32087430-makalah-TBC.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    1/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 1 of13

    KELOMPOK 1:Ketua Kelompok : Sri Puspa

    Sekretaris I :Annisa Mustafiet

    Sekretaris II : Desy Lianingsih

    Pembicara I : Yodia Pertiwi

    Pembicara II : Rona Depritayani

    Pembicara III : Winda Dwi LovitaPembicara IV : Indah octaviani

    Pembicara V : Deni Kurniawan

    Anggota:

    Septi Anggarrani

    Dewi Hariati

    Sarrah Ulfa

    Yanti Alpriyanti

    Julia Rostiana

    Lita Realita

    Efha YulianiDewi Kurniati

    Rizky Fitria Amanda

    Elizabeth E. D. B. DaLopez

    Reny Oktaviani

    Alviyanti Dyah Pratiwi

    2010STIKES BANTEN

    [TBC]EPIDEMIOLOGI

  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    2/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 2 of13

    DAFTAR ISI

    BAB I

    1. DEFINISI1.1. PENYAKIT TBC

    1.2. PENYEBAB PENYAKIT TBC

    1.2.1 KUMAN TBC

    1.2.2 TERJADINYA TBC

    1.3. CARA PENULARAN TBC

    2. GEJALA TBC

    2.1. GEJALA SISTEMIK/UTAMA

    2.2. GEJALA KHUSUS

    2.3. TANDA DAN GEJALA3. DIAGNOSIS TBC

    3.1. DIAGNOSIS PADA DEWASA

    3.2. DIAGNOSIS MELALUI TEST KULIT

    4. TBC PADA ANAK

    5. RIWAYAT TBC

    6. PENCEGAHAN TBC

    6.1. TUJUAN PENCEGAHAN

    6.2. PENCEGAHAN TBC

    7. PEMBERANTASAN7.1. TUJUAN PEMBERANTASAN

    7.2. PEMBERANTASAN PENYAKIT TBC

    8. PENGOBATAN

    8.1. JENIS OBAT

    8.2. PRINSIP OBAT

    8.3. EFEK SAMPING OBAT

    BAB II KASUS TBC

    BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

    BAB I

  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    3/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 3 of13

    1. DEFINISI

    Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri

    Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat

    sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih seringmenginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.

    Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh

    dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan,

    baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun

    diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia

    menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah penderita di antara

    22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia.

    Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan bahwaTuberkulosis / TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan

    pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO

    Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita

    Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-

    kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan

    menimpa 140.000 penduduk tiap tahun.

    Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini

    setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu

    penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang

    meninggal akibat TBC di Indonesia.

    Kenyataan mengenai penyakit TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita

    harus waspada sejak dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC .

    1.1. PENYAKIT TBC

    Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan,miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambahdengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi

    setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketigaterbesar dengan masalah TBC di dunia.

    Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 0,65%.Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan olehWHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranyadiperkirakan merupakan kasus baru.

    1.2. PENYEBAB PENYAKIT TBC

    Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteriMikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asamsehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama

  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    4/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 4 of13

    kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untukmengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakitTBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

    Bakteri Mikobakterium tuberkulosa

    1.2.1 KUMAN TBCPenyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) disebabkan olehkuman TBC(Mycobacterium tuberculosis) yang sebagian kuman TBC

    menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuhlain.Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khususyaitu tahanterhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebutpula sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Kuman TBC cepatmati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapatbertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap danlembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant,tertidur lama selama beberapa tahun.

