86
Sistem kegiatan Sistem Jaringan (jalan) SistemKelembagaan MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI POKOK BAHASAN: JARINGAN TRANSPORTASI 02 sitem pergerakan

02_pertemuan_2

Embed Size (px)

Citation preview

  • SistemkegiatanSistemJaringan (jalan)SistemKelembagaanMATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASIPOKOK BAHASAN: JARINGAN TRANSPORTASI 02sitempergerakan

  • PENGERTIAN JARINGAN TRANSPORTASI

  • Road Type% trafficFunctionArterialsLocal StreetKollektor% LandFunctionClearly serve adjacent LandClearly serve traffic movement100 %100 %Intermediate Roads traffic & Theoritical balance between traffic and land service LTTraffic FunctionLand service FunctionNo AccessNo networkfunctionService only aNetwork functionAccess only forLand serviceGambar Klasifikasi jalan sesuai fungsinya sebagai Media arus lalu lintas dan pelayanan daerah.Dengan demikian setidaknya terdapat dua pertimbangan dasar dalam menentukan fungsi klasifikasi jalan dan jaringan jalan yaitu, aksesibilitas dan mobilitas

  • Karakteristik Pergerakan di Setiap Kelas Jalan

  • Sistem Jaringan Jalan yang Ada di Indonesia Jalan dan Peranannya

  • Sistem Jaringan Jalan Sistem Jaringan Jalan Primer meliputi: Jalan Arteri Primer, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu yang berdampingan atau ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua yang berada di bawah pengaruhnya.Jalan Kolektor Primer, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua lainnya atau ruas yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga yang ada di bawah pengaruhnya.Jalan Lokal Primer, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga lainnya, kota jenjang kesatu dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil serta ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang yang ada di bawah pengaruhnya sampai persil. Sistem Jaringan Jalan Sekunder meliputi:Jalan Arteri Sekunder, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.Jalan Kolektor Sekunder, yaitu ruas jalan menghubungkan kawasan-kawasan sekunder kedua, yang satu dengan lainnya, atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder ketiga.Jalan Lokal Sekunder, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kawasan-kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan

  • Gambar Sistem Jaringan Jalan PrimerGambar Sistem Jaringan Jalan Sekunder

  • Klasifikasi Jalan Berdasarkan Status/Wewenang PembinaanJalan dapat dikelompokkan berdasarkan status pembinaannya yaitu: JalanKabupaten/Kotamadya/Kota, Jalan Kabupaten/Kotamadya (Kota) dibawah pembinaan Pemda Tingkat II/ Kota atau Instansi yang ditunjuk Jalan Nasional, Jalan Nasional dibawah pembinaan Pemerintah Pusat (Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah atau Pejabat yang ditunjuk) Jalan Desa, Jalan Desa dibawah pembinaan Pemerintah Desa/Kelurahan Jalan Khusus, Jalan Khusus dibawah pembinaan Pejabat atau orang yang ditunjuk Jalan Propinsi, Jalan Propinsi dibawah pembinaan Pemda Tingkat I atau Instansi yang ditunjuk

  • Ruas Jalan yang termasuk ke dalam klasifikasi jalan nasional adalah: Jalan Arteri primer Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota propinsi Jalan lainnya yang mempunyai nilai strategis terhadap kepentingan nasional Yang termasuk dalam klasifikasi Jalan Propinsi Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupaten/kotamadya (kota).Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota kabupaten/kota dengan ibukota kabupaten/kota lainnya.Jalan lainnya yang mempunyai nilai strategis ditinjau dari segi kepentingan propinsi.Jalan yang ada di dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta, kecuali yang ditetapkan sebagai jalan nasional.

  • Angkutan massalAngkutan masal pada umumnya merupakan angkutan umumDefenisi angkutan umum adalah sistim transportasi yang dapat dipergunakan oleh umum dengan syarat-syarat tertentuMisalnya ; bis kota , Trans Jakarta , kereta api , bis antar kota dll

  • Angkutan umum berdasarkan sifat operasinya dapat dibagi dua jenis :Demand fix ; Angkutan umum yang harus beroperasi pada waktu yang telah ditentukan, ada atau tidaknya penumpang.: trns jakarta

    Demand Responsif ; angktan umum yang beroperasi sesuai dengan demand yang ada : angkot , bis kota.

    Para transit : angkutan umum yang tidak punya jadwal dan rute yang pasti Misalnya Taxi, Ojek, .

