyarakat. Dengan
melihat angka IPG, diharapkan ada perhatian dari berbagai pihak
khususnya Pemerintah Daerah, untuk memajukan perempuan di masa
mendatang. Evaluasi untuk meningkatkan pembangunan perempuan
diperlukan agar posisi perempuan semakin sejajar setara dengan laki-laki.
Sehingga peran perempuan dalam memberikan nilai tambah di masyarakat
akan semakin nyata.
Membangun kesetaraan dan keadilan gender tidak dapat dilakukan
dalam waktu yang relatif singkat. Terdapat beberapa kendala yang bersumber
dari legitimasi konstruksi budaya yang cenderung patriarki, ketidaktepatan
interpretasi ajaran agama, dan kebijakan politik. Kesetaraan dan keadilan
gender pada prakteknya merujuk pada tidak adanya perbedaan hak dan
kewajiban antara perempuan dan laki-laki yang dijamin oleh perundang-
undangan. Jaminan tidak adanya perbedaan dalam status dan kedudukan
Bab II - 30 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
perempuan dan laki-laki dalam kehidupan berbangsa dan bernegara meliputi
partisipasi dalam program pembangunan terutama dalam peningkatan
kualitas hidup melalui program peningkatan pelayanan dasar kesehatan,
pendidikan dan kemudahan akses ekonomi yang diberikan oleh Pemerintah.
Dengan melihat angka IPG, diharapkan ada perhatian dari berbagai pihak
khususnya Pemerintah Daerah untuk melihat disparitas capaian indeks
kesehatan, pendidikan, dan ekonomi antara laki-laki dan perempuan.
Penghitungan IPG ini juga memakai metodologi yang dipakai pada
penghitungan IPM metode baru. Sehingga angka yang sekarang digunakan
menggantikan angka IPG yang pernah di publish. Dengan berlakunya IPG
menggunakan metode baru, maka angka yang disajikan tidak bisa
dibandingkan dengan angka-angka sebelumnya. Membandingkannya harus
sesuai metode yang digunakan atau apple to apple. Hasil penghitungan IPG
metode baru, tercatat bahwa IPG Kota Mojokerto mengikuti tren naik.
Tabel 2. 19: IPG Kota Mojokerto, Jawa Timur dan Nasional Tahun 2013-2017
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Kota Mojokerto 93,05 93,27 93,67 - 93,40
Jawa Timur 90,22 90,83 91,07 90,72 90,76
Nasional 90,19 90,34 91,03 90,82 90,96
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, 2018
IPG Kota Mojokerto selama lima tahun terakhir (2013-2017) terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 IPG Kota Mojokerto sebesar
93,05, sedangkan pada tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi 93,40.
Apabila dibandingkan dengan Jawa Timur, IPG Kota Mojokerto masih lebih
tinggi dari Jawa Timur yang sebesar 90,76 dan Nasional sebesar 90,96 pada
tahun 2017. Hal ini menunjukkan ketimpangan yang terjadi antara laki-laki
dan perempuan semakin kecil.
2.2.1.8 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Salah satu ukuran keberhasilan kinerja suatu daerah dalam hal
penanganan pengangguran bila diamati dari sisi ketenagakerjaan adalah
dengan melihat tinggi rendahnya Tingkat Pengangguran Terbuka ( TPT ).
Pengangguran terbuka adalah mereka yang tidak mau bekerja karena
mengharapkan pekerjaan yang lebih baik (penganggur sukarela) maupun
secara terpaksa mereka yang mau bekerja tetapi tidak memperoleh
pekerjaan.
Bab II - 31 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 20: TPT Kota Mojokerto, Jawa Timur dan Nasional Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Kota Mojokerto 4,42 4,88 3,33 3,61 2,45
Jawa Timur 4,19 4,47 4,14 4,00 3,99
Nasional 5,94 6,18 5,61 5,50 5,34
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, 2019
Dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang diakukan
oleh BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Mojokerto pada tahun
2014 sebesar 4,42 persen dan tahun 2015 sebesar 4,88 persen, kemudian
turun pada tahun 2016 menjadi 3,33 persen. Selanjutnya pada tahun 2017
mengalami sedikit kenaikan menjadi 3,61 persen dan pada tahun 2018 turun
menjadi 2,45 persen atau sebanyak 2.430 jiwa. TPT Kota Mojokerto masih
lebih rendah bila dibandingkan Jawa Timur yang sebesar 3,99 persendan
Nasional sebesar 5,34 persen. Hal ini menunjukkan penanganan
pengangguran di Kota Mojokerto semakin baik.
2.2.1.9 Indeks Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk
mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan
mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama
menyangkut aspek - aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan
sumber daya manusia aparatur. Melalui reformasi birokrasi, dilakukan
penataan terhadap sistem penyelangggaraan pemerintah dimana uang tidak
hanya efektif dan efisien, tetapi juga reformasi birokrasi menjadi tulang
punggung dalam perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tabel 2. 21: Indeks Reformasi Birokrasi Kota Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Kota Mojokerto - - 56.43 62.58 58.86
Jawa Timur 61,04 63,00 65,00 69,54 -
Sumber: Bag. Organisasi Setda Kota Mojokerto, 2019
Indeks reformasi birokrasi di Kota Mojokerto pada tahun 2016 sebesar
56.43 kemudian meningkat pada tahun 2017 menjadi 62.58, tetapi mengalami
penurunan pada Tahun 2018 menjadi 58.86. Penurunan ini menjadi pemacu
kita untuk bisa lebih baik di tahun mendatang.
Bab II - 32 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.2.1.10 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Sebagai indikator kinerja pembangunan, kualitas air sungai yang diukur
berdasarkan konsentrasi BOD dan COD telah cukup menggambarkan kinerja
pembangunan lingkungan hidup. Namun demikian, perlu dipertimbangkan
pengukuran kinerja pembangunan lingkungan hidup dengan indikator lainnya
seperti kualitas udara dan tutupan lahan. Sehubungan dengan hal tersebut
perlu dipertimbangkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Daerah
sebagai indikator baru dalam penyelenggaraan pembangunan daerah Kota
Mojokerto. IKLH merupakan informasi kondisi lingkungan hidup dengan
menggunakan kualitas air, udara dan lahan sebagai indikator.
Tabel 2. 22: Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota Mojokerto dan Jawa
Timur Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Kota Mojokerto - - 49,67 61,5 63,02
Jawa Timur 56,48 61,70 63,98 66,29 66,36
Nasional 63,42 68,23 65,73 66,46 66,50
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto, 2019
Perhitungan IKLH meliputi Indeks Kualitas Air (IKA) dengan bobot 30%,
Indeks Kualitas Udara (IKU) dengan bobot 30% dan Indeks Tutupan Lahan
(ITL) dengan bobot sebesar 40%. Klasifikasi IKLH adalah sebagai berikut:
1. Unggul : >90
2. Sangat baik : 82 - 90
3. Baik : 74 - 82
4. Cukup : 66 - 74
5. Kurang : 58 - 66
6. Sangat Kurang : 50 – 58
7. Waspada : <50
IKLH telah menjadi indikator kinerja pembangunan lingkungan pada
RPJM Nasional 2015-2019 dengan baseline tahun 2014 sebesar 63,0-64,0
(kurang) dan target sampai dengan 2019 sebesar 66,5-68,5 (cukup). Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di Kota Mojokerto baru dihitung pada tahun
2016 sebesar 49,67 (klasifikasi “waspada”), sedangkan pada tahun 2018 naik
menjadi 63,02 (klasifikasi “kurang”), hal ini dikarenakan IKLH tidak menjadi
indikator dalam RPJMD Kota Mojokerto 2014-2019. Nilai IKLH ini sebagai
bahan evaluasi kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan di Kota Mojokerto untuk kedepannya.
Bab II - 33 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.2.1.11 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang
tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan
membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
Tabel 2. 23: Indeks Kepuasan Masyarakat Kota Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Kota Mojokerto - 78,32 80,26 80,41 82,75
Jawa Timur 79 80 81 81,33 -
Sumber: Bag. Organisasi Setda Kota Mojokerto, 2019
Perkembangan indeks kepuasan masyarakat di Kota Mojokerto pada
tahun 2015-2017 terus menunjukkan peningkatan, yaitu sebesar 78,32 (Thn.
2015); 80,26 (Thn. 2016); dan 80,41 (Thn. 2017) ;dan 82,75 (Thn. 2018).
Kondisi ini mencerminkan kepuasan terhadap pelayanan masyarakat di Kota
Mojokerto lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif berbasis dari kebutuhan
masyarakat. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna layanan. Kepuasan
masyarakat dapat juga dijadikan acuan bagi berhasil atau tidaknya
pelaksanaan program yang dilaksanakan pada suatu lembaga layanan
publik.
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial
2.2.2.1 Angka Melek Huruf
Angka Melek Huruf merupakan indikator digunakan untuk melihat
pencapaian indikator dasar yang telah dicapai oleh suatu daerah, karena
membaca merupakan dasar utama dalam memperluas ilmu pengetahuan.
AMH merupakan indikator penting untuk melihat sejauh mana penduduk
suatu daerah terbuka terhadap pengetahuan. Angka melek huruf berkisar
antara 0-100. Tingkat melek huruf yang tinggi menunjukkan adanya sebuah
sistem pendidikan dasar yang efektif dan atau program keaksaraan yang
memungkinkan sebagian besar penduduk untuk memperoleh kemampuan
menggunakan kata-kata tertulis dalam kehidupan sehari-hari dan melanjutkan
pembelajaran.
Bab II - 34 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 24: Angka Melek Huruf Kota Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Kota Mojokerto 100.00 100.00 97.63 98.17 97,46
Jawa Timur 91,36 91,47 91,59 91,82 n/a
Sumber: BPS Kota Mojokerto, diolah 2019
Angka Melek Huruf di Kota Mojokerto pada tahun 2014 sampai tahun
2015 sudah mencapai 100 persen, namun pada tahun 2016 turun menjadi
97,63 persen. Pada tahun 2017 kembali naik menjadi 98,17 sampai dengan
2018 kembali turun menjadi 97,46 persen. Angka tersebut berada di atas
Jawa Timur yang sebesar 91,82 tahun pada tahun 2017. Hal ini menunjukkan
bahwa pendidikan dasar di Kota Mojokerto cukup efektif, namun masih perlu
ditingkatkan kedepannya.
2.2.2.2 Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Tingkat pendidikan suatu masyarakat dapat juga digambarkan
melalui indikator rata‐rata lama sekolah masyarakat tersebut. Semakin tinggi
rata‐rata lama sekolah menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah
tahun standar yang harus dihabiskan seseorang untuk menamatkan suatu
jenjang pendidikan. Angka rata‐rata lama sekolah adalah rata‐rata jumlah
tahun yang dihabiskan oleh penduduk untuk menempuh semua jenis
pendidikan formal yang pernah dijalani. Lamanya Sekolah atau years of
schooling, adalah suatu angka yang menunjukkan lamanya bersekolah
seseorang mulai dari masuk pada jenjang sekolah dasar sampai
dengan jenjang pendidikan terakhir.
Angka Rata‐Rata Lama Sekolah atau Mean Years of Schooling
(MYS) merupakan kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang
pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang diduduki, dan pendidikan
yang ditamatkan. Namun demikian, jumlah tahun bersekolah ini tidak
mengindahkan kasus‐kasus tidak naik kelas, putus sekolah yang kemudian
melanjutkan kembali, dan masuk sekolah dasar di usia yang terlalu muda
atau sebaliknya.
Tabel 2. 25: Angka Rata-rata Lama Sekolah Kota Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Kota Mojokerto 9.91 9.92 9.93 9.98 9.99
Jawa Timur 7.05 7.14 7.23 7.34 7.39
Nasional 7,73 7,84 7,95 8,1 8,17
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, 2019
Bab II - 35 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Angka Rata-rata Lama Sekolah di Kota Mojokerto setiap tahunnya
mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, angka rata-rata lama sekolah di
Kota Mojokerto 9,91 tahun, dan pada tahun 2018 mengalami kenaikan
menjadi 9,99 tahun. Angka tersebut berada di atas Jawa Timur yang sebesar
7,39 tahun pada tahun 2017.
2.2.2.3 Angka Harapan Lama Sekolah
Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya
sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur
tertentu di masa mendatang. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi
pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang.
Tabel 2. 26: Angka Harapan Lama Sekolah Kota Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Kota Mojokerto 13,30 13,33 13,80 13,81 13,82
Jawa Timur 12,45 12,66 12,98 13,09 13,10
Nasional 12,39 12,55 12,72 12,85 12,91
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 2019
Angka Harapan Lama Sekolah di Kota Mojokerto setiap tahunnya
mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, angka harapan lama sekolah di
Kota Mojokerto 13,30 tahun, dan pada tahun 2018 mengalami kenaikan
menjadi 13,82 tahun. Angka tersebut berada di atas Jawa Timur yang
sebesar 13,10 tahun pada tahun 2018.
2.2.2.4 Angka Partisipasi Kasar
Angka Partisipasi Kasar merupakan indikator digunakan untuk untuk
menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum pada suatu tingkat
pendidikan. APK yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat partisipasi
sekolah, tanpa memperhatikan ketepatan usia sekolah pada jenjang
pendidikannya. Jika nilai APK mendekati atau lebih dari 100 persen
menunjukkan bahwa ada penduduk yang sekolah belum mencukupi umur dan
atau melebihi umur yang seharusnya. Hal ini juga dapat menunjukkan bahwa
wilayah tersebut mampu menampung penduduk usia sekolah lebih dari target
yang sesungguhnya.
Bab II - 36 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 27: Angka Partisipasi Kasar Kota Mojokerto Tahun 2013-2017
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2017
APK PAUD 62,09% 85,14% 90,14% 97,72% 93,28%
APK SD/MI/Sederajat 127,30 124,58 124,12 123,31 122,05
APK SMP/MTs/Sederajat 152,80 149,32 132,20 131,65 127,51
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, 2018
APK SD/MI di Kota Mojokerto bergerak fluktuatif. Pada tahun 2014,
APK SD/MI sebesar 127,30 persen. Pada tahun 2014 sampai dengan 2018
terus mengalami penurunan menjadi 122,05 persen pada tahun 2018. Untuk
APK SMP/MTs terus mengalami penurunan tiap tahunnya, namun masih di
atas 100 persen. Pada tahun 2018 APK SMP/MTs di Kota Mojokerto sebesar
127,51 persen.
2.2.2.5 Angka Pendidikan yang Ditamatkan
Salah satu indikator untuk melihat kualitas sumber daya manusia
adalah dengan melihat pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Intelektual
seseorang pada umumnya akan semakin meningkat seiring dengan
bertambah tingginya tingkat pendidikan seseorang. Demikian pula
dengan kemampuan melakukan interaksi sosial. Meskipun sebetulnya
pendidikan dapat diperoleh di luar jalur formal, seperti di balai pelatihan
keterampilan, forum‐forum diskusi, kelompok‐kelompok belajar
pemberdayaan masyarakat, serta pada kegiatan swadaya masyarakat
lainnya.
Jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh seseorang,
ditandai dengan sertifikat/ijazah. Indikator ini dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat kualitas pendidikan penduduk dengan menggunakan
jenjang pendidikan tertentu sebagai batasan minimalnya dan juga sebagai
bahan analisis pasar kerja.
Sertifikat atau Ijazah sebagai tanda seseorang telah menyelesaikan
pendidikan pada suatu jenjang dapat diperoleh dengan mengikuti
lembaga pendidikan formal. Dimana lembaga pendidikan tersebut
sebelumnya harus mendapatkan legalitas/pengakuan terlebih dahulu dari
lembaga pemerintah. Pendidikan non formal yang dilaksanakan di rumah
dengan didampingi oleh orang tua atau guru pendamping dan model kegiatan
belajar yang terstruktur tanpa perlu.
Bab II - 37 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 28: Jumlah Penduduk menurut Pendidikan Tertinggi yang DItamatkan
di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Tidak/ belum sekolah 34.795 36.380 37.484 38.488 38.721
SD sederajad 23.873 23.892 23.594 23.384 22.636
SMP sederajat 19.989 20.091 20.188 20.234 10.950
SMA sederajat 46.221 46.438 46.460 46.727 46.273
Diploma 3.317 3.333 3.327 3.361 3.307
Strata 1 10.902 11.080 11.330 11.615 11.781
Strata 2 570 599 635 673 696
Strata 3 10 11 14 11 13 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto, 2019
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi
yang ditamatkan di Kota Mojokerto pada tahun 2014 mayoritas adalah
penduduk lulusan SMK dengan jumlah 15.948 jiwa. Pada tahun 2015 dan
2017 proporsi terbesar adalah lulusan SMA dengan jumlah 16.860 jiwa dan
15.021 jiwa. Namun lulusan Universitas (S1/S2/S3) terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya, pada tahun 2017 mencapai 11.461 jiwa. Hal ini
menunjukkan kualitas sumber daya manusia di Kota Mojokerto semakin baik.
2.2.2.6 Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni merupakan indikator digunakan untuk mengukur
daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APM
menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat
memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. Jika
APM = 100, berarti seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu.
Tabel 2. 29: Angka Partisipasi Murni di Kota Mojokerto Tahun 2013-2017
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
APM SD/MI/Sederajat 114,06 112,23 119,64 111,00 112,85
APM SMP/MTs/Sederajat 114,64 115,83 99,99 100,72 95,36
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, 2019
Pada Tahun 2014-2018 APM SD/MI mengalami fluktuatif sekitar
119.64-112.85 persen. Untuk APM SMP/MTs juga mengalami fluktuatif
sekitar 95,36-115,83 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan jumlah
penduduk yang bersekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya, dan faktor
penerimaan antara dalam Kota dan Luar Kota yang terkait dengan peraturan
yang sudah ditetapkan, tetapi tidak signifikan. Penduduk usia sekolah di Kota
Mojokerto semua tertampung di sekolah dan sesuai dengan jenjangnya, ini
merupakan gambaran adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya
sekolah.
Bab II - 38 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.2.2.7 Angka Kelangsungan Hidup Bayi
Salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan sosial adalah angka
kelangsungan hidup bayi (AKHB). AKHB adalah probabilitas bayi hidup
sampai dengan usia 1 tahun. Angka kelangsungan hidup bayi dipengaruhi
oleh angka kematian bayi. Semakin tinggi AKHB dan semakin sedikitnya AKB
mengindikasikan bahwa kesejahteraan masyarakat meningkat. Pada tahun
2013 AKHB di Kota Mojokerto sebesar 986, angka tersebut terus mengalami
peningkatan menjadi 998 pada tahun 2017. Tabel 2. 30: Angka Kelangsungan Hidup Bayi di Kota Mojokerto
Tahun 2013-2017
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2013 2014 2015 2016 2017
AKHB 986 993 995 997 998
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, 2018
2.2.2.8 Prevalensi Balita Gizi Buruk
Prevalensi balita gizi buruk di Kota Mojokerto dalam waktu 5 tahun
terakhir terus mengalami penurunan. Pada tahun 2013 sebesar 0,91%, tahun
2014 sebesar 0,88%, pada tahun 2015 turun lagi menjadi 0,38%. Namun
pada tahun 2016 sedikit mengalami kenaikan sebesar 0,47% dan pada tahun
2017 dapat ditekan kembali sebesar 0,30%. Sedangkan target IKU pada
Prevalensi Balita Gizi Buruk tahun 2018 sebesar < 0,8 % dan sampai dengan
bulan Juni tahun 2018 ini telah terpantau capaian kinerja sebesar 0,49 %
merupakan presentase balita usia 0 s/d 59 bulan 29 hari ditemukan sebanyak
33 balita dengan status gizi berat badan sangat kurang (BB/U < 3 SD)
terhadap jumlah sasaran balita usia 0 s/d 59 bulan 29 hari yang ditimbang (D)
sebanyak 6.672 balita yang ditimbang.
Tabel 2. 31: Prevalensi Balita Gizi Buruki di Kota Mojokerto
Tahun 2013-2017
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2013 2014 2015 2016 2017
Prevalensi balita gizi buruk 0,91 0,88 0,38 0,47 0,3
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, 2018
2.2.2.9 Angka Usia Harapan Hidup
Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya,
dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup
yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan
kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan,
kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.
Bab II - 39 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 32: Angka Harapan Hidup Kota di Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Kota Mojokerto 72.39 72.69 72.78 72.86 73,01
Jawa Timur 70.45 70.68 70.74 70.80 70.97
Nasional 70,59 70,78 70,9 71,06 71,2
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, 2019
Perkembangan angka harapan hidup penduduk Kota Mojokerto
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2014 angka harapan
hidup Kota Mojokerto sebesae 72,39 tahun, setiap tahunnya terus mengalami
peningkatan menjadi 73,01 tahun pada tahun 2018. Perkembangan angka
harapan hidup ini menunjukkan pelayanan kesehatan dan kualitas kehidupan
masyarakat di Kota Mojokerto yang semakin meningkat. Kondisi ini harus
diiringi dengan dukungan masyarakat dalam memberikan dukungan suasana
dan akses prasarana publik yang memihak kepada para lansia agar dapat
hidup bahagia di masa tuanya.
2.2.2.10 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
TPAK adalah Persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang
merupakan angkatan kerja. TPAK digunakan untuk Mengindikasikan
besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi disuatu
daerah. Semakin tinggi TPAK menunjukkan bahwa semakin tinggi pula
pasokan tenaga kerja (labour supply) yang tersedia untuk memproduksi
barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
Tabel 2. 33: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah angkatan kerja (jiwa) 64,630 67,079 - 67,235 68,512
Jumlah penduduk usia kerja (jiwa)
94,943 96,000 - 97,943 99,015
TPAK 68.07 69.87 - 68.65 69,19
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, 2019
TPAK Kota Mojokerto selama lima tahun terakhir cukup fluktuatif, pada tahun 2014
TPAK Kota Mojokerto sebesar 68,07 persen. Tahun 2015 naik menjadi 69,87 persen.
Pada tahun 2017 turun menjadi 68,65 persen, dan tahun 2018 kembali naik menjadi
69,19 persen atau sebanyak 68.512 jiwa. Secara umum, angka ini menunjukkan
bahwa 69,19 persen penduduk Kota Mojokerto yang berusia 15 tahun ke atas
memutuskan untuk ikut aktif di pasar kerja. Sedangkan 30,81 persen sisanya
Bab II - 40 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
memutuskan untuk fokus sekolah, mengurus rumah tangga, maupun memiliki
kegiatan di luar kegiatan ekonomi seperti kaum lanjut usia (lansia).
2.2.2.11 Rasio Penduduk yang Bekerja
Rasio penduduk yang bekerja merupakan perbandingan antara jumlah
penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja dengan angkatan kerja. Rasio
ini menggambarkan hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan
penyerapan tenaga kerja atau bisa disebut sebagai gambaran permintaan
tenaga kerja.
Rasio penduduk yang bekerja di Kota Mojokerto pada tahun 2013
sebesar 94,27 persen. Pada tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi 96,39
persen. Hal ini menunjukkan bahwa 96,39 persen dari angkatan kerja yang
ada telah memperoleh pekerjaan, sedangkan sisanya masih mencari kerja
atau belum mendapatkan pekerjaan.
Tabel 2. 34: Rasio Penduduk yang Bekerja di Kota Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Kota Mojokerto (%) 95.58 95.12 - 96.39 97,55
Jawa Timur (%) 95.81 95.53 95.79 96.00 96,01
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 2019
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Pembangunan seni dan Budaya pada dasarnya ditujukan untuk
melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya daerah serta
mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya daerah tengah-tengah
semakin derasnya arus informasi dan pengaruh negatif budaya global.
Jumlah grup kesenian di Kota Mojokerto pada tahun 2013 sebanyak 44 grup,
jumlah tersebut terus mengalami penurunan menjadi 10 grup pada tahun
2017.
Tabel 2. 35: Jumlah Grup Kesenian dan Gedung Kesenian di Kota Mojokerto
Tahun 2013-2017
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Grup Kesenian 44 25 7 13 10
Gedung Kesenian 1 1 1 2 2
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Mojokerto,2018
Olahraga adalah suatu aktivitas fisik yang bersifat positif yang dapat
menyehatkan jasmani maupun rohani serta dapat mendorong, membina,
serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Pada tahun 2013
Bab II - 41 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
jumlah club olahraga di Kota Mojokerto adalah 29 klub, jumlah tersebut terus
meningkat menjadi 37 pada tahun 2017. Sedangkan untuk organisasi
olahraga di Kota Mojokerto pada tahun 2013 sebanyak 24 organisasi, jumlah
tersebut sedikit berkurang menjadi 23 pada tahun 2017.
Tabel 2. 36: Jumlah Club Olahraga, Gedung Olahraga dan Organisasi Olahraga
di Kota Mojokerto Tahun 2013-2017
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Club Olahraga 29 29 29 37 37
Gedung Olahraga 6 6 6 8 8
Organisasi Olahraga 24 24 24 23 23
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mojokerto,
2019
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.3.1 Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Wajib
2.3.1.1 Pendidikan
a. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Dalam melihat seberapa besar tingkat partisipasi penduduk usia 7-13
tahun dalam kegiatan belajar/sekolah dapat dilihat dari besaran Angka
Partisipasi Sekolah (APS). APS usia 7 – 13 tahun adalah jumlah penduduk
kelompok usia pendidikan menengah (7-13 tahun) yang masih menempuh
pendidikan per jumlah penduduk usia pendidikan 7-13 tahun.
Tabel 2. 37: Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD/MI dan SMP/MTs di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
APS SD/MI 128,77 % 126,59 % 133,27 % 124,91 % 122,89 %
APS SMP/MTs 149,34% 150,16% 132,34% 133,02% 103,69%
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, 2019
Angka partisipasi sekolah (APS) SD/MI di Kota Mojokerto dalam Lima
Tahun terahir(2014-2016) ini adalah jumlah penduduk kelompok usia
pendidikan Dasar (7-13 Tahun ) ini menunjukkan tingginya kesadaran
masyarakat tentang Pentingnya Pendidikan ,hal ini juga tidak terlepas dari
banyaknya program pemerintah yang diluncurkan melalui program Bosko dan
Bosnas serta Program Indonesia Pintar sehingga memudahkan mereka
bersekolah.
Adapun angka yang (2014-2016) Jumlah siswa Usia Pendidikan Dasar
masih ada perbedaan penurunan angka partisipasi sekolah dikarenakan
adanya kebijakan dari Pemerintah Kota dalam penerimaan Siswa dalam Kota
Bab II - 42 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
dan Luar Kota yang di utamakan penduduk dalam Kota Mojokerto dulu
sedangkan yang luar Kota Mojokerto hanya 10 % dan yang berprestasi yang
diterima , sehingga angka dapat berubah- rubah, pada Tahun 2017 -2018
ada perubahan kebijakan dari pemerintah tentang Penerimaan PPDB yang
tertuang dalam peraturan Pemerintah Pusat yaitu Permendikbud No. 17
Tahun 2017 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada
TK,SD,SMP dan SMA,SMK yang mengalami perubahan lagi pada Tahun
2018 Permendikbud No. 51 Tahun 2018 Tentang PPDB yang berbasis Zonasi
dan Titik Koordinat, serta jumlah SD per rombel 28 siswa ,sehngga terjadilah
perubahan yang cukup signifikan.
b. Angka Putus Sekolah
Gangguan belajar pada siswa sekolah, baik yang disebabkan oleh faktor
internal (kurangnya motivasi sekolah, keterbatasan kemampuan belajar),
maupun yang disebabkan faktor eksternal, dapat mengakibatkan siswa
menjadi putus/berhenti sekolah. Kondisi ekonomi keluarga yang minim,
menuntut siswa untuk bekerja membantu mencari nafkah keluarga, cara
pandang yang sempit terhadap pendidikan menganggap pendidikan bukanlah
yang utama, tidak ada sarana dan prasarana yang memadai merupakan
beberapa alasan banyaknya siswa memutuskan untuk berhenti sekolah/putus
sekolah.
Adanya urbanisasi dari luar Kota sehingga mempengaruhi siswa sekolah
berpindah-pindah bahkan putus sekolah karena mengikuti orangtuanya yang
belum memahami pentingnya pendidikan.
Tabel 2. 38: Angka Putus Sekolah SD/MI dan SMP/MTs di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Angka Putus Sekolah SD/MI 0,01% 0,04% 0,02% 0,02% 0,01%
Angka Putus Sekolah SMP/MTs
0,16% 0,18% 0,22% 0,19% 0,09%
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, 2019
Jenjang pendidikan setingkat SD/MI dan SMP/MTs, dalam lima tahun
terakhir Angka Putus Sekolah (APS) secara umum mengalami penurunan.
Tahun 2014 Angka Putus Sekolah SD/MI sebesar 0,01 persen kemudian
tahun 2017 tetap sebesar 0,01 persen. Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs,
pada tahun 2014 Angka Putus Sekolah sebesar 0,16 kemudian pada tahun
2017 turun menjadi 0,09 persen.
c. Angka Kelulusan
Salah satu syarat kelulusan setiap siswa dari suatu jenjang pendidikan
adalah mengikuti USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) untuk jenjang
Bab II - 43 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
SD/MI dan UN (Ujian Nasional) untuk jenjang SMP/MTs. Namun UN
bukanlah satu satunya syarat seorang siswa dinyatakan lulus. UN disyaratkan
bagi murid yang telah menduduki kelas tertinggi kelas 3 untuk SLTP
sederajat, dan USBN bagi kelas 6 jenjang SD sederajat, sedangkan untuk
kelas akselerasi adalah menduduki kelas akhir. Besaran angka kelulusan
mencerminkan tingkat kualitas jenjang pendidikan, jika suatu sekolah banyak
siswa yang lulus tentunya sekolah tersebut mempunyai kualitas yang lebih
baik dibanding dengan sekolah yang siswanya sedikit lulus.
Tabel 2. 39: Angka Kelulusan SD/MI dan SMP/MTs di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Angka Kelulusan SD/MI 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Angka Kelulusan SMP/MTs 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, 2019
Angka kelulusan sekolah jenjang SD/MI maupun jenjang SMP/MTs
dalam 5 (lima) tahun yaitu 100 persen. Hal ini merupakan hal yang sangat
baik dan harus dipertahankan di tahun tahun mendatang. Program
pemerintah dapat dilihat keberhasilannya dari tabel diatas, yang menunjukkan
ketuntasan kurikulum serta pembelajarannya.
d. Angka Melanjutkan Sekolah
Dalam suatu Kota/Kabupaten dapat diketahui kemajuan dan
perkembangannya salah satunya adalah dengan melihat Angka Melanjutkan
Sekolah (AM)
Tabel 2. 40: Angka Melanjutkan SD/MI dan SMP/MTs di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Angka Melanjutkan SD/MI 121,98% 118,64% 121,54% 116,14% 97,33%
Angka Melanjutkan SMP/MTs
134,74% 146,75% 136,52% - -
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, 2019
Dari tabel diatas diketahui AM dari SD/MI ke MTs mengalami perubahan
/ fluktuasi. Ada kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun berikutnya.
Penyebab dari hal ini adalah adanya kebijakan pemerintah yang berubag
ubah yakni tentang aturan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) yang
berbasis zonasi, berdasarkan Permendikbud No. 75 Tahun 2017 tentang
PPDB TK, SD, SMA dan SMK.
Bab II - 44 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
e. Rasio Guru / Murid
Rasio guru/murid merupakan perbandingan antara jumlah murid pada
suatu jenjang sekolah dengan jumlah sekolah yang bersangkutan. Semakin
tinggi nilai rasio ini berarti semakin berkurang tingkat pengawasan dan
perhatian guru terhadap murid sehingga mutu pengajaran cenderung semakin
rendah.
Tabel 2. 41: Rasio Guru/Murid Pendidikan Dasar di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
SD/MI 1:18 1:19 1:19 1:19 1:18
SMP/MTs 1:14 1:15 1:14 1:15 1:15
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, 2019
Dari data tabel diatas rasio guru/murid jenjang SD selama tahun 2014-
2018 naik turun secara fluktuatif, dari perbandingan 1:18 pada tahun 2014
naik menjadi 1:19 pada tahun 2015 disebabkan jumlah guru kurang (pensiun,
meninggal dan mutasi keluar), untuk 2016 dan 2017 stabil, sedangkan untuk
2018 rasio kembali turun dikarenakan jumlah murid SD mengalami
penurunan.
Dari data tabel diatas rasio guru/murid jenjang SMP selama tahun 2014-
2018 naik turun secara fluktuatif, dari perbandingan 1:14 pada tahun 2014
naik menjadi 1:15 pada tahun 2015 disebabkan bertambahnya jumlah guru
tidak sebanding dengan bertambahnya jumlah murid, sehingga
mengakibatkan rasio menjadi naik. Untuk tahun 2016 rasio kembali turun
sebesar 1:14 dikarenakan adanya penambahan jumlah guru, sedangkan
tahun 2017 dan 2018 cenderung stabil diangka 1:15.
f. Guru Pendidikan Dasar berkualifikasi Min D4/S1
Keberadaan guru tidak hanya diperlukan dari sisi jumlahnya saja, tetapi
juga kualitasnya. Kualitas seorang guru secara umum ditentukan dari tingkat
pendidikannya. Tingkat pendidikan yang ditamatkan seorang guru akan
sangat mempengaruhi kemampuannya dalam mengajar murid, semakin tinggi
pendidikan maka dia akan mempunyai kemampuan yang lebih dibanding
yang pendidikannya rendah. Dengan tingginya pendidikan seorang tenaga
pendidik pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan.
Persentase guru yang memenuhi kualifikasi pendidikan S.1-D.IV
pendidikan menengah selama 5 (lima) tahun terakhir terus menunjukkan
peningkatan, 95,24% pada tahun 2015 menjadi 94,02% tahun 2018. Hal ini
disebabkan adanya guru yang memasuki batas usia pensiun (purna tugas)
dan meninggal dunia.
Bab II - 45 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 42: Guru Pendidikan Dasar Berkualifikasi Min D4/S1 di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
95,24% 95,75% 86,64% 94,02%
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, 2019
2.3.1.2 Kesehatan
a. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah kematian perempuan pada saat hamil
atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa
memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya per 100.000 kelahiran
hidup, tetapi bukan karena kecelakaan.
Tabel 2. 43: Angka Kematian Ibu di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Angka Kematian Ibu per 100.000 KH
45,09 92,67 47,3 0 46,94
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, 2019
Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, jumlah kematian ibu yang terjadi
menunjukkan tren fluktuatif, hal ini betul betul telah diintervensi yaitu 45,09 (1
Ibu tahun 2014), 92,67 (2 Ibu tahun 2015), turun kembali 47,3 (1 Ibu tahun
2016), pada tahun 2017 dapat diintervensi kembali mengalami penurunan
hingga berhasil menjadi 0 KH (tidak ada kasus atau Zero Death), tahun 2018
masih terjadi kembali 46,94 (1 kasus kematian Ibu).
Meskipun jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami
peningkatan. Penyebab utama kematian ibu ditahunterakhir disebabkan
kondisi ibu hamil dengan faktor determinan lainnya berupa : Suspec
Autoimmune Disease. Untuk menekan angka kematian ibu hamil saat
melahirkan tersebut, berbagai upaya harus terus dilakukan diantaranya
pendampingan kepada ibu hamil resiko tinggi oleh petugas kesehatan dan
kader kesehatan, agar ibu hamil mengkonsumsi makanan bergizi,
memperbanyak pelatihan gerakan senam ibu hamil dan mengintensifkan
koordinasi dengan bidan dan memanfaatkan sarana kesehatan yang terdekat.
Pemberian tablet penambah darah melalui puskesmas atau pada saat
pendampingan kunjungan rumah.
Penanganan pada kasus kematian ibu, harus komprehensif dan
bersinergis, antara pemerintah, masyarakat dan lingkungan keluarga. Aspek
sosial ekonomi, tingkat pendidikan, derajat kesehatan, sosial budaya harus
diupayakan meningkat, sehingga diharapkan akan menekan Angka Kematian
Bab II - 46 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Ibu (AKI). Selain itu juga melalui beberapa pendekatan program yang
dijalankan oleh Pemerintah Daerah Kota Mojokerto untuk meningkatkan
derajat kesehatan reproduksi, yaitu melalui peningkatan pengembangan
program kesehatan reproduksi terutama pelayanan kehamilan dan membuat
kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer),
program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan,
penyiapan sistem rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan resiko
tinggi dan penyiapan keluarga dan atau suami siaga dalam menyongsong
kelahiran.
b. Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi merupakan kematian yang terjadi antara saat bayi lahir
sampai dengan satu hari sebelum bayi berusia satu tahun. Angka Kematian
Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate adalah banyaknya bayi yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 (satu) tahun yang dinyatakan dalam
1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB dapat menggambarkan
kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, karena bayi adalah kelompok
yang paling rentan terkena dampak dari suatu perubahan lingkungan maupun
sosial ekonomi.
Tabel 2. 44: Angka Kematian Bayi di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Angka Kematian Bayi per 100.000 KH
16,68 7,87 5,2 3,8 2,34
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, 2019
Dalam 5 tahun terakhir masih terjadi kematian bayi walaupun sudah
menunjukan penurunan, Angka Kematian Neonatal (AKN) mengalami
penurunan yakni 14/1000 kelahiran hidup menjadi 1,5/1000 kelahiran hidup.
Hal ini juga terlihat pada Angka Kematian Bayi (0 – 11 bulan) terjadi
penurunan dari 16,7/1000 menjadi 2,3/1000 kelahiran hidup. Sedangkan
angka kematian anak balita (0 – 59 bulan) juga turun dari 16,7/1000 menjadi
1,8/1000 kelahiran hidup.
Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar,
dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan
eksogen. Penyebab kematian di tahun 2018 terdapat 5 kasus pada kelompok
Neonatus (0 sd 28 hari) disebabkan oleh Kelainan Bawaan 1 kasus dan
BBLR 2 kasus, ini berarti faktor kondisi ibu sebelum dan selama kehamilan
amat menentukan kondisi bayinya, merupakan tantangan ke depan untuk
mempersiapkan calon ibu agar benar-benar siap untuk hamil, melahirkan dan
menjaga agar terjamin kesehatan lingkungan yang mampu melindungi bayi
dari infeksi, serta untuk usia diatas neonatal (29 hari sd 1 tahun), penyebab
utama kematian 1 kasus kelainan bawaan dan 1 kasus ada infeksi karena
Bab II - 47 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Pneumonia. Hal ini berkaitan erat dengan perilaku hidup sehat Ibu dan
Kondisi lingkungan setempat.
2.3.1.3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a. Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik/Mantap
Kriterianya adalah jalan kota yang memiliki kerataan permukaan jalan
memadai untuk dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan
nyaman. Menurut Peraturan Menteri PU Nomor 13 Tahun 2011 disebutkan
bahwa kriteria kondisi jalan mantap meliputi kondisi jalan baik dan sedang,
sedangkan kriteria kondisi jalan tidak mantap meliputi rusak ringan dan rusak
berat.
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian
jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapan diperuntukan bagi
lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah,
dibawah permukaan tanah atau air, serta di atas permukaan air kecuali jalan
kereta api. Sedangkan kondisi baik kawasan yang memiliki sumber daya alam
atau sumber daya manusia yang dapat mendukung upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Tabel 2. 45: Proporsi Panjang Jalan dalam Kondisi Baik/Mantap di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 Proporsi Panjang Jalan Kota Dalam Konsi Baik/Mantap
0,48 0,48 0,27 0,66 0,75
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mojokerto, 2019
Kewenangan penyelenggaraan jalan sesuai surat Keputusan Walikota
Tentang Kewenangan Status Ruas Jalan Kota Mojokerto Nomor :
188.45/449/417.111/2018 tanggal 2 Mei 2018.
Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik/mantap pada tahun 2017
adalah sebesar 0,66% dan pada tahun 2018 adalah sebesar 0,75%
mengalami kenaikan kemantapan ini dikarenakan panjang jalan dalam kondisi
baik mengalami keniakan 0,9%.
b. Rasio Panjang Jalan dan Jumlah Penduduk
Sistem jaingan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri
dari sistem jaringan primer dan sistem jaringan sekunder yang terjalin dalam
hubungan hirarki. Jalan untuk pengembangan semua wilayah di kota dengan
menghubungkan pusat-pusat kegiatan lokal sampai ke pusat lingkungan.
Bab II - 48 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 46: Rasio Panjang jalan dan Jumlah Penduduk di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 Rasio Panjang Jalan dan Jumlah Penduduk
0,98 0,97 0,96 0,95 0,96
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mojokerto, 2019
Rasio panjang dan jumlah penduduk pada tahun 2017 adalah sebesar
0,95% dan pada tahun 2018 adalah sebesar 0,96% mengalami peningkatan
sebesar 0,1%.
c. Persentase Jalan Yang memiliki Trotoar dan Drainase/Saluran
Pembuangan Air ( Minimal 1.5 m )
Jalan yang memiliki trotoar merupan prasarana transportasi dalam
mengerakkan dan memperlancar perekonomian, pendidikan, kesehatan
sosial dan kegiatan kemasyarakatan.
Tabel 2. 47: Persentase Jalan Yang memiliki Trotoar dan Drainase/Saluran
Pembuangan Air ( Minimal 1.5 m ) di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 Persentase Jalan Yang Memiliki Trotoar dan Drainase/Saluran Pembuangan Air (minimal 1.5 m)
48,3
48,3
48,3
48,3
48,3
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mojokerto, 2019
Persentase jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran
pembuangan minimal 1.5 m pada tahun 2017 adalah sebesar 48,3% dan
pada tahun 2018 adalah sebesar 48,3% tidak mengalami penurunan maupun
peningkatan.
d. Penanganan Genangan/Banjir
Banjir adalah keadaan aliran air dan atau elefasi muka air dalam sungai
atau kali atau kanal yang lebih besar atau lebih tinggi dari normal. Genangan
yang timbul didaerah rendah akibat ditimbulkannya juga ternasuk dalam
pengertian banjir. Penanggulangan banjir harus dilakukan berbagia pihak
antara pemerintah dan masarakat mulai dari tata kota dan saluran air yang
baik, serta perilaku masarakat yang baik terhadap lingkungan.
Bab II - 49 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 48: Persentase Penanganan genangan/banjir di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Tidak Terjadi Genangan > 2 Kali Setahun
70 74 76 78 80
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mojokerto, 2019
Tidak terjadi genangan > 2 kali setahun, penanganan luas daerah
genangan banjir pada tahun 2017 adalah sebesar 78% dan pada tahun 2018
adalah sebesar 80% mengalami kenaikan sebear 2% di karenakan adanya
kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan bantaran tanggul sungai, peningkatan
pembersihan dan pengerukan sungai.
e. Persentase Irigasi Kota Dalam Kondisi Baik
Irigasi adalah usaha penyediaan atau pengaturan dan pembuangan air
irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya mekliputi irigasi permukaan,
irigasi rawa, irigasi air tanah dan irigasi pompa. Pelayanan air irigasi ditujukan
untuk produksifitas lahan dalam rangka meningkatkan produksi pertanian
yang maksimal.
Tabel 2. 49: Persentase Irigasi Kota Dalam Kondisi Baik di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Irigasi Kota Dalam Kondisi Baik
65 68 70 72 75
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mojokerto, 2019
Persentase irigasi kota dalam kondisi baik yaitu luas irigasi yang baik
dibagi luas irigasi keseluruhan. Pada tahun 2017 adalah sebesar 72% dan
pada tahun 2018 adalah sebesar 75% mengalami peningkatan 3%
dikarenakan adanya kegiatan pemeliharaaan jaringan irigasi dan
pemeliharaan pintu air.
f. Rasio Jaringan Irigasi
Pemeliharaan Jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan
mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna
memperlancar operasi dan mempertahankan kelestariaannnya.
Tabel 2. 50: Rasio Jaringan Irigasi di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Rasio Jaringan Irigasi 70 74 76 78 80
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mojokerto, 2019
Bab II - 50 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Jaringan irigasi yaitu panjang saluran irigasi dibagi luass lahan budi daya
pertanian . Rasio jaringan irigasi padaTahun 2017 sebersar 78% dan
padatahun 2018 sebesar 80% dan mengalami peningkatan sebesar 2%.
2.3.1.4 Perumahan dan Kawasan Permukiman
a. Rasio Rumah Layak Huni
Rasio rumah layak huni merupakan proporsi jumlah rumah layak huni
terhadap jumlah penduduk. Rasio rumah layak huni di Kota Mojokerto pada
tahun 2018 sebesar 71,51 persen.
Tabel 2. 51: Rasio Rumah Layak Huni di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Rasio Rumah Layak Huni - - - - 71,50
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mojokerto, 2019
b. Rasio Permukiman Layak Huni
Rasio permukiman layak huni merupakan proporsi permukiman layak
huni terhadap seluruh luas wilayah permukiman. Rasio permukiman layak
huni di Kota Mojokerto pada tahun 2018 sebesar 86,42 persen.
Tabel 2. 52: Rasio Perukiman Layak Huni di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Rasio Permukiman Layak Huni
- - - - 86,42
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mojokerto, 2019
c. Cakupan Ketersediaan Rumah Layak Huni
Cakupan ketersediaan rumah layak huni merupakan proporsi jumlah
seluruh rumah layak huni di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
terhadap jumlah seluruh rumah di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
Cakupan ketersediaan rumah layak huni di Kota Mojokerto pada tahun 2018
sebesar 96,83 persen.
Tabel 2. 53: Cakupan Ketersediaan Rumah Layak Huni di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan Ketersediaan
Rumah Layak Huni - - - - 96,83
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mojokerto, 2019
Bab II - 51 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
d. Persentase Permukiman yang Tertata
Persentase permukiman yang tertata merupakan proporsi luas area
permukiman yang tertata terhadap seluruh luas area permukiman.
Persentase permukiman yang tertata di Kota Mojokerto pada tahun 2018
sebesar 76,42 persen.
Tabel 2. 54: Persentase Permukiman yang Tertata di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Permukiman
yang Tertata - - - - 76,42
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mojokerto, 2019
e. Persentase Luasan Permukiman Kumuh di Kawasan Perkotaan
Persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
merupakan proporsi luasan permukiman kumuh yang tertangani terhadap
seluruh luas permukiman kumuh. Persentase luasan permukiman kumuh di
kawasan perkotaan di Kota Mojokerto pada tahun 2018 sebesar 96,48
persen.
Tabel 2. 55: Proporsi Rumah Tangga Kumuh Perkotaan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 Persentase Luasan
Permukiman Kumuh di
Kawasan Perkotaan
- - - - 96,48
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mojokerto, 2019
2.3.1.5 Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
a. Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas)
Pengertian Satuan Perlindungan Masyarakat dapat ditemukan pada
Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2009 tentang Penugasan
Satuan Perlindungan Masyarakat Dalam Penanganan Ketenteraman,
Ketertiban, Dan Keamanan Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
Pada pasal 1 butir 1 yaitu Satuan Perlindungan Masyarakat yang
selanjutnya disebut Satuan Linmas adalah warga masyarakat yang disiapkan
dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan
penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana,
serta ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat,
kegiatan sosial kemasyarakatan.
Bab II - 52 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Pengertian satuan perlindungan berdasarkan Permendagri Nomor
10 Tahun 2009 memiliki beberapa unsur kata, yaitu :
1. Warga masyarakat
2. Yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan
3. Penanganan Bencana dan mengurangi/memperkecil resiko bencana
4. Ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat
5. Ikut dalam kegiatan sosial masyarakat.
Tabel 2.56 Persentase Cakupan Petugas Linmas
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase cakupan petugas
Perlindungan Masyarakat
(Linmas)
-- -- -- 2,42 2,67
Sumber : Satpol PP Kota Mojokerto, 2019
Berdasarkan tabel di atas maka dapat kita pahami bahwa tugas dan
kewajiban petugas LINMAS sangat beragam di antaranya mengumpulkan dan
menganalisa data dan informasi satuan Perlindungan masyarakat serta
pengamanan swakarsa, menyiapkan dan melakukan kesiapsiagaan satuan
perlindungan masyarakat untuk penugasan, pencarian, pertolongan dan
penyelamatan korban bencana maupun menyiapkan satuan perlindungan
masyarakat dalam rangka mendukung pengamanan penyelenggaraan
pemilu. Di mana pada tahun 2018 turut serta dalam mensukseskan gelaran
PILWALI KOTA MOJOKERTO.
b. Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman,
Keindahan)
Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) merupakan
subyek sosial dimana selalu dinamis dan berkembang baik dari sisi positif
maupun dari sisi negative, dan yang perlu di antisipasi dimana di permukaan
hanya sedikit namun di dalamnya berkembang semakin besar, maka dari itu
pendekatan persuasif dan komunikasi aktif di masyarakat harus di tingkatkan
agar tingkat pelanggaran K3 dapat di minimalisir dan dapat segera di
selesaikan, sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.57. Persentase Tingkat Penyelesaian K3 (Ketertiban, Ketentraman
Keindahan) Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman Keindahan)
-- -- 15,89 18,48 20,03
Sumber : Satpol PP Kota Mojokerto, 2019
Bab II - 53 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Berdasarkan table di atas maka dapat kita petakan subyek sosial di
mana selalu dinamis dan berkembang baik dari sisi positif maupun hal
negative, dan yang perlu di antisipasi yaitu fenomena gunung es di mana di
permukaan hanya sedikit namun di dalamnya berkembang semakin besar,
maka dari itu pendekatan dan komunikasi aktif di masyarakat di tingkatkan
agar tingkat pelanggaran K3 dapat di monitor semuanya dan dapat segera di
selesaikan.
c. Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten/Kota
Pelayanan kebakaran merupakan pertolongan yang diberikan akibat
bencana yang disebabkan oleh api atau kebakaran tidak terkawal,
membayakan nyawa manusia, bangunan atau ekologi. Ia boleh jadi sengaja
atau tidak sengaja. Kebakaran lazimnya akan menyebabkan kerusakan atau
kemusnahan pada binaan dan kecederaan atau kematian pada manusia .
Persentase Pelayanan bencana kebakaran sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.58. Persentase Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kab/Kota
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kab/Kota
100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Satpol PP Kota Mojokerto, 2019
Berdasarkan table di atas maka dapat kita pahami bahwa tugas dan
kewajiban petugas DAMKAR sangat beragam di antaranya mengumpulkan
dan menganalisa data dan informasi dari masyarakat serta pengamanan
swakarsa, menyiapkan dan melakukan kesiapsiagaan sewaktu-waktu terjadi
bencana kebakaran di lingkungan masyarakat yang disebabkan kelalaian
dapat segera diatasi
d. Tingkat Waktu Tanggap (response time rate) daerah layanan
Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Waktu Tanggap (Response Time) merupakan waktu tanggap yang
diberikan oleh antar muka /interfase mengirim permintaan pengguna yang
dapat memberikan waktu tanggap yang sependek-pendeknya. Tetapi waktu
tanggap yang baik memang tidak dapat ditentukan, karena ada beberapa
aspek yang mempengaruhi antara lain ragam interaksi yang diinginkan dan
kefasihan pengguna response time rate sebagaimana tabel berikut
merupakan indikator kinerja baru.
Bab II - 54 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2.59 Persentase Tingkat Waktu Tanggap (response time rate) daerah
Layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
-- -- 1,36 1,60 1,80
Sumber : Satpol PP Kota Mojokerto, 2019
Perencanaan sistem proteksi kebakaran di perkotaan didasarkan
kepada penentuan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK). Perencanaan
harus dimulai dengan evaluasi terhadap tingkat resiko kebakaran dalam suatu
WMK oleh instansi kebakaran setempat. Unsur utama yang penting dalam
perencanaan ini adalah penentuan penyediaan air untuk pemadaman
kebakaran di setiap WMK. Wilayah manajemen kebakaran ditentukan pula
oleh waktu tanggap dari pos pemadam kebakaran yang terdekat. Apabila
pemberitahuan kebakaran mengalami perubahan dan pos-pos pemadam
kebakaran harus memberikan respon terhadap pemberitahuan tersebut
dikaitkan dengan jarak atau aksesibilitas, maka perencanaan wilayah
manajemen kebakaranpun harus disesuaikan dengan perubahan tersebut.
Daerah layanan dalam setiap WMK tidak melebihi dari radius 7,5 km.
e. Persentase Penegakan PERDA
Produk hukum daerah merupakan instrumen penegakan peraturan di
daerah yang meliputi beberapa peraturan seperti peraturan daerah, peraturan
kepala daerah, keputusan daerah, peraturan desa. Produk hukum daerah
dapat berupa peraturan yang bersifat regulasi maupun teknis prosedural
untuk menjalankan peraturan perudang-undangan. Persentase penegakkan
pelanggaran Perda, sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.60 Persentase Penegakan PERDA
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase penegakan PERDA
-- -- 14,21 14,50 19,80
Sumber : Satpol PP Kota Mojokerto, 2019
Peraturan Daerah (Perda) adalah Peraturan Daerah Kota Mojokerto atau
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota, ini berarti kewenangan yang diberikan
oleh undang-undang kepada unsur penyelenggara pemerintahan daerah
cukup luas untuk mengatur daerah secara regulasi. Kinerja penagakan
pelanggaran Perda ditunjukkan dengan Persentase penegakkan pelanggaran
Perda. Tahun 2018 Persentase penegakkan pelanggaran Perda di Kota
Bab II - 55 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Mojokerto sebesar 19,80 persen. Artinya, bahwa dengan meningkatnya
penegakan pelanggaran perda maka akan terjamin adanya kepastian hukum,
sehingga diharapkan dapat menciptakan serta memelihara ketentraman dan
ketertiban umum.
f. Persentase Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban Umum dan
Ketentraman
Persentase penyelesaian pelanggaran ketertiban umum merupakan
proporsi pelanggaran ketertiban umum dan ketentraman yang diselesaikan
terhadap seluruh pelanggaran ketertiban umum dan ketentraman. Persentase
penyelesaian pelanggaran ketertiban umum di Kota Mojokerto pada tahun
2018 sebesar 100 persen.
Tabel 2.61 Persentase Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban Umum dan
Ketentraman di Kota Mojokerto 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban Umum dan Ketentraman
- - - - 100%
Sumber : Satpol PP Kota Mojokerto, 2019
2.3.1.6 Sosial
a. Persentase PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial sebagaimana dalam Undang-
undang Nomer 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, ditujukan untuk
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkatagori
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) dan juga untuk
meningkatkan partisipasi PMKS dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial.
Definisi PMKS /Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu
hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi
sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani,
rohani dan sosial secara memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan
gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan,
ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan/keterpencilan dan perubahan
lingkungan (secara mendadak) yang kurang mendukung, seperti terjadinya
bencana.
Persentase PMKS yang mendapatkan Bantuan Sosial adalah
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang telah mendapatkan
pemenuhan kebutuhan sosial atau disebut sebagai bantuan sosial dalam
kurun waktu tahun berjalan.
Bab II - 56 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 62: Persentase PMKS yang mendapatkan Bantuan Sosial di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase PMKS yang mendapatkan Bantuan Sosial
- 54% 88% 90% 95%
Sumber : Dinas Sosial Kota Mojokerto, 2019
b. Persentase PMKS yang tertangani
Persentase PMKS yang Tertangani adalah PMKS yang telah tercukupi
kebutuhan sosialnya, sebagaimana table berikut:
Tabel 2. 63: Persentase PMKS yang tertangani di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase PMKS yang tertangani
- 54% 88% 90% 95%
Sumber : Dinas Sosial Kota Mojokerto, 2019
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan masih terdapat Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial yang belum tertangani kurang lebih sebesar
5% pada tahun 2018.
c. Persentase PMKS yang memperoleh Bantuan Sosial untuk
Pemenuhan kebutuhan dasar
Persentase PMKS yang meningkat kemampuannya, wawasannya,
serta spritual mentalitasnya dalam memenuhi kebutuhan dasar, serta
meningkatnya kemampuan sosialnya merupakan indikator penting dalam
pemaparan tren penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebuah daerah.
Terpenuhinya kebutuhan dasar disertai meningkatnya kemampuan fungsi
sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial merupakan indikasi
meningkatnya kesejahteraan para penyandang masalah kesejahteraan sosial
sebuah wilayah.
Tabel 2. 64: Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang
memperoleh Bantuan Sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang memperoleh bantuan social untuk pemenuhan kebutuhan dasar
- 54% 88% 90% 95%
Sumber : Dinas Sosial Kota Mojokerto, 2019
Bab II - 57 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
d. Persentase PMKS yang menerima Program Pemberdayaan Sosial
melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lain
Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial melalui
kelembagaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) berasal dari pemerintah
dengan harapan agar PMKS mampu mengembangkan kapasitasnya melalui
kelompok usaha bersama.
Tabel 2. 65: Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial
melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi
sejenis lain di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lain
2.16% 1.67% 1.50% 1.02% 6%
Sumber : Dinas Sosial Kota Mojokerto, 2019
Berdasarkan data tahun 2018, masih 6 persen PMKS yang menerima
program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE) atau
kelompok sosial ekonomi sejenis lain di Kota Mojokerto. Oleh karena itu perlu
ditingkatkan program-program pemberdayaan sosial melalui KUBE pada
tahun yang akan datang.
e. Persentase Panti Sosial yang menyediakan sarana dan prasarana
pelayanan kesejahteraan sosial
Salah satu lembaga yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial
adalah Panti Sosial yaitu lembaga pelayanan kesejahteraan sosial yang
memiliki tugas dan fungsi untuk melakukan pendampingan terhadap keluarga
dan masyarakat dalam pengasuhan anak.
Tabel 2. 66: Persentase Panti Sosial yang menyediakan sarana dan prasarana
pelayanan kesejahteraan sosial di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator 2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Panti Sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
100% 77% 66% 100% 100%
Sumber : Dinas Sosial Kota Mojokerto, 2019
Dari data tahun 2017 dan 2018 tersebut diatas, diketahui bahwa Panti
Sosial yang ada di Kota Mojokerto telah menyediakan sarana dan prasarana
pelayanan kesejahteraan sosial.
Bab II - 58 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
f. Persentase Wahana Kesejahteraan Sosial (WKSBM) dan Potensi
sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Lainnya yang menyediakan
sarana prasarana Pelayanan Kesejahteraan Sosial
Sistem kerjasama antar keperangkatan pelayanan sosial di akar rumput
yang terdiri dari usaha kelompok, lembaga maupun jaringan pendukungnya.
Wahana ini merupakan jejaring kerja pada kelembagaan sosial komunitas
lokal, baik yang tumbuh melalui proses alamiah dan tradisional maupun
lembaga yang sengaja dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat pada
tingkat lokal, sehingga dapat menumbuhkembangkan sinergi lokal dalam
pelaksanaan tugas di bidang usaha kesejahteraan sosial.
Tabel 2. 67: Persentase Wahana Kesejahteraan Sosial (WKSBM) dan Potensi
sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Lainnya yang menyediakan sarana
prasarana di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Wahana Kesejahteraan Sosial (WKSBM) dan Potensi sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Lainnya yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
44% 44% 66% 88% 100%
Sumber : Dinas Sosial Kota Mojokerto, 2019
Dari data tersebut diatas terlihat ada kenaikan tren sehingga bisa
disebutkan bahwa Wahana Kesejahteraan Sosial berbasis masyarakat serta
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial lainnya yang ada di Kota Mojokerto ini
telah menyediakan sarana dan prasana pelayanan kesejahteraan sosial.
g. Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan
menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
Tabel 2.68: Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan
sarana prasarana tanggap darurat lengkap di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
- - 100% 100% 100%
Sumber : Dinas Sosial Kota Mojokerto, 2019
Dari data tersebut diatas terlihat pengevakuasian korban bencana pada
tahun berjalan pada saat 2016 bencana banjir di 5 kelurahan, dan pada tahun
Bab II - 59 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2017 bencana kebakaran telah memenuhi kebutuhan korban dengan
menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap.
h. Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia
tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
Tabel 2.69: Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia
tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial di Kota Mojokerto Tahun
2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
30% 30% 10% 86% 84%
Sumber : Dinas Sosial Kota Mojokerto, 2019
Dari data tersebut diatas terlihat bahwa terlihat tren penurunan yang
diakibatkan dari bertambahnya jumlah penyandang cacat fisik dan mental
serta lanjut usia tidak potensial.
2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Wajib Non Dasar
2.3.2.1 Tenaga Kerja
a. Persentase Pencari Kerja yang Ditempatkan
Penempatan tenaga kerja adalah proses pelayanan kepada pencari
kerja untukmemperoleh pekerjaan dan pemberi kerja dalam pengisian
lowongan kerja sesuaidengan bakat, minat, dan kemampuan.
Tabel 2.70: Persentase Pencari Kerja Terdaftar yang Ditempatkan di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Pencari Kerja Terdaftar yang Ditempatkan
51,35% 34,82% 55,28% 25,52% 36,16%
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan tenaga Kerja Kota Mojokerto, 2019
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa jumlah pencari kerja tahun
2018 yang terdaftar di Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan tenaga Kerja Kota
Mojokerto da sudah ditempatkan sebesar 36,16 persen. Dibandingkan tahun
2017, mengalami peningkatan sebesar 10,64 persen.
Bab II - 60 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.3.2.2 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah adalah
proporsi perempuan yang bekerja pada lembaga pemerintah terhadap jumlah
seluruh pekerja perempuan. Pada akhir tahun 2018 sebesar 3,5% pekerja
perempuan di Kota Mojokerto bekerja di sektor pemerintah. Sedangkan
persentase partisipasi perempuan di DPRD Kota Mojokerto sebesar 32
persen atau sebanyak 8 orang, sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Tabel 2.71: Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
- - - - 3,5%
Persentase partisipasi perempuan di DPRD
32% 32% 32% 32% 32%
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Kota Mojokerto, 2019
b. Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta
Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta adalah proporsi
perempuan yang bekerja pada lembaga swasta terhadap jumlah seluruh
pekerja perempuan. Pada akhir tahun 2018 sebesar 28,57% pekerja
perempuan di Kota Mojokerto bekerja di sektor pemerintah, sebagaimana
terlihat pada tabel berikut :
Tabel 2.72: Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta
- - - - 28,57%
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Kota Mojokerto, 2019
c. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Indeks pemberdayaan gender (IDG) atau gender empowerment
measurenment (GEM) merupakan ukuran komposit yang dapat
digunakanuntuk mengkaji sejauh mana persamaan peranan perempuan
dalam proses pengambilan keputusan serta kontribusi dalam aspek ekonomi
maupun sosial. Persamaan dalam peran , bagi perempuan memiliki arti
penting tidak hanya sekedar dalam persamaan status dan kedudukan, tetapi
lebih pada pemberdayaan. Dalam pengertian yang lebih luas, pemberdayaan
Bab II - 61 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
sudah mencakup adanya upaya peningkatan kapabilitas perempuan untuk
berperan serta dalam berbagai bentuk pengambilan keputusan serta memiliki
kesempatan.
IDG diukur berdasarkan 3 komponen yaitu keterwakilan perempuan
dalam parlemen, perempuan sebagai tenaga pprofesional, manager,
administrasi dan teknisi serta sumbangan pendapatan. Tabel 2. 73: (IDG) Kota Mojokerto dan Jawa Timur Tahun 2013-2017
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2013 2014 2015 2016 2017
Kota Mojokerto 65,81 76,96 76,98 - 82,00
Jawa Timur 70,77 68,17 68,41 69,06 69,37
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, 2019
IDG Kota Mojokerto selama lima tahun terakhir (2013-2017) terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 IDG Kota Mojokerto sebesar
65,81, sedangkan pada tahun 2017 mengalami kenaikan yang cukup
signifikan menjadi 82,00. Apabila dibandingkan dengan Jawa Timur, IDG Kota
Mojokerto masih lebih tinggi dari Jawa Timur yang sebesar 69,37 pada tahun
2017. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan di Kota Mojokerto semakin
berperan dalam kehidupan ekonomi dan politik.
2.3.2.3 Pangan
a. Ketersediaan Pangan Utama
Ketersediaan pangan adalah kondisi tersedianya pangan dari hasil
produksi dalam negeri, cadangan pangan, serta pemasukan pangan
(termasuk didalamnya impor dan bantuan pangan) apabila kedua sumber
utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. Ketersediaan pangan dapat dihitung
pada tingkat nasional, regional, kabupaten dan tingkat masyarakat.
Tabel 2. 74: Ketersediaan Pangan Utama Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Ketersediaan Pangan Utama
n/a n/a n/a n/a 49,5
Kg/Org/Th
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Mojokerto, 2019
Dari data tersebut diatas diketahui bahwa data ketersediaan pangan utama di
Kota Mojokerto baru dapat dihitung pada tahun 2018.
b. Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita
Ketersediaan energi Indonesia sebagian besar berasal dari padi-padian
(67,2%) diikuti umbi-umbian (8,7%), biji berminyak (8,0%) dan minyak serta
lemak (6,2%). Sementara sebagian besar ketersediaan protein dihasilkan dari
Bab II - 62 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
bahan tanaman (86,98%), di mana protein hewan hanya berkontribusi
sebesar 13,1%.
Tabel 2.75: Ketersediaan Energi dan Protein Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Ketersediaan Energi Perkapita
n/a n/a n/a n/a 1861
kkal/kpt/hr
Ketersediaan Protein Perkapita
n/a n/a n/a n/a 65
grm/kpt/hr Sumber: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Mojokerto, 2019
Dari data tersebut diatas diketahui bahwa data ketersediaan energy dan
protein di Kota Mojokerto baru dapat dihitung pada tahun 2018.
2.3.2.4 Pertanahan
Persentase permasalahan pertanahan yang diselesaikan adalah
proporsi konflik pertanahan yang diselesaikan terhadap seluruh konflik
pertanahan yang ada. Persentase permasalahan pertanahan yang
diselesaikan di Kota Mojokerto pada tahun 2018 sebesar 20%, dari 5 (lima)
konflik pertanahan yang terjadi, baru 1 yang sudah diselesaikan.
Tabel 2.76: Persentase Permasalahan Pertanahan yang diselesaikan di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase permasalahan pertanahan yang diselesaikan
- - - - 20%
Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mojokerto, 2019
2.3.2.5 Lingkungan Hidup
a. Indeks Kulitas Air
Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik,
kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air
relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air seringkali
menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan
kesehatan manusia terhadap air minum. Indeks kualitas air di Kota Mojokerto
mengalami penurunan. Pada tahun 2016 Indeks Kualitas Air di Kota
Mojokerto sebesar 54,17, sedangkan pada tahun 2018 turun menjadi 47,14.
Bab II - 63 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 77: Indeks Kualitas Air di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Indeks Kualitas Air - - 54,17 47 47,14
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto, 2019
Grafik 2.4:Indeks Kualitas Air Kota Mojokerto 2014-2018
0 0
54.17 47 47.14
0
10
20
30
40
50
60
2014 2015 2016 2017 2018
b. Indeks Kualitas Udara
Indeks Kualitas Udara (IKU) adalah suatu nilai yang menunjukkan mutu
atau tingkat kebaikan udara menurut sifat-sifat unsur pembentuknya. IKU
merupa-kan gambaran atau nilai hasil transformasi parameter(indikator)
individual polusi udara yang berhu-bungan menjadi suatu nilai sehingga
mudah dimengerti oleh masyarakat awam. IKU dihitung berdasarkan emisi
dari dua polutan udara yaitu karbon monoksida (CO) dan nitrogen oksida
(NOx). Kedua jenis polutan ini dijadikan sebagai komponen IKU karena
pengaruh keduanya yang sangat signifikan terhadap kehidupan manusia.
Tabel 2. 78: Indeks Kualitas Udara di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Indeks Kualitas Udara - - 55,55 86 87,64
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto, 2019
Grafik 2.5: Indeks Kualitas Udara Kota Mojokerto 2014-2018
0 0
55.55
86 87.64
0
20
40
60
80
100
2014 2015 2016 2017 2018
Bab II - 64 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kondisi indeks kualitas udara di Kota Mojokerto pada tahun 2016
sebesar 55,55 dan meningkat menjadi 87,64 pada tahun 2018. Dengan
demikian kualitas udara di Kota Mojokerto semakin bersih dan sehat bagi
masyarakat.
c. Indeks Kualitas Tutupan Lahan
Berdasarkan data dari program Menuju Indonesia Hijau (MIH), klasifikasi
hutan terbagi atas hutan primer dan hutan sekunder. Hutan primer adalah
hutan yang belum mendapatkan gangguan atau sedikit sekali mendapat
gangguan manusia. Sedangkan hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh
melalui suksesi sekunder alami pada lahan hutan yang telah mengalami
gangguan berat seperti lahan bekas pertambangan, peternakan, dan
pertanian menetap. Indeks Kualitas Tutupan Lahan di Kota Mojokerto
menunjukkan peningkatan, yaitu dari 41,87 pada tahun 2016 menjadi 56,47
tahun 2018.
Tabel 2. 79: Indeks Kualitas Tutupan Lahan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Indeks Tutupan Lahan - - 41,87 54 56,47
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto, 2019
Grafik 2.6: Indeks Kualitas Tutupan Lahan Kota Mojokerto 2014-2018
2.3.2.6 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
a. Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga
Kartu Keluarga yang biasa disingkat KK adalah kartu identitas keluarga
yang memuat data tentang nama, susunan, dan hubungan dalam keluarga
serta identitas anggota keluarga. Penerbitan kartu keluarga merupakan salah
satu pelayanan paling mendasar dari administrasi Kependudukan, karena
keseluruhan database kependudukan dimulai dari Kartu Keluarga.
0 0
41.87
54 56.47
0
10
20
30
40
50
60
2014 2015 2016 2017 2018
Bab II - 65 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 80: Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan penerbitan Kartu Keluarga
100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto, 2019
Capaian indikator Penerbitan Kartu Keluarga telah sesuai dengan target
yaitu 100 %. Hal ini dikarenakan setiap kepengurusan Kartu Keluarga akan
dilanjutkan dengan penerbitan Kartu Keluarga. Jika terjadi ketidaksesuaian
dengan database maka akan dilakukan penyesuaian database melalui
lampiran bukti pendukung.
b. Cakupan Penerbitan KTP
Kartu Tanda Penduduk Elektronik yang selanjutnya disingkat KTP el
adalah Kartu Tanda Penduduk yang dilengkapi dengan cip yang merupakan
identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota/Kabupaten atau Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Yang wajib memiliki KTP adalah Penduduk WargaNegara Indonesia dan
Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap yang telah berumur 17 tahun ke
atas atau telah kawin/pernah kawin dan orang asing yang mengikuti status
orang tuanya yang memiliki Izin Tinggal Tetap dan sudah berumur 17 tahun
keatas (UU No 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan). Seiring
dengan pentingnya kepemilikan identitas berupa e-KTP, maka kesadaran
untuk melakukan perekaman KTP terus meningkat. Hal ini terlihat dari
capaian penduduk memiliki KTP terus bertambah dari 2014 sebanyak 88, 8 %
dan 2018 telah mencapai 93,4 %.
Tabel 2.81: Cakupan Penerbitan KTP elektronik di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan penerbitan KTP elektronik
88% 88% 89,9% 90,8% 93,4%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto, 2019
Capaian indikator Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Elektronik tahun
2018 telah melebihi target sebsesar 90,87 % yaitu 93,4 %, hal ini merupakan
hasil dari pelayanan perekaman KTP elektronik yang intensif dilakukan oleh
Dispenduk pencapil baik melalui perekaman di Lembaga Pemasyarakatan,
pelayanan mobile untuk lansia dan keterbatasan fisik,perekaman di sekolah-
sekolah. Akan tetapi perekaman KTP elektronik belum bisa 100 %
dikarenakan beberapa sebab antara lain :
1. Penduduk ganda dengan daerah lain;
Bab II - 66 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2. Penduduk Kota Mojokerto tetapi tidak berdomisili di Kota Mojokerto;
3. Anomali database kependudukan sewaktu penunggalan data
kependudukan.
c. Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran
Akte kelahiran merupakan dokumen pencatatan sipil untuk mencatatkan
kelahiran penduduk kedalam dokumen resmi negara. Akte kelahiran menjadi
prasyarat untuk keabsahan kelahiran penduduk. Setelah diterbitkan akte
kelahiran dengan ditandai pemberian NIK maka penduduk baru sah sebagai
penduduk. Cakupan penerbitan akte kelahiran yang dimaksudkan adalah bayi
yang lahir di tahun berjalan dan memiliki akte kelahiran.
Tabel 2. 82: Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan penerbitan Akta Kelahiran
90% 91,8% 92,8% 98% 98,68%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto, 2019
Capaian indikator Penerbitan akte kelahiran dalam kurun waktu 5 tahun
antara 2014 – 2018 terus meningkat. Bahkan Capaian untuk tahun 2018 telah
melebihi target, karena tahun 2018 Dispenduk pencapil mengeluarkan
program inovasi yaitu ANAKKU LAHIR GEMILANG (anakku lahir segera
memiliki identitas langsung) dimana Dispenduk pencapil bekerjasama dengan
Rumah Sakit, Bidan dan Puskesmas untuk bayi yang baru lahir langsung
dapat akte kelahiran. Sehingga, hampir semua bayi yang dilahirkan memiliki
akte kelahiran.
Adapun masalah utama kurang optimalnya capaian penerbitan akte
kelahiran adalah :
1. Masih adanya kelahiran tak diinginkan;
2. Penduduk Kota Mojokerto dan melahirkan di wilayah kota mojokerto,
tetapi tidak berdomisili di Kota Mojokerto.
d. Cakupan Penerbitan Akta Kematian
Akte Kematian merupakan dokumen pencatatan sipil untuk
mencatatkan kematian penduduk kedalam dokumen resmi negara. Akte
kematian menjadi prasyarat untuk kevalidan kematian penduduk. Setelah
diterbitkan akte kematian maka database kependudukan akan di hapus,
sehingga tidak akan muncul duplikasi ulang lagi. Cakupan penerbitan akte
kelahiran yang dimaksudkan adalah penduduk yang meninggal dan
diterbitkannya akte kematian.
Bab II - 67 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2.83: Cakupan Penerbitan Akta Kematian di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan penerbitan Akta Kematian
100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto, 2019
Capaian indikator Penerbitan penerbitan akte kematian telah sesuai
dengan target yaitu 100 %. Capaian tepat antara target dan realisasi
dikarenakan setiap penduduk yang meninggal dunia akan otomatis
diterbitkannya akte kematian. Hal ini seiring dengan inovasi yang telah
dilaksanakan oleh Dispenduk Pencapil yaitu MOJOKERTO SENDU
(mojokerto senyum dibalik duka), melalui program inovasi ini setiap penduduk
yang meninggal langsung akan mendapatkan akte kematian, perubahan KK,
perubahan KTP bagi keluarga yang ditinggalkan serta santunan duka.
e. Rasio Penduduk ber KTP per Satuan Penduduk
Kepemilikan KTP pada era saat ini merupakan keniscayaan, karena
semua pelayanan baik yang dilakukan oleh instansi swasta maupun
pemerintah selalu menggunakan parameter KTP elektronik sebagai entry
datanya. Sehingga kesadaran masyarakat akan kepemilikan KTP sudah
semakin meningkat.
Hal ini terlihat dari rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk terus
bertambah dari 2014 sebanyak 1: 0,88 dan 2018 telah mencapai 1: 93,4.
Tabel 2. 84: Rasio Penduduk ber KTP per Satuan Penduduk di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Rasio Penduduk ber KTP per Satuan Penduduk
0,88 0,88 0,89 0,908 0,934
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto, 2019
Capaian indikator rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk tahun
2015 mengalami stagnan dari target 0,88 hanya tepat ditarget 0,99
dikarenakan pada tahun 2015 mengalami masa transisi untuk pencetakan
yang dilakukan Kemendagri ke masing-masing Pemerintah Daerah. Akan
tetapi, untuk tahun lainnya realisasi rasio penduduk ber KTP persatuan
penduduk selalu melampaui target. Bahkan untuk tahun 2018 terjadi lonjakan
0,02. Hal ini sebagai akibat dari Pilkada Langsung yang mewajibkan
penduduk memiliki KTP elektronik, dan gencarnya Dispendukpencapil
melakukan perekaman ke rumah-rumah.
Bab II - 68 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
f. Rasio Bayi ber Akta Kelahiran
Angka Natalitas selalu sebanding dengan laju pertumbuhan penduduk
yang menjadi masalah demografi pembangunan jika tidak tertangani secara
serius. Termasuk didalamnya kepastian hukum terhadap natalitas. Dengan
kata lain, setiap kelahiran harus tercatat dan terdokumentasi secara baik
melalui pencatatan sipil.
Akte kelahiran selain memuat identitas personal penduduk juga
dikandung arti untuk memperhitungkan laju pertumbuhan penduduk,tingkat
kepadatan dan arah pembangunan. Dispenduk pencapil berupaya
memberikan keabsahan penduduk yang lahir dengan sesegera mungkin
menerbitkan akte kelahiran penduduk. Oleh karenya, rasio bayi berakte
kelahiran mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
Tabel 2. 85: Rasio Bayi ber Akta Kelahiran di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Rasio Bayi ber Akta Kelahiran
0,90 0,92 0,93 0,98 0,99
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto, 2019
Semua capaian indikator rasio bayi berakte kelahiran dalam kurun
waktu 5 tahun antara 2014 – 2018 telah melebihi target. Bahkan capaian
rasio bayi berakte kelahiran tahun 2018 1:0,986 atau hampir semua bayi
memiliki akte kelahiran. Hal ini sangat dimungkinkan karena kesadaran
masyarakat yang tinggi dalam kepemilikan akte kelahiran dan juga banyak
lembaga pendidikan maupun kesehatan yang mensyaratkan akte kelahiran.
g. Rasio Pasangan ber Akta Nikah
Pernikahan menjadi salah satu komponen utama identitas penduduk,
karena baik dikolom KK maupun KTP dimunculkan status perkawinan. Hal
inilah yang memicu Dispenduk Pencapil untuk mengajak masyarakat
melangsungkan pernikahan secara resmi dan tercatat.
Untuk penduduk muslim dapat mencatatkannya melalui Kantor Urusan
Agama, sedangkan penduduk non muslim bisa melalui DispendukPencapil
setelah adanya pemberkatan dari tempat ibadahnya.
Tabel 2. 86: Rasio Pasangan ber Akta Nikah di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Rasio Pasangan ber Akta Nikah
0,73 0,75 0,79 0,81 0,83
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto, 2019
Semua capaian indikator rasio pasangan berakte nikah dalam kurun
waktu 5 tahun antara 2014 – 2018 telah melebihi target. Bahkan capaian
Bab II - 69 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
rasio pasangan berakte nikah tahun 2018 1:0,83 . hal ini tidak dapat optimal
mencapai angka 0,90 karena belum adanya sinkronisasi terkait pengajuan
pernikahan di KUA, maupun tempat-tempat ibadah lainnya. Kedepannya akan
dibuatkan forum maupun aplikasi yang memudahkan masyarakat mendafta
pernikahan secara online.
h. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Semenjak diundangkannya UU No 23 tahun 2006 kemudian diubah
dengan UU nomor 24 tahun 2013, maka yang diterapkan adalah Single
Identity Number Atau NIK, sehingga keberadaan NIK lokal menjadi tidak
berfungsi. Oleh karenanya, penerapan KTP Nasional menjadi wajib semua
penduduk dan daerah. Indikatornya hanya sudah dan belum karena ini
merupakan penerapan kebijakan penggunaan KTP nasional berbasis NIK.
Dan semua daerah wajib menggunakan KTP elektronik.
Tabel 2. 87: Penerapan KTP Nasional berbasis NIK di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
sudah sudah Sudah sudah sudah
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto, 2019
2.3.2.6 Pemberdayaan Masyarakat Desa
a. Cakupan sarana prasarana perkantoran
Keberadaan sarana dan peralatan kerja sangat mendukung
penyelengaraan tugas pokok dan fungsi organisasi. Sarana dan Peralatan
Kerja Utama di Kecamatan dan kelurahan meliputi Gedung Sarana
Perkantoran antara lain :
1) Rumah Dinas Camat
2) Ruang Rapat
3) Gedung Pertemuan
4) Ruang Kerja Camat
5) Ruang Kerja Sekretariat
6) Ruang Kerja Seksi
7) Ruang Kerja Sub bagian
8) Ruang Pelayanan
9) Mushola
10) Kamar mandi dan WC
11) Kantor Kelurahan dan Kecamatan se Kota Mojokerto
Bab II - 70 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 88: Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang
baik di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik
20% 30 % 33% 56% 56%
Sumber : Kec. Parjurit Kulon, Kec. Magersari, Kec. Kranggan, 2019
Cakupan sarana perkantoran pemerintahan kelurahan dan kecamatan dari
tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan, akan tetapi
di tahun 2017 ke tahun 2018 tidak ada peningkatan. Dengan kondisi tersebut,
maka perlu adanya perhatian :
Diharapkan adanya dukungan anggaran dalam rangka mewujudkan
pelayanan kepada masyarakat yg maksimal dengan adanya sarana
pemerintah yang lebih memadai.
b. Rata-rata jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM)
LPM di Kecamatan se Kota Mojokerto sebanyak 18 LPM dan kelompok
binaannya sejumlah 21 kelompok. Adapun rinciannya sebagai berikut masing-
masng wilayah kecamatan ada 6 LPM dan 7 Kelompok binaan.
Tabel 2. 89: Rata-rata jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Rata-rata jumlah Kelompok Binaan Lebaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
n/a n/a n/a 1,7 1,7
Sumber : Kec. Parjurit Kulon, Kec. Magersari, Kec. Kranggan, 2019
Jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan Masyarakat (LPM) dari
tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 di masing-masing Kecamatan tidak
ada aktifitas dan pada tahun 2017 s/d 2018 mulai ada aktifitas binaan 1.7
yang artinya masing-masing LPM mempunyai satu kelompok binaan, namun
belum ada peningkatan. Dengan adanya aktifitas tersebut diharapkan ada
dukungan anggaran untuk peningkatan kelompok binaan lembaga
pemberdayaan Masyarakat (LPM).
Kelompok binaan LPM meliputi :
2.3. Pokja Kelurahan Sehat
2.4. Kampung Keluraga Berencana ( Kampung KB )
2.5. Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN )
2.6. Keluarga Bina Keluarga Balita ( BKB)
2.7. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR )
2.8. Kelompok Bina Keluarga Lansia ( BKL )
Bab II - 71 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.9. RT dan RW
c. Rata – rata Jumlah Kelompok Binaan PKK
Kelompok Binaan PKK di masing-masing Kecamatan se Kota Mojokerto
sebanyak 11 kelompok binaan.