    1.2.2 TERJADINYA TBCInfeksi PrimerInfeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kalidengankuman TBC. Percikan dahak yang terhirup sangat kecilukurannya,sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosilierbronkus,dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus danmenetap

    disana. Infeksi dimulai saat kuman TBC berhasilberkembang biakdengan cara membelah diri di paru, yang mengakibatkan

  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    5/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 5 of13

    peradangan di dalam paru. Saluran limfe akan membawakuman

    TBC ke kelenjar limfe disekitar hilus paru dan ini disebutsebagai

    kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampaipembentukan kompleks primer adalah sekitar 4-6 minggu.Adanyainfeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahanreaksituberkulin dari negatif menjadi positif.Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung daribanyaknya kumanyang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh(imunitasseluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut

    dapat

    menghentikan perkembangan kuman TBC. Meskipundemikian adabeberapa kuman akan menetap sebagai kuman persisterataudormant (tidur). Kadang-kadang daya tubuh tidak mampumenghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalambeberapabulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita TBC.

    Tuberkulosis Pasca PrimerTuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelahbeberapa bulanatau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena dayatahantubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi buruk.Cirikhas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paruyangluas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura.

    1.3. CARA PENULARAN TBC

  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    6/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 6 of13

    Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteriMikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, danpada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa.Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan

    berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahantubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjargetah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruhorgan tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjargetah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling seringterkena yaitu paru-paru.

    Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan

    segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular(bulat). Biasanya

    melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat

    melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.

    Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi

    jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant(istirahat). Bentuk-bentukdormantinilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto

    rontgen.

    1.4. FAKTOR ORANG TERKENA TBC

    Daya Tahan Tubuh yang kurangKemampuan untuk melawan infeksi adalah kemampuanpertahanan tubuh untuk mengatasi organisme yang menyerang.Kemampuan tersebut tergantung pada usia yang terinfeksi.

    Namunkekebalan tubuh tidak mampu bekerja baik pada setiap usia.

  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    7/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 7 of13

    Sistem kekebalan tubuh lemah pada saat kelahiran danperlahanlahanmenjadi semakin baik menjelang usia 10 tahun. Hingga usiapubertas seorang anak kurang mampu mencegah penyebaran

    melalui darah, sekalipun lambat laun kemampuan tersebut akanmeningkat sejalan dengan usia.

    Tinggal berdekatan dengan orang yang terinfeksi aktif

    Pekerjaan kesehatan yang merawat Pasien TB

    Pasien-pasien dengan dahak yang positif pada hapusan langsung(TB tampak di bawah mikroskop) jauh lebih menular, karenamereka memproduksi lebih banyak TB dibandingkan denganmereka yang hanya positif positif pada pembiakan. Makin dekat

    seseorang berada dengan pasien, makin banyak dosis TB yangmungkin akan dihirupnya.

    Gizi BurukTerdapat bukti sangat jelas bahwa kelaparan atau gizi burukmengurangi daya tahan terhadap penyakit ini. Faktor ini sangatpenting pada masyarakat miskin, baik pada orang dewasa

    maupunpada anak. Kompleks kemiskinan seluruhnya ini lebihmemudahkan TB berkembang menjadi penyakit. Namun anakdengan status gizi yang baik tampaknya mampu mencegahpenyebaran penyakit tersebut di dalam paru itu sendiri.

    Orang Berusia Lanjut atau Bayi

    Pengidap Infeksi HIV/AIDS

    Pengaruh infeksi HIV/AIDS mengakibatkan kerusakan luas

    system daya tahan tubuh, sehingga jika terjadi infeksi sepertituberculosis maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parahbahkan bisa mengakibatkan kematian. Bila jumlah orangterinfeksiHIV meningkat, maka jumlah penderita TBC akan meningkat,dengan demikian penularan TBC di masyarakat akan meningkatpula.

    2. GEJALA TBC

    Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul

    sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutamapada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

    2.1. GEJALA SISTEMIK/UTAMA

  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    8/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 8 of13

    1. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakanmalam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demamseperti influenza dan bersifat hilang timbul.

    2. Penurunan nafsu makan dan berat badan.

    3. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).4. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

    1.1. GEJALA KHUSUS1. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan

    sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanankelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi",suara nafas melemah yang disertai sesak.

    2. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertaidengan keluhan sakit dada.

    3. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang

    pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit diatasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.