  • Rekayasa transportasi massalBertujuan untuk memberikan gambaran tentang angkutan masal dan kebutuhannya serta operasionalnya untuk dapat dikelola dan direncanakan sarana dan prasarana penunjangnya dengan baikUmumnya merupakan angkutan umum diperkotaan

  • Hubungan sistem kota dengan angkutan umumKota berkembang apabila suatu wilayah berkembang pesat penduduknya maupun industrinya dll.. Angkutan umum merupakan suatu kebutuhan untuk dapat menghidupkan kota tersebut.

  • Penduduk kota sebagai pengguna transportasi massalPenduduk kota dibagi dua kelompokKelompok ChoiceKelompok masyarakat yang mempungai pilihan untuk melakukan pergerakan dalam memnuhi kebutuhannya dan umumnya punya kendaraan pribadiKelompok captiveKelompok masyarakat yang hanya punya satu pilihan dalam mobilisasi

  • Pelaku Perjalanan

    Trip MakerTransit-captiveModal ChoicePrivate ModesPublic Modes(Choice Riders)

  • Sistim Jaringan Angkutan UmumJaringan terdiri dari ;Rute/trayekTerminal/InterchangeStopan/halteProses terbentukknya jaringan adalah evaluative dan/atau simultanJaringan dipengaruhi oleh jenis kendaraan dan rencana operasiUntuk menentukan jaringan memungkinkan perlu trial and error atau simulasi

  • Prosedur PerencanaanLihat pola pergerakan dan prasarana yang adaRancang alternatif jaringan dan rencana operasiLakukan evaluasi dan iterasi sampai equilibrium

  • Aspek Perencanaan Sarana angkutan UmumAspek fisik perencanaan Prasarana : Jalan, Terminal , halte dllAspek Manajerial/operasional Organisasi, Kapasitas, jadual, dll

  • Faktor yang berpengaruh perencanaan rutePersentase daerah yang dapat dilayani oleh sistim angkutan umumJumlah pergantian lintasan (transfer) yang diperlukan dalam pergerakan penumpang dari asal ke tujuanPengaturan frekwensiJarak halte/stopan/shelter

  • Pemindahan PenumpangLoad FactorVariasi FrekuensiJumlah Armada Yang Beroperasi

  • Tabel Indikator Kualitas Pelayanan Angkutan Umum.Sumber : Iskandar Abubakar Dkk, Dirjen Hubdar, 1996

    No.KriteriaUkuran1.Waktu Menunggu :Rata-rataMaksimum 5 10 menit10 20 menit2.Jarak jalan kaki ke shelter :Wilayah padatWilayah kurang padat300 500 m500 1000 m3.Jumlah penggantian moda :Rata-rataMaksimum0 1 kali 3 kali4.Waktu perjalanan :Rata rata Maksimum1 1,50 jam2 3 jam5.Kecepatan perjalanan :Daerah padat dan mix trafficDengan lajur khusus busDaerah kurang padat10 12 km/jam15 18 km/jam 25 km/jam6.Biaya perjalanan :Dari pendapatan rumah tangga 10 %

  • SEKIAN TERIMA KASIHSAMPAI JUMPAPADA KULIAH-3

  • KULIAH-3

  • ANALISIS TRANSPORTASI

  • Land Use - Transportation

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiKenapa transportasi harus direncanakan ?Adanya peningkatan aktivitas interaksi manusia.Terbatasnya jaringan jalan dan moda transportasi.Kebutuhan aksebilitas, efektivitas, efisiensi dan kenyamanan perjalanan, serta keselamatan perjalanan.Aspek sumber daya energi dan lingkungan.

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiPeningkatan Aktivitas ManusiaKondisi ini dimulai dari perubahan dan perkembangan tata guna lahan.Kebutuhan transportasi menjadi berhubungan langsung dengan penyebaran dan intensitas tata guna lahan

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiTerbatasnya Jaringan JalanPertambahan jaringan jalan dalam aspek kuantitas maupun kualitas tidak akan dapat mengikuti pertumbuhan aktivitas manusia.

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiKebutuhan perjalanan yang efektif, efisien, aman & nyamanPerjalanan orang/barang harus memiliki standar kualitas dan kuantitas untuk mencapai kondisi yang ketersediaan, aman, lancar, nyaman dan ekonomis.

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiAspek Sumber Daya Energi dan LingkunganMenipisnya persediaan sumber BBM, meningkatnya harga minyak dunia dan memburuknya kualitas lingkungan telah menjadi problem global.

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Konsumsi BBM antar Moda

  • Kebutuhan BBM Berbagai Industri

  • Energy Share Outlook for Transportation (Indonesia)

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiTujuan Perencanaan TransportasiMencegah masalah transportasi di masa depan (kemacetan, tundaan, kecelakaan)Problem Solving untuk masalah transportasiMelayani kebutuhan transportasiMempersiapkan kebijakan transportasi masa depanMenoptimalkan sumber daya untuk pencapaian tujuan transportasi.