Tabel 2. 90: Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang
baik di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Rata-rata jumlah Kelompok Binaan PKK
0 0 0,52 3,1 3,1
Sumber : Kec. Parjurit Kulon, Kec. Magersari, Kec. Kranggan, 2019
Jumlah kelompok binaan PKK dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 di
Kecamatan se Kota Mojokerto tidak ada aktifitas. Pada tahun 2016 s/d 2018
mulai ada aktifitas binaan dan pada tahun 2018 sebesar 3.1 yang artinya
hampir semua PKK mempunyai lebih dari satu kelompok binaan, namun
belum ada peningkatan. Dengan adanya aktifitas tersebut diharapkan ada
dukungan anggaran untuk peningkatan Jumlah kelompok binaan PKK.
Kelompok Binaan PKK meliputi :
1. Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu )
2. Keluarga Bina Keluarga Balita ( BKB)
3. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR )
4. Kelompok Bina Keluarga Lansia ( BKL )
5. Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN )
6. Kampung Keluraga Berencana ( Kampung KB )
7. Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak ( P2TP2A )
8. Karang Wreda
9. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga ( UP2K )
10. Pra Koperasi
11. Kelompok Pendukung Asi
d. Persentase LPM Aktif
Masing masing Kecamatan di Wilayah Kota Mojokerto terdapat 6
(enam) Kelurahan, dan masing masing Kelurahan terbentuk Kepengurusan
LPM.
Tabel 2. 91: Persentase LPM Aktif di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase LPM Aktif 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Kec. Parjurit Kulon, Kec. Magersari, Kec. Kranggan, 2019
Bab II - 72 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Keberadaan 18 LPM di Kota Mojokerto dari tahun 2014 sampai dengan Tahun
2018 sudah aktif dan mampu membantu Kelurahan dalam pelaksanaan
Alokasi Dana RW. Diharapkan adanya dukungan anggaran agar mampu
memacu semangat LPM untuk mencetak prestasi di bidangnya dan apa yang
sudah tercapai dengan baik untuk tetap dipertahankan.
e. Persentase LPM Berprestasi
Dari 18 LPM di Kota Mojokerto dari tahun 2014 sampai dengan Tahun
2018 belum mampu mencetak prestasi.
Tabel 2. 92: Persentase LPM Berprestasi di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Posentase LPM berprestasi 0 0 0 0 0
Sumber : Kec. Parjurit Kulon, Kec. Magersari, Kec. Kranggan, 2019
Oleh karena itu, diharapkan adanya dukungan anggaran agar mampu memacu
semangat LPM untuk mencetak prestasi di bidangnya.
f. Persentase PKK Aktif
PKK di Kota Mojokerto ada sebanyak 21 PKK. Adapun rinciannya 18
PKK Kelurahan dan 3 PKK Kecamatan dan semuanya aktif.
Tabel 2. 93: Persentase PKK Aktif di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase PKK Aktif 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Kec. Parjurit Kulon, Kec. Magersari, Kec. Kranggan, 2019
Hal ini nampak dari prosentase PKK aktif di Kecamatan se Kota Mojokerto
yang mencapai 100% sepanjang Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2018.
Anggaran memang sangat penting sebagai penggerak suatu organsasi dan
PKK memang sudah mendapat dukungan anggaran sejak 2016 dan terbukti
mampu tetap mempertahankan eksistensinya. Diharapkan apa yang sudah
tercapai dengan baik untuk tetap dipertahankan.
g. Persentase Posyandu Aktif
Jumlah Posyandu di Kota Mojokerto sebanyak 160 Poyandu, dan
semuanya aktif.
Bab II - 73 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 94: Persentase Posyandu Aktif di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Posentase Posyandu Aktif 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Kec. Parjurit Kulon, Kec. Magersari, Kec. Kranggan, 2019
Hal ini nampak dari prosentase Posyandu aktif di Kota Mojokerto yang
mencapai 100% selama periode Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018.
Anggaran memang sangat penting sebagai penggerak suatu organsasi meski
Posyandu belum mendapat porsi anggaran namun swadaya masyarakat
terbukti mampu menggerakkan perannnya. Diharapkan adanya dukungan
anggaran untuk tetap dipertahankan.
h. Swadaya Masyarakat terhadap program pemberdayaan
masyarakat
Swadaya masyarakat terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat
belum menunjukan eksistensinya.
Tabel 2. 95: Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat
di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Swadaya masyarakat terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat
0 0 0 0 0
Sumber : Kec. Parjurit Kulon, Kec. Magersari, Kec. Kranggan, 2019
Jumlah Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat
di Kota Mojokerto dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 belum ada
Swadaya masyarakat, mengingat masyarakat masih cenderung bantuan
pemerintah untuk pembiayaan pembangunan.. Diharapkan adanya dukungan
anggaran agar mampu memacu semangat untuk partisipasi dalam
pembangunan.
i. Pemeliharaan Pasca program pemberdayaan masyarakat
Pemeliharaan Pasca program Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan
Magersari masih belum menunjukan eksistensinya
Tabel 2. 96: Pemeliharaan Pasca program pemberdayaan masyarakat
di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Pemeliharaan Pasca program Pemberdayaan Masyarakat
0 0 0 0 0
Sumber : Kec. Parjurit Kulon, Kec. Magersari, Kec. Kranggan, 2019
Bab II - 74 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Jumlah Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat
di Kota Mojokerto dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 belum ada
Swadaya masyarakat, mengingat masyarakat masih Nihil, sehingga dalam
pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat juga Nihil.
2.3.2.7 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju Pertumbuhan Penduduk menunjukkan rata-rata pertambahan
penduduk pertahun pada periode / waktu tertentu dan di Kota Mojokerto
angka LPP ini Fluktuatif (turun naik) karena laju pertumbuhan penduduk ini
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kelahiran dan kematian saja, tapi juga
dipengaruhi oleh faktor Migrasi baik migrasi masuk atau migrasi keluar. Oleh
karena itu besar kecilnya angka LPP ini tergantung dari ke 4 faktor tersebut.
Tabel 2. 97: Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Laju Pertumbuhan Penduduk
0,27 0,76 0,56 0,69 0,72
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Kota Mojokerto, 2019
b. Total Fertility Rate (TFR)
TFR yang merupakan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh
seorang Ibu selama masa reproduksi, yaitu sejak awal usia subur sampai
akhir masa reproduksinya sehingga disini adanya pengaturan / pengendalian
memegang peran penting melalui pelaksanaan program KB perlu terus
dilaksanakan dan ditingkatkan dengan harapan angka TFR ini dapat
dikendalikan.
Tabel 2. 98: TFR di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Total Fertility Rate 2,17 2,06 1,99 1,95 1,81
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Kota Mojokerto, 2019
b. Rata-Rata Anak per Keluarga
Rata-rata jumlah anak per keluarga merupakan angka rata-rata yang
dimiliki oleh setiap keluarga, hal ini dimaksudkan untuk mengendalikan jumlah
anak yang dimiliki setiap keluarga dengan harapan terbentuknya keluarga
kecil yang bahagia dan sejahtera serta berkualitas.
Bab II - 75 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 99: Rata-rata Anak per Keluarga di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Rata-rata jumlah anak per keluarga
2,3 2,1 1,9 1,61 1,6
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Kota Mojokerto, 2019
c. Rasio Akseptor KB
Rasio akseptor KB merupakan perbandingan antara jumlah peserta KB
dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur yang ada. Dengan
semakin besarnya jumlah peserta KB maka akan berdampak pada
keberhasilan dalam program pengendalian penduduk.
Tabel 2. 100: Rasio Akseptor KB di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Akseptor KB 74,78 74,39 75,02 75,22 75,08
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Kota Mojokerto, 2019
d. Angka Pemakaian Kontrasepsi/CPR bagi Perempuan Menikah
Usia 15-49 Tahun
Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15 – 49 merupakan perbandingan antara perempuan yang menikah di usia 15 – 49 dengan memakai kontrasepsi dibandingkan dengan jumlah perempuan yang menikah di usia 15 – 49 secara keseluruhan. Dengan semakin besarnya jumlah perempuan menikah usia 15 – 49 memakai kontrasepsi maka akan berdampak pada keberhasilan dalam program pengendalian penduduk.
Tabel 2. 101: Angka Pemakaian Kontrasepsi/CPR bagi Perempuan Menikah
Usia 15-49 Tahun di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah 2014 2015 2016 2017 2018
Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15 – 49
74,78 74,39 75,02 75,22 75,08
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Kota Mojokerto, 2019
e. Angka Kelahiran Remaja (Perempuan Usia 15-19 Tahun)
Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15–19) per 1.000 perempuan
usia 15–19 tahun (ASFR 15–19) adalah merupakan angka kelahiran per 1000
wanita pada kelompok umur 15 – 19 tahun dimana pada usia ini merupakan
usia yang mempunyai resiko tinggi jika melahirkan karena secara fisik organ –
organ reproduksi belum berkembang secara sempurna dan siap untuk
Bab II - 76 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
melahirkan dan secara mentalpun juga belum siap untuk mempunyai anak.
Oleh karena itu Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15–19) per 1.000
perempuan usia 15–19 tahun (ASFR 15–19) harus ditekan / diturunkan dalam
rangka untuk menghasilkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas.
Tabel 2. 102: Angka Kelahiran Remaja (Perempuan Usia 15-19 Tahun) di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15–19) per 1.000 perempuan usia 15–19 tahun (ASFR 15–19)
36 35 35 34 34
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Kota Mojokerto, 2019
f. Rata-Rata Usia Kawin Pertama Wanita
Rata-rata usia kawin pertama wanita merupakan rata-rata usia
perkawinan yang ada pada penduduk wanita, dimana usia ideal untuk
menikah pada wanita adalah usia 21 tahun dan laki-laki usia 25 tahun. Hal ini
dimaksudkan untuk membentuk keluarga yang berkualitas dan menghasilkan
generasi yang berkualitas pula.
Tabel 2. 103: Rata-Rata Usia Kawin Pertama Wanita di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Rata-rata usia kawin pertama wanita
20,17 20,95 22,94 21,42 21,43
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Kota Mojokerto, 2019
2.3.2.8 Perhubungan
a. Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum
Jumlah arus penumpang angkutan umum menggambarkan tingkat
mobilitas masyarakat di wilayah Kota Mojokerto. Data arus penumpang
angkutan umum diperoleh dari jumlah penumpang yang masuk dan jumlah
penumpang yang keluar dari Terminal Kertajaya Kota Mojokerto. Berikut ini
data arus penumpang angkutan umum di wilayah Kota Mojokerto tahun 2014
– 2018.
Bab II - 77 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 104: Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Penumpang 2.770.811 2.528.270 2.285.729 2.043.188 1.800.647
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, 2019
Berdasarkan data diatas jumlah arus penumpang angkutan umum
mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan pertumbuhan
kendaraan pribadi terutama kendaraan Roda 2.
b. Rasio Ijin Trayek
Ijin trayek di Kota Mojokerto dengan dibandingkan jumlah penduduk di
Kota Mojokerto sangat kecil, karena jumlah angkutan di Kota Mojokerto hanya
dengan ada dua trayek angkutan yaitu Line A dan Line B, sebagaimana tabel
berikut.
Tabel 2. 105: Rasio ijin Trayek di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Ijin Trayek 54 58 53 41 48
Jumlah Penduduk 124.719 125.706 126.404 127.279 128.282
Rasio Ijin Trayek 0,00043 (1:2309)
0,00046 (1:2167)
0,00042 (1:2384)
0,00032 (1:3104)
0,00037 (1:2672)
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, 2019
c. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum
Jumlah uji KIR angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan
umum yang diimpor, yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan
dioperasikan di ajlan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.
Adapun Jumlah Uji KIR Angkutan Umum Kota Mojokerto sebagai berikut :
Tabel 2. 106: Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Uji KIR Angkutan Umum
1.088 939 809 660 1.028
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, 2019
Berdasarkan data diatas Jumlah uji KIR angkutan umum mengalami
fluktuasi hal ini dipengaruhi oleh banyaknya mutasi angkutan umum baik
mutasi masuk dan mutasi keluar.
d. Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Jumlah terminal di wilayah Kota Mojokerto sebanyak 1 lokasi, yaitu
Terminal Kertajaya. Mulai Tahun 2017 pengelolaan Terminal Kertajaya
Bab II - 78 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
dilimpahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur sesuai dengan Undang
Undang 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Terkait
Penyelenggaraan Kewenangan Urusan Pemerintahan Bidang Perhubungan,
bahwa untuk Terminal Kertajaya merupakan terminal Tipe B yang
kewenangan pengelolaannya adalah Pemerintah propinsi dalam hal ini
Propinsi Jawa Timur.
e. Persentase Layanan Angkutan Darat
Persentase layanan angkutan darat merupakan perbandingan dari
jumlah kendaraan dengan julah penumpang setiap tahun di Kota Mojokerto
dapat ditampilkan seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 2. 107: Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Layanan Angkutan darat
2,90 % 2,90 % 3,31 % 4,69 % 5,53 %
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, 2019
f. Persentase Kepemilikan KIR Angkutan Umum
Persentase kepemilikan KIR angkutan umum dihitung dari Jumlah
angkutan yang tidak memiliki KIR pada tahun –n dibagi jumlah angkutan
umum pada tahun –n dikali 100 persen. Persentase kepemilikan KIR
angkutan umum menggambarkan jumlah angkutan umum yang tidak laik
jalan. Adapun data Persentase Kepemilikan KIR angkutan Umum di wilayah
Kota Mojokerto adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 108: Persentase Kepemilikan KIR Angkutan Umum di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah angkutan umum yang tidak memiliki KIR angkutan umum
276 154 160 165 165
Jumlah angkutan umum 1.088 939 809 660 1.028
Persentase kepemilikan KIR angkutan umum
25,37 % 16,40 % 19,78 % 25,00 % 16,05 %
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, 2019
Berdasarkan data diatas persentase kepemilikan KIR angkutan umum
pada tahun 2018 mengalami penurunan. Hal ini menggambarkan angkutan
umum di Kota Mojokerto pada tahun 2018 yang tidak laik jalan sebesar
16,05% atau bisa dikatakan 83,95% angkutan umum di wilayah Kota
Mojokerto laik jalan.
Bab II - 79 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
g. Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas
Rambu-rambu lalu lintas merupakan salah satu fasilitas perlengkapan
jalan yang wajib dipenuhi oleh Pemerintah Daerah. Hal ini berdasarkan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan Rasio. Pemasangan Rambu-rambu lalu lintas juga merupakan bagian
dari upaya Pemerintah Kota Mojokerto dalam menurunkan angka kecelakaan.
Berikut ini tabel realisasi pemasangan rambu-rambu di Kota Mojokerto tahun
2014-2018.
Tabel 2. 109: Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas di Kota Mojokerto Tahun
2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Rambu Terpasang
1.040 1.076 1.106 1.273 1.357
Jumlah Kebutuhan Rambu
1.807 1.807 1.807 1.807 1.807
Persentase pemasangan rambu
57,55 % 59,55 % 61,21 % 70,45 % 75,10 %
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian pemasangan rambu-
rambu di Kota Mojokerto mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar
57,55 % menjadi 75,10 % pada tahun 2018. Hal ini disebabkan semakin
berkembangnya Kota Mojokerto ditandai dengan pembukan kawasan-
kawasan perumahan, perindustrian, pendidikan, dan perdagangan sehingga
menuntut adanya pemenuhan kebutuhan pemasangan rambu-rambu pada
kawasan tersebut.
h. Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan
Rasio Panjang jalan per jumlah kendaraan adalah rasio antara Panjang
ruas jalan Kota yang diaspal dengan jumlah kendaraan di wilayah Kota
Mojokerto. Semakin tinggi rasio menunjukan kepadatan ruas jalan Kota.
Berikut merupakan data yang dimaksud :
Tabel 2. 110: Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan
0,0017 (1:587)
0,0019 (1:531)
0,0018 (1:549)
0,0015 (1:669)
0,0014 (1:695)
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rasio perbandingan antara panjang
jalan dan jumlah kendaraan di Kota Mojokerto paling rendah terjadi pada
tahun 2015 yaitu 1:531 atau sebesar 0,0019. Sedangkan rasio paling tinggi
terjadi pada tahun 2018 yaitu 1:695 atau 0,004. Hal tersebut menunjukkan
bahwa pada tahun 2018 kepadatan jalan di Kota Mojokerto mengalami
Bab II - 80 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
kondisi paling tinggi pada lima tahun terakhir. Tingginya kepadatan jalan pada
tahun 2018 tersebut disebabkan karena pesatnya pertumbuhan kendaraan,
terutama kendaraan roda dua, dibandingkan pertumbuhan panjang jalan di
Kota Mojokerto. Kondisi yang diharapkan adalah adanya penambahan
panjang jalan di Kota Mojokerto yang dapat mengimbangi pertumbuhan
kendaraan sehingga kepadatan jalan dapat berkurang.
i. Jumlah Orang/ Barang Yang Terangkut Angkutan Umum
Jumlah orang yang terangkut angkutan umum adalah jumlah orang /
penumpang yang berada di Terminal Kertajaya.
Tabel 2. 111: Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Orang/ Barang Yang Terangkut Angkutan Umum
2.770.811 2.528.270 2.285.729 2.043.188 1.800.647
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, 2019
j. Jumlah Orang/ Barang melalui Dermaga/Terminal/Bandara per
Tahun
Jumlah orang yang melalui terminal di Kota Mojokerto sama dengan
jumlah terangkut di Terminal Kertajaya, sedangkan untuk jumlah barang
belum tercatat karena belum tersedia tempat untuk fasilitas bongkar muat
barang.
Tabel 2. 112: Jumlah Orang/ Barang melalui Dermaga/Terminal/Bandara per
Tahun di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Orang/ Barang melalui Dermaga/ Terminal/Bandara per Tahun
2.770.811 2.528.270 2.285.729 2.043.188 1.800.647
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, 2019
2.3.2.9 Komunikasi dan Informatika
a. Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi
Masyarakat di Tingkat Kecamatan
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) adalah organisasi sosial yang
bersifat wirausaha, bergerak dalam bidang pengelolaan informasi dan
komunikasi yang tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk kepentingan
masyarakat. Menurut Direktorat Kelembagaan Komunikasi Sosial (2008:1)
definisi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) adalah lembaga layanan publik
Bab II - 81 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
yang dibentuk dan dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat yang berorientasi
pada layanan informasi dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan
kebutuhannya. KIM berasaskan Pancasila, menjunjung tinggi obyektifitas,
keabsahan dan keterbukaan informasi.
Indikator cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok
Informasi Masyarakat di tingkat kecamatan, dihitung dengan jumlah KIM
dibagi dengan jumlah kecamatan yang ada dalam kab/kota dikali 100 persen.
Tabel 2. 113: Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi
Masyarakat di Tingkat Kecamatan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan
- - - 700% 433%
Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto, 2019
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa cakupan pengembangan
dan pemberdayaan KIM di tingkat kecamatan mengalami penurunan. Pada
tahun 2017 terdapat 21 KIM. Pada tahun 2018, Dinas Komunikasi dan
Informatika melakukan verifikasi dan validasi lapangan terhadap 21 KIM yang
telah terbentuk. Dari hasil verifikasi dan validasi ini, terdapat 13 KIM yang
masih menjalankan aktivitas pengelolaan informasi dan legalitas organisasi
KIM telah diperkuat dengan Surat Keputusan dari Kantor Kelurahan setempat.
Secara kuantitatif cakupan pengembangan dan pemberdayaan
Kelompok Informasi Masyarakat di tingkat Kecamatan sudah sangat tinggi
yakni melebihi 100 %. Namun, permasalahan yang muncul adalah menjaga
keaktifan anggota KIM yang sudah terbentuk untuk menjalankan tugas dan
fungsinya.
b. Cakupan Layanan Telekomunikasi
Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan/atau
penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan,
gambar, suara dan bunyi melalui system kawat, optik, radio, atau sistem
elektromagnetik lainnya. Termasuk kegiatan telekomunikasi adalah
penyediaan pemancar suara, data, naskah, bunyi dan video menggunakan
fasilitas transmisi berdasarkan teknologi tunggal atau kombinasi dari berbagai
teknologi.
Guna mendukung jangkauan jaringan telekomunikasi, Pemerintah Kota
Mojokerto melalui Dinas Komunikasi dan Informatika telah melakukan
pembangunan dan pemeliharaan terhadap sejumlah sarana jaringan
komunikasi yang tersebar di berbagai lokasi. Jaringan ini melayani
Bab II - 82 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
komunikasi data di 36 OPD dan 18 kantor Kelurahan. Jaringan komunikasi ini
meliputi Tower jaringan sebanyak 23 unit yaitu 21 tower triangle dan 2 tower
monopole.
Tabel 2. 114: Jaringan Komunikasi di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Banyaknya jaringan tower (unit)
- 19 19 20 23
Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto, 2019
Terkait indikator cakupan layanan telekomunikasi, rumus yang
digunakan adalah luas wilayah yang tercoverage dibagi dengan luas wilayah
keseluruhan. Untuk data 2017 hingga 2018 belum pernah dilakukan
pengukuran terhadap indikator ini sehingga belum tersedia data capaian
kinerja. Jika berdasarkan cakupan wilayah tercoverage untuk pelayanan
komunikasi data antar Organisasi Perangkat Daerah, maka persentase Dinas
Komunikasi dan Informatika telah melayani semua OPD, yakni sebesar 100
persen.
Dalam konteks layanan telekomunikasi yang digunakan masyarakat
yaitu layanan telekomunikasi seluler, selama ini layanan telekomunikasi
seluler di wilayah Kota Mojokerto sudah mencapai 100%, karena semua
wilayah kecamatan dan kelurahan telah tercakup oleh operator seluler.
c. Persentase Penduduk yang Menggunakan HP/Telepon
Perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat
pesat saat ini memungkinkan hampir setiap orang untuk mendapatkan
informasi dalam waktu sesaat. Salah satu teknologi informasi dan komunikasi
yang menjadi pilihan untuk memperoleh informasi dan menjalin komunikasi
secara nirkabel adalah telepon seluler. Telepon seluler saat ini semakin kaya
fungsi. Tidak hanya sebagai sarana untuk melakukan komunikasi suara dan
teks jarak jauh, berbagai layanan tambahan telah disediakan pengembang
telepon seluler seperti multimedia messages, e-mail, akses internet, aplikasi
bisnis, alat fotografi dan permainan.
Indikator persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon dihitung
berdasarkan rumus: jumlah penduduk yang menggunakan HP/telepon dibagi
dengan jumlah penduduk dikalikan seratus persen. Untuk data penggunaan
HP/telepon ini belum tersedia, namun di dalam buku Statistik Kesejahteraan
Rakyat Provinsi Jawa Timur dari BPS Provinsi Jawa TImur, tersedia data
tentang persentase penduduk berumur 5 tahun ke atas yang
menguasai/memiliki telepon seluler dalam 3 bulan terakhir.
Bab II - 83 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 115: Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang
Menguasai/Memiliki Telepon Seluler dalam 3 bulan terakhir di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Menguasai/ Memiliki Telepon Seluler danlam 3 bulan terakhir
- 67,43 72,56 74,16 73,53
Capaian di Jawa Timur - 55,29 57,21 58,30 60,66
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, 2019 (diolah)
Dengan asumsi bahwa penduduk yang menguasai/memiliki telepon/HP
juga menggunakan perangkat tersebut, maka pada indikator ini dapat dilihat
bahwa persentase kepemilikan telepon seluler di Kota Mojokerto berada pada
kisaran 70%. Dari tahun ke tahun, terdapat kecenderungan kenaikan
kepemilikan telepon seluler, dan hanya mengalami sedikit penurunan dari
tahun 2017 ke 2018.
Jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Timur, maka kepemilikan
telepon seluler penduduk Kota Mojokerto relatif tinggi, melebihi rata – rata di
Kabupaten/Kota di Jawa Timur yakni 55,29% pada tahun 2015, 57,21% pada
tahun 2016, 58,30 % pada tahun 2017, dan 60,66 % pada tahun 2018.
d. Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Internet
Penggunaan internet sehat oleh masyarakat (rumah tangga) perlu
didorong dalam rangka mewujudkan masyarakat yang lebih melek informasi,
sehingga terbukanya akses informasi dapat menciptakan masyarakat yang
lebih tanggap dan aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah.
Pemerintah Kota Mojokerto telah memberikan sarana Internet kepada
masyarakat secara gratis. Sarana internet melalui hotspot gratis ini sudah
menjangkau di 18 kelurahan di Kota Mojokerto.
Tabel 2. 116: Jumlah Internet/Hotspot Masyarakat di Kota Mojokerto Tahun
2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Internet/Hotspot di Masyarakat (titik)
- - 34 50 75
Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto, 2019
Dengan adanya penyediaan titik hotspot di masyarakat ini, diharapkan
dapat meningkatkan jumlah rumah tangga yang memiliki akses internet.
Untuk indikator kinerja proporsi rumah tangga dengan akses internet dihitung
berdasarkan rumus: Jumlah rumah tangga yang memiliki akses internet
dibagi dengan jumlah rumah tangga.
Bab II - 84 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Di dalam buku Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Timur dari
BPS Provinsi Jawa TImur, data rumah tangga dengan akses internet adalah
sebagai berikut:
Tabel 2. 117: Persentase Rumah Tangga yang Anggota Rumah Tangga Ada
yang Mengakses Internet Dalam 3 Bulan Terakhir di Kota Mojokerto Tahun
2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Rumah Tangga yang Anggota Rumah Tangga Ada yang Mengakses Internet Dalam 3 Bulan Terakhir
- 64,66 41,17 46,81 80,58
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, 2019 (diolah)
Dari data di atas dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun, data rumah
tangga dengan akses internet tidak menunjukkan tren yang khusus. Misalnya,
dari tahun 2015 ke 2016 data menunjukkan penurunan yang cukup tajam,
namun pada tahun 2017 ke 2018 juga terlihat kenaikan yang cukup tajam.
Untuk data rumah tangga dengan akses internet ini, data rata – rata
Kabupate/Kota di Jawa Timur dari tahun 2015 - 2018 adalah sebesar 40,46
%, 24,12 %, 31,17 %, dan 65,01 %. Jika dibandingkan dengan rata – rata
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, persentase rumah tangga Kota
Mojokerto dengan akses internet masih berada di atas rata – rata
Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Tren pada kedua data ini selaras, dalam artian ketika data Kota
Mojokerto mengalami penurunan, maka data rata – rata Provinsi Jawa Timur
juga mengalami penurunan. Demikian sebaliknya, jika data Kota Mojokerto
mengalami kenaikan signifikan, makan demikian pula dengan data Provinsi
Jawa Timur.
e. Proporsi Rumah Tangga yang Memiliki Komputer Pribadi
Dalam hal mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan, ketersediaan
sarana prasarana komputer/ desktop/ notebook di tingkat rumah tangga
menjadi suatu tuntutan. Kebutuhan akan komputer oleh anggota rumah
tangga sudah dimulai dari usia yang sangat dini, tidak hanya oleh anggota
keluarga yang sudah mengenyam pendidikan menengah dan tinggi.
Indikator kinerja proporsi rumah tangga yang memiliki komputer pribadi
dihitung berdasarkan rumus jumlah rumah tangga yang memiliki komputer
pribadi dibagi dengan jumlah rumah tangga.
Bab II - 85 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 118: Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Komputer (Desktop,
Laptop dan Notebook) di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Komputer (Desktop, Laptop dan Notebook)
35,85 34,70 31,62 36,51 33,94
Capaian rata-rata Kabupaten/Kota di Jawa Timur
15,59 17,59 18,19 17,94 18,57
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, 2019 (diolah)
Dari data di atas dapat dilihat bahwa di Kota Mojokerto, persentase
rumah tangga yang memiliki komputer berada di kisaran 35 %. Dari tahun ke
tahun tidak ada tren khusus terkait penurunan dan kenaikan, namun
persentase tertinggi terjadi di tahun 2017, yakni sebesar 36,51 %. Data
proporsi rumah tangga dengan komputer pribadi pada tahun 2018 masih lebih
rendah dari data tahun 2014. Hal ini bisa dikarenakan adanya kenaikan
jumlah penduduk yang tidak dibarengi dengan kenaikan jumlah kepemilikan
komputer.
Jika dibandingkan dengan rata – rata Kabupaten/Kota di Jawa Timur,
maka persentase rumah tangga dengan kepemilikan komputer masih lebih
tinggi. Untuk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur, rata – rata rumah tangga
dengan kepemilikan komputer pada tahun 2014 – 2018 adalah 15,59 %,
17,59 %, 18,19 %, 17,94 %, dan 18,57 %. Dari tahun ke tahun dapat dilihat
bahwa untuk rata – rata Kabupaten/Kota di Jawa Timur terdapat
kecenderungan kenaikan proporsi rumah tangga dengan akses internet.
2.3.2.10 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
a. Persentase Koperasi Aktif
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas
kekeluargaan. Koperasi aktif adalah koperasi yang dalam dua tahun terakhir
mengadakan RAT (rapat anggota tahunan) atau koperasi yang dalam tahun
terakhir melakukan kegiatan usaha.
Tabel 2. 119: Persentase Koperasi Aktif di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Koperasi Aktif 76,24 76,24 71,19 76,27 80,22
Sumber: Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan tenaga Kerja, 2019
Bab II - 86 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Pada data diatas dapat diketahui Persentase koperasi aktif di Kota
Mojokerto pada tahun 2017 mencapai angka 76,27%, apabila dibandingkan
dengan tahun 2014 yang sebesar 76,24% angka ini dinilai mengalami sedikit
kenaikan. Hal ini perlu dilakukan pemetaan apakah persoalan kelembagaan,
SDM, keuangan atau persoalan lain yang menyebabkan kenaikan tersebut.
Sehingga dapat dilaksanakan kebijakan yang tepat dalam menjadikan
koperasi tersebut aktif dan berkembang kembali.
b. Persentase UKM Non BPR/LKM Aktif
Usaha kecil adalah peluang usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar. Usaha menengah
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan.
Persentase UKM non BPR/LKM di Kota Mojokerto meningkat pesat,
dari 37,19 persen di tahun 2014 menjadi 82,64 persen di tahun 2018.
Berkembangnya UKM menggambarkan berkembangnya ekonomi lokal.
Tabel 2. 120: Persentase UKM Non BPR/LKM Aktif di Kota Mojokerto Tahun
2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase UKM non BPR/LKM Aktif
37,19 41,32 82,64 82,64 82,64
Sumber: Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan tenaga Kerja, 2019
2.3.2.11 Penanaman Modal
Penanaman Modal Dalam Negeri adalah kegiatan menanam modal
untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang
dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal
dalam negeri. Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur dalam Undang-
Undang No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Sedangkan
Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan
membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan. Dalam Pasal 1
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang
dimaksud dengan Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal
untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh
Bab II - 87 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun
yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Investasi
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penamanan Modal Asing
(PMA) merupakan faktor yang dominan dalam mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi Kota Mojokerto. Berikut ini merupakan tabel aspek dan indikator
kinerja menurut Bidang Urusan, yang dalam hal ini adalah urusan
penanaman modal.
Tabel 2. 121: Realisasi Investasi di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan
Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
198 253 252 304 238
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
103.706.603.600 208.781.351.000 132.314.200.000 289.261.715.000 170.029.747.050
Rasio daya serap tenaga kerja
3,69 3,01 2,74 2,08 3,81
Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
105,074,747,400
(Naik 103 %) 76,467,151,000
(Turun 37 %) 156,947,515,000
(Naik 104 %) 119,231,967,950
(Turun 41 %)
Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Mojokerto, 2019
Pada tahun 2014 – 2015 jumlah nilai investasi menunjukkan
peningkatan dari Rp.103.706.603.600 menjadi Rp. 208.781.351.000 dengan
prosentase sebesar 103%. Jumlah investor dari 198 menjadi 253, mengalami
kenaikan dengan prosentase 21,7%. Namun, rasio daya serap tenaga kerja
pada tahun 2014 – 2015 mengalami penurunan dari 3,69 menjadi 3,01. Pada
tahun 2015 – 2016 jumlah nilai investasi menunjukkan penurunan yaitu
sebesar Rp. 208.781.351.000 menjadi Rp. 132.314.200.000 dengan
prosentase 37%. Jumlah investor dari 253 menjadi 252, mengalami
penurunan sebesar 0.395%. Sedangkan rasio daya serap tenaga kerja pada
tahun 2015 – 2016 juga mengalami penurunan dari 3,01 menjadi 2,74.
Pada tahun 2016 – 2017 jumlah nilai investasi menunjukkan
peningkatan yaitu sebesar Rp. 132.314.200.000 menjadi Rp.
289.261.715.000 dengan prosentase 104%. Jumlah investor dari 252 menjadi
304, mengalami peningkatan sebesar 17,1%. Sedangkan rasio daya serap
tenaga kerja pada tahun 2016 – 2017 mengalami penurunan sebesar 2,74
menjadi 2,08. Pada tahun 2017 – 2018 jumlah nilai investasi menunjukkan
penurunan yaitu sebesar Rp. 289.261.715.000 menjadi Rp. 107.029.747.050
dengan prosentase 41%. Jumlah investor dari 304 menjadi 238, mengalami
penurunan sebesar 27.73%. Sedangkan rasio daya serap tenaga kerja pada
tahun 2017 – 2018 juga mengalami peningkatan dari 2,08 menjadi 3,81.
Bab II - 88 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.3.2.12 Kepemudaan dan Olahraga
a. Persentase Organisasi Pemuda yang Aktif
Pada tahun 2014 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
belum terbentuk sedangkan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan
Pariwisata terbentuk pada bulan Mei 2015 tetapi belum mengelola anggaran,
pengelolaan Anggaran pada tahun 2015 ada pada Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah 2015. Prosentase Organisasi Pemuda yang
aktif menjadi 50% ditahun 2016 dikarenakan jumlah Organisasi Pemuda ada
sebanyak 38 dan yang aktif 19 Organisasi Pemuda saja. Sedangkan di tahun
2017 Tercatat sebanyak 19 OKP yang aktif dari 40 Organisasi Kepemudaan
dengan prosentase 47,50%. Organisasi Kepemudaan meningkat cukup tinggi
sebanyak 54 OKP namun secara Prosentase mengalami penurunan menjadi
44,4% dikarenakan Jumlah OKP yang aktif hanya 24 OKP.
Tabel 2. 122: Persentase Organisasi Pemuda yang Aktif di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase organisasi pemuda yang aktif
- - 50% 47,50% 44,40%
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mojokerto,
2019
b. Persentase Wirausaha Muda
Di era Globalisasi Entrepeuner menjadi pilihan banyak orang diberbagai
daerah di Indonesia, termasuk Kota Mojokerto yang pada tahun 2016
prosentase wirausaha muda sebesar 0,70% dan pada tahun 2017 mengalami
peningkatan menjadi 1,37% di tahun 2018 juga meningkat menjadi 1,55%.
Tabel 2. 123: Persentase Wirausaha Muda di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase wirausaha muda
- - 0,70% 1,37% 1,55%
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mojokerto,
2019
c. Cakupan Pembinaan Olahraga
Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga terdiri dari kegiatan
Pelaksanaan identifikasi bakat dan profesi pelajar dalam olahraga agar
teridentifikasinya bakat - bakat pelajar dari setiap cabang olahraga yang akan
mengikuti perlombaan tingkat provinsi.
Bab II - 89 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 124: Cakupan Pembinaan Olahraga di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan Pembinaan Olahraga
- 21,73% 43,47% 47,82% 17,39%
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mojokerto,
2019
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa adanya kenaikan cabor yang
diperlombakan yang terjadi antar tahun mengindikasikan bahwa adanya
peningkatan kinerja dalam pelaksanaan program kegiatan. Berbagai faktor
yang mendukung peningkatan kinerja tersebut antara lain adanya Kegiatan
pertandingan cabang- cabang Olahraga di tingkat Provinsi POPDA dan POR
SD.
d. Cakupan Pelatih yang Bersertifikat
Cakupan pelatih yang bersertifikat merupakan indikator untuk melihat
peningkatan jumlah kualitas serta kompetensi pelatih, peneliti, praktisi dan
teknisi olahraga.
Tabel 2. 125: Cakupan Pelatih yang Bersertifikat di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan Pelatih yang Bersertifikat
- - - 14% 46%
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mojokerto,
2019
Cakupan Pelatih yang Bersertifikat pada tahun 2015 sampai dengan
2016 adalah belum ada data yang bisa dilaporkan, sedangkan pada tahun
2017 sampai dengan 2018 adanya kenaikan yang terjadi antar tahun
mengindikasikan bahwa adanya peningkatan kinerja dalam pelaksanaan
program kegiatan.
e. Cakupan Pembinaan Atlet Muda
Cakupan Pembinaan Atlet Muda di Kota Mojokerto terjadi adanya
kenaikan prestasi yang terjadi antar tahun mengindikasikan bahwa adanya
peningkatan kinerja dalam pelaksanaan program kegiatan. Berbagai faktor
yang mendukung peningkatan kinerja tersebut antara lain adanya Kegiatan
pertandingan cabang- cabang Olahraga di tingkat Provinsi POPDA dan POR
SD.
Bab II - 90 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 126: Cakupan Pembinaan Atlet Muda di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan Pembinaan Atlet Muda
- 1,51% 2,34% 1,67% -
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mojokerto,
2019
2.3.2.13 Statistik
a. Tersedianya SIstem Data dan Statistik yang Terintegrasi
Sebelum tahun 2017 Data Statistik masih ditangani oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Kota Mojokerto. Hasil dari penyusunan data statistik tersebut
berupa buku statistik yang di cetak dan di distribusikan kepada OPD di
lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. Sejak tahun 2017 data statistik
diserahkan ke Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto, dalam
mempublikasikan data statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota
Mojokerto melakukan inovasi hasil dari penyusunan data statistik tidak hanya
berupa buku tetapi juga bisa diakses melalui website. Buku data statistik
tersebut terdiri dari :
1. Buku Statistik Daerah Dalam Angka
2. Buku Indeks Kemahalan Konstruksi
3. Buku ICOR Dan ILOR
4. Buku Indeks Gini
Buku data statistik tersebut juga bisa diakses memalui website
mojokertokota.go.id dan ppid.mojokertokota.go.id. Pada tahun 2019 ini Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto akan merencanakan membangun
portal data atau website satu data yang terintegrasi dengan portal Satu Data
Indonesia. Ini sebagai wujud mendukung e-government dan e-database
sesuai Permendagri.
b. Tersedianya Buku “Statistik Daerah Dalam Angka”
Buku Statistik Daerah Dalam Angka merupakan publikasi yang cukup
prestisius karena melibatkan data-data dari stakeholder terkait. Buku ini
disusun oleh BPS tahun 2017, dan tahun 2018 ada pendampingan Jasa
Konsultan dari RCCP FIA Universitas Brawijaya Malang, Buku Statistik
Daerah Dalam Angka berisi sekitar 80 persen dari OPD (Organisasi
Perangkat Daerah) di tingkat provinsi maupun kab/kota. Ketersediaan data
tergantung dari OPD tersebut hingga masing-masing daerah memiliki
keberagaman data sesuai potensi wilayahnya. Meski hampir keseluruhan
data dalam BSDDA menampilkan data OPD, tidak berarti bahwa proses
Bab II - 91 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
pengumpulan data mudah dan cepat. Justru ketepatan waktu sering menjadi
masalah. Belum lagi konsistensi dan kelengkapan data yang menyebabkan
waktu yang lebih lama untuk menelaah dan cross chek data.
Buku Statistik Daerah Dalam Angka merupakan Potret Pemerintah Kota
Mojokerto, yang mana dalam hal ini telah diulas secara statistik masing-
masing OPD yang ada dalam Lingkungan Pemerintahan Kota Mojokerto
yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek kependudukan, kesehatan,
sosial ekonomi, pendidikan, kepegawaian, pembangunan, perencanaan,
komunikasi informatika, perhubungan, ketahanan pangan dan pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset daerah telah diatur dalam serta ketertiban,
keamanan, kebangsaan dan ketentuan Peraturan Daerah No 14 Tahun 2016
Tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Untuk kedepannya Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto
akan meningkatkan pelayanan agar data statistik yang telah disusun dan
dipubilkasikan mudah untuk diakses dan dipahami oleh masyarakat. Data
yang dipublikasikan tidak hanya berupa angka dan narasi tetapi berupa
gambar visual yang menarik untuk meningkatkan minat bagi pengguna/user.
c. Tersedianya Buku PDRB
Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) bisa dilihat dari tiga
sisi yaitu produksi, pendapatan dan pengeluaran. Penghitungan PDRB
dengan pendekatan pendapatan maupun pendekatan pengeluaran belum
tersedia, juga ditambah dengan pendapatan factor netto dari luar, sedangkan
Produk Regional Neto adalah Produk Regional Bruto dikurangi penyusutan
atas barang-barang modal tetap yang digunakan selama setahun dan
Pendapatan Regional per capital adalah Produk Regional Neto atas biaya
factor produksi dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto tahun 2017 semakin
membaik dibandingkan dengan tahun 2016, berdasarkan perhitungan PDRB
atas dasar harga konstan tahun 2010 . Nilai PDRB atas dasar harga konstan
2010 pada tahun 2017 adalah 4.460.444,90 juta rupiah sedangkan tahun
2016 adalah 4.223.570,40 juta rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga
berlaku tahun 2017 sebesar 5.848.234,70 juta rupiah sedangkan tahun 2016
sebesar 5.371.028,60 juta rupiah tetapi laju pertumbuhan untuk tahun 2017
turun menjadi 5,65% sedangkan tahun 2016 5,77% disebabkan lemah nilai
tukar rupiah terhadap dolar dan terjadinya inflasi di beberapa komoditi. Hal ini
pengaruh dari 4 sektor ekonomi yang dominan kontribusinya terhadapan
peningkatan ekonomi di Kota Mojokerto yaitu sektor Perdagangan, Informasi
dan Komunikasi serta Indutri Pengolahan dan sektor Konstruksi.
Bab II - 92 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.3.2.14 Kebudayaan
a. Penyelenggaraan Festival seni dan budaya
Disporabudpar sebagai wadah pelestarian budaya Kota Mojokerto
khususnya dalam agenda kegiatannya mempunyai target dan capaian, data
yang di himpun dari tahun 2014 – 2018 terdapat beberapa indikator budaya
adapun indikator tersebut terdiri dari penyelenggaran festival , benda situs
dan kawasan cagar budaya yang di lestarikan, jumlah karya budaya yang
direvitalisasi dan inventarisasi dan jumlah cagar budaya yang dikelolah
secara terpadu.
Dimana indikator penyelenggaraan festival seni dan budaya
terselenggaranya tiga kegiatan festival ditahun 2017 dan 2018, festival tari ,
festival keroncong dan festival makanan Khas, dalam kegiatan tersebut
berdampak pada pelestarian budaya dimana seniman dan masyarakat pada
umumnya bisa meyaksikan seni dan budaya yang selama ini kurang dapat
mendapatkan perhatian.
Tabel 2.127: Penyelenggaran Festival di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
- - - 3 3
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mojokerto,
2019
b. Karya Budaya yang Direvitalisasi dan DIinventarisasi
Indikator jumlah karya budaya yang direvitalisasi dan inventarisasi dari
pendataan tahun 2014 – 2018 di dapatkan 16 karya batik terdiri cipta karya
motif Awan Inggek, Nam Kloso, Mahkota Mojopahit, Mrico Bolong, Lerek
Kali, Koro Renteng, Bunga Matahari, Daun Bunga Sepatu, Alas Majapahit,
Daun Talas, Gerbang Mahkota Raja, Sisik Gringsing, Satrio Manah ,Surya
Majapahit, Terang Bulan, Teratai Surya Majapahit, 2 cipta tari karya cipta
didapatkan dari dua kali lomba cipta tari yang di tahun 2016 dan 2017 di
ikutkan lomba cipta tari di kedung kesenian surabaya, 1 seni musik karya
cipta musik mbah jigong, 2 cipta lagu karya lagu onde – onde mojokerto dan
kuto mojokerto.
Tabel 2. 128: Jumlah karya budaya yang direvitalisasi dan inventarisasi di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah karya budaya yang direvitalisasi dan inventarisasi
- - 21 22 22
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mojokerto,
2019
Bab II - 93 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.3.2.15 Perpustakaan
a. Jumlah Pengunjung Perpustakaan per tahun
Minat baca masyarakat adalah suatu cermin sikap dari masyarakat
terhadap kemauan untuk mengetahui segala sesuatu informasi melalui media
baca. Ditinjau dari segi pengamatan global tentang minat baca masyarakat,
secara kasar sebenarnya minat baca masyarakat Jawa Timur minat bacanya
cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pengunjung perpustakaan yang
terus meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2014 jumlah pengunjung
perpustakaan di Kota Mojokerto sebanyak 60.129 orang, kemudian pada
tahun 2018 meningkat menjadi 102.288 orang. Jumlah pengunjung tertinggi
berasal dari swasta diikuti pelajar dan umum.
Tabel 2. 129: Jumlah Pengunjung Perpustakaan per tahun di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Pengunjung Perpustakaan
60.129 78.471 87.258 92.981 102.288
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto, 2019
b. Rasio Perpustakaan per satuan penduduk
Rasio perpustakaan persatuan penduduk untuk menentukan rasio
perpustakaan yaitu jumlah perpustakaan yang ada dibagi dengan jumlah
penduduk setiap tahunnya juga menunjukan kenaikan walaupun kenaikannya
tidak setiap tahun. Pada tahun 2014 Rasio Perpustakaan di Kota Mojokerto
sebesar 1,26 per 1.000 penduduk atau sebanyak 157 perpustakaan. Pada
tahun 2018 naik menjadi 1,30 per 1.000 penduduk atau sebanyak 167
perpustakaan. Hal ini disebabkan karena ada penambahan pada
perpustakaan SD/MI, perpustakaan keliling dan perpustakaan RTH.
Tabel 2. 130: Rasio Perpustakaan per Satuan Penduduk di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Rasio Perpustakaan per 1.000 penduduk
1,26 1,25 1,24 1,30 1,30
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto, 2019
2.3.2.16 Kearsipan
a. Persentase Perangkat Daerah yang Mengelola Arsip secara Baku
Pengelolaan arsip merupakan salah satu usaha dalam melestarikan
menjaga dan memelihara Arsip mengingat pentingnya makna arsip maka
segala upaya dilaksanakan untuk menyelamatkannya.
Bab II - 94 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 131: Persentase PD yang Mengelola Arsip secara Baku di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase PD yang Mengelola Arsip secara Baku
- - - - 54,65
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto, 2019
2.3.3 Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Pilihan
2.3.3.1 Kelautan dan Perikanan
a. Produksi Perikanan
Produksi perikanan air tawar di Kota Mojokerto pada tahun 2018
sebanyak 182.958 kg/tahun
Tabel 2. 132: Produksi Perikanan di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Produksi perikanan (kg/th) 182.958 182.958 182.958 182.958 182.958
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Mojokerto, 2019
b. Konsumsi Ikan
Jumlah konsumsi ikan di Kota Mojokerto selama lima tahun terakhir
terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 jumlah konsumsi ikan di Kota
Mojokerto sebanyak 19,9 kg/tahun.
Tabel 2. 133: Jumlah Konsumsi Ikan di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Konsumsi ikan (kg/th) 18,1 17,7 17,8 17,8 19,9
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Mojokerto, 2019
2.3.3.2 Pariwisata
a. Persentase Kunjungan Wisata
Indikator kunjungan wisata menjadi prioritas dalam pencapaian target
peningkatan pariwisata kota mojokerto, sumber yang di dapat dalam
menentukan kunjungan wisata di dapatkan dari data kunjungan wisatan yang
menginap di Hotel dan penginapan Kota Mojokerto, dari target yang di
tentukan sebesar 300.000 wistawan baik dalam negeri dan luar negeri, dari
tabel yang tersajikan di tahun 2016 tercapai 41% , Tahun 2017 62% dan
tahun 2018 75,24 %, adapun peningkatan kujungan pariwasata kota
Bab II - 95 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
mojokerto di sebabkan banyaknya tempat wisata baru yang menjadi daya
tarik wisatawan masuk ke kota mojokerto.
Tabel 2. 134: Persentase Kunjungan Wisata di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Kunjungan Wisata
n/a n/a 41% 62% 75,24%
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mojokerto,
2019
b. Lama Kunjungan Wisata
Indikator lama kunjungan wisata di kota Mojokerto untuk mengetahui
berapa lama wisatawan menginap di Kota Mojokerto. Dari tabel di bawah
rata-rata lama kunjungan menginap di Kota Mojokerto dari tahun 2016 sampai
2018 adalah 1 hari.
Tabel 2. 135: Lama Kunjungan Wisata di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Lama kunjungan wisata n/a n/a 1 hari 1 hari 1 hari
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mojokerto,
2019
2.3.3.3 Pertanian
Sektor pertanian/perkebunan di Kota Mojokerto bukan merupakan
penyumbang utama terhadap total PDRB Kota Mojokerto, hal ini dikarenakan
Kota Mojokerto merupakan wilayah perkotaan dan luas wilayah Kota
Mojokerto yang kecil.
Tabel 2. 136: Produktivitas pertanian/perkebunan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Produksi sektor pertanian (ton/ha)
4,57 5,59 5,61 5,49 n/a
Produksi sektor perkebunan (kw/ha)
740 755 750 790 790
Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB
0,63 0,62 0,61 0,57 n/a
Cakupan Bina Kelompok Petani
100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Mojokerto, 2019
Bab II - 96 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.3.3.4 Energi dan Sumber Daya Mineral
a. Ketersediaan Listrik
Keberhasilan pembangunan di Kota Mojokerto tentu tidak terlepas dari
peran Ketersediaan pasokan daya listrik. Ketersediaan listrik bisa menjadi
angin segar bagi Rumah Tangga di Kota Mojokerto, karena dengan kondisi
kelistrikan yang ada saat ini, bisa memberikan ruang gerak tanpa rasa
khawatir kekurangan atau defisit listrik. Kebutuhan daya listrik dari waktu ke
waktu terus menunjukkan peningkatan yang pesat, sehingga diperlukan
perhitungan yang matang mengenai perencanaan untuk memenuhi
kebutuhan listrik khususnya di Kota Mojokerto. Pengelolaan kelistrikan di Kota
Mojokerto dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Selanjutnya PLN
yang mendistribusikannya kepada masyarakat/ instansi/ perusahaan/
lembaga swasta untuk berbagai keperluan.
Tabel 2. 137: Jumlah Rumah Tangga Pengguna Listrik dan Rasio Ketersediaan
Listrik di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 Jumlah rumah tangga pengguna listrik
33327 34240 35141 37643 n/a
Rasio ketersediaan daya listrik 1,13 1,13 1,17 1,17 n/a
Sumber : Bagian Perekonomian Setda Kota Mojokerto, 2019
Rasio Ketersediaan listrik juga mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Jenis dan kapasitas pembangkit listrik dapat mempengaruhi besarnya
listrik yang diproduksi baik pada waktu siang maupun malam. Faktor yang
berpengaruh terhadap produksi listrik per jenis pembangkit adalah faktor
kapasitas pembebanan baik sebagai beban dasar maupun beban puncak,
karakteristik pembebanannya sendiri termasuk daya mampu, dan waktu
operasi unit pembangkit listrik. Waktu operasi adalah jam operasi maksimum
dalam 1 tahun dikurangi dengan penghentian terjadwal dan perkiraan
penghentian tak terjadwal. Faktor tersebut dapat menyebabkan total produksi
listrik per jenis pembangkit listrik pada waktu siang dan malam hari berbeda.
Besarnya produksi listrik selama kurun waktu yang telah ditentukan dapat
memberi gambaran besarnya pasokan listrik dalam pemenuhan kebutuhan
listrik nasional. Walaupun demikian tidak semua kebutuhan listrik dapat
dipenuhi, oleh karena itu masih ada kebutuhan listrik yang tertahan dan tidak
dapat dipenuhi oleh pembangkit listrik PLN. Kondisi ini merupakan gambaran
umum dari Kota Mojokerto yang sedang berkembang, dimana penyediaan
listrik bukan merupakan pemenuhan kebutuhan riil seluruhnya tetapi lebih
merupakan kemampuan untuk membangkitkan dan mendistribusikan listrik ke
masyarakat Kota Mojokerto.
Bab II - 97 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
b. Sambungan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga
Sambungan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga di Kota
Mojokerto ada sejak Tahun 2004 di Daerah Jalan Raya Ijen Wates, Kelurahan
Wates terdapat 200 sambungan Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga namun
dikarenakan banyak kendala akhirnya terhenti pengembangan Jaringan Gas
Bumi untuk Rumah Tangga. Salah Satu Kendala tersebut misalnya ketakutan
masyarakat akan bahaya meledaknya Jaringan Gas Bumi. Pada Tahun 2015
Bagian Perekonomian dimana ada salah satu Sub Bagian Energi Sumber
Daya Mineral mencari informasi kembali tentang Pengembangan Potensi
Jaringan Gas Bumi di Kota Mojokerto Ke Perusahaan Gas Negara (Persero)
Sidoarjo. Ternyata hasilnya sangat baik Perusahaan Gas Negara (Persero)
Sidoarjo menyatakan siap memfasilitasi dan membantu untuk pengembangan
kembali Sambungan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga. Dengan
melalui Negosiasi yang sulit dilalui Bagian Perekonomian namun pada
akhirnya bisa tercapai juga pengembangan Sambungan Jaringan Gas Bumi
untuk Rumah Tangga. Pada Tahun 2016 terpasang lagi di daerah Kelurahan
Wates sebanyak 523 Sambungan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga,
sehingga terdapat 723 Sambungan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga
di Kota Mojokerto atau sekitar 2,2 % dari Total Rumah sejumlah 32999. Pada
Tahun 2017 terpasang lagi di daerah Kelurahan Mentikan, Kelurahan
Kauman, Kelurahan Prajuritkulon, Kelurahan Surodinawan dan Kelurahan Miji
sebanyak 5.000 Sambungan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga,
sehingga bertambah lagi menjadi 5.723 Sambungan Jaringan Gas Bumi
untuk Rumah Tangga di Kota Mojokerto atau sekitar 17,34 % dari Total
Rumah sejumlah 35.055.
Tabel 2. 138: Persentase Rumah Tangga Pengguna Jaringan Gas Bumi di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 Persentase rumah tangga pengguna jaringan gas bumi
0 0 2,2 17,34 n/a
Sumber : Bagian Perekonomian Setda Kota Mojokerto, 2019
2.3.3.5 Perdagangan
a. Nilai Ekspor
Nilai ekspor produk perdagangan yang dilakukan beberapa perusahaan
di kota Mojokerto pada tahun 2013 sebesar Rp. 8.602.545.700,00 tahun
2014 sebesar Rp. 8.702.562.893,24 naik sebesar 1,16 % pada tahun 2015
sebesar Rp. 8.702.562.893,24 naik sebesar 0,11 % pada tahun 2016 nilai
ekspor sebesar Rp. 8.871.868.975,38 naik sebesar 1,83 % pada tahun 2017
nilai ekspor sebesar Rp. 9.635.282.159,07 naik sebesar 8,60 % pada tahun
2018 nilai ekspor sebesar Rp. 9.895.282.159,01 naik sebesar 2,08 % .
Bab II - 98 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kalau diamati bahwa nilai ekspor Kota Mojokerto mulai tahun 2014
sampai dengan tahun 2018 selalu terjadi peningkatan meskipun
persentasenya disetiap tahun mengalami naik turun hal ini di pengaruhi oleh
keadaan perekonomian saat itu namu dengan demikian ekpor dikota
Mojokerto dapat dijelaskan bahwa selama 5 tahun yaitu tahun 2014 sampai
dengan tahun 2018 nilai rata-rata ekspor naik sebesar 2,76 %.
Tabel 2. 139: Nilai Ekspor Produk Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Nilai Ekspor Produk Kota Mojokerto
8.702.562.893,24
8.712.562.900,24
8.871.868.975,38
9.635.282.159,07
9.895.282.159,01
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto, 2019
b. Pedagang Informal Mendapat Pembinaan
Pembinaan yang dilakukan pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas
Perindustrian dan Perdagangan terhadap kelompok usaha pedagang informal
yang ada dijalan benten pancasila pada tahun 2014 sebanyak 137 orang dari
jumlah pedagang sebanyak 355 orang atau sebesar 38,59 % pada tahun
2015 sebanyak 140 orang dari jumlah pedagang sebanyak 357 orang atau
sebesar 39,22 % pada tahun 2016 sebanyak 145 orang dari jumlah pedagang
sebanyak 362 orang atau sebesar 40,06 % pada tahun 2017 sebanyak 150
orang dari jumlah pedagang sebanyak 362 orang atau sebesar 41,44 % pada
tahun 2018 sebanyak 155 orang dari jumlah pedagang sebanyak 362 orang
atau sebesar 42,82 % kalau diamati persentase pembinaan pemerintah kota
Mojokerto terhadap pedagang informal setiap tahun mulai tahun 2014 sampai
dengan tahun 2018 selalu ada peningkatan hal ini menandakan bahwa
pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Mojokerto sangat peduli terhadap pelaku usaha pedagang kecil informal
khususnya di Jalan Benteng Pancasila.
Tabel 2. 140: Pedagang Informal mendapat Pembinaan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Pedagang Informal mendapat Pembinaan
137 140 145 150 155
Jumlah pedagang informal
155 357 362 362 362
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto, 2019
Bab II - 99 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.3.3.6 Perindustrian
Kepedulian pemerintah Kota Mojokerto dalam melakukan pembinaan
terhadap industri kecil dan menengah melalui dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Mojokerto dengan memberikan Pelatihan Manajemen
Produk, Pelatihan ketrampilan Proses Produksi dan Peningkatan
Penggunaaan Teknologi serta menfasilitasi pemasaran dengan
menyelenggarakan pameran lokar maupun mengikuti pameran tingkat
proponsi maupun pameran tingkan nasional serta pembinaan melalui misi
dagang bagi produk yang berkualitas ekspor.
Pembinaan industri diarahkan pada sasaran semua jenis industri seperti
industri Batik tulis, industri Alas kaki, Industri Kerajinan, Industri cetakan kue
dari aluminium dan industri makanan dan minuman yang keberadaanya
tersebar di wilayah Kelurahan di Kota Mojokerto
Jumlah pengrajin yang telah dibina dapat dijelaskan mulai tahun 2013
jumlah pengrajin yang dibina sebanyak 522 orang dari berbagai jenis industri
atau sebesar 24,25 % dari jumlah pengrajin sebanyak 2.153 orang dengan
bentuk pelatihan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan untuk
mengatasi permasalahan yang sedang terjadi di setiap jenis industri , pada
tahun 2014 jumlah pengrajin yang dibina sebanyak 672 orang atau sebesar
31,07 % dari jumlah pengrajin sebanyak 2.163 orang , pada tahun 2015
jumlah yang dibina sebanyak 470 orang atau sebesar 32,30 % dari jumlah
pengrajin sebanyak 1.455 orang, di tahun 2015 ini jumlah pengrajin
mengalami penurunan dikarenakan kurangnya minat generasi muda untuk
berwira usaha namun dilihat dari prosentase pengrajin yang dibina tetap
meningkat karena pemerintah masih tetap komitmen untuk meningkatkan
produktivitas daya saing pengrajin industri, pada tahun 2016 sampai dengan
2018 terjadi kenaikan sehingga jumlah pengrajin sebanyak 1.510 orang yang
dibina sebanyak 550 orang atau sebesar 36,42 %
Tabel 2. 141: IKM di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Pengrajin IKM yang dibina
672 470 500 530 550
Jumlah IKM 2.163 1.455 1.497 1.502 1.510
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto, 2019
2.3.4 Fokus Layanan Urusan Penunjang Pemerintahan
2.3.4.1 Perencanaan Pembangunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka
Bab II - 100 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
periode selama 5 tahunan yang berisi penjabaran dari visi, misi , dan program
kepala daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta memperhatikan
RPJM Nasional. RPJMD menekankan tentang pentingnya menterjemahkan
secara arif tentang visi, misi, dan agenda Kepala Daerah terpilih dalam
tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pembangunan yang merespon
kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta kesepakatan tentang tolok ukur
kinerja untuk mengukur keberhasilan pembangunan daerah dalam 5 tahun ke
depan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan penjabaran
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi
daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya,
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mengacu
kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). RKPD selanjutnya menjadi
pedoman penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD). Pada tahun 2019, capaian persentase jumlah program
RKPD yang sesuai dengan RPJMD adalah 100%
Tabel 2. 142: Tersedianya dokumen perencanaan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah 2014 2015 2016 2017 2018
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada Ada Ada Ada Ada
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA
Ada Ada Ada Ada Ada
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA
Ada Ada Ada Ada Ada
Tersedianya dokumen RTRW yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada Ada Ada Ada Ada
Penjabaran Konsistensi Program RPJMD kedalam RKPD
90% 90% 90% 90% 100%
Penjabaran Konsistensi Program RKPD kedalam APBD
90% 90% 90% 90% 100%
Kesesuaian rencana pembangunan dengan RTRW
100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Kota Mojokerto, 2019
2.3.4.2 Keuangan
a. Indeks Kapasitas Fiskal Daerah
Indeks Kapasitas Fiskal merupakan gambaran dari kemampuan
keuangan daerah yang dicerminkan melalui pendapatan daerah dikurangi
dengan pendapatan yang penggunaannya sudah ditentukan, belanja bagi
hasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja pegawai. Peta Kapasitas Fiskal
Bab II - 101 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Daerah dapat digunakan untuk pengusulan Pemerintah Daerah sebagai
penerima hibah, penilaian atas usulan pinjaman daerah, penentuan besaran
dana pendamping, jika dipersyaratkan, dan/atau hal lain yang diatur secara
khusus dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tabel 2. 143: Indeks Kapasitas Fiskal Daerah di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Indeks Kapasitas Fiskal Daerah
1,79 1,73 2,28 0,73 0,83
Sumber : BPPKA Kota Mojokerto, 2019
b. Penilaian Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah
Selama lima tahun terakhir, Kota Mojokerto berhasil memperoleh
predikat Wajar Tanpa pengecualian (WTP), ini menjadi tugas semua OPD di
Kota Mojokerto untuk mempertahankan dan meningkatkan sistem
pengelolaan keuangan.
Tabel 2. 144: Opini BPK terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP
Sumber : BPPKA Kota Mojokerto, 2019
c. Persentase SiLPA terhadap APBD
Persentase SiLPA terhadap APBD merupaka proporsi SiLPA terhadap
total APBD Kota Mojokert. Persentase SiLPA terhadap APBD Kota Mojokerto
selama lima tahun terakhir cukup fluktuatif. Pada tahun 2014 sebesar 16,22
persen sedangkan pada tahun 2018 turun menjadi 7,63 persen.
Tabel 2. 145: Persentase SiLPA terhadap APBD di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase SiLPA terhadap APBD
16,22 19,17 16,93 3,77 7,63
Sumber : BPPKA Kota Mojokerto, 2019
d. Pendapatan dan Belanja Daerah
Realisasi pendapatan Kota Mojokerto menampakkan progress yang
cukup baik, tren perkembangan pendapatan Kota Mojokerto tahun 2014
sampai dengan tahun 2016 meningkat, tahun 2017 mengalami penurunan,
akan tetapi pada tahun 2018 kembali mengalami peningkatan. Posisi tren
yang sama ditunjukkan pada posisi dana perimbangan, hal ini dikarenakan
Bab II - 102 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
kebijakan pusat yang mengurangi dana perimbangan paa tahun 2017.
Berbagai daerah juga terkena dampak serupa pengurangan dari dana
perimbangan. Lain-lain pendapatan daerah yang sah tahun 2014 sampai
tahun 2017 terus menurun, tetapi pada tahun 2018 kembali mengalami
peningkatan. Berbeda dengan pendapatan asli daerah yang mengalami terus
peningkatan dari tahun 2014 sampai tahun 2017, namun pada tahun 2018
menurun. Pendapatan asli daerah didominasi oleh pajak daerah yang
menyumbang sebagian besar penerimaan pendapatan asli daerah. Berikut
rincian dari pendapatan daerah Kota Mojokerto
Tabel 2. 146: Realisasi Pendapatan dan Pendapatan Asli Daerah di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Uraian 2014 (Rp)
2015 (Rp)
2016 (Rp)
2017 (Rp)
2018* (Rp)
Rata-rata
pertumbuhan (%)
PENDAPATAN 689.559.351.472,80 717.544.079.472,41 806.772.000.827,56 782.331.264.434,20 888.007.907.219,17 6,24
Pendapatan Asli Daerah
105.277.492.017,80 129.258.132.763,41 152.462.202.064,56 178.295.062.136,20 183.037.091.407,17 12,89
Pajak Daerah 25.092.877.550,28 31.324.086.639,85 35.333.988.082,55 47.423.790.376,20 47.920.074.429,73 18,22
Retribusi Daerah 10.886.961.499,50 11.862.967.589,50 13.006.473.471,46 7.661.594.955,54 9.989.500.314,07 2,16
Sumber : BPPKA Kota Mojokerto, 2019 *) belum audit BPK
Sumber pendapatan terbanyak Kota Mojokerto berasal dari Dana
Perimbangan dengan proporsi rata-rata tahun 2014-2018 mencapai lebih dari
60 persen dari total pendapatan daerah. Namun, jika melihat tren proporsi
Pendapatan Asli Daerah yang cenderung meningkat setiap tahunnya
menggambarkan bahwa Kota Mojokerto telah berusaha meningkatkan
penghasilan daerah melalui pajak dan retribusi. Rincian proporsi realisasi
pendapatan Kota Mojokerto dapat tersaji pada tabel di bawah ini
Tabel 2. 147: Proporsi Pendapatan di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Uraian
Tahun
2014 (%)
2015 (%)
2016 (%)
2017 (%)
2018* (%)
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah 15,26 18,01 18,90 22,79 20,61
Dana Perimbangan 63,65 63,75 68,91 66,38 62,29
Lain-lain pendapatan daerah yang sah
21,10 18,23 12,19 10,83 17,10
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 100 100 100 100 100
Sumber : BPPKA Kota Mojokerto, 2019 *) belum audit BPK
Sedangkan realisasi belanja daerah Kota Mojokerto tahun 2014
sampai dengan tahun 2016 menunjukkan peningkatan, di tahun 2016 terjadi
lonjakan peningkatan. Di tahun 2017 menurun dan kembali meningkat pada
Bab II - 103 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
tahun 2018. Proporsi belanja langsung lebih besar dibandingkan dengal
proporsi belanja tidak langsung. Belanja tidak langsung didominasi
pengeluaran oleh belanja pegawai, untuk belanja langsung di dominasi
pengeluaran oleh belanja barang dan jasa.
Tabel 2. 148: Realisasi Belanja Daerah di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Uraian 2014 (Rp)
2015 (Rp)
2016 (Rp)
2017 (Rp)
2018* (Rp)
Rata-rata
pertumbuhan
(%)
BELANJA 631.979.414.509,86 706.783.751.688,70 944.717.143.505,53 739.086.252.867,78 808.758.537.422,34 7,66
Belanja Tidak Langsung
255.431.893.539,00 281.090.106.457,00 277.418.352.958,00 256.687.836.674,00 334.725.470.723,00 7,67
Belanja Langsung 376.547.520.970,86 425.693.645.231,70 667.298.790.547,53 482.398.416.193,78 474.033.066.699,34 9,25
Sumber : BPPKA Kota Mojokerto, 2019 *) belum audit BPK
Tabel 2. 149: Perbandingan Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Terhadap APBD di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Uraian
Tahun
2014 (%)
2015 (%)
2016 (%)
2017 (%)
2018* (%)
Belanja Langsung 61,82% 64,67% 71,90% 67,59% 61,10%
Belanja Tidak Langsung 38,18% 35,33% 28,10% 32,41% 38,90%
Sumber : BPPKA Kota Mojokerto, 2019 *) belum audit BPK
2.3.4.3 Pengawasan
Setiap tahun, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) mengeluarkan
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang di antaranya berisi beragam temuan
dan rekomendasi kepada entitas pengelola keuangan negara yang
diantaranya pada Pemerintah Daerah. Pada tahun 2014 total temuan BPK
sejumlah 34 dan rekomendasi BPK sebanyak 79, kemudian tahun 2015 total
temuan BPK sejumlah 16 dan rekomendasi BPK sebanyak 40, dan tahun
2016 total temuan BPK sejumlah 11 dan rekomendasi BPK sebanyak 40,
Tahun 2017 total temuan BPK sejumlah 13 dan rekomendasi BPK sebanyak
33 dan Tahun 2018 total temuan BPK sejumlah 15 dan rekomendasi BPK
sebanyak 50.
Sedangkan untuk APIP Inspektorat Kota Mojokerto pada tahun 2014
terdapat total temuan sejumlah 303 dan total rekomendasi sebanyak 303,
kemudian tahun 2015 total temuan Inspektorat sejumlah 35 dan rekomendasi
Inspektorat sebanyak 38, dan tahun 2016 total temuan Inspektorat sejumlah
11 dan rekomendasi Inspektorat sebanyak 12, Tahun 2017 total temuan
Inspektorat sejumlah 46 dan rekomendasi Inspektorat sebanyak 77 dan
Bab II - 104 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tahun 2018 total temuan Inspektorat sejumlah 8 dan rekomendasi
Inspektorat sebanyak 23.
Berikut ini adalah tabel dari capaian tidak lanjut atas temuan dan
rekomendasi dari BPK dan APIP Inspektorat Kota Mojokerto :
Tabel 2. 150: Temuan dan rekomendasi BPK dan APIP di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
CAPAIAN
2014 2015 2016 2017 2018
Prosentase tindak lanjut temuan
BPK 81,08% 80,61% 84,49% 85,02% 81,06%
APIP 100,00% 86,84% 100,00% 95,65% 75,00%
Jumlah temuan / Jumlah Rekomendasi
BPK 34 / 79 16 / 40 11 / 40 13 / 33 15 / 50
APIP 303 / 303 35 / 38 11 / 12 46 / 77 8 / 23
Sumber : Inspektorat Kota Mojokerto, 2019
Prosentase tindak lanjut BPK yang telah sesuai dengan rekomendasi
pada tahun 2014 sebanyak 81,08%, tahun 2015 sebanyak 80,61%, tahun
2016 sebanyak 84,49%, tahun 2017 sebanyak 85,02% dan tahun 2018
sebanyak 81,06%.
Sedangkan prosentase tindak lanjut dari APIP Inspektorat Kota
Mojokerto yang telah sesuai dengan rekomendasi pada tahun 2014 sebanyak
100%, tahun 2015 sebanyak 86,84%, tahun 2016 sebanyak 100%, tahun
2017 sebanyak 95,65% dan tahun 2018 sebanyak 75%.
2.3.4.4 Kepegawaian
a. Rata-Rata Lama Pegawai Mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan
Bahwa sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, serta Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, dinyatakan bahwa Setiap
PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk diikutsertakan dalam
pengembangan kompetensi, dengan memperhatikan hasil penilaian kinerja
dan penilaian kompetensi PNS yang bersangkutan. Pengembangan
kompetensi bagi setiap PNS dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam
pelajaran dalam 1 (satu) tahun. Bentuk-bentuk pengembangan kompetensi
yang dilaksanakan antara lain berupa pendidikan dan pelatihan baik
Bab II - 105 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
struktural, teknis maupun fungsional. Adapun data yang menunjukkan Rata -
Rata Lama Pegawai mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang telah
dilaksanakan sejak tahun 2013 sampai dengan 2018 adalah sebagai berikut.
Tabel 2. 151: Rata-Rata Lama Pegawai Mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan
di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Rata - Rata Lama Pegawai mendapatkan pendidikan dan pelatihan
60 -70 JP 60 -70 JP 60 -70 JP 60 -70 JP 60 -70 JP
Sumber : Badan Kepegawaian Kota Mojokerto, 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Rata - Rata Lama Pegawai
mendapatkan pendidikan dan pelatihan adalah selama 60 sampai dengan 70
jam pelajaran. Hal ini berlaku pada setiap kegiatan-kegiatan pendidikan dan
pelatihan yang diselenggarakan baik struktural, teknis maupun fungsional.
Maka dapat disimpulkan bahwa Rata - Rata Lama Pegawai mendapatkan
pendidikan dan pelatihan telah sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil.
b. Persentase ASN yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan selama
tahun 2013 sampai dengan 2018 belum didasarkan pada analisa gap
kompetensi dan rencana pengembangan kompetensi. Penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan didasarkan pada rencana
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan melalui metode pengumpulan
data kebutuhan diklat yang diusulkan oleh Organisasai Perangkat Daerah di
lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. Adapun perkembangan data cakupan
Aparatur Sipil Negara yang mengikuti pendidikan dan pelatihan baik teknis
maupun fungsional pada tahun 2013 sampai dengan 2018 adalah sebagai
berikut.
Tabel 2. 152: Persentase ASN yang mengikuti pendidikan dan pelatihan di Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase ASN yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
5,35% 7,82% 12,67% 9,41% 2,87%
Sumber : Badan Kepegawaian Kota Mojokerto, 2019
Tabel diatas menunjukkan cakupan ASN di lingkungan Pemerintah Kota
Mojokerto yang mengikuti kegiatan pendidikan pelatihan baik teknis maupun
Bab II - 106 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
fungsional terhadap jumlah ASN yang ada. Tampak bahwa persentase
terendah terjadi pada tahun 2018 dengan persentase ASN yang mengikuti
pendidikn dan pelatihan sebesar 2,87%. Dan persentase tertinggi terjadi pada
tahun 2016 dengan persentase sebesar 12,67%.
c. Persentase Pejabat ASN yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan struktural
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, dinyatakan bahwa seorang ASN dapat
menduduki jabatan-jabatan struktural yang meliputi jabatan pimpinan tinggi,
jabatan administrator dan pengawas apabila telah memenuhi standar
kompetensi jabatan. Adapun standar kompetensi jabatan disini terdiri atas
kompetensi teknis, manajerial dan sosial kultural. Kompetensi manajerial
diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan
pengalaman kepemimpinan. Pendidikan dan pelatihan struktural (diklat
kepemimpinanan) sangat menunjang seorang ASN untuk dapat
meningkatkan kompetensi manajerialnya. Adapun data ASN di lingkungan
Pemerintah Kota Mojokerto yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
struktural pada tahun 2013 sampai dengan 2018 adalah sebagai berikut.
Tabel 2. 153: Persentase Pejabat ASN yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan struktural di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Pejabat ASN yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural
100,00% 92,57% 98,20% 94,22% 100,00%
Sumber : Badan Kepegawaian Kota Mojokerto, 2019
Dari data diatas dapat diketahui bahwa terdapat perkembangan
Persentase Pejabat ASN yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
struktural sesuai dengan jenjang jabatannya. Perkembangan ini disebabkan
karena adanya promosi jabatan yang terjadi selama kurun waktu tersebut.
d. Jumlah Pemangku Jabatan - Jabatan pimpinan tinggi pada
instansi pemerintah
Selama kurun waktu 2013 sampai dengan 2018 terdapat perubahan
jumlah pemangku jabatan-jabatan pimpinanan tinggi pada Organisasi
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. Adapun data
tersebut adalah sebagai berikut.
Bab II - 107 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 154: Jumlah Pemangku Jabatan - Jabatan pimpinan tinggi pada
instansi pemerintah di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Pemangku Jabatan - Jabatan pimpinan tinggi pada instansi pemerintah
20 26 28 28 29
Sumber : Badan Kepegawaian Kota Mojokerto, 2019
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa terdapat kecenderungan
peningkatan jumlah pejabat pimpinan tinggi antara tahun 2013 sampai
dengan 2017. Hal ini disebabkan karena adanya pengisian jabatan-jabatan
pimpinan tinggi yang kosong yang dilaksanakan melalui seleksi terbuka. Dan
pada tahun 2018 terjadi penurunan, karena adanya pejabat yang telah
memasuki usia pensiun pada tahun tersebut.
e. Jumlah Pemangku Jabatan administrasi pada instansi pemerintah
Selama kurun waktu 2013 sampai dengan 2018 terdapat perubahan
Jumlah Pemangku Jabatan administrasi pada Organisasi Perangkat Daerah
di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. Jabatan administrasi sesuai
dengan PP Nomor 11 Tahun 2017 adalah sekelompok Jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan. Jabatan administrasi terdiri atas Jabatan
Administrator dan pengawas. Adapun data tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 2. 155: Jumlah Pemangku Jabatan administrasi pada instansi pemerintah
di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Pemangku Jabatan administrasi pada instansi pemerintah
97 104 112 105 99
Sumber : Badan Kepegawaian Kota Mojokerto, 2019
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa terdapat kecenderungan
peningkatan jumlah pejabat pimpinan tinggi antara tahun 2013 sampai
dengan 2017. Dan pada tahun 2018 terjadi penurunan, karena adanya
pejabat yang telah memasuki usia pensiun pada tahun tersebut.
f. Jumlah pemangku jabatan fungsional tertentu pada instansi
pemerintah
Selama kurun waktu 2013 sampai dengan 2018 terdapat perubahan
Jumlah Pemangku Jabatan fungsional tertentu pada Organisasi Perangkat
Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. Jabatan fungsional
tersebut terdiri dari jabatan fungsional di bidang pendidikan, kesehatan
pertanian, keluarga berencana dan lain sebagainya. Adapun data tersebut
adalah sebagai berikut.
Bab II - 108 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2. 156: Jumlah pemangku jabatan fungsional tertentu pada instansi
pemerintah di Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah pemangku jabatan fungsional tertentu pada instansi pemerintah
1683 1.683 1.342 1.333 1.279
Sumber : Badan Kepegawaian Kota Mojokerto, 2019
g. Indeks Profesionalitas Pegawai (IPP)
Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, diperlukan upaya
peningkatan kelembagaan, ketatalaksanaan, profesionalitas ASN.
Peningkatan profesionalitas ASN sebagai motor penyelenggara negara perlu
didorong pada aspek kerja, integritas, dan kompetensi agar mampu
memberikan pelayanan publik secara optimal. Pengukuran indek
profesionalitas diperlukan guna mengetahui tingkat kesesuaian antara
kompetensi pegawai ASN dengan kualifikasi persyaratan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas jabatan. Indeks profesionalitas ASN adalah salah
satu cara mendekati kualitas ASN dengan menggunakan indeks komposit
dari beberapa indikator output yang bersifat independen. Pengukuran
indikator outcome dengan menggunakan composite index sangat umum
digunakan oleh para perencana dan evaluator.
Indikator yang digunakan untuk mengukur indek profesionalitas ASN
adalah kompetensi, kinerja, kompensasi, dan disiplin.
Kompetensi dapat didekati dengan data potensi dalam e-PUPNS dari
unsur pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan teknis, dan pelatihan
administratif.
Kinerja didekati dengan data SKP yang dibuat secara daring (online) per
tahun.
Kompensasi (gaji dan tunjangan kinerja) didekati dengan daftar gaji dan
tunjangan kinerja sesuai level jabatan dari hasil evaluasi jabatan.
Disiplin pegawai didekati dengan data-data instansi pemerintah yang telah
menerapkan organisasi modern (e government).
Pada tahun 2017 Badan Kepegawaian Kota Mojokerto telah melakukan
pengukuran Indeks Profesionalitas PNS di lingkungan Pemerintah Kota
Mojokerto. PNS yang menjadi obyek pengukuran adalah pejabat struktural
mulai eselon II, III, IV dan V.
Tabel 2. 157: Indeks Profesionalitas Pegawai (IPP) di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah 2013 2014 2015 2016 2017
Indeks Profesionalitas Pegawai (IPP) - - - - 83,93
Sumber : Badan Kepegawaian Kota Mojokerto, 2019
Bab II - 109 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2.3.4.5 Adminisrasi Pemerintahan
a. Persentase Pelayanan Keprotokolan
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
aturan di dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi tata
tempat, tata upacara dan tata penghormatan sebagai bentuk penghormatan
kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan / atau kedudukannya dalam
negara, pemerintahan atau masyarakat.
Tabel 2. 158: Persentase Pelayanan Keprotokolan di Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Pelayanan Keprotokolan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Sumber : Bag. Humas dan Protokol Setda Kota Mojokerto, 2019
Selama lima tahun terakhir persentase pelayanan keprotokolan
menunjukkkan capaian 100 % . Hal ini dilihat dari pelayanan Protokoler pada
setiap kegiatan yang dihadiri oleh pimpinan daerah yaitu Walikota, Wakil
Walikota, dan Sekretaris Daerah. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa
penyelenggaraan suatu acara berjalan tertib, rapi, lancar, dan teratur sesuai
dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara nasional maupun
internasional.
b. Nilai SAKIP
LAKIP adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan.
LAKIP merupakan produk akhir SAKIP yang menggambarkan kinerja yang
dicapai oleh suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan
kegiatan yang dibiayai APBN/APBD. Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus
anggraan yang berjalan 1 tahun. Dalam pembuatan LAKIP suatu instansi
pemerintah harus dapat menentukan besaran kinerja yang dihasilkan secara
kuantitatif yaitu besaran dalam satuan jumlah atau persentase. Manfaat dari
LAKIP bisa dijadikan bahan evaluasi terhadap instansi pemerintah yang
bersangkutan selama 1 tahun anggaran.Pada tahun 2013 nilai SAKIP
Pemerintah Kota Mojokerto adalah C, kemudian pada tahun 2017 nilainya
meningkat menjadi B. Hal ini menandakan akuntabilitas kinerja di Pemerintah
Kota Mojokerto sudah semakin baik.