    4. Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dandisebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demamtinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

    1. DIAGNOSIS TBC

    1.1. DIAGNOSIS PADA DEWASADiagnosis Tuberkulosis Pada Orang Dewasa.

    Diagnosis TB paru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya

    BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan

    dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga SPS BTA hasilnya positif.Bila hanya 1 spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut yaitu

    foto rontgen dada atau pemeriksaan spesimen SPS diulang.

    Kalau hasil rontgen mendukung TB, maka penderita diidagnosis sebagai

    penderita TB BTA positif.

    Kalau hasil rontgen tidak mendukung TB, maka pemeriksaan lain, misalnya

    biakan.

    Apabila fasilitas memungkinkan, maka dapat dilakukan pemeriksaan lain,

    misalnya biakan.

    Bila tiga spesimen dahak negatif, diberikan antibiotik spektrum luas (misalnya

    kotrimoksasol atau Amoksisilin) selama 1 - 2 minggu. Bila tidak ada perubahan,

    namun gejala klinis tetap mencurigakan TB, ulangi pemeriksaan dahak SPS :

    Kalau hasil SPS positif, didiagnosis sebagai penderita TB BTA positif.

    Kalau hasil SPS tetap negatif, lakukan pemriksaan foto rontgen dada, untuk

    mendukung diagnosis TB.

    1. Bila hasil rontgen mendukung TB, diagnosis sebagai penderita TB BTA

    negatif rontgen positif.

    2. Bila hasil rontgen tidak mendukung TB, penderita tersebut bukan TB.

    UPK yang tidak memiliki fasilitas rontgen, penderita dapat dirujuk untuk difoto

    rontgen dada.

  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    9/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 9 of13

    1.1. DIAGNOSIS MELALUI TEST KULITTest kulit TBC dilakukan dilengan. Dalam waktu dua atau tigahari,

    pada lengan anda apakah ada reaksi. Bila reaksinya positif, iniberartianda mungkin sudah terinfeksi TBC. Kadang kala, bila seseorangsudah terinfeksi kuman HIV dan TBC, bisa saja terjadi reaksinegatifdalam tes kulit TBC. Hal ini disebabkan sistim kekebalan tubuhandatidak berfungsi benar. Petugas Kesehatan akan menyampaikanpada seseorang tersebut tentang risiko terinfeksi TBC ataupenyakit TBC.

    dan mungkin perlu tes medis atau perawatan.

    2. TBC PADA ANAKPenyakit TB ini mudah sekali menyerang pada anak-anak kecil yangbelum diimunisasi dengan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin),karena kurangnya gizi dan karena lingkungan yang kurang sehat.

    Tidak cukup untuk sekedar memahami cara bagaimana anak-anakterinfeksi tuberkulosis atau bagaimana penyakit tersebut dapatmenyebar. Kemungkinan adanya tuberkulosis pada anak yang kurusatau bila ditemukan:

    1. Berat badan tidak naik atau turun selama lebih dari 14 minggu(adanya grafik kenaikan berat badan akan sangat berguna).

    2. Kehilangan gairah dan mungkin juga berat badan selama 2 sampai3 bulan.

    3. Salah satu dari (1) atau (2) yang dijelaskan di atas disertai denganmengi atau batuk yang sesekali dapat menyerupai batuk rejan.

    4. Demam atau meriang selama lebih dari satu minggu tanpapenyebab yang jelas.

    5. Salah satu diantara (1), (2), (3) serta tanda adanya cairan pekak,pada salah satu sisi dada.

    6. Perut membuncit, terutama bila teraba benjolan dan yang tetapbertahan setelah pemberian obat cacing.

    7. Diare kronis dengan buang air besar tinja keputihan yang tidaksembuh setelah diberi obat cacing atau obat untuk giardiasis(dengan metronidazole).

