3
STERILISASI 5 Judul Praktikum : Sterilisasi Alat Tujuan Praktikum : 1. Mahasiswa dapat memahami prinsip sterilisasi 2. Mahasiswa dapat melakukan teknik sterilisasi pada alat yang digunakan dalam praktikum bakteriologi Teori Dasar Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan mikroorganisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Sterilisasi pada medium dan alat-alat yang akan digunakan untuk kegiatan praktikum bakteriologi berperan penting dalam mencegah kontaminasi oleh mikroorganisme lain yang tidak diharapkan tumbuh. Pemilihan cara sterilisasi dapat didasarkan pada sifat bahan atau alat yang akan disterilkan. Secara umum terdapat 2 cara sterilisasi yaitu : 1. Secara Kimiawi Sterilisasi dilakukan menggunakan bahan-bahan kimia berupa desinfektan, seperti karbol, alcohol, formalin, lysol, dan sebagainya. 2. Secara Mekanis Sterilisasi dilakukan dengan memberikan suhu tinggi, tekanan tinggi, atau radiasi pada bahan atau alat yang akan digunakan. Sterilisasi secara mekanis terdiri dari beberapa metode, yaitu : a. Sterilisasi uap Sterilisasi uap merupakan teknik sterilisasi menggunakan suhu dan tekanan uap jenuh dalam sebuah autoklaf. Suhu dan tekanan yang digunakan untuk sterilisasi alat dan medium adalah 121 0 C dan tekanan 15 psi (2 atm; SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. Suhu dan tekanan tinggi akan menyebabkan denaturasi dan koagulasi beberapa protein esensial yang ada di dalam sel mikrorganisme. Semua bentuk kehidupan akan mati jika dididihkan pada suhu 121 0 C dan tekanan 15 psi selama 15 menit. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan melakukan streilisasi uap ini, yaitu : (1) Sterilisasi bergantung pada uap, karena itu udara di dalam autoklaf harus benar-benar dikosongkan terlebih dahulu (2) Semua bagian alat/bahan yang disterilkan harus terkena uap (3) Bahan-bahan yang berpori atau berbentuk cair harus permeable terhadap uap b. Sterilisasi panas kering Sterilisasi panas kering umumnya dilakukan dengan menggunakan oven. Suhu yang digunakan pada metode ini lebih tinggi dan jangka waktu lebih panjang dibandingkan pada metode sterilisasi uap. Sterilisasi panas kering umumnya ditetapkan pada suhu 160-170 o C dalam waktu 1-2 jam. Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang tidak efektif

2.Sterilisasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2.Sterilisasi

STERILISASI

5

Judul Praktikum : Sterilisasi Alat

Tujuan Praktikum : 1. Mahasiswa dapat memahami prinsip sterilisasi

2. Mahasiswa dapat melakukan teknik sterilisasi pada alat yang digunakan

dalam praktikum bakteriologi

Teori Dasar

Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan mikroorganisme yang terdapat pada atau di dalam suatu

benda. Sterilisasi pada medium dan alat-alat yang akan digunakan untuk kegiatan praktikum bakteriologi

berperan penting dalam mencegah kontaminasi oleh mikroorganisme lain yang tidak diharapkan tumbuh.

Pemilihan cara sterilisasi dapat didasarkan pada sifat bahan atau alat yang akan disterilkan. Secara

umum terdapat 2 cara sterilisasi yaitu :

1. Secara Kimiawi

Sterilisasi dilakukan menggunakan bahan-bahan kimia berupa desinfektan, seperti karbol, alcohol,

formalin, lysol, dan sebagainya.

2. Secara Mekanis

Sterilisasi dilakukan dengan memberikan suhu tinggi, tekanan tinggi, atau radiasi pada bahan atau

alat yang akan digunakan. Sterilisasi secara mekanis terdiri dari beberapa metode, yaitu :

a. Sterilisasi uap

Sterilisasi uap merupakan teknik sterilisasi menggunakan suhu dan tekanan uap jenuh dalam

sebuah autoklaf. Suhu dan tekanan yang digunakan untuk sterilisasi alat dan medium adalah

1210C dan tekanan 15 psi (2 atm; SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. Suhu dan tekanan tinggi akan

menyebabkan denaturasi dan koagulasi beberapa protein esensial yang ada di dalam sel

mikrorganisme. Semua bentuk kehidupan akan mati jika dididihkan pada suhu 1210C dan

tekanan 15 psi selama 15 menit. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan

melakukan streilisasi uap ini, yaitu :

(1) Sterilisasi bergantung pada uap, karena itu udara di dalam autoklaf harus benar-benar

dikosongkan terlebih dahulu

(2) Semua bagian alat/bahan yang disterilkan harus terkena uap

(3) Bahan-bahan yang berpori atau berbentuk cair harus permeable terhadap uap

b. Sterilisasi panas kering

Sterilisasi panas kering umumnya dilakukan dengan menggunakan oven. Suhu yang digunakan

pada metode ini lebih tinggi dan jangka waktu lebih panjang dibandingkan pada metode sterilisasi

uap. Sterilisasi panas kering umumnya ditetapkan pada suhu 160-170oC dalam waktu 1-2 jam.

Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang tidak efektif

Page 2: 2.Sterilisasi

STERILISASI

6

disterilkan dengan uap air panas, karena sifatnya yang tidak dapat ditembus atau tidak tahan

dengan uap air. Senyawa-senyawa tersebut meliputi minyak lemak, gliserin (berbagai jenis

minyak), dan serbuk yang tidak stabil dengan uap air. Metode ini juga efektif untuk mensterilkan

alat-alat gelas dan bedah. Sterilisasi panas kering tidak dapat digunakan untuk alat-alat gelas

yang membutuhkan keakuratan (contoh:alat ukur) dan penutup karet atau plastik.

c. Sterilisasi dengan penyaringan

Sterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan yang mudah menguap

(volatile) atau mudah rusak jika terkena panas. Cairan yang akan disterilisasi dilewatkan ke suatu

saringan (ditekan dengan gaya sentrifugasi atau pompa vakum) yang berpori dengan diameter

yang cukup kecil untuk menyaring bakteri. Virus tidak akan tersaring dengan metode ini.

d. Sterilisasi gas

Sterilisasi gas umumnya menggunakan etilen oksida sebagai zat pensteril. Sterilisasi gas

digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganisme dan sporanya. Gas

dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat. Sterilisasi gas biasanya digunakan

untuk bahan yang tidak bisa difiltrasi, tidak tahan panas dan tidak tahan radiasi atau cahaya.

e. Sterilisasi radiasi

Radiasi sinar gama atau partikel elektron dapat digunakan untuk mensterilkan jaringan yang telah

diawetkan maupun jaringan segar. Untuk jaringan yang dikeringkan secara liofilisasi, sterilisasi

radiasi dilakukan pada temperatur kamar (proses dingin) dan tidak mengubah struktur jaringan,

tidak meninggalkan residu dan sangat efektif untuk membunuh mikroba dan virus sampai batas

tertentu. Sterilisasi jaringan beku dilakukan pada suhu -400

C. Teknologi ini sangat aman untuk

diaplikasikan pada jaringan biologi.

Cara Kerja Sterilisasi :

1. Tabung Reaksi

a. Siapkan sumbat tabung yang terbuat dari kapas sesuai dengan diameter mulut tabung reaksi

b. Masukkan sumbat tabung pada mulut tabung rekasi

c. Jika jumlah tabung reaksi banyak, maka tabung reaksi dapat dikemas dalam kaleng bekas atau

dalam plastik tahan panas. Jika menggunakan kaleng bekas, maka bagian atas ditutup dengan

alumunium foil dan kertas koran kemudian diikat dengan benang kasur. Jika menggunakan

plastik tahan panas, maka ikat sisa plastik dengan karet gelang, lalu beri sedikit lubang dengan

cara ditusuk-tusuk.

d. Masukkan kaleng/plastik berisi tabung reaksi ke dalam autoklaf

Page 3: 2.Sterilisasi

STERILISASI

7

2. Labu Erlenmeyer

a. Siapkan sumbat labu yang terbuat dari kapas sesuai dengan diameter mulut labu erlenmeyer

b. Masukkan sumbat labu pada mulut labu erlenmeyer

c. Tutup permukaan sumbat labu dengan alumunium foil dan kertas koran hingga batas leher labu

erlenmeyer

d. Masukkan labu erlenmeyer ke dalam autoklaf

3. Gelas Kimia

a. Permukaan gelas kimia ditutup dengan alumunium foil dan kertas koran, lalu ikat dengan

benang kasur

b. Masukkan gelas kimia ke dalam autoklaf

4. Cawan Petri

a. Bungkus cawan petri menggunakan kertas koran sesuai dengan cara membungkus yang umum

dilakukan

b. Masukkan cawan petri ke dalam autoklaf

5. Pipet Volume

a. Siapkan sumbat pipet yang terbuat dari kapas sesuai dengan diameter pipet volume

b. Masukkan sumbat pipet pada mulut pipet volume

c. Bungkus seluruh permukaan pipet volume dengan kertas koran

d. Masukkan pipet volume ke dalam autoklaf

Agenda Praktikum :

1. Setiap mahasiswa dalam kelompok melakukan persiapan alat-alat gelas yang akan disterilisasi

yaitu, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, gelas kimia, cawan petri, dan pipet volum.

2. Setiap mahasiswa dalam kelompok melakukan sterilisasi alat-alat gelas menggunakan autoklaf.