Tabel 2. 159: Nilai SAKIP Kota Mojokerto Tahun 2013-2017
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2013 2014 2015 2016 2017
Nilai SAKIP C C CC B B
Sumber : Bag. Organisasi Setda Kota Mojokerto, 2019
Bab II - 110 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
c. Peringkat LPPD
LPPD adalah laporan atas penyelenggaraan pemerintah daerah selama
1 (satu) tahun anggaran berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
yang disampaikan oleh Kepala Daerah kepada Pemerintah Pusat. Laporan ini
mengambarkan kinerja urusan yang ditangani oleh Pemerintah Daerah, untuk
itu Kementerian Dalam Negeri menetapkan Indikator Kinerja Kunci ( IKK )
untuk masing-masing urusan. Pemerintah Daerah harus mengisi realisasi
capaian masing-masing indikator yang telah ditetapkan tersebut. Kinerja yang
terbaik bukan ditetapkan berdasarkan standard, melainkan melalui proses
perbandingan antara Pemerintah Daerah, jadi bisa saja terjadi yang terbaik
diantara yang terjelek dalam pengisian realisasi capaian masing-masing.
Selama tiga tahun terakhir (2014-2018), nilai LPPD Kota Mojokerto adalah
sangat tinggi artinya pembangunan di Kota Mojokerto benar-benar dirasakan
oleh masyarakat.
Tabel 2. 160: Peringkat LPPD Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Peringkat / Ranking LPPD Tingkat Nasional Kategori Kota
Sangat Tinggi
Ranking 6 Nilai: 3,1473
Sangat Tinggi
Ranking 4 Nilai
3,3158
Sangat Tinggi
Ranking 10
Nilai 3,0931
Sangat Tinggi
Ranking 4 Nilai
3,3407
Sangat Tinggi
Ranking 34
Nilai 3,1683
Sumber : Bag. Pemerintahan Setda Kota Mojokerto, 2019
d. Persentase Penyelesaian Permasalahan Hukum Baik Litigasi dan
Non Litigasi serta Perkara Perdata maupun PTUN
Persentase penyelesaian permasalahan hukum baik litigasi dan non litigasi
serta perkara perdata maupun PTUN merupakan proporsi permasalahan
hukum baik litigasi dan non litigasi serta perkara perdata maupun PTUN yang
diselesaikan terhadap seluruh permasalahan hukum yang dihadapi oleh
Pemerintah Kota Mojokerto.
Tabel 2. 161: Persentase Penyelesaian Permasalahan Hukum Baik Litigasi dan
Non Litigasi serta Perkara Perdata maupun PTUN Kota Mojokerto
Tahun 2013-2017
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2013 2014 2015 2016 2017
Persentase Penyelesaian Permasalahan Hukum Baik Litigasi dan Non Litigasi serta Perkara Perdata maupun PTUN
- - - - 50%
Sumber : Bag. Organisasi Setda Kota Mojokerto, 2018
Bab II - 111 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
e. Sekretariat DPRD
Salah satu fungsi dari Sekretariat DPRD adalah memfasilitasi anggota
DPRD Kota Mojokerto untuk menjalankan tugas dan fungsinya dalam
melayani masyarakat. Pada tahun 2014, indeks kepuasan masyarakat (IKM)
DPRD terhadap pelayanan sekretariat DPRD mencapai 80 , mengalami
peningkatan di tahun 2015 sebesar 83 dan meningkat lagi di tahun
selanjutnya sebesar 85 di tahun 2016 dan pada tahun 2017 meningkat
menjadi 87 dan di tahun 2018 menjadi 90 Hal ini menandakan bahwa kinerja
Sekretariat DPRD dalam memfasilitasi Anggota DPRD mengalami
peningkatan.
Tabel 2. 162: Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) DPRD terhadap Pelayanan
Sekretariat DPRD Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Indeks kepuasan masyarakat (IKM) DPRD terhadap pelayanan Sekretariat DPRD
80 83 85 87 90
Sumber : Sekretariat DPRD Kota Mojokerto, 2019
Alat – alat kelengkapan DPRD Kota Mojokerto terdiri dari Badan
Musyawarah, Badan Anggaran, Badan Pembentukan Peraturan Daerah,
Komisi, Badan Kehormatan dan Pimpinan. Alat Kelengkapan DPRD mengatur
tata kerjanya sendiri dengan persetujuan pimpinan DPRD. Dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya alat kelengkapan DPRD menyusun
rencana Kerja dan anggaran yang di tindaklanjuti dalam badan anggaran.
Dalam menjalankan tugasnya, alat kelengkapan DPRD dibantu oleh
sekretariat DPRD. Pada tahun 2014 sampai dengan 2018 rencana kerja
tahunan setiap alat kelengkapan DPRD Kota Mojokerto sudah tersedia atau
sudah ada. Hal ini dapat di lihat dari jumlah rencana kerja tahunan setiap alat-
alat kelengkapan DPRD Kota Mojokerto yang sudah terlaksana.
Tabel 2. 163: Tersedianya Rencana Kerja Tahunan pada setiap Alat-alat
Kelengkapan DPRD Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Tersedianya Rencana Kerja Tahunan pada setiap Alat-alat Kelengkapan DPRD Provinsi/Kab/Kota
Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : Sekretariat DPRD Kota Mojokerto, 2019
Dalam melaksanakan progam-progam kerja DPRD agar dapat tersusun
dan terintegrasi sesuai dengan fungsi DPRD yang memiliki tiga Fungsi yaitu
Fungsi Pembentukan Perda, Fungsi Anggaran berkaitan dengan kewenangan
dalam hal anggaran daerah (APBD) dan Fungsi Pengawasan berkaitan
dengan kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan peraturan lainnya
serta kebijakan pemerintah daerah. Dalam hal ini sekretariat DPRD membantu
Bab II - 112 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
memfasilitasi anggaran progam-progam kerja DPRD dapat tersusun dan
terintegrasi melalui rapat dengar pendapat umum dan sidak yang sudah
terlaksana dengan baik dari tahun 2014 sampai dengan 2018.
Tabel 2. 164: Tersusun dan terintegrasinya Progam-Progam Kerja DPRD untuk
melaksanakan Fungsi Pengawasan, Fungsi Pembentukan Perda dan Fungsi
Anggaran dalam Dokumen Rencana Lima Tahunan (RPJM) maupun Dokumen
Rencana Tahunan (RKPD) Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Tersusun dan terintegrasinya Progam-Progam Kerja DPRD untuk melaksanakan Fungsi Pengawasan, Fungsi Pembentukan Perda dan Fungsi Anggaran dalam Dokumen Rencana Lima Tahunan (RPJM) maupun Dokumen Rencana Tahunan (RKPD)
Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : Sekretariat DPRD Kota Mojokerto, 2019
Dalam terintegrasinya progam-progam DPRD untuk melaksanakan
fungsi DPRD yang meliputi Fungsi Pengawasan, Pembentukan Perda dan
Anggaran ke dalam Dokumen Perencanaan dan Dokumen Anggaran
sekretariat DPRD. Dalam Hal ini dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018
sudah terintegrasi.
Tabel 2.165: Terintegrasinya Progam-Progam Kerja DPRD untuk melaksanakan
Fungsi Pengawasan, Fungsi Pembentukan Perda dan Fungsi Anggaran dalam
Dokumen Perencanaan dan Dokumen Anggaran Setwan DPRD Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Terintegrasinya Progam-Progam Kerja DPRD untuk melaksanakan Fungsi Pengawasan, Fungsi Pembentukan Perda dan Fungsi Anggaran dalam Dokumen Perencanaan dan Dokumen Anggaran Setwan DPRD
Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : Sekretariat DPRD Kota Mojokerto, 2019
2.3.4.6. Penelitian dan Pengembangan
Bahwa dikaitkan dengan berbagai persoalan dan perkembangan isu
strategis, maka keberadaan dan peran penelitian dan pengembangan,
semestinya dapat menjadi sangat penting dan strategis. Adapun hasil hasil
Bab II - 113 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
penelitian dan pengembangan kiranya dapat dijadikan rekomendasi kebijakan
atas dasar research policy yang akan ditetapkan oleh para penyelenggara
pemerintahan serta sebagai kebijakan strategis yang secara tepat mampu
mengakomodir kepentingan dan aspirasi masyarakat berdasarkan penelitian
kebijakan. Adapun terkait dengan penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan di Kota Mojokerto, berikut kami sajikan data tahun 2016 –
2017 :
Tabel 2.167: Penyelenggaraan LITBANG Tahun 2016-2017
No Uraian 2016 2017
1 Up Dating Penelitian 48 Judul 72 Judul
2 Implementasi rencana kelitbangan 9 9
Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Mojokerto, 2019
Berdasarkan tabel data diatas terlihat bahwa permasalahan dan
kepentingan yang dimajukan untuk pertelaahan melalui kegiatan penelitian
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat animo dan
perhatian dari Pemerintah Kota Mojokerto untuk menuntaskan permasalahan
berdasarkan analisis yang terencana dan terukur, dalam melayani
kepentingan publik. cukup baik. Adapun untuk jumlah implementasi rencana
kelitbangan terbaca statis, hal tersebut dikarenakan kemampuan anggaran
untuk pelaksanaan kegiatan penelitian hanya cukup untuk jumlah
sebagaimana tabel data diatas.
a. Standar Pelayanan Minimum
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan Penelitian dan
Pengembangan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.168: SPM Urusan LITBANG Tahun 2018
No Jenis
Pelayanan Indikator
Target 2018
Capaian 2018
1 Penelitian Tersedianya hasil penelitian yang komprehensif
8 4
2 Diseminasi Hasil Penelitian yang tersosialisasikan
9 6
3 Pengembangan Kebijakan Inovasi Yang Diterapkan Di Daerah
N/A N/A
Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Mojokerto, 2019
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa capaian dari indikator SPM
berupa tersedia hasil penelitian yang komprehensif hanya mampu memenuhi
target sebesar 50% dari Renja Kelitbangan. Dan begitu juga untuk
penyelenggaraan sosialisasi hasil penelitian hanya dapat terpenuhi sebesar
66,66%
Bab II - 114 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Bahwa tidak semua hasil dari up dating rencana penelitian dapat
diwujudkan, dan hal ini perlu menjadi perhatian bersama. Adapun perlu kami
sampaikan pula bahwa hasil daripada penelitian adalah bersifat informasi
yang diperoleh dari analisa dan penelitian, sehingga dengan demikian :
1. Bahwa apabila dari rekomendasi hasil penelitian menyatakan perlu untuk
ditindaklajuti dengan suatu program kegiatan, maka kiranya akan
nampak hasil penelitian secara positif aktif ;
2. Bahwa apabila dari rekomendasi hasil penelitian menyatakan tidak perlu
untuk ditindaklajuti dengan suatu program kegiatan, maka kiranya
nampak hasil penelitian secara positif negatif ;
Adapun terkait dengan kebijakan Inovasi yang diterapkan di Daerah, fungsi
Balitbang adalah sebatas memfasilitasi, sehingga untuk program
pengembangan hasil penelitian dan/atau inovasi perlu untuk dikomunikasikan
lebih lanjut dengan PD yang lain (termasuk koordinasi dengan pihak III ).
2.4 Aspek Daya Saing Daerah
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
2.4.1.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
Kesejahteraan rakyat secara ekonomi salah satunya dapat dilihat dari
tingkat pendapatannya. Masyarakat yang pendapatannya lebih besar secara
umum dapat iartikan lebih sejahtera dibanding mereka yang pendapatannya
rendah. Sejalan dengan pendapatan, pengeluaran penduduk juga
mencerminkan kesejahteraannya, dengan asumsi pengeluaran yang besar
tentunya mereka juga mempunya pendapatan yang besar pula.
Tabel 2. 169: Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita di Kota
Mojokerto dan Jawa Timur Tahun 2013-2017
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Kota Mojokerto 849.718 1.090.675 1.090.676 1.168.780 1.271.449
Jawa Timur 571 752 659 839 830 472 870 412 938 801
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, 2019
Dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), rata rata
pengeluaran perkapita penduduk Kota Mojokerto tahun 2013- 2017 terus
mengalami peningkatan. Rp. 849.718 per kapita sebulan di tahun 2013
menjadi Rp 1.271.449 per kapita sebulan di tahun 2015. Peningkatan
pengeluaran konsumsi penduduk ini salah satunya juga dikarenakan adanya
meningkatan upah gaji yang mereka terima, seperti adanya kenaikan gaji
pegawai, upah buruh dan lain lain. Hal lain yang juga mendorong peningkatan
konsumsi adalah adanya peningkatan inflasi atas barang dan jasa, yang pada
akhirnya memaksa penduduk untuk membeli barang dan jasa untuk
Bab II - 115 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
memenuhi kebutuhan hidupnya. Rata rata pengeluaran perkapita penduduk
Kota Mojokerto terus berada di atas Jawa Timur setiap tahunnya.
2.4.2.2 Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita
Secara umum manusia selalu akan memenuhi kebutuhan hidupnya akan
barang dan jasa. Kebutuhan untuk kelangsungan hidup tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu, kelompok makanan dan non makanan.
Dalam memenuhi kebutuhan makan terdapat batas tertentu kebutuhan
manusia, namun sebaliknya untuk kebutuhan manusia akan barang non
makanan tidak ada batasnya. Semakin tinggi tingkat pendapatan/
kesejahteraan seseorang, maka proporsi pengeluaran untuk kebutuhan
makanan akan menurun, sebaliknya proporsi untuk non makanan semakin
meningkat.
Tabel 2. 170: Persentase Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita di
Kota Mojokerto dan Jawa Timur Tahun 2013-2017
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Kota Mojokerto 53.37 60.34 60.34 58.31 55.85
Jawa Timur 49.81 48.60 54.12 50.92 49.21
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, 2019
Kalau kita perhatikan komposisi persentase antara makanan dan non
makanan penduduk Kota Mojokerto dalam kurun waktu lima tahun (2013-
2017) sebagian besar pengeluarannya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan non makanan. Kondisi ini memberikan gambaran adanya
peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena dengan semakin
meningkatnya perbaikan ekonomi, maka pengeluaran untuk bukan makanan
akan semakin tinggi dibanding pengeluaran untuk makanan.
Pada tahun 2017 proporsi pengeluaran penduduk Kota Mojokerto
untuk non makanan sebesar 55,85 persen, relatif lebih besar sekitar
10 persen dibanding untuk kebutuhan makanan. Namun mulai tahun 2015
sampai tahun 2017 proporsi pengeluaran penduduk Kota Mojokerto untuk
non makanan cenderung turun. Apabila dibandingkan dengan Jawa Timur,
Kota Mojokerto masih berada di atas.
2.4.2.3 Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator yang berguna
untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani dengan mengukur kemampuan
tukar produk (komoditas) yang dihasilkan/dijual petani dibanding dengan
barang/jasa yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi (usaha)
maupun untuk konsumsi rumah tangga. Jika NTP lebih besar dari 100 maka
periode tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan periode tahun dasar,
Bab II - 116 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
sebaliknya jika NTP lebih kecil dari 100 berarti terjadi penurunan daya beli
petani.
Tabel 2. 171: Nilai Tukar Petani di Kota Mojokerto dan Jawa Timur
Tahun 2014-2018
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Kota Mojokerto 101,20 101,20 101,10 101,25 101,50
Jawa Timur 104,75 104,83 104,62 104,10 -
Sumber: Dinas Pertanian Kota Mojokerto, 2019
NTP Kota Mojokerto dalam lima tahun terakhir secara umum mengalami
peningkatan. Pada tahun 2014, NTP Kota Mojokerto sebesar 101,20
kemudian pada tahun 2017 sebesar 101,50. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
tukar produk pertanian terhadap barang konsumsi rumah tangga petani dan
biaya produksi tahun 2018 secara umum masih lebih baik dibanding kondisi
tahun 2014.
2.4.2 Fokus Iklim Berinvestasi
2.4.2.1 Angka Kriminalitas
Kriminalitas adalah segala macam bentuk tindakan dan perbuatan yang
merugikan secara ekonomis dan psikologis yang melanggar hukum yang
berlaku serta norma-norma sosial dan agama. Angka kriminalitas merupakan
suatu angka yang menunjukkan kejadian kriminalitas yang terjadi pada suatu
waktu dan daerah tertentu. Tindak kejahatan/kriminalitas dapat terjadi karena
adanya kepincangan sosial, tekanan mental, dan kebencian. Selain itu juga
karena adanya perubahan masyarakat dan kebudayaan yang cepat tetapi
tidak dapat diikuti oleh seluruh anggota masyarakat, sehingga tidak terjadi
penyesuaian yang sempurna.
Tabel 2. 172: Angka Kriminalitas Kota Mojokerto Tahun 2013-2017
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2013 2014 2015 2016 2017
Angka kriminalitas 29,7 29,0 21,4 15,9 14,5
Sumber: Kota Mojokerto Dalam Angka 2018 (diolah)
Berdasarkan data dari BPS Kota Mojokerto, angka kriminalitas
ditunjukkan melalui jumlah tindak kriminal yang terjadi selama satu tahun per
10.000 penduduk. Dalam rentang tahun 2013-2017 angka kriminalitas
cenderung mengalami penurunan yaitu dari 29,7 tahun 2013 menjadi 29,0
tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2017 angka kriminalitas menurun hingga
14,5, ini berarti selama satu tahun terakhir terjadi penurunan angka
Bab II - 117 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
kriminalitas. Angka kriminalitas sebesar 14,5 menunjukkan bahwa terjadi
hampir 15 tindak kriminal di antara 10.000 penduduk per tahunnya.
2.4.2.2 Jumlah Demonstrasi
Jumlah demonstrasi/unjuk rasa adalah jumlah demonstrasi yang terjadi
dalam periode 1 (satu) tahun. Semakin sedikit jumlah demonstrasi yang
terjadi dalam suatu daerah, maka menunjukkan stabilitas politik yang terjaga.
Jumlah Demonstrasi/unjuk rasa dalam 1 tahun di Kota Mojokerto tidak
mengalami perubahan yang cukup besar selama kurun lima tahun terakhir.
Dimana jumlahnya berkisar antara 10-13 kali dalam setahun.
Demonstrasi/unjuk rasa terbanyak terjadi pada tahun 2013 dimana jumlahnya
mencapai 13 kali. Namun pada tahun 2017 turun menjadi 12 kali.
Tabel 2. 173: Jumlah Demonstrasi di Kota Mojokerto Tahun 2013-2017
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah demonstrasi 13 10 11 11 12
Sumber: Badan Kesatuan Bangsa Kota Mojokerto
2.4.3 Fokus Sumber Daya Manusia
2.4.3.1 Kualitas Tenaga Kerja (Rasio lulusan S1/S2/S3)
Tahun 2015 merupakan awal diberlakukannya Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA). Ada beberapa dampak dari konsekuensi MEA, yakni dampak
aliran bebas barang bagi negara-negara ASEAN, dampak arus bebas jasa,
dampak arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja terampil, dan
dampak arus bebas modal. Dalam menghadapi tantangan ini tentunya
Sumber Daya Manusia (SDM) harus disiapkan supaya tidak kalah dengan
SDM dari negara Asean lainnya. Begitu juga Provinsi Jawa Timur tentunya
juga tidak mau kalah dalam menyiapkan SDM yang ada. Salah satu
mengukur potensi SDM di suatu wilayah adalah melihat dengan tingkat
pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan
penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas SDM yang ada. Tingkat
pendidikan penduduk yang digunakan sebagai ukuran adalah Sarjana (D4/S1
keatas), hal ini dikarenakan tingkat pendidikan D4/S1 keatas merupakan
tingkatan tertinggi dari jenjang pendidikan.
Tabel 2. 174: Rasio Lulusan S1/S2/S3 Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Rasio lulusan S1/S2/S3 822 824 838 851 871
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto, 2019 (diolah)
Bab II - 118 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Dalam lima tahun terakhir (2013-2017) proporsi penduduk di Kota
Mojokerto yang berpendidikan D4/S1 keatas semakin meningkat dari 822 per
10.000 penduduk pada tahun 2014 menjadi 871 per 10.000 penduduk di
tahun 2018. Bila dilihat dari data tersebut, maka kualitas SDM di Kota
Mojokerto semakin baik.
2.4.3.2 Tingkat Ketergantungan (rasio ketergantungan)
Rasio ketergantungan (dependency ratio) digunakan untuk mengukur
besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia
produktif terhadap penduduk yang tidak produktif. Penduduk usia produktif
adalah penduduk yang berusia 15-64 tahun, sedangkan yang dikategorikan
sebagai penduduk usia non produktif adalah penduduk berusia dibawah 15
tahun (karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang
lain yang menanggungnya) dan penduduk berusia diatas 65 tahun karena
umumnya sudah melewati masa pensiun. Atas dasar konsep ini dapat
digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk
usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini
memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi. Rasio
ketergantungan dapat dihitung dengan perbandingan jumlah penduduk usia
<15 tahun dan >64 tahun terhadap jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Tabel 2. 175: Rasio Ketergantungan Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Rasio ketergantungan 42,85 42,87 42,79 42,69 42,54
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto, 2019 (diolah)
Pada tahun 2018, angka dependency ratio untuk Kota Mojokerto sebesar
42,54 yang artinya bahwa dari 100 penduduk usia produktif menanggung
sekitar 41-42 orang penduduk usia non produktif. Dari tahun ke tahun, angka
dependency ratio menunjukkan penurunan, yang berarti bahwa semakin
rendahnya beban yang ditanggung penduduk produktif untuk membiayai
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Bab II - 119 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 2.176 Hasil Analisis Gambaran Umum Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1.1. Pertumbuhan PDRB 5.83 5.74 5.77 5.65 -
1.2. PDRB Perkapita 35.49 38.83 42.48 45.94 49,17
1.3. Laju Inflasi 7,49 1,71 1,3 3,44 -
1.4. Indeks Gini 0.31 0,36 0,37 0,39 -
1.5. Persentase Penduduk Miskin 6,42 6,16 5,73 5,73 5,50
1.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 75,04 75,54 76,38 76,77 77,14
1.7. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 93,27 93,67 - 93,40 -
1.8. Indeks ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional)
0.14 0.26 0.13 0.13 -
1.9. Persentase penduduk diatas garis kemiskinan 93,58 93,84 94,27 94,27 94,50
1.10. Rasio kesenjangan kemiskinan 0.67 1.08 0.62 0.67 -
1.11. Proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per kapita per hari
6.42 6.16 5.73 5.73 -
2. Fokus Kesejahteraan Sosial
2.1. Angka Melek Huruf 100.00 100.00 97.63 98.17 100%
2.2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah 9.91 9.92 9.93 9.98 9,99
2.3. Angka Harapan Lama Sekolah 13,30 13,33 13,80 13,81 13,82
2.4. APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 62,09% 85,14% 90,14% 97,72% 93,28%
2.5. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI 127,30 124,58 124,12 123,31 122,05
2.6. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs 152,80 149,32 132,20 131,65 127,51
2.7. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 114,06 112,23 119,64 111,00 112,85
2.8. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs 114,64 115,83 99,99 100,72 95,36
2.9. Angka Kelangsungan Hidup Bayi 986 993 995 997 998
2.10. Prevalensi Balita Gizi Buruk 0,88 0,38 0,47 0,3 -
2.11. Angka Harapan Hidup 72.39 72.69 72.78 72.86 73,01
2.12. Rasio Penduduk yang Bekerja 95.58 95.12 - 96.39 97,55
Bab II - 120 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
2.13. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,42 4,88 - 3,61 2,45
2.14. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 68.07 69.87 - 68.65 69,19
3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga
3.1. Jumlah grup kesenian 25 7 13 10 -
3.2. Jumlah gedung kesenian 1 1 2 2 -
3.3. Jumlah club olahraga 29 29 37 37 -
3.4. Jumlah gedung olahraga 6 6 4 4 -
3.5. Jumlah organisasi olahraga 24 24 23 23 -
B ASPEK PELAYANAN UMUM
1. Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Wajib Dasar
1.1. Pendidikan
1.1.1. APS SD/MI 128,77% 126,59% 133,27% 124,91% 122,89%
1.1.2. APS SMP/MTs 149,34% 150,16% 132,34% 133,02% 103,69%
1.1.3. Angka Putus Sekolah SD/MI 0,01% 0,04% 0,02% 0,02% 0,01%
1.1.4. Angka Putus Sekolah SMP/MTs 0,16% 0,18% 0,22% 0,19% 0,09%
1.1.5. Angka Kelulusan SD/MI 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100%
1.1.6. Angka Kelulusan SMP/MTs 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100%
1.1.7. Angka Melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs 121,98% 118,64% 121,54% 116,14% 97,33%
1.1.8. Angka Melanjutkan SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 134,74% 146,75% 136,52% n/a n/a
1.1.9. Sekolah Pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik 49,28% 52,17% 34,78% 17,39% 31,88%
1.1.10. Sekolah Pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik 50% 50% 50% 50% 63%
1.1.11. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pendidikan dasar (SD)
53/10.000 51/10.000 50/10.000 50/10.000 50/10.000
1.1.12. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pendidikan Dasar (SMP)
34/10.000 33/10.000 29/10.000 28/10.000 27/10.000
1.1.13. Rasio guru/murid sekolah dasar (SD) 1 : 18 1 : 19 1 : 19 1 : 19 1 : 18
1.1.14. Rasio guru terhadap murid sekolah dasar (SMP) 1 : 14 1 : 15 1 : 14 1 : 15 1 : 15
1.1.15. Rasio guru/murid per kelas rata-rata sekolah dasar (SD) 1,11 1,05 1,03 1,02 1,01
1.1.16. Rasio guru/murid per kelas rata-rata sekolah dasar (SMP) 2,36 2,43 2,35 2,30 2,29
1.1.17. Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah 117,51% 113,33% 114,24% 118,79% 118,81%
Bab II - 121 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
dasar
1.1.18. Angka melek huruf penduduk usia 15‐24 tahun, perempuan
dan laki‐laki
0% 0% 0% 0% 0%
1.1.19. Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)
- - 99,61% 98,08% 97,46%
1.1.20. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV - 95,24% 95,75% 86,64% 94,02%
1.1.21. Rata - Rata Ujian Nasional SD/MI 25,37 85,9 82,5 237,77 204,29
1.1.22. Rata - Rata Ujian Nasional SMP/MTs 28,8 264,09 237,58 223,32 236,13
1.2. Kesehatan
1.2.1. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup 16,68 7,87 5,2 3,8 2,34
1.2.2. Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup 16,68 8,80 8,51 5,22 1,87
1.2.3. Angka Kematian Neonatal per 1000 kelahiran hidup 14,42 6,02 3,31 2,85 1,51
1.2.4. Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran hidup 45,09 92,67 47,3 0 46,94
1.2.5. Rasio posyandu per satuan balita 15,97 16,03 16,19 16,32 16,42
1.2.6. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk 0,27 0,28 0,23 0,23 0,23
1.2.7. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 0,06 0,05 0,05 0,05 0,05
1.2.8. Rasio dokter per satuan penduduk 0,42 0,34 0,52 0,47 0,47
1.2.9. Rasio tenaga medis per satuan penduduk 0,75 0,65 0,94 1,50 1,49
1.2.10. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100 100 94 100 97,8
1.2.11. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
100 98,9 97,5 98 99,86
1.2.12. Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization
(UCI) 100 100 94,44 94,44 83,33
1.2.13. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100
1.2.14. Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak 104,7 97,01 96,88 80,88 91,40
1.2.15. Non Polio AFP rate per 100.000 penduduk 0 3,36 13,48 6,77 0
1.2.16. Cakupan balita pneumonia yang ditangani 68,45 61,7 103,6 169,09 124,95
1.2.17. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
100,7 95,52 76,2 86,7 81,61
1.2.18. Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per 100.000 penduduk) 207 215 206 171 146
1.2.19. Tingkat kematian karena Tuberkulosis (per 100.000 penduduk)
10,5 1,6 6,36 9,4 8,6
Bab II - 122 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
1.2.20. Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS
98,4 99,5 90,9 113 63,7
1.2.21. Proporsi kasus Tuberkulosis yang diobati dan sembuh dalam program DOTS
94,2 91,04 90,9 89 90
1.2.22. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100 100 100 100 100
1.2.23. Penderita diare yang ditangani 182 109 90,9 150 104
1.2.24. Angka kejadian Malaria 0 0 0 0 0
1.2.25. Tingkat kematian akibat malaria 0 0 0 0 0
1.2.26. Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida
0 0 0 0 0
1.2.27. Proporsi anak balita dengan demam yang diobati dengan obat anti malaria yang tepat
0 0 0 0 0
1.2.28. Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi 0,04 0,07 0,1 0,14 0,18
1.2.29. Proporsi jumlah penduduk usia 15‐24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS
- - - 1 : 1,07 1 : 1,4
1.2.30. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100 100 100 100 100
1.2.31. Cakupan kunjungan bayi 96 93,1 95,8 97,8 101,1
1.2.32. Cakupan puskesmas 250 250 250 250 200
1.2.33. Cakupan pembantu puskesmas 78 78 61 61 61
1.2.34. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 94,04 95,02 95,33 98,2 98,4
1.2.35. Cakupan pelayanan nifas 99,02 96,2 96,35 97,03 98,32
1.2.36. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 98 94,9 87 81,5 91,18
1.2.37. Cakupan pelayanan anak balita 86,4 90,6 90 87,7 90,84
1.2.38. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
100 100 100 100 100
1.2.39. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100 100 100 100 100
1.2.40. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 155 156 142 150 100
1.2.41. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS)
100 100 100 100 100
1.2.42. Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan 100 100 100 100 100
Bab II - 123 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
penyelidikan epidemiologi < 24 jam
1.2.43. Prevalensi balita Stunting - - - 10,3% 9,94%
1.2.44. Persentase penderita hipertensi mendapatkan yankes sesuai standar
- - - 27,29% 51,05%
1.2.45. Persentase penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
- - - 45,87% 60,86%
1.2.46. Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
- - - 100% 100%
1.2.47. Presentase penduduk yang mendapatkan Jaminan Kesehatan saat dibutuhkan
- - - n/a 97,57%
Capaian Kinerja Pelayanan RSU
1.2.48. Persentase sarana dan prasarana rumah sakit secara kuantitas dan kualitas tersedia sesuai standar minimal
100% 100% 100% 100% 100%
1.2.49. Akreditasi Rumah Sakit Penuh tingkat lanjut
Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna
1.2.50. Cost Recovery Ratio (CRR) n/a 162 102 91 87,77
1.2.51. BOR 49,41 49,62 59,67 58,32 66,85
1.2.52. ALOS 4 4 4 4 3
1.2.53. TOI 4 4 3 3 2
1.2.54. BTO 38,73 47 59 55,03 58
1.2.55. NDR 23,36 24,77 25,33 34,64 35
1.2.56. GDR 54,88 58,41 62,36 60,06 53
1.2.57. SKM (Survey Kepuasan Masyarakat) - 74,77 74,01 72,75 74
1.3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1.3.1. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 0,48 0,48 0,27 0,66 0,75
1.3.2. Rasio panjang jalan dengan jumlah penduduk 0,98 0,97 0,96 0,95 0,96
1.3.3. Persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam)
48 48 27 66 77
1.3.4. Persentase jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)
48,3 48,3 48,3 48,3 48,3
1.3.5. Persentase sempadan sungai yang dipakai bangunan liar - - - - 0
1.3.6. Persentase drainase dalam kondisi baik/ pembuangan - - - - 70
Bab II - 124 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
aliran air tidak tersumbat
1.3.7. Tidak terjadi genangan > 2 kali setahun 70 74 76 78 80
1.3.8. Persentase pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor
0 0 0 0 0
1.3.9. Persentase irigasi kabupaten dalam kondisi baik 65 68 70 72 75
1.3.10. Rasio Jaringan Irigasi 70 74 76 78 80
1.3.11. Ruang publik yang berubah peruntukannya 0 0 0 0 0
1.4. Perumahan dan Kawasan Permukiman
1.4.1. Rasio rumah layak huni - - - - 71,51%
1.4.2. Rasio permukiman layak huni - - - - 86,42%
1.4.3. Cakupan ketersediaan rumah layak huni - - - - 96,83%
1.4.4. Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau - - - - 92,82%
1.4.5. Persentase permukiman yang tertata - - - - 76,42%
1.4.6. Persentase lingkungan permukiman kumuh - - - - 87,14%
1.4.7. Persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
- - - - 96,48%
1.4.8. Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan - - - - 91,33%
1.4.9. Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU
- - - - n/a
1.5. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
1.5.1. Cakupan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) - - - 2,42 2,67
1.5.2. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan)
- - 15,89 18,48 20,03
1.5.3. Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten/kota
- - 0,25 0,89 1,33
1.5.4. Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
- - 1,36 1,60 1,80
1.5.5. Persentase Penegakan PERDA - - 14,21 14,50 19,80
1.5.6. Persentase penyelesaian pelanggaran ketertiban umum dan ketentraman;
- - - - 100%
Bab II - 125 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
1.6. Sosial
1.6.1. Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial - 54% 88% 90% 95%
1.6.2. Persentase PMKS yang tertangani - 54% 88% 90% 95%
1.6.3. Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
- 54% 88% 90% 95%
1.6.4. Persentase panti sosial yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lain
2.16% 1.67% 1.50% 1.02% 6%
1.6.5. Persentase panti sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesehatan sosia
100% 77% 66% 100% 100%
1.6.6. Persentase wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
44% 44% 66% 88% 100%
1.6.7. Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
- - - - -
1.6.8. Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan mengunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
- - 100% 100% -
1.6.9. Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
30% 30% 10% 86% 84%
1.6.10. Jumlah ODGJ berat/psikotik yang mendapat pelayanan jiwa promotif preventif sesuai standar
- - - 264 org 265 org
2. Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Wajib Non Dasar
2.1. Tenaga Kerja
2.1.1. Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun 19,41% 40,45% 11,32% 19,41% 9,70%
2.1.2. Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
91,67% 96% 100% 100% 33,3%
2.1.3. Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan 51,35% 34,82% 55,28% 25,52% 36,16%
2.1.4. Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
48% 50,3% 50,7% 52,57% 30,25%
2.1.5. Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah
0 0 0 0 0
Bab II - 126 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
2.1.6. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
0 0 0 33,3% 20%
2.1.7. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat
100% 100% 100% 66,67% 80%
2.2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2.2.1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah - - - - 3,5%
2.2.2. Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR - - - - 24%
2.2.3. Partisipasi perempuan di lembaga swasta - - - - 28,57%
2.2.4. Rasio KDRT - 1% 1% 1% 1%
2.2.5. Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur - 0% 0% 0% 0%
2.2.6. Partisipasi angkatan kerja perempuan - - - - 32,07
2.2.7. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu
- 100% 100% 100% 100%
2.2.8. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana KtP/A dan PPT/PKT di Rumah Sakit
- 100% 100% 100% 100%
2.2.9. Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu.
- 100% 100% 100% 100%
2.2.10. Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus- kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
- 100% 100% 100% 100%
2.2.11. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum
- 100% 100% 100% 100%
2.2.12. Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan
- 100% 100% 100% 100%
2.2.13. Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan
- 100% 100% 100% 100%
2.2.14. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 76,96 76,98 - 82,00 -
2.3. Pangan
Bab II - 127 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
2.3.1. Ketersediaan pangan utama - - - - 49,5 kg/org/th
2.3.2. Ketersediaan energi dan protein perkapita - - - - 1861 kkal/kpt/hr
- - - - 65 grm/kpt/hr
2.3.3. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 0 0 0 0 0
2.3.4. Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) - - - 84,3 88
2.4. Pertanahan
2.4.1. Persentase permasalahan pertanahan yang diselesaikan - - - - 20%
2.5. Lingkungan Hidup
2.5.1. Tersusunnya RPPLH Kabupaten/Kota - - - - Ada
2.5.2. Terintegrasinya RPPLH dalam rencana pembangunan kabupaten/kota
- - - - Ada
2.5.3. Terselenggaranya KLHS untuk K/R/P tingkat daerah provinsi
- - - - Ada
2.5.4. Hasil Pengukuruan Indeks kualitas Air - - 54,17 - 47,14
2.5.5. Hasil Pengukuruan Indeks kualitas Udara - - 55,55 - 87,64
2.5.6. Hasil Pengukuruan Indeks kualitas Tutupan Lahan - - 41,87 - 56,47
2.5.7. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) - - 49,67 - 63,02
2.5.8. Pembinaan dan Pengawasan terkait ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang diawasi ketaatannya terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan PUU LH d yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota
20 25 30 35 40
2.5.9. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan masyarakat - - 1 1 1
2.5.10. Terlaksananya pemberian penghargaan lingkungan hidup - - - Ada Ada
2.5.11. Pengaduan masyarakat terkait izin lingkungan, izin PPLH dan PUU LH yang di terbitkan oleh Pemerintah daerah Kabupaten/Kota, lokasi usaha dan dampaknya di Daerah kabupaten/kota.
- - - 0 0
2.5.12. Timbunan sampah yang ditangani 80 80,63 80,75 81,37 81,12
2.5.13. Persentase jumlah sampah yang terkurangi melalui 3R - - 7,8 17,81 21,76
2.5.14. Persentase cakupan area pelayanan 55% 57% 58% 59% 60%
Bab II - 128 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
2.5.15. Persentase jumlah sampah yang tertangani 60% 62% 63% 64% 65%
2.5.16. Persentase Luas Area Bersih Sampah - - - - 60%
2.5.17. Persentase Sampah Yang Di Kelola - - - - 65%
2.6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2.6.1. Rasio penduduk ber- KTP per satuan penduduk 0,88 0,88 0,89 0,90 0,93
2.6.2. Rasio bayi berakte kelahiran 0,9 0,92 0,93 0,98 0,99
2.6.3. Rasio pasangan berakte nikah 0,73 0,75 0,79 0,81 0,83
2.6.4. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK sdh Sdh Sdh sdh Sdh
2.6.5. Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) 88 88 89,9 90,8 93,4
2.6.6. Cakupan penerbitan Kartu Keluarga 100% 100% 100% 100% 100%
2.6.7. Cakupan penerbitan akta kelahiran 90 91,8 92,8 98 98,68
2.6.8. Cakupan penerbitan akta kematian 100% 100% 100% 100% 100%
2.7. Pemberdayaan Masyarakat Desa
2.7.1. Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik
20% 30 % 33% 56% 56%
2.7.2. Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
- - - 1,7 1,7
2.7.3. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 0 0 0,52 3,1 3,1
2.7.4. Persentase LPM aktif 100% 100% 100% 100% 100%
2.7.5. Persentase LPM Berprestasi 0 0 0 0 0
2.7.6. Persentase PKK aktif 100% 100% 100% 100% 100%
2.7.7. Persentase Posyandu aktif 100% 100% 100% 100% 100%
2.7.8. Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat
0 0 0 0 0
2.7.9. Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat 0 0 0 0 0
2.8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
2.8.1. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) 0,27 0,76 0,56 0,69 0,72
2.8.2. Total Fertility Rate (TFR) 2,17 2,06 1,99 1,95 1,81
2.8.3. Persentase Perangkat Daerah (Dinas/Badan) yang berperan aktif dalam pembangunan Daerah melalui Kampung KB
0 0 18 20 20
Bab II - 129 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
2.8.4. Persentase Perangkat Daerah (Dinas/Badan) yang menyusun dan memanfaatkan Rancangan Induk Pengendalian Penduduk
0 0 0 0 0
2.8.5. Jumlah kebijakan (Peraturan Daerah/Peraturan Kepala Daerah) yang mengatur tentang pengendalian kuantitas dan kualitas penduduk
0 0 0 0 0
2.8.6. Jumlah sektor yang menyepakati dan memanfaatkan data profil (parameter dan proyeksi penduduk) untuk perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan
0 0 0 0 0
2.8.7. Jumlah kerjasama penyelenggaraan pendidikan formal, non formal, dan informal yang melakukan pendidikan kependudukan
4 6 8 16 25
2.8.8. Rata-rata jumlah anak per keluarga 2,3 2,1 1,9 1,61 1,6
2.8.9. Ratio Akseptor KB 74,78 74,39 75,02 75,22 75,08
2.8.10. Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15 – 49
74,78 74,39 75,02 75,22 75,08
2.8.11. Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15–19 per 1.000 perempuan usia 15–19 tahun (ASFR 15–19)
36 35 35 34 34
2.8.12. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya dibawah 20 tahun
1,63 1,85 2,62 2,13 1,66
2.8.13. Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need)
13,75 12,36 11,29 11,72 10,08
2.8.14. Persentase Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
31,1 30,92 30,31 33,15 37,08
2.8.15. Persentase tingkat keberlangsungan pemakaian kontrasepsi
32,98 33,72 34,06 33,3 32,95
2.8.16. Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB 81,29 87,41 82,16 79,86 81,44
2.8.17. Cakupan anggota Bina Keluarga Remaja (BKR) ber-KB 47,56 50,14 63,13 59,85 63,15
2.8.18. Cakupan anggota Bina Keluarga Lansia (BKL) ber-KB 32,56 24,45 28,25 33,49 28,27
2.8.19. Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) di setiap Kecamatan
0 0 0 0 0
Bab II - 130 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
2.8.20. Cakupan Remaja dalam Pusat Informasi Dan Konseling Remaja/Mahasiswa
586 608 656 716 766
2.8.21. Cakupan PKB/PLKB yang didayagunakan Perangkat Daerah KB untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah di bidang pengendalian penduduk
100% 100% 100% 100% 100%
2.8.22. Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB mandiri
77,08 85,51 80,13 76,6 82,55
2.8.23. Rasio petugas Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) setiap desa/kelurahan
116,67 116,67 116,67 116,67 116,67
2.8.24. Cakupan ketersediaan dan distribusi alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat
100% 100% 100% 100% 100%
2.8.25. Persentase Faskes dan jejaringnya (diseluruh tingkatan wilayah) yang bekerjasama dengan BPJS dan memberikan pelayanan KBKR sesuai dengan standarisasi pelayanan
0 0 100% 100% 100%
2.8.26. Cakupan penyediaan Informasi Data Mikro Keluarga di setiap desa
100% 100% 100% 100% 100%
2.8.27. Persentase remaja yang terkena Infeksi Menular Seksual (IMS)
0 0 0 0 0
2.8.28. Cakupan kelompok kegiatan yang melakukan pembinaan keluarga melalui 8 fungsi keluarga
100 100 100 100 100
2.8.29. Cakupan keluarga yang mempunyai balita dan anak yang memahami dan melaksanakan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
71,36 78,42 90,75 86,93 92,3
2.8.30. Rata-rata usia kawin pertama wanita 20,17 20,95 22,94 21,42 21,43
2.8.31. Persentase Pembiayaan Program Kependudukan, Keluarga Bencana dan Pembangunan Keluarga melalui APBD dan APBDes
0,348 0,348 0,368 0,399 0,379
2.9. Perhubungan
2.9.1. Jumlah arus penumpang angkutan umum 2.770.811 2.528.270 2.285.729 2.043.188 1.800.647
2.9.2. Rasio ijin trayek 0,00043 (1:2309)
0,00046 (1:2167)
0,00042 (1:2384)
0,00032 (1:3104)
0,00037 (1:2672)
Bab II - 131 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
2.9.3. Jumlah uji kir angkutan umum 1.088 939 809 660 1.028
2.9.4. Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis 1 1 1 1 1
2.9.5. Persentase layanan angkutan darat 2,90 % 2,90 % 3,31 % 4,69 % 5,53 %
2.9.6. Persentase kepemilikan KIR angkutan umum 25,37 % 16,40 % 19,78 % 25,00 % 16,05 %
2.9.7. Persentase Pemasangan Rambu- rambu 57,55 % 59,55 % 61,21 % 70,45 % 75,10 %
2.9.8. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0,0017 (1:587)
0,0019 (1:531)
0,0018 (1:549)
0,0015 (1:669)
0,0014 (1:695)
2.9.9. Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum 2.770.811 2.528.270 2.285.729 2.043.188 1.800.647
2.9.10. Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/ terminal per tahun
2.770.811 2.528.270 2.285.729 2.043.188 1.800.647
2.10. Komunikasi dan Informatika
2.10.1. Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan
- - - 700 % 467%
2.10.2. Cakupan Layanan Telekomunikasi 100% 100% 100% 100% 100%
2.10.3. Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon n/a 67,43 72,56 74,16 73,53
2.10.4. Proporsi rumah tangga dengan akses internet n/a 64,66 41,17 46,81 80,58
2.10.5. Proporsi rumah tangga yang memiliki komputer pribadi 35,85 34,70 31,62 36,51 33,94
2.10.6. Persentase PD dan UPT yang memiliki website resmi dengan materi muatan sesuai ketentuan
- - - - 65%
2.10.7. Prosentase website PD dan UPTD yang dimutakhirkan secara reguler dan sesuai ketentuan
- - - - 100%
2.10.8. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Informasi PD, UPTD, dan BUMD
- - - - 75
2.10.9. Prosentase OPD, UPTD, dan BUMD yang memiliki PPID, DIP, dan SOP pelayanan Informasi
- - - - 100%
2.10.10. Jumlah staf PPID terlatih dalam pelayanan dan pengujian konsekuensi atas permintaan Informasi Publik
- - - - 34 org
2.11. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
2.11.1. Persentase koperasi aktif 76,24% 76,24% 71,19% 76,27% 80,22%
2.11.2. Persentase UKM non BPR/LKM aktif 37,19% 41,32% 82,64% 82,64% 82,64%
2.11.3. Persentase BPR/LKM aktif - - - - n/a
2.11.4. Persentase Usaha Mikro dan Kecil 11,44% 11,61% 14,50% 18,12% 22,61%
Bab II - 132 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
2.11.5. Persentase pertumbuhan omzet koperasi - - - - 12,38%
2.11.6. Persentase Pertumbuhan omzet usaha mikro - - - - 7,25%
2.12. Penanaman Modal
2.12.1. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) 198 253 252 304 238
2.12.2. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) 103,706,603,600
208,781,351,000
132,314,200,000
289,261,715,000
170,029,747,050
2.12.3. Rasio daya serap tenaga kerja 3,69 3,01 2,74 2,08 3,81
2.12.4. Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) - 105,074,747,400 (Naik
103 %)
76,467,151,000 (Turun
37 %)
156,947,515,000 (Naik
104 %)
119,231,967,950 (Turun
41 %)
2.13. Kepemudaan dan Olahraga
2.13.1. Persentase organisasi pemuda yang aktif - - 50% 47,50% 44,40%
2.13.2. Persentase wirausaha muda - - 0,4% 1,12% 1,5%
2.13.3. Cakupan pembinaan olahraga - 21,73% 43,47% 47,82% 17,39%
2.13.4. Cakupan Pelatih yang bersertifikasi - - - 14% 46%
2.13.5. Cakupan pembinaan atlet muda - 1,51% 2,34% 1,67% n/a
2.13.6. Jumlah atlet berprestasi - - - - 7
2.13.7. Jumlah prestasi olahraga - - 8 1 0
2.13.8. Jumlah atlet berprestasi (Nasional dan Internasional) - - - - 0
2.14. Statistik
2.14.1. Tersedianya sistem data dan statistik yang terintegrasi - - - Belum Belum
2.14.2. Buku ”kota dalam angka” - - - Ada Ada
2.14.3. Buku ”PDRB” - - - Belum Belum
2.14.4. Tersedianya website satu data Kota Mojokerto - - - - Tidak ada
2.14.5. Persentase Perangkat Daerah yang menerapkan standar data
- - - - 0%
2.15. Persandian
2.15.1. Persentase Perangkat daerah yang telah menggunakan sandi dalam komunkasi Perangkat Daerah
- - - - 100%
2.16. Kebudayaan
2.16.1. Penyelenggaraan festival seni dan budaya - - - 3 3
2.16.2. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan 0 0 0 0 0
Bab II - 133 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
2.16.3. Jumlah karya budaya yang direvitalisasi dan inventarisasi - - 21 22 22
2.16.4. Jumlah cagar budaya yang dikelola secara terpadu 0 0 0 0 0
2.17. Perpustakaan
2.17.1. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun 60.129 78.471 87.258 92.981 102.288
2.17.2. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah - - 41.914 43.277 43.921
2.17.3. Rasio perpustakaan per 1.000 penduduk 126 125 124 130 167
2.17.4. Jumlah rata-rata pengunjung perpustakaan/tahun - - - - 1,16 %
2.17.5. Jumlah pustakawan, tenaga teknis, dan penilai yang memiliki sertifikat
- - - - 39.452
2.18. Kearsipan
2.18.1. Persentase Perangkat Daerah yang mengelola arsip secara baku
- - - - 54,65
2.18.2. Peningkatan SDM pengelola kearsipan - - - - 3
3. Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Pilihan
3.1. Kelautan dan Perikanan
3.1.1. Produksi perikanan 182.958 Kg/Th
182.958 Kg/Th
182.958 Kg/Th
182.958 Kg/Th
182.958 Kg/Th
3.1.2. Konsumsi ikan 18,1 Kg/Th 17,7 Kg/Th 17,8 Kg/Th 17,8 Kg/Th 19,9 Kg/Th
3.1.3. Cakupan bina kelompok nelayan 6 KLP 7 KLP 8 KLP 10 KLP 10 KLP
3.1.4. Kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap PDRB 0,06 0,06 0,06 0,08 -
3.2. Pariwisata
3.2.1. Persentase Kunjungan wisata - - 41% 62% 75,24%
3.2.2. Lama kunjungan wisata - - 1 hari 1 hari 1 hari
3.3. Pertanian
3.3.1. Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB 0,63 0,62 0,61 0,57 -
3.3.2. Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB 100% 100% 100% 100% 100%
3.3.3. Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
4,57 ton/ha
5,59 ton/ha
5,61 ton/ha
5,49 ton/ha
-
3.3.4. Cakupan bina kelompok petani 0,52% 0,52% 0,5% 0,5% 0,65%
3.3.5. Produksi sektor pertanian 6,1 Ton/Ha
6,2 Ton/Ha
6,3 Ton/Ha
6,2 Ton/Ha
6,3 Ton/Ha
Bab II - 134 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
3.3.6. Produksi sektor perkebunan 740 Kw/Ha 755 Kw/Ha 750 Kw/Ha 790 Kw/Ha 790 Kw/Ha
3.4. Kehutanan tidak ada indikator
3.5. Energi dan Sumber Daya Mineral
3.5.1. Rasio ketersediaan daya listrik 100% 100% 100% 100% 100%
3.5.2. Persentase pertambangan tanpa ijin 0 0 0 0 0
3.5.3. Jumlah rumah tangga pengguna listrik 33.327 34.240 35.141 37.643 -
3.5.4. Persentase rumah tangga pengguna jaringan gas bumi - - 2,2% 17,34% -
3.6. Perdagangan
3.6.1. Ekspor Bersih Perdagangan 8.702.562.893,24
8.712.562.900,24
8.871.868.975,38
9.635.282.159,07
9.895.282.159,01
3.6.2. Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal - - - - 42,82%
3.6.3. Persentase pengaduan masyarakat terkait perdagangan yang ditindaklanjuti
- - - - 100%
3.6.4. Cakupan alat ukur yang dilakukan tera - - - - 10%
3.6.5. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB 29.50 29.32 29.26 29.62 -
3.7. Perindustrian
3.7.1. Cakupan bina kelompok pengrajin - - - - 36,42%
3.7.2. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 11.15 11.26 11.30 11.45 -
3.7.3. Pertumbuhan Industri 6,01 6,09 5,70 6,16 -
3.8. Transmigrasi tidak ada indikator
4. Fokus Layanan Fungsi Penunjang
4.1. Perencanaan Pembangunan
4.1.1. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada Ada Ada Ada Ada
4.1.2. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA
Ada Ada Ada Ada Ada
4.1.3. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA
Ada Ada Ada Ada Ada
4.1.4. Tersedianya dokumen RTRW yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada Ada Ada Ada Ada
4.1.5. Penjabaran Konsistensi Program RPJMD kedalam RKPD 90% 90% 90% 90% 100%
Bab II - 135 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
4.1.6. Penjabaran Konsistensi Program RKPD kedalam APBD 90% 90% 90% 90% 100%
4.1.7. Kesesuaian rencana pembangunan dengan RTRW 100% 100% 100% 100% 100%
4.2. Pengawasan
4.2.1. Persentase tindak lanjut temuan BPK 81,08% 80,61% 84,49% 85,02% 81,06%
4.2.2. Persentase tindak lanjut temuan APIP 100,00% 86,84% 100,00% 95,65% 75,00%
4.2.3. Persentase pelanggaran pegawai 7 7 6 12 -
4.2.4. Jumlah temuan BPK 34 / 79 16 / 40 11 / 40 13 / 33 15 / 50
4.2.5. Jumlah temuan APIP 303 / 303 35 / 38 11 / 12 46 / 77 8 / 23
4.2.6. Persentase dokumen perencanaan dan penganggaran yang direview
100% 100% 100% 100% 100%
4.3. Keuangan
4.3.1. Opini BPK terhadap laporan keuangan WTP WTP WTP WTP WTP
4.3.2. Persentase SILPA terhadap APBD 16,22% 19,17% 16,93% 3,77% 7,63%
4.3.3. Persentase belanja pendidikan (20%) 25,19% 23,75% 19,28% 18,86% 20,25%
4.3.4. Persentase belanja kesehatan (10%) 20,66% 23,40% 21,51% 27,36% 28,64%
4.3.5. Belanja Langsung 61,82% 64,67% 71,90% 67,59% 61,10%
4.3.6. Belanja Tidak Langsung 38,18% 35,33% 28,10% 32,41% 38,90%
4.3.7. Bagi hasil kabupaten/kota dan desa 8,54% 5,01% 6,43% 8,70% 5,76%
4.3.8. Penetapan APBD TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT
4.3.9. Prosentase dokumen RKA-OPD yang disusun berdasar ASB, HSPK, SHSB, dan SHSBG
100 100 100 100 100
4.3.10. Indeks Kapasitas Fiskal Daerah 1,79 1,73 2,28 0,73 0,83
4.4. Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
4.4.1. Rata-rata lama pegawai mendapatkan pendidikan dan pelatihan
60 -70 JP 60 -70 JP 60 -70 JP 60 -70 JP 60 -70 JP
4.4.2. Persentase ASN yang mengikuti pendidikan dan pelatihan formal
5,18% 5,35% 7,82% 12,67% 9,41%
4.4.3. Persentase Pejabat ASN yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural
100,00% 92,57% 98,20% 94,22% 100,00%
4.4.4. Jumlah pemangku jabatan pimpinan tinggi pada instansi pemerintah
20 26 28 28 29
4.4.5. Jumlah pemangku jabatan administrasi pada instansi 97 104 112 105 99
Bab II - 136 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
pemerintah
4.4.6. Jumlah pemangku jabatan fungsional tertentu pada instansi pemerintah
1683 1.683 1.342 1.333 1.279
4.4.7. Indeks Profesionalitas Pegawai (IPP) - - - 83,93 86,56
4.5. Penelitian dan Pengembangan
4.5.1. Persentase implementasi rencana kelitbangan - - - - 100%
4.5.2. Persentase pemanfaatan hasil kelitbangan - - - - < 50%
4.5.3. Persentase perangkat daerah yang difasilitasi dalam penerapan inovasi daerah
- - - - 0
4.5.4. Persentase kebijakan inovasi yang diterapkan di daerah - - - - 0
4.6. Sekretariat Daerah
4.6.1. Persentase Pelayanan Keprotokolan 100% 100% 100% 100% 100%
4.6.2. Nilai SAKIP C CC B B -
4.6.3. Hasil EKPPD Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
4.6.4. Persentase penyelesaian permasalahan hukum baik litigasi dan non litigasi serta perkara perdata maupun PTUN
- - - - 50%
4.6.5. Indeks Reformasi Birokrasi - - 56.43 62.58 58,86
4.6.6. Indeks Kepuasan Masyarakat - 78,32 80,26 80,41 82,75
4.6.7. Persentase Dokumen Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan (LPPD dan LKPJ) yang disusun tepat waktu
100% 100% 100% 100% 100%
4.6.8. Persentase Kerjasama Antar Pemerintah, Lembaga Pemerintah, dan Non Pemerintah yang difasilitasi
100% 100% 100% 100% 100%
4.6.9. Presentase kegiatan Walikota, Wakil Walikota dan Sekda yang di dokumentasikan
100% 100% 100% 100% 100%
4.6.10. Persentase kegiatan serta Kebijakan Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah yang dimuat oleh media massa
100% 100% 100% 100% 100%
4.7. Sekretariat DPRD
4.7.1. Tersedianya Rencana Kerja Tahunan pada setiap Alat-alat Kelengkapan DPRD Provinsi/Kab/Kota
Ada Ada Ada Ada Ada
4.7.2. Badan Musyawarah 17 kali 18 kali 21 kali 18 kali 17 kali
4.7.3. Badan Anggaran 4 kali 8 kali 6 kali 6 kali 8 kali
Bab II - 137 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
4.7.4. Badan Pembentukan Peraturan Daerah - 1 kali 4 kali 2 kali 5 kali
4.7.5. Komisi - - - 13 kali 15 kali
4.7.6. Badan Kehormatan - 1 kali - 5 kali 2 kali
4.7.7. Pimpinan 2 kali 4 kali 6 kali 2 kali 8 kali
4.7.8. Tersusun dan terintegrasinya Program-Program Kerja DPRD untuk melaksanakan Fungsi Pengawasan, Fungsi Pembentukan Perda, dan Fungsi Anggaran dalam Dokumen Rencana Lima Tahunan (RPJM) maupun Dokumen Rencana Tahunan (RKPD)
Ada Ada Ada Ada Ada
4.7.9. Rapat Dengar Pendapat Umum 3 kali 2 kali 5 kali 15 kali 16 kali
4.7.10. Sidak 9 kali 7 kali 5 kali 3 kali 1 kali
4.7.11. Terintegrasi program- program DPRD untuk melaksanakan fungsi pengawasan, pembentukan Perda dan Anggaran ke dalam Dokumen Perencanaan dan Dokumen Anggaran Setwan DPRD
Ada Ada Ada Ada Ada
4.7.12. Perda Inisiatif - - 3 kali 3 kali 3 kali
4.7.13. Indeks kepuasan DPRD terhadap fasilitasi penyusunan perundang-undangan
80 83 85 87 90
C ASPEK DAYA SAING DAERAH
1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 1.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita 1.090.675 1.090.676 1.168.780 1.271.449 -
1.2. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita 60.34 60.34 58.31 55.85 -
1.3. Nilai Tukar Petani (NTP) 101,20 101,20 101,10 101,25 101,50
2. Fokus Iklim Berinvestasi 2.1. Angka Kriminalitas 29,0 21,4 15,9 14,5 -
2.2. Jumlah Demonstrasi 10 11 11 12 -
3. Fokus Sumber Daya Manusia
3.1. Rasio Lulusan S1/S2/S3 822 824 838 851 871
3.2. Rasio Ketergantungan 42,85 42,87 42,79 42,69 42,54
Bab III - 1 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
3.1 KINERJA KEUANGAN MASA LALU
Kinerja keuangan adalah suatu analisis dilakukan untuk melihat sejauh
mana organisasi telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dalam membuat suatu
laporan keuangan yang telah memenuhi standar atau ketentuan dalam SAK
(standar akuntansi keuangan) atau GAAP (generally accepted accounting
principle) dan lainnya.
Secara umum gambaran pengelolaan keuangan daerah yang
berkaitan dengan pendapatan dan belanja daerah selama tahun 2014-2018
telah menunjukkan efektivitas dan efisiensi yang menggembirakan.
Ini menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan daerah telah dilaksanakan
dengan baik dan diharapkan mampu meningkatkan perkembangan dan
pertumbuhan perekonomian daerah. Kondisi ini ditandai dengan semakin
meningkatnya Penerimaan Daerah khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dan terjadinya penghematan dari sisi belanja. Guna memahami tingkat
kemampuan keuangan daerah, perlu dicermati kondisi kinerja keuangan daerah,
yakni kinerja keuangan masa lalu serta kebijakan yang melandasi
pengelolaannya.
3.1.1 KINERJA PELAKSANAAN APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 tahun 2006, meliputi
aspek Pendapatan dan aspek Belanja, serta aspek Pembiayaan. Aspek
Pendapatan terdiri dari Pendapatan Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain
Pendapatan yang sah, Aspek Belanja terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan
Belanja Langsung dan Aspek Pembiayaan terdiri dari Penerimaan Pembiayaan
dan Pengeluaran Pembiayaan.
A. PENDAPATAN
Secara umum pemerintah daerah memiliki sumber pendapatan daerah
yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-
lain Pendapatan Yang Sah. Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan
uang melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana, yang
Bab III - 2 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar
kembali oleh daerah.
Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah yang dilakukan pada kurun
waktu 2018-2023 diarahkan pada intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan
pendapatan daerah terutama sumber penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD) termasuk pajak daerah dan retribusi daerah, pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, serta penerimaan lain-lain PAD yang sah. Kebijakan
pengelolaan pendapatan daerah juga dilakukan dengan mengoptimalkan Dana
Perimbangan termasuk dana bagi hasil pajak/bukan pajak, DAU dan DAK.
Demikian juga dengan upaya optimalisasi pendapatan dari Lain-Lain
Pendapatan Daerah Yang Sah dengan berusaha untuk mendapatkan dana
hibah, bantuan keuangan dan lain-lain dari pusat maupun provinsi.
Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Mojokerto untuk meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD), terdiri dari :
1. Program bayar pajak pakai sampah berhadiah umroh. Bekerja sama
dengan Bank Sampah di masing-masing kelurahan untuk membayar PBB
bagi anggota Bank Sampah;
2. Pelayanan jemput bola pembayaran pajak dengan menggunakan mobile
android;
3. Bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto untuk menindak
Wajib Pajak yang menunggak pajak;
4. Melakukan pendataan obyek pajak PBB di 18 kelurahan yang berada di
wilayah Kecamatan Kranggan, Kecamatan Magersari dan Kecamatan
Prajuritkulon;
5. Pelayanan satu atap dengan membuka Payment Point Bank Jatim di
BPPKA Kota Mojokerto, untuk memberi kemudahan kepada masyarakat;
6. Melakukan pendataan obyek dan subyek pajak daerah, baik yang baru
maupun yang lama sudah mengalami perubahan;
7. Pengadaan aplikasi Pelayanan SIMPATDA, aplikasi SMS Center, aplikasi
SMS gateway, dan aplikasi converter SIMPATDA ke SIMDA Pendapatan
untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat;
8. Melaksanakan Sosialisasi Pajak Daerah untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terutama generasi muda serta sosialisasi program-program
pembangunan Pemerintah Kota Mojokerto yang dibiayai dari sektor pajak,
seperti Lomba Poster untuk pelajar SD/MI dan SAMPE PD (Semarak Arek
Mojokerto Peduli Pajak Daerah) untuk pelajar SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK;
9. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah propinsi
dan Perangkat Daerah penghasil;
10. Melakukan rekonsiliasi data retribusi parkir berlangganan dengan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Mojokerto;
Bab III - 3 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
11. Melaksanakan operasi penertiban terhadap reklame-reklame yang tidak
membayar pajak reklame;
12. Meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak (WP) daerah, khususnya
WP-PBB dengan melaksanakan pelayanan langsung pembayaran PBB
keliling kelurahan;
13. Melaksanakan kegiatan lomba pencapaian target PBB tingkat kelurahan
dan Lomba Pencapaian PBB terbaik Tingkat Bank Sampah agar target
PBB dapat tercapai;
14. Melaksanakan kegiatan Gebyar Hadiah PBB sebagai wujud pemberian
penghargaan kepada wajib pajak;
15. Melaksanakan monitoring dan evaluasi penerimaan daerah khususnya
dari piutang pajak daerah;
16. Melaksanakan kegiatan monitoring, validasi dan kompilasi kegiatan
BPHTB;
17. Pemusatan pembayaran BPHTB di Payment Point Bank Jatim yang ada
di BPPKA Kota Mojokerto. Hal ini dilakukan untuk pemeriksaan data
BPHTB dan tunggakan BPHTB;
18. Memberikan pembebasan denda PBB, untuk meningkatkan penerimaan
dari piutang/tunggakan PBB.
Berikut disajikan grafik realisasi pendapatan Kota Mojokerto selama kurun
waktu 2014 – 2018 :
Gambar 3. 1 Realisasi Pendapatan Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Bab III - 4 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Realisasi pendapatan Kota Mojokerto menampakkan progress yang cukup
baik, tren perkembangan pendapatan Kota Mojokerto tahun 2014 sampai
dengan tahun 2016 meningkat, tahun 2017 mengalami penurunan, akan tetapi
pada tahun 2018 kembali mengalami peningkatan. Posisi tren yang sama
ditunjukkan pada posisi dana perimbangan, hal ini dikarenakan kebijakan pusat
yang mengurangi dana perimbangan pada tahun 2017. Berbagai daerah juga
terkena dampak serupa pengurangan dari dana perimbangan. Lain-lain
pendapatan daerah yang sah tahun 2014 sampai tahun 2017 terus menurun,
tetapi pada tahun 2018 kembali mengalami peningkatan. Berbeda dengan
pendapatan asli daerah yang mengalami terus peningkatan dari tahun 2014
sampai tahun 2017, namun pada tahun 2018 menurun. Pendapatan asli daerah
didominasi oleh pajak daerah yang menyumbang sebagian besar penerimaan
pendapatan asli daerah. Berikut rincian dari pendapatan daerah Kota Mojokerto:
Bab III - 5 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 1 Realisasi Pendapatan Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
No Uraian 2014 (Rp)
2015 (Rp)
2016 (Rp)
2017 (Rp)
2018* (Rp)
Rata-rata pertumbuhan
(%)
1 PENDAPATAN 689.559.351.472,80 717.544.079.472,41 806.772.000.827,56 782.331.264.434,20 888.007.907.219,17 6,74
1.1 Pendapatan Asli Daerah 105.277.492.017,80 129.258.132.763,41 152.462.202.064,56 178.295.062.136,20 183.037.091.407,17 15,08
1.1.1 Pajak Daerah 25.092.877.550,28 31.324.086.639,85 35.333.988.082,55 47.423.790.376,20 47.920.074.429,73 18,22
1.1.2 Retribusi Daerah 10.886.961.499,50 11.862.967.589,50 13.006.473.471,46 7.661.594.955,54 9.989.500.314,07 1,97
1.1.3 Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan
3.317.593.067,09 3.566.250.784,99 3.448.803.749,90 3.616.145.197,93 3.895.559.847,10 4,20
1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 65.980.059.900,93 82.504.827.749,07 100.672.936.760,65 119.593.531.606,53 121.231.956.816,27 16,81
1.2 Dana Perimbangan 438.838.612.641,00 457.456.088.791,00 555.962.488.047,00 519.341.294.299,00 553.125.341.841,00 6,42
1.2.1 Dana bagi hasil pajak/ bagi hasil bukan pajak
39.502.270.641,00 50.992.997.791,00 55.436.957.047,00 50.450.522.033,00 99.934.360.176,00 31,72
1.2.2 Dana alokasi umum 380.779.789.000,00 382.373.637.000,00 397.094.498.000,00 390.118.825.000,00 378.916.109.000,00 -0,09
1.2.3 Dana alokasi khusus 18.556.553.000,00 24.089.454.000,00 103.431.033.000,00 78.771.947.266,00 74.274.872.665,00 82,41
1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah
145.443.246.814,00 130.829.857.918,00 98.347.310.716,00 84.694.907.999,00 151.845.473.971,00 7,63
1.3.1 Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00 14.874.880.000,00 0,00
1.3.2 Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah daerah lainnya
69.564.731.410,00 38.991.755.918,00 57.047.057.716,00 71.619.577.999,00 69.159.423.971,00 6,12
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
72.405.672.000,00 75.302.399.000,00 39.955.923.000,00 7.500.000.000,00 66.750.000.000,00 166,46
1.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
3.472.843.404,00 16.535.703.000,00 1.344.330.000,00 5.575.330.000,00 1.061.170.000,00 129,51
1.3.6 Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Sumber : Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Mojokerto, 2019 *) belum audit BPK
Bab III - 6 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
B. BELANJA
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan. Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan
Pemerintah Daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Mojokerto.
Urusan pemerintahan itu terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Penyusunan
belanja untuk pelaksanaan urusan wajib dilaksanakan dengan berdasarkan
Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan.
Kebijakan pengelolaan belanja yang dilakukan pada kurun waktu 2018-2023
diarahkan, sebagai berikut :
1. Pemanfaatan belanja sesuai dengan anggaran berbasis kinerja (performance
based) untuk mendukung capaian target kinerja utama sebagaimana
ditetapkan dalam RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023;
2. Pemanfaatan belanja menganut prinsip akuntabilitas, efektif dan efisien dalam
rangka mendukung penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Pemanfaatan belanja yang bersifat reguler/rutin diutamakan untuk memenuhi
belanja yang bersifat mengikat antara lain pembayaran gaji ASN, belanja bagi
hasil kepada kabupaten/kota, dan belanja operasional kantor dengan prinsip
mengedepankan prinsip efisien dan efektif;
4. Pemanfaatan belanja program khusus dan penanganan isus-isu strategis
yang difokuskan pada fungsi-fungsi pelayanan dasar, stimulasi ekonomi,
pelayanan publik dan dukungan penyelenggaraan pemerintahan lainya dalam
rangka mendukung capaian target kinerja utama sebagaimana yang
ditetapkan dalam RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023;
Belanja daerah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
pasal 31 ayat (1) dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan
pemerintah yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupeten/kota yang terdiri
dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian
atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan
pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Belanja daerah dikelompokkan ke dalam belanja tidak langsung dan belanja
langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Sementara
belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan yang terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Bab III - 7 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Gambar 3. 2 Realisasi Belanja Kota Mojokerto Tahun 2013-2017
Realisasi belanja daerah Kota Mojokerto tahun 2014 sampai dengan tahun
2016 menunjukkan peningkatan, di tahun 2016 terjadi lonjakan peningkatan. Di
tahun 2017 menurun dan kembali meningkat pada tahun 2018. Proporsi belanja
langsung lebih besar dibandingkan dengal proporsi belanja tidak langsung.
Belanja tidak langsung didominasi pengeluaran oleh belanja pegawai, untuk
belanja langsung di dominasi pengeluaran oleh belanja barang dan jasa.
Bab III - 8 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 2 Realisasi Belanja Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
No Uraian 2014 (Rp)
2015 (Rp)
2016 (Rp)
2017 (Rp)
2018* (Rp)
Rata-rata pertumbuhan
(%)
2 BELANJA 631.979.414.509,86 706.783.751.688,70 944.717.143.505,53 739.086.252.867,78 808.758.537.422,34 8,29
2.1 Belanja Tidak Langsung
255.431.893.539,00 281.090.106.457,00 277.418.352.958,00 256.687.836.674,00 334.725.470.723,00 7,92
2.1.1 Belanja Pegawai 233.188.468.867,00 252.510.498.551,00 261.869.356.126,00 226.764.524.318,00 300.995.454.840,00 7,83
2.1.2 Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
2.1.3 Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
2.1.4 Belanja Hibah 19.881.498.000,00 26.112.242.800,00 13.201.042.100,00 26.154.104.500,00 28.635.935.527,00 22,38
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial
1.702.250.000,00 1.988.500.000,00 1.829.303.500,00 3.191.760.000,00 4.079.950.000,00 27,78
2.1.6 Belanja Bagi Hasil 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan
452.105.072,00 456.238.656,00 518.651.232,00 562.049.856,00 762.049.856,00 14,64
2.1.8 Belanja Tidak Terduga
207.571.600,00 22.626.450,00 0,00 15.398.000,00 252.080.500,00 337
2.2 Belanja Langsung 376.547.520.970,86 425.693.645.231,70 667.298.790.547,53 482.398.416.193,78 474.033.066.699,34 10,09
2.2.1 Belanja Pegawai 35.551.663.800,00 36.973.476.666,00 49.435.202.231,00 52.714.978.486,00 34.656.984.702,00 2,52
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa
199.403.909.240,24 252.751.320.469,04 314.126.484.985,39 308.538.520.978,68 319.941.809.550,48 13,24
2.2.3 Belanja Modal 141.591.947.930,62 135.968.848.096,66 303.737.103.331,14 121.144.916.729,10 119.434.272.446,86 14,47
Sumber : Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Mojokerto, 2019
*) belum audit BPK
Bab III - 9 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
C. PEMBIAYAAN
Pembiayaan daerah meliputi penerimaan pembiayaan daerah dan
pengeluaran pembiayaan daerah. Kebijakan umum penerimaan pembiayaan
diarahkan pada perhitungan perkiraan sisa lebih (SiLPA) baik berupa pelampauan
pendapatan atas dasar peningkatan kinerja maupun sisa belanja atas asumsi
terjadinya efisiensi belanja. Kebijakan umum pengeluaran pembiayaan diarahkan
pada optimalisasi pemanfaatan pengeluaran pembiayaan dalam rangka tambahan
modal BUMD serta defisit APBD direncanakan akan diatasi melalui selisih antara
proyeksi penerimaan pembiayaan dengan rencana pengeluaran pembiayaan.
Selama kurun waktu lima tahun terakhir, pembiayaan tampaknya masih
fluktuaktif perkembangannya, rata-rata tahun 2014 sampai dengan 2018 lebih
besar penerimaan pembiayaan, yang didominasi oleh penerimaan sisa lebih
perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SILPA). Untuk pengeluaran
pembiayaan, dialokasikan pada Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
dan Pemberian Pinjaman Daerah.
Bab III - 10 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 3 Realisasi Pembiayaan Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
No Uraian 2014 (Rp)
2015 (Rp)
2016 (Rp)
2017 (Rp)
2018* (Rp)
Rata-rata pertumbuhan
(%)
3 PEMBIAYAAN 109.414.109.726,93 161.612.693.889,87 169.060.076.673,58 31.165.353.995,61 74.428.815.562,03 27,39
3.1 Penerimaan Pembiayaan 121.081.809.726,93 194.695.546.889,87 172.525.076.673,58 31.165.353.995,61 74.410.465.562,03 26,56
3.1.1 Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya
119.078.629.726,93 166.994.046.689,87 172.373.021.673,58 31.114.933.995,61 0,00 (34,62)
3.1.2 Pencairan dana cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
3.1.3 Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
3.1.4 Penerimaan pinjaman daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
3.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
3.1.6 Penerimaan piutang daerah 2.003.180.000,00 2.701.500.200,00 152.055.000,00 50.420.000,00 18.450.000,00 (47,44)
3.1.7 Penerimaan kembali Deposito Pemerintah Daerah
0,00 25.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00 (25,00)
3.2 Pengeluaran Pembiayaan 11.667.700.000,00 33.082.853.000,00 3.465.000.000,00 0,00 0,00 (1,50)
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
11.667.700.000,00 13.082.853.000,00 3.465.000.000,00 0,00 0,00 (40,35)
3.2.3 Pembayaran Pokok Utang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah** 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
3.2.5 Investasi Jangka Pendek Berupa Deposito
0,00 20.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00 (25,00)
Sumber : Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Mojokerto, 2019
*) belum audit BPK
Bab III - 11 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
3.1.2 NERACA DAERAH
Neraca Daerah adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan
suatu entitas (pemerintah daerah) yang meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana
pada suatu saat tertentu. Elemen utama neraca pemerintah daerah meliputi: aset,
kewajiban dan ekuitas dana. Setiap elemen utama neraca tersebut ditunjukkan
dalam sub-sub rekening yang lebih rinci.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan, aset dapat didefinisikan sebagai sumber daya
ekonomi yang dikuasai dan/ atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/ atau sosial di masa
depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat,
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber
daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Manfaat ekonomi masa
depan yang terwujud dalam aset adalah potensi aset tersebut untuk memberikan
sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional
pemerintah, berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi
pemerintah. Berdasarkan peraturan (PP) tersebut kewajiban adalah utang yang
timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar
sumber daya ekonomi pemerintah, sedangkan ekuitas adalah kekayaan bersih
pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.
Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan non lancar. Suatu aset
diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk dapat
direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal pelaporan. Sedangkan aset yang tidak dapat dimasukkan
dalam kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai aset nonlancar. Kewajiban
dikelompokkan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban jangka pendek merupakan kelompok kewajiban yang diselesaikan
dalam waktu kurang dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Sedangkan
kewajiban jangka panjang adalah kelompok kewajiban yang penyelesaiannya
dilakukan setelah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Keberadaan neraca daerah Kota Mojokerto dari sisi nilai aset, kewajiban
dan ekuitas mengalami perkembangan dalam setiap tahunnya. Untuk mengetahui
perkembangan nilai aset, kewajiban dan ekuitas Pemerintah Kota Mojokerto
dalam beberapa tahun terakhir (2013 - 2017) dapat dilihat pada tabel berikut.
Bab III - 12 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 4 Neraca Daerah Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2013 – 2017 (Per 31 Desember 2013 - 2017)
(Dalam Rupiah)
NO URAIAN TAHUN
RATA-RATA 2013 2014 2015 2016 2017
1 ASET 1.670.698.403.131,61 1.899.306.687.095,59 1.626.988.264.379,60 1.848.890.626.585,32 1.777.145.629.255,96 2,28
1.1 Aset Lancar 152.619.065.226,14 207.590.849.349,81 221.357.757.498,32 79.813.009.532,39 130.193.281.507,35 10,46
Kas 119.086.448.344,93 166.994.304.291,87 172.447.685.107,58 31.156.898.466,61 74.497.703.902,18 25,17
Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Piutang 23.294.750.918,42 35.821.038.749,00 43.329.254.542,00 43.757.720.660,50 55.263.206.935,73 25,50
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -2.860.215.390,72 -10.011.215.129,45 -12.321.727.220,60 -14.490.359.888,20 -14.885.231.313,50 73,36
Beban Dibayar Dimuka 0,00 0,00 0,00 124.504.416,44 124.882.849,32 0,08
Persediaan 13.098.081.353,51 14.786.721.438,39 17.902.545.069,34 19.264.245.877,04 15.192.719.133,62 5,11
1.2 Investasi Jangka Panjang 31.586.187.720,94 39.144.038.038,68 44.704.567.027,47 48.481.099.247,23 47.782.783.491,83 11,29
Investasi Non Permanen 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Investasi Permanen 31.586.187.720,94 39.144.038.038,68 44.704.567.027,47 48.481.099.247,23 47.782.783.491,83 11,29
1.3 Aset Tetap 1.472.447.644.679,53 1.636.493.567.690,10 1.335.184.398.822,48 1.704.317.749.511,27 1.589.240.281.802,59 3,41
Tanah 654.869.232.326,84 664.718.354.016,84 655.165.977.496,84 664.097.886.446,84 676.488.847.332,64 0,82
Peralatan dan Mesin 198.552.444.741,45 279.961.433.481,81 356.607.555.906,32 406.389.383.670,71 433.827.572.044,90 22,27
Gedung dan Bangunan 306.938.139.573,16 337.106.691.904,17 355.460.680.449,47 397.056.103.833,28 369.207.555.550,85 4,99
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 301.825.839.003,01 342.016.638.161,64 367.651.631.842,64 564.765.350.303,94 609.977.010.744,93 20,61
Aset Tetap Lainnya 8.612.430.813,64 10.186.342.784,21 10.111.150.047,97 11.453.193.880,97 12.178.870.506,18 9,29
Konstruksi dalam Pengerjaan 1.649.558.221,43 2.504.107.341,43 10.131.933.270,00 33.912.528.467,56 62.031.627.401,74 168,51
Akumulasi Penyusutan 0,00 0,00 -419.944.530.190,76 -373.356.097.092,03 -574.471.201.778,65 10,69
1.4 Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1.5 Aset Lainnya 14.045.505.505,00 16.078.232.017,00 25.741.541.031,33 16.278.168.294,43 9.929.282.454,19 -0,30
Bab III - 13 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO URAIAN TAHUN
RATA-RATA 2013 2014 2015 2016 2017
Tagihan Piutang Penjualan Angsuran 710.811.444,00 822.550.722,00 514.491.462,00 447.737.166,00 313.744.287,00 -16,16
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
3.794.966.150,00 4.302.463.617,00 3.666.020.000,00 4.042.984.956,56 157.791.792,74 -21,81
Kemitraan dengan Pihak Ketiga 7.304.700.000,00 7.304.700.000,00 17.853.208.000,00 7.304.700.000,00 5.083.700.000,00 13,73
Aset Tidak Berwujud 2.235.027.911,00 3.038.692.911,00 4.131.377.911,00 2.957.178.175,00 2.878.318.641,50 10,21
Aset Lain-lain 0,00 609.824.767,00 1.813.732.611,00 1.526.167.996,87 1.495.727.732,95 44,89
Akumulasi Amortisasi 0,00 0,00 -2.237.288.952,67 0,00 0,00 -25,00
0,00
2 KEWAJIBAN 8.957.553.431,41 21.878.763.614,03 10.904.347.547,51 7.743.851.634,15 11.894.347.997,41 29,68
2.1 Kewajiban Jangka Pendek 8.957.553.431,41 21.878.763.614,03 10.904.347.547,51 7.743.851.634,15 11.894.347.997,41 29,68
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 0,00 257.602,00 0,00 0,00 0,00 -25,00
Utang Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Pendapatan Diterima Dimuka 0,00 0,00 0,00 616.327.763,25 509.708.646,51 -4,32
Utang Beban 0,00 0,00 10.904.347.547,48 6.032.129.344,03 9.591.017.442,03 3,58
Utang Jangka Pendek Lainnya 8.957.553.431,41 21.878.506.012,03 0,03 1.095.394.526,87 1.793.621.908,87 27
2.2 Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00
3 EKUITAS DANA 1.661.740.849.700,20 1.877.427..923.481,56 1.616.083.916.832,09 1.841.146.774.951,17 1.765.251.281.258,55 2,45
0,00
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
1.670.698.403.131,61 1.899.306.687.095,59 1.626.988.264.379,60 1.848.890.626.585,32 1.777.145.629.255,96 2,28
Sumber : Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kota Mojokerto, 2019
Bab III - 14 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Berdasarkan pada tabel di atas, maka kondisi keuangan Pemerintah Kota
Mojokerto yang disajikan dalam neraca daerah selama tahun 2013 hingga 2017
dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Aset Daerah
Keberadaan aset Pemerintah Kota Mojokerto pada tahun 2013 hingga tahun
2017 rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar 3,90%, dimana pada tahun 2013
jumlah aset Pemerintah Kota Mojokerto mencapai Rp. 1.670.698.403.131,61,
sedangkan pada tahun 2017 tercatat sebanyak Rp. 1.777.145.629.255,96. Aset
Pemerintah Kota Mojokerto pada dasarnya terdiri dari aset lancar, investasi jangka
panjang, aset tetap, dan aset lainnya. Aset lancar pada tahun 2013 hingga 2017
memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 26,69%, dan pada tahun 2017 memiliki nilai
mencapai Rp. 130.193.281.507,35. Investasi jangka panjang pada rentang tahun
yang sama memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 13,64% dengan nilai pada tahun
2017 mencapai Rp. 47.782.783.491,83. Nilai aset tetap pada tahun 2017 tercatat
sebanyak Rp. 1.589.240.281.802,59 dengan rata-rata pertumbuhan pada tahun
2013 hingga 2017 sebesar 4,01%. Sedangkan untuk aset lainnya pada tahun 2013
hingga 2017 memiliki rata-rata pertumbuhan negatif, yaitu sebesar -8,59%, dimana
nilai aset lainnya pada tahun 2017 tercatat sebanyak Rp. 9.929.282.454,19.