    8. Jalan timpang, punggung kaku sukar membungkuk.9. Tulang belakang membungkuk, tidak atau kaku saat berjalan.10.Pembengkakan lutut atau pergelangan kaki, tangan, siku atau

    bahkan iga atau tulang atau sendi yang manapun yang tidakdisebabkan cedera.

    11.Pembengkakan kelenjar getah bening yang keras atau lembut, tidak

    nyeri, terkadang dengan beberapa kelenjar getah bening kecildidekatnya dan terkadang melekat tak teratur.

  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    10/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 10 of13

    1. RIWAYAT TBC

    10 FAKTA PENTING MENGENAI TBC

    Tiap tahun selalu terdapat peningkatan jumlah penderita TBC yang tinggi dibandingkan

    tahun sebelumnya.TBC membunuh lebih banyak kaum muda dan wanita dibandingkan penyakit menular

    lainnya.

    Terdapat sekitar 2 sampai 3 juta orang meninggal akibat TBC setiap tahun.

    Sesungguhnya setiap kematian akibat TBC itu bisa dihindari.

    Setiap detik, ada 1 orang yang meninggal akibat tertular TBC.

    Setiap 4 detik, ada yang sakit akibat tertular TBC.

    Setiap tahun. 1 % dari seluruh populasi di seluruh dunia terjangkit oleh penyakit TBC.

    Sepertiga dari jumlah penduduk di dunia ini sudah tertular oleh kuman TBC (walaupun)

    belum terjangkit oleh penyakitnya.

    Penderita TBC yang tidak berobat dapat menularkan pentakit kepada sekitar 10 ? 15

    orang dalam jangka waktu 1 tahun.

    Seperti halnya flu, kuman TBC menyebar di udara pada saat seseorang yang menderita

    TBC batuk dan bersin, meludah atau berbicara.

    Kuman TBC biasanya menyerang paru-paru.

    2. PENCEGAHAN TBC

    2.1. TUJUAN PENCEGAHAN1. Menyembuhkan penderita2. Mencegah kematian

    3. Mencegah kekambuhan4. Menurunkan tingkat penularan

    2.2. PENCEGAHAN TBC1. Saat batuk seharusnya menutupi mulutnya, dan apabila batuk lebih

    dari 3 minggu, merasa sakit di dada dan kesukaran bernafas segeradibawa kepuskesmas atau ke rumah sakit.

    2. Saat batuk memalingkan muka agar tidak mengenai orang lain.3. Membuang ludah di tempat yang tertutup, dan apabila ludahnya

    bercampur darah segera dibawa kepuskesmas atau ke rumah sakit.

    4. Mencuci peralatan makan dan minum sampai bersih setelahdigunakan oleh penderita.

    5. Bayi yang baru lahir dan anak-anak kecil harus diimunisasi denganvaksin BCG. Karena vaksin tersebut akan memberikan perlindunganyang amat bagus.

    6. PEMBERANTASAN

    6.1. TUJUAN PEMBERANTASANPemberantasan penyakit TBC didasarkan untuk memutusmata rantai

  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    11/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 11 of13

    virulenci penularan penyakit TBC supaya tidak terjadiprevalencipenyakit TB yang lebih besar.

    6.2. PEMBERANTASAN PENYAKIT TBC1. Pengobatan pada penderita hingga sembuh2. Perlakuan pada rumah penderita untuk lebih

    memperhatikan factor kesehatan lingkungan denganmenambah ventilator sebagai pengganti udara, gentengkaca supaya sinar matahari dapat masuk, dan faktorhigiene lingkungan yang lain yang lebih baik.

    3. Sterilisasi Rumah pasca Penderita.

    1. PENGOBATAN

    7.1. JENIS OBAT1. Isoniasid2. Rifampicin3. Pirasinamid4. Streptomicin

    7.1. PRINSIP OBATObat TB iberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa

    jenis, dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan,supaya semua kuman dapat dibunuh. Dosis tahap intensifdan dosis tahap lanjutan ditelan dalam dosis tunggal,sebaiknya pada saat perut kosong. Apabila paduan obat yangdigunakan tidak adekuat, kuman TB akan berkembangmenjadi kuman kebal. Pengobatan TB diberikan dalan 2

    Tahap yaitu:1. Tahap intensif2. Pada tahap intensif penderita mendapat obat (minum

    obat) setiap hari selama 2 - 3 bulan.3. Tahap lanjutan4. Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat (minum

    obat) tiga kali seminggu selama 4 5 bulan.

