Upload
alifiyanfithriyana
View
187
Download
18
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fyugujuyf yy gh
Citation preview
TORTIKOLIS
PEMBIMBING :Dr. Ilham Budiono Sp.B
Amira Ulfa Nst101001012
PENDAHULUAN
Gerakan abnormal yang tampak involuntary, spontan dan aneh pada orang-orang tertentu, demikian juga kelumpuhan dapat terjadi secara luar biasa.
Gerakan involuntary dalam klinik
Dystonia (torsi spasme)
Korea
atetosis
DISTONIA
Gambaran distonia
Suatu sikap menetap dari salah satu bentuk gerakan atetonik yang hebat sekali
hiperekstensi atau hiperfleksi tangan, hiper-inversi kaki hiper-laterofleksi
atau hiper-retrofleksi kepala,
torsi tulang belakang dengan
melengkung pinggang, sambil wajah meringis-
ringis.
SPASMODIK TORTIKOLIS
•Dystonia fokal yang paling sering ditemukan.
•Menyerang otot leher mengendalikan posisi kepala sehingga kepala berputar dan berpaling ke satu sisi selain itu kepala bisa tertarik ke depan atau ke belakang
ANATOMI LEHER
Tulang-tulang leher
Otot-otot Leher
DEFINISI ….
Bentuk dari distonia dengan karakteristik intermitten dan gerakan involunter dari kepala yang rekuren bersamaan dengan terjadinya kontraksi dari otot leher
Spasmodik tortikolis
Kekakuan pada otot-otot leher, krn kontraksi klonik atau tonik dari otot-otot servikal pada leher dengan gejala terjadi kekakuan pada sistem saraf dan terdapatnya hysteria.
ETIOLOGI DAN PATOLOGI tortikolis adalah kegagalan pada otot leher dimana
timbul hysteria yang berlebihanpada masa lalu
tortikolis diketahui berhubungan dengan efek voluter ,bentuk gejalanya hysteria
Spasme tortikolis disebabkan oleh keadaan keturunan terjadi dari gen autosomal dominan atau autosomal resesif
kelainan kongenital dari m.sternocleidomastoideus
kelainan dari servikal tulang belakang,
hipoplasi dari tulang hemi atlas atau atlas
Kelainan neurovaskuler kompresi dari N.XI (nervus aksesorius) oleh arteri vertebrae.
Atau arteri serebral posterior inferior
adanya lesi unilateral pada mesencephalon atau diencephalon yang diakibatkan oleh encephalitis virus
BEBERAPA KEADAAN YANG BISA MENYEBABKAN TERJADINYA TORTIKOLIS:
Hipertiroidisme
Infeksi sistem saraf
Diskinesia tardiv (gerakan wajah abnormal akibat obat anti-psikosa)
Tumor leher.
Ketidakseimbangan otot mata dan tulang atau kelainan bentuk otot tulang belakang bagian atas bisa menyebabkan tortikolis pada anak-anak
BAYI BARU LAHIR BISA MENGALAMI TORTIKOLIS (TORTIKOLIS KONGENITALIS) ADANYA KERUSAKAN OTOT LEHER PADA PROSES PERSALINAN
GEJALA KLINIS
Perputaran pada kepala diikuti dengan kontraksi pada otot servikal, kontraksi terjadinya pada bagian superficial dan bagian dalam dari otot leher, kontraksi dari otot yang terjadi yaitu sternocleidomastoideus, trapezius dan splenius
Onset terjadinya spasmodik tortikolis ialah intermiten terjadi saat rotasi dan fleksi pada kepala pada satu sisi
Kontraksi dari m.sternocleidomastoideus menyebabkan rotasi yang berlawanan arah, ketika leher dilakukan fleksi bagian tepi dari otot leher mengalami kontraksi
Rotasi pada leher dapat saja terjadi tanpa terjadinya fleksi lateral. Atau kepala dapat saja difleksikan ke salah satu sisi dimana dapat dilakukan rotasi setelah dilakukan fleksi tersebut
terjadi pada kontraksi dari m.sternocleidomatoideus pada salah satu sisi dimana m.splenius dan m.trapezius pada sisi yang berlawanan juga terjadi kontraksi
Kelainan awal yang terdapat pada tortikolis adalah tonik perubahan posisi /pengulangan gerakan secara klonik terjadi pada serangan hysteria
Rasa sakit terdapat pada otot servikal yang terjadi bersamaan arthritis kompresi pada radix yang mengakibatkan adanya gerakan kepala secara involunter
Terjadinya tortikolis yang lama dapat menyebabkan spondilosis servikal
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS Elektromiografi (EMG) menunjukkan adanya
kontraksi otot yang persisten pada otot leher termasuk m.sternocleidomastoideus, m.splenius capitus dan m.trapezius.
Pemeriksaan fungsi tiroid, hal ini harus dilakukan karena dapat saja terjadi perubahan pada tiroid yaitu hipertiroidisme. Beberapa pasien dapat saja memperlihatkan keadaan eutiroid.
Pemeriksaan MRI/CT-Scan pada servikal vertebrae harus dilakukan bila ada nyeri pada leher.
PENATALAKSANAAN
Hysteria tortikolis harus diterapi secara psikoterapi atau abreasi bersamaan dengan terjadinya gejala hysteria
pasien harus diberikan pelumpuh otot (muscle relaxan), sedatif dan obat-obat penenang seperti klordiazepoxid (Librium) 10 mg 3-4 kali per hari atau diazepam (valium) 2-5 mg 3 kali sehari dapat diberikan.
Dilakukan pembedahan untuk mengangkat saraf dari otot yang mengalami kelainan jika pengobatan lainnya tidak berhasil.
Sorrensen dan Hamby rhizotomi servikal anterior dan pemisahan bagian subarachnoid pada spinal mempunyai hasil yang bagusTerapi operasi ini dapat dilakukan jika sebelumnya pasien mendapat terapi toksin botulinum tetapi tidak menunjukkan perbaikan
Pada tortikolis kongenitalis dilakukan terapi fisik yang intensif untuk meregangkan otot yang rusak, yang dimulai pada bulan-bulan pertama.
Jika terapi fisik tidak berhasil dan dimulai terlalu lambat, maka otot harus diperbaiki melalui pembedahan
TERAPI Kasus ringan menunjukkan respon yang baik
terhadap benzodiazepine sama halnya pada diazepam 10-40 mg 4 hari
Dosis tinggi diberikan untuk Triheksilpenidil 20-40 mg/haripasien yang menderita secara kronik
Haloperidol 0,5 mg 2 kali sehari
Baklofen dengan dosis tertinggi 120 mg/ hari
Dengan melakukan pelatihan sensorik
Injeksi pada 2 atau lebih otot leher dengan menggunakan toksin botulinum dibawah control EMGsangat efektif terhadap gejala yang telah ada selama beberapa minggu atau bulan. efek samping disfagia
Stimulasi bagian sensorik tertentu dilakukan pada bagian anatomi tertentu. Stimulasi dilakukan berulangkali.
PROGNOSIS
Tortikolis umumnya dapat diatasi tetapi dengan adanya kejadian hysteria maka hal yang harus dilakukan ialah terapi kejiwaan (psikoterapi), abreasi atau hypnosis.
Operasi radikal dari radikulotomi dan neurektomi memberikan hasil yang bagus pada beberapa kasus yang diduga penyebabnya adalah organic, meskipun kekakuan dapat terjadi setelah dilakukan operasi.