Terjadinya penurunan rata-rata nilai aset lainnya sebagian besar disebabkan oleh
adanya penurunan pada tagihan piutang penjualan angsuran dengan rata-rata
pertumbuhan mencapai -18,35%, tagihan tuntutan ganti kerugian daerah sebesar -
17,56%, serta kemitraan dengan pihak ketiga dengan rata-rata pertumbuhan
sebesar -0,71%.
Nilai aset lancar Pemerintah Kota Mojokerto pada tahun 2013 hingga tahun
2017 mengalami kenaikan dan penurunan, dimana penurunan nilai aset lancar
terjadi pada tahun 2016 yang disebabkan oleh adanya penurunan nilai kas yang
mencapai -81,93%. Namun pada tahun 2017 posisi kas kembali mengalami
kenaikan sebesar 139,11%. Untuk perkembangan piutang hingga tahun 2017 dalam
setiap tahunnya mengalami kenaikan dengan rata-rata sebesar 62,04%, dimana
piutang yang dimiliki sebagian besar adalah piutang pendapatan. Posisi persediaan
yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Mojokerto hingga tahun 2016 mengalami
kenaikan, namun pada tahun 2017 nilainya telah mengalami penurunan menjadi Rp.
15.192.719.133,62, sehingga rata-rata pertumbuhan untuk persediaan pada tahun
2013 hingga 2017 mencapai 12,16%. Untuk penyisihan piutang tidak tertagih dalam
setiap tahun (2013-2017) jumlahnya mengalami peningkatan dengan rata-rata
mencapai 96,54%, namun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (2013-
2016) pada tahun 2017 pertumbuhannya mengalami penurunan menjadi 2,73%,
dimana pada tahun 2016 sebesar 17,60%. Pertumbuhan rata-rata untuk beban
dibayar dimuka Pemerintah Kota Mojokerto selama beberapa tahun terakhir sangat
kecil dengan rata-rata mencapai 0,06%.
Investasi jangka panjang yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Mojokerto secara
keseluruhan merupakan investasi permanen dalam bentuk penyertaan modal
Bab III - 15 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
pemerintah daerah. Sedangkan untuk aset tetap Pemerintah Kota Mojokerto pada
tahun 2015 dan 2017 nilainya mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-
tahun lainnya (2013, 2014, dan 2016), dimana penurunan yang terjadi pada tahun
2015 tercatat sebesar -18,41% yang disebabkan oleh adanya penurunan nilai aset
tetap berupa tanah sebesar -1,44% dan aset tetap lainnya sebesar -0,74%.
Penurunan pada tahun 2017 yang tercatat sebesar -6,75% disebabkan oleh adanya
penurunan nilai aset tetap berupa gedung dan bangunan sebesar -7,01%, namun
walaupun demikian nilai aset tetap dalam bentuk konstruksi dalam pengerjaan pada
tahun tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, yaitu sebesar
82,92%. Selain adanya penurunan nilai pada beberapa aset tetap yang dimiliki, pada
tahun 2015 dan 2017 nilai akumulasi penyusutan juga lebih besar dibandingkan
dengan tahun 2016, sehingga turut mengurangi nilai aset tetap secara akumulatif.
2. Kewajiban
Kewajiban yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Mojokerto pada tahun 2013
hingga tahun 2017 rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar 29,00%, dimana pada
tahun 2013 jumlah kewajiban Pemerintah Kota Mojokerto mencapai Rp.
8.957.553.431,41, sedangkan pada tahun 2017 tercatat sebanyak Rp.
11.894.347.997,41. Keseluruhan kewajiban yang dimiliki oleh Pemerintah Kota
Mojokerto adalah Kewajiban Jangka Pendek, khususnya dalam bentuk utang jangka
pendek lainnya. Bila melihat pada nilai perkembangan nilai kewajiban yang dimiliki
dalam setiap tahunnya, maka pada tahun 2015 dan 2016 nilai kewajiban telah
mengalami penurunan masing-masing sebesar -50,16% dan -28,98%. Pada tahun
2017 nilai kewajiban yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Mojokerto mengalami
kenaikan sebesar 53,60%, yang disebabkan oleh adanya peningkatan nilai utang
beban sebesar 59,00% dan utang jangka pendek lainnya sebesar 63,74%.
3. Ekuitas
Nilai ekuitas yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Mojokerto pada tahun 2013
tercatat sebanyak Rp. 1.661.740.849.700,20, sedangkan pada tahun 2017
mengalami pertumbuhan sehingga nilainya mencapai Rp. 1.765.251.281.258,55.
Adapun rata-rata pertumbuhan nilai ekuitas Pemerintah Kota Mojokerto selama
tahun 2013 hingga 2017 sebesar 3,84%.
Melihat pada data nilai aset, kewajiban dan ekuitas yang dimiliki oleh
Pemerintah Kota Mojokerto yang disajikan dalam neraca di atas, maka selanjutnya
dapat dilakukan perhitungan dan analisis mengenai rasio likuiditas, rasio solvabilitas
dan rasio aktivitas keuangan Pemerintah Kota Mojokerto.
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jenis rasio likuiditas yang digunakan
untuk neraca keuangan daerah adalah rasio lancar dan rasio quick. Rasio lancar
menunjukkan kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar. Sedangkan rasio quick menunjukkan kemampuan Pemerintah
Bab III - 16 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Daerah dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
yang lebih likuid.
Berikut disajikan data hasil perhitungan rasio lancar dan rasio quick yang
dimiliki oleh Pemerintah Kota Mojokerto tahun 2013 hingga 2017.
Tabel 3. 5 Analisis Rasio Likuiditas Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2013 - 2017
NO RASIO KEUANGAN TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Rasio Lancar 17,0380 9,4893 20,3000 10,3066 10,9458 9,3595
2 Rasio Quick 15,5758 8,8135 18,6582 7,8189 9,6685 8,3662
Sumber : Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kota Mojokerto, 2018 (diolah)
Berdasarkan data rasio keuangan Pemerintah Kota Mojokerto pada tabel di
atas dapat diketahui bahwa nilai rasio lancar dari tahun ke tahun menunjukkan
adanya perubahan, baik kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2013 nilai rasio
lancar tercatat sebesar 17,0380, dimana pada tahun 2014 nilai tersebut mengalami
penurunan hingga mencapai 9,4893, sedangkan pada tahun 2015 mengalami
kenaikan secara signifikan, sehingga nilai rasio lancar tercatat sebesar 20,3000 atau
berada pada posisi tertinggi dalam 6 tahun terakhir. Pada tahun 2016 nilai rasio
lancar mengalami penurunan hingga menjadi 10,3066, dan pada tahun 2017
kembali mengalami kenaikan menjadi 10,9458 namun kembali mengalami
penurunan pada tahun 2018 menjadi 9,3595. Pergerakan nilai rasio lancar pada
dasarnya dipengaruhi oleh adanya perubahan nilai kewajiban dan nilai aktiva lancar
yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Mojokerto. Keberadaan nilai rasio lancar
Pemerintah Kota Mojokerto secara umum dalam 6 tahun terakhir berada di atas
angka 1, hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan keuangan Pemerintah Kota
Mojokerto untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan
aktiva lancar memiliki kategori yang baik. Semakin tinggi nilai rasio lancar
menunjukkan bahwa kemampuan keuangan (penggunaan aset lancar) untuk
membayar kewajiban jangka pendeknya semakin baik. Pada tahun 2017
kemampuan aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya tercatat
sebanyak 10,9 kali, dan nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2016
yang sebanyak 10,3 kali, sehingga kondisi tersebut mengindikasikan bahwa
kemampuan keuangan yang dimiliki untuk melunasi kewajibannya pada tahun 2017
semakin tinggi dibandingkan dengan yang terjadi pada tahun 2016.
Selain rasio lancar, kondisi rasio quick menunjukkan pola fluktuasi yang
sama, dimana pada tahun 2014 nilai rasio quick yang dimiliki oleh Pemerintah Kota
Mojokerto mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013 menjadi 8,8135.
Pada tahun 2015 nilai rasio quick mengalami kenaikan, sehingga tercatat sebesar
18,6582, sedangkan di tahun 2016 kembali mengalami penurunan hingga menjadi
7,8189. Pada tahun 2017 nilai rasio quick kembali mengalami kenaikan menjadi
Bab III - 17 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
9,6685 dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2018 menjadi 8,3662. Pada
rasio quick, pergerakan besar kecilnya rasio selain dipengaruhi oleh perubahan
aktiva lancar dan kewajiban juga dipengarui oleh besarnya persediaan yang dimiliki
oleh Pemerintah Kota Mojokerto, semakin besar persediaan dengan jumlah aktiva
lancar dan kewajiban yang sama akan mampu menurunkan nilai rasionya. Rasio
quick yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Mojokerto selama 6 tahun terakhir (2013 -
2018) juga menunjukkan kondisi yang baik, dimana nilainya masih berada di atas 1,
apalagi pada tahun 2017 nilainya mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun
2016. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Pemerintah Kota Mojokerto
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang
lebih likuid (aktiva lancar setelah dikurangi nilai persediaannya) semakin baik,
dengan kemampuan sebesar 9,6 kali.
Melihat hasil dari hasil perhitungan rasio lancar dan rasio quick dapat
disimpulkan bahwa pada tahun 2013 hingga tahun 2018, kondisi keuangan
Pemerintah Kota Mojokerto tidak mengalami kesulitan untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya, sehingga aktivitas keuangan untuk membayar kewajibannya
berjalan dengan lancar.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.
Untuk neraca keuangan daerah, rasio solvabilitas yang digunakan adalah Rasio total
hutang terhadap total aset yang menunjukkan seberapa besar pengaruh hutang
terhadap aktiva, serta Rasio hutang terhadap modal yang menunjukkan seberapa
perlu hutang jika dibandingkan dengan kemampuan modal yang dimiliki.
Keberadaan rasio solvabilitas yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Mojokerto
dalam setiap tahunnya mengalami perubahan. Untuk mengetahui secara lebih jelas
terkait dengan kondisi rasio solvabilitas selama tahun 2013 hingga 2017 dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3. 6 Analisis Rasio Solvabilitas Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2013 - 2017
NO RASIO KEUANGAN TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Rasio Total Hutang terhadap Total Aset
0,0054 0,0115 0,0067 0,0042 0,0067 0,0115
2 Rasio Hutang terhadap Modal
0,0054 0,0117 0,0067 0,0042 0,0067 0,0116
Sumber : Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kota Mojokerto, 2018 (diolah)
Rasio total hutang terhadap total aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kota
Mojokerto secara umum masih sangat kecil, yaitu jauh berada di bawah 0,5. Pada
tahun 2013 nilai rasio total hutang terhadap total aset tercatat sebesar 0,0054,
Bab III - 18 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
dimana pada tahun 2014 mengalami kenaikan hingga menjadi 0,0115. Pada tahun
2015 dan 2016 nilai rasio tersebut terus mengalami penurunan hingga pada tahun
2016 mencapai 0,0042, sedangkan pada tahun 2017 kembali pada posisi
sebelumnya (sama dengan 2015) yaitu sebesar 0,0067, namun kembali mengalami
peningkatan pada tahun 2018 menjadi 0,0115. Terjadinya kenaikan rasio total
hutang terhadap total aset pada tahun 2017 pada dasarnya perlu menjadi perhatian,
namun mengingat rendahnya nilai rasio yang dimiliki, maka tidak menjadikan suatu
masalah. Rendahnya rasio total hutang terhadap total aset yang dimiliki oleh
Pemerintah Kota Mojokerto memberikan makna bahwa kondisi solvabilitas
keuangan Pemerintah Kota Mojokerto dalam keadaan yang sehat, dimana
persentase jumlah dana yang berasal dari kreditor untuk membiayai pembangunan
di Kota Mojokerto pada tahun 2017 masih sebesar 0,67%.
Melihat nilai rasio hutang terhadap modal pada dasarnya menunjukkan
adanya perkembangan yang sama. Pada tahun 2013 nilai rasio tersebut tercatat
sebesar 0,0054, dan mengalami kenaikan pada tahun 2014 menjadi 0,0117. Pada
tahun 2015 hingga 2016 nilai rasio hutang terhadap modal mengalami penurunan,
sedangkan pada tahun 2017 kembali mengalami kenaikan dengan jumlah yang
relatif kecil, yaitu sebesar 0,0067 dan kembali meningkat pada tahun 2018 menjadi
0,0116. Adapun kenaikan dan penurunan tersebut dipengaruhi oleh perubahan nilai
kewajiban dan ekuitas. Bila melihat pada nilai rasio antara tahun 2013 hingga 2018
dapat terlihat bahwa nilai yang dimiliki masih sangat kecil, bahkan masih jauh
berada di bawah 0,5, walaupun pada tahun 2018 terjadi kenaikan. Pada tahun 2018
perbandingan/ proporsi antara nilai hutang dengan ekuitas hanya sebesar 0,0116
atau 1,16%. Rendahnya nilai rasio hutang terhadap modal menunjukkan bahwa
dalam pengelolaan keuangannya, Pemerintah Kota Mojokerto hingga saat ini tidak
bergantung pada hutang. Semakin kecil nilai rasio hutang terhadap modal yang
dimiliki menunjukkan bahwa kondisi keuangan semakin mandiri.
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk melihat tingkat
aktivitas tertentu pada kegiatan pelayanan Pemerintah Daerah. Rasio aktivitas yang
digunakan adalah rata-rata umur piutang dan rata-rata umur persediaan. Rata-rata
umur piutang adalah rasio untuk melihat berapa lama, hari yang diperlukan untuk
melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas). Sedangkan rata-rata umur
persediaan adalah rasio untuk melihat berapa lama dana tertanam dalam bentuk
persediaan (menggunakan persediaan untuk memberi pelayanan publik). Untuk
mengetahui nilai rasio aktivitas Pemerintah Kota Mojokerto dalam beberapa tahun
terakhir yaitu tahun 2013 hingga 2017 secara jelas adalah sebagai berikut.
Tabel 3. 7 Analisis Rasio Aktivitas Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2013 - 2017
NO RASIO KEUANGAN TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Bab III - 19 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO RASIO KEUANGAN TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Rata-rata Umur Piutang
8,6628 12,2408 14,4509 13,6348 16,2467 12,6846
2 Rata-rata Umur Persediaan
151,6088 134,2931 55,0725 58,3862 56,2324 59,5990
Sumber : Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kota Mojokerto, 2018 (diolah)
3.2 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU
Pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada sumber-sumber pendapatan
yang selama ini telah menjadi sumber penghasilan Kas Daerah dengan tetap
mengupayakan sumber-sumber pendapatan yang baru. Pengelolaan belanja daerah
dilaksanakan berlandaskan pada anggaran kinerja (performance budget) yaitu
belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja
tersebut mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, yang berarti
belanja daerah harus berorientasi pada kepentingan publik. Oleh karena itu arah
pengelolaan belanja daerah digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik
terutama pada masyarakat miskin dan kurang beruntung, pertumbuhan ekonomi dan
perluasan lapangan kerja.
3.2.1 PROPORSI PENGGUNAAN ANGGARAN
A. Pendapatan
Sumber pendapatan terbanyak Kota Mojokerto berasal dari Dana
Perimbangan dengan proporsi rata-rata tahun 2014-2017 mencapai 65,00% dari
total pendapatan daerah. Secara spesifik, pendapatan terbesar bersumber dari
Dana Alokasi Umum dengan proporsi rata-rata mencapai 50,06% dari total
pendapatan daerah. Artinya, Kota Mojokerto masih mengandalkan bantuan dari
pemerintah pusat sebagai sumber pendapatan terbesar untuk membiayai kebutuhan
daerah. Namun, jika melihat tren proporsi Pendapatan Asli Daerah yang cenderung
meningkat setiap tahunnya menggambarkan bahwa Kota Mojokerto telah berusaha
meningkatkan penghasilan daerah melalui pajak dan retribusi. Rincian proporsi
realisasi pendapatan Kota Mojokerto dapat tersaji pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. 8 Proporsi Pendapatan Kota Mojokerto Tahun 2014 - 2018
No Uraian
Tahun
2014 (%)
2015 (%)
2016 (%)
2017 (%)
2018* (%)
1 PENDAPATAN
1.1 Pendapatan Asli Daerah 15,26 18,01 18,90 22,79 20,61
1.1.1 Pajak Daerah 3,64 4,37 4,38 6,06 5,40
Bab III - 20 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Uraian Tahun
2014 (%)
2015 (%)
2016 (%)
2017 (%)
2018* (%)
1.1.2 Retribusi Daerah 1,57 1,65 1,61 0,98 1,12
1.1.3 Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan
0,48 0,50 0,43 0,46 0,44
1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 9,57 11,50 12,48 15,29 13,65
1.2 Dana Perimbangan 63,65 63,75 68,91 66,38 62,29
1.2.1 Dana bagi hasil pajak/ bagi hasil bukan pajak
5,73 7,11 6,87 6,45 11,26
1.2.2 Dana alokasi umum 55,23 53,29 49,22 49,87 42,67
1.2.3 Dana alokasi khusus 2,69 3,36 12,82 10,07 8,36
1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah
21,10 18,23 12,19 10,83 17,10
1.3.1 Hibah - - - - 1,68
1.3.2 Dana Darurat - - - - -
1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah daerah lainnya
10,09 5,43 7,07 9,15 7,79
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
10,50 10,49 4,95 0,96 7,52
1.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
0,50 2,30 0,17 0,71 0,11
1.3.6 Pendapatan Lainnya - - - - -
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH
100 100 100 100 100
Sumber : LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
*) belum audit BPK
Di sisi pendapatan, analisis kesehatan keuangan APBD Kota Mojokerto
dilakukan dengan melihat beberapa hal, yaitu Rasio Kemandirian Fiskal Daerah,
Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal, Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah, Rasio
Efektivitas, dan Indeks Kapasitas Fiskal Daerah. Analisis pendapatan Kota
Mojokerto adalah sebagai berikut:
1. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Keberhasilan pengelolaan keuangan daerah dalam pelaksanaan otonomi
daerah dapat dilihat dari kemandirian keuangan daerah tersebut. Tingkat
kemandirian keuangan daerah menggambarkan kemampuan pemerintah daerah
dalam membiayai rumah tangganya sendiri dengan mengandalkan penerimaan
pajak daerah sebagai sumbernya tanpa bergantung kepada dana yang diberikan
pemerintah pusat. Rasio kemandirian keuangan daerah dicerminkan oleh rasio
Pendapatan Asli Daerah terhadap jumlah bantuan pemerintah pusat dan pinjaman.
Rasio kemandirian Keuangan Daerah Kota Mojokerto dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
Bab III - 21 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Gambar 3. 3 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah
Tingkat keuangan Kota Mojokerto pada tahun 2014-2016 masih tergolong
sangat rendah dengan pola hubungan Instruktif. Artinya, Kota Mojokerto masih
masih bergantung pada transfer dana pemerintah pusat dalam membiayai urusan
pemerintahan, pembangunan, dan layanan kepada masyarakat. Berdasarkan grafik
di atas, dapat dilihat bahwa tingkat kemandirian keuangan daerah Kota Mojokerto
menunjukkan tren yang positif. Walaupun tingkat kemandirian keuangan masih
tergolong sangat rendah dengan pola hubungan instruktif pada tahun 2014-2016,
namun pada tahun 2017 tingkat kemandirian keuangan mengalami peningkatan
hingga mencapai predikat “Konsultatif”. Sedangkan pada tahun 2018 kembali
mengalami penurunan. Berdasarkan data tersebut, Kota Mojokerto tetap
berkomitmen untuk menjadi daerah dengan keuangan daerah yang mandiri.
Pedoman untuk melihat pola hubungan dan kemandirian keuangan daerah disajikan
pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. 9 Pola Hubungan dan Tingkat Kemampuan Daerah
Kemampuan Keuangan Kemandirian (%) Pola Hubungan
Rendah Sekali 0 - 25 Instruktif
Rendah 25 - 50 Konsultatif
Sedang 50 - 75 Partisipatif
Tinggi 75 - 100 Delegatif
2. Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal
Tingkat Desentralisasi Fiskal adalah ukuran menunjukan tingkat kewenangan
dan tanggung jawab yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
Bab III - 22 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
untuk melaksanakan pembangunan. Rasio desentralisasi fiskal menunjukkan derajat
kontribusi PAD terhadap total penerimaan daerah. Peran Pendapatan Asli Daerah
dalam keuangan daerah menunjukkan ukuran keberhasilan suatu daerah dalam
menyelenggarakan desentralisasi. Semakin tinggi PAD terhadap total penerimaan
daerah, maka semakin tinggi kemampuan keuangan daerah dalam membiayai
urusan pembangunan, pelayanan, dan pemerintahannya. Rasio derajat
desentralisasi fiskal Kota Mojokerto dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3. 3 Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah
Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal Kota Mojokerto mengalami peningkatan
hingga tahun 2017 dengan angka 22,79, namun pada tahun 2018 turun menjadi
19,17. Pada tahun 2014 hingga 2016, Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal Kota
Mojokerto masih berada pada kategori “Kurang”. Namun pada tahun 2017, rasio
derajat desentralisasi fiskal masuk ke dalam kategori “Sedang”. Artinya, Kota
Mojokerto sudah dapat meningkatkan PAD terhadap total penerimaan daerah.
Kriteria penilaian tingkat desentralisasi fiskal tersaji pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. 10 Kriteria Penilaian Tingkat Desentralisasi Fiskal
Prosentase PAD terhadap Total Pendapatan Daerah Tingkat Desentralisasi Fiskal
0,00 - 10,00 Sangat Kurang
10,01 - 20,00 Kurang
20,01 - 30,00 Sedang
30,01 - 40,00 Cukup
40,01 - 50,00 Baik
>50,00 Sangat Baik
Bab III - 23 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2. Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah
Tingkat Ketergantungan Daerah adalah ukuran tingkat kemampuan daerah dalam
membiayai aktifitas pembangunan daerah melalui optimalisasi PAD. Rasio ketergantungan
keuangan daerah dihitung dengan cara membandingkan jumlah pendapatan transfer yang
diterima oleh penerimaan daerah dengan total penerimaan daerah. Semakin tinggi rasio
ketergantungan keuangan daerah, maka semakin besar tingkat ketergantungan pemerintah
daerah terhadap dana transfer dari pemerintah pusat dan/atau pemerintah propinsi. Rasio
ketergantungan keuangan daerah Kota Mojokerto dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 3. 4 Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah
Rasio ketergantungan keuangan Kota Mojokerto cenderung mengalami tren
yang positif. Tingkat ketergantungan keuangan terhadap pendapatan transfer pada
tahun 2014 sampai tahun 2017 terus mengalami penurunan, namun pada tahun
2018 kembali naik. Artinya, pemerintah Kota Mojokerto sudah dapat mengurangi
ketergantungan dengan dana transfer dari pemerintah pusat maupun provinsi
dengan mengoptimalkan PAD. Walaupun mengalami penurunan, tingkat
ketergantungan keuangan Kota Mojokerto masih dalam kategori “sangat tinggi”.
Kriteria penilaian rasio ketergantungan keuangan daerah tersaji pada tabel di bawah
ini.
Tabel 3. 11 Kriteria Penilaian Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah
Persentase Ketergantungan Keuangan Daerah
0,00 - 10,00 Sangat Rendah
10,01 - 20,00 Rendah
20,01 - 30,00 Sedang
30,01 - 40,00 Cukup
40,01 - 50,00 Tinggi
Bab III - 24 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Persentase Ketergantungan Keuangan Daerah
>50,00 Sangat Tinggi
3. Rasio Efektivitas
Efektivitas pelaksanaan anggaran suatu daerah dapat menjadi indikator
keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan roda pemerintahan. Rasio
efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang direncanakan dan dibandingkan dengan target
yang ditetapkan. Semakin tinggi rasio efektivitas, maka semakin baik kinerja
pemerintah daerah. Rasio efektivitas Kota Mojokerto dapat dilihat pada grafik di
bawah ini.
Gambar 3. 5 Rasio Efektivitas Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah
Berdasarkan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio efektivitas Kota
Mojokerto cenderung turun. Kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan
PAD yang telah dianggarkan tahun 2014 hingga tahun 2016 sangat baik dengan
nilai di atas 100% dan mencapai kriteria “Sangat Efektif”. Walaupun demikian,
kinerja keuangan Kota Mojokerto menurun di tahun 2017 dengan angka di bawah
100% sehingga masuk ke dalam kategori “Cukup Efektif”. Sedangkan pada tahun
2018 pemerintah daerah hanya mampu merealisasikan PAD yang telah dianggarkan
dengan nilai hanya 81,96% sehingga masuk dalam kriteria “Kurang Efektif”. Kriteria
penilaian rasio efektivitas tersaji pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. 12 Kriteria Penilaian Rasio Efektivitas
Persentase Kinerja Keuangan Kriteria
> 100% Sangat Efektif
100% Efektif
90% - 99% Cukup Efektif
Bab III - 25 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
75% - 89% Kurang Efektif
< 75% Tidak Efektif
4. Indeks Kapasitas Fiskal Daerah
Indeks Kapasitas Fiskal merupakan gambaran dari kemampuan keuangan
daerah yang dicerminkan melalui pendapatan daerah dikurangi dengan pendapatan
yang penggunaannya sudah ditentukan, belanja bagi hasil, belanja bantuan
keuangan, dan belanja pegawai. Peta Kapasitas Fiskal Daerah dapat digunakan
untuk pengusulan Pemerintah Daerah sebagai penerima hibah, penilaian atas
usulan pinjaman daerah, penentuan besaran dana pendamping, jika dipersyaratkan,
dan/atau hal lain yang diatur secara khusus dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan. Indeks Kapasitas Fiskal Kota Mojokerto dan daerah sekitarnya dapat
dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 3. 6 Indeks Kapasitas Fiskal Daerah Tahun 2014-2017
Sumber: Peraturan Menteri Keuangan Tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah Tahun 2014-2017
Berdasarkan grafik di atas, pada tahun 2014-2016 Kota Mojokerto menduduki
posisi tertinggi dalam kemampuan keuangan daerah dari daerah sekitarnya, yaitu
Kab. Sidoarjo, Kab. Jombang, dan Kab. Mojokerto. Namun pada tahun 2017, indeks
kapasitas fiskal Kota Mojokerto mengalami penurunan yang cukup drastis, yaitu
sebesar 1,06 hingga mencapai kriteria “Sedang”. Jika dibandingkan dengan tiga
daerah sekitarnya, yaitu Kab. Sidoarjo, Kab. Jombang, dan Kab. Mojokerto, Kota
Mojokerto mengalami penurunan indeks tertinggi dengan nilai indeks terendah.
Kriteria penilaian indeks kapasitas fiskal daerah tersaji pada tabel di bawah ini.
Bab III - 26 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 13 Kriteria Penilaian Indeks Kapasitas Fiskal Daerah
Nilai IKFD Kriteria
IKFD > 2,05 Sangat Tinggi
1,14 < IKFD < 2,05 Tinggi
0,72 < IKFD < 1,14 Sedang
0,53 < IKFD < 0,72 Rendah
IKFD < 0,53 Sangat Rendah
B. Belanja
Belanja daerah Belanja Daerah merupakan kewajiban Pemerintah Kota
Mojokerto sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih dan merupakan batas
tertinggi untuk setiap jenis belanja yang bersangkutan. Pengelolaan belanja daerah
dilaksanakan berlandaskan pada anggaran kinerja (performance budget) yaitu
belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Proporsi
realisasi belanja daerah Kota Mojokerto tahun 2014-2018 disajikan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 3. 14 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
No Uraian 2014 (%)
2015 (%)
2016 (%)
2017 (%)
2018* (%)
Rata-Rata (%)
A Belanja Tidak Langsung 91,11 91,36 96,93 91,28 82,64 90,66
1 Belanja Pegawai 93,06 94,15 98,07 92,96 89,76 93,60
2 Belanja Bunga - - - - - 0,00
3 Belanja Subsidi - - - - - 0,00
4 Belanja Hibah 76,52 75,57 91,22 83,08 75,73 80,42
5 Belanja Bantuan Sosial 68,99 70,88 54,59 71,30 78,18 68,79
6 Belanja Bagi Hasil - - - - - 0,00
7 Belanja Bantuan Keuangan 92,65 81,17 92,28 100 79,21 89,06
8 Belanja Tidak Terduga 24,88 1,44 0,00 2,08 17,57 9,19
B Belanja Langsung 82,95 75,57 91,14 82,25 79,28 82,24
1 Belanja Pegawai 90,16 93,62 94,60 91,04 88,20 91.52
2 Belanja Barang dan Jasa 89,57 85,86 93,98 89,76 84,74 88.78
3 Belanja Modal 73,79 59,26 87,88 65,54 66,97 70,69
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah
*) belum audit BPK
Berdasarkan tabel di atas, proporsi rata-rata realisasi belanja terhadap
anggaran belanja Kota Mojokerto tahun 2014-2018 cenderung fluktuatif. Proporsi
realisasi belanja terbesar berada pada belanja pegawai. Sedangkan, proporsi rata-
Bab III - 27 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
rata realisasi belanja terendah berada pada belanja tidak terduga dengan angka
9,19%.
Analisis belanja APBD Kota Mojokerto dilakukan dengan melihat beberapa
hal, yaitu Rasio Efisiensi Belanja, Rasio Belanja Tidak Langsung dan Belanja
Langsung terhadap Total Belanja, Rasio Belanja Daerah Terhadap PDRB, Rasio
Belanja Modal Terhadap Total Belanja, Rasio SiLPA tahun sebelumnya terhadap
Belanja Daerah, dan Rasio Belanja Pegawai terhadap Total Belanja. Semua rasio
tersebut menunjukkan kecenderungan pola belanja daerah, apakah suatu daerah
cenderung mengalokasikan dananya untuk belanja yang terkait erat dengan upaya
peningkatan ekonomi, seperti belanja modal, atau untuk belanja yang sifatnya untuk
pendanaan aparatur, seperti belanja pegawai tidak langsung.
1. Rasio Efisiensi Belanja
Rasio efisiensi belanja merupakan perbandingan antara realisasi belanja
dengan anggaran belanja. Rasio efisiensi belanja ini digunakan untuk mengukur
tingkat penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah. Rasio efisiensi belanja
Kota Mojokerto disajikan dalam grafik di bawah ini.
Gambar 3. 7 Rasio Efisiensi Belanja Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah
Berdasarkan grafik di atas, rasio efisiensi belanja Kota Mojokerto tahun 2014-
2018 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2017 dan tahun 2018, Kota Mojokerto
mengalami penurunan efisiensi. Walaupun mengalami fluktuasi, tingkat efisiensi
belanja Kota Mojokerto masih masuk ke dalam kategori “Efisien”. Kriteria penilaian
rasio efisiensi belanja tersaji pada tabel di bawah ini.
Bab III - 28 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 15 Kriteria Penilaian Rasio Efisiensi Belanja
Persentase Proporsi Belanja Kriteria
< 100% Efisien
≥ 100% Tidak Efisien
2. Rasio Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung terhadap Total Belanja
Analisis proposi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung bermanfaat
untuk kepentingan manajemen internal pemerintah daerah untuk pengendalian biaya
dan pengendalian anggaran. Semestinya belanja langsung lebih besar dari belanja
tidak langsung, karena belanja langsung sangat mempengaruhi kualitas output
kegiatan. Rasio belanja tidak langsung dan belanja langsung terhadap total belanja
tersaji pada grafik di bawah ini.
Gambar 3. 8 Rasio Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Terhadap Total
Belanja Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah
Terbukti dari perhitungan Rasio Belanja Tidak Langsung dan Rasio Belanja
Langsung terhadap total belanja, Kota Mojokerto lebih banyak menghabiskan
belanja langsung. Artinya, Pemerintah Daerah Kota Mojokerto lebih banyak
menggunakan dana untuk pengeluaran belanja yang terkait dengan pelaksanaan
kegiatan secara langsung daripada belanja yang tidak terkait langsung dengan
kegiatan, seperti belanja pegawai.
Bab III - 29 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
3. Rasio Belanja Daerah terhadap PDRB
Rasio belanja daerah terhadap PDRB merupakan perbandingan antara total
belanja daerah dengan PDRB yang dihasilkan daerah. Rasio ini menunjukkan
produktivitas dan efektivitas belanja daerah. Rasio belanja daerah terhadap PDRB
Kota Mojokerto dijelaskan pada grafik di bawah ini.
Gambar 3. 9 Rasio Belanja Daerah Terhadap PDRB Kota Mojokerto Tahun 2014-2017
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2017 dan BPS Kota Mojokerto, diolah
Rasio belanja daerah terhadap PDRB Kota Mojokerto tahun 2014-2016
menunjukkan tren yang positif. Namun pada tahun 2017 rasio belanja daerah
terhadap PDRB mengalami penurunan.
4. Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja dan Dana Alokasi Umum (DAU)
Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja dipergunakan untuk mengukur
persentase jumlah realisasi anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan
fisik pembangunan dibandingkan dengan seluruh realisasi belanja. Pada umumnya
proporsi belanja modal terhadap total belanja daerah antara 5-20 persen.
Pengeluaran belanja modal akan memberi manfaat dalam jangka menengah dan
panjang. Sedangkan, Rasio Belanja Modal terhadap Dana Alokasi umum (DAU)
digunakan untuk melihat kesesuaian belanja modal terhadap aturan yang berlaku.
Dalam UU APBN TA 2017, Dana Transfer Umum diarahkan ≥ 25% untuk belanja
infrastruktur daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan
fasilitas pelayanan publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan
kerja, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan
publik antardaerah. Hal tersebut diatur dalam revisi PMK 48/PMK.07/2016.
Rasio belanja modal terhadap total belanja dan DAU Kota Mojokerto dapat
dilihat pada grafik di bawah ini.
Bab III - 30 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Gambar 3. 10 Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja dan Dana Alokasi Umum
(DAU) Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah
Rasio belanja modal terhadap total belanja Kota Mojokerto tahun 2014-2018
menunjukkan tren yang cenderung fluktuatif. Rata-rata rasio belanja modal terhadap
total belanja Kota Mojokerto mencapai 20,4%. Hal ini menunjukkan bahwa Kota
Mojokerto masih berfokus pada investasi penyediaan infrastruktur dan alat-alat
penunjang pembangunan. Sebagaimana rasio belanja modal terhadap total belanja,
rasio belanja modal terhadap DAU juga menunjukkan tren yang cenderung fluktuatif.
Namun angka tersebut meningkat di atas 25% sejak tahun 2014 dan terus konsisten
berada di atas 25%.
5. Rasio SiLPA Tahun Sebelumnya Terhadap Belanja Daerah
Rasio SiLPA terhadap belanja menunjukkan penggunaan dana yang tertunda
atau tidak terserap. Artinya, semakin kecil angka rasio SILPA tahun sebelumnya
terhadap belanja daerah, maka semakin efektif penyerapan anggarannya. Rasio
SILPA tahun sebelumnya terhadap belanja daerah Kota Mojokerto tahun 2014-2018
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Bab III - 31 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Gambar 3. 11 Rasio SILPA Tahun Sebelumnya Terhadap Belanja Daerah Kota
Mojokerto Tahun 2014-2018
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah
Grafik di atas menggambarkan tren rasio SILPA tahun sebelumnya terhadap
belanja daerah Kota Mojokerto tahun 2014-2018 yang cenderung fluktuatif. Namun
mulai tahun 2016 rasio SILPA mulai menurun. Penurunan tertinggi terjadi pada
tahun 2017 yaitu sebesar 4%. Hal ini menunjukkan bahwa penyerapan SILPA tahun
sebelumnya semakin efektif dari tahun-tahun sebelumnya.
6. Realisasi dan Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Realisasi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur tahun 2014-2018
dirinci pada tabel berikut ini.
Bab III - 32 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 16 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
No Uraian 2014 (Rp)
2015 (Rp)
2016 (Rp)
2017 (Rp)
2018* (Rp)
A Belanja Tidak Langsung 233.188.468.867,00 252.510.498.551,00 261.869.356.126,00 226.764.524.318,00 300.995.454.840,00
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 223.866.327.922,00 238.718.646.491,00 247.042.556.111,00 211.632.558.201,00 210.649.063.927,00
2 Belanja Tambahan Penghasilan 6.653.632.500,00 10.942.387.500,00 11.736.880.000,00 10.541.120.000,00 84.932.472.533,00
3 Belanja penerimaan anggota dan pimpinan DPRD serta operasional KDH/WKDH
1.656.430.000,00 1.659.963.900,00 1.708.581.000,00 2.888.269.500,00 3.749.962.450,00
4 Belanja pemungutan Pajak Daerah 924.430.245,00 1.084.719.390,00 1.278.807.431,00 1.584.911.016,00 1.419.772.788,00
5 Belanja pemungutan Retribusi Daerah 87.648.200,00 104.781.270,00 102.531.584,00 117.665.601,00 244.183.142,00
B Belanja Langsung 81.366.165.953,00 93.328.991.175,32 146.454.109.080,94 120.206.061.449,24 128.269.565.256,38
1 Belanja Honorarium PNS 20.139.868.500,00 24.486.226.213,00 28.925.537.932,00 28.897.795.600,00 9.916.501.778,00
2 Belanja Uang Lembur 2.684.266.700,00 3.361.330.453,00 3.542.619.375,00 3.626.061.550,00 685.340.000,00
3 Belanja beasiswa pendidikan PNS 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS
2.032.511.008,00 4.102.689.544,00 2.302.910.269,00 2.155.786.315,00 1.882.146.013,00
5 Belanja premi asuransi 208.041.500,00 330.038.442,00 350.552.336,00 350.030.087,00 26.240.450.304.05
6 Belanja makanan dan minuman pegawai**) 7.936.102.323,00 345.534.000,00 505.573.000,00 492.985.500,00 12.996.572.725,00
7 Belanja pakaian dinas dan atributnya 1.858.174.650,00 408.810.000,00 321.430.000,00 509.447.000,00 522.012.676,00
8 Belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu
1.615.969.850,00 1.993.029.300,00 6.215.083.050,00 3.502.741.238,00 2.949.866.279,00
9 Belanja perjalanan dinas 23.789.431.394,00 21.273.967.251,00 34.106.637.066,00 34.378.068.728,00 33.237.350.140,00
10 Belanja perjalanan pindah tugas 0,00 2.460.000,00 0,00 0,00 0,00
11 Belanja pemulangan pegawai 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
12 Belanja Modal (Kantor, Mobil dinas, Meubelair, peralatan dan perlengkapan, dll)
21.101.800.028,00 37.024.905.972,32 70.183.766.052,94 46.293.145.431,24 39.839.325.441,33
Bab III - 33 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
No Uraian 2014 (Rp)
2015 (Rp)
2016 (Rp)
2017 (Rp)
2018* (Rp)
TOTAL 314.554.634.820,00 345.839.489.726,32 408.323.465.206,94 346.970.585.767,24 429.265.020.096,38
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah *) belum audit BPK
Bab III - 34 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Belanja pemenuhan kebutuhan aparatur Kota Mojokerto tahun 2014-2016
terus mengalami kenaikan, sedangkan pada tahun 2017 mengalami penurunan
sebesar Rp 61.352.879.439,70, namun pada tahun 2018 kembali mengalami
kenaikan. Belanja aparatur terbesar dihabiskan untuk belanja tidak langsung
dengan realisasi rata-rata sebesar Rp 254.550.791.469,60. Analisis proporsi
belanja pemenuhan kebutuhan aparatur Kota Mojokerto tahun 2014-2018
disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. 17 Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018
No Uraian
Total Belanja untuk pemenuhan kebutuhan
aparatur (Rp)
Total pengeluaran (Belanja +
Pembiayaan Pengeluaran) (Rp)
Prosentase
(a) (b) (a) / (b) x 100%
1 Tahun Anggaran 2014 314.554.634.820,00 643.647.114.509,86 48.87%
2 Tahun Anggaran 2015 345.839.489.726,32 739.866.604.699,70 46.74%
3 Tahun Anggaran 2016 408.323.465.206,94 948.182.143.505,53 43.06%
4 Tahun Anggaran 2017 346.970.585.767,24 739.086.252.867,78 46.95%
5 Tahun Anggaran 2018* 429.265.020.096,38 808.758.898.922,34 53.08%
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah
*) belum audit BPK
Berdasarkan tabel di atas, proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur
terhadap total pengeluaran yang meliputi Belanja dan Pembiayaan Pengeluaran di
Kota Mojokerto pada tahun 2014-2018 cenderung fluktuatif. Walaupun
proporsinya bersifat fluktuatif, namun di tahun-tahun tersebut angka proporsi
berada di bawah 50%, kecuali pada tahun 2018 proporsinya sebesar 52,41%. Hal
ini menunjukkan bahwa APBD Kota Mojokerto relatif baik dari sisi Belanja, karena
proporsi penggunaan anggaran untuk Belanja Aparatur tidak terlalu mendominasi
total pengeluaran dalam APBD.
7. Rasio Belanja Pegawai terhadap Total Belanja
Rasio ini memperlihatkan rasio belanja pegawai terhadap belanja daerah.
Semakin tinggi angka rasionya maka semakin besar proporsi APBD yang
dialokasikan untuk belanja pegawai. Sebaliknya, semakin kecil angka rasio
belanja pegawai maka semakin kecil pula proporsi APBD yang dialokasikan untuk
belanja pegawai APBD. Data Belanja Pegawai di sini adalah penjumlahan dari
Belanja Pegawai langsung (BPL) dan Belanja Pegawai tidak langsung (BTL).
Rasio belanja pegawai terhadap total belanja Kota Mojokerto tahun 2014-2018
tersaji pada grafik di bawah ini.
Bab III - 35 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Gambar 3. 12 Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja Kota Mojokerto Tahun
2014-2018
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah
Berdasarkan grafik di atas, rasio belanja pegawai terhadap total belanja
Kota Mojokerto tahun 2014-2016 cenderung mengalami penurunan, namun mulai
tahun 2017-2018 mengalami peningkatan. Tren ini relatif baik karena angka rasio
yang cenderung dibawah 50% menunjukkan bahwa porsi anggaran tidak
didominasi oleh belanja pegawai.
8. Pengeluaran Wajib dan Mengikat
Pengeluaran wajib dan mengikat Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
disajikan pada tabel di bawah ini.
Bab III - 36 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 18 Pengeluaran Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama Kota Mojokerto Tahun 2014-2018
No Uraian 2014 (Rp)
2015 (Rp)
2016 (Rp)
2017 (Rp)
2018* (Rp)
Rata-rata pertumbuhan
(%)
A Belanja Tidak Langsung 233.188.468.867,00 252.510.498.551,00 261.869.356.126,00 226.764.524.318,00 300.995.454.840,00 7,83
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 223.866.327.922,00 238.718.646.491,00 247.042.556.111,00 211.632.558.201,00 210.649.063.927,00 (1,17)
2 Belanja Tambahan Penghasilan 6.653.632.500,00 10.942.387.500,00 11.736.880.000,00 10.541.120.000,00 84.932.472.533,00 191,81
3 Belanja penerimaan anggota dan pimpinan DPRD serta operasional KDH/WKDH
1.656.430.000,00 1.659.963.900,00 1.708.581.000,00 2.888.269.500,00 3.749.962.450,00 25,51
4 Belanja pemungutan Pajak Daerah
924.430.245,00 1.084.719.390,00 1.278.807.431,00 1.584.911.016,00 1.419.772.788,00 12,19
5 Belanja pemungutan Retribusi Daerah
87.648.200,00 104.781.270,00 102.531.584,00 117.665.601,00 244.183.142,00 34,92
B Pembiayaan Pengeluaran 11.667.700.000,00 33.082.853.000,00 3.465.000.000,00 0,00 0,00 (1,50)
1 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 Pembayaran pokok utang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
11.667.700.000,00 13.082.853.000,00 3.465.000.000,00 0,00 0,00 (40,35)
4 Investasi Jangka Pendek berupa Deposito
0,00 20.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00
TOTAL (A + B) 244.856.168.867,00 285.593.351.551,00 265.334.356.126,00 226.764.524.318,00 300.995.454.840,00 6,94
Sumber: LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah *) belum audit BPK
Bab III - 37 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Berdasarkan tabel di atas, pengeluaran wajib dan mengikat Kota Mojokerto
Tahun 2014-2018 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2014-2015 total pengeluaran
belanja wajib dan mengikat mengalami peningkatan, namun mengalami
penurunan pada tahun 2016-2017, dan kembali naik pada tahun 2018. Belanja
terbanyak terdapat pada Belanja Gaji dan Tunjangan.
9. Analisis Proyeksi Belanja Daerah
Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kebutuhan belanja tidak
langsung daerah dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat
serta prioritas utama. Analisis proyeksi belanja daerah dimaksud dapat dilihat
melalui tabel berikut ini :
Bab III - 38 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 19 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota Mojokerto Tahun 2019-2023
No Uraian Data Tahun Dasar (Rp)
Tingkat Pertum-buhan
(%)
Proyeksi
2019 (Rp)
2020 (Rp)
2021 (Rp)
2022 (Rp)
2023 (Rp)
A Belanja Tidak Langsung
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 235.238.863.900 5,72 248.694.526.915 262.919.853.855 277.958.869.495 293.858.116.830 310.666.801.113
2 Belanja Tambahan Penghasilan 93.931.303.600 5,72 99.304.174.166 104.984.372.928 110.989.479.060 117.338.077.262 124.049.815.281
3 Belanja penerimaan anggota dan pimpinan DPRD serta operasional KDH/WKDH
3.750.000.000 5,72 3.964.500.000 4.191.269.400 4.431.010.010 4.684.463.782 4.952.415.111
4 Belanja pemungutan Pajak Daerah
2.005.155.000 5,72 2.119.849.866 2.241.105.278 2.369.296.500 2.504.820.260 2.648.095.979
5 Belanja pemungutan Retribusi Daerah
391.983.000 5,72 414.404.428 438.108.361 463.168.159 489.661.378 517.670.009
B Pengeluaran Pembiayaan
1 Pembentukan Dana Cadangan -
2 Pembayaran pokok utang -
3 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
-
4 Investasi Jangka Pendek berupa Deposito
-
TOTAL BELANJA WAJIB DAN PENGELUARAN YANG WAJIB MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA
335.317.305.500 354.497.455.375 374.774.709.822 396.211.823.224 418.875.139.512 442.834.797.492
Sumber : BPPKA Kota Mojokerto
Bab III - 39 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
3.2.2. ANALISIS PEMBIAYAAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. pembiayaan daerah adalah
semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada
tahun-tahun anggaran berikutnya. Sama seperti pendapatan dan belanja,
pembiayaan daerah yang dianggarakan dalam APBD harus berdasarkan pada
ketentuan peraturan perundang-undangan, dan dianggarkan secara bruto dalam
APBD.
Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan. Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu
dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada
tahun-tahun anggaran berikutnya. Penerimaan pembiayaan ini mencakup (pasal
60):
1. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya
(SiLPA),
2. Pencairan dana cadangan,
3. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan,
4. Penerimaan pinjaman daerah,
5. Penerimaan kembali pemberian pinjaman, dan
6. Penerimaan piutang daerah.
Sementara, pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan
diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada
tahun-tahun anggaran berikutnya. Pengeluaran pembiayaan juga digunakan untuk
memanfaatkan surplus APBD. Pengeluaran ini terdiri dari:
1. Pembentukan dana cadangan,
2. Penanaman modal (investasi) pemerintah daerah,
3. Pembayaran pokok utang, dan
4. Pemberian pinjaman daerah.
Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu tentang kebijakan
anggaran untuk menutup defisit riil anggaran Pemerintah Daerah
3.2.3. Analisis Sumber Penutup Defisit Riil
Dalam keuangan daerah, pembiayaan daerah dilakukan untuk menyalurkan
surplus dan menutup defisit. Pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu
dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada
tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya.
Bab III - 40 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Perlakuan anggaran kinerja memungkinkan adanya surplus atau defisit
pada penyusunan APBD. Defisit terjadi ketika pendapatan lebih kecil dibandingkan
dengan belanja, sedangkan surplus terjadi ketika pendapatan lebih besar
dibandingkan dengan belanja.
Pada tahun 2014, 2017 dan 2018 menunjukan bahwa realisasi belanja dan
pengeluaran pembiayaan Kota Mojokerto masih di lebih rendah daripada realisasi
pendapatan sehingga pada periode tersebut Kota Mojokerto mengalami surplus
realisasi. Surplus realisasi tahun 2015 mengalami penurunan dan terus
mengalami penurunan hingga mengalami defisit pada tahun 2015 dan 2016
dengan realisasi belanja dan pengeluaran pembiayaan Kota Mojokerto yang lebih
tinggi dari realisasi pendapatan. Penutup defisit riil anggaran Kota Mojokerto
tersaji pada Tabel 3.19 berikut:
Bab III - 41 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 20 Penutup Defisit Riil Anggaran
No Uraian 2014 (Rp)
2015 (Rp)
2016 (Rp)
2017 (Rp)
2018* (Rp)
1 Realisasi Pendapatan Daerah 689.461.578.822,80 717.544.079.472,41 806.772.000.827,56 782.331.264.434,20 888.007.907.219,17
Dikurangi realisasi :
2 Belanja Daerah 631.979.414.509,86 706.783.751.688,70 944.717.143.505,53 739.086.252.867,78 808.758.537.422,34
3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 11.667.700.000,00 33.082.853.000,00 3.465.000.000,00 0,00 0,00
A Defisit riil 45.814.464.312,94 (22.322.525.216,29) (141.410.142.677,97) 43.245.011.566,42 79.249.369.796,83
Ditutup oleh realisasi penerimaan pembiayaan:
4 Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya
119.078.629.726,93 166.994.046.689,87 172.373.021.673,58 31.114.933.995,61 0,00
5 Pencairan dana cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
7 Penerimaan pinjaman daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
8 Penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
9 Penerimaan piutang daerah 2.003.180.000,00 2.701.500.200,00 152.055.000,00 50,420,000.00 18.450.000,00
10 Penerimaan kembali Deposito Pemerintah Daerah
0,00 25.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00
B Total realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah
121.081.809.726,93 194.695.546.889,87 172.525.076.673,58 31.165.353.995,61 18.450.000,00
A-B Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan
166.896.274.039,87 172.373.021.673,58 31.114.933.995,61 74.410.365.562,03 79.267.819.796,83
Sumber : LRA Kota Mojokerto Tahun 2014-2018, diolah *) belum audit BPK
Bab III - 42 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
3.2.4. Analisis Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Analisi ini dilakukan untuk memberi gambaran tentang komposisi sisa lebih
perhitungan anggaran. Dengan mengetahui SiLPA realisasi anggaran periode
sebelumnya, dapat diketahui kinerja APBD tahun sebelumnya yang lebih rasional
dan terukur. Gambaran masa lalu terkait komposisi realisasi anggaran SiLPA Kota
Mojokerto dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
Bab III - 43 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 21 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kota Mojokerto Tahun 2015-2018
No Uraian
2015 2016 2017 2018
Rp % dari SILPA
Rp % dari SILPA
Rp % dari SILPA
Rp % dari SILPA
Jumlah SiLPA 172.373.021.673,58 31.114.933.995,61 74.410.365.562,03 153.757.092.063,48
1 Pelampauan penerimaan PAD 12.100.326.016,41 7,02% 10.834.577.664,56 34,82% - 15.900.749.163,80 -21,37% - 21.462.454.942,73 -13,96%
2 Pelampauan penerimaan dana perimbangan
- 22.101.494.350,00 -12,82% - 42.487.037.953,00 -136,55% - 32.360.895.701,00 -43,49% - 7.755.772.603,00 -5,04%
3
Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah
- 4.177.767.508,00 -2,42% - 8.331.034.284,00 -26,78% - 4.367.774.851,00 -5,87% 12.815.696.856,52 8,34%
4 Sisa penghematan belanja atau akibat lainnya
164.219.420.215,17 95,27% 73.624.873.568,05 236,62% 128.605.236.477,83 172,83% 170.441.172.752,69 110,85
%
5
Kewajiban kepada pihak ketiga dampai dengan akhir tahun belum terselesaikan
6 Kegiatan lanjutan 22.332.537.300,00 12,96% - 2.526.445.000,00 -8,12% - 1.565.451.200,00 -2,10% - 281.550.000,00 -0,18% Sumber : BPPKA Kota Mojokerto
Bab III - 44 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Berdasarkan pada data tersebut diatas, dapat diketahui komponen dan nilai
Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran pada beberapa tahun yang lalu, yaitu dari
proyeksi saldo kas neraca daerah dikurangi proyeksi kewajiban kepada pihak
ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan proyeksi kegiatan
lanjutan. Melihat pada data historis diketahui bahwa dalam beberapa tahun
terakhir di Kota Mojokerto tidak terdapat realisasi kewajiban kepada pihak ketiga
sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, maupun kegiatan lanjutan,
sehingga pada tahun-tahun selanjutnya dapat diasumsikan tidak terdapat
realisasi. Berdasarkan hasil perhitungan dengan memperhatikan nilai SILPA (Sisa
Lebih Pembiayaan Anggaran) yang terjadi pada setiap tahun dapat diperoleh hasil
bahwa nilai proyeksi saldo kas neraca daerah dalam setiap tahunnya memiliki
rata-rata pertumbuhan sebesar 56,48%. Dengan tidak adanya realisasi kewajiban
kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, serta
kegiatan lanjutan, maka Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran memiliki nilai dan
tingkat pertumbuhan rata-rata yang sama dengan proyeksi saldo kas neraca
daerah, yaitu 56,48%.
Bab III - 45 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
3.3. KERANGKA PENDANAAN
Kerangka pendanaan keuangan daerah meliputi penerimaan/ pendapatan daerah,
pengeluaran/ belanja daerah dan pembiayaan daerah. Kerangka pendanaan
keuangan daerah dikelola dengan menganut azas-azas, tertib, taat pada
perundang-undangan, efieien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung
jawab dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan dan manfaat untuk
masyarakat. Kemampuan kerangka pendanaan keuangan daerah dapat dilihat
berdasarkan hasil proyeksi realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah
yang telah berjalan. Keuangan daerah Kota Mojokerto nantinya dipergunakan
untuk membiayai program dan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di Kota Mojokerto yang dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut menyesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan pembangunan yang diperkirakan pada tahun-tahun
mendatang akan terus berkembang.
3.3.1. PROYEKSI PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH
A. Proyeksi Pendapatan Tahun 2019 - 2023
Proyeksi pendapatan menggambarkan perkiraan/ estimasi pendapatan yang
diperoleh Pemerintah Kota Mojokerto pada tahun 2019 sampai 2023. Proyeksi
dilakukan dengan memperhatikan trend yang dimiliki oleh masing-masing jenis
pendapatan, disamping mempertimbangkan kecenderungan pencapaian dan
pertumbuhan pendapatan daerah, kebijakan terkait dengan pendapatan daerah,
serta kondisi ekonomi makro. Analisis proyeksi difokuskan pada objek dan rincian
objek sumber-sumber pendapatan daerah, mengingat masing-masing rincian
objek memiliki perilaku atau karakteristik yang berbeda.
Berdasarkan pada proyeksi pendapatan daerah Kota Mojokerto yang telah
dilakukan, maka dapat diperoleh hasil bahwa rata-rata pertumbuhan pendapatan
Kota Mojokerto pada tahun 2019 sampai 2023 secara keseluruhan mencapai
1,90%. Bila dilihat secara lebih rinci pada masing-masing jenis pendapatan,
Pendapatan Asli Daerah diproyeksikan rata-rata memiliki pertumbuhan sebesar
4,8%, mengingat potensi pajak daerah dalam setiap tahun semakin bertambah
dan masih bisa dimaksimalkan dalam pemungutannya, selain adanya sumber
PAD berasal dari lain-lain PAD yang sah yang juga turut dapat dimaksimalkan.
Keberadaan dana perimbangan yang diperoleh Kota Mojokerto pada tahun 2019
sampai 2023 diproyeksikan memiliki pertumbuhan sebesar 0,33%. Rendahnya
tingkat pertumbuhan memang lebih banyak mempertimbangkan penurunan
realisasi pada tahun terakhir dan kebijakan politik anggaran Pemerintah Pusat,
terutama pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kondisi pendapatan dari lain-lain pendapatan daerah yang sah diperkirakan pada
Bab III - 46 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
tahun 2019 sampai 2023 rata-rata memiliki pertumbuhan sebesar 3,90% yang
ditunjang oleh pertumbuhan dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah
daerah lainnya, bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya,
serta dana penyesuaian dan otonomi khusus. Dana bagi hasil pajak dari provinsi
dan pemerintah daerah lainnya memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan
dengan jenis pendapatan lainnya dari lain-lain pendapatan daerah yang sah,
mengingat potensi pajak dari kendaraan bermotor diperkirakan semakin
meningkat dalam setiap tahunnya.
Bila melihat pada proporsi masing-masing jenis pendapatan Kota Mojokerto dapat
diketahui bahwa diantara ketiga jenis pendapatan, Pendapatan Asli Daerah (PAD)
pada tahun 2019 sampai 2023 diproyeksikan memiliki rata-rata proporsi sebesar
3,01% dari total pendapatan, atau memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan
dengan rata-rata realisasi yang saat ini terjadi, sehingga perlu adanya dorongan
bagi Pemerintah Daerah untuk mencapainya dalam rangka meningkatkan
kemampuan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan desentralisasi maupun
untuk membiayai rumah tangganya sendiri (mandiri). Keberadaan dana
perimbangan masih menjadi salah satu jenis pendapatan yang dominan dengan
proporsi 55,79% dari total pendapatan, sedangkan untuk lain-lain pendapatan
daerah yang sah memiliki proporsi sebesar 18,21%.
Hasil proyeksi pendapatan Kota Mojokerto selama tahun 2019 sampai 2023
secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Bab III - 47 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 22 Proyeksi Pendapatan Kota Mojokerto Tahun 2019 - 2023
NO URAIAN PERTUMBUH
AN (%)
2019 2020 2021 2022 2023
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
PENDAPATAN 926.108.664.342,00 793,265,108,300.00 811,502,635,965.00 827,573,449,343.25 840,179,170,550.42
1 Pendapatan Asli Daerah 205.919.436.342,00 205,059,786,300.00 215,133,884,965.00 225,565,674,463.25 236,516,388,376.42
1.1. Pajak daerah 18,22 42.458.760.000,00 50,056,500,000.00 52,559,325,000.00 55,187,291,250.00
57,946,655,812.50
1.2. Retribusi daerah 1,97 9.749.872.300,00 10,092,836,300.00 10,614,822,115.00 11,160,404,020.75
11,730,924,221.79
1.3. Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan
4,20 3.928.880.600,00 4,836,103,000.00
5,077,908,150.00 5,331,803,557.50
5,598,393,735.38
1.4. Lain-lain PAD yang sah 16,81 149.781.923.442,00 140,074,347,000.00 146,881,829,700.00 153,886,175,635.00 161,240,414,606.75
2 Dana Perimbangan 596.335.042.000,00 498,816,850,000.00 503,450,945,400.00 505,384,169,000.00 503,148,086,000.00
2.1. Dana bagi hasil pajak/ bagi hasil bukan pajak
31,72 108.101.202.000,00 92,681,908,000.00 97,316,003,400.00 99,249,227,000.00
97,013,144,000.00
2.2. Dana alokasi umum -0,09 412.487.880.000,00 406,134,942,000.00 406,134,942,000.00 406,134,942,000.00 406,134,942,000.00
2.3. Dana alokasi khusus 0,00 75.745.960.000,00 -*) -*) -*) -*)
3 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 123.854.186.000,00 89,388,472,000.00 92,917,805,600.00 96,623,605,880.00 100,514,696,174.00
3.1. Hibah 0,00 18.801.800.000,00 18,801,800,000.00 18,801,800,000.00 18,801,800,000.00 18,801,800,000.00
3.2. Dana darurat 0,00 -
-
- -
-
3.3. Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
6,12 70.586.672.000,00 70,586,672,000.00 74,116,005,600.00 77,821,805,880.00 81,712,896,174.00
3.4. Dana penyesuaian dan otonomi khusus 0,00 34.465.714.000,00 - - - -
3.5. Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
0,00 - - - - -
3.6. Pendapatan Lainnya 0,00 - - - - -
Keterangan : *) Besaran anggaran menunggu dari Pemerintah Pusat
Bab III - 48 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
B. Proyeksi Belanja Tahun 2019 - 2023
Proyeksi belanja menggambarkan perkiraan/ estimasi belanja yang dikeluarkan
oleh Pemerintah Kota Mojokerto pada tahun 2019 sampai 2023 dalam rangka
menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Proyeksi
dilakukan dengan memperhatikan trend yang dimiliki oleh masing-masing jenis
belanja, disamping mempertimbangkan kecenderungan pencapaian dan
pertumbuhan belanja daerah, kebijakan terkait dengan belanja daerah, serta
kondisi ekonomi makro. Belanja Daerah merupakan perwujudan dari kebijakan
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang berbentuk
kuantitatif. Belanja daerah diarahkan untuk dapat mendukung pencapaian visi dan
misi pembangunan 5 tahun ke depan. Belanja harus diarahkan untuk mendukung
kebijakan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan perbandingan antara
masukan dan keluaran (efisiensi), dimana keluaran dari belanja dimaksud
seharusnya dapat dinikmati oleh masyarakat (hasil). Selanjutnya alokasi belanja
perlu dilaksanakan secara terbuka berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan.
Selain itu pengelolaan belanja harus diadministrasikan sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.
Hasil proyeksi belanja daerah Kota Mojokerto menunjukkan bahwa pertumbuhan
belanja secara keseluruhan diperkirakan selama tahun 2019 sampai 2023 rata-
rata mencapai 1,17%, dimana untuk belanja tidak langsung diperkirakan rata-rata
memiliki pertumbuhan sebesar 1,77%, sedangkan untuk belanja langsung
diperkirakan rata-rata memiliki pertumbuhan sebesar 0,83%. Pada belanja tidak
langsung, belanja pegawai diperkirakan memiliki pertumbuhan sebesar 2,76%,
dimana besaran pertumbuhan tersebut dirumuskan dengan mempertimbangkan
kenaikan gaji berkala dalam setiap tahunnya. Sedangkan pada belanja langsung,
pertumbuhan belanja pegawai diperkirakan mencapai 0,83% mengingat
pelaksanaan sebuah program dan kegiatan memerlukan dukungan ketersediaan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dari sisi kuantitas dan kualitas, apalagi
diperkirakan program dan kegiatan yang dijalankan oleh pemerintah setiap tahun
akan semakin banyak dalam rangka menyelenggarakan urusan pemerintahan dan
memberikan pelayanan publik kepada masyakat. Untuk belanja barang dan jasa
maupun belanja modal pada tahun 2019 sampai 2023 rata-rata diperkirakan
memiliki pertumbuhan masing-masing sebesar 0,83% untuk belanja barang dan
jasa, dan 0,83% untuk belanja modal.
Hasil proyeksi belanja Kota Mojokerto selama tahun 2019 sampai 2023 secara
rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Bab III - 49 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 23 Proyeksi Belanja Kota Mojokerto Tahun 2019 - 2023
NO URAIAN PERTUMBUHAN
(%)
2019 2020 2021 2022 2023
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
BELANJA 999,539,581,760.00 907,812,726,000.00 915,252,428,535.00 928,160,101,585.13 940,031,757,036.31
1 Belanja Tidak Langsung 391,739,434,081.00 324,038,832,000.00 328,559,665,065.00 335,600,410,480.43 341,546,469,020.56
1.1. Belanja Pegawai 6,10 349,661,863,731.00 301,388,871,000.00 305,909,704,065.00 312,950,449,480.43 318,896,508,020.56
1.2. Belanja Bunga 0,00 -
- - - -
1.3. Belanja Subsidi 0,00 -
- - - -
1.4. Belanja Hibah 22,38 33,213,110,000.00 16,505,860,000.00 16,505,860,000.00 16,505,860,000.00 16,505,860,000.00
1.5. Belanja Bantuan Sosial 27,78 7,424,608,500.00 4,682,500,000.00 4,682,500,000.00 4,682,500,000.00 4,682,500,000.00
1.6. Belanja Bagi Hasil -
- - - -
1.7. Belanja Bantuan Keuangan 14,64 562,050,500.00 611,601,000.00 611,601,000.00 611,601,000.00 611,601,000.00
1.8. Belanja Tidak Terduga 877,801,350.00 850,000,000.00 850,000,000.00 850,000,000.00 850,000,000.00
2 Belanja Langsung 607,800,147,679.00 583,773,894,000.00 586,692,763,470.00 592,559,691,104.70 598,485,288,015.75
2.1. Belanja Pegawai 2,52 45,753,157,260.00 11,591,705,895 11,649,664,424.48 11,766,161,068.72 11,883,822,679.41
2.2. Belanja Barang dan Jasa 13,24 369,855,876,401.00 359,014,334,451 360,809,406,123.26 364,417,500,184.49 368,061,675,186.33
2.3. Belanja Modal 14,47 192,191,114,018.00 213,167,853,654 214,233,692,922.27 216,376,029,851.49 218,539,790,150.01
Bab III - 50 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Berdasarkan data pada tabel di atas bila ditinjau berdasarkan tingkat proporsinya
dapat diketahui bahwa diantara kedua jenis belanja yang ada, rata-rata proporsi
untuk belanja langsung pada tahun 2019 sampai 2023 lebih besar dibandingkan
dengan belanja tidak langsung, dimana proporsi untuk belanja langsung sebesar
63,34% dari total belanja, sedangkan untuk belanja tidak langsung sebesar
36,66% dari total belanja. Bila melihat pada proporsi belanja pegawai dapat
diketahui bahwa proporsi untuk belanja pegawai pada tahun 2019 sampai 2023
rata-rata sebesar 33,85%, artinya masih jauh berada di bawah 50%. Untuk belanja
langsung, komposisi belanja barang dan jasa memiliki rata-rata proporsi sebesar
61,37%, sedangkan untuk belanja modal memiliki rata-rata proporsi sebesar
35,54%. Bila dibandingkan antara belanja modal dengan pendapatan yang berasal
dari Dana Alokasi Umum (DAU) dapat diperoleh proporsi rata-rata sebesar
51,78%, artinya masih sangat mencukupi untuk memenuhi kebijakan belanja
infrastruktur yang nilainya ditentukan di atas 25%. Besarnya proporsi belanja
langsung, khususnya belanja barang dan jasa maupun belanja modal merupakan
salah satu bentuk peran pemerintah dalam menjalankan kegiatan pembangunan
di daerah dengan menjalankan berbagai program dan kegiatan yang
direncanakan.
C. Proyeksi Pembiayaan Tahun 2019 - 2023
Proyeksi pembiayaan daerah dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai
perkiraan pembiayaan Kota Mojokerto pada tahun 2019 sampai 2023. Komposisi
pembiayaan berdasarkan realisasi data historis pembiayaan pada tahun terakhir
(2017) dan anggaran tahun 2018 di Kota Mojokerto diperkirakan meliputi Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA) dan
penerimaan piutang daerah yang secara keseluruhan termasuk dalam penerimaan
pembiayaan. Berdasarkan hasil proyeksi dapat diketahui bahwa rata-rata
pertumbuhan penerimaan pembiayaan Kota Mojokerto pada tahun 2019 sampai
2023 diperkirakan sebesar 22,66%, dimana untuk Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA) mengalami pertumbuhan rata-
rata sebesar 10,33%. Untuk mengetahui hasil proyeksi pembiayaan Kota
Mojokerto selama tahun 2019 hingga 2023 secara lebih jelas dapat dilihat pada
tabel berikut.
Bab III - 51 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 3. 24 Proyeksi Pembiayaan Kota Mojokerto Tahun 2019 - 2023
NO URAIAN PERTUMBUHAN
(%)
2019 2020 2021 2022 2023
(RP) (RP) (RP) (RP) (RP)
PEMBIAYAAN
1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN 73,430,917,418.00 114,547,617,700.00 103,749,792,570.00 100,586,652,241.88 99,852,586,485.89
2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN
- - - - -
Bab III - 52 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
3.3.2 PENGHITUNGAN KERANGKA PENDANAAN
A. Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan
daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka
menengah daerah selama lima tahun ke depan. Kapasitas riil keuangan daerah
merupakan total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos
atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas
utama. Untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah membutuhkan hasil
proyeksi pendapatan daerah, belanja daerah, serta pembiayaan daerah, yang
masing-masing telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya.
Adapun nilai kapasitas riil kemampuan keuangan Kota Mojokerto untuk tahun
2019 hingga 2023 secara lebih jelas dapat disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3. 25 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai
Pembangunan Daerah Kota Mojokerto
NO URAIAN
PROYEKSI
2019 2020 2021 2022 2023
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Pendapatan 926.108.664.342,00 793,265,108,300.00 811,502,635,965.00 827,573,449,343.25 840,179,170,550.42
2 Pencairan Dana Cadangan (sesuai Perda)
- -
- - -
3 Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran
Total Penerimaan 926.108.664.342,00 793,265,108,300.00 811,502,635,965.00 827,573,449,343.25 840,179,170,550.42
Dikurangi:
4 Belanja Tidak Langsung
391.739.434.081,00 324,038,832,000.00 328,559,665,065.00 335,600,410,480.43 341,546,469,020.56
5 Pengeluaran Pembiayaan
- - - - -
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan
534.369.230.261,00 469,226,276,300.00 482,942,970,900.00 491,973,038,862.82 498,632,701,529.86
Melihat pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai kapasitas riil kemampuan
keuangan Kota Mojokerto pada tahun 2019 diproyeksikan sebesar Rp.
534.369.230.261,00, pada tahun 2020 diproyeksikan sebesar
Rp.469.226.276.300,00, pada tahun 2021 diproyeksikan sebesar Rp.
482.942.970.900,00, sedangkan untuk tahun 2022 dan 2023 masing-masing
diproyeksikan sebesar Rp. 491.973.038.862,82 dan Rp. 498.632.701.529,86.
Berdasarkan hasil proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kota
Mojokerto tahun 2019 hingga 2023, maka selanjutnya akan dilakukan alokasi
Bab III - 53 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
untuk memenuhi kebutuhan anggaran belanja yang belum dialokasikan.
Pengalokasian tersebut dilakukan dalam bentuk rencana penggunaan kapasitas
riil kemampuan keuangan daerah.
B. Kerangka Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kapasitas keuangan daerah yang telah diproyeksikan selama kurun waktu 2019-
2023 akan dipergunakan untuk mendanai program pembangunan menengah
daerah tahun 2019-2023 berdasarkan prioritas daerah.
Tabel 3.26 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Kota
Mojokerto Tahun 2019 – 2023
NO URAIAN
PROYEKSI
2019 2020 2021 2022 2023
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan
534.369.230.261 469,226,276,300.00 482,942,970,900.00 491,973,038,862.82 498,632,701,529.86
Prioritas I 390.912.450.161 341.663.818.134 384.379.440.434 444.952.341.797 522.221.528.919
Prioritas II 102.826.144.600 135.281.182.127 158.143.770.943 182.484.765.725 215.874.611.650
Prioritas III 40.630.635.500 23.212.310.000 23.213.177.900 23.713.110.500 23.913.110.700
Keterangan Berdasarkan Pasal 158, Permendagri No.86 Tahun 2017:
PRIORITAS I : Dialokasikan untuk membiayai belanja langsung wajib dan
mengikat serta pemenuhan penerapan pelayanan dasar
PRIORITAS II : Dialokasikan untuk membiayai belanja pemenuhan Visi dan
Misi Kepala Daerah
PRIORITAS III : Dialokasikan untuk membiayai Belanja Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan Lainnya
Bab IV - 1
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DAERAH
4.1 Permasalahan Pembangunan
Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah
untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi
keberhasilan/kegagalan kinerja pembangunan daerah dimasa lalu, khususnya
yang berhubungan dengan kemampuan manajemen pemerintahan dalam
memberdayakan kewenangan yang dimilikinya. Selanjutnya, identifikasi
permasalahan pembangunan dilakukan terhadap seluruh bidang urusan
penyelenggaraan pemerintahan daerah secara terpisah atau sekaligus
terhadap beberapa urusan. Hal ini bertujuan agar dapat dipetakan berbagai
permasalahan yang terkait dengan urusan yang menjadi kewenangan dan
tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Perumusan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah. Suatu permasalahan daerah memiliki nilai prioritas
jika berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan, khususnya
untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), termasuk didalamnya prioritas
lain dari kebijakan nasional/provinsi yang bersifat mandatori. Dari rumusan
permasalahan yang telah diidentifikasi berdasarkan data kesenjangan (gap)
antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang
direncanakan, kemudian rumusan permasalahan dipetakan menjadi masalah
pokok, masalah dan akar masalah.
Tabel 4 . 1 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Masalah Pokok (Misi, Tujuan dan Sasaran)
Masalah (Dijawab Strategi) Akar Masalah (Dijawab Arah Kebijakan/Kebijakan Umum)
Peningaktan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Mandiri dan Berdaya Saing Sampai Pada Level Paling Dini (Masa Kehamilan) Belum Berjalan Efektif
Layanan Pendidikan Belum Optimal dan Kurang Inovatif
harapan lama sekolah memiliki pertumbuhan yang minim sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan IPM yang tidak signifikan
angka melek huruf belum mencapai target disebabkan oleh penduduk usia tua dengan tingkat pendidikan rendah
sistem pendidikan yang menyebabkan tekanan dalam proses belajar
Diseminasi Informasi dan pengetahuan kesehatan kehamilan dan kelahiran
Bab IV - 2
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Masalah Pokok (Misi, Tujuan dan Sasaran)
Masalah (Dijawab Strategi) Akar Masalah (Dijawab Arah Kebijakan/Kebijakan Umum)
Jangkauan Penanganan Kesehatan Terhadap Masyarakat Masih Lemah
masih minim
kurangnya pencegahan dari ibu hamil sehingga asupan makanan bergizi balita kurang
Sebanyak 140,5% masih terjadi prevalensi HIV pada populasi dewasa. (SDG's)
Pengarusutamaan Gender, serta perlindungan perempuan dan anak di Kota Mojokerto masih perlu ditingkatkan
peran pemerintah dalam pembangunan kualitas Gender (perempuan) masih belum maksimal
jumlah perempuan dalam pemerintahan masih minim
Persentase keterwakilan perempuan di DPRD masih tetap, yaitu sebesar 38,00%. (SDG's)
Keterwakilan perempuan sebagai pengambil keputusan di lembaga eksekutif mengalami penurunan menjadi 13,79%. (SDG's)
Kebijakan responsif yang mendukung pemberdayaan gender masih memiliki selisih 14 kebijakan dengan target nasional (SDG's)
Masih terjadi kasus kekerasan terhadap anak. (SDG's)
Masih banyaknya angka kelahiran remaja
(perempuan usia 15-19 tahun)
PAD dan PDRB Kota Mojokerto belum memiliki kontribusi signifikan terhadap pembangunan di Kota Mojokerto
penggalian PAD belum maksimal
pemasukan daerah masih bergantung pada DAU dan DAK,
Beberapa fasilitas pelayanan umum dan perdagangan dan jasa masih mengumpul di pusat kota yang menyebabkan disparitas pembangunan.
Belum bertambahnya fasilitas publik yang menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan teregister. (SDG's)
Belum terpenuhinya secara keseluruhan ketersediaan infrastruktur perkotaan air bersih khususnya keberadaan hidran.
Terjadinya kemacetan lalu lintas pada pusat regional perdagangan dan jasa.
Kemacetan di beberapa titik simpul transportasi karena merupakan jalan utama dan kepadatan pemusatan fasilitas. Pada umumnya terjadi di sekitar pasar atau kawasan pertokoan dengan penataan sirkulasi keluar dan masuknya kendaraan yang bersinggungan langsung dengan kendaraan yang memiliki intensitas sangat tinggi.
jalan mayoritas dilalui kendaraan berat, sehingga beresiko menigkatkan kerusakan jalan
wilayah yang tidak terlalu luas menyebabkan minimnya ruang terbuka hijau sebagai konsekuensi pembangunan
peningkatan volume kendaraan belum diikuti oleh lebar jalan
Bab IV - 3
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Masalah Pokok (Misi, Tujuan dan Sasaran)
Masalah (Dijawab Strategi) Akar Masalah (Dijawab Arah Kebijakan/Kebijakan Umum)
Pengembangan Sub Terminal baru sebagai peralihan antar moda angkutan orang sebisa mungkin harus diikuti dengan pembukaan akses baru ke atau dari wilayah lain mialnya wilayah Kabupaten Mojokerto karena apabila tidak diikuti dengan pembukaan akses baru sebagai tarikan dikhawatirkan para angkutan umum enggan masuk terminal yang pada akhirnya justru menimbulkan kemacetan di sekitar sub terminal baru.
Peningkatan Kualitas lingkungan hidup Kota Mojokerto belum optimal
kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya rumah sehat
peningkatan jumlah penduduk secara langsung menambah volume sampah rumah tangga
peningkatan jumlah penduduk berpengruh terhadap peningkatan limbah air rumah tangga
Masih banyaknya kawasan permukiman kumuh
Penurunan kualitas udara Kota Mojokerto
peningkatan jumlah kendaraan meningkatkan emisi gas buang
belum adanya instalasi pengolahan sampah
Terdapat rumah sakit di pusat kota Mojokerto yang perlu membutuhkan pengawasan yang ketat terhadap Instalasi Pengelolaan Limbah (IPL)
Layanan air layak minum dan sanitasi masih terbatas
Sebanyak 14,00% rumah tangga belum memiliki akses sumber air minum layak dan berkelanjutan. (SDG's)
Sebanyak 9,95% rumah tangga belum memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak dan berkelanjutan. (SDG's)
Peningkatan Sektor perindustrian perlu untuk diakselerasi
Perusahaan besar belum menerapkan sertifikasi SNI ISO 14001. (SDG's)
meningkatnya aktivitas alih fungsi lahan pertanian untuk pembangunan dikarenakan wilayah yang tidak terlalu luas
sektor industri kecil dan menengah belum memiliki kemampuan marketing yang baik
Investasi di Kota Mojokerto sangat tidak efisien dimana nilai ICOR di Kota Mojokerto cukup buruk. Terdapat data ICOR menyebutkan bahwa untuk memperoleh output Rp 100 juta (PDRB) maka harus berinvestasi sebesar 2.96 kali hingga 6.52 kali dalam setahun di Kota Mojokerto.
Pengendalian Penduduk jumlah penduduk yang terus meningkat memiliki potensi meningkatkan jumlah PMKS
Terdapat sebanyak 10,19% penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional. (SDG's)
Sebanyak 271 keluarga masih mendapatkan bantuan tunai bersyarat/ Program Keluarga Harapan. (SDG's)
sosialisasi perda belum Masih terjadi kasus kejahatan pembunuhan.
Bab IV - 4
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Masalah Pokok (Misi, Tujuan dan Sasaran)
Masalah (Dijawab Strategi) Akar Masalah (Dijawab Arah Kebijakan/Kebijakan Umum)
maksimal sehingga masih ada pelanggaran terhadap PERDA
(SDG's)
Masih terdapat penduduk yang menjadi korban kejahatan kekerasan. (SDG's)
Belum terdapat kebijakan pelarangan diskriminasi menurut hukum HAM Internasional. (SDG's)
Reformasi Birokrasi melalui perbaikan sistem tata kelola pemerintahan yang baik belum berjalan
Sistem Akuntabilitas Kinerja belum berjalan optimal
Pusat pemerintahan kantor Kabupaten Mojokerto yang secara administrasi berada dalam lingkungan Kota Mojokerto, apabila ada kegiatan demonstrasi, maka secara tidak langsung akan membawa dampak terhadap Kota Mojokerto.
Penurunan proporsi pengeluaran utama pemerintah terhadap anggaran yang disetujui menjadi 85,18%. (SDG's)
Persentase peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) masih kurang sebanyak 48,74%. (SDG's)
Penggunaan E-procurement masih kurang sebanyak 28,32% dari belanja pengadaan. (SDG's)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) masih belum memiliki sertifikat. (SDG's)
Tingginya tingkat pelanggaran tata ruang wilayah
Lemahnya fungsi pengelolaan dan pengawasan tata ruang melalui dokumen IMB
Dengan perkembangan yang pesat dan tak terkendali dan sudah mulai mengabaikan faktor keselamatan dimana banyak dijumpai bangunan BTS pada areal permukiman.
Di beberapa sempadan kereta api, banyak terdapat Kawasan pemukiman.
Berkembangnya pembangunan rumah pada Kawasan sempadan/Squater
Belum tercapainya persentase penataan kawasan yang sesuai dengan RTRW
Tingginya alih fungsi lahan pertanian
Pesatnya perkembangan permukiman oleh developer semakin mengurangi luasan lahan pertanian khususnya sawah teknis.
Minimnya rasio RTH Kota Keberadaan RTH di Kota Mojokerto masih sangat kurang
Angka PDB perkapita masih memiliki selisih Rp 4.051.849,24 dari target Nasional (SDG's)
Laju pertumbuhan PDB per kapita turun sebesar 1,26% (SDG's)
Pemanfaatan sektor unggulan existing masih belum optimal
Penggalian potensi-potensi unggulan baru masih belum optimal
Minimnya infrastruktur penunjang pertanian
Masih terdapat jaringan semi dan non teknis untuk jaringan irigasi.
Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat bencana meningkat secara signifikan di
Jeleknya kualitas infrastruktur pengendalian banjir
Bab IV - 5
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Masalah Pokok (Misi, Tujuan dan Sasaran)
Masalah (Dijawab Strategi) Akar Masalah (Dijawab Arah Kebijakan/Kebijakan Umum)
tahu 2017 (SDG's)
Kemacetan di beberapa titik yang menjadi pusat kegiatan ekonomi
Terdapat saluran drainase yang kurang baik, sehingga serlihat terjadinya genangan sesaat di beberapa titik.