    7.1. EFEK SAMPING OBATBeberapa efek samping yang mungkin muncul akibat mengkonsumsi obat

    TB bervariasi mulai dari ringan hingga berat.Efek samping ringan dapat

    berupa berubahnya warna urine menjadi kemerahan yang diakibatkan oleh

    rifampisin. Efek samping lainnya dapat berupa nyeri sendi, tidak ada nafsu

    makan, mual, kesemutan dan rasa terbakar di hati, gatal dan kemerahan di

    kulit gangguan keseimbangan hingga kekuningan (ikterus). Jika pasien

    merasakan hal-hal tersebut, pasien harus segera berkonsultasi dengandokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut. fase lanjutan. Dalam

    beberapa kasus pengobatan bisa berlangsung hingga delapan bulan.

  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    12/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 12 of13

    BAB II KASUS TBCUntuk menegakkan diagnosa TBC Paru adalah dengan memeriksa dahakseseorang yang di duga mengidap TBC. Pemeriksan dahak di lakukan

    secara SPS (Sewaktu saat kontak pertama, Pagi hari ke 2 dan Sewaktujuga saat hari ke2) dibawah pemeriksaan mikroskopis. Hasil pemeriksaanmikroskopis ini sangat dijaga kualitas dengan melakukan cros cek/ ujisilang lagi juga menjaga hasil pemeriksaan sedian dahak BTA.

    Metode Penemuan Kasus TBC paru

    Dengan cara passive promotive case finding artinya penjaringantersangka penderita yang dating berkunjung ke unit pelayanan kesehatandengan meningkatkan penyuluhan TBC kepada masyarakat.Bila ditemukan penderita tuberculosis paru dengan sputum dahat BTA +,

    maka semua orang yang kontak serumah dengan penderita harusdiperiksa. Apabila ada gejala-gejala suspek (Kecurigaan) TBC makaharus diperiksa dahaknya.

    Pengobatan Penderita TBC adalah dengan kombinasi beberapa jenis obat

    dalam jumlah cukup dan dosis yang tepat selama 6 8 bulan.Pengobatan penderita TBC terdiri atas 3 fase

    1. Fase Intensif . Obat diminum setiap hari selama 2 bulan

    http://puskesmasbamban.files.wordpress.com/2009/01/new-picturealur.png
  • 7/29/2019 32087430-makalah-TBC.pdf

    13/13

    Epidemiologi (TBC) | Page 13 of13

    2. Fase Lanjutan . Obat diminum seminggu 3 kali.

    Paduan OAT (OBat Anti Tuberkulosa) FDC

    Saat ini di Provinsi Kalimantan Selatan sudah menggunakan OAT FDC.Kemasan Obat FDC (Fixed Dose Combination) 1 tablet obat mengandung150 mg Rifamfisin, 75 mg INH, 400 mg Pyrazinamid dan 275 mgEthambutol,(Dikutip dari : Buku Saku Petugas Program TBC. Depkes RIDiagram diagnosa TB

    BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Faktor yang mempengaruhi terjadinya kasu TBC pada NY S adalahlingkungan yang lembab, kurangnya ventilasi dan sinar matahari, Kemudianperilaku adalah tidak ada tempat khusus untuk dahak dan kalau batuk tidakmenutup mulut.

    B. Saran

    1. Perbaikan lingkungan (Pembuatan jendela, genting kaca dankebersihan rumah/lantai).

    2. Menutup mulut waktu batuk dan tempat khusus untuk dahak danpembuangan dahak tidak sembarangan