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiPosisi Perencanaan Transportasi dalam Kebijakan Transportasi

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiSignifikasi Perencanaan TransportasiAdanya kesenjangan antara harapan dengan kondisi sekarang dalam kinerja suatu sistem transportasi yang menjadi masalah transportasi.Perlunya alternatif kebijakan solusi untuk pencapaian harapan.Peran model (model fisik, model matematis dan model grafis) sebagai alat bantu pendekat untuk menjawab kesenjangan dalam sistem transportasi.

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiKlasifikasi Perencanaan TransportasiPERENCANAAN JANGKA PENDEK : Perencanaan Operasional (denah persimpangan, penyeberangan jalan, lokasi parkir, dll.).PERENCANAAN JANGKA MENENGAH : Perencanaan Taktis (manajemen lalu lintas, organisasi angkutan umum, dll.)PERENCANAAN JANGKA PANJANG : Perencanaan Strategis (struktur dan kapasitas jaringan jalan, keterkaitan transportasi dan tata guna lahan, dll.)

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiLingkup PerencanaanSTUDI PERENCANAAN PRASARANA TRANSPORTASI : masterplan pengembangan jaringan dan terminal, disain trase jalan, dll.STUDI KEBIJAKAN TRANSPORTASI : sistem sirkulasi lalu lintas, strategi pelayanan angkutan umum, dll.STUDI PERENCANAAN TRANSPORTASI YANG KOMPREHENSIF : studi kebutuhan prasarana, studi pengembangan sistem transportasi regional dan nasional.

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiTahapan Perencanaan TransportasiFormulasi Tujuan, Sasaran dan Lingkup Perencanaan.Prediksi Kondisi di Masa yang Akan Datang.Analisis Prediksi Kondisi di Masa yang Akan Datang.

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiModel Perencanaan TransportasiDefinisi ModelPeranan Model dalam Perencanaan TransportasiKonsep Pemodelan dalam TransportasiModel Tata Guna Lahan

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiDefinisi ModelModel adalah representasi ringkas dari kondisi riil dan berwujud suatu bentuk rancangan yang dapat menjelaskan atau mewakili kondisi riil tersebut untuk suatu tujuan tertentu (Black, 1981)Model adalah suatu kerangka utama atau formulasi informasi atau data tentang kondisi nyata yang dikumpulkan untuk mempelajari atau menganalisis sistem nyata teresebut (Gordon, 1978)

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiPeranan Model dalam Perencanaan TransportasiModel sebagai alat bantu (media) untuk memahami cara kerja sistem (Tamin, 1997)Untuk memudahkan dan memungkinkan dilakukannya perkiraan terhadap hasil-hasil atau akibat-akibat dari langkah-langkah/alternatif yang diambil dalam proses perencanaan dan pemecahan masalah pada masa yang akan datang.Untuk memudahkan menggambarkan dan menganalisis realita

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiKonsep PemodelanModel Fisik : model miniatur bersekala atau prototipe suatu kondisi tertentu.Model Foto : model berbentuk gambar.Model Diagram : model deskripsi diagram.Model Matematika : model hubungan fungsional kuantitatif.

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Perkuliahan 1 - Perencanaan TransportasiINTERAKSI SPASIAL TATA GUNA LAHAN SISTEM TRANSPORTASIPendekatan hubungan tata guna lahan dan sistem transportasi didekati secara kuantitatif dengan pemodelan sistem.Tujuan model adalah memperkirakan besarnya pergerakan menggunakan moda tertentu pada segmen jaringan transportasi.Model transportasi didasarkan konsep pelaku perjalanan dalam melakukan rangkaian keputusan dalam melakukan perjalanan, memilih tujuan, memilih jenis moda dan memilih rute.Model yang digunakan sebagai model kebutuhan transportasi bertahap (sequential transport demand model)

    Perkuliahan 1 - Perencanaan Transportasi

  • Land Use - Transportation

  • Land Use

  • PEMILIHAN MODA

  • 1Variasi Four-Step ModelG-MS

    D

    AG

    D-MS

    AG

    MS

    DG

    D

    MSG:Trip Generation

    MS : Modal Split

    D : Trip Distribution

    A : Trip AssignmentA

    Trip End /Pre Distribution ModelA

    Trip Interchange /Post Distribution Model

  • Model Pemilihan Moda:Terkait dengan perilaku pelaku perjalanandalam memilih moda perjalanannyaVariabel Terikat (Dependent Variable) dalamModel Pemilihan Moda :pelaku perjalanan yang diharapkan akanmenggunakan tiap-tiap moda yang tersedia