Pada kawasan perdagangan dan jasa tidak terdapat alokasi khusus untuk kegiatan sektor informal
Masih terdapat PKL yang keberadaannya berada di ruang publik dan kawasan sempadan/Squater,
Kurangnya penertiban para pedagang yang masih berjualan di ruas jalan pada lingkungan pasar.
Minimnya sarpras penunjang kegiatan ekonomi seperti misal tempat parkir yang memadahi, tempat bongkar muat, dll
Terbatasnya infrastruktur jalan dan angkutan antar moda
Rendahnya kualitas lingkungan hidup
Meningkatnya tingkat pencemaran lingkungan
Masih terdapat pembuangan sampah cair langsung ke sungai.
Masih terdapat masyarakat yang kurang kesadaran akan kebersihan lingkungan.
Penguatan Pengawasan lingkungan akibat pencemaran limbah industri khususnya kawasan yang berbatasan dengan Kawasan Industri Kabupaten Mojokerto.
Menurunnya indeks kepuasan masyarakat
Belum tercapainya pelayanan prima kepada masyarakat
Lokasi kawasan perkantoran pemerintah belum terintegrated pada satu kawasan
peningkatan kualitas pelayanan perijinan sehingga mampu bersaing dengan daerah sekitar dalam menarik Investasi PMA maupun PMDN.
Belum optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan sumber-sumber PAD
Sedikitnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD
penguatan pariwisata Kota seperti pariwisata budaya, kesenian, kerajinan, maupun pusat perbelanjaan guna bersaing dengan daerah sekitar yang mempunyai potensi wisata lebih banyak.
Potensi pariwisata yang sudah ada belum dioptimalkan dari segi pemanfaatan, pengelolaan maupun nilai jual kepada masyarakat.
Pengembangan wisata bukan merupakan tujuan utama pembangunan Kota Mojokerto.
Bab IV - 6
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Masalah Pokok (Misi, Tujuan dan Sasaran)
Masalah (Dijawab Strategi) Akar Masalah (Dijawab Arah Kebijakan/Kebijakan Umum)
Indeks kapasitas fiskal paling rendah dibandingkan daerah sekitar kota mojokerto
Belum mengoptimalkan kinerja pendapatan asli daerah terutama pajak.
Masih sangat bergantung pada dana perimbangan rata-rata porporsi 67.33%
Penurunan pada belanja modal dan infrastruktur
Rasio belanja pegawai terhadap total belanja mengalami peningkatan di tahun 2017
Tingkat kerentanan kesehatan masyarakat masih cukup tinggi
Potensi jumlah masyarakat terkena penyakit menular masih cukup tinggi
Penurunan insiden Tuberkulosis (ITB) belum mencapai 245 penduduk. (SDG's)
Orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (Filariasis dan Kusta) belum menunjukkan penurunan. (SDG's)
Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan menunjukkan penurunan. (SDG's)
Potensi masyarakat terkena penyakit tidak menular masih cukup tinggi
Sebanyak 35,65% masih memiliki prevalensi tekanan darah tinggi. (SDG's)
Prevalensi obesitas pada penduduk umur ≥18 tahun belum menunjukkan penurunan. (SDG's)
Kualitas konsumsi pangan yang diindikasi oleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) masih dibawah 92,5%. (SDG's)
Unmet need KB (Kebutuhan Keluarga Berencana/KB yang tidak terpenuhi) memiliki selisih 0.81% dari target nasional (SDG's)
Proporsi perempuan umur 15-49 tahun yang membuat keputusan sendiri terkait hubungan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan layanan kesehatan reproduksi menurun 0,81% dari tahun 2016 (SDG's)
Pengetahuan dan pemahaman Pasangan Usia Subur (PUS) tentang metode kontrasepsi modern memiliki selisih 9,72% dari target nasional (SDG's)
Jumlah Penduduk Miskin meningkat secara signifikan dari tahun 2013-2017 dan berselisih 10,69% dengan target nasional (SDG's)
Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur meningkat sebesar 1,11% (SDG's)
Tingkat setengah pengangguran tidak mengalami penurunan / cenderung statis (SDG's)
Lambatnya pertumbuhan sektor UMKM dan IKM
Untuk industri kecil maupun home industri masih terkendala oleh SDM dan permodalan.
Perlunya Peningkatan dan Pengembangan UMKM dan Koperasi daerah guna mampu bersaing dengan daerah sekitar yang telah mencanangkan meningkatkan keunggulan UMKM dan Koperasi
Belum optimalnya proteksi masyarakat rawan miskin terhadap biaya kesehatan
Jumlah Pekerja yang memiliki SJSN masih relatif rendah dan memiliki selisih -34% (SDG's)
Bab IV - 7
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Masalah Pokok (Misi, Tujuan dan Sasaran)
Masalah (Dijawab Strategi) Akar Masalah (Dijawab Arah Kebijakan/Kebijakan Umum)
Belum meratanya cakupan layanan dasar pada masyarakat
Masih terdapat 14% populasi yang belum memiliki akses layanan sumber air minum aman dan berkelanjutan. (SDG's)
Proporsi populasi yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air memiliki selisih 10% dengan target nasional (SDG's)
Koefisien Indeks Gini Rasio meningkat dari tahun 2016-2019 dengan selisih 0,03 dengan target nasional (SDG's)
proporsi penduduk yang hidup di bawah 50% median pendapatan relatif meningkat dari tahun sebelumnya (SDG's)
Rendahnya kualitas tenaga kerja
Masih lemahnya pengawasan terhadap penerapan standar upah minimal pegawai
Kesenjangan antara jumlah pencari kerja dan ketersediaan lapangan pekerjaan
Terdapat sebanyak 94,37% tenaga kerja yang belum menjadi peserta Program Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan. (SDG's)
Indeks Gini belum menunjukkan progres penurunan
peningkatan PDRB perkapita tidak mempengaruhi penurunan indeks gini
penigkatan PDRB perkapita tidak dibarengi dengan penurunan indeks gini
4.2 Isu Strategis
4.2.1.Isu Internasional
1. Sustainable Development Goals (SDG’s)
Melenium Development Goals atau biasa kita kenal dengan MDG`s
merupakan komitmen dari 189 negara untuk tujuan pembangunan yang lebih
baik, yang dicanangkan mulai September 2000 hingga 2015 telah dianggap
gagal. Melalui deklarasi MDGs isu yang dibangun dan harus dicapai pada
tahun 2015 adalah kesejahteraan masyarakat dan pembangunan
masyarakat. Menindak lanjuti hal tersebut, munculah Sustainable
Development Goals (SDGs) yang merupakan komitmen baru oleh berbagai
negara dengan menargetkan 3 tujuan mulia yang dicapai ditahun 2030 yakni
mengakhiri kemiskinan, mengatasi dan menekan kesenjangan, serta
mengatasi perubahan iklim.
a) Tanpa Kemiskinan: Pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua
tempat
b) Tanpa Kelaparan: Mengakhiri kelapran, mencapai ketahan pangan, dan
perbaikan nutrisi, serta menggalakkan pertanian yang berkelanjutan
c) Kehidupan sehat dan sejahtera: Menggalakkan hidup sehat dan
mendukung kesejahteraan untuk semua usia
Bab IV - 8
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
d) Pendidikan Berkualitas: Memastikan pendidikan berkualitas yang layak
dan inklusif serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi
semua orang
e) Kesetaraan Gender: Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan
semua perempuan
f) Air Bersih dan Sanitasi Layak: Menjamin akses atas air dan sanitasi
untuk semua
g) Energi Bersih dan Terjangkau: Memastikan akses pada energi yang
terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk semua
h) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi: Mempromosikan
pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, lapangan pekerjaan dan
pekerjaan yang layak untuk semua
i) Industri, Inoveasi, dan Infrastruktur: Membangun infrastruktur kuat,
mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan mendorong inovasi
j) Berkurangnya Kesenjangan: Membangun infrastruktur kuat,
mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan mendorong inovasi
k) Kota dan Komunitas Berkelanjutan: Membuat perkotaan menjadi
inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan
l) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab: Memastikan pola
konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
m) Penanganan Perubahan Iklim: Mengambil langkah penting untuk
melawan perubahan iklim dan dampaknya
n) Ekosistem Laut: Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan
sumber daya kelautan secara berkelanjutan
o) Ekosistem Darat: Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan
perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan dan merehabilitasi
kerusakan lahan, menghentikan kepunahan
p) keanekaragaman hayati.
q) Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh: Mendorong
masyarakat adil, damai, dan inklusif
r) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan: Menghidupkan kembali kemitraan
global demi pembangunan berkelanjutan
Sebagai upaya dalam mencapai 17 tujuan pembangunan berkelanjutan
tersebut, maka selayaknya DNA SDGs harus diintegrasikan terhadap setiap
arah pembangunan baik Kabupaten / Kota, Provinsi, dan Nasional. Untuk itu
diamanatkan dalam Permendagri 86 Tahun 2017, bahwa sebagai upaya
untuk memastikan SDGs telah menjadi dasar dan isu yang harus
diperhatikan dalam pembangunan, maka penelaahan KLHS RPJMD
sebagai bagian penting dalam tahapan penyusunan isu-isu strategis.
Bab IV - 9
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
2. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Pada tahun 2007, para pemimpin menegaskan komitmen kuat mereka
untuk mewujudkan Masyarakat ASEAN dan mempercepat target waktunya
dari 2020 menjadi 2015, atau lima tahun lebih cepat dari yang sudah
dijadwalkan sebelumnya. Konsep Masyarakat ASEAN terdiri dari tiga pilar
yang terkait satu dengan yang lain, yaitu: Masyarakat Politik Keamanan
ASEAN, Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Masyarakat Sosial Budaya
ASEAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC)
dibentuk untuk mewujudkan integrasi ekonomi ASEAN, yakni tercapainya
wilayah ASEAN yang aman dengan tingkat dinamika pembangunan yang
lebih tinggi dan terintegrasi, pengentasan masyarakat ASEAN dari
kemiskinan, serta pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kemakmuran yang
merata dan berkelanjutan. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) memiliki
karakteristik utama sebagai berikut: (a) pasar tunggal dan basis produksi; (b)
kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi; (c) kawasan pengembangan
ekonomi yang merata; dan (d) kawasan yang secara penuh terintegrasi ke
dalam perekonomian global.
Dalam menghadapi MEA 2015, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan
beberapa kebijakan yang bersifat lintas sektoral dan memberi perhatian
khusus dalam meningkatkan daya saing, antara lain : a) Inpres No. 5/2008
tentang Fokus Program Ekonomi Tahun 2008 – 2009, b) Inpres No. 11/2011
tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru masyarakat Ekonomi ASEAN, c)
Keppres No. 23/2012 tentang susunan keanggotaan setnas ASEAN, d)
program Pembangunan seperti MP3EI, e) Program Sislognas, f) Penyusunan
Roadmap dan Inpres Daya saing, g) Policy Paper mengenai kesiapan
Indonesia menghadapi AEC h) dan pembentukan Komite Nasional AEC 2015,
i) Unit Kerja Presiden di bidang Pengembangan dan Pengendalian
pembangunan (UKP4) Monitoring Langkah Pemerintah. Lebih lanjut
mengenai pelaksanaan MEA 2015, telah dibuat komitmen yaitu Masyarakat
ASEAN 2025. Masyarakat ASEAN 2025 telah resmi disahkan oleh Kepala
Negara/Pemerintahan anggota ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pengesahan tersebut dilakukan
melalui penandatanganan The 2015 Kuala Lumpur Declaration on the
Establishment of ASEAN Community dan The Kuala Lumpur Declaration on
ASEAN 2025: Forging Ahead Together yang akan menjadi panduan ASEAN
dalam meningkatkan kualitas integrasi ekonomi ASEAN dalam 10 tahun ke
depan. Pendeklarasian ASEAN Community 2025 menjadi momen penting
karena merupakan kelanjutan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang
berlaku sejak 31 Desember 2015 lalu. ASEAN Community 2025 merupakan
visi ASEAN 10 tahun ke depan. Masyarakat ASEAN 2025 meliputi ASEAN
Economic Community (AEC) atau dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA), ASEAN Political-Security Community (APSC), dan ASEAN
Bab IV - 10
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Socio-Culture Community (ASCC). Terdapat lima pilar dalam cetak-biru MEA
2025, yaitu: a. Ekonomi ASEAN yang terintegrasi dan kohesif; b. ASEAN
yang kompetitif dan dinamis; c. Peningkatan konektivitas dan kerja sama
sektoral; d. ASEAN yang tangguh, inklusif, dan berorientasi serta fokus ke
masyarakat; serta e. ASEAN Global.
Memasuki era MEA, tentu menuntut kesiapan dari pemerintah Indonesia
dan secara khusus daerah (provinsi/kabupaten/kota) baik sebagai pasar
ataupun sebagai tempat berproduksi. Diharapkan daerahdaerah di Indonesia
dapat berperan aktif dan mampu membaca peluang untuk tidak saja menjadi
konsumen namun menjadi produsen. Sebab disisi lain, Indonesia sangat
membutuhkan pembukaan lapangan pekerjaan atau usaha.
3. Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri merupakan titik tolak perubahan industry secara
fundamental dikenal dengan revolusi industry 1.0, 2.0, 3.0, dan 4.0. Revolusi
1.0 atau revolusi pertama dimulai apda akhir abad ke 18 dengan ditandai
ditemukannya alat tenun mekanis pertama pada tahu 1784. Kala itu, industry
diperkenalkan dengan fasilitas produksi mekanis menggunakan tenaga air
dan uap. Pada revlousi industry pertama, proses industry yang awalnya
membutuhkan tenaga manusia dan hewan, digantikan dengan mesin uap
tersebut.
Revolusi industri 2.0 terjadi pada awal abad 20 dimana pada tahap ini
listrik menggantikan peran tenaga uap dan air menjadi sumber utama indutsri.
Pada tahap ini berkembangnya jumlah program managamen yang
memungkinkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Selain itu
dikembangnya juga produksi masal berdasarkan pembagian kerja. Lini
produksi pertama melibatkan rumah potong hewan di Cincinati pada 1870.
Revolusi industry 3.0 ditengarai muncul perdana pada awal tahun 1970.
Dimulai dengan penggunaan elektronik dan teknologi informasi guna
otomatisasi produksi. Revoluasi industry generasi ketiga ini ditandai dengan
kemunculan pengontrol logika terprogram pertama (PLC), yakni model 084-
969. Sistem otomatisasi berbasis computer ini membuat mesin industry tidak
lagi dikendalikan manusia. Dampaknya adalah biaya produksi menjadi lebih
murah, namun isu tenaga kerja tentunya masih menjadi masalah pada tahap
ini.
Sedangkan revolusi industry 4.0 yang terakhir dan sekaligus yang kita
alami saat ini diprakarsai oleh Prof. Klaus Schwab, ekonom terkenal dari
Jerman yang mengenalkan konsep Revolusi Industri 4.0 dalam bukunya “The
Fourth Industrial Revolution”. Beliau menegaskan bahwa revoluasi industry
4.0 telah mengubah kerja manusia secara fundamental. Pada saat ini
industry telaah menyentuh virtual, konektivitas manusia, mesin, dan data.
Berdasarkan analisis Mckinsey Global Institute, Industri 4.0 memberikan
Bab IV - 11
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
dampak yang sangat besar dan luas, terutama pada sektor lapangan kerja,
di mana robot dan mesin akan menghilangkan banyak lapangan kerja
di dunia. Untuk itu era revolusi industri ini harus disikapi oleh pelak
industry dengan bijak dan hati-hati. Sebagai contoh berikut merupakan
bidang-bidang yang memperoleh terobsan berkat kemajuan teknologi 1)
Robot Kecerdasan Buatan; 2) Teknologi Nano, 3) Bioteknologi; 4) Teknologi
Kuantum, 5) Blokhain; 6) Teknologi Berbasis Internet; dam 7) Printer 3D.
Di satu sisi, era industri ini melalui konektivitas dan digitalisasinya mampu
meningkatkan efisiensi rantai manufaktur dan kualitas produk. Namun
demikian, di sisi lain, revolusi industri ini juga akan menghilangkan 800 juta
lapangan kerja di seluruh dunia hingga tahun 2030 karena diambil- alih oleh
robot. Hal ini bisa menjadi ancaman bagi Indonesia sebagai negara yang
memiliki angkatan kerja dan angka pengangguran yang cukup tinggi. Untuk
itu pemerintah perlu menyikapi perubahan ini dengan tepat melalui
penyusunan strategi yang mampu meningkatkan daya saing industri nasional
sekaligus menciptakan lapangan yang lebih luas.
Pemerintah Indonesia saat ini tengah melaksanakan langkah- langkah
strategis yang ditetapkan berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0.
Upaya ini dilakukan untuk mempercepat terwujudnya visi nasional yang telah
ditetapkan untuk memanfaatkan peluang di era revolusi industri keempat.
Salah satu visi penyusunan Making Indonesia 4.0 adalah menjadikan
Indonesia masuk dalam 10 besar negara yang memiliki perekonomian terkuat
di dunia pada tahun 2030.
4.2.2. Isu Nasional
1. Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Standar pelayanan minimal adalah ketentuan mutu pelayanan dasar yang
merupakan pelayanan wajib yang berhak diperoleh masyarakat secara
minimal. Sesuai dengan undang-undang 23 tahun 2014 tentang pemerintah
daerah, Urusan Pemerintahan Wajib dibagi dalam Urusan Pemerintahan
Wajib yang terkait Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak terkait Pelayanan Dasar. Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar berpedoman
pada standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat. Standar Pelayanan Minimal meliputi :
1. SPM Bidang Pendidikan;
2. SPM Bidang Kesehatan;
3. SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
4. SPM Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman;
5. SPM Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan
Masyarakat;
Bab IV - 12
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
6. SPM Bidang Sosial.
Setiap standar pelayanan minimal memiliki standar teknis masing-masing
yang sekurang-kurangnya memuat standar jumlah dan kualitas barang
dan/atau jasa, standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia
kesejahteraan sosial, dan petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan
standar. Standar teknis tersebut ditetapkan oleh Kementerian
terkait dikoordinasikan dengan kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintah dalam negeri dan kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian terkait.
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomer 79
Tahun 2007 tentang pedoman penyusunan rencana pencapaian standar
pelayanan minimal yang mengatur penerapan standar pelayanan minimal di
daerah melalui 4 tahapan, yaitu: Persiapan rencana pencapaian SPM,
Pengintegrasian rencana SPM dalam dokumen perencanaan,
Mempersiapkan mekanisme pembelanjaan penerapan SPM dan perencanaan
pembiayaan SPM serta Penyampaian informasi rencana dan realisasi
pencapaian target tahunan SPM.
2. Infrastruktur
Untuk mengatasi permasalahan infrastruktur serta dalam rangka
mendukung pencapaian target infrastruktur Middle Income Country maka,
percepatan pembangunan bidang infrastruktur menekankan lima prioritas
Utama yaitu:
a. Percepatan Pembangunan Perumahan
b. Pembangunan Infrastruktur/Prasarana Dasar Kawasan Permukiman serta
Energi dan Ketenagalistrikan
c. Menjamin ketahanan air untuk mendukung ketahanan nasional
d. Penguatan Konektivitas Nasional untuk Mencapai Keseimbangan
Pembangunan
e. Pembangunan Transportasi Massal Perkotaan
f. Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi dalam Pembiayaan Infrastruktur
3. Lingkungan Hidup
Isu lingkungan hidup yang tengah dialami pada saat ini mencakup
perusakan/kebakaran hutan, tanah longsor/banjir, penghancuran trumbu
karang, sektor industi yang memberikan dampak bagi perusakan lingkungan
berupa polusi air, udara serta limbah B3 yang merupakan kotoran hasil sisa
produksi, pembuangan sampah tanpa adanya pengelolaan, perubahan iklim.
Dalam isu perubahan iklim dan penurunan gas rumah kaca pemerintah
memiliki komitmen yang besar untuk menghadapi permasalahan tersebut.
Rencana Aksi Nasional emisi Gas Rumah Kaca (RAN GRK) merupakan
sebuah rencana aksi yang dibuat pemerintah untuk menghadapi
Bab IV - 13
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
permasalahan perubahan iklim yang tengah terjadi. Permasalahan lingkungan
menjadi permasalahan penting yang harus segera dihadapi secara bertahap
karena jika permasalahan lingkunag ini dibiarka terus menerus akan
mengancam ekosistem lingkungan dimasa depan.
4.2.3. Isu Regional Jawa Timur
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur dalam 5 tahun terakhir (2011 – 2015)
menunjukkan kinerja yang selalu meningkat bahkan melebihi pertumbuhan
ekonomi Nasional. Gejolak perekonomian global yang terjadi mulai tahun
2014 mempengaruhi melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional termasuk
juga pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Kinerja pertumbuhan ekonomi yang
relatif tinggi tersebut selayaknya juga diikuti dengan kualitas pertumbuhan
yang berpengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan, penurunan
tingkat pengangguran terbuka dan penurunan disparitas antar wilayah.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi selayaknya juga diikuti dengan
peningkatan kualitas pembangunan manusia yang diindikasikan dari
meningkatnya nilai IPM. Berdasar beberapa indikator tersebut kualitas
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur berada pada kategori “memuaskan”.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur didorong oleh tiga sektor utama,
antara lain: pertanian, industri manufaktur serta sektor perdagangan, hotel,
dan restoran. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur selama 5 tahun mengalami
tren yang meningkat, meski mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi di
tahun, 2012 dan 2013. Dalam rentang waktu 5 tahun tersebut, provinsi Jawa
Timur mengalami pertumbuhan yang paling tinggi di tahun 2011 mencapai 7.3
persen.
Kualitas pertumbuhan yang terkategori baik belum sepenuhnya
merepresentasikan maksimalnya kualitas pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Dibutuhkan kinerja yang lebih sinergis terutama pada peningkatan daya beli
masyarakat dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
2. Peningkatan Kemampuan dan Daya Saing UMKM
Keberadaan UMKM di Jawa Timur memiliki nilai penting dan peran yang
sangat strategis dalam pembangunan ekonomi Jawa Timur, karena selain
sebagai katup pengaman sekaligus juga sebagai penggerak perekonomian
daerah dalam rangka mendukung upaya penciptaan lapangan pekerjaan,
penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan
mempercepat pengurangan jumlah penduduk miskin.
Isu strategis yang mengemuka pada urusan Koperasi dan UMKM dalam
5 tahun kedepan adalah peningkatan skala usaha UMKM yang meliputi (a)
Peningkatan produktivitas UMKM terkait dengan kualitas SDM, akses ke
Bab IV - 14
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
pembiayaan dan layanan keuangan lainnya); (b) Peningkatan inovasi dan
standarisasi; (c) penguatan kelembagaan usaha UMKM (kemitraan) dan (d)
perluasan pemasaran. Sedangkan terkait dengan pemberdayaan koperasi,
peningkatan tata kelola usaha koperasi menjadi isu yang strategis yaitu
peningkatan kontribusi anggota dalam memajukan usaha koperasi dan
penataan tata kelola kelembagaan dan usaha koperasi.
3. Disparitas Wilayah
Adanya disparitas wilayah yang Antara lain dapat dilihat dari PDRB
Perkapita kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, yaitu antara
Kabupaten/Kota yang memiliki PDRB perkapita besar yaitu Kota Kediri,
Wilayah Utara (Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo), dan
Kota Malang dengan Kabupaten/Kota yang memiliki nilai PDRB perkapita
kecil ada di Wilayah Selatan (Pacitan, Trenggalek, Ponorogo), Tapal Kuda
(Bondowoso, Jember), Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan,
Sumenep).
4. Kemiskinan
Program-program Penanggulangan dan pengentasan kemiskinan di Jawa
Timur dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan peran
masyarakat serta fungsi lembaga-lembaga desa, untuk mendorong
kesadaran kaum miskin dalam memperbaiki nasibnya. Program-program
mengentas kemiskinan dilaksanakan melalui dua cara, yaitu (i) mengurangi
beban biaya bagi Rumah Tangga Sangat Miskin, seperti misalnya : biaya
pendidikan, biaya kesehatan, infrastruktur seperti air bersih, jalan desa dan
sebagainya, (ii) meningkatkan pendapatan Rumah Tangga Miskin dan Hampir
Miskin dengan jalan antara lain pelatihan ekonomi produktif, usaha ekonomi,
stimulan modal kerja/ usaha, pasar desa, dan kegiatan pemberdayaan
ekonomi lokal serta peningkatan produksi melalui teknologi tepat guna.
Pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur
mencapai 4.332,59 ribu jiwa (10,98 persen), berkurang sebesar 72,68 ribu
jiwa dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 4.405,27
ribu jiwa (11,20 persen). Peranan komoditi makanan terhadap Garis
Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.
Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada
Maret 2018 tercatat sebesar 74,24 persen, sedikit meningkat dibandingkan
dengan kondisi September 2017 yaitu sebesar 73,96 persen. Berdasarkan
komoditas makanan, ada 7 komoditas yang secara persentase memberikan
kontribusi yang cukup besar pada garis kemiskinan makanan yaitu beras,
rokok kretek filter, telur ayam ras, gula pasir, tahu, tempe, dan daging ayam
ras. Komposisi tersebut terjadi pada semua wilayah baik di perdesaan maupun
perkotaan.
Bab IV - 15
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
5. Penanggulangan Bencana
Provinsi Jawa Timur, seperti halnya daerah lain di Indonesia, merupakan
wilayah yang rawan bencana; baik yang berupa bencana alam maupun
bencana sosial. Di dalam Perda 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Tahun 2011-2031, kawasan rawan bencana alam di wilayah
Provinsi Jawa Timur dikelompokkan ke dalam: kawasan rawan bencana
tanah longsor, kawasan rawan bencana gelombang pasang, kawasan rawan
bencana banjir dan kawasan rawan bencana kebakaran hutan dan angin
kencang. Dokumen yang sama juga mengklasifikasikan beberapa area
sebagai kawasan rawan bencana alam geologi sebagai bagian dari kawasan
lindung geologi.
Berdasarkan data BPBD Jawa Timur, semua daerah di Jawa Timur
mengalami bencana alam, mulai musim kemarau sampai banjir. Dari 382
bencana itu, sebanyak 83 adalah bencana tanah longsor, kebakaran hutan 59
kejadian, kebakaran pemukiman 9, gerakan tanah 6, banjir rob 2 kejadian,
banjir dan tanah longsor 6 kejadian. Dari 386 Kejadian di Provinsi Jawa
Timur, 98% (379 Kejadian) didominasi oleh Ben
4.2.4. Isu Strategis Kota Mojokerto
Perumusan isu strategis didapatkan berdasarkan rumusan
permasalahan pembangunan yang disinkronkan dengan visi-misi dan
program unggulan Kepala Daerah terpilih. Adapun isu strategis yang telah
ditentukan sebagai isu strategis pembangunan Kota Mojokerto selama lima
tahun kedepan antara lain:
1. Membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan mampu
bersaing
Isu ini berkaitan dengan peningkatan pelayanan di bidang
pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Masih banyaknya siswa
putus sekolah, kurang meratanya fasilitas dan mutu layanan pendidikan,
dan masih banyaknya siswa lulusan SMA yang tidak dapat melanjutkan ke
jenjang perguruan tinggi merupakan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi di bidang pendidikan. Sedangkan dii bidang Kesehatan,
permasalahan yang dihadapai antara lain masih adanya kematian bayi,
masih adanya kematian ibu, masih ada balita gizi buruk, dan masih
adanya kasus buang air besar sembarangan.
2. Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Kota yang tertib, aman dan
stabil
Bab IV - 16
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Di Kota Mojokerto masih banyak kasus pelanggaran PERDA, seperti
banyaknya PKL yang berjualan di tempat yang bukan seharusnya,
semakin banyaknya pembangunan toko modern yang tidak sesuai dengan
ketentuan dan pelanggaran lainnya yang terkait dengan perijinan. Pada
tahun 2018 penegakan terhadap pelanggaran peraturan daerah yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto sebesar 19,80%, sehingga
masih ada sebagian besar atau 80,20% pelanggaran peraturan daerah
yang ditindak.
3. Mewujudkan Good Governance dan pelayanan prima.
Pemerintah yang belum mampu menunjukkan kinerja yang optimal dalam
peningkatan sektor ekonomi maupun sosial, menimbulkas adanya isu
tuntutan reformasi birokrasi yang mampu melakukan perubahan sosial
ekonomi, dan pemerintahan yang belum mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat, sehingga menimbulkan isu tuntutan
penciptaan pemerintahan yang dipercaya masyarakat
4. Peningkatan infrastruktur untuk mendukung daya saing Kota
Mojokerto dalam ekonomi kerakyatan.
Lambatnya pertumbuhan investasi, belum meratanya akses masyarakat
terhadap pasar tradisional, belum optimalnya produksi dan pemasaran
produk unggulan daerah, serta belum berkembangnya industri pariwisata
merupaka permasalahan-permasalahan yang perlu diselesaikan dengan
optimalisasi peran pasar tradisional, pengembangan ekonomi kreatif,
Penguatan pasar lokal dan ekspansi pasar regional maupun nasional bagi
produk hasil industri dan produk unggulan daerah lainnya, serta
pengembangan destinasi wisata baru baik alam maupun buatan.
5. Melestarikan budaya lokal yang relevan dengan kehidupan
bermasyarakat.
Tidak berkembangnya budaya lokal Kota Mojokerto diakibatkan masuknya
budaya asing dan modern, serta masih kurangnya penyelenggaraan even
dan festival yang dapat mengangkat budaya lokal.
6. Pemberdayaan masyarakat untuk kemandirian ekonomi.
Pembangunan Kota Mojokerto yang masih terpusat pada sisi timur,
mengakibatkan kesenjangan antar wilayah di Kota Mojokerto. Semakin
tingginya indeks gini pada tahun 2018 yang sebesar 0,39 menunjukkan
bahwa ketimpangan pendapatan di Kota Mojokerto semakin tinggi serta
masih banyaknya penduduk miskin yang pada tahun 2018 sebesar 5,50
persen. Untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat miskin
dibutuhkan pemberian modal usaha kecil. Sehingga perlunya
Bab IV - 17
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap modal dan lembaga
keuangan serta untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam hal
pengelolaan potensi daerah diperlukan sebuah pemberdayaan lingkungan
untuk mengelola potensinya secara berdikari.
7. Anggaran yang berbasis pelayanan pada masyarakat.
Terbatasnya sumber pendanaan dan kurang optimalnya penggunaan
anggaran pada sektor prioritas yang memiliki dampak besar terhadap
masyarakat. Selain itu, perlu meningkatkan pendapatan asli daerah dan
menguatkan kemampuan belanja non-pegawai pada APBD.
Bab V - 1 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. VISI
Visi merupakan rumusan mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan yang di dalamnya berisi suatu gambaran yang terkait masa
depan, cita dan citra ang ingi diwujudkan serta dibangun melalui proses rekfleksi dan
proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen
stakeholder.
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah
(pilkada). Visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih menggambarkan arah
pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa
jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban.
Visi pembangunan daerah Kota Mojokerto untuk periode RPJMD 2018-2023
sesuai dengan visi kepala daerah terpilih adalah sebagai berikut:
“TERWUJUDNYA KOTA MOJOKERTO YANG BERDAYA SAING, MANDIRI,
DEMOKRATIS, ADIL, MAKMUR, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT”
Adapun penjabaran terhadap visi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya Kota Mojokerto yang Berdaya Saing, bermakna:
Kota Mojokerto mampu memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan
kompetitif dibandingkan dengan daerah lain dalam segala aspek
pembangunan. Berdaya saing ini tercermin dalam pelayanan public, iklim
usaha dan investasi, profesionalisme aparatur, peraturan-peraturan yang
dihasilkan serta daya saing pada produk-produk local Kota Mojokerto.
2. Terwujudnya Kota Mojokerto yang Mandiri, bermakna:
Kemandirian adalah hakikat perjuangan sampai dengan arti kemerdekaan,
yaitu hak setiap individual/masyarakat untuk menentukan nasibnya sendiri
dan menentukan apa yang terbaik bagi daerahnya.
Selanjutnya, kemandirian merupakan konsep yang dinamis karena
mengenali bahwa kehidupan dan kondisi saling ketergantungan senantiasa
berubah, baik konstelasi, perimbangannya, maupun nilai-nilai yang mendasari
atau mempengaruhinya.
Kemandirian suatu daerah tercermin antara lain pada:
a. ketersediaan sumberdaya manusia berkualitas yang mampu
memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya;
Bab V - 2 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
b. kemandirian aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam
menjalankan tugasnya;
c. kemampuan pembiayaan yang bersumber dari daerah yang makin
kokoh sehingga ketergantungan sumber dari luar daerah menjadi kecil;
d. kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan pokok.
Apabila karena sumberdaya alam tidak lagi memungkinkan, kelemahan itu
diimbangi dengan keunggulan sehingga tidak membuat ketergantungan dan
kerawanan serta mempunyai daya tahan tinggi terhadap perkembangan dan
gejolak ekonomi.
3. Terwujudnya Kota Mojokerto yang Demokratis, bermakna:
Dalam proses pembangunan jangka menengah daerah Kota Mojokerto
semua anggota masyarakat Kota Mojokerto dapat meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan dan memaksimalkan
potensi masyarakat, serta meningkatkan akuntabilitas dan transportasi dalam
penyelenggaraan pemerintah daerah dengan wujud sebagai berikut:
a. Terwujudnya masyarakat yang demokratis, berbudaya, bermartabat,
menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggungjawab serta HAM;
b. Terwujudnya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang
partisipatif;
c. Terwujudnya kehidupan berpolitik yang demokratis;
d. Terwujudnya penegakan hukum yang memenuhi rasa keadilan; dan
e. Terwujudnya pelayanan public yang menjangkau seluruh lapisan
masyarakat.
4. Terwujudnya Kota Mojokerto yang Adil, bermakna:
Dalam proses pembangunan jangka menengah Kota Mojokerto,
masyarakat Kota Mojokerto mempunyai kesempatan dan mendapat
perlakuan yang sama dalam segala bidang pembangunan sesuai dengan
tingkat kemampuannya dan perlakuan perundag-undanganyang berlaku
dalam bidang pembangunan ekonomi, social, dan budaya, politik, hukm dan
keamanan dengan wujud sebagai berikut:
Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang dilakukan oleh
masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmatiseluruh masyarakat itu
sendiri.
5. Terwujudnya Kota Mojokerto yang Makmur – Sejahtera, bermakna:
Dalam proses pembangunan jangka menengah Kota Mojokerto, semua
anggota masyarakat Kota Mojokerto mamu memenuhi kebutuhan
ekonominya secara layak sehingga terwujud kebutuhan dasar masyarakat
berupa sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dalam lingkungan
masyarakat yang aman, nyaman dan tentram secara lahir dan batin.
Bab V - 3 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
6. Terwujudnya Kota Mojokerto yang Bermartabat, bermakna:
Memantapkan peran agama dan nilai-niali spiritual sebagai landasan
moral dan etika dalam pembangunan, membina ahklak mulia, budi pekerti,
etos kerja dan menghargai kemajemukan agama, sosial dan budaya.
Memperhatikan Visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang
akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Kota Mojokerto dapat lebih
berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup regional, nasional maupun global.
5.2. MISI
Dalam rangka mewujudkan Visi Pembangunan Kota Mojokerto yang telah
ditetapkan diatas, maka ditetapkan Misi Pembangunan Kota Mojokerto 2018-2023
sebagai berikut:
Misi 1. Mewujudkan SDM berkualitas melalui peningkatan akses dan
kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan;
Misi 2. Mewujudkan ketertiban, supremasi hukum dan HAM;
Misi 3. Mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokratis, bersih,
professional dan adil dalam melayani masyarakat;
Misi 4. Mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing,
berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan melalui
peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah;
Misi 5. Mewujudkan ketahanan social budaya dalam kerangka integrasi
nasional, pada tatanan masyarakat yag bermartabat, berakhlak
mulia, beretika, dan berbudaya luhur berlandaskan Pancasila;
Misi 6. Mewujudkan partispasi masyarakat melalui pemberian akses dan
kesempatan dalam pembangunan;
Misi 7. Mewujudkan anggaran pendapatan dan belanja yang lebih
mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
Tujuh butir misi diatas didasarkan kepada kebutuhan pembangunan yang
telah di temakan dalam bentuk Visi pembangunan daerah. Jika dirumpunkan, maka
perumpunan fokus pembangunan pada misi Kota Mojokerto adalah sebagai berikut:
Bab V - 4 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Misi 1. Mewujudkan SDM Berkualitas Melalui Peningkatan Akses Dan Kualitas
Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan;
Misi ini menekankan pada pelayanan pendidikan yang murah dan berkualitas.
Pelayanan tersebut kami yakini mampu meningkatkan akses sekaligus
kualitas pendidikan dan kesehatan sehingga secara langsung mampu
memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan SDM yang berkualitas.
Pada aspek fisik seperti sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan
berkualitas juga menjadi perhatian. Selain itu, penguatan terhadap kualitas
tenaga pengajar dan tenaga paramedic juga menjadi fokus yang diperhatikan
pada misi ini.
Misi 2. Mewujudkan Ketertiban, Supremasi Hukum Dan HAM;
Misi ini merepresentasikan upaya dalam penegakan hukum secara adil,
konsekuen dan tidak diskriminatif. Disamping itu, keamanan dan ketertiban
menjadi perhatian khusus pula.
Gambar 5. 1 Gambar Misi Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Misi 4 dan 6
Bab V - 5 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Diharapkan, dengan dilaksanakannya misi ini, kesadaran hukum menjadi
terbina serta terciptanya situasi aman, tertib dan terkendali.
Misi 3. Mewujudkan Pemerintah Daerah Yang Efektif, Demokratis, Bersih,
Professional Dan Adil Dalam Melayani Masyarakat;
Pelayanan public yang efektif, optimal dan berkualitas diwujudkan melalui
pendekatan computer-based system sehingga pelayanan menjadi lebih
akurat dan lebih cepat. Oleh karena itu, reformasi birokrasi yang tidak hanya
pada level kelembagaan, namun juga sampai kelevel system menjadi
keniscayaan dalam perwujudan misi ini. Dengan demikian, diharapkan
profesionalitas aparatur, pelayanan prima, transparansi dan perlibatan peran
serta masyarakat dapat terwujud melalui misi ini.
Misi 4. Mewujudkan Ekonomi Daerah Yang Mandiri, Berdaya Saing, Berkeadilan
Dan Berbasis Pada Ekonomi Kerakyatan Melalui Peninkatan Fasilitas
Pembangunan Infrastruktur Daerah;
Pada Misi ini, pemerataan pertumbuhan ekonomi menjadi tekanan utama.
Sehingga kesenjangan ekonomi menjadi isu utama yang ingin di selesaikan
pada misi ini. Adapun upaya pemerataan tersebut dilakukan dengan
memperhatikan potensi daerah seperti layanan barang dan jasa seagai
wilayah perkotaan. Untuk mendukung upaya tersbut maka perlu membangun
infrastruktur perekonomian dan lingkungan sosial yang mantap dalam rangka
menciptakn kondusifitas perkonomian. Melalui upaya ini, diharapkan usaha
perdaganan dan lapangan kerja dapat bertumbuh dengan baik dan optimal.
Misi 5. Mewujudkan Ketahanan Social Budaya Dalam Kerangka Integrasi
Nasional, Pada Tatanan Masyarakat Yag Bermartabat, Berakhlak Mulia,
Beretika, Dan Berbudaya Luhur Berlandaskan Pancasila;
Misi ini mengupayakan penguatan modal sosial masyarakat Kota Mojokerto.
Hal ini diwujudkan melalui peningkatan kesalehan sosial demi terjaganya
harmoni sosial.
Adapun upaya untuk meningkatkan kesalehan sosial tersebut diwujudkan
melalui pendidikan imtaq dan iptek yang seimbang, mengharmoniskan relasi
antar kelompok dan organisasi kemasyarakat serta memelihara nilai luhur
budaya bangsa yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.
Misi 6. Mewujudkan partispasi masyarakat melalui pemberian akses dan
kesempatan dalam pembangunan;
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangat dibutuhkan untuk
menjamin terwujudnya pembangunan secara bottom-up sehingga
pembangunan menjadi tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Bab V - 6 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Untuk mewujudkan misi ini perlu ditingkatkan perlibatan masyarakat dalam
proses perencanaan pembangunan. Perlibatan masyarakat dalam
pembangunan juga dapat ditempuh secara tidak langsung dengan
menurunnya pengangguran dan meningkatnya kualitas sumber daya tenaga
kerja.
Misi 7. Mewujudkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang Lebih
Mengutamakan Kesejahteraan Masyarakat
Mengingat keterbatasan dalam sumber pendanaan, maka efisiensi anggaran
menjadi keabsahan yang tidak dapat dipungkiri. Oleh karena itu, menekankan
penggunaan anggaran pada sektor prioritas yang memiliki dampak besar
terhadap masyarakat perlu dimaksimalkan. Selain itu, untuk menguatkan
struktur keuangan daerah, perlu meningkatkan pendapatan asli daerah dan
menguatkan kemampuan belanja non-pegawai pada APBD.
5.3. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka
menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur
kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Perumusan tujuan dan sasaran
merupakan salah satu tahap perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki
kritikal poin dalam penyusunan RPJMD mengingat tujuan dan sasaran merupakan
dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari
pencapaian berbagai program prioritas terkait.
Sesuai dengan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, tujuan adalah
pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi,
melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan
pembangunan daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam
menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi
pilihan tersebut baik dalam jangka pendek (tahunan) maupun 5 (lima) tahunan:
5.3.1. Tujuan dan Sasaran Misi 1
Sebagai upaya pencapaian Misi 1 yaitu Mewujudkan SDM Berkualitas
Melalui Peningkatan Akses Dan Kualitas Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan
maka tujuan pembangunan, yaitu : Mewujudkan SDM Yang Berdaya Saing Dan
Berkualitas, dengan sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kualitas dan Akses Pendidikan: dengan indikator :
Indeks pendidikan;
2. Meningkatnya Kualitas dan Akses Kesehatan
Indikator : Indeks Kesehatan;
3. Meningkatnya daya beli masyarakat;
Indikator : Indeks Pengeluaran per kapita
Bab V - 7 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
5.3.2. Tujuan dan Sasaran Misi 2
Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan Ketertiban, Supremasi
Hukum, Dan HAM maka tujuan pembangunan ditetapkan, yaitu Mewujudkan
Masyarakat Taat Hukum, dengan sasaran : Meningkatnya ketaatan masyarakat
terhadap Peraturan Daerah. Indikatornya : Persentase pelanggaran Perda yang
terselesaikan.
5.3.3. Tujuan dan Sasaran Misi 3
Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan Pemerintah Daerah Yang
Efektif, Demokratis, Bersih, Professional Dan Adil Dalam Melayani Masyarakat
maka tujuan pembangunan ditetapkan, yaitu : Terwujudnya tata kelola pemerintahan
yang baik, dengan sasaran Terwujudnya birokrasi yang bersih, akuntabel, dan
melayani. Adapun indikator sasaran yang ditetapkan, sebagai berikut:
1. Nilai SAKIP;
2. Opini BPK;
3. IKM
4. Jumlah unit yang mendapatkan predikat WBK/WBBM
5.3.4. Tujuan dan Sasaran Misi 4
Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan Ekonomi Daerah Yang
Mandiri, Berdaya Saing, Berkeadilan Dan Berbasis Pada Ekonomi Kerakyatan
Melalui Peningkatan Fasilitas Pembangunan Infrastruktur Daerah maka tujuan
pembangunan ditetapkan sebagai berikut:
1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, dengan sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatkan Pertumbuhan PDRB sector-sektor unggulan dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi, dengan indikator :
1) Nilai Realisasi Investasi (PMA dan PMDN);
2) Pertumbuhan PDRB sektor Industri;
3) Pertumbuhan PDRB sektor perdagangan;
4) Pertumbuhan PDRB sektor lainnya.
b. Meningkatnya industri pariwisata, dengan indikator:
1) Pertumbuhan PDRB sektor pariwisata;
c. Terjaganya stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan barang
penting, dengan indikator:
1) Laju Inflasi
2. Menyediakan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi
dengan memperhatikan lingkungan hidup, dengan sasaran sebagai
berikut :
a. Meningkatnya Aksesbilitas Ekonomi Masyarakat Yang Berkelanjutan,
dengan indikator:
1) Indeks infrastruktur pekerjaan umum;
Bab V - 8 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
b. Meningkatnya akses penduduk terhadap air minum dan sanitasi layak,
dengan indikator :
1) Indeks Infrastruktur Dasar Permukiman
c. Meningkatkan kualitas pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(LLAJ), dengan indikator:
1) Indeks infrastruktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ);
c. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup, dengan indikator:
1) Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (IKLHD)
5.3.5. Tujuan dan Sasaran Misi 5
Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan Ketahanan Sosial Budaya
Dalam Kerangka Integrasi Nasional, Pada Tatanan Masyarakat Yang
Bermartabat, Berakhlak Mulia, Beretika, Dan Berbudaya Luhur Berlandaskan
Pancasila, maka tujuan pembangunan ditetapkan, yaitu : Meningkatkan Kesalehan
Sosial, dengan sasaran sebagai berikut:
a. Meningkatnya kuantitas dan kualitas seni budaya lokal, dengan
indikator:
1) Jumlah apresiasi seni dan budaya
b. Menguatkan Ketahanan Sosial Masyarakat, dengan indikator:
1) Jumlah konflik sosial
c. Meningkatnya kerukunan antar-umat beragama
1) Jumlah konflik SARA
5.3.6. Tujuan dan Sasaran Misi 6
Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan Partispasi Masyarakat Melalui
Pemberian Akses Dan Kesempatan Dalam Pembangunan maka tujuan
pembangunan ditetapkan, yaitu : Meningkatkan akses masyarakat dalam
pembangunan serta kesetaraan gender. Adapun indikator sasaran yang ditetapkan
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya Kesempatan Kerja Masyarakat, dengan indikator:
1) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
b. Menurunnya angka kemiskinan, dengan indikator:
1) Angka Kemiskinan
c. Meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan, dengan
indikator:
1) Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).
5.3.7. Tujuan dan Sasaran Misi 7
Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Yang Lebih Mengutamakan Kesejahteraan Masyarakat maka tujuan
pembangunan ditetapkan adalah : Meningkatkan Kemandirian Fiskal Daerah,
Bab V - 9 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
dengan sasaran : Meningkatnya kemandirian keuangan daerah. Adapun
indikatornya, yaitu Rasio Kemandirian Keuangan Daerah.
Bab V - 10 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 5. 1
Visi Misi Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
VISI: TERWUJUDNYA KOTA MOJOKERTO YANG BERDAYA SAING, MANDIRI, DEMOKRATIS, ADIL, MAKMUR,
SEJAHTERA DAN BERMARTABAT
Misi Tujuan Indikator
Tujuan
Target
Sasaran Indikator Sasaran
Target
Kondisi Awal
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Kondisi Akhir
Kondisi Awal
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Kondisi Akhir
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2023 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Misi 1: Mewujudkan SDM berkualitas melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan
Mewujudkan SDM yang berdaya saing dan berkualitas
Indeks Pembangunan Manusia
77,14 77,50 78,00 79,00 80,00 81,00 81,00 Meningkatnya Kualitas Dan Akses Pendidikan
Indeks pendidikan
0,717 0,727 0,732 0,738 0,744 0,749 0,749
Meningkatnya Kualitas Dan Akses Kesehatan
Indeks kesehatan
0,816 0,816 0,818 0,819 0,821 0,822 0,822
Meningkatnya Daya Beli Masyarakat
Indeks Pengeluaran per kapita
0,78 0,79 0,80 0,81 0,82 0,83 0,83
Misi 2: Mewujudkan ketertiban, supremasi hukum dan HAM
Mewujudkan masyarakat Taat Hukum
Persentase pelanggaran perda yang terselesaikan
1.617 30% 30% 30% 30% 30% 30% Meningkatnya ketaatan masyarakat terhadap Peraturan Daerah
Persentase pelanggaran Perda yang terselesaikan
1617 30% 30% 30% 30% 30% 30%
Misi 3: Mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokratis, bersih,
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
INDEKS REFORMASI BIROKRASI
CC B BB A A A A Terwujudnya birokrasi yang bersih, akuntabel, dan melayani
Nilai SAKIP
B B BB BB BB A A
Opini BPK
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
IKM 76,61 - 88,30
76,61 - 88,30
76,61 - 88,30
76,61 - 88,30
76,61 - 88,30
76,61 - 88,30
76,61 - 88,30
Bab V - 11 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Misi Tujuan Indikator
Tujuan
Target
Sasaran Indikator Sasaran
Target
Kondisi Awal
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Kondisi Akhir
Kondisi Awal
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Kondisi Akhir
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2023 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2023
professional dan adil dalam melayani masyarakat
Jumlah unit yang mendapatkan predikat WBK/WBBM
0 1 1 1 1 1 5
Misi 4: Mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan melalui peninkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi
5,49 5,6%
– 6%
5,6%
– 6%
5,6%
– 6%
5,6%
– 6%
5,6% – 6%
5,6% –
6%
Meningkatnya pertumbuhan PDRB sektor-sektor unggulan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
Nilai Realisasi Investasi (PMA dan PMDN)
285.898.021.0
00
333.521.000.000
381.145.000.000
428.769.000.000
476.393.000.000
524.017.000.0
00
524.017.000.00
0
Pertumbuhan PDRB sektor Industri
6,16 5.7 – 6,1
5.7 – 6,1
5.7 – 6,1
5.7 – 6,1
5.7 – 6,1
5.7 – 6,1
Pertumbuhan PDRB sektor perdagangan
6,16 5,8-6,5
5,8-6,5
5,8-6,5
5,8-6,5
5,8-6,5
5,8-6,5
Pertumbuhan PDRB sektor lainnya
4,3 5,3-5,4
5,3-5,4
5,3-5,4
5,3-5,4
5,3-5,4 5,3-5,4
Meningkatnya industri pariwisata
Pertumbuhan PDRB sektor pariwisata
n.a 0,5% 1% 1,5% 2% 2,5% 2,5%
Terjaganya stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan barang penting
Laju Inflasi
1,97 2,5 - 4,5
2,5 - 4,5
2,5 - 4,5
2,5 - 4,5
2,5 - 4,5
2,5 - 4,5
Bab V - 12 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Misi Tujuan Indikator
Tujuan
Target
Sasaran Indikator Sasaran
Target
Kondisi Awal
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Kondisi Akhir
Kondisi Awal
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Kondisi Akhir
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2023 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2023
Menyediakan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi dengan memperhatikan lingkungan hidup
Indeks Infrastruktur
68,81 74,12 78,80 82,24 86,92 91,60 91,60 Meningkatnya Aksesbilitas Ekonomi Masyarakat Yang Berkelanjutan
Indeks Infrastruktur pekerjaan umum
75% 75% 80% 82% 84% 86% 86%
Meningkatnya akses penduduk terhadap air minum dan sanitasi layak
Indeks Infrastruktur Dasar Permukiman
0,75 0,76 0,81 0,84 0,86 0,88 0,88
Meningkatkan kualitas pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
Indeks infrastruktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
59,52 72,81 76,99 82,61 91,30 100 100
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (IKLHD)
63,02 65,23 66,45 67,37 68,59 68,59 68,59
Misi 5: Mewujudkan ketahanan social budaya dalam kerangka integrasi
Meningkatkan Kesalehan Sosial
Indeks Kesalehan Sosial n.a. > 60 > 60 > 60 > 60 > 60 > 60
Meningkatnya kuantitas dan kualitas seni budaya lokal
Jumlah apresiasi seni dan budaya 13 13 13 13 13 13 13
Bab V - 13 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Misi Tujuan Indikator
Tujuan
Target
Sasaran Indikator Sasaran
Target
Kondisi Awal
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Kondisi Akhir
Kondisi Awal
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Kondisi Akhir
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2023 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2023
nasional, pada tatanan masyarakat yag bermartabat, berakhlak mulia, beretika, dan berbudaya luhur berlandaskan Pancasila
Menguatkan Ketahanan Sosial Masyarakat
Jumlah konflik sosial 0 0 0 0 0 0 0
Meningkatnya kerukunan antar-umat beragama
Jumlah konflik SARA
0 0 0 0 0 0 0
Misi 6: Mewujudkan partispasi masyarakat melalui pemberian akses dan kesempatan dalam pemba ngunan
Meningkatkan Akses Masyarakat Dalam Pembangunan serta kesetaraan gender
Indeks Gini 0,42 0,36 0,36 0,34 0,32 0,29 0,29 Meningkatnya Kesempatan Kerja Masyarakat
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
2,45 2,4 – 3,5
2,4 – 3,5
2,4 – 3,5
2,4 – 3,5
2,4 – 3,5
2,4 – 3,5
Menurunnya angka kemiskinan
Angka Kemiskinan 5,379 5,126 4,873 4,62 4,367 4,114 4,114
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
93,40 93,45 93,50 93,55 93,60 93,65 93,65 Meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
82,00 82,50 83,00 83,50 84,00 84,50 84,50
Misi 7: Mewujudkan anggaran pendapatan dan belanja yang lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat
Meningkatkan Kemandirian Fiskal Daerah
Indeks Kapasitas Fiskal Daerah
0,824 0,918 1,20 1,60 2,00 2,40 2,40 Meningkatnya kemandirian keuangan daerah
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
23,72 24,999
25,898
26,797
27,696
28,595 28,595
Bab V - 14 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
ARAH KEBIJAKAN ATAU TEMA RKPD TIAP TAHUN
TAHUN 2019
TAHUN 2020 TAHUN 2021
TAHUN 2022 TAHUN 2023
Penguatan Pertumbuhan Ekonomi melalui penurunan tingkat pengangguran dan disparitas (Mengampu Misi IV dan Misi VI)
Peningkatan Sumber Daya Manusia Untuk Meningkatkan Kemandirian Dan Daya Saing Perekonomian Daerah dan Serta Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Reformasi Birokrasi (Mengampu Misi I, III, IV , dan VI)
Reformasi birokrasi dalam rangka meningkatkan ketaatan masyaraakat terhadap hukum dan kesalehan sosial (Mengampu Misi II, III, dan V)
Peningkatan kemandirian fiskal dan nilai tambah melalui peningkatan daya saing produk lokal dan penerapan inovasi teknologi (Mengampu Misi IV, dan VII)
Peningkatan ekspansi pasar untuk memperkokoh eksistensi produk local dan Peningkatan Pendapatan Daerah (Mengampu Misi IV dan VII)
Bab VI - 1 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah,
menjelaskan bahwa strategi merupakan ilmu, seni, atau wawasan yang diperlukan
oleh pemerintah daerah dalam memanajemen setiap program kegiatannya dengan
merintis cara, langkah, atau tahapan untuk mencapai tujuan. Sedangkan dalam
pengelolaan pembangunan daerah perlu adanya manajemen strategis yang
menetapkan tujuan pemerintah daerah serta pengembangan kebijakan dan
perencanaan untuk mencapai visi dan misi kepala daerah melalui pemberdayaan
setiap potensi sumber daya yang ada. Dalam pencapaian tujuan dan sasaran.
pemerintah daerah, strategi akan dijabarkan dalam arah kebijakan yang merupakan
program prioritas dalam pencapaian pembangunan daerah.
Arah kebijakan merupakan pengejawantahan dari strategi pembangunan daerah
yang difokuskan pada prioritas-prioritas pencapaian tujuan dan sasaran
pelaksanaan misi pembangunan. Strategi dan arah kebijakan akan merumuskan
perencanaan yang komprehensif, sinkron, konsisten, dan selaras dengan visi misi
kepala daerah dalam mencapai tujuan dan sasaran perencanaan pembangunan
daerah. Selain itu, strategi dan arah kebijakan merupakan sarana untuk melakukan
transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja pemerintah daerah dalam
melaksanakan setiap program-program kegiatan baik internal maupun eksternal,
pelayanan maupun pengadministrasian, serta perencanaan, monitoring, maupun
evaluasi. Berikut rumusan strategi, arah kebijakan, dan program pembangunan
daerah yang diselaraskan dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran RPJMD Kota
Mojokerto Tahun 2018-2023.
Bab VI - 2 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 6.1
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Kota Mojokerto 2018-2023
Visi : Terwujudnya Kota Mojokerto Yang Berdaya Saing, Mandiri, Demokratis, Adil, Makmur,
Sejahtera Dan Bermartabat
Tujuan Sasaran Strategi
MISI 1 : Mewujudkan SDM berkualitas melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan
pelayanan kesehatan
1. Mewujudkan SDM Yang Berdaya Saing Dan Berkualitas
1. Meningkatnya Kualitas dan Akses Pendidikan
1. Meningkatkan akses dan kualitas layanan PAUD
2. Melaksanakan Wajib Belajar 12 Tahun dengan melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh penduduk mendapatkan layanan pendidikan dasar sembilan tahun berkualitas
3. Meningkatkan profesionalisme, kualitas, dan akuntabilitas guru dan tenaga kependidikan
4. Meningkatkan budaya gemar membaca
5. Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga
2. Meningkatnya Kualitas Dan Akses Kesehatan
1. Meningkatkan status derajat kesehatan dengan Pendekatan Keluarga untuk setiap golongan umur dan mengikuti siklus hidup manusia.
2. Intervensi Kesehatan Berbasis Risiko
3. Meningkatkan pemenuhan sumber daya kesehatan dengan Pendekatan Pelayanan Keberlanjutan (Continuum of Care)
4. Meningkatkan aksebilitas dan kualitas Pelayanan Kesehatan, khusus-nya Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)
5. Meningkatkan standar pelayanan Rumah Sakit Sesuai dengan standar
Bab VI - 3 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Strategi
akreditasi Rumah Sakit 6. Meningkatkan pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
3. Meningkatnya Daya Beli Masyarakat
1. Meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat, kualitas, keragaman dan keamanan pangan
MISI 2 : Mewujudkan ketertiban, supremasi hukum dan HAM
1. Mewujudkan masyarakat Taat Hukum
1. Meningkatnya ketaatan masyarakat terhadap Peraturan Daerah
1. Meningkatkan kesadaran masayarakat terhadap peraturan hukum melalui penegakan peraturan daerah dan pencegahan pelanggaran peraturan daerah
2. Meningkatkan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan sera kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana
Misi 3 : Mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokratis, bersih, professional dan adil dalam melayani masyarakat
1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
1. Terwujudnya birokrasi yang bersih, akuntabel, dan melayani
1. Meningkatkan keterbukaan informasi dan komunikasi publik
2. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif
3. Menata sistem hukum di daerah
4. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban politik sebagai warga Negara
5. Meningkatkan profesionalitas Aparatur Pemerintah Daerah
6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Misi 4 : Mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
1. Meningkatnya pertumbuhan PDRB sektor-sektor unggulan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
1. Meningkatkan pertumbuhan investasi
2. Meningkatkan kualitas kelembagaan serta produktivitas koperasi dan usaha mikro
3. Meningkatkan produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian, perikanan, dan peternakan
Bab VI - 4 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Strategi
2. Meningkatnya industri pariwisata
1. Meningkatkan keunggulan, daya tarik dan promosi pariwisata untuk peningkatan daya beli
3. Terjaganya stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan barang penting
1. Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang, pengembangan pasar dalam negeri, serta perlindungan konsumen dan pasar tradisional
2. Meningkatkan daya saing industri
2. Menyediakan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi dengan memperhatikan lingkungan hidup
1. Meningkatnya Aksesbilitas Ekonomi Masyarakat Yang Berkelanjutan
1. Meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang
2. Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air
2. Meningkatnya akses penduduk terhadap air minum dan sanitasi layak
1. meningkatkan kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
2. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan
3. Meningkatkan kualitas pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
4. Mengembangkan infrastruktur transportasi perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan pergerakan orang dan barang serta mengembangkan sistem transportasi publik yang nyaman
5. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
1. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan
2. Meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing
3. Menurunkan beban pencemaran lingkungan dan risiko bencana
Bab VI - 5 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Strategi
Misi V Mewujudkan ketahanan sosial budaya dalam kerangka integrasi nasional, pada tatanan masyarakat yag bermartabat, berakhlak mulia, beretika, dan berbudaya luhur berlandaskan Pancasila
1. Meningkatkan Kesalehan Sosial
1. Meningkatnya kuantitas dan kualitas seni budaya lokal
1. Meningkatkan apresiasi terhadap keragaman seni dan kreativitas karya budaya
2. Melestarikan warisan budaya baik bersifat benda (tangible) maupun tak benda (intangible)
3. Mengembangkan sumber daya kebudayaan
2. Menguatkan Ketahanan Sosial Masyarakat
1. Meningkatkan kerukunan antar agama dan pemahaman pengamalan agama
3. Meningkatnya kerukunan antar-umat beragama
1. Peningkatan peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan
2. meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Hak dan kewajiban politik sebagai warga Negara
3. Memantapkan semangat kebangsaan dan bernegara
Misi 6 : Mewujudkan partispasi masyarakat melalui pemberian akses dan kesempatan dalam pembangunan
1. Meningkatnya akses masyarakat dalam pembangunan serta kesetaraan gender
1. Meningkatnya Kesempatan Kerja Masyarakat
1. Meningkatkan kesempatan kerja terutama di sektor formal serta mendorong produktivitas tenaga kerja yang berkualitas, produktif serta berjiwa wira usaha
2. Menurunnya angka kemiskinan
3. Meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan 1. Meningkatkan peran dan
fungsi potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS
2. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin
3. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin
4. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan
Bab VI - 6 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Strategi
Usaha Mikro dan Kecil 5. Mensinergikan kebijakan dan
program penanggulangan kemiskinan
6. Meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha bagi perempuan
7. Mewujudkan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan
8. Mencegah dan menangani perdagangan perempuan dan anak (trafficking)
9. mewujudkan Pengarusutamaan Hak-hak Anak (PUHA) dan mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan mandiri
10. Meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dan partisipasi masyarakat
Misi 7 : Mewujudkan anggaran pendapatan dan belanja yang lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat
1. Meningkatkan Kemandirian Fiskal Daerah
1. Meningkatnya kemandirian keuangan daerah
1. Meningkatkan PAD melalui Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi pajak daerah secara strategis, akurat, dan tertib dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT)
2. Meningkatkan pengelolaan sistem keuangan daerah yang bersih dan trasnparan melalui pemanfaatan teknologi informasi pengelolaan keuangan.
Bab VI - 7 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 6.2
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, dan Program Pembangunan Kota Mojokerto Tahun 2018 - 2023
Visi : Terwujudnya Kota Mojokerto Yang Berdaya Saing, Mandiri, Demokratis, Adil, Makmur, Sejahtera Dan Bermartabat
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Misi I Mewujudkan SDM berkualitas melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan
Mewujudkan SDM Yang Berdaya Saing Dan Berkualitas
Meningkatnya Kualitas dan Akses Pendidikan
Indeks Pendidikan
Meningkatkan akses dan kualitas layanan PAUD
Pengembangan PAUD berbasis komunitas dengan pembiayaan dari berbagai sumber, termasuk Dana Kelurahan, untuk menjangkau anak miskin, anak kurang beruntung, atau anak berkebutuhan khusus
Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Pengembangan dan penerapan sistem jaminan kualitas PAUD yang efektif, termasuk pengembangan karir pendidik
Penerapan dan pencapaian SPM jenis layanan dasar PAUD
Peneriapan dan pencapaian SPM jenis layanan dasar pendidikan kesetaraan
Bab VI - 8 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Melaksanakan Wajib Belajar 12 Tahun dengan melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh penduduk mendapatkan layanan pendidikan dasar sembilan tahun berkualitas
Peningkatan pelayanan pendidikan dasar bagi seluruh anak dengan pemberian peluang lebih besar bagi anak dari keluarga kurang mampu
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Perluasan pendidikan khusus dan layanan khusus termasuk pendidikan inklusif sebagai upaya pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan;
Penerapan dan pencapaian SPM jenis layanan dasar pendidikan dasar
Meningkatkan profesionalisme, kualitas, dan akuntabilitas guru dan tenaga kependidikan
Penguatan sistem Uji Kompetensi Guru sebagai bagian dari proses penilaian hasil belajar siswa
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi guru dengan perbaikan desain program dan keselarasan disiplin ilmu
Bab VI - 9 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
pelaksanaan Pengembangan Profesional Berkesinambungan (PPB) bagi guru dalam jabatan melalui latihan berkala dan merata, serta penguatan KKG/MGMP;
Pelaksanaan pembinaan karir, peningkatan kualifikasi, pengembangan profesi/kompetensi bagi tenaga kependidikan termasuk kepala sekolah dan pengawas
Meningkatkan budaya gemar membaca
Penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai wahana pembelajar sepanjang hayat dan sarana pendukung proses belajar mengajar di sekolah. Penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan
Program Peningkatan Minat Baca Masyarakat dan Pembinaan Perpustakaan
Dinas Perpustakaan dan Arsip
sebagai pusat sumber belajar masyarakat
Pembudayaan kegemaran membaca
Bab VI - 10 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan
peningkatan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama
Peningkatan peran serta kepemudaan
Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata
peningkatan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam pembangunan
pelindungan generasi muda terhadap bahaya penyalah-gunaan napza, minuman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS, dan penyakit menular seksual di kalangan pemuda
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga
pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi dan olahraga tradisional bagi masyarakat
Pembinaan dan permasyarakatan olahraga
Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata
Bab VI - 11 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
pemberdayaan masyarakat yang berperan sebagai sumber, pelaksana, tenaga sukarela, penggerak, pengguna hasil, dan/atau pelayanan kegiatan olahraga
penyelenggaraan dan mengikuti kejuaraan keolahragaan secara berjenjang dan berkelanjutan
penguatan pembinaan dan pengembangan olahragawan andalan
Meningkatnya Kualitas Dan Akses Kesehatan
Indeks Kesehatan
Meningkatkan status derajat kesehatan dengan Pendekatan Keluarga untuk setiap golongan umur dan mengikuti siklus hidup manusia.
Pemenuhan Akselerasi Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas.
Program Penguatan Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan dan KB
Akselerasi perbaikan gizi masyarakat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, dalam rangka pencegahan dan penanggulangan gizi buruk dan balita stunting
Bab VI - 12 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Peningkatan Upaya Promotif dan Preventif Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan Pemberdayaan Masyarakat
Peningkatan akses pada Penyehatan Lingkungan
Intervensi Kesehatan Berbasis Risiko
optimalisasi tata laksana pengendalian dan penang-gulangan penyakit menular
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Dinas Kesehatan dan KB
optimalisasi tata laksana pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa
Imusisasi, Surveilans Epidemiologi dan Penanganan Wabah/KLB
Meningkatkan pemenuhan sumber daya kesehatan dengan Pendekatan Pelayanan Keberlanjutan (Continuum of
Penyediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan
Program Pengelolaan Sumber Daya Kesehatan
Dinas Kesehatan dan KB
Penyediaan, Pemerataan, dan Kualitas Obat Farmasi, fasilitas alat, sarana, dan Perbekalan Kesehatan
Bab VI - 13 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Care)
Pengawasan Obat dan Makanan Minuman
Meningkatkan aksebilitas dan kualitas Pelayanan Kesehatan, khusus-nya Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Penunjang lebih Berkualitas
Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan dan KB
Penyelenggaraan Jaminan Asuransi Kesehatan serta evaluasi pelaksanaannya.
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHCHT/CUKAI)
Dinas Kesehatan dan KB
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan lebih Berkualitas
Program Peningkatan Mutu dan Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan dan KB
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Tradisional yang Berkualitas
Meningkatkan standar pelayanan Rumah Sakit Sesuai dengan standar akreditasi Rumah Sakit
Pemenuhan sumber daya RS sesuai standar akreditasi Rumah Sakit
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
RSU Wahidin Sudiro Husodo
Peningkatan kerjasama operasional (KSO) dengan RS sekitar
Peningkatan Mutu Dan Pelayanan Kesehatan
RSU Wahidin Sudiro Husodo
Bab VI - 14 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
PengembanganSistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara bertahap dan berkesinambungan yang dapat menyediakan data dan informasi bagi seluruh tingkat manajemen secara cepat dan tepat dalam rangka meningkatkan kecepatan dan mutu pelayanan
Pengadaan, Peningkatan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarna Rumah Sakit
RSU Wahidin Sudiro Husodo
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Serta Pengembangan Media Promosi
RSU Wahidin Sudiro Husodo
Meningkatkan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Dinas Kesehatan Dan Keluarga Berencana
Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai;
Bab VI - 15 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan MKJP untuk mengurangi risiko drop-out dan penggunaan non MKJP dengan memberikan informasi secara berkesinambungan untuk keberlangsungan kesertaan ber-KB
Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas Tenaga Lapangan KB dan Tenaga kesehatan pelayanan KB
Advokasi program KKBPK kepada para Pembuat Kebijakan, serta promosi dan penggerakkan masyarakat
Peningkatan pengetahuan dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja
Bab VI - 16 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga dalam rangka melestarikan kesertaan ber-KB
Meningkatnya Daya Beli Masyarakat
Indeks Pengeluaran per Kapita
Meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat, kualitas, keragaman dan keamanan pangan
Peningkatan ketersediaan, penguatan cadangan, distribusi, akses dan penganekaragaman pangan, serta keamanan konsumsi pangan masyarakat dan penanganan daerah rawan pangan.
Program pengembangan dan pengendalian ketahanan pangan
Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian
Misi II Mewujudkan ketertiban, supremasi hukum dan HAM;
Mewujudkan masyarakat Taat Hukum
Meningkatnya ketaatan masyarakat terhadap Peraturan Daerah
Persentase elanggaran Perda yang terselesaikan
Meningkatkan kesadaran masayarakat terhadap peraturan hukum melalui penegakan peraturan daerah dan pencegahan pelanggaran peraturan daerah
Peningkatan kuantitas dan kualitas Pol PP dan PPNS
Program Pembinaan dan Pengawasan Penegakan Per-UU Daerah, Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Satuan Polisi Pamong Praja
Patroli dan penertiban secara rutin serta melaksanakan operasi gabungan dengan instansi terkait
Bab VI - 17 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Pengamanan pejabat, unjuk rasa, asset, serta pengamanan kegiatan lainnya.
Meningkatkan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan sera kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana
Peningkatan pembinaan tibumtranmas, satuan perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Satuan Polisi Pamong Praja
Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Pelindungan Masyarakat
Misi III Mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokratis, bersih, professional dan adil dalam melayani masyarakat
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
Terwujudnya birokrasi yang bersih, akuntabel, dan melayani
Nilai SAKIP Meningkatkan keterbukaan informasi dan komunikasi publik
Pembentukan Pusat Pelayanan Informasi dan Dokumentasi pada setiap unit organisasi
Program Pengelolaan Informasi Dan Komunikasi Publik
Dinas Komunikasi Dan Informatika
Opini BPK
Publikasi semua proses perencanaan dan penganggaran ke dalam website Pemerintah Daerah
Bab VI - 18 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
IKM
Publikasi informasi penggunaan/pelaksanaan anggaran
Jumlah unit yang mendapatkan predikat WBK/WBBM
Kerjasama dengan media massa dalam rangka public awareness campaign
Program Optimalisasi Fungsi Kehumasan, Dokumentasi dan Keprotokolan
SETDA (Bagian Humas & protokol
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif
Pengembangan dan penerapan teknologi informasi dalam manajemen
Program Pengelolaan Aplikasi Informatika
Dinas Komunikasi Dan Informatika
Peningkatan penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi dalam pelayanan public
Pengembangan website yang berinteraksi dengan masyarakat
Pengembangan dan penerapan e-Government
Penerapan keamanan SPBE dan penyelesaian permasalahan keamanan SPBE
Program Penyelenggaraan Pengamanan Informasi Pemerintah Daerah
Dinas Komunikasi Dan Informatika
Percepatan Penerapan satu data Kota Mojokerto
Program Penyelenggaraan Statistik Sektoral
Dinas Komunikasi Dan Informatika
Bab VI - 19 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
Program Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan
Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah
Program Perencanaan Bidang Infrastruktur SDA dan Ekonomi
BAPPELITBANG
Program Perencanaan Sosial dan Budaya
BAPPELITBANG
Peningkatan kualitas penelitian, kajian, dan inovasi daerah
Program Penelitian dan Pengembangan
BAPPELITBANG
Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Inspektorat
Peningkatan Pengawasan internal untuk mendukung tata kelola dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
Peningkatan transparansi dan akuntabiltas melalui pengembangan zona integritas,
Bab VI - 20 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Penataan pengelolaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Peningkatan kerjasama dalam akses terhadap data dan informasi kependudukan
Program Pengelolaan Informasi Dan Pemanfaatan Data
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Penerapan e-Arsip di tiap unit organisasi pemerintah
Program Pembinaan, Pengelolaan, dan Pengawasan Kearsipan
Dinas Perpustakaan Dan Arsip
Mewujudkan pengelolaan kearsipan daerah yang mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
Program Pengelolaan Arsip
Dinas Perpustakaan Dan Arsip
Melakukan restrukturisasi organisasi dan tata kerja instansi untuk rightsizing di dasarkan pada Sasaran dan Kebijakan RPJMD
Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan
Bagian Organisasi Sekretariat Daerah
Penyederhanaan proses bisnis dan penyusunan SOP utama khususnya yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat
Bab VI - 21 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkualitas
Penyusunan Kebijakan, Sistem dan Prosedur Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Potensi Perekonomian Daerah
Program Koordinasi, Fasilitasi, dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Bidang Perekonomian
Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah
Program Sosialisasi Ketentuan di bidang cukai
Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah
Optimalisasi pengadaan barang dan jasa
Program Koordinasi, Sinkronisasi dan Evaluasi Kebijakan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Bidang Pembangunan
Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah
Penyusunan Laporan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang berkualitas (LPPD, LKPJ, ILP, SPM)
Program Koordinasi, Sinkronisasi dan Evaluasi Kebijakan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan
Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah
Bab VI - 22 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Peningkatan kerjasama pembangunan daerah
Peningkatan publikasi kegiatan pimpinan daerah pada media yg berskala lokal, regional maupun nasional
Program Optimalisasi Fungsi Kehumasan, Dokumentasi dan Keprotokolan
Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah
Peningkatan kuantitas dan kualitas pendokumentasian serta pelayanan protokol kegiatan pimpinan daerah
Menata sistem hukum di daerah
Menyediakan produk hukum daerah untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan
Program penataan peraturan perundang-undangan
Bagian Hukum Sekretariat Daerah
Peningkatan Penyelarasan peraturan daerah,
Peningkatan sinergitas penanganan perkara dengan lembaga lainnya
Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban politik
Peningkatan kapasitas lembaga legislatif dan intensitas komunikasi antara pemerintah daerah dengan DPRD.
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Sekretariat DPRD
Bab VI - 23 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
sebagai warga negara
Program Pelayanan Penganggaran dan Pengawasan
Sekretariat DPRD
Meningkatkan profesionalitas Aparatur Pemerintah Daerah
Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku aparatur berbasis kompetensi,
Program Penyelenggaraan Penataan Aparatur
Badan Kepegawaian
Meningkatkan kesejahte-raan aparatur berbasis kinerja
Program Pengembangan Aparatur
Badan Kepegawaian
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja aparat
Program pelayanan kesekretariatan
Seluruh Perangkat Daerah
Penerapan Standar Pelaya-nan Publik untuk seluruh unit pelayanan publik
Penyusunan SOP untuk berbagai jenis pelayanan
Percepatan Penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang efefktif dan efisien
Bab VI - 24 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Penerapan manajemen pengaduan berbasis teknologi informasi yang efektif pada setiap unit pelayanan public
Penerapan Unit Pelayanan Publik yang Berbasis Teknologi Informas
Penerapan standar pelayanan publik yang disusun secara partisipatif dan berbasis teknologi informasi
Pengembangan sistem publikasi informasi proaktif yang dapat diakses dan mudah dipahami
Misi IV Mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Meningkatnya pertumbuhan PDRB sektor-sektor unggulan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
Nilai Realisasi Investasi (PMA dan PMDN)
Meningkatkan pertumbuhan investasi
Percepatan waktu pemrosesan perijinan investasi
Program Optimalisasi pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
Bab VI - 25 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Percepatan waktu dan pengurangan jumlah prosedur untuk memulai usaha
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
Program Pengawasan dan Pengendalian Penanaman Modal
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
Pertumbuhan PDRB sector perdagangan
Meningkatkan kualitas kelembagaan serta produktivitas koperasi dan usaha mikro
Penguatan kelembagaan usaha koperasi dan usaha mikro
Program Peningkatan Kapasitas Usaha Koperasi
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
Peningkatan nilai produk dan jangkauan pemasaran koperasi dan usaha mikro
Program Peningkatan Kapasitas Usaha Mikro
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
Peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk dan pembiayaan bagi Koperasi dan usaha mikro
Pertumbuhan PDRB sector lainnya
Meningkatkan produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian,
Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perikanan budidaya, dan peternakan
Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian
Bab VI - 26 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
perikanan, dan peternakan
Peningkatan kinerja sumber daya dan kelembagaan pertanian, perikanan budidaya, dan peternakan
Program peningkatan hasil produksi perikanan Dinas Ketahanan
Pangan Dan Pertanian
Pengembangan usaha dan sarana prasarana pengolahan serta pemasaran produk pertanian, perikanan budidaya, dan peternakan
Program Peningkatan hasil peternakan
Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian
Peningkatan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian
Terjaganya stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan barang penting
Laju Inflasi Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang, pengembangan pasar dalam negeri, serta perlindungan konsumen dan pasar tradisional
Peningkatan perdagangan dan pengembangan pasar dalam negeri
Program Pengembangan Usaha Perdagangan
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan
Penggunaan produk lokal, peningkatan pengembangan dan perlindungan sarana dan prasarana perdagangan dan pasar tradisional;
Bab VI - 27 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Pembangunan/revitalisasi pasar rakyat
Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis serta menata distribusi barang yang efektif dan efisien
Program Pengawasan Usaha dan Komoditas Barang Pokok, Barang Penting lainnya
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan
Peningkatan perlindungan konsumen
Pertumbuhan PDRB sector industri
Meningkatkan daya saing industri
Peningkatan unit usaha industri kecil dan menengah serta kemitraan antar industri
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan
Peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif dan industri alas kaki).
Program Fasilitasi Standart Produk dan Promosi
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan
Program Pembinaan Industri (DBHCHT)
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan
Meningkatnya industri pariwisata
Pertumbuhan PDRB sektor pariwisata
Meningkatkan keunggulan, daya tarik dan promosi pariwisata untuk peningkatan daya beli
Pembangunan dan pengembangan destinasi wisata
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata
Peningkatan promosi pariwisata
Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata
Bab VI - 28 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Menyediakan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi dengan memperhatikan lingkungan hidup
Meningkatnya Aksesbilitas Ekonomi Masyarakat Yang Berkelanjutan
Indeks infrastruktur pekerjaan umum
Meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang
Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
DPUPR Perumahan dan Kawasan Permukiman
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
DPUPR, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pembangunan Serta Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
DPUPR Perumahan dan Kawasan Permukiman
Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air
peningkatan pendayagunaan sumber daya air
Pengendalian Banjir Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Peningkatan pengendalian daya rusak air
Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
DPUPR, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Bab VI - 29 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
DPUPR, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Meningkatnya akses penduduk terhadap air minum dan sanitasi layak
Indeks Infrastruktur Dasar Permukiman
meningkatkan kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana air minum
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Peningkatan cakupan pelayanan air limbah domestik;
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap hunian
Program Pengembangan Perumahan
DPUPR, Perumahan dan Kawasan Permukiman
penyediaan rumah untuk rakyat miskin dan buruh (Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR)
Program Lingkungan Sehat Perumahan
DPUPR, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan
DPUPR, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Bab VI - 30 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Program Perencanaan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
DPUPR, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Program Penataan Penguasaan Pemilikan Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
DPUPR,Perumahan dan Kawasan Permukiman
Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
DPUPR,Perumahan dan Kawasan Permukiman
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (IKLHD)
peningkatan cakupan layanan persampahan
Program Pengembangan Kinerja Pegelolaan Persampahan
Dinas Lingkungan Hidup
peningkatan ketersediaan drainase perkotaan
pengembangan lingkungan permukiman sehat
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
DPUPR, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Bab VI - 31 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing
Perwujudan harmonisasi dalam pemanfaatan, penataan dan pengendalian ruang pada seluruh Kawasan Strategis Kota
Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Peningkatan kinerja perencanaan ruang;
Perencanaan Tata Ruang DPUPR, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Peningkatan kinerja pemanfaatan ruang
Pengembangan Wilayah dan Fasilitas Publik Strategis
DPUPR, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Peningkatan kinerja pengendalian pemanfaatan ruang
Menurunkan beban pencemaran lingkungan dan risiko bencana
Peningkatan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah
Program Penataan dan Pentaatan Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup
Peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Program Pemulihan dan Peningkatan Kulaitas Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup
Meningkatkan kualitas pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
Indeks infrastruktur Lalu Lintas dan
Mengembangkan infrastruktur transportasi
Peningkatan sarana dan prasarana dasar perhubungan
Program Peningkatan Pengendalian LLAJ
Dinas Perhubungan
Bab VI - 32 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Angkutan Jalan (LLAJ)
perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan pergerakan orang dan barang serta mengembangkan sistem transportasi publik yang nyaman
Program Pembangunan Prasarana dan fasilitas Perhubungan
Dinas Perhubungan
Program Peningkatan Kelancaran Lalu Lintas
Dinas Perhubungan
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Dinas Perhubungan
Program Pembangunan Prasarana dan fasilitas Perhubungan
Dinas Perhubungan
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Dinas Perhubungan
Program Peningkatan Kelaikan Angkutan Jalan
Dinas Perhubungan
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
Dinas Perhubungan
Misi V Mewujudkan ketahanan social budaya dalam kerangka integrasi nasional, pada tatanan masyarakat yag bermartabat, berakhlak mulia, beretika, dan berbudaya luhur berlandaskan Pancasila
Meningkatkan Kesalehan Sosial
Meningkatnya kuantitas dan kualitas seni budaya lokal
Jumlah kelompok seni dan budaya
Meningkatkan apresiasi terhadap keragaman seni dan kreativitas karya budaya
Peningkatan aktivitas seni dan karya budaya yang diinisiasi oleh masyarakat;
Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya
Dinas Pemuda, Olahraga, Dan Pariwista
Bab VI - 33 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni dan karya budaya;
Pemberian insentif kepada para pelaku seni dalam pengembangan kualitas karya budaya dalam bentuk fasilitasi, pendu-kungan dan penghargaan;
Fasilitasi pengembangan kreativitas dan produktivitas para pelaku budaya kreatif;
Melestarikan warisan budaya baik bersifat benda (tangible) maupun tak benda (intangible)
Peninggalan Purbakala Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya
Dinas Pemuda, Olahraga, Dan Pariwista
Pengembangan permuseuman sebagai sarana edukasi dan rekreasi;
Pencatatan warisan budaya tak benda;
Penguatan sistem registrasi warisan budaya yang terstruktur dan
Bab VI - 34 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
akurat;
Sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam pelestarian warisan budaya
Mengembangkan sumber daya kebudayaan
Peningkatan kualitas SDM kebudayaan;
Peningkatan dukungan sarana dan prasarana untuk pengembangan karya budaya masyarakat;
Peningkatan penelitian dan pengembangan kebudayaan;
Pengembangan kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah, serta pemangku kepentingan lainnya baik masyarakat maupun dunia usaha
Bab VI - 35 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Menguatkan Ketahanan Sosial Masyarakat
Jumlah konflik sosial
Meningkatkan kerukunan antar agama dan pemahaman pengamalan agama
Peningkatan kualitas kerukunan hidup baik inter umat beragama
Program Peningkatan Kwalitas Pemahaman dan Pengamalan Agama dan Pembinaan Keagamaan
Bagian Adminsitrasi Kesejahteraan Rakyat
Meningkatnya kerukunan antar-umat beragama
Jumlah konflik SARA
Peningkatan peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan
Penguatan lembaga keagamaan
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Hak dan kewajiban politik sebagai warga Negara
Peningkatan fungsi partai politik dalam pendidikan politik
Program Pendidikan politik masyarakat
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan politik
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemilu
Memantapkan semangat kebangsaan dan bernegara
Peningkatan pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa dan negara.
Program Pengembangan wawasan kebangsaan
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
Bab VI - 36 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Misi VI Mewujudkan partispasi masyarakat melalui pemberian akses dan kesempatan dalam pembangunan
Meningkatkan akses masyarakat dalam pembangunan serta kesetaraan gender
Meningkatnya Kesempatan Kerja Masyarakat
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Meningkatkan kesempatan kerja terutama di sektor formal serta mendorong produktivitas tenaga kerja yang berkualitas, produktif serta berjiwa wira usaha
Peningkatan jumlah pekerja formal
Program Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja
Dinas Penanaman Modal, PTSP Dan Tenaga Kerja
Menurunnya angka kemiskinan
Angka Kemiskinan
Peningkatan jumlah tenaga profesional dan berkeahlian
Meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Peningkatan keterampilan pekerja rentan agar dapat memasuki pasar tenaga kerja.
Penerapan kebijakan pengupahan sebagai payung hukum
Peningkatan hubungan industrial yang harmonis antara serikat pekerja dan pengusaha
Penyediaan informasi pasar tenaga kerja yang efektif untuk menghubungkan antara pencari kerja dengan industri
Peningkatan Wira Usaha Baru (WUB)
Bab VI - 37 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Meningkatkan peran dan fungsi potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS,
Pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS dan pembangunan kesejahteraan sosial.
Program Bina Pemberdayaan PMKS & PSKS
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin
Pemberian bantuan sosial terpadu berbasis keluarga
Program rehabilitasi sosial
Dinas Sosial, P3A
Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin;
Penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat
Program Perlindungan Dan Jaminan Sosial
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan Usaha Mikro dan Kecil
Penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil,
Mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan
Meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin
Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial terhadap PMKS
Bab VI - 38 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha bagi perempuan
Peningkatan upaya pemberdayaan, pengetahuan, keterampilan dan kemandirian perempuan
Program Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Perempuan dan Anak
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Mewujudkan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan
Pemberdayaan gender/pemberdayaan perempuan
Mencegah dan menangani perdagangan perempuan dan anak (trafficking)
Perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking)
mewujudkan Pengarusutamaan Hak-hak Anak (PUHA) dan mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan mandiri
Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai kota layak anak
Bab VI - 39 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dan partisipasi masyarakat
Peningkatan kinerja pemerintah kelurahan melalui peningkatan kemampuan keuangan dan sarana prasarana pemerintahan kelurahan
Program pembangunan sarana, prasarana dan pemberdayaan masyarakat
Kecamatan Magersari ; Kecamatan Prajuritkulon; Kecamatan Kranggan
Peningkatan pembinaan bagi perangkat kelurahan
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Meningkatkan Infrastruktur kelurahan
Misi VII Mewujudkan anggaran pendapatan dan belanja yang lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat
Meningkatkan Kemandirian Fiskal Daerah
Meningkatnya kemandirian keuangan daerah
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Meningkatkan PAD melalui Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi pajak daerah secara strategis, akurat, dan tertib dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT)
Peningkatan penerimaan daerah sesuai dengan potensi
Perencanaan dan Evaluasi Pendapatan Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Pendapatan Daerah
Bab VI - 40 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Meningkatkan pengelolaan sistem keuangan daerah yang bersih dan trasnparan melalui pemanfaatan teknologi informasi pengelolaan keuangan.
Penyusunan laporan keuangan yang akuntabel dan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Pendapatan Daerah
Pengaturan pengelolaan keuangan daerah
Program Pengelolaan Laporan Keuangan Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Pendapatan Daerah
Peningkatan pelayanan pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah,
Mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mojokerto
Peningkatan koordinasi dengan instansi vertikal dalam menyelesaikan asetaset daerah yang bermasalah
Program Pengelolaan Aset Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Pendapatan Daerah
Bab VI - 41 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Strategi Arah Kebijakan Program Pembangunan
Daerah
Perangkat Daerah (PD) Penanggung
Jawab
Penggunaan Aplikasi SIMDA Keuangan
Program Penyusunan APBD dan P-APBD Kota Mojokerto
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Pendapatan Daerah
Bab VI - 42 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 6.3
Arah Kebijakan Pembangunan Kota Mojokerto 2019-2023
Arah Kebijakan
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Penguatan
pertumbuhan
ekonomi melalui
penurunan
tingkat
pengangguran
dan disparitas
Peningkatan
Sumber Daya
Manusia (SDM)
meningkatkan
kemandirian dan
daya saing
perekonomian
daerah dan
serta
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
melalui
reformasi
birokrasi
Reformasi
birokrasi dalam
rangka
meningkatkan
ketaatan
masyarakat
terhadap hukum
dan kesalehan
sosial
Peningkatan
kemandirian
fiskal dan nilai
tambah melalui
peningkatan
daya saing
produk lokal dan
penerapan
inovasi
teknologi
Peningkatan
ekspansi pasar
untuk
memperkokoh
eksistensi
produk lokal dan
Peningkatan
Pendapatan
Daerah
Bab VI - 43 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 6.4
Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif Kota Mojokerto 2019-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
Misi 1 : Mewujudkan SDM berkualitas melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan
T.1. Mewujudkan SDM Yang Berdaya Saing Dan Berkualitas
S.1. Meningkatnya Kualitas dan Akses Pendidikan
101.15 a. Program Pendidikan Anak Usia Dini
% APK PAUD 97% 97% 7,059,590,800 -- -- -- -- -- -- -- -- 97% 7,059,590,800 Dinas Pendidikan
101.16 b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
APK SD/MI/Paket A
122.05%
121.55%
43,755,484,725
121% 29,212,289,940 121% 29,358,351,390 120% 29,651,934,904 120% 29,948,454,253 120% 118,171,030,486 Dinas Pendidikan
APK SMP/MTs/Paket B
127.51%
125.51%
126% 127% 127% 128% 128%
APM SD/MI/Paket A
112.85%
113.35%
114% 114% 115% 115% 115%
APM SMP/Mts/Paket B
95.36% 95.66%
95.96%
96% 97% 97% 97%
APS SD/MI/Paket A
122.89%
122.39%
122% 121% 121% 120% 120%
APS SMP/MTs/Paket B
103.69%
103.89%
104% 104% 104% 105% 105%
Angka Kelulusan SD/MI
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Angka Kelulusan SMP/MTs
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Angka Melanjutkan dari SD/MI ke
97.33% 97.53%
97.73%
98% 98% 98% 98%
Bab VI - 44 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
SMP/MTs
Angka partisipasi sekolah (APS) SD/MI/Paket A
122.89%
122.39%
122% 121% 121% 120% 120%
Angka partisipasi sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B
103.69%
103.89%
104% 104% 104% 105% 105%
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
0.01% 0.01% 0.01 0.01 0.01 1% 1%
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
0.09% 0.08% 0.07% 0.06% 0.05% 0% 0%
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
97.33% 97.53%
97.73%
98% 98% 98% 98%
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
31.88% 36.00%
45.00%
54% 62% 71% 71%
Sekolah pendidikan SMP/MTs
63.00% 65.00%
70.00%
75% 80% 85% 85%
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pendidikan dasar
50/10.000
50/10.000
50/10.000
50/10.000
50/10.000
50/10.000
50/10.000
Rasio 27/10.0 30/10. 30/10. 30/10. 30/10. 30/10. 30/10.
Bab VI - 45 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pendidikan menengah
00 000 000 000 000 000 000
Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar
118.81%
118.83%
119% 119% 119% 119% 119%
Persentase Capaian SPM Pendidikan Dasar
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
c. Program Pendidikan Non Formal
% pendidikan non formal yang berkualitas untuk semua jenjang pendidikan
80% 80% 2,264,841,800 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 2,264,841,800 Dinas Pendidikan
d. Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal
APK PAUD 93.28% - - 95.28%
10,119,542,457 96.28%
10,170,140,169 97.28%
10,271,841,571 98% 10,374,559,987 98.28%
40,936,084,184 Dinas Pendidikan
Angka Kelulusan PNF
100% 100% 100%
100%
100%
100%
100%
Persentase lembaga PAUD & PNF yang terakreditasi
18% 21% 24%
27%
30%
33%
33%
Angka melek huruf penduduk usia
15‐24 tahun, perempuan
dan laki‐laki
0% 0% 0%
0%
0%
0%
0%
Penduduk 97.46% 97.76 98.06 98% 99% 99% 99%
Bab VI - 46 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)
% %
e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Persentase Pendidik lulus UKG nilai diatas 60/80
5% 20% 1,582,222,550 20% 23,151,000,000 20% 23,266,755,000 20% 23,499,422,550 20% 23,734,416,776 100% 93,651,594,326 Dinas Pendidikan
Persentase Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang menerima Sertifikasi
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
94.02% 94.52%
95.0% 95.5% 96.0% 97% 96.5%
Rasio guru/murid sekolah dasar ( SD )
1 : 18 1 : 18 1 : 17 1 : 17 1 : 16 1 : 16 1 : 16
Rasio guru/murid sekolah menengah pertama ( SMP )
1 : 15 1 : 15 1 : 15 1 : 14 1 : 14 1 : 13 1 : 13
Rasio guru/murid per kelas rata-rata sekolah dasar ( SD )
1.01 1.01 1.01 1.01 1.01 101% 1.01
Rasio guru/murid per kelas rata-rata sekolah dasar (SMP)
2.29 2.29 2.28 2.28 2.28 227% 2.27
f. Program Manajemen Pelayanan
% Sekolah yang
80% 80% 1,702,660,050 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 1,702,660,050 Dinas Pendidikan
Bab VI - 47 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Pendidikan menggunakan informasi manajemen pendidikan
g. Program Pendidikan Tinggi
% APK Pendidikan Tinggi
40% 40% 338,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 40% 338,000,000 Dinas Pendidikan
S.2. Meningkatnya Kualitas Dan Akses Kesehatan
a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Cakupan ketersediaan obat dan vaksin (perbekalan kesehatan) puskesmas pada 20 item obat esensial
90% 90% 3,263,927,060 -- -- -- -- -- -- -- -- 90% 3,263,927,060 Dinas Kesehatan
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Perentase Puskesmas dan jaringannya sesuai standar SPM
100% 100% 1,450,453,712 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 1,450,453,712 Dinas Kesehatan
c. Program Penguatan Kesehatan Masyarakat
Angka Kematian Ibu per 100.000 KH
46,94 (1
kasus)
-- -- Kurang dari 47,3
(1 Ibu)
6,160,049,630 Kurang dari 47,3
(1 Ibu)
6,190,849,878 Kurang dari 47,3
(1 Ibu)
6,252,758,377 Kurang dari 47,3
(1 Ibu)
6,315,285,961 Kurang dari 47,3
(1 Ibu)
24,918,943,846 Dinas Kesehatan
Angka Kematian Bayi per 1.000 KH
2,34 (5
kasus)
Kurang dari
11 (23
bayi)
Kurang dari
10
Kurang dari
9
Kurang dari
8
Kurang dari
7
Kurang dari
7
Prevalensi Balita Gizi Buruk
0,49% (Data Bln
Timbang)
Kurang dari 1,7%
Kurang dari 1,65
Kurang dari
1,6
Kurang dari 1,55
Kurang dari
1,5
Kurang dari
1,5
Prevalensi Stunting Balita
9,94% (Data Bln
Kurang dari 20%
Kurang dari
19,5%
Kurang dari 19%
Kurang dari
18,5%
Kurang dari 18%
Kurang dari 18%
Bab VI - 48 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Timbang)
Persentase Lansia usia 60 thn keatas mendapat Skrening Kesehatan sesuai Standart
43,58% 60% 65% 70% 75% 80% 80%
Presentase kelurahan memenuhi tatanan Kota Sehat ke 8 (Kawasan dengan tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri)
77% (14 Kel)
77% (14
Kel)
83% (15
Kel)
88% (16
Kel)
94% (17
Kel)
100% (18
Kel)
100% (18
Kel)
Cakupan kelurahan siaga aktif PURI (Purnama Mandiri)
94,44% 80% 85% 85% 90% 90% 90%
d. Program Pengawasan Obat dan Makanan
Persentase sarana obat dan makanan terinspeksi dan dibina untuk memenuhi standar kesehatan
80% 80% 94,765,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 94,765,000 Dinas Kesehatan
e. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Cakupan kelurahan siaga aktif PURI (Purnama Mandiri)
90% 90% 1,778,132,700 -- -- -- -- -- -- -- -- 90% 1,778,132,700 Dinas Kesehatan
Bab VI - 49 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
f. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100% 100% 1,402,281,300 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 1,402,281,300 Dinas Kesehatan
g. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Persentase KK yang akses Open Defecation Free (ODF)
98% 98% 642,748,300 -- -- -- -- -- -- -- -- 98% 642,748,300 Dinas Kesehatan
h. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Persentase orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
90% 90% 1,427,794,800 -- -- -- -- -- -- -- -- 90% 1,427,794,800 Dinas Kesehatan
Persentase orang beresiko HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
80% 80%
i. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Jumlah Puskesmas menerapkan sistem Manajemen mutu pelayanan kesehatan menuju standar akreditasi paripurna berkelanjutan
5 Puskes
mas
5 Puskesmas
1,160,478,280 -- -- -- -- -- -- -- -- 5 Puskesmas
1,160,478,280 Dinas Kesehatan
j. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan prasarana Puskemas/Puskesm
Jumlah dokumen perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana
6 dokume
n
6 dokum
en
2,193,051,300 -- -- -- -- -- -- -- -- 6 dokum
en
2,193,051,300 Dinas Kesehatan
Bab VI - 50 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
as Pembantu dan jaringannya
puskesmas dan jaringannya
k. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Jumlah Puskesmas memberikan pelayanan kemitraan spesialistik dan dokter umum (Puskesmas)
6 Puskes
mas
6 Puskesmas
1,676,866,300 -- -- -- -- -- -- -- -- 6 Puskesmas
1,676,866,300 Dinas Kesehatan
l. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Cakupan kunjungan lansia baru di Posyandu Lansia
80% 80% 87,041,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 87,041,000 Dinas Kesehatan
m. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
Persentase PIRT memiliki sertifikat PKP (penyuluh Keamanan Pangan) dan lauk sehat
65% 65% 95,133,550 -- -- -- -- -- -- -- -- 65% 95,133,550 Dinas Kesehatan
n. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal (cakupan kunjungan kehamilan ke empat (K4)
98% 98% 3,960,768,878 -- -- -- -- -- -- -- -- 98% 3,960,768,878 Dinas Kesehatan
o. Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Persentase dokumen kesehatan yang dimanfaatkan untuk bahan penentu kebiajkan bidang
100% 100% 820,526,030 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 820,526,030 Dinas Kesehatan
Bab VI - 51 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
kesehatan
p. Program Pengelolaan/ Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Jumlah penduduk yang dapat mengakses layanan kesehatan gratis (total coverage) dan terlindungi asuransi kesehatan (jiwa)
60.000 orang
60.000 orang
8,073,588,450 -- -- -- -- -- -- -- -- 60.000 orang
8,073,588,450 Dinas Kesehatan
q. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Presentase orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
100% -- -- 100% 2,608,275,400 100% 2,621,316,777 100% 2,647,529,945 100% 2,674,005,244 100% 10,551,127,366 Dinas Kesehatan
Cakupan desa/ kelurahan UCI
83,33% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase penderita hipertensi mendapatkan yankes sesuai standart
51,05% 100% 100% 100% 100% 100% 65%
r. Program Pengelolaan Sumber Daya Kesehatan
Persentase kompetensi Tenaga Kesehatan JFU/JFT pada Jajaran Dinas Kesehatan
50% -- -- 64% 2,283,953,500 71% 2,295,373,268 78% 2,318,327,000 85% 2,341,510,270 85% 9,239,164,038 Dinas Kesehatan
Presentase ketersediaan obat dan vaksin (perbekalan kesehatan) Puskesmas
97,3% 85% 87% 90% 92% 95% 95%
Bab VI - 52 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
pada 20 item obat Esensial
Persentase puskesmas melaksanakan Kalibrasi Alat Kesehatan
0% 80% 80% 100% 100% 100% 100%
s. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Jumlah Puskesmas mendukung BLUD dalam rangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5 Puskes
mas
5 Puskesmas
11,899,457,504 5 Puskesmas
12,845,828,000 5 Puskesmas
12,910,057,140 5 Puskesmas
13,039,157,711 5 Puskesmas
13,169,549,289 5 Puskesmas
51,964,592,140 Dinas Kesehatan
t. Program Pembinaan Mutu Pelayanan Kesehatan
Presentase penduduk yang mendapatkan Jaminan Kesehatan saat dibutuhkan
97% - - 97,2% 8,456,027,517 97,3% 8,498,307,655 97,4% 8,583,290,731 97,5% 8,669,123,638 97,5% 34,206,749,541 Dinas Kesehatan
Persentase kesehatan Tradisional (HATTRA) yang berijin/terdaftar STPT (Surat Terdaftar Pengobat Tradisional)
13% 14% 16% 18% 20% 22% 22%
Jumlah dokumen Evaluasi Program Indonesia Sehat dgn Pendekatan Keluarga (PIS-
-- 5 5 6 6 6 6
Bab VI - 53 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
PK)
u. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHCHT)
Jumlah kegiatan penyediaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terkena penyakit akibat dampak rokok
1 Kegiata
n
1 Kegiat
an
11,831,495,300 1 Kegiat
an
8,650,178,037 1 Kegiat
an
8,693,428,927 1 Kegiat
an
8,780,363,216 1 Kegiat
an
8,868,166,849 5 Kegiat
an
46,823,632,329 Dinas Kesehatan
v. Program Upaya Kesehatan Perorangan
Jumlah UPT yang dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
1 UPT 1 UPT 749.719.297 -- -- -- -- -- -- -- -- 1 UPT 749.719.297 Dinas Kesehatan
w. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Persentase Pemenuhan media promosi dan Informasi di Rumah Sakit
100% 100% 100,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 100,000,000 RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
x. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Akreditasi paripurna
6 kali 6 kali 692,290,800 -- -- -- -- -- -- -- -- 6 kali 692,290,800 RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
y. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata
Persentase pemenuhan alat kesehatan sesuai Permenkes
46 51 9,793,999,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 51 9,793,999,000 RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
z. Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Persentase dokumen kesehatan yang
100% 100% 90,250,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 90,250,000 RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Bab VI - 54 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
dimanfaatkan untuk bahan penentu kebiajkan bidang kesehatan
aa. Program Pengelolaan Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Persentase pasien JKN yang terlayani
100% 100% 278,835,550 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 278,835,550 RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
bb. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Persentase Pemenuhan Kebutuhan Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan dan Pendukung BLUD
100 100 136,513,525,000 100 127,348,494,000 100 127,348,494,000 100 127,348,494,000 100 127,348,494,000 100 127,348,494,000 RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
cc. Pogram Pembinaan Lingkungan Sosial
Persentase Lingungan Sosial(dampak Rokok) Yang mendapat Pelayanan Kesehatan
100 -- -- -- - 100 2.575.000.000 100 2.652.250.000 100 2.731.817.500 100 7.959.067.500 RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
dd. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur serta Pengembangan Media Promosi
Perentase pegawai yang mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan minimal 20jam/thn
Persentase Promosi dan
60 -- -- -- 0 -- 0 60 100.000.000 -- 0 60 100.000.000 RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Bab VI - 55 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Informasi yang dilaksanakan
ee. Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
LPP, TFR 80% 85% 2,078,117,750 90% 2,088,508,339 95% 2,109,393,422 100% 2,130,487,356 100% 8,406,506,867 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
ff. Program Keluarga Berencana
Jumlah paket pelayanan KB pada masyarakat
18 paket 18 paket
1,848,374,400 -- -- -- -- -- -- -- -- 18 paket
1,848,374,400 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
gg. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Prosentase Advokasi dan KIE Kesehtan Re-produksi Remaja (KRR)
100% 100% 255,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 255,000,000 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
hh. Program pelayanan kontrasepsi
Jumlah bulan untuk pelayanan MOP & MOW
12 bulan 12 bulan
370,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 12 bulan
370,000,000 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
ii. Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU
Jumlah kegiatan kelompok BKB yang terpadu dengan Posyandu dan PADU
2 kali 2 kali 70,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 2 kali 70,000,000 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
jj. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
Tingkat keaktifan pemuda (%)
5% 10% 522,000,000 15% 1,105,000,000 25% 1,110,525,000 40% 1,121,630,250 60% 1,132,846,553 60% 4,470,001,803 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
kk. Program Pembinaan dan Permasyarakatan Olahraga
Persentase atltit/cabor yang berprestasi (%)
14% 100% 632,000,000 20% 1,375,000,000 10% 1,381,875,000 30% 1,395,693,750 50% 1,409,650,688 50% 5,562,219,438 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
Bab VI - 56 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
ll. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Persentase pemuda yang berperan 100% 100% 100.000.000
-
-
- -
- -
- -
100% 100.000.000
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
mm. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Persentase sarana dan prasarana olah raga yang memadai
100% 100% 905,760,480
-
-
- -
- -
- -
100% 905,760,480
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
nn. Program Pengembangan Budaya Baca Masyarakat dan Pembinaan Perpustakaan
Persentase kenaikan jumlah pengunjung perpustakaan (%)
15 15 1,076,273,650 -
-
- -
- -
- -
15 1,076,273,650 Dinas Perpustakaan dan Arsip
oo. Program Peningkatan Minat Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Jumlah Perpustakaan
167 1,108,561,861 167 1,114,104,670 167 1,125,245,717 167 1,136,498,174 167 4,484,410,422 Dinas Perpustakaan dan Arsip
Jumlah rata-rata pengunjung perpustakaan/tahun
13,349 3,500 14,000 14,500 15,000
Jumlah pustakawan, tenaga teknis dan penilai yang memiliki sertifikat
-
20 30 40 40
S.3. Meningkatnya Daya Beli Masyarakat
a. Program pengembangan dan pengendalian ketahanan pangan
Ketersediaan pangan utama
49 Kg/Th
- -
55 Kg/Th
700,000,000 60 Kg/Th
703,500,000 65 Kg/Th
710,535,000 66 Kg/Th
717,640,350 66 Kg/Th
2,831,675,350 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Ketersediaan energi dan protein perkapita
90%
90%
90%
90%
90%
90%
Bab VI - 57 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Misi 2 : Mewujudkan ketertiban, supremasi hukum dan HAM
T.1. Mewujudkan masyarakat Taat Hukum
S.1. Meningkatnya ketaatan masyarakat terhadap Peraturan Daerah
a. Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Cakupan Penegakan Perda dan Perwali yang ditangani
16% 16% 2,911,952,700 -- -- -- -- -- -- -- -- 16% 2,911,952,700 SATPOL PP
b. Program Pemeliharaan Kantrantibmas Pencegahan Tindak Kriminal
Persentase Permasalahan Ketertiban dan Keamanan yang ditangani
100% 100% 1,527,497,500 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 1,527,497,500 SATPOL PP
c. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT)
Pesentase Kasus Pelanggaran Pekat yang ditangani
100% 100% 424,378,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 424,378,000 SATPOL PP
d. Program Pembinaan dan Pengawasan Penegakan Per-UU Daerah, Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Jumlah pelanggaran Perda, Perwali dan dan Tribun, Tranmas yang ditangani
100 -- -- 100 2,911,952,700 100 2,926,512,464 100 2,955,777,588 100 2,985,335,364 100 11,779,578,116 SATPOL PP
e. Program Pembinaan dan Pengendalian Bencana dan Perlindungan Masyarakat
cakupan pelayanan bencana kebakaran kota
100 -- -- 100 922,660,000 100 927,273,300 100 936,546,033 100 945,911,493 100 3,732,390,826 SATPOL PP
tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah
< 15 menit
-- -- < 15 menit
-- < 15 menit
-- < 15 menit
-- < 15 menit
-- < 15 menit
--
Bab VI - 58 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Manajemen Kebakaran (WMK)
Misi 3 : Mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokratis, bersih, professional dan adil dalam melayani masyarakat
T.1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
S.1. Terwujudnya birokrasi yang bersih, akuntabel, dan melayani
a. Program Pengelolaan Informasi Dan Komunikasi Publik
Persentase masyarakat yang mengetahui program pembangunan,
n/a - -
80% 1,256,273,300 80% 1,262,554,667 90% 1,275,180,213 90% 1,287,932,015 90% 5,081,940,195 Dinas Komunikasi Dan Informatika
Persentase masyarakat yang mengakses layanan komunikasi dan informasi
n/a - - 80% 80% 90% 90% 90%
Persentase Informasi publik yang telah dapat diakses
n/a - - 80% 80% 90% 90% 90%
b. Program Pengelolaan Aplikasi Informatika
1. Persentase ketersediaan layanan TIK sesuai kebutuhan, 2. Persentase layanan TIK yang berfungsi baik
n/a - - 80% 2,077,787,600 80% 2,088,176,538 90% 2,109,058,303 90% 2,130,148,886 90% 8,405,171,328 Dinas Komunikasi Dan Informatika
c. Program Penyelenggaraan Pengamanan
Persentase pengamanan informasi dan
n/a - - 70% 214,354,085 75% 215,425,855 77% 217,580,114 80% 219,755,915 80% 867,115,970 Dinas Komunikasi Dan
Bab VI - 59 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Informasi Pemerintah Daerah
jaringan Informatika
d. Program Penyelenggaraan Statistik Sektoral
Persentase ketersediaan data statistik sesuai kebutuhan
n/a - - 70% 422,447,400 75% 424,559,637 77% 428,805,233 80% 433,093,286 80% 1,708,905,556 Dinas Komunikasi Dan Informatika
e. Program Optimalisasi Fungsi Kehumasan, Dokumentasi dan Keprotokolan
Prosentase pelayanan kehumasan, dokumentasi, dan keprotokolan.
100% 6,250,000,000 100% 6,875,000,000 100% 7,562,500,000 100% 8,318,750,000 100% 9,150,625,000 100% 38,156,875,000 Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah
f. Program Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
Persentase ketersediaan data dan dokumen rencana pembangunan jangka panjang, menengah,dan tahunan
90% 90% 1,092,775,000 90% 1,204,179,250 95% 1,216,221,043 95% 1,228,383,253 95% 4,741,558,545 BAPPEKO
g. Program Perencanaan Bidang Infrastruktur SDA dan Ekonomi
Persentase dokumen perencanaan bidang Infrastruktur SDA dan Ekonomi yang berkualitas baik
50 1,288,821,100 75 1,295,265,206 86 1,308,217,858 99 1,321,300,036 99 5,213,604,199 BAPPEKO
Persentase capaian kinerja program PD bidang Infrastruktur SDA dan ekonomi dengan capaian 75%
Bab VI - 60 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
h. Program Perencanaan Sosial dan Budaya
Persentase rencana Sosial dan Budaya yang diimplementasikan
100% 100% 749,785,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 749,785,000 BAPPEKO
Persentase capaian kinerja program PD bidang Pemerintahan, Kesejahteraan Sosial dan Kebudayaan dengan capaian 75%
-- -- 50 460,000,000 75 472,375,000 86 494,641,250 99 539,830,375 99 539,830,375
i. Program Penelitian dan Pengembangan
Prosentase jumlah penelitian yang ditindaklanjuti dengan kebijakan
15% 100% 1,915,710,800 15% 1,905,377,850 15% 1,914,904,739 15% 1,934,053,787 15% 1,953,394,325 75% 9,623,441,500 Badan Penelitian dan Pengembangan
j. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Presentase tindak lanjut temuan, persentase pelanggaran pegawai dan jumlah temua BPK
100% 1,423,310,050 100% 1,967,789,835 100% 1,977,628,784 100% 1,997,405,072 100% 2,017,379,123 100% 7,960,202,814 Inspektorat
k. Program Penataan Administrasi Kependudukan
Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk
0,98 0,98 1,937,188,860 0,98 875,258,810 0,99 879,635,104 0,99 888,431,455 0,99 897,315,770 0,99 3,540,641,139 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Rasio Bayi berakte kelahiran
0,98 0,99 1 1 1 1 1
Rasio pasangan
0,83 0,85 0,89 0,9 0,91 0.92 0.92
Bab VI - 61 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
berakte nikah
Penerapan KTP nasional berbasis NIK
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah
Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
98% 98% 98% 99% 99% 99% 99%
Cakupan penerbitan akte kelahiran
99% 99% 100% 100% 100% 100% 100%
l. Program Pengelolaan Informasi Dan Pemanfaatan Data
Jumlah Perjanjian Kerjasama dan Pemanfaatan Data
1 OPD -- -- 1 OPD 347,920,350 1 OPD 349,659,952 1 OPD 353,156,551 1 OPD 356,688,117 5 OPD 1,407,424,970 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Penggunaan data konsolidasi bersih
0 40%
50%
65%
85%
100%
100%
Jumlah Inovasi Pelayanan adminduk
ada ada
ada
ada
ada
ada
ada
Cakupan penyediaan hak akses kependudukan
0% 40%
50%
75%
90%
100%
100%
Ketersediaan database kependudukan skala propinsi
tdk tdk
tdk
tdk
tdk
tdk
tdk
m. Program Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan
Peningkatan SDM pengelola kearsipan
- - 100% 142,461,978 100% 143,174,288 100% 144,606,031 100% 146,052,091 100% 576,294,388 Dinas Perpustakaan Dan Arsip
n. Program Pengelolaan Arsip
Persentase jumlah arsip yang dikelola dengan baik
- - 100% 576,841,613 100% 579,725,821 100% 585,523,079 100% 591,378,310 100% 2,333,468,823 Dinas Perpustakaan Dan Arsip
Bab VI - 62 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
o. Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan
(Prosentase OPD yang tepat ukuran (rightsizing), % OPD pelayanan yang mempunyai SKM dengan nilai baik dan % LKjIP yang tepat waktu dan sesuai aturan)
37% 37% 1,414,502,050 40% 1,392,902,050 45% 1,399,866,560 60% 1,413,865,226 75% 1,428,003,878 100% 7,049,139,764 Bagian Organisasi Sekretariat Daerah
p. Program Koordinasi, Fasilitasi, dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Bidang Perekonomian
Tingkat kepatuhan BUMD terhadap regulasi Good Corporate Governance Kota Mojokerto
1,298,764,200 1,305,258,021 1,318,310,601 1,331,493,707 5,253,826,529 Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah
q. Program Sosialisasi Ketentuan di bidang cukai
Persentase peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang ketentuan perundang undangan di bidang cukai
100% 100% 164,953,850 100% 264,953,850.00 100% 266,278,619 100% 268,941,405 100% 271,630,819 100% 1,071,804,694 Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah
r. Program Koordinasi, Sinkronisasi dan Evaluasi Kebijakan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Bidang Pembangunan
Rangking prestasi Pemerintah Daerah dalam (LPPD dan LKPJ
1,212,806,150 1,218,870,181 1,231,058,883 1,243,369,471 1,212,806,150 Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah
Bab VI - 63 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
s. Program Koordinasi, Sinkronisasi dan Evaluasi Kebijakan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Bidang Pemerintahan
Persentase Dokumen Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan (LPPD dan LKPJ) yang disusun tepat waktu
100% 1,796,371,025 100% 1,805,352,880 100% 1,823,406,409 100% 1,841,640,473 100% 7,266,770,787 Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah
t. Program Optimalisasi Fungsi Kehumasan, Dokumentasi dan Keprotokolan
Prosentase pelayanan kehumasan, dokumentasi, dan keprotokolan.
100% -- -- 100% 4,062,826,200 100% 4,083,140,331 100% 4,123,971,734 100% 4,165,211,452 100% 16,435,149,717 Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah
u. Program penataan peraturan perundang-undangan
Persentase produk hukum daerah yang difasilitasi
80% 100% 955,511,100 100% 955,511,100 100% 960,288,656 100% 969,891,542 100% 979,590,457 100% 4,820,792,855 Bagian Hukum Sekretariat Daerah
Persentase penanganan permasalahan hukum yang difasilitasi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
v. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Persentase Kualitas Layanan Fasilitasi Peningkatan Lembaga Perwakilan Rakyat sesuai dengan Fungsinya
80 % 80 % 17,379,442,400 80 % 18,588,558,800 80 % 18,681,501,594 80 % 18,868,316,610 80 % 19,056,999,776 80 % 92,574,819,180 Sekretariat DPRD
Prosentase Kegiatan DPRD terkait rapat Perundang - undangan yang
80 80 80 80 80 80 80
Bab VI - 64 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
terfasilitasi
Prosentase Kegiatan DPRD terkait informasi dan protokol yang terfasilitasi
80 80 80 80 80 80 80
Tersedianya Rencana Kerja tahunan pada setiap alat alat kelengkapan DPRD Kota Mojokerto
Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
w. Program Pelayanan Penganggaran dan Pengawasan
Kualitas Layanan Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan DPRD sesuai dengan fungsinya
80 % -- -- 80 % 1,548,845,000 80 % 1,556,589,225 80 % 1,572,155,117 80 % 1,587,876,668 80 % 6,265,466,011 Sekretariat DPRD
Tersusun dan terintegrasinya Progam - Progam kerja DPRD untuk melaksanakan fungsi pengawasan, fungsi pembentukan perda, dan fungsi anggaran dalam dokumen rencana lima tahunan (RPJM)
Ada -- -- Ada Ada Ada Ada Ada
Bab VI - 65 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
maupun dokumen rencana tahunan (RKPD)
Terintegrasinya Progam - Progam DPRD untuk melaksanakan fungsi pengawasan, fungsi pembentukan perda, dan anggaran ke dalam dokumen perencanaan dan dokumen anggaran sekretariat DPRD
Ada -- -- 15% 1,316,712,850
20% 1,323,296,414
25% 1,336,529,378
30% 1,349,894,672
30% 5,326,433,315
x. Program Penyelenggaraan Penataan Aparatur
Indeks Penerapan Sistem Merit
0% -- -- 15% 1,316,712,850 20% 1,323,296,414 25% 1,336,529,378 30% 1,349,894,672 30% 5,326,433,315 Badan Kepegawaian
Persentase Gap Kompetensi yang dapat terpenuhi
1 1 1 1
Jumlah Jabatan - Jabatan pimpinan tinggi pada instansi pemerintah
30 33 35 37
Jumlah Jabatan administrasi pada instansi
250 250 250 250
Bab VI - 66 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
pemerintah
Jumlah pemangku jabatan fungsional tertentu pada instansi pemerintah
384 420 400 415
y. Program Pengembangan, Kompetensi dan Penilaian Kinerja Aparatur
persentase ASN yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Formal
-- -- -- 0.195 4,646,645,130 0.042 4,669,878,356 0.03 4,716,577,139 0.061 4,763,742,911 0.061 18,796,843,535 Badan Kepegawaian
Persentase ASN mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Struktural
-- -- -- 0.894 0.942 0.865 0 0.87
Persentase Gap Kompetensi yang dapat terpenuhi
-- -- -- 0.25 0.3 0.4 0.5 0.5
Jumlah Kasus Pelanggaran Disiplin yang diproses
-- -- -- 6 kasus
4 kasus
2 kasus
0 2 Kasus
Rata – rata skor aktivitas aparatur
-- -- -- 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85
Skor SKM Layanan Kepegawaian
-- -- -- -- 0 0 0 0
Misi 4 : Mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah
T.1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
S.1. Meningkatnya kontribusi sektor-sektor unggulan dalam
Bab VI - 67 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
mendukung pertumbuhan ekonomi
a. Program Optimalisasi pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Persentase indek kepuasan masyarakat
80,50 - - 83 372,000,000 83 373,860,000 83 377,598,600 83 381,374,586 83 1,504,833,186 Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Ketersediaan Program dan Kegiatan
100% 100% 490,827,330 50% 888,750,000 60 893,193,750 65 902,125,688 70 911,146,944 70% 3,595,216,382 Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
c. Program Pengawasan dan Pengendalian Penanaman Modal
Persentase Jumlah Pemohon Perizinan Usaha yg Diverifikasi
- - 100% 700,875,000 100% 704,379,375 100% 711,423,169 100% 718,537,400 100% 2,835,214,944 Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
d. Program Peningkatan Kapasitas Usaha Koperasi
% pertumbuhan omzet koperasi
12,38% - - 13,65%
750,000,000 14,33%
753,750,000 15,05%
761,287,500 15,80%
768,900,375 15,80%
3,033,937,875 Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja
e. Program Peningkatan Kapasitas Usaha Mikro
% Pertumbuhan omzet usaha mikro
7,25% - - 8,15% 700,000,000 8,63% 703,500,000 9,15% 710,535,000 9,70% 717,640,350 9,70% 2,831,675,350 Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja
f. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
Persentase peningkatan hasil produksi pertanian/perkebunan
4% 4% 450,000,000 4% 500,000,000 4% 502,500,000 4% 507,525,000 4% 512,600,250 4% 2,022,625,250 Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian
Cakupan bina kelompok petani
5% 5% 5% 5% 5% 5% 5%
Jumlah Produksi sektor pertanian
6.243,3 Ton/Th
6.441,5
Ton/Th
6.450,6
Ton/Th
6.837,9
Ton/Th
6.837,9
Ton/Th
6.837,9
Ton/Th
6.837,9
Ton/Th
Bab VI - 68 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Jumlah Produksi Sektor perkebunan
94.500 Kw/Th
95.760 Kw/Th
97.020 Kw/Th
99.540 Kw/Th
99.540 Kw/Th
100.800
Kw/Th
100.800
Kw/Th
g. Program Peningkatan produksi peternakan dan perikanan
Persentase Produksi perikanan
100 100 80,000,000 100 520,000,000 100 522,600,000 100 527,826,000 100 533,104,260 100 2,103,530,260 Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian
Cakupan Bina POKDAKAN
100 100 100 100 100 100 100
Persentase Produksi peternakan
100 100 100 100 100 100 100
Cakupan penanganan kasus penyakit hewan
100 100 100 100 100 100 100
h. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Persentase kasus penyakit hewan menular terhadap populasi ternak
0.32% 0.32% 140,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 0.32% 140,000,000 Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian
S.2. Terjaganya stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan barang penting
a. Program Pengembangan Usaha Perdagangan
Persentase peningkatan Nilai Tambah Penjualan Perdagangan tahun berjalan
Nilai Tambah Perjualan Pedagang Eceran dan Jasa
- 6.20% 12,892,257,500 6.20% 12,956,718,788 6.20% 13,086,285,975 6.20% 13,217,148,835 Naik sebesar 24,8%
52,152,411,098 Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
b. Program Pengawasan Usaha dan Komoditas
Persentase tingkat Inflasi tahun berjalan
3.50% - 3.50% 1,280,000,000 3.50% 1,286,400,000 3.50% 1,299,264,000 3.50% 1,312,256,640 3.50% 5,177,920,640 Dinas Perindustrian Dan
Bab VI - 69 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Barang Pokok, Barang Penting lainnya
Perdagangan
c. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Prosentase meningkatnya Jumlah Produk IKM dan Pendapatan Pengrajin
80%
175,811,350 5.70% 472,754,000 5.70% 475,117,770 5.70% 479,868,948 5.70% 484,667,637 22,8% 2,088,219,705 Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
d. Program peningkatan daya saing produk IKM
Persentase peningkatan Nilai Tambah Produksi tahun berjalan
- 5.70% 733,215,000 5.70% 736,881,075 5.70% 744,249,886 5.70% 751,692,385 22,8% 2,966,038,345 Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
e. Program Pembinaan Industri (DBHCHT)
Persentase peningkatan jumlah produk IKM yang memiliki HAKI
10% 10% 224,999,950 120,000,000 121,200,000 122,412,000 123,636,120 487,248,120 Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
S.3. Meningkatnya industri pariwisata
a. Program pengembangan pemasaran pariwisata
Prosentase Meningkatnya Kualitas Pengembangan Pemasaran Pariwisata
100% 100% 1,628,754,750 -
-
- -
- -
- -
100% 1,628,754,750 Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Persentase destinasi pariwisata yang dikembangkan (%)
0% 40% 1,361,200,000 60% 1,368,006,000 80% 1,381,686,060 100% 1,395,502,921 100% 5,506,394,981 Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata
Jumlah pelaku usaha pariwisata
38 46 51 56 61 61
T.2. Menyediakan infrastruktur yang mendukung
Bab VI - 70 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
pembangunan ekonomi dengan memperhatikan lingkungan hidup
S.1. Meningkatnya Aksesbilitas Ekonomi Masyarakat Yang Berkelanjutan
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Persentase panjang jalan dalam kondisi mantap
75% 75% 29,403,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 75% 29,403,000,000 DPUPR
b. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Persentase panjang jalan ang direhab/ dipelihara
10% 10% 13,290,090,500 -- -- -- -- -- -- -- -- 10% 13,290,090,500 DPUPR
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
Persentase peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
22% 22% 350,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 22% 350,000,000 DPUPR
d. Pembangunan Serta Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Persentase panjang jalan dalam kondisi baik
65% 65% 43,043,090,500 71% 26,233,034,950 78% 26,364,200,125 80% 26,627,842,126 83% 26,894,120,547 83% 106,119,197,748 DPUPR
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
0,76 0,65 0,71 0,78 0,68 0,73
Rasio panjang jalan dengan jumlah penduduk
0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96
Persentase kawasan pemukiman yang yang belum dapat dilalui kendaraan roda 4
33% 30% 27% 25% 23% 22%
Bab VI - 71 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam)
76% 65% 71% 78% 68% 73%
Persentase jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)
48.30% 49.80%
51.20%
52.70%
54.20%
55.70%
Persentase sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar
5,48% 5% 4,5% 3% 2,5% 2,2%
Persentase rumah tinggal bersanitasi
98,04% 99% 100% 100% 100% 100%
Persentase sempadan sungai yang dipakai bangunan liar
1,27% 1,2% 1,1% 1% 0,75% 0,65%
Persentase drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
94,68% 95% 96% 97% 97% 98%
e. Pengendalian Banjir Tidak terjadi genangan > 2 kali setahun
70,01% 7,240,000,000
75% 23,300,000,000 80% 23,416,500,000 84% 23,650,665,000 86% 23,887,171,650 86% 94,254,336,650 DPUPR
Persentase 43,57% 50% 55% 60% 68% 75%
Bab VI - 72 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor
Persentase irigasi kabupaten dalam kondisi baik
38,13% 42% 45% 50% 58% 65%
Rasio Jaringan Irigasi
70% 72% 74% 75% 76% 78%
f. Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
Persentase Rencana Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Yang Diimplementasikan
80% 80% 9,985,000,500 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 9,985,000,500 DPUPR
g. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
Persentase Luas Area Sawah Yang Terlayani Jaringan Irigasi Yang Sudah Ada
40% 40% 3,550,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 40% 3,550,000,000 DPUPR
S.2. Meningkatnya akses penduduk terhadap air minum dan sanitasi layak
a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Persentase penduduk berakses air minum
96% 96% 3,637,628,000 97% 606,500,000 98% 609,532,500 99% 615,627,825 100% 621,784,103 100% 2,453,444,428 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
b. Program Pengembangan
Prosentase perumahan
71,50% 75% 75,000,000 78% 3,535,362,900 81% 3,553,039,715 84% 3,588,570,112 87% 3,624,455,813 87% 14,301,428,539 Dinas Perumahan
Bab VI - 73 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Perumahan kumuh yang tertangani
dan Kawasan Permukiman
Persentase rumah tinggal bersanitasi
96.36% 97.36%
100% 90% 95% 100% 100%
Persentase penduduk
berakses air minum
97.82% 99.00%
100% 100% 100% 100% 100%
Rasio rumah layak huni
89.00% 99.50%
100% 100% 100% 100% 100%
Rasio permukiman layak huni
96.00% 97.00%
98.00%
99% 100% 100% 100%
Cakupan ketersediaan rumah layak
huni
94.00% 95.00%
96.00%
97% 98% 99% 99%
Cakupan layanan
rumah layak huni yang terjangkau
93.00% 94.00%
95.00%
96% 97% 98% 98%
Persentase permukiman yang tertata
97.00% 98.00%
99.00%
100% 100% 100% 100%
Persentase lingkungan
permukiman kumuh
4.60% 4.00% 3.00% 2% 1% 0% 0%
Persentase luasan
permukiman kumuh di kawasan perkotaan
96.36% 97.00%
98.00%
99% 100% 100% 100%
Proporsi rumah tangga
kumuh perkotaan
n/a 5.00% 3.00% 2% 1% 0% 0%
Cakupan lingkungan
96.68% 96.68%
96.68%
97% 97% 97% 97%
Bab VI - 74 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
yang sehat dan aman
yang didukung dengan PSU
c. Program Lingkungan Sehat Perumahan
Prosentase penyehatan lingkungan yang diimplementasikan
96.34% 96.50%
6,556,480,000 -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Persentase usualan Musrenbang dan POKIR DPRD yang diverifikasi dan divalidasi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase usualan Musrenbang dan POKIR DPRD hasil verifikasi dan validasi yang dilaksanakan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
d. Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan
Prosentase pelayanan administrasi pertanahan
73% 76% 50,000,000 85% 75,000,000 90% 75,375,000 95% 76,128,750 100% 76,890,038 100% 303,393,788 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
e. Program Perencanaan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
Persentase ketersediaan data perumahan
75% 75% 300.000.000 - - - - - - - - 75% 300.000.000 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
f. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
Persentase dokumen informasi pertanahan yang tersedia
10% 10% 100,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 10% 100,000,000 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
S.3. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Bab VI - 75 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
a. Program Pengembangan Kinerja Pegelolaan Persampahan
Persentase Luas Area Bersih Sampah
60% -- -- 64% 5,121,149,300 66% 5,146,755,047 68% 5,198,222,597 70% 5,250,204,823 70% 20,716,331,766 Dinas Lingkungan Hidup
Persentase Sampah Yang Di Kelola
65% 66% 4,234,183,600 67% 603,151,500 68% 621,246,000 69% 639,883,400 70% 639,883,400 70% 2,504,164,300
b. Program Penataan dan Pentaatan Lingkungan Hidup
Persentase Pelaku Usaha/Kegiatan Yang Taat Peraturan LH
40%
-- -- 50% 794,588,350 55% 798,561,292 60% 806,546,905 65% 814,612,374 65% 3,214,308,920 Dinas Lingkungan Hidup
Persentase Sekolah Yang Memenuhi Kriteria ADIWIYATA
15% -- -- 21% 24% 27% 30% 30%
c. Program Pemulihan dan Peningkatan Kulaitas Lingkungan Hidup
Persentase Luas Taman terhadap Luas Wilayah
0.22% -- -- 0.30% 5,665,474,200 0.34% 5,693,801,571 0.38% 5,750,739,587 0.42% 5,808,246,983 0.42% 22,918,262,340 Dinas Lingkungan Hidup
Persentase Lampu PJU Yang Berfungsi Baik
75% -- -- 77% 78% 79% 80% 80%
d. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Persentase jalan dan saluran lingkungan yang baik
100% 100% 40,189,806,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 40,189,806,000 DPUPR
e. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Persentase Sarana dan Prasarana Yang Dibangun di Kawasan Strategis
0% 0% 8,000,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 0% 8,000,000,000 DPUPR
f. Program Perencanaan Tata Ruang
Persentase rencana tata ruang yang diimplementasikan
100% 100% 910,000,000.00 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 910,000,000.00 DPUPR
Bab VI - 76 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
g. Program Pengembangan Wilayah dan Fasilitas Publik Strategis
Ruang publik yang berubah peruntukannya
-- -- 3 35,450,000,000 3 35,627,250,000 3 35,983,522,500 3 36,343,357,725 12 143,404,130,225 DPUPR
S.4. Meningkatkan kualitas pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
h. Program Peningkatan Pengendalian LLAJ
Persentase Angka Pelanggaran LLAJ
12,00% -- -- 28,72 %
660,672,675 35,85 %
663,976,038 42,26 %
670,615,799 48,04 %
677,321,957 48,04 %
2,672,586,469 Dinas Perhubungan
i. Program Pembangunan Prasarana dan fasilitas Perhubungan
Persentase permasalahan terkait ketertiban dan kelancaran lalu lintas yang mendapat rekomendasi
100% 100% 151,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 151,000,000 Dinas Perhubungan
Persentase titik parkir yang penataannya tidak melebihi lahan parkir yang disediakan
97% 100% 1,625,408,350 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 1,625,408,350
Persentase penurunan angka pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ)
20% 20% 906,859,850 -- -- -- -- -- -- -- -- 20% 906,859,850
j. Program Peningkatan Kelancaran Lalu Lintas
Persentase ruas jalan dengan tingkat layanan jalan minimal "C"
42.86% -- -- 53.57%
2,153,580,500 64.29%
2,164,348,403 82.14%
2,185,991,887 100% 2,207,851,805 100% 8,711,772,594 Dinas Perhubungan
k. Program Rehabilitasi Persentase 85% 85% 168,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 85% 168,000,000 Dinas
Bab VI - 77 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
fasilitas dan perlengkapan jalan dalam kondisi baik (layak fungsi)
Perhubungan
Persentase alat uji kendaraan bermotor yang berfungsi dan akurat (sesuai dengan standard Kementerian Perhubungan)
100% 100% 264,460,750 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 264,460,750
l. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Persentase pemenuhan ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan
87% 95% 449,623,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 95% 449,623,000 Dinas Perhubungan
m. Program Peningkatan Kelaikan Angkutan Jalan
Persentase angkutan orang dan barang yang laik jalan
86% -- -- 90% 1,157,783,500 92% 1,163,572,418 94% 1,175,208,142 95% 1,186,960,223 95% 11,575,000,000 Dinas Perhubungan
n. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
Persentase keterisian/ faktor muat/ load factor angkutan sekolah gratis
100% 100% 1,170,942,550 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 1,170,942,550 Dinas Perhubungan
Misi 5 : Mewujudkan ketahanan sosial budaya dalam kerangka integrasi nasional, pada tatanan masyarakat yag bermartabat, berakhlak mulia, beretika, dan berbudaya luhur berlandaskan Pancasila
T.1. Meningkatkan Kesalehan Sosial
S.1. Meningkatnya kuantitas dan kualitas seni budaya lokal
a. Program pengelolaan kekayaan budaya
Presentase Meningkatnya kualitas
100% 100% 775,000,000 -
-
- -
- -
- -
100% 775,000,000 Dinas Pemuda, Olahraga,
Bab VI - 78 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
pengelolaan kekayaan budaya
Kebudayaan dan Pariwista
b. Program pengelolaan keragaman budaya
Prosentase Meningkatnya kualitas pengelolaan keragaman budaya
100% 100% 250,000,000 -
-
- -
- -
- -
100% 250,000,000 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwista
c. Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya
Jumlah seni budaya yang dilestarikan (seni budaya)
10 10 322,000,000 10 323,610,000 10 326,846,100 10 330,114,561 10 1,302,570,661 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwista
S.2. Menguatkan Ketahanan Sosial Masyarakat
a. Program Peningkatan Kwalitas Pemahaman dan Pengamalan Agama dan Pembinaan Keagamaan
Prosentase meningkatnya kualitas pemahaman dan pengamalan agama
80% 80% 3,548,111,275 90% 5,610,811,250 90% 5,638,865,306 90% 5,695,253,959 90% 5,752,206,499 90% 22,697,137,014 Bagian Adminsitrasi Kesejahteraan Rakyat
S.3. Meningkatnya kerukunan antar-umat beragama
a. Program Pendidikan politik masyarakat
Persentase ORMAS/LSM/PARPOL yang telah memenuhi persyaratan
100% 100% 526,520,250 100% 718,081,000 100% 721,671,405 100% 728,888,119 100% 736,177,000 100% 2,904,817,524 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
b. Program Pengembangan wawasan kebangsaan
Persentase masyarakat yang telah menerima pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan
100% 100% 652,581,450 100% 960,832,030 100% 965,636,190 100% 975,292,552 100% 985,045,478 100% 3,886,806,250 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
Misi 6 : Mewujudkan partispasi masyarakat melalui pemberian akses dan kesempatan dalam pembangunan
Bab VI - 79 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
T.1. Meningkatnya kesetaraan hasil pembangunan dan ekonomi
S.1. Meningkatnya Kesempatan Kerja Masyarakat
a. Program peningkatan kesempatan kerja
Persentase tenaga kerja yang ditempatkan
72% 72% 250,000,000 -
-
- -
- -
- -
72% 250,000,000 Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja
b. Program Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja
% Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
39,22% - - 43,24%
1,000,000,000 45,40%
1,005,000,000 47,67%
1,015,050,000 50,05%
1,025,200,500 50,05%
4,045,250,500 Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja
Pertumbuhan wira usaha baru
27,27% - - 32,40%
35,32%
38,49%
41,96%
41,96%
S.2. Menurunnya angka kemiskinan
a. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Persentase kompetensi angkatan kerja
72% 72% 486,000,000 -
-
- -
- -
- -
72% 486,003,950 Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja
b. Program Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja
% Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
39,22% - - 43,24%
1,000,000,000 45,40%
1,005,000,000 47,67%
1,015,050,000 50,05%
1,025,200,500 50,05%
4,045,250,500 Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja
Pertumbuhan wira usaha baru
27,27% - - 32,40%
35,32%
38,49%
41,96%
41,96%
S.3. Meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan
a. Program Bina Persentase 2% -- -- 12% 1,108,000,000 95% 1,113,540,000 100% 1,124,675,400 100% 1,135,922,154 100% 4,482,137,554 Dinas Sosial
Bab VI - 80 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Pemberdayaan PMKS & PSKS
panti sosial yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lain
b. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
Persentase PMKS yang terlayani dan direhabilitasi
95% 100% 908,744,200 100% 2,021,738,300 100% 2,031,846,992 100% 2,052,165,461 100% 2,072,687,116 100% 9,087,182,069 Dinas Sosial
c. Program Perlindungan Dan Jaminan Sosial
Persentase PMKS yang mendapat bantuan sosial
95% 100% -- 100% 1,035,160,000 100% 1,040,335,800 100% 1,050,739,158 100% 1,061,246,550 100% 4,187,481,508 Dinas Sosial
d. Program Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Perempuan dan Anak
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
3.50% -- -- 3.60% 1,524,000,000 3.70% 1,531,620,000 3.80% 1,546,936,200 3.80% 1,562,405,562 3.80% 6,164,961,762 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR
24% 32% 32% 32% 32% 32% 32%
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
28.57% 28.7% 28.7% 28.7% 28.7% 28.7%
Partisipasi angkatan kerja perempuan
32.07% 32.9% 32.9% 32.9% 32.9% 32.9%
Bab VI - 81 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Rasio KDRT 10% 10% 10% 10% 10%
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur
0% 0% 0% 0% 0% 0%
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana KtP/A dan PPT/PKT di Rumah Sakit
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bab VI - 82 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu.
Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus- kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bab VI - 83 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
korban kekerasan
Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rasio APM perempuan/la
ki‐laki di SD
n/a 93.45 93.5 93.55 93.6 93.65
Rasio APM perempuan/la
ki‐laki di SMP
n/a 93.45 93.5 93.55 93.6 93.65
Rasio APM perempuan/laki‐laki di SMA
n/a 93.45 93.5 93.55 93.6 93.65
Rasio melek huruf perempuan terhadap laki‐laki pada kelompok usia
15‐24 tahun
n/a 93.45 93.5 93.55 93.6 93.65
Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sector nonpertanian
n/a 93.45 93.5 93.55 93.6 93.65
e. Program Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Prosentase meningkatnya partisipasi masyarakat dalam membangun desa
100% 100% 3,561,725,200 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 3,561,725,200 Kecamatan Prajuritkulon
f. Program Cakupan 5% 5% 16,535,335,250 5% 16,618,011,926 5% 16,784,192,046 5% 16,952,033,966 5% 66,889,573,188 Kecamatan
Bab VI - 84 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
pembangunan sarana, prasarana dan pemberdayaan masyarakat
sarana prasarana pemerintah kelurahan yang baik
Prajuritkulon
rata rata jumlah kelompok binaan lembaga pembnerdayaan masyarakat ( LPM )
2% 4% 4% 5% 6% 6%
Rata2 jumlah kelompok binaan PKK
6% 6% 6% 6% 6% 6%
Persentase LPM aktif
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase LPM berprestasi
16.66 % 16.66 %
16.66 %
16.66 %
16.66 %
16.66 %
Persentase PKK aktif
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase posyandu aktif
100% 100% 100% 100% 100% 100%
g. Program Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Persentase partisipasi dan aspirasi masyarakat dalam pembangunan
96.5 96.5 5,815,697,500 -- -- -- -- -- -- -- -- 96.5 5,815,697,500 Kecamatan Magersari
h. Program pembangunan sarana, prasarana dan pemberdayaan masyarakat
Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan Kelurahan yang baik
50% -- -- 83% 17,872,223,500 90% 17,961,584,618 100% 18,141,200,464 100% 18,322,612,468 100% 72,297,621,049 Kecamatan Magersari
Rata-rata jumlah kelompok binaan
1.16 -- -- 1.5 1.6 1.8 2 2
Bab VI - 85 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
1.8 -- -- 2.16 2.33 2.5 2.66 2.66
Persentase LPM aktif
100% -- -- 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase LPM Berprestasi
0% -- -- 16% 33% 49.5% 66% 66%
Persentase PKK aktif
100% -- -- 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Posyandu aktif
100% -- -- 100% 100% 100% 100% 100%
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat
0 -- -- 1.50% 1.50% 1.70% 1.70% 1.70%
i. Program Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Persentase meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
80% 80% 5,815,704,940 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 5,815,704,940 Kecamatan Kranggan
j. Program pembangunan sarana, prasarana dan pemberdayaan masyarakat
Persentase meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
80% -- -- 100% 959,665,610 100% 964,463,938 100% 974,108,577 100% 983,849,663 100% 3,882,087,789 Kecamatan Kranggan
Misi 7 : Mewujudkan anggaran pendapatan dan belanja yang lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat
T.1. Meningkatkan Kemandirian Fiskal Daerah
S.1. Meningkatnya kemandirian keuangan
Bab VI - 86 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
daerah
a. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase meningkatnya pengelolaan keuangan daerah
100% 100% 6,212,148,309 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 6,212,148,309 BPPKA
b. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Presentase tindak lanjut temuan, persentase pelanggaran pegawai dan jumlah temuan BPK
100% 100% 312,949,800 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 312,949,800 BPPKA
c. Program Perencanaan dan Evaluasi Pendapatan Daerah
Pertumbuhan Pajak Daerah
18,9 15 -- 15 1,153,593,394 15 1,159,361,361 15 1,170,954,975 15 1,182,664,524 15 4,666,574,254 BPPKA
Pertumbuhan Retribusi Daerah
4,43 5 5 5 5 5
Pertumbuhan Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan
7,35 5 5 5 5 5
Pertumbuhan Lain-lain PAD yang sah
36,34 10 10 10 10 10
d. Program Pengelolaan Pendapatan Daerah
Persentase meningkatnya pendapatan asli daerah
1,05 15 15 1,042,771,440 15 1,047,985,297 15 1,058,465,150 15 1,069,049,802 15 4,218,271,689 BPPKA
e. Program Penyusunan APBD dan P-APBD Kota Mojokerto
Penetapan APBD
TEPAT TEPAT
- TEPAT
1,862,598,650 TEPAT
1,871,911,643 TEPAT
1,890,630,760 TEPAT
1,909,537,067 TEPAT
7,534,678,120 BPPKA
Persentase SILPA
7,63 7 7 7 7 7 7
Persentase 20,25 20,23 20 20 20 20 20
Bab VI - 87 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Kode Misi/Tujuan/Sasaran/
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (tujuan/ impact/
outcome)
Kondisi kinerja Awal
RPJMD (Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
belanja pendidikan
Persentase belanja kesehatan
28,64 20,84 15 15 15 15 15
Persentase belanja infrastruktur
18,7 25 25 25 25 25 25
Persentase belanja kelurahan
2,45 5 5 5 5 5 5
Perbandingan antara belanja langsung dengan belanja tidak langsung
61/39 61/39 62/38 63/37 63/37 64/36 64/36
Bagi hasil kab/kota dan desa
5.76 7 7 7 7 7 7
f. Program Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Opini BPK terhadap laporan keuangan
WTP -- -- WTP 1,608,661,700 WTP 1,616,705,009 WTP 1,632,872,059 WTP 1,649,200,779 WTP 6,507,439,546 BPPKA
Persentase LKPD yang disusun tepat waktu dan sesuai SAP
100 100 100 100 100 100
g. Program Pengelolaan Aset Daerah
Persentase aset daerah
yang dikelola dengan baik
90 -- -- 90 1,292,592,925 90 1,299,055,890 92 1,312,046,449 92 1,325,166,913 92 920,000,000 BPPKA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
101. PENDIDIKAN
101.15 Program Pendidikan Anak
Usia Dini
% APK PAUD 97% 97% 7,059,590,800 -- -- -- -- -- -- -- -- 97% 7,059,590,800 Dinas
Pendidikan
101.16 Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
Persentase APM
peserta wajib belajar
sembilan tahun
122.05% 121.55% 43,038,334,522 -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- Dinas
Pendidikan
APK SD/MI/Paket A 122.05% - - 121% 39,338,581,543 121% 49,535,274,451 120% 50,030,627,195 120% 50,530,933,467 120% 189,435,416,656
APK SMP/MTs/Paket
B
127.51% 125.51% 126% 127% 127% 128% 128%
APM SD/MI/Paket A 112.85% 113.35% 114% 114% 115% 115% 115%
APM SMP/Mts/Paket B 95.36% 95.66% 95.96% 96% 97% 97% 97%
APS SD/MI/Paket A 122.89% 122.39% 122% 121% 121% 120% 120%
APS SMP/MTs/Paket
B
103.69% 103.89% 104% 104% 104% 105% 105%
Angka Kelulusan SD/MI 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Angka Kelulusan
SMP/MTs
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Angka Melanjutkan
dari SD/MI ke
SMP/MTs
97.33% 97.53% 97.73% 98% 98% 98% 98%
Angka partisipasi
sekolah (APS)
SD/MI/Paket A
122.89% 122.39% 122% 121% 121% 120% 120%
Angka partisipasi
sekolah (APS)
SMP/MTs/Paket B
103.69% 103.89% 104% 104% 104% 105% 105%
Angka Putus Sekolah
(APS) SD/MI
0.01% 0.01% 0.01 0.01 0.01 1% 1%
Angka Putus Sekolah
(APS) SMP/MTs
0.09% 0.08% 0.07% 0.06% 0.05% 0% 0%
URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
Tabel 7. 1: Capaian Kinerja Program Prioritas I dan Kerangka Pendanaan Tahun 2019-2023
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 3 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
Angka Kelulusan (AL)
SD/MI
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Angka Kelulusan (AL)
SMP/MTs
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Angka Melanjutkan
(AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs
97.33% 97.53% 97.73% 98% 98% 98% 98%
Sekolah pendidikan
SD/MI kondisi
bangunan baik31.88% 36.00% 45.00% 54% 62% 71% 71%
Sekolah pendidikan
SMP/MTs63.00% 65.00% 70.00% 75% 80% 85% 85%
Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia
sekolah pendidikan
dasar
50/10.000 50/10.00050/10.0
00
50/10.0
00
50/10.0
00
50/10.0
00
50/10.0
00
Rasio ketersediaan
sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
pendidikan menengah27/10.000 30/10.000
30/10.0
00
30/10.0
00
30/10.0
00
30/10.0
00
30/10.0
00
Proporsi murid kelas 1
yang berhasil
menamatkan sekolah
dasar118.81% 118.83% 119% 119% 119% 119% 119%
Persentase Capaian
SPM Pendidikan Dasar 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
101.18 Program Pendidikan Non
Formal
Persentase pendidikan
non formal yang
berkualitas untuk
semua jenjang
pendidikan
80% 80% 2,264,841,800 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 2,264,841,800 Dinas
Pendidikan
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 4 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
101.20 Program Peningkatan
Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Persentase
kompetensi tenaga
pendidik dan
kependidikan yang
sesuai standart
kuailifikasi
5% 20% 1,582,222,550 -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- Dinas
Pendidikan
Persentase Pendidik
lulus UKG nilai diatas
60/80
5% -- -- 20% 23,151,000,000 20% 33,266,755,000 20% 33,599,422,550 20% 33,935,416,776 100% 123,952,594,326
Persentase Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan yang
menerima Sertifikasi
Guru yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV94.02% 94.52% 95.0% 95.5% 96.0% 97% 96.5%
Rasio guru/murid
sekolah dasar ( SD )1 : 18 1 : 18 1 : 17 1 : 17 1 : 16 1 : 16 1 : 16
Rasio guru/murid
sekolah menengah
pertama ( SMP )
1 : 15 1 : 15 1 : 15 1 : 14 1 : 14 1 : 13 1 : 13
Rasio guru/murid per
kelas rata-rata sekolah
dasar ( SD )
1.01 1.01 1.01 1.01 1.01 101% 1.01
Rasio guru/murid per
kelas rata-rata sekolah
dasar (SMP)
2.29 2.29 2.28 2.28 2.28 227% 2.27
101.22 Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan
% Sekolah yang
menggunakan
informasi manajemen
pendidikan
80% 80% 1,702,660,050 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 1,702,660,050
Dinas
Pendidikan
101.23 Program Pendidikan
Tinggi
% APK Pendidikan
Tinggi40% 40% 338.000.000 -- -- -- -- -- -- -- -- 40% 338.000.000
Dinas
Pendidikan
101.31 Program Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan
Non Formal APK PAUD 93.28% 0% - 95.28% 10,119,542,457 96.28% 10,170,140,169 97.28% 25,271,841,571 98% 25,524,559,987 98.28% 71,086,084,184
Dinas
Pendidikan
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 5 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
Angka Kelulusan PNF 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase lembaga
PAUD & PNF yang
terakreditasi 18% 21% 24% 27% 30% 33% 33%
Angka melek huruf
penduduk usia 15‐24
tahun, perempuan dan
laki‐laki
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Penduduk yang
berusia >15 Tahun
melek huruf (tidak buta
aksara)
97.46% 97.76% 98.06% 98% 99% 99% 99%
102. KESEHATAN
102.15. Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan
Cakupan ketersediaan
obat dan vaksin
(perbekalan
kesehatan) puskesmas
pada 20 item obat
esensial
90% 90% 3,263,927,060 -- -- -- -- -- -- -- -- 90% 3,263,927,060 Dinas
Kesehatan
102.16. Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
Perentase Puskesmas
dan jaringannya sesuai
standar SPM
100% 100% 1,450,453,712 -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
102.39 Program Penguatan
Kesehatan Masyarakat
Angka Kematian Ibu
per 100.000 KH
46,94
(1 kasus)
-- -- Kurang
dari
47,3
(1 Ibu)
6,160,049,630 Kurang
dari
47,3
(1 Ibu)
6,190,849,878 Kurang
dari
47,3
(1 Ibu)
16,252,758,377 Kurang
dari
47,3
(1 Ibu)
16,415,285,961 Kurang
dari
47,3
(1 Ibu)
45,018,943,846
Angka Kematian Bayi
per 1.000 KH
2,34
(5 kasus)
Kurang
dari 11
(23 bayi)
Kurang
dari 10
Kurang
dari 9
Kurang
dari 8
Kurang
dari 7
Kurang
dari 7
Dinas
Kesehatan
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 6 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
Prevalensi Balita Gizi
Buruk
0,49%
(Data Bln
Timbang)
Kurang
dari 1,7%
Kurang
dari
1,65
Kurang
dari 1,6
Kurang
dari
1,55
Kurang
dari 1,5
Kurang
dari 1,5
Prevalensi Stunting
Balita
9,94%
(Data Bln
Timbang)
Kurang
dari 20%
Kurang
dari
19,5%
Kurang
dari
19%
Kurang
dari
18,5%
Kurang
dari
18%
Kurang
dari
18%
Persentase Lansia usia
60 thn keatas
mendapat Skrening
Kesehatan sesuai
Standart
43,58% 60% 65% 70% 75% 80% 80%
Presentase kelurahan
memenuhi tatanan
Kota Sehat ke 8
(Kawasan dengan
tatanan kehidupan
masyarakat sehat
mandiri)
77%
(14 Kel)
77%
(14 Kel)
83%
(15 Kel)
88%
(16 Kel)
94%
(17 Kel)
100%
(18 Kel)
100%
(18 Kel)
Cakupan kelurahan
siaga aktif PURI
(Purnama Mandiri)
94,44% 80% 85% 85% 90% 90% 90%
1.02.17 Program Pengawasan
Obat dan Makanan
Persentase sarana
obat dan makanan
terinspeksi dan dibina
untuk memenuhi
standar kesehatan
80% 80% 94,765,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 94,765,000 Dinas
Kesehatan
102.19 Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Cakupan kelurahan
siaga aktif PURI
(Purnama Mandiri)
90% 90% 1,778,132,700 -- -- -- -- -- -- -- -- 90% 1,778,132,700 Dinas
Kesehatan
102.20 Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
Cakupan balita gizi
buruk mendapat
perawatan
100% 100% 1,402,281,300 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 1,402,281,300 Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 7 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
102.21 Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
Persentase KK yang
akses Open Defecation
Free (ODF)
98% 98% 642,748,300 -- -- -- -- -- -- -- -- 98% 642,748,300 Dinas
Kesehatan
102.22 Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
Persentase orang
dengan TB
mendapatkan
pelayanan TB sesuai
standar
90% 90% 1,427,794,800 -- -- -- -- -- -- -- -- 90% 1,427,794,800 Dinas
Kesehatan
Persentase orang
beresiko HIV
mendapatkan
pemeriksaan HIV
sesuai standar
80% 80%
102.23 Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
Jumlah Puskesmas
menerapkan sistem
Manajemen mutu
pelayanan kesehatan
menuju standar
akreditasi paripurna
berkelanjutan
5
Puskesm
as
5
Puskesma
s
1,160,478,280 -- -- -- -- -- -- -- -- 5
Puskes
mas
1,160,478,280 Dinas
Kesehatan
102.25 Program Pengadaan,
Peningkatan dan
Perbaikan sarana dan
prasarana
Puskemas/Puskesmas
Pembantu dan
jaringannya
Jumlah dokumen
perencanaan
kebutuhan sarana dan
prasarana puskesmas
dan jaringannya
6
dokumen
6
dokumen
2,193,051,300 -- -- -- -- -- -- -- -- 6
dokume
n
2,193,051,300 Dinas
Kesehatan
102.28 Program kemitraan
peningkatan pelayanan
kesehatan
Jumlah Puskesmas
memberikan pelayanan
kemitraan spesialistik
dan dokter umum
(Puskesmas)
6
Puskesm
as
6
Puskesma
s
1,676,866,300 -- -- -- -- -- -- -- -- 6
Puskes
mas
1,676,866,300 Dinas
Kesehatan
102.30 Program peningkatan
pelayanan kesehatan
lansia
Cakupan kunjungan
lansia baru di
Posyandu Lansia
80% 80% 87,041,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 87,041,000 Dinas
Kesehatan
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 8 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
102.31 Program pengawasan
dan pengendalian
kesehatan makanan
Persentase PIRT
memiliki sertifikat PKP
(penyuluh Keamanan
Pangan) dan lauk
sehat
65% 65% 95,133,550 -- -- -- -- -- -- -- -- 65% 95,133,550 Dinas
Kesehatan
102.32 Program peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan anak
Cakupan ibu hamil
yang mendapatkan
pelayanan antenatal
(cakupan kunjungan
kehamilan ke empat
(K4)
98% 98% 3,960,768,878 -- -- -- -- -- -- -- -- 98% 3,960,768,878 Dinas
Kesehatan
102.34 Program Manajemen dan
Kebijakan Pembangunan
Kesehatan
Persentase dokumen
kesehatan yang
dimanfaatkan untuk
bahan penentu
kebiajkan bidang
kesehatan
100% 100% 820,526,030 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 820,526,030 Dinas
Kesehatan
102.35 Program Pengelolaan/
Penyelenggaraan
Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan
Jumlah penduduk yang
dapat mengakses
layanan kesehatan
gratis (total coverage)
dan terlindungi
asuransi kesehatan
(jiwa)
60.000
orang
60.000
orang
8,073,588,450 -- -- -- -- -- -- -- -- 60.000
orang
8,073,588,450 Dinas
Kesehatan
102.40 Program Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit
Presentase orang
dengan TB
mendapatkan
pelayanan TB sesuai
standar
100% -- -- 100% 2,608,275,400 100% 2,621,316,777 100% 2,647,529,945 100% 2,674,005,244 100% 10,551,127,366
Cakupan desa/
kelurahan UCI
83,33% -- 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase penderita
hipertensi
mendapatkan yankes
sesuai standart
51,05% -- 100% 100% 100% 100% 65%
Dinas
Kesehatan
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 9 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
102.41 Program Pengelolaan
Sumber Daya Kesehatan
Persentase
kompetensi Tenaga
Kesehatan JFU/JFT
pada Jajaran Dinas
Kesehatan
50% -- 0 64% 2,283,953,500 71% 2,295,373,268 78% 2,318,327,000 85% 2,341,510,270 85% 9,239,164,038
Presentase
ketersediaan obat dan
vaksin (perbekalan
kesehatan) Puskesmas
pada 20 item obat
Esensial
97,3% -- 87% 90% 92% 95% 95%
Persentase puskesmas
melaksanakan
Kalibrasi Alat
Kesehatan
0% -- 80% 100% 100% 100% 100%
102.37 Program Peningkatan
Mutu dan Pelayanan
Kesehatan
Jumlah Puskesmas
mendukung BLUD
dalam rangka
pelayanan kesehatan
kepada masyarakat
5
Puskesm
as
5
Puskesma
s
11,899,457,504 5
Puskes
mas
12,845,828,000 5
Puskes
mas
12,910,057,140 5
Puskes
mas
13,039,157,711 5
Puskes
mas
13,169,549,289 5
Puskes
mas
51,964,592,140
102.42 Program Pembinaan
Mutu Pelayanan
Kesehatan
Presentase penduduk
yang mendapatkan
Jaminan Kesehatan
saat dibutuhkan
97% - - 97,2% 8,456,027,517 97,3% 8,498,307,655 97,4% 8,583,290,731 97,5% 8,669,123,638 97,5% 34,206,749,541
Persentase kesehatan
Tradisional (HATTRA)
yang berijin/terdaftar
STPT (Surat Terdaftar
Pengobat Tradisional)
13% 14% 16% 18% 20% 22% 22%
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 10 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
Jumlah dokumen
Evaluasi Program
Indonesia Sehat dgn
Pendekatan Keluarga
(PIS-PK)
-- 5 5 6 6 6 6
102.38 Program Pembinaan
Lingkungan Sosial
(DBHCHT)
Jumlah kegiatan
penyediaan sarana
pelayanan kesehatan
bagi masyarakat yang
terkena penyakit akibat
dampak rokok
1
Kegiatan
1
Kegiatan
11,831,495,300 1
Kegiata
n
8,650,178,037 1
Kegiata
n
8,693,428,927 1
Kegiata
n
8,780,363,216 1
Kegiata
n
8,868,166,849 5
Kegiata
n
46,823,632,329 Dinas
Kesehatan
102.33 Program Upaya
Kesehatan Perorangan
Jumlah UPT yang
dapat memberikan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
1 UPT 1 UPT 749.719.297 -- -- -- -- -- -- -- -- 1 UPT 749.719.297 Dinas
Kesehatan
102.102.1
9
Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Persentase
Pemenuhan media
promosi dan Informasi
di Rumah Sakit
100% 100% 100,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 100,000,000 RSU Dr.
Wahidin Sudiro
Husodo
102.102.2
3
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
Akreditasi paripurna 6 kali 6 kali 692.290.800 -- 0 -- 0 -- 0 -- 0 6 kali 692.290.800 RSU Dr.
Wahidin Sudiro
Husodo
102.102.2
6
Program Pengadaan,
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-
paru/Rumah Sakit Mata
Persentase
pemenuhan alat
kesehatan sesuai
Permenkes
46% 51% 9,793,999,000 -- 0 -- 0 -- 0 -- 0 51% 9,793,999,000 RSU Dr.
Wahidin Sudiro
Husodo
102.102.3
4
Program Manajemen dan
Kebijakan Pembangunan
Kesehatan
Persentase dokumen
kesehatan yang
dimanfaatkan untuk
bahan penentu
kebiajkan bidang
kesehatan
100% 100% 90,250,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 90,250,000 RSU Dr.
Wahidin Sudiro
Husodo
Dinas
Kesehatan
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 11 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
102.102.3
5
Program Pengelolaan
Penyelenggaraan
Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan
Persentase pasien
JKN yang terlayani
100% 100% 278,835,550 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 278,835,550 RSU Dr.
Wahidin Sudiro
Husodo
102.102.3
7
Program Peningkatan
Mutu Pelayanan
Kesehatan
Persentase
Pemenuhan
Kebutuhan Kegiatan
Peningkatan Mutu
Pelayanan dan
Pendukung BLUD
100 100 136,513,525,000 100 127,348,494,000 100 127,348,494,000 100 133,351,085,899 100 157,504,260,462 100 127,348,494,000 RSU Dr.
Wahidin Sudiro
Husodo
000.102.1
0
Pogram Pembinaan
Lingkungan Sosial
Persentase Lingungan
Sosial(dampak Rokok)
Yang mendapat
Pelayanan Kesehatan
100 -- -- -- - 100 2.575.000.000 100 2.652.250.000 100 2.731.817.500 100 7.959.067.500 RSU Dr.
Wahidin Sudiro
Husodo
102.102.4
3
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur serta
Pengembangan Media
Promosi
Perentase pegawai
yang mendapatkan
Pendidikan dan
Pelatihan minimal
20jam/thn
60 -- -- -- 0 -- 0 60 100.000.000 -- 0 60 100.000.000 RSU Dr.