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihanmoda (sebagai variabel bebas dalamModel Pemilihan Moda):Karakteristik sistem transportasi (misalnya durasiwaktu mengemudi, tingkat pelayanan , biaya )Karakteristik perjalanan (misalnya jarakperjalanan, waktu perjalanan)Karakteristik pelaku perjalanan (misalnyapendapatan keluarga, jumlah kepemilikankendaraan, kepadatan daerah pemukiman)

  • Pelaku Perjalanan

    Trip MakerTransit-captiveModal ChoicePrivate ModesPublic Modes(Choice Riders)

  • Transit-captive subgroup :Orang-orang yang tidak memiliki akses terhadapkendaraan pribadi dan mobilitas mereka sangattergantung pada sistem angkutan umum(diidentifikasi pada basis zona sebagaipersentase dari Bangkitan perjalanan)Choice Riders subgroup :Orang-orang yang akhirnya memilih untukmenggunakan sistem angkutan umum, dalamkompetisinya dengan kendaraan pribadi di dalamModel Pemilihan ModaThe total ridership of public transit =Transit captive + Choice Riders

  • Moda Transportasi dan pemilihanSarana (moda)

  • TPersamaan regresi Bangkitan Perjalanan untukTrip End Model :T (auto)= a + b1 (Pop) + b2 (Auto) ,where :: Trips (by mode) produced per householdPop : Number of populationAuto : Auto ownership

  • Postdistribution(trip-interchange) modelTrip-interchange models digunakansetelah tahapan Distribusi PerjalananModel ini digunakan di wilayah yangmemiliki sistem angkutan umum yangbervariasi di setiap pasang O-D-nya.Sehingga pelaku perjalanan perlu tauterlebih dahulu tujuan perjalanannyabaru dapat menentukan pilihan modanya.

  • Modal Split Models :The Simple Diversion-Curve ModelModel yang telah dikalibrasi ini menggunakanKurva Logit Bentuk-S yang menggambarkanpersentase orang memilih angkutan umum.

  • Example of Diversion Curve

  • KThe Multinomial Logit Model

    Multinomial Logit Model (untuk pemilihanmoda) menghitung proporsi perjalanan yangakan memilih moda K :p (K) =e U e Uxx

    wherep (K) : Probabilitas menggunakan moda - KUK : Utilitas moda KUx : Utilitas moda x

  • Fungsi Utilitas dan DisutilitasFungsi Utilitas merupakan ukuran derajatkepuasan orang yang diperoleh dalam memilihsuatu pilihan (dalam hal ini pilihan moda)Fungsi Disutilitas menggambarkan biaya yangterkait dengan pilihan moda tertentu.

  • Contoh fungsi utilitas :U private auto = 6.2 + 2.4 X1-PA + 3.5 X2-PAU local bus = 3.4 + 3.1 X1-LB + 2.9 X3-LBU express bus = 4.3 + 2.9 X1-EB + 3.2 X3-EBdimana :X1 : CostX2 : ConvenienceX3 : Level of service, associated with a modePA : Private AutoLB : Local BusEB : Express Bus

  • Example of Multinomial Logit Model

    A calibrated study resulted in the following utilityfunction :UK = aK 0.25 X1 0.032 X2 - 0.015 X3

    where :X1 : Access plus egress time (minutes)X2 : Waiting time (minutes)X3 : Line-haul time (minutes)X4 : Out-of-pocket cost (cents)aK : Mode-spesific constant- 0.002 X4

  • During the target year, 5000 person-trips/day interchangebetween i and j will have a choice between privateautomobile (A) and a local bus system (B).The target year service attributes of the two competingmodes have been estimated to be :AttributeAutomobileLocal BusX1510X2015X32040X410050Assuming that the calibrated mode-spesific constant are -0.12 for the automobile mode and -0.56 for the bus mode,apply the Logit model to estimate the target year marketshare of the two modes.

  • Solution :UA = 0.12 - 0.25 (5) - 0.032 (0) - 0.015 (20)- 0.002 (100) = - 0.745UB = - 0.56 - 0.25 (10) - 0.032 (15) - 0.015 (40) - 0.002 (50) = - 1.990p (A) =

    p (B) =e -0.745e -0.745 + e -1.990

    e -1.990= 0.78

    = 0.22e -0.745 + e -1.990

    The market share of each mode is :

    Qij (A) = (0.78) (5000) = 3900 trips/dayQij (B) = (0.22) (5000) = 1100 trips/day

    *