Wahidin Sudiro
Husodo
103.. Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
103.15 Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
Persentase rencana
pembangunan jalan
yang
diimplementasikan
100% 100% 29,403,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 29,403,000,000 Dinas PUPR
103.16 Program Pembangunan
Saluran Drainase/Gorong-
gorong
Persentase Rencana
Pembangunan Saluran
Drainase/Gorong-
gorong Yang
Diimplementasikan
80% 80% 9,985,000,500 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 9,985,000,500 Dinas PUPR
103.18 Program Rehabilitasi/
Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
Persentase panjang
jalan ang
direhab/dipelihara
10% 10% 13,290,090,500 -- -- -- -- -- -- -- -- 10% 13,290,090,500 Dinas PUPR
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 12 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
103.23 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan
Persentase
peningkatan sarana
dan prasarana
kebinamargaan
22% 22% 350,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 22% 350,000,000 Dinas PUPR
103.24 Program Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan
Lainnya
Persentase Luas Area
Sawah Yang Terlayani
Jaringan Irigasi Yang
Sudah Ada
40% 40% 3,610,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 40% 3,550,000,000 Dinas PUPR
103.28 Program Pengendalian
Banjir
Persentase area bebas
genangan air (tidak
lebih dari 2 jam)
40% 40% 7,240,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 40% 7,240,000,000 Dinas PUPR
Tidak terjadi genangan
> 2 kali setahun
70,01% 0% - 75% 23,300,000,000 80% 23,416,500,000 84% 38,650,665,000 86% 59,037,171,650 86% 144,404,336,650 Dinas PUPR
Persentase
pembangunan turap di
wilayah jalan
penghubung dan aliran
43,57% 50% 55% 60% 68% 75%
Persentase irigasi
kabupaten dalam
kondisi baik
38,13% 42% 45% 50% 58% 65%
Rasio Jaringan Irigasi 70% 72% 74% 75% 76% 78%
103.29 Program Pengembangan
Wilayah Strateis dan
Cepat Tumbuh
Persentase Sarana
dan Prasarana Yang
Dibangun di Kawasan
Strategis
0% 0% 8,000,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 0% 8,000,000,000 Dinas PUPR
103.30 Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan
Persentase jalan dan
saluran lingkungan
yang baik
100% 100% 40,189,806,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 40,189,806,000 Dinas PUPR
103.33 Program Perencanaan
Tata Ruang
Persentase rencana
tata ruang yang
diimplementasikan
100% 100% 910,000,000.00 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 910,000,000.00 Dinas PUPR
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 13 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
103.36 Program Pembangunan
serta Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan
Persentase panjang
jalan dalam kondisi
baik
65% -- - 71% 26,233,034,950 78% 36,364,200,125 80% 48,727,842,126 83% 59,215,120,547 83% 170,540,197,748 Dinas PUPR
Proporsi panjang
jaringan jalan dalam
kondisi baik
0,76 -- 0,71 0,78 0,68 0,73
Rasio panjang jalan
dengan jumlah
penduduk
0,96 -- 0,96 0,96 0,96 0,96
Persentase kawasan
pemukiman yang yang
belum dapat dilalui
kendaraan roda 4
33% -- 27% 25% 23% 22%
Persentase jalan
kabupaten dalam
kondisi baik ( > 40
KM/Jam)
76% -- 71% 78% 68% 73%
Persentase jalan yang
memiliki trotoar dan
drainase/saluran
pembuangan air
(minimal 1,5 m)
48.30% -- 51.20% 52.70% 54.20% 55.70%
Persentase sempadan
jalan yang dipakai
pedagang kaki lima
atau bangunan rumah
liar
5,48% -- 4,5% 3% 2,5% 2,2%
Persentase rumah
tinggal bersanitasi
98,04% -- 100% 100% 100% 100%
Persentase sempadan
sungai yang dipakai
bangunan liar
1,27% -- 1,1% 1% 0,75% 0,65%
Persentase drainase
dalam kondisi baik/
pembuangan aliran air
tidak tersumbat
94,68% -- 96% 97% 97% 98%
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 14 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
103.37 Pengembangan wilayah
dan fasilitas publik
srategis
Ruang publik yang
berubah
peruntukannya
-- -- -- 3 35,450,000,000 3 45,627,250,000 3 46,083,522,500 3 56,544,357,725 12 183,705,130,225 Dinas PUPR
4. Perumahan dan Kawasan Permukiman
104.15 Program Pengembangan
Perumahan
Prosentase
perumahan kumuh
yang tertangani
71,50% 75% 75,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- Dinas
Perumahan
dan Kawasan
Permukiman
Prosentase
perumahan kumuh
yang tertangani
71,50% -- -- 78% 3,535,362,900 81% 5,197,085,394 84% 5,249,056,248 87% 8,301,546,810 87% 22,283,051,352
Persentase rumah
tinggal bersanitasi
96.36% 97.36% 100% 90% 95% 100% 100%
Persentase penduduk
berakses air minum
97.82% 99.00% 100% 100% 100% 100% 100%
Rasio rumah layak
huni89.00% 99.50% 100% 100% 100% 100% 100%
Rasio permukiman
layak huni
96.00% 97.00% 98.00% 99% 100% 100% 100%
Cakupan ketersediaan
rumah layak huni
94.00% 95.00% 96.00% 97% 98% 99% 99%
Cakupan layanan
rumah layak huni yang
terjangkau
93.00% 94.00% 95.00% 96% 97% 98% 98%
Persentase
permukiman yang
tertata
97.00% 98.00% 99.00% 100% 100% 100% 100%
Persentase lingkungan
permukiman kumuh
4.60% 4.00% 3.00% 2% 1% 0% 0%
Persentase luasan
permukiman kumuh di
kawasan perkotaan
96.36% 97.00% 98.00% 99% 100% 100% 100%
Proporsi rumah tangga
kumuh perkotaan
n/a 5.00% 3.00% 2% 1% 0% 0%
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 15 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
Cakupan lingkungan
yang sehat dan aman
yang didukung dengan
PSU
96.68% 96.68% 96.68% 97% 97% 97% 97%
104.16 Program Lingkungan
Sehat Perumahan
Prosentase
penyehatan lingkungan
yang
diimplementasikan
96.34% 96.50% 6,556,480,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 96.50% 6,556,480,000 Dinas
Perumahan
dan Kawasan
Permukiman
Persentase usualan
Musrenbang dan
POKIR DPRD yang
diverifikasi dan
divalidasi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase usualan
Musrenbang dan
POKIR DPRD hasil
verifikasi dan validasi
yang dilaksanakan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
204.17 Program Penyelesaian
Konflik-Konflik
Pertanahan
Prosentase
meningkatnya tertib
administrasi dan
cakupan penyelesaian
kasus tanah milik
Pemerintah Kota
Mojokerto
73% 76% 50,000,000 - - - - - - - - - - Dinas
Perumahan
dan Kawasan
Permukiman
Prosentase pelayanan
administrasi
pertanahan
73% - - 85% 75,000,000 90% 75,375,000 95% 76,128,750 100% 76,890,038 100% 303,393,788
104.26 Program Perencanaan
Pengembangan
Perumahan dan
Permukiman
Persentase
ketersediaan data
perumahan
75% 75% 300.000.000 - - - - - - - - 75% 300.000.000 Dinas
Perumahan
dan Kawasan
Permukiman
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 16 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
104.27 Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Air
Minum dan Air Limbah
Persentase penduduk
berakses air minum
96% 96% 3,637,628,000 97% 606,500,000 98% 609,532,500 99% 615,627,825 100% 621,784,103 100% 2,453,444,428 Dinas
Perumahan
dan Kawasan
Permukiman
204.18 Program Pengembangan
sistem Informasi
Pertanahan
Persentase dokumen
informasi pertanahan
yang tersedia 10% 100% 100.000.000 -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Dinas
Perumahan
dan Kawasan
Permukiman
5. Ketentraman dan Ketertiban Umum serta perlindungan masyarakat
105.01.15 Program peningkatan
keamanan dan
kenyamanan lingkungan
Cakupan Penegakan
Peraturan Daerah dan
atau Peraturan Kepala
Daerah
100% 100% 779,323,850 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 779,323,850 BAKESBANGP
OL
105.17 Program Pengembangan
wawasan kebangsaan
Presentase
Peningkatan Peserta
yang Mendapatkan /
Mengikuti Kegiatan
Wawasan Kebangsaan
100% 100% 652,581,450 -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- BAKESBANGP
OL
Persentase
masyarakat yang telah
menerima pembinaan
ideologi dan wawasan
kebangsaan
100% -- -- 100% 960,832,030 100% 965,636,190 100% 975,292,552 100% 985,045,478 100% 3,886,806,250
105.18 Program kemitraan
pengembangan wawasan
kebangsaan
Presentase Terjalinnya
Kemitraan antara
Pemerintah Daerah
dan ORMAS/LSM
100% 100% 510,752,600 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 510,752,600 BAKESBANGP
OL
105.21 Program Pendidikan
politik masyarakat
Presentase Peran
Serta dan Partisipasi
Masyarakat dalam
Pemilu
100% 100% 526,520,250 -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- BAKESBANGP
OL
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 17 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
Persentase
ORMAS/LSM/PARPOL
yang telah memenuhi
persyaratan
100% -- -- 100% 718,081,000 100% 721,671,405 100% 728,888,119 100% 736,177,000 100% 2,904,817,524 BAKESBANGP
OL
105.23 Program Pembinaan dan
pengembangan
kewaspadaan nasional
Presentase
Meningkatnya Peserta
Pembinaan dan
Pengembangan
Kewaspadaan
Nasional
100% 100% 1,072,104,700 -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- BAKESBANGP
OL
Persentase
masyarakat yg telah
menerima pembinaan
serta keamanan &
ketentraman.
100% -- -- 100% 1,823,566,170 100% 1,832,684,001 100% 1,851,010,841 100% 3,869,520,949 100% 9,376,781,961
105.02.15 Program Peningkatan
keamanan dan
kenyamanan lingkungan
Cakupan Penegakan
Perda dan Perwali
yang ditangani
16% 16% 2,911,952,700 -- -- -- -- -- -- -- -- 16% 2,911,952,700 SATPOL PP
105.02.16 Program pemeliharaan
Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak
Kriminal
Persentase
Permasalahan
Ketertiban dan
Keamanan yang
ditangani
100% 100% 1,527,497,500 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 1,527,497,500 SATPOL PP
105.02.20 Program peningkatan
Pemberantasan Penyakit
Menular (PEKAT)
Pesentase Kasus
Pelanggaran Pekat
yang ditangani
100% 100% 424,378,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 424,378,000 SATPOL PP
105.02.22 Program Pencegahan
Dini dan Penanggulangan
Korban Bencana Alam
Persentase
Penanganan Bencana
100% 100% 923,701,075 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 923,701,075 SATPOL PP
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 18 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
105.02.25 Program Pembinaan dan
Pengawasan Penegakan
Per-UU Daerah,
Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3
(ketertiban,
ketentraman,
keindahan)
100 -- -- 100 2,911,952,700 100 2,926,512,464 100 2,955,777,588 100 4,985,335,364 100 13,779,578,116 SATPOL PP
105.02.24 Program Pembinaan dan
Pengendalian Bencana
dan Perlindungan
Masyarakat
cakupan pelayanan
bencana kebakaran
kota
100 -- -- 100 922,660,000 100 927,273,300 100 936,546,033 100 945,911,493 100 3,732,390,826 SATPOL PP
tingkat waktu tanggap
(response time rate)
daerah layanan
Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
< 15
menit
-- -- < 15
menit
-- < 15
menit
-- < 15
menit
-- < 15
menit
-- < 15
menit
--
6. SOSIAL
106.15Program Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunitas
Adat Terpencil (KAT) &
PMKS Lainnya
Persentase jumlah
PMKS yang diberi
bantuan
95% 100% 932,890,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 932,890,000 Dinas Sosial
106.16 Program Pelayanan Dan
Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
Persentase PMKS
yang terlayani dan
direhabilitasi
95% 100% 908,744,200 100% 2,021,738,300 100% 2,031,846,992 100% 2,052,165,461 100% 5,072,687,116 100% 12,087,182,069 Dinas Sosial
106.18 Program Pembinaan Para
Penyandang Cacat dan
Trauma
Persentase
tersedianya pendiidkan
dan pelatihan bagi
penyandang disabilitas
dan eks trauma
5 % 10% 219,400,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 10% 219,400,000 Dinas Sosial
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 19 .
TargetTarget Rp Target Target RpRp Target Rp
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
Kode
Kondisi kinerja akhir
periodeBidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Tahun 2022
Capaian Kinerja
PD
Penanggung
Jawab
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Target Rp
Tahun 2021
Rp
106.19 Program pembinaan
panti asuhan /panti
jompo
Persentase
tersedianya
operasional dan
pemeliharaan sarana
dan prasarana PAY
dan rumah jompo
15% 20% 734,405,600 -- -- -- -- -- -- -- -- 20% 734,405,600 Dinas Sosial
106.20 Program pembinaan
eks penyandang
penyakit sosial (eks
narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit
sosial lainnya)
Persentase
pelaksanaan
pendidikan dan
pelatihan ketrampilan
berusaha bagi eks
penyandang penyakit
sosial
15% 20% 44,391,500 -- -- -- -- -- -- -- -- 20% 44,391,500 Dinas Sosial
106.21 Program
Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
Persentase
kelembagaan
kesejahteraan sosial
yang tertangani
15% 20% 1,164,033,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 20% 1,164,033,000 Dinas Sosial
106.23 Program Perlindungan
Dan Jaminan Sosial
Persentase PMKS
yang mendapat
bantuan sosial
95% 100% -- 100% 1,035,160,000 100% 1,040,335,800 100% 1,050,739,158 100% 1,061,246,550 100% 4,187,481,508 Dinas Sosial
106.24 Program Bina
Pemberdayaan PMKS &
PSKS
Persentase panti sosial
yang menerima
program
pemberdayaan sosial
melalui kelompok
usaha bersama
(KUBE) atau kelompok
sosial ekonomi sejenis
lain
2% -- -- 12% 1,108,000,000 95% 1,113,540,000 100% 1,124,675,400 100% 1,135,922,154 100% 4,482,137,554 Dinas Sosial
390,912,450,161 341,663,818,134 384,379,440,434 444,952,341,797 522,221,528,919 1,465,367,911,397JUMLAH TOTAL
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 20 .
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
202.15 Program keserasian
Kebijakan Peningkatan
Kualitas Anak dan
Perempuan
Jumlah sosialisasi yang
terkait dengan kesetaraan
gender pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan anak
4 kali 4 kali 25,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 4 kali 25,000,000 DP3AKB
202.16 Program Penguatan
Kelembagaan Pengarus-
utamaan Gender dan Anak
Persentase perangkat
daerah memiliki focal
point aktif
100% 100%
361,000,000
-- -- -- -- -- -- -- -- 100%
361,000,000
DP3AKB
202.17 Program Peningkatan
Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan
Jumlah sosialisas
tentang Kekerasan
Dalam Rumah Tangga
(KDRT)
100% 100% 178,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 178,000,000 DP3AKB
202.18 Program peningkatan peran
serta dan kesetaraan jender
dalam pembangunan
Persentase keterlibatan
perempuan dalam
pembangunan
10% 25% 575,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 25% 575,000,000 DP3AKB
207.15 Program Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat
Perdesaan
Prosentase meningkatnya
kualitas keberdayaan
masyarakat perdesaan
100% 100% 310,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 4 paket 310,000,000 DP3AKB
207.17 Program peningkatan
partisipasi masyarakat
dalam membangun desa
Prosentase Meningkat-
nya partisipasi masya-
rakat dalam membangun
desa
100% 100% 75,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 26
kelompo
k
75,000,000 DP3AKB
208.15 Program Keluarga
Berencana
Jumlah paket pelayanan
KB pada masyarakat
18 paket 18 paket 1,848,374,400 -- -- -- -- -- -- -- -- 18 paket 1,848,374,400 DP3AKB
208.16 Program Kesehatan
Reproduksi Remaja
Prosentase Advokasi dan
KIE Kesehtan Re-
produksi Remaja (KRR)
100% 100% 255,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 255,000,000 DP3AKB
208.17 Program pelayanan
kontrasepsi
Jumlah bulan untuk
pelayanan MOP & MOW
12 bulan 12 bulan 370,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 12 bulan 370,000,000 DP3AKB
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Tabel 7. 2: Capaian Kinerja Program Prioritas II dan Kerangka Pendanaan Tahun 2019-2023
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 19 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
208.18 Program pembinaan peran
serta masyarakat dalam
pelayanan KB/KR yang
mandiri
Jumlah masyarakat
peduli KB
18
kelurahan
18
keluraha
n
260,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 18
keluraha
n
260,000,000 DP3AKB
208.20 Program pengembangan
pusat pelayanan informasi
dan konseling KRR
Jumlah Wadah Konseling
KRR terpenuhi
12 bulan 170,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 12 bulan 170,000,000 DP3AKB
208.22 Program pengembangan
bahan informasi tentang
pengasuhan dan
pembinaan tumbuh
kembang anak
Jumlah kegiatan
kelompok bina keluarga
balita yang dilaksanakan
2
kegiatan
2
kegiatan
284,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 2
kegiatan
284,000,000 DP3AKB
208.23 Program penyiapan tenaga
pedamping kelompok bina
keluarga
Jumlah kegiatan
kelompok BKB yang
terpadu dengan posyandu
dan PADU (Holistik
Integratif)
170
kelopok
170
kelopok
150,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 170
kelopok
150,000,000 DP3AKB
208.24 Program pengembangan
model operasional BKB-
Posyandu-PADU
Jumlah kegiatan
kelompok BKB yang
terpadu dengan
Posyandu dan PADU
2 kali 2 kali 70,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 2 kali 70,000,000 DP3AKB
202.20 Program Kesetaraan Gender,
Pemberdayaan Perempuan,
dan Perlindungan Perempuan
dan Anak
Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah
3.50% -- -- 3.60% 1,524,000,000 3.70% 1,531,620,000 3.80% 1,546,936,200 3.80% 1,562,405,562 3.80% 6,164,961,762 DP3AKB
Proporsi kursi yang
diduduki perempuan di
DPR
24%
32% 32% 32% 32% 32% 32%
Partisipasi perempuan di
lembaga swasta28.57%
28.7% 28.7% 28.7% 28.7% 28.7%
Partisipasi angkatan kerja
perempuan
32.07% 32.9% 32.9% 32.9% 32.9% 32.9%
Rasio KDRT 10% 10% 10% 10% 10%
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 20 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Persentase jumlah
tenaga kerja dibawah
umur
0% 0% 0% 0% 0% 0%
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan
yang mendapatkan
penanganan pengaduan
oleh petugas terlatih di
dalam unit pelayanan
terpadu
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan
yang mendapatkan
layanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan terlatih
di Puskesmas mampu
tatalaksana KtP/A dan
PPT/PKT di Rumah Sakit
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan layanan
rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas
rehabilitasi sosial terlatih
bagi perempuan dan anak
korban kekerasan di
dalam unit pelayanan
terpadu.
100% 100% 100% 100% 100% 100%
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 21 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Cakupan penegakan
hukum dari tingkat
penyidikan sampai
dengan putusan
pengadilan atas kasus-
kasus kekerasan
terhadap perempuan dan
anak
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan
yang mendapatkan
layanan bantuan hukum
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan layanan
pemulangan bagi
perempuan dan anak
korban kekerasan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan layanan
reintegrasi sosial bagi
perempuan dan anak
korban kekerasan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rasio APM
perempuan/laki‐laki di SDn/a 93.45 93.5 93.55 93.6 93.65
Rasio APM
perempuan/laki‐laki di
SMP
n/a 93.45 93.5 93.55 93.6 93.65
Rasio APM
perempuan/laki‐laki di
SMA
n/a 93.45 93.5 93.55 93.6 93.65
Rasio melek huruf
perempuan terhadap
laki‐laki pada kelompok
usia 15‐24 tahun
n/a 93.45 93.5 93.55 93.6 93.65
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 22 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Kontribusi perempuan
dalam pekerjaan upahan
di sector nonpertanian
n/a 93.45 93.5 93.55 93.6 93.65
208.25 Program PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
LPP, TFR 80% 85% 2,078,117,750 90% 2,088,508,339 95% 2,109,393,422 100% 2,130,487,356 100% 8,406,506,867 DP3AKB
Persentase Perangkat
Daerah (Dinas/Badan)
yang berperan aktif dalam
pembangunan Daerah
melalui Kampung KB
25 25 40 50 60 75
Persentase Perangkat
Daerah (Dinas/Badan)
yang menyusun dan
memanfaatkan
Rancangan Induk
Pengendalian Penduduk
10 10 25 40 50 60
Jumlah kebijakan
(Peraturan
Daerah/Peraturan Kepala
Daerah) yang mengatur
tentang pengendalian
kuantitas dan kualitas
penduduk
1 1 1 1 1 1
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 23 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Jumlah sektor yang
menyepakati dan
memanfaatkan data profil
(parameter dan proyeksi
penduduk) untuk
perencanaan dan
pelaksanaan program
pembangunan
2 2 2 2 2 2
Jumlah kerjasama
penyelenggaraan
pendidikan formal, non
formal, dan informal
yang melakukan
pendidikan
kependudukan
3 3 3 3 3 3
Rata-rata jumlah anak per
keluarga Ratio Akseptor
KB
2 2 2 2 2 2
Angka pemakaian
kontrasepsi/CPR bagi
perempuan menikah usia
15 - 49
69.81 69.81 69.88 69.94 70.01 70.07
Angka kelahiran remaja
(perempuan usia 15–19)
per 1.000 perempuan
usia 15–19 tahun (ASFR
15–19)
21.47 21.47 21.25 21.09 20.89 20.54
Cakupan Pasangan Usia
Subur (PUS) yang istrinya
dibawah 20 tahun
15.96 15.96 15.71 15.56 15.46 15.05
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 24 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Cakupan PUS yang ingin
ber-KB tidak terpenuhi
(unmet need)
10.14 10.14 9.99 9.85 9.74 9.54
Persentase Penggunaan
Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)
38.56 38.56 38.75 38.95 39.15 39.35
Persentase tingkat
keberlangsungan
pemakaian kontrasepsi
8.74 8.74 8.52 8.41 8.24 8.01
Cakupan anggota Bina
Keluarga Balita (BKB) ber-
KB
89.05 89.05 89.36 89.72 90.15 90.54
Cakupan anggota Bina
Keluarga Remaja (BKR)
ber-KB
88.59 88.59 89.05 89.49 90.04 90.45
Cakupan anggota Bina
Keluarga Lansia (BKL)
ber-KB
77.45 77.45 79.52 81.45 83.42 85.06
Pusat Pelayanan
Keluarga Sejahtera
(PPKS) di setiap
Kecamatan
1 1 1 1 1 1
Cakupan Remaja dalam
Pusat Informasi Dan
Konseling
Remaja/Mahasiswa
5, 25 5, 25 6.75 8.15 9.04 10.52
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 25 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Cakupan PKB/PLKB
yang didayagunakan
Perangkat Daerah KB
untuk perencanaan dan
pelaksanaan
pembangunan daerah di
bidang pengendalian
penduduk
100 100 100 100 100 100
Cakupan PUS peserta KB
anggota Usaha
Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang ber-KB
mandiri
78.65 78.65 80.53 82.75 84.65 86.45
Rasio petugas Pembantu
Pembina KB Desa
(PPKBD) setiap
desa/kelurahan
100 100 100 100 100 100
Cakupan ketersediaan
dan distribusi alat dan
obat kontrasepsi untuk
memenuhi permintaan
masyarakat
100 100 100 100 100 100
Persentase Faskes dan
jejaringnya (diseluruh
tingkatan wilayah) yang
bekerjasama dengan
BPJS dan memberikan
pelayanan KBKR sesuai
dengan standarisasi
pelayanan
100 100 100 100 100 100
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 26 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Cakupan penyediaan
Informasi Data Mikro
Keluarga di setiap desa
100 100 100 100 100 100
Persentase remaja yang
terkena Infeksi Menular
Seksual (IMS)
Cakupan kelompok
kegiatan yang melakukan
pembinaan keluarga
melalui 8 fungsi keluarga
100 100 100 100 100 100
Cakupan keluarga yang
mempunyai balita dan
anak yang memahami
dan melaksanakan
pengasuhan dan
pembinaan tumbuh
kembang anak
60.47 60.47 63.45 66.76 68.47 70.64
Rata-rata usia kawin
pertama wanita
20 20 20 21 21 21
Persentase Pembiayaan
Program Kependudukan,
Keluarga Bencana dan
Pembangunan Keluarga
melalui APBD dan
APBDes
0.40 0.40 0.38 0.40 0.40 0.40
8. PANGAN
203.16 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Persentase mutu dan
keamanan pangan yang
diawasi
100% 100% 613,375,950 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 613,375,950 Dinas KP &
Pertanian
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 27 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
303.20 Program Pengembangan
Budidaya Perikanan
Persentase Hasil
Produksi sektor
perikanan budidaya5% 5% 968,084,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 5% 968,084,000
Dinas KP &
Pertanian
305.16 Program Peningkatan
Ketahan Pangan
(pertanian/perkebunan)
Persentase mutu dan
keamanan pangan yang
diawasi dan dipantau 40% 40% 1,648,443,700 -- -- -- -- -- -- -- -- 40% 1,648,443,700
Dinas KP &
Pertanian
305.19 Program Peningkatan
Produksi Pertanian/
Perkebunan
Prosentase Produksi padi 4% 4% 450,000,000
-- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Dinas KP &
Pertanian
Persentase peningkatan
hasil produksi
pertanian/perkebunan
4%
-- --
4% 500,000,000 4% 502,500,000 4% 507,525,000 4% 512,600,250 4% 2,022,625,250
Cakupan bina kelompok
petani
5% 5% 5% 5% 5% 5% 5%
Jumlah Produksi sektor
pertanian
6.243,3
Ton/Th
6.441,5
Ton/Th
6.450,6
Ton/Th
6.837,9
Ton/Th
6.837,9
Ton/Th
6.837,9
Ton/Th
6.837,9
Ton/Th
Jumlah Produksi Sektor
perkebunan
94.500
Kw/Th
95.760
Kw/Th
97.020
Kw/Th
99.540
Kw/Th
99.540
Kw/Th
100.800
Kw/Th
100.800
Kw/Th
305.21 Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
Persentase kasus
penyakit hewan menular
terhadap populasi ternak
0.32% 0.32% 140,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 0.32% 140,000,000 Dinas KP &
Pertanian
305.22 Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan
Jumlah Usaha
Peternakan
100 100 80,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- Dinas KP &
Pertanian
301.25 Program Peningkatan
Produksi Peternakan dan
Perikanan
Persentase Produksi
perikanan
100 -- -- 100 520,000,000 100 522,600,000 100 527,826,000 100 533,104,260 100 2,103,530,260
Cakupan Bina
POKDAKAN
100 100 100 100 100 100 100
Persentase Produksi
peternakan
100 100 100 100 100 100 100
Cakupan penanganan
kasus penyakit hewan
100 100 100 100 100 100 100
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 28 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
203.17 Program pengembangan
dan pengendalian
ketahanan pangan
Ketersediaan pangan
utama
49 Kg/Th
- -
55 Kg/Th 700,000,000 60 Kg/Th 703,500,000 65 Kg/Th 710,535,000 66 Kg/Th 717,640,350 66 Kg/Th 2,831,675,350 Dinas KP &
Pertanian
Ketersediaan energi
dan protein perkapita
90% 90% 90% 90% 90% 90%
LINGKUNGAN HIDUP
Persentase Luas Area
Bersih Sampah60%
-- --64% 5,121,149,300 66% 8,146,755,047 68% 8,228,222,597 70% 10,310,504,823 70% 31,806,631,766 DLH
Persentase Sampah
Yang Di Kelola65% 66% 4,234,183,600 67% 68% 69% 70% 70% DLH
Persentase Pelaku
Usaha/Kegiatan Yang
Taat Peraturan LH40%
-- --
50% 794,588,350 55% 798,561,292 60% 806,546,905 65% 814,612,374 65% 3,214,308,920 DLH
Persentase Sekolah Yang
Memenuhi Kriteria
ADIWIYATA15%
-- --
21% 24% 27% 30% 30% DLH
Persentase Luas Taman
terhadap Luas Wilayah 0.22%
-- --
0.30% 5,665,474,200 0.34% 8,693,801,571 0.38% 8,780,739,587 0.42% 9,868,546,983 0.42% 33,008,562,340 DLH
Persentase Lampu PJU
Yang Berfungsi Baik 75%
-- --
77% 78% 79% 80% 80% DLH
205.16 Program Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
Indeks Pencemaran
Lingkungan Hidup63.02 64.02 672,085,950 - - - - - - - - - - DLH
205.17 Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya
Alam
Prosentase Sumber daya
alam yang berkualitas 63.02 64.02 187,148,050 - - - - - - - - - - DLH
205.19 Program Peningkatan
Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
Prosentase ketersediaan
database lingkungan
63.02 64.02 571,181,900 - - - - - - - - - - DLH
205.20 Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
Prosentase titik pantau
pengujian63.02 64.02 233,065,850 - - - - - - - - - - DLH
Program Pemulihan dan
Peningkatan Kualitas
Lingkungan Hidup
Program Penataan dan
Pentaatan Lingkungan Hidup
205.26
205.27
Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan
205.15
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 29 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
205.24 Pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau (RTH)
Persentase Upaya
Peningkatan
Ketercukupan RTH Publik 0.22% 0.26% 4,790,412,150 - - - - - - - - - - DLH
205.25 Program Peningkatan dan
Pengembangan Lampu
Penerangan Jalan Umum
Persentase
meningkatnya kualitas
Lampu PJU 75% 76% 1,412,926,350 - - - - - - - - - - DLH
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
206.15 Program Penataan
Administrasi Kependudukan
Persentase penduduk
yang memiliki
kelengkapan administrasi
100% 100% 1,937,188,860
- - - - - - - - - -
Dinas
Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
Rasio penduduk ber KTP
per satuan penduduk
0,98
- -
0,98 875,258,810 0,99 879,635,104 0,99 888,431,455 0,99 897,315,770 0,99 3,540,641,139
Rasio Bayi berakte
kelahiran
0,98 0,99 1 1 1 1 1
Rasio pasangan berakte
nikah
0,83 0,85 0,89 0,9 0,91 0.92 0.92
Penerapan KTP nasional
berbasis NIK
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah
Cakupan penerbitan
Kartu Tanda Penduduk
(KTP)
98% 98% 98% 99% 99% 99% 99%
Cakupan penerbitan akte
kelahiran
99% 99% 100% 100% 100% 100% 100%
206.16 PROGRAM PENGELOLAAN
INFORMASI DAN
PEMANFAATAN DATA
Jumlah Perjanjian
Kerjasama dan
Pemanfaatan Data
1 OPD -- -- 1 OPD 347,920,350 1 OPD 349,659,952 1 OPD 353,156,551 1 OPD 356,688,117 5 OPD 1,407,424,970 Dinas
Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
Penggunaan data
konsolidasi bersih 0 40% 50% 65% 85% 100% 100%
Jumlah Inovasi
Pelayanan admindukada ada ada ada ada ada ada
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 30 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Cakupan penyediaan hak
akses kependudukan 0% 40% 50% 75% 90% 100% 100%
Ketersediaan database
kependudukan skala
propinsi tdk tdk tdk tdk tdk tdk tdk
PERHUBUNGAN
209.15 Program Pembangunan
Prasarana dan fasilitas
Perhubungan
Persentase
permasalahan terkait
ketertiban dan kelancaran
lalu lintas yang mendapat
rekomendasi
100% 100% 151,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 151,000,000 DINAS
PERHUBUNGAN
Persentase titik parkir
yang penataannya tidak
melebihi lahan parkir
yang disediakan
97% 100% 1,625,408,350 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 1,625,408,350 DINAS
PERHUBUNGAN
Persentase penurunan
angka pelanggaran lalu
lintas dan angkutan jalan
(LLAJ)
20% 20% 906,859,850 -- -- -- -- -- -- -- -- 20% 906,859,850 DINAS
PERHUBUNGAN
209.16 Program Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas LLAJ
Persentase fasilitas dan
perlengkapan jalan dalam
kondisi baik (layak fungsi)
85% 85% 168,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 85% 168,000,000 DINAS
PERHUBUNGAN
Persentase alat uji
kendaraan bermotor yang
berfungsi dan akurat
(sesuai dengan standard
Kementerian
Perhubungan)
100% 100% 264,460,750 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 264,460,750 DINAS
PERHUBUNGAN
209.17 Program Peningkatan
Pelayanan Angkutan
Persentase keterisian/
faktor muat/ load factor
angkutan sekolah gratis
100% 100% 1,170,942,550 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 1,170,942,550 DINAS
PERHUBUNGAN
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 31 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
209.19 Program Pengendalian dan
Pengamanan Lalu Lintas
Persentase pemenuhan
ketersediaan fasilitas
perlengkapan jalan
87% 95% 449,623,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 95% 449,623,000 DINAS
PERHUBUNGAN
209.20 Program peningkatan
kelaikan pengoperasian
kendaraan bermotor
Persentase angkutan
orang dan angkutan
barang yang laik jalan
100% 576.448.900 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 576.448.900 DINAS
PERHUBUNGAN
209.21 Program Peningkatan
Pengendalian LLAJ
Persentase Angka
Pelanggaran LLAJ
12,00% -- -- 28,72 % 660,672,675 35,85 % 663,976,038 42,26 % 670,615,799 48,04 % 677,321,957 48,04 % 2,672,586,469 DINAS
PERHUBUNGAN
Persentase penurunan
angka pelanggaran lalu
lintas dan angkutan jalan
(LLAJ)
30% 30% 30% 30%
209.22 Program Peningkatan
Kelancaran Lalu Lintas
Persentase ruas jalan
dengan tingkat layanan
jalan minimal "C"
42.86% -- -- 53.57% 2,153,580,500 64.29% 3,664,348,403 82.14% 3,700,991,887 100% 5,738,001,805 100% 15,256,922,594 DINAS
PERHUBUNGAN
209.23 Program Peningkatan
Kelaikan Angkutan Jalan
Persentase angkutan
orang dan barang yang
laik jalan
86% -- -- 90% 1,157,783,500 92% 2,663,572,418 94% 2,690,208,142 95% 4,717,110,223 95% 11,575,000,000 DINAS
PERHUBUNGAN
2.10. KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
210.15 PROGRAM
PENGEMBANGAN
KOMUNIKASI, INFORMASI
DAN MEDIA MASSA
Cakupan layanan
komunikasi dan
informatika kepada
masyarakat
80% 100% 3,185,854,525 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 3,185,854,525 Diskominfo
210.17 PROGRAM FASILITASI
PENINGKATAN SDM
BIDANG KOMUNIKASI DAN
INFORMASI
Presentase masyarakat
yang puas dengan
kegiatan penyebarluasan
informasi pembangunan
melalui media cetak,
elektronik, luar ruang,
tatap muka dan mobile
80% 100% 35,224,100 - - - - - - - - 100% 35,224,100 Diskominfo
210.18 PROGRAM KERJASAMA
INFORMASI DENGAN MAS
MEDIA
Persentase informasi
pembangunan yang
disampaikan melalui
media luar ruang
80% 100% 1,073,975,500 - - - - - - - - 80% 1,073,975,500 Diskominfo
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 32 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
214.15 PROGRAM
PENGEMBANGAN
DATA/INFORMASI/STATISTI
K DAERAH
Presentase masyarakat
yang puas dengan
penyediaan layanan data
statistik sektoral
80% 100% 379,584,550 - - - - - - - - 80% 379,584,550 Diskominfo
401.36 Program Sosialisasi
Ketentuan di Bidang Cukai
Persentase peningkatan
pengetahuan dan
pemahaman peserta
tentang ketentuan
perundang undangan di
bidang cukai
80% 80% 150,000,000 - - - - - - - - 80% 150,000,000 Diskominfo
210.19 PROGRAM PENGELOLAAN
INFORMASI DAN
KOMUNIKASI PUBLIK
1. Persentase masyarakat
yang mengetahui
program pembangunan,
n/a - - 80% 1,256,273,300 80% 2,262,554,667 90% 2,285,180,213 90% 3,308,032,015 90% 9,112,040,195 Diskominfo
2. Persentase masyarakat
yang mengakses layanan
komunikasi dan informasi
n/a - - 80% 80% 90% 90% 90%
3. Persentase Informasi
publik yang telah dapat
diakses
n/a - - 80% 80% 90% 90% 90%
210.20 PROGRAM PENGELOLAAN
APLIKASI INFORMATIKA
1. Persentase
ketersediaan layanan TIK
sesuai kebutuhan, 2.
Persentase layanan TIK
yang berfungsi baik
n/a - - 80% 2,077,787,600 80% 3,588,176,538 90% 3,624,058,303 90% 3,660,298,886 90% 12,950,321,328 Diskominfo
214.16 PROGRAM
PENYELENGGARAAN
STATISTIK SEKTORAL
Persentase Perangkat
Daerah yang menerapkan
standarisasi data
n/a - - 70% 422,447,400 75% 424,559,637 77% 428,805,233 80% 433,093,286 80% 1,708,905,556 Diskominfo
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 33 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
210.21 PROGRAM
PENYELENGGARAAN
PENGAMANAN INFORMASI
PEMERINTAH DAERAH
1. Persentase
pengamanan informasi
dan jaringan
n/a - - 70% 214,354,085 75% 215,425,855 77% 217,580,114 80% 219,755,915 80% 867,115,970 Diskominfo
KOPERASI, USHA KECIL DAN MENENGAH
201.15 Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja
Persentase kompetensi
angkatan kerja
72% 72% 486,000,000 - - - - - - - - 72% 486,003,950 Diskouminaker
201.16 Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
Persentase tenaga kerja
yang ditempatkan
72% 72% 250,000,000 - - - - - - - - 72% 250,000,000 Diskouminaker
201.17 Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
Persentase besarannya
pekerja/ buruh yang
menjadi peserta program
JAMSOSTEK aktif
73% 73% 100,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 73% 100,000,000 Diskouminaker
211.10 Program pembinaan
lingkungan sosial
Persentase tenaga kerja
dan masyarakat yang
terlatih
75% 75% 150,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 75% 150,000,000 Diskouminaker
211.15 Program penciptaan iklim
usaha Usaha Kecil
Menengah yang konduksif
Persentase UMKM yang
mandiri dan berdaya
saing
59% 59% 130,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 59% 130,000,000 Diskouminaker
211.16 Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
Persentase pertumbuhan
wira usaha baru
80% 80% 335,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 335,000,000 Diskouminaker
211.17 Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
Prosentase meningkatnya
sistem sistem pendukung
usaha bagi usaha mikro
kecil menengah
81% 81% 352,200,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 81% 352,200,000 Diskouminaker
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 34 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
211.18 Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Prosentase Terwujudnya
Profesionalisme dan
Pertumbuhan Koperasi
yang Didukung
Pengelolaan
Kelembagaan dan Usaha
Serta Partisipasi Anggota
yang Berkualitas
78% 78% 415,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 78% 415,000,000 Diskouminaker
211.19 Program Peningkatan
Kapasitas SDM Koperasi
Persentase koperasi aktif 80% 80% 380,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 380,000,000 Diskouminaker
308.15 Program pengembangan
wilayah transmigrasi
Persentase transmigran
yang sukses
40% 40% 30,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 40% 30,000,000 Diskouminaker
308.16 Program Transmigrasi lokal Persentase kualitas
kepesertaaan,
ketrampilan, dan
produktivitas transmigrasi
40% 40% 30.000.000 -- -- -- -- -- -- -- -- 40% 30.000.000 Diskouminaker
211.21 Program Peningkatan
Kapasitas Usaha koperasi
% pertumbuhan omzet
koperasi
12,38% - - 13,65% 750,000,000 14,33% 753,750,000 15,05% 761,287,500 15,80% 768,900,375 15,80% 3,033,937,875 Diskouminaker
211.20 Program Peningkatan
Kapasitas Usaha Mikro
% Pertumbuhan omzet
usaha mikro
7,25% - - 8,15% 700,000,000 8,63% 703,500,000 9,15% 710,535,000 9,70% 717,640,350 9,70% 2,831,675,350 Diskouminaker
% Tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan
berbasis kompetensi
39,22% - - 43,24% 1,000,000,000 45,40% 1,505,000,000 47,67% 1,520,050,000 50,05% 2,535,250,500 50,05% 6,560,300,500 Diskouminaker
Pertumbuhan wira usaha
baru
27,27% - - 32,40% 35,32% 38,49% 41,96% 41,96%
PENANAMAN MODAL
212.15 Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
Cakupan Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
100% 100% 710,993,680 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 710,993,680 DPMPTSP
212.16 Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi
Investasi
Cakupan Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
100% 100% 490,827,330 50% 888,750,000 60 893,193,750 65 902,125,688 70 911,146,944 70% 3,595,216,382 DPMPTSP
201.18 Program Peningkatan
Produktivitas Tenaga Kerja
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 35 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Persentase perusahaan
yang tertib melaporkan
LKPM
50% -- -- --
401.20 Program Peningkatan sistem
pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
Persentase OPD yang
melaporkan kegiatan
tepat waktu
100% 100% 92,499,900 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 92,499,900 DPMPTSP
401.23 Program Optimalisasi
Pemanfaatan Tehnologi
Informasi
Persentase Peningkatan
Aplikasi yang digunakan
dalam pengelolaan pajak
daerah
100% 100% 340,987,560 - - - - - - - - 100% 340,987,560 DPMPTSP
401.26 Program Penataan Peraturan
Perudang-Undangan
Persentase Peraturan
Perundang-Undangan
Daerah yang ditetapkan
1
dokumen
1
dokume
n
84,999,900 - - - - - - - - 1
dokume
n
84,999,900 DPMPTSP
212.18 Program Optimalisasi
pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan
Persentase indek
kepuasan masyarakat
80,50 - - 83 372,000,000 83 373,860,000 83 377,598,600 83 381,374,586 83 1,504,833,186 DPMPTSP
212.19 Program Pengawasan dan
Pengendalian Penanaman
Modal
Persentase Jumlah
Pemohon Perizinan
Usaha yg Diverifikasi
100% - - 100% 700,875,000 100% 704,379,375 100% 711,423,169 100% 718,537,400 100% 2,835,214,944 DPMPTSP
Persentase penyelesaian
kasus pengaduan
pelayanan perijinan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA
213.15 Program Pengembangan
dan Keserasian Kebijakan
Pemuda
Persentase pemuda yang
berperan100% 100% 100.000.000
- - - - - - - -
100% 100.000.000
DISPORABUDP
AR
213.16 Program Peningkatan Peran
Serta Kepemudaan
Persentase Tingkat
keaktifan pemuda (%)
5% 100% 522,000,000 15% 1,105,000,000 25% 1,610,525,000 40% 1,626,630,250 60% 1,642,896,553 60% 5,985,051,803 DISPORABUDP
AR
213.20 Program Pembinaan dan
Permasyarakatan Olahraga
Persentase sarana dan
prasarana olah raga yang
memadai
14% 100% 632,000,000 - - - - - - - - 100% 632,000,000 DISPORABUDP
AR
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 36 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Persentase atltit/cabor
yang berprestasi (%)
14% - - 20% 1,375,000,000 10% 1,381,875,000 30% 1,395,693,750 50% 1,409,650,688 50% 5,562,219,438 DISPORABUDP
AR
213.21 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Olah
Raga
Persentase sarana dan
prasarana olah raga yang
memadai
100% 100% 905,760,480 - - - - - - - - 100% 905,760,480 DISPORABUDP
AR
216.16 Program Pengelolaan
Kekayaan Budaya
Presentase Meningkatnya
kualitas pengelolaan
kekayaan budaya
100% 100% 775,000,000 - - - - - - - - 100% 775,000,000 DISPORABUDP
AR
216.17 Program Pengelolaan
Keragaman Budaya
Prosentase Meningkatnya
kualitas pengelolaan
keragaman budaya
100% 100% 250,000,000 - - - - - - - - 100% 250,000,000 DISPORABUDP
AR
216.19 Program Pengelolaan
Kekayaan dan Keragaman
Budaya
Jumlah seni budaya yang
dilestarikan (seni budaya)
10 - - 10 322,000,000 10 323,610,000 10 326,846,100 10 330,114,561 10 1,302,570,661 DISPORABUDP
AR
304.15 Program pengembangan
pemasaran pariwisata
Prosentase
Meningkatnya Kualitas
Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
100% 100% 1,628,754,750 - - - - - - - - 100% 1,628,754,750 DISPORABUDP
AR
304.16 Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
Persentase Kunjungan
wisata
0% - - 40% 1,361,200,000 60% 2,368,006,000 80% 2,391,686,060 100% 2,415,602,921 100% 8,536,494,981 DISPORABUDP
AR
304.17 Program pengembangan
Kemitraan
Persentase
Pengembangan
Kemitraan Baru
100% 100% 100,000,000 - - - - - - - - 100% 100,000,000 DISPORABUDP
AR
PERPUSTAKAAN
101.21 Program Pengembangan
Budaya Baca masyarakat dan
Pembinaan Perpustakaan
Persentase kenaikan
jumlah pengunjung
perpustakaan (%)
15 15 1,076,273,650 - - - - - - - - 15 1,076,273,650 Dinas
Perpustakaan
dan Arsip
101.21 Program Peningkatan minat
Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
Jumlah Perpustakaan 167.00 167 167 167 167
Jumlah rata-rata
pengunjung
perpustakaan/tahun
13,349 13,500 14,000 14,500 15,000
Dinas
Perpustakaan
dan Arsip
1,108,561,861 1,114,104,670 2,136,498,174 5,484,410,422 1,125,245,717
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 37 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Koleksi buku yang
tersedia di perpustakaan
daerah
51,000
218.15 Program perbaikan sistem
administrasi kearsipan
Persentase instansi
pemerintah yang
mengelola arsip secara
baku (%)
80 80 130,855,550 - - - - - - - - - - Dinas
Perpustakaan
dan Arsip
218.16 Program penyelamatan dan
pelestarian dokumen/arsip
daerah
Persentase instansi
pemerintah yang
mengelola arsip secara
baku (%)
80 80 239,819,750 - - - - - - - - - - Dinas
Perpustakaan
dan Arsip
218.17 Program pemeliharaan
rutin/berkala sarana dan
prasarana kearsipan
Persentase instansi
pemerintah yang
mengelola arsip secara
baku (%)
80 100% 231,926,650 - - - - - - - - - - Dinas
Perpustakaan
dan Arsip
218.18 Program peningkatan kualitas
pelayanan informasi
Persentase instansi
pemerintah yang
mengelola arsip secara
baku (%)
80 80 95,751,050 - - - - - - - - - - Dinas
Perpustakaan
dan Arsip
218.19 Program Pembinaan dan
Pengawasan Kearsipan
Persentase Perangkat
Daerah yang mengelola
arsip secara baku
- - 100% 142,461,978 100% 143,174,288 100% 144,606,031 100% 146,052,091 100% 576,294,388 Dinas
Perpustakaan
dan Arsip
218.20 Program Pengelolaan Arsip
Persentase jumlah arsip
yang dikelola dengan baik
- - 100% 576,841,613 100% 579,725,821 100% 585,523,079 100% 591,378,310 100% 2,333,468,823 Dinas
Perpustakaan
dan Arsip
Persentase arsip yang
terselamatkan yang
dikelola dengan baik
100% 100% 100% 100% 100%
PERDAGANGAN
306.15 Program perlindungan
konsumen dan pengamanan
perdagangan
Persentase pengaduan
masyarakat terkait
perdagangan 11% 11% 767,204,559 - - - - 11% 767,204,559 DISPERINDAG
306.17 Program peningkatan dan
pengembangan ekspor
Persentase peningkatan
jumlah produk yang
diekspor 5% 5% 50,000,000 5% 50,000,000 DISPERINDAG
Dinas
Perpustakaan
dan Arsip
1,108,561,861 1,114,104,670 2,136,498,174 5,484,410,422 1,125,245,717
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 38 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
306.18 Program peningkatan efisiensi
perdagangan dalam negeri
Cakupan efisiensi
mekanisme perdagangan
daerah40% 40% 4,439,865,850 - - - - 40% 4,439,865,850 DISPERINDAG
306.19 Program pembinaan
pedagang kakilima dan
asongan
Prosentase Pembinaan
Pedagang Kaki Lima dan
Asongan Dapat
Terlaksana10% 10% 11,797,900 - - - - 10% 11,797,900 DISPERINDAG
306.20 Program Pengawasan Usaha
dan Komoditas Barang
Pokok, Barang Penting
lainnya
Persentase tingkat Inflasi
tahun berjalan 3.50% - 3.50% 1,280,000,000 3.50% 1,286,400,000 3.50% 1,299,264,000 3.50% 3,312,256,640 3.50%
7,177,920,640
DISPERINDAG
306.21 Program Pengembangan
Usaha Perdagangan
Persentase tingkat Inflasi
tahun berjalan
- 6.20% 12,892,257,500 6.20% 12,956,718,788 6.20% 13,086,285,975 6.20% 15,217,148,835 Naik
sebesar
24,8%
54,152,411,098
DISPERINDAG
307.16 Program pengembangan
industri kecil dan menengah
Prosentase meningkatnya
Jumlah Produk IKM dan
Pendapatan Pengrajin
80% 80% 175,811,350 5.70% 472,754,000 5.70% 475,117,770 5.70% 479,868,948 5.70% 484,667,637 22,8% 2,088,219,705
DISPERINDAG
307.17 Program peningkatan
kemampuan teknologi industri
Prosentase Meningkatkan
Kemampuan Pengusaha
Dalam Mengelola
Usahanya, Meningktkan
Standar Produk dan Daya
Saing Produk IKM
35% 35% 191,949,700 - - - - 35% 191,949,700 DISPERINDAG
307.18 Program penataan struktur
industri
Cakupan Penataan
Struktur Industri Hulu-Hilir 80% 80% 20,015,850 - - - - 80% 20,015,850 DISPERINDAG
307.19 Program pengembangan
sentra-sentra industri
potensial
Persentase Sentra
Industri Potensial
Difasilitasi80% 80% 600,000,000 - - - - 80% 600,000,000 DISPERINDAG
307.20 Program Peningkatan Daya
Saing Produk IKM
Persentase peningkatan
Nilai Tambah Produksi
tahun berjalan
- 5.70% 733,215,000 5.70% 736,881,075 5.70% 744,249,886 5.70% 751,692,385 22,8% 2,966,038,345
DISPERINDAG
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 39 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
306.10 Program Pembinaan
Lingkungan Sosial
Persentase lingkungan
sosial yang dibangun/
dipelihara
10% 10% 1,226,797,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 10% 1,226,797,000
DISPERINDAG
306.21 Program Pembinaan
Lingkungan Sosial
Persentase tingkat
kepuasan IKM yang
difasilitasi
25% -- -- 25% 469,274,413 25% 473,967,157 25% 478,706,829 25% 483,493,897 25% 1,905,442,296
DISPERINDAG
306.11 Program Pembinaan Industri
(Cukai)
Persentase produk
IKM yang memiliki
HAKI
10% 10% 224,999,950 -- -- -- -- -- -- -- -- 10% 224,999,950
DISPERINDAG
307.21 Program Pembinaan Industri
(Cukai)
Persentase
peningkatan jumlah
produk IKM yang
memiliki HAKI
120,000,000 121,200,000 122,412,000 123,636,120 487,248,120
DISPERINDAG
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
401.15 Program peningkatan
keberdayaan masyarakat
perdesaan
Prosentase meningkatnya
kualitas keberdayaan
masyarakat perdesaan
18
kelurahan
18
keluraha
n
250,913,600 -- -- -- -- -- -- -- -- 3 Kel.
Sangat
berkemb
ang
250,913,600 SETDA
401.20 Program peningkatan sistem
pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
Rangking prestasi
Pemerintah Daerah
dalam (LPPD dan LKPJ)
Nilai
sangat
tinggi
(ranking
34
Nasional)
Nilai
sangat
tinggi
(ranking
30 besar
Nasional
430,085,000 -- -- -- -- -- -- -- -- SETDA
401.27 Program Penataan Daerah
Otonomi Baru
Prosentase PNS/ASN
mengikuti upacara Hari
Otoda dan Hari Jadi Prov
Jatim
600 ASN 800
ASN
52,185,550 -- -- -- -- -- -- -- -- 800 ASN 52,185,550 SETDA
301.17 Program pembinaan dan
pengembangan bidang
ketenagalistrikan
Jumah laporan terhadap
penggunaan listrik dan
air, BBM bersubsidi dan
distribusi gas LPG
2 dok 2 dok 234,650,250 -- -- -- -- -- -- -- -- 2 dok 234,650,250 SETDA
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 40 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
401.26 Program penataan peraturan
perundang-undangan
Persentase produk
hukum daerah yang
harmonis tidak tumpang
tindih, penyelesaian
permasalahn hukum dan
pemahaman peraturan
perundang-undangan di
masyarakat
80% 100% 955,511,100 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 955,511,100 SETDA
Persentase produk
hukum daerah yang
difasilitasi
80% -- -- 100% 955,511,100 100% 960,288,656 100% 969,891,542 100% 979,590,457 100% 3,865,281,755
Persentase penanganan
permasalahan hukum
yang difasilitasi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
401.18 Program Pembinaan dan
Fasilitasi Pengelolaan
Keuangan Kabupaten/Kota
Jumlah dokumen
rumusan kebijakan
terkait bidang
perekonomian
4 dok 4 dok 850,110,050 -- -- -- -- -- -- -- -- 4
dokume
n
850,110,050 SETDA
401.31 Program penataan
kelembagaan dan
ketatalaksanaan
Prosentase OPD yang
tepat ukuran (rightsizing),
% OPD pelanana yang
mempunyai SKM dengan
nilai baik dan % LKjIP
yang tepat waktu dan
sesuai aturan
37% 37% 1,414,502,050 40% 1,392,902,050 45% 1,399,866,560 60% 1,413,865,226 75% 2,428,003,878 100% 8,049,139,764 SETDA
401.17 Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Persentase realisasi
penerimaan Pendapatan
Asli Daerah
100% 100% 837,806,150 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 837,806,150 SETDA
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 41 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
401.23 Program optimalisasi
pemanfaatan teknologi
informasi
Prosentase pelayanan
kehumasan,
dokumentasi, dan
keprotokolan.
90% 90% 3,562,073,050 -- -- -- -- -- -- -- -- 90% 3,562,073,050 SETDA
401.38 Program Optimalisasi Fungsi
Kehumasan, Dokumentasi,
dan Keprotokolan
Presentase kegiatan
Walikota, Wakil Walikota
dan Sekda yang
didokumentasikan
-- -- 100% 4,062,826,200 100% 4,083,140,331 100% 4,123,971,734 100% 4,165,211,452 100% 16,435,149,717 SETDA
401.29 Program Peningkatan
Pelayanan Kehidupan
Beragamaa
Prosentase Meningkatnya
kualitas pengamalan
ajaran agama
100% 100% 2,219,900,250 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 2,219,900,250 SETDA
401.30 Program Peningkatan
Kwalitas Pemahaman dan
Pengamalan Agama dan
Pembinaan Keagamaan
Prosentase meningkatnya
kualitas pemahaman dan
pengamalan agama
80% 80% 3,548,111,275 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 3,548,111,275 SETDA
Prosentase kegiatan hari
besar keagamaan
difasilitasi
90% -- 90% 5,610,811,250 90% 5,638,865,306 90% 5,695,253,959 90% 7,752,206,499 90% 24,697,137,014 SETDA
401.25 Program Peningkatan
kerjasama antar pemerintah
daerah
Persentase antar
Pemerintah Daerah yang
Mencapai Sasaran
6
kerjasama
6
kerjasa
ma
607,020,150 -- -- -- -- -- -- -- -- 6
kerjasam
a
607,020,150 SETDA
401.36 Program Sosialisasi
Ketentuan Dibidang Cukai
Persentase masyarakat
yang tertib dan mematuhi
ketentuan di bidang cukai
100% 100% 164,953,850 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 164,953,850 SETDA
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 42 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Persentase peningkatan
pengetahuan dan
pemahaman peserta
tentang ketentuan
perundang undangan di
bidang cukai
-- -- 100% 264,953,850.00 100% 266,278,619 100% 268,941,405 100% 271,630,819 100% 1,071,804,694 SETDA
401.37 Program Pemberantasan
Barang Kena Cukai Ilegal
Persentase menurunnya
peredaran rokok ilegal
100% 100% 39,997,900 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 39,997,900 SETDA
401.39 Program Koordinasi,
Sinkronisasi dan Evaluasi
Kebijakan Penyelenggaraan
Pemerintahan dan
Pembangunan Bidang
Pemerintahan
Persentase Dokumen
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan (LPPD dan
LKPJ) yang disusun tepat
waktu
100% 1,796,371,025 100% 1,805,352,880 100% 1,823,406,409 100% 1,841,640,473 100% 7,266,770,787 SETDA
401.40 Program Koordinasi,
Sinkronisasi dan Evaluasi
Kebijakan Penyelenggaraan
Pemerintahan dan
Pembangunan Bidang
Pembangunan
Rangking prestasi
Pemerintah Daerah
dalam (LPPD dan LKPJ
1,212,806,150 1,218,870,181 1,231,058,883 1,243,369,471 1,212,806,150 SETDA
301.19 Program Koordinasi,
Fasilitasi, dan Evaluasi
Penyelenggaraan
Pemerintahan dan
Pembangunan Bidang
Perekonomian
Tingkat kepatuhan BUMD
terhadap regulasi Good
Corporate Governance
Kota Mojokerto
1,298,764,200 1,305,258,021 1,318,310,601 1,331,493,707 1,298,764,200 SETDA
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 43 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
401.15 Program Peningkatan
Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah
Persentase Kualitas
Layanan Fasilitasi
Peningkatan Lembaga
Perwakilan Rakyat sesuai
dengan Fungsinya
80 % 100% 10,653,380,272 80 % 12,588,558,800 80 % 19,651,501,594 80 % 24,848,016,610 80 % 25,096,496,776 80 % 92,837,954,052 Sekretariat
DPRD
Prosentase Kegiatan
DPRD terkait rapat
Perundang - undangan
yang terfasilitasi
80 % -- -- 80 80 80 80 80
Prosentase Kegiatan
DPRD terkait informasi
dan protokol yang
terfasilitasi
80 80 80 80 80 80 80
Tersedianya Rencana
Kerja tahunan pada
setiap alat alat
kelengkapan DPRD Kota
Mojokerto
80 80
Ada Ada Ada Ada Ada
401.42 Program Pelayanan
Penganggaran dan
Pengawasan
Kualitas Layanan
Fasilitasi Penganggaran
dan Pengawasan DPRD
sesuai dengan fungsinya
80 % -- -- 80 % 1,548,845,000 80 % 1,556,589,225 80 % 1,572,155,117 80 % 1,587,876,668 80 % 6,265,466,011 Sekretariat
DPRD
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 44 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Tersusun dan
terintegrasinya Progam -
Progam kerja DPRD
untuk melaksanakan
fungsi pengawasan,
fungsi pembentukan
perda, dan fungsi
anggaran dalam dokumen
rencana lima tahunan
(RPJM) maupun
dokumen rencana
tahunan (RKPD)
Ada -- -- Ada Ada Ada Ada Ada
Terintegrasinya Progam -
Progam DPRD untuk
melaksanakan fungsi
pengawasan, fungsi
pembentukan perda, dan
anggaran ke dalam
dokumen perencanaan
dan dokumen anggaran
sekretariat DPRD
Ada -- -- Ada Ada Ada Ada Ada
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
207.17 Program Peningkatan
partisipasi masyarakat dalam
membangun desaProsentase meningkatnya
partisipasi masyarakat
dalam membangun desa
100% 100% 3,561,725,200 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 3,561,725,200 Kec.Prajurit-kulon
207.20 Program pembangunan
sarana, prasarana dan
pemberdayaan masyarakat
Cakupan sarana
prasarana pemerintah
kelurahan yang baik
5% 5% 15,535,335,250 5% 16,113,011,926 5% 22,274,142,046 5% 26,496,883,466 5% 80,419,372,688 Kec.Prajurit-kulon
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 45 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
rata rata jumlah kelompok
binaan lembaga
pembnerdayaan
masyarakat ( LPM )
2% 4% 4% 5% 6% 6%
Rata2 jumlah kelompok
binaan PKK
6% 6% 6% 6% 6% 6%
Persentase LPM aktif 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase LPM
berprestasi
16.66 % 16.66 % 16.66 % 16.66 % 16.66 % 16.66 %
Persentase PKK aktif 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase posyandu
aktif
100% 100% 100% 100% 100% 100%
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
207.17 Program Peningkatan
partisipasi masyarakat dalam
membangun desaProsentase Meningkatnya
partisipasi masyarakat
dalam membangun desa
96.5 100% 5,815,697,500 -- -- -- -- -- -- -- -- 96.5 5,815,697,500 Kecamatan
Magersari
207.20 Program pembangunan
sarana, prasarana dan
pemberdayaan masyarakat
Cakupan sarana
prasarana pemerintah
kelurahan yang baik 50%
-- --
83%
15,950,622,783
90%
16,530,375,897
100%
22,695,679,656
100%
26,922,636,452
100%
82,099,314,788 Kecamatan
Magersari
Rata-rata jumlah
kelompok binaan
lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM)1.16
-- --
1.5 1.6 1.8 2 2
Rata-rata jumlah
kelompok binaan PKK1.8
-- --2.16 2.33 2.5 2.66 2.66
Persentase LPM aktif 100% -- -- 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase LPM
Berprestasi0%
-- --16% 33% 49.5% 66% 66%
Persentase PKK aktif 100% -- -- 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Posyandu
aktif100%
-- --100% 100% 100% 100% 100%
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 46 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Swadaya Masyarakat
terhadap Program
pemberdayaan
masyarakat
0
-- --
1.50% 1.50% 1.70% 1.70% 1.70%
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
207.17 Program Peningkatan
partisipasi masyarakat dalam
membangun desa
Persentase meningkatnya
partisipasi masyarakat
dalam pembangunan
80% 80% 4,045,581,350 -- -- -- -- -- -- -- -- 80% 4,045,581,350 Kecamatan
Kranggan
207.20 Program pembangunan,
sarana, prasarana dan
pemberdayaan masyarakat
Prosentase meningkatnya
partisipasi masyarakat
dalam membangun desa
80% -- -- 100% 959,665,610 100% 1,541,760,096 100% 7,316,734,770 100% 11,941,277,699 100% 21,759,438,175 Kecamatan
Kranggan
4.02. PENGAWASAN
402.20 Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH
Presentase tindak lanjut
temuan, persentase
pelanggaran pegawai dan
jumlah temuan BPK
100% 100% 1,423,310,050 100% 1,967,789,835 100% 1,977,628,784 100% 1,997,405,072 100% 2,017,379,123 100% 7,960,202,814 Inspektorat
402.21 Program peningkatan
profesionalisme tenaga
pemeriksa dan aparatur
Pengawasan
Presentase meningkatnya
profesionalisme tenaga
pemeriksa dan aparatur
pengawasan Internal
Pemerintah (%)
100% 100% 449,935,500.00 100% 629,269,800.00 100% 632,416,149 100% 638,740,310 100% 658,750,400.00 100% 2,559,176,659 Inspektorat
402.22 Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH Wilayah I
Persentase tindak lanjut
temuan BPK pada
Wilayah Inspektur
Pembantu I
-- -- 100% 0.00 100% 0.00 100% 0.00 100% 0.00 100% 0.00 Inspektorat
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 47 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Persentase pelanggaran
pegawai pada Wilayah
Inspektur Pembantu I
100% 100% 100% 100% 100% Inspektorat
Persentase tindak lanjut
temuan BPK pada
Wilayah Inspektur
Pembantu I
100% 100% 100% 100% 100%
402.23 Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH Wilayah II
Persentase tindak lanjut
temuan BPK pada
Wilayah Inspektur
Pembantu II
-- -- 100% 0.00 100% 0.00 100% 0.00 100% 0.00 100% 0.00 Inspektorat
Persentase pelanggaran
pegawai pada Wilayah
Inspektur Pembantu II
100% 100% 100% 100% 100% Inspektorat
Jumlah temuan BPK
pada Wilayah Inspektur
Pembantu II
402.24 Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH Wilayah III
Persentase tindak lanjut
temuan BPK pada
Wilayah Inspektur
Pembantu III
-- -- 100% 0.00 100% 0.00 100% 0.00 100% 0.00 100% 0.00 Inspektorat
Persentase pelanggaran
pegawai pada Wilayah
Inspektur Pembantu III
100% 100% 100% 100% 100% Inspektorat
Jumlah temuan BPK
pada Wilayah Inspektur
Pembantu III
100% 100% 100% 100% 100%
4.03. PERENCANAAN
403.15 Program Pengembangan
Data/Informasi
Persentase antara
ketersediaan data
terhadap kebutuhan data
90% 90% 516,630,350 -- -- -- -- -- -- -- -- -- 516,630,350 BAPPEKO
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 48 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Persentase
permasalahan program
dan kegiatan yang
didanai oleh APBN dan
APBD
90% 90% -- -- -- -- -- -- -- --
403.16 Program Kerjasama
Pembangunan
Persentase rencana
kerjasama yang
diimplementasikan
100% 100% 50,000,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 50,000,000 BAPPEKO
403.18 Program Perencanaan
Pengembangan Wilayah
Strategis dan Cepat tumbuh
Persentase rencana
pengembangan wilayah
strategis dan cepat
tumbuh yang
diimplementasikan
100% 100% 719,999,600 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 719,999,600 BAPPEKO
403.21 Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Persentase ketersediaan
rencana pembangunan
jangka panjang,
menengah,dan tahunan
90% 100% 1,760,840,100 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 1,760,840,100 BAPPEKO
403.22 Program Perencanaan
pembangunan ekonomi
Persentase rencana
pembangunan ekonomi
yang diimplementasikan
100% 100% 146,778,550 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 146,778,550 BAPPEKO
403.23 Program Perencanaan Sosial
dan Budaya
Persentase rencana
Sosial dan Budaya yang
diimplementasikan
100% 100% 749,785,000 50 1,380,000,000 75 1,386,900,000 86 1,400,769,000 99 1,414,776,690 99 5,582,445,690 BAPPEKO
403.28 Program Perencanaan dan
Pengendalian Pembangunan
Persentase ketersediaan
data dan dokumen
rencana pembangunan
jangka panjang,
menengah,dan tahunan
90% 90% 1,092,775,000 90% 1,204,179,250 95% 1,216,221,043 95% 1,228,383,253 95% 4,741,558,545 BAPPEKO
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 49 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
403.29 Program Perencanaan Bidang
Infrastruktur SDA dan
Ekonomi
Persentase dokumen
perencanaan bidang
Infrastruktur SDA dan
Ekonomi yang berkualitas
baik
50 1,288,821,100 75 1,295,265,206 86 1,308,217,858 99 1,321,300,036 99 5,213,604,199 BAPPEKO
Persentase capaian
kinerja program PD
bidang Infrastruktur SDA
dan ekonomi dengan
capaian 75%
4.04. KEUANGAN
404.17 Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Persentase meningkatnya
pengelolaan keuangan
daerah
100% 100% 6,212,148,309 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 6,212,148,309 BPPKA
404.20 Program Peningkatan sistem
pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
Presentase tindak lanjut
temuan, persentase
pelanggaran pegawai dan
jumlah temuan BPK
100% 100% 312,949,800 -- -- -- -- -- -- -- -- 100% 312,949,800 BPPKA
404.21 Program Perencanaan dan
Evaluasi Pendapatan Daerah
Pertumbuhan Pajak
Daerah
18.9 15 -- 15 1,153,593,394 15 1,159,361,361 15 1,170,954,975 15 1,182,664,524 15 4,666,574,254 BPPKA
Pertumbuhan Retribusi
Daerah
4.43 5 5 5 5 5
Pertumbuhan Hasil
Pengelolaan Keuangan
Daerah yang Dipisahkan
7.35 5 5 5 5 5
Pertumbuhan Lain-lain
PAD yang sah
36.34 10 10 10 10 10
404.22 Program Pengelolaan
Pendapatan Daerah
Persentase meningkatnya
pendapatan asli daerah
1.05 15 15 1,042,771,440 15 1,047,985,297 15 1,058,465,150 15 1,069,049,802 15 4,218,271,689 BPPKA
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 50 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
404.23 Program Penyusunan APBD
dan P-APBD Kota Mojokerto
Penetapan APBD TEPAT TEPAT TEPAT 1,862,598,650 TEPAT 1,871,911,643 TEPAT 1,890,630,760 TEPAT 1,909,537,067 TEPAT 7,534,678,120 BPPKA
Persentase SILPA 7.63 7 7 7 7 7 7
Persentase belanja
pendidikan
20.25 20.23 20 20 20 20 20
Persentase belanja
kesehatan
28.64 20.84 15 15 15 15 15
Persentase belanja
infrastruktur
18.7 25 25 25 25 25 25
Persentase belanja
kelurahan
2.45 5 5 5 5 5 5
Perbandingan antara
belanja langsung dengan
belanja tidak langsung
61/39 61/39 62/38 63/37 63/37 64/36 64/36
Bagi hasil kab/kota dan
desa
5.76 7 7 7 7 7 7
404.24 Program Penyusunan
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Opini BPK terhadap
laporan keuangan
WTP -- -- WTP 1,608,661,700 WTP 1,616,705,009 WTP 1,632,872,059 WTP 1,649,200,779 WTP 6,507,439,546 BPPKA
Persentase LKPD yang
disusun tepat waktu dan
sesuai SAP
100 100 100 100 100 100
404.25 Program Pengelolaan Aset
Daerah
Persentase aset daerah
yang dikelola dengan baik
90 -- -- 90 1,292,592,925 90 1,299,055,890 92 1,312,046,449 92 1,325,166,913 92 920,000,000 BPPKA
4.05. KEPEGAWAIAN
000.03 Program peningkatan disiplin
aparatur
Persentase menurunnya
pelanggaran disiplin
aparatur
40% 40% 15,840,000 -- -- -- -- -- -- -- -- 40% 15,840,000 Badan
Kepegawaian
000.04 Program fasilitasi
pindah/purna tugas PNS
Persentase PNS yang
diproses Pensiun/Mutasi
0% 95% 199,388,550 -- -- -- -- -- -- -- -- 0% 199,388,550 Badan
Kepegawaian
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 51 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
000.05 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Persentase PNS yang
mengikuti pendidikan
dan Pelatihan Tugas dan
Fungsi
4% 4% 845,195,350 -- -- -- -- -- -- -- -- 4% 845,195,350 Badan
Kepegawaian
000.08 PROGRAM PEMBINAAN
DAN PENGEMBANGAN
APARATUR
Persentase PNS yang
memperoleh Pembinaan
dan Pengembangan
Kompetensi
4% 4% 1,471,807,050 -- -- -- -- -- -- -- -- 4% 1,471,807,050 Badan
Kepegawaian
000.07 Program Pendidikan
Kedinasan
Persentase Aparatur yang
Telah mengikuti
Pendidikan Kedinasan
647,499,100 -- -- -- -- -- -- -- -- 647,499,100 Badan
Kepegawaian
405.15 Program Penyelenggaraan
Penataan Aparatur
Indeks Penerapan Sistem
Merit
0% -- -- 15% 1,316,712,850 20% 1,323,296,414 25% 1,336,529,378 30% 3,349,894,672 30% 7,326,433,315 Badan
Kepegawaian
Persentase Gap
Kompetensi yang dapat
terpenuhi
1 1 1 1
Jumlah Jabatan - Jabatan
pimpinan tinggi pada
instansi pemerintah
30 33 35 37
Jumlah Jabatan
administrasi pada instansi
pemerintah
250 250 250 250
Jumlah pemangku
jabatan fungsional
tertentu pada instansi
pemerintah
384 420 400 415
405.16 Program Pengembangan,
Kompetensi dan Penilaian
Kinerja Aparatur
persentase ASN yang
mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Formal
-- -- -- 0.195 4,646,645,130 0.042 4,669,878,356 0.03 4,716,577,139 0.061 4,763,742,911 0.061 18,796,843,535 Badan
Kepegawaian
Persentase ASN
mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Struktural
-- -- -- 0.894 0.942 0.865 0 0.87
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 52 .
RpTarget Rp Target Rp Rp Target Rp
PD Penanggung
Jawab
Tahun 2019 Tahun 2020
Target Rp
Tahun 2022 Tahun 2023Kondisi kinerja akhir
periode
Target Target
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome/ Output)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja
Tahun 2021
Persentase Gap
Kompetensi yang dapat
terpenuhi
-- -- -- 0.25 0.3 0.4 0.5 0.5
Jumlah Kasus
Pelanggaran Disiplin
yang diproses
-- -- -- 6 kasus 4 kasus 2 kasus 0 2 Kasus
Rata – rata skor aktivitas
aparatur
-- -- -- 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85
Skor SKM Layanan
Kepegawaian
-- -- -- -- 0 0 0 0
4.07. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
407.28 Program Penelitian dan
Pengembangan
Prosentase jumlah
penelitian yang
ditindaklanjuti dengan
kebijakan
15% 100% 1,915,710,800 15% 1,905,377,850 15% 1,914,904,739 15% 1,934,053,787 15% 1,953,394,325 75% 9,623,441,500 BALITBANG
102,826,144,600 135,281,182,127 158,143,770,943 182,484,765,725 215,874,611,650 763,667,093,082 JUMLAH TOTAL
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 53 .
target Anggaran target Anggaran target Anggaran target Anggaran target Anggaran target Anggaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
00000
001
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Persentase Pemenuhan
Administrasi Perkantoran
95% 100% 4,460,396,251 - - - - - - - - Seluruh PD
00000
002
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Persentase Pemenuhan
kebutuhan Sarana dan
Prasarana Aparatur
95% 100% 3,643,180,351 - - - - - - - - Seluruh PD
00000
003
Program peningkatan
disiplin aparatur
Persentase Pegawai yang
memakai seragam sesuai
dengan aturan
100% 100% 6,070,809,700 - - - - - - - - Seluruh PD
00000
004
Program Peningkatan
Kapasitas
Sumberdaya Aparatur
Persentase Fasilitasi
peningkatan kapasitas
Sumber Daya Apartur
100% 100% 3,141,630,848 - - - - - - - - Seluruh PD
00000
006
Program Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan
Keuangan
Persentase Laporan
Capaian Kinerja dan
Keuangan SKPD yang
Diselesaikan
100% 100% 683,982,850 - - - - - - - - Seluruh PD
00000
012
Program Pelayanan
Kesekretariatan
Persentase sarana dan
prasarana Perangkat
Daerah yang tersedia
secara cukup dan dengan
kualitas baik
- - - 100% 1,999,200,000 100% 2,000,067,900 100% 2,500,000,500 100% 2,700,000,700 100% 9,199,269,100 Seluruh PD
Belanja Hibah Prosentase proposal
hibah yang diverifikasi
dan divalidasi secara
benar dan tepat waktu
100% 100% 15,206,027,000 100% 14,788,501,500 100% 14,788,501,500 100% 14,788,501,500 100% 14,788,501,500 100% 74,360,033,000 SETDA (Bagian
KESRA)
Belanja Bantuan
Sosial
Prosentase proposal
bantuan sosial yang
diverifikasi dan divalidasi
secara benar dan tepat
waktu
100% 100% 7,424,608,500 100% 6,424,608,500 100% 6,424,608,500 100% 6,424,608,500 100% 6,424,608,500 100% 33,123,042,500 Dinas Sosial
40,630,635,500 23,212,310,000 23,213,177,900 23,713,110,500 23,913,110,700 116,682,344,600
2023 Kinerja Akhir RPJMD
Tabel 7 3: Capaian Kinerja Program Prioritas III dan Kerangka Pendanaan Tahun 2019-2023
JUMLAH TOTAL
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja (Outcome/
Output)
Kondisi
Kinerja
pada Awal
RPJMD
(Tahun
2018)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
Jawab
2019 2020 2021 2022
Rancangan Awal RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Bab VII - 53 .
Bab VIII - 1 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah bertujuan untuk memberi
gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan
wakil kepala daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah
dan indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditetapkan
menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode masa jabatan.
Bab VIII - 2 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 8. 1 Indikator Kinerja Utama Kepala Daerah Kota Mojokerto Tahun 2019-2023
NO Indikator Rumus
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja
pada akhir periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)
Nilai maksimum dan minimum komponen : 1. AHH 2. Angka Melek Huruf 3. Rata-rata Lama Sekolah 4. Konsumsi per kapita
77,14 77,03 78,00 79,00 80,00 81,00 81,00
2 Persentase pelanggaran
Perda yang terselesaikan
Jumlah pelanggaran perda yang ditangani dibagi Jumlah perda dikali 100% 1.617 30% 30% 30% 30% 30% 30%
3 Indeks Reformasi Birokrasi Indeks Reformasi Birokrasi CC B BB A A A A
4 Pertumbuhan Ekonomi 𝑅(𝑡−1,𝑡) =
𝑃𝐷𝐵𝑡 − 𝑃𝐷𝐵𝑡−1
𝑃𝐷𝐵𝑡−1𝑥100% 5,80
5,70-
6,00
5,70-
6,00
5,70-
6,00
5,70-
6,00
5,70-
6,00 5,70-6,00
5 Indeks Kesalehan Sosial n/a > 60 63 65 68 70 70
6 Indeks Gini 𝐺 = 1 − ∑ 𝑃𝑖(𝑄𝑖 + 𝑄𝑖−1)
𝑘
𝑖=1
0,42 0,36 0,36 0,34 0,32 0,29 0,29
7 Indeks Pembangunan
Gender (IPG) 𝐼𝑃𝐺 = 1/3[(𝑋𝑒𝑑𝑒(1) + 𝑋𝑒𝑑𝑒 (2) + 𝐼𝑖𝑛𝑐−𝑑𝑖𝑠)] 93,40 93,45 93,50 93,55 93,60 93,65 93,65
8 Indeks Kapasitas Fiskal
Daerah
Kapasitas Fiskal (KF) masing-masing Daerah
Kab/Kota dibagi dengan rata-rata Kapasitas
Fiskal seluruh Kab/Kota dalam Propinsi
𝐾𝐹 =(𝑃𝐴𝐷 + 𝑇𝐵𝑈 + 𝐿𝑃) − 𝐵𝑃
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑚𝑖𝑠𝑘𝑖𝑛
0,824 0,918 1,20 1,60 2,00 2,40 2,40
9 Indeks Infrastruktur 76,974 76,966 79,107 81,034 82,662 84,989 84,989
Bab VIII - 3 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Tabel 8. 2 Penetapan Indikator Kinerja Menurut Bidang Urusan Penyelenggaraan Tingkat Sasaran
Kota Mojokerto Tahun 2019-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1 Laju inflasi [{(1 + ΔInf1)(1 + ΔInf2 )(1 + ΔInft)}1/t] − 1
1,97 2,5 - 4,5 2,5 - 4,5 2,5 - 4,5 2,5 - 4,5 2,5 - 4,5 2,5 - 4,5
2 PDRB per kapita PDRB
Penduduk Pertengahan Tahun 49,17 52,54 55,91 59,28 62,64 66,01 66,01
3 Persentase penduduk miskin 𝑃𝛼 =
1
𝑛∑ [
𝑧 − 𝑦𝑖
𝑧]
𝛼𝑞
𝑖=1
5,5 5,25 – 5,70
5,25 – 5,70
5,25 – 5,70
5,25 – 5,70
5,25 – 5,70
5,25 – 5,70
4 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan
(100 – angka kemiskinan) 94,621 94,874 95,127 95,38 95,633 95,886 95,886
5 Tingkat Pengangguran Terbuka
Jumlah pengangguran dibagi Jumlah Angkatan Kerja dikali 100%
2,45 2,4 – 3,5
2,4 – 3,5
2,4 – 3,5
2,4 – 3,5 2,4 – 3,5 2,4 – 3,5
6 Angka melek huruf 𝐿𝐼𝑇15+
𝑡 = 𝐿15+
𝑡
𝑃15+𝑡 𝑥 100 97,46% 97,76% 98,06% 98,36% 98,66% 98,96% 98,96%
7 Angka rata-rata lama sekolah
Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang diduduki dan pendidikan yang
ditamatkan
9,99 10 10,01 10,02 10,03 10,04 10,04
8 Angka Harapan Lama Sekolah
𝐻𝐿𝑆𝑎𝑡 = 𝐹𝐾𝑥 ∑
𝐸𝑖𝑡
𝑃𝑖𝑡
𝑛
𝑖−𝑎
13,82 13,83 13,84 13,85 13,86 13,87 13,87
9 Persentase PAUD yang memiliki Nilai Akreditasi A
Jumlah PAUD yang memiliki Nilai Akreditasi A dibagi Jumlagh Semua Sekolah PAUD 5% 10% 15% 20% 25% 30% 30%
Bab VIII - 4 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 Persentase PAUD yang memiliki Nilai Akreditasi A
Jumlah SD yang memiliki Nilai Akreditasi A dibagi Jumlagh Semua SD 40% 45% 50% 55% 60% 65% 65%
11 Persentase PAUD yang memiliki Nilai Akreditasi A
Jumlah SMP yang memiliki Nilai Akreditasi A dibagi Jumlagh Semua SMP 50% 55% 60% 65% 70% 75% 75%
12 Rata-Rata Nilai UN SD/MI Total seluruh nilai UN siswa SD/MI dibagi Jumlah siswa SD/MI
204,29 210,25 216,45 222,45 228,85 234,95 234,95
13 Rata-Rata Nilai UN SMP/MTs
Total seluruh nilai UN siswa SMP/MTs dibagi Jumlah siswa SMP/MTs 236,13 260,2 268,4 276,6 284,8 292,9 292,9
14 Angka Harapan Hidup 72,94 73.02 73.10 73.18 73,26 73.34 73.34
15 Persentase balita gizi buruk
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 𝑔𝑖𝑧𝑖 𝑏𝑢𝑟𝑢𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑥 100% 0,75 < 1,7 < 1,65 < 1,6 < 1,55 < 1,5 < 1,5
16 Prevalensi balita gizi kurang
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 𝑔𝑖𝑧𝑖 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑥 100% 6,25 10,00 9,00 8,00 7,00 6,50 6,5
17 Cakupan Desa Siaga Aktif
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑠𝑎 𝑠𝑖𝑎𝑔𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑠𝑎 𝑠𝑖𝑎𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑥 100% 100% 80% 85% 85% 90% 90% 90%
18 Tingkat partisipasi angkatan kerja
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑘 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑑 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 (15 − 64)𝑥 100% 68,24 67,92 67,60 67,28 66,96 66,65 66,65
19 Tingkat pengangguran terbuka
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑎 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑘. 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑑𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑘 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑥 100% 2,45 2,43 2,41 2,39 2,37 2,35 2,35
20 Rasio penduduk yang bekerja
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑔 𝑏𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑥 100% 66,35 66,47 66,59 66,70 66,82 66,93 66,93
21 Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas
𝐾𝑒𝑠𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑑 𝑢𝑠𝑖𝑎 15 𝑡ℎ𝑛 𝑘𝑒 𝑎𝑡𝑎𝑠𝑥 100% 96,51 96,63 96,75 96,87 96,99 97,11 97,11
22 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑟𝑎 𝑠𝑒𝑗𝑎ℎ𝑡𝑒𝑟𝑎 𝑠𝑒𝑗𝑎ℎ𝑡𝑒𝑟𝑎 𝐼
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎𝑥 100% 14.019 13.739 13.464 13.195 12.931 12.673 12.673
Bab VIII - 5 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
23 Rata-Rata Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑟 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑠𝑢𝑟
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 82,75 83,80 84,14 85,48 86,83 87,17 87,17
24 Persentase PAD terhadap pendapatan
𝑃𝐴𝐷
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ𝑥 100% 23,22 24 25,11 26,1 26,99 27,79 27,79
25 Opini BPK
Penilaian opini yang di keluarkan oleh BPK terhadap laporan keuangan daerah WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
26 Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH)
% Angka Kecukupan Gizi (AKG) x bobot masing-masing kelompok pangan 88 86 86 86 >86 >86 >86
27 Penguatan cadangan pangan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑏/𝑘𝑜𝑡𝑎
100 𝑡𝑜𝑛𝑥 100% n/a 60% 60% 60% 60% 60% 60%
28 Penanganan daerah rawan pangan
Menjumlahkan indikator : 1. Ketersediaan pangan 2. Preferensi energi
3. Kemiskinan krn prasejahtera dan sejahtera
n/a 60% 60% 60% 60% 60% 60%
29 Pertumbuhan PDRB sektor pariwisata
Jumlah PDRD Sektor Pariwisata Tahun n – Jumlah PDRB Tahun n-1 dibagi
Jumlah PDRB Tahun n-1 dikali 100% n.a 0,5% 1% 1,5% 2% 2,5% 2,5%
30
Pertumbuhan PDRB sektor Perdagangan
Jumlah PDRD Sektor Perdagangan Tahun n – Jumlah PDRB Sektor
Perdagangan Tahun n-1 dibagi Jumlah PDRB Sektor Perdagangan Tahun n-1
dikali 100%
6,16 5,8-65 5,8-65 5,8-65 5,8-65 5,8-65 5,8-6,5
31
Pertumbuhan PDRB sektor Industri
Jumlah PDRD Sektor Industri Tahun n – Jumlah PDRB Sektor Industri Tahun n-1
dibagi Jumlah PDRB Sektor Industri Tahun n-1 dikali 100%
6,16 5.7 – 6,1
5.7 – 6,1
5.7 – 6,1
5.7 – 6,1 5.7 – 6,1 5.7 – 6,1
32 Indeks Kesalehan Sosial Indeks Kesalehan Sosial n/a > 60 63 65 68 70 70
33 Indeks Reformasi Birokrasi
Indeks Reformasi Birokrasi CC B BB A A A A
Bab VIII - 6 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
34 Indeks Profesionalitas ASN
𝐼𝑑𝑥𝑃𝑟𝑜
= (1 − 𝑔𝑎𝑝𝑠) + (𝐾𝑗) + (1 − 𝛿𝑆𝐼𝑖𝑛𝑒𝑥)𝑘𝑜𝑒𝑓 ± (1 − 𝑖𝑛𝐷𝑖𝑠𝑐𝑝𝑙)𝑘𝑜𝑒𝑓𝑘𝑜𝑒𝑓𝑘𝑜𝑒𝑓 86,56 87,00 87,50 88,00 88,50 89,00 89,00
35 Indeks Minat Baca n/a 58 60 62 64 66 66
36 IDG 82,00 82,50 83,00 83,50 84,00 84,50 84,50
37 Indeks Daya Beli 105,74 106,398 107,056 107,714 108,372 109,03 109,03
38
Rasio Kemandirian Daerah Jumlah Pendapatan Asli daerah dibagi
(Bantuan Pemerintah Pusat + Pemerintah Provinsi + Pinjaman)
23,72 24,999 25,898 26,797 27,696 28,595 28,595
39 Jumlah Prestasi Olah Raga (tingat regional dan Nasional)
Jumlah cabang olah raga yang berprestasi di tingkat regional dan nasional
0 4 4 4 4 4 4
40 Akreditasi Rumah Sakit Paripurna
Paripurna
Paripurna
Paripurna
Paripurna
Paripurna
Paripurna
41 Cost Recovery Ratio 87,7 90 92 94 96 100 100
ASPEK DAYA SAING DAERAH
1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑅𝑇
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑇
1.310.502
1.372.544
1.434.587
1.496.629
1.558.672
1.620.715
1.620.715
2 Nilai tukar petani (%)
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖 𝑥 100 101,5 101,5 102 102,5 103 103,5 103,5
3 Rasio ketergantungan 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 < 15𝑡ℎ + 𝑢𝑠𝑖𝑎 > 64
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 15 − 64𝑥 100 50,69 50,67 50,64 50,62 50,6 50,57 50,57
4 Jumlah konflik sosial 0 0 0 0 0 0 0
5 Jumlah konflik SARA 0 0 0 0 0 0 0
ASPEK PELAYANAN UMUM
Layanan Urusan Wajib Dasar
Bab VIII - 7 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pendidikan
1.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑝𝑑 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑇𝐾/𝑅𝐴/𝑃𝐴
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 4 − 6 𝑡ℎ𝑛𝑥 100% 93,28% 94,28% 95,28% 96,28% 97,28% 98,28% 98,28%
1.2 Angka partisipasi kasar :
1.2.1 APK SD/MI/Paket A 𝐴𝑃𝐾ℎ
𝑡 =𝐸ℎ
𝑡
𝑃ℎ,𝑎𝑡 𝑥 100
122,05% 121,5% 121,0% 120,5% 120,05% 120,05% 120,05%
1.2.2 APK SMP/MTs/Paket B 127,51% 125,5% 126,0% 126,5% 127,01% 127,51% 127,51%
1.3 Angka Partisipasi Murni :
1.3.1 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
𝐴𝑃𝑀ℎ𝑡 =
𝐸ℎ,𝑎𝑡
𝑃ℎ,𝑎𝑡 𝑥 100
112,85% 113,3% 113,8% 114,3% 114,85% 115,35% 115,35%
1.3.2 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
95,36% 95,66% 95,96% 96,26% 96,56% 96,86% 96,86%
1.4 Angka partisipasi sekolah
1.4.1 Angka partisipasi sekolah (APS) SD/MI/Paket A
𝐴𝑃𝑆ℎ𝑡 =
𝐸ℎ,𝑎𝑡
𝑃ℎ,𝑎𝑡 𝑥 1.000
122,89% 122,3% 121,8% 121,3% 120,89% 120,39% 120,39%
1.4.2 Angka partisipasi sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B
103,69% 103,89
% 104,09
% 104,29
% 104,49% 104,69% 104,69%
1.5 Angka Putus Sekolah:
1.5.1 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐴𝑃𝑆 𝑆𝐷/𝑀𝐼𝑠𝑒 − 𝐾𝑜𝑡𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐴𝑃𝑆 𝑆𝐷/𝑀𝐼𝑠𝑒 − 𝐾𝑜𝑡𝑎
𝑥 100% 0,01% 0,01% 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
Bab VIII - 8 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.5.2 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐴𝑃𝑆𝑆𝑀𝑃/𝑀𝑇𝑠 𝑠𝑒 − 𝐾𝑜𝑡𝑎𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐴𝑃𝑆 𝑆𝑀𝑃/𝑀𝑇𝑠 𝑠𝑒 − 𝐾𝑜𝑡𝑎
𝑥 100% 0,09% 0,08% 0,07% 0,06% 0,05% 0,04% 0,04%
1.6 Angka Kelulusan:
1.6.1 Angka Kelulusan (AL) SD/MI
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑑 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑆𝐷/𝑀𝐼
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑑 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑆𝐷/𝑀𝐼 𝑝𝑑 𝑡ℎ𝑛 𝑠𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎
𝑥 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1.6.2 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑑 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑀𝑃/𝑀𝑇𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑑 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑀𝑃/𝑀𝑇𝑠 𝑝𝑑 𝑡ℎ𝑛 𝑠𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎
𝑥 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1.7 Angka Melanjutkan(AM):
1.7.1 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘 𝐼 𝑝𝑑 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑀𝑃/𝑀𝑇𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑆𝐷/𝑀𝐼 𝑝𝑑 𝑡ℎ𝑛 𝑠𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎
𝑥 100% 97,33% 97,53% 97,73% 97,93% 98,13% 98,33% 98,33%
1.8 Fasilitas Pendidikan:
1.8.1 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑆𝐷/𝑀𝐼 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑖𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑆𝐷/𝑀𝐼𝑥 100% 31,88% 36% 45% 54% 62% 71% 71%
1.8.2 Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/ SMK/MA kondisi bangunan baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑆𝑀𝑃/𝑀𝑇𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑀𝐴 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑖𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑆𝐷/𝑀𝐼𝑥 100% 63% 65% 70% 75% 80% 85% 85%
1.8.3 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pendidikan dasar
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ (𝑆𝐷/𝑀𝐼 + 𝑆𝑀𝑃/𝑀𝑇𝑠)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 (7 − 12) + (13 − 15)𝑡ℎ𝑛
𝑥 10.000 50 :10.000
50 :10.000
50 :10.000
50 :10.000
50 :10.000
50 :10.000
50 :10.000
1.8.4 Rasio ketersediaan sekolah terhadap
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ (𝑆𝑀𝐴/𝑀𝐴/𝑆𝑀𝐾)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 (16 − 19)𝑥 10.000
27 :10.000
30 :10.000
30 :10.000
30 :10.000
30 :10.000
30 :10.000
30 :10.000
Bab VIII - 9 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
penduduk usia sekolah pendidikan menengah
1.8.5 Rasio guru/murid sekolah pendidikan dasar
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 (𝑆𝐷/𝑀𝐼 + 𝑆𝑀𝑃/𝑀𝑇𝑠)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑 (𝑆𝐷/𝑀𝐼 + 𝑆𝑀𝑃/𝑀𝑇𝑠)𝑥 10.000 1 : 18 1 : 18 1 : 17 1 : 17 1 : 16 1 : 16 1 : 16
1.8.6 Rasio guru terhadap murid pendidikan menengah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 (𝑆𝑀𝐴/𝑀𝐴/𝑆𝑀𝐾)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑 (𝑆𝑀𝐴/𝑀𝐴/𝑆𝑀𝐾)𝑥 10.000 1 : 15 1 : 15 1 : 15 1 : 14 1 : 14 1 : 13 1 : 13
1.8.7 Rasio guru/murid per kelas rata-rata sekolah dasar
Jumlah guru sekolah pendidikan dasar per kelas dibagi Jumlah murid pendidikan dasar
dikali 1000 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01
1.8.8 Rasio guru/murid per kelas rata- rata sekolah menengah
Jumlah guru sekolah pendidikan menengah per kelas dibagi Jumlah murid pendidikan
menengah dikali 10.000 2,29 2,29 2,28 2,28 2,28 2,27 2,27
1.8.9 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar
Banyaknya lulusan SD dibagi Banyaknya penduduk usia 12 tahun dikali 100% 118,81% 118,8% 118,8% 118,8% 118,89% 118,91% 118,91%
1.9 Angka melek huruf
penduduk usia 15‐24 tahun, perempuan dan
laki‐laki
Banyaknya penduduk usia 15-24 th yang melek huruf dibagi Banyaknya penduduk usia 15-24 dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1.10 Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)
Jumlah Capaian Kinerja Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf se-Kota
dibagi Jumlah seluruh penduduk yang berusia >15 tahun Melek Huruf se-Kota
dikali 100%
97,46% 97,76% 98,06% 98,36% 98,66% 98,96% 98,96%
1.11 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
Jumlah guru berijasah kualifikasi S1/D-IV dibagi Jumlah Guru SD/MI, SMP/MTs,
SMA/SMK/MA dikali 100% 94,02% 94,52% 95,02% 95,52% 96,02% 96,52% 96,52%
Bab VIII - 10 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Kesehatan
2.1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup
𝐴𝐾𝐵 = 𝐷0−≤1𝑡ℎ
∑ 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑥 1000 2,34
< 4,69 (10
bayi)
< 4,22 (9 bayi)
< 3,75 (8 bayi)
< 3,28 (7 bayi)
< 2,81 (6 bayi)
< 2,81 (6 bayi)
2.2 Angka kelangsungan hidup bayi
𝐴𝐾𝐻𝐵 = (1 − 𝐴𝐾𝐵) 998 995 996 996 996 997 997
2.3 Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup
𝐴𝐾𝐵 = 𝐷0−≤5𝑡ℎ
∑ 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑥 1000 1,87
< 7,98 (17
balita)
< 7,51 (16
balita)
< 7,04 (15
balita)
< 6,57 (14
balita)
< 6,10 (13
balita)
< 6,10 (13
balita)
2.4 Angka Kematian Neonatal per 1000 kelahiran hidup
𝐾𝐵 = 𝐷0−≤1𝑏𝑙𝑛
∑ 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑥 1000 1,51
< 2,34 (5
Neonatal)
< 2,34 (5
Neonatal)
< 1,87 (4
Neonatal)
< 1,40 (3
Neonatal)
< 1,40 (3
Neonatal)
< 1,40 (3
Neonatal)
2.5 Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran hidup
Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin, dan nifas di suatu wilayah
tertentu selama 1 tahun dibagi Jumlah kelahiran hidup di wilayah tersebut dan
pada kurun waktu yang sama dikali 100.000
46,94 < 94,6 (2 Ibu)
< 94,6 (2 Ibu)
< 94,6 (2 Ibu)
< 94,6 (2 Ibu)
< 94,6 (2 Ibu)
< 94,6 (2 Ibu)
2.6 Rasio posyandu per satuan balita
Jumlah posyandu dibagi Jumlah balita dikali 1000 16,42 58 58 58 58 58 58
2.7 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
Jumlah puskesmas, poliklinik, pustu dibagi Jumlah penduduk dikali 1000 0,23 0,27 0,27 0,27 0,27 0,27 0,27
2.8 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
Jumlah rumah sakit dibagi Jumlah penduduk dikali 1000 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
2.9 Rasio dokter per satuan penduduk
Jumlah dokter dibagi Jumlah penduduk dikali 1000 0,47 0,56 0,56 0,56 0,56 0,56 0,56
2.10 Rasio tenaga medis per Jumlah tenaga medis dibagi Jumlah penduduk dikali 1000
1,49 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,8
Bab VIII - 11 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
satuan penduduk
2.11 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan difinitif di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi Jumlah ibu dengan komplikasi
kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama dikali 100%
97,8 80% 85% 85% 90% 90% 90%
2.12 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu dibagi Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
dikali 100%
99,86 98% 98% 99% 99% 100% 100%
2.13 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Jumlah Desa / Kelurahan UCI dibagi Jumlah Seluruh Desa / Kelurahan dikali 100% 83,33 94% 94% 100% 100% 100% 100%
2.14 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi Jumlah seluruh balita gizi
buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja dalam waktu yang sama dikali 100
100 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.15 Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum (standar yang digunakan Indonesia 2.100 Kkal/kapita/hari)
Banyaknya penduduk yang tingkat konsumsinya lebih rendah dari 2.100
Kkal/kapita/hari) dibagi Jumlah balita dikali 100%
n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a
2.16 Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi
Jumlah anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak di suatu wilayah selama 1
91,40% 91% 92% 93% 94% 95% 91,40%
Bab VIII - 12 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
campak tahun dibagi Jumlah anak usia 1 tahun pada wilayah dan
tahun yang sama dikali 100% 2.17 Non Polio AFP rate per
100.000 penduduk
Jumlah kasus SFP non Polio yang dilaporkan dibagi jumlah penduduk < 15 tahun dikali
100% 0 >2 >2 >2 >2 >2 >2
2.18 Cakupan balita pneumonia yang ditangani
Jumlah penderita pnemonia balita yang ditangani di suatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah perkiraan
penderita pneumonia balita di suatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama dikali
100%
124,95 80% 85% 90% 95% 100% 100%
2.19 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
Jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukandan diobati di satu wilayah kerja
selama 1 Tahun dibagi Jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) dalam Kurun
wkt yang sama dikali 100%
81,61 80% 85% 90% 95% 100% 100%
2.20 Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per 100.000 penduduk)
Banyaknya kasus penderita TBC (baru dan lama) dibagi Jumlah Penduduk pada kurun
waktu yang sama dikali 100.000 146 183 179 174 157 145 183
2.21 Tingkat kematian karena Tuberkulosis (per 100.000 penduduk)
Jumlah Paisen TB yang meninggal dibagi Jumlah penduduk pada kurun waktu yang
sama dikali 100.000 8,6 8,5 8,5 8 7,8 7,5 8,5
2.22 Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS
Jumlah pasien tuberkulosis BTA yang mendapat pengobatan melalui DOTS dibagi
Jumlah pasien baru TB paru BTA yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut
dikali 100%
63,7 81 82 85 87 90 81
2.23 Proporsi kasus Tuberkulosis yang diobati dan sembuh
Jumlah pasien tuberkulosis paru BTA yang sembuh disuatu wilayah selama 1 tahun
dibagi Jumlah Jumlah pasien TB Paru BTA 90 > 90% > 90% > 90% > 90% > 90% > 90%
Bab VIII - 13 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dalam program DOTS yang diobati diwilayah dan pada kurun waktu yang sama dikali 100%
2.24 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOPdi satu wil. Kerja selama 1 Tahun dibagi
Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam Kurun waktu yang sama
dikali 100%
100 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.25 Penderita diare yang ditangani
Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani disaran kesehatan dan kader di
suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun dibagi Jumlah perkiraan penderita diare pada satu wilayah tertentu dalam
waktu yang sama (10% dari angka kesakitan diare dikali jumlah penduduk) dikali 100%
104 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.26 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi
Jumlah pasien HIV dan AIDS di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi
Jumlah penduduk disatu wiayah kerja pada kurun waktu yang sama dikali 100%
0,18 < 0,5 % < 0,5 % < 0,5 % < 0,5 % < 0,5 % < 0,5 %
2.27 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Jumlah kunjungan pasien miskin di sarana Kesehatan Strata 1 dibaggi Jumlah seluruh
miskin di Kab/Kabupaten dikali 100% 100 ≥ 10% ≥ 10% ≥ 10% ≥ 10% ≥ 10% ≥ 10%
2.28 Cakupan kunjungan bayi
Jumlah kunjungan bayi memperoleh pelayanan kes. sesuai standardi satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu dibagi Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu
wilayah kerja padakurun waktu yang sama dikali 100%
101,1 97% 98% 99% 99% 100% 100%
2.29 Cakupan puskesmas Jumlah puskesmas dibagi Jumlah seluruh kecamatan dikali 100%
200 200 200 200 200 200 200
2.30 Cakupan pembantu Jumlah pembantu puskesmas dibagi Jumlah seluruh desa dikali 100%
61 60 60 60 60 60 60
Bab VIII - 14 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
puskesmas
2.31 Cakupan kunjungan Ibu hamil K4
Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal K4 di satu wilayah kerja pada waktu tertentu dibagi Jumlah sasaran
ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu sama dikali 100%
98,4 98% 98% 99% 99% 100% 100%
2.32 Cakupan pelayanan nifas
Jumlah peserta ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi Seluruh ibu nifas di
satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama dikali 100%
98,32 96% 97% 97% 98% 99% 99%
2.33 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani dibagi Jumlah seluruh neonatus dengan komplikasi yang ada dikali 100%
91,18 80% 85% 85% 90% 90% 90%
2.34 Cakupan pelayanan anak balita
Jml anak balita yang memperoleh pelayanan pemantauan minimal 8 kali di satu wilayah
kerja ada waktu tertentu dibagi Jumlah seluruh anak balita disatu wilayah kerja
dalam waktu yang sama dikali 100%
90,84 87% 88% 89% 90% 90% 90%
2.35 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
Jumlah anak usia 6-24 bulan keluarga miskin yang mendapat MP-ASI dibagi Jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan keluarga
miskin dikali 100%
100 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.36 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Jumlah murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
dibagi Jumlah murid SD dan setingkat di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
100 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bab VIII - 15 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dikali 100%
2.37 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Jumlah kunjungan pasien miskin di sarkes strata 1 dibagi Jumlah seluruh masyarakat
miskin dikali 100% 100 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.38 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS)
Pelayanan gawat darurat level 1 dibagi Jumlah RS dikali 100%
100 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.39 Akreditasi Rumah Sakit
Paripurna
Paripurna
Paripurna
Paripurna
Paripurna
Paripurna
Paripurna
2.40 BOR Jumlah hari perawatan rumah sakit dibagi (Jumlah tempat tidur dikali Jumlah hari
dalam satu periode)) dikali 100% 66,85 70 71 72 73 74 74
2.41 ALOS Jumlah lama dirawat dibagi Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
3 4 4 4 4 4 4
2.42 TOI ((Jumlah tempat tidur dikali Periode) dikurangi Hari perawatan) dibagi Jumlah
pasien keluar (hidup +mati) 2 2 2 2 2 2 2
2.43 BTO Jumlah pasien keluar (hidup + mati) dibagi Jumlah tempat tidur
58 50 50 50 50 50 50
2.44 NDR (Jumlah pasien mati > 48 jam dibagi Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) dikali
1000‰ 35 34 33 32 31 30 30
2.45 GDR (Jumlah pasien mati seluruhnya dibagi Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) dikali
1000‰ 53 52 51 50 49 48 48
2.46 Indeks Kepuasan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan
74 80 81 82 83 84 84
Bab VIII - 16 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
3.1 Pekerjaan Umum
3.1.1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Panjang jalan kondisi baik dibagi Panjang jalan seluruhnya
0,75 0,65 0,71 0,78 0,68 0,73 0,73
3.1.2 Rasio panjang jalan dengan jumlah penduduk
Jumlah panjang jalan dibagi Jumlah penduduk
0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96
3.1.3 Persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam)
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik dibagi Panjang seluruh jalan kabupaten di
daerah tersebut dikali 100% 77 65 71 78 68 73 73
3.1.4 Persentase jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan dranesi (Km) dibagi Panjang seluruh jalan
kabupaten (Km) dikali 100% 48,3 49,8 51,2 52,7 54,2 55,7 55,7
3.1.5 Persentase rumah tinggal bersanitasi
Jumlah rumah tinggal berakses sanitasi dibagi Jumlah rumah tinggal dikali 100%
96,36% 97,36% 100,00
% 100,00
% 100,00% 100,00% 100,00%
3.1.6 Persentase sempadan sungai yang dipakai bangunan liar
Panjang Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar (Km) dibagi Panjang seluruh
sempadan sungai kabupaten (Km) dikali 100%
1,05% 0.9% 0,7% 0,5% 0,3% 0% 0%
3.1.7 Persentase drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
Panjang drainase tersumbat pembuangan aliran air (Km) dibagi Panjang seluruh
drainase di daerah kabupaten (Km) dikali 100%
70 75 80 85 90 95 95
3.1.8 Tidak terjadi genangan Luasan daerah yang tergenang dibagi Luasan
daerah rawan genangan atau berpotensi 80 80 82 84 86 86 86
Bab VIII - 17 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
> 2 kali setahun tergenang dikali 100%
3.1.9 Persentase irigasi kabupaten dalam kondisi baik
Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik dibagi Luas irigasi kabupaten dikali 100%
75 80 82 84 86 90 90
3.1.10 Rasio Jaringan Irigasi Panjang saluran irigasi dibagi Luas lahan budidaya pertanian
80 82 84 86 88 90 90
3.1.11 Persentase penduduk berakses air minum
Penduduk berakses air minum dibagi Jumlah penduduk dikali 100%
96% 96% 97% 98% 99% 100% 100%
3.1.12 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan
Jumlah penduduk dengan akses terhadap sumber air minum yang terlindungi dan berkelanjutan dibagi Jumlah penduduk
seluruhnya dikali 100%
86% 87% 88% 89% 90% 91% 91%
3.1.13 Persentase areal kawasan kumuh
Luas Kawasan Kumuh dibagi Luas Wilayah dikali 100%
4.6% 4,00% 3,00% 2,00% 1,00% 0,00% 0,00%
3.1.14 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
Jumlah tempat ibadah dibagi Jumlah penduduk dikali 1000
1:350 1:350 1:350 1:350 1:350 1:350 1:350
3.2 Penaataan Ruang
3.2.1 Luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan
Luasan RTH publik yang tersedia di akhir tahun pencapaian SPM dibagi Luasan RTH
publik yang seharusnya tersedia di wilayah kota/kawasan perkotaan dikali 100%
n/a 83,16% 85,60% 88,04% 90,48% 92,92% 92,92%
4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
4.1 Rasio rumah layak huni Jumlah rumah layak huni dibagi Jumlah penduduk
89,00% 99.5% 100,00
% 100,00
% 100,00% 100,00% 100,00%
4.2 Rasio permukiman layak huni
Luas pemukiman layak huni dibagi Luas wilayah permukiman
96,00% 97,00% 98,00% 99,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Bab VIII - 18 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4.3 Cakupan ketersediaan rumah layak huni
Jumlah seluruh rumah layak huni disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
dibagi Jumlah rumah di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dikali 100%
96,83% 97,32% 98% 99% 100% 100% 100%
4.4 Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau
Jumlah rumah tangga MBR yang menempati rumah layak hunidan terjangkau pada kurun waktu tertentu dibagi Jumlah rumah tangga
MBR pada kurun waktu tertentu dikali 100%
93,00% 94,00% 95,00% 96,00% 97,00% 98,00% 98,00%
4.5 Persentase permukiman yang tertata
Luas area permukiman tertataLuas area permukiman keseluruhan dikali 100
97,00% 98,00% 99,00% 100,00
% 100,00% 100,00% 100,00%
4.6 Persentase lingkungan permukiman kumuh
Luas lingkungan permukiman kumuh dibagi Luas wilayah dikali 100%
4.6% 4,00% 3,00% 2,00% 1,00% 0,00% 0,00%
4.7 Persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
Luasan pemukiman kumuh yang tertangani dibagi Luas pemukiman kumuh dikali 100%
96,36% 97,00% 98,00% 99,00% 100,00% 100,00% 100,00%
4.8 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan
Jumlah rumah tangga kumuh perkotaan dibagi Jumlah seluruh rumah dikali 100%
n/a 5,00% 3,00% 2,00% 1,00% 0,00% 0,00%
4.9 Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU
Jumlah lingkungan yang didukung PSU pada kurun waktu tertentu dibagi Jumlah
lingkungan perumahan pada kurun waktu tertentu dikali 100%
96.68% 96.68% 96.68% 96.68% 96.68% 96.68% 96.68%
5 Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
5.1 Cakupan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas)
100 orang petugas Linmas di Kabupaten/Kota daerah pemekaran baru
dibagi 1 Wilayah kerja kabupaten/kota dikali 100%
2,67 3,11 4,00 4,25 5,14 5,39 5,39
5.2 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,
Pelanggaran K3 yang terselesaikan dibagi Jumlah pelanggaran K3 yang dilaporkan
masyarakat dan terindentifikasi oleh 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bab VIII - 19 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ketentraman, keindahan)
SATPOL PP dikali 100%
5.3 Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten/kota
Jangkuan luas wilayah manajemen kebakaran dibagi Luas wilayah
kabupaten/kota dikali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5.4 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Jumlah kasus kebakaran di WMK yang tertangani dalam waktu maksimal 15 menit
dibagi Jumlah kasus kebakaran dalam jangkuan WMK dikali 100%
< 15 menit
< 15 menit
< 15 menit
< 15 menit
< 15 menit
< 15 menit
< 15 menit
5.5 Persentase pelanggaran Perda yang terselesaikan
Jumlah penyelesaian penegakan PERDA dibagi Jumlah pelanggaran PERDA dikali
100%
1.617 30% 30% 30% 30% 30% 30%
5.6 Persentase perkara atau sengketa PTUN yang diselesaikan
Jumlah perkara/ sengketa PTUN yang diselesaikan dibagi jumlah perkara/sengketa
PTUN dikali 100% 80% 85% 90% 90% 90% 90% 90%
5.7 Persentase pelayanan bantuan hukum kepada semua unsur Pemerintah Daerah atas masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas;
Jumlah pelayanan bantuan hukum kpd Perangkat Daerah dibagi Jumlah masalah
yang timbul dlm pelaksanaan tugas di Perangkat Daerah dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5.8 Persentase penyelesaian pelanggaran ketertiban umum dan ketentraman
Jumlah pelanggaran ketertiban umum dan ketentraman yang diselesaikan dibagi
jumlah pelanggaran ketertiban umum dan ketentraman dibagi 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5.9 Persentase kejadian di bidang
Jumlah kejadian bidang IPOLEKSOSBUD yang diselesaikan dibagi Jumlah seluruh 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bab VIII - 20 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
IPOLEKSOSBUD yang diselesaikan
kejadian IPOLEKSOSBUD dikali 100%
6 Sosial
6.1 Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial
Jumlah PMKS yang diberikan bantuan dibagi Jumlah PMKS yang seharusnya menerima
bantuan dikali 100% 90% 95% 100% 100% 100% 100% 100%
6.2 Persentase PMKS yang tertangani
Jumlah PMKS yang tertangani dibagi Jumlah PMKS yang ada dikali 100%
90% 95% 100% 100% 100% 100% 100%
6.3 Persentase PMKS skala yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Jumlah PMKS yang memperolah bantuan sosial dalam 1 tahun dibagi Jumlah PMKS
dalam 1 tahunyang seharusnya memperolah bantuan sosial dikali 100%
90% 95% 100% 100% 100% 100% 100%
6.4 Persentase panti sosial yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lain
Jumlah PMKS dalam 1 (satu) tahun yang menjadi peserta program pemberdayaan masyarakat melalui KUBE atau kelompok
sosial ekonomi sejenis dibagi Jumlah PMKS dalam 1 (satu) tahun yang seharusnya
menjadi peserta program pemberdayaan masyarakat melalui KUBE atau kelompok
sosial ekonomi sejenis dikali 100%
1,02% 6% 12% 18% 24% 30% 30%
6.5 Persentase panti sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesehatan sosia
Jumlah panti sosial dalam 1 (satu) tahun yang menyediakan sarana prasarana
pelayanan kesos dibagi Jumlah panti sosial dalam 1 (satu) tahun yang seharusnya
menyediakan sarana prasarana pelayanan kesos dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6.6 Persentase wahana kesejahteraan sosial
Jumlah WKBSM dalam 1 (satu) tahun yang menyediakan sarana dan prasrana
pelayanan kesos dibagi Jumlah WKBSM 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bab VIII - 21 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
dalam 1 (satu) tahun yang seharusnya menyediakan sarana prasrana pelayanan
kesos skala dikali 100%
6.7 Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
Jumlah korban bencana yang seharusnya menerima bantuan sosial selama masa
tanggap darurat dalam 1 (satu) tahun dibagi Jumlah korban bencana yang seharusnya
menerimabantuan sosial slama masa tanggap darurat dalam 1 (satu) tahun dikali
100%
- 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6.8 Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan mengunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
Jumlah korban bencana dalam 1 (satu) tahun yang dievakuasi dengan menggunakan
sarana prasarana tanggap darurat lengkap dalam 1 tahun dibagi Jumlah korban
bencana yang seharusnya dievakuasi dengan mengunakan sarana prasarana tanggap
darurat skala dikali 100%
- 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6.9 Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lansia tidakpotensial yang telah
menerima jaminan sosial dalam 1 tahun dibagi Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lansia tidak potensial yang
seharusnya menerima jaminan sosial dalam 1 (satu) tahun dikali 100%
84% 90% 100% 100% 100% 100% 100%
Layanan Urusan Wajib Non Dasar
1 Tenaga Kerja
1.1 Angka sengketa Jumlah sengketa pengusaha pekerja dibagi 9,70% 11,86% 11,05% 10,24% 9,43% 8,62% 8,62%
Bab VIII - 22 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pengusaha-pekerja per tahun
Jumlah perusahaan dikali 1000
1.2 Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
∑𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖
𝑃𝑒𝑟𝑗𝑎𝑛𝑗𝑖𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎 (𝑃𝐵)
∑ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛𝑥 100%
33,3% 70% 70% 75% 75% 80% 80%
1.3 Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
∑ 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟𝑥 100% 36,16% 70% 70% 70% 70% 70% 70%
1.5 Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
∑ 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/ 𝑏𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐽𝐴𝑀𝑆𝑂𝑆𝑇𝐸𝐾
∑ 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/ 𝑏𝑢𝑟𝑢ℎ𝑥 100% 30,25% 35,3% 38,7% 40,1% 41% 43,8% 43,8%
1.6 Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah
Jumlah penyelesaian perselisihan buruh danpengusaha dengan kebijakan pemda
pada Tahun n dibagi Jumlah kejadian perselisihan buruh dan pengusaha dengan
kebijakan pemda dikali 100%
0 0 0 0 0 0 0
2 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2.1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Pekerja perempuan di lembaga pemerintah dibagi Jumlah pekerja perempuan dikali 100
3,5 3,6 3,6 3,7 3,8 3,8 3,8
2.2 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR
Jumlah kursi DPRD yang diduduki perempuan dibagi Jumlah total kursi di
keanggotaan DPRD dikali 100% 24 32 32 32 32 32 32
2.3 Partisipasi perempuan di lembaga swasta
Pekerja perempuan di lembaga swasta dibagi Jumlah pekerja perempuan dikali 100
28,57 28,57 28,7 28,7 28,7 28,7 28,7
2.4 Rasio KDRT Jumlah KDRT dibagi Jumlah rumah tangga dikali 100
0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Bab VIII - 23 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2.5 Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur
Pekerja anak usia 5-14 tahun dibagi Jumlah pekerja usia 5 tahun keatas dikali 100
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
2.6 Partisipasi angkatan kerja perempuan
Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan dibagi Jumlah angkatan kerja
perempuan dikali 100% 32,07 32,08 32,9 32,9 32,9 32,9 32,9
2.7 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu
Jumlah pengaduan/laporan yang ditindaklanjuti oleh unit pelayanan terpadu
dibagi Jumlah laporan/pengaduan yang masuk ke unit pelayanan terpadu dikali
100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.8 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana KtP/A dan PPT/PKT di Rumah Sakit
Jumlah korban KtP/A yang memperoleh layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih dipuskesmas mampu tatalaksana
KtP/A atau PPT/PKT di RS disuatu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu dibagi Jumlah seluruh korban KtP/A yang
terdata datang ke puskesmas mampu tatalaksana kasus Ktp/A dan ke RS disuatu wilayah kerja tertentudalam kurun waktu
tertentu dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.9 Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban
Jumlah korban kekerasan yang memperolah pelayanan rehabsos dibabgi Jumlah korban
kekerasan yang membutuhkan rehabsos dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bab VIII - 24 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu.
2.10 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum
Jumlah korban mendapat layanan bantuan hukum dibagi Jumlah korban yang
membutuhkan bantuan hukum dikali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.11 Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan
Jumlah perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan pelayanan
pemulungan dibagi Jumlah perempuan dan anak korban kekerasan yang tercatat di UPT
dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.12 Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan
Jumlah perempuan dan anak korban kekerasan yang disatukan kembali ke
keluarga, keluarga pengganti dan masyarakat lainnya dibagi Jumlah korban
yang membutuhkan reintegrasi sosial dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Pangan
3.1 Ketersediaan pangan utama
Rata2 jumlah ketersediaan pangan utama per Tahun (kg) dibagi Jumlah penduduk
dikali 100%
49 Kg/Th
50 Kg/Th
55 Kg/Th
60 Kg/Th
65 Kg/Th
66 Kg/Th
66 Kg/Th
3.2 Ketersediaan energi dan protein perkapita
Ketersediaan pangan/kapita/hari dikali Kandugan Kalori dikali BDD dibagi 100
1861 kkal/kpt/
hr
1900 kkal/kpt/
hr
1925 kkal/kpt/
hr
1950 kkal/kpt/
hr
1975 kkal/kpt/
hr
2000 kkal/kpt/
hr
2000 kkal/kpt/
hr 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
3.3 Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
Jumlah sampel pangan yang aman dikonsumidi pedagang pengumpul di satu tempat sesuai standaryang berlaku dalam kurun waktu tertentu dibagi Jumlah total
0 60% 70% 80% 80% 80% 80%
Bab VIII - 25 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
sampel pangan yang diPerdagangkanpengumpul di suatu wilayah
menurut ukuran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu dikali 100%
4 Pertanahan
4.1 Penyelesaian kasus tanah Negara
Jumlah kasus yang diselesaikan dibagi Jumlah kasus yang terdaftar dikali 100% 20% 40% 60% 80% 100% 100% 100%
5 Lingkungan Hidup
5.1 Hasil Pengukuruan Indeks kualitas Air
𝐼𝑃 =√
(𝐶𝑖
𝐿𝑖𝑗)𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
2 + (𝐶𝑖
𝐿𝑖𝑗)𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
2
2
47,14 49 49 50 50 51 51
5.2 Hasil Pengukuruan Indeks kualitas Udara
IKU = 100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)] 87,64 88,04 88,44 88,84 89,24 89,64 89,64
5.3 Hasil Pengukuruan Indeks kualitas Tutupan Lahan
𝐼𝐾𝑇𝐿 = 100 − ((84,3 − (𝑇𝐻𝑥100))𝑥50
54,3 56,5 58 60 62 64 66 66
5.4 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (IKLHD)
𝐼𝐾𝐿𝐻𝐷 = (30%𝑥𝐼𝐾𝐴) + (30%𝑥𝐼𝐾𝑈) + (40%𝑥𝐼𝐾𝑇𝐿) 63,02 65,23 66,45 67,37 68,59 68,59 68,59
5.5 Timbulan sampah yang ditangani
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑖
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ𝑥 100%
81,12 82 83 84 85 86 86
5.6 Persentase jumlah sampah yang terkurangi melalui 3R
Sampah yang terkurangi melalui 3 R adalah jumlah sampah yang dikelola melalui
aktifitas 3R seperti bank sampah, pusat daur ulang, pengomposan, dan lain-lain dan tidak diangkut ke TPA atau dibuang ke lingkungan
21,76 22,44 23 24 25 26 26
Bab VIII - 26 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5.7 Persentase cakupan area pelayanan
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎𝑎𝑛𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ (𝑘𝑚2/ℎ𝑎)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑎 (𝑘𝑚2/ℎ𝑎)𝑥 100%
60% 62% 64% 66% 68% 70% 70%
5.8 Persentase jumlah sampah yang tertangani
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑖(𝑡𝑜𝑛)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑘𝑜𝑡𝑎 (𝑡𝑜𝑛)
𝑥 100% 65% 66% 67% 68% 69% 70% 70%
5.9 Operasionalisasi TPA/TPST/SPA di kabupaten/kota
Nilai TPA (Program Adipura) ≥ 71 76,75 76-77 77-78 78-79 79-80 80-81 80-81
5.10 Persentase Luas Area Bersih Sampah
60% 62% 64% 66% 68% 70% 70%
5.11 Persentase Sampah Yang Di Kelola
65% 66% 67% 68% 69% 70% 70%
6 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
6.1 Rasio penduduk ber- KTP per satuan penduduk
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 > 17 𝑦𝑔 𝑏𝑒𝑟 𝐾𝑇𝑃
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 > 17 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ𝑚𝑒𝑛𝑖𝑘𝑎ℎ
0,92 0,92 0,93 0,935 0,94 0,95 0,95
6.2 Rasio bayi berakte kelahiran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑦𝑖 0,98 0,985 0,99 0,994 0,997 1 1
6.3 Rasio pasangan berakte nikah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑘𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒 𝑛𝑖𝑘𝑎ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑘𝑎ℎ 0,83 0,85 0,89 0,9 0,91 0,92 0,92
6.4 Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑇𝑃 𝑏𝑒𝑟𝑁𝐼𝐾 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡𝑘𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏 𝐾𝑇𝑃 𝑥 100% 93,4 94 94,5 95 95,5 96 96
6.5 Cakupan penerbitan akta kelahiran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑘𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛𝑥 100% 98,68 99 99,5 99,5 100 100 100
Bab VIII - 27 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6.6 Penggunaan data konsolidasi bersih
Jumlah data penduduk terakses dibagi Jumlah pelayanan pemanfaatan databse
kependudukan dikali 100% 0% 40% 50% 65% 85% 100% 100%
6.7 Cakupan penyediaan hak akses kependudukan
(Jumlah PD – PD terfasilitasi akses database kependudukan) dibagi (Jumlah permintaan PD – PD utk akses database kependudukan)
dikali 100%
98,68% 99% 99,50% 99,50% 100 100% 100%
7 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
7.1 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑛𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑠𝑎 𝑦𝑔 𝑏𝑎𝑖𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑥 100% 50% 66,60% 83% 90% 100% 100% 100%
7.2 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑏𝑖𝑛𝑎𝑎𝑛 𝐿𝑃𝑀
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑃𝑀 1,16 1,33 1,5 1,6 1,8 2 2
7.3 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑏𝑖𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝐾𝐾
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐾𝐾 1,8 2 2,16 2,33 2,5 2,66 2,66
7.4 Persentase LPM aktif 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑆𝑀 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑃𝑀𝑥 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.5 Persentase LPM Berprestasi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑃𝑀 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑟𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑃𝑀𝑥 100% 16% 33% 49,5% 66% 66%
7.6 Persentase PKK aktif 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐾𝐾 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐾𝐾𝑥 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.7 Persentase Posyandu aktif
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑜𝑠𝑦𝑎𝑛𝑑𝑢 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑜𝑠𝑦𝑎𝑛𝑑𝑢𝑥 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bab VIII - 28 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7.8 Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑤𝑎𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔𝑃𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡𝑥 100% n/a 1% 1,50% 1,50% 1,70% 1,70% 1,70%
7.10 Persentase Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan yang aktif
Jumlah lembaga kemasyarakatan kelurahan yg aktif dibagi Jumlah seluruh lembaga
kemasyarakatan dikali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
8.1 Laju pertumbuhan penduduk (LPP)
𝑃𝑡 = 𝑃0 + (𝐵 − 𝐷) + (𝑀𝑖 − 𝑀0)
𝑟 = {(𝑃𝑡
𝑃0) 𝑥 (
1
𝑡) − 1} 𝑥100
0,72 0,70 0,69 0,68 0,67, 0,66 0,66
8.2 Total Fertility Rate (TFR)
𝑇𝐹𝑅 = 5 ∑ 𝐴𝑆𝐹𝑅𝑖
7
𝑖−1 1,81 1,80 1,79 1,78 1,77 1,76 1,76
8.3 Persentase Perangkat Daerah (Dinas/Badan) yang berperan aktif dalam pembangunan Daerah melalui Kampung KB
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑖 𝑘𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔 𝐾𝐵
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ𝑥 100% n/a 25% 40% 50% 60% 75% 75%
8.4 Rata-rata jumlah anak per keluarga
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 2 2 2 2 2 2 2
8.5 Ratio Akseptor KB Jumlah Akseptor KB dibagi Jumlah pasangan usia subur dikali 100%
75,08 70,01 70,36 70,56 71,21 71,67 71,67
8.6 Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15 - 49
Jumlah peserta KB aktif dibagi Jumlah pasangan usia subur dikali 100%
n/a 69,81 69,88 69,94 70,01 70,07 70,07
Bab VIII - 29 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8.7 Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15–19) per 1.000 perempuan usia 15–19 tahun (ASFR 15–19)
Jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur 15-19 dibagi Jumlah
penduduk perempuan kelompok umur 15-19 padapertengahan tahun yang sama dikali
1000
n/a 21,47 21,25 21,09 20,89 20,54 20,54
8.8 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya dibawah 20 tahun
Jumlah pasangan usia subur dengan istri di umur kurang 20 th dibagi Jumlah pasangan
usia subur dikali 100 n/a 15,96 15,71 15,56 15,46 15,05 15,05
8.9 Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need)
Jumlah PUS yang ingin ber-KB tetapi tidak terlayani dibagi Jumlah pasangan usia subur
dikali 100% n/a 10,14 9,99 9,85 9,74 9,54 9,54
8.10 Persentase Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Jumlah akseptor KB yang menggunakan MKJP dibagi Jumlah akseptor KB dikali 100%
n/a 38,56 38,75 38,95 39,15 39,35 39,35
8.11 Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB
Jumlah anggota kelompok BKB yang ber-KB dibagi Jumlah anggota kelompok BKB dikali
100% n/a 89,05 89,36 89,72 90,15 90,54 90,54
8.12 Cakupan anggota Bina Keluarga Remaja (BKR) ber-KB
Jumlah anggota kelompok BKR yang ber-KB dibagi Jumlah anggota kelompok BKR dikali
100% n/a 88,59 89,05 89,49 90,04 90,45 90,45
8.13 Cakupan anggota Bina Keluarga Lansia (BKL) ber-KB
Jumlah anggota kelompok BKL yang ber-KB dibagi Jumlah anggota kelompok BKL dikali
100% n/a 77,45 79,52 81,45 83,42 85,06 85,06
8.14 Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) di setiap Kecamatan
Jumlah PPKS dibagi Jumlah kecamatan dikali 100%
n/a 1 1 1 1 1 1
Bab VIII - 30 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8.15 Cakupan Remaja dalam Pusat Informasi Dan Konseling Remaja/Mahasiswa
Jumlah PIK R/M dibagi Jumlah kecamatan dikali 100%
n/a 5, 25 6,75 8,15 9,04 10,52 10,52
8.16 Cakupan PKB/PLKB yang didayagunakan Perangkat Daerah KB untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah di bidang pengendalian penduduk
Jumlah PKB dan PLKB yang didayagunakan dibagi Jumlah PKB/PLKB dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8.17 Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB mandiri
Jumlah anggota kelompok UPPKS yang ber-KB mandiri dibagi Jumlah anggota kelompok
UPPKS dikali 100% n/a 78,65 80,53 82,75 84,65 86,45 86,45
8.18 Rasio petugas Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) setiap desa/kelurahan
Jumlah petugas Pembantu Pembina KB Desa dibagi Jumlah desa/kelurahan dikali 100%
n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8.19 Cakupan ketersediaan dan distribusi alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat
Jumlah alkon per mix kontrasepsi yang tersedia di Faskes dangudang Alkon
kab/kota dibagi Perkiraan Permintaan Masyarakat dikali 100%
n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8.20 Persentase Faskes dan jejaringnya (diseluruh
Jumlah Faskes dan jejaring yang bekerjasama dengan BPJS dibagi Jumlah
Faskes dan jejaring dikali 100% n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bab VIII - 31 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tingkatan wilayah) yang bekerjasama dengan BPJS dan memberikan pelayanan KBKR sesuai dengan standarisasi pelayanan
8.21 Cakupan penyediaan Informasi Data Mikro Keluarga di setiap desa
Jumlah informasi data mikro keluarga yang tersedia dibagi Jumlah seluruh informasi
data mikro keluarga dikali 100% n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8.22 Cakupan keluarga yang mempunyai balita dan anak yang memahami dan melaksanakan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
Jumlah keluarga yang mempunyai balita dan anak yang memahami dan melaksanakan
pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang dibagi Jumlah keluarga mempunyai
balita dan anak dikali 100%
n/a 60,47 63,45 66,76 68,47 70,64 70,64
8.23 Rata-rata usia kawin pertama wanita
Jumlah (umur kawin pertama wanita x jumlah wanita menurutusia kawin pertama)
dibagi Jumlah wanita menurut usia kawin pertama
n/a 20 20 21 21 21 21
8.24 Persentase Pembiayaan Program Kependudukan, Keluarga Bencana dan Pembangunan Keluarga melalui APBD dan APBDes
Jumlah anggaran untuk urusan PPKB dibagi Jumlah APBD dan APBDes
n/a 0,40 0,38 0,40 0,40 0,40 0,40
9 Perhubungan
Bab VIII - 32 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai IKM Pelayanan Lalu Lintas Angkutan Jalan
71,5 72 74.5 76 78 80 80
9.1 Jumlah arus penumpang angkutan umum
Jumlah arus penumpang angkutan umum (bis/kereta api/kapal laut/pesawat udara) yang masuk/keluar daerah selama 1 (satu)
tahun.
1.800.64
7
1.800.6
45
1.800.6
45
1.800.6
45
1.800.64
5
1.800.64
5
1.800.64
5
9.2 Rasio ijin trayek Jumlah ijin trayek yang dikeluarkan dibagi Jumlah penduduk
0,00037
(1:2672)
0,00037
(1:2672)
0,00037
(1:2672)
0,00037
(1:2672)
0,00037
(1:2672)
0,00037
(1:2672)
0,00037
(1:2672)
9.3 Jumlah uji kir angkutan umum
Jumlah Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang
diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan dioperasikan di
jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan
1.028 1.129 1.197 1.281 1.383 1.507 1.507
9.4 Persentase layanan angkutan darat
Jumlah angkutan darat dibagi Jumlah penumpang angkutan darat dikali 100%
5,53% 5,87 % 6,23 % 6,62 % 7,03 % 7,47 % 7,47 %
9.5 Persentase kepemilikan KIR angkutan umum
Jumlah angkutan umum yang tidakmemiliki KIR pada Tahun n dibagi Jumlah angkutan
umum pada Tahun n dikali 100%
16,05% 14,17% 11,70% 9,37% 7,23% 5,31% 5,31%
9.6 Pemasangan Rambu- rambu
Jumlah pemasangan rambu-rambu pada Tahun n dibagi Jumlah rambu-rambu yang
seharusnya tersedia dikali 100%
75,10% 76,76% 80,63% 84,50% 88,38% 92,25% 92,25%
9.7 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Panjang Jalan dibagi Jumlah Kendaraan
0,0014
(1:695)
0,0014
(1:695)
0,0014
(1:695)
0,0014
(1:695)
0,0014
(1:695)
0,0014
(1:695)
0,0014
(1:695)
9.8 Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum
Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum
1.800.64
7
1.800.6
45
1.800.6
45
1.800.6
45
1.800.64
5
1.800.64
5
1.800.64
5
9.9 Jumlah orang/barang melalui
Jumlah orang/barang melalui dermaga/ bandara /terminal per tahun
1.800.64
7
1.800.6
45
1.800.6
45
1.800.6
45
1.800.64
5
1.800.64
5
1.800.64
5
Bab VIII - 33 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dermaga/bandara/ terminal per tahun
10 Komunikasi dan Informatika
10.1 Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan
Jumlah KIM dibagi Jumlah kecamatan yang ada dalam kab/kota dikali 100%
467% 500% 533% 567% 600% 600% 600%
10.2 Jumlah staf PPID terlatih dalam pelayanan dan pengujian konsekuensi atas permintaan Informasi Publik
Jumlah staf PPID terlatih dalam pelayanan dan pengujian konsekuensi atas permintaan
Informasi Publik 34 orang
68 orang
68 orang
68 orang
68 orang 68 orang 68 orang
11 Koperasi, Usaha kecil, dan Menengah
11.1 Persentase koperasi aktif
Jumlah koperasi aktif dibagi Jumlah seluruh koperasi dikali 100
80,22% 80,22% 81% 81% 81% 81% 81%
11.2 Persentase UKM non BPR/LKM aktif
Jumlah UKM non BPR/LKM aktif dibagi Jumlah seluruh UKM non BPR/LKM dikali
100% 82,64% 82,64% 83% 83% 83% 83% 83%
11.3 Persentase BPR/LKM aktif
Jumlah BPR/LKM aktif dibagi Jumlah seluruh BPR/LKM dikali 100%
n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a
11.4 Persentase Usaha Mikro dan Kecil
Jumlah usaha mikro dan kecil dibagi Jumlah seluruh UKM dikali 100%
22,61% 23,74% 24,93% 26,18% 27,48% 28,86% 28,86%
11.5 Persentase pertumbuhan omzet
jumlah omzet koperasi thn. n dikurangi jumlah omzet koperasi th. (n-1) dibagi
jumlah omzet koperasi th. (n-1) dibagi 100% 12,38% 13% 13,50% 14% 14,50% 15% 15,80%
Bab VIII - 34 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
koperasi
11.6 Persentase Pertumbuhan omzet usaha mikro
jumlah omzet usaha mikro th. n dikurangi jumlah omzet usaha mikro th. (n-1) dibagi jumlah omzet usaha mikro th. (n-1) dibagi
100%
7,25% 13% 13,65% 14,33% 15,05% 15,80% 15,80%
12 Penanaman Modal
12.1 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
238 260 271 282 293 304 304
12.2 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
170.029. 747.050
112.495.579.88
3
141.603.
176.283
179.318.
723.333
218.070. 327.283
293.550. 691.283
293.550. 691.283
Nilai Realisasi Investasi (PMA dan PMDN)
285.898.021.000
333.521.000.00
0
381.145.000.00
0
428.769.000.00
0
476.393.000.000
524.017.000.000
524.017.000.000
12.3 Rasio daya serap tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaanPMA/PMDN dibagi Jumlah
seluruh PMA/PMDN 3,81 4 4,5 5 5,5 6 6
12.4 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
Realisasi PMDN Tahun evaluasi – Realisasi PMDNTahun sebelum evaluasi dibagi
Realisasi PMDN sebelum evaluasi dikali 100%
119,231,967,950 (Turun 41 %)
5,75% 21,61% 25,87% 26,63% 34,61% 34,61%
13 Kepemudaan dan Olah Raga
13.1 Persentase organisasi pemuda yang aktif
Jumlah organisasi pemuda yang aktif dibagi Jumlah seluruh organisasi pemuda dikali
100% 44,40% 44,40% 46,29% 48,14% 50% 52% 52%
13.2 Persentase wirausaha muda
Jumlah wirausaha muda dibagi Jumlah seluruh wirausaha dikali 100%
1,55% 1,69% 1,80% 2,05% 2,38% 2,5% 2,5%
Bab VIII - 35 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
13.3 Cakupan pembinaan olahraga
Jumlah cabang olahraga yang dibina dibagi Jumlah seluruh cabang olahraga yang
ada/terdaftar dikali 100% 17,39% 25% 45% 47% 30% 35% 35%
13.4 Cakupan Pelatih yang bersertifikasi
Jumlah pelatih bersertifikat dibagi Jumlah seluruh pelatih dikali 100%
18,35% 20,35% 22,35% 23,35% 25,35% 27,50% 27,50%
13.5 Cakupan pembinaan atlet muda
Jumlah atlit pelajar yang dibina dibagi Jumlah seluruh atlit pelajar dikali 100%
0 1,51% 2,00% 7% 10% 15% 15%
13.6 Jumlah atlet berprestasi Jumlah atlet yang memenangi kejuaraan tingkat nasional dan internasional dalam
satu tahun 7 4 4 4 4 4 4
13.7 Jumlah prestasi olahraga
Jumlah prestasi cabang olahraga yang di menangkan dalam satu tahun
0 4 4 4 4 4 4
14 Statistik
14.1 Persentase Perangkat Daerah yang menerapkan standar data
Jumlah PD yg menerapkan standar data dibagi Jumlah seluruh PD dikali 100%
0 25% 50% 75% 100% 100% 100%
15 Persandian
15.1
Persentase Perangkat daerah yang telah menggunakan sandi dalam komunkasi Perangkat Daerah
Jumlah perangkat daerah yang telah mengunakan sandi dalam komunikasi antar
Perangkat Daerah dibagi Jumlah total perangkat daerah dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
16 Kebudayaan
Jumlah apresiasi seni 13 13 13 13 13 13 13
Bab VIII - 36 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dan budaya
16.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya
13 13 13 13 13 13 13
16.2 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan dibagi Total Benda, situs & kawasan yang dimiliki daerah dikali
100%
0 12 12 12 12 12 12
16.3 Jumlah karya budaya yang direvitalisasi dan inventarisasi
Jumlah karya budaya yang direvitalisasi dan inventarisasi
22 24 26 28 30 32 32
16.4 Jumlah cagar budaya yang dikelola secara terpadu
Jumlah cagar budaya yang dikelola secara terpadu
0 12 12 12 12 12 12
17 Perpustakaan
17.1 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
Jumlah kunjungan ke perpustakaan selama 1 Tahun dibagi Jumlah orang dalam populasi
yang harus dilayani 102.288 112.517 123.768 136.145 149.760 164.738 164.738
17.2 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Jumlah koleksi judul buku yang tersedia di Perpustakaan daerah dibagi Jumlah koleksi jumlah buku yang tersedia di Perpustakaan
daerah
43.921 48.236 51.986 55.736 59.486 63.236 63.236
17.3 Rasio perpustakaan persatuan penduduk
Jumlah perpustakaan dibagi Jumlah penduduk dikali 1000
167 167 167 167 167 167 167
17.4 Jumlah rata-rata pengunjung pepustakaan/tahun
Rata-rata jumlah pengunjung pepustakaan/tahun
1,16 % 1,16 % 1,16 % 1,16 % 1,16 % 1,16 % 1,16 %
17.5 Jumlah koleksi judul buku perpustakaan
Jumlah koleksi judul buku perpustakaan 8.524 9.376 10.314 11.345 12.480 13.728 13.728
17.6 Jumlah pustakawan, Jumlah pustakawan, tenaga teknisdan 39.452 48.236 51.986 55.736 59.486 63.236 63.236
Bab VIII - 37 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tenaga teknis, dan penilai yang memiliki sertifikat
penilai yang bersertifikat
Jumlah pustakawan, tenaga teknisdan penilai yang bersertifikat dibagi Jumlah seluruh pustakawan, tenaga teknisdan
penilai dikali 100%
86% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
18 Kearsipan
18.1 Persentase Perangkat Daerah yang mengelola arsip secara baku
Jumlah Perangkat Daerah yang telah menerapkan arsip secara baku arsip secara baku dibagi Jumlah Perangkat Daerah dikali
100%
56,45 60 65 70 75 80 80
18.2 Peningkatan SDM pengelola kearsipan
Menunjukkan jumlah Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan
3 3 3 3 3 3 3
Layanan Urusan Pilihan
1 Pariwisata
1.1 Kunjungan wisata Jumlah Capaian Kinerja Kunjungan Wisata se-Kabupaten dan Kota dibagi Jumlah
Kunjungan Wisata yang direncanakan se-Kabupaten dan Kota dikali 100%
75,24% 80% 90% 100% 110% 120% 120%
1.2 Lama kunjungan Wisata
Rata-rata kunjungan wisata dalam satu tahun
376.239 400.000 450.000 500.000 550.000 600.000 600.000
2 Pertanian
2.1 Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB
Jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertanian/perkebunan dibagi jumlah PDRB
dikali 100% 1,47% 1,55% 1,6% 1,75% 1,2% 2% 2%
2.2 Kontribusi Produksi kelompok petani
Jumlah produksi padi/bahan pangan utama lokal lainnya kelompok petani (ton) tahun n 80% 85% 85% 90% 90% 95% 100%
Bab VIII - 38 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
terhadap PDRB dibagi jumlah produksi padi/bahan pangan utama di daerah (ton) tahun n dikali 100%
2.3 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
Produksi tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya (ton) dibagi luas area tanaman padi/bahan pangan utama lokal
lainnya (ha) diklai 100%
6,3 Ton/Ha
6,5 Ton/Ha
6,6 Ton/Ha
6,8 Ton/Ha
6,9 Ton/Ha
6,9 Ton/Ha
7 Ton/Ha
4 Energi dan Sumber Daya Mineral
4.1 Persentase rumah tangga pengguna listrik
Jumlah rumah tangga pengguna listrik dibagi jumlah rumah tangga dikali 100%
n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4.2 Rasio ketersediaan daya listrik
Daya listrik terpasang dibagi jumlah kebutuhan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4.3 Jumlah konsumsi listrik per Kwh
Jumlah konsumsi listrik per Kwh 251.333.838
254.063.762
256.793.686
259.523.610
262.253.534
264.983.458
264.983.458
5 Perdagangan
5.1 Ekspor Bersih Perdagangan Nilai ekspor dikurangi nilai impor
9.895.282.159,01
9.994.234.980,
60
10.094.177.330
,41
10.195.119.103
,71
10.297.070.294,7
5
10.400.040.997,6
9
10.400.040.997,6
9
5.2 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
Jumlah kelompok pedagang/usaha informal yang mendapatkan bantuan binaan Pemda
tahun n dibagi jumlah kelompok pedagang/usaha informal dikali 100%
42,82% 43,24% 43,95% 44,90% 45,85% 46,28% 46,28%
5.3 Persentase pengaduan masyarakat terkait perdagangan yang ditindaklanjuti
Jumlah pengaduan masyarakat terkait perdagangan yang ditindaklanjuti dibagi
jumlah pengaduan masyarakat terkait perdagangan dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5.4 Cakupan alat ukur yang dilakukan tera
Jumlah alat ukur yang ditera tahun n dibagi Jumlah alat ukur dikali 100%
10% 50% 70% 80% 90% 95% 95%
Bab VIII - 39 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5.5 Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan
n/a 90% 90% 90% 90% 90% 90%
6 Perindustrian
6.1 Cakupan bina kelompok pengrajin
Jumlah kelompok pengrajin yang mendapatkan bantuan binaan Pemda tahun n dibagi jumlah kelompok pengrajin dikali
100%
36,42% 36,788
% 37,524
% 37,90% 38,12% 38,98% 38,98%
8 Kelautan dan Perikanan
8.1 Produksi perikanan Jumlah produksi ikan (ton) dibagi target daerah (ton) dikali 100%
331.729 kg/th
348.000 kg/th
348.000 kg/th
365.000 kg/th
383.000 kg/th
402.000 kg/th
402.000 kg/th
8.2 Konsumsi ikan Jumlah konsumsi ikan (kg) dibagi target daerah (kg) dikali 100%
19,9 kg/th
20 kg/th 20 kg/th 21 kg/th 22 kg/th 23 kg/th 23 kg/th
8.3 Cakupan bina kelompok nelayan
Jumlah kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan Pemda tahun n dibagi
jumlah kelompok nelayan dikali 100% 10 KLP 12 KLP 12 KLP 12 KLP 12 KLP 12 KLP 12 KLP
8.4 Produksi perikanan kelompok nelayan
Jumlah produksi ikan (ton) kontribusi hasil kelompok nelayan dibagi jumlah produksi
ikan di daerah dikali 100%
348.000 kg/Th
348.000 kg/Th
348.000 kg/Th
365.000 kg/Th
383.000 kg/Th
402.000 kg/Th
402.000 kg/Th
Penunjang Urusan
1 Perencanaan Pembangunan
1.1 Penjabaran Konsistensi Program RPJMD kedalam RKPD
Jumlah program RKPD tahun berkenaan dibagi jumlah program RPJMD yang harus
dilaksanakan tahun berkenaan dikali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1.2 Penjabaran Konsistensi Program RKPD kedalam
Jumlah program APBD tahun berkenaan dibagi jumlah program RKPD yang harus
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bab VIII - 40 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
APBD dilaksanakan tahun berkenaan dikali 100%
1.3 Kesesuaian rencana pembangunan dengan RTRW
Kesesuain program/kegiatan pembangunan terhadap pola dan struktur ruang dibagi
dokumen RTRW dikali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1.4 Persentase capaian kinerja program PD bidang Pemerintahan, Kesejahteraan Sosial dan Kebudayaan dengan capaian 75%
Jumlah program PD bidang Pemerintahan, Kesejahteraan Sosial dan Kebudayaan
dengan capaian 75% dibagi Jumlah program PD bidang Pemerintahan, Kesejahteraan
Sosial dan Kebudayaan dikali 100%
n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1.5 Persentase capaian kinerja program PD bidang Infrastruktur SDA dan ekonomi dengan capaian 75%
Jumlah program PD bidang Infrastruktur SDA dan ekonomi dengan capaian 75%
dibagi Jumlah program PD bidang Infrastruktur SDA dan ekonomi dan
Kebudayaan dikali 100%
n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Keuangan
2.1 Opini BPK terhadap laporan keuangan
Opini BPK terhadap laporan keuangan WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
2.2 Persentase SILPA Total SiLPA dibagi Total APBD dikali 100% 7,63% 10,00% 9,50% 9,00% 8,00% 7,00% 7,00%
2.3 Persentase SILPA terhadap APBD
Total SiLPA dibagi Total APBD dikali 100% 7,63% 10,00% 9,50% 9,00% 8,00% 7,00% 7,00%
2.4 Persentase belanja pendidikan (20%)
Jumlah belanja bidang urusan pendidikan dibagi total APBD dikali 100%
20,25% 20,23% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00%
2.5 Persentase belanja kesehatan (10%)
Jumlah belanja bidang urusan kesehatan dibagi total APBD dikali 100%
28,64% 20,84% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00%
2.6 Perbandingan antara belanja langsung dengan belanja tidak
Bab VIII - 41 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
langsung :
2.7 Belanja Langsung Jumlah belanja langsung dibagi Total APBD dikali 100%
61,10% 65,00% 65,00% 65,00% 65,00% 65,00% 65,00%
2.8 Belanja Tidak Langsung Jumlah belanja tidak langsung dibagi total APBD dikali 100%
38,90% 35,00% 35,00% 35,00% 35,00% 35,00% 35,00%
2.9 Pertumbuhan Pajak Daerah
Jumlah pajak daerah tahun n dikurangi jumlah pajak daerah tahun n-1 dibagi jumlah
pajak daerah tahun n-1 dikali 100% -4,70 >10 >10 >10 >10 >10 >10
2.10 Pertumbuhan Retribusi Jumlah retribusi tahun n dikurangi jumlah retribusi tahun n-1 dibagi jumlah retribusi
tahun n-1 dikali 100% 1,05 >9 >9 >9 >9 >9 >9
2.11 Pertumbuhan Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan
Jumlah hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan tahun n dikurangi jumlah hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan tahun n-1 dibagi jumlah hasil
pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan tahun n-1 dikali 100%
30.32 >8 >8 >8 >8 >8 >8
2.12 Pertumbuhan Lain-lain PAD yang sah
Jumlah lain-lain PAD yang sah tahun n dikurangi jumlah lain-lain PAD yang sah
tahun n-1 dibagi Jumlah lain-lain PAD yang sah tahun n-1 dikali 100%
7.73 >7 >7 >7 >7 >7 >7
2.13 Prosentase dokumen RKA-OPD yang disusun berdasar ASB, HSPK, SHSB, dan SHSBG
Jumlah dokumen RKA OPD yang disusun berdasar ASB, HSPK, SHSB dan SHSBG dibagi Jumlah total dokumen RKA OPD dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Pendapatan Asli Daerah dibagi (Bantuan Pusat, + Bantuan Provinsi + Pinjaman)
23,72 24,999 25,898 26,797 27,696 28,595 28,595
3 Kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan
3.1 Rata-rata lama pegawai mendapatkan
Rata-rata lama pegawai mendapatkan pendidikan dan pelatihan
60 -70 JP
61 -70 JP
62 -70 JP
63 -70 JP
64 -70 JP
65 -70 JP
66 -70 JP
Bab VIII - 42 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pendidikan dan pelatihan
3.2 Persentase ASN yang mengikuti pendidikan dan pelatihan formal
Jumlah ASN yang mengikuti diklat formal dibagi jumlah total ASN dikali 100%
2,87% 10,9% 19,5% 4,2% 3,0% 6,1% 45%
3.3 Persentase Pejabat ASN yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural
Jumlah pejabat ASN yang telah mengikuti diklat struktural dibagi jumlah total jabatan
dikali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3.4 Jumlah jabatan pimpinan tinggi pada instansi pemerintah
Jumlah jabatan pimpinan tinggi pada instansi pemerintah
29 24 32 32 32 32 32
3.5 Jumlah jabatan administrasi pada instansi pemerintah
Jumlah jabatan administrasi pada instansi pemerintah
99 99 111 111 111 111 111
3.6 Jumlah pemangku jabatan fungsional tertentu pada instansi pemerintah
Jumlah pemangku jabatan fungsional tertentu pada instansi
pemerintah 1279 1279 1515 1815 1815 1815 1815
4 Penelitian dan pengembangan
4.1 Persentase implementasi rencana kelitbangan
Jumlah kelitbangan dalam RKPD dibagi Jumlah kelitbangan dalam RPJMD dikali
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4.2 Persentase pemanfaatan hasil kelitbangan
Jumlah hasil kelitbangan yang ditindaklanjuti dibagi jumlah kelitbangan
dalam renja OPD dikali 100% < 50% >75% >75% >75% >75% >75% >75%
4.3 Persentase perangkat daerah yang difasilitasi
Jumlah OPD yang difasilitasi dibagi Jumlah total OPD dikali 100%
0 0 5% 5% 5% 5% 20%
Bab VIII - 43 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dalam penerapan inovasi daerah
4.4 Persentase kebijakan inovasi yang diterapkan di daerah
Jumlah kebijakan inovasi yang diterapkan dibagi jumlah inovasi yang diusulkan dikali
100% 0 0 50% 60% 70% 80% 80%
5 Pengawasan
5.1 Persentase tindak lanjut temuan
5.1.1 BPK
Jumlah temuan BPK yang ditindaklanjuti dibagi jumlah total temuan BPK dikali 100%
81,06% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5.1.2 APIP
Jumlah temuan APIP yang ditindaklanjuti dibagi Jumlah total temuan APIP dikali 100%
75,00% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5.3 Jumlah temuan
5.3.1 BPK
Jumlah temuan per jumlah rekomendasi oleh BPK
15 / 50 30 / 40 25 / 30 20 / 25 18 / 23 15 / 20 15 / 20
5.3.2 APIP
Jumlah temuan per jumlah rekomendasi oleh APIP
8 / 23 25 / 30 20 / 25 18 / 23 15 / 20 10 / 17 10 / 17
Jumlah unit yang mendapatkan predikat WBK/WBBM
0 1 1 1 1 1 5
6 Sekretariat Dewan
6.1.1 Badan Musyawarah Jumlah Rapat Badan Musyawarah dalam satu tahun
17 kali 15 kali 15 kali 15 kali 15 kali 15 kali 15 kali
6.1.2 Badan Anggaran Jumlah Rapat Bandan Anggaran dalam satu tahun
8 kali 8 kali 8 kali 8 kali 8 kali 8 kali 8 kali
6.1.3 Badan Pembentukan Peraturan Daerah
Jumlah Rapat Badan Pembentukan Peraturan Daerah dalam satu tahun
5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali
6.1.4 Komisi Jumlah Rapat Komisi dalam satu tahun 15 kali 15 kali 15 kali 15 kali 15 kali 15 kali 15 kali
Bab VIII - 44 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6.1.5 Badan Kehormatan Jumlah Rapat Badan Kehormatan Dalam satu tahun
2 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali
6.1.6 Pimpinan Jumlah Rapat Pimpinan dalam satu tahun 8 kali 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali
6.1.7 Rapat Dengar Pendapat Umum
Jumlah Rapat Dengar Pendapat Umum dalam satu tahun
16 kali 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali
6.1.8 Perda Inisiatif Jumlah Perda Inisiatif yang di hasilkan dalam satu tahun
3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali
6.1.9 Indeks kepuasan DPRD terhadap fasilitasi penyusunan perundang-undangan
Jumlah ADYP dibgi Jumlah AD yang di survey dikali 100%
ADYP = Anggota Dewan Yang disurvey
AD = Anggota Dewan
80 80 80 80 80 80 80
7 Sekretariat Daerah
7.1 Persentase Perangkat Daerah yang menerapkan e-government
Jumlah perangkat daerah yang menerapkan e-gov dibagi Jumlah seluruh perangkat
daerah dikali 100% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 100%
7.1 Persentase OPD yang tepat ukuran (rightsizing)
Jumlah OPD yang tepat ukuran dibagi jumlah total OPD dikali 100%
75% 75% 100% 100% 100% 100% 100%
7.2 Persentase PD pelayanan yang mempunyai Nilai IKM baik
Jumlah PD pelayanan yang mempunyai nilai IKM baik dibagi Jumlah total PD pelayanan
dikali 100%
92 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
7.3
Persentase LKjIP yang tepat waktu dan sesuai aturan
Jumlah dokumen LKjIP yang tepat waktu dan sesuai aturan dibagi Jumlah total dokumen
LKjIP dikali 100% 80,5 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.4 Tingkat Kematangan Organisasi
Level 1 level 1 level 3 level 3 level 3 level 3 level 3
Bab VIII - 45 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7.5 Persentase OPD yang tepat ukuran (rightsizing)
75% 75% 100% 100% 100% 100% 100%
7.6 Persentase Dokumen Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan (LPPD dan LKPJ) yang disusun tepat waktu
Jumlah dokumen LPPD dan LKPJ yang disusun tepat waktu dibagi jumlah total dokumen LPPD dan LKPJ dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.7 Kategori PPID Kategori PPID D C B A A A A
7.8 Nilai SAKIP Nilai SAKIP B B BB BB BB A A
7.9 Hasil EKPPD Hasil EKPPD
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
7.10 Persentase Kerjasama Antar Pemerintah, Lembaga Pemerintah, dan Non Pemerintah yang difasilitasi
Jumlah kerjasama yang difasilitasi dibagi jumlah kerjasama yang diusulkan dikali
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.11 Presentase kegiatan Walikota, Wakil Walikota dan Sekda yang di dokumentasikan
Jumlah kegiatan Walikota, Wakil Walikota dan Sekda yang di dokumentasikan dibagi
jumlah total kegiatan Walikota, Wakil Walikota, dan Sekda dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.12 Persentase kegiatan serta Kebijakan Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah yang dimuat oleh media massa
Jumlah kegiatan dan kebijakan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan Sekretaris daerah yang dimuat oleh media massa dibagi Jumlah total kegiatan dan kebijakan Kepala
Daerah, Wakil Kepala Daerah dan Sekretaris daerah dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bab VIII - 46 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7.13 Persentase dialog audiensi dengan tokoh masyarakat yang diselenggarakan.
Jumlah dialog audiensi dengan tokoh masyarakat yang diselenggarakan dibagi
jumlah dialog audiensi yang direncanakan dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.14 Persentase pelayanan keprotokolan sesuai dengan SOP Protokol
Jumlah pelayanan keprotokolan sesuai dengan SOP dibagi jumlah pelayanan
keprotokolan dikali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.15 Persentase PBJ tepat waktu
Jumlah proses PBJ tepat waktu dibagi Jumlah proses PBJ dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.16 Persentase OPD dan UPTD yang menjalankan proses e-procurement dan e-catalog
Jumlah OPD dan UPTD yang menjalankan e-procurement dan e-catalog dibagi Jumlah
OPD dan UPTD dikali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.17 Persentase OPD yang mempublikasikan RUP secara terbuka dan online pada LPSE, website resmi Pemkota, website resmi OPD, dan papan pengumuman kantor
Jumlah OPD yang mempublikasikan RUP secara terbuka dan online dibagi Jumlah
total OPD dikali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.18 Persentase produk hukum daerah yang difasilitasi
Jumlah produk hukum daerah yang difasilitasi dibagi Jumlah total produk hukum
yang diajukan dikali 100% 80% 85% 90% 95% 100% 100% 100%
7.19 Persentase penanganan permasalahan hukum yang difasilitasi
Jumlah permasalahan hukum yang difasilitasi dibagi jumlah total permasalahan
hukum yang masuk dikali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.20 Persentase produk Jumlah produk daerah berwujud dalam 70% 80% 90% 100% 100% 100% 100%
Bab VIII - 47 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
hukum daerah yang telah berwujud dalam format digital
format digital dibagi jumlah total produk hukum daerah dikali 100%
7.21 Persentase kebijakan publik daerah yang diuji-publikkan dalam satu tahun
Jumlah kebijakan publik daerah yang diuji publikkan dalan tahun n dibagi jumlah kebijakan publik daerah dikali 100%
12% 24% 35% 50% 65% 75% 75%
7.22 Tingkat partisipasi warga dalam forum Uji Publik rencana kebijakan publik daerah
60% 70% 70% 70% 70% 70% 70%
7.23 Persentase Perangkat Daerah yang menggunakan aplikasi e-surat
Jumlah OPD yang menggunakan aplikasi e-surat dibagi Jumlah total OPD dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.24 Persentase siswa melanjutkan ke SMP/MTs yang lulus Kompetensi Dasar Keagamaan
Jumlah siswa melanjutkan ke SMP/MTs yang lulus kompetensi dasar keagamaan dibagi
jumlah total siswa melanjutkan ke SMP/MTs dikali 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.25 Persentase kegiatan hari besar keagamaan yang difasilitasi
Jumlah kegiatan hari besar keagamaan yang difasilitasi dibagi jumlah kegiatan hari besar
keagamaan yang diusulkan dikali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.26 Persentase proposal hibah dan bantuan sosial yang diverifikasi dan divalidasi secara benar dan tepat waktu
Jumlah proposal hibah dan bansos yang diverifikasi dan divalidasi dibagi jumlah total
proposal hibah dan bansos dikali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.27 Jumlah prestasi lomba Jumlah prestasi lomba di bidang keagamaan prestasi prestasi prestasi prestasi prestasi prestasi prestasi
Bab VIII - 48 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
NO Aspek/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Rumus
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
di bidang keagamaan MTQ tingkat
regional juara
harapan
MTQ tingkat
regional juara 3 besar
MTQ tingkat
regional juara 3 besar
MTQ tingkat
regional juara 3 besar
MTQ tingkat
regional juara 3 besar
MTQ tingkat
regional juara 3 besar
MTQ tingkat
regional juara 3 besar
7.28 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
Jumlah tempat ibadah dibagi Jumlah penduduk dikali 100%
1/350 1/350 1/350 1/350 1/350 1/350 1/350
Bab IX - 1 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
BAB IX
PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto Tahun
2018-2023 merupakan dokumen yang menjadi acuan bagi pembangunan Kota
Mojokerto lima tahun ke depan. Dokumen RPJMD ini akan menjadi dokumen yang
menerjemahkan cita-cita Kepala Daerah Terpilih yang dielaborasi dalam visi dan
misi. Keterpaduan langkah dalam mencapai tujuan, upaya-upaya yang akan
dilakukan serta penentuan keterlibatan berbagai pihak serta pemangku kepentingan
dijabarkan dalam dokumen RPJMD ini.
9.1. Pedoman Transisi
Dokumen RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 menjadi panduan dalam
merencanakan dan mewujudkan pembangunan yang dijabarkan dalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk tahun 2018 hingga tahun 2023. Setelah
berakhirnya RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023, perlu disusun RPJMD Kota
Mojokerto Tahun 2023-2028 sebagai acuan bagi penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan lima tahun berikutnya. Pada masa transisi tersebut,
diperlukan sebuah acuan bagi penyusunan perencanaan pembangunan tahun 2023.
Acuan penyusunan perencanaan pembangunan tahun 2023 akan mendasarkan
pada RPJPD Kota Mojokerto Tahun 2005-2025, amanat Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Tahun 2023.
9.2. Kaidah Pelaksanaan
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 ini merupakan panduan bagi
Pemerintah Kota Mojokerto serta pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan
pembangunan 5 (lima) tahun ke depan. Oleh karena itu konsistensi, kerjasama,
transparansi dan inovasi serta rasa tanggung jawab yang tinggi sangat diperlukan
guna pencapaian target-target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Mojokerto
Tahun 2018-2023 dengan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
a. Walikota Kota Mojokerto berkewajiban menyebarluaskan Peraturan
Daerah tentang RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 kepada
masyarakat;
b. Penyusunan RKPD Kota Mojokerto Tahun 2019 sampai dengan Tahun
2023 berpedoman pada RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023;
Bab IX - 2 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
c. Seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kota Mojokerto dan
seluruh pemangku kepentingan agar mendukung pencapaian target-target
sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam RPJMD Kota Mojokerto
tahun 2018-2023;
d. Seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kota Mojokerto dan
seluruh pemangku kepentingan agar melaksanakan program-program
yang tercantum di dalam RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
dengan sebaik-baiknya;
e. Seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kota Mojokerto
agar segera menyusun Rencana Strategis (Renstra) PD dengan
berpedoman pada RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 paska
penetapan Peraturan Daerah tentang RPJMD Kota Mojokerto Tahun
2018-2023 ini;
f. Penyusunan RPJMD ini telah dilakukan melalui konsultasi publik, dengan
harapan program-program yang tertuang dalam RPJMD sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Penjaringan aspirasi melalui konsultasi publik
tersebut dapat meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan
dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Sehubungan dengan hal
tersebut, dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD
Kota Mojokerto Tahun 2018-2023, Badan Perencanaan Pembangunan
selaku institusi yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam melakukan
perencanaan pembangunan daerah, bertugas untuk melakukan fasilitasi,
monitoring dan evaluasi terhadap PD di lingkup Pemerintah Kota
Mojokerto.
g. Bappeko melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap RPJMD
Kota Mojokerto Tahun 2018-2023;
h. DPRD berkewajiban membahas KUA-PPAS yang diajukan oleh Walikota
dalam rangka penyusunan RAPBD dan pembahasan rancangan
Peraturan Daerah tentang RAPBD untuk menjamin agar sesuai dengan
Peraturan Daerah tentang RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023. Hal
tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 3 huruf c Peraturan Pemerintah
Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang menyatakan bahwa “DPRD mempunyai tugas dan
wewenang melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan
Daerah dan APBD”.
i. Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang dilaksanakan
PD yang dianggap tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Bab IX - 3 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
9.3. Pengembangan Pembiayaan Pembangunan
Terhadap program / kegiatan dalam prioritas, namun pemerintah tidak
mampu mendanainya seperti penyediaan fasilitas / infrastruktur strategis yang dapat
meningkatkan daya saing daerah dan penyediaan pelayanan dasar masyarakat,
maka kebijakan pendanaan pembangunan diarahkan dengan melibatkan
masyarakat dan dunia usaha melalui pelaksanaan kerjasama pembiayaan
pembangunan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Public Private
Partnership) maupun melalui pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)
dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dari pelaku usaha daerah
yang tersebar di berbagai daerah di Kota Mojokerto serta kerjasama kemitraan
dengan Lembaga Non Pemerintah Lainnya baik Lembaga Dalam Negeri maupun
Lembaga Internasional.
a. Kerjasama Pemerintah dan Swasta (public private partnership) diarahkan pada
pembiayaan pembangunan untuk program/kegiatan penyediaan infrastruktur
dan pelayanan publik yang berpotensi menghasilkan pendapatan dan dalam
jangka panjang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, meningkatkan daya
saing daerah dan menurunkan disparitas wilayah serta meningkatkan
perekonomian daerah.
b. Kemitraan pembangunan dengan dunia usaha melalui pelaksanaan tanggung
jawab sosial dan Lingkungan Perusahaaan diarahkan untuk pembiayaan
penyelenggaraan kesejahteraan sosial, pemulihan dan/atau peningkatan fungsi
lingkungan hidup dan memacu pertumbuhan ekonomi berkualitas berbasis
kerakyatan.
c. Kemitraan dengan Lembaga non Pemerintah baik Lembaga Dalam Negeri
maupun Lembaga Internasional, diarahkan pada pelaksanaan program, kegiatan
yang sesuai dengan budaya lokal dan mendukung Program Prioritas Daerah
serta dapat menstimulasi adanya transfer teknologi dan perubahan perilaku
yang lebih baik di masyarakat.
9.4. Penutup
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mojokerto Tahun 2018-2023 memuat perencanaan pembangunan yang
menerjemahkan cita-cita Kepala Daerah Terpilih yang dituangkan dalam visi dan
misi. Keterpaduan langkah dalam mencapai tujuan, upaya-upaya yang akan
dilakukan serta penentuan keterlibatan berbagai pihak serta pemangku
kepentingan dijabarkan dalam dokumen RPJMD ini. Dokumen RPJMD Kota
Mojokerto Tahun 2018-2023 menjadi pedoman dalam penetapan Rencana
Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Tahun 2018-2023 yang berisi tujuan,
sasaran dan pogram pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bab IX - 4 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023
Selanjutnya Renstra Perangkat daerah menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja
(Renja) Perangkat Daerah.
Rancangan Akhir RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 selanjutnya
diajukan kepada DPRD untuk dibahas dan memperoleh kesepakatan serta
disempurnakan berdasarkan nota kesepakatan tersebut. Tahapan berikutnya
rancangan Akhir RPJMD yang telah disempurnakan akan ditindaklanjuti dengan
evaluasi kepada Gubernur Jawa Timur untuk memperoleh masukan serta
menjamin keselarasan dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024
yang sedang dalam penyusunan serta kesinambungan pembangunan dari tahapan
sebelumnya.
WALIKOTA MOJOKERTO
IKA PUSPITASARI